pengembangan produk bermedia powtoon

194
i PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON UNTUK MATERI TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KALASAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: Rio Dwi Andana Adi Massana NIM: 151224027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

i

PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

UNTUK MATERI TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X

SMA NEGERI 1 KALASAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:

Rio Dwi Andana Adi Massana

NIM: 151224027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

TUHAN YESUS KRISTUS

Yang selalu memberi saya kekuatan, memberkati, dan

melindungi penulis disetiap waktu dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Keluarga terkasih

Bapak YB. Adi Massana, Ibu Maria Rini Sumiasri, Kakak saya

Emanuel Chris Ariadi, Kembaran dan Adik-adik saya Ignasius

Dio, Febrio Trimarsadi, Karina Primastuti, saudara-saudara saya

yang selalu memberi doa dan dukungan kepada peneliti sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Sahabat dan kerabat terkasih

Christoforus Dananjaya, Agustinus Poga, Albertus Baru, Rastra

Adjie, Giovani Krisna, Yogi Wina Aruna, Benediktus Bima,

Wicaksana Aji, Bernardus Damar Yoga, Prasetyo, Ignatius Banu,

Elisabeth Rekyan Dinda dan kerabat yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu yang selalu memberikan semangat dan

keceriaan disaat penulis menyelesaikan skripsi ini.

Teman PBSI angkatan 2015 kelas A

Teman-teman PBSI angkatan 2015 yang sudah berdinamika

selama perkuliahan berlangsung.

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku tercinta

Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

v

MOTTO

“Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka

terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja.

Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi”

(Ernest Newman)

“Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai

engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.

Janganlah takut janganlah patah hati”

(1 Ulangan 31:8)

“Berhenti membuat rencana, MELANGKAHLAH!”

(Bob Sadino)

“Tidak perlu terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu. Andalkan ketekunan,

pemahaman, dan komitmen, karena sejatinya Tuhan telah memberikan manusia

porsinya masing-masing”

(Rio Dwi Andana Adi Massana)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

viii

ABSTRAK

Massana, Rio Dwi Andana Adi. 2020. Pengembangan Produk Bermedia

Powtoon untuk Materi Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri

1 Kalasan. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan produk

bermedia Powtoon untuk materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1

Kalasan dan mendeskripsikan kualitas produk Powtoon untuk materi teks

eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan. Tujuan akhir penelitian ini adalah

untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran baru yang lebih efektif

dan efisien serta memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah. Penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan metode

penelitian pengembangan R&D (Research and Development) menurut Borg and

Gall (Sugiyono, 2012: 298-311). Teknik pengumpulan data yang digunakan

peneliti yaitu: (1) observasi langsung di dalam kelas dengan mengamati kegiatan

belajar yang sedang berlangsung dan (2) wawancara kepada guru mata pelajaran

bahasa Indonesia. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini

terdiri dari tujuh langkah yang sudah dimodifikasi dari sepuluh langkah Sugiyono

yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan informasi, (3) desain produk, (4)

validasi produk, (5) revisi tahap 1, (6) uji coba produk, dan (7) revisi tahap 2.

Potensi dan masalah yang didapatkan peneliti adalah kurang

maksimalnya guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk mata pelajaran

bahasa Indonesia khususnya materi teks eksposisi. Sebelum melakukan uji coba di

lapangan peneliti melakukan validasi produk. Validasi dilakukan oleh ahli media

dan ahli materi. Data yang dikumpulkan berupa hasil penelitian mengenai kualitas

produk serta saran untuk merevisi produk. Hasil validasi dari ahli media

menunjukkan skor rerata 4,8 dengan kriteria “sangat baik”. Validasi dari ahli

materi menunjukkan skor rerata 4,5 dengan kriteria “sangat baik”. Uji coba

kuesioner dilakukan pada dua kali uji coba, yaitu pada kelompok kecil dan

kelompok besar. Penilaian kualitas media pembelajaran Powtoon pada uji coba

kelompok kecil dan besar menunjukkan skor rerata 4,22 untuk kelompok besar

dan 4,3 untuk kelompok kecil dengan kriteria “baik”.Kesimpulan dari penelitian

pengembangan produk bermedia Powtoon untuk materi teks eksposisi siswa kelas

X sudah layak digunakan sebagai media pembelajaran Kurikulum 2013.

Kata Kunci: Media pembelajaran, Powtoon, Teks Eksposisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

ix

ABSTRACT

Massana, Rio Dwi Andana Adi. 2020. The Development of Powtoon Media

Product for Exposition Text Material of Students Grade X SMA

Negeri 1 Kalasan. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and

Literature Education Study Program, Faculty of Teacher Training and

Educatoin, Sanata Dharma University.

The aim of this research is to describe the Powtoon media product for

exposition text material of students grade X SMA Negeri 1 Kalasan and describe the

quality of the Powtoon media product for exposition text material of students grade X

SMA Negeri 1 Kalasan. The final aim of the research is to produce a new efective and

efficient learning media product and also to utilize the school facilities. It is a

qualitative and quantitative research by using Research and Development method by

Borg and Gall (Sugiyono, 2012: 298-311). The researcher used the data collectioin

technique such as: (1) potential and problem, (2) collecting the information, (3)

designing the product, (4) validating the product, (5) first stage revision, (6) testing the

product, and (7) second stage revision.

The researcher got the potential and problem that the teacher was not

optimal in using the learning media for the Indonesian language subjects

especially on the exposition text material. Before conducting the trials, the

researcher conducted the product validation. The validation was conducted by the

expert of media and material. The collected data was in the form of the research

result about the product quality and also some suggestions to revise the product.

The validation result from the expert of media showed the average score 4.8 with

a “very good” criteria. The validation result from the expert of material showed

the average score 4.5 with a “very good” criteria. The questionaire trial was

conducted onto two trials, on the small group and the large group. The assessment

of Powtoon learning media on the trial of the small group and the large group

showed the average score 4.22 for the large group and 4.3 for the small group

with a “good” criteria. The conclusion of the research and development of the

Powtoon learning media product for the exposition text material of students grade

X has already suitable to be used as learning media of Curriculum 2013.

Keywords: Learning media, Powtoon, Exposition Text

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul

“Pengembangan Produk Bermedia Powtoon untuk Materi Teks Eksposisi Siswa

Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan” dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat terselesaikan bukan hanya

karena kerja keras peneliti, melainkan juga berkat bimbingan, dukungan, doa, dan

saran dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung. Maka

pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan dosen pembimbing yang

sudah membimbing, selalu memberikan semangat dan banyak sekali

motivasi kepada peneliti,

3. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., yang bersedia menjadi dosen validasi materi.

4. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd., yang bersedia menjadi dosen validasi materi.

5. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., yang bersedia menjadi dosen

validasi media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 5

1. Manfaat Teoritis ..................................................................................... 5

2. Manfaat Praktis ...................................................................................... 6

a) Bagi Guru ........................................................................................... 6

b) Bagi Siswa ......................................................................................... 6

E. Batasan Istilah .............................................................................................. 6

1. Pembelajaran .......................................................................................... 7

2. Media Pembelajaran ............................................................................... 7

3. Multimedia ............................................................................................. 7

4. Powtoon ................................................................................................. 7

5. Teks Eksposisi ........................................................................................ 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

xiii

F. Spesifikasi Produk ....................................................................................... 7

G. Sistematika Penulisan .................................................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 10

B. Kajian Pustaka ............................................................................................. 13

1. Pembelajaran .......................................................................................... 13

2. Media Pembelajaran ................................................................................ 14

a) Pengertian Media Pembelajaran.......................................................... 14

b) Tujuan Media Pembelajaran ............................................................... 15

c) Fungsi Media Pembelajaran ................................................................ 16

d) Jenis Media Pembelajaran .................................................................. 17

3. Multimedia ............................................................................................. 20

a) Pengertian Multimedia ........................................................................ 20

b) Manfaat Multimedia .......................................................................... 21

c) Prinsip Multimedia .............................................................................. 23

4. Powtoon .................................................................................................. 24

a) Pengertian Powtoon ............................................................................ 24

b) Manfaat Powtoon ................................................................................ 24

c) Kelebihan dan Kekurangan Powtoon .................................................. 25

d) Langkah-langkah Membuat Powtoon ................................................. 27

5. Teks Eksposisi ......................................................................................... 31

a) Pengertian Teks Eksposisi .................................................................. 31

b) Ciri-ciri Teks Eksposisi ..................................................................... 33

c) Tujuan Teks Eksposisi ........................................................................ 34

d) Macam-macam Teks Eksposisi .......................................................... 35

e) Langkah-langkah Menulis Eksposisi .................................................. 36

6. Kerangka Berpikir ................................................................................... 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

xiv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 39

B. Setting Penelitian ......................................................................................... 44

a) Subjek Penelitian..................................................................................... 44

b) Tempat Penelitian ................................................................................... 44

C. Prosedur Pengembangan Materi Pembelajaraan ......................................... 44

D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 50

a) Kuesioner ................................................................................................ 50

b) Wawancara.............................................................................................. 50

E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 51

a) Instrumen Analisis Kebutuhan ................................................................. 51

1 Analisis Kebutuhan Siswa .................................................................... 51

2 Instrumen Validasi Ahli ........................................................................ 53

3 Instrumen Validasi Uji Lapangan ......................................................... 56

F. Teknik Analisis Data.................................................................................... 59

a) Analisis Kuesioner Siswa ........................................................................ 59

b) Analisis Hasil Wawancara Guru .............................................................. 60

c) Analisis Validasi Produk .......................................................................... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan ..................................................................................... 62

a) Data Analisis Kebutuhan Siswa .............................................................. 62

b) Data Analisis Kebutuhan Guru ............................................................... 66

B. Deskripsi Produk Awal.............................................................................. 70

a) Konsep Produk ....................................................................................... 70

b) Praproduksi ............................................................................................ 71

c) Produksi ................................................................................................. 72

d) Pascaproduksi ........................................................................................ 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

xv

C. Data Validasi Ahli Media dan Materi ........................................................ 76

a) Validasi Ahli Media ................................................................................ 76

b) Validasi Ahli Materi ............................................................................... 79

D. Revisi Desain I ............................................................................................ 81

a) Ahli Media .............................................................................................. 81

b) Ahli Materi .............................................................................................. 84

E. Uji Coba Produk .......................................................................................... 84

a) Uji Coba Kelompok Kecil ....................................................................... 84

b) Uji Coba Kelompok Besar ....................................................................... 86

F. Revisi Desain II ........................................................................................... 88

a) Penambahan Durasi Waktu ...................................................................... 88

G. Pembahasan dan Produk Akhir ................................................................... 88

H. Produk Akhir Media Pembelajaran Powtoon .............................................. 92

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ..................................................................................................... 97

B. Saran ............................................................................................................ 100

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................... 103

LAMPIRAN ................................................................................................... 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa ............................ 52

Tabel 3.2 Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa............................................ 53

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Validasi Ahli Media ......................................................... 54

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Validasi Ahli Materi ......................................................... 54

Tabel 3.5 Kuesioner Validasi Ahli Media........................................................ 55

Tabel 3.6 Kuesioner Validasi Ahli Materi ....................................................... 55

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi Lapangan .......................................... 57

Tabel 3.6 Kuesioner Validasi Lapangan .......................................................... 58

Tabel 3.7 Konversi Nilai dan Skala Sikap ....................................................... 59

Tabel 3.8 Kriteria Skor Skala Lima Berdasarkan PAP .................................... 61

Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Media................................................................ 77

Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................... 79

Tabel 4.3 Revisi I Pemilihan Warna Tulisan ................................................... 82

Tabel 4.4 Revisi I Pemilihan Animasi ............................................................. 83

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ...................................................... 85

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Kelas Besar ............................................................. 86

Tabel 4.7 Hasil Validasi dari Ahli Media dan Materi ...................................... 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah-langkah Membuat Powtoon (1) ..................................... 27

Gambar 2.2 Langkah-langkah Membuat Powtoon (2) ..................................... 27

Gambar 2.3 Langkah-langkah Membuat Powtoon (3) ..................................... 28

Gambar 2.4 Langkah-langkah Membuat Powtoon (4) ..................................... 28

Gambar 2.5 Langkah-langkah Membuat Powtoon (5) ..................................... 29

Gambar 2.6 Langkah-langkah Membuat Powtoon (6) ..................................... 29

Gambar 2.7 Langkah-langkah Membuat Powtoon (7) ..................................... 30

Gambar 2.8 Langkah-langkah Membuat Powtoon (8) ..................................... 30

Gambar 4.1 Pemilihan Tema dan Background ................................................ 72

Gambar 4.2 Pemilihan Karakter ....................................................................... 73

Gambar 4.3 Penambahan Materi ...................................................................... 74

Gambar 4.4 Penambahan Animasi ................................................................... 74

Gambar 4.5 Pemilihan Jenis Tulisan ................................................................ 75

Gambar 4.6 Pembukaan Materi Teks Eksposisi Pada Powtoon ...................... 92

Gambar 4.7 Kompetensi Dasar Materi Teks Eksposisi ................................... 93

Gambar 4.8 Inti Produk Mengenai Pengertian Teks Eksposisi........................ 93

Gambar 4.9 Inti Produk Mengenai Ciri-ciri Teks Eksposisi 1 ......................... 94

Gambar 4.10 Inti Produk Mengenai Ciri-ciri Teks Eksposisi 2 ....................... 94

Gambar 4.11 Inti Produk Mengenai Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi ....... 95

Gambar 4.12 Inti Produk Mengenai Struktur Teks Eksposisi.......................... 95

Gambar 4.13 Penutup Pada Produk ................................................................. 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

xviii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 38

Bagan 3.1 Langkah-langkah Pengembangan R&D Menurut Borg & Gall ...... 40

Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan ................................................................. 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

xix

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Validasi Ahli Media ........................................................... 78

Diagram 4.2 Hasil Validasi Ahli Materi .......................................................... 80

Diagram 4.3 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Media dan Ahli Materi ........... 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian .................................................................... 104

Lampiran 2: Surat Permohonan Validasi Dosen Ahli ...................................... 106

Lampiran 3: Kisi-kisi Lembar Analisis Kebutuhan Siswa ............................... 107

Lampiran 4: Kisi-kisi Validasi Ahli Materi ..................................................... 108

Lampiran 5: Kisi-kisi Validasi Ahli Media ...................................................... 109

Lampiran 6: Kisi-kisi Kuesioner Validasi Lapangan ....................................... 110

Lampiran 7: Hasil Validasi Kuesioner ............................................................. 111

Lampiran 8: Lembar Hasil Validasi Dosen Ahli Materi .................................. 113

Lampiran 9: Lembar Hasil Validasi Dosen Ahli Media .................................. 115

Lampiran 10: Lembar Hasil Penilaian Peserta Didik Kelompok Besar (Kelas X

MIPA 4) ........................................................................................................... 117

Lampiran 11: Lembar Hasil Penilaian Peserta Didik Kelompok Kecil (Kelas X

MIPA 3) ........................................................................................................... 120

Lampiran 12: Hasil Wawancara Siswa ............................................................ 123

Lampiran 13: Hasil Wawancara Guru.............................................................. 125

Lampiran 14: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................... 130

Lampiran 15: Story Board Powtoon ................................................................ 163

Lampiran 16: Foto Penelitian ........................................................................... 172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi juga

mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan yang ditandai

dengan semakin canggihnya teknologi secara langsung maupun tidak

langsung berpengaruh dalam beberapa aspek kehidupan manusia. Yang

mendapat pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

kehidupan manusia, antara lain adalah aspek pendidikan. Pesatnya

perkembangan teknologi tersebut telah menghasilkan beragam aplikasi

terhubung internet. Dalam aspek pendidikan, guru dituntut dapat

memberdayakan teknologi dengan membuat pembelajaran menjadi lebih

inovatif yang mendorong siswa dapat belajar secara optimal baik di dalam

belajar mandiri maupun di dalam pembelajaran di kelas.

Dalam dunia pendidikan, antara teknologi dan pendidikan ibarat dua

sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Kemajuan teknologi dengan

berbagai konsekuensi lainnya juga menuntut peranan dunia pendidikan yang

lebih besar, khususnya terhadap guru untuk menerapkan teknik, metode, dan

pendekatan yang bervariasi dalam mentransformasikan materi atau nilai-

nilai kepada siswa didik (Maswan & Muslimin: 2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

2

Pendidikan yang semakin tergantung dengan teknologi dapat

memperlancar pembelajaran guru. Oleh karena itu perlu keterampilan dalam

mengelola pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi untuk dijadikan

media atau alat dalam pembelajaran. Pembelajaran bersifat monoton dan

konvensional yang berpusat pada guru (teacher centered learning), tentu

menjadi pembelajaran yang harus dihindari. Karena hal tersebut menjadikan

siswa lebih banyak mendengarkan teks yang dibacakan oleh guru. Salah

satu cara untuk menghindari pembelajaran yang bersifat monoton dan

konvensional adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi menjadi

media pembelajaran yang menarik.

Media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik

yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang daoat

merangsang siswa umtuk belajar (Arsyad, 2017: 4). Media pembelajaran

digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran,

perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi

edukasi antara guru (atau pembuat media) dan siswa dapat berlangsung

secara tepat guna dan berdayaguna.

Pendidikan dan media pembelajaran memiliki kaitan yang sangat erat,

proses pembelajaran tidak akan berjalan lancar tanpa adanya media

pembelajaran yang tepat. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari

pemberi kepada penerima pesan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

3

Salah satu contoh teknologi yang dapat dimanfaatkan sebagai media

pembelajaran yang menarik dan mempermudah penyampaian materi

sehingga siswa menjadi lebih cepat menerima pelajaran adalah aplikasi

video animasi. Video animasi dapat membantu guru dalam

memvisualisasikan materi atau konsep yang masih abstrak.

Video animasi merupakan penggabungan unsur media lain seperti

audio, teks, video, image, grafik, dan suara sehingga mengakomodasi gaya

belajar siswa yang mungkin memiliki tipe visual, auditori, maupun

kinestetik (Sudrajat: 2010). Video animasi jika digunakan sebagai media

pembelajaran akan menghindarkan siswa dari rasa bosan dan kelelahan

disebabkan oleh penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami.

Dari hasil observasi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 1

Kalasan yang merupakan tempat PPL (Program Pengalaman Lapangan)

peneliti. Dari satu kelas yang dijadikan objek observasi dihasilkan beberapa

data yakni kelas masih menggunakan media sederhana, berupa media visual

berbentuk kertas dan media berupa alat peraga. Dari data tersebut, dapat

disimpulkan bahwa media yang digunakan oleh guru-guru di sekolah

tersebut masih sederhana. Guru hanya memanfaatkan media sederhana dari

kertas atau barang tak terpakai. Guru juga masih terkendala oleh waktu

untuk membuat media tersebut, cukup lama dan merepotkan. Oleh karena

itu kebanyakan guru hanya melakukan pembelajaran konvensional saja

tanpa menggunakan media atau alat pendukung proses pembelajaran dalam

kegiatan belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

4

Dari data wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru bahasa

Indonesia di SMA Negeri 1 Kalasan bahwa materi yang sukar dipahami dan

dimengerti oleh siswa adalah materi teks eksposisi. Peneliti memilih materi

teks eksposisi sebagai materi yang akan dikembangkan dalam produk

karena, siswa sukar memahami teks eksposisi pada bagian struktur dan

kaidah kebahasaan. Materi teks eksposisi yang akan peneliti gunakan adalah

materi teks eksposisi untuk kelas X, semester 1. Kompetensi dasar materi

teks eksposisi dalam silabus bahasa Indonesia kurikulum 2013, yaitu

mengidentifikasi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan

rekomendasi) teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca.

Berdasarkan dari permasalahan tersebut peneliti bermaksud

mengembangkan produk bermedia powtoon untuk materi teks eksposisi

siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kalasan. Peneliti memilih media

pembelajaran powtoon karena media tersebut dapat menjadikan materi

pembelajaran lebih menarik dan inovatif. Adanya animasi serta gabungan

musik dan gambar, materi pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa

dan membuat siswa lebih fokus. Media pembelajaran powtoon dapat

digunakan pada pembelajaran di SMA tersebut karena terdapat sarana dan

prasarana yang memadai seperti LCD, komputer atau laptop serta

kemudahan bagi guru dalam mengoprasikan media video animasi

pembelajaran. Media pembelajaran powtoon merupakan video animasi

kartun yang dapat diisi oleh materi materi pelajaran dan dapat dijadikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

5

media pembelajaran untuk sekolah karena sifatnya yang menarik dan cocok

untuk anak SMA.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dikaji adalah

1) Bagaimana proses pengembangan produk bermedia powtoon untuk

materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan?

2) Bagaimana kualitas produk powtoon untuk materi teks eksposisi

siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian pengembangan

ini adalah

1) Mendeskripsikan proses pengembangan produk bermedia powtoon

untuk materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan.

2) Mendeskripsikan kualitas produk bermedia powtoon untuk materi

teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis yang diharapkan dari penelitian ini adalah

dapat menambah wacana baru tentang pengembangan media

pembelajaran yang bermanfaat dalam proses pembelajaran di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

6

Sekolah Menengah Atas dan perkembangan dunia pendidikan

pada umumnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan memberikan

sumbangan positif, menjadi masukan guru dalam upaya

meningkatkan kemampuan dan kompetensi peserta didik

serta memotivasi peserta didik dalam memahami suatu

pembelajaran.

b. Bagi Siswa

Membantu siswa untuk memahami materi pelajaran

karena materi pelajaran dimultimediakan sehingga lebih

mudah memahaminya serta memperoleh pengalaman

belajar yang menyenangkan, sehingga meningkatkan

minat, motivasi belajar.

E. Batasan Istilah

Terdapat beberapa batasan istilah yang digunakan dalam penelitian

ini. Adapun, batasan istilah yang digunakan tersebut, yakni

pengembangan materi, media pembelajaran, powtoon, dan eksposisi.

Masing-masing istilah tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

7

1. Pembelajaran adalah suatu proses belajar yang dilakukan oleh

pengajar/guru dengan tujuan membantu siswa dalam pemerolehan

suatu mata pelajaran.

2. Media Pembelajaran adalah alat atau komponen sumber belajar

yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang

dapat merangsang siswa untuk belajar.

3. Multimedia adalah suatu media yang menggabungkan beberapa

unsur-unsur media lain seperti teks, gambar, animasi, audio, dan

video menjadi satu.

4. Powtoon adalah web apps online untuk membuat presentasi atau

video animasi kartun dengan cara yang mudah. Powtoon memiliki

fitur animasi sangat menarik, diantaranya animasi tulisan tangan,

animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan

timeline yang lebih mudah. Dengan powtoon, Kita bisa membuat

animasi kartun secara mudah, instan dan menarik.

5. Teks Eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang

berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok

pikiran, yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan

seseorang yang membaca uraian tersebut.

F. Spesifikasi Produk

Media pembelajaran powtoon yang dihasilkan dalam penelitian ini

tergolong sebagai media pembelajaran berbasis online dan berisi ilmu

pengetahuan yang disusun secara sistematis, disusun berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

8

kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum, bertujuan digunakan

dalam pembelajaran, dan berisi materi-materi yang akan diajarkan.

Spesifikasi laptop atau komputer (PC) yang dapat digunakan untuk

menjalankan media pembelajaran Powtoon adalah sebagai berikut.

1. Processor : Quad Core Celeron atau diatasnya.

2. RAM : minimal 1 GB.

3. VGA : On Board.

4. Koneksi internet yang stabil.

Karakteristik materi yang digunakan sebagai bahan pembelajaran media

pembelajaran Powtoon sebagai berikut:

1. Materi teks eksposisi berhubungan dengan media pembelajaran

Powtoon yang disajikan.

2. Materi teks eksposisi disajikan secara menarik dan disusun secara

sistemastis berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Karakteristik materi berhubungan dengan media pembelajaran powtoon

untuk penyampaian materi dan mempermudah untuk menangkap isi materi

yang ingin dicapai siswa. Media pembelajaran Powtoon memiliki

karakteristik sebagai berikut ini.

1. Gambar dan animasi pada media pembelajaran Powtoon dapat

diunduh dan digunakan melalui Apps Website Powtoon.

2. Gambar dan animasi pada media pembelajaran Powtoon merupakan

alat pendukung siswa dalam penjelasan materi teks eksposisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

9

G. Sistematika Penyajian

Penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I memaparkan latar belakang

penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat peneitian, batasan

istilah, spesifikasi produk, dan sistematika penyajian. Bab II berisi kajian

teori yang sesuai dengan topik yang akan dibahas dan kerangka berpikir.

Pada bagian kajian teori akan diuraikan berbagai teori dan penelitian-

penelitian relevan. Pada bagian kerangka berpikir akan diuraikan alur

pemikiran peneliti. Bab III berisi tentang metodologi penelitian yang akan

digunakan dan dilakukan. Dalam bab ini akan dipaparkan jenis penelitian,

sumber data dan data, latar penelitian, teknik pengumpulan data, instrument

penelitian, teknik analisis data, model pengembangan, prosedur

pengembangan. Bab IV berisi tentang langkah-langkah penyusunan media

ajar powtoon, deskripsi data, hasil analisis data, dan pembahasan produk.

Bab V berisi penutup. Bab ini akan memaparkan simpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian pengembangan

ini dilakukan oleh Bastiar Ismail Adkhar (2016), Prima Ibnu Wijaya

(2013) dan Mareta Cristienda (2018). Penelitian yang pertama dilakukan

oleh Bastiar Ismail Adkhar pada tahun 2016 dalam skripsinya yang

berjudul Pengembangan Media Video Animasi Pembelajaran Berbasis

Powtoon Pada Kelas 2 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD

Labschool UNNES. Penelitian tersebut menghasilkan sebuah produk

berupa video animasi Powtoon untuk pembelajaran ilmu pengetahuan

alam di SD Labschool UNNES. Metode penelitian yang digunakan yaitu

menggunakan metode kualitatif digabungkan dengan menggunakan

penelitian tindakan kelas. Adapun perbedaan dan kesamaan yang

terdapat didalam topik penelitian yang dilakukan oleh Bastiar Ismail

Adkhar dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian Bastiar Ismail Adkhar ialah peneliti

terdahulu menekankan penggunaan Powtoon sebagai sarana untuk

pembelajaran ilmu pengetahuan alam bagi siswa-siswi kelas 2 SD

Labschool UNNES, sedangkan peneliti menekankan penggunaan

Powtoon sebagai sarana untuk pembelajaran teks eksposisi bagi kelas X

di SMA Negeri 1 Kalasan. Persamaan dari topik penelitian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

11

dilakukan oleh Bastiar Ismail Adkhar dengan peneliti adalah sama-sama

menggunakan media Powtoon untuk pengembangan materi bahan ajar.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Ibnu Wijaya pada tahun 2013

dalam skripsinya yang berjudul Pengembangan Materi Menulis

Karangan Narasi Dengan Menggunakan Media Gambar Karikatur

Untuk Siswa Kelas X Semester 1. Penelitian tersebut bertujuan untuk

menghasilkan suatu produk yaitu berupa pengembangan materi karangan

narasi dengan menggunakan media gambar karikatur. Penelitian

pengembangan tersebut diawali dengan menganalisis kebutuhan siswa

dengan cara penyebaran dan pengisian kuisioner serta wawancara.

Subjek dalam penelitian tersebut adalah siswa kelas X semester 1 SMA

Negeri 6 Yogyakarta yang berjumlah 61 siswa. Hasil dari penelitian

pengembangan tersebut adalah materi menulis karangan narasi dengan

menggunakan media gambar karikatur bagi siswa kelas X semester 1.

Adapaun perbedaan dan persamaan penelitian yang dilakukan Ibnu

Wijaya dengan peneliti. Letak perbedaan antara lain yaitu pada produk

yang dikembangkan. Produk yang dikembangkan Ibnu Wijaya berupa

media gambar karikatur sedangkan peneliti mengembangkan produk

media pembelajaran Powtoon. Penelitian yang dilakukan Ibnu Wijaya

lebih menekankan pada pengembangan materi menulis karangan narasi

sedangkan peneliti lebih menekankan pada pengembangan produk serta

keefektifan produk tersebut. Letak persamaan berada pada subjek

penelitian yang sama-sama dilakukan untuk siswa jenjang SMA kelas X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

12

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Mareta Cristienda pada tahun

2018 dalam skripsinya yang berjudul Pengembangan Materi Menulis

Tegak Bersambung Menggunakan Metode Drill Sebagai Sarana

Pendidikan Karakter Siswa Kelas Bawah SD Kanisius Sorowajan.

Penelitian tersebut termasuk dalam penelitian pengembangan. Bertujuan

mengembangkan materi menulis tegak bersambung sebagai sarana

pendidikan karakter. Penelitian tersebut diawali dengan wawancara dan

analisis kebutuhan. Penelitian tersebut menghasilkan produk berupa

buku ajar. Dalam penelitian tersebut yang menjadi subjek adalah siswa

kelas 2 SD Kanisius Sorowajan. Adapun perbedaan dan persamaan

antara penelitian yang dilakukan Mareta Cristienda dengan peneliti.

Perbedaan terletak pada materi yang dikembangkan, Mareta Cristienda

mengembangkan materi tegak bersambung sedangkan peneliti

mengembangkan produk media pembelajaran Powtoon untuk materi teks

eksposisi. Penelitian Mareta Cristienda lebih menekankan

pengembangan menggunakan metode drill, sedangkan peneliti lebih

menekankan pengembangan produk media pembelajaran Powtoon untuk

materi bahasa Indonesia. Subjek penelitian Mareta Cristienda yaitu

untuk siswa jenjang SD kelas 2 sedangkan peneliti untuk SMA kelas X.

Letak persamaan antara penelitian Mareta Cristienda dan peneliti yaitu

sama-sama merupakan penelitian pengembangan.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dipaparka di atas, letak

kebaruan penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

13

termasuk penelitian pengembangan media pembelajaran baru yang

lebih efektif dan efisien.

Tujuan akhir dari penelitian ini adalah menghasilkan produk

bermedia Powtoon untuk materi teks eksposisi siswa kelas X SMA

Negeri 1 Kalasan.

B. Kajian Pustaka

1. Pembelajaran

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 17) mendefinisikan kata

“pembelajaran” berasal dari kata “ajar” berarti petunjuk yang diberikan

kepada orang agar diketahui atau diturut, sedangkan “pembelajaran”

berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup

belajar. Rombepajung (1988: 25 dalam Thobroni, 2015: 16) berpendapat

bahwa pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata pelajaran atau

pemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman, atau

pengajaran. Menurut Miarso (2004 dalam Nunuk Suryani, dkk, 2018: 3-

4), pembelajaran merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan

usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang

ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta yang

pelaksananya terkendali.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang dilakukan oleh

pengajar/guru dengan tujuan membantu siswa dalam pemerolehan suatu

mata pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

14

2. Media Pembelajaran

a) Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat

digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Hujair AH Sanaky,

2015 :3). Gagne & Briggs (1975 dalam Azhar Arsyad, 2017: 4)

mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik

digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari,

buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide

(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Menurut

Miarso (2009: 458), media pembelajaran dapat diartikan segala sesuatu

yang digunakan untuk melaurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan si pembelajar sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan

terkenedali.

Menurut Benny (2017: 15), media berdasarkan asal katanya dari

bahasa Latin, medium, yang berarti perantara. Media oleh karenanya

dapat diartikan sebagai perantara antara pengirim informasi yang

berfungsi sebagai sumber atau resources dan penerima informasi atau

receiver. Menurut Rayanda Asyar (2012: 8), media pembelajaran dapat

dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau

menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi

lingkungan bealajr yang kondusif dimana penerimanaya dapat melakukan

proses belajar secara efisien dan efektif. Berdasarkan beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

15

pengertian di atas, peneliti memberikan kesimpulan bahwa media

pembelajaran merupakan alat atau komponen sumber belajar yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar.

b) Tujuan Media Pembelajaran

Menurut Sanaky (2013 dalam Nunuk Suryani, dkk, 2018: 8), tujuan

media sebagai alat bantu pembelajaran adalah sebagai berikut.

1. Mempermudah proses pembelajaran di kelas.

2. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.

3. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar.

4. Membantu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran.

Benny (2017: 23) berpendapat bahwa pemanfaatan media, baik

untuk keperluan individual maupun kelompok, secara umum mempunyai

beberapa tujuan, yaitu: (1) memperoleh informasi dan pengetahuan; (2)

mendukung aktivitas pembelajaran; dan (3) sarana persuasi dan motivasi.

Media pembelajaran pada umumnya juga digunakan untuk mendukung

aktivitas pembelajaran yaitu mempresentasikan atau menyajikan

informasi dan pengetahuan. Media dipandang sebagai alat bantu dalam

pembelajaran serta digunakan untuk mengaktifkan penggunanya dalam

memperoleh informasi dan pengetahuan yang diperlukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

16

c) Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran

dengan menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langka,

membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya, membuat konsep abstrak

ke konsep kongkret, memberi kesamaan persepsi, mengatasi hambatan

waktu, tempat, jumlah, dan jarak, menyajikan ulang informasi secara

konsisten, dan memberi suasana belajar yang menyenangkan (Hujair AH

Sanaky, 2015 :7).

Livie & Lentz (1982 dalam Hujair AH Sanaky, 2015: 7)

mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yang khusus pada

media visual, sebagai berikut:

1. Fungsi atensi, media visual merupakan inti, menarik, dan

mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi

pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan

atau menyertai teks materi pelajaran.

2. Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan

pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. Gambar atau

lambang visual akan dapat menggugah emosi dan sikap

pembelajar.

3. Fungsi kognitif, media visual mengungkapkan bahwa lambang

visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan

mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

17

4. Fungsi kompensatoris, media visual memberikan konteks untuk

memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca

untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan

mengingatkannya kembali.

Berdasarkan keempat fungsi media visual tersebut, peneliti

memberikan kesimpulan bahwa belajar dari media visual memerlukan

keterampilan tersendiri, karena melihat media visual tidak dengan

sendirinya akan mudah. memahami. Oleh karena itu, pembelajar harus

dibimbing dalam menerima dan menyimak media visual secara tepat.

d) Jenis-jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran pada umumnya memuat informasi dan

pengetahuan, dapat digunakan sebagai sarana untuk mempelajari

pengetahuan dan keterampilan tertentu. Setiap jenis media mempunyai

kekhasan tersendiri untuk digunakan dalam proses belajar.

Menurut Seels & Richey (1994 dalam Azhar Arsyad, 2017: 31),

mengelompokkan media pembelajaran ke dalam empat kelompok, yaitu:

(1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-visual,

(3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4) media

hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Berikut ini merupakan

deskripsi singkat mengenai keempat jenis media pembelajaran tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

18

1. Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau

menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis

terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis.

2. Teknologi audio-visual adalah cara untuk menghasilkan atau

menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis

dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.

3. Teknologi berbasis komputer adalah cara menghasilkan atau

menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang

berbasis komputer.

4. Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan

menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa

bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.

Heinich, dkk. (2005 dalam Benny, 2017: 18-19) mengemukakan

klasifikasi media yang digunakan untuk aktiivtas pembelajaran yang

terdiri dari: (1) media cetak/teks; (2) media pameran/display; (3) media

audio; (4) gambar bergerak/motion pictures; dan (5) multimedia. Berikut

merupakan deskripsi singkat keenam media tersebut.

1. Media cetak/teks merupakan jenis media yang telah lama

digunakan sebagai sarana pembelajaran. Media cetak juga

dipandang sebagai jenis media yang relatif murah dan memiliki

sifat yang fleksibel bagi penggunanya. Media cetak yang berisi teks

memiliki ragam yang bervariasi, meliputi buku, brosur, leaflet dan

handout. Selain dalam bentuk teks, media cetak memuat informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

19

dan pengetahuan dalam bentuk lain misalnya gambar, diagram,

chart, poster, dan kartun.

2. Media pameran/display digunakan sebagai sarana informasi dan

pengetahuan yang menarik bagi penggunanya. Jenis media

pembelajaran ini juga bervariasi mulai dari benda sesungguhnya

yang disebut dengan istilah realia, sampai kepada benda tiruan

yang berupa replika dan model. Contoh ragam media pameran,

yaitu realia, model, diorama, dan kit.

3. Media audio merupakan jenis media yang efektif untuk digunakan

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu melatih

kemampuan penggunanya dalam mendengar informasi dan

pengetahuan lisan secara komprehensif. Media audio sangat tepat

untuk pembelajaran tentang kemampuan berbahasa dan juga seni.

Belajar tentang cara pengucapan bahasa asing atau pronounciation

misalnya.

4. Gambar bergerak atau motion pictures merupakan jenis media yang

mampu menayangkan gambar bergerak yang terintegrasi dengan

unsur suara. Contoh media ini yaitu media film dan video. Kedua

jenis media ini memiliki features atau kemampuan yang luar biasa

sebagai sebuah medium komunikasi. Mampu menampilkan

informasi dan pengetahuan dalam sebuah tayangan informasi dan

pengetahuan yang mendekati realistik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

20

5. Multimedia merupakan produk dari kemajuan teknologi digital.

Mampu memberikan pengalaman belajar yang kaya bagi

penggunanya. Multimedia dapat menampilkan pesan dan

pengetahuan dalam bentuk gabungan atau kombinasi antara

beberapa format penayangan, seperti teks, audio, grafis, video, dan

animasi secara simultan. Dengan kemampuan seperti ini program

multimedia dapat menayangkan informasi dan pengetahuan secara

komprehensif yang dapat dipelajari oleh siswa.

Berdasarkan beberapa jenis-jenis media pembelajaran di atas, peneliti

memberikan kesimpulan bahwa jenis-jenis media pembelajaran terdiri

dari media cetak/teks, media gambar, media audio, media audio visual,

dan multimedia. Mulai dari media yang paling sederhana dan murah

hingga media yang terdiri dari beberapa gabungan media lainnya.

3. Multimedia

a) Pengertian Multimedia

Rusman, dkk. (2013 dalam Nunuk, 2018: 195), berpendapat

bahwa multimedia adalah media presentasi dengan menggunakan

teks, audio, dan visual sekaligus. Kelebihan multimedia adalah

menggabungkan semua unsur media, seperti teks, video, animasi,

gambar, grafik, dan audio menjadi satu kesatuan penyajian

sehingga mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif,

maupun kinestetik. Menurut Smaldino (dalam Nunuk, 2018: 195),

multimedia adalah media yang menggunakan dua unsur atau lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

21

media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, video, dan

animasi secara terintegrasi. Purwanto (2005) (dalam Nunuk, 2018:

195) menyebutkan bahwa multimedia dalam pembelajaran adalah

kombinasi dari berbagai media yang terdiri dari teks, grafis,

gambar diam, animasi, suara, dan video.

Berdasarkan beberapa pengertian multimedia yang dipaparkan

oleh para ahli di atas. Peneliti memberikan kesimpulan bahwa

multimedia adalah suatu media yang menggabungkan beberapa

unsur-unsur media lain seperti teks, gambar, animasi, audio, dan

video menjadi satu. Multimedia dapat diterapkan kepada siswa

yang memiliki gaya belajar auditif, visual, maupun kinestetik.

b) Manfaat Multimedia

Menurut Smaldino, dkk (dalam Nunuk, 2018: 199),

penggunaan multimedia dalam pembelajaran memiliki beberapa

keuntungan sebagai berikut ini.

1) Multimedia dapat mengombinasikan teks, audio, grafik,

gambar diam maupun bergerak serta video dalam satu kesatuan

sistem sehingga dapat digunakan secara bersamaan.

2) Multimedia memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran sehingga dapat

mengondisikan peserta didik agar senantiasa terpusat dan

berpartisipasi penuh dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

22

3) Multimedia memberikan kesempatan kepada para peserta didik

untuk belajar secara mandiri dan berulang-ulang sehingga

memungkinkan terjadinya proses pengayaan pemahaman

konsep dalam diri peserta didik.

4) Multimedia memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk membuat pilihan bagian yang terlebih dahulu akan

dipelajari dari menu-menu yang tersedia.

5) Program animasi dalam multimedia dapat dimanfaatkan untuk

menunjukkan simulasi proses dinamis suatu objek konkret

maupun abstrak sehingga memberikan pengalaman belajar

yang lebih bermakna kepada peserta didik dengan seolah-olah

melihat secara langsung objek yang sedang dipelajari.

Dilihat dari manfaat yang dipaparkan oleh Smaldino, dkk

(dalam Nunuk, 2018 : 199) proses pembelajaran menjadi lebih

menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat

dipersingkat, kualitas belajar peserta didik dapat ditingkatkan, dan

proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan

saja, serta sikap peserta didik dapat ditingkatkan. Berdasarkan

manfaat multimedia di atas, peneliti memberikan kesimpulan

bahwa manfaat multimedia dapat memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mandiri, aktif, dan membuat pilihan bagian

yang terlebih dahulu akan dipelajari dengan bantuan animasi untuk

menunjukkan simulasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

23

c) Prinsip Multimedia

Menurut Talbert dan Bates (2015 dalam Nunuk 2018: 204-

205), multimedia dibagi dalam empat prinsip penggunaan

multimedia dalam pembelajaran. Prinsip tersebut merupakan suatu

panduan dalam mempersiapkan rancangan media pembelajaran

agar lebih menarik.

1) Keep it simple, fokus pada satu ide dalam satu pembahasan

2) Keep it short, pastikan video tidak lebih dari enam menit

untuk memaksimalkan perhatian peserta didik pada materi

pembelajaran.

3) Keep it real, model pengambilan keputusan dan problem

solving akan lebih menarik.

4) Keep it good, rencanakan dengan baik saat akan membuat

suatu video. Pastikan nantinya akan menghasilkan kualitas

gambar dan suara yang baik.

Berdasarkan prinsip multimedia di atas peneliti memberikan

kesimpulan bahwa prinsip multimedia adalah prinsip multimedia

yang memaparkan keterangan tentang bagaimana seharusnya

mengatur tata letak gambar dan tulisan dengan lebih detail.

Contohnya berfokus pada satu ide bahasan, waktu video tidak lebih

dari 5-6 menit, problem solving yang menarik, dan hasil kualitas

gambar dan suara harus baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

24

4. Powtoon

a) Pengertian Powtoon

Powtoon adalah web apps berbasis IT yang bisa digunakan

untuk membuat presentasi atau video animasi kartun dengan

mudah. Powtoon terintegrasi dengan internet karena powtoon itu

sendiri merupakan aplikasi yang berada didalam situs atau web

sehingga pengguna dari powtoon harus menghubungkan internet

sebelum membuka powtoon. Powtoon merupakan layanan online

untuk membuat sebuah paparan yang memiliki fitur animasi sangat

menarik diantaranya animasi tulisan tangan, animasi kartun, dan

efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan timeline yang sangat

mudah. Hampir semua fitur dapat diakses dalam satu layar

membuat powtoon mudah digunakan dalam proses pembuatan

sebuah paparan. Paparan yang memiliki built-in karakter kartun,

model animasi dan benda benda kartun lainnya membuat layanan

ini sangat cocok digunakan untuk membuat media ajar khususnya

untuk para pelajar yang suka dengan suasana santai dan non formal

dalam pembelajaran di kelas (www.powtoon.com diakses pada

tanggal 15 September 2019).

b) Manfaat Media Pembelajaran Powtoon :

Manfaat media pembelajaran Powtoon menurut website

(www.powtoon.com diakses pada tanggal 15 September 2019)

adalah sebagai berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

25

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan

belaka).

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera,

misalnya: objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan

realita, gambar, film bingkai, film, atau model; objek yang

kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film,

atau gambar.

3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu

dengan timelapse atau high-speed photography; Kejadian

atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan

lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun

secara verbal; Objek yang terlalu kompleks (misalnya

mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll.

4) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi,

iklim, dan lain-lain) dapat di visualkan dalam bentuk film,

film bingkai, gambar, dll.

c) Kekurangan dan Kelebihan Media Powtoon

Di dalam setiap media pembelajaran pasti mempunyai

kekurangan dan kelebihan, adapun kekurangan dan kelebihan

media pembelajaran Powtoon menurut website

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

26

(www.powtoon.com diakses pada tanggal 15 September 2019)

adalah sebagai berikut.

1. Kekurangan Media Powtoon

a) Ketergantungan pada ketersedian dukungan sarana

teknologi.

b) Harus disesuaikan dengan system dan kondisi yang

ada.

c) Mengurangi kreativitas dan inovasi dari jenis media

pembelajaran lainnya.

d) Membutuhkan dukungan SDM yang prefesional

untuk mengoprasikannya.

2. Kelebihan Media Powtoon

a) Interaktif.

b) Mencakup segala aspek indera.

c) Penggunaannya praktis.

d) Kolaboratif.

e) Lebih variatif.

f) Dapat memberikan feedback.

g) Memotivasi.

Berdasarkan kekurangan dan kelebihan media powtoon, dapat

disimpulkan bahwa jika dilihat dari kekurangan, media powtoon ini

harus mempunyai keahlian khusus untuk menjalankan dan

mengoperasikannya. Sebaliknya, jika dilihat dari kelebihannya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

27

media powtoon ini sangatlah inovasi dalam pembelajaran, karena

lebih interaktif, lebih variaitif denga berbagai macam animasinya

serta memotivasi siswa untuk lebih mudah menerima materi yang

disajikan atau diberikan oleh guru.

d) Langkah-langkah Membuat Powtoon

Langkah-langkah membuat Powtoon menurut website

(www.powtoon.com diakses pada tanggal 15 September 2019)

adalah sebagai berikut.

1) Membuka browser internet kemudian kunjungi situs alamat

www.powtoon.com.

Gambar 2.1 Langkah-langkah Membuat Powtoon (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

28

2) Melakukan pendaftaran atau registrasi melalui Facebook atau

Google.

Gambar 2.2 Langkah-langkah Membuat Powtoon (2)

3) Melakukan login/sign up dengan akun yang dinginkan.

Gambar 2.3 Langkah-langkah Membuat Powtoon (3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

29

4) Memilih tipe Powtoon yang akan dibuat atau dengan klik

Blank Powtoon.

Gambar 2.4 Langkah-langkah Membuat Powtoon (4)

5) Memilih tema yang diinginkan untuk memulai membuat video

animasi.

Gambar 2.5 Langkah-langkah Membuat Powtoon (5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

30

6) Memilih template dan animasi yang ingin digunakan.

Gambar 2.6 Langkah-langkah Membuat Powtoon (6)

7) Animasi akan tampak pada tampilan sesuai dengan tema yang

dipilih.

Gambar 2.7 Langkah-langkah Membuat Powtoon (7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

31

8) Melakukan penyimpanan dan dapat di upload pada Youtube,

Facebook atau aplikasi lain yang tersedia.

Gambar 2.8 Langkah-langkah Membuat Powtoon (8)

5. Teks Eksposisi

a) Pengertian Teks Eksposisi

Kridalaksana (2011 dalam Budiyono, 2015: 107) mengatakan

bahwa teks adalah 1) satuan bahasa terlengkap yang bersifat

abstrak; 2) deretan kalimat, kata, dan sebagainya yang membentuk

ujaran; 3) bentuk bahasa tertulis, naskah; 4) ujaran yang dihasilkan

dalam interaksi manusia. Kemudian Samsudin, (dalam Maulana,

2015:71) mengatakan bahwa eksposisi adalah karangan yang

berfungsi untuk memberitahukan, memaparkan, menguraikan atau

menerangkan sesuatu kepada audien tertentu. Senada dengan

pendapat sebelumnya Keraf (1981: 3) menyatakan bahwa eksposisi

atau pemaparan adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang

berusaha menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

32

yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang

yang membaca uraian tersebut. Selanjutnya, Atmazaki (dalam

Helti, et.al, 2014: 2) berpendapat bahwa eksposisi berarti

menjelaskan sesuatu, membuka sesuatu, atau memberitahukan

sesuatu sehingga pembaca atau pendengar mengerti dan

memahami sesuatu itu. Sementara, Nursisto (dalam Helti, et.al,

2014:2) mengemukakan bahwa karangan eksposisi adalah

karangan yang menerangkan atau menjelaskan pokok pikiran

yang dapat memperluas wawasan pengetahuan pembaca. Melalui

eksposisi, penulis berusaha menjelaskan suatu ide atau gagasan,

menganalisis sesuatu, membatasi pengertian sebuah istilah,

memberikan perintah, dan sebagainya.

