pertumbuhan paham kebangsaan indonesia

Upload: soppy-saogo

Post on 12-Apr-2018

836 views

Category:

Documents


60 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    1/26

    PERTUMBUHAN PAHAM

    KEBANGSAAN INDONESIA

    PERTUMBUHAN PAHAM KEBANGSAAN

    Masa kerajaan majapahit

    Masa kerajaan sriwijaya

    Perjuangan melawan penjajah sebelum Abad XX

    Dilakukan dengan peperangan

    Dipimpin oleh bangsawan atau ulama

    Bersifat kedaerahan

    Mempunyai tujuan mengusir penjajah

    KEBANGKITAN NASIONAL Dilakukan dengan organisasi modern.

    Dipimpin para sarjana dan cendekiawan.

    Bersifat nasional.

    Bertujuan mendirikan negara yang merdeka dan berdaulat.

    NASIONALISME

    Suatu perasaan kesetiaan pada suatu bangsa.

    Kecenderungan (dalam kebijakan) untuk memikirkan kepentingan bangsanya sendiri jika ada

    benturan kepentingan dengan bangsa lain.

    Suatu sikap menempatkan kepentingan yang lebih tinggi pada sifat khas suatu bangsa.

    Doktrin bahwa kultur nasional harus dipelihara. Teori politik dan antropologi : bahwa manusia secara alami dibagi dalam bangsa-bangsa.

    MUNCULNYA NASIONALISME BERKAITAN DENGAN

    Asal usul kedaulatan.

    Tumbuhnya sekularisme.

    Berkurangnya loyalitas feodal, kesukuan, atau keagamaan kuno.

    Meluasnya urbanisasi, industrialisasi, dan komunikasi

    CIRI-CIRI UMUM NASIONALISME

    Penentuan diri secara politis.

    Penentuan diri secara kultural.

    Kemurnian rasial .

    Keunggulan nasional.

    NASIONALISME DALAM MASYARAKAT TERRUTUP

    Karakter bangsa yang asli.

    Asal-usul ras.

    Darah (keturunan).

    Akar dari negeri leluhur.

    NASIONALISME DALAM MASYARAKAT TERBUKA

    http://likeit-update.blogspot.com/2013/08/pertumbuhan-paham-kebangsaan-indonesia.htmlhttp://likeit-update.blogspot.com/2013/08/pertumbuhan-paham-kebangsaan-indonesia.htmlhttp://likeit-update.blogspot.com/2013/08/pertumbuhan-paham-kebangsaan-indonesia.htmlhttp://likeit-update.blogspot.com/2013/08/pertumbuhan-paham-kebangsaan-indonesia.html
  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    2/26

    Kebersamaan dalam relasi.

    The free self-determination of individual.

    BENTUK NASIONALISME DIKONDISIKAN OLEH :

    Struktur sosial.

    Tradisi intelektual. Sejarah kultural.

    Tempat geografis masyarakat, tempat nasionalisme menyatakan diri.

    STRUKTUR SOSIAL

    Keseluruhan unsur-unsur sosial yang saling berkaitan dan berjalin satu sama lain.

    UNSUR-UNSUR SOSIAL

    Norma atau kaidah sosial.

    Lembaga atau institusi sosial.

    Kelompok sosial.

    Lapisan atau struktur sosial.

    NASIONALISME DI INDONESIA

    Mempersatukan bangsa dari latar belakang kesukuan, bahasa, budaya, dan agama yang

    majemuk.

    Kekuatan untuk menghadapi segala bentuk intervensi dari negara/bangsa lain.

    LAHIRNYA NASIONALISME DI INDONESIA

    Filed under:Sejarah XI-IPA,Sejarah XI-IPS4 Comments

    26/07/2011

    A. FAKTOR PENDORONG LAHIRNYA NASIONALISME INDONESIA

    Kata nasionalisme berasal dari kata Nation yang berati bangsa. Dalam bahasa Latin kata

    Nation berati kelahiran kembali, suku kemudian bangsa. Bangsa adalah sekelompok manusia

    yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat untuk bersatu karena adanya persamaan

    nasib, cita-cita dan kepentingan bersama. Menurut Han Kohn adalah suatu paham yang

    menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus diserakan kepada negara dan bangsa.

    Bangkitnya nasionalismeIndonesiadidorong oleh faktor intern dan ekstern.

    1. Faktor Intern

    Faktor-faktor intern yang menyebabkan lahir dan berkembangnya nasionalisme Indonesia

    adalah sebagai berikut.

    a. Kejayaan Bangsa Indonesia sebelum Kedatangan Bangsa Barat

    Sebelum kedatangan bangsa Barat, di wilayah Nusantara sudah berdiri kerajaan-kerajaan

    besar, seperti Sriwijaya, Mataram dan Majapahit. Kejayaan masa lampau itu menjadi sumber

    inspirasi untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.

    b. Penderitaan Rakyat akibat Politik Drainage(Pengerukan Kekayaan)

    Politik drainage itu mencapai puncaknya ketika diterapkan sistem tanam paksa yang

    dilanjutkan dengan sistem ekonomi liberal.c. Adanya Diskriminasi Rasial

    http://mustaqimzone.wordpress.com/category/sejarah-xi-ipa/http://mustaqimzone.wordpress.com/category/sejarah-xi-ipa/http://mustaqimzone.wordpress.com/category/sejarah-xi-ipa/http://mustaqimzone.wordpress.com/category/sejarah-xi-ips/http://mustaqimzone.wordpress.com/category/sejarah-xi-ips/http://mustaqimzone.wordpress.com/category/sejarah-xi-ips/http://mustaqimzone.wordpress.com/2011/07/26/lahirnya-nasionalisme-di-indonesia/#commentshttp://mustaqimzone.wordpress.com/2011/07/26/lahirnya-nasionalisme-di-indonesia/#commentshttp://mustaqimzone.wordpress.com/2011/07/26/lahirnya-nasionalisme-di-indonesia/#commentshttp://maps.google.com/maps?ll=-6.175,106.828333333&spn=10.0,10.0&q=-6.175,106.828333333%20%28Indonesia%29&t=hhttp://maps.google.com/maps?ll=-6.175,106.828333333&spn=10.0,10.0&q=-6.175,106.828333333%20%28Indonesia%29&t=hhttp://maps.google.com/maps?ll=-6.175,106.828333333&spn=10.0,10.0&q=-6.175,106.828333333%20%28Indonesia%29&t=hhttp://maps.google.com/maps?ll=-6.175,106.828333333&spn=10.0,10.0&q=-6.175,106.828333333%20%28Indonesia%29&t=hhttp://mustaqimzone.wordpress.com/2011/07/26/lahirnya-nasionalisme-di-indonesia/#commentshttp://mustaqimzone.wordpress.com/category/sejarah-xi-ips/http://mustaqimzone.wordpress.com/category/sejarah-xi-ipa/
  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    3/26

    Diskriminasi merupakan hal menonjol yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda

    dalam kehidupan sosial pada awal abad ke-20. Dalam bidang pemerintahan, tidak semua

    jabatan tersedia bagi kaum pribumi.

    d. Munculnya Golongan Terpelajar

    Pada awal ke-20, pendidikan mendapatkan perhatian yang lebih baik dari pemerintah

    kolonial. Hal itu sejalan dengan diterapkannya politik etis. Melalui penguasaan bahasa asingyang diajarkan di sekolah-sekolah modern, mereka dapat mempelajari berbagai ide-ide dan

    paham-paham baru yang berkembang di Barat, seperti ide tentang HAM, liberalisme,

    nasionalisme, dan demokrasi.

    2. Faktor Ekstern

    Lahir dan berkembangnya nasionalisme Indonesia juga didorong oleh faktor-faktor ekstern,

    antara lain berikut ini.

    a. Kemenangan Jepang terhadap Rusia (1904-1905)

    Kemenangan Jepang dalam Perang Rusia-Jepang telah berhasil mengguncangkan dunia.

    Kemenangan Jepang tersebut berhasil menggugah kesadaran bangsa-bangsaAsiadan Afrika

    untuk melawan penjajahan bangsa-bangsa kulit putih.b. Kebangkitan Nasionalisme Negara-Negara Asia-Afrika

    Kebangkitan nasional bangsa-bangsa Asia-Afrika memberikan dorongan kuat bagi bangsaIndonesia untuk bangkit melawan penindasan pemerintahan kolonial. Revolusi Tiongkok

    (1911) dan pementukan partai Kuomintang oleh Sun Yan Set yang berhasil menjadikan Cina

    sebagai negara mereka pada tahun (1912).

    c. Masuknya Paham-Paham Baru

    Paham-paham baru seperti liberalisme, demokrasi dan nasionalisme muncul setelah

    terjadinya Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis. Hubungan antara Asia dan Eropa

    menyebabkan paham-paham itu menyebar dari Eropa ke Asia, termasuk ke Indonesia.

    B. ORGANISASI-ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

    1. Boedi Oetomo

    Dengan semangat hendak meningkatkan semangat masyarakat, Mas Ngabehi Wahidin

    Soediro Husodo, seorang doktor jawa dan termasuk seorang priayi, tahun 1906-1907

    melakukan kempanye di kalangan priayi di Pulau Jawa.

    Pada akhir 1907, Wahidin bertemu dengan Soetomo, pelajar STOVIA di Batavia. Pertemuan

    tersebut berhasil mendorong didirikannya organisasi yang diberi nama Boedi Oetomo pada

    hari rabu tanggal 20 Mei 1908 di Batavia. Soetomo kemudian ditunjuk sebagai ketuanya.

    Tanggal berdirinya Boedi Oetomo hingga saat ini diperingati sebagai Hari Kebangkitan

    Nasional.

    2. Sarekat IslamPada akhir 1911, Haji Samanhudi di Solo menghimpun para pengusaha batik di dalam

    sebuah organisasi yang bercorak agama dan ekonomi, yaituSarekat Dagang Islam(SDI).

    Setahun kemudian pada bulan November 1912 nama SDI diganti menjadi Sarekat Islam (SI)

    dengan ketuanya Haji Oemar Said Cokroaminoto, sedangkan Samanhudi sebagai ketua

    kehormatan. Perubahan nama tersebut bertujuan agar keanggotaannya menjadi luas, bukan

    hanya dari kalangan pedagang. Apabila dilihat dari anggaran dasarnya, tujuan pendirian

    Sarekat Islam adalah sebagai berikut.

    A. Mengembangkan jiwa dagang.

    B. Memberikan bantuan kepada anggota-anggota yang kesulitan.

    C. Memajukan pengajaran dan semua.

    D. Menentang pendapat-pendapat yang keliru tentang agama Islam.Aktivitas SI lebih mengutamakan politik tidak disetujui oleh sebagian besar anggotanya.

    http://en.wikipedia.org/wiki/Asiahttp://en.wikipedia.org/wiki/Asiahttp://en.wikipedia.org/wiki/Asiahttp://en.wikipedia.org/wiki/Sarekat_Islamhttp://en.wikipedia.org/wiki/Sarekat_Islamhttp://en.wikipedia.org/wiki/Sarekat_Islamhttp://en.wikipedia.org/wiki/International_System_of_Unitshttp://en.wikipedia.org/wiki/International_System_of_Unitshttp://en.wikipedia.org/wiki/International_System_of_Unitshttp://en.wikipedia.org/wiki/International_System_of_Unitshttp://en.wikipedia.org/wiki/Sarekat_Islamhttp://en.wikipedia.org/wiki/Asia
  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    4/26

    Mereka menginginkan SI memperhatikan masalah-masalah keagamaan. Dalam kondisi itu SI

    memutuskan untuk bekerja sama dengan pemerintahan kolonial dan berganti nama menjadi

    Partai Sarikat Islam. Sehubungan dengan meluasnya semangat persatuan danSumpah

    Pemuda,nama tersebut diubah menjadi Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII) pada tahun 1930

    dengan ketuanyaHaji Agus Salim.

    3. Indische PartijIndische Partij berdiri di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912. Organisasi ini juga

    dimaksudkan sebagai pengganti Indische Bond. Sebagai organisasi kaum Indonesia dan

    Eropa yang didirikan pada tahun 1898. Ketiga tokoh pendiri Indische Partij dikenal dengan

    Tiga Serangkai, yaitu Douwes Dekker (Danudirdja Setiabudi), dr.Cipto Mangunkusumo,dan

    Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Indische Partij merupakan pergerakan nasional

    yang bersifat politik murni dengan semangat nasionalisme modern.

    Indische Partij berdiri atas dasar nasionalisme yang luas menuju kemerdekaan Indonesia.

    Indonesia dianggap sebagai National Home bagi semua orang, baik penduduk bumi putera

    maupun keturunan Belanda, Cina, dan Arab, yang mengaku Indonesia sebagai tanah air dan

    kebangsaannya. Paham ini pada waktu itu dikenal sebagai Indisch Nasionalisme, yang

    selanjutnya melalui perhimpunan Indonesia dan PNI, diubah menjadi IndonesischeNationalisme atau Nasional Indonesia. Hal itulah yang menyatakan bahwa Indische Partij

    sebagai partai politik pertama di Indonesia.

    4. Perhimpunan Indonesia

    Perhimpunan Indonesia didirikan pada tahun 1908 oleh orang-orang Indonesia yang berada

    di Belanda, antara lain Sutan Kasayangan dan R.N Noto Suroto. Mula-mula organisasi itu

    bernama IndischeVereeniging.Akan tetapi sejak berakhirnya Perang Dunia I perasaan anti

    kolonialisme dan imperialisme di kalangan pemimpin-pemimpin Indische Vereeniging

    semakin menonjol.

    Pada tahun 1922, Indische Vereeniging berubah menjadi Indonesische Vereeniging. Sejak

    tahun 1925, selain nama dalam bahasa Belanda juga digunakan dalambahasa Indonesia,

    yaitu Perhimpunan Indonesia. Oleh karena itu, semakin tegas bahwa PI bergerak dalam

    bidang politik.

    Dalam kalangan pergerakan nasional di Indonesia, pengaruh PI cukup besar. Beberapa

    organisasi pergerakan nasional mulai lahir karena mendapatkan inspirasi dari PI, seperti

    Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) tahun 1926, Partai Nasional Indonesia (PNI)

    tahun 1927, dan Jong Indonesia (Pemuda Indonesia) tahun 1927.

    5. Partai Komunis Indonesia

    Ketika Sosial Democratische Arbeiderspartij (SDAP) di Belanda pada tahun 1918

    mengumumkan dirinya menjadi Partai Komunis Belanda (CPN), para anggota ISDV dari

    golongan Eropa mengusulkan mengikuti jejak itu. Oleh karena itu, pada tanggal 23 Mei 1920

    diubah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Di dalam susunan pengurus baruterbentuk tertera antara lain Semaun sebagai ketua, Darsono sebagai wakil ketua, Bergsma

    sebagai sekretaris, Dekker sebagai bendahara, serta Baars dan Sugono sebagai anggota

    pengurus. PKI tumbuh menjadi partai politik dengah jumlah yang sangat besar. Akan tetapi

    karena jumlah anggotanya intinya kecil, partai itu kurang dapat mengontrol dan menanamkan

    disiplin kepada anggotanya.

    Setelah berhasil menempatkan dirinya sebagai partai besar, PKI merasa sudah kuat untuk

    melakukan pemberontakan pada tahun 1926. Hampir sepuluh tahun kemudian, Komitern

    mengirimkan seorang tokoh komunis kembali ke Indonesia. Tokoh tersebut ialah Musso yang

    pada bulan April 1935 mendarat di Surabaya. Dengan bantuan Joko Sujono, Pamuji, dan

    Achmad Sumadi, ia membentuk yang diberi nama PKI Ilegal. Kegiatan utama kaum komunis

    kemudian disalurkan melalui Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) dengan tokoh utamanyaAmir Syarifudin.

    http://en.wikipedia.org/wiki/Youth_Pledgehttp://en.wikipedia.org/wiki/Youth_Pledgehttp://en.wikipedia.org/wiki/Youth_Pledgehttp://en.wikipedia.org/wiki/Youth_Pledgehttp://en.wikipedia.org/wiki/Agus_Salimhttp://en.wikipedia.org/wiki/Agus_Salimhttp://en.wikipedia.org/wiki/Agus_Salimhttp://en.wikipedia.org/wiki/Tjipto_Mangoenkoesoemohttp://en.wikipedia.org/wiki/Tjipto_Mangoenkoesoemohttp://en.wikipedia.org/wiki/Tjipto_Mangoenkoesoemohttp://en.wikipedia.org/wiki/Ki_Hajar_Dewantarahttp://en.wikipedia.org/wiki/Ki_Hajar_Dewantarahttp://en.wikipedia.org/wiki/Ki_Hajar_Dewantarahttp://maps.google.com/maps?ll=-26.6736111111,27.9319444444&spn=0.1,0.1&q=-26.6736111111,27.9319444444%20%28Vereeniging%29&t=hhttp://maps.google.com/maps?ll=-26.6736111111,27.9319444444&spn=0.1,0.1&q=-26.6736111111,27.9319444444%20%28Vereeniging%29&t=hhttp://maps.google.com/maps?ll=-26.6736111111,27.9319444444&spn=0.1,0.1&q=-26.6736111111,27.9319444444%20%28Vereeniging%29&t=hhttp://en.wikipedia.org/wiki/Indonesian_languagehttp://en.wikipedia.org/wiki/Indonesian_languagehttp://en.wikipedia.org/wiki/Indonesian_languagehttp://en.wikipedia.org/wiki/Indonesian_languagehttp://maps.google.com/maps?ll=-26.6736111111,27.9319444444&spn=0.1,0.1&q=-26.6736111111,27.9319444444%20%28Vereeniging%29&t=hhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ki_Hajar_Dewantarahttp://en.wikipedia.org/wiki/Tjipto_Mangoenkoesoemohttp://en.wikipedia.org/wiki/Agus_Salimhttp://en.wikipedia.org/wiki/Youth_Pledgehttp://en.wikipedia.org/wiki/Youth_Pledge
  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    5/26

    6. Partai Nasional Indonesia

    Partai Nasional Indonesia (PNI) dibentuk di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 dengan tokoh-

    tokohnya Ir. Soekarno, Iskaq, Budiarto, Cipto Mangunkusumo, Tilaar, Soedjadi, dan

    Soenaryo. Dalam pengurus besar PNI, Ir. Soekarno ditunjuk sebagai ketua, Iskaq sebagai

    sekretaris/bendahara, dan Dr. Samsi sebagai komisaris. Sementara itu dalam perekrutan

    anggota disebutkan bahwa mantan anggota PKI tidak diperkenankan menjadi anggota PNI,juga pegawai negeri yang memungkinkan berperan sebagai mata-mata pemerintah kolonial.

    Ada dua macam cara yang dilakukan oleh PNI untuk memperkuat diri dan pengaruhnya di

    dalam masyarakat, yaitu:

    a. Usaha ke dalam: Usaha-usaha terhadap lingkungan sendiri, antara lain mengadakan

    kursus-kursus, mendirikan sekolah-sekolah dan bank-bank.

    b. Usaha ke luar: Dengan memeperkuat opini publik terhadap tujuan PNI, antara lain

    melalui rapat-rapat umum dan menerbitkan surat kabar Benteng Priangan di Bandung dan

    Persatuan Indonesia di Batavia.

    Peningkatan kegiatan rapat-rapat umum di cabang-cabang sejak bulan Mei 1929

    menimbulkan suasana yang tegang. Pemerintah kolonial Belanda lebih banyak melakukan

    pengawasan secara tegas terhadap kegiata-kegiatan PNI yang dianggap membahayakankeamanan dan ketertiban. Sering kali polisi menghentikan pidato karena dianggap telah

    menghasut rakyat.

    Akhirnya pemerintah Hindia Belanda beranggapan bahwa tiba saatnya untuk melakukan

    tindakan terhadap PNI. Bahkan Gubernur Jenderal de Graef telah mendapatkan tekanan dari

    konservatif Belanda yang tergabung dalam Vanderlansche Club untuk bertindak tegas karena

    mereka berkeyakinan bahwa PNI melanjutkan taktik PKI.

    C. Upaya-Upaya Menggalang Persatuan

    1. Pembentukan Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia

    (PPPKI)

    Di kalangan pemimpin pergerakan nasional muncul gagasan untuk membentuk gabungan

    (fusi) dari partai-partai politik yang ada. Tujuannya untuk memperkuat dan mempersatukan

    tindakan-tindakan dalam menghadapi pemerintah kolonial. Usaha itu dirintis oleh Sarekat

    Islam, Muhammadiyah, Jong Islamiten Bond, Pasundan, Persatuan Minahasa, Sarekat

    Ambon dan Sarekat Madura. Pada bulan September 1926 berhasil dibentuk Komite Persatuan

    Indonesia. Akan tetapi, usaha tersebut tidak berhasil dengan baik sehingga tidak satu pun

    organisasi gabungan (fusi) yang dihasilkan.

    Pada tanggal 17-18 Desember 1927 diadakan sidang di Bandung yang dihadiri oleh wakil-

    wakil dari PNI, Algemeene Studieclub, PSI (Partai sarekat Islam), Boedi Oetomo, Pasundan,

    Sarekat Sumatra, Kaum Betawi, dan Indinesische studieclib. Sidang tersebut memutuskan

    untuk membentuk (PPPKI) dengan tujuan sebagai berikut.

    Sebagai suatu alat organisasi yang tetap dari federasi itu, dibentuklah dewan pertimbangan

    yang terdiri atas seorang ketua, sekretaris, bendahara, dan wakil partai-partai yang

    bergabung. Dr. Soetomo dari Studieclub sebagai Ketua Majelis Pertimbangan dan Ir. Anwari

    dari PNI sebagai sekretaris.

    2. Gerakan Pemuda

    1. Gerakan Pemuda Kedaerahan

    Trikoro Dharmo merupakan organisasi pemuda kedaerahaan pertama di Indonesia. Trikoro

    Dharmo didirikan di Gedung Stovia pada tanggal 7 Maret 1915 oleh pemuda-pemuda Jawa,

    seperti Satiman, Kadarman, Sumardi, Jaksodipuro (Wongsonegoro), Sarwono, dan Mawardi.

    Trikoro Dharmo berarti tiga tujuan mulia, yaitu Sakti, Budi dan Bhakti.Kenggotaan Trikoro Dharmo pada mulanya hanya terbatas pada kalangan pemuda dari Jawa

  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    6/26

    dan Madura. Akan tetapi, diperluas dengan semboyannya Jawa Raya yang meliputi Jawa,

    Sunda, Bali, dan Lombok. Pada tanggal 9 Desember 1917 di Jakarta berdiri organisasi Jong

    Sumatranen Bond. Tokoh-tokoh nasional yang pernah menjadi anggota Jong Sumatranen

    Bond, antara lain Moh.Hatta, Moh.Yamin, M. Tasil, Bahder Djohan, dan Abu Hanifah. Jong

    Minahasa berdiri pada tanggal 5 Januari 1918 di Manado dengan tokohnya

    A.J.H.W.Kawilarang dan V.Adam. Jong Celebes dengan tokoh-tokohnya Arnold Monomutu,Waworuntu, dan Magdalena Mokoginta. Jong Ambon berdiri pula pada tanggal 1 Juni 1923

    di Jakarta.

    Dengan semangat kedaerahaannya itu, pada kongres Trikoro Dharmo di Solo tanggal 12 Juni

    1918 nama trikoro Dharmo diubah menjadi Jong Java. Kegiatan Jong Java masih tetap

    bergerak dalam bidang sosial budaya. Pada kongres kelima bulan Mei 1922 di Solo dan

    kongres luar biasa Desember 1922 ditetapkan bahwa Jong Java tidak akan mencampuri

    masalah politik. Anggota Jong Java hanya diperbolehkan terjun dalam dunia politik setelah

    mereka tamat belajar.

    2. Kongres Pemuda Indonesia

    1. Kongres Pemuda I

    Keinginan untuk bersatu seperti yang didengung-dengungkan oleh Perhimpunan Indonesia(PI) dan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) telah tertanam dalam sanubari

    pemuda-pemuda Indonesia. Untuk itu, pada tanggal 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta diadakan

    kongres pemuda Indonesia yang pertama.

    Dalam kongres itu dilakukan beberapa kali pidato tentang pentingnya Indonesia bersatu.

    Disampaikan pula tentang upaya-upaya memperkuat rasa persatuan yang harus tumbuh di

    atas kepentingan golongan, bangsa dan agama. Selanjutnya juga dibicarakan tentang

    kemungkinan bahasa dan kesusastraan Indonesia kelak dikemudian hari.

    Para mahasiswa Jakarta dalam kongres tersebut juga membicarakan tentang upaya

    mempersatukan perkumpulan-perkumpulan pemuda menjadi satu badan gabumgan (fusi).

    Walaupun pembicaraan mengenai fusi tidak membuahkan hasil yang memuaskan, kongres itu

    telah memperkuat cita-cita Indonesia bersatu.

    2. Kongres Pemuda II

    Kongres Pemuda II diadakan dua tahun setelah Kongres Pemuda Indonesia pertama, tepatnya

    pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Kongres itu dihadiri oleh wakil-wakil dari perkumpulan-

    perkumpulan pemuda ketika itu diantara lain Pemuda Sumatera, Pemuda Indonesia, Jong

    Bataksche Bond, Sekar Rukun, Pemuda Kaum Betawi, Jong Islamiten Bond, Jong Java, Jong

    Ambon dan Jong Celebes. PPPI yang memimpin kongres ini sengaja mengarahkan kongres

    pada terjadinya fusi organisasi-organisasi pemuda.

    Susunan panitia Kongres Pemuda II yang sudah terbentuk sejak bulan Juni 1928 adalah

    sebagai berikut.

    Ketua : Sugondo Joyopuspito dari PPPIWakil ketua : Joko Marsaid dari Jong Java

    Sekretaris : Moh. Yamin dari Jong Sumatranen Bond

    Bendahara : Amir Syarifuddin dari Jong Bataksche Bond

    Pembantu I : Johan Moh. Cai dari Jong Islamiten Bond

    Pembantu II : Koco Sungkono dari Pemuda Indonesia

    Pembantu III : Senduk dari Jong Cilebes

    Pembantu IV : J. Leimena dari Jong Ambon

    Pembantu V : Rohyani dari Pemuda Kaum Betawi

    Kongres Pemuda II dilaksanakan selama dua hari, 27-28 Oktober 1928. persidangan yang

    dilaksanakan sebanyak tiga kali di antaranya membahas persatuan dan kebangsaan Indonesia,

    pendidikan, serta pergerakan kepanduan. Kongres tersebut berhasil mengambil keputusanyang dikenal sebagai Sumpah Pemuda sebagai berikut.

  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    7/26

    Rumusan tersebut dibuat oleh sekretaris panitia, Moh. Yamin dan dibacakan oleh ketua

    kongres, Sugondo Joyopuspito, secara hikmat di depan kongres. Selanjutnya diperdengarkan

    lagu Indonesia Raya yang diciptakan dan dibawakan oleh W.R. Supratman dengan gesekan

    biola. Peristiwa bersejarah itu merupakan hasil kerja keras para pemuda pelajar Indonesia.

    Dengan tiga butir Sumpah Pemuda itu, setiap organisasi pemuda kedaerahan secara

    konsekuen meleburkan diri kedalam satu wadah yang telah disepakati bersama, yaituIndonesia Muda.

    D. Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Perkembangan Nasional

    Berkembangnya taktik moderat dan kooperatif dalam pergerakan nasional Indonesia

    disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

    1. Krisis ekonomi (malaise) yang terjadi sejak tahun 1921 dan berulang pada akhir tahun

    1929. Bahkan, pada awal tahun 1930-an krisis ekonomi itu tidak kunjung reda.

    2. Kebijakan keras pemerintahan Gubernur Jenderal de Jonge menyebabkan kaum

    pergerakan, terutama golongan nonkooperatif, sangat menderita. Setiap gerakan yang radikal

    atau revolusioner akan ditindas dengan alasan bahwa pemerintah kolonial bertanggung jawab

    atas keadaan di Hindia Belanda.

    3. Pada tahun 1930-an, kaum pergerakan nasional terutama yang berada di Eropamenyaksikan bahwa perkembangan paham fasisme dan Naziisme mengancam kedudukan

    negara-negara demokrasi. Demikian pula Jepang sebagai negara fasis di Asia telah

    melakukan ekspansinya ke wilayah Pasifik sehingga ada yang mendekatkan kaum nasionalis

    dengan penguasa kolonial, yaitu mempertahankan demokrasi terhadap bahaya fasisme.

    Kesadaran itu muncul pertama kali di kalangan Perhimpunan Indoesia yang terlebih dahulu

    telah melakukan taktik kooperatif.

    a. Partindo (1931)

    Pada kongres luar biasa PNI di Batavia tanggal 25 April 1931 diambil keputusan untuk

    membubarkan PNI. Pembubaran tersebut menimbulkan pertentangan di kalangan pendukung

    PNI. Sartono dan pendukungnya membentuk Partai Indonesia (Partindo) pada tanggal 30

    April 1931.

    Asas dan tujuan serta garis-garis perjuangan PNI masih diteruskan oleh Partindo. Selanjutnya

    dilakukan upaya menghimpun kembali anggota-anggota PNI yang tercerai-cerai sehingga

    pada tahun 1931 berhasih dibentuk 12 cabang. Kemudian berkembang menjadi 24 cabang

    dengan anggota sebanyak 7.000 orang.

    Penangkapan kembali Ir. Soekarno pada tanggal 1 Agustus 1933 melemahkan Partindo. Bung

    Karno diasingkan ke Ende, Flores, pada tahun 1934. karena alasan kesehatan, Bung Karno

    kemudihan dipindahkan ke Bengkulu pada tahun 1938 dan pada tahun 1942 dipindahkan

    kepadang karena adanya serbuan Jepang ke Indonesia. Tanpa Ir. Soekarno, Partindo

    mengalami kemunduran. Partindo keluar dari PPPKI agar PPPKI tidak terhalang geraknyakarena adanya larangan untuk mengadakan rapat. Dalam menghadapi keadaan yang sulit itu,

    untuk kedua kalinya Sartono membubarkan Partindo juga tanpa dukungan penuh dari

    anggotanya.

    b. PNI Baru (1931)

    Pada bulan Desember 1931, membentuk Pendidikan Nasional Indonesia(PNI Baru). Mula-

    mula Sutan Syahir dipilih sebagai ketuanya. Moh. Hatta kemudian dipilih sebagai ketua pada

    tahun 1932 setelah kembali dari Belanda. Organisasi-organisasi tersebut tetap sama-sama

    menggunakan taktik perjuangan non-kooperatif dalam mencapai kemerdekaan politik.

    Adapun perbedaan antara PNI Baru dengan Partindo adalah sebagai berikut:

    - PPPKI oleh PNI Baru dianggap sebagai persatean bukan persatuan karena anggota-

    anggotanya memiliki ideologi yang berbeda-beda. Sementara itu, Partindo menganggapPPPKI dapat menjadi wadah persatuan yang kuat daripada mereka berjuang sendiri-sendiri.

  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    8/26

    - Dalam upaya mencapai kemerdekaan, PNI Baru lebih mengutamakan pendidikan politik

    dan sosial. Partindo lebih mengandalkan organisasi masa dengan aksi-aksi masa untuk

    mencapai kemerdekaan.

    Pada tahun 1933, PNI Baru telah memiliki 65 cabang. Untuk mempersiapkan masyarakat

    dalam mencapai kemerdekaan, PNI Baru melakukan kegiatan penerangan untuk rakyat dan

    penyuluhan koperasi. Kegiatan-kegiatan PNI Baru tersebut dan ditambah dengan sikapnyayang non-kooperatif dianggap oleh pemerintah kolonial membahayakan. Oleh karena itu,

    pada bulan Februari 1934 Bung Hatta, Sutan Syahir, Maskun, Burhanuddin, Murwoto, dan

    Bondan ditangkap pemerintah kolonial. Bung Hatta diasingkan ke hulu Sungai Digul, Papua.

    Kemudian dipindahkan ke Banda Neira pada tahun 1936 dan akhirnya ke Sukabumi pada

    tahun 1942. Dengan demikian, hanya partai-partai yang bersikap kooperatif saja yang

    dibiarkan hidup oleh pemerintah kolonial Belanda.

    c. Parindra (1935)

    Pada bulan Desember 1935 di Solo diadakan kongres yang menghasilkan penggabungan

    Boedi Oetomo dengan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) dan melahirkan Partai Indonesia

    Raya (Parindra). R. Soetomo terpilih sebagai ketua Parindra dengan Surabaya sebagai

    pusatnya. Tujuannya adalah mencapai Indonesia raya dan mulia. Tokoh-tokoh terkemukaParindra lainnya ialah Moh. Husni Thamrin dan Sukarjo Wiryopranoto.

    Parindra berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil dengan cara mendirikan Rukun

    Tani, membentuk serikat-serikat pekerja, menganjurkan Swadesi, dan mendirikan Bank

    Nasional Indonesia. Perjuangan Parindra dalam Volksraad berlangsung hingga akhir

    penjajahan Belanda. Dalam hal ini terkenal kegigihan Moh. Husni Thamrin dengan

    membentuk Fraksi Nasional dan GAPI yang berhasil memaksa pemerintah kolonial

    melakukan beberapa perubahan, seperti memakai bahasa Indonesia dalam siding Volksraad

    dan mengganti istilah Inlander menjadi Indonesier.

    d. Gerindo

    Setelah Partindo dibubarkan pada tahun 1936, banyak anggotanya kehilangan wadah

    perjuangan. Sementara itu, Parindra yang cenderung kooperatif dianggap kurang sesuai. Oleh

    karena itu, pada bulan Mei 1937 di Jakarta dibentuk Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo).

    Tokoh-tokohnya yang terkenal ialah A.K.Gani, Moh. Yamin, Amir Syarifuddin, Sarino

    Mangunsarkoro, Nyono, Prawoto, Sartono, dan Wilopo.

    Gerindo bertujuan mencapai Indonesia merdeka, tetapi dengan asas-asas yang kooperatif.

    Dalam bidang politik, Gerindo menuntut adanya parlemen yang bertanggung jawab kepada

    rakyat dalam bidang ekonomi dibentuk Penuntut Ekonomi Rakyat Indonesia (Peri) yang

    bertujuan mengumpulkan modal dengan kekuatan kaum buruh dan tani berdasarkan asas

    nasional-demokrasi-koperasi. Dalam bidang sosial diperjungkan persamaan hak dan

    kewajiban di dalam masyarakat. Oleh karena itu, Gerindo menerima anggota dari kalangan

    orang Indo, peranakan Cina, dan Arab.e. Petisi Sutardjo

    Pada tanggal 15 Juli 1936, Sutardjo Kartohadikusumo selaku Persatuan Pegawai Bestuur

    (PPB) dalam Volkstraad mengajukan usul yang kemudian dikenal dengan petisi Sutardjo.

    Petisi tersebut berisi permintaan kepada pemerintah kolonial agar diselenggarakan

    musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan Belanda untuk merencanakan suatu perubahan

    dalam waktu 10 tahun mendatang, yaitu pemberian status otonom kepada rakyat Indonesia

    meskipun tetap dalam lingkungan kerajaan Belanda.

    Sebelum Indonesia dapat berdiri sendiri, Sutardjo mengusulkan untuk mengambil langkah-

    langkah memperbaiki keadaan Indonesia, antara lain sebagai berikut:

    a. Volksraad dijadikan parlemen yang sesungguhnya

    b. Direktur departemen diberikan tanggung jawabc. Dibentuk Dewan Kerajaan (rijksraad) sebagai badan tertinggi antara Belanda dan

  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    9/26

    Indonesia yang anggota-anggotanya merupakan wakil-wakil kedua belah pihak

    d. Penduduk Indonesia adalah orang-orang yang karena kelahiran, asal-usul dan cita-

    citanya memihak Indonesia.

    Petisi itu juga ditandatangani oleh I.J. Kasimo, Sam Ratulangi, Datuk Tumenggung dan Kwo

    Kwat Tiong. Sebagian besar dari partai-partai dan tokoh-tokoh pergerakan juga mendukung

    Petisi Sutardjo. Setelah mendapatkan dukungan mayoritas anggota Volksraad, petisi itukemudian disampaikan kepada pemerintah kerajaan dan Parlemen Belanda.

    Golongan yang tidak setuju adalah golongan konservatif dan para pengusaha perkebunan,

    termasuk kelompok Vanderlandche Club (VC) menganggap petisi itu terlalu prematur dan

    menganggap bahwa secara ekonomi dan sosial Hindia Belanda (Indonesia) belum cukup

    untuk dapat berdiri sendiri. Selain itu dipermasalahkan pula tentang dapat dipertahankannya

    kesatuan wilayah Nusantara dalam lingkungan Pax Nederlandica karena pada kenyataannya

    kondisi politik Hindia Belanda belum mantap.

    Pada tanggal 16 November 1938, pemerintah Belanda memberikan jawaban bahwa petisi itu

    ditolak dengan alasan-alasan sebagai berikut.

    - Perkembangan politik Indonesia belum cukup matang untuk memerintah sendiri

    sehingga petisi itu dipandang masih terlalu prematur.- Dipertanyakan juga tentang kependudukan golongan minoritas dalam struktur politik

    yang baru nanti.

    - Tuntutan otonomi dipandang sebagai hal yang tidak alamiah karena pertumbuhan

    ekonomi, sosial dan politik belum memadai.

    Meskipun petisi tersebut ditolak, pemerintah kolonial mulai melaksanakan perubahan

    pemerintah pada tahun 1938. Pemerintah membentuk provinsi-provinsi di luar Jawa dengan

    gubernur sebagai wakil pemerintahan pusat, sedangkan Dewan Provinsi bertugas mengatur

    rumah tangga daerah.

    f. Perjuangan GAPI Indonesia Berparlemen

    Penolakan petisi Sutardjo mendorong munculnya gerakan menuju kesatuan nasional,

    kesatuan aksi dan hak untuk menentukan nasib sendiri. Gerakan itu kemudian menjelma

    menjadi Gabungan Politik Indonesia (GAPI). Pembentukan GAPI dipelopori oleh M.H.

    Thamrin dari Parindra.

    Pelaksanaan program GAPI secara kongret mulai terwujud dalam rapatnya pada tanggal 4

    Juli 1939. Dalam rapat itu diputuskan untuk mengadakan Kongres Rakyat Indonesia yang

    akan memperjuangkan penentuan nasib sendiri serta persatuan dan kesatuan Indonesia.

    Namun, sebelum aksi dapat dilancarkan secara besar-besaran, pada tanggal 9 Septamber 1939

    terdengar kabar bahwa Perang Dunia II telah berkobar. Oleh karena itu, dalam pernyataan

    pada tanggal 19 September 1939, GAPI menyerukan agar dalam keadaan penuh bahaya dapat

    dibina hubungan kerja sama yang sebaik-baiknya antara Belanda dan Indonesia.

    Aksi pertama GAPI terselenggara dengan mengadakan rapat umum di Jakarta pada tanggal 1Oktober 1939. Pada pertengahan Desember 1939 diselenggarakan rapat umum di beberapa

    tempat. Dengan semboyan Indonesia Berparlemen dalam setiap aksinya GAPI mendesak

    pemerintah agar membentuk parlemen yang dipilih dan dari rakyat sebagai pengganti

    Volksraad dan dengan pemerimtahan yang bertanggung jawab kepada parlemen tersebut.

    Untuk itu, kepala-kepala departemen harus digantikan menteri-menteri yang bertanggung

    jawab kepada parlemen.

    Tanggapan pemerintah kolonial Belanda baru dikeluarkan pada tanggal 10 Februari 1940

    melalui menteri jajahan Welter yang menyatakan bahwa perkembangan dalam bidang

    jasmani dan rohani akan memerlukan tanggung jawab dalam bidang ketatanegaraan. Sudah

    barang tentu hak-hak ketatanegaraan memerlukan tanggung jawab dari para pemimpin.

    Tanggung jawab ini hanya dapat dipikul apabila rakyat telah memahami kebijaksanaanpolitik. Selama pemerintah Belanda bertanggung jawab atas kebijakan politik di Hindia

  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    10/26

    Belanda, tidak mungkin didirikan parlemen Indonesia yang mengambil alih tanggung jawab

    tersebut.

    Tentu saja penolakan itu menimbulkan kekecewaan, tetapi GAPI masih meneruskan

    perjuangannya. Dalam rapat tanggal 23 Februari 1940, GAPI menganjurkan pendirian Panitia

    Parlemen Indonesia sebagai tindak lanjut aksi Indonesia Berparlemen. Akan tetapi,

    kesempatan bergerak bagi GAPI sudah tidak ada lagi. Pada awal Mei 1940, Belandadiduduki oleh Jerman sehingga Perang Dunia II telah berkobar di Negeri Belanda. Meskipun

    negerinya sudah diduduki oleh Jerman, tetapi Belanda tidak mau mundur setapak pun dari

    bumi Indonesia.

    Sikap pemerintah Belanda yang konservatif itu tidak mengurangi loyalitas rakyat Indonesia

    terhadap Belanda, bahkan ada keinginan umum untuk bekerja sama dalam menghadapi

    perang itu. Sebagai imbalan dari kesetiaan bangsa Indonesia tersebut, Gubernur Jenderal

    Tjarda van Starkenborgh Stachouwer menjanjikan perubahan dalam berbagai segi kehidupan

    masyarakat. Akan tetapi, gagasan mengenai perubahan itu harus disimpan dahulu hingga

    perang selesai. Pada tanggal 10 Mei 1941 dalam pidatonya, Ratu Wilhelmina menyatakan

    kesediaannya untuk mempertimbangkan suatu penyesuaian ketatanegaraan Belanda terhadap

    keadaan yang berubah serta menentukan kedudukan daerah seberangdalam struktur KerajaanBelanda. Akan tetapi, masalah itu pun ditunda hingga Perang Dunia II selesai.

    Usulan pembentukan milisi pribumi yang berdasarkan kewajiban warga negara untuk

    mempertahankan negerinya juga ditolak oleh pemerintah kolonial dengan alasan bahwa

    perang modern lebih memerlukan angkatan perang yang professional. Sikap menunda itu pun

    diperlihatkan Belanda pada saat dilontarkan Piagam Atlantik (Atlantic Charter) oleh

    Perdana Menteri Inggris Woodrow Wilson dan Presiden Amerika Serikat F.D. Roosevelt

    yang menjamin hak setiap bangsa untuk memilh bentuk pemerintahannya sendiri.

    Satu-satunya hasil dari berbagai upaya kaum pergerakan melalui Dewan Rakyat adalah

    pembentuka Komisi Vismen (Commissie-Visman) pada bulan Maret 1941. Komisi tersebut

    bertugas meneliti keinginan, cita-cita, serta pendapat yang ada pada berbagai golongan

    masyarakat mengenai perbaikan pemerintahan. Hasilnya diumumkan pada bulan Desember

    1941 yang menyatakan bahwa penduduk sangat puas dengan pemerintah Belanda.

    Paham Nasionalisme Atau Paham Kebangsaan

    Paham Nasionalisme Kebangsaan

    Dalam perkembangan peradaban manusia, interaksi sesama manusia berubah menjadi

    bentuk yang lebih kompleks dan rumit. Hal ini dimulai dari timbulnya kesadaran untuk

    menentukan nasib sendiri. Bangsa-bangsa yang tertindas kolonialisme, misalnya Indonesia,lahir semangat untuk mandiri dan bebas untuk menentukan masa depannya sendiri. Dalam

    situasi perjuangan kemerdekaan dan tuntutan terhadap penentuan nasib sendiri yang dapat

    mengikat keikutsertaan semua orang atas nama bangsa. Dasar pembenaran tersebut,

    selanjutnya mengkristal dalam konteks paham ideology kebangsaan yangbiasa disebut

    dengan nasionalisme. Dari sinilah kemudian lahir konsep-konsep lain seperti bangsa(nation),

    negara(state), dan gabungan keduanya yang menjadi konep negara bangsa(nation-state)

    sebagai komponen-komponen yang membentuk Identitas Nasional atau kebangsaan. Dalam

    konteks ini dapat dikatakan bahwa paham nasionlisme atau kebangsaan adalah sebuah situasi

    kejiwaan ketika kesetiaan seseorng secara total diabadikan langsung pada negara bangsa atas

    nama sebuah bangsa. Munculnya nasionalisme terbukti sangat efektif sebagai alat perjuangan

    bersama merebut kemerdekaan dari cengkraman kolonial. Semangat nasionalisme diharapkan

  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    11/26

    secara efektif dapat dipakai sebagai metode perlawanan dan alat identifikasi oleh para

    penganutnya untuk mengetahui siapa lawan, dan siapa kawan.

    Paham nasionalisme atau paham kebangsaan terbukti sangat efektif sebagai alat perjuanganbersama merebut kemerdekaan dari cengkraman kolonial. Semangat nasionalisme dipakai

    sebagai metode perlawanan secara efektif oleh para penganutnya. Sebagaimana yang

    disampaikan oleh Larry Diamond dan Mars F. Planttner, bahwa para penganut nasionalisme

    dunia ketiga secara khas menggunakan retronika antikolonialisme dan antiimperialis. para

    penganut nasionalisme tersebut berkeyakinan bahwa persamaan cita-cita yang mereka miliki

    dapat diwujudkn dalam sebuah identitas politik atau kepentingan bersama dalam bentuk

    sebuah wadah yang disebut bangsa (nation). Bangsa atau nation merupakan suatu wadah

    yang di dalamnya terhimpun orang-orang yang mempunyai persmaan keyakinan. dan

    persamaan lainnya yang mereka miliki seperti ras, etnis, agama, bahasa, dan budaya.

    Nasionalisme adalah paham yang pada mulanya merupakan unsur-unsur pokok nasionalisme

    yang terdiri atas keturunan, suku bangsa, tempat tinggal, agama, bahasa, dan budaya,

    kemudian berubah dengan masuknya 2 unsur yaitu persamaan hak bagi setiap orang untuk

    memegang persamaan dalam masyarakatnya serta adanya persamaan kepentingan.

    Aspek mendasar timbulnya nasionalisme adalah aspek sejarah. Melalui aspek sejarah, suatu

    bangsa memiliki rasa senasib sepenanggungan serta harapan untuk menggapai masa depan

    yang lebih baik. Dengan demikian nasionalisme adalah sikap politik dan sikap social suatu

    kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, tujuan, dan cita-cita.

    Nasionalisme sebagai suatu peristiwa sejarah, selalu bersifat kontekstual, sehingga

    nasionalisme di suatu daerah dengan daerah lain atau antarzaman tidaklah sama. Gerakan

    nasionalisme yang mulanya lebih menekankan pada kesetiaan dan menjaga keutuhan negara,

    dapat berkembang menjadi sikap yang untuk menguasai wilayah lain. Hal ini disebabkan

    adanya perasaan sebagai negara paling kuat dan berpengaruh yang dikenal dengan istilah

    ultranasionalisme.

    Munculnya paham kebangsaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari situasi politik decade

    pertama abad ke-20. Pada waktu itu, semangat menentang kolonialisme Belanda mulai

    bermunculan di kalangan pribumi. Cita-cita bersama untuk kemerdekaan menjadi semangat

    umum di kalangan tokoh-tokoh pergerakan nasional. Soekarno mengungkapkan keyakinan

    watak nasionalisme yang penuh nilai-nilai kebangsaan, juga meyakinkan pihak-pihak yang

    berseberangan pndangan bahwa kelompok nasional dapat bekerja sama dengan kelompok

    manapun, baik kelompok islam maupun marxis. Semangat nasionalisme Soekarno tersebut

    mendapat respond an dukungan luas dari kalangan intelektual muda didikan barat, sepertiSyahrir dan Muhammad Hatta. Kemudian paham ini semakin berkembang paradigmanya

  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    12/26

    hingga sekarang dengan munculnya konsep Identitas Nasional. Sehubungan dengan ini, bisa

    dikatakan bahwa paham nasionalisme atau kebangsaan disini adalah merupakan refleksi dari

    Identits Nasional.

    Paham Kebangsaan, Rasa Kebangsaan, dan Semangat Kebangsaan

    Paham Kebangsaan. Paham Kebangsaan merupakan pengertian yang mendalam tentang apa dan

    bagaimana bangsa itu mewujudkan masa depannya. Dalam mewujudkan paham tersebut belum

    diimbangi adanya legitimasi terhadap sistem pendidikan secara nasional, bahkan masih terbatas

    muatan lokal, sehingga muatan nasional masih diabaikan. Tidak adanya materi pelajaran Moral

    Pancasila atau Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) atau sertifikasi terhadap Pedoman

    Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) di setiap strata pendidikan, baik formal, nonformal,

    maupun di masyarakat luas.

    Rasa Kebangsaan. Rasa kebangsaan tercermin pada perasaan rakyat, masyarakat dan bangsa

    terhadap kondisi bangsa Indonesia yang dalam perjalanan hidupnya menuju cita-cita bangsa yaitu

    masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini masih dirasakan jauh

    untuk menggapainya, karena lunturnya rasa kebangsaan yang tercermin dalam kehidupan sehari-

    hari dengan berbagai peristiwa, baik perasaan mudah tersinggung yang mengakibatkan emosional

    tinggi yang berujung pada pembunuhan, bahkan pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan 17

    Agustus yang setiap tahun dirayakan kurang menggema, karena kurangnya penghayatan dan

    pengamalan terhadap Pancasila. Di samping itu, adanya tuntutan sekelompok masyarakat dengan

    isu putra daerah terutama dalam Pilkada masih terjadi amuk massa dengan kepentingan sektoral,sehingga akan mengakibatkan pelaksanaan pembangunan nasional terhambat.

    Semangat Kebangsaan. Belum terpadunya semangat kebangsaan atau nasionalisme yang merupakan

    perpaduan atau sinergi dari rasa kebangsaan dan paham kebangsaan. Hal ini tercermin pada

    sekelompok masyarakat mulai luntur dalam memahami adanya pluralisme, karena pada

    kenyataannya bangsa Indonesia terdiri atas bermacam suku, golongan dan keturunan yang memiliki

    ciri lahiriah, kepribadian, kebudayaan yang berbeda, serta tidak menghapus kebhinekaan, melainkan

    melestarikan dan mengembangkan kebhinekaan sebagai dasarnya.

    Penghayatan dan pengamalan Pancasila dalam wawasan kebangsaan yang terasakan saat ini, belum

    mampu menjaga jati diri, karakter, moral dan kemampuan dalam menghadapi berbagai masalah

    nasional. Padahal dengan pengalaman krisis multidimensional yang berkepanjangan, agenda

    pemahaman, penghayatan dan pengamalan Pancasila dalam bentuk wawasan kebangsaan bagi

    bangsa Indonesia harus diarahkan untuk membentuk serta memperkuat basis budaya agar mampu

    menjadi tumpuan bagi usaha pembangunan di segala aspek kehidupan maupun di segala bidang.

    Sumber :

  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    13/26

    http://wmahendra.blogspot.com/

    PAHAM KEBANGSAAN DAN LAHIRNYA PANCASILA

    PAHAM KEBANGSAAN DAN LAHIRNYA PANCASILA

    A. Lahirnya Paham Kebangsaan Indonesia

    1. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

    Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa asing sampai dengan tahun 1945. Bangsa-bangsa

    yang pernah menjajah di wilayah nusantara adalah Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang.

    Perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajah telah dimulai sejak wilayah nusantara

    masih berupa kerajaan-kerajaan, namun perlawanan waktu itu masih bersifat kedaerahan.

    Selama penjajahan peristiwa yang menonjol adalah tahun 1908 yang dikenal sebagai

    Gerakan Kebangkitan Nasional Pertama, yaitu lahirnya organisasi pergerakan Budi Utomoyang dipelopori oleh Dr. Sutomo Dan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dan 20 tahun kemudian

    pada tanggal 28 Oktober 1928 ditandai dengan lahirnya Sumpah Pemuda sebagai titik awal

    dari kesadaran masyarakat untuk berbangsa Indonesia, dimana putra putri bangsa

    Indonesia berikrar : BERBANGSA SATU, BERTANAH AIR SATU, DAN BERBAHASA

    SATU : INDONESIA. Pernyataan ikrar ini mempunyai nilai dan tujuan yang sangat strategis

    di masa depan yaitu persatuan dan kesatuan Indonesia. Niiai yang terkandung didalamnya

    antara lain harga diri, solidaritas, persatuan dan kesatuan, serta jati diri bangsa.

    2. Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908

    Kebangkitan nasional Bangsa Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi

    Oetomo yaitu sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr.Sutomo dan para

    mahasiswaSTOVIA sepertiGoenawan Mangoenkoesoemo danSoeraji pada tanggal20

    Mei1908.Organisasi ini digagas oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini bersifat

    sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik. Berdirinya Budi Utomo menjadi

    awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaanIndonesia walaupun pada saat itu

    organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikanJawa.Saat ini tanggal

    berdirinya Budi Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai HariKebangkitan Nasional.

    Pada mulanya, Budi Utomo bukan organisasi politik, kegiatannya terpusat pada bidang

    sosial budaya, namun sejak tahun 1915, Budi Utomo mulai bergerak di bidang politik. Padatahun 1929, Budi Utomo masuk menjadi anggota PPPKI (Perhimpunan-Perhimpunan Politik

    Kebangsaan Indonesia).Pada tahun 1935, Budi Utomo bergabung dengan PBI (Persatuan

    Bangsa Indonesia) yang dipimpin oleh Soetomo. Penggabungan (Fusi) Itu membentuk

    organisasi baru bernama Parindra (Partai Indonesia Raya).

    Sepuluh tahun pertama Budi Utomo mengalami beberapa kali pergantian pemimpin

    organisasi. Kebanyakan memang para pemimpin berasal kalangan "priyayi" atau para

    bangsawan dari kalangan keraton, seperti Raden AdipatiTirtokoesoemo,bekasBupati

    Karanganyar (presiden pertama Budi Utomo), dan PangeranArio Noto Dirodjo dariKeraton

    Pakualaman.

    http://wmahendra.blogspot.com/http://wmahendra.blogspot.com/http://mentarivision.blogspot.com/2011/11/paham-kebangsaan-dan-lahirnya-pancasila.htmlhttp://mentarivision.blogspot.com/2011/11/paham-kebangsaan-dan-lahirnya-pancasila.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sutomohttp://id.wikipedia.org/wiki/STOVIAhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Goenawan_Mangoenkoesoemo&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soeraji&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/20_Meihttp://id.wikipedia.org/wiki/20_Meihttp://id.wikipedia.org/wiki/1908http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkitan_Nasionalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tirtokoesoemo&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bupatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Karanganyarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ario_Noto_Dirodjo&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keraton_Pakualaman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keraton_Pakualaman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keraton_Pakualaman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keraton_Pakualaman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ario_Noto_Dirodjo&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Karanganyarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bupatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tirtokoesoemo&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkitan_Nasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1908http://id.wikipedia.org/wiki/20_Meihttp://id.wikipedia.org/wiki/20_Meihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soeraji&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Goenawan_Mangoenkoesoemo&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/STOVIAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sutomohttp://mentarivision.blogspot.com/2011/11/paham-kebangsaan-dan-lahirnya-pancasila.htmlhttp://wmahendra.blogspot.com/
  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    14/26

    3. Sumpah Pemuda 28 Oktober1928

    Sumpah Pemuda yang dicetuskan tanggal 28 Oktober 1928. Persatuan dan kesatuan

    Sumpah Pemuda dapat memberikan ide/gagasan atau membimbing generasi yang akan

    datang untuk tetap tegaknya negara kesatuan RI. Nilai-nilai Sumpah Pemuda perlu

    diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan memahami dan menyadarikemajemukan (keanekaragaman) masyarakat Indonesia, misalnya tidak boleh membeda-

    bedakan teman berdasarkan suku bangsa, Agama dan menggunakan Bahasa Indonesia

    dalam pergaulan sehari-hari dengan baik dan benar.

    Sumpah Pemuda sebagai tonggak Penegas Persatuan bangsa Indonesia dapat

    mencegah perpecahan bangsa, sebab tanpa persatuan dan kesatuan, apapun yang dicita-

    citakan oleh negara dan bangsa sulit untuk berhasil.

    Kita ketahui bahwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah cerminan dari tekad dan ikrar

    para Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa. Pada saat itu mereka tidak membeda-bedakan suku,

    pulau, dan organisasi mana, karena tekad mereka ingin bersatu untuk merebutKemerdekaan dari para penjajah. Semangat persatuan pada waktu itu sangat menonjol,

    mereka bertekad hidup atau mati dan tiada jalan lain untuk merebut kemerdekaan kecuali

    bersatu padu. Hasil dari tekad dan ikrar para pemuda yaitu pernyataan Sumpah Pemuda

    yang menyatakan bahwa :

    1. Kami putra putri Indonesia mengaku, bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

    2. Kami putra putri Indonesia mengaku, berbangsa satu bangsa Indonesia.

    3. Kami putra putri Indonesia mengaku, menjunjung bahasa persatuan bahasa

    Indonesia.

    Ketiga keputusan tersebut dipatuhi oleh semua perkumpulan kebangsaan Indonesia.

    Keyakinan persatuan Indonesia diperkuat dengan memperhatikan dasar persatuan, yaitu

    Kemauan, Sejarah, Bahasa, Hukum adat dan Pendidikan.

    Adapun makna Sumpah Pemuda menjadi tonggak penegas yang sangat penting dalam

    sejarah atau lebih jelasnya, bahwa kita wajib menjujung tinggi persatuan Indonesia

    berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Kita bangga bertanah air, berbangsa dan

    berbahasa Indonesia; Karena itu kita wajib mencintai tanah air,bangsa dan bahasa

    Indonesia.

    B. Asal Mula Pancasila

    1. Asal Mula bahan (causa materialis)

    Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali dari dari Bangsa Indonesia sendiri berupa nilai-

    nilai adat istiadat, nilai tradisi, nilai kebudayaan, dan nilai-nilai religious yang sudah ada dari

    sejak jaman dahulu kala.

    2. Asal mula bentuk / bangun (causa formalis)

  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    15/26

    Bentuk dan bangun Pancasila sesuai dengan susunan sebagaimana yang termuat dalam

    Pembukaan UUD RI 1945. Proses penyusunan Pancasila dilakukan dalam sidang-sidang

    yang dilaksanakan oleh BPUPKI dalam beberapa tahap.

    3. Asal Mula Tujuan (Causa Finalis)

    Pancasila menjadi pedoman sekaligus tujuan hidup dalam mencapai cita-cita Bangsa

    Indonesia.

    4. Asal Mula Karya (Causa Effisiens)

    Pancasila ditetapkan menjadi dasar Negara RI oleh para anggota PPKI pada tanggal 18

    Agustus 1945 setelah dilakukan pembahasan dalam sidang BPUPKI dan Panitia Sembilan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Marwati, 1984, Sejarah Nasional Indonesia Jilid III-VI, Balai Pustaka. Jakarta

    Tim Dosen Pancasila Unhas, 2003. Pendidikan Pancasila Perguruan Tinggi. Dicetak oleh Offset

    Setting Perkasa 70 Qs. Makassar

    Nasionalisme Indonesia

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    Belum Diperiksa

    Langsung ke:navigasi,cari

    Nasionalisme Indonesiaadalah suatu gerakan kebangsaan yang timbul pada bangsa

    Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat. Sejak abad 19 dan abad

    20 muncul benih-benih nasionalisme pada bangsaAsiaAfrikakhususnyaIndonesia.

    Daftar isi

    [sembunyikan]

    1 Faktor-Faktor Nasionalisme Indonesia

    o 1.1 Faktor dari dalam (internal)

    o 1.2 Faktor dari luar (eksternal)

    2 Pertumbuhan dan Perkembangan Nasionalisme Di Indonesia

    o 2.1 Tumbuhnya Nasionalisme di Indonesia

    o 2.2 Perkembangan Nasionalisme di Indonesia

    3 Peranan Nasionalisme di Indonesia

    Faktor-Faktor Nasionalisme Indonesia[sunting]

    Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya nasionalisme :

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Validasi_halamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Validasi_halamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#mw-navigationhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#mw-navigationhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#mw-navigationhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#p-searchhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#p-searchhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#p-searchhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Faktor-Faktor_Nasionalisme_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Faktor-Faktor_Nasionalisme_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Faktor_dari_dalam_.28internal.29http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Faktor_dari_dalam_.28internal.29http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Faktor_dari_luar_.28eksternal.29http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Faktor_dari_luar_.28eksternal.29http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Pertumbuhan_dan_Perkembangan_Nasionalisme_Di_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Pertumbuhan_dan_Perkembangan_Nasionalisme_Di_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Tumbuhnya_Nasionalisme_di_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Tumbuhnya_Nasionalisme_di_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Perkembangan_Nasionalisme_di_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Perkembangan_Nasionalisme_di_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Peranan_Nasionalisme_di_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Peranan_Nasionalisme_di_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=1http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Peranan_Nasionalisme_di_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Perkembangan_Nasionalisme_di_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Tumbuhnya_Nasionalisme_di_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Pertumbuhan_dan_Perkembangan_Nasionalisme_Di_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Faktor_dari_luar_.28eksternal.29http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Faktor_dari_dalam_.28internal.29http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Faktor-Faktor_Nasionalisme_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#p-searchhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#mw-navigationhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Validasi_halaman
  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    16/26

    Faktor dari dalam (internal)[sunting]

    Kenangan kejayaan masa lampau

    Bangsa-bangsa Asia dan Afrika sudah pernah mengalami masa kejayaan sebelum masuk dan

    berkembangnya imperialisme dan kolonialisme barat. BangsaIndia,Indonesia,Mesir,danPersiapernah mengalami masa kejayaan sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.

    Kejayaan masa lampau mendorong semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan. Bagi

    Indonesia kenangan kejayaan masa lampau tampak dengan adanya kenangan akan kejayaan

    pada masa kerajaanMajapahitdanSriwijaya.Dimana pada masa Majapahit, mereka mampu

    menguasai daerah seluruhNusantara,sedangkan masa Sriwijaya mampu berkuasa di lautan

    karena maritimnya yang kuat.

    Perasaan senasib dan sepenanggungan akibat penderitaan dan kesengsaraan masa

    penjajahan

    Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa Asia, Afrikamengakibatkan mereka hidup miskin dan menderita sehingga mereka ingin menentang

    imperialisme barat.

    Munculnya golongan cendekiawan

    Perkembangan pendidikan menyebabkan munculnya golongancendekiawanbaik hasil dari

    pendidikan barat maupun pendidikan Indonesia sendiri. Mereka menjadi penggerak dan

    pemimpin munculnya organisasi pergerakan nasional Indonesia yang selanjutnya berjuang

    untuk melawan penjajahan.

    Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan

    1. Dalam bidang politik, tampak dengan upaya gerakan nasionalis menyuarakan aspirasi

    masyarakat pribumi yang telah hidup dalam penindasan dan penyelewengan hak asasi

    manusia. Mereka ingin menghancurkan kekuasaan asing/kolonial dari Indonesia.

    2. Dalam bidang ekonomi, tampak dengan adanya usaha penghapusan eksploitasi ekonomi

    asing. Tujuannya untuk membentuk masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan

    kemelaratan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia.

    3. Dalam bidang budaya, tampak dengan upaya untuk melindungi, memperbaiki dan

    mengembalikan budaya bangsa Indonesia yang hampir punah karena masuknya budaya

    asing di Indonesia. Para nasionalis berusaha untuk memperhatikan dan menjaga serta

    menumbuhkan kebudayaan asli bangsa Indonesia.

    Faktor dari luar (eksternal)[sunting]

    Kemenangan Jepang atas Rusia (1905)

    Pada tahun 1904-1905JepangmelawanRusiadan tentara Jepang berhasil mengalahkan

    Rusia. Hal ini dikarenakan, modernisasi yang dilakukan Jepang yang telah membawa

    kemajuan pesat dalam berbagai bidang bahkan dalam bidangmiliter.Awalnya dengan

    kekuatan yang dimiliki tersebut Jepang mampu melawanKoreatetapi kemudian dia

    melanjutkan keManchuriadan beberapa daerah di Rusia. Keberhasilan Jepang melawan

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=2http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=2http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=2http://id.wikipedia.org/wiki/Indiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Persiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Persiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Majapahithttp://id.wikipedia.org/wiki/Majapahithttp://id.wikipedia.org/wiki/Majapahithttp://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cendekiawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cendekiawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cendekiawanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Rusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Militerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Militerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Militerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Koreahttp://id.wikipedia.org/wiki/Koreahttp://id.wikipedia.org/wiki/Koreahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manchuriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manchuriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manchuriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manchuriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Koreahttp://id.wikipedia.org/wiki/Militerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/wiki/Cendekiawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Majapahithttp://id.wikipedia.org/wiki/Persiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=2
  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    17/26

    Rusia inilah yang mendorong lahirnya semangat bangsa-bangsa Asia Afrika mulai bangkit

    melawan bangsa asing di negerinya.

    Perkembangan Nasionalisme di Berbagai Negara

    o Pergerakan Kebangsaan India

    Indiauntuk menghadapi Inggris membentuk organisasi kebangsaan dengan nama All India

    National Congres. Tokohnya,Mahatma Gandhi,Pandit Jawaharlal Nehru,B.G. Tilak,dsb.

    Mahatma Gandhi memiliki dasar perjuangan :

    1. Ahimsa(dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan.

    2. Hartal, merupakan gerakan dalam bentuk asli tanpa berbuat apapun walaupun mereka

    masuk kantor atau pabrik.

    3. Satyagraha, merupakan gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah

    kolonialInggris.

    4. Swadesi, merupakan gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang buatan negeri

    sendiri.

    Selain itu adanya pendidikanSantiniketanolehRabindranath Tagore.

    o Gerakan Kebangsaan Filipina

    Digerakkan olehJose Rizaldengan tujuan untuk mengusir penjajah bangsaSpanyoldi

    wilayahFilipina.Novel yang dikarangnya berupaNoli Me Tangere(Jangan Sentuh Aku).

    Jose ditangkap tanggal30 September1896dijatuhi hukuman mati. Akhirnya dilanjutkan

    Emilio Aquinaldoyang berhasil memproklamasikan kemerdekaan Filipina tanggal12 Juni

    1898tetapiAmerika Serikatberhasil menguasai Filipina dari kemerdekaan baru diberikanAmerika Serikat pada4 Juli1946.

    o Gerakan Nasionalis Rakyat Cina

    Gerakan ini dipimpin oleh Dr.Sun Yat Sen,yang mengadakan pembaharuan dalam segala

    sektor kehidupan bangsa Cina. Dia menentang kekuasaan Dinasti Mandsyu. Dasar gerakan

    San Min Chu I: 1. Republik Cina adalah suatu negara nasional Cina 2. Pemerintah Cina

    disusun atas dasar demokrasi (kedaulatan berada di tanggan rakyat) 3. Pemerintah Cina

    mengutamakan kesejahteraan sosial bagi rakyatnya.

    Apa yang dilakukan oleh Dr. Sun Yat Sen sangat besar pengaruhnya terhadap pergerakanrakyat Indonesia. Terlebih lagi setelah terbentuknya Republik Nasionalis Cina (1911)

    o Pergerakan Turki Muda(1908)

    Dipimpin olehMustafa KemalPasha menuntut pembaharuan dan modernisasi di segala

    sektor kehidupan masyarakatnya. Ia ingin agar dapat menumbangkan Khilafah (Negeri

    Islam)dengan faham racun (nasionalisme dan sekulerisme). Mustafa Kemal merupakan agen

    Inggris (Negeri Penjajah). GerakanTurkiMuda ini banyak mempengaruhi munculnyapergerakan nasional di Indonesia.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Indiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mahatma_Gandhihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mahatma_Gandhihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mahatma_Gandhihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pandit_Jawaharlal_Nehruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pandit_Jawaharlal_Nehruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pandit_Jawaharlal_Nehruhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=B.G._Tilak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=B.G._Tilak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=B.G._Tilak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Santiniketanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Santiniketanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Santiniketanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rabindranath_Tagorehttp://id.wikipedia.org/wiki/Rabindranath_Tagorehttp://id.wikipedia.org/wiki/Rabindranath_Tagorehttp://id.wikipedia.org/wiki/Jose_Rizalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jose_Rizalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jose_Rizalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Spanyolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Spanyolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Spanyolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Filipinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Filipinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Filipinahttp://id.wikipedia.org/wiki/30_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/30_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1896http://id.wikipedia.org/wiki/1896http://id.wikipedia.org/wiki/1896http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Emilio_Aquinaldo&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Emilio_Aquinaldo&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1898http://id.wikipedia.org/wiki/1898http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/4_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/4_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/1946http://id.wikipedia.org/wiki/1946http://id.wikipedia.org/wiki/1946http://id.wikipedia.org/wiki/Sun_Yat_Senhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sun_Yat_Senhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sun_Yat_Senhttp://id.wikipedia.org/wiki/1911http://id.wikipedia.org/wiki/1911http://id.wikipedia.org/wiki/1911http://id.wikipedia.org/wiki/Mustafa_Kemalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mustafa_Kemalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mustafa_Kemalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Turkihttp://id.wikipedia.org/wiki/Turkihttp://id.wikipedia.org/wiki/Turkihttp://id.wikipedia.org/wiki/Turkihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mustafa_Kemalhttp://id.wikipedia.org/wiki/1911http://id.wikipedia.org/wiki/Sun_Yat_Senhttp://id.wikipedia.org/wiki/1946http://id.wikipedia.org/wiki/4_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/1898http://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Emilio_Aquinaldo&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1896http://id.wikipedia.org/wiki/30_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Filipinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Spanyolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jose_Rizalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rabindranath_Tagorehttp://id.wikipedia.org/wiki/Santiniketanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=B.G._Tilak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pandit_Jawaharlal_Nehruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mahatma_Gandhihttp://id.wikipedia.org/wiki/India
  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    18/26

    o Pergerakan Nasionalisme Mesir

    Dipimpin olehArabi Pasha(1881-1882) dengan tujuan menentang kekuasaan bangsaEropa

    terutamaInggrisatas negeri Mesir. Adanya pandangan modern dariMesiryang dikemukakan

    olehMuhammad Abduhmempengaruhi berdirinya organisasi-organisasi keagamaan diIndonesia seperti Muhammaddiyah.

    Intinya dengan gerakan kebangsaan dari berbagai negara tersebut mendorong negara-negara

    lain termasuk Indonesia untuk melakukan hal yang sama yaitu melawan penjajahan dan

    kolonialisme di negaranya.

    Munculnya Paham-paham baru

    Munculnya paham-paham baru di luar negeri sepertinasionalisme,liberalisme,sosialisme,

    demokrasidanpan islamismejuga menjadi dasar berkembangnya paham-paham yang serupa

    di Indonesia. Perkembangan paham-paham itu terlihat pada penggunaan ideologi-ideologi(paham) pada organisasi pergerakan nasional yang ada di Indonesia.

    Pertumbuhan dan Perkembangan Nasionalisme Di Indonesia[sunting]

    Tumbuhnya Nasionalisme di Indonesia[sunting]

    Karena adanya faktor pendukung diatas maka di Indonesiapun mulai muncul semangat

    nasionalisme. Semangat nasionalisme ini digunakan sebagai ideologi/paham bagi organisasi

    pergerakan nasional yang ada. Ideologi Nasional di Indonesia diperkenalkan olehPartai

    Nasional Indonesia(PNI) yang diketuai olehIr. Soekarno.PNI bertujuan untuk

    memperjuangkan kehidupan bangsa Indonesia yang bebas dari penjajahan. Sedangkan cita-

    citanya adalah mencapai Indonesia merdeka dan berdaulat, serta mengusir penjajahan

    pemerintahanBelandadi Indonesia. Dengan Nasionalisme dijadikan sebagai ideologi maka

    akan menunjukkan bahwa suatu bangsa memiliki kesamaan budaya, bahasa, wilayah serta

    tujuan dan cita-cita. Sehingga akan merasakan adanya sebuah kesetiaan yang mendalam

    terhadap kelompok bangsa tersebut.

    Perkembangan Nasionalisme di Indonesia[sunting]

    Sebagai upaya menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia diawali dengan pembentukan

    identitas nasional yaitu dengan adanya penggunaan istilah Indonesia untuk menyebutnegara kita ini. Dimana selanjutnya istilah Indonesia dipandang sebagai identitas nasional,

    lambang perjuangan bangsa Indonesia dalam menentang penjajahan. Kata yang mampu

    mempersatukan bangsa dalam melakukan perjuangan dan pergerakan melawan penjajahan,

    sehingga segala bentuk perjuangan dilakukan demi kepentingan Indonesia bukan atas nama

    daerah lagi. Istilah Indonesia mulai digunakan sejak :

    1. J.R. Logan menggunakan istilah Indonesia untuk menyebut penduduk dan kepulauan

    nusantara dalam tulisannya pada tahun1850.

    2. Earl G. Windsor dalam tulisannya di media milik J.R. Logan tahun1850menyebut penduduk

    nusantara dengan Indonesia.

    3. Serta tokoh-tokoh yang mempopulerkan istilah Indonesia di dunia internasional.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Arabi_Pashahttp://id.wikipedia.org/wiki/Arabi_Pashahttp://id.wikipedia.org/wiki/Arabi_Pashahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Abduhhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Abduhhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Abduhhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Liberalismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Liberalismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Liberalismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pan_islamisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pan_islamisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pan_islamisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ir._Soekarnohttp://id.wikipedia.org/wiki/Ir._Soekarnohttp://id.wikipedia.org/wiki/Ir._Soekarnohttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=6http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=6http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=6http://id.wikipedia.org/wiki/1850http://id.wikipedia.org/wiki/1850http://id.wikipedia.org/wiki/1850http://id.wikipedia.org/wiki/1850http://id.wikipedia.org/wiki/1850http://id.wikipedia.org/wiki/1850http://id.wikipedia.org/wiki/1850http://id.wikipedia.org/wiki/1850http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=6http://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ir._Soekarnohttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pan_islamisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Liberalismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Abduhhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Arabi_Pasha
  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    19/26

    4. Istilah Indonesia dijadikan pula nama organisasi mahasiswa di negara Belanda yang awalnya

    bernama Indische Vereningingmenjadi Perhimpunan Indonesia.

    5. Nama majalah Hindia Putramenjadi Indonesia Merdeka

    6. Istilah Indonesia semakin populer sejakSumpah Pemuda28 Oktober1928.Melalui Sumpah

    Pemuda kata Indonesia dijadikan sebagai identitas kebangsaan yang diakui oleh setiap suku

    bangsa, organisasi-organisasi pergerakan yang ada di Indonesia maupun yang di luar wilayahIndonesia.

    7. Kata Indonesia dikukuhkan kembali dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia17 Agustus

    1945.

    Peranan Nasionalisme di Indonesia[sunting]

    Kondisi umat Islam saat ini sangat memilukan. Mereka yang jumlahnya 1 milyar lebihterpecah-belah menjadi 57 negara berdasarkan nasionalisme dalam format negara-bangsa

    (nation-state). Bahkan mungkin jumlah ini akan bertambah, seiring dengan upaya dan

    rekayasa licik dari penjajah Barat pimpinan AS untuk semakin mencerai-beraikan berbagai

    negara di dunia, dengan gerakan separatisme dan prinsip menentukan nasib sendiri(right of self determinism) melalui legitimasi PBB yang disetir AS. Kasus lepasnya Timor

    Timur dari Indonesia adalah contoh yang amat telanjang di hadapan mata kita.

    Kondisi cerai-berai ini dengan sendirinya membuat umat menjadi lemah dan ringkih sehingga

    mudah untuk dikendalikan dan dijajah oleh negara-negara imperialis. Prinsip devide et

    impera (Arab : farriq tasud) ternyata belum berakhir. Penjajahan yang dulu dilakukan

    secara langsung dengan pendudukan militer, kini telah bersalin rupa menjadi penjajahan gaya

    baru yang lebih halus dan canggih. Di bidang ekonomi, Barat menerapkan pemberian utang

    luar negeri, privatisasi, globalisasi, pengembangan pasar modal, dan sebagainya. Di bidang

    budaya, Barat mengekspor liberalisme melalui film, lagu, novel, radio, musik, dan lain-lain.

    Di bidang politik, Barat memaksakan ide masyarakat madani (civil society), demokrasi, hak

    asasi manusia (HAM), pluralisme, dan lain-lainnya. Bentuk-bentuk penjajahan gaya baru ini

    dapat berlangsung, karena kondisi umat yang terpecah-belah tadi.

    Nasionalisme, dengan demikian, dapat ditunjuk sebagai salah satu biang keladi atau biang

    kerok perpecahan dan keterpurukan umat yang dahsyat di bawah tindasan imperialisme Barat

    gaya baru tersebut.

    Maka dari itu, salah besar kalau umat Islam terus mengagung-agungkan ide kafir itu, atau

    menganggapnya sebagai ide sakral yang tidak boleh dibantah. Padahal, faktanya,

    nasionalisme telah menghancur-leburkan persatuan umat Islam. Maka, Umat Islam harussegera mengambil sikap tegas terhadap ide rusak ini dengan menolak dan mengikis habis ide

    ini dari benak mereka. Jika tidak, neo-imperialisme Barat akan terus berlangsung dan umat

    pun akan tetap terseok-seok menjalani pinggir-pinggir peradaban secara nista di bawah

    telapak kaki para penjajah yang kafir.

    Absurditas Nasionalisme Nasionalisme merupakan suatu ikatan untuk mempersatukan

    sekelompok manusia berdasarkan kesamaan identitas sebagai sebuah bangsa .

    Pengertian bangsa ini, pada praktiknya sangat luas dan kadang malah bersifat

    imajiner. Kesamaan bangsa kadang bisa berarti kesamaan ras, budaya, bahasa,

    sejarah, dan sebagainya. Dalam wacana ilmu politik mutakhir, pengertian bangsa

    lebih bersifat imajinatif (Benedict Anderson, 1999). Penduduk pesisir timur Sumatera (yangberbangsa Indonesia) sebenarnya bukan hanya dekat secara fisik dengan penduduk di

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemudahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemudahttp://id.wikipedia.org/wiki/28_Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/28_Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1928http://id.wikipedia.org/wiki/1928http://id.wikipedia.org/wiki/1928http://id.wikipedia.org/wiki/17_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/17_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/17_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/1945http://id.wikipedia.org/wiki/1945http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=7http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=7http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=7http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&action=edit&section=7http://id.wikipedia.org/wiki/1945http://id.wikipedia.org/wiki/17_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/1928http://id.wikipedia.org/wiki/28_Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda
  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    20/26

    Semenanjung Malaysia sebelah barat (yang berbangsa Malaysia), yang hanya

    dipisahkan oleh Selat Malaka. Mereka pun satu suku, sehingga mereka bisa saling memahami

    ucapan dan adat masing-masing. Tetapi, mereka mengimajinasi sebagai bangsa yang

    berbeda, dan saling menganggap sebagai bangsa asing. Sebaliknya penduduk Sumatera, yang

    sama sekali tidak memiliki kesamaan bahasa ibu dan kesukuan dengan orang Ambon,

    ternyata telah mengimajinasi sebagai satu bangsa dengan orang Ambon. Disinilah letak absurdnya nasionalisme. Yang sama bisa menjadi bangsa yang

    berbeda, sementara yang tidak sama bisa menjadi satu bangsa.

    Karena itulah, nasionalisme sesungguhnya adalah ide absurd, tidak mengandung suatu

    hakikat pengertian yang pasti. Nasionalisme adalah ide yang kosong dari makna-makna yang

    konkret. Nasionalisme lebih mengandalkan sentimen atau emosi yang semu, yang

    dibangkitkan sewaktu-waktu sesuai dengan hawa nafsu dan kepentingan sempit penguasa.

    Nasionalisme tidak bertolak dari ide yang lahir melalui proses berpikir yang benar dan sadar.

    Maka dari itu, nasionalisme bukan ide yang layak untuk membangkitkan umat manusia.

    Sebab dalam suatu kebangkitan, diperlukan suatu pemikiran yang menyeluruh (fikrahkulliyah) tentang kehidupan, alam semesta, dan manusia; serta pemikiran tentang pengaturan

    kehidupan yang lahir dari pemikiran menyeluruh itu untuk memecahkan problem-problem

    manusia (Taqiyuddin An-Nabhani, 1953).

    Pemikiran seperti inilah yang dapat membangkitkan manusia. Sebab dia memiliki konsep-

    konsep yang menerangkan makna keberadaan manusia dalam kehidupan, menjelaskan

    pandangan hidup serta jenis peradaban, masyarakat, dan nilai-nilai dasar kehidupan. Ini

    semua diperlukan untuk sebuah kebangkitan, yang faktanya, tidak dimiliki oleh nasionalisme

    (Abdus Sami Hamid, 1998)

    Masuknya Nasionalisme di Dunia Islam Umat Islam tak pernah mengenal paham

    nasionalisme dalam sejarahnya yang panjang selama 10 abad, hingga adanya upaya

    imperialis untuk memecah-belah negara Khilafah pada abad ke-17 M. Mereka melancarkan

    serangan pemikiran melalui para misionaris dan merekayasa partai-partai politik rahasia

    untuk menyebarluaskan paham nasionalisme dan patriotisme. Banyak kelompok misionaris

    sebagian besarnya dari Inggris, Perancis, dan Amerika-- didirikan sepanjang abad ke-17,

    18, dan 19 M untuk menjalankan misi tersebut. Namun hingga saat itu upaya mereka belum

    berhasil.

    Barulah pada tahun 1857, penjajah mulai memetik kesuksesan tatkala berdiri Masyarakat

    Ilmiah Syiria (Syrian Scientific Society) yang menyerukan nasionalisme Arab. Sebuahsekolah misionaris terkemuka --dengan nama Al-Madrasah Al-Wataniyah-- didirikan di

    Syiria oleh Butros Al-Bustani, seorang Kristen Arab (Maronit). Nama sekolah ini

    menyimbolkan esensi misi Al-Bustani, yakni paham patriotisme (cinta tanah air, hubb al-

    wathan). Langkah serupa terjadi di Mesir, ketika Rifa'ah Badawi Rafi' At Tahtawi (w. 1873

    M) mempropagandakan patriotisme dan sekularisme. Setelah itu, berdirilah beberapa partai

    politik yang berbasis paham nasionalisme, misalnya partai Turki Muda (Turkiya Al Fata) di

    Istanbul. Partai ini didirikan untuk mengarahkan gerak para nasionalis Turki. Kaum

    misionaris kemudian memiliki kekuatan riil di belakang partai-partai politik ini dan

    menjadikannya sebagai sarana untuk menghancurkan Khilafah (Syaikh Afif Az-Zain, 1993).

    Sepanjang masa kemerosotan Khilafah Utsmaniyah, kaum kafir berhimpun bersama, pertamakali dengan perjanjian Sykes-Picot tahun 1916 ketika Inggris dan Perancis merencanakan

  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    21/26

    untuk membagi-bagi wilayah negara Khilafah. Kemudian pada 1923, dalam Perjanjian

    Versailles dan Lausanne, rencana itu mulai diimplementasikan.

    Dari sinilah lahir negara-negara Irak, Syria, Palestina, Lebanon, dan Transjordan. Semuanya

    ada di bawah mandat Inggris, kecuali Syria dan Lebanon yang ada di bawah Perancis. Hal ini

    kemudian diikuti dengan upaya Inggris untuk merekayasa lahirnya Pakistan. Jadi, semuanegara-bangsa ini tiada lain adalah hasil rekayasa Barat yang ada di bawah mandat mereka

    (Taqiyuddin An-Nabhani, 1994; Ali Muhammad Jarisyah & Muhammad Syarif, 1992)

    Lahirnya Indonesia juga tak lepas dari rekayasa penjajah menyebarkan nasionalisme di Dunia

    Islam. Hal itu dapat dirunut sejak berdirinya negara-negara bangsa di Eropa pada abad ke-19.

    Perubahan di Eropa ini, dan juga adanya persaingan yang hebat antara kekuatan-kekuatan

    kolonialis Eropa di Asia Tenggara pada paruh kedua abad ke-19, menimbulkan dampak

    politis terhadap negara-negara jajahan Eropa, termasuk Hinda Belanda. Dampak

    monumentalnya adalah dicanangkannya Politik Etis pada tahun 1901. Kebijakan ini pada

    gilirannya membuka kesempatan bagi pribumi untuk mendapatkan pendidikan Barat. Melalui

    pendidikan Barat inilah paham nasionalisme dan patriotisme menginfiltrasi ke tubuh umatIslam di Hindia Belanda, yang selanjutnya mengilhami dan menjiwai lahirnya berbagai

    pergerakan nasional di Indonesia, Boedi Utomo, Jong Java, Jong Sumatra, Jong Islamieten

    Bond, Jong Celebes, Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan sejenisnya (Hasyim Wahid dkk,

    2000).

    Menyikapi Nasionalisme Berdasarkan tinjauan filosofis dan historis di atas, dapat kita pahami

    mengapa Islam menentang dan menolak ide nasionalisme itu. Sebab nasionalisme sebenarnya

    adalah ide kosong dan tidak layak untuk membangkitkan manusia. Nasionalisme dalam

    sejarahnya dan konteks kekinian juga terbukti telah membawa kemudharatan, penderitaan,

    dan kesengsaraan umat manusia. Apakah masuk akal ide destruktif dan berbahaya seperti itu

    kita terima tanpa reserve ?

    Secara syari, umat Islam diharamkan mengadopsi nasionalisme karena nasionalisme

    bertentangan dengan prinsip kesatuan umat yang diwajibkan oleh Islam. Kesatuan umat Islam

    wajib didasarkan pada ikatan aqidah, bukan ikatan kebangsaan, seperti nasionalisme. Allah

    SWT berfirman :

    Sesungguhnya orang-orang beriman adalah bersaudara. (QS Al Hujurat : 13)

    Ayat di atas menunjukan bahwa Umat Islam adalah bersaudara (ibarat satu tubuh), yang

    diikat oleh kesamaan aqidah Islamiyah (iman), bukan oleh kesamaan bangsa. RasulullahSAW bahkan mengharamkan ikatan ashabiyah (fanatisme golongan), yaitu setiapikatan

    pemersatu yang bertentangan dengan Islam, termasuk nasionalisme :

    Tidak tergolong umatku orang yang menyerukan ashabiyah (fanatisme golongan, seperti

    nasionalisme). (HR. Abu Dawud)

    Jelaslah, ikatan yang layak di antara umat Islam hanyalah ikatan keimanan. Bukan ikatan

    kebangsaan. Sebagai perwujudannya dalam realitas, Islam mewajibkan umatnya untuk hidup

    di bawah satu kepemimpinan (Khilafah Islamiyah). Haram bagi mereka tercerai-berai di

    bawah pimpinan yang lebih dari satu. Rasulullah SAW bersabda :

  • 7/21/2019 Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia

    22/26

    Jika dibaiat dua orang khalifah, maka bunuhlah yang terakhir dari keduanya.

    (HR. Muslim).

    Rasulullah SAW bersabda pula :

    Barangsiapa datang kepada kalian, sedangkan urusan kalian terhimpun pada satu oranglaki-laki (seorang Khalifah), dia (orang yang datang itu) hendak memecah kesatuan kalian

    dan menceraiberaikan jamaah kalian, maka bunuhlah dia. (HR. Muslim)

    Dalam Piagam Madinah (Watsiqah Al-Madinah) disebutkan identitas Umat Islam sebagai

    umat yang satu :

    Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ini adalah kitab

    (perjanjian) dari Muhammad Nabi SAW antara orang-orang mu`min dan muslim dari

    golongan Quraisy dan Yatsrib: Sesungguhnya mereka adalah umat yang satu (ummah

    wahidah), yang berbeda dengan orang-orang lain (Lihat Sirah Ibnu Hisyam, Juz II

    hal. 119).

    Nash-nash seperti di atas dengan jelas menunjukkan adanya kewajiban umat untuk bersatu, di

    bawah satu negara Khilafah. Tidak dibenarkan umat memiliki lebih dari seorang khalifah

    (imam). Abdurrahman Al Jaziri menjelaskan pendirian empat imam madzhab yang saleh

    sebagai berikut:

    Para imam (Abu Hanifah, Malik, Asy Syafii, dan Ahmad) rahimahumulah

    bersepakat pula bahwa Umat Islam tidak boleh pada waktu yang sama di seluruh dunia

    mempunyai dua Imam (Khalifah), baik keduanya sepakat maupun bertentangan.

    (Abdurrahman Al-Jaziri, Al- Fiqh Ala Al-Madzahib Al-Arbaah, Juz V/308).

    Berdasarkan hal ini, sudah saatnya Umat Islam menyadari kontradiksi nasionalisme dengan

    norma Islam di atas. Mereka hendaknya menyikapi nasionalisme dengan tegas, yaitu

    membuang nasionalisme ke tempat sampah. Sebab nasionalisme memang ide najis (kufur)

    dan terbukti tidak ada gunanya bagi umat Islam. Apa gunanya ide yang absurd dan kosong ?

    Apa gunanya ide yang membuat umat Islam terpecah-belah ? Apa gunanya ide yang

    membuat kita terus dijajah dan dieksploitir oleh kaum penjajah yang kafir ?

    Karena itu, sekali lagi marilah kita buang nasionalisme ya