lft ( sgot - sgpt - alp )

Upload: agung-fitriyanto

Post on 18-Jul-2015

719 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

LFT Liver Fungsi Test

Apakah LFT itu ?? Test yg mengukur tingkat enzym yg dikeluarkan hati dalam aliran darah Kerusakan pada hati yang disebabkan penyakit dapat memungkinkan enzym tersebut masuk ke aliran darah

Apa saja yang diukur dalam LFT ?? SGPT ( serum glutamic piruvic transaminase ) / ALAT ( alanin aminotransferase ) SGOT ( serum glutamic oxaloacetic tranaminase ) / ASAT ( aspartat aminotransferase ) ALP ( alkali phosphatase ) GGT ( gamma glutamil transpeptidase atau Gamma GT ) Bilirubin Albumin

SGPT Lebih spesifik untuk kerusakan hati Enzym ini dibuat dalam sitoplasma sel hati ( hepatosit )\ efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler Setiap jenis peradangan / kerusakan hati dapat menyebabkan peningkatan SGPT. Misal: pada hepatitis karena virus, obat,alkohol, penyakit pada saluran empedu

Kondisi yang meningkatkan kadar SGPT/ALT adalah : Peningkatan SGOT/SGPT > 20 kali normal : hepatitis viral akut, nekrosis hati (toksisitas obat atau kimia) Peningkatan 3-10 kali normal : infeksi mononuklear, hepatitis kronis aktif, sumbatan empedu ekstra hepatik, sindrom Reye, dan infark miokard (SGOT>SGPT) Peningkatan 1-3 kali normal : pankreatitis, perlemakan hati, sirosis Laennec, sirosis biliaris.

Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium : Pengambilan darah pada area yang terpasang jalur intra-vena dapat menurunkan kadar Trauma pada proses pengambilan sampel akibat tidak sekali tusuk kena dapat meningkatkan kadar Hemolisis sampel Obat-obatan dapat meningkatkan kadar : antibiotik (klindamisin, karbenisilin, eritromisin, gentamisin, linkomisin, mitramisin, spektinomisin, tetrasiklin), narkotika (meperidin/demerol, morfin, kodein), antihipertensi (metildopa, guanetidin), preparat digitalis, indometasin (Indosin), salisilat, rifampin, flurazepam (Dalmane), propanolol (Inderal), kontrasepsi oral (progestin-estrogen), lead, heparin. Aspirin dapat meningkatkan atau menurunkan kadar.

SGOT Dibuat dalam mitochondria Ditemukan pada hati, jantung, ginjal, dan otak Peningkatan terjadi bila terjadi kerusakan selaput/ parenchim hati Dianggap ada kelainan faal yg berarti apabila nilai SGOT lebih besar dari 2 kali nilai Normal yg tertinggi Kadar SGOT sangat tinggi > 1000u/l terdapat pada hepatitis fulminan, nekrosis hati berat, dan hepatitis viral akut

Hasil meningkat sedang ( 100 400 u/l ): pada miokarditis, kardiomiopati, septikemia, malaria Kondisi yang meningkatkan kadar SGOT/AST : Peningkatan tinggi ( > 5 kali nilai normal) : kerusakan hepatoseluler akut, infark miokard, kolaps sirkulasi, pankreatitis akut, mononukleosis infeksiosa Peningkatan sedang ( 3-5 kali nilai normal ) : obstruksi saluran empedu, aritmia jantung, gagal jantung kongestif, tumor hati (metastasis atau primer), distrophia muscularis Peningkatan ringan ( sampai 3 kali normal ) : perikarditis, sirosis, infark paru, delirium tremeus, cerebrovascular accident (CVA) Hasil sedikit meningkat ( < 100 u/l ): pada sirosis hati, penyakit otot, infark paru, perikarditis

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium : Injeksi per intra-muscular (IM) dapat meningkatkan kadar SGOT/AST Pengambilan darah pada area yang terpasang jalur intra-vena dapat menurunkan kadar SGOT/AST Hemolisis sampel darah Obat-obatan dapat meningkatkan kadar : antibiotik (ampisilin, karbenisilin, klindamisin, kloksasilin, eritromisin, gentamisin, linkomisin, nafsilin, oksasilin, polisilin, tetrasiklin), vitamin (asam folat, piridoksin, vitamin A), narkotika (kodein, morfin, meperidin), antihipertensi (metildopa/aldomet, guanetidin), metramisin, preparat digitalis, kortison, flurazepam (Dalmane), indometasin (Indosin), isoniazid (INH), rifampin, kontrasepsi oral, teofilin. Salisilat dapat menyebabkan kadar serum positif atau negatif yang keliru.

Pengukuran kadar SGPT Metode: Kinetic method for the determination of GPT ( ALAT ) activity according to thr recomendation of the Expert Panel of The IFCC (International Federation of Clinical Chemistry).

Prinsip Reaksi2-oxaloglutarat + L- alanine Pyruvat + NADH + H+LDH GPT

L- glutamate + pyruvat

L- lactate + NAD+

Pengukuran kadar SGOT Metode: Kinetic Method for the determination of GOT ( ASAT )activity according to the recomendation of the Expert Panel of the IFCC ( International Federation of Clinical chemistry )

Prinsip Reaksi2-oxaloglutarat + L- aspartat Oxaloacetate + NADH + H+GOT

L- glutamate + Oxaloacetate L - malat + NAD+

MDH

Cara kerja1. Inkubasi reagen pada cuhu 37C 2. Pipet 100 l sampel ke dalam tabung, inkubasi pada suhu 37C ( 15 ) 3. Siapkan fotometer : 340 nmHg P : K20 F : 1745 4. Bilas kuvet, keringkan, tekan ZERO matikan pump ( Blanko udara )

5. Pipet 1000 l, hidupkan stopwatch, campur, masukkan ke dalam cuvet, tutup cuvet 6. Setelah 1 menit, tekan RESULT 7. Baca hasil

Nilai Normal ( 37C )

SGOT Pria Wanita s/d 37 U/l s/d 31 U/l

SGPT s/d 42 U/l s/d 32 U/l

ALP / AP Alkaline Phosphatase kumpulan enzim yang serupa, yang dibuat dalam saluran cairan empedu dan selaput dalam hati juga ditemukan dalam banyak jaringan lain ( ginjal, tulang, dan plasenta ) kadar tinggi ditemukan pada wanita hamil & anak anak (merupakan produk sampingan akibat aktifitas osteoblas)

Meningkat pada:

Perlemakan hati ( Fatty liver ) Sumbatan pada saluran empedu( cholestasis) Infeksi kantong empedu ( cholecystitis ) Penyakit hati (sirosis, hepatitis, fatty liver, tumor hati ) Konsumsi obat ( verapamil, carbamazepine, penytoin, erythromycin, allopurinol, ranitidine ) Penyakit tulang ( Pagets disease, fraktur, osteosarcoma, multiple myeloma, myelofibrosis, osteomalacia, defisiensi Vit D) Penyakit pada ginjal Hipothyroidisme primer Policytemia vera

Menurun pada Malnutrisi Defisiensi Mg Kretinisme Anemia pernisiosa ( defisiensi vit B12 ) Anemia aplastik CML ( Chronic Myeloid Leukemia )

Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium : Sampel hemolisis, Pengaruh obat-obatan tertentu Pemberian albumin IV dapat meningkatkan kadar ALP 5-10 kali dari nilai normalnya, Usia pasien (mis. Usia muda dan tua dapat meningkatkan kadar ALP), Kehamilan trimester akhir sampai 3 minggu setelah melahirkan dapat meningkatkan kadar ALP.

Pengukuran kadar ALP Metode Optimized standart methodeaccording to the recomendations of German Clinical Chemistry Association ( Deutsche Gesellschaft fr Klinische Chemie ) Prinsip ReaksiAP

p-Nitrophenylphosphate + H2O

phosphate + p-nitrophenol

Pengukuran : 405 nm Hg Program : K20 Faktor : 2751 Pengukuran terhadap Blanko Udara Suhu pemeriksaan : 25C, 30C atau 37C

Prosedur:Pipet ke dalam kuvet 25C, 30C, 37C

Sampel 20 l Reagen 1000 l Campur, pada saat yg sama hidupkan stopwatch, baca absorbance setelah 1 menit. Baca kembali absorbance setelah tepat 1, 2, dan 3 menit

Nilai Normal

TemperaturWanita Pria Anak s/d 15 th Anak s/d 17 th

25C U/l40 190 50 190 s/d 400 s/d 300

30C U/l49 232 61 232 s/d 488 s/d 366

37C U/l64 306 80 306 s/d 644 s/d 483