ppt4.plc-pemrograman (1)

33
Ain Sahara, ST, M.Eng

Upload: sayidafryzalfajhry

Post on 17-Jan-2016

165 views

Category:

Documents


40 download

DESCRIPTION

materi plc

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Ain Sahara, ST, M.Eng

Page 2: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

PemrogramanBagian dari Pemrograman:

Ladder DiagramFungsi-fungsi LogikaLatchingOutput JamakMemasukkan Sebuah Program Ladder/Tangga ke PLCDaftar InstruksiAljabar BooleanDiagram Blok FungsiBagan Fungsi SekuensialContoh-contoh Pemrograman

Page 3: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Latching Istilah rangkaian Latching (pengunci) digunakan untuk rangkaian yang

memiliki situasi-situasi dimana output harus tetap berada dalam keadaan

hidup meskipun input telah tertutup.

Contoh: sebuah motor yang dinyalakan dengan menekan sebuah saklat

tombol. Meskipun kontak-kontak saklar tidak seterusnya berada dalam

keadaan tertutup, motor tetap harus bekerja hingga saklar tombol

berhenti ditekan.

Page 4: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Output JamakDengan ladder diagram, lebih dari satu output dapat

disambungkan ke sebuah kontak.

Pada rangkaian diatas, sebelum X400 ditutup, tidak satu pun diantara semua output yang ada dapat dinyalakan.

Page 5: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Masukan Program Ladder ke PLC

Tiap-tiap anak tangga pada sebuah diagram ladder

merepresentasikan sebuah instruksi dalam program yang

digunakan oleh PLC/sebuah program lengkap.

Adapun program yang digunakan untuk memasukkan

program, output ke memori PLC harus dalam bentuk yang

dapat dimengerti oleh mikroprosesor PLC, yang dinamakan

sebagai “bahasa mesin” yang pada dasarnya merupakan

kode-kode biner, misalnya: 0010100001110001.

Page 6: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Simbol-simbol Diagram Tangga Sebagai contoh:

Untuk memasukkan sebuah kontak yang kemudian diikuti dengan memasukkan alamatnya, digunakan simbol:

Untuk memasukkan sebuah output, dapat digunakan simbol:

Untuk mengindikasi titik mulai sebuah persambungan (junction) digunakan simbol:

Untuk mengindikasi titik akhir digunakan:

Untuk mengindikasi jalur-jalur horisontal pada rangkaian dipergunakan simbol:

Untuk mengambar sebuah program tangga dapat digunakan komputer dengan

memasukkan software yang relefan kedalam komputer, misalnya: MEDOC untuk

PLC-PLC Mitsubishi.

Page 7: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Daftar Instruksi Metode daftar instruksi merupaka salah satu metode pembuatan

prongram ladder/tangga dengan menggunakan teks. Berikut tabel Mnemonik-mnemonik untuk berbagai instruksi.

Page 8: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Contoh Gerbang AND Notasi Mitsubishi

Gerbang AND Notasi Siemens

Gerbang AND Notasi Telemecanique

Page 9: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Contoh Gerbang OR Notasi Mitsubishi

Gerbang OR Notasi Siemens

OR Notasi Sprecher+Schuh

I0.1

I0.2

Page 10: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Contoh Gerbang NOR Notasi Mitsubishi

Notasi Siemens

Notasi Sprecher+Schuh

Page 11: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Contoh Gerbang NAND Notasi Mitsubishi

Notasi Siemens

Page 12: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Kode-kode Percabangan Diagram dalam notasi Mitsubishi, yang dapat dipandang sebagai

dua blok rangkaian yang di-AND-kan. Instruksi yang digunakan

untuk merealisasikan operasi ini adalah ANB. Daftar instruksinya

sebagai berikut:

Page 13: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Kode-kode Percabangan Diagram dalam notasi Siemens, dijumpai pada langkah 0 sebuah

instruksi A (. Tanda kurung penutupnya diberikan pada langkah 3.

Hal ini berarti bahwa A pada langkah 0 diterapkan hanya setelah

instruksi-instruksi pada langkah 1 dan langkah 2 dilaksanakan.

Daftar instruksinya sebagai berikut:

Page 14: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Diagram dengan Lebih dari Satu Anak Tangga

Dalam notasi Mitsubishi instruksi LD atau LDI digunakan untuk mengindikasikan

pada PLC, titik mula sebuah jalur baru. Daftar instruksi yang dimasukkan adalah:

Sistem ini adalah sistem yang operasinya dapat diuraikan sebagai berikut, ketika

X400 tidak diaktifkan, sebuah output akan dihasilkan oleh Y431 namun tidak oleh

Y430. ketika x400 diaktifkan, sebuahoutput akan dihasilkan oleh Y430 namun

tidak oleh Y431.

Rangkaian pemilihan kondisi/pensaklaran

Page 15: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Diagram dengan Lebih dari Satu Anak Tangga

Dalam notasi Siemens, Instruksi=mengindikasikan akhir sebuah anak

tangga. Instruksi-instruksi A dan AN tidak selalu mengindikasikan

awalsebuah anak tangga karena kedua instruksi ini juga dipergunakan

untuk operasi AND dan operasi AND NOT. Daftar instruksi selengkapnya

adalah:

Rangkaian pemilihan kondisi/pensaklaran

Page 16: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Aljabar Boolean Aljabar Boolean, hanya terdapat dua buah digit, 0 dan 1. ketika mendapatkan

sebuah operasi AND untuk input A dan input B, kita dapat menuliskannya sebagai

berikut:

A · B = Q

A + B = Q

A = Q ( Q akan sama dengan 1 apabila A = 1 atau B =1)

Ilustrasi persamaan-persamaan Boolean dengan diagram-diagram tangga:

A + B · C = Q

Diangram tangga diatas jika dituliskan dalam konteks notasi

Mitsubishi: X400 + X401 · X402 = Y430

Siemens: I0.0 + I0.1 · I0.2 = Q2.0

Page 17: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Aljabar Boolean Ilustrasi persamaan-persamaan Boolean dengan diagram-diagram tangga:

A + B = Y

Diangram tangga diatas jika dituliskan dalam konteks notasi

Mitsubishi: X400 + X401 = Y430

Siemens: I0.0 + I0.1 = Q2.0

Page 18: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Diagram Blok Fungsi Salah satu format yang cukup banyak digunakan di dalam program adalah

diagram blok fungsi (function block diagram). Diagram ini pada dasarnya

adalah sama dengan yang digunakan untuk menjabarkan sistem-sistem

logika sebelumnya, yang membedakan adalah sebuah blok

direpresentasikan dengan cara menuliskan nama fungsi yang

bersangkutan dituliskan di dalam gambar kotak.

Diagram Blok Fungsi

Diagram Blok Fungsi ANDDiagram Blok Fungsi OR

Negasi Input

Output Negatif

Page 19: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

ContohAplikasi Pompa

Page 20: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Bagan Fungsi Sekuensial Sebuah bagan fungsi sekuensial (sequential function chart-SFC)

dipergunakan untuk merujuk pada representasi piktorial (gambar) dari operasi sebuah sistem, guna memperlihatkan rangkaian kejadian (event) yang berlangsung di dalam operasi tersebut.

Rangkaian proses pada sebuah lampu lalu lintas

Page 21: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Fitur-fitur Bagan SFC1. Sebuah operasi digambarkan sebagai sejumlah keadaan (state) yang berdiri sendiri yang

satu sama lainnya dirangkaikan secara sekuensial (berurutan).

2. Tiap-tiap keadaan memiliki sebuah kondisi input, sebuah kondisi output,

dan sebuah kondisi perpindahan (transfer).

3. Ketika kondisi input ke sebuah keadaan bernilai benar, keadaan tersebut akan

menghasilkan sebuah kondisi output, yaitu sebuah output yang merealisasikan

keadaan tersebut, misalnya keadaan hidup menghasilkan kondisi menyala

atau keadaan mati menghasilkan kondisi padam.

4. Ketika sebuah kondisi perpindahan terpenuhi, terjadi perubahan dari keadaan sebelumnya

ke keadaan berikutnya.

5. Apabila kondisi input untuk keadaan berikutnya bernilai benar, keadaan itu terealisasikan.

6. Proses ini terus berlangsung dari satu keadaan ke keadaan berikutnya hingga satu siklus

mesin penuh selesai dilaksanakan.

Page 22: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Ilustrasi SFC dan Diagram Ekivalennya

2

3

Input 2

Page 23: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Percabangan Percabangan Selektif: memungkinkan terealisasinya keadan-keadaan yang

berbeda sesuai dengan kondisi perpindahan yang terjadi.

0

Page 24: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Percabangan Percabangan Paralel : memungkinkan dua keadaan atau lebih

terealisasikan dan berjalan secara bersamaan.

Page 25: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Konvergensi/Pengabungan

Konvergensi

Konvergensi simultan (serentak)

Page 26: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Penggabungan

Page 27: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Contoh-contoh PemrogramanPenerapan pada lampu sinyal

Page 28: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Contoh-contoh PemrogramanProgram untuk mengoperasikan katup

Page 29: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Penempatan Saklar pada SistemLokasi Saklar Berhenti Motor

b

a

Page 30: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Penempatan Saklar pada SistemLokasi Saklar Berhenti Darurat

Page 31: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Tugas

1. Buatlah Gerbang logika dari alajabar Boolean berikut:

A · B + A · B =Q

2. Buatlah Aljabar Boolean dari diagram logika berikut:

Page 32: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)

Tugas3. Buatlah 2 buah ilustrasi tentang penggunaan SFC dalam

kehidupan sehari-hari, beserta langkah dan instruksi pemrograman, ladder digram dan penjelasannya!

Page 33: Ppt4.PLC-Pemrograman (1)