Menurut Utami, dkk (dalam Dalman 2015: 120), Eksposisi

merupakan karangan yang bertujuan untuk menginformasikan

tentang sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca.

Akhadiah, dkk (dalam Dalman 2015: 119) mengemukakan

eksposisi merupakan pemaparan suatu corak karangan yang

menerangkan atau menginformasikan sesuatu hal yang

memperluas pandangan, wawasan atau pengetahuan pembaca.

Tantawi (2014: 139) berpendapat bahwa eksposisi merupakan

karangan yang isinya memaparkan objek secara terperinci tentang

gejala, fungsi, ciri-ciri, sebab, akibat, sejarah, hubungan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

33

perbedaan, persamaan atau apa saja tentang objek yang sedang

diuraukan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa eksposisi merupakan suatu teks yang tujuan utamanya

menginformasikan, mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau

mengevaluasi sebuah persoalan agar dapat diketahui orang lain

(pembaca) sehingga dapat memperluas pandangan atau

pengetahuan pembaca. Teks eksposisi berisi buah pikiran, ide,

gagasan, perasaan, atau pendapat penulis untuk diketahui orang

lain atau pembaca. Oleh karena itu, teks eksposisi adalah teks yang

bersifat menginformasikan, menerangkan, menjelaskan, atau

memaparkan sebuah benda, gagasan atau ide.

b) Ciri-ciri Teks Eksposisi

Menurut E. Kosasih, (dalam Dewi, 2016: 4) teks

eksposisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini (1)

penjelasan bersifat informasi, (2) pembahasan masalahnya

bersifat objektif, (3) tidak mempengaruhi pembaca, (4)

penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret

(tidak mengada-ada), (5) pembahasannya bersifat logis dan

sistematis. Selanjutnya menurut Prasetyo (2016: 5). Ciri-ciri

yang terdapat dalam eksposisi yaitu (1) didalam eksposisi

terdapat definisi atau pengertian mengenai istilah dari suatu

topik pembahasan. (2) eksposisi bersifat informative. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

34

kata lain, eksposisi ini mampu memberikan informasi kepada

pembacanya. (3) eksposisi bersifat objektif dan netral, yaitu

tidak memiliki unsur yang bersifat mengajak atau

mempengaruhi pembacanya.

c) Tujuan Teks Eksposisi

Di dalam teks eksposisi telah dipaparkan pengertian dan

ciri-ciri, namun dalam teks eksposisi terdapat tujuan. Tujuan

teks eksposisi adalah sebagai berikut ini.

1) Memberi informasi atau keterangan yang sejelas-

jelasnya tentang objek, meskipun pembaca belum pernah

mengalami atau mengamati sendiri, tanpa memaksa orang

lain untuk menerima gagasan atau informasinya.

2) Memberitahu, mengupas, menguraikan, dan menerangkan

sesuatu.

3) Menyajikan fakta dan gagasan yang disusun sebaik-

baiknya, sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

4) Digunakan untuk menjelaskan hakikat sesuatu,

memberikan petunjuk mencapai atau mengerjakan sesuatu,

menguraikan proses dan menerangkan antara satu hal

dengan hal yang lain (Prasetyo, 2016: 5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

35

d) Macam-macam Teks Eksposisi

Menurut Mariskan, (dalam Prasetyo, 2016:6) ada tiga

macam eksposisi, yaitu:

1) Lukisan dalam eksposisi.

Lukisan dalam eksposisi adalah paparan yang

memepergunakan lukisan, supaya karangan paparan itu

tidak kering, misalnya: otobiografi, kisah perampokan,

peristiwa pembunuhan.

2) Eksposisi proses.

Eksposisi proses adalah eksposisi yang memaparkan

atau menjelaskan proses terjadinya sesuatu, misalnya:

proses pembuatan tempe, proses pembuatan jamur

merang, proses berdirinya organisasi, proses pembuatan

kartu keluarga dan proses pembuatan passport.

3) Eksposisi perbandingan.

Dalam memperjelas paparan sering digunakan

perbandingan di antara dua atau lebih hal. Kedua hal

itu dicari perbedaanya dan persamaannya. Misalnya:

olahraga tinju dengan olahraga jalan kaki. Polisi dengan

tentara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

36

e) Langkah-langkah Menulis Eksposisi

Pada dasarnya setiap jenis karangan memiliki langkah-

langkah yang tidak jauh berbeda bahkan sama. Jadi, yang

berbeda adalah penyampaian isi dan tujuannya. Adapun

langkah-langkah dalam menulis eksposisi adalah (1)

menentukan topik atau tema, (2) menentukan tujuan, (3)

mendapatkan data yang sesuai dengan topik, (4) membuat

kerangka karangan, (5) mengembangkan kerangka menjadi

karangan eksposisi (Prasetyo, 2016: 6).

6. Kerangka Berpikir

Pengembangan materi pembelajaran teks eksposisi bermedia

powtoon dikembangkan berdasarkan kerangka sebagai berikut.

1. Peneliti terlebih dahulu menentukan subjek penelitian.

Subjek penelitiannya yaitu siswa SMA kelas X.

2. Peneliti menyesuaikan dengan kurikulum yang

digunakan sekolah yaitu Kurikulum 2013.

3. Peneliti berupaya untuk melakukan analisis kebutuhan

siswa. Cara yang dilakukan untuk menganalisis

kebutuhan yaitu menyebar kuesioner kepada siswa

kelas X semester I serta melakukan wawancara dengan

guru bahasa Indonesia kelas X semester I.

4. Peneliti berupaya mengembangkan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

37

pembelajaran yang telah ditentukan. Adapun langkah

yang dilakukan yaitu: (1) mengidentifikasi standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi,

(2) menjabarkan materi yang akan digunakan dalam

pembelajaran dan disesuaikan dengan indikator, (3)

menentukan model pembelajaran yang dapat

dilaksanakan dengan baik, (4) menyusun dan

memberikan uraian singkat mengenai aspek-aspek

materi yang disusun secara sistematis, (5) memberikan

beberapa kegiatan pada proses pembelajaran yang

membuat siswa lebih aktif secara mandiri dalam

kelompok. Apabila materi sudah tersusun dan

dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan, peneliti

selanjutnya membuat produk pembelajaran berupa

media pembelajaran powtoon untuk mempermudah

pemahaman pembelajaran pada siswa kelas X semester

I.

5. Produk media pembelajaran yang dihasilkan akan

diujicobakan dalam proses belajar mengajar secara

nyata di kelas.

6. Peneliti membuat instrumen penilaian produk.

Instrumen penilaian produk digunakan untuk menilai

produk yang telah dibuat, penilaian dilakukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

38

guru bahasa Indonesia kelas X dan dosen yang sesuai

dengan bidangnya.

7. Peneliti melakukan revisi produk yang disesuikan

dengan hasil penilaian tersebut. Hasil penilaian

dianalisis dan dicermati bagian-bagian apa saja yang

harus diperbaiki sehingga mendapatkan produk akhir

yang berupa media pembelajaran materi teks eksposisi

dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

39

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut.

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Keterbatasan guru dalam

menerapkan media

pembelajaran terhadap

siswa di sekolah

Pengembangan produk

pembelajaran Powtoon

untuk materi teks

eksposisi

Media pembelajaran

Powtoon

Menggunakan tujuh langkah

prosedur pengembangan

R&D menurut Borg & Gall

Validasi dan Uji coba

media pembelajaran

Powtoon

Produk akhir media

pembelajaran Powtoon

untuk materi teks

eksposisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

39

BAB III

METODE PENEITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian dan pengembagan atau Research and

Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

tersebut (Sugiyono, 2012: 297). Untuk dapat menghasilkan

produk tertentu, digunakan penelitian yang bersifat analisis

kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya

dapat berfungsi di masyarakat luas, diperlukan penelitian untuk

menguji kefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2012:297). Jadi,

penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal.

Produk yang akan dikembangkan oleh peneliti dalam

penelitian ini berupa media pembelajaran powtoon mengacu pada

Kurikulum 2013 untuk materi teks eksposisi pada siswa kelas X

SMA. Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang

mempunyai sepuluh langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2)

pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5)

revisi desain, (6) uji produk, (7) revisi produk, (8) uji coba

pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) produk masal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

40

Bagan 3.1 Langkah-langkah Pengembangan R&D

Menurut Borg & Gall (Sugiyono, 2012: 298)

Berikut penjelasan secara singkat mengenai sepuluh

langkah-langkah pengembangan R&D menurut Sugiyono (2012:

298-311) yaitu sebagai berikut.

a) Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau

masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila

didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah

merupakan suatu penyimpangan antara yang diharapkan

dengan yang terjadi.

Masalah tersebut dapat diatasi melalui R&D dengan cara

meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola, atau

1. Potensi dan

Masalah

2. Pengumpulan

Data

3. Desain Produk

6. Uji Produk 5. Revisi Desain 4. Validasi Desain

7. Revisi Produk 8. Uji Coba

Pemakaian

Revisi Produk

10. Produk Masal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

41

sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan

untuk mengatasi suatu masalah.

b) Mengumpulkan Informasi

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara

faktual dan uptode, maka selanjutnya perlu dikumpulkan

berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk

perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi

masalah tersebut. Dalam hal ini diperlukan metode penelitian

sendiri. Metode apa yang akan digunakan untuk penelitian

tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin

dicapai.

c) Desain Produk

Produk yang dihasilkan dalam penelitian R&D bermacam-

macam. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang

dihasilkan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas,

efisiensi, dan efektivitas pembelajaran. Kenyamanan dan

kepuasan guru yang melaksanakan tugas, serta kepuasan

siswa-siswa yang menerima materi malalui produk tersebut.

d) Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai

rancangan produk. Dalam hal ini sistem kerja baru secara

rasional akan lebih efektif atau tidak. Validasi produk dapat

dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

42

tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk

yang telah dirancang. Setiap pakar diminta untuk menilai

desain produk, sehingga selanjutnya dapat diketahui

kelemahan dan kekuatannya.

e) Perbaikan Desain

Setelah pengembangan produk, hasil pengembangan

divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya.

Hasil diskusi pakar akan diketahui kelemahannya.

Kelemahan tersebut selanjutnya dikurangi dengan cara

memperbaiki produk.

f) Uji Coba Produk

Seperti yang telah dikemukakan, desain produk yang telah

dibuat tidak bisa langsung diuji coba dahulu, tetapi harus

dibuat terlebih dahulu, menghasilkan barang, dan barang

tersebut diujicoba.

g) Revisi Produk

Melakukan revisi tahap kedua untuk penyempurnaan dan

perbaikan produk atas hasil uji coba lapangan berdasarkan

masukan dan saran-saran. Jadi perbaikan kali ini merupakan

perbaikan kedua sesudah dilaksanakannya uji coba lapangan

yang lebih luas dari pada uji coba lapangan pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

43

h) Uji coba Pemakaian

Setelah pengujian terhadap produk berhasil dan mungkin

ada revisian yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya

produk dapat diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup

yang luas. Dalam operasinya sistem kerja, tetap harus dinilai

kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk

perbaikan lebih lanjut.

i) Revisi produk

Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi

nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji coba

pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi

bagaimana kinerja produk dalam hal ini dalah sistem kerja.

j) Pembuatan Produk Masal

Pembuatan produk masal ini dilakukan apa bila produk

yang telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk

diproduksi masal. Sebagai contoh pembuatan mesin untuk

mengubah sampah menjadi bahan yang bermanfaat, akan

diproduksi masal apabila berdasarkan studi kelayakan baik

dari aspek teknologi, ekonomi dan lingkungan memenuhi.

Untuk dapat memproduksi masal, maka peneliti perlu bekerja

sama dengan perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

44

B. Setting Penelitian

a) Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1

Kalasan tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 42 siswa (6 siswa dari

kelas X MIPA 3 dan 36 siswa dari kelas X MIPA 4).

b) Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kalasan

Yogyakarta, dengan alamat Jalan Bogem, Taman Martani,

Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

C. Prosedur Pengembangan

Penelitian pengembangan media pembelajaran Powtoon

untuk materi teks eksposisi pada siswa kelas X SMA. Prosedur

pengembangan dalam penelitian ini mengambil dari tujuh

langkah penelitian pengembangan menurut Borg and Gall

(Sugiyono, 2012: 298-310), yaitu: (1) potensi dan masalah, (2)

pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5)

revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi setelah produk.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti akan

dijelaskan sebagai berikut,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

45

a) Potensi dan Masalah

Pada tahap potensi dan masalah, peneliti melakukan

analisa kebutuhan pengembangan program pembelajaran pada

guru dan siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan Yogyakarta untuk

menentukan produk yang akan dikembangkan. Analisa kebutuhan

ini bertujuan agar peneliti mengetahui kebutuhan apa yang

diinginkan oleh siswa dalam mempelajari materi pembelajaran

teks eksposisi. Data diperoleh dari hasil kuesioner siswa dan

wawancara dengan siswa serta guru kelas X. Data hasil analisa

kebutuhan selanjutnya digunakan untuk membuat produk berupa

media pembelajaran Powtoon untuk materi teks eksposisi kelas

X.

b) Pengumpulan Data

Kedua, pada tahap pengumpulan data informasi, peneliti

mengkaji kompetensi inti untuk menentukan kompetensi dasar

serta tema yang akan dikembangkan yang sesuai dengan media

yang akan dikembangkan oleh peneliti adalah teks eksposisi

memuat beberapa bagian, yaitu: Pengertian teks eksposisi,

struktur teks eksposisi, dan kaidah kebahasaan teks eksposisi.

Untuk kompetensi dasar setiap mata pelajaran tersebut ditentukan

oleh pemerintah sesuai dengan buku pedoman untuk guru

Kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

46

c) Desain Produk

Pada tahap desain produk, peneliti melakukan

pengembangan program pembelajaran dengan melakukan analisis

kompetensi inti dan mata pelajaran bahasa Indonesia pada

Kurikulum 2013. Peneliti kemudian menganalisis sumber-sumber

belajar yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan

dipelajari oleh siswa. Sumber-sumber belajar tersebut dapat

membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. Setelah

peneliti melakukan analisis tersebut, peneliti dapat menetapkan

strategi pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran

sesuai dengan karakteristik siswa. Penetapan strategi tersebut

merupakan langkah peneliti untuk mengembangkan evaluasi

pembelajaran.

Peneliti memproduksi media pembelajaran Powtoon

berdasarkan Kurikulum 2013. Langkah dimulai dengan konsep

pembuatan kerangka materi pembelajaran, kemudian disusun

kedalam bentuk media pembelajaran Powtoon. Selanjutnya,

peneliti mengumpulkan bahan-bahan untuk dibuat sesuai dengan

konsep desain yang telah direncanakan. Bahan-bahan tersebut

digunakan untuk pembuatan media pembelajaran Powtoon.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

47

d) Validasi Desain

Setelah produksi media pembelajaran Powtoon selesai,

peneliti kemudian melanjutkan pada tahap validasi desain dan

perbaikan desain dengan melakukan validasi. Media

pembelajaran Powtoon yang dihasilkan divalidasi oleh ahli media

dan guru kelas X SMA Negeri 1 Kalasan Yogykarta supaya

produk pengembangan yang dibuat layak untuk digunakan

sebagai salah satu media dalam kegiatan pembelajaran pada

Kurikulum 2013. Uji coba penelitian ini dilakukan dalam empat

tahapan yaitu: Pertama, validasi tahap I oleh ahli media dan guru

kelas X. Kedua, revisi tahap I revisi sesuai dengan komentar dan

saran ahli media dan guru kelas X. Ketiga, validasi lapangan pada

siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan Yogykarta.

Keempat, revisi produk sesuai tanggapan dan penilaian

dari siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan Yogykarta. Tanggapan

dan penilaian dari siswa tersebut memberikan umpan balik apakah

media pembelajaran Powtoon untuk materi teks eksposisi yang

dikembangkan telah layak untuk digunakan dalam pembelajaran

pada Kurikulum 2013. Validasi desain ini bertujuan untuk

mengetahui kekurangan, kelebihan dan kelayakan produk

sebelum diuji coba. Hasil masukan yang diberikan oleh pakar

akan digunakan untuk merevisi sehingga layak di ujicobakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

48

e) Revisi Desain

Revisi desain merupakan langkah yang digunakan sebagai

bahan revisi produk yang ditempuh atas dasar analisis validasi

ahli. Hasil validasi yaitu berupa masukan mengenai kelemahan

ataupun kelebihan desain produk yang telah diberikan kepada

validator ahli. Produk diperbaiki berdasarkan kekurangan produk

yang dapat dilihat melalui catatan, komentar secara umum dan

saran perbaikan.

f) Uji Coba Produk

Desain produk yang telah direvisi akan diujicobakan

kepada siswa. Uji coba produk ini dilakukan bertujuan untuk

menentukan tingkat efisiensi dan efektifitas produk di lapangan.

Uji coba ini dilakukan oleh peneliti sendiri dengan pengawasan

dan penilain oleh guru wali kelas X SMA Negeri 1 Kalasan.

g) Revisi Setelah Uji Coba

Penelitian melakukan revisi produk bahan ajar

berdasarkan hasil uji coba dari masukan para siswa. Revisi

dilakukan berdasarkan kekurangan yang didapatkan pada saat

dilakukan uji coba produk kemudian dianalisis lalu direvisi.

Tahap akhir setelah revisi desain ini merupakan produk akhir

yang telah dikembangkan yaitu media pembelajaran Powtoon.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

49

Tahap I

Potensi dan Masalah

(Wawacara dengan siswa

dan guru wali kelas X SMA)

Tahap IV

Validasi Desain

(Validasi Produk)

Tahap II

Pengumpulan Data

(Hasil Wawancara)

Tahap III

Desain Produk

a. Analisis kompetensi inti dan mata pelajaran.

b. Menganalisis sumber-sumber

belajar yang sesuai dengan materi

pembelajaran yang akan dipelajari

oleh siswa.

c. Menetapkan strategi

pegorganisasian dan

penyampaian isi pembelajaran

sesuai dengan karakter siswa.

d. Konsep pembuatan

kerangka materi

pembelajaran.

e. Konsep disusun ke dalam bentuk media

pembelajaran Powtoon.

f. Mengumpulkan bahan yang telah disiapkan

sesuai dengan konsep yang telah

direncanakan.

Tahap VI

Uji Coba Produk

(Mengujicobakan Produk)

Tahap VII

Revisi Setelah Uji Coba

(Penyempurnaan Produk Akhir)

Tahap V

Revisi Desain

(Revisi Produk)

Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

50

D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara

yaitu dengan wawancara dan kuesioner (Sugiyono, 2016:225).

Berikut ini merupakan paparan lebih lanjut mengenai dua hal

tersebut.

a) Kuesioner

Kuesioner digunakan agar diperoleh informasi berkaitan

dengan pembelajaran teks eksposisi oleh siswa kelas X SMA

Negeri 1 Kalasan. Kuesioner yang dibagikan kepada siswa

digunakan untuk mengetahui pembelajaran yang telah diberikan

guru yang berkaitan dengan menulis suatu teks eksposisi.

Kuesioner yang dibagikan terdapat kurang lebih dua puluh

pertanyaan. Dua puluh pertanyaan tersebut dibagi dalam dua

komponen yang penting yaitu sebagai berikut (1) berupa

pernyataan terkait kegiatan pembelajaran menulis, (2) pernyataan

berkaitan dengan teknik pembelajaran menggunakan media

pembelajaran powtoon.

b) Wawancara

Jenis wawancara yang digunakan peneliti yaitu

wawancara semiterstruktur. Tujuan dari wawancara

semiterstruktur ini untuk menemukan permasalahan secara lebih

terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat,

dan ide-idenya (Sugiyono, 2016: 233). Melalui jenis wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

51

tersebut, peneliti harus mendengarkan secara cermat dan mencatat

hal-hal penting yang disampaikan. Wawancara digunakan untuk

memperoleh berbagai informsi yang dibutuhkan tentang

pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Selain itu, berkaitan

dengan penggunaan model pembelajaran yang dilakukan oleh

guru saat proses pembelajaran menulis berlangsung. Wawancara

juga dilakukan untuk mengetahui apa saja yang terjadi di kelas

saat proses pembelajaran menulis berlangsung. Mengetahui

keadaan siswa setelah proses belajar berlangsung serta

mengetahui cara guru memberikan penilaiannya.

E. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

beberapa instrumen yang dibagi berdasarkan sumber perolehan

data yang terdiri dari instrumen analisis kebutuhan siswa,

instrumen validasi ahli, dan instrumen validasi dengan uji coba

lapangan.

a) Instrumen Analisis Kebutuhan

Peneliti menggunakan instrumen jenis nontes yaitu

kuesioner dan wawancara untuk menganalisis kebutuhan siswa,

berikut penjelasan mengenai instrumen yang dilakukan oleh

peneliti.

1. Analisis Kebutuhan Siswa

Analisis kebutuhan yang diberikan kepada siswa yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

52

berupa kuesioner. Peneliti menyusun kuesioner untuk analisis

kebutuhan siswa guna memperoleh informasi tentang kebutuhan

siswa dan guru serta karakteristik siswa yang penyusunannya

didasarkan pada indikator yang ada.

Terdapat beberapa kisi-kisi dalam analisis kebutuhan

siswa. Berikut ini kisi-kisi analisis kebutuhan siswa.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa

Di bawah ini tabel wawancara analisis kebutuhan siswa

yang nantinya akan diberikan kepada siswa sebagai berikut.

Aspek Indikator No.

Teknik pembelajaran Teknik pembelajaran

materi teks eksposisi yang

digunakan guru.

1,2

Teknik pembelajaran materi teks eksposisi yang disukai siswa.

3

Materi Materi teks eksposisi yang

diberikan guru.

4

Materi teks eksposisi yang

disukai siswa.

10

Evaluasi Evaluasi yang diberikan

guru di akhir pembelajaran

teks eksposisi.

5

Media Media Powtoon yang

digunakan guru.

6,7

Media Powtoon yang

disukai siswa

8,9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

53

Tabel 3.2 Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana guru menyampaikan materi teks eksposisi di kelas?

2. Pada saat pembelajaran teks eksposisi

berlangsung, apakah guru pernah meminta

Anda untuk mempraktikkan atau memberi

contoh kegiatan yang ada dalam buku

siswa?

3. Apa saja aktivitas di kelas pada saat pembelajaran bahasa Indonesia yang Anda sukai?

4. Bagaimana materi pembelajaran teks eksposisi yang disampaikan guru?

5. Apa bentuk evaluasi dalam pembelajaran teks eksposisi yang sering diberikan guru?

6. Apakah setiap mengajar bahasa Indonesia

terutama materi teks eksposisi, guru

menggunakan media pembelajaran?

7. Media pembelajaran apa yang sering

digunakan oleh guru dalam pembelajaran

teks eksposisi?

8. Media pembelajaran yang seperti apa yang Anda sukai dalam pembelajaran teks eksposisi?

9. Media Powtoon yang seperti apa yang Anda sukai?

10. Materi pembelajaran teks eksposisi seperti apa yang Anda sukai?

2. Instrumen Validasi Ahli

Instrumen yang digunakan untuk validasi ahli adalah

kuesioner. Penelitian ini juga menggunakan instrumen kuesioner

untuk validasi ahli yang ditunjukkan kepada dosen ahli media dan

dosen ahli materi. Penyusunan kuesioner didasarkan pada kisi-

kisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

54

Terdapat beberapa kisi-kisi kuesioner untuk validasi ahli.

Berikut ini kisi-kisi kuesioner untuk validasi ahli.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Validasi Ahli Media

No Indikator Nomor soal

pada

instrumen

1 Media pembelajaran Powtoon. 1

2 Unsur tampilan dalam media pembelajaran

Powtoon.

2,3,4,5

3 Kesesuaian animasi dalam media pembelajaran

Powtoon.

6

4 Bahasa dalam media pembelajaran Powtoon. 7,8

5 Materi dalam media pembelajaran Powtoon. 9

6 Volume suara dalam media pembelajaran

Powtoon.

10

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Validasi Ahli Materi

Berikut adalah tabel kuesioner validasi ahli media dan ahli materi:

Kriteria Indikatotor

I. Aspek Kelayakan Isi A. Kesesuaian materi dengan SK dan KD

B. Keakuratan materi

C. Kemutakhiran materi

D. Mendorong keingintahuan

II. Aspek Kelayakan

Penyajian

A. Teknik penyajian

B. Pendukung penyajian

C. Penyajian pembelajaran

III. Aspek penilaian

Kontekstual

A. Hakikat kontekstual

B. Komponen kontekstual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

55

Tabel 3.5 Kuesioner Validasi Ahli Media

No Pertanyaan Rentang Nilai (1-5)

(lingkari salah satu

nomor pada setiap

nomor)

1 Media pembelajaran Powtoon yang digunakan dalam pembelajaran menarik perhatian.

1, 2, 3, 4,5

2 Warna huruf dalam media pembelajaran

Powtoon dapat dibaca dengan jelas.

1, 2, 3, 4,5

3 Kesesuaian tulisan dengan background

dalam media pembelajaran.

1, 2, 3, 4,5

4 Ukuran huruf dalam media

pembelajaran Powtoon dapat dilihat

dengan jelas.

1, 2, 3, 4,5

5 Background dalam media pembelajaran

Powtoon terlihat menarik.

1, 2, 3, 4,5

6 Animasi dalam media pembelajaran

Powtoon sesuai dengan materi

pembelajaran.

1, 2, 3, 4,5

7 Penggunaan bahasa dalam media

pembelajaran Powtoon sudah baku.

1, 2, 3, 4,5

8 Penggunaan bahasa dalam media pembelajaran Powtoon mudah dipahami.

1, 2, 3, 4,5

9 Materi dalam media pembelajaran

Powtoon mudah dimengerti.

1, 2, 3, 4.5

10 Volume suara dalam media

pembelajaran Powtoon dapat didengar

dengan baik.

1, 2, 3, 4,5

Tabel 3.6 Kuesioner Validasi Ahli Materi

No

Aspek yang dinilai

Skala

Komentar 1 2 3 4 5

1 Standar Kompetensi, Kompetensi

Dasar, dan Indikator dalam materi

teks eksposisi yang dikembangkan

sesuai dengan sasaran

pembelajaran yang terdapat dalam

kurikulum

2 Materi dikemas dalam media sesuai

dengan alokasi waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

56

3. Instrumen Validasi Uji Lapangan

Peneliti menggunakan kuesioner sebagai acuan penilaian

kelayakan dan kualitas produk yang dikembangkan. Kuesioner

diberikan kepada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan

Yogyakarta untuk menilai produk yang telah dilihat. Kuesioner

diberikan pada saat siswa telah selesai memperhatikan media

yang telah dipresentasikan peneliti. Uji coba lapangan menjadi

tahap terakhir dalam instrumen validasi. Berikut adalah kisi-kisi

kuesioner validasi lapangan.

3 Pemilihan materi dalam media

menarik dan sesuai dengan taraf

perkembangan peserta didik

4 Materi teks eksposisi yang

dikembangkan mempermudah

pemahaman siswa dalam

pembelajaran

5 Sumber belajar yang terdapat

dalam materi teks eksposisi yang

dikembangkan sesuai

6 Kegiatan belajar yang terdapat

dalam materi pembelajaran yang

dikembangkan sesuai dengan

sasaran pembelajar

7 Media pembelajaran yang

dikembangkan memungkinkan

siswa lebih mudah memahami

materi teks eksposisi

8 Penggunaan bahasa mudah

dipahami sesuai dengan

perkembangan kognitif siswa

9 Kesesuaian media dengan materi

teks eksposisi

10 Kebenaran isi atau konsep yang

disajikan sesuai dengan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

57

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi Lapangan

No Indikator No. soal

pada

instrumen

1 Ketertarikan siswa pada pembelajaran bahasa

Indonesia materi teks eksposisi.

1

2 Ketertarikan siswa terhadap penggunaan media

Powtoon.

2,3

3 Media pembelajaran Powtoon sebagai pemicu

pembelajaran siswa.

4,5

4 Kejelasan bahasa dalam media pembelajaran

Powtoon.

6

5 Kejelasan tulisan dan ukuran huruf dalam

media pembelajaran Powtoon.

7,8

6 Kejelasan isi materi dalam media pembelajaran

Powtoon.

9,10

7 Ketepatan narasi dengan gambar dalam media

pembelajaran Powtoon.

11

8 Sikap dan perasaan siswa terhadap media

pembelajaran Powtoon.

12,13

9 Animasi dalam media pembelajaran Powtoon. 14

10 Pengetahuan yang di dapat dari media

pembelajaran Powtoon.

15

Berikut ini adalah tabel kuesioner validasi uji lapangan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

58

Tabel 3.6 Kuesioner Validasi Lapangan

No. Aspek yang di nilai Kriteria

STS TS N S SS

1 Media pembelajaran Powtoon

membantu Anda menyukai

pembelajaran bahasa Indonesia materi

teks eksposisi.

2 Anda merasa lebih antusias dengan

media pembelajaran Powtoon.

3 Anda merasa media pembelajaran

Powtoon lebih menarik daripada buku

siswa.

4 Anda merasa tertantang ketika belajar menggunakan media pembelajaran Powtoon.

5 Anda memperhatikan saat penjelasan materi menggunakan media pembelajaran Powtoon.

6 Anda memahami bahasa yang digunakan dalam materi media pembelajaran Powtoon.

7 Anda mampu memahami tulisan dalam media pembelajaran Powtoon.

8 Anda mampu membaca huruf dalam media pembelajaran Powtoon.

9 Anda dapat memahami materi dalam media pembelajaran Powtoon.

10 Materi yang dijelaskan pada media pembelajaran Powtoon sudah jelas makna dan isinya.

11 Narasi dan gambar dalam media

pembelajaran Powtoon sudah tepat.

12 Anda senang belajar jika menggunakan media pembelajaran Powtoon.

13 Anda menjadi lebih paham ketika melihat materi pada media pembelajaran Powtoon.

14 Anda menyukai gambar-gambar dan animasi dalam media pembelajaran Powtoon.

15 Melalui media pembelajaran Powtoon, wawasan Anda menjadi luas dan tidak hanya terpaku pada buku siswa dan penjelasan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

59

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba diklasifikasikan menjadi

dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berisikan kritik

dan saran yang dikemukakan oleh ahli materi, ahli media, dan siswa untuk

memperbaiki produk media pembelajaran ini. Proses revisi produk disajikan

secara rinci dengan menyajikan tahap-tahap revisi yang dilakukan

berdasarkan hasil dari setiap uji coba.

a) Analisis Kuesioner Siswa

Analisis kuesioner skala Likert. Jawaban setiap item instrumen

yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif

sampai sangat negatif. Berikut adalah langkah-langkah menganalisis

lembar kuesioner siswa:

1) Mengubah jawaban pernyataan ke dalam bentuk kriteria skor

sebagai berikut. Konversi skor merujuk pada Nurgiyantoro (2011:

92).

Tabel 3.7 Konversi Nilai dan Skala Sikap

No Jawaban Nilai

1 Sangat setuju/sangat positif 5

2 Setuju/positif 4

3 Ragu-ragu/netral 3

4 Tidak setuju/negatif 2

5 Sangat tidak setuju/sangat negatif 1

Hasil-hasil interpretasi kuesioner maka perlu mencari skor total

menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

T = Jumlah responden yang memilih

T x Pn

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

60

Pn = Pilihan angka skor Likert

Selanjutnya, menghitung skor ideal (tertinggi) dan skor terendah.

Penghitungan skor ideal untuk mengetahui batasan kategori dalam

skala Likert.

Berikut rumusnya

Untuk mempermudah pemaknaan atau interpretasi diperlukan rumus

indeks % yaitu :

b) Analisis Hasil Wawancara Guru

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi pendukung

sebelum mengembangkan produk. Wawancara terhadap guru

pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X MIPA 4 SMA

Negeri 1 Kalasan dengan cara analisis deskriptif kualitatif. Tujuan

melakukan wawancara adalah mendukung hasil kuesioner yang diisi

oleh siswa. Selain itu, wawancara juga dimaksudkan untuk

mengetahui urgensi tingkat keterbutuhan terhadap pengembangan

materi teks eksposisi menggunakan produk media pembelajaran

Powtoon.

Untuk mempermudah menganalisis hasil wawancara guru

pengampu pelajaran bahasa Indonesia kelas X MIPA 4 SMA Negeri 1

Kalasan. Hasil rekaman akan diputar ulang dan ditranskrip untuk

diambil kesimpulan secara umum.

Skor Ideal (X) = Skor tertinggi Liker (5) x jumlah responden

Skor Terendah (Y) = Skor terendah Likert (1) x Jumlah responden

Indeks % = total skor/skor ideal x 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

61

c) Analisis Validasi Produk oleh Dosen Ahli dan Uji Coba terhadap

siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan

Data yang diperoleh dalam tahap validasi diklarifikasi menjadi 2

yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa kritik,

saran dari dosen ahli untuk memperbaiki produk media pembelajaran

Powtoon. Data kuantitatif mengenai kualitas multimedia yang

diperoleh dari pada responden melalui kuesioner dengan skala Likert

dianalisis secara statistik deskriptif, dengan langkah-langkah : (a)

pengumpulan data kasar, (b) pemberian skor, (c) skor yangdiperoleh

dikonversikan menjadi nilai. Menurut Sukardjo (dalam Setiawati,

2018: 115-116) proses konversi skor menjadi nilai dengan skala lima

menggunakan acuan konversi pendekatan Penilaian Acuan Patokan

(PAP) sebagai berikut.

Kriteria Skor Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Tabel 3.8 Kriteria Skor Skala Lima Berdasarkan PAP (Sukardjo, 2008 : 101)

No Interval Kriteria

1 X>Xi+1,80 Sbi Sangat baik

2 Xi + 0,60 SBi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi Baik

3 Xi – 0,60 SBi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi Cukup baik

4 Xi – 1,80 SBi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi Kurang baik

5 X ≤ Xi – 1,80 Sbi Sangat kurang baik

Keterangan :

Xi = rerata ideal = - (skor maksimal ideal + skor minimal

ideal)

SBi = simpangan baku ideal = - (skor maksimal ideal – skor minimal

ideal)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini berisi hasil penelitian dan pengembangan produk bermedia

powtoon untuk materi teks eksposisi. Dalam bab ini dipaparkan mengenai analisis

kebutuhan siswa berkaitan dengan pengembangan produk bermedia powtoon

untuk materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan. Berkaitan

dengan hal tersebut, poin-poin yang akan diuraikan yaitu: 1) analisis kebutuhan,

2) hasil pengembangan produk, 3) uji coba dan revisi produk, 4) analisis data, dan

5) pembahasan.

A. Analisis Kebutuhan

1. Data Analisis Kebutuhan Siswa

Analisis kebutuhan siswa dilakukan untuk mengetahui kenyataan

penggunaan media pembelajaran apa saja yang selama ini terjadi di

kelas. Selain itu, analisis kebutuhan dilakukan untuk memperoleh data

yang menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran powtoon

perlu dikembangkan dalam pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013.

Analisis kebutuhan dilakukan oleh seorang siswa kelas X MIPA 4 SMA

Negeri 1 Kalasan. Analisis kebutuhan tersebut dilaksanakan pada

tanggal 19 November 2019 di SMA Negeri 1 Kalasan. Dalam analisis

kebutuhan khusus ini, siswa diharapkan untuk menjawab sebelas

pertanyaan sesuai minatnya. Hasil kebutuhan tersebut digunakan sebagai

acuan dalam pengembangan produk bermedia powtoon untuk materi teks

eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan. Data hasil analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

63

kebutuhan siswa dapat dilihat pada uraian hasil analisis sebagai berikut.

Pertama, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana

guru menyampaikan materi pembelajaran di kelas. Rata-rata dari setiap

siswa kelas X menjawab bahwa guru menyampaikan pembelajaran

menggunakan metode ceramah atau menjelaskan materi secara lisan.

Namun terkadang guru juga menggunakan media konkret untuk

mendemontrasikan materi yang disampai kepada siswa.

Kedua, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai apakah guru

pernah memberikan pembelajaran dengan teknik yang nyata sesuai

dengan materi yang ada pada buku siswa. Rata-rata dari setiap siswa

kelas X menjawab bahwa guru pernah menggunakan pembelajaran yang

nyata yang sesuai dengan buku siswa hanya saja bersifat sesekali atau

dua kali saja.

Ketiga, peneliti megajukan pertanyaan mengenai pada saat

pembelajaran berlangsung apakah guru pernah meminta siswa untuk

mempraktikkan dan memberikan contoh kegiatan yang ada dalam buku

siswa terutama materi teks eksposisi. Rata-rata dari setiap siswa

menjawab bahwa guru sering kali meminta siswa untuk

mendemontrasikan materi yang sesuai dengan buku siswa, akan tetapi

guru tidak menyediakan atau bahkan tidak meminta siswa untuk

membawa media yang mendukung untuk mendemontrasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

64

Keempat, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai apa saja

aktivitas di kelas pada saat pembelajaran bahasa Indonesia yang siswa

sukai. Rata-rata dari setiap siswa kelas X menjawab bahwa siswa lebih

senang ketika guru meminta siswa untuk mencoba menggunakan media

pembelajaran yang disediakan oleh guru maupun guru meminta siswa

untuk membuat media atau bereksperimen.

Kelima, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana

materi pembelajaran teks eksposisi yang disampaikan oleh guru. Rata-

rata dari setiap siswa kelas X menjawab bahwa materi yang disampaikan

oleh guru biasa saja. Siswa menjawab hal tersebut karena guru lebih

banyak menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan media

pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa tertantang selama proses

pembelajaran berlangsung.

Keenam, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai apa bentuk

evaluasi pembelajaran yang sering digunakan guru. Rata-rata dari setiap

siswa kelas X menjawab, saat pembelajaran berakhir guru sering kali

melakukan evaluasi pembelajaran dengan tanya jawab dan penugasan

atau pekerjaan rumah.

Ketujuh, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai apakah setiap

mengajar bahasa Indonesia terutama materi teks eksposisi, guru selalu

menggunakan media pembelajaran. Rata-rata dari setiap siswa menjawab

bahwa guru jarang menggunakan media pembelajaran. Sehingga ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

65

pembelajaran berlangsung siswa kurang tertarik untuk mengikuti

penjelasan dari guru.

Kedelapan, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai media

pembelajaran apa yang sering digunakan guru. Rata-rata dari setiap

siswa kelas X menjawab bahwa guru lebih sering menggunakan media

pembelajaran yang sudah disediakan dari sekolah. Seperti gambar-

gambar, koran dan media pembelajaran konkrit lainnya.

Kesembilan, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai media

pembelajaran seperti apa yang siswa sukai. Rata-rata dari setiap siswa

kelas X menjawab media pembelajaran yang disukai oleh siswa ialah

media yang menarik seperti LCD dan laptop, apa lagi jika guru

menyedikan media berupa video dan gambar bergerak.

Kesepuluh, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai warna dan

gambar seperti apa yang disukai oleh siswa. Rata-rata dari setiap siswa

menjawab lebih menyukai video atau gambar yang memiliki warna yang

menarik, kerena menurut siswa gambar dengan warna yang menarik

dapat membuat siswa lebih tertarik untuk belajar. Siswa juga menjawab

gambar yang unik juga dapat membuat siswa lebih bersemangat untuk

belajar. Sehingga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa semakin

bertambah.

Kesebelas, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai

pembelajaran yang siswa sukai. Rata-rata dari setiap siswa menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

66

lebih menyukai materi pembelajaran yang sederhana, tidak banyak

bacaan, dan ada gambar yang dapat mendukung.

Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan yang dilakukan

pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan, dapat disimpulkan bahwa

siswa lebih menyukai proses pembelajaran menggunakan video,

gambar-gambar yang menarik, serta penyampaian materi pembelajaran

yang lebih sederhana. Siswa juga sangat tertarik jika guru meminta

untuk mencoba pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Data Hasil Analisis Wawancara dengan Guru

Analisis wawancara dilakukan dengan guru bahasa Indonesia

sekaligus wali kelas X MIPA 4 SMA Negeri 1 Kalasan. Analisis

tersebut dilaksanakan pada tanggal 15 November 2019. Analisis

wawancara dengan guru terdiri atas sepuluh pertanyaan. Berikut ini hasil

wawancara dengan guru.

Peneliti memberikan pertanyaan pertama mengenai cara

penyampaian materi pembelajaran di kelas menurut Kurikulum 2013,

guru menjawab bahwa pada saat mengajar sesuai dengan kurikulum yang

baru yaitu Kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan guru sudah memahami

Kurikulum 2013, mengatakan bahwa di dalam kurikulum 2013 guru

lebih sebagai fasilitator. Guru mengembangkan siswa untuk banyak

membaca dan mencari, jadi guru sebagai fasilitaor hanya mengajak dan

memberi dorongan berupa pertanyaan-pertanyaan sederhana sebagai

apersepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

67

Pertanyaan kedua yang diajukan peneliti mengenai pembelajaran

nyata atau konkrit yang sesuai dengan materi pada buku siswa, guru

menjawab bahwa “pastinya ada walaupun hanya beberapa”. Mengenai

pernyataan tersebut, bukan berarti guru tidak menganggap penting media

nyata yang harus digunakan, namun dikarenakan ada beberapa materi

yang sulit untuk menggunakan media nyata. Guru dapat mengalihkan

media menggunakan video maupun gambar. Jika memang siswa perlu

menggunakan media pembelajaran nyata guru dapat mengajak siswa

untuk melihat langsung atau mencoba bahkan yang dari lingkungan

sekitar siswa diusahakan untuk mencari sendiri dan ditanyakan kepada

guru jika masih terdapat beberapa hal yang tidak dipahami oleh siswa.

Pertanyaan ketiga yang diajukan peneliti adalah pemahaman

terkait interaksi siswa secara langsung selama proses pembelajaran.

Selama proses pembelajaran sering kali digunakan. Selama proses

pembelajaran sering kali siswa diajak untuk berinteraksi secara

langsung, guru menunjuk siswa atau siswa yang mengacungkan tangan

jika ingin mencoba bahkan mempraktekkan secara langsung pada saat

menggunakan media pembelajaran.

Pertanyaan keempat yang diajukan peneliti adalah mengenai

aktivitas yang disukai siswa selama proses pembelajaran bahasan

Indonesia. Sering kali guru menggunakan metode ceramah selama

proses pembelajaran, karena dianggap yang paling sederhana dan mudah

bagi guru tanpa mengeluarkan tenaga dan biaya sama sekali. Namun,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

68

sering kali guru melupakan proses pembelajaran metode seperti apa

yang disukai oleh anak supaya selama proses pembelajaran siswa terlihat

antusias dan tidak membosankan. Namun, kali ini guru menyatakan

bahwa selama proses pembelajaran dan selama pengalaman mengajar

yang diperoleh yaitu siswa menyukai proses pembelajaran yang

melibatkan diri siswa secara langsung.

Pertanyaan kelima yang diajukan peneliti adalah mengenai cara

guru menyampaikan materi pembelajaran teks eksposisi, Guru

menjawab bahwa membahas mengenai materi teks eksposisi. Guru

menyampaikan materi menggunakan media pembelajaran berupa teks

dan koran. Contoh lain yaitu siswa diminta guru untuk mencari ide

pokok suatu teks eksposisi selanjutnya guru menggunakan media

pembelajaran seperti koran/majalah.

Pertanyaan keenam yang diajukan peneliti yaitu mengenai

evaluasi pembelajaran, guru menjawab sering kali guru menggunakan

pertanyaan lisan kepada siswa. Tidak hanya itu, guru juga beberapa kali

melakukan evaluasi menggunakan permainan, kompetensi antar

kelompok, dan guru juga sering kali menggunakan reward dan

punishment.

Pertanyaan ketujuh yang diajukan oleh peneliti yaitu mengenai

media pembelajaran, guru menjawab jika materi tersebut memungkinkan

untuk menggunakan media pembelajaran maka guru akan menggunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

69

Penjelasan tersebut dikarenakan guru memiliki dua alasan yang

memungkinkan, seperti (1) guru membutuhkan persiapan yang cukup

lama sedangkan kegiatan guru sudah cukup padat dan masih ada kegiatan

lain yang harus diselesaikan. (2) siswa belum tentu menyukai atau

tertarik dengan media yang disediakan oleh guru.

Pertanyaan kedelapan yang diajukan oleh peneliti yaitu mengenai

media yang sering digunakan oleh guru, guru menjawab media yang

sering digunakan berupa slide dan talk show. Peneliti tidak membahas

banyak karena inti dari pertanyaan ini sudah banyak dijelaskan

dipertanyaan- pertanyaan sebelumnya.

Pertanyaan kesembilan yang diajukan oleh peneliti yaitu

mengenai media pembelajaran apa yang siswa sukai, guru menjawab

siswa lebih mengukai media berupa benda nyata, materi yang berisikan

tentang lingkungan yang ada disekitar siswa, dan materi yang

penjelasannya ada pada diri siswa.

Pertanyaan kesepuluh yang diajukan oleh peneliti yaitu mengenai

media atau gambar yang sering digunakan, guru menjawab sering kali

menggunakan gambar jika terdapat beberapa contoh yang tidak

memungkinkan untuk menggunakan media konkret bahkan terkadang

guru menggunakan video yang terdapat keterkaitan dengan materi yang

akan disampaikan. Akan tetapi pada saat guru menggunakan video harus

dapat memanfaatkan video tersebut dengan baik, karena jika durasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

70

video yang diberikan cukup panjang sering kali siswa merasa bosan

sehingga mempengaruhi konsentrasi siswa. Guru harus memiliki cara

agar siswa tidak merasa bosan yaitu guru memutar video dengan

maksimal 5 menit penayangan lalu guru memberikan penjelasan materi,

setelah itu guru melanjutkan kembali penayangan video dan begitulah

seterusnya sehingga video dan materi selesai.

Berdasarkan hasil wawancara yang diajukan oleh peneliti kepada

narasumber (guru) dapat disimpulkan bahwa pemahaman guru terkait

dengan Kurikulum 2013 sudah sepenuhnya paham. Hanya saja guru

menggunakan media pembelajaran yang disediakan oleh pihak sekolah.

Guru tidak berusaha untuk menyediakan media pembelajaran yang

sesuai dengan kreatifitas guru karena beberapa alasan yaitu biaya yang

tidak mendukung, waktu yang tidak mendukung dan tidak percaya diri

dengan media pembelajaran yang dibuat karena guru mengkawatirkan

siswa tidak menyukai media tersebut.

B. Deskripsi Produk Awal

Tahapan pembuatan produk awal media pembelajaran powtoon

untuk materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan dapat

dijelaskan sebagai berikut.

1. Konsep Produk

Produk media pembelajaran powtoon dikembangkan melihat dari

analisis kebutuhan dan wawancara yang telah dilakukan peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

71

Dengan menampilkan suatu pembelajaran yang menarik sehingga dapat

membuat siswa tidak merasa bosan. Produk media pembelajaran

powtoon ini telah memadukan video, gambar, suara, dan teks.

2. Praproduksi

Dalam tahap praproduksi ini peneliti mempersiapkan bahan-

bahan yang akan digunakan untuk membuat media pembelajaran

powtoon seperti: 1) Komputer/Laptop yang mampu menjalankan atau

mengakses browser internet, 2) Aplikasi online powtoon, 3) Koneksi

internet yang stabil, dan 4) Bahan/sumber belajar (Buku/jurnal dari

internet). Setelah semua bahan sudah siap, tahap selanjutnya adalah

memproduksi media pembelajaran powtoon. Persiapan dimulai dengan

mengkoneksikan komputer dengan internet kemudian masuk ke website

resminya yaitu (www.powtoon.com)

a) Pembuatan Storyboard

Pembuatan storyboard dilakukan oleh peneliti guna memberikan

gambaran atau sketsa terhadap produk media pembelajaran powtoon.

Dengan terdapatnya gambaran atau sketsa, peneliti dapat dengan mudah

melihat alur dari media pembelajaran tersebut. Sehingga jika terdapat

kesalahan, mempermudah peneliti mencari dimana letak kesalahan pada

media pembelajaran tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

72

3. Produksi

Pada tahap ini memaparkan bagian-bagian apa saja yang perlu

dibuat dalam menyusun/membuat media pembelajaran powtoon.

Pembuatan dimulai dengan memilih tema, properti dan background

sesuai dengan materi pembelajaran. Setelah tema, properti dan

background selesai dipilih, selanjutnya adalah pemilihan karakter

animasi kartun atau tokoh lalu jenis tulisan yang akan digunakan.

Video-video animasi yang telah jadi kemudian digabungkan dan

dikombinasikan dengan materi serta ditambahkan suara atau audio yang

menarik. Pada tahap ini dilakukan editing kembali agar menjadi video

animasi pembelajaran yang utuh dan sesuai dengan materi pembelajaran.

a) Pemilihan Tema dan Background

Tema dan background adalah salah satu hal penting yang harus

diperhatikan oleh peneliti dalam memproduksi suatu media

pembelajaran. Hal ini mampu memberikan kesan dan suasana yang

menarik apabila pemilihan tema dan background sesuai dengan materi

pembelajaran. Tema dan background dalam media Powtoon sangatlah

bervariasi, dalam hal ini peneliti bisa saja tidak bergantung pada satu

background saja melainkan dapat memadukan berbagai macam

background dengan pedoman materi pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

73

Gambar 4.1 Pemilihan Tema dan Bacground

b) Pemilihan Karakter

Pemilihan karakter dilakukan untuk menambahkan suasana dan

kesan yang akan menarik perhatian peserta didik pada video tersebut.

Pemilihan karakter tokoh sangat berpengaruh pada media karena

berpotensi untuk memberikan penegasan pada materi, pemilihan karakter

mampu memberikan dampak yang besar pada pembukaan dan penutupan

materi serta karakter mampu memberikan daya tarik tersendiri.

Gambar 4.2 Pemilihan Karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

74

c) Penambahan Materi

Penambahan materi disesuaikan dengan sumber belajar dan bahan

ajar yang akan digunakan. Peneliti menggunakan materi teks eksposisi

sebagai materi yang akan dikembangkan melalui media pembelajaran

Powtoon tersebut. Selain itu materi yang digunakan harus sesuai dengan

kurikulum 2013 dan RPP yang dibuat oleh peneliti.

Gambar 4.3 Penambahan Materi

d) Penambahan Animasi

Penambahan animasi dilakukan untuk menambah suasana dalam

media tentu saja animasi harus disesuaikan dengan isi materi yang

sedang disampaikan. Animasi yang baik dan tepat mampu mempengaruhi

pembelajar untuk berimajinatif dan lebih fokus dalam menyimak video

Powtoon yang sedang ditampilkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

75

Gambar 4.4 Penambahan Animasi

e) Pemilihan Jenis Tulisan

Pada bagian ini dalam memilih jenis tulisan harus sesuai dengan

tema dan isi materi yang terdapat dalam media pembelajaran Powtoon.

Bentuk tulisan dan ukuran sangat berperan penting dalam penyampaian

materi, hindari ukuran tulisan yang terlalu besar dan terlalu kecil. Karena

tulisanlah yang mampu memberikan penjelasan lebih konkrit dan paling

jelas dalam media pembelajaran. Dalam pemilihan tulisan peneliti harus

mencermati baik-baik tulisan yang digunakan agar para pembaca mampu

melihat dan menyimak materi dengan baik.

Gambar 4.5 Pemilihan Jenis Tulisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

76

4. Pascaproduksi

Tahap pasca produksi, setelah proses ekspor video selesai, hal

yang perlu dilakukan selanjutnya adalah proses menyimpan,

membagikan, dan mencadangkan. Proses menyimpan dapat melalui

berbagai alat seperti CD, Flashdisk, dan Handphone. Selain menyimpan

dapat membagikan video powtoon melalui beberapa media sosial seperti

Facebook, Youtube, dan WhatsApp. Lalu selain kedua proses tersebut,

tidak lupa untuk proses mencadangkan atau backup. Contohnya

mencadangkan pada dua perangkat laptop dan handphone.

C. Data Validasi Ahli Media dan Materi

Setelah produk berhasil dikembangkan langkah selanjutnya

adalah melakukan uji kelayakan media dengan cara validasi produk.

Validasi produk dilakukan setelah pembuatan produk awal. Validasi

dilakukan oleh dua ahli yaitu validasi ahli media dan validasi ahli materi.

1) Validasi Ahli Media

Validasi ahli media dilakukan pada tanggal 8 September 2019

oleh dosen yang ahli dalam bidang multimedia yaitu Bapak Apri Damai

Sagita Krissandi, S.S., M. Pd. Penelitian validasi ahli media

mencangkup beberapa aspek. Aspek penilaian tersebut sangat

mendukung dalam terciptanya suatu produk yang baik sehingga produk

tersebut dapat digunakan untuk uji coba. Ahli media memberikan

komentar pada gambar atau video yang belum tercantum di produk.

Kesimpulan yang diberikan oleh ahli media terhadap media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

77

pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi siswa kelas X adalah

layak digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Oleh

karena itu, peneliti berusaha memperbaiki kualitas media pembelajaran

Powtoon untuk materi teks eksposisi siswa kelas X agar hasilnya lebih

baik dan lebih layak untuk digunakan. Berikut adalah data hasil validasi

yang diperoleh dari ahli media.

Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Media

No Aspek

Penilaian

Kriteria Sekor Rata-

Rata

Per –

kriteria

Aspek Rata-

rata

per-

aspek

persentase Katagori

1 Media

Pembelajaran

Powtoon

1 5 5,0 5 5,0 100% Sangat

Layak

2 Unsur

Tampilan

dalam Media

Pembelajaran

Powtoon

1 4 4,0 19 4,75 95% Sangat

Layak 2 5 5,0

3 5 5,0

4 5 5,0

3 Kesesuain

Animasi

dalam Media

Pembelajaran

Powtoon

1 5 5,0 5 5,0 100% Sangat

Layak

4 Bahasa dalam

Media

Pembelajaran

Powtoon

1 5 5,0 9 4,5 90% Sangat

Layak 2 4 4,0

5 Materi dalam

Media

Pembelajaran

Powtoon

1 5 5,0 5 5,0 100% Sangat

Layak

6 Volume Suara

dalam Media

Pembelajaran

Powtoon

1 5 5,0 5 5,0 100% Sangat

Layak

Jumlah 48 48,0 48 29,25 585% Sangat

Layak Rata-rata 4,8 4,8 8 4,8 97,5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

78

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa terdiri dari enam

butir aspek penilaian, yaitu media pembelajaran powtoon, unsur tampilan

dalam media pembelajaran powtoon, kesesuaian animasi dalam media

pembelajaran powtoon, bahasa dalam media pembelajaran powtoon,

materi dalam media pembelajaran powtoon, dan volume suara dalam

media pembelajaran powtoon. Penilaian ahli pada validasi media ini

memperoleh skor penilaian rata-rata sebesar 4,8 dan presentasi 97,5%

dengan katagori “Sangat Layak”.

Selain dalam bentuk tabel, hasil penilaian oleh ahli media

terhadap media pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi siswa

kelas X disajikan juga data dalam bentuk grafik berikut untuk melihat

perbandingan hasil penilaian oleh ahli media dari aspek-aspek penilaian :

Diagram 4.1 Hasil Validasi Ahli Media

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6

Hasil Validasi Ahli Media

Aspek 1

Aspek 2

Aspek 3

Aspek 4

Aspek 5

Aspek 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

79

2) Validasi Ahli Materi

Validasi ahli media dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2019 oleh

dosen yang ahli dalam bidang pragmatik yaitu Bapak Prof. Dr. Pranowo,

M.Pd., penilaian pada validasi materi dinilai oleh dosen ahli dengan cara

mengisi validasi berdasarkan aspek kelayakan isi, aspek kelayakan

penyajian, dan aspek penilaian kontekstual serta memberikan beberapa

saran atau masukan dari hasil validasi materi. Saran dan perbaikan dari

hasil validasi materi adalah penggunaan pengembangan yang masih

lemah, memperbaiki indikator dan kegiatan pembelajaran harus lebih

dalam. Validasi materi bertujuan untuk melihat kelayakan materi yang

dikembangkan.

Setelah membaca materi pembelajaran mata pelajaran Bahasa

Indonesia bermateri teks eksposisi untuk kelas X maka diperoleh hasil :

Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Materi

N

o

Aspek

Penilai

an

Kriteria Se

ko

r

Rata-Rata

Per -

kriteria

Aspek Rata-rata

per-

aspek

Persenta

se

Katagori

1 Kelaya

kan isi

1 4 3,0 16 4 80% Layak

2 4 4,0

3

4 4,0

4 4 4,0

2 Kelaya

kan

penyaji

an

1 5 4,0 18 4,5 90% Sangat

Layak 2 4 4,0

3 5 5,0

4 4 4,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

80

3 Penilai

an

konteks

tual

1

5 4,0 9 4,5 90% Sangat

Layak

2

4 4,0

Jumlah 10 43 43 43

13 260% Sangat

Layak Rata-rata 4,

3

4,3 14,3 4,3 86%

Berdasarkan tabel materi di atas, dapat diketahui bahwa validasi

yang terdiri dari tiga butir aspek penilaian memperoleh skor penilaian

rata-rata sebesar 4,3 dan presentasi 86% dengan katagori “Sangat

Layak”. Dapat dilihat dari penilaian per aspek, kelayakan isi materi yang

terdiri dari tiga butir penilaian rata-rata sebesar 4,0 dan presentasi 80%

dengan kategori “Layak”. Aspek kelayakan penyajian yang terdiri empat

butir penilaian rata-rata sebesar 4,5 dan presentasi 90% dengan kategori

“Sangat Layak”. Aspek penilaian kontekstual terdiri dari dua butir

penilaian rata-rata sebesar 4,5 dan presentasi 90% dengan kategori

“Sangat Layak”.

Selain dalam bentuk tabel, hasil penilaian oleh ahli materi terhadap

media pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi siswa kelas X

MIPA 4 disajikan juga data dalam bentuk grafik berikut untuk melihat

perbandingan hasil penilaian oleh ahli media dari aspek-aspek penilaian :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

81

Diagram 4.2 Hasil Validasi Ahli Materi

D. Revisi Desain I

Dalam validasi oleh ahli media dan materi terdapat kesalahan

produk yang dikembangkan oleh peneliti sehingga perlu direvisi kembali.

Revisi desain I dilakukan untuk memperbaiki media pembelajaran sesuai

dengan saran dan komentar yang diberikan oleh ahli media dan materi.

Revisi meliputi perbaikan beberapa aspek yang dirasa masih kurang

untuk digunakan ketika uji coba. Hal-hal yang perlu peneliti perbaiki

ialah penyempurnaan RPP, jenis tulisan dalam media, warna pada

background dan durasi video powtoon.

1) Ahli Media

Produk yang sudah divalidasi oleh ahli media akan disusun lagi

oleh peneliti agar mengerti adanya kekurangan dalam hal media,

tampilan, kualitas, dan hasil produk. Hal ini bertujuan agar dalam

penerapannya media mudah dipahami oleh siswa dan dapat menarik

minat siswa.

A S P E K 1 A S P E K 2 A S P E K 3

80% 90% 90%

HASIL VALIDASI AHLI MATERI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

82

Ahli media tidak memberikan saran dan komentar kepada peneliti,

namun peneliti melakukan beberapa revisi yang sekiranya kurang

maksimal yaitu:

a) Ketepatan Pemilihan Warna Tulisan

Pemilihan warna tulisan masih belum tepat sehingga peneliti harus

menyusun kembali menjadikan media kurang maksimal serta dapat

mempengaruhi pembelajaran. Dengan memperbaiki warna tulisan yang

digunakan peneliti tampilan video powtoon akan semakin jelas dan tidak

membingungkan sehingga dapat mencapai target pembelajaran.

Tabel 4.3 Revisi I Pemilihan Warna Tulisan

No Sebelum Revisi Sesudah Revisi

1

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa warna tulisan pada kolom

pertama terlihat tidak jelas dan menyerupai warna background. Oleh

karena itu penliti memperbaiki dan menyusunnya menjadi seperti pada

kolom kedua. Pada kolom kedua terlihat bahwa warna tulisan lebih jelas

dan tegas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

83

b) Ketepatan Pemilihan Animasi

Pemilihan animasi pada media pembelajaran sangat penting,

terutama media pembelajaran untuk pendidikan siswa Sekolah Menengah

Atas. Terdapat perbaikan atau revisi yang dilakukan peneliti terhadap

pemilihan animasi. Perbaikan ini bertujuan agar media pembelajaran

yang disajikan untuk siswa tidak memiliki unsur-unsur yang tidak

mendidik dan memecah konsentrasi siswa.

Tabel 4.4 Revisi I Pemilihan Animasi

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Berdasarkan table diatas terlihat jelas bahwa pada kolom pertama

(kiri), animasi yang digunakan peneliti tidak cocok untuk diterapkan atau

disajikan sebagai media pembelajaran untuk siswa kelas X. Oleh karena

itu peneliti memperbaiki menjadi seperti pada kolom kedua (kanan),

terlihat lebih baik dan tepat untuk dijadikan media pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

84

2) Ahli Materi

Materi yang terdapat pada produk divalidasi oleh dosen ahli guna

melihat apakah materi sudah layak untuk diujicobakan kepada siswa.

Produk yang peneliti buat memuat materi teks eksposisi untuk kelas X

dan divalidasi oleh dosen ahli dengan hasil “Layak untuk digunakan/uji

coba lapangan tanpa revisi”. Oleh karena itu, materi yang sudah peneliti

buat dapat langsung digunakan untuk peneltian/uji coba lapangan.

E. Uji Coba Produk

Uji coba produk yang dilakukan oleh peneliti meliputi dua uji coba

yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Peneliti

melakukan uji coba terhadap kelompok kecil dengan siswa berjumlah

lima sampai enam siswa untuk melakukan uji coba di kelas X MIPA 3.

Lalu uji coba kelompok besar dilakukan dengan siswa berjumlah 36

orang di ruang kelas X MIPA 4, setelah melakukan pembelajaran dengan

media pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi, siswa mengisi

angket atau kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti. Keberhasilan

media pembelajaran yang dikembangkan dilihat pada hasil uji coba

produk yang dilakukan peneliti di sekolah. Hasil yang didapat dari uji

coba dijelaskan sebagai berikut:

a) Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil terhadap media pembelajaran powtoon

untuk materi teks eksposisi di SMA Negeri 1 Kalasan dilakukan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

85

tanggal 18 November 2019 dengan siswa kelas X MIPA 3 sebanyak 6

orang. Hasil uji coba terbatas di kelas X MIPA 3 sebagai berikut ini.

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil

No Indikator Penilaian Skor Rata-Rata Kategori

1 Media pembelajaran Powtoon

membantu Anda menyukai

pembelajaran bahasa Indonesia

materi teks eksposisi.

26 4,3 Sangat Setuju

2 Anda merasa lebih antusias

dengan media pembelajaran

Powtoon.

25 4,1 Setuju

3 Anda merasa media

pembelajaran Powtoon lebih

menarik daripada buku siswa.

27 4,5 Sangat Setuju

4 Anda merasa tertantang ketika

belajar menggunakan media

pembelajaran Powtoon.

27 4,5 Sangat Setuju

5 Anda memperhatikan saat

penjelasan materi menggunakan

media pembelajaran Powtoon.

27 4,5 Sangat Setuju

6 Anda memahami bahasa yang

digunakan dalam materi media

pembelajaran Powtoon.

26 4,3 Sangat Setuju

7 Anda mampu memahami tulisan

dalam media pembelajaran

Powtoon.

27 4,5 Sangat Setuju

8 Anda mampu membaca huruf

dalam media pembelajaran

Powtoon.

28 4,6 Sangat Setuju

9 Anda dapat memahami materi

dalam media pembelajaran

Powtoon.

29 4,8 Sangat Setuju

10 Materi yang dijelaskan pada

media pembelajaran Powtoon

sudah jelas makna dan isinya.

24 4 Setuju

11 Narasi dan gambar dalam media

pembelajaran Powtoon sudah

tepat.

27 4,5 Sangat Setuju

12 Anda senang belajar jika

menggunakan media

pembelajaran Powtoon.

24 4 Setuju

13 Anda menjadi lebih paham

ketika melihat materi pada

media pembelajaran Powtoon.

24 4 Setuju

14 Anda menyukai gambar-gambar

dan animasi dalam media

pembelajaran Powtoon.

27 4,5 Sangat Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

86

15 Melalui media pembelajaran

Powtoon, wawasan Anda

menjadi luas dan tidak hanya

terpaku pada buku siswa dan

penjelasan guru.

27 4,5 Sangat Setuju

Jumlah 395 65,6

Sangat Setuju Rata-Rata 4,3

Berdasarkan hasil uji coba kelas kecil di SMA Negeri 1 Kalasan

kelas X MIPA 3 diketahui bahwa media pembelajaran powtoon terbukti

membantu proses belajar dan pemahaman siswa dengan rata – rata 4,3

yang berkategori “Sangat Setuju”, dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran powtoon cukup efektif sehingga dapat digunakan dalam

pembelajaran.

b) Uji Coba Kelompok Besar

Uji coba kelompok besar dilakukan pada tanggal 22 November

2019 di kelas X MIPA 4 SMA Negeri 1 Kalasan dengan 36 responden.

Uji coba kelompok besar ini dilakukan dengan memberikan lembar

kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan. Hasil uji coba terbatas di kelas

X MIPA 4 sebagai berikut ini.

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Kelas Besar

No Indikator Penilaian Skor Rata-Rata Kategori

1 Media pembelajaran Powtoon

membantu Anda menyukai

pembelajaran bahasa Indonesia

materi teks eksposisi

152 4,2 Setuju

2 Anda merasa lebih antusias dengan

media pembelajaran Powtoon.

149 4,1 Setuju

3 Anda merasa media pembelajaran

Powtoon lebih menarik daripada

buku siswa.

161 4,4 Sangat Setuju

4 Anda merasa tertantang ketika belajar

menggunakan media pembelajaran

Powtoon.

134 3,7 Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

87

5 Anda memperhatikan saat penjelasan

materi menggunakan media

pembelajaran Powtoon.

156 4,3 Sangat Setuju

6 Anda memahami bahasa yang

digunakan dalam materi media

pembelajaran Powtoon.

159 4,4 Sangat Setuju

7 Anda mampu memahami tulisan

dalam media pembelajaran Powtoon.

159 4,4 Sangat Setuju

8 Anda mampu membaca huruf dalam

media pembelajaran Powtoon.

169 4,6 Sangat Setuju

9 Anda dapat memahami materi dalam

media pembelajaran Powtoon.

156 4,3 Sangat Setuju

10 Materi yang dijelaskan pada media

pembelajaran Powtoon sudah jelas

makna dan isinya.

150 4,1 Setuju

11 Narasi dan gambar dalam media

pembelajaran Powtoon sudah tepat.

151 4,2 Setuju

12 Anda senang belajar jika

menggunakan media pembelajaran

Powtoon.

148 4,1 Setuju

13 Anda menjadi lebih paham ketika

melihat materi pada media

pembelajaran Powtoon.

143 3,9 Setuju

14 Anda menyukai gambar-gambar dan

animasi dalam media pembelajaran

Powtoon.

149 4,1 Setuju

15 Melalui media pembelajaran

Powtoon, wawasan Anda menjadi

luas dan tidak hanya terpaku pada

buku siswa dan penjelasan guru.

162 4,5 Sangat Setuju

Jumlah

2.298 63.3

Setuju

Rata-Rata 4,22

Berdasarkan hasil uji coba kelompok besar di SMA Negeri 1

Kalasan kelas X MIPA 4 diketahui bahwa media pembelajaran powtoon

terbukti sangat membantu belajar peserta didik di dalam kelas dengan

rata – rata 4,22 yang berkategori “Setuju”, dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran powtoon cukup efektif sehingga dapat digunakan

dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

88

F. Revisi Desain II

Revisi desain II dilakukan untuk memperbaiki produk yang telah

diujicobakan berdasarkan saran dari siswa dan guru. Perbaikan yang

dilakukan guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Maka dari itu,

peneliti melakukan beberapa revisi terhadap produk media pembelajaran

berbasis Powtoon sebagai berikut ini.

a) Penambahan Durasi Waktu

Pada produk media pembelajaran powtoon yang peneliti susun,

durasi waktu pada setiap slide materi perlu ditambahkan beberapa detik

karena menurut siswa durasi beberapa slide masih terlalu cepat sehingga

tidak relevan untuk disimak bahkan dilihat atau mencatat materi.

G. Pembahasan dan Produk Akhir

Pembahasan bermula dari tahap awal penelitian, peneliti

melakukan analisis kebutuhan siswa dan wawancara dengan guru bahasa

Indonesia di sekolah. Hasil dari analisis kebutuhan dan wawancara akan

digunakan sebagai pedoman untuk menyusun atau memproduksi media

pembelajaran, hasil wawancara yang diperoleh adalah bahwa guru hanya

menggunakan media pembelajaran yang disediakan oleh pihak sekolah.

Guru tidak berusaha untuk menyediakan media pembelajaran yang

sesuai dengan kreatifitas guru karena beberapa alasan yaitu biaya yang

tidak mendukung, waktu yang tidak mendukung dan tidak percaya diri

dengan media pembelajaran yang dibuat karena guru mengkawatirkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

89

siswa tidak menyukai media tersebut.

Selain hasil wawancara oleh guru bahasa Indonesia, analisis

kebutuhan siswa juga menjadi pedoman peneliti untuk mengambil

langkah berikutnya dalam memproduksi media pembelajaran powtoon.

Hasil analisis kebutuhan siswa menjelaskan bahwa siswa lebih

menyukai proses pembelajaran menggunakan video, gambar-gambar

yang menarik, serta penyampaian materi pembelajaran yang lebih

sederhana. Siswa juga sangat tertarik jika guru meminta untuk mencoba

pada saat pembelajaran berlangsung. Setelah mendapatkan berbagai

informasi, peneliti mampu menyusun konsep untuk mengembangkan

sebuah media pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi siswa

kelas X SMA Negeri 1 Kalasan.

Langkah selanjutnya adalah membuat skenario video powtoon

sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Produk

tersebut diharapkan mampu menjadi dasar dalam mengembangkan

media pembelajaran berbasis powtoon pada materi stuktur dan

kabahasaan teks eksposisi. Media pembelajaran powtoon merupakan

media berbasis website yang dapat digunakan serta membantu siswa

dalam menyampaikan materi pembelajaran di dalam kelas. Produk yang

telah dikembangkan kemudian di validasi kepada pakar atau ahli

sebelum diujicobakan di lapangan. Validasi tersebut meliputi validasi

media dan validasi materi yang akan dijabarkan sebagai berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

90

1) Hasil validasi ahli media

Hasil validasi media mencakup enam aspek dengan nilai rata-rata

4,8 dan presentase 97,5% yang berkategorikan “Sangat Layak”. Hasil

ini dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan media

pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi sangat layak untuk

diujicobakan.

2) Hasil validasi ahli materi

Hasil validasi media mencakup enam aspek dengan nilai rata-rata

4,3 dan presentase 86% yang berkategorikan “Sangat Layak”. Hasil ini

dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan media pembelajaran

powtoon untuk materi teks eksposisi sangat layak untuk diujicobakan.

Tabel 4.7 Hasil Validasi dari Ahli Media dan Materi

No Validator Rata-

Rata

Kriteria

1 Ahli Media (Apri Damai Sagita Krissandi,

S.S.,M.Pd.)

4,8 Sangat

Layak

2 Ahli Materi (Prof. Dr. Pranowo, M.Pd.) 4,3 Sangat

Layak

Jumlah 9,1

Rata-Rata 4,55

Kriteria Sangat Layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

91

Diagram 4.3 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Media dan Ahli Materi

3) Hasil uji coba produk

Uji coba produk meliputi uji coba pada kelompok kecil (kelas X

MIPA 3) dan kelompok besar (kelas X MIPA 4) terhadap media

pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi kelas X. Uji coba

diawali dengan memperlihatkan media pembelajaran powtoon kepada

siswa dengan bantuan LCD dan pengeras suara yang ada di dalam

kelas. Setelah itu peneliti mengajak peserta didik untuk mendiskusikan

mengenai materi teks eksposisi yang telah ditampilkan menggunakan

media pembelajaran powtoon. Selanjutnya, setelah mendiskusikan hasil

pembelajaran peneliti menyebarkan kuesioner yang berisikan

pertanyaan-pertanyaan dan tanggapan mengenai media pembelajaran

powtoon tersebut.

Setelah mendapatkan hasil uji coba langkah selanjutnya yang

dilakukan peneliti yaitu mengolah data tersebut. Data yang telah

diperoleh akan di hitung menggunakan rumus skala likert. Pada kelas

4

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

Validasi Ahli Media Validasi Ahli Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

92

kecil mendapatkan nilai rata-rata 4,3 yang dikategorikan “Sangat

setuju”. Pada kelas besar mendapatkan nilai 4,22 yang dikategorikan

“Setuju”. Dilihat dari hasil yang telah diperoleh pada tahap validasi

maupun uji coba media pembelajaran powtoon untuk materi teks

eksposisi kelas X ini sudah sangat layak dan baik untuk digunakan

maupun diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

H. Produk Akhir Media Pembelajaran Powtoon

Produk akhir penelitian ini adalah media pembelajaran Powtoon untuk

materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan yang telah melewati

tujuh tahap penelitian yaitu, (1) potensi dan masalah, (2) mengumpulkan

informasi, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi tahap I, (6) uji coba

produk, dan (7) Revisi tahap II. Produk media pembelajaran Powtoon ini telah

layak untuk diujicobakan berdasarkan hasil validasi dari para ahli yaitu, validasi

media dengan nilai rata-rata 4,8 yang berkategori “sangat layak” dan validasi

materi dengan nilai rata-rata 4,3 yang berkategori “sangat layak”. Media

pembelajaran Powtoon juga teruji sangat efektif dan layak digunakan dalam

pembelajaran berdasarkan hasil uji coba produk di SMA Negeri 1 Kalasan dengan

hasil 4,3 yang dikategorikan “sangat baik” pada kelas kecil dan 4,22 yang

dikategorikan “baik” pada kelas besar. Berikut ini adalah produk akhir yang telah

melewati tujuh tahap penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

93

Gambar 4.6 Pembukaan Materi Teks Eksposisi Pada Powtoon

Pada gambar 4.6, pembukaan produk menggunakan berbagai macam

animasi tulisan dan background tangan seseorang dalam posisi sedang belajar.

Tema ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa.

Gambar 4.7 Kompetensi Dasar Materi Teks Eksposisi

Pada gambar 4.7, mengetahui kompetensi dasar sangatlah penting sebelum

kegiatan belajar mengajar dilakukan agar siswa tahu apa yang akan mereka

pelajari. Tema yang digunakan terkesan biasa saja hanya menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

94

background papan tulis dengan tulisan warna putih layaknya kapur. Tema ini guna

memotivasi siswa untuk menciptakan suasana belajar.

Gambar 4.8 Inti Produk Mengenai Pengertian Teks Eksposisi

Pada gambar 4.8, inti produk menggunakan berbagai animasi, mulai dari

background biru lalu frame kotak untuk tulisan dan animasi panda di bagian

kanan dan kiri. Tema ini bertujuan agar siswa tidak bosan dan terkesan menarik.

Gambar 4.9 Inti Produk Mengenai Ciri-ciri Teks Eksposisi 1

Pada gambar 4.9 dan 4.10, Inti produk menggunakan tema dan warna yang

terlihat lebih cerah guna siswa tidak terpaku pada warna yang monoton ketika

mengikuti pelajaran. Pada gambar dijelaskan mengenai materi ciri-ciri teks

eksposisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

95

Gambar 4.10 Inti Produk Mengenai Ciri-ciri Teks Eksposisi 2

Gambar 4.11 Inti Produk Mengenai Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

Pada gambar 4.11 Inti Produk menggunakan tema putih dan animasi bola-

bola dan kembang api. Gambar ini bertujuan agar siswa lebih paham dan teliti saat

mempelajari bagian yang banyak nomornya.

Gambar 4.12 Inti Produk Mengenai Struktur Teks Eksposisi

Pada gambar 4.12 Inti Produk menggunakan tema pola alur dengan anak

panah yang mempertegas bagian-bagian pada struktur teks. Tema ini bertujuan

agar siswa dapat membayangkan materi seperti mindmap dan mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

96

mengingatnya. Struktur Teks Eksposisi meliputi: (1) Pernyataan Pendapat/Tesis,

(2) Argumentasi, (3) Penegasan Ulang Pendapat.

Gambar 4.13 Penutup Pada Produk

Pada gambar 4.13 Penutup pada produk menggunakan tema dan animasi

seorang yang mempertanyakan sesuatu. Tema ini bertujuan apakah siswa sudah

paham terhadap materi yang diberikan peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

97

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Proses pengembangan dan penelitian media pembelajaran

powtoon untuk materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1

Kalasan telah selesai dilakukan dan dibahas sesuai dengan hasil yang

telah diperoleh. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut ini.

Pengembangan produk bermedia powtoon untuk materi teks

eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan dilakukan peneliti karena

kurangnya penggunaan media pembelajaran yang bervariasi oleh guru,

serta siswa cepat bosan dengan pelajaran bahasa Indonesia. Peneliti

menggunakan prosedur pengembangan yang dikembangkan oleh Borg &

Gall (dalam Sugiyono, 2012: 298-311) yang ke sepuluh langkah

pengembangan telah disederhanakan oleh peneliti menjadi tujuh langkah.

Tujuh langkah yang digunakan peneliti dalam penelitian adalah potensi

dan masalah, pengumpulan informasi, desain produk, validasi produk,

revisi tahap I, uji coba produk, dan revisi tahap II. Peneliti

mengumpulkan data analisis kebutuhan melalui wawancara terhadap

siswa dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia serta observasi langsung

di dalam kelas. Produk yang telah disusun peneliti divalidasi oleh dosen

ahli media dan dosen ahli materi. Setelah proses validasi peneliti

melakukan revisi produk sesuai saran dan masukan dari dosen ahli. Hasil

validasi media oleh ahli media memperoleh skor penilaian rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

98

sebesar 4,8 dengan presentasi 97,5% dan berkategori “Sangat Layak”.

Validasi materi oleh ahli materi memperoleh skor penilaian rata-rata

sebesar 4,3 dengan presentasi 86% dan berkategori “Sangat Layak”. Uji

coba produk dilakukan dengan menampilkan video powtoon di kelas X

MIPA 3 dan X MIPA 4 dengan total 42 responden, kemudian responden

menilai produk dengan mengisi kuesioner yang telah disiapkan oleh

peneliti. Hasil kualitas produk yang diuji cobakan pada kelompok kecil

(X MIPA 3) dengan 6 orang mendapat skor rata – rata 4,3 yang

berkategori “Sangat Setuju” dan kelompok besar (X MIPA 4) dengan 36

orang mendapat skor rata – rata 4,22 yang berkategori “Setuju”. Revisi

tahap dua dilakukan setelah melakukan uji coba lapangan sesuai dengan

data dan saran yang telah diberikan oleh responden. Setelah revisi tahap

dua tersusunlah produk akhir berupa media pembelajaran powtoon untuk

materi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan.

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa produk

media pembelajaran Powtoon. Powtoon merupakan web apps berbasis IT

yang bisa digunakan untuk membuat presentasi atau video animasi kartun

dengan mudah. Di dalam powtoon terdapat berbagai fitur menarik seperti

animasi kartun, transisi antar slide, backsound, gabungan video dan

musik, serta tulisan atau font yang menarik. Sebelum memproduksi

media pembelajaran Powtoon, peneliti menentukan materi yang akan

digunakan, materi yang digunakan peneliti yaitu teks eksposisi. Materi

tersebut dikembangkan dalam media pembelajaran Powtoon. Tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

99

selanjutnya peneliti melakukan validasi produk kepada para ahli atau

pakar yang meliputi, validasi media dan validasi materi. Validasi media

dilakukan oleh dosen yang ahli dalam bidang multimedia. Penilaian ahli

media memperoleh skor penilaian rata-rata sebesar 4,8 dan presentasi

97,5% dengan katagori “Sangat Layak”. Validasi materi dilakukan oleh

dosen yang ahli dalam bidang pragmatik. Penilaian ahli materi

memperoleh skor penilaian rata-rata sebesar 4,3 dan presentasi 86%

dengan katagori “Sangat Layak”. Setelah produk di validasi langkah

selanjutnya peneliti melakukan revisi produk sesuai dengan saran yang

telah diberikan oleh para ahli. Beberapa saran yang diberikan adalah

penggunaan kalimat yang terlalu panjang, warna pada tulisan yang

kurang sesuai. Uji coba produk dilakukan secara terbatas pada 42 siswa

yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok kecil (X MIPA 3) 6

orang dengan skor rata – rata 4,3 yang berkategori “Sangat Setuju” dan

kelompok besar (X MIPA 4) 36 orang dengan skor rata – rata 4,22 yang

berkategori “Setuju”. Setelah produk diujicobakan ke siswa, peneliti

meminta siswa untuk menilai dan memberikan saran terhadap produk

yang telah diujicobakan melalui lembar kuesioner yang dibagikan oleh

peneliti. Pelaksanaan revisi tahap II produk dilakukan berdasarkan

penilaian dan saran yang diberikan oleh siswa. Produk akhir penelitian

ini adalah media pembelajaran powtoon untuk materi teks eksposisi siswa

kelas X SMA Negeri 1 Kalasan yang telah melewati tahap validasi,

revisi, uji coba, dan revisi tahap II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

100

B. Saran

Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan

dikembangkan produk media pembelajaran powtoon untuk

materi teks eksposisi siswa kelas X SMA adalah sebagai

berikut:

1. Produk yang dikembangkan sebaiknya tidak hanya pada

satu pembelajaran melainkan dua sampai tiga bab dalam

materi bahasa Indonesia untuk kelas X SMA.

2. Produk yang dikembangakn sebaiknya tidak dilakukan

hanya dua kali saja melainkan dilakukan hingga tahap

akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

101

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Rivai, dan Sujana, Nana. 2017. Media Pengajaran. Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:

Referensi Jakarta.

Arsyad, Azhar. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Budiyono, Sri. 2015. “Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

dengan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Teks untuk

Membangun Moral dan Mental yang Handal”. Makalah Seminar

Nasional Revolusi Mental Melalui Pembelajaran Bahasa dan Sastra

di Universitas Widya Dharma Klaten, 15 Oktober 2015.

Cecep&Bambang, S. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Dalman. 2015. Menulis Karya Ilmiah. Depok: Rajagrafindo Persada.

Dewi, Andi Susi Suriana Puspita. 2016. “Kemampuan Menulis Paragraf

Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan”. Jurnal

Humanika, Vol.1, No. 16. Universitas Halu Oleo Kendari.

Helti, Mezri, et.al. 2014. “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan

Eksposisi dengan Menggunakan Model Pemebelajaran Kooperatif

Tipe Circ Siswa Kelas XI SMK Karya Padang Panjang”. Jurnal Bahasa,

Sastra dan Pembelajaran, Vol. 2, No. 2. Universitas Negeri Padang.

Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.

Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Padang: Akademia.

M. Thobroni. 2015. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Praktek. Yogyakarta:

Arr-Ruzz Media.

Maswan&Khoirul, Muslimin. 2017. Teknologi Pendidikan: Penerapan

Pembelajaran Yang Sistematis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Maulana, Nanang. 2015. “Penggunaan Metode Problem Based Learning Untuk

Meningkatkan Kemampuan Menulis Eksposisi Dan Berpikir Kritis

Siswa SMA. Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran.Vol. 1, No.

1.Universitas Mathla’ul Anwar Banten.

Nunuk, dkk. 2018. Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian Pembelajaran Bahasa (Berbasisis

Kompetensi). Yogyakarta: BPFE.

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak,

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

102

Prasetyo, Benny., et.al. 2016. “Kemampuan Menyunting Teks Eksposisi Siswa

Kelas X SMA Negeri 1 Kendari”. Jurnal Bastra. Vol. 1, No.1.

Universitas Halu Oleo Kendari.

Prastowo, A. 2015. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tematik Terpadu. Jakarta. Kencana.

Pribadi, Benny A. 2017. Media dan Teknologi Dalam Pembelajaran. Jakarta:

Kencana.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanaky, Hujair. AH. 2015. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:

Kaukaba Dipantara.

Setiawati, Fransiska Putri. 2018. Pengembangan Modul Menulis Esai

Argumentatif Berperspektif Logika Toulmin dan Paradigma Pembelajaran

Pedadogi Reflektif pada Program Studi Farmasi Universitas Sanata

Dharma. Skripsi, Universitas Sanata Dharma.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

PT Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

PT Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pengembangan (Research and

Development/R&D). Bandung: PT Alfabeta.

Suherli, dkk. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia SMA/MA SMK/MAK Kelas X.

Jakarta: Kemendikbud.

Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA SMK/MAK Kelas X.

Jakarta: Kemendikbud.

Tantawi, Isma . 2014. Bahasa Indonesia Akademik. Bandung: Citapustaka Media.

Widoyoko, Eko Putro. 2013. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Jakarta:

Kencana.

http://www.powtoon.com diakses pada 15 September 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

103

BIOGRAFI PENULIS

Rio Dwi Andana Adi Massana, lahir di Yogyakarta pada

tanggal 22 Juli 1997. Penulis berasal dari Kelurahan

Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman,

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Anak kedua dari

Bapak YB. Adi Massana dan Ibu Rini Sumiasri.

pendidikan tingkat sekolah dasar di SD Kanisius

Kadirojo. Kemudian melanjutkan studinya di SMP

Kanisius Kalasan. Pendidikan tingkat menengah atas ditempuh di SMA Pangudi

Luhur St. Louis IX Sedayu. Setelah menyelesaikan sekolah tingkat menengah

atas, pada tahun 2015. Penulis melanjutkan studi di Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Masa pendidikan S1 tersebut berakhir

pada tahun 2020 dengan menyelesaikan tugas akhir atau skripsi yang berjudul

Pengembangan Produk Bermedia Powtoon untuk Materi Teks Eksposisi Siswa

Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

104

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

105

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

106

Lampiran 2: Surat Permohonan Validasi Dosen Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

107

Lampiran 3: Kisi-kisi Lembar Analisis Kebutuhan Siswa

Aspek Indikator No.

Teknik pembelajaran Teknik pembelajaran materi

teks eksposisi yang digunakan

guru.

1,2

Teknik pembelajaran materi teks eksposisi yang disukai siswa. 3

Materi Materi teks eksposisi yang

diberikan guru.

4

Materi teks eksposisi yang

disukai siswa.

10

Evaluasi Evaluasi yang diberikan guru di

akhir pembelajaran teks

eksposisi.

5

Media Media Powtoon yang digunakan

guru.

6,7

Media Powtoon yang disukai

siswa

8,9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

108

Lampiran 4: Kisi-kisi Validasi Ahli Materi

Kriteria Indikatotor

IV. Aspek Kelayakan Isi E. Kesesuaian materi dengan SK dan

KD

F. Keakuratan materi

G. Kemutakhiran materi

H. Mendorong keingintahuan

V. Aspek Kelayakan Penyajian D. Teknik penyajian

E. Pendukung penyajian

F. Penyajian pembelajaran

VI. Aspek penilaian

Kontekstual

C. Hakikat kontekstual

D. Komponen kontekstual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

109

Lampiran 5: Kisi-kisi Validasi Ahli Media

No Indikator Nomor soal

pada

instrumen

1 Media pembelajaran Powtoon. 1

2 Unsur tampilan dalam media pembelajaran Powtoon. 2,3,4,5

3 Kesesuaian animasi dalam media pembelajaran Powtoon. 6

4 Bahasa dalam media pembelajaran Powtoon. 7,8

5 Materi dalam media pembelajaran Powtoon. 9

6 Volume suara dalam media pembelajaran Powtoon. 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

110

Lampiran 6: Kisi-kisi Kuesioner Validasi Lapangan

No Indikator No. soal

pada

instrumen

1 Ketertarikan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia

materi teks eksposisi.

1

2 Ketertarikan siswa terhadap penggunaan media Powtoon. 2,3

3 Media pembelajaran Powtoon sebagai pemicu

pembelajaran siswa.

4,5

4 Kejelasan bahasa dalam media pembelajaran Powtoon. 6

5 Kejelasan tulisan dan ukuran huruf dalam media

pembelajaran Powtoon.

7,8

6 Kejelasan isi materi dalam media pembelajaran Powtoon. 9,10

7 Ketepatan narasi dengan gambar dalam media

pembelajaran Powtoon.

11

8 Sikap dan perasaan siswa terhadap media pembelajaran

Powtoon.

12,13

9 Animasi dalam media pembelajaran Powtoon. 14

10 Pengetahuan yang di dapat dari media pembelajaran

Powtoon.

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

111

Lampiran 7: Hasil Validasi Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

113

Lampiran 8: Lembar Hasil Validasi Dosen Ahli Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

115

Lampiran 9: Lembar Hasil Validasi Dosen Ahli Media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

117

Lampiran 10: Lembar Hasil Penilaian Peserta Didik Kelompok Besar (Kelas

X MIPA 4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

120

Lampiran 11: Lembar Hasil Penilaian Peserta Didik Kelompok Kecil (Kelas

X MIPA 3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

123

Lampiran 12: Hasil Wawancara Siswa

Wawancara Siswa

Peneliti : Bagaimana guru menyampaikan materi pembelajaran di

kelas, apakah guru hanya ceramah saja atau menggunkan

media?

Siswa : kadang ya guru ceramah kadang pakek media pak.

Peneliti : Apakah guru pernah memberikan pembelajaran dengan

teknik yang nyata sesuai dengan materi yang ada pada buku

siswa?

Siswa : Pernah pak, tapi jarang paling sesekali aja

Peneliti : Pada saat pembelajaran berlangsung apakah guru pernah

meminta kamu untuk mempraktikkan dan memberikan

contoh kegiatan yang ada dalam buku siswa terutama materi

teks eksposisi?

Siswa : kalo itu sering pak, ibu endang suka menunjuk bagian

struktur teks eksposisi. Tapi kadang kami tidak disediakan

media pak

Peneliti : Apa saja aktivitas di kelas pada saat pembelajaran bahasa

indonesia yang kamu sukai?

Siswa : Seneng pak kalo disuruh mencoba apalagi kalo membuat

media, seru pak ga bosen.

Peneliti : Bagaimana materi pembelajaran Bahasa Indonesia yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

124

disampaikan oleh guru?

Siswa : Biasa aja pak, lebih banyakan menjelaskan dari pada

bermain. Pakek media juga jarang pak.

Peneliti : Apa bentuk evaluasi pembelajaran yang sering digunakan

guru? Apa tanya jawab, game, tebak kata dan sebagainya.

Siswa : Biasanya sih bu endang lebih banyak tanya jawab pak apa

ga dikasi tugas.

Peneliti : Apakah setiap mengajar Bahasa Indonesia terutama materi

teks eksposisi, apakah guru selalu menggunakan media

pembelajaran?

Siswa : jarang pak

Peneliti : Media apa yang sering digunakan oleh guru?

Siswa : Paling gambar pak, yang udah biasa ada di sekolah.

Peneliti : Media pembelajaran yang seperti apa yang kamu sukai?

Siswa : LCD dan laptop pak, apa lagi kalo ada video sama gamenya.

Peneliti : Warna dan gambar yang seperti apa yang kamu sukai?

Siswa : video pak yang penting warnanya menarik aja yang lucu.

Peneliti : Pembelajaran yang kamu sukai?

Siswa : lebih suka pak kalo ga ada bacaannya trus ada gambarnya

apalagi kalo gambarnya bisa begerak pak, lucuu hehe...

Peneliti : Oke, terimakasih ya

Siswa : Iya pak sama-sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

125

Lampiran 13: Hasil Wawancara Guru

Hasil Wawancara Guru Wali Kelas X MIPA 4

Peneliti : Langsung saja ya bu Endang ya, pertanyaan yang

pertama “bagaimana guru menyampaikan materi

pembelajaran di kelas?”

Guru : Sesuai dengan pe... Kurikulum yang terbaru

sekarangkan itukan guru lebih kefasilitator, jadi kita

lebih mengembangkan kemampuan anak untuk selalu

aktif membaca sama aktif mencari, jadi kita hanya

sebagai fasilitator yang tugasnya hanya Cuma kaya

kita mengajak dan memancing dengan pertanyaa-

pertanyaan yang sederhana sebagai apersepsinya.

Peneliti : Sudah bu.

Guru : Sudah.

Peneliti : Selanjutnya, “apakah guru pernah melakukan

pembelajaran yang nyata sesuai dengan materi yang

ada pada buku siswa?”

Guru : Tentunya pasti. Walaupun hanya sesekali dua itu

pastinya ada, karena kita mengikuti apa yang ada

pada buku siswa, kalau memang perlu media yang

nyata pembelajarannya kita mengajak siswa bermain

untuk melihat sendiri atau mencoba sendiri karena

yang dari lingkungan sekitar pun kita usahakan anak

bisa mencarinya.

Peneliti : Saat pembelajaran berlangsung apakah guru pernah

meminta e... murid mempraktekkan atau memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

126

contoh kegiatan yang ada dalam buku siswa?”

Guru : Pernah. Ada beberapa kali

Peneliti : Apa saja aktifitas kelas pada saat pembelajaran

Bahasa Indonesia yang siswa sukai”?

Guru : Contohnya dengan kaitan yang mereka

mempraktekkan keterampilan. Contoh misalnya

bicara, trus kalo diminta diskusi, membuat-membuat

benda tertentu itukan merupakan keterampilan jelas

dari KD.4 kek misalkan mereka diminta

menggambar atau membuat cerita atau yang paling

mudah membuat komik itu mereka yang sudah sangat

senang sekali. Jadi kalo ada keterampilan yang

melibatkan anak untuk berkelompok memilih sendiri

mereka akan senang sekali.

Peneliti : E... kembali lagi pembelajaran teks eksposisi yang

ibu Endang sampikan atau cara menyampaikan.

Guru : Teks eksposisi materinya tentang opini atau

pendapat penulis maupun pembaca, makanya

menyampaikan materi menggunakan media

pembelajaran berupa teks dan koran. Contoh lain

yaitu siswa diminta guru untuk mencari ide pokok

suatu teks eksposisi selanjutnya guru menggunakan

media pembelajaran seperti koran/majalah.

Peneliti : Kalau evaluasi dari pembelajaran diakhir

pembelajaran biasanya bu Endang memberikan

seperti apa.

Guru : Saya terkadang menggunakan pertanyaan lisan, tanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

127

jawab.

Peneliti : Kalo kayak game gitu bu Endang

Guru : Sesekali iya, kek ada kompetensi antar kelompok,

kadang-kadang saya ada ngasi rewardnya walaupun

kecil-kecil. Seperti pertanyaan ayo siapa yang cepat

menjawab atau yang bisa jawab. Kadang- kadang

anak-anak trus mereka seperti lomba kek diajak

bermain game.

Peneliti : E.... selanjutnya pada pembelajaran teks eksposisi

bu Endang menggunakan media pembelajaran?

Guru : kalo memungkinkan guru pake tapi kalo dirasa itu

tidak diperlukan itu kadang saya ga make, itukan

karena kita kalo pake media itu sebetulnya waktu

persiapannya juga lama trus nanti anak-anak itu

belum tentu antusias sama media yang kita siapkan,

dari pada nanti anak malah ga konsen kadang saya

pilih untuk saya cut medianya.

Peneliti : Media pembelajaran yang seperti apa yang ibu Endang

gunakan?

Guru : Saya sih lebih sukanya tampilan slide atau talkshow

aja. Kalau ada benda nyata kita ambil benda nyata

kalo tidak kita demontrasikan lewat anaknya

langsung.

Peneliti : Kalo media pembelajaran seperti apa yang anak-anak lebih

sukai?

Guru : Mereka lebih suka kalau itu benda nyata atau yang

ada disekitarnya atau bahkan dengan diri mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

128

sendiri itu mereka senang. Ya itu kayak tadi teks

eksposisi kan tentang opini sehingga mereka senang

karena kan trus merekakan jadi tahu dan bahkan

lewat koran dan majalah mereka jadi aktif dan kreatif

mencari teks dan bacaan.

Peneliti : Trus kalo media menggunakan video, gambar-

gambar itu ibu Endang sering menggunakan tidak

Guru : Ada tapi ya tergantung pada kegiatan materinya apa

dulu, tapi kalo untuk alat gerak memang saya

kemarin jarang karena itu penjelasannya cukup

panjang, anak kalo nonton video yang

penjelasannya panjang mereka konsennya bubar.

Peneliti : Tapi kalo anak-anak diberikan video itu...

Guru : Senang. tertarik banget tapi ya itu konsentrasinya ga

bisa lama jadi ya harus kita ya harus pinter-pinter

mengolahnya, jadi mungkin sepotong dulu nanti

dijelasin lagi baru diliatin lagi.

Peneliti : Kalau bu Endang sendiri lebih senang

menyampaikan materi pembelajaran itu yang seperti

apa? Banyak teorinya atau prakteknya

Guru : Saya suka anak yang suka baca, jadi saya ga perlu

banyak menjelaskan. Anak mau baca itu saya sudah

senang. Jadi kayak untuk media pun kalo anak bawa

sendiri untuk misalkan kemarin saya lihat ini

misalkan. Itu saya malah senang tapi kalo dia tidak

membaca sama sekali tidak mencoba cari sama sekali

itukan berarti ekstraya untuk gurunya harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

129

mencarikan bahan kemudian harus menjelaskan lagi,

kan malah memotong watu lama banget.

Peneliti : Sudah bu, terimakasih banyak.

Guru : Ouiya, sama-sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

130

Lampiran 14: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kalasan

Kelas/Semester : X/1 (Ganjil)

Materi : Teks Eksposisi

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (empat kali tatap muka)

A. Kompetensi Inti:

KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar:

No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian

Kompetensi

3.3 Mengidentifikasi

(permasalahan,

argumentasi, pengetahuan,

dan rekomendasi) teks

Eksposisi

yang didengar dan atau

dibaca.

3.3.1 Menemukan struktur teks

Eksposisi (permasalahan,

argumentasi, pengetahuan, dan

rekomendasi).

3.3.2 Menjelaskan ciri kebahasaan teks

Eksposisi.

4.3 Mengembangkan isi

(permasalahan, argumen,

pengetahuan, dan

4.3.1 Menentukan topik yang dapat

dikembangkan dalam teks

Eksposisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

131

rekomendasi) teks

Eksposisi secara lisan dan /

tulis.

4.3.2 Menyusun kerangka teks Eksposisi.

4.3.3 Mengembangkan kerangka

karangan menjadi teks Eksposisi.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui membaca teks Eksposisi peserta didik dapat mengajukan

pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap masalah-masalah yang

dikemukakan dalam teks Eksposisi melalui lisan, maupun tulisan.

2. Melalui membaca teks Eksposisi peserta didik dapat menentukan

struktur isi teks Eksposisi dengan benar melalui lisan ataupun tulisan.

3. Melalui membaca teks Eksposisi peserta didik dapat menentukan ciri

bahasa dalam teks Eksposisi dengan benar melalui tulisan.

4. Melalui membaca teks Eksposisi peserta didik dapat menentukan topik

dengan benar melalui tulisan.

5. Peserta didik dapat menyusun teks Eksposisi, baik secara lisan ataupun

tulisan.

6. Melalui menyusun peserta didik dapat mengembangkan kerangka

karangan menjadi teks benar melalui tulisan.

D. Materi Pembelajaran

1. Faktual :

Definisi Teks Eksposisi

Karangan yang bercorak paparan yang bermaksud memberikan

pengetahuan tentang hal itu kepada pembacanya.

2. Konseptual : Struktur Teks Eksposisi

a. Berisi pendapat.

b. Uraian bersifat objektif.

c. Uraian bersifat gagasan.

d. Contoh-contoh yang disampaikan melalui analisis dan sintesis.

e. Paragraf diakhiri dengan penegasan ulang pendapat.

3. Kaidah Teks Teks Eksposisi

a. Menggunakan nomina dan pronomina.

b. Menggunakan kata-kata leksikal verba, adjektiva, dan adverbial.

c. Menggunakan konjungsi atau kata sambung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

132

d. Menyajikan argumentasi urut.

e. Menyatakan sikap penulis (setuju atau tidak setuju).

4. Prosedural : Langkah-langkah menyusun kerangka teks Eksposisi

a. Menentukan tema

b. Menentukan tujuan

c. Mengumpulkan bahan

d. Menyusun kerangka, dan

e. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah karangan.

5. Metakognitif : Menyimpulkan keterkaitan (relevansi) atas kemanfaatan pemahaman teks

eksposisi terhadap kehidupan.

E. Pendekatan, Model, dan Metode

Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan)

Model : Discovery learning

Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan

F. Media dan Sumber Belajar

Media : teks Eksposisi

1. Beragam contoh teks Eksposisi dari media cetak dan media elektronik

2. LCD dan Power point

3. Koneksi Internet

Sumber Belajar

1. Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MAK Kelas X.

Jakarta: Kemendikbud.

2. Engkos Kosasih. 2014. Kreatif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK.

Jakarta. Erlangga.

3. https://www.maxmanroe.com/vid/umum/teks-eksposisi.html

4. https://www.eduspensa.id/teks-eksposisi/

G. Kegiatan pembelajaran

Pertemuan Pertama : KD 3.3

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

133

Waktu

Pendahu

luan

Kegiatan Rutin

1. Pendidik mempersiapkan Peserta didik dalam

pembelajaran dengan berdoa, mengamati

kebersihan kelas dan kerapian, serta melakukan

presensi.

Menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta

didik

Motivasi

2. Peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan

“Indonesia Raya”

3. Pendidik memberikan motivasi bahwa dalam lagu

“Indonesia Raya” menunjukkan bahwa bangsa

Indonesia harus mencintai dan bangga tanah air.

4. Pendidik memberikan ilustrasi tentang pokok

pikiran dengan inti pembicaraan.

Apersepsi

5. Pendidik memberikan informasi tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

6. Pendidik memberikan ilustrasi tentang teks

Eksposisi.

10

menit

Inti Menyajikan informasi

7. Peserta didik menanggapi penjelasan tentang

struktur teks Eksposisi.

Mengorganisasi Peserta didik

8. Pendidik meminta Peserta didik membuka buku

paket bahasa Indonesia.

9. Secara individu peserta didik menyiapkan teks

Eksposisi dengan judul “Obat Jamu Tradisonal”.

Membimbing kelompok bekerja dan belajar

10. Pendidik membimbing peserta didik untuk

menentukan struktur teks eksposisi.

11. Setelah selesai, setiap peserta didik boleh menukar

ide dengan peserta didik lainya sehingga dapat

memperluas informasi terkait struktur teks

eksposisi.

Evaluasi

12. Pendidik kemudian secara acak (uji petik)

memberikan pertanyaan secara lisan kepada Peserta

didik tentang :

a. Topik atau tema apa yang dibahas di dalam teks

70

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

134

“Obat Jamu Tradisioanl”?

b. Tentukan di mana letak struktur teks eksposisi!

Memberikan penghargaan

13. Pendidik memberikan penghargaan (pujian) kepada

seluruh Peserta didik yang telah berusaha belajar

semaksimal mungkin pada saat pembelajaran

berlangsung.

Penutup 14. Pendidik melakukan refleksi, misalnya mereviu

bagian mana yang perlu dijelaskan lebih lanjut.

15. Peserta didik dibantu oleh pendidik membuat

kesimpulan tentang materi yang telah dibahas hari

ini.

16. Pendidik memberikan tugas dengan meminta

Peserta didik secara individual untuk mengamati

dan mencatat kebersihan lingkungan sekitar tempat

tinggal Peserta didik.

10

menit

Pertemuan Kedua : KD 3.3

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahu

luan

Kegiatan Rutin

1. Pendidik mempersiapkan Peserta didik dalam

pembelajaran dengan berdoa, mengamati

kebersihan kelas dan kerapian, serta melakukan

presensi.

Menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta

didik

Motivasi

2. Peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan

“Syukur”

3. Pendidik memberikan motivasi bahwa dalam lagu

“Syukur” menunjukkan bahwa bangsa Indonesia

harus bisa mensyukuri nikmat kemerdekaan dari

penjajah.

4. Pendidik memberikan ilustrasi tentang pokok

pikiran dengan inti pembicaraan.

Apersepsi

5. Pendidik memberikan informasi tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

6. Pendidik menanyakan sekilas tugas tentang hasil

10

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

135

observasi.

7. Pendidik mengingatkan kembali materi pada

pertemuan sebelumnya secara singkat tentang

struktur teks Eksposisi

Inti Menyajikan informasi

8. Peserta didik menanggapi penjelasan tentang

kaidah teks Eksposisi.

Mengorganisasi Peserta didik ke dalam kelompok-

kelompok belajar

9. Pendidik meminta kepada Peserta didik membagi

menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok

terdiri atas 4 Peserta didik.

10. Pendidik meminta Peserta didik membuka buku

paket bahasa Indonesia.

11. Secara berkelompok Peserta didik menyiapkan teks

eksposisi dengan judul “Obat Jamu Tradisional”.

Membimbing kelompok bekerja dan belajar

12. Pendidik membimbing perwakilan dari setiap

kelompok untuk menentukan kaidah atau ciri teks

Eksposisi serta ciri kebahasaannya untuk

menyamakan persepsi dan bagaimana strategi

penyampaian informasi itu ke kelompok asal.

13. Setelah selesai masing-masing anggota kelompok

menyampaikan informasi atau materinya ke

kelompok asal secara bergantian, sehingga dalam

satu kelompok tahu semua materi

Evaluasi

14. Pendidik kemudian secara acak (uji petik)

memberikan pertanyaan secara lisan kepada Peserta

didik tentang :

a. Apakah terdapat nomina dan pronomina?

b. Apakah terdapat leksikal verba, adjektiva, dan

adverbial?

c. Apakah terdapat konjungsi atau kata sambung?

d. Apakah terdapat argumentasi urut?

e. Apakah terdapat sikap penulis (setuju atau tidak

setuju)?

f. Berikan masing-maisng contoh pada setiap

kaidah teks ekposisi! Jika ada.

Memberikan penghargaan

70

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

136

15. Pendidik memberikan penghargaan (pujian) kepada

seluruh Peserta didik yang telah berusaha belajar

semaksimal mungkin pada saat pembelajaran

berlangsung.

Penutup 16. Guru bersama Peserta didik menyampaikan

simpulan.

17. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi,

misalnya mereviu bagian mana yang perlu

dijelaskan lebih lanjut.

18. Guru meminta Peserta didik untuk sering membaca

teks Eksposisi dari buku, koran, atau majalah.

19. Salah seorang Peserta didik memimpin berdoa

untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar.

10

menit

Pertemuan Ketiga : KD 4.1 : Produk

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahu

luan

Kegiatan Rutin

1. Pendidik mempersiapkan Peserta didik dalam

pembelajaran dengan berdoa, mengamati

kebersihan kelas dan kerapian, serta melakukan

presensi.

Menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta

didik

Motivasi

2. Peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan

“Syukur”

3. Pendidik memberikan motivasi bahwa dalam lagu

“Syukur” menunjukkan bahwa bangsa Indonesia

harus bisa mensyukuri nikmat kemerdekaan dari

penjajah.

4. Pendidik memberikan ilustrasi tentang pokok

pikiran dengan inti pembicaraan.

Apersepsi

5. Pendidik memberikan informasi tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

10

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

137

6. Pendidik menanyakan sekilas tugas tentang hasil

observasi.

7. Pendidik mengingatkan kembali materi pada

pertemuan sebelumnya secara singkat tentang

struktur teks Eksposisi

Inti Menyajikan informasi

8. Pendidik menyajikan sebuah teks Eksposisi melalui

tayangan LCD.

9. Peserta didik menanggapi penjelasan tentang

struktur teks Eksposisi dan ciri kebahasaan.

Mengorganisasi Peserta didik

10. Secara individu Peserta didik menyiapkan bahan-

bahan ajar seperti buku paket, modul, dan catatan

untuk menunjang tugas selanjutnya.

11. Pendidik meminta kepada setiap peserta didik untuk

memikirkan sebuah ide terkait tugas selanjutnya

yaitu membuat teks eksposisi.

Membimbing peserta bekerja dan belajar

12. Pendidik membimbing peserta didik untuk :

a. Menemukan tema atau topik yang akan dibuat

dalam teks eksposisi.

b. Menyusun kerangka teks eksposisi guna

melanjutkan membuat teks ekspoisi.

13. Setelah selesai masing-masing peserta didik

menyiapkan diri untuk persentasi dengan

menunjukkan hasil kerja.

Evaluasi

14. Secara acak guru memilih Peserta didik untuk

persentasi dengan membacakan hasil kerjanya.

15. Pendidik meminta Peserta didik lainya untuk

menyimak dan menanggapi Peserta didik yang

persentasi dengan memerhatikan isi, ringkasan, dan

simpulan teks.

Memberikan penghargaan

16. Pendidik memberikan penghargaan (pujian) kepada

seluruh Peserta didik yang telah berusaha belajar

semaksimal mungkin pada saat pembelajaran

berlangsung.

70

menit

Penutup 17. Guru bersama Peserta didik menyampaikan 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

138

simpulan.

18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi,

misalnya mereviu bagian mana yang perlu

dijelaskan lebih lanjut.

19. Guru meminta Peserta didik untuk sering membaca

teks Eksposisi dari buku, koran, atau majalah.

20. Salah seorang Peserta didik memimpin berdoa

untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar.

menit

Pertemuan Keempat : KD 4.3 : Produk

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahu

luan

Kegiatan Rutin

1. Pendidik mempersiapkan Peserta didik dalam

pembelajaran dengan berdoa, mengamati

kebersihan kelas dan kerapian, serta melakukan

presensi.

Menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta

didik

Motivasi

2. Peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan

“Indonesia Raya”

3. Pendidik memberikan motivasi bahwa dalam lagu

“Indonesia Raya” menunjukkan bahwa bangsa

Indonesia harus bisa mensyukuri nikmat

kemerdekaan dari penjajah.

4. Pendidik memberikan ilustrasi tentang pokok

pikiran dengan inti pembicaraan.

Apersepsi

5. Pendidik memberikan informasi tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

6. Pendidik menanyakan sekilas tugas tentang hasil

observasi.

7. Pendidik mengingatkan kembali materi pada

pertemuan sebelumnya secara singkat tentang

struktur teks eksposisi

10

menit

Inti Menyajikan informasi

8. Pendidik menyajikan sebuah teks eksposisi melalui

tayangan LCD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

139

9. Peserta didik menanggapi penjelasan tentang

struktur teks eksposisi dan ciri kebahasaan teks

eksposisi.

Mengorganisasi Peserta didik

10. Secara individu Peserta didik menyiapkan bahan-

bahan ajar seperti buku paket, modul, dan catatan

untuk menunjang tugas selanjutnya.

11. Pendidik melihat kesiapan peserta didik dalam

membuat teks ekpsoisi.

12. Setiap peserta didik menyiapkan topik dan keangka

teks eksposisi yang sudah dibuat dalam pertemuan

lalu.

Membimbing kelompok bekerja dan belajar

13. Pendidik membimbing peserta didik untuk :

a. Menemukan ide pokonya pada setiap paagra.

b. Menuntuk peserta didik mmebuat teks dengan

menggunakn bahas ayang baik dan benar

Evaluasi

14. Secara acak guru memilih Peserta didik untuk

persentasi dengan membacakan hasil kerjanya.

15. Pendidik meminta Peserta didik lainya untuk

menyimak dan menanggapi Peserta didik yang

persentasi dengan memerhatikan isi, ringkasan, dan

simpulan teks.

Memberikan penghargaan

16. Pendidik memberikan penghargaan (pujian) kepada

seluruh Peserta didik yang telah berusaha belajar

semaksimal mungkin pada saat pembelajaran

berlangsung.

70

menit

Penutup 17. Guru bersama Peserta didik menyampaikan

simpulan.

18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi,

misalnya mereviu bagian mana yang perlu

dijelaskan lebih lanjut.

19. Guru meminta Peserta didik untuk sering membaca

teks Eksposisi dari buku, koran, atau majalah.

20. Salah seorang Peserta didik memimpin berdoa

untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar.

10

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

140

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik Bentuk Instrumen

KI-3 1. Tes Tertulis

2. Penugasan

1. Soal tes tertulis

2. Lembar tugas dan Lembar penilaian tugas

KI-4 Unjuk kerja produk

Lembar kerangka membuat teks Eksposisi

LAMPIRAN PENILAIAN

Format penilaian Pengetahuan

Pertemuan pertama dan Kedua

Kisi-kisi : KD 3.1

Kompetensi Dasar IPK Indikator

Soal

Jenis

Soal Soal

3.3 Mengidentifik

asi

(permasalahan,

argumentasi,

pengetahuan,

dan

rekomendasi)

teks Eksposisi

yang didengar

dan atau

dibaca

3.3.1 Menemuk

an struktur

teks

Eksposisi

1. Peserta

didik

dapat

menemu

kan

struktur

teks

Eksposis

i

Tes

tertulis

uraian

1. Perhatikan

teks

Eksposisi

dengan

judul

“Manfaat

Jamu

Tradisiona

l”

identifikas

ikanlah

struktur

teks

Eksposisi!

3.3.2 Menemuk

an ciri

kebahasaa

n teks

Eksposisi

2. Peserta

didik

dapat

menemu

kan

kaidah

Tes

tertulis

uraian

2. Perhatikan

teks

Eksposisi

dengan

judul

“Manfaat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

141

teks

Eksposis

i

Jamu

Tradisiona

l”

identifikas

ikanlah

kaidah

teks

Eksposisi!

Pertemuan pertama

Perhatikan teks Eksposisi dengan judul “Manfaat Jamu Tradisional”

identifikasikanlah struktur teks Eksposisi!

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi :

Individu/Kelompok :

Nama :

Kelas :

Tabel 1 Indikator : Struktur Teks Eksposisi

Judul Teks Eksposisi: Nilai

Berisi pendapat

……………………………………………………………………

………………………

20

Uraian bersifat objektif

……………………………………………………………………

………………………

20

Uraian bersifat gagasan

……………………………………………………………………

………………………

20

Contoh-contoh yang disampaikan melalui analisis dan sintesis

……………………………………………………………………

………………………

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

142

Paragraf diakhiri dengan penegasan ulang pendapat.

……………………………………………………………………

………………………

20

Total Nilai 100

Tabel Rubrik : Mengamati Teks Eksposisi

Judul Teks : Nilai

Berisi pendapat

Menjelaskan dengan sangat detail 20

Menjelaskan dengan cukup detail 10

Menjelaskan dengan kurang detail 5

Tidak menjawab 0

Uraian bersifat objektif

Menjelaskan dengan sangat detail 20

Menjelaskan dengan cukup detail 10

Menjelaskan dengan kurang detail 5

Tidak menjawab 0

Uraian bersifat gagasan

Menjelaskan dengan sangat detail 20

Menjelaskan dengan cukup detail 10

Menjelaskan dengan kurang detail 5

Tidak menjawab 0

Contoh-contoh yang

disampaikan melalui analisis

dan sintesis

Menjelaskan dengan sangat detail 20

Menjelaskan dengan cukup detail 10

Menjelaskan dengan kurang detail 5

Tidak menjawab 0

Paragraf diakhiri degan

penegasan ulang pendapat.

Menjelaskan dengan sangat detail 20

Menjelaskan dengan cukup detail 10

Menjelaskan dengan kurang detail 5

Tidak menjawab 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

143

Total Nilai 100

Rumus penilaian:

Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................

Jumlah skor maksimal (100)

Pertemuan kedua

Perhatikan teks Eksposisi dengan judul “Manfaat Jamu Tradisional”

identifikasikanlah kaidah teks Eksposisi!

Tabel 2 : Kaidah Teks Eksposisi

Judul Teks Eksposisi : Nilai

Menggunakan nomina dan pronomina

………………………………………………………………………

…………………

20

Menggunakan kata-kata leksikal verba, adjektiva, dan adverbial.

………………………………………………………………………

…………………

20

Menggunakan konjungsi atau kata sambung

………………………………………………………………………

…………………

20

Menyajikan argumentasi urut.

………………………………………………………………………

…………………

20

Menyatakan sikap penulis (setuju atau tidak setuju)

………………………………………………………………………

…………………

20

Total Nilai 100

Tabel Rubrik : Mengamati Teks Eksposisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

144

Judul Teks: Nilai

Menggunakan nomina dan

pronomina

Menjelaskan dengan sangat detail 20

Menjelaskan dengan cukup detail 10

Menjelaskan dengan kurang detail 5

Tidak menjawab 0

Menggunakan kata-kata

leksikal verba, adjektiva, dan

adverbial

Menjelaskan dengan sangat detail 20

Menjelaskan dengan cukup detail 10

Menjelaskan dengan kurang detail 5

Tidak menjawab 0

Menyajikan argumentasi urut Menjelaskan dengan sangat detail 20

Menjelaskan dengan cukup detail 10

Menjelaskan dengan kurang detail 5

Tidak menjawab 0

Menyatakan sikap penulis

(setuju atau tidak setuju)

Menjelaskan dengan sangat detail 20

Menjelaskan dengan cukup detail 10

Menjelaskan dengan kurang detail 5

Tidak menjawab 0

Menggunakan data (angka)

Menjelaskan dengan sangat detail 20

Menjelaskan dengan cukup detail 10

Menjelaskan dengan kurang detail 5

Tidak menjawab 0

Total Nilai 100

Rumus penilaian:

Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................

Jumlah skor maksimal (100)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

145

Rumus penilaian: Tabel struktur dan kaidah teks Eksposisi

Jumlah skor perolehan Tabel 1 + 2 × 100 = ...............................

Jumlah skor maksimal (200)

Skala Penilaian : KI-3

Nilai Keterangan Predikat

86 - 100 Sangat Baik A

72 - 85 Baik B

71 - 56 Cukup C

0 - 55 Kurang E

Format penilaian Keterampilan

Pertemuan ketiga-keempat

Kisi-kisi : KD 4.3

Kompetensi

Dasar IPK Indikator Soal

Jenis

Soal Soal

4.3 Menge

mbangk

an isi

(permas

alahan,

argume

n,

pengeta

huan,

dan

rekome

ndasi)

teks

Eksposi

si

secara

4.3.1 Menentuka

n topik

yang dapat

dikembang

kan dalam

teks

Eksposisi

1. Peserta

didik dapat

menentuka

n topik

yang dapat

dikembang

kan dalam

teks

Eksposisi

Tes

tertulis

uraian

1. Temukan

lah

sebuah

topik atau

tematerka

it dengan

teks

Eksposisi

!

4.3.2 Menyusun

kerangka

teks

Eksposisi

2. Peserta

didik dapat

menyusun

kerangka

teks

Eksposisi

Tes

tertulis

2. Susunlah

sebuah

kerangka

teks

Eksposisi

dari topik

atau tema

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

146

lisan

dan /

tulis.

yang

sudah

kalian

temukan!

4.3.3 Mengemba

ngkan

kerangka

karangan

menjadi

teks

Eksposisi

3. Peserta

didik dapat

mengemba

ngkan

kerangka

karangan

menjadi

teks

Eksposisi

Tes

tertulis

produk

3. Kembang

kanlah

kerangka

yang

sudah

kalian

buat

menjai

teks

Eksposisi

yang utuh

sesuai

dnegan

kaidahny

a!

Instrument KD 4.3 – Penilaian Produk

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Objek Pengamatan :

Individu/Kelompok :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

147

Nama :

Kelas :

Soal 1: Pertemuan ketiga

Temukanlah sebuah topik atau tema terkait dengan teks Eksposisi!

Tabel Indikator 1 : Menentukan Tema Teks EKSPOSISI

Judul Teks Eksposisi: Nilai

Topik

………………………………………………………………………

…………………

10

Total Nilai 100

Tabel Rubrik : Menentukan Tema Teks Eksposisi

Judul Teks EKSPOSISI: Nilai

Topik

Menjelaskan dengan sangat detail 10

Menjelaskan dengan cukup detail 8

Menjelaskan dengan kurang detail 4

Tidak menjawab 0

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

148

Rumus penilaian:

Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................

Jumlah skor maksimal (10)

Skala Penilaian : KI-4

Nilai Keterangan Predikat

87 - 100 Sangat Baik A

71 - 86 Baik B

70 - 56 Cukup C

0 - 55 Kurang D

Soal 2: Pertemuan ketiga

Susunlah sebuah kerangka teks Eksposisi dari topik atau tema yang sudah kalian

temukan!

Tabel Indikator 2 : Menyusun Kerangka Teks EKSPOSISI

Judul Teks Eksposisi: Nilai

Menentukan judul

………………………………………………………………

…………………………

5

Menentukan tujuan

………………………………………………………………

…………………………

10

Mengumpulkan bahan

………………………………………………………………

…………………………

10

Membuat ide pokok pada setiap paragaf 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

149

………………………………………………………………

…………………………

Total Nilai 35

Tabel Rubrik : Menentukan Tema Teks Eksposisi

Judul Teks EKSPOSISI: Nilai

Menentukan judul

Menjelaskan dengan sangat

detail

5

Menjelaskan dengan cukup

detail

4

Menjelaskan dengan kurang

detail

2

Tidak menjawab 0

Menentukan tujuan

Menjelaskan dengan sangat

detail

10

Menjelaskan dengan cukup

detail

8

Menjelaskan dengan kurang

detail

4

Tidak menjawab 0

Mengumpulkan bahan

Menjelaskan dengan sangat

detail

10

Menjelaskan dengan cukup

detail

8

Menjelaskan dengan kurang

detail

4

Tidak menjawab 0

Membuat ide pokok pada setiap

paragraf

Menjelaskan dengan sangat

detail

10

Menjelaskan dengan cukup 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

150

detail

Menjelaskan dengan kurang

detail

4

Tidak menjawab 0

Total Nilai 35

Rumus penilaian:

Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................

Jumlah skor maksimal (35)

Soal 2: Pertemuan keempat

Kembangkanlah kerangka yang sudah kalian buat menjai teks Eksposisi yang utuh

sesuai dnegan kaidahnya!

Tabel Indikator 3 : Mengembangkan Kerangka Teks Eksposisi

Judul Teks Eksposisi: Nilai

Teks

…………………………………………………………………

………………………

55

Total Nilai 55

Tabel Rubrik : Menentukan Tema Teks Eksposisi

Judul Teks Eksposisi: Nilai

Mengembangkan Kerangka Menjelaskan dengan sangat

detail

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

151

Menjelaskan dengan cukup

detail

15

Menjelaskan dengan kurang

detail

6

Tidak menjawab 0

Struktur Menjelaskan dengan sangat

detail

10

Menjelaskan dengan cukup

detail

8

Menjelaskan dengan kurang

detail

4

Tidak menjawab 0

Kaidah Menjelaskan dengan sangat

detail

15

Menjelaskan dengan cukup

detail

10

Menjelaskan dengan kurang

detail

6

Tidak menjawab 0

Menggunakan bahasa yang

universal

Menjelaskan dengan sangat

detail

5

Menjelaskan dengan cukup

detail

4

Menjelaskan dengan kurang

detail

2

Tidak menjawab 0

Total Nilai 55

Rumus penilaian:

Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................

Jumlah skor maksimal (55)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

152

Total Rumus penilaian:

Jumlah skor perolehan 1 + 2 + 3 × 100 = ...............................

Jumlah skor maksimal (100)

Contoh

Hasil Pencapaian Peserta Didik (perKD)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : X MIPA 4

KD : 3.1 – 4.1

No Nama KI-3

Nilai

KI-4

Nilai

Tu

gas

UH

UT

S

UA

S

Pra

kti

k

Pro

du

k

1 Ach. Fikri Haikal 80 - - - 80 80 80

2 Ach. Sifaul Amin 80 - - - 80 80

3 Dst

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Yogyakarta.................

Guru Mata Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

153

LAMPIRAN MEDIA dan KUNCI JAWABAN

Pertemuan pertama:

Basuki Jaka Purnama, M.Pd.

NIP. 19680628 199001 1 001

Rio Dwi Andana

NIM. 151224027

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

154

Manfaat Jamu Tradisional

1. Seiring dengan kemajuan zaman, banyak hal mengalami kemajuan. Yang

paling mencolok adalah kemajuan teknologi yang makin canggih dalam berbagai

aspek kehidupan. Selain itu, secara ekonomis, masyarakat juga dapat makin

menjangkau teknologi informasi dan teknologi kesehatan.

2. Walaupun demikian, obat tradisional atau yang sering disebut jamu masih

mendapat tempat di hati masyarakat. Jamu dipercaya mempunyai banyak

kelebihan jika dibandingkan dengan obat-obatan modern seperti yang banyak

beredar di pasaran. Jamu juga dianggap lebih sesuai dengan kebanyakan penyakit

modern, seperti diabetes.

3. Berikut adalah kelebihan obat tradisional (Katno, Balitro Tawangmangu, dan S.

Pramono, Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta, Tribun Yogya edisi 16 Oktober

2011).

(1) Obat tradisional mempunyai efek samping yang lebih kecil apabila

digunakan secara tepat, baik waktu penggunaan, takaran, cara pemakaian,

pemilihan bahan maupun penyesuaian dengan indikasi tertentu.

(2) Ada efek komplementer dan/atau sinergisme dalam ramuan obat tradisional

(komponen bioaktif tanaman obat).

(3) Satu tanaman yang sangat murah mempunyai banyak manfaat farmakologi.

(4) Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit metabolik, seperti diabetes,

kolesterol, batu ginjal, dan hepatitis (metabolik) dan penyakit degeneratif,

seperti rematik, asma, tukak lambung, ambeien, dan pikun.

4. Keunggulan obat tradisional, jika dibandingkan dengan obat modern, lebih

aman dan ekonomis. Apabila dikonsumsi dalam waktu lama dan terus-menerus,

obat modern akan mengakibatkan efek samping yang dapat memicu penyakit

baru.

(Diadaptasi dari http://4loveandlife.blogspot.com/2012/06/manfaat-jamu-

tradisional.html)

Tabel 1 Indikator : Struktur Teks Eksposisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

155

Judul Teks Eksposisi: Nilai

Berisi pendapat

Seiring dengan kemajuan zaman, banyak hal mengalami

kemajuan. Yang paling mencolok adalah kemajuan

teknologi yang makin canggih dalam berbagai aspek

kehidupan. Selain itu, secara ekonomis, masyarakat juga

dapat makin menjangkau teknologi informasi dan teknologi

kesehatan.

20

Uraian bersifat objektif

Jamu dipercaya mempunyai banyak kelebihan jika

dibandingkan dengan obat-obatan modern seperti yang

banyak beredar di pasaran. Jamu juga dianggap lebih sesuai

dengan kebanyakan penyakit modern, seperti diabetes.

20

Uraian bersifat gagasan

Berikut adalah kelebihan obat tradisional (Katno, Balitro

Tawangmangu, dan S. Pramono, Fakultas Farmasi UGM

Yogyakarta, Tribun Yogya edisi 16 Oktober 2011).

20

Contoh-contoh yang disampaikan melalui analisis dan

sintesis

(1) Obat tradisional mempunyai efek samping yang lebih

kecil apabila digunakan secara tepat, baik waktu

penggunaan, takaran, cara pemakaian, pemilihan bahan

maupun penyesuaian dengan indikasi tertentu.

(2) Ada efek komplementer dan/atau sinergisme dalam

ramuan obat tradisional (komponen bioaktif tanaman obat).

(3) Satu tanaman yang sangat murah mempunyai banyak

manfaat farmakologi.

(4) Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit metabolik,

seperti diabetes, kolesterol, batu ginjal, dan hepatitis

(metabolik) dan penyakit degeneratif, seperti rematik, asma,

tukak lambung, ambeien, dan pikun.

20

Paragraf diakhiri degan penegasan ulang pendapat.

Keunggulan obat tradisional, jika dibandingkan dengan obat

modern, lebih aman dan ekonomis. Apabila dikonsumsi

dalam waktu lama dan terus-menerus, obat modern akan

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

156

mengakibatkan efek samping yang dapat memicu penyakit

baru.

Total Nilai 100

Pertemuan kedua

Perhatikan teks Eksposisi dengan judul “Manfaat Jamu Tradisional”

identifikasikanlah kaidah teks Eksposisi!

Tabel 2 : Kaidah Teks Eksposisi

Judul Teks Eksposisi : Nilai

Menggunakan nomina dan pronomina

Nomina: semantik: Jamu, obat,

Sintaksis: kemajuan zaman, kemajuan teknologi, secara

ekonomis, dll

Pronomina:

Masyarakat, Katno, Balitro Tawangmangu, dan S.

Pramono,

20

Menggunakan kata-kata leksikal verba, adjektiva, dan

adverbial.

Verba : adalah, disebut, mempunyai

Adjektiva : banyak, tempat di hati, lebih

Adverbial : seperti yang banyak beredar di pasaran, obat

modern akan mengakibatkan efek samping yang dapat

memicu penyakit baru.

20

Menggunakan konjungsi atau kata sambung

Walaupun demikian, Berikut, Seiring dengan, seperti, dll

20

Menyajikan argumentasi urut.

Iya, kaena menjadikan informasi jamu tradisional dahulu,

kemudian manfaat dan kelemhannya.

20

Menyatakan sikap penulis (setuju atau tidak setuju) 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

157

setuju

Keunggulan obat tradisional, jika dibandingkan dengan obat

modern, lebih aman dan ekonomis.

Tidak setuju

Apabila dikonsumsi dalam waktu lama dan terus-menerus,

obat modern akan mengakibatkan efek samping yang dapat

memicu penyakit baru.

Total Nilai 100

Peremuan ketiga dan keempat

Judul Teks Eksposisi: Nilai

Topik

Kriminalitas

10

Total Nilai 100

Judul Teks Eksposisi: Nilai

Menentukan judul

Rusuh di Hari Buruh

5

Menentukan tujuan

Menyadarkan kepada kaum Buuh bahwa bertindak anarkis

itu tindak kriminalitas

10

Mengumpulkan bahan

Kumpulan berita dari acara televisi

10

Membuat ide pokok pada setiap paragaf

10

Total Nilai 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

158

Judul Teks Eksposisi: Nilai

Teks

Rusuh di Hari Buruh

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau

Ahok menyayangkan aksi buruh yang membakar karangan

bunga saat peringatan Hari Buruh atau May Day di Monas.

Sebab, bila tidak dibakar buruh, karangan-karangan bunga

itu bisa jadi penghasilan tambahan Pasukan Oranye.

Menurut Ahok, meski karangan bunga tidak dipajang

lantaran sudah layu, namun kerangka dari karangan bunga

yang dikirimkan warga untuk Ahok-Djarot itu dapat dijual

kembali oleh Pasukan Oranye.

"Sayang saja dibakar, itu kan (bisa) jadi rezeki Pasukan

Oranye," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa

(2/5/2017).

Ahok menyebut, satu tumpuk kerangka karangan bunga

bekas dapat dijual seharga Rp 50 ribu oleh Pasukan Oranye.

"Dibawa ke Monas satu tumpuk jual saja bisa Rp 50 ribu

kok," ucap Ahok.

Pembakaran bunga oleh buruh dibalas warga dengan

mengirimkan tiga karangan bunga yang bertuliskan soal

aksi saat demo buruh itu. Pertama bertuliskan "Bunga

bertanya: Apa salahku sampai aku kau bakar?". Pengirim

karangan bunga tersebut menamai diri mereka sebagai

Group Gembira Assoy.

Ada pula karangan bunga bertuliskan "Terima kasih kepada

pembakar bunga... karena doa2 kita lebih cepat naiknya"

dari Group Menolak Kekerasan.

55

Total Nilai 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

159

LAMPIRAN MATERI

1. UraianMateri

A. PENGERTIAN TEKS EKSPOSISI

Teks Eksposisi adalah adalah sebuah teks atau yang berisi informasi dan

pengetahuan yang dimuat secara singkat dan padat yang bertujuan untuk

memaparkan atau menjelaskan informasi-informasi tertentu agar dapat

menambah ilmu pengetahuan sang pembaca. Teks Eksposisi mengupas

atau menguraikan suatu masalah dengan disertai sejumlah argument dan

fakta.

B. CIRI-CIRI TEKS EKSPOSISI

- Menggunakan bahasa yang formal

- Menggunakan teks yang jelas dan mudah dipahami.

- Tidak memihak dan memaksakan kehendak pada pembaca.

- Isi teks bersifat netral dan obyektif.

- Bersifat fakta ilmiah.

- Terdapat data dari sumber yang valid dan kredibel

- Menyajikan fakta sebagai alat konkritasi dan kontriusi.

- Isi menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan

bagaimana.

C. STRUKTUR TEKS EKSPOSISI

Teks eksposisi dibangun oleh tiga struktur yang membangun teks

tersebut menjadi sebuah teks eksposisi. Ketiga struktur tersebut

diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Pernyataan Pendapat (tesis), adalah bagian teks yang berisikan

pernyataan pendapat (tesis) sang penulis. Bagian ini juga biasa

disebut sebagai bagian pembuka.

b. Argumentasi, adalah bagian yang berisikan alasan yang dapat

memperkuat argumen penulis dalam memperkuat ataupun menolak

suatu gagasan.

c. Penegasan Ulang Pendapat, merupakan bagian yang berisi

penegasan ulang pendapat sang penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

160

D. UNSUR/KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI

Unsur Kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah ciri

kebahasaan yang digunakan dalam pembuatan teks eksposisi. Adapun

kaidah kebhasaan teks eksposisi adalah sebagai berikut.

1. PRONOMINA

Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan

nomina atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi

dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona.

a. Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal.

Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -

ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian,

mereka, hadirin, para.

b. Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu

Pronomina Penunjuk contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana.

dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa.

2. KATA LEKSIKAL (NOMINA, VERBA, ADJEKTIVA,

ADVERBIA NOMINA (KATA BENDA)

Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun

abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari

bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun

nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah,

pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan,

dll.

a. Verba (kata kerja)

Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan,

proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya

berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat dari bentuknya

dibedakan menjadi dua yaitu :

- Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses

morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya mandi,

pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

161

- Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami

perubahan bentuk dasar karena proses morfologis (afiksasi,

reduplikasi, komposisi). Contohnya melebur, mendarat,

berlayar, berjuang, memukul-mukul, makan-makan, cuci muka,

mempertanggungjawabkan, dll.

b. Adjektiva (kata sifat)

Merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat

atau keadaan orang, benda, dan binatang. Contohnya cantik,

gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar, luas, negatif,

positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-lain.

c. Adverbia (kata keterangan)

Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi

berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan lain-

lain. Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika,

mula-mula, dengan, memakai, berdiskusi, dan lain-lain.

Kata leksikal (nomina, verba, adjektiva, dan adverbia) yang

terdapat dalam teks eksposisi di atas, misalnya:

- kata percaya (verba), mempercayai (verba), kepercayaan

(nomina)

- kata yakin (adjektif), menyakini (verba), keyakinan

(nomina)

- kata optimistis (adjektif)

- kata potensial (adjektif), berpotensi (verba)

d. Konjungsi

Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk

memperkuat argumentasi. Suatu jenis konjungsi dapat

digunakan dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang

sejenis dalam suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga

membentuk koherensi antarkalimat. Dapat pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

162

mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks

sehingga tercipta keharmonisan makna maupun struktur.

Adapun berikut adalah beberapa jenis konjungsi dan contohnya

yang biasa kita temukan didalam sebuah teks eksposisi.

- Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu,

kemudian, setelah itu.

- Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan.

- Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal.

- Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk.

- Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan,

bilamana, apabila.

- Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain,

yakni.

- Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat,

akibatnya.

- Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun,

melainkan, sedangkan.

- Konjungsi pilihan : atau.

- Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya,

lagi pula, itu pun.

- Konjungsi penjelasan : bahwa.

- Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa.

- Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu,

jadi, dengan demikian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

163

Lampiran 15: Story Board Powtoon

STORY BOARD

PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON UNTUK MATERI

TEKS EKSPOSISI KELAS X MIPA 4 SMA NEGERI 1 KALASAN

Teks Eksposisi

Scene Visual Audio dan

Keterangan

Intro

(Slide 1)

Animasi:

pada TEKS 1

(efek

animasi

Type) dan

TEKS 2

(efek

animasi

Write).

Audio:

musik

instrumental.

(Slide 1 ke 2

menggunaka

n Transition

Spiralz

Tech).

Kompetensi

Dasar

(Slide 2)

Animasi:

pada TEKS 1

(efek

animasi

Write),

TEKS 2 dan

TEKS 3

(efek

animasi

Scale).

Audio:

musik

instrumental.

(Slide 2 ke 3

tidak

menggunaka

n

TEKS 1

TEKS 2

Logo

Powtoon

Logo

Powtoon

TEKS 1

TEKS 2

TEKS 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

164

Transition).

Tujuan

Pembelajar

an

(Slide 3)

Animasi:

pada TEKS

1 (efek

animasi

Fade),

TEKS 2 dan

TEKS 3

(efek

animasi

Scale).

Audio:

musik

instrumental

.

(Slide 3 ke 4

menggunak

an

Transition

Fade).

1

Pengertian

Teks

Eksposisi

(Slide 4)

Animasi:

pada TEKS

1 (efek

animasi

Scale).

Animasi 1

(efek

animasi Up)

dan

Animasi 2

(efek

animasi

Pop).

Audio:

musik

instrumental

.

(Slide 4 ke 5

menggunak

an

Transition

Slice

Horizontal).

TEKS 1

TEKS 2

TEKS 3

Logo

Powtoon

Animasi2

Animasi 1 Logo

Powtoon

TEKS 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

165

1.1

Pengertian

Teks

Eksposisi

(Slide 5)

Animasi:

pada TEKS 1

(efek animasi

Roll).

Animasi 1

dan Animasi

2 (efek

animasi

Right).

Audio: musik

instrumental.

(Slide 5 ke 6

menggunakan

Transition

Slice

Vertical).

2

Ciri-ciri

Teks

Eksposisi

(Slide 6)

Animasi:

pada TEKS 1

(efek animasi

Left).

Animasi 1

(efek animasi

Right).

Emoticon 1,2,

dan 3 (efek

animasi Pop).

Audio: musik

instrumental.

(Slide 6 ke 7

menggunakan

Transition Tv

Noise).

Animasi 1 Animasi 2

TEKS 1

Emoticon 1,2,3

Animasi 1

TEKS 1

Logo

Powtoon

Logo

Powtoon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

166

2.1

Ciri-ciri

Teks

Eksposisi

(Slide 7)

Animasi:

pada TEKS

1,2,3, dan 4

(efek animasi

Fade).

Animasi 1

(efek animasi

Fade dengan

efek

tambahan A

to B).

Audio: musik

instrumental.

(Slide 7 ke 8

menggunakan

Transition

Clipboard).

2.2

Ciri-ciri

Teks

Eksposisi

(Slide 8)

Animasi:

pada TEKS

1,2,3, dan 4

(efek animasi

Fade).

Animasi 1

dan 2 (efek

animasi Fade

dengan efek

tambahan A

to B).

Audio: musik

instrumental.

(Slide 8 ke 9

menggunakan

Transition

Slice).

B A

Animasi 1 Logo

Powtoon

TEKS 4

TEKS 3

TEKS 2

Animasi 1

Animasi 2

TEKS 1

TEKS 4

TEKS 3

TEKS 2

TEKS 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

167

3

Struktur

Teks

Eksposisi

(Slide 9)

Animasi:

pada TEKS

1,2, dan 3

bergantian

(efek animasi

Fade dan

Pop).

Animasi 1

dan 2 (efek

animasi

Fade).

Audio: musik

instrumental.

(Slide 9 ke 10

menggunakan

Transition

Hand).

3.1

Struktur

Teks

Eksposisi

(Slide 10)

Animasi:

pada TEKS

1,2,3, dan 4

(efek animasi

Fade).

Audio: musik

instrumental.

(Slide 10 ke

11

menggunakan

Transition

Poof!).

Animasi1 Animasi 2

Logo

Powtoon

TEKS 1,2, dan 3

Logo

Powtoon

TEKS 1 TEKS 3

TEKS 4

TEKS 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

168

4

Kaidah

Kebahasaan

Teks

Eksposisi

(Slide 11)

Animasi:

pada TEKS 1

(efek animasi

Write).

Animasi 1

dan 2 (efek

animasi Up

dan Right

dengan efek

tambahan A

to B).

Audio: musik

instrumental.

(Slide 11 ke

12

menggunakan

Transition

White Color

Smear).

4.1

Kaidah

Kebahasaan

Teks

Eksposisi

(Slide 12)

Animasi:

pada TEKS

1,2,3, dan 4

(efek animasi

Right dan

Left). Angka

1,2, dan 3

serta Animasi

1 (efek

animasi Pop).

Audio: musik

instrumental.

(Slide 12 ke

13

menggunakan

Transition

Spiralz Tech).

TEKS 1

Logo

Powtoon

Logo

Powtoon

TEKS 1

1

2 3

TEKS 4

TEKS 2

TEKS 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

169

5

Outro

(Slide 13)

Animasi:

pada TEKS 1

(efek animasi

Fade).

Animasi 1

(efek animasi

Right).

Audio: musik

instrumental.

(Slide 13 ke

14

menggunakan

Transition

Camera Left).

5.1

Outro

(Slide 14)

Animasi:

pada

Animasi 1

(efek animasi

Down).

Audio: musik

instrumental.

(Slide 14 ke

15 tidak

menggunakan

Transition).

Animasi 1

Logo

Powtoon

TEKS 1

Animasi 1

Logo

Powtoon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

170

6

Tugas

(Slide 15)

Animasi:

pada TEKS 1

(efek animasi

Fade).

Animasi 1

(efek animasi

Pop).

Audio: musik

instrumental.

(Slide 15 ke

16

menggunakan

Transition

Blue Color

Smear).

6.1

Tugas

(Slide 16)

Animasi:

pada TEKS

1,2,3, dan 4

(efek animasi

Fade).

Audio: musik

instrumental.

(Slide 16 ke

17 tidak

menggunakan

Transition).

Animasi 1

TEKS 1

Logo

Powtoon

TEKS 1

Logo

Powtoon

TEKS 2

TEKS 3

TEKS 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

171

7

Sumber

Belajar

(Slide 17)

Animasi:

pada TEKS

1,2,3,4, dan

5 (efek

animasi

Fade).

Audio:

musik

instrumental.

TEKS 1

TEKS 2

TEKS 3

TEKS 4

TEKS 5

Logo

Powtoon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA POWTOON

172

Lampiran 16: Foto Penelitian

Foto Uji Coba Kuesioner Penelitian Kelompok Besar (Kelas X MIPA 4)

Foto Uji Coba Kuesioner Penelitian Kelompok Kecil (Kelas X MIPA 3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI