pengembangan produk bermedia powtoon · 2020. 3. 17. · powtoonuntuk materi drama siswa kelas viii...

194
PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON UNTUK MATERI DRAMA SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Disusun Oleh: Bernardus Damar Yoga Prawadhika 151224008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 09-May-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

UNTUK MATERI DRAMA SISWA KELAS VIII

SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Disusun Oleh:

Bernardus Damar Yoga Prawadhika

151224008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

i

PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

UNTUK MATERI DRAMA SISWA KELAS VIII

SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Disusun Oleh:

Bernardus Damar Yoga Prawadhika

151224008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

iv

. HALAMAN PERSEMBAHAN

1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberkati dan menjadi andalan,

petunjuk serta harapan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua Dionisius Sumedi, Bernadeta Rini Supartinah yang selalu

memberikan bimbingan, kasih sayang, cinta, semangat, dukungan, motivasi dan

doa.

3. Adik tercinta Elisabeth Shinta Inkadiani yang selalu memberikan semangat,

kasih sayang, dukungan, dan doa.

4. Keluarga, kekasih, sahabat, teman-teman yang selalu memberikan dukungan,

semangat, dan doa.

5. Teman piknik dan belajar, Ignatius Banu Pratama Putra, Velisia Oktaviana

Sagita, dan Angela Marlyn Primatika.

6. Teman-teman seperjuangan PBSI A 2015 yang telah bersama-sama berjuang,

kebersamaan, suka dan duka, canda dan tawa, dorongan semangat, serta semua

kenangan yang tak akan terlupakan.

7. Keluarga besar Gorongan Squad, Albertus Baru Putra Jati Santosa, Rastra Adjie

Prabowo, Ignatius Banu Pratama Putra, Prasetyo, Benedictus Bima Ananta,

Yogi Wina Aruna, Rio Dwi Andana Adi Massana, Paulus Wicaksana Aji, dan

Yohanes Giovanni Krisna.

8. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang sudah memberikan wadah

untuk menempa ilmu dan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

v

MOTO

Menjadi kuatlah hingga tak ada yang mampu mematahkanmu

(Bernardus Damar Yoga Prawadhika)

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

(Filipi 4:13)

Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara

bintang-bintang.

(Ir. Soekarno)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

viii

ABSTRAK

Prawadhika, Bernardus Damar Yoga. 2019. Pengembangan Produk Bermedia

Powtoon untuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Peneliti membahas tentang pengembangan produk bermedia

Powtoon untuk materi drama siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan

penelitian R&D (Research and Development) yang dikemukakan oleh Borg

and Gall yang diambil selama bulan Juli 2019 sampai Oktober 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran

baru yang lebih efektif dan efisien serta memanfaatkan fasilitas dan sarana

yang terdapat di sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh

peneliti yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan informasi, (3)

desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi tahap I. (6) uji coba produk,

(7) revisi tahap 2.

Potensi dan masalah yang dihadapkan peneliti adalah kurangnya

guru dalam memaksimalkan media dalam pembelajaran drama di dalam

kelas. Tahap kedua penelitian ini peneliti mengumpulkan data yang

berkaitan dengan masalah yaitu dengan cara melaksanakan observasi

langsung di dalam kelas ketika kegiatan belajar mengajar sedang

berlangsung dan wawancara langsung dengan guru mata pelajaran bahasa

Indonesia. Setelah mengumpulkan data, langkah ketiga yang dilakukan

peneliti adalah memproduksi atau pembuatan media pembelajaran berbasis

Powtoon dengan menyesuaikan KI dan KD kurikulum 2013 materi drama

kelas VIII. Sebelum melakukan uji coba di lapangan peneliti melakukan

validasi dengan para ahli yang meliputi,validasi media dan validasi materi.

Produk yang telah di validasi oleh ahli akan direvisi sesuai dengan masukan

yang diberikan dari para ahli atau validator. Setelah melewati revisi tahap I

produk diujicobakan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dengan dua kali

uji coba produk yaitu, pada kelas kecil dan kelas besar. Penilaian produk

dilakukan dengan cara mengisi kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti.

Hasil penelitian berupa lembar kuesioner yang telah diisi oleh peserta didik

dan akan masuk pada tahap olah data. Penghitungan oleh peneliti sekaligus

melakukan revisi tahap II. Produk akhir penelitian ini adalah pengembangan

produk bermedia Powtoon untuk materi drama siswa/i kelas VIII SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Kata Kunci: Pengembangan Media, Powtoon, Drama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

ix

ABSTRACT

Prawadhika, Bernardus Damar Yoga. 2019. Development of Powtoon Media

Products for Class VIII Student Drama Material at Pangudi Luhur

1 Yogyakarta. Essay. Yogyakarta: Indonesian Literature Education,

Department of Language and Art Education, Faculty of Teacher Training

and Education, Sanata Dharma University.

Researchers discuss about the development of media products using

Powtoon for drama material for grade VIII students of SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta. This research is using R&D (Research and Development)

research proposed by Borg and Gall taken from July 2019 to October 2019.

This research aims to develop a new learning media that is more effective and

efficient, utilizes facilities that available at school. Data collection techniques

used by researachers are (1) potential and problems, (2) information gathering,

(3) product design, (4) product validation, (5) revision of stage 1, (6) product

trials, (7) revision stage 2.

The potential and problems faced by researchers are the lack of teachers

in maximizing media in learning drama in the classroom. The second phase of

this study the researchers collected data related to the problem, namely by

carrying out direct observation in the classroom when teaching and learning

activities are taking place and directly with the teacher of Indonesian subjects.

After collecting the data, the third step was taken by researchers is producing

or making Powtoon-based learning media by adjusting the Kl and KD 2013

curriculum of drama class VIII material. Before conducting trials in the field

the researchers conducted validation with experts which included, media

validation and material validation. Products that have been validated by

experts will be revised according to input provided from experts or validators.

After passing through the revision of stage I the product was tested on SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta with two product trials, namely, in the small class

Product evaluation of the large class. and is done by filling out questionnaires

that have been made by researchers. The results of the study are in the form of

questionnaire sheets that have been filled out by students and will be data.

when the calculation is entered by the researcher as well as revising stage II.

The final product of this research is the development of a media product with

Powtoon for drama materials for grade VIII students of SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta.

Keywords: Media Development, Powtoon, Drama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi dengan judul “Pengembangan

Produk Bermedia Powtoon untuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini dapat

penulis selesaikan berkat bimbingan, bantuan, doa, dan dukungan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Kaprodi Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia serta selaku dosen pembimbing tunggal yang

dengan sabar membimbing, memberikan masukan, saran dan memotivasi

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik

3. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang

terlah banyak memberikan ilmu serta kesabaran dalam mendidik dan membina

hingga tahap penulisan skripsi ini.

4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku validator ahli media yang telah

memberi masukan, saran, kritik dalam media skripsi, sehingga penelitian dapat

diselesaikan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

xi

5. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd., selaku validator ahli materi yang telah memberi

masukan, saran, kritik dalam materi skripsi, sehingga penelitian dapat

diselesaikan dengan baik

6. Theresia Rusmiati, selaku staf sekretariat Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma yang telah membantu berbagai hal

yang berkaitan dengan skripsi.

7. C.B. Liliek Prabowo, S.Pd., selaku guru pembimbing pada saat penelitian di

SMP Pangudi Luhur 1Yogyakarta, terima kasih atas kesempatan yang telah

diberikan serta memberikan motivasi dan saran kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

8. Siswa kelas VIII E dan VIII F SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dan juga

bersedia menjadi objek penelitian, serta memberikan motivasi dan saran kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi.

9. Bapak, Ibu, Om, Pakde, Bude, Kakak, Adik dan semua keluarga yang

memberikan doa dan memberikan motivasi dorongan untuk selalu semangat

kepada penulis dalam menyelesaikan studi dan juga penyelesaian skripsi.

10. Teman-teman seperjuangan PBSI A 2015 yang telah memberikan semangat,

pengalaman, doa, serta tak pernah lelah membantu dalam suka dan duka.

11. Sahabat, teman-teman PBSI angkatan 2015 yang telah memberikan semangat,

menyambungkan berbagi ide-ide, dan memberikan semangat sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi.

12. Semua pihak yang telah membantu hingga penulisan skripsi ini selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

MOTO ............................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL………………………………………............................. xviii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xix

DAFTAR BAGAN………………………………………………………… .. xx

DAFTAR DIAGRAM……………………………………………………... . xxi

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. xxii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian……………………………………………………....... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

xiv

1. Manfaat Teoretis ................................................................................... 6

2. Manfaat Praktis………………………………………………………… 7

a. Bagi Sekolah……………………………………………………….. 7

b. Bagi Guru……………………………………………………….. 7

E. Batasan Istilah ........................................................................................... 7

1. Pembelajaran……………………………………………………….. 7

2. Drama…………………………………………………………… . 8

3. Powtoon………………………………………………………………. 8

4. Bahan Ajar………………………………………………………… 8

F. Spesifikasi Produk……………………………………………………….. 8

G, Sistematika Penulisan ................................................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI

A.Penelitian Yang Relevan .............................................................................. 11

B. Kajian Pustaka ............................................................................................. 15

1. Pembelajaran ......................................................................................... 15

2. Media Pembelajaran ............................................................................. 18

a. Pengertian Media Pembelajaran……………………………… ...... 18

3. Tujuan Media Pembelajaran……………………………………… 19

4. Fungsi Media Pembelajaran……………………………………… 20

5. Manfaat Media Pembelajaran…………………………………….. 21

6. Powtoon ................................................................................................ 22

a. Pengertian Powtoon ....................................................................... 22

b. Manfaat Powtoon ........................................................................ 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

xv

c. Kelebihan dan kekurangan Powtoon ........................................... 25

7. Bahan Ajar ........................................................................................... 27

8. Drama ................................................................................................... 28

a. Pengertian Drama ........................................................................ 29

b. Unsur-unsur Drama ..................................................................... 30

c. Pembelajaran Apresiasi Drama………………………………… 31

C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 35

B.. Setting Penelitian ........................................................................................ 49

1. Subjek Penelitian ................................................................................... 40

2. Tempat Penelitian……………………………………………………. 40

C. Prosedur Pengembangan Maateri Pembelajaran ......................................... 40

D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 45

1. Kuesioner ............................................................................................. 45

2. Wawawancara……………………………………………………… .. 46

E. Instrumen Penelitian………………………………………………………. 46

1. Instrumen Analisis Kebutuhan……………………………………… 50

a. Analisis Kebutuhan Siswa……………………………………… .. 46

b. Instrumen Validasi Ahli…………………………………………… 48

c. Instrumen Validasi Lapangan………………………………………. 51

F. Teknik Analisis Data……………………………………………………….. 53

1. Analisis Kuesioner Siswa……………………………………………….. 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

xvi

2. Analisis Hasil Wawancara Guru………………………………………… 55

3. Analisis Validasi Produk………………………………………………… 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 57

a. Tahap Analisis ....................................................................................... 58

1) Deskripsi Analisis Kebutuhan dan Wawancara .................................. 59

B. Hasil Pengembangan Produk ...................................................................... 60

a) Praproduksi ........................................................................................ 60

b) Produksi............................................................................................... 60

c) Pascaproduksi..................................................................................... 64

C. Kelayakan Media......................................................................................... 64

a) Hasil Validasi Ahli Media................................................................... 66

b) Hasil Validasi Ahli Materi.................................................................. 70

D. Revisi Desain I.......................................................................................... 74

a) Ahli Materi........................................................................................ 75

b) Ahli Media....................................................................................... 75

E. Efektifitas Media (Uji Coba Produk).......................................................... 77

a) Uji Coba Kelompok Kecil................................................................. 77

b) Uji Coba Kelompok Besar.................................................................... 79

F. Revisi Desain II............................................................................................. 81

a) Revisi Media.................................................................................................. 82

b) Revisi Kelayakan Isi.......................................................................... 82

G. Produk Akhir dan Pembahasan..................................................................... 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

xvii

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.................................................... 83

b) Media Pembelajaran Video Powtoon.................................................. 84

c) Pembahasan........................................................................................ 85

H. Kajian Produk Akhir...................................................................................... 97

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................................... 90

B. Saran ........................................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 93

BIOGRAFI PENULIS .................................................................................. 95

LAMPIRAN.................................................................................................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara Kebutuhan Siswa……………………………… 37

Tabel 3.2 Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa……………………………..... 38

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Ahli Materi……………………………. 49

Tabel 3.4 Kuesioner Validasi Ahli Materi……………………………………….49

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Ahli Media…………………………… 50

Tabel 3.6 Kuesioner Validasi Ahli Media………………………………………. 50

Tabel 3.7 Validasi Uji Lapangan……………………………………………… 51

Tabel 3.8 Kuesioner Validasi Hasil Uji Lapangan………………………… 52

Tabel 3.9 Konversi Nilai dan Skala Sikap…………………………………. 53

Tabel 3.10 Kriteria Skor Skala Lima………………………………………… 56

Tabel 4.1 Kategori Interval Skala Likert……………………………………… 66

Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Media………………………………………. 67

Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli Materi………………………………………… 71

Tabel 4.4 Hasil Revisi Desain I………………………………………………… 75

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Kelas Kecil………………………………………… 78

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Kelas Besar………………………………………… 80

Tabel 4.7 Penilaian Hasil Validasi Media dan Materi………………………….. 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Pemlihan Tema dan Background dalam Powtoon………….............. 61

Gambar 4.2 Pemilihan Karakter di dalam Powtoon ……………………………… 62

Gambar 4.3 Penambahan Materi di dalam Powtoon…………………………… 62

Gambar 4.4 Penambahan Animasi di dalam Powtoon………………………… 63

Gambar 4.5 Pemilihan Jenis Tulisan di dalam Powtoon……………………… 64

Gambar 4.6 Ketepatan Pemilihan Warna Tulisan di dalam Powtoon……………. 76

Gambar 4.7 Penyusunan Tulisan Pada Powtoon ……………………………….. 77

Gambar 4.8 Pemilihan Warna Tulisan dengan Background pada Powtoon……. 64

Gambar 4.9 Pemilihan Animasi untuk Memperjelas Materi pada Powtoon…….. 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

xx

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir…………………………………………………34

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Menurut Borg and Gall……………… 39

Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan………………………………………… 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

xxi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Validasi Ahli Media…………………………………… 69

Diagram 4.2 Hasil Validasi Ahli Materi…………………………………… 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekap Hasil Validasi Dosen Ahli Media

Lampiran 2 Rekap Hasil Validasi Dosen AhlI Materi

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Permohonan Validasi

Lampiran 5 Hasil Validasi Ahli Media

Lampiran 6 Hasil Validasi Ahli Materi

Lampiran 7 Hasil Uji Coba Lapangan

Lampiran 8 Dokumentasi

Lampiran 9 Story Board

Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 11 Contoh Teks Drama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

xxiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini akan dipaparkan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah. Peneliti

menguraikan bagian-bagian tersebut dengan secara rinci berikut ini.

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Dalam proses belajar mengajar di kelas, guru seringkali dihadapkan pada

berbagai permasalahan, sehingga materi menjadi sulit diajarkan oleh guru dan sulit

dipahami oleh siswa. Dewasa ini banyak sekali perkembangan yang terjadi di dunia,

salah satunya perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan. Perkembangan yang

terjadi ranah pendidikan di Indonesia sudah banyak mengalami perkembangan dan

salah satunya dalam perkembangan media. Namun, perkembangan media yang ada

saat ini kurang diimbangi dengan kemampuan minat baca peserta didik sehingga

para peserta didik cenderung untuk menyimak bukan membaca. Suryaman (2012:

36), mengungkapkan salah satu permasalahan terbesar dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia saat ini adalah permasalahan yang berkenaan dengan kemampuan dan

kebiasaan membaca siswa yang masih rendah. Hal tersebut tentu memberikan

dampak yang kurang baik, khususnya dalam pembelajaran membaca. Dalam

pembelajaran membaca teks. Hal ini dapat ditemukan dalam prinsip-prinsip

pengembangan materi pengajaran bahasa khususnya dalam analisis keperluan

bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

2

Pada penelitian ini peniliti berfokus pada pembelajaran dalam kelas yang lebih

cenderung pada pengembangan materi menggunakan media pembelajaran

berbasis online. Seiring dengan kemajuan teknologi dunia pendidikan ikut

menunjukkan perkembangannya dalam kegiatan belajar mengajar dalam kelas

maupun di luar kelas, dengan adanya teknologi siswa dapat dengan mudah

mengakses informasi serta mempelajari materi pelajaran. Selain memberikan

pembelajaran di dalam kelas yang lebih interaktif dan menyenangkan, hal ini

membuat peserta didik lebih cenderung menyimak bukan membaca. Belajar adalah

suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya,

sejak dilahirkan hingga manusia mati. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi

antara seseorang dan lingkungan sekitarnya. Belajar dapat terjadi kapan saja dan

dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya

perubahan tingkah laku pada diri seseorang, yang disebabkan telah terjadi

perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya (Azhar, 2016: 1).

Berdasarkan permasalahan yang ada sebelumnya bahwa pembelajaran

sandiwara/drama di Indonesia kurang diperhatikan. Apresiasi drama memerlukan

strategi khusus. Dalam hal ini inti pembelajaran drama ada dua hal, yaitu: (a)

apresiasi mulai dari pengenalan, pemahaman, penghayatan, sampai produksi dama.

(b) pementasan, yaitu berlatih bermain, sampai kelak juga diapresiasi secara

kontinu. Tugas seoranag pengajar sastra atau lebih tepatnya dikatakan sebagai guru

harus paham benar bahwa mengajarkan sastra itu tidak boleh hanya sekadar

memberikan pengetahuan. Namun, harus memberikan apresiasi dan ekspresi sastra.

Pengajar bahasa atau guru bahasa dan sastra Indonesia juga harus tahu bahwa drama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

3

itu juga merupakan bagian dari pengajaran sastra. Anggun, dkk (2014: 7),

menyebutkan salah satu kendala yang sering dihadapi guru yaitu dari segi waktu,

pembelajaran membaca teks drama memerlukan waktu yang cukup lama. Banyak

strategi apresiasi yang mampu ditempuh. Faktor terpenting dalam apresiasi adalah

mampu mengenalkan subjek didik atau mahasubjek drama, bukan hanya menjadi

pengetahuan drama.

Hal ini dapat ditemukan di dalam buku cetak Bahasa Indonesia bab VIII

kelas VIII semester dua tingkat sekolah menengah pertama yang berisi mengenai:

(a) mengidentifikasi unsur-unsur drama (tradisional dan modern) yang disajikan

dalam bentuk pentas atau naskah, (b) menginterpretasi drama (tradisional dan

modern) yang dibaca dan ditonton/didengar, (c) menelaah karakteristik unsur dan

kaidah kebahasaan dalam teks drama yang berbentuk naskah atau pentas, (d)

menyajikan drama dalam bentuk naskah atau naskah. Tentu saja pada kesempatan

ini peneliti bukan mempersiapkan sebuah pentas atau naskah tetapi lebih tepatnya

kepada pengajaran materi drama dengan menggunakan media Powtoon tersebut.

Selain itu, peneliti juga ingin meneliti apakah media Powtoon yang digunakan dapat

efektif atau tidak di dalam pembelajaran drama di sekolah. Peneliti memilih

Powtoon sebagai media untuk menyampaikan materi drama karena Powtoon sangat

mudah digunakan serta sesuai dengan karakteristik peserta didik kelas VIII lebih

menyukai materi dengan media yang menyenangkan dan juga interaktif.

Proses untuk meningkatkan proses pembelajaran, guru dituntut untuk membuat

pembelajaran menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dapat belajar secara

optimal baik di dalam belajar mandiri maupun di dalam kualitas sumber daya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

4

manusia. Dapat disimpulkan bahwa guru memiliki peran yang sangat penting di

dalam memberikan pembelajaran dan juga dalam hal meningkatkan mutu kualitas

pengajaran. Media pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat atau perangkat yang

digunakan dalam pembelajaran di dalam kelas. Media pembelajaran merupakan

segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat

merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian siswa sehingga proses interaksi

komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat media) dan siswa dapat berlangsung

secara tepat guna dan berdayaguna.

Melihat permasalahan yang ada sebelumnya, maka muncul sebuah upaya

dalam meningkatkan kualitas pengajaran yang baik di dalam kelas. Seorang guru

diwajibkan untuk menggunakan media pembelajaran yang sudah ada sebelumnya.

Media pembelajaran juga harus disesuaikan dengan kebutuhan para peserta didik di

dalam kelas dan juga memperhatikan materi yang akan disampaikan apakah cocok

atau tidak menggunakan media yang akan digunakan. Dalam proses pengembangan

materi drama ini peneliti akan menggunakan media Powtoon sebagai media

pembelajaran. Penggunaan media Powtoon ini diharapkan mampu membuat

peserta didik dapat dengan mudah memahami materi drama dalam pembelajaran di

dalam kelas. Powtoon bukan hanya sekedar media untuk presentasi tetapi juga

terdapat animasi yang dapat menarik perhatian peserta didik. Media Powtoon ini

memiliki beberapa keuntungan yang dapat dimanfaatkan guru dalam mengajar.

Misalnya fitur animasi yang menarik sehingga dapat meningkatkan semangat

belajar serta mengurangi rasa bosan siswa dalam kelas, mencakup segala aspek

indera pendengaran dan penglihatan, lebih variatif serta diharapkan mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

5

mencapai tujuan belajar itu sendiri. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui

apakah media Powtoon ini efektif apabila digunakan pada kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas.

Permasalahan dalam proses belajar mengajar tidak hanya terdapat dalam

diri peserta didik, tetapi juga ada pada guru. Hal ini dapat disampaikan oleh guru

Bahasa Indonesia kelas delapan yaitu Bapak Carolus B. Liliek Prabowo, S.Pd.

Beliau mengatakan bahwa selama ini proses belajar mengajar yang sudah

diterapkan di dalam kelas cenderung monoton dan kurang menarik sehingga

membuat peserta didik mudah bosan terhadap materi yang disampaikan khususnya

dalam materi drama. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa dalam

memberikan penjelasan mengenai materi drama peserta didik juga masih merasa

kesulitan karena masih adanya pengertian yang susah untuk dipahami. Hal ini juga

senada dengan yang peniliti lihat secara langsung saat melaksanakan program

pelaksanaan lapangan (PPL) di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Muslimin (2011: 2), mengungkapkan rendahnya minat siswa untuk

mempelajari mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah, salah satunya karena

proses pembelajaran di kelas pada umumnya menggunakan model teacher-center

(berpusat pada guru), bukan student center (berpusat pada murid).

Berdasarkan dari permasalahan tersebut peneliti bermaksud

mengembangkan produk bermedia Powtoon untuk materi teks drama bagi siswa

kelas VIII di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Peneliti memilih media

pembelajaran powtoon karena media tersebut dapat menjadikan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

6

pembelajaran lebih menarik dan inovatif. Adanya animasi serta gabungan

musik dan gambar, materi pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa dan

membuat siswa lebih fokus. Media pembelajaran Powtoon dapat digunakan

pada pembelajaran di SMP tersebut karena terdapat sarana dan prasarana yang

memadai seperti LCD, komputer atau laptop serta kemudahan bagi guru dalam

mengoprasikan media video animasi pembelajaran. Media pembelajaran

powtoon merupakan video animasi kartun yang dapat diisi oleh materi materi

pelajaran dan dapat dijadikan media pembelajaran untuk sekolah karena sifatnya

yang menarik dan cocok untuk anak SMP.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, permasalahan yang akan

dikaji adalah bagaimana pengembangan materi drama bermedia Powtoon untuk

kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, tujuan penelitian pengembangan ini

adalah mengembangkan materi drama bermedia Powtoon untuk kelas VIII SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki dua manfaat penelitian sebagai berikut:

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini di harapkan memberi sumbangsih untuk menambah

pengetahuan baru tentang pengembangan media pembelajaran yang bermanfaat

dalam proses pembelajaran di sekolah menengah pertama dan perkembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

7

dunia pendidikan pada umumnya. Menjadikan penyampaian materi drama

menjadi lebih efektif, inovatif dan juga menyenangkan bagi peserta didik.

2) Manfaat Praktis

a) Bagi Sekolah

Menjadi alternatif pembelajaran bagi sekolah dalam menerapkan materi

pembelajaran.

b) Bagi Guru

Menjadi salah satu media pembelajaran materi drama dengan

menggunakan Powtoon.

E. Batasan Istilah

Batasan istilah perlu dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan pemahaman

dalam penafsiran. Adapun istilah-istilah yang perlu dibatasi adalah sebagai berikut:

1) Pembelajaran

Pembelajaran adalah bentuk komunikasi yang berupa cetak maupun

audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat diterapkan, dilihat,

didengar, dan dibaca. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan minat peserta didik sedemikian rupa sehingga proses

pembelajaran dapat terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

8

2) Drama

Drama adalah bentuk pengungkapan ekspresi melalui media pementasan

yang meliputi keterampilan dalam memerankan suatu adegan.

3) Powtoon

Powtoon merupakan program aplikasi yang bersifat online yang berada di

internet serta memiliki fungsi sebagai aplikasi perangkat lunak pembuat video

untuk presentasi maupun media pembelajaran. (www.powtoon.com diakses pada

tanggal 26 Oktober 2019)

4) Bahan Ajar

Bahan ajar adalah acuan atau referensi yang akan digunakan dalam

penyampaian dalam proses pembelajaran.

F) Spesifikasi Produk

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah produk berupa media

ajar yaitu web apps online Powtoon. Media pembelajaran Powtoon yang dihasilkan

dalam penelitian ini tergolong sebagai media pembelajaran berbasis online dan

berisi ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis, disusun berdasarkan

kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum, bertujuan digunakan dalam

pembelajaran, dan berisi materi-materi yang akan diajarkan.

Spesifikasi laptop atau komputer (PC) yang dapat digunakan untuk

menjalankan media pembelajaran Powtoon sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

9

1. Processor : Quad Core Celeron atau diatasnya

2. RAM : minimal 1 GB

3. VGA : On Board

Karakteristik materi yang digunakan sebagai bahan pembelajaran media

pembelajaran Powtoon sebagai berikut:

1. Materi drama berhubungan dengan media pembelajaran Powtoon yang

disajikan.

2. Materi drama disajikan secara menarik dan disusun secara sistematis

berdasarkan standar kompetensi dan komptensi dasar.

Karakteristik materi berhubungan dengan media pembelajaran Powtoon untuk

penyampaian materi dan mempermudah untuk menangkap isi materi yang ingin

dicapai peserta didik. Media pembelajaran Powtoon memiliki karakteristik sebagai

berikut:

1. Gambar dan animasi pada media pembelajaran Powtoon dapat diunduh dan

digunakan melalui Apps Website Powtoon.

2. Gambar dan animasi pada media pembelajaran Powtoon merupakan alat

pendukung siswa dalam penjelasan materi drama.

G. Sistematika Penyajian

Penelitan ini berisikan landasan dasar berupa latar belakang, rumusan

masalah, tujuan, manfaat, sistematika penulisan dan juga beberapa definisi istilah.

Hal ini bertujuan agar nantinya para pembaca dapat dengan mudah membaca hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

10

penelitian ini secara rinci. Bab II adalah kajian pustaka. Bab ini berisi seputar

tinjauan terhadap penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang saat ini

sedang dilakukan oleh peneliti. Kiranya penelitian yang sudah dilakukan

sebelumnya dapat dikembangkan kembali dalam penelitian yang saat ini peneliti

sedang kerjakan. Selain itu juga, ada kerangka teoritis yaitu teori-teori yang

mendasari penulis dalam melakukan penelitian.

Bab III adalah metodologi penelitian. Bab ini membahas seputar pendekatan

penelitian, data dan sumber data, metode dan teknik pengumpulan data, serta teknik

analisis data. Bab IV adalah deskripsi data, hasil penelitian, dan pembahasan. Bab

ini peneliti mendeskipsikan data penelitian, cara menganalisis data, dan

pembahasan hasil penelitian. Bab V adalah penutup yang berisi kesimpulan dari

hasil penelitian. Selain itu juga, peneliti menyajikan daftar pustaka yang digunakan

untuk referensi dalam menunjang penelitian dan yang terakhir adalah berisi

lampiran-lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

11

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini dipaparkan mengenai penelitian yang relevan, landasan teori

dan kerangka berpikir. Penelitian yang relevan berisi tentang tinjauan terhadap

topik-topik sejenis yang diteliti oleh peneliti lain. Landasan teori berisi tentang

teori- teori yang digunakan dalam menganalisis data. Kerangka berpikir berisi

tentang acuan teori berdasarkan pada landasan teori untuk menjawab pertanyaan

pada rumusan masalah. Berikut akan dipaparkan mengenai isi dari bab ini.

A. Penelitian yang Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian pengembangan ini

dilakukan oleh Bastiar Ismail Adkhar (2016), Damar Yogananta (2016), dan Widya

Sartika (2014). Penelitian yang pertama dilakukan oleh Bastiar Ismail Adkhar

dalam skripsinya yang berjudul Pengembangan Media Video Animasi

Pembelajaran Berbasis Powtoon pada Kelas 2 Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam di SD Labschool UNNES menghasilkan sebuah produk yang

berupa video animasi powtoon untuk pembelajaran ilmu pengetahuan alam di SD

Labschool UNNES. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode

kualitatif digabungkan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas. Adapun

perbedaan dan kesamaan yang terdapat didalam topik penelitian yang dilakukan

oleh Bastiar Ismail Adkhar dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Perbedaannya penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Bastiar Ismail Adkhar menekankan penggunaan Powtoon sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

12

sarana untuk pembelajaran ilmu pengetahuan alam bagi kelas 2 SD Labschool

UNNES sedangkan peneliti menekankan penggunaan Powtoon sebagai sarana

untuk pembelajaran drama bagi kelas VII di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Persamaan dari topik penelitian yang dilakukan oleh Bastiar Ismail Adkhar

dengan penulis adalah sama-sama menggunakan media Powtoon untuk

pengembangan materi bahan ajar. Kelebihan dan kekurangan dari penelitian yang

dilakukan oleh Bastiar Ismail Adkhar dengan penelitian yang peneliti lakukan.

Kelebihan dari penelitian yang dilakukan oleh Bastiar Ismail Adkhar adalah bahwa

dengan menggunakan materi Powtoon yang diterapkan di dalam kelas diharapkan

para peserta didik dapat memahami materi drama dengan baik dan juga dapat

diterapkan sebagai media pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Selain itu

pembelajaran dengan menggunakan materi powtoon diharapkan dapat

meningkatkan minat peserta didik untuk belajar. Adapun kekurangan dari

penelitian yang dilakukan oleh Bastiar Ismail Adkhar adalah keterbatasan akses

internet dalam penerapannya karena powtoon adalah sebuah aplikasi yang dimana

untuk mengoperasikannya memerlukan sambungan akses internet.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Damar Yogananta pada tahun 2016 dalam

skripsinya yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Membaca Teks

Drama untuk SMP Kelas VIII dengan MTGT (Metode Teams Games

Tournament) Berbasis Software Adobe Flash menghasilkan sebuah produk yaitu

berupa sebuah teks drama yang dimana nantinya diterapkan didalam pembelajaran

membaca teks drama untuk siswa SMP kelas VIII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

13

Produk metode penelitian yang digunakan adalah metode MTGT yaitu

penelitian yang dilakukan dengan cara membagi para peserta didik kedalam

kelompok kemudian secara bergantian membacakan sebuah teks drama yang sudah

dibagikan. Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat di dalam

penelitian yang dilakukan oleh Damar Yogananta dan juga yang peneliti lakukan

Kelebihan dari penelitian yang dilakukan oleh Damar Yogananta adalah dengan

menggunakan produk berupa teks drama kemudian diterapkan dalam beberapa

kelompok membuat teks drama tersebut menjadi lebih menyenangkan dan juga

meningkatkan keinginan peserta didik untuk belajar drama jauh lebih besar

daripada hanya membaca teks drama secara individu.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti juga menggunakan produk berupa

Powtoon yang di dalamnya sudah terdapat materi pembelajaran drama untuk

diterapkan di dalam kelas. Kekurangan dari penelitian yang dilakukan oleh Damar

Yogananta adalah kurang adanya daya tarik di dalam penelitiannya. Hal ini terjadi

karena pesserta didik kelas VII SMP cenderung lebih menyukai kegiatan yang

memiliki porsi seimbang antara membaca dengan praktik daripada hanya sekedar

membaca. Permasalahan yang sama juga dapat ditemukan di dalam penelitian yang

peneliti lakukan yaitu penggunaan media Powtoon sekiranya hanya mampu

diterapkan didalam dunia maya saja tetapi untuk penerapan didalam pembelajaran

sesungguhnya masih sulit.

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Widya Sartika pada tahun 2014 dalam

skripsinya yang berjudul Pengembangan Materi Pembelajaran Bermain Drama

Berbasis Multimedia untuk SMP. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

14

suatu produk yaitu berupa pengembangan materi drama dengan media Powtoon

beserta aplikasi lain yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran disekolah secara

efektif, optimal, dan tepat sasaran.

Adapun kelebihan dan kekurangan didalam penelitian yang dilakukan oleh

Widya Sartika dan penelitisn yang peneliti lakukan. Kelebihan dari penelitian yang

dilakukan oleh Widya Sartika adalah penggabungan antara pengembangan materi

pembelajaran bermain drama dengan multimedia yang diterapkan oleh Widya

Sartika sangat menarik untuk diterapkan di dalam kelas karena sejauh ini bermain

drama umumnya identik dengan sebuah pementasan atau menampilkannya secara

langsung bukan hanya sekedar teori di dalam sebuah pembelajaran dan

digabungkan dengan multimedia yang membuat peserta didik dapat dengan mudah

memahami materi yang diajarkan. Di samping itu penelitian yang dilakukan oleh

peneliti dengan menggunakan Powtoon juga membuat para peserta didik dapat

memahami materi yang diajarkan dengan mudah. Kekurangan dari penelitian yang

dilakukan oleh Widya Sartika adalah kurangnya penerapan secara langsung

membuat pembelajaran cenderung membosankan dan juga kurang menarik bagi

peserta didik.

Adapun kekurangan yang terdapat di dalam penelitian yang peneliti lakukan

yaitu jika materi terlalu bertele-tele maka peserta didik akan merasa jenuh dengan

materi yang disampaikan. Perbedaan dan kesamaan yang terdapat didalam topik

penelitian yang dilakukan oleh Damar Yogananta dan Widya Sartika terhadap

penelitian oleh peneliti yaitu sama-sama menggunakan media berupa perangkat

lunak untuk digunakan dalam pembelajaran drama untuk jenjang SMP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

15

Perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan oleh Damar Yogananta dan Widya

Sartika terhadap penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu pembelajaran drama

digunakan sebagai pengembangan media dengan memperhatikan unsur-unsur yang

terdapat didalam drama dan juga memperhatikan media yang digunakan agar

pembelajaran menjadi optimal dan sesuai.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang sudah dipaparkan di atas, maka dengan

ini peneliti menyimpulkan akan membuat penelitian terbaru yaitu media

pembelajaran bagi materi drama dengan menggunakan media Powtoon sebagai

sarana yang akan digunakan di dalam kelas bagi siswa kelas VIII SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta. Peneliti berharap dengan adanya media Powtoon untuk

pembelajaran drama dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, serta dapat

menjadikan media Powtoon menjadi media pembelajaran yang menyenangkan bagi

para siswa.

B Kajian Pustaka

Dalam kajian pustaka ini terdapat beberapa konsep bahan ajar yaitu

pembelajaran, media pembelajaran (yang meliputi fungsi, manfaat, dan lain-lain),

multimedia, Powtoon¸ drama (yang meliputi pengertian, unsur-unsur, fungsi, dan

lin-lain). Maka dengan ini penjabarannya sebagai berikut:

1) Pembelajaran

Menurut Sagala (2009: 61), pembelajaran adalah “membelajarkan siswa

menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu

utama keberhasilan pendidikan”. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

16

arah. Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik. Pendapat tersebut juga

sejalan dengan yang disampaikan Miarso (dalam Nunuk, dkk 2018: 3), menjelaskan

bahwa pembelajaran merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan usaha

pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja dengan tujuan yang ditetapkan terlebih

dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya yang terkendali.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun

2003 menyatakan pembelajaran adalah “proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Pembelajaran sebagai

proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir

yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan

kemampuan mengkontruksikan pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan

penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.

Menurut Hamalik (239: 2006), pembelajaran adalah “suatu kombinasi yang

tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan

prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran”. Dari teori-

teori yang dikemukakan banyak ahli tentang pembelajaran, Oemar

Hamalik mengemukakan tiga rumusan yang dianggap lebih maju, yaitu:

a) Pembelajaran adalah upaya mengorganisasikan lingkungan untuk

menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik.

b) Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi

warga masyarakat yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

17

c) Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan

masyarakat sehari-hari.

Berdasarkan definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan sebuah proses yang dimana di dalamnya terdapat sebuah hubungan

antara peserta didik dengan pendidik dengan memperhatikan beberapa aspek yang

terdapat pada pembelajaran.

Menurut Hamalik (239: 2006), pembelajaran adalah “suatu kombinasi yang

tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan

prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran”. Dari teori-

teori yang dikemukakan banyak ahli tentang pembelajaran, Oemar

Hamalik mengemukakan tiga rumusan yang dianggap lebih maju, yaitu:

a) Pembelajaran adalah upaya mengorganisasikan lingkungan untuk

menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik.

b) Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi

warga masyarakat yang baik.

c) Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan

masyarakat sehari-hari.

Berdasarkan definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan sebuah proses yang dimana di dalamnya terdapat sebuah hubungan

antara peserta didik dengan pendidik dengan memperhatikan beberapa aspek

yang terdapat di dalamnya. Diantaranya adalah kesiapan peserta didik untuk

memperoleh materi yang akan disampaikan oleh pendidik, kesiapan seorang

pendidik dalam mempersiapkan materi yang akan diberikan kepada peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

18

didik, fasilitas yang mendukung dan hubungan yang baik antara peserta didik

dan pendidik juga sangat diperhatikan agar proses kegiatan pembelajaran dapat

sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran yang baik adalah

pembelajaran yang menerapkan keefektifan belajar namun memenuhi aspek

ketepatan, memenuhi kebutuhan peserta didik, dan juga mampu menumbuhkan

minat dan motivasi peserta didik

2) Media Pembelajaran

a) Pengertian Media Pembelajaran

Miarso (dalam Nunuk, dkk, 2018: 3) menjelaskan bahwa “pembelajaran

merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan usaha pendidikan yang

dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan ditetapkan terlebih dahulu sebelum

proses dilaksanakan, serta yang pelaksanaannya terkendali.” Pembelajaran

merupakan proses komunikasi dan interaksi sebagai bentuk usaha pendidikan

dengan mengondisikan terjadinya proses belajar dalam diri peserta didik.

Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang digunakan untuk

menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang

disengaja, bertujuan, dan terkendali. Hal serupa juga disampaikan Suryani dan

Agung (dalam Nunuk, dkk, 2018: 4), bahwa media pembelajaran adalah media

yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar

serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (peserta

didik).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

19

Sanaky (2013: 125), mendefinisikan media pembelajaran dengan lebih singkat,

yaitu sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan

pembelajaran. Sejalan dengan itu, media pembelajaran merupakan alat bantu yang

berfungsi untuk menjelaskan sebagian dan keseluruhan program pembelajaran yang

sulit dijelaskan secara verbal.

3) Tujuan Media Pembelajaran

Menurut Sanaky (dalam Nunuk, dkk, 2018: 8), tujuan media sebagai alat

bantu pembelajaran adalah untuk:

1. Mempermudah proses pembelajaran di kelas.

2. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.

3. Menjaga relevansi antara materi pembelajaran dengan tujuan

belajar.

4. Membantu konsentrasi peserta didik dalam proses pembelajaran.

Adapun tujuan media menurut Smaldino, dkk (2008, dalam Nunuk, dkk,

2018: 9), adalah untuk memfasilitasi komunikasi dan pembelajaran. Berdasarkan

definisi di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan media pembelajaran

yaitu memudahkan guru dan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar dengan harapan informasi yang telah disampaikan oleh guru dapat diserap

baik oleh peserta didik dengan adanya media pembelajaran ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

20

4) Fungsi Media Pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran tentunya ada interaksi yang terjadi antara siswa

dan lingkungannya, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan

media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Pemakaian

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi,

dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

bagi siswa. Selain membangkitkan motivasi, media pembelajaran juga dapat

membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan

terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Fungsi

media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi

kondisi dan lingkungan yang ditata dan diciptakan oleh guru (Suryani & Agung S,

2012 dalam Nunuk, 2018: 9).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala

bentuk dan sarana penyampaian informasi yang dibuat atau dipergunakan sesuai

dengan teori pembelajaran dan dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran dalam

menyalurkan pesan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan

peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja,

bertujuan, dan terkendali.

Levie dan Lentz (dalam Kustandi, 2011: 21), mengemukakan empat fungsi

media pembelajaran. yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif,

dan (d) fungsi kompensatoris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

21

1. Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk

berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berakaitan dengan makna

visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

2. Fungsi Afektif, media visual dapat terlihat dari kenikmatan sisa ketika

belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang

visual dapat mengunggah emosi dan sikap siswa.

3. Fungsi Kognitif, media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar

pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat dan mengingat

informasi atau pesan yang terdapat dalam gambar.

4. Fungsi Kompensatoris, bertujuan untuk memberikan konteks untuk

memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk

mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Maka dengan ini dapat disimpulkan bahwa, media pembelajaran

berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat

menerima serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau

disajikanecara verbal.

5) Manfaat Media Pembelajaran

Encyclopedia of Educational Research Hamalik, (dalam Arsyad, 2014: 28),

mengemukakan manfaat media pembelejaran sebagai berikut:

a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir dan mengurangi

verbalisme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

22

b. Menarik perhatian siswa.

c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar.

d. Memberikan pengalaman nyata dan menumbuhkan kegiatan mandiri

kepada peserta didik.

e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan terutama yang

terkait dengan kehidupan sehari-hari.

f. Membantu perkembangan kemampuan berbahasa.

g. Menambah variasi dalam kegiatan pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran bermanfaat untuk membuat

pengajaran lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar pada

peserta didik, memperjelas makna bahan pengajaran agar lebih mudah dipahami

sehingga guru menguasai tujuan pembelajaran dengan baik, menjadikan metode

pembelajaran lebih bervariasi dengan mengombinasikan komunikasi verbal dari

guru dengan media lain sehingga peserta didik tidak merasa bosan, serta membuat

peserta didik lebih banyak terlibat didalam kegiatan belajar yang bukan hanya

sekedar mendengarkan tetapi juga terlibat dalam mengamati, mendemonstrasikan,

presentasi, dan lain-lain.

6) Powtoon

a) Pengertian Powtoon

Powtoon adalah aplikasi menghasilkan persembahan video animasi yang

berasaskan dalam multimedia. Oleh karena itu penguna Powtoon perlu

menggunakan internet untuk menjalankan media ini. Powtoon telah diciptakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

23

pada Januari 2012. Versi pertama powtoon telah melancarkan versi beta pada Ogos

2012. Semenjak dari ini pengguna Powtoon semakin bertambah selepas versi beta

tersebut. Pada Febuari 2013 Powtoon telah memperkenalkan akun pengguna untuk

menggunakan Powtoon yang mana penguna yang mendaftar menggunakan

versi free turut dibenarkan untuk mengunakan fungsi menghasilkan video animasi

yang boleh dibagikan ke dalam akaun Youtube.

Strategi memperkenalkan akun free untuk pengguna adalah satu strategi bagi

mempromosikan dan meningkatkan penggunaan Powtoon dikalangan pengguna

internet bagi menghasilkan persembahan dalam bentuk video animasi.

Persembahan animasi boleh dihasilkan melalui manupulasi multimedia seperti

objek, gambar yang di import, dan teks. Terutama musik atau penambahan audio

telah tersedia untuk dipilih dalam perisian atau mampu di import dari simpanan

individu. Media ini juga menyediakan fungsi untuk merakam suara untuk

digabungkan. Powtoon is the world’s leading, most user-friendly, and most intuitive

animation software atau yang dapat diartikan kedalam Bahasa Indonesia yang

memiliki pengertian Powtoon adalah perangkat lunak terdepan, paling ramah

pengguna, dan paling intuitif di dunia. (www.powtoon.com diakses pada 26

Oktober 2019)

b) Manfaat Powtoon

Adapun beberapa manfaat Powtoon yang telah dijabarkan oleh peneliti.

seperti berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

24

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis ( dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan saja).

Media Powtoon membantu guru untuk menyampaikan materi secara lebih

variatif dan lebih menarik. Selain itu, Powtoon juga memiliki manfaat agar saat

materi yang disampaikan terlalu sulit kebahasaannya dapat di ringkas dan

dipermudah sehingga peserta didik dapat memahami materi dengan baik.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.

Di dalam penggunaan media di zaman dewassa ini pastinya perlu adanya

media yang praktis dan efisien dalam penggunaannya. Maka dari itu manfaat

dari media Powtoon adalah menjawab persoalan yang selama ini sering

terjadi pada saat penggunaannya. Media Powtoon dapat digunakan dalam

beberapa situasi yang memang memerlukan ruang lebih dalam

penggunaannya ataupun dalam situasi yang tidak memerlukan ruang lebih

sama sekali.

Selain itu, media Powtoon dapat memangkas waktu dalam penggunaannya

dengan kata lain media Powtoon dapat memangkas waktu yang sebelumnya

lama menjadi lebih singkat. Dari faktor daya indera, media Powtoon dapat

merangsang indera yang ada sehingga diharapkan para peserta didik dapat

lebih antusias.

3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse

atau high-speed photography; kejadian atau peristiwa yang terjadi di

masalalu bisa ditampilkan kembali lewat rekaman film, video, foto, dan

verbal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

25

Dengan adanya fitur yang dapat mempercepat atau memperlambat gambar

diharapkan media Powtoon dapat membantu peserta didik yang sulit mengeerti

ataupun yang sudah mengerti dapat mempelajari materi tersebut dengan baik

secara bersama-sama.

4) Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film, gambar, dll.

Di dalam penyampaian materi yang akan disampaikan guru pastinya

terdapat beberapa konsep yang terlalu luas sehingga para peserta didik menjadi

bingung untuk memahami materi tersebut. Maka dari itu, media Powtoon dapat

meringkas materi yang luas dalam bentuk gambar, ataupun video menjadi lebih

ringkas dalam satu media yang sama.

c) Kelebihan dan Kekurangan Powtoon

Di dalam setiap media pembelajaran pasti mempunyai kekurangan dan

kelebihan. Adapun kekurangan dan kelebihan media pembelajaran Powtoon

sebagai jenis media pembelajaran audiovisual yang dapat digunakan dalam

pembelajaran. Antara lain:

Powtoon cenderung memerlukan perangkat-perangkat tertentu yang

menunjang agar program tersebut dapat berjalan dengan baik. Komputer atau

laptop, internet, proyektor dan lcd merupakan sarana terknologi yang dapat

mendukung berjalannya program Powtoon tersebut. Maka dari itu, penggunaan

Powtoon harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Melihat dari permasalahan

yang ada sebelumnya, selain memerlukan beberapa sarana teknologi yang memadai

agar Powtoon bisa disesusaikan dengan sistem dan kondisi yang ada. Karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

26

beberapa sekolah di Indonesia ada yang memiliki sarana yang memadai dan juga

ada yang tidak, maka penggunaan Powtoon juga tidak boleh terlalu memaksakan.

Powtoon juga merupakan salah satu media pembelajaran yang menarik juga dalam

penggunaannya lebih mudah bagi para praktisi pengajar. Hal ini terlihat di dalam

program Powtoon yang memberikan banya efek-efek menarik untuk dapat

digunakan sebagai media pembelajaran.

Patut disayangkan, dibalik menarik dan mudahnya Powtoon untuk

digunakan sebagai media pembelajaran di sisi lain terdapat kekurangan yaitu

Powtoon dianggap sebagai media yang dapat merusak kreativias karena dianggap

terlalu mudah di dalam proses pembuatan dan penggunaannya. Kekurangan yang

terakhir adalah media Powtoon membutuhkan dukungan SDM yang profesional

untuk mengoprasikannya. Selain itu, Powtoon juga memiliki kelebihan seperti

dapat disesuaikan untuk kebutuhan dan kegunaannya, mencakup segala aspek

indera, lebih interaktif dalam penggunaannya, praktis, kolaboratif, memotivasi, dan

dapat memberikan feedback yang baik bagi guru dan peserta didik. Artinya, bahwa

Powtoon bukan hanya sekadar media, tetapi merupakan salah satu alternatif media

yang baik untuk digunakan di dalam kelas. Berdasarkan penjabaran mengenai

kelebihan dan kekurangan Powtoon di atas, maka dengan ini peneliti dapat

menyimpulkan bahwa penggunaan media perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan

kegunaannya di dalam kelas agar kedepannya penggunaan media yang baik dapat

meningkatkan kualitas mutu pengajaran yang lebih baik juga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

27

7) Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan

guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/

instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang

dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Widodo dan

Jasmadi (dalam Lestari 2013: 1), menyebutkan bahwa bahan ajar adalah

seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran,

metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis

dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.

Bahan ajar juga memiliki bentuk-bentuk yang dapat disesuaikan dengan

kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan setiap bahan ajar berbeda-beda sehingga dapat

diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk. Prastowo (2013: 306), menyebutkan

beberapa bentuk bahan ajar, yaitu (1) Bahan cetak, (2) Audiovisual, (3) Audio, (4)

Multimedia/ bahan ajar interaktif. Bahan cetak berupa buku, modul dan lembar

kerja siswa. Audiovisual berupa film, video. Audio berupa lagu, kaset, radio.

Terakhir adalah multimedia yang berupa internet, komputer.

Bahan ajar juga berfungsi dalam pelaksanaannya. antara lain:

a) Pedoman bagi pengajar yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam

proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

28

b) Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam

proses pembelajaran.

c) Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.

Berdasarkan definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa bahan ajar

merupakan alat yang digunakan dalam pembelajaran yang berfungsi sebagai alat

pengukur keberhasilan dari pembelajaran itu sendiri. Bahan ajar dapat menentukan

keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan materi yang diajarkannya. Bahan

ajar terdiri dari bahan cetak, audiovisual, audio, dan multimedia. Bahan ajar dapat

dikombinasikan dalam kegiatan pembelajaran tetapi harus disesuaikan dengan

materi yang akan diajarkan karena jika tidak bahan ajar yang akan digunakan tidak

dapat berfungsi secara maksimal. Keberhasilan dari bahan ajar itu sendiri juga tidak

terlepas dari keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan materi yang

diajarkan. Kreativitas seorang guru dalam mengkombinasikan bahan ajar dengan

materi juga sangat berpengaruh di dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas.

Guru yang baik adalah guru yang bukan hanya berpatokan dengan materi, tetapi

juga memperhatikan bahan ajar dalam melaksanakan pengajaran bagi peserta didik.

8). Drama

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa dituntut untuk

mengidentifikasi unsur-unsur drama. Pengidentifikasian unsur-unsur drama, siswa

dapat mengidentifikasi drama yang disajikan secara langsung dalam suatu

panggung pertuunjukkan atau mengidentifikasi dari sebuah naskah yang dibaca.

Adapun naskah drama menurut Waluyo (2002: 2), ”Drama naskah dapat diberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

29

batasan sebagai salah satu jenis karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog yang

didasarkan atas konflik batin dan mempunyai kemungkinan untuk

dipentaskan”.Maksud dari pernyataan tersebut naskah drama adalah karya sastra

yang ditulis dalam bentuk dialog-dialog yang dilandasi dari konflik batin dan

mempunyai kemungkinan untuk dipentaskan.

Drama merupakan salah satu jenis sastra di samping jenis puisi dan prosa.

Untuk itulah hubungan seni bahasa dan sastra dengan drama sangat erat kaitannya.

Dalam hal ini peneliti membedakan dua pengertian yaitu drama dan teater.

Walaupun drama dan teater memiliki kesamaan yaitu proses dalam sebuah seni

peran tetapi ada beberapa perbedaan yang terdapat dalam drama dan teater. Drama

dan kebahasaan merupakan sebauah kesatuan yang saling terikat antara satu dengan

yang lainnya, maka seni sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Drama

merupakan salah satu jenis (genre) sastra disamping jenis puisi dan prosa. Maka

hubungan seni bahasa dan sastra dengan drama sangat erat. Hakikat drama adalah

konflik (tikaian). Salah satu bentuk perwujudan konflik adalah cakapan (monolog

atau dialog). Melalui cakapan ini kita tidak mungkin mengabaikan naskah sebagai

pralakon, pemanfaatan seni bahasa dan sastra menjadi penting.

a) Pengertian Drama

Harymawan R.M.A (1976: 1), mengatakan bahwa drama adalah kualitas

komunikasi, situasi, action, (segala apa yang terlihat dalam pentas) yang

menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan ketegangan pada pendengar atau

penonton. Maksudnya adalah bahwa drama bukan hanya sebuah seni pertunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

30

melainkan drama itu sendiri memiliki kualitas pembangun yang menghidupi drama

itu. Kualitas pembangun itu terdapat didalam diri dari para pemainnya. Namun

terlepas dari kualitas yang ada, pada kesempatan kali ini peneliti akan membahas

mengenai drama dengan penerapannya didalam pengajaran drama bermedia

Powtoon bagi siswa SMP kelas VIII. Disimpulkan bahwa drama merupakan unsur-

unsur pembangun dalam sebuah pementasan yang di mana dapat diterapkan

didalam pembelajaran baik bagi aktor ataupun bagi para peserta didik di sekolah.

b) Unsur-Unsur Drama

Sebuah drama memiliki unsur-unsur penting di dalamnya. Unsur-unsur tersebut

bukan hanya berperan sebagai pengetahuan umum saja. Waluyo (2002: 8),

mengemukakan unsur-unsur drama sebagai berikut:

1. Plot/ kerangka cerita

Plor merupakan jalan cerita atau kerangka cerita dari awal hingga akhir yang

merupakan konflik antar tokoh yang berlawanan.

2. Penokohan

Penokohan adalah cara penulis menggambarkan karakter dari tokoh yang

akan diperankan. Tokoh dalam drama dapat diklasifikasikan berdasarkan

peranannya terhadap jalan cerita dan berdasarkan perannya dalam lakon serta

fungsinya. Jika dilihat berdasarkan peranannya terhadap jalan cerita, tokoh

diklasifikasikan menjadi tokoh antagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita,

tokoh protagonis menjadi tokoh penentang cerita, dan tokoh tritagonis yaitu

tokoh pembantu baik bagi tokoh antagonis maupun protagonis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

31

3. Dialog

Waluyo (2002: 20), Dialog biasanya diartikan sebagai percakapan. Ciri khas

suatu drama adalah naskah itu berbentuk cakapan atau dialog. Maksud dari

pernyataan tersebut adalah dialog merupakan unsur yang penting dalam sebuah

drama., karena unsur dialog dalam drama lebih mendominasi daripada unsur yang

lain seperti bahasa naratif dan deskriptif.

4. Setting/ Landasan tempat kejadian

Waluyo (2002: 23), mengatakan bahwa ”setting” biasanya meliputi tiga

dimensi yaitu: tempat, ruang, dan waktu”. Walau ketiga dimensi ini berbeda,

namun ketiga dimensi ini saling memiliki keterkaitan. Latar tempat merupakan

lokasi terjadinya peristiwa dalam cerita. Lokasi tersebut bisa merupakan nama-

nama tempat tertentu seperti Bandung, kantor, hutan, dan sebagainya. Sedangkan

latar waktu adalah ”kapan” terjadinya peristiwa itu, misalnya pagi, siang, malam,

dan sebagainya. Selanjutnya, latar ruang yaitu menyangkut pada tempat dan

suasana peristiwa itu terjadi.

5. Tema

Tema merupakan gagasan inti yang terkandung dalam cerita. Waluyo

(2002: 24), mengatakan ”Semakin kuat, lengkap, dan mendalam pengalaman jiwa

pengarangnya akan semakin kuat tema yang dikemukakan”. Maksud dari

pernyataan terebut adalah pengalaman pengarang dalam membuat suatu cerita akan

berpengaruh terhadap tema yang diungkapkan oleh pengarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

32

6. Amanat

Merupakan suatu penyampaian dari cerita yang diciptakan oleh pengarang

dan ditampilkan dalam pementasan. Amanat bertujuan untuk memudahkan

penonton atau pembaca menangkap pesan yang disampaikan. Pesan yang diterima

oleh pembaca atau penonton tidak selalu sama, karena setiap orang memiliki sudut

pandangnya masing-masing dalam menilai sebuah drama. Dari beberapa

penjabaran di atas mengenai unsur-unsur drama maka dapat disimpulkan bahwa

drama memiliki enam unsur-unsur yang terdapat di dalamnya dan juga merupakan

pelengkap di dalam drama itu.

c) Pembelajaran Apresiasi Drama

Pembelajaran apresiasi drama di sekolah lazimnya menjadi salah satu

bagian pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Pembelajaran apresiasi drama dalam

hal ini selain dapat digarap secara integratif dengan pembelajaran apresiasi sastra

juga dapat diintegrasikan dengan pembelajaran keterampilan berbahasa, struktur,

maupun kosakata. Dalam pembelajaran drama kiranya peserta didik memang tidak

cukup jika hanya diberikann pengetahuan tentang drama saja. Peserta didik harus

mampu mengapresiasi dan mementaskannya.

C. Kerangka Berpikir

Media merupakan salah satu alat yang saat ini sangat mempengaruhi

kualitas pembelajaran didalam maupun di luar kelas. Dengan adanya internet dan

beberapa aplikasi yang diciptakan, menuntut guru untuk berpikir kreatif dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

33

mengajar bahasa Indonesia khususnya pada materi drama, sehingga mutu dan

kualitas peserta didik dapat meningkat seiring perkembangan zaman.

Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran bahasa Indonesia bermateri drama adalah dengan cara

mengembangkan produk bermedia Powtoon, untuk materi drama. Dengan

mengembangkan media Powtoon, peserta didik diharapkan mendapat pengalaman

belajar yang lebih menyenangkan serta pengetahuan yang disampaikan dapat

diserap dengan mudah. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian pengembangan produk bermedia Powtoon untuk materi drama bahasa

Indonesia peserta didik SMP. Berdasarkan fenomena yang ditemukan bahwa di

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta memerlukan media bagi pembelajaran drama.

Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media Powtoon untuk digunakan dalam

pembelajaran drama. Media itu dikembangkan dengan mengadaptasi prosedur

pengembangan yang dikembangkan oleh Borg and Gall.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

34

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Keterbatasan guru dalam menerapkan media pembelajaran terhadap siswa di

sekolah

Pengembangan produk pembelajaran bermedia Powtoon untuk materi drama

Validasi dan Uji Coba media

pembelajaran Powtoon

Menggunakan tujuh

langkah prosedur

pengembangan R&D

menurut Borg and Gall

Media Pembelajaran

Powtoon

Produk akhir media pembelajaran Powtoon untuk

materi drama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai metodologi penelitian yaitu proses atau

cara ilmiah untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan

penelitian. Hal-hal yang berkaitan dengan dengan metodologi penelitian yaitu jenis

penelitian, sumber data dan data penelitian, teknik pengumpulan data, instrument

penelitian, teknik analisis data, dan validasi media.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan menggunakan penelitian Research and

Development (R&D). Menurut Sugiyono (2012: 297), penelitian dan

pengembangan adalah metode pengembangan yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Prosedur dan sistematika

yangdigunakan oleh peneliti adalah metode penelitian model Borg and Gall dengan

disederhanakan sesuai kebutuhan penelitian. Tujuan penelitian ini akan

mengembangkan materi pembelajaran drama bermedia Powtoon. Produk

pengembangan yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa materi drama Bahasa

Indonesia SMP Kelas VIII bermedia Powtoon.

Pada penelitian pengembangan materi bermedia Powtoon ini, peneliti akan

mengembangkan materi Bahasa Indonesia yaitu drama menggunakan media

Powtoon kepada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Pengembangan materi pembelajaran menggunakan prosedur pengembangan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

36

yang dikemukakan oleh Borg and Gall (dalam Sugiyono, 20112: 298-311), terdapat

sepuluh langkah dalam penelitian pengembangan yaitu:

1. Potensi dan Masalah

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk

mengadakan penelitian. Informasi diperoleh oleh peneliti dari penelitian

terdahulu. Hal ini bertujuan agar disaat penelitian berlangsung sesuai dengan

prosedur yang ada. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan

memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah merupakan penyimpangan antara

yang diharapkan dengan yang terjadi.

2. Mengumpulkan Informassi

Pada tahap ini peneliti mulai mengumpulkan informasi terkait masalah-

masalah yang telah ditemukan sebelumnya. Tahap mengumpulkan informasi juga

bertujuan agar peneliti mendapatkan data yang valid terkait dengan potensi dan

masalah yang sudah di dapatkan sebelumnya.

3. Desain Produk

Peneliti menyiapkan produk yang akan digunakan dalam pennelitian yang

akan dilakukan pada tahap selanjutnya. Produk yang dihasilkan dalam penelitian

Research and Development bermacam-macam. Namun, pada tahap ini peneliti

membuat produk berupa Powtoon. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar

atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan

membuatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

37

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan

produk sesuai dengan kerja rasional ataupun lebih efektif dari yang sudah ada

sebelumnya. Dikatakan rasional karena validasi masih berupa penilaian

berdasarkan pemikiran dan belum berupa fakta lapangan.

Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar

atau ahli yang sudah berpengalaman di bidangnya untuk menilai produk baru

yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai produk tersebut

apakah sudah layak diujikan atau belum.

5. Perbaikan Desain

Setelah desain produk yang kemudian dilanjutkann dengan validasi produk,

maka langkah selanjutnya peneliti melakukan perbaikan desain yang bertujuan

untuk memperbaiki kekurangan yang ada sebelumya ataupun menambahkan

sesuatu sehingga produk terlihat lebih baik.

Perbaikan desain ini bukan hanya bersifat sekali saja, melaikan bisa dilakukan

berkali-kali agar mendapatkan hasil yang sesuai dan benar-benar dapat digunakan

sebaik mungkin

6. Uji Coba Produk

Pada tahap ini melakukan uji coba produk Powtoon. Uji coba melibatkan

seluruh responden ( Siswa SMP kelas VIII). Peneliti melakukan uji coba produk

Powtoon kepada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

38

7. Revisi Produk

Peneliti selanjutnya melakukan revisi roduk dan penyempurnaan terhadap

produk Powtoon berdasarkan hasil uji coba lapangan. Sehingga, selanjutnya produk

dapat diujicobakan kembali kepada responden.

8. Uji Coba Pemakaian

Pada tahap ini peneliti mengujicobakan produk kepada responden yaitu

siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta. Setelah pengujian terhadap

produk berhasil, dan mungkin akan ada revisi kembali, maka selanjutnya produk

siap diujicobakan.

9. Revisi Produk

Peneliti melakukan revisi produk akhir yang didapatkan setelah uji

pelaksanaan lapangan. Dari revisi akhir inilah yang akan menghasilkan produk

akhir berupa Powtoon.

10. Pembuatan Produk Masal

Peneliti melakukan penyebarluasan yang disebarkan melalui media sosial

youtube, facebook, ataupun twitter. Sedangkan untuk implementasinya para

peserta didik dapat mempelajarinya di sekolah ataupun di rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

39

Di bawah ini adalah bagan langkah-langkah penelitian menurut Borg and Gall:

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan Menurut Borg and Gall (dalam

Sugiyono, 2012:298)

B. Setting Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta. Pada penelitian ini subjek yang diambil berfungsi sebagai alat untuk

mengetahui atau mengukur apakah media yang akan dikembangkan dan diterapkan

dapat sesuai dengan pembelajaran di sekolah tersebut. Dengan menggunakan media

Powtoon, diharapkan nantinya dapat menumbuhkan minat dan motivasi didalam

belajar drama melalui media Powtoon.

Adapun subjek lain dari penelitian ini yaitu guru Bahasa Indonesia untuk

memperkenalkan media Powtoon agar nantinya dapat digunakan didalam kegiatan

Potensi

dan

Masalah

Pengumpulan

Data

Desain

Produk

Validasi

Desain

Revisi

Desain

Uji

Produk

Revisi

Produk

Uji Coba

Pemakaian

Revisi

Produk

Produk

Masal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

40

pembelajaran dan juga untuk mengetahui kebutuhan siswa dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia. Data diperoleh dari guru berupa wawancara.

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur I

Yogyakarta dengan jumlah responden sebanyak 5 siswa pada kelas VIII E dan

sebanyak 23 siswa pada kelas VIII F.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta, Jl. Timoho

II, Muja-Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa

Yogyakarta, 55165.

C. Prosedur Pengembangan Materi Pembelajaran

Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengambiil dari langkah-langkah

penelitian pengembangan menurut Borg and Gall, dari sepuluh langkah tersebut

peneliti hanya menggunakan tujuh langkah. Langkah-langkah yang dilakukan oleh

peneliti akan dijelaskan sebagai berikut ini.

1. Potensi dan Masalah

Pada tahap potensi dan masalah, peneliti melakukan observasu dan analisa

kebutuhan pengembangan produk pembelajaran pada guru dan peserta didik

kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk menentukan produk yang

akan dikembangkan. Analisa kebutuhan ini bertujuan agar peneliti mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

41

kebutuhan apa yang diinginkan oleh siswa dalam mempelajari pembelajaran

drama. Data diperoleh dari hasil kuesioner peserta didik dan wawancara dengan

guru kelas VIII. Data hasil analisa kebutuhan selanjutnya digunakan untuk

membuat produk berupa media pembelajaran Powtoon untuk materi drama

kelas VIII.

2. Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data dan informasi, peneliti mengkaji kompetensi

inti untuk menentukan kompetensi dasar, serta tema dan desain yang akan

dikembangkan. Untuk kompetensi dasar, setiap mata pelajaran tersebut

ditentukan oleh pemerintah sesuai dengan buku pedoman untuk guru

Kurikulum 2013.

3. Desain Produk

Pada tahap desain produk, peneliti melakukan pengembangan produk

pembelajaran dengan melakukan analisis hasil kuesioner, wawancara, dan

menyesuaikan dengan kompetensi dasar mata pelajaran bahasa Indonesia pada

Kurikulum 2013. Peneliti kemudian menganalisis sumber-sumber belajar yang

sesuai dengan materi pembelajaram yang akan dipelajari oleh peserta didik.

Setelah peneliti melakukan analisis tersebut, peneliti dapat menetapkan

strategi dan metode penyampaian isi pembelajaran sesuai dengan karakteristik

siswa. Peneliti memproduksi media pembelajaran Powtoon sesuai dengan

kebutuhan peserta didik dan Kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

42

4. Validasi Produk

Setelah selesai memproduksi media pembelajaran Powtoon, peneliti

kemudian melanjutkan pada tahap validasi. Validasi tahap I dilaksanakan oleh

dosen pembimbing, ahli media, dan guru kelas VIII. Validasi dilakukan untuk

melakukan penilaian terhadap produk yang dihasilkan. Validasi ini bertujuan

untuk mengetahui kekurangan, kelebihan, dan kelayakan produk sebelum di uji

coba. Hasil masukan yang diberikan oleh pakar akan digunakan untuk merevisi

sehingga layak diujicobakan.

5. Revisi Desain

Revisi desain merupakan langkah yang digunakan sebagai bahan revisi

produk yang telah di analisis oleh validator. Hasil validasi berupa masukan

mengenai kelemahan ataupun kelebihan produk yang telah diberikan kepada

validator. Produk akan diperbaiki oleh peneliti berdasarkan masukan dari

validator yang dapat dilihat melalui catatan, kometar secara uum dan saran

perbaikan.

6. Uji Coba Produk

Produk yang telah direvisi akan diujicobakan kepada subyek yaitu peserta

didik kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Uji coba produk ini

dilakukan bertujuan untuk menentukan tingkat efisiensi dan efektifitas produk

di lapangan. Uji coba ini dilakukan oleh peneliti sendiri dengan pengawasan

dan penilaian oleh guru wali kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

43

7. Revisi Setelah Uji Coba

Peneliti melakukan revisi produk media pembelajaran berdasarkan hasil uji

coba dari kuesioner yang telah diisi oleh peserta didik. Revisi dilakkan

berdasarkan kekurangan yang didapatkan pada saat melakukan uji coba produk.

Kemudian dianalisis lalu direvisi. Tahap akhir revisi ini merupakan produk

akhir yang telah dikembangkan yaitu pengembangan produk bermedia Powtoon

siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Berikut adalah bagan langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian

pengembangan produk ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

44

B

Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan

Tahap I

Potensi dan Masalah

(Wawacara guru Bahasa

Indonesia)

Tahap II

Pengumpulan Data

(Hasil Wawancara)

Tahap III

Desain Produk

a. Analisis kompetensi inti dan mata

pelajaran.

b. Menganalisis sumber-

sumber belajar yang sesuai

dengan materi

pembelajaran yang akan

dipelajari oleh siswa.

c. Menetapkan strategi

pegorganisasian dan

penyampaian isi

pembelajaran sesuai

dengan karakter siswa.

d. Konsep

pembuatan

kerangka materi

pembelajaran.

e. Konsep disusun ke dalam bentuk

media pembelajaran Powtoon.

f. Mengumpulkan bahan yang telah

disiapkan sesuai dengan konsep

yang telah direncanakan.

Tahap IV

Validasi Desain

(Validasi Produk)

Tahap V

Revisi Desain

(Revisi

Produk)

Tahap VI

Uji Coba Produk

(Mengujicobakan Produk)

Tahap VII

Revisi Setelah Uji Coba

(Penyempurnaan Produk

Akhir)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

45

D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan dua instrumen untuk

pengumpulan data yaitu wawancara dan kuesioner. Wawancara ditujukan kepada

guru bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Wawancara kepada guru

bertujuan untuk mengetahui kebutuhan peserta didik yang masih kurang dalam

pelajaran bahasa Indonesia. Sementara itu wawancara kepada peserta didik

digunakan untuk mengetahui minat, pengetahuan, dan kebutuhan peserta didik

dalam mempelajari materi drama Bahasa Indonesia dengan media Powtoon.

Kuesioner ditujukan kepada peserta didik SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Kuesioner ini akan digunakan untuk mengetahui sejauh mana minat peserta didik

terhadap pelajaran Bahasa Indonesia serta untuk mengetahui kebutuhan dan

harapan siswa terhadap pelajaran bahasa Indonesia melalui media Powtoon. Berikut

ini merupakan deskripsi lebih lanjut dari kedua instrumen tersebut:

1) Kuesioner

Kuesioner digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kebutuhan peserta

ddik kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta sebagai alat untuk menilai

produk. Kuesioner dibagikan dua kali kepada peserta didik. Kuesioner pertama

dibagikan saat pertama kali observasi guna mengetahui kebutuhan peserta

didik. Kemudian kueioner kedua digunakan untuk menilai produk pembelajaran

Powtoon yang telah dibuat oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2015: 142),

kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

46

member seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya,

2) Wawancara

Esterberg (dalam Sugiyono, 2012: 231), mendefinisikan wawancara sebagai

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab

sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara

digunakan untuk mengetahui kebutuhan subyek yang dilakukan bersama guru.

Peneliti akan mencatat hal-hal atau informasi yang berkaitan dengan materi

pembelajaran yang akan diteliti. Dengan adanya wawancara ini peneliti dapat

menentukan strategi dan metode yang akan digunakan ketika uji coba lapangan

nantinya.

E. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen

yang dibagi berdasarkan sumber perolehan data yang terdiri dari instrumen

analisis kebutuhan siswa, instrumen validasi ahli, dan instrumen validasi uji coba

lapangan.

1) Instrumen Analisis Kebutuhan

Peneliti menggunakan instrumen jenis notes yaitu kuesioner dan

wawancara untuk menganalisis kebutuhan siswa, berikut penjelasan megenai

instrumen yang dilakukan oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

47

a. Analisis Kebutuhan Siswa

Analisis kebutuhan yang diberikan kepad siswa yaitu berupa kuesioner.

Peneliti menyusun kuesioner untuk analisis kebutuhan siswa guna memperoleh

informasi tentang kebutuhan siswa dan guru serta karakteristik siswa yang

penyusunannya didasarkan pada indikator yang ada. Terdapat beberapa kisi-kisi

dalam analisis kebutuhan siswa. Berikut kisi-kisi anaisis kebutuhan siswa.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa

Teknik pembelajaran Teknik pembelajaran drama yang digunakan guru 1,2,3

Teknik pembelajaran drama yang disukai siswa 4

Materi Materi drama yang diberikan guru 5

Materi drama yang disukai siswa 6

Evaluasi Evaluasi yang diberikan guru di akhir pelajaran 7

Media Media yang digunakan guru 8,9

Media yang disukai oleh siswa

10,11

Di bawah ini tabel wawancara analisis kebutuhan siswa yang nantinya akan

diberikan kepada siswa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

48

Tabel 3.2 Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana guru menyampaikan materi pembelajaran drama di kelas?

2. Apakah guru pernah menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia

dalam penyampaian materi drama sebelumnya?

3. Pada saat pembelajaran berlangsung, apakah guru pernah meminta Anda untuk

mempraktikkan atau memberi contoh kegiatan yang ada dalam buku siswa

terutama materi drama?

4. Aktivitas apa saja yang Anda sukai di kelas sebelumnya?

5. Bagaimana materi drama yang disampaikan guru?

6. Materi drama apakah yang paling anda sukai?

7. Apa bentuk evaluasi pembelajaran yang sering diberikan guru?

8. Media pembelajaran apa yang sering digunakan oleh guru?

9. Media pembelajaran yang seperti apa yang Anda sukai dalam pembelajaran?

10. Media vidio, dan gambar yang seperti apa yang Anda sukai?

11. Seperti apakah bentuk media pembelajaran menurut Anda yang baik serta menarik?

b. Instrumen Validasi Ahli

Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner untuk validasi ahli yang

ditujukan kepada dosen ahli media dan ahli materi. Penilaian instrumen

dilakukan dengan cara mengisi pertanyaan yang terkait dengan penelitian. Skala

penilaian meggunakan skala Likert, berikut ini kisi-kisi kuesioner untuk

validasi ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

49

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesoner Validasi Ahli Materi

Kriteria Indikatotor

I. Aspek Kelayakan Isi A. Kesesuaian materi dengan SK dan KD

B. Keakuratan materi

C. Kemutakhiran materi

D. Mendorong keingintahuan

II. Aspek Kelayakan Penyajian A. Teknik penyajian

B. Pendukung penyajian

C. Penyajian pembelajaran

III. Aspek penilaian Kontekstual A. Hakikat kontekstual

B. Komponen kontekstual

Tabel 3.4 Kuesioner Validasi Ahli Materi

No

Aspek yang dinilai

Skala

Komentar 1 2 3 4 5

1 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dalam

materi drama yang dikembangkan sesuai dengan sasaran

pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum

2 Materi dikemas dalam media sesuai dengan alokasi waktu

3 Pemilihan materi dalam media menarik dan sesuai dengan

taraf perkembangan peserta didik

4 Materi drama yang dikembangkan mempermudah

pemahaman siswa dalam pembelajaran

5 Sumber belajar yang terdapat dalam materi drama yang

dikembangkan sesuai

6 Kegiatan belajar yang terdapat dalam materi pembelajaran

yang dikembangkan sesuai dengan sasaran pembelajar

7 Media pembelajaran yang dikembangkan memungkinkan

siswa lebih mudah memahami materi cerita pendek

8 Penggunaan bahasa mudah dipahami sesuai dengan

perkembangan kognitif siswa

9 Kesesuaian media dengan materi drama

10 Kebenaran isi atau konsep yang disajikan sesuai dengan

materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

50

Tabel 3.5 Kisi-kisi kuesioner Validasi Ahli Media

A. N

o

Indikator Nomor soal pada

instrumen

1 Media pembelajaran Powtoon. 1

2 Unsur tampilan dalam media pembelajaran Powtoon. 2,3,4,5

3 Kesesuaian Powtoon. 6

4 Kebahasaan dalam Powtoon. 7,8

5 Materi dalam media pembelajaran Powtoon. 9

6 Animasi yang sesuai dalam media pembelajaran Powtoon. 10

Berikut adalah tabel kuesioner validasi ahli media:

Tabel 3.6 Kuesioner Validasi Ahli Media

No

Aspek yang dinilai

Skala

Komentar 1 2 3 4 5

1. Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran

drama menarik perhatian.

2. Warna dan huruf pada media powtoon dapat dibaca dengan

jelas

3. Warna tampilan media powtoon menarik perhatian.

4. Media Powtoon dapat dilihat dengan jelas.

5. Media Powtoon terlihat menarik.

6. Media Powtoon sesuai dengan materi pembelajaran.

7. Penggunaan bahasa dalam media sudah baku.

8. Penggunaan bahasa dalam media pembelajaran mudah dipahami.

9. Materi dalam media mudah dimengerti.

10. Volume suara dapat didengar dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

51

b. Instrumen Validasi Uji Lapangan

Peneliti menggunakan kuesioner sebagai acuan penilaian kelayakan

dan kualitas produk yang dihasilkan dan dikembangkan. Kuesioner diberikan

kepada sisa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk menilai produk

yang telah di lihat. Kuesioner diberikan saat siswa telah selesai memperhatikan

media yang telah dipresentasikan peneliti. Uji coba lapangan menjadi tahap

terakhir dalam instrumen validasi. Berikut adalah kisi-kisi kuesioner validasi

lapangan.

Tabel 3.7 Validasi Uji Lapangan

No Indikator No. soal pada instrumen

1 Ketertarikan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia materi drama. 1

2 Ketertarikan siswa terhadap penggunaan media Powtoon. 2,3

3 Video sebagai pemicu pembelajaran siswa. 4,5

4 Kejelasan bahasa dalam video. 6, 7

5 Materi pembelajaran drama dalam media Powtoon. 8,9

6 Kejelasan isi materi dari media Powtoon. 10,11

7 Lagu pengantar dalam media Powtoon. 12

8 Sikap dan perasaan siswa. 13

9 Materi drama dalam media powtoon. 14

10 Pengetahuan yang di dapat dari media pembelajaran tersebut. 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

52

berikut ini adalah tabel kuesioner validasi uji lapangan:

Tabel 3.8 Kuesioner Hasil Uji Lapangan

No Aspek yang di nilai Kriteria

BS B C K SK

1 Anda menyukai pembelajaran bahasa Indonesia materi drama

2 Anda kurang tertarik dengan Powtoon pada media tersebut

3 Anda merasa bosan dengan media Powtoon tersebut

4 Anda merasa tertantang ketika belajar menggunakan Powtoon

5 Anda memperhatikan saat penjelasan materi drama menggunakan

Powtoon

6 Anda dapat mencatat hal-hal penting dalam materi pembelajaran

dengan media Powtoon

7 Anda memahami bahasa yang digunakan dalam materi drama

dalam Powtoon

8 Anda mudah menyerap materi pembelajaran yang diajarkan dalam

media Powtoon

9 Saya mampu mengingat materi pembelajaran yang diajarkan

dalam Powtoon

10 Anda memahami urutan materi drama dalam Powtoon

11 Anda dapat memahami materi dalam Powtoon dan gambar dalam

media tersebut

12 Anda menyukai Powtoon tersebut karena terdapat animasi yang

sesuai dengan materi yang disampaikan

13 Anda menyukai tampilan yang terdapat dalam Powtoon

14 Anda menyukai penyusunan materi drama yang terdapat dalam

Powtoon

15 Anda mendapatkan pengetahuan baru terkait materi drama dalam

media Powtoon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

53

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba diklasifikasikan menjadi

dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berisikan kritik

dan saran yang dikemukakan oleh ahli materi, ahli media, dan siswa untuk

memperbaiki produk multimedia pembelajaran ini. Proses revisi produk

disajikan secara rinci dengan menyajikan tahap-tahap revisi yang

dilakukan berdasarkan hasil dari setiap uji coba. Pada bagian ini akan

ditampilkan produk sebelum dan sesudah revisi pada setiap tahap revisi

disertai dengan deskripsi yang menjelaskan proses revisi.

1. Analisis Kuesioner Siswa

Analisis kuesioner skala Likert. Jawaban setiap item instrumen yang

menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai

sangat negatif (Mahmud, 2017: 13). Berikut adalah langkah-langkah

menganalisis lembar kuesioner mahasiswa.

Mengubah jawaban pernyataan ke dalam bentuk kriteria skor sebagai

berikut. Konversi skor merujuk pada Nurgiyantoro (2011: 92)

Tabel 3.9 Konversi Nilai dan Skala Sikap

No Jawaban Nilai

1 Sangat baik 5

2 Baik 4

3 Cukup 3

4 Kurang 2

5 Sangat Kurang 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

54

Merujuk pada pendapat Ridwan (2002: 15 dalam Maharani, 2015: 46),

yang menyatakan bahwa untuk mendapatkan hasil-hasil interpretasi

kuesioner maka perlu mencari skor total menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

T = Jumlah responden yang memilih

Pn = Pilihan angka skor Likert

Selanjutnya, menghitung skor ideal (tertinggi) dan skor terendah.

Penghitungan skor ideal untuk mengetahui batasan kategori dalam

skala Likert.

Ini adalah rumus yang dimaksud,

Untuk mempermudah pemaknaan atau interpretasi diperlukan rumus

indeks % yaitu :

T x Pn

Skor Ideal (X) = Skor tertinggi Liker (5) x jumlah responden

Skor Terendah (Y) = Skor terendah Likert (1) x Jumlah responden

Indeks % = total skor/skor ideal x 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

55

2) Analisis Hasil Wawancara Guru

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi pendukung sebelum

mengembangkan produk. Wawancara terhadap guru pengampu mata pelajaran

bahasa Indonesia kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dengan cara analisis

deskriptif kualitatif. Tujuan melakukan waancara adalah mendukung hasil

kuesioner yang diisi oleh sisa. Selain itu waancara juga dimaksudkan untuk

mengetahui urgensi tingkat keterbutuhan terhadap pengembangan materi drama

menggunakan produk bermedia Powtoon.

Untuk mempermudah menganalisis hasil wawancara peneliti merekam dan

mendengarkan rekaman tersebut secara berulang dan di transkrip untuk diambil

kesimpulan secara umum.

3) Analisis Validasi Produk oleh Dosen Ahli dan Uji Coba terhadap siswa

kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Data yang diperoleh dalam tahap validasi diklarifikasi menjadi 2 yaitu, data

kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa kritik, saran dari dosen ahli

untuk memperbaiki produk media powtoon. Data kuantitatif mengenai kualitas

multimedia yang diperoleh dari pada responden melalui kuesioner dengan skala

Likert dianalisis secara statistik deskriptif, dengan langkah-langkah: (a)

pengumpulan data kasar, (b) pemberian skor, (c) skor yang diperoleh dikonversikan

menjadi nilai. Proses konversi skor menjadi nilai dengan skala lima menggunakan

acuan konversi pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) sebagai berikut

(Sukardjo, 2008: 101).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

56

Tabel 3.10 Kriteria Skor Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan

PAP Sumber: Sukardjo:2008:101)

No Interval Kriteria

1 X>Xi+1,80 Sbi Sangat baik

2 Xi + 0,60 SBi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi Baik

3 Xi – 0,60 SBi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi Cukup baik

4 Xi – 1,80 SBi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi Kurang baik

5 X ≤ Xi – 1,80 Sbi Sangat kurang baik

Keterangan :

Xi = rerata ideal = - (skor maksimal ideal + skor minimal

ideal)

SBi = simpangan baku ideal = - (skor maksimal ideal – skor minimal

ideal)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan mengkaji dua subbab yaitu hasil penelitian dan pembahasan

penelitian. Pada subbab hasil penelitian akan membahas tentang tujuh langkah

penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam mengembangkan produk. Kemudian,

subbab pembahasan penelitian akan menguraikan deskripsi media, deskripsi hasil

validasi, dan analisis kelayakan produk. Berikut akan diruaikan hasil penelitian dan

pembahasan penelitian.

A. Hasil Penelitian

Tahap pertama yang peneliti lakukan adalah mengumpulkan informasi.

Dalam mengumpulkan informasi, peneliti melakukan beberapa hal. Pertama,

peneliti membaca penelitian sejenis terdahulu.Kedua, peneliti melakukan

wawancara terhadap guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yaitu Bapak C.B. Liliek Prabowo, S.Pd dan dosen

pakar terkait. Ketiga, peneliti menyebarkan kuesioner kepada siswa kelas VIII SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Sebelum melakukan wawancara dan menyebar kuesioner, peneliti membuat kisi-

kisi untuk wawancara dan kuesioner terlebih dahulu. Kisi-kisi tersebut berguna

agar peneliti lebih fokus dalam membuat instrumen pertanyaan dan atau

pernyataan. Setelah kisi-kisi selesai dibuat, peneliti mulai membuat instrumen

penelitian yang akan digunakan. Begitu instrumen penelitian selesai dibuat,

intrumen penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

58

tersebut dikonsultasikan dan dimintakan persetujuan kepada dosen

pembimbing. Persetujuan tersebut berguna untuk mengetahui apakah instrumen

wawancara dan instrumen kuesioner sudah layak digunakan.

1. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Informasi

Setelah tahap persetujuan intrumen penelitian selesai dilakukan, peneliti

memulai langkah yang pertama, yaitu penelitian dan pengumpulan informasi.

Wawancara terhadap guru Bahasa Indonesia bertujuan untuk mendukung data

kuesioner yang sudah diisi oleh siswa dan memperoleh informasi tentang terkait

materi yang selama ini masih sulit dipahami oleh perserta didik terutama dalam

pengembangan produk Powtoon untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas

VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Pengumpulan data selain melakukan wawancara peneliti juga menyebarkan

kuesioner kepada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang terdiri

dari dua kelas yaitu kelas besar berjumlah 35 siswa yaitu kelas VIII E dan kelas

kecil berjumlah 5 siswa yaitu kelas VIII F. Kuesioner kepada siswa tersebut

bertujuan untuk mengetahui urgensi pengembangan produk Powtoon, Penerapan

dan efisiensi produk yang penting untuk digunakan dalam pembelajaran, dan

masukan terhdap penggunaan produk Powtoon di dalam kelas.

a) Tahap Analisis

Langkah awal sebelum melakukan penelitian adalah analisis kebutuhan.

Analisis kebutuhan berupa observasi dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan

pada saat guru mengajar dan wawancara terhadap guru mata pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

59

1) Deskripsi Analisis Kebutuhan dan Wawancara

Hasil yang didapat peneliti ketika melakukan observasi adalah minimnya

penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Hal ini ditemukan

pada saat peneliti melakukan observasi di kelas VIII E dan kelas VIII F yang dimana

guru mata pelajaran tidak menggunakan media dalam menyampaikan materi

pembelajaran di dalam kelas seingga para peserta didik kurang fokus dan cenderung

lebih memiih mengabaikan materi yang sedang diajarkan tersebut.

Dari pengamatan yang peneliti lakukan di dalam kelas, peneliti juga

memperhatikan guru tersebut dalam mengoperasionalkan perangkat yang tersedia

antara lain LCD¸ laptop, dan speaker. Keterampilan guru mata pelajaran dalam

mengoperasionalkan perangkat sebenarnya sudah sangat baik tetapi kurangnya

inovasi dalam menggunakan media masih sangat kurang sehingga pembelajaran di

dalam kelas terkesan membosankan. Langkah selanjutnya adalah melakukan

wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII

yaitu Bapak C.B. Liliek Prabowo, S.Pd pada tanggal 16 Oktober 2019. Beliau

menuturkan bahwa penggunaan media pembelajaran yang selama ini digunakan

pada penyampaian materi cenderung masih menggunakan media lain seperti

powerpoint saja karena dianggap lebih efisien dan menghemat waktu untuk

meringkas materi sebelum diterapkan dalam kelas. Beliau juga menambahkan

bahwa tidak semua media pembelajaran dapat digunakan dalam kelas karena

beberapa materi memerlukan media yang cocok sehingga penyampaian materi

menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

60

B. Hasil Pengembangan Produk

Berdasarkan data hasil prapenelitian atau observasi lapangan, maka spesifik

produk akan dikembangkan adalah video pembelajaran bahasa Indonesia berbasis

Powtoon yang dapat membantu pendidik dan siswa dalam proses pembelajaran.

Berikut adalah alur pengembangan media pembelajaran Powtoon :

a) Praproduksi

Dalam tahap ini dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan yang akan

digunakan untuk membuat video animasi pembelajaran seperti:

1) PC/Komputer yang sudah terinstall browser internet

2) Aplikasi online powtoon

3) Koneksi untuk menyambungkan ke internet

Setelah semua bahan sudah siap maka tahap selanjutnya adalah

memproduksi media video animasi pembelajaran berbasis Powtoon.

Persiapan dimulai dengan mengkoneksikan komputer dengan internet

kemudian masuk di web resminya (www.powtoon.com) .

b) Produksi

Pada tahap ini mulai dilakukan produksi dengan berpedoman pada skenario

media Video pembelajaran yang sudah jadi. Pembuatan dimulai dengan memilih

karakter animasi kartun sesuai dengan karakter tokoh pada cerita yang ada pada

bagian kiri template Powtoon. Properti dan setting background di sesuaikan dengan

materi pembelajaran. Setelah tokoh, properti, dan background selesai dipilih,

langkah selanjutnya adalah menganimasikan gambar sesuai dengan skenario dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

61

materi pembelajaran. Hal ini bertujuan agar materi dan desain yang akan dibuat

tidak saling bertabrakan sehingga para peserta didik dapat mencermati materi yang

sudah disampaikan dalam program Powtoon.

Potongan-potongan video animasi yang telah jadi lalu digabungkan dan

dikombinasikan dengan materi dan backsound yang menarik. Pada tahap ini pula

dilakukan editing dan koreksi terhadap video animasi agar menjadi video animasi

pembelajaran yang utuh dan sesuai dengan materi pembelajaran.

1) Pemilihan Tema dan Background

Tahap ini merupakan langkah awal dari pembuatan media Powtoon.

Pemilihan tema dan background sangatlah penting agar nantinya produk yang

dihasilkan menjadi lebih menarik saat penerapannya didalam pembelajaran.

Gambar 4.1 Pemilihan Tema dan Background dalam Powtoon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

62

1) Pemilihan Karakter

Pemilihan karakter bertujuan agar media yang digunakan menjadi lebih

atraktif dan bervariasi sehingga diharapkan peserta didik menjadi lebih tertarik

untuk memperhatikan materi yang disampaikan dalam pembelajaran.

Gambar 4.2 Pemilihan Karakter di dalam Powtoon

2) Penambahan Materi

Fungsi dari penambahan materi adalah untuk memberikan wawasan dan

pengetahuan baru terkait materi yang mereka belum pelajari atau mereka

dapatkan pada pembelajaran sebelumnya. Penambaan materi ini harus sesuai

dengan apa yang akan mereka pelajari.

.

Gambar 4.3 Penambahan Materi di dalam Powtoon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

63

3) Penambahan Animasi

Pemilihan serta penambahan animasi sangat berperngaruh dalam proses

pembuatan media karena pemilihan animasi harus menyesuaikan dengan

materi serta pemilihan animasi juga harus menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan

Gambar 4.4 Penambahan Animasi di dalam Powtoon

4) Pemilihan Jenis Tulisan

Jenis tulisan yang digunakan dalam media juga harus menarik serta mudah

untuk dibaca para peserta didik. Pemilihan jenis tulisan yang kurang tepat

akan membuat media menjadi tidak menarik serta sulit dipahami apa yang

terdapat di dalam media tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

64

Gambar 4.5 Pemilihan Jenis Tulisan di dalam Powtoon

c) Pascaproduksi

Tahap dimana produk video pembelajaran yang sudah jadi dibakar ke dalam

CD agar mudah digunakan pada perangkat keras yang tersedia di lapangan seperti

VCD player, DVD player, komputer, maupun laptop. Selain untuk memudahkan

penggunaan, fungsi lainnya adalah meminimalisir adanya tidak adanya akses

internet di beberapa tempat.

1) Storyboard

Storyboard digunakan untuk sebuah sketsa yang menggunakan kata-kata,

untuk lebih jelasnya storybiard bisa dilihat pada lampiran.

C. Kelayakan Media

Setelah produk berhasil dikembangkan langkah selanjutnya adalah

melakukan uji kelayakan media dengan cara validasi produk. Validasi produk

dilakukan setelah pembuatan produk awal. Validasi dilakukan dengan dua macam

yaitu validasi ahli media dan validasi ahli materi. Sebelum melakukan validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

65

produk terlebih dahulu melakukan instrumen penelitian oleh dosen ahli. Lembaran

kuesioner validasi diberikan kepada satu orang ahli media, satu orang ahli materi,

dan satu guru sebagai validator.

Pengidentifikasian kuesioner ini menggunakan skala likert dengan 5 skala

yaitu, 1= baik sekali, 2= baik, 3= cukup, 4= kurang, 5= sangat kurang. Responden

akan memberikan pendapat mereka dengan cara memberikan tanda centang (√)

pada kolom skala yang sudah disediakan. Pengklasifikasian data kuantitatif dalam

skala likert ini digunakan rumus yaitu 100 dibagi jumlah skor pada skala likert yaitu

5.

Rumus tersebut digunakan untuk menentukan interval atau rentan skor.

Interval yang diperoleh dari rumus tersebut adalah 20. Namun, agar semua data

terakumulasi dengan baik maka interval skor dibuat 20,99 karena hasil

penghitungan data bukan nilai yang utuh tetapi terdapat nilai desimal di

belakangnya. Untuk pengklasifikasian data secara kualitatif dalam skala likert ini

terdiri dari lima kategori yaitu sangat rendah, rendah, cukup, tinggi, dan sangat

tinggi. Berikut ini adalah tabel kategori berdasarkan interval skala likert.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

66

Tabel 4.1 Kategori Interval Skala Likert

Rentang Skor Kategori

81,00% - 100% Sangat Tinggi

61,00% - 80,99% Tinggi

41,00% - 60,99% Cukup

21,00% - 40,99% Rendah

0,00% - 20,99% Sangat Rendah

Hasil analisis dari sikap responden tentang kuesioner yang sudah

diklasifikasikan baik kuantitatif maupun kualitatif akan diinterpretasi dan

dilaporkan dalam bentuk narasi.

a) Hasil Validasi Ahli Media

Validasi ahli media merupakan seorang ahi media yaitu, Bapak Apri Damai Sagita

Krissandi, S.S., M.Pd. Validasi media dilakukan dengan mengisi aspek penilaian

yang meliputi aspek tampilan dan aspek pemrograman. Validasi media bertujuan

untuk melihat kelayakan media yang dikembangkan. Untuk melihat transkrip

validasi oleh ahli media dapat dilihat pada lampiran.

Setelah melihat dan mencoba media video pembelajaran mata pelajaran

Bahasa Indonesia bermateri drama untuk kelas VIII maka diperoleh hasil :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

67

Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Media

No Aspek

Penilaian

Kriteria Skor Rata-

Rata

Per –

kriteria

Aspek Rata-

rata

per-

aspek

Persentase Kategori

1 Media

Pembelajaran

yang

digunakan

dalam

pembelajaran.

1 5 5,0 5,0 5,0 100% Sangat

Layak

2

Unsur-unsur

tampilan yang

digunakan

dalam media

pembelajaran.

2

5 5,0 19 4,75

95%

Sangat

Layak

3

4 4,0

4

5 5,0

5 5 5,0

3

Kesesuaian

media terhadap

materi

pembelajaran.

6 5 5,0 5,0 5,0 100% Sangat

Layak

4

Kebahasaan

yang terdapat

dalam media

pembelajaran.

7 5 5,0

9 4,5 90% Sangat

Layak

8 4 4,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

68

5 Materi dalam

media

pembelajaran.

9 5 5,0 5,0 5,0 100% Sangat

Layak

6 Volume dan

kejelasan suara

dalam media

pembelajaran.

10 5 5,0 5,0 5,0 100% Sangat

Layak

Jumlah 6 43 48,0 48 29,25 585% Sangat

Layak Rata-rata 4,3 4,8 8,0 4,8 97,5%

Berdasarkan tabel 4.2 penilaian oleh ahli media di atas dapat diketahui

bahwa tampilan yang terdiri dari 6 butir aspek penilaian memperoleh skor penilaian

rata-rata sebesar 4,8 dan persentase 97,5% dengan katagori “Sangat Layak”. Aspek

pertama media pembelajaran yang digunakan yang terdiri dari 1 butir penilaian rata-

rata sebesar 5,0 dan persentase 100% dengan kategori “Sangat Layak”. Aspek

kedua adalah unsur-unsur tampilan yang terdapat dalam media pembelajaran yang

terdiri dari 4 butir penilaian rata-rata sebesar 4,75 dan persentae 95% dengan

kategori “Sangat Layak”. Aspek ketiga adalah kesesuaian media terhadap materi

pembelajaran yang terdiri dari 1 butir penilaian rata-rata sebesar 5,0 dan presentase

100% dengan kategori “Sangat Layak”. Aspek keempat adalah kebahasaan yang

terdapat dalam media pembelajaran yang terdiri dari 2 butir penilaian rata-rata

sebesar 4,5 dan persentase 90% dengan kategori “Sangat Layak”. Aspek kelima

adalah materi dalam media pembelajaran yang terdiri dari 1 butir penilaian rata-rata

sebesar 5,0 dan persentase 100% dengan kategori “Sangat Layak”. Aspek keenam

adalah volume dan kejelasan suara dalam media pembelajaran yang terdiri dri 1

butir penilaian rata-rata sebesar 5,0 dan persentase 100% dengan kategori “Sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

69

Layak”. Skor total untuk penilaian validator ahli media sebesar 43 dengan enam

kriteria penilaian. Rata-rata penilaian ahli media yaitu sebesar 4,8 dan persentase

97,5% yang termasuk ke dalam kategori “Sangat Layak” .

Selain dalam bentuk tabel, hasil penilaian oleh ahli media terhadap media

pembelajaran bahasa Indonesia berbasis Powtoon pada materi drama SMP disajikan

juga data dalam bentuk grafik. Berikut in perbandingan hasil penilaian oleh ahli

media dari aspek-aspek penilaian:

Diagram 4.1 Hasil Validasi Ahli Media

Melalui data di atas, dapat diartikan bahwa ahli media menyebutkan bahwa

aspek pertama media pembelajaran yang digunakan memiliki kategori sangat baik

dengan perolehan 5. Dari aspek kedua unsur-unsur tampilan yang terdapat dalam

media pembelajaran memiliki hasil 4,75 berkategori sangat baik. Aspek ketiga

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Aspek1

Aspek2

Aspek3

Aspek4

Aspek5

Aspek6

1 4 62

9 10

5 4

5

9

5 5

5

4

5 9 5 5

519

5 5 5 5

5 4,75 5 4,5 5 5

Kriteria Skor

Rata-rata per kriteria Aspek

Rata-rata per aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

70

kesesuaian media terhadap materi pembelajaran memiliki kategori sangat baik

dengan perolehan 5. Aspek keempat kebahasaan yang terdapat dalam media

pembelajaran memperoleh 4,5 dan dinyatakan sangat baik.

Aspek kelima materi dalam media pembelajaran dinyatakan sangat baik

dengan perolehan 5. Dan yang terakhir aspek keenam volume dan kejelasan suara

dalam media pembelajaran dinyatakan sangat baik dan memperoleh 5. Dari keenam

aspek di atas dapat ahli materi menyimpulkan bahwa media dapat digunakan dalam

pembelajaran tanpa perlu adanya revisi.

b) Hasil Validasi Ahli Materi

Validasi ahli materi terhadap media pembelajaran berbasis Powtoon pada

materi cerita pendek yaitu Bapak Prof. Dr. Pranowo, M.Pd, Validasi materi

dilakukan dengan cara mengisi validasi berdasarkan aspek kelayakan isi, aspek

kelayakan penyajian, aspek penilaian kontekstual, menurut validator terdapat

beberapa saran atau masukan dari hasil validasi materi. Saran dan perbaikan dari

hasil validasi materi adalah penggunaan pengembangan yang masih lemah, dan

kegiatan pembelajaran. Validasi materi bertujuan untuk melihat kelayakan materi

yang dikembangkan. Untuk melihat transkrip validasi oleh ahli media dapat dilihat

pada lampiran.

Setelah membaca materi pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia

bermateri drama untuk kelas VIII maka diperoleh hasil sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

71

Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli Materi

No Aspek

Penilaian

Kriteria Skor Rata-

Rata

Per –

kriteria

Aspek Rata-

rata

per-

aspek

Persentase Kategori

1 Standar

Kompetensi,

Kompetensi

Dasar, dan

Indikator yang

dikembangkan

dengn sasraan

pembelajaran.

1 4 4,0 4,0 4,0 95% Sangat

Layak

2

Pemilihan

materi dan

pengembangan

materi sesuai

dengan

pembelajaran.

2

5 4,0 12 4,0

80%

Layak

3

4 4,0

4

4 4,0

3

Sumber belajar

sesuai dengan

kegiatan

pembelajarn

yang

dikembangkan

dengan sumber

belajar.

5 5 5,0 9 4,5 90% Sangat

Layak

6 4 4,0

4

Pemahaman

pembelajaran

dan

penggunaan

7 5 5,0

9 4,5 90% Sangat

Layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

72

yang mudah di

pahami.

8 4 4,0

5 Materi drama

sesuai dengan

media.

9 5 5,0 5,0 5,0 100% Sangat

Layak

6 Kebenaran isi

atau konsep

yang disajikan

sesuai materi.

10 4 4,0 4,0 4,0 95%% Sangat

Layak

Jumlah 6 44 43,5 43 29,25 550% Sangat

Layak Rata-rata 4,4 4,35 7,1 4,8 91%

Berdasarkan tabel 4.3 penilaian oleh ahli materi di atas, dapat diketahui

bahwa tampilan yang terdiri dari 6 butir aspek penilaian memperoleh skor penilaian

rata-rata sebesar 4,35 dan persentase 91% dengan katagori “Sangat Layak”. Aspek

pertama Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator yang

dikembangkan dengan sasaran pembelajaran rata-rata sebesar 4,0 dan persentase

95% dengan kategori “Sangat Layak”. Aspek kedua pemilihan materi dan

pengembangan materi sesuai dengan pembelajaran memperoleh skor rata-rata

sebesar 4,0 dan persentase 80% dengan kategori “ Layak”.

Aspek ketiga sumber belajar sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang

dikembangkan dengan sumber belajar memperoleh skor rata-rata 4,5 dan persentase

90% dengan kategori “Sangat Layak”. Aspek keempat Pemahaman pembelajaran

dan penggunaan yang mudah di pahami memperoleh skor rata-rata 4,5 dan

persentase 90% dengan kategori “Sangat Layak”. Aspek kelima materi drama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

73

sesuai dengn media memperoleh skor rata-rata 5,0 dan persentase 100% dengan

kategegori “Sangat Layak”. Aspek keenam kebenaran isi atau konsep yang

disajikan sesuai materi memperoleh skor rata-rata 4,0 dan persentase 95% dengan

kategori “Sangat Layak”. Skor total untuk penilaian validator ahli materi sebesar

44 dengan 6 kriteria penilaian. Rata-rata penilaian ahli materi yaitu sebesar 4,8 dan

persentase 91% yang termasuk kedalam kategori “Sangat Layak” .

Selain dalam bentuk tabel, hasil penilaian oleh ahli media terhadap media

pembelajaran bahasa Indonesia berbasis Powtoon pada materi drama SMP disajikan

juga data dalam bentuk grafik berikut untuk melihat perbandingan hasil penilaian

oleh ahli media dari aspek-aspek penilaian :

Diagram 4.2 Hasil Validasi Ahli Media

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Rata-rata per aspek

Aspek

Rata-rata per kriteria

Skor

Kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

74

Melalui data di atas, dapat diartikan bahwa ahli media menyebutkan bahwa

aspek pertama Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator yang

dikembangkan dengn sasraan pembelajaran memiliki kategori sangat baik dengan

perolehan 4. Dari aspek kedua Pemilihan materi dan pengembangan materi sesuai

dengan pembelajaran memiliki hasil 4,0 berkategori sangat baik. Aspek ketiga

Sumber belajar sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan dengan

sumber belajar memiliki kategori sangat baik dengan perolehan 4.5. Aspek

keempat, Pemahaman pembelajaran dan penggunaan yang mudah di pahami

memperoleh 4,5 dan dinyatakan sangat baik. Aspek kelima Materi drama sesuai

dengan media dinyatakan sangat baik dengan perolehan 5,0. Yang terakhir aspek

keenam dinyatakan sangat baik dan memperoleh 5. Dari keenam Kebenaran isi atau

konsep yang disajikan sesuai materi memperoleh 4,0 dapat dapat dinyatakan sangat

baik. Aspek di atas, ahli materi menyimpulkan bahwa materi dapat digunakan

dalam pembelajaran tanpa perlu adanya revisi.

D. Revisi Desain I

Revisi desain dilakukan untuk memperbaiki media pembelajaran sesuai

dengan saran dan komentar yang diberikan oleh ahli Media, Materi. Revisi meliputi

perbaikan aspek-aspek yang dirasa masih kurang efektif mencakup perbaikan RPP

dan desain video Powtoon. Selain untuk melihat apakah masih adanya kekurangan

atau isi yang belum tepat, revisi ini juga bertujuan untuk mempersiapkan materi dan

media dengan lebih baik sebelum di ujicobakan di dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

75

a) Ahli Materi

Revisi pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah merevisi materi dan

RPP yang berkaitan dengan materi pembelajaran drama.

Revisi ini meliputi penambahan jumlah alokasi waktu dan juga melakukan

perubahan pada jumlah pertemuan di dalam kelas. Pada RPP sebelumnya

peneliti hanya memasukan tiga pertemuan di dalam kelas, namun pada RPP yang

sudah dilakukan peneliti memasukan satu jumlah pertemuan. Kemudian untuk

materi peneliti menambahkan beberapa materi tambahan yang sekiranya dapat

melengkapi isi dari materi tersebut.

Tabel 4.4 Revisi Desain I Ahli Materi

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

4.15 Menelaah karakteristik unsur dan kaidah

kebahasaan dalam teks drama yang berbentuk

naskah atau pentas

3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur drama

(tradisional dan modern) yang disajikan dalam

bentuk pentas atau naskah.

a) Ahli Media

Pada tahap revisi yang dilakukan oleh ahli media, peneliti melakukam

perubahan pada tampilan Powtoon sehingga menjadi lebih menarik untuk

diterapkan dalam kelas. Adapun perubahan-perubahan yang peneliti lakukan di

dalam media tersebut, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

76

a). Ketepatan Pemilihan Warna Tulisan

Hasil revisi yang pertama dilakukan adalah merubah warna tulisan yang

terdapat dalam media yang dirasa kurang oleh ahli media sehingga peneliti merubah

tampilan warna tulisan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hal ini

bertujuan agar warna tulisan tidak bertabrakan dengan background sehingga

menjadi lebih baik untuk dilihat.

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Gambar 4.6 Ketepatan Pemilihan Warna Tulisan di dalam Powtoon

b) Penyusunan Tulisan Pada Powtoon

Selanjutnya adalah penyusunan tulisan pada media yang dianggap masih

kurang tepat sehingga perlu adanya perbaikan. Beberapa kekurangan tersebut

antara lain kebahasaan yang terdapat dalam media terlalu rumit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

77

Gambar 4.7 Penyusunan Tulisan Pada Powtoon

E. Efektifitas Media (Uji Coba Produk)

Beberapa model yang dikembangkan memiliki efektifitas. Salah satunya dapat

dilihat pada hasil uji coba produk yang dilakukan peneliti di sekolah. Uji coba

produk meliputi uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Uji coba

kelompok besar. Uji coba dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung,

setelah melakukan pebelajaran dengan media pembelajaran berbasis Powtoon pada

materi cerita pendek, siswa diminta untuk mengisi angket tanggapan beserta

komentar dan saran. Hasil yang didapat dari uji coba dijelaskan sebagai berikut:

a) Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil media pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis

Powtoon pada materi drama di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dilakukan dengan

memberikan angket kepada siswa kelas VIII E sebanyak 5 orang responden pada 13

November 2019. Uji coba kelompok kecil ini dilakukan dengan memberikan lembar

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

78

instrumen pertanyaan yang terdiri atas 15 indikator penilaian. Hasil coba uji terbatas di

kelas VIII E sebagai berikut.

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Kelas Kecil

No Indikator Penilaian Skor Rata-Rata Kategori

1 Anda menyukai pembelajaran Bahasa Indonesia

bermateri drama.

22 4.4 Sangat

baik

2 Anda tertarik dengan Powtoon pada media tersebut 21 4.2 Sangat

baik

3 Anda merasa termotivasi dengan media Powtoon

tersebut.

20 4.0 Sangat

baik

4 Anda merasa tertantang ketika belajar menggunakan

Powtoon.

19 3.8 Sangat

baik

5 Anda memperhatikan saat penjelasan materi drama

menggunakan Powtoon.

24 4.8 Sangat

baik

6 Anda dapat mencatat hal-hal penting dalam materi

pembelajaran dengan media Powtoon.

24 4.8 Sangat

baik

7 Anda memahami bahasa yang digunakan dalam

materi drama dalam Powtoon

22 4.4 Sangat

baik

8 Anda mudah menyerap materi pembelajaran yang

diajarkan dalam media Powtoon.

24 4.4 Sangat

baik

9 Anda mampu mengingat materi pembelajaran yang

diajarkan dalam Powtoon.

21 4.2 Sangat

baik

10 Anda memahami urutan materi drama dalam

Powtoon.

20 4.0 Sangat

baik

11 Anda dapat memahami materi dalam Powtoon dan

gambar dalam media tersebut.

24 4.8

Sangat

baik

12 Anda menyukai Powtoon tersebut karena memiliki

animasi yang sesuai dengan materi yang

disampaikan.

23 4.6 Sangat

baik

13 Anda menyukai tampilan yang terdapat dalam

Powtoon.

21 4.2 Sangat

baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

79

14 Anda menyukai tampilan yang terdapat dalam

Powtoon.

21 4.2 Sangat

baik

15 Anda mendapatkan pengetahuan baru

terkait materi drama dalam media

Powtoon.

22 4.4 Sangat

baik

Jumlah

328

652

Sangat

baik

Rata-Rata

4,3

Dari penjabaran uji coba kelompok kecil di atas, maka peneliti mendapatkan

hasil yaitu jumlah skor keseluruhan adalah 328 dan memperoleh jumlah rata-rata

yaitu 4,3 dengan kategori “sangat baik” dari 15 indikator yang melibatkan 5 orang

peserta didik. Setelah melakukan uji coba produk selanjutnya dilakukan

implementasi produk. Adapun responden yang sudah memberikan penliaian

terhadap media Powtoon tersebut memberi beberapa masukan yaitu masih

kurangnya variasi di dalam media tersebut, masih adanya kesalahan dalam

penulisan, kurangnya contoh yang dicantumkan dalam media tersebut, serta

beberapa slide sulit untuk dibaca dari kejauhan.

b) Uji Coba Kelompok Besar

Uji coba kelompok besar media pembelajaran bahasa indonesia berbasis

Powtoon pada materi drama di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dilakukan dengan

memberikan angket kepada siswa kelas VIII F sebanyak 23 orang responden pada

tanggal 14 November 2019. Uji coba kelompok besar ini dilakukan dengan memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

80

lembar instrumen pertanyaan yang terdiri atas 15 indikator penilaian. Hasil coba uji

terbatas di kelas VIII F sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Kelas Besar

No Indikator Penilaian Skor Rata-Rata Kategori

1 Anda menyukai pembelajaran Bahasa Indonesia

bermateri drama.

97 4.2 Sangat baik

2 Anda tertarik dengan Powtoon pada media

tersebut

92 4.0 Sangat baik

3 Anda merasa termotivasi dengan media Powtoon

tersebut.

97 4.2 Sangat baik

4 Anda merasa tertantang ketika belajar

menggunakan Powtoon.

92 4.0 Sangat baik

5 Anda memperhatikan saat penjelasan materi

drama menggunakan Powtoon.

89 3.8 Sangat baik

6 Anda dapat mencatat hal-hal penting dalam

materi pembelajaran dengan media Powtoon.

80 3.5 Sangat baik

7 Anda memahami bahasa yang digunakan dalam

materi drama dalam Powtoon

89 3.9 Sangat baik

8

Anda mudah menyerap materi pembelajaran

yang diajarkan dalam media Powtoon.

86

3.8

Sangat baik

9 Anda mampu mengingat materi pembelajaran

yang diajarkan dalam Powtoon.

86 3.8 Sangat baik

10 Anda memahami urutan materi drama dalam

Powtoon.

95 ```4.1

Sangat baik

11 Anda dapat memahami materi dalam Powtoon

dan gambar dalam media tersebut.

89 3.9

Sangat baik

12 Anda menyukai Powtoon tersebut karena

memiliki animasi yang sesuai dengan materi

yang disampaikan.

92 4.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

81

Dari penjabaran uji coba kelompok besar di atas, peneliti mendapatkan hasil

yaitu jumlah skor keseluruhan adalah 1.355 dan memperoleh jumlah rata-rata yaitu

4,0 dengan kategori “sangat baik” dari 15 indikator yang melibatkan 23 orang

peserta didik. Setelah melakukan uji coba produk selanjutnya dilakukan

implementasi produk.

F. Revisi Desain II

Revisi Desain II dilakukan untuk untuk memperbaiki media pembelajaran

berbasis Powtoon agar lebih optimal lagi. Revisi dilakukan berdasarkan saran yang

telah diberikan oleh siswa untuk mengoptimalkan desain media pembelajaran

berbasis Powtoon. Peneliti melakukan revisi terhadap beberapa indikator penilaian

yang dirasa peneliti masih harus direvisi.

Sangat baik

13 Anda menyukai tampilan yang terdapat dalam

Powtoon.

86 3.8

Sangat baik

14 Anda menyukai tampilan yang terdapat dalam

Powtoon.

92 4.0

Sangat baik

15 Anda mendapatkan pengetahuan baru terkait

materi drama dalam media Powtoon.

93

4.1

Sangat baik

Jumlah

1.355

59

Baik

Rata-Rata

4.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

82

a) Revisi Media

Pada pembuatan media tahap awal masih terdapat kekurangan yang menurut

para pakar serta guru Bahasa Indonesia perlu diperbaiki oleh peneliti. Walaupun

keseluruhan media sudah dianggap baik. Revisi media harus tetap dilakukan agar

media tersebut menjadi lebih baik lagi. Perbaikan yang dilakukan oleh peneliti antara

lain adalah merubah durasi waktu dalam media tersebut serta menambahkan slide yang

dirasa masih sangat sedikit. Para peserta didik pun juga memberikan masukan bagi

peneliti yaitu kurangnya contoh dalam materi tersebut sehingga beberapa peserta didik

masih sulit untuk mempelajari materi tersebut

b) Revisi Kelayakan Isi/Materi

Perbaikan dan perubahan dalam isi atau materi juga peneliti lakukan pada tahap

revisi desain II ini. Menurut beberapa peserta didik materi atau isi kurang lengkap dan

bahasa yang digunakan masih sulit untuk dipahami oleh peserta didik. Namun, dari

penuturan guru Bahasa Indonesia isi atau materi yang terdapat dalam media sudah baik

serta dapat digunakan dalam pembelajaran di dalam kelas.

G. Produk Akhir dan Pembahasan

Produk Akhir yang dikembangkan adalah media pembelajaran menggunakan

Powtoon pada materi drama kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Produk yang

dihasilkan dibuat berdasarkan hasil validasi serta komentar dan saran perbaikan dari pakar

media, pakar materi, dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Peneliti melakukan revisi

terhadap produk awal berdasarkan kometar dan saran setelah melakukan validasi untuk

menghasilkan produk akhir yang lebih baik dan lebih layak digunakan dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

83

pembelajaran. Produk akhir yang dihasilkan berupa media pembelajaran konvensional

dengan jumlah total satu macam media. Satu macam media pembelajaran tersebut

merupakan media vidio berbasis Powtoon untuk materi drama.

Adapun produk akhir nanti sekiranya dapat digunakan bukan hanya sebagai media

penyampaian materi dalam pembelajaran saja, namun juga dapat digunakan sebagai

alternatif penggunaan media yang lain untuk terus dikembangkan sesuai dengan

perkembangan zaman saat ini. Penggunaan media yang baik dan menarik akan dapat

menarik perhatian peserta didik secara lebih optimal untuk menyimak serta memahami

materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran. Penggunaan media Powtoon juga

dapat digunakan sebagai wadah untuk menyalurkaan minat dan bakat para peserta didik di

dalam memahami dan menangkap informasi yang kemudian dikemas menjadi suatu

produk yang dapat meningkatkan kreativitas para peserta didik nantinya.

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sebagai produk akhir disesuaikan dengan

hasil validasi oleh ahli materi dan guru pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII. Muatan

dalam RPP berbeda dengan RPP pada produk awal. Peneliti melakukan revisi dan

perbaikan terhadap saran dosen ahli dengan mememperbaiki RPP pada bagian kegiatan

belajar yang lebih menyesuaikan dengan sasaran pembelajar dan kegiatan pembelajaran.

Kemudian dalam RPP tersebut juga terdapat beberapa perubahan yang kemudian peneliti

perbaiki sesuai dengan saran yang diberikan oleh guru Bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

84

b) Media Pembelajaran Video Powtoon pada Materi Drama

Produk akhir media pembelajaran konvensional video Powtoon sebagai media

pembelajaran untuk materi drama kelas VIII terdapat beberapa perubahan di dalamnya.

Perubahanan yang dilakukan terhadap media video Powtoon yaitu (1) Pemilihan warna

tulisan dengan background, dan (2) pemilihan animasi yang digunakan untuk

memperjelas materi. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan berdasarkan komentar dan

saran dari ahli media.

1) Pemilihan Warna Tulisan dengan Background

Gambar 4.8 Pemilihan Warna Tulisan dengan background pada Powtoon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

85

2) Pemilihan Animasi untuk Memperjelas materi

Gambar 4.9 Pemilihan Animasi untuk Memperjelas Materi pada Powtoon.

a) Pembahasan

Pengembangan media pembelajaran video Powtoon untuk materi cerita

pendek dikembangkan oleh peneliti mengacu pada kriteria pemilihan media.

Arsyad (2010: 75-76), mengemukakan yaitu: 1) sesuai dengan tujuan yang dicapai,

2) tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip dan

generalisas, 3) praktis, luwes, dan bertahan; 4) guru terampil menggunakannya, 5)

pengelompokkan sasaran, 6) mutu teknis, 7) tingkatan kesenangan dan

keaktifannya.

Dari ketujuh kriteria pemilihan media di atas memiliki kesuaian terhadap media

yang sedang peneliti kembangkan, yaitu pertama, Produk Powtoon yang dihasilkan sudah

sesuai dengan tujuan yang dicapai yaitu pembelajaran materi drama menggunakan media

Powtoon dalam pembelajaran di dalam kelas. Kedua, Produk Powtoon sangat tepat untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

86

diterapkan di dalam pembelajaran di dalam kelas serta dapat digunakan untuk

menyampaikan materi secara keseluruhan. Ketiga, Powtoon bersifat fleksibel yang berarti

produk tersebut dalam digunakan dalam situasi dan kondisi yang memungkinkan untuk

menggunakan media tersebut serta dalam mengoperasionalkan media tersebut tidak terlalu

rumit bagi guru. Keempat, Sifat Powtoon yang mudah digunakan memiliki keuntungan

tersendiri bagi guru untuk menerapkannya dalam pembelajaran di dalam kelas. Kelima,

Secara teknis Powtoon juga dapat digunakan sebagai sebuah media yang sesuai untuk

diterapkan bagi beberapa kelompok. Keenam, Powtoon memiliki kelebihan yang tidak

dapat ditemukan di beberapa media lain. Ketujuh, Selain digunakan sebagai media

untukpresentasi maka Powtoon juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melatih dan

mengembangkan kreatifitas para peserta didik di dalam kelas dan dapat mewujudkan

pembelajaran yang menyenangkan.

Pengembangan media pembelajaran berbasis video Powtoon pada materi drama

sudah melalui tahap validasi oleh pakar media, pakar materi. Penilaian yang dilakukan oleh

validator berpedoman pada aspek dalam instrumen validasi yang dapat dilihat pada bab III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

87

Tabel 4.7 Penilaian Hasil Validasi Media dan Materi

No Validator Rata-Rata Kriteria

1 Ahli Media (Apri Damai Sagita Krissandi, S.S.,M.Pd 4,8 Sangat Layak

2 Ahli Materi (Prof.Dr. Pranowo, M.Pd) 4,8 Sangat Layak

Jumlah 12

Rata-Rata 4,3

Kriteria Sangat Layak

Tabel 4.7 tersebut menunjukkan hasil perolehan skor secara keseluruhan dari

dua validator mengenai kualitas media pembelajaran menggunakan video powtoon

pada materi drama Berdasarkan data pada tabel tersebut, dapat dilihat bahwa ahli

media memberikan skor 4,8 dengan kategori “Sangat layak”, ahli materi

memberikan skor 4,8 dengan kategori “Sangat layak.”.

H. Kajian Produk Akhir

Kajian produk akhir akan berupa perbandingan antara produk yang belum direvisi

dan produk yang sudah mengalami proses revisi serta pembahasan lebih mendalam

tentang hasil produk akhir. Produk akhir ini dikaji lebih lanjut berdasarkan aspek

isi/materi, aspek penyajian, aspek bahasa. Berikut ini hasil produk akhir yang telah dikaji

lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

88

a) Aspek isi/materi

Aspek isi/materi yang telah dideskripsikan di dalam produk akhir yaitu Powtoon

memperhatikan tujuan utama yaitu para peserta didik mampu memahami materi

drama dengan menggunakan media tersebut. Penulis menyampaikan materi yang

akan di ujicobakan dengan memadukan teori, contoh, dan latihan agar peserta didik

mampu menerima materi pembelajaran dan mampu menerapkan teori tersebut ke

dalam pembelajaran.

Materi sebelumnya divalidasi terlebih dahulu kapada pakar ahli materi

sebelum di ujicobakan kepada peserta didik. Hasil dari pakar tersebut kemudian akan

peneliti gunakan sebagai revisi yang sesuai dengan masukan dan saran dari para

terkait. Setelah materi di revisi kemudian peneliti melanjutkan ke tahap ujicoba

produk sebagai langkah pengembangan produk Powtoon bermateri drama bagi

peserta didik kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Isi/materi yang disajiikan telah diubah sesuai dengan kebutuhan dan

pengembangan produk. Penggantian dan penjabaran lebih mendalam terhadap suatu

teori telah terlihat dalam produk media ini.

b) Aspek penyajian

Aspek penyajian yang terdapat dalam media tersebut mempengaruhi daya tarik dan

minat peserta didik dalam mempelajari materi tersebut. Hal itu dapat terlihat dari hasil

kuesioner yang dimana peserta didik dapat memahami dan mampu mempelajari materi

dengan baik dengan menggunakan media tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

89

c) Aspek Bahasa

Aspek bahasa yang terdapat dalam media tersebut memiliki karakteristik yang

ringan, lugas, serta jelas sehingga para peserta didik mampu memahami materi yang

terdapat dalam media tersebut dengan sangat mudah. Penggunaan bahasa yang mudah

serta ringan dapat membantu para peserta didik yang selama ini merasa sulit

memahami kebahasan pada suatu materi menjadi lebih mudah dan sangat membantu.

Pada tahap sebelumnya aspek kebahasaan yang terdapat dalam media tersebut

sangat sult dipahami oleh para peserta didik maka peneliti harus merevisi agar lebih

efektif untuk kemudian di ujicobakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

90

BAB V

PENUTUP

Bab ini terdiri dari dua subbab, yaitu simpulan dan saran. Simpulan berisi

rangkuman atau ringkasan hasil keseluruhan dari penelitian ini. Sub bab saran berisi

tentang hal-hal yang relevan yang diperlukan oleh peneliti selanjutnya yang akan

meneliti topik yang sejenis, baik dari kalangan mahasiwa Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia maupun peneliti lain. Berikut pemaparan dari kedua subbab

tersebut.

A. Simpulan

Proses pengembangan dan penelitian media pembelajaran berbasis Powtoon

untuk materi drama kelas VIII telah selesai dilakukkan dan dibahas sesuai

dengan hasil yang telah diperoleh. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai

berikut ini.

Pengembangan produk bermedia Powtoon untuk materi drama kelas VIII

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, peneliti menggunakan prosedur

pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall (dalam Sugiyono, 2012:

297). Kesepuluh langkah pengembangan telah disederhanakan oleh peneliti

menjadi tujuh langkah. Tujuh langkah yang digunakan peneliti dalam potensi

dan masalah, pengumpulan informasi, desain produk, revisi tahap I, uji coba

produk, dan revisi tahap II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

91

Penelitian ini menggunakan tujuh langkah prosedur pengembangan

menurut Borg & Gall yang telah disederhanakan oleh peneliti mendapatkan hasil

uji coba keseluruhan yang rata-ratanya mencapai 85,5% dari peserta didik. Dalam

tahap ini, media pembelajaran berbasis Powtoon dapat dikatakan sangat diminati

oleh peserta didik khususnya pada materi pelajaran drama bahasa Indonesia.

Sebelum memproduksi media pembelajaran Powtoon peneliti menentukan materi

yang akan digunakan, setelah mendapatkan materi peneliti mulai memproduksi

media dengan berpedoman KI dan KD yang sesuai dengan kurikulum 2013. Tahap

selanjutnya, peneliti melakukan validasi produk kepada para ahli atau pakar yang

meliputi validasi media dan validasi materi. Setelah produk di validasi, langkah

selanjutnya peneliti melakukan revisi produk sesuai dengan saran yang telah

diberikan oleh para ahli. Beberapa saran yang diberikan adalah penggunaan kalimat

yang terlalu panjang, warna pada tulisan yang kurang pas, dan kegiatan

pembelajaran yang terkait dengan PBL harus lebih dalam (RPP).

Uji coba produk dilakukan secara terbatas pada 35 peserta didik yang dibagi

dalam dua kelas yaitu kelas kecil (VIII E) 5 orang dan kelas besar (VIII F) 23 orang.

Setelah produk diujicobakan ke peserta didik, peneliti meminta peserta didik untuk

menilai dan memberikan saran terhadap produk yang telah diujicobakan melalui

lembar kuesioner yang dibagikan oleh peneliti. Pelaksanaan revisi tahap II produk

dilakukan berdasarkan penilaian dan saran yang diberikan oleh peserta didik.

Produk akhir penelitian ini adalah pembelajaran berbasis Powtoon untuk materi

drama siswa/I kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah melewati

tahap validasi, uji coba, dan revisi tahap II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

92

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan beberapa permasalahan yang belum

terpecahkan, peneliti mengajukan beberapa saran. Saran tersebut antara lain

sebagai berikut ini.

1. Peranan guru sangat dominan dalam menyampaikan materi di dalam kelas

sebagai sebuah kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan

menambah semangat dalam pembelajaran, serta mengasah keterampilan

dan kreativitas para peserta didik.

2. Pentingnya media sebagai penunjang keberhasilan dalam penyampaian

materi di dalam kelas, maka dari itu media harus terus dikembangkan

sesuai kebutuhan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

93

DAFTAR PUSTAKA

Adkhar, Ismail Bastiar. 2016. Pengembangan Media Video Animasi Pembelajaran

Berbasis Powtoon pada Kelas 2 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

di SD Labschool UNNES. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri

Semarang.

Arsyad, Azhar. 2010. Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Bafadal, Ibrahim. 2005.” Pengelolaan Perpustakaan Sekolah”. Jakarta: Bumi

Aksara.

Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. “Bahasa Indonesia

Kelas VIII SMP dan Mts”. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Repubik Indonesia.

Cecep & Bambang, S. 2011. “Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Emzir. 2013. “Metodologi Penelitian Pendidikan”. Depok: Raja Grafindo Persada.

Hamalik, Oemar. 2014. “Proses Belajar Mengajar”. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. “Bahasa Indonesia

Kelas VIII SMP dan Mts”. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Repubik Indonesia.

Kosasih, E. 2004.” Ketatabahasaan dan Kesusastraan”. Bandung: Ryama Widya.

Lestari, Ika. 2013. “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”. Padang: Akademia.

Miarso, Yusufhadi. 2009. “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan”. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Nurgiyantoro, Burhan. 2011. “Penilaian Pembelajaran Bahasa (Berbasisis

Kompetensi).” Yogyakarta: BPFE.

Nunuk, dkk. 2018. “Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya”.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukardjo. 2008. “Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran”. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

94

Sugiyono. 2012. “Metode Penelitian Pengembangan (Research and

Development/R&D)”. Bandung: Alfabeta.

Suryani, Nunuk, Achmad Setiawan dan Aditin Putria. 2018. “Media

Pengembangan Inovatif dan Pengembangannya”. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sagala, Syaiful. 2010. “Konsep dan Makna Pembelajaran”. Bandung: Alfabeta.

Sartika, Widya. 2014. “Pengembangan Materi Pembelajaran Bermain Drama

Berbasis Multimedia untuk SMP”. Skripsi. Malang: Universitas Negeri

Malang.

Waluyo, Herman J. 2002. “Drama Teori dan Pengajarannya”. Yogyakarta:

Hanindita Graha Widya.

Warsita Bambang. 2008. “Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya”.

Jakarta: Reneka.

Yogananta, Damar. 2016. “Pengembangan Media Pembelajaran Membaca Teks

Drama untuk SMP Kelas VIII dengan MTGT (Metode Teams Games

Tournament) Berbasis Software Adobe Flash”. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta

http://www.powtoon.com diakses pada tanggal 26 Oktober 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

95

BIOGRAFI PENULIS

Bernardus Damar Yoga Prawadhika lahir pada tanggal

29 Maret 1997. Penulis berasal dari Desa Bojong

Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor,

Provinsi Jawa Barat. Penulis memulai pendidikan di

TK Strada Nawar, Kota Bekasi. Penulis melanjutkan

pendidikan dasar di SD Strada Nawar, Kota Bekasi.

Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan di SMP

Strada Nawar, Kota Bekasi. Setelah lulus dari SMP, penulis melanjutkan

pendidikan di SMA Pangudi Luhur 2 Servasius, Kota Bekasi. Pada tahun 2015,

penulis melanjutkan pendidikan tinggi di Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta. Tugas akhir yang dikerjakan oleh penulis untuk

memperoleh gelar S1 berjudul Pengembangan Produk Bermedia Powtoon untuk

Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

96

Lampiran1: Rekap Hasil Validasi Dosen Ahli Media

REKAP HASIL VALIDASI DOSEN AHLI MEDIA

JUMLAH 43

RATA-RATA 4,8

PERSENTASE 97,5%

KATEGORI Sangat Layak

KODE BUTIR SOAL SKOR JUMLAH

1 5 5

2

3

4

5

5

4

5

5

19

6 5 5

7

8

5

4

9

9 5 5

10 5 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Lampiran 2: Rekap Hasil Validasi Dosen Ahli Materi

REKAP HASIL VALIDASI DOSEN AHLI MATERI

KODE BUTIR SOAL SKOR JUMLAH

1 4 4

2

3

4

5

4

4

12

5

6

5

4

9

7

8

5

4

9

9 5 5

10 4 4

JUMLAH 44

RATA-RATA 4,8

PERSENTASE 91%

KATEGORI Sangat Layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Lampiran 3: Surat Izin Penellitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Lampiran 4: Surat Permohonan Validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Lampiran 5: Hasil Validasi Ahli Media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Lampiran 6: Hasil Validasi Ahli Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Lampiran 7: Hasil Uji Coba Lapangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Lampiran 8: Dokumentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Lampiran 9: Story Board

STORY BOARD

PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON UNTUK MATERI

DRAMA SISWA/I KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR 1

YOGYAKARTA

Musik: Can’t stop happines

Scene Visual Audio dan

Keterangan

Intro

(Slide 1)

Animasi: pada

TEKS 1 (efek

animasi Fade)

dan TEKS 2

(efek animasi

Fade).

(Slide 1 ke 2

menggunakan

Transition

Fade).

TEKS 1

TEKS 2

Logo

Powtoon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Kompetensi

Dasar

(Slide 2)

Animasi: pada

TEKS 1 (efek

animasi

Appear), TEKS

2 (efekl animasi

Appear)

Animasi

gambar: (efek

animasi Fade).

(Slide 3 ke 4

tidak

menggunakan

transisi)

Logo

Powtoon

TEKS 1

TEKS 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Indikator

(Slide 3)

Animasi: pada

TEKS 1 (efek

animasi Fade),

TEKS 2 (efek

animasi Right)

TEKS 3 (efek

animasi Left).

Animasi angka 1

dan 2: ( efek

animasi Fade

dan Pop).

(Slide 3 ke 4

tidak

menggunakan

transisi)

Animasi Gambar

Animasi Gambar

TEKS 2

TEKS 3

Logo

Powtoon

1

2

TEKS 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Tujuan

(Slide 4)

Animasi: pada

TEKS 1 (efek

animasi Write).

dan Animasi

TEKS 2 dan

TEKS 3 (efek

animasi Scale).

(Slide 4 ke 5

tidak

menggunakan

transisi).

1

Pengertian

Drama

(Slide 5)

Animasi: pada

TEKS 1 (efek

animasi

Appear).

Animasi: pada

TEKS 2 (efek

animasi Scale)

Audio: Can’t

stop happines.

(Slide 5 ke 6

tidak

menggunakan

transisi)

Animasi: pada

TEKS 1 (efek

animasi Right).

Logo

Powtoon

TEKS 1

TEKS 2

TEKS 3

TEKS 1

Logo

Powtoon

TEKS 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

2

Ciri-ciri

Drama

(Slide 6)

Animasi: pada

TEKS 2 (efek

animasi Up).

Animasi: pada

TEKS 3 (efek

animasi Scale).

Animasi: pada

TEKS 4 (efek

animasi Type).

Animasi 1 (efek

animasi Fade).

Animasi 2: (efek

animasi Fade).

Animasi 3 :

(efek animasi

Fade)

(Slide 6 ke 7

tidak

menggunakan

transisi).

Logo

Powtoon

TEKS 1

TEKS 2

TEKS 3

TEKS 4 1

2

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

3

Jenis-jenis

Drama

(Slide 7)

Animasi: pada

TEKS 1 (efek

animasi Fade).

Animasi

Gambar: (efek

animasi Pop). .

(Slide 7 ke 8

tidak

menggunakan

transisi).

Logo

Powtoon

TEKS 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

3.1

Jenis-jenis

Drama

(Slide 8)

Animasi: pada

TEKS 1,2,3,

dan 4, 5 (efek

animasi Fade).

Animasi

Gambar

1,2,3,4,5 (efek

animasi Fade.

(Slide 8 ke 9

menggunakan

Transition

Slice).

TEKS 1

TEKS 4

TEKS 3

TEKS 2

TEKS 5

1

2

3

4

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

3.2

Jenis-jenis

Drama

(Slide 9)

Animasi: pada

TEKS 1,2, dan 3

bergantian (efek

animasi Fade).

Animasi Gambar

1,2,3: (efek

animasi Fade).

(Slide 9 ke 10

tidak menggunakan

transisi)..

TEKS 1

TEKS 2

TEKS 3

1

2

3

LOGO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

3.3

Jenis-jenis

Drama

(Slide 10)

Animasi: pada

TEKS 1,2,(efek

animasi Fade).

(Slide 10 ke 11

menggunakan

Transition

Poof!).

TEKS 1

TEKS 2

Logo

Powtoon

4

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

4

Unsur-

unsur

drama

(Slide 11)

Animasi: pada

TEKS 1 (efek

animasi Fade).

Animasi 1:

(efek animasi

Fade)

(Slide 11 ke 12

tidak

menggunakan

transisi)

TEKS 1

Logo

Powtoon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

4.1

Unsur-

unsur

drama

(Slide 12)

Animasi: pada

TEKS 1,2,3,4

dan 5 (efek

animasi Fade).

Angka 1,2,3,4

dan 5 (efek

animasi Fade).

(Slide 12 ke 13

tidak

menggunakan

transition)

Logo

Powtoon

TEKS 1

1

2

3 TEKS 4

TEKS 2

TEKS 3

4

5

TEKS 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

4.2

Outro

(Slide 13)

Animasi: pada

TEKS 1( efek

animasi Left.

Pada TEKS,2, 3,

4, 5, 6 (efek

animasi Fade).

(Slide 13 ke 14

tidak

menggunakan

transisi).

Logo

Powtoon

TEKS 1

TEKS 2

TEKS 3

TEKS 4

TEKS 5

TEKS 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

5

Outro

(Slide 14)

Animasi: pada

TEKS 1 (efek

animasi Up).

Pada TEKS 2

(efek animasi

Type).

(Slide 14 ke 15

tidak

menggunakan

transisi).

Logo

Powtoon

TEKS 1

TEKS 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

6

Sumber

(Slide 15)

Animasi: pada

TEKS 1 (efek

animasi Fade).

Animasi: pada

TEKS 2 ( efek

animasi Fade)

(Slide 15 ke 16

tidak

menggunakan

transisi).

TEKS 1

Logo

Powtoon

TEKS 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

7

Penutup

(Slide 16)

Animasi: pada

TEKS 1 (efek

animasi Fade).

Animasi: (efek

animasi Left)

(Slide 16 ke 17

tidak

menggunakan

transisi).

TEKS 1

Logo

Powtoon

TEKS 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Lampiran 10: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII/2

Materi Pokok : Teks Drama

Alokasi Waktu : 3x40 Menit (3 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pecapaian

Kompetensi

3.15

Mengidentifikasi unsur-unsur

drama (tradisional dan modern)

yang disajikan dalam bentuk

pentas atau naskah.

3.15.1

Memperhatikan contoh model teks

drama

3.15.2

Merumuskan

pengertian/karakteristik drama.

4.15 Mengiterpretasi drama

(tradisional dan modern) yang

dibaca dan ditonton atau

didengar.

4.15.2

Mengiterpretasi drama yang

dibacakan.

4.15.3

Mementaskan drama (tradisional

dan modern).

C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Pertemuan Pertama

Setelah memperhatikan suatu model teks drama, peserta didik dapat :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

a. Mengidentifikasi pengertian, karakteristik teks drama yang dibaca dan

ditonton/didengar

b. Merumuskan karakteristik teks drama yang dibaca dan ditonton/didengar

Fokus nilai-nilai sikap

- Ketelitian

- Peduli

Pertemuan Kedua

Setelah memperhatikan teks drama, peserta didik dapat :

a. Mendiskusikan unsur-unsur dan isi teks drama

b. Menanggapi dan melaporkan secara lisan dan atau tulis isi drama

yang ditonton

Fokus nilai-nilai sikap

- Ketelitian

- Peduli

D. Materi Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Materi Pembelajaran Reguler

(1) Faktual

Pengertian/karakteristik teks drama

Contoh teks drama: “Arloji” karya P. Hariyanto

(2) Konseptual

a. Pengertian teks drama

b. Struktur teks drama

c. Unsur-unsur teks drama.

d. Ciri-ciri teks drama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

e. Penjelasan isi dari teks drama.

(3) Prosedural

a. Bagian-bagian struktur teks drama.

b. Pengertian/karakteristik teks drama.

c. Unsur-unsur teks drama.

(4) Metakognitif

d. Pembelajaran drama sebagai keterampilan pembelajaran.

2. Materi Pembelajaran Pengayaan

a. Menyimpulkan isi teks drama

b. Menulis teks drama

3. Materi Pembelajaran Remidial

a. Pengertian teks drama

b. Unsur-unsur teks drama

c. Penjelasan isi teks drama

d. Struktur teks drama

e. Menulis teks drama

Pertemuan Kedua

1. Materi Pembelajaran Reguler

a. Mendiskusikan unsur-unsur dan isi drama

b. Mengidentifikasi isi drama

c. Menanggapi dan melaporkan secara lisan dan atau tulis isi drama yang

ditonton

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

2. Materi Pembelajaran Pengayaan

a. Menginterpretasi teks drama

b. Menulis teks drama

3. Materi Pembelajaran Remidial

a. Cara menginterpretasi teks drama

b. Cara memahami isi teks drama yang ditonton

Contoh teks drama

Arloji

Karya P. Hariyanto

Para Pelaku

Jidul : Anak laki-laki berumur 15 tahun

Pak Pikun : Pembantu rumah tangga berumur sekitar 40 tahun

Ibu : Nyonya rumah berumur sekitar 42 tahun

Tritis : Gadis berusia 18 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Kisah ini terjadi di sebuah ruang tamu keluarga yang cukup terpandang

terdapat berbagai perlengkapan yang lazim di ruang tamu tetapi yang terpenting

ialah seperangkat meja dan kursi tamu kira kira pukul 09.00 drama ini terjadi.

Dengan penuh keriangan si jidul membersihkan meja dan kursi-kursi.

Kepalanya melenggut-lenggut pinggangnya bergerak-gerak seirama dengan musik

dangdut yang terdengar meriah. Jidul tekejut ketika musik mendadak berhenti.

Pak Pikun : (muncul, langsung menuju ke arah Jidul) Ayo! Mana! Berikan

kembali padaku! Ayo! Mana!

Judul : (ber-ah-uh, sambil memberikan isyarat yang menyatakan

ketidakmengertiannya)

Pak Pikun : Dasar pencuri! Belum sampai sebulan di sini kamu sudah kambuh

lagi, ya? Dasar nggak tau diri! Ayo, kembalikan kepadaku! Mana, heh?

Jidul : (meringkuk diam)

Pak Pikun : (semakin keras suaranya) Jidul! Kamu mau kembalikan apa tidak?

Mau insaf apa tidak? Apa mau kupanggilkan orang-orang sekampung untuk

menggerebekmu? Ayo, mana?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Ibu : (muncul tergesa-gesa) Eh, ada apa, Pak Pikun? Ada apa dengan

Jidul?

Pak Pikun : Anak ini memang tidak pantas dikasihani, Bu. Dia mencuri lagi, Bu!

Ibu : Mencuri? (tertegun) Kamu mencuri, Jidul?

Jidul : (ber-ah-uh sambil menggoyang-goyangkan kepala dan tangannya)

Pak Pikun : Mungkir, ya? Padahal jelas, Bu! Tadi saya mandi. Setelah itu, alroji

saya tertinggal di kamar mandi. Lalu, dia masuk entah mengapa. Lalu, tidak ada

lagi alroji saya, Bu.

Ibu : O, arloji Pak Pikun hilang, begitu?

Pak Pikun : Bukan hilang, Bu! Jelas dicurinya! Ayo, ngaku saja! Kamu ngaku

saja, Jidul!

Jidul : (ber-ah-uh mencoba menjelaskan ketidaktahuannya)

Pak Pikun : Masih mungkir?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Ibu : Sabar, Pak Pikun! Sabar!

Pak Pikun : Maaf, Bu. Ini biar saya urus sendiri! (menarik Jidul) Sini!

Si Jidul : (meloncat, lari keluar dikejar oleh Pak Pikun)

Ibu : Sabar dulu, Pak Pikun! Diperiksa dulu! (mendesah sendiri) Ya,

ampun! Orang sudah tua kok gegabah, tidak sabaran begitu.

Tritis : (muncul membawa buku dan alat tulis) Uh, pagi-pagi sudah

mencuri! Mengganggu orang belajar saja!

………………………………………………………………………………………

. E. Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Pedagogik Genre

2. Pendekatan : Saintifik

3. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya jawab, dan penugasan

F. Media dan Bahan Pembelajaran

1. Media

a) Tayangan contoh drama tradisional/modern.

b) Powtoon.

c) Buku paket Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

2. Alat

a) Laptop

b) Proyektor dan LCD

G. Materi Pembelajaran

Terlampir

H. Sumber Belajar

.

Kemendikbud. 2017. Bahasa Indonesia Kelas VIII. Kemdikbud: Jakarta.

Kemendikbud.2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII. Kemdikbud: Jakarta.

I. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan pertama

KD. 3.15

Kegiatan

Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan ▪ Guru mengucapkan salam sebelum kegiatan

pembelajaran dimulai.

▪ Guru mendata kehadiran peserta didik.

5 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

▪ Guru melakukan apersepsi dan memberikan

motivasi dengan menanyakan tentang materi yang

telah diketahui sebelumnya.

▪ Pendidik menjelaskan, kompetensi dasar,

indikator dan tujuan pembelajaran

▪ Guru bersama para peserta didik membuat

kesepakatan bersama.

Inti Mengamati

▪ Guru menyajikan materi drama dengan

menggunakan media Powtoon.

▪ Peserta didik mengamati materi yang disampaikan

oleh guru yaitu teks drama.

Menanya

▪ Peserta didik dengan guru bertanya jawab tentang

teks drama berjudul “Arloji” karya P. Hariyanto.

Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta

didik berkaitan dengan drama yaitu:

1. Apa pengertian drama?

2. Apa struktur teks drama?

3. Apa unsur-unsur teks drama

4. Apa ciri-ciri teks drama?

70 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

5. Apa penjelasan isi teks drama?

Mengumpulkan informasi/ Mencoba

▪ Peserta didik secara individu mengidentifikasi

unsur-unsur teks drama yang terdapat dalam teks

drama berjudul “arloji” karya P. Hariyanto.

Mengasosiasikan

▪ Peserta didik secara individu mengetahui makna

dalam teks drama yang berjudul “Arloji” karya P.

Hariyanto.

Mengomunikasikan

▪ Peserta didik bersama guru membahas terkait

materi yang dipelajari yaitu mengenai pengertian,

jenis, unsur-unsur, struktur, cirri-ciri yang terdapat

dalam teks drama.

Penutup ▪ Guru memberikan reviu hasil pembelajaran.

▪ Guru memberikan umpan balik/refleksi hasil

pembelajaran.

▪ Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil

pembelajaran.

5 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Pertemuan kedua

Kegiatan

Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan ▪ Guru mengucapkan salam sebelum kegiatan

pembelajaran dimulai.

▪ Guru mendata kehadiran peserta didik.

▪ Guru melakukan apersepsi dan memberikan

motivasi dengan menanyakan tentang materi

yang telah diketahui sebelumnya.

▪ Pendidik menjelaskan, kompetensi dasar,

indikator dan tujuan pembelajaran

▪ Guru bersama para peserta didik membuat

kesepakatan bersama.

5 Menit

Inti Mengamati

• Peserta didik dibagi menjadi beberapa

kelompok yang terdiri atas empat sampai lima

orang.

Menanya

70 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

• Peserta didik membuat pertanyaan tentang hal

yang dideskripsikan tentang isi teks drama

Mengumpulkan Informasi/ Mencoba

• Peserta didik mencari jawaban atas pertanyaan

yang mereka susun dari buku teks.

• Peserta didik berdiskusi tentang isi teks drama

Mengasosiasikan

• Guru membimbing peserta didik yang

mengalami kesulitan.

Mengomunikasikan

a. Peserta didik membuat kesimpulan tentang isi

teks drama

b. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya tentang teks drama

c. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja

kelompok untuk diberi penilaian

Penutup ▪ Guru memberikan reviu hasil pembelajaran.

▪ Guru memberikan umpan balik/refleksi hasil

pembelajaran.

▪ Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil

pembelajaran.

5 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

I. Teknik Penilaian:

Teknik Penilaian

a. Sikap (Observasi/jurnal)

b. Pengetahuan

- Tes tertulis

c. Keterampilan

- Produk

- Praktik

Bentuk Penilaian:

a. Observasi : Lembar aktivitas pengamatan peserta didik

b. Tes Tertulis : Lembar kerja peserta didik

1. Remedial

a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang

capaiaan KDnya belum tuntas

b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidian

teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau digantikan dengan

tugas.

2. Pengayaan

Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan

diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut :

a. Siswa mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD

dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

b. Siswa mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD

dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

LAMPIRAN MATERI DRAMA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Sasaran Program : Siswa SMP Kelas VIII pada Semester Genap

Judul Penelitian : Pengembangan Produk Bermedia Powtoon untuk Materi

Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I

Yogyakarta

Peneliti : Bernardus Damar Yoga Prawadhika

1. Pengertian Drama

Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action, (segala apa yang

terlihat dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting),

dan ketegangan pada pendengar atau penonton

Menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ), Drama

memiliki beberapa pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai komposisi

syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan

watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan. Kedua,

cerita atau kisah terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus

disusun untuk pertunjukan teater. Ketiga, kejadian yan menyedihkan.

Menurut Budianta dkk (2002), Drama adalah genre sastra yang

menunjukkan penampilan fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog

antara pemimpin di sana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Menurut Riris K. Sarumpaet ( dalam Istilah Drama dan Teater, 1977:21),

Menyebutkan bahwa drama adalah ragam sastra dalam bentuk dialog yang

dimaksudkan untuk dipertunjukkan di atas pentas. Secara lebih khusus, drama

menunjuk pada lakon yang serius dapat berakhir suka maupun duka dengan

masalah yang serius pula, sekaligus menjadikannya suatu drama duka.

Menurut Hasanudin, (1996:2), mengungkapkan bahwa, tanpa dipentaskan

sekalipun, karya drama tetap dapat dipahami, dimengerti dan dinikmati.

Berdasarkan pengertian drama yang telah dikemukakan oleh para pakar di

atas, penulis berhasil memberikan kesimpulan. Drama adalah sebuah bentuk

ekspresi yang dapat diungkapkan melalui seni peran maupun karya sastra yang

didalamnya terdapat beberapa faktor pendukung berhasilnya sebuah drama

tersebut.

2. Unsur-unsur Drama

a) Alur

Rangkaian peristiwa atau konflik yang menjalankan sebuah cerita. Alur drama

mencakup bagian-baian 1) pengenalan cerita, 2) konflik awal, 3) perkembangan

konflik, 4) penyelesaian.

b) Penokohan

Penokohan adalah cara penulis menggambarkan karakter dari tokoh yang

akan diperankan. Tokoh tersebut dibagi menjadi duaa: 1) tokoh utama, 2)

tokoh pembantu. Tokoh utama adalah tokoh yang paling sering keluar dan

paling menonjol dalam pementasan serta memiliki peran yang paling penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

dalam pementasan. Sedangkan tokoh pembantu adalah tokoh membantu dalam

sebuah pementasan. Biasanya tokoh pembantu ini sering ditampilkan untuk

memamncing tokoh yang lain sehingga pementasan semakin menarik.

c) Dialog

Dalam sebuah dialog terdapat tiga elemen penting yaitu tokoh, wawancang,

dan kramagung.

1) Tokoh

Pelaku yang perannya lebih penting dibanding tokoh-tokoh lainnya.

Biasanya bersifat antagonis dan protagonis.

2) Wawancang

Adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh dalam

cerita.

3) Kramagung

Adalah petunjuk perilaku, tindakan, dan perbuatan yang harus dilakukan

oleh tokoh.

d) Latar

Merupakan bagian yang dimana menggambarkan latar dalam sebuah

pementasan. Latar dibagi menjadi tiga: 1) latar waktu, 2) latar tempat, 3) latar

suasana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

1) Latar Waktu

Merupakan situasi yang menggambarkan terjadinya sebuah konflik dalam

sebuah pementasan drama. Maksudnya adalah agar penonton dapat

merasakan suasana waktu yang akan ditampilkan.

2) Latar Tempat

Merupakan situasi yang menggambarkan lingkungan dalam sebuah

pementasan drama. Beberapa pemilihan latar tempat juga sangat berperan

penting dalam menghidupkan suasana panggung.

3) Latar Suasana

Menceritakan suasana yang akan terjadi dalam pementasan drama itu.

Latar suasana harus berkesinambungan dalam sebuah pementasan agar

dalam penerapannya menjadi lebih hidup dan memikat perasaan penonton.

e) Bahasa

Bahasa merupakan media komunikasi antartokoh. Bahasa juga bisa

menggambarkan watak tokoh, latar, ataupun peristiwa yang sedang terjadi.

Dari beberapa penjabaran diatas mengenai unsur-unsur drama maka dapat

disimpulkan bahwa drama memiliki lima unsur-unsur yang terdapat didalamnya

dan juga merupakan pelengkap didalam drama itu.

3. Struktur Drama

Prolog (adegan pembukaan), Dialog (percakapan), dan Epilog (adegan akhir

atau penutup).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

1) Prolog

Merupakan babak awal dalam sebuah pementasan drama. Pada tahap ini

para pemain memperkenalkan secara singkat lakon yang akan di mainkan.

2) Dialog

Ucapan yang dilakukan seorang aktor dalam sebuah pementasan drama.

Dialog juga merupakan bentuk interaksi yang saling lakukan sebagai bentuk

umpan balik dalam sebuah pementasan drama.

3) Epilog

Merupakan babak akhir dalam sebuah pementasan yang merupakan sebuah

adegan penutup dalam sebuah adegan dalam pementasan drama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan Pendidikan : SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Tahun Pelajaran : 2018/2019

Kelas/Semester : VIII/ II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

NO WAKTU NAMA KEJADIAN/

PERILAKU

BUTIR

SIKAP

TINDAK

LANJUT

1

2

3

4

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Instrumen Penilaian Pengetahuan Pertemuan Pertama

KISI-KISI TES TERTULIS

NO

KOPETENSI

DASAR

MATERI INDIKATOR SOAL

3.15

Mengidentifikasi

unsur-unsur drama

(tradisional dan

moderen) yang

disajikan dalam

bentuk pentas atau

naskah.

Pengertian/kar

akteris -tik teks

drama.

Unsur-unsur

teks drama.

Penjelasan isi

drama.

3.15.1

Memperhatikan suatu

model teks drama

3.15.2

Merumuskan

pengertian/karakteristik

drama.

3.15.3

Mendiskusikan unsur-

unsur dan isi drama

1. Disajikan sebuah

teks drama

2. Peserta didik

menentujkan ciri-

ciri teks drama

3. Disajikan sebuah

model teks drama

4. Peserta didik

menentujkan ciri-

ciri teks drama

5. Disajikan sebuah

teks drama

6. Peserta didik

menentujkan ciri-

ciri teks drama

7. Peserta didik

dapat

menyebutkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

struktur teks

drama

8. Disajikan sebuah

model teks

drama.

9. Peserta didik

menentukan

unsur teks drama

- Soal Pengetahuan (Pertemuan Pertama)

1. Tuliskan ciri-ciri teks drama!

2. Tuliskan isi teks drama!

3. Tuliskan struktur teks drama!

4. Tuliskan unsur teks drama?

Instrumen Penilaian

Pertemuan Kedua

- Instrumen Penilaian sikap

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP

Nama Sekolah : SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Kelas/Semester : VIII/Semester II

Tahun pelajaran : 2018/ 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

No Waktu

Nama

Peserta didik

Catatan

Perilaku

Butir

Sikap

Ttd

Tindak

Lanjut

1

2

3

RUBRIK PENILAIAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

PERTEMUAN PERTAMA

PERTEMUAN PERTAMA

NO URAIAN SKOR JUMLAH

1 Dapat menentukan ciri umum dengan tepat

a. Skor 4 jika dapat menuliskan 4 ciri teks

drama

b. Skor3 jika dapat menuliskan 3 ciri teks

drama

c. Skor2 jika dapat menuliskan 2 ciri teks

drama

d. Skor1 jika dapat menuliskan 1 ciri teks

drama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

2 Dapat menentukan ciri umum dengan tepat

a. Skor 4 jika dapat menuliskan 4 unsur

b. Skor3 jika dapat menuliskan 3 unsur

c. Skor2 jika dapat menuliskan 2 unsur

d. Skor1 jika dapat menuliskan 1 unsur

3 Dapat menentukan ciri umum dengan tepat

a. Skor 4 jika dapat menuliskan 4 ciri teks

drama

b. Skor3 jika dapat menuliskan 3 ciri teks

drama

c. Skor2 jika dapat menuliskan 2 ciri teks

drama

d. Skor1 jika dapat menuliskan 1 ciri teks

drama

4 Dapat menyebutkan struktur, isi, ciri teks drama

a. Skor 5 jika dapat menyebutkan 3 struktur

isi ciri

b. Skor 3 jika dapat menyebutkan struktur isi

ciri2 struktur

c. Skor 1 jika dapat menyebutkan struktur isi

ciri1 struktur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

5 Dapat menyebutkan unsur teks drama

a. Skor 5 jika dapat menyebutkan 3 unsur

b. Skor 3 jika dapat menyebutkan 2 unsur

c. Skor 1 jika dapat menyebutkan 1 unsur

Skore maksimal = 22

Nilai = skor perolehan X 100/ 22

Instrumen Penilaian

Pertemuan Kedua

- Instrumen Penilaian sikap

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP

Nama Sekolah : SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Kelas/Semester : VIII/Semester II

Tahun pelajaran : 2018/ 2019

No Waktu

Nama

Peserta didik

Catatan

Perilaku

Butir

Sikap

Ttd

Tindak

Lanjut

1

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

3

- Instrumen Penilaian Pengetahuan Pertemuan Kedua

KISI-KISI TES TERTULIS

NO

KOPETENSI

DASAR

MATERI INDIKATOR KD

INDIKATOR

SOAL

NOMOR

SOAL

TLS PRTK

1 4.15

Menginterprestasi

drama (tradisional dan

modern) yang dibaca

dan ditonton/

didengar

Penjelasan

isi drama.

Tanggapan

atas drama.

4.15.1

Mengidentifikasi isi

drama.

4.15.2

Menanggapi dan

melaporkan secara

lisan dan atau tulis

isi drama yang

ditonton

1. Disajikan

sebuah model

teks drama

2. Peserta didik

dapat

membuat

kesimpulan

- Soal Pengetahuan (Pertemuan Kedua)

1. Disajikan sebuah teks drama, uraikan apa isi yang terkandung pada teks

dramayang disajikan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

RUBRIK PENILAIAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

PERTEMUAN KEDUA

NO RINGKASAN

SKOR

JUMLAH

1. Ketepatan

a. Skor 5 jika menuliskan semua pokok-pokok isi teks

drama dengan tepat

b. Skor4 jika terdapat satu pokok isi teks drama yang

tidak tepat

c. Skor 3 jika terdapat dua pokok isi teks drama yang

tidak tepatSkor2 jika hanya satu pokokteks drama

d. Skor 1 jika tidak tidak dapat menuliskan pokok-

pokok isi teks drama dengan tepat

RUBRIK PENILAIAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

PERTEMUAN KEDUA

NO RINGKASAN

SKOR

JUMLAH

1. Ketepatan

a. Skor 5 jika menuliskan semua pokok-pokok isi teks

drama dengan tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

b. Skor4 jika terdapat satu pokok isi teks drama yang

tidak tepat

c. Skor 3 jika terdapat dua pokok isi teks drama yang

tidak tepatSkor2 jika hanya satu pokokteks drama

d. Skor 1 jika tidak tidak dapat menuliskan pokok-

pokok isi teks drama dengan tepat

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD 1)

Nama Peserta didik/Kelomok : ................................................................

Kelas : ................................................................

NO TULISKAN CIRI-CIRI TEKS DRAMA

1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

NO URAIKAN ISI YANG TERKANDUNG DALAMTEKS DRAMA

1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Lembar Materi Drama

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Sasaran Program : Siswa SMP Kelas VIII pada Semester Genap

Judul Penelitian : Pengembangan Produk Bermedia Powtoon untuk Materi

Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I

Yogyakarta

Peneliti : Bernardus Damar Yoga Prawadhika

1. Pengertian Drama

Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action, (segala apa yang terlihat

dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan ketegangan

pada pendengar atau penonton.

2. Menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ), Drama memiliki beberapa

pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai komposisi syair atau prosa yang

diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku

(akting) atau dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah terutama yang

melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater.

Ketiga, kejadian yan menyedihkan.

Menurut Budianta dkk (2002), Drama adalah genre sastra yang menunjukkan

penampilan fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin di

sana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Menurut Riris K. Sarumpaet ( dalam Istilah Drama dan Teater, 1977:21),

Menyebutkan bahwa drama adalah ragam sastra dalam bentuk dialog yang

dimaksudkan untuk dipertunjukkan di atas pentas. Secara lebih khusus, drama

menunjuk pada lakon yang serius dapat berakhir suka maupun duka dengan

masalah yang serius pula, sekaligus menjadikannya suatu drama duka.

2.Unsur-unsur Drama

a. Alur

Rangkaian peristiwa atau konflik yang menjalankan sebuah cerita. Alur drama

mencakup bagian-baian 1) pengenalan cerita, 2) konflik awal, 3) perkembangan

konflik, 4) penyelesaian.

b. Penokohan

Penokohan adalah cara penulis menggambarkan karakter dari tokoh yang

akan diperankan. Tokoh tersebut dibagi menjadi duaa: 1) tokoh utama, 2)

tokoh pembantu. Tokoh utama adalah tokoh yang paling sering keluar dan

paling menonjol dalam pementasan serta memiliki peran yang paling penting

dalam pementasan. Sedangkan tokoh pembantu adalah tokoh membantu dalam

sebuah pementasan. Biasanya tokoh pembantu ini sering ditampilkan untuk

memamncing tokoh yang lain sehingga pementasan semakin menarik.

c. Dialog

Dalam sebuah dialog terdapat tiga elemen penting yaitu tokoh, wawancang,

dan kramagung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

1. Tokoh

Pelaku yang perannya lebih penting dibanding tokoh-tokoh lainnya.

Biasanya bersifat antagonis dan protagonis.

2. Wawancang

Adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh dalam

cerita.

3.Kramagung

Adalah petunjuk perilaku, tindakan, dan perbuatan yang harus dilakukan

oleh tokoh.

c. Latar

Merupakan bagian yang dimana menggambarkan latar dalam sebuah

pementasan. Latar dibagi menjadi tiga: 1) latar waktu, 2) latar tempat, 3) latar

suasana.

1. Latar Waktu

Merupakan situasi yang menggambarkan terjadinya sebuah konflik dalam

sebuah pementasan drama. Maksudnya adalah agar penonton dapat

merasakan suasana waktu yang akan ditampilkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

2. Latar Tempat

Merupakan situasi yang menggambarkan lingkungan dalam sebuah

pementasan drama. Beberapa pemilihan latar tempat juga sangat berperan

penting dalam menghidupkan suasana panggung.

3. Latar Suasana

Menceritakan suasana yang akan terjadi dalam pementasan drama itu.

Latar suasana harus berkesinambungan dalam sebuah pementasan agar

dalam penerapannya menjadi lebih hidup dan memikat perasaan penonton.

d. Bahasa

Bahasa merupakan media komunikasi antartokoh. Bahasa juga bisa

menggambarkan watak tokoh, latar, ataupun peristiwa yang sedang terjadi.

Dari beberapa penjabaran diatas mengenai unsur-unsur drama maka dapat

disimpulkan bahwa drama memiliki lima unsur-unsur yang terdapat didalamnya

dan juga merupakan pelengkap didalam drama itu.

3. Struktur Drama

Prolog (adegan pembukaan), Dialog (percakapan), dan Epilog (adegan akhir

atau penutup).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Prolog

Merupakan babak awal dalam sebuah pementasan drama. Pada tahap ini

para pemain memperkenalkan secara singkat lakon yang akan di mainkan.

a) Dialog

Ucapan yang dilakukan seorang aktor dalam sebuah pementasan drama.

Dialog juga merupakan bentuk interaksi yang saling lakukan sebagai bentuk

umpan balik dalam sebuah pementasan drama.

b) Epilog

Merupakan babak akhir dalam sebuah pementasan yang merupakan sebuah

adegan penutup dalam sebuah adegan dalam pementasan drama.

Mengetahui,

Kepala Sekolah,

............................

NIP.

Yogyakarta, Oktober 2019

Guru Mata Pelajaran,

Bernardus Damar Yoga Prawadhika

NIM. 151224008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON · 2020. 3. 17. · Powtoonuntuk Materi Drama Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI