presentasi fasialis
TRANSCRIPT
-
8/7/2019 presentasi fasialis
1/33
-
8/7/2019 presentasi fasialis
2/33
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kelumpuhan (parese) nervus fasialis merupakan
kelumpuhan yang meliputi otot-otot wajah.
Parese fasialis perifer dapat terjadi pada
penyakit-penyakit tertentu, misalnya diabetes
melitus, hipertensi berat, anestesi lokal pada
pencabutan gigi, infeksi telinga bagian tengah ,sindrom Guillain Barre, kehamilan trimester terakhir,
meningitis, perdarahan, dan trauma.
-
8/7/2019 presentasi fasialis
3/33
-
8/7/2019 presentasi fasialis
4/33
BATASAN MASALAH
Referat ini membahas tentang etiologi, klasifikasi,
patogenesis, diagnosis, penatalaksanaan, dan
prognosis parese nervus fasialis
-
8/7/2019 presentasi fasialis
5/33
METODE PENULISAN
Metode yang dipakai dalam penulisan referat ini
berupa tinjauan kepustakaan yang merujuk kepada
berbagai literature dan makalh ilmiah.
-
8/7/2019 presentasi fasialis
6/33
TUJUAN PENULISAN
Referat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
dan pemahaman mengenai etiologi, klasifikasi,
patogenesis, diagnosis, penatalaksanan, dan
prognosis parese nervus fasialis.
-
8/7/2019 presentasi fasialis
7/33
Definisi
Kelumpuhan nervus fasialis (n.VII)
merupakan kelumpuhan otot-ototwajah. Pasien tidak atau kurangdapat menggerakkan otot
wajah, sehingga tampak wajahpasien tidak simetris
-
8/7/2019 presentasi fasialis
8/33
Klasifikasi
Sentral
Perifer
-
8/7/2019 presentasi fasialis
9/33
Anatomi danfisiologi
Saraf kranialis ke VII mengandung 4 macam
serabut :
Serabut somato-motorik
Serabut visero-motorik
Serabut visero-sensorik
Serabut somato-sensorik
-
8/7/2019 presentasi fasialis
10/33
Anatomi
-
8/7/2019 presentasi fasialis
11/33
Anatomi dan fisiologi
-
8/7/2019 presentasi fasialis
12/33
-
8/7/2019 presentasi fasialis
13/33
Etiologi
kongenital
Infeksi
Tumor
Trauma
-
8/7/2019 presentasi fasialis
14/33
Etiologi
Gangguan Pembuluh Darah
Idiopatik (Bells Palsy)
Penyakti-penyakit tertentu
-
8/7/2019 presentasi fasialis
15/33
PATOGENESIS
Cedera akson perubahan histologik dan
biokimiawi
Tekanan pada saraf
hambatan aliranaksoplasma
Jika cedera terjadi pada kanalis akustikus
internus dengan akson yang terputus dapat
mengakibatkan kerusakan permanen lebih
besar bila dibandingkan bila cedera terjadi
lebih ke distal dekat motor end plate .
-
8/7/2019 presentasi fasialis
16/33
Klasifikasi cedera
1. Tingkat pertama (Neuropraksia)
Serabut saraf terpuntir atau tertekan konduksi
impuls terhambat, membendung aliran aksoplasma,
namun sebagian transport aksoplasma tetap
berlanjut. Degenerasi Wallerian tidak terjadi,
gangguan pada fungsi motorik biasanya lebih
banyak dibandingkan dengan fungsi sensorik
-
8/7/2019 presentasi fasialis
17/33
2. Tingkat kedua (Aksonotmesis)
Hambatan total gerakan aksoplasma melampaui lokasi
cederagangguan akson ke bagian proksimal dan
distal dengan aliran aksoplasma terganggu. Unsur-unsur
jaringan tetap utuh, degenerasi Wallerian terjadi
3. Tingkat ketiga (Endoneurotmesis)
Cedera saraf sudah mengakibatkan endoneurium danakson hancur, tetapi perineurium tetap utuh. degenerasi
Wallerian terjadi. Akson bisa regenerasi, tetapi dapat
diblokir oleh jaringan parut.
-
8/7/2019 presentasi fasialis
18/33
5. Tingkat kelima (Neurotmesis)
Terjadi pada kontusio yang parah, luka robek,
dan laserasidisorganisasi berat saraf
tepiregenerasi tak dapat terjadi. Terdapat
kehilangan fungsi motorik, sensorik, dan
autonom.
-
8/7/2019 presentasi fasialis
19/33
MANIFESTASI KLINIS
Kelumpuhan Jenis Sentral
1. Bagian wajah sekitar mata dan dahi yang
mendapat persarafan dari2
sisi tidak lumpuh.Penderita masih dapat mengangkat alis,
mengerutkan dahi, dan menutup mata.
2. Bagian bawah dari wajah lumpuh
kurang dapat mengangkat sudut mulut pada sisi
yang lumpuh.
-
8/7/2019 presentasi fasialis
20/33
Kelumpuhan Jenis Perifer
Kerutan dahi menghilangMata kurang dapat dipejamkan
Plika nasolabialis mendatar
Sudut mulut jadi lebih rendah
Kerusakan pada nervus petrosus mayor
dapat menyebabkan kurangnya produksi
air mata
Lesi di korda timpani dapat
menyebabkan kurangnya produksi ludah
-
8/7/2019 presentasi fasialis
21/33
KESIMPULAN
Nervus fasialis atau nervus kranialis VII merupakansaraf motorik yang menginervasi otot-otot wajah.
Banyak kondisi patologis yang menyebabkangangguan fungsi pada saraf ini, dapat terjadi disentral (supranuklear) atau di perifer (infranuklear).
Penegakan diagnosis harus meliputi etiologi, lokasilesi dan derajat kelumpuhannya dengan pemeriksaantertentu guna menentukan terapi dan prognosisnya.
-
8/7/2019 presentasi fasialis
22/33
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan :
melakukan pemeriksaan fungsi nervus
fasialis.
Tujuan pemeriksaan fungsi nervus fasialis
adalah untuk menentukan letak lesi danmenentukan derajat kelumpuhannya
-
8/7/2019 presentasi fasialis
23/33
Uji Diagnostik
1. Pemeriksaan Saraf motorik
Pemeriksaan terhadap 10 otot utama wajah
2. Pemeriksaan Tonus
Tonus otot menentukan kesempurnaan terhadapmimik wajah
3. Gustatometri
Pemeriksaan fungsi pengecapan pada 2/3 anterior
lidah
4. Pemeriksaan Salivasi
Pemeriksaan sekresi saliva
-
8/7/2019 presentasi fasialis
24/33
5. Schimer test atau Naso-Lacrimal reflex
Pemeriksaan fungsi serabut-serabutsensoris pada nervus fasial
6. Pemeriksaan reflex stapedius
Pemeriksaan dengan menggunakan alatelektroakustik impedans meter.
7. Uji Audiologik
Uji hantaran udara, hantaran tulang,timpanometri, reflek stapedeus
-
8/7/2019 presentasi fasialis
25/33
8. Memeriksa ada tidaknya sinkinesis
komplikasi dari parese nervus
fasialis yang sering ditemui
9. Memeriksa ada tidaknya
hemispasme
Komplikasi pada penyembuhan
parese nervus fasialis
-
8/7/2019 presentasi fasialis
26/33
Ekspresi Wajah Penderita Parese Nervus Fasialis
-
8/7/2019 presentasi fasialis
27/33
Klasifikasi Parese nervus Fasialis
1. Grade I : normal
2. Grade II : disfungsi ringan3. Grade III : disfungsi sedang
4. Grade IV: disfungsi sedang - berat
5. Grade V : disfungsi berat
6. Grade VI: total parese
-
8/7/2019 presentasi fasialis
28/33
Pemeriksaan Penunjang
EMG
ENOGUjistimulasimaksimal
-
8/7/2019 presentasi fasialis
29/33
Penatalaksanaan
1. Fisioterapi
2. Medikamentosa
3. Operasi
4. Perawatan Mata
-
8/7/2019 presentasi fasialis
30/33
Komplikasi
1.Kontraktur atau sinkinesis (gerakan
yang berhubungan) dalam otot-otot
mimik wajah.
2.Sindrom air mata buaya (refleks
gastrolakrimalis paradoksikal)
-
8/7/2019 presentasi fasialis
31/33
Prognosis
80-85% sembuh sempurna dalam
waktu 3 bulan.
Paralisis ringan atau sedang pada saat
awitan merupakan tanda prognosis baik.
Pemulihan kurang dari 14 hari baik Pemulihan lebih dari 14 hari buruk
-
8/7/2019 presentasi fasialis
32/33
Pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaanmotorik otot wajah dan pemeriksaan penunjanglain yang dapat mendukung dalammenegakakkan diagnosis.
Penanganan pasien dengan kelumpuhan nervusfasialis secara dini, baik tindakan operatifmaupun secara konservatif akan menentukan
keberhasilan dalam pengobatan.
-
8/7/2019 presentasi fasialis
33/33
TERIMA KASIH