plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya...

122
UPAYA PENGEMBANGAN SPIRITUALITAS KRISTIANI MAHASISWA MAHASISWI IPPAK USD SEBAGAI CALON GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK YANG PROFESIONAL DAN BERSPIRITUAL S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh: Nicanius Andrey Wuddy Luchensy NIM: 101124020 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: trannhi

Post on 19-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

UPAYA PENGEMBANGAN SPIRITUALITAS KRISTIANI

MAHASISWA – MAHASISWI IPPAK – USD

SEBAGAI CALON GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

YANG PROFESIONAL DAN BERSPIRITUAL

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Nicanius Andrey Wuddy Luchensy

NIM: 101124020

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada

orang tuaku Antonius Warono dan C. Wembo R dan adikku Monica Vivilyana W

yang selalu mendukung, menyertai serta selalu mendoakan usaha dan

perjuanganku selama ini, teman-teman IPPAK angkatan 2010, sahabat, dan pihak-

pihak yang selalu mendukung dalam kasih dan doa, serta perhatian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

v

MOTTO

“Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala,

dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran

seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.”

(Dan 12;3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

viii

ABSTRAK

Judul skripsi ini adalah “UPAYA PENGEMBANGAN

SPIRITUALITAS KRISTIANI MAHASISWA-MAHASISWI IPPAK – USD

SEBAGAI CALON GURU AGAMA KATOLIK YANG PROFESIONAL

DAN BERSPIRITUAL”. Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi kurangnya

penghayatan dan kedalaman pembinaan iman para mahasiswa-mahasiswi IPPAK,

dapat dilihat dari para mahasiswa-mahasiswi sangat baik di bidang teori tetapi

dalam bidang prakteknya belum maksimal. Bisa dikatakan belum mencapai

perkembangan pribadi yang utuh.

Melihat persoalan itu penulis melakukan penelitian untuk memperoleh

data-data yang penulis inginkan. Penulis ingin meneliti apakah mahasiswa-

mahasiswi IPPAK telah mengalami perkembangan pribadi secara utuh. Penulis

melakukan observasi kepada mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD kemudian

menyebarkan kuesioner kepada 60 responden yaitu para mahasiswa. Selain itu

penulis juga melakukan wawancara untuk menguatkan pendapat-pendapat dari

responden. Dari penelitian dan wawancara tersebut, penulis telah membahasnya

dan menyimpulkannya. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa para mahasiswa

IPPAK sebagian besar sudah mampu dalam hal teori ketika berada dalam

perkuliahan, tapi dalam hal prakteknya para mahasiswa IPPAK masih belum bisa

menghayati terlebih spiritualitas Kristiani. Menjadi calon guru agama Katolik

haruslah seimbang baik itu teori maupun prakteknya, karena sosok guru yang

ideal salah satunya profesional serta berspiritualitas. Untuk menjadi pribadi yang

utuh teori dan praktek harus berjalan bersama tidak ada yang saling mendominasi.

Selain itu juga penulis berharap dengan penelitian dan wawancara ini makin

memacu para mahasiswa IPPAK untuk lebih memotivasi dirinya dalam menjalani

panggilan Tuhan ini. Para mahasiswa perlu mengembangkan dirinya agar menjadi

pribadi seorang calon guru agama yang utuh.

Untuk menindaklanjuti penelitian ini, penulis mengusulkan program

kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi

spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK agar menjadi pribadi yang

berkembang secara utuh. Melalui kegiatan yang penulis tawarkan ini, diharapkan

para mahasiswa IPPAK makin menyadari serta semakin mendalami spiritualitas

Kristiani mereka msing-masing dalam rangka menjadi calon guru agama Katolik

yang profesional dan berspiritualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

ix

ABSTRACT

This thesis titled “CHRISTIAN SPIRITUALITY DEVELOPMENT

EFFORTS STUDENTS IPPAK-USD AS CANDIDATE FOR PROFESIONALITY

AND SPIRITUAL RELIGIOUS EDUCATION TEACHER”. The lack of full and

total comprehension of the depth faith formation of IPPAK students are background of

this writing. It can be seen from students that are good in theory but in practice not

maximized field. Meaning to say that students have not yet reached of personal integrity

development.

Facing this kind of problems, the author conducted research to obtain the desired

data. The authors wanted to examine whether IPPAK students have experienced the

development of the whole as a person. The authors make observation to students

IPPAK-USD by distributing questionnaires to 60 students as respondents. Besides that,

the authors conducted interview to support the opinions of respondents. The authors

conducted discussions and eventually make conclusions by this research and interviews.

From these studies it is known that IPPAK students are good in theory while in their

class, but they cannot live up to Christian spirituality in practices. To be a Catholic

teacher must be balanced between theory and practices, because one of the

characteristic of the figure of ideal teacher is professional and having Christian’s

spirituality. Theory and practice have to walk with nothing dominate to have personal

integrity. The authors also look forward to the results of research and interviews will

challenge IPPAK students motivated in journeying God’s call. The students need to

develop themselves in order to become a candidate of religion teacher with personal

integrity.

To follow up on this study, the authors propose a series of recollection activities

programs as an effort to go deeper to internalize Christian’s spirituality IPPAK students

to develop being integrated person. Through this activities which the authors offer,

expected that the IPPAK students are more aware of and explore deeply their

Christian’s spirituality life in order to become candidate of Catholic religion teacher

which professional and good in spirituality.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

x

KATA PENGANTAR

Pertama-tama rasa syukur dan terimakasih penulis ucapkan kepada Allah

Bapa, Tuhan Yesus Kristus, serta perantaraan Bunda Maria, karena berkat kasih

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul

“UPAYA PENGEMBANGAN SPIRITUALITAS KRISTIANI

MAHASISWA - MAHASISWI IPPAK - USD SEBAGAI CALON GURU

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK YANG PROFESIONAL DAN

BERSPIRITUAL”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Selama proses penulisan skripsi ini mulai dari perencanaan sampai pada

tahap akhir, penulis merasakan hambatan dan tantangan. Namun karena kebaikan

dan kasih Allah, penulis dapat menyelesaikannya. Selain itu banyak pihak yang

mendukung penulis, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Romo Drs. FX. Heryatno Wono Wulung, SJ. M. Ed selaku kaprodi dan dosen

pembimbing skripsi yang dengan kesediaannya, kesabaran serta kasih

sayangnya membimbing dan mengarahkan penulis selama proses penyusunan

tugas akhir serta selama pembelajaran di prodi IPPAK – USD ini.

2. Bapak Yoseph Kristianto, SFK. M. Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik

(DPA) yang telah membantu, mengarahkan serta memotivasi penulis selama

perkuliahan serta menyelesaikan tugas akhir ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

xi

3. Bapak Drs. L. Bambang Hendarto Y. M. Hum selaku dosen penguji ketiga

yang telah merelakan tenaga, waktu serta pikiran membimbing dan

mengarahkan penulis.

4. Segenap romo, bapak dan ibu dosen, serta karyawan-karyawan IPPAK – USD

yang telah memberikan dukungan, semangat dan motivasi kepada penulis

untuk memperlancar studi penulis.

5. Orang tua, adik, serta keluarga besar penulis yang telah mendukung dan

memberi semangat kepada penulis selama perkuliahan sampai menyelesaikan

tugas akhir ini.

6. Segenap teman-teman IPPAK angkatan 2010 yang selalu memberi dorongan,

semangat dan perhatian kepada penulis selama pembelajaran di kampus,

berjuang dan melangkah bersama.

7. Sahabat, teman-teman terbaik penulis serta kepada Bernadetta Linda

Kusumawati yang selalu memberikan semangat, motivasi, dukungan, serta

perhatian kepada penulis selama pembelajaran serta dalam menyelesaikan

tugas akhir ini.

8. Kepala sekolah, bapak dan ibu guru serta karyawan/wati SD Kanisius

Wirobrajan I yang telah mendukung penulis untuk menyelesaikan tugas akhir

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii

DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xvi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 8

C. Tujuan Penulisan. ..................................................................... 8

D. Manfaat Penulisan. ................................................................... 8

E. Metode Penulisan ..................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 9

BAB II. SOSOK GURU AGAMA YANG PROFESIONAL DAN

BERSPIRITUALITAS KRISTIANI ............................................ 11

A. Sosok Guru Yang Profesional .................................................. 11

1. Guru Yang Profesional......................................................... 11

2. Empat Kompetensi Guru Profesional .................................. 14

a. Kompetensi Pedagogik .................................................. 15

b. Kompetensi Profesional ................................................ 15

c. Kompetensi Kepribadian ............................................... 16

d. Kompetensi Sosial ........................................................ 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

xiv

B. Guru Agama Yang Berspiritualitas Kristiani ............................. 17

1. Guru Kristiani ...................................................................... 17

2. Guru Agama Katolik ............................................................ 18

3. Spiritualitas Kristiani ........................................................... 24

4. Sosok Guru Agama Yang Berspiritualitas Kristiani. ............. 26

BAB III. PEMBINAAN SPIRITUALITAS KRISTIANI MAHASISWA-

MAHASISWI IPPAK – USD SEBAGAI CALON GURU AGAMA

YANG PROFESIONAL DAN BERSPIRITUAL ...................... 31

A. Gambaran Umum Prodi IPPAK - USD ..................................... 32

1. Visi dan Misi Prodi IPPAK – USD Tahun 2013 .................... 32

2. Tujuan Prodi IPPAK – USD ................................................. 32

3. Gambaran Umum Mahasiswa-Mahasiswi IPPAK – USD ..... 34

4. Pembelajaran dan Suasana Akademis Prodi IPPAK – USD .. 37

B. Penelitian Tentang Pembinaan Kristiani Mahasiswa-Mahasiswi

IPPAK - USD Sebagai Calon Guru Agama Katolik .................. 40

1. Desain Penelitian……………………………………… ….. 40

a. Latar Belakang Penelitian ................................................ 40

b. Rumusan Permasalahan ................................................... 42

c. Tujuan Penelitian ............................................................ 42

d. Responden Penelitian ...................................................... 43

e. Instrumen Pengumpulan Data .......................................... 43

1) Kuesioner ……………………………………………. 44

2) Wawancara…………………………………………... 44

f. Jenis Penelitian ................................................................ 44

g. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 45

h. Variabel Penelitian .......................................................... 45

i. Kisi-Kisi Penelitian ......................................................... 46

2. Laporan Hasil Penelitian ....................................................... 48

a. Laporan Penelitian Melalui Kuesioner…………………. 49

b. Laporan Penelitian Melalui Wawancara……………… 57

c. Pembahasan Hasil Kuesioner………………………… 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

xv

d. Pembahasan Hasil Wawancara……………………….. 62

e. Kesimpulan Penelitian………………………………... 63

BAB IV. USULAN PROGRAM KEGIATAN REKOLEKSI OUTING

UNTUK MAHASISWA-MAHASISWI IPPAK-USD SEBAGAI

UPAYA MENGEMBANGKAN SPIRITUALITAS KRISTIANI.. 65

A. Latar Belakang Diadakannya Rekoleksi Outing bagi Mahasiswa-

Mahasiswi IPPAK-USD ........................................................... 66

B. Program Serial Rekoleksi Untuk Mengembangkan Spiritualitas

Kristiani Mahasiswa-Mahasiswi IPPAK-USD .......................... 68

1. Latar Belakang Program ..................................................... 68

2. Tujuan Pemilihan Program ................................................... 70

3. Usulan Program Rekoleksi ................................................... 70

a. Tema Rekoleksi………………………………………… 71

b. Peserta………………………………………………….. 71

c. Tempat dan Waktu…………………………………….. 71

d. Pelaksanaan Rekoleksi………………………………… . 71

e. Metode Rekoleksi……………………………………… 72

f. Sarana………………………………………………….. 72

g. Pendamping…………………………………………… 72

h. Matriks Program Rekoleksi…………………………… . 74

i. Susunan Acara………………………………………… 76

j. Contoh Salah Satu Persiapan………………………….. 76

BAB V. PENUTUP..................................................................................... 85

A. Kesimpulan ........................................................................... 85

B. Saran ..................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 89

LAMPIRAN ............................................................................................... 92

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ................................................................... (1)

Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Angket ........................................................ (2)

Lampiran 3. Panduan Daftar Pertanyaan Wawancara ................................... (4)

Lampiran 4. Transkrip Hasil Wawancara .................................................... (5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

xvi

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Dokumen Gereja

CT :Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II

kepada Para Uskup, Klerus dan segenap umat beriman tentang

katekese masa kini, 16 Oktober 1979

EN :Evangelii Nuntiandi, Imbauan Apostolik Bapa Suci Paulus VI

tentang Karya Pewartaan Injil dalam Jaman Modern, 8 Desember

1975.

B. Singkatan Lain

Art : Artikel

Dan : Daniel

IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Mat : Matius

Mrk : Markus

KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia

Komkat : Komisi Kateketik

Prodi : Program Studi

PP : Peraturan Pemerintah

UU : Undang-undang

USD : Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD TA 2014/2015

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Gambaran Tentang Persepsi Mahasiswa-

mahasiswi IPPAK terhadap guru agama Katolik yang Profesional

sekaligus berspiritualitas.

Tabel 3. Kisi–kisi Instrumen Gambaran tentang tingkat Internalisasi

Mahasiswa- mahasiswi IPPAK terhadap sosok guru agama Katolik

yang profesional sekaligus berspiritualitas.

Tabel 4. Jumlah Pembagian Responden Kuesioner

Tabel 5. Guru Agama Katolik yang Profesional menurut

pandangan/perspektif mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD

Tabel 6. Sejauh mana mahasiswa-mahasiswi sudah mempersiapkan dirinya

menghayati spiritualitas Kristiani sebagai calon guru agama

Katolik.

Tabel 7. Matriks Program Rekoleksi

Tabel 8. Jadwal Rekoleksi Mahasiswa-Mahasiswi IPPAK - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan bukan hanya semata-mata tugas guru dan lembaga

pendidikan (sekolah) melainkan tugas dari seluruh warga masyarakat. Orang tua

adalah pendidik yang utama dan pertama bagi anak-anak mereka. Orang tua

mempunyai pengaruh yang kuat bagi anak-anak, terutama penanaman nilai-nilai.

Sigit Setyawan (2013:128) mengatakan bahwa “para orang tua sebaiknya

menanamkan nilai-nilai sejak usia dini, meskipun membutuhkan waktu yang

cukup lama hingga mereka menemukan nilai-nilai yang ditanamkan itu relevan

dengan kehidupan mereka”. Selain itu, orang tua juga mempunyai kewajiban dan

hak yang tidak bisa diganggu untuk mendidik anak-anak mereka. Maka hendaklah

orang tua paham dan mengerti akan pentingnya tugas mereka sebagai pendidik

yang pertama dan utama. Peran besar orang tua juga seperti yang dikemukakan

oleh Sigit Setyawan (2013:92) merupakan agen utama dalam perkembangan anak.

Penulis melihat bahwa peran orang tua sangatlah vital dalam perkembangan

kepribadian anak.

Namun tidak sedikit anak-anak yang kurang mempedulikan dan

memperhatikan nilai-nilai yang ditanamkan orang tua mereka, karena terpengaruh

oleh pergaulan dan lingkungan sekitar yang kurang mendukung. Sigit Setyawan

(2013:92) mengatakan “pengaruh terjadi dengan kuat karena ada faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

2

lingkungan dan peristiwa yang mendukung”. Selain itu juga, ada orang tua yang

kurang memperhatikan tindakan yang ditujukan kepada anak-anak mereka

sehingga anak-anak beranggapan bahwa orang tua tidak memberikan teladan yang

baik. Misalnya orang tua yang tidak mempunyai waktu bersama dengan anak-

anak mereka karena kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Ini salah satu

penyebab anak-anak kurang diperhatikan oleh orang tua dan beranggapan orang

tua tidak memberikan teladan yang baik.

Selain peran dari orang tua, peran guru dalam pendidikan juga sangat

penting. Guru banyak disebut sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa” yang berarti

guru mempunyai pengaruh yang kuat dalam masyarakat. Profesi guru juga

dipandang sebagai profesi yang mulia karena mengajarkan hal-hal yang baik, dari

yang awal tidak tahu menjadi semakin tahu. Dalam dunia pendidikan peran guru

menjadi sangatlah vital untuk mengajarkan hal-hal yang baru kepada para murid.

Dalam hal ini Sigit Setyawan (2013:1) mengatakan:

Peran guru yang dipandang mulia oleh masyarakat juga tercermin dari

akronim kata “guru” dalam bahasa Jawa sebagai digugu lan ditiru. Kata

“digugu” berarti hal-hal yang dikatakannya layak dipercayai oleh orang lain

dan “ditiru” berarti hal-hal yang dilakukannya layak dijadikan teladan.

Sosok guru berperan menanamkan nilai kepada anak-anak pada saat di

sekolah. Sedangkan orang tua menanamkan nilai-nilai di awal kehidupan anak-

anak dan menanamkan nilai ketika anak-anak berusaha untuk mengenal

lingkungan sekitarnya. Nilai yang dikomunikasikan oleh guru mempunyai

pengaruh bagi siswa, Sigit Setyawan (2013:23) mengatakan bahwa “hidup siswa

dibentuk oleh guru, terutama melalui nilai-nilai yang ditularkan oleh para guru”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

3

Siswa membutuhkan sosok yang memberikan teladan yang baik dalam

kehidupannya. Sosok guru disini menjadi penting untuk memberikan teladan yang

baik di sekolah, karena dengan teladan yang baik dapat mencerminkan sosok guru

yang profesional. Sigit Setyawan (2013:88) mengatakan “keteladanan yang

disertai tindakan verbal dan dilakukan secara konsisten akan meningkatkan

kredibilitas guru”.

Namun ada permasalahan yang membuat profesi guru menjadi bias

sehingga kurang menghayati perannya sebagai guru, melainkan karena alasan

tuntutan profesi misalnya untuk proses sertifikasi dsb. Perhatian guru akan

kompetensi yang dimiliki juga semakin berkurang, hanya memperhatikan

beberapa kompetensi saja seperti kompetensi pedagogik. Sedangkan kompetensi

kepribadian dan sosial kurang diperhatikan. Selain tuntutan profesi, ada kendala

lain yaitu dari dalam diri guru itu sendiri. Guru kurang menghayati perannya

sebagai pendidik bagi siswanya, sehingga guru kurang dapat memotivasi siswa

untuk semakin berkembang dalam belajar. Sigit Setyawan (2013:127) mengatakan

“seorang guru sebaiknya menyadari bahwa dirinya memiliki potensi untuk

memengaruhi siswa”.

Guru sebagai awam Katolik berada di sekolah mempunyai tugas

membantu/memperlancar iman siswa sehingga siswa bangga akan imannya itu.

Lukas Mandagi (1984:23) mengatakan bahwa “pendidik tidak hanya

memindahkan sekumpulan pengetahuan kepada siswa, melainkan menjadikan

Injil sebagai dasar dan sumber dari segala usaha agar menjadi manusia berpribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

4

dan utuh”. Pelayanan kaum awam Katolik di sekolah merupakan wujud panggilan

dalam bidang pendidikan yang disemangati oleh Kristus dan Injil-Nya.

Pendidikan agama Katolik sudah mengalami banyak perkembangan baik

kurikulumnya maupun pengajarnya (guru). Namun dari segi berkembangnya

pendidikan agama Katolik, masih tetap ada berbagai macam tantangan atau

kesulitan. Di sekolah-sekolah, baik itu di sekolah Katolik maupun sekolah negeri

pendidikan agama Katolik mempunyai kesulitan atau tantangan yang berbeda-

beda. Jam pelajaran pendidikan agama Katolik baik itu di sekolah negeri maupun

swasta Katolik sekitar 2-3 jam selama satu minggu. Tapi ada perbedaan seperti

jumlah murid yang mengikuti pelajaran agama Katolik. Di sekolah negeri jumlah

murid yang beragama Katolik lebih sedikit jadi ketika pelajaran agama Katolik

murid yang hadir kurang, bahkan tidak jarang ada yang digabung dengan kelas

lain. Di sekolah swasta Katolik yang mayoritas muridnya beragama Katolik tidak

kesulitan untuk mengajar pelajaran agama katolik, dan biasanya murid yang

beragama lain ikut menyesuaikan dan sambil menambah pengetahuan mereka

akan agama Katolik dan mampu menghargai temannya.

Dalam pelajaran agama Katolik itu sendiri, guru-guru agama ketika

mengajar kurang menghayati perannya sebagai guru agama. Lukas Mandagi

(1984:19) mengatakan “jumlah guru awam yang terjun dalam karya pendidikan

banyak, namun mereka memandang karya pendidikan sebagai partisipasi dalam

tugas Kristus demi mewartakan karya keselamatan kepada semua orang”. Guru

agama ketika mengajar di depan kelas bukan hanya memberikan hal yang baru

kepada siswa, melainkan perkataan dari Yesus sendiri yaitu sang Guru sejati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

5

Tidak hanya berpaku pada buku saja melainkan membuka cakrawala siswa agar

semakin mendalami dan mencintai imannya akan Yesus sendiri. Jika dilihat dari

siswanya ketika mengikuti pelajaran agama, dari pengalaman beberapa siswa

mengungkapkan jika pelajaran agama kurang menarik, dan siswa mementingkan

pelajaran yang lain. Tidak dipungkiri jika siswa mengatakan demikian karena

pelajaran agama yang kurang menarik, baik itu pembawaan dari guru atau

materinya.

Dengan keprihatinan dan tantangan yang dihadapi, pendidikan agama

Katolik menjadi kurang berdampak bagi kehidupan siswa. Mereka hanya

mengikuti pelajaran agama saja di sekolah setelah itu kurang diperhatikan.

Kehidupan sehari-hari siswa di rumah menjadi kurang terbantu oleh pelajaran

agama Katolik. Sikap-sikap siswa juga perlu diperhatikan misalnya masih ada

siswa yang suka melakukan bullying, mencontek ketika ulangan maupun sikap-

sikap lain yang tidak mencerminkan seorang murid Katolik.

Prodi IPPAK berperan dalam mempersiapkan generasi penerus dalam

bidang keagamaan, dan selama ini sudah mampu menyumbangkan tenaga

pendidik, khususnya guru agama Katolik. Selain menjawab banyak keprihatinan

yang ada, prodi IPPAK juga memberi inovasi baik itu dalam bentuk pemikiran

maupun tenaga. Selain katekis yang berperan penting di paroki, ada guru agama

yang mempunyai peranan yang penting juga di sekolah. Mahasiswa-mahasiswi

IPPAK sebagai calon guru agama Katolik ditempa dan benar-benar dipersiapkan

untuk menjadi guru agama yang berspiritualitas. Mahasiswa-mahasiswi IPPAK

datang dari berbagai macam kalangan, baik itu awam maupun kaum religius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

6

(biarawan/biarawati) yang mempunyai motivasi untuk belajar mengembangkan

diri. Para mahasiswa IPPAK belajar mengembangkan diri melalui kegiatan yang

ada di kampus baik itu terjadwal dalam mata kuliah maupun di luar mata kuliah,

misalnya belajar untuk berorganisasi.

Melalui segala hal yang prodi IPPAK berikan para mahasiswa

diharapkan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari terlebih bagaimana

mengembangkan diri menjadi pribadi yang utuh. Utuh yang dimaksud adalah

berkembang dalam 3 hal yaitu head, heart, dan hands. Kegiatan-kegiatan di

kampus IPPAK sangat mendukung bagi perkembangan diri pribadi mahasiswa

baik itu dari mata kuliahnya sendiri maupun kegiatan di luar mata kuliah.

Panggilan hati mahasiswa-mahasiswi IPPAK semakin dipupuk dan dibaharui

dengan harapan mereka menjadi seorang guru yang tangguh dan mempunyai iman

yang matang.

Mahasiswa-mahasiswi IPPAK-USD adalah kaum muda gereja baik itu

awam dan juga kaum religiusnya yang mempunyai motivasi dalam dirinya

masing-masing. Maka itu prodi IPPAK-USD dalam perkuliahannya

mempersiapkan mahasiswa-mahasiswi untuk menjadi seorang guru agama

Katolik. Dalam perkuliahan ada beberapa mata kuliah yang mendukung dalam

pelaksanaan PPL PAK PD dan PPL PAK PM, seperti pembinaan Spiritualitas dan

persiapan PPL sekolah. Mata kuliah Pembinaan Spiritualitas sangat berguna bagi

mahasiswa-mahasiswi IPPAK karena dari mata kuliah ini mahasiswa-mahasiswi

semakin dibentuk dan dipersiapkan agar menjadi sosok guru yang mempunyai

spiritualitas Kristiani yang kokoh. Guru agama Katolik perlu mempunyai identitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

7

akan dirinya yang sebagai guru agama Katolik. Mintara (2009:14-21)

mengemukakan tentang identitas guru Kristiani seperti sikap berani merendahkan

diri, melayani secara tulus, dan memberi teladan, selain itu mempunyai kepekaan

untuk melihat konteks dan situasi batin muridnya. Keutamaan yang mendasar

adalah memasukkan pribadi para muridnya ke dalam jantung hatinya, dan dibawa

kedalam doanya.

Prodi IPPAK telah menyelenggarakan pendidikan untuk calon-calon guru

agama Katolik yang siap diutus. Prodi meyakini untuk membina/mendidik calon

guru agama Katolik masih mempunyai banyak peluang yang besar. Selain itu

mahasiswa-mahasiswi IPPAK tiap tahun akademis juga mengalami pertumbuhan

yang baik, mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang bersatu dalam

motivasi menjadi pendidik yang berilmu dan bijaksana (Pradnyawidya).

Berdasarkan uraian di atas tampak bahwa spiritualitas Kristiani perlu

dikembangkan dalam diri mahasiswa-mahasiswi IPPAK-USD yang akan menjadi

guru agama Katolik. Spiritualitas Kristiani perlu dikembangkan agar membantu

mahasiswa-mahasiswi IPPAK-USD menjadi sosok guru yang profesional serta

berspiritualitas. Dalam rangka itu penulis terdorong menulis tugas akhir dengan

judul: UPAYA PENGEMBANGAN SPIRITUALITAS KRISTIANI

MAHASISWA-MAHASISWI IPPAK-USD SEBAGAI CALON GURU

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK YANG PROFESIONAL DAN

BERSPIRITUAL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

8

B. RUMUSAN MASALAH

1. Sosok guru agama Katolik seperti apa yang profesional dan berspiritualitas

Kristiani?

2. Sejauh mana mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD telah menginternalisasi

spiritualitas Kristiani di dalam masa studinya?

3. Usaha apa yang dapat dilakukan untuk mengembangkan spiritualitas Kristiani

oleh mahasiswa-mahasiswi IPPAK-USD sebagai calon guru agama Katolik?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Menemukan sosok guru agama Katolik yang profesional sekaligus

berspiritualitas.

2. Mengetahui tingkat penghayatan spiritualitas Kristiani mahasiswa-mahasiswi

IPPAK-USD.

3. Menemukan bentuk-bentuk usaha untuk mengembangkan spiritualitas

Kristiani mahasiswa-mahasiswi IPPAK-USD sebagai calon guru agama

Katolik yang profesional dan berspiritual.

D. MANFAAT PENULISAN

Penulisan skripsi ini diharapkan akan memberikan pengetahuan dan juga

wawasan tentang pengembangan spiritualitas Kristiani bagi mahasiswa-mahasiswi

IPPAK-USD sebagai calon guru agama Katolik. Adapun harapan tersebut antara

lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

9

1. Bagi calon guru agama Katolik dapat menambah wawasan dan juga semakin

mendalami tentang spiritualitas Kristiani.

2. Bagi mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD dapat semakin menyadari sebagai

calon guru agama katolik bagaimana pentingnya spiritualitas Kristiani itu

dikembangkan dalam dirinya untuk menjadi pribadi yang utuh.

3. Bagi penulis sendiri, dengan menulis skripsi ini dapat membuka wawasan dan

juga semakin mendalami spiritualitas Kristiani sebagai semangat untuk

menjadi seorang guru agama Katolik.

E. METODE PENULISAN

Adapun metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif

analisis. Deskriptif analisis adalah metode dengan penggambaran secara nyata

keadaan mahasiswa-mahasiswi IPPAK-USD sebagai calon guru agama Katolik.

Dalam metode ini penulis akan menggunakan kuesioner (instrumen penelitian)

untuk memperoleh data dan wawancara. Data ini sebagai penguat untuk deskripsi

yang penulis gunakan selain itu penulis juga menggunakan metode studi pustaka.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Skripsi yang berjudul “UPAYA PENGEMBANGAN SPIRITUALITAS

KRISTIANI MAHASISWA-MAHASISWI IPPAK-USD SEBAGAI CALON

GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK YANG PROFESIONAL DAN

BERSPIRITUAL” ini, secara umum akan memuat pokok-pokok sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

10

Bab I berisi latar belakang penulisan, rumusan permasalahan, tujuan penulisan,

manfaat penulisan, metode dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II berisi uraian tentang Sosok Guru Agama Yang Berspiritualitas Kristiani.

Uraian bab II ini terbagi menjadi beberapa pokok yaitu, pengertian spiritualitas

Kristiani, spiritualitas guru Kristiani, guru agama, guru agama Katolik, dan sosok

guru agama Katolik yang berspiritualitas Kristiani.

Bab III berisi uraian mengenai gambaran situasi spiritualitas Kristiani mahasiswa-

mahasiswi IPPAK-USD yang terbagi dalam dua pokok pembahasan yaitu;

gambaran umum prodi IPPAK-USD, penelitian tentang pembinaan spiritualitas

Kristiani mahasiswa-mahasiswi IPPAK-USD, dan hasil penelitian tentang

spiritualitas Kristiani mahasiswa-mahasiswi IPPAK-USD.

Bab IV berisi program kegiatan serial rekoleksi untuk mengembangkan

spiritualitas Kristiani bagi mahasiswa-mahasiswi IPPAK-USD sebagai calon guru

pendidikan agama Katolik. Bab ini menguraikan latar belakang program, tema

dan tujuan program, penjabaran program, petunjuk pelaksanaan program, dan

contoh pelaksanaan program.

Bab V berisi penutup yang mencakup kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

BAB II

SOSOK GURU AGAMA YANG PROFESIONAL DAN

BERSPIRITUALITAS KRISTIANI

Pada bab II ini, penulis akan memaparkan tentang Sosok Guru Agama yang

mempunyai spiritualitas Kristiani. Penulis akan menyoroti tentang spiritualitas

Kristiani seorang guru agama Katolik di sekolah dan akan memberikan

sumbangan pemikiran dari berbagai sumber bagaimana sosok guru agama Katolik

yang berspiritualitas.

Dalam bab II ini, penulis membahas tentang sosok guru agama Katolik yang

berspiritualitas Kristiani. Bab II ini merupakan kajian pustaka, maka penulis

membagi bab dalam dua bagian yaitu sosok guru secara umum dan kemudian

sosok guru yang berspiritualitas Kristiani.

A. Sosok Guru Yang Profesional

1. Guru Yang Profesional

Guru dalam pepatah Jawa adalah sosok manusia yang harus dapat digugu

dan ditiru. Digugu artinya segala ucapannya harus dapat dipercaya, sedangkan

ditiru artinya segala tingkah lakunya harus dapat diteladani oleh murid-murid.

Selain memberi teladan yang baik, guru juga berperan penting untuk membimbing

murid-murid (Winkel, 2005: 221).

UU Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1,

menyatakan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

12

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Dalam undang-undang ini dapat dilihat bahwa guru adalah pendidik

profesional. Guru yang profesional yang dimaksud seorang guru mampu

menguasai empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian,

dan profesional. Tugas utama seorang guru adalah sebagai pendidik profesional

dimanapun guru itu mengajar baik pada pendidikan dasar ataupun menengah.

Tugas guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan

juga menilai peserta didik. Sedangkan PP No. 38/1992, bab 1, pasal 1, ayat 1

menjelaskan bahwa tenaga kependidikan adalah warga masyarakat yang

mengabdikan diri secara langsung dalam penyelenggaraan lembaga kependidikan

tertentu (Samana, 1994:11).

Surat Edaran Mendikbud dan Kepala BAKN No. 57686/MPK/1989

mendefinisikan guru ialah pegawai negeri sipil (PNS) yang diberi tugas,

wewenang, dan tanggungjawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan

pendidikan di sekolah, termasuk hak yang melekat dalam jabatan. Suparlan (2006:

9) mengartikan guru sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual,

emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya.

UU Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal

2 ayat 1 menjelaskan: “Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional

pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

13

dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan”. Dengan kedudukan yang dipunyai oleh guru tersebut maka

guru mempunyai fungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai

agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Selain itu dalam UU ini pada pasal 8 menjelaskan tentang “Guru wajib memiliki

kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,

serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.

Uzer Usman (1991: 4) menyatakan bahwa ada tiga jenis tugas guru yaitu

tugas dalam bidang profesi, tugas bidang kemanusiaan, dan tugas dalam bidang

kemasyarakatan. Dalam bidang profesi, bagaimana guru dapat mengajar dan

mendidik siswa dan memberikan pengajaran yang baru. Dalam bidang

kemanusiaan, bagaimana guru dapat menjadi orang tua asuh siswa selama di

sekolah. Dalam bidang masyarakat, guru mendapat posisi yang baik karena

mengajarkan tentang pengetahuan baru kepada orang lain.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah, terdapat komponen-komponen

yang saling berinteraksi antara lain guru, isi atau materi pelajaraan, dan siswa.

Interaksi antara ketiga komponen utama melibatkan sarana dan prasarana, seperti

metode, media, dan penataan lingkungan tempat belajar sehingga tercipta situasi

belajar mengajar yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan

sebelumnya. Suparlan (2006: 10) mengatakan “Guru adalah seseorang yang

memiliki tugas sebagai fasilitator agar siswa dapat belajar dan atau

mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal, melalui

lembaga pendidikan sekolah”. Dapat disimpulkan bahwa guru yang memegang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

14

peranan sentral dalam proses belajar mengajar menjalankan tiga tugas utama,

yaitu merencanakan, melaksanakan pengajaran, dan memberikan balikan

(Muhammad Ali, 1987: 4-6). Memberikan balikan artinya memberi tanggapan

atas respon siswa atau pertanyaan dari para siswa ketika di kelas.

Proses belajar dan mengajar masa kini berbeda dengan pembelajaran yang

lalu. Perbedaannya terletak pada peserta didik yang kini menjadi pusat

pembelajaran, bukan hanya gurunya. Dalam pengemasan proses pembelajarannya

pun berbeda, guru tidak hanya berbicara di depan kelas melainkan harus

menciptakan pembelajaran yang aktif dan interaktif dan dikemas dalam

pembelajaran kolaboratif dan kooperatif. SCL (Student Centered Learning) adalah

proses pembelajaran yang terletak pada peserta didik, dimana mereka dapat

memperoleh fasilitas untuk membangun sendiri pengetahuannya, sehingga mereka

akan memperoleh pemahaman yang mendalam, dan pada akhimya dapat

meningkatkan mutu kualitas peserta didik.

2. Empat Kompetensi Guru Profesional

Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku

yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan mereka. Pasal 28 ayat 3 Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan secara tegas

dinyatakan bahwa ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru sebagai agen

pembelajaran. Keempat kompetensi itu adalah kompetensi pedagogik, kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

15

kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Untuk menjadi guru

yang profesional harus memiliki empat kompetensi ini antara lain:

a. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru untuk memahami siswa,

bagaimana merancang dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil

belajar siswa serta mampu untuk mengembangkan siswa itu sendiri. Dalam

kompetensi pedagogik ini bagaimana guru mampu untuk mengelola pembelajaran

mulai dari awal sampai akhir, selain itu guru juga membantu siswa untuk

mengembangkan pada ranah kognitif (pengetahuan) dengan kata lain guru mampu

mengelola pembelajaran di kelas.

b. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional adalah kemampuan guru menguasai kurikulum

materi pembelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan bidang

keilmuannya. Selain itu bagaimana guru juga mampu mempersiapkan administrasi

pembelajarannya. Guru juga mampu untuk menunjukkan sisi kreatifitasnya dalam

mengemas materi agar menarik minat belajar siswa, selain itu mampu

menggunakan media pembelajaran yang sesuai agar motivasi belajar siswa itu

meningkat. Dengan berkembangnya zaman maka guru juga mengikuti

perkembangan ilmu pendidikan terkini yang selalu dinamis. Tugas guru bukan

semata memberikan materi pelajaran kepada siswa saja melainkan bagaimana

membentuk karakter siswa itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

16

c. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kompetensi yang berifat personal dari

seorang guru. Kepribadian yang mantap dari sosok seorang guru akan

memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun lingkungan

sekitarnya, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang patut “digugu” (ditaati

nasehat/ucapan/perintahnya) dan “ditiru” (dicontoh sikap dan perilakunya).

Kemampuan kepribadian seorang guru juga mencerminkan kehidupannya

baik itu dilihat dari faktor fisik maupun psikisnya setiap perkataan, tindakan, dan

tingkah laku positif akan meningkatkan citra diri dan kepribadian seseorang.

Samana (1994:54) mengatakan bahwa kompetensi kepribadian merupakan modal

dasar bagi seorang guru dalam menjalankan tugas keguruannya. Selain itu guru

juga mampu menjadi seorang pemimpin baik itu di dalam lingkup sekolah

maupun di luar sekolah, dengan tujuan menciptakan suasana belajar yang

kondusif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan kompetensi

kepribadian ini guru dapat menjadi teladan dan panutan bagi para siswanya.

d. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial seorang guru dapat dilihat dari cara berkomunikasi dan

bergaul secara efektif baik dengan orang tua, sesama guru, maupun dengan siswa

itu sendiri. Selain itu guru tidak boleh mempunyai sikap eksklusif melainkan

inklusif dan tidak mendiskriminasi siswa. Kompetensi sosial juga bagaimana guru

mempunyai cara berkomunikasi yang baik terlebih santun serta mampu

memberikan interaksi yang baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

17

masyarakat. Samana (1994:54) mengatakan bahwa kompetensi sosial merupakan

salah satu modal dasar bagi seorang guru dalam menjalankan tugas keguruannya.

B. Guru Yang Berspiritualitas Kristiani

1. Guru Kristiani

Guru Kristiani adalah seorang awam atau seorang religius (biarawan,

biarawati dan klerus), baik itu beragama Protestan atau Katolik yang mempunyai

profesi sebagai pengajar di sekolah. Guru Kristiani juga mengajar baik itu di

pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Dalam pelayanannya sebagai

pengajar, guru Kristiani haruslah mampu untuk memberikan kesaksian imannya

dan pelayanannya itu sebagai tugas sosial Gereja. Sebagai pengajar, guru Kristiani

juga haruslah mampu bertindak sebagai pemimpin tapi bukan pemimpin dalam

arti harafiah, melainkan mampu memiliki kedalaman hidup dan memberikan

teladan yang baik bagi orang di sekitarnya. Mintara (2009: 5) mengatakan bahwa

“Seorang pemimpin mesti memiliki kedalaman hidup. Ia mesti seorang pribadi

yang mengakar kuat. Ia tidak mudah bengkok dan ia tahan uji.”

Guru Kristiani berpusat pada Yesus Kristus, Sang Guru Sejati. Selain itu

juga, dalam mengajar pastilah berisi tentang Kristus sendiri dan ajaran-Nya, dan

bagaimana mewujudkannya pada masa sekarang. Pada saat pelayanan-Nya, Yesus

mengajar orang banyak yang mengikuti-Nya dan mendengarkan ajaran-Nya. Pada

masa sekarang, tugas mengajar itu sudah dilanjutkan oleh guru-guru Kristiani,

yang harus mampu menjalankan tugas seperti Yesus. Dalam proses pembelajaran,

guru Kristiani juga harus mempunyai semangat Kristiani, misalnya seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

18

kebenaran, kesetiaan dan kasih. Misalnya untuk nilai kebenaran, guru Kristiani

mengajarkan tentang kebenaran pada murid-murid. Dalam mengajar, guru

Kristiani tidak hanya mengajarkan tentang kebenaran-kebenaran tapi juga

bagaimana dapat berkomunikasi dengan Allah itu sendiri (bdk CT art 7).

Berkomunikasi dengan Allah yang dimaksudkan adalah bagaimana guru mampu

menunjukkan bahwa dirinya memberikan teladan misalnya ketika berdoa secara

pribadi.

Guru Katolik mencerminkan orang Kristiani yang mengabdikan diri pada

kehidupan orang banyak, terutama dalam tugas menjadi seorang pendidik di

sekolah. Guru Kristiani bertugas mendidik para murid melalui pelajaran agama

Katolik di sekolah. Melalui tugasnya yaitu mendidik guru dapat membuat orang

banyak terbantu terutama dalam hal pendidikan. Sebagai orang Kristiani, tugas

menjadi seorang guru merupakan suatu panggilan hati, karena dengan melayani

dengan sepenuh hati maka guru itu dapat menghayati tugas yang diembannya.

Panggilan hati yang dimaksud adalah bagaimana guru itu menghayati bahwa

menjadi gurulah panggilan hidupnya. Guru merupakan tugas yang mulia dan

menjadi perpanjangan tangan Tuhan dalam melayani sesama. Menjadi guru

Kristiani merupakan sebuah pelayanan terutama pelayanan akan iman jadi bukan

hanya sekedar pekerjaan.

2. Guru Agama Katolik

Guru agama Katolik adalah seorang awam Katolik atau religius (biarawan

atau biarawati) yang menjadi pendidik atau guru agama Katolik di sekolah. Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

19

agama Katolik mengajar pelajaran agama Katolik di sekolah baik di tingkat

sekolah dasar atau menengah.

Guru agama Katolik mempunyai iman yang dewasa agar mampu

melaksanakan tugas untuk membantu, mempermudah dan memperlancar

pengakuan iman murid-muridnya sebagai orang beriman. Guru agama Katolik

dapat disebut sebagai pendidik iman, saksi iman, dan membantu dalam

perkembangan iman murid-muridnya.

Sebagai pendidik iman, guru agama Katolik mewartakan Kabar Gembira

Kerajaan Allah dalam proses belajar mengajarnya. Hal tersebut mempunyai tujuan

agar para murid terbantu untuk semakin mengenal dan menghayati imannya akan

Kristus. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik iman dalam melaksanakan

pelayanannya harus memperhatikan kehidupan konkret para murid (Setyakarjana,

1997:4).

Selain sebagai pendidik iman, guru agama Katolik juga sebagai saksi

iman. Maksudnya adalah mempunyai identitas sendiri atau khas dalam

melaksanakan tugasnya yang belum tentu dimiliki oleh guru lain. Identitas

tersebut dapat terlihat dalam mewartakan kabar gembira Kerajaan Allah dalam

setiap proses pembelajarannya. Tindakan nyata dapat dilihat sebagai perwujudan

dari kesaksian iman, misalnya pembawaan diri yang tenang dan matang, disiplin

diri, memperjuangkan keadilan dan memperhatikan siswa yang kesulitan. Jadi,

guru agama Katolik dalam mengajar tidak hanya melalui kata-kata saja,

melainkan melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari serta memberikan

teladan yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

20

Peranan guru agama Katolik di sekolah ketika mengajar di kelas sama

dengan guru-guru mata pelajaran yang lain seperti matematika, IPS, ataupun mata

pelajaran yang lain. Tapi dalam hal mendidik, guru agama Katolik lebih spesifik

dan lebih mendalam, karena guru agama Katolik lebih memperhatikan

perkembangan iman siswa siswinya. Dalam mata pelajaran PAK lebih ditekankan

pada pemahaman murid-murid bukan hafalan semata serta tidak lepas dari tugas

utamanya guru agama Katolik adalah membantu memperkembangkan iman

murid-muridnya. Proses dalam PAK direncanakan dan diorganisir serta

dipertanggungajawabkan demi perubahan anak didik, sehingga dapat

memperkembangkan hidup beriman para siswa (Winkel, 1989: 20).

Hutabarat dalam Lokakarya Malino (1981: 18) menyatakan bahwa PAK

merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah, agar siswa mampu

menggumuli hidup dari segi pandangan-pandangan Katolik, dan dengan demikian

mudah-mudahan siswa berkembang terus menerus menjadi manusia paripurna

(manusia beriman). Lokakarya Malino (1981: 20) menyatakan bahwa guru agama

Katolik merupakan pengantar proses belajar dan memiliki persiapan yang

sungguh-sungguh. Guru agama Katolik di sekolah merupakan pembina iman yang

harus memiliki pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman iman, yang bertugas

tidak hanya mengajar melainkan mampu menciptakan situasi yang nyaman bagi

siswa untuk dapat belajar dan mendapatkan hasil yang baik.

Guru agama Katolik di sekolah merupakan pendidik iman dan juga sebagai

pewarta di sekolah. Sekolah merupakan salah satu tempat untuk mewartakan Injil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

21

kepada remaja (murid-murid), dan sekolah juga merupakan tempat bertemu dan

berinteraksi satu sama lain. Dalam hal ini Papo (1990: 15-16) mengatakan:

Makna lingkup sekolah ialah tingkat lembaga pendidikan dengan

kurikulumnya, ditunjang dengan struktur peluang kecerahan masa depan

beserta kondisi sekolah dan kondisi lingkungan hidup anak, dengan

wawasan yang berorientasi kepada hidup dan mau terlibat dalam

masyarakat.

Dari penjelasan ini dapat dikatakan bahwa lingkup sekolah merupakan

tempat yang baik asalkan kondisi lingkungan sekolah mendukung untuk

mendidik, terutama dalam mendidik iman para muridnya. Sama dengan Yesus

sendiri yang begitu gigih dalam mengajar orang-orang banyak pada waktu itu.

Apa yang diwartakan oleh Yesus? Yang diwartakan Yesus adalah Kerajaan Allah

(EN art. 8). Begitu pula guru agama di sekolah, bertugas mewartakan Yesus dan

juga Kerajaan Allah yang secara sederhana dapat dilihat melalui kehidupan

sehari-hari di sekolah. Mewartakan Injil merupakan tugas khas bagi Gereja seperti

pengajaran, pelayanan, dan kesaksian. Gereja ada untuk mewartakan Injil melalui

kotbah dan mengajar, selain itu memberikan pelayanan (EN art. 14). Dalam

mengajar di kelas, guru agama Katolik perlulah memperhatikan pembawaan

dirinya dan juga menciptakan relasi yang komunikatif serta dialog yang aktif

dengan para siswa. Penampilan yang baik akan mencerminkan penghayatan diri

sebagai guru agama Katolik.

Pendidikan iman tidak lepas dari tugas guru agama Katolik di sekolah,

yaitu mendidik iman siswa agar semakin mendalam dan mampu menghayati

imannya. Papo (1990: 17) mengatakan bahwa “Hidup beriman berarti hidup

Kristen bersama dan dalam Yesus Kristus, yang berlaku untuk seluruh hidup”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

22

Dengan kata lain beriman akan Yesus Kristus berarti juga mau bersatu dengan-

Nya dan menyerahkan hidup bersama dengan Dia. Mengajar adalah tugas utama

guru agama, sama dengan Yesus pada waktu itu mengajar orang-orang banyak

(Mat 4:23; Mrk 13:13).

Pendidikan iman itu haruslah menyentuh dan memperhatikan kehidupan

konkret para siswa yang juga harus bersifat holistik. Bersifat holistik artinya,

sesuai dengan kepentingan siswa, tujuan PAK di sekolah harus mencakup segi

kognitif, afeksi, dan praksis (Heryatno, 2008: 23). Ketiga unsur ini adalah satu

kesatuan, tidak dapat dipisahkan karena saling berhubungan, karena dengan ketiga

unsur ini dapat mencerminkan orang Kristiani yang setia menghayati imannya.

Usaha pendidikan iman di sekolah itu untuk membantu orang semakin tumbuh

dan berkembang dalam kehidupan iman dan menjadi serupa dengan Kristus (2

Kor, 3:18).

Values FKIP Universitas Sanata Dharma menekankan beberapa sikap yang

harus dipunyai oleh guru, yaitu profesionalitas, kecintaan dan kreativitas kepada

nara didik, dan mempunyai sikap murah hati. Ketiga sikap inilah yang harus

benar-benar diperhatikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Begitu juga

terhadap mahasiswa-mahasiswi IPPAK sebagai calong guru agama Katolik.

Profesionalitas yang dimaksud adalah bagaimana kemampuan guru

mengikuti perkembangan ilmu terkini, dengan cara terus belajar dan

mengembangkan diri. Selain itu guru juga mampu menguasai bahan atau materi

pembelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan substansi keilmuannya

masing-masing. Guru mampu melihat siswa sebagai subyek bukan obyek,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

23

sehingga para siswa dapat benar-benar dapat diperhatikan oleh guru. Kreativitas

seorang guru juga diperlukan dalam pembelajaran, agar timbul niat dan minat para

siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Guru agama Katolik di sekolah perlu memperhatikan 4 kompetensi yang

wajib dimiliki oleh seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian,

profesional, dan sosial. Kompetensi pedagogik yaitu dimana guru agama Katolik

mempunyai kemampuan untuk memahami karakteristik yang dimiliki oleh para

siswa melalui berbagai cara. Cara tersebut adalah bagaimana merancang

pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran PAK sekaligus melakukan

evaluasi.

Kompetensi yang kedua adalah kompetensi kepribadian. Kepribadian guru

agama Katolik mempunyai kekhasan, dewasa, bijaksana, arif serta mempunyai

akhlak yang mulia sehingga guru agama Katolik dapat menjadi teladan bagi para

siswanya.

Kompetensi yang ketiga adalah kompetensi profesional, yaitu guru mampu

menguasai materi pembelajaran khususnya materi dalam PAK. Materi PAK

mencakup 4 dimensi, yaitu dimensi pribadi siswa, termasuk relasi dengan sesama

dan lingkungannya. Yang kedua adalah dimensi pribadi Yesus Kristus, kekhasan

iman Kristiani diwarnai oleh pribadi Yesus Kristus. Ketiga adalah dimensi Gereja,

yang dipahami sebagai persekutuan murid-murid Yesus yang siap melanjutkan

karya Yesus. Dimana ajaran dan Iman Gereja berkembang di dalamnya. Dimensi

terakhir adalah dimensi kemasyarakatan, yaitu Kristus dan Gereja-Nya ada bukan

untuk diri-Nya sendiri, tetapi hadir untuk dunia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

24

Kompetensi sosial perlu dimiliki oleh guru agama Katolik, karena untuk

melakukan proses pembelajaran harus dapat berkomunikasi dengan baik.

Komunikasi tidak hanya melulu kepada siswa, melainkan kepada teman sekerja

maupun dengan orang tua murid.

3. Spiritualitas Kristiani

Kata spiritualitas dalam konteks keagamaan dimengerti sebagai hubungan

antara manusia dengan Allah. Spiritualitas berasal dari kata spirit yang memiliki

dua arti, yang pertama adalah sukma, jiwa, roh: yang kedua berarti semangat.

Manusia mempunyai hubungan dengan Allah dimana dengan mempunyai

spiritualitas atau semangat itu manusia mampu melakukan kegiatannya. Heuken

(2002: 11) mengatakan bahwa “spiritualitas itu menandakan hubungan

„kerohanian‟ antara orang perorangan dengan Allah”.

Heryatno (2008: 89) mengatakan bahwa “spiritualitas diletakkan di dalam

konteks transendensi hidup manusia yang memberi makna dan yang sekaligus

mengarahkan serta menyatukan seluruh kegiatan hidupnya”. Dari sini dapat

dilihat bahwa hubungan dengan Allah adalah puncak hidup manusia, bagaimana

manusia menyerahkan dan mengarahkan hidupnya pada rahmat Allah.

Spiritualitas yang bersumber pada Yesus Kristus inilah yang disebut spiritualitas

Kristiani.

Spiritualitas berhubungan dengan iman seseorang, dimana manusia

beriman akan Yang Ilahi. Manusia berhubungan dengan Allah dan manusia

menjawab atau menanggapi rahmat Tuhan dengan iman. Pidyarto (1993: 59)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

25

mengatakan bahwa “Iman adalah kepercayaan manusia kepada Allah, penyerahan

diri kepada-Nya sebagai jawaban manusia kepada panggilan Allah”. Dapat dilihat

bahwa dengan iman itu, manusia mampu berhubungan dengan Allah, dan juga

dapat menemukan rahmat atau berkat yang diberikan oleh Allah.

Dengan iman itu juga, manusia mampu mengamalkan kebaikan bagi

orang-orang di lingkungannya, asalkan manusia itu mampu juga untuk

menghayati imannya itu dengan sepenuh hati. Iman bukan sikap batin yang

melarikan diri ke dalam dunia khayal. Iman adalah kesadaran bahwa hidup tidak

sendirian melainkan bersatu padu dengan semua orang lain yang telah memilih

Kristus menjadi pegangan hidupnya. Percaya berarti mengakui bahwa hidupnya

sudah mempunyai arti akan Kristus yang bersatu dengan Allah (Jacobs, 1985: 91-

92).

Spiritualitas Kristiani dipahami juga sebagai Spiritualitas yang berpusat

pada Kristus. Sebagai umat Kristiani, kita percaya bahwa Tuhan telah menyatakan

diri-Nya di dalam diri Yesus Kristus PuteraNya oleh kuasa Roh Kudus-Nya. Oleh

karena itu, spiritualitas Kristen bersumber pada Allah Tritunggal Maha Kudus,

sedangkan yang menjadi pusat adalah Kristus sendiri. Sifat Kristosentris itu bukan

untuk menyampaikan ajaran guru sendiri, melainkan ajaran Yesus Kristus, yaitu

kebenaran yang tidak lain Diri-Nya sendiri (CT art 6). Dengan spiritualitas itu

manusia mampu untuk menghayati imannya itu dan mampu

mempertanggungjawabkan imannya. Papo (1990: 17) mengatakan “Hidup

beriman berarti hidup seorang Kristen bersama dan dalam Yesus Kristus, yang

berlaku untuk seluruh hidup”. Maksudnya adalah hidup seorang Kristiani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

26

mengimani Yesus Kristus selain itu dalam segala tindakannya, juga

memperhatikan orang yang mengimani Yesus.

4. Sosok Guru Agama Yang Berspiritualitas Kristiani

Pada sub bab ini penulis akan membahas sosok guru agama yang

berspiritualitas Kristiani. Sub bab sebelumnya telah menguraikan tentang guru,

guru agama Katolik serta spiritualitas Kristiani. Selain menjadi pendidik iman di

sekolah yang mengimani Kristus, guru agama Katolik juga haruslah mempunyai

spiritualitas Kristiani yang mendalam.

Guru agama Katolik juga dapat berkarya di tengah masyarakat, yaitu

sebagai pewarta dan saksi Kristus. Khususnya dalam bidang pendidikan di

sekolah, yakni mewartakan Kerajaan Allah melalui pengajaran di sekolah.

Sebagai orang Kristiani, guru agama Katolik mempercayakan dan menyerahkan

hidupnya pada penyelenggaraan Allah. Selain itu guru agama Katolik juga belajar

dari Sang Guru sejati yaitu Yesus Kristus sendiri. Dalam kehidupan-Nya, Yesus

selalu menyerahkan seluruh hidup-Nya pada penyelenggaraan Bapa, berpegang

teguh pada kehendak Bapa-Nya. Demikian juga dengan guru agama Katolik,

perlulah menyerahkan hidup dan selalu berpegang pada ajaran kasih Yesus dan

mengasihi Bapa. Hidup bersatu dengan Bapa dan Yesus menjadi tujuan orang

kristiani dan juga tinggal di dalam Dia. Spiritualitas Yesus sendiri menjadi sebuah

spiritualitas guru Kristiani. Mintara (2014: 22) mengatakan:

Sebagai orang Kristiani, menjadi guru bukan sekadar profesi, melainkan

sungguh merupakan panggilan Tuhan sendiri. Panggilan menjadi guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

27

adalah panggilan hati. Panggilan menjadi guru adalah panggilan dari

Sang Guru Sejati.

Dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa menjadi seorang pengajar bukan

semata-mata sebagai sebuah profesi, karena dibutuhkan passion atau hasrat

didalamnya serta sebuah panggilan dan skill. Seorang pengajar harus mencintai

pekerjaan mengajar, bahan yang diajar dan siapa yang diajar. Tiga elemen ini

harus bersinergi untuk menghasilkan seorang pengajar dan murid yang

berkualitas.

Spiritualitas Kristiani mempunyai wujud yang khas yaitu pelayanan tanpa

mengharapkan balas jasa. Mengapa pelayanan? Karena dengan pelayanan itu,

guru agama Katolik juga ikut menghayati pelayanan Yesus sendiri. Pelayanan

sepenuh hati Yesus kepada bangsa-Nya pada waktu itu dapat menjadi contoh yang

baik bagi guru agama Katolik yaitu melayani dengan sepenuh hati. Mintara (2010:

36) mengatakan bahwa “Memberikan diri sepenuh hati dan menyelami hati anak-

anak kita kiranya merupakan modal utama untuk memahami mereka secara utuh”.

Sebagai simbol dari pelayanan itu kita harus menjadi terang dan garam dunia.

Mintara (2010: 73) mengatakan “Menjadi garam dan terang dunia berarti menjadi

model dan contoh pelaku keutamaan Kristiani”.

Guru juga haruslah mempunyai sikap pelayanan dengan tulus dan juga

memberikan teladan yang baik bagi murid-muridnya. Melayani dengan rendah

hati dan tulus menjadikan seorang guru dicintai oleh murid-muridnya, selain

memberikan teladan yang baik, guru juga mengajarkan keutamaan dan pelajaran

hidup bagi murid-muridnya (Yoh 13:1-20). Dapat dilihat disini, bahwa Yesus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

28

mengajarkan praktek secara langsung memberikan teladan dan pelayanan kepada

orang-orang disekitarnya. Mau belajar terus menerus merupakan tugas dari guru,

Profesi guru adalah sebuah panggilan hidup, jika tidak mempunyai

panggilan sebagai seorang guru mungkin ada kesulitan ketika menjalaninya. Guru

juga mampu menghayati sikap-sikap yang mencerminkan seorang guru Kristiani.

Heryatno (2008: 91) mengatakan “…..panggilan-Nya kita tanggapi antara lain

dengan meneguhkan, mengasihi, menyemangati, memperhatikan, mendampingi,

dan membantu peserta didik yang dipercayakan kepada pengabdian kita.” Dari

sini kita dapat melihat bahwa guru agama Katolik haruslah mempunyai

spiritualitas dan juga integritas sehingga mampu mewujudkan pelayanannya

dengan sepenuh hati. Mengapa sepenuh hati, karena dengan sepenuh hati itu

seorang guru dapat menanggapi peserta didik (siswa) dengan baik pula atau

memandang baik peserta didik (siswa). Mintara (2010: 88) mengatakan “Yang

paling penting dibutuhkan dalam mengajar bukanlah kata-kata, melainkan teladan

hidup. Yang dibutuhkan adalah integritas dan jati diri Anda sebagai pribadi yang

berprofesi guru”.

Selain itu guru juga menjadi pemimpin, bukan pemimpin dalam arti

harafiah tetapi berani menjadi pemimpin bagi dirinya dan juga bagi peserta

didiknya. Mintara (2009: 5) mengatakan bahwa “Seorang pemimpin mesti

memiliki kedalaman hidup. Ia mesti seorang pribadi yang mengakar kuat. Ia tidak

mudah bengkok dan tahan uji. Seorang pemimpin mesti siap sedia menjalankan

tugas.” Dapat dilihat bahwa, guru agama Katolik haruslah mempunyai kedalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

29

hidup. Maksudnya adalah menghayati jalan panggilannya sebagai guru agama,

dan tidak meninggalkan hidup doa dan pelayanannya.

Kedalaman hidup dapat diartikan juga mampu melihat kembali atau

berefleksi baik dirinya, kegiatannya, dan juga pelayanannya kepada para siswa.

Doa dan pelayanan dapat menjadikan semangat dalam panggilan sebagai guru.

Mempunyai pendirian yang kuat dan tidak mudah terpengaruh apalagi pengaruh

yang jelek, serta siap menjalankan tugasnya, guru agama Katolik perlulah

mempunyai sikap siap sedia. Apabila ditunjuk atau ditugaskan dimanapun, guru

agama Katolik siap sedia untuk menanggapi panggilannya sebagai guru.

Kepekaan menjadi sikap yang mesti dimiliki oleh guru agama Katolik

yaitu bagaimana dapat melihat keadaan konkret yang dialami oleh siswa.

Misalnya ketika ada siswa yang lesu ketika mengikuti pelajaran agama, guru

mendatangi dan bertanya ada masalah apa. Ketika Yesus memperingatkan Yudas

dan juga ketika Yesus menegur Petrus yang kurang percaya pada-Nya, Yesus

dengan tegas mengingatkan bahwa yang bekerja dalam dirinya (Petrus) bukan roh

baik tapi roh jahat (Yoh 13:36-38). Dalam hal ini Yakob Papo (1990: 36)

mengatakan:

Seorang guru agama, baik pada tempat kerjanya di tengah-tengah anak

didik dan juga dalam lingkungan masyarakat harus selalu menyadari dan

membarui motivasi tugasnya bahwa ia adalah guru iman yang terpanggil

untuk mewartakan Kristus.

Guru agama Katolik memiliki tempat di tengah masyarakat, karena dengan

hidup bersosialisasi di masyarakatnya guru mampu untuk terus belajar dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

30

mengembangkan potensinya. Guru dapat menunjukkan bahwa dirinya mampu dan

berani mewartakan Yesus di tengah masyarakat, membawa damai dan juga

suasana yang baik untuk kehidupan bermasyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

BAB III

PEMBINAAN SPIRITUALITAS KRISTIANI

MAHASISWA-MAHASISWI IPPAK-USD

SEBAGAI CALON GURU AGAMA KATOLIK

YANG PROFESIONAL DAN BERSPIRITUAL

Dalam bab II telah diuraikan tentang pengertian guru secara umum sampai

pengertian secara khusus tentang guru agama Katolik. Pada bab II juga telah

diuraikan tentang Spiritualitas Kristiani dan guru agama Katolik yang

berspiritualitas Kristiani.

Pada bab III ini penulis membahas penelitian tentang pembinaan

Spiritualitas Kristiani bagi mahasiswa-mahasiswi IPPAK-USD sebagai calon guru

agama Katolik. Dalam bab III ini penulis memulainya dengan memaparkan

gambaran umum prodi IPPAK-USD, mahasiswa-mahasiswi prodi IPPAK dan

perkembangannya serta suasana akademis. Bagian selanjutnya penulis

menjelaskan metodologi penelitian yang akan dilaksanakan. Sesudah

melaksanakan penelitian, penulis membahas hasil penelitian yang telah diperoleh

dalam laporan penelitian. Dengan penelitian ini, penulis berharap dapat

menggambarkan sosok guru agama Katolik ysng ideal dan yang diharapkan

terutama yang berspiritualitas Kristiani kepada mahasiswa-mahasiswi IPPAK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

32

A. Gambaran Umum Prodi IPPAK-USD

1. Visi dan Misi Prodi IPPAK-USD tahun 2013

Menurut Borang Akreditasi Prodi IPPAK – USD tahun 2013, Prodi

IPPAK-USD memiliki visi yaitu:

“Terwujudnya Gereja yang memperjuangkan masyarakat Indonesia yang

semakin bermartabat.”

Sedangkan Misi Prodi IPPAK-USD menurut Borang Akreditasi Prodi

IPPAK-USD tahun 2013 adalah:

a. Mendidik kaum muda menjadi katekis dalam konteks Gereja Indonesia yang

memasyarakat.

b. Mengembangkan karya katekese dalam Gereja demi masyarakat Indonesia

yang semakin bermartabat.

2. Tujuan Prodi IPPAK-USD

Menurut Borang Akreditasi Prodi IPPAK-USD tahun 2013, prodi IPPAK

mempunyai tujuan yaitu:

a. Menghasilkan pendidik Agama Katolik di sekolah maupun pendidik Agama

Katolik di paroki yang mempunyai iman yang mendalam, berkompeten,

berkepribadian dan berintegritas unggul. Selain itu dapat membantu umat

beriman mengembangkan imannya.

b. Menghasilkan pengembang karya katekese melalui kerjasama dengan tokoh-

tokoh umat dan para pimpinan Gereja.

c. Prodi IPPAK-USD mampu menghasilkan karya-karya pengembangan

katekese.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

33

Prodi IPPAK - USD berkomitmen semakin mantap untuk menjadi

lembaga pendidikan katekis dan pengembang karya katekese di Indonesia. Maka

dengan itu prodi IPPAK - USD selalu mengadakan kegiatan-kegiatan yang

mendukung warga kampus seperti retret angkatan dan juga dosen, bekerjasama

dengan alumni dalam bentuk lokakarya, kerjasama dengan sekolah-sekolah

Katolik, dan juga yang penting adalah meningkatkan pelaksanaan kuliah

Pembinaan Spiritualitas bagi mahasiswa-mahasiswi IPPAK sendiri. Itu semua

bertujuan agar lulusan prodi IPPAK menjadi semakin berkembang dan maju.

Semua itu dapat terjadi bila ada kerjasama antar pihak yang terlibat baik itu oleh

dosen, mahasiswa, maupun stakeholder yang terkait.

Tim penyusun Borang Akreditasi tahun 2013 menjelaskan bahwa Prodi

IPPAK - USD semakin belajar bagaimana mengembangkan kurikulum

perkuliahan yang sesuai juga relevan untuk zaman sekarang ini terutama akan

kebutuhan umat yang akan dilayani. Karena zaman yang semakin berkembang

maka dosen juga semakin mempersiapkan diri dengan meningkatkan

produktivitas, kualitas mengajar, dan juga penelitian. Itu semua dilakukan oleh

dosen IPPAK untuk mempersiapkan mahasiswanya agar dapat menghadapi

tuntutan zaman sekarang.

Menghadapi berkembangnya zaman dan tuntutannya, Prodi IPPAK tidak

berdiam diri untuk melakukan perubahan misalnya dengan semakin

berkembangnya program-program unggulan semisal Teater Rakyat, dimana

kegiatan ini mengasah kemampuan mahasiswa-mahasiswi untuk mampu

mengolah dan juga mengemukakan pendapatnya mengenai masalah atau isu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

34

sedang hangat di masyarakat. Selain itu ada Pembinaan Spiritualitas yang ada di

tiap semester (mulai dari semester I sampai VIII). Dalam Pembinaan Spiritualitas

ini terdapat tema-tema yang diolah pada tiap semester. Tema-tema ini diharapkan

memacu mahasiswa-mahasiswi untuk semakin mampu melihat dirinya sebagai

pribadi yang otentik dan juga menghargai temannya yang lain. Tapi yang paling

utama mahasiswa mampu mendapatkan ilmu terutama akan pelatihan soft skills.

3. Gambaran Umum Mahasiswa-mahasiswi IPPAK - USD

Beragamnya mahasiswa-mahasiswi IPPAK yang datang dari berbagai

daerah menjadi salah satu kekhasan prodi ini. Kaum religius dan awam semua

menyatu dalam komunitas kampus. Pengalaman penulis pada awal kuliah

merasakan sedikit canggung atau segan ketika berbincang atau berdiskusi dengan

kaum religius, karena mereka berbeda dari yang lain. Tapi lama-kelamaan

menjadi terbiasa karena mereka juga ingin belajar bersama. Itu salah satu contoh

keakraban mahasiswa-mahasiswi IPPAK. Begitu juga dengan dosen dan

mahasiswanya mengalami relasi yang saling menguatkan, meneguhkan dan penuh

dengan persaudaraan.

