zat makanan dan fungsinya

Upload: ayu-kenanga-tjana

Post on 19-Jul-2015

326 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

TUGAS BIOLOGI TENTANG ZAT MAKANAN

Zat Makanan dan Fungsinya - Biologi

Zat makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap hidup. Ada 2 jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro (karbohidrat, lemak, protein, air) dan zat makanan mikro (vitamin, mineral). 1. Fungsi Makanan

a. b. c. d. e. f. g.

Makanan mempunyai berbagai fungsi, antara lain: Pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua. Pengaturan metabolisme tubuh. Penjaga keseimbangan cairan tubuh. Pertahanan tubuh terhadap penyakit. Penghasil energi.

Makanan yang baik yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. b. c. d. e. Higienis, yaitu tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat racun yang membahayakan tubuh. Bergizi, yaitu cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang mengandung 10 asam amino esensial. Mudah dicerna. Bervitamin dan bermineral. Cukup mengandung air.

2. Zat Makanan a. Karbohidrat Karbohidrat atau hidrat arang merupakan senyawa yang mengandung C, H, dan O dengan perbandingan H dan O = 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus umum Cn(H2O)n. Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehida (polihidroksi aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida atau keton. Berdasarkan panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu: 1) Monosakarida Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa. Heksosa dalam tubuh antara lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan manosa. 2) Oligosakarida Menghasilkan 2 - 6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida yang penting dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika dihidrolisis, contoh disakarida antara lain: sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula gandum). Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa. Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa. Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.

3) Polisakarida Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pati, glikogen, insulin, selulosa, dekstrin.

Sumber Karbohidrat Sumber karbohidrat yaitu: padi-padian (beras, gandum, jagung), umbi-umbian (singkong, ubi, kentang), tepung, sagu. Fungsi Karbohidrat: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) Sebagai sumber energi utama. Berperan penting dalam metabolisme. Menjaga keseimbangan asam dan basa. Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh. Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa. Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa. Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein. Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen DNA dan RNA.

b. Lemak

Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut "lemak", tersusun atas unsur C, H, dan O, serta terkadang P dan N. Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform, dan minyak tanah. Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu: 1) Lemak sederhana Yang termasuk lemak sederhana, yaitu lemak dan minyak. Tersusun dari trigliserida (satu gliserol dan tiga asam lemak). 2) Lemak campuran Yang termasuk lemak campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein. Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan.

Fosfatid, dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin, dan fosfat, berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di dalam tubuh. Banyak terdapat dalam kuning telur, otak, dan urat saraf. Lipoprotein merupakan lemak yang mengandung unsur N, berfungsi untuk mengangkut beberapa jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh sel atau jaringan tubuh yang membutuhkan. 3) Lemak asli Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut vitamin D. Sumber Lemak Bahan makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu: 1) Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh) Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali minyak kelapa. Contoh lemak nabati, yaitu: minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga matahari, margarin dan kacang-kacangan. 2) Lemak hewani (asam lemak jenuh) Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang. Contoh lemak hewani, yaitu: mentega, susu, keju, daging, ikan, dan kuning telur. Fungsi Lemak Fungsi lemak antara lain: 1) Sumber energi.

2) 3) 4) 5)

Pelarut vitamin A, D, E, dan K. Sumber asam lemak esensial. Pelindung organ tubuh. Penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih lama.

c. Protein Protein didefinisikan sebagai senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang mengandung pula unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa-senyawa sederhana yang disebut asam amino. Jenis asam amino amat banyak, namun secara sederhana dapat dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino non esensial Asam amino esensial dan non esensial Esensial untuk Orang dewasa Isoleusin Leusin Lisin Metionin Fenilalanin Treonin Valin Esensial hanya untuk bayi Arginin Histidin Non Esensial Alanin Asparagin Asam aspartat Sistein Sistin Asam glutamat Glutamin Glisin Prolin Serin Tiroksin

Sumber Protein Protein dapat diperoleh dari:

1) 2)

Protein hewani (dari hewan): daging, telur, susu, dan ikan. Protein nabati (dari tumbuhan): kacang-kacangan terutama kedelai.

Fungsi Protein Fungsi protein antara lain: 1) Sintesis zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi. 2) Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh. 3) Pelaksanaan metabolisme tubuh. 4) Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer. 5) Pemeliharaan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh. 6) Penyediaan sumber energi, di mana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori. 7) Penetralan (detoksifikasi) racun di dalam tubuh.

d. Air Fungsi Air 1) Pelarut senyawa-senyawa lainnya. 2) Mengangkut zat lain dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya. 3) Menjaga stabilitas suhu tubuh. Pengaturan air di dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai kelenjar buntu, seperti hipofisis, tiroid, anak ginjal, dan alat pengeluaran seperti kulit melalui kelenjar keringat.

e. Mineral Mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dikelompokkan menjadi makroelemen dan mikroelemen.

Makroelemen Unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar disebut Makroelemen Unsur Kalsium (Ca) Fungsi Banyak terdapat pada Pembekuan darah,Susu, sayurpembentukan tulangmayur, udang, dan gigi, penerimaankuning telur, dan transmisimentega, kacang, rangsang, kontraksidan keju. dan relaksasi otot. Pembentukan tulangSusu, daging, dan gigi, mengaturikan, kacang, padi, keseimbangan asamtelur, serta sayuran dan basa darah,hijau. membantu kontraksi

Fosfor (P)

Natrium (Na)

Klorin (Cl)

otot, unsur utama sel tubuh pengatur aktivitas hormonal, dan membantu absorbsi serta transportasi zat-zat makanan. Memelihara Garam dapur keseimbangan asam(NaCl), ikan, dan basa, mengaturmakanan laut. tekanan osmotik tubuh, permeabilitas sel, dan transmisi impuls saraf. Menjaga tekananGaram dapur, osmotik, asam basa,ikan, dan makanan kadar air dalamlaut. tubuh, membantu HCl pada lambung, dan memelihara keseimbangan cairan elektrolit.

Kalium (K) Pertumbuhan, Hampir semua mengatur tekananmakanan, osmotik dankhususnya yang kenetralan cairanmengandung tubuh, kontraksi otot,protein. transmisi impuls saraf, katalisator reaksi kimia, mengatur pelepasan insulin, dan memelihara denyut jantung. Magnesium Aktivator Sayuran hijau, (Mg) pembentukan eritrosithati, dan telur. dan tulang, sintesis protein, respirasi sel, katalisator reaksi yang melibatkan ATP dan ADP serta memelihara kesehatan otot dan saraf.

Belerang (S) Membentuk proteinMakanan dan keratin,berprotein. penyimpangan dan pembebasan energi, peningkatan kerja beberapa enzim, pemeliharaan otot dan saraf, penetralan racun, dan sebagai komponen asam nukleat, asam lemak dan protein.

Mikroelemen Mikroelemen merupakan unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit namun berperan vital bagi proses metabolisme Unsur Banyak terdapat pada Zat Besi Pembentukan Daging, telur, (Fe) hemoglobin danhati, keju, dan mioglobin, respirasi sel,sayuran hijau. reaksi biokimia tubuh, konstituen enzim seluler. Florin (F) Menguatkan gigi danKuning telur, tulang serta mencegahsusu dan otak. penyakit periodental dan osteoporosis. Iodium (I) Pembentukan hormoneBahan laut, tiroksin oleh kelenjartumbuhan yang tiroid. hidup dekat pantai dan garam. Tembaga Pembentukan enzimHati, daging, (Cu) yang berperan dalamginjal, kerang, metabolisme dankacang, sayur, pembuatan hemoglobin,dan padi. pada ibu menyusui membantu pembentukan Fungsi

ASI, membantu dalam mengabsorbsi zat besi, sintesis hormon, dan memelihara sistem saraf dan kimia darah. UnsurMempertahankan Mangan (Mn), unsur p e r metabolisme tubuhKromium (Cr), unut berjalan dengan lancar. Kobalt (Co), dan (traceSelenium (Se) element)

f. Vitamin Senyawa organik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal dinamakan vitamin. Menurut kelarutannya vitamin dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu: 1) Vitamin yang larut dalam air: vitamin B dan C. 2) Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A, D, E, dan K.

3.Fungsi Air Susu Ibu(ASI) ASI merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi serta mempunyai nilai gizi yang tinggi dibandingkan dengan makanan bayi buatan dan susu dari hewan(seperti susu sapi,kerbau,dsb).Manfaat asi sangat menguntungkan ditinjau dari segi ekonomi ,kesehatan,dan nilai gizi,maupun sosio-psikologis Tujuan pemberian ASI pada bayi dan anak adalah untuk memberikan makanan terbaik pada bayi dan anak yg dilahirkankarena ASI mempunyai nilai gizi yg sangat tinggi dan mengandung zat kekebalan tubuh,juga dapat menjalin kasih sayang yg erat antara ibu dan anak sehingga dapat menjamin tumbuh kembang anak baik fisik maupun mental secara baik.

ASI sangat baik bagi anak yg meminumnya karena mengandung nilai gizi yg sngat tinggi ,yaitu:mudah dicerna dan diserap,selalu bersih dan segar,serta mempunyai suhu yg sesuai untuk bayi,dapat langsung di minum setiap saat,mengandung zat kekebalan,tidak menyebabkan sembelit,dapat menjalin hubungan batin antara ibu dan anak,memperindah kulit bayi,gigi dan bentuk rahang secara sempurna. ASI juga sangat bermanfaat bagi ibu yg menyusui karena:dapat mengurangi pendarahan akibat setelah melahirkan,dapat memulihkan tubuh ibu pada keadaan sebelum lahir,menghemat dan tidak merepotkan karena tersedia dan tidak perlu membeli,mempererat hubungan kasih sayang,tidak mengalami kanker payudara,dan dapat menunda masa kesuburan ibu yg menyusui ASI yg dikeuarkan pada hari pertama disebut susu awal(kolostrum).kolostrum yg berwarna kekuning-kuningan dan agak kental merupakan makanan bayi yang sangat baik karena mengandung zat gizi yg tinggi dan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit yang terinfeksi.

Kolostrum mengandung protein yang tinggi dan rendah karbohidrat serta lemak dibandingkan debgan asi yg dikeluarkan sesudah itu.kolostrum juga mengandung zat antibiotic yaitu zat kekebalan yg tinggi,2000 kali lebih kuat dibandingkan dengan susu sapi,dan dapat membunuh bakteri dan kuman-kuman yg dapat menyebabkan penyakit.Maka dari itu kolostrum sangat baik bagi bayi yang membutuhkan. Setelah bayi berumur antara 4-6 hari,kolostrum berlahan berubah menjadi susu biasa yg disebut ASI.kadar gizi yg terkandung dalam ASI sangat bervariasi sesuai dngan zat gizi yg terkandung dalam makana ibu.

4. Gangguan Kesehatan akibat Kekurangan Energi dan Protein (KEP) Hasil penelitian di berbagai tempat dan di banyak negara menunjukkan bahwa penyakit gangguan gizi yang paling banyak ditemukan adalah gangguan gizi akibat kekurangan energi dan protein (KEP). Dalam bahasa Inggris penyakit ini disebut Protein Calorie Malnutrition atau disingkat PCM. Ada juga ahli yang menyebutnya sebagai Enery Protein Malnutrition atau EPM, namun artinya sama. Ada dua bentuk KEP yaitu marasmus dan kwashiorkor. Baik marasmus maupun kwashiorkor keduanya disebabkan oleh kekurangan protein. Akan tetapi pada marasmus di samping kekurangan protein terjadi juga kekurangan energi. Sedangkan pada kwashiorkor yang kurang hanya protein, sementara kalori cukup. Marasmus terjadi pada anak usia yang sangat muda yaitu pada bulan pertama setelah lahir, sedangkan kwashiorkor umumnya ditemukan pada usia 6 bulan sampai 4 tahun.

Ada empat ciri yang selalu ditemukan pada penderita kwashiorkor yaitu sebagai berikut : Adanya oedema pada kaki, tumit dan bagian tubuh lain seperti bengkak karena ada cairan tertumpuk. Gangguan pertumbuhan badan. Berat dan panjang badan anak tidak dapat mencapai berat dan panjang yang semestinya sesuai dengan umurnya. Perubahan aspek kejiwaan, yaitu anak kelihatan memelas, cengeng, lemah dan tidak ada selera makan. Otot tubuh terlihat lemah dan tidak berkembang dengan baik walaupun masih tampak adanya lapisan lemak di bawah kulit. Istilah marasmus berasal dari bahasa yunani yang sejak lama digunakan sebagai istilah dalam ilmu kedokteran untuk menggambarkan seorang anak yang berat badannya sangat kurang dari berat badan seharusnya. Ciri utama penderita marasmus adalah sebagai berikut : Anak tampak sangat kurus dan kemunduran pertumbuhan otot tampak sangat jelas sekali apabila anak dipegang pada ketiaknya dan diangkat. Berat badan anak kurang dari 60% dari berat badan seharusnya menurut umur. Wajah anak tampak seperti muka orang tua. Jadi berlawanan dengan tanda yang tampak pada kwashiorkor. Pada penderita marasmus, muka anak tampak keriput dan cekung sebagaimana layaknya wajah seorang yang telah berusia lanjut. Oleh karena tubuh anak sangat kurus, maka kepala anak seolah-olah terlalu besar jika dibandingkan dengan badannya. Pada penderita marasmus biasanya ditemukan juga tanda-tanda defisiensi gizi yang lain seperti kekurangan vitamin C, vitamin A, dan zat besi serta sering juga anak menderita diare. 5. Gangguan Kesehatan Akibat Kekurangan Vitamin A

Vitamin A diperlukan untuk penglihatan. Vitamin tersebut merupakan bagian penting dari penerima cahaya dalam mata. Selain itu vitamin A juga diperlukan untuk mempertahankan jaringan ari dalam keadaan sehat. Kulit, pinggiran dan penutup berbagai bagian tubuh, seperti kelopak mata, mata, hidung, mulut, paru-paru dan tempat pencernaan, kesemuanya dikenal sebagai jaringan ari. Vitamin A juga mempunyai beberapa fungsi yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan vitamin A pertumbuhan menjadi terhambat dan rangka tubuh berhenti tumbuh. Tanda awal dari kekurangan vitamin A adalah tureunnya kemampuan melihat dalam cahaya samar. Penderita sama sekali tidak dapat melihat apabila memasuki ruangan yang agak gelap secara tibatiba. Penyakit ini umumnya diderita oleh anak-anak.

Terjadinya kekurangan vitamin A adalah sebagai akibat berbagai sebab seperti berikut ini : Tidak adanya cadangan vitamin A dalam tubuh anak sewaktu lahir karena semasa dalam kandungan, ibunya kurang sekali mengkonsumsi makanan sumber vitamin A. Kadar Vitamin A dalam air susu ibu (ASI) rendah. Hal ini disebabkan konsumsi vitamin A ibu yang rendah pada masa menyusui. Anak diberi makanan pengganti ASI yang kadar vitamin A-nya rendah. Anak tidak menyukai bahan makanan sumber vitamin A terutama sayursayuran. Gangguan penyerapan vitamin A oleh dinding usus oleh karena berbagai sebab seperti rendahnya konsumsi lemak atau minyak. Kekurangan vitamin A dapat meyebabkan cacat menetap pada mata (buta) yang tidak dapat disembuhkan. Xerophthalmia sebagai akibat kekurangan vitamin A merupakan penyebab kebutaan tertinggi, dan yang memprihatinkan adalah penderitanya justru anak-anak usia balita yang merupakan tunas bangsa. Penanggulangan kekurangan vitamin A dilakukan selain dengan jalan penyuluhan guna memperbaiki makanan keluarga agar lebih banyak mengkonsumsi bahan makanan sumber vitamin seperti sayuran hijau dan buah-buahan berwarna, dilakukan juga pemberian vitamin dosis tinggi yaitu 200.000 300.000 SI kepada anak balita. 6. Gangguan Kesehatan Akibat Kekurangan Zat Besi (Anemia Gizi) Besi adalah mineral mikro yang mempunyai peran penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Mineral tersebut terdapat dalam darah dan semua sel tubuh. Zat besi dalam darah merah berada sebagai bagian dari hemoglobin dan pigmen sel merah. mineral tersebut bertindak sebagai pembawa oksigen dan karbondioksida. Jika tidak terdapat cukup besi untuk memenuhi kebutuhan tubuh, maka jumlah hemoglobin dalam sel darah merah berkurang dan keadaan tidak sehat timbul yang dikenal sebagai anemia gizi. Rendahnya kadar hemoglobin dalam darah dilihat apabila bagian kelopak mata penderita terlihat

berwarna pucat. Kadar baku hemoglobin dalam darah yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang menderita anemia gizi adalah seperti terlihat pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Kadar Baku Hb dalam Darah Umur (thn) Jenis Kelamin Kadar Hb (g/100ml) 0,5 - 4 Pria / wanita 10,8 5-9 Pria / wanita 11,5 10 - 14 Pria / wanita 12,5 Dewasa pria 14,0 Dewasa wanita 12,0 Wanita hamil 10,0 Sumber : Jellife (1996) dalam Sjahmien Moehji (1986)

Zat besi terutama banyak sekali hanya terdapat dalam sayur-sayuran. Demikian juga asam folat, sedang bitamin B12 hanya terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari hewan. Pencegahan anemia gizi selain dengan mengkonsumsi bahan makanan sumber zat besi juga dapat dilakukan dengan jalan memberikan zat besi dalam bentuk tablet kepada wanita hamil terutama dalam masa tiga bulan terakhir menjelang anak lahir. 7. Gangguan Kesehatan Akibat Kekurangan Iodium Kekurangan iodium akan mengakibatkan membesarnya kelenjar gondok. karena itu, penyakit yang timbul akibat kekurangan iodium disebut penyakit gondok. Karena penyakit pembesaran kelenjar gondok ini ditemukan di daerah-daerah tertentu untuk jangka waktu yang lama, maka disebut penyakit gondok endemik. Di daerah penyakit gondok endemik, pembesaran kelenjar gondok dapat terjadi pada semua umur, bahkan seorang ibu yang menderita pembesaran gondok akan melahirkan bayi yang juga menderita kekurangan iodium dan jika tidak diobati maka pada usia satu tahun sudah akan terjadi pembesaran kelenjar gondoknya. Kejadian pembesaran kelenjar gondok terbanyak ditemukan pada usia antara 9 sampai 13 tahun pada anak laki-laki dan antara usia 12 sampai 18 tahun pada anak perempuan. Pada usia dewasa jarang sekali terjadi pembesaran kelenjar gondok kecuali pada wanita yang sering ditemukan pembesaran kelenjar gondoknya baru timbul setelah usia 19 atau 20 tahun. Setelah mencapai usia puber, kelenjar gondok yang timbul pada usia kanak-kanak itu cepat sekali membesar dan dapat berubah menjadi bentuk nodula. Akan tetapi yang mengkhawatirkan adalah kemungkinan terjadinya manusia kerdil atau kretinisme di samping gangguan perkembangan otak yang membawa akibat gangguan mental. Terjadinya kekurangan iodium terutama akibat rendahnya kadar iodium dalam tanah sehingga air dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di daerah itu juga rendah kadar iodiumnya. Di samping itu beberapa jenis makanan mengandung zat yang dapat menyebabkan terjadinya pembesaran kelenjar

gondok dan disebut zat goiterogen. Zat tersebut ditemukan dalam sayuran dari jenis Brassica seperti kubis, lobak, kol kembang. Juga zat tersebut ditemukan dalam kacang kedelai, kacang tanah dan obat-obatan tertentu. Zat goiterogen tersebut dapat menghalangi pengambilan iodium oleh kelenjar gondok sehingga konsentrasi iodium dalam kelenjar gondok sangat rendah. Selain itu zat tersebut juga dapat menghambat perubahan iodium dari bentuk anorganik menjadi bentuk organik sehingga menghambat pembentukan hormon tiroksin. Masih ada beberapa faktor lain yang diduga dapat mengakibatkan terjadinya pembesaran kelenjar gondok, seperti air minum yang tercemar, kadar zat kapur dalam air yang terlalu tinggi dan sebagainya.

Dengan diketahuinya penyebab terpenting dari penyakit gondok itu maka usaha-usaha pencegahan telah dapat dilakukan dengan mudah. Pada tahun 1833 dilakukan percobaan dengan mencampurkan iodium ke dalam garam kapur dan baru dalam tahun 1924 usaha pencegahan penyakit gondok ini dengan menggunakan garam beriodium (iodized salt) secara besar-besaran dilakukan di Amerika Serikat. Jenis iodium yang digunakan dalam pembuatan garam beriodium adalah persenyawaan iodat kalium (KIO3) dengan kadar satu bagian iodium dicampur dengan 10.000 200.000 bagian garam. Di Indonesia pembuatan garam beriodium ini dilakukan dengan jalan memasukkan 3,3 mg larutan KI ke dalam tiap bata garam (brickets) dan dengan cara ini diperoleh garam beriodium dengan kadar 20 ppm. 8. Gangguan Kesehatan Akibat Kelebihan Zat Energi Perkembangan ekonomi yang pesat, menyebabkan peningkatan pendapatan penduduk. Hal ini ditandai dengan terjadinya pergeseran pola konsumsi kearah yang lebih beraneka ragam. Proporsi sumber kalori dari karbohidrat khususnya beras, berkurang dan diikuti dengan meningkatnya lemak dan protein terutama dari sumber hewani. Dengan meningkatnya pendapatan ini, mereka yang hidup di kota dengan gaya serta pola makan seperti orang barat, biasanya menjadi menderita karena kelebihan gizi ini. Pola makan mereka biasanya mengkonsumsi terlalu banyak protein, lemak, makanan tak berserat. Kelebihan zat gizi dalam hal ini zat energi dalam jangka waktu yang berkesinambungan akan menyebabkan berat badan meningkat, timbunan lemak meningkat dan terjadi kegemukan (obesitas). Biasanya orang yang gemuk sulit bergerak cepat, gerakan jadi lamban dan biasanya lebih lanjut mudah terkena gangguan fungsional jantung dan ginjal. Tambahan konsumsi energi berikutnya pada penderita kegemukan akan menyebabkan energi bersifat racun atau mendekatkan diri pada kematian dibanding daya manfaat yang sebenarnya. Demikian pula konsumsi protein yang berlebihan menyebabkan beban kerja ginjal semakin berat, dan bila terus berlebih akan menimbulkan gangguan pada ginjal. Dampak lain dari kelebihan

konsumsi energi dan protein ini selain penyakit jantung dan ginjal, juga dapat mengakibatkan penyakit darah tinggi, kencing manis, kanker.

Penanggulangan penyakit akibat gizi lebih, harus dimulai dari pengaturan makanan, artinya dengan mengurangi porsi makanan yang biasa dikonsumsi, mengurangi konsumsi gula, garam, lemak, dan meningkatkan konsumsi makanan yang berserat seperti sayuran dan buah-buahan.

Kekurangan zat makanan yang dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit