plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 2016. 12. 5. · vii program studi ilmu pendidikan...

107
i PERANAN PERENCANAAN PENGAJARAN BAGI PELAKSANAAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) PENDIDIKAN MENENGAH PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (IPPAK) SANATA DHARMA TAHUN AJARAN 2012/2013 S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh: Anne Dian Pertiwi NIM : 081124009 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 01-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    PERANAN PERENCANAAN PENGAJARAN BAGI PELAKSANAAN

    MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

    (PPL) PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) PENDIDIKAN

    MENENGAH PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN

    PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (IPPAK) SANATA DHARMA

    TAHUN AJARAN 2012/2013

    S K R I P S I

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

    Oleh:

    Anne Dian Pertiwi

    NIM : 081124009

    PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

    2013

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini dipersembahkan kepada:

    Tuhan Yang Maha Esa, yang dengan KasihNya yang luar biasa selalu memberi

    inspirasi dan jalan dalam menyelesaikan skripsi ini.

    Orangtua dan keluargaku tercinta yang selalu memberikan dorongan meraih

    pendidikan dan memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

    Bp. Matius Cahyadi yang selalu memberikan dukungan moral dan material

    dalam menyelesaikan studi saya.

    Teman-teman yang selalu mendukung dan menyemangati penulis serta

    memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTTO

    “ Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib

    apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya”.

    ( Mazmur 139:14)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    Skripsi dengan judul PERANAN PERENCANAAN PENGAJARAN BAGI PELAKSANAAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) PENDIDIKAN MENENGAH PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (IPPAK) SANATA DHARMA TAHUN AJARAN 2012/2013 ditulis berdasarkan pentingnya perencanaan pengajaran bagi pelaksanaan mengajar yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) tingkat pendidikan menengah program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah apakah perencanaan pengajaran mempunyai kedudukan yang penting bagi berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas, sehingga perencanaan pengajaran perlu mendapat perhatian yang besar dalam proses mempersiapkannya. Permasalahan tersebut diolah dalam penelitian sederhana yang ditujukan kepada mahasiswa semester VII program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma yang telah melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) Pendidikan Menengah, untuk semester gasal tahun ajaran 2012/2013. Meliputi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di mana para mahasiswa melaksanakan PPL pada beberapa sekolah swasta Katolik yang tersebar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pengajaran mempunyai peranan yang penting dan menunjang keberhasilan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Perencanaan pengajaran yang disiapkan dengan baik dapat dipakai sebagai acuan kegiatan belajar serta memudahkan guru dalam mengelola kelas. Mengingat begitu pentingnya Perencanaan pengajaran bagi guru, maupun bagi tercapainya tujuan kegiatan belajar mengajar maka Perencanaan pengajaran harus dimiliki dan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar.

    Untuk membantu memudahkan mahasiswa dalam menyusun perencanaan pengajaran, maka penulis mencoba memberikan contoh Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) sebagai sarana agar para peserta Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan menengah memiliki contoh Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) pada saat menyiapkan perencanaan pengajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    A study entitled THE ROLE OF LESSON PLANNING IN THE IMPLEMENTATION OF TEACHING UNDERGRADUATES IN THE FIELD EXPERIENCE PROGRAM (PPL), CATHOLIC EDUCATION (PAK), SECONDARY EDUCATION IN THE STUDY OF CATHOLIC SPECIALIZATION PROGRAM (IPPAK) of SANATA DHARMA 2012/2013 is written based on the importance of teaching planning for the implementation carried out through the Field Experience Program for undergraduates in Catholic Instruction in Educational sciences at Sanata Dharma University, Yogyakarta. The underlining issue in this study is whether or not the teaching planning has significant correlation to the ongoing learning in class, so that the planning requires constant attention in its preparation process. This issue is organized into a simple research that is intended for students in 7th semester. Research has shown that planning plays a vital role in a teacher’s success in teaching learning objectives. Lesson plans that have been adequately prepared can be used as a benchmark that allows a teacher to organize class. Lesson planning is essential and must be prepared as best as it can by the teacher who plays a role of a facilitator in the teaching and learning activities. To make it easier for undergraduates to plan a lesson, the author has provided an example of a Teaching Implementation Plan as a medium for participants in the Field Experience Program of Catholic Education who are preparing a lesson plan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

    pencerahan serta menuntun hati, pikiran dan langkah penulis sehingga dapat

    menyelesaikan skripsi yang berjudul PERANAN PERENCANAAN

    PENGAJARAN BAGI PELAKSANAAN MENGAJAR MAHASISWA

    PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PRODI IPPAK

    SANATA DHARMA TAHUN AJARAN 2012/2013.

    Skripsi ini dimulai dari sebuah keingintahuan penulis akan peranan

    perencanaan pengajaran bagi guru dalam mengajar. Penulis seringkali

    menjumpai guru yang kurang begitu mempersiapkan perencanaan pengajaran

    dengan maksimal, namun juga lebih banyak guru yang dengan semangat

    meluangkan waktu, pikiran dan juga tenaganya untuk benar-benar

    mempersiapkan kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakannya.

    Banyak pihak yang telah memberikan dukungan dengan berbagai peran

    sehingga menjadi bagian dari skripsi ini. Oleh karena itu dengan penuh rasa

    terima kasih perkenankanlah penulis menghadirkan nama-nama yang sangat

    berharga berikut ini :

    1. Rm. F.X Heryatno Wono Wulung, M.Ed. selaku Kaprodi IPPAK

    Universitas Sanata Dharma yang senantiasa memberikan dukungan dalam

    seluruh proses menyelesaikan skripsi ini.

    2. Ibu Y. Supriyati, M.Pd. selaku dosen pembimbing utama yang selalu

    mendampingi dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    3. Bapak P. Banyu Dewa. H. S. S. Ag, M. Si. selaku dosen penguji sekaligus

    dosen pembimbing akademik yang telah memberikan banyak perhatian dan

    mendukung seluruh perjalanan penulis di Prodi IPPAK.

    4. Rm. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ. Selaku dosen penguji yang telah berkenan

    memberikan dukungan dan bimbingan dalam perjalanan menyelesaikan

    skripsi ini.

    5. Segenap Bapak, Ibu, Romo, Dosen, dan seluruh staf karyawan program

    studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………….. ii

    HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………. iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………….. iv

    MOTTO…………………………………………………………………. v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………... vi

    PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………. vii

    ABSTRAK………………………………………………………............ viii

    ABSTRACT….…………………………………………………………. . ix

    KATA PENGANTAR………………………………………………….. x

    DAFTAR ISI……………………………………………………………. xii

    DAFTAR SINGKATAN……………………………………………….. xv

    BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………… 1

    A. Latar Belakang…………………………………………………... 1

    B. Rumusan Masalah ………………………………………………. 7

    C. Manfaat Penulisan……………………………………………….. 7

    D. Metode Penulisan……………………………………………....... 8

    E. Sistematika Penulisan……….…………………………………… 8

    BAB II. PERENCANAAN PENGAJARAN DAN

    PELAKSANAAN MENGAJAR MAHASISWA PPL PAK PM

    PAK PENDIDIKAN MENENGAH…………………………………….. 10

    A. Perencanaan Pengajaran Pada Umumnya………………………… 10

    1. Pengertian perencanaan pengajaran………………………………. 10

    2. Tujuan perencanaan pengajaran…………………………………... 12

    3. Fungsi dan manfaat perencanaan pengajaran……………………… 14

    4. Peran penting dalam melaksanakan perencanaan pengajaran…….. 16

    5. Pengembangan kurikulum………………………………………… 17

    B. Mengajar………………………………………………………….. 37

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    1. Pengertian mengajar………………………………………………. 37

    2. Kompetensi Guru………………………………………………….. 39

    3. Metode Mengajar…… ……………………………………………. 44

    4. Keterampilan dasar mengajar……………………………………… 47

    C. Gambaran Umum Prodi IPPAK……………….………………….. 49

    1. Sejarah singkat……………………………………………………. 49

    2. Visi……………………………………………………………….. 52

    3. Misi……………………………………………………..………… 52

    4. Motto………………………………..……………………………. 53

    D. Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik

    (PAK) Pendidikan Menengah………………………………… 53

    1. Pengertian PPL PAK PM……..………………………………. 53

    2. Tujuan PPL PAK PM…………………….…………………… 55

    3. Kedudukan PAK di Sekolah…………………………….……. 55

    4. Guru PAK di Sekolah…………………………………………. 56

    BAB III. METODOLOGI, HASIL, DAN PEMBAHASAN

    PENELITIAN AJARAN ………………………………………………… 61

    A. METODOLOGI PENELITIAN

    1. Tujuan penelitian……………………………………………… 61

    2. Metode Penelitian…………………………………………….. 62

    3. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………… 62

    4. Responden Penelitian…………………………………………. 62

    5. Instrumen Penelitian…………………………………………… 63

    6. Variabel Penelitian…………………………………………….. 63

    B. HASIL PENELITIAN…………………………………………….. 64

    1. Perencanaan pengajaran………………………………..……… 64

    2. Pelaksanaan mengajar PPL PAK Pendidikan Menengah……… 69

    C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN…………………………. 73

    1. Perencanaan Pengajaran……………………………………….. 73

    2. Pelaksanaan Mengajar PPL PAK Pendidikan Menengah…….. 78

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    D. RANGKUMAN HASIL PENELITIAN……………………………84