Di prodi IPPAK, mahasiswa-mahasiswi mempunyai dosen pembimbing

(DPA) masing-masing untuk mendampingi studi selama kuliah, dan juga

mendampingi ketika ada persoalan, sehingga tidak mengganggu kelancaran studi.

DPA juga mengamati berkembangnya mahasiswa-mahasiswi di dalam proses

kuliah maupun di luar kuliah. Ini semua terjalin dengan baik dan penuh dengan

keakraban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

35

Mahasiswa-mahasiswi prodi IPPAK dibekali bagaimana dapat

mengekspresikan diri lewat mata kuliah yang mendukung, seperti teater dan

pembinaan ekspresi. Di sini mahasiswa-mahasiswi dilatih untuk berani tampil di

muka umum, mampu berkomunikasi dengan efektif, serta mampu mengutarakan

ide (gagasan) di dalam kelompok. Mahasiswa dilatih untuk berani tampil agar

nanti ketika berada di tengah umat atau melaksanakan tugas tidak malu melainkan

berani untuk mengungkapkan pendapat. Prodi IPPAK juga memberi kesempatan

bagi mahasiswa untuk belajar berorganisasi, lewat kegiatan ekstrakurikuler seperti

HIMKA (Himpunan Mahasiswa Kateketik). Mahasiswa dilatih untuk

berkomitmen dalam berorganisasi di sela-sela padatnya kuliah di kampus.

Kegiatan organisasi tidak hanya dalam prodi IPPAK saja, melainkan mahasiswa

dapat ikut serta dalam kegiatan di kampus pusat (Mrican) dalam berbagai kegiatan

seperti INSADHA (Inisiasi Sanata Dharma), INFISA (Inisiasi FKIP Sanata

Dharma) serta INSIPRO (Inisiasi Prodi).

Selain itu prodi IPPAK juga menyelenggarakan kegiatan yang mendukung

mahasiswanya seperti misa kampus yang diadakan tiap minggu pertama setiap

bulan, retret dan juga rekoleksi dan kegiatan rohani lain yang mendukung.

Mahasiswa-mahasiswi IPPAK setelah lulus dituntut mempunyai soft skllis untuk

mendukung pelayanannya sebagai guru agama maupun katekis. Prodi mempunyai

tujuan yaitu menghasilkan lulusan yang berkarakter utuh dan kuat dalam 3 C,

yaitu competence, conscience, dan compassion. Semua ini bertujuan untuk

membina lulusan yang berbudi luhur, berkarakter, jujur, bertanggungjawab, dan

juga disiplin. Ini juga didasari oleh nilai-nilai Kristiani dan juga visi Ignasian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

36

Dalam nilai-nilainya, prodi menekankan bahwa lulusannya harus mampu

mempunyai profesionalitas dalam mendidik, mampu mempunyai kreativitas

dalam mendidik, dan juga membangun sikap murah hati.

Keadaan mahasiswa-mahasiswi IPPAK menurut data tahun 2008-2013

yang peneliti peroleh dari sekretariat prodi menggambarkan mahasiswa-

mahasiswi IPPAK mengalami fluktuatif, maksudnya ada kenaikan mahasiswa dan

ada juga sedikit penurunan. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 1

Data Mahasiswa/siswi IPPAK-USD TA 2014/2015

No Tahun Angkatan Semester Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2014/2015 I 17 22 39

2 2013/2014 III 13 29 42

3 2012/2013 V 21 43 64

4 2011/2012 VII 20 23 43

5 2010/2011 IX 17 35 52

6 2009/2010 XI 3 12 15

7 2008/2009 XIII 5 2 7

8 2007/2008 XV 1 2 3

JUMLAH 97 168 265

Di prodi IPPAK mahasiswa-mahasiswi mendapatkan pelayanan, baik itu

dari para dosen maupun dari pihak universitas sendiri. Prodi IPPAK

menyelenggarakan bimbingan pribadi bagi mahasiswa-mahasiswi. Keistimewaan

prodi IPPAK ada dalam pembinaan Spiritualitas yang didapat mahasiswa pada

tiap semester. Prodi tidak memberi bobot SKS dalam mata kuliah Pembinaan

Spiritualitas ini dengan maksud mahasiswa-mahasiswi diberi semangat hidup dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

37

juga perjuangan melalui Spiritualitas Ignasian yang diwariskan oleh St. Ignasius

Loyola. Pembinaan Spiritualitas dapat membantu mahasiswa juga untuk

mendewasakan diri dalam menghadapi arus zaman.

4. Pembelajaran dan Suasana Akademis Prodi IPPAK-USD

Data dan penjelasan pada subbab ini penulis ambil dari Borang Akreditasi

IPPAK – USD dan Laporan Evaluasi Diri Prodi IPPAK – USD tahun 2013 yang

disusun oleh Tim Penyusun Prodi IPPAK – USD.

Kompetensi utama lulusan Prodi IPPAK adalah sebagai pengembang

karya katekese, terlebih menjadi pendidik agama Katolik di sekolah. Lulusan

IPPAK untuk menjadi pengembang karya-karya katekese perlulah menguasai

ilmu kateketik, mampu merefleksikan iman pribadi dan tradisi, mampu

merancang, mengembangkan serta mengelola karya-karya katekese, dan juga

mampu mendampingi/mengkader tenaga-tenaga katekis baru sehingga mampu

menghasilkan karya-karya katekese. Lulusan diharapkan mampu mengenal

peserta didik dan mampu melaksanakan pembelajaran PAK di sekolah,

mengevaluasi dan juga bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait. Itu

semua agar mahasiswa dapat mengembangkan diri menjadi guru agama Katolik di

sekolah. Selain menjadi pengembang karya katekese dan juga guru agama, lulusan

prodi IPPAK juga dapat menjadi katekis di paroki.

Sedangkan kompetensi yang mendukung lulusan dari prodi IPPAK adalah

mahasiswa yang menguasai dasar-dasar ilmu teologi dan mampu menguasai

dasar-dasar ilmu pendidikan. Mata kuliah di Prodi IPPAK wajib diambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

38

seluruhnya oleh mahasiswa karena sudah sesuai dengan yang dibutuhkan. Selain

mata kuliah yang berbobot 2 SKS, ada juga mata kuliah yang nol ( 0 ) SKS. Ini

menjadi kekhasan kokuriluler prodi IPPAK karena bertujuan agar mahasiswa

memiliki bekal ketrampilan berekspresi, memiliki kerohanian yang kuat, dan juga

berkepribadian yang mantab. Mata kuliah kokurikuler ini juga menjadi prasyarat

dalam yudisium.

Praktek lapangan menjadi salah satu hal yang penting bagi prodi IPPAK,

karena beberapa mata kuliah harus dipraktekkan setelah memahami teori.

Misalnya mata kuliah PPL PAK Dasar dan Menengah dimana mahasiswa-

mahasiswi terjun secara langsung mengajar di sekolah, begitu juga ada KKN

(KBP/Karya Bakti Paroki) yang terjun langsung ke tengah-tengah hidup umat di

paroki.

Suasana akademis di prodi IPPAK selama ini penulis rasakan sangat kental

dengan persaudaraan dan saling membantu satu sama lain. Rasa persaudaraan itu

terbina antar mahasiswa, antar dosen, dan juga karyawan. Pada umunya hubungan

serta partisipasi mahasiswa terhadap segala kegiatan di kampus cukup antusias

misalnya ketika semester II sedang mengadakan kegiatan Teater Rakyat, semester

yang lain pun ikut mengapresiasi dengan menyaksikan penampilan mereka.

Ada hal lain yang membuat prodi IPPAK berbeda dari prodi lain yaitu

bagaimana sikap persaudaraan dan kekeluargaan dipupuk di dalam kampus.

Misalnya ketika perkuliahan berlangsung mahasiswa pun dapat berpartisipasi

secara aktif. Keterlibatan mahasiswa ini merupakan dampak dari pembelajaran

yang menyentuh pribadi mereka karena paradigma yang digunakan di prodi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

39

IPPAK didasarkan pada pedagogi reflektif. Maka di setiap kegiatan maupun

pembelajaran selalu dilengkapi dengan refleksi dan evaluasi, hal ini tidak lepas

dari spiritualitas yang dihidupi oleh lembaga yaitu Spiritualitas Ignasian.

Selain itu, dosen termasuk DPA (Dosen Pembimbing Akademis)

melakukan monitoring kepada mahasiswanya misalnya dengan mengadakan

pertemuan rutin atau bertanya hal-hal yang dapat membantu mahasiswa untuk

semakin serius dalam kuliah. Prodi IPPAK menyediakan segala hal untuk

membantu mahasiswa mengembangkan dirinya dalam berbagai bidang misalnya

dalam berorganisasi maupun hal-hal untuk perkembangan pribadi yang mengasah

soft skill.

Sikap saling menghormati, menerima dan saling percaya antar

pendamping dan juga mahaiswa merupakan kekhasan prodi IPPAK. Dosen

mengenakan pendekatan cura personalis supaya tercipta suasana yang nyaman

dalam proses perkuliahan maupun pendampingan. Suasana keterbukaan itu

menyingkirkan rasa tak aman. Mahasiswa mempunyai rasa kebebasan dan

mempunyai sikap tenggang rasa karena saling menghargai perbedaan diantara

mereka. Selain itu di dalam kampus ada suasana kebersamaan dan kerjasama,

karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup

sendiri. Dalam kebersamaan itu seseorang dapat tumbuh dan berkembang baik itu

dari segi pribadi maupun hidup sosialnya juga berpengaruh untuk segi

spiritualitasnya. Dalam prodi IPPAK kegiatan kebersamaan cukup banyak

misalnya kuliah umum, Makrab, Rekoleksi Prodi, dan Misa kampus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

40

B. Penelitian Tentang Pembinaan Spiritualitas Kristiani Mahasiswa-

Mahasiswi IPPAK-USD Sebagai Calon Guru Agama Katolik Yang

Profesional dan Berspiritual

1. Desain Penelitian

a. Latar Belakang Penelitian

Penulis ingin melakukan penelitian bagi mahasiswa-mahasiswi IPPAK

tentang upaya pembinaan Spiritualitas Kristiani mahasiswa-mahasiswi IPPAK.

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa-

mahasiswi IPPAK sudah memahami, menginternalisasi dalam diri dan juga

semakin menghayati Spiritualitas Kristiani, karena sebagai calon guru agama

Katolik yang kokoh perlu memiliki Spiritualitas Kristiani.

Mahasiswa-mahasiswi perlu mendapatkan gambaran seorang guru agama

Katolik yang ideal, profesional dan mempunyai spiritualitas Kristiani yang

mantab. Berdasarkan pengalaman penulis menjadi guru agama di sekolah dasar

Katolik di kota Yogyakarta, berasa dekat dan memperhatikan kebutuhan peserta

didik itu perlu didahulukan, karena dengan memperhatikan peserta didik penulis

tahu apa yang dibutuhkan. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

memuat tentang kompetensi yang harus dikuasai oleh guru yaitu kompetensi

pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Ini merupakan sosok guru yang

dibutuhkan yang sesuai dengan bidangnya masing-masing termasuk juga guru

agama Katolik.

Sosok guru agama Katolik semakin dibutuhkan perannya bagi para

muridnya. Faktanya sekarang guru semakin dapat berinovasi karena zaman juga

ikut berkembang. Dulu guru banyak disegani atau bahkan ditakuti bukan karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

41

galak melainkan masyarakat masih begitu menghormati guru. Sosok guru yang

ideal seiring maju dan berkembangnya zaman semakin bergeser pula yang

diinginkan. Pada masa sekarang ini guru agama yang ideal adalah guru yang

memahami profesinya, yaitu bagaimana guru agama mendidik dengan sepenuh

hatinya. Guru agama Katolik mempunyai sikap inklusif dan tidak menutup diri,

melainkan mampu untuk bekerjasama dengan orang lain, sehingga tercipta sebuah

komunitas yang saling mendukung.

Prodi IPPAK mempunyai motto yang sangat mendalam yaitu

Pradnyawidya (bijaksana dan berilmu). Selain itu, mahasiswa juga mendapatkan

spiritualitas Ignasian yang sungguh membantu mendalami spiritualitas Kristiani

karena dapat memacu mahasiswa menjadi pendidik yang sungguh dapat

memuliakan nama Tuhan yang lebih besar.

Gambaran seorang guru agama Katolik menurut penulis yaitu guru yang

memahami cara mengajar, mampu menguasai materi dan juga mempunyai iman

yang matang dan mendalam. Bagaimana itu dapat dihayati oleh guru agama

Katolik dengan mempunyai spiritualitas Kristiani yang mendalam. Faktanya

sekarang ini belum semua guru agama Katolik menghayati panggilannya. Banyak

yang berpendapat bahwa guru hanya sebagai pekerjaan mengajar saja, sehingga

belum sampai pada pelayanan iman.

Penulis ingin mendapatkan gambaran bagaimana sosok guru agama

Katolik yang ideal bagi mahasiswa-mahasiswi IPPAK. Melihat faktanya sekarang

berbeda dengan masa lalu, sekarang dan yang akan datang pastinya menginginkan

sosok guru agama yang sesuai dengan perkembangan zamannya. Spiritualitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

42

Kristiani dalam prodi IPPAK diharapkan mampu membantu mahasiswa-

mahasiswi untuk semakin mendalami dan menghayati panggilan sebagai

pendidik, khususnya sebagai guru agama Katolik.

b. Rumusan Permasalahan

Adapun rumusan permasalahan untuk penelitian ini adalah:

1) Gambaran sosok guru agama Katolik seperti apa yang diharapkan mahasiswa-

mahasiswi IPPAK-USD?

2) Bagaimana gambaran tingkat internalisasi mahasiswa-mahasiswi IPPAK-

USD sebagai calon guru agama Katolik?

c. Tujuan Penelitian

Penelitian ini diadakan untuk mendapatkan gambaran sosok guru yang

profesional serta berspiritual menurut perspektif mahasiswa-mahasiswi.

Tujuannya adalah sebagai berikut:

1) Mendapatkan gambaran tentang persepsi mahasiswa-mahasiswi IPPAK

terhadap guru agama Katolik yang profesional sekaligus berspiritualitas.

2) Mendapatkan gambaran tentang tingkat internalisasi mahasiswa-mahasiswi

IPPAK terhadap sosok guru agama Katolik yang profesional dan

berspiritualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

43

d. Responden Penelitian

Penelitian ini mengambil populasi mahasiswa-mahasiswi IPPAK. Penulis

mengambil sampel mempergunakan teknik random sampling yaitu mengambil

sampel secara acak sederhana sesuai dengan responden yang sudah ditentukan.

Sedangkan penulis melakukan penarikan sampel dengan metode accidental

sampling yaitu penelitian dilakukan secara kebetulan sesuai dengan unit atau

subjek yang ada.

Penulis hanya mengambil sampel saja dari tiap semester mulai dari

semester II, IV, VI, dan VIII, X sehingga penulis mendapatkan jumlah responden

sejumlah 60.

e. Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui

penyebaran kuesioner. Cara yang dilakukan adalah dengan membuat pertanyaan

berkaitan dengan spiritualitas Kristiani dan juga menggali harapan

mahasiswa/siswi IPPAK sebagai calon guru agama Katolik. Penyebaran angket

ini diberikan kepada mahasiswa-mahasiswi IPPAK semester II, IV, VI, VIII, dan

X. setelah diisi kuesioner dikembalikan pada peneliti

Selain kuesioner, penulis juga menggunakan teknik wawancara yang

bertujuan untuk menguatkan data yang telah diperoleh. Instrumen atau alat

pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

44

1) Kuesioner

Kuesioner merupakan alat penelitian yang dibagikan kepada responden,

untuk memungkinkan jawaban pernyataan yang sesuai dengan pengetahuan,

pemahaman dan pengalaman sejujurnya. Pernyataan yang telah disusun

disebarkan kepada responden, yakni para mahasiswa. Dalam penyebaran

kuesioner, penulis pertama-tama bertemu dengan fungsionaris kelas dan beberapa

orang yang akan penulis bawakan kuesioner untuk dibagikan, selain itu penulis

membagikan secara accidental kepada mahasiswa-mahasiswi ketika sedang

berkumpul atau kerja kelompok.

2) Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara dilakukan

apabila ada keraguan bagi penulis sehingga perlu penguatan dalam

pendapat/argumen. Wawancara penulis lakukan ketika di kampus maupun di

tempat kost para responden. Waktu yang diperlukan untuk mewawancarai

masing-masing responden amat bervariasi, tergantung tanggapan dari responden

tersebut.

f. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan penulis gunakan adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

45

dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas, sikap, kepercayaan, persepsi,

pemikiran orang secara individual maupun kelompok (Nana, 2012: 60). Tetapi

juga penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang ada, baik itu alamiah atau

rekayasa manusia (Nana, 2012: 72).

Sedangkan metode deskriptif analitis merupakan metode yang

menganalisis suatu data yang ditinjau dari dua hal yakni kenyataan dan ketentuan

yang ada.

g. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kampus Prodi IPPAK-USD. Penyebaran

kuesioner dan wawancara dilakukan pada bulan Maret 2015 dimana mahasiswa-

mahasiswi tengah menjalani masa perkuliahan.

h. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu :

1) Gambaran tentang persepsi mahasiswa-mahasiswi IPPAK-USD terhadap

guru agama Katolik yang profesional dan berspiritualitas.

2) Mendapatkan gambaran tentang tingkat internalisasi mahasiswa-mahasiswi

IPPAK-USD sebagai calon guru agama Katolik yang profesional dan

berspiritualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

46

i. Kisi-kisi Penelitian

Tabel 2

Kisi-kisi Instrumen Gambaran Tentang Persepsi Mahasiswa-

mahasiswi IPPAK terhadap guru agama Katolik yang Profesional

sekaligus berspiritualitas.

Variabel Aspek Indikator No

Item

Jum

lah

Mahasiswa-

mahasiswi

IPPAK

mendapatkan

gambaran

tentang guru

agama

Katolik yang

profesional

sekaligus

berspiritua

litas.

Guru agama

Katolik yang

professional.

Guru agama

Katolik yang

berspirituali-

tas.

Pengertian guru

agama Katolik.

Kompetensi

pedagogik.

Kompetensi

profesional.

Kompetensi

sosial.

Kompetensi

kepribadian.

Guru yang

mencintai peserta

didik, dan

menghayati

panggilannya.

Spiritualitas guru

Kristiani.

1

2

3

4

5

6

7, 8,

9, 10.

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

47

Tabel 3

Kisi–kisi Instrumen Gambaran tentang tingkat Internalisasi

Mahasiswa-mahasiswi IPPAK terhadap sosok guru agama Katolik

yang profesional sekaligus berspiritualitas.

Variabel Aspek Indikator No

Item

Jum

lah

Tingkat

internalisasi

mahasiswa-

mahasiswi

IPPAK

terhadap sosok

guru yang

profesional

dan

berspiritualitas

Pendidik

yang

Kristosen-

tris,

umatsentris,

dan inklusif.

Pendidik yang

Kristosentris.

Pendidik yang

umatsentris/sis-

wasentris.

Sosok guru dan

teladan yang

ideal untuk

zaman sekarang.

11

12

13, 14

15

20

Spiritualitas

Kristiani.

Pengertian

Spiritualitas

Kristiani.

Penghayatan

dan persiapan

diri dalam

Spiritualitas

Kristiani.

Manfaat

spiritualitas

Kristiani.

16, 17

18, 19

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

48

2. Laporan Hasil Penelitian

Pada bulan Maret 2015 peneliti telah melakukan penelitian melalui

kuesioner yang telah disebar ke semester II – X sekaligus peneliti melakukan

wawancara. Dalam penelitian ini, peneliti telah melakukan penelitian dengan

menyebarkan kuesioner pada 60 responden.

Peneliti juga melakukan wawancara di kampus IPPAK – USD, waktu dan

pelaksanaan wawancara bervariasi tergantung tanggapan dari responden tersebut.

Wawancara telah peneliti lakukan pada 15 responden diantaranya laki-laki dan

perempuan. Berikut adalah perbandingan dan juga pembagian kuesioner yang

penulis lakukan:

Tabel 4

Jumlah Pembagian Responden Kuesioner

No Semester

Jumlah Kuesioner yang

disebar ( N )

1 II 10

2 IV 15

3 VI 15

4 VIII 10

5 X 10

Total N : 60 responden kuesioner

Peneliti akan memaparkan hasil penelitian berdasarkan variabel penelitian

yang telah ditentukan. Pembahasan variabel didukung dengan hasil dari

wawancara.

Untuk mengelola data yang akan dikumpulkan, guna mengetahui dan

menentukan jumlah prosentase dari setiap variabel, dipergunakan rumus di bawah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

49

ini (Riduwan, 2004:87). Rumus ini digunakan untuk menghitung tiap prosentase

dari variabel.

A

X 100 % = ...

N

a. Laporan Penelitian Melalui Kuesioner

Laporan penelitian melalui kuesioner yang peneliti sebarkan ke 60

responden mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD mulai dari semester II – X tertera

pada tabel berikut:

Tabel 5

Guru Agama Katolik yang Profesional menurut pandangan/perspektif

mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD

(N = 60)

No Pernyataan Jumlah

SS S TS STS

1 Guru agama Katolik adalah

pengajar iman Katolik di

sekolah yang bertugas

mengembangkan iman siswa.

33

(55%)

27

(45%)

0

(0%)

0

(0%)

2 Sebagai guru yang memiliki

Kompetensi Pedagogik guru

mampu memahami keadaan

atau kemampuan siswa.

30

(50%)

29

(48%)

1

(2%)

0

(0%)

3 Sebagai guru yang memiliki 54 6 0 0

A = Jumlah yang menjawab

N = Jumlah responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

50

Kompetensi Profesional

sebelum mengajar, guru

mempersiapkan materi/bahan

ajar dengan baik.

(90%) (10%) (0%) (0%)

4 Sebagai guru yang memiliki

Kompetensi Sosial maka dalam

bersikap guru hanya

bersosialisasi dengan sesama

guru, dan murid saja. Orang

tua tidak.

0

(0%)

3

(5%)

20

(33%)

37

(62%)

5 Sebagai guru yang memiliki

Kompetensi Kepribadian guru

wajib mempunyai kepribadian

yang mantap agar dapat

menjadi contoh yang baik bagi

siswa.

39

(65%)

21

(35%)

0

(0%)

0

(0%)

6 Sebagai guru yang

berspiritualitas, guru

memperhatikan iman serta

kedalaman hidup siswanya.

27

(45%)

33

(55%)

0

(0%)

0

(0%)

7 Sebagai guru yang

berspiritualitas, guru

memberikan pelayanan diri

37

(62%)

23

(38%)

0

(0%)

0

(0%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

51

secara total pada muridnya.

8 Spiritualitas Ignasian

membantu guru Kristiani

dalam memberikan pelayanan

kepada siswa demi kemuliaan

Tuhan yang lebih besar.

25

(42%)

35

(58%)

0

(0%)

0

(0%)

9 Mencintai peserta didik

merupakan hal yang penting

bagi guru.

37

(62%)

22

(36%)

1

(2%)

0

(0%)

10 Selalu bersyukur adalah salah

satu ciri guru yang mempunyai

spiritualitas mendalam.

39

(65%)

20

(33%)

1

(2%)

0

(0%)

Tabel di atas memperlihatkan sosok guru agama Katolik yang profesional

menurut pandangan atau perspektif mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD.

Berdasarkan penelitian yang diperoleh dari item no. 1 penulis melihat bahwa 33

(55%) responden menyatakan bahwa guru agama adalah seorang pendidik iman

Katolik disekolah. Sedangkan pada item no. 2, 30 (50%) responden menyatakan

bahwa guru harus menguasai kompetensi Pedagogik.

Pada item no. 3 penulis meilhat 54 (90%) responden menyatakan bahwa

sebagai guru haruslah mempunyai kompetensi Profesional dalam mengajar

sehingga dapat mempersiapkan bahan ajar dengan baik. Pada item no. 4 sebanyak

37 (62%) responden menyatakan bahwa guru haruslah mempunyai kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

52

Sosial yang menyeluruh, tidak hanya dengan murid (siswa) dan guru saja

melainkan dengan orang tua mampu untuk bersosialisasi. Pada item no. 5

sebanyak 39 (65%) responden menyatakan guru harus mempunyai kepribadian

yang mantap sehingga dapat menjadi contoh yang baik bagi murid-murid.

Penulis melihat pada item no. 6 sebanyak 33 (55%) responden

menyatakan sebagai guru selalu memperhatikan kedalaman iman siswanya dan

perkembangan imannya agar semakin mantap. Sedangkan pada item no. 7

sebanyak 37 (62%) responden menyatakan bagaimana guru dapat memberikan

pelayanannya secara total kepada murid-murid dan tidak setengah hati. Pada item

no. 8, 35 (58%) responden menyatakan spiritualitas Ignasian membantu guru

dalam memberikan pelayanan (mengajar) di sekolah, itu semua demi kemuliaan

Allah yang lebih besar dan semakin dihayati oleh para siswa.

Pada item no. 9 sebanyak 37 (62%) responden menyatakan behwa guru

mempunyai rasa cinta serta kasih kepada siswanya karena merupakan hal yang

penting selain itu siswa juga merasa diperhatikan akan perkembangan ilmu dan

imannya. Sedangkan pada item no 10 sebanyak 39 (65%) menyatakan bersyukur

merupakan salah satu ciri guru Kristiani yang mempunyai spiritualitas mendalam.

Tabel 6

Sejauh Mana Mahasiswa-Mahasiswi Sudah Mempersiapkan Dirinya

Menghayati Spiritualitas Kristiani Sebagai Calon Guru Agama Katolik

(N = 60)

No Pernyataan Jumlah

SS S TS STS

11 Sebagai mahasiswa saya

semakin belajar dan tahu

30

(50%)

30

(50%)

0

(0%)

0

(0%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

53

bahwa Yesus adalah inti

dari pewartaan guru agama

di sekolah.

12 Sebagai mahasiswa saya

semakin belajar memandang

siswa sebagai subjek bukan

objek.

34

(57%)

25

(41%)

0

(0%)

1

(2%)

13 Sebagai mahasiswa, saya

semakin belajar dan

menghayati bahwa

kepribadian yang baik akan

diterima baik juga di

lingkungan.

25

(41%)

33

(55%)

2

(4%)

0

(0%)

14 Sebagai mahasiswa saya

belajar untuk menghargai

perbedaan dalam

masyarakat sehingga tidak

terjadi konflik.

25

(41%)

35

(59%)

0

(0%)

0

(0%)

15 Sebagai mahasiswa, saya

belajar untuk bergaul dan

membangun komunikasi

yang baik antar sesama

terutama yang berbeda

35

(59%)

24

(39%)

1

(2%)

0

(0%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

54

agama.

16 Inti dari spiritualitas

Kristiani adalah Yesus

Kristus.

36

(60%)

24

(40%)

0

(0%)

0

(0%)

17 Spiritualitas Kristiani adalah

spiritualitas yang

mengambil semangat dari

diri Yesus.

35

(59%)

25

(41%)

0

(0%)

0

(0%)

18 Penghayatan dalam

spiritualitas Kristiani

membantu saya untuk

semakin masuk ke dalam

“hubungan” dengan Allah.

38

(63%)

22

(37%)

0

(0%)

0

(0%)

19 Saya sebagai mahasiswa

merasakan manfaat dan

makin menghayati

spiritualitas Kristiani selama

kuliah di IPPAK.

23

(38%)

34

(57%)

3

(5%)

0

(0%)

20 Spiritualitas Kristiani yang

saya dapatkan di IPPAK

membantu saya dalam

kehidupan sehari-hari.

27

(45%)

33

(55%)

0

(0%)

0

(0%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

55

Dari tabel variabel yang kedua diatas ingin menggambarkan sejauh mana

mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD telah mempersiapkan dirinya dan makin

menghayati spiritualitas Kristiani. Sesuai dengan hasil yang diperoleh, penulis

mempunyai pendapat bahwa mahasiswa-mahasiswi sudah mempersiapkan dirinya

dan semakin menghayati spiritualitas Kristiani.

Pada item no. 11, 60 responden menjawab secara berimbang (50% dan

50%) yang menyatakan bahwa Yesus adalah inti dari pewartaan iman disekolah.

Ini merupakan tanda bahwa mahasiswa-mahasiswi IPPAK sudah semakin

menghayati dan mendalami spiritualitas. Sedangkan pada item no. 12 sebanyak 34

(57%) responden menyatakan bahwa memandang siswa sebagai subjek bukan

objek. Mengapa demikian, karena siswa bukanlah tempat/ajang untuk beruji coba

melainkan bagaimana sebagai guru harus bisa membentuk dan mengolah sikap

dan iman anak agar menjadi semakin dewasa dan terus berkembang. Pada item

no. 13 sebanyak 33 (55%) responden menyatakan setuju bahwa kepribadian yang

baik dapat diterima baik oleh lingkungan. Seorang pribadi yang mempunyai

kepribadian yang baik juga membantu dirinya untuk bersosialisasi dan bergaula

dengan lingkungan.

Pada soal item no. 14 sebanyak 35 (59%) responden yang menyatakan

setuju jika dalam masayarakat tidak dapat menghargai perbedaan maka akan

timbul konflik dalam masyarakat tersebut. Mahasiswa-mahasiswi IPPAK banyak

yang tinggal dalam masyarakat dan berbaur dengan lingkungan masyarakat,

sebagai orang Katolik kita harus dapat membawa kesejukan dan kedamaian dalam

hidup bermasyarakat, mau bergaul dan berbaur di lingkungan, dan yang utama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

56

bagaimana mampu menghargai perbedaan itu sendiri. Pada item no. 15 yang

dominan menjawab sebanyak 35 (59%) responden yang menyatakan sebagai

mahasiswa mampu membangun komunikasi yang baik dan efektif sehingga

tercipta suasana pergaulan yang sehat dan mampu membuat orang lain merasa

nyaman. Suasana yang nyaman dan harmonis akan menimbulkan kehidupan yang

damai, jika tidak akan timbul konflik atau kekacauan dalam masyarakat.

Pada item no. 16 sebanyak 36 (60%) responden yang menyatakan sangat

setuju Yesus Kristus adalah inti dari spiritualitas Kristiani. Sedangkan item no. 17

sebanyak 35 (59%) responden yang menyatakan setuju semangat spiritualitas

Kristiani diambil dari pribadi Yesus Kristus sendiri, karena dengan semangat

Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan juga nilai kasih patut

mahasiswa/siswi contoh dalam kehidupan sehari-hari, khususnya sebagai calon

guru agama Katolik. Pada item no. 18 sebanyak 38 (63%) responden yang

menyatakan sangat setuju kalau semakin menghayati spiritualitas Kristiani maka

dapat membantu dan membuat “hubungan” kita dengan Allah menjadi lebih

dekat.

Item no. 19 sebanyak 34 (57%) responden yang menjawab setuju dengan

pilihan selama kuliah di IPPAK – USD, mahasiswa-mahasiswi semakin

merasakan manfaat dari spiritualitas Kristiani. Spiritualitas Kristiani di IPPAK

dibentuk dari berbagai kegiatan rohani dan juga mata kuliah Pembinaan

Spiritualitas yang didapat pada tiap semester. Dengan semakin menghayati

spiritualitas Kristiani diharapkan mahasiswa-mahasiswi juga dapat menularkan

dan mengembangkan bagi dirinya sendiri dan juga bagi orang lain, khususnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

57

sebagai calon guru agama Katolik di sekolah. Pada item no. 20 sebanyak 33

(55%) responden menyatakan setuju kalau spiritualitas Kristiani yang didapat di

kampus dapat membantu kehidupan mereka sehari-hari baik itu pergaulan dengan

sesama mahasiswa, dosen, masyarakat lingkungan, dan sebagai bekal untuk

menjadi guru agama Katolik yang profesional.

b. Laporan Penelitian Melalui Wawancara

Selain melakukan penelitian melalui kuesioner yang disebar ke

mahasiswa-mahasiswi IPPAK, peneliti juga melakukan wawancara ke sejumlah

mahasiswa-mahasiswi. Peneliti mewawancarai 15 responden diantaranya laki-laki

dan perempuan, dan semuanya adalah mahasiswa-mahasiswi IPPAK. Dalam

melakukan wawancara peneliti tidak mewawancarai semua mahasiswa-mahasiswi

melainkan hanya mengambil dari sejumlah mahasiswa-mahasiswi saja. Peneliti

menggunakan kode RL untuk responden laki-laki dan RP untuk responden

perempuan.

Berikut adalah hasil laporan peneliti yang telah melakukan wawancara:

1) Pada pertanyaan tentang pengertian guru agama Katolik RL 1 menjawab guru

agama Katolik seorang pendidik yang mempunyai bidang ilmu khusus agama

Katolik. Pendapat ini semakin dikuatkan oleh pendapat RL 2 bahwa guru agama

Katolik adalah seorang guru yang mendampingi iman, dan juga dipanggil secara

khusus untuk menanamkan iman dan membagikan pengetahuan tentang agama.

Pendapat RL 1 semakin dikuatkan oleh RP 1 yang menyatakan bahwa guru

agama merupakan salah satu bentuk dari Pastoral sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

58

2) Pada pertanyaan tentang apakah mahasiswa-mahasiswi IPPAK sungguh

mempunyai motivasi untuk menjadi guru agama Katolik. RL 3 menyatakan

bahwa dulu belum merasa terpanggil menjadi guru agama, tapi seiring berjalannya

waktu panggilan itu bersemi dan panggilan menjadi guru agama pun makin jelas.

Sedangkan RL 4 dan RL 5 menyatakan bahwa dari dulu sampai sekarang sudah

terpanggil menjadi guru agama. RP 6 mempunyai pendapat bahwa motivasi

menjadi guru agama Katolik ada karena masih banyak peluangnya.

3) RP 6 menyatakan pendapatnya mengenai pernyataan selanjutnya bahwa guru

agama Katolik itu harus bersosialisasi dengan orang tua, karena dapat mengetahui

perkembangan anak didiknya. Sedangkan pendapat RP 6 dikuatkan oleh RL 7

yang menyatakan bahwa guru agama menjadi orang tua kedua di sekolah yang

membantu orang tua mengawasinya. RL 8 menyatakan bahwa guru, orang tua,

dan sekolah adalah satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Guru wajib

bersosialisasi dengan orang tua terutama pada saat jam sekolah.

4) RL 9 menyatakan pendapatnya bahwa guru agama perlu mengetahui

kedalaman hidup dan iman naradidiknya karena dengan guru mengetahui guru

dapat memahami pribadinya. Sedangkan pendapat ini semakin dikuatkan oleh

pendapat dari RP 3 yang menyatakan sejauh mana guru mengetahui

perkembangan siswa jadi guru perlu memperhatikan siswanya dalam iman. RL 10

memberikan pernyataan bahwa guru perlu mengetahui kedalaman hidup dan iman

siswa karena pada akhir pelajaran guru mampu memberikan kesimpulan yang

berguna untuk siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

59

5) Pelayanan secara total perlu diberikan kepada siswa mengapa? RL 11

menyatakan pendapatnya bahwa terpanggil menjadi guru agama, maka pelayanan

pun diberikan secara total kepada para siswa. Sedangkan RL 12 menyatakan

pendapatnya bahwa guru mengabdi kepada bangsa dan negara jadi perlu

memberikan pelayanannya secara total demi pendidikan yang baik untuk siswa.

RL 13 memberikan pendapat bahwa pelayanan total merupakan salah satu prinsip

seorang guru karena jika setengah-setengah maka pelajaran pun tidak dapat

diterima dengan baik.

6) Pada pernyataan apakah guru agama Katolik perlu mencintai siswa, mencintai

tidak dalam arti secara personal melainkan secara universal. RL 14 menyatakan

pendapatnya bahwa anak (siswa) merupakan titipan dari orang tua untuk belajar di

sekolah, maka guru juga harus bertanggungjawab dalam mendidik. RP 4

menyatakan bahwa mencintai dalam arti peduli kepada siswa-siswa dan mencintai

dalam arti secara luas tidak secara pribadi (person).

7) Pada pertanyaan apakah mahasiswa-mahasiswi mengalami perkembangan

selama di IPPAK ini, khususnya dalam kerohanian RL 15 menyatakan bahwa dia

mengalami perkembangan dalam kerohanian misalnya dengan membiasakan

dengan hidup doa dan ber-ekaristi. Efeknya adalah ketika mengalami persoalan

hidup dia mampu untuk mengatasinya. Sedangkan RP 5 menyatakan pendapat

yang berlainan dia belum mengalami perkembangan dalam arti praktek

kerohanian tapi untuk teori mendapatkan yang lebih banyak. RP 6 menyatakan

bahwa perkembangan belum seluruhnya dirasakan tapi mengalami perubahan

dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

60

8) Seseorang yang mempunyai kepribadian yang baik apakah tidak menimbulkan

konflik dan dapat diterima dalam masyarakat, RP 6 mempunyai orang yang

berkepribadian baik belum tentu juga dapat diterima di masyarakat, karena

mungkin masih ada hal-hal yang kurang dapat diterima. Tapi RP 7 mempunyai

pendapat yang lain yaitu masyarakat perlu mempunyai orang-orang yang

berkepribadian baik. Memiliki kepribadian yang baik pastinya membantu

bersosialisasi dalam masyarakat, sehingga konflik semakin kecil ditimbulkan.

9) Mahasiswa-mahasiswi IPPAK merasakan manfaat yang berguna bagi

kehidupan sehari-hari dari mata kuliah Pembinaan Spiritualitas RP 8 mempunyai

pendapat yaitu selama mengikuti mata kuliah Pembinaan Spiritualitas

mendapatkan manfaat terutama semangat dalam menjalani hidup sehari-hari.

Sedangkan R 2 berpendapat bahwa mata kuliah Pembinaan Spiritualitas

mempunyai manfaat dalam kehidupan sehari-hari karena dapat membentuk

karakter dan kepribadian yang baik. R 3 menyatakan pendapatnya sebagai

mahasiswa yang tengah mengikuti perkuliahan belum terlalu mendapatkan

manfaatnya tapi mengalami perubahan dalam sikap dan juga pengetahuan.

c. Pembahasan Hasil Kuesioner

Setelah penulis melakukan penelitian dengan menyebarkan angket ke

semua responden yaitu mahasiswa-mahasiswi IPPAK penulis menyatakan bahwa

mahasiswa-mahasiswi IPPAK dalam hal teori baik itu kerohanian, kepribadian,

dan juga sosialisasi sudah baik, itu dilihat dari kuesioner yang diisi oleh mereka.

Tapi penulis melihat secara langsung mahasiswa-mahasiswi IPPAK secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

61

prakteknya belum dapat melaksanakannya secara maksimal masih ada saja

kendala yang mempengaruhi. Misalnya satu contoh hidup kerohanian mahasiswa-

mahasiswi IPPAK, secara teori mereka bisa mengikutinya dengan baik belajar

bermacam-macama bentuk doa yang ada dalam Spiritualitas Ignasian, tapi apa

prakteknya sudah bisa mereka terapkan dalam hidup sehari-hari? Sebagian besar

dari mahasiswa mengatakan kepada penulis dalam wawancara belum semua dapat

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari variabel yang pertama penulis mendapat bahwa sebagian besar

mahasiswa-mahasiswi IPPAK menjawab dengan baik melalui kuesioner, beberapa

hal dijawab secara positif namun ada juga yang ditanggapi kurang positif.

Kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki guru ternyata belum semua

mahasiswa-mahasiswi mengetahuinya hanya sekedar membaca saja tetapi belum

dalam tahap internalisasi. Variabel pertama merupakan acuan untuk mahasiswa-

mahasiswi IPPAK dapat menentukan sosok guru yang bagaimana menurut

persepsi mereka, yaitu guru agama Katolik yang profesional dalam pekerjaannya

dan juga berspiritualitas.

Variabel kedua penulis membahas tentang bagaimana tingkat internalisasi

mahasiswa-mahasiswi IPPAK terhadap spiritualitas Kristiani selama proses

perkuliahan. Penulis dapat melihat bahwa mahasiswa-mahasiswi IPPAK

mempunyai kelebihan dalam hal teori ketika perkuliahan saja, tapi untuk

prakteknya secara nyata belum semua dapat melaksanakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

62

d. Pembahasan Hasil Wawancara

Penulis setelah menyebar kuesioner kemudian melakukan wawancara

dengan beberapa mahasiswa di kampus IPPAK – USD. Dari hasil wawancara

penulis dengan mahasiswa ternyata memberi peneguhan dan juga kekuatan

pernyataan dari kuesioner yang telah dibuat sebelumnya. Mahasiswa IPPAK

khususnya yang masih aktif sebagian besar mendukung pertanyaan yang

dilontarkan dalam wawancara.

Guru agama Katolik dalam pandangan mahasiswa ternyata kurang lebih

sama yaitu guru yang mengajarkan agama Katolik di sekolah, selain itu juga

sebagai pendidik iman anak di sekolah. Kemudian mahasiswa juga mendukung

jika guru haruslah bersosialisasi dengan orang tua karena orang tua, guru, dan

sekolah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sehingga ada

hubungan timbal balik diantara aspek-aspek tersebut.

Pertanyaan lainnya adalah ketika penulis memberi pertanyaan tentang

apakah guru juga perlu mengetahui kedalaman iman dan memberikan pelayanan

secara total kepada siswa. Guru agama Katolik perlu memberikan pelayanan yang

total kepada siswanya karena dengan pelayanan yang total itu materi akan

tersampaikan dengan baik tidak hanya setengah hati. Selain pelayanan secara total

guru juga mampu memberi pendampingan iman kepada siswanya dan

mengarahkan kearah yang baik.

Poin-poin selanjutnya dalam wawancara adalah mengupas tentang

bagaimana mahasiswa memaknai perkuliahan dan kehidupannya sehari-hari.

Mahasiswa sebagian besar mengalami perkembangan secara perlahan-lahan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

63

iman dan juga kerohanian mereka, efeknya juga sudah terasa misalnya semakin

mendalami hidup doa dan ber-ekaristi walaupun masih ada yang belum terlihat

untuk prakteknya. Selain itu mahasiswa-mahasiswi IPPAK sebagian besar hidup

ditengah-tengah masyarakat sehingga mau tidak mau harus berbaur dan

bersosialisasi dengan masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Maka dari itu

mahasiswa harus mempunyai kepribadian yang baik sehingga dapat diterima

dalam masyarakat.

Poin yang terakhir dalam wawancara adalah mengenai manfaat mata

kuliah Pembinaan Spiritualitas yang telah didapat maupun sedang diikuti. Mata

kuliah Pembinaan Spiritualitas membantu menemukan semangat dalam menjalani

kehidupan sehari-hari selain itu juga membentuk karakter mahasiswa itu sendiri.

e. Kesimpulan Penelitian

Mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD sebagai calon guru agama Katolik

dan juga pewarta iman di masyarakat mengalami sedikit banyak perkembangan

baik itu di tempat tinggal maupun di kampus. Guru agama juga dituntut untuk

memberikan pelayanan secara total kepada siswa, karena dengan pelayanan itu

siswa merasa terbantu memahami imannya juga.

Penulis mengambil kesimpulan pada penelitian ini bahwa mahasiswa-

mahasiswi IPPAK sudah baik dalam hal yang menyangkut tentang teori, namun

untuk langkah nyatanya perlu semakin diperdalam lagi dan diwujudnyatakan

dalam hidup sehari-hari. Menjadi guru agama Katolik yang berspiritualitas

tidaklah mudah bagaimana mau dan mampu untuk menguasai diri dan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

64

memberikan pelayanan diri secara total untuk siswa disekolah. Tidak hanya teori

saja yang diperdalam misalnya dengan mengetahui kompetensi-kompetensi guru,

melainkan kompetensi itu harus diejawantahkan dalam kehidupan nyata.

Menjadi seorang guru agama Katolik tidak hanya bekerja sendiri

melainkan ada rekan kerja di sekolah dan juga orang tua siswa itu sendiri, maka

bersosialisasi dengan orang tua juga perlu ditekankan. Guru merupakan orang tua

kedua siswa di sekolah. Mintara (2010; 28) mengatakan bahwa guru juga

mendidik dan mendampingi anak agar memiliki karakter seperti yang dicita-

citakan orang tua. Jadi bersosialisasi itu amat penting bagi guru.

Menjadi seorang guru agama Katolik yang berspiritualitas tidak serta

merta melupakan bahwa dirinya juga harus profesional. Jika seorang guru agama

Katolik mempunyai spiritualitas yang baik dan mantap maka keprofesionalitasan

dalam pelayanannya sebagai guru pun akan selalu ada di dalam dirinya. Dengan

semangat yang dipunyai oleh mahasiswa-mahasiswi IPPAK menjadi bekal yang

baik untuk menjadi seorang guru agama Katolik yang berspiritualitas tangguh dan

mantap dalam iman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

BAB IV

USULAN PROGRAM KEGIATAN REKOLEKSI OUTING UNTUK

MAHASISWA-MAHASISWI IPPAK – USD SEBAGAI UPAYA

MENINGKATKAN SPIRITUALITAS KRISTIANI

Dalam bab III penulis sudah memaparkan serta memberi kesimpulan

tentang penelitian yang sudah dilakukan. Di dalam bab IV ini penulis

mengusulkan usulan program kegiatan yang ditujukan kepada mahasiswa-

mahasiswi IPPAK – USD sebagai upaya untuk semakin mengembangkan serta

makin menginternalisasi spiritualitas Kristiani. Dalam usulan program kegiatan

ini, penulis akan menguraikan kegiatan rekoleksi yang relevan untuk mahasiswa-

mahasiswi IPPAK.

Rekoleksi merupakan salah satu wadah untuk memperdalam nilai-nilai

Kristiani dan pemaknaannya dalam hidup sehari-hari. Bahan rekoleksi sendiri

berasal dari pengalaman peserta yang dioleh secara pribadi. Rekoleksi merupakan

peninjauan kembali karya-karya Allah di dalam diri seseorang. Rekoleksi juga

dapat melatih kepekaan seseorang terhadap macam-macam roh yang

menggerakkan hati (Mangunhardjana, 1985: 19).

Dalam rekoleksi ini dibutuhkan perencanaan dan juga persiapan yang

matang yang menyangkut tema, sarana, fasilitas, moderator, metode, materi,

pendamping rekoleksi serta bagaimana rekoleksi ini menjawab kebutuhan yang

ada. Rekoleksi ini dikatakan mempunyai dampak positif apabila mahasiswa-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

66

mahasiswi IPPAK sudah semakin merasakan manfaat yang diperoleh. Manfaat itu

bisa dirasakan tidak hanya berhenti pada pemikiran (teori) saja melainkan

bagaimana mahasiswa-mahasiswi IPPAK itu mampu menghayatinya dan

menerapkannya dalam hidup sehari-hari.

A. Latar Belakang Diadakannya Kegiatan Rekoleksi Outing bagi Mahasiswa-

Mahasiswi IPPAK – USD

Kegiatan rekoleksi yang diadakan untuk mahasiswa-mahasiswi IPPAK

sudah terencana dan terprogram dengan baik. Kegiatan rekoleksi ini penulis

usulkan bagi semua angkatan mahasiswa-mahasiswi IPPAK. Tujuan umum

diadakannya rekoleksi ini adalah untuk mengupayakan spiritualitas Kristiani lebih

berkembang bagi mahasiswa-mahasiswi IPPAK.

Penulis mempunyai program yaitu kegiatan rekoleksi outing, maksudnya

adalah kegiatan rekoleksi ini diadakan di luar dari kompleks kampus IPPAK.

Biasanya kegiatan rekoleksi di kampus IPPAK selalu berada di dalam kompleks

kampus oleh karena itu usulan penulis kegiatan rekoleksi ini diadakan di luar

kampus. Kegiatan rekoleksi ini diadakan di luar kampus agar mahasiswa-

mahasiswi tidak selalu merasa biasa-biasa saja dalam hal suasananya melainkan

merasakan suasana yang berbeda dan lebih mendukung. Karena mahasiswa sudah

setiap hari merasakan perkuliahan di dalam kampus, maka penulis mengusulkan

program rekoleksi outing.

Kegiatan rekoleksi untuk mahasiswa-mahasiswi IPPAK ini berangkat dari

pengalaman dan penghayatan mahasiswa-mahasiswi itu sendiri. Rekoleksi ini

mengajak mahasiswa-mahasiswi untuk berjalan dalam terang Injil Yesus Kristus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

67

supaya semakin mampu untuk menginternalisasi nilai-nilai spiritualitas Kristiani.

Maka dari itu melalui proses rekoleksi ini mahasiswa-mahasiswi IPPAK dapat

mengkomunikasi imannya kepada peserta lain sehingga muncul rasa saling

menguatkan satu sama lain. Pengalaman hidup mereka selama kuliah dan hidup

sehari-hari perlu semakin diolah agar semakin meningkatkan motivasi mereka

menjadi seorang guru agama Katolik yang profesional sekaligus berspiritualitas.

Rekoleksi ini diadakan untuk semakin melihat kemampuan mahasiswa

dalam menghayati imannya khususnya menghayati spiritualitas Kristiani mereka.

Hasil penelitian pada bab III menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa-

mahasiswi IPPAK sudah sangat baik dalam hal teori (kognitif) saja, tetapi dalam

hal prakteknya (psikomotor) belum menunjukkan hal secara nyata.

Oleh karena itu rekoleksi ini diadakan untuk meningkatkan kepekaan

mahasiswa-mahasiswi IPPAK terhadap panggilan hati mereka dan bagaimana

mereka semakin mampu menghayati spiritualitas Kristiani. Spiritualitas Kristiani

tidak bisa dipahami di dalam pikiran atau hanya sebatas teori saja melainkan

bagaimana pengolahan di dalam hati masing-masing pribadi setelah itu mampu

menerapkan dalam hidup sehari-hari.

Rekoleksi ini dipilih menjadi program yang diusulkan oleh penulis. Dalam

kegiatan rekoleksi ini penulis mengusulkan tema-tema yang sedapat mungkin

meneguhkan motivasi mahasiswa-mahasiswi IPPAK untuk semakin menemukan

karya Allah dan mampu membaharui hidup mereka, sehingga nantinya mereka

mampu mengembangkan spiritualitas Kristiani sebagai calon guru agama Katolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

68

B. Program Serial Rekoleksi Untuk Meningkatkan Penghayatan Spiritualitas

Kristiani Mahasiswa-Mahasiswi IPPAK – USD

Berdasarkan hasil penelitian pada bab III, penulis mengusulkan program

yaitu serial rekoleksi untuk mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD. Dengan

program ini diharapakan mahasiswa-mahasiswi IPPAK semakin mampu

menghayati spiritualitas Kristiani.

1. Latar Belakang Program

Mahasiswa-mahasiswi IPPAK sebagian besar masih berjiwa muda dan

masih bisa untuk berkembang dalam berbagai hal, baik itu hal kerohanian sampai

pada hal kepribadian. Dalam perkembangan itu haruslah seimbang antara pikiran

(teori) dan juga prakteknya (praxis), tidak ada merasa paling unggul melainkan

berjalan bersama sehingga tidak pincang.

Perkembangan pribadi yang utuh misalnya dapat dilihat dari 3 C yaitu

compassion, competence, dan conscience. 3 hal ini harus berjalan beriringan dan

tidak ada yang merasa paling unggul jika ingin menjadi pribadi yang berkembang

lebih baik. Selain itu ada juga 3 H yaitu head, heart, dan hands, yang ada dalam

tubuh semua orang yang saling membutuhkan satu sama lain dan tidak bisa

berkembang bila sendirian.

Kegiatan rekoleksi ini ingin mewujudkan mahasiswa-mahasiswi IPPAK

yang dapat berkembang secara utuh baik itu imannya maupun perbuatannya

sehari-hari. Tidak selalu mengandalkan pemikiran saja melainkan hati dan iman

juga perlu diolah agar menjadi pribadi yang matang dan utuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

69

Dalam kegiatan rekoleksi, pemilihan materi dan penyampaian materi harus

lebih kreatif agar lebih mengena pada setiap diri pribadi mahasiswa-mahasiswi

IPPAK. Paling penting bagaimana dengan kegiatan rekoleksi ini mahasiswa-

mahasiswi mampu semakin menemukan kembali penghayatan spiritualitas

Kristiani di dalam dirinya agar semakin bersemangat dalam perkuliahan.

Penulis melihat sebagian besar mahasiswa hanya terbatas pada pemikiran

(kepala) saja tetapi untuk hati dan tangan belum terlalu terlihat. Dengan kegiatan

rekoleksi ini penulis mempunyai tujuan untuk mengajak mahasiswa-mahasiswi

IPPAK untuk mengembangkannya semua demi mencapai perkembangan diri yang

utuh. Dengan kegiatan rekoleksi ini diharapkan mahasiswa-mahasiswi bertemu

dengan dirinya secara pribadi dan dengan bantuan terang Injil mereka mampu

untuk semakin menghayati dan mengembangkan spiritualitas Kristiani.

Langkah-langkah dalam serial kegiatan rekoleksi ini diawali dari survey

lapangan atau expose community. Maksudnya agar mahasiswa-mahasiswi benar-

benar mengalami apa yang terjadi di lapangan. Selain mengalami langsung

mahasiswa-mahasiswi juga makin dapat merefleksikan pengalamannya itu demi

perkembangan diri mereka.

Oleh karena itu penulis mengusulkan program serial kegiatan rekoleksi ini

dilakukan lebih dari satu kali, bisa dua atau tiga kali pertemuan, agar proses

refleksi dan menginternalisasi dapat berjalan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

70

2. Tujuan Pemilihan Program

Tujuan dari program ini adalah membantu mahasiswa-mahasiswi IPPAK

untuk semakin menghayati spiritualitas Kristiani demi menjadi pribadi yang

berkembang secara matang dan utuh. Selain itu mahasiswa-mahasiswi semakin

dapat menginternalisasi dan menghayati spiritualitas Kristiani di dalam hidup

sehari-hari.

3. Usulan Program Kegiatan Rekoleksi

Dalam membuat program rekleksi ini penulis akan menyusun langkah-

langkah rekoleksi agar mampu dijalankan dengan baik. Sebelumnya penulis akan

melakukan koordinasi dengan koordinator Pembinaan Spiritualitas IPPAK yaitu

Romo BA. Rukiyanto, SJ bahwa program ini bukan menghilangkan mata kuliah

Pembinaan Spiritualitas melainkan untuk memperkaya dan menambah materi

dalam mata kuliah Pembinaan Spiritualitas. Penulis mengusulkan tempat untuk

mengadakan kegiatan rekoleksi ini di Wisma USD di Penting Sari. Tempat itu

dirasa cocok untuk mengadakan rekoleksi ini. Selain itu waktu untuk rekoleksi ini

penulis mengusulkan di luar jam perkuliahan misalnya diadakan pada hari Sabtu

sore sampai Minggu siang. Kegiatan rekoleksi ini diadakan agar mahasiswa-

mahasiswi mengalami perkembangan menjadi pribadi yang utuh, tidak hanya

sebatas pemikiran kognitif saja tapi bagaimana segi praxisnya juga semakin

dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

71

a. Tema Umum

Tema umum untuk rekoleksi ini adalah Menginternalisasi Spiritualitas

Kristiani dalam Menjalani Panggilan Sebagai Calon Guru Agama Katolik.

Dengan tujuan yaitu membantu mahasiswa-mahasiswi IPPAK untuk semakin

menginternalisasi spiritualitas Kristiani sebagai calon guru agama Katolik yang

profesional serta berspiritualitas.

b. Peserta

Peserta kegiatan rekoleksi ini adalah mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD

semester VI dan VIII (tahun ke 3 dan 4). Mengapa hanya semester VI dan VIII

saja, penulis melihat pada semester tersebut para mahasiswa sudah semakin intens

untuk bertemu dengan umat, baik itu di lingkungan maupun masyarakat yang

lebih luas. Oleh karena itu penulis hanya memilih beberapa semester karena agar

lebih fokus dan tidak terlalu membias inti dari rekoleksi ini.

c. Tempat dan Waktu

Tempat : Wisma USD Penting Sari, Kaliurang

Waktu : November 2015

d. Pelaksanaan Rekoleksi

Kegiatan rekoleksi ini diawali mahasiswa-mahasiswi melakukan observasi

baik itu di lingkungan sekitar maupun komunitas-komunitas yang membutuhkan

perhatian. Observasi (praxis) menjadi penting karena mahasiswa-mahasiswi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

72

benar-benar mengalami atau terjun langsung untuk merasakan kehidupan yang di

observasi itu. Tempat-tempat yang akan dikunjungi ketika survey adaah tempat-

tempat yang mendukung para mahasiswa menjadi seorang guru misalnya di

sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan yang lain.

Dalam observasi mahasiswa-mahasiswi dibekali beberapa pertanyaan yang

membantu menemukan kenyataan hidup yang dialami. Setelah itu peserta

diberikan waktu untuk merefleksikan pengalamannya tadi dalam terang Injil dan

harta kekayaan Gereja. Dengan demikian mereka mampu menemukan panggilan

dalam dirinya, mampu memotivasi dirinya, berefleksi dalam terang Injil Tuhan.

e. Metode Rekoleksi

Metode dalam rekoleksi ini adalah survey lapangan, sharing kelompok, dan

diskusi kelompok serta refleksi pribadi.

f. Sarana

Multimedia : laptop, LCD, speaker, wireless.

Alat musik : gitar/keyboard.

Alkitab, Madah Bakti, buku doa, dan buku refleksi pribadi.

Perlengkapan games, dinamika kelompok.

g. Pendamping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

73

Pendamping rekoleksi ini bisa diatur dari koordinator bidang Pembinaan

Spiritualitas prodi IPPAK, dengan bantuan dari masing-masing dosen pembinaan

Spiritualitas dari tiap semester.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

h. Matriks Program Rekoleksi

Tema umum : Menginternalisasi Spiritualitas Kristiani dalam menjalani panggilan sebagai calon guru agama Katolik yang

profesional sekaligus berspiritual.

Tujuan umum : Membantu mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD dalam menginternalisasi spiritualitas Kristiani sebagai calon

guru agama Katolik yang profesional sekaligus berspiritual.

Tabel 7

Matriks Program Rekoleksi

No Tema Tujuan Tema Judul

Pertemuan

Tujuan

Pertemuan

Materi Metode Sarana Sumber

Bahan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Tuhan

Memanggilku

Membantu

mahasiswa-

mahasiswi

IPPAK dalam

menekuni

panggilannya

sebagai calon

guru agama

Katolik

Mendengar

kan Suara-Nya

Membantu

mahasiswa-

mahasiswi

untuk

semakin

mendengar

kan suara

panggilan

Tuhan dalam

hidupnya.

Film

“Panggi

lan

Samuel”

Materi

untuk

tema I

“Tuhan

Memang

gilku”

Informa

si

Sharing

Tanya

jawab

Refleksi

Kitab

Suci

Laptop

Spea

ker

Hand

out.

Yoh.

10:27-30

Lagu

“Dengar

Dia

Panggil

Nama

Saya”

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

2 Makin mantap

pada pilihanku

ini.

Mahasiswa-

mahasiswi

IPPAK

semakin

mantap akan

pilihannya

sekarang

menjadi

calon guru

agama

Katolik

Ini pilihanku ! Membantu

mahasiswa-

mahasiswi

IPPAK agar

semakin

memantap

kan

pilihannya

sekarang ini.

Materi

untuk

tema II

“Makin

Mantap

Pada

Pilihanku

Ini”

Video klip

“Panggi

lan

Hidupku”

Informa

si

Sharing

Tanya

jawab

Refleksi

Kitab

Suci

Laptop

Spea

ker

Hand

out

Yoh.

10:1-18

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

76

i. Susunan Acara

Tabel 8

Jadwal Rekoleksi Mahasiswa-Mahasiswi IPPAK – USD

Survey Kelompok

No Waktu Ket

1 09.00 –

13.00

Kelompok mengadakan

survey lapangan terlebih

dahulu.

Koordinator

kelompok masing-

masing.

2 13.00 –

15.00

Istirahat siang

Sesi I

Tuhan Memanggilku

15.00 –

16.00

Registrasi

peserta di

wisma dan

snack.

Panitia.

16.00 –

18.00

Pleno

kelompok

besar dari

survey

lapangan dan

pendalaman

materi sesi I.

Panitia dan

para

pendamping

Spiritualitas.

Pada waktu ini

mahasiswa/mahasi

swi diajak untuk

mendalami materi

dan mengolah

pengalaman yang

telah didapat

Selama melakukan

survey di lapangan.

18.00 –

18.30

Refleksi

pribadi.

18.30 –

19.00

Makan malam.

19.00 –

21.00

Pleno

kelompok

masing-masing

dan mendalami

tema I “Tuhan

Memanggilku”

Tim

pendamping

pembinaan

Spiritualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

77

21.30 –

22.00

Doa/ibadat

malam

22.00 - Tidur malam

Sesi II

Makin Mantap Pada Pilihanku Ini

2 05.00 –

06.00

Bangun pagi

dan beberes

pribadi.

06.00 –

06.30

Doa/ibadat pagi

bersama.

06.30 –

07.00

Sarapan pagi.

07.00 –

08.30

Masuk materi

pendalaman

tema II “Makin

Mantap Pada

Pilihanku Ini”.

Tim

pendamping

Pembinaan

Spiritualitas

Pada waktu ini

mahasiswa/ahasiswi

diajak untuk

mendalami materi

tema II.

08.30 –

09.00

Refleksi

pribadi.

09.00 –

09.30

Pleno

kelompok.

09.30 –

10.00

Snack dan

persiapan

pulang.

j. Contoh Salah Satu Persiapan Tema I

1) Pemikiran Dasar

Panggilan Tuhan kepada umat-Nya berbeda-beda, ada yang dipanggil

untuk pekerjaan yang berat ataupun dipanggil untuk menjadi guru. Menjadi

calon guru agama Katolik merupakan sebuah panggilan bagi kita mahasiswa-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

78

mahasiswi IPPAK. Harusnya kita semua sudah semakin menyadari itu semua

untuk mendengar dan menanggapi panggilan Tuhan itu.

Mahasiswa-mahasiswi IPPAK sebagai kaum muda gereja terpanggil

menjadi seorang pewarta di sekolah yaitu menjadi guru agama Katolik.

Dalam berdinamika di kampus para mahasiswa sangat baik dalam menerima

teori-teori yang diperlukan untuk menjadi guru. Namun apakah dalam ranah

kognitif saja yang diperlukan? Ternyata ranah praxis (praktek) juga harus

disentuh karena dengan prkatek itu sendiri para mahasiswa juga semakin

mengetahui kebutuhan-kebutuhan pada masa sekarang.

Pengetahuan dan tindakan nyata haruslah berjalan beriringan tidak ada

saling mendominasi. Dengan pengetahuan itu para mahasiswa juga semakin

mengetahui teori-teori yang akan diterapkan, sedangkan praxis (praktek) yaitu

bagaimana para mahasiswa dapat menerapkan langsung di kehidupan nyata.

Jadi tidak hanya sekedar tangguh dalam teori saja melainkan unggul dalam

hal praxisnya di kehidupan sehari-hari. Para mahasiswa IPPAK dipanggil

Tuhan untuk senantiasa membantu mengembangkan iman khususnya siswa di

sekolah.

Injil Yoh. 10:27-30 menceritakan tentang Yesus sebagai gembala yang

utama yang sungguh mengenal domba-domba-Nya, dan dombanya selalu

mendengar suara-Nya. Mendengar suara Tuhan dengan hati yang penuh

keyakinan perlu dilatih agar suara Tuhan itu tidak sia-sia dan kita dapat

mendengarkannya dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

79

Sebelum sesi I ini dimulai para mahasiswa melakukan survey lapangan

ke komunitas yang membutuhkan. Mereka mencari data dan juga mengambil

pengalaman hidup dari orang-orang yang membutuhkan perhatian dan kasih

sayang. Tujuan dari survey lapangan ini agar para mahasiswa mengalamai

hidup mereka secara langsung dan makin menghayati bahwa Allah berperan

dalam hidup manusia, sehingga para mahasiswa semakin menghayati akan

spiritualitas Krisitani di dalam hidupnya.

Rekoleksi ini diharapkan membantu mahasiswa-mahasiswi IPPAK dalam

memotivasi diri agar lebih bersemangat lagi dalam perkuliahan. Yang paling

penting adalah bagaimana mahasiswa-mahasiswi IPPAK mampu menghayati

serta menginternalisasi spiritualitas Kristiani tersebut.

2) Tujuan Pertemuan Sesi I

Sesi I : Tuhan Memanggilku.

Tujuan sesi I : Membantu mahasiswa-mahasiswi IPPAK dalam

menekuni panggilannya sebagai calon guru agama Katolik.

3) Materi

Melakukan observasi lapangan.

Menonton film tentang “Panggilan Samuel”

Gerak dan lagu “Dengar Dia Panggil Nama Saya”

Refleksi pribadi dan sharing dalam kelompok.

Penyampaian materi mengenai “Mendengar Panggilan Tuhan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

80

4) Sumber Bahan

Pengalaman peserta dalam observasi lapangan.

Yoh. 10:27-30

5) Metode

Informasi

Diskusi kelompok

Sharing

Tanya jawab

6) Sarana

Laptop

LCD

Speaker

Hand out power point.

7) Langkah-langkah dalam sesi I

(a) Observasi lapangan oleh kelompok

Langkah awal ini di mulai dengan kelompok mengadakan observasi lapangan

sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dalam kelompok. Dalam

observasi ini tiap kelompok membawa panduan beberapa pertanyaan untuk

memudahkan pengolahan lapangan. Contoh panduan pertanyaan:

Kegiatan seperti apakah yang bapak/ibu/saudara lakukan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

81

Apakah bapak/ibu/saudara bersyukur pada Tuhan atas kehidupan Anda

selama ini?

Apa yang bapak/ibu/saudara harapkan kepada pihak-pihak pemerintah

agar menjadi hidup lebih baik?

Bagaimana bapak/ibu/saudara mengolah hidup rohani selama ini?

(b) Pengantar

Teman-teman mahasiswa-mahasiswi yang terkasih, kita berkumpul di

tempat ini untuk mengadakan rekoleksi. Rekoleksi ini berbeda dengan

rekoleksi yang telah diadakan sebelumnya, kita berada di luar kampus.

Dengan tujuan agar kita lebih bebas dan merasakan suasana yang baru,

sehingga kita semakin merasakan kehendak Tuhan di dalam hidup kita

msing-masing.

Sesi I ini mempunyai tema “Panggilanku Campur Tangan Tuhan”, dimana

kita yang berada di kampus IPPAK ini merupakan panggilan Tuhan. Kita

berasal dari berbagai daerah dan juga pribadi yang berbeda-beda tapi

dipanggil disini untuk bersama-sama melangkah menanggapi panggilan

Tuhan itu.

Setelah kita sama-sama melakukan survey lapangan tadi, kita benar-benar

merasakan bahwa kehidupan itu sungguh berbeda dari yang kita banyak

pikirkan. Ternyata hal sepele yang kita lihat belum tentu sepele bagi yang

benar-benar merasakannya. Dengan kita mengadakan survey lapangan

terlebih dahulu kita semakin diingatkan bahwa kita harus bertindak, bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

82

hanya membantu dalam pikiran saja melainkan bagaimana kita bertindak

langsung pada mereka yang menbutuhkan. Diharapkan kita semakin peka dan

menjadi pribadi yang berkembang secara utuh baik itu dari pikiran, hati dan

perbuatan.

(c) Pengolahan sesi I : “Tuhan Memanggilku”

Setelah kelompok kembali dari observasi lapangan, maka sesi I siap

dimulai. Pendamping mengajak peserta untuk melihat film pendek mengenai

“Panggilan Samuel”, kemudian pendamping membagi peserta menjadi 4-5

kelompok dan mendiskusikan inti sari dari cuplikan film yang sudah dilihat.

Sharing pengalaman dapat dibantu oleh beberapa pertanyaan:

Film tadi menceritakan tentang apa?

Apa yang dilakukan Samuel setelah mendengar panggilan Allah sebanyak

3X?

Bagaimana perasaanmu setelah menyaksikan cuplikan film tersebut?

Bagian manakah yang paling berkesan menurut kamu?

Dapatkah teman-teman menghubungkan panggilan Samuel dengan

panggian kita menjadi seorang guru agama Katolik?

(d) Penjelasan Mengenai Materi

Dalam cuplikan film pendek tadi diceritakan mengenai panggilan Samuel.

Samuel awalnya tidak percaya kalau dirinya dipanggil oleh Allah, setelah

panggilan yang ketiga kalinya barulah Samuel menjawab “Ya Allah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

83

hambaMu mendengarkan”. Dari kisah ini dapat diambil intinya bahwa

panggilan kita masing-masing merupakan campur tangan dari Tuhan sendiri,

tinggal bagaimana kita menanggapi panggilan tersebut. Apakah menjawab

dengan sepebuh hati hati atau mengabaikannya sehingga kita makin jauh dari

panggilan kita msing-masing. Kita semua disini berkumpul dalam rangka

menanggapi panggilan Tuhan itu sendiri yaitu menjadi calon-calon guru

agama Katolik. Maka kita semua harus menanggapinya dengan rendah hati

dan kesanggupan yang mendalam.

(e) Mendalami Kitab Suci

Peserta diajak untuk membaca teks Kitab Suci yang diambil dari Injil

Yohanes 10:27-30. Setelah peserta membaca, kemudian peserta diajak untuk

mendalami teks tersebut dengan bantuan pertanyaan:

Ayat mana yang mengesan menurut Anda?

Bagaimana tanggapan kalian jika kalian mengalami panggilan dari Tuhan

sendiri?

Inspirasi apa yang Anda dapatkan dari teks Kitab Suci ini?

Panggilan Tuhan adalah suatu hal yang istimewa yang belum tentu semua

oraang mengalaminya. Panggilan Tuhan ada banyak cara misalkan ada yang

dipanggil untuk menjadi imam, biarawan/wati, kepala keluarga, bahkan

menjadi seorang guru. Menjadi seorang guru tidaklah mudah disini perlulah

sikap rendah hati dan mau menerima keadaan orang lain. Selain itu menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

84

seorang guru harus menguasai kompetensi-kompetensi yang ada, seperti

dalam perkuliahan sedikit sudah disinggung namun harus lebih lagi

dipahamai dan dihayati. Panggilan yang mulia ini harus kita pelihara dengan

baik agar tidak menjadi sia-sia melainkan menjadi berkah bagi kita semua.

Untuk itu teman teman mahasiswa yang terkasih mari kita semua

menanggapi panggilan Tuhan yang mulai ini dengan suka hati dan

kesungguhan hati, agar kita juga dapat menjalaninya dengan baik dan merasa

tidak ada beban.

(f) Merencanakan Aksi Baru

Pendamping mengumpulkan peserta dalam kelompok-kelompok kecil, dan

membuat tugas untuk membuat aksi baru dari observasi lapangan yang telah

dilakukan tadi. Dipandu dengan beberapa pertanyaan:

Pertanyaan panduan untuk merencanakan aksi baru

Setelah mengalami kenyataan pada saat observasi tadi, aksi baru apa yang

akan kelompok lakukan?

Apa usul atau sumbangan konkrit kelompok untuk persoalan yang telah

kelompok alami tadi?

(g) Gerak dan lagu

Dengar Dia panggil nama saya

Dengar Dia panggil namamu

Dengan Dia panggil nama

saya

Juga Dia panggil namamu

Oh giranglah (2X)

Yesus amat cinta pada saya

Oh giranglah

Kujawab ya ya ya (2X)

Kujawab ya Tuhan (2X)

Kujawab ya ya ya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan meyampaikan kesimpulan dari skripsi yang

berjudul “Upaya Pengembangan Spiritualitas Kristiani Mahasiswa-

Mahasiswi IPPAK – USD Sebagai Calon Guru Pendidikan Agama Katolik

Yang Profesional dan Berspiritual”. Kemudian penulis juga akan

mengemukakan saran yang ditujukan kepada mahasiswa-mahasiswi IPPAK.

A. Kesimpulan

Sosok guru yang profesional adalah guru yang menguasai empat kompetensi

yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan

kompetensi profesional. Begitu juga untuk guru agama Katolik perlu mengetahui

kompetensi yang ada sekaligus menghayati spiritualitas Kristiani di dalam

hidupnya.

Sosok guru agama Katoik yang mahasiswa-mahasiswi IPPAK harapkan

adalah seorang guru yang menguasai bidang keilmuannya, selain itu mampu

membantu mengembangkan iman murid-murid agar mempunyai iman yang

mantap dan mendalam. Guru agama Katolik juga perlu menguasai kompetensi-

kompetensi untuk itu guru agama Katolik harus selalu belajar. Dalam segi

spiritualitas, guru agama Katolik juga harus mempunyai spiritualitas yang

mendalam, bagaimana menghayati pekerjaannya sebagai pelayanan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

86

sesama. Oleh karena itu profesional dan berspiritualitas harus berjalan beriringan

dan tidak ada yang mendominasi agar tercapai perkembangan diri yang utuh.

Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa-mahasiswi

IPPAK sudah baik dalam hal pemahaman teori. Sedangkan dalam hal praxis di

lapangan mereka belum semua menghayati, dan masih banyak perlu untuk

membuka diri dan hati. Maka dari itu perlunya pendampingan secara lebih

menyeluruh tidak hanya pemahaman saja melainkan bagaimana mengolah

pengalaman itu agar menjadi pribadi yang berkembang dalam iman. Prodi IPPAK

telah menyediakan segala sarana bagi mahasiswanya untuk berkembang secara

rohani maupun jasmani. Kegiatan-kegiatan rohani cukup banyak diadakan di

prodi IPPAK guna membina iman maupun segi spiritual dari mahasiswa tersebut.

Tinggal bagaimana mahasiswa yang bersangkutan mengolahnya dan

mengimplementasikannya dalam hidup sehari-hari. Sosok guru yang

berspiritualitas di dalamnya juga memiliki kompetensi yang baik, karena dengan

mempunyai spiritualitas yang mendalam maka guru juga mampu memberikan

pelayanan yang total.

Program serial kegiatan rekoleksi sebagai program diharapkan membantu

para mahasiswa IPPAK untuk semakin menghayati spiritualitas Kristiani. Survey

lapangan menjadi titik tolak utama yang harus diolah para mahasiswa IPPAK

karena pengalaman hidup itulah keutuhan hidup dapat dilihat. Dengan rekoleksi

ini diharapkan para mahasiswa IPPAK makin menginternalisasi spiritualitas

Kristiani sehingga dapat menjadi pribadi yang berkembang secara utuh. Rekoleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

87

ini untuk semakin melengkapi khasanah iman mahasiswa-mahasiswi IPPAK

dalam pembinaan Spiritualitas.

B. Saran

Penulis bertitik tolak dari keseluruhan yang telah diuraikan dalam setiap bab

dan penulis mencoba untuk memberikan saran-saran yang berguna dan masukan

yang baik untuk mahasiswa-mahasiswi IPPAK. Berdasarkan pembahasan pada

bab-bab sebelumnya beberapa hal berikut penulis ajukan sebagai sarana untuk

pihak yang terkait.

1. Bagi mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD

Mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD diharapkan semakin menyadari

bahwa dirinya merupakan calon guru agama Katolik. Mereka diharapkan semakin

mengetahui serta menghayati panggilannya itu sehingga mahasiswa-mahasiswi

IPPAK merasakan manfaatnya. Selain itu mahasiswa-mahasiswi diharapkan dapat

semakin menginternalisasikan spiritualitas Kristiani dalam kehidupan sehari-hari

sehingga semakin dapat menemukan sosok guru yang ideal menurut pandangan

mereka masing-masing terutama yang profesional dan berspiritualitas. Para

mahasiswa dalam berdinamika di kampus maupun hidup sehari-hari tetap

memperhatikan perkembangan imannya, tidak hanya dalam pemikiran saja

melainkan hati dan perbuatan juga harus berjalan secara seimbang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

88

2. Bagi Koordinator Spiritualitas IPPAK

Prodi IPPAK telah memberikan perhatian yang lebih mengenai

perkembangan spiritualitas Kristiani mahasiswa-mahasiswinya melalui

pendampingan-pendampingan iman. Maka dengan program ini diharapkan

semakin memperkaya karya pendampingan tersebut, sehingga dapat menyentuh

hati mahasiswa-mahasiswi agar mereka merasakan manfaatnya. Selain itu

mahasiswa-mahasiswi IPPAK diharapkan semakin berkembang menjadi pribadi

yang utuh. Bagi koordinator Spiritualitas IPPAK diharapkan mampu melakukan

inovasi dan lebih berkreasi lagi dalam hal pendampingan spiritualitas untuk

mahasiswa-mahasiswi IPPAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

89

DAFTAR PUSTAKA

Afrisanti Lusita. (2011). Buku Pintar Menjadi Guru Kreatif, Inspiratif dan

Inovatif. Yogyakarta:Araska.

Agus Rukiyanto, Bernardus. (Ed). (2012). Pewartaan di Zaman Global.

Yogyakarta: Kanisius.

Alkitab Deuterokanonika. (1976). Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia dan

Lembaga Biblika Indonesia.

Ajaran dan Pedoman Gereja Tentang Pendidikan Katolik. (1991). Seri Dokumen

Gereja. Jakarta: Grasindo.

Aprilia Heppi Harsari, Valentina. (2013). Upaya Meningkatkan Keterlibatan

Kaum Muda Stsi Gembala Yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam

Hidup Menggereja Melalui Katekese Kaum Muda. Yogyakarta.

Universitas Sanata Dharma.

Bambang Hendarto Y, L. (2006). Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta:Prodi

IPPAK – USD.

Banawiratma, J.B. (1990). Spiritualitas Transformatif (Suatu Pergumulan

Ekumenis). Yogyakarta: Kanisius.

_______________. (1991). Iman, Pendidikan dan Perubahan Sosial.

Yogyakarta: Kanisius.

Baskara T Wardaya. (1995). Spiritualitas Pembebasan Refleksi Atas Iman

Kristiani dan Praksis Pastoral. Yogyakarta: Kanisius.

Budi Susanto, Ag. 22 November, 2013. Mengajar Dengan Penuh Perhatian.

Praba, hlm 19.

Darminta, J. (1993). Latihan Rohani St. Ignasius Loyola. Yogyakarta: Kanisius.

_________. (2006). Penegasan Panggilan. Yogyakarta: Kanisius.

Darmawijaya, St. (1990). Aneka Tema Rekoleksi. Yogyakarta: Kanisius.

Drost, J. (2002). Pedagogi Ignasian Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta:

Grasindo.

Groenen C. (1979). Dasar-dasar Hidup Religius Panggilan Kristen. Yogyakarta:

Kanisius.

Hasil Lokakarya Katekese Umat. (1984). 20 Tema Katekese Umat. Jakarta: Obor.

Harmin, Merrill dan Melanie Toth. (2012). Pembelajaran Aktif Yang

Menginspirasi:Buku Pegangan Lengkap Untuk Guru Masa Kini. Jakarta:

PT. Macanan Jaya Cemerlang.

Heryatno Wono Wulung. (2008). Pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah. Yogyakarta: IPPAK – USD.

____________________. (Ed). Secercah Lentera Kehidupan: Kisah-kisah

Inspiratif Para Pewarta Iman. (2012). Yogyakarta: Kanisius 2012.

Heuken, A. (2002). Spiritualitas Kristiani Pemekaran Hidup Rohani Selama Dua

Puluh Abad. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.

Hutabarat, Rafael. (1981). Berkatekese: Katekese Sebagai Sarana Pembentukan

Hidup Kristen Jemaat. Yogyakarta: Kanisius.

Jacobs, Tom. (1985). Sikap Dasar Kristiani. Yogyakarta: Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

90

Johnson, LouAnne. (2008). Pengajaran Yang Kreatif dan Menarik:Cara

Membangkitkan Minat Siswa Melalui Pemikiran. Jakarta: PT. Macanan

Jaya Cemerlang.

Kamari, F.X. Kepribadian Seorang Katekis. Seri Pradnyawidya 13. Yogyakarta.

Lalu, Yosef. (2005). Katekese Umat. Jakarta: Komisi Kateketik KWI.

Mandagi, L. (1984). Awam Katolik Di Sekolah Menurut Dokumen Gereja. Seri

Pastoral 113. Pusat Pastoral Yogyakarta.

__________. (1994). Identitas Pendidik Katolik. Seri Pastoral 231. Pusat Pastoral

Yogyakarta.

Mangunhardjana, A. M. (1985). Membimbing Rekoleksi. Yogyakarta: Kanisius.

Mardiatmadja, BS. (1985). Beriman Dengan Bertanggungjawab. Yogyakarta:

Kanisius.

Michel, Thomas. (2001). Pokok-pokok Iman Kristiani. Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Mintara Sufiyanta, A. (2010). Sang Guru Sang Peziarah: Spiritualitas Guru

Kristiani. Jakarta: Obor.

_________________. (2011). Guruku Malaikat Jiwaku: Spiritualitas Guru

Kristiani. Jakarta: Obor.

_________________. (2013). The Art of Educating: Cinta di Rumah Kasih di

Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

_________________. (2013). Life As The Real School: Hidup Bijaksana Hidup

Bermakna. Yogyakarta: Kanisius.

_________________. (2013). Cinta Sang Guru: Kisah-kisah Inspiratif Kaum

Guru. Yogyakarta: Kanisius.

_________________. (2013). Teacher As an Instructional Leader: Mendidik

Dengan Jernih Hati dan Terang Budi. Yogyakarta: Kanisius.

_________________. (2014). Hati Sang Guru: Menghayati Panggilan Guru

Kristiani. Yogyakarta: Kanisius.

Muhammad Ali, H. (1987). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Sinar Baru.

Moh Uzer Usman. (1990). Menjadi Guru Professional. Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset.

Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nana Sudjana. (1990). Penilaian Proses Belajar Mengajar cet. 3. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

_____________. (1989). Dasar-Dasar Proses belajar Mengajar cet. 2. Bandung.

Remaja Rosdakarya.

Papo, Yakob. (1990). Pendidikan Hidup Beriman Dalam Lingkup Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Paulus VI. (2013). Evangelii Nuntiandi (Mewartakan Injil). Jakarta:Dokpen KWI.

(Dokumen asli diterbitkan tahun 1975).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Tentang Standar Kualifikasi Akademik

dan Kompetensi Guru.(2007), Jakarta: Sekretariat Negara.

Pidyarto, H. (1993). Mempertanggungjawabkan Iman Katolik. Malang: Dioma.

Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian. Bandung:Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

91

Samana, A. (1994). Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius.

Sigit Setyawan. (2013). Guruku Panutanku. Yogyakarta: Kanisius.

Sukaryadi, Ag. 21 November, 2013. Membangun Kembali Spiritualitas Guru

Agama Katolik. Praba, hlm 29.

Suparlan. (2006). Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Team PPK Epouto Keuskupan Jayapura. (1985). Jalan Kita Menuju Kehidupan

(Katekese Untuk Orang Dewasa). Jakarta: Obor.

Telaumbanua, Marinus. (1999). Ilmu Kateketik: Hakikat, Metode dan Peserta

Katekese Gerejawi. Jakarta: Obor.

Tim Penyusun Panduan Program Studi IPPAK. (2010). Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Tim Akreditasi Prodi IPPAK – USD. Borang Akreditas Prodi IPPAK. (2013).

Prodi IPPAK – USD. Yogyakarta.

______________________________. Laporan Evaluasi Diri. (2013). Prodi

IPPAK – USD. Yogyakarta.

Undang-Undang Tentang Guru dan Dosen.(2005). Jakarta: Sekretariat Negara.

Van Bremen, Peter G. (1976). Semangat Kristiani. Yogyakarta: Kanisius.

Winkel, W.S. (1989). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Yohanes Paulus II. (2006). Catechesis Tradendae (Penyelenggaraan Katekese).

(R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta:Dokpen KWI. (Dokumen asli

diterbitkan tahun 1979)

Youcat Indonesia: Katekismus Populer. (2012). Yogyakarta: Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

(2)

A N G K E T

UPAYA PENGEMBANGAN SPIRITUALITAS KRISTIANI

MAHASISWA/SISWI IPPAK-USD SEBAGAI CALON GURU

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK YANG

PROFESIONAL DAN BERSPIRITUAL

NIM :

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *(Biarawan/ Biarawati) (*lingkari)

Semester :

Petunjuk :

A. Bacalah secara cermat dan teliti sebelum mengerjakan soal-soal di bawah ini

B. Pilihlah salah satu jawaban dalam kolom berikut ini yang sesuai dengan

keadaan dan pengalaman anda dengan memberi tanda cek list ( ) pada kolom

jawaban yang dimaksud:

C. Contoh cara menjawab:

No Pernyataan SS S TS STS

1 Spiritualitas Kristiani adalah spiritualitas yang

mengambil semangat dari diri Yesus.

2 Inti dari spiritualitas Kristiani adalah Yesus

Kristus

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1 Guru agama Katolik adalah pengajar iman Katolik di

sekolah yang bertugas mengembangkan iman siswa.

2 Sebagai guru yang memiliki Kompetensi Pedagogik

guru mampu memahami keadaan atau kemampuan

siswa.

3 Sebagai guru yang memiliki Kompetensi Profesional

sebelum mengajar, hendaknya guru mempersiapkan

materi/bahan ajar dengan baik.

4 Sebagai guru yang memiliki Kompetensi Sosial maka

dalam bersikap guru hanya bersosialisasi dengan sesama

guru, dan murid saja. Orang tua tidak.

5 Sebagai guru yang memiliki Kompetensi Kepribadian

guru wajib mempunyai kepribadian yang mantap agar

dapat menjadi contoh yang baik bagi siswa.

6 Sebagai guru yang berspiritualitas, guru memperhatikan

iman serta kedalaman hidup siswanya.

7 Sebagai guru yang berspiritualitas, guru memberikan

Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan Angket

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

(3)

pelayanan diri secara total pada muridnya.

8 Spiritualitas Ignasian membantu guru Kristiani dalam

memberikan pelayanan kepada siswa demi kemuliaan

Tuhan yang lebih besar.

9 Mencintai peserta didik merupakan hal yang penting

bagi guru.

10 Selalu bersyukur adalah salah satu ciri guru yang

mempunyai spiritualitas mendalam.

11 Sebagai mahasiswa saya semakin belajar dan tahu

bahwa Yesus adalah inti dari pewartaan guru agama di

sekolah.

12 Sebagai mahasiswa saya semakin belajar memandang

siswa sebagai subjek bukan objek.

13 Sebagai mahasiswa, saya semakin belajar dan

menghayati bahwa kepribadian yang baik akan diterima

baik juga di lingkungan.

14 Sebagai mahasiswa saya belajar untuk menghargai

perbedaan dalam masyarakat sehingga tidak terjadi

konflik.

15 Sebagai mahasiswa, saya belajar untuk bergaul dan

membangun komunikasi yang baik antar sesama

terutama yang berbeda agama.

16 Inti dari spiritualitas Kristiani adalah Yesus Kristus.

17 Spiritualitas Kristiani adalah spiritualitas yang

mengambil semangat dari diri Yesus.

18 Penghayatan dalam spiritualitas Kristiani membantu

saya untuk semakin masuk ke dalam “hubungan”

dengan Allah.

19 Saya sebagai mahasiswa merasakan manfaat dan makin

menghayati spiritualitas Kristiani selama kuliah di

IPPAK.

20 Spiritualitas Kristiani yang saya dapatkan di IPPAK

membantu saya dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

(4)

PANDUAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

1. Menurut Anda, apa pengertian guru agama Katolik itu?

2. Apakah Anda sungguh mempunyai motivasi untuk menjadi guru agama

Katolik?

3. Apakah Anda setuju jika guru tidak harus bersosialisasi dengan orang tua

siswa? Mengapa?

4. Menurut Anda perlukah guru agama mengetahui kedalaman hidup dan

iman setiap anak didknya? Mengapa?

5. Mengapa pelayanan secara total perlu diberikan kepada siswa?

6. Menurut Anda pentingkah mencintai siswa bagi guru agama? Mengapa?

7. Apakah Anda mengalami perkembangan selama di IPPAK ini, khususnya

dalam kerohanian? Jelaskan!

8. Menurut Anda, apakah kepribadian yang baik dapat diterima di

masyarakat dan tidak menimbulkan konflik?

9. Sebagai mahasiswa/siswi IPPAK yang mengikuti mata kuliah Pembinaan

Spiritualitas, apakah Anda merasakan selama ini Anda semakin merasakan

manfaat dan semakin menghayati spiritualitas itu sendiri? Dan apakah itu

membantu anda dalam kehidupan sehari-hari?

Lampiran 3 : Panduan Daftar Pertanyaan Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

(5)

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

1. Menurut Anda, apa pengertian guru agama Katolik itu?

R1: Guru agama Katolik adalah seorang pendidik yang mempunyai bidang

khusus.

R2 : Guru agama Katolik adalah seorang pewarta iman di sekolah.

R3: Guru agama Katolik adalah pendidik iman di sekolah.

R4: Guru agama Katolik adalah seorang pembimbing iman dan salah satu

bentuk Pastoral di sekolah.

R5: Guru agama Katolik adalah pendamping iman anak di sekolah.

R6: Guru agama Katolik adalah saksi iman dan pewarta untuk siswa dan guru

di sekolah.

R7: Guru agama Katolik adalah saksi iman dan pewarta untuk siswa dan guru

di sekolah.

R8 :Guru agama Katolik adalah seorang guru atau katekis di sekolah.

R9: Guru agama Katolik adalah seorang pendidik yang khusus belajar tentang

agama Katolik.

R10: Guru agama Katolik adalah seorang guru pengajar agama Katolik di

sekolah, yang mempunyai kemampuan khusus di bidang agama Katolik.

R11: Guru agama Katolik adalah seorang guru yang belajar di bidang khusus

yaitu agama Katolik.

R12: Guru agama Katolik adalah seorang guru yang mengajar agama Katolik

di sekolah, baik itu sekolah dasar maupun sekolah menengah.

R13: Guru agama Katolik adalah pendidik di sekolah yang mengajarkan agama

Katolik.

R14: Guru agama Katolik adalah seorang pendidik iman dan juga katekis di

sekolah.

R15: Guru agama Katolik adalah seorang pendidik agama yang bekerja di

sekolah.

2. Apakah Anda sungguh mempunyai motivasi untuk menjadi guru agama

Katolik?

R1: Motivasi itu sudah saya punyai sejak awal, karena itu saya bersemangat

dalam menjalani perkuliahan di kampus.

R2: Saya mempunyai motivasi yang besar dari awal masuk dan sampai

sekarang saya masih optimis akan motivasi saya itu.

R3: Motivasi itu saya rasakan sejak dari dulu untuk menjadi seorang pendidik

yakni guru agama Katolik.

R4: Motivasi itu saya rasakan ketika sudah menjalani perkuliahan di kampus.

R5: Motivasi itu saya rasakan sejak dari dulu untuk menjadi seorang guru

khususnya guru agama Katolik.

Lampiran 4 : Transkrip Hasil Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

(6)

R6: Motivasi itu baru muncul ketika saya sudah menjalani proses kuliah dan

sampai saat ini motivasi itu masih ada.

R7: Motivasi itu baru muncul ketika saya sudah menjalani proses kuliah dan

sampai saat ini motivasi itu masih ada, saya ingin menjadi guru agama.

R8: Motivasi itu ada karena saya melihat masih banyaknya peluang menjadi

guru agama Katolik.

R9: Saya merasakan bahwa motivasi di diri saya sudah ada dari awal, samapi

saat ini saya masih terus berusaha untuk memupuk motivasi saya itu agar dapat

semakin berkembang.

R10: Saya sejak dari dulu mempunyai keinginan menjadi seorang guru, tidak

berpikir untuk menjadi guru agama. Karena itu cita-cita ini didukung oleh

keluarga saya, sehingga saya semakin bersemangat ketika kuliah.

R11: Motivasi itu ada karena saya melihat masih banyaknya peluang menjadi

guru agama Katolik.

R12: Saya mempunyai motivasi menjadi guru/pendidik sejak dulu, sehingga

diterima di IPPAK ini merupakan hadiah yang baik untuk saya, saya akan

berusaha sekuat mungkin untuk menjalani proses perkuliahan ini dengan baik.

R13: Guru agama mungkin belum terpikirkan oleh saya, melainkan untuk

menjadi guru sudah ada. Akhirnya saya diterima di IPPAK dan saya pun

melanjutkan cita-cita saya dulu tapi untuk kali ini menjadi seorang guru agama

Katolik.

R14: Saya waktu itu belum terpikirkan menjadi guru agama, tapi setelah masuk

IPPAK ini saya menemukan motivasi itu setlah menjalani perkuliahan selama

ini.

R15: Motivasi untuk menjadi guru agama sudah ada karena menurut saya

masih ada peluang untuk bekerja dimanapun.

3. Apakah Anda setuju jika guru tidak harus bersosialisasi dengan orang tua

siswa? Mengapa?

R1: Saya tidak setuju. Guru harus bersosialisasi dengan orang tua karena guru

adalah orang tua kedua di sekolah.

R2: Saya tidak setuju. Guru harus bersosialisasi dengan orang tua karena guru

dapat mengawasi secara langsung ketika di sekolah.

R3: Saya tidak setuju. Guru di sekolah menjadi “pengawas” siswa siswi yang

telah dipercayakan oleh orang tua.

R4: Saya tidak setuju. Guru harus bersosialisasi dengan orang tua karena

dengan bersosialisasi orang tua dapat mengawasi anaknya di sekolah melalui

guru.

R5: Saya tidak setuju. Guru di sekolah menjadi perantara bagi orang tua yang

selalu bekerjasama dengan baik.

R6: Saya tidak setuju. Guru di sekolah menjadi penghubung antara orang tua

dengan pihak sekolah.

R7: Saya tidak setuju. Guru di sekolah menjadi penghubung antara orang tua

dengan pihak sekolah.

R8: Saya tidak setuju. Guru di sekolah harus menjadi partner yang baik di

sekolah sehingga menjadi menguntungkan satu sama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

(7)

R9: Saya tidak setuju. Guru di sekolah harus bekerjasama dengan baik

sehingga siswa siswi menjadi aman dan semakin berkembang di sekolah.

R10: Saya tidak setuju. Guru di sekolah harus menjadi partner dan bekerjasama

dengan baik sehingga menghasilkan sinergi yang baik antar sekolah dengan

pihak rumah.

R11: Saya tidak setuju. Guru dan orang tua harus bersinergi dan bekerjasama

dengan baik sehingga demi siswa siswi. Kerjasama diperlukan agar timbul

hubungan yang baik antara orang tua dan sekolah.

R12: Saya tidak setuju. Guru dan orang tua harus bersinergi dan bekerjasama

dengan baik sehingga demi siswa siswi. Kerjasama diperlukan agar timbul

hubungan yang baik antara orang tua dan sekolah.

R13: Saya tidak setuju. Guru dan orang tua harus bekerjasama satu sama lain

supaya timbul hubungan yang baik.

R14: Saya tidak setuju. Guru dan orang tua harus bekerjasama satu sama lain

supaya timbul hubungan yang baik.

R15: Saya tidak setuju. Guru dan orang tua harus menjadi rekan dalam

mendidik siswa siswi. Orang tua di rumah sedangkan guru di sekolah.

4. Menurut Anda perlukah guru agama mengetahui kedalaman hidup dan

iman setiap anak didknya? Mengapa?

R1: Guru agama perlu mengetahui kedalaman hidup dan iman siswa siswinya

agar semakin mengenal dan tahu bagaimana caranya mengembangkannya.

R2: Guru agama perlu mengetahui kedalaman hidup siswanya agar bisa

memberikan materi yang pas dan sesuai dengan porsinya.

R3: Guru agama perlu mengetahui kedalaman iman siswa siswi agar guru

agama dapat membantu mengembangkannya.

R4: Guru agama perlu mengetahui kedalaman hidup dan iman siswanya karena

dengan iman itu, guru agama tahu prioritasnya ketika sedang mengajar.

R5: Guru agama perlu mengetahui kedalaman iman siswa siswi agar ketika

penyampaian materi tidak terlalu jauh atau sulit diterima.

R6: Guru agama perlu mengetahui kedalaman iman siswa siswi, karena guru

agama juga sebagai pendamping iman agar semakin berkembang.

R7: Guru agama perlu mengetahui kedalaman iman siswa siswi, karena guru

agama juga sebagai pendamping iman agar semakin berkembang.

R8: Guru agama perlu mengetahui kedalaman iman siswa siswi karena guru

agama juga memperhatikan perkembangan iman dari tiap siswa siswinya. Itu

semua dilakukan agar tidak ada yang mengalami kesulitan.

R9: Guru agama perlu mengetahui kedalaman iman siswa siswi agar para siswa

tidak mengalami kesulitan dalam menerima materi dan semakin maju berusaha

menjadi semakin baik.

R10: Selain mengajar di kelas, guru agama perlu mengetahui kedalaman hidup

siswa siswi karena dengan mengetahui imannya itu, guru agama mampu masuk

melalui materi yang diajarkan.

R11: Guru agama perlu mengetahui kedalaman iman siswa siswi karena guru

agama juga memperhatikan perkembangan iman dari tiap siswa siswinya. Itu

semua dilakukan agar tidak ada yang mengalami kesulitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

(8)

R12: Tidak hanya materi saja yang diajarkan oleh guru agama, melainkan

bagaimana cara guru agama tersebut mengembangkan iman para siswa

siswinya, agar mereka semakin mantap akan imannya itu.

R13: Materi hanya untuk pengetahuan siswa siswi saja tapi yang lebih penting

adalah iman, bagaimana iman itu dipupuk dan dibina agar semakin

berkembang kearah yang baik.

R14: Materi hanya untuk pengetahuan siswa siswi saja tapi yang lebih penting

adalah iman, bagaimana iman itu dipupuk dan dibina agar semakin

berkembang ke arah yang baik.

R15: Kedalaman hidup dapat dapat dilihat dari perilaku siswa siswi sehari-hari

tidak hanya melulu dari materi saja.

5. Mengapa pelayanan secara total perlu diberikan kepada siswa?

R1: Pelayanan secara total itu adalah wujud pelayanan Yesus sendiri.

R2: Pelayanan secara total itu perlu karena dalam meberikan pelayanan tidak

boleh setengah-setengah.

R3: Pelayanan secara total itu sama dengan pelayanan hati.

R4: Pelayanan secara total itu adalah bagaimana seni untuk melayani dengan

tulus.

R5: Pelayanan secara total harus diberikan kepada siswa siswi karena dengan

pelayanan total itu guru semakin puas akan pekerjaannya.

R6: Pelayanan secara total wajib diberikan kepada para siswa, agar para siswa

merasa diperhatikan dan merasa senang karena belajar dengan tenang.

R7: Pelayanan secara total wajib diberikan kepada para siswa, agar para siswa

merasa diperhatikan dan merasa senang karena belajar dengan tenang.

R8: Pelayanan secara total wajib diberikan kepada para siswa, karena dengan

pelayanan total guru agama juga memberikan kasih yang tulus kepada siswa

siswinya.

R9: Menjadi seorang guru harus tahu konsekuensinya dan semakin mengerti

akan siswanya, jadi dalam bekerja tidak setengah hati melainkan sepenuh hati.

R10: Pelayanan secara total wajib diberikan kepada para siswa, karena dengan

pelayanan total guru agama juga memberikan kasih yang tulus kepada siswa

siswinya.

R11: Pelayanan secara total wajib diberikan kepada para siswa, karena dengan

pelayanan total guru agama juga memberikan kasih yang tulus kepada siswa

siswinya.

R12: Guru mengabdi kepada Negara dan bangsa maka guru wajib memberikan

pelayanan yang total kepada siswa siswi.

R13: Guru adalah pelayan pendidikan, maka sebagai calon guru kita harus tahu

konsekuensinya menjadi guru yaitu memberikan pelayanan secara total kepada

siswa siswi.

R14: Guru adalah pelayan pendidikan, maka sebagai calon guru kita harus tahu

konsekuensinya menjadi guru yaitu memberikan pelayanan secara total kepada

siswa siswi.

R15: Guru adalah sang pelayan di bidang pendidikan, maka dengan rendah hati

juga pelayanan yang tulus dapat diberikan oleh seorang guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

(9)

6. Menurut Anda pentingkah mencintai siswa bagi guru agama? Mengapa?

R1: Mencintai siswa siswi dalam arti tidak personal melainkan benar-benar

mengasihi peserta didiknya itu.

R2: Mencintai siswa siswi dalam arti tidak pilih pilih melainkan universal.

R3: Mencintai dan mengasihi secara universal tidak pilih-pilih.

R4: Mencintai siswa siswi dalam arti secara universal tidak memilih melainkan

mengasihi semua.

R5: Mencintai dalam arti secara universal tidak secara personal, mampu untuk

berbagi kasih kepada siswa siswi.

R6: Mencintai secara menyeluruh tidak pilih-pilih dan tidak membeda-

bedakan.

R7: Mencintai secara menyeluruh tidak pilih-pilih dan tidak membeda-

bedakan.

R8: Mengasihi siswa siswi tanpa memilih melain kan secara keseluruhan

(universal).

R9: Mengasihi tanpa mengenal batas dan tanpa pilih-piih itu menjadi prinsip

seorang guru agama di sekolah.

R10: Guru agama dalam mengasihi siswa siswi tidak meilih-milih, sama seperti

yesus yang selalu mengasihi orang-orang tanpa memandang status atau

kedudukan, semua sama dan harus dikasihi.

R11: Mengasihi siswa siswi tanpa memilih melainkan secara keseluruhan

(universal).

R12: Mengasihi siswa siswi tanpa memilih melainkan secara keseluruhan

(universal).

R13: Mengasihi tanpa harus memilih, melainkan bagaimana kita mampu untuk

membuka diri bagi sesama.

R14: Mengasihi tanpa harus memilih, melainkan bagaimana kita mampu untuk

membuka diri bagi sesama.

R15: Membuka diri akan mengasihi orang lain tanpa pandang bulu. Ini menjadi

penting karena, dengan mengasihi kita sebagai calon guru agama mampu

mengerti akan kebutuhan siswa siswi.

7. Apakah Anda mengalami perkembangan selama di IPPAK ini, khususnya

dalam kerohanian? Jelaskan!

R1: Awalnya tidak terlalu merasakan perkembangan itu, namun semakin hari

saya merasakannya walau belum terlalu sempurna.

R2: Belum merasakan perkembangan yang berarti dalam hidup.

R3: Saya mengalami perkembangan itu dari awal sampai saat ini, terutama

dalam hal kerohanian.

R4: Perkembangan dari hari ke hari semakin saya rasakan.

R5: Saya mengalami perkembangan yang lumayan pesat khusunya dalam hal

kerohanian.. Dalam hal kerohanian saya semakin rajin mengikuti ekaristi

harian dan hidup doa.

R6: Saya belum mengalami perkembangan dalam hal kerohanian, saya

cenderung biasa-biasa saja untuk menjalaninya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

(10)

R7: Saya belum mengalami perkembangan dalam hal kerohanian, saya

cenderung biasa-biasa saja untuk menjalaninya.

R8: Saya sudah semakin merasakan perkembangan itu, sedikit demi sedikit

terutama dalam bidang kerohanian, misalnya makin rajin mengikuti perayaan

ekaristi dan bacaan rohani.

R9: Saya belum mengalami perkembangan dalam hal kerohanian, selama ini

saya hanya melakukan biasa saja tidak ada yang terlalu menonjol.

R10: Saya merasakan perkembangan dalam hal rohani, khususnya saya

semakin sering mengikuti perayaan ekaristi harian. Itu salah satu contoh yang

makin berkembang di dalam diri saya.

R11: Saya sudah semakin merasakan perkembangan itu, sedikit demi sedikit

terutama dalam bidang kerohanian, misalnya makin rajin mengikuti perayaan

ekaristi dan bacaan rohani.

R12: Saya belum terlalu mengalami perkembangan dalam hal kerohanian,

semua saya jalani dengan biasa biasa saja.

R13: Dalam hal kerohanian saya belum terlalu berkembang, saya merasa biasa-

biasa saja dalam melakukan apapun.

R14: Saya merasa belum berkembang dalam hal kerohanian tapi setelah masuk

di IPPAK kerohanian saya semakin lebih baik dari sebelumnya.

R15: Saya bersyukur bahwa dalam hal kerohanian saya telah mengalami

perkembangan. Contohnya, saya ketika itu belum rajin mengikuti perayaan

ekaristi, sekarang saya mulai rajin mengikuti perayaan ekaristi harian.

8. Menurut Anda, apakah kepribadian yang baik dapat diterima di

masyarakat dan tidak menimbulkan konflik?

R1: Ya jelas. Kepribadian yang baik pastinya dapat diterima dimanapun

termasuk di dalam masyarakat.

R2: Ya jelas. Kepribadian yang baik pasti dapat diterima dan diapresiasi oleh

masyarakat.

R3: Salah satu indikator tidak terjadinya konflik adalah mempunyai

kepribadian yang baik.

R4: Ya jelas. Kepribadian yang baik akan diterima di masyarakat sehingga

konflik dapat dihindari.

R5: Dalam masyarakat pastinya tidak ingin warganya bermasalah jadi

kehidupan bermasyarakat dibangun mulai dari diri sendiri yang mempunyai

kepribadian yang baik.

R6: Pribadi yang baik pastinya dapat mudah bergaul dan dapat diterima di

dalam masyarakat luas.

R7: Pribadi yang baik pastinya dapat mudah bergaul dan dapat diterima di

dalam masyarakat luas.

R8: Di masyarakat luas saya meyakini kalau orang yang punya kepribadian

yang baik itu dapat diterima di masyarakat, dan kebanyakan orang baik itu

tidak terlalu membuat konflik.

R9: Konflik biasanya dari orang-orang yang mempunyai kepribadian yang

kurang baik, tetapi orang yang mempunyai kepribadian yang baik setidaknya

mau menghindari konflik itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

(11)

R10: Konflik dapat disebabkan oleh banyak hal, khususnya jika orang yang

tidak mempunyai kepribadian yang baik. Krpibadian yang baik merupakan

faktor yang mempengaruhi timbulnya konflik atau tidak.

R11: Dimasyarakat luas saya meyakini kalau orang yang punya kepribadian

yang baik itu dapat diterima di masyarakat, dan kebanyakan orang baik itu

tidak terlalu membuat konflik.

R12: Konflik dapat terjadi disebabkan oleh banyak hal, misalnya saat ini masih

banyak orang yang berkelakukan kurang baik dan itu dapat menimbulkan

konflik di masyarakat.

R13: Kita ditempa untuk menjadi pribadi yang baik karena dengan menjadi

pribadi yang baik itu kita dapat diterima di masyarakat.

R14: Pribadi yang baik dapat diterima di dalam masyarakat, dan umumnya

pribadi yang baik itu sebagian besar tidak menimbulkan konflik.

R15: Kepribadian yang baik pastinya dapat diterima oleh masyarakat, tapi

untuk menimbulkan konflik atau tidak tergantung dari tiap pribadinya. Kita

tidak tahu pikiran orang, mana yang baik mana yang tidak baik.

9. Sebagai mahasiswa/siswi IPPAK yang mengikuti mata kuliah Pembinaan

Spiritualitas, apakah Anda merasakan selama ini Anda semakin

merasakan manfaat dan semakin menghayati spiritualitas itu sendiri?

Dan apakah itu membantu anda dalam kehidupan sehari-hari?

R1: Belum terlalu merasakan tapi saya merasa sudah ada yang berubah kea rah

yang lebih baik dibandingkan sebelu-sebelumnya. Dalam kehidupan sehari-hari

sungguh sangat membantu saya baik itu di komunitas maupun di masyarakat

ingkungan.

R2: Saya merasakan banyak manfaat tapi belum sepenuhnya saya hayati, hanya

di kulit luarnya saja.

R3: Saya sudah semakin merasakan manfaatnya ketika kuliah dan mempunyai

dampak yang baik di kehidupan pribadi saya.

R4: Saya sudah semakin merasakan walaupun belum semua. Selain itu saya

juga merasakan banyak manfaat dan itu semua dapat saya terapkan di

kehidupan sehari-hari.

R5: Saya sudah semakin merasakan manfaatnya ketika kuliah dan mempunyai

dampak yang baik di kehidupan pribadi saya. Misalnya dalam berbagai bidang

yakni dalam bidang kerohanian maupun hal studi, awalnya saya kurang tertarik

membaca dan sekarang saya sudah semakin tekun untuk membaca.

R6: Saya sudah semakin merasakan manfaatnya ketika kuliah dan mempunyai

dampak yang baik di kehidupan pribadi saya. Misalnya dalam berbagai bidang

yakni dalam bidang kerohanian maupun hal studi, awalnya saya kurang tertarik

membaca dan sekarang saya sudah semakin tekun untuk membaca.

R7: Saya sudah semakin merasakan manfaatnya ketika kuliah dan mempunyai

dampak yang baik di kehidupan pribadi saya. Misalnya dalam berbagai bidang

yakni dalam bidang kerohanian maupun hal studi, awalnya saya kurang tertarik

membaca dan sekarang saya sudah semakin tekun untuk membaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kegiatan serial rekoleksi sebagai upaya untuk makin mendalami/menginternalisasi spiritualitas Kristiani para mahasiswa IPPAK

(12)

R8: Saya sudah semakin merasakan manfaatnya ketika kuliah dan mempunyai

dampak yang baik di kehidupan pribadi saya. Misalnya dalam berbagai bidang

yakni dalam bidang kerohanian maupun hal studi.

R9: Semakin hari saya merasakan perkembangan yang berarti dalam hidup

saya terutama ketika kuliah di IPPAK, saya merasakan banyak manfaat yang

diperoleh. Perkembangan diri, kerohanian, sampai studi saya mengalami

perkembangan yang tidak biasanya dari sebelum-sebelumnya. Begitu juga

dengan manfaat yang saya peroleh ketika mengikuti pembinaan spiritualitas.

R10: Saya bersyukur dapat kesempatan kuliah di IPPAK, karena di IPPAK ini

saya mendapatkan kesempatan untuk mengolah kepribadian dan segala yang

berkaitan dengan kemampuan saya secara pribadi. Dalam pembinaan

spiritualitas, saya mendapatkan banyak manfaat misalnya dalam hal studi

semakin membantu saya semangat dalam kuliah.

R11: Saya sudah semakin merasakan manfaatnya ketika kuliah dan mempunyai

dampak yang baik di kehidupan pribadi saya. Misalnya dalam berbagai bidang

yakni dalam bidang kerohanian maupun hal studi, awalnya saya kurang tertarik

membaca dan sekarang saya sudah semakin tekun untuk membaca. Pembinaan

spiritualitas banyak manfaat yang saya rasakan selama ini, mulai dari

perkembangan dalam hal kerohanian, pribadi, sosial, dan studi.

R12: Suatu kesempatan yang baik dapat kuliah di IPPAK ini, saya merasakan

perkembangan yang baik di dalam diri saya. Mulai dari waktu itu belum terlalu

sering berdoa (jarang) sekarang saya bersyukur saya dapat memulai untuk

melakukan doa dengan baik itulah salah satu hal yang dapat saya rasakan

manfaatnya ketika kuliah di IPPAK. Pembinaan spiritualitas membantu saya

dalam banyak hal terutama akan kemampuan pribadi dan dalam hal studi.

R13: Saya bersyukur dapat kuliah di Jogja, terlebih di IPPAK ini. Saya merasa

beruntung IPPAK berbeda dengan prodi yang lain, ada yang istimewa disini

yaitu bagaimana para dosen benar-benar peduli pada mahasiswanya itu semua

adalah wujud kasih dalam kampus yang harus dilestarikan. Pembinaan

spiritualitas itu sendiri membantu saya mengembangkan diri secara pribadi

menjadi pribadi yang utuh dan matang.

R14: Selama saya mengikuti pembinaan spiritualitas, saya merasa ada yang

berkembang di diri saya yaitu bagaimana saya semakin mengerti kepribadian

saya dan mengerti akan kebutuhan saya sebagai mahasiswa dan juga warga

masyarakat pada umumnya.

R15: Pembinaan spiritualitas adalah mata kuliah yang banyak manfaatnya

untuk saya terlebih selama ini saya mengikutinya. Saya mendapat banyak

manfaat mulai dari perkembangan pribadi sampai perkembangan dalam studi

pun saya merasakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI