pkm gt 13 upn ''v'' yogya budidaya pohon sengon... isi

15
BUDIDAYA SENGON PADA LAHAN KRITIS BEKAS TAMBANG BATUBARA ILEGAL SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara dengan sumberdaya alam yang sangat melimpah antara lain sumberdaya hayati, mineral, migas maupun batubara tersebar di seluruh pelosok negeri ini. Namun pengelolaan sumber daya alam di negeri ini masih carut marut khususnya di sektor pertambangan batubara. Mulai dari kepemilikan saham perusahaan yang mayoritas dikuasai asing, penambangan tanpa izin sampai rusaknya lingkungan akibat tidak adanya kegiatan reklamasi dari perusahaan yang bersangkutan. Reklamasi lahan bekas tambang merupakan suatu kegiatan yang wajib dilakukan bagi setiap pemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi sesuai ketentuan yang tertuang dalam UU No.4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Definisi reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan dan memperbaiki kondisi lingkungan dan ekosistem. Mengambil contoh dari Provinsi Kalimantan Timur yang terdapat banyak sekali perusahaan batubara namun hanya sedikit sekali yang tertib menaati kewajiban reklamasi. Berdasarkan data dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kalimantan Timur menyatakan hanya ada 4 perusahaan yang rutin melaporkan kegiatan reklamasinya dari total 4.000 perusahaan yang memiliki IUP. Padahal Kalimantan Timur tercatat sebagai provinsi dengan total cadangan batubara terbesar kedua di Indonesia. Dengan sumber daya dan cadangan batubara sebanyak itu pastilah akan menimbulkan kerusakan lingkungan apabila tidak dikelola secara bijak oleh pemegang IUP. 1

Upload: jeffrey-jones

Post on 08-Feb-2016

110 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

budidaya sengon

TRANSCRIPT

Page 1: Pkm Gt 13 Upn ''v'' Yogya Budidaya Pohon Sengon... Isi

BUDIDAYA SENGON PADA LAHAN KRITIS BEKAS TAMBANG BATUBARA ILEGAL SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENDAHULUANLatar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara dengan sumberdaya alam yang sangat melimpah antara lain sumberdaya hayati, mineral, migas maupun batubara tersebar di seluruh pelosok negeri ini. Namun pengelolaan sumber daya alam di negeri ini masih carut marut khususnya di sektor pertambangan batubara. Mulai dari kepemilikan saham perusahaan yang mayoritas dikuasai asing, penambangan tanpa izin sampai rusaknya lingkungan akibat tidak adanya kegiatan reklamasi dari perusahaan yang bersangkutan.

Reklamasi lahan bekas tambang merupakan suatu kegiatan yang wajib dilakukan bagi setiap pemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi sesuai ketentuan yang tertuang dalam UU No.4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Definisi reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan dan memperbaiki kondisi lingkungan dan ekosistem.

Mengambil contoh dari Provinsi Kalimantan Timur yang terdapat banyak sekali perusahaan batubara namun hanya sedikit sekali yang tertib menaati kewajiban reklamasi. Berdasarkan data dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kalimantan Timur menyatakan hanya ada 4 perusahaan yang rutin melaporkan kegiatan reklamasinya dari total 4.000 perusahaan yang memiliki IUP. Padahal Kalimantan Timur tercatat sebagai provinsi dengan total cadangan batubara terbesar kedua di Indonesia. Dengan sumber daya dan cadangan batubara sebanyak itu pastilah akan menimbulkan kerusakan lingkungan apabila tidak dikelola secara bijak oleh pemegang IUP.

Tabel 1. 5 provinsi dengan cadangan batubara terbesar di IndonesiaProvinsi Sumber daya ( Juta Ton) Cadangan ( Juta Ton )

Sumatera Selatan 23.197,88 2.679,00Kalimantan Timur 21.076,98 2.071,68Kalimantan Selatan 9.101,38 1.867,84Riau 2.085,32 16,54Jambi 1.862,39 18,00Sumber : Pusat Sumber Daya Geologi

Kerusakan lingkungan di wilayah bekas tambang batubara ini sangat berdampak buruk secara lingkungan dan hayati di Kalimantan Timur seperti :

perubahan bentang alam (landscape), berubahnya fungsi lahan dan berubahnya bentuk lahan (topografi), hilangnya lapisan tanah atas, terjadinya longsor pada dinding galian,

1

Page 2: Pkm Gt 13 Upn ''v'' Yogya Budidaya Pohon Sengon... Isi

meningkatnya aliran permukaan (run off), meningkatnya erosi, berkurangnya daerah resapan, berubahnya iklim mikro, penurunan keanekaragaman jenis tumbuhan, terjadinya migrasi hewan dari habitatnya

hal inilah yang perlu dilakukan pembenahan secara massif oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur, selain dengan melakukan tindakan hukum atau pemberian denda kepada pengusaha tambang yang nakal, maka perlu dilakukan juga kegiatan rehabilitasi dan reboisasi lahan dengan turut serta mengajak peran serta masyarakat sekitar, penataan kembali lahan kritis harus dilakukan secara bertahap,sistematis dan terkonsep sehingga lahan kembali produktif, ekosistem terjaga dan masyarakat juga bisa mendapatkan nilai manfaat ekonomis dari kegiatan rehabilitasi dan reboisasi ini.

Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, tujuan dan manfaat dari gagasan kreatif yang kami usulkan,:

a) Memberi usulan kepada pihak Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur untuk melakukan kegiatan rehabilitasi dan reboisasi lahan kritis bekas tambang illegal.

b) Inovasi yang kami usulkan berupa gagasan yang dapat mengurangi dampak negatif dari kegiatan pertambangan.

c) Inovasi yang kami tawarkan dapat membantu masyarakat setempat untuk mengolah lahan kritis secara cerdas.

d) Solusi yang kami usulkan mudah dan layak diterapkan baik secara sosial, ekonomi maupun secara teknis.

GAGASAN

Kondisi Terkini

Kondisi wilayah hutan di Kalimantan Timur sangat memprihatinkan, Data dari LSM WALHI Kalimantan Timur menyebutkan sejak tahun 2001 telah terjadi deforestrasi sebesar 350.000 ribu hektar tiap tahun akibat kegiatan pertambangan baik yang berizin maupun yang tidak berizin, sedangkan target produksi batubara di Kalimantan Timur sampai dengan tahun 2012 adalah 220 juta ton per tahun. Hal ini apabila tidak dikelola secara bijak maka akan terjadi degradasi lingkungan secara signifikan dan tak terkendali.

Hal ini tidak akan terjadi apabila pihak-pihak yang terkait dengan proses pengelolaan sumber daya batubara di Kalimantan timur menjalankan fungsinya masing-masing

2

Page 3: Pkm Gt 13 Upn ''v'' Yogya Budidaya Pohon Sengon... Isi

secara tegas dan konkrit dengan berpedoman pada peraturan UU no 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Sayangnya itu semua tidak bisa terimplementasikan secara maksimal di lapangan, banyak faktor penyebab seperti adanya oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang menyalahgunakan wewenang, pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang mudah, perusahaan yang tidak mematuhi kewajiban melaksanakan reklamasi lahan bekas galian serta pertambangan tanpa izin (PETI)

Solusi yang Pernah Ditawarkan

Beberapa alternatif telah dilakukan dan ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan lahan kritis ini, antara lain adalah di lahan bekas tambang batu bara di Desa Jonggon, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai  Kartanegara Kalimantan Timur.  Penanaman rumput Australia (Brachiaria humidicola) bersama Centrocema pubescens atau tumbuhan jenis-kacang-kacangan yang banyak mengandung protein, merupakan tumbuhan semak yang dapat tumbuh cepat menutupi lahan terbuka bekas galian tambang batu bara. Penanaman tanaman semak ini sebenarnya sudah bagus untuk mengembalikan kesuburan profil tanah. Namun diperlukan tahapan yang panjang agar proses revegetasi bisa terwujud, selain dengan penimbunan dengan sub soil dan top soil yang memiliki bahan organik yang memadai, penanaman tumbuhan perintis, maka penting juga untuk melakukan pemilihan jenis tanaman yang bisa tumbuh dengan baik di lingkungan yang buruk, mudah dalam pemeliharaan, mampu bersimbiosis dengan mikoriza (bakteri penambat Nitrogen) sehingga tidak terlalu tergantung dengan pupuk, dan juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi ketika tiba masa panen.

http://www.alqoimkaltim.com/?p=6406

(Sumber : www.greenpeace.org)

Gambar 1. Kerusakan lahan bekas galian batubara

Seberapa Jauh Kondisi Terkini

3

Page 4: Pkm Gt 13 Upn ''v'' Yogya Budidaya Pohon Sengon... Isi

Masih banyak lahan bekas galian tambang batubara di Kalimantan Timur yang ditinggalkan begitu saja oleh perusahaan tanpa tanggung jawab. Semua ini melahirkan banyak sekali permasalahan terutama degradasi lingkungan secara masif. Penanaman kembali lahan bekas tambang batubara oleh sebagian kecil perusahaan di Kaltim saat ini masih bersifat rule model dan lebih terkesan pencitraan. Jika reklamasi lahan bekas tambang ini digarap dengan serius banyak nilai positif yang didapat, selain mengembalikan kesuburan tanah, kegiatan dapat juga dijadikan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari penjualan tanaman hasil proses reklamasi.

Faktor ekonomi sering menjadi alasan banyaknya perusahaan yang enggan melakukan reklamasi dan memilih pergi tanpa tanggung jawab. Faktor teknis seperti kondisi lahan yang susah diperbaiki, waktu yang lama dalam proses revegetasi , agrerat lahan yang cenderung keras sehingga aerasi tanahnya buruk, pH tanah yang sangat tinggi (masam), rendahnya konsentrasi unsur hara makro (N,Mg,K,Ca,P) pada tanah-tanah bekas penambangan batubara juga turut menjadi alasan.

Pihak-Pihak yang Terkait

Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu tercapainya gagasan tertulis beserta perannya masing-masing, antara lain:

1. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.2. Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, khususnya untuk pemberian

izin kegiatan reklamasi yang akan dilakukan di lahan bekas galian tambang.

3. Dinas Pertambangan Provinsi Kalimantan Timur khususnya sebagai penanggungjawab kegiatan reklamasi lahan.

4. Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur sebagai penyuluh kegiatan rehabilitasi dan reboisasi lahan.

5. Civitas akademika universitas-universitas di Kalimantan Timur, Lembaga Swadaya Mayarakat (LSM) yang bergerak di bidang lingkungan, aparatur desa, masyarakat sekitar sebagai pelaksana kegiatan ini.

Langkah-Langkah Strategis

4Peninjauan Lokasi ke bekas

tambang batubara ilegal

Page 5: Pkm Gt 13 Upn ''v'' Yogya Budidaya Pohon Sengon... Isi

Gambar 2. Langkah-langkah strategis proses revegetasi

KESIMPULAN

5

Pengambilan sampel tanah dan pemetaan luas wilayah yang akan

direklamasi.

Studi kelayakan dan pemilihan metode revegetasi

Pengerjaan lahan tahap awal

Penanaman bibitPerintis dan produktif

Pemeliharaan, pemantauan, Panen, dan Evaluasi

Page 6: Pkm Gt 13 Upn ''v'' Yogya Budidaya Pohon Sengon... Isi

Gagasan yang diajukan

Dari beberapa kegiatan reklamasi yang telah dilakukan di lahan bekas tambang batubara di Kalimantan Timur terlihat masih banyak kelemahan. Kebanyakan masih berupa tanaman perintis dan polong-polongan tanpa dibarengi dengan penanaman bibit varietas tanaman unggul yang dapat tumbuh di kondisi lahan yang buruk. Peran serta masyakarat juga masih minim dalam kegiatan ini. Usulan yang kami tawarkan adalah berupa penanaman pohon sengon (Albizia chinensis) dengan peran serta dari masyarakat sehingga dapat meningkatan aspek ekonomi masyarakat setempat dan menormalisasi ekosistem agar kembali produktif.Kegunaan kayu sengon antara lain adalah ;- bahan kontruksi bangunan,- bahan kayu kemas/palet, veener, blockboard, balken,- bahan dasar kertas, dsb

( Sumber: Wikipedia.org) Gambar 3. Pohon sengon

Adapun langkah-langkah terpadu yang dapat dilakukan dalam proses reklamasi lahan bekas galian tambang batubara ini antara lain:

Persiapan LahanDalam kegiatan persiapan lahan ini hal-hal yang harus diperhatikan antara lain:

Pengamanan lahan bekas tambang dengan bekerjasama dengan pihak Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur

Sosialisasi kegiatan reklamasi kepada masyarakat sekitar untuk berperan serta. Pengambilan sampel lahan untuk diukur kadar pH nya

Pengelolaan sub soil dan top soilMaksud dari pengelolaan ini adalah :

6

Page 7: Pkm Gt 13 Upn ''v'' Yogya Budidaya Pohon Sengon... Isi

penimbunan tanah pucuk yang memiliki kandungan bahan organik/zat hara yang memadai diatas lahan bekas galian tambang.

Pemupukan dengan pupuk biologis yaitu bakteri mikoriza arbuskula (CMA) ,bakteri ini merupakan suatu bentuk hubungan simbiosis antara cendawan dan perakaran tumbuhan tingkat tinggi, ini merupakan salah satu alternatif teknologi untuk membantu pertumbuhan, meningkatkan produktivitas, dan kualitas tanaman utamanya tanaman yang ditanam pada lahan-lahan yang kurang subur, seperti lahan bekas tambang.

Pemberian kapur (NaCl) untuk meningkatkan nilai pH tanah.

Kegiatan RevegetasiKegiatan revegetasi yang dilakukan meliputi 2 tahap yaitu:

1. Penanaman bibit semak dan polong-polongan (Legum) untuk mengembalikan kesuburan tanah dan meningkatkan unsur hara pada tanah.

