perbanyakantanaman melinjo (gnetum gnemon · pdf filegenus : gnetum spesies : gnetum gnemon l....

28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon) DENGAN TEKNIK CANGKOK DI KEBUN BENIH HORTIKULTURA TEJOMANTRI WONOREJO POLOKARTO SUKOHARJO SKRIPSI Oleh : CAECILIA ALFANIA CHRISTIANI H.3308056 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon) DENGAN TEKNIK CANGKOK DI KEBUN BENIH

Upload: lytu

Post on 06-Feb-2018

262 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon)

DENGAN TEKNIK CANGKOK DI KEBUN BENIH

HORTIKULTURA TEJOMANTRI WONOREJO POLOKARTO

SUKOHARJO

SKRIPSI

Oleh :

CAECILIA ALFANIA CHRISTIANI

H.3308056

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon)

DENGAN TEKNIK CANGKOK DI KEBUN BENIH

Page 2: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HORTIKULTURA TEJOMANTRI WONOREJO POLOKARTO

SUKOHARJO

Tugas Akhir

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh derajat Diploma III Agribisnis Hortikultura dan

Arsitektur Pertamanan

di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret

Oleh :

CAECILIA ALFANIA CHRISTIANI

H.3308056

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini tanaman buah dapat diperoleh dengan mudah di pasar

tradisional maupun di pasar swalayan. Komoditas hortikultura ini banyak

dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Semakin tinggi tingkat kesadaran manusia akan pentingnya

kandungan gizi yang terdapat pada produk hortikultura seperti vitamin,

mineral, serta protein yang sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan

manusia.

Salah satu tanaman yang termasuk dalam produk hortikultura adalah

melinjo (Gnetum gnemon). Tanaman ini merupakan tanaman yang memiliki

dua rumah, ada individu jantan dan individu betina. Tanaman melinjo banyak

dijumpai di setiap halaman rumah. Daun muda melinjo yang biasa disebut so

(bahasa jawa) digunakan sebagai bahan sayur misalnya sayur asem. Biji

melinjo dapat digunakan sebagai bahan baku emping, dan batang kayunya

dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan / papan

Banyaknya manfaat yang diperoleh dari tanaman melinjo maka tidak

sedikit orang yang menanam tanaman ini dipekarangan rumah mereka. Selain

itu, cara memperbanyak tanaman ini pun juga sangat mudah. Dalam

memperoleh bibit tanaman melinjo dapat dilakukan dengan dua macam cara

yaitu :

- Secara generatif (penyemaian biji)

- Secara vegetatif (cangkok, okulasi, sambung)

Kedua macam cara tersebut dapat digunakan untuk memperoleh bibit dengan

kualitas baik. Salah satu cara memperbanyak tanaman melinjo khususnya di

Tejomantri adalah dengan teknik cangkok.

Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan

jalan menguliti cabang yang ada, lalu dibungkus dengan tanah agar akarnya

tumbuh. Jika sudah muncul akar yang kokoh, maka cabang tersebut sudah

bisa dipotong dan ditanam di tempat lain.

1

Page 4: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Teknik ini lebih dominan dilakukan karena selain sifat yang diturunkan

sama dengan induknya, waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh bibitnya

pun relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan teknik perbanyakan

sambung dan okulasi.

Keberhasilan memperoleh bibit cangkokan sangat tergantung pada

media cangkok. Media cangkok yang murah dan mudah adalah tanah

(Kalie, 1994). Dalam perbanyakan tanaman melinjo dengan teknik cangkok

ini, tanah yang digunakan sebagai media cangkokan adalah jenis tanah

regosol. Tanah ini merupakan tanah yang cukup subur, karena berasal dari

endapan abu vulkanik gunung berapi yang dikeluarkan dari dalam perut bumi

berupa material. Material–material ini kaya akan zat hara yang penting untuk

kesuburan tanah. Sehingga jika tanah ini digunakan sebagai media, maka

kemungkinan besar akan menghasilkan tanaman baru yang baik.

Tugas akhir ini dilaksanakan di KBH Tejomantri Sukoharjo. Pemilihan

tempat magang di Tejomantri dilatarbelakangi oleh Tejomantri sebagai

pemasok bibit tanaman buah salah satunya adalah bibit tanaman melinjo

dengan kualitas yang bagus. Pemasaran bibit hingga saat ini mencangkup

masyarakat di Sukoharjo sendiri dan ada juga yang dari luar wilayah

Sukoharjo.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antara

teori dengan penerapannya di dunia kerja (lapangan) serta faktor-

faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat merupakan bekal bagi

mahasiswa setelah terjun di masyarakat.

b. Meningkatkan ketrampilan dan pengalaman kerja di bidang

agribisnis.

c. Meningkatkan wawasan mahasiswa tentang berbagai kegiatan

agribisnis.

Page 5: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

d. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan Instansi

pemerintah, perusahaan swasta dan masyarakat, dalam rangka

meningkatkan kualitas Tri Darma Perguruan Tinggi.

2. Tujuan Khusus

a. Memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja dalam bidang

pertanian khususnya pada tanaman melinjo yang dilakukan di KBH

Tejomantri Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten

Sukoharjo.

b. Melihat dan memahami secara langsung upaya dan pengembangan

agribisnis, khususnya agribisnis tanaman melinjo.

c. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat

membandingkan antara teori yang diperoleh dengan aplikasinya di

tempat magang.

Page 6: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Taksonomi dan Klasifikasi Melinjo

Melinjo merupakan tumbuhan yang termasuk kedalam suku / famili

Gnetaceae dan merupakan berbiji terbuka (Gymnospermae). Tanaman

melinjo dalam sistematika (Taksonomi) tumbuhan dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Sub Divisi : Gymnospermae (berbiji terbuka)

Kelas : Gnetopsida

Ordo : Gnetales

Famili : Gnetaceae

Genus : Gnetum

Spesies : Gnetum gnemon L.

(Anonim, 2011a).

B. Sejarah Melinjo

Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal dari

Semenanjung Malaysia. Distribusinya sekarang ini membentang dari daerah

Assam sampai Kepulauan Fiji. Namun ada orang yang kurang setuju dengan

pendapat tersebut; mereka beranggapan bahwa melinjo berasal dari Indonesia.

Tanaman ini oleh pendatang dibawa dari Amboina ke Penang pada tahun

1809, kemudian dibawa masuk lagi ke Indonesia. Di Indonesia, melinjo

merupakan tanaman yang tumbuh tersebar dimana-mana, banyak ditemukan

di tanah-tanah pekarangan rumah penduduk pedesaan dan halaman-halaman

rumah penduduk di kota. Ada yang sengaja ditanam, banyak yang tumbuh

tanpa perawatan sebagai tanaman sela diantara tanaman-tanaman jenis

lainnya. Nama tanaman ini diberbagai daerah di Indonesia ternyata

bermacam-macam, yakni belinjo, melinjo, bagor, so, trangkil, dan tangkil

sako, menunjukkan penyebarannya yang cukup luas. Meskipun tanaman

4

Page 7: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

melinjo sudah lama dikenal orang dan dimanfaatkan, tetapi baru akhir-akhir

ini dibudidayakan secara khusus dan monokultur di perkebunan-perkebunan

seperti yang terdapat di Piddie (Aceh), Raja Batu Kadaton (Lampung), dan di

Limpung Jawa Tengah (Sudarti, 1990).

Ada yang mengatakan juga bahwa melinjo merupakan tanaman asli

Indonesia. Dan daerah penghasil terbesar di Indonesia, adalah daerah Aceh

dan kepulauan Sumatera lainnya. Sedangkan di Jawa Barat, penghasil buah

melinjo terbanyak hanya Kabupaten Kuningan dan Banten. Sebab masyarakat

petani disana, cenderung lebih senang menanam tanaman melinjo pada lahan

tidur maupun di pekarangan rumahnya. Maka tak heran, bila dari daerah ini

puluhan ton buah melinjo dikirim ke berbagai tempat baik ke Bandung,

Jakarta, Bogor dan kota besar lainnya. Bahkan kini melinjo telah diekspor ke

berbagai negara Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Serikat. Negara paling

banyak meminta buah melinjo, baik dalam kondisi segar maupun olahan

adalah Belanda, Amerika Serikat, Arab Saudi, Kuwait, dan Singapura

(Mitra Bisnis, 2000).

C. Syarat Tumbuh

a. Iklim

Melinjo dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah meskipun kurang

subur. Selain itu pada daerah dengan curah hujan 2500-3000 mm per

tahun cukup baik untuk pertumbuhan melinjo, meskipun sebenarnya

melinjo menyukai musim kemarau yang jelas.

b. Ketinggian tempat

Melinjo dapat tumbuh sampai ketinggian 1200 m diatas permukaan laut

namun produksi maksimal dicapai pada ketinggian tidak lebih dari 400 m

diatas permukaan laut.

Page 8: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

c. Tanah

Melinjo tidak membutuhkan persyaratan tumbuh yang khusus berkaitan

dengan tanah sehingga banyak direkomendasikan untuk program

penghijauan.

(Purnomosidhi, et al., 2007).

Tanaman melinjo tidak membutuhkan kondisi tanah yang khusus,

sehingga dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung, berpasir, dan

berkapur. Walaupun demikian tanaman melinjo tidak tahan terhadap tanah

yang selalu tergenang air atau yang berkadar asam tinggi (PH tanah terlalu

asam).

Di Indonesia, tanaman melinjo didapatkan dari daerah pantai yang

berhawa panas, sampai ke daerah pegunungan pada ketinggian 1200 m di atas

permukaan laut. Di dataran rendah dan daerah pegunungan, tanaman ini dapat

hidup baik dan menghasilkan dengan kelembaban tinggi, yaitu yang

mempunyai musim penghujan selama 9 bulan (basah) dan musim kering

selama 3 bulan. Perbedaannya, daun tanaman melinjo yang tumbuh di daerah

pegunungan lebih tebal dan kurang lemas, sehingga daun muda yang disebut

daun so itu bila dimasak sebagai sayur terasa kurang enak (Anonim, 2011b).

D. Jenis Tanaman

Menurut Brink (1965) di Jawa hanya terdapat satu jenis melinjo, yaitu

Gnetum gnemon L. Vardo mesticum. Namun berdasarkan pengamatan di

lapangan, melihat adanya variasi bentuk tajuk pohon dan variasi bentuk dan

ukuran buah atau bijinya, di Jawa terdapat beberapa varietas melinjo.

Jenis tanaman melinjo yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Melinjo bercangkang keras, yang umum disebut sebagai melinjo;

2. Melinjo bercangkang lunak, yang disebut dengan tangkil. Melinjo tangkil

ini meskipun telah tua dan kulit buahnya berwarna merah, tetapi separuh

cangkangnya tetap lunak sebagaimana cangkang melinjo muda. Melinjo

ini banyak dijumpai di hutan-hutan di kepulauan Maluku;

Page 9: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3. Melinjo yang batangnya menjalar. Melinjo jenis ini dapat ditemui di

hutan-hutan pantai pulau Jawa bagian selatan, misalnya di Pulau

Nusakambangan.

Untuk mendapatkan hasil produksi yang baik dari jenis melinjo

bercangkang keras, perawatan tanaman harus disesuaikan dengan tempat

tumbuh, bibit bermutu serta faktor lingkungan yang ada di tempat tersebut.

Melinjo bercangkang keras terbagi dalam tiga varietas berdasarkan bentuknya

yaitu varietas gentong, varietas dandang dan varietas kerikil

(Mulyanto, 1995).

E. Perbanyakan Melinjo Secara Vegetatif

Perbanyakan secara vegetatif pada tanaman melinjo antara lain dengan

cara cangkok, sambung penyusuan dan tempel/okulasi. Keuntungan cara

perbanyakan vegetatif pada tanaman melinjo ini adalah cepatnya tanaman

berbuah (pada cangkok), sedangkan pada tanaman hasil okulasi maupun

sambung penyusuan baru dapat berbuah setelah tanaman berumur antara

1,5 – 2 tahun.

Beberapa kelemahan / kerugian yang mungkin timbul dari tanaman

hasil perbanyakan vegetatif khususnya dari cangkok, antara lain :

- Perakaran tanaman kurang lengkap, sehingga mudah roboh bila tertiup

angin besar / kuat;

- Tanaman kurang tahan menghadapi keadaan kurang air, khususnya di

musim kemarau panjang;

- Tanaman hasil cangkok seringkali menghasilan bunga betina yang gagal

menjadi buah.

Kerugian-kerugian seperti tersebut di atas belum pernah ditemui pada

tanaman yang dikembangkan secara sambung penyusuan dan secara

okulasi (Mulyanto, 1995).

Page 10: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

F. Teknik Perbanyakan Tanaman Melinjo secara Cangkok

Dalam dunia pertanian mencangkok (air layerage) merupakan salah

satu istilah yang digunakan untuk memperbanyakan tanaman secara vegetatif.

Pembiakan vegetatif secara cangkok ini merupakan suatu cara

perkembangbiakan tanaman yang tertua di dunia akan tetapi hasilnya sering

mengecewakan pencangkoknya karena kegagalan dalam melakukan

pencangkokan. Kegagalan ini dapat dilihat dari bagian tanaman di atas

keratan / luka yang kering atau mati (Wudianto, 1998).

Menurut Wudianto (1998) perkembangbiakan secara vegetatif ini

biasanya dipilih karena pertimbangan tertentu misalnya untuk menginginkan

tanaman baru yang mempunyai sifat sama seperti induknya, sifat tersebut

dapat berupa ketahanan terhadap hama dan penyakit, rasa buah, keindahan

bunga. Walaupun banyak keunggulannya, namun teknik perbanyakan dengan

mencangkok ini tidak terlepas dari beberapa kelemahan. Kelebihan dan

kelemahan dalam mencangkok ini adalah sebagai berikut :

Keunggulan Kelemahan

- Sifat tanaman baru persis seperti

induknya.

- Tanaman dari bibit cangkok bisa

menghasilkan buah dalam waktu

yang relatif singkat ( ± 4 tahun).

- Waktu yang dibutuhkan untuk

perbanyakan relatif singkat, 1-3

bulan.

- Cepat menghasilkan keturunan baru.

- Tidak dapat dilakukan secara besar-

besaran.

- Bibit cangkok sulit bertahan hidup

di daerah yang air tanahnya rendah

karena perakarannya pendek.

- Tanaman mudah roboh bila angin

kencang karena tidak berakar

tunggang.

- Tajuk pohon induknya menjadi

rusak karena banyak cabang yang

dipotong.

- Pada musim kemarau panjang,

tanaman tidak tahan kering.

Page 11: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Tahap – tahapan dalam penyiapan bibit cangkok adalah sebagai

berikut :

1. Persiapan alat dan bahan

a. Pisau yang tajam dan bersih untuk mengupas kulit cabang.

b. Plastik putih/sabut kelapa untuk pembungkus kulit pohon.

c. Tali rafia/tali bambu untuk pengikat.

d. Tanah yang subur atau mos sabut kelapa yang sudah dihancurkan

untuk media tumbuh akar.

2. Langkah – langkah perbanyakan dengan cara cangkok adalah sebagai

berikut:

a. Memilih pohon induk sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki.

b. Memilih cabang pada pohon induk yang memenuhi persyaratan pada

bagian a.

c. Mengupas kulit cabang pada salah satu buku selebar kira-kira 4 cm.

d. Membersihkan kambium yang terdapat pada cabang yang telah

dikupas, kemudian mengeringkannya selama 1 hari, sedangkan jika

tanaman tersebut bergetah maka dikeringkan selama 3-4 hari.

e. Kemudian membuat media berupa campuran pupuk kandang dan

tanah dengan perbandingan 1 : 2.

f. Setelah itu, menempelkan media tersebut pada cabang yang telah

dikupas dan membungkusnya dengan sabut kelapa atau plastik.

g. Mengikat kedua ujung bungkusan dengan tali.

h. Menyiram cangkokan secara teratur.

i. Menunggu sampai akar berkembang.

j. Kemudian memotong cangkokan dibawah bungkusan bila akar sudah

banyak.

k. Memindahkan cangkokan ke polibag atau dapat menanam secara

langsung, apabila cangkokan ditanaman di polibag terlebih dahulu,

maka waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan bibit hasil

cangkokan

l. Pindahkanlah cangkokan ke polibag atau tanamlah secara langsung.

Page 12: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

(Purnomosidhi, et al., 2007).

Page 13: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

I. TATA LAKSANA PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktek kerja magang dilaksanakan di Balai Benih Tanaman Pangan

dan Hortikultura Tejomantri, Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto,

Kabupaten Sukoharjo. Adapun pelaksanakan praktek kerja magang adalah

pada tanggal 7 Februari – 7 Maret 2011.

B. Metode Pelaksanaan

Kegiatan magang ini dilaksanakan dengan beberapa metode sebagai

berikut :

1. Penentuan lokasi kegiatan magang

Pemilihan lokasi magang disesuaikan dengan kegiatan yang akan

dilaksanakan yaitu bidang kajian perbanyakan tanaman melinjo dengan

teknik cangkok. Lokasi yang dipilih adalah Kebun Benih Hortikultura

Tejomantri dengan salah satu kegiatannya adalah cangkok tanaman

melinjo.

2. Pelaksanaan magang

Mahasiswa melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan

paktik magang. Kegiatan tersebut yaitu cangkok tanaman melinjo dan

kegiatan lain untuk memperluas pengetahuan dan ketrampilan.

3. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan

tugas akhir adalah sebagai berikut :

a. Obsevasi

Mahasiswa melakukan pengamatan secara langsung kepada

obyek yang diteliti, baik teknik budidaya maupun keadaan instansi

tempat magang.

b. Wawancara

Proses untuk mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab

secara langsung dengan responden. Dalam hal ini, penulis

11

Page 14: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

memawancarai pimpinan, pembimbing di tempat magang, staf atau

karyawan, maupun masyarakat di sekitar instansi tempat magang.

c. Pelaksanaan kegiatan magang

Serangkaian kegiatan mahasiswa selama magang dilakukan

secara langsung dalam praktek di lapangan. Dengan demikian

penulis mengetahui secara langsung kegiatan yang dilaksanakan di

instansi tersebut.

d. Studi pustaka

Penulis mencari referensi untuk melengkapi data-data agar

memperoleh hubungan antara teori dan aplikasinya di lapangan

tempat penulis magang. Data tersebut berupa buku, arsip, jurnal,

internet dan lain sebagainya yang bersifat informatif dan relevan.

Page 15: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Lokasi

1. Sejarah Singkat Berdirinya KBH Tejomantri

Kebun Benih Hortikultura Tejomantri pada awalnya berasal dari

tanah kas Desa Wonorejo. Tanah tersebut tidak dipelihara dengan baik

maka tanah tersebut kritis dan tandus sehingga tanaman yang ada di

atasnya kurang baik hasilnya dan tidak menguntungkan.

Tanah kemudian dipinjam oleh Dinas Pertanian Rakyat Wilayah

Surakarta pada 1953 sampai dengan tahun 1958 untuk diupayakan

rehabilitasi (tanpa ada sewa menyewa). Tahun 1958, tanah beserta isinya

dikembalikan ke Desa Wonorejo, namun karena Desa Wonorejo tidak

mampu memelihara dan mengelola kebun tersebut dengan baik, akhirnya

tanah tersebut dijual kepada Kebun Dinas Pertanian Rakyat Wilayah

Surakarta. Tanaman yang dipelihara diantaranya cengkih, randu, kelapa,

jeruk dan lain-lain. Mulai tahun 1971, status tanah berubah menjadi

Kebun Benih Hortikultura. Nama Tejomantri merupakan nama Pimpinan

Kebun / Mantri Tani yaitu Bapak Sunarto yang sama dengan tokoh

pewayangan Togog alias Tejomantri.

- Tokoh wayang Togog alias Tejomantri merupakan pamong bangsa

Kurawa yang berkarakter fisik serba jelek seperti kondisi kebun

benih saat itu. Berkat ketekunan dan keuletan bapak Sunarto,

sebagai pamong yang dibantu oleh staf kebun, sedikit demi sedikit

kondisi kebun benih dibenahi dan dibangun sehingga menjadi baik.

- “Nama Tejomantri saya ilhami oleh munculnya Tejo atau pelangi

di angkasa, selain warnanya yang indah berwarna-warni juga bisa

terlihat dari segala penjuru, seperti obsesi beliau pada waktu itu

dengan menyediakan banyak tanaman yang bermutu tinggi, yang

dapat menarik para pembeli dari segala penjuru dengan harapan

nama Tejomantri dapat Kondang Kaloka sampai di seluruh dunia”,

demikian kata beliau mengakhiri ceritanya.

13

Page 16: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Pengolahan Kebun Benih Hortikultura Tejomantri di Desa

Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Kewedanan Bekonang, Kabupaten

Sukoharjo dari tahun 1958 sampai tahun 1985 dilakukan oleh Dinas

Pertanian Rakyat Wilayah Surakarta. Namun sejak tahun 1986 Kebun

Benih Hortikultura Tejomantri diserahkan ke Dinas Pertanian Tanaman

Pangan Kabupaten Sukoharjo. Kemudian sejak April 1986 pengelola

kebun Benih Hortikultura Tejomantri dipindahkan kepada UPTD

Wilayah Surakarta di bawah Dinas Tanaman Pangan Provinsi Jawa

Tengah yang berkembang menjadi Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Wilayah Surakarta di Tegalgondo.

1. Keadaan KBH Tejomantri

a. Kondisi Geografis

Kebun Benih Hortikultura Tejomantri di Desa Wonorejo,

Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo berada pada jarak 2

km dari jalan raya Bekonang. Daerah Kebun Benih Hortikultura

Tejomantri termasuk daerah dataran dengan batas-batas sebagai

berikut :

1) Sebelah timur : Dukuh Kersan, Desa Jatisobo.

2) Sebelah selatan : Tanaman persawahan Desa Wonorejo.

3) Sebelah barat : Tanaman persawahan Desa Wonorejo.

4) Sebelah utara : Dukuh Winong, Desa Kragilan,

Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.

b. Kondisi Topografi

Kebun Benih Hortikultura Tejomantri mempunyai keadaan

tanah yang mendatar sedikit bergelombang dan berwarna coklat

dengan struktur tanah yang subur dan gembur. Daerah Kebun

Benih Hortikultura Tejomantri terletak di dataran rendah dengan

sifat tanah sebagai berikut :

1) Jenis tanah : Regosol

2) Struktur tanah : Lembung berpasir

3) Tekstur tanah : Coklat

Page 17: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

4) Reaksi tanah : Agak asam

5) Ph : 6–7

6) Aerasi : Sedang

7) Kesuburan : Sedang

c. Keadaan Tanah

Tanah di Kebun Benih Hortikultura Tejomantri merupakan

jenis tanah regosol dengan pH 6.5 – 7.5 dan mempunyai struktur

tanah lepas-lepas. Tanah regosol bertekstur pasir, seperti tanah di

Kebun Benih Hortikultura Tejomantri, memiliki perkapabilitas

lebih cepat dan porositas lebih besar dibandingkan dengan jenis

tanah yang lainnya. Tanah regosol di Kebun Benih Hortikultura

Tejomantri berwarna kelabu coklat atau coklat kuning sampai

keputihan. Tanah berstruktur lapis atau butir tunggal dengan

tekstur pasir sampai lempung berdebu, kepadatan lepas atau teguh

dan keras.

d. Kondisi Iklim

Berdasarkan data curah hujan yang diperoleh dari Dinas

Perairan Kecamatan Polokarto selama 10 tahun terakhir maka tipe

iklim Kebun Benih Hortikultura Tejomantri termasuk tipe iklim C

atau agak basah.

e. Luas Areal

Luas Kebun Benih Hortikultura Tejomantri seluruhnya

adalah 14,756 m2.

(Gambar Denah Pada Lampiran 1)

Page 18: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2. Struktur Organisasi

Mulai tahun 1996 Kebun Benih Hortikultura Tejomantri

sepenuhnya dikelola oleh Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Wilayah Surakarta dan Tegalgondo. Struktur organisasi

kepegawaian dapat dilihat pada skema gambar di bawah ini :

Gambar 1. Skema Struktur Organisasi KBH Tejomantri

B. Uraian Kegiatan Magang Perusahaan

Alat dan bahan yang perlu disiapkan dalam perbanyakan melinjo dengan

teknik cangkok yang dilakukan di Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Tejomantri ini adalah sebagai berikut :

1. Pisau okulasi untuk mengelupas kulit batang dan mengerok cambium.

2. Plastik putih bening untuk menutup keratan yang telah diberi media

berupa tanah gembur dan pupuk.

3. Rafia untuk mengikat media yang telah ditutup menggunakan plastik.

4. Media cangkok yang terbuat dari tanah gembur dan pupuk kandang

dengan perbandingan 1:1 serta diberi air sedikit untuk memberi

kelembaban pada media tersebut.

PIMPINAN KBH

TEJOMANTRI

BAGIAN

ADMINISTRASI

SEKSI PEG.

TEKNOLOGI

SEKSI

PEMASARAN

SEKSI

PRODUKSI

Page 19: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Adapun varietas yang dibudidayakan di Balai Benih Tanaman Pangan

dan Hortikultura Tejomantri ini adalah menggunakan jenis melinjo

bercangkang keras dengan varietas gentong. Beberapa kegiatan yang

dilakukan di Tejomantri yang berkaitan dengan pelaksanaan cangkok

tanaman melinjo adalah :

1. Menyiapkan alat dan bahan tanam yang akan digunakan dalam

mencangkok seperti :

a. Pisau okulasi

b. Plastik bening

c. Rafia

d. Media tanam berupa tanah gembur dan pupuk dengan perbandingan

1:1 serta ditambahkan air secukupnya.

2. Pelaksanaan cangkok

a. Mengelupas kulit cabang setinggi ± 15 cm lalu mengerok

kambiumnya hingga cabang tersebut bersih dari kambium. Proses

pembersihan kambium dapat dilihat pada gambar 3 di lampiran. Dan

dapat dilihat pula batang yang masih berkambium

(lampiran gambar 1) dengan yang sudah bersih dari kambium

(lampiran gambar 2).

b. Menyelimuti cabang bersih tersebut menggunakan media, dapat

dilihat pada lampiran gambar 4. Media tersebut terdiri dari tanah

gembur dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 dan diberi

sedikit air.

c. Kemudian membungkus media yang menyelimuti cabang tersebut

dengan plastik bening dan mengikatnya menggunakan rafia dengan

kencang pada bagian atas, tengah dan bawah

(lampiran gambar 5 dan ambar 6).

Page 20: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3. Pemeliharaan

a. Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan membuang benalu-benalu

menempel pada cabang tanaman melinjo tersebut, mengurangi daun

serta ranting-ranting yang tumbuh pada cabang atas.

b. Pemupukan

Pupuk yang digunakan dalam cangkok kali ini menggunakan

pupuk kandang saja dan diberikan pada saat penyelimutan cabang.

c. Pengairan

Pengairan yang dilakukan hanya bergantung pada air hujan

karena pada praktek dilapang kebetulan pada musim penghujan dan

tanaman ini tidak terlalu banyak membutuhkan air. Disebelah

tanaman-tanaman melinjo ini telah dibuat saluran drainase untuk

menghindarkan tanah dari penggenangan air.

C. Pembahasan

Perbanyakan tanaman melinjo (Gnetum gnemon) ini dapat dilakukan

dengan berbagai macam cara, generatif maupun vegetatif. Biasanya lebih

banyak yang menggunakan perbanyakan vegetatif karena waktu yang

dibutuhkan lebih singkat. Oleh sebab itu Kebun Benih Hortikultura

Tejomantri ini lebih mengutamakan perbanyakan secara vegetatif yaitu

dengan teknik cangkok. Dengan teknik ini, bibit yang dihasilkan akan lebih

sama dengan induknya. Selain itu juga waktu yang dibutuhkan pun relatif

lebih singkat dibandingkan dengan teknik lainnya.

Adapun jenis melinjo yang diperbanyak di Kebun Benih Hortikultura

Tejomantri adalah jenis melinjo bercangkang keras dengan varietas gentong

karena memiliki kelebihan yaitu buah yang dihasilkan berukuran besar-besar

dengan bentuk agak bulat tetapi buahnya pada setiap pohon tidak begitu lebat.

Varietas ini lebih banyak dicari masyarakat dan paling banyak dibutuhkan

Page 21: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dari hasil kerja praktek lapang di Kebun Benih Hortikultura Tejomantri

yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang dapat dibahas terhadap hasil

kegiatan praktek lapang tersebut antara lain:

1. Pelaksanaan Cangkok Melinjo

Perbanyakan melinjo secara vegetatif yang dilakukan di

Tejomantri adalah dengan cara cangkok karena tanaman tersebut akan

dapat cepat berbuah dan cepat menghasilkan keturunan. Cabang

melinjo yang akan dicangkok berumur ± 1 tahun dan berdiameter 3 cm

dengan keadaan cabang yang berdiri tegak lurus.

Mencangkok cabang melinjo merupakan cara yang mudah untuk

dilakukan yaitu dengan menyayat kulit cabang terpilih sepanjang

± 15 cm dan membersihkannya dari kambium yang menempel pada

cabang dengan cara mengerok atau menggosok-gosok dengan pisau

yang digunakan untuk mengelupas tadi. Ini dilakukan agar tidak

tumbuh kulit baru pada cabang tersebut. Kemudian menutup bekas

sayatan tersebut dengan media berupa campuran antara tanah gembur

dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 dan diberi air secukupnya

yang berguna untuk menjaga kelembaban media cangkok tersebut.

Media menutupi sebagian banyak bekas sayatan, yang dimulai dari kulit

bagian atas bekas sayatan tersebut ± 3 cm dan berakhir pada ± 3 cm

sebelum batas bekas sayatan paling bawah. Kemudian media tersebut

dibungkus menggunakan plastik dan diikat dengan kencang bagian atas,

tengah, dan bawah. Dalam pelaksanaan cangkok tanaman melinjo di

Tejomantri ini, plastik pembungkus media tidak dilubangi agar

kelembaban media tetap terjaga. Selain itu juga untuk mengantisipasi

masuknya hama dan penyakit tanaman yang dapat mengganggu

aktifitas pertumbuhan tanaman melinjo setelah dicangkok.

Salah satu faktor keberhasilan dalam mencangkok adalah

kelembaban media cangkok tersebut. Kelembaban media cangkok biasa

dihubungkan dengan banyak sedikitnya pemberian air. Sedangkan

tanaman melinjo ini tidak tahan dengan pemberian air terlalu banyak

Page 22: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

yang nantinya akan mengakibatkan penggenangan pada daerah sekitar

akar. Maka untuk menanggulanginya, disiapkan kolam drainase untuk

menampung air tersebut.

Pelaksanaan cangkok melinjo ini tidak dilakukan setiap hari

karena mengingat banyaknya kegiatan yang harus dilakukan. Sehingga

jumlah cangkokan yang dihasilkan setiap 1 harinya adalah

± 5 – 8 cangkokan, dan dalam waktu 1 bulan dapat menghasilkan

sekitar ± 16 – 18 cangkokan. Setiap satu batang indukan, terdapat

4 – 6 cabang yang dicangkok

2. Pemeliharaan

Pemeliharaan dalam sebuah budidaya merupakan suatu cara

bagaimana merawat tanaman agar tanaman tersebut dapat tumbuh dan

berkembang dengan baik. Dalam proses budidaya tanaman, tahap

pemeliharaan ini sangat diperlukan sekali. Sehingga para pembudidaya

mengutamakan tahapan ini untuk mendapatkan hasil tanaman yang baru

dengan baik. Pemeliharaan tanaman melinjo yang diperbanyak dengan

teknik cangkok di Kebun Benih Hortikultura Tejomantri ini meliputi

penyiangan, pemupukan, dan penyiraman.

a. Penyiangan

Penyiangan atau pembersihan terhadap tanaman pesaing

(gulma) perlu dilakukan, mengingat gulma tersebut dapat

menghalangi pertumbuhan tanaman pokok dan merebut zat-zat

makanan yang diperlukan tanaman pokok. Selain itu, gulma

tersebut justru dapat menjadi tempat hidup atau sumber makanan

bagi hama dan penyakit yang nantinya dapat menyerang tanaman

pokok (Sutarminingsih, 2010).

Dalam pembudidayaan tanaman melinjo dengan teknik

cangkok di Tejomantri ini, penyiangan dilakukan dengan

mengurangi ranting-ranting yang tidak diinginkan pada cabang

tanaman yang dicangkok karena dengan adanya ranting-ranting

yang tidak diinginkan tersebut dapat menghambat peningkatan

Page 23: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

produksi cangkokan. Dan dengan dihilangkannya ranting-ranting

dari cabang yang dicangkok tersebut maka energi yang selama ini

terserap untuk pertumbuhan ranting pengganggu tersebut dapat

disalurkan untuk pertumbuhan akar cangkokan. Selain itu, ada

beberapa perlakuan penyiangan yang dilakukan lagi pada cabang

cangkokan tersebut yaitu menghilangkan / membuang benalu dan

daun – daun yang masih tumbuh pada cabang bagian atas.

b. Pemupukan

Pemupukan menjadi salah satu bagian penting yang harus

diperhatikan dalam pemeliharaan tanaman. Dengan pemupukan

yang tepat, tanaman akan tumbuh dengan baik

(Musaddad, 2007). Pemupukan pada tanaman yang telah

menghasilkan mempunyai dua tujuan, yaitu untuk meningkatkan

hasil dan mempertahankan serta memperbaiki kesehatan dan

kesuburan pertumbuhan tanaman pokok (Setyamidjaja, 1993).

Pada perbanyakan melinjo dengan teknik cangkok di

Tejomantri ini, pemupukan lebih dititik beratkan pada

pemeliharaan cabang cangkokan yang telah dikerok yang nantinya

digunakan sebagai tempat tumbuhnya tanaman baru. Pupuk yang

diberikan adalah pupuk kandang saja. Pada pemeliharaan tanaman

kali ini tidak ada pengaplikasian dengan pupuk lain. Pupuk

diberikan pada saat persiapan untuk pencangkokan.

c. Penyiraman

Setiap hari tanaman membutuhkan air untuk mengganti

cairan yang hilang karena penguapan. Tanaman yang baru

dicangkok sangat rentan terhadap kekurangan air sehingga tidak

banyak tanaman buah yang diperbanyak menggunakan cara

cangkok. Karena dengan cara cangkok, tanaman buah tidak dapat

bertahan lama atau bias dikatakan gagal. Hal ini disebabkan karena

tidak terjaganya kelembaban pada cangkokan. Maka sebaiknya

Page 24: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

penyiraman dilakukan setiap hari, terutama pada tanaman muda

dan tanaman yang ditanam pada musim kemarau (Wiryanta, 2009).

Cangkokan tanaman melinjo memang membutuhkan

kelembaban yang tinggi agar hasil yang diberikan memuaskan.

Akan tetapi dalam praktek kerja lapangan ini, penyiraman tidak

diberikan secara kontinyu karena perlakuan cangkok tanaman

melinjo kebetulan pada musim penghujan. Selain itu jika porsi air

yang diberikan terlalu banyak maka dapat mengganggu pernafasan

akar. Sehingga untuk menanggulangi resiko kegagalan tersebut,

dibuatlah saluran drainase didekat tanaman melinjo tersebut agar

tidak terjadi penggenangan, khususnya pada daerah sekitar akar.

Dan tanaman melinjo yang dikembangkan dengan teknik cangkok

dapat tumbuh dengan baik.

D. Analisis Usaha Tani

Analisis usaha dilakukan untuk mengetahui layak dan tidaknya usaha

tersebut dilakukan oleh perusahaan. Berikut adalah analisis usaha tani untuk

perbanyakan tanaman melinjo dengan teknik cangkok di Kebun Benih

Hortikultura Tejomantri, Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten

Sukoharjo.

Tabel 1. Biaya Tetap Produksi Cangkok Tanaman Melinjo

No Keterangan Kebutuhan Umur (bulan)

Harga (Rp)

Total Kebutuhan

(Rp)

Total Biaya (3 bulan)

(Rp) 1. Sewa Lahan 0 0 0 0 0 2. Penyusutan Peralatan

Pisau Okulasi 3 48 60.000 180.000 11.250 Gunting 2 48 8.000 16.000 1.000 Gergaji 2 36 80.000 140.000 11.700 Ember 2 24 15.000 30.000 3.750

Jumlah Biaya Tetap 27.200

Page 25: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Keterangan :

· Rumus untuk menghitung total biaya.

Total biaya = ĠaȖoϜn7.pȖpÎo ȱsp)7na as平魄 x 3 bulan

· Umur ekonomis adalah perkiraan umur barang mengalami kerusakan.

· Umur ekonomis dalam satuan bulan

Tabel 2. Biaya Variabel Produksi Cangkok Tanaman Melinjo

No Keterangan Kebutuhan Satuan Harga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

1. Biaya operasional a. Biaya perawatan - Pupuk kandang 1 m3 250.000 250.000 b. Plastik okulasi ½ rol 50.000 25.000 c. Rafia 2 rol 27.000 54.000

2. Biaya tenaga - Pencangkokan 1 HOK 30.000 30.000 - Penyiangan 3 HOK 30.000 90.000 - Transplantasi 1 HOK 30.000 30.000

Jumlah Biaya Variabel 479.000

Biaya Tetap = Rp 27.200,-

Biaya Variabel = Rp 479.000,-

Harga bibit melinjo siap jual = Rp 8.000,-

Jumlah Produksi bibit melinjo dengan tingkat kegagalan 10 %

200 tanaman – (10% x 200) = 180 tanaman

a) Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel

= Rp 27.200 + Rp 479.000

= Rp 506.200,-

b) Penerimaan = Harga x Jumlah Produksi

= Rp 8.000 x 180

= Rp 1.440.000,-

c) Keuntungan = Penerimaan – Biaya Total

= Rp 1.440.000 – Rp 506.200

= Rp 933.800,-

Page 26: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Biaya variabel per unit = 批平o仆o瓢o)平o.7Ϝ@)a聘pn魄平Ġo oso

= Ě颇*OK.难难难,难难Ö馁难

= Rp 2.661,00

d) BEP (unit) = 批平o仆oĠ7Ȗo颇脾o)苹o凭poϜ颇7)p 平Ȗ能批平o仆o瓢o)平o.7Ϝ颇7)p 平Ȗ

= 捏怒挠O.挠难难,难难捏怒馁.难难难,难难能捏怒挠.淖淖Ö,难难

= 5 unit

Artinya Tejomantri tidak mendapat untung atau rugi jika

mampu menjual bibit cangkok melinjo sebanyak 5 tanaman selama

satu masa produksi.

e) BEP (rupiah) = 批平o仆oĠ7Ȗo颇Ö能闰腮锐色锐扫锐5腮锐闰弱t散弱5骚叁腮搔萨锐5洒锐鳃骚锐t散弱5骚叁腮搔

= 捏怒挠O.挠难难,难难Ö能茄情潜.堑堑前,钳钳茄情欠.钳钳钳,钳钳

= Rp 38.857,00

Artinya Tejomantri tidak mendapat untung atau rugi jika

penjualan bibit cangkok melinjo selama satu masa produksi

Rp 38.857,00.

f) R/C Ratio = 皮psϜoÎ@7 7)平soo ĠaȖoϜ批平o仆o

= Ě颇Ö.**难.难难难,难难Ě颇闹难淖.挠难难,难难

= 2,84 (R/C Ratio > 1 = untung)

Artinya dari setiap modal R 1,00 yang dikeluarkan akan

diperoleh hasil Rp 2,84,00. Jadi semakin tinggi R/C Ratio maka

semakin tinggi pula penerimaan yang siperoleh. Suatu usaha dapat

dikatakan layak apabila nilai revenue cost (R/C Ratio) lebih dari 1.

g) B/C Ratio = 匹7p Ȗp 苹o ĠaȖoϜ批平o仆o

= Ě颇K脑脑.馁难难,难难Ě颇闹难淖.挠难难,难难

Page 27: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

= 1,84 (B/C Ratio >1 = untung)

Artinya dari setiap modal Rp 1,00 yang dikeluarkan akan

diperoleh hasil Rp 1,84,00. Jadi semakin tinggi B/C Ratio maka

semakin tinggi pula keuntungan yang diperoleh. Suatu usaha dapat

dikatakan layak apabila nilai benefit cost (B/C Ratio) lebih dari 1

Page 28: PERBANYAKANTANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon · PDF fileGenus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon L. (Anonim, 2011a). B. Sejarah Melinjo Berdasarkan sejarahnya, melinjo (Gnetum gnemon) berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diberikan dalam praktek kerja lapangan untuk

perbanyakan tanaman melinjo dengan teknik cangkok adalah :

1. Perbanyakan tanaman melinjo gentong di Tejomantri dengan teknik

cangkok akan dapat tumbuh akar 2 – 3 bulan setelah pencangkokan.

2. Cangkok dilakukan pada cabang yang memiliki diameter ± 3 cm. sebelum

cabang dicangkok, kulit cabang yang telah dikelupas dikerok terlebih

dahulu sampai kambiumnya benar-benar hilang. Kemudian ditempeli

media tanam berupa tanah gembur dengan pupuk kandang dengan

perbandingan 1 : 1.

3. Keberhasilannya hanya 90% dari 200 cangkokan.

B. Saran

Dari kesimpulan yang telah diperoleh maka saran yang dapat

disampaikan yaitu kebersihan dalam pelaksanaan cangkok melinjo hendaknya

diperhatikan agar tingkat keberhasilan dalam perbanyakan ini besar.

26