perancangan sistem informasi manajemen data persediaan ......perancangan sistem informasi manajemen...
TRANSCRIPT
Perancangan Sistem Informasi Manajemen Data Persediaan
Barang menggunakan Framework C# dan RFID
PT. Pura Barutama Kudus
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Teofilus Septasesio Juhendra (672015047)
Hindriyanto Dwi Purnomo, S.T., MIT., Ph.D.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Oktober 2018
Perancangan Sistem Informasi Manajemen Data Persediaan Barang
menggunakan Framework C# dan RFID
PT. Pura Barutama Kudus
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Teofilus Septasesio Juhendra (672015047)
Hindriyanto Dwi Purnomo, S.T., MIT., Ph.D.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Oktober 2018
1
1. Pendahuluan
Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi semakin memegang
peranan penting dalam dunia bisnis. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan dalam
segala hal pula. Dengan adanya perkembangan teknologi, maka penyebaran
informasi sangatlah cepat dan luas. Untuk memenuhi kebutuhan informasi,
memerlukan pengolahan yang sistematis dengan cara membentuk suatu sistem
informasi [1].
Masalah yang sering terjadi pada persediaan barang adalah permasalahan
operasional yang sering dihadapi oleh sebuah perusahaan. Jika jumlah inventory
sedikit dan permintaan tidak dapat dipenuhi karena kekurangan persediaan [2],
maka dapat menghambat proses kerja [3], begitu juga apabila inventory terlalu
besar, hal ini dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Oleh karena itu
perusahaan harus bisa memutuskan berapa banyak suatu barang harus di siapkan
untuk keperluan penjualan. Selain itu pengolahan data persediaan yang masih
manual [4] menyebabkan sering terjadinya selisih saldo barang [5] karena
kesalahan pencatatan dalam proses mutasi barang dikartu stok dan terhambatnya
pelaporan persediaan
Menurut hasil wawancara, unit PST terutama di departemen TEC
(Technician) menggunakan Microsoft Excel dalam melakukan kegiatan
operasionalnya. Dalam proses transaksi keluar dan masuk barang, pencatatan
barang baru yang masuk dan rekap seluruh jumlah data masih dicatat dengan
menggunakan Microsoft Excel. akibatnya banyak data yang menumpuk, seperti
data laporan transaksi, data jumlah barang, dan detail barang (seperti detail
peralatan kerja, bahan baku pondasi, dll),, serta banyak hal yang seharusnya tercatat
menjadi tidak tercatat. Seperti operator yang bertanggung jawab terhadap keluarnya
barang yang ada digudang, dan lain sebagainya. Selain data yang tertumpuk,
informasi akhir antara stock yang ada digudang dan jumlah yang direkap
mengalami inkosistensi data. Apabila lambat laun PST tetap menggunakan sistem
yang sama, maka sistem yang digunakan sekarang tidak akan mampu mendukung
kebutuhan akan informasi persediaan yang selalu up-todate, sehingga
mengakibatkan proses pengendalian persediaan barang semakin sulit dilakukan.
Dengan melihat kondisi yang ada, sudah selayaknnya perusahaan melakukan
perbaikan terhadap sistem informasi yang ada, yaitu dengan melakukan
perancangan atau desain sistem informasi persediaan barang yang baru.
Dari latar belakang tersebut, maka peneliti akan mencoba untuk
mengembangkan sistem yang sedang berjalan ke dalam sebuah sistem informasi
persediaan dengan menggunakan konsep database sebagai alternatif bagi PST
dalam mengatasi masalah yang ditimbulkan pada sistem yang telah ada. Sistem
yang dikembangkan meliputi otomatisasi dalam proses generate QR Code,
pelaporan rekap transaksi yang telah dilakukan dan hal lain yang terkait dengan
2
proses manajemen data barang. Oleh karena itu peneliti mengambil judul penelitian
“Perancangan Sistem Informasi Manajemen Data Persediaan Barang menggunakan
Framework C# dan RFID”. Alasan utama menggunakan C# dan RFID adalah
karena sesuai dengan lingkungan kerja, yang tidak membutuhkan koneksi internet
untuk bisa berjalan, proses kinerja lebih cepat, dan lebih mudah untuk melakukan
akses terhadap aplikasi.
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka
rumusan masalah yang diangkat adalah bagaimana mengoptimalkan manajemen
data inventory? Adapun batasan masalah adalah sebagai berikut: (1). Penelitian
dilakukan di PT. Pura Barutama unit Pura Smart Technology (PST). (2). Aplikasi
yang dibangun berfungsi untuk melakukan manajemen data barang yang terletak
di penyimpanan barang unit PST.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian terkait Manajemen Data Persediaan Barang sudah pernah dilakukan
sebelumnya. Try dan Deni (2016) membangun Sisitem informasi persediaan barang
dengan menggunakan program / aplikasi komputer berbasis desktop. Aplikasi ini
dibangun menggunakan pendekatan SADT (Structured Analyst and Design
Teqnique). Yaitu, menggambarkan terlebih dahulu seluruh sistem secara utuh
(whole System) sebagai tingkat tertinggi (Top Level), dan memecahnya lebih rinci,
sehingga seluruh proses kerja dapat diketahui dengan jelas dan dapat dilakukan
optimalisasi. Latar belakang dilakukkan penelitian ini adalah teknologi yang
digunakan masih bersifat manual dan sederhana, yaitu menggunakan Microsoft
Office Excel. Sistem yang lama tersebut semakin tertinggal dan sulit digunakan
untuk membagi data untuk keperluan pihak-pihak lain, maka dari itu dibangun
sistem informasi yang mudah untuk digunakan dalam hal menyebarkan data.
Sistem ini dirancang untuk mengelola data penyimpanan persediaan barang yang
diharapkan untuk menyebarkan data tersebut secara luas dan mudah diakses.
Kelebihan daripada metode ini adalah seluruh bagian proses dapat terlihat secara
lebih rinci, dan semua proses dapat teratasi dan teroptimalisasi. Namun
kekurangannya adalah dengan metode ini, maka ketika terjadi perubahan proses
produksi, akan memakan waktu lebih lama untuk membuat ulang sistem yang ada.
Karena pendekatan menggunakan metode SADT merupakan pendekatan yang
dilakukan dengan menjabarkan seluruh proses produksi, dari bagian luas ke bagian
lebih rinci [6].
Penelitian terkait perancangan sistem informasi persediaan barang sudah pernah
dilakukan sebelumnya oleh Teuku Syamsul Ramadhan (2008), dibangun dengan
bahasa pemrogramman PHP berbasis aplikasi web serta menggunakan database
MYSQL. Metode yang digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah metode
pengembangan. Metode pengembangan merupakan metode pembangunan aplikasi
3
yang bertahap dan memiliki proses kerja yang berbeda disetiap tahapannya. Adapun
tahapannya adalah analisis, desain, implementasi sistem serta operasi dan
pemeliharaan. Kelebihan dari metode ini adalah proses pembuatan aplikasi dapat
berjalan tepat seperti kebutuhan. Karena sebelumnya dilakukan analisis dari hasil
wawancara. Sehingga dari hasil tersebut, aplikasi yang dibangun dapat sesuai
dengan kebutuhan. Kekurangan dari metode ini adalah apabila terjadi perubahan
yang cukup signifikan, maka akan cukup sulit untuk merubah aplikasi. Latar
belakang dibuatnya penelitian ini adalah karena belum adanya sistem untuk
mendukung kegiatan operasional penyimpanan persediaan barang. Sehingga perlu
dibentuk sebuah sistem informasi yang dapat mengoptimalkan pekerjaan serta
pelaporan yang valid mengenai jumlah barang [7].
Penelitian terkait pembangunan sistem informasi manajemen data gudang pernah
dilakukan sebelumnya oleh Rahadi, Adysta; Musadieq, Mochammad Al; Susilo,
Heru, (2014). Dibangun menggunakan bahasa pemrograman C berbasis web serta
menggunakan database Microsoft Access. Sistem yang dibuat terdapat 2 aktor,
yaitu Admin dan User. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.
Yaitu, semua informasi yang berhubungan dengan sistem informasi dikumpulkan
terlebih dahulu, kemudian informasi akan dianalisis dan dioptimalkan. Kelebihan
daripada metode ini adalah tidak akan terjadi kesalahan pemahaman terhadap
sistem informasi. Karena seluruh proses pembuatan akan dilakukan sesuai dengan
informasi lengkap yang telah didapatkan. Kekurangan dari metode ini adalah
apabila terjadi penambahan pada deskripsi untuk sistem, maka akan membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk menjadikan sistem. Latar belakang dibuatnya
penelitian ini adalah karena sistem pencatatan persediaan barang yang dilakukan
oleh Toko Arta Boga masih secara manual (dengan kertas). Sehingga banyak sekali
terjadi kesalahan data, data yang redudant dan pelaporan yang selalu terlambat.
Sehingga, perlu dilakukan pengoptimalan terhadap sistem yang sudah ada saat ini
[1].
Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan terkait Sistem Informasi
Persediaan Barang, maka akan dilakukan penelitian tentang Sistem Informasi
Manajemen Persediaan Barang studi kasus: (PST) Pura Smart Technology.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pegawai PST yang
bertanggungjawab untuk memajemen gudang penyimpanan barang serta karyawan
yang bertransaksi langsung dengan pengeluaran dan pemasukan barang.
Pemrograman desktop adalah penulisan bahasa pemmrograman dimana hasil dari
program atau aplikasi yang di buat oleh programmer di untukkan berjalan pada
perangkat komputer seperti Komputer Desktop, Laptop, Notebook, Komputer
Mainframe, maupun super komputer. dimana program ini berdiri Independent tanpa
membutuhkan perangkat atau program lain untuk menjalankannya. Untuk
menjalankan program tersebut User diminta untuk menginstal terlebih dahulu untuk
4
disimpan pada directory sistem sehingga program tersebut dapat berjalan sesuai
dengan alur yang sebelumnya program tersebut di rancang oleh programmer [8].
Microsoft Visual Studio adalah Integrated Development Environment (IDE) resmi
untuk pengembangan aplikasi desktop dari Microsoft. Visual Studio digunakan
untuk mengembangkan program komputer, serta situs web, aplikasi web, layanan
web dan aplikasi seluler. Visual Studio menggunakan platform pengembangan
perangkat lunak Microsoft seperti Windows API, Windows Forms, Windows
Presentation Foundation, Windows Store dan Microsoft Silverlight. Ini bisa
menghasilkan kode asli dan kode yang dikelola.
Visual Studio mendukung 36 bahasa pemrograman yang berbeda dan
memungkinkan editor kode dan debugger untuk mendukung (dalam berbagai
tingkat) hampir semua bahasa pemrograman, asalkan layanan khusus bahasa ada.
Built-in languages termasuk C, C ++, CLI, Visual Basic.NET, C #, F #, JavaScript,
TypeScript, XML, XSLT, HTML dan CSS. [9].
Oracle adalah sebuah database merupakan koleksi data yang terorganisir dan
diperlakukan sebagai sebuah unit. Tujuan database adalah untuk mengumpulkan,
menyimpan, dan menerima informasi yang berelasi untuk digunakan oleh aplikasi
database. Oracle database merupakan Object-Relational Database Management
System (ORDBMS). Oracle database mengimplementasikan fitur-fitur object
oriented seperti tipe-tipe yang didefinisikan oleh user, pewarisan, dan
polimorfisme. Hal tersebut menjadikan Oracle database dapat menyimpan model
bisnis yang kompleks di dalam sebuah relational database. [10].
DevExpress merupakan supplier terkemuka kontrol ASP.net yang addins,
digunakan dalam situs ASP.net dan digunakan untuk menambahkan fitur,
meringankan tugas dan menghemat waktu pemakai dalam membuat suatu program.
DevExpress menawarkan pula seperangkat komponen presentasi dan pelaporan
serta penambahan beberapa fungsi, karena itulah setiap situs web yang
menggunakan ASP.net banyak menggunakan aplikasi ini karena kemudahannya
untuk memperindah tampilan tanpa memasukkan coding yang banyak.
Tidak hanya digunakan untuk fitur asp.net saja, namun juga bisa digunakan untuk
ADO.net framework dan sejenisnya. Dengan kata lain DevExpress ini dapat
digunakan untuk aplikasi berbasis desktop. [11].
3. Metode Perancangan
Penelitian ini dilakukan dan diselesaikan melalui 5 tahapan penelitian yaitu
: 1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data. 2) Perancangan sistem. 3)
Perancangan aplikasi / program. 4) Implementasi dan pengujian sistem serta
analisis hasil pengujian. 5) Penulisan laporan hasil penelitian. Tahapan-tahapan
penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.
5
Gambar 1 Tahapan Penelitian [12].
Berdasarkan gambar 1 dapat dijelaskan bahwa tahapan penelitian yang
dilakukan adalah sebagai berikut: Tahap pertama yaitu analisis dan pengumpulan
data, dimana peneliti melakukan wawancara dengan kepala bagian tekniksi yang
bersangkutan langsung dengan gudang yang ada di PST untuk membahas
mengenai aplikasi yang akan dibuat, serta menjelaskan alur proses produksi yang
ada di perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian teknisi,
peneliti mendapatkan proses alur bisnis yang terjadi di perusahaan mengenai
transaksi barang, proses pengambilan barang ataupun keluar barang sampai
masalah yang sering terjadi. Kemudian tahap kedua, ketiga, dan keempat
dilakukkan perancangan sistem mengunakan metode Prototype. Sedangkan tahap
kelima dilakukkan penulisan artikel ilmiah atau laporan penelitian.
Metode perancangan sistem yang digunakan didalam pembangunan aplikasi
“Optimalisasi dan Manajemen data gudang” adalah Prototyping. Metode
Prototyping mengerjakan pengembangan atau rekayasa perangkat lunak secara
bertahap dan berulang, dengan mementingkan kebutuhan user/client. Pengembang
dan client dapat terus berinteraksi didalam setiap tahap metode prototyping [13].
Tahapan metode prototyping dapat dilihat melalui Gambar 2.
6
Gambar 2 Metode Prototype [13].
Seperti terlihat pada Gambar 2, tahapan dalam metode prototyping adalah
listen to customer, bulid/revise mock-up, dan customer test-drives mock-up. Tahap
pertama adalah listen to customer, yaitu mengetahui informasi mengenai kebutuhan
pengguna untuk diimplementasikan dalam sistem. Informasi yang telah didapatkan
kemudian dianalisa dan diterjemahkan ke dalam sistem. Tahap kedua di dalam
model prototyping adalah build/revise mock-up. Pada tahap ini perancangan
dilakukan secara cepat dan mewakili semua aspek software yang diketahui.
Rancangan tersebut menjadi dasar pembutatan prototype. Tahap ketiga adalah
customer test-drives mock-up. Pada tahap ini client mengevaluasi prototype yang
telah dibuat. Semua proses tersebut terus diulang hingga aplikasi yang dirancang
sesuai dengan permintaan.
Gambar 3 Deployment diagram SIT.
Pada Gambar 3 menunjukkan Deployment diagram dari SIT. Deployment
diagram dari sistem SIT terdiri dari perangkat pengguna sistem yang dapat berupa
laptop atau Personal Computer, sebagai perangkat untuk mengakses program
7
aplikasi, program aplikasi yang digunakan adalah pemrograman berbasis desktop.
Yaitu C# dan DevExpress sebagai tool tambahan yang berfungsi untuk melakukan
design pada aplikasi , serta menggunakan teknologi RFID dalam penerapan
multiuser dan multilevel. kemudian menggunakan Oracle 11g sebagai tempat
penyimpanan data..
Perancangan SIT menggunakan UML yang meliputi use case diagram,
activity diagram dan class diagram
Gambar 4 Use Case Daigram SIT bagian Super Admin, Admin dan User.
Terdapat tiga aktor yang terdapat di dalam use case diagram yang
ditunjukkan oleh gambar 4, yaitu Super Admin (Kepala Bagian), Admin (Kepala
Operator) dan User (Operator Teknisi). Setiap aktor memiliki peran tugas yang
berbeda. Setiap aktor juga memiliki previlage masing-masing. Namun dalam hal
ini, Super admin merupakan aktor tertinggi, dimana Super Admin (Kepala Bagian)
memiliki hak akses untuk masuk ke tiga bagian, baik itu untuk melakukan
pengelolaan data master (CRU), melakukan transaksi pengelolaan gudang dan
pemantauan data gudang .
Kemudian aktor kedua adalah Admin (Kepala Operator). Aktor ini memiliki
hak akses untuk menambahkan data barang baru kedalam database penyimpanan,
8
melakukan pemantauan terhadap keluar masuk barang dan melakukan generate QR
Code.QR Code berfungsi untuk proses pengambilan dan pemasukan data barang.
Admin juga berhak untuk melakukan transaksi barang, baik itu barang masuk,
barang keluar, ataupun barang kembali. Selain itu admin juga bertugas untuk
melakukan pelaporan kepada Kepala divisi teknisi.
Aktor ketiga adalah User (Operator teknisi). Operator teknisi hanya
memiliki hak akses untuk melakukan transaksi barang. Transaksi barang
merupakan pengurangan barang (barang keluar), penambahan barang (barang
masuk) dan pengembalian barang (sisa pemakaian). Semua jenis transaksi dicatatat
dan diklasifikasikan kedalam kategorinya masing-masing.
Rancangan activity diagram SIT dibangun untuk lebih memahami aliran
aktivitas SIT yang terjadi termasuk bagaimana setiap aliran dimulai, keputusan yang
muncul pada setiap aliran, arah aliran dan akhir dari setiap aliran [14]. Activity
diagram SIT dari segi admin yang telah dirancang ditunjukkan pada Gambar 5 dan
6.
9
Gambar 5 Activity Diagram Tambah data master barang.
Gambar 5 menunjukkan aktifitas untuk melakukan penambahan data master
data barang. Proses diawali dengan user melakukan login dengan cara
menempelkan kartu kepada device yang telah disediakan, atau user melakukan
input NIK, nama, bagian dan password. Kemudian data tadi diverifikasi oleh sistem
dan dikembalikan kepada aplikasi. jika data tidak valid, maka tampilan user akan
dikembalikan ke halaman login, tetapi jika data valid, lanjut ke proses berikutnya,
yaitu masuk ke halaman dashboard. Kemudian user memilih menu tambah data
master barang. Setelah itu, sistem mengambil data dan menampilkan data master
barang yang sudah terekam didatabase ke aplikasi. jika user memilih untuk
melakukan input data barang master, maka akan dilanjutkan ke form untuk mengisi
data master, setelah user mengisi data, data dapat disimpan apabila user menekan
tombol simpan. Setelah tombol ditekan, sistem akan memproses data sesuai dengan
10
ketentuan dan menyimpan ke database. Namun jika user tidak memilih untuk
melakukan input data, maka proses selesai.
Gambar 6 Activity Diagram Tambah data barang.
Gambar 6 menjelaskan activity diagram yang diawali dengan user
melakukan login, dengan cara memasukkan data sesuai dengan form yang telah
disediakan atau dengan melakukan tab kartu kepada device, setelah data diinput,
sistem akan melakukan verifikasi terhadap input user. Jika tidak valid, halaman
akan dikembalikan ke tampilan login, tetapi jika data valid, maka halaman akan
ditujukan ke halaman dashboard. Kemudian apabila user ingin melakukan input
data barang, halaman akan ditunjukkan ke halaman input data barang. Setelah itu,
sistem akan menampilkan data barang yang sudah ada, dan kemudian user akan
dapat mengisi form untuk input data barang. Lalu sistem mengambil data dari
master untuk melakukan klasifikasi penempatan kategori barang. Dan untuk
melakukan penyimpanan, user perlu menekan tombol simpan, dan sistem
memproses data kedalam database. Lalu proses selesai.
11
Gambar 7 Class Diagram sistem SIT.
Class diagram SIT ditunjukkan pada gambar 7. Berdasarkan gambar diatas
SIT memiliki 9 entitas, yaitu data kategori, data sub kategori, data master barang,
data spesifikasi, data manufaktur, data supplier, data barang, data karyawan, dan
data history. Yang mana setiap data memiliki control dan boundary masing-masing.
Kemudian setiap entitas dan boundary memiliki atribut masing-masing.
4. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan perancangan sistem yang telah dirancang sebelumnya
dilakukan implementasi dan pengujian pada SIT. Implementasi dan pengujian
sistem dilakukan dengan tujuan memastikan apakah hasil perancangan sudah sesuai
dengan harapan serta dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
C# merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun
aplikasi ini, fitur yang tersedia salah satunya adalah report, yang berguna untuk
melakukan pelaporan setiap transaksi yang ada di unit PST. Kemudian library yang
12
tersedia, yang support dengan hardware yang ada di PST, sehingga hardware dapat
dikontrol menggunakan fungsi yang di buat dengan bahasa pemrograman C#.
RFID juga merupakan salah satu faktor utama jalannya aplikasi ini, karena
dengan menggunakan RFID, hak akses terhadap aplikasi akan lebih jelas dan lebih
otomatis. Karena pengguna aplikasi hanya perlu melakukan tab kartu pegawai yang
yang memiliki data NIK, Jabatan dan nama pegawai, yang kemudian, RFID akan
mengidentifikasi hak akses dan data pengguna terhadap database, kemudian
mengembalikannya ke pengguna berupa fitur apa saja yang dapat dilakukan oleh
pengguna tersebut.
Gambar 8 Halaman tambah data master barang.
Gambar 8 merupakan form untuk melihat dan melakukan input data master
barang kedalam database. Form ini hanya dapat diakses oleh super admin.
Pengaturan kode didalam form ini digenerate secara otomatis. Super admin juga
dapat merubah setiap data master yang tidak sesuai.
13
Gambar 9 Halaman Lihat data barang di gudang
Gambar 9 merupakan halaman untuk melihat barang yang ada di gudang, informasi
lengkap tentang persediaan jumlah stok minimal, stok saat ini, nama barang, kode barang
dan informasi penting lainnya ditampilkan pada gambar 9. Halaman ini hanya dapat diakses
oleh Super admin dan Admin. Pengguna juga dapat melakukan pencarian data barang.
Halaman ini hanya memiliki hak akses untuk melakukan lihat data.
Gambar 10 Halaman tambah data barang di gudang.
Gambar 10 menunjukkan bahwa halaman ini berfungsi untuk menambah data
barang yang ada digudang. Data master yang sudah diinputkan, akan dilempar ke kolom
pengisian data, sehingga apabila pada data master belum dilakukan input data, maka user
14
admin tidak dapat melakukan input data pada kolom ini. Admin dan super admin hanya
dapat melakukan create, update dan view data melalui halaman ini.
Gambar 11 Halaman transaksi keluar barang.
Gambar 11 merupakan halaman untuk melakukan transaksi barang keluar. Setiap
info barang yang akan dikeluarkan akan dicatat pada form ini. Proteksi apabila barang
sudah dibawah batas kritis juga sudah tersedia pada halaman ini. Setiap data transaksi
keluar akan ditampung kedalam table, setelah itu baru barang yang ada didalam list
diinputkan ke database, untuk melakukan update data pada database.
Gambar 12 Report data barang masuk.
Gambar 12 merupakan form untuk melakukan cetak file, setiap data barang
yang masuk, keluar dan barang kembali akan dicatat secara detail pada form ini.
15
Pengguna yang melakukan transaksi, jumlah barang dan keterangan detail barang,
semuanya tercatat kedalam report. Tujuannya adalah untuk pelaporan dan validasi
data, sehingga tidak terjadi inkosistensi data.
Kode Program 1 Tambah data barang
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
byte[] imgByte = null; FileStream fs = new FileStream(this.tePic.Text,
FileMode.Open, FileAccess.Read); BinaryReader br = new BinaryReader(fs); imgByte = br.ReadBytes((int)fs.Length); if (teKodeInventory.Text == "" ||
Convert.ToInt32(GLUENamaKategori.EditValue) == 0 ||
Convert.ToInt32(GLUENamaSubKategori.EditValue) == 0 || Convert.ToInt32(GLUENamaBarang.EditValue) == 0 ||
Convert.ToInt32(GLUESpesifikasi.EditValue) == 0 || Convert.ToInt32(GLUENamaSupplier.EditValue) == 0 ||
Convert.ToInt32(GLUENamaManufaktur.EditValue) == 0 || teStokMinimal.Text == "" || teStokBarang.Text == "" ||
Convert.ToInt32(GLUESatuan.EditValue) == 0) { MessageBox.Show("Maaf, Semua data harus
diisi".ToUpper()); }
Dalam proses input data barang ke gudang, gambar merupakan hal yang
cukup penting, oleh karna itu pengkodean untuk input data gambar perlu dilakukan.
Setiap data gambar yang diambil dari perangkat disimpan dan ditampung dalam
tipe data filestream. Kemudian data di convert menjadi gambar diconvert menjadi
data binary, yang kemudian disimpan dalam tipe data binary. Dan dibaca
mengguakan fungsi binaryReader(). Kemudian data disimpan kedalam database
dalam bentuk byte oleh aplikasi, sedangkan didalam database gambar dikenal
dengan tipe data BLOB. Setelah itu dilakukan verifikasi terhadap data input, apabila
terdapat kolom yang kosong, maka data tidak dapat diinput.
Kode Program 2 Rekam data transaksi keluar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Koneksi.conn.Open(); DataTable DT = new DataTable(); string apalah = "SELECT * FROM TB_INVENTORY i
join TB_INVENTORY_HIS h ON (i.KODE_INVENTORY = h.KODE_INVENTORY) WHERE tanggal = TO_DATE('" + deFromDate.DateTime.Date.ToShortDateString() + "', 'dd/MM/yyyy') AND aktifvitas = 'KELUAR'";
OracleDataAdapter adapter = new OracleDataAdapter(apalah, Koneksi.conn);
adapter.Fill(DT); Koneksi.conn.Close(); crptLaporanKeluar crptInv = new
crptLaporanKeluar(); crptInv.Database.Tables["inventoryHistory"].SetDataSource(DT);
16
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
ParameterValues crParameterValues = new ParameterValues(); ParameterFieldDefinition
crParameterFieldDefinition; ParameterFieldDefinitions
crParameterFieldDefinitions; ParameterDiscreteValue crParameterDiscreteValue
= new ParameterDiscreteValue(); //Add first param crParameterFieldDefinitions =
crptInv.DataDefinition.ParameterFields; crParameterFieldDefinition =
crParameterFieldDefinitions["id_transaksiMin"]; crParameterValues =
crParameterFieldDefinition.CurrentValues; crParameterDiscreteValue = new
ParameterDiscreteValue(); crParameterDiscreteValue.Value = "1"; crParameterValues.Clear();
crParameterValues.Add(crParameterDiscreteValue);
crParameterFieldDefinition.ApplyCurrentValues(crParameterValues); //add second param crParameterFieldDefinitions =
crptInv.DataDefinition.ParameterFields; crParameterFieldDefinition =
crParameterFieldDefinitions["id_transaksiMax"]; crParameterValues =
crParameterFieldDefinition.CurrentValues; crParameterDiscreteValue = new
ParameterDiscreteValue(); crParameterDiscreteValue.Value = "100000"; crParameterValues.Clear();
crParameterValues.Add(crParameterDiscreteValue);
crParameterFieldDefinition.ApplyCurrentValues(crParameterValues); crvView.ReportSource = null; crvView.ReportSource = crptInv;
crvView.Refresh();
Untuk mulai merekam data, koneksi terhadap database harus di buka
terlebih dahulu. Kemudian membuat data table untuk menyimpan data query.
Setelah itu query yang telah di tampung pada suatu variable, di execute, dan
ditampung kedalam data table yang telah dibuat. Kemudian database dapat ditutup
koneksinya, menandakan bahwa proses query sudah selesai. Kode dapat dilihat
pada nomor 1 – 12.
Kemudian menginisialisasi file .rpt yang telah didesign, menjadi objek baru
yang dapat dikenali oleh user. Proses selanjutnya memperkenalkan data table milik
file .rpt dengan data table dari database. Dan melakukan insert data dari database
kedalam data table milik file .rpt. dalam kasus ini parameter digunakan untuk
17
melakukan grouping terhadap data barang berdasarkan id transaksi, dan tanggal.
Serta batasan maksimal data dapat terekam didalam database. Kode dapat dilihat
pada nomor 14 -58.
Setelah semua file sudah diinisialisasi, setiap data yang ada didalam
database di tulis di file .rpt. kemudian file .rpt di refresh setiap ada data baru yang
masuk kedalam database.
Tabel 1 User Acceptance Test System Ticket Coating
No Pertanyaan Jawaban
Jml Ax5 Bx4 Cx3 Dx2 Ex1
1
Apakah SIT menjawab
kebutuhan prsoses bisnis
di PST?
18 2 0 0 0 98
2
Apakah SIT membantu
menyelesaikan
permasalahan manajemen
data barang di PST?
17 3 0 0 0 97
3 Apakah Tampilan SIT
menarik? 12 8 0 0 0 92
4 Apakah SIT mudah
digunakan? 15 2 3 0 0 92
5
Apakah fungsi-fungsi
pada SIT berjalan dengan
baik?
20 0 0 0 0 100
6 Apakah data yang
ditampilkan SIT aktual? 18 2 0 0 0 98
7
Apakah fungsi Generate
Barcode berjalan dengan
baik?
16 4 0 0 0 96
Berdasarkan hasil analisa dari table 1, maka didapatkan hasil penilaian
terhadap SIT. Nilai rata-rata jawaban pertanyaan nomor 1 adalah 4,9 maka
presentasenya adalah 98%, nilai rata-rata jawaban pertanyaan nomor 2 adalah 4,85
maka presentasenya adalah 97%, nilai rata-rata jawaban pertanyaan nomor 3 adalah
4,6 maka presentasenya adalah 92%, nilai rata-rata jawaban pertanyaan nomor 4
aladah 4,6 maka presentasenya adalah 92%, nilai rata-rata jawaban pertanyaan
nomor 5 adalah 5 ,0 maka presentasenya adalah 100%, nilai rata-rata jawaban
pertanyaan nomor 6 adalah 4,9 maka presentasinya adalah 98%, nilai rata-rata
jawaban pertanyaan nomor 7 adalah 4,8 maka presentasenya adalah 96%. Sesuai
dengan analisis hasil pengujian UAT , didapatkan hasil bahwa aplikasi SIT
merupakan jawaban dari permasalah manajemen data barang yang ada di unit PST
terutama pada bagian Teknisi, selain itu SIT juga mempunyai tampilan yang
menarik dan mudah digunakan, serta setiap fungsi dapat berjalan dengan baik. Data
18
yang ditampilkan oleh aplikasi ini juga merupakan data yang aktual dan dapat
dipertanggungjawabkan dan terdapat fungsi generate barcode yang dapat
membantu memudahkan pengelolaan data barang.
5. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian sistem dapat diambil
kesimpulan bahwa aplikasi Smart Inventory Tec (SIT) yang dirancang khusus untuk
PT. Pura Barutama unit Pura Smart Technology (PST) merupakan jawaban untuk
permasalahan manajemen data barang di gudang yang terdapat pada unit PST yang
sering kali tidak dilaporkan dan didata dengan baik, sehingga dapat menjadikan
terjadinya konsistensi data. Penggunaan .Net Framework dengan bahasa
pemrograman C# merupakan pilihan yang tepat, karena dalam praktiknya aplikasi
tidak membutuhkan banyak koneksi internet dan membutuhkan respon yang
tanggap untuk setiap fungsi yang diakses, oleh karena itu pemrograman desktop
dirasa paling tepat untuk menangani permasalahan ini, serta lebih mudah
digunakan, sehingga dapat dikembangkan lebih baik lagi. Inovasi yang terdapat
pada penelitian ini terletak pada fitur generate QR Code untuk proses transaksi dan
sudah menggunakan teknologi RFID untuk mengaksesnya.
Saran untuk pengembangan berikutnya, diharapkan dapat melakukan riset
dan perubahan tampilan user interface jika diperlukan untuk meningkatkan user
experience. User experience yang baik berhubungan dengan kemudahan penggunaan
aplikasi. Melakukan lebih banyak trial untuk menemukan bugs yang masih ada.
Kemudian melakukan patching, serta melakukan pengembangan aplikasi pada bagian
Generate Barcode, data filter dan beberapa fitur lainnya.
19
6. Daftar Pustaka
[1] Rahadi, Adysta, dkk.2014. Analisis dan Desain Sistem Informasi
Persediaan Barang Berbasis Komputer. Universitas Brawijaya Malang.
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/
357/552, Diakses tanggal: 19 Juli 2018.
[2] Sampeallo, Y. G. (2012). Analisis pengendalian persediaan pada UD
Bintang Furniture Sangasanga. Jurnal eksis, 8(1), 2032-2035.
[3] Faisal, R., Siregar, E. B. M., & Anna, N. (2013). Inventarisasi Gulma
Pada Tegakan Tanaman Muda Eucalyptus spp.(Weed Inventory on stand
of young Eucalyptus spp.). Peronema Forestry Science Journal, 2(2), 44-
49.
[4] Wibowo, R. A. (2009). Sistem Informasi Persediaan Keluar Masuk
Barang Pada Inside Distro Jakarta. Speed-Sentra Penelitian Engineering
dan Edukasi, 1(4).
[5] Mukhlisin, S. W., Rachmat, H., & Mulyana, T. (2016). Perancangan
Sistem Storage And Retrieval Machine Pada Simulasi Automated Storage
And Retrieval System Dengan Memanfaatkan Robotino®. Jurnal Rekayasa
Sistem & Industri (JRSI), 3(01), 2732.
[6] Ramdhani, Try, dkk. 2016. Perancangan Sistem informasi persediaan
barang dagang di PT DIMARCO MITRA UTAMA cabang BANDUNG.
https://media.neliti.com/media/publications/226928-perancangan-sistem-
informasi-persediaan-76d4e5e0.pdf . Diakses tanggal: 19 Juli 2018.
[7] Ramadhan, Teuku Syamsul. 2008. Perancangan Sistem Informasi
Persediaan Barang berbasis Web pada Program Non Reguler Fakultas
Sains dan Teknologi UIN SYARIF HIDAYATULLAH.Jakarta.
[8] Progammerdunia, http://programerdunia.com/2015/09/pengenalan-apa-itu-
desktop-progamming.html, diakses tanggal 23 Maret 2018.
[9] Microsoft, https://msdn.microsoft.com/en-
us/library/ms722784(v=vs.85).aspx, diakses tanggal 23 Maret 2018.
[10] Oracle, http://www.oracle.com, diakses tanggal 22 Maret 2018.
[11] TechTarget, http://searchsqlserver.techtarget.com/definition, diakses
tanggal 23 Maret 2018.
[12] Hasibuan, Zainal Arifin, 2007, Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu
Komputer Dan Teknologi Informasi, Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia.
20
[13] Pressman, Roger S., 2001, Software Engineering : A Practitioner’s
Approach, Amerika Serikat: R.S. Pressman and Associates.
[14] Nugroho, Adi., 2005, Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan
Jawa, Yogyakarta: Andi. Enginering : A Practitioner's Approach. Ame