pengertian maharah kitabah

8
A. Pengertian maharah Kitabah Sebagaimana kita ketahui bahwa Maharah Kitabah atau yang biasa dikenal ketrampilan menulis merupakan salah satu dari empat maharah (ketrampilan) yang harus dikuasai dalam mempelajari bahasa, baik bahasa Indonesia, Inggris maupun bahasa Arab. Ketrampilan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Sedangkan menurut Dunette ketrampilan adalah mengembangkan pengetahuan yang didapatkan melalui training dan pengalaman dengan melaksanakan beberapa tugas. Sedangkan menulis itu sendiri merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan tanpa didukung oleh tekanan suara, nada, mimik, gerak gerik dan tanpa situasi seperti yang terjadi pada kegiatan komunikasi lisan. Dalam KBBI menulis mengandung beberapa pengertian yang pertama, membuat huruf, angka, dan sebagainya dengan pena, pensil, dan sebagainya, kemudian yang Kedua, melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat, dan sebagainya dengan tulisan. Menurut Thu’aimah dalam buku yang berjudul Teknik Pembelajaran Keterampilan Bahasa Arab karangan Hasan Saefuloh mengemukakan bahwa ada kalangan yang memandang sempit terhadap pembelajaran

Upload: jida-almajida

Post on 28-Sep-2015

62 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

A. Pengertian maharah Kitabah

Sebagaimana kita ketahui bahwa Maharah Kitabah atau yang biasa dikenal ketrampilan menulis merupakan salah satu dari empat maharah (ketrampilan) yang harus dikuasai dalam mempelajari bahasa, baik bahasa Indonesia, Inggris maupun bahasa Arab. Ketrampilan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Sedangkan menurut Dunette ketrampilan adalah mengembangkan pengetahuan yang didapatkan melalui training dan pengalaman dengan melaksanakan beberapa tugas. Sedangkan menulis itu sendiri merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan tanpa didukung oleh tekanan suara, nada, mimik, gerak gerik dan tanpa situasi seperti yang terjadi pada kegiatan komunikasi lisan.

Dalam KBBI menulis mengandung beberapa pengertian yang pertama, membuat huruf, angka, dan sebagainya dengan pena, pensil, dan sebagainya, kemudian yang Kedua, melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat, dan sebagainya dengan tulisan.

Menurut Thuaimah dalam buku yang berjudul Teknik Pembelajaran Keterampilan Bahasa Arab karangan Hasan Saefuloh mengemukakan bahwa ada kalangan yang memandang sempit terhadap pembelajaran menulis, yaitu sebatas mengajarkan siswa agar bisa menulis dalam arti membuat lambing- lambang tulisan. Dalam pengertian ini menulis hanyalah keterampilan mekanistik yang tidak membutuhkan pemikiran. Kalangan lain, memandang kegiatan menulis sebagai aktivitas kognitif yang memerlukan pemikiran yang matang, sistematika yang baik, serta penyajian yang menarik untuk menyampaikan gagasan atau perasaan yang ada dalam pikirannya.

Dari pandangan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa menulis dalam arti yang lebih luas adalah kegiatan terstruktur dan disengaja yang dilakukan seseorang untuk menuangkan pikiran dan perasaannya, sehingga tulisannya tersebut dapat menunjukkan sudut pandangnya dan dari tulisannya itu orang dapat menilai karakter penulisnya. Sedangkan Keterampilan menulis (maharah Al-kitabah/ writing skill) adalah kemampuan dalam mendiskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran, mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai kepada aspek yang kompleks yaitu mengarang.B. Tujuan belajar Maharah Kitabah

tujuan pembelajaran ketrampilan menulis berdasarkan tingkatannya diantarannya:

1. Tingkat pemula

Mampu Menyalin satuan-satuan bahasa yang sederhana

Mampu Menulis satuan bahasa yang sederhana

Mampu Menulis pernyataan dan pertanyaan yang sederhana

Mampu Menulis paragraf pendek.

2. Tingkat menengah

Menulis pernyataan dan pertanyaan

Menulis paragraph

Menulis surat

Menulis karangan pendek

Menulis laporan.

3. Tingkat lanjut

Menulis paragraph

Menulis surat

Menulis berbagai jenis karangan

Menulis laporan.

C. Jenis- jenis kemampuan menulis

Menulis terbagi menjadi dua jenis yaitu:

1. Merangkai huruf / rasm al-huruf, Yaitu keterampilan yang bersifat psikomotorik mekanistik dan diarahkan pada kemampuan kelancaran menulis, kejelasan tulisan, dan penggunaan tanda baca

2. insya, Yaitu keterampilan berfikir kognitif dan diarahkan pada kemampuan siswa untuk menuangkan gagasan, diliht dari segi kebahasaan berupa penggunaan ejaan termasuk kaidah imla dan jenis khat, pemilihan kata, penggunaan struktur kalimat, dan penerapan tata bahasa.

Menurut Ilyan dalam buku yang berjudul Teknik Pembelajaran Keterampilan Bahasa Arab karangan Hasan Saefuloh mengemukakan bahwa menulis terdiri dari tiga macam yaitu:

1. Menulis praktis fungsional

Karakteristik tulisan fungsional diantaranya: bahasanya baku, kosa katanya sederhana dan tidak mengandung pengertian ganda, menggunakan gaya ilmiyah yang mudah dicerna, dan tidak memerlukan bakat khusus. Contoh: merangkum sebuah judul, menulis laporan, menulis surat, menulis pembukaan dan penutup sambutan, mengisi formulir dan sebagainya

2. Menulis kreatif satrawi

karakteristik tulisan jenis ini adalah berkaitan dengan daya kreatifitas penulis dan gaya bahasa sastra, penulisnya harus mempunyai bakat kesastraan, memiliki perasaan daya imajinasi tinggi, berkaitan dengan pengalaman. Contoh: menulis cerita, drama, biografi, dan sebagainya.

3. Menulis kreatif fungsional

Jenis menulis ini merupakan perpaduan antara menulis fungsional dan menulis kreatif, seperti menulis makalah, menulis komentar, menulis teks ceramah dan sebagainya.

D. Teknik Pembelajaran Menulis

Pembelajaran menulis dalam konteks pembelajaran bahasa Arab dapat dilakukan dalam tiga tahap:

1. Tahap pra menuis (persiapan)

a. Menulis huruf secara terpisah sebelum huruf sambung.

b. Menulis huruf berurut berdasarkan urutan abjad.

c. Menulis huruf sebelum suku kata dan kata.

d. Menulis satu atau dua huruf baru pada tiap pelajaran

e. Memberikan contoh cara penulisan huruf di papan tulis sebelum menyuruh siswa menulisnya.

2. ImlaTahapan imla terdiri dari:

a. Imla manqul (Menyalin)Tujuan yang hendak dicapai dari pembelajaran menulis melalui imla manqul adalah agar siswa mampu menulis huruf, kata, dan kalimat bahasa arab dengan baik dan benar. Tahap ini dinamakan fase menyalin. Kegiatan imla manqul sebagai berikut:

a) Menyajikan pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam teks bacaan.b) Menyajikan beberapa kata secara acak dan meminta siswa untuk menyusunya menjadi kalimat yang benar.c) Meminta siswa menyalin paragraf pendek sesuai dengan pilihan siswa.d) Latihan menulis kalimat tidak lengkap yang kemudian dilengkapi oleh siswa dengan kata yang tersedia.

a. Imla Mandzur (Menyadur)

Berbagai variasi yang bisa dilakukan guru dalam melatih imla mandzur diantaranya sebagai berikut:

a) Siswa diminta menyiapkan teks bacaan untuk diimlakan. Siswa membaca teks tersebut di rumah masing-masing. dikelas, guru menuliskan teks tersebut dipapan tulis dan mendiskusikannya bersama siswa, menanyakan kata-kata yang dirasa sulit oleh mereka. Guru menjelaskan kata tersebut dan cara penulisannya. Setelah dirasa cukup, baru teks tersebut diimlakan.

b) Siswa diminta menghafal teks pendek sederhana. Kemudian, guru meminta mereka untuk menuliskan teks yang sudah dihafalnya.c) Guru menyajikan beberapa paragraf yang telah mereka baca dengan membuang beberapa kta kunci lalu meminta siswa untuk menulis paragraf secara lengkap. d) Guru menulis dipapan tulis beberapa kata yang dianggap sulit dari teks yang sudah dipelajari. Siswa diminta menuliskannya beberapa kali di buku latihan. Setelah itu guru mengimlakan teks secara utuh.

b. Imla Ikhtibari

Melatih siswa agar terampil dalam tiga hal yaitu kemampuan menyimakdan mengikuti alur pembicaraan, kemampuan mengingat yang didengar, dan kemampuan menuliskan apa yang di dengarnya. Langkah-langkah latihan imla ikhtibari sebagai berikut:

1. Persiapan

2. Pengimlaan

3. Pengoreksian

4. Diskusi

5. Penulisan Ulang

2. InsyaDan pengajaran insya ini diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

a. Insya Muwajjah

Siswa mula-mula berlatih menulis satu atau dua paragraf seputar tema yang mereka pernah dengar dan baca. Tujuan dari insya ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam penggunaan gaya bahasa, susunan kalimat, pemilihan kosa kata, penerapan gramatika dan sebagainyab. Insya Hurr

Dalam tahap ini siswa diberi kebebasan untuk menuangkan segala kemampuannya dalam memilih kosa kata dan struktur kalimat. Tahapan menulis bebas dimulai dengan memilih tema yang sudah dipelajari sebelumnya pada ketrampilan berbicara dan ketrampilan membaca dengan melakukan pengembangan dan improvisasi.