perbankan syariah

Download Perbankan syariah

If you can't read please download the document

Upload: elsanahmad

Post on 14-Jun-2015

5.556 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

2. Judul Buku:Perbankan SyariahTata Letak dan Cover:Adji Waluyo Pariyatno, SPCetakan IV, November 2007Versi e-book Agustus 2008diterbitkan oleh:Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (pkes publishing)Gd. Arthaloka, Gf.05Jl. Jend Sudirman, Kav 2, Jakarta 10220Telp. +62-21-2513984, Fax. +62-21-2512346Email: [email protected], [email protected]. [email protected]. www.pkes.org & www.pkesinteraktif.comHak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang 3. KATA PENGANTAROrang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapatberdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukansetan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan merekayang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata,sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahalAllah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dariTuhan-nya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), makabaginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datanglarangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orangyang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalahpenghuni-penghuni neraka; mereka kekal didalamnya.(QS. Al-Baqarah : 275)Assalamualaikum Wr Wb,Para pembaca yang diberikan rahmat oleh Allah SWT. Setiapmuslim dan muslimah yang selalu meminta petunjuk jalanyang lurus kepada Allah SWT pada waktu sholat lima waktuakan mudah membaca buku saku Perbankan Syariah yangdisajikan oleh Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES).Buku saku ini mencoba menjelaskan Islam dan BankSyariah mulai dari status hukum sampai perhitungannya.Diharapkan dengan membaca buku ini, para pembacadapat merenungkan isinya dari segala aspek sehingga para 4. pembaca dapat dengan yakin memanfaatkan jasa danproduk yang ditawarkan oleh Bank-bank Syariah yang ada diIndonesia.Sejak dikeluarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia akhirDesember 2003 yang menyatakan bahwa bunga bank haramhukumnya maka semua praktek bisnis yang menggunakaninstrumen bunga menjadi haram. Pada kenyataannya fatwatersebut ditanggapi dingin-dingin saja oleh ummat Islam,dengan kata lain respon positif dari ummat Islam terhadapfatwa tersebut tidak menggema seperti Fatwa-Fatwa MUIlainnya. MENGAPA ??? Buku ini mencoba untuk sejalandengan Fatwa MUI tentang keharaman bunga bank.Akhirnya, PKES berharap bahwa para pembaca yangsenantiasa ingin mendapatkan ridho dari Allah SWT, tentunyadengan senang hati untuk membaca buku saku ini, yangakibatnya secara minimal sebagai suatu pengetahuan yangberguna bagi kehidupan dunia dan akhirat. Sedangkan secaramaksimal, pembaca tergerak hatinya untuk memanfaatkanBank-bank syariah yang ada dimana pembaca bertempattinggal.Sekali lagi, carilah keberkahan dan rahmat Allah swt denganbermuamalah, berniaga, atau berbisnis secara SYARIAH,Insya Allah pintu rezeki akan selalu terbuka.WassalamJakarta, November 2005Direktur Eksekutif PKESIr. H. Muhamad Nadratuzzaman Hosen, MS, MEc, Ph.D 5. SAMBUTANDIREKTORAT PERBANKAN SYARIAHBANK INDONESIAAssalamualaikum Wr. Wb.Seluruh puji hanya untuk ALLAH Yang Maha Penyayang yangtelah memberikan kekuatan-Nya sehingga memungkinkanuntuk terselesaikannya Buku Saku Perbankan Syariah yangada dihadapan pembaca saat ini. Shalawat serta salamsemoga selalu dicurahkan kepada manusia termulia,Rasulullah Muhammad SAW, serta kepada keluarga danpara sahabatnya.Saat ini ekonomi syariah telah menjadi isu kesehariankehidupan perekonomian. Seiring dengan meningkatnyasemangat keberagaman masyarat, berbagai aktifitas ekonomibaik itu yang berada disektor keuangan, semuanya mengikutibaik itu yang ada di sektor riil maupun di sektor keuangan,semuanya mengikuti semangat beraktifitas sesuai ekonomisyariah dalam pengelolaannya, asuransi, bursa saham,obligasi sampai dengan mulai munculnya praktek syariah disektor non keuangan seperti lembaga-lembaga pendidikan,perdagangan, jasa dan aktifitas usaha riil lainnya.Sebagai sebuah aktifitas perekonomian yang diyakinidapat memberikan kontribusi yang optimal terhadapupaya menghidukan perekonomian serta memberikan 6. pengimbangan atas berbagai ketidakstabilan dalamperekonomian, maka sudah barang tentu peningkatanpemahaman ekonomi syariah melalui berbagai bentuksosialisasi di masyarakat menjadi sangat penting disampingjuga melalui penyediaan Buku Saku Perbankan Syariahini, merupakan salah satu bentuk sosialisasi yang strategisbagi masyarakat terlebih bagi mereka yang bersinggunganlangsung dengan aktivitas ekonomi di Perbankan Syariah.Semoga ALLAH SWT selalu memberikan petunjuk danpertolonganNYA kepada kita semua.Wassalamualaikum Wr WbJakarta, April 2006HarismanDirektur Direktorat Perbankan Syariah 7. PKES PUBLISHINGPKES Publishing9 Perbankan Syariah 8. PKES PUBLISHINGKata PengantarSambutan BI.......................Daftar IsiBab 1. KEPUTUSAN FATWA MUIBab 2. ISLAM DAN PERBANKAN SYARIAHBab 3. MEKANISME DAN SISTEM OPERASIBANK SYARIAHBab 4. PRODUK PERBANKAN SYARIAHPerbankan Syariah10 9. PKES PUBLISHINGPKES Publishing11Perbankan Syariah 10. PKES PUBLISHINGPerbankan Syariah12 11. PKES PUBLISHINGPKES Publishing13Perbankan Syariah 12. PERBANKANSYARIAH FATWA MUI DAN FATWA MUHAMMADIYAH1 13. PKES PUBLISHINGKUTIPANFATWA MUI NO.1 TAHUN 2004TENTANG BUNGAPertama : Pengertian Bunga dan Riba1. Bunga adalah tambahan yang dikenakan dalam transaksipinjaman uang (al-qardh) yang diperhitungkan dari pokokpinjaman tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/hasilpokok tersebut, berdasarkan tempo waktu, diperhitungkansecara pasti di muka, dan pada umumnya berdasarkanpersentase.2. Riba adalah tambahan (ziyadah) tanpa imbalan yangterjadi karena penangguhan dalam pembayaran yangdiperjanjikan sebelumnya. Dan inilah yang disebut ribanasiah.Kedua: Hukum Bunga1. Praktek pembungaan uang saat ini telah memenuhikriteria riba yang terjadi pada zaman Rasulullah Saw, yakniriba nasiah. Dengan demikian, praktek pembungaanuang ini termasuk salah satu bentuk riba, dan riba haramhukumnya.2. Praktek pembungaan tersebut hukumnya adalah haram,Perbankan Syariah2 14. PKES PUBLISHINGbaik dilakukan oleh bank, asuransi, pasar modal,pegadaian, koperasi, dan lembaga keuangan lainnyamaupun dilakukan oleh individu.Ketiga: Bermuamalah dengan Lembaga KeuanganKonvensional1. Untuk wilayah yang sudah ada kantor/jaringan LembagaKeuangan Syariah dan mudah dijangkau, tidakdibolehkan melakukan transaksi yang didasarkan kepadaperhitungan bunga.2. Untuk wilayah yang belum ada kantor/jaringan LembagaKeuangan Syariah diperbolehkan melakukan kegiatantranskasi di lembaga keuangan konvensional berdasarkanprinsip darurat/hajat.PKES PublishingJakarta, 05 Dzulhijjah 1424 H24 Januari 2004MAJELIS ULAMA INDONESIA KOMISI FATWA, Ketua SekretarisK.H. Maruf Amin Drs. Hasanudin, M.Ag3 Perbankan Syariah 15. PKES PUBLISHINGKUTIPAN MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PP MUHAMMADIYAH NO.8 TAHUN 20061. Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang berbasiskannilai-nilai syariah antara lain berupa keadilan, kejujuran,bebas bunga dan memiliki komitmen terhadappeningkatan kesejahteraan bersama.2. Untuk tegaknya ekonomi Islam, Muhammadiyah sebagaigerakan dakwah Islam amar maruf nahi munkar dantajdid, perlu terlibat secara aktif dalam mengembangkandan mengadvokasi ekonomi Islam dalam kerangkakesejahteraan bersama.3. Bunga adalah riba karena (1) Merupakan tambahan ataspokok modal yang dipinjamkan, padahal Allah berfirman...dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba)maka bagimu pokok hartamu. (2) Tambahan itu bersifatmengikat dan diperjanjikan sedangkan yang bersifatsukarela dan tidak diperjanjikan tidak termasuk riba.4. Lembaga Keuangan Syariah diminta untuk terusmeningkatkan kesesuaian operasionalisasinya denganprinsip-prinsip syariah.5. Menghimbau kepada seluruh jajaran dan wargaMuhammadiyah serta umat Islam secara umum agarbermuamalat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, danbilamana menemui kesukaran dapat berpedoman kepadaPerbankan Syariah4 16. PKES PUBLISHINGkaidah Suatu hal bilamana mengalami kesulitan diberikelapangan dan kesukaran membawa kemudahan.6. Umat Islam pada umunya dan warga Muhammadiyahpada khususnya agar meningkatkan apresiasi terhadapekonomi berbasis prinsip syariah dan mengembangkanbudaya ekonomi berlandaskan nilai-nilai syariah.7. Agar fatwa ini disebarluaskan untuk dimaklumi adanya.8. Segala sesuatu akan ditinjau kembali sebagaimanamestinya apabila di kemudian hari ternyata terdapatkekeliruan dalam fatwa ini.Difatwakan di YogyakartaPada tanggal 1 Jumadil Akhir 1427 HBertepatan dengan tanggal 27 Juni 2006 MPKES PublishingKetua SekretarisProf. Dr. H. Syamsul Anwar, MA Drs. H. Dahwan, M.Si ***5Perbankan Syariah 17. PKES PUBLISHINGPerbankan Syariah6 18. PERBANKANSYARIAH ISLAM & PERBANKAN SYARIAH2 19. PKES PUBLISHINGISLAM&PERBANKAN SYARIAHPengantarP erbankan adalah suatu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan jasa pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin. Fungsi-fungsi bank telah dikenal sejak jaman Rasulullah SAW, fungsi-fungsi tersebut adalah menerima titipan harta, meminjamkanuang untuk keperluan konsumsi dan keperluan bisnis, sertamelakukan pengiriman uang.Rasulullah SAW yang dikenal julukan al Amin, dipercaya olehmasyarakat Mekah menerima simpanan harta, sehinggapada saat terakhir sebelum Rasul hijrah ke Madinah, beliaumeminta Sayyidina Ali ra untuk mengembalikan semua titipanitu kepada yang memilikinya1. dalam konsep ini, yang dititipitidak dapat memanfaatkan harta titipan tersebut.Seorang sahabat Rasulullah, Zubair bin al Awwam, memilihtidak menerima titipan harta. Beliau lebih suka menerimanyadalam bentuk pinjaman. Tindakan Zubair ini menimbulkanimplikasi yang berbeda: pertama, dengan mengambiluang itu sebagai pinjaman, beliau mempunyai hak untukPerbankan Syariah8 20. PKES PUBLISHINGmemanfaatkannya; kedua, karena bentuknya pinjaman,maka ia berkewajiban mengembalikannya utuh.Sahabat lain, Ibnu Abbas tercatat melakukan pengirimanuang ke Kufah. Juga tercatat Abdullah bin Zubair di Mekahjuga melakukan pengiriman uang ke adiknya Misab bin Zubairyang tinggal di Irak.Penggunaan cek juga telah dikenal luas sejalan denganmeningkatnya perdagangan antara negeri Syam denganYaman, yang paling tidak berlangsung dua kali setahun.Bahkan di jaman Umar bin Khattab ra, beliau menggunakancek untukmembayar tunjangan kepada mereka yang berhak.Dengan cek ini kemudian mereka mengambil gandum diBaitul Mal yang ketika itu diimpor dari Mesir.PKES PublishingPemberian modal untuk modal kerja berbasis bagi hasil,seperti mudharabah, musyarakah, muzaraah, musaqah,telah dikenal sejak awal diantara kaum Muhajirin dan kaumAnshar.Jelaslah bahwa ada individu-individu yang telah melaksanakanfungsi perbankan di jaman Rasulullah SAW, meskipun individutersebut tidak melaksanakan seluruh fungsi perbankan.Ada yang melaksanakan fungsi menerima titipan harta, adasahabat yang melaksanakan fungsi pinjam-meminjam uang,ada yang melaksakan fungsi pengiriman uang, dan ada pulayang memberikan modal kerja.Beberapa istilah perbankan modern bahkan berasal darikhazanah ilmu fiqih, seperti istilah kredit (English: credit;Romawi : credo) yang diambil dari istilah qard. Creditdalam bahasa inggris berarti meminjamkan uang; credo9 Perbankan Syariah 21. PKES PUBLISHINGberarti kepercayaan; sedangkan qard dalam fiqih berartimeminjamkan uang atas dasar kepercayaan. Begitu pulaistilah cek (English: check; France : Cheque) yang diambil dariistilah saq (suquq). Suquq dalam bahasa Arab berarti pasar,sedangkan cek adalah alat bayar yang biasa digunakan dipasar.Perbankan di Zaman Bani AbbasiyahIstilah bank memang tidak dikenal dalam khazanah keilmuanIslam. Yang dikenal adalah istilah jihbiz. Kata Jihbiz berasaldari bahasa Persia yang berarti penagih pajak. Istilah jihbizmulai dikenal di jaman Muawiyah, yang ketika itu fungsinyasebagai penagih pajak dan penghitung pajak atas barangdan tanah.Di zaman Bani Abbasiyah, jihbiz populer sebagai suatu profesipenukaran uang. Pada jaman itu mulai diperkenalkan uangjenis baru yang disebut fulus yang terbuat dari tembaga.Sebelumnya uang yang digunakan adalah dinar (terbuat dariemas) dan dirham (terbuat dari perak). Dengan munculnyafulus, timbul kecenderungan di kalangan para gubernur untukmencetak fulusnya masing-masing, sehingga beredar banyakjenis fulus dengan nilai yang berbeda-beda. Keadaan inilahyang mendorong munculnya profesi baru yaitu penukaranuang. Di zaman itu, jihbiz tidak saja melakukan penukaranuang namun juga menerima titipan dana, meminjamkanuang, dan jasa pengiriman uang. Bila di zaman RasulullahSAW satu fungsi perbankan dilaksanakan oleh satu individu,maka di zaman Bani Abbasiyah ketiga fungsi utama perbankandilakukan oleh satu individu jihbiz.Perbankan Syariah 10 22. PKES PUBLISHINGBolehkah Praktek Perbankan atau Jihbiz ?Dalam urusan muamalat, hukum asal sesuatu adalahdiperbolehkan kecuali ada dalil yang melarangnya. Ini berartiketika suatu transaksi baru muncul di mana belum dikenalsebelumnya dalam hukum Islam, maka transaksi tersebutdianggap dapat diterima kecuali terdapat implikasi daridalil Quran dan Hadist yang melarangnya secara eksplisitmaupun implisit.Begitu pula Islam menyikapi perbankan atau jihbiz. Padadasarnya ketiga fungsi utama perbankan adalah bolehdilakukan, kecuali bila dalam melaksanakan fungsinyaperbankan melakukan hal-hal yang dilarang syariah. Nah,PKES Publishingdalam praktek perbankan konvensional yang dikenal saat ini,fungsi tersebut dilakukan berdasarkan sistem bunga. Bankkonvensional tidak serta merta identik dengan riba, namunkebanyakan praktek bank konvensional dapat digolongkansebagai transaksi ribawi.Dari definisi riba dapat diidentifikasi praktek perbankankonvensional yang tergolong riba. Riba fadl dapat ditemuidalam transaksi jual beli valuta asing yang tidak dilakukansecara tunai. Riba nasiah dapat ditemui dalam pembayaranbunga kredit dan pembayaran bunga tabungan/deposito/giro. Riba jahiliyah dapat ditemui dalam transaksi kartu kredityang tidak dibayar penuh tagihannya.11Perbankan Syariah 23. PKES PUBLISHINGJelaslah bahwa perbankan konvensional dalam melaksanakanbeberapa kegiatannya tidak sesuai dengan prinsip-prinsipsyariah. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untukmemperkenalkan praktek perbankan berdasarkan prinsipsyariah.Lima transaksi yang lazim dipraktekkan oleh perbankansyariah :1. Transaksi yang tidak mengandung riba.2. Transaksi yang ditujukan untuk memiliki barang dengancara jual beli (murabahah).3. Transaksi yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dengancara sewa (ijarah)4. Transaksi yang ditujukan untuk mendapatkan modal kerjadengan cara bagi hasil (mudharabah)5. Transaksi deposito, tabungan, giro yang imbalannyaadalah bagi hasil (mudharabah) dan transaksi titipan(wadiah).Jenis-jenis Riba di PerbankanDalam ilmu fiqh dikenal tiga jenis riba yaitu:a. Riba Fadl Riba Fadl disebut juga riba buyu yaitu yang timbul akibat pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya (mistlan bi mistlin), sama kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in) dan sama waktu penyerahannya (yadan bi yadin). Pertukaran semisal ini mengandung gharar yaitu ketidakjelasan bagi kedua pihak akan nilai masing-masing barang yang dipertukarkan.Perbankan Syariah 12 24. PKES PUBLISHINGKetidakjelasan ini dapat menimbulkan zalim terhadapsalah satu pihak, kedua pihak, dan pihak-pihak lain.Contoh berikut ini akan memperjelas adanya gharar. Ketikakaum Yahudi kalah dalam perang Khaibar, maka hartamereka diambil sebagai rampasan perang (ghanimah),termasuk diantaranya adalah perhiasan yang terbuat dariemas dan perak. Tentu saja perhiasan tersebut bukan gayahidup kaum muslimin yang sederhana. Oleh karena itu,orang Yahudi berusaha membeli perhiasannya yang terbuatdari emas tersebut, yang akan dibayar dengan uang yangterbuat dari emas (dinar) dan uang yang terbuat dari perak(dirham). Jadi se-benarnya yang akan terjadi bukanlah jualbeli, namun pertukaran barang yang sejenis. Emas ditukardengan emas, perak ditukar dengan perak .PKES PublishingPerhiasan perak dengan berat yang setara dengan 40dirham (satu uqiyah) dijual oleh kaum muslimin kepadakaum Yahudi seharga dua atau tiga dirham, padahal nilaiperhiasan perak seberat satu uqiyah jauh lebih tinggi darisekedar 2-3 dirham. Jadi muncul ketidakjelasan (gharar)akan nilai perhiasan perakdan nilai uang perak (dirham).Mendengar hal tersebut Rasulullah SAW mencegahnyadan bersabda: Dari Abu Said al-Khdri ra, Rasul SAWbersabda : Transaksi pertukaran emas dengan emasharus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan(tunai), kelebihannya adalah riba; perak dengan perakharus sama takaran dan timbangan dan tangan ke tangan(tunai), kelebihannya adalah riba; tepung dengan tepungharus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan(tunai), kelebihannya adalah riba; korma dengan kormaharus sama takaran,timbangan dan tangan ke tangan13Perbankan Syariah 25. PKES PUBLISHING(tunai), kelebihannya adalah riba; garam dengan garamharus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan(tunai) kelebihannya adalah riba. (Riwayat Muslim). Diluar keenam jenis barang ini dibolehkan asalkan dilakukanpenyerahannya pada saat yang sama.Rasul SAW bersabda: Jangan kamu bertransaksi satu dinardengan dua dinar, satu dirham dengan dua dirham; satusha dengan dua sha karena aku khawatir akan terjadinyariba (al-rama). Seorang bertanya : wahai Rasul: bagaimanajika seseorang menjual seekor kuda dengan beberapa ekorkuda dan seekor unta dengan beberapa ekor unta? JawabNabi SAW Tidak mengapa, asal dilakukan dengan tanganke tangan (langsung).(HR Ahmad dan Thabrani).Dalam perbankan, riba fadl dapat ditemui dalam transaksijual beli valuta asing yang tidak dilakukan dengan caratunai (spot).b. Riba Nasiah Riba nasiah disebut juga riba duyun yaitu riba yang timbul akibat hutang-piutang yang tidak memenuhi kriteria untung muncul bersama resiko (al ghunmu bil ghurmi) dan hasil usaha muncul bersama biaya (al kharaj bi dhaman).Transaksi semisal ini mengandung pertukaran kewajibanmenanggung beban, hanya karena berjalannya waktu.nasiah adalah penangguhan penyerahan atau penerimaanjenis barang ribawi yang dipertukarkan dengan jenisbarang ribawi lainnya. Riba nasiah muncul karena adanyaperbedaan, perubahan atau tambahan antara barangyang diserahkan hari ini dengan barang yang diserahkankemudian. Jadi al ghunmu (untung) muncul tanpa adanyaPerbankan Syariah 14 26. PKES PUBLISHINGresiko (al ghurmi), hasil usaha (al kharaj) muncul tanpaadanya biaya (dhaman); al ghunmu dan al kharaj munculhanya dengan berjalannya waktu. Padahal dalam bisnisselalu ada kemungkinan untung dan rugi. Memastikansesuatu yang di luar wewenang manusia adalah bentukkezaliman (QS AI Hasyr, 18 dan QS Luqman, 34). Pertukarankewajiban menanggung beban (exchange of liability) ini,dapat menimbulkan tindakan zalim terhadap salah satupihak, kedua pihak, dan pihak-pihak lain. Pendapat ImamSarakhzi akan memperjelas hal ini.Riba adalah tambahan yang disyaratkan dalam transaksibisnis tanpa adanya padanan (iwad) yang dibenarkan syariahatas penambahan tersebut (Imam Sarakhsi dalam al-Mabsut, juz. Xll., hal. 109). Dalam perbankan konvensional,PKES Publishingriba nasiah dapat ditemui dalam pembayaran bunga kreditdan pembayaran bunga deposito, tabungan, giro.c. Riba Zahiliyah Riba zahiliyah adalah hutang yang dibayar melebihi dari pokok pinjaman, karena si peminjam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu yang telah ditetapkan6. Riba zahiliyah dilarang karena pelanggaran kaedah Kullu Qardin Jarra Manfaah Fahuwa Riba (setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba). Dari segi penundaan waktu penyerahannya, riba zahiliyah tergolong Riba Nasi ah; dari segi kesamaan objek yang dipertukarkan, tergolong Riba Fadl. Tafsir Qurtuby menjelaskan:Pada Zaman Jahiliyah para kreditur, apabila hutang sudahjatuh tempo, akan berkata kepada para debitur : Lunaskanhutang anda sekarang, atau anda tunda pembayaran itudengan tambahan Maka pihak debitur harus menambah15 Perbankan Syariah 27. PKES PUBLISHINGjumlah kewajiban pembayaran hutangnya dan krediturmenunggu waktu pembayaran kewajiban tersebut sesuaidengan ketentuan baru. (Tafsir Qurtubi, 2/1157).Dalam perbankan konvensional, riba jahiliyah dapat ditemuidalam pengenaan bunga pada transaksi kartu kredit.Sesuai Syariahkah MurabahahPerbankan Syariah?Murabahah yang dilakukan oleh perbankan syariah memangtidak sama persis dengan definisi murabahah yang dikenaldalam kitab-kitab fiqih. Murabahah yang lazimnya dijelaskandalam kitab fiqih hanya melibatkan dua pihak yaitu penjualdan pembeli. Metode pembayarannya dapat dilakukan tunai(naqdan) atau cicilan (bi tsaman ajil / muajjal).Sedangkan dalam perbankan syariah sebenarnya terdapatdua akad murabahah yang melibatkan tiga pihak. Murabahahpertama dilakukan secara tunai antara bank (sebagai pembeli)dengan penjual barang. Murabahah kedua dilakukan secaracicilan antara bank (sebagai penjual) dengan nasabah bank.Lazimnya bisnis, tentu bank mengambil keuntungan daritransaksi murabahah ini. Rukun murabahah pertamaterpenuhi sempurna (ada penjual - ada pembeli, ada barangyang diperjual-belikan, ada ijab-kabul) demikian pula rukunmurabahah kedua. Dengan demikian dapat dikatakan keduaakad murabahah ini sah.Perbankan Syariah 16 28. PKES PUBLISHINGSesuai Syariahkah Ijarah Perbankan Syariah?Ijarah yang dilakukan oleh perbankan syariah memang tidaksama persis dengan definisi ijarah yang dikenal dalam kitab-kitab fiqiah. Ijarah yang lazimnya dijelaskan dalam kitabfiqih hanya melibatkan dua pihak yaitu penyewa dan yangmenyewakan. Metode pembayarannya dapat dilakukan tunai(naqdan) atau cicilan (bi tsaman ajil / muajjal).Sedangkan dalam perbankan syariah sebenarnya terdapatdua akad ijarah yang melibatkan tiga pihak. Ijarah pertamadilakukan secara tunai antara bank (sebagai penyewa) denganyang menyewakan jasa. Ijarah kedua dilakukan secara cicilanantara bank (sebagai yang menyewakan) dengan nasabahPKES Publishingbank. Lazimnya bisnis, tentu bank mengambil keuntungandari transaksi ijarah ini. Rukun ijarah pertama terpenuhisempurna (ada penyewa - ada yang menyewakan, ada jasayang disewakan, ada ijab-kabul) demikian pula rukun ijarahkedua. Dengan demikian dapat dikatakan kedua akad ijarahini sah.Sesuai Syariahkah MudharabahPerbankan Syariah?Mudharabah yang dilakukan oleh perbankan syariah samapersis dengan definisi mudharabah yang dikenal dalamkitab-kitab fiqih. Bank bertindak sebagai pelaksana usaha(mudharib) dan nasabah bank bertindak sebagai pemilikdana. Dana tersebut digunakan bank untuk melakukanmurabahah atau ijarah seperti yang telah dijelaskan17Perbankan Syariah 29. PKES PUBLISHINGterdahulu. Dapat pula dana tersebut digunakan bank untukmelakukan mudharabah kedua. Hasil usaha ini akan dibagihasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati.Rukun mudharabah terpenuhi sempurna (ada mudharib -ada pemilik dana, ada usaha yang akan dibagihasilkan, adanisbah, ada ijab-kabul). Dengan demikian dapat dikatakanakad mudharabah ini sah.Perbankan Syariah 18 30. PERBANKANSYARIAH MEKANISME&SISTEM OPERASI BANK SYARIAH 2 31. PKES PUBLISHINGMEKANISME & SISTEMOPERASI BANK SYARIAHPertanyaan:Apakah nasabah investor (deposan) Bank Syariah mendapatimbalan bunga?Jawab:Tidak, karena bank syariah tidak beroperasi berdasarkansistem bunga.Pertanyaan:Kalau begitu tidak memperoleh imbalan apa-apa?Jawab:Dapat imbalan berupa bagi hasil.Pertanyaan:Apakah bagi hasil itu ? Bagaimana nasabah investor bisamemperoleh bagi hasil?Jawab:Dulu Muhammad al Amin bermitra dengan Siti Khadijahr.a. dalam suatu usaha perdagangan seperti tertera dalamskema berikut ini:Perbankan Syariah20 32. PKES PUBLISHINGWaktu itu Siti Khadijah r.a. menyerahkan modal berupa barangdagangan kepada Muhammad al Amin bin Abdullah. OlehMuhammad al Amin barang-barang tersebut diperjualbelikandi pasar. Keuntungan dari hasil usaha tersebut kemudiandibagi untuk Siti Khadijah ra dan Muhammad al Amin.Besarnya bagian masing-masing sesuai dengan kesepakatanyang telah dibuat. Inilah yang disebut dengan bagi hasil. Carakerja tersebut ditiru oleh bank syariah.PKES PublishingKeterangan gambar :1. Nasabah investor menyerahkan dananya kepada bank untuk dikelola2. Bank melakukan penjualan cicilan a. Bank memberikan bagian keuntungan penjualankepada nasabah21Perbankan Syariah 33. PKES PUBLISHING b. Bank mencatat pembayaran modal dan keuntunganbank3. Bank melakukan sewa cicilan a. Bank memberikan bagian keuntungan penyewaankepada nasabah b. Bank mencatat pembayaran modal dan keuntunganbank4. Bank melakukan kerjasama usaha a. Bank memberikan bagian keuntungan kerjasamausaha kepada nasabah b. Bank mencatat pembayaran modal dan keuntunganbankSistem ini memungkinkan nasabah investor, untuk mengawasikinerja bank syariah secara langsung. Bila jumlah keuntunganyang dihasilkan bank dari pembiayaan semakin besar, makabagi hasil untuk nasabah investor juga semakin besar.Sebaliknya jika bagi hasil yang diterima nasabah investorsemakin kecil, maka hal itu disebabkan oleh menurunnyakemampuan bank syariah untuk menghasilkan keuntungan.Mengecilnya bagi hasil untuk nasabah investor dalam waktuyang cukup lama merupakan pertanda bahwa bank syariahyang bersangkutan semakin tidak efisien.Ini merupakan peringatan dini (early warning system) baginasabah investor secara transparan akan kinerja banksyariah yang dipercayainya mengelola dana.Pada bank dengan sistem bunga, nasabah deposan tidakdapat mengetahui kinerja keuangan bank dari indikasibunga yang diperoleh karena tiap bulan memperoleh bungayang besarnya tetap. Jadi dalam perbankan konvensional,Perbankan Syariah 22 34. PKES PUBLISHINGnasabah tidak dapat mengetahui secara dini dan transparankinerja bank.Pertanyaan:Apakah ada kemungkinan bagi hasil untuk nasabah investornegatif?Jawab:Pengelolaan yang buruk akan menyebabkan bank syariahmengalami kerugian. Dalam hal bank syariah mengalamikerugian, maka dapat terjadi dua hal. Pertama, bila dalamakad disepakati yang dibagihasilkan adalah profit (pendapatandikurangi biaya), maka secara teoritis ada kemungkinanterjadi bagi hasil negatif. Kedua, bila dalam akad disepakatiyang dibagihasilkan adalah pendapatan, maka tidak mungkinterjadi bagi hasil negatif. Paling buruk hanyalah bagi hasil nol.PKES PublishingItu pun hanya terjadi bila pendapatan bank nol.Pertanyaan:Nasabah suatu bank syariah jumlahnya ribuan, bahkanmungkin jutaan. Nilai nominal tiap rekening juga ber-beda-beda dan berfluktuasi. Lalu bagaimana bagi hasildidistribusikan ke dalam tiap rekening tersebutJawab:Terdapat tiga skema aliran dana dari nasabah investorkepada bank. Pertama, dari satu nasabah investor kepadasatu nasabah pembiayaan (yang dalam bank konvensionaldisebut debitur). Dalam skema ini bank syariah bertindaksebagai arranger saja. Pencatatan transaksinya di banksyariah secara off balance sheet. Bagi hasilnya hanyamelibatkan nasabah investor dan pelaksana usaha saja.Besar bagi hasil tergantung kesepakatan antara nasabahinvestor dan nasabah pembiayaan. Bank hanya memperoleharranger fee. Skema ini dikenal dengan nama mudharabah-23Perbankan Syariah 35. PKES PUBLISHINGmuqayyadah off balance-sheet. Disebut mudharabah karenaskemanya bagi hasil, muqayyadah karena ada pembatasan,yaitu hanya untuk pelaksana usaha tertentu, dan off balance-sheet karena tidak dicatat dalam neraca bank, hanya dicatatdalam rekening administratif saja. Hal ini digambarkan padagambar berikut:Skema Mudharabah Muqayyadah Off Balance-SheetKedua; aliran dana dapat terjadi dari satu nasabah investorke sekelompok pelaksana usaha dalam beberapa sektorterbatas, misalnya: pertanian, manufaktur, dan jasa. Nasabahinvestor lainnya mungkin mensyaratkan dananya hanya bolehdipakai untuk pembiayaan di sektor pertambangan, properti,dan pertanian.Selain berdasarkan sektor, nasabah investor dapat sajamensyaratkan berdasarkan jenis akad yang digunakan;misalnya hanya boleh digunakan berdasarkan akadpenjualan cicilan saja; atau penyewaan cicilan saja, ataukerjasama usaha saja. Skema ini membuat bank terlibatdalam mudharabah muqayyadah on balance-sheet. Disebuton balance sheet karena dicatat dalam neraca bank. Skemabagi hasilnya mengikuti gambar berikut. Nisbah bagi hasildisepakati antara nasabah investor dan bank.Perbankan Syariah24 36. PKES PUBLISHINGSkema Mudharabah Muqayyadah On Balance-Sheet berdasarkan sektorPKES PublishingSkema Mudharabah Muqayyadah On Balance-Sheet berdasarkan akad25 Perbankan Syariah 37. PKES PUBLISHINGKetiga, dari seluruh nasabah investor kepada bank tanpaada pembatasan tertentu pada pelaksana usaha yangdibiayai maupun akad yang digunakan. Nasabah investormemberikan kebebasan secara mutlak kepada bank syariahuntuk mengatur seluruh aliran dana; termasuk memutuskanjenis akad dan pelaksana usaha di seluruh sektor. Skema inidisebut mudharabah muthlaqah on balance-sheet.Skema Mudharabah Muthlaqah On Balance-SheetPertanyaan :Bagaimana mekanisme bank melakukan transaksi penjualansecara cicilan?Jawab:Bank melakukan pembelian barang yang diinginkan nasabahpembeli secara tunai, kemudian menjualnya kepada nasabahpembeli secara cicilan. Gambar berikut ini dapat memperjelasmekanisme tersebut.Perbankan Syariah26 38. PKES PUBLISHINGGambar Penjualan secara cicilanPertanyaan :Bagaimana mekanisme bank melakukan transaksi peyewaanJawab: PKES Publishingsecara cicilan?Bank menyewa jasa yang diinginkan nasabah penyewa secaratunai, kemudian enyewakannya kepada nasabah penyewasecara cicilan. Gambar berikut ini dapat memperjelasmekanisme tersebut.Gambar Penyewaan Secara Cicilan27 Perbankan Syariah 39. PKES PUBLISHINGPertanyaan:Bagaimana mekanisme bank melakukan transaksi penyewaansecara cicilan, bila kemudian nasabah penyewaan itu inginmemiliki pada akhir masa penyewaan?Jawab:Bank melakukan pembelian barang yang diinginkan nasabahpembeli secara tunai, kemudian menyewakannya kepadanasabah penyewa secara cicilan. Pada akhir masa penyewaan,bank menjual barang tersebut kepada nasabah penyewa.Penjualan ini dapat dilakukan secara tunai, atau secaracicilan. Gambar berikut ini dapat memperjelas mekanismetersebut.Skema Transaksi Penyewaan Secara CicilanPerbankan Syariah 28 40. PKES PUBLISHINGPertanyaan:Bagaimana mekanisme bank melakukan transaksi kerjasamausaha?Jawab:Bank melakukan penyertaan modal dalam usaha kerjasamadimaksud (bisa menggunakan pola mudharabah ataumusyarakah). Bank dan pelaksana usaha menyepakati nisbahbagi hasilnya, untuk kemudian bank dan pelaksana usahaakan berbagi hasil atas hasil usaha kerjasama tersebut.Gambar berikut ini dapat memperjelas mekanisme tersebut.PKES PublishingSkema Mudharabah dan Musyarakah Yang Dilakukan Bank29Perbankan Syariah 41. PKES PUBLISHINGPerbankan Syariah30 42. PERBANKANSYARIAH PRODUK PERBANKAN SYARIAH3 43. PKES PUBLISHINGPRODUKPERBANKAN SYARIAHP roduk perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: (I) Produk Penyaluran Dana, (II) Produk Penghimpunan Dana, dan (III) Produk yang berkaitan dengan jasa yang diberikan perbankan kepadanasabahnya.Penyaluran DanaDalam menyalurkan dana pada nasabah, secara garis besarproduk pembiayaan syariah terbagi ke dalam tiga kategoriyang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya yaitu:1. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memilikibarang dilakukan dengan prinsip jual beli.2. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkanjasa dilakukan dengan prinsip sewa.3. Transaksi pembiayaan untuk usaha kerjasama yangditujukan guna mendapatkan sekaligus barang dan jasa,dengan prinsip bagi hasil.Pada kategori pertama dan kedua, tingkat keuntunganbank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atasbarang atau jasa yang dijual. Produk yang termasuk dalamPerbankan Syariah 32 44. PKES PUBLISHINGkelompok ini adalah produk yang menggunakan prinsip jual-beli seperti murabahah, salam, dan istishna serta produkyang menggunakan prinsip sewa yaitu ijarah. Sedangkanpada kategori ketiga, tingkat keuntungan bank ditentukandari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi-hasil. Pada produk bagi hasil keuntungan ditentukan olehnisbah bagi hasil yang disepakati di muka. Produk perbankanyang termasuk ke dalam kelompok ini adaiah musyarakahdan mudharabah.1. Prinsip Jual Beli (Bai)Prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan adanyaperpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer ofproperty). Tingkat keuntungan bank ditentukan di depanPKES Publishingdan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Transaksijual-beli dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya danwaktu penyerahan barang seperti:a. Pembiayaan Murabahah Murabahah bi tsaman ajil atau lebih dikenal sebagai murabahah. Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan) adalah transaksi jual-beli di mana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. bayar cicilan ilustrasi murabahahJual Barang BANK NASABAHHarga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambahkeuntungan.33 Perbankan Syariah 45. PKES PUBLISHINGKedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangkawaktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akadjual-beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubahselama berlakunya akad.Dalam perbankan, murabahah lazimnya dilakukan dengancara pembayaran cicilan (bi tsaman ajil). Dalam transaksiini barang diserahkan segera setelah akad sedangkanpembayaran dilakukan secara tangguh.b. Salam Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara tangguh sedangkan pembayaran dilakukan tunai. Bank bertindak sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai penjual. Sekilas transaksi ini mirip jual beli ijon, namun dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga, dan waktu penyerahan barang harus ditentukan secara pasti. Dalam praktek perbankan, ketika barang telah diserahkan kepada bank, maka bank akan menjualnya kepada rekanan nasabah atau kepada nasabah itu sendiri secara tunai atau secara cicilan. Harga jual yang ditetapkan bank adalah harga beli bank dari nasabah ditambah keuntungan. Dalam hal bank menjualnya secara tunai biasanya disebut pembiayaan talangan (bridging financing). Sedangkan bila bank menjualnya secara cicilan, kedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual-beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Umumnya transaksi ini diterapkan dalam pembiayaan barang yang belum ada seperti pembelian komoditi pertanian oleh bank untuk kemudian dijual kembali secara tunai atau secaraPerbankan Syariah34 46. PKES PUBLISHING cicilan. Ketentuan umum Salam: Pembelian hasil produksi harus diketahui spesifikasinya secara jelas seperti jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlahnya. Misalnya jual beli 100 kg mangga harum manis kualitas A dengan harga Rp5000 / kg, akan diserahkan pada panen dua bulan mendatang. Apabila hasil produksi yang diterima cacat atau tidak sesuai dengan akad maka nasabah (produsen) harus bertanggung jawab dengan cara antara lain mengembalikan dana yang telah diterimanya atau mengganti barang yang sesuai dengan pesanan. Mengingat bank tidak menjadikan barang yang dibeli atau dipesannya sebagai persediaan (inventory), maka dimungkinkan bagi bank untuk melakukan akad salam kepada pihak ketiga (pembeli kedua) seperti bulog,PKES Publishing pedagang pasar induk atau rekanan. Mekanisme seperti ini disebut dengan paralel salam.c. Istishna Produk istishna menyerupai produk salam, namun dalam istishna pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali (termin) pembayaran.ilustrasiistishna35 Perbankan Syariah 47. PKES PUBLISHINGSkim istishna dalam bank syariah umumnya diaplikasikanpada pembiayaan manufaktur dan konstruksi.Ketentuan umum ialah spesifikasi barang pesanan harusjelas seperti jenis, macam ukuran, mutu dan jumlah.Harga jual yang telah disepakati dicantumkan dalam akadistishna dan tidak boleh berubah selama berlakunya akad.Jika terjadi perubahan dari kriteria pesanan dan terjadiperubahan harga setelah akad ditandatangani, makaseluruh biaya tambahan tetap ditanggung nasabah.2. Prinsip Sewa (Ijarah)Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahaan manfaat. Jadipada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jualbeli, namun perbedaannya terletak pada objek transaksinya.Bila pada jual beli objek transaksinya adalah barang, makapada ijarah objek transaksinya adalah jasa. ilustrasi ijarahPerbankan Syariah 36 48. PKES PUBLISHINGPada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yangdisewakannya kepada nasabah. Karena itu dalam perbankansyariah dikenal ijarah muntahhiyah bittamlik (sewa yangdiikuti dengan berpindahnya kepemilikan). Harga sewa danharga jual disepakati pada awal perjanjian.PKES Publishing ilustrasi ijarah muntahhiyah bittamlik3. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)Produk pembiayaan syariah yang didasarkan prinsip bagihasil adalah musyarakah dan mudharabah.a. MusyarakahBentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah(syirkah atau syarikah atau serikat atau kongsi). Transaksimusyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yangbekerjasama untuk meningkatkan nilai asset yang merekamiliki secara bersama-sama. Termasuk dalam golongan37Perbankan Syariah 49. PKES PUBLISHINGmusyarakah adalah semua bentuk usaha yang melibatkandua pihak atau lebih dimana mereka secara bersama-samamemadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujudmaupun tidak berwujud.Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerjasamadapat berupa dana, barang perdagangan (trading asset),kewiraswastaan (entrepreneurship), kepandaian (skill),kepemilikan (property), peralatan (equipment), atau intangibleasset (seperti hak paten atau goodwill), kepercayaan/reputasi (credit worthiness) dan barang-barang lainnya yangdapat dinilai dengan uang. Dengan merangkum seluruhkombinasi dari bentuk kontribusi masing-masing pihakdengan atau tanpa batasan waktu menjadikan produk inisangat fleksibel.Ketentuan umum:Semua modal disatukan untuk dijadikan modal proyekmusyarakah dan dikelola bersama-sama. Setiap pemilikPerbankan Syariah 38 50. PKES PUBLISHINGmodal berhak turut serta dalam menentukan kebijakanusaha yang dijalankan oleh pelaksana proyek. Pemilik modaldipercaya untuk menjalankan proyek musyarakah tidak bolehmelakukan tindakan seperti: Menggabungkan dana proyek dengan harta pribadi. Menjalankan proyek musyarakah dengan pihak lain tanpa ijin pemilik modal lainnya. Memberi pinjaman kepada pihak lain. Setiap pemilik modal dapat mengalihkan penyertaan atau digantikan oleh pihak lain. Setiap pemilik modal dianggap mengakhiri kerjasama apabila:menarik diri dari perserikatan, meninggal dunia, atau menjadi tidak cakap hukum Biaya yang timbul dalam pelaksanaan proyek dan jangka waktu proyek harus diketahui bersama. KeuntunganPKES Publishing dibagi sesuai kesepakatan sedangkan kerugian dibagi sesuai dengan porsi kontribusi modal. Proyek yang akan dijalankan harus disebutkan dalam akad. Setelah proyek selesai nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank.b. MudharabahSecara spesifik terdapat bentuk musyarakah yang populardalam produk perbankan syariah yaitu mudharabah.Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua atau lebihpihak dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakansejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatuperjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskankerjasama dengan kontribusi 100% modal dari shahibul maaldan keahlian dari mudharib.39 Perbankan Syariah 51. PKES PUBLISHINGTransaksi jenis ini tidak mensyaratkan adanya wakil shahibulmaal dalam manajemen proyek. Sebagai orang kepercayaan,mudharib harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawabuntuk setiap kerugian yang terjadi akibat kelalaian.Sedangkan sebagai wakil shahibul maal dia diharapkan untukmengelola modal dengan cara tertentu untuk menciptakanlaba optimal. Perbedaan yang esensial dari musyarakahdan mudharabah terletak pada besarnya kontribusi atasmanajemen dan keuangan atau salah satu diantara itu.Dalam mudharabah modal hanya berasal dari satu pihak,sedangkan dalam musyarakah modal berasal dari dua pihakatau lebih. musyarakah dan mudharabah dalam literaturfiqih berbentuk perjanjian kepercayaan (uqud al amanah)yang menuntut tingkat kejujuran yang tinggi dan menjunjungkeadilan. Karenanya masing-masing pihak harus menjagakejujuran untuk kepentingan bersama dan setiap usahadari masing-masing pihak untuk melakukan kecurangandan ketidakadilan pembagian pendapatan betul-betul akanmerusak ajaran Islam.Perbankan Syariah 40 52. PKES PUBLISHINGKetentuan umum Jumlah modal yang diserahkan kepada nasabah selaku pengelola modal; harus diserahkan tunai, dapat berupa uang atau barang yang dinyatakan nilainya dalam satuan uang. Apabila modal diserahkan secara bertahap, harus jelas tahapannya dan disepakati bersama. Hasil dan pengelolaan modal pembiayaan mudharabah dapat diperhitungkan dengan dua cara: Perhitungan dari pendapatan proyek (revenue sharing) dan perhitungan dari keuntungan proyek (profit sharing). Hasil usaha dibagi sesuai dengan persetujuan dalam akad, pada setiap bulan atau waktu yang disepakati. Bank selaku pemilik modal menanggung seluruh kerugian kecuali akibat kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah, seperti penyelewengan, kecurangan danPKES Publishing penyalahgunaan dana. Bank berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan namun tidak berhak mencampuri urusan pekerjaan/ usaha nasabah. Jika nasabah cidera janji dengan sengaja misalnya tidak mau membayar kewajiban atau menunda pembayaran kewajiban, dapat dikenakan sanksi administrasi.Mudharabah MuqayyadahKarakteristik mudharabah muqayadah pada dasarnya samadengan persyaratan di atas. Perbedaannya adalah terletakpada adanya pembatasan penggunaan modal sesuai denganpermintaan pemilik modal.41Perbankan Syariah 53. PKES PUBLISHING4. Akad PelengkapUntuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanyadiperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidakditujukan untuk mencari keuntungan, namun ditujukanuntuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Meskipuntidak ditujukan untuk mencari keuntungan, dalam akadpelengkap ini dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini.Besarnya pengganti biaya ini sekedar untuk menutupi biayayang benar-benar timbul.a. Hiwalah (Alih Utang-Piutang)Hiwalah adalah transaksi mengalihkan utang piutang. Dalampraktek perbankan syariah fasilitas hiwalah lazimnya untukmembantu supplier mendapatkan modal tunai agar dapatmelanjutkan produksinya.Bank mendapat ganti biaya atas jasa pemindahan piutang.Untuk mengantisipasi resiko kerugian yang akan timbul, bankperlu melakukan penelitian atas kemampuan pihak yangberutang dan kebenaran transaksi antara yang memindahkanpiutang dengan yang berutang.Umpamanya seorang supplier bahan bangunan menjualbarangnya kepada pemilik proyek yang akan dibayar duabulan kemudian. Karena kebutuhan supplier akan likuiditas,maka ia meminta bank untuk mengambil alih piutangnya.Bank akan menerima pembayaran dari pemilik proyek.Perbankan Syariah42 54. PKES PUBLISHING Ilustrasi hiwalah PKES Publishingb. Rahn (Gadai)Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminanpembayaran kembali kepada bank dalam memberikanpembiayaan.Barang yang digadaikan wajib memenuhi kriteria : Milik nasabah sendiri. Jelas ukuran, sifat, dan nilainya ditentukan berdasarkannilai riil pasar. Dapat dikuasai namun tidak boleh dimanfaatkan olehbank. Atas izin bank, nasabah dapat menggunakan barangtertentu yang digadaikan dengan tidak mengurangi nilaidan merusak barang yang digadaikan. Apabila barangyang digadaikan rusak atau cacat, maka nasabah harusbertanggungjawab.Apabila nasabah wanprestasi, bank dapat melakukanpenjualan barang yang digadaikan atas perintah hakim.Nasabah mempunyai hak untuk menjual barang tersebut43 Perbankan Syariah 55. PKES PUBLISHINGdengan seizin bank. Apabila hasil penjualan melebihikewajibannya, maka kelebihan tersebut menjadi miliknasabah. Dalam hasil penjualan tersebut lebih kecil darikewajibannya, nasabah menutupi kekurangannya.c. QardhQardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam perbankanbiasanya dalam empat hal, yaitu : Sebagai pinjaman talangan haji, dimana nasabah calon haji diberikan pinjaman talangan untuk memenuhi syarat penyetoran. Biaya perjalanan haji. Nasabah akan melunasinya sebelum keberangkatannya ke haji. Sebagai pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit syariah, dimana nasabah diberi keleluasaan untuk menarik uang tunai milik bank melalui ATM. Nasabah akan mengembalikannya sesuai waktu yang ditentukan. Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil, dimana menurut perhitungan bank akan memberatkan si pengusaha bila diberikan pembiayaan dengan skema jual beli, ijarah, atau bagi hasil. Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank menyediakan fasilitas ini untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pengurus bank. Pengurus bank akan mengembalikannya secara cicilan melalui pemotongan gajinya.d. Wakalah (Perwakilan)Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabahmemberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinyamelakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C,inkaso dan transfer uang.Perbankan Syariah44 56. PKES PUBLISHINGBank dan nasabah yang dicantumkan dalam akad pemberiankuasa harus cakap hukum. Khusus untuk pembukaanL/C, apabila dana nasabah ternyata tidak cukup, makapenyelesaian L/C (settlement L/C) dapat dilakukan denganpembiayaan murabahah, salam, ijarah, mudharabah, ataumusyarakah.Kelalaian dalam menjalankan kuasa menjadi tanggungjawab bank, kecuali kegagalan karena force majeure menjaditanggung jawab nasabah. Apabila bank yang ditunjuk lebihdari satu, maka masing-masing bank tidak boleh bertindaksendiri-sendiri tanpa musyawarah dengan bank yang lain,kecuali dengan seizin nasabah.Tugas, wewenang dan tanggung jawab bank harus jelas sesuaiPKES Publishingkehendak nasabah bank. Setiap tugas yang dilakukan harusmengatasnamakan nasabah dan harus dilaksanakan olehbank. Atas pelaksanaan tugasnya tersebut, bank mendapatpengganti biaya berdasarkan kesepakatan bersama.Pemberian kuasa berakhir setelah tugas dilaksanakan dandisetujui bersama antara nasabah dengan bank.e. Kafalah (Garansi Bank)Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untukmenjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran. Bankdapat mempersyaratkan nasabah untuk menempatkansejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai rahn. Bank dapatpula menerima dana tersebut dengan prinsip wadiah. Bankmendapatkan pengganti biaya atas jasa yang diberikan.45 Perbankan Syariah 57. PKES PUBLISHINGProduk Penghimpunan DanaPenghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro,tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yangditerapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalahprinsip wadiah dan mudharabah.1. Prinsip WadiahPrinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad dhamanahyang diterapkan pada produk rekening giro. Wadiah dhamanahberbeda dengan wadiah amanah. Dalam wadiah amanah,pada prinsipnya harta titipan tidak boleh dimanfaatkanoleh yang dititipi. Sedangkan dalam hal Wadiah dhamanah,pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhanharta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipantersebut.Karena wadiah yang diterapkan dalam produk giro perbankanini juga disifati dengan yad dhamanah, maka implikasihukumnya sama dengan qardh, dimana nasabah bertindaksebagai yang meminjamkan uang, dan bank bertindaksebagai yang dipinjami. Jadi mirip seperti yang dilakukanZubair bin Awwam ketika menerima titipan uang di jamanRasulullah SAW.Ketentuan umum dari produk ini adalah: Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik dana sebagai suatu insentif untuk menarik dana masyarakatPerbankan Syariah 46 58. PKES PUBLISHING namun tidak boleh diperjanjikan di muka. Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya mencakup izin penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan lain yang disepakati selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Khusus bagi pemilik rekening giro, bank dapat memberikan buku cek, bilyet giro, dan debit card. Terhadap pembukaan rekening ini bank dapat mengenakan pengganti biaya administrasi untuk sekedar menutupi biaya yang benar-benar terjadi. Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan rekening giro dan tabungan tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah.2. Prinsip MudharabahPKES PublishingDalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpanatau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilikmodal) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Danatersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaanmurabahah atau ijarah seperti yang telah dijelaskanterdahulu. Dapat pula dana tersebut digunakan bank untukmelakukan pembiayaan mudharabah. Hasil usaha ini akandibagi hasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati. Dalamhal bank menggunakannya untuk melakukan pembiayaanmudharabah, maka bank bertanggung jawab penuh ataskerugian yang terjadi. Rukun mudharabah terpenuhisempurna (ada mudharib - ada pemilik dana, ada usahayang akan dibagi hasilkan, ada nisbah, ada ijab kabul).Prinsip mudharabah ini diaplikasikan pada produk tabunganberjangka dan deposito berjangka.47 Perbankan Syariah 59. PKES PUBLISHINGIlustrasi prinsip mudharabahBerdasarkan kewenangan yang diberikan pihak penyimpandana, prinsip mudharabah terbagi tiga yaitu:a. Mudharabah mutlaqah Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu: tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Ketentuan umum dalam produk ini adalah: Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian keuntungan secara resiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana. Apabila telah tercapai kesepakatan; maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad. Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku tabungan sebagai bukti penyimpanan, serta kartu ATM dan atau alat penarikan lainnya kepada penabung.Perbankan Syariah 48 60. PKES PUBLISHING Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan (bilyet) deposito kepada deposan. Tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung sesuai dengan perjanjian yang disepakati, namun tidak diperkenankanmengalami saldo negatif. Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Deposito yang diperpanjang, setelah jatuh tempo akan diperlakukan sama seperti deposito baru, tetapi bila pada akad sudah dicantumkan perpanjangan otomatis maka tidak perlu dibuat akad baru. Ketentuan-ketentuan yang lain yang berkaitan dengan tabungan dan deposito tetap berlaku sepanjang tidakPKES Publishing bertentangan dengan prinsip syariah.b. Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus (restriced investment) dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Misalnya disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu, atau disyaratkan digunakan dengan akad tertentu, atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu. Karakteristik jenis simpanan ini adalah sebagai berikut : Pemilik dana wajib menetapkan syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank wajib membuat akad yang mengatur persyaratan penyaluran dana simpanan khusus. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian keuntungan secara resiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana.49 Perbankan Syariah 61. PKES PUBLISHING Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad. Sebagai tanda bukti simpanan bank menerbitkan bukti simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari rekening lainnya. Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan (bilyet) deposito kepada deposan.c. Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana mudharabah langsung kepada pelaksana usahanya, dimana bank bertindak sebagai perantara (arranger) yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari kegiatan usaha yang akan dibiayai dan pelaksana usahanya. Karakteristik jenis simpanan ini adalah sebagai berikut: Sebagai tanda bukti simpanan bank menerbitkan bukti simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari rekening lainnya. Simpanan khusus dicatat pada pos tersendiri dalam rekening administratif. Dana simpanan khusus harus disalurkan secara langsung kepada pihak yang diamanatkan oleh pemilik dana. Bank menerima komisi atas jasa mempertemukan kedua pihak. Sedangkan antara pemilik dana dan pelaksana usaha berlaku nisbah bagi hasil.Perbankan Syariah 50 62. PKES PUBLISHING3. Akad PelengkapUntuk mempermudah pelaksanaan penghimpunan dana,biasanya diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkapini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, namunditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan.Meskipun tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, dalamakad pelengkap ini dibolehkan untuk meminta penggantibiaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini.Besarnya pengganti biaya ini sekedar untuk menutupi biayayang benar-benar timbul.Wakalah (Perwakilan)Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabahPKES Publishingmemberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinyamelakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti inkaso dantransfer uang.51Perbankan Syariah 63. PKES PUBLISHING3. Jasa PerbankanBank syariah dapat melakukan berbagai pelayanan jasaperbankan kepada nasabah dengan mendapat imbalanberupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebutantara lain berupa :a. Sharf (Jual Beli Valuta Asing) Pada prinsipnya jual-beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf. Jual beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta asing ini.b. ljarah (Sewa) Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan (safe deposit box) dan jasa tata-laksana administrasi dokumen (custodian). Bank dapat imbalan sewa dari jasa tersebut.Perbankan Syariah52 64. PERBANKANSYARIAHSISTEM DAN PERHITUNGANBAGI HASIL4 65. PKES PUBLISHINGSISTEM DAN PERHITUNGANBAGI HASILA. Dari Sudut Pandang Nasabah InvestorPertanyaan 1. :Bila nasabah investor melakukan investasi dengan akadmudharabah muqayyadah off balance sheet bagaimana carapenghitungan bagi hasilnya?Jawab 1. :Dalam skema ini bank syariah bertindak sebagai arranger saja.Pencatatan transaksinya di bank syariah secara off balancesheet. Bagi hasilnya hanya melibatkan nasabah investordan pelaksana usaha saja. Besar bagi hasil tergantungkesepakatan antara nasabah investor dan pelaksana usaha.Bank hanya memperoleh arranger fee.Misalnya, seorang nasabah investor ingin berinvestasi sebesarRp 10 milyar, dan disepakati nisbah bagi hasil antara investordengan pelaksana usaha sebesar 35:65. Karena bank hanyabertindak sebagai arranger, maka tidak ada dana bank yangdigunakan. Katakan pula, pada akhir bulan, pendapatan dariusaha yang dibiayai sebesar Rp 160 juta.Perbankan Syariah 54 66. PKES PUBLISHINGBagi hasil investasi nasabah investor dapat dihitung dengansistem berikut:Jumlah Dana Nasabah A 10.000.000.000InvestorDana bankB0Pembiayaan yang disalurkan 10.000.000.000 C= A+BPendapatan dari usaha yang160.000.000dibiayaiDNisbah bagi hasil nasabahG 0,35Porsi bagi hasil untuk H56.000.000nasabah investor, H=DxGPKES Publishing Data diasumsikan Hasil PerhitunganDengan demikian bagi hasil yang diterima oleh nasabah/investor tersebut pada bulan yang bersangkutan sebesar Rp56.000.000 sebelum pajak.Pertanyaan 2. :Bila nasabah investor melakukan investasi dengan akadmudharabah muqayyadah on balance sheet bagaimana carapenghitungan bagi hasilnya?Jawab 2. :Satu nasabah investor dapat menyalurkan dananya kesekelompok pelaksana usaha dalam beberapa sektor terbatas,misalnya pertanian, manufaktur, dan jasa. Nasabah investor55 Perbankan Syariah 67. PKES PUBLISHINGlainnya mungkin mensyaratkan dananya hanya boleh dipakaiuntuk pembiayaan di sektor-sektor pertambangan, properti,dan pertanian. Selain berdasarkan sektor, nasabah investordapat saja mensyaratkan berdasarkan jenis akad yangdigunakan, misalnya hanya boleh digunakan berdasarkanakad penjualan cicilan saja, atau penyewaan cicilan saja,atau kerjasama usaha saja.Misalnya seorang nasabah investor ingin berinvestasi di sektorperdagangan sebesar Rp 100 juta. Total dana mudharabahyang ingin diinvestasikan di sektor perdagangan sebesar Rp90 milyar. Namun tidak seluruh dana ini dapat digunakan olehbank, karena bank harus menyisihkan 5% dari dana tersebutsebagai simpanan wajib di Bank Indonesia (GWM = giro wajibminimum). Katakanlah bank juga ikut melakukan investasidi sektor perdagangan sebesar Rp 14,5 milyar, sehinggajumlah dana nasabah investor dan dana bank untuk sektorperdagangan sebesar Rp 100 milyar. Katakanlah, disepakatinisbah bagi hasil antara bank dan nasabah investor 50 :50. Pada akhir bulan, sektor perdagangan yang dibiayaimenghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,6 milyar. Bagi hasildihitung sebagai berikut:Jumlah seluruh dana nasabah 900.000.000.000 AinvestorJumlah dana nasabah investoryang dapat disalurkan untukB 85.500.000.000pembiayaan = A x (1-GWM)Dana bank dalam pembiayaan C 14.500.000.000proyekPembiayaan yang diperlukan D100.000.000.000Perbankan Syariah 56 68. PKES PUBLISHINGPendapatan dari penyaluranpembiayaanE1.600.000.000Pendapatan dari setiap Rp1.000 dana nasabah/investor,F15,20F=(B/D)xEx(1/A)x1000 Data diasumsikan Hasil PerhitunganPerhitungan di atas digunakan untuk menunjukkan padabulan yang bersangkutan berapa rupiah yang dihasilkan dariPKES Publishingtiap Rp 1000 dana nasabah/investor yang digunakan untukpembiayaan. Angka ini (pada tabel tersebut sebesar Rp 15,20)kemudian digunakan untuk perhitungan selanjutnya. Padabulan tersebut bagi hasil yang diterima sebesar: Pendapatan dari setiap Rp 1.000F15,20 dana nasabah/investor Saldo rata-rata harian G 100.000.000 Nisbah nasabah H50 Porsi bagi hasil untuk nasabah I 988,000 I=Fx(65/1000)x(G/1000) Data diasumsikan Hasil Perhitungan57Perbankan Syariah 69. PKES PUBLISHINGDengan demikian bagi hasil yang diterima oleh nasabah/investor tersebut pada bulan yang bersangkutan sebesar Rp760.000 sebelum pajak.Pertanyaan 3. :Bila nasabah investor melakukan investasi dengan akadmudharabah muqayyadah on balance sheet bagaimana carapenghitungan bagi hasilnya?Jawab 3. :Seluruh nasabah investor kepada bank tanpa ada pembatasantertentu pada pelaksana usaha yang dibiayai maupun akadyang digunakan. Nasabah investor memberikan kebebasansecara mutlak kepada bank syariah untuk mengatur seluruhaliran dana, termasuk memutuskan jenis akad dan pelaksanausaha di seluruh sektor.Misalnya seorang nasabah investor ingin melakukan investasidengan cara ini sebesar Rp 100 juta, sedangkan totaldana nasabah investor yang ingin investasi dengan cara inisebesar Rp 900 milyar. Namun tidak seluruh dana ini dapatdigunakan oleh bank, karena bank harus menyisihkan 5%dari dana tersebut sebagai simpanan wajib di Bank Indonesia(GWM = giro wajib minimum). Katakanlah bank juga ikutmelakukan investasi di sektor perdagangan sebesar Rp 145milyar, sehingga jumlah dana nasabah investor dan danabank untuk investasi sebesar Rp 1000 milyar. Katakanlah,disepakati nisbah bagi hasil antara bank dan nasabahinvestor 35 : 65. Pada akhir bulan, investasi yang dibiayaimenghasilkan pendapatan sebesar Rp 16 milyar. Bagi hasildihitung sebagai berikut:Perbankan Syariah58 70. PKES PUBLISHINGJumlah seluruh danaA900.000.000.000nasabah investorJumlah dana nasabahinvestor yang dapatB855.000.000.000disalurkan untukpembiayaan = A x (1-GWM)Dana bank C145.000.000.000Pembiayaan yangD1.000.000.000.000disalurkan = B + CPendapatan daripenyaluran pembiayaan E 16.000.000.000Pendapatan dari setiapRp 1.000 dana nasabah/F 15,20PKES Publishinginvestor Data diasumsikan Hasil PerhitunganPerhitungan di atas digunakan untuk menunjukkan padabulan yang bersangkutan berapa rupiah yang dihasilkan daritiap Rp1000 dana nasabah/investor yang digunakan untukpembiayaan.59 Perbankan Syariah 71. PKES PUBLISHINGAngka ini (pada tabel tersebut sebesar Rp 15,20) kemudiandigunakan untuk perhitungan selanjutnya. Pada bulantersebut bagi hasil yang diterima sebesar:Pendapatan dari setiap Rp 1.000 F15,20dana nasabah/investor Saldo rata-rata harian G 100.000.000Nisbah nasabah65,00 HPorsi bagi hasil untuk nasabah I 988,000I=Fx(50/1000)x(G/1000)Data diasumsikanHasil PerhitunganDengan demikian bagi hasil yang diterima oleh nasabah/Investor tersebut pada bulan yang bersangkutan sebesar Rp988.000 sebelum pajak.Perbankan Syariah 60 72. PKES PUBLISHINGB. Dari Sudut Pandang Bank1. Perhitungan dengan Saldo Akhir BulanBagi bank, keseluruhan dana yang dikelolanya akan dipilah-pilah sesuai jenisnya. Katakanlah bank mengelompokkannyamenjadi giro, tabungan, deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan,dan 12 bulan. Maka bank dapat menggunakan tabel inisebagai alat bantu. SaldoDistribusi BagianRate(%) SaldoNisbah Jenis Akhir Bobot*PendapatanPendapatanPendapatanTertimbang** Nasabah BulanPer Jenis Nasabah Nasabah12 3=1x2 4 5 6=4x57=6/1x12x100%Giro1A2A3A 4A5A 6A 7ATabunganDep 1Dep 3 PKES Publishing1B1C1D2B2C2D3B3C3D 4B 4C 4D 5B 5C 5D6B6C6D 7B 7C 7DDep 6 1E2E3E 4E5E 6E 7EDep 121F2F3F 4F5F 6F 7F12 3 4 5 6 7catatan :* Bobot = 1 - (GWM + Excess Reserve + Floating)** Dalam Bank konvensional, Saldo tertimbang dikenal sebagailoanable fundsKolom 1 adalah saldo akhir bulan masing-masing jenisdana. Namun tidak seluruh dana ini dapat disalurkan olehbank, karena bank harus menyimpan minimum 5% daridana ini di Bank Indonesia (GWM), dan biasanya bankjuga memperhitungkan adanya kelebihan cadangan yangdisimpannya di atas kewajibannya yang 5% tersebut, jugamemperhitungkan adanya dana-dana yang ditarik-setor olehnasabah investor (floating).61Perbankan Syariah 73. PKES PUBLISHINGKetiga komponen ini menjadi faktor pengurang dalamperhitungan bobot di kolom 2. Kolom 3 adalah saldo yangbenar-benar dapat diinvestasikan oleh bank. Kolom 4 adalahpendistribusian pendapatan yang diperoleh oleh bank kedalam masing-masing jenis dana.Kolom 5 adalah nisbahnasabah investor.Dengan mengalikan kolom 4 dan kolom 5, maka didapatbagian pendapatan nasabah untuk masing-masing jenis dana.Untuk memudahkan bank menghitung bagi hasil kepada tiap-tiap investor, maka bank menghitung pendapatan nasabahpada kolom 6 tersebut dalam bentuk persentase yaitu padakolom 7.2. Perhitungan dengan Saldo Rata-rata HarianBank dapat pula menghitung berdasarkan saldo rata-rataharian sebagai berikut.SaldoDistribusi BagianRate(%)SaldoNisbahJenis Akhir Bobot*PendapatanPendapatanPendapatan Tertimbang** NasabahBulanPer Jenis Nasabah Nasabah 12 3=1x2 4 5 6=4x57=6/1x12x100% Giro1A2A3A 4A5A 6A 7A Tabungan1B2B3B 4B5B 6B 7B Dep 1 1C2C3C 4C5C 6C 7C Dep 3 1D2D3D 4D5D 6D 7D Dep 6 1E2E3E 4E5E 6E 7E Dep 121F2F3F 4F5F 6F 7F 12 3 4 5 6 7Catatan :Bobot = 1 GWM Karena digunakan saldo rata-rata harian, maka nilaiini telah menggambarkan saldo yang mengendap. Bobot dihitung hanyadengan GWM sebagai faktor pengurang.Perbankan Syariah62 74. PKES PUBLISHINGKolom 1 adalah saldo rata-rata harian bulan bersangkutanmasing-masing jenis dana. Namun tidak seluruh dana inidapat disalurkan oleh bank, karena bank harus menyimpanminimum 5% dari dana ini di Bank Indonesia (GWM). Karenapenghitungannya telah menggunakan saldo rata-rata harian,maka nilai ini telah merefleksikan saldo yang mengendapdi bank yang dapat digunakan oleh bank untuk melakukaninvestasi. Jadi hanya komponen GWM saja yang menjadifaktor pengurang dalam perhitungan bobot di kolom 2.Kolom 3 adalah saldo yang benar-benar dapat diinvestasikanoleh bank. Kolom 4 adalah pendistribusian pendapatanyang diperoleh oleh bank ke dalam masing-masing jenisdana. Kolom 5 adalah nisbah nasabah investor. Denganmengalikan kolom 4 dan kolom 5, maka didapat bagianpendapatan nasabah untuk masing-masing jenis dana. UntukPKES Publishingmemudahkan bank menghitung bagi hasil kepada tiap-tiapinvestor, maka bank menghitung pendapatan nasabah padakolom 6 tersebut dalam bentuk persentase yaitu pada kolom763 Perbankan Syariah 75. PKES PUBLISHINGDZIKIR, WIRID DAN DOA SESUDAH SHALATDianjurkan sesudah selesai shalat supaya membaca dzikir-dzikir (wirid-wirid) sebab sangat besar faedahnya.Di bawah ini adalah Dzikir-dzikir sesudah shalat :Astaghfirullaahal adhiimalii waliwalidaya wali ash-habilhuquuqi alayya walijamiiil muminiina walmuminaati walmuslimiina wal muslimaatil ahyaa-i minhum wal amwaati 3xlaa ilaaha illaahu wahdahu laa syariikalahu lahul mulkuwalahul hamdu yuhyi wayumiitu wahuwa ala kulli syai-inqadiirun 3xAllaahumma antas salaam waminkas salaamu wailaikayauudus salaamu fahayyinaa rabbanaa wataaalaita yaadzaljalaali wal ikraami.Membaca surat Al FatihahMembaca ayat kursi (1:255)Shaidallaahu innahu laa ilaaha illa huwa wa-ululilmi waaiman bil qisthi laa ilaaha illa huwal aziizul hakiimu innaddiinaindallaahil islaamu.Qulillahumma maalikal mulki tuktil mulkaman tasyaa-uwatanziul mulka mimman tasyaau watuizzu man tasyaa-uwatudzillu man tasyaa-u biyadikal khairu innaka ala kullisyai-in qadiirunTuulijul laila fin nahaari watuulijun nahaara fil laili watukhrijulhayya minal mayyiti watukhrijul mayyita minal hayyi watarzuqu man tasyaa-u bighairi hisaabin.Perbankan Syariah64 76. PKES PUBLISHINGSubhanallaah 33xAlhamdulillaahi 33xAllaahu Akbar 33xAllaahu Akbar kabiiran walhamdu lillaahikatsiiranwasubhaanallaahi bukratan wa ashiilan.Laa ilaaha illallaahu wah dahu laa syarikalahu lahul mulkuwalahul hamdu yuhyi wamiitu wahuwa alaa kulli syai-inqadiirunLaa haula walaa quwwata illa billaaahil aliyil adhiimiDilanjutkan dengan doa :PKES PublishingDoa Setelah Sholat Fardhu 1Allaahumma laa maania lima athaita walaa muthi limaamanata walaa haadiya limaa adl-lalta walaa mubaddila limaahakamta walaa rad dalimaa qadlaita walaa yanfau dzaljaddiminkal jaddu laa ilaaha illa antaAllahumma shali alaa sayyidina muhammadin abdikawarusuulikan nabiyyil ummiyi waalaa aalihi wa ashabihiwasallim.Wahasbunallaahu wanimal wakiilu walaa haula walaaquwwata illa billaahil aliyyil adhiimi.Astaghfirullaahal adhiima.65 Perbankan Syariah 77. PKES PUBLISHINGDoa Setelah Sholat Fardhu 2Bismillaahirrahmaanirrahiim.Alhamdulillaahi Rabbil alaamin.Hamdan yuwaafiiniamahu wa yukaafi maziidahu.Yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yan baghiii lijalaali wajhikawa azhiimi sulthaanika.Allaahumma shalialaa syyidinaa Muhammadin waalaa aalisayyidinaa Muhammad.Allaahumma rabbanaa taqabbal minna shalaatanaawashiyaamanaa wa rukuuanaa wa sujuudanaa waquuudanaa wa tadharruanaa wa takhasy-syu anaa wataabuudanaa wa tammim taqshiiranaa ya Allaahu ya Rabbalalaamiina.Rabbana zhalamnaa anfusa-naa wa in lam taghfir lanaa watarhamnaa lana kuunannaa minal khashiriina.Rabbanaa wa laa tahmil alaina israh kamaa hamaltahualalladziina min qablinaa.Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa bada idz hadaitanaa wahablanaa min ladunka rahmatan innaka antal wahhaabu.Rabbanaghfir lanaa wali waalidiinaa wa lijaiiil muslimiina walmuslimaati wal muminiina wal muminaati al ahyaa-i minhumwal amwaati innaka alaa kulli syai-in qadiirun.Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanatan wa fil aakhiratihasanatan wa qinaa adzaabannaari.Perbankan Syariah66 78. PKES PUBLISHINGAllahummaghfir lanaa dzunuubanaa wa kaffir anna sayyi-aatinaa wa tawaffanaa ma-al abraari.Subhana Rabbika Rabbil izzati amma yashifuuna wasalaamun alal mursaliina walhamdulillaahi Rabbil aalamiin.PKES Publishing67Perbankan Syariah 79. PERBANKAN SYARIAH pkes publishingGd. Arthaloka, Gf.05 Jl. Jend Sudirman, Kav 2, Jakarta 10220 Telp. +62-21-2513984, Fax. +62-21-2512346Email: [email protected], [email protected]. [email protected]. www.pkes.org & www.pkesinteraktif.com