ppt sidang
DESCRIPTION
ppt sidangTRANSCRIPT
ASSALAMUALAIKUM WR.WB
SELAMAT PAGI
• dr. Agus Harsoyo Sp.Jp, FIHA(Penguji 1)
• Prof. Dr. dr, Zainal Musthafa, SpJP, Msi, FS, FIHA(Penguji 2 dan pembimbing 1)
• dr. Marlina Dewiastuti, Mkes(Penguji 3 dan pembimbing 2)
Yang Terhormat
Adimas Ratmanhana KusumaFakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta
Hubungan antara Peningkatan Kadar Gula Darah Sewaktu sebagai tanda yang
meningkatkan resiko kematian pada pasien Infark Miokard Akut di ruang rawat inap
RSU Kabupaten Tangerang periode Januari–Desember 2013
BAB IPENDAHULUAN
Latar Belakang
28% penyebab kematian di negara berkembang akibat penyakit jantung
(Depkes, 2011)
Indonesia merupakan negara berkembang
Penyakit jantung dan sirkulasi menduduki peringkat pertama sebagai
penyabab kematian di indonesia (Delima, 2009)
Penyakit jantung iskemik kasus terbanyak di rawat inap (Delima, 2009)
Infark miokard akut memiliki angka fatalitas kasus tertinggi sebesar 16,6% (Delima, 2009)
Kematian pada infark miokard akut sering dikaitkan dengan peningkatan kadar gula darah
sewaktu (Capes, 2008)
31% terjadi di kota besar dan 23,7% di pedesaan (Delima, 2009)
Tangerang merupakan salah satu kota besar di indonesia
Jumlah pasien di poli jantung sekitar 800 pasien perbulan
Perumusan Masalah
Infark Miokard Akut
Peningkatan Kadar Gula Darah Sewaktu
Meningkatkan resiko kematian ???
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum Memahami hubungan antara peningkatan kadar gula darah
sewaktu sebagai tanda yang meningkatkan resiko kematian pada pasien infark miokard.
Tujuan Khusus• Memahami distribusi status morbiditas dan mortalitas
pasien infark miokard
• Memahami distribusi kadar gula darah sewaktu pada pasien infark miokard akut
Manfaat Penelitian
PRAKTISI KESEHATAN
PERKEMBANGAN PENELITIAN DIRI SENDIRI
MASYARAKAT UMUM
Sebagai sumber informasi agar lebih memperhatikan masalah peningkatan kadar gula darah sewaktu akibat infark miokard akut karena mempunyai dampak yang
besar
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber data atau acuan untuk penelitian
selanjutnya
di harapkan masyarakat dapat mengatur pola hidup yang
lebih sehat dan lebih baik agar terhindar dari penyakit infark
miokard akut
Mengetahui dan memahami langkah-langkah dan cara
melakukan penelitian
BAB IILANDASAN TEORI
INFARK MIOKARD AKUT
Definisi
Infark miokard akut adalah nekrosis ireversibel dari otot jantung terhadap iskemia berkepanjangan. Hal ini biasanya hasil dari ketidakseimbangan pasokan oksigen dan kebutuhan, sehingga terjadi pengurangan suplai darah ke sebagian miokardium (Zafari, 2012).
Etiologi
•Usia •Seks•Merokok•Diabetes mellitus•Hipertensi•Hiperkolesterolemia•Dislipidemia (Zafari, 2012).
Faktor Resiko Aterosklerosis
Faktor non-aterosklerosisEmboli arteri koroner, sekunder untuk kolesterol, udara, atau produk dari sepsis
Anomali arteri koroner
Trauma arteri koroner
Vasospasme arteri koroner
Hipoksemia akibat anemia berat
Hipoksia akibat keracunan karbon monoksida (Zafari, 2012).
PatofisiologiPlak
aterosklerosis arteri koroner
ruptur
Plak ruptur disebabkan oleh fibrous cap yang
tipis
Fibrous Cap yang tipis ruptur karena aktifasi
sitokin yang dilepaskan oleh
limfosit T
Mengaktifasi kaskade
koagulasi
Trombus
Menghambat laju darah arteri
koroner
Non-aterosklerosis
Penurunan suplai darah ke
otot jantung
Iskemia otot jantung(Alwi, 2009)
Iskemia otot jantung
Otot jantung tidak mendapat suplai oksigen
Metabolisme anaerob
Hasil metabolisme berupa asam laktat
Asam laktat terakumulasi
Rasa berat pada dada
IrreversibelReversibel
Iskemia >20 menitIskemia <20 menit
Infark Miokard akut
(Selwyn, 2005)
Tanda dan Gejala
•nyeri dada•Kelelahan•Malaise•Kegelisahan•Pusing dengan atau tanpa•sinkop/pingsan•Batuk•Mual dengan atau tanpa muntah•Diaphoresis/keringat berlebih
Lokasi nyeri dada di dibawah sternum dengan atau tanpa perjalaran
kadang berupa nyeri dagu, leher
penderita tidak bisa menunjuk lokasi nyeri dengan satu jari tetapi ditunjukkan dengan telapak tangan
kualitas nyeri terasa berat seperti ditekan
lama nyeri bisa lebih dari 15 detik sampai 30 menit,
nyeri dada dapat menjalar ke dagu leher lengan kiri, punggung dan epigastrium
Sering didapatkan faktor pencetus berupa aktivitas fisik, emosi, atau stres.(Zafari, 2012)
Diagnosis
ANAMNESIS Px.F isik LaboratoriumNyeri dada seperti tertekan dan menjalar ke bahu, epigastrium, dan lengan
Pucat, berkeringat dingin, gelisah,.
Selama fase awal infark miokard akut, EKG pasien yang mengalami oklusi total arteri koroner menunjukkan elevasi segmen ST.
Kemudian gambaran EKG berupa elevasi segmen ST akan berkembang menjadi gelombang Q. Sebagian kecil berkembang menjadi gelombang non-Q.
aspartate aminotransferase(AST),
lactate dehydrogenase, creatine kinase isoenzyme MB (CK-MB),
mioglobin,
carbonic anhydrase III myosin light chain(MLC) dan
cardiac troponin I dan T (cTnI dan cTnT)
(Zafari, 2012; McCann, 2009)
Peningkatan Kadar Gula Darah Sewaktu
Gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam serum darah. Konsentrasi gula darah atau tingkat glukosa serum diatur dengan ketat oleh tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber energi utama untuk sel-sel tubuh (Cryer, 2008).
DEFINISIkadar gula darah sewaktu adalah 70-140 mg/dl (Lin J, 2012).
Kadar glukosa darah yang lebih besar dan sama dengan 200 mg/dl merupakan cerminan dari keadaan peningkatan kadar gula darah sewaktu(Khardori, 2013).
Insulin
Epinefrin
glukagon
Hormon pertumbuhan
Kortisol
Memasok glukosa kedalam jaringan dan menyimpannya dalam bentuk glikogen
•Menghambat produksi insulin di sel pankreas,•Meningkatkan glikolisis
•Dirangsang produksinya olehepinefrin,•glikolisis
•menurunkan laju penggunaan karbohidrat oleh sel-sel tubuh,•glikogenolisis
•Glikolisis -> meningkatkan gula darah plasma
Kerangka Teori
Aterosklerosis (lihat etiologi)
Non-aterosklerosis (lihat etiologi)
Penyumbatan arteri koroner oleh trombus
Iskemia otot jantung
Infark miokard akut/kematian sel otot jantung
Plak pecah
Asam lemak bebas, dan trigliserida darah
Terdeposit di endotel
Sel inflamasi terdeposit di dekat fibrous cap plak
Inflamasi sistemik
Stress jaringan
Resistensi insulin
Aktifasi lebih dari 200 gen proinflamasi
Stress oksidatif
Plak tidak stabil lalu pecah
trombus
Iskemia lebih luas
Perluasan infark
Merusak sel otot jantung
-Epinefrin, -Kortisol, -Growth hormone, -glukagon
Gula darah
Insulin dihambat oleh epinefrin dan sitokin
Transpor glukosa ke otot jantung menurun
Sitokin meningkatkan resistensi insulin pada sel target
glikogenolisis
Mencerminkan luas area infark
Penurunan daya pompa otot jantung
Gagal Jantung Kongestif
Mobilisasi lemak sebagai sumber energi otot jantung
terakumulasi di dalam sel otot jantung
Merusak membran sel
Kebocoran kanal kalsium
Meningkatkan resiko kematian Gangguan irama jantung / Aritmia
Kerangka Konsep
Kadar Gula Darah
Sewaktu
Infark Miokard Akut
Variabel Bebas Variabel Terikat
Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan antara peningkatan kadar gula darah sewaktu sebagai tanda yang
meningkatkan resiko kematian pada pasien infark miokard akut
BAB IIIMETODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif.
Penelitian deskriptif dilakukan untuk melihat distribusi variabel.
Sedangkan untuk penelitian analitik yang dilakukan berjenis analitik komparatif kategorik tidak berpasangan, dimana peneliti akan mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dengan data yang bersifat kategorik dan akan dilakukan pada analisa bivariat (Dahlan, 2008).
