pengaruh volume perdagangan saham dan ukuran …

12
ISSN: 2443-2164 E-ISSN 2621-2358 48 PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 Sustrianah S1 Manajemen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA [email protected] ABSTRACT This study aims to determine the effect of Trading Volume Activity and Company Size on Stock Returns in companies listed on the LQ45 Index. This research uses quantitative methods. The population in this study were companies listed on the LQ45 Index for the period 2015 - 2019. The sample selection used a purposive sampling method. There are 9 companies that meet the criteria as research samples, so the research data is 45 data. The data collection techniques used were document review, data analysis in the form of annual financial reports, previous research journals and other literature related to research problems. The data analysis technique used is multiple linear regression analysis. Data analysis using IBM SPSS statistics, 24.0 software. The results showed that partially the Trading Volume Activity variable had no significant effect on Stock Returns. Firm Size Variable has a positive and significant effect on Stock Return. The coefficient of determination shows that the value of Adjusted R Square is 0.168. This means that the ability of the independent variable in explaining the variation of the dependent variable is 16.8% while 83.2% is explained by other independent variables which are not explained in this study. Keywords: stock trading volume; company size; stock returns 1. PENDAHULUAN Tidak dapat dihindari bahwa kebutuhan hidup dari waktu ke waktu akan terus meningkat, baik kebutuhan jangka waktu pendek maupun dalam jangka panjang. Kebutuhan jangka pendek seperti kebutuhan makanan dan pakaian. Kebutuhan jangka panjang seperti rumah, pendidikan, kendaraan, dan lain sebagainya. Namun didalam kehidupan selalu mengandung unsur risiko, contohnya seperti risiko keuangan dan kesehatan. Untuk mengatasi adanya risiko yang mungkin akan terjadi di kemudian hari, perlu adanya sebuah investasi sebagai cadangan dana dikemudian hari. Menabung di Bank saja tidak cukup dalam berinvestasi, karena apabila aset kita hanya disimpan di Bank, uang yang disimpan jumlahnya akan tetap sama bahkan bisa berkurang karena biaya administrasi yang ada. Salah satu investasi yang dapat menghasilkan atau dapat memberikan keuntungan dikemudian hari salah satunya adalah berinvestasi melalui pembelian saham di pasar modal. Tujuan utama melakukan investasi di pasar modal selain sebagai cadangan dana, investor ingin mendapatkan return atau tingkat pengembalian atau keuntungan sebesar - besarnya dengan risiko yang kecil. Tidak bisa dipungkiri bahwa investasi sangat diperlukan karena akan mendapatkan penghasilan tambahan sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup yang terus bertambah. Investasi adalah pengeluaran yang dilakukan untuk membeli aktiva riil saat ini yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dimasa mendatang (Putra dan Dana, 2016). Sebagian besar penghasilan yang diperoleh akan dipergunakan untuk kegiatan konsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Akan tetapi, kebutuhan dimasa yang akan datang ataupun kebutuhan mendesak terkadang tidak dimasukkan dalam alokasi pengeluaran sebagai pengurangan penghasilan. Disinilah diperlukannya invetasi untuk mengalokasikan sebagian penghasilan yang kita peroleh untuk memenuhi kebutuhan dimasa yang akan datang. Semakin tinggi return saham yang diharapkan dari suatu investasi, maka semakin besar pula resikonya (Prasetyo, 2018). Berikut ini dilampirkan grafik perkembangan return saham perusahaan LQ45 tahun 2015 2019.

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN UKURAN …

ISSN: 2443-2164 E-ISSN 2621-2358

48

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN

YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45

Sustrianah

S1 Manajemen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

[email protected]

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Trading Volume Activity and Company Size on Stock Returns in

companies listed on the LQ45 Index. This research uses quantitative methods. The population in this study

were companies listed on the LQ45 Index for the period 2015 - 2019. The sample selection used a purposive

sampling method. There are 9 companies that meet the criteria as research samples, so the research data

is 45 data. The data collection techniques used were document review, data analysis in the form of annual

financial reports, previous research journals and other literature related to research problems. The data

analysis technique used is multiple linear regression analysis. Data analysis using IBM SPSS statistics,

24.0 software. The results showed that partially the Trading Volume Activity variable had no significant

effect on Stock Returns. Firm Size Variable has a positive and significant effect on Stock Return. The

coefficient of determination shows that the value of Adjusted R Square is 0.168. This means that the ability

of the independent variable in explaining the variation of the dependent variable is 16.8% while 83.2% is

explained by other independent variables which are not explained in this study.

Keywords: stock trading volume; company size; stock returns

1. PENDAHULUAN

Tidak dapat dihindari bahwa kebutuhan hidup dari waktu ke waktu akan terus meningkat, baik kebutuhan

jangka waktu pendek maupun dalam jangka panjang. Kebutuhan jangka pendek seperti kebutuhan

makanan dan pakaian. Kebutuhan jangka panjang seperti rumah, pendidikan, kendaraan, dan lain

sebagainya. Namun didalam kehidupan selalu mengandung unsur risiko, contohnya seperti risiko keuangan

dan kesehatan. Untuk mengatasi adanya risiko yang mungkin akan terjadi di kemudian hari, perlu adanya

sebuah investasi sebagai cadangan dana dikemudian hari. Menabung di Bank saja tidak cukup dalam

berinvestasi, karena apabila aset kita hanya disimpan di Bank, uang yang disimpan jumlahnya akan tetap

sama bahkan bisa berkurang karena biaya administrasi yang ada. Salah satu investasi yang dapat

menghasilkan atau dapat memberikan keuntungan dikemudian hari salah satunya adalah berinvestasi

melalui pembelian saham di pasar modal.

Tujuan utama melakukan investasi di pasar modal selain sebagai cadangan dana, investor ingin

mendapatkan return atau tingkat pengembalian atau keuntungan sebesar - besarnya dengan risiko yang

kecil. Tidak bisa dipungkiri bahwa investasi sangat diperlukan karena akan mendapatkan penghasilan

tambahan sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup yang terus bertambah. Investasi adalah pengeluaran

yang dilakukan untuk membeli aktiva riil saat ini yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang

lebih besar dimasa mendatang (Putra dan Dana, 2016).

Sebagian besar penghasilan yang diperoleh akan dipergunakan untuk kegiatan konsumsi dalam

rangka memenuhi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Akan tetapi, kebutuhan dimasa yang akan

datang ataupun kebutuhan mendesak terkadang tidak dimasukkan dalam alokasi pengeluaran sebagai

pengurangan penghasilan. Disinilah diperlukannya invetasi untuk mengalokasikan sebagian penghasilan

yang kita peroleh untuk memenuhi kebutuhan dimasa yang akan datang. Semakin tinggi return saham yang

diharapkan dari suatu investasi, maka semakin besar pula resikonya (Prasetyo, 2018). Berikut ini

dilampirkan grafik perkembangan return saham perusahaan LQ45 tahun 2015 – 2019.

Page 2: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN UKURAN …

Pengaruh Volume Perdagangan Saham dan Ukuran Perusahaan……………………………….Sustrianah

49

Sumber: Diolah penulis, 2020

Gambar 1. Return Saham Perusahaan LQ45 Tahun 2015 – 2019

Gambar diatas merupakan grafik return saham tahun 2015 – 2019. Dari grafik diatas dapat dilihat

bahwa return saham dari tahun ketahun mengalami fluktuatif. Di tahun 2015 return saham sebesar -6.27%.

Pada tahun 2016 mengalami kenaikan drastis sebesar 20,10%. Namun pada tahun 2017 dan 2018

mengalami penurunan berturut turut, yaitu sebesar 9,28% pada tahun 2017 dan 8,37% pada tahun 2018.

Pada tahun 2019 kembali mengalami kenaikan sebesar 14,46%. Dari grafik diatas maka dapat diketahui

bahwa return saham dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan. Artinya ada faktor yang

mempengaruhi return saham.

Pasar modal menjadi alternatif dalam berinvestasi karena dapat mempertemukan antara investor

(pihak yang memiliki kelebihan dana dengan emiten (pihak yang membutuhkan dana) dengan cara

memperjual belikan sekuritas seperti obligasi, saham, dan reksadana. Dengan kegiatan tersebut, alokasi

penggunaan modal yang lebih efisien yaitu sektor yang menganggur ke sektor yang lebih produktif. Dilihat

dari pengertian yang dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa pasar modal memberikan fasilitas dalam hal

penyaluran dana, yaitu dana dari pihak investor kepada emiten. Pasar modal berfungsi sebagai sarana

alokasi dana yang produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman (leaders) ke peminjam

(borrowers) (Novia, 2019).

Untuk meminimalkan risiko, investor perlu memiliki informasi yang berkaitan dengan perkembangan

saham agar ia dapat mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak untuk dipilih. Apabila

investor ingin mendapatkan return yang tinggi, ia harus dapat menganalisis laporan keuangan perusahaan

dengan baik. Laporan keuangan merupakan sarana bagi investor untuk mengetahui posisi keuangan

perusahaan dan bisa digunakan sebagai sarana dalam mengambil keputusan investasi yang tepat. Sebelum

membuat keputusan investasi, investor memerlukan informasi yang berhubungan dengan emiten sehingga

dapat melakukan pertimbangan dan analisa. Salah satu faktor dalam mengambil keputusan investasi di

pasar modal adalah dengan volume perdagangan saham. Volume perdagangan saham merupakan jumlah

lembar saham yang diperdagangakan secara harian (Novia, 2019). Volume perdagangan yang besar

menunjukkan bahwa saham sangat diminati oleh investor. Volume perdagangan saham adalah indikator

yang digunakan untuk menunjukan besarnya minat investor pada suatu saham. Semakin besar jumlah

volume perdagangan, berarti saham tersebut sering ditransaksikan (Hamdan dan Sri, 2016). Volume

perdagangan saham menggambarkan adanya kekuatan antara supply dan demand yang merupakan

manifestasi dari tingkah laku investor. Dengan naiknya volume perdagangan maka keadaan pasar bisa

dikatakan menguat, demikian pula sebaliknya (Puri dan A. Mulyo, 2013). Volume perdagangan merupakan

salah satu indikator likuiditas saham atas informasi yang terdapat pada pasar modal. Volume perdagangan

yang tinggi dianggap sebagai tanda pasar semakin bagus (Ariyani dan Zumrotun, 2017). Investor cenderung

tertarik pada saham yang memberikan return tinggi walau berisiko (Ahmad dan Andhi, 2016).

Besar kecilnya perusahaan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menanggung

risiko yang mungkin terjadi akibat dari situasi yang dihadapi perusahaan berkaitan dengan operasinya

(Jundan, 2012: 4). Untuk mengukur nilai ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total aset,

modal, atau penjualan perusahaan. Semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka semakin mudah

perusahaan untuk dipercaya kreditur dalam memperoleh sumber dana yang besar. Sumber dana tersebut

bisa digunakan perusahaan untuk lebih meningkatkan keuntungan perusahaan melalui ekspansi dan

efisiensi (Rahima, 2019). Perusahaan yang berukuran besar cenderung memiliki aset yang stabil dari tahun

ke tahun. Artinya perusahaan besar mampu mengelola keuangannya dengan baik. Ukuran perusahaan yang

besar membuat investor tertarik dalam menanamkan modal ke perusahaan tersebut. Modal yang besar dapat

membuat perusahaan meningkatkan tingkat produksi serta penjualan. Penjualan yang tinggi berpengaruh

2015 2016 2017 2018 2019

Return -6,27% 13,83% 4,55% -12,92% 1,54%

-15,00%

-10,00%

-5,00%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%Return Saham

Page 3: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN UKURAN …

JEM: Jurnal Ekonomi dan Manajemen STIE Pertiba Pangkalpinang, Vol 6, No. 1, Edisi Jan-Juni 2020, hal 48-59

50

terhadap pendapatan atau keuntungan perusahaan dan akan berdampak besar terhadap pemberian return

saham yang diberikan perusahaan kepada investor.

Indeks LQ45 adalah indeks yang menggunakan 45 perusahaan yang dipilih berdasarkan pertimbangan

likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan yang ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia, yaitu perusahaan yang

memiliki keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan yang baik serta termasuk saham yang paling aktif

diperdagangkan di BEI, dan merupakan saham unggulan yang dipilih sehingga lebih akurat dalam

melakukan analisis. Peneliti akan mengambil sampel perusahaan yang sahamnya terdaftar pada indeks

LQ45 untuk menghindari pengambilan sampel yang berpotensi mengikutkan adanya saham tidur.

2. TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Pengertian Saham

Menurut Hadi (2015) Saham merupakan komoditas keuangan yang diperdagangkan di Pasar Modal yang

paling populer. Investasi saham yang dilakukan oleh investor diharapkan dapat memberikan keuntungan

(return). Artinya saham merupakan investasi yang paling banyak diminati oleh masyarakat atau investor.

Dengan tingginya minat investor dalam berinvestasi dalam bentuk saham, investasi ini berpeluang dapat

memberikan return yang tinggi.

2.2 Jenis Saham

Menurut Hadi (2015) jenis saham dilihat dari hak yang melekat pada saham terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Saham biasa (Common Stock)

Yaitu saham yang menempatkan pemiliknya paling akhir terhadap claim. Saham biasa adalah saham

yang paling dikenal di lingkungan masyarakat. Diantara emiten, saham biasa merupakan saham yang

paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat (investor).

2. Saham Preferen (Preferen Stock)

Yaitu gabungan antara obligasi dan saham biasa. Artinya, saham ini memiliki karakteristik seperti

obligasi dansaham biasa. Contoh karakteristikobligasi adalah memberikan hasil yang tetap seperti

bunga obligasi. Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembegian dividen.

penerimaan dividen yang besarnya tetap sama setiap tahun, didahulukan dalam pembagian dividen,

dan lain sebagainya. Apabila emiten mengalami kerugian, pemegang saham preferen bisa saja tidak

menerima dividen yang sudah ditetapkan sebelumnya. Saham preferen adalah saham yang

memberikan prioritas pilihan (preferen) kepada pemegangnya, yaitu:

1) Prioritas pembayaran, pemodal memiliki hak untuk didahulukan dalam hal pembayaran dividen.

2) Dividen tetap, pemodal memiliki hak mendapatkan pembayaran dividen dengan jumlah tetap.

3) Dividen kumulatif, pemodal berhak mendaptkan pembayaran semua deviden yang terutang pada

tahun-tahun sebelumnya.

4) Convertible Preferen Stock, pemodal berhak menukar saham preferen yang dipegangnya dengan

saham biasa.

5) Adjustable Devidend, pemodal mendapat prioritas pembayaran devidennya menyesuaikan dengan

saham biasa.

2.3 Return Saham

Return saham merupakan faktor utama yang mendorong investor berinvestasi. Investor melakukan investasi

tujuannya pasti adalah untuk mendapatkan pengembalian (return) sesuai yang diharapkan baik dalam

jangka pendek maupun jangka panjang. Pendapatan investasi dalam saham ini merupakan keuntungan yang

diperoleh dari jual beli saham, dimana jika untung disebut capital gain dan jika rugi disebut capital loss

(Yusra, 2019). Return saham adalah tingkat keuntungan yang akan diperoleh oleh investor sebagai hasil

dari penanaman dananya di pasar modal (Amaliya dan Erman, 2019). Sehingga dapat disimpulkan bahwa

return adalah keuntungan yang didapat karena keberanian investor dalam menanggung risiko atas investasi

yang dilakukannya. Menurut (Amaliya dan Erman, 2019) formula untuk menentukan tingkat return saham

sebagai berikut:

Return = Pt – (Pt-1)

Pt-1

Pt = Harga saham pada periode t

Pt – 1 = Harga saham periode sebelumnya atau t-1

Page 4: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN UKURAN …

Pengaruh Volume Perdagangan Saham dan Ukuran Perusahaan……………………………….Sustrianah

51

2.4 Volume Perdagangan saham

Secara umum volume perdagangan saham adalah banyaknya lembar saham yang diperdagangkan di pasar

modal setiap hari dengan tingkat harga yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli (Irma, 2017).

Volume perdagangan adalah banyaknya jumlah saham yang diperdagangkan dibandingkan dengan jumlah

saham yang beredar (Ahmad dan Andhi, 2016). Volume perdagangan merupakan suatu indikator likuiditas

saham atas suatu informasi dalam pasar modal. Kegiatan perdagangan saham diukur dengan menggunakan

indikator Trading Volume Activity (aktivitas volume perdagangan) (Taslim, 2015). Artinya, apabila saham

aktif dalam perdaganganya, maka volume perdagangan saham meningkat sehingga menghasilkan return

saham yang tinggi, dan sebaliknya. Kecenderungan investor adalah tertarik pada saham yang memberikan

return tinggi walau berisiko (Ahmad dan Andhi, 2016). Adapun rumus untuk menghitung TVA (Trading

Volume Activity) yaitu:

TVA = ∑Saham diperdagangkan

∑ Saham yang beredar

2.5 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan suatu skala dimana perusahaan diklasifikasikan menurut besar kecilnya

berdasarkan pada total aktiva suatu perusahaan, semakin besar total aktiva maka semakin besar pula ukuran

perusahaan tersebut (Sri dan Bernadeta, 2019). Perusahaan yang total aktivanya besar menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan. Semakian besar aset maka semakin banyak modal

yang ditanam, semakin banyak penjualan makan semakin banyak perputaran uang dan semakin besar pula

ia dikenal di dalam masyarakat. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan ditentukan dengan melihat total

aset yang dimiliki oleh perusahaan. Penentuan ukuran perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan

logaritma natural dari total asset (Reza, dkk, 2018).

Ukuran perusahaan = Ln x Total Aset

Menurut UU RI No. 20 Tahun 2008 Tentang “Usaha Kecil Mikro, Kecil dan Menengah"

mengklasifikasikan ukuran perusahaan menjadi 4 kategori yang diatur dalam UU RI No. 20 Tahun 2008

Pasal 6 yaitu: Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar. Adapun Kriteria perusahaan

yang diatur dalam UU No. 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Kriteria Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan

Kriteria

Asset (tidak termasuk

tanah dan bangunan) Penjualan Tahunan

Usaha Mikro Maksimal 50 Juta Maksimal 300 juta

Usaha Kecil >50 Juta - 500 Juta >300 Juta - 2,5 Milyar

Usaha Menengah >500 Juta - 10 Milyar >2,5 Milyar - 50 Milyar

Usaha Besar >10 Milyar >50 Milyar

Sumber: UU No 20 Tahun 2008

2.6 Pengembangan Hipotesis

2.6.1 Pengaruh Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham

Volume perdagangan mencerminkan kekuatan antara supply dan demand yang merupakan manifestasi dari

tingkah laku investor. Semakin besar nilai Volume Perdagangan berarti efek saham semakin likuid dan

semakin kecil resiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, maka resiko

yang dipegang oleh pemegang saham semakin kecil, hal ini menimbulkan kepercayaan para pemegang

saham dalam jangka panjang (Puri dan Mulyo, 2013). Volume perdagangan yang besar menunjukkan

bahwa saham sangat diminati oleh investor. Volume Perdagangan saham merupakan jumlah lembar saham

yang yang diperdagangkan secara harian. Artinya, apabila saham aktif dalam perdaganganya, maka volume

perdagangan saham meningkat sehingga menghasilkan return saham yang tinggi. Sebaliknya, jika volume

perdagangan saham menurun, maka menghasilkan return saham yang kecil atau menurun (Novia, 2019).

Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Terdapat pengaruh Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham

Page 5: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN UKURAN …

JEM: Jurnal Ekonomi dan Manajemen STIE Pertiba Pangkalpinang, Vol 6, No. 1, Edisi Jan-Juni 2020, hal 48-59

52

2.6.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham

Ukuran perusahaan merupakan alat ukur dimana besar kecilnya diklasifikasikan berdasarkan total aktiva

suatu perusahaan, semakin besar total aktiva maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut (Sri dan

Bernadeta, 2019). Semakin besar total aset yang dimiliki perusahaan tersebut untuk menghasilkan laba,

maka memungkinkan perusahaan akan meningkatkan tingkat return saham perusahaan (Muhammad Reza,

dkk, 2018). Secara teoritis perusahaan yang lebih besar memiliki kepastian yang lebih besar daripada

perusahaan kecil sehingga akan mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai prospek perusahaan ke depan.

Ukuran perusahaan menunjukkan semakin besar suatu perusahaan akan memiliki peluang yang lebih besar

ke pasar modal. Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: Terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham

Gambar 2. Rerangka Pemikiran

3. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksplanatif. Metode ini menjelaskan pengaruh antara

dua variabel bebas yaitu Volume Perdagangan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Variabel terikat yaitu

Return Saham. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini berupa data sekunder. Data historis yang

digunakan adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar pada Indeks LQ45 terpilih periode

2015 - 2019 yaitu sebanyak 45 perusahaan. Pemiliihan sampel menggunakan Purposive Sampling sebanyak

9 perusahaan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS 24.0. Perangkat tersebut

digunakan untuk menhitung statistik deskriptif, Uji Koefisien determinasi, Uji korelasi Ganda, Uji Asumsi

Klasik, dan Uji hipotesis.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Statistik Deskriptif

Tabel 2. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Return Saham 45 -.440 .792 -.05518 .248518

Volume Perdagangan

Saham

45 .122 .989 .42789 .225439

Ukuran Perusahaan 45 28.989 34.371 31.23289 1.470468

Valid N (listwise) 45

Sumber: Output SPSS versi 24.0, 2020

Berdasarkan Tabel 2 di atas menunjukkan hasil statistik deskriptif yang diperoleh adalah sebagai

berikut:

1. Variabel Return Saham (Y) dengan jumlah data 45, memiliki nilai minimum -0,440; nilai maksimum

0,792; rata-rata (mean) -0,05518 dan standar deviasi 0,248518.

2. Variabel Volume Perdagangan Saham (X1) dengan jumlah data 45, memiliki nilai minimum 0,122;

nilai maksimum 0,989; rata-rata (mean) 0,42789 dan standar deviasi 0,225439.

3. Variabel Ukuran Perusahaan (X2) dengan jumlah data 45, memiliki nilai minimum 28,989; nilai

maksimum 34,371; rata-rata (mean) 31,23289; dan standar deviasi 1,470468.

Volume Perdagangan

Ukuran Perusahaan

Return Saham

Page 6: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN UKURAN …

Pengaruh Volume Perdagangan Saham dan Ukuran Perusahaan……………………………….Sustrianah

53

4.2 Uji Koefisien Determinasi

Tabel 3. Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .410a .168 .128 .232012 2.217

a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Volume Perdagangan Saham

b. Dependent Variable: Return Saham

Sumber: Output SPSS versi 24.0, 2020

Berdasarkan tabel 3 angka R2 sebesar 0,168 atau (16,8%), artinya presentase pengaruh variabel

independen (Volume Perdagangan Saham dan Ukuran Perusahaan) secara simultan mampu mempengaruhi

variabel dependen (Return Saham) sebesar 16,8% dan sisanya sebesar 83,2% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

4.3 Uji Korelasi Ganda (R)

Tabel 4. Hasil Analisis Korelasi Ganda

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

1 .410a .168 .128

a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Volume Perdagangan Saham

b. Dependent Variable: Return Saham

Sumber: Output SPSS versi 24.0, 2020

Berdasarkan tabel 4 menunjukan bahwa besarnya variabel Volume Perdagangan Saham, dan Ukuran

Perusahaan secara simultan terhadap return saham dengan hasil 0,410, menunjukan hubungan yang sedang

antara variabel independen dan variabel dependen.

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu mempunyai

distribusi normal ataukah tidak. Pengujian ini menggunakan analisis kolmogrov. Pada Uji Kolmogorof-

Smirnov data dikatakan normal apabila nilai signifikansi kolmogrov > 0,05. Berikut ini adalah hasil output

dari Uji Normalitas:

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas

Sumber: Output SPSS, 2020.

Dari hasil tabel di atas menunjukan hasil output uji Kolmogorov Smirnov dan dapat diketahui bahwa

data berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,200. Karena signifikan lebih

besar dari 0,05 (0,200 > 0,05) maka dapat diinterpretasikan bahwa data berdistribusi normal. Secara

keseluruhan data observasi telah berdistribusi normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik

lainnya.

Page 7: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN UKURAN …

JEM: Jurnal Ekonomi dan Manajemen STIE Pertiba Pangkalpinang, Vol 6, No. 1, Edisi Jan-Juni 2020, hal 48-59

54

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang diteliti ditemukan korelasi

antar variabel bebas. Model regresi yang baik yaitu hasil penghitungan menghasilkan nilai VIF < 10.

Apabila nilai VIF > 10 berarti telah terjadi multikolinearitas yang serius di dalam model regresi. Jika nilai

tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas antar

variabel indpeneden dalam model regresi tersebut.

Tabel 6. Hasil Uji Mulltikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -

1.524

.775

-1.967 .056

Volume Perdagangan

Saham

-.251 .158 -.228 -1.588 .120 .961 1.041

Ukuran Perusahaan .050 .024 .299 2.080 .044 .961 1.041

a. Dependent Variable: Return Saham

Sumber: Output SPSS, 2020.

Berdasarkam hasil pengujian multikolinearitas didapat hasil nilai VIF < 10 untuk semua variabel bebas.

Demikian pula, nilai tolerance > 0,10 untuk semua variabel bebas. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa dalam regresi antara variabel Volume Perdagangan Saham (X1), dan Ukuran Perusahaan (X2)

terhadap Return Saham (Y) tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil Uji

Heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber: output SPSS, 2020

Gambar 3. Grafik Scatterplot

Berdasarkan gambar scatterplot di atas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar diatas dan dibawah 0

(nol) pada sumbu Y, tidak terjadi pola tertentu, dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas.

Page 8: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN UKURAN …

Pengaruh Volume Perdagangan Saham dan Ukuran Perusahaan……………………………….Sustrianah

55

4.4.4 Uji Autokorelasi

Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dan tidak terjadi autokolerasi. Salah satu cara

yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan Uji Durbin-Watson (DW Test).

Berikut ini hasil dari Uji Durbin-Watson:

Tabel 7. Hasil Uji Auto Korelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .410a .168 .128 .232012 2.217

a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Volume Perdagangan Saham

b. Dependent Variable: Return Saham

Sumber: Output SPSS, 2020

Dari hasil uji autokorelasi pada tabel model summary di atas, diperoleh nilai Durbin-Watson = 2,118.

Berdasarkan tabel DW untuk jumlah data yang valid dalam penelitian ini (n) = 45, k = 2, dan nilai signifikan

5% (0,05), diperoleh nilai dL = 1.4298 dan nilai dU = 1.6148. Dari hasil diatas dapat disimpulkan:

(1) DW (2,217) > dL (1,4298), maka tolak H0 artinya tidak ada autokorelasi positif.

(2) DW (2,217) > dU (1,6148), maka tolah H0 artinya tidak ada autokorelasi positif.

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dilakukan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara

individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham.

Berdasarkan hasil Uji t pada tabel 6, maka dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengaruh Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham

Berdasarkan hasil uji t, menunjukan bahwa nilai -ttabel < thitung < ttabel yaitu -2.018 < -1,588 < 2,018 dengan

nilai signifikansinya 0,120 > 0,05, maka dapat di interpretasikan bahwa variabel Volume Perdagangan

Saham secara parsial tidak berpengaruh terhadap Return Saham dan H1 ditolak.

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham

Berdasarkan hasil uji t, menunjukan bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 2,080 > 2,018 dengan nilai

signifikansinya 0,044 < 0,05, maka dapat di interpretasikan bahwa variabel Ukuran Perusahaan secara

parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham dan H2 diterima.

4.5.2 Uji Simultan (Uji-F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Tabel 8

Hasil Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .457 2 .228 4.242 .021b

Residual 2.261 42 .054

Total 2.717 44

a. Dependent Variable: Return Saham

b. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Volume Perdagangan Saham

Sumber: Output SPSS, 2020.

Karena Fhitung > Ftabel (4,242 > 3,220) dan signifikansi yaitu sebesar 0,021 < 0,05 maka H3 diterima,

artinya variabel independen Volume Perdagangan Saham (X1), dan Ukuran Perusahaan (X2) secara

simultan atau bersamaan berpengaruh signifikan terhadap Return Saham (Y).

Page 9: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN UKURAN …

JEM: Jurnal Ekonomi dan Manajemen STIE Pertiba Pangkalpinang, Vol 6, No. 1, Edisi Jan-Juni 2020, hal 48-59

56

5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan kesimpulan yang diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil pengujian analisis statistik deskriptif menunjukan bahwa Variabel Return Saham (Y) dengan

jumlah data 45, memiliki nilai minimum -0,440; nilai maksimum 0,792; rata-rata (mean) -0,05518 dan

standar deviasi 0,248518. Variabel Volume Perdagangan Saham (X1) dengan jumlah data 45, memiliki

nilai minimum 0,122; nilai maksimum 0,989; rata-rata (mean) 0,42789 dan standar deviasi 0,225439.

Variabel Ukuran Perusahaan (X2) dengan jumlah data 45, memiliki nilai minimum 28,989; nilai

maksimum 34,371; rata-rata (mean) 31,23289; dan standar deviasi 1,470468.

2. Hasil pengujian Analisis koefisien determinasi (R2) diperoleh angka R Square sebesar 0,168 atau

(16,8%) hal ini menunjukkan bahwa presentase pengaruh variabel independen (Volume Perdagangan

Saham dan Ukuran Perusahaan) secara simultan mampu menjelaskan variabel dependen (Return

Saham) sebesar 16,8% dan sisanya sebesar 83,2% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

3. Hasil pengujian Analisis koefisien korelasi parsial (R) diperoleh nilai koefisien korelasi parsial variabel

volume perdagangan saham terhadap return saham sebesar -0,238 dan signifikansi 0,120 > 0,05 maka

hubungan Volume Perdagangan Saham dan variabel Return saham adalah lemah. Dan nilai koefisien

korelasi parsial variabel ukuran perusahaan terhadap return saham sebesar 0,306 dan signifikansi 0,044

< 0,05 maka hubungan Ukuran Perusahaan dan variabel Return saham adalah lemah.

4. Hasil Analisis Koefisien Korelasi Ganda menunjukan bahwa besarnya pengaruh besarnya variabel

Volume Perdagangan Saham, dan Ukuran Perusahaan secara simultan terhadap return saham dengan

hasil 0,410, menunjukan hubungan yang sedang antara variabel independen dan variabel dependen.

5. Hasil penelitian pada uji hipotesis variabel Volume Perdagangan saham menunjukan nilai -ttabel < thitung

< ttabel = -2.018 < -1,588 < 2,018 dengan nilai signifikansinya 0,120 > 0,05 maka dapat di interpretasikan

bahwa variabel Volume Perdagangan Saham secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

Return Saham.

6. Hasil penelitian pada uji hipotesis variabel Ukuran Perusahaan menunjukan bahwa nilai thitung > ttabel

(2,080 > 2,018) dengan nilai signifikansinya 0,044 < 0,05, maka dapat di interpretasikan bahwa

variabel Ukuran Perusahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham.

Perusahaan yang berukuran besar cenderung memiliki aset yang stabil dari tahun ke tahun. Artinya

perusahaan besar mampu mengelola keuangannya dengan baik. Ukuran perusahaan yang besar

membuat investor tertarik dalam menanamkan modal ke perusahaan tersebut. Modal yang besar dapat

membuat perusahaan meningkatkan tingkat produksi serta penjualan. Penjualan yang tinggi

berpengaruh terhadap pendapatan atau keuntungan perusahaan dan akan berdampak besar terhadap

pemberian return saham yang diberikan perusahaan kepada investor.

7. Hasil penelitian pada uji F menunjukan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 4,242 > 3,220 dan signifikansi sebesar

0,021 < 0,05 maka H3 diterima, artinya variabel independen Volume Perdagangan Saham (X1), dan

Ukuran Perusahaan (X2) secara simultan atau bersamaan berpengaruh signifikan terhadap Return

Saham (Y).

5.2. Saran

Dari hasil kesimpulan, dapat dilihat bahwa besarnya nilai volume perdagangan saham tidak menjamin

bahwa saham perusahaan tersebut akan memberikan return yang besar, karena hasil penelitian

menyebutkan bahwa volume perdagangan saham tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Investor dapat menjadikan ukuran perusahaan sebagai pertimbangan dalam melakukan pembelian saham,

karena ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Artinya ukuran perusahaan

yang besar berkemungkinan akan memberikan return saham yang besar juga. Selain itu bagi para investor

dan manajemen investasi, pembelian saham tidak hanya mempertimbangkan faktor internal seperti volume

perdagangan dan ukuran perusahaan dalam mengukur return saham, tetapi mempertimbangkan juga faktor

eksternal seperti kondisi ekonomi yang sedang terjadi, inflasi, nilai tukar, dan kurs karena hal ini secara

tidak langsung mempengaruhi keuntungan yang akan diperoleh dalam melakukan investasi. Bagi peneliti

selanjutnya, penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian satu variabel independen yang tidak

berpengaruh secara parsial bahwa adanya keterbatasan variabel volume perdagangan saham dan ukuran

perusahaan dalam menjelaskan variabel return saham, artinya 83,2% tidak dapat dijelaskan oleh variabel

independen. Jadi ada faktor lain diluarpenelitian yang memengaruhi return saham. Sehingga disarankan

sebaiknya menambah ataupun mempertimbangkan kemungkinan variabel independen yang lain seperti

Nilai tukar, Kurs, Inflasi, Kapitalisasi pasar. Selain itu Penelitian ini hanya meneliti perusahaan LQ45 yang

Page 10: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN UKURAN …

Pengaruh Volume Perdagangan Saham dan Ukuran Perusahaan……………………………….Sustrianah

57

konsisten masuk dalam pemeringkatan LQ 45 periode 2015–2019 sehingga masih banyak emiten lain yang

perlu diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

[ 1] Abdullah, M. N., Parvez, K., Karim, T., & Tooheen, R. B. (2015). The impact of financial leverage

and market size on stock returns on the Dhaka stock exchange: Evidence from selected stocks in the

manufacturing sector. International Journal of Economics, Finance and Management

Sciences, 3(1), 10-15.

[ 2] Adiwiratama, J. (2012). Pengaruh Informasi Laba, Arus Kas Dan Size Perusahaan Terhadap Return

Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI). Jurnal Ilmiah

Akuntansi Dan Humanika, 2(1).

[ 3] Ahmad, M. Idress, & Sarr, A. (2016). Joint distribution of stock market returns and trading

volume. Rev Integr Bus Res, 5(3), 110-116.

[ 4] Aisah, A. N., & Mandala, K. (2016). Pengaruh Return On Equity, Earning Per Share, Firm Size Dan

Operating Cash Flow Terhadap Return Saham. E-Jurnal Manajemen, 5(11).

[ 5] Alviansyah, M. R., Suzan, L., & Kurnia, K. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011–2015). Eproceedings Of Management, 5(1).

[ 6] Andriana, Siska, & Halim, A. (2016). Analisis Pengaruh Laba Akuntansi, Total Arus Kas dan Size

Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi, 4(1).

[ 7] Anjani, J. R. D. (2016). Pengaruh Informasi Arus Kas, Laba Kotor, Ukuran Perusahaan, Return On

Asset (ROA) Dan Debt Equty Ratio (DER) Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Sektor

Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014) (Doctoral Dissertation,

Universitas Muhammadiyah Surakarta).

[ 8] Arindia, Chikita. A., Handayani, S. R., & Rahayu, S. M. (2013). Analisis Rasio Keuangan dan

Metode Economic Value Added (EVA) Sebagai Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi

Pada Perusahaan Cement yang Termasuk dalam Saham Blue Chip yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2009-2011). Jurnal Administrasi Bisnis, 2(2), 208-116.

[ 9] Ayem, S., & Astuti, B. (2019). Pengaruh Earning Per Share (EPS), Leverage, Ukuran Perusahaan,

Dan Tax Planning Terhadap Return Saham Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor

Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Waktu 2013-2017). Akuntansi

Dewantara, 3(2), 89-105.

[ 10] Buana, Gresna, & Haryanto, M. (2016). Pengaruh Risiko Pasar, Nilai Tukar, Suku Bunga Dan

Volume Perdagangan Terhadap Return Saham (Studi kasus pada perusahaan yang terdaftar dalam

indeks LQ45). Diponegoro Journal of Management, 5(2), 217-230.

[ 11] Darmayanti, N. (2018). Pengaruh Laba Akuntansi, Komponen Arus Kas Dan Size Perusahaan

Terhadap Return Saham (Study Kasus Perusahaan LQ-45 Di BEI Tahun 2013-2017). J-Macc:

Journal of Management and Accounting, 1(2), 139-152.

[ 12] Darwis, D. (2013). Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham LQ-45 Selama Bulan

Ramadhan Di BEI.

[ 13] Dewi, B. S., Paramita, P. D., & Hartono, H. (2017). Pengaruh Laba Akuntansi, Return on Assets,

Ukuran Perusahaan, Earning Per Share Dan Price Book Value Terhadap Return Saham (Studi Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015). Journal of

Accounting, 3(3).

[ 14] Dewi, Gusti Ayu Ketut Rencana Sari Dan Diota Pramesti Vijaya. (2017). Investasi Dan Pasar Modal

Indonesia. Depok: Rajagrafindo Persada.

[ 15] Dewi, Ida, Ayu, Laksmi, dan Ni Made Dwi Ratnadi. (2019). Pengaruh Inflasi, Profitabilitas Dan

Ukuran Perusahaan Pada Return Saham Perusahaan Terindeks LQ45. E-Jurnal Akuntansi: 1120-

1143.

[ 16] Effendi, Erdianza, S., & Hermanto, S. B. (2017). Pengaruh Rasio Keuangan dan Volume

Perdagangan terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi (JIRA), 6(11).

[ 17] Ferdinand, Augusty. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

[ 18] Firmansyah, Hamdan, & Hadijono, Sri. (2016). Analisis Pengaruh Volume Perdagangan Saham

terhadap Return Saham pada Perusahaan Peraih Penghargaan Annual Reporting Award (ARA)

Tahun 2014. Jurnal Ekonomi Akuntansi, 1(01).

Page 11: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN UKURAN …

JEM: Jurnal Ekonomi dan Manajemen STIE Pertiba Pangkalpinang, Vol 6, No. 1, Edisi Jan-Juni 2020, hal 48-59

58

[ 19] Fitri, L. N., Supriyanto, A., & Andini, R. (2017). Pengaruh Laba Akuntansi, Current Ratio, Return

on Asset, Debt to Equity Ratio, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Empiris

Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Sub Sektor Pertambangan Batubara Yang Terdaftar Di BEI

Tahun 2011-2015). Journal of Accounting, 3(3).

[ 20] Ghozali, Imam. (2013). Desain Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Semarang: Yoga Pratama.

[ 21] Ginting, S. (2012). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas, Dan Profitabilitas Terhadap Return

Saham Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil: Jwem,

2(1).

[ 22] Haris, M. A., & Sunyoto, Y. (2018). Analisis Pengaruh Total Arus Kas, Komponen Arus Kas, Laba

Akuntansi. Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2016.

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi, 25(44).

[ 23] Hidayat, Shodiq, N., & Isroah, I. (2016). Pengaruh karakteristik keuangan, ukuran perusahaan, dan

inflasi terhadap return. Jurnal Profita: Kajian Ilmu Akuntansi, 4(6).

[ 24] Hidayat, R., suhardi, suhardi, & Wijaya, A. (2020). Pengaruh Struktur Hutang, Struktur Aktiva dan

Struktur Modal Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Tekstil Dan Garment Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2018. JEM Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, 5(2), 133-148.

Retrieved from http://www.stiepertiba.ac.id/ojs/index.php/jem/article/view/87

[ 25] Hutajulu, A. T., & Puspitasari, E. (2019). Analisis Pengaruh Capm Beta, Firm Size, Book To Market

Ratio, Dan Momentum Terhadap Return Saham. Jaf-Journal Of Accounting And Finance, 3(2), 1-

10.

[ 26] Indriastuti, Ariyani, & Nafiah, Z. (2017). Pengaruh Volume Perdagangan, Kurs dan Risiko Pasar

terhadap Return Saham. Jurnal Stie Semarang (Edisi Elektronik), 9(1), 57-66.

[ 27] Kosman, J. L., & Widjaja, I. (2018). Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan, Kebijakan Hutang,

Ukuran Perusahaan, Dan Nilai Perusahaan Terhadap Tingkat Pengembalian Investasi Pada

Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di BEI Periode 2014-2016. Jurnal

Manajemen Bisnis Dan Kewirausahaan, 2(3).

[ 28] Kuncoro, Mudrajad (2018). Metode Kuantitatif Edisi Kelima. Yogyakarta: Unit Penerbit Dan

Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

[ 29] Kurniawan, A. (2015). Analisis Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Frekuensi Perdagangan

Saham, Dan Hari Perdagangan Saham Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan

Farmasi Yang Terdaftar Di BEI Periode 2011-2013) (Doctoral Dissertation, Universitas Negeri

Semarang).

[ 30] Le, B., Sakchutchawarn, S., & Martin, S. (2018). Firm size, price to book, and government

ownership effects: evidence from stock markets in Vietnam. Price to Book, and Government

Ownership Effects: Evidence from Stock Markets in Vietnam (July 16, 2018).

[ 31] M’muriungi, C. K., Muturi, W., & Oluoch, O. (2019). Effect of firm characteristics on stock returns

of non-financial listed companies in Kenya. International Journal of Business Management and

Economic Research, 10(2), 1561-1573.

[ 32] Nasution, Latif Z., & Sulistyo, S. (2016). Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Frekuensi

Perdagangan Saham, Volatilitas Harga Saham, dan Kapitalsiasi Pasar terhadap Return Saham

Perusahaan Makananan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset

Mahasiswa Akuntansi, 4(2).

[ 33] Novaliasari, Erika. (2014). Pengaruh Frekuensi Perdagangan Saham, Volume Perdagangan Saham

Dan Kapitalisasi Pasar Terhadap Return Saham LQ45. Doctoral dissertation, Stie Perbanas

Surabaya.

[ 34] Prasetyo, Andi, & Adi, S. W. (2018). Pengaruh Kinerja Keuangan dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Property, Real Estate dan

Konstruksi Bangunan yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2016) (Doctoral dissertation, Universitas

Muhammadiyah Surakarta).

[ 35] Pratiwi, T. W., & Putra, I. W. (2015). Pengaruh Rasio Keuangan, Ukuran Perusahaan, Arus Kas

Aktivitas Operasi Pada Return Saham. E-Jurnal Akuntansi, 531-546.

[ 36] Priyastama, Romie. (2017). Buku Sakti Kuasai SPSS Pengolahan Data & Analisi Data. Yogyakarta:

SRART UP.

[ 37] Puspitasari, P. D., Herawati, N. T., Ak, S., & Sulindawati, N. L. G. E. (2017). Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Total Asset Turnover, Return on Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Dan

Earning Per Share Terhadap Return Saham Syariah Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa, Dan

Investasi Yang Terdaftar Di Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) Periode 2012-2015. Jimat (Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 7(1).

Page 12: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN UKURAN …

Pengaruh Volume Perdagangan Saham dan Ukuran Perusahaan……………………………….Sustrianah

59

[ 38] Puspitasari, P. D., Herawati, N. T., AK, S., & Sulindawati, N. L. G. E. (2017). Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Total Asset Turnover, Return on Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan

Earning Per Share Terhadap Return Saham Syariah Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa, Dan

Investasi Yang Terdaftar Di Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) Periode 2012-2015. JIMAT (Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 7(1).

[ 39] Putra, I. M. G. D., & Dana, I. M. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas Dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan Farmasi Di BEI. E-Jurnal Manajemen, 5(11).

[ 40] Putra, I. N. S. A., & Budiasih, I. G. A. N. (2016). Pengaruh Produk Domestik Bruto Negara

Indonesia, Ukuran Perusahaan Dan Dividen Payout Ratio Pada Return Saham. E-Jurnal Akuntansi,

283-310.

[ 41] Rahayu, A., Mahsuni, A. W., & Junaidi, J. (2019). Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Terhadap

Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah

Riset Akuntansi, 8(09).

[ 42] Rahmawati, Novia. (2019). Pengaruh Frekuensi Perdagangan Saham, Volume Perdagangan Saham,

Suku Bunga, Dan Kurs Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan Dan

Minuman Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2016-2018). Doctoral Dissertation, Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

[ 43] Rizqiyana, Amaliya, & Arfianto, E. D. (2019). Pengaruh Ambiguity, Market Risk Premium, Market

to Book, Size, dan Momentum terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks

LQ45 Periode 2017-2018. Diponegoro Journal of Management, 8(4), 70-79.

[ 44] Rochaety, Ety.,Ratih Tresnati, Dan H. Abdul Madjid Latief. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis

Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media.

[ 45] Rochim, R., & Ghoniyah, N. (2017). Analysis on The Effect of Current Ratio, Cashflow From

Operation to Debt, Firm Size and Return on Equity on Stock Return. IJIBE (International Journal

of Islamic Business Ethics), 2(3), 41-51.

[ 46] Roiyah, Maratur, & Priyadi, M. P. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Good

Corporate Governance Terhadap Return Saham Syariah. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi

(Jira), 8(6).

[ 47] Sugiarto, A. (2011). Analisa Pengaruh Beta, Size Perusahaan, Der Dan PBV Ratio Terhadap Return

Saham. Jurnal Dinamika Akuntansi, 3(1).

[ 48] Suhardi, Suhardi. (2018). Telaah Kepemilikan Kebenaran Ilmiah Pada Pengembangan Pengetahuan

Akuntansi. JEM Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, 3(2), 68-79. Retrieved from

http://www.stiepertiba.ac.id/ojs/index.php/jem/article/view/23

[ 49] Suhardi, S. (2015). Persepsi pemakai laporan keuangan pemerintah daerah terhadap independensi

auditor badan pemeriksa keuangan. Jurnal Akuntansi Universitas Jember, 10(2), 1-29.

doi:10.19184/jauj.v10i2.1249

[ 50] Suhardi, Suhardi, and Afrizal Afrizal. Bagaimana pecking-Order Theory Menjelaskan Struktur

Permodalan Bank di Indonesia? University Library of Munich, Germany, 2019.

[ 51] Suhardi dan Darus Altin. "Analisis Kinerja Keuangan Bank BPR Konvensional di Indonesia Periode

2009 Sampai 2012." Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis 5.2 (2013): 101-110.

[ 52] Tapa, A., & Hussin, M. (2016). The Relationship Between Stock Return and Trading Volume in

Malaysian Ace Market. International Journal of Economics and Financial Issues, 6(7s), 271-278.

[ 53] Taslim, Ahmad. (2015). Pengaruh Frekuensi Perdagangan Saham, Volume Perdagangan Saham,

Kapitalisasi Pasar Dan Jumlah Hari Perdagangan Terhadap Return Saham (Studi Pada Saham

Perusahaan Dagang Eceran Yang Terdaftar Dalam Indeks Saham Syariah Indonesia Sebelumsampai

Sesudah Bulan Ramadhan Periode 2012-2014). Doctoral Dissertation, Universitas Negeri

Semarang.

[ 54] Trisnawati, W. (2013). Pengaruh Arus Kas Operasi, Investasi Dan Pendanaan Serta Laba Bersih

Terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 1(1), 77-92.

[ 55] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan

Menengah.

[ 56] Wijayanto, Andhi. (2016). Pengaruh Frekuensi Perdagangan Saham, Volume Perdagangan Saham,

Kapitalisasi Pasar dan Jumlah Hari Perdagangan terhadap Return Saham (Studi pada Saham

Perusahaan Dagang Eceran yang Terdaftar dalam Indeks Saham Syariah Indonesia Sebelum Sampai

Sesudah Bul. Management Analysis Journal, 5(1).

[ 57] Sumber lain: www.Idx.co.id