plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - … · uji toksisitas subkronis infusa daun sirsak...

143
UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN BETINA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Farmasi Oleh: Meita Eryanti NIM: 098114026 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: doantuong

Post on 10-Aug-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae

muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS

PUTIH JANTAN DAN BETINA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Meita Eryanti

NIM: 098114026

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

ii

UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae

muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS

PUTIH JANTAN DAN BETINA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Meita Eryanti

NIM: 098114026

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

iii

Persetujuan Pembimbing

UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (ANNONA

MURICATA FOLIUM) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT

TIKUS PUTIH JANTAN DAN BETINA

skripsi yang diajukan oleh:

Meita Eryanti

NIM: 098114026

telah disetujui oleh

Pembimbing Utama

Phebe Hendra, M.Si, PhD, Apt. tanggal…………………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

iv

Pengesahan Skripsi Berjudul

UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (ANNONA

MURICATA FOLIUM) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT

TIKUS PUTIH JANTAN DAN BETINA

Oleh:

Meita Eryanti

NIM: 098114026

Dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Pada tanggal: 10 Januari 2013

Mengetahui

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Dekan

Ipang Djunarko, M.Sc, Apt.

Pembimbing:

Phebe Hendra, M.Si, PhD, Apt.

Tim Penguji:

1. Phebe Hendra M.Si, PhD, Apt. ………………………….

2. Ipang Djunarko, M.Sc, Apt ………………………….

3. Yohanes Dwiatmaka, M.Si ………………………….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

v

That is what alchemists do. They show that, when we strive to become

better than we are, everything around us becomes better, too.

-Paulo Coelho, The Alchemist-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah ini,

maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 10 Januari 2013

Penulis,

Meita Eryanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

viii

UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae

muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS

PUTIH JANTAN DAN BETINA

Meita Eryanti

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Intisari

Daun sirsak banyak dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit oleh

masyarakat dari berbagai negara. Sayangnya, penelitian untuk mengungkapkan

keamanan penggunaan infusa daun sirsak masih kurang. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui wujud efek toksik subkronis pada hati dan kadar SGPT akibat

konsumsi infusa daun sirsak.

Lima puluh ekor tikus jantan dan betina dibagi secara acak menjadi 5

kelompok, 1 kelompok kontrol, dan 4 kelompok perlakuan dengan dosis 108; 180;

301; dan 503 mg/kgBB selama 30 hari. Pengambilan darah untuk menentukan

kadar SGPT dilakukan sebelum diberi perlakuan dan pada hari ke 31. Pada hari ke

31 separuh dari total tikus dikorbankan untuk dibuat preparat histologinya. Lalu

dilakukan uji reversibilitas selama 14 hari. Data berupa kadar SGPT dan bobot

hati yang didapat kemudian dianalisis dengan one way Annova dan deskripsi

histologi hati.

Hasilnya, terjadi perbedaan yang tidak bermakna antara kadar SGPT

sebelum dan sesudah perlakuan dan kadar SGPT kontrol dengan kelompok

perlakuan. Hasil pemeriksaan histologinya, 2 hewan mengalami degenerasi

hidropik dari 50 hewan uji.

Kesimpulannya, tidak terjadi efek toksik pada pemberian infusa daun

sirsak selama 30 hari pada hati tikus jantan dan betina galur Sprague dawley

sehingga perlu dilakukan uji toksisitas kronik untuk mengungkap efek toksik yang

tidak nampak pada penelitian ini.

Kata kunci: Sirsak, toksisitas, subkronis, SGPT, hati

Abstract

Graviola leaves being used to address in variety of diseases by people

from various countries. Unfortunately, studies to reveal the safety of graviola

leaves infusion used is still lacking. The study aims to determine the form of

subchronic toxicity effects on the liver and SGPT’s levels due to consumption of

graviola leaves infusion.

Fifty male and female rats were divided randomly into 5 groups, 1 control

group and 4 treated groups dosed of 108; 180; 301, and 503 mg/kg BB for 30

days. Blood sampling to determine levels of SGPT were performed before

treatment and at 31st day. On 31

st day half of the mice were sacrificed to make

preparations of histology. Then recovery test was done for 14 days. Data in the

form of SGPT levels and liver weights were obtained and analyzed with one-way

Annova and liver histologies were described.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

ix

As a result, there was no significant difference between the levels of SGPT

before and after treatment and levels of SGPT between the control and the

treatment group. The histology examination results, two animals had hydropic

degeneration of the 50 animals.

The conclusion is there were no toxic effects on the provision infusion of

graviola leaves for 30 days in the liver of male and female rats of Sprague Dawley

strain that chronic toxicity tests need to be done to uncover the toxic effects that

are not performed in this study.

Keywords: Graviola, toxicity, subchronic, SGPT, liver

Latar belakang dan Permasalahan

Daun sirsak banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional untuk

mengatasi berbagai penyakit oleh masyarakat dari berbagai negara. Sejak

ditemukannya senyawa acetogenin dalam daun sirsak oleh Mc Laughin pada

tahun 1995 (Mc Laughin, Liau, and Alali, 1999) yang dapat berfungsi membunuh

sel kanker, daun sirsak kemudian booming digunakan dalam terapi antikanker

baik sebagai penyembuh maupun sebagai pencegah bahkan banyak dokter yang

mulai menyarankan pengkonsumsiannya setiap hari untuk menjaga kesehatan

(Duryatmo, 2011).

Penelitian ini merupakan bagian dari uji toksisitas subkronis (30 hari)

infusa daun sirsak yang berfokus pada histologi organ hati dan kadar Serum

Glutamat Piruvat Transferase (SGPT). Sebenarnya, telah ada pengujian

penggunaan ekstrak air dari daun sirsak selama 14 hari dan hasilnya, ekstrak daun

sirsak tidak memberi efek toksik pada hati tetapi dapat menyebabkan kerusakan

ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal pada dosis tinggi (Arthur, Woode,

Terlabi, and Larbie, 2011). Penelitian ini menggunakan bentuk infusa karena

masyarakat biasa mengkonsumsinya dalam bentuk rebusan. Sediaan rebusan

sangat sulit distandarisasi karena tidak ada patokan yang baku untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

ix

As a result, there was no significant difference between the levels of SGPT

before and after treatment and levels of SGPT between the control and the

treatment group. The histology examination results, two animals had hydropic

degeneration of the 50 animals.

The conclusion is there were no toxic effects on the provision infusion of

graviola leaves for 30 days in the liver of male and female rats of Sprague Dawley

strain that chronic toxicity tests need to be done to uncover the toxic effects that

are not performed in this study.

Keywords: Graviola, toxicity, subchronic, SGPT, liver

Latar belakang dan Permasalahan

Daun sirsak banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional untuk

mengatasi berbagai penyakit oleh masyarakat dari berbagai negara. Sejak

ditemukannya senyawa acetogenin dalam daun sirsak oleh Mc Laughin pada

tahun 1995 (Mc Laughin, Liau, and Alali, 1999) yang dapat berfungsi membunuh

sel kanker, daun sirsak kemudian booming digunakan dalam terapi antikanker

baik sebagai penyembuh maupun sebagai pencegah bahkan banyak dokter yang

mulai menyarankan pengkonsumsiannya setiap hari untuk menjaga kesehatan

(Duryatmo, 2011).

Penelitian ini merupakan bagian dari uji toksisitas subkronis (30 hari)

infusa daun sirsak yang berfokus pada histologi organ hati dan kadar Serum

Glutamat Piruvat Transferase (SGPT). Sebenarnya, telah ada pengujian

penggunaan ekstrak air dari daun sirsak selama 14 hari dan hasilnya, ekstrak daun

sirsak tidak memberi efek toksik pada hati tetapi dapat menyebabkan kerusakan

ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal pada dosis tinggi (Arthur, Woode,

Terlabi, and Larbie, 2011). Penelitian ini menggunakan bentuk infusa karena

masyarakat biasa mengkonsumsinya dalam bentuk rebusan. Sediaan rebusan

sangat sulit distandarisasi karena tidak ada patokan yang baku untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

x

pembuatannya maka penelitian ini menggunakan infusa yang memiliki patokan

baku pembuatannya dan serupa dengan rebusan. Pengujian dilakukan pada organ

hati karena organ hati merupakan organ utama metabolisme zat zat yang masuk

dalam tubuh.

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang akan diteliti adalah

a. Seperti apa wujud biokimia efek toksik pada SGPT dan wujud struktural

efek toksik infusa daun sirsak pada histologi organ hati pada uji toksisitas

subkronis?

b. Apakah spektrum efek toksik senyawa uji tersebut berkaitan dengan

takaran dosis?

c. Adakah keterbalikan spektrum efek toksik yang terjadi?

Bahan, Alat, dan Cara Penelitian

1. Subjek uji yang digunakan adalah tikus putih galur Sprague Dawley jantan

dan betina, berusia 2 – 2,5 bulan, berat badan 170 – 280 gram, yang diperoleh

dari laboratorium Hayati Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

2. Bahan uji yang digunakan adalah daun sirsak dalam kondisi dewasa dan segar

berwarna hijau tua, dan diperoleh dari kebun milik H.Sunarto di dusun Jetis

Baran, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

pada bulan Mei - Juni 2012.

3. Bahan untuk membuat preparat histopatologi hati adalah larutan formalin

37%, larutan formalin p.a 10%, larutan alkohol 80%, larutan alkohol 95%,

larutan alkohol absolut, cairan xylol, cairan paraffin, paraffin blok, Mayers

Egg Albumin, larutan hematoksilin, dan larutan eosin alkohol yang disediakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xi

oleh Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah

Mada.

4. Bahan yang digunakan sebagai kontrol adalah aquadest yang diperoleh dari

Laboratorium Farmakognosi Fitokimia, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Alat penelitian yang digunakan adalah jarum suntik peroral, spuit injeksi,

seperangkat alat bedah, alat alat gelas (Pyrex), timbangan (analytical

balance), blender, ayakan, mikroskop, kamera digital, metabolic cage, panci

infusa yang didapat di laboratorium Farmakognosi Fitokimia dan laboratorium

Farmakologi Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Cara Penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pembuatan serbuk daun sirsak

Sejumlah daun sirsak dicuci dan dikeringkan dalam oven selama 3

hari pada suhu ± 470C. Kemudian daun diblender hingga menjadi serbuk

halus. Setelah itu serbuk diayak dengan ayakan no.40.

b. Penetapan kadar air daun sirsak kering

Cara penetapan kadar air daun sirsak kering dilakukan dengan

metode destilasi. Awalnya, daun sirsak kering dibuat bentuk serbuknya

lalu alat-alat yang digunakan, tabung penerima dan tabung pendingin,

dibersihkan menggunakan asam pencuci, dibilas dengan air, dan

dikeringkan dalam lemari pengering. Lima puluh gram serbuk daun sirsak

dimasukkan dalam labu kering lalu dalam labu tersebut ditambah 200 ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xii

toluene. Toluena juga dituang dalam tabung penerima melalui alat

pendingin. Selanjutnya labu dipanaskan selama 15 menit.

Ketika toluene mulai mendidih, penyulingan dilakukan dengan

kecepatan 2 tetes perdetik hingga sebagian besar air tersuling, lalu

kecepatan penyulingan dinaikkan hingga 4 tetes per detik. Setelah semua

air tersuling, bagian dalam pendingin dicuci dengan toluene sambil

dibersihkan. Setelah air dan toluene memisah sempurna, volume air dibaca

dan ditetapkan kadarnya dalam persen.

c. Penetapan dosis daun sirsak

Penentuan kisaran dosis untuk uji pendahuluan ini didasarkan

pada pengobatan yang digunakan dalam masyarakat yaitu 2 gram serbuk

yang kemudian dicampur 100 ml dan direbus kemudian diminum air

rebusannya. 2 gram serbuk daun sirsak untuk manusia 70 kg.

Selanjutnya dilakukan orientasi konsentrasi tertinggi infusa daun

sirsak yang dapat dibuat. Hasilnya, konsentrasi tertinggi yang dapat dibuat

adalah 6 gram/ 100 ml (6% b/v). Sehingga peringkat dosisnya adalah

Dosis I = 108 mg/kg BB; Dosis II = 180 mg/kg BB; Dosis III = 301 mg/kg

BB dan Dosis IV = 503 mg/kg BB.

d. Pembuatan infusa daun sirsak

Sejumlah daun sirsak yang sudah masak dikeringkan lalu diserbuk

dan diambil 9 gram dengan air, direbus dalam panci infusa bersama 150 ml air

dengan suhu 900 C selama 15 menit. Setelah itu, hasil rebusan tersebut

disaring dan didapat ±135 ml air rebusan yang kemudian ditambah dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xiii

aquadest panas yang dilewatkan pada ampas serbuk hingga volumenya

kembali menjadi 150 ml. Sembilan gram serbuk daun sirsak dalam 150 ml air

setara dengan 6g serbuk daun sirsak dalam 100 ml aquadest (6% b/v) yang

merupakan konsentrasi tertinggi yang dapat dibuat berdasarkan hasil orientasi.

e. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji

Lima puluh ekor tikus yang terdiri dari tikus jantan dan betina

masing-masing 25 ekor, dibagi secara acak menjadi 5 kelompok perlakuan

(masing-masing 10 tikus: 5 jantan dan 5 betina). Kelompok I adalah kelompok

kontrol negatif dengan perlakuan aquadest, kelompok II – V adalah kelompok

perlakuan dengan peringkat dosis berturut turut 108, 180, 301, dan 504 mg/kg

BB secara peroral dengan kekerapan sekali sehari selama 30 hari.

Semua tikus pada kelompok I – V pada hari ke nol diambil darahnya

melalui sinus orbitalis mata. Masing-masing cuplikan darah diambil serumnya

dan ditetapkan kadar SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) nya

secara spektrofotometri. Pada hari ke 31 semua tikus dilakukan pengambilan

darah untuk penentuan kadar SGPT dan separuh dari total tikus dikorbankan

untuk dibuat preparat histopatologisnya untuk organ hati. Pada hari ke 31

sampai dengan hari ke 44 tikus diberi pakan dan minuman (tanpa perlakuan

sediaan uji), lalu pada hari ke 45, sisa tikus dikorbankan dan kemudian dibuat

preparat histopatologisnya untuk organ hati sebagai uji reversibilitas.

Parameter lainnya yang diamati berupa gejala klinis, berat badan, konsumsi

pakan, dan konsumsi minum yang diamati setiap hari.

f. Analisis hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xiv

Data histologi organ dideskripsikan secara kualitatif. Untuk data berat

badan, asupan makanan, asupan minuman, dan hasil pemeriksaan SGPT

dilakukan analisis dengan Kolmogorov- Smirnov (K-S) untuk melihat data

terdistribusi normal atau tidak. Hasil K-S menunjukkan bahwa data

terdistribusi normal jika nilai signifikansi (α) > 0,05. Selanjutnya dilakukan uji

homogenitas untuk mengetahui homogenitas varian. Data dikatakan homogen

jika α > 0,01. Jika varian homogen, maka dilakukan uji Dunnet untuk

mengetahui perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan.

Terdapat perbedaan jika nilai F < 0,05. Untuk membandingkan data sebelum

dan sesudah perlakuan digunakan metode analisis Paired samples T-test.

Jika data tidak terdistribusi normal, maka dilakukan analisis nonparametrik

Kruskal Wallis (K-W). Data dikatakan berbeda bermakna jika signifikansi

kurang dari 0,05. Untuk mengetahui perbedaan antar kelompok, dilakukan

analisis dengan Mann-Whitney U. Jika signifikansi kurang dari 0,05 maka

dikatakan terdapat perbedaan bermakna antar kelompok uji. Pengujian statistik

uji Kolmogorov- Smirnov, uji homogenitas, uji Dunnet, uji Kruskal Wallis,

dan uji Mann-Whitney U menggunakan program Assistat 7.6 Beta. Sedangkan

uji paired samples T-test menggunakan Microsoft Excel 2007.

Hasil dan Pembahasan

1. Pembuatan Sediaan Uji

Daun sirsak dari pohon yang telah dideterminasi sejumlah 184 g dicuci

dan dikeringkan dalam oven selama 3 hari hingga benar-benar kering kemudian

diblender dan diayak hingga mendapatkan serbuk halus sejumlah 39,3 g.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xv

Sehingga, didapat rendemen sebesar 22,5%. Serbuk tersebut kemudian ditetapkan

kadar airnya dengan destilasi toluene hasilnya didapat kadar 9,7%. Kadar tersebut

masih dibawah dari kadar air dalam simplisia yang ditetapkan oleh Departemen

Kesehatan dalam Materia Medika Indonesia (1995) yaitu 10%.

2. Perkembangan Berat Badan Tikus

Rata-rata berat badan tikus jantan dan betina terlihat pada gambar 1 dan

gambar 2.

Gambar1. Grafik perkembangan berat badan tikus jantan perhari akibat perlakuan infusa

daun sirsak secara subkronis

Keterangan gambar: kontrol=aquadest dosis 503 mg/kg BB; dosis I=108 mg/kg BB; dosis II=180

mg/kg BB; dosis III=301 mg/kg BB, dosis IV=503 mg/kg BB

Gambar2. Grafik berat badan tikus betina perhari akibat perlakuan infusa daun sirsak

secara subkronis

050

100150200250300350

1 4 7 10 13 16 19 22 25 28

Be

rat

bad

an t

iku

s (g

)

Hari ke-

berat badan tikus kontrol

berat badan tikus dosis I

berat badan tikus dosis II

berat badan tikus dosis III

0

50

100

150

200

250

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Be

rat

bad

an t

iku

s (g

)

Hari ke-

kontrol

dosis 1

dosis 2

dosis 3

dosis 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xvi

Keterangan gambar: kontrol=aquadest dosis 503 mg/kg BB; dosis I=108 mg/kg BB; dosis II=180

mg/kg BB; dosis III=301 mg/kg BB, dosis IV=503 mg/kg BB

Rata-rata perubahan berat badan tikus jantan kemudian diuji normalitasnya

dengan uji kolmogorov-smirnov hasilnya, data tidak normal sehingga dilanjutkan

dengan uji non-parametrik. Rata-rata tersebut kemudian diuji perbedaannya

dengan kelompok kontrol dengan kruskal wallis test. Hasilnya, ke 4 dosis tidak

memiliki perbedaan yang bermakna dengan kelompok kontrol.

Tabel I. Rata-rata perubahan berat badan tikus jantan perhari akibat perlakuan infusa

daun sirsak secara subkronis

Dosis Rata-rata perubahan berat

badan (g) Perbedaan dengan kontrol

Kontrol aquadest dosis 503

mg/kg BB 0,8 ± 3,0 -

Infusa daun sirsak dosis 108

mg/kg BB 0,8 ± 1,8 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 180

mg/kg BB 0,8 ± 0,8 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 301

mg/kg BB 0,9 ± 1,1 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 503

mg/kg BB 0,8 ± 1,3 Tidak bermakna

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

Rata-rata perubahan berat badan tikus betina kemudian diuji normalitasnya

dengan uji kolmogorov-smirnov hasilnya, data tidak normal sehingga dilanjutkan

dengan uji non-parametrik. Rata-rata tersebut kemudian diuji perbedaannya

dengan kelompok kontrol dengan kruskal wallis test. Hasilnya, ke 4 dosis tidak

memiliki perbedaan yang bermakna dengan kelompok kontrol.

Tabel II. Rata-rata perubahan berat badan tikus betina perhari akibat perlakuan infusa

daun sirsak secara subkronis

Dosis Rata-rata perubahan berat

badan (g) Perbedaan dengan kontrol

Kontrol aquadest dosis 503

mg/kg BB 0,3 ± 6,8 -

Infusa daun sirsak dosis 108

mg/kg BB 0,3 ± 3,4 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 180 0,4 ± 2,4 Tidak bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xvii

mg/kg BB

Infusa daun sirsak dosis 301

mg/kg BB 0,1 ± 0,9 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 503

mg/kg BB 0,1 ± 1, 3 Tidak bermakna

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

3. Asupan Makanan Perhari

Rata-rata asupan makanan diuji normalitasnya dengan uji Kolmogorov-

Smirnov hasilnya, data tersebut terdistribusi secara normal. Rata-rata tersebut

kemudian diuji perbedaannya dengan kelompok kontrol dengan Dunnet test.

Hasilnya, ada perbedaan yang bermakna dari keempat dosis terhadap kontrol.

Tabel III. Tabel rata-rata asupan makanan tikus jantan selama 30 hari pemberian infusa

daun sirsak

Dosis Rata-rata asupan makanan selama

30 hari (g)

Perbedaan dengan kontrol

Kontrol aquadest dosis 503

mg/kg BB

18,2 ± 0,8 -

Infusa daun sirsak dosis 108

mg/kg BB

18,1 ± 1,2 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 180

mg/kg BB

18,6 ± 1,0 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 301

mg/kg BB

17,6 ± 1,1 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 503

mg/kg BB

17,9 ± 1,5 Tidak bermakna

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

Rata-rata pola makan tikus betina perharinya diuji normalitasnya dengan

uji kolmogorov-Smirnov dan hasilnya data terdistribusi secara normal. Kemudian

diuji homogenitasnya hasilnya data tersebut homogen. Lalu diuji perbedaannya

dengan kelompok kontrol dengan dunnet test. Hasilnya, terdapat perbedaan yang

tidak bermakna dengan kelompok kontrol.

Tabel IV. Tabel rata-rata asupan makanan tikus betina tiap hari selama 30 hari pemberian

infusa daun sirsak

Dosis Rata-rata asupan makanan selama 30

hari (g)

Perbedaan dengan

kontrol

Kontrol aquadest dosis 503 12,9 ± 1,6 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xviii

mg/kg BB

Infusa daun sirsak dosis 108

mg/kg BB

13,2 ± 1,7 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 180

mg/kg BB

14,1 ± 2,1 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 301

mg/kg BB

12,3 ± 1,6 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 503

mg/kg BB

12,5 ± 1,8 Tidak bermakna

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

4. Asupan minuman perhari

Rata-rata asupan minuman tikus jantan diuji normalitasnya dengan uji

Kolmogorov-Smirnov hasilnya, data tersebut terdistribusi tidak normal maka

untuk mengetahui perbedaannya digunakan uji kruskal Wallis hasilnya antara

dosis dan kontrol berbeda tidak bermakna.

Tabel V. rata-rata asupan minuman tikus jantan selama 30 hari pemberian infusa daun

sirsak

Dosis Rata-rata asupan minuman selama

30 hari (ml)

Perbedaan dengan kontrol

Kontrol aquadest dosis 503

mg/kg BB

28,8 ± 4,3 -

Infusa daun sirsak dosis 108

mg/kg BB

29,4 ± 5,3 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 180

mg/kg BB

29,2 ± 4,9 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 301

mg/kg BB

27,3 ± 4,0 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 503

mg/kg BB

28,4 ± 5,3 Tidak bermakna

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

Rata-rata asupan minuman tikus betina juga diuji normalitasnya dengan uji

kolmogorov-Smirnov hasilnya data terdistribusi secara normal. Data lalu diuji

homogenitasnya dan hasilnya data tersebut homogen. Data kelompok kontrol

kemudian diuji perbedaannya dengan kelompok perlakuan dengan dunnet test.

Hasilnya, terjadi perbedaan yang tidak bermakna dari kontrol dan kelompok

perlakuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xix

Tabel VI. Rata-rata asupan minuman tikus betina selama 30 hari pemberian infusa daun

sirsak (mean ±SD)

Dosis Rata-rata asupan minuman

selama 30 hari (ml)

Perbedaan dengan kontrol

Kontrol aquadest dosis 503

mg/kg BB

26,6 ± 5,3 -

Infusa daun sirsak dosis 108

mg/kg BB

23,8 ± 4,9 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 180

mg/kg BB

27,5 ± 4,5 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 301

mg/kg BB

23,4 ± 5,0 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis 503

mg/kg BB

27,2 ± 4,7 Tidak bermakna

5. Pemeriksaan SGPT

Untuk menginterpretasi adanya kerusakan sel hati, pada penelitian ini

dilakukan pengukuran kadar SGPT dalam serum. Kenaikan jumlah SGPT

biasanya menunjukkan adanya kerusakan hati seperti nekrosis, sirosis, dan

neoplasma.

Tabel VII. Hasil pemeriksaan SGPT hewan uji jantan sebelum dan sesudah 30 hari

perlakuan infusa daun sirsak

Kelompok Pre (IU/L) Post (IU/L) Perubahan hasil uji T

Kontrol aquadest dosis

503 mg/kg BB

68,3 ± 11,5 66,9 ± 8,3 -1,4 0.324(tb)

Infusa daun sirsak dosis

108 mg/kg BB

66,3 ± 13,3 76,0 ± 17,1 9,3 0.169(tb)

Infusa daun sirsak dosis

180 mg/kg BB

67,2 ± 6,7 64,4 ± 9,4 -2,8 0.339(tb)

Infusa daun sirsak dosis

301 mg/kg BB

62,1 ± 9,1 65,2 ± 11,8 3,1 0.224(tb)

Infusa daun sirsak dosis

503 mg/kg BB

57,5 ± 7,7 62,7 ± 3,2 5,2 0.144(tb)

Keterangan:data direpresentasikan dalam mean ± SD

Hasil uji T: tb = tidak bermakna (blia hasil uji> 0,05)

b = bermakna

perubahan - = terjadi penurunan kadar

+ = terjadi peningkatan kadar

Tabel VII. Hasil pemeriksaan SGPT hewan uji betina sebelum dan sesudah 30 hari

perlakuan infusa daun sirsak

Kelompok Pre(IU/L) Post (IU/L) perubahan hasil uji T

Kontrol aquadest dosis

503 mg/kg BB

48,3 ± 5,9 67,1 ± 9,2 18,8 0.000(b)

Infusa daun sirsak dosis

108 mg/kg BB

46,0 ± 6,4 56,9± 5,7 10,9 0.050(tb)

Infusa daun sirsak dosis

180 mg/kg BB

51,9 ±4,4 67,8 ± 19,3 15,9 0.054(tb)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xx

Infusa daun sirsak dosis

301 mg/kg BB

53,5 ± 11,8 66,2 ± 5,1 12,7 0.057(tb)

Infusa daun sirsak dosis

503 mg/kg BB

47,8 ± 3,4 56,2 ± 10,3 8,9 0.049(b)

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

Hasil uji T: tb = tidak bermakna (blia hasil uji> 0,05)

b = bermakna

Sebelum perlakuan, tikus diambil darahnya untuk diperiksa SGPT . Nilai

SGPT normal untuk tikus adalah 10 – 50 IU/L (Derelanko and Holinger, 1995).

Data hasil kemudian diuji normalitasnya dan homogenitasnya. Hasilnya, data

tersebut normal dan homogen. Angka angka tersebut berbeda secara tidak

signifikan secara statistika melalui tukey test sehingga dapat dikatakan bahwa

semua tikus memiliki awal yang sama sebelum dilakukan perlakuan.

Setelah 30 hari perlakuan, tikus kembali diambil darahnya untuk kembali

dilakukan pemeriksaan SGPT. Selanjutnya dilakukan Paired-samples T Test

untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah

perlakuan selama 30 hari. Hasil uji pada tikus jantan dan betina selama perlakuan

dapat dilihat pada tabel VII dan VIII.

Hasil Paired-samples T test menunjukkan bahwa harga SGPT sebelum dan

sesudah perlakuan selama 30 hari menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna

pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p>0,05) kecuali pada kelompok

tikus betina kontrol dan tikus betina dosis 4 yang menunjukkan adanya perbedaan

yang bermakna antara sebelum dan setelah perlakuan. Namun demikian,

perbedaan tersebut bukan karena pemberian sediaan uji karena pada kelompok

kontrol tikus tidak diberi sediaan uji sedangkan tikus betina dosis 4 kenaikannya

tidak jauh dari nilai normalnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxi

Data dari tikus jantan kemudian diuji normalitas secara statistika.

Hasilnya, datanya tidak terdistribusi dengan normal sehingga kemudian diuji

secara non parametrik dengan Kruskal Wallis test, hasilnya rata-rata dari kelima

kelompok perlakuan berbeda tidak bermakna. Maka dapat disimpulkan bahwa

variabel dosis tidak merubah nilai dari SGPT tikus jantan. Data untuk tikus betina

kemudian diuji normalitas dan homogenitasnya. Hasil dari kedua uji menyatakan

bahwa data terdistribusi normal dan homogen. Kemudian dilakukan dunnet test

untuk mengetahui perbedaan antara kontrol dengan kelompok perlakuan hasilnya

rata-ratanya berbeda secara tidak signifikan.

Tabel IX. Rata-rata kadar SGPT tikus jantan setelah 30 hari pemberian infusa daun sirsak

Dosis Rata-rata kadar SGPT Perbedaan dengan kontrol

Kontrol aquadest dosis 503

mg/kg BB

66,9 ± 8,3

-

Infusa daun sirsak dosis 108

mg/kg BB

76,0 ± 17,1 Tidak Bermakna

Infusa daun sirsak dosis 180

mg/kg BB

64,4 ± 9,4 Tidak Bermakna

Infusa daun sirsak dosis 301

mg/kg BB

65,2 ± 11,8 Tidak Bermakna

Infusa daun sirsak dosis 503

mg/kg BB

62,7 ± 3,2 Tidak Bermakna

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

Tabel X. Rata-rata kadar SGPT tikus betina setelah 30 hari pemberian infusa daun sirsak

Dosis Rata-rata kadar SGPT Perbedaan dengan kontrol

Kontrol aquadest dosis 503

mg/kg BB

67,1 ± 9,2 -

Infusa daun sirsak dosis 108

mg/kg BB

56,9± 5,7 Tidak Bermakna

Infusa daun sirsak dosis 180

mg/kg BB

67,8 ± 19,3 Tidak Bermakna

Infusa daun sirsak dosis 301

mg/kg BB

66,2 ± 5,1 Tidak Bermakna

Infusa daun sirsak dosis 503

mg/kg BB

56,2 ± 10,3 Tidak Bermakna

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxii

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan jika kadar SGPT tidak

mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan infusa daun sirsak selama 30 hari

dan ada perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan

setelah pemberian infusa daun sirsak.

Pada penelitian ini dilakukan pengamatan histologi pada organ hati.

Pembedahan dilakukan 2 tahap yaitu pada hari ke 30 dan setelah 15 hari

penghentian administrasi sediaan uji. Pada hari ke 30, 5 ekor hewan uji

dikorbankan tiap dosisnya dengan cara dislokasi leher sedangkan pada hari ke 45

hewan uji sisanya dikorbankan dengan cara pembiusan. Hasil pemeriksaan

histopatologi hati tikus jantan dan betina setelah 30 hari pemejanan dan 14 hari

masa reversibilitas ada pada tabel XI.

Tabel XI. Hasil pemeriksaan histopatologi hati tikus jantan dan betina setelah 30 hari masa

pemejanan dan 14 hari masa reversibilitas

Jenis

kelamin

Perlakuan Hari ke 30 Hari ke 45

N Hasil pemeriksaan N Hasil

pemeriksaan

Jantan Kontrol 2 Normal 3 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 108 mg/kg BB

2 Normal 3 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 180 mg/kg BB

2 Normal 3 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 301 mg/kg BB

2 Normal 3 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 503 mg/kg BB

2 Normal 3 Normal

Betina Kontrol 3 Normal 2 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 108 mg/kg BB

3 Normal 2 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 180 mg/kg BB

3 1 hewan Normal, 1

hewan degenerasi

hidrofobik, 1

hewan glikogennya

naik

2 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 301 mg/kg BB

3 Normal 2 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 503 mg/kg BB

3 2 hewan Normal, 1

hewan degenerasi

2 Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxiii

hidrofobik

Keterangan: Normal = vena sentralis berbentuk lingkaran (agak lonjong) dikelilingi oleh hepatosit

yang tersusun radier dengan inti berwarna biru tua. Sinusoid diantara hepatosit dengan sel endotel

yang pipih dan gelap.

Pada kontrol, semua hewan uji jantan baik dari kelompok perlakuan

maupun kelompok reversibel kondisi histologi hatinya dinyatakan normal.

Gambaran hati normalnya tampak seperti pada gambar 3. Pada gambar a nampak

lobus berbentuk poligonal, dan pada lobus terdapat vena sentralis. Tampak pula

pada gambar b, hepatosit dengan inti sel yang nampak normal begitu juga dengan

sinusoid yang juga normal.

a.

b

. Gambar3. penampakan hati normal. a. perbesaran 100x. b. perbesaran 400x pada kontrol

jantan

Keterangan gambar:a. vena centralis b. hepatosit c. sinusoid d. nucleus hepatosit

Pada hewan uji betina dari kelompok perlakuan terdapat tikus yang pada

gambaran histologinya, terdapat banyak sel darah merah pada vena sentralisnya.

Akan tetapi hal tersebut adalah normal karena cara euthanasia hewan uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxiv

dilakukan dengan dislokasi leher. Pada gambar 4 (perbesaran 400) terlihat

jaringan mengalami infiltrasi sel radang disekitar sel retikuloendotelial pada

sinusoid dan terlihat sinusoid disekitar vena sentralis melebar akan tetapi hal itu

masih dianggap normal karena infasinya tidak melebihi batas normal.

Gambar pada hewan uji yang lain dari kelompok kontrol perlakuan

maupun reversibel, histologi hatinya dinyatakan normal dengan gambaran seperti

pada hewan uji jantan sehingga secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa sel

hati pada kelompok kontrol adalah normal.

Gambar4. hati tikus yang mengalami infiltrasi sel radang perbesaran 400x pada kontrol

betina

Keterangan gambar: a. vena sentralis b. sinusoid yang melebar c. sel radang

d. hepatosit

Pada kelompok yang mendapat infusa daun sirsak dosis 108 mg/kg BB,

hewan jantan dan betina pada kelompok perlakuan dan kelompok reversibel

kondisi hispatologinya dinyatakan normal seperti pada gambar 3.

Pada kelompok yang mendapat infusa daun sirsak dosis 180 mg/kg BB,

semua hewan uji jantan baik dari kelompok perlakuan maupun kelompok

reversibel kondisi histologi hatinya dinyatakan normal (gambar 3 a dan b).

Sedangkan hewan uji betina, terdapat hewan yang mengalami degenerasi

hidropik. Degenerasi hidropik merupakan perubahan seluler yang diakibatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxv

karena adanya gangguan metabolisme seperti hipoksia dan keracunan bahan kimia

yang mempengaruhi sodium channel. Perubahan ini bersifat reversibel. Tampak

pembengkakan sel hati sehingga terlihat sitoplasma lebih terang (karena sel

mengalami lisis) jika dibandingkan dengan sitoplasma hati normal dan juga batas

sel tidak jelas (gambar 5).

Gambar5. hati yang mengalami degenerasi hidropik perbesaran 400x pada dosis 180 mg/kg

BB

Keterangan gambar: a. vena sentralis b. nucleus hepatosit c. batas antar sel yang

tidak jelas d. hepatosit yang mengalami degenerasi hidrofobik

Selain itu terlihat gambaran histologi pada hati hewan uji betina yang

terdapat penumpukan glikogen. Infiltrasi glikogen mendesak inti sel hati ke

samping sehingga banyak dari sel hati yang intinya terlihat pecah dan pada

gambaran tersebut sitoplasmanya menjadi sangat terang. Selain itu adanya

kenaikan glikogen juga menyebabkan batas antar sel tidak jelas dan sinusoid

mengalami pelebaran (gambar 6). Glikogen yang banyak pada hewan uji betina

kemungkinan berasal dari makanannya karena pada tikus betina kelompok dosis 2

mengalami peningkatan pola makan dibanding dengan kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxvi

Gambar6. sel mengalami penumpukan jumlah glikogen perbesaran 400x pada dosis 180

mg/kg BB

Keterangan gambar: a. duktus b. hepatosit yang mengalami penumpukan glikogen c.

glikogen d. nucleus e. batas antar sel yang tidak jelas

Pada kelompok yang mendapat infusa daun sirsak dosis 301 mg/kg BB,

semua hewan uji jantan dan betina baik dari kelompok perlakuan maupun

kelompok reversibel gambaran histologi hatinya menunjukkan gambaran normal

(gambar 3 a dan b). Pada kelompok yang memperoleh infusa daun sirsak dosis

503 mg/kg BB, semua hewan uji jantan baik dari kelompok perlakuan maupun

kelompok reversible kondisi histologi hatinya dinyatakan normal (gambar 3 a dan

b). Sedangkan hewan uji betina, terdapat hewan yang mengalami degenerasi

hidropik. Tampak pembengkakan sel hati sehingga terlihat sitoplasma lebih terang

(karena sel mengalami lisis) jika dibandingkan dengan sitoplasma hati normal dan

juga batas sel tidak jelas (gambar 5).

Kesimpulan

Tidak terlihat wujud biokimia efek toksik infusa daun sirsak pada kadar SGPT

dan wujud struktural efek toksik infusa daun sirsak pada organ hepar hewan uji

hanya terjadi pada 2 tikus dari 50 hewan uji yaitu adanya degenerasi hidropik.

Efek toksik yang muncul tidak berkaitan dengan takaran dosis karena efek toksik

yang muncul terjadi pada 1 ekor di dosis 180 mg/kg BB dan 1 ekor di doses 503

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxvii

mg/kg BB. Terjadi keterbalikan efek toksik dari infusa daun sirsak karena pada

dosis 180 mg/kg BB dan 503 mg/kg BB kelompok uji reversibilitas semua hewan

dinyatakan normal.

Daftar Pustaka

Anonim, 2004, Monograph of Graviola, Raintree nutrition Inc., Carson City.

Arthur, F. K. N., Woode, E., Terlabi, E.O., and Larbie, C., 2011, Evaluation of

Acute and Subchronic Toxicity of Annona Muricata (Linn.) Aqueous Extract

in Animals, Euro. J. Exp. Bio., 1 (4), 115 – 124.

Backer dan Bakhuizen van den Brink, 1963, Flora of Java, vol I,

Noordhoflbroningen, Nederlands.

Champy, P., Hoglinger, G.U., Feger, J., Gleye, C., Hocquemiller, R., Laurens,

A., et al., 2004, Annonacin, a Lipophilic Inhibitor of Mitochondrial Complex

I, Induces Nigral and Striatal Neurodegeneration in Rats: Possible Relevance

for Atypical Parkinsonism in Guadeloupe, Journal of Neurochemistry, 88, 63

– 69.

Depkes, 1989, Materia Medika Indonesia, jilid V, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta, 41.

Depkes, 1995, Materia Medika Indonesia, jilid VI, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta, 323-324.

Derelanko, M. J., and Holinger, M. A., 1995, Handbook of Toxicology, 2nd

edition, CRCpress, USA, 87.

Donatus, I.A., 2001, Toksisitas Dasar, Laboratorium Farmakologi-

Toksikologi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, 178.

Duryatmo, S., 2011, Dokter Bicara Daun Sirsak, Trubus, 469, 12 – 17.

Kaplowitz, N., 2004, Drug-Induced Liver Injury, CID, 38 (2), S44 – S48.

Lu, F. C., 1995, Toksikologi Dasar : Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian

Risiko, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 206 – 214.

Timbrell, J. A., 2009, Principles of Biochemical Toxicology, fourth edition,

Informa Healthcare, USA, 194 – 200.

Walker, Hall, and Hurst, 1990, Clinical Methods: The History, Physical, and

Laboratory Examinations, third edition, Boston, diakses dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK201/ pada tanggal 9 Desember 2012

pukul 15.33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxviii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah

yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” Uji

Toksisitas Subkronis Infusa Daun Sirsak (Annonae muricatae folium) Terhadap

Organ Hati Dan Kadar Sgpt Tikus Putih Jantan Dan Betina“.

Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Farmasi dan penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk

menambah pengetahuan dalam dunia kefarmasian pada umumnya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih atas segala

bantuan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Adapun ucapan terimakasih

yang tulus hendak penulis ucapkan kepada :

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., PhD, Apt. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan segala waktu dan kesabarannya dalam mendampingi penulis

dalam penulisan karya tulis ini.

3. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc, Apt. Dan Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si

selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan kritik dan saran untuk

memperbaiki karya tulis ini.

4. Teman teman sekelompok yang banyak membantu penggalian ide dalam

penulisan karya tulis ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah mendukung

untuk terwujudnya karya tulis ini.

Semoga Tuhan yang Maha Kasih membalas segala budi baik yang telah

mendukung penulis sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan.

Segala kesempurnaan adalah milik Tuhan. Penulis menyadari bahwa karya

tulis ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun agar karya ini menjadi lebih baik dan bermanfaat. Penulis

juga menyampaikan maaf setulus-tulusnya apabila ada kesalahan dan kata-kata

yang kurang berkenan di hati pembaca. Akhir kata, semoga karya tulis ini berguna

bagi perkembangan dunia kesehatan pada umumnya dan dunia kefarmasian pada

khususnya.

Yogyakarta, 10 Januari 2013

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxix

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... III

PENGESAHAN SKRIPSI BERJUDUL ........................................................... IV

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. VI

PRAKATA ......................................................................................................... VII

DAFTAR ISI .................................................................................................. XXIX

DAFTAR TABEL ...................................................................................... XXXIII

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... XXXV

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. XXXVII

INTISARI ........................................................................................................... XL

ABSTRACT ....................................................................................................... XLI

BAB I PENGANTAR ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1. Permasalahan ........................................................................................... 3

2. Keaslian penelitian ................................................................................... 3

3. Manfaat penelitian ................................................................................... 4

B. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

1. Tujuan umum ............................................................................................ 4

2. Tujuan khusus ........................................................................................... 5

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ................................................................... 6

A. Daun Sirsak .............................................................................................. 6

1. Klasifikasi tanaman .................................................................................. 6

2. Deskripsi tanaman sirsak ......................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxx

3. Morfologi daun sirsak .............................................................................. 7

4. Kandungan kimia daun sirsak .................................................................. 7

5. Kegunaan daun sirsak .............................................................................. 8

6. Toksisitas daun sirsak .............................................................................. 9

B. Uji Toksisitas Subkronis ........................................................................... 9

C. Toksisitas Hati ........................................................................................ 11

1. Anatomi dan fisiologi hati ...................................................................... 13

2. Fungsi hati .............................................................................................. 15

3. Patogenesis kerusakan hati akibat induksi senyawa toksik ................... 16

4. Tipe kerusakan hati yang diakibatkan induksi senyawa toksik .............. 19

a. Perubahan bobot hati ............................................................................. 19

b. Perlemakan hati (Steatosis) .................................................................... 19

c. Nekrosis hati ........................................................................................... 20

d. Sirosis ..................................................................................................... 21

e. Hepatitis kronis aktif .............................................................................. 21

f. Karsinogenesis ....................................................................................... 22

D. Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) .................................... 22

E. Keterangan Empiris ............................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 24

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................ 24

B. Variabel dan Definisi Operasional ........................................................ 24

1. Variabel utama ....................................................................................... 24

2. Variabel pengacau ................................................................................. 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxxi

C. Bahan Penelitian .................................................................................... 25

D. Alat Penelitian ........................................................................................ 26

E. Tata Cara Penelitian .............................................................................. 27

1. Penyiapan hewan uji .............................................................................. 27

2. Percobaan pendahuluan ......................................................................... 27

a. Determinasi tanaman sirsak ................................................................... 27

b. Pembuatan serbuk daun sirsak ............................................................... 27

c. Penetapan kadar air daun sirsak kering ................................................ 27

d. Penetapan dosis daun sirsak .................................................................. 28

3. Pembuatan infusa daun sirsak ............................................................... 29

4. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji ............................................. 30

5. Penetapan kadar SGPT .......................................................................... 31

6. Pembuatan dan pemerikasaan preparat histologi ................................. 31

F. Analisis Hasil ......................................................................................... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 35

A. Pembuatan Sediaan Uji .......................................................................... 36

B. Pengamatan Umum ................................................................................ 36

1. Perkembangan Berat Badan Tikus ......................................................... 37

2. Asupan Makanan Perhari ...................................................................... 40

3. Asupan minuman perhari ....................................................................... 42

C. Pemeriksaan SGPT ................................................................................. 45

D. Pemeriksaan Histologi Hati ................................................................... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxxii

A. Kesimpulan ............................................................................................. 59

B. Saran ...................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 60

BIOGRAFI PENULIS ...................................................................................... 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxxiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Eksperimental desain - uji toksisitas subkronis pada hewan pengerat .... 11

selama 4 minggu ................................................................................................... 11

Tabel II. Rata-rata perubahan berat badan tikus jantan perhari akibat perlakuan

infusa daun sirsak secara subkronis ...................................................................... 38

Tabel III. Rata-rata perubahan berat badan tikus betina perhari akibat perlakuan

infusa daun sirsak secara subkronis ...................................................................... 39

Tabel IV. Tabel rata-rata asupan makanan tikus jantan selama 30 hari pemberian

infusa daun sirsak .................................................................................................. 41

Tabel V. Tabel rata-rata asupan makanan tikus betina tiap hari selama 30 hari

pemberian infusa daun sirsak ................................................................................ 42

Tabel VI. rata-rata asupan minuman tikus jantan selama 30 hari pemberian infusa

daun sirsak ............................................................................................................. 44

Tabel VII. Rata-rata asupan minuman tikus betina selama 30 hari pemberian

infusa daun sirsak (mean ±SD) ............................................................................. 44

Tabel VIII. Hasil pemeriksaan SGPT hewan uji jantan sebelum dan sesudah 30

hari perlakuan infusa daun sirsak .......................................................................... 45

Tabel IX. Hasil pemeriksaan SGPT hewan uji betina sebelum dan sesudah 30 hari

perlakuan infusa daun sirsak ................................................................................. 46

Tabel X. Rata-rata kadar SGPT tikus jantan setelah 30 hari pemberian infusa daun

sirsak ..................................................................................................................... 49

Tabel XI. Rata-rata kadar SGPT tikus betina setelah 30 hari pemberian infusa

daun sirsak ............................................................................................................. 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxxiv

TabelXII. Rata-rata bobot hati tikus jantan dan betina pada kelompok perlakuan

dan kontrol ............................................................................................................ 50

Tabel XIII. Hasil pemeriksaan histopatologi hati tikus jantan dan betina setelah 30

hari masa pemejanan dan 14 hari masa reversibilitas ........................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxxv

DAFTAR GAMBAR

Gambar1. Grafik perkembangan berat badan tikus jantan perhari akibat perlakuan

infusa daun sirsak secara subkronis ...................................................................... 37

Gambar2. Grafik berat badan tikus betina perhari akibat perlakuan infusa daun

sirsak secara subkronis .......................................................................................... 37

Gambar 3. Grafik perubahan berat badan tikus tiap hari selama 30 hari pemberian

infusa daun sirsak .................................................................................................. 38

Gambar4. Grafik perubahan rata-rata berat badan tikus betina perhari selama 30

hari pemberian infusa daun sirsak ......................................................................... 39

Gambar5. Grafik pakan tikus betina perhari selama 30 hari pemberian infusa daun

sirsak ..................................................................................................................... 40

Gambar6. Grafik rata-rata pakan tikus jantan perhari selama 30 hari pemberian

infusa daun sirsak .................................................................................................. 41

Gambar 7. Asupan minuman tikus betina selama 30 hari pemberian infusa daun

sirsak ..................................................................................................................... 43

Gambar 8. Asupan minuman tikus jantan selama 30 hari pemberian infusa daun

sirsak ..................................................................................................................... 43

Gambar9. Grafik perubahan SGPT tikus jantan sebelum dan sesudah 30 hari

pemberian infusa daun sirsak ................................................................................ 47

Gambar10. Grafik perubahan SGPT tikus betina sebelum dan sesudah 30 hari

pemberian infusa daun sirsak ................................................................................ 47

Gambar11. penampakan hati normal. a. perbesaran 100x. b. perbesaran 400x pada

kontrol jantan ........................................................................................................ 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxxvi

Gambar12. hati tikus yang mengalami infiltrasi sel radang perbesaran 400x pada

kontrol betina ........................................................................................................ 54

Gambar13. hati yang mengalami degenerasi hidropik perbesaran 400x pada dosis

180 mg/kg BB ....................................................................................................... 56

Gambar14. sel mengalami penumpukan jumlah glikogen perbesaran 400x pada

dosis 180 mg/kg BB .............................................................................................. 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxxvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Persetujuan Penelitian dari Komisi Etik ........................................... 63

Lampiran2. Surat determinasi tanaman sirsak ...................................................... 64

Lampiran3. Rata-rata berat badan tikus jantan perhari ......................................... 65

Lampiran4. Rata-rata berat badan tikus betina perhari ......................................... 66

Lampiran5. Asupan makanan tikus jantan dan betina perhari .............................. 67

Lampiran6. Asupan minuman tikus jantan dan betina perhari ............................. 69

Lampiran7. Uji normalitas perubahan berat badan tikus jantan ........................... 71

Lampiran8. Uji kruskal Wallis perubahan berat badan tikus jantan ..................... 72

Lampiran9. Uji normalitas perubahan berat badan betina .................................... 73

Lampiran10. Uji Kruskal Wallis perubahan berat badan tikus betina .................. 74

Lampiran11. Uji normalitas asupan makanan tikus jantan ................................... 75

Lampiran12. Uji homogenitas data asupan makanan tikus jantan ........................ 76

Lampiran13. Uji Dunnet asupan makanan tikus jantan ........................................ 77

Lampiran14. Uji normalitas asupan makanan tikus betina ................................... 78

Lampiran 15. Uji homogenitas asupan makanan tikus betina............................... 79

Lampiran 16. Uji Dunnet asupan makanan tikus betina ....................................... 80

Lampiran17. Uji normalitas asupan minuman tikus jantan .................................. 81

Lampiran18. Uji Kruskal wallis asupan minuman tikus jantan ............................ 82

Lampiran19. Uji normalitas asupan minum tikus betina ...................................... 83

Lampiran20. Uji homogenitas asupan minuman tikus betina ............................... 84

Lampiran21. Uji Dunnett asupan minuman tikus betina ...................................... 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxxviii

Lampiran22. Uji normalitas SGPT hewan jantan sebelum perlakuan infusa daun

sirsak ..................................................................................................................... 86

Lampiran23. Uji homogenitas SGPT hewan jantan sebelum perlakuan infusa daun

sirsak ..................................................................................................................... 87

Lampiran24. Uji Tukey SGPT hewan jantan sebelum perlakuan infusa daun sirsak

............................................................................................................................... 88

Lampiran25. Uji normalitas SGPT hewan betina sebelum perlakuan infusa daun

sirsak ..................................................................................................................... 89

Lampiran26. Uji homogenitas SGPT hewan betina sebelum perlakuan infusa daun

sirsak ..................................................................................................................... 90

Lampiran26. Uji Tukey SGPT hewan betina sebelum perlakuan infusa daun sirsak

............................................................................................................................... 91

Lampiran26. Uji normalitas SGPT hewan jantan setelah 30 hari perlakuan infusa

daun sirsak ............................................................................................................. 92

Lampiran27. Uji Kruskal Wallis SGPT hewan jantan setelah 30 hari perlakuan

infusa daun sirsak .................................................................................................. 93

Lampiran28. Uji normalitas SGPT hewan betina setelah 30 hari perlakuan infusa

daun sirsak ............................................................................................................. 94

Lampiran29. Uji homogenitas SGPT hewan betina setelah 30 hari perlakuan

infusa daun sirsak .................................................................................................. 95

Lampiran30. Uji Dunnet SGPT hewan betina setelah 30 hari perlakuan infusa

daun sirsak ............................................................................................................. 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xxxix

Lampiran 31. Perhitungan Paired Samples T-Test SGPT sebelum dan sesudah

perlakuan ............................................................................................................... 97

Lampiran32. Kondisi organ yang diperiksa di laboratorium patologi KH UGM

setelah pembedahan .............................................................................................. 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xl

Intisari

Daun sirsak banyak dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit oleh

masyarakat dari berbagai negara. Sayangnya, penelitian untuk mengungkapkan

keamanan penggunaan infusa daun sirsak masih kurang. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui wujud efek toksik subkronis pada hati dan kadar SGPT akibat

konsumsi infusa daun sirsak.

Lima puluh ekor tikus jantan dan betina dibagi secara acak menjadi 5

kelompok, 1 kelompok kontrol, dan 4 kelompok perlakuan dengan dosis 108; 180;

301; dan 503 mg/kgBB selama 30 hari. Pengambilan darah untuk menentukan

kadar SGPT dilakukan sebelum diberi perlakuan dan pada hari ke 31. Pada hari ke

31 separuh dari total tikus dikorbankan untuk dibuat preparat histologinya. Lalu

dilakukan uji reversibilitas selama 14 hari. Data berupa kadar SGPT dan bobot

hati yang didapat kemudian dianalisis dengan one way Annova dan deskripsi

histologi hati.

Hasilnya, terjadi perbedaan yang tidak bermakna antara kadar SGPT

sebelum dan sesudah perlakuan dan kadar SGPT kontrol dengan kelompok

perlakuan. Hasil pemeriksaan histologinya, 2 hewan mengalami degenerasi

hidropik dari 50 hewan uji.

Kesimpulannya, tidak terjadi efek toksik pada pemberian infusa daun

sirsak selama 30 hari pada hati tikus jantan dan betina galur Sprague dawley

sehingga perlu dilakukan uji toksisitas kronik untuk mengungkap efek toksik yang

tidak nampak pada penelitian ini.

Kata kunci: Sirsak, toksisitas, subkronis, SGPT, hati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

xli

Abstract

Graviola leaves being used to address in variety of diseases by people

from various countries. Unfortunately, studies to reveal the safety of graviola

leaves infusion used is still lacking. The study aims to determine the form of

subchronic toxicity effects on the liver and SGPT’s levels due to consumption of

graviola leaves infusion.

Fifty male and female rats were divided randomly into 5 groups, 1 control

group and 4 treated groups dosed of 108; 180; 301, and 503 mg/kg BB for 30

days. Blood sampling to determine levels of SGPT were performed before

treatment and at 31st day. On 31

st day half of the mice were sacrificed to make

preparations of histology. Then recovery test was done for 14 days. Data in the

form of SGPT levels and liver weights were obtained and analyzed with one-way

Annova and liver histologies were described.

As a result, there was no significant difference between the levels of SGPT

before and after treatment and levels of SGPT between the control and the

treatment group. The histology examination results, two animals had hydropic

degeneration of the 50 animals.

The conclusion is there were no toxic effects on the provision infusion of

graviola leaves for 30 days in the liver of male and female rats of Sprague Dawley

strain that chronic toxicity tests need to be done to uncover the toxic effects that

are not performed in this study.

Keywords: Graviola, toxicity, subchronic, SGPT, liver

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Sebelum pengobatan modern masuk Indonesia, masyarakat Indonesia

banyak menggunakan bahan alam sebagai media pengobatan. Mereka

menggunakan bagian tanaman, hewan, dan mineral yang kemudian diracik untuk

menyembuhkan penyakit. Berdasarkan peraturan menteri kesehatan nomor

246/Menkes/Per/V/1990 pasal 1 menyebutkan bahwa obat tradisional adalah

bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, dan mineral,

sediaan galenik atau campuran bahan bahan tersebut, yang secara tradisional telah

digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Depkes, 1990). Sehingga

penggunaan bahan tanaman, hewan, dan mineral yang diracik tersebut untuk

melakukan pengobatan disebut pengobatan tradisional.

Daun sirsak banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional untuk

mengatasi berbagai penyakit oleh masyarakat dari berbagai negara. Di Indonesia,

daun sirsak banyak dimanfaatkan sebagai obat bisul, batuk, diare, hepatitis,

hipertensi, dan rematik seperti juga di Malaysia. Di negara negara Amerika Latin,

daun sirsak banyak dimanfaatkan sebagai analgesik, antiplasmodik, antihipertensi,

dan antidiabetes. Sejak ditemukannya senyawa acetogenin dalam daun sirsak oleh

Mc Laughin pada tahun 1995 (Mc Laughin, Liau, and Alali, 1999) yang dapat

berfungsi membunuh sel kanker, daun sirsak kemudian booming digunakan dalam

terapi antikanker baik sebagai penyembuh maupun sebagai pencegah bahkan

banyak dokter yang mulai menyarankan pengkonsumsiannya setiap hari untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

2

menjaga kesehatan (Duryatmo, 2011). Sejak itu pula, mulai banyak penelitian

mengenai efek farmakologis dari daun sirsak misalnya antilipidemia dan

antidiabetes (Adewole, and Ojewole, 2009) serta sebagai antinociceptive dan

antiinflamasi (Sousa, Vieira, Pinho, Yamamoto, and Alves, 2010).

Kini, disaat berkembangnya obat modern, pengobatan tradisional masih

menjadi idola untuk sebagian orang karena pengobatan tradisional dianggap lebih

aman daripada obat modern. Daun sirsak kini menjadi idola sebagian orang untuk

dikonsumsi rutin sebagai pencegah penyakit. Namun, ada kejadian atipikal

Parkinson di French West Indies dihubungkan dengan kebiasaan masyarakatnya

yang suka mengkonsumsi daun sirsak dalam bentuk sediaan teh (Caparros-

Lefebvre and Elbaz, 1999). Oleh karena itu, perlu adanya pengujian yang

mendalam mengenai efek buruk pengkonsumsian daun sirsak secara berulang

dalam jangka waktu yang lama.

Penelitian ini merupakan bagian dari uji toksisitas subkronis (30 hari)

infusa daun sirsak yang berfokus pada histologi organ hati dan kadar Serum

Glutamat Piruvat Transferase (SGPT). Sebenarnya, telah ada pengujian

penggunaan ekstrak air dari daun sirsak selama 14 hari dan hasilnya, ekstrak daun

sirsak tidak memberi efek toksik pada hati tetapi dapat menyebabkan kerusakan

ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal pada dosis tinggi (Arthur, Woode,

Terlabi, and Larbie, 2011). Pengujian subkronis inilah yang akan menunjukkan

bila ada efek buruk yang terjadi dari pengkonsumsian daun sirsak secara berulang

untuk waktu 30 terhadap organ hati dan kadar SGPT yang tidak terungkap pada

penelitian sebelumnya yang hanya 14 hari. Penelitian ini menggunakan bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

3

infusa karena masyarakat biasa mengkonsumsinya dalam bentuk rebusan. Sediaan

rebusan sangat sulit distandarisasi karena tidak ada patokan yang baku untuk

pembuatannya maka penelitian ini menggunakan infusa yang memiliki patokan

baku pembuatannya dan serupa dengan rebusan. Pengujian dilakukan pada organ

hati karena organ hati merupakan organ utama metabolisme zat zat yang masuk

dalam tubuh. Sehingga bila ada zat yang berbahaya yang masuk dalam tubuh,

organ hati yang berpotensi besar untuk terjadi kerusakan. Kerusakan organ hati

dapat terlihat dalam hispatologi hati tersebut, apakah terjadi ketidaknormalan

dalam hispatologinya atau tidak. Indikator lain dari adanya kerusakan fungsi hati

adalah kadar SGPT. Kadar SGPT nilainya akan berubah bila terjadi kelainan

fungsi hati.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang akan diteliti adalah

d. Seperti apa wujud biokimia efek toksik pada SGPT dan wujud struktural

efek toksik infusa daun sirsak pada histologi organ hati pada uji toksisitas

subkronis?

e. Apakah spektrum efek toksik senyawa uji tersebut berkaitan dengan

takaran dosis?

f. Adakah keterbalikan spektrum efek toksik yang terjadi?

2. Keaslian penelitian

Penelitian yang sudah pernah dikerjakan adalah uji toksisitas akut ekstrak

etanol daun sirsak dan hasilnya adalah ekstrak etanol daun sirsak memiliki

LD50 1,67 g/kg BB (Sousa et al., 2010). Uji toksisitas akut dari ekstrak air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

4

daun sirsak hasilnya adalah LD50 ekstrak air daun sirsak adalah lebih dari 200

mg/kg secara i.p (Adewole et al., 2009). Ekstrak daun sirsak dinyatakan aman

karena LD50nya lebih dari 5 g/kg BB secara per oral dan untuk dosis tinggi

daun sirsak menyebabkan kerusakan ginjal bila dikonsumsi dalam jangka

waktu 14 hari pada tikus walaupun secara umum pengkonsumsian ekstrak air

daun sirsak tidak menimbulkan efek buruk (Arthur et al, 2011). Ekstrak air

daun sirsak juga memiliki efek hepatoprotektif terhadap hati tikus yang

terinduksi CCl4 dan asetaminofen pada dosis 400 mg/kg BB (Arthur, Woode,

Terlabi, and Larbie, 2012).

Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian uji toksisitas subkronik infusa

daun sirsak dalam waktu 30 hari pada tikus putih belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu

pengetahuan farmasi terutama pada penggunaan obat tradisional.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai efek

toksik subkronis pada hati akibat pemberian infusa daun sirsak.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud efek toksik subkronis

pada hati akibat konsumsi infusa daun sirsak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

5

2. Tujuan khusus

Penelitian ini dilakukan untuk:

a. Mengungkapkan wujud biokimia efek toksik infusa daun sirsak pada

kadar SGPT dan wujud struktural efek toksik infusa daun sirsak pada hati

tikus betina dan jantan pada pemejanan subkronis.

b. Mengungkapkan apakah efek toksik senyawa uji berkaitan dengan

takaran dosis atau tidak.

c. Mengeveluasi keterbalikan spektrum efek toksik yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Daun Sirsak

1. Klasifikasi tanaman

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Magnoliales

Famili : Annonaceae

Genus : Annona

Spesies : Annona muricata L. (Anonim, 2008).

2. Deskripsi tanaman sirsak

Tanaman sirsak adalah tanaman tropis yang bisa berbuah sepanjang

tahun, tingginya 5 – 6 m, dengan daun yang berwarna hijau tua, glosi, dan

lebar. Buah yang dihasilkan besar, berbentuk seperti jantung, dapat dimakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

7

diameternya 15 – 23 cm, luarnya berwarna kuning kehijauan dan dalamnya

berwarna putih (Anonim, 2004).

3. Morfologi daun sirsak

Daun sirsak atau Annona muricata folium adalah daun dari tanaman

Annona muricata L., suku Annonaceae. Daun ini berbau agak keras dan

rasanya agak kelat. Daun sirsak adalah daun tunggal, berwarna kehijauan

sampai hijau kecoklatan, helaian daunnya seperti kulit. Bentuk dari daun

sirsak adalah bundar panjang, lanset, atau bundar telur terbalik. Panjang tiap

helainya adalah 6 cm sampai 18 cm dan lebarnya antara 2 cm hingga 6 cm.

Ujung daun sirsak meruncing pendek, begitu juga dengan pangkalnya. Tepi

daun sirsak adalah rata. Panjang tangkai daun sirsak sekitar 0.7 cm.

Permukaan daun sirsak licin agak mengkilat. Tulang daun daun sirsak

menyirip dan ibu tulangnya menonjol pada permukaan bawah (Depkes, 1989).

4. Kandungan kimia daun sirsak

Secangkir infusa atau dekokta daun sirsak mengandung 140 µg

kelompok senyawa acetogenin (Lannuzel, Hoglinger, Champy, Michel,

Hircsh, and Ruberg, 2006). Acetogenin yang ada dalam daun sirsak adalah

annocatalin, annohexocin, annonomicin, annomontacin, annomuricatin A dan

B, annomuricin A hingga E, annomutacin, annonacin, annonacinone,

annopentocin A hingga C, cis-annonacin, cis-corossolone, cohibin A hingga

D, gigantetrocin A dan B, gigantetrocinone, gigantetronenin, goniothalamicin,

iso-annonacin, javoricin, montanacin, montecristin, muracin A hingga G,

muricapentocin, muricatalicin, muricatalin, muri-catenol, muricatetrocin A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

8

dan B, muricatin D, muricatocin A hingga G, muricin H, muricin I,

muricoreacin, murihexocin 3, murihexocin A hingga C, murihexol, murisolin,

robustocin, rolliniastatin 1 dan 2, saba-delin, solamin, uvariamicin I dan IV,

dan xylomicin (Anonim, 2004). Selain itu, ekstrak air daun sirsak mengandung

saponin, tannin terkondensasi, glikosida, dan flavonoid (Arthur et al., 2011).

Daun sirsak juga mengandung senyawa alkaloid, Annonamine (Matsushige,

Kotake, Matsunami, Otsuka, Ohta, and Takeda, 2012).

5. Kegunaan daun sirsak

Daun sirsak banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk

pengobatan penyakit abses, arthritis, asthenia, asma, bronchitis, selesma,

batuk, diabetes, disentri, demam, edema, batu empedu, hipertensi, kelainan

pencernaan, infeksi, kecacingan, sakit liver, malaria, neuralgia, palpitasi,

rematik, dan tumor. Juga dapat sebagai astringen dan diuretik (Anonim, 2004).

Penelitian invivo membuktikan manfaat daun sirsak antara lain: Ekstrak air

daun sirsak menghambat lipid peroksida dan meningkatkan produksi insulin

dan antioksidan endogen sehingga ekstrak air daun sirsak dapat melindungi

dan memelihara sel β pancreas (Adewole and Caxton-Martins, 2006) dan sel

hati pada tikus(Adewole and Ajowole, 2009). Ekstrak air daun sirsak juga

memiliki efek hepatoprotektif terhadap hati tikus yang terinduksi CCl4 dan

asetaminofen (Arthur et al, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

9

6. Toksisitas daun sirsak

Caparros-Lefebvre dan Elbaz (1999) mengemukakan bahwa ada

hubungan antara pengkonsumsian herbal teh daun sirsak dalam jangka

panjang dapat menyebabkan terjadinya Progressive Supranuclear Palsy dan

Parkinson karena herbal teh daun sirsak mengandung senyawa

benzyltetrahydroisoquinolines yang bersifat toksik terhadap sel sel otak.

Konsumsi daun sirsak dalam jangka waktu yang panjang dapat menginduksi

toksik yang terkumulasi yang dapat menyebabkan atypical parkinsonism

syndrome (Champy, Hoglinger, Feger, Gleye, Hocquemiller, Laurens, et al.,

2004). Infusa daun sirsak juga mengandung annonacin yang dapat menembus

blood brain barrier dan menginduksi neurodegenerasi pada basal ganglia

seperti yang terjadi pada atypical parkinsonism (Lannuzel et al., 2006).

B. Uji Toksisitas Subkronis

Toksikologi adalah ilmu yang mencakup pengamatan berbagai efek

kualitatif maupun kuantitatif dalam diri makhluk hidup baik in vivo maupun in

vitro. Ada 4 asas toksikologi yang meliputi kondisi pemejanan dan kondisi

makhluk hidup, mekanisme aksi, wujud efek toksik, dan sifat efek toksik.

Mekanisme aksi racun atas sistem aksi tertentu dalam tubuh dapat dijelaskan

berdasarkan atas sifat kejadiannya, sifat antaraksinya, dan resiko

penumpukannya dalam gudang penyimpanan tubuh. Wujud efek toksik suatu

racun dapat berupa perubahan biokimia, fungsional atau struktural dan

ketiganya memiliki sifat terbalik dan tidak terbalik (Donatus, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

10

Sebuah uji toksisitas dirancang untuk menghasilkan data tentang efek

buruk dari suatu zat pada manusia, hewan, atau lingkungan. Kebanyakan uji

toksisitas menguji efek tertentu yang bersifat khas, yang disebut end point,

seperti kanker (karsinogenik) atau iritasi mata (ketoksikan ocular). Walau

begitu, uji toksisitas juga ada yang bersifat umum seperti uji toksisitas

pemaparan tunggal (uji toksisitas akut) dan uji toksisitas pemaparan berulang

(uji toksisitas repeat dose), dimana hewan coba diberikan zat dengan dosis

harian untuk menghitung NOAELs (No Observable Adverse Effect Level) dan

menentukan kerusakan organ atau sistem akibat pemejanan zat selama 1

bulan, 3 bulan, atau 2 tahun. Uji toksisitas dimaksudkan untuk menentukan

kebahayaan suatu zat pada manusia yang biasa diungkap dengan keamanan

dan pada lingkungan yang disebut ekotoksisitas (Anonim, 2009).

Uji toksisitas subkronis adalah uji yang digunakan untuk menentukan

toksisitas yang timbul dari paparan berulang beberapa minggu sampai

beberapa bulan, biasanya digunakan pengujian secara oral, dermal, dan inhal.

Pada uji ini dilakukan pengamatan klinis yang rinci dan pemeriksaan patologi

(Monnosson, 2007).

Tabel I menunjukkan minimal jumlah hewan yang dapat digunakan

sebagai hewan coba pada uji toksisitas subkronis selama 4 minggu

menggunakan hewan pengerat. Minimal hewan uji yang digunakan adalah 5

untuk masing-masing jenis kelamin serta minimal ada 3 peringkat dosis dan 1

kelompok kontrol yang digunakan. Untuk pengamatan nekropsi, dilakukan

evaluasi yang lengkap pada semua hewan (A.S). Pada pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

11

mikroskopik, untuk dosis rendah dan menengah dilakukan pengamatan bila

memang diperlukan (A.R) (Derelanko and Holinger, 1995).

Tabel I. Eksperimental desain - uji toksisitas subkronis pada hewan pengerat

selama 4 minggu

Jumlah hewan minimal

4 minggu

Initial

Clinical

laboratory

studies

Necropsy Microscopic

pathology

Group

Dos

e

level

mal

e

Femal

e

mal

e

Femal

e

mal

e

femal

e

Mal

e

Femal

e

I

(control

)

0 5 5 5 5 A.S A.S 5 5

II (low) * 5 5 5 5 A.S A.S A.R A.R

III

(mild) * 5 5 5 5 A.S A.S A.R A.R

IV

(high) * 5 5 5 5 A.S A.S 5 5

Keterangan A.S = all survivors

A.R = as required

(Derelanko and Holinger, 1995).

C. Toksisitas Hati

Senyawa toksik dapat sangat berbahaya pada organ organ tertentu

meskipun banyak organ dan jaringan yang lain dapat menjadi target senyawa

toksik. Organ organ tertentu dapat menjadi target senyawa toksik dengan

alasan:

1. Organ tersebut merupakan penyuplai darah

2. Pada organ tersebut terdapat enzim tertentu yang berinteraksi dengan

senyawa toksik tersebut atau organ tersebut merupakan jalur biokimia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

12

3. Organ tersebut berada di posisi tertentu dan memiliki fungsi tertentu

4. Rentan terhadap gangguan

5. Memiliki kemampuan memperbaiki kerusakan

6. Adanya sistem uptake tertentu

7. Memiliki kemampuan memetabolisme senyawa dan memiliki

kesetimbangan sistem toksikasi dan detoksikasi

8. Berikatan dengan makromolekul tertentu (Timbrell, 2009).

Jika senyawa induk bersifat toksik, faktor seperti enzim penginduksi

dan penginhibisi, yang merubah metabolisme atau merubah distribusi atau

ekskresi, akan memiliki kecenderungan merubah ketoksikan senyawa tersebut.

Sistem uptake yang spesifik akan mempengaruhi distribusi, dan rute ekskresi

tertentu akan menjadi jenuh. Metabolisme bisa menyebabkan penampakan

dari tipe toksisitas yang berbeda. Jika metabolitnya toksik, kemudian faktor

yang meningkatkan metabolisme dapat meningkatkan toksisitas, sehingga bila

jalur detoksifikasinya juga tidak meningkat, tidak terjadi keseimbangan.

Metabolit toksik atau metabolit yang hampir toksik bisa dihasilkan di sebuah

organ seperti hati dan ditransportasikan ke organ lain. Interaksi antara toksin

atau metabolit yang reaktif dengan reseptor terjadi di jaringan yang spesifik

(Timbrell, 2009).

Hati menjadi target senyawa beracun karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

13

1. Hati mampu memetabolisme senyawa asing yang masuk dalam tubuh tapi

hasil metabolism tidak selalu berupa detoksifikasi. Bisa saja hasil

metabolism berupa racun sehingga meracuni hati.

2. Hati memiliki peran penting sebagai perantara metabolisme dan sintesis,

sebagai konsekuensinya, interfensi dengan jalur metabolisme endogen

dapat memicu ketoksikan.

3. Sekresi bile oleh hati. Hal ini merujuk pada ekskresi biliary senyawa asing

yang menjadikan konsentrasinya tinggi.

4. Suplai darah menentukan bahwa hati terpapar senyawa toksik dengan

konsentrasi yang tinggi yang diserapnya dari gastrointestinal (Timbrell,

2009).

1. Anatomi dan fisiologi hati

Hati adalah sebuah organ yang terletak di abdomen atas dan terbagi

menjadi 2 lobes mayor dan 2 lobes minor (Stine and brown, 1996). Senyawa

yang memasuki tubuh melalui gastrointestinal diserap dalam sistem peredaran

darah hepatic-portal dan masuk ke hati melalui portal vein (Timbrell, 2009).

Walaupun sebenarnya darah memasuki hati dengan 2 cara, yaitu melalui

hepatic artery dan portal vein. Darah keluar dari hati melalui hepatic vein, dan

bile dikeluarkan melalui hepatic duct lalu melalui common bile duct menuju

usus halus atau melalui cystic duct menuju ke gall bladder untuk disimpan

(Stine and Brown 1996).

Hati menerima sekitar 25% cardiac output, yang mengalir melalui

organ tersebut sekitar 1 sampai 1.3 ml min-1

g-1

dan mengalir melalui hepatic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

14

vein ke inferior vena cava (Timbrell, 2009). Sel dalam hati disusun secara

khusus dengan pola hexagonal yang disebut lobules. Sel epitel yang disebut

hepatosit terlihat seperti menyebar keluar dari central vein. Kolom hepatosit

memiliki kanal yang disebut sinusoid yang tersusun dari sel endothelial yang

sangat permeabel dan mengandung sel fagosit yang disebut sel kupffer. Tiga

vessel lainnya ditemukan pada tiap ujung heksagon, yaitu cabang dari portal

vein, cabang dari hepatic artery, dan bile duct. Darah mengalir masuk melalui

cabang hepatic artery dan portal vein, melalui sinusoid, dan mengalir keluar

melalui central vein. Bile dihasilkan di hepatosit dan mengalir keluar melalui

bile canaliculi ke bile duct (Stine and Brown, 1996).

Tiap hepatic artery/ portal vein tidak hanya mensuplai darah ke satu

lobule, tetapi ke daerah sel yang melalui dua atau lebih lobule. Daerah sel ini

disebut acinus. Karakteristik tiap hepatosit berbeda tergantung dari lokasi

mereka di acinus (Stine and Brown, 1996). Ada 3 zona dalam acinus, zona 1

akan menerima darah dari afferent venules dan arterioles pertama, diikuti zona

2, dan zona 3. Darah yang diterima di zona 1 kaya akan oksigen dan

nutrien(Timbrell, 2009). Sel di zona 1 menunjukkan aktifitas enzim yang

tinggi termasuk dalam respirasi; zona 1 sepertinya merupakan tempat

bermulanya regenerasi dan perpindahan sel hati (sel baru tersebut kemudian

bermigrasi ke zona 2 dan 3). Sel di zona 3, menunjukkan aktifitas sitokrom

P450 yang tinggi (Stine and brown, 1996). Sel di zona 3 ini juga sensitif

terhadap senyawa yang toksik (Timbrell, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

15

Banyak hepatosit yang mengandung enzim yang dapat mengubah

senyawa toksik secara kimia. Senyawa toksik tersebut bisa jadi lebih toksik,

atau menjadi kurang toksik. Ada 2 tipe biotransformasi yaitu reaksi fase 1 dan

reaksi fase 2 (Stine and Brown, 1996).

Reaksi fase 1 adalah oksidasi dan hidrolisis senyawa, yang dilakukan

oleh sistem enzim yang disebut system sitokrom P450. Sistem ini terdiri dari

beberapa jenis enzim berbeda, termasuk beberapa bentuk dari sitokrom P450

itu sendiri. Mereka memetabolisme steroid, senyawa endogen, dan xenobiotik

(Stine and Brown, 1996).

Sitokrom P450 monooksigenase terdiri dari haemoprotein yang disebut

sitokrom P450 (CYP) dan flavoprotein yang disebut NADPH-sitokrom P450

reduktase. CYP adalah sebuah senyawa dan merupakan sebuah tempat

pengikatan oksigen dalam sistem enzim tersebut dan reduktase-nya adalah

donor electron. CYP3A4 adalah enzim CYP yang paling penting di dalam hati

diikuti CYP1A2, CYP2C9, CYP2D6, CYP2E1, dan CYP2C19. Hidroksilasi

beberapa obat dimediasi oleh CYP2D6 dan demetilasinya didominasi oleh

CYP1A2, CYP2C, dan CYP3A4 (Greaves, 2000).

Reaksi fase 2 meliputi konjugasi senyawa toksik (metabolit hasil dari

reaksi fase 1) dengan molekul lainnya. Biasanya, aksi ini meningkatkan

ukuran dan kelarutan pada air senyawa tersebut, dan membuatnya mudah

untuk diekskresikan (Stine and Brown, 1996).

2. Fungsi hati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

16

Hati adalah organ yang memiliki peran penting dalam proses

metabolisme. Darah yang mengandung nutrien dari saluran pencernaan

singgah ke hati (melalui vena portal), dimana nutrien seperti karbohidrat, lipid,

dan vitamin diambil dari darah dan disimpan hingga suatu waktu dibutuhkan.

Sel hati juga bisa memetabolisme karbohidrat, lipid, dan protein (Stine and

Brown, 1996). Hati juga mensintesis dan mensekresi bile, yang mengandung

air, ion, lipid, dan pigmen bile. Bile disimpan di gall bladder dan disekresikan

ke usus halus (Stine and Brown, 1996). Hati juga tempat terjadinya

metabolisme xenobiotik. Artinya, hepatosit memiliki resiko terpapar toksik

yang teraktifkan yang merupakan hasil dari metabolisme senyawa toksik

(Stine and Brown, 1996).

3. Patogenesis kerusakan hati akibat induksi senyawa toksik

Kerusakan hati yang diakibatkan oleh senyawa toksik ada yang bisa

diprediksi dan ada yang tidak bisa diprediksi. Senyawa yang menyebabkan

kerusakan hati yang bisa diprediksi biasanya menampakkan gejalanya dalam

beberapa hari dan biasanya menimbulkan toksisitas hati secara langsung yang

disebabkan oleh senyawa induk maupun metabolitnya. Sedangkan yang tidak

bisa diprediksi gejalanya tampak setelah beberapa minggu sampai satu tahun.

Kebanyakan kejadian kerusakan hati akibat induksi senyawa toksik adalah

tidak bisa diprediksi dan merupakan hipersensitif yang dimediasi oleh imun

atau idiosyncratic (Kaplowitz, 2004).

Patogenesis kerusakan hati yang diinduksi senyawa toksik biasanya

karena senyawa toksik atau metabolitnya menimbulkan respon imun atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

17

berefek secara langsung pada biokimia sel. Metabolit senyawa kimia bisa

berupa senyawa elektrofilik atau radikal bebas yang memiliki kemampuan

untuk beinteraksi dengan makromolekul selular seperti protein, lipid, dan

asam nukleat, yang menyebabkan disfungsi protein, peroksidasi

lipid,kerusakan DNA, dan stress oksidatif (Kashaw, Nema, and Agarwal,

2011). Konsekuensi dari reaksi kimia tersebut bisa berefek langsung pada

organel tapi bisa juga mempengaruhi organel secara tidak langsung melalui

aktivasi dan inhibisi sinyal kinase, faktor transkripsi, dan ekspresi gen.

Kerusakan intraselular mengakibatkan kematian sel yang disebabkan oleh

penyusutan sel dan pembongkaran nukleus (apoptosis) atau pembengkakan

dan lisis (nekrosis). Kematian hepatosit adalah penyebab utama kerusakan hati

meskipun sel sinusoidal endothelial dan epithelium bile duct juga bisa menjadi

target kerusakan (Kaplowitz, 2004).

Sensitisasi sitokinin yang berada di hati juga bisa terjadi dan

menyebabkan hepatotoksik. Metabolit senyawa yang aktif dapat berikatan

secara kovalen dengan protein yang ada di hati, menimbulkan respon imun

dan menimbulkan kerusakan hati yang dimediasi oleh respon imun. Hal ini

biasanya dicirikan dengan demam, eosinofilia, atau reaksi alergi. Mekanisme

ini melibatkan aksi yang mirip hapten. Sebenarnya, senyawa toksik yang

beukuran kecil tidak imunogenik, tetapi mereka dapat menyebabkan respon

imun ketika berikatan dengan makromolekul seperti protein. Hal ini akan

mengubah protein dan protein tersebut dianggap sebagai benda asing oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

18

sistem imun sehingga menyebabkan serangan autoimun pada hepatosit yang

normal (Kaplowitz, 2004).

Selain itu, metabolit reaktif juga menyebabkan gangguan gradient ion

dan cadangan kalsium intraseluler, yang mengakibatkan gangguan

mitokondrial dan hilangnya produksi energi. Kerusakan tersebut menghasilkan

sejumlah besar oksidan yang merusak sel hepatik. Aktifasi beberapa enzim

dari sistem sitokrom P-450 seperti CYP2E1 juga menyebabkan stress

oksidatif. Kerusakan hepatosit dan sel bile duct menyebabkan akumulasi bile

acid di hati. Hal ini yang menyebabkan kerusakan hati lebih lanjut. Kerusakan

fungsi sel bisa memuncak pada sel mati dan menyebabkan gagal hati.

Kerusakan dan kematian sel hati juga dapat memicu timbulnya reaksi imun,

baik imun aktif maupun pasif. Stres dan kerusakan hepatosit menghasilkan

sinyal yang menstimulasi aktivasi sel lainnya, terutama sistem imun pasif,

seperti sel Kupfer, NK sel, dan NKT cells. Sel sel tersebut berkontribusi pada

kelangsungan kerusakan sel dengan memproduksi mediator proinflamatori dan

mengeluarkan kemokin yang menyebabkan datangnya sel inflamasi yang lebih

banyak. Hal ini menunjukkan bahwa berbagai sitokin inflamasi, seperti TNF-

α, IFN-ϒ, dan IL-1β, dihasilkan selama pengrusakan sel hepatik yang

mempengaruhi kerusakan jaringan. Sel imun pasif juga merupakan merupakan

sumber utama IL-10, IL-6, dan beberapa prostaglandin, yang dapat berfungsi

sebagai hepatoprotektor. Sehingga, hal ini menjadikan kesetimbangan yang

sulit dari inflamasi dan produksi mediator hepatoprotektif setelah aktifasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

19

sistem imun pasif yang ditentukan oleh kerentanan dan adaptasi individu

terhadap kerusakan sel hepatik (Kashaw et al, 2011).

4. Tipe kerusakan hati yang diakibatkan induksi senyawa toksik

Kerusakan yang terjadi pada hati akibat induksi dari senyawa toksik dapat

berupa:

a. Perubahan bobot hati

Penyebab perubahan bobot hati berbeda-beda. Bobot hati bisa

meningkat karena akumulasi lipid, glikogen atau senyawa lain atau karena

kerusakan sel, kongesti sel, hipertrofi atau hiperplasia dari hepatoselular

yang disertai dengan proliferasi RE halus atau peroksisom. Pengaruh

hipertrofi centrilobular dengan kenaikan massa hati pada rodent biasanya

dihubungkan dengan proliferasi RE halus dan induksi enzim adaptif

(Greaves, 2000).

b. Perlemakan hati (Steatosis)

Perlemakan hati adalah hati yang mengandung berat lipid lebih

dari 5%. Adanya kelebihan lemak dalam hati dapat dibuktikan secara

histokimia. Lesi dapat bersifat akut, seperti yang disebabkan oleh etionin,

fosfor, atau tetrasiklin. Mekanisme perlemakan hati yang paling umum

adalah rusaknya pelepasan trigliserida hati ke plasma. Penimbunan lipid

hati dapat terjadi lewat beberapa mekanisme:

a. Penghambatan sintesis satuan protein dari lipoprotein

b. Penekanan konjugasi trigliserida dengan lipoprotein

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

20

c. Hilangnya kalium dari hepatosit, mengakibatkan gangguan transfer

VLDL melalui membrane sel

d. Penghambatan sintesis fosfolipid (Lu, 1995).

Penampakan mikroskopik dari steatosis ada 2 macam yaitu

mikrovesikular, lipid-containing cytoplasmic vacuoles, dan

makrovesikular, ada satu vakuola tiap sel. Makrovesikular

dikarakteristikkan dengan adanya satu vakuola berlemak yang besar yang

menggeser posisi nukleus ke periphery. Senyawa penyebab

makrovesikular mengganggu proses pengeluaran lipid dari sel (Greaves,

2000).

Mikrovesikular steatosis merupakan pertanda dari kerusakan hati

yang serius atau terjadi keracunan dalam organ hati. Sitoplasma sel hati

terisi oleh sejumlah kecil lipid yang sering memberikan tampilan berbusa

dan inti sel tetap tinggal ditengah sel. Pada manusia, mikrovesikular

streatosis dihubungkan dengan penyakit hati seperti fatty liver akut pada

kehamilan dan Reye’s syndrome (Greaves, 2000).

c. Nekrosis hati

Nekrosis adalah kematian hepatosit dan biasanya merupakan

kerusakan akut. Nekrosis hati merupakan manifestasi toksik yang

berbahaya tetapi tidak selalu kritis karena hati memiliki kapasitas

pertumbuhan kembali yang cepat (Lu, 1995).

Kematian sel terjadi bersamaan dengan pecahnya membran

plasma. Ada beberapa perubahan yang mendahului kematian sel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

21

Perubahan morfologi awal antara lain berupa edema sitoplasma, dilatasi

Retikulum endoplasma, dan disagregasi polisom. Perubahan yang

terdahulu merupakan pembengkakan mitokondria progresif dengan

kerusakan krista, pembengkakan sitoplasma, penghancuran organel dan

hati, dan pecahnya membran plasma (Lu, 1995).

d. Sirosis

Sirosis didefinisikan sebagai proses difusi yang dikarakteristikkan

oleh fibrosis dan konversi hati normal menjadi nodules yang strukturnya

abnormal oleh WHO (Greaves, 2000). Sirosis ditandai dengan adanya

septa kolagen yang tersebar di sebagian besar hati. Sirosis berasal dari

nekrosis sel tunggal karena kurangnya perbaikan. Kemudian keadaan ini

menyebabkan aktivitas fibroblastik dan pembentukan jaringan parut (Lu,

1995).

e. Hepatitis kronis aktif

Kondisi inflamasi kronik dikarakteristikkan dengan adanya

senyawa penyebab inflamasi terutama limfosit dan sel plasma dengan

bervariasi jumlah neutrofil dan eosunofil, yang meluas hingga area portal

dan memanjang hingga lobule hati dan mengikis limiting plate (Greaves,

2000).

Banyak obat yang dilaporkan berhubungan dengan hepatitis kronis.

Kebanyakan dari hepatitis kronik yang diakibatkan oleh obat pada manusia

adalah hasil dari pemaparan terus-terusan obat tersebut. Obat induk atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

22

senyawa metabolitnya mungkin bertindak sebagai hapten dengan

berkombinasi dengan makromolekul dalam hati dan mengubah antigenic

mereka dengan hasilnya adalah sensitisasi limfosit dan kerusakan hepatosit

(Graves, 2000).

f. Karsinogenesis

Karsinoma hepatoseluler dan kolangiokarsinoma adalah jenis

neoplasma yang paling umum pada hati (Lu, 1995). Pada manusia,

karsinoma hati bergantung pada kuantitas dan karakter sitoplasma, ukuran

dan derajat hiperkromatis inti sel, rasio nukleus dan sitoplasma, kohesifitas

sel tumor, dan gambaran umum sel (Greaves, 2000).

D. Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT)

Transferase adalah gugus enzim yang mengkatalisis interkonvensi asam

amino dan oxoacids dengan memindahkan gugus amino. SGPT (Serum

Glutamat Piruvat Transaminase) atau sering disebut juga ALT (Alanine

Aminotransferase) biasa digunakan untuk mendeteksi dan mendiagnosis

adanya penyakit hati. Kerusakan sel hati dimanifestasikan dengan peningkatan

aktivitas transaminase (Walker, Hall, and Hurst, 1990).

Pengukuran aktivitas ALT secara rutin digunakan untuk screening darah

donor apakah memiliki resiko hepatitis atau tidak, terutama untuk hepatitis

non A dan non B, karena belum ada tes serologi yang lebih spesifik lagi. Hal

ini dapat mencegah kejadian post-transfusion hepatitis (Walker et al., 1990).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

23

E. Keterangan Empiris

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif untuk mendapatkan bukti

pengaruh pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari terhadap organ hati dan

aktifitas SGPT pada tikus putih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian pengaruh pemberian berulang infusa daun sirsak terhadap hati

dan kadar SGPT tikus putih jantan dan betina galus Sprague Dawley termasuk

dalam penelitian eksperimental murni dengan menggunakan rancangan penelitian

acak lengkap pola searah.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

Variabel utama dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan

variabel tergantung.

a. Variabel bebas: dosis air infusa daun sirsak. Dosis air infusa daun sirsak

adalah sejumlah serbuk daun sirsak (mg) yang dibuat infusa dalam 100

ml aquadest tiap satuan berat badan (kg) hewan uji.

b. Variabel tergantung: kerusakan struktur anatomi hati yang dilihat dari

gambaran histologi hati dan perubahan kadar SGPT dalam darah hewan

uji.

2. Variabel pengacau

Variabel pengacau dalam penelitian ini terdiri dari variabel pengacau

terkendali dan variabel pengacau tidak terkendali.

a. Variabel pengacau terkendali :

1) subjek uji berupa tikus putih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

25

a) galur Sprague Dawley

b) jenis kelamin jantan dan betina

c) umur 2 – 2,5 bulan

d) berat badan 170 – 280 gram

e) keadaan fisik yang berstatus sehat dan tikus betina sedang

dalam keadaan tidak hamil

2) bahan uji berupa daun sirsak

a) Daun berwarna hijau tua berupa daun dewasa, utuh dan terlihat

sehat (tidak terkena gigitan serangga maupun ada noda jamur).

b) Daun diperoleh dari satu pohon yang sama, yang lokasinya

jauh dari jalan raya dan tidak terpapar pestisida.

b. Variabel tidak dikendalikan:

2) keadaan patologis tikus: meskipun keadaan fisik tikus dinyatakan

berstatus sehat, tapi itu tidak bisa menjamin keadaan hatinya

berstatus sehat.

C. Bahan Penelitian

1. Subjek uji yang digunakan adalah tikus putih galur Sprague Dawley jantan

dan betina, berusia 2 – 2,5 bulan, berat badan 170 – 280 gram, yang diperoleh

dari laboratorium Hayati Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

2. Bahan uji yang digunakan adalah daun sirsak dalam kondisi dewasa dan segar

berwarna hijau tua, dan diperoleh dari kebun milik H.Sunarto di dusun Jetis

Baran, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

pada bulan Mei - Juni 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

26

3. Bahan untuk membuat preparat histopatologi hati adalah larutan formalin

37%, larutan formalin p.a 10%, larutan alkohol 80%, larutan alkohol 95%,

larutan alkohol absolut, cairan xylol, cairan paraffin, paraffin blok, Mayers

Egg Albumin, larutan hematoksilin, dan larutan eosin alkohol yang disediakan

oleh Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah

Mada.

4. Bahan yang digunakan sebagai kontrol adalah aquadest yang diperoleh dari

Laboratorium Farmakognosi Fitokimia, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

D. Alat Penelitian

1. jarum suntik peroral

2. spuit injeksi

3. seperangkat alat bedah

4. alat alat gelas (Pyrex)

5. timbangan (analytical balance)

6. blender

7. ayakan

8. mikroskop

9. kamera digital

10. metabolic cage

11. panci infusa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

27

E. Tata Cara Penelitian

1. Penyiapan hewan uji

Hewan uji yang digunakan berjumlah 50 ekor (25 jantan dan 25

betina), ditempatkan dalam metabolic cage. Hewan uji yang digunakan adalah

tikus putih jantan dan betina galur Sprague Dawley; umur 2 – 2,5 bulan; berat

badan 170 – 280 g.

2. Percobaan pendahuluan

a. Determinasi tanaman sirsak

Determinasi tanaman sirsak dilakukan dengan cara mencocokkan

ciri ciri yang dipunyai tanaman sirsak dengan buku acuan (Backer and

Bakhizen van den Brink, 1963).

b. Pembuatan serbuk daun sirsak

Sejumlah daun sirsak dicuci dan dikeringkan dalam oven selama 3

hari pada suhu ± 470C. Kemudian daun diblender hingga menjadi serbuk

halus. Setelah itu serbuk diayak dengan ayakan no.40.

c. Penetapan kadar air daun sirsak kering

Cara penetapan kadar air daun sirsak kering dilakukan dengan

metode destilasi. Awalnya, daun sirsak kering dibuat bentuk serbuknya

lalu alat-alat yang digunakan, tabung penerima dan tabung pendingin,

dibersihkan menggunakan asam pencuci, dibilas dengan air, dan

dikeringkan dalam lemari pengering. Lima puluh gram serbuk daun sirsak

dimasukkan dalam labu kering lalu dalam labu tersebut ditambah 200 ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

28

toluene. Toluena juga dituang dalam tabung penerima melalui alat

pendingin. Selanjutnya labu dipanaskan selama 15 menit.

Ketika toluene mulai mendidih, penyulingan dilakukan dengan

kecepatan 2 tetes perdetik hingga sebagian besar air tersuling, lalu

kecepatan penyulingan dinaikkan hingga 4 tetes per detik. Setelah semua

air tersuling, bagian dalam pendingin dicuci dengan toluene sambil

dibersihkan. Setelah air dan toluene memisah sempurna, volume air dibaca

dan ditetapkan kadarnya dalam persen.

d. Penetapan dosis daun sirsak

Penentuan kisaran dosis untuk uji pendahuluan ini didasarkan

pada pengobatan yang digunakan dalam masyarakat yaitu 2 gram serbuk

yang kemudian dicampur 100 ml dan direbus kemudian diminum air

rebusannya. 2 gram serbuk daun sirsak untuk manusia 70 kg.

Konversi manusia ke tikus = 0,018

2 𝑔 × 0,018 = 0,036 𝑔 𝑝𝑒𝑟 200 𝑔 𝑡𝑖𝑘𝑢𝑠

= 0,00018 gram per gram berat badan

= 180 mg/ kg BB

Dosis 180 mg/kg BB digunakan sebagai peringkat kedua.

Selanjutnya dilakukan orientasi konsentrasi tertinggi infusa daun

sirsak yang dapat dibuat. Hasilnya, konsentrasi tertinggi yang dapat dibuat

adalah 6 gram/ 100 ml (6% b/v). Sehingga perhitungan untuk dosis ke 4

adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

29

𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 =𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 ×

12 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑘𝑢𝑠

=6 𝑔

100 𝑚𝑙 ×2,5 𝑚𝑙

300 𝑔 = 0,0005 g/ gBB

= 0,5 mg/ gBB tikus = 500 mg/ kg BB tikus.

Untuk menentukan dosis pertama dan ketiga, faktor perkalian

dosis ditentukan terlebih dahulu dengan rumus:

faktor perkalian dosis = 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎 ℎ

𝑛−1

dengan

n = jumlah peringkat dosis

dosis tertinggi = 500 mg/ kg BB

dosis terendah = 180 mg/ kg BB

Hasilnya diperoleh 1,673; sehingga dosis pertama adalah 180 mg/

kg BB dibagi 1,673 dan dosis ketiga adalah 180 mg/ kg BB dikali dengan

1,673, sehingga peringkat dosisnya adalah

Dosis I = 108 mg/kg BB

Dosis II = 180 mg/kg BB

Dosis III = 301 mg/kg BB

Dosis IV = 503 mg/kg BB

3. Pembuatan infusa daun sirsak

Sejumlah daun sirsak yang sudah masak dikeringkan lalu diserbuk

dan diambil 9 gram dengan air, direbus dalam panci infusa bersama 150 ml air

dengan suhu 900 C selama 15 menit. Setelah itu, hasil rebusan tersebut

disaring dan didapat ±135 ml air rebusan yang kemudian ditambah dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

30

aquadest panas yang dilewatkan pada ampas serbuk hingga volumenya

kembali menjadi 150 ml. Sembilan gram serbuk daun sirsak dalam 150 ml air

setara dengan 6g serbuk daun sirsak dalam 100 ml aquadest (6% b/v) yang

merupakan konsentrasi tertinggi yang dapat dibuat berdasarkan hasil orientasi.

4. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji

Lima puluh ekor tikus yang terdiri dari tikus jantan dan betina

masing-masing 25 ekor, dibagi secara acak menjadi 5 kelompok perlakuan

(masing-masing 10 tikus: 5 jantan dan 5 betina). Kelompok I adalah kelompok

kontrol negatif dengan perlakuan aquadest, kelompok II – V adalah kelompok

perlakuan dengan peringkat dosis berturut turut 108, 180, 301, dan 504 mg/kg

BB secara peroral dengan kekerapan sekali sehari selama 30 hari.

Semua tikus pada kelompok I – V pada hari ke nol diambil darahnya

melalui sinus orbitalis mata. Masing-masing cuplikan darah diambil serumnya

dan ditetapkan kadar SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) nya

secara spektrofotometri. Pada hari ke 31 semua tikus dilakukan pengambilan

darah untuk penentuan kadar SGPT dan separuh dari total tikus dikorbankan

untuk dibuat preparat histopatologisnya untuk organ hati.

Pada hari ke 31 sampai dengan hari ke 44 tikus diberi pakan dan

minuman (tanpa perlakuan sediaan uji), lalu pada hari ke 45, sisa tikus

dikorbankan dan kemudian dibuat preparat histopatologisnya untuk organ hati

sebagai uji reversibilitas. Parameter lainnya yang diamati berupa gejala klinis,

berat badan, konsumsi pakan, dan konsumsi minum yang diamati setiap hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

31

5. Penetapan kadar SGPT

Kadar SGPT ditentukan dengan menggunakan alat spektrofotometer.

Pengambilan darah tikus dilakukan dengan menggunakan mikrokapiler

melalui pleksus retroorbitalis. Sampel darah dimasukkan ke dalam tabung

reaksi tanpa antikoagulan untuk mendapatkan serumnya. Tabung reaksi yang

berisi darah tanpa antikoagulan didiamkan selama 30 menit pada suhu kamar,

kemudian disentrifus dengan kecepatan 1500 rpm selama 15 menit.

Serum di atas sel-sel darah yang menggumpal selanjutnya diambil

dengan pipet mikro dan dimasukkan ke dalam tabung evendorf. Kemudian

dilakukan pengukuran kadar SGPT menggunakan reagen.

Kadar SGPT dihitung oleh laboratorium klinik Parahita Yogyakarta.

6. Pembuatan dan pemerikasaan preparat histologi

Hati hewan uji difiksasi dalam formalin 10% selama kurang lebih 24

jam, dipotong dalam ukuran kecil setebal kira kira 3 mm kemudian difiksasi

dalam larutan yang sama selama kurang lebih 24 jam.

Dehidrasi, kliring, dan embeding. Preparat dimasukkan dalam larutan

alkohol secara bertingkat. Pertama alkohol 80% satu kali, alkohol 95% dua

kali, dan alkohol absolut dua kali. Kemudian preparat dimasukkan dalam

cairan xylol dua kali dan cairan paraffin sebanyak tiga kali. Pada setiap

larutan, preparat direndam selama 60 menit.

Pemotongan jaringan. Setelah preparat dicetak dengan paraffin blok,

preparat didinginkan kemudian preparat dipotong setebal 4 – 5 mikron, lalu

ditempatkan pada gelas objek yang sebelumnya telah diolesi dengan Mayers

Egg Albumin. Kemudian preparat dibiarkan selama kurang lebih 24 jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

32

Pewarnaan jaringan. Preparat dimasukkan dalam xylol dua kali,

masing-masing 2 menit kemudian dipindahkan dalam alkohol absolut dan

alkohol 95% masing-masing 2 kali selama 1 menit. Selanjutnya, preparat

dimasukkan dalam larutan hematoksilin dalam air sebanyak 4 kali, kemudian

dipindahkan di bawah air mengalir selama 5 menit. Selanjutnya, preparat

dimasukkan dalam larutan eosin alkohol selama 15 detik kemudian

dimasukkan dalam larutan alkohol 95% dan 100% sebanyak dua kali selama 1

menit. Preparat dipindah dalam xylol sebanyak 3 kali, masing-masing selama

2 menit lalu dibersihkan dan ditetesi dengan balsam kanada serta ditutup

dengan gelas penutup. Preparat yang telah diwarnai dibiarkan pada temperatur

kamar hingga kering.

Preparat diperiksa secara mikroskopik untuk melihat gambaran

histopatologik hati dengan mikroskop cahaya perbesaran 400 kali. Pembacaan

preparat histologi organ hati dan interpretasinya dilakukan di Laboratorium

Kedokteran Hewan UGM didampingi oleh drh. Sitarina Widyarini, MP., Ph.D.

F. Analisis Hasil

Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Data histologi organ dideskripsikan secara kualitatif.

2. Data penimbangan berat badan hewan uji ditabelkan dan dibuat grafik,

kemudian dihitung purata kenaikan berat perhari. Data tersebut antar

kelompok perlakuan selanjutnya dianalisis secara statistika sesuai butir 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

33

3. Data asupan makanan dan minuman ditabelkan dan dibuat grafik, kemudian

perbedaan rata-rata harian antar kelompok perlakuan dianalisis secara

statistika sesuai butir 6.

4. Data pemeriksaan SGPT ditabelkan, kemudian rata-ratanya dianalisis secara

statistika sesuai butir 6.

5. Bobot hati masing-masing tikus ditabelkan untuk menunjukkan rata-rata

setelah hari ke 30 dan hari ke 45.

6. Untuk data kuantitatif pada butir 2, 3, dan 4 dilakukan analisis dengan

Kolmogorov- Smirnov (K-S) untuk melihat data terdistribusi normal atau

tidak. Hasil K-S menunjukkan bahwa data terdistribusi normal jika nilai

signifikansi (α) > 0,05. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas untuk

mengetahui homogenitas varian. Data dikatakan homogen jika α > 0,01. Jika

varian homogen, maka dilakukan uji Dunnet untuk mengetahui perbedaan

antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Terdapat perbedaan jika

nilai F < 0,05. Untuk membandingkan data sebelum dan sesudah perlakuan

digunakan metode analisis Paired samples T-test.

Jika data tidak terdistribusi normal, maka dilakukan analisis nonparametrik

Kruskal Wallis (K-W). Data dikatakan berbeda bermakna jika signifikansi

kurang dari 0,05. Untuk mengetahui perbedaan antar kelompok, dilakukan

analisis dengan Mann-Whitney U. Jika signifikansi kurang dari 0,05 maka

dikatakan terdapat perbedaan bermakna antar kelompok uji.

Pengujian statistik uji Kolmogorov- Smirnov, uji homogenitas, uji Dunnet, uji

Kruskal Wallis, dan uji Mann-Whitney U menggunakan program Assistat 7.6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

34

Beta. Sedangkan uji paired samples T-test menggunakan Microsoft Excel

2007.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian toksisitas subkronik infusa daun sirsak ini bertujuan untuk

mengetahui gejala toksik, spektrum efek toksik, kekerabatan antara dosis dan

spektrum efek toksik serta reversibilitas efek toksik pada hati apabila infusa daun

sirsak diberikan dalam jangka waktu 30 hari pada tikus jantan dan betina galur

Sprague dawley.

Sediaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah infusa daun sirsak

yang diberikan secara oral dalam 4 peringkat dosis. Peringkat dosis yang

digunakan sebagai dosis perlakuan dalam penelitian ini adalah 108, 180, 301, dan

503 mg/kg BB, sedangkan yang digunakan sebagai larutan kontrol adalah

aquadest. Aquadest digunakan sebagai kontrol karena aquadest merupakan pelarut

yang digunakan untuk membuat infusa daun sirsak. Selain itu, aquadest

memenuhi syarat sebagai kontrol karena tidak beracun dan tidak toksik.

Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan dan

betina galur Sprague dawley. Pada penelitian ini dilakukan analisis secara

kuantitatif terhadap data perkembangan berat badan perhari, data asupan makanan

dan minuman, data kimia darah berupa pengukuran kadar SGPT dalam serum,

serta data bobot hati. Analisis terhadap data pengamatan histopatologis organ hati

dilakukan secara kualitatif yaitu dengan membandingkan hasil pengamatan

terhadap kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

36

A. Pembuatan Sediaan Uji

Daun sirsak dari pohon yang telah dideterminasi sejumlah 184 g dicuci

dan dikeringkan dalam oven selama 3 hari hingga benar-benar kering kemudian

diblender dan diayak hingga mendapatkan serbuk halus sejumlah 39,3 g.

Sehingga, didapat rendemen sebesar 22,5%. Serbuk tersebut kemudian ditetapkan

kadar airnya dengan destilasi toluene hasilnya didapat kadar 9,7%. Kadar tersebut

masih dibawah dari kadar air dalam simplisia yang ditetapkan oleh Departemen

Kesehatan dalam Materia Medika Indonesia (1995) yaitu 10%. Hal ini berarti

simplisia tersebut aman untuk dikonsumsi sebab bila kadar air lebih dari 10%

dapat berpotensi tumbuhnya jamur dan kapang yang bersifat toksik untuk tumbuh

pada simplisia.

B. Pengamatan Umum

Pengamatan umum yang dilakukan terhadap hewan uji meliputi

pengamatan perkembangan berat badan perhari, asupan makanan perhari, dan

asupan minuman perhari. Pada penelitian ini digunakan variabel bebas berupa

dosis infusa daun sirsak yang akan dilihat pengaruhnya terhadap variabel

tergantung berupa perkembangan berat badan perhari, asupan makanan perhari,

dan asupan minuman perhari hewan uji. Selanjutnya dilakukan analisis secara

kuantitatif terhadap data perkembangan berat badan perhari, asupan makanan

perhari, dan asupan minuman perhari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

37

1. Perkembangan Berat Badan Tikus

Berat badan tikus penting untuk dievaluasi karena merupakan salah satu

parameter yang sering digunakan untuk mengetahui kesehatan hewan uji secara

umum. Terjadinya penurunan berat badan tikus dianggap sebagai gejala toksisitas.

Rata-rata berat badan tikus jantan dan betina terlihat pada gambar 1 dan gambar 2.

Gambar1. Grafik perkembangan berat badan tikus jantan perhari akibat

perlakuan infusa daun sirsak secara subkronis

Keterangan gambar: kontrol=aquadest dosis 503 mg/kg BB; dosis I=108 mg/kg BB; dosis

II=180 mg/kg BB; dosis III=301 mg/kg BB, dosis IV=503 mg/kg BB

Gambar2. Grafik berat badan tikus betina perhari akibat perlakuan infusa daun

sirsak secara subkronis

Keterangan gambar: kontrol=aquadest dosis 503 mg/kg BB; dosis I=108 mg/kg BB; dosis

II=180 mg/kg BB; dosis III=301 mg/kg BB, dosis IV=503 mg/kg BB

0

50

100

150

200

250

300

350

1 3 5 7 9 11131517192123252729

Be

rat

bad

an t

iku

s (g

)

Hari ke-

berat badan tikus kontrol

berat badan tikus dosis I

berat badan tikus dosis II

berat badan tikus dosis III

berat badan tikus dosis IV

0

50

100

150

200

250

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Be

rat

bad

an t

iku

s (g

)

Hari ke-

kontrol

dosis 1

dosis 2

dosis 3

dosis 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

38

Rata-rata perubahan berat badan tikus jantan kemudian diuji normalitasnya

dengan uji kolmogorov-smirnov hasilnya, data tidak normal sehingga dilanjutkan

dengan uji non-parametrik. Rata-rata tersebut kemudian diuji perbedaannya

dengan kelompok kontrol dengan kruskal wallis test. Hasilnya, ke 4 dosis tidak

memiliki perbedaan yang bermakna dengan kelompok kontrol. Gambar 3.

menunjukkan grafik perubahan berat badan tikus jantan perharinya.

Tabel II. Rata-rata perubahan berat badan tikus jantan perhari akibat perlakuan

infusa daun sirsak secara subkronis

Dosis Rata-rata perubahan berat

badan (g)

Perbedaan dengan

kontrol

Kontrol aquadest dosis

503 mg/kg BB 0,8 ± 3,0 -

Infusa daun sirsak dosis

108 mg/kg BB 0,8 ± 1,8 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

180 mg/kg BB 0,8 ± 0,8 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

301 mg/kg BB 0,9 ± 1,1 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

503 mg/kg BB 0,8 ± 1,3 Tidak bermakna

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

Gambar 3. Grafik perubahan berat badan tikus tiap hari selama 30 hari pemberian

infusa daun sirsak

Keterangan gambar: kontrol=aquadest dosis 503 mg/kg BB; dosis I=108 mg/kg BB; dosis

II=180 mg/kg BB; dosis III=301 mg/kg BB, dosis IV=503 mg/kg BB

-10

-5

0

5

10

15

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

pe

rub

ahan

be

rat

bad

an (

g)

hari ke-

Control

Dosis 1

Dosis 2

Dosis 3

Dosis 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

39

Rata-rata perubahan berat badan tikus betina kemudian diuji normalitasnya

dengan uji kolmogorov-smirnov hasilnya, data tidak normal sehingga dilanjutkan

dengan uji non-parametrik. Rata-rata tersebut kemudian diuji perbedaannya

dengan kelompok kontrol dengan kruskal wallis test. Hasilnya, ke 4 dosis tidak

memiliki perbedaan yang bermakna dengan kelompok kontrol. Gambar 3.

menunjukkan grafik perubahan berat badan tikus jantan perharinya.

Tabel III. Rata-rata perubahan berat badan tikus betina perhari akibat perlakuan

infusa daun sirsak secara subkronis

Dosis Rata-rata perubahan berat

badan (g)

Perbedaan dengan

kontrol

Kontrol aquadest dosis

503 mg/kg BB 0,3 ± 6,8 -

Infusa daun sirsak dosis

108 mg/kg BB 0,3 ± 3,4 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

180 mg/kg BB 0,4 ± 2,4 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

301 mg/kg BB 0,1 ± 0,9 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

503 mg/kg BB 0,1 ± 1, 3 Tidak bermakna

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

Gambar4. Grafik perubahan rata-rata berat badan tikus betina perhari selama 30

hari pemberian infusa daun sirsak

Keterangan gambar: kontrol=aquadest dosis 503 mg/kg BB; dosis I=108 mg/kg BB; dosis

II=180 mg/kg BB; dosis III=301 mg/kg BB, dosis IV=503 mg/kg BB

-30

-20

-10

0

10

20

30

1 3 5 7 9 11131517192123252729

Pe

rub

ahan

be

rat

bad

an (

g)

Hari ke-

kontrol

dosis 1

dosis 2

dosis 3

dosis 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

40

Hasilnya, perlakuan sediaan uji tidak mempengaruhi berat badan hewan

uji secara signifikan.

2. Asupan Makanan Perhari

Asupan makanan berkaitan dengan perkembangan berat badan hewan uji.

Jumlah makanan yang dikonsumsi oleh hewan uji diamati setiap hari selama 30

hari. Gambaran grafiknya tampak seperti pada gambar 5 untuk tikus betina dan

gambar 6 untuk tikus jantan.

Gambar5. Grafik pakan tikus betina perhari selama 30 hari pemberian infusa daun

sirsak

Keterangan gambar: kontrol=aquadest dosis 503 mg/kg BB; dosis I=108 mg/kg BB; dosis

II=180 mg/kg BB; dosis III=301 mg/kg BB, dosis IV=503 mg/kg BB

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

asu

pan

mak

an (

g)

hari ke-

kontrol

dosis 1

dosis 2

dosis 3

dosis 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

41

Gambar6. Grafik rata-rata pakan tikus jantan perhari selama 30 hari pemberian

infusa daun sirsak

Keterangan gambar: kontrol=aquadest dosis 503 mg/kg BB; dosis I=108 mg/kg BB; dosis

II=180 mg/kg BB; dosis III=301 mg/kg BB, dosis IV=503 mg/kg BB

Rata-rata asupan makanan diuji normalitasnya dengan uji Kolmogorov-

Smirnov hasilnya, data tersebut terdistribusi secara normal. Rata-rata tersebut

kemudian diuji perbedaannya dengan kelompok kontrol dengan Dunnet test.

Hasilnya, ada perbedaan yang bermakna dari keempat dosis terhadap kontrol.

Tabel IV. Tabel rata-rata asupan makanan tikus jantan selama 30 hari pemberian

infusa daun sirsak

Dosis Rata-rata asupan makanan

selama 30 hari (g)

Perbedaan dengan

kontrol

Kontrol aquadest dosis

503 mg/kg BB

18,2 ± 0,8 -

Infusa daun sirsak dosis

108 mg/kg BB

18,1 ± 1,2 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

180 mg/kg BB

18,6 ± 1,0 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

301 mg/kg BB

17,6 ± 1,1 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

503 mg/kg BB

17,9 ± 1,5 Tidak bermakna

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

0

5

10

15

20

25

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

asu

pan

mak

anan

(g)

hari ke-

kontrol

dosis I

dosis II

dosis III

dosis IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

42

Rata-rata pola makan tikus betina perharinya diuji normalitasnya dengan

uji kolmogorov-Smirnov dan hasilnya data terdistribusi secara normal. Kemudian

diuji homogenitasnya hasilnya data tersebut homogen. Lalu diuji perbedaannya

dengan kelompok kontrol dengan dunnet test. Hasilnya, terdapat perbedaan yang

tidak bermakna dengan kelompok kontrol.

Tabel V. Tabel rata-rata asupan makanan tikus betina tiap hari selama 30 hari

pemberian infusa daun sirsak

Dosis Rata-rata asupan makanan

selama 30 hari (g)

Perbedaan dengan

kontrol

Kontrol aquadest dosis

503 mg/kg BB

12,9 ± 1,6 -

Infusa daun sirsak dosis

108 mg/kg BB

13,2 ± 1,7 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

180 mg/kg BB

14,1 ± 2,1 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

301 mg/kg BB

12,3 ± 1,6 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

503 mg/kg BB

12,5 ± 1,8 Tidak bermakna

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

Kesimpulannya, pada hewan uji pemberian infusa daun sirsak tidak

merubah pola asupan makanan.

3. Asupan minuman perhari

Asupan minuman berkaitan dengan perkembangan berat badan hewan uji

dan kondisi dehidrasi dari hewan uji. Jumlah minuman yang dikonsumsi oleh

hewan uji diamati setiap hari selama 30 hari. Gambaran grafiknya tampak seperti

pada gambar 7.Untuk tikus betina dan gambar 8 untuk tikus jantan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

43

Gambar 7. Asupan minuman tikus betina selama 30 hari pemberian infusa daun

sirsak

Keterangan gambar: kontrol=aquadest dosis 503 mg/kg BB; dosis 1=108 mg/kg BB;

dosis 2=180 mg/kg BB; dosis 3=301 mg/kg BB, dosis 4=503 mg/kg BB

Gambar 8. Asupan minuman tikus jantan selama 30 hari pemberian infusa daun

sirsak

Keterangan gambar: kontrol=aquadest dosis 503 mg/kg BB; dosis I=108 mg/kg BB; dosis

II=180 mg/kg BB; dosis III=301 mg/kg BB, dosis IV=503 mg/kg BB

Rata-rata asupan minuman tikus jantan diuji normalitasnya dengan uji

Kolmogorov-Smirnov hasilnya, data tersebut terdistribusi tidak normal maka

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

asu

pan

min

um

an (

ml)

hari ke-

kontrol

dosis 1

dosis 2

dosis 3

dosis 4

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

asu

pan

min

um

an (

ml)

hari ke-

kontrol

dosis I

dosis II

dosis III

dosis IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

44

untuk mengetahui perbedaannya digunakan uji kruskal Wallis hasilnya antara

dosis dan kontrol berbeda tidak bermakna.

Tabel VI. rata-rata asupan minuman tikus jantan selama 30 hari pemberian infusa

daun sirsak

Dosis Rata-rata asupan minuman

selama 30 hari (ml)

Perbedaan dengan

kontrol

Kontrol aquadest dosis

503 mg/kg BB

28,8 ± 4,3 -

Infusa daun sirsak dosis

108 mg/kg BB

29,4 ± 5,3 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

180 mg/kg BB

29,2 ± 4,9 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

301 mg/kg BB

27,3 ± 4,0 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

503 mg/kg BB

28,4 ± 5,3 Tidak bermakna

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

Rata-rata asupan minuman tikus betina juga diuji normalitasnya dengan uji

kolmogorov-Smirnov hasilnya data terdistribusi secara normal. Data lalu diuji

homogenitasnya dan hasilnya data tersebut homogen. Data kelompok kontrol

kemudian diuji perbedaannya dengan kelompok perlakuan dengan dunnet test.

Hasilnya, terjadi perbedaan yang tidak bermakna dari kontrol dan kelompok

perlakuan.

Tabel VII. Rata-rata asupan minuman tikus betina selama 30 hari pemberian infusa

daun sirsak (mean ±SD)

Dosis Rata-rata asupan minuman

selama 30 hari (ml)

Perbedaan dengan

kontrol

Kontrol aquadest dosis 503

mg/kg BB

26,6 ± 5,3 -

Infusa daun sirsak dosis

108 mg/kg BB

23,8 ± 4,9 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

180 mg/kg BB

27,5 ± 4,5 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

301 mg/kg BB

23,4 ± 5,0 Tidak bermakna

Infusa daun sirsak dosis

503 mg/kg BB

27,2 ± 4,7 Tidak bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

45

Kesimpulannya, pada hewan uji pemberian infusa daun sirsak tidak

merubah pola asupan minum.

C. Pemeriksaan SGPT

Enzim yang sering dihubungkan dengan kerusakan sel hati adalah enzim

dari golongan aminotransferase, yakni enzim yang mengkatalisis pemindahan

gugus amino secara reversible antara asam amino dan asam alfa keto. Glutamate

Pyruvate Transferase (GPT) menyelenggarakan reaksi antara alanin dan asam α-

ketoglutarat.

Untuk menginterpretasi adanya kerusakan sel hati, pada penelitian ini

dilakukan pengukuran kadar SGPT dalam serum. Kenaikan jumlah SGPT

biasanya menunjukkan adanya kerusakan hati seperti nekrosis, sirosis, dan

neoplasma. Apabila ada sel hati yang rusak maka enzim GPT akan keluar dari sel

dan masuk dalam darah sehingga kadarnya dalam darah meningkat.

Tabel VIII. Hasil pemeriksaan SGPT hewan uji jantan sebelum dan sesudah 30 hari

perlakuan infusa daun sirsak

Kelompok Pre (IU/L) Post (IU/L) Perubahan hasil uji T

Kontrol aquadest

dosis 503 mg/kg BB

68,3 ± 11,5 66,9 ± 8,3 -1,4 0.324(tb)

Infusa daun sirsak

dosis 108 mg/kg BB

66,3 ± 13,3 76,0 ± 17,1 9,3 0.169(tb)

Infusa daun sirsak

dosis 180 mg/kg BB

67,2 ± 6,7 64,4 ± 9,4 -2,8 0.339(tb)

Infusa daun sirsak

dosis 301 mg/kg BB

62,1 ± 9,1 65,2 ± 11,8 3,1 0.224(tb)

Infusa daun sirsak

dosis 503 mg/kg BB

57,5 ± 7,7 62,7 ± 3,2 5,2 0.144(tb)

Keterangan:data direpresentasikan dalam mean ± SD

Hasil uji T: tb = tidak bermakna

b = bermakna

perubahan - = terjadi penurunan kadar

+ = terjadi peningkatan kadar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

46

Tabel IX. Hasil pemeriksaan SGPT hewan uji betina sebelum dan sesudah 30 hari

perlakuan infusa daun sirsak

Kelompok Pre(IU/L) Post (IU/L) perubahan hasil uji T

Kontrol aquadest

dosis 503 mg/kg BB

48,3 ± 5,9 67,1 ± 9,2 18,8 0.000(b)

Infusa daun sirsak

dosis 108 mg/kg BB

46,0 ± 6,4 56,9± 5,7 10,9 0.050(tb)

Infusa daun sirsak

dosis 180 mg/kg BB

51,9 ±4,4 67,8 ± 19,3 15,9 0.054(tb)

Infusa daun sirsak

dosis 301 mg/kg BB

53,5 ± 11,8 66,2 ± 5,1 12,7 0.057(tb)

Infusa daun sirsak

dosis 503 mg/kg BB

47,8 ± 3,4 56,2 ± 10,3 8,9 0.049(b)

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD Hasil uji T: tb = tidak bermakna

b = bermakna

Sebelum perlakuan, tikus diambil darahnya untuk diperiksa SGPT . Nilai

SGPT normal untuk tikus adalah 10 – 50 IU/L (Derelanko and Holinger, 1995).

Data hasil kemudian diuji normalitasnya dan homogenitasnya. Hasilnya, data

tersebut normal dan homogen. Angka angka tersebut berbeda secara tidak

signifikan secara statistika melalui tukey test sehingga dapat dikatakan bahwa

semua tikus memiliki awal yang sama sebelum dilakukan perlakuan.

Setelah 30 hari perlakuan, tikus kembali diambil darahnya untuk kembali

dilakukan pemeriksaan SGPT. Selanjutnya dilakukan Paired-samples T Test

untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah

perlakuan selama 30 hari. Hasil uji pada tikus jantan dan betina selama perlakuan

dapat dilihat pada tabel VIII dan IX.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

47

Gambar9. Grafik perubahan SGPT tikus jantan sebelum dan sesudah 30 hari

pemberian infusa daun sirsak

Keterangan gambar: kontrol=aquadest dosis 503 mg/kg BB; dosis 1=108 mg/kg BB;

dosis 2=180 mg/kg BB; dosis 3=301 mg/kg BB, dosis 4=503 mg/kg BB

Gambar10. Grafik perubahan SGPT tikus betina sebelum dan sesudah 30 hari

pemberian infusa daun sirsak

Keterangan gambar: kontrol=aquadest dosis 503 mg/kg BB; dosis I=108 mg/kg BB; dosis

II=180 mg/kg BB; dosis III=301 mg/kg BB, dosis IV=503 mg/kg BB

Hasil Paired-samples T test menunjukkan bahwa harga SGPT sebelum dan

sesudah perlakuan selama 30 hari menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

Kontrol Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3 Dosis 4

kad

ar S

GP

T (I

U/l

)

kelompok perlakuan

pre

post

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

Kontrol Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3 Dosis 4

kad

ar S

GP

T (I

U/l

)

kelompok perlakuan

Pre

post

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

48

pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p>0,05) kecuali pada kelompok

tikus betina kontrol dan tikus betina dosis 4 yang menunjukkan adanya perbedaan

yang bermakna antara sebelum dan setelah perlakuan. Namun demikian,

perbedaan tersebut bukan karena pemberian sediaan uji karena pada kelompok

kontrol tikus tidak diberi sediaan uji sedangkan tikus betina dosis 4 kenaikannya

tidak jauh dari nilai normalnya. Sehingga disimpulkan terjadi perubahan yang

tidak bermakna antara sebelum dan setelah 30 hari pemejanan infusa daun sirsak.

Data dari tikus jantan kemudian diuji normalitas secara statistika.

Hasilnya, datanya tidak terdistribusi dengan normal sehingga kemudian diuji

secara non parametrik dengan Kruskal Wallis test, hasilnya rata-rata dari kelima

kelompok perlakuan berbeda tidak bermakna. Maka dapat disimpulkan bahwa

variabel dosis tidak merubah nilai dari SGPT tikus jantan. Data untuk tikus betina

kemudian diuji normalitas dan homogenitasnya. Hasil dari kedua uji menyatakan

bahwa data terdistribusi normal dan homogen. Kemudian dilakukan dunnet test

untuk mengetahui perbedaan antara kontrol dengan kelompok perlakuan hasilnya

rata-ratanya berbeda secara tidak signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

49

Tabel X. Rata-rata kadar SGPT tikus jantan setelah 30 hari pemberian infusa daun

sirsak

Dosis Rata-rata kadar SGPT Perbedaan dengan

kontrol

Kontrol aquadest dosis 503

mg/kg BB

66,9 ± 8,3

-

Infusa daun sirsak dosis

108 mg/kg BB

76,0 ± 17,1 Tidak Bermakna

Infusa daun sirsak dosis

180 mg/kg BB

64,4 ± 9,4 Tidak Bermakna

Infusa daun sirsak dosis

301 mg/kg BB

65,2 ± 11,8 Tidak Bermakna

Infusa daun sirsak dosis

503 mg/kg BB

62,7 ± 3,2 Tidak Bermakna

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

Tabel XI. Rata-rata kadar SGPT tikus betina setelah 30 hari pemberian infusa daun

sirsak

Dosis Rata-rata kadar SGPT Perbedaan dengan

kontrol

Kontrol aquadest dosis 503

mg/kg BB

67,1 ± 9,2 -

Infusa daun sirsak dosis

108 mg/kg BB

56,9± 5,7 Tidak Bermakna

Infusa daun sirsak dosis

180 mg/kg BB

67,8 ± 19,3 Tidak Bermakna

Infusa daun sirsak dosis

301 mg/kg BB

66,2 ± 5,1 Tidak Bermakna

Infusa daun sirsak dosis

503 mg/kg BB

56,2 ± 10,3 Tidak Bermakna

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan jika kadar SGPT tidak

mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan infusa daun sirsak selama 30 hari

dan ada perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan

setelah pemberian infusa daun sirsak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

50

D. Pemeriksaan Histologi Hati

Pengamatan makroskopis hati tikus jantan dan betina dilakukan dengan

melihat apakah ada perubahan morfologi pada hati tikus kelompok perlakuan

yang dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada pengamatan tersebut, tidak

dijumpai perbedaan pada kelompok kontrol dan perlakuan.

Selanjutnya dilakukan penimbangan bobot hati. Berat organ merupakan

petunjuk yang sangat peka dari efek yang terjadi pada hati, meskipun efek tersebut

tidak selalu menunjukkan toksisitas (Lu, 1995). Rata-rata bobot hati tiap

kelompok ditampilkan pada tabel XII.

TabelXII. Rata-rata bobot hati tikus jantan dan betina pada kelompok perlakuan

dan kontrol

Kelompok

Rata-rata bobot hati

Jantan Betina

Setelah 30

hari (n=2)

Setelah 45

hari (n=3)

Setelah 30

hari (n=3)

Setelah 45

hari (n=2)

Kontrol aquadest dosis

503 mg/kg BB

11,1 ±0,4 9,6 ± 1,6 8,0 ± 0,3 5,3 ± 0,2

Infusa daun sirsak dosis

108 mg/kg BB

9,4 ± 0,9 10,2 ±1,5 9,3 ±0,8 6,4 ± 0,3

Infusa daun sirsak dosis

180 mg/kg BB

10,9 ±0,7 9,3 ±1,3 8,4±0,7 7,5 ± 0,8

Infusa daun sirsak dosis

301 mg/kg BB

11,5 ±0,1 8,1 ±0,8 7,6 ± 0,7 6,3 ±0,4

Infusa daun sirsak dosis

503 mg/kg BB

12,5 ±0,7 8,5 ±0,4 9,2 ± 1,7 5,8 ± 0,5

Keterangan: data direpresentasikan dalam mean ± SD

Data bobot hati pada penelitian ini adalah sebagai data pendukung dari

pengamatan histologi organ hati. Secara sekilas terlihat bahwa bobot hati

perlakuan lebih besar dari bobot hati kelompok reversibel. Data seharusnya diuji

secara statistik untuk memastikan perbedaan kelompok perlakuan dan kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

51

reversibel tetapi hal tersebut tidak dapat dilakukan karena jumlah sampel yang

hanya 2 pada hewan uji jantan setelah 30 hari dan hewan uji betina setelah 45

hari.

Metode lain untuk melihat pengaruh suatu senyawa pada tubuh makhluk

hidup adalah dengan melakukan pengamatan kualitatif terhadap organ vital yang

dapat terkena dampak dari adanya senyawa uji maupun metabolitnya.

Pemeriksaan histologi dilakukan untuk melihat adanya kerusakan organ tingkat

seluler yang tidak tampak pada pengamatan makroskopik. Pemeriksaan ini

penting untuk memperkirakan spectrum efek toksik yang ditimbulkan akibat

pemberian sediaan uji.

Pada penelitian ini dilakukan pengamatan histologi pada organ hati.

Pembedahan dilakukan 2 tahap yaitu pada hari ke 30 dan setelah 15 hari

penghentian administrasi sediaan uji. Pada hari ke 30, 5 ekor hewan uji

dikorbankan tiap dosisnya dengan cara dislokasi leher sedangkan pada hari ke 45

hewan uji sisanya dikorbankan dengan cara pembiusan. Hasil pemeriksaan

histopatologi hati tikus jantan dan betina setelah 30 hari pemejanan dan 14 hari

masa reversibilitas ada pada tabel XIII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

52

Tabel XIII. Hasil pemeriksaan histopatologi hati tikus jantan dan betina setelah 30

hari masa pemejanan dan 14 hari masa reversibilitas

Jenis

kelamin

Perlakuan Hari ke 30 Hari ke 45

N Hasil

pemeriksaan

N Hasil

pemeriksaan

Jantan Kontrol 2 Normal 3 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 108 mg/kg

BB

2 Normal 3 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 180 mg/kg

BB

2 Normal 3 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 301 mg/kg

BB

2 Normal 3 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 503 mg/kg

BB

2 Normal 3 Normal

Betina Kontrol 3 Normal 2 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 108 mg/kg

BB

3 Normal 2 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 180 mg/kg

BB

3 1 hewan Normal,

1 hewan

degenerasi

hidrofobik, 1

hewan

glikogennya naik

2 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 301 mg/kg

BB

3 Normal 2 Normal

Infusa daun sirsak

dosis 503 mg/kg

BB

3 2 hewan Normal,

1 hewan

degenerasi

hidrofobik

2 Normal

Keterangan: Normal = vena sentralis berbentuk lingkaran (agak lonjong) dikelilingi oleh

hepatosit yang tersusun radier dengan inti berwarna biru tua. Sinusoid diantara hepatosit

dengan sel endotel yang pipih dan gelap.

Pada kontrol, semua hewan uji jantan baik dari kelompok perlakuan

maupun kelompok reversibel kondisi histologi hatinya dinyatakan normal.

Gambaran hati normalnya tampak seperti pada gambar 11. Pada gambar a nampak

lobus berbentuk poligonal, dan pada lobus terdapat vena sentralis. Tampak pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

53

pada gambar b, hepatosit dengan inti sel yang nampak normal begitu juga dengan

sinusoid yang juga normal.

a.

b.

Gambar11. penampakan hati normal. a. perbesaran 100x. b. perbesaran 400x pada

kontrol jantan

Keterangan gambar:a. vena centralis b. hepatosit c. sinusoid d. nucleus

hepatosit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

54

Pada hewan uji betina dari kelompok perlakuan terdapat tikus yang pada

gambaran histologinya, terdapat banyak sel darah merah pada vena sentralisnya.

Akan tetapi hal tersebut adalah normal karena cara euthanasia hewan uji

dilakukan dengan dislokasi leher. Pada gambar 12 (perbesaran 400) terlihat

jaringan mengalami infiltrasi sel radang disekitar sel retikuloendotelial pada

sinusoid dan terlihat sinusoid disekitar vena sentralis melebar akan tetapi hal itu

masih dianggap normal karena infasinya tidak melebihi batas normal.

Gambar pada hewan uji yang lain dari kelompok kontrol perlakuan

maupun reversibel, histologi hatinya dinyatakan normal dengan gambaran seperti

pada hewan uji jantan sehingga secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa sel

hati pada kelompok kontrol adalah normal.

Gambar12. hati tikus yang mengalami infiltrasi sel radang perbesaran 400x pada

kontrol betina

Keterangan gambar: a. vena sentralis b. sinusoid yang melebar c. sel radang

d. hepatosit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

55

Pada kelompok yang mendapat infusa daun sirsak dosis 108 mg/kg BB,

hewan jantan dan betina pada kelompok perlakuan dan kelompok reversibel

kondisi hispatologinya dinyatakan normal seperti pada gambar 11. Lobus

berbentuk poligonal dan dalam poligonal tersebut terdapat vena sentralis.

Hepatosit dan sinusoidnya juga terlihat jelas.

Pada kelompok yang mendapat infusa daun sirsak dosis 180 mg/kg BB,

semua hewan uji jantan baik dari kelompok perlakuan maupun kelompok

reversibel kondisi histologi hatinya dinyatakan normal (gambar 11 a dan b). Pada

gambar a nampak lobus berbentuk poligonal, dan pada lobus terdapat vena

sentralis. Tampak pula pada gambar b, hepatosit dengan inti sel yang nampak

normal begitu juga dengan sinusoid yang juga normal.

Sedangkan hewan uji betina, terdapat hewan yang mengalami degenerasi

hidropik. Degenerasi hidropik merupakan perubahan seluler yang diakibatkan

karena adanya gangguan metabolisme seperti hipoksia dan keracunan bahan kimia

yang mempengaruhi sodium channel. Perubahan ini bersifat reversibel. Tampak

pembengkakan sel hati sehingga terlihat sitoplasma lebih terang (karena sel

mengalami lisis) jika dibandingkan dengan sitoplasma hati normal dan juga batas

sel tidak jelas (gambar 13).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

56

Gambar13. hati yang mengalami degenerasi hidropik perbesaran 400x pada dosis

180 mg/kg BB

Keterangan gambar: a. vena sentralis

b. nucleus hepatosit

c. batas antar sel yang tidak jelas

d. hepatosit yang mengalami degenerasi hidrofobik

Selain itu terlihat gambaran histologi pada hati hewan uji betina yang

terdapat penumpukan glikogen. Infiltrasi glikogen mendesak inti sel hati ke

samping sehingga banyak dari sel hati yang intinya terlihat pecah dan pada

gambaran tersebut sitoplasmanya menjadi sangat terang. Selain itu adanya

kenaikan glikogen juga menyebabkan batas antar sel tidak jelas dan sinusoid

mengalami pelebaran (gambar 14). Glikogen yang banyak pada hewan uji betina

kemungkinan berasal dari makanannya karena pada tikus betina kelompok dosis 2

mengalami peningkatan pola makan dibanding dengan kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

57

Gambar14. sel mengalami penumpukan jumlah glikogen perbesaran 400x pada

dosis 180 mg/kg BB

Keterangan gambar: a. duktus

b. hepatosit yang mengalami penumpukan glikogen

c. glikogen

d. nucleus

e. batas antar sel yang tidak jelas

Pada kelompok yang mendapat infusa daun sirsak dosis 301 mg/kg BB,

semua hewan uji jantan dan betina baik dari kelompok perlakuan maupun

kelompok reversibel gambaran histologi hatinya menunjukkan gambaran normal

(gambar 11 a dan b). Pada gambar a nampak lobus berbentuk polygonal, dan pada

lobus terdapat vena sentralis. Tampak pula pada gambar b, hepatosit dengan inti

sel yang nampak normal begitu juga dengan sinusoid yang juga normal.

Pada kelompok yang memperoleh infusa daun sirsak dosis 503 mg/kg BB,

semua hewan uji jantan baik dari kelompok perlakuan maupun kelompok

reversible kondisi histologi hatinya dinyatakan normal (gambar 11 a dan b). Pada

gambar a nampak lobus berbentuk polygonal, dan pada lobus terdapat vena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

58

sentralis. Tampak pula pada gambar b, hepatosit dengan inti sel yang nampak

normal begitu juga dengan sinusoid yang juga normal.

Sedangkan hewan uji betina, terdapat hewan yang mengalami degenerasi

hidropik. Degenerasi hidropik merupakan perubahan seluler yang diakibatkan

karena adanya gangguan metabolisme seperti hipoksia dan keracunan bahan kimia

yang mempengaruhi sodium channel. Perubahan ini bersifat reversibel. Tampak

pembengkakan sel hati sehingga terlihat sitoplasma lebih terang (karena sel

mengalami lisis) jika dibandingkan dengan sitoplasma hati normal dan juga batas

sel tidak jelas (gambar 13).

Secara umum dapat disimpulkan bahwa selama pemberian infusa daun

sirsak selama 30 hari dan masa uji reversibilitas 15 hari terjadi perubahan organ

secara tidak bermakna. Hal ini didukung dari nilai SGPT yang menunjukkan

perubahan yang tidak bermakna setelah pemberian sediaan uji dan bobot hati yang

berbeda tidak bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Perlu

dilakukan uji toksisitas seumur hidup hewan uji (toksisitas kronik) untuk

mengetahui efek toksik infusa daun sirsak pada masa yang lebih lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tidak terlihat wujud biokimia efek toksik infusa daun sirsak pada kadar

SGPT dan wujud struktural efek toksik infusa daun sirsak pada organ

hepar hewan uji hanya terjadi pada 2 tikus dari 50 hewan uji yaitu adanya

degenerasi hidropik.

2. Efek toksik yang muncul tidak berkaitan dengan takaran dosis karena efek

toksik yang muncul terjadi pada 1 ekor di dosis 180 mg/kg BB dan 1 ekor

di doses 503 mg/kg BB.

3. Terjadi keterbalikan efek toksik dari infusa daun sirsak karena pada dosis

180 mg/kg BB dan 503 mg/kg BB kelompok uji reversibilitas semua

hewan dinyatakan normal.

B. Saran

Perlu dilakukan uji toksisitas kronis pemberian infusa daun sirsak untuk

meyakinkan tidak adanya efek buruk dari konsumsi infusa daun sirsak dalam

jangka waktu yang lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

60

DAFTAR PUSTAKA

Adewole, S. O., and Caxton-Martins, E. A., 2006, Morphological Changes and

Hypoglycemic Effects of Annona Muricata Linn. Leaf Aquaeous Extract

on Pancreatic B-Cells of Streptocin-Treated Diabetic Rats, Afr. J. Biomed.

Res., 9, 173 – 180.

Adewole, S. O., and Ojewole, A. O, 2009, Protective effect of Annona Muricata

Linn. (Annonaceae) Leaf Aquaous Extract on Serum Lipid Profils and

Oxidative Stress in Hepatocytes of Streptozotocin-Treated Diabetic Rats,

Afr. J. Trad. CAM, 6(1), 30-41.

Anonim, 2004, Monograph of Graviola, Raintree nutrition Inc., Carson City.

Anonim, 2008, Sirsak (Annona Muricata),

http://www.plantamor.com/index.php?plant=106, diakses pada tanggal 15

April 2012 pukul 13.18.

Anonim, 2009, Toxicity Testing Overview, http://alttox.org/ttrc/tox-test-overview/,

diakses pada tanggal 15 April 2012 pukul 12.55.

Arthur, F. K. N., Woode, E., Terlabi, E.O., and Larbie, C., 2011, Evaluation of

Acute and Subchronic Toxicity of Annona Muricata (Linn.) Aqueous

Extract in Animals, Euro. J. Exp. Bio., 1 (4), 115 – 124.

Arthur, F. K. N., Woode, E., Terlabi, E.O., and Larbie, C.,2012, Evaluation of

Hepatoprotective Effect of Aqueous Extract of Annona Muricata (Linn.)

Leaf Against Carbon Tetrachloride and Acetaminophen-Induced Liver

Damage, Journal of Natural Pharmaceuticals, 3 (1), 25 - 30.

Backer dan Bakhuizen van den Brink, 1963, Flora of Java, vol I,

Noordhoflbroningen, Nederlands.

Caparros-Lefebvre, D., and Elbaz, A., 1999, Possible Relation a Typical

Parkinsonism in the French West Indies with Consumption of Tropical

Plants: a Case-Control Study, Lancet, 354, 281 – 286.

Champy, P., Hoglinger, G.U., Feger, J., Gleye, C., Hocquemiller, R., Laurens, A.,

et al., 2004, Annonacin, a Lipophilic Inhibitor of Mitochondrial Complex

I, Induces Nigral and Striatal Neurodegeneration in Rats: Possible

Relevance for Atypical Parkinsonism in Guadeloupe, Journal of

Neurochemistry, 88, 63 – 69.

Depkes, 1989, Materia Medika Indonesia, jilid V, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta, 41.

Depkes, 1990, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor

246246/Menkes/Per/V/1990, diunduh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

61

http://www.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/Permenkes_246.pd

f tanggal 15 April 2012 pukul 13.00.

Depkes, 1995, Materia Medika Indonesia, jilid VI, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta, 323-324.

Derelanko, M. J., and Holinger, M. A., 1995, Handbook of Toxicology, 2nd

edition, CRCpress, USA, 87.

Donatus, I.A., 2001, Toksisitas Dasar, Laboratorium Farmakologi-Toksikologi,

Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, 178.

Duryatmo, S., 2011, Dokter Bicara Daun Sirsak, Trubus, 469, 12 – 17.

Greaves, P., 2000, Histopathology of Preclinical Toxicity Studies: Interpretation

and Relevance in Drug Safety Evaluation, second edition, Elsevier,

Netherland, 432 – 481.

Kaplowitz, N., 2004, Drug-Induced Liver Injury, CID, 38 (2), S44 – S48.

Kashaw V., Nema A.K, and Agarwal A, 2011, Hepatoprotective Prospective of

Herbal Drugs and Their Vesicular Carriers – A Review, IJRPB, 2 (2), 360

– 374.

Lannuzel, A., Hoglinger, G.U., Champy, P., Michel, P.P., Hircsh, E.C., and

Ruberg, M., 2006, Is Atypical Parkinsonism in the Caribbean Caused by

the Consumption of Annonaceae?, J Neural Transm, 70 (suppl), 153 –

157.

Lu, F. C., 1995, Toksikologi Dasar : Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Risiko,

Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 206 – 214.

Matsushige, A., Kotake, Y., Matsunami, K., Otsuka, H., Ohta, S., and Takeda, Y.,

2012, Annonamine, a New Aporphine Alkaloid from the Leaves of

Annona muricata, Chem. Pharm. Bull., 60(2), 257 – 259.

Mc Laughin, J.L., Liau, X., and Alali, F.Q., 1999, Annonaceous Acetogenin: In

Progress, J. Nat. Prod., 62, 504 – 540.

Monnosson, E., 2007, Toxicity Testing Methods, Eds. Cutler J. Cleveland,

http://www.eoearth.org/article/Toxicity_testing_methods diakses pada

tanggal 15 April 2012 pukul 12.20

Sousa, O. V., Vieira, G.DV., Pinho, J. J. R. G., Yamamoto, C.H., and Alves, M.S.,

2010, Antinoceptive and Anti-Inflammatory Activity of the Ethanol

Extract of Annona Muricata L. Leaves in Animal Models, Int. J. Mol. Sci.,

11, 2067 – 2078.

Stine, K., and Brown, T. M., 1996, Principles of Toxicology, CRC Press, USA,

149-157.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

62

Timbrell, J. A., 2009, Principles of Biochemical Toxicology, fourth edition,

Informa Healthcare, USA, 194 – 200.

Walker, Hall, and Hurst, 1990, Clinical Methods: The History, Physical, and

Laboratory Examinations, third edition, Boston, diakses dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK201/ pada tanggal 9 Desember

2012 pukul 15.33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

63

LAMPIRAN

Lampiran 1. Persetujuan Penelitian dari Komisi Etik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

64

Lampiran2. Surat determinasi tanaman sirsak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

65

Lampiran3. Rata-rata berat badan tikus jantan perhari

kontrol dosis I dosis II dosis III dosis IV

1 239.0 ± 28.4 234.9 ± 29.3 237.1 ± 26.2 227.2 ±33.6 235.8 ±26.7

2 234.8 ± 27.5 227.1 ± 26.1 234.6 ± 21.9 230.4 ± 33.1 229.2 ± 22.0

3 240.5 ± 27.1 234.6 ± 27.8 240.2 ± 22.3 238.9 ± 33.7 239.4 ± 23.0

4 241.0 ± 26.4 236.9 ± 26.1 243.2 ± 20.8 242.8 ± 34.1 236.6 ± 20.3

5 245.3 ± 25.8 241.8 ± 24.3 244.7 ± 20.2 245.4 ± 31.3 245.0 ± 19.2

6 247.7 ± 25.6 241.3 ± 25.2 247.5 ± 21.3 246.9 ± 30.2 246.8 ± 19.2

7 233.2 ± 28.9 245.2 ±23.5 252.1 ± 20.1 250.7 ± 31.5 252.9 ± 20.5

8 255.9 ± 25.7 246.5 ± 18.7 252.7 ± 23.5 256.6 ± 30.5 256.0 ± 24.0

9 258.2 ± 23.9 252.2 ± 23.3 258.6 ± 21.7 259.1 ± 30.8 259.0 ± 20.0

10 262.8 ± 25.7 255.1 ± 22.7 261.5 ± 22.0 263.8 ± 32.8 262.0 ± 16.9

11 263.8 ± 25.0 258.5 ± 21.6 264.5 ± 23.5 266.4 ± 19.9 264.3 ± 18.7

12 248.8 ± 40.5 261.1 ± 19.6 265.4 ± 24.3 268.6 ± 28.3 266.4 ± 13.8

13 271.2 ± 25.6 264.3 ± 21.0 269.9 ± 23.7 276.9 ± 27.7 267.0 ± 13.5

14 272.1 ± 24.3 266.0 ± 17.5 269.2 ± 25.2 269.1 ± 23.6 267.1 ± 14.8

15 276.1 ± 24.7 267.1 ± 20.9 274.3 ± 26.3 272.4 ± 21.7 270.0 ± 18.0

16 278.2 ± 24.7 270.9 ± 21.0 277.4 ± 28.0 275.0 ± 21.0 271.5 ± 19.5

17 281.4 ± 24.6 271.4 ± 19.9 279.1 ± 27.4 275.2 ± 19.6 272.3 ± 20.1

18 278.5 ± 19.3 271.3 ± 23.8 280.9 ± 28.3 275.9 ± 19.5 272.9 ± 17.1

19 282.0 ± 21.6 261.5 ± 37.2 281.2± 29.2 277.5 ± 18.5 275.6 ± 16.8

20 285.1 ± 19.5 275.7 ± 21.7 285.2 ± 28.8 278.5 ± 19.8 278.8 ± 15.7

21 288.7 ± 19.5 278.3 ± 22.1 288.2 ± 27.1 279.6 ± 18.8 282.2 ± 17.0

22 289.4 ± 18.8 279.1 ± 24.6 289.0 ± 26.7 281.6 ± 20.2 283.8 ± 14.8

23 287.6 ± 15.9 285.2 ± 25.4 294.6 ± 25.5 284.8 ± 19.8 285.8 ± 17.0

24 286.6 ± 13.8 286.2 ± 23.7 294.6 ± 25.5 286.3 ± 23.2 288.4 ± 15.4

25 290.2 ± 14.5 288.2 ± 21.8 296.0 ± 25.2 286.8 ± 22.1 290.8 ± 16.3

26 290.4 ± 11.9 281.0 ± 30.6 296.8 ± 23.4 288.8 ± 23.5 291.8 ± 15.2

27 293.6 ± 14.7 290.7 ± 21.3 299.6 ± 23.0 290.3 ± 21.8 295.0 ± 14.1

28 295.2 ± 15.3 291.7 ± 21.8 299.9 ± 22.2 292.3 ± 22.2 295.5 ± 14.0

29

298.6 ± 16.8

295.1 ± 20.0 303.1 ± 22.2 294.9 ± 20.7 298.2 ± 14.6

30 300.9 ± 17.3 297.0 ± 23.3 303.8± 22.5 297.5± 22.4 301.0 ± 13.3

31 297.2 ± 12.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

66

Lampiran4. Rata-rata berat badan tikus betina perhari

Control Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3 Dosis 4

1 194.8 ± 11.5 194.4 ± 18.1 202.8 ± 21.1 192.5 ± 11.5 195.4±9.41

2 182.8 ± 13.0 186.2 ± 10.4 192.2 ± 16.0 189.7 ± 9.7 184.9 ± 11.6

3 184.2± 14.6 189.5 ± 10 196.4 ± 18.3 191.5 ± 10.0 187.4 ± 11.0

4 185.2± 13.3 186.9 ±8.8 195.8 ± 18.6 190.2 ± 6.7 188.0 ± 11.4

5 187.0 ± 13.6 189.3 ± 10.6 194.5 ± 19.7 191.3 ± 7.7 189.2 ± 12.5

6 188.4± 13.0 189.0 ± 10.1 197.8 ± 17.6 192.5± 8.8 190.6 ±13.1

7 188.8± 13.3 191.3 ± 8.7 200.3 ± 18.9 188.7 ± 14.2 191.5 ± 13.3

8 191.4± 14.6 191.7 ± 10.7 202.7 ± 14.7 186.7 ± 12.1 194.7 ± 13.4

9 191.3± 14.6 192.9 ± 10.8 205.6 ± 19.9 189.1 ± 10.0 193.9 ±13.5

10 151.7±38.6 193.9 ± 9 202.5 ± 17.7 189.3 ± 10.4 196.0 ± 13.9

11 190.9±15.8 182.1 ± 30.6 204.8 ± 18.6 189.1 ± 12.1 196.8 ± 15.1

12 192.8±14.9 195.8 ± 7.5 207.3 ± 17.4 188.9 ± 7.9 196.3 ± 16.4

13 193.4±12.9 194.9 ± 9.3 209.4 ± 18.1 188.0 ± 10.5 197.6 ±18.7

14 194.4±12.4 191.9 ± 8.9 204.6 ± 15.7 187.7 ± 12.6 194.8 ± 17.8

15 213.0±39.4 196.2 ± 6.3 206.5 ± 16.8 188.1 ± 13.0 194.0 ± 19.2

16 194.9±15.0 216.6 ± 40.9 211.1 ± 18.2 187.8 ± 14.9 193.5 ± 19.0

17 193.4±14.2 197.6 ± 6.9 212.4 ± 18.2 190.0 ± 13.3 192.2 ± 19.4

18 193.0±18.1 198.7 ± 6.5 209.7 ± 17.2 191.8 ± 11.1 189.9 ± 19.7

19 193.6±18.5 198.8 ± 9 211.7 ± 20.0 192.4 ±12.4 191.0 ± 18.0

20 194.5± 20.3 200.9 ±8.2 211.9 ± 20.4 190.2 ± 6.6 191.0 ± 19.5

21 192.7±17.7 202.2 ± 8.3 213.8 ± 18.9 190.0 ± 8.0 191.3 ± 21.9

22 195.8±18.7 201.5 ± 7.7 212.2 ± 18.0 192.5 ± 10.0 194.1 ± 20.0

23 196.2±20.2 206.3 ± 8.6 214.7 ± 20.0 193.6 ± 10.5 194.6 ± 21.9

24 195.8±19.6 207.4 ± 7.9 216.3 ± 17.3 191.7 ± 8.6 196.9 ± 20.0

25 195.3±17.1 205.2 ± 8.4 217.1 ± 17.7 193.4 ± 10.5 197.6 ± 19.1

26 197.6±19.6 206.9 ± 7.7 217.3 ± 16.9 192.3 ± 14.5 197.1 ± 18.4

27 200.1±19.9 208.8 ± 8.9 232.2 ± 44.5 195.9 ± 14.0 201.7 ± 18.8

28 198.4± 19.6 206.9 ± 9.7 220.6 ±16.2 194.4 ± 13.0 202.6 ± 18.1

29 199.5±17.5 206.3 ± 10.5 223.4 ± 16.4 196.9 ± 13.5 202.0 ± 18.6

30 201.5± 19.6 209.1 ± 7.8 224.0 ± 17.2 199.1 ± 14.9 203.1 ± 20.3

31 201.3 ± 18.9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

67

Lampiran5. Asupan makanan tikus jantan dan betina perhari

hari ke

makanan tikus

Kontrol dosis I dosis II dosis III dosis IV

Jantan betina jantan betina Jantan betina Jantan Betina Jantan Betina

1

17.3±4.6 7.4±2.8 15.7±4.9 9.1±2.8 16.8±4.2 10.9±2.1 17.7±2.6 11.0±1.1 18.0±3.5 9.0±1.4

2

18.3±2.2 10.7±5.0 16.3±3.7 10.8±0.8 18.4±2.9 10.5±2.0 18.6±2.3 10.1±1.5 18.7±1.6 10.42±1.6

3

18.0±2.0 14.7±4.1 18.0±1.9 10.6±2.4 18.4±2.2 12.4±1.6 19.0±2.2 11.2±1.9 18.9±1.5 12.7±4.3

4

18.3±2.02 12.1±4.6 18.0±2.3 10.7±1.6 19.3±1.4 9.8±4.6 17.0±3.8 10.5±1.1 18.8±1.6 10.9±2.0

5

17.9±1.4 12.1±0.6 17.2±2.9 12.2±1.0 17.3±2.4 12.6±2.7 17.3±2.9 13.2±3.7 18.4±2.2 12.7±1.6

6

17.0±2.1 11.1±1.0 15.7±4.4 12.2±1.5 18.56±1.6 13.5±2.4 17.7±2.8 9.7±3.4 12.2±2.2 18.7±1.6

7

18.4±1.3 11.1±1.9 16.2±1.3 12±2.4 15.2±6.7 12.8±1.7 18.4±1.9 8.5±3.8 19.1±0.9 12.3±2.7

8

16.9±1.3 12.1±0.8 17.3±2.1 12.1±1.9 18.8±1.3 15.3±2.4 17.6±2.3 11.2±2.4 18.7±1.3 12.7±1.5

9

17.6±1.6 12.5±7.1 18.1±1.4 13±1.6 18.2±1.8 11.2±4.7 19.1±1.0 11.4±1.7 18.0±2.2 13.2±1.8

10

17.6±1.3 14.0±2.4 17.8±0.6 12.6±1.5 17.7±2.5 13.9±2.1 17.8±2.8 11.4±2.7 17.4±3.5 12.3±2.7

11

18.1±0.9 12.9±1.9 17.6±1.6 14.1±1.5 18.1±3.1 15.1±1.5 18.4±1.4 12.5±1.9 16.6±4.2 11.84±2.7

12

18.6±0.5 14.1±3.7 18.3±1.4 12.7±2.1 18.3±2.3 15.6±1.9 18.4±1.0 10.5±2.7 16.6±4.4 11.5±2.4

13

17.9±1.3 13.4±1.1 16.7±1.8 12.7±4.0 17.9±2.8 10.7±4.8 13.9±4.4 12.6±2.4 17.4±3.1 11.2±3.6

14

17.9±1.3 12.9±1.5 17.3±4.3 12.7±3.5 18.5±2.5 14.6±3.4 16.5±1.7 12.4±2.7 15.7±5.2 11.8±3.8

15

19.1±0.8 13.7±3.2 17.7±3.5 14.1±1.4 19.0±1.7 16.3±3.3 17.1±2.2 12.0±3.1 16.7±4.6 11.2±2.5

16

19.4±0.5 12.6±4.1 18.4±2.4 13.8±2.9 18.6±1.7 15.5±2.9 18.1±1.2 13.5±1.1 17.4±3.9 11.7±2.9

17

17.7±1.3 13.3±4.7 18±2.8 14.8±2.3 19.0±2.1 12.6±4.3 16.2±2.1 14.3±0.7 16.6±2.9 10.8±2.8

18

19.8±0.1 14.8±3.7 18.9±2.1 14.7±5.2 19.1±1.7 17.5±1.7 17.42±1.6 13.7±1.2 17.7±1.1 12.6±2.6

19

19.4±0.2 12.1±2.1 18.4±2.6 14.3±1.3 19.2±1.4 14.5±3.3 16±2.3 11.8±2.5 17.2±2.1 10.9±2.0

20

19.1±0.8 11.4±1.5 18.6±2.0 14.1±2.6 19.8±0.3 15.7±3.8 15.76±3.9 13±2.5 17.5±1.9 10.8±3.8

21

17.9±1.4 13.1±2.7 16.9±5.8 13.6±4.4 19.2±1.1 11.8±5.0 17.1±1.6 13.6±2.0 17.3±3.0 12.4±4.5

22

17.0±5.2 13.3±2.5 19.5±0.6 16.1±1.1 19.5±0.8 14.5±2.1 17.5±1.5 14.7±2.5 18.2±1.4 13.7±1.9

23

16.2±4.7 12.0±4.0 19.6±0.6 16.2±0.8 19.8±0.1 14.8±2.5 17.5±2.3 10.6±3.6 18.8±1.3 13.52±2.0

24

19.0±1.2 14.4±1.5 19.9±0.1 14.7±2.8 19.8±0.2 16.9±1.1 18.8±1.5 14.6±2.6 19.3±0.6 14.7±1.4

25

18.7±1.3 14.6±2.9 19.6±0.5 15±1.0 19.9±0.1 15.2±3.5 17.6±1.4 12.8±3.8 19.4±0.3 14.16±1.7

26

18.3±2.2 14.5±3.0 19.8±0.2 14.7±1.4 19.6±0.3 15.4±3.7 17.9±1.5 12.6±4.9 19.5±0.3 14.4±2.4

27

18.9±1.4 14.0±2.5 20±0 13.5±1.9 19.4±0.6 16.4±2.0 17.8±2.0 13.2±2.7 19.8±0.1 13.8±1.6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

68

28

18.6±2.7 14.2±1.7 19.5±0.9 13.6±2.5 18.9±1.0 16.2±1.9 18.1±1.6 13.7±0.9 19.6±0.1 14.2±1.8

29

19.1±1.4 15.6±0.9 19.5±0.6 14.8±1.3 18.8±1.5 15.4±3.3 18.8±1.3 15.6±2.8 19.88±0.1 13.4±2.3

30

18.2±2.5 13.1±1.5 18.1±3.0 10.5±4.1 17.2±2.8 14.8±3.7 18.8±1.3 13.8±3.6 18.0±1.7 12.2 ±3.2

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

69

Lampiran6. Asupan minuman tikus jantan dan betina perhari

hari ke

minuman tikus

kontrol dosis I dosis II dosis III dosis IV

Jantan betina Jantan betina Jantan betina Jantan Betina Jantan Betina

1

27±6.7 26±4.1 30±7.1 21±11.4 26±6.5 27±6.7 32±9.1 30±17.3 30±3.5 26±4.1

2

21±2.2 16±5.4 22±4.4 17±5.7 26±6.5 27±6.7 23±4.5 16±8.2 26±4.1 22±4.4

3

31±6.5 23±5.7 18±7.5 29±2.2 30±3.5 22±8.3 23±4.5 16±5.4 28±8.3 25±7.1

4

26±5.4 18±4.4 22±4.4 27±13.9 21±2.2 16±4.1 24±5.5 28±13.0 20±0 18±4.4

5

30±6.1 31±5.4 28±8.3 25±5 28±4.4 31±8.9 26±8.7 28±9.1 25±6.1 30±3.5

6

22±4.4 18±4.4 24±5.4 22±4.4 24±4.1 20±6.1 25±8.7 16±5.4 24±5.4 21±2.2

7

26±4.1 23±5.7 25±3.5 17±9.7 23±4.4 26±5.4 27±7.5 18±2.7 25±5 23±4.4

8

32±2.7 33±5.7 28±4.4 30±12.2 35±8.6 33±8.3 29±6.5 29±7.4 35±3.5 34±4.1

9

28±8.3 31±5.4 30±7.9 28±8.3 29±4.1 24±9.6 31±2.2 24±4.1 29±2.2 30±7.1

10

37±6.7 31±8.9 29±2.2 22±2.7 30±0 33±8.3 24±4.1 25±5 35±3.5 30±0

11

24±4.1 23±5.7 27±6.7 19±2.2 25±5 25±8.6 22±4.4 16±9.6 21±2.2 24±5.4

12

34±5.4 29±5.4 27±2.7 22±4.4 29±7.4 25±6.1 29±6.5 22±7.5 29±7.4 28±8.3

13

22±2.7 25±7.1 26±4.1 17±12 25±6.7 20±7.0 23±4.4 22±5.7 23±4.4 22±9.1

14

26±2.2 26±6.5 27±7.5 20±3.5 33±6.7 29±5.4 22±4.4 19±2.2 25±3.5 24±5.4

15

33±4.4 32±5.7 35±5 29±8.9 32±4.4 31±8.9 35±12.2 26±6.5 33±2.7 30±7.1

16

28±4.4 22±5.7 28±2.7 21±4.1 22±5.7 22±2.7 24±5.4 19±6.5 21±2.2 21±5.4

17

33±4.4 30±11.7 40±7.9 28±7.5 35±5 30±9.3 26±5.4 28±4.4 31±7.4 32±4.4

18

26±2.2 23±4.4 27±4.4 24±15.17 28±6.7 29±2.2 28±5.7 22±5.7 28±4.4 27±6.7

19

34±2.2 32±7.5 33±10.9 22±4.4 37±8.3 33±4.4 28±8.3 24±6.5 29±2.2 26±5.4

20

24±6.5 24±4.1 30±0 25±3.5 31±2.2 32±8.3 28±8.3 21±2.2 23±4.4 27±4.4

21

27±4.4 25±5 31±8.9 25±3.5 30±6.1 26±9.6 29±4.1 23±2.7 29±2.2 27±4.4

22

34±6.5 37±6.7 41±8.9 36±6.5 37±9.7 33±6.7 37±4.4 34±5.4 35±5 39±13.4

23

31±11.4 23±8.3 28±5.7 22±4.4 25±5 27±5.7 26±4.1 16±6.5 28±2.7 25±6.1

24

28±4.4 26±4.1 35±5 25±7.1 31±7.4 27±12.5 27±4.4 27±6.7 30±3.5 30±7.1

25

27±2.7 27±8.3 28±4.4 21±2.2 35±8.6 29±12.4 29±7.4 23±2.7 29±5.4 29±7.4

26

31±6.5 30±7.9 36±8.9 25±6.1 35±3.5 32±7.5 33±8.3 26±5.4 32±4.4 32±7.5

27

28±2.7 23±4.4 25±5 19±5.4 23±7.5 23±5.7 22±5.7 22±2.7 24±4.1 26±4.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

70

28

30±3.5 24±5.4 31±5.4 25±5 28±5.7 32±5.7 27±4.4 23±2.7 27±4.4 25±7.9

29

37±4.4 38±9.0 39±7.4 34±4.1 38±10.3 32±4.4 34±4.1 33±4.5 46±24.8 36±9.6

30

26±4.2 28±2.7 33±9.7 17±10.4 24±5.4 29±6.5 27±6.7 26±5.5 32±5.7 26±4.1

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

71

Lampiran7. Uji normalitas perubahan berat badan tikus jantan

ASSISTAT - NORMALITY AND DESCRIPTIVE STATISTICS

http://www.assistat.com

===============================================

Date: 12/16/2012 Time: 7:19:20 PM

NORMALITY (a = 5%)

---------------------------------------------------------

Test (Statistic) Value Vkrit p-valueNormal

---------------------------------------------------------

Kolmogorov-Smirnov (D) 0.20613 0.07395 p < .01 No

---------------------------------------------------------

DESCRIPTIVE STATISTICS

Number of data = 145

Sum = 970.0999999

Minimum = .00000009536743

Maximum = 15.58

Range = 15.57999990463257

Midpoint = 7.79000

Mean = 6.69034

Confid.Lim.Mean -95% = 6.40395

Confid.Lim.Mean +95% = 6.97674

Median = 6.73

Mode = 5.85

Medium deviation = 0.99358

Std.Deviation(for N-1) = 1.75951

Std.deviation(for N) = 1.75343

Variance(for N-1) = 3.09588

Variance(for N) = 3.07453

Coeff.Variation(for N-1) = 26.29925

Coeff.Variation(for N) = 26.20841

Skewness = .75392

Kurtosis = 9.52548

(for N-1) = Sample (for N) = Population

For calculation of the statistics (W) of Shapiro-Wilk and

of yours probability (p-value), the Assistat uses Algorithm

AS R94, Applied Statistics (1995), vol.44, no.4, 547-551

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

72

Lampiran8. Uji kruskal Wallis perubahan berat badan tikus jantan

==================================

ASSISTAT - KRUSKAL-WALLIS TEST

http://www.assistat.com

==================================

Date: 12/16/2012 Time: 7:32:54 PM

H0: The averages are not different

At a level of 5% of probability

H = 0.4005 Hkrit = 9.4877

p-value > 0.05 H0 not rejected

At a level of 1% of probability

H = 0.4005 Hkrit = 13.2767

p-value > 0.01 H0 not rejected

----------------------------------------------------------

Treatment Repetitions Average Sum of ranks Classific.

----------------------------------------------------------

1 29 0.81310 2033.000 a

2 29 0.80552 2169.500 a

3 29 0.85379 2133.000 a

4 29 0.90897 2196.500 a

5 29 0.82034 2053.000 a

----------------------------------------------------------

COMMENT

This software makes correction of

H for same data in the treatments

DATA

------------------------------------------

The data had not been presented because

the table exceeds the width of this screen

or because it is a large amount of data

------------------------------------------

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

73

Lampiran9. Uji normalitas perubahan berat badan betina

===============================================

ASSISTAT - NORMALITY AND DESCRIPTIVE STATISTICS

http://www.assistat.com

===============================================

Date: 12/16/2012 Time: 7:39:42 PM

NORMALITY (a = 5%)

---------------------------------------------------------

Test (Statistic) Value Vkrit p-valueNormal

---------------------------------------------------------

Kolmogorov-Smirnov (D)0.26160 0.07395 p < .01 No

---------------------------------------------------------

DESCRIPTIVE STATISTICS

Number of data = 145

Sum = 2932.7999992

Minimum = -.7000008

Maximum = 45.84

Range = 46.5400008

Midpoint = 22.57000

Mean = 20.22621

Confid.Lim.Mean -95% = 19.64404

Confid.Lim.Mean +95% = 20.80838

Median = 20.32

Mode = 20

Medium deviation = 1.58665

Std.Deviation(for N-1) = 3.57667

Std.deviation(for N) = 3.56432

Variance(for N-1) = 12.79258

Variance(for N) = 12.70435

Coeff.Variation(for N-1) = 17.68335

Coeff.Variation(for N) = 17.62227

Skewness = 1.18932

Kurtosis = 26.31946

(for N-1) = Sample (for N) = Population

For calculation of the statistics (W) of Shapiro-Wilk and

of yours probability (p-value), the Assistat uses Algorithm

AS R94, Applied Statistics (1995), vol.44, no.4, 547-551

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

74

Lampiran10. Uji Kruskal Wallis perubahan berat badan tikus betina

==================================

ASSISTAT - KRUSKAL-WALLIS TEST

http://www.assistat.com

==================================

Date: 12/16/2012 Time: 7:48:25 PM

H0: The averages are not different

At a level of 5% of probability

H = 2.3954 Hkrit = 9.4877

p-value > 0.05 H0 not rejected

At a level of 1% of probability

H = 2.3954 Hkrit = 13.2767

p-value > 0.01 H0 not rejected

----------------------------------------------------------

Treatment Repetitions Average Sum of ranks Classific.

----------------------------------------------------------

1 29 0.30379 2116.500 a

2 29 0.26034 2113.500 a

3 29 0.35759 2391.500 a

4 29 0.08586 1909.000 a

5 29 0.12345 2054.500 a

----------------------------------------------------------

COMMENT

This software makes correction of

H for same data in the treatments

DATA

------------------------------------------

The data had not been presented because

the table exceeds the width of this screen

or because it is a large amount of data

------------------------------------------

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

75

Lampiran11. Uji normalitas asupan makanan tikus jantan

===============================================

ASSISTAT - NORMALITY AND DESCRIPTIVE STATISTICS

http://www.assistat.com

===============================================

Date: 12/16/2012 Time: 8:02:43 PM

NORMALITY (a = 5%)

---------------------------------------------------------

Test (Statistic) Value Vkrit p-valueNormal

---------------------------------------------------------

Kolmogorov-Smirnov (D) 0.04150 0.07272 p > .15 Yes

---------------------------------------------------------

DESCRIPTIVE STATISTICS

Number of data = 150

Sum = 1951.5

Minimum = 7.4

Maximum = 18.7

Range = 11.3

Midpoint = 13.05000

Mean = 13.01000

Confid.Lim.Mean -95% = 12.71240

Confid.Lim.Mean +95% = 13.30760

Median = 12.95

Mode = 12.6

Medium deviation = 1.49160

Std.Deviation(for N-1) = 1.85970

Std.deviation(for N) = 1.85349

Variance(for N-1) = 3.45849

Variance(for N) = 3.43543

Coeff.Variation(for N-1) = 14.29440

Coeff.Variation(for N) = 14.24667

Skewness = -.01968

Kurtosis = .20828

(for N-1) = Sample (for N) = Population

For calculation of the statistics (W) of Shapiro-Wilk and

of yours probability (p-value), the Assistat uses Algorithm

AS R94, Applied Statistics (1995), vol.44, no.4, 547-551

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

76

Lampiran12. Uji homogenitas data asupan makanan tikus jantan

==================================

ASSISTAT - BARTLETT TEST

http://www.assistat.com

==================================

Date: 12/19/2012 Time: 8:33:13 AM

----------------------------------

Treatment Average Variance

----------------------------------

1 18.20667 0.70340

2 18.08667 1.57292

3 18.60667 1.06064

4 17.59333 1.24754

5 17.91000 2.35266

----------------------------------

H0: The variances are homogeneous

Test statistic value (X²) : 11.45854

Critical value X²(alfa=5%): 9.48773

Critical value X²(alfa=1%): 13.27670

X² < X²(1%) H0 was not rejected p > 0.01

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

77

Lampiran13. Uji Dunnet asupan makanan tikus jantan

==========================================================

========

ASSISTAT Version 7.6 beta (2011) - Website http://www.assistat.com

By Francisco de A. S. e Silva DEAG-CTRN-UFCG Updated on 07/30/2012

==========================================================

========

File: temporary Date 12/16/2012 Time 8:10:05 PM

COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN

VARIANCE TABLE

------------------------------------------------------------------

VS DF SS MS F

------------------------------------------------------------------

Treatments 4 16.77627 4.19407 3.0229 ns

Error 145 201.17767 1.38743

------------------------------------------------------------------

Total 149 217.95393

------------------------------------------------------------------

** Significative at a level of 1% of probability (p < .01)

* Significative at a level of 5% of probability (.01 =< p < .05)

ns Non-significative (p >= .05)

AVERAGES AND MEASURES

Averages Treatment

----------------------

1 18.20667 |

2 18.08667 |

3 18.60667 |

4 17.59333 |

5 17.91000 |

----------------------

smd = 0.74941

GA = 18.08067 VC% = 6.51

Midpoint = 16.10000

The Dunnett Test at a level of

5% of probability was applied

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

78

Lampiran14. Uji normalitas asupan makanan tikus betina

===============================================

ASSISTAT - NORMALITY AND DESCRIPTIVE STATISTICS

http://www.assistat.com

===============================================

Date: 12/16/2012 Time: 8:15:36 PM

NORMALITY (a = 5%)

---------------------------------------------------------

Test (Statistic) Value Vkrit p-value Normal

---------------------------------------------------------

Kolmogorov-Smirnov (D) 0.04150 0.07272 p > .15 Yes

---------------------------------------------------------

DESCRIPTIVE STATISTICS

Number of data = 150

Sum = 1951.5

Minimum = 7.4

Maximum = 18.7

Range = 11.3

Midpoint = 13.05000

Mean = 13.01000

Confid.Lim.Mean -95% = 12.71240

Confid.Lim.Mean +95% = 13.30760

Median = 12.95

Mode = 12.6

Medium deviation = 1.49160

Std.Deviation(for N-1) = 1.85970

Std.deviation(for N) = 1.85349

Variance(for N-1) = 3.45849

Variance(for N) = 3.43543

Coeff.Variation(for N-1) = 14.29440

Coeff.Variation(for N) = 14.24667

Skewness = -.01968

Kurtosis = .20828

(for N-1) = Sample (for N) = Population

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

79

Lampiran 15. Uji homogenitas asupan makanan tikus betina

==================================

ASSISTAT - BARTLETT TEST

http://www.assistat.com

==================================

Date: 12/19/2012 Time: 8:32:02 AM

----------------------------------

Treatment Average Variance

----------------------------------

1 12.92667 2.62409

2 13.20000 2.95172

3 14.08000 4.33476

4 12.32333 2.73426

5 12.52000 3.15959

----------------------------------

H0: The variances are homogeneous

Test statistic value (X²) : 2.40762

Critical value X²(alfa=5%): 9.48773

Critical value X²(alfa=1%): 13.27670

X² < X²(1%) H0 was not rejected p > 0.01

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

80

Lampiran 16. Uji Dunnet asupan makanan tikus betina

==========================================================

========

ASSISTAT Version 7.6 beta (2011) - Website http://www.assistat.com

By Francisco de A. S. e Silva DEAG-CTRN-UFCG Updated on 07/30/2012

==========================================================

========

File: temporary Date 12/16/2012 Time 8:22:50 PM

COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN

VARIANCE TABLE

------------------------------------------------------------------

VS DF SS MS F

------------------------------------------------------------------

Treatments 4 56.98667 14.24667 4.5072 ns

Error 145 458.32833 3.16089

------------------------------------------------------------------

Total 149 515.31500

------------------------------------------------------------------

** Significative at a level of 1% of probability (p < .01)

* Significative at a level of 5% of probability (.01 =< p < .05)

ns Non-significative (p >= .05)

AVERAGES AND MEASURES

Averages Treatment

----------------------

1 12.92667 |

2 13.20000 |

3 14.08000 |

4 12.32333 |

5 12.52000 |

----------------------

smd = 1.13114

GA = 13.01000 VC% = 13.67

Midpoint = 13.05000

The Dunnett Test at a level of

5% of probability was applied

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

81

Lampiran17. Uji normalitas asupan minuman tikus jantan

===============================================

ASSISTAT - NORMALITY AND DESCRIPTIVE STATISTICS

http://www.assistat.com

===============================================

Date: 12/16/2012 Time: 8:35:45 PM

NORMALITY (a = 5%)

---------------------------------------------------------

Test (Statistic) Value Vkrit p-value Normal

---------------------------------------------------------

Kolmogorov-Smirnov (D) 0.09819 0.07272 p < .01 No

---------------------------------------------------------

DESCRIPTIVE STATISTICS

Number of data = 150

Sum = 4293

Minimum = 18

Maximum = 46

Range = 28

Midpoint = 32.00000

Mean = 28.62000

Confid.Lim.Mean -95% = 27.85380

Confid.Lim.Mean +95% = 29.38620

Median = 28

Mode = 28

Medium deviation = 3.77120

Std.Deviation(for N-1) = 4.78767

Std.deviation(for N) = 4.77168

Variance(for N-1) = 22.92174

Variance(for N) = 22.76893

Coeff.Variation(for N-1) = 16.72839

Coeff.Variation(for N) = 16.67254

Skewness = .57041

Kurtosis = .43324

(for N-1) = Sample (for N) = Population

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

82

Lampiran18. Uji Kruskal wallis asupan minuman tikus jantan

==================================

ASSISTAT - KRUSKAL-WALLIS TEST

http://www.assistat.com

==================================

Date: 12/16/2012 Time: 8:42:24 PM

H0: The averages are not different

At a level of 5% of probability

H = 3.7499 Hkrit = 9.4877

p-value > 0.05 H0 not rejected

At a level of 1% of probability

H = 3.7499 Hkrit = 13.2767

p-value > 0.01 H0 not rejected

----------------------------------------------------------

Treatment Repetitions Average Sum of ranks Classific.

----------------------------------------------------------

1 30 28.76667 2335.000 a

2 30 29.43333 2470.500 a

3 30 29.16667 2427.000 a

4 30 27.33333 1901.000 a

5 30 28.40000 2191.500 a

----------------------------------------------------------

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

83

Lampiran19. Uji normalitas asupan minum tikus betina

===============================================

ASSISTAT - NORMALITY AND DESCRIPTIVE STATISTICS

http://www.assistat.com

===============================================

Date: 12/17/2012 Time: 9:36:23 AM

NORMALITY (a = 5%)

---------------------------------------------------------

Test (Statistic) Value Vkrit p-value Normal

---------------------------------------------------------

Kolmogorov-Smirnov (D) 0.05560 0.07272 p > .15 Yes

---------------------------------------------------------

DESCRIPTIVE STATISTICS

Number of data = 150

Sum = 3853

Minimum = 16

Maximum = 39

Range = 23

Midpoint = 27.50000

Mean = 25.68667

Confid.Lim.Mean -95% = 24.86789

Confid.Lim.Mean +95% = 26.50544

Median = 25.5

Mode = 22

Mode = 25

Medium deviation = 4.12667

Std.Deviation(for N-1) = 5.11628

Std.deviation(for N) = 5.09920

Variance(for N-1) = 26.17633

Variance(for N) = 26.00182

Coeff.Variation(for N-1) = 19.91804

Coeff.Variation(for N) = 19.85154

Skewness = .09233

Kurtosis = -.38964

(for N-1) = Sample (for N) = Population

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

84

Lampiran20. Uji homogenitas asupan minuman tikus betina

==================================

ASSISTAT - BARTLETT TEST

http://www.assistat.com

==================================

Date: 12/19/2012 Time: 8:30:15 AM

----------------------------------

Treatment Average Variance

----------------------------------

1 26.56667 27.77126

2 23.80000 23.61379

3 27.50000 20.60345

4 23.40000 25.35172

5 27.16667 21.59195

----------------------------------

H0: The variances are homogeneous

Test statistic value (X²) : 0.83296

Critical value X²(alfa=5%): 9.48773

Critical value X²(alfa=1%): 13.27670

X² < X²(1%) H0 was not rejected p > 0.01

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

85

Lampiran21. Uji Dunnett asupan minuman tikus betina

==========================================================

========

ASSISTAT Version 7.6 beta (2011) - Website http://www.assistat.com

By Francisco de A. S. e Silva DEAG-CTRN-UFCG Updated on 07/30/2012

==========================================================

========

File: temporary Date 12/17/2012 Time 9:41:48 AM

COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN

VARIANCE TABLE

------------------------------------------------------------------

VS DF SS MS F

------------------------------------------------------------------

Treatments 4 451.24000 112.81000 4.7426 ns

Error 145 3449.03333 23.78644

------------------------------------------------------------------

Total 149 3900.27333

------------------------------------------------------------------

** Significative at a level of 1% of probability (p < .01)

* Significative at a level of 5% of probability (.01 =< p < .05)

ns Non-significative (p >= .05)

AVERAGES AND MEASURES

Averages Treatment

----------------------

1 26.56667 |

2 23.80000 |

3 27.50000 |

4 23.40000 |

5 27.16667 |

----------------------

smd = 3.10297

GA = 25.68667 VC% = 18.99

Midpoint = 27.50000

The Dunnett Test at a level of

5% of probability was applied

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

86

Lampiran22. Uji normalitas SGPT hewan jantan sebelum perlakuan infusa

daun sirsak

===============================================

ASSISTAT - NORMALITY AND DESCRIPTIVE STATISTICS

http://www.assistat.com

===============================================

Date: 12/17/2012 Time: 9:54:10 AM

NORMALITY (a = 5%)

---------------------------------------------------------

Test (Statistic) Value Vkrit p-value Normal

---------------------------------------------------------

Kolmogorov-Smirnov (D) 0.15366 0.17345 p > .10 Yes

---------------------------------------------------------

DESCRIPTIVE STATISTICS

Number of data = 25

Sum = 44.898172

Minimum = 1.663701

Maximum = 1.93902

Range = .275319

Midpoint = 1.80136

Mean = 1.79593

Confid.Lim.Mean -95% = 1.76795

Confid.Lim.Mean +95% = 1.82391

Median = 1.79029

Mode = 1.72016

Mode = 1.75205

Mode = 1.78604

Mode = 1.79727

Mode = 1.80754

Mode = 1.88139

Medium deviation = 0.05064

Std.Deviation(for N-1) = 0.06791

Std.deviation(for N) = 0.06654

Variance(for N-1) = 0.00461

Variance(for N) = 0.00443

Coeff.Variation(for N-1) = 3.78153

Coeff.Variation(for N) = 3.70513

Skewness = .33092

Kurtosis = -.10077

(for N-1) = Sample (for N) = Population

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

87

Lampiran23. Uji homogenitas SGPT hewan jantan sebelum perlakuan infusa

daun sirsak

==================================

ASSISTAT - BARTLETT TEST

http://www.assistat.com

==================================

Date: 12/19/2012 Time: 8:28:27 AM

----------------------------------

Treatment Average Variance

----------------------------------

1 68.32000 131.63200

2 66.34000 176.26300

3 62.08000 81.23200

4 62.08000 81.23200

5 57.46000 59.38300

----------------------------------

H0: The variances are homogeneous

Test statistic value (X²) : 1.39690

Critical value X²(alfa=5%): 9.48773

Critical value X²(alfa=1%): 13.27670

X² < X²(1%) H0 was not rejected p > 0.01

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

88

Lampiran24. Uji Tukey SGPT hewan jantan sebelum perlakuan infusa daun

sirsak

==========================================================

ASSISTAT Version 7.6 beta (2011) - Website http://www.assistat.com

By Francisco de A. S. e Silva DEAG-CTRN-UFCG Updated on 07/30/2012

==========================================================

========

File: temporary Date 12/19/2012 Time 7:09:29 AM

COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN

VARIANCE TABLE

------------------------------------------------------------------

VS DF SS MS F

------------------------------------------------------------------

Treatments 4 357.57360 89.39340 0.8437 ns

Error 20 2118.96800 105.94840

------------------------------------------------------------------

Total 24 2476.54160

------------------------------------------------------------------

** Significative at a level of 1% of probability (p < .01)

* Significative at a level of 5% of probability (.01 =< p < .05)

ns Non-significative (p >= .05)

DF DFE F-krit F p

4 20 0.117 0.8437 >0.050

AVERAGES AND MEASURES

Averages Treatment

----------------------

1 68.32000 a

2 66.34000 a

3 62.08000 a

4 62.08000 a

5 57.46000 a

----------------------

smd = 19.51767

GA = 63.25600 VC% = 16.27

Midpoint = 66.50000

The Tukey Test at a level of 5% of probability was applied

The averages followed by the same letter do not

differ statisticaly between themselves

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

89

Lampiran25. Uji normalitas SGPT hewan betina sebelum perlakuan infusa

daun sirsak

===============================================

ASSISTAT - NORMALITY AND DESCRIPTIVE STATISTICS

http://www.assistat.com

===============================================

Date: 12/19/2012 Time: 7:11:13 AM

NORMALITY (a = 5%)

---------------------------------------------------------

Test (Statistic) Value Vkrit p-value Normal

---------------------------------------------------------

Kolmogorov-Smirnov (D) 0.17083 0.17345 p > .05 Yes

---------------------------------------------------------

DESCRIPTIVE STATISTICS

Number of data = 25

Sum = 1237.8

Minimum = 35.4

Maximum = 69.9

Range = 34.5

Midpoint = 52.65000

Mean = 49.51200

Confid.Lim.Mean -95% = 46.63740

Confid.Lim.Mean +95% = 52.38660

Median = 50.3

Mode = 48

Mode = 54.2

Medium deviation = 4.89952

Std.Deviation(for N-1) = 6.97712

Std.deviation(for N) = 6.83616

Variance(for N-1) = 48.68027

Variance(for N) = 46.73306

Coeff.Variation(for N-1) = 14.09178

Coeff.Variation(for N) = 13.80707

Skewness = .48639

Kurtosis = 2.482

(for N-1) = Sample (for N) = Population

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

90

Lampiran26. Uji homogenitas SGPT hewan betina sebelum perlakuan infusa

daun sirsak

==================================

ASSISTAT - BARTLETT TEST

http://www.assistat.com

==================================

Date: 12/19/2012 Time: 8:27:04 AM

----------------------------------

Treatment Average Variance

----------------------------------

1 48.34000 35.30300

2 46.02000 40.35200

3 51.88000 19.73200

4 53.48000 138.12200

5 47.84000 11.42800

----------------------------------

H0: The variances are homogeneous

Test statistic value (X²) : 6.72640

Critical value X²(alfa=5%): 9.48773

Critical value X²(alfa=1%): 13.27670

X² < X²(1%) H0 was not rejected p > 0.01

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

91

Lampiran27. Uji Tukey SGPT hewan betina sebelum perlakuan infusa daun

sirsak

==========================================================

========

ASSISTAT Version 7.6 beta (2011) - Website http://www.assistat.com

By Francisco de A. S. e Silva DEAG-CTRN-UFCG Updated on 07/30/2012

==========================================================

========

File: temporary Date 12/19/2012 Time 7:28:11 AM

COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN

VARIANCE TABLE

------------------------------------------------------------------

VS DF SS MS F

------------------------------------------------------------------

Treatments 4 188.57840 47.14460 0.9624 ns

Error 20 979.74800 48.98740

------------------------------------------------------------------

Total 24 1168.32640

------------------------------------------------------------------

** Significative at a level of 1% of probability (p < .01)

* Significative at a level of 5% of probability (.01 =< p < .05)

ns Non-significative (p >= .05)

DF DFE F-krit F p

4 20 0.117 0.9624 >0.050

AVERAGES AND MEASURES

Averages Treatment

----------------------

1 48.34000 a

2 46.02000 a

3 51.88000 a

4 53.48000 a

5 47.84000 a

----------------------

smd = 13.27159

GA = 49.51200 VC% = 14.14

Midpoint = 52.65000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

92

Lampiran28. Uji normalitas SGPT hewan jantan setelah 30 hari perlakuan

infusa daun sirsak

===============================================

ASSISTAT - NORMALITY AND DESCRIPTIVE STATISTICS

http://www.assistat.com

===============================================

Date: 12/19/2012 Time: 7:33:09 AM

NORMALITY (a = 5%)

---------------------------------------------------------

Test (Statistic) Value Vkrit p-value Normal

---------------------------------------------------------

Kolmogorov-Smirnov (D) 0.19990 0.17345 p <.025 No

---------------------------------------------------------

DESCRIPTIVE STATISTICS

Number of data = 25

Sum = 1676.3

Minimum = 53.5

Maximum = 97

Range = 43.5

Midpoint = 75.25000

Mean = 67.05200

Confid.Lim.Mean -95% = 62.49280

Confid.Lim.Mean +95% = 71.61120

Median = 64.3

Mode = 53.5

Medium deviation = 8.67072

Std.Deviation(for N-1) = 11.06609

Std.deviation(for N) = 10.84251

Variance(for N-1) = 122.45843

Variance(for N) = 117.56010

Coeff.Variation(for N-1) = 16.50375

Coeff.Variation(for N) = 16.17031

Skewness = 1.09826

Kurtosis = .71209

(for N-1) = Sample (for N) = Population

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

93

Lampiran29. Uji Kruskal Wallis SGPT hewan jantan setelah 30 hari

perlakuan infusa daun sirsak

==================================

ASSISTAT - KRUSKAL-WALLIS TEST

http://www.assistat.com

==================================

Date: 12/19/2012 Time: 7:37:37 AM

H0: The averages are not different

At a level of 5% of probability

H = 3.0159 Hkrit = 9.4877

p-value > 0.05 H0 not rejected

At a level of 1% of probability

H = 3.0159 Hkrit = 13.2767

p-value > 0.01 H0 not rejected

----------------------------------------------------------

Treatment Repetitions Average Sum of ranks Classific.

----------------------------------------------------------

1 5 66.92000 71.000 a

2 5 76.04000 87.500 a

3 5 64.38000 54.000 a

4 5 65.20000 56.500 a

5 5 62.72000 56.000 a

----------------------------------------------------------

COMMENT

This software makes correction of

H for same data in the treatments

DATA

----------------------------

61.4 81.4 63.0 62.3 66.5

64.6 83.0 82.1 97.0 53.5

54.7 59.8 78.4 68.9 60.1

71.1 53.5 60.2 82.9 58.3

64.5 64.3 58.2 65.9 60.7

----------------------------

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

94

Lampiran30. Uji normalitas SGPT hewan betina setelah 30 hari perlakuan

infusa daun sirsak

===============================================

ASSISTAT - NORMALITY AND DESCRIPTIVE STATISTICS

http://www.assistat.com

===============================================

Date: 12/19/2012 Time: 7:40:49 AM

NORMALITY (a = 5%)

---------------------------------------------------------

Test (Statistic) Value Vkrit p-value Normal

---------------------------------------------------------

Kolmogorov-Smirnov (D) 0.09414 0.17345 p > .15 Yes

---------------------------------------------------------

DESCRIPTIVE STATISTICS

Number of data = 25

Sum = 1573.1

Minimum = 44.4

Maximum = 87.2

Range = 42.8

Midpoint = 65.80000

Mean = 62.92400

Confid.Lim.Mean -95% = 58.23120

Confid.Lim.Mean +95% = 67.61680

Median = 63

Mode = 73.3

Medium deviation = 9.17504

Std.Deviation(for N-1) = 11.39025

Std.deviation(for N) = 11.16012

Variance(for N-1) = 129.73773

Variance(for N) = 124.54822

Coeff.Variation(for N-1) = 18.10159

Coeff.Variation(for N) = 17.73587

Skewness = .31838

Kurtosis = -.43172

(for N-1) = Sample (for N) = Population

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

95

Lampiran31. Uji homogenitas SGPT hewan betina setelah 30 hari perlakuan

infusa daun sirsak

==================================

ASSISTAT - BARTLETT TEST

http://www.assistat.com

==================================

Date: 12/19/2012 Time: 8:25:29 AM

----------------------------------

Treatment Average Variance

----------------------------------

1 67.08000 84.27200

2 56.88000 32.67700

3 67.80000 371.86500

4 66.16000 25.66300

5 56.70000 105.46500

----------------------------------

H0: The variances are homogeneous

Test statistic value (X²) : 8.57549

Critical value X²(alfa=5%): 9.48773

Critical value X²(alfa=1%): 13.27670

X² < X²(1%) H0 was not rejected p > 0.01

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

96

Lampiran32. Uji Dunnet SGPT hewan betina setelah 30 hari perlakuan

infusa daun sirsak

==========================================================

========

ASSISTAT Version 7.6 beta (2011) - Website http://www.assistat.com

By Francisco de A. S. e Silva DEAG-CTRN-UFCG Updated on 07/30/2012

==========================================================

========

File: temporary Date 12/19/2012 Time 7:53:36 AM

COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN

VARIANCE TABLE

------------------------------------------------------------------

VS DF SS MS F

------------------------------------------------------------------

Treatments 4 633.93760 158.48440 1.2782 ns

Error 20 2479.76800 123.98840

------------------------------------------------------------------

Total 24 3113.70560

------------------------------------------------------------------

** Significative at a level of 1% of probability (p < .01)

* Significative at a level of 5% of probability (.01 =< p < .05)

ns Non-significative (p >= .05)

DF DFE F-krit F p

4 20 2.8661 1.2782 0.3116

AVERAGES AND MEASURES

Averages Treatment

----------------------

1 67.08000 |

2 56.88000 |

3 67.80000 |

4 66.16000 |

5 56.70000 |

----------------------

smd = 18.66235

GA = 62.92400 VC% = 17.70

Midpoint = 65.80000

The Dunnett Test at a level of

5% of probability was applied

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

97

Lampiran 33. Perhitungan Paired Samples T-Test SGPT sebelum dan

sesudah perlakuan

Kadar SGPT Tikus jantan sebelum perlakuan

Kontrol Dosis

I

Dosis II Dosis III Dosis

IV

1 71.7 83 74.6 61.1 65.2 2 86.9 76.3 59.9 64.2 53.9 3 58.6 59.9 62.2 52.5 58.8 4 61.7 62.7 65.5 76.1 46.1 5 62.7 49.8 74 56.5 63.3 Rata

rata

68.32 ± 11.47

66.34 ± 13.27

67.24 ± 6.74

62.08 ± 9.01

57.46 ± 7.71

kadar SGPT tikus betina sebelum perlakuan

Control Dosis

I

Dosis II Dosis III Dosis

IV

1 39.8 48 50.3 52.7 48.6

2 54.2 35.4 51.9 53.9 44.5

3 53.7 46.3 59.3 36.7 44.1

4 47.9 52.4 47.5 54.2 51.1

5 46.1 48 50.4 69.9 50.9

48.34 ± 5.94

46.02 ± 6.35

51.88 ±4.44

53.48 ± 11.75

47.84 ± 3.38

kadar SGPT tikus jantan setelah perlakuan Kontrol Dosis

I

Dosis II Dosis III Dosis

IV

1 61.4 64.6 54.7 71.1 64.5 2 81.4 83 59.8 53.5 64.3 3 63 82.1 78.4 60.2 58.2 4 62.3 97 68.9 82.9 65.9 5 66.5 53.5 60.1 58.3 60.7 66.92 ±

8.32 76.04 ± 17.05

64.38 ± 9.35

65.2 ± 11.81

62.72 ± 3.17

kadar SGPT tikus betina setelah perlakuan Control Dosis

I

Dosis II Dosis III Dosis

IV

1 53.5 49.6 83.9 63 71.7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

98

2 73.3 65.5 44.4 64.4 44.7 3 77.3 55.7 87.2 73.3 53.6 4 64 55.8 51 60.8 61.4 5 67.3 57.8 72.5 69.3 52.1 67.08 ±

9.17 56.88 ± 5.71

67.8 ± 19.28

66.16 ± 5.06

56.7 ± 10.27

Jantan betina

Pre post perubahan hasil uji T Pre post perubahan hasil uji T

Kontrol 68.320 66.920 -1.035 0.324 Kontrol 48.340 67.080 16.236 0.000

Dosis 1 66.340 76.040 6.813 0.169 Dosis 1 46.020 56.880 10.554 0.050

Dosis 2 67.240 64.380 -2.173 0.339 Dosis 2 51.880 67.800 13.302 0.054

Dosis 3 62.080 65.200 2.451 0.224 Dosis 3 53.480 66.160 10.598 0.057

Dosis 4 57.460 62.720 4.377 0.144 Dosis 4 47.840 56.700 8.475 0.049

Perhitungan dilakukan dengan program Microsoft excel 2007.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

99

Lampiran34. Kondisi organ yang diperiksa di laboratorium patologi KH

UGM setelah pembedahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRSAK (Annonae muricatae folium) TERHADAP ORGAN HATI DAN KADAR SGPT TIKUS PUTIH JANTAN DAN

101

Biografi Penulis

Penulis bernama Meita Eryanti, lahir di

Bandung pada tanggal 5 Mei 1990, merupakan anak

pertama dari 4 bersaudara dari pasangan Subandono

dan Lestari Nur Yuniati. Penulis menempuh

pendidikan di SD Gentan II pada tahun 1996 dan lulus

pada tahun 2002. Penulis kemudian melanjutkan

sekolah di SMP N 8 Yogyakarta pada tahun 2002 dan

di SMA N 9 Yogyakarta pada tahun 2005. Penulis

menempuh pendidikan nonformal di English

Extension Course Universitas Sanata Dharma pada

tahun 2008 sebelum akhirnya masuk ke bangku kuliah

formal di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma pada tahun 2009. Selama kuliah, penulis juga bergabung dengan klub

olahraga Kaskus Tennis Club Regional Jogja dan klub baca Goodreads Indonesia

wilayah Jogja karena kegemaran penulis bermain tenis dan membaca cerita fiksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI