pengertian definisi dan jenis vitamin serta fungsinya bagi tubuh.docx

Upload: septyana-kumalasari

Post on 08-Oct-2015

76 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pengertian Definisi dan Jenis Vitamin serta Fungsinya Bagi Tubuh (Vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E dan K)

A. Definisi Pengertian Vitamin

Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Vitamin berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh. Setiap vitamin memiliki peranan dan fungsinya masing-masing. Tanpa vitamin, manusia tidak akan dapat melakukan aktifitasnya. Namun perlu diperhatikan agar tidak mengkonsumsi vitamin lebih atau kurang dari yang dibutuhkan tubuh. Jika kelebihan, maka akan mengakibatkan perubahan pada bagian-bagian tubuh, tergantung dari vitamin yang dikonsumsi tersebut.

B. Vitamin berdasarkan Kelarutannya dalam Air

Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air dibedakan menjadi:

Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin CVitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin ADEK.

C. Jenis-Jenis Vitamin dan Fungsinya bagi Tubuh

1. Vitamin A

Vitamin A berfungsi untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A misalnya rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain.

2. Vitamin B1

Vitamin B berfunsi untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 misalnya kulit kering, kulit bersisik, dan daya tahan tubuh berkurang.

3. Vitamin B2

Vitamin B2 berfungsi untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2 misalnya turunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.

4. Vitamin B3

Vitamin B3 berfungsi untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 misalnya terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia atau sulit tidur, bedan lemas, mudah muntah, mual-mual, dan lain-lain

5. Vitamin B5Vitamin B5 berfungsi untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 misalnya otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain

6. Vitamin B6

Vitamin B6 berfungsi untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6, misalnya pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.

7. Vitamin B12

Vitamin B12 berfungsi untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12, misalnya kurang darah atau anemia, gampang capek (letih, lelah, loyo, lemas), penyakit pada kulit, dan sebagainya.

8. Vitamin C

Vitamin C berfungsi untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C, misalnya mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain

9. Vitamin D

Vitamin D berfungsi untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D, misalnya gigi mudah rusak, otot bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.

10. Vitamin E

Vitamin E berfungsi untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E. misalnya kemandulan baik pria maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dan lain-lain.

11. Vitamin K

Vitamin K mencegah penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K, misalnya darah sulit membeku bila terluka/berdarah, pendarahan akbiat luka luar, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya.

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGVitamin merupakan suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita. Dalam proses metabolisme banyak zat-zat diperlukan untuk membantu proses ini, diantaranya adalah vitamin. Tubuh kita memerlukan vitamin dalam jumlah yang relatif tidak terlalu banyak, namun manakala kita mengabaikan hal ini hal buruk dapat saja terjadi seperti kekebalan tubuh yang menurun sehingga kita akan mudah sekali terserang suatu penyakit. Namun, bila kita terlalu banyak mengkonsumsi suatu jenis vitamin juga akan berdampak buruk. Yang perlu kita perhatikan dalam mengkonsumsi suatu vitamin adalah takaran yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Sebagaimana dikatakan Scott Foresman your body needs small amounts of certain nutrients called vitamins. Although required in small amounts, vitamins make a big difference in the healthy functioning of your body. For example, vitamins A makes up body a body chemical that allows the eyes to adjust to sudden changes in light.a person lacking adequate amounts of vitamin A might have trouble seeing at night . Banyak kalangan yang meneliti maupun mengukur kandungan vitamin yang terdapat pada suatu jenis makanan baik secara kuantitatif (mengukur kadar jumlah yang ada) maupun secara kualitatif (meneliti ada tidaknya kandungan vitamin tertentu) yang telah dibuktikan melalui percobaan sederhana yang mana bahan-bahannya banyak dijumpai di sekitar kita . Begitu pentingnya vitamin bagi tubuh kita, sudah selayaknya vitamin menjadi prioritas seperti dalam hal pola makan maupun jenis-jenis menu makanan yang perlu diperhatikan ketika mengkonsumsinya yang pada dasarnya akan kembali pada diri kita masing-masing.B. PERMASALAHANAdapun beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan yang akan kami kembangkan dalam makalah ini, antara lain;1. Apa yang dimaksud dengan vitamin?2. Seberapa pentingkah vitamin terhadap tubuh kita?3. Apa saja jenis vitamin yang ada menurut kelarutannya, yang larut dalam air maupun yang larut dalam lemak?4. Apa yang terjadi bila tubuh kita kekurangan vitamin atau salah satu jenis vitamin?5. Apa yang terjadi bila tubuh kita kelebihan vitamin atau salah satu jenis vitamin?VITAMINA. DEFINISIMenurut asal katanya, vitamin merupakan gabungan dua kata dari bahasa latin yaitu vita yang berarti hidup dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N . Definisi lain menyebutkan bahwa vitamin merupakan sekumpulan zat dari luar tubuh kita yang diperlukan oleh tubuh kita agar senantiasa tetap sehat. Vitamin sendiri bukan merupakan sumber tenaga bagi tubuh kita tetapi melainkan mengatur proses didalam tubuh. Sehingga vitamin sangat besar didalam peranannya . Vitamin merupakan sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim . Sebagai salah satu komponen gizi, vitamin diperlukan untuk memperlancar proses metabolisme tubuh, dan tidak berfungsi sebagai penghasil energi. Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan mengakibatkan terganggunya metabolisme di dalam tubuh kita karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Jika seseorang kekurangan vitamin biasanya mengakibatkan orang itu mudah diserang penyakit, keadaan di mana seseorang kekurangan suatu vitamin dinamakan dengan avitaminosis. Tetapi jika kelebihan vitamin juga tidak baik dan disebut hipervitaminosis. Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat sendiri oleh hewan (atau manusia) karena mereka tidak memiliki enzim untuk membentuknya, sehingga harus diinput melalui proses konsumsi makanan. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang disintetis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B12, kedua macam vitamin tersebut disintetis di dalam usus oleh bakteri. Adapun pembahasan lebih lanjut akan diperdalam pada jenis-jenis vitamin berikut.B. MANFAAT VITAMIN BAGI TUBUHVitamin berfungsi sebagai zat pengatur dan pelindung tubuh. Vitamin dapat mencegah timbulnya penyakit. Sebaliknya, kekurangan vitamin (avitaminosis) dapat mengganggu kesehatan . Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem kekebalan tubuh dan pembekuan darah. Fungsi khusus vitamin sebagai kofaktor (elemen pembantu) dalam proses reaksi enzimatik.C. JENIS-JENIS VITAMINBerdasarkan kelarutannya vitamin dibedakan menjadi dua, yaitu jenis vitamin yang larut dalam air dan jenis vitamin yang larut dalam lemak. Oleh karena sifat kelarutannya ini jenis-jenis vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh. Lain halnya dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis-jenis vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh . Secara lebih rinci mengenai jenis-jenis vitamin ini akan dijelaskan di bawah ini, antara lain;1. Vitamin yang larut di dalam lemakJenis vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh. Kelebihan konsumsi vitamin yang larut dalam lemak ini dapat menyebabkan gejala keracunan yang jarang terjadi pada kasus kelebihan yang larut dalam air. Vitamin-vitamin ini terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari makanan. Vitamin-vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam air. Jenis-jenis vitamin yang larut dalam lemak terdapat 4, antara lain;a. Vitamin A (retinol)Vitamin A diproduksi dari dua senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. Sumber utama vitamin A banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan, sebagian besar vitamin A adalah yang berwarna cerah. Sayuran yang kaya akan vitamin A diantaranya wortel, ubi, labu kuning, bayam, dan melon. Susu, keju, mentega dan telur juga mengandung vitamin A. Vitamin A berperan penting dalam pemeliharaan sel kornea dan epitel dalam penglihatan, juga membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan gigi. Selain itu, juga berperan dalam pembentukan dan pengaturan hormon serta membantu melindungi tubuh dari kanker. Kekurangan vitamin A mengakibatkan konsekuensi serius yang pada umumnya diiringi dengan kekurangan protein dan mineral Zn. Satu dari gejala pertama kekurangan vitamin A adalah kebutaan di malam hari (rabun senja). Bila berlanjut, akan mengalami penurunan fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan. Selain itu, kekurangan vitamin A dapat menghambat pertumbuhan tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan kerusakan pada gigi dan terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk gigi. Keracunan vitamin A dapat pula terjadi ketika protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga vitamin A yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini pada umumnya tidak terjadi jika vitamin berasal dari makanan sehari-hari, tetapi dapat terjadi ketika seseorang mengkonsumsi suplemen. Gejala-gejalanya diantaranya mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat badan.b. Vitamin DVitamin D mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan vitamin lainnya yaitu dapat diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat diperoleh dengan penerpaan tetap sinar matahari secara teratur (terutama pada pagi hari) dan tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. Sumber-sumber yang banyak mengandung vitamin D antara lain pancaran sinar matahari, telur, hati dan ikan. Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam sistem pencernaan, sehingga kadarnya di dalam darah meningkat. Hal ini dilakukan dengan mengambil kalsium dari tulang dan dengan mendorong penyimpanannya oleh ginjal. Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan kekurangan kalsium. Tulang tidak dapat mengeras dengan cara biasa. Tulang dapat menjadi lemah seperti halnya tulang bengkok akibat berat badan. Kekurangan vitamin D dapat juga menyebabkan kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan tungkai, punggung, torax (rongga dada), dan penggul, serta menyebabkan kekejangan otot. Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium di dalam darah. Kalsium dapat membentuk batu ginjal, juga dapat mengakibatkan pembuluh darah mengeras. Gejala lainnya adalah kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah, dahaga yang berlebihan, dan sifat cepat marah.c. Vitamin EVitamin E banyak terdapat pada sayuran dan minyak bij-bijian yang ditemukan dalam bentuk margarine, salad. Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Vitamin e mudah rusak oleh pemanasan sehingga dalam proses konsumsinya lebih baik dari makanan yang benar-benar masih segar. Vitamin E merupakan antioksidan yang membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat terbelah (hemolisis eritrodit). Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis.d. Vitamin KPada umumnya sumber vitamin K di dalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan. Sumber vitamin K dalam makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, maupun sayuran sejenis kobis (kol) dan susu. Vitamin K berfungsi untuk mensistesis beberapa protein termasuk dalam proses pembekuan darah, juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Kekurangan vitamin K menyebabkan darah menjadi sulit membeku (pada saat pendarahan). Hal ini dapat menyebabkan penyakit hemoragik. Pada umumnya bayi yang mudah terserang penyakit ini. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K, sehingga bayi perlu diberikan sejumlah vitamin K pada saat lahir.2. Vitamin yang larut di dalam airLain halnya dengan vitamin yang larut dalam lemak, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, yang mana dalam prosesnya vitamin yang larut dalam air ini akan dikeluarkan (ekskresi). Adapun jenis-jenis vitamin yang larut dalam air yaitu;a. Vitamin BPada sebuah penelitian membuktikan bahwa vitamin B terdapat sekitar 8 kelompok, yang pengelompokannya dibedakan berdasarkan nomor tabung percobaan sehingga dinamakan dengan vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B8, B9, dan B12.- Vitamin B1 (Thiamin)Thiamin (B1) banyak terdapat pada daging (babi), ragi, hati, biji bunga matahari, kacang polong, semangka, tiram, oatmeal, maupun tepung terigu. Thiamin berfungsi sebagai koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Sistem syaraf dan otot tergantung pada thiamin. Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras Poles (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles menyebabkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri-beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain yaitu irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.- Vitamin B2 (Riboflavin)Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan riboflavin karena vitamin ini penting dalam proses pertumbuhan. Sumber-sumber utama riboflavin yaitu produk-produk susu seperti keju. Selin itu juga hampir semua sayuran hijau banyak dan biji-bijian mengandung riboflavin, brokoli, jamur, dan bayam merupakan sumber yang baik. Kekurangan vitamin B2 (riboflavin) dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah, dan keretakan kulit dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitifitas yang berlebihan terhadap sinar (photopobia). Hal ini dapat menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis). Sinar dan radiasi dapat merusak riboflavin, hal inilah yang menyebabkan kemasan susu jarang dijumpai menggunakan bahan transparan (seperti gelas plastik transparan).- Vitamin B3 (Niacin)Daging, unggas, dan ikan merupakan sumber utama niacin, sama halnya roti dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan sumber yang paling baik. Niacin memiliki keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino triptophan. Niacin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.- Vitamin B5 (Pantothenic Acid)Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Daging, ikan, unggas (ayam, itik dll), semua biji-bijian dan sayuran merupakan sumber utama. Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi.- Vitamin B6 (Pyridoxine)Diantara sumber utama penghasil vitamin B5 yaitu daging, unggas, serat kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu. Vitamin B6 berfungsi dalam metabolisme asam amino dan asam lemak, membantu tubuh mensintesis asam amino non-esensial, juga berperan dalam proses produksi sel darah merah. Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah menunjukan gejala seperti; lemah, sifat cepat marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik.- Vitamin B8 (Biotin)Biotin dibutuhkan dalam jumlah yang kecil. Sumber-sumber utama biotin banyak ditemukan dalam sejumlah besar makanan. kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien di rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi.- Vitamin B9 (Folacin)Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru. Sumber utama terbaik asam folat (folacin) yaitu sayur-sayuran khususnya sayuran berdaun hijau, hati juga banyak mengandung banyak folat. Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejala bisa meluas, seperti sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukan sintesa DNA yang lambat.- Vitamin B12 (Cobalamin)Vitamin B12 hanya ditemukan pada daging hewan dan produk-produk hewani. Orang yang makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri melawan defisiensi dengan menambah konsumsi susu, keju, dan telor. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu/satu butir telor untuk satu harinya. Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat, memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang.b. Vitamin CVitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin c termasuk golongan antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam, oleh karena itu penggunaaan vitamin C sebagai antioksidan semakin sering dijumpai. Vitamin C berhasil di isolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-Gyrgyi menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini. Selama ini vitamin C atau asam askorbat lebih terkenal perannya dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi. Siapa sangka vitamin C ternyata juga berperan penting dalam fungsi otak, karena otak banyak mengandung vitamin C. Dua peneliti di Texas Womans University menemukan, murid SMTP yang tingkat vitamin C-nya dalam darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah vitamin C-nya lebih rendah. Vitamin C perlu untuk menjaga struktur kolagen, sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan luka, patah tulang, memar, perdarahan kecil dan luka ringan. Vitamin C juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan ia mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, ia dapat meningkatkan pembuangan faeses atau kotoran. Tak heran bila berlebihan, vitamin ini dapat mengakibatkan diare. Untuk pencegahan kurangi konsumsinya, atau ganti dengan natriumaskorbat. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%. Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat sariawan, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi tiap orang, tergantung kebiasaan masing-masing. Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya: merokok, minum kopi, atau minuman beralkohol, konsumsi obat tertentu seperti obat antikejang, antibiotik tetrasiklin, antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi oral. Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C dalam darah. Selain nikotin senyawa lain yang berdampak sama buruknya adalah kafein. Maka, sebisa mungkin hindari minum kopi, teh, dan cola. Selain itu stres, demam, infeksi, dan giat berolahraga juga meningkatkan kebutuhan akan vitamin C. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin C kita bisa meningkatkan konsumsi beraneka buah dan sayur seperti jeruk, tomat, arbei, stroberi, sayur mayur, asparagus, kol, susu, mentega, kentang, ikan, atau hati. Kalau suka jambu biji, akan lebih baik lagi, karena buah ini tinggi kandungan vitamin C-nya.PENUTUP A. KESIMPULANSalah satu zat yang dibutuhkan tubuh yaitu vitamin. Vitamin terdiri atas banyak jenis. Adapun pembagian vitamin pada umumnya dibagi menajdi dua bagian besar. Bagian pertama vitamin yang larut dalam lemak yang lebih dikenal dengan A, D, E, K (vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K). Bagian kedua yaitu vitamin yang larut di dalam air antara lain vitamin B dan C. Vitamin yang larut dalam lemak ini akan dicerna tubuh adapun bagian tubuh yang berperan dalam proses pencernaan vitamin-vitamin ini yaitu empedu. Gejala keracunan pada kasus kelebihan konsumsi (takaran) jenis vitamin ini dapat mengalami keracunan yang jarang dijumpai pada vitamin-vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam air tidak mengalami penyerapan dalam tubuh, tetapi akan dibuang melalui kelenjar ekskresi. Oleh karenanya konsumsi secara rutin sesuai takaran normal terhadap vitamin yang larut dalam air ini sudah seperlunya dilakukan. Kebutuhan tubuh akan vitamin relatif kecil bila dibandingkan dengan jenis-jenis zat-zat seperti protein, karbohidrat, kalsium, dan sebagainya. Namun apabila kekurangan konsumsi maupun kelebihan konsumsi vitamin juga tidak baik bagi tubuh.