praktek beton revisi
TRANSCRIPT
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 1/38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka konstruksi beton pun telah
mengalami perkembangan yang cukup pesat dan sering digunakan sebagai
struktur bangunan teknik sipil antara lain seperti bangunan gedung bertingkat,
bendungan, irigasi, jalan raya, jembatan, dan lain sebagainya.
Beton menjadi pilihan para Perencana sebagai struktur bangunan, karena beton mudah dikerjakan / dibentuk dan mempunyai nilai kuat tekan relatif
tinggi dibandingkan dengan kut tariknya.
Beton merupakan material yang bersifat getas ( brittle ) sedangkan baja
tulangan bersifat elastis ( ductile ) dan mempunyai nilai kuat tarik relatif tinggi
dibandingkan dengan kuat tekannya, oleh karena itu baja tulangan dibutuhkan
untuk menahan tegangan tarik yang disebabkan oleh beban yang bekerja.
Komponen struktur beton yang diberi batang tulangan baja disebut beton
bertulang, tulangan baja dibutuhkan untuk memperkuat daerah tekan
penampang beton dan mengurangi lendutan pada jangka waktu panjang yang
diakibatkan oleh beban-beban yang besar.
Beton adalah suatu komposit dari beberapa bahan batu-batuan yang
direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari agregat campuran (halus dan
kasar) dan ditambah dengan pasta semen. Pasta semen mengikat pasir dan
bahan-bahan aggregat lainnya (batu kerikil,basalt dan sebagainya). Rongga
diantara bahan-bahan kasar diisi oleh bahan-bahan halus.
Beton bertulang adalah gabungan antara beton dan tulangan-tulangan yang
dibuat sedemikian rupa sehingga kedua bahan dapat saling bekerja sama
1
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 2/38
memikul beban. Dalam pekerjaan sipil, pekerjaan beton adalah pekerjaan yang
sangat penting baik untuk gedung, jalan maupun jembatan.
Keuntungan dari beton bertulang adalah :
• Dapat mengikuti bentuk bangunan secara bebas.
• Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi serta mempunyai
sifat tahan terhadap perkaratan atau pembusukkan oleh kondisi
lingkungan.
• Beton tahan aus dan tahan kebakaran sehingga biaya perwatan rendah.
• Ukuran lebih kecil dibandingkan dengan beton tak bertulang atau
pasangan batu.
• Kuat tekan beton tinggi dikombinasikan dengan baja tulangan yang
kuat tariknya tinggi dapat dibuat untuk struktur berat.
• Mampu menyerap (mengisolir)suara
Kejelekan Beton Bertulang :
a. Mutu Beton tergantungdari pelaksanaannya.
b. Tak dapat dibongkar p[asang atau dipindahkan.
c. Bongkaran Tidak dapat dipakai lagi kecuali ada teknologi daur ulang.
d. Berat konstruksi besar jika dibandingkan dengan konstruksi baja.
Sifat dasar dari beton adalah lebih kuat menahan beban tekan daripada
beban tarik.Untuk mengimbangi kuat tekan tarik tersebut maka pada beton
diperlukan tulangan sehingga dapat membentuk sebuah beton bertulang.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat beton:
1. Penakaran bahan beton
- Cara lapangan yaitu dengan sistem volume
- Cara Laboratorium yaitu dengan sistem berat
2
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 3/38
2. Pengandukan Beton
- Pengadukan secara manual
- Pengadukan dengan menggunakan mesin
3. Pengangkutan
Pengangkuatan dapat dilakukan dengan:
Ember
Gerobak
Kereta dorong
4. Pengecoran
Dalam pengecoran,yang mungkin terjadi adalah degredasi intern untuk
menghindari terjadinya degredasi pada kolom:
Dengan menggunakan pipa.
Dilakukan secara bertahap.
Membuat pintu-pintu dengan jarak 1.25-1.50 cm.
5. Pemadatan
Pemadatan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Manual
Pada pemadatan secara manual ini delakukan dengan menggunakan
palu atau besi dengan cara memukul-mukul cetakan.
2. Mekanik
Pemadatan secara mekanik dapat dilakukan dengan:
Menggunakan Vibrator.
Vibrator ekstern atau tempel.
Vibrator permukaan.
3
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 4/38
1.2 Tujuan Pratek
1. Tujuan UmumSetelah pratek diharapkan mahasiswa dapat:
a. Mengetahui sifat-sifat kekuatan beton,bahan
pembentuk dan peraturan-peraturan beton.
b. Membuat berbagai macam konstruksi yang
menggunakan beton.
c. Mengetahui keuntungan dan kerugian beton.
2. Tujuan Khusus
Setelah akhir praktek diharapkan mahasiswa dapat:
a. Mengenal dan menggunakan peralatan kerja
beton.
b. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan beton.
c. Merancang beton sesuai dengan jenis pekerjaan
betonnya.
1.3 Ruang Lingkup Praktek
Dari sekian banyaknya pekerjaan beton dilapangan,pada praktek kali ini
hanya melakukan beberapa pelaksanaan kerja beton disebabkan keterbatasan
waktu. Pekerjaan itu antara lain:
Job I Memotong dan membengkokkan tulangan.
Job II Memotong, membengkokkan tulangan, dan merangkai tulangan
untuk kolom dan balok.
Job III Pengecoran tapak/sepatu kolom.
4
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 5/38
Job IV Pembuatan Bekisting Kolom
Job V Pengecoran Kolom
1.4 SistematiKa Laporan
Bab I :Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan sistematika
penulisan.
Bab II :Pengenalan Alat dan BahanMemperkenalkan alat dan bahan yang digunakan pada pelaksanaan
praktek bengkel kerja beton.
Bab III :Pelaksanaan Praktek Kerja Beton
Merupakan uraian dari job-job yang telah dilaksanakan pada praktek
beton dibengkel.
Bab IV :Penutup
Menarik kesimpulan dan memberikan saran-saran dari penulis
untuk praktek selanjutnya.
5
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 6/38
BAB II
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
2.1. Peralatan yang digunakan pada praktek kerja beton
Alat potong besi tulangan
6
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 7/38
a. Jenis-jenis Alat potong
Untuk memotong tulangan baja digunakan alat-alat gergaji baja, gunting potong, dan gunting potong ayun. Gergaji baja ada 2 macam yaitu gergaji
baja tangkai lurus dan tangkai bengkok, alat ini digunakan untuk pekerjaan
volume kecil. Mata gergajinya apabila sudah tumpul dapat mudah diganti.
- Gergaji potong
Gunting potong ini lebih menguntungkan untuk pekerjaan dengan
volume besar dan untuk mencegah aus pada waktu memotong
pisaunya diolesi dena oli.
- Gergaji ayun
Untuk batang baja yang lebih besar dan volume pekerjaan yang besar,
lebih menguntungkan menggunakan gunting ayun. Mata pisau ayun
diasah dan apabila rusak diganti, untuk mencegah agar tidak mudah
rusak maka pada saat menggunting olesi gunting dengan minyak oli
pada mata pisaunya.
b. Cara Penggunaan
Tulangan yang akan dipotong diberi tanda goresan, kemudian baru
dipotong. Untuk menentukan panjang pemotongan,kita harus
memperhatikan syarat-syarat pemotongan tulangan,dan batang tulangan
tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan dengan cara-cara yang merusak
tulangan.
Batang tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar-gambar rencana dengan toleransi-toleransi yang
disyaratkan oleh perencana. Apabila tidak ditetapkan oleh perencana pada
7
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 8/38
pemotongan dan pembengkokkan tulangan ditetapkan toleransi-toleransi yang
ditetapkan dalam peraturan.
Alat Pembengkok Besi Tulangan
1. Jenis-jenis alat pembengkok
Untuk keperluan membuat kait bulat, kait serong, dan pembengkokkan
tulangan, maka tulangan perlu dibengkokkan. Untuk pembengkokkan
diperlukan alat pembengkok untuk membengkokkan tulangan Ø 12 – 14
dengan Ø besar dari 14 mm dianjurkan untuk menggunakan alat
pembengkok mesin.
2. Cara penggunaan alat pembengkok
Untuk membengkokkan tulangan,hal-hal yang perlu dipersiapkan :
a. Tulangan sudah dipotong dan diberi tanda atau
goresan pada titik-titik bengkok
b. Siapkan bantalan pembengkok
c. Siapkan kuci pembengkok
3. Pembuatan bantalan pembengkok
Bantalan dibuat untuk landasan membuat kait penuh, kait miring, dan
pembengkokkan tulangan:
8
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 9/38
Bantalan pembengkokan dari pelat baja, dimana bantalan pembengkok
ini dibuat dari pen-pen yang dilas pada pelat baja. Kemudian pelat baja
dipakukan pada balok kayu.
Bantalan pembengkok dari balok kayu untuk tulangan diameter kecil,
dapat dipakai jenis bantalan pembengkok dari balok kayu dan
potongan besi bulat yang dipakukan.
Alat Aduk Beton
Sebelum pengadukan beton dimulai maka ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain:
Mutu bahan yang akan diaduk sudah sesuai dengan syarat mutu.
Perbandingan campuran sudah ditetapkan dengan satuan perbandingan
berat atau volume sesuai dengan yang diinginkan.
Alat-alat pengaduk dan penakar harus sudah dipersiapkan.
Alat-alat angkut bahan adukan ke tempat pengecoran harus sudah
disiapkan demikian pula jalan lewat alat angkit adukan ke tempat
penuangan sudah dipersiapkan.
Bila diisyaratkan untuk menentukan jumlah air yang diperlukan, maka
alat uji penentuan nilai slump juga disiapkan.
1. Jenis Alat Adukan
a. Pengadukan beton dengan tangan
Alat-alat aduk tangan adalah cangkul dan sekop sedangkan untuk
takaran volume digunakan kotak-kotak takaran atau ember/keranjang
dengan ukuran tetap.
9
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 10/38
Sendok Spesi
Ruskam
b. Alat untuk mesin (molen)
Fungsi molen adalah memudahkan pengadukan dan hasil adukan
biasanya lebih merata dibanding mengaduk dengan tangan. Takaran
volume biasanya digunakan kotak-kotak takaran atau ember/keranjang
dengan ukuran tetap.
10
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 11/38
Molen
2. Cara Penggunaan
Pengadukan beton dengan tangan harus dilakukan diatas bak
campuran dengan dasar lantai dari papan atau dari pasangan yang diplester
supaya kotoran tanah tidak mudah mencampuri beton dan air
pencampuran tidak mudah merembes atau bocor keluar.
Pengadukan beton dengan jumlah besar sebaiknya dilakukan
dibawah atap supaya dapat terlindung terhadap panas matahari dan hujan.
Pengadukan cara ini biasanya selalu dengan perbandingan volume. Supaya
adukan baik, harus dibuat kotak-kotak takaran yang sama volumenya atau
ember-ember dan keranjang yang harus sama volumenya.
Pasir yang sudah ditakar dituangkan dahulu diatas dasar bak
campuran semen dan pasir, diaduk dengan cangkul atau sekop kemudian
dituangkan air menurut takaran perbandingan dan diaduk-aduk lagi hingga
menjadi suatu adukan beton hemat waktu pengadukan pada volume yang
besar.
Peralatan lain yang digunakan
• Tang
11
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 12/38
• Geget
• Meteran
• Gerobak
• Ember
12
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 13/38
• Palu
2.2 Bahan-bahan yang digunakan pada Kerja Beton
1. Semen (bahan pengikat)
Fungsi semen adalah untuk merekatkan butir-butir aggregat agar terjadi suatumassa yang kompak/padat. Selain itu juga untuk mengisi rongga-rongga
diantara aggregat. Menurut PUBI – 1982 semen portland adalah semen yang
dihasilkan dengan menghaluskan klinker yang terdiri dari silikat-silikat
kalsium yang bersifat hidrolis dengan gips sebagai bahan tambahan.
Penyimpanan Semen :
1).Semen harus disimpan dalam gudang yang rapat air dan angin.
2).Pengangkutan seman ke tempat penyimpanan harus dijaga agar
semen tidak menjadi lembab dan rusak.
3) Penyimpanan semen terlalu lama tidak diperbolehkan karena dapat
mengurangi mutu seman.
13
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 14/38
4).Penumpukan seman harus teratur dengan pemisahan tumpukan
seman berdasarkan jenis, berat, dan lama penyimpanan.
5).Penimbunan seman dalam gudang maksimum 2 m, agar tidak
terjadi pecahnya kantong semen pada tumpukan bagian bawah.
6).Timbunan semen dalam gudang berjarak bebas + 50 cm dari
dinding dan diberi alas setinggi 30 cm.
Gambar . Cara Penyimpanan Semen
2. Agregat (Bahan Pengisi)
Agregat adalah butiran-butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi
dalam campuran mortar atau beton. Agregat ini kira-kira menempati sebanyak
70% volume mortar atau beton. Dalam praktek, agregat umumnya
digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
Batu, untuk besar butiran lebih dari 40 mm.
Kerikil (Agregat kasar) untuk butiran antara 5 mm dan 40 mm.
Pasir (Agregat halus) untuk butiran antara 0,15 mm dan 5 mm.
14
Maks.2m
50 cm
Lapisan Plastik
30 cm
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 15/38
a. Agregat halus
Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasildisintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa pasir batuan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu.
Sesuai dengan syarat-syarat pengawasan mutu agregat untuk berbagai mutu
beton, maka agregat halus memenuhi syarat sebagai berikut:
Agregat halus terdiri dari butiran-butiran yang tajam dan keras. Butir-butir
agregat halus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruhcuaca.
Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan
terhadap berat kering).
Aggregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu
banyak yang harus dibuktikan dengan percobaan warna Abrams-Herder
(dengan larutan NaOH).
b. Agregat Kasar
Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi
alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan
batu.
Sesuai dengan syarat-syarat pengawasan mutu agregat untuk berbagai mutu
beton, maka agregat kasar harus memenuhi syarat yaitu:
Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir keras dan tidak berpori.
Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan
terhadap berat kering).
15
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 16/38
Agregat tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton,
seperti zat-zat reaktif alkali.
Kekerasan dari butir-butir agregat diperiksa dengan bejana penguji dari
rudolf dengan beban penguji 20 ton.
Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya.
Penyimpanan Agregat :
Penyimpanan agregat biasanya tidak ditempatkan dalam gudang, tetapi
dibiarkan di tempat terbuka. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyimpanan agregat yaitu :
1. Pengawasan agregat harus dilakukan sejak datang ke
penimbunan sampai dengan pengambilan kembali.
2. Penimbunan agregat sebaiknya dilakukan diatas bak atau
lantai (Plesteran), agar tanah tidak terbawa ketika mengambil bahan.
3. Penimbunan agregat halus, harus berjauhan dengan pasir
pasang.
4. Apabila agregat kasar terdiri dari beberapa jenis butiran,
maka penyimpanan harus dipisah.
16
Material yg berbeda dipisah
Lantai Semen
Agregat yg beda jenis
butiran diberi pemisah
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 17/38
Gambar . Cara Penyimpanan Agregat
3. Besi tulangan dan kawat ikat
¤ Besi tulangan
Pada konstruksi beton bertulang kombinasi dari beton dan tulangan akan
menghasilkan keunggulan, dimana beton mempunyai kemampuan yang
tinggi memikul beban tekan, sedangkan besi tulangan mempunyai
kemampuan yang tinggi memikul beban tarik.
Menurut bentuknya besi tulangan pada konstruksi beton bertulang dibagi
dua kelompok,yaitu:
Batang polos
Batang polos adalah batang prismatis berpenampang bulat persegi,
lonjong, dan lain-lain yang mempunyai permukaan lilin. Dalam
pelaksanaan konstruksinya beton bertulang di Indonesia paling
banyak terdapat didalam perdagangan dan cara mengerjakan sangat
murah.
Batang diprofilkan
Batang yang diprofilkan adalah batang prismatic atau punter.Yang
permukaannya diberi rusuk-rusak terpasang tegak lurus atau miring
terhadap sumbu batang dengan rusuk antara rusuk-rusuk tidak lebih
dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya.Tujuan dari pemberatan batang
17
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 18/38
yang diprofilkan yaitu untuk mendapatkan pelekatan lebih antara dan
baja.
Penyimpanan Baja Tulangan :
Penyimpanan baja tulangan biasanya ditempat tertutup atau ditempat
terbuka. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan baja tulangan
yaitu :
1).Baja tulangan dalam penimbunannya tidak boleh langsung
berhubungan dengan tanah.
2).Baja tulangan yang jenis dan ukuran yang berbeda harus dipisahkan
penimbunannya.
Gambar. Cara Penyimpanan Baja Tulangan
¤ Kawat pengikat
Kawat pengikat digunakan untuk mengikat tulangan agar tetap padatempatnya,tidak berubah jaraknya,dan sesuainya dengan konstruksi yang
dikehendaki.Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter
minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh
seng.
18
Baja beda ukuran
dipisahkan
Ada jarak
dengan lantai
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 19/38
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK
JOB I
MEMBUAT KAIT DAN MEMBENGKOKKAN TULANGAN
A. Jadwal Pelaksanaan
Hari / Tanggal :
Jam : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang
B. Tujan Pelaksanaan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat membuat kait dan membengkokkan tulangan.
b. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan membuat
kait dan membengkokkan tulangan.
b. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan dengan benar dan
sesuai fungsinya.
c. Agar mahasiswa dapat menghitung kebutuhan tulangan.
C. Dasar Teori
19
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 20/38
Pada konstruksi beton bertulang dari beton dan tulangan akan
menghasilkan keunggulan, dimana beton mempunyai kemampuan yang tinggi
memikul beban tarik, oleh karena besi tulangan membantu beton didaerah tekan
menerima gaya tekan.
Menurut bentuknya, besi tulangan pada konstruksi beton bertulang dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu:
a. Batang polos
Batang polos adalah batang prismatik berpenampang bulat persegi, lonjong,
dan lain-lain yang mempunyai permukaan lilin.
Dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang di Indonesia, paling banyak
digunakan bentuk bulat, karena baja bulat banyak terdapat didalam
perdagangan dan cara mengerjakannya mudah. Baja bulat mempunyai ukuran
garis tengah:6;8;10;12;14;16;19;22;25;28;32;40;45;dan 50 mm.
b. Batang diprofilkan
Batang diprofilkan adalah batang prismatik atau dipuntir yang permukaannya
diberi rusuk-rusuk terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu batang
dengan rusuk –rusuk tidak lebih dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya.Pada pekerjaan penulangan, langkah-langkah pekerjaanya adalah sebagai
berikut:
1. Membuat daftar pembengkokkan
2. Meluruskan dan membersihkan kotoran dari bagian-bagian karat yang
lepas
3. Memotong menurut panjang uyang telah ditentukan pada daftar
pembengkokkan
Syarat-syarat pembengkokkan tulangan
1. Batang tulangan tidak boleh bengkok atau diluruskan dengan cara yang
merusak tulangan.
20
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 21/38
2. Batang tulangan yang diprofilkan, setelah bengkok dan diluruskan kembali
tidak boleh bengkok lagi dalam jarat 60 cm dari bengkokkan sebelum.
3. Batang tulangan yang tertanam sebagian didalam beton tidak boleh
dibengkokkan atau diluruskan dilapangan, kecuali apabila ditentukan
didalam gambar-gambar rencana atau disetujui oleh perencana.
4. Mmembengkokkan dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan
dalam keadaan dingin, kecuali apabila pemanasan diizinkan perencana.
5. Apabila pemanasan diizinkan, batang tulangan dari baja lunak (polos atau
diprofilkan) dapat dipanaskan sampai kelihatan merah padam, tetapi tidak
boleh mencapai suhu lebih dari 850º C.
6. Apabila batang tulangan dari baja lunak yang mengalami pengerjaan
dingin dalam pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan diatas 100º C
yang bukan pada waktu dilas, maka dalam perhitungan-perhitungan
sebagai kekuatan baja harus diambil kekuatan baja tersebut yang tidak
mengalami pengerjaan dingin.
7. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali apabila
diizinkan oleh perencana.8. Batang tulangan yang dibengkokkan dengan pemanasan tidak boleh
didinginkan dengan jalan disiram dengan air.
9. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan dalam jarak
8 kali diameter (diameter pengenal) batang setiap bagian dari bengkokkan.
>5d
2 ½ d >5d >5d
Baja Polos Baja Deform
>4d >4d
21
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 22/38
2 ½ d >5d
Baja Polos
Baja Deform
>5d
>5d
>5d
Baja Polos Baja Deform
Gambar 2.3. Bentuk – bentuk kait
Adapun syarat kait tulangan adalah sebagai berikut:
1. Kait harus berupa kali penuh.
2. Kait-kait sengkang harus berupa kait miring yang melingkari batang-
batang sudut dan mempunyai bagian lurus paling sedikit 6 kali diameter
batang dengan minimal 5 cm.
3. Bengkokkan harus mempunyai diameter intern sebesar paling sedikit 5 d
atau 5 dp.
D. Peralatan dan Bahan
a. Peralatan
1. Mesin Pemotong tulangan (bar cutter)
22
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 23/38
2. Rol meter
3. Besi pembengkok tulangan
4. Kakak tua
5. Meja pembengkok
6. Landasan besi pembengkok
b. Bahan-bahan
- Besi tulangan Ø 8 mm
E. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan teratur apabila
belum diperlukan.
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
teratur atau sesuai dengan petunjuk instruktur.
3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran pada pekerjaan.
4. Pergunakanlah peralatan sesuai fungsinya.
5. Pakailah pakaian kerja lengkap.
F. Langkah Kerja
1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang, berat) yang akan digunakan.
2. Siapkan bahan dan peralatan sesuai ukuran yang telah ditentukan.
3. Potong batang baja tulangan menurut ukuran yang telah ditentukan.
4. Bentuklah batang baja tulangan dengan membengkokkannya menurut
gambar pada gambar kerja.
G. Perhitungan Bahan
1. Sengkang 8 x 8 cm, d = 8 mm
23
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 24/38
8
8
L = (8 – 4 ½ d) x 4 + (2 x 5d) + (1/4.π.d) x 4
= 37,10 cm
Untuk 50 buah sengkang dibutuhkan besi sebanyak ;
37,10 x 50 buah = 1855 cm
1 batang = 12 m
Maka, besi yang dibutuhkan : 55,11200
1855= batang ~ 2 batang
2. Sengkang 8 x 12 cm, d = 8 mm
12
8
L = (8 – 4 ½ d) x 2 + (12 – 4 ½ d) x 2 + (2 x 5d) + (1/4 .π.d) x 4
= 44,11 cm
Untuk 25 buah sengkang dibutuhkan besi sebanyak ;
44,11 x 25 buah = 1102,75 cm
1 batang = 12 m
24
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 25/38
Maka, besi yang dibutuhkan : 92,01200
5,2205= batang ~ 1 batang
Jadi kebutuhan besi Ø8 mm adalah 3 batang.
25
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 26/38
JOB II
MEMOTONG, MEMBENGKOKKAN, DAN MERANGKAI
TULANGAN UNTUK BALOK DAN KOLOM
A. Jadwal Pelaksanaan
Hari / Tanggal :
Jam : 08.00 WIB - selesai
Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang
B. Tujuan Pelaksanaan
a. Tujuan Pelaksanaan
Agar mahasiswa dapat memotong, membengkokkan, dan merangkai
tulangan untuk balok dan kolom.
b. Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan
memotong, membengkokkan, dan merangakai tulangan untuk balok dan
kolom.
2. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan yang digunakan
dengan baik dan sesuai dengan fungsinya.
3. Agar mahasiswa dapat membuat kait dan bengkokkan tulangan
dengan benar.
4. Agar mahasiswa dapat menyetel tulangan balok dan kolom.
C. Dasar Teori
Pada konstruksi beton bertulang dari beton dan tulangan akan
menghasilkan keunggulan, dimana beton mempunyai kemampuan yang tinggi
memikul beban tarik, oleh karena besi tulangan membantu beton didaerah
tekan menerima gaya tekan.
26
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 27/38
Menurut bentuknya, besi tulangan pada konstruksi beton bertulang dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu:
a. Batang polos
Batang polos adalah batang prismatik berpenampang bulat persegi, lonjong,
dan lain-lain yang mempunyai permukaan lilin.
Dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang di Indonesia, paling banyak
digunakan bentuk bulat, karena baja bulat banyak terdapat didalam
perdagangan dan cara mengerjakannya mudah. Baja bulat mempunyai ukuran
garis tengah:6;8;10;12;14;16;19;22;25;28;32;40;45;dan 50 mm.
b. Batang diprofilkan
Batang diprofilkan adalah batang prismatik atau dipuntir yang permukaannya
diberi rusuk-rusuk terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu batang
dengan rusuk –rusuk tidak lebih dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya.
Pada pekerjaan penulangan, langkah-langkah pekerjaanya adalah sebagai berikut:
1.Membuat daftar pembengkokkan.
2.Meluruskan dan membersihkan kotoran dari bagian-bagian karat yang
lepas.
3.Memotong menurut panjang uyang telah ditentukan pada daftar
pembengkokkan.
Berkaitan dengan pemasangan dan pengikatan tulangan harus dilakukan
seakurat mungkin sesuai dengan gambar rencana agar sebelum dan sesaat
pengecoran tulangan tidak bergeser.
Penganyaman tulangan balok didalam bekesting umumnya dikerjakan sebagai
berikut:
27
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 28/38
• Sengkang diletakkan tegak pada ujung balok didalam bekesting.
• Letakkan batang-batang diatas tiga blok beton kecil yang terletak
diatas papan bekesting bagian bawah.
• Tandai dengan kapur tulis jarak-jarak sengkang pada sebuah
batang sudut bawah dan bagikan sengkang-sengakang dari ujung ke
pertengahan.
• Sengkang tengah ditumpukan diatas kelos perletakkan. Sengkang
tengah diikatkan dengan batang sudut bawah dengan ikatan yang kuat.
• Selanjutnya hubungkan bagian-bagian batang disudut atas dan ikat
sekerasnya.
• Lakukan untuk sengakang-sengkang yang bersebelahan seperti
sebelumnya.
D. Peralatan dan Bahan
1. Peralatan
- Alat pemotong tulangan
- Rol meter
- Besi pembengkok tulangan
- Landasan besi pembengkok
- Siku
2. Bahan
- Besi tulangan ukuran Ø 8 dan Ø10
- Kawat pengikat tulangan
E. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan teratur apabila
belum diperlukan.
28
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 29/38
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerja dengan teratur atau
sesuai petunjuk instruktur.
3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran pada
pekerjaan.
4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.
5. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap.
F. Langkah Kerja
1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang dan berat) yang akan digunakan.
2. Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan.
3. Potong batang baja tulangan dengan membengkokkan menurut gambar
pada gambar kerja.
4. Letakkkan batang-batang tulangan utama pada posisi horizontal (pada
penyangga tulangan).
5. Masukkan tulangan sengkang pada batang tersebut.
6. Beri tanda pada tulangan utama tersebut sebagai perletakkan sengkang.
7. Atur sengkang menurut dengan yang dibuat sebelumnya.8. Ikat sengkang pada tulangan utama.
9. Setelah terbentuk salah satu jaringan tulangan, maka dilanjutkan dengan
yang lainnya. Kemudian kedua jaringan tulangan tersebut saling
dihubungkan dengan tulangan stek (tulangan yang berbentuk sudut 90º)
G. Gambar kerja
1. Penulangan Balok
29
400
120
8
8
5 d
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 30/38
Gambar. Tulangan Balok
2. Penulangan kolom
30
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 31/38
4 0 0
2 5
6 d
2 0
2 0
H. Perhitungan Bahan
Untuk 6 bh balok
Selimut beton = 2,5 cm
Tulangan pokok = {(400 – 5) + ((5.d) +(1.25d) x 2))} x 4 x 6 bh =
9780/1200 cm = 8,15 batang ~ 9 batang
Banyak begel = 400/15 = 26,67 ~ 27 x 6 bh = 162 bh
Panjang 1 bh begel = (4 x 20) + ((5 x 0,8) x 2) = 88 cm x 162 bh =
14256/1200 cm = 11,9 batang ~ 12 batang
31
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 32/38
Untuk 3 bh kolom
Selimut beton = 2,5 cm
Tulangan pokok = {(400 – 5) + ((5.d) +(1.25d))} x 4 x 3 bh = 4815/1200
cm = 4,00 batang
Banyak begel = 400/20 = 20 + 1= 21 x 3 bh = 63 bh
Panjang begel 1 bh begel = {(4 x 20) + ((5 x 0.8) x 2)} = 88 cm x 63 bh
= 5544/1200 cm = 4,62 batang ~ 5 batang
32
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 33/38
JOB V
PENGECORAN KOLOM
A. Jadwal Pelaksanaan
Hari / Tanggal :
Jam : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang
B. Tujuan Pelaksanaan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat membuat kolom beton dengan baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan membuat kolom.
2. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan dengan baik dan sesuai
fungsinya
3. Agar mahasiswa dapat mengaplikasikannya dilapangan nantinya.
C. Dasar Teori
Kolom harus direncanakan untuk memikul beban aksial terfaktor yang
bekerja pada semua lantai atau atap dan momen maksimum yang berasal dari
beban terfaktor pada satu bentang terdekat dari lantai atau atap yang ditinjau.
Kombinasi pembebanan yang menghasilkan rasio maksimum dari momen
33
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 34/38
terhadap beban aksial juga harus diperhitungkan. Kolom biasanya berbentuk
empat persegi panjang atau empat sama sisi.
Kolom terbagi atas 2 macam, yaitu :
1. Kolom struktur
Kolom utama penahan beban yang mana dalam pelaksanaannya
kolom struktur dibuat terlebih dahulu baru dipasang dinding.
2. Kolom praktis
Kolom yang digunakan sebagai pengaku dinding, yang mana dalam
pelaksanaannya kolom praktis dibuat setelah dinding dipasangan sehingga
pada saat pengerjaan hanya disisakan bagian untuk kolom praktis dan baru
dicor ( minimal besi Ø 8 mm )
Secara umum sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan ,checklist
sebagai berikut :
a) Apakah tulangan telah selesai b) Apakah bekesting /cetaka telah di beri oli
c) Kecukupan adanya perancah,tangga dan papan untuk
dijalani
d) Cukup personil/tenaga kerja
e) Ketersediaan bahan untuk pengecoran
D. Peralatan dan Bahan
1. Peralatan
- Cangkul
- Sekop
- Alat slump test
34
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 35/38
- Ember
- Palu
- Molen
- Keranjang
- Gerobak
- Sendok spesi
2. Bahan – bahan
- Semen
- Pasir
- Kerikil
- Oli
- Air
E. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan teratur apabila
belum diperlukan2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
teratur atau sesuai petunjuk instruktur.
3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran pada pekerjaan.
4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya
5. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap
F. Langkah Kerja
1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang,berat) yang akan digunakan
2. Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan
3.Periksa kedudukan bekesting kolom
4.Hidupkan molen(alat pengaduk beton)
35
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 36/38
5. Masukkan air kedalam molen dan setelah itu pasir serta semen,lalu masukan
kerikil, aduk hingga rata.
6. Masukan adukan beton kedalam cetakan,dan tusuk-tusuk dengan
menggunakan besi tulangan.
7. Periksa bekesting setelah pengecoran dilakukan.
G. Gambar Kerja
36
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 37/38
Gambar. Bekisting Kolom dan Kolom yang sudah dicor
Gambar. Tampak atas dan tampak depan Bekisting Kolom
37
5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 38/38
38