ppt
DESCRIPTION
kedokteranTRANSCRIPT
KELOMPOK IV
SKENARIO
PERMASALAHAN1. Jenis diare?2. Penyebab nyeri tekan perut?3. Penyebab mual dan muntah pada skenario?4. Mekanisme terjadinya diare disertai darah
dan lendir?5. Pengaruh makanan pedas dengan terjadinya
diare?6. Penyebab diare terjadi pada pasien (tourist
asing) tersebut?7. Derajat dehidrasi dan penanganan awal
dehidrasi pasien pada skenario?8. Penatalaksanaan pada skenario
1. Jenis –jenis diare ?
Diare akut < 14 hari (umumnya < 7 hari)
dehidrasi
Disentri diare + anoreksia, penurunan berat
badan dengan cepat.
Diare persisten > 14 hari secara terus
menerus penurunan berat badan dan
gangguan metabolisme.
Diare dengan masalah lain (demam, gangguan
gizi atau penyakit lainnya) (Depkes RI ,2002)
2. Penyebab nyeri tekan perut?
Nyeri tekan perut dapat disebabkan oleh karena
adanya:
o Iritasi mukosa GIT
o Adanya infeksi rilis mediator proinflamasi
(bradikinin, serotonin, dan histamin)
merangsang ujung bebas dari reseptor nyeri
nyeri perut.
3. Penyebab mual & muntah?
Gerakan peristaltik usus berperan dalam
timbulnya gejala mual muntah.
Kerusakan GIT impuls iritatif merangsang
pusat muntah di batang otak (CTZ)
penyerapan meningkat dan regulasi makanan
meningkat otot abdomen dan diafragma
kontraksi muntah.
4. Penyebab dan mekanisme terjadinya diare disertai
darah dan lendir?
makanan/minuman tidak higienis usus bersama
mikroorganisme mikroorganisme masuk ke sel-sel usus
sel-sel rusak infeksi lokal tekanan osmotik meningkat
kemampuan absorbsi cairan dan elektrolit usus dan
karbohidrat akan terganggu konsistensi feses menjadi
cair.
mikroorganisme merusak sel-sel infiltrasi sel-sel radang
nekrosis sel epitel mukosa terbentuk ulkus-ulkus kecil
eritrosit dan plasma keluar ke lumen usus darah + lendir.
5. Pengaruh makanan pedas dengan terjadinya diare?
Cabe mengandung Capsaicin capsaicin
dapat merangsang duodenum untuk
mengencerkan lendir diare
6. Penyebab diare terjadi pada pasien
(tourist asing) tersebut?
Karena sensitifitas pasien terhadap makanan
pedas lebih tinggi dibandingkan dengan
masyarakat local.
pasien (tourist asing) tidak terbiasa
mengkonsumsi makanan pedas.
7. Jenis dehidrasi dan penanganan awal pada
pasien skenario
8. Penatalaksanaan kasus pada skenario?
Penanganan a wal pada pasien di scenario:
Dehidrasi ringan sedang rehidrasi oral
Diet mknn lunak hngga frek. Bab < 5 kali/
hari.
Shigella antibiotik!
Prinsip dalam pengobatan adalah istirahat
atau memperbaiki dehidrasi dan pada kasus
yang berat dikasi antibiotik.
Diet: pasien diberikan makanan lunak sampai
frekuensi berak kurang dari 5 kali/hari.
Kemudian baru diberikan makanan seperti
biasanya jika ada kemajuan
Pengobatan spesifik bila pasien telah
terdiagnosa shigelosis diberi antibiotic
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
1. Diare Akut
2. Amebiasis
3. Disentri Basiler
“DISENTRI BASILER”
EPIDEMIOLOGI
Di dunia sekurangnya 200 juta kasus dan 650.000
kematian terjaid akibat disentri basiler pada anak=-
anak dibawah umur 5 tahun.
Di Amerika Serikat, insidensi penyakit ini rendah.
Setiap tahunnya kurang dari 500.000 kasus yang
dilaporkan ke CDC.
Hasil penelitian yang dilakukan di beberapa rumah
sakit di Indonesia dari Juni 1998 sampai dengan
November 1999, dari 3848 orang penderita diare
berat, ditemukan 5% shigella.
ETIOLOGI Kuman genus shigella basil non motil, gram
(-), family enterobacteriaceae
Ada 4 spesies shigella yaitu: S. Dysentriae,
S.sonnei, S.flexneri, S.bondii
Terdapat 43 serotipe O dari shigella
S. Sonnei adlh satu2nya spesies yg memiliki
serotipe tunggal
GEJALA KLINIS
Difteri Basiler diklasifikasikan berdasarkan
manifestasi klinis berdasarkan durasi infeksi:
1. Masa inkubasi dan klinis
Masa inkubasi pendek (1-3 hari)
Gejala awal terdiri dari demam, nyeri abdomen dan
diare cair tanpa darah kemudian feses berdarah
setelah 3-5 hari kemudian.Lamanya pada dewasa
biasanya berjalan selama 7 hari dimana bisa menjdi
parah dan menetap selama 3-4 minggu.
2. Masa Laten
Setelah timbul gejala sehari atau beberapa
hari kemudian, karena infeksi meliputi ileum
maka jumlah tinja akan meningkat. Tinja
kurang encer tapi sering mengandung lender
dan darah. Demam dan diare sembuh secara
spontan dalam 2-5 hari.
DiagnosisPemeriksaan tinja
Makroskopis : Kista amoeba
Benzidin test
Mikroskopis : leukosit fecal
Biakan tinja (rectal swab)
Pemeriksaan darah
Leukositosis (5000-15.000 sel/mm3)
Kadang-kadang ditemukan leukopenia
Endoskopi
Mukosa hemoragik yang terlepas dan ulcerasi.
Kadang tertutup eksudat
Sebagian besar lesi berada di bagian distal kolon
dan secara progresif berkurang di segmen
proksimal usus besar.
PCR (Polymerase Chain Reaction) Spesifik n
sensitif tp blm d pakai sec luas
Enzim immunoassay toksin tinja
PENGOBATAN Prinsip pengobatan istrahat, mencegah atau
mmperbaiki dehidrasi, pd kasus berat antibiotika
Cairan n elektrolit:Dehirasi ringan sedang: rehidrasi oraldehidrasi + BB Turun cairan infusnamun jika tdk muntah cairan dpt
diberikan melalui minuman dan pemberian air kaldu, atau oralit.
Diet
diberikan mknn lunak hngga frek. Bab < 5 kali/ hari.
di berikan mknan ringan biasa bila ad kemajuan
Pengobatan spesifik (WHO)
bila pasti shigellosis antibiotika.
jika menunjukkan perbakan, teruskan terapi selama
5 hari
jika tdk ad prbaikan, ganti antibiotika jenis lain
Jika msh tdk ad prbikan pemeriksaan ulan
Antibiotika u/ carier asimptomatik
PENCEGAHAN
VAKSIN SHIGELLA
Cegah penularan dgn lingkungan yg bersih n
kebersihan diri
Membersihkan tgn dgn sabun
Suplai air yg tdk terkontaminasi
Pnggunaan jamban bersih
PROGNOSISBentuk yg berat kematian tinggi, kecuali
diakukan pengobatan dini
Bentuk yg sedang kematian rendah.
Bentuk disentriae berat n masa pnymbuhan
lama, walaupun dlm bntk ringan
Bentuk flexneri angka kematian rendah
TERIMAKASIH