peningkatan hasil belajar ipa materi alat...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI ALAT PENCERNAAN MANUSIA
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PUZZLE
PADA SISWA KELAS V MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO
KECAMATAN ARGOMULYO SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
AZIZAH KHOMSATUN
NIM. 23040160099
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI ALAT PENCERNAAN MANUSIA
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PUZZLE
PADA SISWA KELAS V MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO
KECAMATAN ARGOMULYO SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
AZIZAH KHOMSATUN
NIM. 23040160099
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
iv
v
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
DAN
PERNYATAAN BERSEDIA DI PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : AZIZAH KHOMSATUN
NIM : 23040160099
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa sikripsi ini merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari
karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini
diperkenankan untuk dipublikasikan di perpustakaan IAIN Salatiga.
Salatiga, 15 April 2020
Yang menyatakan
vii
MOTTO
“Sedikit pengetahuan yang diterapkan jauh lebih baik berharga ketimbang banyak
pengetahuan yang tak dimanfaatkan”.
(Kahlil Gibran)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua saya tercinta Bapak Samsu dan Ibu Asiyatun yang telah
menjadi orang tua terhebat yang selalu mendoakan dan mensupport saya
dalam keadaan apapun.
2. Kakak-kakakku dan Adikku tersayang, Sofiyati, Akhmad Afandi, Siti
Zulekhah dan Rosa Saniyah yang selalu mendukung dan mendoakan saya
semoga selalu semangat dalam menuntut Ilmu dan menggapai cita-cita.
3. Keluarga besar dari Bapak dan Ibu saya yang selalu mendoakan dan
mensupport saya.
4. Teman-teman PGMI angkatan 2016 yang telah menjadi teman terhebat.
5. Sahabat-sahabat saya yang selalu memberikan semangat kepada saya ( Eni
Nur Fitriani, Dyah Nur Sofi, Syarifah Nadia, Aulia Dyne Hapsari,
Mubtadiul Alviani, dan Asni Nuraijah)
6. Almamater Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
ix
KATA PENGANTAR
Atas nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur
senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan taufik,
hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis diberi kemudahan dan kelapangan hati
dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah
kepada junjungan kita Nabi besar kita Muhammad SAW yang selalu kita nanti-
nantikan syafaatnya di yaumul qiamah nantinya. Aamiin.
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan
selesainya skripsi ini penulis menyadari betul banyak peran dan pihak lain yang
telah membantu baik dari segi moril maupun spiritual. Oleh karena itu penulis
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam
(IAIN) Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Dr. Peni Susapti, M.Si., selaku ketua progam studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah.
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik.
5. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang
dengan sabarnya memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
x
6. Bapak/Ibu dosen dan staf IAIN Salatiga terimakasih atas ilmu-ilmu yang
sudah diajarkan dan bantuan yang diberikan kepada penulis.
7. Bapak Kepala MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Agus Guproni, S.Pd.I yang
telah memberikan izin penelitian kepada penulis.
8. Ibu Yuli Inayati Amin, S.Pd.I selaku guru pengampu mata pelajaran IPA kelas
V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo.
9. Bapak dan Ibu guru dari MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo yang telah
menjadi teman yang baik selama penelitian berlangsung.
10. Bapak (Samsu) dan Ibu (Asiyatun) tercinta, Kakak-kakak (Sofiyati, Akhnad
Afandi, Siti Zulekhah) tercinta, Adik (Rosa Saniyah) tercinta serta keluarga
dari Bapak dan Ibu saya yang saya sayangi.
11. Teman-teman PGMI angkatan 2016 yang telah berjuang bersama.
12. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulisan skripsi ini.
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan,
untuk itu kritik dan saran penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan
skripsi ini, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi wacana ilmu bagi
para pembaca.
Salatiga, 15 April 2020
Penulis
xi
ABSTRAK
Khomsatun, Azizah. 2020. “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat
Pencernaan Manusia Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan Media
Puzzle Pada Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kecamatan Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020”. Skripsi,
Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPA, Model Pembelajaran Teams Games Tournament
dan media Puzzle
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas V
MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Salatiga dengan nilai
rata-rata kelas yaitu 64,32. Secara klasikal juga belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Klasikal yang ditetapkan yaitu ≥85% dibuktikan dengan hasil pra
siklus bahwa siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa dari 22 siswa dengan persentase
41%. Hal ini dikarenakan penggunaan model pembelajaran yang belum maksimal.
Guru sering menjelaskan materi dengan ceramah dan bernyanyi. Akibatnya siswa
tidak tertarik untuk belajar, dan antusias belajar siswa rendah. Rumusan masalah
dari penelitian ini adalah Apakah penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) dengan media Puzzle dapat meningkatkan hasil
belajar IPA materi Alat Pencernaan Manusia pada siswa kelas V MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020?.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi Alat
Pencernaan Manusia melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) dengan media Puzzle pada siswa Kelas V MI
Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran
2019/2020.
Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu,
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian adalah
siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Salatiga
yang terdiri dari 22 siswa yaitu 11 laki-laki dan 11 perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) dengan media Puzzle dapat meningkatkan hasil
belajar IPA materi alat pencernaan manusia pada siswa kelas V MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.
Hasil tes pada siklus I dan siklus II yang menunjukkan peningkatan nilai rata-rata
dan persentase ketuntasan secara klasikal. Siklus I sebesar 71,14 dengan
ketuntasan sebesar 64% (14 siswa) yang mencapai nilai ≥70 (nilai KKM). Siklus
II sebesar 80,23 dengan ketuntasan klasikal 86% (19 siswa) yang mencapai nilai
≥70 (nilai KKM).
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
LOGO......................................................................................................................ii
JUDUL...................................................................................................................iii
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING.........................................................iv
PENGESAHAN KELULUSAN............................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................vi
PERNYATAAN BERSEDIA DI PUBLIKASI...................................................vi
MOTTO................................................................................................................vii
PERSEMBAHAN...............................................................................................viii
KATA PENGANTAR............................................................................. .............ix
ABSTRAK.............................................................................................................xi
DAFTAR ISI........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................7
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................7
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................8
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan...................................9
1. Hipotesis Tindakan............................................................................9
2. Indikator Keberhasilan.....................................................................9
F. Metode Penelitian.................................................................................. ...10
1. Rancangan Penelitian........................................................................10
2. Lokasi dan Subyek Penelitian...........................................................11
3. Langkah-langkah Penelitian.............................................................12
4. Instrumen Penelitian..........................................................................13
5. Teknik Pengumpulan Data................................................................14
6. Analisis Data.......................................................................................16
G. Sistematika Penulisan..............................................................................17
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................19
A. Kajian Teori
1. Hakikat Hasil Belajar........................................................................19
2. Hakikat IPA........................................................................................25
3. Model Pembelajaran Teams Games Tournament.............................28
4. Media Puzzle.......................................................................................32
xiii
5. Kajian Materi Alat Pencernaan Manusia........................................36
B. Kajian Pustaka.........................................................................................44
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN.........................................................50
A. Subyek Penelitian........................................................................... ..........50
1. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo..................50
a. Identitas Sekolah..........................................................................51
b. Data Guru.....................................................................................52
c. Karakteristik Siswa Kelas V.......................................................53
d. Waktu Penelitian..........................................................................55
e. Kurikulum MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo........................55
B. Pelaksanaan Penelitian............................................................................56
1. Deskripsi Pra Siklus...........................................................................56
2. Deskripsi Siklus I................................................................................56
3. Deskripsi Siklus II..............................................................................64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................71
A. Deskripsi Paparan Per Siklus.................................................................71
1. Deskripsi Pra Siklus...........................................................................71
2. Deskripsi Siklus I................................................................................77
3. Deskripsi Siklus II..............................................................................86
B. Pembahsan Hasil Penelitian....................................................................94
1. Data Nilai Rata-rata Per Siklus........................................................95
2. Data Nilai Hasil Belajar Siswa Per Siklus........................................95
BAB V PENUTUP..............................................................................................100
A. Kesimpulan.............................................................................................100
B. Saran............................................................................ ............................100
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................101
LAMPIRAN........................................................................................................105
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Identitas MI Noborejo...............................................................51
Tabel 3.2 Data Guru dan Karyawan MI Noborejo...........................................52
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas V MI Noborejo......................................................54
Tabel 3.4 Waktu Penelitian................................................................................55
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus..........................................................72
Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus..............................................75
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I......................................................77
Tabel 4.5 data Perolehan Nilai KKM Siklus I...................................................80
Tabel 4.7 Lembar Observasi Guru Siklus I......................................................82
Tabel 4.8 Lembar Observasi Siswa Siklus I......................................................84
Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus II..............................................................86
Tabel 10 Data Perolehan KKm Siklus II...........................................................89
Tabel 4.12 Lembar Observasi Guru Siklus II...................................................90
Tabel 4.13 Lembar Observasi Siswa Siklus II...................................................93
Tabel 4.14 Nilai Rata-rata Per Siklus.................................................................95
Tabel 4.16 Data Peningkatan Nilai Siswa Per Siklus........................................96
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas..................................................13
Gambar 2.1 Alat Pencernaan Mulut..................................................................36
Gambar 2.2 Bagian-bagian Gigi.........................................................................37
Gambar 2.3 Alat Pencernaan Kerongkogan.....................................................38
Gambar 2.4 Alat Pencernaan Lambung............................................................39
Gambar 2.5 Alat Pencernaan Usus Halus..........................................................39
Gambar 2.6 Alat Pencernaan Usus Besar..........................................................41
Gambar 2.7 Alat Pencernaan Anus....................................................................41
Gambar 4.3 Perolehan Nilai KKM Pra Siklus..................................................76
Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I...............................................80
Gambar 4.11 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II............................................90
Gambar 4.15 Grafik Nilai Rata-rata Per Siklus...............................................95
Gambar 4.17 Peningkatan Nilai Hasil Belajar Per Siklus................................98
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I...................................................................................106
Lampiran 2 Soal Evaluasi Siklus I...................................................................122
Lampiran 3 Hasil Observasi Guru Siklus I.....................................................125
Lampiran 4 Hasil Observasi Siswa Siklus I.....................................................127
Lampiran 5 Hasil Belajar Siswa Siklus I.........................................................128
Lampiran 6 RPP Siklus II.................................................................................133
Lampiran 7 Soal Evaluasi II.............................................................................145
Lampiran 8 Hasil Observasi Guru Siklus II...................................................148
Lampiran 9 Hasil Observasi Siswa Siklus II...................................................150
Lampiran 10 Hasil Belajar Siswa Siklus II......................................................152
Lampiran 11 Dokumentasi Kegiatan Penelitian.............................................156
Lampiran 12 Lembar Konsultasi Skripsi........................................................163
Lampiran 13 Lembar Pembimbing Skripsi.....................................................167
Lampiran 14 Surat Permohonan Izin Penelitian............................................168
Lampiran 15 Surat Balasan Izin Penelitian.....................................................169
Lampiran 16 Satuan Kredit Kegiatan..............................................................170
Lampiran 17 Daftar Riwayat Hidup................................................................173
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru dan siswa merupakan komponen penting dalam sistem
pembelajaran di sekolah. Tidak mungkin ada lembaga sekolah tanpa
adanya guru dan siswa. Keduanya harus ada. Tugas utama guru adalah
mengajar, dan tugas utama siswa adalah belajar. Kedua hal tersebut
walaupun nampaknya terpisah tetapi pada hakikatnya tidak dapat
dipisahkan. Peristiwa mengajarnya guru mestinya ditandai oleh adanya
peristiwa belajarnya siswa (Sanjaya, 2016:1).
Profesionalisme guru didukung oleh tiga hal, yakni (1) keahlian,
(2) komitmen, dan (3) keterampilan. Untuk dapat melaksanakan tugas
profesionalnya dengan baik, pemerintah telah berupaya sejak lama untuk
merumuskan peragkat standar kompetensi guru. Keadaan itu dianalogikan
seperti pentingnya hakim dan undang-undang, maka kepentingan guru
dipandang masih lebih penting dibandingkan dengan kurikulumnya
(Suparlan, 2005:21).
Dalam mencapai tugas guru tidak semudah apa yang diharapkan,
banyak kendala-kendala yang sering muncul, baik itu dari guru maupun
dari siswa. Hal tersebut seperti yang terjadi di MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo, Kecamatan Argomulyo Salatiga, khususnya pada siswa kelas V
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi alat pencernaan
2
manusia yang hasil belajarnya masih rendah. Terdapat ayat Al-Qur’an
yang berkaitan dengan pencernaan,yaitu:
ىك فعدلك -الري خلقك فسى
Artinya: yang telah menciptakan mu lalu menyempurnakan
kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang (QS. Al-
Infithar:7).
Dari ayat Al-quran di atas menginformasikan tentang bagaimana
Allah SWT menyempurnakan susunan tubuh manusia sehingga manusia
menjadi nyaman, termasuk pada saat tubuh melakukan proses pencernaan.
Berdasarkan pengamatan peneliti, pada kelas V MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo menunjukkan bahwa kemampuan dalam menyerap
materi pelajaran IPA khususnya alat pencernaan manusia tergolong masih
rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan masih banyak siswa belum
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan yaitu
70. Dapat dilihat dari 22 siswa hanya 41% atau 9 siswa yang tuntas dari
KKM sedangkan 59% atau 13 siswa belum mencapai KKM.
Mengetahui perolehan nilai hasil ulangan pada siswa kelas V MI
Tarbiyatul Islamiyah Noborejo tersebut membuktikan bahwa hasil belajar
IPA, khususnya materi alat pencernaan manusia masih rendah. Padahal
mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang penting, di
mana materinya sebagian besar berhubungan dengan lingkungan sekitar.
Hasil pengamatan yang peneliti lakukan, menemukan setidaknya 3
hal yang menyebabkan mengapa hasil belajar di MI Tarbiyatul Islamiyah
3
Noborejo khususnya pada mata pelajaran IPA materi alat pencernaan
manusia masih rendah. Pertama, pemahaman siswa mengenai materi alat
pencernaan masih relatif kurang. Kedua, siswa kurang antusias dalam
proses belajar, dalam menerapkan model pembelajaran guru masih belum
maksimal. Ketiga, guru dalam menyampaikan materi pembelajaran masih
banyak dengan berceramah dan bernyanyi tanpa memanfaatkan media
yang ada.
Berdasarkan kenyataan di atas, maka ketidakberhasilan dalam
pembelajaran bukan hanya terletak dari siswa tetapi juga berasal dari guru.
Pada kenyataannya guru sering menjelaskan materi dengan berceramah,
siswa hanya mendengarkan penjelasan guru, kemudian mencatat dan pasif
di tempat duduk, sehingga tidak ada umpan balik antara siswa dan guru,
serta proses pembelajaran menjadi tidak kondusif banyak siswa yang
berbicara sesama temannya ketika guru menjelaskan. Bahkan guru juga
sering tidak menggunakan media pada saat pembelajaran, akibatnya siswa
tidak tertarik untuk belajar, antusias siswa untuk belajar rendah yang
menyebabkan hasil belajar menjadi tidak sesuai yang diharapkan.
Melihat permasalahan di atas, sudah sepantasnya guru melakukan
inovasi demi memperbaiki kualitas siswa, misalnya dengan memilih dan
menerapkan model pembelajaran yang bermakna serta dapat mengaktifkan
siswa, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat supaya
pembelajaran IPA khususnya materi alat pencernaan manusia dapat sesuai
yang diharapkan, tidak dianggap sulit, dan meningkatkan hasil belajar
4
siswa. Penelitian ini dilakukan di samping karena nilai siswa yang masih
rendah, peneliti juga ingin membuat sebuah terobosan baru dalam model
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA materi alat pencernaan
manusia. Model pembelajaran yang digunakan peneliti untuk mengatasi
masalah tersebut adalah menggunakan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) dengan media Puzzle.
Alasan penggunaan model pembelajaran ini, yaitu supaya tidak
hanya terjadi pembelajaran satu arah saja yaitu masih dikombinasi oleh
guru. Selain itu pembelajaran akan lebih efektif karena seluruh siswa akan
aktif dalam sebuah pembelajaran sehingga tidak terjadi pembelajaran satu
arah.
Peneliti berharap melalui model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) ini dapat meningkatkan keaktifan siswa yang
berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa di kelas. Teams Games
Tournament (TGT) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa ada perbedaan
status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, dan mengandung
unsur permainan dan reinforcemen (Hamdani, 2011:92). Siswa belajar
dalam kelompok yang terdiri empat sampai enam orang yang heterogen,
setiap anggota kelompok mengadakan turnamen dengan anggota
kelompok lain sesuai dengan tingkat kemampuan akademik yang sama
(Murtono, 2017:63).
5
Menurut Slavin (2010) dalam Asih Widi Wisudawati, dkk
(2014:59) Teams Games Tournament (TGT) secara umum sama saja
dengan STAD, kecuali satu hal, yaitu TGT menggunakan turnamen
akademik dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu
dimana para peserta didik berlomba sebagai wakil tim mereka dengan
anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka.
TGT sangat sering digunakan dengan dikombinasikan dengan STAD
dengan menambahkan turnamen tertentu pada struktur STAD yang
biasanya.
Materi alat pencernaan manusia dituntut untuk menjelaskan,
mendeskripsikan dan mendata macam-macam organ dan fungsi, serta
kelainan pada alat pencernaan manusia. Sehingga mungkin Teams Games
Tournament (TGT) cocok sebagai model pembelajaran yang memberikan
tekanan pada efek sosial. Siswa akan bekerja sama, saling membantu, dan
berdiskusi dalam meyelesaikan masalah. Dalam menerapkan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT), peneliti juga membuat
Teams Games Tournamet dengan bantuan media Puzzle. Menurut Rossi
dan Breidle (1966) dalam Sanjaya (2016:58) media pembelajaran adalah
seluruh alat dan bahan yang digunakan untuk tujuan pendidikan seperti
radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya.
Puzzle memberi kemudahan bagi siswa dalam proses belajar.
Puzzle ternyata dapat membantu anak belajar memecahkan suatu masalah,
mengasah ketekunan dan kesabaran anak. Dengan mencoba memasangkan
6
kepingan berupa potongan-potongan gambar maka anak dilatih untuk
berpikir kreatif. Memadukan atau memasangkan kepingan puzzle
membantu anak dalam mengembangkan kemampuan berpikir (Saraswati,
2009:108-109).
Penggunaan puzzle didasari pada sebuah kenyataan bahwa setiap
siswa yang belajar membutuhkan situasi yang menyenangkan dan tidak
terbebani termasuk kebosanan. Puzzle dapat memberikan kesempatan
belajar bagi banyak siswa. Apabila hanya berdasarkan buku pegangan
saja, maka siswa akan merasa bosan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka puzzle adalah sebagai salah
satu media pembelajaran menarik yang bertujuan untuk pendidikan, di
mana siswa dapat belajar sambil bermain dengan potogan-potongan
gambar. Media puzzle yang digunakan berupa puzzle alat pencernaan
manusia dimana saat pembelajaran berlangsung siswa akan menyusun
potongan-potongan gambar alat pencernaan manusia pada tempat yang
sesuai. Dengan bantuan media puzzle disini, siswa akan lebih mudah
memahami materi yang diajarkan. Selain itu siswa juga diperlakukan
sebagai subyek pembelajaran yang secara aktif melakukan praktik-praktik
berbahasa (bertanya dan menjawab) bersama teman-temannya.
Penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
dengan media puzzle alat pencernaan manusia diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, terutama dalam
materi alat pencernaan manusia.
7
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan
Hasil Belajar IPA Materi Alat Pencernaan Manusia Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
dengan Media Puzzle Pada Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo Kecamatan Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamet (TGT) dengan
media Puzzle dapat meningkatan hasil belajar IPA materi alat pencernaan
manusia pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo,
Kecamatan Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020?”.
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumu san masalah di atas, maka tujuan hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar IPA materi alat pencernaan manusia melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan
media Puzzle pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kecamatan Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.
8
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa
manfaat, diantaranya yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Ditinjau dari manfaat teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk
menambah pengetahuan dan kreativitas pelajaran IPA materi alat
pencernaan manusia khususnya dalam menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT), serta dapat juga
digunakan untuk mata pelajaran yang lainnya untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Memberikan kemudahan bagi siswa dalam menguasai
materi alat pencernaan manusia sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar pada pembelajaran IPA melalui pembelajaran
kooperatif model Teams Games Tournament (TGT).
b. Bagi Guru
Meningkatkan kreativitas guru dalam menyusun model dan
membuat media pembelajaran baru yang menarik dan
menyenangkan khususnya pada mata pelajaran IPA yaitu dengan
Teams Games Tournament (TGT) dan media Puzzle alat
pencernaan manusia.
9
c. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
positif dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, karena hasil
penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi sekolah untuk
meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan berbagai
macam model pembelajaran.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian ini hipotesis yang penulis ajukan adalah jika
model pembelajaraan kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
dengan media Puzzle diterapkan dengan baik dapat meningkatkan hasil
belajar IPA materi alat pencernaan manusia pada siswa kelas V di MI
Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Salatiga Tahun
Pelajaran 2019/2020.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) dengan media Puzzle dapat dikatakan efektif jika
hasil belajar yang diharapkan bisa tercapai. Adapun indikatornya dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Secara Individu
Siswa mendapatkan nilai melebihi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh madrasah yaitu
≥70 pada mata pelajaran IPA materi alat pencernaan manusia.
10
b. Secara Klasikal
Siswa mencapai nilai tepat atau melebihi Krikterian
ketuntasan Minimal (KKM) yaitu mendapat nilai ≥70 pada
mata pelajaran IPA materi alat pencernaan manusia dengan
presentase ≥85% dari jumlah total siswa dalam satu kelas
(Trianto, 2009:241).
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa inggris,
yaitu Classroom Action Research, yang berarti action research
(penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas.
Arikunto (2006) dalam Suyadi (2010:17-18) menjelaskan
pengertian PTK adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap
kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersamaan.
Sedangkan menurut Zainal, dkk (2014:3) Penelitian Tindakan
Kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya
sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian
berbentuk tindakan yang dilakukan oleh guru kelas terhadap kegiatan
11
belajar untuk memperbaiki kinerjanya agar hasil belajar siswa
meningkat.
2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kecamatan Argomulyo Salatiga. Adanya permasalahan yang
terjadi MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo yaitu rendahnya hasil
belajar siswa di kelas V sehingga peneliti tertarik melakukan
penelitian di lokasi tersebut.
b. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V di MI
Tarbiyatul Islamiyah Noborejo yang berjumlah 22 siswa, terdiri
dari 11 perempuan dan 11 laki-laki.
c. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada Tahun
Pelajaran 2019/2020 yaitu dimulai pada tanggal 18 November
2019 sampai selesai.
d. Kolaborator Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan jenis penelitian
kolaboratif dengan guru kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
yaitu Ibu Yuli Inayati Amin, S.Pd.I yang melakukan kegiatan
proses pembelajaran bersama siswa kelas V. Peneliti hanya
membantu guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
12
pembelajaran dan menyiapkan media pembelajaran yang
dibutuhkan serta melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa
berkaitan dengan langkah-langkah proses pembelajaran dan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) dengan media puzzle.
3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah awal dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang dikemukakan oleh Arikunto dalam Suyadi (2010:49-64)
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Tahap pertama dari PTK yaitu perencanaan. PTK tidak
ubahnya seperti penelitian ilmiah lain yang selalu dipersiapkan
secara matang. Langkah pertama adalah melakukan perencanaan
secara matang dan teliti.
b. Pelaksanaan
Tahap kedua dari PTK yaitu pelaksanaan. Pelaksanaan
adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu,
yaitu bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa tahap ini,
tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan
alamiah dan tidak rekayasa.
c. Pengamatan
Tahap ketiga dalam PTK yaitu pengamatan (observing).
Observasi yang dimaksud dalam tahan ketiga adalah pengumpulan
13
data. Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.
d. Refleksi
Tahap keempat dalam PTK yaitu refleksi. Refleksi adalah
kegiatan unuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan.
Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), antara lain: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Keempat tahapan ini saling terkait dan
berkelanjutan. Hal ini merupakan ciri dari Penelitian Tindakan
Kelas. Berikut ini adalah gambar ke empat langkah dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu:
Gambar 1.1 Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK
Sumber: (Suyadi, 2010:56)
Perencanaan
SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
n
Refleksi Pelaksanaan
?
14
4. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah untuk memperoleh data yang yang
diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan
informasi di lapangan (Sukardi, 2009:75).
Bentuk instrumen yang dipakai untuk mempermudah penelitian ini
dalam memperoleh data adalah sebagai berikut:
a. Lembar pengamatan, digunakan untuk mengamati secara
langsung kegiatan siswa dang guru dalam proses pembelajaran
IPA dengan menggunakan model pembelajaran TGT
berbantuan media puzzle.
b. Soal, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk mengukur
hasil belajar siswa, terkait materi alat pencernaan manusia.
c. Dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran
kegiatan dalam proses pembelajaran IPA yang menggunakan
model pembelajaran TGT berbantuan media puzzle.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), digunakan sebagai
rancangan dalam perencanaan pembelajaran yang akan
dilaksanakan saat proses mengajar di kelas. Sehingga dapat
memberikan gambaran yang harus dilakukan saat mengajar
materi alat pencernaan manusia dengan menggunakan model
pembelajaran TGT berbantuan media puzzle.
15
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti
dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2010:84).
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
yaitu menggunakan metode sebagai berikut:
a. Pengamatan/observasi
Pengamatan/observasi adalah proses pengambilan data
dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi
penelitian (Uno, 2012:90). Metode ini peneliti gunakan untuk
memperoleh data penelitian serta aktivitas guru dan siswa dalam
proses pembelajaran IPA materi alat pencernaan manusia dengan
model pembelajaran TGT berbantuan media puzzle.
b. Tes
Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam
penelitian. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang
diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan
jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Uno,
2012:104). Tes dilaksanakan terhadap siswa untuk mengetahui
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi alat pencernaan
manusia menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan
media puzzle.
16
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data
langsung dari tempat peneleitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film
dokumenter, dan data yang relevan penelitian (Sudaryono, dkk,
2013:41). Dokumentasi digunakan untuk memotret kegiatan yang
berlangsung saat pembelajaran dan untuk menemukan gambaran
tentang MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo
Salatiga.
6. Analisis Data
Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna
mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian
untuk belajar siswa (Suyadi, 2010:85).
Data yang telah terkumpul perlu dianalisis sesuai dengan tujuan
penelitian dalam PTK untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Benar
tidaknya dugaan itu akan dibukukan melalui data yang diperoleh dari
lapangan. Sehingga dapat memberikan manfaat dalam meningkatan
kualitas pembelajaran sesuai dengan kondisi yan terjadi di dalam kelas.
Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan
dilakukan dengan analisis, sebagai berikut.
a. Mencari nilai rata-rata untuk mengetahui tingkat keberhasilan
guru yang diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
17
Keterangan:
M : Rata-rata nilai kelas
∑x : Jumlah keseluruhan nilai kelas
N : Jumlah siswa (Djamarah, 2000:264).
b. mencari persentase dari tiap-tiap kegiatan yang menggunakan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P : Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah siswa (Djamarah, 2000:226).
G. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan
Indikator keberhasilan, metode penelitian dan sistematika penulisan.
18
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang hakikat hasil belajar, hakikat IPA,
model pembelajaraan kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT),
media puzzle, dan penelitian yang relevan.
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang gambaran umum MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Salatiga dan pelaksanaan
penelitian.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang deskripsi hasil penelitian per siklus dan
pembahasan.
BAB V : PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakikat Hasil belajar
a. Belajar
1) Pengertian Belajar
Menurut Slameto dalam Hamdani (2011:20) belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi konstan dan berbekas.
Sedangkan menurut Gangne dalam Suprijono (2011:2)
belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang
dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi
tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan
seseorang secara alamiah.
Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan kemampuan yang
dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah
laku yang baru melalui aktivitasnya.
2) Ciri-Ciri Belajar
Baharudin dan Esa N. W (2008:15) menyimpulkan
beberapa ciri-ciri belajar yaitu:
20
a) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
(change behavior). Hasil dari belajar hanya dapat diamati
dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku,
dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi
terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita
tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
b) Perubahan perilaku relative permanent. Perubahan tingkah
laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan
tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah
laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.
c) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati
pada proses belajar sedang berlangsung, perubahan
perilaku tersebut bersifat potensial.
d) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau
pengalaman.
e) Pengalaman atau penguatan itu dapat memberi penguatan.
Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat
atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.
Berdasarkan beberapa ciri-ciri belajar di atas dapat
dipahami ciri-ciri belajar yaitu perubahan tingkah laku dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil,
perubahan tingkah laku dari belajar relative permanet pada
waktu tertentu akan tetap namun tidak terpancang seumur
21
hidup, perubahan tingkah laku bersifat potensial yang tidak
harus diamati saat proses belajar sedang berlangsung, dan
perubahan perilaku merupakan hasil dari latihan atau
pengalaman yang memberikan penguatan untuk merubah
tingkah laku.
3) Prinsip-Prinsip Belajar
Menurut Soekarno dan Winataputra (1997) dalam
Baharudin dan Esa N. W (2008:16) di dalam tugas
melaksanakan proses belajar mengajar, guru perlu
memerhatikan beberapa prinsip belajar beikut:
a) Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar,
bukan orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak
aktif.
b) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
c) Siswa dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama
proses belajar.
d) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang
dilakukan siswa akan membuat poses belajar lebih berarti.
e) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia
diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas
belajaranya.
22
Berdasarkan beberapa prinsip-prinsip belajar di atas dapat
dipahami bahwa prinsip-prinsip belajar yaitu siswa harus
berperan aktif dalam belajar, siswa belajar sesuai dengan
tingkat kemampuannya, siswa mendapat penguatan selama
proses belajar berlangsung, siswa harus memiliki penguasaan
yang sempurna dalam belajar, siswa harus diberi tanggung
jawan dan kepercayaan untuk meningkatkan motivasi
belajarnya.
b. Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto,
2013:5).
Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau
pengalaman yang diperoleh (Sam’s, 2010:33).
Berdasarkan pengertian di atas peneliti menyimpulkan
bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada
siswa baik berupa keterampilan dan perilaku baru yang
dihasilkan dari kegiatan belajar atau latihan.
23
2) Macam-Macam Hasil Belajar
Susanto (2013:6) menyatakan bahwa hasil belajar sebagai
berikut:
a) Pemahaman Sikap
Menurut Bloom pemahaman adalah seberapa besar
siswa mampu menerima, menyerap, memahami
pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau
sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa
yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia
rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung
yang ia lakukan.
b) Keterampilan Proses
Usman dan Setiawati dalam Susanto (2013:6)
mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan
keterampilan yang mengarah kepada pembangunan
kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar
sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam
individu siswa. Keterampialan ini berarti kemampuan
menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara
efektif dan efesien untuk mencapai hasil tertentu.
c) Sikap
Lange dalam Azwar sikap tidak hanya merupakan
aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek
24
respon fisik. Selanjutnya, Azwar mengungkapkan
entang stuktur sikap terdiri atas tiga komponen yang
saling menunjang, yaitu: komponen kognitif, afektif,
dan konatif.
3) Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Wasliman dalam Susanto (2013:12) faktor yang
mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:
a) Faktor Internal
Faktor Internal merupakan faktor yang bersumber
dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi
kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi:
kecerdasan anak, minat dan perhatian, motivasi belajar,
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik
dan kesehatan.
b) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari
luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar
yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan
keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya,
pertengkaran suami istri, perhatian orangtua yang
kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari
berperilaku yang kurang baik darin orang tua dalam
25
kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar
peserta didik.
Berdasarkan pendapat tentang faktor yang
mempengaruhi hasil belajar di atas dapat dipahami
bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
berasal dari dalam diri siswa yang meliputi kecerdasan
anak, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan,
sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan. Faktor eksternal berasal dari luar diri siswa
yang meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat.
2. Hakikat IPA
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami
alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta
menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga
mendapat kesimpulan (Susanto, 2013:167). Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) adalah suatu kumpulan teori yang sistematis,
penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir
dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan
eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu,
terbuka jujur, dan sebagainya (Trianto, 2015:136). IPA merupakan
rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari
26
fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan
(reality) atau kejadian ( events) dan hubungan sebab-akibatnya
(Wisudawati, 2014:22). Allah Swt telah menjanjikan kepada
manusia akan meninggikan dan menaikkan derajat orang-orang
yang memiliki ilmu pengetahuan sebagaimana firman Allah Swt
dalam Q.S Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
لس فٱفسحىا يفسح ا إذا قيل لكم تفسحىا فى ٱلمج أيها ٱلريه ءامىى ي
ٱلريه ءامىىا مىكم لكم وإذا قيل ٱوشزوا فٱوشزوا يسفع ٱلل ٱلل
بما تعملىن خبيس ت وٱلل وٱلريه أوتىا ٱلعلم دزج
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
“Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al-Mujadalah:11)
Berdasarkan pengertian di atas peneliti menyimpulkan
bahwa pengertian IPA adalah suatu rumpun ilmu atau kumpulan
teori yang sistematis dalam memahami fenomena alam semesta
dengan melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen.
27
b. Tujuan Pembelajaran IPA SD/MI
Pembelajaran IPA di SD/MI dikenal dengan pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Konsep IPA di SD/MI merupakan
konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara
tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika. Adapun
tujuan pembelajaran sains di SD/MI dalam Badan Nasional Standar
Pendidikan (BSNP, 2006), dimaksudkan untuk:
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan
keteraturan alam ciptaan-Nya.
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-
konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan
kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat.
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki
alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat
keputusan.
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
28
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan
segalla keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan
IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
Berdasarkan beberapa tujuan di atas dapat dipahami bahwa
tujuan pembelajaran IPA di MI yaitu supaya menambah
keyakinan terhadap kebesaran-Nya, mengembangkan
pengetahuan yang dimiliki untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, dapat menyalurkan pengetahuannya ke sesama
sehingga memberi manfaat terhadap sesama atau lingkungan
sekitar.
3. Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
a. Pengertian Teams Games Tournament (TGT)
Hamdani (2011:92) mengatakan pembelajaran kooperatif
tipe TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran
kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai
tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan
reinformcement.
Slavin dalam (Wisudawati, 2014:59) Teams Games
Tournament (TGT) secara umum sama saja dengan STAD, kecuali
satu hal, yaitu TGT menggunakan turnamen akademik dan
menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu dimana
29
para peserta didik berlomba sebagai wakil tim mereka dengan
anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setera seperti
mereka.
Berdasarkan pengertian di atas peneliti menyimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) adalah salah satu model atau tipe pembelajaran
kooperatif yang melibatkan seluruh siswa dalam turnamen
akademik atau permainan akademik dengan menggunakan kuis-
kuis dan sistem skor.
b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT)
Hamdani (2011:92) menyatakan bahwa ada lima langkah
utama dalam TGT yaitu sebagai berikut:
1) Penyajian Kelas
Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi
dalam penyajian kelas. Biasanya dilakukan dengan
pengajaran langsung atau ceramah atau diskusi yang
dipimpin guru. Pada saat kelas ini, siswa harus benar-
benar memerhatikan dan memahami materi yang pada
saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor
game akan menentukan skor kelompok.
30
2) Kelompok (team)
Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai lima
orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari
prestasi akademik, jenis kelamin, ras, atau etnik.fungsi
kelompok adalah lebih mendalami materi bersama
teman kelompoknya dan lebih khusus unuk
mempersiapkan anggota kelompoknya agar bekerja
dengan baik dan optimal pada saat game.
3) Game
Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang
dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat
siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.
Kebanyakan game terdiri atas pertanyaan sederhana
bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba
menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu.
Siswa yang menjawab benar akan mendapat skor. Skor
ini dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
4) Turnamen
Turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada
setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan
kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Pada
turnamen pertama, guru membagi siswa dalam
beberapa meja turnamen. Tiga siswa yang tertinggi
31
prestasinya dikelompokkan pada meja I. Tiga siswa
selanjutnya pada meja II, dan seterusnya.
5) Team recognize (penghargaan kelompok)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang
menang, dan masing-masing kelompok akan mendapat
sertifikat atau hadiah apabila rata –rata skor memenuhi
kriteria yang ditentukan. Kelompok mendapat julukan
“super team” jika rata-rata skor mencapai 45 atau lebih,
“great team” apabila rata-rata mencapai 40-45, dan
“good team” apabila rata-ratanya 30-40.
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT)
1) Kelebihan Model Pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT)
a) Motivasi belajar siswa lebih tinggi
b) Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran
c) Melatih siswa untuk menyampaikan pendapat
d) Melatih kekompakan dalam sebuah tim
2) Kekurangan Model Pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT)
a) Membutuhkan waktu yang cukup lama pada saat proses
pembelajaran berlangsung
32
b) Jika kemampuan guru kurang memadai atau sarana tidak
cukup tersedia maka model pembelajaran TGT sulit
dilaksanakan.
Berdasarkan kelebihan dan kekurangan model
pembelajaran TGT di atas dapat dipahami bahwa model
pembelajaran TGT memiliki kelebihan yaitu motivasi belajar siswa
lebih tinggi,siswa lebih aktif dalam pembelajaran, melatih siswa
dalam menyampaikan pendapat, dan melatih kekompakan sebuah
tim. Kekurangan model pembelajaran TGT yaitu membutuhkan
wakyu yang cukup lama pada proses pembelajaran dan apabila
guru kurang memadai atau sarana tidak cukup tersedia maka model
pembelajaran TGT sulit dilaksanakan.
4. Media Puzzle
a. Pengertian Media Puzzle
Menurut Ismail dalam skripsinya Putra (2019: 29) puzzle
merupakan sebuah metode pembelajaran yang digunakan sebagai
permainan yang menyusun suatu gambar atau benda yang telah
dipecahkan dalam beberapa bagian (Ismail, 2009: 199).
Menurut Handayani dalam skripsinya Ahmad (2019: 70)
puzzle merupakan salah satu alat permainan edukatif yang
berfungsi untuk melatih logika, motorik halus dan melatih problem
solving atau pemecahan masalah untuk mencocokan bentuk pada
setiap potongan puzzle (Handayani, 2014).
33
Penggunaan puzzle dapat memberikan kesempatan belajar
bagi banyak siswa. Apabila hanya berdasarkan buku pegangan
saja, maka akan membuat siswa merasa bosan. Sehingga guru
harus menginovasi media pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan di dalam kelas upaya untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa puzzle adalah sebuah media pembelajaran eduktaif berupa
gambar atau benda yang telah dipecahkan, sehingga melatih logika
dan motorik halus siswa dengan cara menyusun beberapa pecahan-
pecahan gambar menjadi suatu bentuk yang utuh.
Puzzle dalam penelitian ini adalah berupa potongan-
potongan gambar alat pencernaan manusia yang nantinya akan
disusun dan dirangkai kembali oleh siswa saat proses pembelajaran
berlangsung menggunakan model pembelajaran teams games
tournament dengan kelompok masing-masing secara bergantian,
sesuai dengan kata kunci yang di dapat pada kuis atau pertanyaan
yang diberikan oleh guru.
b. Manfaat Media Puzzle
Menurut Iskandar dalam skripsinya Putra (2019: 31) antara lain:
1) Mengasah otak. Dengan puzzle, kecerdasan otak kanan anak
akan terlatih karena melatih sel-sel otak untuk memcahkan
masalah;
34
2) Melatih koordinasi mata dan tangan. Hal itu dikarenakan anak
harus mencocokkan potongan-potongan puzzle dan
menyusunnya menjadi satu gambar utuh;
3) Melatih nalar. Puzzle dalam bentuk gambar akan melatih nalar
karena anak menyimpulkan dimana letak bagian-bagian yang
sesuai dengan logika;
4) Melatih kesabaran. Kesabaran akan terlatih karena saat
menyusun puzzle dibutuhkan kesabaran dalam menyelesaikan
permasalahan;dan
5) Menambah pengetahuan. Puzzle ini, anak-anak akan mengenal
warna dan bentuk. Anak juga akan belajar tentang bagian-
bagian alat pencernaan manusia.
Berdasarkan beberapa manfaat media puzzle di atas dapat
dipahami bahwa media puzzle memiliki manfaat yaitu mengasah
kecerdasaan otak anak, melatih koordinasi mata dan tangan anak pada
saat mencocokan potongan puzzle, melatih nalar anak pada saat
meletakan bagian-bagian puzzle sesuai dengan tempatnya, melatih
kesabaran anak pada saat menyusun puzzle, menambah pengetahuan
anak dalam belajar bagian-bagian alat pencernaan manusia.
c. Kelebihan dan Kekurangan Media Puzzle
1) Kelebihan dari puzzle
a) Melatih konsentrasi siswa, ketelitian dan kesabaran
b) Melatih daya ingat siswa
35
c) Melatih imajinasi siswa
d) Meningkatkan semangat belajar siswa
e) Menumbuhkan kerjama sama antar siswa
f) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
g) Menumbuhkan rasa percaya diri
2) Kelemahan dari Puzzle antara lain:
a) Membutuhkan waktu yang lama
b) Menjadikan siswa hanya ingin bermain-main sendiri
dengan menyusun puzzle
c) Menjadikan kelas kurang terkendali
d) Gambar kurang maksimal jika digunakan dalam kelompok
besar
Berdasarkan beberapa kelebihan dan kekurangan media
puzzle di atas dapat dipahami bahwa media puzzle memiliki
kelebihan dan kekurangan yaitu melatih konsentrasi, imajinasi,
ketelitian dan kesabaran siswa, meningkatkan semangat siswa
untuk belajar, menumbuhkan rasa percaya diri dan kerja sama
antar siswa, mengembangkan kemampuan memecahkan
masalah, menggunakan media puzzle membutuhkan waktu
yang cukup lama, kelas kurang terkendali karena siswa asyik
sendiri dengan media puzzle, dan gambar kurang maksimal jika
digunakan dalam kelompok besar.
36
5. Kajian Materi Alat Pencernaan Manusia
a. Pengertian Alat Pencernaan Manusia
Alat pencernaan manusia merupakan salah satu materi
dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang terdapat pada kelas V di
SD/MI. Alat pencernaan adalah alat yang berfungsi untuk
menghancurkan makanan (Azmiyawati, 2008:14).
b. Bagian-bagian Alat Pencernaan Manusia
Alat-alat pencernaan manusia terdiri atas mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus.
1) Mulut
Gambar 2.1 Alat Pencernaan Mulut
Sumber:Rositawaty (2008:11)
Makanan masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Di dalam
rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan air ludah (air liur).
Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan secara
mekanis. Air ludah mencerna makanan secara kimiawai.
Pencernaan secara mekanis merupakan pencernaan makanan
dengan cara dikunyah oleh gigi dan dibantu lidah. Sementara
37
pencernaan kimiawai merupakan pencernaan makanan yang
dilakukan oleh enzim.
a) Gigi
Gambar 2.2 Bagian-bagian Gigi
Sumber: Rositawaty (2008:11)
Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk
dalam rongga mulut. Berdasarkan bentuk dan
fungsinya, gigi dibedakan menjadi tiga. Ketiga gigi
tersebut yaitu gigi seri, gigi taring dan gigi geraham.
Gigi seri untuk memtong makanan, gigi taring untuk
mengoyak makanan dan gigi geraham untuk
mengunyah makanan.
b) Lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi sepert berikut:
a) Mengatur letak makanan saat dikunyah.
b) Membantu menelan makanan.
c) Mengecap rasa makanan.
Lidah peka terhadap panas, dingin, dan adanya tekanan.
Lidah dapat mengecap makanan karena pada
permukaannya terdapat brintl-brintil lidah. Pada brintil-
38
brintil lidah terdapat saraf pengecap. Setiap permukaan
lidah mempunyai kepekaan rasa yang berbeda.
c) Air Liur
Saat makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi
oleh air liur. Makanan menjadi licin dan mudah ditelan.
Selain itu, air liur mengandung enzim ptilain atau
amilase. Enzim ini berfungsi untuk mencerna zat tepung
(amilum) secara kimiawi menjadi zat gula. Itulah
sebabnya mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan
merasakan manis. Pencernaan seperti ini disebut
pencernaan kimiawi.
2) Kerongkongan
Gambar 2.3 Alat Pencernaan Kerongkongan
Sumber: Rositawaty (2008: 12)
Kerongkongan merupakan penghubung antara rongga
mulut dan lambung. Kerongkongan berupa saluran yang
panjangnya kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot
yang lentur. Makanan yang berada di dalam kerongkongan
akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung.
39
Gerakan seperti ini di sebut gerak peristaltik. Gerak peristaltik
dilakukan oleh otot dinding kerongkongan.
3) Lambung
Gambar 2.4 Alat Pencernaan Lambung
Sumber: Rositawaty (2008: 13)
Lambung adalah alat pencernaan berotot yang berbentuk
seperti kantong. Bagian dalam dinding lambung berlipat-lipat.
Bagian ini berguna untuk mengaduk makanan yang berasal dari
kerongkongan. Dinding lambung juga menghasilkan asam
klorida. Asam klorida atau asam lambung berguna untuk
membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan.
Selain itu, di dalam lambung terdapat enzim pepsin dan
renin. Enzim renin berfungsi mengendapkan protein susu
menjadi kasein. Enzim pepsin berguna untuk mengubah protein
menjadi asam amino. Di dalam lambung ini terjadi
perencanaan secara mekanik dan kimiawi.
4) Usus Halus
Saluran dari kerongkongan
Dinding lambung
Makanan
Saluran ke usus
halus
40
Gambar 2.5 Alat Pencernaan Usus Halus
Sumber: Rositawaty (2008: 14)
Setelah dicerna di lambung, makanan masuk ke usus halus.
Usus halus ini sebenarnya sangat panjang, tetapi melipat-lipat
di perut kita. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua
belas jari, usus kosong, dan usus penyerap.
Di dalam usus dua belas jari, makanan dicerna secara
kimiawi. Pencernaan itu dilakukan oleh getah empedu dan
getah prankreas. Getah empedu dihasilkan oleh hati. Geta h
empedu berfungsi untuk mencerna lemak. Beberapa enzim
yang dihasilkan getah pankreas sebagai berikut:
1) Enzim amilase, berfungsi untuk mengubah zat tepung
menjadi gula.
2) Enzim tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi
asam amino.
3) Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi sam
lemak.
Setelah melewati usus dua belas jari, makanan sampai
di usus kosong. Selanjutnya makanan akan diurai
proteinnya menjadi enzim pepsin. Sementara itu,
karbohidrat yang terkandung dalam makanan tersebut akan
diurai oleh enzim maltase, sukrose, dan laktose. Setalah
hancur danlumat, makanan menuju usus penyerap.
41
Bagian dalam dinding usus penyerap berupa jonjot-
jonjot. Di dalam jonjot-jonjot itu terdapat ujung pembuluh
darah. Melalui pembuluh darah inilah terjadi penyerapan
sari-sari makanan. Sari-sari makanan masuk dalam aliran
darah dan diedarkan ke seluruh tubuh.
5) Usus Besar
Gambar 2.6 Alat Pencernaan Usus Besar
Sumber: Rositawaty (2008: 15)
Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus. Usus
besar terdiri atas usus besar naik, usus besar merintang, dan
usus besar turun. Di dalam usus besar terjadi penyerapan air
dan garam mineral. Selanjutnya, sisa makanan dibusukkan oleh
bakteri pembusuk di dalam usus besar. Hasil pembusukkan
berupa bahan padat, cair, dan gas.
6) Anus
Gambar 2.7 Alat Pencernaan Anus
Sumber: Rositawaty (2008: 15)
Anus
42
Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluar
yang disebut anus. Sisa pencernaan dari usus besar dikeluarkan
melalui anus. Bahan padat hasil pembusukkan dikeluarkan
sebagai tinja dan gas. Gas dikeluarkan berupa kentut. Sisa
pencernaan yang berupa cairan disalurkan dan disaring dalam
ginjal. Cairan yang tidak berguna dikeluarkan melalui lubang
kemih berupa air seni.
c. Penyakit Alat Pencernaan Manusia
Berbagai penyakit dapat menyerang alat pencernaan karena
disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak
sehat. Selain itu karena masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh
seperti bakteri dan virus. Beberpa penyakit yang dapat menyerang
alat pencernaan manusia,sebagi berikut:
1) Diare
Diare merupakan penyakit yang menyerang alat pencernaan
usus. Penyebab diare adalah makanan yang tercemar, terlalu
banyak makan yang pedas dan asam. Pencemaran makanan
dapat disebabkan oleh racun dan infeksi oleh bakteri atau
parasit seperti cacing gelang dan amoeba.
Gejala penyakit ini yaitu sakit perut, buang air besar
berkalikali dengan tinja lunak atau cair. Jika tidak diobati
penderita dapat mengalami kekurangan cairan dalam tubuh,
43
maka penderita dapat minum larutan oralit. Larutan oralit
adalah larutan gula dan garam.
2) Mag (Radang Lambung)
Penyakit ini mengganggu pencernaan lambung dengan
gejala lambung terasa perih dan mual. Penyakit mag
disebabkan kebiasaan makan yang tidak teratur. Akibatnya,
asam lambung (asam klorida) yang dihasilkan untuk mencerna
makanan melukai lambung.
3) Apendisitis (Radang Umbai Cacing)
Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit pada perut
sebelah kanan bawah, mual dan biasanya disertai demam.
Umbai cacing (apendiks) adalah tonjolan kecil pada usus buntu
(sekum) yaitu terletak antara usus halus dan usus besar.
Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan kotoran di usus
buntu yaitu di bagian umbai cacing. Akibatnya umbai cacing
menyempit disertai infeksi oleh kuman. Hal ini menyebabkan
umbai cacing meradang.
4) Sembelit
Gejala penyakit sembelit yaitu susah buang air besar.
Penyakit ini disebabkan makanan yang kita makan kurang
berserat. Jika kadar serat makanan berkurang, sisa makanan
kurang menyerap air. Akibatnya, sisa makanan menjadi padat
sehingga sulit dikeluarkan.
44
Supaya terhindar dari berbagai macam penyakit-penyakit
tersebut maka harus memelihara dan merawat alat pencernaan
dengan cara berikut ini:
a) Makan makanan yang bergizi, berserat, dan seimbang.
b) Menjaga kebersihan alat-alat makan dan bahan
makanan.
c) Minum air putih dalam jumlah yang cukup.
d) Makan secara teratur.
e) Menghindari makanan yang terlalu panas dan dingin.
f) Mengurangi makanan yang mengandung banyak gula,
misalnya permen dan cokelat
g) Mencuci tangan sebelum makan.
h) Biasakan mengunyah makanan sampai halus agar
mudah dicerna oleh lambung.
i) Menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur
(Haryanto, 2004:17-19)
B. Kajian Pustaka
1. Ahmad Zaim Al Hakim, dengan judul penelitian “Peningkatan Hasil
Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Macam-Macam Hewan
Berdasarkan Jenis Makanannya Melalui Model Kolaboratif dan
Media Puzzle Pada Siswa Kelas III Di Ma’had Islam Kopeng Kec.
Getasan Kab.Semarang Tahun Ajaran 2019/2020”. Temuan dari
penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
45
kolaboratif media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar. Penelitian
ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil
tes formatif pada setiap siklus yaitu siklus I 39,29% siswa tuntas
belajar dengan nilai rata-rata 56,07 pada siklus II mengalami
peningkatan tetapi belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal 64,29%
siswa tuntas belajar dengan nilai rata-rata 68,92 sedangkan pada siklus
III siswa mampu mencapai kriteria ketuntasan klasikal sebesar 85,71%
siswa tuntas belajar dengan nilai rata-rata 80,17. Penelitian yang
dilakukan oleh Ahmad ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang
dilakukan peneliti yaitu penggunaan media puzzle dan jenis penelitian
sama-sama menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, sedangkan
perbedaannya terdapat pada subjek materi pelajaran, tempat dan waktu
penelitian.
2. Wildan Firdaus Nuzula, dengan judul penelitian “Peningkatan Hasil
Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Paragraf menggunakan
Metode Teams Games Tournament Pada Siswa Kelas III MI Nurul
Huda Gejugan Tanjung Klego Boyololali Tahun Pelajaran
2019/2020”. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa
penerapan metode Teams Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar. Penelitian ini dapat meningkatkan hasil
belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil tes formatif pada setiap
siklus yaitu pra siklus 36 % ( 5 siswa) yang tuntas belajar pada siklus I
mengalami peningkatan tetapi belum mencapai kriteria ketuntasan
46
klasikal 71% (10 siswa) yang tuntas belajar sedangkan pada siklus II
siswa mampu mencapai kriteria ketuntasan klasikal sebesar 93% (13
siswa) yang tuntas belajar. Penelitian yang dilakukan oleh Wildan ini
memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
yaitu penggunaan metode Teams Games Tournament (TGT) dan jenis
penelitian sama-sama menggunakan Penelitian Tindakan Kelas,
sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek mata pelajaran, tempat,
dan waktu penelitian.
3. Fika Iktafia, dengan judul skripsi “Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Materi Operasi Hitung Perkalian Melalui Model
Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berbantuan Kartu
Domino Pada Siswa Kelas III MI Bansari Kecamatan Bansari
Kabupaten Temanggung Tahun 2017”. Temuan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar. Penelitian ini
dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil tes
formatif pada setiap siklus yaitu pra siklus 40% (12 siswa) yang
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), pada siklus I
mengalami peningkatan tetapi belum mencapai kriteria ketuntasan
klasikal 66,67% (18 siswa) yang tuntas, sedangkan pada siklus II siswa
mampu mencapai kriteia ketuntasan klasikal sebesar 86,67% (26
siswa) yang tuntas. Penelitian yang dilakukan oleh Fika memiliki
kesamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu penggunaan
47
model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) untuk
meningkatkan hasil belajar dan jenis penelitian sama-sama
menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, sedangkan perbedaannya
terdapat pada subjek mata pelajar, tempat dan waktu penelitian.
4. Agustin Eka Damayanti, dengan judul penelitian “Peningkatan Hasil
Belajar IPA Materi Peristiwa Alam Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas V
MI Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun
2017”. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan
model pembelajaran kooperatife tipe Teams Games Tournament
(TGT) dapat meningkatkan hasil belajar. Penelitian ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil tes
formatif pada setiap siklus yaitu pra siklus 24% (5 siswa) yang
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), pada siklus I
mengalami peningkatan tetapi belum mampu mencapai kriteria
ketuntasan klasikal 43% (9 siswa) yang tuntas dengan nilai rata-rata
55,71 pada siklus II siswa mengalami peningkatan tetapi belum
mencapai kriteria ketuntasan klasikal 67% (14 siswa)yang tuntas
dengan nilai rata-rata 68,09 sedangkan pada siklus III siswa mampu
mencapai ketuntasan klasikal sebesar 90% (19 siswa) yang tntas
dengan nilai rata-rata 74,28. Penelitian yang dilakukan oleh agustin
memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu
penggunaan model pembelajaran kooperatife tipe Teams Games
48
Tournament (TGT) untuk meningkatkan hasil belajar dan jenis
penelitian ini sama-sama menggunakan Penelitian Tindakan Kelas,
sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek materi pelajaran,
tempat, dan waktu penelitian.
5. Mariza Kurnia Ulfa, dengan judul skripsi “Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Materi Bangun Ruang Melalui Metode Teams Games
Tournament (TGT) dan Media Permainan Ular Tangga Pada Siswa
Kelas IV MI Ma’arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga Tahun
Pelajaran 2017/2018”. Temuan dari penelitian ini menunjukkan
bahwa penggunaan metode Teams Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar. penelitian ini dapat meningkatkan hasil
belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil tes formatif pada setiap
siklus yaitu pra siklus 20,8% (5 siswa) yang mencapai KKM, dengan
nilai rata-rata 54,7, pada siklus I mengalami peningkatan tetapi belum
mencapai kriteria ketuntasan klasikal 41,6% (10 siswa) yang tuntas
dengan nilai rata-rata 57,9 sedangkan pada siklus II 86,9% (20 siswa)
yang tuntas dengan nilai rata-rata 82,4. Penelitian yang dilakukan oleh
Mariza memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti
yaitu penggunaan metode Teams Games Tournament (TGT) untuk
meningkatkan hasil belajar dan jenis penelitian sama-sama
menggunakan Penenlitian Tindakan Kelas, sedangkan perbedaanya
terdapat pada subjek mata pelajaran, dan waktu penelitian.
49
Berdasarkan mengkaji dari beberapa sumber dengan hasil
penelitian tersebut ditemukan beberapa persamaan, (1) sama-sama
menggunakan model pembelajaran TGT dan media puzzle, (2)
meningkatkan hasil belajar siswa (3) jenis penelitian yang dilakukan
sama menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Namun juga
ditemukan perbedaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian yang
peneliti lakukan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan mata
pelajaran IPA materi Alat Pencernaan Manusia pada kelas V MI
Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Salatiga. Maka
peneliti tertarik melakukan penelitian menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan media Puzzle
untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi Alat Pencernaan Manusia
pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan
Argomulyo Salatiga.
50
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Gambaran Umum MI Tarbiyaul Islamiyah Noborejo
Penelitian ini dilakukan di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kecamatan Argomulyo Salatiga. Madrasah Ibtidaiyah ini merupakan
satu-satunya madrasah yang berada di desa Noborejo, tepatnya berada
di Dusun Nobotengah RT 03/RW 07 Desa Noborejo Kecamatan
Argomulyo Salatiga.
Sebelah timur berbatasan dengan Dusun Nobowetan sedangkan
sebelah barat berbatasan dengan Dusun Nobokulon. Secara geografis
Madrasah Ibtidaiyah ini terletak di kawasan pedesaan yang letaknya
sangat strategis tepat ditepi jalan utama yaitu Jl.Merbabu No.83 A
Kelurahan Sidorejo Kecamatan Argomulyo Salatiga.
MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo didirikan pada tahun 1963 oleh
Yayasan Ma’arif bersama masyarakat. Yang mendorong berdirinya MI
Ma’arif Tarbiyatul Islamiyah adalah keinginan masyarakat. MI Ma’arif
Tarbiyatul Islamiyah adalah lembaga pendidikan yang berlandaskan
agama Islam. Madrasah Ibtidaiyah ini menepati area lahan tanah waqaf
seluas: ± 685 m2.
51
a. Identitas Sekolah
Tabel 3.1 Data Identitas MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Identitas Sekolah
Nama Sekolah MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Status Sekolah Swasta
Tahun Berdiri 1963
Tanggal SK Berdiri 1 Mei 1963
Nomor SK Ijin Operasional Lk/3.c/135/PGM.IJ/1978
Tanggal SK Ijin Operasional 2 Januari 1978
NPSN 60713829
NSM 111233730006
Akreditasi B
Alamat Madrasah
a. Dusun Nobotengah
b. RT/RW RT 03 RW 07
c. Desa/Kelurahan Noborejo
d. Kode Pos 50736
e. Kecamatan Argomulyo
f. Kabupaten/Kota Salatiga
g. Provinsi Jawa Tengah
Nomor HP 085332553508
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
52
b. Data Guru dan Karyawan
Tenaga pendidik dan karyawan di MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo terdiri dari 11 guru pengajar dan 1 penjaga sekolah yaitu
sebgai berikut:
Tabel 3.2 Data Guru dan Karyawan MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo
No Nama/NIP Mengajar
Kelas
Status Keterangan
1. Agus Guproni, S.Pd.I III s.d VI GTY Kepala
Sekolah/Guru
Mapel
2. Yuli Inayati Amin,
S.Pd.I
NIP.
197307272007102002
V PNS Guru Kelas
3. Pranti Lestari, S.Pd
NIP.
198102072007102005
II B PNS Guru Kelas
4. Hanik Mufidah, S.Ag
NIP.
197310152007012000
I B PNS Guru Kelas
5. Indah Sri Riyanti, S.Pd.I II B GTY Guru Kelas
6. Ratna Puspitasari,S.Pd.I III A GTY Guru Kelas
53
7. Abdul wahab, S.Ag III B GTY Guru Kelas
8. Muzayinah, S.Ag IV GTY Guru Kelas
9. Muntaha, S.Pd.I I s.d VI GTY Guru Mapel
10. Sholikhan Penjaga
Sekolah
11. Devina Neng Tyas, S.Pd I A GTY Guru Kelas
12. Nur Achmat Arifin,
S.Pd.I
VI GTY Guru Kelas
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
c. Karakteristik Siswa Kelas V
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas V
di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo
Salatiga Tahun pelajaran 2019/2020. Siswa kelas V yang akan
menjadi subjek penelitian ini berjumlah 22 siswa, terdiri 11 laki-
laki dan 11 perempuan. Penelitian ini dilakukan pada semester
pertama tahun pelajaran 2019/2020.
Penelitian Tindakan Kelas ini adalah salah satu upaya
dalam rangka penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournamen (TGT) dengan media Puzzle alat
pencernaan manusia untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo
Salatiga. Nama siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
54
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo
No Nama Laki-Laki Perempuan
1. AHM √
2. ANS √
3. AA √
4. AR √
5. AOW √
6. ASC √
7. AAQ √
8. ERS √
9. KAW √
10. KKA √
11. MAT √
12. MWA √
13. OSJA √
14. SPP √
15. SS √
16. SEK √
17. SRS √
18. SSU √
19. SAP √
55
20. ZSA √
21. MR √
22. DW √
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
d. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan (2
siklus) siklus I dan siklus II di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo.
Waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.4
Tabel 3.4 waktu PelaksanaanPenelitian
No Siklus Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I Kamis, 21 November 2019
2. Siklus 2 Senin, 25 November 2019
(Sumber: Data Primer)
e. Kurikulum MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo ini menerapkan
kurikulum 2013 dari kelas I-VI. Berdasarkan kurikulum yang
diterapkan tersebut, diketahui bahwa kelas V sudah menggunakan
kurikulum 2013. Maka peneliti melakukan Penelitian Tindakan
Kelas ini menggunakan kurikulum 2013 yaitu menggunakan RPP
Tematik tetapi hanya mengambil mata pelajaran IPA saja,
khususnya materi alat pencernaan manusia.
56
B. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam
tahap pra siklus, siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri dari
empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Kondisi Awal (Pra Siklus)
Tahap pra siklus merupakan tahap awal pengumpulan data
sebelum peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Data yang
diperoleh dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan dalam
menentukan tindakan yang akan dilakukan pada tahap siklus I.
Pelaksanaan pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18
November 2019. Berdasarkan observasi peneliti yang telah
dilakukan adalah mengumpulkan nilai dari wali kelas tentang
pembelajaran IPA khususnya materi alat pencernaan manusia.
Hasil dari pra siklus didapatkan nilai-nilai siswa masih banyak
yang mendapatkan nilai di bawah KKM, dari hasil tersebut dapat
diketahui nilai siswa yang tuntas atau mencapai KKM sebanyak 9
siswa dan 13 siswa masih di bawah KKM.
2. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Menentukan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus
pertama yaitu dilaksanakan pada hari Kamis, 21 November
2019.
57
2) Peneliti menyiapkan RPP materi alat pencernaan manusia tema
makanan sehat subtema bagaimana tubuh mengolah makanan
pembelajaran ke-1 menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan media Puzzle.
3) Peneliti membuat lembar kerja kelompok (LKK) yang akan
digunakan siswa saat kegiatan pembelajaran materi alat
pencernaan manusia.
4) Peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa gambar dan
puzzle alat pencernaan manusia
5) Peneliti menyiapkan soal evaluasi materi alat pencernaan
manusia.
6) Peneliti menyiapkan lembar observasi guru dalam
melaksanakan pembelajaran materi alat pencernaan manusia
sesuai dengan RPP yang telah disusun
7) Peneliti menyiapkan lembar observasi siswa dalam
melaksanakan pembelajaran materi alat pencernaan manusia
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan
media Puzzle.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus I berlangsung
selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit). Dalam penelitian ini guru
bertindak sebagai pelaksana, sedangkan peneliti bertindak sebagai
pengamat. Siswa yang hadir sebanyak 22 siswa. Materi yang
58
diajarkan adalah tentang alat pencernaan manusia, dimana sub
materinya adalah bagian-bagian alat pencernaan manusia, fungsi
bagian-bagian alat pencernaan manusia. Dalam pelaksanaan proses
pembelajaran guru sudah menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan media puzzle alat pencernaan manusia.
Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan Siklus I :
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Kelas dimulai dengan salam dan menanyakan kabar siswa;
b) Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang
siswa;
c) Guru mengecek kehadiran siswa;
d) Guru menginformasikan materi/tema yang akan
disampaikan yaitu materi alat pencernaan manusia tema
makanan sehat;
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dengan jelas dan bermakna;
f) Guru memberi motivasi siswa agar semangat dalam
mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan dengan
menyanyikan lagu pencernaan sebagai berikut:
Mari kita belajar pencernaan manusia
Dimulai dari mulut lalu ke kerongkongan
Masuk ke dalam lambung
Lanjut ke usus halus usus besar
59
Dan terakhir anus
g) Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab
mengenai kegiatan sebelumnya.
2) Kegiatan Inti (50 menit)
a) Mengamati
(1) Guru meminta siswa mengamati gambar alat
pencernaan manusia yang di tempel di papan tulis
(2) Siswa mengamati bagian-bagian alat pencernaan
manusia
b) Menanya
(1) Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan
yang terkait dengan gambar alat pencernaan manusia
c) Mengumpulkan Informasi
(1) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan siswa dan
menjelaskannya
(2) Guru memberikan penjelasan tentang materi alat
pencernaan manusia dengan menggunakan puzzle
d) Mengeksplorasi
Bersama dengan guru, seluruh siswa menerapkan model
Teams Games Tournament (TGT), langkah-langkahnya
sebagai berikut:
(1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, yang
terdiri dari 5-6 orang
60
(2) Guru membagikan materi alat pencernaan manusia
kepada setiap kelompok
(3) Semua kelompok mendiskusikan materi yang telah
diberikan guru dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
(4) Jika salah satu beberapa anggota tidak dapat menjawab
soal, maka anggota lain harus bertanggung jawab
menjelaskannya
(5) Guru meminta salah satu beberapa siswa untuk
menjelaskan jawaban atas pertanyaan yang diberikan
kepada semua siswa. Guru memberikan penguatan atas
jawaban siswa (Mengkomunikasikan)
(6) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa akan melakukan
permainan tournament menggunakan media puzzle dan
menjelaskan bagaimana proses permainannya agar
setiap kelompok dapat melakukan permainan secara
efektif dan efesien
(7) Permainan di mulai dengan menjawab soal yang
diberikan guru dan beradu cepat untuk menjawab soal
tersebut menggunakan media puzzle. siswa
melakukannya secara bergantian dengan kelompoknya
dan bersaing dengan kelompok lain untuk memperoleh
skor sebanyak-banyaknya agar menjadi juara
61
(8) Guru memberi score kepada siswa yang menjawab
pertanyaan dengan benar, skor dari masing-masing
siswa akan dikumpulkan pada kelompoknya dang
digabung
(9) Score terbanyak akan mendapat penghargaan, diambil
juara 1,2 dan 3
(10) Guru mengapresiasi dan mengklarifikasi hasil
belajar siswa
3) Penutup (10 menit)
a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai materi
yang telah dipelajari
b) Siswa mengerjakan soal evaluasi
c) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
d) Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama.
c. Pengamatan
Pengamatan ini dilaksanakan oleh peneliti secara langsung
selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disusun. Peneliti dalam melaksanakan
pengamatan menggunakan dua lembar observasi. Lembar
observasi pertama digunakan untuk mengamati keterampilan guru
dalam melaksanakan pembelajaran IPA materi alat pencernaan
manusia sesuai dengan RPP yang telah disusun. Lembar observasi
62
kedua digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam
melaksanakan pembelajaran IPA materi alat pencernaan manusia.
Hasil pengamatan berupa lembar catatan lapangan (terlampir).
d. Refleksi
Tahap akhir siklus I ini adalah tahap refleksi. Pada tahap
refleksi, peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat
pada lembar observasi yang ada. Hasil pengamatan diperoleh data
sebagai berikut:
1) Faktor Pendukung
Berdasarkan pada lembar observasi hasil pengamatan
terdapat kelebihan yang mendukung proses pembelajaran, yaitu
pada lembar pengamatan guru, aspek persiapan mengajar sudah
bagus, aspek kemampuan dalam mengajar saat pemberian
motivasi dengan lagu sangat menarik, aspek penyampaian
materi suara sudah jelas, aspek penerapan model pembelajaran
TGT dengan media puzzle sangat menarik sehingga siswa
semangat dalam mengikuti pembelajaran, aspek kemampuan
dalam menutup pelajaran khususnya point memberikan lembar
evaluasi soal yang diberikan kepada siswa jelas.
2) Faktor Penghambat
Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang
dilaksanakan belum sesuai dengan apa yang diharapkan masih
banyak kekurangan. Di antaranya pada lembar pengamatan
63
guru, kelas masih belum terkondisikan dengan baik pada saat
pembelajaran berlangsung, baik guru kurang dapat menguasai
penggunaan model pembelajaran TGT dengan optimal. Pada
lembar pengamatan siswa, siswa masih bingung dengan model
pembelajaran yang digunakan, siswa kurang aktif dalam
kegiatan pembelajaran, siswa masih kurang serius dalam
mengerjakan soal evaluasi, siswa belum berani bertanya dan
menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu masih ada beberapa
siswa yang ramai sendiri pada saat pembelajaran berlangsung
sehingga waktu menjadi bertambah dan suasana juga kurang
terkontrol.
3) Rencana Perbaikan
Berdasarkan hasil pengamatan dari siklus I, di mana siswa
kelas V masih memerlukan perbaikan. Maka peneliti
melakukan perbaikan tindakan yang akan dilakukan di siklus II.
Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi
lagi kekurangan yang sama. Perbaikan tersebut adalah lebih
mengkondisikan siswa selama pembelajaran berlangsung dan
lebih meningkatkan keaktifan siswa dalam penerapanan model
pembelajaran TGT dengan media puzzle alat pencernaan
manusia agar hasil belajar siswa lebih meningkat.
64
3. Deskripsikan Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II ini mencakup kegiatan
sebagai berikut:
1) Menentukan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas
siklus kedua yaitu dilaksanakan pada hari Senin, 25
November 2019.
2) Peneliti menyiapkan RPP materi alat pencernaan manusia
tema makanan sehat subtema bagaimana tubuh mengolah
makanan pembelajaran pertama menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media Puzzle.
3) Peneliti membuat lembar kerja kelompok (LKK) yang
akan digunakan siswa saat kegiatan pembelajaran materi
alat pencernaan manusia.
4) Peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa gambar
dan puzzle alat pencernaan manusia.
5) Peneliti menyiapkan soal evaluasi materi alat pencernaan
manusia.
6) Peneliti menyiapkan lembar observasi guru dalam
melaksanakan pembelajaran materi alat pencernaan
manusia sesuai dengan RPP yang telah disusun
7) Peneliti menyiapkan lembar observasi siswa dalam
melaksanakan pembelajaran materi alat pencernaan
65
manusia menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT dengan media Puzzle.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II berlangsung selama 1 kali tatap muka
(2x35 menit). Dalam penelitian ini guru bertindak sebagai
pelaksana dan peneliti bertindak sebagai pengamat. Siswa yang
hadir sebanyak 22 siswa. Materi yang diajarkan adalah alat
pencernaan manusia, di mana sub materinya adalah gangguan
penyakit pada alat pencernaan manusia. Pembelajaran
dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran TGT
dengan media puzzle alat pencernaan manusia. Berikut adalah
langkah-langkah pelaksanaan Siklus II :
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Kelas dimulai dengan salam dan menanyakan kabar
siswa;
b) Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah
seorang siswa;
c) Guru mengecek kehadiran siswa;
d) Guru menginformasikan materi/tema yang akan
disampaikan yaitu materi alat pencernaan manusia tema
makanan sehat;
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dengan jelas dan bermakna;
66
2) Kegiatan Inti (50 menit)
a) Mengamati
(1) Guru meminta siswa mengamati gambar alat
pencernaan manusia yang di tempel di papan tulis
(2) Siswa mengamati bagian-bagian alat pencernaan
manusia
b) Menanya
(1) Guru mendorong siswa untuk mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan gambar alat
pencernaan manusia
c) Mengumpulkan Informasi
(1) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan siswa
dan menjelaskannya
(2) Guru memberikan penjelasan tentang materi alat
pencernaan manusia dengan menggunakan puzzle
d) Mengeksplorasi
Bersama dengan guru, seluruh siswa menerapkan
model Teams Games Tournament (TGT), langkah-
langkahnya sebagai berikut:
(1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok,
yang terdiri dari 5-6 orang
(2) Guru membagikan materi alat pencernaan manusia
kepada setiap kelompok
67
(3) Semua kelompok mendiskusikan materi yang telah
diberikan guru dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan
(4) Jika salah satu beberapa anggota tidak dapat
menjawab soal, maka anggota lain harus
bertanggung jawab menjelaskannya
(5) Guru meminta salah satu beberapa siswa untuk
menjelaskan jawaban atas pertanyaan yang
diberikan kepada semua siswa. Guru memberikan
penguatan atas jawaban siswa
(Mengkomunikasikan)
(6) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa akan
melakukan permainan tournament menggunakan
media puzzle dan menjelaskan bagaimana proses
permainannya agar setiap kelompok dapat
melakukan permainan secara efektif dan efesien
(7) Permainan di mulai dengan menjawab soal yang
diberikan guru dan beradu cepat untuk menjawab
soal tersebut menggunakan media puzzle. siswa
melakukannya secara bergantian dengan
kelompoknya dan bersaing dengan kelompok lain
untuk memperoleh skor sebanyak-banyaknya agar
menjadi juara
68
(8) Guru memberi score kepada siswa yang menjawab
pertanyaan dengan benar, skor dari masing-masing
siswa akan dikumpulkan pada kelompoknya dang
digabung
(9) Score terbanyak akan mendapat penghargaan,
diambil juara 1,2 dan 3
(10) Guru mengapresiasi dan mengklarifikasi
hasil belajar siswa
3) Penutup (10 menit)
a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai
materi yang telah dipelajari
b) Siswa mengerjakan soal evaluasi
c) Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama.
c. Pengamatan
Pengamatan ini dilaksanakan oleh peneliti secara langsung
selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disusun
sebagaimana pada siklus I. Peneliti dalam melaksanakan
pengamatan menggunakan dua lembar observasi, masing-
masing lembar observasi ini digunakan untuk mengamati
apakah ada perubahan aktivitas guru dan siswa dari siklus
sebelumnya. Lembar observasi pertama digunakan untuk
mengamati keterampilan guru dalam melaksanakan
69
pembelajaran IPA materi alat pencernaan manusia sesuai
dengan RPP yang telah disusun. Lembar observasi kedua
digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam
melaksanakan pembelajaran IPA materi alat pencernaan
manusia menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan
puzzle. Hasil pengamatan berupa catatan lapangan (terlampir).
d. Refleksi
Refleksi yang dilakukan peneliti terhadap hasil pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II menunjukkan bahwa sudah tidak
ditemukan kekurangan-kekurangan dalam kegiatan
pembelajaran. Kekurangan-kekurangan yang terjadi di pra
siklus dan siklus I dapat diatasi pada siklus II. Di antaranya
adalah secara keseluruhan aspek yang terdapat pada lembar
pengamatan guru sudah baik. Guru dapat menciptakan
suasana kelas yang menyenangkan tetapi tetap kondusif,
sehingga pembelajaran sudah efektif. Pada lembar
pengamatan siswa menunjukkan hasil yang baik, hampir
semua siswa lebih bersemangat dan percaya diri untuk
bertanya, sebagian besar siswa sudah dapat mengikuti
pembelajaran menggunakan teams games tournament (TGT)
berbantuan puzzle dengan baik, hasil belajar dalam siklus II
lebih meningkat. Secara keseluruhan siswa memperhatikan
jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir. Penelitian
70
dihentikan sampai siklus II karena hasil belajar siswa sudah
menunjukkan indikator ketuntasan klasikal yang diharapkan
yaitu ≥ 85% siswa tuntas belajar. siswa yang tidak tuntas pada
siklus II akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-
latihan atau remidi.
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi Pra Siklus
Sebelum melakukan kegiatan penelitian, peneliti
melakukan kegiatan observasi terlebih dahulu di MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Salatiga. Pelaksanaan
observasi dilaksanakan tanggal 18 November 2019 di kelas V
dengan jumlah 22 siswa yang terdiri dari 11 laki-laki dan 11
perempuan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti, dapat diperoleh data bahwa hasil belajar siswa kelas V di
MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo belum mencapai nilai KKM
yaitu 70. Pada tahap ini memberikan pandangan peneliti dalam
mengambil langkah yang akan ditempuh untuk melakukan
tindakan. Dari observasi yang dilakukan diperoleh informasi
bahwa kegiatan pembelajaran yang berlangsung masih berpusat
pada guru, metode yang sering digunakan adalah ceramah dan
bernyanyi. Keterlibatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung
masih kurang. Selain itu siswa kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran, siswa masih terlihat pasif saat pembelajaran
berlangsung, dan siswa masih mengalami kesulitan dalam
memahami pembelajaran IPA materi alat pencernaan manusia,
72
sering tidak memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi dan
asyik berbicara sesama temannya.
Data yang diperoleh dari pengamatan hasil sebelum
tindakan yang bersumber dari nilai ulangan siswa sebelum
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament dengan media Puzzle. Adapun nilai patokan yang
digunakan adalah menggunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo pada
pembelajaran IPA adalah 70. Berikut ini adalah data hasil belajar
siswa pra siklus sebagai berikut:
a. Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Tahap Pra Siklus
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1. AHM 70 50 Belum Tuntas
2. ANS 70 65 Belum Tuntas
3. AA 70 75 Tuntas
4. AR 70 75 Tuntas
5. AOW 70 80 Tuntas
6. ASC 70 85 Tuntas
7. AAQ 70 80 Tuntas
8. ERS 70 50 Belum Tuntas
9. KAW 70 65 Belum Tuntas
10 KKA 70 55 Belum Tuntas
73
11. MAT 70 50 Belum Tuntas
12. MWA 70 50 Belum Tuntas
13. OSJA 70 55 Belum Tuntas
14. SPP 70 65 Belum Tuntas
15. SS 70 80 Tuntas
16. SEK 70 70 Tuntas
17. SRS 70 55 Belum Tuntas
18. SSU 70 75 Tuntas
19. SAP 70 60 Belum Tuntas
20 ZSA 70 50 Belum Tuntas
21. MR 70 50 Belum Tuntas
22. DW 70 75 Tuntas
Rata-rata Kelas 64,32
Persentase Ketuntasan 41% (9 siswa)
Persentase Ketidaktuntasan 59% (13 siswa)
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-
rata yang dicapai siswa pada pra siklus mencapai 64,32. Siswa
yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 9 siswa (41%),
sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar (di bawah KKM) 13
siswa (59%). Hasil belajar pada pra siklus secara klasikal belum
berhasil karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM)
hanya mencapai 41% dari jumlah siswa keseluruhan.
74
Persentase ketuntasan belajar siswa dihitung berdasarkan rumus
berikut:
P =
X 100%
Keterangan:
P: Ketuntasan belajar dalam persen
F: Frekuensi tuntas
N: Jumlah siswa
P =
X 100%
= 40,90%
= 41%
Persentase Ketidaktuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P =
X 100%
Keterangan:
P: Ketuntasan belajar dalam persen
F: Frekuensi tuntas
N: Jumlah siswa
75
P =
X 100%
= 59,09%
= 59%
Nilai Rata-rata Kelas
X =
X: Nilai rata-rata
∑X: Jumlah semua nilai siswa
N: Jumlah siswa
X =
X = 64,32
Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus
No Rentang Nilai
Jumlah siswa Persentase
Angka Ketuntasan
1 ≥70 Tuntas 9 41%
2 <70 Tidak Tuntas 13 59%
76
41%
59% Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 4.3 Perolehan Nilai KKM Pra Siklus
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil pra siklus terdapat 9
(41%) siswa tuntas belajar dan 13 (59%) siswa yang belum
tuntas. Adapun kelemahan-kelemahan yang ada dalam pra
siklus yaitu siswa kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran, siswa dalam kegiatan pembelajaran masih
terlihat pasif dan siswa masih mengalami kesulitan dalam
pembelajaran IPA materi alat pencernaan manusia, sering tidak
memperhatikan guru saat menjelaskan materi dan asyik
berbicara dengan temannya, guru kurang menguasai kelas. Pada
tahap pra siklus secara klasikal belum berhasil karena siswa
yang memperoleh nilai ≥70 (nilai KKM) hanya mencapai 41%,
jadi harus di laksanakan perbaikan pada siklus berikutnya pada
selang waktu yang telah ditentukan.
77
2. Deskripsi Siklus I
a. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1. AHM 70 60 Belum Tuntas
2. ANS 70 75 Tuntas
3. AA 70 80 Tuntas
4. AR 70 85 Tuntas
5. AOW 70 80 Tuntas
6. ASC 70 95 Tuntas
7. AAQ 70 80 Tuntas
8. ERS 70 60 Belum Tuntas
9. KAW 70 75 Tuntas
10 KKA 70 60 Belum Tuntas
11. MAT 70 60 Belum Tuntas
12. MWA 70 70 Tuntas
13. OSJA 70 65 Belum Tuntas
14. SPP 70 70 Tuntas
15. SS 70 80 Tuntas
16. SEK 70 70 Tuntas
17. SRS 70 60 Belum Tuntas
18. SSU 70 80 Tuntas
78
19. SAP 70 70 Tuntas
20 ZSA 70 60 Belum Tuntas
21. MR 70 60 Belum Tuntas
22. DW 70 75 Tuntas
Rata-rata Kelas 71,14
Persentase Ketuntasan 64% (14 siswa)
Persentase Ketidaktuntasan 36% (8 siswa)
Hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan
dari hasil belajar pra siklus, yaitu dengan jumlah siswa yang tuntas
sebanyak 14 siswa (64%) dan 8 siswa (36%) belum tuntas dengan
nilai rata-rata kelas yaitu 71,14.
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P =
X 100%
Keterangan:
P: Ketuntasan belajar dalam persen
F: Frekuensi tuntas
N: Jumlah siswa
79
= 63,63%
= 64%
Persentase Ketidaktuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P =
X 100%
Keterangan:
P: Ketuntasan belajar dalam persen
F: Frekuensi tuntas
N: Jumlah siswa
P =
X 100%
=
X 100%
= 36,36%
= 36%
Nilai Rata-rata Kelas
X =
X: Nilai rata-rata
80
64%
36%
Tuntas
Tidak Tuntas
∑X: Jumlah semua nilai siswa
N: Jumlah siswa
X =
X = 71,14
Tabel 4.5 Data Perolehan Nilai KKM Siklus I
No Rentang Nilai Jumlah
siswa
Presentase
Angka Ketuntasan
1 ≥70 Tuntas 14 64%
2 <70 Tidak Tuntas 8 36%
Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I
81
b. Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil pra siklus diketahui bahwa dari 22 siswa
terdapat 9 siswa (41%) yang tuntas dan 13 siswa (59%) belum
tuntas, dengan nilai rata-rata 64,32. Hasil belajar siklus I
diketahui bahwa dari 22 siswa terdapat 14 siswa (64%) yang
tuntas dan 8 siswa (36%) belum tuntas dengan nilai rata-rata
71,14. Pada siklus I menunjukkan bahwa siswa yang tuntas
belajar (mencapai KKM) terdapat 14 siswa (64%), sedangkan
siswa yang tidak tuntas belajar (dibawah KKM) ada 8 siswa
(36%) dan nilai rata-rata kelas yaitu 71,14. Berdasarkan data
pra siklus dan siklus I mengalami peningkatan hasil belajar
sebesar 23%.
Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pembelajaran pra
siklus diperbaiki pada siklus I. Hasil pengamatan yang peneliti
lakukan pada siklus I menunjukkan bahwa siswa tertarik dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament dengan
media puzzle. Akan tetapi siswa belum fokus dalam materi
pembelajaran. Sebagian dari mereka ada yang ramai sendiri,
siswa masih takut untuk bertanya, masih bingung dengan
model pembelajaran yang ditepkan, guru masih belum
maksimal dalam menerpakan model pembelajaran yang
diterapkan, guru kurang optimal dalam mengalokasikan waktu.
82
Meskipun demikian, ini merupakan awal yang baik karena
setidaknya siswa tertarik dan antusias dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
teams games tournament dengan media puzzle. Pada tahap
siklus I secara klasikal belum berhasil karena siswa yang
memperoleh nilai ≥70 (nilai KKM) hanya mencapai 64% dari
jumlah siswa secara klasikal yaitu 85% dari jumlah seluruh
siswa, jadi harus dilaksanakan perbaikan pada siklus
selanjutnya pada waktu yang telah ditentukan.
c. Lembar Observasi Guru Siklus I
Tabel 4.7 Lembar Observasi Guru Siklus I
No
Aspek Yang Dinilai
Kriteria
A B C D
1. Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP √
b. Menyiapkan presensi,
lembar pengamatan, dan
lembar evaluasi
√
c. Menyiapkan
perlengkapan mengajar
√
2. Kegiatan Pembuka
a. Menyiapkan fisik dan psikis
siswa dengan memberi
salam dan menanyakan
kabar
√
b. Guru mengecek kehadiran
siswa √
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran √
83
d. Memberikan motivasi untuk
belajar
√
e. Guru melakukan apersepsi √
3. Kegiatan Inti
a. Menyampaikan materi
dengan jelas
√
b. Menekankan bagian-
bagian terpenting √
c. Memberikan kesempatan
siswa untuk bertanya
jawab
√
d. Menjelaskan langkah-
langkah pembelajaran
TGT
√
e. Membentuk kelompok
yang anggotanya
heterogen
√
f. Guru menyajikan materi √
g. Guru memberikan waktu
kepada masing-masing
kelompok untuk
berdiskusi
√
h. Guru memberikan kuis
pertanyaan √
i. Melibatkan siswa dalam
penggunaan media puzzle √
j. Guru memberi
penghargaan kepada
kelompok score terbanyak
√
k. Menciptakan suasana
kelas yang menyenangkan
√
l. Melaksanakan
pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu
yang telah direncanakan
√
4. Kegiatan Penutup
a. Memberikan lembar
evaluasi berupa tes
tertulis individu
√
84
b. Mengumpulkan hasil
kerja
√
c. Menyimpulkan materi
pembelajaran dengan
melibatkan siswa
√
d. Menutup pelajaran
dengan berdoa
bersama dan salam
√
Jumlah 60 18 6
Total 84
Kategori Baik
Keterangan: Rentang Nilai
A : Baik ( 4 ) 76-100 = Baik
B : sedang ( 3 ) 51-75 =sedang
C : Cukup ( 2 ) 26- 50 = Kurang
D : Kurang ( 1 ) 01-25=Sangat Kurang
d. Lembar Observasi Siswa Siklus I
Tabel 4.8 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No
Aspek Yang Dinilai
Kriteria
A B C D
1. Kegiatan Pembuka
a. Menjawab salam dengan
semangat √
b. Bersiap mulai pelajaran √
c. Merespon panggilan
presensi dari guru
√
85
d. Merespon terhadap
apersepsi yang diberikan
oleh guru
√
2. Kegiatan Inti
a. Memperhatikan penjelasan
materi dari guru √
b. Mengajukan pertanyaan
terkait materi alat
pencernaan manusia
√
c. Mengajukan pendapat
terkait materi alat
pencernaan manusia
√
d. Mengajukan pertanyaan
terkait langkah-langkah
pembelajaran kooperatif
model TGT
√
3. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
a. Keaktifan bertanya √
b. Berfikir bersama kelompok √
c. Kemampuan
berkomunikasi
√
d. Bekerjasama antar anggota
kelompok
√
e. Berpartisipasi dalam
penggunaan pembelajaran
kooperatil model TGT
√
f. Menyelesaikan lembar
kerja secara individu
√
4. Kegiatan Penutup
a. Mengumpulkan hasil kerja
individu
√
b. Ikut serta dalam
menyimpulkan materi
pelajaran bersama guru
√
c. Menutup pelajaran dengan
berdoa bersama dan salam √
Jumlah 4 8 5
24 32 10
86
Total 66
Kategori Sedang
Keterangan: Rentang Nilai
A : Baik ( 6 ) 76-100 = Baik
B : sedang ( 4 ) 51-75 = sedang
C : Cukup ( 2 ) 26- 50 = Kurang
D : Kurang ( 1 ) 01 – 25=Sangat Kurang
3. Deskripsi Siklus II
Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1. AHM 70 75 Tuntas
2. ANS 70 80 Tuntas
3. AA 70 85 Tuntas
4. AR 70 90 Tuntas
5. AOW 70 95 Tuntas
6. ASC 70 95 Tuntas
7. AA Q 70 85 Tuntas
8. ERS 70 60 Tidak Tuntas
9. KAW 70 85 Tuntas
87
10. KKA 70 80 Tuntas
11. MAT 70 80 Tuntas
12. MW 70 65 Tidak Tuntas
13. OS 70 75 Tuntas
14. SP 70 80 Tuntas
15. SS 70 85 Tuntas
16. SE 70 80 Tuntas
17. SRS 70 80 Tuntas
18. SS 70 85 Tuntas
19. SA 70 85 Tuntas
20. ZS 70 75 Tuntas
21. MR 70 65 Tidak Tuntas
22. D 70 80 Tuntas
Rata-rata 80,23
Persentase ketuntasan 86% (19 siswa)
Persentase ketidaktuntasan 14% ( 3 siswa )
Hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan, jumlah
siswa yang tuntas adalah 19 (86%) dan yang belum tuntas adalah 3
siswa (14%) dengan nilai rata-rata 80,23.
88
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
Keterangan:
P : Ketuntasan belajar dalam persen
F : frekuensi
N : Jumlah siswa
= 86,36%
= 86%
Persentase Ketidaktuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
Keterangan:
P : Ketuntasan belajar dalam persen
F : frekuensi
N : Jumlah siswa
89
= 13,64%
= 14%
Nilai Rata-rata Kelas
X =
X: Nilai rata-rata
∑X: Jumlah semua nilai siswa
N: Jumlah siswa
X =
X = 80,23
Tabel 4.10 Data Perolehan KKM Siklus II
No Rentang Nilai
Jumlah siswa Presentase
Angka ketuntasan
1 ≥70 Tuntas 19 86%
2 <70 Tidak Tuntas 3 14%
90
Gambar 4.11 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II
b. Refleksi Siklus II
Hasil belajar siklus II berdasarkan indikator keberhasilan
klasikal yaitu telah mencapai 85% dari jumlah siswa keseluruhan.
Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus II ini
sudah berhasil karena persentase ketuntantasan yang diperoleh
adalah 86%. Berdasarkan data hasil belajar pada siklus I dan data
hasil belajar pada siklus II terjadi peningkatan 22%.
c. Lembar Observasi Guru Siklus II
Tabel 4.12 Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek Yang Dinilai Kriteria
A B C D
1. Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP √
b. Menyiapkan presensi,
lembar pengamatan,
dan lembar evaluasi
√
c. Menyiapkan
perlengkapan mengajar √
86%
14%
Tuntas
Tidak Tuntas
91
2. Kegiatan Pembuka
a. Menyiapkan fisik dan
psikis siswa dengan
memberi salam dan
menanyakan kabar
√
b. Guru mengecek
kehadiran siswa √
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√
d. Memberikan motivasi
untuk belajar
√
e. Guru melakukan
apersepsi
√
3. Kegiatan Inti
a. Menyampaikan materi
dengan jelas
√
b. Menekankan bagian-
bagian terpenting √
c. Memberikan
kesempatan siswa
untuk bertanya jawab
√
d. Menjelaskan langkah-
langkah pembelajaran
TGT
√
e. Membentuk kelompok
yang anggotanya
heterogen
√
f. Guru menyajikan
materi √
g. Guru memberikan
waktu kepada masing-
masing kelompok
untuk berdiskusi
√
h. Guru memberikan kuis
pertanyaan √
i. Melibatkan siswa
dalam penggunaan
media puzzle
√
j. Guru memberi
penghargaan kepada
kelompok score
terbanyak
√
92
k. Menciptakan suasana
kelas yang
menyenangkan
√
l. Melaksanakan
pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu
yang telah
direncanakan
√
4. Kegiatan Penutup
a. Memberikan lembar
evaluasi berupa tes
tertulis individu
√
b. Mengumpulkan hasil
kerja
√
c. Menyimpulkan materi
pembelajaran dengan
melibatkan siswa
√
d. Menutup pelajaran
dengan berdoa bersama
dan salam
√
Jumlah 68 21
Total 89
Kategori Baik
Keterangan: Rentang Nilai
A : Baik ( 4 ) 76-100 = Baik
B : sedang ( 3 ) 51-75 = sedang
C : Cukup ( 2 ) 26- 50 = Kurang
D : Kurang ( 1 ) 01 – 25=Sangat Kurang
93
d. Lembar Observasi Siswa Siklus II
Tabel 4.13 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Aspek Yang Dinilai Kriteria
A B C D
1. Kegiatan Pembuka
a. Menjawab salam dengan
semangat √
b. Bersiap mulai pelajaran √
c. Merespon panggilan
presensi dari guru √
d. Merespon terhadap
apersepsi yang diberikan
oleh guru
√
2. Kegiatan Inti
a. Memperhatikan penjelasan
materi dari guru
√
b. Mengajukan pertanyaan
terkait materi alat
pencernaan manusia
√
c. Mengajukan pendapat
terkait materi alat
pencernaan manusia
√
d. Mengajukan pertanyaan
terkait langkah-langkah
pembelajaran kooperatif
model TGT
√
3. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
a. Keaktifan bertanya √
b. Berfikir bersama
kelompok
√
c. Kemampuan
berkomunikasi √
d. Bekerjasama antar anggota
kelompok
√
e. Berpartisipasi dalam
penggunaan pembelajaran √
94
kooperatil model TGT
f. Menyelesaikan lembar
kerja secara individu √
4. Kegiatan Penutup
a. Mengumpulkan hasil kerja
individu √
b. Ikut serta dalam
menyimpulkan materi
pelajaran bersama guru
√
c. Menutup pelajaran dengan
berdoa bersama dan salam √
Jumlah 10 6
60 28
Total 88
Kategori Baik
Keterangan: Rentang Nilai
A : Baik ( 6 ) 76-100 = Baik
B : sedang ( 4 ) 51-75 = sedang
C : Cukup ( 2 ) 26- 50 = Kurang
D : Kurang ( 1 ) 01 – 25=Sangat Kurang
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian berdasarkan analisis pengumpulan data
pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, dapat diketahui
bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament dengan media puzzle dalam pembelajaran IPA khususnya
95
materi alat pencernaan manusia mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal tersebut dapat diketahui dari meningkatnya pencapaian KKM dari dua
siklus.
1. Data Nilai Rata-rata Persiklus
Tabel 4.14 Nilai Rata-rata Persiklus
No Ketuntasan Pelaksanaan Nilai rata-rata
1. Pras Siklus 64,32
2. Siklus I 71,14
3. Siklus II 80,23
Gambar 4.15 Grafik Nilai Rata-rata Persiklus
2. Data Nilai Hasil Belajar Siswa PerSiklus
Data di bawah ini diperoleh berdasarkan penelitian yang
dilakukan melalui 2 siklus. Berikut rangkaian data siswa yang
mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus I dan siklus II.
0
20
40
60
80
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
96
Tabel 4.16 Data Peningkatan Nilai Hasil Belajar Siswa Persiklus
Kegiatan Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
Pra Siklus 64,32 Tuntas 9 41%
Tidak Tuntas 13 59%
Siklus I 71,14 Tuntas 14 64%
Tidak Tuntas 8 36%
Siklus II 80,23 Tuntas 19 86%
Tidak Tuntas 3 14%
Tabel 4.16 menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
setelah dilakukan tindakan. Hasil belajar siswa yang mengalami
peningkatan pada setiap siklus merupakan bukti keberhasilan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
dengan media puzzle dalam kegiatan pembelajaran.
Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa pada pra siklus
terdapat 9 siswa (41%) yang tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak
tuntas belajar (di bawah KKM) 13 siswa (59%) dengan nilai rata-rata
64,32. Hasil persentase belum mencapai indikator keberhasilan secara
klasikal yang telah ditetapkan, sehingga penelitian dilanjutkan pada
siklus I dengan materi yang sama dan waktu yang berbeda.
Data yang diperoleh dari hasil belajar pada siklus I menunjukkan
bahwa terdapat 14 siswa ( 64%) yang tuntas belajar, sedangkan yang
97
tidak tuntas belajar 8 siswa (36%) dengan nilai rata-rata 71,14. Hasil
belajar yang diperoleh siswa dari Pra siklus ke siklus I mengalami
peningkatan 23%. Hasil belajar pada siklus I secara klasikal belum
berhasil karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM) hanya
mencapai 64% dari jumlah siswa secara keseluruhan, sehingga penelitian
dilanjutkan pada siklus II dengan materi yang sama dan waktu yang
berbeda.
Hasil belajar siswa pada siklus II terdapat 19 siswa (86%) yang
tuntas belajar dan 3 siswa (14%) yang tidak tuntas belajar dengan nilai
rata-rata 80,23. Data yang didapatkan pada siklus II menunjukkan
bahwa nilai hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan 22%. Hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai
indikator ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu 85% dari
jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM) sehingga
penelitian tindakan kelas dihentikan pada siklus II ini. Siswa yang
tidak tuntas belajar pada siklus II akan diberikan tindakan mandiri
berupa latihan-latihan dan remidi yang dipantau oleh guru sehingga
diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
Hasil belajar siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
mengalami peningkatan. Adapun gambar persentase dalam grafik
sebagai berikut:
98
Gambar 4.17 Peningkatan Nilai Hasil Belajar Persiklus
Pada gambar 4.17 menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil
belajar siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Kenaikan hasil
belajar siswa dari pra siklus ke siklus I yaitu sebesar 23% untuk siklus
I ke siklus II sebesar 22%. Kenaikan tersebut diperoleh dari hasil
belajar siswa sebelum diadakan tindakan sebesar 41% siswa yang
tuntas dan evaluasi akhir siklus I sebesar 64% siswa yang tuntas,
sedangkan hasil evaluasi akhir siklus II sebesar 86%. Siswa yang
belum tuntas di akhir siklus I sebanyak 8 siswa, pada akhir siklus II
terdapat 3 siswa yang belum tuntas. Kenaikan hasil belajar siswa
terjadi pada siklus II. Sehingga peneliti dan guru memutuskan tidak
perlu diadakan siklus selanjutnya, karena Penelitian Tindakan Kelas
ini telah dinyatakan berhasil.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Agustin Eka Damayanti (2017),
dalam penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat
41%
64%
86%
59%
36%
14%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
99
meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I, perolehan hasil belajar
siswa kelas V MI Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga dalam pembelajaran IPA materi peristiwa alam sudah baik,
pada siklus I terdapat 5 siswa (24%) yang tuntas. Pada siklus II terjadi
peningkatan sebanyak 14 siswa (67%) yang tuntas. Sedangkan pada
siklus III mengalami peningkatan kembali sebanyak 19 siswa (90%)
yang tuntas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa setelah diberikan tindakan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media puzzle
pada pembelajaran IPA terdapat peningkatan hasil belajar dan dapat
menuntaskan belajar siswa.
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah
dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Teams
Games Tournamet (TGT) dengan media Puzzle terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pencernaan manusia
pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kecamatan Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.
Peningkatan hasil belajar siswa ditandai dengan nilai siswa
yang mencapai KKM ≥ 70, yakni pada Pra Siklus nilai dari 22
siswa diketahui 9 siswa (41%) tuntas belajar dan yang tidak
tuntas 13 siswa (59%). Kemudian pada siklus I meningkat
menjadi 14 siswa (64%) yang tuntas dan yang tidak tuntas 8
siswa (36%). Siklus II mengalami peningkatan kembali
sebanyak 19 siswa ( 86%) yang tuntas belajar dan yang tidak
tuntas 3 siswa (14%).
B. Saran
1. Bagi Guru
Guru sebaiknya memperbanyak wawasan dan pengetahuan
baru, salah satunya dengan mengembangkan terobosan baru
tentang model pembelajaran dan media yang digunakan
101
dalam mengajar. Siswa menjadi lebih tertarik dan semangat
dalam mengikuti proses pembelajaran.
2. Bagi Siswa
Berusaha meningkatkan belajar yang lebih baik lagi agar
penguasaan materi dapat lebih maksimal dan hasil belajar
lebih meningkat.
3. Bagi Sekolah
Bagi pihak sekolah dalam hal ini sebaiknya memberikan
pembinaan kepada guru. Dengan adanya pembinaan
diharapkan dapat menjadi dorongan menjadi lebih baik lagi
dalam memberikan pelayanan kepada siswa.
102
DAFTAR PUSTAKA
Al Hakim, Ahmad Zaim.2019.Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi
Macam- macam Hewan Berdasarkan Jenis Makannya Melalui
Model Kolaboratif dan Media Puzzle Pada Siswa Kelas III MI
Ma’had Islam Kopeng Ke. Getasan Kab. Semarang Tahun
Ajaran 2019/2020. Skripsi. Salatiga:IAIN Salatiga.
Aqib, Zainal, dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, SD, SLB,
TK. Bandung: CV.Yrama Widya.
Azmiyawati, C., Wigati H.O., & Rohana K. 2008. IPA Salingtemas 5.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Baharudin dan Esa Nur wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jogjakarta:Ar-ruzz Media.
Damayanti, Agusyin Eka. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi
Peristiwa Alam Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas V MI
Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun
2017. Skripsi. Salatiga: IAIN Salatiga.
Djamarah, S.B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Haryanto. 2004. SAINS untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga.
Hirmawan, Putra Dwi. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat
Gerak Pada Manusia Melalui Penerapan Media Puzzle Pada
Siswa Kelas V MI Muhyidin Plosokerep Kecamatan Boyolali
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi.
Salatiga: IAIN Salatiga.
103
Iktafia, Fika. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi
Hitung Perkalian Melalui Model Pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan Kartu Domino Pada Siswa Kelas
III MI Bansari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung
Tahun 2017. Skripsi. Salatiga: IAIN Salatiga.
Nuzula, Wildan Firdaus. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Materi Menulis Paragraf menggunakan Metode Teams
Games Tournament Pada Siswa Kelas III MI Nurul Gejugan
Tanjung Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi.
Salatiga: IAIN Salatiga.
Murtono. 2017. Merencanakan dan Mengelola Model-Model
Pembelajaran Inovatif.Ponorogo: Wade Group.
Rositawaty. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas.
Yogyakarta: Teras
Sanjaya, Wina. 2016. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Saraswati, S. 2009. Aneka Permainan Bayi & Anak. Yogyakarta: Katahati.
Sudaryono, Gagak Margono, & Wardani Rahayu. 2013. Pengembangan
Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sukardi. 2009. Metodologi Penenlitian Pendidikan Kompetensi dan
Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing.
104
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Jakarta: Kencana Pernada Media Group.
. 2015. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.
Ulfa, Mariza Kurnia. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Bangun Ruang Melalui Metode Teams Games Tournament
(TGT) dan Media Permainan Ular Tangga Pada Siswa Kelas IV
MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga Tahun Pelajaran
2017/2018. Skripsi. Salatiga:IAIN Salatiga.
Uno, Hamzah, dkk. 2012. Menjadi Peneliti yang Profesional. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Wisudawati, Asih Widi dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi
Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
105
LAMPIRAN
106
Lampiran 1 RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kelas / Semester : V /1
Tema : Makanan Sehat (Tema 3)
Sub Tema : Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan (Tema 3)
Muatan Terpadu : IPA
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
107
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan: IPA
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menjelaskan organ pencernaan dan
fungsinya pada hewan dan manusia serta
cara memelihara kesehatan organ
pencernaan manusia.
3.3.1 Memahami alat pencernaan pada
manusia
3.3.2 Menyebutkan bagian-bagian alat
pencernaan pada manusia
3.3.3 Menyebutkan fungsi bagian-
bagian alat pencernaan manusia
4.3 Menyajikan karya tentang konsep
organ dan fungsi pencernaan pada hewan
dan manusia
4.3.1 Menunjukkan posisi alat
pencernaan manusia menggunakan
puzzle.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan penjelasan yang diberikan guru, siswa mampu memahami alat
pencernaan pada manusia.
2. Dengan membaca teks yang diberikan guru, siswa mampu menyebutkan bagian-
bagian alat pencernaan pada manusia.
108
3. Dengan membaca teks yang diberikan guru, siswa mampu menyebutkan fungsi
bagian-bagian alat pencernaan pada manusia.
4. Setelah mengamati gambar, siswa mampu menunjukkan posisi alat pencernaan
pada manusia.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Alat Pencernaan Manusia
Proses pencernaan adalah penghancuran makanan zat-zat makanan yang
dapat diserap oleh tubuh yaitu pencernaan secara mekanis dan pencernaan
secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik terjadi di dalam rongga mulut
yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah. Pencernaan secara
kimia terjadi di dalam rongga mulut, lambung dan usus dengan bantuan
enzim. Enzim adalah suatu zat kimia yang membantu proses pencernaan.
Proses pencernaan makanan dalam tubuh kita terjadi di dalam alat pencernaan.
Alat pencernaan yaitu alat (organ) yang berfungsi untuk menghancurkan
makanan pada manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, dan anus.
109
1. Mulut
Proses pencernaan pertama kali terjadi di dalam rongga mulut.
Fungsi dari mulut yaitu sebagai tempat masuknya makanan dan proses
penghancuran makanan. Di dalam mulut, makanana dikunyah dan
dihancurkan oleh gigi, dibantu oleh lidah. Gigi manusia terdiri dari gigi
seri, gigi taring, dan gigi geraham. Gigi seri berbentuk pahat (menyerupai
kapak) berfungsi untuk memotong makanan. Gigi taring berbentuk lancip
dan runcing, berfungsi untuk merobek dan mengoyak makanan. Gigi
geraham berbentuk rata, lebar dan bergelombang, berfungsi untuk
mengunyah makanan.
Di dalam rongga mulut terdapat enzim yaitu enzim amilase
(ptialin) yang tugasnya untuk mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat
gula. Itu sebabnya mengapa nasi (mengandung amilum) yang lama-
kelamaan kita kunyah akan terasa manis.
2. Kerongkongan
Setelah dicerna di dalam rongga mulut, makanan akan masuk ke
dalam kerongkongan. Fungsi dari kerongkongan yaitu mendorong
makanan ke lambung dengan gerakan meremas-remas makanan oleh
dinding kerongkongan. Gerakan ini disebut gerakan peristaltik sehingga
makanan terdorong masuk ke lambung.
