pengelolaan kurikulum.pdf

Upload: fithri-yani

Post on 06-Jul-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    1/42

     

    BAHAN AJARPENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNTUKCALON KEPALA SEKOLAH

    PENGELOLAAN KURIKULUM

    LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR

    BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN

    DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    TAHUN 2013 

          T    U    T

     

      W  U R I  HAN D  A  

    Y    A   N    

    I         

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    2/42

      1

    PENGELOLAAN KURIKULUM

    Pendahuluan

    Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 38

    ayat 2 mengamanatkan  kepada setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite

    sekolah/madrasah untuk mengembangkan kurikulum bagi satuan pendidikannya masing-

    masing. Dalam proses ini dikoordinaskani dan disupervisi oleh dinas pendidikan atau

    kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk

    pendidikan menengah. Oleh karena itu setiap kepala sekolah wajib memiliki kompetensi

    dalam pengembangan kurikulum, sehingga mampu membimbing, mengarahkan, dan

    mengeevaluasi proses pengembangan kurikulum maupun implementasinya.

    Bahan pembelajaran ini disusun untuk memberikan pemahaman tentang prinsip,

    prosedur dan kriteria Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Calon kepala

    sekolah/madrasah, sebagai calon pengembang kurikulum di sekolah/madrasah, perlu

    memahami konsep dasar penyusunan KTSP sebelum mereka menjadi kepala

    sekolah/madrasah.

    Kompetensi yang Diharapkan

    Komptensi utama yang perlu dimiliki oleh Kepala Sekolah agar melaksanakan tugasnya

    dalam pengelolaan kurikulum di sekolah adalah:

    1. Memahami berbagai pedoman dan regulasi yang berlaku terkait penyusunan

    kurikulum di jenjang pendidikan dasar dan menengah;

    2. Mampu mengkoordinasikan proses penyusunan dokumen 1 dan dokumen 2

    KTSP

    3. Mampu menganalisis kurikulum dan merekomendasikan perbaikannya.

    Ruang Lingkup Materi.

    Bahan ajar ini memuat uraian tentang:

    1. Penyusunan Dokumen 1 KTSP

    2. Pengembangan Dokumen 2 KTSP: Silabus

    3. Pengembangan Dokumen 2 KTSP: RPP

    Beberapa pedoman dan regulasi yang terlebih dahulu perlu dipahamidiantaranya adalah:(1) Panduan penyusunan KTSP 2006 BSNP yang memuat konsep dasar, prinsip,

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    3/42

    2

    prosedur dan kriteria pengembangan KTSP; (2) Permendiknas No 22/2006 tentang

    standar isi; (3) Permendiknas No 23/2006 tentang standar kompetensi lulusan; (4)

    Permendiknas No 24/2006 tentang pelaksanaan Permendiknas No 22 dan 23 Tahun

    2006; dan (5) Permendiknas No 06/2007 tentang perbaikan pelaksanaan Permendiknas

    No 22 dan 23 Tahun 2006. Selain itu saudara juga perlu mengkaji: (1) Permendiknas No

    20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan; dan (2) Permendiknas No 41

    Tahun 2007 tentang standar proses pendidikan. Selain juga harus mendalami panduan

    penyusunan KTSP yang dikeluarkan oleh direktorat terkait, yakni Direktorat TK/SD,

    Direktorat SMP, Direktorat SMA dan Direktorat PSMK. Pada dasarnya semua panduan

    penyusunan KTSP yang diterbitkan oleh masing-masing direktorat adalah sama, yakni

    mengacu ke Panduan penyusunan KTSP 2006 yang dikeluarkan oleh BSNP. Perbedaan

    yang ada adalah karena penyesuaian dengan karakteristik dan kekhasan masing-masing

     jenjang pendidikan.

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    4/42

      3

    BAB IPENYUSUNAN DOKUMEN 1 KTSP

    Para anggota Tim Pengembang kurikulum di sekolah, sebelum melaksanakan tugasnya

    terlebih dahulu perlu memahami beberapa ketentuan dan konsepsi dalam

    Pengembangan KTSP

    A. Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP

    Prinsip-prinsip pengembangan KTSP yang perlu diperhatikan adalah: (1) Berpusat pada

    potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya,

    (2) Beragam dan terpadu, (3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,

    teknologi, dan seni, (4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan, (5) Menyeluruh dan

    berkesinambungan, (6) Belajar sepanjang hayat, (7) Seimbang antara kepentingan

    nasional dan kepentingan daerah.

    KTSP merupakan perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah

    dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh satuan pendidikan dan komite

    sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor

    Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk

    pendidikan menengah berpedoman pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan

    serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. Penyusunan kurikulumtingkat satuan pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan

    provinsi, dan berpedoman pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta

    panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.

    B. Acuan Operasional Penyusunan KTSP

     Acuan operasional penyusunan KTSP harus memperhatikan hal-hal berikut ini: (1)

    Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia, (2) Peningkatan potensi, kecerdasan,

    dan minat sesuai dengan tingkat per-kembangan dan kemampuan peserta didik, (3)Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan, (4) Tuntutan pembangunan

    daerah dan nasional, (5) Tuntutan dunia kerja, (6) Perkembangan ilmu pengetahuan

    teknologi dan seni, (7) Agama, (8) Dinamika perkembangan global, (9) Persatuan

    nasional dan niai-nilai kebangsaan, (10) Kondisi sosial budaya masyarakat setempat,

    (11) Kesetaraan gender, (12) Karakteristik satuan pendidikan.

    Jika perhatikan, prinsip dan acuan operasional KTSP di atas tidak hanya mementingkan

    ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga dari unsur kemanusiaan, sosial, dan spiritual.

    KTSP menggunakan model pendekatan campuran yakni, sebagian dikembangkan oleh

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    5/42

    4

    pusat, yaitu Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, sebagian lagi dikembangkan

    oleh daerah/sekolah. Sekolah menterjemahkan SI dan SKL ke dalam bentuk kurikulum

    operasional yang digunakan oleh setiap jenjang dan jenis pendidikan masing-masing

    sekolah dengan berpedoman kepada rambu-rambu prosedur pengembangan KTSP yang

    dikembangkan BNSP.

    C. Komponen KTSP

    Komponen-komponen yang terdapat dalam KTSP meliputi; (1) Profil sekolah yang terdiri

    dari visi, misi, keunggulan, program, strategi dan lainnya. Pendidikan karakter

    merupakan suatu kesatuan program kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu

    program pendidikan karakter harus tertera dalam setiap komponen KTSP, mulai dari visi,

    misi, tujuan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan RPP.

    a. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

    Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan

    mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut. (1) Tujuan pendidikan dasar

    dalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

    keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, (2) Tujuan

    pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

    akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

    lanjut (3) Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,

    pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

    mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

    b. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

    Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang

    tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.

    a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

    b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

    c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

    d. Kelompok mata pelajaran estetika

    e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

    Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan

    pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7.

    Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya

    merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    6/42

      5

    materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi

    kurikulum. Untuk kelas 1,2 dan 3 SD pembelajaran dilakukan dengan pendekatan

    tematik.

    a. Mata pelajaran

    Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan

    berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam SI.

    b. Muatan Lokal

    Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang

    disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,

    yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu

    banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokalditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan.

    Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus

    mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis

    muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan

    satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu

    tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.

    c. Kegiatan Pengembangan Diri

    Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan

    kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai

    dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.

    Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau

    tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

    Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan

    konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar,

    dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan keparamukaan,kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja.

    Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan

    untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.

    Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada peningkatan

    kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.

    Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan

    pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada matapelajaran.

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    7/42

    6

    d. Pengaturan Beban Belajar

    1) Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan

    SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB baik kategori standar maupun mandiri.

    2) Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat digunakan oleh

    SMP/MTs/SMPLB kategori mandiri

    3) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan

    sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk

    setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu

    tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang

    tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam

    pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran

    tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai

    kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap

    penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam

    Standar Isi.

    e. Ketuntasan Belajar

    Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi

    dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing

    indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal

    dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas

    kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan

    pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan

    belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Pelaporan

    hasil belajar (raport) peserta didik diserahkan pada satuan pendidikan dengan

    memperhatikan rambu-rambu yang disusun oleh direktorat teknis terkait.

    f. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

    Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas

    diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait. Sesuai dengan ketentuan PP

    19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada

    pendidikan dasar dan menengah setelah:

    1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran

    2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran

    kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    8/42

      7

    dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran

     jasmani, olahraga, dan kesehatan;

    3) lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

    dan teknologi; dan

    4) lulus Ujian Nasional.

    g. Penjurusan

    Penjurusan dilakukan pada kelas XI dan XII di SMA/MA. Kriteria penjurusan diatur

    oleh direktorat teknis terkait. Penjurusan pada SMK/MAK didasarkan pada spektrum

    pendidikan kejuruan yang diatur oleh direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

    Kejuruan.

    h. Pendidikan Kecakapan Hidup

    1) Kurikulum dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup

    kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan

    vokasional.

    2) Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan

    semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara

    khusus.

    3) Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan

    pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain

    dan/atau nonformal.

    i. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

    1) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang

    memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek

    ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-

    lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

    2) Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan

    pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

    3) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari

    semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.

    4) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan

    pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    9/42

    8

     j. Pendidikan Karakter

    Pendidikan karakter dapat diimplementasikan melalui:

    1) Integrasi dalam mata pelajaran yang ada, yaitu dengan mengembangkan silabus

    daaan RPP pada kompetensi yang telah ada sesuai dengan nilai yang akan

    diterapkan;

    2) Mata pelajaran dalam muatan lokal yang ditetapkan oleh sekolah;

    3) Kegiatan pengembanga diri melalui pembudayaan dan pembasaan,

    ekstrakurikuler dan bimbingan konseling

    k. Kalender Pendidikan

    Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai

    dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan

    masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat

    dalam Standar Isi.

    D. Pelaksanaan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

    Bagaimana tahapan menyusun KTSP di sekolah? Mari kita ikuti uraian di bawah ini:

    1. Analisis Konteks

    a. Mengidentifikasi SI dan SKL sebagai acuan dalam penyusunan KTSP.

    b. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik,

    pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program.

    c. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan

    sekitar: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia

    industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.

    2. Mekanisme Penyusunan

    a. Tim Penyusun

    Tim penyusun KTSP tingkat satuan pendidikan atas guru, konselor, dan kepala sekolah

    sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite

    sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. Untuk SD dan SMP, supervisi

    dilakukan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota, untuk MI dan MTs supervisi dilakukan

    oleh departemen agama dan untuk satuan pendidikan khusus (SDLB dan SMPLB),

    supervisi dilakukan oleh dinas pendidikan provinsi.

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    10/42

      9

    b. Kegiatan

    Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah/madrasah.

    Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah/madrasah dan/atau

    kelompok sekolah/madrasah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun

    pelajaran baru.

    Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: penyiapan dan

    penyusunan draf, mengkaji ulang (review ) dan revisi, serta finalisasi, pemantapan dan

    penilaian. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan

    diselenggarakan oleh tim penyusun.

    3. Pemberlakuan

    Dokumen KTSP pada SD dan SMP dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelahmendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas tingkat

    kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan. Dokumen KTSP pada MI

    dan MTs dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah setelah mendapat pertimbangan dari

    komite madrasah dan diketahui oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan

    di bidang agama. Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan SDLB dan SMPLB

    dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta mendapat pertimbangan dari komite

    sekolah dan diketahui dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan

    E. TUGAS

    Setelah mengkaji materi di atas, selanjutnya, tugas Saudara adalah mengkaji Dokumen 1

    kurikulum dari sekolah model yang telah disiapkan sesuai dengan jenjang sekolah.

    •  Peserta bekerja secara kelompok (4-5 orang) berdasarkan jenjang pendidikan.

    •  Setiap kelompok menerima sebuah kurikulum sekolah model.

    •  Kajilah kurikulum sekolah model tersebut dengan mengisi Instrumen Analisis

    Dokumen I.

    •  Presentasikan hasil analisis tersebut di kelas (15 menit/kelompok) untuk

    mendapatkan tanggapan dari kelompok lain dan umpan balik dari Fasilitator.

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    11/42

    10

    BAB IIENYUSUNAN DOKUMEN 2 SILABUS

    A. Pengertian Silabus

    Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/

    tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

    pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan

    sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan

    kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan

    indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

    B. Prinsip Pengembangan Silabus

    1. Ilmiah

    Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

    2. Relevan

    Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus

    sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual

    peserta didik.

    3. Sistematis

    Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai

    kompetensi.

    4. Konsisten

     Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,

    indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.

    5. Memadai

    Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem

    penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

    6. Aktual dan Kontekstual

    Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem

    penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalamkehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    12/42

      11

    7. Fleksibel

    Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik,

    pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

    8. Menyeluruh

    Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,

    psikomotor).

    C. Unit Waktu Silabus

    1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan

    untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan

    pendidikan.

    2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per

    tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.

    3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai

    dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan

    alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK

    menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.

    D. Pengembang Silabus

    Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh guru secara mandiri atau berkelompok

    dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, Kelompok Kerja Guru (KKG),

    Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas

    Pendidikan.

    1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali

    karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.

    2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan

    pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan

    untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus

    yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.

    3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus

    secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun

    secara bersama oleh guru yang terkait.

    4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya

    bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    13/42

    12

    sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam

    lingkup MGMP/PKG setempat.

    5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan

    membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya

    masing-masing.

    E. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

    1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

    Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana

    tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:

    a. urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi,

    tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI.

    b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata

    pelajaran.

    c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata

    pelajaran.

    Kajian bisa dilakukan sendiri oleh sekolah atau dengan menghadirkan praktisi yang

    sukses, pengguna lulusan (user) dan/atau pakar yang relevan dengan substansi mata

    pelajaran.

    Untuk melakukan kajian bisa digunakan format sebagai berikut.

    No. SK KD Komentar*)

    1.

    2.

    *) Isi kolom komentar dengan menjawab pertanyaan berikut secara deskriptif:

    1) Apakah urutan kompetensi sesuai dengan hirarki konsep keilmuan pada disiplin

    ilmu tersebut?

    2) Apakah urutan kompetensi dasarnya sesuai dengan urutan tingkat kesulitan,

    misalnya berdasarkan konsep psikologi belajar?

    3) Apakah kompetensi dasar (KD) benar-benar merupakan bagian dari standar

    kompetensi?

    4) Apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada berkaitan dengan

    standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata pelajaran yang lain?

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    14/42

      13

    5) Apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata pelajaran tersebut

    cukup untuk mewujudkan misi, visi, dan tujuan sekolah?

    Berdasarkan hasil kajian sekolah akan bisa menyusun silabus yang benar-benar

    sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.

    2. Merumuskan Indikator Penguasaan Kompetensi

    Indikator merupakan penanda penguasaan kompetensi dasar yang ditandai oleh perilaku

    yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator

    dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan

    pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur

    dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan

    materi pokok/pembelajaran dan kegiatan pembelajaran untuk memberikan pengalaman

    belajar yang tepat. Pada sisi lain, indikator merupakan dasar untuk memilih metode

    penilaian dan menyusun alat penilaian yang tepat.

    Langkah-langkah perumusan indikator bisa dilakukan sebagai berikut:

    a. Mengidentifikasi aspek apa saja yang tercakup pada kompetensi dasar.

    b. Memilih kata-kata kerja operasional yang sesuai dengan aspek-aspek yang

    teridentifikasi dan cukup untuk menguasai aspek-aspek kompetensi tersebut.

    c. Dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuanpendidikan, dan potensi daerah yang akan dikembangkan, merumuskan indikator

    penguasaan kompetensi.

    d. Untuk melakukan kegiatan ini kita bisa menggunakan alur berpikir seperti kolom

    sebagai berikut:

    SK KDASPEK

    KKO Indikator

    KOG PSI AFK

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    15/42

    14

    3. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

    Materi pokok/pembelajaran dikembangkan berdasarkan indikator penguasaan

    kompetensi yang diturunkan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar. Ini dilakukan

    dengan mempertimbangkan:

    a. potensi peserta didik

    b. relevansi dengan karakteristik daerah,

    c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik;

    d. kebermanfaatan bagi peserta didik;

    e. struktur keilmuan;

    f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

    g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

    h. alokasi waktu.

    Identifikasi materi pokok bisa dilakukan dengan menjawab pertanyaan berikut:

    a. Apakah peserta didik sudah memiliki kompetensi prasyarat yang cukup untuk

    mempelajari kompetensi pada mata pelajaran itu?

    b. Apakah peserta didik memiliki potensi di atas standar pada jenjang pendidikan

    sebelumnya?

    c. Apakah potensi peserta didik telah berkembang pada jenjang pendidikan di

    bawahnya?

    d. Apakah peserta didik memiliki kompetensi ekstra atau justru sebaliknya mereka

    memiliki banyak kelemahan pada berbagai aspek?

    e. Apakah yang menjadi karakteristik daerah: apakah itu daerah pertanian, pusat bisnis,

    terpencil dan jauh dari akses informasi, dll?

    f. Seberapa kuat relevansinya dengan kompetensi yang akan dikembangkan pada mata

    pelajaran tersebut?

    g. Apakah peserta didik masih kanak-kanak atau remaja, bagaimana kemampuan

    intelektualya, perkembangan emosionalnya, kemampuan sosialisasinya, dll?

    h. Seberapa banyak manfaat kompetensi tersebut bagi peserta didik: kemampuan

    kognitifnya; keterampilan dan sikapnya; maupun kegunaannya dalam memenuhi

    kebutuhan hidupnya?

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    16/42

      15

    i. Apakah kompetensi tersebut sesuai bagi peserta didik dari aspek kekinian, kedalaman

    maupun keluasannya?

     j. Seberapa besar relevansi kompetensi tersebut bagi peserta didik dan lingkungannya?

    k. Seberapa banyak waktu yang dibutuhkan (tersedia) untuk menguasai kompetensi

    tersebut?

    Berdasarkan jawaban atas pertanyaan di atas akan dihasilkan pilihan materi pokok yang

    benar-benar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. Kemudian, materi-materi

    tersebut akan bisa ditata bagian mana yang akan digunakan untuk pengkondisian (materi

    prasyarat); mana yang merupakan materi pokok pembelajaran; dan mana yang

    merupakan materi pengayaan. Dalam implementasinya sekolah bisa menerapkan

    pembelajaran matrikulasi untuk pengkondisian awal; sedangkan materi pengayaan bisa

    diarahkan untuk menunjukkan kekhususan sekolah, misalnya untuk menghadapi

    kompetisi yang bersifat akademis (lomba kompetensi, olimpiade sains, dan sebagainya).

    4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

    Kegiatan pembelajaran dirancang untuk menyediakan pengalaman belajar yang

    melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik

    dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian

    kompetensi dasar. Secara singkat, kegiatan pembelajaran pada dasarnya sama dengan

    pengalaman belajar. Dalam konteks ini, pengalaman belajar dapat disediakan melalui

    penerapan metoda pembelajaran beragam (multi-metoda) dan berpusat pada peserta

    didik. Pengalaman belajar dapat memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta

    didik. Pengalaman belajar berbeda dengan indikator. Pengalaman belajar merupakan

    kegiatan yang memungkinkan siswa mencapai tingkat ketuntasan kompetensi dasar

    secara maksimal sedangkan indikator merupakan kemampuan spesifik yang dijabarkan

    dari kompetensi dasar. Kadang-kadang sebuah pengalaman belajar sama dengan

    indikator, seperti mengukur, mengamati.

    Di bawah ini disajikan contoh pengalaman belajar, indikator dan metode/strategi.

    Pengalaman Belajar Indikator Metode/Strategi

    Membuat rangkuman cerita Membuat catatan penting Menonton video

    Mengembangkan argumen Mengemukakan pendapat

    secara runtut

    Diskusi

    Membuat laporan survei Membuat laporan survei Survey pasar

    Menemukan ide pokok dari Membaca cepat dengan Membaca cepat

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    17/42

    16

    teks tertulis kecepatan 150 kata per

    menit

    Membuat hipotesis penelitian Menyusun hipotesis

    berdasarkan masalah

    Melakukan penelitian

    sederhana

    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah

    sebagai berikut.

    a. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh

    peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

    b. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur

    penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar, yaitu kegiatan

    pembelajar dan materi.

    Kegiatan pembelajaran bisa dikembangkan dengan melanjutkan langkah-langkah

    pengembangan indikator sebagai berikut:

    a. Mengkaji ulang aspek yang ada pada indicator apakah kognitif, psikomotorik, atau

    gabungan dari aspek-aspek tersebut.

    b. Menentukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan aspek yang ada pada indikator.

    SK KD

    ASPEK

    Indikator Kegiatan PembelajaranKOG PSI AFK

    5. Penentuan Jenis Penilaian

    Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan

    menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara

    sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam

    pengambilan keputusan.

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    18/42

      17

    Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.

    Penilaian bisa dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes. Tes bisa dalam bentuk

    tertulis maupun lisan. Tes tulis bisa menggunakan jenis objektif dan atau esai/uraian. Tes

    bentuk objektif bisa berupa plihan ganda, benar-salah, menjodohkan, melengkapi dengan

     jawaban pendek. Sedangkan bentuk esai/uraian bisa uraian terbatas atau uraian bebas.

    Penilaian yang dilakukan dengan non tes bisa berupa pengamatan kinerja, pengukuran

    sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan

    portofolio, dan penilaian diri.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.

    a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

    b. Penilaian menggunakan acuan criteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan

    peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan

    posisi seseorang terhadap kelompoknya.

    c. Sistem penilaian yang direncanakan adalah sistem penilaian berkelanjutan. Artinya,

    semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi

    dasar mana yang telah dikuasai dan mana yang belum, serta untuk mengetahui

    kesulitan siswa.

    d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa

    perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang

    pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan

    bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

    e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh

    dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan

    tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses

    (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan

    observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

    f. Alur berpikir yang digunakan adalah dengan mengikuti proses sebelumnya, sebagai

    berikut

    SK KDASPEK

    Indikator Metode PenilaianKOG PSI AFK

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    19/42

    18

    6. Menentukan Alokasi Waktu

    Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu

    efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah

    kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan

    kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan

    waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik

    yang beragam melalui beberapa alternatif kegiatan: tatap muka (TM), tugas terstruktur

    (TT), dan tugas mandiri tidak terstruktur (TMT) pada sekolah non kejuruan; atau denganalternatif: tatap muka (TM), praktik di sekolah (PS), dan praktik di industri (PI) dengan

    rumusan 1 : 2 : 4 pada sekolah kejuruan.

    Secara praktis alokasi waktu dilakukan dengan mengikuti alur berpikir yang sudah

    ditempuh sampai pengembangan kegiatan pembelajaran. Gambarannya sebagai berikut:

    SK KD

    ASPEK

    IndikatorKegiatan

    PembelajaranAlokasi Waktu

    KOG PSI AFK

     Apa saja? Berapa menit waktu

    yang dibutuhkan

    untuk masing-

    masing kegiatan itu?

    TM TT TMT

    atau

    TM PS PI

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    20/42

      19

    7. Menentukan Sumber Belajar

    Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan

    pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan

    fisik, alam, sosial, dan budaya.

    Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar

    serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian

    kompetensi. Alur berpikirnya sama, yaitu melanjutkan apa yang sudah dilakukan

    sebelumnya, sebagai berikut:

    F. TUGAS

    Tugas Saudara terkait materi ini adalah mengkaji Dokumen 2 sebuah silabus model yang

    telah disiapkan sesuai dengan jenjang sekolah dan mata pelajaran yang diampu.

    •  Peserta bekerja secara individu.

    •  Pilihlah salah satu silabus yang disediakan yang saudara kehendaki.

    •  Analisislah silabus tersebut dengan menggunakan instrument yang disediakan

    (lampiran 2) dan berikan rekomendasi perbaikannya.

    •  Perbaikilah silabus baru dari silabus model tadi berdasarkan rekomendasi yang

    Saudara buat sehingga menjadi lebih baik.

    •  Pertukarkan silabus baru yang saudara buat beserta silabus model paling tidak

    dengan 2 orang peserta lain untuk mendapatkan tanggapan dari peserta lain dan

    umpan balik dari Fasilitator. 

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    21/42

    20

    BAB IIIPENYUSUNAN DOKUMEN 2 – RPP

    A. Hakekat, Makna, dan Pengertian RPP

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan

    kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan

    pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar

    pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

    memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

    bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

    perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap KD yang

    dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalanRPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan

    pendidikan. Komponen RPP meliputi,

    1. Identitas mata pelajaran

    Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program

    keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, dan jumlah pertemuan.

    2. Standar kompetensi

    Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang

    menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan

    dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

    3. Kompetensi dasar

    Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam

    mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu

    pelajaran.

    4. Indikator pencapaian kompetensi

    Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diamati dan diukur untuk menunjukkan

    ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.

    Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera-

    sional yang mudah diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan

    keterampilan.

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    22/42

      21

    5. Tujuan pembelajaran

    Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai

    oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran selalu

    mengacu pada indikator pencapaian kompetensi dan dalam beberapa hal, tujuan

    pembelajaran dapat sama dengan indikator.

    6. Materi ajar

    Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan bisa ditulis

    dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. Materi

    ajar ini menjelaskan kedalaman dan keluasan materi yang akan diajarkan.

    7. Alokasi waktu

     Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk melakukan kegiatan

    pembelajaran dalam upaya pencapaian KD yang disesuaikan dengan beban belajar yang

    sudah ditetapkan.

    8. Metode pembelajaran

    Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan

    proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat

    indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan

    situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensiyang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Bagi guru SD, pembelajaran tematik

    dapat digunakan di kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 SD/MI.

    9. Kegiatan pembelajaran

    a. Kegiatan Pendahuluan (KN)

    Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

    pembelajaran yang diperlukan untuk beberapa hal seperti, menumbuhkan motivasi,

    memusatkan perhatian, menggali pengetahuan awal peserta didik melalui kegiatan

    appersepsi. Kegiatan pendahuluan disarankan tidak terlalu lama sekitar 10 sampai 15

    menit. Selain itu, kegiatan pendahuluan dimanfaatkan untuk menjelaskan topic, tujuan

    pembelajaran, waktu pembelajaran, dan strategi kegiatan pembelajaran. Semua

    kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan semua siswa untuk mencapai tujuan

    pembelajaran yang sudah ditetapkan.

    b. Kegiatan Inti (KI)

    Kegiatan inti merupakan kegiatan pembelajaran utama yang dilakukan peserta didikuntuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran ini disarankan beragam dan dilakukan

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    23/42

    22

    secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

    untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

    kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik

    serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik

    melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kalau guru ingin menyajikan

    beberapa kegiatan guru disarankan hanya sebagai pelengkap (supplemen) seperti

     juga informasi tentang organisasi kelas, lama waktu, dan sumber belajar yang

    digunakan, Semua kegiatan inti merupakan kegiatan semua siswa untuk mencapai

    tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.

    c. Kegiatan Penutup (KP)

    Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas

    pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,

    penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut serta pengembangan materi

    melalui pemberian tugas tambahan di rumah dalam bentuk PR.

    Semua KN, KI, dan KP dapat dikembangkan menjadi pola khas masing-masing mata

    pelajaran sesuai kekhasan masing-masing mata pelajaran dan kelas. Guru dapat saja

    mejabarkan KN, KI, dan KP menjadi 5 kelompok yaitu Pengantar (Introduction),

    Koneksi (Conection), Penerapan (Application), Refleksi (Reflection), dan

    Pengembangan (Extention) sehingga menjadi pola I CARE. Pada pola I CARE ini, I

    pada kegiatan pendahuluan, CAR pada kegiatan inti, dan E pada kegiatan penutup.

    10. Penilaian hasil belajar

    Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan

    indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian. Sebelum

    menyusun instrumen penilaian disarankan untuk membuat kisi-kisi penilaian dengan

    mengikuti kaidah-kaidah penilaian yang berlaku.

    11. Sumber belajar

    Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi

    dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

    Sumber belajar tidak terbatas pada buku referensi tetapi dapat juga memanfaatkan

    liongkungan sekitar, nara sumber professional di sekitar sekolah, dan situs website

    yang relevan.

    B. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP

    1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    24/42

      23

    RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat

    intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya

    belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,

    dan/atau lingkungan peserta didik.

    2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

    Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong

    motivasi, minat, kreativitas, produktivitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat

    belajar. Ini berarti, semua kegiatan guru harus diarahkan untuk mendorong semua siswa

    aktif melakukan kegiatan pembelajaran. Dalam kondisi ini, peran guru lebih diarahkan

    pada peran fasilitator (pemermudah siswa belajar) bukan pada tukang ajar yang selalu

    menuangkan informasi ke pikiran peserta didik.

    3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

    Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,

    pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.Untuk

    keperluan ini, perlu mencegah kebiasaan siswa takut salah, tidak berani berpendapat,

    tiidak mandiri.

    4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

    RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,

    dan remedi. Kegiatan ini perlu dilakukan secara hati-hati supaya peserta didik tidak

    memvonis dirinya negative.

    5. Keterkaitan dan keterpaduan

    RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi

    pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan

    sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan

    mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas

    aspek belajar, dan keragaman budaya.

    6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

    RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi

    secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.

    C. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran 

    Pelaksanaan proses pembelajaran dengan selalu mempertimbangkan karakteristik,

    kebutuhan, dan kemampuan siswa serta membuat peserta didik merasa nyaman selama

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    25/42

    24

    mengikuti kegiatan pembelajaran. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran antara

    lain adalah;

    1. Rombongan belajar

    Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah:

    a. SD/MI : 28 peserta didik

    b. SMP/MT : 32 peserta didik

    c. SMA/MA : 32 peserta didik

    d. SMK/MAK : 32 peserta didik

    2. Beban kerja minimal guru

    a. beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,

    melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih

    peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan;

    b. beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas adalah sekurang-

    kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

    3. Buku teks pelajaran

    a. buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih melalui rapat

    guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku-buku teks pelajaran

    yang ditetapkan oleh Menteri;

    b. rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;

    c. selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan,

    buku referensi dan sumber belajar lainnya;

    d. guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain

    yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah.

    4. Pengelolaan kelas

    a. guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata

    pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;

    b. volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar

    dengan baik oleh peserta didik;

    c. tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;

    d. guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar

    peserta didik;

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    26/42

      25

    e. guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan kepatuhan

    pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;

    f. guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar

    peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;

    g. guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis

    kelamin, dan status sosial ekonomi;

    h. guru menghargai pendapat peserta didik;

    i. guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;

     j. pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang

    diampunya; dan

    k. guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang

    dijadwalkan.

    D. Menyusun Pelaksanaan Pembelajaran

    Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan

    pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

    1. Kegiatan Pendahuluan

    Dalam kegiatan pendahuluan, guru perlu,

    a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

    pembelajaran;

    b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya

    dengan materi yang akan dipelajari;

    c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;

    d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

    2. Kegiatan Inti

    Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang

    dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta

    didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

    kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta

    psikologis peserta didik.

    Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik

    dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    27/42

    26

    a. Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi, guru perlu,

    1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema

    materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru

    dan belajar dari aneka sumber;

    2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan

    sumber belajar lain;

    3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik

    dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

    4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

    5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau

    lapangan.

    b. Elaborasi

    Dalam kegiatan elaborasi, guru perlu:

    1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-

    tugas tertentuyang bermakna;

    2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untukmemunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

    3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan

    bertindak tanpa rasa takut;

    4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;

    5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan

    prestasi belajar;

    6) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan

    maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

    7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun

    kelompok;

    8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk

    yang dihasilkan;

    9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan

    dan rasa percaya diri peserta didik.

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    28/42

      27

    c. Konfirmasi

    Dalam kegiatan konfirmasi, guru perlu,

    1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,

    isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

    2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik

    melalui berbagai sumber,

    3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

    belajar yang telah dilakukan,

    4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam

    mencapai kompetensi dasar:

    a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan

    peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang

    baku dan benar;

    b) membantu menyelesaikan masalah;

    c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil

    eksplorasi;

    d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

    e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

    berpartisipasi aktif.

    3. Kegiatan Penutup

    Dalam kegiatan penutup, guru perlu:

    a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan

    pelajaran;

    b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

    secara konsisten dan terprogram;

    c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

    d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program

    pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual

    maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

    e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    29/42

    28

    E. Menyusun Penilaian Hasil Pembelajaran. 

    Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat

    pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan

    laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian

    dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan

    nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian

    hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian

    hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian

    Kelompok Mata Pelajaran.

    F. Tugas

    Tugas Saudara selanjutnya adalah mengkaji Dokumen 2 sebuah RPP model yang telah

    disiapkan sesuai dengan jenjang sekolah.

    !  Peserta bekerja secara individu.

    !  Di dalam bahan ajar, pada bagian bahan pembelajaran, terdapat banyak RPP model.

    Pilihlah salah satu yang saudara kehendaki, di luar mata pelajaran yang saudara

    ampu.

    !  Kajilah RPP model tersebut dengan mengisi Instrumen Analisis Dokumen 2: Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran/RPP (lampiran 3) dan berikan rekomendasi

    perbaikannya.

    !  Pertukarkan hasil analisis dan rekomendasi tersebut paling tidak dengan 2 orang

    peserta lain untuk mendapatkan tanggapan dari peserta lain dan umpan balik dari

    Fasilitator.

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    30/42

      29

    DAFTAR REFERENSI

    Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat

    Satuan Pendidikan, Jakarta

    Permendiknas No: 22, 23 Tahun 2006

    Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Pengembangan Model Pembelajaran Tatap

    Muka,Penugasan Terstruktur, dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur.  Jakarta:

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran

    Tuntas (Mastery Learning).  Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

     Atas

    Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran

    Remidial. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran

    Pengayaan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan

    Dasar dan Menengah

    Semiawan, Conny, dkk. 1987. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia

    Sudjana, Nana. 1987. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. 

    Bandung: Sinar Baru

    Suprihatin. 2001. Belajar yang Efektif . Analisa: Jogjakarta.

    Tim MBS Unesco-Unicef. 2003. Menciptakan Masyarakat Peduli Pendidikan (Paket

    Pelatihan ). Jakarta: Perwakilan Unesco –Unicef.

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    31/42

    30

    Lampiran 1:

    INSTRUMEN ANALISIS DOKUMEN I KTSP

    Nama SD/SMP/SMA/SMK : .................................................Kabupaten/Kota : ................................................

    Provinsi : ................................................

    Nama Kepala SD/SMP/SMA/SMK : ................................................

    Petunjuk:

    Instrumen di bawah ini adalah untuk melihat kelengkapan Dokumen 1 KTSP.

    •  Silahkan Anda memberi tanda cek (!) pada tempat yang telah disediakan apabila dokumen

    yang Anda cermati sesuai dengan indikator yang ada.

    •  Silahkan menuliskan skor sesuai dengan banyaknya tanda cek.

    •  Tuliskan data tambahan/catatan-catatan yang diperlukan pada kolom keterangan. 

    No. ASPEK  INDIKATOR CEK (!) SKOR KET

    1 Struktur dan

    muatan komponen

    KTSP

    1. Mata pelajaran dan alokasi waktu

    berpedoman pada struktur

    kurikulum yang tercantum dalam

    Standar Isi

    2. Program muatan lokal mencakup

     jenis program dan strategi

    pelaksanaan

    3. Kegiatan pengembangan diri mencakup jenis program dan

    strategi pelaksanaan

    4. Pengaturan beban belajar

    memuat:

    • Sistem Paket (untuk SD atau 

    SMP ), atau

    • Sistem Satuan Kredit Semester

    (SKS) (untuk SMP atau SMA)

    5. Ketuntasan belajar memuat KKM

    seluruh mata pelajaran " 75 %dan dilengkapi dengan rencana

    pencapaian kriteria ketuntasan

    ideal 100%.

    6. Kenaikan kelas dan kelulusan

    •  Adanya kriteria kenaikan kelas

    yang disesuaikan dengan KKM

    yang telah ditetapkan dan

    karakteristik satuan pendidikan

    yang bersangkutan

    •  Adanya kriteria kelulusan " 75%

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    32/42

      31

    No. ASPEK  INDIKATOR CEK (!) SKOR KET

    7. Penjurusan (adanya kriteria

    penjurusan yang disesuaikan

    dengan KKM dan karateristik

    sekolah yang bersangkutan)8. Pendidikan kecakapan hidup

    •  Ada program (terintegrasi pada

    mata pelajaran atau berupa

    paket/modul yang dirancang

    secara khusus)

    •  Ada Strategi pelaksanaannya

    (disekolah ybs atau dari satuan

    pendidikan formal /non formal

    lain)

    9. Pendidikan berbasis keunggulanlokal dan global

    •  Ada program (terintegrasi pada

    MP atau berupa paket/modul

    yang dirancang secara khusus)

    •  Ada strategi pelaksanaannya

    (disekolah yang bersangkutan

    atau dari satuan pendidikan

    formal/non formal lain)

    10. Memuat kalender pendidikan 

    tingkat satuan pendidikan yang

    disusun sesuai dengan

    kebutuhan daerah dan

    karakteristik sekolah

    2 Bab I Bab I minimal terdiri atas:

    1. latar belakang

    2. profil sekolah/analisis swot

    3. prinsip-prinsip pengembangan

    KTSP

    4. tujuan penyusunan KTSP

    3 Kelayakan LatarBelakang

    Layak apabila terdiri atas:1. dasar penyusunan KTSP

    2. tujuan pengembangan KTSP

    3. prinsip PengembanganKTSP

    4. sesuai dengan karakteristik

    4 Kelayakan Visi Berpedoman pada rambu-rambu perumusan

    visi, yaitu:

    1. mengacu pada landasan filosofis

    bangsa, UUD, dll yang bersifat

    baku dan telah menjadi pegangan

    hidup bangsa Indonesia

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    33/42

    32

    No. ASPEK  INDIKATOR CEK (!) SKOR KET

    2. memiliki indikator pengembangan

    prestasi akademik dan non

    akademik

    3. mengacu kepada perkembanganIPTEK

    4. menggambarkan harapan masa

    datang

    5 Kelayakan Misi 1. misi mengacu kepada indikator

    atau ada benang merah dengan

    misinya

    2. redaksinya operasional

    3. terukur

    4. kata kerja

    6 Kelayakan Tujuan 1. berbentuk layanan untukmemenuhi tuntutan visi

    2. berupa rumusan tindakan sebagai

    arahan untuk mewujudkan visi

    3. sejumlah yang dibutuhkan untuk

    mewujudkan visi

    7 Keberadaan

    Standar

    Kompetensi

    Lulusan

    Terdapat:

    1. SKL satuan pendidikan

    2. SKL kelompok mata pelajaran

    3. SKL mata pelajaran

    8 Kesesuaian Antara

    Visi, Misi, dan

    Tujuan

    Bila ada saling keterkaitan antara:

    1. visi dan misi

    2. visi dan tujuan

    3. misi dan tujuan

    4. visi, misi, dan tujuan

    9 Kesesuaian

    Struktur dan

    Muatan Kurikulum

    Terdapat:

    1. sepuluh mapel nasional

    2. mulok

    10 Kesesuaian Beban

    belajar

    1. Sesuai ketentuan pada struktur

    kurikulum

    2. Ada uraian tentang pengaturan

    beban belajar tugas terstruktur

    11 Kelayakan Muatan

    Lokal

    1. Terdapat latar belakang pemilihan

    mulok

    2. Disesuaikan dengan potensi

    daerah

    12 Kelayakan KKM 1. melebihi standar UN yang

    ditetapkan pada tahun berjalan

    13 Kelayakan Mengakomodasi:

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    34/42

      33

    No. ASPEK  INDIKATOR CEK (!) SKOR KET

    Ketentuan

    Kenaikan Kelas dan

    Kelulusan

    1. ketentuan pada Permen No. 20

    tahun 2007 tentang Standar

    Penilaian

    2. rambu-rambu kenaikan kelas yangdisusun oleh Direktorat terkait

    14 Menyusun dan

    menetapkan

    peraturan akademik

     Ada:

    1. persyaratan minimal kehadiran

    siswa untuk mengikuti pelajaran

    dan tugas dari guru

    2. ketentuan mengenai ulangan,

    remedial, ujian, kenaikan kelas,

    dan kelulusan

    3. ketentuan mengenai hak siswa

    untuk menggunakan fasilitasbelajar, laboratorium,

    perpustakaan, penggunaan buku

    pelajaran, buku referensi, dan

    buku perpustakaan

    4. Ketentuan mengenai layanan

    konsultasi kepada guru mata

    pelajaran, wali kelas, dan konselor  

    15 Kelayakan

    Kalender

    Pendidikan

    1. Terdiri atas 34-38 minggu efektif

    2. Ada jadwal pembelajaran

    3. Ada jadwal ulangan4. Ada jadwal ujian

    5. Ada jadwal kegiatan

    ekstrakurikuler

    6. Ada jadwal hari libur

    Pengolahan Hasil Analisis

    1. Skor indikator keberhasilan

    Keberhasilan penyusunan Dokumen I KTSP, diskor berdasarkan pertimbangan kualitas

     proses dan hasil  yang diklasifikasikan sebagai berikut.

    a. Skor tiap aspek: merupakan jumlah skor dari indikator

    b.

    komponen setiapmaksimum skor   jumlah

    diperoleh yang komponen skor   jumlahaspek komponen Kinerja   =

     

    c. Skor Total: merupakan jumlah skor semua komponen (jumlah skor total = 55)

    2. Nilai Kinerja

    a. Amat baik : skor 45 - 55

    b. Baik : skor 36 - 44

    c. Cukup : skor 31 - 35

    d. Kurang : skor < 31

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    35/42

    34

    3. Perhitungan Nilai

    Klasifikasi nilai kinerja diberikan pada komponen dan Grand Summary (Umum) dengan

    kriteria sebagai berikut.

    a. AMAT BAIK = 81 - 100%

    b. BAIK = 66 - 80%

    c. CUKUP = 56 - 65%

    d. KURANG = < 56%

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    36/42

      35

    Lampiran 2:

    INSTRUMEN ANALISIS DOKUMEN SILABUS

    Nama SD/SMP/SMA/SMK :.................................................

    Kabupaten/Kota : ................................................

    Provinsi : ................................................

    Nama Kepala SD/ SMP/SMA/SMK : ................................................

    Petunjuk:

    Instrumen di bawah ini adalah untuk melihat kelengkapan Dokumen 1 KTSP.

    •  Silahkan Anda memberi tanda cek (!) pada tempat yang telah disediakan apabila dokumen yang Anda

    cermati sesuai dengan indikator yang ada.

    •  Silahkan menuliskan skor sesuai dengan banyaknya tanda cek.

    •  Tuliskan data tambahan/catatan-catatan yang diperlukan pada kolom keterangan. 

    NO ASPEK INDIKATORCEK

    (!)SKOR KET

    1 Komponen

    Silabus

    10. Standar Kompetensi

    11. Kompetensi Dasar

    12. Materi Ajar

    13. Kegiatan Pembelajaran

    14. Indikator Pencapaian Kompetensi

    15. Penilaian Hasil Belajar

    16. Alokasi Waktu

    17. Sumber Belajar

    2 Standar

    Kompetensi

    1. Adanya keterkaitan antar standar

    kompetensi dan kompetensi dasar

    dalam mata pelajaran.

    2. Keterkaitan standar kompetensi dan

    kompetensi dasar antar mata

    pelajaran.

    3 Kompetensi

    Dasar

    1. Adanya keterkaitan antar standar

    kompetensi dan kompetensi dasar

    dalam mata pelajaran.

    2. Adanya keterkaitan standar

    kompetensi dan kompetensi dasar

    antar mata pelajaran.

    4 Materi Ajar 1. Mempertimbangkan potensi peserta

    didik.

    2. Mempertimbangkan tingkat

    perkembangan fisik, intelektual,

    emosional, sosial, dan spritual peserta

    didik.

    3. Mempertimbangkan kebermanfaatan

    bagi peserta didik.

    4. Mempertimbangkan struktur keilmuan.

    5. Mempertimbangkan aktualitas,

    kedalaman, dan keluasan materi

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    37/42

    36

    NO ASPEK INDIKATORCEK

    (!)SKOR KET

    pembelajaran.

    6. Mempertimbangkan relevansi dengan

    kebutuhan peserta didik dan tuntutan

    lingkungan.

    7. Mempertimbangkan alokasi waktu.

    5 Kegiatan

    Pembelajaran

    1. Memberikan bantuan guru agar dapat

    melaksanakan proses pembelajaran

    secara professional.

    2. Memuat rangkaian kegiatan yang

    harus dilakukan peserta didik secara

    berurutan untuk mencapai kompetensi

    dasar.

    3. Penentuan urutan kegiatanpembelajaran sesuai dengan hirarki

    konsep materi ajar.

    4. Rumusan pernyataan dalam kegiatan

    pembelajaran mencerminkan

    pengelolaan pengalaman belajar

    peserta didik, yaitu kegiatan siswa dan

    materi.

    6 Indikator

    Pencapaian

    Kompetensi

    1. KD dikembangkan menjadi beberapa

    indikator pencapaian kompetensi (lebih

    dari dua).

    2. Menggunakan kata kerja operasional

    yang dapat diukur dan/atau diobservasi

    3. Tingkat kata kerja dalam indikator

    pencapaian kompetensi lebih rendah

    atau setara dengan kata kerja dalam

    KD maupun SK.

    4. Merupakan tanda-tanda, perilaku untuk

    pencapaian kompetensi yang

    merupakan kemampuan bersikap, 

    berpikir, dan bertindak secara

    konsisten.

    7 Penilaian

    Hasil Belajar

    1. Mengukur pencapaian kompetensi

    peserta didik, yang dilakukan

    berdasarkan indikator pencapaian

    kompetensi

    2. Sesuai dengan pengalaman belajar

    yang ditempuh dalam kegiatan

    pembelajaran

    3. Penilaian hasil belajar dilakukan

    dengan menggunakan tes

    4. Penilaian menggunakan non tes,

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    38/42

      37

    NO ASPEK INDIKATORCEK

    (!)SKOR KET

    seperti: bentuk tertulis maupun lisan,

    pengamatan kinerja, sikap, penilaian

    hasil karya berupa proyek atau produk,

    penggunaan portofolio, atau penilaian

    diri.

    8 Alokasi

    Waktu

    1. Alokasi waktu dicantumkan pada setiap

    kompetensi dasar

    2. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam

    silabus merupakan perkiraan waktu

    rerata untuk menguasai kompetensi

    dasar

    9 Sumber

    Belajar

    1. Sumber belajar merupakan rujukan,

    objek dan/atau bahan yang digunakan

    untuk kegiatan pembelajaran.

    2. Sumber belajar berupa media cetak

    dan elektronik, nara sumber, serta

    lingkungan fisik, alam, sosial, dan

    budaya

    3. Penentuan sumber belajar didasarkan

    pada standar kompetensi dan

    kompetensi dasar serta materi

    pokok/pembelajaran, kegiatan

    pembelajaran, dan indikator

    pencapaian kompetensi.

    10 Kesesuaian

    antar

    Komponen

    Silabus

    1. Adanya kesesuaian antara KD dan

    materi ajar

    2. Adanya kesesuaian antara KD dan

    indikator pencapaian kompetensi

    3. Adanya kesesuaian antara materi

    pokok dan kegiatan pembelajaran

    4. Adanya kesesuaian antara indikator

    pencapaian kompetensi dan kegiatan

    pembelajaran

    5. Adanya kesesuaian antara indikator

    pencapaian kompetensi dan penilaian

    hasil belajar

    6. Adanya kesesuaian antara kegiatan

    pembelajaran dan sumber belajar

    Pengolahan Hasil Analisiss

    4. Skor indikator keberhasilan

    Keberhasilan penyusunan Silabus diskor berdasarkan pertimbangan kualitas  proses  dan hasil  

    yang diklasifikasikan sebagai berikut.

    a. Skor tiap aspek: merupakan jumlah skor dari indikator

    b.

    komponen setiapmaksimum skor   jumlah

    diperoleh yang komponen skor   jumlahaspek komponen Kinerja   =

     

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    39/42

    38

    c. Skor Total: merupakan jumlah skor semua komponen (jumlah skor total = 42)

    5. Nilai Kinerja

    e. Amat baik : skor 34 - 42

    f. Baik : skor 28 - 34

    g. Cukup : skor 24 - 27

    h. Kurang : skor < 24

    6. Perhitungan Nilai

    Klasifikasi nilai kinerja diberikan pada komponen dan Grand Summary (Umum) dengan kriteria

    sebagai berikut.

    a. AMAT BAIK = 81 - 100%

    b. BAIK = 66 - 80%

    c. CUKUP = 56 - 65%

    d. KURANG = < 56%

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    40/42

      39

    Lampiran 3:

    INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN MENYUSUN RPP 

    Nama Sekolah :

     Alamat :

    Nama Guru :

    N I P :

    Pangkat/Golongan :

    Mengajar di Kelas :

    Bidang Studi :

    Petunjuk : Lingkarilah skor yang sesuai dengan deskriptor yang

    teramati

    NO ASPEK YANG

    DINILAIINDIKATOR KINERJA SKOR

    1 Kemampuan

    merumuskan

    tujuan

    pembelajaran

    •  Rumusan tujuan pembelajaran

    menyebutkan subjek belajar

    •  Rumusan tujuan pembelajaran dalam

    bentuk tingkah laku peserta didik dengan

    menggunakan kata kerja yang

    operasional

    •  Rumusan tujuan pembelajaran

    menyantumkan dalam kondisi yang

    bagaimana tingkah laku diwujudkan

    •  Rumusan tujuan pembelajaran

    menyatakan kreteria keberhasilan

    1 2 3 4

    2 Kemampuan

    mengorganisasika

    n bahan

    pembelajaran

    •  Bahan pelajaran dicantumkan sesuai

    dengan tujuan pembelajaran

    •  Bahan pelajaran dicantumkan dengan

    penjabaran secara singkat dan relevan

    dengan tujuan pembelajaran

    •  Bahan pelajaran dicantumkan dengan

    penjabaran secara sistematis dan relevan

    dengan tujuan pembelajaran

    •  Bahan pelajaran dicantumkan sesuai

    dengan kaedah ilmiah

    1 2 3 4

    3 Kemampuan

    menentukan

    strategi mengajar

    •  Merumuskan strategi mengajar yang

    sesuai dengan tujuan pembelajaran

    •  Menyantumkan lebih dari dua metode

    mengajar

    •  Strategi yang dicantumkan melibatkan

    siswa

    •  Menyantumkan strategi mengajar yang

    ada unsur CTL, QT, dan PAKEM

    1 2 3 4

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    41/42

    40

    4 Kemampuan

    menentukan

    langkah-langkah

    mengajar

    •  Menyantumkan langkah-langkah

    mengajar (Kegiatan awal, kegiatan inti,

    dan kegiatan akhir).

    •  Langkah-langkah yang dicantumkan

    menggambarkan pola interaksi (pelibatan

    peserta didik) yang variatif.

    •  Menyantumkan langkah-langkah

    mengajar secara sistematis dan

    prosedural

    •  Langkah-langkah yang dicantumkan

    efektif untuk mencapai tujuan

    pembelajaran

    1 2 3 4

    5 Kemampuan

    menentukan

    alokasi waktu

    •  Menyantumkan alokasi waktu

    •  Menyantumkan alokasi waktu secara

    proporsional

    •  Menentukan alokasi waktu untuk kegiatan

    awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir

    •  Alokasi waktun yang ditentukan efektif

    untuk mencapai tujuan pembelajaran

    1 2 3 4

    6 Kemampuan

    menentukan

    sumber, media,

    dan alat

    •  Menentukan sumber belajar yang cocok

    untuk mencapai KD, indikator, atau tujuan

    pembelajaran

    •  Menentukan media pembelajaran yang

    cocok untuk mencapai KD, indikator, atau

    tujuan pembelajaran

    •  Menentukan LKS/hand out yang cocok

    untuk mencapai KD, indikator, atau tujuan

    pembelajaran

    •  Mengunakan lebih dari satu sumber dan

    media pembelajaran yang cocok untuk

    mencapai KD, indikator, atau tujuan

    pembelajaran

    1 2 3 4

    7 Kemampuan

    menentukan

    bentuk, prosedur,

    dan alat penilaian

    •  Menentukan bentuk penilaian yang cocok

    untuk mengetahui ketercapaian setiap

    KD, indikator, atau tujuan pembelajaran

    •  Menyantumkan lebih dari satu jenis

    penilaian

    •  Menyantumkan bentuk penilaian kelas

    •  Mengembangkan instrumen penilaian dan

    rubriknya sesuai dengan bentuk penilaian

    yang dipilih yang cocok untuk mengetahui

    ketercapaian setiap KD, indikator, atau

    tujuan pembelajaran yang telah

    ditentukan

    1 2 3 4

  • 8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf

    42/42

    Skor maksimal

    ideal = 28

    Skor yang diperoleh guru =

    Nilai maksimal = 100

    Skor yang diperoleh

    Nilai yang diperoleh = -------------------------------- x 100 = --------------

    28

    Klasifikasi Nilai sebagai berikut.

    a. AMAT BAIK = 81 - 100%

    b. BAIK = 66 - 80%

    c. CUKUP = 56 - 65%

    d. KURANG = < 56%

    Simpulan : ...............................................................................................................

    Saran : ...............................................................................................................