2. Penanaman tanaman sengon (Albizia chinensis) ditanah timbunan diatas lahan bekas galian tambang dengan diberikan pupuk CMA dan juga penyiraman secara berkala.tahapannya yaitu:

a. Pembuatan lubang tanam, b. Pengangkutan bibit, c. Penanaman bibit, pelaksanaan kegiatan penanaman harus dilakukan

secara hati – hati agar bibit tidak rusak dan penempatan bibit pada lobang tanam harus tepat ditengah-tengah.

Pemeliharaan tanaman sengon, meliputi: Penyulaman (penggantian tanaman yang mati/rusak), Penyiangan (membersihkan lahan dari gulma/tanaman liar) Pendangiran, Pemangkasan(Melakukan pemotongan cabang pohon yang tidak berguna

(tergantung dari tujuan penanaman) Penjarangan (pemberian ruang bagi pohon agar bisa tumbuh secara

maksimal/mengurangi jumlah pohon )

Teknik Implementasi Penanaman Bibit Sengon

7

Pemilihan bibit

Pemupukan secara biologis

Penanaman bibit sengon

Page 8: Pkm Gt 13 Upn ''v'' Yogya Budidaya Pohon Sengon... Isi

Gambar 4. Teknik Implementasi

Hasil yang Diperoleh

Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan pembudidayaan sengon pada lahan bekas tambang batubara adalah:

1. Sengon dapat ditanam di kondisi lahan yang buruk (masam ) dengan pH antara 6-7 , ini cocok untuk lahan bekas galian tambang batubara yang mayoritas bersifat masam.

2. Pemeliharaan tanaman sengon cukup mudah dan masa panennya tidak terlalu lama,sekitar 3-6 tahun.

3. Harga jual kayu sengon tergolong tinggi, berkisar Rp 1.200.000,00 per m3, harga kayu per pohon antara Rp.360.000 s/d Rp.720.000,

4. Dapat menyuburkan tanah disekitarnya karena sistem perakaran sengon banyak mengandung nodul akar sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Hal ini menguntungkan bagi akar dan sekitarnya. Keberadaan nodul akar dapat membantu porositas tanah dan penyediaan unsur nitrogen dalam tanah.

5. Menjamin bahwa masyarakat yang menanam bibit sengon di lahan bekas tambang illegal akan dapat memanen hasil kelak di kemudian hari karena nilai jual sengon yang tinggi.

6. Bisa menjadi sumber Pemasukan Asli Daerah (PAD) dari lahan yang awalnya tidak produktif.

Meninjau dari beberapa keunggulan tersebut diatas, maka diharapkan gagasan budidaya sengon ini dapat dijadikan solusi alternatif dalam usaha merevegetasi lahan bekas tambang batubara illegal di Kalimantan Timur, tentunya dengan peran aktif dari semua elemen baik pemerintah, lembaga sosial masyarakat, civitas akademia dan juga terutama masyarakat.

8

Perawatan dan pemeliharaan tanaman

Panen

Penyulaman

Penyiangan

Pendangiran

Pemangkasan

Page 9: Pkm Gt 13 Upn ''v'' Yogya Budidaya Pohon Sengon... Isi

DAFTAR PUSTAKA

9

Page 10: Pkm Gt 13 Upn ''v'' Yogya Budidaya Pohon Sengon... Isi

Santoso, Budi H. 1992. Budidaya Sengon. Kanisius, Yogyakarta.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua

10

Page 11: Pkm Gt 13 Upn ''v'' Yogya Budidaya Pohon Sengon... Isi

Nama Lengkap : Bimo Adi Pratomo

Tempat dan Tanggal Lahir : Bekasi, 8 Oktober 1992

Pendidikan/Angkatan : S1 Teknik Pertambangan UPN “V” Yogyakarta/2010

Alamat : Jl. Soga 50 RT 35/08 Tahunan, Umbulharjo, Yogyakarta 55167

Email : [email protected]

Karya Tulis yang Pernah Dibuat :

Anggota 1

Nama Lengkap : R.Fatkhurrahman Erlangga

Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 2 Juli 1991

Pendidikan/Angkatan : S1 Teknik Pertambangan UPN “V” Yogyakarta/2010

Alamat : Kauman GM I no.226 RT 49 RW 13, Kelurahan Ngupasan, kecamatan Gondomanan, Yogyakarta Kodepos 55122

Email : [email protected]

Karya Tulis yang Pernah Dibuat :

Anggota 2

Nama Lengkap : Rena Afrieska Apriliani

Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 23 April 1993

Pendidikan/Angkatan : S1 Fakultas Pertanian / 2011

Alamat : Kebondalem, Madurejo, Prambanan, Sleman. Kode pos 55571

Email : [email protected]

Karya Tulis yang Pernah Dibuat : “Mang Ino” Inovasi Ilahan Ketela Pohon

11