3. Lambung
Dari kerongkongan makanan masuk ke lambung. Fungsinya untuk
mengaduk dan mencerna makanan yang berasal dari kerongkongan. Di
110
dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawai dengan bantuan enzim
yaitu enzim pepsin (mengubah protein menjadi pepton). Di dalam
lambung makanan dicerna hingga lembut. Di lambung terdapat asam
klorida yang dihasilkan oleh dinding lambung berfungsi untuk
mmembunuh kuman dan mengasamkan makanan. Ketika proses
pencernaan terjadi, otot-otot dinding lambung berkontraksi. Secara
bertahap, makanan yang telah mengalami proses pencernaan akan
bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
4. Usus Halus
Usus halus merupakan tempat pencernaan, penyerapan sari-sari
makanan dan nutrisi. Usus halus terdiri menjadi 3, yaitu usus 12 jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerap (ileum). Di dalam
usus 12 jari, terjadi pencernaan dengan bantuan gerak pankreas yang
mengandung enzim amilase, tripsin, dan lipase. Di dalam usus kosong
terjadi pencernaan secara kimiawi. Usus kosong mempunyai dinding yang
dapat menghasilkan getah pencernaan. Usus penyerap adalah tempat
penyerapan sari-sari makanan.
5. Usus Besar
Setelah melewati usus halus, sisa makanan masuk kek usus besar.
Di dalam usus besar sisa makanan mengalami pembusukan. Di dalam
usus besar tidak terjadi penyerapan sari-sari makanan, melainkan hanya
penyerapan air dan garam-garam mineral. Usus besar fungsinya untuk
111
penyerapan air dan pembusukan sisa makanan. Sisa makanan dibusukkan
oleh bakteri escherichia coli.
6. Anus
Proses terakhir yaitu sisa pencernaan dari usus besar dikeluarkan
melalui anus. Anus berfungsi sebagai tempat pembuangan sisa hasil
proses pencernaan. Hasil pembusukan dikeluarkan sebagai tinja (feses),
gas, dan air seni.
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific ( mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan)
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Permainan dan
Penugasan.
Model : Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament
(TGT)
F. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku Guru Tema 3 Kelas 5 dan Buku Siswa Temas 3 Kelas 5 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017).
2. Buku IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V SD/MI
3. Gambar alat pencernaan manusia
4. Puzzle alat pencernaan manusia
112
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
1. Kelas dimulai dengan salam, dan
menanyakan kabar.
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin
oleh ketua kelas.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru menginformasikan kegiatan yang
akan dilakukan pada hari itu.
5. Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai setelah
kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
6. Guru memberi motivasi siswa agar
semangat dalam mengikuti pembelajaran
yang akan dilaksanakan dengan
menyayikan lagu pencernaan berikut:
Mari kita belajar pencernaan manusia
Di mulai dari mulut lalu ke
kerongkongan
Masuk ke dalam lambung
Lanjut ke usus halus usus besar
10
menit
113
Dan terakhir anus
7. Guru melakukan apersepsi dengan
melakukan salah satu kegiatan berikut
yaitu tanya jawab, mengulas kembali
beberapa hal tentang kegiatan
sebelumnya, menceritakan pengalaman,
atau kegiatan lainnya.
Kegiatan Inti Mengamati
1. Guru meminta siswa mengamati
gambar alat pencernaan manusia yang
di tempel di papan tulis
2. Siswa mengamati bagian-bagian alat
pencernaan manusia
Menanya
1. Guru mendorong siswa untuk
mengajukan pertanyan yang terkait
dengan gambar alat pencernaan
manusia
Mengumpulkan Informasi
50
menit
114
1. Guru menjawab pertanyaan yang
diajukan peserta didik dan
menjelaskannya
2. Guru memberikan penjelasan tentang
materi alat pencernaan manusia dengan
menggunakan media puzzle.
Mengeksplorasi
Bersama dengan guru, seluruh siswa
menerapkan model Teams Games
Tournamet, langkah-langkahnya sebagai
beikut:
1. Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok, yang terdiri dari
5-6 orang siswa
2. Guru membagikan materi alat
pencernaan manusia kepada setiap
kelompok
3. Semua kelompok mendiskusikan
materi yang telah diberikan guru dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan
4. Jika salah satu beberapa anggota
tidak dapat menjawab soal, maka
115
anggota lain harus bertanggung
jawab menjelaskannya
5. Guru meminta salah satu beberapa
siswa untuk menjelaskan jawaban
atas pertanyaan yang diberikan
kepada semua siswa. Guru
memberikan penguatan atas jawaban
siswa (Mengkomunikasikan)
6. Guru menjelaskan kepada siswa
bahwa akan melakukan permainan
tournament menggunakan media
puzzle dan menjelaskan bagaimana
proses permainannya agar setiap
kelompok dapat melakukan
permainan secara efektif dan efesien
7. Permainan dimulai dengan
mengerjakan soal yang diberikan
guru dan beradu cepat untuk
mengerjakan soal tersebut
menggunakan media puzzle. siswa
melakukannya secara bergantian
dengan kelompoknya dan bersaing
dengan kelompok lain untuk
116
memperoleh skor sebanyak-
banyaknya agar menjadi juara
8. Guru memberi score kepada siswa
yang menjawab pertanyaan dengan
benar, skor dari masing-masing
siswa akan dikumpulkan pada
kelompoknya dan digabung
9. Score terbanyak akan mendapatkan
penghargaan, diambil juara 1,2 dan 3
10. Guru mengapresiasi dan
mengklarifikasi hasil belajar siswa
Kegiatan
Penutup
1. Guru bersama siswa membuat
kesimpulan mengenai materi yang telah
dipelajari.
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi
3. Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
4. Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama.
10
menit
117
H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian: Tes Tertulis
b. Bentuk Penilaian: Pilihan ganda dan Essay
c. Instrumen Penilaian: Soal
Soal Evaluasi
Siklus I
Nama :
No. Absen :
I. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban yang paling benar !
1. Proses pencernaan makanan pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu
secara... dan ...
a. Kinetik dan mekanis
b. Kimiawi dan kinetik
c. Mekanis dan kimiawi
d. Kimiawi dan alami
2. Usus halus terdiri dari 3 bagian yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.
Proses penyerapan sari-sari makanan terjadi di bagian...
a. Duodenum dan jejunum
b. Jejunum
c. Duodenum dan ileum
118
d. Ileum
3. Makanan akan mengalami pencernaan selama dalam saluran pencernaan
tetapi pada organ tertentu makanan tidak mengalami pencernaan secara
mekanik dan kimiawi. Organ tersebut adalah...
a. Lambung
b. Usus halus
c. Kerongkongan
d. Usus besar
4. Bakteri yang berperan dalam proses pembusukan sisa makanan adalah...
a. Salmonela
b. E. Coli
c. Bacterium
d. Cypromonas
5. Enzim yang terdapat dimulut adalah enzim...
a. Pepsin
b. Amilase
c. Tripsin
d. Lipase
6. Alat pencernaan yang dilewati makanan secara urut adalah...
a. Mulut – Tenggorokan – Lambung – Usus Halus – Usus Besar – Anus
b. Mulut – kerongkongan – usus halus – Lambung – usus besar – anus
c. Mulut – kerongkongan – lambung – usus besar – usus halus – anus
d. Mulut – kerongkongan – lambung – usus halus – usus besar – anus
119
7. Kerongkongan melewatkan makanan dari mulut ke lambung dengan
cara...
a. Gerak peristaltik
b. Gerak mekanik
c. Gerak balistik
d. Gerak sistematik
8. Fungsi dari usus halus adalah...
a. Penyerapan air dan garam mineral
b. Pengeluaran feses
c. Penyerapan sari-sari makanan
d. Tempat pembusukan sisa makanan
9. Fungsi dari gigi geraham adalah...
a. Memotong makanan
b. Merobek makanan
c. Mengunyah makanan
d. Mengoyak makanan
10. Penghubung cavum oris dan esofagus adalah...
a. Faring
b. Laring
c. Jejunum
d. Trakea
120
II. Essay
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1. Sebutkan secara urut bagian-bagian alat pencernaan manusia?
2. Apakah fungsi dari alat pencernaan usus halus dan usus besar?
3. Berdasarkan bentuknya, gigi manusia terdiri atas tiga macam. Sebutkan!
4. Jelaskan pengertian pencernaan makanan secara kimiawi!
5. Usus halus di bagi menjadi tiga. Sebutkan!
Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. C
2. D
3. C
4. B
5. B
6. D
7. A
8. C
9. C
10. A
II. Essay
1. Urutan alat pencernaan manusia yaitu mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, anus.
121
2. -Fungsi dari usus halus yaitu menyerap sari-sari makanan
-Fungsi dari usus besar yaitu penyerapan air dan garam mineral
3. Gigi seri, gigi taring, gigi geraham
4. Proses kimiawi yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-
enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil.
5. Usus halus terbagi menjadi 3, yaitu:
-usus 12 jari (duodenum)
-usus kosong (jejunum)
-usus penyerap (ileum)
Pedoman Penilaian
I.Pilihan Ganda : Jumlah benar x 1 = 10
II. : Jumlah benar x 5 = 10 (setiap jawaban benar nilainya
2)
Penilaian: N = Jumlah benar x 5
N = 20 x 5
N = 100
122
Lampiran 2 Soal Evaluasi Siklus I
Soal Evaluasi
Siklus I
Nama :
No. Absen :
I.Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban yang paling benar !
1. Proses pencernaan makanan pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu
secara... dan ...
a. Kinetik dan mekanis
b. Kimiawi dan kinetik
c. Mekanis dan kimiawi
d. Kimiawi dan alami
2. Usus halus terdiri dari 3 bagian yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.
Proses penyerapan sari-sari makanan terjadi di bagian...
a. Duodenum dan jejunum
b. Jejunum
c. Duodenum dan ileum
d. Ileum
3. Makanan akan mengalami pencernaan selama dalam saluran pencernaan
tetapi pada organ tertentu makanan tidak mengalami pencernaan secara
mekanik dan kimiawi. Organ tersebut adalah...
123
a. Lambung
b. Usus halus
c. Kerongkongan
d. Usus besar
4. Bakteri yang berperan dalam proses pembusukan sisa makanan adalah...
a. Salmonela
b. E. Coli
c. Bacterium
d. Cypromonas
5. Enzim yang terdapat dimulut adalah enzim...
a. Pepsin
b. Amilase
c. Tripsin
d. Lipase
6. Alat pencernaan yang dilewati makanan secara urut adalah...
a. Mulut – Tenggorokan – Lambung – Usus Halus – Usus Besar – Anus
b. Mulut – kerongkongan – usus halus – Lambung – usus besar – anus
c. Mulut – kerongkongan – lambung – usus besar – usus halus – anus
d. Mulut – kerongkongan – lambung – usus halus – usus besar – anus
7. Kerongkongan melewatkan makanan dari mulut ke lambung dengan
cara...
a. Gerak peristaltik
b. Gerak mekanik
124
c. Gerak balistik
d. Gerak sistematik
8. Fungsi dari usus halus adalah...
a. Penyerapan air dan garam mineral
b. Pengeluaran feses
c. Penyerapan sari-sari makanan
d. Tempat pembusukan sisa makanan
9. Fungsi dari gigi geraham adalah...
a. Memotong makanan
b. Merobek makanan
c. Mengunyah makanan
d. Mengoyak makanan
10. Penghubung cavum oris dan esofagus adalah...
a. Faring
b. Laring
c. Jejunum
d. Trakea
II. Essay
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1. Sebutkan secara urut bagian-bagian alat pencernaan manusia?
2. Apakah fungsi dari alat pencernaan usus halus dan usus besar?
3. Berdasarkan bentuknya, gigi manusia terdiri atas tiga macam. Sebutkan!
4. Jelaskan pengertian pencernaan makanan secara kimiawi!
5. Usus halus di bagi menjadi tiga. Sebutkan!
125
Lampiran 3 Hasil Observasi Guru Siklus I
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I
Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Nama Guru : Yuli Inayati Amin, S. Pd.I
Mata pelajaran : IPA
Kelas/Semester : V/I
Petunjuk : Berilah tanda ceklis (√ ) pada kolom yang tersedia sesuai
dengan pengamatan peneliti !
No Aspek Yang Dinilai Kriteria
A B C D
1. Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP √
b. Menyiapkan presensi,
lembar pengamatan, dan
lembar evaluasi
√
c. Menyiapkan
perlengkapan mengajar √
2. Kegiatan Pembuka
a. Menyiapkan fisik dan psikis
siswa dengan memberi salam
dan menanyakan kabar
√
b. Guru mengecek kehadiran
siswa √
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran √
d. Memberikan motivasi untuk
belajar
√
e. Guru melakukan apersepsi √
3. Kegiatan Inti
a. Menyampaikan materi dengan
jelas
√
126
b. Menekankan bagian-bagian
terpenting √
c. Memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya jawab √
d. Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran TGT √
e. Membentuk kelompok yang
anggotanya heterogen √
f. Guru menyajikan materi √
g. Guru memberikan waktu
kepada masing-masing
kelompok untuk berdiskusi
√
h. Guru memberikan kuis
pertanyaan √
i. Melibatkan siswa dalam
penggunaan media puzzle √
j. Guru memberi penghargaan
kepada kelompok score
terbanyak
√
k. Menciptakan suasana kelas
yang menyenangkan √
l. Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu
yang telah direncanakan
√
4. Kegiatan Penutup
a. Memberikan lembar evaluasi
berupa tes tertulis individu
√
b. Mengumpulkan hasil kerja √
c. Menyimpulkan materi
pembelajaran dengan melibatkan
siswa
√
d. Menutup pelajaran dengan
berdoa bersama dan salam √
Jumlah 60 18 6
Total 84
Kategori Baik
Salatiga, 21 November 2019
127
Lampiran 4 Hasil Observasi Siswa Siklus I
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I
Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kelas /Semester : V/I
Mata Pelajaran : IPA
Petunjuk : berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia sesuai
dengan pengamatan peneliti!
No Aspek Yang Dinilai Kriteria
A B C D
1. Kegiatan Pembuka
a. Menjawab salam dengan semangat √
b. Bersiap mulai pelajaran √
c. Merespon panggilan presensi darin guru √
d. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan oleh guru
√
2. Kegiatan Inti
a. Memperhatikan penjelasan materi dari guru
√
b. Mengajukan pertanyaan terkait materi alat pencernaan manusia
√
c. Mengajukan pendapat terkait materi alat pencernaan manusia
√
d. Mengajukan pertanyaan terkait langkah-langkah pembelajaran kooperatif model TGT
√
3. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
a. Keaktifan bertanya √
128
b. Berfikir bersama kelompok √
c. Kemampuan berkomunikasi √
d. Bekerjasama antar anggota kelompok √
e. Berpartisipasi dalam penggunaan
pembelajaran kooperatil model TGT
√
f. Menyelesaikan lembar kerja secara individu
√
4. Kegiatan Penutup
a. Mengumpulkan hasil kerja individu √
b. Ikut serta dalam menyimpulkan materi pelajaran bersama guru
√
c. Menutup pelajaran dengan berdoa bersama dan salam
√
Jumlah 4 8 5
24 32 10
Total 66
Kategori Sedang
Salatiga, 21 November 2019
129
Lampiran 5 Hasil Belajar Siswa Siklus I
130
131
132
133
Lampiran 6 RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kelas / Semester : V /1
Tema : Makanan Sehat (Tema 3)
Sub Tema : Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan (Tema 3)
Muatan Terpadu : IPA
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
134
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan: IPA
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menjelaskan organ pencernaan dan
fungsinya pada hewan dan manusia
serta cara memelihara kesehatan organ
pencernaan manusia.
3.3.1 Menyebutkan penyakit alat
pencernaan pada manusia.
3.3.2 Menjelaskan penyebab
penyakit alat pencernaan pada
manusia.
4.3 Menyajikan karya tentang konsep
organ dan fungsi pencernaan pada
hewan dan manusia
4.3.1 Menunjukkan posisi penyakit
alat pencernaan pada manusia
menggunakan puzzle.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan penjelasan yang diberikan guru, siswa mampu menyebutkan
penyakit pada alat pencernaan manusia.
2. Dengan penjelasan guru dan membaca teks yang diberikan guru, siswa
mampu menjelaskan penyebab penyakit alat pencernaan pada manusia.
Dengan membaca teks yang diberikan guru, siswa mampu menyebutkan
fungsi bagian-bagian alat pencernaan pada manusia.
3. Setelah mengamati gambar, siswa mampu menunjukkan posisi penyakit alat
pencernaan pada manusia.
135
D. MATERI PEMBELAJARAN
Alat Pencernaan Manusia (Penyakit Pencernaan Manusia)
Alat pencernaan yaitu alat (organ) yang berfungsi untuk menghancurkan
makanan. Alat pencernaan makanan pada manusia terdiri atas rongga mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Pada alat
pencernaan juga terdapat gangguan atau penyakit yang menyebabkan sistem
pencernaan tidak berjalan dengan baik. Penyakit dan gangguan itu dapat
disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Selain
itu, juga karena masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh seperti bakteri dan
virus. Di bawah ini beberapa penyakit yang dapat menyerang alat-alat
pencernaan.
a. Diare
Diare atau sering disebut mencret merupakan penyakit yang menyerang
alat pencernaan usus. Penyebab diare adalah makanan yang tercemar,
terlalu banyak makan yang pedas dan asam. Pencemaran makanan dapat
disebabkan oleh racun dan infeksi oleh bakteri atau parasit seperti cacing
gelang dan amoeba. Gejala penyakit ini yaitu sakit perut, buang air besar
berkali-kali dengan tinja lunak atau cair. Jika tidak diobati penderita dapat
mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh. Untuk
mengganti cairan tubuh yang hilang, penderita dapat meminum larutan
oralit. Larutan oralit adalah larutan gula dan garam.
b. Mag (Radang Lambung)
136
Penyakit ini mengganggu pencernaan lambung yang ditandai dengan
gejala lambung terasa perih dan mual. Penyakit mag disebabkan kebiasaan
makan yang tidak teratur. Jika kita tidak segera makan pada saat lapar,
lambung menjadi kosong. Akibatnya, asam lambung (asam klorida) yang
dihasilkan untuk mencerna makanan melukai lambung.
c. Apendisitis (Radang Umbai Cacing)
Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit pada perut sebelah kanan
bawah, mual dan biasanya disertai demam. Umbai cacing (apendiks)
adalah tonjolan kecil pada usus buntu (sekum) yaitu terletak antara usus
halus dan usus besar. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan kotoran di
usus buntu yaitu di bagian umbai cacing. Akibatnya umbai cacing
menyempit disertai infeksi oleh kuman. Hal ini menyebabkan umbai
cacing meradang.
d. Sembelit
Gejala penyakit sembelit yaitu susah buang air besar. Penyakit ini
disebabkan makanan yang kita makan kurang berserat. Makanan kurang
serat dapat mengganggu proses pencernaan. Serat makanan membantu
penyerapan air di usus besar menjadi terganggu. Jika kadar serat makanan
berkurang, sisa makanan kurang menyerap air. Akibatnya, sisa makanan
menjadi padat sehingga sulit dikeluarkan. Supaya terhindar dari berbagai
macam penyakit-penyakit tersebut maka harus memelihara dan merawat
alat pencernaan dengan cara berikut ini:
1) Makan makanan yang bergizi, berserat dan seimbang.
137
2) Menjaga kebersihan alat-alat makan dan bahan makanan.
3) Minum air putih dalam jumlah yang cukup.
4) Makan secara teratur.
5) Menghindari makanan yang terlalu panas dan dingin.
6) Mengurangi makanan yang mengandung banyak gula, misalnya
permen dan cokelat.
7) Mencuci tangan sebelum makan.
8) Biasakan mengunyah makanan sampai halus agar mudah dicerna oleh
lambung.
9) Menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific ( mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, mengkomuikasikan)
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Permainan dan
Penugasan.
Model : Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament
(TGT)
F. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku Guru Tema 3 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 3 Kelas 5 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017).
2. Buku Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V SD/MI
3. Gambar dan puzzle alat pencernaan manusia
138
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
1. Kelas dimulai dengan salam,
menanyakan kabar.
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a
dipimpin oleh salah seorang siswa
atau ketua kelas.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru menginformasikan kegiatan
yang akan dilakukan pada hari itu.
5. Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
setelah kegiatan pembelajaran
dilaksanakan.
10
menit
Kegiatan
Inti
Mengamati
1. Guru meminta siswa mengamati
gambar alat pencernaan manusia
yang di tempel di papan tulis
2. Siswa mengamati bagian-bagian
alat pencernaan manusia
Menanya
1. Guru mendorong siswa untuk
mengajukan pertanyan yang
terkait dengan gambar alat
pencernaan manusia
Mengumpulkan Informasi
1. Guru menjawab pertanyaan yang
50
menit
139
diajukan peserta didik dan
menjelaskannya
2. Guru memberikan penjelasan
tentang materi alat pencernaan
manusia dengan menggunakan
media puzzle.
Mengeksplorasi
Bersama dengan guru, seluruh siswa
menerapkan model Teams Games
Tournamet, langkah-langkahnya sebagai
beikut:
a. Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok, yang terdiri
dari 5-6 orang siswa
b. Guru membagikan materi alat
pencernaan manusia kepada
setiap kelompok
c. Semua kelompok mendiskusikan
materi yang telah diberikan guru
dan mejawab pertanyaan-
pertanyaan
d. Jika salah satu beberapa anggota
tidak dapat menjawab soal, maka
anggota lain harus bertanggung
jawab menjelaskannya
e. Guru meminta salah satu
beberapa siswa untuk
menjelaskan jawaban atas
pertanyaan yang diberikan
kepada semua siswa. Guru
140
memberikan penguatan atas
jawaban siswa
(Mengkomunikasikan)
f. Guru menjelaskan kepada siswa
bahwa akan melakukan
permainan tournament
menggunakan media puzzle dan
menjelaskan bagaimana proses
permainannya agar setiap
kelompok dapat melakukan
permainan secara efektif dan
efesien
g. Permainan dimulai dengan
mengerjakan soal yang diberikan
guru dan beradu cepat untuk
mengerjakan soal tersebut
menggunakan media puzzle.
siswa melakukannya secara
bergantian dengan kelompoknya
dan bersaing dengan kelompok
lain untuk memperoleh skor
sebanyak-banyaknya agar
menjadi juara
h. Guru memberi score kepada
siswa yang menjawab pertanyaan
dengan benar, skor dari masing-
masing siswa akan dikumpulkan
pad kelompoknya dan digabung
i. Score terbanyak akan
mendapatkan penghargaan,
diambil juara 1,2 dan 3
141
j. Guru mengapresiasi dan
mengklarifikasi hasil belajar
siswa
Kegiatan
Penutup
1. Siswa bersama guru membuat
kesimpulan mengenai materi
yang telah dipelajari.
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi
3. Kegiatan kelas diakhiri dengan
doa bersama.
10
menit
H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Penilain dilakukan secara autentik, yang meliputi:
1. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian: Tes Tertulis
b. Bentuk Penilaian: Pilihan ganda dan Essay
c. Instrumen Penilaian: Soal
Soal Evaluasi
Siklus II
Nama :
No. Absen :
I. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban yang paling benar !
1. Peradangan pada apendiks (umbai cacing) yag disebabkan oleh infeksi
bakteri disebut...
a. Diare
b. Kolik
c. Peritonitis
142
d. Apenditis (usus buntu)
2. Rasa nyeri pada usus karena adanya penyerapan air yang berlebihan
sehingga fesess menjadi keras disebut...
a. Defekasi
b. Heneroid
c. Gastrokolik
d. Konstipasi
3. Penyakit alat pencernaan ini menyerang usus. Ditandai dengan gejala
buang air terus menerus disebut...
a. Diare
b. Konstipasi
c. Muntaber
d. Mag
4. Terjadinya radang akut atau kronis pada selaput lendir dinding lambung
merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebut...
a. Gastritis
b. Heart burn
c. Gastroenteritis
d. Stomatitis
5. Penyakit yang terjadi akibat sering terlambat makan disebut...
a. Sakit gigi
b. Mag
c. Diare
d. Sembeli
II. Essay
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Lengkapi tabel di bawah ini dengan tepat !
No Nama Letak Penyebab
1. Mag Lambung ...
2. Apendisitis ... Penyakit ini disebabkan adanya
143
makanan yang masuk di apendiks dan
membusuk. Pembusukan makanan di
apendiks tersebut dapat mengakibatkan
radang.
3. Diare Usus ...
4. Sembelit ... Penyakit ini disebabkan makanan yang
kita makan kurang berserat. Makanan
kurang serat dapat mengganggu proses
pencernaan. Serat makanan membantu
penyerapan air di usus besar. Jika kadar
serat makanan berkurang, sisa makanan
kurang menyerap air. Akibatnya sisa
makanan menjadi padat sehingga sulit
dikeluarkan.
Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. D
2. D
3. A
4. A
5. B
II. Essay
No Nama Letak Penyebab
1. Mag Lambung Penyakit ini disebabkan oleh kebiasaan
makan yang tidak teratur. Jika kita tidak
biasa segera makan pada saat lapar,
lambung menjadi kosong. Akibatnya asam
lambung (asam klorida ) yang dihasilkan
untuk mencerna makanan melukai
144
lambung.
2. Apendidtis Usus buntu
(Antara usus
halus dan usus
besar)
Penyakit ini disebabkan adanya makanan
yang masuk di apendiks dan membusuk.
Pembusukan makanan di apendiks tersebut
dapat mengakibatkan radang.
3. Diare Usus Penyakit ini karena bakteri yang ditandai
dengan muntah-muntah dan buang air terus-
menerus.
4. Sembelit Usus besar Penyakit ini disebabkan makanan yang kita
makan kurang berserat. Makanan kurang
serat dapat mengganggu proses pencernaan.
Serat makanan membantu penyerapan air di
usus besar. Jika kadar serat makanan
berkurang, sisa makanan kurang menyerap
air. Akibatnya sisa makanan menjadi padat
sehingga sulit dikeluarkan.
Pedoman Penilaian
I.Pilihan Ganda : Jumlah benar x 1 = 5
II. : Jumlah benar x 5 = 15 (setiap jawaban benar nilainya 3)
Penilaian: N = Jumlah benar x 5
N = 20 x 5
N = 100
145
Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus II
Soal Evaluasi
Siklus II
Nama :
No. Absen :
I.Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban yang paling
benar !
1. Peradangan pada apendiks (umbai cacing) yag disebabkan oleh
infeksi bakteri disebut...
a. Diare
b. Kolik
c. Peritonitis
d. Apenditis (usus buntu)
2. Rasa nyeri pada usus karena adanya penyerapan air yang
berlebihan sehingga fesess menjadi keras disebut...
a. Defekasi
b. Heneroid
c. Gastrokolik
d. Konstipasi
3. Penyakit alat pencernaan ini menyerang usus. Ditandai dengan
gejala buang air terus menerus disebut...
a. Diare
b. Konstipasi
c. Muntaber
146
d. Mag
4. Terjadinya radang akut atau kronis pada selaput lendir dinding
lambung merupakan gangguan sistem pencernaan yang
disebut...
a. Gastritis
b. Heart burn
c. Gastroenteritis
d. Stomatitis
5. Penyakit yang terjadi akibat sering terlambat makan disebut...
a. Sakit gigi
b. Mag
c. Diare
d. Sembelit
II. Essay
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Lengkapi tabel di bawah ini dengan tepat !
No Nama Letak Penyebab
1. Mag Lambung ...
2. Apendisitis ... Penyakit ini disebabkan
adanya makanan yang masuk
di apendiks dan membusuk.
Pembusukan makanan di
apendiks tersebut dapat
mengakibatkan radang.
3. Diare Usus ...
147
4. Sembelit ... Penyakit ini disebabkan
makanan yang kita makan
kurang berserat. Makanan
kurang serat dapat
mengganggu proses
pencernaan. Serat makanan
membantu penyerapan air di
usus besar. Jika kadar serat
makanan berkurang, sisa
makanan kurang menyerap air.
Akibatnya sisa makanan
menjadi padat sehingga sulit
dikeluarkan.
148
Lampiran 8 Hasil Observasi Guru Siklus II
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II
Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Nama Guru : Yuli Inayati Amin, S. Pd.I
Mata pelajaran : IPA
Kelas/Semester : V/I
Petunjuk : Berilah tanda ceklis (√ ) pada kolom yang tersedia sesuai
dengan pengamatan peneliti !
No Aspek Yang Dinilai Kriteria
A B C D
1. Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP √
b. Menyiapkan presensi, lembar pengamatan, dan lembar evaluasi
√
c. Menyiapkan perlengkapan mengajar
√
2. Kegiatan Pembuka
a. Menyiapkan fisik dan psikis
siswa dengan memberi salam dan menanyakan kabar
√
b. Guru mengecek kehadiran siswa
√
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
d. Memberikan motivasi untuk
belajar
√
e. Guru melakukan apersepsi √
3. Kegiatan Inti
a. Menyampaikan materi dengan
jelas
√
b. Menekankan bagian-bagian terpenting
√
149
c. Memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya jawab
√
d. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran TGT
√
e. Membentuk kelompok yang anggotanya heterogen
√
f. Guru menyajikan materi √
g. Guru memberikan waktu kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi
√
h. Guru memberikan kuis pertanyaan
√
i. Melibatkan siswa dalam
penggunaan media puzzle
√
j. Guru memberi penghargaan kepada kelompok score terbanyak
√
k. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
√
l. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan
√
4. Kegiatan Penutup
a. Memberikan lembar evaluasi berupa tes tertulis individu
√
b. Mengumpulkan hasil kerja √
c. Menyimpulkan materi
pembelajaran dengan melibatkan siswa
√
d. Menutup pelajaran dengan berdoa bersama dan salam
√
Jumlah 68 21
Total 89
Kategori Baik
Salatiga, 25 November 2019
150
Lampiran 9 Hasil Observasi Siswa Siklus II
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II
Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kelas /Semester : V/I
Mata Pelajaran : IPA
Petunjuk : berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia sesuai
dengan pengamatan peneliti!
No Aspek Yang Dinilai Kriteria
A B C D
1. Kegiatan Pembuka
1. Menjawab salam dengan semangat
√
2. Bersiap mulai pelajaran √
3. Merespon panggilan presensi dari guru
√
4. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan oleh guru
√
2. Kegiatan Inti
1. Memperhatikan penjelasan materi dari guru
√
2. Mengajukan pertanyaan terkait materi alat pencernaan manusia
√
3. Mengajukan pendapat terkait materi alat pencernaan manusia
√
4. Mengajukan pertanyaan terkait langkah-langkah pembelajaran kooperatif model TGT
√
3. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
1. Keaktifan bertanya √
151
2. Berfikir bersama kelompok √
3. Kemampuan berkomunikasi √
4. Bekerjasama antar anggota kelompok
√
5. Berpartisipasi dalam
penggunaan pembelajaran kooperatil model TGT
√
6. Menyelesaikan lembar kerja secara individu
√
4. Kegiatan Penutup
1. Mengumpulkan hasil kerja
individu
√
2. Ikut serta dalam menyimpulkan materi pelajaran bersama guru
√
3. Menutup pelajaran dengan berdoa bersama dan salam
√
Jumlah 10 6
60 28
Total 88
Kategori Baik
Salatiga, 25 November 2019
152
Lampiran 10 Hasil Belajar Siswa Siklus II
153
154
155
156
Lampiran 11 Dokumentasi Kegiatan Penelitian
Dokumentasi Pembelajaran Siklus I
Gambar 1. Guru membuka Pembelajaran
Gambar 2. Guru menjelaskan Materi
Gambar 3. Siswa melakukan diskusi
157
Gambar 4. Siswa menjelaskan hasil diskusi di depan kelas
Gambar 5. Guru memberi kuis pada setiap kelompok dan beradu cepat
Gambar 6. Siswa menyusun puzzle secara bergantian
158
Gambar 7. Guru mengapresiasi dan mengklarifikasi hasil belajar siswa
Gambar 8. Siswa mengerjakan soal evaluasi
159
Dokumentasi Pembelajaran Siklus II
Gambar 9. Guru menjelaskan materi
Gambar 10. Guru memberikan lembar materi diskusi
160
Gambar 11. Siswa melakukan diskusi
Gambar 11. Siswa menjelaskan hasil diskusi
161
Gambar 12. Guru memberi kuis pada setiap kelompok dan beradu cepat
Gambar 13. Siswa menyusun puzzle secara bergantian
162
Gambar 14. Guru mengapresiasi dan mengklarifikasi hasil belajar siswa
Gambar 15. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II
163
Lampiran12 Lembar Konsultasi Skripsi
164
165
166
167
Lampiran 13 Lembar Pembimbing Skripsi
168
Lampiran 14 Surat Permohonan Izin Skripsi
169
Lampiran 15 Surat Balasan Izin Penelitian
170
Lampiran 16 Satuan Kredit Kegiatan
SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Azizah Khomsatun Prodi : PGMI
NIM : 23040160099 Dosen P.A : Imam Mas Arum, M.Pd
No Nama Kegiatan Tanggal
Pelaksanaan
Keikutsertaan Nilai
1. OPAK Institut dengan tema
“Reaktualisasi Gerakan
Mahasiswa Menuju Era
Kompetisi Global”
18-19 Agustus
2016
Peserta 3
2. OPAK FTIK "Peranan
Budaya di Perguruan Tinggi
dalam Membentuk Karakter
Pendidik yang Profesional
dan Bermartabat" oleh
DEMA FTIK
22-23 Agustus
2016
Peserta 3
3. Library User Education
UPT Perpustakaan
30 Agustus 2016 Peserta 3
4. Seminar Nasional
“Penerapan Nilai-nilai
Lingkungan Kepada
Individu”
21
September2016
Peserta 8
5. Seminar Nasional “Peran
Partai Politik Pendukung
dan Oposisi dalam
Mewujudkan Pemerintahan
yang berdaulat menuju
Kesejahteraan Rakyat”
19 Oktober 2016 Peserta 8
6. Seminar Kebudayaan “
Ngudi Kaweruh Hayuning
30 September
2017
Peserta 8
171
Budaya Jawi”
7. Kegiatan Pendidikan Tamu
Racana (DIKTARA)
TAHUN 2017 “ Gerbang
Awal Generasi Pramuka
Perguruan Tinggi Yang
Berdedikasi dan
Profesional”
21-25 September
2017
Peserta 3
8. Festival Budaya PGMI
“Bersama Kita Bisa”
15 November
2017
Peserta 3
9. Pameran Media
Pembelajaran PGMI
29 November
2017
Peserta 3
10. Seminar Nasional “
Encouraging The Millenial
Generation Having
Character Education”
5 Mei 2018 Peserta 8
11 Seminar Nasional
“Membangun Jiwa Pendidik
yang Berenterpreneurship”
19 Oktober 2018 Peserta 8
12. Kegiatan Pagelaran
Sendratari 2018 “Merawat
Budaya, Tumbuhkan
Kreatifitas’
8 Desember 2018 Peserta 3
13. Seminar Internasional “The
Contributions of The
Millenial generation In
Creating Halal Economy In
The Revolution Of
Industry”
26 September
2018
Peserta 10
14. Seminar Nasional 20 April 2019 Peserta 8
172
173
Lampiran 17 Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Azizah Khomsatun
TTL : Grobogan, 25 April 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kp. Methuk RT 03/RW 02, Ds. Ngombak, Kecamatan
Kedungjati Kabupaten Grobogan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Riwayat Pendidikan : a. TK Dharma Wanita, lulus tahun 2004
b. SD N I Ngombak, lulus tahun 2010
c. SMP N 1 Kedungjati, lulus tahun 2013
d. SMA N 1 Bringin, lulus tahun 2016
Dengan daftar riwayat hidup ini, saya buat dengan sebenar-benarnya.
Kedungjati, 15 April 2020