    BAB IV. PENUTUP……………………………………………………… 85

    A. KESIMPULAN………………………………………………….. 86

    B. SARAN………………………………………………………….. 88

    DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 90

    Lampiran :

    Lampiran 1 :Skala Likert Penelitian……..………………………………… (1)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR SINGKATAN

    A. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

    GE : Gravissimum Educationis

    B. Singkatan Lain

    AKKI : Akademi Kateketik Katolik Indonesia

    CBSA : Cara Belajar Siswa Aktif

    FKIP : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

    KBK : Kurikulum Berbasis Kompetensi

    KBM : Kegiatan Belajar Mengajar

    KD : Kompetensi Dasar

    KOMKAT : Komisi Kateketik

    KTSP : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

    KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia

    MAWI : Majelis Agung Wali Gereja Indonesia

    LPTK : Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

    PPL : Program Pengalaman Lapangan

    PM : Pendidikan Menengah

    PAK : Pendidikan Agama Katolik

    PP : Peraturan Pemerintah

    RPP : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    SMA : Sekolah Menengah Atas

    SMP : Sekolah Menengah Pertama

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    STFK : Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik

    SK : Surat Keputusan

    USD : Universitas Sanata Dharma

    UU : Undang-Undang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Pendidikan menentukan model manusia yang akan dihasilkannya, terutama

    menyangkut kepribadian yang terbentuk melalui proses pendidikan itu sendiri.

    Pendidikan juga memberikan konstribusi yang sangat besar terhadap kemajuan

    suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menterjemahkan pesan-pesan sosial,

    serta sarana dalam membentuk watak bangsa. Di satu sisi, dunia pendidikan di

    Indonesia dirundung masalah yang besar, dan di sisi lain era globalisasi menuntut

    lebih. Masalah besar itu menurut Sudarminta SJ. (Suparno, 2002: 9) ialah:

    pertama, mutu pendidikan yang masih rendah; kedua: sistem pembelajaran di

    sekolah-sekolah yang belum memadai; ketiga: krisis moral yang melanda

    masyarakat. Rendahnya mutu pendidikan tersebut dipengaruhi oleh: kualitas

    guru yang kurang memadai, dana operasional pendidikan, kurikulum, model

    pembelajaran yang tidak menantang siswa, dan manajemen sekolah. Persoalan

    dengan mutu itu berarti guru tidak sungguh menguasai bidang yang diajarkan dan

    guru kurang mampu membantu siswa dalam pembelajaran sehingga siswa tidak

    terdorong untuk belajar aktif secara pribadi dan mandiri.

    Perkembangan dan perubahan dalam lapangan pendidikan menimbulkan

    tantangan agar para pendidik mempunyai sikap tertentu yang telah bersendikan

    atas pendirian tertentu pula. Pendirian tersebut, menurut Theodore Brameld

    (Imam Barnadib, 1997: 24) adalah kemungkinan-kemungkinan sikap seperti

    konservatif, bebas dan modifikatif, regresif, atau radikal konstruktif. Tujuan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    pendidikan hendaknya diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman yang terus-

    menerus.

    Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang

    kompetensi pendidik disebutkan empat kompetensi guru dan dosen yang

    dipersyaratkan. Kompetensi yang pertama menyangkut kompetensi pedagogik,

    yakni pemahaman dan pengembangan potensi, pemahaman akan perkembangan

    peserta didik, kemampuan menyusun perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,

    dan pemahaman sistem evaluasi pembelajaran. Kompetensi kedua adalah

    kompetensi kepribadian yang menyangkut kemantapan pribadi dan akhlak mulia,

    memiliki kedewasaan dan kearifan, dan memiliki keteladanan serta kewibawaan.

    Kompetensi ketiga adalah kompetensi profesional yang meliputi: penguasaan

    materi keilmuan, penguasaan kurikulum, dan silabus sekolah, metode

    pembelajaran bidang studi, memiliki wawasan etika dan pengembangan profesi.

    Kompetensi keempat adalah kompetensi sosial menyangkut bidang sosial, yang

    meliputi kemampuan berkomunikasi dan komputer, serta memiliki pengetahuan

    umum.

    Berdasarkan kompetensi tersebut, guru sering dipandang sebagai seorang

    yang profesional, yakni seorang yang punya pekerjaan atau tugas dengan keahlian

    atau keterampilan khusus. Profesionalitas guru tampak dalam tugas-tugas

    profesionalnya yang meliputi mendidik, mengajar, melatih. Mendidik berarti

    meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup seperti halnya memelihara,

    melindungi dan mencintai kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi perkembangan zaman tetapi

    tidak hanyut oleh arus globalisasi.

    Begitu pentingnya pendidikan bagi wajah-wajah penerus bangsa,

    menjadikan pendidikan sebagai titik tolak pembangunan di segala bidang

    kehidupan dan kemasyarakatan. Melalui pendidikan orang menjadi tahu akan

    pentingnya pengetahuan sehingga terpacu untuk selalu terus menerus ingin

    mengembangkan dan memperluas wawasan sebagai modal untuk berelasi dengan

    orang lain baik dalam dunia kerja maupun kemasyarakatan. Melihat begitu

    pentingnya pendidikan maka tidak heran jika pendidikan selalu menjadi dambaan

    bagi banyak kalangan, baik miskin maupun kaya, muda maupun tua mereka haus

    akan pengetahuan, mereka berlomba-lomba meraih sebuah gelar melalui

    pendidikan. Dalam hal ini guru mempunyai peran penting bagi kesuksesan

    pendidikan di Indonesia ini, di tangan guru lah pendidikan digantungkan. Guru

    dianggap sebagai sosok orang yang memegang kunci pengetahuan. Perlu sebuah

    perjuangan dan pembelajaran yang khusus untuk mencapai kompetensi sebagai

    seorang guru yang profesional. Menjadi guru memang bukan perkara yang

    mudah. Guru yang baik tidak hanya mengajar dalam arti menyampaikan

    pengetahuan saja kepada murid melainkan senantiasa mengembangkan pribadi

    anak (Nasution, 1986: 17).

    Guru yang baik di kelas rendah belum tentu baik di kelas tinggi dan

    sebaliknya. Memang mengajar bukanlah suatu pekerjaan rutin, sesuatu yang

    mekanis. Guru bukanlah semacam piringan hitam yang memperdengarkan lagu

    yang sama, dari tahun ke tahun, mengajar adalah kegiatan yang kreatif. Setiap

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    situasi yang di hadapi berlainan. Setiap anak lain daripada yang lain dan

    memerlukan bantuan yang khusus. Itu sebabnya ada yang mengatakan bahwa

    mengajar itu suatu tugas yang menarik justru oleh sebab mengandung unsur-

    unsur yang tak terduga. Begitu banyaknya materi dan juga keragaman kelas dan

    nara didik yang ditangani oleh seorang guru terkadang membuat guru stres bahkan

    bisa juga kehilangan konsentrasi dan ide pada saat mengajar, maka untuk

    mengatasi kemungkinan tersebut seorang guru harus membuat suatu perencanaan

    pengajaran agar kondisi belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.

    Membuat perencanaan pengajaran memang tidaklah mudah, membutuhkan

    waktu dan juga pemikiran yang ekstra untuk menyelesaikannya. Di samping

    kewajiban administrasi sekolah yang mewajibkan guru membuat perencanaan

    pengajaran, seorang guru juga tidak dapat lepas dari pekerjaan lain yang tidak

    kalah membutuhkan perhatian ekstra. Di sini lah para mahasiswa Program

    Pengalaman Lapangan (PPL) ditantang untuk dapat melaksanakan tugas dan

    tanggungjawab sesuai dengan amanat yang dipercayakan oleh pihak sekolah

    yaitu mengajar Pendidikan Agama Katolik (PAK) sesuai dengan kelas yang telah

    ditentukan. Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik

    (PAK) pendidikan menengah merupakan kelanjutan dari Program Pengalaman

    Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan dasar yang telah

    lebih dahulu dilaksanakan oleh mahasiswa. Dalam mengajar pendidikan agama

    Katolik di sekolah mahasiswa diharapkan mampu menguasai bidangnya sehingga

    harus dihindari penyampaian pengetahuan yang tidak dapat

    dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pengetahuan yang disampaikan juga harus

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    sesuai dengan kurikulum dan materi yang telah ditetapkan oleh dinas pendidikan.

    Melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik

    (PAK) pendidikan menengah mahasiswa disiapkan untuk menjadi seorang

    pendidik yang sesungguhnya. Mahasiswa diharapkan dapat mengenal seluk beluk

    sekolah, belajar mengelola kelas dan berinteraksi dengan semua warga sekolah,

    serta melaksanakan berbagai tugas dan kewajiban lain di sekolah selain mengajar

    sebagai latihan agar siap terjun di dunia pendidikan setelah menyelesaikan masa

    studi di perguruan tinggi.

