pengaruh perubahan harga beras terhadap pola …digilib.unila.ac.id/27025/2/tesis tanpa bab...

97
PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA KONSUMSI PANGAN PADA RUMAH TANGGA DALAM JANGKA PENDEK DI PROVINSI LAMPUNG Tesis Oleh MAYA NARANG ALI PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: hanhu

Post on 23-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP

POLA KONSUMSI PANGAN PADA RUMAH TANGGA DALAM

JANGKA PENDEK DI PROVINSI LAMPUNG

Tesis

Oleh

MAYA NARANG ALI

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

ABSTRAK

PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLAKONSUMSI PANGAN PADA RUMAH TANGGA DALAM JANGKA

PENDEK DI PROVINSI LAMPUNG

Oleh

MAYA NARANG ALI

Provinsi Lampung dijuluki lumbung pangan nasional. Namunkenyataannya harga beras cenderung mengalami peningkatan disetiap tahunnya.Kenaikan harga beras tentunya berpengaruh terhadap pola konsumsi pangan padarumah tangga di Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisispengaruh perubahan harga beras terhadap pola konsumsi pangan pada rumahtangga di Provinsi Lampung berdasarkan kelompok pendapatan dalam jangkapendek. Pengelompokkan rumah tangga berdasarkan pendapatan (rendah, sedangdan tinggi) dilakukan karena tingkat pendapatan mempengaruhi pola konsumsirumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras akandisikapi berbeda-beda sesuai tingkat pendapatannya.

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data cross sectionSurvei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2013 dan 2014. Untukmengestimasi sistem permintaan digunakan Model Linear Approximation/ AlmostIdeal Demand System (LA/AIDS). Parameter regresi dalam model fungsipermintaan diestimasi dengan Seemingly Unrelated Regression (SUR) yangmemenuhi syarat-syarat fungsi permintaan yaitu Agregasi Angel/adding up,homogenitas dan simetri. Hasil estimasi fungsi permintaan digunakan untukmenghitung elastisitas permintaan pangan berdasarkan kelompok komodititerhadap harga beras.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok rumah tanggaberpendapatan rendah masih lebih bergantung pada beras sebagai pangan pokokdaripada kelompok rumah tangga lainnya. Semakin rendah pendapatan suaturumah tangga maka proporsi terhadap konsumsi beras akan cenderung semakinmeningkat dan sebaliknya semakin tinggi pendapatan suatu rumah tangga makaproporsi konsumsi beras akan cenderung semakin menurun

Kata kunci: Harga Beras; Elastisitas; LA/AIDS;

Page 3: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

ABSTRACT

THE IMPACT OF RICE PRICE CHANGE ON FOOD CONSUMPTIONPATTERNS IN HOUSEHOLD OF LAMPUNG PROVINCE

IN THE SHORT-TERM

by

MAYA NARANG ALI

Lampung province is the national rice barns. But the reality, the rice pricetend to experience an increase for every year. The increase of rice price willaffect the patterns of food consumption in households in Lampung Province. Thisstudy aims to analyze the impact of rice price changes on food consumptionpatterns on households in Lampung Province based on income groups in the shortterm. Grouping of households by income (low, medium and high) is done becausethe income level affects household consumption patterns. This shows that theimpact of rising rice prices will be addressed differently according to the level ofincome.

The data used in this study is secondary data, that is using cross sectiondata National Socioeconomic Survey (Susenas) Year 2013 and 2014. To estimatedemand function use Linear Approximation / Almost Ideal Demand System (LA /AIDS) model. The regression parameters in the demand function model areestimated by Seemingly Unrelated Regression (SUR) which qualifies the term ofrestrictions the demand function such as angel aggregation/adding up,homogeneity and symmetrical. The estimation result of demand function is used tocalculate the elasticity of food demand based on commodities group to the riceprice.

The results show that low income household groups are still moredependent on rice as a staple food than other household groups. The lower theincome of a household, higher proportion of rice consumption. In contrast thehigher the income of a household, lower proportion of rice consumption.

Key Words: Rice Prices; Elasticity; LA/AIDS;

Page 4: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAPPOLA KONSUMSI PANGAN PADA RUMAH TANGGA DALAM

JANGKA PENDEK DI PROVINSI LAMPUNG

Oleh

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarMAGISTER SAINS

Pada

Program Pascasarjana Magister Ilmu EkonomiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU EKONOMIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2017

MAYA NARANG ALI

Page 5: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras
Page 6: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras
Page 7: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras
Page 8: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Teluk Betung tanggal 02 Desember 1983. Merupakan

anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Agus Ali dan Ibu Lela

Santika. Pendidikan pertama penulis adalah Taman Kanak-kanak (TK) Xaverius

Teluk Betung diselesaikan tahun 1990, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di

Xaverius Teluk Betung, Bandar Lampung lulus pada tahun 1996, Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di Xaverius Teluk Betung pada tahun 1999,

dan Sekolah Menengah Umum (SMU) di SMUN 2 Bandar Lampung pada tahun

2002.

Pada tahun 2002, penulis melanjutkan ke perguruan tinggi kedinasan di

Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) Jurusan Statistika Peminatan Komputasi

Statistik, diselesaikan pada tahun 2006. Selepas penulis menyelesaikan

pendidikan sarjana, pada tahun 2006, Penulis diangkat sebagai Pegawai Negeri

Sipil pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Timur. Pada tahun 2012,

Penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan pascasarjana pada program Ilmu

Ekonomi di Universitas Lampung.

Page 9: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

SANWACANA

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat

Rahmat dan Pertolongan-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Penulisan tesis dengan

judul “Pengaruh Perubahan Harga Beras Terhadap Pola Konsumsi Pangan Pada

Rumah Tangga Dalam Jangka Pendek Di Provinsi Lampung,” merupakan salah

satu syarat dalam menyelesaikan studi Pascasarjana Ilmu Ekonomi di Universitas

Lampung.

Dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Ambya, S.E., M.Si., selaku Pembimbing Akademik sekaligus

Dosen Pembimbing pertama.

3. Bapak Dr. I Wayan Suparta, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Pascasarjana

Ilmu Ekonomi sekaligus Dosen Pembimbing kedua.

4. Dr. Toto Gunarto, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji pertama.

5. Dr. Lies Maria Hamzah, S.E., M.E., selaku Dosen Penguji kedua.

6. Bapak Ibu Dosen Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Universitas Lampung.

7. Seluruh Staf dan Karyawan Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Universitas

Lampung.

Page 10: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

8. Kepala BPS Kabupaten Lampung Timur Bapak Ir. Anwar, beserta seluruh

rekan-rekan Statistik Produksi BPS Provinsi Lampung.

9. Kedua orang tuaku yang luar biasa, senantiasa memberikan doa, kasih sayang

dan semangat.

10. Suamiku Ageng Adi Sudrajat, yang selalu memberi support dengan penuh

kesabaran dan cinta kasih serta anakku tersayang Tito Narang Sudrajat

matahariku cintaku kasihku demimu bunda berjuang.

11. Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Ilmu Ekonomi Universitas Lampung

angkatan II.

12. Semua Pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna,

akan tetapi sedikit harapan semoga tesis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Juni 2017

MAYA NARANG ALI

Page 11: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1. Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 14

1.3 Pertanyaan Penelitian........................................................................ 15

1.4 Tujuan Penelitian..................................................... ......................... 16

1.5. Keaslian Penelitian .......................................................................... 16

1.6. Manfaat Penelitian ............................................................................ 19

1.7. Kerangka Penelitian .......................................................................... 20

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 21

2.1. Tinjauan Teoritis .............................................................................. 21

2.1.1. Teori Permintaan .............................................................................. 21

2.1.2. Elastisitas Permintaan ...................................................................... 28

2.1.3. Model Empiris Permintaan .............................................................. 31

2.2. Tinjauan Empiris .............................................................................. 34

2.3. Hipotesis .......................................................................................... 53

Page 12: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

xii

Halaman

III. METODE PENELITIAN ................................................................ 55

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 55

3.2. Sumber Data .................................................................................... 55

3.3. Variabel Penelitian............................................................................ 56

3.4. Metode Analisis ............................................................................... 60

3.5. Spesifikasi Model Ekonometrik........................................................ 60

3.6. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 68

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 72

4.1. Perubahan Harga Beras Terhadap Pola Konsumsi Pangan PadaKelompok Rumah Tangga Berpendapatan Rendah .......................... 72

4.1.1 Elastisitas Pendapatan Terhadap Pola Konsumsi Pangan PadaKelompok Rumah Tangga Berpendapatan Rendah ........................... 79

4.1.2 Pengaruh Karakteristik Demografi Terhadap Pola Konsumsi PanganPada Kelompok Rumah Tangga Berpendapatan Rendah .................. 81

4.2. Perubahan Harga Beras Terhadap Pola Konsumsi Pangan PadaKelompok Rumah Tangga Berpendapatan Sedang............................ 83

4.2.1 Elastisitas Pendapatan Terhadap Pola Konsumsi Pangan PadaKelompok Rumah Tangga Berpendapatan Sedang............................ 88

4.2.2 Pengaruh Karakteristik Demografi Terhadap Pola Konsumsi PanganPada Kelompok Rumah Tangga Berpendapatan Sedang................... 90

4.3. Perubahan Harga Beras Terhadap Pola Konsumsi Pangan PadaKelompok Rumah Tangga Berpendapatan Tinggi............................. 91

4.3.1 Elastisitas Pendapatan Terhadap Pola Konsumsi Pangan PadaKelompok Rumah Tangga Berpendapatan Tinggi............................. 96

4.3.2 Pengaruh Karakteristik Demografi Terhadap Pola Konsumsi PanganPada Kelompok Rumah Tangga Berpendapatan Tinggi .................... 98

4.4. Implikasi ........................................................................................... 100

Page 13: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

xiii

Halaman

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 103

5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 103

5.2. Saran ................................................................................................ 105

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 108

LAMPIRAN .................................................................................................. 112

Page 14: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Indikator Harga Beras Dan Konsumsi Rumah Tangga Di ProvinsiLampung Tahun 2013-2014 .............................................................. 10

1.2. Penelitian Tentang Pola Konsumsi Pangan Dan Variabel YangDiteliti ................................................................................................ 16

3.1 Pengelompokan Variabel Konsumsi Rumah Tangga......................... 58

4.1 Hasil Uji Data Berpasangan Elastisitas Permintaan Konsumsi PadaRumah Tangga Berpendapatan Rendah Tahun 2013-2014................ 72

4.2 Elastisitas Permintaan Kelompok Pangan Terhadap Harga Beras PadaKelompok Rumah Tangga Berpendapatan Rendah Dalam JangkaPendek ................................................................................................ 74

4.3 Elastisitas Pendapatan Kelompok Pangan Pada Rumah TanggaBerpendapatan Rendah Dalam jangka Pendek................................... 80

4.4 Hasil Uji Data Berpasangan Elastisitas Permintaan Konsumsi PadaRumah Tangga Berpendapatan Sedang Tahun 2013-2014 ................ 83

4.5 Elastisitas Permintaan Kelompok Pangan Terhadap Harga Beras PadaKelompok Rumah Tangga Berpendapatan Sedang Dalam JangkaPendek ................................................................................................ 85

4.6 Elastisitas Pendapatan Kelompok Pangan Pada Rumah TanggaBerpendapatan Sedang Dalam jangka Pendek ................................... 89

4.7 Hasil Uji Data Berpasangan Elastisitas Permintaan Konsumsi PadaRumah Tangga Berpendapatan Sedang Tahun 2013-2014 ................ 92

4.8 Elastisitas Permintaan Kelompok Pangan Terhadap Harga Beras PadaKelompok Rumah Tangga Berpendapatan Tinggi Dalam JangkaPendek ................................................................................................ 94

Page 15: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

xv

4.9 Elastisitas Pendapatan Kelompok Pangan Pada Rumah TanggaBerpendapatan Tinggi Dalam jangka Pendek .................................... 97

Page 16: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Harga Beras Nasional Ditingkat Eceran Menurut Kategori Tahun2010 – 2014 (Rp/Kg) ........................................................................ 8

1.2 Rata-rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Provinsi LampungMenurut Kelompok Barang (rupiah), 2011-2014............................... 11

1.3 Kerangka Pemikiran Pengaruh Perubahan Harga Beras TerhadapPola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Dalam Jangka Pendek diProvinsi Lampung ............................................................................. 20

2.1. Kurva Indiferen (Indiference Curve).................................................. 24

Page 17: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Konsumsi Rata-Rata per Kapita Seminggu Beberapa Macam BahanMakanan Penting Indonesia, 2010-201 ............................................. 112

2. Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut KelompokBarang (Rupiah) Indonesia, 2010-2014 ............................................. 113

3. Rata-Rata Konsumsi Kalori dan Protein per Kapita Sehari MenurutMenurut Kelompok Barang Indonesia, 2011-2014 ........................... 114

4. Variabel Diskrit Dalam Model Menurut Kelompok PendapatanTahun 2013 dan 2014 (Digunakan sebagai pendukung keterangandeskriptif pada Bab 4) ........................................................................ 115

5. Variabel Kontinu Dalam Model Menurut Kelompok PendapatanTahun 2013 dan 2014 (Digunakan sebagai pendukung keterangandeskriptif pada Bab 4) ........................................................................ 116

6. Pengaruh Harga dan Pendapatan Riil Terhadap PermintaanKelompok Pangan Tahun 2013 - 2014 (Merupakan hasil dariPersamaan regresi 3.1) ....................................................................... 117

7. Pengaruh Karakteristik Demografi Terhadap Permintaan KelompokPangan, 2013-2014 (Merupakan hasil dari persamaan regresi 3.1) ... 118

8. Hasil Uji Beda Rata-Rata Elastisitas Permintaan Berdasarkan JenisKomoditi dan Kelompok Pendapatan, 2013 dan 2014 (MenjawabHipotesis 2.3) ..................................................................................... 119

9. Penurunan Elastisitas Harga dan Pengeluaran Komoditi ModelLinear Approximation (LA/AIDS)..................................................... 120

10. Syntax Pengolahan Data .................................................................... 126

Page 18: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pola konsumsi merupakan cara mengkombinasikan unsur konsumsi

dengan tingkat konsumsi secara keseluruhan (Virgantari, 2012). Perubahan pola

konsumsi rumah tangga dapat dijadikan indikator perubahan kemampuan rumah

tangga untuk memenuhi kebutuhannya akibat perubahan pendapatan. Naik atau

turunnya pendapatan yang diikuti perubahan kemampuan daya beli, secara tidak

langsung akan berimplikasi pada perubahan pola konsumsi.

Pangan merupakan komponen penting pada konsumsi rumah tangga

(Isvilanonda et al., 2008). Menurut UU No. 7 tahun 1996 tentang pangan,

ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan yang cukup, baik

jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Sebagaimana tertuang

dalam General Comment 12 dari The Committee, Social and Cultural Rights

(CESCR) bahwa hak atas pangan (the right of food) telah diakui secara

internasional sebagai salah satu hak dasar umat manusia (Dewan Ketahanan

Pangan, 2014). Oleh sebab itu berbagai upaya dilakukan pemerintah guna

menjamin tercukupinya kebutuhan pangan nasional.

Analisis pola konsumsi pangan berperan penting dalam menggambarkan

taraf hidup atau kesejahteraan masyarakat. Melalui perubahan pola konsumsi

Page 19: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

2

dapat diketahui perubahan kemampuan daya beli rumah tangga. Data pola

konsumsi dapat dijadikan acuan dalam melihat indikator-indikator kesejahteraan

penduduk, seperti status kesehatan penduduk, status gizi, dan status kemiskinan

penduduk (Badan Pusat Statistik (BPS), 2011).

Disamping harga dan pendapatan, besarnya konsumsi suatu komoditi juga

ditentukan oleh preferensi, dimana pada tingkat harga dan pendapatan yang sama

terdapat perbedaan tingkat konsumsi. Perbedaan karena preferensi antara lain

disebabkan oleh faktor sosial dan ekonomi termasuk demografi. Kahar (2010)

menyatakan perubahan pola konsumsi rumah tangga sangat erat kaitannya dengan

perubahan status kehidupan rumah tangga yang disebabkan oleh faktor-faktor

intern seperti jumlah anggota rumah tangga, lapangan pekerjaan, dan lain-lain.

Berdasarkan hal tersebut, maka kajian analisis pola konsumsi tidak terlepas dari

bagaimana faktor-faktor karakteristik ekonomi dan demografi mempengaruhi

perilaku dan pola konsumsi dari masyarakat.

Analisis pola konsumsi pangan pada rumah tangga menarik untuk diteliti

dan berguna bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan khususnya masalah

pangan (Umar Farooq et al., 1999). Beberapa studi konsumsi berfokus pada bahan

pangan utama seperti padi-padian dimana beras merupakan bahan pangan yang

paling penting. Studi-studi tersebut diantaranya dilakukan oleh John W. Mellor

(1978), Slamet Sudarmadji (1979), Jensen dan Manrique (1996), Umar Farooq et

al. (1999), Bakhshoodeh dan Piroozirad (2003), Rahmatullah Rizieq (2005),

Isvilanonda at al. (2008), Tey Yeong Sheng et al. (2008), Gbakou (2011), dan Ike

Deviana et al. (2011).

Page 20: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

3

Pindyck (1998) menyatakan ketika terjadi kenaikan harga maka

permintaan terhadap barang tersebut akan berkurang dan diganti dengan barang

yang lain. Merujuk pada pernyataan Pindyck, Umar Farooq et al. (1999)

melakukan penelitian untuk mengestimasi dampak kenaikan harga pangan

terhadap pola konsumsi rumah tangga. Peneliti menggunakan model Linear

Approximation/Almost Ideal Demand System (LA/AIDS) untuk mengestimasi

fungsi permintaan. Model LA/AIDS merupakan salah satu model dinamis

permintaan yang dapat mengatasi masalah endogenitas yang disebabkan oleh

variasi harga. Peneliti menambahkan variabel demografi berupa jumlah anggota

rumah tangga. Hasilnya searah dengan teori Pindyck dimana komoditi beras dan

gandum elastis dalam hal harga. Hal ini berarti ketika terjadi kenaikan harga

beras, rumah tangga mudah mengganti komoditi beras dengan komoditi lainnya.

Penelitian serupa dilakukan oleh Tey Yeong Sheng et al. (2008), dengan

menggunakan model yang sama namun menghilangkan variabel demografi.

Peneliti mengelompokkan bahan pangan menjadi 12 (dua belas) kelompok yaitu

beras, roti dan sereal, daging, ikan, susu dan hasil olahannya, telur, minyak dan

lemak, buah-buahan, sayuran, gula, makanan lainnya dan minuman. Hasil

penelitiannya searah dengan Umar Farooq dimana nilai elastisitas harga sendiri

untuk komoditi beras cukup tinggi yaitu sebesar 2.02. Hal ini berarti beras

merupakan komoditi yang bersifat elastis dalam hal harga.

Bertentangan dengan teori Pindyck, Isvilanonda et al (2008) menyatakan

bahwa tingkat konsumsi beras bersifat inelastis dalam hal harga. Peneliti

menggunakan model permintaan LA/AIDS dan mengelompokkan rumah tangga

berdasarkan pendapatan dan tempat tinggal. Hasil penelitiannya menunjukkan

Page 21: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

4

bahwa perubahan harga beras kurang berpengaruh pada perubahan permintaan

beras. Dengan menggunakan model permintaan yang sama, hasil ini didukung

oleh Suharno (2002), Sri Handayani (2011), dan Gbakou (2011).

Rahmatullah Rizieq (2005) melakukan analisis permintaan bahan pangan

di Indonesia. Peneliti menggunakan model LA/AIDS dimana bahan pangan

dikelompokkan menjadi 4 (empat) kategori. Peneliti menambahkan variabel

demografi tempat tinggal sebagai dummy variabel. Hasilnya menunjukkan

elastisitas harga terhadap permintaan pangan padi-padian (kategori A) bersifat

inelastis dan memiliki nilai positif. Hasil ini berbeda dengan teori permintaan

untuk barang normal, yang menyatakan bahwa hubungan harga dengan

permintaan barang adalah negatif.

Teori Engel menyatakan bahwa konsumsi seseorang dipengaruhi oleh

tingkat pendapatan. John W. Mellor (1978) menyatakan bahwa masyarakat

berpendapatan rendah menghabiskan pendapatan mereka untuk membelanjakan

kebutuhan pangan dalam proporsi yang besar. Kenaikan harga komoditi pangan

khususnya padi-padian memberi dampak pengurangan nutrisi bagi masyarakat

kelompok berpendapatan rendah. Hal ini disebabkan terjadi substitusi dari

makanan yang bernutrisi tinggi yang harganya lebih mahal untuk memenuhi

kebutuhan pangan pokok.

Hasil penelitian serupa dilakukan oleh Bakhshoodeh dan Piroozirad (2003)

yang meneliti pengaruh perubahan harga beras pada rumah tangga di Provinsi

Fars, Iran. Hasil yang diperoleh dampak peningkatan 10 persen harga beras akan

menurunkan kesejahteraan sebesar 0,67 persen dalam jangka pendek dimana

Page 22: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

5

rumah tangga dengan kelompok pendapatan terkecil mengalami kerugian yang

paling besar.

Jensen dan Manrique (1996) membangun fungsi permintaan dengan model

LA/AIDS dan menyatakan ketika komoditi pangan (beras, dairy products, ikan

dan daging) mengalami kenaikan harga sebesar 10 persen akan memberi pengaruh

yang berbeda-beda sesuai kelompok pendapatan rumah tangga. Beras merupakan

komoditi yang paling responsif terhadap harga pada rumah tangga berpenghasilan

rendah. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Sri Handayani (2011).

Peneliti membagi rumah tangga berdasarkan kelompok pendapatan (rendah,

menengah, tinggi) dan tipe provinsi (kaya dan miskin). Hasil penelitiannya

menunjukkan elastisitas harga beras di kelompok rumah tangga pendapatan

rendah lebih besar daripada pendapatan tinggi.

Bertentangan dengan fenomena diatas, hasil penelitian yang dilakukan

oleh Slamet Sudarmaji (1979) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat

pendapatan suatu rumah tangga maka nilai elastisitas konsumsi makanan akan

semakin besar (elastis). Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Isvilanonda et al. (2008) yang menyatakan bahwa elastisitas harga beras di

kelompok rumah tangga pendapatan tinggi lebih besar daripada rumah tangga

pendapatan rendah.

Pola konsumsi pangan rumah tangga di Indonesia menunjukkan bahwa

pada tahun 1954, pangsa pangan didominasi oleh beras (53,5 persen), ubi kayu

(22,4 persen), dan jagung (18,9 persen). Setelah 33 tahun (1987), pangsa pangan

masih didominasi komoditas yang sama, namun proporsinya telah bergeser, yaitu

beras (81,1 persen), ubi kayu (10,0 persen), dan jagung (7,82 persen). Mulai tahun

Page 23: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

6

2011, pangsa non beras nyaris hilang dan konsumsi pangan rumah tangga

didominasi oleh beras dan terigu1.

Pola konsumsi pangan rumah tangga di Indonesia dari 2011-2014

(lampiran 3) menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi kalori dan protein memiliki

angka yang paling tinggi untuk komoditi beras, yaitu sebesar 51-62 persen.

Sementara angka konsumsi beras terhadap komoditi tanaman pangan lainnya

mencapai 95-98 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa beras sebagai komoditi

yang terbesar proporsinya dalam konsumsi pangan rumah tangga.

Sebagai makanan pokok, ketergantungan terhadap beras sangat tinggi,

sehingga kebutuhan beras nasional menjadi cukup besar. Kebutuhan konsumsi

beras di Indonesia mencapai lebih dari 90 persen dari seluruh konsumsi pangan

pokok yang lain (Badan Ketahanan Pangan (BKP), 2014). Beras telah menjadi

komoditas strategis dalam kehidupan bernegara di Indonesia, terutama bagi

penduduk miskin.

Ada 4 (empat) angka konsumsi beras per kapita yang menggambarkan

tingkat konsumsi beras masyarakat Indonesia. Angka pertama adalah data BPS

sebesar 87,63 kilogram per tahun atau 240 gram per hari. Data tersebut

merupakan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang hanya memotret

konsumsi beras di dalam rumah tangga. Angka kedua adalah data yang tercantum

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yakni

sebesar 124,89 kilogram per tahun atau 340 gram per hari. Ketiga adalah angka

konsumsi sebesar 139,15 kilogram per tahun atau 381 gram per hari yang

merupakan hasil kesepakatan bersama BPS, BKP, dan praktisi serta ahli pertanian.

1 Paparan Kepala Badan Ketahanan Pangan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian 2012, 23 Mei 2012

Page 24: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

7

Keempat adalah data BPS sebesar 114,8 kilogram per tahun atau 315 gram per

hari, yang merupakan kombinasi antara konsumsi beras di rumah tangga hasil

Susenas dan konsumsi beras di luar rumah tangga hasil Survei Konsumsi Beras

Nasional pada tahun 20122.

Perubahan harga beras dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Timmer

(2004), perubahan harga beras salah satunya disebabkan oleh adanya perubahan

struktur produksi beras dan kebutuhannya. Pada 2013, produksi beras di Indonesia

berfluktuasi dengan total produksi sebesar 40 075,80 ribu ton untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi 248 818,1 ribu penduduk. Pada 2014 produksi padi

mengalami penurunan menjadi 39 697,70 ribu ton sementara jumlah penduduk

mengalami peningkatan menjadi 252 164,80 ribu penduduk. Hal ini menyebabkan

terjadinya peningkatan harga beras.

Beras yang merupakan konsumsi pangan tertinggi di indonesia selalu

mengalami kenaikan harga. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2010 - 2014)

telah terjadi peningkatan harga sekitar 43 persen . BPS mencatat harga jual beras

di Indonesia sudah mengalami kenaikan 12 persen sepanjang 2015. Menurut Food

and Agriculture Organization (FAO) (2014), kenaikan harga beras di Indonesia

menunjukkan trend yang terus meningkat, sedangkan harga beras di negara lain

seperti India dan Thailand menunjukkan angka yang lebih stabil.

2 http://www.kompasiana.com/kadirsaja/di-balik-penurunan-angka-konsumsi-beras-masyarakatindonesia_552816a36ea834372d8b4591

Page 25: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

8

Sumber : BKP, 2015

Kecenderungan peningkatan harga beras tentu akan berpengaruh terhadap

konsumsi masyarakat. Pada periode 2010-2014 konsumsi beras mengalami

penurunan. Lampiran 1 menunjukkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terjadi

penurunan sebesar 6,17 persen. Sementara pengeluaran per kapita untuk konsumsi

padi-padian meningkat. Lampiran 2 menunjukkan peningkatan pengeluaran untuk

padi-padian untuk periode 2010-2014 sebesar 36.88 persen. Selama 2010-2014

proporsi pengeluaran makanan terhadap total pengeluaran naik dari 49,44 persen

menjadi 50,64 persen.

Kenaikan harga beras menyebabkan rumah tangga selain mengurangi

jumlah konsumsi berasnya ,juga telah mengorbankan pembelian yang lain untuk

dapat mengkonsumsi beras. Hal ini disebabkan permintaan beras bersifat inelastis

dalam hal harga (Suharno 2010, Isvilanonda et al. 2008). Lampiran 3

menunjukkan terjadi penurunan konsumsi kalori dan protein perkapita sehari yaitu

1436.88 kkal dan 40.36 gram pada tahun 2011 menurun menjadi 1399.62 kkal dan

Gambar 1.1 Harga Beras Nasional Ditingkat Eceran Menurut KategoriTahun 2010 – 2014 (Rp/Kg)

Page 26: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

9

39.42 gram pada tahun 2012, 1360.46 kkal dan 37.7 gram pada tahun 2013 dan

mengalami sedikit peningkatan pada 2014 yaitu menjadi 1374 kkal dan 38.59

gram.

Kenaikan harga beras berpengaruh terhadap tingginya angka inflasi di

Indonesia. Hal ini disebabkan beras merupakan bahan pangan utama yang

dikonsumsi oleh hampir semua masyarakat di Indonesia. Berdasarkan Laporan

Kegiatan Tim Koordinasi Pemantauan Dan Pengendalian Inflasi Bank Indonesia,

pada tahun 2014 beras merupakan penyumbang inflasi tertinggi kedua setelah

cabai merah dengan kontribusi (yoy) sebesar 0,38%. Hal sebaliknya,

pengendalian harga beras juga dapat memperlambat laju inflasi. Hal ini terjadi

pada Bulan April 2015, dimana penurunan harga beras bahkan mampu meredam

dampak kenaikan BBM. Karena peran komoditi beras yang vital dan strategis,

pemerintah memiliki perhatian yang lebih besar daripada komoditas lainnya.

Provinsi Lampung memiliki keunggulan di bidang pertanian khususnya

tanaman pangan. Berdasarkan ATAP (Angka Tetap) Tanaman Pangan Tahun

2015, produksi padi Provinsi Lampung menempati 7 (tujuh) besar penghasil

produksi padi tertinggi nasional3. Hal ini membuat Provinsi Lampung dijuluki

sebagai lumbung pangan nasional. Namun kenyataannya harga beras di Provinsi

Lampung selalu mengalami kenaikan. Pada periode 2011 – 2014 telah terjadi

kenaikan harga sebesar 27,15 persen atau rata-rata sebesar 9 (sembilan) persen per

tahun.

Kenaikan harga beras berpengaruh terhadap pola konsumsi rumah tangga

di Provinsi Lampung. Tabel 1.1 menunjukkan ketika terjadi kenaikan harga beras

3 Badan Pusat Statistik, Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung (Bandar Lampung, BPS, No.01/03/18/Th. X, 1 Maret2016)

Page 27: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

10

2013 2014(1) (2) (3)

Harga Beras (Rp/Kg) 12.978 13.446

Konsumsi Beras rata-rata perkapita sebulan (Kg) 7,30 7,09

Pengeluaran perkapita konsumsi beras sebulan (Rp) 56.673 67.735

Konsumsi Kalori perkapita sehari (kkal) 1.805,57 1.750,45

Konsumsi protein perkapita sehari (gram) 48,78 46,92

Indikator (Lampung)Tahun

telah terjadi penurunan konsumsi beras dari tahun 2013 ke 2014, yaitu dari 7.3 kg

menjadi 7.09 kg perkapita sebulan. Sementara pengeluaran per kapita untuk

mengkonsumsi beras sebulan meningkat dari Rp. 56.673 pada 2013 menjadi Rp.

67.735 pada 2014.

Selama kurun waktu 2013-2014 telah terjadi penurunan jumlah kecukupan

kalori dan protein rumah tangga Provinsi Lampung. BPS mencatat dari 2013 ke

2014 (Tabel 1.1) terjadi penurunan konsumsi kalori dan protein di Provinsi

Lampung, yaitu kalori turun sebesar 55.42 kkal per kapita sehari (dari 1805.57

kkal per kapita sehari menjadi 1750.45 kkal per kapita sehari) dan protein turun

sebesar 1.86 gram per kapita sehari (dari 48.78 gram per kapita sehari menjadi

46.92 gram per kapita sehari).

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), Susenas Modul Konsumsi 2011-2014

Penurunan kalori dan protein yang terjadi mempengaruhi tingkat kesehatan

dan kecerdasan serta produktivitas rumah tangga. Hal ini disebabkan tidak

tercukupinya kebutuhan standar minimum jumlah makanan seorang individu.

Dalam jangka panjang kekurangan konsumsi pangan dari sisi jumlah dan kualitas

Tabel 1.1 Indikator Harga Beras Dan Konsumsi Rumah TanggaDi Provinsi Lampung Tahun 2013-2014

Page 28: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

11

Gambar 1.2. Rata-rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Provinsi LampungMenurut Kelompok Barang (rupiah), 2011-2014

(terutama anak balita) akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia

(Lumbantobing, 2005). Pada tahun 2013 dan 2014, posisi Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) Provinsi Lampung menempati urutan 26 dari 34 propinsi di

Indonesia.

Dalam kurun waktu 2011-2014 telah terjadi peningkatan proporsi

konsumsi makanan. Gambar 1.2 memperlihatkan selama 4 (empat) tahun terjadi

peningkatan persentase pengeluaran makanan sebesar 30.33 persen. Hal ini berarti

secara rata-rata terjadi peningkatan sebesar 10.11 persen pertahunnya.

Peningkatan proporsi konsumsi makanan tersebut mengindikasikan adanya

penurunan kesejahteraan

Sumber: BPS, Susenas Modul Konsumsi 2011-2014

Kenaikan harga beras berdampak langsung pada aktivitas ekonomi

keluarga berpendapatan rendah. Menurut Torero (2011), pihak yang paling

terpengaruh oleh kenaikan harga beras adalah masyarakat miskin atau

Page 29: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

12

berpendapatan rendah. Yao (2008) menyatakan bahwa masyarakat berpendapatan

rendah yang akan terpengaruh akibat kenaikan harga beras. Hal ini didukung oleh

Sugema (2007) yang menyatakan bahwa sekitar 23 persen pengeluaran rumah

tangga miskin/berpendapatan rendah dialokasikan untuk beras. Tingginya harga

pangan merugikan konsumen miskin karena mereka harus menghabiskan lebih

banyak uang untuk pembelian makanan dan karena itu mungkin harus mengurangi

kuantitas atau kualitas dari makanan yang mereka beli atau menghemat barang

dan jasa yang dibutuhkan lainnya.

Pada tahun 2013 dan 2014, rumah tangga pada kelompok berpendapatan

paling rendah (pengeluaran kurang dari Rp 200 ribu per kapita sebulan) di

Provinsi Lampung mempunyai persentase pengeluaran untuk makanan terhadap

total pengeluaran masing-masing sebesar 69,38 dan 68,66 persen. Menurut Engel,

apabila persentase pengeluaran makanan terhadap total pengeluaran lebih dari 80

persen, maka tingkat kesejahteraan adalah sangat rendah (BPS, 2011). Hal ini

menunjukkan bahwa rumah tangga berpendapatan paling rendah di Provinsi

Lampung semakin mendekati kondisi kesejahteraan yang rendah.

Penurunan konsumsi kalori dan protein juga terjadi pada kelompok

pendapatan paling rendah. Total konsumsi kalori dan protein pada kelompok

pendapatan paling rendah pada 2013 sebesar 1.319,94 kkal per kapita sehari dan

7,23 gram per kapita sehari. Total konsumsi kalori dan protein turun pada 2014

menjadi 1.252,75 kkal per kapita sehari dan 6,83 gram per kapita sehari. Nilai

konsumsi ini dibawah Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013 yaitu sebesar 2.150

kkal per kapita sehari untuk kebutuhan kalori dan 57 gram per kapita sehari untuk

kebutuhan protein

Page 30: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

13

Kenaikan harga beras dapat mengakibatkan angka kemiskinan bertambah.

Seperti dikutip dari penyataan Suahasil Nazara Pelaksana Tugas BKF Kemenkeu

"Kenaikan angka kemiskinan Maret 2015 bukan didorong harga BBM, tapi harga

beras naik" 4. Sebagaimana diakui oleh BPS yang menyatakan bahwa harga

beras sangat berpengaruh pada garis kemiskinan: 23,39 persen. Kementrian

Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengingatkan setiap kenaikan

harga beras 10 persen saja dapat menambah jumlah penduduk miskin hingga

330.031 orang5. Dengan demikian, setiap kenaikan harga beras pasti akan

berdampak langsung pada kemampuan rumah tangga dalam memastikan

ketersediaan beras untuk keluarganya.

Angka Kemiskinan mengacu pada garis kemiskinan berupa besarnya nilai

pengeluaran (dalam rupiah) per kapita per bulan untuk memenuhi kebutuhan dasar

minimum makanan dan non makanan yang dihitung oleh BPS. Pada tahun 2013

dan 2014 Angka Kemiskinan di Provinsi Lampung masing-masing sebesar 14,86

persen dan 14,28 persen. Hal ini berarti pada 2014 laju penurunan angka

kemiskinan mengalami pelambatan jika dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu

hanya berkurang 0.58 persen. Padahal ditahun-tahun sebelumnya yaitu pada 2010,

2011, 2012, dan 2013 persentase penduduk miskin berkurang masing-masing

sebesar 1.28 persen, 2.01 persen, 0.75 persen dan 1.32 persen (BPS, 2015).

Berdasarkan latar belakang diatas, kenaikan harga beras secara kontinyu

dari waktu ke waktu tentu berdampak terhadap pola konsumsi pangan rumah

tangga di Provinsi Lampung. Hal ini bisa dilihat dari menurunnya tingkat

konsumsi beras serta penurunan jumlah konsumsi protein dan kalori pada tahun

4 http://bisnis.liputan6.com/read/2322977/bertambahnya-orang-miskin-bukan-karena-kenaikan-harga-bbm5 http://www.nasional.kontan.co.id/news/kenaikan-harga-beras-perbesar-angka-kemiskinan

Page 31: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

14

2013 dan 2014. Terlebih pada kelompok rumah tangga berpendapatan paling

rendah dimana tingginya proporsi konsumsi makanan yang mengindikasikan

adanya penurunan kesejahteraan.

Dari pertentangan-pertentangan yang dipaparkan, penulis tertarik untuk

meneliti bagaimana perubahan harga beras mempengaruhi pola konsumsi pangan

rumah tangga di Provinsi Lampung berdasarkan kelompok pendapatan (rendah,

sedang, tinggi).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan data yang disajikan maka penelitian ini

mempunyai rumusan masalah, yaitu:

Provinsi Lampung selain merupakan lumbung pangan nasional juga

merupakan penghasil ubi kayu tertinggi nasional. Provinsi Lampung

juga menduduki urutan terbesar kedua se-sumatera dan urutan kelima

se-nasional sebagai penghasil jagung. Menurut teori substitusi, pada

saat terjadi kenaikan harga, maka permintaan terhadap barang tersebut

akan berkurang, dan diganti dengan barang yang lain (Pindyck, 1998).

Hal ini berarti ketika terjadi kenaikan harga beras akan mendorong

terjadinya diversifikasi pangan. Harapannya adalah ketika harga beras

naik terjadi pergeseran pola konsumsi pangan rumah tangga dari beras

beralih ke konsumsi pangan lainnya. Namun fakta menunjukkan

bahwa pola konsumsi pangan di Provinsi Lampung dari tahun 2011-

2014 masih didominasi oleh beras, yaitu sebesar 95-99 persen.

Page 32: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

15

Teori Engel menyatakan bahwa konsumsi seseorang dipengaruhi oleh

tingkat pendapatan. Hal ini berarti dampak kenaikan harga beras akan

disikapi dengan perilaku yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat

pendapatan. Harapannya adalah ketika terjadi kenaikan harga beras

pola konsumsi rumah tangga tidak berbeda secara signifikan. Namun

fakta menunjukkan bahwa akibat kenaikan harga beras rumah tangga

berpendapatan paling rendah di Provinsi Lampung semakin mendekati

kondisi kurangnya angka kecukupan gizi.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan permasalahan yang telah

diuraikan, maka pertanyaan dari penelitian ini adalah:

1. Apakah perubahan harga beras mempengaruhi pola konsumsi pangan

pada kelompok rumah tangga berpendapatan rendah di Provinsi Lampung

dalam jangka pendek?

2. Apakah perubahan harga beras mempengaruhi pola konsumsi pangan pada

kelompok rumah tangga berpendapatan sedang di Provinsi Lampung

dalam jangka pendek?

3. Apakah perubahan harga beras mempengaruhi pola konsumsi pangan pada

kelompok rumah tangga berpendapatan tinggi di Provinsi Lampung dalam

jangka pendek?

Page 33: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

16

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis pengaruh perubahan harga beras terhadap pola konsumsi

pangan pada kelompok rumah tangga berpendapatan rendah di Provinsi

Lampung dalam jangka pendek.

2. Menganalisis pengaruh perubahan harga beras terhadap pola konsumsi

pangan pada kelompok rumah tangga berpendapatan sedang di Provinsi

Lampung dalam jangka pendek.

3. Menganalisis pengaruh perubahan harga beras terhadap pola konsumsi

pangan pada kelompok rumah tangga berpendapatan tinggi di Provinsi

Lampung dalam jangka pendek.

1.5 Keaslian Penelitian

No Peneliti Data Variabel

1. John W. Mellor(1978)

Data CrossSection (1964-1965)

Permintaan kelompokkomoditi ke i;Harga komoditi ke i;Total Pendapatan;

2. SlametSudarmadji(1979)

Gross NationalProduct (GNP)1976-1978Data survei rumahtangga 1972-1974

GNP per kapita;Total konsumsi kalori perkapita;Laju pertumbuhanekonomi 1972-1976

3. Angus Deatondan JohnMuellbauer(1980)

Data Time Series1954-1974

Proporsi pengeluarankelompok komoditi ke i;Total pengeluaran rumahtangga; harga komoditas j

4. Angus Deaton(1987)

Data survei rumahtangga 1979

Jumlah permintaanterhadap komoditi ke i;Total pengeluaran;Karakteristik demografi

Tabel 1.2. Penelitian Tentang Pola Konsumsi Pangan Dan VariabelYang Diteliti

Page 34: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

17

tempat tinggal(rural,urban);Harga komoditas ke i

5. Jensen danManrique(1996)

Data cross-section (1981,1984 dan 1987)

Pengeluaran kelompokkomoditi; Agama; JARTUsia 1-5 tahun; JARTUsia 5-10 tahun; JumlahLaki-Laki Usia 10-20tahun; Jumlah PerempuanUsia 10-20 tahun; JumlahLaki-Laki Usia >20tahun; Jumlah Perempuan> 20 tahun dan TotalPengeluaran

6 Umar Farooq,Trevor YoungdanMuhammadIqbal(1999)

Data cross-section 1995

Budget share komoditi i;Pendapatan perkapita;Harga Komoditi;Anggota Rumah Tangga;

7 Bakhshoodeh,M dan M.Piroozirad(2003)

Data cross-section 2001/2002

Pengeluaran KonsumsiBeras; Nilai ProduksiBeras; Nilai Konsumsiberas Bersih

8 RahmatullahRizieq(2005)

Data Time Series1996-2003

Proporsi PengeluaranKomoditi i; HargaKomoditi i; PendapatanPerkapita; Indeks Harga;Dummy Variabel KotaDesa; KarakteristikPenduduk;

9 Isvilanonda,Somporn danWeerasakKongrith(2008)

Data cross-section 2002

Proporsi PengeluaranBeras; Pengeluaranmakanan perkapita rumahtangga; Harga BerasRumah Tangga; JART;Harga Beras Pedesaan

10 Tey YeongSheng et al.(2008)

Data CrossSection(2004/2005)

Budget share komoditi i;Harga Komoditi;Total PengeluaranMakanan;Ukuran Rumah Tangga;Tempat Tinggal;

11 Alain de Janvryand ElisabethSadoulet (2009)

Data Panel (2003-2005)

Produksi Makanan;Produksi Non Makanan;Harga Makanan; HargaNon Makanan; Upah;Tenaga Kerja; PendapatanLain

12 Muhardi Kahar(2010)

Data cross-section 2007-2008

Proporsi PengeluaranKelompok Komoditi;Total Pengeluaram;

Page 35: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

18

Harga; JART; UmurKRT; Jumlah Balita;Jumlah Anak Sekolah

13 Suharno(2010)

Data cross-section 1990,1993, 1996 dan1999

Budget share kelompokkomoditi i;Harga KelompokKomoditi;Dummy VariabelKelompok Pendapatan;Total PengeluaranMakanan;JART;

14 Gbakou,Monnet Bp. danAlfonso Sousa-Poza (2011)

Data cross-section 2002

Permintaan kelompokkomoditi; Pengeluaran;Harga KelompokKomoditi; Umur KRT;Status Perkawinan KRT;Pekerjaan KRT; SukuKRT; KepemilikanRumah; Jumlah Kamar;Pendidikan; ProporsiAnak Yang BelumSekolah; Proporsi AnakRemaja; Agama

15 Fitria Pusposari(2012)

Data cross-section 2010

Proporsi PengeluaranKelompok Komoditi;Harga KelompokKomoditi; PengeluaranRumah Tngga; PekerjaanKRT; JART; KlasifikasiWilayah; Lama SekolahKRT;

16 Sri Handayani(2013)

Data cross-section 2011

Proporsi PengeluaranKelompok Komoditi;Pengeluaran; HargaKelompok Komoditi;JART kurang dari 5tahun; JART Usia Antara5-15 tahun; JART Usia >15; Pendidikan KRT;Wilayah Tempat Tinggal;Pekerjaan KRT; Raskin;Agama; JART yangSekolah

17 Ike Deviana 1,NoviraKusrini2, AdiSuyatno3 (2014)

Data PrimerMaret-Juli 2013Data

Jumlah Beras YangDiminta; JART;Pendapatan Ruta; HargaBeras Lokal; Harga BerasNon Lokal

18 Maya NarangAli

Data cross-section 2013/2014

Budget share KelompokKomoditi ke i;Total Pengeluaran Rumah

Page 36: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

19

Tangga;Harga KelompokKomoditi ke i;Educ; Place; Work;Raskin; School

Memperhatikan Tabel 1.2 keaslian penelitian dapat dijelaskan bahwa

penelitian sebelumnya mayoritas menggunakan analisis pola konsumsi pangan

untuk negara sedangkan penelitian ini menggunakan analisis pola konsumsi

pangan daerah. Belum ada penelitian yang membahas secara khusus pengaruh

perubahan harga beras terhadap pola konsumsi pangan dalam jangka pendek di

Provinsi Lampung. Variabel yang digunakan yaitu, proporsi pengeluaran

kelompok komoditi (budget share), harga kelompok komoditi, total pengeluaran

rumah tangga, pendidikan KRT, tempat tinggal, pekerjaan KRT, raskin, dan

keberadaan anak sekolah dalam rumah tangga.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi sebagai berikut:

1. Bagi peneliti sendiri dapat mengetahui apakah terjadi perubahan pola

konsumsi beras terhadap pola konsumsi pangan pada rumah tangga

berdasarkan kelompok pendapatan

2. Bagi pemerintah sebagai bahan masukan terutama dalam rangka

mengevaluasi kebijaksanan dan menyusun perencanaan dalam rangka

peningkatan kesejahteraan masyarakat

3. Bagi peneliti dapat dijadikan bahan referensi bagi yang ingin melakukan

penelitian yang relevan dengan materi dari tesis ini

Page 37: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

20

1.7 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menggunakan alur pikir sebagai berikut:

Gambar 1.3. Kerangka Pemikiran Pengaruh Perubahan Harga BerasTerhadap Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga DalamJangka Pendek di Provinsi Lampung

FAKTA Penurunan konsumsi beras rata-rata perkapita sebulandari 7,3 kg menjadi 7,09 kg Persentase pengeluaran beras per kapita per bulannaik, dari 9,48 persen menjadi 10,96 persen Kalori turun sebesar 55,12 kkal per kapita sehari danprotein turun sebesar 1,86 gram per kapita sehari Terjadi peningkatan persentase pengeluaran makananrata-rata sebesar 10,11 % per tahun yangmengindikasikan enurunan tingkat kesejahteraan Persentase pengeluaran untuk makanan pada rumahtangga pendapatan terendah diatas 68 persen, artinyasemakin menuju ke titik kesejahteraan rendah(pengeluaran untuk makanan mendekati 80 persen) Penurunan konsumsi kalori dan protein pada kelompkrumah tangga pendapatan terendah dibawah AngkaKecukupan Gizi Pelambatan penurunan angka kemiskinan

TUJUAN PENELITIANMenganalisis pengaruh perubahan harga beras terhadap pola konsumsi pangan pada rumah tangga kelaspendapatan rendah, sedang dan tinggi di Provinsi Lampung dalam jangka pendek.TEORI YANG MENDUKUNG1. Teori substitusi Pyndyck menyatakan saat terjadi kenaikan harga, maka permintaan terhadap barangtersebut akan berkurang dan diganti dengan barang yang lain.2. Teori Engel’s yang menyebutkan bahwa konsumsi seseorang dipenagruhi oleh tingkat pendapatan.

DATASusenas Modul KonsumsiTahun 2013 dan 2014

HARAPANPola konsumsi rumah tanggatidak berubah secara signifikanGAP

LATAR BELAKANG Provinsi Lampung menempati urutan 7 (tujuh) besar penghasil beras se-nasional Provinsi Lampung merupakan penghasil produksi ubi kayu tertinggi nasional Provinsi Lampung merupakan penghasil jagung terbesar kedua se-sumatera danmenempati urutan kelima se-nasional Lebih dari 95% masyarakat Provinsi Lampung mengkonsumsi beras

Tren harga beras naik

MODEL LA/AIDS= + ∑ + ln( ) + + ++ + ∞ + +

Page 38: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritis

2.1.1 Teori Permintaan

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada

berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan

adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan

tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu

Teori permintaan merupakan suatu teori yang menerangkan sifat dari

permintaan konsumen terhadap suatu komoditas serta menerangkan hubungan

antara jumlah yang diminta dengan harga komoditas. Hukum permintaan ( the law

of demand ) adalah Pada hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka

makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Dan sebaliknya makin tinggi

harga suatu barang maka makin rendah permintaan akan barang dan jasa tersebut.

Hukum berlaku dengan catatan ceteris paribus.

Menurut Virgantari (2012), permintaan seseorang atau masyarakat atas

suatu barang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Harga barang itu sendiri;

Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap

barang itu bertambah

Page 39: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

22

2. Harga barang-barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang

tersebut;

Berpengaruh apabila terdapat 2 barang yang saling terkait yang

keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat

komplemen (penggenap).

3. Pendapatan rumahtangga dan pendapatan rata-rata masyarakat;

Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya

beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.

4. Selera masyarakat;

Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau kebiasaan

dari pola hidup suatu masyarakat.

5. Jumlah penduduk;

Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau

kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar

permintaan terhadap barang tersebut.

6. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang.

Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah

lebih baik membeli barang tersebut sekarang, sehingga mendorong orang

untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa

depan.

Jika hanya terdapat 2 (dua) barang yaitu x dan y, maka fungsi permintaan

dapat dinyatakan sebagai berikut (Nicholson, 2005):x* = , ,y* = , , ……………………….(2.1)

Page 40: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

23

di mana:x* = jumlah barang yang dikonsumsi untuk barang xy* = jumlah barang yang dikonsumsi untuk barang y= tingkat pendapatan= harga barang itu sendiri

= harga barang substitusi atau komplemen

Faktor-faktor lainnya diasumsikan tidak berubah (ceteris paribus).

Untuk memaksimumkan kepuasan dari pemakaian komoditas, konsumen

dibatasi oleh pendapatannya dalam pembelian barang yang dikonsumsi.Teori

perilaku konsumen menjelaskan bagaimana konsumen mengalokasikan

pendapatan diantara barang dan jasa yang berbeda-beda untuk memaksimumkan

kesejahteraan mereka (Pindyck, 2005). Utilitas dapat didefinisikan sebagai

kepuasan yang diterima oleh seseorang dalam mengkonsumsi sejumlah barang

dan jasa atau atau karena kegiatan ekonominya. Teori tentang perilaku konsumen

dimulai dengan tiga asumsi dasar mengenai preferensi konsumen untuk pilihan

barang yang dikonsumsi dibandingkan dengan yang lainnya. Asumsi-asumsi ini

diantaranya (Pindyck, 2005):

(1) Kelengkapan, yaitu diasumsikan bahwa seorang konsumen akan lebih

menentukan ranking atau ordering pilihan dari paket komoditas untuk

membandingkan dan menilai semua pilihan paket komoditas dari paket

komoditas lainnya. Preferensi ini mengabaikan biaya.

(2) transitivity, yaitu diasumsikan apabila seorang konsumen lebih suka

paket komoditas A dibandingkan paket komoditas B, dan lebih suka B

Page 41: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

24

daripada C, maka konsumen itu dengan sendirinya akan lebih suka A

daripada C.

(3) Lebih Baik Berlebih daripada Kurang, artinya semua barang adalah baik

yaitu barang yang diinginkan, sehingga dengan mengesampingkan biaya,

konsumen selalu menginginkan lebih banyak untuk setiap barang.

Konsumen tidak akan pernah puas atau kenyang, lebih banyak selalu

lebih menguntungkan meskipun lebih untungnya hanya sedikit saja.

Teori utilitas (kepuasan) digambarkan dengan kurva indiferen, yaitu suatu

kurva yang menunjukkan semua kombinasi konsumsi dua macam barang yang

memberikan seorang konsumen tingkat kepuasan yang sama. Pada Gambar 2.1,

dapat dilihat bahwa kurva U mewakili kombinasi X dan Y di mana individu tidak

acuh di antara dua pilihan tersebut. Kemiringan kurva ini mewakili tingkat dimana

individu tersebut rela mempertukarkan X dengan Y sambil tetap memiliki

kepuasan yang sama. Kemiringan ini disebut tingkat substitusi marjinal dengan

asumsi tingkat substitusi marjinal akan menurun.

Fungsi permintaan ada dua, yaitu (1) fungsi permintaan yang diturunkan

dari fungsi kepuasan (fungsi permintaan Marshallian) yang menunjukkan bahwa

Gambar 2.1. Kurva Indiferen (Indiference Curve)

Y2

Y1

U

Jumlah X

Jumlah y

X2X1

Page 42: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

25

jumlah barang yang diminta merupakan fungsi dari harga-harga dan pendapatan,

dan (2) fungsi permintaan yang diturunkan dari fungsi pengeluaran (fungsi

permintaan Hicksian) yang menunjukkan bahwa jumlah barang yang diminta

merupakan fungsi dari harga-harga dan tingkat kepuasan konsumen tertentu.

Dalam penelitian ini digunakan fungsi permintaan yang diturnkan dari fungsi

permintaan Marshallian. Bentuk matematis kedua fungsi permintaan tersebut

adalah sebagai berikut (Nicholson, 2005):

1. Fungsi Permintaan Marshallian = , , ………….…...(2.2)

di mana:

= jumlah barang yang diminta

= harga barang X

= harga barang Y

I = pendapatan

2. Fungsi Permintaan Hicksian = , , ………………......(2.3)

di mana:

= jumlah barang yang diminta

= harga barang X

= harga barang Y

U = utilitas

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu fungsi

permintaan (Varian, 1992 dan Nicholson, 2005), yaitu:

1. Aditivitas, bahwa total pengeluaran pada fungsi permintaan sama dengan

total pendapatan. Secara matematis bisa dituliskan sebagai berikut:

∑ = I……………………………………………(2.4)

Page 43: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

26

di mana: = harga komoditas i

= kuantitas komoditas i

I = pendapatan

2. Homogenitas, menyatakan bahwa pendapatan dan harga berubah dalam

proporsi yang sama, maka jumlah permintaan terhadap suatu komoditas

tidak akan berubah (tetap). Bentuk matematisnya adalah sebagai berikut:

+ ∑ + = 0……………………………………(2.5)

di mana:

= elastisitas harga silang komoditas i terhadap harga komoditas j

= elastisitas pendapatan komoditas i

= elastisitas harga sendiri komoditas i

3. Agregasi Engel, bahwa jumlah tertimbang dari elastisitas pendapatan

untuk seluruh komoditas yang dikonsumsi sama dengan satu, ini

merupakan cerminan dampak perubahan pendapatan terhadap

permintaan. Secara matematis bisa dituliskan sebagai berikut:

∑ = 1………………..…………………..…(2.6)

di mana: = proporsi pengeluaran komoditas i

= elastisitas pendapatan komoditas i

Hal ini menunjukkan bahwa seluruh anggaran yang tersedia habis

dibelanjakan, dan jika terjadi kenaikan pendapatan maka akan

dialokasikan secara proporsional pada seluruh komoditas yang

dikonsumsi.

Page 44: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

27

4. Agregasi Cournot, mencerminkan dampak perubahan harga terhadap

permintaan. Agregasi Cournot menunjukkan bahwa perubahan harga

pada salah satu komoditas yang dikonsumsi (komoditas j) sementara

harga komoditas lainnya tetap, akan berdampak pada re-alokasi anggaran

belanja sehingga permintaan terhadap komoditas-komoditas akan

berubah. Bentuk matematisnya adalah sebagai beikut:

∑ = − ……………………………….…(2.7)

di mana: = proporsi pengeluaran komoditas i

= proporsi pengeluaran komoditas j

= elastisitas harga silang komoditas i terhadap harga

komoditas j

5. Negativitas dan Simetri Slutsky

Perubahan harga akan menyebabkan perubahan pendapatan riil.

Dampak perubahan ini bisa dipisahkan atas pengaruh substitusi

(substitution effect) dan pengaruh pendapatan (income effect). Pengaruh

substitusi merupakan pengaruh negatif, yang merupakan syarat

negativitas Slutsky. Syarat simetri Slutky menyatakan bahwa apabila

pendapatan riil konstan, pengaruh substitusi akibat perubahan harga

komoditas j terhadap permintaan komoditas i sama dengan pengaruh

substitusi akibat perubahan harga komoditas i terhadap permintaan

komoditas j. Efek substitusi dari komoditas i dan j tersebut bersifat

simetri, dan kondisi simetri dapat ditulis sebagai berikut :+ = + …………………..(2.8)

Page 45: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

28

di mana: , = proporsi pengeluaran komoditas i dan j

, = elastisitas harga silang komoditas i terhadap harga

komoditas j dan sebaliknya

, = elastisitas pendapatan komoditas i dan j

Teori permintaan neoklasik menjelaskan bahwa konsumen dalam hal ini

individu maupun rumah tangga harus membuat keputusan untuk memilih

kombinasi barang yang dikonsumsi dalam rangka memaksimumkan utilitasnya.

Namun teori permintaan neoklasik memiliki kelemahan dalam menjelaskan

perilaku konsumen (Moeis, 2003), sehingga perlu memasukkan faktor sosial

demografi kedalam fungsi permintaan.

Jika kenaikan harga suatu barang menyebabkan kenaikan permintaan

barang lain maka kedua barang tersebut merupakan barang substitusi. Sebaliknya

jika kenaikan harga suatu barang menyebabakan permintaan terhadap barang lain

mengalami penurunan maka kedua barang tersebut merupakan barang

komplemen. Untuk mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang

yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain ataupun perubahan pendapatan

digunakan ukuran elastisitas permintaan.

2.1.2 Elastisitas Permintaan

Salah satu pokok bahasan yang penting dari aplikasi ilmu ekonomi adalah

konsep elastisitas. Menurut Pyndick, elastisitas permintaan menghitung perubahan

relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu

faktor yang mempengaruhinya. Dalam bukunya, Imamul Arifin menyatakan

faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan, antara lain:

Page 46: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

29

a. Ketersediaan barang substitusi (semakin banyak jumlahnya, maka semakin

besar elastisitas permintaannya)

b. Jumlah penggunaan barang dan jasa (semakin besar penggunaan barang

dan jasa, semakin besar pula elastisitas permintaannya)

c. Pengeluaran atas barang dan jasa (semakin besar prosentase pendapatan

yang digunakan untuk pengeluaran, maka elastisitas permintaannya

semakin besar)

d. Intensitas kebutuhan (jika kebutuhan akan suatu barang dan jasa sangat

besar, kenaikan harga akan sedikit sekali pengaruhnya terhadap

permintaan)

e. Masa penyesuaian (semakin lama periode yang diperlukan untuk

penyesuaian jumlah barang dan jasa yang diminta, maka permintaannnya

semakin elastis)

Elastisitas dipakai untuk mengukur respon individu terhadap perubahan

harga dan pendapatan dengan melihat turunan dari fungsi permintaan, umumnya

dari fungsi permintaan Marshallian (Nicholson, 2005). Elastisitas permintaan

dapat diukur dan dinyatakan dalam suatu angka yang disebut koefisien elastisitas

yang dapat dirumuskan sebagai persentase perubahan jumlah barang yang dimta

dibagi persentase perubahan harga yang dinyatakan dalam persen. Elastisitas

terdiri dari6:

1. Elastisitas harga sendiri (own-price elasticity of demand): mengukur

proporsi perubahan jumlah permintaan terhadap proporsi perubahan

harga barang itu sendiri.

6Nicholson. 2005. Microeconomic Theory: Basic Principles and Extensions. hal.139.

Page 47: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

30

, = ∆ /∆ / = ∆∆ . = . ……….………………….(2.9)

, < −1 Barang non-giffen (elastis)−1 < , < 0 Barang non-giffen (inelastis), = 0 Barang giffen (inelastis sempurna)0 < , < 1 Barang giffen (inelastis), = 1 Barang giffen (elastis unitary), > 1 Barang giffen (elastis), = ∞ Barang giffen (elastis sempurna)

Inelastis sempurna (elastisitas yang bernilai nol) yaitu elastisitas yang

terjadi pada suatu produk yang jumlah permintaannya tidak terpengaruh

oleh perubahan harga.

Elastisitas sempurna (elastisitas yang bernilai tak terhingga) yaitu

elastisitas yang terjadi pada suatu produk yang sangat peka terhadap

perubahan harga

Elastis Unitary (elastisitas bernilai satu) menggambarkan harga dan

kuantitas produk yang diminta berubah dalam persentase yang sama dan

saling mengkompensasi

Permintaan tidak elastis (inelastis) menggambarkan perubahan harga yang

menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih besar

2. Elastisitas pendapatan (income elasticity of demand): mengukur

persentase perubahan jumlah permintaan akibat setiap satu persen

kenaikan harga pada pendapatan.

, = ∆ /∆ / = ∆∆ . = . ……………….……….………….(2.10)

, < 0 Barang inferior, = 0 Barang netral0 < , ≤ 1 Barang normal (pokok/necessity)

Page 48: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

31

, > 1 Barang normal (mewah/luxury)

3. Elastisitas harga silang (cross-price elasticity of demand): mengukur

proporsi perubahan jumlah permintaan barang terhadap proporsi

perubahan harga barang lain.

, = ∆ /∆ / = ∆∆ . = . …………...……………….(2.11)

, < 0 Komplementer, = 0 Tidak ada hubungan, > 0 Substitusi

( = harga barang x, = harga barang y, = pendapatan)

2.1.3 Model Empiris Sistem Permintaan

Model Linear Approximation/Almost Ideal Demand System (AIDS)

pertama kali diperkenalkan oleh Deaton dan Muellbauer pada tahun 1980. Model

LA/AIDS merupakan pengembangan dari kurva engel dan persamaan Marshallian

yang diturunkan dari teori maksimisasi kepuasan. Model LA/AIDS merupakan

model fungsi permintaan Marshallian dalam bentuk proporsi pengeluaran.

Model permintaan lain yang dapat digunakan dalam mengestimasi fungsi

permintaan, antara lain (Suharno, 2010): Sistem Pengeluaran Linier (LES) yang

dikembangkan oleh Stone (1954), model Rotterdam (Barten 1964, Theil 1965),

Sistem Translog diperkenalkan oleh Christensen et al. (1975), Linear

Aproximation/Almost Ideal Demand System (LA/AIDS) (Deaton dan Muellbauer

(1980), dan Quadratic Almost Ideal Sistem Demand (QUAIDS) oleh Bank et al.

(1997).

Page 49: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

32

LES memiliki masalah dalam menggambarkan perilaku permintaan

berdasarkan hukum Engel. Apabila terjadi peningkatan pendapatan, barang

mungkin berubah dari normal menjadi barang inferior, maka tidak akan dapat

dilihat dalam LES. Sistem Rotterdam konsisten dengan teori permintaan dan

memiliki kemampuan untuk menguji hubungan di seluruh komoditas. Namun,

karena tidak berasal dari utilitas tertentu atau fungsi biaya, model ini tidak

konsisten dengan memaksimalkan utilitas perilaku. Model Translog

menguntungkan dalam hal fleksibilitas bentuk fungsional, namun memiliki

masalah besar dalam estimasi jumlah yang relatif besar karena parameter

independen.

Model LA/AIDS dapat bersifat restricted atau unrestricted. Model yang

restricted diharapkan dapat memenuhi beberapa asumsi dari fungsi permintaan,

antara lain Adding Up, Homogeneity, dan Symmetry. Model LA/AIDS memiliki

beberapa keunggulan dalam hal sebagai berikut:

(1) Secara umum konsisten dengan teori permintaan karena memenuhi

adding-up, homogenitas dalam harga dan pendapatan, dan simetri

Slutsky;

(2) Karena model merupakan semilog, maka secara ekonometrik model akan

menghasilkan parameter yang lebih efisien, artinya dapat digunakan

sebagai penduga yang baik;

(3) Model lebih konsisten dengan data pengeluaran konsumsi yang telah

tersedia, sehingga estimasi permintaan dapat dilakukan tanpa data

kuantitas;

Page 50: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

33

(4) Dapat digunakan untuk mengestimasi sistem persamaan yang terdiri dari

beberapa kelompok komoditi yang saling berkaitan. Model ini

mempertimbangkan keputusan konsumen dalam menentukan seperangkat

komoditas secara bersama-sama sehingga hubungan silang dua arah atau

lebih dari komoditas-komoditas tersebut dapat ditentukan;

Model permintaan LA/AIDS dibangun berdasarkan fungsi biaya yang

didefinisikan secara spesifik sehingga dapat mewakili struktur preferensi individu.

Working dalam Deaton (1980) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara

pendapatan (pengeluaran) dan tingkat konsumsi yang dinyatakan dalam budget

share.

Bentuk persamaan LA/AIDS secara umum:= + ∑ log + log{ ⁄ } + u …………....………….(2.12)

di mana P adalah indeks harga yang didefinisikan sebagai:log = + ∑ log + ∑ ∑ log …...………….(2.13)

keterangan:

= proporsi pengeluaran komoditas i (budget share)

= total pengeluaran rumah tangga

= harga komoditas j (j= 1, 2,...,6)

Penggunaan indeks harga pada persamaan (2.13) membuat model

LA/AIDS berbentuk non-linear dan sulit untuk diestimasi. Oleh sebab itu, dalam

penelitian-penelitian empiris, sering digunakan aproksimasi linier dari indeks

harga tersebut atau yang dikenal sebagai Indeks Harga Stone, yaitu:log ∗ = ∑ log …………………………………………...….(2.14)

Persamaan (2.12) menjadi: = + ∑ log + log{ ∗⁄ } + u ….(2.15)

Page 51: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

34

Parameter regresi pada persamaan (2.15) diestimasi dengan metode Seemingly

Unrelated Regression (SUR).

Persamaan (2.15) menyajikan sistem fungsi persamaan yang konsisten jika

memenuhi restriksi-retriksi berikut:

Agregasi Engel/Adding up : ∑ = 1 ; ∑ = 0; ∑ = 0 Kehomogenan : ∑ = 0 Simetri : =

2.2. Tinjauan Empiris

Pengaruh perubahan harga makanan pokok terhadap pola konsumsi rumah

tangga telah menjadi topik yang menarik untuk diteliti. Perubahan ketersediaan

suatu makanan pokok dapat mengakibatkan perubahan terhadap harganya.

Perubahan terhadap harga suatu komoditi akan diikuti oleh perubahan harga

barang lain yang memiliki kaitan erat dengan komoditas tersebut. Sehingga

perubahan harga untuk satu komoditas akan memberikan pengaruh terhadap

komoditas lain.

Beberapa studi yang pernah dilakukan berkaitan dengan pola konsumsi

rumah tangga baik di Indonesia ataupun di negara lain adalah sebagai berikut:

Page 52: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

35

Judul/Pengarang Tujuan Model Kesimpulan

Food Price Policy andIncome Distribution in Low-Income Countries1978John W. Mellor

Menggambarkananalisiskeseimbangan yangrelevan darihubungan antaraperubahan hargaterhadap distribusipendapatan; untukmenyajikan datasebagai hubungandari perubahanharga terhadapvariasi komponendidalamnya

Model dibangun dari fungsi permintaanQi = Qi(Pi,.......Pn,Y)DimanaPi = harga komoditi ke iY = total pengeluaran.Efek dari peribahan harga komoditi ke iterhadap permintaan komoditi ke i dinyatakandalam persamaan elastisitas sebagai berikut:Eji = Cji - biηi

DimanaEji = Elastisitas harga yang tidak terkompensasidari permintaan komoditi ke j terhadapharga komoditi ke iCji = Elastisitas harga yang terkompensasi daripermintaan komoditi ke j terhadap hargakomoditi ke ibi = budget share dari komoditi ke iηi = elastisitas pendapatan dari komoditi ke j

1. Perubahan harga padi-padiandalam jangka pendekberpengaruh terhadapperubahan pendapatan relatifdan absolut bagi masyarakatberpendapatan rendah.Masyarakat berpendapatanrendah menghabiskan proporsiyang besar dari pendapatanuntuk konsumsi makanan danmemiliki ketergantungansecara langsung maupun tidaklangsung terhadap sektorpertanian baik untuk matapencaharian maupun sumberpendapatan.

2. Peningkatan harga komoditipadi-padian mengakibatkanberkurangnya konsumsimasyarakat berpendapatanrendah terhadap komoditipertanian yang memilikinutrisi lebih tinggi meskipunproduk tersebut tidakmengalami kenaikan harga.Hal ini disebabkan terjadi

Page 53: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

36

substitusi untuk memenuhikebutuhan akan padi-padian.

3. Ketika terjadi kenaikan hargapadi-padian terjadipengurangan konsumsi olehmasyarakat yangberpendapatan lebih terutamauntuk komoditi hasil ternakdan sayuran. Pengurangan inimemberi efek secara tidaklangsung kepada masyarakatberpendapatan rendah karenamenyebabkan terjadipengurangan lapanganpekerjaan disektor ternak dansayuran yang mengakibatkanberkurangnya pendapatan riilmasyarakat berpendapatanrendah

Food Consumption Patternsand The ASEAN FoodDilemma1979Slamet Sudarmadji

Penelitianbertujuan untukmenganalisis polakonsumsi makanandi negara ASEAN

Deskriptif 1. Asupan nutrisi makanan dinegara ASEAN didominasioleh komoditi nabati (plantsdan vegetable origin)

1 Faktor yang membatasikonsumsi produk hewani dibegara ASEAN adalahtradisi/agama, tetapi faktorpaling utama adalah

Page 54: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

37

pendapatan. Kebanyakanpopulasi negara ASEANseperti Indonesia, Thailand danFilipina mempunya pendapatanperkapita yang rendah.

2 Pada negara denganpendapatan perkapita yangrendah (Indonesia, Thailanddan Filipina), semakin tinggitingkat pendapatan rumahtangga maka konsumsimakanan akan semakinresponsif/elastis. Namun padanegara ASEAN dengan tingkatpendapatan perkapita yangtinggi maka peningkatanpendapatan hanya akanmenyebabkan perubahan kecilatau tidak berubah sama sekali.Perubahan yang stabil tersebutmengindikasikan bahwamasyarakat lebihmemperhatikan kualitasmakanan yang dikonsumsitidak hanya dari segi kuantitassaja.

An Almost Ideal DemandSystem

Penelitianbertujuan untuk

Model menggunakan persamaan semilog,dengan membangun fungsi permintaan yang

1 Penulis memperkenalkanpersamaan sistem permintaan

Page 55: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

38

1980Angus Deaton dan JohnMuellbauer

membangunpersamaan sistempermintaankonsumsi

merupakan pengembangan dari kurva engeldan persamaan Marshall yang diturunkan dariteori maksimisasi kepuasan.Bentuk persamaan LA/AIDS:= + log + log{ ⁄ } + udimana

= proporsi pengeluaran komoditas i(budget share

X = total pengeluaran rumah tangga= harga komoditas j (j = 1,2,3,...,n

Log P = indeks harga stone, , = parameteru = error

yang baru yang memilikibeberapa keunggulandiantaranya memenuhi restriksiadding up, homogenitas dalamharga dan pendapatan sertasimetri Slutsky

2 Terdapat hubungan antarapendapatan dan tingkatkonsumsi yang dinyatakandalam budget share

3 Budget share dari berbegaikelompok komoditi secaralinier mempunyai hubunganterhadap logaritma totalpengeluaran dan logaritma dariharga relatif

4 Dengan menggunakan data timeseries British Postwar,persamaan AIDS memadaiuntuk menjelaskan tingginyaproporsi varian dari budgetshare komoditi.

Estimation of Own andCross Price ElasticitiesFrom Household SurveyData1987Angus Deaton

Penelitian inibertujuan untukmembangun modelestimasi elastisitasharga sendiri danelastisitas silang

Untuk setiap rumah tangga ke i di dalamklaster c, persamaan model sebagai berikut:(1) Ln qGic = αG + βG ln Xic + γGZic +∑ θHC lnPHC + ( fGc + uGic )(2) LnVGic = αG + βG ln Xic + γGZic +∑ ψHC lnPHC + uGic

1. Metodologi ini berhasilditerapkan dan estimasi yangdibangun sukses untukmengestimasi elastisitas hargasendiri dan harga silang denganmemenuhi syarat dari teori

Page 56: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

39

denganmenggunakan datasurvei rumahtangga

DimanaqGic = Jumlah permintaan barang komoditi G

yang dikonsumsi oleh rumah tangga kei pada klaster c

Xic = Total pengeluaran makanan per kapitaVGic = unit value untuk harga komoditi GZic = Variabel karakteristik demografiPHC = Harga dari masing-masing komoditifGc = kumpulan cluster fixed effect yang

diwakiliuGic = error dari persamaan (1) dan (2)

permintaan (simetris restriksi)2. Berbagai pola perilaku

konsumsi memiliki responyang berbeda-beda terhadapharga yang diestimasi antaradesa kota. Perbedaan tersebutsecara nyata mempunyaiimplikasi penting dalammerancang harga dan sistemperpajakan serta efek skematersebut menggunakan alokasidari distribusi pendapatanantara desa kota

Disagregate Welfare Effectof Agriculture Price Policiesin Urban Indonesia1996Helen. H Jensen dan JustoManrique

Penelitian inimemiliki tujuanuntuk menganalisispola pengeluarankonsumsiberdasarkankelompokpendapatan danmengevaluasipengaruh darikebijakan hargabahan panganterhadapkesejahteraanberdasarkan

Model menggunakan LA/AIDS, denganmembangun fungsi permintaan engel sebagaiberikut:Ei = αi0 REGION + αi1 AS1 + αi2 AS2 + αi3

AS3 + αi4 AS4 + αi5 AS5 + αi6 AS6 + αi7

TOTEXP + µ i.

Dimana i adalah pengelompokan untukkomoditi makanan, bukan makanan, ikan,buah, sayuran dan telur.Ei = Pengeluaran kelompok komoditi;REGION = Agama;AS1 = JART Usia 1-5 tahun;AS2 = JART Usia 5-10 tahun;AS3 = Jumlah Laki-Laki Usia 10-20 tahun;AS4 = Jumlah Perempuan Usia 10-20 tahun;

1 Ketika harga komoditi pangan(beras, dairy produk, ikan dandaging) naik sebesar 10 persenakan memberi pengaruh yangberbeda-beda sesuai dengankelompok pendapatan.

2 Kenaikan harga beras sebesar10 persen yang paling memberidampak terhadap penurunankesejahteraan untuk semuakelompok pendapatan.

3 Kenaikan harga dairy produksebesar 10 persen yang palingtidak memberi dampakterhadap perubahan

Page 57: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

40

kelompokpendapatan

AS5= Jumlah Laki-Laki Usia >20 tahun;AS6 = Jumlah Perempuan > 20 tahun danTOTEXP =Total PengeluaranPenelitian menggunakan data SUSENASTahun 1981, 1984, dan 1987.

kesejahteraan untuk semuakelompok pendapatan.

4 Kelompok rumah tanggaberpendapatan rendah adalahyang paling terkena dampakakibat kenaikan harga berassebesar 10 persen. sedangkankelompok rumah tanggaberpendapatan tinggi yangpaling tidak terpengaruh.

An Investigation into theFarm HouseholdConsumption Pattern inPunjab, Pakistan1999Farooq, Umar, Trevor Youngdan Muhammad Iqbal

Model menggunakan persamaan:

wi = αi + ∑ + log +∑Dimanawi = budget share untuk kelompok komoditi keiM = pendapatan perkapitaP = indeks stone

= Jumlah Anggota Ruma Tangga, dimanaℎ = 1 anak-anak (usia ≤5 tahun)2 remaja (usia 5-15 tahun)3 dewasa (usia >15 tahun)= Harga

i = 6 kelompok komoditi (padi, gandum,daging, kacang-kacangan, dan lainnya)αi, , , merupakan parameter yangdiestimasi

1. Komoditi padi dan gandumelastis dalam hal harga. Hasilelastisitas harga sendiri padakomoditi gandum lebih elastisdaripada padi menunjukkanrumah tangga lebih responsifterhadap perubahan hargagandum daripada padi.

2. Elastisitas silang dari padi dangamdum bertanda negatif yangberarti keduanya merupakanbarang yang salingmelengkapi. Sedangkanelastisitas silang pada komoditidaging dan produk hewanilainnya bertanda positif yangberarti keduanya merupakanbarang subtitusi atau saling

Page 58: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

41

menggantikan3. Peningkatan pendapatan rumah

tangga menyebabkanpeningkatan konsumsi kacang-kacangan dan gandum

4. Perubahan harga pada komoditisuus, daging dan gandummenyebabkan terjadinyaperubahan yang signifikanpada pola permintaan panganrumah tangga di Pakistan.Sementara itu peningkatanpermintaan yang signifikanterhadap komoditi susu, dagingdan kacang-kacangandiharapkan telah terjadipeningkatan pendapatan rumahtangga

Effects of Rice Price Changeon Welfare: Evidence fromHouseholds in FarsProvince, Iran2003Bakhshoodeh, M dan M.Piroozirad

Penelitian inibertujuan untukmelihat pengaruhterhadapkesejahteraanrumah tanggasebagai dampakdari kenaikan hargaberas di ProvinsiFars, Iran

Metode yang digunakan adalah Net BenefitRatio (NBR), dengan menggunakan data dariLembaga Statistik dan Kementerian PertanianIran dan sampel sebanyak 1.400 rumah tanggadi Shiraz.NBR merupakan nilai dari penjualan bersihsuatu komoditi sebagai proporsi daripendapatan.NBR = PR – CRDimana

1 Hasil yang diperoleh adalahPeningkatan 10 persen hargaberas akan menurunkankesejahteraan sebesar 0,67persen dalam jangka pendek,namun meningkatkanpendapatan riil sebesar 0,7persen dalam jangka panjang.Pendapatan riil rumah tanggaperkotaan menurun 1,6 persen,

Page 59: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

42

PR = nilai dari produksi beras sebagai proporsidari pendapatan

CR = nilai dari konsumsi beras sebagaiproporsi dari pendapatan.

sedangkan pendapatan yangberada di daerah perdesaanmeningkat 0,08 persen.

2 Berdasarkan kelompokpendapatan, rumah tanggadengan kelompok pendapatanterkecil mengalami kerugianpaling besar, yaitu pendapatanriil berkurang 0,3 persen, shortterm dan long term welfarechange juga berkurang sebesar0,3 persen.

Analisis Permintaan Bahanpangan Di Indonesia2005Rahmatullah Rizieq

Mengetahuipermintaan 4(empat) kategoriproduk bahanpanganMelihat elastisitaspendapatanterhadappermintaan bahanpanganElastisitas hargaterhadappermintaan bahanpangan

Model menggunakan persamaan LA/AIDS:= +∑ ln + ln{ ⁄ } +ln{ ⁄ } + ∑ +udimana= proporsi pengeluaran komoditas i

(budget share)X = pendapatan perkapita

= harga komoditas j (j = 1,2,3,...,nDj = lokasi (desa/kota)Zk = karakteristik penduduk, , , , = parameteru = error

1. Elastisitas harga terhadappermintaan untuk masing-masing kategori produk panganbernilai positif. Semuaelastisitas harga terhadappermintaan bahan panganadalah inelastis dan positifkecuali untuk kategori bahanminuman, konsumsi lainnya,makanan dan minuman jadi,minuman yang mengandungalkohol dan tembakau sirih.Hasil ini berbeda dengan teoripermintaan untuk barangnormal, yang menyatakanbahwa hubungan harga dengan

Page 60: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

43

permintaan barang adalahnegatif.

2. Elastisitas harga terhadappendapatan untuk kategoripadi-padian dan umbi-umbianlebih besar di kota daripada didesa.

3. Nilai elastisitas pendapatanterhadap permintaan untuksemua kategori bahan panganmempunyai nilai negatif

Thai Household’s RiceConsumtion and Its DemandElasticity2008Isvilanonda, Somporn danWeerasak Kongrith

Penelitian inibertujuan untukmenganalisispengeluaran danelastisitas hargaterhadappermintaankonsumsi berasrumah tangga diThailand.

Elastisitas dihitung dengan menggunakan datacross section survei rumah tangga pada tahun2002.Model semilog diterapkan untuk melihat 6(enam) kelompok variabel konsumsi yaitu: (1)beras dan sereal, (2) beras, (3) daging dan ikan,(4) sayur dan buah, (5) susu, minyak gorengdan gula (6) lainnya.Peneliti menggunakan dua model yaitu:(1) Wic = α1 + β1 ln Xic + γ1Zic + θ1 lnPc + fc +

u1ic

(2) LnVic = α2 + β2 ln Xic + γ2Zic + θ2 lnPc +u2ic

DimanaWic = share dari pengeluaran beras (termasuk

pembelian langsung dan tak langsung/transfer )

1. Rata-rata konsumsi berasrumah tangga di Thailandsebesar 101 kg/orang/tahun.Komoditi beras inelastis dalamhal harga.

2. Elastisitas harga di urbanrelatif lebih tinggi daripada dirural. Rumah tangga denganpendapatan 25 persen teratasmempunyai respon yangnegatif terhadap variabelpermintaan jumlah beras tetapimemiliki respon yang positifterhadap kualitas permintaanberas. Elastisitas harga negatifdan inelastis. Elastisitas hargaberas dikelompok rumah

Page 61: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

44

Xic = Pengeluaran makanan perkapita rumahtangga (baht)

Vic = harga beras (baht/kg) dari masing-masingrumah tangga

Zic = Variabel karakteristik rumah tangga yangdiwakili oleh banyaknya anggota rumahtangga

Pc = harga beras pedesaanfc = kumpulan cluster fixed effect yang

diwakiliu1ic dan u2ic = error dari persamaan (1) dan (2)

tangga pendapatan tinggi lebihbesar daripada pendapatanrendah, sehingga menunjukkanbahwa rumah tanggapendapatan rendah tidakterlalu sensitif terhadapperubahan harga beras Rumahtangga urban lebih sensitifterhadap peningkatan hargaberas dibandingkanrumahtangga di suburb danrural.

Food Consumption BehaviorOf The Malays In MalaysiaTahun 2008Tey Yeong Sheng 1, MadNasir Shamsudin2, ZainalAbidin Mohamed3, AminMahir Abdullah4, AliasRadam5

Tujuan penelitianadalah untukmenganalisis polakonsumsi panganpenduduk Malaysia

Menggunakan fungsi permintaan

wi = αi + ∑ + log +∑ + θiimri + μi

Dimanawi = budget share untuk kelompok komoditi keiP = harga komoditi makanan ke iX = total pengeluaran makanan

= Ukuran Rumah Tangga dan dummyvariabel tempat tinggal

= Indeks Harga Laspeyresi = 6 kelompok komoditi (padi, gandum,daging, kacang-kacangan, dan lainnya)αi, , , , μi merupakan parameter yang

1. Ketika terjadi kenaikan harga,semua komoditi memilikielastisitas harga sendiri yangbertanda negatif dan bernilailebih dari satu kecuali untukkomoditi roti dan sereal, ikan,serta susu dan hasil olahannya.Elastisitas beras sebesar -2,02yang berarti masyarakatsangat sensitif terhadapperubahan harga beras.

2. Permintaan terhadap komoditiikan (-0,96) memilikielastisitas harga yang lebihkecil dari daging (-1,05). Halini menunjukkan masyarakat

Page 62: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

45

diestimasi. tidak sensitif terhadapperubahan harga ikan.

3. Dalam jangka pendek,peningkatan harga beras tidakmenyebabkan terjadinyapergeseran substitusi kekelompok pangan lainnyamelainkan mendorong terjadisubstitusi didalam kelompokberas berdasarkan kualitas.

The Impact of Rising FoodPrices on Household Welfarein India2009Alain de Janvry andElisabeth Sadoulet

Penelitian inibertujuan untukmelihat pengaruhtingginya kenaikanharga bahan pokokdi pasarinternasionalterhadapkesejahteraanrumah tangga diIndia

de Janvry menggunakan data Survei rumahtangga 2003 untuk rumah tangga petani dan2004-2005 untuk rumah tangga non petani danpetani di India.Dengan menggunakan indirect utility function(fungsi utility tidak langsung)

V = V(p,y = pFqF + pNFqNF + wL + T)dimanaqF = produksi makananqNF = produksi non makananpF = harga makananpNF = harga non makananw = upahL = tenaga kerjaT = pendapatan lain seperti transfer

Penulis menggunakan regresi linier dan modelOrdinary Least Square (OLS) dan variabelkonsumsinya terdiri dari beras, gandum,

1. Hasilnya bahwa rumah tanggayang terkena dampak negatifoleh kenaikan harga beras dansereal adalah semua rumahtangga non petani, petanimarjinal, dan petani kecil.

2. Tingkat kerugian paling besardialami oleh rumah tangga nonpetani, di mana rumah tangganon petani miskin di perdesaanpaling besar kerugiannya (-12,6 persen) dan disusulmiskin yang tinggal diperkotaan (-9,0 persen).

Page 63: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

46

jagung, minyak tanah, sereal, dan minyakgoreng.

Analisis Pola KonsumsiDaerah Perkotaan danPedesaan sertaKeterkaitannya denganKarakteristik Sosial Ekonomidi Provinsi Banten2010Kahar, Muhardi

Tujuan penelitianini secara umumuntuk mengetahuidan menganalisisdampak ataupengaruh darifaktor-faktorkarakteristik sosialekonomi sepertitingkat pendidikankepala rumahtangga selain hargadan pendapatandalammempengaruhipola konsumsimakanan dan nonmakanan diperkotaan dan dipedesaan.

Penelitian menggunakan model analisis fungsipermintaan LA/AIDS dengan memasukkanbeberapa karakteristik sosial ekonomi.Beberapa karakteristik sosial ekonomi yangdilibatkan yaitu, jumlah anggota rumah tangga,umur kepala rumah tangga, persentase jumlahbalita, dan persentase jumlah anak sekolah.Model dibedakan menurut daerah perkotaandan pedesaan serta tingkat pendidikan kepalarumah tangga.= + ∑ + ln + ∑ +i,j = 1,2,.....,6 (kelompok komoditi)w = proporsi atau budget share pengeluaran

kelompok komoditi ke-ilnp = logaritma natural estimasi hargakelompok komoditi ke-jln = ln total pengeluaran yang dideflasi

dengan indeks harga stoneP = indeks harga stone,

dimana ln P = ∑ lnS = karakteristik sosial ekonomi ke-ke = error termPersamaan-persamaan yang terbentuk dari

1. Hasil penelitian menunjukkansecara umum tingkatpengeluaran daerah perkotaandan pedesaan berbedasignifikan. Semakin tinggitingkat pendidikan maka nilaielastisitas pendapatancenderung inelastis, yangartinya semakin tinggi tingkatpendidikan maka tambahanpendapatan cenderungdialokasikan untukmengkonsumsi barang selainbarang kebutuhan pokok yangutama.

Page 64: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

47

model diatas membentuk persamaan komoditiyang masing-masingnya mempresentasikanfungsi permintaan untuk produk-produkberkaitan.

An Almost Ideal DemandSystem For Good2010Suharno

Menganalisadampak dariperubahan hargadan pendapatanterhadappermintaankelompokkomoditi panganberdasarkankelompokpendapatan

Peneliti menggunakan persamaan LA/AIDS:= ( − ) ( − ) ln +∑ + θ lnSemua kelompok makanan adalahinelastis kecuali minyak serta telurdan susu. Cross effect dari hargaberas adalah paling besar daripadayang lain, sehingga menunjukkanmeratanya beras sebagai konsumsiutama di Indonesia, terutamaProvinsi Jawa Timur. Ukuranrumah tangga memberi efeksignifikan terhadap beras, makananpokok selain beras, dan minyak.

Engel Curves, SpatialVariation In Prices andDemand for Commodities inCôte D’ivoire2011Gbakou, Monnet Bp. danAlfonso Sousa-Poza

Tujuan penelitianini adalahmengestimasielastistas harga danpermintaan untukkomoditi yangpenting di Coted’Ivoire tahun 2002

Penelitian ini menggunakan LA/AIDS dan datadari Survei Standar Hidup Cote d’Ivoire.Mereka mengelompokkan komoditi menjadi 4,yaitu (1) tepung-tepungan, (2) minyak danlemak, (3) sayur dan buah-buahan, (4) dagingdan susu. Variabel demografi yang digunakan,yaitu umur kepala keluarga, status perkawinankepala keluarga, pekerjaan kepala keluarga,suku kepala keluarga, kepemilikan rumah,jumlah kamar, pendidikan, proporsi anak yangbelum sekolah, proporsi anak remaja, danagama (muslim atau tidak).

1. Hasil yang diperoleh adalahbahwa tepung-tepungan,minyak dan lemak, sertasayuran dan buah-buahanadalah price inelastic.

2. Tepung-tepungan lebih pentingbagi rumah tangga miskindaripada yang kaya, sertadaging dan susu adalah lebihluxury good untuk rumahtangga miskin daripada yangkaya, sehingga perlu adanyadukungan untuk rumah tangga

Page 65: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

48

miskin dalam mengkonsumsidaging dan susu.

3. Semua variabel demografimempengaruhi konsumsi,kecuali adanya anak danremaja, kepala keluarga pria,dan pendidikan.

Analisis Pola KonsumsiPangan Masyarakat DiProvinsi Maluku2012Fitria Pusposari

Tujuan penelitianini adalah untukmengetahui faktor-faktor yangmempengaruhipermintaan pangankhususnya sumberkarbohidrat diProvinsi Maluku;Untuk mengetahuiperubahan polapermintaan danUntuk mengetahuikomoditas panganlokal apa saja yangberpotensi sebagaipengganti beras

Model ekonometrik emnggunakan fungsipermintaan LA/AIDS sebagai berikut:wi = αi0 + ∑ + ln + αi1 ln

work_ART + αi2 ln lokasi + αi3

lama_sekolah_KRT + αi4 ln anggota keluarga +αi5 status miskin + αi6 IMR + µ i.

wi= proporsi pengeluaran kelompok komoditike –ilnp = logaritma natural estimasi harga

kelompok komoditi ke-jln = ln total pengeluaran yang dideflasi

dengan indeks harga stonework_KRT = dummy sumber penghasilanutama RTlokasi = dummy type daerahlama_sklh_KRT = lama sekolah KRTln_anggota_kel = ln JARTstatusmiskin = dummy status RutaIMR = Invers Mills Ratio

1. Hasil estimasi modelpermintaan menunjukkanbahwa variabel pendapatansignifikan dalam menentukanpola konsumsi pangan untukseluruh komoditi yang ditelitikecuali komoditas terigu.

2. Sedangkan variabel hargakomoditas tidak semuaberpengaruh signifikan.

3. Komoditas yang bersifatsubstitusi terhadap berasadalah sagu dan pangan lokallain (jagung, talas, ubi jalardan kentang. Namunkendalanya komoditas tersebuttermasuk komoditas inferior diProvinsi Maluku.

4. Komoditas singkong, terigudan pangan lainnya merupakanbarang necessity. Sedangkan

Page 66: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

49

beras merupakan barangluxury.

Pengaruh Perubahan HargaBeras Terhadap PolaKonsumsi Pangan diIndonesia Dalam JangkaPendek2013Sri Handayani

Tujuan penelitianini adalahmengidentifikasipengaruhperubahan hargaberas terhadap polakonsumsi pangandalam jangkapendek (triwulan Idan III tahun 2011)menurut kelompokpendapatan rumahtangga (rendah,sedang, tinggi) dantipe provinsi(persentasependuduk miskin diatas nilainasional/miskindan di bawah nilainasional/kaya).

Penelitian menggunakan estimasi fungsipermintaan dengan menggunakan modelLinear Aproximation/Almost Ideal DemandSystem (LA/AIDS).= + ∑ + ln +τ ln 1 + 2 +3 + + ++ + +

∞ + +Dimana

= proporsi pengeluaran untukkelompok komoditi ke i/budgetshare;

= total pengeluaran rumah tangga;= , yang diestimasi denganln = ∑ ln ;= harga kelompok komoditi ke j (j=

1, 2,…6);1 = JART usia kurang dari 5 tahun;2 = JART usia antara 5-15 tahun;3 = JART usia lebih dari 15 tahun;= pendidikan kepala rumah tangga= wilayah tempat tinggal rumah

Dari hasil penelitian dapat ditarikkesimpulan bahwa Pada saatterjadi perubahan harga berasdalam jangka pendek, responterhadap permintaan kelompokkonsumsi adalah berbeda-beda,sesuai dengan karakteristikdemografi, tipe wilayah tempattinggal, dan juga kelompokpendapatan. Sebagian besar rumahtangga merespon denganmengurangi permintaan beras(terlihat dari elastisitas permintaanberas terhadap harga beras yangsemakin besar antara triwulan Idan triwulan III).Beras inelastis dalam hal hargaElastisitas beras pada rumahtangga berpendapatan rendah lebihtinggi daripada rumah tanggapendapatan tinggi.

Page 67: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

50

tangga= pekerjaan kepala rumah tangga= menerima raskin= agama mayoritas dalam desa= anak sekolah dalam rumah tanggau = error term

= konstanta pada setiap persamaaan ke-i,dimana i=1,…,6, , τ , ∂ , , , Ҡ , , , ,∞ , =

parameter hasil estimasiPenelitian ini menggunakan data sekunderSurvei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)Triwulan I (Maret) 2011 dan Triwulan III(September) 2011 dari BPS.

Analisis Permintaan RumahTangga Terhadap BerasProduksi Kabupaten KubuRayaTahun 2014Ike Deviana 1, NoviraKusrini2, Adi Suyatno3

Penelitian inibertujuan untukmengetahui faktor-faktor apa sajayangmempengaruhidalam permintaanrumah tanggaterhadap berasproduksiKabupaten KubuRaya danmengetahuielastisitas

Model yang digunakan:Ln Y = ln 0 + β1 ln Jtk + β2 ln Pdp +

β3 ln Hbl + β4 ln Hbn + eDimana :Y = Jumlah beras yang diminta (Kg/Bulan)Β0 = KonstantaJtk = Jumlah Anggota Keluarga (Org)Pdp = Pendapatan rumah tangga (Rp/Bulan)Hbl = Harga Beras Lokal (Rp/Kg)Hbn = Harga Beras Non Lokal (Rp/Kg)b1 – b4 = Koefisien Regresi

Penelitian ini menggunakan analisis regresiberganda dengan metode ordinary least square(OLS) terhadap fungsi permintaan Cobb

1. Berdasarkan hasil penelitiandiperoleh kesimpulan bahwayang mempengaruhipermintaan rumah tanggaterhadap beras produksiKabupaten Kubu Raya adalahjumlah anggota keluargasedangkan pendapatan rumahtangga, harga beras lokal sertaharga beras non lokal tidakmenunjukkan pengaruh nyataterhadap permintaan rumahtangga.

2. Berdasarkan hasil analisis

Page 68: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

51

permintaan rumahtangga terhadapberas produksiKabupaten KubuRaya

Douglas yang ditransformasikan kedalambentuk logaritma akan diperoleh koefisienregresi untuk semua faktor yang mempengaruhipermintaan beras

diketahui besarnya elastisitasharga beras lokal sebesar -0.163 yang berarti berasinelastis dalam hal harga.

3. Elastisitas harga beras nonlokal adalah 0.358 persen yangberarti jika harga beras nonlokal naik 1 persen makapermintaan rumah tanggaterhadap beras produksiKabupaten kubu Raya akannaik sebesar 0.358 persen.

4. Berdasarkan penelitian jugadiketahui bahwa elastisitaspermintaan terhadappendapatan mempunyaihubungan positif. Nilaikoefisien regresi 0.127 berartijika terjadi kenaikanpendapatan sebesar 1 persen,maka akan mengakibatkanbertambahnya permintaanberas sebesar 0.127 persen.

Pengaruh Perubahan hargaBeras Terhadap PolaKonsumsi Pangan PadaRumah Tangga DalamJangka Pendek Di Provinsi

Tujuan penelitianini adalah melihatpengaruhperubahan hargaberas terhadap pola

Bentuk persamaan dari model yang digunakanadalah= + ∑ + ln( ) + ++ + +

Hipotesis dari penelitian iniyaitu diduga terjadi perubahanelastisitas permintaan konsumsipangan akibat perubahan hargaberas di kelompok rumah tangga

Page 69: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

52

Lampung2016Maya Narang Ali

konsumsi pangandalam jangkapendek (tahun2013 dan tahun2014) menurutkelompokpendapatan rumahtangga (rendah,sedang, tinggi).

∞ + += proporsi pengeluaran untuk kelompokkomoditi ke i/budget share;= total pengeluaran rumah tangga;= , yang diestimasi dengan ln =∑ ln ;= harga kelompok komoditi ke j (j= 1,

2,…6);= pendidikan kepala rumah tangga (1

jika tamat SLTA ke atas dan 0 jika tidak tamatSLTA ke bawah);

= wilayah tempat tinggal rumah tangga(1 jika perkotaan dan 0 jika perdesaan);

= pekerjaan kepala rumah tangga (1jika pertanian, dan 0 jika lainnya);

= menerima raskin (1 jika menerimaraskin dan 0 jika tidak menerima raskin);

= anak sekolah dalam rumah tangga(1 jika terdapat anak sekolah, dan 0 jika tidakterdapat anak sekolah)u = error term, , , , , ,∞ , = parameter hasilestimasi

berpendapatan rendah, sedang dantinggi.

Page 70: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

53

Pada penelitian sebelumnya, studi tentang pola konsumsi di berbagai

wilayah telah dilakukan, baik dikelompokkan sesuai pendapatan, urban/rural

maupun pulau, namun sebagian besar amatan penelitian adalah dalam jangka

panjang. Pengaruh pola konsumsi akibat adanya perubahan harga juga perlu

ditangkap dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan masyarakat sering memiliki

kesulitan dalam menyesuaikan perilaku terhadap perubahan harga dalam waktu

sangat singkat, tapi kemudian seiring waktu, adaptasi lebih luas dengan situasi

baru mungkin terjadi. Akibatnya, elastisitas jangka panjang dan kurva permintaan

jangka panjang hampir selalu jauh lebih besar daripada elastisitas jangka pendek

untuk barang dan jasa yang sama (Johnson, 2005).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terutama adalah

dalam jangka waktu yang pendek yaitu satu tahun, pengelompokkan rumah tangga

berdasarkan pendapatan juga analisis pola konsumsi pangan yang dilakukan di

daerah (provinsi). Perlunya amatan dalam jangka pendek didukung oleh Yao

(2008) yang menyatakan bahwa dampak perubahan harga akan berbeda dalam

jangka pendek, medium, maupun panjang karena rumah tangga telah melakukan

penyesuaian, selain itu juga dalam jangka panjang telah terjadi pertumbuhan dan

investasi.

2.3 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Diduga ada perbedaan elastisitas permintaan konsumsi pangan akibat

perubahan harga beras di kelompok rumah tangga berpendapatan rendah

dalam jangka pendek.

Page 71: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

54

2. Diduga ada perbedaan elastisitas permintaan konsumsi pangan akibat

perubahan harga beras di kelompok rumah tangga berpendapatan sedang

dalam jangka pendek.

3. Diduga ada perbedaan elastisitas permintaan konsumsi pangan akibat

perubahan harga beras di kelompok rumah tangga berpendapatan tinggi

dalam jangka pendek.

Page 72: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung yang terdiri dari 14

kabupaten/kota meliputi rumah tangga berpendapatan rendah, sedang dan tinggi

yang dijadikan sampel Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) di Provinsi

Lampung. Waktu penelitian adalah tahun 2013 dan 2014. Angka pemilihan tahun

ini didasarkan tingginya lonjakan harga beras yang terjadi dalam rentan waktu

tersebut.

3.2 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder Survei Sosial Ekonomi

Nasional (Susenas) Tahun 2013 dan Tahun 2014 dari BPS. Jumlah sampel

Susenas pada tahun 2013 sebanyak 8.966 rumah tangga dan pada tahun 2014

sebanyak 9.037 rumah tangga. Data yang digunakan bersifat cross section karena

didalam penelitian ini penulis akan menganalisis variabel yang mempengaruhi

pola konsumsi dalam jangka pendek.

Data Susenas terdiri dari data kor dan modul konsumsi. Data kor memuat

data-data pokok yang meliputi data individu dan rumah tangga. Data individu

memuat keterangan pokok yang meliputi karakteristik setiap anggota rumah

tangga seperti umur, jenis kelamin, hubungan dengan kepala rumah tangga,

Page 73: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

56

pendidikan, kesehatan, pekerjaan, fertilitas dan keluarga berencana, sedangkan

keterangan rumah tangga memuat keterangan pokok tentang keadaan karakteristik

rumah tangga diantaranya perumahan dan keadaan sosial ekonomi rumah tangga.

Data modul konsumsi memuat keterangan rinci tentang pengeluaran rumah tangga

untuk setiap jenis komoditi yang dikonsumsi, baik makanan maupun non

makanan.

Data pengeluaran konsumsi makanan dalam Susenas dikelompokkan

dalam 14 kelompok besar yaitu padi-padian, umbi-umbian,

ikan/udang/cumi/kerang, daging, telur dan susu, sayur-sayuran, kacang-kacangan,

buah-buahan, minyak dan lemak, bahan minuman, bumbu-bumbuan, konsumsi

lainnya, makanan dan minuman jadi, serta tembakau

dan sirih. Sedangkan data konsumsi non makanan dikelompokkan menjadi 5

kelompok besar, yaitu perumahan dan fasilitas rumah tangga; aneka barang dan

jasa; pakaian, alas kaki dan penutup kepala; barang tahan lama; serta pajak,

pungutan dan asuransi. Data yang digunakan bersifat cross section karena didalam

penelitian ini penulis akan menganalisis variabel yang mempengaruhi pola

konsumsi pangan dalam jangka pendek.

3.3 Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ekonomi dan demografi sebagai

variabel yang mempengaruhi pola konsumsi pangan dan juga membuat

pengelompokan rumah tangga. Pengelompokan rumah tangga dilakukan menurut

kelompok pendapatan sesuai dengan kriteria World Bank. Pengelompokan

menurut pendapatan adalah rendah jika rumah tangga berada pada 40 persen

Page 74: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

57

pendapatan per kapita terendah, sedang adalah rumah tangga berada pada 40

persen pendapatan per kapita sedang, tinggi adalah rumah tangga berada pada 20

persen pendapatan per kapita tertinggi.

Pengelompokan menurut pendapatan dilakukan dikarenakan menurut

Moeis (2003), Bakhshoodeh et al. (2003), Hubbard et al. (2007), dan Isvilanonda

et al. (2008), pola konsumsi rumah tangga akan berbeda-beda, sesuai dengan

tingkat pendapatannya. Semakin tinggi tingkat pendapatan maka akan semakin

berkurang konsumsi makanannya, sehingga pengaruh perubahan harga beras

terhadap pola konsumsi di duga akan berbeda.

Menurut Isvilanonda at al (2008) dan Kahar (2010), konsumsi rumah

tangga juga dipengaruhi oleh variabel sociodemographic seperti karakteristik

kepala rumah tangga (pendidikan, umur, pekerjaan), komposisi rumah tangga

(jumlah anggota rumah tangga, jumlah anak), lokasi geografi, dan juga suku.

Oleh sebab itu, penelitian ini juga menggunakan faktor demografi untuk melihat

pengaruh faktor karakteristik demografi terhadap pola konsumsi pangan dalam

jangka pendek.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengeluaran rumah tangga untuk memproksi pendapatan rumah tangga;

2. Harga yang dihitung sebagai unit value, yaitu jumlah pengeluaran dibagi

dengan jumlah barang yang dikonsumsi;

3. Variabel demografi berupa: (i) wilayah tempat tinggal (perkotaan atau

perdesaan); (ii) pendidikan kepala rumah tangga (tamat SLTA atau

tidak); (iii) apakah menerima raskin atau tidak; (iv) pekerjaan utama

Page 75: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

58

kepala rumah tangga (pertanian atau non pertanian); (v) adanya anggota

rumah tangga yang masih sekolah

4. Variabel konsumsi rumah tangga, yaitu: (i) beras; (ii) kelompok padi-

padian lain dan umbi-umbian; (iii) kelompok ikan/daging/telur dan susu;

(iv) kelompok kacang-kacangan; (v) kelompok makanan lainnya; (vi)

kelompok non makanan, di mana masing-masing kelompok berisi rincian

komoditi sebagai berikut:

Tabel 3.1 Pengelompokan Variabel Konsumsi Rumah Tangga

Kelompok Jenis Komoditi

(1) (2)Beras BerasPadi-padian laindan umbi-umbian

Beras ketan, jagung basah dan kulit, jagungpipilan/beras, jagung pipilan/beras, tepung beras,tepung jagung (maizena), tepung terigu, lainnya. Ketelapohon/ singkong, ketela rambat/ubi jalar, sagu (bukandari ketela pohon), talas/keladi, kentang, gaplek, tepunggaplek (tiwul), tepung ketela pohon (tapioka/ kanji),lainnya

Ikan/daging/telurdan susu

Ikan segar/basah: ikan ekor kuning,tongkol/tuna/cakalang, tenggiri, selar, kembung, teri,bandeng, gabus, mujair, mas, lele, kakap, baronang,lainnya, udang: udang, cumicumi/sotong,ketam/kepiting/rajungan, kerang/siput, ikan asin:kembung/peda, tenggiri, tongkol/tuna/cakalang, teri,selar, sepat, bandeng, gabus, ikan dalam kaleng,lainnya, udang dan hewan air, lainnya, udang danhewan air lainnya yang di awetkan: udang (ebi),cumi-cumi/sotong, lainnya, daging segar: daging sapi,daging kerbau, daging kambing, daging babi, dagingayam ras, daging ayam kampung, daging unggaslainnya, daging lainnya, daging diawetkan: dendeng,abon, daging dalam kaleng, lainnya, lainnya: hati,jeroan (selain hati), tetelan, tulang, lainnya, telur dansusu: telur ayam ras, telur ayam kampung, teluritik/telur itik manila, telur puyuh, telur lainnya, telurasin, susu murni, susu cair pabrik, susu kental manis,susu bubuk, susu bubuk bayi, keju, hasil lain dari susu.

Page 76: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

59

Kacang-kacangan Kacang tanah tanpa kulit, kacang tanah dengan kulit,kacang kedele, kacang hijau, kacang mede, kacanglainnya, tahu, tempe, tauco, oncom, lainnya

Makanan lainnya Sayur-sayuran: bayam, kangkung, kol/kubis,sawi putih(petsai), sawi hijau, buncis, kacang panjang, tomatsayur, wortel, mentimun, daun ketela pohon, terong,tauge, labu, jagung muda kecil, sayur sop/cap cay, sayurasam/lodeh, nangka muda, pepaya muda, jamur, petai,jengkol, bawang merah, bawang putih, cabe merah,cabe hijau, cabe rawit, sayur dalam kaleng, sayurlainnya, buah-buahan: jeruk, mangga, apel, alpokat,rambutan, duku, durian, salak, nanas, pisang ambon,pisang raja, pisang lainnya, pepaya, jambu, sawo,belimbing, kendodong, semangka, melon, nangka,tomat buah, buah dalam kaleng, lainnya, minyak danlemak: Minyak kelapa, minyak jagung, minyak gorenglainnya, kelapa, margarine, lainnya, bahan minuman:gula pasir, gula merah (termasuk gula air), teh, kopi(bubuk, biji, instan), coklat instan, coklat bubuk, sirup,lainnya, bumbu-bumbuan: garam,kemiri,ketumbar/jinten, merica/lada, asam, biji pala,cengkeh, terasi/ petis, kecap,penyedap masakan/vetsin,sambal jadi/sauce tomat, bumbu masak jadi/kemasan,bumbu dapur lainnya, konsumsi lainnya: mie instan,mie basah, bihun, makaroni/mie kering, kerupuk,emping, bahan agar-agar, bubur bayi kemasan, lainnya,makanan dan minuman jadi: roti tawar, rotimanis/roti lainnya, kue kering/biskuit/semprong, kuebasah, makanan gorengan, bubur kacang hijau, gado-gado/ketoprak/pecel, nasi campur/rames, nasi goreng,nasi putih, lontong/ketupat sayur, soto/ gule/sop/rawon/cincang, ate/tongseng, mie bakso/mie rebus/miegoreng, mie instant, makanan ringan anak-anak/krupuk/kripik, ikan (goreng, bakar, presto, pindang,pepes, dsb), ayam/daging (goreng,bakar, dsb), makananjadi lainnya, air kemasan air kemasan galon, air tehkemasan, sari buah kemasan, minuman ringanmengandung CO2 (soda),minuman kesehatan/ minumanberenergi, minuman lainnya (kopi, kopisusu, teh, susucoklat, dll), es krim, es lainnya, bir, anggur, minumankeras lainnya, tembakau dan sirih: rokok kretek filter,rokok keretek tanpa filter, rokok putih, tembakau,sirih/pinang, lainnya.

Non makanan Perumahan dan fasilitas rumah tangga, aneka barangdan jasa, pakaian, alas kaki dan tutup kepala, barangtahan lama, pajak, pungutan dan asuransi, keperluanpesta dan upacara/kenduri

Sumber: Susenas Modul Konsumsi 2013-2014

Page 77: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

60

Pengelompokkan tersebut diperlukan untuk memudahkan peneliti dalam

melakukan estimasi dan analisis. Selain itu dengan dilakukannya

pengelompokkan tersebut diharapkan dapat mengurangi adanya bias akibat

pengamatan yang kosong karena rumah tangga tidak mengkonsumsi jenis pangan

tertentu pada waktu satu minggu periode survei. Adanya rumah tangga yang tidak

mengkonsumsi salah satu komoditi pangan, akan memungkinkan terjadinya

selectivity bias data (Deaton, 1987).

3.4 Metode Analisis

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model LA/AIDS yang

berbentuk semilog. Model LA/AIDS yang digunakan mengacu pada Deaton dan

penelitian terdahulu. Software yang digunakan adalah SPSS versi 16 dan STATA

versi 13 dengan teknik Seemingly Unrelated Regression (SUR). Program SPSS

16.0 digunakan untuk menyiapkan variabel-variabel yang akan digunakan dalam

model. Program STATA 13.0 digunakan untuk pembentukan model, serta uji

asumsi klasik. Dari model yang diperoleh akan dihitung elastisitas harga untuk

masing-masing kelompok komoditi baik elastisitas harga sendiri, elastisitas harga

silang, maupun elastisitas pendapatan (pengeluaran).

3.5 Spesifikasi Model Ekonometrik

Model untuk mengestimasi fungsi permintaan dimasing-masing kelompok

pendapatan (rendah, sedang, tinggi) pada tiap tahun sebagai berikut:

= + ∑ + ln( ) + + + ++ ∞ + + ……….….(3.1)

Page 78: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

61

keterangan:

= proporsi pengeluaran untuk kelompok komoditi ke i/budget share;

= total pengeluaran rumah tangga; sebagai proxy untuk pendapatan

rumah tangga= , yang diestimasi dengan ln = ∑ ln ;

= harga kelompok komoditi ke j (j= 1, 2,…6);

= pendidikan kepala rumah tangga (1 jika tamat SLTA ke atas dan 0

jika tidak tamat SLTA ke bawah);

= wilayah tempat tinggal rumah tangga (1 jika perkotaan dan 0 jika

perdesaan);

= pekerjaan kepala rumah tangga (1 jika pertanian, dan 0 jika

lainnya);

= menerima raskin (1 jika menerima raskin dan 0 jika tidak

menerima raskin);

= anak sekolah dalam rumah tangga (1 jika terdapat anak sekolah,

dan 0 jika tidak terdapat anak sekolah)u = error term

= konstanta pada setiap persamaaan ke-i, dimana i=1,…,6, , , , , ,∞ , = parameter hasil estimasi

Dalam model permintaan LA/AIDS, terdapat hubungan simultan antara

variabel tidak bebas (budget share) dengan variabel bebas (unit value). Budget

share merupakan hasil pembagian antara pengeluaran rumah tangga untuk

kelompok makanan tertentu dengan pengeluaran total rumah tangga. Tidak

tersedianya data harga kelompok komoditi menyebabkan variabel harga kelompok

komoditi dalam persamaan LA/AIDS diproksi dengan unit value, yaitu rasio

pengeluaran makanan terhadap kuantitas makanan yang dikonsumsi. Variabel

tidak bebas dan bebas sama-sama ditentukan oleh pengeluaran rumah tangga.

Page 79: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

62

Secara matematis budget share ( ) dan unit value untuk kelompok komoditi i

( ) dapat diformulasikan sebagai berikut:

= ………………………….…………(3.2)

= ∑ ∑ …………………………..(3.3)

harga komoditi j yang dibayar oleh rumah tangga ( ) didefinisikan sebagai:= …………………………..……..(3.4)

di mana = total pengeluaran rumah tangga

= pengeluaran rumah tangga untuk kelompok konsumsi i

= pengeluaran rumah tangga untuk komoditi j

= kuantitas komoditi j yang dikonsumsi oleh rumah tangga

Persamaan-persamaan yang terbentuk dari model LA/AIDS membentuk

sekumpulan persamaan komoditi yang masing-masingnya mempresentasikan

fungsi permintaan. Parameter regresi pada persamaan (3.1) diestimasi dengan

metode Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan pendekatan Generalized

Least Square (GLS). Model SUR terdiri dari suatu kumpulan peubah-peubah

endogen yang dipertimbangkan sebagai suatu kelompok karena memiliki

hubungan yang erat satu sama lain, sehingga SUR diartikan sebagai regresi yang

seolah-olah tidak berkaitan satu sama lain yang disebabkan oleh kedekatan secara

teoritis antar persamaan tersebut itu. SUR terdiri atas sekumpulan persamaan yang

berkaitan karena adanya korelasi antar sisaan persamaan (Gujarati, 2003).

Model SUR menggunakan prosedur GLS dan meningkatkan efisiensi

dugaan dengan mempertimbangkan korelasi sisaan antar persamaan. Substitusi

antar barang menunjukkan permintaan setiap komoditi memiliki hubungan satu

Page 80: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

63

sama lain. Penerapan GLS akan memberikan estimasi parameter yang melibatkan

keragaman atau variasi dari variabel bebas setiap persamaan (Kahar, 2010).

Untuk memenuhi sifat-sifat fungsi permintaan yang konsisten, dalam

pendugaan model LA/AIDS diperlukan restriksi adding-up, simetri, dan

homogenitas. Restriksi adding-up dilakukan dengan cara mengurangi jumlah

persamaan regresi kelompok komoditi. Persamaan regresi yang dikurangi adalah

persamaan yang keenam, yaitu persamaan kelompok komoditi non pangan.

Sedangkan untuk restriksi simetri dan homogenitas dilakukan saat regresi utama

LA/AIDS dilakukan.

A. Mengatasi Quality Effect, Quantity Premium, dan Simultaneity Bias

Harga-harga dalam analisis perlu dilakukan koreksi. Hal ini disebabkan

perbedaan harga antar konsumen yang disebabkan oleh perbedaan jumlah

pembelian (quantity premium) dan perbedaan kualitas (quality effect) komoditas.

Perbedaan kuantitas dan kualitas ini dapat dipengaruhi oleh pendapatan dan

karakteristik rumah tangga.

Selain itu, bisa terjadi bias pada harga yang disebabkan hubungan simultan

antara variabel tak bebas (budget share/proporsi pengeluaran) dengan variabel

bebas (harga/unit value) pada model fungsi permintaan (simultaneity bias).

Penggunaan kedua variabel tersebut akan menimbulkan simultaneity bias karena

sama-sama ditentukan oleh pengeluaran rumah tangga.

Moeis dalam Yuliana (2008) menyebutkan bahwa untuk mengatasi

simultaneity bias, maka digunakan instrument variable untuk mencari harga

estimasi masing-masing komoditi pangan untuk setiap rumah tangga sampel.

Langkahnya adalah sebagai berikut (Deaton, 1987):

Page 81: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

64

(1) Menghitung deviasi dari log harga setiap kelompok komoditi dengan rumus:

ln = ln − ln ̅ ………………………..(3.5)

di mana: ln = deviasi dari log harga kelompok komoditi i

ln = log dari harga kelompok komoditi i

ln ̅ = log dari harga rata-rata kelompok komoditi i di setiap desa

(2) Melakukan regresi dengan deviasi dari log harga setiap kelompok komoditi

sebagai variabel tak bebas dan variabel bebas seperti persamaan 3.1 tanpa

dan . Nilai ln hasil regresi merupakan nilai estimasi ln .

ln = + ln + + + + +∞ + u ...............................................................(3.6)

(3) Menghitung harga estimasi dari setiap kelompok komoditi untuk setiap rumah

tangga baik rumah tangga yang mengkonsumsi kelompok komoditi tersebut

ataupun tidak, dengan rumus:

Mengkonsumsi : ln = ln − ln ………………..…..……(3.7)

Tidak Mengkonsumsi : ln = ln ̅ − ln …………………………(3.8)

ln adalah nilai ln hasil regresi

B. Mengatasi Selectivity Bias

Masalah selectivity bias terjadi karena adanya rumah tangga yang tidak

mengkonsumsi salah satu komoditi makanan. Cara mengatasi selectivity bias

antara lain:

Page 82: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

65

a) Membuat kelompok komoditi makanan. Bila dengan pengelompokan masih

terdapat rumah tangga yang tidak mengkonsumsi, maka dilakukan cara

selanjutnya, yaitu:

b) Dengan menggunakan two step estimation dari Heckman, yaitu

menambahkan variabel bebas IMR (Inverse Mills Ratio) pada model utama

dengan 2 langkah sebagai berikut:

Pertama, mengestimasi peluang mengkonsumsi (marginal effect) suatu

kelompok komoditi dengan menggunakan model regresi probit sebagai

berikut: = + ∑ ln + ln + + ++ + ∞ + ubernilai 1 jika mengkonsumsi kelompok komoditi i dan bernilai 0

jika tidak mengkonsumsi.

Setelah mendapatkan estimasi peluang mengkonsumsi suatu kelompok

komoditi, maka dihitung nilai probit (individual probit score) masing-masing

kelompok komoditi dari nilai estimasi peluang tersebut. Selanjutnya kedua,

nilai IMR diperoleh dengan membagi probability density function (PDF) dan

cumulative distribution function (CDF) dalam distribusi standar normal.

C. Perhitungan Elastisitas

Untuk menghitung elastisitas digunakan rumus sebagai berikut:

Elastisitas Harga Sendiri : = ( )− 1 ………………...(3.10)

Elastisitas Harga Silang : = ……....………..(3.11)

..............…(3.9)

Page 83: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

66

Elastisitas Pendapatan : = 1 + ……….……….(3.12)

di mana yang digunakan adalah rata-rata.

D. Rumusan Pengujian Hipotesis

Untuk menguji adanya perbedaan pengaruh perubahan harga beras

terhadap pola konsumsi pangan (elastisitas permintaan beras dan permintaan

barang lainnya akibat perubahan harga beras) antara tahun 2013 dan 2014 pada

persamaan (3.10), (3.11), dan (3.12), digunakan uji t berpasangan (paired t-test)

sebagaimana yang dilakukan oleh Sri Handayani (2013), dengan hipotesis sebagai

berikut:

1. Hipotesis untuk kelompok rumah tangga berpendapatan rendah

H0: − = 0(tidak ada perbedaan elastisitas permintaan konsumsi untuk komoditi ke i

akibat perubahan harga beras pada kelompok rumah tangga berpendapatan

rendah dalam jangka pendek)

H1: − ≠ 0(ada perbedaan elastisitas permintaan konsumsi untuk komoditi ke i

akibat perubahan harga beras pada kelompok rumah tangga

berpendapatan rendah dalam jangka pendek)

2. Hipotesis untuk kelompok rumah tangga berpendapatan sedang

H0: − = 0

Page 84: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

67

(tidak ada perbedaan elastisitas permintaan konsumsi untuk komoditi ke i

akibat perubahan harga beras pada kelompok rumah tangga berpendapatan

sedang dalam jangka pendek)

H1: − ≠ 0(ada perbedaan elastisitas permintaan konsumsi untuk komoditi ke i

akibat perubahan harga beras pada kelompok rumah tangga

berpendapatan sedang dalam jangka pendek)

3. Hipotesis untuk kelompok rumah tangga berpendapatan tinggi

H0: − = 0(tidak ada perbedaan elastisitas permintaan konsumsi untuk komoditi ke i

akibat perubahan harga beras pada kelompok rumah tangga berpendapatan

tinggi dalam jangka pendek)

H1: − ≠ 0(ada perbedaan elastisitas permintaan konsumsi untuk komoditi ke i

akibat perubahan harga beras pada kelompok rumah tangga

berpendapatan tinggi dalam jangka pendek)

Statistik thitung yang digunakan (Gujarati, 2010):

= √ ………………………………(3.13)

Rata-rata d : ̅ = ∑ ………………………...(3.14)

Perbedaaan masing-masing pasangan: = − ……………..(3.15)

di mana:

Page 85: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

68

Standar Deviasi d : = ∑ ( )………………….(3.16)

_ : elastisitas permintaan konsumsi komoditi i pada tahun 2013

_ : elastisitas permintaan konsumsi komoditi i pada tahun 2014

Kriteria penarikan kesimpulan adalah sebagai berikut:

H0 ditolak jika thitung ≥ ttabel

H0 diterima jika thitung < ttabel

Pengolahan data untuk uji t ini dilakukan dengan software SPSS versi 16.

3.6 Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan beberapa definisi operasional variabel-

variabel sebagai berikut:

Rumah tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami atau

tinggal bersama di sebagian atau seluruh bangunan fisik atau bangunan sensus

dan biasanya makan dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu

dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola menjadi

satu.Beberapa orang yang mendiami satu kamar dalam satu bangunan sensus

walaupun mengurus makannya sendiri-sendiri dianggap satu rumah tangga biasa.

Kepala rumah tangga adalah seseorang dari sekelompok anggota rumah tangga

yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau orang yang

dianggap/ditunjuk sebagai kepala rumah tangga.

Anggota rumah tangga (ART) adalah semua orang yang biasanya bertempat

tinggal di suatu rumah tangga, baik yang pada waktu pencacahan berada di rumah

Page 86: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

69

tangga tersebut maupun yang sedang bepergian (tidak berniat pindah) kurang dari

6 (enam) bulan. Orang yang telah 6 bulan atau lebih tinggal di rumah tangga yang

sedang dicacah atau yang telah tinggal kurang dari 6 bulan tetapi berniat menetap

dianggap sebagai anggota rumah tangga dari tumah tangga yang sedang dicacah

tersebut.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga sebulan adalah total nilai makanan dan

bukan makanan (barang/jasa) yang diperoleh, dipakai, atau dibayarkan rumah

tangga sebulan untuk konsumsi rumah tangga, tidak termasuk untuk keperluan

usaha rumah tangga atau yang diberikan kepada pihak/orang lain. Untuk konsumsi

makanan, yang termasuk konsumsi rumah tangga adalah yang benar-benar telah

dikonsumsi selama referensi waktu survei (consumption approach), sedangkan

untuk konsumsi bukan makanan konsep yang dipakai pada umumnya adalah

konsep penyerahan (delivery approach), yaitu dibeli/diperoleh dari pihak lain,

asalkan tujuannya untuk kebutuhan rumah tangga.

Pendapatan rumah tangga adalah total upah/gaji anggota rumah tangga yang di

dapat selama satu bulan.

Unit value adalah proksi dari harga yang diperoleh dari hasil pembagian antara

pengeluaran rumah tangga untuk kelompok komoditi tertentu dengan jumlah

untinya

Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah sumber penghasilan menurut

lapangan usaha dari kepala rumah tangga sebagai orang yang bertanggung jawab

atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga. Sumber penghasilan kepala rumah

tangga adalah pertanian jika lapangan usahanya adalah pertanian, perkebunan,

kehutanan, perburuan dan perikanan. Non pertanian jika sumber penghasilannya

Page 87: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

70

berasal dari lapangan usaha yang meliputi: pertambangan dan penggalian; industri

pengolahan; listrik, gas dan air bersih; konstruksi; perdagangan, rumah makan,

dan jasa akomodasi; angkutan, penggudangan, dan komunikasi; lembaga

keuangan real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan; jasa kemasyarakatan,

sosial dan perseorangan. Bagi kepala rumah tangga yang tidak bekerja, sumber

penghasilan non pertanian dalam penelitian ini ditambahkan penerimaan

pendapatan dari pemberian, transfer, dll.

Klasifikasi daerah adalah lokasi tempat tinggal rumah tangga yang dikategorikan

sebagai perkotaan atau perdesaan. Untuk menentukan apakah suatu

desa/kelurahan termasuk daerah perkotaan atau perdesaan digunakan indikator

komposit yang skor atau nilainya didasarkan pada skor atau nilai-nilai 3 (tiga)

variabel, yaitu kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan akses

ke fasilitas umum.

Pendidikan kepala rumah tangga adalah pendidikan menurut ijasah yang

dimiliki. Pendidikan kepala rumah tangga adalah di SLTA ke atas adalah jika

telah tamat/memiliki ijasah SMA/SMLB ke atas, sedangkan di bawah SLTA

adalah pendidikan kepala rumah tangga yang tidak memiliki ijasah SMA/SMLB

ke atas.

Bersekolah adalah mereka yang terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan baik

disuatu jenjang pendidikan formal (pendidikan dasar yaitu SD/sederajat dan

SMP/sederajat, pendidikan menengah yaitu SMA/sederajat dan pendidikan tinggi

yaitu PT/sederajat) maupun non formal (Paket A setara SD, paket B setara SMP

dan paket C setara SMA) yang berada di bawah pengawasan Kementrian

Page 88: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

71

Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Kementrian Agama (Kemenag), instansi

lainnya negeri maupun swasta.

Menerima Raskin adalah apabila suatu rumah tangga menerima program bantuan

pangan bersyarat dalam bentuk subsidi beras yang diselenggarakan oleh

Pemerintah Indonesia yang diperuntukkan bagi rumah tangga berpenghasilan

rendah.

Page 89: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

1. Dampak kenaikan harga beras paling dirasakan pada kelompok rumah

tangga berpendapatan rendah dimana kelompok rumah tangga

berpendapatan rendah masih lebih bergantung pada beras sebagai pangan

pokok daripada kelompok rumah tangga lainnya

2. Masih cukupnya pendapatan riil pada kelompok rumah tangga

berpendapatan sedang menyebabkan ketika terjadi peningkatan harga beras

dalam jangka pendek hanya mengurangi sedikit permintaan terhadap

komoditi beras dan tidak sampai menggantinya dengan pangan lain sebagai

sumber pangan pokok

3. Pada kelompok rumah tangga berpendapatan tinggi, kenaikan harga beras

direspon positif terhadap permintaan komoditi padi-padian lainnya dan

umbi-umbian. Hal ini disebabkan pengaruh faktor pendidikan yang

menjadikan kesehatan sebagai gaya hidup membuat komoditi ini sudah

menjadi barang substitusi.

4. Kenaikan harga beras memicu terjadinya pengeluaran lain yang lebih besar,

hal ini menyebabkan daya beli masyarakat berkurang dan berakibat pada

gizi buruk terutama pada kelompok rumah tangga berpendapatan rendah.

Page 90: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

104

5. Semakin rendah pendapatan suatu rumah tangga maka proporsi terhadap

konsumsi beras akan semakin meningkat dan sebaliknya semakin tinggi

pendapatan suatu rumah tangga maka proporsi konsumsi beras akan

semakin menurun.

6. Ketika terjadi kenaikan harga beras, kelompok berpendapatan rendah akan

merespon perubahan harga beras terhadap konsumsi kelompok lain dengan

semakin meningkatkan elastisitas permintaan kelompok konsumsi lain yaitu

kelompok padi-padian lainnya dan umbi-umbian serta komoditi kacang-

kacangan. Semantara pada kelompok berpendapatan sedang merespon

dengan meningkatkan elastisitas permintaan terhadap kelompok konsumsi

komoditi kacang-kacangan.

7. Tingginya nilai elastisitas kelompok ikan/daging/telur dan susu pada

kelompok rumah tangga berpendapatan rendah jika dibandingkan dengan

kelompok lainnya menunjukkan bahwa ketika harga beras naik, kelompok

ini cenderung mudah mengganti konsumsi ikan/daging/telur dan susu

dengan komoditi lain.

8. Tingkat pendidikan kepala rumah tangga mempengaruhi pola konsumsi

rumah tangga dimana semakin tinggi tingkat pendidikan maka konsumsi

terhadap beras akan semakin berkurang dan konsumsi ikan/daging/telur dan

susu akan semakin meningkat

9. Tempat tinggal mempengaruhi pola konsumsi rumah tangga dimana rumah

tangga yang tinggal didaerah perkotaan lebih banyak mengkonsumsi

ikan/daging/telur dan susu serta makanan lainnya daripada rumah tangga

yang tinggal didaerah pedesaan

Page 91: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

105

10. Usaha yang dilakukan oleh rumah tangga mempengaruhi pola konsumsi

rumah tangga dimana rumah tangga berusaha disektor pertanian lebih

banyak mengkonsumsi komoditi beras dan padi-padian lainnya dan umbi-

umbian serta lebih sedikit mengkonsumsi makanan lainnya daripada rumah

tangga yang berusaha bukan disektor pertanian

11. Rumah tangga yang menerima raskin lebih sedikit dalam mengkonsumsi

ikan/daging/telur dan susu daripada rumah tangga yang tidak menerima

raskin

12. Rumah tangga yang terdapat anggota rumah tangga (ART) bersekolah untuk

kelompok berpendapatan rendah lebih sedikit mengkonsumsi

ikan/daging/telur dan susu. Sedangkan pada kelompok rumah tangga

berpendapatan sedang dan tinggi untuk rumah tangga yang memiliki ART

bersekolah lebih banyak mengkonsumsi ikan/daging/telur/dan susu daripada

rumah tangga yang tidak memiliki ART bersekolah

5.2. Saran

Untuk menjamin stabilnya harga beras, menjaga dari sisi supply saja yaitu

ketersediaan produksi beras tidaklah cukup. Pemerintah Provinsi Lampung harus

mengupayakan pengendalian terhadap harga beras. Selain itu, pemerintah juga

perlu melakukan pengendalian harga komoditi ikan/daging/telur dan susu yang

saat ini masih merupakan makanan mewah bagi rumah tangga pendapatan rendah

dan sedang di Provinsi Lampung. Hal ini bertujuan agar tercukupinya kebutuhan

nutrisi sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) terutama pada kelompok rumah

tangga berpendapatan rendah.

Page 92: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

106

Selain itu pemerintah perlu membuat kebijakan fiskal yang bertujuan

untuk meningkatkan pendapatan riil masyarakat. Dengan meningkatnya

pendapatan riil masyarakat diharapkan kemampuan daya beli masyarakat juga

meningkat. Dengan demikian permintaan dari masyarakat turut meningkat.

Meningkatnya permintaan dari masyarakat diharapkan mampu memperbaiki

kualitas gizi yang dikonsumsi masyarakat terutama bagi kelompok rumah tangga

berpendapatan rendah.

Dari sisi demand, perlu peningkatan kesadaran masyarakat dalam perilaku

konsumsi, terutama konsumsi makanan pokok. Kesadaran ini salah satunya

melalui program diversifikasi pangan namun dengan harga yang mampu

dijangkau. Pemerintah Provinsi Lampung perlu mengupayakan hadirnya inovasi

produk alternatif makanan pokok selain beras yang lebih murah namun kaya akan

nutrisi sebagai produk unggulan dari diversifikasi pangan dengan memanfaatkan

kelebihan Provinsi Lampung sebagai penghasil jagung dan ubi kayu.

Apabila dari sisi supply dan demand sudah tercapai titik keseimbangan

dimana harga beras dapat dikendalikan dan kesadaran masyarakat akan

diversifikasi pangan sudah tercapai maka secara perlahan subsidi pemerintah

terhadap sektor pertanian dapat dikurangi. Saat ini subsidi pemerintah untuk

sektor pertanian mencapai 52 Triliun untuk APBN-P 2016. Pergeseran dari

subsidi pertanian ke bidang lain yang lebih produktif bertujuan untuk

mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan sosial.

Untuk selanjutnya perlu penelitian lebih lanjut dengan pembentukan

kelompok konsumsi yang lebih spesifik, misalkan dengan memperluas ruang

lingkup penelitian, yaitu dengan membandingkan pola konsumsi Provinsi

Page 93: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

107

Lampung terhadap pola konsumsi nasional atau membagi pola konsumsi Provinsi

Lampung berdasarkan kabupaten/kota. Atau dengan mencari titik keseimbangan

kenaikan harga beras yang bisa ditoleransi oleh rumah tangga baik di Provinsi

Lampung atau di Indonesia.

Page 94: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

DAFTAR PUSTAKA

Badan Ketahanan Pangan. 2013. Data Statistik Ketahanan Pangan Tahun 2013.Jakarta: Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian

_____. 2014. Data Statistik Ketahanan Pangan Tahun 2014. Jakarta: BadanKetahanan Pangan Kementrian Pertanianq

Badan Pusat Statistik. 2011. Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesiadan Provinsi 2011 (Berdasarkan Hasil Susenas September 2011). Jakarta:BPS-Statistics Indonesia

_____. 2011. Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi2011 (Berdasarkan Hasil Susenas September 2011). Jakarta: BPS-StatisticsIndonesia

_____. 2012. Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi2012 (Berdasarkan Hasil Susenas September 2012). Jakarta: BPS-StatisticsIndonesia

_____. 2012. Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi2012 (Berdasarkan Hasil Susenas September 2012). Jakarta: BPS-StatisticsIndonesia

_____. 2013. Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi2013 (Berdasarkan Hasil Susenas September 2013). Jakarta: BPS-StatisticsIndonesia

_____. 2013. Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi2013 (Berdasarkan Hasil Susenas September 2013). Jakarta: BPS-StatisticsIndonesia

_____. 2014. Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi2014 (Berdasarkan Hasil Susenas September 2014). Jakarta: BPS-StatisticsIndonesia

_____. 2014. Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi2014 (Berdasarkan Hasil Susenas September 2014). Jakarta: BPS-StatisticsIndonesia

Badan Pusat Statistik. 2016. Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung. BandarLampung: Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung

Page 95: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

109

Bank Indonesia. 2014. Laporan Kegiatan Tim Koordinasi Pemantauan DanPengendalian Inflasi tahun 2014. Jakarta:Bank Indonesia

Arifin, Imamul. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi. Jakarta. Pusat PerbukuanDepartemen Pendidikan Nasional

Ariningsih, Ening. 2004. Analisis Perilaku Konsumsi Pangan Sumber ProteinHewani Dan Nabati Pada Masa Krisis Ekonomi di Jawa. ICASERDWorking Paper No.56. Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianDepartemen Pertanian

Bakhshoodeh, M dan M. Piroozirad. 2003. Effects of Rice Price Change onWelfare: Evidence from Households in Fars Province, Iran. Paper forpresentation at the International Conference on Policy Modeling.Department of Agricultural Economics, College of Agriculture, Universityof Shiraz

De Janvry, Alain dan Elisabeth S. 2009. The Impact of Rising Food Prices onHousehold Welfare in India. University of California at Berkeley

Deaton, Angus dan John Muellbauer. 1980. An Almost Ideal Demand System.The American Economic Review, Volume 70, Number 3 Pp. 312-326

____.1987. Estimation of Own-Price Elasticities from Household Survey Data.Journal of Econometrics 36 Pp.7-30

Engel, J.F., R.D.Blackwell, dan P.W. Miniard 1994. Perilaku Konsumen.Binarupa Aksara Jakarta.

Food and Agriculture Organization (FAO). 2014. FAO Statistical Yearbook2014:Asia and Pasific Food and Agriculture. Bangkok: FAO

Farooq, Umar, Trevor Young dan Muhammad Iqbal. 1999. An Investigation intothe Farm Household Consumption Pattern in Punjab, Pakistan. The PakistanDevelopment Review. Vol. 38, No. 3, pp. 293-305

Gbakou, Monnet Bp. dan Alfonso Sousa-Poza. 2011. Engel Curves, SpatialVariation In Prices and Demand for Commodities in Côte D’ivoire. IzaDiscussion Paper No. 5551

Gujarati. 2003. Basic Econometrics. Fourth Edition. The McGraw-HillCompanies

Handayani, Sri. 2013. Pengaruh Perubahan Harga Beras Terhadap PolaKonsumsi Pangan Di Indonesia Dalam Jangka Pendek. Tesis PPIE:Universitas Indonesia

Hubbard, Carmen dan Kenneth J.Thomson. 2006. Romania’s Accession to TheEU: Short-Term Welfare Effects on Food Consumers. Food Policy 32pp.128–140. University of Newcastle

Page 96: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

110

Ike Deviana, Novira Kusrini dan Adi Suyatno. 2014. Analisis Permintaan RumahTangga Terhadap Beras Produksi Kabupaten Kubu Raya Tahun 2014.Jurnal Social Economic of Agriculture, Volume 3, Nomor 2

Isvilanonda, Somporn dan Weerasak Kongrith. 2008. Thai Household’s RiceConsumption and Its Demand Elasticity. ASEAN Economic Bulletin Vol. 25,No. 3, pp. 271–282

Jensen, Helen. H dan Justo Manrique. 1996. Disagregate Welfare Effect ofAgriculture Price Policies in Urban Indonesia. Working Paper 96 – WP 173

Johnson, Paul M. 2005. A Glossary of Political Economy Terms. AuburnUniversity

Kahar, Muhardi. 2010. Analisis Pola Konsumsi Daerah Perkotaan dan Pedesaanserta Keterkaitannya dengan Karakteristik Sosial Ekonomi di ProvinsiBanten. Tesis: Institut Pertanian Bogor

Lumbantobing, Ischak P. 2005. Analisis Permintaan dan Pola Konsumsi Pangandi Provinsi Jambi. Tesis: Institut Pertanian Bogor

Mellor, John. W. 1978. Food Price Policy and Income Distribution In Low-Income Countries. Economic Development And Cultural Change Volume27, Number 1

Moeis, Jossy. P. 2003. Indonesia Food Demand System: An Analysis of theImpacts of the Economic Crisis on Household Consumption and NutritionalIntake. Dissertation of the Faculty of Columbian College of Arts andSciences. Washington DC: The George Washington University

Nicholson, Walter. 2005. Microeconomic Theory: Basic Principles andExtensions. Ninth Edition. Thomson South-Western.

Pindyck, Robert S. dan Daniel L Rubinfeld. 2005. Microeconomics. 6 Edition.Pearson Education, Inc.

Pusposari, Fitria. 2012. Analisis Pola Konsumsi Pangan Masyarakat Di ProvinsiMaluku. Tesis FEUI: Universitas Indonesia

Rizieq, Rahmatullah. 2005. Analisis Permintaan Bahan Pangan Di Indonesia.Jurnal Agrosains, Volume 2, No.2

Rohmanyu, Jonet. 2009. Estimasi Fungsi Permintaan Rumahtangga Imdonesiaterhadap Pangan Sumber Protein Hewani. Tesis PPIE: UniversitasIndonesia

Sudarmadji, Slamet. 1979. Food Consumption Patterns and The ASEAN FoodDilemma. Contemporary Southeast Asia Vol.1, No.1, pp. 92-105

Page 97: PENGARUH PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA …digilib.unila.ac.id/27025/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-06-19 · Hal ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga beras

111

Sugema, Iman. 2007. Inflasi Beras. Republika, 19 Februari 2007. Diunduh darihttp://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/32176/1/Pages%20from%20image0001-54.pdf

Suharno. 2010. An Almost Ideal Demand System For Food, Based on CrossSection Data: Rural and Urban East Java, Indonesia. Disertasi: Georg-August Universitaet Goettingen

Timmer, C. Peter. 2004. Food Security in Indonesia:Current Challenges and theLong-Run Outlook. Center for Global Development. Working Paper No: 48.

Torero. Maximo. 2011. Food Prices: Riding the Rollercoaster. 2011 Global FoodPolicy Report, IFPRI

Varian, Hal.R. 1992. Microeconomic Analysis. Third Edition. New York: W.W.Norton & Company, Inc.

Virgantari, Fitria. 2012. Analisis Permintaan Produk Perikanan di Indonesia:Suatu Studi Cross-Sectional. Disertasi: Institut Pertanian Bogor

World Bank. 2007. Kajian Pengeluaran Publik Indonesia. World Bank

Yao, Wei. 2008. Agricultural Commodity Prices and Household Welfare inGhana. Tufts University

Yeong-Sheng, Tey, MN Shamsudin, Z Mohamed, AM Abdullah, dan AliasRadam. 2008. Demand Analyses of Rice In Malaysia. Journal of Economicsand Management 16, No. 2, pp. 209-2019. The International IslamicUniversity Malaysia

Yuliana, Rita. 2008. Evaluasi Perubahan Tingkat Kesejahteraan RumahtanggaSebagai Dampak Kenaikan Harga BBM di Indonesia, Periode Pebruari2005 – Maret 2006. Tesis PPIE. Jakarta: Universitas Indonesia