pkip 3 aspek pemasaran fix
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum ke 6 Tanggal Mulai : 11 Oktober 2012M.K. Pengemasan Pangan Tanggal Selesai : 11 Oktober 2012
ASPEK PEMASARAN ROTI BAYAM
Oleh :
Kelompok 3/A-P1
Dolfina Nanggiang J3E111028
Rico Fernando Theo J3E111044
Aqmila Muthi R J3E111066
Nia Allffiana J3E111113
Arsi Novia S J3E211158
Rendy Agus W J3E211164
Penanggung Jawab :
Dwi Yuni Hastati, STP,DEA
PROGRAM KEAHLIAN SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
BAB III
ASPEK PEMASARAN ROTI BAYAM
Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang
pembuatannya melalui tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan), dan proses
pemanggangan dalam oven (Yahyono, 1999). Roti telah lama dikenal dalam
peradaban manusia, sejarahwan memperkirakan roti mulai dikonsumsi sejak
kebudayaan Mesopotamia atau Mesir. Di Indonesia sendiri, roti mulai
diperkenalkan oleh Bangsa-Bangsa Eropa yang datang ke Indonesia (Joko, 2010).
Kini roti semakin banyak diminati dan dikonsumsi oleh seluruh lapisan
masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari mulai menjamurnya merek-merek
roti yang beredar di pasaran baik yang diproduksi oleh perusahaan berskala
industri rumah tangga hingga industri besar. Belum lagi ditambah dengan trend
menjamurnya butik-butik roti dan kue yang menjual berbagai macam jenis produk
bakeri.
Salah satunya ialah roti tawar karena banyak masyarakat yang
menggemari roti ini walaupun rasanya tawar, maka dengan alasan tersebut
munculah “vege bread”, yakni roti tawar dengan rasa sayuran. Meskipun
berbahan dasar sayuran tetapi rasa dari sayurannya itu sendiri kurang kuat
sehingga cocok untuk orang yang tidak menyukai sayuran.
Roti bayam merupakan salah satu inovasi dari roti tawar yang dimodifikasi
dengan pemberian bayam atau sayuran lain sebagai pemberi rasa. Selain itu,
bayam yang digunakan sebagai bahan tambahan memiliki kandungan gizi
terutama zat besi yang lebih tinggi sehingga energi yang dihasilkan lebih tinggi
dari roti pada umumnya. Kesan sehat dan praktis merupakan tampilan yang ingin
ditunjukkan dalam roti bayam ini.
Pengertian pasar (market demand) suatu produk menurut Kotler (2005),
Yaitu jumlah keseluruhan yang akan dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu
dalam suatu daerah dan waktu tertentu dalam lingkungan pemasaran tertentu serta
dalam suatu program pemasaran tertentu. Tujuan analisis pasar adalah mengetahui
seberapa luas pasar produk yang bersangkutan, bagaimana pertumbuhan
permintaannya dan berapa besar yang dapat dipenuhi oleh konsumen
perusahaan.Sedangkan menurut Stanton Pemasaran, meliputi keseluruhan sistem
yang berhubungan dengan kegiatan usaha yang bertujuan untuk merencanakan,
menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang atau
jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli.
Perkembangan pasar yang terjadi telah mampu mendorong terciptanya
persaingan yang ketat diantara industri-industri. Hal ini membuka kesempatan dan
tantangan tersendiri bagi setiap industri pangan, khususnya bakeri untuk
memenangkan dan menjadi pemimpin dari persaingan pasar yang terjadi. Untuk
dapat bertahan dalam persaingan tersebut setiap industri harus mulai
memfokuskan usahanya pada perbaikan mutu yang berkesinambungan (quality
improvement). Setiap industri harus mampu melakukan setiap pekerjaan dengan
lebih baik dalam suatu sistem manajemen mutu dalam rangka menghasilkan
produk pangan, dalam hal ini roti, yang bermutu tinggi.
3.1 Aspek Pemasaran Secara Umum.
Pemasaran adalah salah satu sistem yang mempengaruhi suatu produk
dapat diterima oleh masyarakat. aspek ini juga merupakan ujung tombak
keberhasilan suatu produk karena mampu melihat pangsa dan target pasar yang
ingin dituju. Seperti halnya pada produk roti tawar yang berbasis sayuran (Vege
Bread), sistem pemasaran yang tepat juga harus diterapkan sehingga penjualan
produk dapat meningkat dan sejalan dengan keuntungan yang diperoleh.
Menurut data sensus penduduk kota Bogor tahun 2010, terdapat sekitar
904.000 jiwa/tahun yang mengonsumsi roti tawar. Banyaknya jumlah penduduk
di kota Bogor diasumsikan sebagai pangsa pasar produk bakery. Di kota Bogor,
terdapat banyak produsen roti tawar sehingga jumlahnya tidak diketahui secara
pasti. Produsen yang memiliki daya jual yang tinggi salah satunya adalah Sari
Roti. Menurut PT Nippon Copindo data agen Sari Roti, yang terdapat di kota
Bogor adalah lebih kurang 300 agen. Dalam setiap agennya dihasilkan 2000
produk roti tawar/hari sehingga dihasilkan 600000 roti tawar/tahun. Dengan
demikian, pemenuhan kebutuhan roti tawar untuk kota Bogor belum tercukupi
karena sekitar 304.000 produk/tahun setara dengan 800 roti/hari, yang belum
terpenuhi kebutuhan roti tawarnya sehingga membuka peluang bagi produsen roti
tawar lainnya, seperti Vege Group yang bergerak dalam bidang roti tawar sayuran.
Untuk memenuhi kebutuhan 26.000 roti/bulan, Vege Group mampu memenuhi
kebutuhan roti tawar sekitar 70% yang setara dengan 600 produk/hari. Melihat
kondisi tersebut, Vege Bread memiliki peluang yang cukup besar kedepannya
karena masih banyak kebutuhan masyarakat Bogor akan roti tawar yang belum
terpenuhi.
3.2 Aspek Pemasaran secara spesifik
Selain membaca peluang yang ada, Vege Group juga merencanakan
pemasaran yang lebih spesifik baik dari target pasar, segmen pasar, 4P (produk,
tempat, promosi, harga), positioning, pesan, dan jalur distribusinya. Perencanaan
pemasaran yang spesifik dari Vege Bread adalah sebagai berikut:
Nama produk : Vege Bread
Profil : CV. Vege Group
Target pasar : anak-anak sampai dewasa
Positioning : Awali harimu dengan menu yang praktis dan sehat
Placement : saat waktu breakfast dan lunch
3.2. 1. Konsep pemasaran 4P (product, place, price, promotion)
Produk Vege Bread dibuat dengan memasukkan bahan kering (tepung
terigu, yeast, gula, susu) dan Aduk hingga rata selama 10 menit, tambah 200 butir
kuning telur dan air sedikit demi sedikit, aduk 15 menit sampai dengan setengah
kalis, masukan mentega (Aduk atau uleni) kemudian ditambah dengan garam, lalu
disuleni sampai dengan benar-benar kalis selama 30 menit. Setelah itu, diamkan
adonan selama 30 menit (tutup dengan plastik). Selain pembuatan produk yang
terkonsep, Vege Bread juga harus memiliki strategi dalam pemasarannya. Strategi
pemasarannya terdiri atas kekuatan yang dimiliki produk Vege Bread baik dari
kandungan gizi yang lebih dari roti tawar lainnya maupun dari kepraktisannya.
Selain itu, pembentukan varian baru juga dapat menjadi salah satu strategi yang
berpeluang untuk menempatkan Vege Bread di hati konsumennya.
Promosi merupakan faktor utama dalam pemasaran produk. Hal ini
disebabkan perlunya pengenalan awal pada produk yang tergolong baru di
kalangan masyarakat. Produk Vege Bread dipromosikan dengan cara membuka
kedai di event-event pangan. Selain itu juga digunakan sistem jemput bola, yaitu
menawarkan produk langsung ke konsumen serta memberlakukan sistem membeli
paket isi 20 pcs gratis paket isi 4 pcs di setiap hari Senin. Selain itu, digunakan
media promosi seperti membuat banner dan brosur.
Aspek selanjutnya yang mempengaruhi pemasaran suatu produk adalah
pemilihan lokasi yang tepat dan strategis. Lokasi yang strategis memiliki
keunggulan tersendiri dalam menjalankan suatu usaha. Lokasi yang mudah
dijangkau cenderung memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk
sehingga meningkatkan daya jual dari suatu produk. Vege Group memiliki lokasi
strategis yang dipilih untuk lokasi pemasaran, diantaranya di daerah Bantar Jati
Bawah. Selain menetap di lokasi tersebut, Vege Bread juga di pasarkan dengan
cara berkeliling menggunakan 5 armada bermotor.
Selain lokasi yang strategis, faktor lain yang mempengaruhi pemasaran
dari suatu produk adalah harganya yang relatif terjangkau. Harga merupakan
jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk setiap produk yang
ditawarkan oleh perusahaan. Penentuan harga didasarkan atas perhitungan biaya
produksi yang ditambah dengan profit yang disesuaikan dengan harga produk
sejenis. Penentuan harga yang stabil juga merupakan salah satu strategi yang
dapat menjaga konsumen tidak berpaling ke produk lainnya. Produk Vege Bread
memiliki harga yang bervariasi, yakni :
- Paket isi 20 : Rp 16.000,00
- Paket isi 12 : Rp 9.000,00
- Paket isi 4 : Rp 5.000,00
- 2 slice dan isian seharga Rp 3.000,00 (dapat langsung dibeli di
kedai), dengan pilihan isian antara lain selai kacang, strawberry,
nanas, blueberry, dan coklat.
3.2.2 Segmentasi Pemasaran
Segmentasi adalah cara memilah-milah kelompok konsumen berdasarkan
potensial penawaran produk yang berbeda-beda. Dalam mensegmentasi pasar,
perusahaan harus memperhatikan kebutuhan pelanggan, keinginan pelanggan, dan
manfaat yang dicari oleh pelanggan. Menentukan segmentasi pasar merupakan
langkah awal yang harus dilakukan oleh unit usaha dalam memasuki pasar yang
kompetitif. Pada produk Vege Bread, segmentasi pasar yang ingin dituju antara
lain, segmen geografis dan segmen demografis. Segmen geografis adalah suatu
segmen yang didasarkan atas suatu lokasi konsumen atau daerah penjualan yang
berpotensi besar dalam penawaran ke konsumennya. Segmen demografis adalah
suatu segmen yang berdasarkan karakter kependudukan seperti umur, jenis
kelamin, ukuran keluarga, gaya hidup, dan pendapatan ekonomi. Kedua segmen
ini memiliki pengaruh yang besar dalam pemasaran produk Vege Bread di kota
Bogor. Hal ini disebabkan kota Bogor merupakan kota yang letaknya dekat
dengan ibukota (Jakarta) sehingga mempengaruhi kebiasaan dan gaya hidup
masyarakat kota Bogor, contohnya di Jakarta kepraktisan merupakan tantangan
baru untuk produk pangan. Begitu pun dengan kota Bogor yang sudah hampir
mengikuti gaya hidup yang praktis seperti halnya Jakarta. Namun, produk Vege
Bread lahir dengan sebuah kepraktisan yang memberikan kesehatan pula. Hal ini
seperti gebrakan baru yang menjawab semua tantangan yang ada.
3.2.3 Target dan Posisi Pemasaran
Target pemasaran merupakan sasaran pasar yang ingin dituju oleh suatu
produsen yang akan menawarkan produknya. Target pasar yang tepat dengan
karakteristik produk yang ingin ditawarkan mampu meningkatkan penjualan suatu
produk. Pada produk Vege Bread yang berbasis sayuran, umumnya mampu
diterima oleh semua kalangan. Namun, dengan produk yang dapat diterima semua
kalangan menjadikan hambatan baru yang terlihat yaitu, terlalu luasnya
pemasaran produk Vege Bread. Luasnya pemasaran mempengaruhi banyaknya
permintaan roti tawar yang harus dipenuhi. Pemenuhan semua permintaan
konsumen sulit terpenuhi karena Vege Group merupakan produsen roti tawar baru
sehingga produk Vege Bread hanya ditargetkan untuk usia anak-anak hingga
dewasa. Pada usia tersebut, cenderung membutuhkan gizi yang cukup bagi tubuh.
Hal ini membuat produk Vege Bread cocok untuk usia anak-anak samapai dewasa
karena dapat memenuhi kebutuhan gizinya per hari. Tentunya bagi orang-orang
yang sedang diet pun roti Vege Bread ini cocok dikonsumsi karena kandungannya
yang rendah lemak tapi kaya akan vitamin dari sayur bayam tersebut.
Selanjutnya Vege Group dalam pemasarannya melakukan penyesuaian
dengan pasaran sasaran yang dipilih seperti dimana Vege Group membuat paket
hemat untuk breakfast yang sasarannya anak-anak, pelajar, mahasiswa, dan
karyawan. Selain itu, Vege Group juga membuat stan di acara-acara tertentu
dengan desain suasana anak muda namun tidak meninggalkan kesan kekeluargaan
terutama menunjukan positioning dari Vege Bread. Untuk kedepannya, Vege
Bread dapat menitikberatkan target pemasaran untuk memenuhi kebutuhan akan
sayur yang kurang pada masyarakat Bogor dan menempatkan posisi bagi para
vegetarian sehingga target pasar dan posisi pemasarannya akan semakin luas.