peran uccn (unesco creative city network) dalam …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. skripsi tanpa bab...

79
(Skripsi) Oleh FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019 BINANDA FIRSTY ALAMANDA KOTA CHIANG MAI (THAILAND) S A L T I A S M R P E U V N I G N U PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN CREATIVE CITY DI

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

26 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

(Skripsi)

Oleh

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

BINANDA FIRSTY ALAMANDA

KOTA CHIANG MAI (THAILAND)

SA LTI AS MR PE UV NIGN

U

PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN CREATIVE CITY DI

Page 2: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM

MENDUKUNG KEBIJAKAN CREATIVE CITY DI KOTA CHIANG MAI

BINANDA FIRSTY ALAMANDA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang model yang

diberikan oleh UCCN (UNESCO Creative City Network) untuk mendukung

kebijakan Kota Kreatif Chiang Mai. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan

menggunakan pendekatan kajian literatur dan dokumen. Kajian terhadap dokumen

dilakukan dengan menggunakan pendekatan teknik pemilihan (Seleksi) dokumen,

kategorisasi, dan pembacaan kritis (critical reading) dokumen.

Data yang menjadi acuan observasi penelitian ini diperoleh antara lain; 1)

sebagai aktor internasional, UCCN mempunyai kebijakan peraturan serta standar

yang digunakan untuk mengembangkan Chiang Mai sebagai kota kreatif, membantu

Chiang Mai memenuhi syarat keanggotaan, dan menggunakan otoritasnya untuk

menentukan Chiang Mai sebagai anggota kota kreatif; 2) sebagai instrument, UCCN

menjadi alat bantu bagi pemerintah Thailand untuk mengimplementasikan kebijakan

Thailand 4.0 dan creative Thailand, ; 3) sebagai wadah, UCCN berperan membangun

jaringan dimana Kota Chiang Mai dapat saling terhubung dengan yang kota kreatif

yang lain sehingga dapat saling berbagi informasi dan berkolaborasi secara intensif

dengan kota kreatif lain. UCCN juga memfasilitasi Chiang Mai untuk

mengembangkan kemitraan bersama perusahaan multinasional dari berbagai Negara,

4) pengembangan Kota Kreatif Chiang Mai berdampak pada pertumbuhan ekonomi

melalaui industry pariwisata dan agrikultur antara lain dengan cara menciptakan nilai

tambah industri inovasi cara-cara baru dalam produksi dan menciptakan pasar

internasional untuk produk lokal.

Kata Kunci : Organisasi Internasional, UCCN dan Pengembangan Kota Kreatif.

ABSTRAK

Page 3: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

THE ROLE OF UCCN (UNESCO CREARTIVE CITY NETWORK) ON

SUPPORTING CREATIVE CITY POLICY IN CHIANG MAI CITY

BINANDA FIRSTY ALAMANDA

ABSTRACT

This study aims is to give comprehensive description about the role of UCCN

(Unesco Creartive City Network) on supporting creative city policy in Chiang Mai

City. The method used in this research is a qualitative method with a literature study

approach. In this study several documents were selected as research base on critical

readings techniques.

Data were obtained by exploring literatures and documents. This study result

are: (1) as an international actor, UCCN rules many policies, standards, and

supervision to develop Chiang May as a Creative City., (2) UCCN also being an

instrument for Thailand government to achieve Thailand 4.0 policy’s objective and

(3) As an arena, UCCN collaborates and networks many creative cities from many

nation-states. UCCN facilitates Chiang Mai to share information and cooperate

intensively with other creative cities in common creative field. UCCN also facilitates

Chiang Mai to develop business partnership with many multinational corporation

that moving in creative industries from many states and countries, 4) developing

Chiang Mai as a creative city impact on economical growth through tourism and

agriculture. As a creative city, Chiang Mai can create added value and innovate new

ways and means in enlarging production and creating new international market for

local products and services.

Keywords: International Organization, UCCN, Creative City Development

Page 4: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

Oleh

Binanda Firsty Alamanda

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA HUBUNGAN INTERNASIONAL

Pada

Jurusan Ilmu Hubungan InternasionalFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

SA LTI AS MR PE UV NIGN

U

PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN CREATIVE CITY DI

KOTA CHIANG MAI (THAILAND)

Page 5: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN
Page 6: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN
Page 7: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN
Page 8: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145

Telepon: (0721) 704626 email: [email protected]. Laman: http://hi.fisip.unila.ac.id/

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa

1. Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar akademik (sarjana), baik di Universitas Lampung maupun di perguruan tinggi

lain.

2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan

pihak lain, kecuali arahan komisi pembimbing dan penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai

acuan dalam naskah dengan sebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar

pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat

penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah berlaku di Universitas

Lampung.

Bandar Lampung, 23 Juli 2019

Yang membuat pernyataan,

Materai 6000

(Binanda Firsty Alamanda)

NPM1416071019

Page 9: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 15 Agustus

1996. Dari Pasangan Bapak Barnas Sutadi. Amd. dan Ibu Tri

Linda Astuti. S.E. Penulis memulai pendidikan formal di TK

Aisyiyah Metro Selatan yang kemudian melanjutkan ke SD

Negeri 03 Metro Selatan pada tahun 2002-2008. Setelah itu

melanjutkan ke SMP Perguruan Rakyat 3 Jakarta Timur pada

tahun 2008-2011. Kemudian penulis melanjutkan ke SMA

Muhammadiyah 1 Metro pada tahun 2011-2014.

Pada tahun 2014 penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Lampung Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional melalui jalur mandiri.

Pada masa perkuliahan penulis aktif di organisasi kampus HMJ HI dan aktif

mengikuti segala kegiatan non akademik maupun akademik seperti seminar

FEALAC

Page 10: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

i

SANWACANA

Alhamdulillahirabil’alamin, puji syukur atas keridhoan Allah SWT yang

senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Unesco Creative Cities Network

(UCCN) Dalam Pengembangan Kebijakan Kota Kreatif Chiangmai

(Thailand)” ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis menyampaikan

ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membanru dalam penyusunan

skripsi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Allah SWT, atas segala kekuatan dan nikmat yang diberikan kepada

penulis. Nabi Muhammad SAW atas menjadi tauladan yang baik dalam

hidup penulis. Atas berkat kekuasaan-Mu penulis mampu menyelesaikan

pendidikan, atas rezeki dan nikmat iman sehingga penulis senantiasa

bersyukur dan bersabar dalam setiap ujian yang diberikan hingga saat ini.

2. Bapak Barnas Sutadi dan Ibu Tri Linda Astuti, terimakasih atas segala

dukungan dan semangat yang telah diberikan kepada penulis hingga hari

ini dan seterusnya. Penulis berharap doa yang tiada putus untuk mengiri

segala langkah penulis yang akan hadapi di masa yang akan datang.

Terimakasih telah mempercayai dan senantiasa mendoakan yang terbaik.

3. Adik-Adikku tersayang, Bio Fanda Rahmadanti dan Brilly Ahdiatullah

Nur Ilham. Terimakasih telah memberikan dukungan yang tiada henti

kepada penulis. Semoga kalian diberikan kesehatan dan kebahagiaan tiada

henti.

4. Ibu Dr.Ari Darmasuti, M.A. selalu Ketua Jurusan Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang selalu

memberikan motivasi, dukungan dan kasih sayang kepada penulis.

5. Ibu Dwi Wahyu Handayani. M,Si. Selaku Dosen Pembimbing Utama yang

telah memberikan banyak masukan dan saran sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

ii

6. Bapak Moh. Nizar, M.A. selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah

banyak memberikan motivasi serta meluangkan banyak waktu untuk

membmbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs, Bambang Utoyo, M.Si. selaku Dosen Pengui yang telah

memberikan dorongan serta motivasi untuk dapat menyelesaikan skripsi

ini.

8. Seluruh jajaran dosen Hubungan Internasional Universitas Lampung.

Semoga bekal ilmu yang telah diberikan dapat membawa penulis untuk

menjadi pribadi yang lebih baik di masa yang akan datang serta berguna

bagi nusa dan bangsa.

9. Teruntuk Krisis Jati diriku, Eka Supriyanti, Dumora Nasution, Endani

Agustina, Rita Widiyanti, Yuni Ardiani, Rima Silvi. Terimakasih telah

menjadi sahabat terbaik di masa perkuliahan. Terimakasih atas segala

canda, tawa maupun tangisan yang pernah ada. See u on top.

10. Kesayangan mami, Rizka Amelia, Fitri Fatharani, Hanifah Az-Zahra, Tia

Panca, Amalia Rizki Palendra. Terimakasih telah membuka pandangan ku

atas dunia ini. Kepolosan kalian selalu memancing tawa disaat masa-masa

perkuliahan yang melelahkan.

11. Happy Monkey Gang, Biyes Nurul, Rima Rachmatika, Hediati, Claudy

Yudika, Mariah Ramandisyah dan Adam Malik. Terimakasih sudah

memberikan keceriaan di gubuk Happy Monkey Thailand. Berkat kalian,

aku percaya tidak ada yang tidak mungkin jika dilakukan bersama-sama.

Alhamdulillah selama magang di KBRI Thauland selalu diselimuti

candaan receh unfaedah dikala lelah melanda. ขอบคุณค่ะ

12. Terimakasih Umi Nisrina Khansa, yang selalu sabar dan terus menemani

sampai detik-detik terakhir. Seperjuangan galau dari semester awal

akhirnya wisuda September Club.

13. Kesayangan seperjuangan Rita Widianti yang tidak pernah bosan

menemani disaat aku berada di bawah. Terimakasih Cilhh!!

14. Semua Teman-Teman Angkatan 2014 terimakasih untuk cerita lika-liku

perkuliahan yang telah dilewati bersama. Semoga masing-masing dari kita

Page 12: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

iii

dapat menggapai mimpi yang telah kita tuliskan. Semoga kita dapat

dipertemukan kembali dikeadaan yang baik.

Bandar Lampung, 25 Juli 2019

Penulis,

Binanda Firsty Alamanda

Page 13: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

iv

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ viii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah ................................................................. 10

1.3. Rumusan Masalah .................................................................... 10

1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................... 11

1.5. Kegunaan Penelitian ................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 12

2.1. Penelitian Terdahulu ................................................................. 12

2.2. Landasan Teori ......................................................................... 15

2.3.1. Creative Cities .............................................................. 15

2.3.2. Creative Economy ........................................................ 15

2.3.3. Organisasi Internasional ............................................... 19

2.3. Kerangka Pemikiran ................................................................. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 34

3.1. Tipe Penelitian .......................................................................... 34

3.2. Fokus Penelitian ....................................................................... 35

3.3. Jenis dan Sumber data .............................................................. 36

3.4. Teknik Pengumpulan data ........................................................ 36

3.5. Teknik Analisis Data ................................................................ 37

BAB IV GAMBARAN UMUM ................................................................... 39

4.1. United Nation Educational, Scientific and CulturaL

Organization (UNESCO) ......................................................... 39

4.2. Gambaran Umum UNESCO Creative Cities Network

(UCCN) .................................................................................... 42

Page 14: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

v

4.3. Negara Thailand ....................................................................... 51

4.4. Gambaran Umum Kota Chiangmai, Thailand .......................... 53

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 57

5.1. Peran UCCN (UNESCO Creative City Network) dalam

Mendukung Kebijakan Creative City di Kota Chiang Mai ...... 57

5.1.1. Peran UCCN sebagai Aktor Internasional yang

Mendukung Kebijakan Pengembangan Kota Kreatif

Chiang Mai ................................................................... 57

5.1.2. Peran UCCN sebagai Instrumen Pendukung

Kebijakan Pengembangan Kota Kreatif Chiang Mai ... 60

5.1.3. Peran UCCN sebagai Arena/ Wadah yang

Mendukung Kebijakan Pengembangan Kota Kreatif

Chiang Mai ................................................................... 72

5.1.4. Dampak Pengembangan Kota Kreatif Chiang Mai

oleh UCCN bagi Ekonomi Thailand…… .................... 80

BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 87

6.1. Kesimpulan .............................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 89

LAMPIRAN .................................................................................................... 92

Page 15: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Total Wisatawan Mancanegara dan PDB Thailand ................................. 5

Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu ....................................................... 15

Tabel 5.1 Model dan Dampak Kebijakan Ekonomi Thailand............................... 63

Tabel 5.2 Perubahan mindset Thailand 3.0 menuju Thailand 4.0 ......................... 65

Tabel 5.3 Evolusi Teknologi Agrikultural di Thailand ......................................... 85

Page 16: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Peta Geograis Thailand.................................................................... 52

Gambar 4.2. Peta Geografis Chiang Mai.............................................................. 53

Gambar 5.1 Perkembangan Pola Ekonomi Thailand ............................................ 64

Gambar 5.2 Orientasi Baru Tata Kelola Pemerintah Thailand .............................. 66

Gambar 5.3 Three Strategies for Thailand Economic Transformation. ................ 78

Page 17: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

viii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Airport Passenger Arrivals Chiang Mai............................................... 7

Page 18: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

ix

DAFTAR SINGKATAN

PBB : Persatuan Bangsa-Bangsa

UCCN : UNESCO Creative Cities Network

UNESCO : United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

PDB : Produk Domestik Bruto

IGO : Inter-Governmental Organizations

NGO : Non-Governmental Organizations

WHO : World Health Organization

UNICEF : United Nations Childern Fund

ILO : International Labour Organization

EU : European Union

ASEAN : Association of South East Asian Nation

CMCC : Chiang Mai Creative City

IT : Information Technology

US : United States

Page 19: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir abad ke-20 terjadi perubahan platform ekonomi yang

memperlihatkan kebangkitan fasilitas budaya baru pada level kota. Hal ini disertai

dengan munculnya gedung museum, bioskop, pusat perbelanjaan (mall), serta

gedung konser yang dibangun untuk seni publik dan pusat seni kreatif.

Pembangunan kota yang dipahami lebih mengarah kepada sisi budaya, seni dan

kreativitas. Setiap kota di dunia berlomba-lomba untuk menyusun agenda

perencanaan dengan mengembangkan fasilitas budaya baru, yang bertujuan agar

dapat mendorong masyarakatnya untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih

baik di masa depan. Kota mampu menyatakan kepemilikan infrastruktur dan

layanan yang lebih baik untuk membantu meningkatkan kualitas taraf hidup

masyarakatnya yang akan berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi

negaranya.

Kota kreatif dapat dijadikan sebagai agenda perencanaan baru bagi para

pembuat kebijakan (decision maker) dalam mengatur strategi ditengah persaingan

ekonomi global saat ini. Pada perkembangan rezim globalisasi seperti sekarang

memungkinkan sebagian negara dan organisasi internasional ikut andil dalam

Page 20: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

2

pengambilan keputusan.1 Pada dasarnya, globalisasi membutuhkan inovasi, untuk

menjadi ekonomi yang kompetitif. Hal ini merupakan tantangan bagi suatu negara

untuk membentuk struktur yang tepat antara lembaga, perusahaan dan masyarakat

untuk dapat bekerjasama sehingga memiliki kekuatan kompetitif untuk berfungsi

dengan baik dan dapat menghadapi tantangan serta persaingan ekonomi global.

Kota kreatif dapat berfungsi sebagai pengamanan persaingan ekonomi

serta dapat menjaga kualitas masyarakat urban untuk bangkit yang sifatnya

berkelanjutan.2 Kota kreatif dianggap sebagai solusi yang dapat mengatasi

tantangan serta persaingan ekonomi global. Kota kreatif tampil sebagai panduan

bagi kota-kota industri yang sedang berjuang pada perubahan konsumsi dan

produksi di daerah perkotaan. Perwujudan kota kreatif membutuhkan kerjasama

antar pemerintah dan masyarakat dan organisasi internasional yang ada.

Organisasi internasional memiliki peran untuk mewadahi aspirasi satu negara dan

negara lainnya dalam mewujudkan tujuan bersama.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang merupakan organisasi

internasional, telah membentuk United Nation Educational, Scientific and

Cultural Organization (UNESCO) sebagai badan yang dapat menaungi masalah-

masalah pendidikan dan kebudayaan. Kemudian UNESCO pada tahun 2004

membentuk program UNESCO Creative Cities Network (UCCN).3 Program

UCCN menandai pengakuan UNESCO tentang pentingnya industri budaya dan

kreativitas dalam penataan perkotaan yang sifatnya berkelanjutan. Agenda

1 Smart Cities: What is Smart City

(https://www.wien.gv.at/stadtentwicklung/studien/pdf/b008403j.pdf, diakses pada 06 Febuari 2018

20:00 WIB), h.1. 2Ibid, h. 2

3 UNESCO, Building a Collective Vision for The Future: Strategic Framework (Paris: UNESCO,

2017), h. 1.

Page 21: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

3

pembangunan berkelanjutan 2030 dan new urban agenda merupakan stategi

mengelola serta membangun kota sehingga dapat berfungsi sebagai alat untuk

mencapai kesejahteraan budaya dan sosial sekaligus melindungi lingkungan

sekitar. UCCN mengimplementasikan mandat UNESCO sebagai program yang

melaksanakan visinya serta mengintegrasikan tujuan dari agenda pembangunan

berkelanjutan 2030 dan new urban agenda pada level kota.

Selain itu juga, UCCN bertujuan untuk memberikan beberapa dukungan

dan panduan bagi kota di suatu negara agar dapat memanfaatkan sebagian besar

keanggotaannya. Dengan mendorong kerjasama internasional antar kota dinegara

keanggotaan lainnya yang telah sama-sama berinvestasi pada bidang kreativitas

sebagai pendorong pembangunan berkelanjutan. Peran serta dampak dari jaringan

UCCN diperkuat dengan adanya kerjasama dengan mitra dari berbagai bidang

mulai dari pemerintahan, sektor swasta, organisasi kelembagaan hingga asosiasi

masyarakat sipil.4

Sejak awal pembentukannya sebagai program dari UNESCO, UCCN telah

secara kuat menegaskan dan menunjukan bahwa pentingnya industri budaya serta

kreativitas untuk pembangunan kebijakan lokal. Pembenttukan jaringan UCCN

diharapkan agar kota-kota yang berada di bawah keanggotaan jaringan UCCN

dapat berkomitmen untuk menggunakan budaya serta kreativitas sebagai inti dari

statregi, kebijakan, inisiatif pembangunan berkelanjutan mereka. Beberapa

klasifikasi atau kategori creative city berdasarkan UCCN antara lain: Craft & Folk

Art, Design, Film, Gastronomy, Literature, Media Arts, dan Music.5 Produk

4Ibid.

5 UNESCO, Creative Cities, Paris: 2013 (diakses pada 06 Febuari 2018 pukul 20:21 WIB)

Page 22: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

4

kerajinan dan kesenian rakyat (craft and folkart), misalnya, mengandung potensi

ekonomi yang sangat besar jika dikembangkan secara sistematis. Produk-produk

tersebut tidak saja dapat dipasarkan melainkan juga dapat menjadi daya tarik

wisata yang dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang signifikan . Begitu pula

produk-produk kreativitas lainnya seperti desain, film, gastronomi, literature, seni

media, dan music memuat dimensi kultural dan dimensi ekonomis sekalius.

Saat ini telah tercatat 180 kota yang bergabung di UCCN dari 72 negara

dan mereka memiliki komitmen bersama untuk secara aktif bekerjasama pada

tingkat Internasional.6 Negara di Asia Tenggara yang menarik untuk dibahas

mengenai kebijakan pengembangan kota kreatif yaitu kota Chiang Mai, Thailand.

Kota Chiang Mai, telah resmi menjadi anggota UCCN yang dideklarasikan pada

tanggal 31 oktober 2017 dan masuk pada klasifikasi atau kategori Craft and Folks

Art.7 Jauh sebelum Chiang Mai bergabung UCCN, Thailand sendiri- sebagaimana

tertuang di dalam kebijakan ekonominya- telah memfokuskan diri untuk

mengembangkan sektor kreatif dan kebudayaan lokal sebagai daya tarik wisata

yang diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi.8 Selain untuk menarik

wisatawan berkunjung, Thailand juga ingin memperkenalkan identitas budayanya

kepada masyarakat dunia sehingga dapat membuka pasar yang lebih luas. Hal ini

dilakukan dalam upaya untuk menghadapi persaingan dengan negara-negara yang

berada disekitar Thailand seperti Myanmar, Vietnam, Kamboja yang memiliki

kemiripan latar belakang budaya dan juga negara-negara di Asia Tenggara

lainnya.

6 Ibid.

7Chiang Mai City Live, Chiang Mai UNESCO Creative City.

8 Ibid.

Page 23: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

5

Berikut tabel yang menjelaskan total kunjungan wisatawan mancanegara

serta pendapatan PDB Thailand sejak tahun 2012-2016 :

Tabel 1.1 : Total Wisatawan Mancanegara dan PDB Thailand

Tahun Visitors Arrivals PDB (US$)

2016 32.588.000 406,839,679.30

2015 29.923.000 399,234,547.14

2014 24.810.000 406,521,561.09

2013 26.547.000 420,528,737.88

2012 22.354.000 397,559,992.41

Sumber: www.wttc.org

Berdasarkan tabel tersebut, terjadi peningkatan jumlah kunjungan

wisatawan dari tahun 2012-2013. Namun, terjadi penurunan pada tahun 2014

dikarenakan adanya darurat militer akibat dari kekacauan politik internal. Terlepas

dari adanya darurat militer akibat dari kekaucauan politik internal yang terjadi

pada tahun 2014. Pada tahun selanjutnya yaitu pada tahun 2015 dan 2016 jumlah

kunjungan wisatawan di Thailand kembali meningkat.

Sebagai salah satu kota yang berada di Thailand, Kota Chiangmai yang

dipromosikan sebagai kota kreatif melalui UCCN dalam kategori Craft and Folk

Art. Perwujudan Kota Chiang Mai sebagai kota kreatif didukung juga dengan

paket kebijakan strategis pemerintah Thailand. Adapun pemerintah Thailand telah

memiliki rencana pembangunan pariwisata nasional 2012-2016, diantaranya:9

9 UNWTO, Strategic Tourism Planning : National Tourism Development Plan (2012-2016)

Thailand (diakses melalui http://asiapacific.unwto.org/sites/all/files/pdf/thailand_2.pdf pada 28

November 2017, 23:04).

Page 24: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

6

1. Pembangunan sarana dan prasarana pariwisata

2. Rehabilitasi dan pembangunan berkelanjutan situs pariwisata

3. Pembangunan produk dan pelayanan Pariwisata

4. Membangun kepercayaan dan promosi pariwisata

5. Adanya dorongan partisipasi baik dari pemerintah, masyarakat

sipil, dan pemerintah daerah dalam pengembangan pariwisata.

Pengusungan Chiang Mai sebagai kota kreatif tentunya tidak terlepas dari

harapan Thailand dalam menstimulus pertumbuhan dan perkembangan ekonomi

Thailand mendatang.

Kota Chiangmai memiliki keunggulan dari kota-kota lainnya yang berada

di Thailand maupun kota yang berada di negara-negara lainnya. Kota Chiangmai

mampu menawarkan keindahan pengalaman yang diberikan kepada para

wisatawan yaitu dengan adanya pasar yang menjual barang-barang hasil

kreatifitas masyarakatnya, makanan yang nikmat serta kuil-kuil yang

menyuguhkan pesona interior yang elegan. Sehingga menjadikan kota Chiangmai

sebagai 4 dari kota besar yang berada di Thailand yang mampu menduduki

peringkat pertama karena, telah mencapai kunjungan wisatawan tertinggi yaitu

mencapai 39% hal ini dikarenakan, kota Chiang Mai memiliki keindahan alam

yang dikelilingi oleh hutan dan pegunungan serta penduduk lokal yang ramah

sehingga dapat menarik wisatawan asing maupun lokal untuk berkunjung.10

Hal

yang membuat Chiang Mai lebih unggul lagi dibandingkan dengan kota-kota lain

di Thailand dan negara-negara Asia Tenggara lainnya adalah adanya pertunjukan

10

Thailand : Chiang Mai Province. Edisi 14, Febuari 2012.

Page 25: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

7

adegan seni yang berkembang pesat disana dengan menyajikan performing and

visual arts yang dikemas dengan bantuan teknologi yang modern.11

Aset-aset budaya yang dimiliki Kota Chiangmai lebih unggul dibandingkan

dengan kota-kota lainnya yang berada di Thailand dikarenakan, Chiang Mai

sebelumnya merupakan kerajaan Lan Na yang menjadikan Chiang Mai memiliki

warisan budaya yang lebih dominan. Beberapa warisan budaya yang sekarang

telah menjadi destinasi wisata yang terkenal yaitu, Candi Wat Chiang Man, Candi

Wat Chedi Luang, Festival Yee Peng yang diadakan setiap bulan November serta

Songkran Festival yang diadakan setiap pertengahan bulan April yang menjadi

daya tarik tersendiri bagi para wisatawan asing maupun domestik untuk datang

dan berpartisipasi.12

Hal ini menjadi salah satu alasan para wisatawan tertarik

untuk datang ke Chiang Mai. Wisatawan dapat berpartisipasi langsung dalam

acara festival tersebut.

Tingkat kedatangan wisatawan ke Kota Chiang Mai tahun 2012-2016

dapat dilihat pada grafik 1.1 :

Grafik 1.1 Airport Passenger Arrivals Chiang Mai

Sumber : Chiang Mai‟s Hotel Work

11

www.tourismthailand.my/ematerials/pdf/Chiangmai.pdf (diakses pada 06 Febuari 2018 pukul

20:30 WIB) 12

Thailand : Chiang Mai Province. Edisi 14, Febuari 2012.

Page 26: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

8

Berdasarkan grafik yang ada bahwa tingkat kedatangan wisatawan ke Kota

Chiangmai terus meningkat dari tahun 2012-2016. Hal ini karena Chiangmai

merupakan kota yang memiliki banyak sekali ragam makanan, kerajinan,

pengobatan serta objek wisata warisan budaya leluhur. Khususnya Chiangmai

dapat menyajikan suatu performing and visual arts yang dikemas dengan bantuan

dari teknologi serta kesadaran toleransi. Masyarakatnya yang dikenal ramah dan

santun membuat para wisatawan nyaman untuk berpariwisata ke Chiangmai.

Organisasi Administratif Provinsi Chiang Mai menunjukkan komitmen

yang kuat kepada jaringan UCCN. Institusi pendidikan dan budaya lebih lanjut

berfungsi untuk melindungi dan mempromosikan warisan kerajinan kota dan juga

telah meluncurkan program kewirausahaan inisiatif. Penerapan 'Satu Kecamatan,

Satu Produk', yang bertujuan untuk mendukung produk kerajinan yang diproduksi

secara lokal di pasar global. Produsen skala besar maupun kecil telah

mendapatkan manfaat dari program ini melalui lokakarya peningkatan kapasitas

pemasaran dan komunikasi.13

Kota anggota jaringan UCCN dapat menerapkan aktivitas langsung sesuai

dengan penyataan visi dan misinya. Sebagai kota kreatif yang berfokus pada Craft

and Folk Art maka UCCN memberikan beberapa upaya untuk mendukung

pengembangan kota kreatif Chiang Mai, yaitu dengan: 14

1. Mendorong anak muda untuk ikut berpartisipasi dalam

mengembangkan keterampilan dalam kerajinan, kesenian, inovasi dan

kreativitas.

13

UNESCO, Chiang Mai Creative City, Paris: 2015. (diakses pada 6 Febuari 2018 pukul 21:00

WIB). 14

Ibid.

Page 27: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

9

2. Mendukung distribusi produk kerajinan Chiang Mai di pasar

internasional untuk meningkatkan kondisi kerja serta kualitas hidup

masyarakat setempat.

3. Mengorganisir forum kerajinan dan kesenian rakyat Chiang Mai dan

juga mengorganisir platform untuk para akademisi atau praktisi lokal

maupun internasional untuk bertukar ide tentang bagaimana

melindungi serta mempromosikan keterampilan dan praktik

tradisional.

4. Menciptakan peluang bagi seniman muda maupun pengusaha,

membuka jaringan dengan para pemangku kepentingan internasional

melalui Chiang Mai Design Week, dan memperkuat pengakuan dunia

internasional terhadap prosuk kerajinan Chiang Mai di pasar

internasional

UCCN sebagai jaringan yang menaungi kota kreatif Chiangmai dalam

pengembangan kebijakannya, yang sebelumnya pemerintah Thailand telah

menggunakan potensi budaya sebagai salah satu sumber yang dikelola dalam

strateginya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. Peneliti tertarik untuk

mengetahui bagaimana peran yang dilakukan UCCN dalam pengembangan

kebijakan kota kreatif di Chiangmai. Chiangmai diakui sebagai anggota kota

kreatif, sehingga jaringan UCCN diharapkan dapat lebih membantu Thailand

dalam mempromosikan pariwisata di negaranya sehingga dapat meningkatkan

standar hidup masyarakat di Chiang Mai.

Page 28: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

10

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka berikut adalah identifikasi

masalah yang muncul dalam permasalahan ini:

1. Sebelum Kota Chiang Mai menjadi anggota UCCN, pemerintahan

Thailand telah fokus terhadap pengelolaan potensi budaya dan

kreativitas sebagai strategi kebijakan pembangunan berkelanjutan.

2. Thailand menghadapi persaingan dengan negara-negara yang berada di

sekitarnya yaitu seperti Myanmar, Vietnam dan Kamboja karena

memiliki kemiripan sumber daya.

3. Chiang Mai sebagai kota terbesar kedua setelah kota Bangkok dipilih

sebagai kota kreatif.

4. UCCN sebagai program yang dibentuk UNESCO memiliki tanggung

jawab dalam mendukung serta menerapkan aktivitas langsung sesuai

dengan visi dan misinya.

Keempat identifikasi masalah di atas merupakan landasan peneliti untuk

melakukan penelitian.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas penulis

merumuskan pertanyaan penelitian “Bagaimana Peran UCCN (UNESCO

Creative City Network) dalam Mendukung Kebijakan Creative City di Kota

Chiang Mai?”

Page 29: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

11

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan peran UCCN sebagai aktor internasional dalam

mendukung kebijakan pengembangan Kota Kreatif Chiang Mai.

2. Mendeskripsikan peran UCCN sebagai instrument yang mendukung

kebijakan pengembangan Kota Kreatif Chiang Mai.

3. Mendeskripsikan peran UCCN sebagai arena/ wadah kolaborasi dalam

mendukung kebijakan pengembangan Kota Kreatif Chiang Mai.

4. Mendeskripsikan dampak pengembangan Kota Kreatif Chiang Mai oleh

UCCN bagi ekonomi Thailand.

1.5 Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis

a) Turut mengembangkan teori-teori Hubungan Internasional terutama teori

dalam kajian Ekonomi Politik Internasional.

b) Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk menjadi bahan masukan

dalam mengembangkan kajian ekonomi politik internasional, menambah

pengetahuan, dan dapat bermanfaat bagi bahan referensi untuk melakukan

penelitian selanjutnya.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi strategi

kebijakan Thailand dalam mengembangkan kota kreatif di Chiang mai melalui

dukungan UCCN.

Page 30: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Tema penelitian yang saya gunakan di sini tidak lepas dari bantuan-

bantuan peneliti terdahulu untuk mempermudah peneliti dalam mencari data dan

mengumpulkan data. Penelitian yang berjudul The Role of Organization in the

Modern Society : An Outlook from the Perspective of Systems Theory. Penelitian

ini menjelaskan bahwa organisasi memainkan peran penting untuk mengintegrasi

masyarakat modern dengan cara khusus melalui perancangan suatu program.15

Program yang dirancang yaitu suatu program yang dapat mencerminkan

rasionalitas dominan dari sistem fungsional yang telah mereka tentukan. Dengan

mendiskusikan peran organisasi dalam masyarakat melalui pendekatan suatu

sistem maka suatu organisasi dapat dengan mudah mengimplementasikan visi dan

misi mereka.

Penelitian yang lain dengan tema yang berjudul Reviewing Thailand‟s

Master Plan and policies : Implications for Creative Tourism yang ditulis oleh

Marcus Schukert dan Walanchalee Wattanacharoensil. Penelitian ini berfokus

pada bagaimana pariwisata kreatif dirasakan oleh tingkat nasional dengan

menggunakan Thailand sebagai salah satu analisis kasus. Artikel ini meneliti

15

Anna Maria Theis-Beirlgmer, “The Role Of Organization in Tthe Modern City : An Outlook

from the Perpspective of Systems Theory”, Annual Conference of The International

Communication Association (ICA): Communication: Quetioning The Dialogue, 2005, h. 2.

Page 31: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

13

tentang kebijakan dan rencana Thailand dalam menggunakan kreatif ekonomi

sebagai salah satu upaya penggerak ekonominya.16

Hal ini juga mengidentifikasi

bagaimana rencana strategis Thailand yang dapat memberikan blueprint untuk

rencana induk agensi individu dalam mengembangkan serta mendukung kebijakan

bagi pengembangan ekonomi kreatif pada bidang pariwisata.

Thailand dipilih sebagai contoh negara bagaimana pemerintah dan instansi

yang terkait saling berkontribusi pada gerakan pariwisata kreatif nasional.

Analisis ini digunakan untuk mengkaji ulang tentang bagaimana rencana dan

kebijakan Thailand sehingga menghasilnya pandangan yang lebih baik tentang

bagaimana pariwisata ekonomi kreatif diposisikan di negara Thailand untuk

menunjang perkembangan ekonomi di sektor pariwisata kreatif. Berbeda dengan

penelitian dari Pairach Piboonrungroj dan Korawan Sangkakorn yang berjudul

Tourism Logistic Management : A Case of Cultural Creative Tourism in Thailand.

penelitian ini lebih berfokus kepada sistem atau model yang digunakan negara

berkembang saat ini adalah menggunakan peluang dari kreativitas.17

Kreativitas

dalam contohnya adalah menggunakan segi budaya, pengetahuan dan bakat untuk

mendorong perubahan dan menciptakan inovasi yang sekarang lebih banyak

dikenal dengan nama ekonomi kreatif.

Ekonomi kreatif menyatukan kreativitas sebagai sumber kesejahteraan pribadi

dan pertumbuhan ekonomi. Makalah ini mengemukakan bahwa pengetahuan

tentang logistik pariwisata termasuk dari kerangka konseptual dan aplikasi praktis

16

Walanchalee Watthanacharoensil dan Markus Schuckert, “Reviewing Thailand's master plans

and policies: implications for creative tourism?”, Journal Current Issues in Tourism Volume 19,

2016, h. 213. 17

Pairach Piboonrungroj,Tourism Logistics Management A Case Of Cultural Creative Tourism In

Thailand, World Conference on Hospitality, Tourism, and Event Research, 2013, h. 8.

Page 32: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

14

yaitu untuk menunjang kegiatan di bidang pariwisata kreatif, manajemen logistik

sangat penting dalam hal mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan

wisatawan. Penelitian ini telah mengembangkan kerangka kerja untuk analisis

logistik pariwisata kreatif budaya di masyarakat. Konsep lima faktor utama yang

dikembangkan dalam kerangka konseptual sehingga mengusulkan agar sistem

logistik untuk mendukung pariwisata kreatif budaya harus mencakup

infrastruktur, informasi, intelijen, identifikasi dan inovasi.18

Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu

Penelitian

Terdahulu

Anna Maria Theis-

Berglmair

Marcus Schukert

&

Walanchalee Wattanacgaroensil

Pairach Piboonrungroj

&

Korawan Sangkakorn

To

pik

Pen

elit

ian

The Role of Organization

in the Modern Society : An

Outlook from the

Perspective of Systems

Theory

Reviewing Thauland‟s Master

Plan and Policies : Implications

for Creative Tourism

Tourism Logistic Managemnt : A

Case of Cultural Creative Tourism

in Thailand

Ob

jek

Pen

elit

ian

Bagaimana organisasi

dibentuk dan disusun

sebagai sistem sosial

dengan menjelaskan peran

organisasi internasional

pada masyarakat modern.

Mengkaji ulang kebijakan

Thailand dalam menggunakan

ekonomi kreatif sebagai

penggerak ekonomi

pariwisata sebagai salah satu

sumber kesejahteraan pribadi dan

pertumbuhan ekonomi yang

dikombinasikan sebagai ekonomi

kreatif.

Pen

d

eka

ta

n

Pendekatan kualitatif dan

historis

Pendekatan kualitatif

dan historis

Pendekatan kualitatif

Teo

ri

&

Ko

ns

ep Teori diferensiasi

fungsional

Ekonomi kreatif Theoretical Framework of the

tourism supply

Kes

imp

ula

n

Penelitian ini

menimpulkan bahwa

organisasi dibentuk

sebagai sistem sosial yang

dapat memobilisasi

masyarakat sehingga dapat

dengan mudah

menjalankan visi dan misi

organisasi tersebut.

Analisis ini menyimpulkan bahwa

pariwisata yang bersifat

antarsektoral dan

antardepartemen dapat

diasumsikan bahwa tugas masa

depan untuk menentukan serta

menerapkan kompetensi tanggung

jawab dan anggaran yang

cenderung lambat dan sulit

sehingga menyebabkan

implementasi tertunda. Rencana

strategis ini umumnya tidak jelas

dan tidak memiliki jadwal waktu

yang jelas.

Penelitian ini telah

mengembangkan kerangka kerja

untuk analisis logistik pariwisata

kreatif budaya di masyarakat.

Terdapat lima konsep faktor utama

yang dikembangkan dalam

penelitian ini yaitu :

Infrastruktur

Informasi

Intelegensi

Identifikasi

Inovasi

18

Ibid, hal 6

Page 33: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

15

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Kota Kreatif

Pendekatan kota kreatif telah dikemukakan oleh Charles Landry pada tahun

2000an, ia berpendapat bahwa pendekatan kreativitas yang lebih luas diperlukan

untuk dapat memecahkan permasalahan di perkotaan, melibatkan perkembangan

kreatif produksi dan sistem pemerintahan baru untuk memungkinkan kreativitas

berkembang di masyarakat secara keseluruhan. Gagasan dari strategi kota kreatif

adalah kreativitas dapat dikemudikan tidak hanya pada industri kreatif dikalangan

warga secara umum namun juga dapat kreatif bagi dunia.19

Secara historis,

kreativitas merupakan salah satu sumber kehidupan suatu kota. Kota selalu

membutuhkan kreativitas untuk bekerja sebagai pusat perdagangan, pasar serta

pusat produksi. Kota dijadikan tempat yang paling memungkinkan bagi

masyarakat untuk memberikan ide-ide baru demi kelangsungan hidup dan

lingkungan yang lebih baik.

Menurut Patrick Geddes, Lewis Mumford dan Jane Jacobs, mereka

menegaskan bahwa bukan hanya bagaimana sebuah kota terbentuk tetapi juga

bagaimana dapat meningkatkan pengalaman hidup para masyarakat kota.20

Konsep kota kreatif sekarang telah menjadi suatu perdebatan, kota kreatif

dianggap hanya sebagai gagasan konsep kosong karena, beberapa orang merasa

khawatir kota kreatif terlalu modis dan penerapan yang terlalu memaksa tanpa

memikirkan pemahaman mendetail akan konsepnya. Sebagian orang lainnya

menganggap kota kreatif adalah suatu gagasan yang membantu kota menjadi

19

Dikutip dari G. Richards, “Understanding Tourism: a Critical Introduction”, Annals of Tourism

Research Vol. 38 (2), 2011, 727. 20

Charles Landry and Franco Bianchini, The Creative City, 2018.

Page 34: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

16

spektakuler sehingga menarik kelas kreatif, yang terdiri dari pekerja yang

memiliki pengetahuan cukup dan para peneliti untuk mengembangkan lebih

banyak pengetahuan akan ekonomi yang intensif.

Kota memiliki sumber daya yang paling penting yaitu masyarakatnya seperti

kecerdikan mereka, ide-ide baru, motivasi serta imajinasi mereka telah

menggantikan lokasi, sumber daya alam dan akses pasar sebagai sumber daya

yang paling penting dari perkotaan sebelumnya. Kreativitas dari masyarakat yang

tinggal serta menjalankan sistem perkotaannya yang akan memberikan

keberhasilan kota mereka di masa depan. Prioritas utama keeativitas pada saat ini

adalah dengan menciptakan revolusi industri ramping, pemahaman antar budaya,

bantuan mengurangi perpecahan antara kaya-miskin, menciptakan ambisi dan

makna di luar konsumerisme.21

2.2.2 Creative Economy

Pada penelitian ini penulis akan menggunakan teori ekonomi kreatif.

Kemunculan kota kreatif adalah sebagai bukti dari pergeseran lebih besar yang

terjadi dalam ekonomi global salah satunya yaitu ekonomi kreatif. Negara-negara

maju pada saat ini telah beralih kepada fungsi dalam ekonomi pengetahuan

dimana informasi dan pengetahuan merupakan pendorong penting bagi

pertumbuhan ekonomi. Teori ekonomi kreatif telah muncul sebagai sarana untuk

memusatkan perhatian pada peranan kreativitas sebagai kekuatan baru dalam

kehidupan ekonomi kontemporer. Bagi sebagian orang ekonomi kreatif

merupakan suatu teori yang berhubungan dengan interaksi budaya, ekonomi dan

21

Charles Landry, The Origins & Future Of The Creative City (Gloucestershire: Comedia, 2013),

h. 9.

Page 35: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

17

teknologi. Sehingga ekonomi kreatif telah menjadi salah satu isu topikal ekonomi

di negara maju maupun di negara berkembang.

Ekonomi kreatif menyatakan bahwa pembangunan ekonomi dan budaya tidak

dapat terpisahkan. Istilah ekonomi kreatif pertama kali muncul dalam buku John

Howkins: 2001, yang berjudul ”The Economy”. Dalam buku ini menyatakan

bahwa ekonomi kreatif sebagai transaksi produk kreatif yang memiliki kekayaan

ekonomi atau layanan yang dihasilkan dari suatu kreativitas serta memiliki nilai

ekonomi.22

Pada satu abad yang lalu sektor ekonomi dan masyarakat kita telah

berubah dari yang sebelumnya hanya mengandalkan sektor pertanian saja namun

sekarang telah berubah menjadi sistem industri. Sistem industri pun semakin maju

dan sangat berinovasi. Inti dari ekonomi kreatif adalah industri kreatif yang dapat

didefinisikan sebagai siklus penciptaan, produksi dan distribusi barang serta jasa

yang menggunakan kreativitas dan modal intelektual sebagai input utama. Industri

kreatif yang dimaksud adalah adanya kegiatan berbasis pengetahuan yang dapat

menghasilkan barang nyata dan tidak berwujud sebagai layanan intelektual atau

artistik dengan adanya konten kreatif, nilai ekonomi dan tujuan pasar. 23

Industri kreatif sangatlah luas dan bidangnya merupakan interaksi terhadap

berbagai kegiatan kreatif seperti: kerajinan tradisional, kesenian, musik dan juga

seni visual. Maka banyak industri kreatif yang menggunakan budaya sebagai

salah satu inti penjualan utama mereka yang dikemas secara trendy dengan

akulturasi budaya dan teknologi sebagai salah satu barang yang dapat menarik

masyarakat. Menurut Max Weber, Edward Banfield dan Daniel Bell mereka

mengatakan bahwa budaya dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan

22

Hill Inc, The Creative Economy : Key Concept and Literature Reeview Highlights, 2017. 23

UNCTAD/DITC, Creative Economy, 2008.

Page 36: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

18

menghasilkan insentif. Selain budaya juga masyarakat menjadi salah satu faktor

pendorong dibalik keberhasilan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dalam

industri kreatif terdapat beberapa indikator yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi yaitu :

c) Talenta

Pada era globalisasi seperti saat ini masyarakat atau individu memiliki

kebebasan tersendiri untuk mengekspresikan atau mempromosikan diri

mereka masing-masing. Setiap individu pasti memiliki talenta atau bakat yang

berbeda-beda hal tersebut yang akan memberikan suatu kemajuan bagi

masyarakat atau individu karena, talenta telah menjadi hal yang sangat penting

bagi kesuksesan di era industri. Saat ini talenta dapat dijadikan sebagai suatu

kemampuan untuk menciptakan keunggulan regional. Dalam kasus ini kualitas

tempat, kota atau wilayah telah menggantikan akses sebagai poros dari

keunggulan kompetitif. Kualitas fitur tempat yang menarik pekerja bertalenta

dari suatu daerah telah menjadi pusat strategi regional untuk mengembangkan

industri teknologi tinggi. Dalam ekonomi kreatif, keunggulan suatu regional

datang kepada tempat yang dapat dengan cepat memobilisasi talenta, sumber

daya dan kemampuan yang diperlukan untuk mengubah inovasi menjadi ide

bisnis baru serta produk komersial.24

d) Teknologi

Dalam ekonomi kreatif, teknologi merupakan salah satu indikator

keberhasilan pertumbuhan ekonomi. Universitas dijadikan sebagai pusat

24

Richard Florida, “Cities And The Creative Class”, City and Community (New York: Carnegie

Mellon University, 2004), h. 5.

Page 37: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

19

penelitian dan generasi teknologi, pusat produksi talenta dan daya tarik

untuk membangun lingkungan regional yang terbuka dan toleran menjadi

sangat baik untuk inovasi bagi pertumbuhan ekonomi.25

e) Toleransi

Menurut Florida , ia berpendapat bahwa orang-orang bertalenta dan kreatif

akan sangat terbuka dengan adanya keberagaman yang meluas berbagai

pilihan sosial dan budaya. keterbukaan terhadap ide maupun kreativitas

baru sangat penting bagi kesuksesan ekonomi.26

2.2.3 Organisasi Internasional

Pada awalnya kajian hubungan internasional hanya berfokus kepada suatu

negara saja. Karena, negara dianggap memiliki kekuatan (power) baik dalam segi

militer maupun segi ekonomi sehingga negara dapat dikatakan sebagai aktor

utama dalam hubungan internasional. Kemudian banyak fenomena yang terjadi

pada ranah hubungan internasional yang pada akhirnya, organisasi internasional

menjadi banyak diperbincangkan dan menarik perhatian bagi para scholars

hubungan internasional.

Jika dilihat dari konsep pemerintahan global, organisasi internasional pada

awalnya didasarkan pada kekuatan mentah yang telah berevolusi menjadi suatu

legitimasi menurut Keohane dan Nye, 2001.27

Organisasi Internasional

diharapkan dapat membantu memecahkan suatu permasalahan. Karena, pada

25

Richard Florida, Gary Gates, Brian Knudsen and Kevin Stolarick, The University and the

Creative Economy (New York: Carnegie Mellon University, 2006), h. 13. 26

Ibid, hal 15 27

Sterian Maria Gabriela, “The Role of International Organization In the Global Economic

Governance – An Assesment”, Romanian Economic and Business Review-Special Issues, 2013. h.

311.

Page 38: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

20

dasarnya dalam penyelesaian suatu permasalahan, satu negara saja tidak dapat

dikatakan mampu dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Dengan

adanya organisasi internasional diharapkan dapat menyatukan negara satu dan

lainnya untuk memberikan solusi penyelesaian masalah secara bersama.

Bennett dan Oliver mengungkapkan, pada awalnya organisasi internasional

didirikan dengan tujuan untuk mempertahankan peraturan-peraturan agar dapat

berjalan tertib dalam rangka mencapai tujuan bersama dan sebagai suatu wadah

hubungan antar bangsa dan negara agar kepentingan masing-masing negara dapat

terjamin dalam konteks hubungan internasional.28

Menurut Hass, organisasi internasional memiliki dua pengertian yaitu sebagai

sebuah lembaga atau struktur yang mempunyai serangkaian aturan, anggota,

jadwal, tempat dan waktu pertemuan dan organisasi internasional merupakan

pengaturan bagian-bagian menjadi kesatuan yang utuh dimana tidak ada aspek

non- lembaga dalam istilah organisasi internasional.29

Organisasi Internasional

secara sederhana didefinisikan sebagai berikut:

“Any cooperative arrangement instituted among states, usually by a basic

agreement, to perform some mutually advantageous functions

implemented trough periodic meetings and activities. (Pengaturan bentuk

kerjasama internasional yang melembaga antara negara-negara, umumnya

berlandaskan suatu persetujuan dasar, untuk melaksanakan fungsi-fungsi

yang memberi manfaat timbal balik yang diejawantahkan melalui

pertemuan-pertemuan serta kegiatan-kegiatan)”.30

28

Bennett A. LeRoy dan James K. Oliver, International Organization: Principles and Issues 7th

Edition (New Jersey: Pearson Publisher, 2015), h. 45. 29

Michael Hass, “ a Functional Approach to International Organization”, The Journal of Politics

Vol 23 (3), 1969, h. 435. 30

Danlies S Cheever dan H. Field Haviland,, “Organizing for Peace: International Organization in

World Affairs”, The American Journal of International Law Vol 49 (2), hlm. 918.

Page 39: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

21

Menurut pengertian di atas, organisasi internasional mencakup adanya

tiga unsur, yaitu:

a. Keterlibatan negara dalam suatu pola kerjasam;

b. Adanya pertemuan-pertemuan secara berkala;

c. Adanya staf yang bekerja sebagai “pegawai sipil internasional”

(international civil servant).

Terdapat dua kategori utama organisasi internasional, yaitu:

A. Organisasi antar pemerintah (Inter-Governmental Organizations

(IGOs), anggotanya terdiri dari delegasi resmi pemerintah

negara-negara.

B. Organisasi non-pemerintah (Non-Governmental Organizations

(NGOs), anggotanya terdiri dari kelompok swasta dibidang

keilmuan, keagamaan, kebudayaan, bantuan teknik atau ekonomi

dan sebagainya.31

IGO dan NGO kemudian dibagi lagi menjadi

dua dimensi, yaitu dimensi pertama adalah tujuan organisasi

(secara umum dan khusus) dan dimensi kedua adalah

keanggotaan (secara terbatas dan universal). Dengan

menggunakan dua dimensi ini, IGO dan NGO dikategorikan

berdasarkan:

31

Bennett, A. LeRoy dan James K. Oliver, Op.Cit., hal. 23.

Page 40: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

22

1) Tujuan khusus dan keanggotaan terbatas

Organisasi Internasional disini hanya tertuju pada suatu bidang

tertentu, seperti pendidikan, kesehatan, keamanan dan lain-lain.

Kemudian keanggotaannya terbatas pada sekelompok negara individu

atau asosiasi tertentu. Contoh: Asian Broadcasting Union, Pan

America Health Organization.

2) Tujuan khusus dan keanggotaan universal

Keanggotaan Organisasi Internasional disini terbuka untuk seluruh

negara, individu atau asosiasi manapun dan melaksanakan fungsi

tertentu. Contoh: World Health Organization (WHO), UNICEF,

International Labour Organization (ILO).

3) Tujuan umum dan keanggotaan terbatas

Organisasi Internasional di sini mempunyai tujuan dan fungsi di segala

bidang dengan keanggotaan terbatas. Contoh: Organization of African

Unity, Liga Arab, European Union (EU).

4) Tujuan umum dan keanggotaan universal

Organisasi Internasional bergerak di berbagai bidang dengan

keanggotaan terbuka. Contoh: PBB.32

ILO merupakan organisasi pemerintah (IGOs) yang mempunyai tujuan

khusus di bidang tertentu dan keanggotaannya terbuka untuk seluruh negara. ILO

adalah badan khusus PBB yang tidak membatasi jumlah anggotanya dan

32

Ibid.

Page 41: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

23

mempunyai tujuan khusus untuk memberikan perlindungan dan mempunyai

peranan tersendiri dalam menjamin keselamatan kerja pekerjase dunia serta

mengatur hak-hak dan kewajiban- kewajiban pekerja.

Karakteristik umum yang terdapat dalam kedua jenis lembaga internasional

tersebut meliputi: Organisasi permanen untuk menjalankan fungsi tertentu;

Keanggotaannya bersifat sukarela; instrumen dasar yang menyatakan tujuan;

struktur dan metode pelaksanannya; badan konsultatif yang representatif; dan

sekretariat permanen yang menjalankan fungsi administratif, penelitian dan

informasi.33

Coloumbis dan Wolfe34

mengemukakan klasifikasi organisasi internasional

dengan keanggotaannya, menurut peneliti tersebut Inter-Governmental

Organizations dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori yaitu:

1. Global Membership and General Purpose, yaitu suatu organisasi

internasional antar pemerintah dengan keanggotaan global serta

maksud dan tujuan umum.

2. Global Membership and Limited puporse, yaitu suatu organisasi

internasional antar pemerintah dengan keanggotaan global dan

memiliki tujuan yang spesifik atau khusus, organisasi jenis ini

dikenal pula sebagai organisasi internasional yang fungsional

karena menjalankan fungsi yang khusus.

33

Bennett, A. LeRoy dan James K. Oliver, Op.Cit. 34

Theodore Coloumbis dan James H. Wolfe. 1999. Pengantar Hubungan Internasional: Power and

Justice (Bandung : Putra Bardin, 1999), h. 45.

Page 42: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

24

3. Regional Membership and General Purpose, yaitu suatu

organisasi internasional antar pemerintah dengan keanggotaan

yang regional atau berdasarkan kawasan dengan maksud dan

tujuan yang umum, biasanya bergerak dalam bidang yang luas,

meliputi keamanan, politik, sosial, ekonomi, dan sebagainya.

4. Regional Membership and Limited Purpose Organizations, yaitu

suatu organisasi internasional antar pemerintah dengan

keanggotaan regional dan memiliki maksud serta tujuan yang

khusus dan terbatas, organisasi internasional ini bergerak dalam

bidang militer dan pertahanan,bidang ekonomi, sosial, dan

sebagainya.

Beberapa syarat (kriteria) utama dalam membentuk suatu Organisasi

Internasional, yaitu:

1. Tujuan dan maksud yang hendak dicapai merefleksikan adanya

kesamaan kepentingan dari masing-masing anggota.

2. Pencapaian tujuan tersebut mencerminkan adanya partisipasi

keterlibatan dari setiap negara anggota.

3. Adanya suatu kerangka institusional yang bersifat permanen, yang

ditandai dengan adanya staf sekretariat yang tetap.

4. Organisasi Internasional dibentuk berdasarkan

perjanjianmultilateral internasional, yang didasarkan pada

Page 43: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

25

perjanjian internasional yang mengikat masing-masing

anggotanya.

5. Organisasi Internasional wajib memiliki karakteristik yang sesuai

dengan hukum Internasional35

Tipologi Organisasi Internasional

dapat dimengerti melalui 3 pengklasifikasian, yaitu:

1. Keanggotaan

Suatu organisasi harus terdiridari duaatau lebihnegara berdaulatyang

sekalipun keanggotaanya tetap tidak tertutup bagi perwakilan suatu negara,

misalnya menteri-menteri dalam pemerintahan suatu negara.

2. Tujuan

Suatu organisasi didirikan dengan tujuan untuk mencapai kepentingan

bersama angota-anggotanya, tanpa adanya upaya untuk mengabaikan

kepentingan anggota lainnya.

3. Struktur

Suatu organisasi harus memiliki struktur formal sendiri yang biasanya

terwujud dalam perjanjian, misalnya seperti konstitusi. Struktur formal suatu

organisasi haruslah terlepas dari kendali salah satu anggota, dalam arti suatu

Organisasi Internasional harus bersifat otonom.36

35

Warner J. Feld, Robert S. Jordan dan Leon Hurwitz, International Organizations: a

Comparative Approach to The Management of Cooperation 4th

Edition (California: Preager, 1996)

h. 93.

36 Clive Archer, International Organizations (London: George Allen and Unwin, 1983), h. 34-35.

Page 44: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

26

Berdasarkan aktivitasnya, Organisasi Internasional dapat juga

diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Organisasi Internasional yang melakukan aktivitas politik tingkat tinggi

(High Politics). Dalam aktivitas politik tingkat tinggi termasuk di

dalamnya bidang diplomatik dan militer yang dihubungkan dengan

keamanan dan kedaulatan.

2. Organisasi Internasional yang memiliki aktivitas politik tingkat rendah

(Low Politics). Dalam aktivitas politik tingkat rendah adalah aktivitas

dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya.

Organisasi internasional yang bersifat fungsional memiliki fungsi dalam

menjalankan aktifitasnya, fungsi ini bertujuan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan, yang berhubungan dengan pemberian bantuan dalam mengatasi

masalah yang timbul terhadap pihak yang terkait. Fungsi dari Organisasi

Internasional adalah sebagai berikut:

1. National Interest articulation and aggregation: organisasi juga

menjalankan mekanisme alokasi nilai-nilai dan sumber-sumber

daya yang dimiliki yang lebih banyak disandarkan pada perjanjian-

perjanjian yang dihasilkan melalui perundingan oleh masing-

masing negara anggota. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

organisasi internasional berfungsi sebagai instrument bagi negara

untuk mengartikulasikan kepentingannya sendiri.

2. Norms: terdiri dari norma-norma seperti: penetapan, nilai-nilai,

atauprinsip- prinsip non diskriminasi, perdagangan bebas,

Page 45: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

27

mendelegitimasikan kolonialisme barat, mendorong pelucutan dan

pengendalian senjata, dan lain- lain.

3. Rekruitmen: merekrut partisipan baru ke dalam sistem internasional

dengan menyatukan kelompok dan individu untuk tujuan yang

sama, mendukung pemerintah, mempromosikan aktivitas

perdagangan, menyebarkan kepentingan komersial atau

kepercayaan religius.

4. Sosialisasi: bertujuan untuk menanamkan kesetiaan seseorang

dalam sistem dimana dia tinggal atau untuk memperoleh

penerimaan dari sistem itu dan institusinya.

5. Pembuatan Keputusan: Kebanyakan organisasi internasional

mendasarkan pembuatan keputusan (menurut Paul Thurman)

mereka seperti :

a. Pembuatan keputusan diformulasikan berdasarkan suara bulat

atau mendekati dari consensus anggota.

b. Para anggota mempunyai pilihan praktis untuk keluar dari

organisasi dan mengakhiri persetujuan mereka terhadap

peraturan.

c. Walaupun dibatasi keanggotaan negara dapat menyatakan hak

untuk mengartikan peraturan unilateral yang di ijinkan.

d. Struktur birokratik eksekutif dari organisasi sedikit atau tidak

memiliki kekuasaan untuk memformulasikan peraturan.

Page 46: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

28

e. Delegasi organisasi bahan pembuatan keputusan diatur oleh

pemerintah mereka dan tidak bertindak sebagai perwakilan

bebas.

f. Organisasi internasional tidak memiliki hubungan langsung

dengan penduduk negara kota.

6. Penerapan Keputusan: dalam sistem politik dalam negeri penerapan

keputusan dijalankan oleh sebagian besar agensi pemerintah dan

dalam ekstremis oleh politisi, militer, dan pasukan bersenjata.

Dalam sistem politik internasional, penerapan keputusan

ditinggalkan sebagian besar negara yang berkuasa karena tidak ada

kewenangan dunia pusat dengan agen-agen untuk menjalankan

bagian itu.

7. Pengawasan Keputusan: dibawahi oleh kehakiman-kehakiman

hukum, panel arbitrasi, pengadilan dan sebagainya.Tujuan

utamanya untuk memperjelas keberadaan hukum dan institusi

pengadilan yang tidak dilibatkan dalam proses politik pembuatan

keputusan.

8. Informasi: melalui peranan organisasi internasional sebagai forum

dimana para anggota dapat saling bertemu dan bertukar pendapat

dan para aktor memperkenalkan ide mereka mengenai informasi.

9. Pelaksanaan: Dapat berupa banking, pelayanan bantuan,

pelayanan pengungsi, berkaitan dengan komoditi, dan menjalankan

pelayanan teknis.37

37

Ibid, 154-168.

Page 47: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

29

Viotti dan Kaupi.38

menjelaskan organisasi internasional sebagai pemegang

peran. Mereka mengemukakan bahwa organisasi internasional berperan sebagai

aktor independen dengan memiliki hak-hak mereka sendiri. Organisasi

internasional juga memiliki peran penting dalam memonitor suatu kebijakan.39

Mengapa demikian, organisasi internasional dapat dikatakan sebagai aktor

independen karena mereka dapat memiliki kebijakan-kebijakannya sendiri tanpa

harus adanya campur tangan dari negara lain maupun pihak lain.

Peranan merupakan aspek dinamis. Apabila seseorang melaksanakan hak

dan kewajibannnya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu

peranan. Dari konsep peranan tersebut muncullah istilah peran. Peran adalah

seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan

dalam masyarakat. Berbeda dengan perananyang sifatnya mengkristal, peran

bersifat insidental.40

Peranan dapat dilihat sebagai tugas atau kewajiban atas suatu posisi

sekaligus juga hak atas suatu posisi. Peranan memiliki sifat saling tergantung dan

berhubungan dengan harapan. Harapan-harapan ini tidak terbatas hanya pada

aksi(action), tetapi juga termasuk harapan mengenai motivasi (motivation),

kepercayaan (beliefs), perasaan (feelings), sikap (attitudes) dan nilai-nilai

(values).41

38

Paul R. Viotti dan Mark V. Kauppi, International Relations Theory 5th

Edition (New York:

Pearson Education Inc, 2012), h. 284. 39

Diakses dari elib.unikom.ac.id/.- 40

A.A, Perwita., dan Y. M., Yani, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005), h. 29. 41

Ibid, h. 30.

Page 48: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

30

Mochtar Mas’oed menyatakan bahwa peranan (role) adalah perilaku yang

diharapkan akan dilakukan oleh seseorang yang menduduki suatu posisi. Ini

adalah perilaku yang dilekatkan pada posisi tersebut, diharapkan berperilaku

sesuai dengan sifat posisi tersebut.

Peranan dapat juga dikatakan sebagai seperangkat perilaku yang diharapkan

dari seseorang atau struktur tertentu yang menduduki suatu posisi di dalam suatu

sistem. Suatu organisasi memiliki struktur organisasi untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah disepakati bersama. Apabila struktur-struktur tersebut telah

menjalankan fungsi-fungsinya, maka organisasi itu telah menjalankan peranan

tertentu. Dengan demikian peranan dapat dianggap sebagai fungsi dalam rangka

pencapaian tujuan-tujuan kemasyarakatan.42

Peranan organisasi internasional dalam hubungan internasional saat ini telah

diakui karena keberhasilannya dalam memecahkan berbagai permasalahan yang

dihadapi suatu negara, kehadiran organisasi internasional mencerminkan

kebutuhan manusia untuk bekerjasama, sekaligus sebagai sarana untuk

menangani masalah- masalah yang timbul melalui kerjasama tersebut.43

Peranan dapat diartikan sebagai orientasi atau konsepsi dari bagian yang

dimainkan oleh suatu pihak dalam posisi sosialnya. Dengan peranan tersebut, para

pelaku peranan individu atau organisasi akan berperilaku sesuai dengan harapan

orang maupun lingkungannya. Dalam hal ini peranan menjalankan konsep

42

Rusadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia: Suatu Model Pengantar (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2006), h. 32. 43

A, Perwita., dan Y. M., Yani, Op.Cit.,

Page 49: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

31

melayani untuk menghubungkan harapan-harapan yang terpola dari orang lain

atau lingkungan dengan hubungan dan pola yang menyusun struktur sosial.44

Adapun peran organisasi internasional menurut Archer sebagai berikut : 45

1. Peran sebagai instrumen (alat/sarana), yaitu organisasi internasional

digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang berlandaskan kepada

politik luar negerinya. Organisasi internasional dapat dikatakan

sebagai instrumen jika ia menunjukan tujuannya yaitu degan

memperlihatkan kegunaanya dalam periode tertentu. Biasanya terjadi

pada organisasi intergovermental. Dimana para anggotanya merupakan

negara-negara berdaulat yang dapat membatasi tindakan-tindakan

organisasi internasional tersebut. Sedangkan pada konteks organisasi

nongovermental maka tindakannya mencerminkan perilaku dari para

anggotanya yang berupa kelompok perdagangan, organisasi bisnis,

parpol (partai politik).

2. Peran sebagai arena (forum/wadah), yaitu organisasi internasional

merupakan suatu tempat untuk para anggotanya bertemu dan

berdiskusi untuk membahas masalah-masalah yang negara mereka

hadapi. Organisasi internasional sebagai penyedia tempat untuk

pertemuan bagi para anggotanya untuk berkumpul bersama yang

tujuannya agar mereka dapat berdiskusi, berdebat maupun

bekerjasama. Organisasi internasional juga menyediakan kesempatan

bagi para anggotanya untuk lebih meningkatkan pandangannya serta

44

Ibid., h. 31. 45

Dikutip dari Clive Archer : Organizations International (Third Edition)

Page 50: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

32

memberikan saran dalam suatu forum politik yang dimana hal seperti

ini tidak diperbolehkan dalam diplomasi bilateral.

3. Peran sebagai pelaku (aktor), yaitu organisasi internasional dapat

membuat kebijakan-kebijakannya sendiri tanpa adanya campur tangan

atau paksaan dari pihak manapun. Jika hal tersebut terjadi maka suatu

organisasi dapat dikatakan sebagai aktor dalam hubungan internasional

dan rival bagi suatu negara.

Maka kesimpulannya menurut pemaparan Archer, organisasi internasional

mempunyai tiga peran penting bagi world politic. Pertama, organisasi

internasional dapat digunakan sebagai instrumen dari kebijakan luar negerinya

dimana hal ini sesuai dengan negara yang memiliki pandangan state centric.

Kedua, organisasi internasional dapat dimanfaatkan untuk mengatur perilaku

negara. Ketiga, organisasi internasional sebagai aktor yang dapat bertindak sesuai

dengan visi dan misinya tanpa adanya campur tangan dari pihak lain.

Page 51: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

33

2.3 Kerangka Pemikiran

United Nation Educationl, Scientific

and Cultural Organization

(UNESCO)

UNESCO Creative City Network (UCCN)

Sustainable

Tourism

2030 Sustainable Development

Agenda

New Urban Agenda

Sustainable

Agriculture

Berperan sebagai Instrumen

Kota Kreatif Chiang Mai

Berperan sebagai Aktor

Internasional

Berperan sebagai Wadah/

Jaringan (network)

Page 52: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif, penulis

beranggapan bahwa penelitian kualitatif sangat tepat untuk digunakan sebagai tipe

penelitian karena, penelitian ini sangat memungkinkan untuk meneliti fokus

permasalahan yang akan penulis teliti secara lebih mendalam. Istilah dari

penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (dalam Nasution, 1993:23) pada

mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan

pengamatan kuantitatif. Lalu mereka mendefinisikan metodologi kualitatif adalah

tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental

bergantung pada pengamatan terhadap manusia kasaanya sendiri dan berhubungan

dengan orang-orang dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.46

Pada bagian lain, menurut Strauss dan Corbin dalam Creswell J. (1998:24),

yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak dapat

diperoleh dengan prosedur-prosedur statistik. Penelitian kuaitatif secara umum

dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah

laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial dan lain sebagainya. Salah satu

alasan menggunakan pendeketan kualitatif adalah pengalaman para peneliti

46

Dikutip dari EQUILIBRIUM, Vol. 5, No. 9, Januari-Juni 2009 : 1-8. Pada tanggal 13 Maret

2018 pukul 10:34 WIB

Page 53: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

35

dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang

tersembunyi dibalik dari sebuah fenomena yang ada. Kadangpula merupakan

sesuatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan.47

Penelitian ini juga dapat dikatakan sebagai penelitian yang bersifat deskriptif

karena, dalam penelitian ini menjelaskan bagaimana Peran UCCN dalam

mendukung pengembangan kebijakan kota kreatif di Chiangmai. Metode

penelitian ini dapat digunakan karena dianggap relevan dalam penelitian yang

akan dilakukan oleh penulis. Peneliti akan mengumpulkan data-data yang

kemudian akan memunculkan fakta-fakta baru.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap tujuan penelitian

yang sedang dilakukan. Fokus penelitian harus diungkapkan secara eksplisit untuk

mempermudah peneliti dalam melakukan observasi. Fokus penelitian merupakan

garis besar dari sebuah penelitian, dengan adanya fokus penelitian ini maka

observasi yang dilakukan akan lebih terarah. Merujuk pada hal tersebut, fokus dan

sub focus dalam penelitian ini adalah :

1. Peran UCCN (UNESCO Creative City Network) dalam mendukung

kebijakan creative city di Chiang Mai, Thailand:

a. Peran UCCN sebagai aktor internasional dalam mendukung

kebijakan pengembangan Kota Kreatif Chiang Mai.

b. Peran UCCN sebagai instrument kebijakan dalam mendukung

kebijakan pengembangan Kota Kreatif Chiang Mai

47

Ibid, hal 10

Page 54: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

36

c. Peran UCCN sebagai arena/ wadah kolaborasi antar kota dari

berbagai negara dalam mendukung kebijakan pengembangan

Kota Kreatif Chiang Mai

2. Dampak pengembangan Kota Kreatif Chiang Mai oleh UCCN bagi

ekonomi Thailand:

a. Dampak terhadap perkembangan tourism di Chiang Mai

b. Dampak terhadap perkembangan agriculture di Chiang Mai

3.3 Jenis dan Sumber data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan yaitu data sekunder. Sumber

data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada penulis.48

Data sekunder merupakan data yang sifatnya mendukung

keperluan data primer seperti buku, literatur dan bacaan yang berkitan.

3.4 Teknik Pengumpulan data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui

studi literatur. Dimana penulis mereview buku-buku, artikel, jurnal maupun surat

kabar dengan tema yang relevan dengan pembahasan penelitian ini. Selain studi

literatur, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data studi dokumentasi.

Selain itu juga, peneliti mendapatkan data-data dari portal berita Internasional

maupun nasional yaitu bbc, the nation, bloomberg, cnn serta bangkok post. Portal

situs lembaga Organisasi Internasional untuk creative city dan portal situs chiang

mai resmi yaitu https://en.unesco.org dan www.creativechiangmai.com.

48

Dikutip dari Sugiono :2008 : 402. pada tanggal 16 Maret 2018 pukul 11:07 WIB

Page 55: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

37

3.5 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu, secondary analysis.

Analisis data sekunder adalah sekumpulan data yang dapat diperoleh dari peneliti

lain maupun data-data yang didapatkan melalui website instansi-instansi

pemerintah. Data sekunder dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu data hasil

penelitian orang lain dan data hasil dari administratif kelembagaan yang telah

dikumpulkan lembaga-lembaga resmi. Jenis penelitian ini difasilitasi oleh

kemudahan berbagi data yang disimpan secara elektronik yang memudahkan

akses ke pengguna sekunder. Menurut Sarah Boslaugh, analisis data sekunder

adalah kumpulan data yang diperoleh dan dianalisis secara detail oleh individu.49

Terdapat beberapa keuntungan dan kerugian dalam penggunaan analisis data

sekunder.50

Keuntungan utama dalam menggunakan analisis data sekunder yaitu

lebih praktis dan menghemat waktu karena, data-data penelitian dapat diperoleh

dari penelitian-penelitian terdahulu sehingga tidak memerlukan sumber daya lebih

dalam penelitian ini. Kerugian yang didapat dalam menggunakan analisis data

sekunder adalah sebagai peneliti sekunder tidak dapat mengubah maupun

mengendalikan hasil dari penelitian-penelitian terdahulu sesuai keinginan peneliti

sekunder.

Menurut Miles dan Huberman (1994) terdapat tiga tahapan proses dalam

menganalisis data yaitu :51

1. Reduksi data (Data Reduction)

49

Dikutip dari Sarah Boslaugh. (2007) : Cambridge University Press 978-0-521-87001-6 -

Secondary DataSources for Public Health: A Practical Guide. pada tanggal 17 Maret 2018 pukul

10.00 WIB 50

Ibid, hal 3 51

Dikutip dari Miles, M.B. & Huberman, A.M. 1994. Qualitative Data Analysis. California. Sage

Publication. hlm. 10-12. pada tanggal 17 Maret 2018 pukul 12.15 WIB

Page 56: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

38

Tahapan ini merupakan proses memilih, menyederhanakan dan

memfokuskan data dengan menggolongkan data-data yang diperlukan

dan juga membuang data yang tidak perlu.

2. Penyajian data (Data Display)

Setelah melakukan reduksi data maka peneliti menyajikan data-data

yang diperlukan dalam bentuk penulisan grafik, tabel maupun bentuk

matriks.

3. Penarikan kesimpulan/verifikasi (Conclusion Drawing and

Verification)

Pada tahapan ini peneliti telah menarik kesimpulan dengan

memberikan fakta-fakta baru atau gambaran objek yang terlihat masih

bias.

Page 57: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

39

BAB IV

GAMBARAN UMUM

4.1 United Nation Educational, Scientific and CulturaL Organization

(UNESCO)

Gambaran umum penlitian ini diawali oleh adanya perubahan platform

ekonomi pada akhir abad ke-20 yang mengakibatkan adanya kebangkitan fasilitas

budaya baru pada tingkat perkotaan. Hal ini mendorong kota-kota yang berada di

tiap negara saling berlomba untuk menyusun agenda perencanaan baru yang dapat

mendorong masyarakatnya untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik di

masa yang akan datang. Maka kota kreatif dianggap dapat dijadikan sebagai

agenda perencanaan baru bagi para pembuat kebijakan (decision maker) untuk

mengatur stategi ditengah persaingan ekonomi global saat ini. Dapat dilihat dari

perkembangan rezim globalisasi pada saat ini, memungkinkan untuk sebagian

negara dan organisasi internasional ikut andil dalam pengambilan keputusan suatu

negara.

Kota kreatif dianggap sebagai solusi yang dapat mengatasi tantangan

persaingan ekonomi global pada saat ini. Hal ini mengakibatkan kota kreatif

dijadikan sebagai panduan bagi kota-kota industri yang sedang berjuang pada

perubahan konsumsi dan produksi di daerah perkotaan. Maka dalam

perwujudannya, dibutuhkan kerjasama bukan hanya antar pemerintah dan

Page 58: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

40

masyarakatnya melainkan juga kerjasama yang baik dengan organisasi

internasional yang dapat mewadahi aspirasi negara-negara dalam mewujudkan

tujuan bersama. Dalam konteks kota kreatif, PBB yang merupakan organisasi

internasional telah membentuk United Nation Educational, Scientific and Cultural

Organization (UNESCO) sebagai badan yang dapat menaungi masalah-masalah

pendidikan dan kebudayaan yang pada tahun 2004 membentuk program

UNESCO Creative Cities Network (UCCN) yang bertujuan untuk memberikan

dukungan dan panduan bagi kota-kota yang berada di suatu negara untuk dapat

memanfaatkan sebagian besar keanggotaannya. Dengan cara mendorong

kerjasama antar kota dinegara-negara keanggotaan lainnya untuk berinvestasi

pada bidang kreativitas guna menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.

Dengan dibentuknya jaringan UCCN maka, UNESCO mengakui bahwa

pentingnya industri budaya dan kreativitas dalam penataan perkotaan yang

sifatnya berkelanjutan. Sejak awal pembentukannya sebagai program yang

dicanangkan UNESCO, UCCN telah secara kuat menegaskan dan menunjukan

pentingnya industri budaya serta kreativitas untuk membangunan kebijakan lokal.

Dengan ini, UCCN menjalankan mandat dari UNESCO untuk melaksanakan

visinya dan juga mengintegrasikan tujuan dari agenda pembangunan

berkelanjutan 2030 dan new urban agenda, yang merupakan startegi untuk

mengelola serta membangun kota sehingga dapat berfungsi sebagai alat untuk

mencapai kesejahteraan budaya dan sosial sekaligus untuk melindungi lingkungan

sekitar. Terdapat beberapa klasifikasi kota kreatif berdasarkan UCCN antara lain :

Craft & Folk Art, Design, Film, Gastronomy, Literarture, Media Arts dan Music.

Page 59: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

41

Telah tercatat 180 kota yang bergabung dalam keanggotaan UCCN dari 72

negara di dunia.52

Negara Asia Tenggara yang menarik untuk dibahas mengenai

pengembangan kota kreatif yaitu kota Chiangmai, Thailand.

United Nation, Educational, Scientific and Cultural Organization

(UNESCO) adalah badan khusus yang dibentuk oleh PBB yang memiliki

kontribusi untuk membangun perdamaian, mengurangi kemiskinan, mewujudkan

pembangunan berkelanjutan, dan juga melakukan dialog antar budaya melalui

pendidikan, sains, budaya, komunikasi dan informasi. Sebagian besar tugas

UNESCO lainnya adalah, mengembangkan negara-negara anggotanya yang tidak

hanya berfokus pada negara termiskin saja namun juga bersikap adil dalam

kesamarataan negara anggota. Sebagai organisasi internasional, UNESCO

memiliki visi yang tertera dalam konstitusinya yaitu ““…Since wars begin in the

mind of men, it is in the minds of men that the defenses of peace must be

constructed…”.53

Yang memiliki arti bahwa UNESCO memili keyakinan penuh

akan kesempatan yang setara dalam bidang pendidikan, pertukaran ide maupun

wawasan sehingga dapat meningkatkan sarana komunikasi antar masyarakat yang

lebih baik untuk mencapai perdamaian dunia.

Hal ini dikarenakan, tujuan awal dari pembentukan UNESCO yaitu untuk

perdamaian dunia dan kesejahteraan dan keamanan bagi seluruh manusia di dunia.

Dengan mempromosikan kolaborasi antar bangsa-bangsa melalui pendidikan,

52

UNESCO, Creative Cities, Paris: 2015. 53

UNESCO, UNESCO Constitution, Paris: 2012.

Page 60: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

42

sains dan budaya untuk keadilan yang bersifat universal. Untuk mewujudkan

tujuannya UNESCO dengan ini melakukan misi yaitu :54

1. Mempromosikan prinsip dasar norma universal, prinsip ini lebih

berfokus pada pertukaran nilai (shared value) untuk melindungi

maupun mempertahankan nilai umum (common value).

2. Mempromosikan keragaman yaitu dengan cara menghormati hak asasi

manusia.

3. Pemberdayaan serta memperkuat partisipasi dalam lingkungan

masyarakat intelektual yaitu dengan melalui pemerataan atau

penyebaran ilmu pengetahuan maupun wawasan.

UNESCO sendiri memiliki fungsi yaitu menentukan kebijakan serta

mengambil sebuah keputusan dari program yang diajukan selain itu juga

UNESCO memiliki fungsi lain yaitu, sebagai pemberi gagasan, pencipta standart

setting seperti : charta, konvensi dan konvensi, sebagai sarana penengah, capacity

buiding, katalis kejasama internasional yang menyediakan tempat atau wadah bagi

negara untuk berdialog, membantu negara-negara anggotanya untuk membanguna

kapasitas kelembagaan, International publishing house seta UNESCO prizes.55

4.2 Gambaran Umum UNESCO Creative Cities Network (UCCN)

UCCN merupakan suatu program yang diluncurkan oleh UNESCO pada

bulan Oktober tahun 2004, keputusan ini diambil oleh Dewan Eksekutif ke-170.

UCCN adalah program UNESCO yang dirancang untuk mempromosikan

pembangunan sosial, ekonomi serta budaya pada level kota dengan menggunakan

54

Ibid hal 3 55

Diakses dari https://kwriu.kemdikbud.go.id/unesco/visi-misi-fungsi-dan-cara-kerja-unesco/

Page 61: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

43

industri budaya sebagai penggeraknya. Kota-kota yang sudah menjadi anggota

UCCN juga diharuskan untuk berusaha mempromosikan budaya lokal mereka.

Dalam hal ini kota para angggota berbagi minat kreativitas budaya lokal mereka

dengan UCCN sehingga memiliki visi yang sama untuk melakukan perlindungan

keanegaraman budaya serta kegiatan promosi.

Selain itu, dengan dibentuknya UCCN berguna untuk meningkatkan

kerjasama antar kota yang telah menggunakan kreativitas sebagai salah satu faktor

pendorong untuk melakukan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan

dibentuknya jejaring ini juga, UNESCO mengakui pentingnya budaya dan

kreatifitas dalam pembangunan perkotaan berkelanjutan. Jejaring ini menunjukan

pelaksanaan mandat dan visi UNESCO di tingkat kota dan mengintegrasikan

tujuan Agenda 2030 dan Agenda Perkotaan Baru pada tingkat kota. Selain itu,

peran dan dampak dari jaringan ini lebih jauh diperkuat berkat kolaborasinya

dengan mitra dari berbagai bidang yaitu mulai dari sektor publik hingga sektor

swasta, dari organisasi kelembagaan hingga asosiasi masyarakat sipil.

Dengan bergabungnya kota-kota dari berbagai negara ke dalam

keanggotaan UCCN maka disini mereka berkomitmen untuk mengembangkan

kemitraan yang melibatkan sektor publik dan swasta serta masyarakat sipil untuk :

a) Memperkuat penciptaan produk serta penyebaran kegiatan budaya,

barang dan jasa.

b) Mengembangkan pusat kreativitas dan inovasi juga untuk

memperluas peluang bagi para creator serta pofesional yang ada di

sektor budaya.

Page 62: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

44

c) Meningkatkan akses dan partisipasi dalam kehidupan budaya.

d) Mengintegrasi budaya dan kreatuvitas ke dalam rencana

pembangunan berkelanjutan.

Dalam menjalin kemitraan dan sinergi para anggota kota kreatif disini

UCCN memiliki 7 klasifikasi bidang kreatif yaitu : Crafts and Folk Arts, Media

Arts, Film, Design, Gastronomy, Literature dan Music. Para anggota kota kreatif

UCCN memiliki tujuan bersama yaitu, menggunakan kreativitas dan industri

budaya sebagai stategi perencanaan mereka guna untuk pembangunan mereka

pada tingkat kota dan bekerjasama secara aktif pada tingkat internasional. Sebagai

program UCCN memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut : 56

a) Cities as creative hubs and centres of exellence, dengan mengenali

potensi yang ada di suatu kota untuk dikembangkan.

b) Diversity of creative communities and urban practices, dengan

mengkategorisasikan kota-kota kreatif maka mereka dapat berbagi

dan bertukar sumber daya lokal.

c) Platform of International cooperation for culture and development,

dengan mendorong kota-kota untuk saling bekerjasama dalam

kemitraan maka, akan mendorong hasil pembangunan yang baik

antar kota kreatif.

Adapun area dari UCCN memiliki tujuan yang dapat

mengimplementasikan tujuannya baik pada tingkat kota maupun pada tingkat

internasional khusunya pada bidang aksi berikut ini :

56

Dikutip dari UNESCO’s Creative Cities Network oleh Tim Curtis Chief of the Culture Unit

UNESCO Bangkok Office pada 07 oktober 2018 pukul 11:32 WIB

Page 63: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

45

a) Berbagi pengalaman dan pengetahuan.

b) Kemitraan dan inisiatif dapat mengaitkan sektor publik, swasta dan

masyarakat sipil.

c) Pertukaran prrogram dan jaringan.

d) Studi penelitian dan evaluasi tentang pengalaman kota kreatif.

e) Kebijakan dan langkah-langkah untuk pembangunan kota yang

berkelanjutan.

f) Meningkatkan kesadaran dan kegiatan komunikasi.

Kota-kota yang berada dibawah naungan keangotaan UCCN secara bersama

menyetujui untuk secara berkala memberikan informasi secara terperinci tentang

implementasi secara efektif serta dampak kegiatan yang terkait dengan

penetapannya sebagai anggota dari UCCN.

Sebagaimana diketahui bersama, setiap kota memiliki tujuan dan harapan

personal yang berbeda ketika bergabung bersama jaringan UCCN. Kota-kota

kreatif memahami bahwa dengan bergabungnya mereka bersama UCCN memiliki

konsekuensi bertambahnya hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Kota-kota

tersebut menginginkan UCCN dapat beroperasi sebaik mungkin dan

menggunakan asset-aset terbaik. UCCN dituntut oleh kota anggota untuk

memiliki kemampuan merancang, memberi kredibilitas yang berdampak pada

munculnya otoritas memberi lisensi atas kota-kota anggota. UCCN juga diminta

untuk mengelola standar kualitas, untuk memberi penghargaan atas pencapaian

yang diperoleh oleh kota anggota.

Berdasarkan pandangan tersebut UCCN diminta untuk menjadi pengelola

jejearjing yang aktif, menjadi operator yang lincah, dan menjadi pencipta peluang

Page 64: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

46

di dalam setiap kemitraan yang terbentuk. Selain daripada itu, kota-kota anggota

juga mengharapkan peran yang lebih besar dari UCCN untuk memberi panduan

entrepreneurial dan hal-hal praktis lainnya terkait penyelenggaraan Kota Kreatif.

Kota-kota kreatif bahkan banyak yang berharap peran UCCN bias diperluas

terutama untuk menjadi lebih responsive dalam membantu kota mengembangkan

sumber dayanya. Secara umum, kota anggota menginginkan UCCN lebih menjadi

konektor/ penghubung daripada sekedar menjadi administrator. Beberapa Kota

juga ingin agar UCCN meningkatkan pengaruh internasionalnya agar dapat turut

menawarkan program-program kolaborasi konkret yang dapat memberi dampak

terhadap pertukaran budaya dan pembangunan ekonomi di antara kota anggota.57

Pembentujkan jaringan kota kreatif oleh UCCN dimulai dengan menetapkan

kriteria kota kreatif. Kriteria ini kemudian dikembangkan ke dalam beberapa

indicator yang ditetapkan sebagai dasar penilaian kelayakan sebuah kota untuk

bergabung sebagai kota kreatif di dalam jaringan UCCN. Indikator-indikator

tersebut sebagai berikut:58

1. Memiliki dan dasar-dasar bidang kreatif dalam sejarah kota.

2. Menyadari pentingnya ekonomi dan dinamika sektor budaya dan, jika

mungkin, dari bidang kreatif yang menjadi perhatian: data pada

kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi dan lapangan kerja di kota,

jumlah perusahaan budaya, dan lain-lain.

3. Pameran, konferensi, konvensi, dan peristiwa nasional dan atau

internasional lainnya yang diselenggarakan oleh kota selama lima tahun

57

Charles Landry, Maximizing the Potential of the Creative Cities Network: reflections & Advice,

2014. 58

Salma Mohammad Ahmad Mohammad, Creative City Indicators: A Framework, Cairo

University, Giza, Mesir.

Page 65: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

47

terakhir, ditujukan untuk para professional di bidang kreatif yang menjadi

perhatian (pencipta, produsen, pemasar, promotor, dan lain-lain.)

4. Festival, konvensi, dan acara skala besar lainnya yang diselenggarakan

oleh kota dalam lima tahun terakhir di bidang kreatif yang menjadi

perhatian dan ditujukan pada penonton lokal, nasional, dan atau

internasional.

5. Mekanisme, kursus, dan program untuk mempromosikan pendidikan

kreativitas dan seni bagi kaum muda di bidang kreatif yang menjadi

perhatian, baik dalam sistem pendidikan formal maupun informal.

6. Belajar seumur hidup, pendidikan tinggi, sekolah kejuruan, sekolah musik

dan drama, residensi dan pembentukan pendidikan tinggi lainnya yang

mengkhususkan diri di bidang kreatif yang menjadi perhatian.

7. Pusat penelitian dan program di bidang kreatif yang menjadi perhatian.

8. Ruang dan pusat kreasi yang diakui, produksi, dan penyebaran kegiatan

barang dan jasa di bidang kreatif yang menjadi perhatian, di tingkat

profesional (misalnya inkubator perusahaan budaya, kamar dagang).

9. Fasilitas utama dan ruang-ruang budaya yang didedikasikan untuk

berlatih, promosi, dan sosialisasi di bidang kreatif yang menjadi perhatian

dan ditujukan untuk masyarakat umum dan atau pemirsa tertentu (pemuda,

kelompok rentan, dan lain-lain.).

10. Menunjukkan maksimal tiga program atau proyek yang dikembangkan

oleh kota dalam lima tahun terakhir untuk mempromosikan partisipasi

yang lebih luas dalam kehidupan budaya, khususnya di bidang kreatif yang

Page 66: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

48

menjadi perhatian, terutama yang ditujukan kelompok sosial yang rentan

atau tidak beruntung.

11. Menunjukkan maksimal tiga program atau proyek yang dikembangkan

dalam lima tahun terakhir di bidang kreatif yang bersangkutan yang telah

membantu dan atau memperkuat hubungan kerja sama antara kota, sektor

swasta, pencipta, masyarakat sipil, dan atau akademisi.

12. Peran profesional utama dan organisasi masyarakat sipil non-pemerintah

yang aktif dalam kota di bidang kreatif yang menjadi perhatian.

13. Kebijakan dan langkah-langkah utama yang dilakukan kota dalam lima

tahun terakhir untuk meningkatkan status pencipta dan mendukung karya

kreatif khususnya di bidang kreatif yang menjadi perhatian.

14. Kebijakan dan langkah-langkah utama yang dilakukan oleh kota dalam

lima tahun terakhir untuk mendukung pendirian dan pengembangan

industri budaya lokal yang dinamis di bidang kreatif yang menjadi

perhatian.

15. Inisiatif kerjasama internasional utama di bidang kreatif yang menjadi

perhatian, dikembangkan dengan kota dari berbagai Negara dalam lima

tahun terakhir.

16. Mekanisme dukungan, program, dan proyek yang dilakukan oleh kota

dalam lima tahun terakhir dengan mendirikan sinergi antara bidang kreatif

yang menjadi perhatian dengan sedikitnya satu bidang kreatif lainnya yang

difasilitasi oleh jaringan (cross-cutting atau proyek lintas sektoral).

17. Inisiatif kerjasama internasional dan atau kemitraan yang dikembangkan

dalam lima tahun terakhir yang melibatkan sedikitnya dua dari tujuh

Page 67: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

49

bidang kreatif yang difasilitasi oleh jaringan (cross-cutting atau proyek

lintas sektoral).

18. Terakhir, tersedianya fasilitas utama dan ketersediaan infrastruktur dan

acara, seperti pameran, konferensi, dan konvensi, yang diselenggarakan

oleh kota dalam lima tahun terakhir dengan tujuan mempromosikan bidang

kreatif yang dicakup oleh jaringan daripada bidang kreatif utama yang

menjadi perhatian oleh aplikasi.

Semua kota yang memenuhi indikator tersebut akan bergabung menjadi

bagian dari anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Menurut

Mission Statement Bologna Creative Cities Meeting, Creative Cities Network ini

bertujuan untuk memperkuat kreasi, produksi, distribusi dan menikmati barang-

barang dan layanan budaya pada tingkat lokal. Selain itu, UCCN juga berupaya

mempromosikan kreativitas dan ekpresi kreatif khususnya di tengah kelompok

rentan, termasuk perempuan dan generasi muda; meningkatkan akses dan

partisipasi dalam dan untuk kehidupan budaya sama baiknya dengan menikmati

barang-barang budaya itu sendiri; serta mengintegrasikan budaya dan industri

kreatif ke dalam rencana pembanguan lokal.

Setiap kota yang memenuhi indicator-indikator tersebut dapat mengirimkan

aplikasi kepada UCCN melalui beberapa tahap yakni:

1. Mengisi formulir tentang motivasi

2. Mempersiapkan formulir aplikasi

3. Mendeskripsikan asset komparatif yang dimiliki kandidat kota kreatif

meliputi sejarah, potensi kontribusi, keahlian unik yang dimiliki

Page 68: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

50

komunitas lokal, kualitas keragaman, pengembangan fasilitas budaya,

kapasitas organisasi professional, cakupan dan kualitas kerjasama

internasional, deskripsi dukungan kebijakan yang terukur dari

pemerintah tentang penciptaan dan pertumbuhan industry budaya lokal

pada bidang kreatif yang dipilih,

4. Menjelaskan kontribusi dalam upaya mencapai sasaran jaringan

(UCCN),

Setelah mengisi formulir aplikasi di atas, setiap Negara yang kotanya akan

dijadikan sebagai kandidat kota kreatif diminta melakukan beberapa hal berikut:59

1. Mendirikan manajemen atau kepanitiaan local.

2. Mengidentifikasi stakeholder yang relevan.

3. Mendidirkan kelompok konsultatif yang terdri dari stakeholder dari

berbagai sector.

4. Melaksanakan penelitian latar belakang kota berupa pemetaan asset

kreatif dari kota tersbeut.

5. Menyusun draft rancangan strategi jangka menengah (4 tahun) dan

rencana aksi dalam mengimplementasikan sasaran jaringan (UCCN)

baik dalam tingkat lokal maupun internasional.

6. Mengajukan anggaran untuk mengeksplorasi kemungkinan pendanaan

7. Mengumpulkan dukungan formal dari berbagai organisasi professional

tingkat nasional.

8. Mengumpulkan dukungan dari Negara anggota UNESCO, dan

9. Mengajukan draft aplikasi tertuju UCCN.

59

Ibid.

Page 69: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

51

4.3. Negara Thailand

Thailand terletak di pusat daratan Asia Tenggara dan berbatasan dengan

Laos, Myanmar, Malaysia, dan Kamboja. Ukuran Thailand sekitar 514,000

kilometer persegi, membuatnya sedikit lebih kecildari Texas. Ada dua sistem

sungai utama yang berjalan melalui Thailand, Sungai Mekong dan Sungai Chao

Phraya,dan keduanya digunakan untuk mendukung irigasi dan untuk mengangkut

ekspor Thailand. Thailand terdiri dari empat wilayah geografis: Utara, Tengah,

Selatan, dan Utara Timur. Wilayah utaraThailand adalah daerah pegunungan yang

tertutup pepohonan, dan merupakan rumah bagi jaringan kanal dan sungai yang

mengalir ke Teluk Thailand.60

Wilayah tengah (yang meliputi Bangkok) sering

disebut sebagai “The Rice Bowl” karena sumber daya dan tanahnya yang subur.

Wilayah selatan Thailand sangat penting untuk produksi karet dan timahnya.

Daerah ini juga memiliki curah hujan terbesar. Wilayah timur laut, tempat tinggal

sepertiga penduduk Thailand, memiliki tanah yang lebih miskin dan pendapatan

per kapita terendah.

Sejarah panjang Thailand dimulai pada pertengahan abad ke-30,sebuah

kerajaan Budha yaitu kerajaan Sukhotai. Di bawah kekuasaan Ramkhameng

(1279-1298) telah berhasil meluaskan daerah kekuasaannya setelah

menaklukan daerah-daerah lain di sekitarnya, bisa dikatakan kurang lebih

seluas Thailand yang sekarang.61

60

LePoer, Barbara Leitch.1989. Thailand a Country Study. Washington DC: Federal Research

Division Library of Congress. Hal 14. 61

HistoryofThailand,diaksesdariwww.nationonline.org/oneworld/history/Thailand-

history.htmlpada24 Desember2017pukul09.33

Page 70: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

52

Gambar 4.1. Peta Geograis Thailand

Sumber: U.S. Department of State,http://www.state.gov/p/eap/ci/th/

Thailand atau yang dulunya dikenal dengan nama Siam merupakan satu-

satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah kolonialisme barat.

Nama Siam diganti menjadi Thailand yang mempunyai arti sebagai “Land of

Free”. Sejak tahun 1923 Thailand, yang merupakan ibukota Bangkok adalah

negara kesatuan dan memiliki sistem pemerintahan parlementer. Parlemen di

Thailand menggunakan sistem dua kamar. Monarki konstitusional yang dipimpin

oleh Raja sebagai pelindung ajaran Buddhisme Thailand dan lambang jati diri

persatuan bangsa.

Page 71: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

53

Legislatif Thailand bersifat bikameral, artinya sistem parlemen dua kamar

menggunakan majelis tinggi (house of lord) dan majelis rendah (house of

common). 500 anggota House of representative, 400 di antara dipilih secara

langsung dan mewakili sekitar 150.000 orang di setiap daerah pemilihannya dan

100 melalui perwakilan dari partai anggota parlemen yang dipilih secara tidak

langsung dengan presentase suara partai penerima. Awalnya majelis tinggi

(anggota senat) ditunujuk oleh rajamelalui rekomendasi dari Dewan Menteri,

namun di bawah konstitusi 1997 senator Thailand harus dipilih secara langsung

dan merupakan calon independen dimana tanpa adanya afiliasi partai politik

4.4. Gambaran Umum Kota Chiangmai, Thailand

Gambar 4.2. Peta Geografis Chiang Mai

Sumber : http://dx.doi.org/10.1080/21568316.2013.852991

Page 72: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

54

Chiangmai merupakan kota yang berada di Thailand Utara, yang terletak

700km dari ibu kota Thailand yaitu Bangkok. Chiangmai dikenal dengan nama

“The Rose of The North”. Lingkungan yang diberkati oleh keindahan alam yang

menakjubkan dan juga memiliki identitas budaya pribumi yang unik. Chiangmai

memiliki sejarah panjang yang sebagian besar masyarakatnya melestarikan

budaya mereka dengan mempertahankan dialek, adat istiadat dan masakan mereka

sendiri secara turun temurun, selain itu juga dalam bentuk bangunan-bangunan

kuil kuno. Chiangmai terkenal dengan kerajinan tangan, barang-barang dalam

bentuk sutra, kayu, perak dan keramik. Dengan ini menjadikan Chiangmai sebagai

tujuan belanja utama para wisatawan khususnya dalam bidang seni dan

kerajinan.62

Chiang Mai menurut sejarahnya merupakan kawasan pusat perdagangan

karena banyak orang datang ke kawasan ini dengan tujuan berdagang.63

Selain itu,

sejak didirikan pusat pemerintahan dari periode Raja Mang Rai ada salah satu

kebijakan yang dibuat khusus untuk hukum keadilan bagi para pedagang yaitu

kebijakan “Mang Rai Sat”. Hingga saat ini chiang mai dikenal sebagai pusat

ekonomi dan budaya yang berfokus pada bidang pariwisata.

Chiang Mai telah lama dikenal memiliki berbagai daya tarik ekonomi dan

wisata bagi warga dunia. Daya tarik ini muncul dari beraneka ragamnya situs

kesenian dan kebudayaan yang unik dan bernilai tinggi. UNESCO mencatat

beberapa situs kebudayaan yang menyimpan potensi pendidikan, pariwisata, dan

62

Thailand Unforgettable hal 9 pada 08 oktober 2018 pukul 9:36 WIB 63

Chiang Mai Tourist Attraction, 13 November 2018.

Page 73: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

55

ekonomi di antaranya situs kota tua dan berbagai monument yang

menggambarkan evolusi teknologis yang terjadi di kota tersebut.

Chiang Mai memiliki 300 situs relijius berupa kuil budha, satu gereja,

bahkan satu masjid tua peninggalan abad ke 19.64

Tidak hanya berupa bangunan

dan arsitektur, kekayaan nilai kreativitas Chiang Mai bisa dilihat melalui ragam

festival yang dilaksanakan di kota tersebut. Chiang Mai telah lama menjadi bagian

utama dalam memandu berbagai festival seni-budaya di Thailand, mulai dari

tingkat lokal sampai tingkat provinsi.Selain daripada itu Chiang Mai juga

memiliki berbagai museum yang menggambarkan rekam jejak perkembangan

kebudayaan yang telah dicapai oleh Chiang Mai.65

Gambaran akan daya tarik Chiang Mai sebagaimana dijelaskan di atas

telah berhasil menarik perhatian wisatawan dari mancanegara untuk mengunjungi

Chiang Mai. Menurut otoritas pariwisata Thailand, pada tahun 2013 Chiang Mai

dikunjungi oleh 14,1 juta wisatawan dimana 4,6 juta di antaranya adalah

wisatawan asing sedangkan 9,5 juta sisanya merupakan wisatawan local.66

Pada

tahun 2016, kunjungan wisatawan asing tumbuh sampai 10 persen dimana terjadi

peningkatan wisatawan dari Cina sebesar 7 persen dengan jumlah 750.000 dan

kedatangan internasional meningkat 10 persen dengan jumlah 2,6 juta

wisatawan.67

Secara statistic, pertumbuhan pariwisata Chiang Mai mencapai 15

64

Lan Na Rebirth: Recently Re-established Temples", in Forbes, Andrew, and Henley,

David, Ancient Chiang Mai, Volume 3. Chiang Mai, Cognoscenti Books, 2012. ASIN:

B006IN1RNW 65

"Thai Coins History". Royal Thai Mint. 28 April 2019. Diarsipkandari the original pada 2 April,

2012. 66

"Internal Tourism in Chiang Mai" (PDF). Thailand Department of Tourism. Department of

Tourism. 2014-08-20. Archived from the original (PDF) on 2014-10-29. Retrieved 2014-10-29. 67

Chinmaneevong, Chadamas (2016-05-21). "Chiang Mai hoteliers face price war woe". Bangkok

Post. 22 May 2016.

Page 74: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

56

persen pertahun sejak tahun 2011 dengan mayoritas turis berasal dari China yang

mendominasi penerbangan internasional sebesar 30 persen.68

Alasan terbesar para

wisatawan tersebut mengunjungi Chiang Mai disebabkan oleh daya tarik

topografi, iklim, dan sejarah kebudayaan kota Chiang Mai.69

Saat ini provinsi chiang mai sedang dikembangkan sebagai kota kreatif

yang juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yaitu “Kreatif Thailand” yang

berusaha untuk meningkatkan nilai produk dan layanan Thailand dari sejarah,

budaya dan tradisi, kebijakan dan inovasi. Tujuan lain dari kebijkan ini adalah

untuk menjadikan Thailand sebagai pusat industri kreatif di ASEAN dan untuk

meningkatkan kontribusi ekonomi industri kreatif nasional dari 12 persen menjadi

20 persen PDB pada tahun 2012.

68

Ibid. 69

Pardthaisong, Liwa (29 December 2017). "Haze Pollution in Chiang Mai, Thailand: A Road to

Resilience". Procedia Engineering Volume 212, 2018, Pages 85-92. Retrieved 22 Feb 2018.

Page 75: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

87

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Bab ini akan menjelaskan kesimpulan dari penelitian yang berjudul “Peran

UCCN (UNESCO Creative City Network) dalam Mendukung Kebijakan Creative

City di Kota Chiang Mai” berikut kesimpulannya adalah:

a. UCCN berperan sebagai aktor internasional bertindak sebagai regulator,

dan promotor bagi pengembangan Kota Kreatif Chiang Mai. UCCN

menetapkan tujuan, sasaran, kebijakan dan seperangkat persyaratan yang

harus dipenuhi oleh kota-kota di dunia untuk bergabung di dalam jaringan

UCCN

b. UCCN berperan sebagai instrumen, yakni instrumen bagi pemerintah

Thailand mengimplementasikan kebijakan Thailand 4.0 dan creative

Thailand. Kebijakan ini berimbas pada munculnya inisiatif gubernur dan

masyarakat Chiang Mai untuk mengubah Chiang Mai menjadi Kota

Kreatif terutama berfokus pada Craft and Folk Art (Seni Rakyat dan

Kerajinan Tangan) yang disinergikan dengan pengembangan teknologi dan

konten digital.

c. UCCN berperan sebagai wadah, yakni sebagai jaringan dimana berbagai

kota anggota saling terhubung antara yang satu dengan yang lain.

Memperkuat kerjasama antar kota yang menjadikan kreativitas sebagai

Page 76: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

88

factor strategis untuk pembangunan berkelanjutan. UCCN memfasilitasi

setiap kota anggota terutama dari bidang kreativitas yang sama dapat

saling berbagi informasi dan berkolaborasi secara intensif untuk

mengembangkan kemitraan bersama, dan saling belajar dalam

mengembangkan kreativitas di masa yang akan dating melalui berbagai

forum dialog, forum pertemuan internasional (international annual

meeting and conference), hingga membantu menghubungkan kota kreatif

dengan berbagai perusahaan multinasional dari berbagai Negara.

d. Pengembangan Kota Kreatif Chiang Mai berdampak pada pertumbuhan

ekonomi melalaui industry pariwisata dan agrikultur antara lain dengan

cara 1) menciptakan nilai tambah industri dan desain; 2) inovasi dan cara-

cara baru dalam produksi dan menciptakan pasar; 3) menciptakan

Lapangan pekerjaan; 4) m.eningkatkan Peluang Investasi Asing

berdasarkan jaringan ekonomi kreatif yang dikembangkan oleh UCCN.

Pada aspek pariwisata dan agrikultur, UCCN dapat membantu Chiang Mai

untuk meningkatkan kapasitas produksi lokal dengan memperluas pasar

internasional.

Page 77: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

89

DAFTAR PUSTAKA

Buku Teks:

Anwar Prabu Mangkunegara.2002.Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.

Remaja Rosda Karya, Bandung.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Ed Revisi VI,.

Penerbit PT Rineka Cipta: Jakarta.

Bennett, A. LeRoy dan James K. Oliver, International Organization: Principles

and Issues 7th

Edition, Pearson New York

Charles Landry : The Origins & Future Of The Creative City

Charles Landry and Franco Bianchini : The Creative City

Clive Archer, International Organizations (London: George Allen and Unwin),

1983.

Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen

Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba

Empat.

Miles, M.B. & Huberman, A.M. 1994. Qualitative Data Analysis. California.

Sage Publication.

Moh Nazir.(2011). Metode Penelitian. Cetakan 6.Bogor:Penerbit Ghalia

Indonesia.

Nachrowi Djalal dan Hardius Usman.2006.Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan.Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Page 78: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

90

Paul R. Viotti dan Mark V. Kauppi, International Relations Theory 5th

Edition

(New York: Pearson Education Inc, 2012)

Prawirosentono.S, 1999. Manajemen Sumber Daya Manausia, Kebijakan Kinerja

Karyawan. Yogyakarta: BPFE.

Purnama, Nursya’bani.2006. Manajemen Kualitas: Perspektif Global.Yogyakarta:

Ekonisia.

Richard Florida, Gary Gates, Brian Knudsen and Kevin Stolarick : The University

and the Creative Economy

Sugiyono, 2007, Metodologi Penelitian Bisnis, Jakarta:PT. Gramedia.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D). Bandung: Penerbit CV. Alfabeta.

Theodore Coloumbis dan James H. Wolfe. 1999. Pengantar Hubungan Internasional:

Power and Justice (Bandung : Putra Bardin, 1999)

Jurnal

A. Zeithaml, V. Parasuraman, A. and L. Berry L. 1985. “Problems and Strategies

in Services Marketing”. Jurnal of Marketing Vol. 49. (Spring)

Danlies S Cheever dan H. Field Haviland,, “Organizing for Peace: International

Organization in World Affairs”, The American Journal of

International Law Vol 49 (2)

G. Richards : Annals of Tourism Research 38 (2011)

Maria Gabriela : The Role of International Organization In the Global Economic

Governance – An Assesment.

Page 79: PERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM …digilib.unila.ac.id/58513/3/3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERAN UCCN (UNESCO CREATIVE CITY NETWORK) DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN

91

Michael Hass, “ a Functional Approach to International Organization”, The

Journal of Politics Vol 23 (3), 1969

The Creative Economy : Key Concept and Literature Review Highlights

Dokumen Resmi

Creative Chiang Mai: Economic Development and City Making by Leveraging

Creativity and Innovation

Eastern Economic Corridor Development Project Driving Forwadr, Ministry of

Industry, Thailand.

Fundamental Logics of Thailand 4.0

National Pilot Project on Smart City Policy in Thailand

National Pilot Project on Smart City Policy in Thailand: a Case Study on Phuket

Khon Kaen Chiangmai Province

Richard Florida : Cities And The Creative Class

Smart City (Smart Mobility) in Thailand

Thailand 4.0 Means Opportunity Thailand

Thailand 4.0 Thriving in The 21st Century Through Security, Prosperity, and

Sustainability.

Understanding The City: Learning from the creative cities Chiang Mai, Thailand

UNESCO’s Creative Cities Network oleh Tim Curtis Chief of the Culture Unit

What Does it Mean to be a UNESCO Creative City?”, UNESCO, Paris.