presentasi 16 ola
DESCRIPTION
diare blok 16TRANSCRIPT
Diare Akut pada Anak diserta Dehidrasi
Sedang
Beatrix Flora 10.2010.220
ANAMNESIS
• Mengenai onset, lama gejala, frekuensi, serta kuantitas dan karakteristik feses.
• Feses dapat mengandung darah atau mukus• Ada demam/tidak?• Ada muntah / tidak ?
• Makanan/minuman yang di makan
• Nyeri perut / tidak ?
• Data tambahan mengenai masa inkubasi,
riwayat perjalanan sebelumnya, riwayat
mengkonsumsi makanan tertentu, risiko
pekerjaan, penggunaan antibiotik .
PEMERIKSAAN FISIK
• keadaan umum(berat badan,temperatur,frekuensi
nafas,denyut nadi,tekanan darah,turgor kulit, kelopak
mata, serta mukosa lidah)
• Kesadaran
• Dicari tanda-tanda dehidrasi dan kontraksi volume
ekstraseluler, seperti denyut nadi >90 kali/menit dan
lemah, hipotensi postural/ortostatik, lidah kering, kelopak
mata cekung, serta kulit yang dingin dan lembab.
• Tanda-tanda peritonitis juga perlu dicari
karena merupakan petunjuk adanya infeksi
oleh patogen enterik invasif.
• Pemeriksaan abdomen, nyeri tekan dan bising
usus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan darah• Elektrolit darah• Ureum dan kreatinin• Pemeriksaan tinja untuk mencari penyebab diare• Kultur feses• Serologi• Foto rontgen abdomen• Endoskopi• Biopsi usus
ETIOLOGI
• Infeksi• Makanan dan minuman(toksik,alergi)• Perubahan udara• Faktor lingkungan(air bersih)• Imunodefisiensi( hipogamaglobulinemia)
EPIDEMIOLOGI
• Pada tahun 1995 diare akut karena infeksi
sebagai penyebab kematian pada lebih dari 3
juta penduduk dunia.
• terutama pada anak-anak berusia kurang dari
5 tahun.
PATOFISIOLOGI
• Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih dari
patofisologi/patomekanisme sebagai berikut:
Osmolaritas intraluminal yang meninggi, yang disebut
diare osmotik
Sekresi cairan dan elektrolit meninggi, disebut diare
sekretorik
Malabsorpsi asam empedu, malabsorpsi lemak
Defek sistem pertukaran anion/transport
elektrolit aktif di enterosit
Motilitas dan waktu transit usus abnormal
Gangguan permeabilitas usus
Inflamasi dinding usus, disebut diare inflamatorik
Infeksi dinding usus, disebut diare infeksi
• Diare karena bakteri non-invasif (enterotoksigenik). Bakteri yang tidak merusak mukosa misal V. cholera Eltor, Enterotoxigenic E. Coli (ETEC) dan C. perfringens. V. Cholera eltor mengeluarkan toksin yang
• Diare karena bakteri/parasit invasive (enterovasif).Bakteri yang merusak (invasif) antara lain Enteroinvasive E. coli (EIEC), Salmonella, Shigella, Yersinia, C. perfringens tipe C.
GEJALA KLINIS
• mual, muntah, dengan atau tanpa demam yang umumnya ringan disertai atau tanpa nyeri/kejang perut, dengan feses lembek/cair.
• Dehidrasi, berat badan ↓, turgor kulit ↓, pH darah menurun, frekuensi napas lebih cepat(kussmaul), denyut nadi cepat, gelisah, muka pucat, ujung-ujung eksterimitas dingin, dan kadang sianosis, diare disertai darah dan lendir
DIAGNOSIS
• Dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
WORKING DIAGNOSIS• DIARE AKUT • Diare akut: • Buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair. • Kandungan air tinja > dari normal (>200 gr,>200 cc /24
jam) • Frekuensi >3 kali/hari, berlangsung mendadak, kurang
dari 2 minggu(<14 hari)• Faktor utama tingginya kejadian dan tingkat kematian
karena diare akut adalah karena penggunan air yang tidak bersih, sanitasi yang tidak memenuhi
• Menurut World Gastroenterology Organisation global guidelines 2005, pasase tinja yang cair/ lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal, berlangsung <14 hari.
• Diare kronik→ diare yang berlangsung >15 hari.• Diare persisten→ diare yang berlangsung antara
15-30 hari, dimana diare kronik yang >30 hari (4 minggu).
• Diare infektif→ bila penyebabnya infeksi.• Diare organik→ penyebabnya kelainan anatomik,
bakteriologik, hormonal atau toksikologik. • Diare fungsional→bila tidak dapat ditemukan
penyebab fungsional.
Differential Diagnosis : Dysentri• terdiri dari kumpulan gejala diare dengan
darah dan lendir dalam feses .• Diare berdarah karena infeksi virus, bakteri,
parasit, intoleransi laktosa, alergi protein susu sapi .
• Penularannya secara fecal –oral kontak • Sakit perut yang diikuti munculnya tenesmus
panas disertai hilangnya nafsu makan dan badan terasa lemah.
KOLERA• penyakit akut yang menyerang saluran
pencernaan dan disebabkan oleh bakteri jenis Vibrio cholerae .
• Semua gejala klinis umumnya merupakan akibat kehilangan cairan tubuh dan elektrolit.
• Tinja tampak seperti air cucian beras atau tajin, kadang-kadang disertai muntah, turgor yang cepat menurun, mata cekung, ubun-ubun besar cekung, pernafasan cepat dan dalam .
PROGNOSIS
• Baik jika dengan penggantian cairan yang adekuat dan perawatan yang baik.
KOMPLIKASI
• Dehidrasi• Hipokalemia dan asidosis metabolik• Tubular nekrosis akut dan gagal
ginjal(pemberian cairan tidak adekuat)• Artritis (Campylobakter, Shigella, Salmonella,
atau Yersinia spp)• Sindrom Guillain-Barre(melemahnya motorik
otot pernapasan)
PENATALAKSANAAN
• Rehidrasi• Kehilangan cairan dari badan dapat dihitung
dengan memakai cara:- BJ plasma- Metode Pierce berdasarkan keadaan klinis- Metode Daldiyono
• Kebutuhan cairan = X 10% X KgBB X 1 liter
• pemberian cairan:1. tahap 1: rehidrasi inisial (2 jam) sebanyak
total kebutuhan cairan2. tahap 2: 1 jam tergantung kehilangan cairan
tahap 13. tahap 3: berdasarkan kehilangan cairan
melalui tinja berikutnya.
• Diet- Tidak puasa- Minuman yang tidak mengandung gas- Hindari kafein dan alkohol (motilitas ↑)- Makanan yang mudah dicerna- Hindari susu sapi
• Obat anti diare- Paling efektif yaitu derivate opoid misal
loperamide- Obat yang mengeraskan tinja Antapulgite 4x2
tab/hari, smectite 3x1 saset diberikan tiap diare /BAB encer sampai diare berhenti
• Obat anti mikroba- Diindikasikan pada pasien-pasien yang di duga
mengalami infeksi bakteri invasif, diare turis (traveller’s diarrhea) atau imunosupresif
Penyebab Terapi
Shigellosis (serius)S. (para) typhi
Salmonellosis lain
Campylobacter (keluhan serius dan persisten)Yersinia
Disentri amebik
Vibrio choleraGiardia lambliaSchistosoma sppStongyloides stercoralis
Trichuris trichiuraCryptosporidiosis sembuh spontan dengan status imun normal. Jika pejamu immunocompromised dengan diare persistenCyclosporaIsospora belliClostridium difficeleBiasanya penyembuhan spontan setelah menghentikan antibiotik
Siprofloksasin 500 mg 2 kali/hari; 3 hariSiprofloksasin 500 mg, 2 kali/hari; 10 hari (pilihan ke 1)Amoksisilin 750 mg 4 kali/hari; 14 hari (alternatif 1)Ko-trimoksazol 960 mg 2 kali/hari;14 hari (alternatif 2)Siprofloksasin 500 mg, 2 kali/hari; 10 hari (pilihan ke 1)Amoksisilin 750 mg 4 kali/hari;(alternatif 1)Ko-trimoksazol 960 mg kali/hari;14 hari (alternatif 2)Eritromisin 250 mg 4 kali/hari; 5 hariKlaritromisin 250 mg 4 kali/hari; 5 hariDoksisiklin 200 mg hari ke-1;lalu 100 mg 1 kali hari; 4 hariKo-trimoksazol 960 mg 2 kali/hari;5 hari (alternatif 1)Siprofloksasin 500 mg 2 kali/hari; 5 hari (alternatif 2)Tinidazol 2 g 1 kali/hari; 3 hari (pilihan ke 1)Metronidazol 750 mg 2 kali/hari; 5 hari (alternatif 1)(diikuti oleh diloksanid furoat 500 mg 3 kali/hari; 10 hari)Sifrofloksasin 1 g sekali sehariVibrimisin 300 mg satu kali sehariTinidazol 2 gr satu kali sehariPraziquantel 40 mg/kg sekali sehariAlbendazol 400 mg 1 kali/hari;3 hariInvermektin 150-200 mikrogram/kg satu kali sehariTiabendazol 25 mg/kg 2 kali/hari (maks. 1500 mg per dos)Mebendazol 100 mg 2 kali/hari, 3 hariParomisin 500-1000 mg 3 kali/hari; 14 hariAzitromisin 500 mg 1 kali/hari;3 hariKo-trimoksazol 960 mg 3 kali/hari; 14 hariKo-trimoksazol 960 mg 2 kali/hari; 14 hariMetronidazol 500 mg 3 kali/hari; 7-10 hari (jika diperlukan)Vancomisin 125 mg 4 kali/hari; 7-10 hari (alternatif)
PENCEGAHAN• Menjaga higiene pribadi yang baik• Mencuci tangan setelah keluar dari toilet dan
khususnya selama mengolah makanan• Kotoran manusia harus diasingkan dari daerah
pemukiman, dan hewan ternak harus terjaga dari kotoran manusia
• Air minum harus dimasak dahulu sebelum dikonsumsi• Mencuci sayur dan buah• Daging dan makanan lain harus dimasak sampai
matang