    Kesiapan dalam merencanakan pengajaran jelas terlihat dalam adanya

    satuan pengajaran yang disiapkan secara sistematis oleh seorang guru sebelum

    mengajar, yang meliputi perencanaan pembukaan pelajaran, isi materi hingga

    penutup dan tugas serta evaluasi belajar siswa. Begitu berpengaruhnya

    perencanaan pengajaran dalam menunjang keberhasilan mengajar membuat

    perencanaan pengajaran sangat penting dan harus dimiliki oleh seorang guru yang

    hendak mengajar. Namun begitu ada juga guru yang tidak terlalu memperhatikan

    perencanaan mengajar, dia lebih mengutamakan pada pengajaran spontan sesuai

    keadaan naradidik, atau bahkan hanya mengikuti buku petunjuk guru atau

    pedoman mengajar guru sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

    Tugas utama seorang guru adalah mengajar (Peraturan Pemerintah No 28

    tentang profesi guru tahun 1990). Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut

    dengan baik, seorang guru sesungguhnya telah dibekali dengan sejumlah

    kompetensi, yakni kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, kompetensi personal

    dan kompetensi profesional. Dari keempat kompetensi tersebut, kompetensi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    profesional merupakan salah satu kompetensi terpenting dan paling menentukan

    bagi keefektifan pelaksanaan tugas guru (mengajar) sehingga dapat dikatakan

    bahwa seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila

    mampu dan terampil dalam merencanakan pengajaran, melaksanakan pengajaran

    dan menilai pengajaran dengan baik pula.

    Berkaitan dengan hal itu, dalam bab III skripsi ini penulis memaparkan

    hasil penelitian sederhana guna menggali realitas pelaksanaan pengajaran oleh

    guru PPL PAK Pendidikan Menengah program studi Ilmu Pendidikan

    Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata Dharma. Sampel yang

    digunakan adalah mahasiswa semester VII yang telah melaksanakan PPL

    Pendidikan Menengah. Penulis mengadakan penelitian kepada mahasiswa-

    mahasisi IPPAK dengan alasan bahwa mahasiswa-mahasiswi yang telah

    melaksanakan PPL PAK menengah sudah pasti pernah mengalami PPL PAK

    Pendidikan Dasar, sehingga sudah berpengalaman dalam mengajar dan membuat

    persiapan mengajar. Tidak hanya itu penelitian ditujukan kepada mahasiswa PPL

    PAK Pendidikan menengah berdasarkan kompetensi lulusan IPPAK yang

    bergelar Strata 1 (S1) untuk disiapkan menjadi seorang pendidik yang siap

    ditempatkan baik di sekolah dasar hingga sekolah menengah. Oleh karena itu

    penulis hendak membuat penelitian sederhana dengan judul PERANAN

    PERENCANAAN PENGAJARAN BAGI PELAKSANAAN MENGAJAR

    MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

    PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) PENDIDIKAN MENENGAH

    PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    AGAMA KATOLIK (IPPAK) SANATA DHARMA TAHUN AJARAN

    2012/2013

    B. RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, rumusan

    masalah yang menjadi perhatian penulis adalah:

    1. Bagaimana realitas persiapan perencanaan pengajaran yang di lakukan

    oleh para mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan

    Agama Katolik (PAK) Pendidikan Menengah Program Studi Ilmu

    Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata

    Dharma tahun ajaran 2012/2013?

    2. Bagaimana realitas pelaksanaan mengajar mahasiswa Program

    Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik Pendidikan

    Menengah program studi Ilmu Pendidikana Kekhususan Pendidikan

    Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma tahun ajaran

    2012/2013?

    3. Bagaimana peranan Perencanaan Pengajaran dalam rangka mendukung

    pelaksanaan mengajar guru PPL Pendidikan Agama Katolik Pendidikan

    Menengah Prodi IPPAK Sanata Dharma Yogyakarta?

    C. MANFAAT PENULISAN Beberapa manfaat yang dapat dipetik dari penulisan skripsi ini antara lain:

    1. Mahasiswa IPPAK menemukan perencanaan pengajaran yang sesuai

    dengan kebutuhan peserta didik .

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    2. Mahasiswa PPL mampu melaksanakan pengajaran sesuai dengan

    perencanaan yang telah dibuat, sebagai latihan untuk menjadi seorang

    pendidik.

    3. Mahasiswa memahami peranan perencanaan pengajaran dalam rangka

    mendukung pelaksanaan mengajar bagi naradidik pendidikan menengah.

    D. METODE PENULISAN Metode penulisan yang penulis gunakan adalah metode deskriptif analistis.

    Melalui metode ini penulis akan menggambarkan permasalahan yang ada dan

    data yang diperoleh dari pengamatan dan penelitian. Fungsi dari deskriptif

    sendiri adalah untuk menjelaskan berbagai karakteristik data sehingga

    gambaran dari data itu terungkap dengan jelas (Sambas Ali Muhidin, 2007:

    54). Melalui skripsi ini diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai

    peranan perencanaan bagi pelaksanaan mengajar mahasiswa Program

    Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan

    menengah.

    E. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai isi menyeluruh

    skripsi ini, penulis akan menggambarkan sistematika sebagai berikut:

    Bab pertama merupakan bagian pendahuluan, dalam bab ini penulis

    akan menguraikan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, manfaat,

    metode penulisan serta sistematika penulisan.

    Bab kedua membahas mengenai perencanaan pengajaran dan

    pelaksanaan mengajar guru Program Pengalaman Lapangan (PPL)

    Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan menengah, pada bab ini

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    menguraikan tentang perencanaan pengajaran, pengertian mengajar, tujuan

    mengajar, ciri-ciri guru yang baik, kemampuan umum mengajar,

    keterampilan dasar mengajar serta langkah-langkah dalam mengajar dan juga

    kegiatan dalam perencanaan pengajaran, kompetensi guru yang meliputi

    kompetensi kepribadian, pendagogik, sosial, professional serta uraian tentang

    Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK)

    pendidikan menengah.

    Bab ketiga menyajikan metodologi penelitian, hasil dan pembahasan

    penelitian mengenai peranan perencanaan pengajaran bagi pelaksanaan

    mengajar Guru Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama

    Katolik (PAK) pendidikan menengah program studi Ilmu Pendidikan

    Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma

    tahun ajaran 2012/2013.

    Bab ke empat menguraikan tentang hal-hal yang ditemukan dari awal

    penyusunan sampai akhir penyusunan skripsi, yang diuraikan dalam dua

    bagian yakni kesimpulan dan saran sebagai penutup.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    BAB II

    PERENCANAAN PENGAJARAN DAN PELAKSANAAN MENGAJAR

    MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

    PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) PENDIDIKAN MENENGAH

    A. Perencanaan Pengajaran pada Umumnya

    Perencanaan pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya, adalah penggunaan

    analisa yang bersifat rasional dan sistematik terhadap proses pengembangan

    pendidikan yang bertujuan untuk menjadikan pendidikan menjadi lebih efektif dan

    efisien dalam menanggapi kebutuhan dan tujuan murid-murid dan masyarakat

    (Vembrianto dkk, 1972: 43-44). Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem

    merupakan sebuah susunan dari sumber dan prosedur-prosedur untuk

    menggerakkan pembelajaran. Pengembangan sistem pengajaran melalui proses

    yang sistematik selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu pada sistem

    perencanaan itu (Abdul Majid, 2009: 17).

    1. Pengertian Perencanaan Pengajaran

    Suatu pekerjaan baik itu sederhana maupun yang memiliki tingkat kesulitan

    tinggi, selalu membutuhkan perencanaan. Perencanaan merupakan bagian

    terpenting dalam menyusun suatu kegiatan maupun pekerjaan. dan sesuatu yang

    direncanakan dengan baik selalu menghasilkan yang terbaik pula. Demikian

    halnya dengan pendidikan, pendidikan perlu direncanakan secara nyata dan

    sistematis guna mencapai tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Guru

    merupakan komponen terpenting dalam pendidikan, karena guru merupakan

    pelaksana pendidikan yang secara langsung memberikan transfer ilmu kepada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    naradidik. Ilmu yang diberikan juga tidak melulu sesuatu yang sudah ada dan

    ditetapkan sumbernya, namun juga terkadang membutuhkan suatu kreativitas

    untuk dapat menciptakan dan mentransfer ilmu tersebut sehingga dapat diterima

    dengan baik oleh naradidik. Perencanaan pengajaran yang dilakukan oleh guru

    sebelum mengajar dapat membantu kelancaran proses belajar-mengajar baik di

    kelas maupun di luar kelas. Selain untuk melengkapi administrasi mengajar,

    perencanaan pengajaran juga memberikan kontribusi positif baik bagi guru

    maupun naradidik, sehingga profesionalitas seorang guru dapat terlihat dari

    kesiapan mengajar yang disertai dengan rencana pengajaran yang baik.

    Perencanaan pengajaran yang ditulis dengan baik rapi dan sistematis dapat

    mempermudah guru dalam mengajar, juga menghindari kebingungan saat kurang

    konsentrasi dalam mengajar, selain itu perencanaan pengajaran juga dapat

    membantu proses akreditasi sekolah.

    Sebelum lebih lanjut membahas mengenai fungsi dan tujuan perencanaan

    pengajaran maka terlebih dahulu perlu dimengerti mengenai pengertian

    perencanaan pengajaran. Perencanaan pengajaran menurut Robert M.Gagne dan

    Leslie J. Briggs (1983: 1) adalah sebuah pengajaran itu harus direncanakan

    sedemikian pula agar tujuan pengajaran dapat dicapai semaksimal mungkin.

    Tujuan pengajaran pada hakekatnya adalah membantu setiap individu untuk

    menggunakan secara optimal bakat-bakatnya, menikmati kehidupannya dan

    mengadakan integrasi dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya. Tujuan

    pengajaran bukanlah membentuk manusia-manusia yang lebih seragam,

    sebaliknya perbedaan individual lebih ditonjolkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    Perencanaan pengajaran adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis

    sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu

    lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para murid dan

    masyarakatnya (menurut Philip Commbs dalam Harjanto, 2006: 6). Sedangkan

    menurut Kaufman, Perencanaan Pengajaran adalah proyeksi tentang apa yang

    diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang sah dan bernilai. Menurut Enoch,J

    (dalam Supriyati, Y, 2012: 29) perencanaan pengajaran merupakan proses

    penyusunan alternatif kebijaksanaan mengatasi masalah yang akan dilaksanakan

    dalam rangka mencapai tujuan pembangunan pendidikan nasional, dengan

    mempertimbangkan kenyataan di bidang sosial, budaya, ekonomi dan kebutuhan

    pembangunan pendidikan nasional secara menyeluruh. Berbeda dengan yang lain,

    dijelaskan dalam Akta V B (Supriyati. Y, 2012: 29) bahwa perencanaan

    pengajaran merupakan proses menetapkan tujuan, menyediakan fasilitas serta

    lingkungan tertentu, mengidentifikasi prasyarat untuk mencapai tujuan serta

    menetapkan cara yang efektif dan efisien dalam usaha membentuk manusia agar

    memiliki kompetensi sosial dan individual secara maksimal.

    Dari pandangan berbagai ahli mengenai perencanaan pengajaran dapat

    disimpulkan bahwa perencanaan pengajaran merupakan alat yang digunakan

    untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berisi rancangan sistematis sebagai alat

    bantu pengajaran.

    2. Tujuan Perencanaan Pengajaran Berbagai upaya dilakukan oleh para penyelenggara pendidikan untuk

    mencapai tujuan pendidikan yang ideal. Perencanaan pengajaran bertujuan untuk

    memastikan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    keberhasilan pembelajaran siswa dalam rangka mengembangkan kemampuannya

    (Supriyati.Y, 2012: 39). Perencanaan pengajaran juga dibuat sedemikian rupa

    sehingga membantu berbagai pihak baik guru, naradidik maupun penyelenggara

    pendidikan. Mengingat begitu pentingnya perencanaan pengajaran maka

    diharapkan perencanaan tersebut memenuhi kriteria :

    a. Pengajaran harus berorientasi pada manusia secara individual dalam perkembangannya dari masa kanak-kanak sampai masa dewasa.

    b. Rancangan pengajaran mempunyai tujuan-tujuan jangka panjang dan jangka pendek

    c. Pengajaran yang dibentuk secara sistematis dapat sangat mempengaruhi perkembangan manusia secara individual.

    d. Dalam merancang pengajaran kita harus berdasarkan pada pengetahuan mengenai prinsip-prinsip belajar, sehingga dapat diperoleh hasil yang diinginkan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pengajaran tidak hanya

    dimaksudkan untuk membantu naradidik memahami ilmu tetapi juga demi

    menunjang profesionalitas seorang guru. Menurut Gagne dan Briggs (dalam

    Gagne, 1983: 5) pekerjaan merencanakan pengajaran dapat sangat disederhanakan

    dengan menempatkan tujuan pengajaran ke dalam lima kategori :

    a. Kecakapan intelektual

    Kecakapan ini memungkinkan seseorang untuk memberikan respon

    terhadap konseptualisasi lingkungannya. Kecakapan ini pula yang membentuk

    struktur pendidikan formal yang paling dasar dan mendalam. Kemampuan ini

    berkisar dari kecakapan bahasa yang dasar sampai kecakapan teknik tingkat

    tinggi.

    b. Strategi kognitif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    Kemampuan ini mengatur tingkah laku belajar, mengingat dan berpikir

    manusia itu sendiri. Kecakapan ini diharapkan akan bertambah baik apabila

    seseorang lebih banyak belajar dan berpikir.

    c. Informasi verbal

    Kita semua telah mempelajari banyak sekali informasi verbal atau

    pengetahuan verbal, baik yang bersifat umum dan berguna bagi kehidupan sehari-

    hari, maupun yang sifatnya lebih tinggi. Contoh: nama, tanggal, jumlah hari,

    peristiwa-peristiwa dalam sejarah, dan lain sebagainya.

    d. Keterampilan motorik

    Walaupun pada kenyataannya pengajaran di sekolah sebagian besar

    berhubungan dengan fungsi-fungsi intelektual, kita tidak mengharapkan bahwa

    seorang dewasa yang cukup berpendidikan, kekurangan dalam keterampilan

    motorik tertentu, yang beberapa diantaranya (seperti menulis) harus dipergunakan

    setiap hari.

    e. Sikap

    Dalam bidang afektif terdapat kemampuan yang dipelajari, yang disebut

    dengan sikap. Kita semua memiliki sikap yang berlain-lainan terhadap hal, orang

    dan situasi yang berbeda-beda. Efek dari sikap adalah untuk memperkuat reaksi-

    reaksi positif atau negatif individu terhadap orang, situasi dan atau hal-hal

    tertentu. Kekuatan sikap seseorang terhadap sesuatu hal, dapat dilihat dari

    kekerapannya memilih hal tersebut dalam berbagai keadaan.

    3. Fungsi dan Manfaat Perencanaan Pengajaran Perencanaan pengajaran merupakan rangkaian terpenting dalam proses

    belajar mengajar di kelas, mengingat begitu pentingnya maka perencanaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    pengajaran harus dimiiki oleh setiap guru, dan harus disusun secara terencana dan

    sistematis. Alasan mengapa perencanaan pengajaran penting dilakukan bagi guru

    yaitu ( Supriyati, 2012: 39) :

    a. Memberikan arah pelaksanaan pengajaran dan mengurangi kecemasan guru

    b. Membiasakan guru untuk mengatur, dan mengolah isi pembelajaran. c. Membiasakan guru untuk merencanakan dan mempersiapkan bahan

    pembelajaran berikut media pengajaran yang dipergunakannya. d. Menjadikan guru mampu memanfaatkan berbagai strategi pembelajaran. e. Mempersiapkan interaksi (menyusun pertanyaan dan perencanaan

    pengelolaan kelas) guru dengan siswa di dalam kelas. f. Mampu memadukan teknik-teknik pengajaran guna memotivasi belajar

    siswa. g. Mampu menentukan bentuk evaluasi yang tepat guna pencapaian

    kompetensi siswa. h. Perencanaan dapat dijadikan sarana informasi bagi guru pengganti i. Merupakan bentuk laporan kepada tim pengajar lain tentang bagaimana

    pelaksanaan pembelajaran di kelas. j. Sarana pelengkap persyaratan administrasi yang dinilai secara langsung

    oleh kepala sekolah. k. Memanfaatkan perencanaan pengajaran yang sudah disusunnya untuk

    direvisi dan dipergunakan dalam pengajaran mendatang.

    Alasan mengapa perencanaan pengajaran penting bagi sekolah/instansi :

    a. Untuk melihat proses pembelajaran selama satu tahun mendatang b. Untuk melengkapi peraturan sekolah dan tuntutan dinas pendidikan

    (akreditasi). c. Sebagai bahan penilaian kepala sekolah terhadap guru (supervisi

    pengangkatan guru). d. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang lalu untuk memperbaiki

    kegiatan pembelajaran berikutnya.

    Perencanaan Pengajaran berfungsi sebagai rancangan awal suatu kegiatan

    pembelajaran di kelas sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan

    baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran/ kompetensi yang hendak dicapai.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Sebagai rancangan awal, perencanaan pengajaran juga memiliki manfaat, bagi

    guru :

    a. Membentuk pribadi guru yang disiplin dan tertib administrasi b. Membentuk guru yang tertib melaksanakan pembelajaran dengan baik. c. Menghilangkan kecemasan guru akan pemilihan bahan pembelajaran dan

    memonitor kemampuan siswa. d. Guru memiliki kerangka pola pengajaran yang pasti dan sistematis. e. Menjadikan pribadi guru yang memiliki rutinitas rutin dalam memilih

    teknik dan metode pembelajaran, memilih bahan ajar, mengatur proses pembelajaran, mengalokasikan waktu belajar, mengkoordinasi siswa di kelas.

    f. Menjadikan guru mudah memfokuskan diri pada kegiatan pembelajaran dan mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran.

    g. Perencanaan yang disusun dapat digunakan guru lain yang menggantikan guru yang bersangkutan.

    h. Guru dapat mengontrol keseluruhan kegiatan pengajaran. i. Tujuan pembelajaran di kelas dapat dicapai dengan mudah.

    Sedangkan bagi siswa, perencanaan mempunyai manfaat untuk:

    a. Memudahkan siswa menguasai kompetensi yang diharapkan guru/ penguasaan tujuan pembelajaran.

    b. Memudahkan siswa menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru. c. Siswa akan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. d. Menghilangkan kegelisahan siswa terhadap hasil belajar yang belum

    dikuasainya.

