penyebab dan penatalaksanaan halitosis

15
PENYEBAB DAN PENATALAKSANAAN HALITOSIS AFIFAH NUR ADINDA SINAGA (140600109) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara Jl. Alumni No. 2 Kampus USU Medan 20155 E-mail : [email protected] Abstract Halitosis is a medical condition where there is an unpleasent smell wafted when breath. Bad breath is serious issue because it concern the relations as well as the impact on health. Classification includes genuine halitosis, pseudo-halitosiss and halitopobia. Based on the cause halitosis can be grouped into intraoral (local factors) and ekstraoral (systemic factors). Local and systemic factor play role in the process of halitosis. Halitosis-causing factors in a simple is internal and eksternal factors. Eksternal factors include the presence of food in the mouth, and internal factors include cronic inflammation, tooth caries in the respiratory tract, digestive disorders, etc. There are several ways to prevent the occurence of bad breath by keeping the hygiene of the oral activity. Keywords : Halitosis , the cause, and prevention PENDAHULUAN Kesehatan merupakan faktor penting dalam kehidupan, karena dengan tubuh yang sehat setiap individu mampu menjalankan aktifitasnya dengan baik. Sama halnya dengan kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut memegang peranan penting dalam kehidupan sosial manusia. Salah satu gangguan kesehatan mulut yang cukup menggangu adalah halitosis (bau mulut). Keluhan ini sangat menggangu karena memiliki dampak yang tidak menyenangkan ketika harus berinteraksi

