pengaruh pengetahuan, persepsi tentang bank...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGETAHUAN, PERSEPSI TENTANG BANK
SYARIAH, DAN TEKNOLOGI E-BANKING TERHADAP MINAT
MASYARAKAT RELIGIUS MENGGUNAKAN PRODUK-PRODUK
BANK SYARIAH
(Studi Pada Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
NUR FUAD FADILAH
NIM : 1114085000039
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440 H/2019
ii
iii
iv
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Nur Fuad Fadilah
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 5 Juli 1996
Jenis Kelamin : Pria
Agama : Islam
Alamat : Jalan Basuki Rakmat No.115 Rt.002 Rw.03
Kec. Duren Sawit, Kel. Pondok Bambu,
Jakarta Timur
Status : Belum Menikah
Telepon / No.Hp : 08159830393
Email : [email protected]
PENDIDIKAN
1. TK (2001-2002) : TK Al-Abidin
2. SD (2002-2008) : SDIT Nurul Iman
3. SMP (2008-2011) : SMP Negeri 195 Jakarta
4. SMA (2011-2014) : MAN 9 Jakarta
5. S1 (2014-2019) : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Ketua Divisi Humas Rohis MAN 9 Jakarta
2. Ketua Divisi Sosial dan Agama HMJ Perbankan Syariah UIN Jakarta
(2016-2017)
3. Anggota organisasi ekstra Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) (2014-2016)
4. Anggota Himpunan Qori dan Qor’iah Mahasiswa (HIQMA) (2015-
2016)
vii
ABSTRACT
This research aim to examine and analyze the effect of
Knowledge,Perception of Sharia Banking and E-Banking Technology on Interest
Religious Society in using Sharia Banking Products. Sampling in this research uses
data collection methods, namely Purposive Sampling. The amount of samples used
109 respondents. The data analysis method uses PLS (Partial Least Square)
analysis technique through Smart PLS software version 32.7. The results showed
that : 1) Knowledge has a significant effect on Interest. 2) Perception has a
significant effect on Interest. 3) E-Banking technology has a significant effect on
Interest
Keywords: Knowledge, Perception, E-Banking technology, Religious Society,
and Partial Least Square (PLS).
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
Pengetahuan, Persepsi tentang Bank Syariah, dan Teknologi E-banking terhadap
Minat Masyarakat Religius dalam menggunakan produk-produk Bank Syariah.
sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode pengumpulan
data yang disebut Purposive Sampling. Jumlah sampel yang digunakan yaitu
sebanyak 109 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis PLS (Partial Least Square) melalui software Smart PLS versi 32.7.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pengetahuan berpengaruh signifikan
terhadap Minat. 2) Persepsi berpengaruh signifikan terhadap Minat. 3) Teknologi
E-banking berpengaruh signifikan terhadap Minat.
Kata kuci: Pengetahuan, Persepsi, Masyarakat Religius, Teknologi E-banking, dan
Partial Least Square (PLS)
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahilladzi wa kafa was sholatu was salamu ‘ala Sayyidina
Muhammadinil Musthofa wa ‘ala alihi wa shohbihi wa maa walahu, laa haula wa
laa quwwata illa Billah. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pengetahuan, Persepsi Tentang Bank
Syariah, dan Teknologi E-Banking terhadap Minat Masyarakat Religius
Menggunakan Produk-produk Bank Syariah” Semoga skripsi ini memberikan
manfaat kepada semua pihak dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi
pembaca.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang Tua saya, Mamah Tuti Alawiyah S.H dan Ayah Aslah yang selalu
memberikan kasih sayang, cinta, dan selalu mendoakan dengan penuh rasa
kasih sayang, dan selalu memenuhi kebutuhan saya hingga selesai kuliah.
2. Keluarga Om Zainuddin dan Cing Siti Zuhriyah yang sangat baik hati
mengizinkan saya untuk bertempat tinggal sementara, menyediakan makan,
dan kebutuhan saya yang lain di sebagian besar masa-masa kuliah.
3. Keluarga besar Hj.Marhamah; Nenek, Paman Mukti, Paman Zubaidi, Cing
Ida, Cing Nur, Om Taufik dan yang lainnya, tanpa mengurangi rasa hormat
saya. Terimakasih atas kontribusinya, semangatnya, kebaikannya kepada
saya selama ini.
4. Ibu Umiyati, SE.I, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan bimbingan dan
pengaruh dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dekan FEB, Bapak Prof.Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP,
Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S. Ag., M.H selaku Wakil Dekan III Bid.
Kemahasiswaan yang telah memberikan jalan bagi penulis dalam
x
menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Cut Erika Ananda F, MBA selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah dan
Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekertaris Jurusan Perbankan Syariah.
7. Ibu Erika Amalia selaku dosen pembimbing akademik.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan ilmu
dan nasihat yang sangat berharga Kepada Kami.
9. Keluarga besar Pak Ridwan, Calon Mertua saya. Terimakasih atas doa,
semangat dan nasihatnya. Semoga dengan izin Allah Ta’ala kita
dipersatukan menjadi keluarga, aamiin.
10. My moodbooster calon pendamping hidup saya dunia dan akhirat Durotun
Ni’mah,S.pd yang selalu setia menyemangati, memotivasi, menasihati, dan
berkorban untuk membantu kesuksesan skripsi saya. Semoga Allah Ta’ala
mempersatukan kita.
11. Pihak-pihak yang memberikan kontribusi selama mengerjakan skripsi, besar
maupun kecil yaitu; Firman Fajri, S.E, Efendi,S.E, Fuad Salim, S.E, Ka Tyo,
, M Irfan, S.E, Agung Satrio, S.E, Anwar Fidian, S.E, Shiddiq S.E, M Syauqi
Hazami adik bontotku.
12. Sahabatku “MASIH BERSAMA”, Yaitu Wahyu, Adi, Melby, Syahrul,
Firman, Fahmi, dan Irwan. Terimakasih atas kebersamaannya,
persahabatannya disaat suka maupun duka. Semoga kita menjadi orang-
orang yang bahagia.
13. Pak Helmy Fuadi, Ustadz Pesantren Ummul Quro Al-Islami yang telah
membantu saya dalam perizinan penelitian dan pengumpulan data kuesioner
di Pondok Pesantren tersebut.
14. Terimakasih teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2014 yang tidak
dapat diseutkan satu persatu atas semangat, doa dan dukungannya.
Tangerang Selatan, 26 Februari 2019
Penulis
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN JUDUL SKRIPSI ........................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SIDANG SKRIPSI ..................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEAHLIAN KARYA ILMIYAH ............................. v
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... vi
ABSTRACT ......................................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 12
C. Batasan Masalah ........................................................................................... 13
D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 13
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 14
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 14
BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................ 16
A. Perilaku Konsumen ....................................................................................... 16
B. Minat .............................................................................................................. 18
C. Pengetahuan Konsumen ................................................................................ 20
D. Persepsi ......................................................................................................... 22
E. Teknologi e-banking ..................................................................................... 24
F. Masyarakat Religius ..................................................................................... 27
xii
G. Bank Syariah ................................................................................................. 29
H. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ......................................... 32
I. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 34
J. Kerangka Penelitian ...................................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 39
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 39
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................... 40
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 41
D. Metode Analisis Data ................................................................................... 42
E. Operasional Variabel Penelitian .................................................................. 54
BAB 1V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 58
A. Sekilas gambaran umum tentang objek penelitian ....................................... 58
B. Analisis dan Hasil Penelitian ........................................................................ 62
1. Uji Kualitas Data .......................................................................................... 62
2. Analisis Deskriptif ........................................................................................ 65
3. Analisis Data ................................................................................................. 82
C. Interpretasi .................................................................................................... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 99
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 99
B. Saran .............................................................................................................. 100
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 102
LAMPIRAN ........................................................................................................ 106
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Persentase Populasi Pengakses Mobile Banking di Dunia ................ 10
Gambar 2.1 kerangka penelitian ........................................................................... 38
Gambar 3.1 Konstruk Indikator Reflektif dan Konstruk Formati ......................... 48
Gambar 4.1 Struktural organisasi Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami ..... 62
Gambar 4.2 Jenis Kelamin Responden ................................................................. 65
Gambar 4.3 Usia Responden ................................................................................. 66
Gambar 4.4 Usia Responden ................................................................................. 66
Gambar 4.5 Jabatan di Pondok Pesantren ............................................................. 67
Gambar 4.6 Pendapatan Responden ...................................................................... 68
Gambar 4.7 Perancangan Inner Model .................................................................. 82
Gambar 4.8 Perancangan Outer Model ................................................................. 83
Gambar 4.9 Loading Factor Model ...................................................................... 84
Gambar 4.10 Path Variabel Laten Pengetahuan .................................................... 92
Gambar 4.12 Path Variabel Laten Persepsi............................................................ 94
Gambar 4.13 Path Variabel Laten E-Banking........................................................ 96
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Market Share Perbankan Syariah 2013-2017 .......................................... 2
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Agama ................................... 4
Tabel 2.1 Peneitian Terdahulu ............................................................................. 35
Tabel 3.1 Skala Likert ........................................................................................... 42
Tabel 3.2 Perbandingan CBSEM, PLS, dan OLS ................................................. 37
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Instrument Penelitian ............................................................. 46
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian ................................................. 63
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ............................................. 64
Tabel 4.3 Mengetahui Merek Bank Syariah ......................................................... 69
Tabel 4.4 Mengetahui Akad Produk Bank Syariah ............................................... 69
Tabel 4.5 Mengetahui Produk Bank Syariah ........................................................ 70
Tabel 4.6 Mengetahui Jasa dan Fitur Bank Syariah .............................................. 70
Tabel 4.7 Mengetahui Lokasi Bank Syariah ......................................................... 71
Tabel 4.8 Mengetahui Prosedur Memiliki Bank Syariah ...................................... 71
Tabel 4.9 Mengetahui Manfaat Bank Syariah ....................................................... 72
Tabel 4.10 Persepsi Bank Syariah Berprinsip Syariah .......................................... 72
Tabel 4.11 Bank Syariah Cocok untuk Masyarakat Religius ............................... 73
Tabel 4.12 Sistem Bagi Hasil Sesuai dengan Masyarakat Religius ...................... 73
Tabel 4.13 Bank Syariah Diterima Dikalangan Masyarakat Religius .................. 74
Tabel 4.14 Bank Syariah Mendapat Kepercayaan Masyarakat Religius .............. 74
Tabel 4.15 Berdekatan dengan Tempat Tinggal ................................................... 75
Tabel 4.16 Pelayanan Perbankan Serba Online .................................................... 76
Tabel 4.17 Internet Banking Permudah Layanan Perbankan ................................ 76
Tabel 4.18 Internet Banking Percepat Transaksi .................................................. 77
Tabel 4.19 Kemudahan Akses Layanan Perbankan Melalui Telepon Genggam .. 77
Tabel 4.20 Adanya Mobile Banking Mengubah Cara Bertransaksi ...................... 78
Tabel 4.21 Fleksibilitas Akses Layanan Perbankan dengan Mobile Banking ..... 78
Tabel 4.22 Berminat Karena Menjauhi Riba ......................................................... 79
Tabel 4.23 Berminat Karena Hadirnya E-Banking ............................................... 79
xv
Tabel 4.24 Berminat Karena Lingkungan Masyarakat Religius ........................... 80
Tabel 4.25 Berminat Karena Akad Bank Syariah Sesuai Prinsip Syari’at Islam .. 81
Tabel 4.26 Tertarik Menggunakan Inovasi E-Banking ......................................... 81
Tabel 4.27 Output Outer Loading ......................................................................... 85
Tabel 4.28 Output Cross Loading ......................................................................... 86
Tabel 4.29 Output AVE dan akar AVE ................................................................ 87
Tabel 4. 30 Output Latent Variable Correlation .................................................... 87
Tabel 4.31 Output Composite reliability ................................................................ 88
Tabel 4.32 Output Cronbach’s alpha .................................................................... 88
Tabel 4.33 Output Cronbach’s alpha .................................................................... 89
Tabel 4.34 Path Coefficient Pengetahuan (X1), Persepsi (X2), dan Teknologi E-
Banking (X3) Terhadap Minat (Y) ........................................................................ 90
Tabel 4.35 Path Coefficient Pengetahuan (X1) Terhadap Minat (Y) ................... 90
Tabel 4.36 Path Coefficient Persepsi (X2) Terhadap Minat (Y) .......................... 91
Tabel 4.37 Path Coefficient Teknologi E-Banking (X3) Terhadap Minat (Y) ..... 92
Tabel 4.38 Nilai Factor Loading, Composite Reliability, Cronbach’s Alpha
Variabel Pengetahuan............................................................................................. 93
Tabel 4.39 Nilai Factor Loading, Composite Reliability, Cronbach’s Alpha
Variabel Persepsi .................................................................................................... 95
abel 4.40 Nilai Factor Loading, Composite Reliability, Cronbach’s Alpha
Variabel E-Banking ................................................................................................ 97
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Keterangan Penelitian .......................................................... 106
Lampiran 2 : Kuesioner Pengambilan Data ........................................................ 107
Lampiran 3 : Rekap Data Kuesioner ................................................................... 111
Lampiran 4 : Uji Validitas Instrumen ................................................................. 124
Lampiran 5 : Uji Reliabilitas Instrumen .............................................................. 129
Lampiran 6 : Perancangan Model ....................................................................... 130
Lampiran 7 : Evaluasi Outer Model .................................................................... 131
Lampiran 8 : Evaluasi Inner dan Cronbach Alpha ............................................. 133
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan syariah adalah lembaga keuangan perbankan yang beroperasi
dengan berasaskan syariat Islam, yaitu setiap kegiatan dan produk-produk yang
dihasilkan berlandaskan hukum-hukum yang berasal dari Al-Qur’an dan Hadist.
Bank syariah lahir dengan tujuan untuk menjadi alternatif keuangan yang terhindar
dari riba, maysir, ghoror dan bathil. Sebelum adanya perbankan syariah, lembaga
keuangan perbankan di Indonesia dalam opersionalnya dan produk-produknya
masih dikuasai oleh sistem berbasis bunga (konvensional).
Perbankan syariah lahir menjadi bagian dari lembaga keuangan di Indonesia
tepatnya sejak tahun 1992, yang dimulai dengan berdirinya bank syariah pertama
di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia. Bank syariah di Indonesia berawal
dari prakarsa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada acara loka karya bunga bank
dan perbankan yang dilakukan pada tanggal 18 - 20 Agustus 1990 di Cisarua, Bogor
(Yudiana, 2014, p. 1).
Hasil lokakarya tersebut didukung oleh aksponon ikatan cendekiawan
Indonesia dan beberapa pengusaha muslim. Sehingga sebagai tindak lanjut pada
tahun 1991 ditanda tangani akta pendirian Bank Muamalat Indonesia sebagai Bank
Umum syariah pertama di Indonesia. Bank Muamalat Indonesia sempat terimbas
oleh krisis moneter pada akhir tahun 1990 sehingga ekuitasnya hanya tersisa
sepertiga dari modal awal. Di Indonesia Bank Syariah telah diatur dalam UU No. 7
2
tahun 1992 tentang perubahan UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan (Yudiana,
2014, p. 1).
Perkembangan perbankan syariah sampai dewasa ini terbilang cukup signifikan.
hingga akhir tahun 2018, Bank Umum Syariah (BUS) memiliki 13 institusi, Unit-
Usaha Syariah (UUS) memiliki 21 institusi, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) memiliki 168 institusi. Maka total institusi yang dimiliki oleh perbankan
syariah yaitu 202 institusi (OJK, Snapshoot Perbankan Syariah Indonesia 2018).
Tabel 1.1
Market Share Perbankan Syariah 2014-2018
Sumber Data: LPKS OJK 2014-2018.
Berdasarkan Laporan Perkembangan Keuangan Syariah (LPKS) OJK dari
tahun 2014 sampai Juni 2018 terbilang cukup signifikan, walaupun ada penurunan
di market share. Pada tabel 1.1 dapat diketahui bahwa market share bank syariah
dari peroide 2014-2018 rata-rata pertumbuhannya sekitar 0,21%, dan terjadi
penurunan di tahun 2017 ke Juni 2018 sebesar 0,08%. Sementara aset dan DPK
selalu bertumbuh signifikan setiap tahunnya. Yaitu rata-rata tercatat masing-masing
TAHUN
ASET DPK MARKET
SHARE
(%)
(dalam triliun
rupiah)
(dalam triliun
rupiah)
2014 278.9 221.9 4.85
2015 304.0 236.0 4.88
2016 365.6 285.2 5.33
2017 435.0 341.7 5.78
2018 444.4 348.4 5.70
3
41,4 triliun dan 31,6 truliun rupiah dalam lima tahun terakhir (www.ojk.go.id : data
diolah)
Kembali pada tujuan awal dibentuknya perbankan syariah adalah untuk menjadi
solusi keuangan warga negara beragama Islam di Indonesia, harapannya seluruh
muslim di Indonesia akan bertransformasi ke bank syariah yang berbasis syariat
Islam dan terhindar dari riba. Seperti kita ketahui bahwa syariat dalam Islam
melarang adanya kegiatan muamalah keuangan yang mengandung unsur riba,
maysir, gharar, dan bathil.
Upaya tersebut juga didukung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan
mengeluarkan fatwa No. 1 Tahun 2004 tentang keharaman bunga. Dalam fatwa
tersebut, MUI memutuskan bahwa praktek pembungaan yang dilakukan oleh bank,
Asuransi, Pasar Modal, Pegadaian, Koperasi, dan lembaga keuangan lainnya,
hukumnya adalah haram. Fatwa tentang keharaman bunga oleh MUI ini telah
membuka peluang yang sangat besar bagi bank syariah untuk mengambil alih
nasabah-nasabah yang beragama muslim.
Terlebih lagi dukungan dari pemerintah melalui dewan legislatif dengan
diterbitkannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
tertanggal 16 Juli 2008, pengembangan industri perbankan syariah nasional
semakin memiliki payung hukum yang kokoh dan eksistensi yang semakin
meningkat, dengan adanya Undang-Undang tersebut diharapkan kedepannya akan
mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat.
Namun faktanya jika melihat tabel 1.1, dalam kurun lima tahun terakhir pangsa
pasar perbankan syariah hanya bertumbuh 0,21%. Bahkan mengalami penurunan
4
dari tahun 2017 ke juni 2018 sebesar 0,08%. Maka artinya masih jauh bagi bank
syariah untuk melampaui pangsa pasar bank konvensional di negara yang mayoritas
berpenduduk muslim ini. Fenomena bahwa mayoritas masyarakat muslim di
Indonesia masih menggunakan jasa bank konvensional atau belum terakses
perbankan.
Padahal sudah sangat familiar dibelahan dunia manapun bahwa Indonesia
adalah Negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam di Indonesia.
Komposisi kependudukan menurut agama yang diterbitkan oleh Kementerian
Agama Republik Indonesia pada tahun 2016 (data terakhir) menunjukkan bahwa
jumlah penduduk bergama Islam di Indoseia adalah lebih dari 200 juta orang, atau
87,21% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Agama lainnya berkisar diangka
12,46%.
Tabel 1.2
Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Agama Tahun 2016
Sumber Data: Kementerian Agama dalam Angka Tahun 2016
Jika diperbandingkan jumlah penduduk muslim di Indonesia di tahun 2016
yaitu 87,21% dan pangsa pasar perbankan syariah di tahun 2016 sebesar 5,33%,
artinya masih banyak sekali penduduk yang beragama Islam di Indonesia belum
No Agama Jumlah Pemeluk Persentase
1 Islam 207.176.162 87,21%
2 Kristen 16.528.513 6,96%
3 Katolik 6.907.873 2,91%
4 Hindu 4.012.116 1,69%
5 Buddha 1.703.254 0,72%
6 Konghuchu 117.091 0,05%
7 Lain-lain 1.196.317 0,50%
Jumlah 237.641.326 100,00%
5
memiliki atau berminat menjadi nasabah di bank syariah. Hal ini kemungkinan
terjadi dengan alasan bank konvensional lebih dahulu lahir dan berkembang di
Indonesia, sehingga bank konvensional masih mendominasi perbankan Indonesia.
Namun, dengan adanya fatwa MUI tentang keharaman bunga bank, fatwa DSN
(Dewan Syariah Nasional) tentang bank syariah, dalil-dalil dalam Al-Qur’an dan
Hadist tentang larangan riba, dan ditambah dengan UU tentang Bank Syariah
sebagai payung hukum, semestinya cukup untuk menarik minat seluruh nasabah
perbankan yang beragama Islam agar berpindah ke bank syariah. Tapi tampaknya
perilaku masyarakat muslim di Indonesia masih banyak yang tidak berpedoman
pada syariat-syariat Islam, sehingga Bank Syariah menjadi kurang diminati.
Menurut Madjid (2010, p. 5), tidak senantiasa ada hubungan satu-satu antara
pranata keislaman dengan tindakan seseorang atau sekelompok orang Muslim.
Dalam kenyataaan banyak sekali faktor yang membentuk kedirian (perilaku)
seorang anggota masyarakat. Maka dari itu fokus penelitian ini adalah masyarakat
religius yang perilakunya berpedoman nilai-nilai syariat Islam.
Pеrilaku masyarakat sebagai konsumen dipеngaruhi olеh bеrbagai faktor, antara
lain: faktor kеbudayaan, kеlas sosial, kеluarga, status, kеlompok atau komunitas,
usia, pеkеrjaan, gaya hidup dan lainnya. Sеlain faktor tеrsеbut pеrilaku konsumеn
juga dipеngaruhi olеh pengetahuan dan pеrsеpsi yang konsumеn miliki.
Pada tingkat umum, pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang
disimpan dalam memori. Subset dari total informasi yang relevan dengan konsumen
yang berfungsi di pasar disebut pengetahuan konsumen (Engel, et al., 1995, p. 337).
6
Pengetahuan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
pengambilan sebuah keputusan. Pengetahuan yang baik tentang suatu masalah akan
membantu sebuah keputusan yang baik dan sesuai dengan akar masalah.
Sebaliknya, keputusan akan menjadi salah apabila kita kurang menguasai
pengetahuan yang terkait dengan masalah tersebut (Wibowo, 2008, p. 111).
Penelitian oleh Heni Purnama (2018) yang meneliti tentang “Pengaruh
Religiusitas, Pengetahuan, Ekuitas Merek dan Motif Rasional Terhadap Minat
Masyarakat Menabung di Bank BNI Syariah”. Hasilnya, dari berbagai faktor salah
satunya pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap minat.
Faktor lainnya yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah persepsi.
Menurut (Berelson, 1964) dalam (Kotler, 2007, p. 228), Persepsi adalah proses
yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan
menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang
memiliki arti.
Presepsi yang muncul tentang perbankan syariah bisa jadi terbentuk karena
faktor-faktor internal misalnya seperti tingkat pemahaman tentang perbankan,
pemikiran pragmatis, dan tingkat ketaatan pada agama (religiuitas). Masyarakat
religius cenderung bertindak dan berperilaku sesuai dengan nilai yang diajarkan
agamanya atau teladan yang dia contoh dari pemuka agamanya.
Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Metawa dan Almossawi
tentang perilaku nasabah syari’ah di Bahrain bahwa keputusan nasabah dalam
memilih bank syari’ah adalah lebih karena didorong oleh faktor agama, di mana
7
nasabah menekankan pada ketaatan terhadap prinsip-prinsip syari’ah (Metawa,
1998).
Namun ada penelitian yang bertolak belakang terhadap penelitian itu. Yaitu
penelitian yang dilakukan olеh Hamidi (2010) dalam (Wijaya, 2017) tеntang
pеrsеpsi dan sikap masyarakat santri Jawa Timur tеrhadap Bank Syariah. Salah satu
kеsimpulannya mеnunjukkan bahwa rеspondеn mеnyatakan bahwa bank syariah
sama dеngan bank konvеnsional. Rеspondеn juga mеnyatakan bahwa bagi hasil
sama dеngan dеngan bunga.
Dapat disimpulkan terdapat persepsi yang berbeda untuk bunga bank dan bank
syariah bahkan dikalangan internal masyarakat religius itu sendiri. Diterima atau
tidak diterimanya bunga sebagai riba berhubungan erat dengan masalah emosi
keagamaan masyarakat. Setiap membicarakan bunga sebagai riba akan melibatkan
“keyakinan” masyarakat terhadap kedudukan riba (Sudarsono, 2003, p. 23).
Keyakinan ini yang menjadikan justifikasi bagi beberapa pihak untuk menerima
atau menolak bunga sebagai riba atau tidak. Karenanya bicara keberadaan bunga
sebagai riba akan menimbulkan sikap emosional dalam memposisikan keberadaan
pelarangan riba (Sudarsono, 2003, pp. 23-24).
Masyarakat religius berasal dari dua padanan kata, yaitu masyarakat dan
religiuitas. Masyarakat diartikan sebagai individu yang berkelompok, berinteraksi,
berkomunikasi, dan hidup berbaur satu dengan yang lain. Menurut Koentjaraningrat
(1994, p. 138), masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh
rasa identitas bersama.
8
Sedangkan pengertian religiuitas menurut Driyarkaya (1987, p. 29), kata religi
berasal dari bahasa latin religio yang akar katanya religare yang berarti mengikat.
Maksudnya adalah suatu aturan-aturan atau norma-norma yang harus dilaksanakan
dalam beragama.
Berdasarkan pengertian dua padanan kata tersebut, dapat diambil kesimpulan
bahwa masyarakat religius adalah individu atau kelompok yang membentuk
organisasi sosial dengan menjadikan norma-norma agama sebagai pedoman dalam
berperilaku di kehidupan masyarakat.
Representasi dari masyarakat religius dalam agama Islam menurut pengertian
tersebut adalah para ulama (termasuk ustadz, guru mengaji, dan guru agama Islam)
dan para jamaahnya (santri di pondok pesantren, jama’ah majelis ta’lim, dan
jama’ah kajian Islam). Para jamaahnya cenderung berperilaku taat atas nasihat-
nasihat, stimulus, dan teladan yang diajarkan oleh para ulama yang
membimbingnya.
Selain faktor presepsi dan pengetahuan yang menjadi pengaruh dalam perilaku
masyarakat religius dalam minat terhadap Bank Syariah, faktor lainnya yang tidak
luput dalam mempengaruhi perilaku konsumen adalah transformasi teknologi.
Menurut Sumarwan (2017, p. 341)), kemajuan teknologi sangat berpengaruh
terhadap perubahan perilaku konsumen secara signifikan. Hal senada juga
dikatakan oleh Sudaryono (2014, p. 122) bahwa pengaruh teknologi sangat amat
pesat mempengaruhi perilaku konsumen.
Transformasi teknologi mendesak dunia perbankan untuk melakukan
digitalisasi layanan. Bermunculannya perusahaan-perusahaan keuangan berbasis
9
teknologi atau financial technology (fintech) memaksa industri perbankan syariah
harus berbenah. Fintech memiliki teknologi dan inovasi untuk menjangkau nasabah
yang tidak dapat mengakses sistem perbankan tradisional (Abdussalam, 2018).
Digital banking, inovasi awal memahami gap layanan dan potensi pemanfaatan
teknologi yang demikian besar, perbankan pun melahirkan mobile dan internet
banking yang terbukti efektif dalam memperluas jangkauan layanan, menyiasati
tantangan geografis (Abdussalam, 2018). Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini
internet seperti makanan sehari-hari yang tak terlepas dari masyarkat di era global
seperti sekarang.
(Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), 2018) memaperkan hasil
survey pengguna internet Indonesia 2017, menyatakan bahwa penetrasi pengguna
internet Indonesia meningkat menjadi 143,26 juta atau setara 54,7% dari total
populasi di republik ini. Survey membuktikan mobile internet paling banyak
diakses oleh 92,8 juta pengguna (69,9%). Jumlah tersebut menunjukkan bahwa
setengah atau lebih dari 50 persen penduduk Indonesia telah bisa mengakses
internet.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator industri jasa keuangan di
Indonesia mengumumkan bahwa jumlah nasabah pengguna e-banking (SMS
banking, phone banking, mobile banking dan internet banking) meningkat sebesar
270 % dari 13,6 juta nasabah di tahun 2012 menjadi 50,4 juta nasabah pada tahun
2016. Sementara frekuensi transaksi pengguna e-banking meningkat 169 % dari
150,8 juta transaksi tahun 2012 menjadi 405 juta transaksi pada tahun 2016
(Abdussalam, 2018).
10
Namun terlepas dari data membanggakan tentang dunia digital di Indonesia
tersebut, laporan yang dilansir WeAreSocial & Hootsuite (2018) untuk persentase
pengguna akses mobile banking, Indonesia ada di peringkat 29 dari 36 negara yang
menjadi sampel dan persentasenya hanya 27%. Rendahnya persentase pengguna
mobile banking di Indonesia dibanding negara-negara lainnya di dunia
menunjukkan lemahnya eksistensi teknologi digital di bidang perbankan Indonesia,
padahal ini sudah memasuki era digitalisasi industri.
Gambar 1.1
Persentase Total Pupulasi Pengakses Mobile Banking di Dunia
Sumber data: (WeAreSocial & Hootsuite, 2018)
Padahal, World Economic Forum (2015) dalam (Abdussalam, 2018)
memprediksi Indonesia akan menjadi salah satu pasar digital terbesar di Asia
Tenggara pada tahun 2020. Hal ini mempertegas peluang inklusi keuangan digital,
diperkuat dengan kenyataan baru sekitar 36 persen orang dewasa di Indonesia yang
memiliki rekening di bank atau sekitar 120 juta orang masuk dalam kategori
11
unbanked. Artinya terdapat kemungkinan sebagian masyarakat religius belum
memiliki akun perbankan
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, peneliti termotivasi untuk melakukan
penelitian untuk masyarakat religius. Karena masyarakat religius adalah potensi
besar yang bisa meningkatkan pangsa pasar Bank Syariah, sebab masyarakat
religius berperilaku mengikuti syariat-syariat Islam sesuai dengan prinsip-prinsip
Bank Syariah yang sesuai dengan syariat Islam. Selanjutnya, adanya perbedaan
hasil dari dua penelitian diatas yaitu persepsi tentang bank syariah memotivasi
peneliti untuk mengetahui lebih dalam tentang persepsi masyarakat religius untuk
bank syariah. Selain itu, semakin modernnya teknologi dan perubahan tren perilaku
masyarakat ke arah digital, memotivasi peneliti untuk mengetahui minat
masyarakat religius kepada teknologi e-banking syariah.
Objek masyarakat religius dari penelitian ini akan direpresentasikan ke Pondok
Pesantren Ummul Quro Al-Islami. Pesantren tersebut terletak di daerah Leuwiliang
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pesantren ini resmi didirikan pada tanggal 21 Juli
1993 oleh pendirinya yaitu KH. Helmy Abdul Mubin, Lc. Pesantren ini mempunyai
santri sebanyak 3.005 santriwan/i dari tingkat MI, MTS dan MA.
Pemilihan pesantren tersebut sebagai representasi dari masyarakat religius
dalam objek penelitian ini karena pesantren merupakan lembaga edukasi agama
Islam dan pesantren tersebut terbuka dengan dunia luar (pesantren modern)
termasuk dunia perbankan, Pesantren ini termasuk pesantren terbesar dan ternama
di jabodetabek. Selain itu pesantren ini juga berkerjasama dengan Bank Syariah
Amanah Ummah terkait tabungan santri.
12
Atas dasar latar belakang masalah tersebut, maka peneliti berminat untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan, Persepsi Tentang
Bank Syariah, dan Teknologi e-banking Terhadap Minat Masyarakat Religius
dalam Menggunakan Produk-Produk Perbankan Syariah (Studi pada Pondok
Pesantren Ummul Quro Al-Islami)
B. Identifikasi Masalah
Berikut ini adalah identifikasi masalah yang merupakan inti dari permasalahan
yang ada di latar belakang pada penelitian ini:
1. Market share Perbankan Syariah tahun 2018 hanya 5,70%, sedangkan
persentase warga negara Indonesia yang beragama Islam pada data
Kemenag RI 2016 lalu yaitu 87,21%.
2. Rata-rata pertumbuhan market share perbankan syariah 2014- juni 2018
hanya berkisar 0,21% dan terjadi penurunan di tahun 2017 ke Juni 2018
sebesar 0,08%.
3. Tidak senantiasa perilaku seorang muslim berhubungan dengan nilai-nilai
syariat Islam.
4. Sebagian masyarakat muslim masih menilai bahwa bunga bank bukan riba
dan sebagian masyarakat muslim berpresepsi bahwa bank syariah sama saja
dengan bank konvensional.
5. bermunculan perusahaan-perusahaan keuangan berbasis teknologi atau
financial technology (fintech) yang lebih mutakhir mengancam sektor
perbankan.
13
6. Indonesia ada di peringkat 29 dari 36 negara yang menjadi sampel Negara-
negara yang menggunakan mobile banking dan persentasenya hanya 27%
7. Kenyataan sampai saat ini baru sekitar 36 persen orang dewasa di Indonesia
yang memiliki rekening di bank atau sekitar 120 juta orang masuk dalam
kategori unbanked.
C. Batasan Masalah
Berikut ini adalah batasan masalah yang bertujuan untuk membatasi ruang
lingkup masalah dari penelitian ini yaitu:
1. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh pengetahuan, persepsi tentang
Bank Syariah, dan teknologi e-banking yang merupakan variabel
independen terhadap Minat menggunakan produk Bank Syariah sebagai
variabel dependen.
2. Metode penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda,
dengan teknik Partial Least Squares (PLS).
3. Objek dari penelitian ini adalah masyarakat religius di Pondok Pesantren
Ummul Quro Al-Islami. Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat dipaparkan dalam penelitian ini
adalah :
1. Apakah pengetahuan tentang Bank Syariah berpengaruh terhadap minat
masyarakat religius menggunakan produk Bank Syariah?
2. Apakah persepsi masyarakat religius tentang Bank Syariah berpengaruh
terhadap minat menggunakan produk Bank Syariah?
14
3. Apakah teknologi e-banking yang diterapkan pada Bank Syariah
berpengaruh terhadap minat masyarakat reigius menggunakan produk Bank
Syariah?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mencapai sesuatu yang akan dicapai atau
diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyimpulkan bukti empiris mengenai pengetahuan masyarakat
religius tentang Bank Syariah terhadap minat menggunakan produk
Bank Syariah.
2. Untuk menyimpulkan bukti empiris mengenai persepsi masyarakat
religius pada Bank Syariah terhadap minat menggunakan produk Bank
Syariah.
3. Untuk menyimpulkan bukti empiris mengenai teknologi e-banking yang
diterapkan pada Bank Syariah terhadap minat masyarakat reigius
menggunakan produk Bank Syariah.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua macam, yaitu manfaat
akademis dan manfaat praktisi.
1. Manfaat akademis
a. Bagi peneliti: mengetahui perkembangan dan persepsi masyarakat
luar tentang Bank Syariah khususnya masyarakat religius
dilungkungan pesantren, dan sebagai ladang promosi Bank Syariah
kepada masyarakat religius.
15
b. Bagi akademisi: dapat digunakan sebagai referensi penelitian
berikutnya dalam studi kasus di masyarakat religius yang lain.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi Bank Syariah: Bank Syariah dapat mengetahui hasil promosi
dan sosialisasi mereka kepada masyarakat religius dengan persepsi
serta tingkat minat masyarakat religius terhadap Bank, lalu
menentukan langkah strategis untuk mneningkatkan minat
masyarakat religius ke Bank Syariah.
16
BAB 2
LANDASAN TEORI
A. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Kotler (2009, p. 166), perilaku konsumen adalah studi tentang
bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan,
dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan mereka. Sedangkan menurut Airely dan Zauberman (2006) dalam
Sangadji (2013, p. 8), perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan
proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan, menggunakan barang-barang
atau jasa ekonomis yang dapat diperoleh dari lingkungan.
Secara sederhana perilaku konsumen dapat dipahami sebagai kecenderungan
konsumen untuk memilih barang atau jasa tetentu sesuai dengan karakter konsumen
tersebut. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor
eksternal dan faktor internal.
2. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
a. Faktor Eksternal
Terdapat empat Faktor Eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen
yaitu ekonomi, teknologi, kondisi politik, dan budaya. (Indrawati, 2017, p. 6)
1) Ekonomi, kondisi ekonomi dapat mempengaruhi daya beli, proiritas
pembelian, dan lain sebagainya.
17
2) Teknologi, teknologi akan mempengaruhi konsumen dalam mengadopsi
produk atau jasa
3) Kondisi Politik, kondisi politik akan mempengaruhi ke dalam pola konsumsi,
seperti produk siapa yang membuat, siapa yang mengkonsumsi, maukah
sekelompok orang mengkonsumsi produk yang dibuat oleh golongan tertentu,
dan lain sebagainya.
4) Budaya, kebiasaan yang berlaku di suatu Negara atau suatu wilayah
memberikan pengaruh dalam mengkonsumsi atau mengadopsi suatu produk.
b. Faktor Internal
Menurut Kotler (2006, p. 214), faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen adalah budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
1) Budaya; yaitu budaya yang melekat pada dirinya seperti subbudaya (suku
dan etnis) dan kelas sosial.
2) Sosial; termasuk didalamnya grup rujukan (teman, kelompok , dan
komunitas) serta keluarga dan status keluarga.
3) Personal; yaitu umur, kedudukan di masyarakat, keadaan ekonomi, gaya
hidup, kepribadian, dan konsep diri.
4) Psikologi; berupa motivasi, persepsi, belajar (mencari pengetahuan),
kepercayaan (keyakinan), dan sikap.
18
B. Minat
1. Pengertian Minat
Menurut Suharyat (2009) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas suasana tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
minatnya. minat merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat
sesuatu ciri atau arti yang memiliki hubungan dan keinginan-keinginan atau
hubungannya sendiri.
Maka, suatu minat akan muncul pada diri seseorang ketika seseorang tersebut
merasa senang (tertarik) akan suatu hal atau merasa memiiki kesamaan tertentu
yang ada dari hal tersebut. Swastha (2002) dalam Wijaya (2017) mеngеmukakan
faktor-faktor yang mеmpеngaruhi minat bеrhubungan dеngan pеrasaan dan еmosi,
bila sеsеorang mеrasa sеnang dan puas dalam mеmbеli barang atau jasa maka hal
itu akan mеmpеrkuat minat mеmbеli, kеtidakpuasan biasanya mеnghilangkan
minat.
Crow (1973) dalam (Suharyat, 2009) mengatakan bahwa minat (Interest) bisa
berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa
tertarik pada orang, benda, atau kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang
efektif yang dirangsang olah kegiatan itu sendiri. Atau dengan kata lain minat dapat
merespon kita untuk melakukan suatu kegiatan atau sesuatu yang membuatnya
tertarik.
19
Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap
sesuatu objek. Hal ini seperti dikemukakan oleh Slameto (2003, p. 180) yang
menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Secara garis besar, minat memiliki dua pengertian, Pertama, usaha dan
kemauan untuk mempelajari (Learning) dan mencari sesuatu, Kedua merupakan
dorongan pribadi seseoran dalam mencapai tujuan tertentu (Suharyat, 2009).
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Crow and Crow (1973) dalam (Suharyat, 2009) mengungkapkan bahwa ada tiga
faktor yang menjadi timbulnya minat, antara lain yaitu:
a. Dorongan Dari dalam Diri Individu
Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai
dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat.
Misalkan, masyarakat religius berminat pada Bank Syariah karena membutuhkan
perbankan yang memberi kemudahan dan terhindar dari riba.
b. Motif Sosial
Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu hal juga dipengaruhi oleh faktor
motif sosial, misal masyarakat religius berminat dengan Bank Syariah karena
lingkungan sosialnya yang Islami sehingga segala aspek kehidupannya harus
sesuai syariat Islam.
20
c. Faktor Emosional
Minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila seseorang berminat
pada sesuatu akan menimbulkan perasaan senang dangan sesuatu tersebut. Rasa
senang itu akan didapatkan apabila keinginan dan kebutuhan seseorang terdapat
dalam sesuatu tersebut.
C. Pengetahuan Konsumen
1. Pengertian pengetahuan
(Bloom, 1908) dalam (Notoatmodjo, 2010, p. 50), menjelaskan bahwa
pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap
objek melalui indera yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan didapatkan dengan mencari informasi, menemukan suatu fakta, atau
melakukan penelitian untuk mengetahui kebenaran suatu hal.
Pengetahuan atau kognitif merupakan bagian yang penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih lama
bertahan daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. (Notoatmodjo,
2007, p. 144).
2. Pengertian Pengetahuan Konsumen
Pada tingkat umum, pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang
disimpan dalam memori. Subset dari total informasi yang relevan dengan konsumen
yang berfungsi di pasar disebut pengetahuan konsumen (Engel, Blackwell dan
Miniard, 1995, p. 337).
21
Menurut Ujang (2017, p. 163) pengetahuan konsumen terbagi dalam tiga
macam: 1. Pengetahuan produk, 2. Pengetahuan pembelian, 3. Pengetahuan
pemakaian. Pengetahuan produk adalah berbagai macam informasi mengenai
produk. Pengetahuan produk meliputi kategori produk, merk, terminologi produk,
atribut dan fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk. Juga
terdapat tiga jenis dari pengetahuan produk lainnya yaitu pengetahuan tentang
karakteristik atau atribut produk, pengetahuan tentang manfaat produk, dan
penetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen.
Dari banyaknya dimensi pengetahuan konsumen, peneliti hanya memilih
beberapa dimensi pada pengetahuan konsumen, yaitu pengetahuan produk,
pengetahuan pembelian produk, dan manfaat produk sebagai dimensi yang cocok
merepresentasikan pengetuahuan tentang perbankan syariah.
3. Dimensi Pengetahuan
Engel, Blackwell dan Miniard (1995) dalam Ujang (2017, p. 163), membagi
pengetahuan terkait perbankan syariah ke dalam tiga tahap yaitu :
a. Pengetahuan Produk
Menurut Ujang (2017, p. 163), pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai
macam informasi mengenai produk. Pengetahuan tentang produk Bank Syariah
meliputi produk, merek, terminology produk, atribut atau fitur produk pada Bank
Syariah.
b. Pengetahuan pembelian
Setelah mengetahui pengetahuan produk, konsumen yang berminat biasanya
akan lebih lanjut mengetahui dimana ia dapat mendapatkan produk tersebut.
22
Pengetahuan pembelian pada perbankan syariah yang meliputi pengetahuan tentang
perbankan syariah, lokasi produk di dalam perbankan syariah dan penempatan
produk di dalam perbankan syariah.
c. Pengetahuan Manfaat Produk
Konsumen akan merasakan dua jenis manfaat setelah mengkonsumsi suatu
produk, yaitu manfaat fungsional (functional consequences) dan manfaat
psikososial (Sumarwan, 2017, p. 163). Manfaat fungsional dirasakan konsumen
secara fisik, misalnya dengan adanya pembiayaan murabahah nasabah bisa
mencicil rumah. Manfaat psikososial dirasakan dengan perasaan dan aspek sosial
(persepsi dari orang lain). Misalnya dengan menabung di bank syariah dapat
terhindar dari riba, berpresepsi sudah menjadi muslim yang taat, dan menjauhi riba.
D. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,
mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan
gambaran dunia yang memiliki arti (Berelson & Steiner, 1964) dalam (Kotler &
Keller, 2007, p. 228). Dalam kata lain, satu objek dapat memiliki berbagai ragam
persepsi bergantung pada interpretasi masing-masing konsumen sesuai dengan
perilakunya.
Bila disederhanakan, penjelasan persepsi adalah sebagai penafsiran atau
interpretasi akibat proses penginderaan dan stimulus yang diterima oleh seseorang
dengan sensor individu. Proses interpretasi stimulan biasanya dipengaruhi oleh
23
proses pembelajaran individu. Proses pembentukan persepsi dalam diri seseorang
dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Robbins (2001) dalam (Umiyati, 2017) menyatakan faktor-faktor yang
mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang berada di sisi penglihatan, objek,
atau target yang dirasakan; atau dalam konteks dimana persepsi dilakukan. Ketiga
faktor tersebut mempengaruhi yang satu itu.
Faktor pertama adalah operator / preseptor persepsi. Seseorang melihat objek
dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya. Interpretasi akan sangat dipengaruhi
oleh karakteristik pribadi dari operator persepsi. Kedua adalah objek persepsi /
target. Karakteristik target yang diamati akan memengaruhi persepsi objek. Hal
baru, gerakan, suara, ukuran, dan atribut target lainnya akan mempengaruhi cara
kita mengamatinya. Yang ketiga adalah situasi yang terdiri dari waktu, situasi atau
tempat kerja, dan kondisi sosial akan mempengaruhi persepsi kita.
Seseorang yang termotivasi adalah siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang
yang benar-benar bertindak dipengaruhi oleh persepsi dia mengenai situasi tertentu
(Sudaryono, 2014, p. 70).
2. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Stephen P. Robins, (2001) dalam Umiyati (2017) terdapat 3 faktor
yang mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu:
a. Individu yang bersangkutan (pemersepsi)
Apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interpretasi
tentang apa yang dilihatnya itu, ia akan dipengaruhi oleh karakterisktik individual
24
yang dimilikinnya seperti sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman,
pengetahuan, dan harapannya.
b. Sasaran dari persepsi
Sasaran dari persepsi dapat berupa orang, benda, peristiwa, latar belakang,
kedekatan, dan hal baru (inovasi). Sifat-sifat itu biasanya berpengaruh terhadap
persepsi orang yang melihatnya.
c. Situasi
Persepsi harus dilihat secara kontekstual yang berarti situasi dimana persepsi
tersebut timbul, harus mendapat perhatian. Situasi merupakan faktor yang turut
berperan dalam proses pembentukan persepsi seseorang.
E. Teknologi e-banking
1. Pengertian Teknologi
Teknologi merupakan hasil olah pikir manusia untuk mengembangkan tata cara
atau sistem tertentu dan menggunakannya untuk menyelesaikan persoalan dalam
kehidupan (Mulyono, 2008, p. 3). Teknologi mengalami perkembangan yang
sangat pesat dewasa kini, hal itu membuat banyak perubahan dan pergeseran dalam
kehidupan masyarakat modern.
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap perubahan perilaku
konsumen secara signifikan (Sumarwan, 2017, p. 341). Hal selaras juga dikatakan
oleh Sudaryono (2014, p, 122) bahwa pengaruh teknologi sangat amat pesat
mempengaruhi perilaku konsumen.
Teknologi dapat menghasilkan aneka produk yang dapat menghidupi suatu
masyarakat bahkan Negara (Sudaryono, 2014, p. 123). Tak terkecuali dalam
25
lembaga perbankan, Transformasi teknologi mendesak dunia perbankan untuk
memindahkan transaksi manual menjadi otomatis guna memperluas jangkauan
layanan, menyiasati tantangan geografis, dan menjawab tantangan era globalisasi
ini.
Teknologi erat kaitaannya dengan digitalisasi. Digitalisasi dapat didefinisikan
sebagai penggunaan teknologi digital untuk model bisnis baru dan memberikan
peluang baru yang menghasilkan nilai. Hal ini merupakan bisnis digital dan
integrasi teknologi digital ke dalam kehidupan sehari-hari (Gartner, 2016) dalam
(Abdussalam, 2018). Teknologi digital telah menjadi transformasi di banyak
perusahaan, dimana mereka telah menciptakan berbagai macam implementasi
untuk mencapai manfaat penuh digitalisasi sektor bisnis, termasuk bisnis perbankan
(Abdussalam, 2018). Contoh dari penerapan teknologi digital pada perbankan
dengan adanya teknologi e-banking.
Digitalisasi yang pesat membuat dunia perbankan mengubah strategi bisnisnya
dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk
dan jasanya, seperti layanan online perbankan (e-banking) dan mobile perbankan
menjadi suatu hal yang niscaya ada di perbankan (Abdussalam, 2018).
2. Dimensi Teknologi e-banking
a. Internet Banking
Internet banking atau internet perbankan merupakan layanan perbankan,
meliputi transfer, pembayaran, dan layanan perbankan lainnya yang disediakan oleh
bank melalui media internet (Sumarwan, 2017, p. 346). Sejak beredarnya layanan
internet banking dari bank-bank di Indonesia, para nasabah bank sangat terbantu
26
jika membutuhkan layanan perbankan pada kondisi yang tidak memungkinkan.
Cukup dengan akses internet pada situs yang disediakan oleh bank yang akan dituju,
maka nasabah akan dapat melakukan transaksi dan menikmati layanan perbankan
tanpa harus pergi ke kantor cabang.
b. Mobile Banking
Mobile perbankan merupakan layanan perbankan yang disediakan oleh bank
melalui media telepon genggam. Hampir sama seperti internet banking yang
menyebabkan nasabah tidak perlu ke bank, nasabah dapat melakukan transaksi
perbankan melalui pesan singkat (sms) ke pusat layanan yang disediakan oleh bank
(Sumarwan, 2017, p. 346).
Kedua sistem pembayaran tersebut, baik internet banking maupun mobile
banking menjadikan akses yang tidak terbatas oleh nasabah bank terhadap layanan
perbankan yang dibutuhkan. Proses transaksi lebih cepat dan akurat. Kemajuan
teknologi dibidang komunikasi terutama internet dan telepon genggam sangat
berpengaruh terhadap perkembangan sistem pembayaran. Sistem yang sering
dipakai saat ini melalui internet perbankan dan mobile perbankan (Sumarwan,
2017, p. 346).
Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui internet perbankan dan mobile
perbankan juga memberikan perubahan dalam aktivitas konsumen. Maka indikator
pengaruh teknologi terhadap perilaku konsumen adalah:
1. Konsumen kini cenderung untuk melakukan aktivitas secara online ataupun
menggunakan telepon genggam
2. Teknologi memberikan kemudahan
27
3. akses menjadi tidak terbatas oleh penggunanya
4. Proses transaksi lebih cepat dan akurat
F. Masyarakat Religius
1. Pengertian Masyarakat Religius
Masyarakat religius berasal dari dua padanan kata, yaitu masyarakat dan
religiuitas. Masyarakat diartikan sebagai individu yang berkelompok, berinteraksi,
berkomunikasi, dan hidup berbaur satu dengan yang lain. Menurut Koentjaraningrat
(1994, p. 138), masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh
rasa identitas bersama.
Sedangkan pengertian religiuitas menurut Driyarkaya (1987, p. 29), kata religi
berasal dari bahasa latin religio yang akar katanya religare yang berarti mengikat.
Maksudnya adalah suatu aturan-aturan atau norma-norma yang harus dilaksanakan
dalam beragama.
Maka penjelasan dari pengertian dua padanan kata tersebut, dapat diambil
kesimpulan bahwa masyarakat religius adalah individu atau kelompok yang
membentuk organisasi sosial dengan menjadikan norma-norma agama sebagai
pedoman dalam berperilaku di kehidupan masyarakat. Para pemeluk agama
tidaklah berdiri sendiri sebagai pribadi-pribadi yang terpisah, mereka membentuk
masyarakat dan komunitas (Madjid, 2010, p. 3).
2. Konsep Masyarakat Religius
Menurut Madjid (2010, p. 97). Dalam mewujudkan masyarakat religius
mempunyai konsep kemasyarakatan antara lain;
28
1. Iman: dimaknai dengan mempercayai adanya Tuhan dan menaruh
kepercayaan kepadaNya
2. Islam: Sikap pasrah dengan meyakini segala yang dating dari Tuhan
mengandung hikmah kebaikan.
3. Ihsan: Berbuat, berlaku, bertindak menjalankan sesuatu dengan sebaik
mungkin.
4. Taqwa: Berbuat sesuatu yang diridhai Allah, dan menjauhi atau menjaga diri
dari sesuatu yang tidak diridhai-Nya.
5. Ikhlas: Sikap murni tingkah laku dan perbuatan semata-mata memperoleh
ridha atau perkenan Allah.
6. Tawakkal: Yaitu sikap senantiasa bersandar kepada Allah dengan penuh
harapan dan keyakinan.
7. Syukur: Sikap penuh rasa terima kasih atas nikmat dan karunia-Nya.
8. Sabar: Sikap batin yang tumbuh karena kesadaran akan asal dan tujuan hidup
yaitu Allah Swt.
Representasi dari masyarakat religius dalam agama Islam menurut pengertian
tersebut adalah para ulama (termasuk ustadz, guru mengaji, dan guru agama Islam)
dan para jamaahnya (santri di pondok pesantren, jama’ah majelis ta’lim, dan
jama’ah kajian Islam). Para jamaahnya cenderung berperilaku taat atas nasihat-
nasihat, stimulus, dan teladan yang diajarkan oleh para ulama yang
membimbingnya.
29
G. Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Sebagaimana yang termaksud dalam UU No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah, Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
2. Produk dan Jasa Bank Syariah
Menurut (Adiwarman, 2004, p. 97) pada dasarnya produk yang ditawarkan
oleh perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian:
a. Produk Penghimpunan Dana
1) Giro
Pada produk rekening giro, akad yang diterapkan adalah wadi’ah yad
dhamanah yaitu bank boleh memanfaaatkan harta titipan nasabah tapi
bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan tersebut. Untuk penarikan dana
bank dapat menyiapkan bilyet giro atau alat penarikan lainnya.
2) Tabungan:
a) Prinsip wadi’ah yad dhamanah: pada produk tangungan, akad yang
diterapkan dapat berupa wadi’ah yad dhamanah.
b) Prinsip Mudharabah: Pada akad mudhrabah bank sebagai pengelola dan
nasabah sebagai pemilik modal. Dana tersebut dapat digunakan oleh bank
untuk pembiayaan murabahah atau mudharabah yang kedua. Hasil usaha
ini akan dibagi hasilkan kepada nasabah tabungan berdasarkan nisbah yang
disepakati.
30
Untuk tabungan, bank dapat memberikan buku tabungan sebagai bukti
penyimpanan dan ATM atau alat penarikan lainnya kepada nasabah.
3) Deposito
Akad yang dipakai adalah mudarabah. Deposito mudharabah hanya dapat
dicairkan dengan jangka waktu yang telah disepakati. Deposan akan mendapatkan
bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati atas pengelolaan dana oleh bank, dan bank
wajib memberi tanda penyimpanan (bilyet) kepada deposan.
b. Produk Penyaluranan Dana
1) Prinsip Jual Beli (Ba’i)
a) Pembiayaan Mudharabah: adalah transaksi jual beli dimana bank bertindak
sebagai penjual, sedangkan nasabah sebagai pembeli. Bank menyebut harga
dan keuntungannya. Harga jual yaitu harga beli bank dari pemasok ditambah
keuntungan (margin).
b) Pembiayaan Salam: transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan
belum ada, tapi kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan sudah
ditetapkan secara pasti. Pembayaran dilakukan secara tunai.
c) Pembiayaan Istishna’: produk ini menyerupai produk salam, tapi
pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali (termin)
pembayaran.
2) Prinsip Sewa (Ijarah)
a) Ijarah: transaksi ini dilandasi adanya perpindahan manfaat. Objek
transaksinya dalah jasa bukan barang seperti objek pada jual beli. Bank
mendapat biaya sewa (ujrah) dari nasabah atas manfaat yang diberikan.
31
b) Ijarah Muntahiyya Bittamlik (IMBT): yaitu sewa yang dilandasi dengan
kepemilikan. Diakhir masa sewa, bank dapat menjual barang yang
disewakan kepada nasabah.
3) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)
a) Pembiayaan Musyarakah: bentuk kerjasama antara bank dan nasabah
dimana mereka secara bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber
daya baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.
b) Pembiayaan Mudharabah: bentuk kerja sama antara bank dan nasabah di
mana bank (pemilik modal) mempercayakan sejumlah modal kepada
nasabah (pengelola) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan.
c. Jasa Keuangan/Pelengkap
1) Qardh
yaitu pinjaman uang tanpa adanya biaya atau beban. Biasa digunakan untuk
pinjaman talangan haji, sebagai pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu
kredit syariah, dan pinjaman kepada pengusaha kecil.
2) Transfer, L/C dan Inkaso
Dalam memberikan jasa ini kepada nasabah, bank menggunakan akad wakalah
bil ujrah.Yakni, bank syariah mendapat kuasa dari nasabah untuk mewakilkan
nasabah melakukan transfer uang,L/C dan inkaso. Kemudian bank berhak
mendapat imbalan jasa yang diberikan berupa fee/ujrah sesuai kesepakatan.
32
3) Bank Garansi
Untuk jasa ini, akad yang dipakai oleh bank syariah adalah kafalah
(jaminan). Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin
pembayaran suatu kewajiban pembayaran.
4) Rahn (Gadai)
Tujuan akad rahn adalah adalah untuk memberikan jaminan pembayaran
kembali kepada bank dalam memberikan pembayaran. Barang tersebut dapat
dikuasai namun tidak boleh dimanfaatkan oleh bank.
5) Sharf (jual beli valuta asing)
Jual beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahannya harus dilakukan
pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta
asing ini.
H. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis
1. Hubungan Pengetahuan dengan Minat
Pengetahuan atau kognitif merupakan bagian yang penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007, p. 144). Maka dalam pembahasan lingkup
pemasaran, hasil dari tindakan seseorang tersebut adalah minat atau tidaknya untuk
mengkonsumsi barang atau jasa yang diketahuinya. Penelitian oleh Purnama (2018)
yang meneliti tentang “Pengaruh Religiusitas, Pengetahuan, Ekuitas Merek dan
Motif Rasional Terhadap Minat Masyarakat Menabung di Bank BNI Syariah”.
Hasilnya, dari berbagai faktor salah satunya pengetahuan berpengaruh signifikan
terhadap minat.
33
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka hipotesis terkait pengetahuan
yang diajukan pada penelitian ini adalah:
H01 = tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan terhadap
minat.
Ha1 = terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Pengetahuan terhadap
variabel Minat.
2. Hubungan Persepsi dengan Minat
Seseorang yang termotivasi adalah siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang
yang benar-benar bertindak dipengaruhi oleh persepsi dia mengenai situasi tertentu
(Sudaryono, 2014, p. 70). Hal ini dibuktikan dengan penelitian Rahmawaty (2014)
tentang “Pengaruh persepsi tentang bank syari’ah terhadap minat menggunakan
produk di BNI Syari’ah Semarang”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
persepsi tentang bunga bank dan persepsi tentang sistem bagi hasil berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah.
Sementara persepsi tentang produk bank syariah tidak berpengaruh terhadap minat
menggunakan produk bank syariah.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka hipotesis terkait persepsi yang
diajukan pada penelitian ini adalah:
H02 = tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi terhadap minat.
Ha2 = terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi terhadap minat.
34
3. Hubungan Teknologi dengan Minat
Teori dari Sudaryono (2014, p. 122) bahwa pengaruh teknologi sangat amat
pesat mempengaruhi perilaku konsumen. Perilaku konsumen mendasari minat atau
tidaknya konsumen terhadap produk/jasa tersebut. Penelitian tentang teknologi E-
banking ditulis dilakukan oleh Yani (2018) tentang “Pengaruh Internet Banking
Terhadap Minat Nasabah Dalam Bertransaksi Dengan Technology Acceptance
Model”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kemanfaatan penggunaan
internet banking terhadap persepsi kemudahan dalam bertransaksi bagi nasabah
Bank BRI. Artinya kemudahan yang pada layanan internet banking menarik minat
nasabah untuk menggunakan layanan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka hipotesis terkait persepsi yang
diajukan pada penelitian ini adalah:
H03 = tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara teknologi e-banking
terhadap minat.
Ha3 = terdapat pengaruh yang signifikan antara teknologi e-banking terhadap
minat.
I. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang mendukung hubungan antar variabel dalam
penelitian ini akan diuaraikan secara ringkas. Terdapat kesamaan juga perbedaan
pada variabel bebas ataupun terikat, sampel, metode sampel, metode analisis data,
atau objek penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Namun, penelitian
terdahulu berikut dapat menjadi referensi dan pendukung penelitian ini.
35
Tabel 2.1
Peneitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. (Anangg
adipa,
2013)
Analisis
Faktor-faktor
yang
Mempengaruh
i Nasabah
(Mahasiswa)
dalam
Memilih
Menabung
Pada Bank
Syariah.
Variabel
bebas (X):
pengetahuan,
Metode
regresi linier
berganda
Variabel
bebas (X):
religiuitas,
reputasi,
produk
pelayanan,
Variabel
Terikat (Y)
keputusan
memilih,
alat uji: spss
Pengetahuan,religi
usitas, produk,
reputasi dan
pelayanan di Bank
Syariah
berpengaruh positif
terhadap keputusan
memilih menabung
di Bank Syariah,
tidak signifikan.
2. (Purnam
a, 2018)
Pengaruh
Religiusitas,
Pengetahuan,
Ekuitas
Merek dan
Motif
Rasional
Terhadap
Minat
Masyarakat
Menabung di
Bank BNI
Syariah.
Variabel
Bebas (X):
Pengetahuan
Variabel
Terikat (Y):
Minat.
Teknik
Analisis: PLS
(Partial Least
Square)
Variabel
Bebas (X):
Religiusitas,
Ekuitas
Merek dan
Motif
Rasional
Metode
Analisis:
Structural
Equation
Model (SEM)
secara parsial
religiusitas,
pengetahuan,
ekuitas merek dan
motif rasional
berpengaruh
signifikan terhadap
minat. Secara
simultan
religiusitas,
pengetahuan,
ekuitas merek dan
motif rasional
berpengaruh
signifikan terhadap
minat
3. (Nisak,
2013)
Pengaruh
Kelompok
Acuan dan
Pengetahuan
Tentang
Perbankan
Syariah
Terhadap
Minat
Menabung Di
Perbankan
Syariah
Semarang
Variabel
Bebas (X):
Pengetahuan
Variabel
Terikat (Y):
Minat
Variabel
Bebas (X):
Kelompok
Acuan
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa total
pengaruh kelompok
referensi dan
pengetahuan
tentang
penghematan
bunga sebesar 33,9
persen.
36
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
4. (Rahmaw
aty,
2014)
Pengaruh
Persepsi
Tentang
Bank
Syari’ah
Terhadap
Minat
Menggunaka
n Produk di
BNI Syari’ah
Semarang
Variabel
Bebas (X):
Persepsi,
Variabel
Terikat (Y):
Minat
Menggunaka
n Produk
Metode
penelitian:
Teknik
Ordinary
Least Square
(OLS), objek:
Nasabah BNI
Syariah
persepsi bunga
bank dan sistem
bagi hasil
berpengaruh secara
positif dan
signifikan, persepsi
produk bank
syariah tidak
berpengaruh
terhadap minat
5.
(Wijaya,
2017)
Pengaruh
Pеrsеpsi dan
Sikap Santri
Terhadap
Minat
Mеnabung
Variabel
Bebas (X):
Persepsi,
Variabel
Terikat (Y):
Minat,
Objek:
Pondok
Pesantren,
Metode
Penelitian:
Regresi
Linier
Berganda
Variabel
Bebas (X):
Sikap,
Secara simultan,
variabel X
berpengaruh
Terhadap Variabel
Y,
Secara Parsial,
Persepsi (X1)
berpengaruh
Signifikan
Terhadap Minat,
Sikap (X2)
mеmpunyai
pеngaruh dominan
dalam
mеmpеngaruhi
minat
6. (Yani,
2018)
Pengaruh
Internet
Banking
Terhadap
Minat
Nasabah
Dalam
Bertransaksi
Dengan
Technology
Acceptance
Model
Variabel
Bebas (X):
Internet
Banking,
Persepsi
Variabel
Terikat (Y):
Minat
Metode
Penelitian:
Metode
Technology
Acceptance
Model
(TAM)
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa persepsi
kemanfaatan
penggunaan
internet banking
terhadap persepsi
kemudahan dalam
bertransaksi bagi
nasabah Bank BRI.
37
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
7. (Maharsi,
2007)
Faktor-Faktor
yang
Mempengaru
hi Minat
Nasabah
Menggunaka
n Internet
Banking
dengan
Mengguna
kan
Kerangka
Technology
Acceptance
Model
(TAM)
Variabel
Bebas (X):
Persepsi
Variabel
Terikat (Y):
Minat
Lingkup
Pembahasan:
Internet
Banking
Metode
Penelitian:
Metode
Technology
Acceptance
Model
(TAM) dan
Structural
Equation
Model (SEM)
Alat uji:
LISREL
Faktor yang
mempengaruhi
minat
menggunakan
internet banking
adalah Perceived
Usefulness,
Perceived Ease of
Use, dan Perceived
Credibility.
8. (Metawa
&
Almossa
wi, 1998)
Banking
behavior of
Islamic bank
customers:
perspectives
and
implications
Membahas
Perilaku
Nasabah
yang
Berkaitan
dengan
Keputusan
(Minat)
Memilih
Bank Syariah
Metode
Penelitian
Kualitatif
keputusan nasabah
dalam memilih
bank syari’ah
adalah lebih karena
didorong oleh
faktor (persepsi)
agama, di mana
nasabah
menekankan pada
ketaatan terhadap
prinsip-prinsip
syari’ah
9. (Umiyati,
2017)
Local
Economics
Empowerme
nt and Sharia
Microfinance
in Rural
Community
Perception
Variabel:
pengetahuan
dan persepsi.
Variabel:
produk dan
layanan.
Objek
penelitian:
masyarakat
pedesaan
Produk dari
Lembaga
Keuangan Mikro
Syariah dan
layanannya
mempengaruhi
persepsi,
pengetahuan dan
pemahaman
secara simultan dan
parametrik
mempengaruhi
persepsi
38
J. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian ini disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan
hasil penelitian yang relevan atau terkait. Kerangka ini memuat urutan langkah-
langkah penelitian, pengujian penelitian, dan kesimpulan & saran..
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Data jumlah penduduk beragama Islam di Indonesia berdasarkan data dari Kemenag RI
2016 adalah 87,21%. Namun pangsa pasar Bank Syariah hingga tahun 2018 hanya
5,70%. Banyak masyarakat muslim di Indonesia yang tidak berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai Islam. Masyarakat religius yang berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam
diharapkan menjadi potensi untuk mendongkrak pertumbuhan pangsa pasar Bank
Syariah. Penelitian sebelummnya mengungkapkan minat masyarakat religius muslim
Indonesia terhadap Bank Syariah disebabkan oleh beberapa faktor
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Basis Teori: Perilaku Konsumen
Uji Kualitas Data: Uji Validitas dan Uji Realibilitas
Pengolahan dan Analisis Menggunakan Partial Least Square (PLS)
Merancang Model Struktural (Inner Model)
Merancang Model Pengukuran (Outer Model)
a. Evaluasi Outer Model: Validitas Konvergen, validitas
Diskriminan, Compositer Realibility.
b. Evalusi Inner Model: Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian Hipotesis (Uji t)
Hasil Pengujian
Kesimpulan dan Saran
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan hipotesis asosiatif dengan bentuk
hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2012, p. 59) hubungan kausal adalah
hubungan yang bersifat sebab akibat. Variabel-variabel yang terdapat dalam
penilitian ini terdiri dari independen yaitu pengetahuan, persepsi, dan teknologi e-
banking dan variabel dependen yaitu minat . Penelitian ini bertujuan untuk menguji
variabel pengetahuan, persepsi, dan teknologi e-banking serta pengaruhnya
terhadap minat menggunakan produk Bank Syariah. Penelitian ini menggunakkan
pendekatan analisis data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka atau
data kualitatif yang diangkakan (scoring) (Sugiyono, 2015, p. 23).
Penelitian ini dilakukan kepada para guru dan pengurus/mudabbir di Pondok
Pesantren Ummul Quro Al-Islami yang berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Alasan peneliti memilih Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami adalah karena
merupakan salah satu pondok pesantren ternama di Jabodetabek dengan santri yang
banyak, merupakan pesantren modern yang terbuka dengan dunia luar termasuk
dunia perbankan, bekerja sama dengan Bank Syariah Amanah Ummah untuk
tabungan santri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2018 sampai
bulan Januari 2019.
40
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2011, p. 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah guru/assatidz dan pengurus/mudabbir
Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami yang seluruhnya berjumlah 436
responden..
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar (Sugiyono, 2011, p. 118). Teknik pengambilan sampel
adalah non-probability sampling berupa purposive sampling yaitu peneliti yang
menentukan yang menjadi responden adalah sebagai berikut:
a. ustadz/ pengajar dan
b. mudabbir/pengurus Pondok Pesantren
c. ustadz atau mudabbir yang telah mengajar/mengabdi lebih dari 3 tahun
Peneliti tidak mungkin mengambil semua responden yang ada pada populasi
karena keterbatasan dana, waktu, dan tenaga. Menurut Arikunto (2006, p. 95), jika
peneliti mempunyai beberapa ratus subjek dalam populasi, mereka dapat
menentukan kurang lebih 25-30% dari jumlah subjek tersebut. Sesuai pendapat
tersebut, maka peneliti mengambil 25% dari total populasi yang berjumlah 436
responden. Sehingga didapat 109 sampel responden untuk penelitian ini.
41
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer (Primary Data)
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2011, p. 137). Menurut Suryani (2015, p. 173) metode
atau pendekatan yang dapat dilakukan dalam proses pengumpulan data yang
bersifat primer ini dapat menggunakan angket/kuesioner, wawancara, pengamatan,
tes, dokumentasi, dan sebagainya. Dari beberapa macam teknik pengambilan data
primer tersebut, peneliti menggunakan teknik angket/kuesioner untuk pengambilan
data dari responden. Angket/kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada
orang lain yang dijadikan responden untuk jawabannnya (Suryani, 2015, p. 173).
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah
dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi
(Suryani, 2015, p. 171). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh menggunakan
studi kepustakaan (library research) berupa buku, literature, artikel, jurnal, dan
lainnya untuk mengetahui teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Selain itu,
peneliti juga menggunakan data sekunder berupa data tentang perbankan syariah
dari data statistik OJK dan data statistik kependudukan yang diterbitkan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 (sensus terakhir).
42
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang digunakan untuk
menganalisis pengaruh antara pengetahuan, persepsi, dan teknologi e-banking
terhadap minat menggunakan produk Bank Syariah. Penelitian ini menggunakan
Partial Least Square (PLS) untuk menganalisis data yang diperoleh, dan skala yang
digunakan dalam kuesioner adalah skala likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert,
maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebgai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2011, p. 93).
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai 5
gradasi yaitu Sangat Setuju, Setuju, Netral/Ragu-ragu, Tidak Setuju, dan Sangat
Tidak Setuju. Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi
skor, misalnya:
Tabel 3.1
Skala Likert
Kemudian data yang diperoleh menggunakan kuesioner diuji kualitas datanya
dengan menggunakan Software Statistical Pacage for the Social Science (SPSS)
versi 22. Dan Microsoft Excel 2013 untuk input datanya. Lalu hasilnya akan
dipresentasikan dalam bentuk tabel. Setelah dilakukan uji kualitas data, selanjutnya
43
dilakukan pengujian staitistik menggunakan Partial Least Square (PLS) dan uji
hipotesis.
1. Pendekatan Analisis Faktor
Pendekatan analisis faktor yang digunakan dalam penelilian ini yaitu
Confirmatory Factor Analysis (CFA). Menurut Ghozali & Latan (2015, p. 87),
Confirmatory Factor Analysis atau analisis faktor konfirmatori yaitu tipe penelitian
yang digunakan untuk menguji dimensionalitas suatu konstruk. CFA adalah sebuah
metode untuk mencari sejumlah variabel indikator yang membentuk variabel yang
tidak terukur secara langsung berdasarkan teori yang ada atau penelitian-
penelitiannya sebelumnya (Widarjono, 2010, p. 275).
Pada umumnya sebelum melakukan analisis model struktural, peneliti terlebih
dahulu harus melakukan pengukuran model (measurement model) untuk menguji
validitas dan realibitas dari indikator-indikator pembentuk konstruk laten tersebut
dengan melakukan Confirmatory Factor Analysis. Menurut Wijanto, 2008 (p. 64-
65). Validitas berhubungan dengan apakah suatu variabel mengukur apa yang
seharusnya diukur.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2011, p. 52), uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Uji validitas penelitian dilakukan dengan membandingkan nilai r-hitung
dengan nilai r-tabel untuk degree of freedom (df)= n-2. Jika r hitung lebih besar dari
44
r tabel dan nilai positif, pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
Sebalikanya, jika r hitung lebih kecil dari r tabel, pertanyaan atau indikator tersebut
dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2011, p. 52).
Kriteria yang ditetapkan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu adalah r
hitung lebih besar dari r tabel pada tarif signifikan 5% atau 0,05. Bila r hitung lebih
besar dari r tabel maka alat ukur tersebut tidak memenuhi kriteria valid (Ghozali,
2011, p. 52)
b. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2011, p. 47) uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator-indikator dari variabel atau konstruk. Untuk
menganalisis reliabilitas, pengukuran dilakukan sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antara jawaban
pertanyaan dengan mengunakan SPSS yaitu uji Cronbach Alpha (α). Menurut
Ghozali (2011, p. 47) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70.
3. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2012, p. 206) statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Data tersebut berasal dari jawaban-jawaban responden atas pertanyaan-
pertanyaaan yang terdapat dalam kuesoner dan diperoleh dengan cara data tersebut
dimasukkan dan ditabulasikan kemudian diberi penjelasan. Hasil penyajian statistik
45
deskriptif penelitian ini ditampilkan dalam bentuk tabel dan perhitungan
perssentase.
4. Metode Partial least square
Partial Least Square (PLS) adalah analisis persamaan struktural (SEM)
berbasis varian yang secara simultan dapat melakukan pengujian model pengukuran
sekaligus pengujian model strukturan. Model pengukuran digunakan untuk uji
validitas dan uji realibitas, sedangkan model struktural digunakan untuk uji
kausalitas (pengujian hipotesis dengan model prediksi). SEM berbasis kovarian
bertujua untuk mengestimasi model untuk pengujian atau konfirmasi teori,
sedangkan SEM berbasis varian bertujuan untuk memprediksi model untuk
pengembangan teori. Karena itu PLS merupakan alat prediksi kausalitas yang
digunakan untuk pengembangan teori (Abdillah dan Hartono, 2015: 164).
Beberapa literature (Tenenhaus, et al., 2005) dalam (Abdillah & Hartono, 2015,
p. 164) menyebutkan bahwa PLS merupakan alat yang andal untuk menguji model
prediksi karena memiliki keunggulan dibandingkan LISREL, AMOS, dan OLS,
yaitu tidak mendasar pada berbagai asumsi, dapat digunakan untuk memprediksi
model dengan landasan teori yang lemah, dapat digunakan pada data yang
mengalami “penyakit” asumsi klasik (seperti data tidak berdistribusi normal,
masalah multikolinearitas dan masalah autokorelasi), dapat digunakan untuk
ukuran sampel kecil, dan dapat digunakan untuk konstruk formatif dan reflektif.
Abdillah & Hartono (2015, p. 165) mengemukakan PLS mempunyai
keunggulan-keunggulan sebagai berikut:
46
1) Mampu memodelkan banyak variabel dependen dan variabel independem
(model kompleks).
2) Mampu mengelola masalah multikolonieritas antar variabel independen.
3) Hasil tetap kokoh (robust) walaupun terdapat data yang tidak normal dan
hilang (missing value).
4) Menghasilkan variabel laten independen secara langsung berbasis cross-
product yang melibatkan variabel laten dependen sebagai kekuatan prediksi.
5) Dapat digunakan pada konstruk reflektif dan formatif.
6) Dapat digunakan pada sampel kecil.
7) Tidak mensyaratkan data berdistribusi normal.
8) Dapat digunakan pada data dengan tipe skala berbeda yaitu nominal,
ordinal, dan kontinus.
Selain keunggulan-keunggulan tersebut, terdapat perbandingan antara
CBSEM, PLS, dan OLS. Berikut adalah tabel perbandingan teknik-teknik tersebut:
(Abdillah & Hartono, 2015, p. 176)
Tabel 3.2
Perbandingan CBSEM, PLS, dan OLS
Isu CBSEM PLS OLS
Tujuan
analisis
secara
umum
Mengestimasi model
untuk mengukur
tingkat ketepatan
reprsentasi model
dengan indikator-
indikator pengukurnya.
Menguji efek prediksi
hipotesis parsial dan
hipotesis model yang
diukur padad jenjang
konstruk atau variabel
laten.
Menguji efek prediksi
hipotesis persial yang
diukur pada jenjang
variabel laten.
Tujuan
analisis
varian
Ketepatan model
secara umum yang
diukur dengan
parameter GOF, AGFI,
CFI, X2.
Penjelasan varian
variabel dependen
yang diukur dengan
parameter R2.
Penjelasan varian
model keseluruhan
yang diukur dengan
parameter R2.
Kebutuhan
dasar teori
Mensyaratkan dasar
teori yang kuat. Tepat
Mensyaratkan teori
walaupun tidak
Mensyaratkan teori
walaupun tidak
47
untuk penelitian yang
menguji teori.
dengan dasar yang
kuat. Tepat untuk
penelitian yang
menguji dan/atau
mengembangkan
teori.
dengan dasar yang
kuat. Tepat untuk
penelitian yang
menguji dan/atau
mengembangkan
teori.
Distribusi
asumsi
Memenuhi asumsi
linearitas, normalitas,
tidak ada
multikolinearitas
(asumsi klasik).
Dapat digunakan
pada data yang
terkendala asumsi
klasik.
Memenuhi asumsi
linearitas, normalitas,
tidak ada
multikolinearitas
(asumsi klasik).
Ukuran
minimal
sampel
5-10 sampel per
indikator.
10 sampel untuk tiap
jalur
5-10 sampel per
konstruk.
PLS menggunakan iterasi alogaritma yang terdiri atas seri OLS untuk
menghindari masalah identifikasi model yang bersifat non-recursive (model yang
bersifat reciprocal abtara variabel independen dan dependen), yang tidak dapat
diselesaikan oleh SEM berbasis kovarian. PLS dapat dijalankan pada data set
berukuran kecil, yaitu sepuluh kali skala dengan jumlah terbesar dari indikator yang
bersifat formatif atau sepuluh kali jumlah path (jalur) yang menunjukkan hubungan
kausalitas antar variabel laten.
Pada metode PLS, variabel laten dapat berupa representatif dari indikatornya,
dinamakan dengan indikator refleksif (reflective indicator). Selain itu, variabel
yang dipengaruhi oleh indikatornya dinamakan dengan indikator formatif
(formative indicator). Adapun penjelasan dari jenis indikator tersebut menurut
Abdillah & Hartono (2015, p. 58) adalah sebagai berikut:
1) Model refleksif dipandang secara matematis, indikator seolah-olah sebagai
variabel yang dipengaruhi oleh variabel laten. Hal ini mengakibatkan bila terjadi
perubahan dari satu indikator akan berakibat pada perubahan pada indikator lainnya
dengan arah yang sama. Ciri-ciri model indikator reflektif adalah :
48
a) Arah hubungan kausalitas dari konstruk ke indikator.
b) Antar indikator diharapkan saling berkorelasi (memiliki interval
consistency reliability).
c) Menghilangkan satu indikator dari model pengukuran tidak akanmerubah
makna dan arti variabel laten.
d) Menghitung adanya kesalahan pengukuran (error) pada tingkat indikator.
2) Model formatif dipandang secara matematis, indikator seolah-olah sebagai variabel
yang mempengaruhi variabel laten, jika salah satu indikator meningkat, tidak harus
diikuti oleh peningkatan indikator lainnya dalam satu konstruk, tapi jelas akan
meningkatkan variabel latennya. Ciri-ciri model indikator formatif adalah :
a) Arah hubungan kausalitas seolah-olah dari indikator ke variabel laten.
b) Antar indikator diasumsikan tidak berkorelasi.
c) Menghilangkan satu indikator berakibat merubah makna variabel.
d) Menghitung adanya kesalahan pengukuran (error) pada tingkat variabel.
Gambar 3.1
Konstruk Indikator Reflektif dan Konstruk Formatif
49
a. Perancangan Model Struktural (Inner Model)
Menurut Abdillah & Hartono (2015, p. 188) Inner model/ atau model
struktural menggambarkan hubungan kausalitas antar variabel laten yang dibangun
berdasarkan substansi teori. Model persamaannya dapat ditulis seperti di bawah ini:
η = βη +Γξ +ς
η adalah vektor variabel independen, ξ adalah vektor variabel dependen
dan ς adalah vektor residual (unexplained variance). Karena PLS didesain untuk
model recursive, maka hubungan antar variabel laten disebut juga causal chain
system. Adapun bentuk causal chain system dapat disusun sebagai berikut:
ηj = Σi βji ηi + Σi γji ξi + ςj
βji dan γji adalah koefisien jalur yang menghubungkan variabel independen ξ
dan η dengan variabel dependen sepanjang rentang indeks I dan b, dan ςj adalah
tingkat kesalahan pengukuran (inner residual error).
b. Perancangan Model Pengukuran (Outer Model)
Abdillah & Hartono (2015, p. 188) menggambarkan model pengukuran atau
outer model sebagai hubungan antara blok indikator dengan variabel latennya.
Bentuk persamaan outer model pada konstruk reflektif dapat dilihat sebagai berikut:
x = Λx ξ + εx
y = Λy η+ εy
x dan y merupakan indikator untuk variabel laten independen (ξ) dan dependen
(η). Sedangkan Λx dan Λy merupakan matriks loading yang menggambarkan
50
seperti koefisien regresi sederhana yang menghubungkan variabel laten dengan
indikatornya. εx dan εy dapat diinterpretasikan sebagai kesalahan pengukuran.
Model indikator formatif persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:
ξ = ΠξX + δξ
η = Πη y + δy
ξ, η, X, dan Y merupakan indikator untuk variabel laten independen dan
dependen. Sedangkan Πx dan Πy adalah koefisen regresi berganda dari variabel
laten terhadap indikator, sedangkan δx dan δy adalahtingkat kesalahan
pengukuran (residual error).
c. Evaluasi Model
PLS sebagai model prediksi tidak mengasumsikan distribusi tertentu untuk
mengestimasi parameter untuk memprediksi hubungan kausalitas. Karena itu,
teknik parametric untuk menguji signifikan parameter tidak diperlukan dan model
evaluasi untuk prediksi bersifat non-parametrik. Evaluasi model PLS dilakukan
dengan mengevaluasi outer model dan inner mode (Abdillah & Hartono, 2015, p.
193)
1. Evaluasi Outer Model
Outer model merupakan pengukuran untuk menilai validitas dan reabilitas
model. Melalui proses iterasi alogaritma, parameter model pengukuran (validitas
konvergen, validitas diskriminan, Cronbach’s alpha dan Composite reliability)
diperoleh, termasuk nilai R2 sebagai parameter ketetapan model prediksi (Abdillah
& Hartono, 2015, p. 194). Berikut adalah kriteria untuk menilai outer model yaitu:
51
a) Validitas konvergen
Validitas konvergen berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur
dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Uji validitas konvergen dalam
PLS dengan indikator reflektif dinilai berdasarkan loading factor (korelasi antara
skor item/skor komponen dengan skor konstruk) indikator-indikator yang
mengukur konstruk tersebut. (Hair, et al., 2006) dalam (Abdillah & Hartono, 2015)
mengemukakan bahwa rule of thumb yang biasanya digunakan untuk membuat
pemeriksaan awal dart matrik faktor adalah .30 dipertimbangkan telah memenuhi
level minimal, untuk loading .40 dianggap lebih baik, dan untuk loading > 0.50
dianggap signifikan secara praktis.
Dengan demikian, semakin tinggi nilai faktor loading, semakin penting
peranan loading dalam menginterpretasi matrik faktor. Rule of thumb yang
digunakan untuk validitas konvergen adalah outer loading > 0.7, communality >
0.5 dan Average Variance Extracted (AVE) > 0.5 (Chin, 1995) dalam (Abdillah &
Hartono, 2015, p. 195).
b) Validitas Diskriminan
Validitas diskriminan berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur
konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi dengan tinggi. Validitas
diskriminan terjadi jika dua Instrumen yang berbeda yang mengukur dua konstruk
yang diprediksi tidak berkorelasl menghasilkan skor yang memang tidak
berkorelasi (Abdillah & Hartono, 2015, p. 195). Uji validitas diskriminan dinilai
berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruknya. Metode laln yang
digunakan untuk menilai validitas diskriminan adalah dengan membandingkan akar
52
dari Average Variance Extracted (√AVE) untuk setiap konstruk dengan korelasi
antara konstruk dengan konstruk lainnya (Abdillah & Hartono, 2015, p. 195).
Model mempunyai validitas diskriminan yang cukup jika akar AVE untuk setiap
konstruk lebih besar daripada korelasi antara konstruk lainnya dalam mode
(Salisbury, et al., 2002) dalam (Abdillah & Hartono, 2015, p. 196).
c) Composite Reliability
Selain uji validitas, PLS juga melakukan uji reliabilitas untuk mengukur
konsistensi internal alat ukur. Uji reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan dua
metode, yaitu Cronbach’s alpha dan Composite reliability.
Cronbach’s alpha mengukur batas bawah nilai reabilitas suatu konstruk,
sedangkan composite reliability mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas suatu
konstruk (Chin, 1995). Namun, composite reliability dinilai iebih baik dalam
mengestimasi konsistensi internal suatu konstruk (Salisbury, et al., 2002) dalam
(Abdillah & Hartono, 2015, p. 196).
Rule of thumb nilai alpha atau composite reliability harus lebih besar dari 0,7
meskipun nilai 0,6 masih dapat diterima (Hair et al., 2008) (Abdillah & Hartono,
2015, p. 196). Namun, sesungguhnya uji konsistensi internal tidak mutiak untuk
dilakukan jika validitas konstruk telah terpenuhi karena konstruk yang valid adalah
konstruk yang reliable, sebaliknya konstruk yang reliable belum tentu (Cooper, et
al., 2006) dalam (Abdillah & Hartono, 2015, p. 197)
2. Evaluasi Inner Model
Dalam menilai model strukturan dengan PLS, maka bisa dilihat melalui nilai
R-square untuk setiap variabel laten endogen sebagai kekuatan prediksi dari model
53
structural perubahan model R-square dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh
variabel laten endogen apakah mempunyai pengaruh yang subtantif (Ghozali, 2016,
p. 78).
Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa besar veriasi variabel laten
dependen dijelaskan oleh variabel laten independen. Semakin tinggi nilai R2 berarti
semakin baik model prediksi dari model yang diajukan (Hartono dan Abdillah,
2015: 197). Nilai R-square 0,75, 0,50 dan 0,25 dapat disimpulkan bahwa model
kuat, moderat, dan lemah (Ghozali, 2016, p. 78).
b. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan tabel.
Perbandingan t hitung dan t tabel digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh antar variabel. Nilai t hitung diperoleh dari hasil bootstrapping dengan
software Smart PLS. pengujian dengan bootstrap juga bertujuan untuk
meminimalkan masalah ketidaknormalan dari peneliti.
Nilai koefisien path menunjukkan tingkat signifikan dalam pengujian
hipotesis. Skor koefisien path yang ditujukan dengan nilai T-statistic harus diatas
1,96 untuk hipotesis dua ekor (two tailed) dan diatas 1,64 untuk hipotesis satu ekor
(one tailed) (Abdillah & Hartono, 2015, p. 197). Untuk pengujian hipotesis α = 5%.
Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan nilai statistik, maka
untuk α = 5%.nilai t-statistik yang digunakan adalah 1,96. Sehingga kriteria
peneriman atau penolakan hipotesa adalah Ha diterima dan H0 ditolak ketika t-
statistik > 1,96.
54
E. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam
mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan pada dimensi-dimensi
dan indikator-indikator dari variabel peneliti yang diperoleh melalui pengamatan
dan penelitian terdahulu. Variabel penelitian terdiri dari dua macam, yaitu variabel
eksogen (independent variable) dan variabel endogen (dependent variable.
1) Pengetahuan
Pada tingkat umum, pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang
disimpan dalam memori. Subset dari total informasi yang relevan dengan konsumen
yang berfungsi di pasar disebut pengetahuan konsumen (Engel, et al., 1995, p. 337).
Pengetahuan didapatkan dengan mencari informasi, menemukan suatu fakta, atau
melakukan penelitian untuk mengetahui kebenaran suatu hal.
2) Persepsi
Robbins (2001) dalam (Umiyati, 2017) menyatakan faktor-faktor yang
mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang berada di sisi penglihatan, objek,
atau target yang dirasakan; atau dalam konteks dimana persepsi dilakukan. Pada
hakikatnya, persepsi muncul dari seseorang ketika ia mengetahui informasi akan
suatu hal, atau pernah mendapatkan stimulus dari hal tersebut sehingga ia mampu
membuat penilaian tentang hal tersebut.
3) Teknologi e-banking
Kemajuan teknologi di bidang komunikasi, terutama internet dan telepon
genggam sangat berpengaruh terhadap perkembangan sistem pembayaran. Sistem
pembayaran yang paling sering digunakan saat ini adalah melalui internet
55
perbankan dan mobile perbankan (Sumarwan, 2017, p. 346). Internet banking
merupakan sarana layanan bank yang diberikan dengan sistem online melalui media
internet. Mobile banking merupakan aplikasi yang di berikan oleh perbankan (juga
perbankan syariah) untuk memberikan layanan perbankan melalui media telepon
genggam.
4) Minat beli
Menurut Yayat Suharyat (2009) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas suasana tanpa ada yang menyuruh. Minat
didasari karena adanya ketertarikan oleh barang/jasa karena perilaku atau selera
yang ia senangi ada didalam barang/jasa tersebut, atau faktor-faktor yang membuat
barang/jasa tersebut menarik perhatiannya sehingga timbul keinginan dalam dirinya
untuk mengetahui dan memiliki barang/jasa tersebut.
Tabel 3. 3
Kisi-kisi Instrument Penelitian
Variabel
Laten
Dimensi Indikator No.Perta-
Nyaan
Skala Pengu
kuran
Pengetahuan
Konsumen
(X1)
(Engel, et al.,
1995) dalam
(Sumarwan,
2017)
A.
Pengetahuan
Produk
Perbankan
Syariah
1. Mengetahui
macam-macam
merek Bank
Syariah
2. Pengetahuan
tentang produk-
produk Bank
Syariah dan
terminologinya.
3. Mengetahui fitur
produk Bank
Syariah
PT.1
PT.2-PT.3
PT.4
Interval Likert
(1-5)
B.
Pengetahuan
Prembelian
1. Mengetahui lokasi
Bank Syariah
terdekat
2. Mengetahui
prosedur untuk
memiliki rekening
Bank Syariah
PT.5
PT.6
Interval Likert
(1-5)
56
Variabel
Laten
Dimensi Indikator No.Perta
nyaan
Skala Pengu
kuran
C,
Pengetahuan
Manfaat
1. Mengetahui dan
merasakan
manfaaat dari
produk dan jasa
Bank Syariah
PT.7 Interval Likert
(1-5)
Persepsi
(X2).
(Robbins,
2001) dalam
(Umiyati,
2017)
A.
Faktor-faktor
yang
Mempengaru
hi Persepsi
1. Faktor dari dalam
diri (pemersepsi):
sikap, motif,
kepentingan, dan
pengalaman.
2. Sasaran dari
persepsi: latar
belakang,
kedekatan, dan hal
baru (inovasi)
3. Faktor dalam
situasi: waktu,
keadaan/tempat
kerja, keadaan
sosial
PS.1-PS.2
PS.3-PS.4
PS.5-PS.6
Interval Likert
(1-5)
Teknologi e-
banking (X3)
(Sumarwan,
2017)
A,
Teknologi
Internet
Banking
1. konsumen ingin
pelayanan
perbankan yang
serba online
2. layanan internet
perbankan syariah
mempermudah
layanan perbankan
syariah
3. transaksi yang
dilakukan melalui
Internet-Banking
akan
mempermudah
dan mempercepat
penyelesaian
transaksi tersebut
EB.1
EB.2
EB.3
Interval Likert
(1-5)
B.
Teknologi
Mobile
Banking
1. Layanan
perbankan syariah
kini lebih mudah
diakses melalui
telepon genggam
2. Mobile banking di
bank syariah
menjadikan akses
tak terbatas
terhadap layanan
perbankan syariah
EB.4-
EB.5
EB.6
Interval Likert
(1-5)
57
Variabel
Laten
Dimensi Indikator No.Perta
nyaan
Skala Pengu
kuran
C.
Teknologi
Mobile
Banking
3. Layanan
perbankan syariah
kini lebih mudah
diakses melalui
telepon genggam
4. Mobile banking di
bank syariah
menjadikan akses
tak terbatas
terhadap layanan
perbankan syariah
EB.4-
EB.5
EB.6
Interval Likert
(1-5)
Minat
(X4)
(Crow &
Crow,
1973)
dalam
(Suharyat,
2009)
A.
Faktor-faktor
yang
Mempengaruh
i Minat
1. Dorongan Dari
dalam Diri
Individu
2. Motif Sosial
3. Faktor Emosional
M.1-M2
M.3-M.4
M.5
Interval Likert
(1-5)
58
BAB 1V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas gambaran umum tentang objek penelitian
1. Data Responden
. Peneliti melakukan observasi hanya di lingkungan pesantren putra, karena
kebijakan pengurus pesantren tersebut. Responden yang peneliti pilih dalam
lingkungan pesantren putra tersebut adalah mudabbir/pengurus dan ustadz/pengajar
Pondok Pesantran Ummul Quro Al-Islami yang sudah mengabdi atau mengajar di
pondok pesantren tersebut lebih dari tiga tahun. Sampel yang diambil berjumlah
109 responden atau 25% dari seluruh populasi yaitu 436 responden.
Mudabbir di pesantren tersebut keseluruhan berjumlah 386 mudabbir dan
ustadz/pengajar di pesantren tersebut keseluruhan berjumlah 50 ustadz. Santri
tersebut rata-rata berasal dari Jawa Barat, seperti Bogor, Sukabumi, Depok, dan
Cianjur. Terbanyak kedua adalah dari DKI Jakarta, namun tidak sedikit juga yang
berasal dari luar Jabodetabek bahkan luar pulau Jawa. Ustadz/pengajar di pesantren
tersebut di dominasi oleh alumni pondok pesantren tersebut dan meneruskan kuliah
di Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) Bogor yang masih satu lembaga dengan
Pondok Pesantran Ummul Quro Al-Islami.
2. Penyebaran Kuesioner
Kuesioner fisik yang peneliti distribusikan adalah 90 kuesioner, 19 kuesioner
dengan menggunakan kuesioner online menggunakan Google Form. Kuesioner
fisik yang kembali dan sudah diisi sebanyak 90 kuesioner yang artinya tidak ada
missing data. Kuesioner terdiri dari 24 pertanyaan untuk 4 variabel.
59
3. Sejarah Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami
Berdirinya Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami dimulai sejak awal tahun
1993 di mana pada waktu itu dalam tahap pencarian lokasi yang tepat untuk
lembaga pendidikan pesantren yang ideal. Pada mulanya pemilihan lokasi adalah
di Kampung Setu desa Leuwimekar. Karena ada kendala dengan pengadaan air
untuk MCK, meskipun pondasi bangunan sudah selesai digali terpaksa diurungkan.
Pada akhirnya mencari lokasi kembali dan menemukan lokasi di kampung
Banyusuci Desa Leuwimekar. Daerah ini dikelilingi sungai Cigatet, yang
merupakan muara dari sungai Cianteun.
Lokasinya tidak jauh dari pusat kota kecamatan yang berjarak kurang lebih 800
m dari jalan protokol Jasinga – Bogor. Pada tanggal 21 Juni 1993 M atau 1
Muharram 1414 H, mulailah tonggak awal sejarah berdirinya Pondok Pesantren
Ummul Quro Al-Islami, dengan ditandai peletakan batu pertama pondasi Masjid
Jami` Umml Quro yang dilaksanakan oleh semua pegawai Muspika (Camat,
Danramil dan Kapolsek) dan sebagian besar alim ulama disekitarnya serta sejumlah
ulama dari Jawa Timur. Secara resmi pendidikan ini mulai beroperasi tepatnya
padatanggal 10 Juli 1994 dan dibuka secara resmi oleh perintisnya dan disaksikan
oleh seluruh staf pengajar, pengurus dan seluruh santri pertama waktu itu.
Didirikan dan dipimpinan KH. Helmy Abdul Mubin, Lc. Beliau alumnus
Madinah University, Saudi Arabia. Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami ini
berdiri di bawah naungan Yayasan Ummul Quro, sekaligus sebagai pusat dari
lembaga lain yang ingin dikembangkan di kemudian hari.
60
Yang melatar belakangi berdirinya Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami
adalah karena adanya kesadaran serta niat pengabdian terhadap Masyarakat untuk
mengamalkan ilmu agama yang bertujuan untuk meninggikan kalimat Allah SWT,
mencerdaskan bangsa serta dapat membekali generasi masa depan dengan Iman dan
Taqwa dan ilmu pengetahuan agar dapat meminimalisir usaha-usaha yang
digencarkan oleh para misionaris dan orientalis dalam rangka mengikis nilai-nilai
Islam melalui ghazwatul afkar.
Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami bersifat independen dan untuk
semua golongan, maksudnya adalah tidak berafiliasi pada salah satu organisasi
keagamaan manapun dan tidak melibatkan diri dalam aktivitas- aktivitas politik
aktif. Jadi pondok ini untuk semua umat Islam dan milik semua umat yang betul-
betul berminat untuk tafaqquh fiddin, supaya sesuai dengan salah satu jiwa
kepesantrenan, yaitu "Berpikir Bebas" dengan tetap berdasarkan kepada nilai-nilai
keagamaan yang kental, sehingga tertanam jiwa optimisme yang besar.
4. Visi Misi
Visi Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami sebagaimana telah dirumuskan
oleh pimpinannya bahwa Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami adalah
lembaga iqamatuddien yang berupaya mencetak generasi mutafaqqih fiddien, ahli
zikir dan ahli fikir yang memiliki motivasi sematamata untuk beribadah kepada
Allah SWT dan mengharapkan ridho-Nya. Selain itu juga memiliki kompetensi
dasar penguasaan ilmu agama (al-ullm at-tanzilliyah) dan ilmu-ilmu alam (al-ullum
al-kauniyah) dengan menerapkan fungsi kholifah di atas bumi yang tercermin
61
dalam sikap proaktif, kreatif, inovatif untuk manfaat sebesar-besarnya bagi manusia
dan seluruh alam.
Untuk mewujudkan Visi sebagaimana dirumuskan diatas, pimpinan Pondok
Pesantren Ummul Quro Al-Islami telah menetapkan Misi Pondok Pesantren sebagai
berikut:
a. Mendidik pribadi muslim yang berkualitas imaniyah, ilmiah dan amaliyah
serta mampu melaksanakan da'wah ilal-khoir, amar ma'ruf dan nahi munkar.
Yang berarti bahwa terciptanya generasi muslim yang memiliki keimanan,
ilmu pengetahuan, serta menjadi teladan dalam tingkah laku sehingga mampu
mengajak pada kebaikan dan mencegah kemunkaran.
b. Mencetak pribadi unggul dan trampil berbahasa Arab dan Inggris secara lisan
dan tulisan, karena dua bahasa tersebut merupakan bahasa internasional yang
digunakan seluruh dunia baik dalam ilmu pengetahuan maupun produk-
produk barang dan jasa.
c. Membentuk generasi moderat dan toleran yang mampu hidup di tengah-
tengah masyarakat sebagai pemersatu umat.
d. Mewujudkan dan mengembangkan lembaga pendidikan berkualitas,
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dan menjadi munzirul qoum, sebab
banyak lembaga pendidikan saat ini yang hanya dijadikan lahan bisnis tanpa
memperhatikan rakyat kecil maka Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami
tampil dengan mengedepankan kualitas dan biaya yang terjangkau.
e. Meningkatkan pengetahuan kemampuan profesional SDM.
62
5. Struktur Organisasi Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami
Gambar 4.1
Struktural organisasi Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami
Sumber: (http://pp-ummulquro.com)
B. Analisis dan Hasil Penelitian
Untuk mendapatkan penjelasan umum mengenai latar belakang sampel
penelitian, maka pada sub bab ini akan dilampirkan hal-hal penting dalam
penafsiran penelitian. Penjelasan sampel yang di lampirkan berupa jenis kelamin,
usia, tingkat pendidikan, jabatan, pendapatan per bulan.
Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah para guru dan
mudabbir/pengurus Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami. Sampel yang
diambil dari populasi seluruh guru dan mudabbir/pengurus adalah 109 responden.
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Untuk mendapatkan data ini, peneliti melakukan penebaran kuesioner kepada
para guru dan mudabbi Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami sebanyak 30
63
responden, dengan alat uji SPSS. Maka didapat hasil uji validitas adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
No r hitung r tabel Sig (2-
tailed)
Keterangan
Pengetahuan (X1)
1 0.583 0.361 0.001 Valid
2 0.421 0.361 0.021 Valid
3 0.519 0.361 0.003 Valid
4 0.645 0.361 0.000 Valid
5 0.478 0.361 0.007 Valid
6 0.580 0.361 0.001 Valid
7 0.715 0.361 0.000 Valid
Persepsi (X2)
1 0.701 0.361 0.000 Valid
2 0.598 0.361 0.000 Valid
3 0.835 0.361 0.000 Valid
4 0.695 0.361 0.000 Valid
5 0.789 0.361 0.000 Valid
6 0.739 0.361 0.000 Valid
E-Banking (X3)
1 0.739 0.361 0.000 Valid
2 0.845 0.361 0.000 Valid
3 0.746 0.361 0.000 Valid
4 0.846 0.361 0.000 Valid
5 0.775 0.361 0.000 Valid
6 0.834 0.361 0.000 Valid
5 0.833 0.361 0.000 Valid
Mnat (Y)
1 0.809 0.361 0.000 Valid
2 0.658 0.361 0.000 Valid
3 0.612 0.361 0.000 Valid
4 0.798 0.361 0.000 Valid
5 0.833 0.361 0.000 Valid (Sumber data : Hasil Olah Data SPSS 22, 2019)
64
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa semua item pernyataan pada variabel proses
keputusan jamaah memiliki r hitung lebih besar dari r tabel. Berdasarkan hal
tersebut, variabel proses pengambilan keputusan nasabah dapat dikatakan valid. Hal
ini menunjukkan bahwa setiap pernyataan pada seluruh variabel yang digunakan
pada penelitian ini dapat diandalkan dan layak sebagai penelitian.
b. Uji Reliabilitas .
Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70
(Ghozali, 2011, p. 47). Berikut adalah hasil uji Reliabilitas dari variabel
pengetahuan, persepsi, religiusitas dan proses keputusan dengan 30 sempel
responden.
Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Variabel Cronbach’s
Alpha
Keterangan
Pengetahuan 0.728 Reliabel
Persepsi 0.816 Reliabel
Religiusitas 0.879 Reliabel
Keputusan 0.795 Reliabel
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 17, 2018)
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan oleh tabel 4.8, uji reabilitas pada dimensi-
dimensi dalam penelitian, karena nilai cronbach’s alpha telah berada diatas nilai
standar, yaitu diatas 0,70. Sehingga dapat dikatakan semua dimensi ini bersifat
reliable.
65
2. Analisis Deskriptif
a. Profil Responden
Berdasarkan penyebaran angket kepada responden yang menjadi guru dan
mudabbir/pengurus Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami. Sampel yang
diambil yaitu berjumlah 109 responden. Berikut ini adalah hasil dari karakteristik
responden yang diteliti :
1) Jenis Kelamin
Gambar 4.2
Jenis Kelamin Responden
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 22, 2019)
Dari tabel di atas, diketahui bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 99 orang responden dari dengan persentase sebesar 90,8% dan
untuk responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 10 orang responden dengan
persentase sebesar 9,2%. Berdasarkan data di atas, untuk responden berdasarkan
jenis kelamin didominasi oleh laki-laki dengan persentase 90,8%. Hal ini
dikarenakan peneliti hanya diperbolehkan mengambil data kuesioner di asrama
putra, sedangkan data kuesioner jenis kelamin perempuan dengan persentase 9,2%
hanya peneliti didapatkan pada penyebaran kuesioner secara online dengan Google
Form.
99 (90,8%)
10 (9,2%)
66
2) Usia Responden
Gambar 4.3
Usia Responden
Dari tabel di atas, diketahui bahwa jumlah responden yang berusia 17-25 tahun
adalah yang terbanyak yaitu 106 orang responden dengan persentase sebesar
97,2%, berusia 26-35 tahun sebanyak 3 orang responden dengan persentase sebesar
2,8%, berusia 36-45 tahun sebanyak 0 orang responden dengan persentase sebesar
0%, dan yang berusia 46-55 tahun sebanyak 0 orang responden dengan persentase
sebesar 0%. Jadi berdasarkan data di atas, untuk responden yang berusia 17-25
tahun mendominasi dengan persentase 97,2%.
Hal ini dikarenakan sebagian besar responden adalah menjadi santri senior di
pondok pesantren tersebut, dan mayoritas ustadz yang menjadi responden adalah
mahasiswa strata satu yang juga pengajar di pesantren tersebut.
3) Tingkat Pendidikan
Gambar 4.4
Tingkat Pendidikan
(Sumber data: Hasil Olah Data SPSS 22, 2019)
93 (85,3%)
16 (14,7%)
67
Dari tabel di atas, diketahui bahwa jumlah responden dengan tingkat
pendidikan SMA/sederajat adalah yang terbanyak yaitu 93 orang responden dengan
persentase sebesar 85,3%, sarjana (S1) sebanyak 16 orang responden dengan
persentase sebesar 14,7%, dan Magister (S2) sebanyak 0 orang responden dengan
persentase sebesar 0%. Berdasarkan data di atas, maka responden didominasi oleh
tingkat pendidikan SMA/sederajat dengan persentase 85,3%. Hal ini disebabkan
karena mayoritas responden adalah santri senior yang lulus tahun 2019 dan ustadz
yang masih kuliah strata satu.
4) Jabatan di Pondok Pesantren
Gambar 4.5
Jabatan di Pondok Pesantren
(Sumber data: Hasil Olah Data SPSS 22, 2019)
Dari tabel di atas, diketahui bahwa jumlah responden yang menjabat sebagai
mudabbir adalah yang terbanyak yaitu 88 orang responden dengan persentase
sebesar 80,7%, jabatan ustadz sebanyak 21 orang responden dengan persentase
sebesar 19,7%,. Berdasarkan data di atas, maka responden didominasi oleh
mudabbir dengan persentase 80,7%. Hal ini karena pada pesantren tersebut populasi
mudabbir lebih banyak yaitu sebesar 386 orang daripada populasi ustad yaitu
sebesar 50 orang yang ada di lingkungan pesantren putra.
21 (19,7%)
88 (80,7%)
68
5) Pendapatan Responden
Gambar 4.6
Pendapatan Responden
(Sumber data: Hasil Olah Data SPSS 22, 2019)
Dari tabel di atas, diketahui bahwa jumlah responden dengan tingkat pendaptan
1-3 juta adalah yang terbanyak yaitu 101 orang responden dengan persentase
sebesar 92,7%, pendapatan 3-5 juta sebanyak 6 orang responden dengan persentase
sebesar 5,5%, pendapatan 5-10 juta sebanyak 1 orang responden dengan persentase
sebesar 0,9%, dan pendapatan 10-15 juta sebanyak 1 orang responden dengan
persentase sebesar 0,9%, Berdasarkan data di atas, maka responden didominasi oleh
tingkat pendapatan 1-3 juta dengan persentase 92,7%. Hal tersebut dikarenakan
mayoritas mudabbir dan ustad adalah yang masih berstatus “mengabdi”, dan
mendapatkan bisyarah (bayaran) sebesar 1-3 juta.
b. Hasil Tanggapan Responden
1) Variabel Pengetahuan
Pada penelitian ini, variabel pengetahuan mempunyai 7 item pertanyaan yang
diajukan kepada responden. Hasil jawaban responden terkait variabel pengetahuan
adalah sebagai berikut:
101 (92,7%)
6 (5,5%) 1 (0,9)% 1 (0,9)%
69
Tabel 4.3
Mengetahui Merek Bank Syariah
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 44 40% 2 Setuju 53 49% 3 Netral 11 10% 4 Tidak Setuju 0 0% 5 Sangat Tidak Setuju 1 1%
(Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “mengetahui merek-merek perbankan
syariah” dijawab sangat setuju oleh 44 responden atau sebesar 40%, dijawab setuju
oleh 53 responden atau sebesar 49%, dijawab netral oleh 11 responden atau sebesar
10%, dijawab tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%, dan dijawab sangat
tidak setuju oleh 1 responden atau sebesar 1%. Hasil ini berarti responden setuju
bahwa mengetahui merek bank syariah dengan jelas.
Tabel 4.4
Mengetahui Akad Produk Bank Syariah
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 24 22% 2 Setuju 66 61% 3 Netral 16 15% 4 Tidak Setuju 3 3% 5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
(Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “mengetahui akad-akad produk perbankan
syariah” dijawab sangat setuju oleh 24 responden atau sebesar 22%, dijawab setuju
oleh 66 responden atau sebesar 61%, dijawab netral oleh 16 responden atau sebesar
15%, dijawab tidak setuju oleh 3 responden atau sebesar 3%, dan dijawab sangat
tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini berarti responden setuju
bahwa mengetahui akad-akad produk bank syariah dengan jelas.
70
Tabel 4.5
Mengetahui Produk Bank Syariah
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 22 20% 2 Setuju 53 49% 3 Netral 28 26% 4 Tidak Setuju 5 5% 5 Sangat Tidak Setuju 1 1%
(Sumber: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “mengetahui produk-produk perbankan
syariah” dijawab sangat setuju oleh 22 responden atau sebesar 20%, dijawab setuju
oleh 53 responden atau sebesar 49%, dijawab netral oleh 28 responden atau sebesar
26%, dijawab tidak setuju oleh 5 responden atau sebesar 5%, dan dijawab sangat
tidak setuju oleh 1 responden atau sebesar 1%. Hasil ini berarti responden setuju
bahwa mengetahui produk-produk bank syariah dengan jelas.
Tabel 4.6
Mengetahui Jasa dan Fitur Bank Syariah
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 27 25% 2 Setuju 59 54% 3 Netral 21 19% 4 Tidak Setuju 2 2% 5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
(Sumber: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “mengetahui jasa dan fitur perbankan syariah”
dijawab sangat setuju oleh 27 responden atau sebesar 25%, dijawab setuju oleh 59
responden atau sebesar 54%, dijawab netral oleh 21 responden atau sebesar 19%,
dijawab tidak setuju oleh 2 responden atau sebesar 2%, dan dijawab sangat tidak
setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini berarti responden setuju bahwa
mengetahui jasa dan fitur bank syariah dengan jelas.
71
Tabel 4.7
Mengetahui Lokasi Bank Syariah
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 31 28%
2 Setuju 61 56%
3 Netral 15 14%
4 Tidak Setuju 2 2%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “mengetahui lokasi perbankan syariah”
dijawab sangat setuju oleh 31 responden atau sebesar 28%, dijawab setuju oleh 61
responden atau sebesar 56%, dijawab netral oleh 15 responden atau sebesar 14%,
dijawab tidak setuju oleh 2 responden atau sebesar 2%, dan dijawab sangat tidak
setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini berarti responden setuju bahwa
mengetahui lokasi bank syariah dengan jelas.
Tabel 4.8
Mengetahui Prosedur Memiliki Bank Syariah
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 19 17%
2 Setuju 55 50%
3 Netral 29 27%
4 Tidak Setuju 6 6%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “mengetahui prosedur memiliki perbankan
syariah” dijawab sangat setuju oleh 19 responden atau sebesar 17%, dijawab setuju
oleh 55 responden atau sebesar 50%, dijawab netral oleh 29 responden atau sebesar
27%, dijawab tidak setuju oleh 6 responden atau sebesar 6%, dan dijawab sangat
tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini berarti responden setuju
bahwa mengetahui prosedur memiliki bank syariah dengan jelas.
72
Tabel 4.9
Mengetahui Manfaat Bank Syariah
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 41 38%
2 Setuju 49 45%
3 Netral 16 15%
4 Tidak Setuju 3 3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “mengetahui manfaat perbankan syariah”
dijawab sangat setuju oleh 41 responden atau sebesar 38%, dijawab setuju oleh 49
responden atau sebesar 45%, dijawab netral oleh 16 responden atau sebesar 15%,
dijawab tidak setuju oleh 3 responden atau sebesar 3%, dan dijawab sangat tidak
setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini berarti responden setuju bahwa
mengetahui manfaat bank syariah dengan jelas.
2) Variabel Persepsi
Pada penelitian ini, variabel persepsi mempunyai 6 item pertanyaan yang
diajukan kepada responden. Hasil jawaban responden terkait variabel pengetahuan
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10
Persepsi Bank Syariah Berprinsip Syariah
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 47 43%
2 Setuju 54 50%
3 Netral 7 6%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 1 1% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Persepsi Berprinsip Syariah” dijawab sangat
setuju oleh 47 responden atau sebesar 43%, dijawab setuju oleh 54 responden atau
sebesar 50%, dijawab netral oleh 7 responden atau sebesar 6%, dijawab tidak setuju
73
oleh 0 responden atau sebesar 0%, dan dijawab sangat tidak setuju oleh 1 responden
atau sebesar 1%. Hasil ini berarti responden setuju bahwa persepsi Bank Syariah
berprinsip syari’at Islam.
Tabel 4.11
Bank Syariah Cocok untuk Masyarakat Religius
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 45 41%
2 Setuju 51 47%
3 Netral 11 10%
4 Tidak Setuju 1 1%
5 Sangat Tidak Setuju 1 1%
(Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Bank Syariah Cocok untuk Masyarakat
Religius” dijawab sangat setuju oleh 45 responden atau sebesar 41%, dijawab setuju
oleh 51 responden atau sebesar 47%, dijawab netral oleh 1 responden atau sebesar
1%, dijawab tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%, dan dijawab sangat
tidak setuju oleh 1 responden atau sebesar 1%. Hasil ini berarti responden setuju
bahwa Bank Syariah cocok untuk masyarakat religius.
Tabel 4.12
Sistem Bagi Hasil Sesuai dengan Masyarakat Religius
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 42 39%
2 Setuju 56 51%
3 Netral 10 9%
4 Tidak Setuju 1 1%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Sistem Bagi Hasil Sesuai dengan
Masyarakat Religius” dijawab sangat setuju oleh 42 responden atau sebesar 39%,
dijawab setuju oleh 56 responden atau sebesar 51%, dijawab netral oleh 10
74
responden atau sebesar 9%, dijawab tidak setuju oleh 1 responden atau sebesar 1%,
dan dijawab sangat tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini berarti
responden setuju bahwa sistem bagi hasil sesuai dengan masyarakat religius.
Tabel 4.13
Bank Syariah Diterima Dikalangan Masyarakat Religius
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 48 44%
2 Setuju 48 44%
3 Netral 12 11%
4 Tidak Setuju 1 1%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Bank Syariah Diterima Dikalangan
Masyarakat Religius” dijawab sangat setuju oleh 48 responden atau sebesar 44%,
dijawab setuju oleh 48 responden atau sebesar 44%, dijawab netral oleh 12
responden atau sebesar 11%, dijawab tidak setuju oleh 1 responden atau sebesar
1%, dan dijawab sangat tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini
berarti responden setuju bahwa Bank Syariah diterima dikalangan masyarakat
religius.
Tabel 4.14
Bank Syariah Mendapat Kepercayaan Masyarakat Religius
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 45 41%
2 Setuju 52 48%
3 Netral 12 11%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Bank Syariah Mendapat Kepercayaan
Masyarakat Religius” dijawab sangat setuju oleh 45 responden atau sebesar 41%,
dijawab setuju oleh 52 responden atau sebesar 48%, dijawab netral oleh 12
75
responden atau sebesar 11%, dijawab tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar
0%, dan dijawab sangat tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini
berarti responden setuju bahwa Bank Syariah mendapat kepercayaan masyarakat
religius.
Tabel 4.15
Berdekatan dengan Tempat Tinggal
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 29 27%
2 Setuju 55 50%
3 Netral 22 20%
4 Tidak Setuju 3 3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Berdekatan dengan Tempat Tinggal”
dijawab sangat setuju oleh 29 responden atau sebesar 27%, dijawab setuju oleh 55
responden atau sebesar 50%, dijawab netral oleh 22 responden atau sebesar 20%,
dijawab tidak setuju oleh 3 responden atau sebesar 3%, dan dijawab sangat tidak
setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini berarti responden setuju bahwa
kedekatan Bank Syariah dengan tempat tinggalnya, memberikannya kesempatan
untuk menabung di Bank Syariah.
3) Variabel Teknologi E-banking
Pada penelitian ini, variabel teknologi E-banking mempunyai 6 item
pertanyaan yang diajukan kepada responden. Hasil jawaban responden terkait
variabel pengetahuan adalah sebagai berikut:
76
Tabel 4.16
Pelayanan Perbankan Serba Online
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 27 25%
2 Setuju 44 40%
3 Netral 36 33%
4 Tidak Setuju 2 2%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Pelayanan Perbankan Serba Online” dijawab
sangat setuju oleh 27 responden atau sebesar 25%, dijawab setuju oleh 44
responden atau sebesar 40%, dijawab netral oleh 36 responden atau sebesar 33%,
dijawab tidak setuju oleh 2 responden atau sebesar 2%, dan dijawab sangat tidak
setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini berarti responden setuju jika
pelayanan perbankan serba online.
Tabel 4.17
Internet Banking Permudah Layanan Perbankan
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 30 28%
2 Setuju 64 59%
3 Netral 14 13%
4 Tidak Setuju 1 1%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Internet Banking Permudah Layanan
Perbankan” dijawab sangat setuju oleh 30 responden atau sebesar 28%, dijawab
setuju oleh 64 responden atau sebesar 59%, dijawab netral oleh 14 responden atau
sebesar 13%, dijawab tidak setuju oleh 1 responden atau sebesar 1%, dan dijawab
sangat tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini berarti responden
setuju jika Internet Banking mempermudah layanan perbankan.
77
Tabel 4.18
Internet Banking Percepat Transaksi
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 33 30%
2 Setuju 64 59%
3 Netral 11 10%
4 Tidak Setuju 1 1%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Internet Banking Percepat Transaksi”
dijawab sangat setuju oleh 33 responden atau sebesar 30%, dijawab setuju oleh 64
responden atau sebesar 59%, dijawab netral oleh 11 responden atau sebesar 10%,
dijawab tidak setuju oleh 1 responden atau sebesar 1%, dan dijawab sangat tidak
setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini berarti responden setuju jika
Internet Banking mempercepat transaksi perbankan.
Tabel 4.19
Kemudahan Akses Layanan Perbankan Melalui Telepon Genggam
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 35 32%
2 Setuju 61 56%
3 Netral 12 11%
4 Tidak Setuju 1 1%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Kemudahan Akses Layanan Perbankan
Melalui Telepon Genggam” dijawab sangat setuju oleh 35 responden atau sebesar
32%, dijawab setuju oleh 61 responden atau sebesar 56%, dijawab netral oleh 12
responden atau sebesar 11%, dijawab tidak setuju oleh 1 responden atau sebesar
1%, dan dijawab sangat tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini
berarti responden setuju jika telepon genggam mempermudah akses perbankan.
78
Tabel 4.20
Adanya Mobile Banking Mengubah Cara Bertransaksi
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 37 34%
2 Setuju 53 49%
3 Netral 18 17%
4 Tidak Setuju 1 1%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Adanya Mobile Banking Mengubah Cara
Bertransaksi” dijawab sangat setuju oleh 37 responden atau sebesar 34%, dijawab
setuju oleh 53 responden atau sebesar 49%, dijawab netral oleh 18 responden atau
sebesar 17%, dijawab tidak setuju oleh 1 responden atau sebesar 1%, dan dijawab
sangat tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini berarti responden
setuju bahwa Mobile Banking mengubah perilaku konsumen perbankan dalam
bertransaksi perbankan.
Tabel 4.21
Fleksibilitas Akses Layanan Perbankan dengan Mobile Banking
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 34 31%
2 Setuju 65 60%
3 Netral 10 9%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Fleksibilitas Akses Layanan Perbankan
dengan Mobile Banking” dijawab sangat setuju oleh 34 responden atau sebesar
31%, dijawab setuju oleh 65 responden atau sebesar 60%, dijawab netral oleh 10
responden atau sebesar 9%, dijawab tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%,
dan dijawab sangat tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%.
79
Hasil ini berarti responden setuju bahwa Mobile Banking menjadikan akses
layanan perbankan menjadi fleksibel.
4) Variabel Minat
Pada penelitian ini, variabel minat mempunyai 5 item pertanyaan yang
diajukan kepada responden. Hasil jawaban responden terkait variabel pengetahuan
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.22
Berminat Karena Menjauhi Riba
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 40 37%
2 Setuju 50 46%
3 Netral 18 17%
4 Tidak Setuju 1 1%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Berminat Karena Menjauhi Riba” dijawab
sangat setuju oleh 40 responden atau sebesar 37%, dijawab setuju oleh 50
responden atau sebesar 46%, dijawab netral oleh 18 responden atau sebesar 17%,
dijawab tidak setuju oleh 1 responden atau sebesar 1%, dan dijawab sangat tidak
setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini berarti responden setuju bahwa
meminati perbankan syariah karena ingin menjauhi riba.
Tabel 4.23
Berminat Karena Hadirnya E-Banking
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 25 23%
2 Setuju 62 57%
3 Netral 22 20%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
80
Tanggapan responden mengenai “Berminat Karena Hadirnya E-Banking”
dijawab sangat setuju oleh 25 responden atau sebesar 23%, dijawab setuju oleh 62
responden atau sebesar 57%, dijawab netral oleh 22 responden atau sebesar 20%,
dijawab tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%, dan dijawab sangat tidak
setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini berarti responden setuju bahwa
meminati perbankan syariah karena hadirnya fitur E-Banking (internet banking dan
mobile banking).
Tabel 4.24
Berminat Karena Lingkungan Masyarakat Religius
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 35 32%
2 Setuju 62 57%
3 Netral 12 11%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Berminat Karena Lingkungan Masyarakat
Religius” dijawab sangat setuju oleh 35 responden atau sebesar 32%, dijawab setuju
oleh 62 responden atau sebesar 57%, dijawab netral oleh 12 responden atau sebesar
11%, dijawab tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%, dan dijawab sangat
tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini berarti responden setuju
bahwa meminati perbankan syariah karena lingkungan masyarakat religius
mendorongnya untuk menggunakan produk Bank Syariah yang berprinsip nilai-
nilai Islami.
81
Tabel 4.25
Berminat Karena Akad Bank Syariah Sesuai Prinsip Syari’at Islam
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 40 37%
2 Setuju 58 53%
3 Netral 11 10%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Berminat Karena Akad Bank Syariah Sesuai
Prinsip Syari’at Islam” dijawab sangat setuju oleh 40 responden atau sebesar 37%,
dijawab setuju oleh 58 responden atau sebesar 53%, dijawab netral oleh 11
responden atau sebesar 10%, dijawab tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar
0%, dan dijawab sangat tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini
berarti responden setuju bahwa meminati perbankan syariah karena akad Bank
Syariah sesuai prinsip Syari’at Islam.
Tabel 4.26
Tertarik Menggunakan Inovasi E-Banking
No Alternatif Frekuensi Persentse
1 Sangat Setuju 27 25%
2 Setuju 61 56%
3 Netral 21 19%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0% (Sumber data: hasil pengolahan Data Primer 2019)
Tanggapan responden mengenai “Tertarik Menggunakan Inovasi E-
Banking” dijawab sangat setuju oleh 27 responden atau sebesar 25%, dijawab
setuju oleh 61 responden atau sebesar 56%, dijawab netral oleh 21 responden atau
sebesar 19%, dijawab tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%, dan dijawab
sangat tidak setuju oleh 0 responden atau sebesar 0%. Hasil ini berarti responden
82
setuju bahwa inovasi internet banking dan mobile banking di Bank Syariah,
membuatnya tertarik untuk menggunakan fitur tersebut.
3. Analisis Data
a. Perancangan Model Struktural (Inner model)
Berikut ini adalah perancangan Inner model untuk penetian ini melalui
program software Smart PLS:
Gambar 4.7
Perancangan Inner Model
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
b. Perancangan Model Pengukuran (Outer Model)
Sifat indikator dari masing-masing konstruk pada penelitian ini adalah
reflektif. Hal ini dapat dilihat dari konstruk X1, X2, X3, dan Y pada outer model
adalah reflektif. Sehingga arah reflektornya yaitu dari konstruk ke indikator
(Ghozali, 2016). Perancangan outer model melalui program software Smart PLS
sebagai berikut:
83
Gambar 4.8
Perancangan Outer Model
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019
c. Estimasi Model
Metode pendugaan parameter (estimasi) di dalam penelitian ini menggunakan
PLS Alogarithm pada software Smart PLS. Ketentuan untuk menguji
undimensionalitas dari setiap konstruk dengan melihat Validitas konvergen
(Convergent Validity).
Hair et al. (2006) mengemukakan bahwa rule of thumb yang biasanya
digunakan untuk membuat pemeriksaan awal dart matrik faktor adalah .30
dipertimbangkan telah memenuhi level minimal, untuk loading .40 dianggap
lebih baik, dan untuk loading > 0.50 dianggap signifikan secara praktis. Hasil
eksekusi model dengan PLS Alogarithm pada gambar 4.0 berikut:
84
Gambar 4.9
Loading Factor Model
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Hasil estimasi menunjukkan bahwa tidak ada indikator dengan outer loading
dibawah 0,05. Sehingga model dapat dievaluasi lebih lanjut.
d. Evaluasi Model
Evaluasi model untuk inner model dan outer model selanjutnya dilakukan
dengan membaca hasil report dari PLS Alogarithm pada software Smart PLS.
1) Pengujian Outer Model
a) Validitas konvergen
Adapun loading factor ini dapat dilihat dari output outer loading. Output outer
loading dari estimasi PLS Alogarithm adalah sebagai berikut:
85
Tabel 4.27
Output Outer Loading
Pengetahuan Persepsi E-Banking Minat
Pt.1 0.508
Pt.2 0.601
Pt.3 0.689
Pt.4 0.645
Pt.5 0.632
Pt.6 0.663
Pt.7 0.685
Ps.1 0.644
Ps.2 0.753
Ps.3 0.813
Ps.4 0.775
Ps.5 0.681
Ps.6 0.666
Eb.1 0.776
Eb.2 0.783
Eb.3 0.790
Eb.4 0.827
Eb.5 0.795
Eb.6 0.817
M.1 0.815
M.2 0.819
M.3 0.806
M.4 0.797
M.5 0.793 Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Berdasarkan pada output outer loading dapat dilihat bahwa hasil loading factor
semua indikator untuk masing-masing konstruk sudah memenuhi validitas
konvergen. karena semua nilai loading factor sudah diatas 0,50.
b) Validitas Diskriminan
Output cross loading untuk penelitian ini dari estimasi PLS Alogarithm adalah
sebagai berikut:
86
Tabel 4.28
Output Cross Loading
Pengetahuan Persepsi E-Banking Minat
Pt.1 0.508 0.263 0.251 0.184
Pt.2 0.601 0.215 0.14 0.271
Pt.3 0.689 0.238 0.064 0.248
Pt.4 0.645 0.247 0.15 0.262
Pt.5 0.632 0.232 0.346 0.312
Pt.6 0.663 0.25 0.154 0.339
Pt.7 0.685 0.506 0.297 0.334
Ps.1 0.229 0.644 0.304 0.242
Ps.2 0.292 0.753 0.195 0.316
Ps.3 0.363 0.813 0.369 0.356
Ps.4 0.27 0.775 0.345 0.323
Ps.5 0.177 0.681 0.17 0.246
Ps.6 0.486 0.666 0.146 0.438
Eb.1 0.249 0.255 0.776 0.307
Eb.2 0.298 0.269 0.783 0.247
Eb.3 0.32 0.246 0.79 0.273
Eb.4 0.288 0.285 0.827 0.325
Eb.5 0.167 0.277 0.795 0.361
Eb.6 0.239 0.329 0.817 0.302
M.1 0.497 0.432 0.213 0.815
M.2 0.293 0.367 0.358 0.819
M.3 0.262 0.357 0.297 0.806
M.4 0.373 0.327 0.2 0.797
M.5 0.359 0.362 0.463 0.793 Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Berdasarkan tabel output cross loading tersebut, dapat dilihat bahwa korelasi
masing-masing indikator dengan konstruk lebih tinggi daripada dengan konstruk
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi indikator pada
bloknya sendiri lebih baik daripada indikator di blok lain.
Metode laln yang digunakan untuk menilai validitas diskriminan adalah
dengan membandingkan akar dari Average Variance Extracted (√AVE) untuk
setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya (latent
variable correlation). Output akar Average Variance Extracted (√AVE) dan
latent variable correlation dari PLS Alogarithm adalah sebagai berikut:
87
Tabel 4.29
Output AVE dan akar AVE
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Tabel 4. 30
Output Latent Variable Correlation
E-
Banking
Minat Pengetahuan Persepsi
E-Banking 1.000
Minat 0.384 1.000
Pengetahuan 0.320 0.450 1.000
Persepsi 0.347 0.461 0.446 1.000
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Berdasarkan perbandingan dua tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai akar
AVE setiap konstruk lebih tinggi dibandingkan nilai korelasi setiap kostruk
lainnya.sebagai contoh nilai akar AVE dari minat (Y) adalah 0,806 lebih besar
dari nilai variabel endogennya (X) yaitu pengetahuan (0.634), persepsi (0.724),
teknologi e-banking (0.798). Jadi dapat disimpulkan bahwa semua konstruk dalam
model yang diestimasi memenuhi kriteria Validitas Diskriminan.
c) Composite Reliability
Uji reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan dua metode, yaitu Cronbach’s
alpha dan Composite reliability. Rule of thumb nilai alpha atau composite
reliability harus lebih besar dari 0,7 meskipun nilai 0,6 masih dapat diterima (Hair
et al., 2008). Output Cronbach’s alpha dan Composite reliability adalah sebagai
berikut:
AVE √AVE
Pengetahuan 0.403 0.634
Persepsi 0.525 0.724
E-Banking 0.637 0.798
Minat 0.650 0.806
88
Tabel 4.31
Output Composite reliability
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Tabel 4.32
Output Cronbach’s alpha
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Output Cronbach’s alpha dan Composite reliability tersebut menunjukkan
bahwa nilai masing-masing konstruk sudah diatas 0,70 dan konstruk yang memiliki
nilai 0,60 masih dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing
konstruk dalam model yang diestimasi memiliki reabilitas yang baik.
2) Pengujian Inner Model
Setelah model yang diestimasi memenuhi kriteria validitas diskriminan,
selanjutnya dilakukan pengujian terhadap model structural (inner model) yang
dilakukan dengan melihat R-square (R2) untuk setiap variabel laten endongen
sebagai kekuatan prediksi dari model struktural.
Semakin tinggi nilai R2 semakin baik nilai prediksi dari model yang diajukan
(Abdillah dan Hartono, 2015). Nilai R-square 0,75 yang berarti model kuat, nilai
0,50 model moderat, dan nilai 0,25 disimpulkan model lemah (Ghozali, 2016).
Composite Reliability
E-Banking 0.913
Minat 0.903
Pengetahuan 0.824
Persepsi 0.868
Pengetahuan 0.753
Persepsi 0.820
E-Banking 0.887
Minat 0.866
89
Tabel 4.33
Output Cronbach’s alpha
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Berdasarkan kriteria model, kedua R-square pada tabel diatas mengindikasikan
bahwa masing-masing model structural (inner model) pada penelitian ini termasuk
dalam kategori “moderat”.
Nilai R-square konstruk dependen Minat (Y) yaitu 0,323 Hal ini berarti bahwa
konstruk Pengetahuan (X1), Persepsi (X2), dan Teknologi E-Banking (X3) pada
model ini dapat menjelaskan konstruk Minat (Y) sebesar 32,3%.
a. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel.
Perbandingan t hitung dengan t tabel digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh antar variabel. Nilai t hitung diperoleh dari hasil boostrapping
dengan software Smart PLS. pengujian dengan bosstrap juga bertujuan untuk
meminimalkan masalah ketidaknormalan data penelitian.
Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan nilai t-statistik,
maka untuk α=5% nilai t-statistik yang digunakan adalah 1,96. Sehingga kriteria
penerimaan atau penolakan hipotesa adalah Ha diterima dan H0 ditolak ketika t-
statistik > 1,96. Pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat output path
coefficient dari hasil resampling boostrap sebagai berikut:
R Square R Square Adjusted
Pengetahuan
Persepsi
E-Banking
Minat 0.323 0.304
90
Tabel 4.34
Path Coefficient Pengetahuan (X1), Persepsi (X2), dan Teknologi E-Banking (X3)
Terhadap Minat (Y)
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
1) Pengaruh Pengetahuan (X1) terhadap Minat (Y)
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
(a) H01 = tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Pengetahuan
terhadap variabel Minat.
(b) Ha1 = terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Pengetahuan
terhadap variabel Minat.
Tabel 4.35
Path Coefficient Pengetahuan (X1) Terhadap Minat (Y)
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Tabel 4.35 diatas menunjukkan adanya pengaruh positif antara konstruk
Pengetahuan (X1) dengan konstruk Minat (Y) dengan nilai koefisien 0.263 dan
signifikan pada taraf 5%. Hal ini dibuktikan dari besarnya nilai t statistic untuk
konstruk X1 terhadap konstruk Y diatas 1,96 yaitu sebesar 2.923, dan pada
Probability Values (PValues) bernilai kurang dari 0,05 yaitu 0,004. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ha dapat diterima.
Original
Sample
(OS)
Sample
Mean (M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
((|O/STDEV|))
P Values
Pengetahuan →
Minat
0.263 0.270 0.090 2.923 0.004
Persepsi →
Minat
0.272 0.278 0.095 2.876 0.004
E-Banking →
Minat
0.206 0.224 0.091 2.260 0.024
Original
Sample
(OS)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P Values
Pengetahuan -
> Minat
0.263 0.270 0.090 2.923 0.004
91
2) Pengaruh Persepsi (X2) terhadap Minat (Y)
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
(a) H02 = tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Persepsi
terhadap variabel Minat.
(b) Ha2 = terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Persepsi terhadap
variabel Minat.
Tabel 4.36
Path Coefficient Persepsi (X2) Terhadap Minat (Y)
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Tabel 4.36 diatas menunjukkan adanya pengaruh positif antara konstruk
Persepsi (X2) dengan konstruk Minat (Y) dengan nilai koefisien 0.272 dan
signifikan pada taraf 5%. Hal ini dibuktikan dari besarnya nilai t statistic untuk
konstruk X1 terhadap konstruk Y diatas 1,96 yaitu sebesar 2.876, dan pada
Probability Values (PValues) bernilai kurang dari 0,05 yaitu 0,004. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ha dapat diterima.
3) Pengaruh Teknologi E-Banking (X3) terhadap Minat (Y)
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
(a) H03 = tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Teknologi
e-banking terhadap variabel Minat.
(b) Ha3 = terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Teknologi e-
banking terhadap variabel Minat.
Original
Sample
(OS)
Sample
Mean (M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P Values
Persepsi ->
Minat
0.272 0.278 0.095 2.876 0.004
92
Tabel 4.37
Path Coefficient Teknologi E-Banking (X3) Terhadap Minat (Y)
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Tabel 4.37 diatas menunjukkan adanya pengaruh positif antara konstruk
Teknologi E-Banking (X3) dengan konstruk Minat (Y) dengan nilai koefisien 0,206
dan signifikan pada taraf 5%. Hal ini dibuktikan dari besarnya nilai t statistic untuk
konstruk X1 terhadap konstruk Y diatas 1,96 yaitu sebesar 2,260, dan pada
Probability Values (PValues) bernilai kurang dari 0,05 yaitu 0,024. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ha dapat diterima.
C. Interpretasi
1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Minat
Berdasarkan uji hasil validitas dan reabilitas dengan alat uji SmartPLS 3,
Diketahui Variabel Pengetahuan dibentuk secara reflektif oleh 7 indikator
sebagaimana yang terlihat dalam gambar 4.10. Hasil uji Outer Model dari variabel
Pengetahuan dapat dilihat dalam tabel 4.38.
Gambar 4.10
Path Variabel Laten Pengetahuan
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Original
Sample
(OS)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P Values
E-Banking -
> Minat
0.206 0.224 0.091 2.260 0.024
93
Tabel 4.38
Nilai Factor Loading, Composite Reliability, Cronbach’s Alpha Variabel Pengetahuan
Loading Factor Composite Reliability Cronbach’s Alpha
Pt.1 0.508 0.824 0.753
Pt.2 0.601
Pt.3 0.689
Pt.4 0.645
Pt.5 0.632
Pt.6 0.663
Pt.7 0.685 Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Hasil estimasi diatas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan yang
mengukur Pengetahuan valid dan reabel. Penilaian validitas dilihat dari loading
factor seluruh pertanyaan sudah berada diatas 0,50 yang berarti signifikan secara
praktis. Penilaian reabilitas dilihat dari nilai Composite Reliability dan Cronbach’s
Alpha yaitu 0.824 dan 0.753 yang sudah melebihi α > 0,70, maka variabel Pengetahuan
reliable untuk digunakan.
Berdasarkan pengujian hipotesis pertama bahwa Ha1 yang diajukan diterima
dan menolak H01. Output path coefficient menunjukkan bahwa nilai statistic untuk
konstruk Pengetahuan terhadap Minat diatas 1,96 yaitu sebesar 2,923 sehingga
pengaruh yang diberikan oleh pengetahuan terhadap konstruk minat terbukti
signifikan.
Nilai koefisien variabel laten pengetahuan pada output path coefficient sebesar
0.263 yang berarti terdapat pengaruh positif sebesar 26,3% terhadap kostruk minat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Purnama (2018) yang meneliti tentang
“Pengaruh Religiusitas, Pengetahuan, Ekuitas Merek dan Motif Rasional Terhadap
Minat Masyarakat Menabung di Bank BNI Syariah”. Hasilnya, dari berbagai faktor
salah satunya pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap minat.
94
Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007, p. 144) bahwa Pengetahuan
atau kognitif merupakan bagian yang penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Artinya tindakan seorang konsumen dalam berminat terhadap suatu
produk mulanya didasari dengan rasa ingin tahu, setelah ia mengetahui produk
tersebut maka muncullah minat/tidak minat terhadap produk tersebut.
Maka dari itu pengetahuan seorang konsumen terhadap suatu produk sangatlah
penting untuk mendasari atau menambah minat terhadap produk tersebut. Jika
konsumen tidak memiliki pengetahuan terhadap produk tersebut, maka cenderung
tidak peduli atau mengabaikan produk tersebut.
2. Pengaruh Persepsi terhadap Minat
Berdasarkan uji hasil validitas dan reabilitas dengan alat uji SmartPLS 3,
Diketahui Variabel Persepsi dibentuk secara reflektif oleh 6 indikator sebagaimana
yang terlihat dalam gambar 4.11. Hasil uji Outer Model dari variabel Pengetahuan
dapat dilihat dalam tabel 4.39.
Gambar 4.11
Path Variabel Laten Persepsi
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
95
Tabel 4.39
Nilai Factor Loading, Composite Reliability, Cronbach’s Alpha Variabel Persepsi
Loading Factor Composite Reliability Cronbach’s Alpha
Ps.1 0.644 0.868 0.820
Ps.2 0.753
Ps.3 0.813
Ps.4 0.775
Ps.5 0.681
Ps.6 0.666 Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Hasil estimasi diatas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan yang
mengukur Persepsi valid dan reabel. Penilaian validitas dilihat dari loading factor
seluruh pertanyaan sudah berada diatas 0,50 yang berarti signifikan secara praktis.
Penilaian reabilitas dilihat dari nilai Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha
yaitu 0.868 dan 0.820 yang sudah melebihi α > 0,70, maka variabel Persepsi reliable untuk
digunakan.
Berdasarkan pengujian hipotesis kedua bahwa Ha2 yang diajukan diterima dan
menolak H02. Output path coefficient menunjukkan bahwa nilai statistic untuk
konstruk Persepsi terhadap Minat diatas 1,96 yaitu sebesar 2.876 sehingga
pengaruh yang diberikan oleh persepsi terhadap konstruk minat terbukti signifikan.
Nilai koefisien variabel laten penrsepsi pada output path coefficient sebesar
0.272 yang berarti terdapat pengaruh positif sebesar 27,2% terhadap kostruk minat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rahmawaty (2014) tentang “Pengaruh
persepsi tentang bank syari’ah terhadap minat menggunakan produk di BNI
Syari’ah Semarang”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa persepsi tentang
bunga bank dan persepsi tentang sistem bagi hasil berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah.
96
Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Sudaryono (2014, p. 70), Seseorang yang
termotivasi adalah siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang yang benar-benar
bertindak dipengaruhi oleh persepsi dia mengenai situasi tertentu. Perilaku sebuah
persepsi tersebut adalah minat atau tidak berminat pada produk/jasa. Bisa juga
dikatakan bahwa persepsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat
secara psikologis. Maka persepsi konsumen terhadap suatu barang/jasa akan
menentukan pikirannya secara psikologis lalu diimplementasikan menjadi suatu
tindakan untuk berminat/tidak berminat terhadap barang/jasa.
3. Pengaruh Teknologi E-Banking terhadap Minat
Berdasarkan uji hasil validitas dan reabilitas dengan alat uji SmartPLS 3,
Diketahui Variabel Teknologi E-Banking dibentuk secara reflektif oleh 6 indikator
sebagaimana yang terlihat dalam gambar 4.12. Hasil uji Outer Model dari variabel
Pengetahuan dapat dilihat dalam tabel 4.40.
Gambar 4.12
Path Variabel Laten E-Banking
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
97
Tabel 4.40
Nilai Factor Loading, Composite Reliability, Cronbach’s Alpha Variabel E-Banking
Loading Factor Composite Reliability Cronbach’s Alpha
Eb.1 0.776 0.913 0.887
Eb.2 0.783
Eb.3 0.790
Eb.4 0.827
Eb.5 0.795
Eb.6 0.817 Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Hasil estimasi diatas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan yang
mengukur Teknologi E-Banking valid dan reabel. Penilaian validitas dilihat dari
loading factor seluruh pertanyaan sudah berada diatas 0,50 yang berarti signifikan
secara praktis. Penilaian reabilitas dilihat dari nilai Composite Reliability dan
Cronbach’s Alpha yaitu 0.913 dan 0.887 yang sudah melebihi α > 0,70, maka variabel
Teknologi E-Banking reliable untuk digunakan.
Berdasarkan pengujian hipotesis ketiga bahwa Ha3 yang diajukan diterima dan
menolak H03. Output path coefficient menunjukkan bahwa nilai statistic untuk
konstruk teknologi e-banking terhadap Minat diatas 1,96 yaitu sebesar 2,260
sehingga pengaruh yang diberikan oleh teknologi e-banking terhadap konstruk
minat terbukti signifikan.
Nilai koefisien variabel laten teknologi e-banking pada output path coefficient
sebesar 0,206 yang berarti terdapat pengaruh positif sebesar 20,6% terhadap
kostruk minat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yani (2018) tentang
“Pengaruh Internet Banking Terhadap Minat Nasabah Dalam Bertransaksi Dengan
Technology Acceptance Model”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi
kemanfaatan penggunaan internet banking terhadap persepsi kemudahan dalam
98
bertransaksi bagi nasabah Bank BRI. Artinya kemudahan yang pada layanan
internet banking menarik minat nasabah untuk menggunakan layanan tersebut.
Hal ini sesuai dengan teori Teori dari Sumarwan (2017, p. 341) bahwa
kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap perubahan perilaku konsumen
secara signifikan. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi pun turut
berkembang dan mengubah gaya hidup dan perilaku masyarakat pada jamannya.
Maka keberadaan teknologi dewasa ini menjadi sebuah kebutuhan atau keinginan
konsumen. Semakin canggih suatu teknologi akan semakin menarik perhatian
konsumen. Maka teknologi berhubungan dengan minat sesuai perilaku konsumen
tersebut.
99
BAB V
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebegai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara konstruk Pengetahuan terhadap
Minat dalam menggunakan produk-produk Bank Syariah. Karena
pengetahuan seorang terhadap Bank Syariah mendasari atau menambah minat
terhadap menggunakan Produk-Produk bank syariah itu tersebut.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara konstruk Persepsi terhadap Minat
dalam menggunakan produk-produk Bank Syariah. Karena persepsi adalah
potensi yang sewaktu-waktu siap diaktualisasikan dalam bentuk sikap dan
perilaku. Aktualisasi dari perilaku sebuah persepsi tersebut adalah minat atau
tidak berminat.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara konstruk Teknologi E-Banking
terhadap Minat dalam menggunakan produk-produk Bank Syariah. Karena
pengaruh teknologi sangat amat pesat mempengaruhi perilaku konsumen.
Aktualisasi dari perilaku konsumen adalah dapat berupa minat/tidak berminat.
100
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka saran yang
penulis sampaikan adalah :
1. Bagi Bank Syariah
a. Bank Syariah diharapkan lebih masif lagi dalam melakukan sosialisasi
terutama pada lingkungan pondok pesantren dan lingkungan masyarakat
religus lainnya. Penelitian ini menghasilkan bahwa masyarakat religius
berminat atau tertarik dengan Bank Syariah karena ingin menghindari riba,
namun sebagian besar dari mereka belum memiliki Bank Syariah
kemungkinan karena sosialisasi Bank Syariah yang belum optimal.
b. Bank Syariah diharapkan untuk lebih memodernisasi produk dan jasanya,
terutama pada fitur internet banking dan mobile banking. Karena fitur-fitur
tersebut sangat diminati oleh para masyarakat termasuk masyakat religius.
Dan harapan peneliti untuk Bank Syariah agar mengambah fitur-fitur yang
lebih modern seperti pay by barcode, money cashless, dan yang lainnya agar
mampu menyingi perushaan fintech yang lain.
c. Diharapkan juga untuk menambah dan memperbaiki fasilitas dan
sarana/prasarana yang ada. Alasan klasik masyarakat masih enggan untuk
menggunakannya salah satunya adalah ATM dan kantor cabang yang masih
belum dijangkau masyarakat luas, atau dapat dibilang masih sedikit
peredarannya. Beberapa jawaban dari responden yang tidak setuju untuk
mengetahui lokasi Bank Syariah di dekat rumah atau kantornya. Diharapkan
101
Bank Syariah memberikan lokasi strategis yang dapat dijangkau semua
kalangan masyarakat.
2. Bagi Akademisi
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu tambahan referensi
mengenai minat menggunakan produk dan jasa Bank Syariah, dan bagi
penulis dan penulis lainnya yang tertarik dengan topik sejenis yaitu
pengetahuan, persepsi, dan teknologi e-banking terhadap minat
menggunakan produk Bank Syariah.
b. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan lagi
penelitian ini. Diharapkan juga untuk meneliti lingkungan masyarakat
religius yang lain selain pondok pesantren, misalnya jamaah majelis
ta’lim, jamaah kajian Islam, dan madrasah-madrasah atau pengajian-
pengajian.
c. Peneliti selanjutnya diharapkan juga untuk memperluas penelitian dan
mencari faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi minat untuk
menggunakan Bank Syariah, dengan menambah variabel-variabel kontruk
latennya. Mengingat variabel-variabel independen dalam penelitian ini
hanya mampu menjelaskan variabel minat sebesar 32,3%
102
DAFTAR PUSTAKA
1. Referensi Buku
Abdillah & Hartono, 2015. Partial Least Square (PLS). Yogyakarta: Penerbit Andi.
Adiwarman, K., 2004. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT. Raja
Grapindo Persada.
Arikunto, S., 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Berelson & Steiner, 1964. Human Behavior : an Inventory of Scientific Findings.
New York: Harcourt, Brace & World.
Bloom, B., 1908. Psikologi Pendidikan. Jakarta: s.n.
Chin, W., 1995. Partial Least Squareis to LISREL as Principal Componwnta
Analysis is to cammon Factor Analysis. Technology Studies.
Cooper, R, D. & and Pamela S. Schindler, 2006. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT
Media Global Edukasi.
Crow & Crow, 1973. An Outline of Psicology (Terjemahan Z.Kazijan). Surabaya:
PT BinaIlmu.
Driyarkaya, N., 1987. Percika filsafat. Jakarta: PT. Pembangunan.
Engel, et al., 1995. Perilaku Konsumen. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Ghozali, I., 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ghozali, I., 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23. 8
ed. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. & Latan, 2015. Partial Least Squares: Konsep, Teknik dan Aplikasi
Menggunakan SmartPLS 3.0. 2 ed. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hair, et al., 2006. MultiVariate Data Analysis. 5 ed. Jakarta: Gramedia .
Indrawati, 2017. Perilaku Konsumen Individu Dalam Mengadopsi Layanan
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Refika Aditama.
Koentjaraningrat, 1994. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
103
Kotler, P., 2009. Manajemen Pemasaran. 13 ed. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P. & Keller, 2006. Marketing Management. New Jersey: Pearson Education.
Kotler, P. & Keller, K. L., 2007. Marketing Management. Edisi Kedua belas, Jilid
1 ed. s.l.:PT. Indeks.
Madjid, N., 2010. Masyarakat Religius Membumikan Nilai-Nilai Islam Dalam
Kehidupan.Jakarta: Paramadina.
Mulyono & Patmi, 2008. Teknologi Informasi dan Komunikasi. 1 ed. Jakarta:
Penerbit Yuhdistira.
Notoatmodjo, S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Robbins, S. P., 2001. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. 8, Jilid
1 ed.Jakarta: Prenhallindo.
Salisbury, et al., 2002. Better Theory Through Measurement Developing a Scale to
Capture Consensus on Appropiation, s.l.: Information System Research.
Sangadji & Sopiah, 2013. Prilaku Konsumen: Pendekatan Praktis
Disertai:Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudarsono, H., 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan
Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia.
Sudaryono, 2014. Perilaku Konsumen Dalam Prespektif Pemasaran. Jakarta:
Lentera Ilmu Cendekia.
Sugiyono, 2011. Metode penelitian kuntitatif kualitatif dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
104
Sumarwan, U., 2017. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Suryani & Hendryadi, 2015. Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada
Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenada Media
Group.
Swastha, I. d., 2002. Manajemen Pemasaran Modern. 2 ed. Yogyakarta: Liberty.
Wibowo, A. B., 2008. Pariwisata: Pengetahuan, Sikap dan Perilaku. Banda Aceh:
Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh.
Widarjono, A., 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. 1 ed. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
Wijanto, S., 2008. Structural Equation Modelling dengan Lisrel 8.8. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Yudiana, F. E., 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
2. Referensi Jurnal
Abdussalam, 2018. Inklusi Keuangan Perbankan Syariah Berbasis Digital-
Banking:Optimalisasi dan Tantangan. Al-Amwal, Volume 10, p. 1.
Ananggadipa, A., 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nasabah Mahasiswa
dalam Memilih Menabung pada Bank Syariah. PESAT, Volume 5.
Ariely, D. d. Z., 2006. Hedonic versus Informational Evaluations: Task Dependent
Preferences for Sequences of Outcomes. Journal of Behavioral Decision
Making, p. 19.
Maharsi, S., 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menggunakan
Internet Banking dengan Menggunakan Kerangka TechnologyAcceptance
Model (TAM). Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol 9.
Metawa, S. & Almossawi, M., 1998. anking behavior of Islamic bank customers:
perspectives and implications. International Journal of Bank Marketing,
Vol.16.
Nisak, A., 2013. Pengaruh Kelompok Aacuan dan Pengetahuan Tentang Perbankan
Syari’ah Terhadap Minat Menabung di Perbankan Syari’ah Semarang. Jurnal
Ilmu Administrasi Bisnis, Vol 2.
105
Purnama, H., 2018. Pengaruh Religiusitas, Pengetahuan, Ekuitas Merek dan Motif
Rasional Terhadap Minat Masyarakat Menabung di Bank BNI Syariah.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Jakarta.
Rahmawaty, A., 2014. Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syari’ah Terhadap Minat
Menggunakan Produk di BNI Syari’ah Semarang. ADDIN, Volume 8.
Tenenhaus, Vinzia, Chatelin & Lauro, 2005. PLS Path Modelling. Computational
Statistic & Data Analysis, Volume 48.
Umiyati, 2017. Local Economics Empowerment and Sharia Microfinance in Rural
Community Perception. Junal Syirkah,Vol 2.
Wijaya, R., 2017. Pеngaruh Pеrsеpsi dan Sikap Santri Terhadap Minat Mеnabung
di Pеrbankan Syariah. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Volume 5.
Yani, E. e., 2018. Pengaruh Internet Banking Terhadap Minat Nasabah Dalam
Bertransaksi Dengan Technology Acceptance Model. Jurnal Informatika, Vol
5.
3. Referensi Situs Web
Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), 2018. Buletin APJII Edisi 22
Maret, s.l.: www.apjii.or.id.
Gartner, 2016. Gartner Identifies The Top 10 Strategic Technology Trends For
2017. [Online] Available at: http://www.gartner.com/newsroom/id/3482617.
Kemenag RI. “Kementerian Agama dalam Angka Tahun 2016.” 2016.
https://kemenag.go.id/myadmin/public/data/files/users/3/KEMENAG
DALAM ANGKA 2016. (accessed April 2019).
OJK, 2018. Snapshoot Perbankan Syariah Indonesia, s.l.: www.ojk.go.id.
WeAreSocial; Hootsuite, 2018. WeAreSocial. (Online) Available at:
https://wearesocial.com/blog/2018/01/global-digital-report-2018
106
LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Keterangan penelitian
107
Lampiran 2 : Kuesioner Pengambilan Data
Bagian 1: Identitas Responden
1. Nama :
2. Tempat/Tanggal lahir :
Pertanyaan berikut ini bersifat pilihan, oleh karena itu pilihlah salah satu
jawaban dengan simbol silang (X)
3. usia sampai saat ini :
17 - 25 Tahun 26 – 35 Tahun 36 - 45 Tahun 46 – 55
Tahun
4. Jenis Kelamin :
Laki-laki Perempuan
5. Tingkat Pendidikan :
SMA S1 S2
6. Jabatan di Pondok Pesantren :
Assatidz Pengurus/staf Mudabbir Santriwan/i
7. Pendapatan per bulan (dalam Rupiah) :
1 juta – 3 juta
3 juta – 5 juta
5 juta – 10 juta
10 juta -15 juta
108
Bagian 2:
Petunjuk Pengisian Kuisioner
Mohon dengan hormat kesediaan para pengajar, pengurus, dan santriwan/i
untuk menjawab semua pertanyaan yang disediakan. Berilah tanda silang (X) pada
kolom sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Ada 5 (lima) alternatif jawaban
untuk menjawab variable Pengetahuan tentang Perbankan Syariah, Persepsi tentang
Perbankan Syariah, teknologi e-banking di Perbankan Syariah dan minat memilih
produk Bank Syariah yaitu :
1. STS = Sangat Tidak Setuju
2. TS = Tidak Setuju
3. N = Netral
4. S = Setuju
5. SS = Sangat Setuju
No Pernyataan SS S N TS STS
Pengetahuan
1. Saya mengetahui merek-merek Bank
Syariah seperti Bank Muamalat, Bank
Syariah Mandiri, BNI Syariah dan lainnya.
2. Saya mengetahui produk-produk Bank
Syariah dan akad-akadnya bersistem bagi
hasil dan jual beli.
3. Saya mengetahui produk tabungan dan
pembiayaan Bank Syariah. Seperti tabungan
wadiah atau mudharabah dan pembiayaan
mudharabah, musyarakah, atau murabahah.
4. Saya mengetahui jasa dan fitur lainnya dari
Bank Syariah seperti wakalah (transfer, tarik
tunai, ATM), rahn (gadai syariah), dan sharf
109
(valuta asing), lalu fitur internet banking dan
mobile banking.
5. Saya mengetahui lokasi kantor Bank Syariah
terdekat dengan lokasi rumah/kantor saya.
6. Saya mengetahui prosedur untuk memiliki
rekening di Bank Syariah.
7 Saya mengetahui manfaat utama produk dan
jasa di Perbankan Syariah sebagai solusi
transaksi keuangan agar terhindar dari riba.
Persepsi
1 Saya setuju bahwa Bank Syariah merupakan
Bank berprinsip syariah dengan sistem bagi
hasilnya memberikan keadilan bagi semua
pihak.
2 Menurut saya, Bank Syariah cocok dengan
saya yang merupakan bagian dari
masyarakat religius Islami yang
bertentangan dengan riba.
3 Sistem bagi hasil dan akad-akad dalam
produk Bank Syariah sesuai dengan
lingkungan pondok pesantren yang
mempunyai latar belakang religius.
4 Saya berasumsi Bank Syariah akan dapat
diterima dikalangan pondok pesantren
karena sama-sama berpedoman dengan
nilai-nilai Islam.
5 Bank Syariah merupakan lembaga
perbankan yang mendapatkan kepercayaan
yang baik dari masyarakat religius untuk
bertransaksi keuangan secara Islami.
110
6 Kedekatan lokasi Bank Syariah dari tempat
tinggal/tempat kerja saya memberikan saya
kesempatan untuk menabung di Bank
Syariah
Teknologi
1 saya ingin pelayanan perbankan yang serba
online
2 layanan internet banking pada bank syariah
akan mempermudah saya dalam mengakses
layanan perbankan.
3 transaksi yang dilakukan melalui Internet-
Banking akan mempermudah dan
mempercepat saya menyelesaikan transaksi
tersebut.
4 Saya lebih akan mudah mengakses layanan
perbankan syariah melalui telepon genggam.
5 Adanya mobile banking membuat saya akan
lebih banyak bertransaksi keuangan dengan
menggunakkan telepon genggam daripada
ke kantor bank atau ATM.
6 dengan mobile banking di bank syariah saya
akan dapat mengakses layanan perbankan
kapanpun dan dimanapun.
Minat
1. Saya berminat untuk menggunakan produk
dan jasa Bank Syariah karena ingin
menjalankan syariat-syariat Islam dan
menjauhi riba.
2. Hadirnya fitur internet banking dan mobile
banking di Bank Syariah yang memberikan
111
kemudahan dan kenyamanan, membuat saya
berkeinginan untuk menggunakan fitur
tersebut di Bank Syariah.
3. Lingkungan Pondok Pesantren yang religius
mendorong saya untuk menggunakan
produk Bank Syariah, karena Bank Syariah
berprinsip nilai-nilai Islami.
4. Saya merasa senang bertransaksi di Bank
Syariah dengan akad-akad yang sesuai
dengan prinsip-prinsip syariat dan
mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.
5. Saya senang dengan inovasi internet
banking dan mobile banking di Bank
Syariah, membuat saya tertarik untuk
menggunakan fitur tersebut.
Lampiran 3: Rekap Data Kuesioner
1. Tabel 1: Pengetahuan (X1)
No.
resp
Nomor Butir Angket
Pt.1 Pt.2 Pt.3 Pt.4 Pt.5 Pt.6 Pt.7
1 5 4 4 4 5 4 5
2 4 3 3 3 3 3 3
3 4 4 4 3 4 3 4
4 5 3 4 4 4 4 4
5 4 4 2 4 4 2 2
6 5 4 5 5 4 4 5
7 4 5 4 4 4 2 5
8 3 5 3 3 3 4 3
9 3 4 4 5 4 4 5
10 4 3 4 4 5 4 4
11 3 4 4 3 3 3 4
12 5 5 5 5 3 4 4
112
Resp Pt.1 Pt.2 Pt.3 Pt.4 Pt.5 Pt.6 Pt.7
13 5 4 1 5 5 4 5
14 5 5 5 4 4 5 5
15 5 5 5 4 4 4 4
16 4 4 3 4 5 4 5
17 1 4 4 3 4 5 4
18 4 4 4 5 5 4 4
19 3 5 4 3 4 3 4
20 4 5 3 5 5 4 5
21 5 4 4 3 4 4 4
22 5 4 4 4 4 4 5
23 5 4 4 3 5 3 4
24 5 4 4 3 5 4 4
25 4 4 3 4 5 3 5
26 3 4 4 3 4 3 5
27 5 5 5 5 5 5 5
28 4 4 4 4 4 4 4
29 4 3 3 4 4 4 3
30 4 4 4 4 4 4 4
31 5 4 4 5 4 4 5
32 5 5 5 5 5 5 5
33 4 4 4 4 4 4 4
34 5 4 5 4 5 4 5
35 5 4 5 4 5 4 5
36 5 5 5 5 4 5 4
37 5 5 5 5 5 5 5
38 5 4 4 4 5 4 5
39 5 5 4 5 4 4 4
40 5 4 4 3 4 3 3
41 4 4 4 4 5 3 3
42 5 4 3 3 5 4 4
43 4 2 2 2 4 4 4
44 4 4 3 3 4 2 4
45 3 4 3 4 4 4 5
46 3 4 3 3 3 3 5
47 5 4 3 3 4 4 4
113
Resp Pt.1 Pt.2 Pt.3 Pt.4 Pt.5 Pt.6 Pt.7
48 4 4 3 5 5 3 5
49 5 4 4 3 4 4 5
50 3 3 3 4 3 3 3
51 5 5 5 5 4 3 5
52 4 4 3 3 4 3 3
53 4 4 4 4 4 4 3
54 4 4 4 4 5 5 4
55 5 4 5 4 3 5 4
56 4 4 4 4 4 4 4
57 4 4 4 4 4 4 4
58 4 5 4 4 5 4 5
59 5 4 4 4 5 5 5
60 5 5 5 5 5 5 5
61 4 4 4 4 4 4 4
62 5 5 5 4 4 5 4
63 4 3 3 4 4 4 4
64 4 4 4 4 4 4 4
65 5 5 5 5 5 5 5
66 5 5 5 4 4 4 5
67 5 5 5 5 5 5 5
68 5 4 2 4 4 4 5
69 4 4 3 4 5 4 2
70 5 4 4 5 4 4 4
71 5 4 3 3 4 2 4
72 4 3 4 4 4 3 4
73 5 3 3 4 4 4 4
74 4 4 4 4 4 4 4
75 5 4 5 5 5 5 5
76 4 4 3 4 4 5 5
77 4 4 4 4 4 2 4
78 4 4 3 4 4 3 4
79 5 5 4 4 4 3 5
80 4 5 4 4 4 4 5
81 4 4 4 5 3 4 4
82 3 4 4 4 4 3 3
114
Resp Pt.1 Pt.2 Pt.3 Pt.4 Pt.5 Pt.6 Pt.7
83 4 3 4 4 3 4 4
84 4 4 4 4 3 4 3
85 4 4 4 4 4 4 4
86 4 5 4 4 4 4 5
87 4 4 4 4 4 4 4
88 4 4 4 4 4 3 4
89 4 4 4 4 4 3 4
90 4 4 4 5 4 4 5
91 5 4 4 4 4 3 4
92 4 5 5 5 5 3 3
93 4 3 4 4 4 4 4
94 3 3 3 4 3 5 5
95 4 4 5 5 4 5 4
96 5 4 4 5 4 4 5
97 5 4 5 5 5 5 5
98 5 3 3 5 5 3 3
99 4 3 3 5 5 4 4
100 4 4 4 4 3 3 4
101 4 3 5 4 5 5 5
102 4 2 2 4 2 4 3
103 4 3 3 4 2 2 2
104 5 2 2 2 3 4 5
105 4 4 3 4 4 3 3
106 3 3 3 3 4 3 4
107 4 4 3 3 4 3 3
108 5 5 4 4 3 3 4
109 4 4 3 3 3 3 3
115
2. Tabel: 2 Persepsi (X2)
No
resp
No butir angket
Ps.1 Ps.2 Ps.3 Ps.4 Ps.5 Ps.6
1 5 5 5 5 5 5
2 5 5 5 5 5 4
3 4 5 4 5 5 3
4 5 4 4 5 4 3
5 4 5 4 4 4 4
6 5 4 5 5 5 5
7 4 5 5 5 5 5
8 3 4 4 4 4 3
9 4 5 4 5 4 5
10 5 5 5 5 5 5
11 4 3 3 4 4 3
12 5 4 5 5 5 5
13 5 4 5 5 5 5
14 4 5 5 5 5 4
15 5 4 4 4 4 4
16 4 5 4 5 4 3
17 4 4 4 5 5 5
18 4 5 5 4 4 4
19 5 5 5 5 5 4
20 4 4 4 4 4 4
21 4 4 5 5 4 3
22 5 5 5 5 5 5
23 4 5 4 5 4 4
24 4 4 4 5 3 3
25 4 4 5 4 4 4
26 4 3 4 5 5 3
27 4 5 5 5 4 5
28 5 5 5 5 5 5
29 5 4 4 4 4 4
30 3 4 3 3 3 4
31 4 4 5 4 5 4
32 5 4 5 5 5 5
33 5 4 4 4 4 4
116
Resp Ps.1 Ps.2 Ps.3 Ps.4 Ps.5 Ps.6
34 5 5 4 4 5 4
35 5 5 5 5 4 4
36 4 5 5 5 5 5
37 5 4 5 5 4 4
38 5 5 5 5 4 4
39 5 5 5 5 5 5
40 4 3 3 3 4 3
41 5 5 5 5 5 5
42 4 4 4 4 4 3
43 4 4 3 3 4 2
44 5 5 4 5 5 4
45 5 5 5 5 4 4
46 5 5 5 5 5 2
47 4 5 5 5 5 5
48 5 5 5 4 4 4
49 4 4 4 4 4 4
50 4 3 4 5 5 3
51 4 4 4 4 4 4
52 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 3
54 4 4 4 4 3 4
55 5 5 5 5 5 5
56 4 4 4 4 4 4
57 4 4 4 4 4 4
58 5 5 4 3 5 5
59 5 5 5 5 5 5
60 5 5 5 5 5 5
61 3 3 4 4 3 4
62 5 5 4 4 4 5
63 4 4 4 4 4 4
64 4 4 4 4 4 4
65 3 5 5 5 5 5
66 5 4 5 4 3 4
67 5 5 5 4 4 5
68 5 4 5 4 4 4
117
Resp Ps.1 Ps.2 Ps.3 Ps.4 Ps.5 Ps.6
69 1 1 2 2 4 4
70 4 4 4 4 4 4
71 5 5 5 5 5 4
72 4 4 4 4 4 4
73 4 5 5 5 5 5
74 4 4 4 4 4 4
75 5 5 4 4 5 5
76 5 4 4 4 4 4
77 4 4 4 4 5 5
78 5 5 4 4 4 4
79 5 5 4 4 4 4
80 5 5 5 5 5 5
81 4 4 3 4 4 3
82 4 2 4 4 3 4
83 4 4 4 4 4 4
84 4 4 4 4 4 4
85 4 5 4 4 4 4
86 5 4 4 4 5 4
87 3 4 4 4 4 3
88 5 5 5 5 5 4
89 4 4 4 4 4 5
90 4 5 5 5 5 4
91 4 4 4 4 4 4
92 5 4 4 3 3 3
93 4 4 4 5 5 4
94 5 5 5 5 4 3
95 5 3 4 5 5 4
96 5 4 3 5 5 4
97 3 4 4 4 4 4
98 5 3 5 5 5 3
99 4 4 4 4 4 3
100 4 3 3 4 5 4
101 5 5 3 3 5 5
102 4 4 4 3 5 4
103 4 4 3 3 3 3
118
Resp Ps.1 Ps.2 Ps.3 Ps.4 Ps.5 Ps.6
104 5 5 5 5 5 3
105 3 3 4 4 3 4
106 4 4 4 3 3 3
107 4 4 4 3 3 3
108 4 3 4 3 4 2
109 4 3 3 3 3 4
3. Tabel 3: Teknologi E-Banking (X3)
No
resp
No butir angket
Eb.1 Eb.2 Eb.3 Eb.4 Eb.5 Eb.6
1 4 5 5 5 5 5
2 3 3 3 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4
5 4 4 4 4 4 4
6 4 4 4 4 5 4
7 4 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 4 4
10 5 5 5 5 5 5
11 4 4 4 4 4 4
12 3 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 4
14 5 5 5 5 5 5
15 5 5 5 4 4 4
16 4 4 3 4 5 5
17 3 3 4 4 4 4
18 3 3 3 3 3 3
19 4 4 4 4 4 4
20 4 5 4 5 5 4
21 5 4 4 4 5 4
22 3 4 5 3 4 4
23 5 4 5 5 5 5
24 5 5 5 5 5 5
25 4 5 4 5 4 5
26 3 4 4 4 5 4
119
Resp Eb.1 Eb.2 Eb.3 Eb.4 Eb.5 Eb.6
27 4 5 4 4 4 4
28 3 4 4 4 3 4
29 3 5 5 5 5 5
30 3 3 4 4 3 4
31 5 5 5 5 5 5
32 5 5 5 5 5 4
33 5 5 5 5 5 5
34 5 5 5 4 5 4
35 4 4 4 4 4 4
36 5 5 5 5 4 5
37 5 5 5 5 5 5
38 5 5 5 5 5 5
39 4 4 4 4 4 4
40 3 3 4 4 4 4
41 3 4 5 5 5 5
42 5 5 5 5 5 4
43 3 3 4 3 3 4
44 4 4 3 4 5 4
45 4 4 4 5 5 5
46 5 5 5 5 5 5
47 4 4 4 4 4 4
48 5 4 5 5 5 5
49 3 4 4 4 4 4
50 3 4 4 3 4 3
51 3 4 4 4 4 4
52 3 4 4 4 4 4
53 3 3 3 4 3 3
54 3 3 4 4 4 4
55 3 2 3 3 5 5
56 4 4 4 4 4 4
57 4 4 4 4 4 4
58 3 4 5 5 5 5
59 5 5 5 5 5 5
60 5 5 5 5 5 5
61 3 4 4 4 4 4
120
Resp Eb.1 Eb.2 Eb.3 Eb.4 Eb.5 Eb.6
62 4 4 5 5 4 4
63 4 4 4 5 4 5
64 4 4 4 4 4 4
65 5 5 3 4 2 4
66 3 4 4 4 3 4
67 5 4 4 5 5 5
68 4 5 5 5 5 5
69 4 4 4 4 4 4
70 4 4 4 4 5 4
71 4 4 4 4 4 4
72 4 4 4 4 4 4
73 5 5 5 5 5 5
74 4 4 4 4 4 4
75 5 5 4 5 5 5
76 3 4 4 4 4 4
77 4 4 4 5 4 4
78 3 4 4 3 3 3
79 3 4 4 4 4 4
80 3 4 4 4 4 4
81 3 4 5 5 5 4
82 4 5 5 5 5 5
83 4 4 4 4 4 4
84 4 4 4 4 4 4
85 3 3 4 4 4 4
86 4 4 4 4 4 4
87 3 4 4 4 4 4
88 4 4 4 4 3 5
89 4 4 4 4 3 5
90 5 5 5 4 5 5
91 4 4 4 4 4 4
92 5 5 5 5 3 4
93 3 4 4 3 3 3
94 4 5 5 4 4 4
95 3 3 4 4 4 4
96 4 4 5 5 4 5
121
Resp Eb.1 Eb.2 Eb.3 Eb.4 Eb.5 Eb.6
97 2 3 4 3 3 3
98 5 5 5 5 5 5
99 5 4 4 2 4 5
100 3 3 3 4 3 4
101 2 4 4 4 3 3
102 3 4 2 4 3 3
103 4 4 3 3 4 4
104 5 5 5 5 5 5
105 4 4 4 4 4 4
106 4 3 4 3 4 3
107 3 3 3 3 3 3
108 3 4 3 3 3 4
109 3 4 4 4 4 4
4. Minat (Y)
No resp No butir angket
M.1 M.2 M.3 M4.4 M.5
1 5 5 5 5 5
2 3 4 3 3 3
3 3 3 4 4 3
4 4 3 4 4 4
5 4 4 5 4 4
6 5 5 4 5 4
7 4 4 5 4 4
8 4 4 4 5 4
9 5 3 4 5 4
10 3 4 5 3 3
11 4 3 4 4 4
12 5 5 4 4 4
13 5 3 4 5 5
14 5 4 4 4 5
15 5 4 4 5 4
16 5 5 4 4 5
17 5 5 5 5 5
18 5 4 5 5 4
122
Resp M.1 M.2 M.3 M4.4 M.5
19 4 4 5 4 4
20 4 4 4 4 4
21 4 5 4 5 4
22 4 3 3 3 3
23 4 4 4 4 4
24 5 5 5 5 5
25 4 4 4 4 4
26 4 4 3 3 4
27 4 4 4 4 4
28 5 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4
30 5 4 4 5 4
31 4 4 4 4 5
32 5 5 5 5 4
33 5 5 5 5 5
34 5 5 5 5 5
35 5 5 5 5 5
36 5 5 5 5 4
37 5 5 5 5 5
38 5 4 5 4 5
39 5 5 5 5 5
40 3 3 3 3 3
41 5 4 5 5 5
42 3 3 3 4 4
43 4 4 4 4 3
44 4 5 5 4 4
45 3 4 4 4 5
46 4 3 4 4 3
47 4 3 4 4 4
48 4 4 4 5 4
49 4 4 4 4 4
50 4 5 5 5 4
51 4 4 4 4 4
52 4 4 5 5 5
53 4 3 3 4 3
123
Resp M.1 M.2 M.3 M4.4 M.5
54 5 4 4 4 3
55 5 5 5 5 5
56 4 4 4 4 4
57 4 4 4 4 4
58 4 4 5 5 5
59 5 5 5 5 5
60 5 5 5 5 5
61 3 4 4 3 4
62 5 4 4 4 5
63 3 4 4 4 4
64 4 4 4 4 4
65 5 5 5 5 5
66 4 4 4 4 4
67 5 5 5 5 5
68 5 4 5 5 4
69 4 4 4 4 4
70 4 4 4 4 4
71 5 4 4 5 4
72 4 4 4 4 4
73 5 4 4 4 4
74 4 4 4 4 4
75 5 5 4 5 5
76 4 4 4 4 4
77 4 4 5 4 4
78 4 4 4 4 4
79 4 4 4 4 4
80 5 4 4 5 4
81 5 4 5 5 4
82 4 4 4 4 4
83 5 4 5 5 4
84 4 4 4 4 4
85 4 4 4 4 4
86 4 4 4 4 4
87 3 3 3 4 3
88 4 4 4 4 4
124
Resp M.1 M.2 M.3 M4.4 M.5
89 4 4 4 4 4
90 5 5 5 5 5
91 4 4 4 4 4
92 3 3 3 3 4
93 3 3 3 4 3
94 5 4 4 4 3
95 3 3 4 4 3
96 5 4 5 5 3
97 5 3 5 5 3
98 3 5 5 5 5
99 3 3 3 3 4
100 3 4 3 5 3
101 4 3 4 5 3
102 4 4 4 4 4
103 2 3 3 3 3
104 3 4 4 4 4
105 3 3 4 3 3
106 4 5 5 4 5
107 4 3 4 4 3
108 3 3 4 3 3
109 4 4 4 4 4
Lampiran 4: Uji Validitas Responden
1. Variabel Pengetahuan (X1)
Correlations
PT.1 PT.2 PT.3 PT.4 PT.5 PT.6 PT.7 TOTAL
PT.1 Pearson
Correlation 1 .027 .158 .359 .288 .103 .193 .583**
Sig. (2-tailed) .886 .405 .052 .123 .589 .306 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PT.2 Pearson
Correlation .027 1 .297 .173 -.066 .079 .288 .421*
Sig. (2-tailed) .886 .111 .359 .729 .678 .123 .021
125
2. Variabel Persepsi (X2)
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PT.3 Pearson
Correlation .158 .297 1 .020 -.164 .336 .271 .519**
Sig. (2-tailed) .405 .111 .914 .387 .069 .147 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PT.4 Pearson
Correlation .359 .173 .020 1 .315 .319 .393* .645**
Sig. (2-tailed) .052 .359 .914 .090 .085 .031 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PT.5 Pearson
Correlation .288 -.066 -.164 .315 1 .182 .443* .478**
Sig. (2-tailed) .123 .729 .387 .090 .335 .014 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PT.6 Pearson
Correlation .103 .079 .336 .319 .182 1 .293 .580**
Sig. (2-tailed) .589 .678 .069 .085 .335 .116 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PT.7 Pearson
Correlation .193 .288 .271 .393* .443* .293 1 .715**
Sig. (2-tailed) .306 .123 .147 .031 .014 .116 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
TOT
AL
Pearson
Correlation .583** .421* .519** .645** .478** .580** .715** 1
Sig. (2-tailed) .001 .021 .003 .000 .007 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Correlations
PS.1 PS.2 PS.3 PS.4 PS.5 PS.6
skor_tot
al
PS.1
Pearson
Correlation 1 .151 .515** .451* .549** .425* .701**
Sig. (2-tailed) .425 .004 .012 .002 .019 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
126
PS.2 Pearson
Correlation .151 1 .472** .336 .248 .391* .598**
Sig. (2-tailed) .425 .008 .070 .186 .033 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
PS.3 Pearson
Correlation .515** .472** 1 .537** .603** .528** .835**
Sig. (2-tailed) .004 .008 .002 .000 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
PS.4 Pearson
Correlation .451* .336 .537** 1 .609** .236 .695**
Sig. (2-tailed) .012 .070 .002 .000 .210 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
PS.5 Pearson
Correlation .549** .248 .603** .609** 1 .470** .789**
Sig. (2-tailed) .002 .186 .000 .000 .009 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
PS.6 Pearson
Correlation .425* .391* .528** .236 .470** 1 .739**
Sig. (2-tailed) .019 .033 .003 .210 .009 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
skor_tot
al
Pearson
Correlation .701** .598** .835** .695** .789** .739** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
127
3. Teklonogi E- banking
Correlations
EB.1 EB.2 EB.3 EB.4 EB.5 EB.6 TOTAL
EB.1 Pearson
Correlation 1 .561** .450* .492** .478** .452* .739**
Sig. (2-tailed) .001 .013 .006 .008 .012 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
EB.2 Pearson
Correlation .561** 1 .644** .677** .536** .616** .845**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .002 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
EB.3 Pearson
Correlation .450* .644** 1 .529** .415* .558** .746**
Sig. (2-tailed) .013 .000 .003 .023 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
EB.4 Pearson
Correlation .492** .677** .529** 1 .609** .820** .846**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .003 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
EB.5 Pearson
Correlation .478** .536** .415* .609** 1 .642** .775**
Sig. (2-tailed) .008 .002 .023 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
EB.6 Pearson
Correlation .452* .616** .558** .820** .642** 1 .834**
Sig. (2-tailed) .012 .000 .001 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
TOTA
L
Pearson
Correlation .739** .845** .746** .846** .775** .834** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
128
4. Minat
Correlations
m.1 m.2 m.3 m.4 m.5 total
m.1 Pearson Correlation 1 .364* .206 .666** .745** .809**
Sig. (2-tailed) .048 .276 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
m.2 Pearson Correlation .364* 1 .334 .286 .436* .658**
Sig. (2-tailed) .048 .071 .125 .016 .000
N 30 30 30 30 30 30
m.3 Pearson Correlation .206 .334 1 .415* .366* .612**
Sig. (2-tailed) .276 .071 .023 .047 .000
N 30 30 30 30 30 30
m.4 Pearson Correlation .666** .286 .415* 1 .569** .798**
Sig. (2-tailed) .000 .125 .023 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30
m.5 Pearson Correlation .745** .436* .366* .569** 1 .833**
Sig. (2-tailed) .000 .016 .047 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30
total Pearson Correlation .809** .658** .612** .798** .833** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
129
Lampiran 5 : Uji Reliabilitas Instrumen
1. Tabel 1. Reliability Statistics Variabel Pengetahuan (X1)
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2019
2. Tabel 2. Reliability Statistics Variabel Persepsi (X2)
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2019
3. Tabel 3. Reliability Statistics Variabel Teknologi E-Banking (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.879 6
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2019
4. Tabel 5. Reliability Statistics Minat (Y)
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2019
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.728 7
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.816 6
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.795 5
130
Lampiran 6 : Perancangan Model
1. Gambar 1. Model Struktural (Inner Model)
2. Gambar 2. Model Pengukuran (Outer Model)
131
Lampiran 7: Evaluasi Outer Model
1. Tabel 1. Output Outer Loading
Pengetahuan Persepsi E-Banking Minat
Pt.1 0.508
Pt.2 0.601
Pt.3 0.689
Pt.4 0.645
Pt.5 0.632
Pt.6 0.663
Pt.7 0.685
Ps.1 0.644
Ps.2 0.753
Ps.3 0.813
Ps.4 0.775
Ps.5 0.681
Ps.6 0.666
Eb.1 0.776
Eb.2 0.783
Eb.3 0.790
Eb.4 0.827
Eb.5 0.795
Eb.6 0.817
M.1 0.815
M.2 0.819
M.3 0.806
M.4 0.797
M.5 0.793 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2019
2. Tabel 2. Output Cross Loading
Pengetahuan Persepsi E-Banking Minat
Pt.1 0.508 0.263 0.251 0.184
Pt.2 0.601 0.215 0.14 0.271
Pt.3 0.689 0.238 0.064 0.248
Pt.4 0.645 0.247 0.15 0.262
Pt.5 0.632 0.232 0.346 0.312
Pt.6 0.663 0.25 0.154 0.339
Pt.7 0.685 0.506 0.297 0.334
Ps.1 0.229 0.644 0.304 0.242
Ps.2 0.292 0.753 0.195 0.316
Ps.3 0.363 0.813 0.369 0.356
Ps.4 0.27 0.775 0.345 0.323
Ps.5 0.177 0.681 0.17 0.246
Ps.6 0.486 0.666 0.146 0.438
132
Pengetahuan Persepsi E-Banking Minat
Eb.1 0.249 0.255 0.776 0.307
Eb.2 0.298 0.269 0.783 0.247
Eb.3 0.32 0.246 0.79 0.273
Eb.4 0.288 0.285 0.827 0.325
Eb.5 0.167 0.277 0.795 0.361
Eb.6 0.239 0.329 0.817 0.302
M.1 0.497 0.432 0.213 0.815
M.2 0.293 0.367 0.358 0.819
M.3 0.262 0.357 0.297 0.806
M.4 0.373 0.327 0.2 0.797
M.5 0.359 0.362 0.463 0.793 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2019
3. Tabel 3. Output Average Variance Extracted (AVE)
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2019
4. Tabel 4. Output Latent Variabel Correlation
E-
Banking
Minat Pengetahuan Persepsi
E-Banking 1.000
Minat 0.384 1.000
Pengetahuan 0.320 0.450 1.000
Persepsi 0.347 0.461 0.446 1.000
5. Tabel 5. Output Composite Reliability dan Cronbach Alpha
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2019
AVE √AVE
Pengetahuan 0.403 0.634
Persepsi 0.525 0.724
E-Banking 0.637 0.798
Minat 0.650 0.806
Composite Reliability
E-Banking 0.913
Minat 0.903
Pengetahuan 0.824
Persepsi 0.868
133
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2019
Lampiran 8 : Evaluasi Inner dan Cronbach Alpha
1. Tabel Nilai R-Square
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
2. Tabel Output Path Coefficient
Sumber data: Pengolahan Data Primer (2019)
Cronbach Alpha
Pengetahuan 0.753
Persepsi 0.820
E-Banking 0.887
Minat 0.866
R Square R Square Adjusted
Pengetahuan
Persepsi
E-Banking
Minat 0.323 0.304
Original
Sample
(OS)
Sample
Mean (M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
((|O/STDEV|))
P Values
Pengetahuan →
Minat
0.263 0.270 0.090 2.923 0.004
Persepsi →
Minat
0.272 0.278 0.095 2.876 0.004
E-Banking →
Minat
0.206 0.224 0.091 2.260 0.024