penyetaraan reaksi

11
PENYETARAAN REAKSI REDOKS 31 Votes Penyetaraan reaksi redoks berarti menyamakan jumlah atom dan muatan masing- masing unsur pada pereaksi dengan jumlah atom dan muatan masing-masing unsur pada hasil reaksi. Artinya sebelum muatan dan jumlah atom di kedua ruas (pereaksi dan hasil reaksi) sama, maka reaksi masih belum setara. Penyetaraan persamaan reaksi redoks dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : Cara Setengah Reaksi Cara Perubahan Bilangan Oksidasi Dengan kedua cara ini kita akan mendapatkan reaksi redoks yang setara. Jadi tidak ada perbedaan hasil diantara keduannya, tergantung anda, mana yang lebih dikuasai. Baiklah sekarang mari kita bahas masing-masing cara menyetarakan reaksi redoks berikut ini : 1. CARA SETENGAH REAKSI Penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi, yaitu dengan melihat elektron yang diterima atau dilepaskan. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan jumlah elektronnya. CARA INI DIUTAMAKAN UNTUK REAKSI DENGAN SUASANA REAKSI YANG TELAH DIKETAHUI . Langkah-langkah penyetaraan : Contoh : MnO4 - + Cl - –> Mn 2+ + Cl2 (Asam) 1. Menuliskan setengah reaksi kedua zat yang akan direaksikan MnO4 - –> Mn 2+ Cl - –> Cl2 2. Menyetarakan jumlah atom unsur yang terlibat MnO4 - –> Mn 2+ 2Cl - –> Cl2

Upload: hanifah-nur-nadiyah

Post on 29-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Kimia

TRANSCRIPT

Page 1: PENYETARAAN REAKSI

PENYETARAAN REAKSI REDOKS      31 Votes

Penyetaraan reaksi redoks berarti menyamakan jumlah atom dan muatan masing-masing unsur pada pereaksi dengan jumlah atom dan muatan masing-masing unsur pada hasil reaksi. Artinya sebelum muatan dan jumlah atom di kedua ruas (pereaksi dan hasil reaksi) sama, maka reaksi masih belum setara.

Penyetaraan persamaan reaksi redoks dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

Cara Setengah Reaksi Cara Perubahan Bilangan Oksidasi

Dengan kedua cara ini kita akan mendapatkan reaksi redoks yang setara. Jadi tidak ada perbedaan hasil diantara keduannya, tergantung anda, mana yang lebih dikuasai.

Baiklah sekarang mari kita bahas masing-masing cara menyetarakan reaksi redoks berikut ini :

1. CARA SETENGAH REAKSIPenyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi, yaitu dengan melihat elektron yang diterima atau dilepaskan. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan jumlah elektronnya. CARA INI DIUTAMAKAN UNTUK REAKSI DENGAN SUASANA REAKSI YANG TELAH DIKETAHUI.Langkah-langkah penyetaraan :Contoh : MnO4

- + Cl- –> Mn2+ + Cl2 (Asam)1. Menuliskan setengah reaksi kedua zat yang akan direaksikan

MnO4- –> Mn2+

Cl- –> Cl2

2. Menyetarakan jumlah atom unsur yang terlibat

MnO4- –> Mn2+

2Cl- –> Cl2

3. Menambah H2O pada suasana Asam (pada yg kurang O) dan pada suasana Basa (pada yg kelebihan O)MnO4

- –> Mn2+ + 4H2O

Page 2: PENYETARAAN REAKSI

2Cl- –> Cl2

4. Menyetarakan atom Hidrogen (H) dengan menambah H+ pada suasana Asam dan OH- pada susana basaMnO4

- + 8H+ –> Mn2+ + 4H2O2Cl- –> Cl2

5. Menyetarakan muatan dengan menambah elektron

MnO4- + 8H+ + 5e –> Mn2+ + 4H2O   [selisih elektron pereaksi (7) dan hasil reaksi (2)]

2Cl- –> Cl2 + 2e [elektron pereaksi -2 maka di hasil reaksi harus ditambah 2e]6. Menyamakan jumlah elektron yang diterima dengan yang dilepas dengan perkalian silang antar elektron (didapat dari penambahan jumlah elektron)

MnO4- + 8H+ + 5e –> Mn2+ + 4H2O    | x 2

2Cl- –> Cl2 + 2e  | x 5Hasilnya menjadi :

2MnO4- + 16H+ + 10e –> 2Mn2+ + 8H2O    

10Cl- –> 5Cl2 + 10e————————————————————

2MnO4- + 10Cl- + 16H+ –> 2Mn2+ + 5Cl2 + 8H2O

Buktikan jumlah atom dan muatannya apakah sudah sama atau belum?…. 2. CARA PERUBAHAN BILANGAN OKSIDASIPenyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi, dilakukan dengan melihat kecenderungan perubahan bilangan oksidasinya. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan perubahan bilangan oksidasi. PADA CARA INI SUASANA REAKSI UMUMNYA BELUM DIKETAHUI (AKAN DIKETAHUI DARI PERBEDAAN MUATAN PEREAKSI DAN HASIL REAKSI)Langkah-langkah penyetaraan :Contoh : Fe2+ + Cr2O7

2- –> Fe3+ + Cr3+

1. Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan biloksFe2+ + Cr2O7

2- –> Fe3+ + 2Cr3+

1. Menentukan biloks masing-masing unsur /senyawaFe2+ + Cr2O7

2- –> Fe3+ + 2Cr3+

2+       +12             3+        +6

2. Menentukan selisih perubahan biloksFe2+ –> Fe3+ [biloks naik (oksidasi) –> selisih +2 ke +3 adalah 1Cr2O7

2- –> 2Cr3+ [biloks turun (reduksi) –> selisih +12 ke +6 adalah 63. Menyamakan perubahan biloks dengan perkalian silangFe x 6 –> setiap anda menemukan unsur Fe kalikan dengan 6Cr x 1 –> setiap anda menemukan unsur Cr kalikan dengan 1Sehingga reaksi diatas menjadi

Page 3: PENYETARAAN REAKSI

6Fe2+ + Cr2O72- –> 6Fe3+ + 2Cr3+

4.  Menentukan muatan pereaksi dan hasil reaksi ( Jika muatan pereaksi lebih negatif/rendah maka ditambah H+ berarti suasana Asam. Jika muatan pereaksi lebih positif/tinggi,  maka ditambah OH-berarti suasana basa.6Fe2+ + Cr2O7

2- –> 6Fe3+ + 2Cr3+

+12 – 2 = +10 18+ 6 = +24Artinya : muatan pereaksi lebih rendah, maka tambahkan H+ sebanyak selisih muatannya yaitu 24-10 = 14 dan diletakkan di tempat yang muatannya kurang. Sehingga reaksi menjadi6Fe2+ + Cr2O7

2- + 14H+ –> 6Fe3+ + 2Cr3+

5. Menyetarakan Hidrogen dengan menambah H2O pada tempat yang belum ada oksigennya.6Fe2+ + Cr2O7

2- + 14H+ –> 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2OLATIHAN :Setarakan reaksi redoks berikut : MnO4

- +ClO2- –> MnO2 + ClO4

-

LiSA - crossing fieldmitomete ta okubyou na kako  wakaranai mama ni . . .kowagatte ita ushiro no jibun kake jitsu mo ima ni utsusu

itsumo no sora wo egaitakoko wa kitto hakanai kokoro midashite 

yume de takaku tonda karada wa donna fuan matotte mo furiharatte ikunemuru chiisana omoi shirogari dashitekizu yowai watashi kimi ga irebafurai sekai tsuyoku ireta , nagai yumemiru kokoro wa sou eien de 

i wanna always be with youi'll give you everything i have 

sagashiteta michibiku hikari  furareba tsute teomoi dashite kakega e no naka setsu no ima wo furerume wo toji sekai wo shitta sore wa itsumo atataka ii no ni iitakutetsunagu tashikanai negai kasanariatte mieru mayoi wa ugoki hajimeta kimi wo mamoritakute sou kizu wa

Page 4: PENYETARAAN REAKSI

fukai nemuri no naka tadayotta towaranai yakusoku datta futari shinjita kizuna wa sou senmei ni

koe ga todoku made namae wo yondedeaeta kiseki kanjitai mottoyume de takaku tonda karada wa donna fuan matotte mo furiharatte ikunemuru chiisana omoi shirogari dashitekizu yowai watashi kimi ga irebafurai sekai tsuyoku ireta , nagai yumemiru kokoro wa sou eien de 

i wanna always be with youi wanna holding time right nowi swear i'll be by your tears i'll give you everything i have 

REAKSI REDOKST u j u a n :Mengenal beberapa reaksi redoksK o n s e p   d a s a r :Reaks i   k imia  yang  d i s e r t a i   pe rubahan  b i l angan  oks ida s i disebutreaksi redoks.Reaks i   r edoks   t e rd i r i   a t a s   s e t engah   r eaks i r e d u k s i   d a n   s e t e n g a h   r e a k si   o k s i d a s i .Reduksiadalah  p e n u r u n a n   b i l a n g a n   o k s i d a s i   a t a u   p e n y e r a p a n   e l e k t r o n , sedangkanoksidasiada l ah  kena ikan  b i l angan  oks ida s i   a t au  pelepasan elektron.Reaks i   oks ida s i   dan   r eduks i   yang  be r l angsung   s e r en t ak     b i a sanya  d is i ngka t   dengan   r eaks i   r edoks .  D i   da l am   r eaks i t e r s ebu t   t e rdapa t   z a t - za t  yang  be r t i ndak   s ebaga i   pe r eduks i (reduktor) dan pengoksidasi (oksidator).Pereduksi atau reduktor adalah zat yang dalam reaksi redokstersebut menyebabkan zat lain mengalami reduksi. Dalam halini zat pereduksi mengalami oksidasi.Pengoksidasi atau oksidator adalah zat yang dalam reaksir e d o k s   m e n y e b a b k a n   z a t   l a i n   m e n g a l a m i   o k s i d a s i .   D a l m  peristiwa ini zat pengoksidasi mengalami reduksi.

« Previous   Post

Page 5: PENYETARAAN REAKSI

Reaksi Oksidasi dan Reduksi ( Redoks )

October 20, 2011 by sentotpujianto

Reaksi oksidasi dan Reduksi ( Redoks )

 

 

Reaksi oksidasi reduksi atau sering disebut reaksi redoks merupakan bagian yang penting dalam ilmu

kimia untuk dipahami dan dimengerti. Reaksi redoks merupakan perubahan kimia yang berhubungan

dengan pengaruh arus listrik

 

Dalam kehidupan sehari-hari banyak perubahan kimia yang termasuk reaksi redoks, seperti proses

perkaratan, pembakaran, pernafasan, metabolisme dan fotosintesis. Beberapa industri juga sering

melibatkan reaksi redoks, misalnya pengolahan logam dari bijihnya, pelapisan logam (elektroplating).

 

 

PERKEMBANGAN REAKSI REDOKS.

 

1. Reaksi redoks sebagai peristiwa pengikatan dan pelepasan oksigen.

 

Reaksi antara unsur atau senyawa dengan oksigen disebut reaksi oksidasi. Atau dengan kata

lain, reaksi oksidasi adalah reaksi penambahan/pengikatan oksigen oleh suatu unsur atau senyawa.

 

 

Contoh : 2 Fe(s) + O2(g) –> 2 FeO(s)

 

4 Na(s) + O2(g) –> 2 Na2O(s)

CH4(g) + 2 O2(g) –> CO2(g) + 2 H2O(l)

Page 6: PENYETARAAN REAKSI

 

Dari ketiga contoh diatas logam besi, logam natrium dan gas metana mengalami oksidasi, sedang gas

oksigen bertindak sebagai pengoksidasi atau oksidator.

 

Sekarang marilah kita perhatikan suatu contoh reaksi oksidasi yang berlangsung pada tubuh kita.

Misalnya metabolisme karbohidrat yang membutuhkan gas oksigen dan menghasilkan gas karbon

dioksida serta uap air. Secara sederhana reaksi metabolisme karbohidrat dapat ditulis sebagai:

C6H12O6(s) + 6 O2(g) –> 6 CO2(g) + 6 H2O(l)

 

Reaksi ini juga termasuk reaksi redoks, karena terjadi pengikatan oksigen.

Reaksi sebaliknya dapat terjadi jika gas hidrogen (H2) dialirkan kedalam padatan CuO panas. Pada

reaksi ini CuO akan melepaskan oksigen sehingga membentuk logam Cu, sedangkan gas hidrogen

mengikat oksigen membentuk uap air. Reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat disebut

sebagai reaksi reduksi dan zat yang menyebabkan terjadinya reaksi reduksi disebut

reduktor. Reaksi yang terjadi dapat ditulis sebagai berikut:

 

 

CuO(s) + H2(g) —> Cu(s) + H2O

 

2. Reaksi redoks sebagai reaksi perpindahan elektron

 

Apakah reaksi logam magnesium dengan larutan hidrogen klorida yang dapat ditulis seperti

persamaan reaksi dibawah ini juga termasuk reaksi redoks?

Mg(s) + 2 HCl(aq) —> MgCl2(aq) + H2(g)

 

Page 7: PENYETARAAN REAKSI

Jika diperhatikan reaksi tersebut tidak melibatkan oksigen. Untuk dapat menjawab pertanyaan

tersebut perhatikan kembali reaksi logam natrium dengan oksigen membentuk natrium oksida

 

4 Na(s) + O2(g) —> 2 Na2O(s)

 

Dalam reaksi tersebut logam Na mengikat oksigen sehingga dikatakan mengalami oksidasi. Senyawa

Na2O merupakan senyawa ionik, jadi senyawa tersebut terdiri atas ion Na+ dan ion O2-. Peristiwa

pembentukan ion-ion tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

 

Na(s) —> Na+(s) + e-

 

O2(g) + 2e- —> O2-(g)

 

Dalam reaksi tersebut logam natrium melepaskan elektron, padahal logam natrium mengalami

peristiwa oksidasi. Jadi dapat dikatakan bahwa oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron. Sekarang

perhatikan reaksi logam magnesium dengan larutan hidrogen klorida yang reaksinya dapat dituliskan

sebagai berikut:

 

 

Mg(s) + 2 HCl(aq) –> MgCl2(aq) + H2(g)

 

                         atau

 

Mg(s) —-> Mg2+(aq) + 2e (pelepasan electron, oksidasi)

 

Page 8: PENYETARAAN REAKSI

2 H+(aq) + 2e –> H2(g) (penerimaan electron, reduksi)

 

Mg(s) + 2 H+(aq) —> Mg2+(aq) + H2(g)

 

alam reaksi di atas logam magnesium bertindak sebagai pereduksi (reduktor)dan ion hidrogen

bertindak sebagai pengoksidasi (oksidator) . Reaksi oksidasi selalu diikuti dengan reaksi reduksi,

dan sebaliknya reaksi reduksi juga tidak mungkin terjadi tanpa reaksi oksidasi. Karena itu gabungan

kedua reaksi tersebut dinamakan reaksi redoks. Sedangkan reaksi oksidasi saja disebut setengah

reaksi oksidasi dan reaksi reduksi disebut setengah reaksi reduksi.

 

 

 

3. Reaksi redoks sebagai reaksi perubahan bilangan oksidasi.

 

Bilangan oksidasi suatu unsur menyatakan banyaknya elektron yang dapat dilepas atau diterima

maupun digunakan bersama dalam membentuk ikatan dengan unsur lain. Sehingga bilangan oksidasi

dapat positip, nol atau negatif. Dalam suatu senyawa, unsur yang lebih elektronegatif mempunyai

bilangan oksidasi negatif. Untuk menentukan bilangan oksidasi suatu zat harus mengikuti aturan

tertentu.

 

Sebagai contoh:

 

Unsur F merupakan unsur paling elektronegatif, oleh karena itu didalam senyawanya F selalu

mempunyai bilangan oksidasi -1.

 

Page 9: PENYETARAAN REAKSI

Unsur O merupakan unsur yang keelektronegatifannya sangat besar dan didalam senyawanya, atom O

selalu mempunyai bilangan oksidasi -2, kecuali dalam senyawa OF2 (bilangan oksidasi O = +2), dan

dalam senyawa peroksida, H2O2, Na2O2, K2O, BaO2 (bilangan oksidasi O = -1)

 

Unsur hidrogen dalam senyawa H2O, NH3, HCl mempunyai bilangan oksidasi +1, karena atom H kurang

elektronegatif dibanding unsur yang lain, tetapi dalam senyawa LiH, NaH, MgH2, BaH2 (senyawa hidrida

logam) atom H mempunyai bilangan oksidasi +1.

 

 

Cara menentukan bilangan oksidasi:

a.  Bilangan oksidasi unsur-unsur bebas, yaitu unsur yang tidak terikat dengan unsur lain = 0

 

b. Jumlah aljabar bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa atau molekul netral = 0

 

c. Jumlah aljabar bilangan oksidasi unsur-unsur penyusun ion adalah sama dengan muatan ion

tersebut.

 

d. Dalam senyawanya, bilangan oksidasi unsur-unsur golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs) = +1, golongan IIA

(Be, Mg, Ca, Sr, Ba) = +2 dan golongan IIIA = +3.

 

e. Dalam senyawa ida (senyawa tanpa oksigen) bilangan oksidasi halogen = -1, unsur-unsur golongan

VIA = -2 dan nitrogen = -3.

 

Menentukan bilangan oksidasi ( Biloks ) unsur yang belum masuk aturan di atas.

Contoh :

Page 10: PENYETARAAN REAKSI

 

Tentukan biloks Sulfur pada asam sulfat H2SO4.

 

Jawab :

(2 x biloks H ) + Biloks S + ( 4 x Biloks O ) = 0

( 2 x 1 ) + Biloks S + ( 4 x- 2 )       = 0

2 + bilok S -8 = 0

Biloks S = 8-2

Biloks S = 6

 

 

Selanjutnya cara  atas dapat diketahui perubahan bilangan oksidasi yang terjadi dalam suatu reaksi

oksidasi-reduksi.

 

 

 

Dari contoh diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa reduksi adalah penguragan bilangan oksidasi dan

oksidasi adalah bertambahnya bilangan oksidasi.