pengembangan metodologi rekayasa nilai (value engineering ... · ... penentuan peubah yang...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN METODOLOGI REKAYASA NILAI (VALUE ENGINEERING) :
KASUS PEMILIHAN DAN EV ALUASI RANCANGAN TRAKTOR TANGAN
OIeh :
RON1 KASTAMAN TEP 95562
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999
RON1 KASTAMAN. Pengembangan Metodologi Rekayasa Nilai (Value Engineering) : Kasus Pemilihan Dan Evaluasi Rancangan Traktor Tangan. (Dibawah Bimbingan Bambang Pramudya sebagai Ketua, Moeljamo Djojomartono, Kudang 8. Seminar, Sam Herodian, dan Sri Hartoyo sebagai anggota).
RINGKASAN
Industri alat/mesin pertanian di Indonesia memegang peranan yang
sangat penting terutama dalam rangka menunjang produksi pangan, narnun
tingkat perkembangannya belum begitu memuaskan. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya produk impor yang beredar di pasaran. Disamping itu
produk lokal harganya mash lebih mahal bila dibandingkan dengan produk
impor dan produk yang dihasilkan seringkali tidak sesuai dengan harapan
pemakainya.
Penelitian ini membahas penggunaan metodologi rekayasa nilai untuk
menunjang pengembangan rancang bangun alat/mesin pertanian di
Indonesia. Penggunaan metodologi rekayasa nilai hingga saat ini lebih banyak
untuk pengembangan produk-produk industri non pertanian, sedangkan
pemanfaatannya dalam bidang pertanian masih terbatas. Pertimbangan
penggunaan metode rekayasa nilai ini adalah :
1. Pendekatan rekayasa nilai memiliki orientasi pada pemakai.
2. Pendekatan ini dapat memberikan solusi optimal bagi penentuan biaya
pemenuhan fungsi suatu produk disesuaikan dengan apa yang menjadi
tujuan pemakai.
3. Pada setiap tahapan dalam rekayasa nilai dapat digunakan berbagai
alternatif metode analisis, sehingga metodologi ini menjadi fleksibel.
4. Metodologi ini bermanfaat tidak saja untuk pemakai akan tetapi juga bagi
produsen produk terutama sebagai pedoman dalam proses pemilihan,
evaluasi dan modifikasi rancangan produk.
Aplikasi metodologi rekayasa nilai dalam bidang pertanian masih
memerlukan adanya penyesuaian dan pengembangan metodologi terutama
bila metodologi ini digunakan untuk proses pemilihan, evaluasi dan
modifikasi rancangan alat/mesin pertanian. Dasar pengembangan metodologi
rekayasa nilai antara lain :
1. Perlunya suatu prosedur untuk proses pemilihan dan evaluasi suatu
produk, khususnya aIat/mesin pertanian dengan karakteristik informasi
yang diperoleh dari pemakai, yang sifatnya kompleks.
2. Pada tahapan informasi diperlukan adanya informasi yang lebih
terstruktur berkaitan dengan informasi apa yang dapat dijadikan dasar
bagi pemilihan, evaluasi d m modifikasi produk alat/mesin pertanian.
3. Perlunya suatu metode berbasis komputer yang dapat menunjang proses
pemilihan alternatif rancangan modifikasi yang terbaik dengan cepat d m
tepat, mengingat alternatif rancangan modifikasi dari suatu produk
alat/mesin pertanian yang dikembangkan bisa mencapai ribuan alternatif.
4. Metodologi rekayasa nilai yang ada saat ini belum dapat diaplikasikan
seluruhnya dalam menjawab permasalahan yang berkaitan dengan bidang
pertanian.
Penelitian ini bertujuan untuk : 1). Mengembangkan metodologi
rekayasa nilai untuk mendapatkan prosedur yang memudahkan dalam
memilih dan mengevaluasi rancangan alat/mesin pertanian hingga
memungkinkan untuk dilakukan modifikasi rancangan dengan hasil
rancangan yang lebih baik; 2). Mendapatkan cara untuk menyerap informasi
yang menjadi dasar pemilihan dan pengembangan rancangan alat/mesin
pertanian yang sesuai dengan keinginan pemakai; 3). Mendapatkan gambaran
umum penerapan metodologi rekayasa nilai pada contoh kasus pemilihan
dan evaluasi rancangan traktor tangan.
Penelitian ini pada dasarnya menggunakan pendekatan deskriptif
survey analitik dengan dua materi pokok yang dibahas, yaitu :
1. pengembangan rnetodologi rekayasa nilai dengan uraian beberapa metode
analisis yang digunakan.
2. Implementasi pengembangan metodologi rekayasa nilai untuk kasus
pemilihan dan evaluasi rancangan traktor tangan di Jawa Barat.
Dalam operasionalnya penelitian ini melalui beberapa tahapan dan
metode, sesuai dengan tahapan yang umum dilakukan dalam pendekatan
metodologi rekayasa nilai, yaitu : (1). Tahapan Informasi; (2). Tahapan Kreatif;
(3). Tahapan Analisis; (4). Tahapan Pengembangan; dan (5). Tahapan
Rekomendasi.
Tahapan informasi mencakup beberapa kegiatan yang berkaitan
dengan : 1) Penentuan peubah yang berpengaruh pada pemilihan produk;
2) Analisis faktor untuk penentuan peubah yang dapat d i j a d i h dasar
pengembangan rancangan suatu produk; 3) Analisis fungsi produk untuk
menentukan fungsi-hgsi yang ada daIam rancangan alat/mesin pertanian
yang banyak beredar saat ini.
Metode yang digunakan pada tahapan kreatif antara lain : 1) Analisis
morfologi produk, yaitu untuk menggambarkan berbagai kemungkinan
konfigurasi rancangan aIat/mesin pertanian yang dapat dibuat; 2) Analisis
pendapatan dan biaya penggunaan produk untuk mendapatkan informasi
tentang biaya dan pendapatan yang diperoleh selama rancangan alat/mesin
pertanian tersebut digunakan di lapangan.
Tahapan analisis antara lain mencakup : 1) Analisis kelayakan finansial
penggunaan rancangan produk; 2) Analisis pemilihan produk dengan metode
AHPfizzy, yaitu metode pemilihan alternatif rancangan yang didasarkan atas
perbandingan berpasangan, dengan input data yang bersifat fuzzy
(dinyatakan dengan angka kisaran) dan dasar pemilihan alternatifnya dengan
menggunakan indeks kineja yang memiliki koefisien keragaman
(perbandingan antara standar deviasi dengan rata-rata indeks) terkecil;
3) Analisis nilai, yaitu untuk mendapatkan berapa besar kine rja keseluruhan
suatu rancangan alat/mesin dikaitkan dengan biaya produksi yang
diperlukan untuk pemenuhan kine rja tersebut. Nilai yang dimaksud adalah
Nilai Indeks Rekayasa Rancangan (NIRR), yaitu perbandingan antara indeks
kine rja produk dengan indeks harga pokok produksi produk . Produk ideal
adalah produk dengan indeks kinerja yang tinggi dan nilai yang tinggi pula;
4) Analisis atribut, yaitu untuk mengukur seberapa ideal produk terpilih
berdasarkan kriteria yang diinginkan oleh pemakai, dimana hasil penilaian
kualitatif maupun kuantitatif atas peubah kine rja yang berada di bawah titik
ideal merupakan acuan bagi pengembangan rancangan pada tahapan
selanjutnya.
Tahapan pengembangan terdiri dari beberapa prosedur, yaitu :
1) Pengembangan kemungkinan alternatif rancangan yang lebih baik dari
kondisi awalnya berdasarkan pertimbangan faktor yang dapat mempengaruhi
pemilihan produk; 2) Membandingkan rancangan; 3) Menggambar rancangan
awal dan rancangan usulan; 4) Mendiskusikan keuntungan dan kerugian dari
rancangan yang diusulkan; 5) Mendiskusikan apa yang menjadi kebutuhan
dalam rancAgan yang diusulkan terutama dengan kelompok pakar,
produsen, distributor atau bengkel alat/mesin pertanian; 6) Analisis
pemilihan alternatif rancangan modifikasi produk dengan metode zero - one
dan pemrograman SQL (Structured Query Language).
Data yang digunakan untuk tahapan pengembangan adalah bobot
kriteria pemilihan produk (diperoleh dari hasil analisis dengan metode AHP
fuzzy) dan angka persentase dari tiap komponen yang dibandingkan dengan
metode analisis zero - one (indeks proporsi komponen). Metode zero - one
adalah metode analisis keputusan yang didasarkan atas perbandingan
berpasangan diantara alternatif yang dibandingkan. Altematif yang lebih baik
diberi indeks 1 dan sebaliknya diberi indeks 0. Apabila diantara kedua
alternatif yang dibandingkan memiliki derajat yang sama (sama baiknya atau
sama buruknya), maka indeks yang diberikan besarnya antara 0 I x I 1.
Sedangkan proses penghitungan indeks kine rja alternatif rancangan modifika-
si dilakukan dengan menggunakan teknik pemrograman SQL. Hal ini
dilakukan mengingat jumlah kemungkinan alternatif kombinasi rancangan
yang dapat dibentuk bisa sangat banyak (ribuan alternabf), yang apabila
dihitung dengan cara manual akan memakan waktu lama.
Tahapan rekomendasi mencakup kegiatan implementasi atas alternatif
usulan modifikasi rancangan terpilih dengan melihat persentase perubahan
nilai produk sebelum dan sesudah modifikasi rancangan dilakukan.
Pengembangan metodologi rekayasa nilai dalam ha1 ini ditekankan
pada beberapa tahapan, yaitu : 1) proses penyerapan informasi yang terkait
dengan modifikasi rancangan pada tahapan informasi; 2) penentuan model
hirarki AHP fuzzy dan penentuan alternatif terbaik hasil defusifikasi dengan
metode AHP fizzy pada tahapan analisis; 3) penentuan peubah untuk dasar
modifikasi rancangan dan pemilihan altematif usulan modifikasi rancangan
dengan metode zero - one dan teknik pemrograman SQL.
Untuk mendapatkan gambaran umum penerapan metodologi rekayasa
nilai dilakukan studi kasus pada proses pemilihan dan evaluasi rancangan
traktor tangan yang ada di 20 Kabupaten yang ada di Jawa Barat. Jurnlah
minimum contoh pengamatan dalam ha1 ini adalah sebanyak 30 responden
pemakai traktor tangan yang telah berpengalaman untuk tiap kabupaten.
Hasil penelitian pada kasus traktor tangan adalah sebagai berikut :
1. - Dari tahapan informasi diketahui ada 6 merk traktor tangan yang dijumpai
di Jawa Barat, dengan 2 merk yang paling banyak digunakan, yaitu merk
A dan merk 3. Mayoritas tipe yang dipilih dari kedua merk tersebut
adalah tipe BTLB (36,44%), BG1 (23,97%), BG9 (8,83%), AE105 (6,78%) dan
tipe AST85L (5,05%). Merk dan tipe traktor tangan lainnya dapat
diabaikan mengingat jumlahnya lebih kecil dari 5% dari keseluruhan total
populasi contoh sebanyak 634 responden pengguna traktor tangan.
2. Ada 3 faktor hasil analisis faktor dengan 13 peubah, yang dapat dijadikan
dasar pengembangan rancangan traktor tangan lebih lanjut, yakni : Faktor
pertama adalah faktor yang mencirikan karakteristik ergonomi, seperti ;
getaran mesin, tingkat kebisingan, beban terhadap operator, efek gas
buang dan panas yang terkait dengan karakteristik pendinginan traktor
tangan serta bentuk rancangan (disain) yang ditampilkan. Faktor ke dua
adalah faktor yang berkaitan dengan karakteristik teknis, seperti ; umur
teknis, fungsi traktor tangan, jenis pekejaan yang dapat ditangani,
kemudahan operasi traktor (aksesibilitas) dan persentase kandungan lokal
komponen. Faktor ke tiga adalah faktor yang berkaitan dengan karakteristik
sosial dan ekonomi traktor tangan, yakni faktor yang mencirikan seberapa
besar traktor tangan yang dipilih dapat memberikan keuntungan bagi
pemakainya dan seberapa banyak pengetahuan dan informasi yang
berkaitan dengan kaktor tangan yang ditawarkan dapat dengan mudah
diserap oleh pemakai.
3. Ke 5 traktor tangan tersebut menunjukkan kelayakan secara finansial.
Untuk traktor tangan tipe tarik, traktor tangan BG9 merupakan traktor
tangan yang memiliki kelayakan tertinggi bila dibandingkan dengan tipe
tarik lainnya. Nilai BC Ratio yang diperoleh masing-masing 1,07; 1,25; 1,27;
1,41 d m 1,42 untuk tipe BG1; BTL.8; AST85L; ATS105 dan BG9. Kemudian
NPV antara Rp. 593.766,- (untuk tipe BG1) hingga Rp. 4.995.583,- (untuk
tipe ATS105). Sedangkan IRR antara 19,61% (mtuk BG1) hingga 41,05%
(untuk ATS105). Tingkat pengembalian investasi tercapai pada tahun ke
dua hingga tahun ke tiga untuk tingkat suku bunga pinjaman sebesar 18%
untuk data tahun 1997 sebelum terjadinya krisis moneter di Indonesia.
Sedangkan jam operasi pada titik irnpas berkisar antara 228,05 jam per
tahun (untuk BG9) hingga 345,12 jam operasi per tahun (untuk BG1).
4. Traktor tangan yang paling mendekati harapan pemakai menurut Nilai
Indeks Rekayasa Rancangan (NIRR) adalah tipe BTL8, dengan NIRR
tertinggi sebesar 1,240. Sedangkan dari kine j a keseluruhan yang terbaik
(menurut aspek teknis, ekonomi, ergonomi, sosial dan kondisi lapang)
adalah tipe AST85L, dengan angka indeks kinerja rata-rata sebesar 67,25.
5. Pengembangan rancangan untuk traktor tangan tipe BTL8 difokuskan
pada manajemen produksi, seperti mekanisme transmisi yang lebih baik,
kinerja mesin dengan fungsi yang lebih baik dan lebih banyak untuk
meningkatkan umur pakai traktor tangan. Pengembangan lainnya adalah
penanganan sistem distribusi dan pemasaran terutama untuk
meningkatkan pelayanan purna jual. Dari aspek ergonomi, tidak terlalu
banyak masalah pada BTLS kecuali perlu adanya perbaikan pada
rancangan u t u k mengurangi tingkat kebisingannya dari 96 dB(A)
menjadi di bawah 90 dB(A) pada kecepatan operasi optimum.
6. Untuk traktor tangan tipe AST85L, kekurangan yang ada berkaitan
dengan manajemen penjualan, pemasaran dan pelayanan puma jual.
Sedangkan dari aspek ergonomi, tingkat kebisingan yang dihasilkan
traktor tmgan tipe AST85L sudah baik. Perbaikan dimensi dapat
dilakukan dengan menurunkan posisi tinggi jangkauan stang kemudi.
7. Modifikasi rancangan untuk tipe BTL.8 meliputi perbaikan komponen
pelindung sabuk (V-belt) sebagian dari bahan plat eyser d m mesh (ram
kawat), pengencang sabuk dengan bearing yang lebih baik; roda jalan
dengan roda sangkar yang dilengkapi ring besi d m karet dibagian
luarnya; as roda dilengkapi dengan gigi belok; saringan udara tipe kering
dengan bahan busa sponge; penambahan ukuran rangka bagian depan
untuk fasilitas fungsi tambahan, modifikasi as roda gelebeg (puddler)
dengan bahan campuran kuningan-tembaga (bronze bearing); penambahan
komponen garu (leveller) dengan pelampung dari kayu; tuas kecepatan
diganti dengan mekanisme putar ke bawah serta penggunaan peredam
getar dari karet pada rangka mesin dan stang kemudi.
8. Modifikasi rancangan untuk tipe AST85L adalah mengubah bentuk stang
kemudi dengan bentuk stang BTL8 tipe panjang; roda jalan dengan roda
sangkar yang dilengkapi ring besi dan karet dibagian luarnya; tuas
kecepatan (tuas gas) diganti dengan menggunakan mekanisme putar ke
bawah.
9. Peningkatan indeks kinerja setelah modifikasi pada tipe BTL8 antara
35,87% hingga 36,17% dari indeks kinerja awal sebesar 56,57 dengan
persentase peningkatan biaya konstruksi untuk beberapa altematif dibuat
berkisar antara 3,52% hingga 7,05% dari harga pokok produksi awal
sebesar Rp. 2.210.000,-. Untuk tipe AST85L peningkatan indeks kinerja
berkisar antara 18,10% hingga 25,13% dari indeks kineja awal sebelum
modifikasi sebesar 20,77. Penurunan biaya konstruksi yang dapat
dilakukan berkisar antara 11,16% hingga 12,73% dari harga pokok
produksi traktor sebesar Rp. 3.087.500,-
Untuk penelitian lebih lanjut, penggunaan metodologi rekayasa nilai
ini dapat dilakukan dengan menggunakan data yang menggambarkan
kondisi umum di Indonesia. Disamping itu untuk meningkatkan kemampuan
terutama dalam pengumpulan informasi, pengolahan data dan interpretasi
data pada setiap tahapan metodologi dapat dibuat sistem pendukung
keputusan (decision support system). Dengan demikian proses pemilihan,
evaluasi d m modifikasi rancangan akan lebih mudah dan cepat.
RON1 KASTAMAN. The Development of Value Engineering Methodology : Case of Hand Tractors Selection and Design Evaluation. Advisory Committee : Bambang Pramudya (chairman), Moeljarno Djojomartono, Kudang B. Seminar, Sam Herodian, and Sri Hartoyo (members).
SUMMARY
Farm machinery and equipment industries have an important role in
supporting food production sufficiency in Indonesia, but the development of
industry is not satisfactory. Many tractors have been imported from other
countries to local market, indicates the limitation of the capability of winning
market competition of designing hand tractors which are highly competitive.
The local product is often less competitive in term of price and performance if
it is compared with the import product.
This research discusses the development of value engineering
methodology to improve farm machinery design, particularly in Indonesia.
Historically, the applications of value engineering methodology are mainly
focused on the development of machinery for non-agriculture sector. This
research attempts to apply the value engineering methodology on agricultural
machinery design.
The motivating rationales of using the value engineering methodology
in this research are as follows :
1. The methodology is based on user orientation.
2. The methodology gives an optimal solution to determine the cost or
performance for fulfillment of a specific function of product according to
users' goals.
3. There are flexible methods of analysis in each phase of value engineering
methodology.
4. Is is very important to support the process of selection, evaluation and
modification of farm machinery design either for users or farm machinery
manufacturers.
There are several reasons concerning with the use of value engineering
methodology in agriculture sector for farm machinery design selection,
evaluation and modification, such as :
1. The process of farm machinery design selection and evaluation needs a
specific procedure according to the complex information that is usually
obtained from users (farmers) in the field
2. In the information phase, structured information is an important factor for
farm machinery selection, evaluation and modification guidance.
3. When the process generates more than thousands alternatives of modified
designs, computer support is needed to carry on the selection process
easier and faster.
4. The value engineering methodology has not been aplicable throughly to
solve the specific problem in agriculture without further development in
each phase of methodology.
The objectives of the research are : 1). to develop the value engineering
methodology to obtain the effective procedure for selection and evaluation of
farm machinery. Therefore, the process of design modification can produce
better result; 2). to adapt base information for selection and development of
farm machinery design that needs users preference; 3). to discuss the use of
value engineering methodology in the case of hand tractors design selection
and evaluation.
Basically, the research uses the descriptive analytic survey method with
two main subject matter, such as :
1. The extension of value engineering methodology included the methods of
analysis on each phase of methodology.
2. The implementation of the methodology in case of hand tractors design
selection and evaluation in West Java Province.
There are five phases in value engineering methodology, such as :
(1). Information phase; (2). Creative phase; (3). Analysis phase; (4).
Development phase and (5). Recommendation phase.
Information phase covers activities such as : 1) to define variable
affecting the design product selection; 2) to determine important variable as a
dominant factor to design product development by using factor analysis; 3) to
establish functional aspects of the existing farm machinery design by using
Functional Analysis System Technique (FAST).
The activities for creative phase are : 1) to describe all possible
configuration of the farm machinery design by using morphology analysis; 2)
to collect relevant information related to benefit and cost of using product
when it is used in the field.
The analysis phase consists of several activities : 1) to study financial
feasibility of using the farm machinery design; 2) to select the best alternative
design by fuzzy AHP method. The method is based on pairwise comparison
from a specific problem hierarchy. It usesfuzzy input data expressed by range
value (lower bound and upper bound value). The selection criteria is the
highest performance index among the alternatives which has minimum
coefficient of variance (ratio between standard deviation and average index);
3) to obtain the brief information about the cost to spent for fuIfilment of a
specific performance by using the value analysis concept. This value is a ratio
between perfomance index and the cost index to achieve that performance of
the design product. The ideal product is the product that has the highest value
and peiformance; 4) to measure the ideal point of the design product based on
users preference. If the attributes variable measured have an index above the
ideal point, the attributes become a critical point for developing the design on
the next phase.
There are several procedures for development phase, such as : 1) to
develop all possible alternatives for better performance and value of the farm
machinery design based on the factors affecting the selection; 2) to perform
comparative analysis of all possible alternatives; 3) to draw the existing design
and modified design; 4) to discuss the strength and weakness of the proposed
modified design; 5) to discuss all things related with the proposed modified
design among experts and the others concern with designing and
manufacturing of the product; 6) to select the proposed modified design using
the zero - one method and Structured Query Language programming (SQL)
technique.
xvi
The development phase uses the data of users weighting criteria (as a
result offuzzy AHP method) and the index from zero - one method. The zero -
one method is also a pairwise comparison method of selection which has a
specific score as one and zero. The score "1" is for the alternative with better
performance while "0" is for the opposite. If both of compared alternatives has
the same performance (in better or worse condition), the score can be given as
a spesific value between 0 x I; 1. When too many alternatives modified
design generated, it is better to perform the selection process using the
Structured Query Language programming (SQL) technique based computer
support system. It takes to long times if the process is done manual.
The recommendation phase is aimed to describe the implementation
aspect of constructing the best proposed alternatives of modified design.
The development of the value engineering methodology is focused on
several activities, such as : 1) collecting the important information in
information phase for selection and evaluation of the farm machinery design,
so that further modification is possible to do; 2) constructing the hierarchy
model of the fuzzy AHP method in analysis phase and to explore the criteria
for selecting the best alternative design analyzed further from the result of
defuzzification from thefuzzy AHP method; 3) to generate the most important
variable to determine favourable alternatives of modified design and to select
the best alternative modified design by using zero - one method and SQL
programming technique in development phase.
To explore the utilization of value engineering methodology, the case
study of hand tractors selection and design evaluation has carried out in 20
districts of West Java Province. The minimum sample data consists of 30
respondents which are collected from hand tractor users for each district. The
user in this case is commonly experience person.
The result of study are as follow :
1. There are 6 brand names found in West Java Province. Only two of them
are commonly used in the field. They are brand A and 3, which have major
types such as BTL8 (36.44%), BG1 (23.97%), BG9 (8.83%), ATS105 (6.78%)
and AST85L (5.05%). The other brand names are below 5% from the total
634 respondents.
2. Three factors of 13 important variables which are grouped on 3 factors
resulting from factor analysis are the ergonomic, technical and socio-
ecocomic factors. The first factor is related to ergonomic factors such as
noise level, vibration, load, gas and heat exhausted factors. The second
factor is related to technical factors directed to the technical specification of
the tractors such as useful life, function of the tractor, type of work,
accessibility, service and maintenance efficiency by using local
components. The last factor is focused on profit achievement and the
availability of information about the product.
3. Generally, all the tractors analyzed have a good financial feasibility. For
the trailing type tractor, the BG9 type has the best financial feasibility. The
BC Ratio of the tractors are 1.07; 1.25; 1.27; 1.41 and 1.42 respectively for
BG1; BTL8; AST85L; ATS105 and BG9 type. The NPV between Rp. 593,766
(for BG1) and Rp. 4,995,583,- (for ATS105). Then IRR between 19.61% (for
BG1) and 41.05% (for ATS105). All of the designs give more benefit for the
user that is described by 2 year up to 3 year payback period or between
228.05 to 345.12 hours of operation for break event point based on 18% of
interest rate in 1997 before monetary crisis in Indonesia.
4. The best design with the highest value (NIRR) is BTLS type. The index is
1.240. Meanwhile, the best performance design is AST85L type. The
average performance index for the AST85L type is 67.25.
5. The main improvement for better production of the BTLS type is focused
on production management to make better transmission mechanism,
engine performance, and more function of the product in order to extend
the useful life. The other improvement are also the enlargement of the
marketing and distribution aspect especially to create a better after sales
service performance. There is no problem on ergonomic performance of
the BTL8 except the noise level should be reduced from 96 dB(A) to below
90 dB(A).
6. The improvement for AST85L type is focused on after sales service
performance and changing the arm lever and handle body position to
concordance with the anthropometric standard data.