Upload: chong-hui-chek

Post on 21-Nov-2015

43 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

penyebab dan penatalaksanaan halitosis

TRANSCRIPT

PENYEBAB DAN PENATALAKSANAAN HALITOSIS AFIFAH NUR ADINDA SINAGA(140600109) MahasiswaFakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera UtaraJl. Alumni No. 2 Kampus USU Medan 20155E-mail : [email protected] Halitosis is a medical condition where there is an unpleasent smell wafted when breath. Bad breath is serious issue because it concern the relations as well as the impact on health. Classification includes genuine halitosis, pseudo-halitosiss and halitopobia. Based on the cause halitosis can be grouped into intraoral (local factors) and ekstraoral (systemic factors). Local and systemic factor play role in the process of halitosis. Halitosis-causing factors in a simple is internal and eksternal factors. Eksternal factors include the presence of food in the mouth, and internal factors include cronic inflammation, tooth caries in the respiratory tract, digestive disorders, etc. There are several ways to prevent the occurence of bad breath by keeping the hygiene of the oral activity.Keywords : Halitosis , the cause, and preventionPENDAHULUANKesehatan merupakan faktor penting dalam kehidupan, karena dengan tubuh yang sehat setiap individu mampu menjalankan aktifitasnya dengan baik. Sama halnya dengan kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut memegang peranan penting dalam kehidupan sosial manusia. Salah satu gangguan kesehatan mulut yang cukup menggangu adalah halitosis (bau mulut). Keluhan ini sangat menggangu karena memiliki dampak yang tidak menyenangkan ketika harus berinteraksi secara sosial, dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa percaya diri yang rendah dan stress.1 Halitois disebabkan oleh terbentuknya Volatile Sulfur Compund (VSC) yaitu komponen penting bau penyebab bau mulut yang terbentuk akibat gas berbau yang keluar dari rongga mulut. Sebuah penelitian di jepang yang dilakukan terhadap 2672 orang menunjukkan bahwa6-23% subjek menderita halitosis. Hal ini dibuktikan dengan dijumpainya rata-rata 75 ppb (part per billioon) Volatile Sulfur Compound dalam nafas yang keluar dari mulut individu tersebut selama satu hari. Sementara di indonesia di Kelurahan Tebet,Jakarta ditemukan rata-rata konsentrasi VSC sebesar 105 ppb.2Ada beberapa faktor lain sebagai penyebab bau mulut diantaranya yaitu gangguan perut, mulut kering, serta kebiasaan buruk, faktor-faktor tersebut dapat dihindari untuk mencegah terjadinya halitosis, salah satunya yaitu dengan menjaga kebersihan rongga mulut, pembersihan karang gigi, melakukan flossing setiap hari dan penggunaan obat kumur. DEFENISI HALITOSISHalitosis berasal dari bahasa latin, halitus (nafas ) dan osis (keadaan) yang dapat diartikan sebagai bau napas yang tak sedap yang keluar dari mulut. sumber halitosis dapat berasal dari mulut, nasofaring atau bagian tubuh lainnya, namun dilaporkan kasus halitosis lebih banyak disebabkan dari rongga mulut. Halitosis memang bukan penyakit, melainkan suatu gajala adanya kelainan yang harus dicari penyebabnya. Halitosis mempunyai nama lain ,yaitu mouth odor, bad breath, oral malador, fetor oris, fetor ex ore.2Haliotisis adalah istilah yang umum digunakan untuk menunjukkan bau mulut yang tidak menyenangkan, yang muncul akibat dari penyebab fisiologis maupun patologis dan bisa berasal dari sumber oral dan sistemik. Di dalam mulut terkandung lebih dari 400 juta bakteri yang mengeluarkan gas belerang. Bakteri tersebut lebih banyak hidup di dalam dan di antara celah-celah kecil di permukaan lidah.2 Mikroorganisme masuk ke dalam mulut bersama makanan dan minuman, tangan dan berbagai benda yang membawa debu dan bakteri, mulut merupakan tempat yang ideal bagi pertumbuhan bakteri, karena didalamnya tersedia cukup banyak sisa makanan (terutama pada celah-celah gigi), dan temperatur beserta kelembapannya optimal untuk pertumbuhan bakteri .KLASIFIKASI HALITOSISBerdasarkan faktor etiologinya, halitosis ( bau mulut ) dibedakan atas halitosis sejati (genuine), pseudo, dan halitopobia. Halitosis sejati (halitosis genuine) dibedakan lagi atas fisiologis dan patologis. 1. Halitosis Sejati (genuine)Halitosis sejati atau biasa disebut dengan halitosis sebenarnya dibedakan lagi atas halitosis fisiologis dan patologis Halitosis FisiologiHalitosis fisiologis merupakan halitosis yang bersifat sementara dan tidak membutuhkan perawatan yang khusus. contoh halitosis fisologi adalah morning breath, yaitu bau nafas pada saat bangun pagi. Bau nafas pada kondis ini disebabkan tidak aktifnya otot-otot rongga di mulut dan berkurangnya aliran saliva (air ludah ketika tidur) .1 Bau nafas ini dapat diatasi dengan merangsang aliran saliva dengan mengunyah, berkumur,dan menyikat gigi. Halitosis PatologisHalitosis yang bersifat permanen yang membutuhkan penanganan dan perawatan khusus. Sumber penyebab halitosis dapat dibedakan atas intra oral (faktor penyebab dari rongga mulut) dan ekstraoral (faktor penyebab bukan berasal dari rongga mulut). Halitosis intra oral sebagian besar disebabkan kurangnya perhatian untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut. Sedangkan penyebab halitosis ekstraoral (di luar rongga mulut) dapat dapat berasal dari penyakit saluran pencernaaan, diabetes mellitus, penyakit hati, dan saluran pernapasan.1 Selain itu bisa disebabkan karena penggunaaan obat-obatan seperti kloral hidrat, isorbit dinitrat, dimetil sulfoksida, bahan sitotostik,paraldehid, dan triamteren.4

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA HALITOSISAda yang membedakan faktor penyebab halitosis secara sederhana yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal antara lain adanya sisa makanan dalam mulut, sedangkan faktor internal meliputi karies gigi, radang kronis pada saluran pernapasan, gangguan pencernaan dan lain-lain. Secara umum faktor penyebab halitosis dibagi atas faktor penyebab oral dan non-oral. Faktor penyebab oral meliputi kebersihan mulut yang buruk atau adanya penyakit periodontal. Sedangkan faktor non-oral meliputi penyebab medis seperti peyakit diabetes, ginjal, infeksi paru, saluran pernapasan, radang sinus, bronkhitis kronis, serta gangguan saluran pencernaan. Selain faktor penyebab oral dan non-oral, ada juga faktor risiko seperti tembakau, alkohol, mulut kering, diet, makanan dan minuman, obat-obatan, dan gigi tiruan.2 1. Makanan Makanan seperti bawang putih, bawang bombany, durian, ikan, jengkol, pete dan beraroma menyengat dalam menimbulkan bau mulut. Khusus untuk bawang putih dan bawang bombay mengandung senyawa yang menimbulkan bau karena mengandung suatu senyawa yang menimbulkan bau. Ketika makanan-makanan seperti ini dicerna dan senyawa tersebut masuk kedalam peredaran darah, dan senyawa ini dibawa langsung ke paru-paru , sehingga bau tercium pada saat mengeluaran nafas .52. Masalah gigiKebersihan mulut yang buruk dan penyakit periodontal bisa menjadi sumber penyebab terjadinya bau mulut. Bau mulut disebabkan oleh menumpuknya sisa makanan pada sela-sela gigi yang mengundang berkumpulnya bakteri. Bakteri tersebut dalam mulut akan membentuk plak di gigi, jika tidak di bersihkan, plak dapat mengiritasi gusi dan menyebabkan kebusukan gigi sehingga memperburuk masalah bau mulut . 3. Mulut keringAir ludah dapat melembabkan dan menjaga kebersihan mulut.5 Mulut yang kering dapat memicu timbulnya halitosis yang ditandai dengan menurunnya fungsi saliva . Mulut yang kering memungkinkan sel mati berkumpul di lidah, gusi dan dinding pipih. Sel-sel ini kemudian membusuk dan menyebabkan napas yang tidak enak. Minuman beralkohol, obat-obatan, anti-depresan, anti-asma dan anti histamin (anti alergi) dapat menyebakan Xerostomia yang di tandai dengan mulut kering .24. PenyakitAda beberapa penyakit yang yang dapat menimbulkan bau mulut, diantarnya infeksi saluran nafas,infeksi pada rongga mulut, penyakit hati,gagal ginjal ,diabetes, lever,asam reflux kronis ,penyumbatan usu, sinusitis dll.5 5. Kebiasaan merokokMerokok dapat mengakibatkan mulut kering dan menimbulkan bau yang khas dari rokok5 serta dapat memperburuk status keadaan status kebersihan gigi dan mulut. Satu-satunya cara untuk menghilangkan bau mulut ini adalah dengan berhenti merokok . 6. Gigi tiruanGigi tiruan atau gigi palsu kadang-kadang dapat menyebabakan halitosis.2 Bakteri dapat berakumulasi pada permukaan gigi tiruan dan menjadi penyebab bau mulut .6 Pemakaian gigi tiruan dari logam dan vulganit lebih sering menimbulkan bau dari pada yang terbuat dari arklik, kecuali gigi tiruan akrilik tidak dipelihara dengan baik. Kesehatan rongga mulut berkaitan erat dengan pemakaian gigi tiruan. Oleh karena itu para pemakai gigi tiruan sebaiknya membersihkan gigi tiruannya sebagaimana merawat gigi aslinnya.27. Penyebab lainPembedan di rongga mulut serti pencabutan gigi, odontektomi, dan alvektomi juga sering menimbulkan bau mulut. Hal ini disebabkan karena tindakan yang diakukan menyebabkan fungsi pengunyahan pada bagian yang sakit tidak berfugsi sebagaimana mestinya, atau adanya pendarahan ringan dan meningkatnya jumlah bakteri, selain itu halitosis bisa juga terjadi karena stres, dehidrasi, dan usia lanjut.28. Morning bad breath Halitosis tidak selalu berkaitan dengan penyakit. Pada individu tertentu, bau mulut normal. Banyak orang yang mengeluarkan bau nafas yang tidak sedap pada pagi hari setelah tidur semalaman. Hal ini sesuatu yang normal terjadi oleh karena mulut cenderung menjadi kering dan tidak beraktivitas selama tidur. Bau nafas ini akan hilang setelah saliva dirangsang keluar pada waktu sarapan.29. Penyakit periodontal dan karies Penyakit periodontal yang disebbkan oleh bakteri fusospirocheta, terutama ANUG, perodontitis dapat menimbulkan bau busuk yang sangat tajam. Hasil peneitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara halitosis dengan gingivitis atau penyakit periodontal. Dalam hal ini Produksi VSC dalam saliva dijumpai meningkat pada gingiva yang mengalami inflamasi, dan sebaliknya menurun bila gingivanya sakit. Karies gigi, memungkikan tertimbunnya sisa makanan dan hal ini merupakan salah satu penyebab halitosis.2 10. VOLATILE SULFUR COMPOUND (VSC)Bakteri lebih banyak hidup di dalam dan di antara celah-celah kecil d permukaan lidah. Bakteri akan memecah asam amino, protein yang menghasilkan sustansi berbau yaitu volatile sulfur compound. VSC adalah komponen penting penyebab bau mulut yang terbentuk akibat gas berbau yang keluar dari rongga mulut misalnya seperti hidrogen sulfide (H2S), metil merkaptan(CH3SH), dan dimetil sulfida (CH3)2S. H2S dan CH3SH dapat mencapai 90% penyebab bau, sedangkan (CH3)2S hanya sedikit berperan. Gas yang dikeluarkan ini disebut sulfur atau belerang dan terbukti paling kuat menimbulkan bau mulut. Ada juga yang tidak mengadung sulfur tetapi berpotensi menimbulkan bau mulut seperti volatile aromatic compound (indole, skatole), asam organik (asetik,propionik), dan amina(cadaverin, putrescine).2

PENATALAKSANAANNYAPenanganan halitosis tergantung pada faktor penyebabnya, yang penting dokter gigi dapat membedakan penyebab bau mulut sebagai kelainan di dalam atau di luar mulut , Umumnya halitosis bisa dikurangi atau dihilangkan sama sekali dengan menjaga kebersihan mulut seperti menyikat gigi, menggunakan benang gigi, membersihkan lidah, menggunakan obat kumur, dan diet sehat. Namun kadang-kadang diperlukan penanganan oleh tenaga profesional untuk melakukan rujukan. Tindakan pencegahan dan perawatan pada halitosis antara lain :1. Menyikat gigiSebaiknya gigi disikat dua kali sehari. Usahakan untuk menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan kepala sikat yang kecil sehingga bisa menjangkau semua area di mulut. Penyikatan gigi sebaiknya menggunakan fluor untuk mencegah karies gigi sekaligus.2

2. Membersihkan lidahSelain menggosok gigi ada pula ynag tidak boleh dilupakan yaitu membersihkan lidah untuk membersihkan bakteri. Ada jutaaan filamen dalam lidah yang dapat membuat partikel,bakteri dan sisa-sisa makanan terjebak. Dengan membersihkan lidah secara teratur menggunakan sikat,sendok atau pembersih khusus lidah, bakteri penyebab napas busuk dalam mulut akan berkurang.3. Menggunakan Benang gigiSebaiknya benang gigi digunakan satu kali sehari setelah menyikat gigi, namun memungkinkan dua kali sehari. Biasanya benang gigi dipotong dulu kira-kira sepanjang 40 cm, dan kemudian diputarkan di kedua jari tengah kiri dan kanan. Benang dimasukkan ke celah diantara gigi dan di tahan dengan ibu jari agar kuat dan tidak lepas ketika dilakukan gerakan seperti menggergaji. Tindakan ini dapat membersihkan celah gigi yang sempit yang tidak dapat dicapai oleh sikat gigi.24. Menggunakan obat kumur Obat kumur digunakan paling sedikit sekali sehari. Waktu yang paling tepat menggunakan obat kumur adalah sebelum tidur. Obat kumur digunakan untuk membunuh bakteri dalam mulut. Obat kumur tidak boleh digunakan oleh anak-anak karena khawatir akan tertelan.25. Mengunyah permen karet Mengunyah permen karet ternyata juga menjadi salah satu cara efektif untuk mengatasi bau mulut . untuk menjadikan mulut tetap basah dengan mencoba permen karet tanpa gula. Dengan mengunyah permen karet ini akan memproduksi air liur lebih banyak. Sehingga mulut akan menjadi lembab dan terbebas dari bau mulut. 6. Hindari makanan yang lengket di gigiMakanan seperti cokelat, es krim, biskuit dan kue basah lainnya, sangat berpotensi lengket di gigi. Makanan yang lengket tersebuk sanagt rawan menyebabkan bau mulut. Oleh karena itu, jika ingin mengkonsumsi makanan tersebut, segera berkumur attau dibersihkan agar makanan tersebut tida menempel pada gigi dalam waktu yang lama. 7. Rajin periksa ke dokterMeski kebanyakan bau mulut dapat diatasi dengan langkah mudah dan pola hidup yang higienis, ada kalanya bau mulut juga disebabkan masalah gigi atau penyakit lain yang sangat jarang. Oleh sebab itu, kunjungi dokter gigi secara teratur, misalnya setiap 6 bulan sekali.8. Minum yogurt atau tehYayasan British Dental Health menyatakan bahwa yogurt tanpa gula (sugarless yogurts) dapat menolong pasien untuk menghilangkan bau mulut dan juga sekaligus mencegah karies. Yayasan tersebut membuat pernyataan ini dengan adanya penelitian di jepang yang melaporkan bahwa yogurt tanpa gula dapat mengurangi senyawa penyebab halitosis. Selain itu polifenol (seperti cathechin dan theaflavin), senyawa yang terkandung dalam teh juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab halitosis. Catechin terkandung dalam teh hijau maupun teh hitam, sedangkan theaflavin lebih dominan dari pada teh hitam.2

PEMBAHASANKesehatan merupakan aset berharga dalam kehidupan manusia. Apabila seseorang mengalami gangguan terhadap kesehatan, maka kehidupan pribadinya pun terganggu. Begitu juga dengan kesehatan mulut. Terganggunya kesehatan gigi dan mulut juga dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh lain. Mungkin untuk sebagian orang kesehatan mulut menjadi nomor yang kesekian. Tetapi banyak yang tidak tahu bahwa penyakit berawal dari mulut, karena mulut merupakan pintu masuk segala macam benda asing kedalam badan. Untuk itu kesehatan gigi dan mulut harus benar-benar di perhatikan. Sebaiknya merawat mulut dan gigi sejak dini, karena kesehatan gigi dan mulut yang dirawat sejak dini akan lebih sehat dan bebas dari masalah-masalah dan gangguan kesehatan gigi dan mulut saat dewasa. Salah satu masalah yang ditimbulkan dari rongga mulut adalah halitosis. Halitosis adalah bau napas yang tak sedap yang keluar dari mulut dan merupakan masalah tersbesar bagi sebagian orang karena dapat menimbulkan ketidaknyaman pada orang lain yang sedang berbicara dengan kita serta dapat juga menimbulkan rasa percaya diri yang rendah dan stres. Penyebab bau mulut bisa disebabkan oleh beberapa hal namun penyebab bau mulut yang paling sering terjadi adalah masalah kebersihan mulut dan adanya akibat kelainan yang ada di dalam mulut. Kurangnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sehingga dapat menyebabkan penimbunan dan pembusukan sisa-sisa makanan yang tertinggal di dalam rongga mulut sehingga dapat menyebabkan bau mulut. Dalam hal ini dapat diatasi dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut, antara lain dengan cara menggosok gigi secara teratur dan menggunakan obat bau mulut. Halitosis terbagi atas tiga ,yaitu halitosis sejati (genuien), pseudo,dan halitopobia. Haltosis sejati dibagi atas dua, yaitu halitosisi fisiologis (halitosis yang bersifat sementara) dan halitosis patologis (halitosis bersifat permanen). Ada dua faktor yang menyebabkan bau mulut secara sederhana, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal antara lain adanya sisa makanan di mulut, sedangkan faktor internal meliputi karies gigi, radang kronis dan saluran pernapasan. Faktor halitosis secara umum dibagi atas faktor penyebab oral dan non-oral. Faktor oral meliputi kesehatan mulut yang buruk atau adanya penyakit periodontal. Dan faktor non-oral meliputi penyebab medis seperti penyakit diabetes radang sinus, serta gangguan saluran kronis serta gangguan saluran pencernaan. Faktor lain yang menyebabkan bau mulut adalah mengonsumsi makan makanan yang berbau tajam, kebiasaan merokok yang dapat menimbulkan mulut kering dan bau khas, pemakaian gigi tiruan, penyebab medis seperti diabetes, ginjal, infeksi paru, dan lain-lain, bau nafas di pagi hari,dan buruknya kesehatan gigi dan mulut . selain itu bau mulut disebabkan karena berkembangbiaknya bakteri dibagian bawah lidah .bakteri sangat gemar berkembang biak di tempat gelap dan sulit dijangkau dalam mulut. Dalam mulut yang sehat ,sel-sel mati akan terkelupas secara alami lalu tertelan bersama air liur dan tercerna tanpa menyebabkan bau mulut . tetapi dlama dalam mulutyang tidak sehat,bakteri dan plak menumpuk akibat sisa makanan. Kondisi ini dapat menurunkan jumlah air liur. Alhasil, mulut akan terasa kering dan arma nafas pun menjadi bau Dalam hal ini bau mulut dapat diatasi dengan berbagai cara. Untuk mencegah terjadinya halitosis dapat dilakukan memberikan perawat kesehatan gigi dan mulut, dengan cara menyikat gigi secara teratur, membersihkan permukaan lidah untuk membersihkan bakteri, dilanjutkan dengan menggunakan dental floss (benang gigi) untuk membersihkan celah-celah gigi, dan menggunakan obat kumur untuk membunuh bakteri. Menghilangkan bau mulut dapat juga dilakukan dengan mengunyah permen karet, minum yogurt tanpa gula untuk menhilangkan bau mulut serta mencegah karies, dan minum teh hijau karena mengandung zat adiktif bernama cathecin yang dapat membunuh bakteri di mulut yang menyebabkan halitosis. Selain itu beberapa hal yang telah disebut di atas dokter gigi juga memiliki peran yang penting dalam mencegah terjadinya halitosis, hal inilah yang menjadi tugas dan tanggung jawab peran seorang dokter gigi untuk melakukan perawatan dan pengobatan gigi secara komperhensif. Oleh karena itu untuk mencegah bau mulut yang berkepanjangan sebaiknya dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

DAFTAR PUSTAKA1. Syah E. Mengenal Halitosis Penyebab dan Penanganannya. 30 0ktober 2013. .(17 Oktober 2014).2. Sondang P,Hamada T. Menuju Gigi dan Mulut Sehat : Pencegahan dan Pemeliharaan. Edisi revisi. Medan: USU Press, 2012: 49-61.3. Wijayanti YR. Pengaruh Skeling dan Penghalusan Akar terhadap Volatile Sulfur Compound Penyebab Halitosis pada Penderita Periodontitis Kronis. JITEKGI 2012; 9(2): 36-9.4. Indrayadi G,Yuniardini SW. Oral Probiotik : Pendekatan Bau Mulut Terapi Halitosis. Ind J Dent 2009; 16(1): 64-71.5. Rahmadhan AG. Serba-serbi Kesehatan Gigi dan Mulut .Jakarta: Bukune, 2010: 115-7.6.