    4. Empat peran penting dalam melaksanakan perencanaan pengajaran

    (Jerrold, 1994:23)

    a. Perancang pengajaran adalah orang yang bertanggung jawab dalam

    melaksanakan dan mengkoordinasikan tugas perencanaan: berkemampuan

    dalam semua segi proses perancanngan pengajaran.

    b. Pengajar adalah orang (atau anggota sebuah tim) yang memanfaatkan hasil

    perencanaan dan juga ikut dalam perencanaan program pengajaran;

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    mengenal siswa dengan baik; menguasai tata cara pengajaran dan

    persyaratan program pengajaran; dengan bantuan perancang, mampu

    melaksanakan semua rincian dari hampir semua unsur perencanaan;

    bertanggungjawab dalam mengujicobakan dan kemudian menerapkan

    rencana pengajaran yang dikembangkan.

    c. Ahli mata pelajaran adalah orang yang berkualifikasi dalam pemberian

    informasi tentang pengetahuan dan sumber yang berkaitan dengan semua

    aspek pokok bahasan yang dikembangkan dalam perencanaan pengajaran;

    bertanggung jawab atas pengecekan ketepatan isi dalam semua kegiatan,

    bahan dan ujian.

    d. Penilai adalah Orang yang berkualifikasi untuk membantu mengembangkan

    instrumen pengujian untuk uji-awal sejumlah ujian untuk praktik dan

    penilaian hasil belajar siswa (uji-akhir); bertanggungjawab untuk

    mengumpulkan dan menafsirkan data selama uji coba program, dan untuk

    menentukan keefektifan dan keefisienannya ketika dilaksanakan secara

    lengkap.

    5. Pengembangan Kurikulum Pengembangan kurikulum mencakup pengembangan program tahunan,

    program semester, program modul (pokok bahasan), program mingguan dan

    harian, program pengayaan dan remedial, program bimbingan dan konseling,

    pengembangan silabus serta penyusunan rencana pembelajaran (Kunandar, 2007:

    236).

    a. Program tahunan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk

    setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang

    bersangkutan sebagai pedoman bagi pengembangan program-program

    selanjutnya, seperti program semester, program mingguan dan program

    harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan.

    b. Program semester Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar

    mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester

    tersebut. Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan, isi

    dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak

    disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.

    c. Program modula atau pokok bahasan Program modul (pokok bahasan) adalah program yang dikembangkan dari

    setiap kompetensi dan pokok bahasan yang akan disampaikan yang

    merupakan penjabaran dari program semester dan berisi lembar kegiatan

    peserta didik, lembar kerja, kunci lembar kerja, lembar soal, lembar

    jawaban, dan kunci jawaban. Dengan program modul diharapkan peserta

    didik dapat belajar secara mandiri.

    d. Program mingguan dan harian Program mingguan dan harian merupakan penjabaran dari program semester

    dan program modul yang dimaksudkan untuk mengetahui tujuan-tujuan

    yang telah dicapai dan yang perlu diulang bagi setiap peserta didik dan juga

    untuk mengidentifikasi kemajuan belajar setiap peserta didik sehingga dapat

    diketahui peserta didik yang mendapat kesulitan dalam setiap modul yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    dikerjakan dan peserta didik yang memiliki kecepatan belajar di atas rata-

    rata kelas.

    e. Program remedial dan pengayaan Pengajaran remedial merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat

    mengobati, menyembuhkan atau membetulkan pengajaran dan membuatnya

    menjadi lebih baik dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang

    maksimal.

    f. Pengembangan silabus Silabus berisi uraian program yang mencantumkan mata pelajaran yang

    diajarkan, tingkat sekolah, semester, pengelompokan kompetensi dasar

    (KD), materi pokok, indikator, strategi pembelajaran, alokasi waktu, dan

    sistem penilaiannya. Jadi silabus merupakan seperangkat rencana dan

    pengaturan tentang pengembangan kurikulum, yang mencakup kegiatan

    pembelajaran, pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, kurikulum dan hasil

    belajar, serta penilaian berbasis kelas. Silbus merupakan kerangka inti dari

    kurikulum yang berisikan tiga komponen utama, yang dapat menjawab

    permasalahan: 1) kompetensi apa yang akan ditanamkan kepada peserta

    didik melalui suatu kegiatan pembelajaran; 2) kegiatan apakah yang harus

    dilakukan untuk menanamkan kompetensi tersebut dan; 3) upaya apakah

    yang harus dilakukan (Kunandar, 2007: 243-244)

    Prinsip pengembangan Silabus (Kunandar, 2007: 245-246) :

    1) Ilmiah: keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam

    silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    2) Relevan : Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian

    materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,

    intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

    3) Sistematis : komponen-komponen silabus saling berhubungan secara

    fungsional dalam mencapai kompetensi.

    4) Konsisten : adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara

    kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber

    belajar dan sistem penilaian.

    5) Memadai : cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, dan

    sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

    6) Aktual dan Kontekstual: cakupan indikator, materi pokok, pengalaman

    belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan

    perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata

    dan peristiwa yang terjadi.

    7) Fleksibel : keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi

    keragaman peserta didik, pendidik serta dinamika perubahan yang terjadi

    di sekolah dan tuntutan masyarakat.

    8) Menyeluruh : komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi

    (kognitif, afektif, dan psikomotorik)

    Komponen-komponen silabus : (Kunandar, 2007: 250-252)

    1) Standar Kompetensi Mata Pelajaran

    Batas dan arah kemampuan yang harus dimiliki dan dapat dilakukan oleh

    peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata pelajaran

    tertentu; kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan siswa untuk

    suatu mata pelajaran; komponen dalam mata pelajaran tertentu harus

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    dimiliki siswa; kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam suatu

    mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi terdapat dalam Permen

    Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

    2) Kompetensi Dasar

    Adalah kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang harus dicapai

    siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan

    guru mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran. Misalnya,

    mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, mampu menyanyikan

    lagu sekolah minggu.

    3) Hasil Belajar

    Merupakan kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian

    pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar. Hasil belajar dalam

    silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan

    dicapai oleh siswa sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan,

    sesuai dengan kompetensi dasar dan materi standar yang dikaji.

    4) Indikator Hasil Belajar

    Adalah ciri penanda ketercapaian kompetensi dasar, yang berfungsi

    sebagai tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan perilaku

    pada diri siswa.

    5) Materi Pokok

    Adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana

    pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan menggunakan

    instrument penelitian yang disusun berdasarkan indicator pencapaian

    belajar.

    6) Kegiatan Pembelajaran

    Adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran yang akan

    dilaksanakan. Strategi pembelajaran meliputi kegiatan tatap muka dan non

    tatap muka (pengalaman belajar)

    7) Alokasi waktu

    Adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai masing-masing

    kompetensi dasar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    8) Adanya penilaian

    Penilaian adalah jenis, bentuk, dan instrumen yang digunakan untuk

    mengetahui atau mengukur keberhasilan belajar siswa.

    9) Sarana dan Sumber Belajar

    Adalah sarana dan sumber belajar yang digunakan dalam proses belajar-

    mengajar.

    g. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

    menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai

    satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam

    silabus. Lingkup rencana pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi

    dasar yang terdiri atas satu indikator atau beberapa indikator untuk satu kali

    pertemuan atau lebih. (Kunandar, 2007: 262)

    RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar.

    Persiapan di sini dapat diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental,

    situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif,

    termasuk meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh. Rencana

    pelaksanaan pembelajaran adalah penggalan-penggalan kegiatan yang perlu

    dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan. Di dalamnya harus terlihat tindakan

    apa yang perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi serta

    tindakan selanjutnya setelah pertemuan selesai.

    Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk: 1)

    mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar; 2)

    dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan

    berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan

    terencana.

    Sementara itu, fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi

    guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (kegiatan pembelajaran) agar

    lebih terarah dan berjalan secara lebih efektif dan efisien. Dengan kata lain

    rencana pelaksanaan pembelajaran berperan sebagai skenario proses

    pembelajaran. Oleh karena itu, rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya

    bersifat luwes (fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru untuk

    menyesuaikan dengan respon siswa dalam proses pembelajaran sesungguhnya.

    Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPP (Kunandar, 2007:

    264) :

    1. Mengacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai

    siswa, serta materi dan sub materi pembelajaran, pengalaman belajar yang

    telah dikembangkan di dalam silabus.

    2. Menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang

    memberikan kecakapan hidup (life skill) sesuai dengan permasalahan dan

    lingkungan sehari-hari.

    3. Menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa

    dengan pengalaman langsung.

    4. Penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan

    didasarkan pada sistem pengujian yang dikembangkan selaras dengan

    pengembangan silabus.

    Komponen-komponen RPP: (Kunandar 2007: 264)

    1. Identitas mata pelajaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Tuliskan nama mata pelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu (jam

    pertemuan).

    2. Standar kompetensi dan kompetensi dasar :

    Tuliskan standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai dengan Standar Isi.

    3. Materi pembelajaran:

    Cantumkan materi pembelajaran dan lengkapi dengan uraian-nya yang telah

    dikembangkan dalam silabus. Dalam menetapkan dan mengembangkan

    materi perlu diperhatikan hasil dari pengembangan silabus, pengalaman

    belajar yang bagaimana yang ingin diciptakan dalam proses pembelajaran

    yang didukung oleh uraian materi untuk mencapai kompetensi tersebut. Agar

    penjabaran dan penyesuaian kemampuan dasar tidak meluas dan melebar,

    maka perlu diperhatikan kriteria untuk menyeleksi materi yang perlu

    diajarkan.

    4. Strategi atau skenario pembelajaran:

    Merupakan strategi atau skenario apa dan bagaimana dalam menyampaikan

    materi pembelajaran kepada siswa secara terarah, aktif, efektif, bermakna dan

    menyenangkan.

    5. Sarana dan sumber pembelajaran:

    Sarana berarti alat atau media yang brfungsi memudahkan terjadinya proses

    pembelajaran.

    6. Penilaian dan tindak lanjut:

    Tuliskan sistem penilaian dan prosedur yang digunakan untuk menilai

    pencapaian belajar siswa berdasarkan sistem penilaian yang telah

    dikembangkan selaras dengan perkembangan silabus.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Contoh RPP:

    RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    A. IDENTITAS : 1. Sekolah : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

    2. Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

    3. Kelas/semester : X

    4. Pokok Bahasan : Saya Memiliki Kelebihan dan Kekurangan

    5. Hari dan tanggal : Kelas X : Kamis, 9 Agustus 2012

    6. Waktu : 2 x 45 menit

    7. Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan

    B. STANDAR KOMPETENSI : Memahami nilai-nilai keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan

    mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki yang memiliki

    rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi dengan

    sesama secara lebih baik.

    C. KOMPETENSI DASAR : Mengenal diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya

    sehingga menerima diri sebagaimana adanya.

    D. INDIKATOR : 1. Menyebutkan kelebihan dan kekurangannya dari segi jasmani,

    kemampuan maupun sifat-sifatnya.

    2. Menyebutkan tindakan ataupun sikap yang sering muncul ketika

    menghadapi kekurangan yang dimiliki.

    3. Membuat karya cipta untuk mengungkapkan rasa syukur atas

    kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    4. Merumuskan pesan kutipan Kitab Suci (Mat 25:14-30), tentang

    talenta dan memberi alasan perlunya mengembangkan talenta yang

    dimiliki.

    5. Mengungkapkan usaha-usaha mengembangkan talenta yang

    dimilikinya.

    E. TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Siswa dapat menyebutkan kelebihan dan kekurangannya dari segi

    jasmani, kemampuan maupun sifat-sifatnya.

    2. Siswa dapat menyebutkan tindakan ataupun sikap yang sering

    muncul ketika menghadapi kekurangan yang dimiliki.

    3. Siswa dapat membuat karya cipta untuk mengungkapkan rasa syukur

    atas kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.

    4. Siswa dapat merumuskan pesan kutipan Kitab Suci (Mat 25:14-30),

    tentang talenta dan memberi alasan perlunya mengembangkan talenta

    yang dimiliki.

    5. Siswa dapat mengungkapkan usaha-usaha mengembangkan talenta

    yang dimilikinya.

    F. MATERI/ BAHAN KAJIAN: “ Saya Memiliki Kelebihan dan Kekurangan”

    G. ALOKASI WAKTU : 2 x 45 menit

    H. METODE PEMBELAJARAN : Dialog, Tanya jawab

    I. SARANA : Video inspiratif “Hee Ah Lee”

    permainan “ Siapa Aku”

    Kitab Suci (Mat 25: 14-30).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    J. KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN WAKTU :

    No Kegiatan Belajar Waktu Indikator

    1 PEMBUKA :

    Guru mengajak siswa-siswi untuk doa pagi secara

    bersama-sama yang dipimpin oleh petugas.

    Apersepsi tentang pelajaran Minggu lalu dengan

    berdialog bersama siswa/i untuk mengingatkan

    siswa akan pelajaran Minggu lalu sebagai pengantar

    untuk masuk pada pelajaran hari ini yaitu tentang

    “Saya Memiliki Kelebihan dan Kekurangan”.

    Anak-anak, minggu lalu kita sudah bersama-sama

    berdinamika bersama mengenal diri kita sebagai

    Pribadi yang unik. Kita sudah menyadari dan

    bersyukur atas keunikan yang kita miliki. Kita

    memiliki keunikan yang berbeda satu dengan yang

    lain yang merupakan ciri khas kita sebagai individu

    yang diciptakan “Istimewa”. Sebagai Pribadi yang

    unik, tentu kita juga memiliki kekurangan dan

    kelebihan. Sekarang kita mau lebih mendalami

    bersama apa kekurangan dan kelebihan yang kita

    miliki dan nanti dapat membuat kita bersyukur dan

    selalu berusaha mengembangkan talenta yang kita

    miliki. Hari ini kita mau belajar bersama mengenai

    materi: “Saya memiliki kekurangan dan kelebihan”

    5

    menit

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    No Kegiatan Belajar Waktu Indikator

    2 KEGIATAN INTI

    A. Langkah I : 1) Guru mengajak siswa mendalami materi “Saya

    Memiliki Kelebihan dan Kekurangan” dengan

    menonton video inspiratif “ Hee Ah Lee”. (lihat

    lampiran)

    2) Guru memutarkan video inspiratif berjudul :Hee

    Ah Lee”.

    3) Guru mengajak siswa mendalami isi video klip

    tersebut dengan panduan beberapa pertanyaan

    berikut ini :

    a. Ceritakan perasaan teman-teman setelah

    melihat video tersebut?

    b. Pesan apa yang dapat teman-teman ambil dari

    video tersebut?

    c. Bagaimana cara Hee Ah Lee menerima

    kekurangan yang ada di dalam dirinya dan

    kemudian mengembangkan keunikannya itu?

    4) Guru meminta beberapa orang untuk

    mensharingkan jawaban mereka atas beberapa

    pertanyaan di atas. kemudian, guru memberikan

    masukan sebagai berikut:

    Anak-anak, tadi kita sudah bersama-sama melihat

    video tentang Hee Ah Lee. Seorang pianis terkenal

    yang memainkan pianonya dengan menggunakan

    empat jari. Hee Ah Lee dengan segala

    kekurangannya tetap berjuang untuk menjadi

    pribadi yang mandiri dan percaya diri. Dia tetap

    semangat menjalani hidupnya hingga ia

    menemukan kelebihan yang ada didalam dirinya.

    20

    menit

    1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    No Kegiatan Belajar Waktu Indikator

    Dia memulai usaha mengembangkan talenda yang

    terpendam di dalam dirinya dengan berusaha

    keras untuk terus berlatih memainkan sebuah lagu

    dengan piano. Dibalik kekuranagn yang dia miliki

    dari segir fisik maupun mental itu tidak

    mematahkan semangatnya untuk terus berkembang

    hingga dia berhasil dan percaya diri. Bagaimana

    dengan kita yang memiliki fisik yang sempurna?

    Sudahkah kita mensyukuri kelemahan kita dan

    berusaha mengembangkan talenta kita?

    B. Langkah II :

    1) Guru mengajak siswa untuk mengisi dalam kertas

    teman yang secara berantai dengan permainan

    “Siapa Aku” :

    Tahap 1: Siswa menuliskan apa yang menjadi

    kelebihannya.

    Tahap 2: Siswa dalam posisi berdiri, semua hadap

    kanan dan menuliskan dikertas yang ditempel

    dipunggung teman didepannya. Dengan memilih 3

    Kriteria dibawah ini:

    a. Kemampuannya b. Kelebihannya c. Kekurangannya Tahap 3: Siswa bertukaran bertukaran posisi.

    Siswa yang tadi menulis jadi posisi yang

    menerima tulisan dari teman. Masih dengan

    kriteria yang sama.

    Tahap 4: Siswa boleh berpencar untuk

    menuliskan dikertas yang ditempel dipunggung

    temannya mengenai 3 kriteria tersebut.

    25 menit

    1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    No Kegiatan Belajar Waktu Indikator

    NB: peraturan permainan: semua permainan harus

    dilakukan dengan posisi diam. Tidak ada

    komunikasi apapun.

    2) Masing-masing siswa melihat hasil yang

    dituliskan oleh teman-temannya.

    3) Setelah itu, guru meminta siswa untuk berdialog

    berkaitan dengan kemampuan dan sifat dengan

    panduan pertanyaan di bawah ini :

    a. Bagaimana perasaan kalian, ketika kalian

    membaca tulisan teman-teman kalian tentang

    kemampuan dan sifatmu?

    b. Apakah yang ditulis oleh teman-teman kalian

    benar?

    c. Sifat baik mana yang paling banyak ditulis

    oleh teman-teman kalian?

    d. Sikap apakah yang sering muncul terhadap

    kekurangan dan kelebihan kita?

    e. Sikap apa yang perlu dikembangkan dalam

    menghadapi kelebihan dan kekurangan diri

    sendiri maupun orang lain?

    4) Guru merangkum berdasarkan sharing siswa :

    Dari proses dan dinamika kita bersama tadi, kita

    bersama-sama mengetahui bagiamana setiap

    manusia itu pasti memiliki kekurangan dan

    kelebihan. Seperti halnya Hee Ah Lee yang

    memiliki kekurangan fisik bahkan mental. Namun

    didukung oleh orang terdekat dia tumbuh dan

    berkembang menjadi sosok yang penuh percaya

    diri dan menjadi pribadi yang mandiri.

    2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    No Kegiatan Belajar Waktu Indikator

    Dia dengan segala usahanya selalu berusaha mengembangkan talenta yang dia miliki. Kita tadi juga sudah bersama-sama menyadari kekurangan dan kelebihan kita melalui pendapat teman-teman yang sudah mengenal kita. Apakah kita sudah menyadari talenta yang ada di dalam diri kita dibalik semua kekurangan kita? Sudahkah kita berusaha mengembangkannya?

    5) Guru menjelaskan mengenai keberadaan fisik

    manusia, kemampuan dan sifat-sifat yang dimiliki

    oleh manusia sebagai berikut :

    Ada beberapa pandangan dari kalangan ahli ilmu

    jiwa tentang talenta itu ada di dalam diri melalui:

    a. Keberadaan fisik, bakat, kemampuan, karakter

    dan sikap kita disebabkan oleh faktor

    keturunan. Contohnya : berkulit hitam, tinggi,

    pendek, dll. Semua itu dianggap sebagai

    keturunan dari orang tua dan leluhur kita.

    b. Keberadaan fisik, bakat, kemampuan, karakter

    dan sikap kita disebabkan oleh pengaruh

    lingkungan. Contohnya : alam dan kebudayaan

    Asia menghasilkan orang Asia.

    c. Keberadaan fisik, bakat, kemampuan, karakter

    dan sikap kita lebih disebabkan oleh kedua-

    duanya (faktor keturunan dan pengaruh

    lingkungan).

    d. Adapun sikap kita yang sering muncul dan

    dapat menghambat kita untuk dapat

    mengembangkan potensi/kemampuan kita

    adalah :

    2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    No Kegiatan Belajar Waktu Indikator

    Kita cenderung belum menyadari segala

    potensi dan keunggulan yang kita miliki dan

    kadang merasa minder terhadap kekurangan

    yang kita miliki.

    Slogan bahwa ”Kaum Muda adalah harapan

    dan masa depan Gereja dan Bangsa”,

    memberi kesan seolah-olah kaum muda hanya

    untuk masa yang akan datang, bukan masa

    sekarang, sehingga menyebabkan secara

    tidak sadar orang muda memendam bakat

    dan kemampuannya untuk masa depan.

    Larangan-larangan dari semua pihak untuk

    kegiatan/kreativitas para remaja yang dinilai

    tidak sesuai dengan kepribadian bangsa

    Indonesia/moral tradisional sehingga

    membuat kaum mudah bersikap acuh tak acuh

    dan berdiam diri.

    Potensi/kemampuan yang selalu ditunjukkan

    dengan sikap yang berlebihan .

    Ada juga orang yang sangat menyadari

    potensi/kelebihannya, sehingga mereka

    bersikap arogan, angkuh, dan “sok super”.

    Maka mereka cenderung menonjolkan diri,

    meremehkan orang lain, suka membangkang,

    suka mendahului, dan sebagainya. Hal ini

    membuat orang lain merasa kecewa, terhina

    dan tersingkirkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    No Kegiatan Belajar Waktu Indikator

    e. Kekurangan-kekurangan dan berbagai cacat

    yang ada di dalam diri setiap orang :

    Kekurangan dapat menyebabkan sikap

    minder/rendah diri dan menyebabkan hidup

    seseorang menjadi berat.

    Dapat menggangu hubungan sosial dalam

    masyarakat.

    Oleh karena itu, untuk mengatasi cacat

    tersebut, maka sangat dibutuhkan sikap untuk

    dapat menerima diri apa adanya dalam

    memperkembangkan kemampuan di dalam diri

    kita.

    C. Langkah III :

    1) Guru mengajak siswa untuk membaca teks Kitab

    Suci (Mat 25:14-30) untuk menyadari segala

    potensi dan peluang

    2) Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 4-5

    orang siswa dan meminta mereka untuk

    mensharingkan isi/pesan dari Kitab Suci.

    3) Guru memberi bantuan beberapa pertanyaan

    sebagai berikut:

    a. Sebutkanlah talenta yang sudah dianugerahkan

    Tuhan dalam dirimu berdasarkan perikop Kitab

    Suci tersebut!

    b. Apakah kalian termasuk hamba yang

    dipercayakan 5 talenta atau 2 talenta atau 1

    talenta? Mengapa?

    25 Menit

    3 4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    No Kegiatan Belajar Waktu Indikator

    c. Bagaimanakah kalian dapat

    mempertanggungjawabkan talenta yang telah

    diberikan Tuhan kepadamu supaya

    berkembang?

    d. Bagaimana kalian mengembangkan talenta-

    talenta yang kalian miliki?

    e. Buatlah sebuah karya cipta ( puisi/sajak

    panjang/ gambar) yang menunjukkan

    ungkapan rasa syukur atas talenta yang Tuhan

    berikan.

    4) Guru dapat memberikan penjelasan tentang

    pengertian akan kelebihan, sifat-sifat dan potensi

    yang siswa miliki dengan memberikan beberapa

    contoh dari cerita orang-orang berbakat yang

    talentanya diremehkan oleh orang lain misalnya :

    Luis Braille, Helen Keller, Nick Vujicic, Albert

    Einstein, Thomas Alva Edison, Isaac Newton,

    Warner Von Braun, Golda Meir, dan Beethoven.

    5) Guru memberikan rangkuman:

    Manusia sebagai pribadi pasti memiliki

    kemampuan dan bakat yang sesuai dalam

    lingkungan tertentu. Kemampun yang dimiliki oleh

    seseorang hendaknya harus digunakan dan

    diperkembangkan. Kemampuan dan bakat adalah

    anugrah Tuhan, yang dalam Kitab Suci disebut

    talenta. Tuhan menghendaki agar talenta yang

    kita miliki digunakan dan dikembangkan dengan

    baik.

    4 4 3 5

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    No Kegiatan Belajar Waktu Indikator

    Dalam Inji Matius 25:14-30 dikisahkan seorang tuan yang memberikan kepada mereka masing-masing sejumlah talenta sesuai dengan kemampuannya untuk dikembangkan dan digunakan. Tuan yang memberikan talenta itu ternyata bertindak tegas terhadap hamba yang tidak mengembangkan talenta itu dengan baik. Setiap orang termasuk kita telah diberi Tuhan talenta masing-masing. Maka kita hendaknya mengembangkan talenta itu sebagai mana mestinya. Mengembangkan dan menggunakan talenta dengan baik adalah tuntutan dan panggilan kita sebagai orang Kristiani. Contoh-contoh orang yang telah mengembangkan talenta dengan baik adalah Albert Eistein, Isaac Newton, Nick Vujicic, dll”

    5

    3

    PENUTUP

    Guru memberikan evaluasi kepada siswa untuk

    ditulis di buku catatan masing-masing:

    1. Bagaimana sikap kalian terhadap kelebihan dan

    kekurangan yang kalian miliki?

    2. Inspirasi apa yang dapat kalian petik dari

    perumpamaan Tuhan tentang “talenta”?

    3. Sebutkanlah usaha-usaha yang dapat kalian

    lakukan untuk mengembangkan talenta yang

    kalian miliki!

    Doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa yang

    telah ditunjuk.

    15

    menit

    2

    K. SUMBER BAHAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Sumber Bahan

    Komisi Kateketik KWI. 2007. Buku Guru I: “Perutusan Murid-

    murid Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/SMK”.

    Yogyakarta: Kanisius. Hal. 26-36

    Kitab Suci Perjanjian Baru (Matius 25:14-30)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Kristianto, Yosef dkk. 2010. Pendidikan Agama Katolik, Menjadi

    Murid-murid Yesus. Yogyakarta : Kanisius. Hal 3-5

    2. Media/ Alat Pembelajaran

    LCD, Laptop, speaker, komputer, papan tulis, spidol, Pengalaman

    siswa.

    Yogyakarta, 6 Agustus 2012

    Menyetujui

    Dosen Pembimbing, Praktikan,

    (Dra. Y. Supriyati, M.Pd) Anne Dian Pertiwi

    Mengetahui

    Guru Mata Pelajaran

    Drs. B. Sumarno, S.Pd., S.Kom.

    NIP : 19540405 1985031 015

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    B. Mengajar

    1. Pengertian mengajar

    Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara terencana dengan media

    buku pelajaran, pengalaman atau bahkan alat peraga guna melakukan transfer

    ilmu kepada naradidik. Mengajar menurut Nasution (1986: 1) yaitu: a)

    menanamkan pengetahuan kepada anak; b) menyampaikan kebudayaan kepada

    anak; c) mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur

    lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga terjadi

    proses belajar. Hal tersebut menurut Nasution (1986: 1) memiliki tujuan yaitu: a)

    Penguasaan pengetahuan oleh anak; b) di harapkan anak-anak mengenal

    kebudayaan bangsanya dan kebudayaan dunia; dan c) mengajar itu suatu usaha

    dari pihak guru, yakni mengatur lingkungan, sehingga terbentuklah suasana yang

    sebaik-baiknya bagi anak untuk belajar.

    Sementara tujuan mengajar menurut Gagne (1986: 1) adalah membantu

    setiap individu untuk menggunakan secara optimal bakat-bakatnya, menikmati

    kehidupannya, dan mengadakan integrasi dengan lingkungan sosial dan ligkungan

    fisiknya. Karakteristik cara perencanaan dan perancangan pengajaran menurut

    Gagne dan Briggs ( dalam Gagne, 1983: 1) adalah pengajaran harus berorientasi

    pada manusia secara individual dalam perkembangannya dari masa kanak-kanak

    sampai masa dewasa, rancangan pengajaran mempunyai tujuan jangka panjang

    dan jangka pendek, pengajaran yang dibentuk secara sistematis dapat sangat

    mempengaruhi perkembangan manusia secara individual. Dalam merancang

    pengajaran juga harus berdasarkan pada pengetahuan mengenai prinsip-prinsip

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    belajar, terutama kondisi-kondisi yang mempengaruhi belajar, sehingga dapat

    diperoleh kondisi yang diinginkan.

    Menurut Hasibuan & Moedjiono (1986: 3) mengajar adalah penciptaan

    sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem

    lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi,

    yakni tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan

    siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu,

    jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar yang tersedia.

    Untuk mencapai tujuan-tujuan belajar tertentu seorang guru perlu menggunakan

    strategi belajar-mengajar.

    Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan

    interaksi antara pendidik dan peserta didik, dimana terjadi transfer pengetahuan

    ataupun penemuan pengetahuan yang menjadikan peserta didik semakin

    memahami ilmu.

    Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara

    keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar

    mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru

    dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi

    edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Uzer Usman, 1990: 1).

    Mengajar bukanlah hanya menyampaikan materi pelajaran saja, akan tetapi

    merupakan pekerjaan yang bertujuan dan bersifat kompleks. Oleh karena itu

    dalam pelaksanaannya, diperlukan sejumlah keterampilan khusus yang didasarkan

    pada konsep dan ilmu pengetahuan yang spesifik. Artinya setiap keputusan dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    melaksanakan aktivitas mengajar bukanlah didasarkan kepada pertimbangan-

    pertimbangan subjektif atau tugas yang dapat dilakukan sekehendak hati, tetapi

    didasarkan kepada suatu pertimbangan berdasarkan keilmuan tertentu, sehingga

    apa yang dilakukan guru dalam mengajar dapat dipertanggungjawabkan secara

    ilmiah. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang guru profesional diperlukan latar

    belakang yang sesuai, yaitu latar belakang kependidikan keguruan (Wina,

    2006:16)

    2. Kompetensi Guru

    Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi menjadi

    seorang guru yang profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan

    pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan

    dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan pra jabatan

    (Uzer Usman, 1990: 2). Kunandar (2008: 46) menjelaskan bahwa profesi guru

    adalah keahlian dan kewenangan khusus dalam bidang pendidikan, pengajaran

    dan pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata pencaharian dalam memenuhi

    kebutuhan hidup yang bersangkutan sementara guru yang profesional adalah guru

    yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas

    pendidikan dan pengajaran. Adapun macam-macam kompetensi yang harus

    dimiliki oleh tenaga guru antara lain (Hamzah B Uno, 2007: 69):

    a. Kompetensi profesional, artinya guru harus memiliki pengetahuan yang luas

    dari bidang studi yang akan diajarkan serta penguasaan metodologi dalam arti

    memiliki konsep teoritis mampu memilih metode dalam proses belajar

    mengajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    b. Kompetensi personal, artinya sikap kepribadian yang mantap sehingga

    mampu menjadi sumber intensifikasi bagi subyek. Dalam hal ini berarti

    memiliki kepribadian yang pantas diteladani, mampu melaksanakan

    kepemimpinan seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu “

    Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.

    c. Kompetensi sosial, artinya guru harus menunjukkan atau mampu berinteraksi

    sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru dan kepala

    sekolah, bahkan dengan masyarakat luas.

    d. Kompetensi pedagogik, yaitu kompetensi untuk melaksanakan kegiatan

    pembelajaran dengan sebaik-baiknya yang berarti mengutamakan nilai-nilai

    sosial dari nilai material.

    Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan yang

    berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini

    merupakan kompetensi yang sangat penting sebab langsung berhubungan dengan

    kinerja yang ditampilkan. Oleh karena itu tingkat keprofesionalan guru dapat

    dilihat dari kompetensi ini ( Wina, 2006: 18). Kemampuan yang berhubungan

    dengan kompetensi ini diantaranya :

    a. Kemampuan untuk menguasai landasan pendidikan, misalnya paham akan tujuan pendidikan yang harus dicapai, baik tujuan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran.

    b. Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan, misalnya paham tentang tahapan perkembangan siswa, paham tentang teori-teori belajar dan lain sebagainya

    c. Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya.

    d. Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    e. Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar

    f. Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran g. Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran h. Kemampuan dalam melaksanakan unsur-unsur penunjang, misalnya paham

    akan administrasi sekolah, bimbingan dan penyuluhan. i. Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk

    meningkatkan kinerja

    Hakikat Profesi Guru (Hamzah, 2007: 15) Guru merupakan suatu profesi,

    yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan

    tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Walaupun

    pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidikan.

    Untuk seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip

    mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu sebagai

    berikut :

    a. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.

    b. Membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.

    c. Guru harus dapat membuat urutan dalam pemberian pelajaran dan penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.

    d. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi) agar peserta didik menjadi mudah dalam memahami pelajaran yang diterimanya.

    e. Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas.

    f. Guru wajib memperhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.

    g. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/ meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    h. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun di luar kelas.

    i. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.

    Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 pada Bab III pasal 7

    ayat(1) tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa profesi guru dan

    profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan

    prinsip sebagai berikut:

    a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme, b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,

    ketaqwaan, dan akhlak mulia. c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan

    bidang tugas. d. Memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. e. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja. g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara

    berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

    keprofesionalan i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal

    yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki sejumlah kompetensi

    yang dapat menunjang tugasnya. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki

    seorang guru yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

    sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi

    (UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat 2). Secara implisit

    Nouwen (1998: 17) mengatakan bahwa profesi keguruan idealnya bukan sekedar

    suatu pekerjaan atau tugas eksternal melainkan sungguh merupakan manifestasi

    dari suatu dorongan batin internal pribadinya. Demikian dalam aktivitas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    profesionalnya, guru memang harus cakap dalam membuat desain program dan

    keterampilan untuk mengkomunikasikan program kepada anak didik. Namun

    lebih jauh dari itu, keduanya mesti digerakkan oleh minat dan kompetensinya.

    Kemampuan yang sepenuhnya harus dikuasai oleh guru yang bertaraf

    profesional ( Nana Sudjana, 1989: 20-22) meliputi:

    1) Kemampuan merencanakan program belajar mengajar

    Sebelum membuat perencanaan belajar-mengajar, guru terlebih dahulu harus

    mengetahui arti dan tujuan perencanaan tersebut, dan menguasai secara teoritis

    dan praktis unsur-unsur yang terdapat dalam perencanaan belajar mengajar.

    Kemampuan merencanakan belajar-mengajar merupakan muara dari segala

    pengetahuan, teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang

    objek belajar dan situasi pengajaran.

    2) Melaksanakan / mengelola proses belajar mengajar

    Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, kemampuan yang dituntut adalah

    keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa belajar

    sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam perencanaan. Guru harus dapat

    mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat, apakah kegiatan belajar-

    mengajar dihentikan-ataukah diubah metodenya, apakah mengulang dahulu

    pelajaran yang lalu, manakala para siswa belum dapat mencapai tujuan

    pengajaran. Maka kemampuan mengelola proses belajar-mengajar tidak

    mungkin diperoleh tanpa mengalaminya langsung.

    3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    Setiap guru harus dapat melakukan penilaian tentang kemajuan yang dicapai

    para siswa, baik secara iluminatif observatif maupun secara struktural-objektif.

    Penilaian secara iluminatif observatif dilakukan dengan pengamatan yang terus

    menerus tentang perubahan dan kemajuan yang dicapai siswa. Sedangkan

    penilaian secara struktural- obyektif berhubungan dengan pemberian skor angka

    atau nilai yang biasa dilakukan dalam rangka penilaian hasil belajar siswa.

    4) Menguasai bahan pelajaran

    Guru yang bertaraf profesional penuh mutlak harus menguasai bahan yang akan

    diajarkannya. Adanya buku pelajaran yang bisa dibaca siswa, tidak berarti guru

    tak perlu menguasai bahan. Memang guru bukan maha tahu tapi guru dituntut

    pengetahuan yang luas dan mendalami keahliannya atau mata pelajaran yang

    menjadi tanggung jawabnya.

    Dari berbagai pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa suatu

    pekerjaan yang bersifat profesional memerlukan beberapa bidang ilmu yang

    dengan sengaja harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan

    umum (Uzer Usman, 1995: 14). Maka guru profesional adalah orang yang

    memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia

    mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan

    maksimal (Uzer Usman, 1995: 15).

    3. Metode Mengajar (Hasibuan, 1986 : 13-31)

    Menghadapi peserta didik dengan berbagai keragaman latar belakang dan

    juga kemampuan menerima suatu pelajaran memang membutuhkan perhatian

    khusus. Seorang guru perlu menyesuaikan metode mengajar dengan materi dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    juga keadaan peserta didik, oleh karena itu guru perlu menguasai berbagai metode

    mengajar, antara lain:

    a. Metode Ceramah

    metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan

    komunikasi lisan. Metode ceramah ekonomis dan efektif untuk keperluan

    penyampaian informasi dan pengertian. Kelemahannya adalah bahwa siswa

    cenderung pasif, pengaturan kecepatan ditentukan oleh pengajar, kurang

    cocok untuk pembentukan keterampilan dan sikap, dan cenderung

    menempatkan pengajar sebagai otoritas terakhir.

    b. Metode Tanya-jawab

    Dalam proses belajar-mengajar, bertanya memegang peranan yang penting,

    sebab pertanyaan yang tersusun b