pengembangan produk bermedia powtoon
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON
UNTUK MATERI TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 KALASAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh:
Rio Dwi Andana Adi Massana
NIM: 151224027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
TUHAN YESUS KRISTUS
Yang selalu memberi saya kekuatan, memberkati, dan
melindungi penulis disetiap waktu dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Keluarga terkasih
Bapak YB. Adi Massana, Ibu Maria Rini Sumiasri, Kakak saya
Emanuel Chris Ariadi, Kembaran dan Adik-adik saya Ignasius
Dio, Febrio Trimarsadi, Karina Primastuti, saudara-saudara saya
yang selalu memberi doa dan dukungan kepada peneliti sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Sahabat dan kerabat terkasih
Christoforus Dananjaya, Agustinus Poga, Albertus Baru, Rastra
Adjie, Giovani Krisna, Yogi Wina Aruna, Benediktus Bima,
Wicaksana Aji, Bernardus Damar Yoga, Prasetyo, Ignatius Banu,
Elisabeth Rekyan Dinda dan kerabat yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu yang selalu memberikan semangat dan
keceriaan disaat penulis menyelesaikan skripsi ini.
Teman PBSI angkatan 2015 kelas A
Teman-teman PBSI angkatan 2015 yang sudah berdinamika
selama perkuliahan berlangsung.
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku tercinta
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka
terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja.
Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi”
(Ernest Newman)
“Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai
engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
Janganlah takut janganlah patah hati”
(1 Ulangan 31:8)
“Berhenti membuat rencana, MELANGKAHLAH!”
(Bob Sadino)
“Tidak perlu terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu. Andalkan ketekunan,
pemahaman, dan komitmen, karena sejatinya Tuhan telah memberikan manusia
porsinya masing-masing”
(Rio Dwi Andana Adi Massana)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Massana, Rio Dwi Andana Adi. 2020. Pengembangan Produk Bermedia
Powtoon untuk Materi Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri
1 Kalasan. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan produk
bermedia Powtoon untuk materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1
Kalasan dan mendeskripsikan kualitas produk Powtoon untuk materi teks
eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan. Tujuan akhir penelitian ini adalah
untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran baru yang lebih efektif
dan efisien serta memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan metode
penelitian pengembangan R&D (Research and Development) menurut Borg and
Gall (Sugiyono, 2012: 298-311). Teknik pengumpulan data yang digunakan
peneliti yaitu: (1) observasi langsung di dalam kelas dengan mengamati kegiatan
belajar yang sedang berlangsung dan (2) wawancara kepada guru mata pelajaran
bahasa Indonesia. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari tujuh langkah yang sudah dimodifikasi dari sepuluh langkah Sugiyono
yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan informasi, (3) desain produk, (4)
validasi produk, (5) revisi tahap 1, (6) uji coba produk, dan (7) revisi tahap 2.
Potensi dan masalah yang didapatkan peneliti adalah kurang
maksimalnya guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk mata pelajaran
bahasa Indonesia khususnya materi teks eksposisi. Sebelum melakukan uji coba di
lapangan peneliti melakukan validasi produk. Validasi dilakukan oleh ahli media
dan ahli materi. Data yang dikumpulkan berupa hasil penelitian mengenai kualitas
produk serta saran untuk merevisi produk. Hasil validasi dari ahli media
menunjukkan skor rerata 4,8 dengan kriteria “sangat baik”. Validasi dari ahli
materi menunjukkan skor rerata 4,5 dengan kriteria “sangat baik”. Uji coba
kuesioner dilakukan pada dua kali uji coba, yaitu pada kelompok kecil dan
kelompok besar. Penilaian kualitas media pembelajaran Powtoon pada uji coba
kelompok kecil dan besar menunjukkan skor rerata 4,22 untuk kelompok besar
dan 4,3 untuk kelompok kecil dengan kriteria “baik”.Kesimpulan dari penelitian
pengembangan produk bermedia Powtoon untuk materi teks eksposisi siswa kelas
X sudah layak digunakan sebagai media pembelajaran Kurikulum 2013.
Kata Kunci: Media pembelajaran, Powtoon, Teks Eksposisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Massana, Rio Dwi Andana Adi. 2020. The Development of Powtoon Media
Product for Exposition Text Material of Students Grade X SMA
Negeri 1 Kalasan. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and
Literature Education Study Program, Faculty of Teacher Training and
Educatoin, Sanata Dharma University.
The aim of this research is to describe the Powtoon media product for
exposition text material of students grade X SMA Negeri 1 Kalasan and describe the
quality of the Powtoon media product for exposition text material of students grade X
SMA Negeri 1 Kalasan. The final aim of the research is to produce a new efective and
efficient learning media product and also to utilize the school facilities. It is a
qualitative and quantitative research by using Research and Development method by
Borg and Gall (Sugiyono, 2012: 298-311). The researcher used the data collectioin
technique such as: (1) potential and problem, (2) collecting the information, (3)
designing the product, (4) validating the product, (5) first stage revision, (6) testing the
product, and (7) second stage revision.
The researcher got the potential and problem that the teacher was not
optimal in using the learning media for the Indonesian language subjects
especially on the exposition text material. Before conducting the trials, the
researcher conducted the product validation. The validation was conducted by the
expert of media and material. The collected data was in the form of the research
result about the product quality and also some suggestions to revise the product.
The validation result from the expert of media showed the average score 4.8 with
a “very good” criteria. The validation result from the expert of material showed
the average score 4.5 with a “very good” criteria. The questionaire trial was
conducted onto two trials, on the small group and the large group. The assessment
of Powtoon learning media on the trial of the small group and the large group
showed the average score 4.22 for the large group and 4.3 for the small group
with a “good” criteria. The conclusion of the research and development of the
Powtoon learning media product for the exposition text material of students grade
X has already suitable to be used as learning media of Curriculum 2013.
Keywords: Learning media, Powtoon, Exposition Text
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul
“Pengembangan Produk Bermedia Powtoon untuk Materi Teks Eksposisi Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan” dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat terselesaikan bukan hanya
karena kerja keras peneliti, melainkan juga berkat bimbingan, dukungan, doa, dan
saran dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung. Maka
pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan dosen pembimbing yang
sudah membimbing, selalu memberikan semangat dan banyak sekali
motivasi kepada peneliti,
3. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., yang bersedia menjadi dosen validasi materi.
4. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd., yang bersedia menjadi dosen validasi materi.
5. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., yang bersedia menjadi dosen
validasi media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 5
1. Manfaat Teoritis ..................................................................................... 5
2. Manfaat Praktis ...................................................................................... 6
a) Bagi Guru ........................................................................................... 6
b) Bagi Siswa ......................................................................................... 6
E. Batasan Istilah .............................................................................................. 6
1. Pembelajaran .......................................................................................... 7
2. Media Pembelajaran ............................................................................... 7
3. Multimedia ............................................................................................. 7
4. Powtoon ................................................................................................. 7
5. Teks Eksposisi ........................................................................................ 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
F. Spesifikasi Produk ....................................................................................... 7
G. Sistematika Penulisan .................................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 10
B. Kajian Pustaka ............................................................................................. 13
1. Pembelajaran .......................................................................................... 13
2. Media Pembelajaran ................................................................................ 14
a) Pengertian Media Pembelajaran.......................................................... 14
b) Tujuan Media Pembelajaran ............................................................... 15
c) Fungsi Media Pembelajaran ................................................................ 16
d) Jenis Media Pembelajaran .................................................................. 17
3. Multimedia ............................................................................................. 20
a) Pengertian Multimedia ........................................................................ 20
b) Manfaat Multimedia .......................................................................... 21
c) Prinsip Multimedia .............................................................................. 23
4. Powtoon .................................................................................................. 24
a) Pengertian Powtoon ............................................................................ 24
b) Manfaat Powtoon ................................................................................ 24
c) Kelebihan dan Kekurangan Powtoon .................................................. 25
d) Langkah-langkah Membuat Powtoon ................................................. 27
5. Teks Eksposisi ......................................................................................... 31
a) Pengertian Teks Eksposisi .................................................................. 31
b) Ciri-ciri Teks Eksposisi ..................................................................... 33
c) Tujuan Teks Eksposisi ........................................................................ 34
d) Macam-macam Teks Eksposisi .......................................................... 35
e) Langkah-langkah Menulis Eksposisi .................................................. 36
6. Kerangka Berpikir ................................................................................... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 39
B. Setting Penelitian ......................................................................................... 44
a) Subjek Penelitian..................................................................................... 44
b) Tempat Penelitian ................................................................................... 44
C. Prosedur Pengembangan Materi Pembelajaraan ......................................... 44
D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 50
a) Kuesioner ................................................................................................ 50
b) Wawancara.............................................................................................. 50
E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 51
a) Instrumen Analisis Kebutuhan ................................................................. 51
1 Analisis Kebutuhan Siswa .................................................................... 51
2 Instrumen Validasi Ahli ........................................................................ 53
3 Instrumen Validasi Uji Lapangan ......................................................... 56
F. Teknik Analisis Data.................................................................................... 59
a) Analisis Kuesioner Siswa ........................................................................ 59
b) Analisis Hasil Wawancara Guru .............................................................. 60
c) Analisis Validasi Produk .......................................................................... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan ..................................................................................... 62
a) Data Analisis Kebutuhan Siswa .............................................................. 62
b) Data Analisis Kebutuhan Guru ............................................................... 66
B. Deskripsi Produk Awal.............................................................................. 70
a) Konsep Produk ....................................................................................... 70
b) Praproduksi ............................................................................................ 71
c) Produksi ................................................................................................. 72
d) Pascaproduksi ........................................................................................ 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
C. Data Validasi Ahli Media dan Materi ........................................................ 76
a) Validasi Ahli Media ................................................................................ 76
b) Validasi Ahli Materi ............................................................................... 79
D. Revisi Desain I ............................................................................................ 81
a) Ahli Media .............................................................................................. 81
b) Ahli Materi .............................................................................................. 84
E. Uji Coba Produk .......................................................................................... 84
a) Uji Coba Kelompok Kecil ....................................................................... 84
b) Uji Coba Kelompok Besar ....................................................................... 86
F. Revisi Desain II ........................................................................................... 88
a) Penambahan Durasi Waktu ...................................................................... 88
G. Pembahasan dan Produk Akhir ................................................................... 88
H. Produk Akhir Media Pembelajaran Powtoon .............................................. 92
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................................................... 97
B. Saran ............................................................................................................ 100
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101
BIOGRAFI PENULIS ................................................................................... 103
LAMPIRAN ................................................................................................... 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa ............................ 52
Tabel 3.2 Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa............................................ 53
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Validasi Ahli Media ......................................................... 54
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Validasi Ahli Materi ......................................................... 54
Tabel 3.5 Kuesioner Validasi Ahli Media........................................................ 55
Tabel 3.6 Kuesioner Validasi Ahli Materi ....................................................... 55
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi Lapangan .......................................... 57
Tabel 3.6 Kuesioner Validasi Lapangan .......................................................... 58
Tabel 3.7 Konversi Nilai dan Skala Sikap ....................................................... 59
Tabel 3.8 Kriteria Skor Skala Lima Berdasarkan PAP .................................... 61
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Media................................................................ 77
Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................... 79
Tabel 4.3 Revisi I Pemilihan Warna Tulisan ................................................... 82
Tabel 4.4 Revisi I Pemilihan Animasi ............................................................. 83
Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ...................................................... 85
Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Kelas Besar ............................................................. 86
Tabel 4.7 Hasil Validasi dari Ahli Media dan Materi ...................................... 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Langkah-langkah Membuat Powtoon (1) ..................................... 27
Gambar 2.2 Langkah-langkah Membuat Powtoon (2) ..................................... 27
Gambar 2.3 Langkah-langkah Membuat Powtoon (3) ..................................... 28
Gambar 2.4 Langkah-langkah Membuat Powtoon (4) ..................................... 28
Gambar 2.5 Langkah-langkah Membuat Powtoon (5) ..................................... 29
Gambar 2.6 Langkah-langkah Membuat Powtoon (6) ..................................... 29
Gambar 2.7 Langkah-langkah Membuat Powtoon (7) ..................................... 30
Gambar 2.8 Langkah-langkah Membuat Powtoon (8) ..................................... 30
Gambar 4.1 Pemilihan Tema dan Background ................................................ 72
Gambar 4.2 Pemilihan Karakter ....................................................................... 73
Gambar 4.3 Penambahan Materi ...................................................................... 74
Gambar 4.4 Penambahan Animasi ................................................................... 74
Gambar 4.5 Pemilihan Jenis Tulisan ................................................................ 75
Gambar 4.6 Pembukaan Materi Teks Eksposisi Pada Powtoon ...................... 92
Gambar 4.7 Kompetensi Dasar Materi Teks Eksposisi ................................... 93
Gambar 4.8 Inti Produk Mengenai Pengertian Teks Eksposisi........................ 93
Gambar 4.9 Inti Produk Mengenai Ciri-ciri Teks Eksposisi 1 ......................... 94
Gambar 4.10 Inti Produk Mengenai Ciri-ciri Teks Eksposisi 2 ....................... 94
Gambar 4.11 Inti Produk Mengenai Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi ....... 95
Gambar 4.12 Inti Produk Mengenai Struktur Teks Eksposisi.......................... 95
Gambar 4.13 Penutup Pada Produk ................................................................. 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 38
Bagan 3.1 Langkah-langkah Pengembangan R&D Menurut Borg & Gall ...... 40
Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan ................................................................. 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil Validasi Ahli Media ........................................................... 78
Diagram 4.2 Hasil Validasi Ahli Materi .......................................................... 80
Diagram 4.3 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Media dan Ahli Materi ........... 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Izin Penelitian .................................................................... 104
Lampiran 2: Surat Permohonan Validasi Dosen Ahli ...................................... 106
Lampiran 3: Kisi-kisi Lembar Analisis Kebutuhan Siswa ............................... 107
Lampiran 4: Kisi-kisi Validasi Ahli Materi ..................................................... 108
Lampiran 5: Kisi-kisi Validasi Ahli Media ...................................................... 109
Lampiran 6: Kisi-kisi Kuesioner Validasi Lapangan ....................................... 110
Lampiran 7: Hasil Validasi Kuesioner ............................................................. 111
Lampiran 8: Lembar Hasil Validasi Dosen Ahli Materi .................................. 113
Lampiran 9: Lembar Hasil Validasi Dosen Ahli Media .................................. 115
Lampiran 10: Lembar Hasil Penilaian Peserta Didik Kelompok Besar (Kelas X
MIPA 4) ........................................................................................................... 117
Lampiran 11: Lembar Hasil Penilaian Peserta Didik Kelompok Kecil (Kelas X
MIPA 3) ........................................................................................................... 120
Lampiran 12: Hasil Wawancara Siswa ............................................................ 123
Lampiran 13: Hasil Wawancara Guru.............................................................. 125
Lampiran 14: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................... 130
Lampiran 15: Story Board Powtoon ................................................................ 163
Lampiran 16: Foto Penelitian ........................................................................... 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi juga
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan yang ditandai
dengan semakin canggihnya teknologi secara langsung maupun tidak
langsung berpengaruh dalam beberapa aspek kehidupan manusia. Yang
mendapat pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
kehidupan manusia, antara lain adalah aspek pendidikan. Pesatnya
perkembangan teknologi tersebut telah menghasilkan beragam aplikasi
terhubung internet. Dalam aspek pendidikan, guru dituntut dapat
memberdayakan teknologi dengan membuat pembelajaran menjadi lebih
inovatif yang mendorong siswa dapat belajar secara optimal baik di dalam
belajar mandiri maupun di dalam pembelajaran di kelas.
Dalam dunia pendidikan, antara teknologi dan pendidikan ibarat dua
sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Kemajuan teknologi dengan
berbagai konsekuensi lainnya juga menuntut peranan dunia pendidikan yang
lebih besar, khususnya terhadap guru untuk menerapkan teknik, metode, dan
pendekatan yang bervariasi dalam mentransformasikan materi atau nilai-
nilai kepada siswa didik (Maswan & Muslimin: 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pendidikan yang semakin tergantung dengan teknologi dapat
memperlancar pembelajaran guru. Oleh karena itu perlu keterampilan dalam
mengelola pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi untuk dijadikan
media atau alat dalam pembelajaran. Pembelajaran bersifat monoton dan
konvensional yang berpusat pada guru (teacher centered learning), tentu
menjadi pembelajaran yang harus dihindari. Karena hal tersebut menjadikan
siswa lebih banyak mendengarkan teks yang dibacakan oleh guru. Salah
satu cara untuk menghindari pembelajaran yang bersifat monoton dan
konvensional adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi menjadi
media pembelajaran yang menarik.
Media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik
yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang daoat
merangsang siswa umtuk belajar (Arsyad, 2017: 4). Media pembelajaran
digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran,
perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi
edukasi antara guru (atau pembuat media) dan siswa dapat berlangsung
secara tepat guna dan berdayaguna.
Pendidikan dan media pembelajaran memiliki kaitan yang sangat erat,
proses pembelajaran tidak akan berjalan lancar tanpa adanya media
pembelajaran yang tepat. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pemberi kepada penerima pesan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Salah satu contoh teknologi yang dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran yang menarik dan mempermudah penyampaian materi
sehingga siswa menjadi lebih cepat menerima pelajaran adalah aplikasi
video animasi. Video animasi dapat membantu guru dalam
memvisualisasikan materi atau konsep yang masih abstrak.
Video animasi merupakan penggabungan unsur media lain seperti
audio, teks, video, image, grafik, dan suara sehingga mengakomodasi gaya
belajar siswa yang mungkin memiliki tipe visual, auditori, maupun
kinestetik (Sudrajat: 2010). Video animasi jika digunakan sebagai media
pembelajaran akan menghindarkan siswa dari rasa bosan dan kelelahan
disebabkan oleh penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami.
Dari hasil observasi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 1
Kalasan yang merupakan tempat PPL (Program Pengalaman Lapangan)
peneliti. Dari satu kelas yang dijadikan objek observasi dihasilkan beberapa
data yakni kelas masih menggunakan media sederhana, berupa media visual
berbentuk kertas dan media berupa alat peraga. Dari data tersebut, dapat
disimpulkan bahwa media yang digunakan oleh guru-guru di sekolah
tersebut masih sederhana. Guru hanya memanfaatkan media sederhana dari
kertas atau barang tak terpakai. Guru juga masih terkendala oleh waktu
untuk membuat media tersebut, cukup lama dan merepotkan. Oleh karena
itu kebanyakan guru hanya melakukan pembelajaran konvensional saja
tanpa menggunakan media atau alat pendukung proses pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Dari data wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru bahasa
Indonesia di SMA Negeri 1 Kalasan bahwa materi yang sukar dipahami dan
dimengerti oleh siswa adalah materi teks eksposisi. Peneliti memilih materi
teks eksposisi sebagai materi yang akan dikembangkan dalam produk
karena, siswa sukar memahami teks eksposisi pada bagian struktur dan
kaidah kebahasaan. Materi teks eksposisi yang akan peneliti gunakan adalah
materi teks eksposisi untuk kelas X, semester 1. Kompetensi dasar materi
teks eksposisi dalam silabus bahasa Indonesia kurikulum 2013, yaitu
mengidentifikasi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan
rekomendasi) teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca.
Berdasarkan dari permasalahan tersebut peneliti bermaksud
mengembangkan produk bermedia powtoon untuk materi teks eksposisi
siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kalasan. Peneliti memilih media
pembelajaran powtoon karena media tersebut dapat menjadikan materi
pembelajaran lebih menarik dan inovatif. Adanya animasi serta gabungan
musik dan gambar, materi pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa
dan membuat siswa lebih fokus. Media pembelajaran powtoon dapat
digunakan pada pembelajaran di SMA tersebut karena terdapat sarana dan
prasarana yang memadai seperti LCD, komputer atau laptop serta
kemudahan bagi guru dalam mengoprasikan media video animasi
pembelajaran. Media pembelajaran powtoon merupakan video animasi
kartun yang dapat diisi oleh materi materi pelajaran dan dapat dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
media pembelajaran untuk sekolah karena sifatnya yang menarik dan cocok
untuk anak SMA.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dikaji adalah
1) Bagaimana proses pengembangan produk bermedia powtoon untuk
materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan?
2) Bagaimana kualitas produk powtoon untuk materi teks eksposisi
siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian pengembangan
ini adalah
1) Mendeskripsikan proses pengembangan produk bermedia powtoon
untuk materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan.
2) Mendeskripsikan kualitas produk bermedia powtoon untuk materi
teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis yang diharapkan dari penelitian ini adalah
dapat menambah wacana baru tentang pengembangan media
pembelajaran yang bermanfaat dalam proses pembelajaran di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Sekolah Menengah Atas dan perkembangan dunia pendidikan
pada umumnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan memberikan
sumbangan positif, menjadi masukan guru dalam upaya
meningkatkan kemampuan dan kompetensi peserta didik
serta memotivasi peserta didik dalam memahami suatu
pembelajaran.
b. Bagi Siswa
Membantu siswa untuk memahami materi pelajaran
karena materi pelajaran dimultimediakan sehingga lebih
mudah memahaminya serta memperoleh pengalaman
belajar yang menyenangkan, sehingga meningkatkan
minat, motivasi belajar.
E. Batasan Istilah
Terdapat beberapa batasan istilah yang digunakan dalam penelitian
ini. Adapun, batasan istilah yang digunakan tersebut, yakni
pengembangan materi, media pembelajaran, powtoon, dan eksposisi.
Masing-masing istilah tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1. Pembelajaran adalah suatu proses belajar yang dilakukan oleh
pengajar/guru dengan tujuan membantu siswa dalam pemerolehan
suatu mata pelajaran.
2. Media Pembelajaran adalah alat atau komponen sumber belajar
yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang
dapat merangsang siswa untuk belajar.
3. Multimedia adalah suatu media yang menggabungkan beberapa
unsur-unsur media lain seperti teks, gambar, animasi, audio, dan
video menjadi satu.
4. Powtoon adalah web apps online untuk membuat presentasi atau
video animasi kartun dengan cara yang mudah. Powtoon memiliki
fitur animasi sangat menarik, diantaranya animasi tulisan tangan,
animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan
timeline yang lebih mudah. Dengan powtoon, Kita bisa membuat
animasi kartun secara mudah, instan dan menarik.
5. Teks Eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang
berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok
pikiran, yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan
seseorang yang membaca uraian tersebut.
F. Spesifikasi Produk
Media pembelajaran powtoon yang dihasilkan dalam penelitian ini
tergolong sebagai media pembelajaran berbasis online dan berisi ilmu
pengetahuan yang disusun secara sistematis, disusun berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum, bertujuan digunakan
dalam pembelajaran, dan berisi materi-materi yang akan diajarkan.
Spesifikasi laptop atau komputer (PC) yang dapat digunakan untuk
menjalankan media pembelajaran Powtoon adalah sebagai berikut.
1. Processor : Quad Core Celeron atau diatasnya.
2. RAM : minimal 1 GB.
3. VGA : On Board.
4. Koneksi internet yang stabil.
Karakteristik materi yang digunakan sebagai bahan pembelajaran media
pembelajaran Powtoon sebagai berikut:
1. Materi teks eksposisi berhubungan dengan media pembelajaran
Powtoon yang disajikan.
2. Materi teks eksposisi disajikan secara menarik dan disusun secara
sistemastis berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Karakteristik materi berhubungan dengan media pembelajaran powtoon
untuk penyampaian materi dan mempermudah untuk menangkap isi materi
yang ingin dicapai siswa. Media pembelajaran Powtoon memiliki
karakteristik sebagai berikut ini.
1. Gambar dan animasi pada media pembelajaran Powtoon dapat
diunduh dan digunakan melalui Apps Website Powtoon.
2. Gambar dan animasi pada media pembelajaran Powtoon merupakan
alat pendukung siswa dalam penjelasan materi teks eksposisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
G. Sistematika Penyajian
Penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I memaparkan latar belakang
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat peneitian, batasan
istilah, spesifikasi produk, dan sistematika penyajian. Bab II berisi kajian
teori yang sesuai dengan topik yang akan dibahas dan kerangka berpikir.
Pada bagian kajian teori akan diuraikan berbagai teori dan penelitian-
penelitian relevan. Pada bagian kerangka berpikir akan diuraikan alur
pemikiran peneliti. Bab III berisi tentang metodologi penelitian yang akan
digunakan dan dilakukan. Dalam bab ini akan dipaparkan jenis penelitian,
sumber data dan data, latar penelitian, teknik pengumpulan data, instrument
penelitian, teknik analisis data, model pengembangan, prosedur
pengembangan. Bab IV berisi tentang langkah-langkah penyusunan media
ajar powtoon, deskripsi data, hasil analisis data, dan pembahasan produk.
Bab V berisi penutup. Bab ini akan memaparkan simpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian pengembangan
ini dilakukan oleh Bastiar Ismail Adkhar (2016), Prima Ibnu Wijaya
(2013) dan Mareta Cristienda (2018). Penelitian yang pertama dilakukan
oleh Bastiar Ismail Adkhar pada tahun 2016 dalam skripsinya yang
berjudul Pengembangan Media Video Animasi Pembelajaran Berbasis
Powtoon Pada Kelas 2 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD
Labschool UNNES. Penelitian tersebut menghasilkan sebuah produk
berupa video animasi Powtoon untuk pembelajaran ilmu pengetahuan
alam di SD Labschool UNNES. Metode penelitian yang digunakan yaitu
menggunakan metode kualitatif digabungkan dengan menggunakan
penelitian tindakan kelas. Adapun perbedaan dan kesamaan yang
terdapat didalam topik penelitian yang dilakukan oleh Bastiar Ismail
Adkhar dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian Bastiar Ismail Adkhar ialah peneliti
terdahulu menekankan penggunaan Powtoon sebagai sarana untuk
pembelajaran ilmu pengetahuan alam bagi siswa-siswi kelas 2 SD
Labschool UNNES, sedangkan peneliti menekankan penggunaan
Powtoon sebagai sarana untuk pembelajaran teks eksposisi bagi kelas X
di SMA Negeri 1 Kalasan. Persamaan dari topik penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dilakukan oleh Bastiar Ismail Adkhar dengan peneliti adalah sama-sama
menggunakan media Powtoon untuk pengembangan materi bahan ajar.
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Ibnu Wijaya pada tahun 2013
dalam skripsinya yang berjudul Pengembangan Materi Menulis
Karangan Narasi Dengan Menggunakan Media Gambar Karikatur
Untuk Siswa Kelas X Semester 1. Penelitian tersebut bertujuan untuk
menghasilkan suatu produk yaitu berupa pengembangan materi karangan
narasi dengan menggunakan media gambar karikatur. Penelitian
pengembangan tersebut diawali dengan menganalisis kebutuhan siswa
dengan cara penyebaran dan pengisian kuisioner serta wawancara.
Subjek dalam penelitian tersebut adalah siswa kelas X semester 1 SMA
Negeri 6 Yogyakarta yang berjumlah 61 siswa. Hasil dari penelitian
pengembangan tersebut adalah materi menulis karangan narasi dengan
menggunakan media gambar karikatur bagi siswa kelas X semester 1.
Adapaun perbedaan dan persamaan penelitian yang dilakukan Ibnu
Wijaya dengan peneliti. Letak perbedaan antara lain yaitu pada produk
yang dikembangkan. Produk yang dikembangkan Ibnu Wijaya berupa
media gambar karikatur sedangkan peneliti mengembangkan produk
media pembelajaran Powtoon. Penelitian yang dilakukan Ibnu Wijaya
lebih menekankan pada pengembangan materi menulis karangan narasi
sedangkan peneliti lebih menekankan pada pengembangan produk serta
keefektifan produk tersebut. Letak persamaan berada pada subjek
penelitian yang sama-sama dilakukan untuk siswa jenjang SMA kelas X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Mareta Cristienda pada tahun
2018 dalam skripsinya yang berjudul Pengembangan Materi Menulis
Tegak Bersambung Menggunakan Metode Drill Sebagai Sarana
Pendidikan Karakter Siswa Kelas Bawah SD Kanisius Sorowajan.
Penelitian tersebut termasuk dalam penelitian pengembangan. Bertujuan
mengembangkan materi menulis tegak bersambung sebagai sarana
pendidikan karakter. Penelitian tersebut diawali dengan wawancara dan
analisis kebutuhan. Penelitian tersebut menghasilkan produk berupa
buku ajar. Dalam penelitian tersebut yang menjadi subjek adalah siswa
kelas 2 SD Kanisius Sorowajan. Adapun perbedaan dan persamaan
antara penelitian yang dilakukan Mareta Cristienda dengan peneliti.
Perbedaan terletak pada materi yang dikembangkan, Mareta Cristienda
mengembangkan materi tegak bersambung sedangkan peneliti
mengembangkan produk media pembelajaran Powtoon untuk materi teks
eksposisi. Penelitian Mareta Cristienda lebih menekankan
pengembangan menggunakan metode drill, sedangkan peneliti lebih
menekankan pengembangan produk media pembelajaran Powtoon untuk
materi bahasa Indonesia. Subjek penelitian Mareta Cristienda yaitu
untuk siswa jenjang SD kelas 2 sedangkan peneliti untuk SMA kelas X.
Letak persamaan antara penelitian Mareta Cristienda dan peneliti yaitu
sama-sama merupakan penelitian pengembangan.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dipaparka di atas, letak
kebaruan penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
termasuk penelitian pengembangan media pembelajaran baru yang
lebih efektif dan efisien.
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah menghasilkan produk
bermedia Powtoon untuk materi teks eksposisi siswa kelas X SMA
Negeri 1 Kalasan.
B. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 17) mendefinisikan kata
“pembelajaran” berasal dari kata “ajar” berarti petunjuk yang diberikan
kepada orang agar diketahui atau diturut, sedangkan “pembelajaran”
berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar. Rombepajung (1988: 25 dalam Thobroni, 2015: 16) berpendapat
bahwa pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata pelajaran atau
pemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman, atau
pengajaran. Menurut Miarso (2004 dalam Nunuk Suryani, dkk, 2018: 3-
4), pembelajaran merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan
usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang
ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta yang
pelaksananya terkendali.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang dilakukan oleh
pengajar/guru dengan tujuan membantu siswa dalam pemerolehan suatu
mata pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Media Pembelajaran
a) Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Hujair AH Sanaky,
2015 :3). Gagne & Briggs (1975 dalam Azhar Arsyad, 2017: 4)
mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari,
buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide
(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Menurut
Miarso (2009: 458), media pembelajaran dapat diartikan segala sesuatu
yang digunakan untuk melaurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan si pembelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan
terkenedali.
Menurut Benny (2017: 15), media berdasarkan asal katanya dari
bahasa Latin, medium, yang berarti perantara. Media oleh karenanya
dapat diartikan sebagai perantara antara pengirim informasi yang
berfungsi sebagai sumber atau resources dan penerima informasi atau
receiver. Menurut Rayanda Asyar (2012: 8), media pembelajaran dapat
dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi
lingkungan bealajr yang kondusif dimana penerimanaya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif. Berdasarkan beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pengertian di atas, peneliti memberikan kesimpulan bahwa media
pembelajaran merupakan alat atau komponen sumber belajar yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.
b) Tujuan Media Pembelajaran
Menurut Sanaky (2013 dalam Nunuk Suryani, dkk, 2018: 8), tujuan
media sebagai alat bantu pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Mempermudah proses pembelajaran di kelas.
2. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.
3. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar.
4. Membantu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran.
Benny (2017: 23) berpendapat bahwa pemanfaatan media, baik
untuk keperluan individual maupun kelompok, secara umum mempunyai
beberapa tujuan, yaitu: (1) memperoleh informasi dan pengetahuan; (2)
mendukung aktivitas pembelajaran; dan (3) sarana persuasi dan motivasi.
Media pembelajaran pada umumnya juga digunakan untuk mendukung
aktivitas pembelajaran yaitu mempresentasikan atau menyajikan
informasi dan pengetahuan. Media dipandang sebagai alat bantu dalam
pembelajaran serta digunakan untuk mengaktifkan penggunanya dalam
memperoleh informasi dan pengetahuan yang diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c) Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran
dengan menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langka,
membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya, membuat konsep abstrak
ke konsep kongkret, memberi kesamaan persepsi, mengatasi hambatan
waktu, tempat, jumlah, dan jarak, menyajikan ulang informasi secara
konsisten, dan memberi suasana belajar yang menyenangkan (Hujair AH
Sanaky, 2015 :7).
Livie & Lentz (1982 dalam Hujair AH Sanaky, 2015: 7)
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yang khusus pada
media visual, sebagai berikut:
1. Fungsi atensi, media visual merupakan inti, menarik, dan
mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan
atau menyertai teks materi pelajaran.
2. Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. Gambar atau
lambang visual akan dapat menggugah emosi dan sikap
pembelajar.
3. Fungsi kognitif, media visual mengungkapkan bahwa lambang
visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. Fungsi kompensatoris, media visual memberikan konteks untuk
memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca
untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatkannya kembali.
Berdasarkan keempat fungsi media visual tersebut, peneliti
memberikan kesimpulan bahwa belajar dari media visual memerlukan
keterampilan tersendiri, karena melihat media visual tidak dengan
sendirinya akan mudah. memahami. Oleh karena itu, pembelajar harus
dibimbing dalam menerima dan menyimak media visual secara tepat.
d) Jenis-jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran pada umumnya memuat informasi dan
pengetahuan, dapat digunakan sebagai sarana untuk mempelajari
pengetahuan dan keterampilan tertentu. Setiap jenis media mempunyai
kekhasan tersendiri untuk digunakan dalam proses belajar.
Menurut Seels & Richey (1994 dalam Azhar Arsyad, 2017: 31),
mengelompokkan media pembelajaran ke dalam empat kelompok, yaitu:
(1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-visual,
(3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4) media
hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Berikut ini merupakan
deskripsi singkat mengenai keempat jenis media pembelajaran tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1. Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau
menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis
terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis.
2. Teknologi audio-visual adalah cara untuk menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis
dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.
3. Teknologi berbasis komputer adalah cara menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang
berbasis komputer.
4. Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan
menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa
bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.
Heinich, dkk. (2005 dalam Benny, 2017: 18-19) mengemukakan
klasifikasi media yang digunakan untuk aktiivtas pembelajaran yang
terdiri dari: (1) media cetak/teks; (2) media pameran/display; (3) media
audio; (4) gambar bergerak/motion pictures; dan (5) multimedia. Berikut
merupakan deskripsi singkat keenam media tersebut.
1. Media cetak/teks merupakan jenis media yang telah lama
digunakan sebagai sarana pembelajaran. Media cetak juga
dipandang sebagai jenis media yang relatif murah dan memiliki
sifat yang fleksibel bagi penggunanya. Media cetak yang berisi teks
memiliki ragam yang bervariasi, meliputi buku, brosur, leaflet dan
handout. Selain dalam bentuk teks, media cetak memuat informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dan pengetahuan dalam bentuk lain misalnya gambar, diagram,
chart, poster, dan kartun.
2. Media pameran/display digunakan sebagai sarana informasi dan
pengetahuan yang menarik bagi penggunanya. Jenis media
pembelajaran ini juga bervariasi mulai dari benda sesungguhnya
yang disebut dengan istilah realia, sampai kepada benda tiruan
yang berupa replika dan model. Contoh ragam media pameran,
yaitu realia, model, diorama, dan kit.
3. Media audio merupakan jenis media yang efektif untuk digunakan
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu melatih
kemampuan penggunanya dalam mendengar informasi dan
pengetahuan lisan secara komprehensif. Media audio sangat tepat
untuk pembelajaran tentang kemampuan berbahasa dan juga seni.
Belajar tentang cara pengucapan bahasa asing atau pronounciation
misalnya.
4. Gambar bergerak atau motion pictures merupakan jenis media yang
mampu menayangkan gambar bergerak yang terintegrasi dengan
unsur suara. Contoh media ini yaitu media film dan video. Kedua
jenis media ini memiliki features atau kemampuan yang luar biasa
sebagai sebuah medium komunikasi. Mampu menampilkan
informasi dan pengetahuan dalam sebuah tayangan informasi dan
pengetahuan yang mendekati realistik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
5. Multimedia merupakan produk dari kemajuan teknologi digital.
Mampu memberikan pengalaman belajar yang kaya bagi
penggunanya. Multimedia dapat menampilkan pesan dan
pengetahuan dalam bentuk gabungan atau kombinasi antara
beberapa format penayangan, seperti teks, audio, grafis, video, dan
animasi secara simultan. Dengan kemampuan seperti ini program
multimedia dapat menayangkan informasi dan pengetahuan secara
komprehensif yang dapat dipelajari oleh siswa.
Berdasarkan beberapa jenis-jenis media pembelajaran di atas, peneliti
memberikan kesimpulan bahwa jenis-jenis media pembelajaran terdiri
dari media cetak/teks, media gambar, media audio, media audio visual,
dan multimedia. Mulai dari media yang paling sederhana dan murah
hingga media yang terdiri dari beberapa gabungan media lainnya.
3. Multimedia
a) Pengertian Multimedia
Rusman, dkk. (2013 dalam Nunuk, 2018: 195), berpendapat
bahwa multimedia adalah media presentasi dengan menggunakan
teks, audio, dan visual sekaligus. Kelebihan multimedia adalah
menggabungkan semua unsur media, seperti teks, video, animasi,
gambar, grafik, dan audio menjadi satu kesatuan penyajian
sehingga mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif,
maupun kinestetik. Menurut Smaldino (dalam Nunuk, 2018: 195),
multimedia adalah media yang menggunakan dua unsur atau lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, video, dan
animasi secara terintegrasi. Purwanto (2005) (dalam Nunuk, 2018:
195) menyebutkan bahwa multimedia dalam pembelajaran adalah
kombinasi dari berbagai media yang terdiri dari teks, grafis,
gambar diam, animasi, suara, dan video.
Berdasarkan beberapa pengertian multimedia yang dipaparkan
oleh para ahli di atas. Peneliti memberikan kesimpulan bahwa
multimedia adalah suatu media yang menggabungkan beberapa
unsur-unsur media lain seperti teks, gambar, animasi, audio, dan
video menjadi satu. Multimedia dapat diterapkan kepada siswa
yang memiliki gaya belajar auditif, visual, maupun kinestetik.
b) Manfaat Multimedia
Menurut Smaldino, dkk (dalam Nunuk, 2018: 199),
penggunaan multimedia dalam pembelajaran memiliki beberapa
keuntungan sebagai berikut ini.
1) Multimedia dapat mengombinasikan teks, audio, grafik,
gambar diam maupun bergerak serta video dalam satu kesatuan
sistem sehingga dapat digunakan secara bersamaan.
2) Multimedia memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran sehingga dapat
mengondisikan peserta didik agar senantiasa terpusat dan
berpartisipasi penuh dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3) Multimedia memberikan kesempatan kepada para peserta didik
untuk belajar secara mandiri dan berulang-ulang sehingga
memungkinkan terjadinya proses pengayaan pemahaman
konsep dalam diri peserta didik.
4) Multimedia memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk membuat pilihan bagian yang terlebih dahulu akan
dipelajari dari menu-menu yang tersedia.
5) Program animasi dalam multimedia dapat dimanfaatkan untuk
menunjukkan simulasi proses dinamis suatu objek konkret
maupun abstrak sehingga memberikan pengalaman belajar
yang lebih bermakna kepada peserta didik dengan seolah-olah
melihat secara langsung objek yang sedang dipelajari.
Dilihat dari manfaat yang dipaparkan oleh Smaldino, dkk
(dalam Nunuk, 2018 : 199) proses pembelajaran menjadi lebih
menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat
dipersingkat, kualitas belajar peserta didik dapat ditingkatkan, dan
proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja, serta sikap peserta didik dapat ditingkatkan. Berdasarkan
manfaat multimedia di atas, peneliti memberikan kesimpulan
bahwa manfaat multimedia dapat memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mandiri, aktif, dan membuat pilihan bagian
yang terlebih dahulu akan dipelajari dengan bantuan animasi untuk
menunjukkan simulasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c) Prinsip Multimedia
Menurut Talbert dan Bates (2015 dalam Nunuk 2018: 204-
205), multimedia dibagi dalam empat prinsip penggunaan
multimedia dalam pembelajaran. Prinsip tersebut merupakan suatu
panduan dalam mempersiapkan rancangan media pembelajaran
agar lebih menarik.
1) Keep it simple, fokus pada satu ide dalam satu pembahasan
2) Keep it short, pastikan video tidak lebih dari enam menit
untuk memaksimalkan perhatian peserta didik pada materi
pembelajaran.
3) Keep it real, model pengambilan keputusan dan problem
solving akan lebih menarik.
4) Keep it good, rencanakan dengan baik saat akan membuat
suatu video. Pastikan nantinya akan menghasilkan kualitas
gambar dan suara yang baik.
Berdasarkan prinsip multimedia di atas peneliti memberikan
kesimpulan bahwa prinsip multimedia adalah prinsip multimedia
yang memaparkan keterangan tentang bagaimana seharusnya
mengatur tata letak gambar dan tulisan dengan lebih detail.
Contohnya berfokus pada satu ide bahasan, waktu video tidak lebih
dari 5-6 menit, problem solving yang menarik, dan hasil kualitas
gambar dan suara harus baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4. Powtoon
a) Pengertian Powtoon
Powtoon adalah web apps berbasis IT yang bisa digunakan
untuk membuat presentasi atau video animasi kartun dengan
mudah. Powtoon terintegrasi dengan internet karena powtoon itu
sendiri merupakan aplikasi yang berada didalam situs atau web
sehingga pengguna dari powtoon harus menghubungkan internet
sebelum membuka powtoon. Powtoon merupakan layanan online
untuk membuat sebuah paparan yang memiliki fitur animasi sangat
menarik diantaranya animasi tulisan tangan, animasi kartun, dan
efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan timeline yang sangat
mudah. Hampir semua fitur dapat diakses dalam satu layar
membuat powtoon mudah digunakan dalam proses pembuatan
sebuah paparan. Paparan yang memiliki built-in karakter kartun,
model animasi dan benda benda kartun lainnya membuat layanan
ini sangat cocok digunakan untuk membuat media ajar khususnya
untuk para pelajar yang suka dengan suasana santai dan non formal
dalam pembelajaran di kelas (www.powtoon.com diakses pada
tanggal 15 September 2019).
b) Manfaat Media Pembelajaran Powtoon :
Manfaat media pembelajaran Powtoon menurut website
(www.powtoon.com diakses pada tanggal 15 September 2019)
adalah sebagai berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan
belaka).
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera,
misalnya: objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan
realita, gambar, film bingkai, film, atau model; objek yang
kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film,
atau gambar.
3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu
dengan timelapse atau high-speed photography; Kejadian
atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan
lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun
secara verbal; Objek yang terlalu kompleks (misalnya
mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll.
4) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi,
iklim, dan lain-lain) dapat di visualkan dalam bentuk film,
film bingkai, gambar, dll.
c) Kekurangan dan Kelebihan Media Powtoon
Di dalam setiap media pembelajaran pasti mempunyai
kekurangan dan kelebihan, adapun kekurangan dan kelebihan
media pembelajaran Powtoon menurut website
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
(www.powtoon.com diakses pada tanggal 15 September 2019)
adalah sebagai berikut.
1. Kekurangan Media Powtoon
a) Ketergantungan pada ketersedian dukungan sarana
teknologi.
b) Harus disesuaikan dengan system dan kondisi yang
ada.
c) Mengurangi kreativitas dan inovasi dari jenis media
pembelajaran lainnya.
d) Membutuhkan dukungan SDM yang prefesional
untuk mengoprasikannya.
2. Kelebihan Media Powtoon
a) Interaktif.
b) Mencakup segala aspek indera.
c) Penggunaannya praktis.
d) Kolaboratif.
e) Lebih variatif.
f) Dapat memberikan feedback.
g) Memotivasi.
Berdasarkan kekurangan dan kelebihan media powtoon, dapat
disimpulkan bahwa jika dilihat dari kekurangan, media powtoon ini
harus mempunyai keahlian khusus untuk menjalankan dan
mengoperasikannya. Sebaliknya, jika dilihat dari kelebihannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
media powtoon ini sangatlah inovasi dalam pembelajaran, karena
lebih interaktif, lebih variaitif denga berbagai macam animasinya
serta memotivasi siswa untuk lebih mudah menerima materi yang
disajikan atau diberikan oleh guru.
d) Langkah-langkah Membuat Powtoon
Langkah-langkah membuat Powtoon menurut website
(www.powtoon.com diakses pada tanggal 15 September 2019)
adalah sebagai berikut.
1) Membuka browser internet kemudian kunjungi situs alamat
www.powtoon.com.
Gambar 2.1 Langkah-langkah Membuat Powtoon (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2) Melakukan pendaftaran atau registrasi melalui Facebook atau
Google.
Gambar 2.2 Langkah-langkah Membuat Powtoon (2)
3) Melakukan login/sign up dengan akun yang dinginkan.
Gambar 2.3 Langkah-langkah Membuat Powtoon (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
4) Memilih tipe Powtoon yang akan dibuat atau dengan klik
Blank Powtoon.
Gambar 2.4 Langkah-langkah Membuat Powtoon (4)
5) Memilih tema yang diinginkan untuk memulai membuat video
animasi.
Gambar 2.5 Langkah-langkah Membuat Powtoon (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
6) Memilih template dan animasi yang ingin digunakan.
Gambar 2.6 Langkah-langkah Membuat Powtoon (6)
7) Animasi akan tampak pada tampilan sesuai dengan tema yang
dipilih.
Gambar 2.7 Langkah-langkah Membuat Powtoon (7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
8) Melakukan penyimpanan dan dapat di upload pada Youtube,
Facebook atau aplikasi lain yang tersedia.
Gambar 2.8 Langkah-langkah Membuat Powtoon (8)
5. Teks Eksposisi
a) Pengertian Teks Eksposisi
Kridalaksana (2011 dalam Budiyono, 2015: 107) mengatakan
bahwa teks adalah 1) satuan bahasa terlengkap yang bersifat
abstrak; 2) deretan kalimat, kata, dan sebagainya yang membentuk
ujaran; 3) bentuk bahasa tertulis, naskah; 4) ujaran yang dihasilkan
dalam interaksi manusia. Kemudian Samsudin, (dalam Maulana,
2015:71) mengatakan bahwa eksposisi adalah karangan yang
berfungsi untuk memberitahukan, memaparkan, menguraikan atau
menerangkan sesuatu kepada audien tertentu. Senada dengan
pendapat sebelumnya Keraf (1981: 3) menyatakan bahwa eksposisi
atau pemaparan adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang
berusaha menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang
yang membaca uraian tersebut. Selanjutnya, Atmazaki (dalam
Helti, et.al, 2014: 2) berpendapat bahwa eksposisi berarti
menjelaskan sesuatu, membuka sesuatu, atau memberitahukan
sesuatu sehingga pembaca atau pendengar mengerti dan
memahami sesuatu itu. Sementara, Nursisto (dalam Helti, et.al,
2014:2) mengemukakan bahwa karangan eksposisi adalah
karangan yang menerangkan atau menjelaskan pokok pikiran
yang dapat memperluas wawasan pengetahuan pembaca. Melalui
eksposisi, penulis berusaha menjelaskan suatu ide atau gagasan,
menganalisis sesuatu, membatasi pengertian sebuah istilah,
memberikan perintah, dan sebagainya.
Menurut Utami, dkk (dalam Dalman 2015: 120), Eksposisi
merupakan karangan yang bertujuan untuk menginformasikan
tentang sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca.
Akhadiah, dkk (dalam Dalman 2015: 119) mengemukakan
eksposisi merupakan pemaparan suatu corak karangan yang
menerangkan atau menginformasikan sesuatu hal yang
memperluas pandangan, wawasan atau pengetahuan pembaca.
Tantawi (2014: 139) berpendapat bahwa eksposisi merupakan
karangan yang isinya memaparkan objek secara terperinci tentang
gejala, fungsi, ciri-ciri, sebab, akibat, sejarah, hubungan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
perbedaan, persamaan atau apa saja tentang objek yang sedang
diuraukan.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa eksposisi merupakan suatu teks yang tujuan utamanya
menginformasikan, mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau
mengevaluasi sebuah persoalan agar dapat diketahui orang lain
(pembaca) sehingga dapat memperluas pandangan atau
pengetahuan pembaca. Teks eksposisi berisi buah pikiran, ide,
gagasan, perasaan, atau pendapat penulis untuk diketahui orang
lain atau pembaca. Oleh karena itu, teks eksposisi adalah teks yang
bersifat menginformasikan, menerangkan, menjelaskan, atau
memaparkan sebuah benda, gagasan atau ide.
b) Ciri-ciri Teks Eksposisi
Menurut E. Kosasih, (dalam Dewi, 2016: 4) teks
eksposisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini (1)
penjelasan bersifat informasi, (2) pembahasan masalahnya
bersifat objektif, (3) tidak mempengaruhi pembaca, (4)
penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret
(tidak mengada-ada), (5) pembahasannya bersifat logis dan
sistematis. Selanjutnya menurut Prasetyo (2016: 5). Ciri-ciri
yang terdapat dalam eksposisi yaitu (1) didalam eksposisi
terdapat definisi atau pengertian mengenai istilah dari suatu
topik pembahasan. (2) eksposisi bersifat informative. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kata lain, eksposisi ini mampu memberikan informasi kepada
pembacanya. (3) eksposisi bersifat objektif dan netral, yaitu
tidak memiliki unsur yang bersifat mengajak atau
mempengaruhi pembacanya.
c) Tujuan Teks Eksposisi
Di dalam teks eksposisi telah dipaparkan pengertian dan
ciri-ciri, namun dalam teks eksposisi terdapat tujuan. Tujuan
teks eksposisi adalah sebagai berikut ini.
1) Memberi informasi atau keterangan yang sejelas-
jelasnya tentang objek, meskipun pembaca belum pernah
mengalami atau mengamati sendiri, tanpa memaksa orang
lain untuk menerima gagasan atau informasinya.
2) Memberitahu, mengupas, menguraikan, dan menerangkan
sesuatu.
3) Menyajikan fakta dan gagasan yang disusun sebaik-
baiknya, sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
4) Digunakan untuk menjelaskan hakikat sesuatu,
memberikan petunjuk mencapai atau mengerjakan sesuatu,
menguraikan proses dan menerangkan antara satu hal
dengan hal yang lain (Prasetyo, 2016: 5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
d) Macam-macam Teks Eksposisi
Menurut Mariskan, (dalam Prasetyo, 2016:6) ada tiga
macam eksposisi, yaitu:
1) Lukisan dalam eksposisi.
Lukisan dalam eksposisi adalah paparan yang
memepergunakan lukisan, supaya karangan paparan itu
tidak kering, misalnya: otobiografi, kisah perampokan,
peristiwa pembunuhan.
2) Eksposisi proses.
Eksposisi proses adalah eksposisi yang memaparkan
atau menjelaskan proses terjadinya sesuatu, misalnya:
proses pembuatan tempe, proses pembuatan jamur
merang, proses berdirinya organisasi, proses pembuatan
kartu keluarga dan proses pembuatan passport.
3) Eksposisi perbandingan.
Dalam memperjelas paparan sering digunakan
perbandingan di antara dua atau lebih hal. Kedua hal
itu dicari perbedaanya dan persamaannya. Misalnya:
olahraga tinju dengan olahraga jalan kaki. Polisi dengan
tentara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
e) Langkah-langkah Menulis Eksposisi
Pada dasarnya setiap jenis karangan memiliki langkah-
langkah yang tidak jauh berbeda bahkan sama. Jadi, yang
berbeda adalah penyampaian isi dan tujuannya. Adapun
langkah-langkah dalam menulis eksposisi adalah (1)
menentukan topik atau tema, (2) menentukan tujuan, (3)
mendapatkan data yang sesuai dengan topik, (4) membuat
kerangka karangan, (5) mengembangkan kerangka menjadi
karangan eksposisi (Prasetyo, 2016: 6).
6. Kerangka Berpikir
Pengembangan materi pembelajaran teks eksposisi bermedia
powtoon dikembangkan berdasarkan kerangka sebagai berikut.
1. Peneliti terlebih dahulu menentukan subjek penelitian.
Subjek penelitiannya yaitu siswa SMA kelas X.
2. Peneliti menyesuaikan dengan kurikulum yang
digunakan sekolah yaitu Kurikulum 2013.
3. Peneliti berupaya untuk melakukan analisis kebutuhan
siswa. Cara yang dilakukan untuk menganalisis
kebutuhan yaitu menyebar kuesioner kepada siswa
kelas X semester I serta melakukan wawancara dengan
guru bahasa Indonesia kelas X semester I.
4. Peneliti berupaya mengembangkan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pembelajaran yang telah ditentukan. Adapun langkah
yang dilakukan yaitu: (1) mengidentifikasi standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi,
(2) menjabarkan materi yang akan digunakan dalam
pembelajaran dan disesuaikan dengan indikator, (3)
menentukan model pembelajaran yang dapat
dilaksanakan dengan baik, (4) menyusun dan
memberikan uraian singkat mengenai aspek-aspek
materi yang disusun secara sistematis, (5) memberikan
beberapa kegiatan pada proses pembelajaran yang
membuat siswa lebih aktif secara mandiri dalam
kelompok. Apabila materi sudah tersusun dan
dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan, peneliti
selanjutnya membuat produk pembelajaran berupa
media pembelajaran powtoon untuk mempermudah
pemahaman pembelajaran pada siswa kelas X semester
I.
5. Produk media pembelajaran yang dihasilkan akan
diujicobakan dalam proses belajar mengajar secara
nyata di kelas.
6. Peneliti membuat instrumen penilaian produk.
Instrumen penilaian produk digunakan untuk menilai
produk yang telah dibuat, penilaian dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
guru bahasa Indonesia kelas X dan dosen yang sesuai
dengan bidangnya.
7. Peneliti melakukan revisi produk yang disesuikan
dengan hasil penilaian tersebut. Hasil penilaian
dianalisis dan dicermati bagian-bagian apa saja yang
harus diperbaiki sehingga mendapatkan produk akhir
yang berupa media pembelajaran materi teks eksposisi
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut.
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Keterbatasan guru dalam
menerapkan media
pembelajaran terhadap
siswa di sekolah
Pengembangan produk
pembelajaran Powtoon
untuk materi teks
eksposisi
Media pembelajaran
Powtoon
Menggunakan tujuh langkah
prosedur pengembangan
R&D menurut Borg & Gall
Validasi dan Uji coba
media pembelajaran
Powtoon
Produk akhir media
pembelajaran Powtoon
untuk materi teks
eksposisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODE PENEITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian dan pengembagan atau Research and
Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut (Sugiyono, 2012: 297). Untuk dapat menghasilkan
produk tertentu, digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya
dapat berfungsi di masyarakat luas, diperlukan penelitian untuk
menguji kefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2012:297). Jadi,
penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal.
Produk yang akan dikembangkan oleh peneliti dalam
penelitian ini berupa media pembelajaran powtoon mengacu pada
Kurikulum 2013 untuk materi teks eksposisi pada siswa kelas X
SMA. Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang
mempunyai sepuluh langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2)
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5)
revisi desain, (6) uji produk, (7) revisi produk, (8) uji coba
pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) produk masal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Bagan 3.1 Langkah-langkah Pengembangan R&D
Menurut Borg & Gall (Sugiyono, 2012: 298)
Berikut penjelasan secara singkat mengenai sepuluh
langkah-langkah pengembangan R&D menurut Sugiyono (2012:
298-311) yaitu sebagai berikut.
a) Potensi dan Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau
masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila
didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah
merupakan suatu penyimpangan antara yang diharapkan
dengan yang terjadi.
Masalah tersebut dapat diatasi melalui R&D dengan cara
meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola, atau
1. Potensi dan
Masalah
2. Pengumpulan
Data
3. Desain Produk
6. Uji Produk 5. Revisi Desain 4. Validasi Desain
7. Revisi Produk 8. Uji Coba
Pemakaian
Revisi Produk
10. Produk Masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan
untuk mengatasi suatu masalah.
b) Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara
faktual dan uptode, maka selanjutnya perlu dikumpulkan
berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi
masalah tersebut. Dalam hal ini diperlukan metode penelitian
sendiri. Metode apa yang akan digunakan untuk penelitian
tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin
dicapai.
c) Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian R&D bermacam-
macam. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang
dihasilkan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas,
efisiensi, dan efektivitas pembelajaran. Kenyamanan dan
kepuasan guru yang melaksanakan tugas, serta kepuasan
siswa-siswa yang menerima materi malalui produk tersebut.
d) Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai
rancangan produk. Dalam hal ini sistem kerja baru secara
rasional akan lebih efektif atau tidak. Validasi produk dapat
dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk
yang telah dirancang. Setiap pakar diminta untuk menilai
desain produk, sehingga selanjutnya dapat diketahui
kelemahan dan kekuatannya.
e) Perbaikan Desain
Setelah pengembangan produk, hasil pengembangan
divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya.
Hasil diskusi pakar akan diketahui kelemahannya.
Kelemahan tersebut selanjutnya dikurangi dengan cara
memperbaiki produk.
f) Uji Coba Produk
Seperti yang telah dikemukakan, desain produk yang telah
dibuat tidak bisa langsung diuji coba dahulu, tetapi harus
dibuat terlebih dahulu, menghasilkan barang, dan barang
tersebut diujicoba.
g) Revisi Produk
Melakukan revisi tahap kedua untuk penyempurnaan dan
perbaikan produk atas hasil uji coba lapangan berdasarkan
masukan dan saran-saran. Jadi perbaikan kali ini merupakan
perbaikan kedua sesudah dilaksanakannya uji coba lapangan
yang lebih luas dari pada uji coba lapangan pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
h) Uji coba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil dan mungkin
ada revisian yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya
produk dapat diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup
yang luas. Dalam operasinya sistem kerja, tetap harus dinilai
kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk
perbaikan lebih lanjut.
i) Revisi produk
Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi
nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji coba
pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi
bagaimana kinerja produk dalam hal ini dalah sistem kerja.
j) Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apa bila produk
yang telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk
diproduksi masal. Sebagai contoh pembuatan mesin untuk
mengubah sampah menjadi bahan yang bermanfaat, akan
diproduksi masal apabila berdasarkan studi kelayakan baik
dari aspek teknologi, ekonomi dan lingkungan memenuhi.
Untuk dapat memproduksi masal, maka peneliti perlu bekerja
sama dengan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
B. Setting Penelitian
a) Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1
Kalasan tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 42 siswa (6 siswa dari
kelas X MIPA 3 dan 36 siswa dari kelas X MIPA 4).
b) Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kalasan
Yogyakarta, dengan alamat Jalan Bogem, Taman Martani,
Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
C. Prosedur Pengembangan
Penelitian pengembangan media pembelajaran Powtoon
untuk materi teks eksposisi pada siswa kelas X SMA. Prosedur
pengembangan dalam penelitian ini mengambil dari tujuh
langkah penelitian pengembangan menurut Borg and Gall
(Sugiyono, 2012: 298-310), yaitu: (1) potensi dan masalah, (2)
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5)
revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi setelah produk.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti akan
dijelaskan sebagai berikut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
a) Potensi dan Masalah
Pada tahap potensi dan masalah, peneliti melakukan
analisa kebutuhan pengembangan program pembelajaran pada
guru dan siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan Yogyakarta untuk
menentukan produk yang akan dikembangkan. Analisa kebutuhan
ini bertujuan agar peneliti mengetahui kebutuhan apa yang
diinginkan oleh siswa dalam mempelajari materi pembelajaran
teks eksposisi. Data diperoleh dari hasil kuesioner siswa dan
wawancara dengan siswa serta guru kelas X. Data hasil analisa
kebutuhan selanjutnya digunakan untuk membuat produk berupa
media pembelajaran Powtoon untuk materi teks eksposisi kelas
X.
b) Pengumpulan Data
Kedua, pada tahap pengumpulan data informasi, peneliti
mengkaji kompetensi inti untuk menentukan kompetensi dasar
serta tema yang akan dikembangkan yang sesuai dengan media
yang akan dikembangkan oleh peneliti adalah teks eksposisi
memuat beberapa bagian, yaitu: Pengertian teks eksposisi,
struktur teks eksposisi, dan kaidah kebahasaan teks eksposisi.
Untuk kompetensi dasar setiap mata pelajaran tersebut ditentukan
oleh pemerintah sesuai dengan buku pedoman untuk guru
Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
c) Desain Produk
Pada tahap desain produk, peneliti melakukan
pengembangan program pembelajaran dengan melakukan analisis
kompetensi inti dan mata pelajaran bahasa Indonesia pada
Kurikulum 2013. Peneliti kemudian menganalisis sumber-sumber
belajar yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan
dipelajari oleh siswa. Sumber-sumber belajar tersebut dapat
membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. Setelah
peneliti melakukan analisis tersebut, peneliti dapat menetapkan
strategi pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran
sesuai dengan karakteristik siswa. Penetapan strategi tersebut
merupakan langkah peneliti untuk mengembangkan evaluasi
pembelajaran.
Peneliti memproduksi media pembelajaran Powtoon
berdasarkan Kurikulum 2013. Langkah dimulai dengan konsep
pembuatan kerangka materi pembelajaran, kemudian disusun
kedalam bentuk media pembelajaran Powtoon. Selanjutnya,
peneliti mengumpulkan bahan-bahan untuk dibuat sesuai dengan
konsep desain yang telah direncanakan. Bahan-bahan tersebut
digunakan untuk pembuatan media pembelajaran Powtoon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
d) Validasi Desain
Setelah produksi media pembelajaran Powtoon selesai,
peneliti kemudian melanjutkan pada tahap validasi desain dan
perbaikan desain dengan melakukan validasi. Media
pembelajaran Powtoon yang dihasilkan divalidasi oleh ahli media
dan guru kelas X SMA Negeri 1 Kalasan Yogykarta supaya
produk pengembangan yang dibuat layak untuk digunakan
sebagai salah satu media dalam kegiatan pembelajaran pada
Kurikulum 2013. Uji coba penelitian ini dilakukan dalam empat
tahapan yaitu: Pertama, validasi tahap I oleh ahli media dan guru
kelas X. Kedua, revisi tahap I revisi sesuai dengan komentar dan
saran ahli media dan guru kelas X. Ketiga, validasi lapangan pada
siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan Yogykarta.
Keempat, revisi produk sesuai tanggapan dan penilaian
dari siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan Yogykarta. Tanggapan
dan penilaian dari siswa tersebut memberikan umpan balik apakah
media pembelajaran Powtoon untuk materi teks eksposisi yang
dikembangkan telah layak untuk digunakan dalam pembelajaran
pada Kurikulum 2013. Validasi desain ini bertujuan untuk
mengetahui kekurangan, kelebihan dan kelayakan produk
sebelum diuji coba. Hasil masukan yang diberikan oleh pakar
akan digunakan untuk merevisi sehingga layak di ujicobakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
e) Revisi Desain
Revisi desain merupakan langkah yang digunakan sebagai
bahan revisi produk yang ditempuh atas dasar analisis validasi
ahli. Hasil validasi yaitu berupa masukan mengenai kelemahan
ataupun kelebihan desain produk yang telah diberikan kepada
validator ahli. Produk diperbaiki berdasarkan kekurangan produk
yang dapat dilihat melalui catatan, komentar secara umum dan
saran perbaikan.
f) Uji Coba Produk
Desain produk yang telah direvisi akan diujicobakan
kepada siswa. Uji coba produk ini dilakukan bertujuan untuk
menentukan tingkat efisiensi dan efektifitas produk di lapangan.
Uji coba ini dilakukan oleh peneliti sendiri dengan pengawasan
dan penilain oleh guru wali kelas X SMA Negeri 1 Kalasan.
g) Revisi Setelah Uji Coba
Penelitian melakukan revisi produk bahan ajar
berdasarkan hasil uji coba dari masukan para siswa. Revisi
dilakukan berdasarkan kekurangan yang didapatkan pada saat
dilakukan uji coba produk kemudian dianalisis lalu direvisi.
Tahap akhir setelah revisi desain ini merupakan produk akhir
yang telah dikembangkan yaitu media pembelajaran Powtoon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tahap I
Potensi dan Masalah
(Wawacara dengan siswa
dan guru wali kelas X SMA)
Tahap IV
Validasi Desain
(Validasi Produk)
Tahap II
Pengumpulan Data
(Hasil Wawancara)
Tahap III
Desain Produk
a. Analisis kompetensi inti dan mata pelajaran.
b. Menganalisis sumber-sumber
belajar yang sesuai dengan materi
pembelajaran yang akan dipelajari
oleh siswa.
c. Menetapkan strategi
pegorganisasian dan
penyampaian isi pembelajaran
sesuai dengan karakter siswa.
d. Konsep pembuatan
kerangka materi
pembelajaran.
e. Konsep disusun ke dalam bentuk media
pembelajaran Powtoon.
f. Mengumpulkan bahan yang telah disiapkan
sesuai dengan konsep yang telah
direncanakan.
Tahap VI
Uji Coba Produk
(Mengujicobakan Produk)
Tahap VII
Revisi Setelah Uji Coba
(Penyempurnaan Produk Akhir)
Tahap V
Revisi Desain
(Revisi Produk)
Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan wawancara dan kuesioner (Sugiyono, 2016:225).
Berikut ini merupakan paparan lebih lanjut mengenai dua hal
tersebut.
a) Kuesioner
Kuesioner digunakan agar diperoleh informasi berkaitan
dengan pembelajaran teks eksposisi oleh siswa kelas X SMA
Negeri 1 Kalasan. Kuesioner yang dibagikan kepada siswa
digunakan untuk mengetahui pembelajaran yang telah diberikan
guru yang berkaitan dengan menulis suatu teks eksposisi.
Kuesioner yang dibagikan terdapat kurang lebih dua puluh
pertanyaan. Dua puluh pertanyaan tersebut dibagi dalam dua
komponen yang penting yaitu sebagai berikut (1) berupa
pernyataan terkait kegiatan pembelajaran menulis, (2) pernyataan
berkaitan dengan teknik pembelajaran menggunakan media
pembelajaran powtoon.
b) Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan peneliti yaitu
wawancara semiterstruktur. Tujuan dari wawancara
semiterstruktur ini untuk menemukan permasalahan secara lebih
terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat,
dan ide-idenya (Sugiyono, 2016: 233). Melalui jenis wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
tersebut, peneliti harus mendengarkan secara cermat dan mencatat
hal-hal penting yang disampaikan. Wawancara digunakan untuk
memperoleh berbagai informsi yang dibutuhkan tentang
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Selain itu, berkaitan
dengan penggunaan model pembelajaran yang dilakukan oleh
guru saat proses pembelajaran menulis berlangsung. Wawancara
juga dilakukan untuk mengetahui apa saja yang terjadi di kelas
saat proses pembelajaran menulis berlangsung. Mengetahui
keadaan siswa setelah proses belajar berlangsung serta
mengetahui cara guru memberikan penilaiannya.
E. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
beberapa instrumen yang dibagi berdasarkan sumber perolehan
data yang terdiri dari instrumen analisis kebutuhan siswa,
instrumen validasi ahli, dan instrumen validasi dengan uji coba
lapangan.
a) Instrumen Analisis Kebutuhan
Peneliti menggunakan instrumen jenis nontes yaitu
kuesioner dan wawancara untuk menganalisis kebutuhan siswa,
berikut penjelasan mengenai instrumen yang dilakukan oleh
peneliti.
1. Analisis Kebutuhan Siswa
Analisis kebutuhan yang diberikan kepada siswa yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
berupa kuesioner. Peneliti menyusun kuesioner untuk analisis
kebutuhan siswa guna memperoleh informasi tentang kebutuhan
siswa dan guru serta karakteristik siswa yang penyusunannya
didasarkan pada indikator yang ada.
Terdapat beberapa kisi-kisi dalam analisis kebutuhan
siswa. Berikut ini kisi-kisi analisis kebutuhan siswa.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa
Di bawah ini tabel wawancara analisis kebutuhan siswa
yang nantinya akan diberikan kepada siswa sebagai berikut.
Aspek Indikator No.
Teknik pembelajaran Teknik pembelajaran
materi teks eksposisi yang
digunakan guru.
1,2
Teknik pembelajaran materi teks eksposisi yang disukai siswa.
3
Materi Materi teks eksposisi yang
diberikan guru.
4
Materi teks eksposisi yang
disukai siswa.
10
Evaluasi Evaluasi yang diberikan
guru di akhir pembelajaran
teks eksposisi.
5
Media Media Powtoon yang
digunakan guru.
6,7
Media Powtoon yang
disukai siswa
8,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3.2 Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana guru menyampaikan materi teks eksposisi di kelas?
2. Pada saat pembelajaran teks eksposisi
berlangsung, apakah guru pernah meminta
Anda untuk mempraktikkan atau memberi
contoh kegiatan yang ada dalam buku
siswa?
3. Apa saja aktivitas di kelas pada saat pembelajaran bahasa Indonesia yang Anda sukai?
4. Bagaimana materi pembelajaran teks eksposisi yang disampaikan guru?
5. Apa bentuk evaluasi dalam pembelajaran teks eksposisi yang sering diberikan guru?
6. Apakah setiap mengajar bahasa Indonesia
terutama materi teks eksposisi, guru
menggunakan media pembelajaran?
7. Media pembelajaran apa yang sering
digunakan oleh guru dalam pembelajaran
teks eksposisi?
8. Media pembelajaran yang seperti apa yang Anda sukai dalam pembelajaran teks eksposisi?
9. Media Powtoon yang seperti apa yang Anda sukai?
10. Materi pembelajaran teks eksposisi seperti apa yang Anda sukai?
2. Instrumen Validasi Ahli
Instrumen yang digunakan untuk validasi ahli adalah
kuesioner. Penelitian ini juga menggunakan instrumen kuesioner
untuk validasi ahli yang ditunjukkan kepada dosen ahli media dan
dosen ahli materi. Penyusunan kuesioner didasarkan pada kisi-
kisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Terdapat beberapa kisi-kisi kuesioner untuk validasi ahli.
Berikut ini kisi-kisi kuesioner untuk validasi ahli.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Validasi Ahli Media
No Indikator Nomor soal
pada
instrumen
1 Media pembelajaran Powtoon. 1
2 Unsur tampilan dalam media pembelajaran
Powtoon.
2,3,4,5
3 Kesesuaian animasi dalam media pembelajaran
Powtoon.
6
4 Bahasa dalam media pembelajaran Powtoon. 7,8
5 Materi dalam media pembelajaran Powtoon. 9
6 Volume suara dalam media pembelajaran
Powtoon.
10
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Validasi Ahli Materi
Berikut adalah tabel kuesioner validasi ahli media dan ahli materi:
Kriteria Indikatotor
I. Aspek Kelayakan Isi A. Kesesuaian materi dengan SK dan KD
B. Keakuratan materi
C. Kemutakhiran materi
D. Mendorong keingintahuan
II. Aspek Kelayakan
Penyajian
A. Teknik penyajian
B. Pendukung penyajian
C. Penyajian pembelajaran
III. Aspek penilaian
Kontekstual
A. Hakikat kontekstual
B. Komponen kontekstual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 3.5 Kuesioner Validasi Ahli Media
No Pertanyaan Rentang Nilai (1-5)
(lingkari salah satu
nomor pada setiap
nomor)
1 Media pembelajaran Powtoon yang digunakan dalam pembelajaran menarik perhatian.
1, 2, 3, 4,5
2 Warna huruf dalam media pembelajaran
Powtoon dapat dibaca dengan jelas.
1, 2, 3, 4,5
3 Kesesuaian tulisan dengan background
dalam media pembelajaran.
1, 2, 3, 4,5
4 Ukuran huruf dalam media
pembelajaran Powtoon dapat dilihat
dengan jelas.
1, 2, 3, 4,5
5 Background dalam media pembelajaran
Powtoon terlihat menarik.
1, 2, 3, 4,5
6 Animasi dalam media pembelajaran
Powtoon sesuai dengan materi
pembelajaran.
1, 2, 3, 4,5
7 Penggunaan bahasa dalam media
pembelajaran Powtoon sudah baku.
1, 2, 3, 4,5
8 Penggunaan bahasa dalam media pembelajaran Powtoon mudah dipahami.
1, 2, 3, 4,5
9 Materi dalam media pembelajaran
Powtoon mudah dimengerti.
1, 2, 3, 4.5
10 Volume suara dalam media
pembelajaran Powtoon dapat didengar
dengan baik.
1, 2, 3, 4,5
Tabel 3.6 Kuesioner Validasi Ahli Materi
No
Aspek yang dinilai
Skala
Komentar 1 2 3 4 5
1 Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar, dan Indikator dalam materi
teks eksposisi yang dikembangkan
sesuai dengan sasaran
pembelajaran yang terdapat dalam
kurikulum
2 Materi dikemas dalam media sesuai
dengan alokasi waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3. Instrumen Validasi Uji Lapangan
Peneliti menggunakan kuesioner sebagai acuan penilaian
kelayakan dan kualitas produk yang dikembangkan. Kuesioner
diberikan kepada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan
Yogyakarta untuk menilai produk yang telah dilihat. Kuesioner
diberikan pada saat siswa telah selesai memperhatikan media
yang telah dipresentasikan peneliti. Uji coba lapangan menjadi
tahap terakhir dalam instrumen validasi. Berikut adalah kisi-kisi
kuesioner validasi lapangan.
3 Pemilihan materi dalam media
menarik dan sesuai dengan taraf
perkembangan peserta didik
4 Materi teks eksposisi yang
dikembangkan mempermudah
pemahaman siswa dalam
pembelajaran
5 Sumber belajar yang terdapat
dalam materi teks eksposisi yang
dikembangkan sesuai
6 Kegiatan belajar yang terdapat
dalam materi pembelajaran yang
dikembangkan sesuai dengan
sasaran pembelajar
7 Media pembelajaran yang
dikembangkan memungkinkan
siswa lebih mudah memahami
materi teks eksposisi
8 Penggunaan bahasa mudah
dipahami sesuai dengan
perkembangan kognitif siswa
9 Kesesuaian media dengan materi
teks eksposisi
10 Kebenaran isi atau konsep yang
disajikan sesuai dengan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi Lapangan
No Indikator No. soal
pada
instrumen
1 Ketertarikan siswa pada pembelajaran bahasa
Indonesia materi teks eksposisi.
1
2 Ketertarikan siswa terhadap penggunaan media
Powtoon.
2,3
3 Media pembelajaran Powtoon sebagai pemicu
pembelajaran siswa.
4,5
4 Kejelasan bahasa dalam media pembelajaran
Powtoon.
6
5 Kejelasan tulisan dan ukuran huruf dalam
media pembelajaran Powtoon.
7,8
6 Kejelasan isi materi dalam media pembelajaran
Powtoon.
9,10
7 Ketepatan narasi dengan gambar dalam media
pembelajaran Powtoon.
11
8 Sikap dan perasaan siswa terhadap media
pembelajaran Powtoon.
12,13
9 Animasi dalam media pembelajaran Powtoon. 14
10 Pengetahuan yang di dapat dari media
pembelajaran Powtoon.
15
Berikut ini adalah tabel kuesioner validasi uji lapangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3.6 Kuesioner Validasi Lapangan
No. Aspek yang di nilai Kriteria
STS TS N S SS
1 Media pembelajaran Powtoon
membantu Anda menyukai
pembelajaran bahasa Indonesia materi
teks eksposisi.
2 Anda merasa lebih antusias dengan
media pembelajaran Powtoon.
3 Anda merasa media pembelajaran
Powtoon lebih menarik daripada buku
siswa.
4 Anda merasa tertantang ketika belajar menggunakan media pembelajaran Powtoon.
5 Anda memperhatikan saat penjelasan materi menggunakan media pembelajaran Powtoon.
6 Anda memahami bahasa yang digunakan dalam materi media pembelajaran Powtoon.
7 Anda mampu memahami tulisan dalam media pembelajaran Powtoon.
8 Anda mampu membaca huruf dalam media pembelajaran Powtoon.
9 Anda dapat memahami materi dalam media pembelajaran Powtoon.
10 Materi yang dijelaskan pada media pembelajaran Powtoon sudah jelas makna dan isinya.
11 Narasi dan gambar dalam media
pembelajaran Powtoon sudah tepat.
12 Anda senang belajar jika menggunakan media pembelajaran Powtoon.
13 Anda menjadi lebih paham ketika melihat materi pada media pembelajaran Powtoon.
14 Anda menyukai gambar-gambar dan animasi dalam media pembelajaran Powtoon.
15 Melalui media pembelajaran Powtoon, wawasan Anda menjadi luas dan tidak hanya terpaku pada buku siswa dan penjelasan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berisikan kritik
dan saran yang dikemukakan oleh ahli materi, ahli media, dan siswa untuk
memperbaiki produk media pembelajaran ini. Proses revisi produk disajikan
secara rinci dengan menyajikan tahap-tahap revisi yang dilakukan
berdasarkan hasil dari setiap uji coba.
a) Analisis Kuesioner Siswa
Analisis kuesioner skala Likert. Jawaban setiap item instrumen
yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif. Berikut adalah langkah-langkah menganalisis
lembar kuesioner siswa:
1) Mengubah jawaban pernyataan ke dalam bentuk kriteria skor
sebagai berikut. Konversi skor merujuk pada Nurgiyantoro (2011:
92).
Tabel 3.7 Konversi Nilai dan Skala Sikap
No Jawaban Nilai
1 Sangat setuju/sangat positif 5
2 Setuju/positif 4
3 Ragu-ragu/netral 3
4 Tidak setuju/negatif 2
5 Sangat tidak setuju/sangat negatif 1
Hasil-hasil interpretasi kuesioner maka perlu mencari skor total
menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
T = Jumlah responden yang memilih
T x Pn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Pn = Pilihan angka skor Likert
Selanjutnya, menghitung skor ideal (tertinggi) dan skor terendah.
Penghitungan skor ideal untuk mengetahui batasan kategori dalam
skala Likert.
Berikut rumusnya
Untuk mempermudah pemaknaan atau interpretasi diperlukan rumus
indeks % yaitu :
b) Analisis Hasil Wawancara Guru
Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi pendukung
sebelum mengembangkan produk. Wawancara terhadap guru
pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X MIPA 4 SMA
Negeri 1 Kalasan dengan cara analisis deskriptif kualitatif. Tujuan
melakukan wawancara adalah mendukung hasil kuesioner yang diisi
oleh siswa. Selain itu, wawancara juga dimaksudkan untuk
mengetahui urgensi tingkat keterbutuhan terhadap pengembangan
materi teks eksposisi menggunakan produk media pembelajaran
Powtoon.
Untuk mempermudah menganalisis hasil wawancara guru
pengampu pelajaran bahasa Indonesia kelas X MIPA 4 SMA Negeri 1
Kalasan. Hasil rekaman akan diputar ulang dan ditranskrip untuk
diambil kesimpulan secara umum.
Skor Ideal (X) = Skor tertinggi Liker (5) x jumlah responden
Skor Terendah (Y) = Skor terendah Likert (1) x Jumlah responden
Indeks % = total skor/skor ideal x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
c) Analisis Validasi Produk oleh Dosen Ahli dan Uji Coba terhadap
siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan
Data yang diperoleh dalam tahap validasi diklarifikasi menjadi 2
yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa kritik,
saran dari dosen ahli untuk memperbaiki produk media pembelajaran
Powtoon. Data kuantitatif mengenai kualitas multimedia yang
diperoleh dari pada responden melalui kuesioner dengan skala Likert
dianalisis secara statistik deskriptif, dengan langkah-langkah : (a)
pengumpulan data kasar, (b) pemberian skor, (c) skor yangdiperoleh
dikonversikan menjadi nilai. Menurut Sukardjo (dalam Setiawati,
2018: 115-116) proses konversi skor menjadi nilai dengan skala lima
menggunakan acuan konversi pendekatan Penilaian Acuan Patokan
(PAP) sebagai berikut.
Kriteria Skor Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Tabel 3.8 Kriteria Skor Skala Lima Berdasarkan PAP (Sukardjo, 2008 : 101)
No Interval Kriteria
1 X>Xi+1,80 Sbi Sangat baik
2 Xi + 0,60 SBi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi Baik
3 Xi – 0,60 SBi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi Cukup baik
4 Xi – 1,80 SBi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi Kurang baik
5 X ≤ Xi – 1,80 Sbi Sangat kurang baik
Keterangan :
Xi = rerata ideal = - (skor maksimal ideal + skor minimal
ideal)
SBi = simpangan baku ideal = - (skor maksimal ideal – skor minimal
ideal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini berisi hasil penelitian dan pengembangan produk bermedia
powtoon untuk materi teks eksposisi. Dalam bab ini dipaparkan mengenai analisis
kebutuhan siswa berkaitan dengan pengembangan produk bermedia powtoon
untuk materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan. Berkaitan
dengan hal tersebut, poin-poin yang akan diuraikan yaitu: 1) analisis kebutuhan,
2) hasil pengembangan produk, 3) uji coba dan revisi produk, 4) analisis data, dan
5) pembahasan.
A. Analisis Kebutuhan
1. Data Analisis Kebutuhan Siswa
Analisis kebutuhan siswa dilakukan untuk mengetahui kenyataan
penggunaan media pembelajaran apa saja yang selama ini terjadi di
kelas. Selain itu, analisis kebutuhan dilakukan untuk memperoleh data
yang menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran powtoon
perlu dikembangkan dalam pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013.
Analisis kebutuhan dilakukan oleh seorang siswa kelas X MIPA 4 SMA
Negeri 1 Kalasan. Analisis kebutuhan tersebut dilaksanakan pada
tanggal 19 November 2019 di SMA Negeri 1 Kalasan. Dalam analisis
kebutuhan khusus ini, siswa diharapkan untuk menjawab sebelas
pertanyaan sesuai minatnya. Hasil kebutuhan tersebut digunakan sebagai
acuan dalam pengembangan produk bermedia powtoon untuk materi teks
eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan. Data hasil analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kebutuhan siswa dapat dilihat pada uraian hasil analisis sebagai berikut.
Pertama, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana
guru menyampaikan materi pembelajaran di kelas. Rata-rata dari setiap
siswa kelas X menjawab bahwa guru menyampaikan pembelajaran
menggunakan metode ceramah atau menjelaskan materi secara lisan.
Namun terkadang guru juga menggunakan media konkret untuk
mendemontrasikan materi yang disampai kepada siswa.
Kedua, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai apakah guru
pernah memberikan pembelajaran dengan teknik yang nyata sesuai
dengan materi yang ada pada buku siswa. Rata-rata dari setiap siswa
kelas X menjawab bahwa guru pernah menggunakan pembelajaran yang
nyata yang sesuai dengan buku siswa hanya saja bersifat sesekali atau
dua kali saja.
Ketiga, peneliti megajukan pertanyaan mengenai pada saat
pembelajaran berlangsung apakah guru pernah meminta siswa untuk
mempraktikkan dan memberikan contoh kegiatan yang ada dalam buku
siswa terutama materi teks eksposisi. Rata-rata dari setiap siswa
menjawab bahwa guru sering kali meminta siswa untuk
mendemontrasikan materi yang sesuai dengan buku siswa, akan tetapi
guru tidak menyediakan atau bahkan tidak meminta siswa untuk
membawa media yang mendukung untuk mendemontrasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Keempat, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai apa saja
aktivitas di kelas pada saat pembelajaran bahasa Indonesia yang siswa
sukai. Rata-rata dari setiap siswa kelas X menjawab bahwa siswa lebih
senang ketika guru meminta siswa untuk mencoba menggunakan media
pembelajaran yang disediakan oleh guru maupun guru meminta siswa
untuk membuat media atau bereksperimen.
Kelima, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana
materi pembelajaran teks eksposisi yang disampaikan oleh guru. Rata-
rata dari setiap siswa kelas X menjawab bahwa materi yang disampaikan
oleh guru biasa saja. Siswa menjawab hal tersebut karena guru lebih
banyak menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan media
pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa tertantang selama proses
pembelajaran berlangsung.
Keenam, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai apa bentuk
evaluasi pembelajaran yang sering digunakan guru. Rata-rata dari setiap
siswa kelas X menjawab, saat pembelajaran berakhir guru sering kali
melakukan evaluasi pembelajaran dengan tanya jawab dan penugasan
atau pekerjaan rumah.
Ketujuh, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai apakah setiap
mengajar bahasa Indonesia terutama materi teks eksposisi, guru selalu
menggunakan media pembelajaran. Rata-rata dari setiap siswa menjawab
bahwa guru jarang menggunakan media pembelajaran. Sehingga ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
pembelajaran berlangsung siswa kurang tertarik untuk mengikuti
penjelasan dari guru.
Kedelapan, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai media
pembelajaran apa yang sering digunakan guru. Rata-rata dari setiap
siswa kelas X menjawab bahwa guru lebih sering menggunakan media
pembelajaran yang sudah disediakan dari sekolah. Seperti gambar-
gambar, koran dan media pembelajaran konkrit lainnya.
Kesembilan, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai media
pembelajaran seperti apa yang siswa sukai. Rata-rata dari setiap siswa
kelas X menjawab media pembelajaran yang disukai oleh siswa ialah
media yang menarik seperti LCD dan laptop, apa lagi jika guru
menyedikan media berupa video dan gambar bergerak.
Kesepuluh, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai warna dan
gambar seperti apa yang disukai oleh siswa. Rata-rata dari setiap siswa
menjawab lebih menyukai video atau gambar yang memiliki warna yang
menarik, kerena menurut siswa gambar dengan warna yang menarik
dapat membuat siswa lebih tertarik untuk belajar. Siswa juga menjawab
gambar yang unik juga dapat membuat siswa lebih bersemangat untuk
belajar. Sehingga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa semakin
bertambah.
Kesebelas, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai
pembelajaran yang siswa sukai. Rata-rata dari setiap siswa menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
lebih menyukai materi pembelajaran yang sederhana, tidak banyak
bacaan, dan ada gambar yang dapat mendukung.
Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan yang dilakukan
pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan, dapat disimpulkan bahwa
siswa lebih menyukai proses pembelajaran menggunakan video,
gambar-gambar yang menarik, serta penyampaian materi pembelajaran
yang lebih sederhana. Siswa juga sangat tertarik jika guru meminta
untuk mencoba pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Data Hasil Analisis Wawancara dengan Guru
Analisis wawancara dilakukan dengan guru bahasa Indonesia
sekaligus wali kelas X MIPA 4 SMA Negeri 1 Kalasan. Analisis
tersebut dilaksanakan pada tanggal 15 November 2019. Analisis
wawancara dengan guru terdiri atas sepuluh pertanyaan. Berikut ini hasil
wawancara dengan guru.
Peneliti memberikan pertanyaan pertama mengenai cara
penyampaian materi pembelajaran di kelas menurut Kurikulum 2013,
guru menjawab bahwa pada saat mengajar sesuai dengan kurikulum yang
baru yaitu Kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan guru sudah memahami
Kurikulum 2013, mengatakan bahwa di dalam kurikulum 2013 guru
lebih sebagai fasilitator. Guru mengembangkan siswa untuk banyak
membaca dan mencari, jadi guru sebagai fasilitaor hanya mengajak dan
memberi dorongan berupa pertanyaan-pertanyaan sederhana sebagai
apersepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Pertanyaan kedua yang diajukan peneliti mengenai pembelajaran
nyata atau konkrit yang sesuai dengan materi pada buku siswa, guru
menjawab bahwa “pastinya ada walaupun hanya beberapa”. Mengenai
pernyataan tersebut, bukan berarti guru tidak menganggap penting media
nyata yang harus digunakan, namun dikarenakan ada beberapa materi
yang sulit untuk menggunakan media nyata. Guru dapat mengalihkan
media menggunakan video maupun gambar. Jika memang siswa perlu
menggunakan media pembelajaran nyata guru dapat mengajak siswa
untuk melihat langsung atau mencoba bahkan yang dari lingkungan
sekitar siswa diusahakan untuk mencari sendiri dan ditanyakan kepada
guru jika masih terdapat beberapa hal yang tidak dipahami oleh siswa.
Pertanyaan ketiga yang diajukan peneliti adalah pemahaman
terkait interaksi siswa secara langsung selama proses pembelajaran.
Selama proses pembelajaran sering kali digunakan. Selama proses
pembelajaran sering kali siswa diajak untuk berinteraksi secara
langsung, guru menunjuk siswa atau siswa yang mengacungkan tangan
jika ingin mencoba bahkan mempraktekkan secara langsung pada saat
menggunakan media pembelajaran.
Pertanyaan keempat yang diajukan peneliti adalah mengenai
aktivitas yang disukai siswa selama proses pembelajaran bahasan
Indonesia. Sering kali guru menggunakan metode ceramah selama
proses pembelajaran, karena dianggap yang paling sederhana dan mudah
bagi guru tanpa mengeluarkan tenaga dan biaya sama sekali. Namun,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
sering kali guru melupakan proses pembelajaran metode seperti apa
yang disukai oleh anak supaya selama proses pembelajaran siswa terlihat
antusias dan tidak membosankan. Namun, kali ini guru menyatakan
bahwa selama proses pembelajaran dan selama pengalaman mengajar
yang diperoleh yaitu siswa menyukai proses pembelajaran yang
melibatkan diri siswa secara langsung.
Pertanyaan kelima yang diajukan peneliti adalah mengenai cara
guru menyampaikan materi pembelajaran teks eksposisi, Guru
menjawab bahwa membahas mengenai materi teks eksposisi. Guru
menyampaikan materi menggunakan media pembelajaran berupa teks
dan koran. Contoh lain yaitu siswa diminta guru untuk mencari ide
pokok suatu teks eksposisi selanjutnya guru menggunakan media
pembelajaran seperti koran/majalah.
Pertanyaan keenam yang diajukan peneliti yaitu mengenai
evaluasi pembelajaran, guru menjawab sering kali guru menggunakan
pertanyaan lisan kepada siswa. Tidak hanya itu, guru juga beberapa kali
melakukan evaluasi menggunakan permainan, kompetensi antar
kelompok, dan guru juga sering kali menggunakan reward dan
punishment.
Pertanyaan ketujuh yang diajukan oleh peneliti yaitu mengenai
media pembelajaran, guru menjawab jika materi tersebut memungkinkan
untuk menggunakan media pembelajaran maka guru akan menggunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Penjelasan tersebut dikarenakan guru memiliki dua alasan yang
memungkinkan, seperti (1) guru membutuhkan persiapan yang cukup
lama sedangkan kegiatan guru sudah cukup padat dan masih ada kegiatan
lain yang harus diselesaikan. (2) siswa belum tentu menyukai atau
tertarik dengan media yang disediakan oleh guru.
Pertanyaan kedelapan yang diajukan oleh peneliti yaitu mengenai
media yang sering digunakan oleh guru, guru menjawab media yang
sering digunakan berupa slide dan talk show. Peneliti tidak membahas
banyak karena inti dari pertanyaan ini sudah banyak dijelaskan
dipertanyaan- pertanyaan sebelumnya.
Pertanyaan kesembilan yang diajukan oleh peneliti yaitu
mengenai media pembelajaran apa yang siswa sukai, guru menjawab
siswa lebih mengukai media berupa benda nyata, materi yang berisikan
tentang lingkungan yang ada disekitar siswa, dan materi yang
penjelasannya ada pada diri siswa.
Pertanyaan kesepuluh yang diajukan oleh peneliti yaitu mengenai
media atau gambar yang sering digunakan, guru menjawab sering kali
menggunakan gambar jika terdapat beberapa contoh yang tidak
memungkinkan untuk menggunakan media konkret bahkan terkadang
guru menggunakan video yang terdapat keterkaitan dengan materi yang
akan disampaikan. Akan tetapi pada saat guru menggunakan video harus
dapat memanfaatkan video tersebut dengan baik, karena jika durasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
video yang diberikan cukup panjang sering kali siswa merasa bosan
sehingga mempengaruhi konsentrasi siswa. Guru harus memiliki cara
agar siswa tidak merasa bosan yaitu guru memutar video dengan
maksimal 5 menit penayangan lalu guru memberikan penjelasan materi,
setelah itu guru melanjutkan kembali penayangan video dan begitulah
seterusnya sehingga video dan materi selesai.
Berdasarkan hasil wawancara yang diajukan oleh peneliti kepada
narasumber (guru) dapat disimpulkan bahwa pemahaman guru terkait
dengan Kurikulum 2013 sudah sepenuhnya paham. Hanya saja guru
menggunakan media pembelajaran yang disediakan oleh pihak sekolah.
Guru tidak berusaha untuk menyediakan media pembelajaran yang
sesuai dengan kreatifitas guru karena beberapa alasan yaitu biaya yang
tidak mendukung, waktu yang tidak mendukung dan tidak percaya diri
dengan media pembelajaran yang dibuat karena guru mengkawatirkan
siswa tidak menyukai media tersebut.
B. Deskripsi Produk Awal
Tahapan pembuatan produk awal media pembelajaran powtoon
untuk materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Konsep Produk
Produk media pembelajaran powtoon dikembangkan melihat dari
analisis kebutuhan dan wawancara yang telah dilakukan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dengan menampilkan suatu pembelajaran yang menarik sehingga dapat
membuat siswa tidak merasa bosan. Produk media pembelajaran
powtoon ini telah memadukan video, gambar, suara, dan teks.
2. Praproduksi
Dalam tahap praproduksi ini peneliti mempersiapkan bahan-
bahan yang akan digunakan untuk membuat media pembelajaran
powtoon seperti: 1) Komputer/Laptop yang mampu menjalankan atau
mengakses browser internet, 2) Aplikasi online powtoon, 3) Koneksi
internet yang stabil, dan 4) Bahan/sumber belajar (Buku/jurnal dari
internet). Setelah semua bahan sudah siap, tahap selanjutnya adalah
memproduksi media pembelajaran powtoon. Persiapan dimulai dengan
mengkoneksikan komputer dengan internet kemudian masuk ke website
resminya yaitu (www.powtoon.com)
a) Pembuatan Storyboard
Pembuatan storyboard dilakukan oleh peneliti guna memberikan
gambaran atau sketsa terhadap produk media pembelajaran powtoon.
Dengan terdapatnya gambaran atau sketsa, peneliti dapat dengan mudah
melihat alur dari media pembelajaran tersebut. Sehingga jika terdapat
kesalahan, mempermudah peneliti mencari dimana letak kesalahan pada
media pembelajaran tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3. Produksi
Pada tahap ini memaparkan bagian-bagian apa saja yang perlu
dibuat dalam menyusun/membuat media pembelajaran powtoon.
Pembuatan dimulai dengan memilih tema, properti dan background
sesuai dengan materi pembelajaran. Setelah tema, properti dan
background selesai dipilih, selanjutnya adalah pemilihan karakter
animasi kartun atau tokoh lalu jenis tulisan yang akan digunakan.
Video-video animasi yang telah jadi kemudian digabungkan dan
dikombinasikan dengan materi serta ditambahkan suara atau audio yang
menarik. Pada tahap ini dilakukan editing kembali agar menjadi video
animasi pembelajaran yang utuh dan sesuai dengan materi pembelajaran.
a) Pemilihan Tema dan Background
Tema dan background adalah salah satu hal penting yang harus
diperhatikan oleh peneliti dalam memproduksi suatu media
pembelajaran. Hal ini mampu memberikan kesan dan suasana yang
menarik apabila pemilihan tema dan background sesuai dengan materi
pembelajaran. Tema dan background dalam media Powtoon sangatlah
bervariasi, dalam hal ini peneliti bisa saja tidak bergantung pada satu
background saja melainkan dapat memadukan berbagai macam
background dengan pedoman materi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Gambar 4.1 Pemilihan Tema dan Bacground
b) Pemilihan Karakter
Pemilihan karakter dilakukan untuk menambahkan suasana dan
kesan yang akan menarik perhatian peserta didik pada video tersebut.
Pemilihan karakter tokoh sangat berpengaruh pada media karena
berpotensi untuk memberikan penegasan pada materi, pemilihan karakter
mampu memberikan dampak yang besar pada pembukaan dan penutupan
materi serta karakter mampu memberikan daya tarik tersendiri.
Gambar 4.2 Pemilihan Karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
c) Penambahan Materi
Penambahan materi disesuaikan dengan sumber belajar dan bahan
ajar yang akan digunakan. Peneliti menggunakan materi teks eksposisi
sebagai materi yang akan dikembangkan melalui media pembelajaran
Powtoon tersebut. Selain itu materi yang digunakan harus sesuai dengan
kurikulum 2013 dan RPP yang dibuat oleh peneliti.
Gambar 4.3 Penambahan Materi
d) Penambahan Animasi
Penambahan animasi dilakukan untuk menambah suasana dalam
media tentu saja animasi harus disesuaikan dengan isi materi yang
sedang disampaikan. Animasi yang baik dan tepat mampu mempengaruhi
pembelajar untuk berimajinatif dan lebih fokus dalam menyimak video
Powtoon yang sedang ditampilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gambar 4.4 Penambahan Animasi
e) Pemilihan Jenis Tulisan
Pada bagian ini dalam memilih jenis tulisan harus sesuai dengan
tema dan isi materi yang terdapat dalam media pembelajaran Powtoon.
Bentuk tulisan dan ukuran sangat berperan penting dalam penyampaian
materi, hindari ukuran tulisan yang terlalu besar dan terlalu kecil. Karena
tulisanlah yang mampu memberikan penjelasan lebih konkrit dan paling
jelas dalam media pembelajaran. Dalam pemilihan tulisan peneliti harus
mencermati baik-baik tulisan yang digunakan agar para pembaca mampu
melihat dan menyimak materi dengan baik.
Gambar 4.5 Pemilihan Jenis Tulisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
4. Pascaproduksi
Tahap pasca produksi, setelah proses ekspor video selesai, hal
yang perlu dilakukan selanjutnya adalah proses menyimpan,
membagikan, dan mencadangkan. Proses menyimpan dapat melalui
berbagai alat seperti CD, Flashdisk, dan Handphone. Selain menyimpan
dapat membagikan video powtoon melalui beberapa media sosial seperti
Facebook, Youtube, dan WhatsApp. Lalu selain kedua proses tersebut,
tidak lupa untuk proses mencadangkan atau backup. Contohnya
mencadangkan pada dua perangkat laptop dan handphone.
C. Data Validasi Ahli Media dan Materi
Setelah produk berhasil dikembangkan langkah selanjutnya
adalah melakukan uji kelayakan media dengan cara validasi produk.
Validasi produk dilakukan setelah pembuatan produk awal. Validasi
dilakukan oleh dua ahli yaitu validasi ahli media dan validasi ahli materi.
1) Validasi Ahli Media
Validasi ahli media dilakukan pada tanggal 8 September 2019
oleh dosen yang ahli dalam bidang multimedia yaitu Bapak Apri Damai
Sagita Krissandi, S.S., M. Pd. Penelitian validasi ahli media
mencangkup beberapa aspek. Aspek penilaian tersebut sangat
mendukung dalam terciptanya suatu produk yang baik sehingga produk
tersebut dapat digunakan untuk uji coba. Ahli media memberikan
komentar pada gambar atau video yang belum tercantum di produk.
Kesimpulan yang diberikan oleh ahli media terhadap media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi siswa kelas X adalah
layak digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Oleh
karena itu, peneliti berusaha memperbaiki kualitas media pembelajaran
Powtoon untuk materi teks eksposisi siswa kelas X agar hasilnya lebih
baik dan lebih layak untuk digunakan. Berikut adalah data hasil validasi
yang diperoleh dari ahli media.
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Media
No Aspek
Penilaian
Kriteria Sekor Rata-
Rata
Per –
kriteria
Aspek Rata-
rata
per-
aspek
persentase Katagori
1 Media
Pembelajaran
Powtoon
1 5 5,0 5 5,0 100% Sangat
Layak
2 Unsur
Tampilan
dalam Media
Pembelajaran
Powtoon
1 4 4,0 19 4,75 95% Sangat
Layak 2 5 5,0
3 5 5,0
4 5 5,0
3 Kesesuain
Animasi
dalam Media
Pembelajaran
Powtoon
1 5 5,0 5 5,0 100% Sangat
Layak
4 Bahasa dalam
Media
Pembelajaran
Powtoon
1 5 5,0 9 4,5 90% Sangat
Layak 2 4 4,0
5 Materi dalam
Media
Pembelajaran
Powtoon
1 5 5,0 5 5,0 100% Sangat
Layak
6 Volume Suara
dalam Media
Pembelajaran
Powtoon
1 5 5,0 5 5,0 100% Sangat
Layak
Jumlah 48 48,0 48 29,25 585% Sangat
Layak Rata-rata 4,8 4,8 8 4,8 97,5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa terdiri dari enam
butir aspek penilaian, yaitu media pembelajaran powtoon, unsur tampilan
dalam media pembelajaran powtoon, kesesuaian animasi dalam media
pembelajaran powtoon, bahasa dalam media pembelajaran powtoon,
materi dalam media pembelajaran powtoon, dan volume suara dalam
media pembelajaran powtoon. Penilaian ahli pada validasi media ini
memperoleh skor penilaian rata-rata sebesar 4,8 dan presentasi 97,5%
dengan katagori “Sangat Layak”.
Selain dalam bentuk tabel, hasil penilaian oleh ahli media
terhadap media pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi siswa
kelas X disajikan juga data dalam bentuk grafik berikut untuk melihat
perbandingan hasil penilaian oleh ahli media dari aspek-aspek penilaian :
Diagram 4.1 Hasil Validasi Ahli Media
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6
Hasil Validasi Ahli Media
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 4
Aspek 5
Aspek 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2) Validasi Ahli Materi
Validasi ahli media dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2019 oleh
dosen yang ahli dalam bidang pragmatik yaitu Bapak Prof. Dr. Pranowo,
M.Pd., penilaian pada validasi materi dinilai oleh dosen ahli dengan cara
mengisi validasi berdasarkan aspek kelayakan isi, aspek kelayakan
penyajian, dan aspek penilaian kontekstual serta memberikan beberapa
saran atau masukan dari hasil validasi materi. Saran dan perbaikan dari
hasil validasi materi adalah penggunaan pengembangan yang masih
lemah, memperbaiki indikator dan kegiatan pembelajaran harus lebih
dalam. Validasi materi bertujuan untuk melihat kelayakan materi yang
dikembangkan.
Setelah membaca materi pembelajaran mata pelajaran Bahasa
Indonesia bermateri teks eksposisi untuk kelas X maka diperoleh hasil :
Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Materi
N
o
Aspek
Penilai
an
Kriteria Se
ko
r
Rata-Rata
Per -
kriteria
Aspek Rata-rata
per-
aspek
Persenta
se
Katagori
1 Kelaya
kan isi
1 4 3,0 16 4 80% Layak
2 4 4,0
3
4 4,0
4 4 4,0
2 Kelaya
kan
penyaji
an
1 5 4,0 18 4,5 90% Sangat
Layak 2 4 4,0
3 5 5,0
4 4 4,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3 Penilai
an
konteks
tual
1
5 4,0 9 4,5 90% Sangat
Layak
2
4 4,0
Jumlah 10 43 43 43
13 260% Sangat
Layak Rata-rata 4,
3
4,3 14,3 4,3 86%
Berdasarkan tabel materi di atas, dapat diketahui bahwa validasi
yang terdiri dari tiga butir aspek penilaian memperoleh skor penilaian
rata-rata sebesar 4,3 dan presentasi 86% dengan katagori “Sangat
Layak”. Dapat dilihat dari penilaian per aspek, kelayakan isi materi yang
terdiri dari tiga butir penilaian rata-rata sebesar 4,0 dan presentasi 80%
dengan kategori “Layak”. Aspek kelayakan penyajian yang terdiri empat
butir penilaian rata-rata sebesar 4,5 dan presentasi 90% dengan kategori
“Sangat Layak”. Aspek penilaian kontekstual terdiri dari dua butir
penilaian rata-rata sebesar 4,5 dan presentasi 90% dengan kategori
“Sangat Layak”.
Selain dalam bentuk tabel, hasil penilaian oleh ahli materi terhadap
media pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi siswa kelas X
MIPA 4 disajikan juga data dalam bentuk grafik berikut untuk melihat
perbandingan hasil penilaian oleh ahli media dari aspek-aspek penilaian :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Diagram 4.2 Hasil Validasi Ahli Materi
D. Revisi Desain I
Dalam validasi oleh ahli media dan materi terdapat kesalahan
produk yang dikembangkan oleh peneliti sehingga perlu direvisi kembali.
Revisi desain I dilakukan untuk memperbaiki media pembelajaran sesuai
dengan saran dan komentar yang diberikan oleh ahli media dan materi.
Revisi meliputi perbaikan beberapa aspek yang dirasa masih kurang
untuk digunakan ketika uji coba. Hal-hal yang perlu peneliti perbaiki
ialah penyempurnaan RPP, jenis tulisan dalam media, warna pada
background dan durasi video powtoon.
1) Ahli Media
Produk yang sudah divalidasi oleh ahli media akan disusun lagi
oleh peneliti agar mengerti adanya kekurangan dalam hal media,
tampilan, kualitas, dan hasil produk. Hal ini bertujuan agar dalam
penerapannya media mudah dipahami oleh siswa dan dapat menarik
minat siswa.
A S P E K 1 A S P E K 2 A S P E K 3
80% 90% 90%
HASIL VALIDASI AHLI MATERI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Ahli media tidak memberikan saran dan komentar kepada peneliti,
namun peneliti melakukan beberapa revisi yang sekiranya kurang
maksimal yaitu:
a) Ketepatan Pemilihan Warna Tulisan
Pemilihan warna tulisan masih belum tepat sehingga peneliti harus
menyusun kembali menjadikan media kurang maksimal serta dapat
mempengaruhi pembelajaran. Dengan memperbaiki warna tulisan yang
digunakan peneliti tampilan video powtoon akan semakin jelas dan tidak
membingungkan sehingga dapat mencapai target pembelajaran.
Tabel 4.3 Revisi I Pemilihan Warna Tulisan
No Sebelum Revisi Sesudah Revisi
1
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa warna tulisan pada kolom
pertama terlihat tidak jelas dan menyerupai warna background. Oleh
karena itu penliti memperbaiki dan menyusunnya menjadi seperti pada
kolom kedua. Pada kolom kedua terlihat bahwa warna tulisan lebih jelas
dan tegas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
b) Ketepatan Pemilihan Animasi
Pemilihan animasi pada media pembelajaran sangat penting,
terutama media pembelajaran untuk pendidikan siswa Sekolah Menengah
Atas. Terdapat perbaikan atau revisi yang dilakukan peneliti terhadap
pemilihan animasi. Perbaikan ini bertujuan agar media pembelajaran
yang disajikan untuk siswa tidak memiliki unsur-unsur yang tidak
mendidik dan memecah konsentrasi siswa.
Tabel 4.4 Revisi I Pemilihan Animasi
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Berdasarkan table diatas terlihat jelas bahwa pada kolom pertama
(kiri), animasi yang digunakan peneliti tidak cocok untuk diterapkan atau
disajikan sebagai media pembelajaran untuk siswa kelas X. Oleh karena
itu peneliti memperbaiki menjadi seperti pada kolom kedua (kanan),
terlihat lebih baik dan tepat untuk dijadikan media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2) Ahli Materi
Materi yang terdapat pada produk divalidasi oleh dosen ahli guna
melihat apakah materi sudah layak untuk diujicobakan kepada siswa.
Produk yang peneliti buat memuat materi teks eksposisi untuk kelas X
dan divalidasi oleh dosen ahli dengan hasil “Layak untuk digunakan/uji
coba lapangan tanpa revisi”. Oleh karena itu, materi yang sudah peneliti
buat dapat langsung digunakan untuk peneltian/uji coba lapangan.
E. Uji Coba Produk
Uji coba produk yang dilakukan oleh peneliti meliputi dua uji coba
yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Peneliti
melakukan uji coba terhadap kelompok kecil dengan siswa berjumlah
lima sampai enam siswa untuk melakukan uji coba di kelas X MIPA 3.
Lalu uji coba kelompok besar dilakukan dengan siswa berjumlah 36
orang di ruang kelas X MIPA 4, setelah melakukan pembelajaran dengan
media pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi, siswa mengisi
angket atau kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti. Keberhasilan
media pembelajaran yang dikembangkan dilihat pada hasil uji coba
produk yang dilakukan peneliti di sekolah. Hasil yang didapat dari uji
coba dijelaskan sebagai berikut:
a) Uji Coba Kelompok Kecil
Uji coba kelompok kecil terhadap media pembelajaran powtoon
untuk materi teks eksposisi di SMA Negeri 1 Kalasan dilakukan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
tanggal 18 November 2019 dengan siswa kelas X MIPA 3 sebanyak 6
orang. Hasil uji coba terbatas di kelas X MIPA 3 sebagai berikut ini.
Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
No Indikator Penilaian Skor Rata-Rata Kategori
1 Media pembelajaran Powtoon
membantu Anda menyukai
pembelajaran bahasa Indonesia
materi teks eksposisi.
26 4,3 Sangat Setuju
2 Anda merasa lebih antusias
dengan media pembelajaran
Powtoon.
25 4,1 Setuju
3 Anda merasa media
pembelajaran Powtoon lebih
menarik daripada buku siswa.
27 4,5 Sangat Setuju
4 Anda merasa tertantang ketika
belajar menggunakan media
pembelajaran Powtoon.
27 4,5 Sangat Setuju
5 Anda memperhatikan saat
penjelasan materi menggunakan
media pembelajaran Powtoon.
27 4,5 Sangat Setuju
6 Anda memahami bahasa yang
digunakan dalam materi media
pembelajaran Powtoon.
26 4,3 Sangat Setuju
7 Anda mampu memahami tulisan
dalam media pembelajaran
Powtoon.
27 4,5 Sangat Setuju
8 Anda mampu membaca huruf
dalam media pembelajaran
Powtoon.
28 4,6 Sangat Setuju
9 Anda dapat memahami materi
dalam media pembelajaran
Powtoon.
29 4,8 Sangat Setuju
10 Materi yang dijelaskan pada
media pembelajaran Powtoon
sudah jelas makna dan isinya.
24 4 Setuju
11 Narasi dan gambar dalam media
pembelajaran Powtoon sudah
tepat.
27 4,5 Sangat Setuju
12 Anda senang belajar jika
menggunakan media
pembelajaran Powtoon.
24 4 Setuju
13 Anda menjadi lebih paham
ketika melihat materi pada
media pembelajaran Powtoon.
24 4 Setuju
14 Anda menyukai gambar-gambar
dan animasi dalam media
pembelajaran Powtoon.
27 4,5 Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
15 Melalui media pembelajaran
Powtoon, wawasan Anda
menjadi luas dan tidak hanya
terpaku pada buku siswa dan
penjelasan guru.
27 4,5 Sangat Setuju
Jumlah 395 65,6
Sangat Setuju Rata-Rata 4,3
Berdasarkan hasil uji coba kelas kecil di SMA Negeri 1 Kalasan
kelas X MIPA 3 diketahui bahwa media pembelajaran powtoon terbukti
membantu proses belajar dan pemahaman siswa dengan rata – rata 4,3
yang berkategori “Sangat Setuju”, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran powtoon cukup efektif sehingga dapat digunakan dalam
pembelajaran.
b) Uji Coba Kelompok Besar
Uji coba kelompok besar dilakukan pada tanggal 22 November
2019 di kelas X MIPA 4 SMA Negeri 1 Kalasan dengan 36 responden.
Uji coba kelompok besar ini dilakukan dengan memberikan lembar
kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan. Hasil uji coba terbatas di kelas
X MIPA 4 sebagai berikut ini.
Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Kelas Besar
No Indikator Penilaian Skor Rata-Rata Kategori
1 Media pembelajaran Powtoon
membantu Anda menyukai
pembelajaran bahasa Indonesia
materi teks eksposisi
152 4,2 Setuju
2 Anda merasa lebih antusias dengan
media pembelajaran Powtoon.
149 4,1 Setuju
3 Anda merasa media pembelajaran
Powtoon lebih menarik daripada
buku siswa.
161 4,4 Sangat Setuju
4 Anda merasa tertantang ketika belajar
menggunakan media pembelajaran
Powtoon.
134 3,7 Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
5 Anda memperhatikan saat penjelasan
materi menggunakan media
pembelajaran Powtoon.
156 4,3 Sangat Setuju
6 Anda memahami bahasa yang
digunakan dalam materi media
pembelajaran Powtoon.
159 4,4 Sangat Setuju
7 Anda mampu memahami tulisan
dalam media pembelajaran Powtoon.
159 4,4 Sangat Setuju
8 Anda mampu membaca huruf dalam
media pembelajaran Powtoon.
169 4,6 Sangat Setuju
9 Anda dapat memahami materi dalam
media pembelajaran Powtoon.
156 4,3 Sangat Setuju
10 Materi yang dijelaskan pada media
pembelajaran Powtoon sudah jelas
makna dan isinya.
150 4,1 Setuju
11 Narasi dan gambar dalam media
pembelajaran Powtoon sudah tepat.
151 4,2 Setuju
12 Anda senang belajar jika
menggunakan media pembelajaran
Powtoon.
148 4,1 Setuju
13 Anda menjadi lebih paham ketika
melihat materi pada media
pembelajaran Powtoon.
143 3,9 Setuju
14 Anda menyukai gambar-gambar dan
animasi dalam media pembelajaran
Powtoon.
149 4,1 Setuju
15 Melalui media pembelajaran
Powtoon, wawasan Anda menjadi
luas dan tidak hanya terpaku pada
buku siswa dan penjelasan guru.
162 4,5 Sangat Setuju
Jumlah
2.298 63.3
Setuju
Rata-Rata 4,22
Berdasarkan hasil uji coba kelompok besar di SMA Negeri 1
Kalasan kelas X MIPA 4 diketahui bahwa media pembelajaran powtoon
terbukti sangat membantu belajar peserta didik di dalam kelas dengan
rata – rata 4,22 yang berkategori “Setuju”, dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran powtoon cukup efektif sehingga dapat digunakan
dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
F. Revisi Desain II
Revisi desain II dilakukan untuk memperbaiki produk yang telah
diujicobakan berdasarkan saran dari siswa dan guru. Perbaikan yang
dilakukan guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Maka dari itu,
peneliti melakukan beberapa revisi terhadap produk media pembelajaran
berbasis Powtoon sebagai berikut ini.
a) Penambahan Durasi Waktu
Pada produk media pembelajaran powtoon yang peneliti susun,
durasi waktu pada setiap slide materi perlu ditambahkan beberapa detik
karena menurut siswa durasi beberapa slide masih terlalu cepat sehingga
tidak relevan untuk disimak bahkan dilihat atau mencatat materi.
G. Pembahasan dan Produk Akhir
Pembahasan bermula dari tahap awal penelitian, peneliti
melakukan analisis kebutuhan siswa dan wawancara dengan guru bahasa
Indonesia di sekolah. Hasil dari analisis kebutuhan dan wawancara akan
digunakan sebagai pedoman untuk menyusun atau memproduksi media
pembelajaran, hasil wawancara yang diperoleh adalah bahwa guru hanya
menggunakan media pembelajaran yang disediakan oleh pihak sekolah.
Guru tidak berusaha untuk menyediakan media pembelajaran yang
sesuai dengan kreatifitas guru karena beberapa alasan yaitu biaya yang
tidak mendukung, waktu yang tidak mendukung dan tidak percaya diri
dengan media pembelajaran yang dibuat karena guru mengkawatirkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
siswa tidak menyukai media tersebut.
Selain hasil wawancara oleh guru bahasa Indonesia, analisis
kebutuhan siswa juga menjadi pedoman peneliti untuk mengambil
langkah berikutnya dalam memproduksi media pembelajaran powtoon.
Hasil analisis kebutuhan siswa menjelaskan bahwa siswa lebih
menyukai proses pembelajaran menggunakan video, gambar-gambar
yang menarik, serta penyampaian materi pembelajaran yang lebih
sederhana. Siswa juga sangat tertarik jika guru meminta untuk mencoba
pada saat pembelajaran berlangsung. Setelah mendapatkan berbagai
informasi, peneliti mampu menyusun konsep untuk mengembangkan
sebuah media pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi siswa
kelas X SMA Negeri 1 Kalasan.
Langkah selanjutnya adalah membuat skenario video powtoon
sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Produk
tersebut diharapkan mampu menjadi dasar dalam mengembangkan
media pembelajaran berbasis powtoon pada materi stuktur dan
kabahasaan teks eksposisi. Media pembelajaran powtoon merupakan
media berbasis website yang dapat digunakan serta membantu siswa
dalam menyampaikan materi pembelajaran di dalam kelas. Produk yang
telah dikembangkan kemudian di validasi kepada pakar atau ahli
sebelum diujicobakan di lapangan. Validasi tersebut meliputi validasi
media dan validasi materi yang akan dijabarkan sebagai berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
1) Hasil validasi ahli media
Hasil validasi media mencakup enam aspek dengan nilai rata-rata
4,8 dan presentase 97,5% yang berkategorikan “Sangat Layak”. Hasil
ini dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan media
pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi sangat layak untuk
diujicobakan.
2) Hasil validasi ahli materi
Hasil validasi media mencakup enam aspek dengan nilai rata-rata
4,3 dan presentase 86% yang berkategorikan “Sangat Layak”. Hasil ini
dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan media pembelajaran
powtoon untuk materi teks eksposisi sangat layak untuk diujicobakan.
Tabel 4.7 Hasil Validasi dari Ahli Media dan Materi
No Validator Rata-
Rata
Kriteria
1 Ahli Media (Apri Damai Sagita Krissandi,
S.S.,M.Pd.)
4,8 Sangat
Layak
2 Ahli Materi (Prof. Dr. Pranowo, M.Pd.) 4,3 Sangat
Layak
Jumlah 9,1
Rata-Rata 4,55
Kriteria Sangat Layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Diagram 4.3 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Media dan Ahli Materi
3) Hasil uji coba produk
Uji coba produk meliputi uji coba pada kelompok kecil (kelas X
MIPA 3) dan kelompok besar (kelas X MIPA 4) terhadap media
pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi kelas X. Uji coba
diawali dengan memperlihatkan media pembelajaran powtoon kepada
siswa dengan bantuan LCD dan pengeras suara yang ada di dalam
kelas. Setelah itu peneliti mengajak peserta didik untuk mendiskusikan
mengenai materi teks eksposisi yang telah ditampilkan menggunakan
media pembelajaran powtoon. Selanjutnya, setelah mendiskusikan hasil
pembelajaran peneliti menyebarkan kuesioner yang berisikan
pertanyaan-pertanyaan dan tanggapan mengenai media pembelajaran
powtoon tersebut.
Setelah mendapatkan hasil uji coba langkah selanjutnya yang
dilakukan peneliti yaitu mengolah data tersebut. Data yang telah
diperoleh akan di hitung menggunakan rumus skala likert. Pada kelas
4
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
Validasi Ahli Media Validasi Ahli Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
kecil mendapatkan nilai rata-rata 4,3 yang dikategorikan “Sangat
setuju”. Pada kelas besar mendapatkan nilai 4,22 yang dikategorikan
“Setuju”. Dilihat dari hasil yang telah diperoleh pada tahap validasi
maupun uji coba media pembelajaran powtoon untuk materi teks
eksposisi kelas X ini sudah sangat layak dan baik untuk digunakan
maupun diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
H. Produk Akhir Media Pembelajaran Powtoon
Produk akhir penelitian ini adalah media pembelajaran Powtoon untuk
materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan yang telah melewati
tujuh tahap penelitian yaitu, (1) potensi dan masalah, (2) mengumpulkan
informasi, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi tahap I, (6) uji coba
produk, dan (7) Revisi tahap II. Produk media pembelajaran Powtoon ini telah
layak untuk diujicobakan berdasarkan hasil validasi dari para ahli yaitu, validasi
media dengan nilai rata-rata 4,8 yang berkategori “sangat layak” dan validasi
materi dengan nilai rata-rata 4,3 yang berkategori “sangat layak”. Media
pembelajaran Powtoon juga teruji sangat efektif dan layak digunakan dalam
pembelajaran berdasarkan hasil uji coba produk di SMA Negeri 1 Kalasan dengan
hasil 4,3 yang dikategorikan “sangat baik” pada kelas kecil dan 4,22 yang
dikategorikan “baik” pada kelas besar. Berikut ini adalah produk akhir yang telah
melewati tujuh tahap penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Gambar 4.6 Pembukaan Materi Teks Eksposisi Pada Powtoon
Pada gambar 4.6, pembukaan produk menggunakan berbagai macam
animasi tulisan dan background tangan seseorang dalam posisi sedang belajar.
Tema ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa.
Gambar 4.7 Kompetensi Dasar Materi Teks Eksposisi
Pada gambar 4.7, mengetahui kompetensi dasar sangatlah penting sebelum
kegiatan belajar mengajar dilakukan agar siswa tahu apa yang akan mereka
pelajari. Tema yang digunakan terkesan biasa saja hanya menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
background papan tulis dengan tulisan warna putih layaknya kapur. Tema ini guna
memotivasi siswa untuk menciptakan suasana belajar.
Gambar 4.8 Inti Produk Mengenai Pengertian Teks Eksposisi
Pada gambar 4.8, inti produk menggunakan berbagai animasi, mulai dari
background biru lalu frame kotak untuk tulisan dan animasi panda di bagian
kanan dan kiri. Tema ini bertujuan agar siswa tidak bosan dan terkesan menarik.
Gambar 4.9 Inti Produk Mengenai Ciri-ciri Teks Eksposisi 1
Pada gambar 4.9 dan 4.10, Inti produk menggunakan tema dan warna yang
terlihat lebih cerah guna siswa tidak terpaku pada warna yang monoton ketika
mengikuti pelajaran. Pada gambar dijelaskan mengenai materi ciri-ciri teks
eksposisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Gambar 4.10 Inti Produk Mengenai Ciri-ciri Teks Eksposisi 2
Gambar 4.11 Inti Produk Mengenai Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
Pada gambar 4.11 Inti Produk menggunakan tema putih dan animasi bola-
bola dan kembang api. Gambar ini bertujuan agar siswa lebih paham dan teliti saat
mempelajari bagian yang banyak nomornya.
Gambar 4.12 Inti Produk Mengenai Struktur Teks Eksposisi
Pada gambar 4.12 Inti Produk menggunakan tema pola alur dengan anak
panah yang mempertegas bagian-bagian pada struktur teks. Tema ini bertujuan
agar siswa dapat membayangkan materi seperti mindmap dan mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
mengingatnya. Struktur Teks Eksposisi meliputi: (1) Pernyataan Pendapat/Tesis,
(2) Argumentasi, (3) Penegasan Ulang Pendapat.
Gambar 4.13 Penutup Pada Produk
Pada gambar 4.13 Penutup pada produk menggunakan tema dan animasi
seorang yang mempertanyakan sesuatu. Tema ini bertujuan apakah siswa sudah
paham terhadap materi yang diberikan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Proses pengembangan dan penelitian media pembelajaran
powtoon untuk materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1
Kalasan telah selesai dilakukan dan dibahas sesuai dengan hasil yang
telah diperoleh. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut ini.
Pengembangan produk bermedia powtoon untuk materi teks
eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan dilakukan peneliti karena
kurangnya penggunaan media pembelajaran yang bervariasi oleh guru,
serta siswa cepat bosan dengan pelajaran bahasa Indonesia. Peneliti
menggunakan prosedur pengembangan yang dikembangkan oleh Borg &
Gall (dalam Sugiyono, 2012: 298-311) yang ke sepuluh langkah
pengembangan telah disederhanakan oleh peneliti menjadi tujuh langkah.
Tujuh langkah yang digunakan peneliti dalam penelitian adalah potensi
dan masalah, pengumpulan informasi, desain produk, validasi produk,
revisi tahap I, uji coba produk, dan revisi tahap II. Peneliti
mengumpulkan data analisis kebutuhan melalui wawancara terhadap
siswa dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia serta observasi langsung
di dalam kelas. Produk yang telah disusun peneliti divalidasi oleh dosen
ahli media dan dosen ahli materi. Setelah proses validasi peneliti
melakukan revisi produk sesuai saran dan masukan dari dosen ahli. Hasil
validasi media oleh ahli media memperoleh skor penilaian rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
sebesar 4,8 dengan presentasi 97,5% dan berkategori “Sangat Layak”.
Validasi materi oleh ahli materi memperoleh skor penilaian rata-rata
sebesar 4,3 dengan presentasi 86% dan berkategori “Sangat Layak”. Uji
coba produk dilakukan dengan menampilkan video powtoon di kelas X
MIPA 3 dan X MIPA 4 dengan total 42 responden, kemudian responden
menilai produk dengan mengisi kuesioner yang telah disiapkan oleh
peneliti. Hasil kualitas produk yang diuji cobakan pada kelompok kecil
(X MIPA 3) dengan 6 orang mendapat skor rata – rata 4,3 yang
berkategori “Sangat Setuju” dan kelompok besar (X MIPA 4) dengan 36
orang mendapat skor rata – rata 4,22 yang berkategori “Setuju”. Revisi
tahap dua dilakukan setelah melakukan uji coba lapangan sesuai dengan
data dan saran yang telah diberikan oleh responden. Setelah revisi tahap
dua tersusunlah produk akhir berupa media pembelajaran powtoon untuk
materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan.
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa produk
media pembelajaran Powtoon. Powtoon merupakan web apps berbasis IT
yang bisa digunakan untuk membuat presentasi atau video animasi kartun
dengan mudah. Di dalam powtoon terdapat berbagai fitur menarik seperti
animasi kartun, transisi antar slide, backsound, gabungan video dan
musik, serta tulisan atau font yang menarik. Sebelum memproduksi
media pembelajaran Powtoon, peneliti menentukan materi yang akan
digunakan, materi yang digunakan peneliti yaitu teks eksposisi. Materi
tersebut dikembangkan dalam media pembelajaran Powtoon. Tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
selanjutnya peneliti melakukan validasi produk kepada para ahli atau
pakar yang meliputi, validasi media dan validasi materi. Validasi media
dilakukan oleh dosen yang ahli dalam bidang multimedia. Penilaian ahli
media memperoleh skor penilaian rata-rata sebesar 4,8 dan presentasi
97,5% dengan katagori “Sangat Layak”. Validasi materi dilakukan oleh
dosen yang ahli dalam bidang pragmatik. Penilaian ahli materi
memperoleh skor penilaian rata-rata sebesar 4,3 dan presentasi 86%
dengan katagori “Sangat Layak”. Setelah produk di validasi langkah
selanjutnya peneliti melakukan revisi produk sesuai dengan saran yang
telah diberikan oleh para ahli. Beberapa saran yang diberikan adalah
penggunaan kalimat yang terlalu panjang, warna pada tulisan yang
kurang sesuai. Uji coba produk dilakukan secara terbatas pada 42 siswa
yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok kecil (X MIPA 3) 6
orang dengan skor rata – rata 4,3 yang berkategori “Sangat Setuju” dan
kelompok besar (X MIPA 4) 36 orang dengan skor rata – rata 4,22 yang
berkategori “Setuju”. Setelah produk diujicobakan ke siswa, peneliti
meminta siswa untuk menilai dan memberikan saran terhadap produk
yang telah diujicobakan melalui lembar kuesioner yang dibagikan oleh
peneliti. Pelaksanaan revisi tahap II produk dilakukan berdasarkan
penilaian dan saran yang diberikan oleh siswa. Produk akhir penelitian
ini adalah media pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi siswa
kelas X SMA Negeri 1 Kalasan yang telah melewati tahap validasi,
revisi, uji coba, dan revisi tahap II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
B. Saran
Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan
dikembangkan produk media pembelajaran powtoon untuk
materi teks eksposisi siswa kelas X SMA adalah sebagai
berikut:
1. Produk yang dikembangkan sebaiknya tidak hanya pada
satu pembelajaran melainkan dua sampai tiga bab dalam
materi bahasa Indonesia untuk kelas X SMA.
2. Produk yang dikembangakn sebaiknya tidak dilakukan
hanya dua kali saja melainkan dilakukan hingga tahap
akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Rivai, dan Sujana, Nana. 2017. Media Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:
Referensi Jakarta.
Arsyad, Azhar. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Budiyono, Sri. 2015. “Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
dengan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Teks untuk
Membangun Moral dan Mental yang Handal”. Makalah Seminar
Nasional Revolusi Mental Melalui Pembelajaran Bahasa dan Sastra
di Universitas Widya Dharma Klaten, 15 Oktober 2015.
Cecep&Bambang, S. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Dalman. 2015. Menulis Karya Ilmiah. Depok: Rajagrafindo Persada.
Dewi, Andi Susi Suriana Puspita. 2016. “Kemampuan Menulis Paragraf
Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan”. Jurnal
Humanika, Vol.1, No. 16. Universitas Halu Oleo Kendari.
Helti, Mezri, et.al. 2014. “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan
Eksposisi dengan Menggunakan Model Pemebelajaran Kooperatif
Tipe Circ Siswa Kelas XI SMK Karya Padang Panjang”. Jurnal Bahasa,
Sastra dan Pembelajaran, Vol. 2, No. 2. Universitas Negeri Padang.
Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.
Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai
dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Padang: Akademia.
M. Thobroni. 2015. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Praktek. Yogyakarta:
Arr-Ruzz Media.
Maswan&Khoirul, Muslimin. 2017. Teknologi Pendidikan: Penerapan
Pembelajaran Yang Sistematis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Maulana, Nanang. 2015. “Penggunaan Metode Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Eksposisi Dan Berpikir Kritis
Siswa SMA. Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran.Vol. 1, No.
1.Universitas Mathla’ul Anwar Banten.
Nunuk, dkk. 2018. Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian Pembelajaran Bahasa (Berbasisis
Kompetensi). Yogyakarta: BPFE.
Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak,
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Prasetyo, Benny., et.al. 2016. “Kemampuan Menyunting Teks Eksposisi Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Kendari”. Jurnal Bastra. Vol. 1, No.1.
Universitas Halu Oleo Kendari.
Prastowo, A. 2015. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu. Jakarta. Kencana.
Pribadi, Benny A. 2017. Media dan Teknologi Dalam Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sanaky, Hujair. AH. 2015. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara.
Setiawati, Fransiska Putri. 2018. Pengembangan Modul Menulis Esai
Argumentatif Berperspektif Logika Toulmin dan Paradigma Pembelajaran
Pedadogi Reflektif pada Program Studi Farmasi Universitas Sanata
Dharma. Skripsi, Universitas Sanata Dharma.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
PT Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
PT Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pengembangan (Research and
Development/R&D). Bandung: PT Alfabeta.
Suherli, dkk. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia SMA/MA SMK/MAK Kelas X.
Jakarta: Kemendikbud.
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA SMK/MAK Kelas X.
Jakarta: Kemendikbud.
Tantawi, Isma . 2014. Bahasa Indonesia Akademik. Bandung: Citapustaka Media.
Widoyoko, Eko Putro. 2013. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Jakarta:
Kencana.
http://www.powtoon.com diakses pada 15 September 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
BIOGRAFI PENULIS
Rio Dwi Andana Adi Massana, lahir di Yogyakarta pada
tanggal 22 Juli 1997. Penulis berasal dari Kelurahan
Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Anak kedua dari
Bapak YB. Adi Massana dan Ibu Rini Sumiasri.
pendidikan tingkat sekolah dasar di SD Kanisius
Kadirojo. Kemudian melanjutkan studinya di SMP
Kanisius Kalasan. Pendidikan tingkat menengah atas ditempuh di SMA Pangudi
Luhur St. Louis IX Sedayu. Setelah menyelesaikan sekolah tingkat menengah
atas, pada tahun 2015. Penulis melanjutkan studi di Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Masa pendidikan S1 tersebut berakhir
pada tahun 2020 dengan menyelesaikan tugas akhir atau skripsi yang berjudul
Pengembangan Produk Bermedia Powtoon untuk Materi Teks Eksposisi Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 1: Surat Izin Penelitian 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 1: Surat Izin Penelitian 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 2: Surat Permohonan Validasi Dosen Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 3: Kisi-kisi Lembar Analisis Kebutuhan Siswa
Aspek Indikator No.
Teknik pembelajaran Teknik pembelajaran materi
teks eksposisi yang digunakan
guru.
1,2
Teknik pembelajaran materi teks eksposisi yang disukai siswa. 3
Materi Materi teks eksposisi yang
diberikan guru.
4
Materi teks eksposisi yang
disukai siswa.
10
Evaluasi Evaluasi yang diberikan guru di
akhir pembelajaran teks
eksposisi.
5
Media Media Powtoon yang digunakan
guru.
6,7
Media Powtoon yang disukai
siswa
8,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 4: Kisi-kisi Validasi Ahli Materi
Kriteria Indikatotor
IV. Aspek Kelayakan Isi E. Kesesuaian materi dengan SK dan
KD
F. Keakuratan materi
G. Kemutakhiran materi
H. Mendorong keingintahuan
V. Aspek Kelayakan Penyajian D. Teknik penyajian
E. Pendukung penyajian
F. Penyajian pembelajaran
VI. Aspek penilaian
Kontekstual
C. Hakikat kontekstual
D. Komponen kontekstual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 5: Kisi-kisi Validasi Ahli Media
No Indikator Nomor soal
pada
instrumen
1 Media pembelajaran Powtoon. 1
2 Unsur tampilan dalam media pembelajaran Powtoon. 2,3,4,5
3 Kesesuaian animasi dalam media pembelajaran Powtoon. 6
4 Bahasa dalam media pembelajaran Powtoon. 7,8
5 Materi dalam media pembelajaran Powtoon. 9
6 Volume suara dalam media pembelajaran Powtoon. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 6: Kisi-kisi Kuesioner Validasi Lapangan
No Indikator No. soal
pada
instrumen
1 Ketertarikan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia
materi teks eksposisi.
1
2 Ketertarikan siswa terhadap penggunaan media Powtoon. 2,3
3 Media pembelajaran Powtoon sebagai pemicu
pembelajaran siswa.
4,5
4 Kejelasan bahasa dalam media pembelajaran Powtoon. 6
5 Kejelasan tulisan dan ukuran huruf dalam media
pembelajaran Powtoon.
7,8
6 Kejelasan isi materi dalam media pembelajaran Powtoon. 9,10
7 Ketepatan narasi dengan gambar dalam media
pembelajaran Powtoon.
11
8 Sikap dan perasaan siswa terhadap media pembelajaran
Powtoon.
12,13
9 Animasi dalam media pembelajaran Powtoon. 14
10 Pengetahuan yang di dapat dari media pembelajaran
Powtoon.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 7: Hasil Validasi Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 8: Lembar Hasil Validasi Dosen Ahli Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 9: Lembar Hasil Validasi Dosen Ahli Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 10: Lembar Hasil Penilaian Peserta Didik Kelompok Besar (Kelas
X MIPA 4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 11: Lembar Hasil Penilaian Peserta Didik Kelompok Kecil (Kelas
X MIPA 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 12: Hasil Wawancara Siswa
Wawancara Siswa
Peneliti : Bagaimana guru menyampaikan materi pembelajaran di
kelas, apakah guru hanya ceramah saja atau menggunkan
media?
Siswa : kadang ya guru ceramah kadang pakek media pak.
Peneliti : Apakah guru pernah memberikan pembelajaran dengan
teknik yang nyata sesuai dengan materi yang ada pada buku
siswa?
Siswa : Pernah pak, tapi jarang paling sesekali aja
Peneliti : Pada saat pembelajaran berlangsung apakah guru pernah
meminta kamu untuk mempraktikkan dan memberikan
contoh kegiatan yang ada dalam buku siswa terutama materi
teks eksposisi?
Siswa : kalo itu sering pak, ibu endang suka menunjuk bagian
struktur teks eksposisi. Tapi kadang kami tidak disediakan
media pak
Peneliti : Apa saja aktivitas di kelas pada saat pembelajaran bahasa
indonesia yang kamu sukai?
Siswa : Seneng pak kalo disuruh mencoba apalagi kalo membuat
media, seru pak ga bosen.
Peneliti : Bagaimana materi pembelajaran Bahasa Indonesia yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
disampaikan oleh guru?
Siswa : Biasa aja pak, lebih banyakan menjelaskan dari pada
bermain. Pakek media juga jarang pak.
Peneliti : Apa bentuk evaluasi pembelajaran yang sering digunakan
guru? Apa tanya jawab, game, tebak kata dan sebagainya.
Siswa : Biasanya sih bu endang lebih banyak tanya jawab pak apa
ga dikasi tugas.
Peneliti : Apakah setiap mengajar Bahasa Indonesia terutama materi
teks eksposisi, apakah guru selalu menggunakan media
pembelajaran?
Siswa : jarang pak
Peneliti : Media apa yang sering digunakan oleh guru?
Siswa : Paling gambar pak, yang udah biasa ada di sekolah.
Peneliti : Media pembelajaran yang seperti apa yang kamu sukai?
Siswa : LCD dan laptop pak, apa lagi kalo ada video sama gamenya.
Peneliti : Warna dan gambar yang seperti apa yang kamu sukai?
Siswa : video pak yang penting warnanya menarik aja yang lucu.
Peneliti : Pembelajaran yang kamu sukai?
Siswa : lebih suka pak kalo ga ada bacaannya trus ada gambarnya
apalagi kalo gambarnya bisa begerak pak, lucuu hehe...
Peneliti : Oke, terimakasih ya
Siswa : Iya pak sama-sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 13: Hasil Wawancara Guru
Hasil Wawancara Guru Wali Kelas X MIPA 4
Peneliti : Langsung saja ya bu Endang ya, pertanyaan yang
pertama “bagaimana guru menyampaikan materi
pembelajaran di kelas?”
Guru : Sesuai dengan pe... Kurikulum yang terbaru
sekarangkan itukan guru lebih kefasilitator, jadi kita
lebih mengembangkan kemampuan anak untuk selalu
aktif membaca sama aktif mencari, jadi kita hanya
sebagai fasilitator yang tugasnya hanya Cuma kaya
kita mengajak dan memancing dengan pertanyaa-
pertanyaan yang sederhana sebagai apersepsinya.
Peneliti : Sudah bu.
Guru : Sudah.
Peneliti : Selanjutnya, “apakah guru pernah melakukan
pembelajaran yang nyata sesuai dengan materi yang
ada pada buku siswa?”
Guru : Tentunya pasti. Walaupun hanya sesekali dua itu
pastinya ada, karena kita mengikuti apa yang ada
pada buku siswa, kalau memang perlu media yang
nyata pembelajarannya kita mengajak siswa bermain
untuk melihat sendiri atau mencoba sendiri karena
yang dari lingkungan sekitar pun kita usahakan anak
bisa mencarinya.
Peneliti : Saat pembelajaran berlangsung apakah guru pernah
meminta e... murid mempraktekkan atau memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
contoh kegiatan yang ada dalam buku siswa?”
Guru : Pernah. Ada beberapa kali
Peneliti : Apa saja aktifitas kelas pada saat pembelajaran
Bahasa Indonesia yang siswa sukai”?
Guru : Contohnya dengan kaitan yang mereka
mempraktekkan keterampilan. Contoh misalnya
bicara, trus kalo diminta diskusi, membuat-membuat
benda tertentu itukan merupakan keterampilan jelas
dari KD.4 kek misalkan mereka diminta
menggambar atau membuat cerita atau yang paling
mudah membuat komik itu mereka yang sudah sangat
senang sekali. Jadi kalo ada keterampilan yang
melibatkan anak untuk berkelompok memilih sendiri
mereka akan senang sekali.
Peneliti : E... kembali lagi pembelajaran teks eksposisi yang
ibu Endang sampikan atau cara menyampaikan.
Guru : Teks eksposisi materinya tentang opini atau
pendapat penulis maupun pembaca, makanya
menyampaikan materi menggunakan media
pembelajaran berupa teks dan koran. Contoh lain
yaitu siswa diminta guru untuk mencari ide pokok
suatu teks eksposisi selanjutnya guru menggunakan
media pembelajaran seperti koran/majalah.
Peneliti : Kalau evaluasi dari pembelajaran diakhir
pembelajaran biasanya bu Endang memberikan
seperti apa.
Guru : Saya terkadang menggunakan pertanyaan lisan, tanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
jawab.
Peneliti : Kalo kayak game gitu bu Endang
Guru : Sesekali iya, kek ada kompetensi antar kelompok,
kadang-kadang saya ada ngasi rewardnya walaupun
kecil-kecil. Seperti pertanyaan ayo siapa yang cepat
menjawab atau yang bisa jawab. Kadang- kadang
anak-anak trus mereka seperti lomba kek diajak
bermain game.
Peneliti : E.... selanjutnya pada pembelajaran teks eksposisi
bu Endang menggunakan media pembelajaran?
Guru : kalo memungkinkan guru pake tapi kalo dirasa itu
tidak diperlukan itu kadang saya ga make, itukan
karena kita kalo pake media itu sebetulnya waktu
persiapannya juga lama trus nanti anak-anak itu
belum tentu antusias sama media yang kita siapkan,
dari pada nanti anak malah ga konsen kadang saya
pilih untuk saya cut medianya.
Peneliti : Media pembelajaran yang seperti apa yang ibu Endang
gunakan?
Guru : Saya sih lebih sukanya tampilan slide atau talkshow
aja. Kalau ada benda nyata kita ambil benda nyata
kalo tidak kita demontrasikan lewat anaknya
langsung.
Peneliti : Kalo media pembelajaran seperti apa yang anak-anak lebih
sukai?
Guru : Mereka lebih suka kalau itu benda nyata atau yang
ada disekitarnya atau bahkan dengan diri mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
sendiri itu mereka senang. Ya itu kayak tadi teks
eksposisi kan tentang opini sehingga mereka senang
karena kan trus merekakan jadi tahu dan bahkan
lewat koran dan majalah mereka jadi aktif dan kreatif
mencari teks dan bacaan.
Peneliti : Trus kalo media menggunakan video, gambar-
gambar itu ibu Endang sering menggunakan tidak
Guru : Ada tapi ya tergantung pada kegiatan materinya apa
dulu, tapi kalo untuk alat gerak memang saya
kemarin jarang karena itu penjelasannya cukup
panjang, anak kalo nonton video yang
penjelasannya panjang mereka konsennya bubar.
Peneliti : Tapi kalo anak-anak diberikan video itu...
Guru : Senang. tertarik banget tapi ya itu konsentrasinya ga
bisa lama jadi ya harus kita ya harus pinter-pinter
mengolahnya, jadi mungkin sepotong dulu nanti
dijelasin lagi baru diliatin lagi.
Peneliti : Kalau bu Endang sendiri lebih senang
menyampaikan materi pembelajaran itu yang seperti
apa? Banyak teorinya atau prakteknya
Guru : Saya suka anak yang suka baca, jadi saya ga perlu
banyak menjelaskan. Anak mau baca itu saya sudah
senang. Jadi kayak untuk media pun kalo anak bawa
sendiri untuk misalkan kemarin saya lihat ini
misalkan. Itu saya malah senang tapi kalo dia tidak
membaca sama sekali tidak mencoba cari sama sekali
itukan berarti ekstraya untuk gurunya harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
mencarikan bahan kemudian harus menjelaskan lagi,
kan malah memotong watu lama banget.
Peneliti : Sudah bu, terimakasih banyak.
Guru : Ouiya, sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 14: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kalasan
Kelas/Semester : X/1 (Ganjil)
Materi : Teks Eksposisi
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (empat kali tatap muka)
A. Kompetensi Inti:
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar:
No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian
Kompetensi
3.3 Mengidentifikasi
(permasalahan,
argumentasi, pengetahuan,
dan rekomendasi) teks
Eksposisi
yang didengar dan atau
dibaca.
3.3.1 Menemukan struktur teks
Eksposisi (permasalahan,
argumentasi, pengetahuan, dan
rekomendasi).
3.3.2 Menjelaskan ciri kebahasaan teks
Eksposisi.
4.3 Mengembangkan isi
(permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan
4.3.1 Menentukan topik yang dapat
dikembangkan dalam teks
Eksposisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
rekomendasi) teks
Eksposisi secara lisan dan /
tulis.
4.3.2 Menyusun kerangka teks Eksposisi.
4.3.3 Mengembangkan kerangka
karangan menjadi teks Eksposisi.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui membaca teks Eksposisi peserta didik dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap masalah-masalah yang
dikemukakan dalam teks Eksposisi melalui lisan, maupun tulisan.
2. Melalui membaca teks Eksposisi peserta didik dapat menentukan
struktur isi teks Eksposisi dengan benar melalui lisan ataupun tulisan.
3. Melalui membaca teks Eksposisi peserta didik dapat menentukan ciri
bahasa dalam teks Eksposisi dengan benar melalui tulisan.
4. Melalui membaca teks Eksposisi peserta didik dapat menentukan topik
dengan benar melalui tulisan.
5. Peserta didik dapat menyusun teks Eksposisi, baik secara lisan ataupun
tulisan.
6. Melalui menyusun peserta didik dapat mengembangkan kerangka
karangan menjadi teks benar melalui tulisan.
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual :
Definisi Teks Eksposisi
Karangan yang bercorak paparan yang bermaksud memberikan
pengetahuan tentang hal itu kepada pembacanya.
2. Konseptual : Struktur Teks Eksposisi
a. Berisi pendapat.
b. Uraian bersifat objektif.
c. Uraian bersifat gagasan.
d. Contoh-contoh yang disampaikan melalui analisis dan sintesis.
e. Paragraf diakhiri dengan penegasan ulang pendapat.
3. Kaidah Teks Teks Eksposisi
a. Menggunakan nomina dan pronomina.
b. Menggunakan kata-kata leksikal verba, adjektiva, dan adverbial.
c. Menggunakan konjungsi atau kata sambung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
d. Menyajikan argumentasi urut.
e. Menyatakan sikap penulis (setuju atau tidak setuju).
4. Prosedural : Langkah-langkah menyusun kerangka teks Eksposisi
a. Menentukan tema
b. Menentukan tujuan
c. Mengumpulkan bahan
d. Menyusun kerangka, dan
e. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah karangan.
5. Metakognitif : Menyimpulkan keterkaitan (relevansi) atas kemanfaatan pemahaman teks
eksposisi terhadap kehidupan.
E. Pendekatan, Model, dan Metode
Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan)
Model : Discovery learning
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
F. Media dan Sumber Belajar
Media : teks Eksposisi
1. Beragam contoh teks Eksposisi dari media cetak dan media elektronik
2. LCD dan Power point
3. Koneksi Internet
Sumber Belajar
1. Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MAK Kelas X.
Jakarta: Kemendikbud.
2. Engkos Kosasih. 2014. Kreatif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK.
Jakarta. Erlangga.
3. https://www.maxmanroe.com/vid/umum/teks-eksposisi.html
4. https://www.eduspensa.id/teks-eksposisi/
G. Kegiatan pembelajaran
Pertemuan Pertama : KD 3.3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Waktu
Pendahu
luan
Kegiatan Rutin
1. Pendidik mempersiapkan Peserta didik dalam
pembelajaran dengan berdoa, mengamati
kebersihan kelas dan kerapian, serta melakukan
presensi.
Menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta
didik
Motivasi
2. Peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan
“Indonesia Raya”
3. Pendidik memberikan motivasi bahwa dalam lagu
“Indonesia Raya” menunjukkan bahwa bangsa
Indonesia harus mencintai dan bangga tanah air.
4. Pendidik memberikan ilustrasi tentang pokok
pikiran dengan inti pembicaraan.
Apersepsi
5. Pendidik memberikan informasi tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
6. Pendidik memberikan ilustrasi tentang teks
Eksposisi.
10
menit
Inti Menyajikan informasi
7. Peserta didik menanggapi penjelasan tentang
struktur teks Eksposisi.
Mengorganisasi Peserta didik
8. Pendidik meminta Peserta didik membuka buku
paket bahasa Indonesia.
9. Secara individu peserta didik menyiapkan teks
Eksposisi dengan judul “Obat Jamu Tradisonal”.
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
10. Pendidik membimbing peserta didik untuk
menentukan struktur teks eksposisi.
11. Setelah selesai, setiap peserta didik boleh menukar
ide dengan peserta didik lainya sehingga dapat
memperluas informasi terkait struktur teks
eksposisi.
Evaluasi
12. Pendidik kemudian secara acak (uji petik)
memberikan pertanyaan secara lisan kepada Peserta
didik tentang :
a. Topik atau tema apa yang dibahas di dalam teks
70
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
“Obat Jamu Tradisioanl”?
b. Tentukan di mana letak struktur teks eksposisi!
Memberikan penghargaan
13. Pendidik memberikan penghargaan (pujian) kepada
seluruh Peserta didik yang telah berusaha belajar
semaksimal mungkin pada saat pembelajaran
berlangsung.
Penutup 14. Pendidik melakukan refleksi, misalnya mereviu
bagian mana yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
15. Peserta didik dibantu oleh pendidik membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dibahas hari
ini.
16. Pendidik memberikan tugas dengan meminta
Peserta didik secara individual untuk mengamati
dan mencatat kebersihan lingkungan sekitar tempat
tinggal Peserta didik.
10
menit
Pertemuan Kedua : KD 3.3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahu
luan
Kegiatan Rutin
1. Pendidik mempersiapkan Peserta didik dalam
pembelajaran dengan berdoa, mengamati
kebersihan kelas dan kerapian, serta melakukan
presensi.
Menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta
didik
Motivasi
2. Peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan
“Syukur”
3. Pendidik memberikan motivasi bahwa dalam lagu
“Syukur” menunjukkan bahwa bangsa Indonesia
harus bisa mensyukuri nikmat kemerdekaan dari
penjajah.
4. Pendidik memberikan ilustrasi tentang pokok
pikiran dengan inti pembicaraan.
Apersepsi
5. Pendidik memberikan informasi tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
6. Pendidik menanyakan sekilas tugas tentang hasil
10
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
observasi.
7. Pendidik mengingatkan kembali materi pada
pertemuan sebelumnya secara singkat tentang
struktur teks Eksposisi
Inti Menyajikan informasi
8. Peserta didik menanggapi penjelasan tentang
kaidah teks Eksposisi.
Mengorganisasi Peserta didik ke dalam kelompok-
kelompok belajar
9. Pendidik meminta kepada Peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok
terdiri atas 4 Peserta didik.
10. Pendidik meminta Peserta didik membuka buku
paket bahasa Indonesia.
11. Secara berkelompok Peserta didik menyiapkan teks
eksposisi dengan judul “Obat Jamu Tradisional”.
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
12. Pendidik membimbing perwakilan dari setiap
kelompok untuk menentukan kaidah atau ciri teks
Eksposisi serta ciri kebahasaannya untuk
menyamakan persepsi dan bagaimana strategi
penyampaian informasi itu ke kelompok asal.
13. Setelah selesai masing-masing anggota kelompok
menyampaikan informasi atau materinya ke
kelompok asal secara bergantian, sehingga dalam
satu kelompok tahu semua materi
Evaluasi
14. Pendidik kemudian secara acak (uji petik)
memberikan pertanyaan secara lisan kepada Peserta
didik tentang :
a. Apakah terdapat nomina dan pronomina?
b. Apakah terdapat leksikal verba, adjektiva, dan
adverbial?
c. Apakah terdapat konjungsi atau kata sambung?
d. Apakah terdapat argumentasi urut?
e. Apakah terdapat sikap penulis (setuju atau tidak
setuju)?
f. Berikan masing-maisng contoh pada setiap
kaidah teks ekposisi! Jika ada.
Memberikan penghargaan
70
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
15. Pendidik memberikan penghargaan (pujian) kepada
seluruh Peserta didik yang telah berusaha belajar
semaksimal mungkin pada saat pembelajaran
berlangsung.
Penutup 16. Guru bersama Peserta didik menyampaikan
simpulan.
17. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi,
misalnya mereviu bagian mana yang perlu
dijelaskan lebih lanjut.
18. Guru meminta Peserta didik untuk sering membaca
teks Eksposisi dari buku, koran, atau majalah.
19. Salah seorang Peserta didik memimpin berdoa
untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
10
menit
Pertemuan Ketiga : KD 4.1 : Produk
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahu
luan
Kegiatan Rutin
1. Pendidik mempersiapkan Peserta didik dalam
pembelajaran dengan berdoa, mengamati
kebersihan kelas dan kerapian, serta melakukan
presensi.
Menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta
didik
Motivasi
2. Peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan
“Syukur”
3. Pendidik memberikan motivasi bahwa dalam lagu
“Syukur” menunjukkan bahwa bangsa Indonesia
harus bisa mensyukuri nikmat kemerdekaan dari
penjajah.
4. Pendidik memberikan ilustrasi tentang pokok
pikiran dengan inti pembicaraan.
Apersepsi
5. Pendidik memberikan informasi tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
10
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
6. Pendidik menanyakan sekilas tugas tentang hasil
observasi.
7. Pendidik mengingatkan kembali materi pada
pertemuan sebelumnya secara singkat tentang
struktur teks Eksposisi
Inti Menyajikan informasi
8. Pendidik menyajikan sebuah teks Eksposisi melalui
tayangan LCD.
9. Peserta didik menanggapi penjelasan tentang
struktur teks Eksposisi dan ciri kebahasaan.
Mengorganisasi Peserta didik
10. Secara individu Peserta didik menyiapkan bahan-
bahan ajar seperti buku paket, modul, dan catatan
untuk menunjang tugas selanjutnya.
11. Pendidik meminta kepada setiap peserta didik untuk
memikirkan sebuah ide terkait tugas selanjutnya
yaitu membuat teks eksposisi.
Membimbing peserta bekerja dan belajar
12. Pendidik membimbing peserta didik untuk :
a. Menemukan tema atau topik yang akan dibuat
dalam teks eksposisi.
b. Menyusun kerangka teks eksposisi guna
melanjutkan membuat teks ekspoisi.
13. Setelah selesai masing-masing peserta didik
menyiapkan diri untuk persentasi dengan
menunjukkan hasil kerja.
Evaluasi
14. Secara acak guru memilih Peserta didik untuk
persentasi dengan membacakan hasil kerjanya.
15. Pendidik meminta Peserta didik lainya untuk
menyimak dan menanggapi Peserta didik yang
persentasi dengan memerhatikan isi, ringkasan, dan
simpulan teks.
Memberikan penghargaan
16. Pendidik memberikan penghargaan (pujian) kepada
seluruh Peserta didik yang telah berusaha belajar
semaksimal mungkin pada saat pembelajaran
berlangsung.
70
menit
Penutup 17. Guru bersama Peserta didik menyampaikan 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
simpulan.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi,
misalnya mereviu bagian mana yang perlu
dijelaskan lebih lanjut.
19. Guru meminta Peserta didik untuk sering membaca
teks Eksposisi dari buku, koran, atau majalah.
20. Salah seorang Peserta didik memimpin berdoa
untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
menit
Pertemuan Keempat : KD 4.3 : Produk
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahu
luan
Kegiatan Rutin
1. Pendidik mempersiapkan Peserta didik dalam
pembelajaran dengan berdoa, mengamati
kebersihan kelas dan kerapian, serta melakukan
presensi.
Menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta
didik
Motivasi
2. Peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan
“Indonesia Raya”
3. Pendidik memberikan motivasi bahwa dalam lagu
“Indonesia Raya” menunjukkan bahwa bangsa
Indonesia harus bisa mensyukuri nikmat
kemerdekaan dari penjajah.
4. Pendidik memberikan ilustrasi tentang pokok
pikiran dengan inti pembicaraan.
Apersepsi
5. Pendidik memberikan informasi tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
6. Pendidik menanyakan sekilas tugas tentang hasil
observasi.
7. Pendidik mengingatkan kembali materi pada
pertemuan sebelumnya secara singkat tentang
struktur teks eksposisi
10
menit
Inti Menyajikan informasi
8. Pendidik menyajikan sebuah teks eksposisi melalui
tayangan LCD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
9. Peserta didik menanggapi penjelasan tentang
struktur teks eksposisi dan ciri kebahasaan teks
eksposisi.
Mengorganisasi Peserta didik
10. Secara individu Peserta didik menyiapkan bahan-
bahan ajar seperti buku paket, modul, dan catatan
untuk menunjang tugas selanjutnya.
11. Pendidik melihat kesiapan peserta didik dalam
membuat teks ekpsoisi.
12. Setiap peserta didik menyiapkan topik dan keangka
teks eksposisi yang sudah dibuat dalam pertemuan
lalu.
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
13. Pendidik membimbing peserta didik untuk :
a. Menemukan ide pokonya pada setiap paagra.
b. Menuntuk peserta didik mmebuat teks dengan
menggunakn bahas ayang baik dan benar
Evaluasi
14. Secara acak guru memilih Peserta didik untuk
persentasi dengan membacakan hasil kerjanya.
15. Pendidik meminta Peserta didik lainya untuk
menyimak dan menanggapi Peserta didik yang
persentasi dengan memerhatikan isi, ringkasan, dan
simpulan teks.
Memberikan penghargaan
16. Pendidik memberikan penghargaan (pujian) kepada
seluruh Peserta didik yang telah berusaha belajar
semaksimal mungkin pada saat pembelajaran
berlangsung.
70
menit
Penutup 17. Guru bersama Peserta didik menyampaikan
simpulan.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi,
misalnya mereviu bagian mana yang perlu
dijelaskan lebih lanjut.
19. Guru meminta Peserta didik untuk sering membaca
teks Eksposisi dari buku, koran, atau majalah.
20. Salah seorang Peserta didik memimpin berdoa
untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
10
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
KI-3 1. Tes Tertulis
2. Penugasan
1. Soal tes tertulis
2. Lembar tugas dan Lembar penilaian tugas
KI-4 Unjuk kerja produk
Lembar kerangka membuat teks Eksposisi
LAMPIRAN PENILAIAN
Format penilaian Pengetahuan
Pertemuan pertama dan Kedua
Kisi-kisi : KD 3.1
Kompetensi Dasar IPK Indikator
Soal
Jenis
Soal Soal
3.3 Mengidentifik
asi
(permasalahan,
argumentasi,
pengetahuan,
dan
rekomendasi)
teks Eksposisi
yang didengar
dan atau
dibaca
3.3.1 Menemuk
an struktur
teks
Eksposisi
1. Peserta
didik
dapat
menemu
kan
struktur
teks
Eksposis
i
Tes
tertulis
uraian
1. Perhatikan
teks
Eksposisi
dengan
judul
“Manfaat
Jamu
Tradisiona
l”
identifikas
ikanlah
struktur
teks
Eksposisi!
3.3.2 Menemuk
an ciri
kebahasaa
n teks
Eksposisi
2. Peserta
didik
dapat
menemu
kan
kaidah
Tes
tertulis
uraian
2. Perhatikan
teks
Eksposisi
dengan
judul
“Manfaat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
teks
Eksposis
i
Jamu
Tradisiona
l”
identifikas
ikanlah
kaidah
teks
Eksposisi!
Pertemuan pertama
Perhatikan teks Eksposisi dengan judul “Manfaat Jamu Tradisional”
identifikasikanlah struktur teks Eksposisi!
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi :
Individu/Kelompok :
Nama :
Kelas :
Tabel 1 Indikator : Struktur Teks Eksposisi
Judul Teks Eksposisi: Nilai
Berisi pendapat
……………………………………………………………………
………………………
20
Uraian bersifat objektif
……………………………………………………………………
………………………
20
Uraian bersifat gagasan
……………………………………………………………………
………………………
20
Contoh-contoh yang disampaikan melalui analisis dan sintesis
……………………………………………………………………
………………………
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Paragraf diakhiri dengan penegasan ulang pendapat.
……………………………………………………………………
………………………
20
Total Nilai 100
Tabel Rubrik : Mengamati Teks Eksposisi
Judul Teks : Nilai
Berisi pendapat
Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Uraian bersifat objektif
Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Uraian bersifat gagasan
Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Contoh-contoh yang
disampaikan melalui analisis
dan sintesis
Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Paragraf diakhiri degan
penegasan ulang pendapat.
Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Total Nilai 100
Rumus penilaian:
Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................
Jumlah skor maksimal (100)
Pertemuan kedua
Perhatikan teks Eksposisi dengan judul “Manfaat Jamu Tradisional”
identifikasikanlah kaidah teks Eksposisi!
Tabel 2 : Kaidah Teks Eksposisi
Judul Teks Eksposisi : Nilai
Menggunakan nomina dan pronomina
………………………………………………………………………
…………………
20
Menggunakan kata-kata leksikal verba, adjektiva, dan adverbial.
………………………………………………………………………
…………………
20
Menggunakan konjungsi atau kata sambung
………………………………………………………………………
…………………
20
Menyajikan argumentasi urut.
………………………………………………………………………
…………………
20
Menyatakan sikap penulis (setuju atau tidak setuju)
………………………………………………………………………
…………………
20
Total Nilai 100
Tabel Rubrik : Mengamati Teks Eksposisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Judul Teks: Nilai
Menggunakan nomina dan
pronomina
Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Menggunakan kata-kata
leksikal verba, adjektiva, dan
adverbial
Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Menyajikan argumentasi urut Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Menyatakan sikap penulis
(setuju atau tidak setuju)
Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Menggunakan data (angka)
Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Total Nilai 100
Rumus penilaian:
Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................
Jumlah skor maksimal (100)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Rumus penilaian: Tabel struktur dan kaidah teks Eksposisi
Jumlah skor perolehan Tabel 1 + 2 × 100 = ...............................
Jumlah skor maksimal (200)
Skala Penilaian : KI-3
Nilai Keterangan Predikat
86 - 100 Sangat Baik A
72 - 85 Baik B
71 - 56 Cukup C
0 - 55 Kurang E
Format penilaian Keterampilan
Pertemuan ketiga-keempat
Kisi-kisi : KD 4.3
Kompetensi
Dasar IPK Indikator Soal
Jenis
Soal Soal
4.3 Menge
mbangk
an isi
(permas
alahan,
argume
n,
pengeta
huan,
dan
rekome
ndasi)
teks
Eksposi
si
secara
4.3.1 Menentuka
n topik
yang dapat
dikembang
kan dalam
teks
Eksposisi
1. Peserta
didik dapat
menentuka
n topik
yang dapat
dikembang
kan dalam
teks
Eksposisi
Tes
tertulis
uraian
1. Temukan
lah
sebuah
topik atau
tematerka
it dengan
teks
Eksposisi
!
4.3.2 Menyusun
kerangka
teks
Eksposisi
2. Peserta
didik dapat
menyusun
kerangka
teks
Eksposisi
Tes
tertulis
2. Susunlah
sebuah
kerangka
teks
Eksposisi
dari topik
atau tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
lisan
dan /
tulis.
yang
sudah
kalian
temukan!
4.3.3 Mengemba
ngkan
kerangka
karangan
menjadi
teks
Eksposisi
3. Peserta
didik dapat
mengemba
ngkan
kerangka
karangan
menjadi
teks
Eksposisi
Tes
tertulis
produk
3. Kembang
kanlah
kerangka
yang
sudah
kalian
buat
menjai
teks
Eksposisi
yang utuh
sesuai
dnegan
kaidahny
a!
Instrument KD 4.3 – Penilaian Produk
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Objek Pengamatan :
Individu/Kelompok :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Nama :
Kelas :
Soal 1: Pertemuan ketiga
Temukanlah sebuah topik atau tema terkait dengan teks Eksposisi!
Tabel Indikator 1 : Menentukan Tema Teks EKSPOSISI
Judul Teks Eksposisi: Nilai
Topik
………………………………………………………………………
…………………
10
Total Nilai 100
Tabel Rubrik : Menentukan Tema Teks Eksposisi
Judul Teks EKSPOSISI: Nilai
Topik
Menjelaskan dengan sangat detail 10
Menjelaskan dengan cukup detail 8
Menjelaskan dengan kurang detail 4
Tidak menjawab 0
Total 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Rumus penilaian:
Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................
Jumlah skor maksimal (10)
Skala Penilaian : KI-4
Nilai Keterangan Predikat
87 - 100 Sangat Baik A
71 - 86 Baik B
70 - 56 Cukup C
0 - 55 Kurang D
Soal 2: Pertemuan ketiga
Susunlah sebuah kerangka teks Eksposisi dari topik atau tema yang sudah kalian
temukan!
Tabel Indikator 2 : Menyusun Kerangka Teks EKSPOSISI
Judul Teks Eksposisi: Nilai
Menentukan judul
………………………………………………………………
…………………………
5
Menentukan tujuan
………………………………………………………………
…………………………
10
Mengumpulkan bahan
………………………………………………………………
…………………………
10
Membuat ide pokok pada setiap paragaf 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
………………………………………………………………
…………………………
Total Nilai 35
Tabel Rubrik : Menentukan Tema Teks Eksposisi
Judul Teks EKSPOSISI: Nilai
Menentukan judul
Menjelaskan dengan sangat
detail
5
Menjelaskan dengan cukup
detail
4
Menjelaskan dengan kurang
detail
2
Tidak menjawab 0
Menentukan tujuan
Menjelaskan dengan sangat
detail
10
Menjelaskan dengan cukup
detail
8
Menjelaskan dengan kurang
detail
4
Tidak menjawab 0
Mengumpulkan bahan
Menjelaskan dengan sangat
detail
10
Menjelaskan dengan cukup
detail
8
Menjelaskan dengan kurang
detail
4
Tidak menjawab 0
Membuat ide pokok pada setiap
paragraf
Menjelaskan dengan sangat
detail
10
Menjelaskan dengan cukup 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
detail
Menjelaskan dengan kurang
detail
4
Tidak menjawab 0
Total Nilai 35
Rumus penilaian:
Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................
Jumlah skor maksimal (35)
Soal 2: Pertemuan keempat
Kembangkanlah kerangka yang sudah kalian buat menjai teks Eksposisi yang utuh
sesuai dnegan kaidahnya!
Tabel Indikator 3 : Mengembangkan Kerangka Teks Eksposisi
Judul Teks Eksposisi: Nilai
Teks
…………………………………………………………………
………………………
55
Total Nilai 55
Tabel Rubrik : Menentukan Tema Teks Eksposisi
Judul Teks Eksposisi: Nilai
Mengembangkan Kerangka Menjelaskan dengan sangat
detail
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Menjelaskan dengan cukup
detail
15
Menjelaskan dengan kurang
detail
6
Tidak menjawab 0
Struktur Menjelaskan dengan sangat
detail
10
Menjelaskan dengan cukup
detail
8
Menjelaskan dengan kurang
detail
4
Tidak menjawab 0
Kaidah Menjelaskan dengan sangat
detail
15
Menjelaskan dengan cukup
detail
10
Menjelaskan dengan kurang
detail
6
Tidak menjawab 0
Menggunakan bahasa yang
universal
Menjelaskan dengan sangat
detail
5
Menjelaskan dengan cukup
detail
4
Menjelaskan dengan kurang
detail
2
Tidak menjawab 0
Total Nilai 55
Rumus penilaian:
Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................
Jumlah skor maksimal (55)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Total Rumus penilaian:
Jumlah skor perolehan 1 + 2 + 3 × 100 = ...............................
Jumlah skor maksimal (100)
Contoh
Hasil Pencapaian Peserta Didik (perKD)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X MIPA 4
KD : 3.1 – 4.1
No Nama KI-3
Nilai
KI-4
Nilai
Tu
gas
UH
UT
S
UA
S
Pra
kti
k
Pro
du
k
1 Ach. Fikri Haikal 80 - - - 80 80 80
2 Ach. Sifaul Amin 80 - - - 80 80
3 Dst
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Yogyakarta.................
Guru Mata Pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN MEDIA dan KUNCI JAWABAN
Pertemuan pertama:
Basuki Jaka Purnama, M.Pd.
NIP. 19680628 199001 1 001
Rio Dwi Andana
NIM. 151224027
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Manfaat Jamu Tradisional
1. Seiring dengan kemajuan zaman, banyak hal mengalami kemajuan. Yang
paling mencolok adalah kemajuan teknologi yang makin canggih dalam berbagai
aspek kehidupan. Selain itu, secara ekonomis, masyarakat juga dapat makin
menjangkau teknologi informasi dan teknologi kesehatan.
2. Walaupun demikian, obat tradisional atau yang sering disebut jamu masih
mendapat tempat di hati masyarakat. Jamu dipercaya mempunyai banyak
kelebihan jika dibandingkan dengan obat-obatan modern seperti yang banyak
beredar di pasaran. Jamu juga dianggap lebih sesuai dengan kebanyakan penyakit
modern, seperti diabetes.
3. Berikut adalah kelebihan obat tradisional (Katno, Balitro Tawangmangu, dan S.
Pramono, Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta, Tribun Yogya edisi 16 Oktober
2011).
(1) Obat tradisional mempunyai efek samping yang lebih kecil apabila
digunakan secara tepat, baik waktu penggunaan, takaran, cara pemakaian,
pemilihan bahan maupun penyesuaian dengan indikasi tertentu.
(2) Ada efek komplementer dan/atau sinergisme dalam ramuan obat tradisional
(komponen bioaktif tanaman obat).
(3) Satu tanaman yang sangat murah mempunyai banyak manfaat farmakologi.
(4) Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit metabolik, seperti diabetes,
kolesterol, batu ginjal, dan hepatitis (metabolik) dan penyakit degeneratif,
seperti rematik, asma, tukak lambung, ambeien, dan pikun.
4. Keunggulan obat tradisional, jika dibandingkan dengan obat modern, lebih
aman dan ekonomis. Apabila dikonsumsi dalam waktu lama dan terus-menerus,
obat modern akan mengakibatkan efek samping yang dapat memicu penyakit
baru.
(Diadaptasi dari http://4loveandlife.blogspot.com/2012/06/manfaat-jamu-
tradisional.html)
Tabel 1 Indikator : Struktur Teks Eksposisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Judul Teks Eksposisi: Nilai
Berisi pendapat
Seiring dengan kemajuan zaman, banyak hal mengalami
kemajuan. Yang paling mencolok adalah kemajuan
teknologi yang makin canggih dalam berbagai aspek
kehidupan. Selain itu, secara ekonomis, masyarakat juga
dapat makin menjangkau teknologi informasi dan teknologi
kesehatan.
20
Uraian bersifat objektif
Jamu dipercaya mempunyai banyak kelebihan jika
dibandingkan dengan obat-obatan modern seperti yang
banyak beredar di pasaran. Jamu juga dianggap lebih sesuai
dengan kebanyakan penyakit modern, seperti diabetes.
20
Uraian bersifat gagasan
Berikut adalah kelebihan obat tradisional (Katno, Balitro
Tawangmangu, dan S. Pramono, Fakultas Farmasi UGM
Yogyakarta, Tribun Yogya edisi 16 Oktober 2011).
20
Contoh-contoh yang disampaikan melalui analisis dan
sintesis
(1) Obat tradisional mempunyai efek samping yang lebih
kecil apabila digunakan secara tepat, baik waktu
penggunaan, takaran, cara pemakaian, pemilihan bahan
maupun penyesuaian dengan indikasi tertentu.
(2) Ada efek komplementer dan/atau sinergisme dalam
ramuan obat tradisional (komponen bioaktif tanaman obat).
(3) Satu tanaman yang sangat murah mempunyai banyak
manfaat farmakologi.
(4) Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit metabolik,
seperti diabetes, kolesterol, batu ginjal, dan hepatitis
(metabolik) dan penyakit degeneratif, seperti rematik, asma,
tukak lambung, ambeien, dan pikun.
20
Paragraf diakhiri degan penegasan ulang pendapat.
Keunggulan obat tradisional, jika dibandingkan dengan obat
modern, lebih aman dan ekonomis. Apabila dikonsumsi
dalam waktu lama dan terus-menerus, obat modern akan
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
mengakibatkan efek samping yang dapat memicu penyakit
baru.
Total Nilai 100
Pertemuan kedua
Perhatikan teks Eksposisi dengan judul “Manfaat Jamu Tradisional”
identifikasikanlah kaidah teks Eksposisi!
Tabel 2 : Kaidah Teks Eksposisi
Judul Teks Eksposisi : Nilai
Menggunakan nomina dan pronomina
Nomina: semantik: Jamu, obat,
Sintaksis: kemajuan zaman, kemajuan teknologi, secara
ekonomis, dll
Pronomina:
Masyarakat, Katno, Balitro Tawangmangu, dan S.
Pramono,
20
Menggunakan kata-kata leksikal verba, adjektiva, dan
adverbial.
Verba : adalah, disebut, mempunyai
Adjektiva : banyak, tempat di hati, lebih
Adverbial : seperti yang banyak beredar di pasaran, obat
modern akan mengakibatkan efek samping yang dapat
memicu penyakit baru.
20
Menggunakan konjungsi atau kata sambung
Walaupun demikian, Berikut, Seiring dengan, seperti, dll
20
Menyajikan argumentasi urut.
Iya, kaena menjadikan informasi jamu tradisional dahulu,
kemudian manfaat dan kelemhannya.
20
Menyatakan sikap penulis (setuju atau tidak setuju) 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
setuju
Keunggulan obat tradisional, jika dibandingkan dengan obat
modern, lebih aman dan ekonomis.
Tidak setuju
Apabila dikonsumsi dalam waktu lama dan terus-menerus,
obat modern akan mengakibatkan efek samping yang dapat
memicu penyakit baru.
Total Nilai 100
Peremuan ketiga dan keempat
Judul Teks Eksposisi: Nilai
Topik
Kriminalitas
10
Total Nilai 100
Judul Teks Eksposisi: Nilai
Menentukan judul
Rusuh di Hari Buruh
5
Menentukan tujuan
Menyadarkan kepada kaum Buuh bahwa bertindak anarkis
itu tindak kriminalitas
10
Mengumpulkan bahan
Kumpulan berita dari acara televisi
10
Membuat ide pokok pada setiap paragaf
10
Total Nilai 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Judul Teks Eksposisi: Nilai
Teks
Rusuh di Hari Buruh
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau
Ahok menyayangkan aksi buruh yang membakar karangan
bunga saat peringatan Hari Buruh atau May Day di Monas.
Sebab, bila tidak dibakar buruh, karangan-karangan bunga
itu bisa jadi penghasilan tambahan Pasukan Oranye.
Menurut Ahok, meski karangan bunga tidak dipajang
lantaran sudah layu, namun kerangka dari karangan bunga
yang dikirimkan warga untuk Ahok-Djarot itu dapat dijual
kembali oleh Pasukan Oranye.
"Sayang saja dibakar, itu kan (bisa) jadi rezeki Pasukan
Oranye," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa
(2/5/2017).
Ahok menyebut, satu tumpuk kerangka karangan bunga
bekas dapat dijual seharga Rp 50 ribu oleh Pasukan Oranye.
"Dibawa ke Monas satu tumpuk jual saja bisa Rp 50 ribu
kok," ucap Ahok.
Pembakaran bunga oleh buruh dibalas warga dengan
mengirimkan tiga karangan bunga yang bertuliskan soal
aksi saat demo buruh itu. Pertama bertuliskan "Bunga
bertanya: Apa salahku sampai aku kau bakar?". Pengirim
karangan bunga tersebut menamai diri mereka sebagai
Group Gembira Assoy.
Ada pula karangan bunga bertuliskan "Terima kasih kepada
pembakar bunga... karena doa2 kita lebih cepat naiknya"
dari Group Menolak Kekerasan.
55
Total Nilai 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
LAMPIRAN MATERI
1. UraianMateri
A. PENGERTIAN TEKS EKSPOSISI
Teks Eksposisi adalah adalah sebuah teks atau yang berisi informasi dan
pengetahuan yang dimuat secara singkat dan padat yang bertujuan untuk
memaparkan atau menjelaskan informasi-informasi tertentu agar dapat
menambah ilmu pengetahuan sang pembaca. Teks Eksposisi mengupas
atau menguraikan suatu masalah dengan disertai sejumlah argument dan
fakta.
B. CIRI-CIRI TEKS EKSPOSISI
- Menggunakan bahasa yang formal
- Menggunakan teks yang jelas dan mudah dipahami.
- Tidak memihak dan memaksakan kehendak pada pembaca.
- Isi teks bersifat netral dan obyektif.
- Bersifat fakta ilmiah.
- Terdapat data dari sumber yang valid dan kredibel
- Menyajikan fakta sebagai alat konkritasi dan kontriusi.
- Isi menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan
bagaimana.
C. STRUKTUR TEKS EKSPOSISI
Teks eksposisi dibangun oleh tiga struktur yang membangun teks
tersebut menjadi sebuah teks eksposisi. Ketiga struktur tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Pernyataan Pendapat (tesis), adalah bagian teks yang berisikan
pernyataan pendapat (tesis) sang penulis. Bagian ini juga biasa
disebut sebagai bagian pembuka.
b. Argumentasi, adalah bagian yang berisikan alasan yang dapat
memperkuat argumen penulis dalam memperkuat ataupun menolak
suatu gagasan.
c. Penegasan Ulang Pendapat, merupakan bagian yang berisi
penegasan ulang pendapat sang penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
D. UNSUR/KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI
Unsur Kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah ciri
kebahasaan yang digunakan dalam pembuatan teks eksposisi. Adapun
kaidah kebhasaan teks eksposisi adalah sebagai berikut.
1. PRONOMINA
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan
nomina atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi
dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona.
a. Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal.
Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -
ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian,
mereka, hadirin, para.
b. Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu
Pronomina Penunjuk contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana.
dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa.
2. KATA LEKSIKAL (NOMINA, VERBA, ADJEKTIVA,
ADVERBIA NOMINA (KATA BENDA)
Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun
abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari
bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun
nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah,
pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan,
dll.
a. Verba (kata kerja)
Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan,
proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya
berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat dari bentuknya
dibedakan menjadi dua yaitu :
- Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses
morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya mandi,
pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
- Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami
perubahan bentuk dasar karena proses morfologis (afiksasi,
reduplikasi, komposisi). Contohnya melebur, mendarat,
berlayar, berjuang, memukul-mukul, makan-makan, cuci muka,
mempertanggungjawabkan, dll.
b. Adjektiva (kata sifat)
Merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat
atau keadaan orang, benda, dan binatang. Contohnya cantik,
gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar, luas, negatif,
positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-lain.
c. Adverbia (kata keterangan)
Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi
berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan lain-
lain. Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika,
mula-mula, dengan, memakai, berdiskusi, dan lain-lain.
Kata leksikal (nomina, verba, adjektiva, dan adverbia) yang
terdapat dalam teks eksposisi di atas, misalnya:
- kata percaya (verba), mempercayai (verba), kepercayaan
(nomina)
- kata yakin (adjektif), menyakini (verba), keyakinan
(nomina)
- kata optimistis (adjektif)
- kata potensial (adjektif), berpotensi (verba)
d. Konjungsi
Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk
memperkuat argumentasi. Suatu jenis konjungsi dapat
digunakan dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang
sejenis dalam suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga
membentuk koherensi antarkalimat. Dapat pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks
sehingga tercipta keharmonisan makna maupun struktur.
Adapun berikut adalah beberapa jenis konjungsi dan contohnya
yang biasa kita temukan didalam sebuah teks eksposisi.
- Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu,
kemudian, setelah itu.
- Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan.
- Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal.
- Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk.
- Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan,
bilamana, apabila.
- Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain,
yakni.
- Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat,
akibatnya.
- Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun,
melainkan, sedangkan.
- Konjungsi pilihan : atau.
- Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya,
lagi pula, itu pun.
- Konjungsi penjelasan : bahwa.
- Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa.
- Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu,
jadi, dengan demikian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 15: Story Board Powtoon
STORY BOARD
PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON UNTUK MATERI
TEKS EKSPOSISI KELAS X MIPA 4 SMA NEGERI 1 KALASAN
Teks Eksposisi
Scene Visual Audio dan
Keterangan
Intro
(Slide 1)
Animasi:
pada TEKS 1
(efek
animasi
Type) dan
TEKS 2
(efek
animasi
Write).
Audio:
musik
instrumental.
(Slide 1 ke 2
menggunaka
n Transition
Spiralz
Tech).
Kompetensi
Dasar
(Slide 2)
Animasi:
pada TEKS 1
(efek
animasi
Write),
TEKS 2 dan
TEKS 3
(efek
animasi
Scale).
Audio:
musik
instrumental.
(Slide 2 ke 3
tidak
menggunaka
n
TEKS 1
TEKS 2
Logo
Powtoon
Logo
Powtoon
TEKS 1
TEKS 2
TEKS 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Transition).
Tujuan
Pembelajar
an
(Slide 3)
Animasi:
pada TEKS
1 (efek
animasi
Fade),
TEKS 2 dan
TEKS 3
(efek
animasi
Scale).
Audio:
musik
instrumental
.
(Slide 3 ke 4
menggunak
an
Transition
Fade).
1
Pengertian
Teks
Eksposisi
(Slide 4)
Animasi:
pada TEKS
1 (efek
animasi
Scale).
Animasi 1
(efek
animasi Up)
dan
Animasi 2
(efek
animasi
Pop).
Audio:
musik
instrumental
.
(Slide 4 ke 5
menggunak
an
Transition
Slice
Horizontal).
TEKS 1
TEKS 2
TEKS 3
Logo
Powtoon
Animasi2
Animasi 1 Logo
Powtoon
TEKS 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
1.1
Pengertian
Teks
Eksposisi
(Slide 5)
Animasi:
pada TEKS 1
(efek animasi
Roll).
Animasi 1
dan Animasi
2 (efek
animasi
Right).
Audio: musik
instrumental.
(Slide 5 ke 6
menggunakan
Transition
Slice
Vertical).
2
Ciri-ciri
Teks
Eksposisi
(Slide 6)
Animasi:
pada TEKS 1
(efek animasi
Left).
Animasi 1
(efek animasi
Right).
Emoticon 1,2,
dan 3 (efek
animasi Pop).
Audio: musik
instrumental.
(Slide 6 ke 7
menggunakan
Transition Tv
Noise).
Animasi 1 Animasi 2
TEKS 1
Emoticon 1,2,3
Animasi 1
TEKS 1
Logo
Powtoon
Logo
Powtoon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
2.1
Ciri-ciri
Teks
Eksposisi
(Slide 7)
Animasi:
pada TEKS
1,2,3, dan 4
(efek animasi
Fade).
Animasi 1
(efek animasi
Fade dengan
efek
tambahan A
to B).
Audio: musik
instrumental.
(Slide 7 ke 8
menggunakan
Transition
Clipboard).
2.2
Ciri-ciri
Teks
Eksposisi
(Slide 8)
Animasi:
pada TEKS
1,2,3, dan 4
(efek animasi
Fade).
Animasi 1
dan 2 (efek
animasi Fade
dengan efek
tambahan A
to B).
Audio: musik
instrumental.
(Slide 8 ke 9
menggunakan
Transition
Slice).
B A
Animasi 1 Logo
Powtoon
TEKS 4
TEKS 3
TEKS 2
Animasi 1
Animasi 2
TEKS 1
TEKS 4
TEKS 3
TEKS 2
TEKS 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
3
Struktur
Teks
Eksposisi
(Slide 9)
Animasi:
pada TEKS
1,2, dan 3
bergantian
(efek animasi
Fade dan
Pop).
Animasi 1
dan 2 (efek
animasi
Fade).
Audio: musik
instrumental.
(Slide 9 ke 10
menggunakan
Transition
Hand).
3.1
Struktur
Teks
Eksposisi
(Slide 10)
Animasi:
pada TEKS
1,2,3, dan 4
(efek animasi
Fade).
Audio: musik
instrumental.
(Slide 10 ke
11
menggunakan
Transition
Poof!).
Animasi1 Animasi 2
Logo
Powtoon
TEKS 1,2, dan 3
Logo
Powtoon
TEKS 1 TEKS 3
TEKS 4
TEKS 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
4
Kaidah
Kebahasaan
Teks
Eksposisi
(Slide 11)
Animasi:
pada TEKS 1
(efek animasi
Write).
Animasi 1
dan 2 (efek
animasi Up
dan Right
dengan efek
tambahan A
to B).
Audio: musik
instrumental.
(Slide 11 ke
12
menggunakan
Transition
White Color
Smear).
4.1
Kaidah
Kebahasaan
Teks
Eksposisi
(Slide 12)
Animasi:
pada TEKS
1,2,3, dan 4
(efek animasi
Right dan
Left). Angka
1,2, dan 3
serta Animasi
1 (efek
animasi Pop).
Audio: musik
instrumental.
(Slide 12 ke
13
menggunakan
Transition
Spiralz Tech).
TEKS 1
Logo
Powtoon
Logo
Powtoon
TEKS 1
1
2 3
TEKS 4
TEKS 2
TEKS 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
5
Outro
(Slide 13)
Animasi:
pada TEKS 1
(efek animasi
Fade).
Animasi 1
(efek animasi
Right).
Audio: musik
instrumental.
(Slide 13 ke
14
menggunakan
Transition
Camera Left).
5.1
Outro
(Slide 14)
Animasi:
pada
Animasi 1
(efek animasi
Down).
Audio: musik
instrumental.
(Slide 14 ke
15 tidak
menggunakan
Transition).
Animasi 1
Logo
Powtoon
TEKS 1
Animasi 1
Logo
Powtoon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
6
Tugas
(Slide 15)
Animasi:
pada TEKS 1
(efek animasi
Fade).
Animasi 1
(efek animasi
Pop).
Audio: musik
instrumental.
(Slide 15 ke
16
menggunakan
Transition
Blue Color
Smear).
6.1
Tugas
(Slide 16)
Animasi:
pada TEKS
1,2,3, dan 4
(efek animasi
Fade).
Audio: musik
instrumental.
(Slide 16 ke
17 tidak
menggunakan
Transition).
Animasi 1
TEKS 1
Logo
Powtoon
TEKS 1
Logo
Powtoon
TEKS 2
TEKS 3
TEKS 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
7
Sumber
Belajar
(Slide 17)
Animasi:
pada TEKS
1,2,3,4, dan
5 (efek
animasi
Fade).
Audio:
musik
instrumental.
TEKS 1
TEKS 2
TEKS 3
TEKS 4
TEKS 5
Logo
Powtoon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 16: Foto Penelitian
Foto Uji Coba Kuesioner Penelitian Kelompok Besar (Kelas X MIPA 4)
Foto Uji Coba Kuesioner Penelitian Kelompok Kecil (Kelas X MIPA 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI