perbandingan kinerja keuangan bank umum...

162
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DEVISA DAN BANK UMUM SYARIAH NON DEVISA: PENDEKATAN RGEC DAN ISLAMICITY PERFORMANCE INDEX (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode 2012- 2016) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Arinda Haikhal Putri NIM. 11140850000075 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

Upload: lamliem

Post on 03-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM

SYARIAH DEVISA DAN BANK UMUM SYARIAH NON DEVISA:

PENDEKATAN RGEC DAN ISLAMICITY PERFORMANCE

INDEX

(Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode 2012-

2016)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Arinda Haikhal Putri

NIM. 11140850000075

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

ii

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM

SYARIAH DEVISA DAN BANK UMUM SYARIAH NON DEVISA:

PENDEKATAN RGEC DAN ISLAMICITY PERFORMANCE

INDEX

(Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode 2012-

2016)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Arinda Haikhal Putri

NIM. 11140850000075

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

iii

Page 4: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

iv

Page 5: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

v

Page 6: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(Curriculum Vitae)

I. Data Pribadi

Nama : Arinda Haikhal Putri

Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 09 Juni 1996

Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan Sukarela 7 Nomor 66. RT.003. RW.05

Peninggilan. Ciledug. Tangerang. Banten.

15153

Telepon : 0812 9318 7467

Email : [email protected]

II. Pendidikan Formal

2001-2002 : R.A Al-Husna

2002-2008 : SD Negeri 04 Peninggilan

2008-2011 : SMP Negeri 11 Tangerang

2011-2014 : SMK Yadika 4 Karang Tengah

2014-2018 : Strata 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. Pengalaman Organisasi

Staff Divisi PHDD WeShare LISENSI 2016

Staff Divisi PPM LISENSI Periode 2016-2017

IV. Pengalaman Kerja

1. Karyawan Magang PT Kharisma Jaya Nusantara 2016

2. Karyawan Magang Bank BRI Syariah Cabang Pembantu Meruya 2017

Page 7: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

vii

ABSTRACT

The research is a quantitative study which compare the financial performance

between foreign bank and non-foreign bank in Indonesia that approach by using RGEC

and Islamicity Performance Index. This study use Bank BNI Syariah as a sample of

foreign bank and Bank Syariah Bukopin as a sample of non-foreign bank. The data that

being used in this study are an annual data that reported by Bank BNI Syariah and

Bank Syariah Bukopin in 2012-2016. This research using different test by using

hypothesis test of Independent Sample T-Test and Mann Whitney which operate by

SPSS 24. Previously performed by Normality Test with Kolmogorov-Smirnov to inform

if the data has a normal distributin or not. The result of this study is prove that there is

significant different between foreign bank and no-foreign bank in NPF, ROA, BOPO,

and PSR. While there is no significant different in FDR, GCG, CAR, ZPR, EDR Qardh,

Halal Income Ratio, and Halal Investment Ratio between foreign bank and non-foreign

bank.

Key Word: Financial Performance, RGEC, Islamicity Performance Index

Page 8: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

viii

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan studi kuantitatif yang membandingkan kinerja

keuangan Bank Umum Devisa dan Bank Umum Non Devisa dengan menggunakan

pendekatan RGEC dan Islamicity Performance Index. Penelitian ini menggunakan

Bank BNI Syariah sebagai sampel dari Bank Umum Devisa dan Bank Syariah Bukopin

sebagai sampel dari Bank Umum Non Devisa. Penelitian ini menggunakan data

tahunan Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin periode tahun 2012-2016.

Teknik analisis data yang digunakan adalah uji beda dengan menggunakan uji

hiipotesis Independent Sample T-Test dan Mann Whitney yang pengolahannya melalui

SPSS 24 yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

untuk menentukan apakah data terdistribusi normal atau tidak terdistribusi normal.

Hasil dari peneltitian ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara kinerja Bank Umum Devisa dan Bank Umum Non Devisa dalam rasio NPF,

ROA, BOPO, dan PSR. Sedangkan pada rasio FDR, GCG, CAR, ZPR, EDR Qardh,

Income Halal, dan Investasi Halal tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara

kinerja Bank Umum Devisa dan Bank Umum Non Devisa.

Kata Kunci: Kinerja Keuangan, RGEC, Islamicity Performance Index.

Page 9: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Devisa dan

Bank Umum Non Devisa: Pendekatan RGEC dan Islamicity Performance Index

(Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode 2012-

2016)”. Shalawat serta salam tidak lupa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat

dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Mengenai

ide serta gagasan dalam skripsi ini, penulis dapatkan setelah membaca sebuah jurnal

internasional yang ditulis oleh Abdulazeez Y.H. Saif Alyousfi, Asish Saha, dan Rohani

Md-Rus yang berujudul Profitability of Saudi Commercial Banks: A Comparative

Evaluation between Domestic and Foreign Bank using Capital Adequacy, Asset

Quality, Management Quality, Earning Ability, and Liquidity Parameters. Dalam

jurnal tersebut menyatakan bahwa Bank Umum Non Devisa memiliki kinerja yang

lebih baik dibandingkan Bank Umum Devisa. Hal tersebut membantah bahwa semakin

besar cakupan kegiatan operasional maka akan semakin besar profit yang akan

diperoleh. Penulis merasa topic tersebut layak untuk ditelaah lebih jauh dengan

menggunakan sampel Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan

tanpa adanya dukungan, bimbingan, dorongan , dan arahan dari berbagai pihak yang

tentunya tidak dapat dinilai harganya. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

Page 10: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

x

1. Dr. Arief Mufraini, Lc.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat

neraih gelar Sarjana Ekonomi.

2. Cut Erika Ananda Fatimah, S.E.,M.B.A. selaku Ketua Program Studi

Perbankan Syariah, dan Fitri Damayanti, S.E.,M.Si. selaku Sekretaris Jurusan

Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu pemenuhan

berkas-berkas administrasi penulis.

3. Adhitya Ginanjar, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing penulis selama masa studi.

4. Dr. Asyari Hasan, S.H.I.,M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga, ilmu, dan tidak ternilai untuk membimbing penulis

selama proses pengerjaan skripsi dari awal hingga selesai

5. Bapak/Ibu dosen dan sifitas akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik,

membimbingdan mengajarkan ilmu serta akhlak yang tak ternilai. Semoga

selalu diberikan rahmat yang tak terhingga dari Allah SWT.

6. Dua orang yang paling berharga, orang tua penulis Bapak Tri Prasetyo dan Ibu

Fardilah Ardiyanti, yang tak pernah lelah memberikan semangat, dorongan,

serta do’a yang tidak pernah putus. Terima Kasih atas jasa yang tak akan

mungkin bisa terbayar sampai kapanpun. Alhamdulillah anakmu sudah sarjana.

7. Untuk adikku Devany Chandra Putri yang turut memberikan do’a serta

semangat, terima kasih sudah bersedia direpotkan.

8. Untuk teman-teman seperjuangan khususnya Lulu, Vena, Qisthi, Dewi, Vicka,

Zulisa, Rahmi, Almira, Lita. Tanpa kalian ini tidak berarti apa-apa.

9. Untuk yang terbaik dan selalu ada Ulan dan Citra. Kalian itu keluarga.

10. Teman-teman KKN Angkasa 128. Khususnya Lulu, Elis, dan Farisa. Terima

kasih atas pengalaman dan hiburan yang selalu diberikan.

Page 11: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

xi

11. Untuk teman-teman Perbankan Syariah B 2014, semangat berjuang. Semoga

Allah SWT selalu memberikan kemudahan disetiap langkah kita.

12. Semua pihak yang terlibat sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini

dengan baik dan benar.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan segala

kerendahan hati Penulis mengharapkan saran, masukan, arahan, maupun kritik

untuk menjadikan skripsi ini lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

khazanah keilmuan.

Jakarta, 2 April 2018

Arinda Haikhal Putri

Page 12: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF.......................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi

ABSTRACT ..................................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 14

C. Batasan Masalah............................................................................. 14

D. Perumusan Masalah ....................................................................... 14

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 17

A. Landasan Teori ............................................................................... 17

Page 13: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

xiii

1. Bank Umum Syariah ................................................................ 17

2. Kinerja Bank ............................................................................ 26

3. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank ........................................ 27

4. Faktor Penilai Tingkat Kesehatan Bank ................................... 29

5. Islamicity Performance Index .................................................. 34

B. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 38

C. Kerangka Konseptual ..................................................................... 49

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis ..................................... 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 60

A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 60

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................. 61

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 62

D. Metode Analisis Data ..................................................................... 63

E. Operasional Variabel Penelitian ..................................................... 65

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 75

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................... 75

1. Bank Negara Indonesia Syariah ............................................... 75

2. Bank Syariah Bukopin ............................................................. 77

B. Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan RGEC ............ 79

1. Risk Profile ............................................................................... 79

2. Good Coorporate Governance ................................................. 84

3. Earning ..................................................................................... 87

4. Capital ...................................................................................... 92

C. Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Devisa dan

Bank Umum Non Devisa Berdasarkan RGEC............................... 95

D. Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan

Islamicity Performance Index ........................................................ 106

Page 14: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

xiv

1. Profit Sharing Ratio ................................................................. 106

2. Zakat Performance Index ......................................................... 107

3. Equitable Distribution Ratio .................................................... 109

4. Islamic Investment vs Non Islamic Inestment .......................... 111

5. Islamic Income vs Non Islamic Income .................................... 112

E. Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Devisa dan

Bank Umum Non Devisa Berdasarkan IPI .................................... 113

F. Interpretasi...................................................................................... 121

1. Berdasarkan Pendekatan RGEC ............................................... 121

2. Berdasarkan Pendekatan Islamicity Performance Index .......... 125

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 130

A. Kesimpulan .................................................................................... 130

B. Saran ............................................................................................... 134

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 135

LAMPIRAN .................................................................................................... 140

Page 15: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

xv

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 43

3.1 Matriks Kriteria Penilaian NPF ................................................................. 67

3.2 Matriks Kriteria Penialain FDR ................................................................ 68

3.3 Matriks Kriteria Penialain GCG................................................................ 68

3.4 Matriks Kriteria Penialain ROA................................................................ 69

3.5 Matriks Kriteria Penialain BOPO ............................................................. 70

3.6 Matriks Kriteria Penialain CAR ................................................................ 71

4.1 Nilai Rasio NPF BNI Syariah dan Syariah Bukopin ................................ 80

4.2 Nilai Rasio FDR BNI Syariah dan Syariah Bukopin ................................ 83

4.3 Nilai Rasio GCG BNI Syariah dan Syariah Bukopin ............................... 85

4.4 Nilai Rasio ROA BNI Syariah dan Syariah Bukopin ............................... 88

4.5 Nilai Rasio BOPO BNI Syariah dan Syariah Bukopin ............................. 90

4.6 Nilai Rasio CAR BNI Syariah dan Syariah Bukopin ............................... 93

4.7 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Bank BNI Syariah ......................... 96

4.8 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Bank Syariah Bukopin .................. 97

4.9 Perbandingan Kinerja Rasio NPF BNIS & Bank Syariah Bukopin .......... 98

4.10 Perbandingan Kinerja Rasio FDR BNIS & Bank Syariah Bukopin ........ 100

4.11 Perbandingan Kinerja Rasio ROA BNIS & Bank Syariah Bukopin........ 101

4.12 Perbandingan Kinerja Rasio CAR BNIS & Bank Syariah Bukopin ........ 102

Page 16: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

xvi

4.13 Perbandingan Kinerja Rasio GCG BNIS & Bank Syariah Bukopin........ 104

4.14 Perbandingan Kinerja Rasio BOPO BNIS & Bank Syariah Bukopin ..... 105

4.15 Nilai Rasio PSR BNI Syariah dan Syariah Bukopin ................................ 106

4.16 Nilai Rasio ZPR BNI Syariah dan Syariah Bukopin ............................... 108

4.17 Nilai Rasio EDR Qardh dan Donasi BNI Syariah dan Syariah Bukopin . 110

4.18 Nilai Rasio Islamic Investment BNI Syariah dan Syariah Bukopin ........ 111

4.19 Nilai Rasio Islamic Income BNI Syariah dan Syariah Bukopin .............. 112

4.20 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Bank BNI Syariah ........................ 113

4.21 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Bank Syariah Bukopin ................. 114

4.22 Perbandingan Kinerja Rasio PSR BNIS & Bank Syariah Bukopin ......... 115

4.23 Perbandingan Kinerja Rasio EDR Qardh BNIS & BSB .......................... 117

4.24 Perbandingan Kinerja Rasio ZPR BNIS & BSB...................................... 118

4.25 Perbandingan Kinerja Rasio Investasi Halal BNIS & BSB ..................... 119

4.26 Perbandingan Kinerja Rasio Income Halal BNIS & BSB ....................... 120

Page 17: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

xvii

DAFTAR GAMBAR

1.1 Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia .................................. 3

1.2 Perkembangan Total Aset Perbankan di Indonesia .............................. 10

1.3 Perbandingan Rasio ROA BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa ...... 11

2.1 Kerangka Konseptual ........................................................................... 52

Page 18: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data Rasio Variabel Penelitian ............................................................ 140

2. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ................................................. 141

3. Uji Independent Sample T-Test ........................................................... 143

4. Uji Mann Whitney................................................................................ 144

Page 19: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perbankan adalah suatu industri di bidang ekonomi yang berperan

dalam memajukan kondisi ekonomi suatu negara. Sebagai lembaga

intermediasi, bank berfungsi sebagai perantara antara pihak yang kelebihan

dana (surplus unit) dengan pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) yang

membantu perputaran uang dalam masyarakat. Perbankan juga merupakan

suatu aspek penting yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Bank merupakan suatu lembaga yang memiliki legalitas untuk

mengerahkan dana yang berasal dari masyarakat berupa simpanan dan

menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang berupa pinjaman, sehingga

bank berfungsi sebagai perantara antara pemilik dana pihak ketiga dan nasabah

yang membutuhkan pinjaman (Said, 2012, 1). Sebagai lembaga yang berperan

sebagai penghubung, bank harus mampu melakukan fungsinya sesuai dengan

aturan yang ada. Hal tersebut sangat penting mengingat Bank merupakan bisnis

yang berkaitan erat dengan prinsip kepercayaan.

Fungsi bank merupakan perantara diantara masyarakat yang

membutuhkan dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya. Oleh

karenanya bank berfungsi sebagai perantara keuangan, maka dalam hal ini

faktor “kepercayaan“ dari masyarakat merupakan faktor utama dalam

Page 20: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

2

menjalankan bisnis (Kasmir, 2008, 243). Untuk dapat memperoleh

kepercayaan dari stakeholders (pemegang saham, konsumen, pekerja,

perusahaan pengguna/mitra, dan pemerintah), bank harus mampu melakukan

fungsinya sesuai dengan aturan yang ada. Kepercayaan dapat diperoleh dengan

menjaga tingkat kesehatan bank. Bank yang sehat adalah bank yang dapat

menjalankan fungsinya dengan baik, yaitu bank yang dapat menjaga dan

memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi,

dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat digunakan oleh

pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama kebijakan

moneter (Permana, 2012, 2).

Pemberlakuan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang merupakan

perubahan Undang-Undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan telah

memberi kesempatan luas untuk pengembangan jaringan perbankan syariah.

Sampai akhir tahun 2016 Bank Indonesia menyebutkan bahwa Bank Umum

Syariah di Indonesia berjumlah 12 BUS, jumlah tersebut bertambah 1 unit

setelah diresmikannya Bank Aceh Syariah sebagai BUS pada Mei 2015.

Sedangkan untuk Unit Usaha Syariah, sampai tahun 2016 berjumlah 21 unit.

(OJK, 2017, 5).

Dilansir dari CNN Indonesia, total aset perbankan syariah baru

mencapai Rp424.181 Triliun atau 5,97% persen dari total aset perbankan.

Peningkatan pangsa pasar ini dipicuoleh konversi BPD Aceh dari bank

konvensional menjadi bank syariah. (CNN Indonesia, 2018)

Page 21: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

3

Gambar 1.1

Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2016

Untuk dapat bersaing, tentu saja setiap Bank harus memiliki kinerja

yang baik. Kinerja yang baik akan membuat Bank memiliki reputasi yang baik

di mata stakeholders (pemegang saham, konsumen, pekerja, perusahaan

pengguna/mitra, dan pemerintah). Kinerja bank secara keseluruhan merupakan

gambaran prestasi yang dicapai bank dalam operasionalnya, baik menyangkut

aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi

maupun sumber daya manusia. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran

kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek

penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan

indikator kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas bank (Hayati, 2013, 1).

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral memiliki suatu kontrol

mengeluarkan kebijakan untuk diterapkan pada masing-masing lembaga

11 11 12 12 1324 23 22 22 21

158 163 163 163 164

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

2012 2013 2014 2015 2016

BUS UUS BPRS

Page 22: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

4

keuangan, termasuk kinerja keuangan suatu lembaga keuangan. Kebijakan

perbankan yang dikeluarkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia pada

dasarnya adalah ditujukan untuk menciptakan dan memelihara kesehatan Bank

tersebut.

Bank Indonesia telah menetapkan kebijakan mengenai tingkat

kesehatan bank umum dengan metode CAMELS. Peraturan ini tercantum pada

PBI No. 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004. Dalam kebijakan ini tingkat

kesehatan Bank diukur berdasarkan rasio Capital (permodalan), Asset Quality

(kualitas aset), management (manajemen), Earning (permodalan), Likuidity

(likiuditas), Sensitivity to Market Risk (sensitivitas terhadap resiko pasar). Rasio

tersebut pada akhirnya disempurnakan dengan metode RGEC (Risk Profile,

Good Coorporate Governance, Earning, dan Capital) yang tertuang dalam

Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011.

Pada 31 Desember 2013 Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan

menandatangani Berita Acara Serah Terima pengalihan fungsi pengaturan dan

pengawasan dari Bank Indonesia kepada Otoritas Jasa Keuangan, dengan

demikian segala tugas pengawasan terhadap individual bank (mikroprudensial)

dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan, sedangkan Bank Indonesia bertugas

untuk melakukan pengawasan terhadap makroprudensial. Dengan adanya

peralihan fungsi pengaturan dan pengawasan dari Bank Indonesia kepada

Otoritas Jasa Keuangan.

Page 23: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

5

Bank Indonesia membuat Peraturan Bank Indonesia Nomor

13/1/PBI/2011 mengenai penilaian tingkat kesehatan Bank dengan

menggunakan metode RGEC. Pada tahun 2014 Otoritas Jasa Keuangan

mengeluarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor

10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah

dan Unit Usaha Syariah dengan menggunakan metode RGEC.

Adapun tujuan dari dibuatnya Peraturan Bank Indonesia dan Surat

Edaran Otoritas Jasa Keuangan tersebut adalah agar bank dapat

mengidentifikasikan lebih dini, melakukan tindak lanjur perbaikan yang sesuai

dan lebih cepat, serta menerapkan prinsip Good Coorporate Governance dan

manajemen resiko yang lebih baik, sehingga diharapkan nantinya dapat

menentukan solusi terbaik untuk membuat kebijakan yang lebih baik untuk

Bank Syariah kedepannya. (Duantika, 2015, 4)

Bank yang dikatakan sehat merupakan Bank yang mampu menjalankan

fungsinya dengan baik. Tolak ukur suatu Bank dapat dikatakan sudah

menjalankan fungsinya dengan baik bukan hanya sebatas pada laporan

keuangan tahunan, dapat menjalan fungsi intermediasi, penyaluran dana ke

sektor produktif dan lain sebagainya tetapi juga keberhasilan lembaga dalam

memenuhi kewajiban sosialnya.

Berdasarkan kualitas kinerja dan seluruh kepentingan serta harapan dari

stakeholder terhadap bank syariah dapat dilihat dari penilaian kinerja bisnis dan

kinerja sosial yang dikembangkan secara komprehensif. Kinerja bisnis bagi

Page 24: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

6

bank syariah diantaranya bisa diwakili dalam beberapa variabel dalam

pengukuran kesahatan finansial bank syariah. Sedangkan untuk melihat kinerja

sosial perlu dikembangkan sebuah model penilaian yang dikembangkan dari

penelitian-penelitian sebelumnya yang sudah ada, yang diharapkan bisa

mencover kepentingan dan harapan dari manajemen, pegawai, pemegang

saham, pemegang rekening investasi mudharabah, pemegang rekening wadiah,

pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan (Sulistiyono dkk, 2012, 3).

Sebagai lembaga keuangan syariah yang sedang tumbuh dan

berkembang, bank syariah membutuhkan sebuah kontrol atau evaluasi agar

semakin berkembang dan mencapai tujuan. Menurut Hameed et al (2004)

mengukur kinerja lembaga keuangan syariah saat ini dipandang penting karena

ada tumbuh kesadaran dari masyarakat muslim untuk menilai sejauh mana

lembaga-lembaga keuangan syariah khususnya perbankan syariah telah

mencapai tujuannya. (Lutfiandari dan Septiarini, 2016, 431)

Sesuai dengan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan

keuangan syariah Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan telah

direview oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)

prinsip yang harus diikuti pada transaksi syariah meliputi prinsip persaudaraan

(ukhuwah), keadilan (‘adalah), kemaslahatan (mashlahah), keseimbangan

(tawazun), universalisme (syumuliyah). (Setianingsih, 2017, 2)

Evaluasi kinerja Bank Syariah merupakan hal yang sangat penting. Hal

ini dikarenakan peran dan tanggung jawab Bank Syariah tidak hanya terbatas

Page 25: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

7

pada kebutuhan keuangan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders),

tetapi yang tak kalah penting juga bagaimana lembaga tersebut melakukan

bisnisnya serta langkah-langkah apa yang digunakan dalam rangka untuk

memastikan bahwa semua kegiatan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan

syariah. Beberapa pakar perbankan syariah internasional telah mencoba

melihat kinerja bank syariah lebih komprehensif. Hal ini didasari oleh sebuah

kesadaran bahwa perbankan syariah berbeda dengan perbankan konvensional.

Perbankan syariah sebagai bagian dari sistem ekonomi Islam didirikan juga

untuk mencapai tujuan sosial – ekonomi Islam seperti mewujudkan keadilan

distribusi dan seterusnya. (Meilani dkk, 2015, 23)

Kesadaran akan sasaran ini kemudian menghasilkan alat ukur bagi Bank

Syariah yang khas dan lebih komprehensif. Samad dan Hasan (2000)

menggunakan pengukuran rasio keuangan yang umum digunakan ditambah

dengan alat ukur baru yaitu Long Term Loan Ratio (LTA), Governant Bond

Investment Ratio (GBD), dan Mudharabah Musyarakah Ratio (MM/L).

(Istichomah, 2017, 4).

Hameed et al. (2004) dalam penelitiannya dengan judul Alternative

Disclosure and Measures Performance for Islamic Bank’s mengemukakan

sebuah alternatif pengukuran kinerja Bank Syariah, melalui sebuah indikator

yang dinamakan Islamicity Indices, yang terdiri dari Islamicity Disclosure

Index dan Islamicity Performance Index. Indeks ini bertujuan membantu para

stakeholder dalam menilai kinerja bank syariah. Rumusan indeks kinerja bank

Page 26: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

8

syariah ini diaplikasikan Hameed et al. untuk mengetahui kinerja Bank Islam

Malaysia Berhad (BIMB) dan Bahrain Islamic Bank (BIB) secara deskriptif.

Evaluasi kinerja menurut Hameed et al (2004) adalah salah satu metode

untuk mengukur pencapaian perusahaan berbasis pada target-target yang

disusun diawal. Hal ini menjadi bagian penting control pengukur yang dapat

membantu perusahaan memperbaiki kinerja di masa depan. Dalam Islam,

evaluasi kinerja sangat dianjurkan. Konsep mushabahah merupakan

representasi yang mendasar dari evaluasi kinerja, yang bias diterapkan untuk

individu maupun perusahaan. Hal ini kemudian menjadi landasan filosofis

penting mengapa perlu dilakukan evaluasi kinerja bagi bank syariah. (Meilani

dkk, 2015, 23)

Islamicity Performance Index yang dirumuskan oleh Hameed et al.

(2004) digunakan untuk mengukur kinerja bank syariah bukan hanya pada

kajian keuangan tetapi juga pada prinsip keadilan, kehalalan, dan penekanan

pada prinsip-prinsip syariah yang diterapkan dalam kegiatan operasional bank

syariah. Terdapat tujuh indikator umum yang diukur melalui Islamicity

Performance Index yaitu, Profit-Sharing Ratio, Zakat Performance Ratio,

Equittable Distribution Ratio, Director-Employee Welfare Ratio, Islamic

Income vs Non Islamic Income, Islamic Investment vs Non Islamic Investement,

dan AAOIFI Index.

Kinerja keuangan merupakan salah satu indikator yang harus

diperhatikan dalam persaingan perbankan. Persaingan yang ketat ditunjukkan

Page 27: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

9

oleh persaingan antara Bank Persero atau Bank Pemerintah dan Bank Umum

Swasta Nasional. Persaingan ini terlihat dari besarnya total aset, penghimpunan

dana pihak ketiga, dan pemberian pembiayaan. Menghadapi persaingan yang

ketat, menjaga atau bahkan meningkatkan kinerja perusahaan merupakan

tuntutan untuk dapat bertahan dalam persaingan.

Secara garis besar Bank dibagi menjadi beberapa jenis, salah satunya

adalah Bank Umum Devisa dan Bank Umum Non Devisa. Perbedaan dari

kedua Bank ini terletak pada kegiatan operasionalnya. Bank Umum Syariah

Non Devisa yang hanya bisa melakukan aktivitas dan transaksi dalam ruang

lingkup nasional hanya mengandalkan kegiatan di dalam negeri. Ruang lingkup

yang terbatas tentu kinerjanya akan sulit berubah, namun bukan berarti kinerja

bank non devisa lebih buruk daripada bank devisa. (Aziz, 2015, 3).

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/27/DPNP/2013

yang dimaksud dengan Bank Devisa adalah bank yang memperoleh persetujuan

dari Bank Indonesia untuk melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.

Kegiatan dalam valuta asing merupakan kegiatan usaha bank yang meliputi

penerbitan produk dan/atau pelaksanaan aktivitas dalam valuta asing. Bank

yang mendapatkan persetujuan untuk melakukan kegiatan usaha dalam valuta

asing akan menawarkan produk dan/atau aktivitas yang memiliki resiko dan

kompleksitas yang tinggi maka Bank tetap wajib memperoleh persetujuan dari

Bank Indonesia sebelum melakukan penerbitan produk atau aktivitas tersebut.

(SEBI Nomor 15/27/DPNP/2013)

Page 28: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

10

Gambar 1.2

Perkembangan Total Aset Perbankan di Indonesia

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2016

Berdasarkan gambar 1.2, selama periode 2012-2016 menunjukkan

bahwa total aset pebankan secara keseluruhan mengalami peningkaran setiap

tahun, namun Bank Umum Syariah Nasional Devisa memiliki total aset yang

lebih baik dibandingkan dengan Bank Umum Non Devisa. Perbedaan ini

diakibatkan oleh perbedaan kegiatan operasional yang dijalankan oleh Bank

Devisa dan Non Devisa. Bank Non Devisa dapat meningkatkan statusnya

menjadi Bank Devisa apabila memenuhi ketentuan-ketentuan antara lain:

volume usaha minimal mencapai jumlah tertentu, tingkat kesehatan,

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

3000000

2012 2013 2014 2015 2016

Bank Persero BUSN Devisa BUSN Non Devisa BPD Bank Campuran Bank Asing

Page 29: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

11

kemampuan dalam memobilisasi dana, serta memiliki tenaga kerja yang

berpengalaman dalam valuta asing.

Dilihat dari pengertiannya Bank Devisa adalah bank yang dapat

mengadakan transaksi internasional, yang tentunya lebih mudah dalam

menyerap dan menyalurkan dana, baik dari luar maupun dari dalam negeri akan

tetapi resiko yang dihadapi juga lebih tinggi, karena banyak melibatkan mata

uang asing dalam operasionalnya. Sedangkan Bank Non Devisa tidak dapat

melakukan transaksi internasional dengan kata lain Bank Non Devisa memiliki

resiko lebih rendah dibandingkan dengan Bank Devisa. (Hayati, 2013, 3)

Gambar 1.3

Perbandingan Rasio ROA BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2016

2,642,43

2,13

1,75 1,65

3,31 3,26

2,16

0,47

0,98

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

2012 2013 2014 2015 2016BUSN Devisa BUSN Non Devisa

Page 30: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

12

Berdasarkan gambar 1.3 terlihat bahwa rasio ROA dari Bank Non

Devisa pada tahun 2012-2014 berhasil mengungguli pencapaian dari Bank

Devisa. Hal tersebut tidak sejalan dengan pernyataan yang menyatakan bahwa

perbedaan cakupan kegiatan operasional antara Bank Devisa dan Bank Non

Devisa akan menyebabkan perolehan laba dari Bank Devisa menjadi lebih

tinggi dibandingkan dengan perolehan laba Bank Non Devisa.

Untuk melakukan perbandingan kinerja Bank Syariah Devisa maupun

Non Devisa dibutuhkan sampel yang kuat yang secara relative mampu

merepresentasikan kinerja keuangan Bank Syariah Devisa dan Non Devisa

secara umum. Diakses melalui CNN Indonesia pada tahun 2016 Bank BNI

Syariah menjadi Bank Syariah dengan pertumbuhan laba yang cukup besar

dengan kenaikan yang signifikan yakni dengan posisi laba Rp277,37 Miliar

atau tumbuh 21,38% dan posisi aset yang bergerak positif sebesar Rp28,3

Trilyun atau tumbuh 23,01%. (CNN Indonesia, 2017). Sedangkan Bank

Bukopin Syariah, dikutip melalui website resmi Bank Syariah Bukopin

menyebutkan pada tahun 2016 juga mengalami pertumbuhan laba sekitar 50%

dengan posisi laba Rp60 Miliar dan total aset sebesar Rp7,04 Trilyun atau

tumbuh sebesar 20,75% dibandingkan tahun sebelumnya. (Bank Syariah

Bukopin, 2017). Hal tersebut menjadikan kedua Bank Syariah tersebut sebagai

Bank Syariah yang mengalami pertumbuhan yang baik dinilai dari segi aset dan

juga laba tahun berjalannya.

Page 31: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

13

Berdasarkan besaran laba yang diperoleh serta total pertumbuhan aset

kedua bank tersebut dapat dilihat bahwa tidak terlalu banyak perbedaan yang

diperlihatkan antara Bank Devisa dan Bank Non Devisa. Pada tahun 2016 Bank

Syariah Bukopin menunjukkan pertumbuhan laba yang lebih baik jika

dibandingkan dengan Bank BNI Syariah. Hal tersebut dikarenakan tidak

maksimalnya kegiatan operasional dalam lingkup luar negeri yang diterapkan

oleh Bank Devisa. Dalam kegiatan operasional yang melibatkan mata uang

asing, Bank Devisa harus bersaing dengan lembaga keuangan non bank yang

menyediakan jasa yang sama seperti hal nya money changer. Kurang awamnya

masyarakat terhadap hal ini juga menyebabkan kinerja Bank Devisa kurang

optimal.

Tuntutan menjaga kepercayaan para stakeholder membuat Bank harus

menjaga kinerjanya, bukan hanya dilihat dari aspek keuangan saja tetapi juga

fungsi sosial yang wajib dilaksanakan. Untuk itu peneliti menggabungkan dua

metode pengukuran kinerja Bank Umum Syariah dengan konsentrasi

membandingkan kinerja Bank Umum Syariah Devisa dan Non Devisa yang ada

di Indonesia. Dengan demikian judul dari penelitian ini adalah:

“Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Devisa dan Bank

Umum Syariah Non Devisa di Indonesia: Pendekatan RGEC dan

Islamicity Performance Index (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan

Bank Syariah Bukopin Periode 2012-2016)”.

Page 32: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

14

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, peneliti mengidentifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Kenaikan laba Bank Umum Syariah Devisa pada tahun 2016 lebih baik dari

Bank Umum Syariah Non Devisa

2. Pengukuran kinerja baik untuk Bank Umum Syariah Devisa dan Bank

Umum Syariah Non Devisa hanya terbatas pada pengukuran rasio keuangan

tanpa dilengkapi pemaparan hasil kinerja berdasarkan prinsip syariah

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas peneliti merumuskan batasan

masalah sebagai berikut:

1. Perbandingan kinerja keuangan Bank Umum Devisa dan Bank Umum Non

Devisa menggunakan pendekatan RGEC dan Islamicity Performance Index

2. Pada penelitian ini peneliti hanya berfokus pada 1 (satu) Bank Umum

Syariah yaitu Bank BNI Syariah dan 1 (satu) Bank Umum Syariah Non

Devisa yaitu Bank Syariah Bukopin

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian serta identifikasi dan batasan masalah

di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja Keuangan Bank BNI Syariah bila dibandingkan dengan

Bank Syariah Bukopin berdasarkan RGEC periode 2012-2016?

Page 33: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

15

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Bank

BNI Syariah bila dibandingkan dengan Bank Syariah Bukopin berdasarkan

pendekatan RGEC pada periode 2012-2016?

3. Bagaimana kinerja Keuangan Bank BNI Syariah bila dibandingkan dengan

Bank Syariah Bukopin berdasarkan Islamicity Performance Index periode

2012-2016?

4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Bank

BNI Syariah bila dibandingkan dengan Bank Syariah Bukopin berdasarkan

pendekatan Islamicity Performance Index pada periode 2012-2016?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Melakukan analisis perbandingan antara kinerja keuangan Bank BNI

Syariah bila dibandingkan dengan Bank Syariah Bukopin dengan

menggunakan RGEC periode 2012-2016

b. Melakukan analisis perbandingan antara kinerja keuangan Bank BNI

Syariah bila dibandingkan dengan Bank Syariah Bukopin dengan

menggunakan Islamicity Performance Index periode 2012-2016

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat atau kegunaan

penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 34: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

16

a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan berguna bagi perusahaan sebagai bahan

evaluasi manajemen untuk menghadapi kekurangan yang dihadapi

sehingga dapat diambil keputusan untuk mempertahankan atau

meningkatkan kinerja.

b. Bagi Penulis

Sebagai wadah untuk mengaplikasikan berbagai teori yang didapat

selama mengikuti kuliah baik secara formal maupun informal.

c. Bagi Akademisi

Menambah pengetahuan dan wawasan akedemisi khususnya

mahasiswa/I program studi Perbankan Syariah.

d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan apakah suatu bank

dinyatakan layak atau tidak sebagai tempat yang dituju untuk

menginvestasikan dananya.

Page 35: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bank Umum Syariah

a. Pengertian Bank Umum Syariah

Menurut Rodoni (2006, 31) banyak definisi mengenai bank,

pada dasarnya semua definisi tersebut tidak berbeda satu sama lain,

perbedaannya hanya pada tugas atau usaha Bank. Bank dapat

didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang tugas utamanya

sebagai perantara (financial intermediary) untuk menyalurkan

penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan.

Menurut Kasmir (2011, 3) bank adalah lembaga keuangan yang

kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta

memberikan jasa lainnya.

Karim (2010, 18) menyatakan bahwa bank adalah lembaga yang

menjalankan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang,

meminjamkan uang, dan memberikan jasa.

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, terdapat bank

yang menjalankan kegiatan operasionalnya berdasarkan prinsip

syariah. Bank dalam konteks demikian disebut Bank Syariah.

Page 36: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

18

Berdasarkan Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan

kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut

jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah. (Undang-Undang No.21 Tahun 2008)

Bank Syariah merupakan Bank yang beroperasi berdasarkan

prinsip bagi hasil, yang memberikan alternatif sistem perbankan

yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan Bank, serta

menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi investasi beretika,

mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam

berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam

bertransaksi keuangan. (Latumaerisssa, 2011, 331)

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan Bank Syariah

adalah Bank yang menjalankan kegiatan operasionalnya baik dalam

menghimpun dan menyalurkan dana ke masyarakat berdasarkan

prinsip syariah.

b. Fungsi Perbankan Syariah

Perbankan syariah memiliki tiga fungsi utama, yaitu: (Ismail, 2010,

4)

1) Menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana. Bank

syariah mengimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana.

Bank syariah menghimpun dana masyarakat dalam bentuk

Page 37: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

19

titipan dengan menggunakan akad al-wadi’ah dan dalam bentuk

investasi dengan menggunakan akad al-mudharabah.

2) Menyalurkan dana bagi masyarakat yang membutuhkan (user of fund).

Masyarakat dapat memperoleh pembiayaan dari Bank Syariah asalkan

dapat memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang berlaku.

3) Memberikan pelayanan jasa perbankan. Pelayanan jasa bank syariah ini

diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

menjalaskan aktivitasnya. Berbagai jenis produk pelayanan jasa yang

diberikan oleh Bank Syariah antara lain jasa pengiriman uang (transfer),

pemindahbukuan, penagihan surat berharga, kliring, letter of credit,

inkaso, garansi bank, dan pelayanan jasa Bank lainnya.

c. Prinsip Perbankan Syariah

Perbankan syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berdasarkan

prinsip syariah, meliputi kegiatan usaha yang tidak mengandung unsur riba,

maisir, gharar, haram, dan zalim. Karena itu, dalam transaksi

penghimpunan dana simpanan berupa giro dan tabungan, serta investasi

dalam bentuk deposito, maupun dalam penyaluran dana berupa pembiayaan

dalam perbankan syariah tidak boleh mengandung unsur-unsur tersebut.

(Wangsawidjaja, 2012, 62)

Secara umum, Bank syariah dalam menjalankan usahanya minimal

mempunyai lima prinsip operasional, antara lain sebagai berikut:

Page 38: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

20

1) Prinsip simpanan giro, yaitu fasilitas simpanan berdasarkan akad

wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah

yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan

cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan

perintah pemindahbukuan. (Soemitra, 2014, 74)

2) Prinsip bagi hasil, yaitu meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara

pemilik dana (Shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib).

Pembagian hasil usaha ini dapat erjadi antara bank dengan penyimpan

dana maupun antara bank dengan nsabah penerima dana.Prinsip ini

dapat digunakan sebagai dasar untuk produksi pendanaan (tabungan dan

deposito) maupun pembiayaan.

3) Prinsip jual-beli dan mark up, yaitu pembiayaan bank yang

diperhitungkan secara lump-sum dalam bentuk nominal di atas nilai

kredit yang diterima nasabah penerima kredit dari bank. Biaya Bank

tersebut ditetapkan sesuai dengan kesepakatan antara bank dengan

nasabah.

4) Prinsip sewa, terdiri dari dua macam, yaitu sewa murni (operating

lease/Ijarah) dan sewa-beli (financial lease).

5) Prinsip jasa (fee), meliputi pemberian jasa layanan kliring, transfer,

inkaso, pembayaran gaji, letter of guarantee, letter of credit, dan lain

sebagainya. (Yaya dkk, 2014,50)

Page 39: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

21

d. Klasifikasi Bank

Menurut Ismail (2010, 13) jenis Bank di Indonesia dapat ditinjau dari

beberapa segi antara lain:.

1) Jenis Bank Berdasarkan Fungsi

a) Bank Sentral

Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004, Bank

Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang

untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu

negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter,

mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,

mengatur dan mengawasi perbankan.

Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia

berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1968. Kemudian

di tegaskan kembali dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun

1999. Bank Sentral Indonesia berasal dari De Javasche Bank

yang dinasionalkan pada tahun 1951. (Kasmir, 2011, 16)

Bank Indonesia memiliki kedudukan khusus dalam

struktur kenegaraan sebagai lembaga negara yang independen

dan bebas dari campur tangan pemenrintah dan/atau pihak-pihak

lain. Namun, dalam melaksanakan kebijaksanaan moneter

secara berkelanjutan, konsisten, dan transparan, Bank Indonesia

Page 40: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

22

harus mempertimbangkan pula kebijaksanaan umum

pemerintah di bidang perekonomian. (Latumaerissa, 2011, 61)

2) Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikan Bank

Ditinjau dari segi kepemilikannya, Bank dibedakan menjadi sebagai

berikut:

a) Bank Milik Negara

Bank Milik Negara adalah Bank yang akta pendirian dan

modal Bank merupakan sepenuhnya milik pemerintah

Indonesia, sehingga keuntungan bank ini merupakan milik

pemerintah pula. Sedangkan Bank Milik Pemerintah Daerah

adalah Bank yang akta pendirian dan modal Bank sepenuhnya

dimiliki oleh pemerintah daerah, sehingga keuntungan Bank

dimiliki oleh pemerintah daerah.

b) Bank Milik Swasta Nasional

Bank Milik Swasta Nasional adalah bank yang seluruh

atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta

pendiriannya didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian

keuntungannya diambil oleh swasta.

c) Bank Milik Koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh

perusahaan berbadan hukum koperasi.

Page 41: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

23

d) Bank Milik Asing

Bank Milik Asing adalah cabang dari Bank yang ada di luar

negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu

Negara.

e) Bank Milik Campuran

Bank Milik Campuran adalah Bank yang kepemilikkan

sahnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional.

3) Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasional

Dilihat dari segi kegiatan operasionalnya, Bank umum

diklasifikasikan menjadi dua jenis, antara lain sebagai berikut:

a) Bank Konvensional

Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan

mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat

antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro;

menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara

mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit modal

kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan

jasa keuangan.

b) Bank Syariah

Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan

prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang

dalam operasinya mengikuti ketentuan - ketentuan syariah

Page 42: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

24

Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah

secara Islam.

4) Jenis Bank Berdasakan Status

a) Bank Devisa

Bank Devisa adalah Bank yang dapat mengadakan

transaksi internasional. Bank Devisa merupakan Bank Indonesia

yang dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta

asing.

b) Bank Non-Devisa

Bank Non-Devisa adalah Bank yang tidak dapat

melakukan transaksi Internasional dan/ atau hanya dapat

melakukan transaksi dalam satu valuta.

e. Bank Devisa dan Bank Non Devisa

Bank Devisa adalah bank yang memperoleh surat penunjukkan

dari Bank Indonesia untuk dapat melakukan kegiatan perbankan

dalam valuta asing. Bank Devisa dapat menawarkan jasa-jasa bank

yang berkaitan dengan mata uang asing, seperti transfer ke luar

negeri, jual-beli valuta asing, transaksi ekspor dan impor, dan lain

sebagainya.

Sedangkan Bank Non Devisa adalah bank yag tidak atau belum

mendapat izin atau surat penunjukkan dari BI sehingga tidak dapat

melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing.

Page 43: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

25

Adapun persyaratan untuk menjadi Bank Devisa yang

diterapkan oleh Bank Indonesia sesuai dengan Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor 15/27/DPNP/2013 adalah sebagai berikut:

1) Bank yang mengajukan permohonan untuk melakukan Kegiatan

Usaha dalam valuta asing wajib memnuhi:

a. Tingkat kesehatan Bank dengan peringkat komposit 1 (satu)

atau 2 (dua) selama 18 (delapan belas) bulan terakhir

b. Memiliki Modal Inti paling sedikit Rp1.000.000.000.000,00

(satu triliun rupiah)

c. Memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

(KPMM) sesuai Profil Resiko untuk penilaian KPMM

terakhir, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank

Indonesia yang mengatur mengenai KPMM dengan

persyaratan sebagai berikut:

1. Dalam hal KPMM sesuai Profil Resiko kurang dari 10%

(sepuluh persen) maka KPMM ditetapkan paling kurang

10% (sepuluh persen)

2. KPM untuk Bank Umum Syariah (BUS) ditetapkan

paling kurang 10& (sepuluh persen) sepanjang belum

mendapat ketentuan yang mengatur mengenai KPMM

sesuai profil resiko bagi Bank Umum Syariah.

Page 44: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

26

2) Kantor cabang dari Bank yang berkedudukan di luar negeri

dapat melakukan Kegiatan Usaha dalam valuta asing sepanjang

telah memenuhi persyaratan modal inti yang berasal dari dana

usaha yang telah dialokasikan sebagai Capital Equivalency

Maintained Assets (CEMA) sebagaimana dimaksud dalam

ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai KPMM

3) Unit Usaha Syariah (UUS) dapat mengajukan permohonan

untuk melakukan Kegiatan Usaha dalam valuta asing sepanjang

Bank Umum Konvensional (BUK) yang menjadi induknya telah

mendapat persetujuan untuk melakukan Kegiatan Usaha dalam

valuta asing. (SEBI No. 15/27/DPNP/2013)

2. Kinerja Bank

a. Pengukuran Kinerja

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), kinerja

adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan.

Kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan program

kebijaksanaan dalam mewujudkan saran, tujuan, misi dan visi suatu

organisasi. (Bastian, 2006, 274)

Pengukuran kinerja adalah suatu tingkatan keberhasilan dalam

melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan, kinerja itu sendiri dapat dinyatakan baik dan sukses

jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik. Pengukuran

Page 45: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

27

kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu

organisasi dan karyawannya berdasarkan standar, dan kriteria yang

telah ditetapkan. (Mulyadi, 2001, 419). Pengukuran kinerja

(Performance Measurement) dapat juga diartikan sebagai proses di

mana organisasi menetapkan parameter hasil untuk dicapai oleh

program, imvestasi, dan akuisisi yang dilakukan.

Konsep kinerja keuangan adalah rangkaian aktivitas keuangan

pada suatu periode tertentu yang dilaporkan dalam laporan keuangan

diantaranya laporan laba rugi dan neraca. (Gitosudarmo dan Basri,

2002, 275).

3. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

Ukuran untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah ditentukan

oleh Bank Indonesia. Kepada bank-bank diharuskan membuat laporan baik

yang bersifat rutin ataupun secara berkala mengenai seluruh aktivitasnya

dalam suatu periode sebab kinerja merupakan cerminan perusahaan dalam

mengelola dan mengalokasikan tertentu. (Kholifah, 2016, 6)

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Indonesia telah menetapkan

kebijakan mengenai tingkat kesehatan bank umum dengan metode

CAMELS. Peraturan ini tercantum pada PBI No. 6/10/PBI/2004 tanggal 12

April 2004. Bank Indonesia kemudian menyempurnakan metode penilaian

kesehatan bank dari metode CAMELS menjadi metode RGEC (Risk

Profile, Good Corporate Governance, Earning, dan Capital). Pelaksanaan

Page 46: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

28

metode ini tertuang dalam SE BI nomor 13/ 24 /DPNP tanggal 25 oktober

2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. (Paramartha dan

Darmayanti, 2017, 950)

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, kemudian Otoritas Jasa

Keuangan Mengeluarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor

10/SEOJK.03/2014 yang mengatur tentang Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Pedoman tata cara tersebut

dikenal dengan metode RGEC, yang terdiri dari cakupan sebagai berikut:

(Pramana dan Artini, 2016, 3851)

a. Risk Profile (Profil Resiko)

b. Good Coorporate Governance (GCG)

c. Earning (Rentabilitas)

d. Capital (Permodalan)

Penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan

berdasarkan resiko merupakan penilaian yang komprehensif dan terstruktur

terhadap hasil integrasi profil resiko dan kinerja yang meliputi penerapan

taa kelola yang baik, rentabilitas, dan permodalan. (Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor 9/POJK.3/2014, 2014, 2)

Menurut Permana (2012) dalam Mandasari (2015, 364), metode

CAMELS tidak memberikan tingkat menunjukkan tingkat kesehatan bank

Page 47: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

29

secara komprehensif. Menurut Dwinanda dan Wiagustini (2014) dalam

Paramartha dan Darmayanti (2017, 950), metode RGEC lebih menekankan

pada pentingnya kualitas dari kinerja manajemen bank itu sendiri. Metode

RGEC terdapat kriteria ditentukan oleh Bank Indonesia telah menetapkan

aturan persyaratan dimana suatu bank dapat dikatakan memenuhi syarat

sebagai bank yang Sehat, serta tidak berdampak buruk bagi stakeholder

(pemegang saham, konsumen, pekerja, perusahaan pengguna/mitra, dan

pemerintah).

4. Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan SEOJK Nomor

10/SEOJK.03/2014 yang menjadi faktor penilaian tingkat kesehatan bank

adalah sebagai berikut:

a. Risk Profile (Profil Resiko)

Adapun cakupan dari Risk Profile meliputi:

1) Resiko Kredit

Resiko kredit adalah resiko yang timbul akibat kegagalan

nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank

sesuai dengan perjanjian yang disepakati. (OJK, 2016, 27)

Resiko Kredit dapat dihitung dengan menggunakan rasio Non

Performing Financing (NPF):

𝑁𝑃𝐹 = 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑋 100%

Page 48: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

30

2) Resiko Pasar

Resiko pasar adalah resiko pada posisi neraca dan rekening

administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain perubahan

nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan. Resiko

pasar meliputi antara lain resiko benchmark suku bunga

(Benchmark Interest Rate Risk), resiko nilai tukar, resiko ekuitas,

dan resiko komoditas.

3) Resiko Likuiditas

Resiko likuiditas adalah resiko akibat ketidakmampuan Bank

untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. (OJK, 2016, 27)

Resiko likuiditas dapat dihitung dengan menggunakan rasio

sebagai berikut:

(a) Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan

perbandingan antara kredit/pembiayaan yang diberikan bank

dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan

kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana

oleh deposan dengan mengandalkan kredit/pembiayaan yang

diberikan sebagai sumber likuiditasnya. (Rivai, 2007, 724)

𝐹𝐷𝑅 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑋 100%

Page 49: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

31

4) Resiko Operasional

Resiko operasional adalah resiko kerugian yang diakibatkan

oleh proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses

internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/ atau adanya

kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

(OJK, 2016, 27)

5) Resiko Hukum

Resiko hukum adalah resiko akibat tuntutan hukum dan/ atau

kelemahan aspek yuridis.

6) Resiko Reputasi

Resiko reputasi adalah resiko akibat menurunnya tingkat

kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif

terhadap Bank.

7) Resiko Strategik

Resiko strategic adalah resiko akibat ketidaktepatan dalam

pengambilan dan/ atau pelaksanaan suatu keputusan strategik serta

kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

8) Resiko Kepatuhan

Resiko kepatuhan adalah resiko yang timbul akibat Bank tidak

mematuhi dan/ atau tidak melaksanakan peraturan perundang-

undangan dan ketentuan yang berlaku serta prinsip syariah.

Page 50: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

32

9) Resiko Imbal Hasil

Resiko imbal hasil adalah resiko akibat perubahan tingkat imbal

hasil yang dibayarkan Bank kepada nasabah, karena terjadi

perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank dari penyaluran

dana, yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga

Bank.

10) Resiko Investasi

Resiko Investasi adalah resiko akibat Bank ikut menanggung

kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan bagi hasil

berbasis profit and loss sharing.

b. Good Coorporate Governance (GCG)

Berdasarkan PBI No 13/1/2011 yang mengharuskan setiap bank

umum mempertimbangkan faktor Good Corporate Governance. Faktor

ini dirasa perlu untuk menjamin adanya tata kelola manajemen yang

baik sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. (Paramartha dan

Damayanti, 2017, 950)

Penilaian faktor Good Coorporate Governance bagi Bank

merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen Bank atas

pelaksanaan 5 (lima) prinsip Good Coorporate Governance (GCG)

yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan

kewajaran.

Page 51: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

33

c. Earning (Rentabilitas)

Rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dari modal yang diinvestasikan dalam total aktiva.

Penilaian faktor rentabilitas meliputi hasil evaluasi terhadap kinerja

rentabilitas, sumberr-sumber rentabilitas, kesinambungan rentabilitas,

manajemen rentabilitas, dan pelaksanaan fungsi sosial. Penilaian

terhadap rentabilitas dapat dilakukan melalui perhitungan rasio sebagai

berikut:

1) Return On Assets (ROA)

Return on Asset adalah kemampuan bank untuk memperoleh

laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh Bank. (Azis, 2015, 7)

𝑅𝑂𝐴 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑥 100%

2) Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional adalah rasio

yang membandingkan antara biaya operasional dan pendapatan

operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank

dalam melakukan kegiatan operasionalnya. (Rivai, 2007, 722)

𝐵𝑂𝑃𝑂 = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑥 100%

Page 52: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

34

d. Capital (Permodalan)

Penelitian ini menggunakan rasio CAR (Current Adequacy

Ratio) untuk menilai faktor permodalan dalam komponen RGEC.

Menurut Jogi dan Subha (2015) dalam Paramartha dan Damayanti

(2017, 951), faktor permodalan mencerminkan kondisi sebuah Bank

mampu memenuhi kebutuhan modal tambahan.

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

11/POJK.03/2016 mengatur bahwa setiap bank wajib menyediakan

modal minimum sesuai profil resiko yang diukur dengan prosentase

tertentu terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) sebesar

8% dari ATMR. (POJK No 11/POJK.03/2014, 2014, 7)

Current Adequacy Ratio adalah rasio perbandingan rasio modal

terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko. (Mandasari, 2015, 366)

Adapun rasio untuk menghitung kecukupan modal adalah sebagai

berikut:

𝐶𝐴𝑅 = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

𝐴𝑇𝑀𝑅 𝑥 100%

5. Islamicity Performance Index (IPI)

Islamicity Performance Index (IPI) merupakan alat pengukuran kinerja

yang mampu mengungkapkan nilai-nilai materialistik dan spiritual yang ada

dalam bank syariah. Pengukuran kinerja dengan menggunakan Islamicity

Page 53: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

35

Performance Index hanya berdasarkan informasi yang tersedia pada laporan

keuangan tahunan. (Istichomah, 2017, 28)

Dalam pengukuran kinerja bank syariah, rasio yang digunakan antara lain:

(Duantika, 2015, 25)

1. Profit Sharing Ratio

Bagi hasil merupakan tujuan utama dari perbankan syariah dalam

menjalankan kegiatan operasionalnya. Dengan demikian perlu untuk

mengidentifikasi seberapa jauh Bank Syariah telah berhasil mencapai

tujuannya. (Hameed dkk, 2004, 18).

Komponen yang ada pada rasio ini adalah mudharabah, musyarakah,

dan total pembiayaan yang telah disalurkan. Mudharabah adalah akad kerja

sama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama (shahibul maal)

menyediakan seluruh modal sedangkan pihak lainnya sebagai pengelola.

Dalam akad mudharabah, keuntungan usaha dibagi sesuai kesepakatan

yang ada dalam kontrak antara shahibul maal dan pengelola dana. (Antonio,

2001, 95)

Akad kedua adalah musyarakah, yaitu akad kerja sama antara dua pihak

atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan

resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan. (Hasan, 2014, 222)

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Page 54: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

36

𝑃𝑆𝑅 = 𝑀𝑢𝑑ℎ𝑎𝑟𝑎𝑏𝑎ℎ + 𝑀𝑢𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

2. Zakat Performance Ratio (ZPR)

Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 2 yang

dimaksud dengan zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang

muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan

ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.

Secara umum zakat bisa dirumuskan sebagai bagian dari harta yang

wajib dibayarkan oleh setiap muslim yang terlah memenuhi syarat-syarat

tertentu berdasarkan aturan dan tuntunan syariat seperti jumlah minimum

harta kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya, jangka waktu yang

ditentukan, serta ukuran besaran zakat yang harus dikeluarkan. (Al-Arif,

2011, 251)

Zakat merupakan salah satu perintah dalam agama Islam, selain itu

dalam perbankan syariah zakat merupakan suatu indikator yang digunakan

untuk mengukur kinerja Bank Syariah guna menggantikan indikator

konvensional yakni Earning Per Share (EPS).

Kekayaan Bank harus didasarkan pada kekayaan bersih (Net Asset)

dibanding laba bersih seperti yang ditekankan dengan metode

konvensional. Artinya semakin besar kekayaan bersih, maka semakin besar

Bank Syariah dalam menyalurkan Zakat. (Hameed dkk, 2004, 19)

Page 55: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

37

𝑍𝑃𝑅 =𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

3. Equitable Distribution Ratio (EDR)

Indikator ini pada dasarnya menjelaskan performa distribusi pendapatan

yang diperoleh Bank Syariah kepada stakeholder. Stakeholder yang

dimaksud adalah penerima qardh dan donasi, pegawai Bank, pemegang

saham, dan laba bersih untuk Bank. Rasio ini mengungkapkan seberapa

besar pendapatan yang didistribusikan ke stakeholder. Pendapatan yang

dihitung tentunya sudah dikurangi pajak dan zakat. (Hameed dkk, 2004, 19)

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

𝐸𝐷𝑅 = 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑓𝑜𝑟 𝐸𝑎𝑐ℎ 𝑆𝑡𝑎𝑘𝑒ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒

4. Islamic Investment vs Non Islamic Investment Ratio

Indikator ini membandingkan antara investasi halal dengan total

investasi yang dilakukan oleh Bank Syariah. Sejauh ini prinsip Islam

melarang transaksi-transaksi yang terkait dengan unsur maysir, gharar, riba,

haram, dan dzalim.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah sebagai

berikut: (Hameed dkk, 2004, 19)

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐻𝑎𝑙𝑎𝑙

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐻𝑎𝑙𝑎𝑙 + 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑜𝑛 𝐻𝑎𝑙𝑎𝑙

Page 56: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

38

5. Islamic Income vs Non Islamic Income Ratio

Indikator ini digunakan untuk membandingkan pendapatan halal

dengan seluruh pendapatan yang diterima oleh Bank. Nilai yang dihasilkan

merupakan ukuran kehalalan dan keberhasilan pelaksanaan prinsip dasar

Bank Syariah yaitu terbebas dari unsur riba dari segi pendapatan.

Sedangkan pendapatan non-halal adalah semua penerimaan dari kegiatan

yang tidak sesuai dengan prinsip syariah antara lain penerimaan jasa giro

atau bunga yang berasal dari Bank Umum Konvensional. (Duantika, 2015,

30)

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝐼𝐻 = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑙𝑎𝑙

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑙𝑎𝑙 + 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑁𝑜𝑛 − 𝐻𝑎𝑙𝑎𝑙

B. Penelitian Terdahulu

Shahul Hameed, dkk (2004) dalam jurnal yang berjudul Alternative

Disclosure and Performance Measures for Islamic Bank. Hameed dkk

mengembangkan Islamicity Indies yang terdiri atas Islamicity Disclosure Index

dan Islamicity Performance Index (IPI). IPI mengukur kinerja Bank Syariah

dengan menggunakan tujuh indikator, yaitu Profit Sharing Ratio, Zakat

Performance Ratio, Equitable Distribution Ratio, Director Employee Welfare

Ratio, Islamic Investment vs Non Islamic Investment, Islamic Income vs Non

Islamic Income, dan AAOIFI Index. Hasil dari penelitian Shahul Hameed dkk

adalah dengan menggunakan pendekatan Islamic Disclosure Index Bahrain

Page 57: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

39

Islamic Bank memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan Bank Islam

Malaysia Berhad meskipun ada beberapa aspek yang belum terpenuhi secara

maksimal dalam penerapan prinsip syariah. Sedangkan dengan menggunakan

pendekatan Islamicity Performance Index hasil yag ditunjukkan lebih

komprehensif, di mana Bahrain Islamic Bank tetap memiliki kinerja yang lebih

baik dibandingkan degan Bank Islam Malaysia Berhad. Hal tersebut

ditunjukkan dengan baiknya kinerja keuangan serta efektivitas Bank dalam

menjalankan tugasnya.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah penulis menggunakan indikator

lain yang digunakan untuk mengukur kinerja Bank Syariah selain Islamicity

Performance Index yaitu RGEC, adapun perbedaan lain adalah objek penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Devisa dan Bank

Umum Non Devisa. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama

menggunakan metode Islamicity Performance Index untuk mengukur kinerja

Bank Syariah.

Abdulazeez Y.H. Saif Alyousfi dkk (2017) dalam jurnal berjudul

Profitability of Saudi Commercial Banks: A Comparative Evaluation between

Domestic and Foreign Bank using Capital Adequacy, Asset Quality,

Management Quality, Earning Ability, and Liquidity Parameters. Berdasarkan

penelitian ini disimpulkan bahwa Bank Umum Non Devisa memiliki

keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan Bank Umum Devisa.

Perbedaan keuntungan ditentukan oleh besarnya modal yang dimiliki, semakin

Page 58: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

40

besar modal yang dimiliki maka akan semakin besar keuntungan yang mungkin

diperoleh. Hasil tersebut diperoleh dengan merujuk pada besarnya resiko yang

mungkin akan ditanggung oleh Bank Umum Devisa akibat kegiatan yang

melibatkan transaksi antar valuta.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama melakukan uji

perbandingan pada Bank Devisa dan Bank Non Devisa dengan menggunakan

laporan keuangan masing-masing bank. Sedangkan perbedaan dengan

penelitian ini adalah pendekatan yang digunakan, bila dalam penelitian yang

dilakukan oleh Abdualzeez digunakan pendekatan CAMEL maka dalam

peneltian ini digunakan pendekatan RGEC dan Islamicity Performance Index.

Mahmed Asutay dan Astrid Fiona Harningtyas (2015) dalam jurnal

yang berjudul Developing Maqasid al-Shari’ah Imdex to Evaluate Social

Peformance of Islamic Banks: A Conceptual and Empircal Attemp bertujuan

untuk mengevaluasi kinerja sosial dari Bank Syariah berdasarkan Maqasid

Syariah yang merupakan bentuk nyata dari aspirasi moral ekonomi Islam.

Dalam penelitian Asutay dan Harningtyas menggunakan 13 Bank dari 6 negara

pada periode 2008-2012 sebagai sampel. Berdasarkan hasil penelitian, dapat

disimpulkan bahwa dengan menggunakan pendekatan Maqashid Sharia Index

Bank Syariah Mandiri memiliki kinerja paling baik. Hal tersebut juga

menunjukkan bahwa performa Bank Umum Syariah di Indonesia berada

diurutan teratas berdasarkan pendekatan Maqashid Sharia Index diikuti oleh

Bank Umum Syariah di negara Pakistan, Malaysia, Turki, Qatar, dan Inggris.

Page 59: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

41

Berdasarkan pendekatan Maqashid Sharia disimpulkan bahwa bank-bank

syariah yang ada tidak cukup baik dalam penerapan Good Coorporate

Governance.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan

pendekatan syariah dalam melakukan analisa. Perbedaan dengan penelitian ini

adalah jika penelitian Asutay dan Harningtyas menggunakan pendekatan

Maqashid Sharia sedangkan dalam peneltian ini menggunakan RGEC dan

Islamicity Performance Index.

Yuni Umi Listiani, dkk (2015) dalam jurnal yang berjudul Pengaruh

Islamicity Performance Index terhadap Profitabiitas Bank Jabar Banten

Syariah Periode 2011-2015. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa

secara keseluruhan kinerja Bank Jabar Banten Syariah telah melaksanakan

kegiatan usahanya sesuai prinsip syariah, dalam hal kepatuhan dan kepedulian

sosial sebagai intitusi Islam kurang memuaskan. Adapun tingkat profitabilitas

Bank Jabar Banten Syariah periode 2011-2015 terus mengalami penurunan.

Dari hasil analisis regresi linear berganda didapatkan kesimpulan bahwa tidak

ada pengaruh signifikan antara Islamicity Performance Index dengan

profitabilitas.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan

pendeketan Islamicity Performance Index untuk mengukur kinerja keuangan.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah dalam penelitian ini digunakan pula

pendekatan lain untuk mengukur kinerja keuangan Bank Syariah yaitu RGEC,

Page 60: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

42

selain itu objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank

Umum Devisa dan Bank Umum Non Devisa.

Umiyati dan Queenindya Permata Ifaly (2015) dalam jurnal yang

berjudul Pengukuran Kinerja Bank Syariah dengan Metode RGEC bertujuan

untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Panin

Syariah sebelum dan sesudah Go Public dengan metode RGEC, juga untuk

mengetahui seberapa besar perbedaan kinerja antara Bank Panin Syariah

sesudah dan sebelum Go Public. Hasil dari penelitian Umiyati dan Ifaly adalah

terdapat perbedaan yang signifikan pada variable CAR Bank Panin Syariah

sebelum dan sesudah Go Public.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan

metode RGEC dalam mengukur kinerja Bank. Sedangkan perbedaan dari

penelitian ini adalah metode yang digunakan adalah RGEC dan Islamicity

Performance Index serta objek yang diteliti adalah BUS Devisa dan BUS non

Devisa di Indonesia yaitu Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin.

Azlina Azis (2015) dalam jurnal yang berjudul Analisis Perbandingan

Kinerja Keuangan Bank Devisa dan Bank Non Devisa di Indonesia. Hasil dari

penelitian ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

Bank Devisa dan Bank Non Devisa pada rasio ROE, LDR, dan CAR.

Sedangkan untuk rasio ROA dinyatakan tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara Bank Devisa dan Bank Non Devisa.

Page 61: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

43

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama melakukan uji

perbandingan pada Bank Devisa dan Bank Non Devisa dengan menggunakan

laporan keuangan masing-masing bank. Sedangkan perbedaan dengan

penelitian ini adalah pendekatan yang digunakan. Bila dalam penelitian yang

dilakukan Azlina Azis (2015) menggunakan rsaio ROE, ROA, LDR, dan CAR

untuk membandingkan kedua bank, maka dalam penelitian ini digunakan dua

pendekatan yakni, RGEC (Risk Profile, Good Coorporate Governance,

Earning, dan Capital) yang diwakilirasio NPF, FDR, GCG, ROA, BOPO, dan

CAR serta pendekatan Islamicity Performance Index yang diwakili rasio PSR,

ZPR, EDR Qardh. EDR Gaji, EDR Laba, Income Halal, dan Investasi Halal.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Nama dan

Tahun Terbit

Judul

Penelitian

Model

Analisis

Hubungan dengan Skripsi

Penulis

Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Shaul Hameed,

dkk (2004)

International

Islamic

University

Malaysia

Alternative

Disclosure

and

Performance

Measures for

Islamic Bank

Pengukuran

Index

dengan

perhitungan

Islamic

Disclosure

Index dan

Islamicity

Variabel

yang

digunakan

adalah

variabel

dalam

Islamicity

Performance

Index yaitu,

Penulis

menggunakan

dua pendekatan

pengukuran

kinerja Bank

yaitu RGEC

dan Islamicity

Performance

Index. Objek

Bahrain

Islamic Bank

memiliki

kinerja yang

lebih baik

dibandingkan

dengan

kinerja Bank

Islam

Page 62: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

44

Performanc

e Index

Profit-

Sharing

Ratio, Zakat

Performance

Ratio,

Equitable

Distribution

Ratio,

Islamic

Investment vs

Non Islamic

Investment,

dan Islamic

Income vs

Non Islamic

Income

penelitian

dalam

penelitian ini

adalah Bank

Umum Syariah

Devisa dan

Non Devisa.

Metode

analisis yang

digunakan

dalam

penelitian ini

adalah uji beda

Independent

Sample T-test

dan Mann

Whitney

Malaysia

Berhad dalam

pengukuran

Islamicity

Disclosure

Index dan

Islamicity

Performance

Index

2. Abdulazeez

Y.H. Saif

Alyousfi

(2017)

International

Journal of

Economics and

Financial

Issues,

2017,7(2),477-

484

Profitability

of Saudi

Commercial

Banks: A

Comparative

Evaluation

Between

Domestic and

Foreign Bank

using

Metode

Data Panel

Variabel

yang

digunakan

adalah ROA,

CAR, dan

Liquidity Risk

Penulis

menggunakan

variabel lain

dalam

perhitungan

kinerja

keuangan

dengan

berdasarkan

pada

pendekatan

Bank Umum

Non Devisa

memiliki

kinerja yang

lebih baik

dibandingkan

dengan Bank

Umum

Devisa pada

rasio ROA.

Page 63: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

45

CAMEL

Parameters.

RGEC yaitu

NPF, GCG,

dan BOPO

serta variabel

dalam

pendekatan

Islamicity

Performance

Index yaitu

PSR, ZPR,

EDR, Islamic

Investment,

dan Islamic

Income.

Metode

analisis yang

digunakan

dalam

penelitian ini

adalah uji beda

Independent

Sample T-test

dan Mann

Whitney

3. Mahmed

Asutay dan

Astrid Fiona

Harningtyas

Developing

Maqashid al-

Sharia Index

to Evaluate

Pengukuran

Indeks

dengan

Maqashid

Variabel

yang

digunakan

adalah Profit

Penggunaan

pendekatan

RGEC dalam

pengukuran

Bank Umum

Syariah di

Indonesia

memiliki

Page 64: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

46

(2015)

International

Journal of

Islamic

Economics and

Finance

Studies, 2015,

Year: 1,

Volume: 1

Number:1.

Social

Performance

of Islamic

Banks: A

Conceptual

and

Empirical

Attempt

Sharia

Index

Sharing

Ratio, Zakat

Performance

Ratio,

Equitable

Distribution

Ratio,

Islamic

Investment vs

Non Islamic

Investment,

dan Islamic

Income vs

Non Islamic

Income

kinerja

keuangan.

Objek

penelitian yang

digunakan

adalah Bank

Umum Syariah

Devisa dan

Non Devisa.

Metode

analisis yang

digunakan

adalah uji beda

dengan uji

Independent

Sample T-test

dan Mann

Whitney

kinerja yang

paling baik

diantara Bank

Umum

Syariah di

negara

Pakistan,

Malaysia,

Turki, Qatar,

dan Inggris.

Terdapat

perbedaan

yang

signifikan

antara kinerja

Bank Umum

Syariah pada

variabel

Good

Coorporate

Governance

4. Yuni Umi

Listiani, dkk

(2015)

Prosiding

Keuangan dan

Perbankan

Syariah

Pengaruh

Islamicity

Performance

Index

terhadap

Profitabilitas

Bank Jabar

Metode

regresi

Linear

Berganda

Variabel yang

digunakan

adalah Profit

Sharing

Ratio, Zakat

Performance

Ratio,

Penggunaan

pendekatan

RGEC dalam

pengukuran

kinerja

keuangan.

Objek

Tidak ada

pengaruh

yang

signifikan

antara

Islamicity

Performance

Page 65: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

47

Universitas

Islam Bandung

Banten

Syariah

Periode

2011-2015

Equitable

Distribution

Ratio, Islamic

Investment vs

Non Islamic

Investment,

dan Islamic

Income vs

Non Islamic

Income

penelitian yang

digunakan

adalah Bank

Umum Syariah

Devisa dan

Non Devisa.

Metode

analisis yang

digunakan

adalah uji beda

dengan uji

Independent

Sample T-test

dan Mann

Whitney

Index dengan

profitabilitas

Bank BJB

Syariah

5. Umiyati dan

Queenindya

Permata Ifaly

(2015) Jurnal

Akuntansi dan

Keuangan

Islam Vol. 2,

No.2. 2015

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Pengukuran

kinerja Bank

Syariah

dengan

Metode

RGEC

Uji beda

dengan

metode

Wilcoxon

Signed Rank

Test

Variabel yang

digunakan

adalah NPF,

FDR, ROA,

ROE, NIM,

dan CAR

Penggunaan

pendekatan

lain yaitu

Islamicity

Performance

Index.

Penggunaan

pendekatan

RGEC dalam

pengukuran

kinerja

keuangan.

Objek

Terdapat

perbedaan

yang

signifikan

antara kedua

objek

penelitian

yaitu pada

rasio FDR

Page 66: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

48

penelitian yang

digunakan

adalah Bank

Umum Syariah

Devisa dan

Non Devisa.

Metode

analisis yang

digunakan

adalah uji beda

dengan uji

Independent

Sample T-test

dan Mann

Whitney

6. Azlina Azis

(2015) Jom

FEKON Vol.2

No.1. Februari

2015

Universitas

Riau

Analisis

Perbandingan

Kinerja

Keuangan

Bank Devisa

dan Bank

Non Devisa

di Indonesia

Uji beda

dengan

metode

Paired

Sample T-

Test

Variabel yang

digunakan

adalah ROA,

LDR, dan

CAR

Penggunaan

variabel NPF,

GCG, dan

BOPO serta

variabel yang

diambil dari

pendekatan

Islamicity

Performance

Index. Metode

analisis yang

digunakan

adalah uji beda

Tidak

terdapat

perbedaan

yang

signifikan

antara kinerja

keuangan

Bank Devisa

dan Non

Devisa pada

rasio ROA.

Sedangkan

pada rasio

Page 67: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

49

dengan metode

uji Independent

Sample T-Test

dan Mann

Whitney

ROE, LDR,

da CAR

menunjukkan

terdapat

perbedaan

yang

signifikan

antara kinerja

keuangan

Bank Devisa

dan Non

Devisa

C. Kerangka Konseptual

Dalam mengukur kinerja keuangan Bank Umum Syariah, penulis

menganalisis indikator berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor

13/1/PBI/2011 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor

10/SEOJK.03/2014. Indikator tersebut antara lain: Risk Profile, Good

Coorporate Governance, Earning, dan Capital. Sedangkan untuk pengukuran

kinerja syariah dilakukan dengan menggunakan kelima indikator dari Islamicity

Performance Index yang dikembangkan oleh Hameed dkk (2004), adapun

indikator tersebut antara lain: Profit-Sharing Ratio, Zakat Perdormance Ratio,

Equitable Distribution Ratio, Islamic Investment vs Non-Islamic Investment,

dan Islamic Income vs Non-Islamic Income. Berdasarkan teori yang digunakan

Page 68: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

50

dan analisis yang dilakukan maka penulis menyusun kerangka konseptual

sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Persaingan antar

lembaga keuangan

terjadi sangat ketat

baik dalam hal

penghimpunan

maupun penyaluran

dana. Untuk

menjawab tantangan

tersebut dibutuhkan

kepercayaan dari

Stakeholder

Analisis Komparasi

Kinerja Keuangan pada

Bank Umum Syariah

Devisa dan Non Devisa

: Pendekatan RGEC

dan Islamicity

Performance Index

(Studi Kasus pada Bank

BNI Syariah dan Bank

Syariah Bukopin)

Gap Research dari

penelitian terdahulu:

1. Hanya

menganalisis

menggunakan

RGEC

2. Hanya

menganlisis dari

aspek syariah (IPI)

1. Mendeskripsikan kinerja Bank Umum Syariah Devisa dan Non

Devisa dengan menggunakan pendekatan RGEC dan Islamicity

Performance Index

2. Mengetahui perbandingan kinerja melalui pendekatan RGEC dan

Islamicity Performance Index.

Metode Islamicity Performance Index:

1. Profit-Sharing Ratio

2. Zakat Performance Ratio

3. Equitable Distribution Ratio

4. Islamic Investment vs Non Islamic Investment

5. Islamic Income vs Islamic Income

Metode RGEC:

1. Risk Profile

2. Good Coorporate

Governance

3. Earning

4. Capital

Analisis Deskriptif dan Analisis Statistik Uji

Independent Sample t-test & Mann Whitney

Hasil Pembahasan dan

Kesimpulan

Page 69: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

51

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus dibuktikan

kebenarannya di dalam kenyataan (empirical veriefication), percobaan

(experimentation), atau praktek (implementation). (Umar, 2003:56). Jadi

hipotesis, merupakan dugaan sementara yang harus dibuktikan kebenarannya.

Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan RGEC

a. Hubungan Antara Indikator Risk Profile dengan Kinerja Keuangan

Indikator ini diwakili oleh rasio Non Performance Financing (NPF) dan

Financing to Deposit Ratio (FDR).

1) Hubungan Antara Non Performing Financing (NPF) dengan

Kinerja Keuangan

Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio yang digunakan

untuk untuk mengukur kemampuan bank dalam mengcover resiko

kegagalan pengembalian kredit atau pembiayaan oleh debitur.

Menurut Ali (2004) NPF mencerminkan resiko kredit yang

ditanggung oleh Bank, semakin tinggi tingkat NPF maka semakin

besar pula resiko kredit yang ditanggung oleh Bank. Maka dapat

disimpulkan bahwa semakin rendah rasio NPF maka akan semakin

baik tingkat kesehatan suatu Bank, sebaliknya semakin tinggi rasio

NPF suatu bank maka mengindikasikan semakin buruk tingkat

kesehatan suatu Bank. (Susilowati, 2016, 9). Berdasarkan Surat

Page 70: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

52

Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/2007 rasio NPF yang baik bagi

Bank Syariah adalah 5%. Semakin besar pembiayaan yang diberikan

maka semakin besar resiko NPF yang mungkin timbul. Adanya

perbedaan cakupan kegiatan operasional memungkinkan perbedaan

besaran rasio yang mungkin ditanggung oleh Bank Umum Syariah

Devisa dan Non Devisa. Hal ini didukung oleh penelitian yang

dilakuka oleh Fitra Hayati (2013). Berdasarkan uraian diatas maka

dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

Bank Umum Syariah Devisa Non Devisa

H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank

Umum Syariah Devisa dan Non Devisa

2) Hubungan Antara Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan

Kinerja Keuangan

Tinggi rendahnya rasio ini menunjukkan tingkat likuiditas Bank

Syariah, sehingga semakin tinggi angka Financing to Debt Ratio

(FDR) maka bank tersebut tergolong kurang likuid dibandingkan

dengan Bank Syariah yang memiliki nilai Financing to Debt Ratio

(FDR) dengan angka lebih kecil. Berdasarkan Peraturan Bank

Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 rasio likuiditas memiliki nilai

maksimal 110%..

Page 71: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

53

Menurut Khoiriyah (2017, 30) resiko likuiditas dipengaruhi oleh

aktivitas yang berasal dari pelaporan aset–aset dan kewajiban–

kewajiban piutang dan utang yang timbul dari investasi diluar negeri

dari satu mata uang ke mata uang lain. Dengan demikian aktivitas

yang melibatkan mata uang asing akan mempengaruhi kinerja dari

Bank Umum Syariah Devisa. Hasil ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Fitra Hayati (2013) dan Khusnu Dian Khoriyah

(2017). Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik hipotesis

sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

Bank Umum Syariah Devisa Non Devisa

H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank

Umum Syariah Devisa dan Non Devisa

b. Hubungan Antara Good Coorporate Governance (GCG) dengan

Kinerja Keuangan

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP/2011

nilai rasio GCG yang baik bagi Bank Syariah adalah ≤ 3,00. Jika Bank

menunjukkan hasil yang melebihi angka 3,00% maka bank dapat

dikatakan memiliki kinerja yang kurang baik. Berdasarkan uraian diatas

maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

Page 72: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

54

Bank Umum Syariah Devisa Non Devisa

H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank

Umum Syariah Devisa dan Non Devisa

c. Hubungan Antara Earning dengan Kinerja Keuangan

1) Hubungan Antara Return on Asset (ROA) dengan Kinerja

Keuangan

Tujuan dari rasio ini adalah untuk menguur keberhasilan manajemen

dalam menghasilkan laba, semakin kecil rasio ini mengindikasikan

kurangnya kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aktiva

untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya.

Semakin besar nilai rasio Return on Asset (ROA), maka akan

semakin besar tingkat keuntungan yang diperoleh bank.

Kenaikan ROA menunjukkan peningkatan kinerja keuangan suatu

perusahaan. (Khoiriyah, 2017, 32) Menurut Surat Edaran Bank

Indonesia No.9/24/DPbs/2007 jumlah minimal ROA yang harus

dipenuhi oleh suatu bank adalah 0.5% - 1.25%. Berdasarkan uraian

diatas maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

Bank Umum Syariah Devisa Non Devisa

H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank

Umum Syariah Devisa dan Non Devisa

Page 73: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

55

2) Hubungan Antara Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO) dengan Kinerja Keuangan

Rasio BOPO yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan

biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil

rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan

bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam

kondisi bermasalah semakin kecil (Almilia dan Herdinigtyas, 2005,

138)

Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik hipotesis sebagai

berikut:

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

Bank Umum Syariah Devisa Non Devisa

H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank

Umum Syariah Devisa dan Non Devisa

d. Hubungan Antara Capital dengan Kinerja Keuangan

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/18/PBI/2012

menyatakan bahwa Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

Bank Umum diukur dari prosentase tertentu terhadap Aktiva Tertimbang

Menurut Resiko (ATMR) yaitu 8% dari ATMR. Bank yang memiliki

kinerja yang baik adalah bank yang mampu mempertahankan nilai rasio

Page 74: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

56

CAR untuk berada sesuai dengan ambang batas yang ditetapkan Bank

Indonesia. Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik hipotesis

sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

Bank Umum Syariah Devisa Non Devisa

H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank

Umum Syariah Devisa dan Non Devisa

2. Pendekatan Islamicity Performance Index

a. Hubungan Antara Profit-Sharing Ratio dengan Kinerja Keuangan

Tujuan utama dari perbankan syariah adalah bagi hasil. Dengan demikian

perlu untuk mengidentifikasi seberapa jauh Bank Syariah telah berhasil

mencapai tujuannya. (Hameed dkk, 2004, 18). Rasio ini mengukur seberapa

besar Bank mencapai tujuannya, yaitu menyalurkan dana ke sektor

produktif dengan skema profit-sharing. Semakin besar nilai rasio PSR

maka semakin baik Bank dalam mencapai tujuan utamanya. Berdasarkan

uraian diatas maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

Bank Umum Syariah Devisa Non Devisa

H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank

Umum Syariah Devisa dan Non Devisa

Page 75: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

57

b. Hubungan Antara Zakat Performance Ratio (ZPR) dengan Kinerja

Keuangan

Kekayaan Bank harus didasarkan pada kekayaan bersih (Net Asset)

dibanding laba bersih seperti yang ditekankan dengan metode

konvensional. Artinya semakin besar kekayaan bersih, maka semakin besar

Bank Syariah dalam menyalurkan Zakat. (Hameed dkk, 2004, 19). Semakin

besar zakat yang disalurkan maka semkakin baik kinerja lembaga keuangan

syariah dalam menjalankan fungsi sosialnya.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

Bank Umum Syariah Devisa Non Devisa

H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank

Umum Syariah Devisa dan Non Devisa

c. Hubungan Antara Equitable Distribution Ratio (EDR) dengan Kinerja

Keuangan

Indikator ini pada dasarnya menjelaskan performa distribusi pendapatan

yang diperoleh Bank Syariah kepada stakeholder. Stakeholder yang

dimaksud adalah penerima qardh dan donasi, pegawai Bank, pemegang

saham, dan laba bersih untuk Bank. Rasio ini mengungkapkan seberapa

besar pendapatan yang didistribusikan ke stakeholder. Pendapatan yang

dihitung tentunya sudah dikurangi pajak dan zakat. (Hameed dkk, 2004, 19)

Page 76: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

58

Semakin besar distribusi pendapatan yang dialokasikan kepada stakeholder

maka semakin baik kinerja bank syariah dalam menjalankan fungsinya

sebagai lembaga yang bukan hanya berorientasi pada profit tetapi juga

social. Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik hipotesis sebagai

berikut:

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

Bank Umum Syariah Devisa Non Devisa

H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank

Umum Syariah Devisa dan Non Devisa

d. Hubungan Antara Islamic Investment vs Non Islamic Investment

dengan Kinerja Keuangan

Indikator ini membandingkan antara investasi halal dengan total investasi

yang dilakukan oleh Bank Syariah. Sejauh ini prinsip Islam melarang

transaksi-transaksi yang terkait dengan unsur maysir, gharar, riba, haram,

dan dzalim. Semakin besar nilai rasio ini mengindikasikan bahwa semakin

baik kinerja bank syariah dinilai dari kepatuhan syariah. Berdasarkan uraian

diatas maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

Bank Umum Syariah Devisa Non Devisa

H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank

Umum Syariah Devisa dan Non Devisa

Page 77: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

59

e. Hubungan Antara Islamic Income vs Non Islamic Income dengan

Kinerja Keuangan

Indikator ini digunakan untuk membandingkan pendapatan halal dengan

seluruh pendapatan yang diterima oleh Bank. Nilai yang dihasilkan

merupakan ukuran kehalalan dan keberhasilan pelaksanaan prinsip dasar

Bank Syariah yaitu terbebas dari unsur riba dalam segi pendapatan.

Semakin besar nilai rasio ini mengindikasikan bahwa semakin baik kinerja

bank syariah dinilai dari kepatuhan syariah. Berdasarkan uraian diatas maka

dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

Bank Umum Syariah Devisa Non Devisa

H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank

Umum Syariah Devisa dan Non Devisa

Page 78: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

60

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu jenis

kegiatan peneltian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan

terstruktur sejak awal hingga pembuatan struktur peneitian, baik tentang tujuan

penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, sampel data, sumber data,

maupun metodologinya. (Suharso, 2009, 3)

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-

komparatif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti yang

melakukan pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan

mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Tipe yang paling umum dari

penelitian deskriptif meliputi penilaian sikap atau pendapat terhadap individu,

organisasi, keadaan, ataupun prosedur. (Kuncoro, 2003, 8) sedangkan

penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan

suatu variabel. Variabel yang digunakan sama namun jumlah sampel lebih dari

satu atau dengan waktu yang berbeda. (Supriyanto, 2009, 117)

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan

kinerja keuangan Bank Umum Syariah Devisa dan Non Devisa dengan

menggunakan pendekatan RGEC dan Islamicity Performance Index

Page 79: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

61

berdasarkan data dan fakta yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan

masing-masing BUS pada tahun 2012-2016.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,

2009, 61)

Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah seluruh Bank

Umum Syariah Devisa dan Non Devisa yang ada di Indonesia.

Sedangkan sampel dapat didefinisikan sebagai bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh pupulasi. (Sugiyono, 2009, 62). Dalam

penelitian ini metode yang digunakan untuk menentukan sampel adalah metode

purposive sampling yaitu penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Adapun kriteria sampel yang digunakan dalan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Laporan keuangan yang membuat laporan posisi keuangan dan laba

rugi, merupakan laporan triwulan, dan data dari lima tahun Bank

Syariah Devisa Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Non Devisa

Bukopin Syariah.

2. Laporan keuangan memberikan informasi mengenai perhitungan

rasio NPF, FDR, GCG, ROA, BOPO, CAR serta memuat infromasi

Page 80: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

62

besaran indikator yang digunakan untuk menghitung rasio PSR,

ZPR, EDR, Income Halal, dan Investasi Halal.

3. Laporan Good Coorporate Governance yang memberikan

informasi mengenai hasil perhitungan Self Assessment Bank Syariah

Devisa Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Non Devisa Bukopin

Syariah.

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah

tersusun dalam data dokumneter yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan.

(Indriyanto dan Suporno, 2002, 147)

Adapun data-data yang diolah oleh peneliti bersumber dari sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Peelitian kepustakaan ini berupa data yang diambil dari beberapa

literature seperti buku, jurnal, majalah, makalah, modul, dan website

perusahaan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

bersumber dari Laporan Keuangan Tahunan Bank BNI Syariah dan Bank

Syariah Bukopin periode tahun 2012-2016 yang bisa diakses melalui situs

resmi Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.

Page 81: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

63

D. Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis menggunakan beberapa metode analisis sebagai

berikut:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk megetahui apakah masing-masing

variabel terdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2016, 154). Data yang

penting dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki

distribusi normal. Uji Normalitas Data akan dilakukan dengan metode One

Sample Kolmogorov-Smirnov.

Jika data yang di uji memiliki distribusi yang normal maka akan

dilakukan uji Independent Sanple T-Test, sedangkan jika data yang diuji

tidak terdistribusi secara normal maka akan dilakukan uji Mann-Whitney.

Suatu data dikatakan terdistribusi normal apabila memiiki nilai probabilitas

> 0.05.

2. Uji Independent Sample T-Test

Uji Independent Sample T-Test adalah uji yang digunakan untuk

menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai

rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standard error

dari perbedaan rata-rata dua sampel. Jadi, tujuan dari uji beda t-test adalah

membandingkan rata-rata dau grup yang tidak berhubungan satu dengan

Page 82: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

64

yang lain, apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama

ataukah tidak sama secara signifikan (Ghozali, 2016, 64)

Jika F hitung dengan Equal Variance Assumed (diasumsi semua

variansi sama) memiliki nilai sig. > 0.05 maka dinyatakan kedua varian

sama. Bila kedua varians sama, maka sebaiknya menggunakan dasar Equal

Variance Assumed (diasumsi untuk kedua variansi sama) untuk t-hitung.

Jika t-hitung sig. < 0.05, dikatakan bahwa kinerja Bank BNI Syariah (Bank

Umum Syariah Devisa) dan Bank Syariah Bukopin (Bank Umum Syariah

Non Devisa) tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Jika F-hitung dengan Equal Variance Assumed (diasumsi semua varian

sama) memiliki nilai sig. <0.05, maka dinyatakan bahwa kedua varians

berbeda. Bila kedua varian berbeda, maka untuk membandingkan kedua

BUS dengan t-test sebaiknya menggunakan dasar Equal Variance Not

Assumed (diasumsi kedua variansi tidak sama) untuk t-hitung. Jika t-hitung

dengan Equal Variance Not Assumed (diasumsi kedua variansi tidak sama)

memiliki sig. > 0.05, dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Bukopin tidak terdapat perbedaan yang

signifikan, namun jika sig. < 0.05, dapat dinyatakan bahwa kinerja Bank

BNI Syariah (Bank Umum Syariah Devisa) dan Bank Syariah Bukopin

(Bank Umum Syariah Non Devisa) terdapat perbedaan yang signifikan.

Page 83: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

65

3. Uji Mann Whitney

Statistik nonparametrik digunakan bila asumsi distribusi dari statistik

parametrik tidak terpenuhi. Salah satu uji statistic nonparametrik yaitu uji

Mann-Whitney (Mann-Whitney Test) disebut juga uji U. Uji Mann-Whitney

merupakan alternatif dari uji T dua sampel independen dengan tujuan

melakukan uji beda statistik nonparametrik. (Stanislaus, 2006, 265).

Jika nilai U hitung memiliki nilai sigma > 0.05, dapat dikatakan bahwa

kinerja keuangan Bank BNI Syariah (Bank Umum Syariah Devisa) dan

Bank Syariah Bukopin (Bank Umum Syariah Non Devisa) tidak terdapat

perbedaan yang signifikan, namun jika nilai U hitung memiliki nilai sigma

< 0.05, dapat dinyatakan bahwa kinerja keuangan Bank BNI Syariah (Bank

Umum Syariah Devisa) dan Bank Syariah Bukopin (Bank Umum Syariah

Non Devisa) terdapat perbedaan yang signifikan.

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Pengukuran Berdasarkan RGEC

Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor

10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank adapun

faktor-faktor yang digunakan untuk melakukan penilaian tingkat kesehatan

bank berdasarkan surat edaran tersebut adalah sebagai berikut:

Page 84: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

66

a. Risk Profile

1) Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio yang

digunakan untuk untuk mengukur kemampuan bank dalam

mengcover resiko kegagalan pengembalian kredit atau pembiayaan

oleh debitur. Menurut Ali (2004) NPF mencerminkan resiko kredit

yang ditanggung oleh Bank, semakin tinggi tingkat NPF maka

semakin besar pula resiko kredit yang ditanggung oleh Bank. Maka

dapat disimpulkan bahwa semakin rendah rasio NPF maka akan

semakin baik tingkat kesehatan suatu Bank, sebaliknya semakin

tinggi rasio NPF suatu bank maka mengindikasikan semakin buruk

tingkat kesehatan suatu Bank. (Susilowati, 2016, 9)

Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑁𝑃𝐹 = 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 100%

Jumlah pembiayaan bermasalah yang dimasukkan adalah

pembiayaan yang tergolong dalam tingkat kolektabilitas Kurang

Lancar, Diragukan, dan Macet. Setelah dilakukan perhitungan

dengan rumus di atas maka hasilnya dinilai berdasarkan kriteria

penilaian peringkat:

Page 85: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

67

Tabel 3.1

Matriks Kriteria Penilaian Rasio NPF

Sangat Baik < 2%

Baik 2% - 5%

Cukup Baik 5% - 8%

Kurang Baik 8% - 12%

Sangat Kurang ≥ 12%

Sumber: Lampiran SE-BI No. 9/24/DPbs Tahun 2007

2) Financing to Debt Ratio (FDR)

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013,

Loan Deposit Rasio (LDR) atau dalam syariah dikenal dengan

Finance to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio kredit (pembiayaan)

yang diberikan kepada pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing,

tidak termasuk kredit (pembiayaan) kepada bank lain, terhadap dana

pihak ketiga yang mencakup giro, tabungan, dan deposito dalam

Rupiah dan valuta asing, tidak termasuk antar bank (PBI No.

15/15/PBI/2013).

Oleh karena itu, semakin tinggi rasionya memberikan indikasi

rendahnya kemampuan likuiditas Bank. rasio ini diukur dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

𝐹𝐷𝑅 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑥 100%

Page 86: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

68

Tabel 3.2

Matriks Kriteria Penilaian Rasio FDR

Sangat Baik ≤ 75%

Baik 75% - 85%

Cukup Baik 85% - 100%

Kurang Baik 100% - 120%

Sangat Kurang ≥ 120%

Sumber: SEBI No.6/23/DPNP/2004

b. Good Coorporate Governance (GCG)

Penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap kualitas

manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Pelaksanaan

Good Coorporate Governance merupakan salah satu upaya untuk

melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan

terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai

etika yang berlaku secara umum pada industri perbankan syariah.

Dalam pelaksanaan GCG instansi harus melakukan Self Assessment.

Tabel 3.3

Matriks Kriteria Penilaian GCG

Sangat Baik < 1.5%

Baik 1.5% - 2.5%

Page 87: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

69

Cukup Baik 2.5% - 3.5%

Kurang Baik 3.5% - 4.5%

Sangat Kurang ≤ 5%

Sumber: SEBI No 13/24/DPNP/2011

c. Earning (Rentabilitas)

1) Return On Assets (ROA)

Return on Assets (ROA) adalah rasio pajak sebelum pajak dalam

12 bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha dalam periode

yang sama. ROA menggambarkan perputaran aktiva yang diukur

dari volume penjualan. (Rivai, 2007, 710)

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ROA

adalah sebagai berikut:

𝑅𝑂𝐴 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑥 100%

Setelah diilakukan perhitungan maka hasilnya dinilai

berdasarkan peringkat sebagai berikut:

Tabel 3.4

Matriks Kriteria Penilaian Rasio ROA

Sangat Baik > 2%

Baik 1.25% - 2%

Cukup Baik 0.5% - 1.25%

Page 88: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

70

Kurang Baik 0% - 0.5%

Sangat Kurang ≤ 0%

Sumber: Lampiran SE-BI No. 9/24/DPbs Tahun 2007

2) Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) atau rasio

efisiensi adalah kelompok rasio yang mengukur efisiensi dan

efetivitas operasional suatu perusahaan dalam mengendalikan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional. (Choiriyah, 2017, 33)

Semakin kecil rasio BOPO maka akan semakin efisien Bank

tersebut dalam mengendalikan biaya operasionalnya, dengan

adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang akan diperoleh Bank

akan semakin besar.

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung rasio BOPO

adalah sebagai berikut:

𝐵𝑂𝑃𝑂 =𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑥 100%

Tabel 3.5

Matriks Kriteria Penilaian Rasio BOPO

Sangat Baik > 12%

Baik 9% - 12%

Cukup Baik 8% - 9%

Page 89: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

71

Kurang Baik 6% - 8%

Sangat Kurang ≤ 6%

Sumber: SEBI No 6/23/DPNP 2004

d. Capital (Permodalan)

Permodalan Bank dapat diukur dengan Current Adequacy Ratio

(CAR). Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

11/POJK.03/2016 mengatur bahwa setiap bank wajib menyediakan

modal minimum sesuai profil resiko yang diukur dengan prosentase

tertentu terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) sebesar

8% dari ATMR. (POJK No 11/POJK.03/2014, 2014, 7) Untuk

mengukur CAR dapat digunakan rumus sebagai berikut:

𝐶𝐴𝑅 = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

𝐴𝑇𝑀𝑅 𝑥 100%

Setelah dilakukan perhitungan maka hasilnya dinilai berdasarkan

peringkat sebagai berikut:

Tabel 3.6

Matriks Kriteria Penilaian Rasio CAR

Sangat Baik > 12%

Baik 9% - 12%

Cukup Baik 8% - 9%

Kurang Baik 6% - 8%

Page 90: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

72

Sangat Kurang ≤ 6%

Sumber: Lampiran SE-BI No. 9/24/DPbs Tahun 2007

2. Pengukuran Dengan Menggunakan Islamicity Performance Index

Islamicity Performance Index (IPI) merupakan alat pengukuran kinerja

yang mampu mengungkapkan nilai-nilai materialistik dan spiritual yang

ada dalam bank syariah. Pengukuran kinerja dengan menggunakan

Islamicity Performance Index hanya berdasarkan informasi yang tersedia

pada laporan keuangan tahunan. (Istichomah, 2017, 28)

Dalam pengukuran kinerja bank syariah yang dikembangkan oleh

Hameed, et.al (2004), rasio yang digunakan antara lain: (Duantika,

2015:25)

a. Profit Sharing Ratio

Rasio ini mengukur seberapa besar Bank mencapai tujuannya,

yaitu menyalurkan dana ke sektor produktif dengan skema profit-

sharing. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung Profit-

sharing Ratio adalah sebagai berikut:

𝑃𝑆𝑅 = 𝑀𝑢𝑑ℎ𝑎𝑟𝑎𝑏𝑎ℎ + 𝑀𝑢𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

b. Zakat Performance Ratio

Zakat Performance Ratio digunakan untuk mengukur seberapa

besar zakat yang dikeluarkan oleh Bank.

Page 91: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

73

Kekayaan Bank harus didasarkan pada kekayaan bersih (Net

Asset) dibanding laba bersih seperti yang ditekankan dengan metode

konvensional. Artinya semakin besar kekayaan bersih, maka semakin

besar Bank Syariah dalam menyalurkan Zakat. (Hameed dkk, 2004, 19)

𝑍𝑃𝑅 =𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

c. Equitable Distribution Ratio

Equitable Distribution Ratio digunakan untuk mengukur

seberapa besar pendapatan Bank yang telah didistribusikan kepada

Stakeholder. Komponen dalam rasio ini antara lain qardh dan donasi,

dividen, dan laba bersih. Setiap komponen tersebut akan dibagi dengan

pendapatan Bank setelah dikurangi pajak dan zakat. Perhitungan

dilakukan secara terpisah antar komponen di dalamnya.

Adapun dalam penelitian ini digunakan rasio EDR Qardh dan

Donasi untuk mewakili rasio Equitable Distribution Ratio. Adapun

rumus yang digunakan untuk meghitung rasio ini adalah sebagai

berikut:

𝑄𝑎𝑟𝑑ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝐷𝑜𝑛𝑎𝑠𝑖

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 − (𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 + 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡)

d. Islamic Investment vs Non-Islamic Investment Ratio

Indikator ini membandingkan antara investasi halal dengan total

investasi yang dilakukan oleh Bank Syariah. Sejauh ini prinsip Islam

Page 92: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

74

melarang transaksi-transaksi yang terkait dengan unsur maysir, gharar,

riba, haram, dan dzalim.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah

sebagai berikut:

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐻𝑎𝑙𝑎𝑙

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐻𝑎𝑙𝑎𝑙 + 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑜𝑛 𝐻𝑎𝑙𝑎𝑙

e. Islamic Income vs Non-Islamic Income

Indikator ini digunakan untuk membandingkan pendapatan halal

dengan seluruh pendapatan yang diterima oleh Bank. Nilai yang

dihasilkan merupakan ukuran kehalalan dan keberhasilan pelaksanaan

prinsip dasar Bank Syariah yaitu terbebas dari unsur riba dari segi

pendapatan. Sedangkan pendapatan non-halal adalah semua

penerimaan dari kegiatan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah

antara lain penerimaan jasa giro atau bunga yang berasal dari Bank

Umum Konvensional. (Duantika, 2015, 30)

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

𝐼𝐻 = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑙𝑎𝑙

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑙𝑎𝑙 + 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑁𝑜𝑛 − 𝐻𝑎𝑙𝑎𝑙

Page 93: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

75

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Bank Negara Indonesia Syariah

a. Profil Singkat Bank BNI Syariah

Nama Perusahaan : PT Bank BNI Syariah

Alamat Perusahaan : Gedung Tempo Pavilion 1.

Jalan HR Rasuna Said Kav 10-11.Lt 3-6

Jakarta 12950. Indonesia

Tanggal Beroperasi : 19 Juni 2010

b. Sejarah Berdirinya Bank BNI Syariah

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan

sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya

yaitu, adil, transparan, dan maslahat mampu menjawab kebutuhan

masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan

berlandaskan pada Undang-Undang No 10 Tahun 1998, pada tanggal

29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor

cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin.

Selanjutya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan

31 Kantor Cabang Pembantu.

Page 94: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

76

Di samping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah

di kantor Cabang BNI Konvensional dengan lebih kurang 1500 outlet

yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan

operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan

terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang

saat ini diketuai oleh KH. Ma’ruf Amin, semua produk BNI Syariah

telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan

syariah.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemeberian izin

usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Coorporate Plan

UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer

dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana

pada 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank

Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off buan Juni 2010 tidak

terlepas dari factor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu

dengan diterbitkannya UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga

Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan

perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan

produk perbankan syariah juga semakin meningkat.

Page 95: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

77

2. Bank Syariah Bukopin

a. Profil Singkat Bank Syariah Bukopin

Nama Perusahaan : PT Bank Syariah Bukopin

Alamat Perusahaan : Jalan Salemba Raya No. 55.

Jakarta Pusat. 10440

Tanggal berdiri : 9 Desember 2008

b. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Bukopin

Sejarah pendirian PT Bank Syariah Bukopin (selanjutnya

disebut Perseroan) sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip syariah

berawal dengan masuknya PT Bank Bukopin, Tbk. yang mengakuisisi

PT Bank Persyarikatan Indonesia, yakni sebuah bank konvensional. PT

Bank Persyarikatan Indonesia sebelumnya bernama PT Bank

Swansarindo Internasional yang didirikan di Samarinda, Kalimantan

Timur berdasarkan akta nomor 102 tanggal 29 Juli 1990. PT Bank

Swansarindo Internasional merupakan bank umum yang memperoleh

surat keputusan Menteri Keuangan nomor 1659/KMK.013/1990

tanggal 31 Desember 1990 tentang pemberian izin peleburan usaha 2

(dua) Bank Pasar dan Peningkatan Status Menjadi Bank Umum dengan

nama PT Bank Swansarindo Internasional yang memperoleh kegiatan

operasi berdasarkan surat Bank Indonesia nomor

24/1/UPBD/PBD2/SMR tanggal 1 Mei 1991 tentang Pemberian izin

Usaha Bank Umum dan Pemindahan kantor bank.

Page 96: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

78

Selanjutnya, pada tahun 2001 sampai akhir 2002, Organisasi

Muhammadiyah mengakuisisi dan sekaligus mengubah nama PT Bank

Swansarindo Internasional menjadi PT Bank Persyarikatan Indonesia

yang memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia (BI) nomor

5/4/KEP. DGS/2003 tanggal 24 Januari 2003 yang dituangkan ke dalam

akta nomor 109 Tanggal 31 Januari 2003.

Dalam perkembangannya, terdapat program penyehatan PT

Bank Persyarikatan Indonesia melalui tambahan modal dan asistensi

oleh PT Bank Bukopin, Tbk. Kemudian, pada tahun 2008 memperolah

izin kegiatan usaha bank umum yang beroperasi berdasarkan prinsip

syariah melalui surat keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor

10/69/KEP.GBI/ DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008 tentang

Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional

Menjadi Bank Syariah, dan Perubahan Nama PT Bank Persyarikatan

Indonesia menjadi PT Bank Syariah Bukopin.

Perseroan sebagai bank syariah secara resmi mulai efektif

beroperasi pada tanggal 9 Desember 2008. Saat itu, kegiatan

operasional perseroan secara resmi dibuka oleh Bapak M. Jusuf Kalla,

Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009. Sampai dengan

akhir Desember 2016 Perseroan memiliki jaringan kantor, yaitu 1 (satu)

Kantor Pusat dan Operasional, 11 (sebelas) Kantor Cabang, 7 (tujuh)

Kantor Cabang Pembantu, 4 (empat) Kantor Kas, 5 (lima) unit mobil

Page 97: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

79

kas keliling, dan 74 (tujuh puluh empat) Kantor Layanan Syariah, serta

31 (tiga puluh satu) mesin ATM BSB dengan jaringan Prima BCA.

B. Analisis Kinerja Keuangan dengan Pendekatan RGEC

1. Risk Profile

Adapun dalam indicator Risk Profile untuk mengukur kinerja

keuangan Bank Umum Syariah diwakili oleh rasio Non Performing

Financing (NPF) untuk mengukur resiko pasar, dan rasio Financing to

Debt Ratio (FDR) untuk mengukur resiko likiuditas.

a. Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) adalah rasio yang digunakan

untuk melihat seberapa besar pembiayaan bermasalah dibandingkan

dengan seluruh pembiayaan yang diberikan. Apabila rasio Non

Performing Financing (NPF) semakin besar, maka bank harus

menyediakan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP).

(Pratiwi, 2015, 23)

Semakin besar rasio ini, maka menunjukkan kualitas

pembiayaan Bank Syariah yang semakin buruk. Buruknya kualitas

pembiayaan Bank Syariah maka akan semakin besar potensi

kerugian suatu Bank. Besarnya nilai rasio Non Performin Financing

(NPF) yang diperbolehkan oleh Bank Indonesia adalah 5% . Jika nilai

rasio melebihi 5% maka akan mempengaruhi tingkat kesehatan Bank

Page 98: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

80

yang bersangkutan. Kenaikkan dari rasio ini akan mempengaruhi

profitabilitas Bank Syariah.

Rasio ini dapat diketahui dengan membagi pembiayaan

bermasalah dengan total pembiayaan yang diberikan.

Tabel 4.1

Nilai Rasio NPF BNI Syariah & Syariah Bukopin

Bank

Non Performing Financing (NPF)

Rata-Rata

2012 2013 2014 2015 2016

Bank BNI

Syariah

2.02% 1.86% 1.86% 2.53% 2.94% 2.24%

Bank Syariah

Bukopin

4.59% 4.27% 4.07% 2.99% 3.17% 3.82%

Sumber: Laporan Keuangan BNIS & Syariah Bukopin

Berdasarkan table 4.1, secara berturut turut nilai rasio NPF Bank

BNI Syariah adalah 2.02%, 1.86%, 1.86%, 2.53%, dan 2.94%. Hal

tersebut menunjukkan bahwa setiap tahunnya nilai rasio NPF Bank

BNI Syariah mengalami fluktuasi. Adapun nilai rasio NPF Bank BNI

Syariah tertinggi diperoleh pada tahun 2016 sebesar 2.94%, dan nilai

rasio NPF Bank BNI Syariah terendah diperoleh di tahun 2013 dan

2014 dimana nilai rasio NPF sama yaitu 1.86%. Pada periode 2012-

2016 Bank BNI Syariah memiliki nilai rasio NPF di bawah 5% seperti

Page 99: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

81

yang sudah diatur oleh Bank Indonesia, dengan demikian dapat

dikatakan Bank BNI Syariah memiliki kinerja yang baik.

Serupa dengan Bank BNI Syariah, nilai rasio NPF Bank Syariah

Bukopin juga mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Dengan nilai rasio

berturut turut sebagai berikut 4.59%, 4.27%, 4.07%, 2.99%, dan

3.17%. Berdasarkan table di atas dapat disimpulkan bahwa tahun 2012

merupakan tahun dengan nilai rasio NPF tertinggi sebesar 4.59%, dan

tahun 2015 dengan nilai rasio terendah sebesar 2.990%. Pada periode

2012-2016 Bank Syariah Bukopin memiliki rasio NPF di bawah 5%

seperti yang sudah diatur oleh Bank Indonesia, dengan demikian dapat

dikatakan bahwa Bank Syariah Bukopin memiliki kinerja yang baik.

Berdasarkan table 4.1 nilai rata-rata rasio NPF kedua bank

berturut-turut adalah 2.24% untuk Bank BNI Syariah dan 3.822%

untuk Bank Syariah Bukopin. Dengan nilai rasio NPF masing-masing

Bank yang berada dibawah 5% sesuai ketentuan Bank Indonesia, maka

kedua Bank dikatakan baik. Dari data tersebut juga dapat disimpulkan

bahwa pada periode 2012-2016 Bank BNI Syariah memiliki rasio NPF

yang lebih baik dibandingkan dengan rasio NPF Bank Syariah

Bukopin, karena posisi nilai rasio yang jauh lebih kecil dibandingkan

dengan nilai rasio Bank Bukopin Syariah.

Page 100: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

82

b. Financing to Debt Ratio (FDR)

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013, Loan

Deposit Rasio (LDR) atau dalam syariah dikenal dengan Finance to

Deposit Ratio (FDR) adalah rasio kredit (pembiayaan) yang diberikan

kepada pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing, tidak termasuk

kredit (pembiayaan) kepada bank lain, terhadap dana pihak ketiga

yang mencakup giro, tabungan, dan deposito dalam Rupiah dan valuta

asing, tidak termasuk antar bank (PBI no. 15/15/PBI/2013).

Financing to Debt Ratio (FDR) adalah rasio atau perbandingan

antara pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah dengan dana

pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Bank. Tinggi rendahnya

rasio ini menunjukkan tingkat likuiditas Bank Syariah, sehingga

semakin tinggi angka Financing to Debt Ratio (FDR) maka bank

tersebut tergolong kurang likuid dibandingkan dengan Bank Syariah

yang memiliki nilai Financing to Debt Ratio (FDR) dengan angka

lebih kecil. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor

15/15/PBI/2013 rasio likuiditas memiliki nilai maksimal 110%.

Rasio ini dapat diketahui dengan membagi jumlah pembiayaan

yang diberikan dengan jumlah dana pihak ketiga.

Page 101: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

83

Tabel 4.2

Nilai Rasio FDR BNI Syariah & Syariah Bukopin

Bank

Non Performing Financing (NPF)

Rata-Rata

2012 2013 2014 2015 2016

Bank BNI

Syariah

84.99% 97.86% 92.58% 91.94% 84.57% 90.39%

Bank Syariah

Bukopin

91.98% 100.29% 92.89% 90.56% 88.18% 92.78%

Sumber: Laporan Keuangan BNI Syariah dan Syariah Bukopin

Berdasarkan table 4.2, nilai rasio FDR Bank BNI Syariah secara

berturut-turut adalah 84.99%, 97.86%, 92.58%, 91.94%, dan 84.57%.

Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap tahun nilai rasio FDR Bank

BNI Syariah mengalami fluktuasi. Dilihat dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa tahun 2013 merupakan FDR dengan nilai tertinggi

bagi Bank BNI Syariah, serta tahun 2012 merupakan FDR dengan nilai

terendah bagi Bank BNI Syariah. Dengan dipersyaratkannya angka

110% sebagai nilai maksimal rasio FDR oleh Bank Indonesia, maka

berdasarkan table tersebut dapat dinyatakan bahwa Bank BNI Syariah

memiliki kinerja yang baik.

Keadaan tidak jauh berbeda bagi Bank Syariah Bukopin yang

mengalami fluktuasi di setiiap tahunnya. Bank Bukopin Syariah

Page 102: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

84

mencatatkan bahwa tahun dengan FDR tertinggi terjadi di tahun 2013,

sedangkan FDR dengan nilai paling rendah terdapat pada tahun 2016.

Bank Syariah Bukopin dinyatakan sebagai bank yang memiliki kinerja

yang baik, sehubungan dengan nilai rasio FDR yang tidak melebihi

nilai maksimal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 110%.

Berdasarkan table 4.2 nilai rata-rata rasio FDR kedua bank

berturut-turut adalah 90.39% untuk Bank BNI Syariah dan 92.78%

untuk Bank Syariah Bukopin. Dengan nilai rasio FDR masing-masing

Bank yang berada dibawah 110% sesuai ketentuan Bank Indonesia,

maka kedua Bank dikatakan baik. Dari data tersebut juga dapat

disimpulkan bahwa pada periode 2012-2016 Bank BNI Syariah

memiliki rasio FDR yang lebih baik dibandingkan dengan rasio FDR

Bank Syariah Bukopin, karena posisi nilai rasio yang jauh lebih kecil

dibandingkan dengan nilai rasio Bank Syariah Bukopin.

2. Good Coorporate Governance (GCG)

Good Coorporate Governance (GCG) adalah suau tata kelola

bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency),

akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaba (responsibility),

independensi independency), dan kewajaran (fairness). (PBI Nomor

8/4/PBI/2006 )

Page 103: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

85

Good Coorporate Governance (GCG) adalah peraturan atau

sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk

menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Berdasarkan PBI No 13/1/2011 yang mengharuskan setiap bank

umum mempertimbangkan faktor Good Corporate Governance. Good

Coorporate Governance diukur dengan menggunakan Self Assestment.

Faktor ini dirasa perlu untuk menjamin adanya tata kelola manajemen

yang baik sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Tabel 4.3

Nilai GCG BNI Syariah & Syariah Bukopin

Bank

Good Coorporate Governance (GCG)

Rata-Rata

2012 2013 2014 2015 2016

Bank BNI

Syariah

1.30% 1.30% 2.96% 2.00% 2.00% 1.91%

Bank Syariah

Bukopin

1.50% 1.50% 1.50% 1.50% 1.50% 1.50%

Sumber: Laporan GCG Tahunan BNI Syariah & Syariah Bukopin

Berdasarkan table 4.3, nilai rasio GCG Bank BNI Syrariah

berturut-turut adalah 1.30%, 1.30%, 2.96%, 2.00%, dan 2.00%. Tabel

rasio GCG di atas menunjukkan bahwa nilai tertinggi Bank BNI Syariah

diraih pada tahun 2014 yaitu sebesar 2.96%, sedangkan untuk nilai

Page 104: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

86

terendah Bank BNI Syariah diraih pada tahun 2012 yaitu sebesar 1.30%.

Rasio GCG Bank BNI Syariah mengalami fluktuasi setiap tahunnya.

Apabila nilai rasio GCG melewati angka 3% maka Bank Syariah

tersebut dinyatakan memiliki kinerja yang kurang baik. Nilai rasio GCG

Bank BNI Syariah berdasarkan table diatas berada di bawah angka 3%,

maka disimpulkan bahwa kinerja Bank BNI Syariah adalah baik.

Keadaan berbeda terjadi di Bank Syariah Bukopin yang

memiliki nilai rasio GCG cukup stagnan. Nilai rasio GCG Bank Syariah

Bukopin periode 2012-2016 cenderung tidak mengalami perubahan

yaitu sebesar 1.50%. Berdasarkan tabel diatas nilai rasio GCG Bank

Syariah Bukopin berada di bawah angka 3%, maka disimpulkan bahwa

kinerja Bank Syariah Bukopin adalah baik.

Berdasarkan tabel 4.3 rata-rata rasio GCG secara berturut-turut

adalah 1.91% bagi Bank BNI Syariah dan 1.50% bagi Bank Syariah

Bukopin. Nilai rasio GCG kedua Bank tersebut kurang dari 3% maka

kinerja kedua Bank dikatakan baik. Dari data tersebut dapat disimpulkan

juga bahwa pada periode 2012-2016 Bank Syariah Bukopin memiliki

nilai rasio GCG yang lebih baik karena memiliki nilai rasio GCG yang

lebih rendah dibandingkan dengan Bank BNI Syariah.

Page 105: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

87

3. Earning

Adapun dalam indikator earning untuk mengukur kinerja

keuangan Bank Umum Syariah diwakili oleh rasio Return on Asset

(ROA), ,dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO).

a. Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan (laba) yang berasal dari aktivitas investasi. Dapat

dikatakan bahwa rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat

pengembalian investasi yang telah dilakukan bank dengan

menggunakan seluruh dana (aktiva yang dimiliki). Return on Assets

(ROA) menunjukkan tingkat efisiensi pengolahan asset yang

bersangkutan. (Riyadi, 2003, 137).

Tujuan dari rasio ini adalah untuk menguur keberhasilan

manajemen dalam menghasilkan laba, semakin kecil rasio ini

mengindikasikan kurangnya kemampuan manajemen bank dalam

hal mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau

menekan biaya. Semakin besar nilai rasio Return on Asset (ROA),

maka akan semakin besar tingkat keuntungan yang diperoleh bank.

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.9/24/DPbs/2007 jumlah

minimal ROA yang harus dipenuhi oleh suatu bank adalah 0.5% -

1.25%.

Page 106: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

88

Rasio ini dapat diketahui dengan membagi laba sebelum pajak

dengan total asset.

Tabel 4.4

Nilai ROA BNI Syariah & Syariah Bukopin

Bank

Return On Asset (ROA)

Rata-Rata

2012 2013 2014 2015 2016

Bank BNI

Syariah

1.48% 1.37% 1.27% 1.43% 1.44% 1.40%

Bank Syariah

Bukopin

0.55% 0.69% 0.27% 0.79% 0.76% 0.61%

Sumber: Laporan Keuangan BNI Syariah dan Syariah Bukopin

Berdasarkan tabel 4.4 nilai rasio ROA Bank BNI Syariah secara

berturut-turut adalah 1.48%, 1.37%, 1.27%, 1.43%, dan 1.44%. Nilai

rasio ROA tertinggi pada Bank BNI Syariah adalah 1.48% yang

terjadi pada tahun 2012. Sedangkan nilai terendah rasio ROA Bank

BNI Syariah terjadi pada tahun 2014 sebesar 1.27% atau turun

sebesar 0.1% dari tahun sebelumnya. Besaran nilai rasio ROA Bank

BNI Syariah pada periode 2012-2016 menunjukkan angka yang baik

karena nila rasio berada pada posisi di atas angka 0.5% -1.25% yaitu

besaran yang ditetapkan Bank Indonesia sebagai angka minimal bagi

Page 107: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

89

rasio ROA, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Bank BNI

Syariah memiliki kinerja yang baik.

Berdasarkan tabel 4.4 nilai rasio ROA Bank Syariah Bukopin

secara berturut-turut adalah 0.55%, 0.69%, 0.27%, 0.79%, dan

0.76%. nilai rasio ROA tertinggi pada Bank Syariah Bukopin adalah

0.79% yang terjadi pada tahun 2015. Setelahnya nilai rasio ROA

Bank Syariah Bukopin terus mengalami fluktuasi hingga pada tahun

2014 berada pada posisi terendah dengan nilai rasio sebesar 0.27%.

Besaran nilai rasio ROA Bank Syariah Bukopin tahun 2012-2016

menunjukkan kinerja yang kurang lebih baik karena mampu

mempertahankan nilai rasio di atas 0.5%, Namun pada tahun 2014

Bank Syariah Bukopin tidak dapat mempertahankan kinerjanya

karena memiliki ROA di bawah angka 0.5%.

Berdasarkan tabel 4.4 rata-rata rasio ROA secara berturut-turut

adalah 1.40% bagi Bank BNI Syariah dan 0.61% bagi Syariah

Bukopin. Nilai rasio ROA kedua Bank tersebut berada di atas kisaran

0.5%, maka dapat disimpulkan bahwa kedua bank memiliki kinerja

yang baik. Dari data tersebut dapat disimpulkan juga bahwa pada

periode 2012-2016 Bank BNI Syariah memiliki nilai rasio ROA yang

lebih baik karena memiliki nilai rasio ROA yang lebih tinggi

dibandingkan dengan Bank Syariah Bukopin.

Page 108: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

90

b. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio BOPO yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan

untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.

Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional

yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan

suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Almilia dan

Herdinigtyas, 2005, 138)

Bank Indonesia menetapkan angka terbaik untuk rasio BOPO

adalah di bawah 90%, karena apabila rasio BOPO melebihi 90%

hingga mendekati 100% maka bank tersebut dapat dikatakan tidak

efisien dalam menjalankannya operasinya. Rasio BOPO dapat

diketahui dengan membandingkan biaya operasional dengan

pendapatan operasional.

Tabel 4.5

Nilai BOPO BNI Syariah & Syariah Bukopin

Bank

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Rata-Rata

2012 2013 2014 2015 2016

Bank BNI

Syariah

85.39% 88.11% 89.80% 89.63% 87.67% 88.80%

Page 109: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

91

Bank Syariah

Bukopin

91.59% 92.29% 96.77% 91.99% 91.76% 92.88%

Sumber: Laporan Keuangan BNI Syariah & Syariah Bukopin

Berdasarkan tabel 4.5 nilai rasio BOPO Bank BNI Syariah

secara berturut-turut adalah 88.79%, 88.11%, 89.90%, 89.63%, dan

87.67%. Nilai rasio BOPO tertinggi pada Bank BNI Syariah adalah

89.80% yang terjadi pada tahun 2014. Sedangkan nilai terendah rasio

BOPO Bank BNI Syariah terjadi pada tahun 2016 sebesar 87.67%, hal

tersebut menunjukkan nilai rasio BOPO pada Bank BNI Syariah

mengalami fluktuasi setiap tahunnya.. Besaran nilai rasio BOPO Bank

BNI Syariah pada periode 2012-2016 menunjukkan angka yang baik

karena nila rasio berada pada posisi di bawah 90% yaitu besaran yang

ditetapkan Bank Indonesia sebagai angka minimal bagi rasio BOPO,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Bank BNI Syariah

memiliki kinerja yang baik.

Sedangkan untuk Bank Syariah Bukopin, nilai rasio BOPO

secara berturut-turut adalah 91.59%, 92.29%, 96.77%, 91.99%, dan

91.76%. serupa dengan nilai rasio BOPO Bank BNI Syariah, Bank

Syariah Bukopin juga mengalami fluktuasi dalam nilai rasio BOPO.

Diketahui bahwa tahun 2014, rasio BOPO Syariah Bukopin mencapai

96.77% hal tersebut merupakan nilai tertinggi dalam periode 2012-

2016. Sedangkan untuk nilai terendah Syariah Bukopin, tercatat di

Page 110: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

92

tahun 2012 dengan nilai 91.59%. Besaran rasio BOPO Bank Bukopin

Syariah pada periode 2012-2016 menunjukkan angka yang kurang

baik, mengingat hampir setiap tahun rasio BOPO tercatat selalu

melampaui ambang batas yang telah ditetapkan Bank Indonesia yakni

90%. Tercatat pada tahun 2013-2016 Bank Syariah Bukopin tidak

mampu mengamankan nilai rasio dibawah 90%.

Berdasarkan tabel 4.5 rata-rata rasio BOPO secara berturut-

turut adalah 88.80% bagi Bank BNI Syariah dan 92.88% bagi Bank

Syariah Bukopin.. Nilai rasio BOPO Bank BNI lebih rendah

dibandingkan dengan Bank Syariah Bukopin mengindikasikan bahwa

Bank BNI Syariah lebih efektif dan efisien dalam kegiatan

operasionalnya. Dari data tersebut dapat disimpulkan juga bahwa pada

periode 2012-2016 Bank BNI Syariah memiliki nilai rasio BOPO yang

lebh baik yang lebih baik karena memiliki nilai rasio BOPO yang lebih

rendah dibandingkan dengan Bank Syariah Bukopin.

4. Capital

Adapun dalam indikator capital untuk mengukur kinerja

keuangan Bank Syariah diwakili oleh rasio Capital Adequacy Ratio

(CAR). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/18/PBI/2012

menyatakan bahwa Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

Bank Umum diukur dari prosentase tertentu terhadap Aktiva

Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) yaitu 8% dari ATMR. Rasio

Page 111: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

93

CAR dapat dihitung dengan membagi modal dengan aktiva tertimbang

menurut resiko.

Tabel 4.6

Nilai CAR BNI Syariah & Syariah Bukopin

Bank

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Rata-Rata

2012 2013 2014 2015 2016

Bank BNI

Syariah

19.07% 16.23% 18.42% 15.49% 14.92% 16.83%

Bank Syariah

Bukopin

12.78% 11.10% 14.80% 16.31% 17.00% 14.40%

Sumber: Laporan Keuangan BNI Syariah & Syariah Bukopin

Berdasarkan tabel 4.6 nilai rasio CAR Bank BNI Syariah secara

berturut-turut adalah 19.07%, 16.23%, 18.42%, 15.49%, dan 14.92%.

Nilai rasio CAR tertinggi pada Bank BNI Syariah adalah 19.07% yang

terjadi pada tahun 2012. Sedangkan nilai terendah rasio CAR Bank BNI

Syariah terjadi pada tahun 2016 sebesar 14.92%, hal tersebut

menunjukkan nilai rasio CAR pada Bank BNI Syariah mengalami

fluktuasi setiap tahunnya.. Besaran nilai rasio CAR Bank BNI Syariah

pada periode 2012-2016 menunjukkan angka yang baik karena nila

rasio berada pada posisi di atas 8% yaitu besaran yang ditetapkan Bank

Indonesia sebagai angka minimal bagi rasio CAR, dengan demikian

Page 112: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

94

dapat disimpulkan bahwa Bank BNI Syariah memiliki kinerja yang

baik.

Berdasarkan tabel 4.6 nilai rasio CAR Bank Syariah Bukopin

secara berturut-turut adalah 12.78%, 11.10%, 14.80%, 16.31%, dan

17.00%. Nilai rasio CAR tertinggi pada Bank Syariah Bukopin adalah

17.00% yang terjadi pada tahun 2016. Sedangkan nilai terendah rasio

CAR Bank Syariah Bukopin terjadi pada tahun 2013 sebesar 11.10%,

hal tersebut menunjukkan nilai rasio CAR pada Bank Syariah Bukopin

mengalami fluktuasi setiap tahunnya.. Besaran nilai rasio CAR Bank

Syariah Bukopin pada periode 2012-2016 menunjukkan angka yang

baik karena nila rasio berada pada posisi di atas 8% yaitu besaran yang

ditetapkan Bank Indonesia sebagai angka minimal bagi rasio CAR,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah Bukopin

memiliki kinerja yang baik.

Berdasarkan tabel 4.6 rata-rata rasio CAR secara berturut-turut

adalah 17.35% bagi Bank BNI Syariah dan 14.40% bagi Bank Syariah

Bukopin.. Nilai rasio CAR kedua Bank tersebut berada di atas kisaran

8%, maka dapat disimpulkan bahwa kedua bank memiliki kinerja yang

baik. Dari data tersebut dapat disimpulkan juga bahwa pada periode

2012-2016 Bank BNI Syariah memiliki nilai rasio CAR yang lebih baik

karena memiliki nilai rasio CAR yang lebih tinggi dibandingkan dengan

Bank Syariah Bukopin.

Page 113: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

95

C. Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Devisa dan Bank

Umum Syariah Non Devisa Berdasarkan RGEC

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menghitung dan

menganalisis laporan keuangan Tahunan Bank BNI Syariah dan Bank Syariah

Bukopin dengan menggunakan metode teknik statistika yang berupa uji beda

dua rata-rata (independent sample t-test) dan Mann Whitney. Dengan

ketentuan apabila data terdistribusi normal berdasarkan uji normalitas dengan

metode Kolmogorov-Smirnnov maka uji yang digunakan adalah uji

independent sample t-test, sedangkan apabila data tidak terdistribusi normal

maka uji yang digunakan adalah Mann Whitney.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data menggunakan dengan menggunakan One Sample

Kolmogorov-Smirnov dengan melihat tingkat signifikan 5%. Dasar

pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah apabila nilai P > 0.05

maka variabel residual terdistribusi normal, sebaliknya apabila nilai P < 005

maka variabel residual tidak terdistribusi normal.

Adapun hasil uji normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov-

Smirnov:

Page 114: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

96

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Bank BNI Syariah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NPF FDR GCG ROA BOPO CAR

N 5 5 5 5 5 5

Normal

Parametersa,b

Mean .022420 .904080 .019120 .013980 .888000 .173500

Std. Deviation .0047730 .0564655 .0068244 .0008167 .0092763 .0172048

Most Extreme

Differences

Absolute .279 .231 .249 .252 .215 .271

Positive .279 .231 .249 .158 .172 .159

Negative -.212 -.207 -.185 -.252 -.215 -.271

Test Statistic .279 .231 .249 .252 .215 .271

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .200c,d .200c,d .200c,d .200c,d .200c,d

Sumber: Output IBM SPSS 24

Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov secara berturut-

turut diketahui bahwa, NPF, FDR, GCG, ROA, BOPO, dan CAR memiliki

nilai probabilitas > 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai

rasio NPF, FDR, GCG, ROA, BOPO, dan CAR memiliki variabel residual

yang terdistribusi normal.

Page 115: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

97

Tabel 4.8

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Bank Syariah Bukopin

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NPF FDR GCG ROA BOPO CAR

N 5 5 5 5 5 5

Normal

Parametersa,b

Mean .038180 .927800 .015000 .006120 .928800 .143980

Std. Deviation .0070166 .0455907 .0000000e .0021241 .0219037 .0245370

Most Extreme

Differences

Absolute .240 .290 .243 .406 .182

Positive .222 .290 .201 .406 .145

Negative -.240 -.156 -.243 -.278 -.182

Test Statistic .240 .290 .243 .406 .182

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .195c .200c,d .007c .200c,d

Sumber: Output IBM SPSS 24

Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov secara berturut-

turut diketahui bahwa, NPF, FDR, ROA, dan CAR memiliki nilai

probabilitas > 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai rasio

NPF, FDR, ROA, dan CAR memiliki variabel residual yang terdistribusi

normal. Sedangkan BOPO dan GCG memiliki nilai probabilitas < 0.05

artinya rasio BOPO dan GCG memiliki variabel residual yang tidak

terdistribusi normal.

Page 116: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

98

2. Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Devisa dan Bank Umum

Non Devisa dengan Menggunakan Uji Independent Sample T-Test

Uji Independent Sample t-test digunakan pada data yang memiliki

variabel residual terdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa NPF, FDR, ROA, dan CAR memiliki

data yang terdistribusi normal. Adapun hasil uji Independent Sample T-test

antara kedua bank adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Perbandingan Kinerja Rasio NPF BNIS & Bank Syariah Bukopin

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

NPF

Equal

variances

assumed

2.135 .182 -4.153 8 .003 -.0157600 .0037951 -.0245115 -.0070085

Equal

variances not

assumed

-4.153 7.049 .004 -.0157600 .0037951 -.0247213 -.0067987

Sumber: Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa F hitung untuk NPF dengan

equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama)adalah 2.135

Page 117: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

99

dengan probabilitas 0.182, hal tersebut menyatakan bahwa nilai probabilitas

lebih dari 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan

pada varian pada data perbandingan kinerja keuangan Bank BNI Syariah dan

Bank Syariah Bukopin pada rasio NPF.

Bila kedua varian sama, maka digunakan Equal Variance Assumed. T-

hitung untuk Equal Variamce Assumed adalah 4.153 dengan signifikan

0.003 yang artinya t-hitung < t-tabel atau 0.003 < 0.05. Berdasarkan

hipotesis penelitian dimana P > 0.05, dapat disimpulkan bahwa menolak H0

dan menerima H1 dengan menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja keuangan Bank BNI Syariah (Bank Umum Syariah

Devisa) dan Bank Syariah Bukopin (Bank Umum Syariah Non Devisa).

Page 118: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

100

Tabel 4.10

Perbandingan Kinerja Keuangan Rasio FDR BNIS & Bank

Syariah Bukopin

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

FDR

Equal variances

assumed .667 .438 -.740 8 .481 -.0239200 .0323398 -.0984957 .0506557

Equal variances

not assumed -.740 7.677 .482 -.0239200 .0323398 -.0990450 .0512050

Sumber: Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa F hitung untuk FDR dengan

equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama)adalah 0.667 dengan

probabilitas 0.438, hal tersebut menyatakan bahwa nilai probabilitas lebih dari

0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pada varian

pada data perbandingan kinerja keuangan Bank BNI Syariah dan Bank Syariah

Bukopin pada rasio FDR.

Bila kedua varian sama, maka digunakan Equal Variance Assumed. T-

hitung untuk Equal Variamce Assumed adalah 0.740 dengan signifikan 0.4 yang

artinya t-hitung > t-tabel atau 0.481 > 0.05. Berdasarkan hipotesis penelitian P

Page 119: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

101

> 0.05, dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak dengan

menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

keuangan Bank BNI Syariah (Bank Umum Devisa) dan Bank Syariah Bukopin

(Bank Umum Non Devisa).

Tabel 4.11

Perbandingan Kinerja Keuangan ROA BNIS & Bank Syariah Bukopin

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

ROA

Equal variances

assumed 3.446 .101 7.723 8 .000 .0078600 .0010177 .0055131 .0102069

Equal variances

not assumed 7.723 5.157 .001 .0078600 .0010177 .0052676 .0104524

Sumber: Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa F hitung untuk ROA dengan

equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama)adalah 3.446 dengan

probabilitas 0.101, hal tersebut menyatakan bahwa nilai probabilitas kurang

dari 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan pada varian pada

data perbandingan kinerja keuangan Bank BNI Syariah dan Bank Syariah

Bukopin pada rasio ROA.

Page 120: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

102

Bila kedua varian sama, maka digunakan Equal Variance Assumed. T-

hitung untuk Equal Variamce Assumed adalah 7.723 dengan signifikan 0.000

yang artinya t-hitung < t-tabel atau 0.000 < 0.05 Berdasarkan hipotesis

penelitian di mana P < 0.05, dapat disimpulkan bahwa menolak H0 dan

menerima H1 dengan menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara kinerja keuangan Bank BNI Syariah (Bank Umum Syariah Devisa) dan

Bank Syariah Bukopin (Bank Umum Syariah Non Devisa).

Tabel 4.12

Perbandingan Kinerja Keuangan Rasio CAR BNIS & Bank

Syariah Bukopin

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

CAR

Equal variances

assumed .918 .366 2.203 8 .059 .0295200 .0134020 -.0013850 .0604250

Equal variances

not assumed

2.203 7.168 .063 .0295200 .0134020 -.0020211 .0610611

Sumber: Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa F hitung untuk CAR dengan

equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama) adalah 0.918 dengan

Page 121: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

103

probabilitas 0.366, hal tersebut menyatakan bahwa nilai probabilitas lebih dari

0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pada varian

pada data perbandingan kinerja keuangan Bank BNI Syariah dan Bank Syariah

Bukopin pada rasio CAR.

Bila kedua varian sama, maka digunakan Equal Variance Assumed. T-

hitung untuk Equal Variamce Assumed adalah 2.203 dengan signifikan 0.059

yang artinya t-hitung > t-tabel atau 0.059 > 0.05. Berdasarkan hipotesis

penelitian P > 0.05, dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak

dengan menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja keuangan Bank BNI Syariah (Bank Umum Devisa) dan Bank Syariah

Bukopin (Bank Umum Non Devisa).

3. Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Devisa dan Bank

Umum Syariah Non Devisa dengan Menggunakan Mann Whitney

Uji Mann Whitney digunakan pada data yang memiliki variabel residual

yang tidak terdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas Kolmogorov-

Smirnov diketahui bahwa GCG dan BOPO memiliki data yang tidak

terdistribusi normal. Adapun hasil uji Mann Whitney antara kedua bank adalah

sebagai berikut:

Page 122: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

104

Tabel 4.13

Perbandingan Kinerja Keuangan Rasio GCG BNIS & Bank Syariah

Bukopin

Test Statisticsa

GCG

Mann-Whitney U 10.000

Wilcoxon W 25.000

Z -.561

Asymp. Sig. (2-tailed) .575

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690b

Sumber: Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.13 nilai Z hitung dari uji Mann Whitney adalah

25.000 dengan signifikan 0.575 yang artinya z hitung > z tabel atau 0.575 >

0.05. Berdasarkan hipotesis penelitian P > 0.05, dapat disimpulkan bahwa H0

diterima dan H1 ditolak dengan menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara kinerja keuangan Bank BNI Syariah (Bank Umum

Devisa) dan Bank Syariah Bukopin (Bank Umum Non Devisa).

Page 123: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

105

Tabel 4.14

Perbandingan Kinerja Keuangan Rasio BOPO BNIS & Bank Syariah

Bukopin

Test Statisticsa

BOPO

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

Sumber: Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.14 nilai Z hitung dari uji Mann Whitney adalah

15.000 dengan signifikan 0.009 yang artinya z hitung < z tabel atau 0.009 <

0.05. Berdasarkan hipotesis penelitian P < 0.05, dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima dengan menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja keuangan Bank BNI Syariah (Bank Umum Devisa)

dan Bank Syariah Bukopin (Bank Umum Non Devisa).

Page 124: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

106

D. Analisis Kinerja Keuangan dengan Pendekatan Islamicity Performance

Index

1. Profit Sharing Ratio

Tujuan utama dari perbankan syariah adalah bagi hasil. Dengan

demikian perlu untuk mengidentifikasi seberapa jauh Bank Syariah telah

berhasil mencapai tujuannya. (Hameed dkk, 2004, 18).

Rasio ini mengukur seberapa besar Bank mencapai tujuannya, yaitu

menyalurkan dana ke sektor produktif dengan skema profit-sharing.

Pembiayaan yang dimaksud mencakup pembiayaan bagi-hasil, sewa-

menyewa, jual-beli, pinjaman, dan multijasa. Rasio ini diketahui dengan

membandingkan jumlah pembiayaan musyarakah dan pembiayaan

mudharabah dengan total pembiayaan.

Tabel 4.15

Nilai PSR Bank BNIS & Bank Syariah Bukopin

Bank

Profit Sharing Ratio (PSR)

Rata-Rata

2012 2013 2014 2015 2016

Bank BNI

Syariah

16.43% 15.73% 16.10% 18.91% 19.95% 17.42%

Bank Syariah

Bukopin

31.70% 33.30% 39.40% 48.09% 52.56% 41.03%

Sumber: Data Diolah Penulis

Page 125: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

107

Berdasarkan tabel 4.15 nilai rasio PSR Bank BNI Syariah

mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Nilai rasio PSR Bank BNI Syariah

berturut-turut adalah 16.43%, 15.73%, 16.10%, 18.91%, dan 19.95%.

Adapun nilai rasio PSR tertinggi diraih pada tahun 2016 sebesar 19.95%,

dan nilai rasio terendah diraih pada tahun 2012 sebesar 15.73%.

Berbeda dengan Bank BNI Syariah yang mengalami fluktuasi, nilai

rasio PSR Bank Syariah Bukopin cenderung mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Kenaikan nilai rasio PSR tertinggi terjadi pada tahun 2015

dengan tingkaat kenaikan 8.69 poin. Berdasarkan tabel di atas nilai rasio

PSR Bank Syariah Bukopin secara berturut-turut adalah 31.70%, 33.30%,

39.40%, 48.09%, dan 52.56%.

Berdasarkan nilai rasio PSR yang dimiliki oleh Bank BNI Syariah dan

Bank Syariah Bukopin. Besaran nilai rasio Bank Syariah Bukopin memiliki

nilai rasio yang lebih baik di bandingkan dengan Bank BNI Syariah.

Terbukti dari peningkatan nilai rasio PSR Bank Syariah Bukopin setiap

tahun yang tidak mampu diikuti oleh Bank BNI Syariah. Adapun nilai rata-

rata rasio PSR Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin secara

berturut-turut adalah 17.42% dan 41.01%.

2. Zakat Performance Ratio

Zakat Performance Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

jumlah zakat yang dikeluarkan oleh bank dibagi dengan total asset bersih.

Page 126: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

108

Kekayaan Bank harus didasarkan pada kekayaan bersih (Net Asset)

dibanding laba bersih seperti yang ditekankan dengan metode

konvensional. Artinya semakin besar kekayaan bersih, maka semakin besar

Bank Syariah dalam menyalurkan Zakat. (Hameed dkk, 2004, 19)

Menurut PSAK 101, aktivitas pengelolaan zakat disajikan dalam

laporan dana zakat pada laporan keuagan syariah. Penyajian informasi

pengelolaan dana zakat merupakan wujud kepedulian entitas syariah dalam

memenuhi kewajiban sosialnya kepada masyarakat. Hal ini menunjukkan

bahwa bank syariah tidak hanya menjalankan aktivitas bisnis saja, tetapi

juga menjalankan aktivitas syariah, yakni menyalurkan zakat kepada

penerimanya. (Muhammad, 2008, 133)

Tabel 4.16

Nilai Rasio ZPR BNI Syariah & Bank Syariah Bukopin

Bank

Zakat Performance Ratio (ZPR)

Rata-Rata

2012 2013 2014 2015 2016

Bank BNI

Syariah

0.04% 0.05% 0.06% 0.06% 0.06% 0.05%

Bank Syariah

Bukopin

0.09% 0.04% 0.00% 0.00% 0.00% 0.03%

Sumber: Data Diolah Penulis

Berdasarkan tabel 4.16 nilai rasio ZPR Bank BNI Syariah mengalami

fluktuasi setiap tahunnya. Nilai rasio ZPR Bank BNI Syariah berturut-turut

Page 127: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

109

adalah 0.04%, 0.05%, 0.06%, 0.06%, dan 0.06%. Adapun nilai rasio ZPR

pada periode 2014-2016 mengalami stagnansi pada titik 0.06%.

Lain halnya dengan Bank BNI Syariah, nilai rasio ZPR Bank Syariah

Bukopin pada periode 2012-2013 memiliki angka 0.09% dan 0.04%.

Kemudian pada periode 2014-2016 Bank Syariah Bukopin tidak

menunjukkan adanya pembayaran zakat pada setiap periodenya.

Berdasarkan nilai rasio ZPR yang dimiliki oleh Bank BNI Syariah dan

Bank Syariah Bukopin, besaran nilai rasio Bank BNI Syariah memiliki nilai

rasio yang lebih baik di bandingkan dengan Bank Syariah Bukopin. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Bank BNI Syariah menjalankan

kewajiban zakat lebih baik dibandingkan dengan Bank Syariah Bukopin.

3. Equitable Distribution Ratio

Indikator ini pada dasarnya menjelaskan performa distribusi pendapatan

yang diperoleh Bank Syariah kepada stakeholder. Stakeholder yang

dimaksud adalah penerima qardh dan donasi, pegawai Bank, pemegang

saham, dan laba bersih untuk Bank. Rasio ini mengungkapkan seberapa

besar pendapatan yang didistribusikan ke stakeholder. Pendapatan yang

dihitung tentunya sudah dikurangi pajak dan zakat. (Hameed dkk, 2004, 19)

Rasio ini dapat dketahui dengan membandingkan masing-masing

variable seperti qardh dan donas dengan pendapatan setelah dikurangi zakat

dan pajak.

Page 128: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

110

Tabel 4.17

Nilai EDR Qardh dan Donasi BNIS & Bank Syariah Bukopin

Bank

Equitable Distribution Ratio (EDR)

Qardh dan Donasi Rata-Rata

2012 2013 2014 2015 2016

Bank BNI

Syariah

7.69% 7.92% 003% 1.60% 13.90% 6.23%

Bank Syariah

Bukopin

0.18% 0.19% 0.19% 0.21% 0.15% 0.18%

Sumber: Data Diolah Penulis

Pada periode 2012-2016 Bank BNI Syariah berhasil mengungguli Bank

Syariah Bukopin dalam penyaluran dana qardh dan donasi. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai rasio qardh dan donasi terhadap pendapatan Bank

BNI Syariah yang lebih besar dibandingkan dengan milik Bank Syariah

Bukopin. Secara berturut-turut nilai rasio EDR qardh dan donasi Bank BNI

Syariah adalah 7.69%, 7.92%, 0.03%, 1.60%, dan 13.90%. Sedangkan nilai

rasio EDR qardh dan donasi Bank Syariah Bukopin adalah 0.18%, 0.19%,

0.19%, 0.21%, dan 0.15%. Berdasarkan tabel 4.17 dapat disimpulkan

bahwa Bank BNI Syariah memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan

dengan Bank Syariah Bukopin dalam rasio EDR qardh dan donasi.

Page 129: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

111

4. Islamic Investment vs Non Islamic Investment

Indikator ini membandingkan antara investasi halal dengan total

investasi yang dilakukan oleh Bank Syariah. Sejauh ini prinsip Islam

melarang transaksi-transaksi yang terkait dengan unsur maysir, gharar, riba,

haram, dan dzalim. Rasio ini dapat diketahui dengan membandingkan

investasi halal dengan total investasi halal dan haram.

Tabel 4.18

Nilai Islamic Investment Ratio BNIS & Bank Syariah Bukopin

Bank

Islamic vs Non Islamic Investment

Rata-Rata

2012 2013 2014 2015 2016

Bank BNI

Syariah

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Bank Syariah

Bukopin

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Sumber: Data diolah Penulis

Berdasarkan tabel 4.18 dapat disimpulkan bahwa kedua bank memiliki

investasi halal sebesar 100% dari keseluruhan investasi yang dilakukan.

5. Islamic Income vs Non Islamic Income

Pendapatan atau (return), dalam bahasa sehari-hari disebut dengan

tingkat keuntungan atau kembalian modal. (Hasibuan, 2007, 182)

Indikator ini digunakan untuk membandingkan pendapatan halal

dengan seluruh pendapatan yang diterima oleh Bank. Nilai yang dihasilkan

Page 130: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

112

merupakan ukuran kehalalan dan keberhasilan pelaksanaan prinsip dasar

Bank Syariah yaitu terbebas dari unsur riba dalam segi pendapatan.

Tabel 4.19

Nilai Islamic Income Ratio BNIS & Bank Syariah Bukopin

Bank

Islamic vs Non Islamic Income

Rata-Rata

2012 2013 2014 2015 2016

Bank BNI

Syariah

99.98% 99.99% 100% 99.99% 100% 99.99%

Bank Syariah

Bukopin

99.98% 99.99% 99.98% 99.98% 99.96% 99.98%

Sumber: Data diolah Penulis

Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa Bank BNI Syariah nilai

pendapatan halal yang diperoleh mencapai hampir 100%. Adapun nilai

rasio secara berturut-turut adalah 99.98%, 99.99%, 100%, 99.99%, dan

100%. Keadaan tidak jauh berbeda terjadi pada Bank Syariah Bukopin di

mana nilai rasio pada periode 2012-2016 hampir mencapai 100%. Adapun

nilai rasio secara berturut-turut adalah 99.98%, 99.99%, 99.98%, 99.98%,

dan 99.96%. Berdasarkan tabel 4.19 dapat disimpulkan bahwa kedua bank

memiliki pendapatan halal hamper mencapai 100% dari keseluruhan

pendapatan yang diterima.

Page 131: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

113

E. Perbandingan Kinerja Bank Umum Devisa dan Bank Umum Non Devisa

Berdasarkan Islamicity Performance Index

1. Uji Normalitas

Tabel 4.20

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Bank BNI Syariah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PSR ZPR EDR INCOME INVEST

N 5 5 5 5 5

Normal Parametersa,b Mean .174240 .000540 .062280 .999920 1.000000

Std. Deviation .0188411 .0000894 .0556088 .0000837 .0000000e

Most Extreme Differences Absolute .301 .349 .204 .231

Positive .301 .251 .197 .194

Negative -.185 -.349 -.204 -.231

Test Statistic .301 .349 .204 .231

Asymp. Sig. (2-tailed) .157c .046c .200c,d .200c,d

Sumber: Output IBM SPSS 24

Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov secara berturut-

turut diketahui bahwa PSR, EDR Qardh, dan Income memiliki nilai

probabilitas > 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai rasio

PSR, EDR Qardh, dan Income memiliki variabel residual yang terdistribusi

normal. Berbanding terbalik dengan hasil yang ditunjukan oleh rasio ZPR

yang memiliki nilai probabilitas < 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan

Page 132: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

114

bahwa nilai rasio ZPR memiliki variabel residual yang tidak terdistribusi

normal.

Tabel 4.21

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Bank Syariah Bukopin

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PSR ZPR EDR QARDH INCOME INVEST

N 5 5 5 5 5

Normal Parametersa,b Mean .410100 .000260 .001840 .999780 1.000000

Std. Deviation .0911374 .0003975 .0002191 .0001095 .0000000e

Most Extreme Differences Absolute .201 .343 .228 .372

Positive .201 .343 .192 .228

Negative -.181 -.257 -.228 -.372

Test Statistic .201 .343 .228 .372

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .054c .200c,d .022c

Sumber: Output IBM SPSS 24

Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov secara

berturut-turut diketahui bahwa PSR, ZPR, dan EDR Qardh memiliki nilai

probabilitas > 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai rasio

PSR, ZPR, dan EDR Qardh memiliki variabel residual yang terdistribusi

normal. Berbanding terbalik dengan hasil yang ditunjukan oleh rasio ZPR

dan Income yang memiliki nilai probabilitas < 0.05. Dengan demikian dapat

Page 133: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

115

disimpulkan bahwa nilai rasio ZPR dan Income memiliki variabel residual

yang tidak terdistribusi normal.

2. Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Devisa dan Bank

Umum Non Devisa dengan Menggunakan Uji Independent Sample T-

Test

Uji Independent Sample t-test digunakan pada data yang memiliki

variabel residual terdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa PSR dan EDR Qardh memiliki data

yang terdistribusi normal. Adapun hasil uji Independent Sample T-test

antara kedua bank adalah sebagai berikut:

Tabel 4.22

Perbandingan Kinerja Keuangan PSR BNIS & Bank Syariah

Bukopin

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

PSR

Equal variances

assumed 12.232 .008 -5.667 8 .000 -.2358600 .0416198 -.3318353 -.1398847

Equal variances

not assumed

-5.667 4.341 .004 -.2358600 .0416198 -.3479190 -.1238010

Page 134: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

116

Sumber: Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat bahwa F hitung untuk PSR dengan

equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama)adalah 12.232

dengan probabilitas 0.008, hal tersebut menyatakan bahwa nilai probabilitas

kurang dari 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan pada

varian pada data perbandingan kinerja keuangan Bank BNI Syariah dan Bank

Syariah Bukopin pada rasio PSR.

Bila kedua varian tidak sama, maka digunakan Equal Variance not

Assumed. T-hitung untuk Equal Variamce not Assumed adalah 5.667 dengan

signifikan 0.004 yang artinya t-hitung < t-tabel atau 0.004 < 0.05. Berdasarkan

hipotesis penelitian dimana P > 0.05, dapat disimpulkan bahwa menolak H0

dan menerima H1 dengan menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja rasio PSR antara Bank BNI Syariah (Bank Umum

Devisa) dan Bank Syariah Bukopin (Bank Umum Non Devisa).

Page 135: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

117

Tabel 4.23

Perbandingan Kinerja Keuangan Rasio EDR Qardh dan Donasi

BNIS & Bank Syariah Bukopin

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

EDR

Equal variances

assumed 12.442 .008 2.430 8 .041 .0604400 .0248692 .0030915 .1177885

Equal variances

not assumed

2.430 4.000 .072 .0604400 .0248692 -.0086071 .1294871

Sumber: Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.23 dapat dilihat bahwa F hitung untuk EDR Qardh

dengan equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama)adalah

12.442 dengan probabilitas 0.008, hal tersebut menyatakan bahwa nilai

probabilitas kurang dari 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat

perbedaan pada varian pada data perbandingan kinerja keuangan Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Bukopin pada rasio EDR Qardh.

Bila kedua varian sama, maka digunakan Equal Variance not Assumed.

T-hitung untuk Equal Variamce not Assumed adalah 2,340 dengan signifikan

0,072 yang artinya t-hitung > t-tabel atau 0,072 > 0.05. Berdasarkan hipotesis

Page 136: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

118

penelitian dimana P > 0.05, dapat disimpulkan bahwa menerima H0 dan

menolak H1 dengan menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja rasio EDR Qardh antara Bank BNI Syariah (Bank

Umum Devisa) dan Bank Syariah Bukopin (Bank Umum Non Devisa).

3. Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Devisa dan Bank Umum

Non Devisa dengan Menggunakan Mann Whitney

Uji Mann Whitney digunakan pada data yang memiliki variabel residual

yang tidak terdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas Kolmogorov-

Smirnov diketahui bahwa ZPR, Income, dan Investasi memiliki data yang tidak

terdistribusi normal. Adapun hasil uji Mann Whitney antara kedua bank adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.24

Perbandingan Kinerja Keuangan ZPR BNIS & Bank Syariah

Bukopin

Test Statisticsa

ZPR

Mann-Whitney U 5.500

Wilcoxon W 20.500

Z -1.504

Asymp. Sig. (2-tailed) .133

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .151b

Page 137: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

119

Sumber: Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.24 nilai Z hitung dari uji Mann Whitney adalah

5.500 dengan signifikan 0.133 yang artinya z hitung > z tabel atau 0.133 >

0.05. Berdasarkan hipotesis penelitian P > 0.05, dapat disimpulkan bahwa

menerima H0 dan menolak H1 dengan menyatakan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang siginifikan antara kinerja keuangan Bank BNI Syariah

(Bank Umum Devisa) dan Bank Syariah Bukopin (Bank Umum Non

Devisa).

Tabel 4.25

Perbandingan Kinerja Keuangan Investasi Halal BNIS & Bank

Syariah Bukopin

Test Statisticsa

INV

Mann-Whitney U 12.500

Wilcoxon W 27.500

Z .000

Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000b

Sumber: Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.25 nilai Z hitung dari uji Mann Whitney adalah

27.500 dengan signifikan 1.000 yang artinya z hitung > z tabel atau 1.000 >

0.05. Berdasarkan hipotesis penelitian P > 0.05, dapat disimpulkan bahwa

H0 diterima dan H1 ditolak dengan menyatakan bahwa tidak terdapat

Page 138: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

120

perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Bank BNI Syariah (Bank

Umum Devisa) dan Bank Syariah Bukopin (Bank Umum Non Devisa).

Tabel 4.26

Perbandingan Kinerja Keuangan Income Halal BNIS & Bank

Syariah Bukopin

Test Statisticsa

INC

Mann-Whitney U 6.000

Wilcoxon W 21.000

Z -1.396

Asymp. Sig. (2-tailed) .163

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .222b

Sumber: Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.26 nilai Z hitung dari uji Mann Whitney adalah

21.000 dengan signifikan 0.163 yang artinya z hitung > z tabel atau 0.222 >

0.05. Berdasarkan hipotesis penelitian P > 0.05, dapat disimpulkan bahwa

H0 diterima dan H1 ditolak dengan menyatakan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Bank BNI Syariah (Bank

Umum Devisa) dan Bank Syariah Bukopin (Bank Umum Non Devisa).

Page 139: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

121

F. Interpretasi

1. Berdasarkan Pendekatan RGEC

a. Perbandingan Rasio Net Performance Financing (NPF)

Berdasarkan penelitian perbandingan NPF Bank BNI Syariah

dan Bank Syariah Bukopin menunjukkan terdapat perbedaan dari

keduanya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung 0.003 yang artinya

t-hitung < t-tabel atau 0.003 < 0.05, sehingga menolak H0 dan

menerima H1.

Didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara nilai rasio NPF Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin.

Hasil ini dimungkinan karena cakupan pemberian pembiayaan Bank

Umum Devisa yang lebih luas dibandingkan dengan Bank Umum Non

Devisa. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/2007

rasio NPF yang baik bagi Bank Syariah adalah 5%. Hasil ini sejalan

dengan hasil penelitian Fitra Hayati (2013) yang menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Umum Devisa

dan Bank Umum Non Devisa.

b. Perbandingan Rasio Financing to Debt Ratio (FDR)

Berdasarkan penelitian perbandingan FDR Bank BNI Syariah

dan Bank Syariah Bukopin menunjukkan tidak terdapat perbedaan dari

keduanya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung 0.481 yang artinya

Page 140: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

122

t-hitung > t-tabel atau 0.481 > 0.05, sehingga menerima H0 dan

menolak H1.

Didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara nilai rasio FDR Bank BNI Syariah dan Bank Syariah

Bukopin. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitra

Hayati (2013) dan Khusnu Dian Khoriyah (2017). Berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 rasio likuiditas

memiliki nilai maksimal 110%.

c. Perbandingan Rasio Good Coorporate Governance (GCG)

Berdasarkan penelitian perbandingan GCG Bank BNI Syariah

dan Bank Syariah Bukopin menunjukkan tidak terdapat perbedaan dari

keduanya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung 0.575 yang artinya

t-hitung > t-tabel atau 0.575 > 0.05, sehingga menerima H0 dan

menolak H1.

Didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara nilai rasio GCG Bank BNI Syariah dan Bank Syariah

Bukopin. Hasil inI sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuli

Muhayati dan Aditya Sukmana (2016) yang menyatakan tidak terdapat

perbedaan yang signfikn pada kinerja GCG antara Bank Devisa dan

Bank Non Devisa. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

13/24/DPNP/2011 nilai rasio GCG yang baik bagi Bank Syariah adalah

≤ 3,00. Baik Bank BNI Syariah (Bank Umum Devisa) maupun Bank

Page 141: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

123

Syariah Bukopin (Bank Umum Non Devisa) memiliki nilai rasio GCG

dibawah ketentuan Bank Indonesia, dengan demikian dapat dikatakan

bahwa kinerja kedua Bank adalah baik.

d. Perbandingan Rasio Return on Asset (ROA)

Berdasarkan penelitian perbandingan ROA Bank BNI Syariah

dan Bank Syariah Bukopin menunjukkan terdapat perbedaan dari

keduanya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung 0.000 yang artinya

t-hitung < t-tabel atau 0.000 < 0.05, sehingga menolak H0 dan

menerima H1.

Didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara nilai rasio ROA Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin.

Hal ini disebabkan kegiatan operasional Bank Umum Devisa memiliki

cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan Bank Umum Non

Devisa, sehingga mampu menghasilkan laba yang lebih besar pula.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anita

Febryan dan Rahadian Zulfadin (2003) yang menyatakan terdapat

perbedaan yang signifikan antara kinerja ROA Bank Umum Devisa dan

Bank Umum Non Devisa. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia

Nomor 9/24/DPbs Tahun 2007 nilai rasio ROA yang baik bagi Bank

Syariah adalah ≥ 0,5.

Page 142: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

124

e. Perbandingan Rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO)

Berdasarkan penelitian perbandingan BOPO Bank BNI Syariah

dan Bank Syariah Bukopin menunjukkan terdapat perbedaan dari

keduanya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung 0.009 yang artinya

t-hitung < t-tabel atau 0.009 < 0.05, sehingga menolak H0 dan

menerima H1.

Didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara nilai rasio BOPO Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin.

Hal ini disebabkan oleh kegiatan operasional Bank Devisa yang

memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan Bank Umum

Non Devisa yang berakibat pada penggunaan biaya operasional yang

lebih besar. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Khusnu Dian Khoriyah (2017) yang menyatakan terdapat perbedaan

yang signifikan antara kinerja rasio BOPO pada Bank Umum Devisa

dan Bank Umum Non Devisa.

f. Perbandingan Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR)

Berdasarkan penelitian perbandingan CAR Bank BNI Syariah

dan Bank Syariah Bukopin menunjukkan tidak terdapat perbedaan dari

keduanya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung 0.059 yang artinya

t-hitung > t-tabel atau 0.059 > 0.05, sehingga menerima H0 dan

menolak H1.

Page 143: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

125

Didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara nilai rasio CAR Bank BNI Syariah dan Bank Syariah

Bukopin. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Garin

Shasy (2016) yang menyatakan tidak terdapat perbedaan yang signifika

antara kinerja CAR Bank Umum Devisa dan Bank Umum Non Devisa.

Tidak terdapat perbedaan antara rasio CAR Bank Umum Devisa dan

Bank Non Devisa meruapakan bukti penerapan Peraturan Bank

Indonesia Nomor 14/18/PBI/2012 yang mengharuskan setiap bank

mencukup rasio CAR sebesar 8%.

2. Berdasarkan Pendekatan Islamicity Performance Index (IPI)

a. Perbandingan Rasio Profit Sharing Ratio (PSR)

Berdasarkan penelitian perbandingan PSR Bank BNI Syariah

dan Bank Syariah Bukopin menunjukkan terdapat perbedaan dari

keduanya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung 0.004 yang artinya

t-hitung < t-tabel atau 0.004 < 0.05, sehingga menolak H0 dan

menerima H1.

Didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara nilai rasio ZPR Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin.

Hal ini terjadi karena pembiayaan Bank BNI Syariah (Bank Umum

Devisa) meningkat setiap tahunnya namun tidak dibarengi oleh

pembiayaan pada sektir bagi hasil. Perbedaan yang signifikan itu terjadi

karena tidak adanya aturan yang menetapkan standar minimum

Page 144: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

126

penyaluran dana sektor bagi hasil. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Harvita Ayu Lutfiandari (2016) yang

menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio PSR antara

kedua bank tersebut.

b. Perbandingan ZPR Rasio Bank BNI Syariah dan Bank Syariah

Bukopin

Berdasarkan penelitian perbandingan ZPR Bank BNI Syariah

dan Bank Syariah Bukopin menunjukkan terdapat perbedaan dari

keduanya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung 0.133 yang artinya

t-hitung > t-tabel atau 0.133 < 0.05, sehingga menerima H0 dan

menolak H1.

Didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara nilai rasio ZPR Bank BNI Syariah dan Bank Syariah

Bukopin. Tidak adanya perbedaan yang signifikan pada rasio ZPR

disebabkan adanya ketentuan yang menyebutkan nilai nisab zakat secra

mutlak adalah 2.5%. Namun nilai zakat yang dikeluarkan berbanding

lurus dengan besaran net asset yang diperoleh. Semakin besar nilai aset

maka semakin besar zakat yang dikeluarkan. Hasil ini sejalan dengan

penelian yang dilakukan oleh Harvita Ayu Lutfiandari (2016) dan Defri

Duantika (2015) yang menyatakan tidak terdapat perbedaan yang

signifikan pada rasio ZPR antara kedua bank tersebut.

Page 145: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

127

c. Perbandingan Rasio Equitable Distribution Ratio (EDR)

Berdasarkan penelitian perbandingan EDR Qardh dan Donasi

Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin menunjukkan tidak

terdapat perbedaan dari keduanya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-

hitung 0.072 yang artinya t-hitung > t-tabel atau 0.072 > 0.05, sehingga

menerima H0 dan menolak H1.

Didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara nilai rasio EDR Qardh dan Donasi Bank BNI Syariah

dan Bank Syariah Bukopin. Hal ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Defri Duantika (2015) yang menyatakan tidak terdapat

perbedaan yang signifikan pada rasio EDR Qardh dan Donasi antara

kedua bank tersebut.

d. Perbandingan Rasio Islamic Income vs Non Islamic Income

Berdasarkan penelitian perbandingan Islamic Income vs Non

Islamic Income Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin

menunjukkan tidak terdapat perbedaan dari keduanya. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai t-hitung 0.163 yang artinya t-hitung > t-tabel

atau 0.163 > 0.05, sehingga menerima H0 dan menolak H1.

Didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara nilai rasio Islamic Income vs Non Islamic Income Bank

BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin. Hasil penelitian ini yang

menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio

Page 146: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

128

Islamic Income vs Non Islamic Income mendukung temuan yang

dilakukan oleh Miranata (2014). Berdasarkan laporan keuangan kedua

bank yang menunjukkan bahwa proporsi pendapatan didominasi oleh

pendapatan halal dengan nilai rasio di atas 90% yang dapat diartikan

bahwa kedua bank tersebut berhasil menerapkan unsur dasar bank

syariah dengan terbebas dari unsur riba.

e. Perbandingan Rasio Islamic Investment vs Non Islamic Investment

Berdasarkan penelitian perbandingan Islamic Investment vs

Non Islamic Investment Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin

menunjukkan tidak terdapat perbedaan dari keduanya. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai t-hitung 1.000 yang artinya t-hitung > t-tabel

atau 1.000 > 0.05, sehingga menerima H0 dan menolak H1.

Didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara nilai rasio Islamic Investment vs Non Islamic

Investment Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin. Menurut

Muhammad dalam Lutfiandari (2016, 441) cara penempatan dana untuk

investasi pada bank syariah diwajibkan pada sektor halal, yaitu dengan

mempertimbangkan sumber dana yang diperolehnya dari investasi yang

berakad wadiah dan mudharabah-mutlaqah serta sumber dana yang

berakad mudharabah-muqayyadah ataupun sebagai pelaksanaan

program pemerintah. Hasil peneltian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Miranata (2014), Defri Duantika (2015), dan Harvita

Page 147: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

129

Ayu Lutfiandari (2016) yang menyatakan tidak terdapat perbedaan yang

signifikan pada kinerja rasio Islamic Investment vs Non Islamic

Investment antara kedua bank tersebut.

Page 148: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

130

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis pengujian data secara

deskriptif dan statistik, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan kinerja keuangan Bank Devisa dan Bank Non Devisa

dari metode analisa rasio yang ditinjau dengan pendekatan RGEC (Risk

Profile, Good Coorporate Governance, Earning, dan Capital) pada periode

2012-2016 yang meliputi NPF, FDR, GCG, ROA, BOPO, dan CAR dapat

diperoleh kesimpulan bahwa secara deskriptif kinerja Bank BNI Syariah

(Bank Devisa) lebih baik dibandingkan Bank Syariah Bukopin (Bank Non

Devisa).

2. Analisis statistik yang dilakukan terhadap setiap indikator menunjukkan

bahwa:

a. Faktor R (Risk Profile) yaitu rasio NPF dan FDR. Berdasarkan hasil

uji statistik menunjukkan bahwa pada pengujian rasio NPF terdapat

perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Umum Syariah Devisa

dan Bank Umum Syariah Non Devisa yaitu dengan melihat nilai

signifikansi lebih kecil dari derajat kesalahan 0,05 atau 0,003 < 0,05.

Dan pada rasio FDR menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara kinerja Bank Umum Syariah Devisa dan

Page 149: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

131

Bank Umum Syariah Non Devisa yaitu dengan melihat nilai

signifkansi lebih besar dari derajat kesalahan 0,05 atau 0,481 > 0,05.

b. Faktor G (Good Coorporate Governance), berdasarkan hasil uji

statistik menunjukkan bahwa pada pengujian rasio GCG tidak

terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Umum

Syariah Devisa dan Bank Umum Syariah Non Devisa yaitu dengan

melihat nilai signifikansi lebih besar dari derajat kesalahan 0,05 atau

0,5.75 < 0,05.

c. Faktor E (Earning), yaitu rasio ROA dan BOPO. Berdasarkan hasil

uji statistik menunjukkan bahwa pada pengujian rasio ROA terdapat

perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Umum Syariah Devisa

dan Bank Umum Syariah Non Devisa yaitu dengan melihat nilai

signifikansi lebih kecil dari derajat kesalahan 0,05 atau 0,000 < 0,05.

Dan pada rasio BOPO menunjukkan hal yang sama yaitu terdapat

perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Umum Syariah Devisa

dan Bank Umum Syariah Non Devisa yaitu dengan melihat nilai

signifikansi lebih kecil dari derajat kesalahan 0,05 atau 0,009 < 0,05.

d. Faktor C (Capital), yaitu rasio CAR. Berdasarkan hasil uji statistik

menunjukkan bahwa pada pengujian rasio CAR tidak terdapat

perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Umum Syariah Devisa

dan Bank Umum Syariah Non Devisa yaitu dengan melihat nilai

Page 150: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

132

signifikansi lebih besar dari derajat kesalahan 0,05 atau 0,059 <

0,05.

3. Secara keseluruhan kinerja keuangan Bank Devisa dan Bank Non Devisa

dari metode analisa rasio yang ditinjau dengan pendekatan Islamicity

Performance Index pada periode 2012-2016 yang meliputi PSR, ZPR, EDR

Qardh, Income Halal, dan Investment Halal dapat diperoleh kesimpulan

bahwa secara deskriptif kinerja Bank BNI Syariah lebih baik dibandingkan

Bank Syariah Bukopin.

4. Analisis statistik yang dilakukan terhadap setiap indikator menunjukkan

bahwa:

a. Variabel PSR (Profit Sharing Ratio) berdasarkan hasil uji statistik

menunjukkan bahwa pada pengujian rasio PSR terdapat perbedaan

yang signifikan pada kinerja Bank Umum Syariah Devisa dan Bank

Umum Syariah Non Devisa yaitu dengan melihat nilai signifikansi

lebih kecil dari derajat kesalahan 0,05 atau 0,004 < 0,05.

b. Variabel ZPR (Zakat Performance Ratio) berdasarkan hasil uji

statistik menunjukkan bahwa pada pengujian rasio ZPR tidak

terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Umum

Syariah Devisa dan Bank Umum Syariah Non Devisa yaitu dengan

melihat nilai signifikansi lebih besar dari derajat kesalahan 0,05 atau

0,133 < 0,05.

Page 151: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

133

c. Variabel EDR (Equitable Distribution Ratio) Berdasarkan hasil uji

statistik menunjukkan bahwa pada pengujian rasio EDR tidak

terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Umum

Syariah Devisa dan Bank Umum Syariah Non Devisa yaitu dengan

melihat nilai signifikansi lebih besar dari derajat kesalahan 0,05 atau

0,072 < 0,05.

d. Variabel INV (Islamic Investment vs Non Islamic Investment)

berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa pada pengujian

rasio INV tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja

Bank Umum Syariah Devisa dan Bank Umum Syariah Non Devisa

yaitu dengan melihat nilai signifikansi lebih besar dari derajat

kesalahan 0,05 atau 1,000 < 0,05.

e. Variabel IH (Income Halal vs Non Income Halal) berdasarkan hasil

uji statistik menunjukkan bahwa pada pengujian rasio IH tidak

terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Umum

Syariah Devisa dan Bank Umum Syariah Non Devisa yaitu dengan

melihat nilai signifikansi lebih besar dari derajat kesalahan 0,05 atau

0,163 < 0,05.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Umum Devisa dan Bank Umum

Non Devisa di Indonesia. Perbedaan yang terlihat dalam rasio FDR, ROA, dan

BOPO lebih dipengaruhi oleh jumlah dana pihak ketiga, jumlah asset yang

Page 152: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

134

dimiliki pada periode tertentu, serta besaran modal yang dimiliki oleh Bank.

Kegiatan operasional Bank Devisa yang mencakup transaksi dengan

menggunakan valuta asing tidak memiliki pengaruh yang signifikan karena

bukan menjadi fokus utama Bank dalam memperoleh keuntungan. Dengan kata

lain kedua bank disimpulkan sudah memiliki kinerja yang baik selama mampu

memenuhi kewajiban menempatkan nilai rasio keuangan pada rasio tertentu

sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa

Keuangan. Sedangkan untuk penerapan prinsip syariah, baik Bank Umum

Devisa maupun Bank Umum Non Devisa sudah menjalankan menjalankan

kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah. Hal ini dikarenakan adanya

Dewan Pengawas Syariah yang melakukan pengawasan serta pengendalian

terhadap setiap kegiatan operasional dari Bank Umum Syariah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis menyarankan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Penelitian di masa mendatang diharapkan menambah objek peneltian agar

dapat mendapatkan hasil yang lebih akurat.

2. Rentang waktu penelitian dapat ditambah agar dapat mendapatkan

gambaran mengenai keadaan kinerja keuangan perbankan syariah secara

lebih baik.

3. Bagi peneliti yang akan dating diharapkan mampu menambah variabel

penelitian agar mampu memberikan hasil yang lebih baik

Page 153: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

135

DAFTAR PUSTAKA

Al-Arif, M Nur Rianto. 2011. Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Solo: PT Era Adicitra

Intermedia.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema

Insani.

Azis, Azlina. 2015. Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Devisa dan Bank

Non Devisa di Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Riau: Jom FEKON

Vol.2 No.1.

Bank Indonesia. 2012. Booklet Perbankan 2012. Jakarta: Departemen Perizinan dan

Informasi Perbankan.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Choiriyah, Khusnul Dian. 2017. Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan Bank

Syariah Devisa dan Bank Syariah Non Devisa. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

Duantika, Defri. Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC dan

Islamicity Performance Index. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015

Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Gozhali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 23.

Edisi 8. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hameed, dkk. 2004. Alternative Disclosure & Performance Measures For Islamic

Banks. 2nd International Conference On Administrative Science, King Fahd

University of Potreleum and Minerals. 19-21 April 2004

Hasan, Nurul Ichsan. 2014. Pengantar Syariah (Sebuah Pengantar). Ciputat: GP Press

Group.

Hayati, Fitra. 2013. Analisis Kinerja Keuangan Bank Devisa dan Bank Non Devisa Di

Page 154: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

136

Indonesia. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Andalas.

Indriyanto, Nur dan Suporno, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: Lembaga Penerbit BPFE.

Ismail. 2010. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana.

Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana. 2010

Istichomah, Nurul. 2017. Analisis Komparasi Kinerja Perbankan Syariah Di

Indonesia: Pendekatan RGEC dan Islamicity Performance Index (Studi Kasus

Pada Bank Umum Syariah Tahun 2011-2015). Skripsi S1 Fakultas Ekonomi.

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Karim, Adiwarman A. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuagan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kasmir. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Kasmir. 2011. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan. Edisi ke-9. Jakarta: Rajawali Pers.

Kasmir. 2008. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana.

Kholifah, Andiyani. 2016. Analisis Perbedaan Indikator Kinerja Keuangan Bank

Devisa dan Bank Non Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi

S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Latumaerissa, Julius R. 2011 Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Listiani, Yuni Umi, dkk. 2015. Pengaruh Islamicity Performance Index terhadap

Profitabilitas Bank Jabar Banten Periode 2011-2015. Prosiding Keuangan dan

Perbankan Syariah Universitas Islam Bandung.

Mandasari, Jayanti. 2015. Analisis Kinerja Keuangan Dengan Pendekatan Metode

Page 155: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

137

RGEC Pada Bank BUMN Periode 2012-2013. E-Journal Ilmu Administrasi

Bisnis Universitas Mulawarman. Volume 3, Nomor 2, 2015: 363-374

Meilani, Sayekti Endah Retno, dkk. 2015. Analisis Kinerja Bank Perbankan Syariah

Dengan Menggunakan Pendekatan Islamicity Indices. Syariah

PeperAccounting FEB UMS ISSN 2460 0784. IAIN Surakarta.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Otoritas Jasa Keuangan. 2017. Statistik Perbankan Syariah 2016. Jakarta: Departemen

Perizinan dan Informasi Perbankan Otoritas Jasa Keuangan.

Paramartha, I Made dan Darmayanti, Ni Putu Ayu. 2017. Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank dengan Metode RGEC pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. E-Journal

Management UNUD Vol. 6 No.2, 2017: 948-974

Permana, Bayu Aji. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode

CAMELS dan Metode RGEC. Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Pramana, Komang Mahendra dan Artini, Luh Gede Sri. 2016. Analisis Tingkat

Kesehatan Bank (Pendekatan RGEC) Pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

E-Journal Management UNUD Vol. 5 No.6, 2016: 3849-3878

Pratiwi. 2015. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) Financing to Deposit Ratio

(FDR) dan Return On Asset (ROA) Terhadap Pertumbuhan Aset Bank Syariah.

Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Rivai, Veithzal, dkk. 2007. Bank and Financial Institution Management : Conventional

And Sharia System. Jakarta: Rajawali Press.

Rodoni, Ahmad. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Center or

Social Economics Studies (CSES) Press.

Said, Khaerunisa. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan

Metode CAMEL Pada PT Bank Syariah Mandiri Periode 2001-2010. Skripsi.

Universitas Hasanudin Makassar.

Page 156: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

138

Said Alyousfi, Abdulazeez Y.H dkk. 2017. Profitability of Saudi Commercial Banks:

A Comparative Evaluation between Domestic and Foreign Bank using Capital

Adequacy, Asset Quality, Management Quality, Earning Ability, and Liquidity

Parameters. International Journal of Economics and Financial Issues. 2017,

7(2), 477-484.

Soemitra, Andri. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.

Stasnilaus, S Uyanto. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Jakarta: CV ALFABETA.

Suharso, Puguh. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan

Filosofi dan Praktis. Jakarta: PT Indeks.

Sulistiyono, Prasetyo Adi dan Hadianto, Agustian Eko. Ed. 2012. Pengukuran Bank

Syariah Berdasarkan Islamicity Performance Index (Studi Pada Bank

Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri). Proceding Paper 28 Finalis

Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah I. Riau.

Supriyanto. 2009. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Indeks.

Susilowati, Enny. 2016. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) Capital Adequacy Ratio

(CAR) dan Non Performing Financing (NPF) Tehadap Likuiditas Perbankan

Syariah di Indonesia Periode 2011-2015. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan

Bisnis. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Syahputra, Muhammad Wahyu. 2015. Analisis Kinerja Keuangan dan Maqashid

Syariah Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Tahun 2011-2014. Skripsi

S1 Fakultas Syariah dan Hukum. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Umar, Husein. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka.

Umiyati dan Queenindya. 2015. Pengukuran Kinerja Bank Syariah Dengan Metode

RGEC. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam Vol.2, No.2. Tahun 2015. UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 157: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

139

Yaya, Rizal dkk. 2014. Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer.

Ed. 2. Jakarta: Salemba Empat.

Wangsawidjaja. 2012. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

https://www.bi.go.id

https://www.ojk.go.id

https://www.bnisyariah.co.id

https://www.syariahbukopin.co.id

https://www.cnnindonesia.com

Page 158: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

140

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Rasio Variabel Penelitian

BANK TAHUN NPF FDR GCG ROA BOPO CAR PSR ZPR EDR INV INC

BNIS 2012 2.02 84.99 1.30 1.48 85.39 19.07 16.43 0.04 7.69 100 99.98

2013 1.86 97.86 1.30 1.37 88.11 16.23 15.73 0.05 7.92 100 99.99

2014 1.86 92.58 2.96 1.27 89.80 18.42 16.10 0.06 0.03 100 100

2015 2.53 91.94 2.00 1.43 89.63 15.49 18.91 0.06 1.60 100 99.99

2016 2.94 84.57 2.00 1.44 87.67 14.92 19.95 0.06 13.90 100 100

BSB 2012 4.59 91.98 1.50 0.55 91.59 12.78 31.70 0.09 0.18 100 99.98

2013 4.27 100.29 1.50 0.69 92.29 11.10 33.30 0.04 0.19 100 99.99

2014 4.07 92.89 1.50 0.27 96.77 14.80 39.40 0.00 0.19 100 99.98

2015 2.99 90.56 1.50 0.79 91.99 16.31 48.09 0.00 0.21 100 99.98

2016 3.17 88.18 1.50 0.76 91.76 17.00 52.56 0.00 0.15 100 99.96

Page 159: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

141

Lampiran 2: Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

A. Uji Normalitas Bank BNI Syariah (RGEC)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NPF FDR GCG ROA BOPO CAR

N 5 5 5 5 5 5

Normal

Parametersa,b

Mean .022420 .904080 .019120 .013980 .888000 .173500

Std. Deviation .0047730 .0564655 .0068244 .0008167 .0092763 .0172048

Most Extreme

Differences

Absolute .279 .231 .249 .252 .215 .271

Positive .279 .231 .249 .158 .172 .159

Negative -.212 -.207 -.185 -.252 -.215 -.271

Test Statistic .279 .231 .249 .252 .215 .271

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .200c,d .200c,d .200c,d .200c,d .200c,d

B. Uji Normalitas Bank Syariah Bukopin (RGEC)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NPF FDR GCG ROA BOPO CAR

N 5 5 5 5 5 5

Normal

Parametersa,b

Mean .038180 .927800 .015000 .006120 .928800 .143980

Std. Deviation .0070166 .0455907 .0000000e .0021241 .0219037 .0245370

Most Extreme

Differences

Absolute .240 .290 .243 .406 .182

Positive .222 .290 .201 .406 .145

Negative -.240 -.156 -.243 -.278 -.182

Test Statistic .240 .290 .243 .406 .182

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .195c .200c,d .007c .200c,d

Page 160: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

142

C. Uji Normalitas Bank BNI Syariah (IPI)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PSR ZPR EDR INCOME INVEST

N 5 5 5 5 5

Normal Parametersa,b Mean .174240 .000540 .062280 .999920 1.000000

Std. Deviation .0188411 .0000894 .0556088 .0000837 .0000000e

Most Extreme Differences Absolute .301 .349 .204 .231

Positive .301 .251 .197 .194

Negative -.185 -.349 -.204 -.231

Test Statistic .301 .349 .204 .231

Asymp. Sig. (2-tailed) .157c .046c .200c,d .200c,d

D. Uji Normalitas Bank Syariah Bukopin (IPI)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PSR ZPR EDR QARDH INCOME INVEST

N 5 5 5 5 5

Normal Parametersa,b Mean .410100 .000260 .001840 .999780 1.000000

Std. Deviation .0911374 .0003975 .0002191 .0001095 .0000000e

Most Extreme Differences Absolute .201 .343 .228 .372

Positive .201 .343 .192 .228

Negative -.181 -.257 -.228 -.372

Test Statistic .201 .343 .228 .372

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .054c .200c,d .022c

Page 161: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

143

Lampiran 3: Uji Independent Sample T-test

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

NPF Equal variances

assumed

2.135 .182 -4.153 8 .003 -.0157600 .0037951 -.0245115 -.0070085

Equal variances

not assumed

-4.153 7.049 .004 -.0157600 .0037951 -.0247213 -.0067987

FDR Equal variances

assumed

.667 .438 -.740 8 .481 -.0239200 .0323398 -.0984957 .0506557

Equal variances

not assumed

-.740 7.677 .482 -.0239200 .0323398 -.0990450 .0512050

ROA Equal variances

assumed

3.446 .101 7.723 8 .000 .0078600 .0010177 .0055131 .0102069

Equal variances

not assumed

7.723 5.157 .001 .0078600 .0010177 .0052676 .0104524

CAR Equal variances

assumed

.918 .366 2.203 8 .059 .0295200 .0134020 -.0013850 .0604250

Equal variances

not assumed

2.203 7.168 .063 .0295200 .0134020 -.0020211 .0610611

PSR Equal variances

assumed

12.232 .008 -5.667 8 .000 -.2358600 .0416198 -.3318353 -.1398847

Equal variances

not assumed

-5.667 4.341 .004 -.2358600 .0416198 -.3479190 -.1238010

EDR Equal variances

assumed

12.442 .008 2.430 8 .041 .0604400 .0248692 .0030915 .1177885

Equal variances

not assumed

2.430 4.000 .072 .0604400 .0248692 -.0086071 .1294871

Page 162: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39719/1/ARINDA... · (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin Periode

144

Lampiran 4: Uji Mann Whitney

Test Statisticsa

GCG BOPO ZPR INC INV

Mann-Whitney U 10.000 .000 5.500 6.000

12.500

Wilcoxon W 25.000 15.000 20.500 21.000

27.500

Z -.561 -2.611 -1.504 -1.396

.000

Asymp. Sig. (2-tailed) .575 .009 .133 .163

1.000

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690b .008b .151b .222b

1.000b