Lokasi dan Waktu Penelitian
•Waktu penelitian : 28 Desember – 10 April 2013
•Lokasi penelitian : Ruang Rekam Medik RSU Kabupaten Tangerang
Subjek Penelitian
SampelPopulasi
Semua pasien yang terdiagnosis infark miokard akut dalam kurun waktu januari sampai desember 2012 pada ruang rawat inap RSU
Kabupaten Tangerang (data sekunder)
Dalam penelitian ini sampel adalah bagian dari populasi yang
merupakan pasien di RSU Kabupaten Tangerang yang
terdiagnosis infark miokard akut dengan kriteria pembatas:
• Inklusi• Ekslusi
Inklusi
• Pasien RSU Kabupaten Tangerang yang terdiagnosis infark miokard akut, dan data mortalitas pasien infark miokard akut
• Pasien RSU Kabupaten Tangerang yang terdiagnosis infark miokard akut dan juga data mortalitas pasien infark miokard akut yang mencantumkan data laboratorium kadar gula darah sewaktu di rekam medik.
• Pasien dengan jenis kelamin pria maupun wanita
• Pasien Infark Miokard Akut yang disertai dengan penyakit penyerta seperti Diabetes Mellitus, Gagal Jantung Kongestif, Aritmia
• Pasien Infark Miokard Akut tanpa riwayat Diabetes Mellitus
• Ekslusi• Pasien Infark Miokard Akut yang tidak ditemukan
data rekam mediknya
• Kadar gula darah puasa
• Kadar gula darah 2 jam setelah makan
Besar Sampel
Besar sampel ditentukan yaitu
semua bagian dari populasi sejumlah
72 responden
Teknik Sampling
Teknik sampling yang dilakukan yaitu dengan cara teknik pengambilan sampel jenuh, yang artinya sampel merupakan total dari populasi (Dahlan, 2008).
Rancangan Penelitian
• Cross Sectional (potong lintang)Melakukan observasi dengan pengukuran sesaat untuk melihat:
1. Variebel Bebas : Kadar Gula Darah Sewaktu2. Variabel Terikat : Infark Miokard Akut
HubunganVariabel Bebas Variabel terikat
Definisi OperasionalVariabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala
Kadar Gula Darah Sewaktu
Kadar gula darah sewaktu adalah nilai glukosa serum yang
diambil dan diperiksa kapan saja tanpa harus
berpatokan pada waktu-waktu tertentu.
Kadar glukosa darah yang lebih besar dan
sama dengan 200 mg/dl merupakan
cerminan dari keadaan peningkatan kadar gula
darah sewaktu
(Khardori, 2013).
Data Rekam MedikKadar gula darah sewaktu <199 mg/dl = tidak meningkat.Kadar gula darah sewaktu >= 200mg/dl = meningkat.dinyatakan dalam: 1.Tidak meningkat2. Meningkat
Ordinal
Tingkat
Pendidikan
Tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik
Kuesioner Mengisi Check List pada kuesioner
1. Pendidikan dasar (SD)
2. Pendidikan menengah (SMP-SMA)
3. Pendidikan tinggi (D1 keatas)
(Notoatmodjo, 2010)
Ordinal
Definisi OperasionalVariabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala
Infark Miokard Akut
Infark miokard adalah nekrosis ireversibel dari otot jantung sekunder terhadap iskemia
berkepanjangan.Hal ini biasanya hasil dari
ketidakseimbangan pasokan oksigen dan kebutuhan, yang paling sering disebabkan oleh
ruptur plak dengan pembentukan trombus di
pembuluh koroner, sehingga pengurangan akut suplai darah ke sebagian miokardium (Zafari,
2012).
Data Rekam
Medik
1. Hidup
2.Meninggal
Nominal
Mengisi Check List pada kuesioner
Instrumen & Cara Pengumpulan Data
Instrumen penelitian berupa data sekunder dari rekam medik morbiditas dan mortalitas pasien infark miokard akut di RSU Kabupaten Tangerang.
Protokol penelitian
Pra penelitian
Pengumpulan data
Pengolahan data
Mendapat hasil & membuat
kesimpulan
Meminta izin mencari data kepada direktur RSU Kabupaten Tangerang
Bekerja sama dengan pihak rekam medik untuk mendapatkan daftar nama responden
Mengguanakan program statistik komputer
Menyajikan data yg sudah diolah dalam bentuk grafik dan tabel , disajikan di bab selanjutnya
Analisa Data
• Analisis univariatDeskripsi: melihat distribusi masing-masing variabel
• Analisis bivariatMengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk dapat membuktikan hipotesis penelitian digunakan uji fisher
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
ANALISA UNIVARIAT
Distribusi Infark Miokard Akut
Infark Miokard Akut Frekuensi Persentase
Hidup 62 86 ,1
Meninggal 10 13,9
Total 72 100,0
Distribusi Kadar gula darah se w aktu
Kadar Gula Darah Sewaktu Frekuensi Persentase
Tidak Meningkat (<199 mg/dl ) 22 30,6
Meningkat (>= 200 mg/dl ) 50 69,4
Total 72 100,0
ANALISA BIVARIAT
Hubungan Peningkatan Kadar Gula Darah Sewaktu sebagai tanda yang meningkatkan resiko kematian
pada Infark Miokard Akut
Infark Miokard Akut P
Hidup Meninggal
n % n %
Kadar
Gula
Darah
Sewaktu
Tidak
Meningkat
22 35,5 0 0,0 0,026
Meningkat 40 64, 5 10 100,0
Total 62 100,0 10 100,0
Gula Darah Sewaktu Pasien * Infark Miokard Akut Crosstabulation
Infark Miokard AkutTotal
hidup meninggal
Gula Darah Sewaktu Pasien
tidak meningkat
Count 22 0 22
Expected Count 18,9 3,1 22,0
meningkat
Count 40 10 50
Expected Count 43,1 6,9 50,0
Total
Count 62 10 72
Expected Count 62,0 10,0 72,0
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 5,110a 1 ,024
Continuity Correctionb 3,574 1 ,059
Likelihood Ratio 7,983 1 ,005
Fisher's Exact Test ,026 ,019
Linear-by-Linear Association 5,039 1 ,025
N of Valid Cases 72
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,06.
b. Computed only for a 2x2 tableTerdapat hubungan bermakna
Pembahasan
Hasil dari uji yang dilakukan semakin menguatkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Ainla pada tahun 2005 yang berjudul The association between hyperglycaemia on admission and 180-day mortality in acute myocardial infarction patients with and without diabetes. Hasil pada penelitian tersebut didapatkan nilai p sebesar 0,001 atau nilai p < 0,005
Infark Miokard Akut
Stress JaringanInflamasi Sistemik
Resistensi InsulinStress oksidatif
Peningkatan gula darah sewaktu
Gagal Jantung Kongestif
Aritma
Meningkatkan resiko kematian
(Koracevic, 2008; Webster, 2008)
Keterbatasan penelitian
• Dari segi jurnal ataupun penelitian terhadap topik yang serupa ternyata masih sedikit penelitian yang dilakukan dalam lima tahun terakhir sehingga pembaharuan dari segi isi materi tidak terlalu berkembang.
• Jumlah sampel yang digunakan tidak mewakili jumlah populasi secara keseluruhan karena keterbatasan data
BAB VKESIMPULAN
KESIMPULAN• Mayoritas status pasien infark miokard akut adalah
pasien yang hidup dan yang lainnya adalah pasien infark miokard akut yang meninggal
• Mayoritas kadar gula darah sewaktu pada pasien infark miokard akut mengalami peningkatan (>= 200 mg/dl)
• Terdapat hubungan bermakna antara peningkatan kadar gula darah sewaktu sebagai tanda yang meningkatkan resiko kematian pada pasien infark miokard (p = 0,026)
SARAN
Diri Sendiri
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan dengan desain penelitian yang berbeda seperti desain kasus kontrol, kohort atau longitudinal untuk dapat mengetahui hubungan antar variabel dengan tepat.
Dapat dilakukan pemantauan lebih spesifik lagi terhadap peningkatan kadar gula darah sewaktu pada pasien infark miokard akut karena dari beberapa jurnal yang menjadi referensi penelitian kali ini banyak menyebutkan bahwa peningkatan kadar gula darah sewaktu ini banyak yang menduga akibat dari suatu unknown diabetic atau diabetes yang tidak terkontrol sehingga banyak penanganan yang salah terhadap pasien dengan keadaan seperti ini.
Saran bagi instansi kesehatan
Masyarakat Umum
Diharapkan kepada masyarakat untuk dapat menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit infark miokard akut.
Saran bagi perkembangan penelitian
• Sebagai sumber untuk penelitian selanjutnya• Penelitian ini hanya meneliti mengenai
peningkatan kadar gula darah sewaktu sebagai tanda yang meningkatkan resiko kematian pada pasien infark miokard akut, diharapkan pada perkembangan penelitian selanjutnya ada banyak penelitian tentang tanda-tanda lain yang meningkatkan resiko kematian pada infark miokard akut.
TERIMA KASIH