7. The modification of the BTL8 design are mainly directed on v-belt cover
(by using iron plate and mesh material), and then tension pulley assembly
(by using better bearing component), modified dynamic cage wheel
combine with tyre rubber and circular i,ron ring, using the turning gear for
better turning mechanism; spoge air filter, modified front frame
attachment, better puddler gear material and mechanism (bronze bearing),
floating material attachment on levellw component (wood material),
vertical turning mechanism for speed arm (throttle assembly) and the use
of shock absorber material for reduction of noise and vibration.
8. The modification needed for AST85L type is to change the handle bar
model as BTL8 type. It is aimed to make the position of handle bar lower
than existing condition. Another improvement is to modify dynamic cage
wheels combined with tyre rubber and circular iron ring and vertical
turning mechanism for speed arm (throttle assembly).
9. The design improvement gives better value index and performance index.
In the BTL8 type, the value index changes' 35.87% up to 36.17% from initial
56.57 that was followed by the increasing 3.52% up to 7.05% construction
cost from initial cost of Rp. 2,210,000. Meanwhile, in the AST85L type, the
value index changes from 18.10% up to 25.13% from initial 20.77 followed
by construction cost reduction. The initial production cost of AST85L type
was Rp. 3.087.500 and it was possible to reduce around 11.16% up 12.73%
after modification.
It is possible to extend the research by using the data which describes
the condition of Indonesia as a whole. Another thing to consider is to develop
the decision support system for this value engineering methodology in further
research to improve the capability of analysis in all phase of the methodology.
PENGEMBANGAN METODOLOGI REKAYASA NILAI (VALUE ENGRVEERING) :
KASUS PEMILIHAN DAN EVALUASI RANCANGAN T R m O R TANGAN
Oleh :
RON1 KASTAMAN TEP 95562
Disertasi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Doktor Dalam Bidang Ilmu-Ilmu Pertanian
Pada Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 1999
Judul Disertasi : Pengembangan Metodologi Rekayasa Nilai (Value Engineering) : Kasus Pemilihan Dan Evaluasi Rancangan Traktor Tangan
Nama Mahasiswa : RON1 KASTAMAN
Nomor Pokok : TEP 95562
Program Studi : Ilmu Keteknikan Pertanian
of .Dr.Ir.H.Bamban~ Pramudva, M.En&
Anggota Anggota
I/Ph..~r.~amkerodian. MS Anggota
Dr.Ir.Sri Hartovo. MS Anggota
gram Pascasarjana
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 20 Januari 1963 di Bandung, putra
sulung dari keluarga H.Abdoellah Basyar dan Hj.Neni Soemami. Setelah
tarnat dari SD Negeri Nilem N Bandung tahun 1974, lalu melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri XIII Bandung dan lulus pada tahun 1977. Tahm
1981 lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri III Bandung.
Pada tahun 1985 mendapat gelar Sarjana Teknologi Pertanian setelah
menyelesaikan pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran -
Jurusan Teknologi Pertanian. Sejak tahun 1987 penulis bekerja sebagai staf
akademik di Jurusan Teknologi Pertanian - Fakultas Pertanian Universitas
Padjadjaran Bandung hingga saat ini. Pada tahun 1988 penulis mendapat
kesempatan mengikuti pendidikan Fellowship Program dalam bidang
Keteknikan Pertanian untuk pengembangan politeknik pertanian di Lincoln
College - University of Canterbury - New Zealand selama 6 bulan.
Penulis mendapat kesempatan mengikuti pendidikan lanjutan di
Jurusan Teknik Industri - lTB pada tahun 1990 dan lulus pada tahun 1992
dalam bidang kajian sistem informasi untuk bidang pertanian. Pada tahm
1995 penulis melanjutkan pendidikan Doktor pada Program Pascasa rjana IFB
dalam bidang kajian Sistem dan Manajemen Keteknikan Pertanian.
UCAPAN TERIMA KASIH
Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Fuji syukur penuIis panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena berkat
Taufik dan Hidayah-Nya penulisan disertasi ini dapat diselesaikan. Penulisan
disertasi ini tidak lepas dari bimbingan, dukungan moril maupun materil dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Prof.Dr.Ir.H.Bambang Pramudya, M.Eng. selaku ketua komisi
pembimbing dalam penyusunan disertasi ini, yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk dan dorongan moril dengan penuh kesabaran dan
pengertian.
2. Dr.H.Moeljamo Qojomartono, MSA. selaku anggota komisi pembimbing
yang telah banyak memberikan dasar dan falsafah keilmuan terutama
dalam bidang analisis sistem dan pemodelan sehingga penulis banyak
mendapatkan manfaatny a.
3. Dr.Ir.H.Kudang B. Seminar, Msc. selaku anggota komisi pembimbing yang
telah memberikan banyak dukungan moril dan semangat yang tinggi dan
telah menjadi mitra diskusi AHP Fuzzy dan Database, sehingga penulis
dapat menyelesaikan perjuangan dalam mengejar prestasi akademik
tertinggi ini.
4. Dr.Ir.Sam Herodian, MS. selaku anggota komisi pembimbing yang telah
memberikan arahan terutama dalarn pengkajian masalah ergonomika
bidang pertanian yang erat kaitannya dengan penelitian ini.
5. Dr.Ir.Sri Hartoyo, MS. selaku anggota komisi pembimbing yang juga telah
banyak memberikan wawasan kepada penulis terutama berkaitan dengan
masalah ekonomi dan sosial bidang pertanian.
6. Prof.Dr.H.Kamaruddin Abdullah, MSA. selaku Direktur CREATA yang
telah banyak memberikan bantuan terutama fasilitas peralatan
Laboratorium dan sponsorship dari JICA.
7. Rektor IPB dan Direktur Program Pascasarjana IPB, serta Ketua Tim
Manajemen Program Doktor (TMPD) yang telah banyak memberikan
bantuan, terutama beasiswa yang sangat berharga sehingga penulis dapat
melanjutkan pendidikan pada Program Pascasa rjana di IPB.
8. Dr.Masaya Ishikawa - Expert JICA pada proyek DGKE/IPB Project /
ADAET JTA-9a.(132) yang telah memberikan bantuan dana penunjang
penelitian program Doktor kepada penulis.
9. Para staf pengajar dan karyawan di Jurusan Teknik Pertanian IFB atas
segala bantuan, informasi maupun pelayanan administrasi yang diberikan
kepada penulis.
10. Ayah bunda, serta saudara tercinta yang telah banyak memberikan
dukungan moril dan doa restunya selama penulis mengikuti pendidikan.
11. Istri tercinta, Titin Rosmayanti, Rostika Yuliani d m Muhamad Rizki
Fitriana, yang dengan penuh kasih sayang dan kesabaran turut
mendukung dan memberikan doa serta semangat kepada penulis untuk
menyelesaikan tugas yang mulia ini.
12. Ade Moetangad Krarnadibrata, guru dan sahabat penulis yang dengan
penuh perhatian senantiasa membantu penulis dalam suka dan duka
selama penulis menempuh pendidikan di IPB Bogor.
13. Rahrnat Natawigena dan W.Daradjat Natawigena yang telah banyak
memberikan bantuan terutama dalam penyusunan gambar "disain grafis"
dan saran-sarannya.
14. Bapak Oyo selaku Ketua "Pujasinta" Kuningan dan Bapak Robby beserta
staf bengkel alsintanjnya, yang telah memberikan bantuan informasi
kepada penulis terutama yang berkaitan dengan rancang bangun alat dan
mesin pertanian, khususnya traktor tangan.
15. R.Ayusyahmida yang telah memberikan saran dan bantuannya yang
berkaitan dengan perangkat lmak untuk pembuatan model "AHP Fuzzy".
16. Aos Firdausil, Hendra Sudarsa, Sat Teguh, dan mahasiswa yang tergabung
di Himpunan Mahasiswa Keteknikan Pertanian, Jurusan Teknologi
Pertanian UNPAD yang banyak membantu penulis terutama di lapangan
dan di Laboratorium.
17.Rekan-rekan di Citra Intra Ganesha dengan segala perhatian dan
dukmgan moril yang telah diberikan.
18. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan disertasi ini.
xxvi
Semoga bantuan dan amal baiknya mendapat ridlo dari Allah SWT.
sesuai dengan keikhlasan bantuan dan amal baik yang telah diberikan.
Dengan segala keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, penulis
menyadari bahwa disertasi ini rnasih banyak kekurangannya, baik dari segi
teknik penulisan maupun isinya. untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun.
Akhirnya, penulis berharap semoga penulisan disertasi ini dapat
bermanfaat bagi perkembangan ilrnu pengetahuan di Indonesia khususnya
bidang keteknikan pertanian. Amiin.
Bandung, April 1999
Penulis.
DAFTAR IS1
RINGKASAN ..................................................................................................
SUMMARY ......................................................................................................
RIWAYAT HIDUP ..........................................................................................
UCAPAN TERIMA KASIH .........................................................................
DAETAR IS1 ....................................................................................................
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
....................................................................................... I . PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian .......................................................................
1.2 .. Perumusan Masalah ...............................................................................
1.3. Tujuan Penelitian .....................................................................................
................................................................................... 1.4. Manfaat Penelitian
I1 . TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................
2.1. Pentingnya Mekanisasi Pertanian di Indonesia ..................................
2.2. Kondisi Mekanisasi Pertanian di Indonesia .........................................
. . 11
xii
xxii
xxiii
xxvii
XXX
xxxiii
XXXV
1
1
8
9
9
11
11
15
2.3. Pemilihan. Pengujian dan Evaluasi Mesin Pertanian ......................... 18
. 2.4. Metodologi Rekayasa Nilai .................................................................... 28
2.5. Metode Analisis Faktor ........................................................................... 34
............................................................. . 111 METODOLOGI PENELITIAN 40
3.1. Metode Penelitian .................................................................................... 40
.................................................................. 3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian 51
3.3. Responden .................................................................................................
IV . PENGEMBANGAN METODOLOGI REKAYASA NILAI ............
4.1. Metode Analisis dalam tiap Tahapan Penelitian .................................
4.1.1. Metode yang Digunakan pada Tahapan Informasi .........................
4.1.2. Metode yang Digunakan pada Tahapan Kreatif ..............................
4.1.3. Metode yang Digunakan pada Tahapan Analisis ............................
4.1.4. Metode yang Digunakan pada Tahapan Pengembangan ...............
4.1.5. Metode yang Digunakan pada Tahapan Rekomendasi ..................
V . IMPLEMENTASI METODOLOGI REKAYASA NILAI ...................
5.1. Pembatasan Masalah ................................................................................
5.2. Tahapan Mormasi ....................................................................................
5.2.1. Keberadaan Traktor Tangan pada Daerah Penelitian di ................................................................................................ Jawa Barat
5.2.2. Penentuan Peubah yang Berpengaruh pada Pemilihan Traktor Tangan ......................................................................................................
5.2.3. Analisis Faktor Pertimbangan dalam Pengembangan Rancangan .............. Traktor Tangan yang Sesuai dengan Keinginan Pemakai
................... 5.2.4. Analisis Fungsi Traktor Tangan dengan Metode FAST
5.3. Tahapan Kreatif .........................................................................................
5.3.1. Analisis Morfologi .................................................................................
5.3.2. Analisis Biaya dan Pendapatan dari Penggunaan Traktor Tangan
5.4. Tahapan Analisis ........................................................................................
5.4.1. Analisis Kelayakan Finansial Penggunaan Traktor Tangan ..............
5.4.2. Analisis Pemilihan Traktor Tangan dengan Metode AHP Fuzzy ....................... ...........................................................................
5.4.3. Analisis Nilai ...........................................................................................
5.4.4. Analisis Atribut .......................................................................................
5.4.5. Evaluasi Ergonomi Rancangan Traktor Tangan Terpilih .................
5.4.5.1. Kesesuaian Dimensi Traktor Tangan dengan Data Anthropometri ......................................................................................
5.4.5.2. Tingkat Kebisingan yang Ditimbulkan Traktor Tangan ................
5.5. Tahapan Pengembangan Produk Terpilih .............................................
5.5.1. Usulan Modifikasi Rancangan Traktor Tangan BTL8 .......................
5.5.2. Usulan Modifikasi Rancangan Traktor Tangan AST85L ..................
5.6. Representasi Modifikasi Rancangan Traktor Tangan Terpilih ...................................................................................... dan Rekomendasi
5.6.1. NIRR Sebelurn dan Sesudah Modifikasi .............................................
5.6.2. Rekomendasi Implementasi Modifikasi Rancangan ........................................................................................ Traktor Tangan
VI . KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................
6.1. Kesirnpulan .................................................................................................
............................................................................................................. 6.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
........................................................................................................ LAMPIRAN
DAFTAR NOTAS1 ............................................................................................
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 3.1.
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabel 4.7.
Tabel 4.8.
Tabel 5.1.
Tabel 5.2.
Tabel 5.3.
Tabel 5.4.
Tingkat Kebisingan yang Masih Ditolerir Menurut OSHA 24
................................................... Nilai Konvexsi TDB ke TWA 25
Contoh Hasil Perhitungan Koefisien Keragaman dari ......... Indeks Minimum dan Indeks Maksimum Defusijkasi 50
............................................ Contoh Morflogi Traktor Tangan 58
Contoh Penyajian Alternatif Pilihan Menurut a-cut ............ 62
Hasil Penilaian Total Indeks Kine rja untuk Beberapa ...................................................................................... Alternatif 77
Contoh Hasil Perhitungan Nilai Indeks Rekayasa ........... Rancangan (NIRR) dari Beberapa Altematif fioduk 80
Hasil Penilaian Pemenuhan Atribut Kine rja Suatu Produk Mesin Pertanian .......................................................................... 82
Contoh Morfologi Usulan Komponen untuk Rancangan Modifikasi Suatu Produk .......................................................... 83
HasiI Perbandingan Berpasangan dengan Metode Zero- One untuk Kriteria Ekonomi Contoh pada Tabel 4.6. .......... 84
Penyajian Hasil Hitung NIRR Rancangan Produk Sebelum dan Sesudah Modifikasi ............................................................ 88
Luas Lahan Sawah, Luas Lahan yang Diolah dengan Sumber Tenaga Olah yang Tersedia dan Surplus Potensi
.............. Lahan yang Diolah di 20 Kabupaten di Jawa Barat 94
Jumlah dan Merk Traktor Tangan yang Dimiliki .................................................................................. Responden 95
Merk dan Tipe Traktor Tangan yang Banyak Dipilih Responden di 20 Kabupaten di Jawa Barat ............................ 97
Penyebaran Merk dan Tipe Traktor Tangan yang Banyak Dipilih Berdasarkan Data Responden di Jawa Barat ............................................................................... 97
xxxi
Tabel 5.6.
Tabel 5.7.
Tabel 5.8.
Tabel 5.9.
Tabel 5.10.
Tabel 5.11.
Tabel 5.12.
Tabel 5.13.
Tabel 5.14.
Tabel 5.15.
Tabel 5.16.
Tabel 5.17.
Tabel 5.19.
Peubah-peubah yang Berpengaruh pada Pemilihan Traktor Tangan ...........................................................................
Nama Peubah dan Kode Peubah untuk Aspek Teknis ........
.... Narna Peubah dan Kode Peubah untuk Aspek Ergonomi
Nama Peubah dan Kode Peubah untuk Aspek Kondisi Lapang yang Terkait dengan Operasi Traktor Tangan ........
Nama Peubah dan Kode Peubah untuk Aspek Ekonomi .....
......... Nama Peubah dan Kode Peubah untuk Aspek Sosial
......... Hasil Analisis Faktor dari Semua Aspek yang Dinilai
.Tanggapan Responden untuk Beberapa Peubah Aspek Teknis yang Menjadi Faktor Dominan Pemilihan Tipe Traktor Tangan yang banyak Dipilih di Jawa Barat .............
Karakteristik Kondisi lapang yang Terkait dengan Operasi Traktor Tangan di Jawa Barat ...................................................
Morfologi Traktor Tangan Menurut Rancangan Traktor Tangan yang banyak Dipilih .....................................
Harga Jual, Harga Pokok Produksi dan Biaya Pokok Pengoperasian Traktor Tangan yang banyak Dipilih ..........
Perkiraan Biaya d m Pendapatan dari Penyewaan Traktor Tangan yang banyak Dipilih di Jawa Barat .............
Hasil Analisis Kelayakan Finansial untuk beberapa Tipe Traktor Tangan yang Diamati pada Suku Bunga Pinjaman (I) = 18% .....................................................................
Urutan Bobot Kepentingan Masing-masing Kriteria Penilaian untuk Pemilihan Traktor Tangan dengan
................................................................................... AHP Fuzzy
Indeks Rata-rata Kine rja Fuzzy Hasil Analisis dengan Metode AHP Fuzzy .....................................................................
Hasil Perhitungan Koefisien Keragaman untuk ................................. Menentukan Alternatif Pilihan Terbaik
xxxii
Tabel 5.22.
Tabel 5.23.
Tabel 5.24.
Tabel 5.25.
Tabel 5.26.
Tabel 5.27.
Tabel 5.28.
Tabel 5.29.
Tabel 5.30.
Tabel 5.31.
Perbandingan Beberapa Peubah Kinerja Teknis dan Ekonomi Traktor Tangan yang banyak Dipilih Responden ................................................................................... 128
Indeks Kine rja, Indeks Harga Pokok Produksi dan Nilai Indeks Rekayasa Rancangan Traktor Tangan yang banyak Dipilih .................................................................. 129
Posisi Tinggi d m Lebar Kemudi Traktor Tangan Berdasarkan Spesifikasi Pabrik dan Berdasarkan Posisi Optimum Hasil Pengukuran Anthropometri ............. 142
Tingkat Kebisingan Traktor Tangan BTL8 dan AST85L ................................... pada Beberapa Tingkat Putaran Mesin 143
Kelemahan yang Dijumpai pada Tipe Traktor Tangan yang Dievaluasi Berdasarkan Hasil Analisis Atribut dan Rantai Nilai yang Terkait .................................................. 146
Usulan Kemungkinan Perbaikan pada Traktor Tangan BTLS Berdasarkan Hasil Analisis Atribut ............................... 147
Usulan Kemungkinan Perbaikan pada Traktor Tangan AST85L Berdasarkan Hasil Analisis Atribut .......................... 148
Morfologi Rancangan Usulan Modifikasi Traktor Tangan BTL8 .............................................................................................. 150
Alternatif Modifikasi Rancangan yang Diusulkan Berdasarkan Indeks Kinerja, Harga Pokok Produksi dan NIRR Modifikasi Rancangan untuk Traktor Tangan BTL8 ... 151
Morfologi UsuLan Modifikasi Traktor Tangan AST85L ........ 154
Alternatif Modifikasi Rancangan yang Diusulkan Berdasarkan Indeks Kinerja, Harga Pokok Produksi d m NIRR Modifikasi Rancangan untuk Traktor Tangan AST85L ......................................................................................... 155
Tambahan Biaya, Persentase Perubahan Kine rja dan Nilai Indeks Rekayasa Rancangan Sebelum dan Sesudah Modifikasi dari Rancangan Traktor Tangan BTLS ................ 157
Tambahan Biaya, Persentase Perubahan Kinerja d m Nilai Indeks Rekayasa Rancangan Sebelum d m Sesudah
........... Modifikasi dari Rancangan Traktor Tangan AST85L 159
DAFTAR GAMBAR
Halaman
.............................. Gambar 2.1. Sistem Hirarki untuk Model AHP fuzzy 20
Garnbar 2.2. Pengelompokan Peubah Dalam Analisis Faktor .................
Gambar 2.3. Rotasi Faktor untuk Memudahkan Interpretasi ............................................................................ Hasil Analisis
Gambar 3.1. Diagram Alir Pengembangan Metodologi yang .................................................................................. Digunakan
Gambar 4.1. Contoh Model Diagram FAST Traktor Tangan ..................
Gambar 4.2. Diagram Alir Proses Penentuan Total Kriteria pada .................................................................. .Metode AHP fuzzy
Gambar 4.3. Contoh Kurva Atribut / Atribut koduk yang Dievaluasi dan Posisinya Terhadap Titik Ideal ...................
Gambar 5.1. Tipe Traktor Tangan yang Dipilih Responden di Jawa Barat ..................................................................................
Gambar 5.2. Model Hirarki Kriteria Pemilihan Tranktor ........................................ Tangan dengan Metode AHP Fuzzy
Gambar 5.3. Bagan Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk Menurut Proses Produksi ......................
Gambar 5.4. Kurva Atribut dan Nilai Atribut terhadap Titik ........................ Ideal Rancangan Traktor Tangan Tipe BTLS
Gambar 5.5. Kurva Atribut dan Nilai Atribut terhadap Titik Ideal Rancangan Traktor Tangan Tipe AST85L ....................
Gambar 5.6. Posisi optimum Operator dalam Mengoperasikan ........................................................................... Traktor Tangan
Garnbar 5.7. Dirnensi yang Diukur dari Tinggi d m Lebar ........................................................... Kemudi Traktor Tangan
Garnbar 5.8. Persentase Perubahan Biaya Konstruksi dan Perubahan Indeks Kinerja Rancangan Modifikasi
................................................................ Traktor Tangan BTL8
Garnbar 5.9. Persentase Perubahan Biaya Konstruksi d m Perubahan hdeks Kine j a Rancangan Modifikasi Traktor Tangan AST85L ....................................................... 159
Lampiran 1. Luas Lahan Sawah d m Populasi Traktor Tangan Roda 2 di Indonesia tahun 1994 dan tahun 1997 ................... 177
Lampiran 2. Formulir Isian Data Survey Responden Pemakai Traktor Tangan pada Beberapa Kabupaten di Propinsi Jawa Barat ........................................................... 178
Lampiran 3. Luas Lahan Sawah, Jumlah Buruh Cangkul, Jumlah Temak dan Jumlah Traktor Tangan di Seluruh Kabupaten di Jawa Barat ................................................................................ 187
Lampiran 4. Hasil Analisis Faktor untuk Seluruh Aspek yang Menjadi Kriteria Pemilihan Traktor Tangan di
. Jawa Barat .................................................................................... 188
Lampiran 5. Uraian Fungsi yang Terkandung dalam Rancangan Traktor Tangan Tipe Tarik (BTL.8, AST85L, BG1 dan BG9) ...................................................................................... 191
Lampiran 6. Uraian Fungsi dalam Rancangan Traktor Tangan Tipe Rotary (ATSl05) ...................................................................... 192
Lampiran 7. Hasil Perhitungan Biaya dan Pendapatan untuk Analisis Kelayakan Finansial Penggunaan Traktor Tangan di Jawa Barat ................................................................................ 193
Lampiran 8. Contoh Hasil Perhitungan Bobot Kriteria Perbandingan Berpasangan untuk Aspek Teknis (PI), Ekonomi (P4,
............. Ergonomi (P3), Sosial (Pa) dan Kondisi lapang (Ps) 199
Lampiran 9. Data Nilai Kriteria untuk Perhitungan AHP Fuzzy ............. 201
Lampiran 10. Data Bobot Kriteria Hasil Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria / Sub Kriteria untuk A H P Fuzzy Pemilihan Traktor Tangan untuk Seluruh Kabupaten di Jawa Barat .............................................................................. 206
Lampiran 11. Hasil Perhitungan Indeks Kinerja Fuzzy dengan Menggunakan Perangkat Lunak AHP Fuzzy ....................... 208
Lampiran 12. Hasil Penilaian Pemenuhan Atribut Kine ja Traktor Tangan Tipe BTLS Menurut Pendapat Responden di Jawa Barat ..............................................................................
Lampiran 13. Hasil Penilaian Pemenuhan Atribut Kine rja Traktor Tangan Tipe AST85L Menurut Pendapat Responden di Jawa Barat ..............................................................................
Lampiran 14. Data Anthropometri Petani Pemakai Alat dan Mesin Pertanian yang Digunakan untuk Mengevaluasi
......................... Dimensi Traktor Tangan BTLS dan AST85L
Lampiran 15. Gambar Rangka Traktor Tangan Tipe BTLS .........................
Lampiran 16. Gambar Rangka Traktor Tangan Tipe AST85L .....................
Lampiran 17. Alternatif Komponen dan Modifikasi Rancangan Traktor ............................................................................... .Tangan BTL8
Lampiran 18. Algoritma Perhitungan Nilai Total Indeks Kine rja Altematif Komponen Rancangan Modifikasi untuk Traktor Tangan BTLS ...............................................................................
Lampiran 19. Hasil Perbandingan Berpasangan dengan Metode Zero - One untuk Masing-masing Komponen Altematif
.................................... Modifiisi dari Traktor Tangan BTL8
Lampiran 20. Urutan Program Penentuan Altematif Kombinasi dan Total Indeks Rancangan Traktor Tangan BTLS dengan
.................. Bahasa Pemrograman Query Terstruktur (SQL)
Lampiran 21. Gambar Altematif Komponen Modifikasi dan Biaya Konstruksi Masing-masing Komponen Traktor Tangan BTL8 ................................... .; ........................................................
Lampiran 22. Hasil Perbandingan Berpasangan dengan Metode Zero - One untuk Masing-masing Komponen Altematif Modifikasi dari Traktor Tangan AST85L ...............................
Lampiran 23. Gambar Alternatif Komponen Modifikasi dan Biaya Konstruksi Masing-masing Komponen untuk Traktor