pengaruh komunikasi dan motivasi terhadap kinerja …
TRANSCRIPT
i
PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PT BANK BUKOPIN Tbk.
CABANG BEKASI
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi sarjana (S1)
Oleh :
DESFIAH NINGSIH
NIM : 111310704
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA
BEKASI - 2017
1
SURAT PERNYATAAN
Bersama ini saya,
Nama : DESFIAH NINGSIH
NIM : 111310704
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah hasil
karya saya sendiri yang belum pernah disampaikan untuk mendapat gelar pada
Program Sarjana ini ataupun pada program lain. Karya ini adalah milik saya, karena
itu pertanggung jawaban berada di pundak saya. Apabila dikemudian hari ternyata
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia untuk ditinjau untuk menerima sanksi
sebagaimana mestinya.
Bekasi, 28 Agustus 2017
DESFIAH NINGSIH
NIM: 111310704
2
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE PELITA BANGSA
Nama : DESFIAH NINGSIH
NIM : 111310704
Angkatan / Kelas : 2017/C.1
Konsentrasi : SDM
Judul Skripsi : PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT BANK BUKOPIN Tbk. CABANG BEKASI
Bekasi, 28 Agustus 2017
Dosen pembimbing
Inna Nisawati.,SE.,MM
NIDN: 0418057204
3
PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PT BANK BUKOPIN Tbk.
CABANG BEKASI
DESFIAH NINGSIH
NIM=111310704
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada hari.....tanggal.....bulan
September tahun 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
sebagai Skripsi Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE) Pelita Bangsa
Ketua Tim Penguji Tanda Tangan
Nama :
NIDN :
Anggota Penguji Tanda Tangan
Nama :
NIDN :
Anggota Penguji Tanda Tangan
Nama :
NIDN :
Menyetujui,
Ketua Program, Ketua STIE
Hj.Surya Bintarti.,SE.,MM Ir.H.Moch.Mardiana.,MM
NIDN:0423107203 NIDN:0402086602
4
ABSTRAK
PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PT BANK BUKOPIN Tbk. CABANG BEKASI
Oleh
DESFIAH NINGSIH
111310704
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terhadap analisis
komunikasi dan motivasi Kinerja karyawan di PT Bank Bukopin Tbk. Cabang
Bekasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi dan motivasi
terhadap kinerja karyawan PT Bank Bukopin Tbk, Cabang Bekasi. Adapun variabel
dalam penelitian ini yaitu komunikasi (X1), motivasi (X2), dan kinerja karyawan (Y).
penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif sampel. Hal ini jumlah karyawan
Berjumlah 40 orang, dan yang di jadikan sebagai responden berjumlah 40 orang.
Teknik samping yang di gunakan adalah sensus. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada pengaruh komunikasi dan motivasi terhadap kinerja
karyawan pada PT Bank Bukopin Tbk, Cabang Bekasi.
Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini metode pengumpulan data
yang di gunakan adalah teknik pengamatan/observasi langsung, interview,
dokumentasi, dan metode angket. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan bantuan
SPSS versi 23. Selanjutnya untuk mengetahui hasil data yang di kumpulkan di
lakukan perhitungan dengan menggunakan teknik regresi linier berganda. Hasil
penelitian ini menyimpulkan bahwa :
Kata kunci : komunikasi, motivasi, kinerja karyawan
5
ABSTRACT
EFFECT OF COMMUNICATION AND MOTIVATION TO EMPLOYEE
PERFORMANCE PT BANK BUKOPIN Tbk. BRANCH BEKASI
By
DESFIAH NINGSIH
111310704
The purpose of this study was to determine the effect on communication analysis and
employee performance motivation in PT Bank Bukopin Tbk. Branch of Bekasi.
This study aims to determine the effect of communication and motivation on
employee performance PT Bank Bukopin Tbk, Bekasi Branch. The variables in this
study are communication (X1), motivation (X2), and employee performance (Y).
This research is a quantitative research sample. This number of employees Total 40
people, and the made as the respondents amounted to 40 people. The side technique
used is the census. The purpose of this study is to determine whether there is
influence of communication and motivation on employee performance at PT Bank
Bukopin Tbk, Bekasi Branch.
To prove the hypothesis in this study data collection methods that are used are
techniques of observation / direct observation, interview, documentation, and
questionnaire methods. Test the validity and reliability using the help of SPSS
version 23. Next to know the results of data collected in do the calculation by using
multiple linear regression techniques. The results of this study conclude that:
Keywords: communication, motivation, employee performance
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas Rahmat dan
Ridho-Nya maka skripsi dengan judul “Pengaruh Komunikasi dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan ” ini dapat di selesaikan tepat waktu. Skripsi ini di susun sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Sarjana – Program Studi
Manajemen STIE Pelita Bangsa.
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. ” Ibu Inna Nisawati.,SE.,MM" selaku pembimbing skripsi yang dengan sabar
memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi.
2. “ Bapak Ir.H.Moch.Mardiana.,MM” selaku ketua STIE Pelita Bangsa.
3. “ Ibu Hj.Surya Bintarti.,SE.,MM ” selaku ketua program Sarjana-Program
Studi Manajemen STIE Pelita Bangsa.
4. Pimpinan dan karyawan PT.Bank Bukopin Tbk. Cabang Bekasi.
5. Civitas Akademika STIE Pelita Bangsa.
6. Rekan-rekan mahasiswa Program Sarjana STIE Pelita Bangsa.
7. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan
semangat.
8. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak keterbatasan pada susunan skripsi sehingga
kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan penulisan laporan penelitian di
kemudian hari. Namun demikian, penulis tetap berharap semoga hasil penelitian ini
dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
Bekasi, 28 Agustus 2017
Penulis
7
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul ................................................................................................. i
Halaman Orisinalitas/Pernyataan ................................................................... ii
Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing ................................................... iii
Halaman Pengesahan Skripsi ........................................................................ iv
Abstrak ........................................................................................................... v
Abstract ......................................................................................................... vi
Kata Pengantar ............................................................................................. vii
Daftar Isi .................................................................................................... viii
Daftar Tabel ................................................................................................... x
Daftar Gambar ............................................................................................... xi
Daftar Lampiran ........................................................................................... xii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 4
1.3 Batasan Penelitian ........................................................................ 5
1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
1.6 Sitematika Penulisan Skripsi ........................................................ 7
BAB 11 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ............................................................................. 9
2.1.1 Pengertian Komunikasi ....................................................... 9
2.1.2 Pengertian Motivasi ........................................................... 15
2.1.3 Pengertian Kinerja Karyawan ........................................... 23
2.2 Penelitian Terdahulu Yang Relevan ........................................... 26
2.3 Hipotesis ..................................................................................... 29
BAB 111 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................... 30
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 30
3.3 Kerangka Konsep ....................................................................... 32
3.4 Populasi dan Sampel .................................................................. 35
3.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 35
3.6 Metode Analisa Data .................................................................. 37
BAB 1V GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
8
4.1 Sejarah Obyek Penelitian ........................................................... 45
4.2 Struktur Organisasi Obyek Penelitian ........................................ 47
4.3 Kegiatan Operasional Obyek Penelitian .................................... 49
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Analisis Data Penelitian ............................................................. 53
5.2 Interprestasi Data/Pembahasan .................................................. 75
BAB V1 PENUTUP
6.1 Kesimpulan ................................................................................... 77
6.2 Saran ............................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 80
9
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu .................................................. 28
Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian ...................................................................... 31
Tabel 3.2 Deskripsi Operasional dan Instrumen Penelitian ......................... 34
Tabel 5.1 Komposisi Responden Berdasarkan Usia .................................... 53
Tabel 5.2 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 54
Tabel 5.3 Komposisi Responden Berdasarkan Masa Kerja ......................... 54
Tabel 5.4 Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan.......................... 55
Tabel 5.5 Uji Validitas Variabel Komunikasi (X1) ..................................... 56
Tabel 5.6 Uji Validitas Variabel Motivasi(X2)............................................ 57
Tabel 5.7 Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y) ............................. 58
Tabel 5.8 Uji Reliabilitas Variabel Komunikasi (X1) ................................. 58
Tabel 5.9 Uji Reliabilitas Variabel Motivasi (X2) ....................................... 59
Tabel 5.10 Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan (Y) ........................ 59
Tabel 5.11 Kolmogorov-Smirnov ................................................................ 60
Tabel 5.12 Hasil Uji Multikolonieritas ........................................................ 62
Tabel 5.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 64
Tabel 5.14 Uji Autokolerasi ........................................................................ 65
Tabel 5.15 Uji Linearitas Komunikasi (X1) dan Kinerja (Y) ...................... 66
Tabel 5.16 Uji Linearitas Motivasi (X2) dan Kinerja (Y) ........................... 67
Tabel 5.17 Analisis Kolerasi Bivariate Antar Variabel ............................... 68
Tabel 5.18 Analisis Linear Berganda ........................................................... 70
Tabel 5.19 Analisis Linear Berganda .......................................................... 71
Tabel 5.20 Uji Parsial (Uji T) ...................................................................... 71
Tabel 5.21 Uji Simultan (Uji F) ................................................................... 73
Tabel 5.22 Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 74
10
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ..................................................................... 32
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Bank Bukopin ..................................... 48
Gambar 4.2 Alur Produksi PT BANK BUKOPIN ...................................... 49
Gambar 5.1 Grafik Normal P-Plot ............................................................... 61
Gambar 5.2 Grafik Scatterplot ..................................................................... 63
11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 kuesioner ................................................................................... 84
Lampiran 2 Distribusi Jawaban Responden ................................................. 88
Lampiran 3 Data Responden ........................................................................ 91
Lampiran 4 Uji Validitas .............................................................................. 92
Lampiran 5 Uji Reliabilitas .......................................................................... 97
Lampiran 6 Uji Normalitas .......................................................................... 97
Lampiran 7 Uji Multikolonieritas ................................................................ 98
Lampiran 8 Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 99
Lampiran 9 Uji Autokolerasi .................................................................... 100
Lampiran 10 Uji Linearitas ........................................................................ 100
Lampiran 11 Uji Analisis Kolerasi ............................................................ 101
Lampiran 12 Uji Analisis Linear Berganda ............................................... 101
Lampiran 13 Pengujian Hipotesis .............................................................. 102
Lampiran 14 Jurnal .................................................................................... 104
12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada masa modernisasi ini ketatnya persaingan terjadi bukan hanya pada
tingkatan negara, tetapi sekaligus merambah pada tingkatan perusahaan. Kondisi
seperti ini menuntut setiap perusahaan di dalam negeri untuk berbenah diri.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenangkan persaingan adalah
dengan mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia secara tepat dan
optimal.
Sehingga sangat penting untuk diketahui bahwa ada cara – cara yang dapat
memelihara dan mempertahankan loyalitas anggota perusahaan antara lain
adalah dengan pemberian motivasi.
a. Pengertian Motivasi
Menurut Hasibuan Malayu S.P dalam Sunyoto Danang (2012:191) motivasi
adalah suatu perangsang keinginan daya gerak kemauan bekerja seseorang,
setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Sedangkan Asa’ad dalam Pasolog, Harbani (2010:140) motivasi adalah
sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi merupakan dorongan yang dapat membangkitkan kemauan kerja
karyawan untuk memulai melaksanakan pekerjaan sesuai tugas dan tanggung
jawabnya.
b. Tujuan Motivasi
Menurut Sunyoto Danang (2012:198) tujuan motivasi antara lain :
1) Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
2) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
13
3) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
4) Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan
5) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
6) Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan.
Sedangkan menurut Pasolog, Harbani (2008:142) menyatakan pentingnya
motivasi yaitu :
1) Motivasi merupakan masalah terpenting dalam proses hidup dan
kehidupan.
2) Kinerja karyawan rata-rata 60% tingkat evisiennya, dengan motivasi
yang baik dapat meningkat s/d 80% keatas.
3) Orang bekerja bukan hanya karena uang tapi kepuasan kerja.
4) Motivasi adalah tugas yang paling “crusial” para pemimpin.
Berdasarkan pendapat diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa motivasi
betujuan untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan peningkatan
prestasi kerja dari para karyawan.
c. Jenis-jenis Teori Motivasi
Menurut Husein Umar dalam Sunyoto Danang (2012:192) teori motivasi pada
dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu teori motivasi kepuasa dan teori motivasi
proses.
1) Teori kepuasan (content theory)
Teori ini mendasarkan pada factor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu
sehingga mereka mau melakukan aktivitasnya, jadi mengacu pada diri seseorang.
Teori ini mencoba mencari tahu tentang kebutuhan apa yang dapat memuaskan
dan yang dapat mendorong semangat kerja seseorang.
(a) Teori kebutuhan
Menurut ini kebutuhan dan kepuasan pekerja identic dengan kebutuhan
biologis dan psikologis, yaitu berupa material maupun non-material. Dasar teori
ini adalah bahwa manusia merupakan mahkluk yang keinginannya tak terbatas,
alat motivasinya adalah kepuasan yang belum terpenuhi serta kebutuhannya
14
berjenjang. Atas dasar asumsi di atas. Kebutuhan manusia menurut Maslow
dalam Sunyoto Danang (2012:194) adalah sebagai berikut :
(1) Kebutuhan fisiologis (physiological needs)
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar yang
merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makanan, minuman, oksigen,
tidur dan sebagainya.
(2) Kebutuhan rasa aman (safety needs)
Kebutuhan ini meliputi keamanan dan perlindungan dari bahaya kecelakaan
kerja, jaminan akan berlangsung pekerjaanya, dan jaminan akan hari tuanya pada
saat mereka tidak lagi bekerja.
(3) Kebutuhan social (social needs)
Meliputi kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi, dan interaksi yang lebih erat
dengan orang lain. Dalam organisai akan berkaitan dengan kebutuhan akan
adanya kelompok kerja yang kompak, supervise yang baik.
(4) Kebutuhan penghargaan (esteem needs)
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas
prestasi seseorang, pengakuan atas factor kemampuan dan keahlian seseorang
serta efektivitas kerja seseorang.
(b) Teori ERG (Existence, Relatedness, and Growht) dari Clayton Alfeder.
Sebagaimana halnya teori-teori kebutuhan, teori ERG dari Calyton Alfeder
sependapat bahwa orang cenderung meningkat kebutuhannya sejalan dengan
terpuaskannya kebutuhan di bawahnya. Menurut ERG ada 3 kelompok
kebutuhan yang utama, yaitu :
(1) Kebutuhan akan keberadaan (existence needs)
Kebutuhan ini berhubungan dengan kebutuhan dasar termasuk juga kebutuhan
fisiologis yang di dalamnya meliputi kebutuhan makan, minum, pakaian,
perumahan dan keamanan.
(2) Kebutuhan akan afilasi (relatedness needs)
15
Kebutuhan ini menekankan akan pentingnya hubungan antara individu dan
juga hubungan bermasyarakat tempat kerja di perusahaan tersebut.
(3) Kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs)
Keinginan akan pengembangan potensi dalam diri seseorang untuk maju dan
menigkatkan kemampuan pribadinya.
(c) Teori motivasi prestasi dari Mc. Clellad
Teori ini menyatakan bahwa seseorang bekerja memiliki energy potensial yang
dapat dimanfaatkan tergantung pada dorongan motivasi, situasi, dan peluang
yang ada. Mc. Clellad meneliti tiga jenis kebutuhan, yaitu :
(1) Kebutuhan akan prestasi, ciri-cirinya:
- Orang yang memiliki kebutuhan prestasi tinggi memiliki rasa tanggung
jawab terhadap pelaksanaan suatu tugas.
- Orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi dan ia
memiliki suatu keinginan besar untuk dapat berhasil dalam menyelesaikan
pekerjaanya.
- Orang yang melilih kebutuhan prestasi tinggi memiliki keinginan untuk
bekerja keras guna memperoleh tanggapan atau umpan balik atas pelaksanaan
tugasnya.
(2) Kebutuhan akan afiliasi,ciri-cirinya:
- Mereka memiliki suatu keinginan dan mempunyai perasaan diterima
oleh orang lain di lingkungan dimana mereka bekerja.
- Mereka cenderung berusaha membina hubungan social yang
menyenangkan dan rasa saling membantu dengan orang lain.
(3) Kebutuhan akan kekuasaan, ciri-cirinya:
- Keinginan untuk memengaruhi secara langsung terhadap orang lain.
- Keinginan untuk mengadakan pengendalian terhadap orang lain.
- Adanya suatu upaya untuk menjaga hubungan pimpinan pengikut.
- Mereka pada umumnya berusaha mencari posisi pimpinan.
2) Teori motivasi proses (process theory of motivation)
16
Teori ini berusaha agar setiap karyawan mau bekerja giat sesuai dengan
harapan. Daya penggerak yang memotivasi semangat kerja terkandung dari
harapan yang akan diperolehnya. Jika harapan menjadi kenyataan maka
karyawan cenderung akan menigkatkan kualitas kerjanya, begitu pula
sebaliknya. Ada 3 macam teori proses yang utama. antara lain:
(a) Teori harapan (expectancy theory)
Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom yang mengatakan bahwa
seseorang bekerja untuk merealisasikan harapan-harapan dari pekerjaan itu.
Teori ini di dasarkan pada 3 komponen, yaitu:
- Harapan, adalah suatu kesempatan yang disediakan dan akan terjadi
karena perilaku.
- Nilai (value) merupakan nilai yang di akibatkan oleh perilaku tertentu.
- Peraturan, yaitu besarnya probalitas jika bekerja secara efektif maka
akan mengarah ke hasil-hasil yang menguntungkan.
(b) Teori keadilan
Dalam hal ini suatu keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi
semangat kerja seseorang, jadi atasan harus bertindak adil terhadap semua
bawahannya secara objektif. Dalam teori keadilan, masukan (inputs) meliputi
factor-faktor seperti, tingkat pendidikan, keahlian, upaya, masa kerja,
kepangkatan dan produktivitas kerja. Sedangkan hasil (outcome) adalah semua
imbalan yang dihasilkan dari pekerjaan seseorang seperti : gaji, promosi,
penghargaan, prestasi dan status.
(c) Teori penguatan
Ada tiga jenis penguatan yang dapat dipergunakan manajer untuk
memodifikasi motivasi karyawan, yaitu:
- Penguatan positif, bias penguat premier seperti minuman dan makanan
yang memuaskan kebutuhan biologis, ataupun penguatan sekunder seperti
penghargaan berwujud hadiah, promosi dan uang.
17
- Penguatan negative, dimana individu akan mempelajari perilaku yang
membawa konsekuensi tidak menyenangkan dan kemudia menghindari perilaku
tersebut dimasa mendatang.
- Hukuman, penerapan hukuman dimaksudkan untuk mengurangi atau
menghilangkan kemungkinan perilaku yang tidak diinginkan akan diulang
kembali.
Sedangkan menurut Mangkunegara, A.A Anwar Perabu (2011:94-100)
mengungkapkan teori motivasi sebagai berikut :
1) Teori kebutuhan
Teori kebutuhan (Abraham Maslow) dapat didefinisikan sebagai suatu
kesenjangan atau pertentangan yang di alami antara sesuatu kenyataan dengan
dorongan yang ada dalam diri. Apabila karyawan kebutuhannya tidak terpenuhi
maka karyawan tersebut akan menunjukan sikap kecewa. Sebaliknya, jika
kebutuhan terpenuhi maka karyawan tersebut akan memperhatikan prilaku yang
gembira sebagai bentuk dari rasa puasnya.
2) Teori insting
Teori motivasi insting timbulnya berdasarkan teori evolusi Carles Darwin
berpendapat bahwa tindakan yang intelegen merupakan reflek dari insting yang
diwariskan. Oleh karena itu tidak semua tingkah laku dapat direncanakan
sebelumnya dan dikontrol oleh pikiran.
3) Teori drive
Woodworth mengungkapkan konsep tersebut sebagai energy yang mendorong
suatu organisasi untuk melakukan tindakan. Motivasi diartikan sebagai suatu
dorongan yang membangkitkan untuk keluar dari ketidak seimbang atau tekanan.
18
4) Teori lapangan
Teori lapangan merupakan konsep dari kurt lewin. Teori ini merupakan
pendekatan konitif untuk mempelajari prilaku dan motivasi. Teori lapangan lebih
mempokuskan pada pikiran nyata seseorang karyawan ketimbang pada insting.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan teori-teori menunjukan
berbagai motivasi yang mendorong gairah dan semangat kerja karyawan.
Kebutuhan menjadi salah satu motivasi yang penting, kebutuhan manusia ini
berbeda-beda bukan hanya dari segi materi maupun non materi.
d. Langkah-langkah Memotivasi
Menurut Danang Sunyoto (2012:198) dalam memotivasi bawahan, ada
beberapa petunjuk atau langkah-langkah yang perlu diperhatikan oleh setiap
pimpinan, yaitu:
1) Pemimpin harus tahu apa yang harus dilakukan oleh bawahan.
2) Pemimpin harus berorientasi kepada kerangka acuan orang.
3) Tiap orang berbeda-beda di dalam memuaskan kebutuhan.
4) Setiap pemimpin harus memberikan contoh yang baik bagi karyawan.
5) Pemimpin mampu mempergunakan keahlian dalam berbagai bentuk.
6) Pemimpin harus berbuat dan berlaku realistis.
Sedangkan menurut Mangkunegara, A.A Anwar Prabu (2012:76-77) teknik
memotivasi karyawan sebagai berikut:
1) Teknik pemenuhan kebutuhan karyawan
Pemenuhan kebutuhan merupakan fundamental yang mendasari perilaku kerja.
Kita tidak mungkin dapat memotivasi kerja karyawan tanpa memperhatikan apa
yang dibutuhkan.
2) Teknik komunikasi persuasi
Teknik komunikasi persuasi merupakan salah satu teknik motivasi kerja
karyawan yang dilakukan dengan cara mempengaruhi karyawan secara
ekstralogis.
19
Berdasarkan pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa memotivasi
para karyawan untuk bekerja dapat dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dan juga ditambah dengan menggunakan teknik komunikasi yang
baik.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja menurut Sustermeister dalam
Djatmiko, Yayat Hayati (2002:67) yaitu:
1) Kondisi lingkungan kerja
2) Kondisi social lingkungan kerja
3) Keterpenuhan kebutuhan dasar individu
Sedangkan menurut Pasualang, Harbani (2010:152) faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi kerja yaitu:
1) Faktor eksteren
(a) Kepemimpinan
(b) Lingkungan kerja yang menyenangkan
(c) Komposisi yang memadai
(d) Adanya penghargaan akan prestasi
(e) Status dan tanggung jawab
2) Faktor interen
(a) Kematangan pribadi
(b) Tingkat pendidikan
(c) Keinginan dan harapan pribadi
(d) Kebutuhan terpenuhi
(e) Kelemahan dan keborosan
(f) Kepuasan kerja
Berdasarkan pendapat diatas bahwa yang mempengaruhi motivasi kerja yaitu
faktor eksteren dan interen. Faktor eksteren yang mempengaruhi motivasi kerja
20
kondisi linkungan kerja, kepemimpinan, status dan jabatan. Faktor interen
kebutuhan terpenuhi, tingkat pendidikan dan kepuasan kerja.
Hal ini menunjukkan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan kunci
pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Oleh karena itulah tidak
heran banyak karyawan yang memiliki kinerja yang sangat tinggi. Untuk itu motivasi
kerja karyawan perlu dibangkitkan agar gairah kerja karyawan dapat dilakukan secara
maksimal.
Menurut Handoko (2011:272), “komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain”.
Proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, dengan
keterampilan dasar dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Karyawan
baru maupun yang sudah bekerja perlu mengikuti pelatihan karena adanya
tuntunan pekerjaan yang dapat beubah akibat perubahan lingkungan kerja,
strategi dan lain sebagainya.
Penilaian kinerja berfungsi sebagai quality control. Bila proses penilaian
menunjukkan bahwa kinerja yang buruk tersebar luas, banyak karyawan tidak
memenuhi syarat keputusan internal, mereka tidak akan PT. BANK BUKOPIN
Cabang Bekasi memerlukan adanya motivasi dari lingkungan itu sendiri.
Komunikasi organisasi adalah suatu proses komunikasi yang menggunakan
media yaitu bahasa atau simbol-simbol yang bisa digunakan untuk mentransfer
pesan-pesan dari pemberi pesan ke penerima pesan melalui proses komunikasi
agar diperoleh suatu hasil yang hasil berarti bagi suatu organisasi
Redi Panuju dalam Katz dan Robert Khan 2012) mengemukakan bahwa
komunikasi adalah system aliran yang menghubungkan dan kinerja antar bagian
dalam organisasi sehingga menghasilkan suatu energy.Hal utama dari
komunikasi adalah pertukaran informasi dan penyampaian makna suatu system
social atau organisasi, menurut.
21
Saat perusahaan membutuhkan komunikasi visi dan proses dari berbagai
keyakinan bahwa 'semua (serius) kecelakaan adalah pencegahan, tanpa proses
komunikasi yang baik. (Cudworth, 2009).
Motivasi menjadi penting dalam sebuah organisasi karena motivasi dapat
mendorong Karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Apalagi motivasi
dalam bentuk dorongan Mencakup hal-hal seperti menghasilkan, mengarahkan,
dan menjaga perilaku menuju pencapaian tujuan. Jika Karyawan merasa bahwa
manajemen berkomunikasi dengan cara yang efisien, hal itu memotivasi mereka
untuk melakukan lebih baik dan mengembangkan semangat tim sangat penting
untuk kelancaran fungsi organisasi (Rajhans, 2012: 81).
Hal ini penting juga dilakukan oleh PT BANK BUKOPIN Cabang Bekasi
untuk meningkatkan semangat kerja semangat kerja karyawan sehingga dapat
hasil yang dikehendaki oleh manajemen.
Motivasi itu sendiri adalah kekuatan tersembunyi dalam diri kita yang
mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara khas
Mangkunegara (2005) menyatakan bahwa motivasi terbentuk dari sikap
karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan. Motivasi juga dartikan
sebagai dorongan yang dimaksud desakan alami unttuk memuaskan dan
mempertahankan kehidupan.
1.2 Rumusan Masalah
Sejalan dengan latar belakang tersebut, maka penulis mencoba untuk
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT BANK
BUKOPIN Cabang Bekasi?
2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT BANK
BUKOPIN Cabang Bekasi?
3. Apakah komunikasi kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan di PT BANK BUKOPIN Cabang Bekasi?
22
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini ditunjukkan untuk menghindari
ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan agar lebih fokus. Penulis membuat
batasan masalah yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Penelitian ini mengkhususkan pada pengaruh komunikasi dan motivasi
terhadap kinerja karyawan di PT BANK BUKOPIN Cabang Bekasi.
2. Penelitian ini mengkhususkan keputusan pembelian karyawan di PT BANK
BUKOPIN Cabang Bekasi
1.4 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan dan batasan masalah diatas maka skripsi ini susun
untuk mengetahui :
1. Mengetahui pengaruh komunikasi terhadap keputusan pembelian kinerja
karyawan PT BANK BUKOPIN Cabang Bekasi?
2. Mengetahui pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian kinerja
karyawan PT BANK BUKOPIN Cabang Bekasi?
3. Mengetahui komunikasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT BANK
BUKOPIN Cabang Bekasi?
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini bermanfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
melakukan penelitian baik secara teoritis maupun praktis dan sebagai bahan
perbandingan antara teori - teori yang di peroleh di bangku kuliah dengan yang
sebenarnya di lapangan.
b. Bagi pembaca, untuk wawasan sekaligus bahan kajian lebih lanjut terutama
bagi mahasiswa PELITA BANGSA.
23
c. Bagi peneliti lebih lanjut, penelitian ini di harapkan mampu memperkuat
penelitian sebelumnya
2. Manfaat Praktis
a. Bagi perusahaan, sebagai bahan evaluasi pemilik usaha untuk
meningkatkan kualitas produk dan kualitas pelayanan yang baik.
b. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk melatih berfikir secara ilmiah dengan
berdasar pada disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah khususnya lingkup
manajemen dan menerapkannya pada data yang diperoleh dari obyek yang di
teliti.
c. Bagi kalangan akademis dan pembaca, dapat menambah wawasan
rerferensi bagi peneliti selanjutnya.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai hal-hal
yang dibahas dalam penulisan ini, maka penulisannya dibagi dalam enam (6)
bab. pembagian tersebut dimaksudkan agar dapat mempermudah dalam
pemikiran dan pemahaman. Adapun pembagian keenam bab tersebut adalah
sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini pendahuluan yang menguraikan latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika
penulisan skripsi.
Bab II : Tinjauan Teori
Bab ini berisi landasan pemikiran teoritik yang meliputi tinjauan pustaka /
kerangka teoritik serta mengemukakan kerangka pikir yang mendasari penelitian
dan pemaparan hipotesis penelitian.
24
Bab III : Metodelogi Penelitian
Bab ini akan membahas mengenai kerangka konsep, populasi dan sampel,
desain penelitian, jenis penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis
data, variabel penelitian, dan tempat serta jadwal penelitian.
Bab IV : Gambaran Umum Obyek Penelitian
Bab ini akan membahas mengenai gambaran umum perusahaan yang meliputi:
sejarah singkat perusahaan, visi, misi, struktur organisasi serta pembagian tugas.
Bab V : Hasil Penelitian
Bab ini berisi mengenai analisis dan pembahasan dari penelitian tentang
Pengaruh Komunikasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT Bank
Bukopin Tbk, Cabang Bekasi.
Bab VI : Penutup
Bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dan saran-saran dari hasil
penelitian yang telah dilakukan.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1 Komunikasi
Menurut Handoko (2011:272), “komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain”.
Menurut Colquit, LePine dan Wesson yang dikutip oleh Wibowo (2013:241)
mengatakan bahwa “komunikasi adalah proses dengan mana informasi dan arti
atau makna ditransfer dari sender kepada receiver”.
Menurut Kreitner dan Kinicki komunikasi adalah pertukaran informasi antara
sender dan receiver dan menarik kesimpulan sebagai persepsi tentang makna
sesuatu antara individual yang terlibat. Juga dikatakan sebagai pertukaran
interpersonal dari informasi dan pengertian (dalam Wibowo, 2013:241).
Sebagai proses dimana pihak tertentu menyampaikan kepada pihak lain,
pandangannya, keinginannya, pendiriannya dengan harapan bahwa pihak yang
dihubungi itu dapat mengerti dan melaksanakan tindakan- tindakan sesuai
dengannya.
Hampir setiap orang setuju bahwa komunikasi diantara mereka dan antara
mereka dengan lingkungan merupakan sumber kehidupan dan kedinamisan
organisasi. Komunikasi merupakan hal penting dalam tingkatan manajemen,
terutama dalam kepemimpinan.
Hal ini seperti dikemukakan oleh Lindgren (dalam Effendy, 2011: 117) yang
menyatakan bahwa, “effective Leadership means effective
communication”.Seorang pimpinan harus mampu melaksanakan komunikasi
secara efektif jika ingin melaksanakan kepemimpinan yang efektif. Seorang
pimpinan berkomunikasi efektif bila ia mampu membuat para karyawan
melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran, kegairahan, dan kegembiraan.
15
Suasana seperti itu diharapkan dapat meningkatkan kinerja yang tinggi.
Dari Definisi-definisi diatas dapat simpulkan bahwa komunikasi adalah sebuah
proses dimana pihak tertentu menyampaikan kepada pihak lain pandangannya,
keinginannya, pendiriannya dengan harapan bahwa pihak yang dihubungi itu
dapat mengerti dan melaksanakan tindakan- tindakan sesuai dengannya.
2.1.2 Proses Komunikasi
Komunikasi dalam setiap gerak langkah organisasi mempunyai peranan
dominan, terutama berlaku dalam masalah efektivitas organisasi. Proses dan pola
organisasi merupakan sarana yang diperlukan untuk mengkoordinasi dan
mengarahkan karyawan ketujuan dan sarana organisasi. Ruslan (2008 : 69)
menyatakan bahwa, “ proses komunikasi dapat diartikan sebagai transfer
informasi atau pesan dari pengirim sebagai komunikator dan kepada penerima
pesan sebagai komunikan. Proses komunikasi tersebut bertujuan untuk mencapai
saling pengertian antara kedua belah pihak”. Efendy (2007 : 11) lebih lanjut
menjelasakan bahwa, “proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses
penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain”. Melalui
proses komunikasi akan ada reaksi atau umpan balik dari komunikan yang
berupa tanggapan baik yang bersifat positif maupun negatif.
Tanggapan positif menunjukkan komunikan dapat mengerti pesan yang
disampaikan komunikator. Ada persetujuan, keterbukaan dan pemahaman yang
sama. Tanggapan negatif menunjukkan bahwa pesan telah tersampaikan, tetapi
tidak ada persetujuan atau dukungan dari komunikan. Berdasarkan pendapat-
pendapat diatas, proses komunikasi merupakan proses pentransferan informasi
atau pesan dari seseorang kepada orang lain.
Proses komunikasi yang terjadi dalam organisasi memang sangat
dibutuhkan dan dalam pelaksaannya banyak sekali faktor yang diperhitungkan,
16
diantara adalah teknik apa yang harus dipakai. Menurut Efendy (2008: 81)
komunikasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a) Komunikasi informatif, adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberikan sesuatu, dimana komuniktor tidak
mengharapkan apa-apa dari komunikasi, hany agar komunikan tahu saja.
b) Komunikasi koersif, adalah proses penyampaian pesan seseorang kepada
orang lain dengan ancaman atau sanksi untuk merubah sikap, opini, dan tingkah
laku.
c) Komunikasi persuasif, adalah proses penyampaian pesan seseorang
kepada orang lain agar berubah sikapnya, opininya dan tingkah lakunya dengan
kesadaran sendiri.
2.1.3 Indikator Komunikasi
Dalam memahami komunikasi, maka kita harus mengetahui apa saja indikator
dalam mencapai komunikasi yang efektif. Indikator komunikasi agar efektif ada
empat diantaranya :
1. Pemahaman, Merupakan suatu kemampuan memahami pesan secara cermat
sebagaimana yang disampaikan oleh komunikator. Dalam hal ini komunikan
dikatakan efektif apabila mampu memahami secara tepat. Sedang komunikator
dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan secara cermat.
2. Kesenangan, Apabila proses komunikasi itu selain berhasil menyampaikan
informasi, juga dapat berlangsung dalam suasana yang menyenangkan ke dua
belah pihak. Sebenarnya tujuan berkomunikasi tidaklah sekedar transaksi pesan,
akan tetapi dimaksudkan pula untuk saling interaksi secara menyenangkan untuk
memupuk hubungan insani.
3. Pengaruh pada sikap, Apabila seorang komunikan setelah menerima pesan
kemudian sikapnya berubah sesuai dengan makna pesan itu. Tindakan
mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari di
17
perkantoran. Dalam berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang
lain dan berusaha agar orang lain bersikap positif sesuai keinginan kita.
4. Hubungan yang makin baik, bahwa dalam proses komunikasi yang efektif
secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersonal. Di
perkantoran, seringkali terjadi komunikasi dilakukan bukan untuk
menyampaikan informasi atau mempengaruhi sikap semata, tetapi kadang-
kadang terdapat maksud implisit di sebaliknya, yakni untuk membina hubungan
baik.
2.1.4 Motivasi
Motivasi kerja adalah suatu kondisi dan energi yang menggerakkan diri
diarahkan atau diarahkan Karyawan untuk mencapai tujuan organisasi
perusahaan (Mangkunegara dalam Martinus, 2016).
Menurut Robbins dan Judge yang dikutip oleh Wibowo (2013:110) ”motivasi
sebagai proses yang memperhitungkan intensitas,arah dan ketekunan usaha
individual terhadap pencapaian tujuan”.Motivasi pada umumnya berkaitan
dengan setiap tujuan, sedangkan tujuan organisasional memfokuskan pada
perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan.Dari pendapat-pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan untuk bertindak terhadap
serangkaian proses perilaku manusia dengan mempertimbangkan arah, intensitas
dan ketekunan pada pencapaian tujuan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi dalam organisasi oleh
Frederick Herzberg (Wibowo dalam Martinus,2017), yaitu:
(1) Motivator sejati mendorong orang untuk mendapatkan kebutuhan mereka.
Motivator termasuk prestasi, pengakuan, minat kerja, tanggung jawab dan
kemajuan.
(2) Faktor higienis basi kebutuhan manusia, bukan motivasi bentuknya, namun
kegagalan mendapatkannya dapat menyebabkan ketidakpuasan. Faktor
kebersihan.
18
Termasuk gaji dan tunjangan, kondisi kerja, kebijakan organisasi, status
jabatan, keamanan kerja, pengawasan dan otonomi, kehidupan di tempat kerja
dan kehidupan pribadi.
2.1.5 Indikator Motivasi Karyawan
Berdasarkan teori motivasi Maslow (dalam Kaur, 2013) yang paling terkenal
adalah Hierarki kebutuhan (hierarchy of needs) milik Abraham Maslow,
membuat hypnosis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat beberapa hierarki
kebutuhan, beberapa kebutuhan tersebut adalah:
1. Sosial
Meliputi rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan.
2. Penghargaan
Meliputi faktor- faktor penghargaan internal seperti: Hormat diri, otonomi dan
pencapaian sedangkan faktor –faktor penghargaan eksternal seperti: Status,
pengakuan, dan perhatian.
3. Aktualisasi Diri
Dorongan untuk menjadi seseorang sesuai kecakapannya
Meliputi : Pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang dan pemenuhan diri
sendiri.
2.1.6 Kinerja Karyawan
Kinerja adalah kuantitas dan atau kualitas hasil kerja individu atau sekelompok
didalam organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang
berpedoman pada norma, standar operasional prosedur, kriteria dan ukuran yang
telah ditetapkan atau berlaku dalam organisasi (Torang, 2013:74).
Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi
tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama
satu periode waktu. Kinerja juga merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai
19
hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan
memberikan kontribusi ekonomi (Fahmi, 2011:2).
2.1.7 Indikator Kinerja
Prawirosentono (2009:54) juga berpendapat bahwa “kinerja seorang pegawai
akan baik, jika pegawai mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan untuk
bekerja, adanya imbalan/upah yang layak dan mempunyai harapan masa depan”.
Secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi kinerja individu,
yaitu: variabel individu, variabel organisasi, dan variabel pisikologis. Kelompok
variabel individu terdiri dari variabel kemampuan dan keterampilan, latar
belakang pribadi dan demografis. Kinerja karyawan dapat dinilai dari Tingkat
dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam arti
menyesuaikan beberapa cara yang ideal dari penampilan aktivitas ataupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas.
1 Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dalam istilah jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang
dihasilkan.
2 Ketepatan waktu
Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan, dilihat
dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang
tersedia untuk aktivitas lain.
20
2.2 Penelitian Terdahulu
N
o
Peneliti Judul Variabel Hasil
1 Puspasari
Universitas
Negeri
Yogyakarta
(2008)
Analisa
hubungan
komunikasi
antara atasan
dan
bawahan
terhadap
disiplin
kerja
karyawan
PT.
Tlagamas
Mitra
Alasindo
Pasuruan
Komunik
asi (X)
Disiplin
kerja
karyawan
(Y)
Dari hasil analisa yang
dilakukan menunjukkan rs=
0.953, artinya hubungan
antara komunikasi atasan
dan bawahan terhadap
disiplin kerja karyawan
adalah sangat erat, dimana
jika dipresentasikan hub.
Antara komunikasi atasan
dan bawahan terhadap
disiplin kerja sebesar 95.3%.
sedangkan untuk pengujian
hipotesa dengan uji t
diperoleh t hitung =
26.875553 lebih besar
daripada t tabel = (alfa =
5%, db = N = 73) = 0.306.
hasil ini dapat
diinteprestasikan hipotesa
diterima yang menunjukkan
bahwa komunikasi antara
atasan dan bawahan
mempunyai hubungan yang
signifikan dengan disiplin
kerja karyawan.
21
2 Lesti
lufitasari,
Universitas
Bakrie
2014
Pengaruh
Motivasi
Kerja
Terhadap
Kinerja
Karyawan
(kasus pada
Divisi
Network
Management
PT Indosat
Tbk)
Motivasi
(X)
Kinerja
(Y)
Motivasi kerja yang terdiri
dari Kepuasan Kerja,
Budaya Organisasi, dan Pola
Kepemimpinan mempui
pengaruh Signifikan
terhadap Kinerja Karyawan.
3 Siti
Arofah
(2009)
Pengaruh
Komunikasi
Persuasif
terhadap
kinerja
karyawan
AJB
Bumiputera
1912
Cabang
Pasuruan
Kota
Komunik
asi (X)
Kinerja
karyawan
(Y)
Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan
bahwa secara simultan
variabel komunikasi
persuasif mempunyai
pengaruh yang cukup kuat,
hal ini ditunjukkanFhitung
sebesar 19, 072, dan tingkat
signifikansi sebesar 0,000,
dapat dilihat pada uji F,
variabel komunikasi
Persuasif mempunyai
pengaruh yang cukup besar
juga terhadap kinerja sebesar
43,0%. Hasil perhitungan uji
t, nilai t hitung
22
variabelIntegrasi sebesar
2,364 dannilai t
hitung variabel Pay-of
Idea sebesar 2,748sedangkan
nilai t hitung Iching
Device sebesar3,126, dan t
tabel sebesar 1,996.
2.3 Hipotesis
Menurut Sugiyono dalam Bintarti 2016 hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan
atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang
dirumuskan.
Dengan mengacu pada uraian latar belakang dan permasalahan, maka diajukan
hipotesis sebagai berikut :
H1 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan kerja terhadap
kinerja
H2 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara kesejahteraan terhadap kinerja
H3 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan kerja
dan kesejahteraan terhadap kinerja.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. dalam Bintarti,
2016. penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab
permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel
tertentu.
3.2 Tempat dan Waktu/Jadwal Penelitian
Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut PT
Bank BUKOPIN Tbk, Cabang Bekasi.
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2017 dan ditargetkan selesai bulan
Agustus 2017.
24
Tabel 3.01
Jadwal Penelitian
NO
URAIAN
PERIODE April – Agustus
April Mei Juni July Agustus
1 Observasi
2 Menyusun
Proposal
3 Bimbingan
Proposal
4 Bimbingan
Skripsi
5 Penelitian
6 Pengolahan
Data
7 Penyusunan
Skripsi
8 Ujian Skripsi
25
3.1 Kerangka Pemikiran
3.1.1 Desain Penelitian
Menurut Sugiyono (2011 : 60) mengemukakan bahwa “Kerangka berfikir
adalah model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting”. Penjelasan kerangka
berfikir tersebut akan digambarkan kedalam sebuah pola rancangan instrumen,
kemudian dijelaskan dengan definisi operasional variabel penelitian. Dimana X1
adalah komunikasi, X2 adalah motivasi sebagai variabel bebas, dan Y adalah
kinerja sebagai variabel terikat. Berikut adalah desain penelitian secara skematik
:
26
Komunikasi
(X1)
Motivasi
(X2)
Kinerja
Karyawan
(Y)
27
3.3 Deskripsi Operasional Variabel Penelitian
Guna membantu untuk lebih mengarahkan penelitian ini sesuai objek sasaran
yang diharapkan maka dirasakan perlu untuk memberikan pengertian-pengertian
tentang konsep variabel sebagai berikut :
1. Variabel Bebas X1 ( Komunikasi ) adalah : Proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan yang bertujuan untuk merubah pengetahuan,
sikap dan prilaku penerima pesan (komunikan).
2. Variabel Bebas X2 ( Motivasi) adalah : Suatu keadaan fisikologi yang
muncul akibat adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan.
3. Variabel Terikat Y ( Kinerja bisnis) adalah Hasil kerja yang dapat dicapai
oleh karyawan atau sekelompok karyawan dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing- masing, dalam upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral dan etika.
3.4 Populasi
“Populasi dan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan” (Sugiyono, 2011 : 55).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.BANK BUKOPIN
Tbk, Cabang Bekasi yang berjumlah 40 orang karyawan.
3.5 Sampel
Prosedur penarikan sampel menggunakan metode sensus artinya seluruh
populasi yang ada digunakan sebagai sampel penelitian. Hal ini dilakukan bila
jumlah relatif kecil (sugiyono). Jadi sampel dalam penelitian adalah 40 (Empat
puluh) orang karyawan PT. BANK BUKOPIN Tbk, Cabang Bekasi.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan apa
yang diharapkan penulis, maka diperlukan data yang bersifat obyektif dan data
harus relevan dengan judul yang diajukan penulis karena data ini sangat penting.
28
Sumber data yang diperoleh dari bagian Pemasaran pada PT.BANK BUKOPIN
Tbk, Cabang Bekasi.
Jenis Data “Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta
ataupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan
untuk menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data
yang dipakai untuk suatu keperluan” (Marzuki, 2005:55). Adapun jenis data
yang digunakan oleh penulis dalam penelitian yaitu:
1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
sumbernya, melalui kuisioner dan wawancara pada PT. BANK BUKOPIN Tbk,
Cabang Bekasi.
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh penulis atau data yang diperoleh langsung dari
sumbernya. Adapun sumber datanya berupa tabel, gambar, buku data. Data
sekunder yang diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah mengenai sejarah
PT. BANK BUKOPIN Tbk, Cabang Bekasi.
3.6.1 Metode Analisis Data
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji ini digunakan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur(dalam hal ini koesioner) melakukan fungsi ukurnya. Instrument
penelitian dikatakan valid apabila pertanyaan pada koesioner tersebut. Uji
Validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item – total
correlation) dengan niali r table. Jika r hitung > r table dan nilai positive maka
butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Imam Ghozali : 2005). Uji
validitas ini menggunakan paket program SPSS for windows versi 22.
b. Uji Reliabilitas
Uji ini digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran
relative konsisten.suatu pertanyataanyang baik adalah pernyataan yang jelas
29
mudah dipahami dan memiliki interpretasi yang sama meskipun disampaikan
kepada responden yang berbeda dan waktu yang berlainan. Kuesioner dikatakan
Reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan yang
menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang
berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reabilitas dengan uji
statistic Cronbach Alpha (a). suatu konstrukatau variable dikatakan reliable jika
memberikan Cronbach Alpha > 0,60 (Imam Ghozali : 2005).
2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan, yakni sebagai berikut :
a. Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2012:160) uji normalitas bertujuan apakah dalam
regeresi variabel dependendan variabel independen mempunyai kontribusi atau
tidak.
b. Multikolinearitas
Merupakan uji untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi
klasik mltikolinieritas yaitu adanya hubungan linier antara variabel independen
dalam model regresi, Imam Ghozali (2012:105).
c. Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan mengetahu apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain nya tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas, Imam Ghozali
(2012 : 139).
d. Linearitas
Lela (2011: 49) mengemukakan bahwa uji linearitas bertujuan untuk
mengetahui apakah suatu variabel memiliki hubungan yang linear atau tidak
secara signifikan. Uji linearitas ini dilakukan dengan program Microsoft
30
Excel pada taraf signifikansi 0.05. Dua variabel dikatakan memiliki hubungan
yang linear bila signifikansi (linearity) kurang dari 0.05
e. Homogenitas
Menurut Sugiyono ( 2011: 276) Uji homogenitas bertujuan untuk menentukan
apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak.
f. Auto korelasi
Uji Auto korelasi merupakan sebagi korelasi yang terjadi di antara anggota-
anggota dari serangkaian observasi yang berdekatan waktu, Imam Ghozali
(2009)
g. Analisis Regresi Berganda
Tekhnik statistik regresi dimaksud untuk memprediksi seberapa besar
pengaruh kinerja pegawai sebagai variable terikat apabila nilai variabel
lingkungan kerja, kompensasi sebagai variable bebas diubah dengan model
persamaan regresi dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for
Service Solutions). Analisis regresi menggunakan rumus persamaan regresi
berganda seperti yang dikutip dalam Sugiyono (2008:277) berikut ini :
Y= a+b1X1+b2X2
Dimana :
Y = Variabel dependen, yaitu Kinerja
X1 = Variabel independen, yaitu Lingkungan Kerja
X2 = Variabel independen, yaitu Kompensasi
a = Konstanta yang merupakan rata-rata nilai Y pada saat nilai X1 dan X2
sama dengan nol
b1 = koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap perubahan
X1 dengan menganggap X2 konstan.
b2 = koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap perubahan
X2 dengan menganggap X1 konstan.
h. Koefisien Korelasi
31
Analisis koefisien korelasi di gunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
keeratan atau kekuatan hubungan antara pelatihan kerja dan kesejahteraan
sebagai variabel X dan kinerja sebagai variabel Y dengan menggunakan Pearson
Product Moment. Menurut Sugiyono (2008 : 274)
i. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen
memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2011:19)
3. Uji Hipotesis
a. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara semua variable
bebas dan variabel terikat, apakah variabel bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variable terikat. Dalam penelitian
ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya
pengaruh pelatihan kerja dan kesejahteraan terhadap kinerja sebagai variable
terikatnya.
Menurut Sugiyono (2008:230) ketentuannya adalah H0 : β1 = 0 artinya jika ada
pengaruh yang signifikan pada masing-masing variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y). Sedangkan Ha : β1 ≠ 0 artinya ada pengaruh signifikan pada
masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Tingakt
kepercayaan yang digunakan 95% atau taraf signifikansinya adalah 5% dengan
kriteria sebagai berikut :
Apabila Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima berarti ada
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X) secara bersama-sama dengan
variabel terikat (Y)
32
Apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X) secara bersama-sama dengan
variabel terikat (Y).
b. Uji T
Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen
(Imam Ghozali, 2011:98). Langkah-langkah Uji Hipotesis untuk koefisien
regresi adalah :
Perumusan Hipotesis Nihil (H0) dan Hipotesis Alternatif (H0) β = 0 artinya
tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1, X2)
terhadap variabel terikat (Y).
(Ha) β > 0 Ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas
(X1, X2) terhadap variabel terikat (Y).
Penentuan harga Ttabel berdasarkan taraf signifikan dan taraf derajat
kebebasan.
Taraf signifikansi = 5% (0,05)
Derajat kebebasan = (n-2)
33
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1 Sejarah Obyek Penelitian
Bank Bukopin yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970 menfokuskan diri
pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi bank
yang masuk ke kelompok bank menengah di Indonesia dari sisi aset. Seiring
dengan terbukanya kesempatan dan peningkatan kemampuan melayani
kebutuhan masyarakat yang lebih luas, Bank Bukopin telah mengembangkan
usahanya ke segmen komersial dan konsumer.
Ketiga segmen ini merupakan pilar bisnis Bank Bukopin, dengan pelayanan
secara konvensional maupun syariah, yang didukung oleh sistem pengelolaan
dana yang optimal, kehandalan teknologi informasi, kompetensi sumber daya
manusia dan praktek tata kelola perusahaan yang baik. Landasan ini
memungkinkan Bank Bukopin melangkah maju dan menempatkannya sebagai
suatu bank yang kredibel. Operasional Bank Bukopin kini didukung oleh lebih
dari 280 kantor yang tersebar di 22 provinsi di seluruh Indonesia yang terhubung
secara real time on-line. Bank Bukopin juga telah membangun jaringan micro-
banking yang diberi nama “Swamitra”, yang kini berjumlah 543 outlet, sebagai
wujud program kemitraan dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro.
Dengan struktur permodalan yang semakin kokoh sebagai hasil pelaksanaan
Initial Public Offering (IPO) pada bulan Juli 2006, Bank Bukopin terus
mengembangkan program operasionalnya dengan menerapkan skala prioritas
sesuai strategi jangka pendek yang telah disusun dengan matang. Penerapan
strategi tersebut ditujukan untuk menjamin dipenuhinya layanan perbankan yang
komprehensif kepada nasabah melalui jaringan yang terhubung secara nasional
34
maupun internasional, produk yang beragam serta mutu pelayanan dengan
standar yang tinggi.
Keseluruhan kegiatan dan program yang dilaksanakan pada akhirnya berujung
pada sasaran terciptanya citra Bank Bukopin sebagai lembaga perbankan yang
terpercaya dengan struktur keuangan yang kokoh, sehat dan efisien.
Keberhasilan membangun kepercayaan tersebut akan mampu membuat Bank
Bukopin tetap tumbuh memberi hasil terbaik secara berkelanjutan.
4.2 Visi dan Misi Perusahaan
VISI PERUSAHAAN
Menjadi lembaga keuangan terkemuka dalam pelayanan jasa keuangan yang
terintegrasi.
MISI PERUSAHAAN
Memberikan solusi jasa keuangan yang unggul dan komprehensif yang
memenuhi kebutuhan nasabah dalam dunia
usaha, individu, dan keluarga.
Berperan aktif dalam mengembangkan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro
yang berdaya saing.
Membangun keterlibatan (engagement) karyawan dalam meningkatkan
produktivitas untuk kesejahteraan karyawan.
Meningkatkan nilai tambah investasi bagi pemegang saham melalui
pengelolaan usaha yang pruden.
35
4.3 STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi pada PT. Bank Bukopin Tbk
Suatu organsasi yang terdiri dari orang-orang yang bekerja sama
untuk rnencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan akan melakukan peraturan
organisasinya. Untuk itu diperlukan suatu rangka kerja yang dapat mengatur
mengkordinasikan tugas, tanggung jawab dan wewenang staf. Struktur
Organisasi merupakan gambaran kerangka kerja yang memperlihatkan
hubungan unit-unit beserta garis komando dan garis koordinasi yang ada.
Dengan struktur organisasi akan memudahkan pimpinan mengawasi staf yang
36
ada di bawahnya, sehingga perusahaan akan menjadi lancar dan terkendali.
Perancangan struktur organisasi disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan
kegiatan perusahaan.
Pada Struktur Organisasi perusahaan terdapat Satuan Kerja Teknologi
Informasi (SKTI) dibagi menjadi tiga bagian, yaitu DPTI , DOTI dan DSTI.
Ketiga bagian tersebut dikepalai oleh masing-masing kepala divisi, dan akan
bertanggung jawab dari masing-masing divisi sebagai startegi perusahaan
dalam mengembangkan dan mengelola layanan IT di PT. Bank Bukopin, Tbk
.
I. DPTI (Divisi Pengembangan Teknologi Informasi)
DPTI merupakan sub divisi SKTI, yang memiliki tanggung jawab untuk
menangani seluruh pengembangan sistem informasi yang ada di PT.Bank
Bukopin, Tbk. DPTI didalamnya dipecah menjadi 5 bagian berdasarkan
pemilahan fungsi sistem yang akan dikembangkan dan dipimpin oleh masing-
masing manager yaitu : Manager Core Banking, Manager E-
Channel, Manager Datawarehouse & Aplikasi Pendukung, Manager
Integrasi Sistem, dan Manager Pengembangan Mikro. Masing-masing bagian
akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengembangan Core Banking
Unit Pengembangan Bisnis Konsumer menangani pengembangan sistem
yang berkaitan dengan Sistem Core Banking, contohnya CIF Core, dan CIF
CLS. Unit ini dipimpin oleh manager pengembangan Core Banking.
2. Pengembangan e-Channel
37
Unit Pengembangan Bisnis Konsumer menangani pengembangan sistem
yang berkaitan dengan electronic channel, contohnya pengembangan ATM,
SMS Banking, Internet Banking, Mobile Banking, dan Kartu Kredit. Unit ini
dipimpin oleh manager pengembangan e-Channel.
3. Pengembangan Datawarehouse & Aplikasi Pendukung
Unit Pengembangan Bisnis Konsumer menangani pengembangan sistem
yang berkaitan dengan datawarehouse dan aplikasi pendukung, contohnya
pengembangan aplikasi pelaporan, atau monitoring database. Unit ini
dipimpin oleh manager pengembangan datawarehouse dan aplikasi
pendukung.
4. Pengembangan Integrasi Sistem
Unit pengembangan analisa dan integrasi sistem dibentuk dengan tujuan
untuk melakukan analisa terhadap sistem yang sedang dikembangkan, dan
melakukan testing terkait dengan aplikasi yang dikembangkan, salah satu
contohnya adalah melakukan stress test pada sistem. Unit ini memastikan
aplikasi yang dibuat telah sesuai dengan user requirenment. Unit ini dipimpin
oleh manager analisa dan integrasi sistem.
5. Pengembangan Mikro
Unit Pengembangan Mikro menangani pengembangan sistem yang
berkaitan dengan unitMikro yang terdapat pada PT. Bank Bukopin, Tbk. Unit
ini dipimpin oleh manager pengembangan mikro.
II. DOTI ( Divisi Operasi Teknologi Informasi )
DOTI merupakan sub divisi SKTI, dimana divisi DOTI dimaksudkan untuk
38
menangani segala macam urusan operasional teknologi informasi yang ada di
PT.Bank Bukopin, Tbk. DOTI memiliki 5 unit, masing-masing menangani
bagian yang berbeda. DPTI dipimpin oleh satu Kepala Divisi, yaitu Kepala
Divisi Operasional Teknologi Informasi. Berikut adalah unit – unit yang ada
pada DOTI:
1. MAS ( Manajemen Administrasi Server )
Unit MAS menangani urusan server dan jaringan pada sistem PT. Bank
Bukopin, Tbk. Unit MAS bertanggung jawab memonitoring server dan
jaringan, agar server dan jaringan pada sistem dapat berjalan secara continous.
Unit ini dipimpin oleh Manager MAS.
2. IKS ( Implementasi dan Konfigurasi Sistem )
Unit IKS menangani proses implementasi program yang telah selesai
dikembangkan, dan melakukan konfigurasi terhadap sistem yang baru
diimplementasi di production. Unit ini dipimpin oleh manager IKS.
3. Service Desk IT
Service Desk menangani segala macam keluhan user tentang sistem yang
digunakan. Service Desk IT hanya menangani permasalahan yang dilaporkan
oleh user yang terdapat di PT. Bank Bukopin, Tbk. Service Desk
mengekskalasikan permasalahan tersebut kepada unit lain yang lebih
mengerti, apabila Service Desk tersebut tidak menemukan solusi
permasalahan. Unit ini dipimpin oleh manager Service Desk.
39
4. Puslahta ( Pengolahan Data )
Unit lahta menangani data-data yang terdapat pada mesin production. Unit
ini juga menangani permintaan data, permintaan perubahan data, dan
permintaan penghapusan data khususnya pada mesin production. Unit ini juga
bertanggung jawab me-monitoring aplikasi yang terdapat pada server
production. Unit ini dipimpin oleh manager lahta.
III. DSTI ( Divisi Strategi Teknologi Informasi )
DSTI merupakan sub divisi SKTI, dimana divisi DSTI dimaksudkan untuk
menangani segala macam urusan operasional teknologi informasi yang ada di
PT.Bank Bukopin, Tbk. DSTI memiliki 5 unit, masing-masing menangani
bagian yang berbeda. DSTI dipimpin oleh satu Kepala Divisi, yaitu Kepala
Divisi Strategi Teknologi Informasi. Berikut ini adalah unit – unit yang ada
pada DSTI yaitu :
1. Manajemen Kualitas IT
Unit ini berfungsi untuk memonitoring kualitas informasi teknologi yang
ada pada PT. Bank Bukopin, Tbk. Unit ini juga memonitoring kepuasan user
terhadap layanan IT yang pada pada perusahaan, biasanya dengan cara
memberikan kuisioner kepuasan layanan user terhadap layanan IT. Unit ini
dipimpin oleh Manajer Manajemen Kualitas.
2. Service Delivery
Unit ini menangani segala permintaan aplikasi yang diminta oleh user, dan
diterjemahkan menjadi user requirenment, dimana user requirenment tersebut
akan diberikan ke DPTI (Divisi Pengembangan Teknologi Informasi). Unit ini
40
saling berhubungan dengan unit bisnis dan unit lainnya diluar SKTI (Satuan
Kerja Teknologi Informasi). Unit ini dipimpin oleh Manajer Service Delivery.
3. Kebijakan IT
Unit ini bertanggung jawab untuk membuat kebijakan – kebijakan di
lingkungan teknologi informasi PT. Bank Bukopin, Tbk. Unit ini dipimpin
oleh Manajer Kebijakan IT.
4. Keamanan Informasi
Unit ini menangani segala keamanan teknologi informasi yang terdapat pada
PT. Bank Bukopin, Tbk. Unit ini yang bertanggung jawab memastikan policy,
privilege user, keamanan server dan juga melakukan penetration test terhadap
sistem. Unit ini dipimpin oleh manajer keamanan informasi.
DISKRIPSI JABATAN
A. Pemimpin Cabang
Pemimpin cabang bertugas.
Opration Managemet : Mengkordinasikan kegiatan oprasi /checker
pembukuan setelah meneliti dokumen pendukung, melakukan apropal
teansaksi harian, dan melakukan apropal warkat kliring.
Internal kontrol : Mengecek jumal gabungan dan RAC seluruh unit kerja
menindak lanjuti memo audit
General affair : Memeriksa check list kendaran, kelengkapan, kebersihan
dan kerapian.
41
B. Service Assisten Bertugas:
Menegister surat permohonan kredit calon debitur dalam menegister harus
mencantumkan tanggal pada saat dokumen diterima atas permohonan
tersebut.
C. Legal Bertugas:
Memeriksa dokumen-dokumen pennohonan kredit yang di ajukan calon
debitur,
apakah dokumen itu telah terdaftar atau belum terdaftar dana apakah calon
debitur itu layak diberi kredit atau tidak.
D. Bagian Kredit Support Bertugas:
Mengkordinasikan kegiatan kredit support agar kebijan lancar tertib dan
aman.
Melakukan Approval pembukuan.Menjaga kehandalan, kelengkapan,
kebersihan
dan kerapian saran kerja. Memastikan bahwa komputer berfungsi dengan
baik.
Dan meningkatkan pelayanan.
E. Administrasi dan Pelayanan Bertugas:
Melaporkan transaksi, memberikan imporrnasi dan solusi.
Dan meningkatkan kualitas pelayanan pada nasabah.
F. Droping Bertugas:
Mempersiapkan kegiatan droping dengan staff pelaporan.
Mempersiapkan perpanjangan kredit.
Melakukan pembebanan kewajiban kredit.
42
Membebankan biaya notaris.
Melakukan pelunasan kredit.
Memastikan prosedur kontrol telah di jalankan sebagaimaria mestinya.
G. Account Officer Bertugas :
Mengumpulkan imporrnasi menentukan, mencan dan mensolisit peluang
bisnis yang akan ditanda tangani.
Mengkonsultasikan dengan supervisior mengenai ca\ondebitur yang akan
disolisit
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Dan
Kesimpulan Umum Hasil Self Assesment Pelaksanaan Good Corporate
Governance PT. Bank Bukopin Tbk
Selama periode tahun 2007 Bank Bukopin telah melaksanakan Good Corporate
Governance sebagai berikut :
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan
Direksi :
a. Jumlah dan komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank
Bukopin.
43
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris terdiri dari 6 (enam) orang dengan komposisi seorang
Komisaris Utama, 2 (dua) orang Komisaris dan 3 (tiga) orang Komisaris
Independen, yang bertanggungjawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
Direksi
Komposisi Direksi mencakup tujuh anggota, yang terdiri dari 1 (satu)
Direktur Utama dan 6 (enam) Direktur. Seorang Direktur ditunjuk sebagai
Direktur Kepatuhan yang bertanggungjawab memastikan bahwa Bank
Bukopin telah memenuhi semua perundang-undangan dan peraturan yang
berlaku, termasuk semua komitmen dan persetujuan yang telah dibuat dengan
Bank Indonesia.
b. Kriteria dan independensi anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris
Setiap anggota Dewan Komisaris dipilih dan diangkat dalam RUPS untuk
masa jabatan empat tahun, dan masing-masing dapat dipilih kembali. Sesuai
ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan peraturan Bursa Efek
Indonesia (BEI), 3 (tiga) orang anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris
Independen, yang merupakan separuh atau lebih dari ketentuan 30% jumlah
anggota Dewan Komisaris. Jumlah tersebut juga telah memenuhi ketentuan
Bank Indonesia, yaitu minimal 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.
Direksi
Setiap anggota Direksi dipilih dan diangkat dalam RUPS untuk masa
44
jabatan empat tahun, dan masing-masing dapat dipilih kembali.
c. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi
Komisaris
Dewan Komisaris mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan atas
kebijakan yang diambil oleh Direksi dalam mengelola Bank; memberikan
advis kepada Direksi sehubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya, yang
mencakup pelaksanaan review atas temuan Audit Internal dan memberikan
rekomendasi tindak lanjut yang perlu dilakukan; memberikan masukan terkait
persetujuan atas rencana strategi dan anggaran Bank, memonitor pelaksanaaan
rencana dan pencapaian target usaha; serta memastikan kepatuhan Direksi
terhadap prinsip-prinsip tata kelola perusahaan serta peraturan yang berlaku.
Direksi
Direksi bertanggungjawab menyusun arah dan strategi perusahaan dengan
persetujuan dari Dewan Komisaris dan selanjutnya bertugas untuk
menjalankan kepengurusan perusahaan dan pengelolaan usaha secara efisien,
untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud serta tujuan
perusahaan.
d. Rekomendasi Dewan Komisaris.
Selama periode laporan (tahun 2007) Dewan Komisaris memberikan
rekomendasi kepada Direksi antara lain:
Menyetujui penerbitan pedoman prinsip mengenal nasabah Bank
Bukopin.
Memberikan persetujuan atas kredit-kredit diatas kewenangan direksi.
45
Untuk memperhatikan ukuran-ukuran tingkat kesehatan bank seperti
LDR, NPL.
Untuk memperhatikan peningkatan pelayanan yang lebih baik disegala
bidang dalam menghadapi kompetisi persaingan perbankan yang sangat ketat.
Untuk menyesuaikan anggaran dasar Bank Bukopin dengan
diberlakukannya UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite-Komite
Dewan Komisaris telah membentuk tiga komite guna membantu
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, yaitu Komite Audit, Komite
Remunerasi dan Nominasi, serta Komite Pemantau Risiko sbb:
a. Komite Audit
Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Audit
Bank Bukopin.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit
Komite Audit mempunyai tugas utama memberikan pendapat profesional
yang independen terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi
kepada Dewan Komisaris, dan membantu Dewan Komisaris dalam
melaksanakan tugas-tugas yang mencakup penelaahan atas informasi
keuangan dan kinerja yang akan dikeluarkan Perseroan, kepatuhan Perseroan
terhadap peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal maupun yang
terkait dengan kegiatan Perseroan serta pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor
internal.
46
Frekuensi rapat Komite Audit
Selama tahun 2007, Komite Audit telah melakukan 15 kali rapat, dan
sebagian besar membahas mengenai kegiatan operasional dan kinerja
keuangan Bank Bukopin serta membahas temuan auditor eksternal maupun
auditor internal.
Program Kerja Komite dan Realisasi.
b. Komite Remunerasi dan Nominasi
Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite
remunerasi dan nominasi Bank Bukopin
Tugas dan tanggung jawab Komite remunerasi dan nominasi.
Peran dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi terhadap
kebijakan Remunerasi adalah melakukan evaluasi terhadap kebijakan
remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
Selain itu juga memberikan rekomendasi mengenai kebijakan remunerasi
bagi pejabat eksekutif dan karyawan secara keseluruhan untuk disampaikan
kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
Terhadap kebijakan Nominasi, Komite ini bertanggung jawab untuk
menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur
pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
Frekuensi rapat Komite remunerasi dan nominasi.
47
Selama tahun 2007, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan 1
(satu) kali rapat, yang membahas mengenai penyesuaian remunerasi yang
diterima Dewan Komisaris dan Direksi dengan melibatkan lembaga
independen.
Program kerja Komite remunerasi dan nominasi dan realisasinya.
Bersama dengan Dewan Komisaris, Komite Remunerasi dan Nominasi
menyelenggarakan seleksi calon Direksi apabila ada pengangkatan baru atau
penggantian Direksi, memberikan rekomendasi mengenai calon anggota
Dewan Komisaris dan/atau kepada Direksi kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada RUPS, serta memberikan rekomendasi mengenai pihak
independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan anggota Komite
Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.
48
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Analisis Data Penelitian
5.1.1 Data Responden
a. Responden berdasarkan usia
Tabel 5.1
Komposisi responden berdasarkan usia
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
Berdasarkan tabel 5.1 dapat di ketahui bahwa mayoritas responden berusia 26-
33 tahun yaitu sebanyak 30% atau sebanyak 12 orang, yang berusia 18-25 tahun
sebanyak 25% atau 10 orang, yang berusia 34-40 tahun yaitu sebanyak 22,5%
atau sebanyak 9 orang, yang berusia 49-60 tahun yaitu sebanyak 12,5% atau 5
orang, dan yang berusia 41- 48 tahun yaitu sebanyak 10% atau 4 orang.
49
b. Responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 5.2
Komposisi responden berdasarkan jenis kelamin
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
Berdasarkan tabel 5.2 dapat di ketahui bahwa responden yang paling banyak
yaitu berjenis kelamin laki-laki sebanyak 70% atau 28 orang, sedangkan
perempuan sebanyak 30% atau 12 orang.
c. Responden berdasarkan pendidikan
Tabel 5.3
Komposisi responden berdasarkan pendidikan
50
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
Berdasarkan tabel 5.3 dapat di ketahui bahwa mayoritas responden
berpendidikan terakhir S1 yaitu sebanyak 72,5% atau 29 orang. Sedangkan D3
sebanyak 12,5% atau 5 orang, dan yang berpendidikan SMA sebanyak 10% atau
4 orang. Dan yang berpendidikan S2 sebanyak 5% atau 2 orang.
d. Responden berdasarkan Status
Tabel 5.4
Komposisi Responden Berdasarkan Status
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
51
Berdasarkan tabel 5.4 dapat di ketahui bahwa responden yang belum
menikah yaitu sebanyak 47,5% atau 19 orang, sedangkan yang telah menikah
sebanyak 52,5% atau 21orang.
e. Responden berdasarkan masa kerja / lamanya bekerja
Tabel 5.5
Komposisi Responden Berdasarkan masa kerja
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
mempunyai masa kerja selama 4-5 tahun sebanyak 30% atau sebanyak 12 orang,
masa kerja 2-3 tahun sebanyak 25% atau sebanyak 10 orang, masa kerja 6-7
tahun sebanyak 22,5% atau sebanyak 9 orang, masa kerja di atas 7 tahun
sebanyak 22,5% atau sebanyak 9 orang.
f. Responden Berdasarkan Divisi
Tabel 5.6
Komposisi Responden Berdasarkan Divisi
52
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
Berdasarkan tabel 5.6 dapat di ketahui bahwa mayoritas responden terdapat di
divisi Administrasi dan Pelayanan sebanyak 27,5% atau 11 orang, Customer
Service sebanyak 27,5% atau 11 orang, Account Of Officer sebanyak 12,5% atau
5 orang, Security sebanyak 10% atau 4 orang. Komite Audit sebanyak 7,5% atau
3 orang, Komite remunerasi dan Nominasi sebanyak 7,5% atau 3 orang, Teller
sebanyak 5% atau 2 orang, Manajemen Administrasi Server sebanyak 2,5% atau
1 orang.
5.1.2 Uji Validitas
a. Variabel Komunikasi (X1)
Pernyataan variabel Komunikasi (X1), terdiri dari 13 butir
pernyataan dan tabel r product moment korelasi untuk n = 40 di peroleh nilai r
tabel = 0,312 maka apabila nilai r hitung > r tabel. pernyataan dalam penelitian ini
53
dapat dinyatakan valid, karena nilai r hitung > r tabel. Sebagaimana tercantum
dalam tabel berikut:
Tabel 5.7
Tabel uji validitas variabel komunikasi (X1)
No
Pernyataan
Nilai
rhitung
Nilai
rtabel
Keputus
an
1. 0,492 0,312 Valid
2. 0,376 0,312 Valid
3. 0,542 0,312 Valid
4. 0,596 0,312 Valid
5. 0,493 0,312 Valid
6. 0,580 0,312 Valid
7. 0,507 0,312 Valid
8. 0,558 0,312 Valid
9. 0,661 0,312 Valid
10. 0,661 0,312 Valid
11. 0,491 0,312 Valid
12. 0,713 0,312 Valid
13. 0,523 0,312 Valid
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
54
b. Variabel Motivasi (X2)
Pernyataan variabel Komunikasi (X1), terdiri dari 12 butir pernyataan dan tabel
r product moment korelasi untuk n = 40 di peroleh nilai r Tabel= 0,312 maka
apabila nilai r hitung > rtabel pernyataan dalam penelitian ini dapat dinyatakan
valid, karena nilai r hitung > r tabel. Sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 5.8
Tabel uji validitas motivasi (X2)
No
Pernyataan
Nilai
rhitung
Nilai
rtabel
Keputus
an
1. 0,462 0,312 Valid
2. 0,604 0,312 Valid
3. 0,633 0,312 Valid
4. 0,713 0,312 Valid
5. 0,746 0,312 Valid
6. 0,694 0,312 Valid
7. 0,436 0,312 Valid
8. 0,536 0,312 Valid
9. 0,560 0,312 Valid
10. 0,591 0,312 Valid
11. 0,420 0,312 Valid
55
12. 0,320 0,312 Valid
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
a. Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Pernyataan variabel Komunikasi (X1), terdiri dari 13 butir pernyataan dan tabel
r product moment korelasi untuk n = 40 di peroleh nilai r Tabel= 0,312 maka
apabila nilai r hitung > r tabel pernyataan dalam penelitian ini dapat dinyatakan
valid, karena nilai r hitung > r tabel. Sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 5.9
Tabel uji validitas variabel kinerja (Y)
No
Pernyataan
Nilai
rhitung
Nilai
rtabel
Keputus
an
1. 0,628 0,312 Valid
2. 0,475 0,312 Valid
3. 0,665 0,312 Valid
4. 0,361 0,312 Valid
5. 0,407 0,312 Valid
6. 0,665 0,312 Valid
7. 0,519 0,312 Valid
8. 0,512 0,312 Valid
56
9. 0,671 0,312 Valid
10. 0,510 0,312 Valid
11. 0,614 0,312 Valid
12. 0,519 0,312 Valid
13. 0,591 0,312 Valid
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
5.1.3 Uji Reliabilitas
a. Variabel Komunikasi (X1)
Tabel 5.8
Tabel Uji Reliabilitas Variabel Komunikasi (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,804 13
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
Nilai alpha perhitungan uji reliabilitas sebesar 0,804 > 0.600, maka instrumen
penelitian variabel komunikasi dinyatakan reliabel sehingga dapat digunakan.
b. Variabel Motivasi (X2)
Tabel 5.9
Tabel Uji Reliabilitas Variabel Motivasi (X2)
Reliability Statistics
57
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,798 12
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
Nilai alpha perhitungan uji reliabilitas sebesar 0,798 > 0.600, maka instrumen
penelitian variabel disiplin kerja dinyatakan reliabel sehingga dapat digunakan.
c. Variabel Kinerja Karyawan
Tabel 5.10
Tabel Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,800 13
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
Nilai alpha perhitungan uji reliabilitas sebesar 0,800 > 0.600, maka instrumen
penelitian variabel produktivitas kerja dinyatakan reliabel sehingga dapat
digunakan.
5.1.4 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Berdasarkan teori statistika model linier hanya residu dari variabel dependen Y
yang wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel independen diasumsikan
bukan fungsi distribusi, jadi tidak perlu di uji normalitasnya. Hasil output dari
pengujian normalitas dengan kolmogorov-smirnov adalah sebagai berikut:
58
Tabel 5.11
Kolmogorov – smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std.
Deviation 1,81353286
Most Extreme Differences Absolute ,113
Positive ,113
Negative -,060
Test Statistic ,113
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
Dari tabel diatas diperoleh nilai sig = 0,200 = 20,0% > 0.05, maka Ho diterima.
Artinya tabel unstandardized berdistribusi normal.
Uji normalitas juga dapat dilihat grafik normal P-Plot sebagai berikut:
59
Gambar 5.1
Grafik Normal P – Plot
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
Pada grafik P-Plot terlihat data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi normal maka variabel
dependen Y memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak
terjadi kolerasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai toleransi
dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance > 10% dan nilai
FIV < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel
bebas dalam model regresi. Berikut hasil perhitungan menggunakan program
SPSS 23.
60
Tabel 5.12
Hasil uji multikolinieritas
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
Berdasarkan tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai
tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinieritas antara variabel bebas dalam model regresi ini.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang
Coefficientsa
Model
Unstandardiz
ed Coefficients
Standa
rdized
Coeffici
ents
t
Si
g.
Collinearity
Statistics
B
St
d.
Erro
r Beta
T
ole
ran
ce VIF
1 (Const
ant)
5,
053
5,
645
,8
95
,3
77
X1.K
omunika
si
,7
58
,0
84 ,810
9,
065
,0
00
,
99
6
1,00
4
X2.M
otivasi ,1
65
,0
85 ,174
1,
950
,0
59
,
99
6
1,00
4
a. Dependent Variable: Y.Kinerja
61
lain. Heteroskedastisitas menunjukan penyebaran variabel bebas. Penyebaran
yang acak menunjukan model regresi yang baik. Dengan kata lain tidak terjadi
heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar diatas dan
dibawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan Spss versi 23:
Gambar 5.2
Grafik Scatterplot
Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. Selain
dengan mengamati grafik scatterplot uji heterokedastisitas juga dapat dilakukan
dengan uji glesjer. Uji glesjer yaitu pengujian dengan meregresikan nilai absolut
residual terhadap variabel independen. Output dari uji glesjer adalah sebagai
berikut:
62
Tabel 5.13
Hasil uji heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standa
rdized
Coefficie
nts
t
S
ig. B
Std.
Error Beta
1 (Consta
nt) -,862
3,62
6
-
,238
,8
13
X1.Ko
munikasi ,046 ,054 ,141
,8
65
,3
92
X2.Mot
ivasi -,003 ,054 -,009
-
,056
,9
56
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
Hasil tampilan output spss dengan jelas menunjukan semua variabel
independen mempunyai nilai sig > 0,05. Jadi tidak ada variabel independen yang
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari
nilai sig pada tiap-tiap variabel independen seluruhnya diatas 0,05. Jadi dapat
disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan pengujian yang dilakukan untuk menguji ada
tidaknya pengaruh antara variabel pengganggu dalam masing-masing variabel
bebas. Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan tes Durbin Watson
dengan ketentuan sebagai berikut:
dW < dL, berarti ada autokorelasi positif (+)
dL < dW < du, berarti tidak dapat disimpulkan
dU < dW < 4-dU, berarti tidak terjadi autokorelasi
63
4-dU < dW < < 4-dL, berarti tidak dapat disimpulkan
dW > 4-dL, berarti ada autokorelasi negatif (-).
Dengan jumlah sapel n = 40, α = 0.05 dan banyaknya variabel independent k =
2, maka didapat nilai kritis dL = 1,3908 dan dU = 1,6000. Hasil pengujian uji
autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan spss versi 23 dengan hasil
sebagai berikut:
Tabel 5.14
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
M
odel R
R
Squar
e
Adjusted
R Square
Std.
Error of
the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,84
0a ,706 ,690 1,86190 1,210
a. Predictors: (Constant), X2.Motivasi, X1.Komunikasi
b. Dependent Variable: Y.Kinerja
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui nilai Durbin watson sebesar 1,210.
Sehingga nilai dW berada diantar, dW < dL Maka dapat disimpulkan bahwa
dalam penelitian ini terdapat autokorelasi positif.
5. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji linearitas dilakukan
dengan pengujian pada spss dengan menggunakan test for linearity pada taraf
signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila
signifikansi (linearity) kurang dari 0,05.
64
Tabel 5.15
Uji Linearitas
Variabel komunikasi (X1) dan kinerja (Y)
ANOVA Table
Sum
of
Squares df
Mean
Square F
S
ig.
Y.Kinerja *
X1.Komunikasi
Betwee
n Groups
(Combined) 328,0
44
1
2
27,33
7
6,
851
,0
00
Linearity 294,3
31 1
294,3
31
7
3,76
7
,0
00
Deviation from
Linearity
33,71
3
1
1 3,065
,7
68
,6
67
Within Groups 107,7
31
2
7 3,990
Total 435,7
75
3
9
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
Berdasarkan nilai signifikan : Dari ouput diatas, diperoleh nilai signifikan =
0.667 lebihl besar dari 0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan linear secara
signifikan antara variabel budaya organisasi (X1) dengan variabel kinerja (Y).
65
Tabel 5.16
Uji Linearitas
Variabel motivasi (X2) dan kinerja (Y)
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mea
n
Square F
S
ig.
Y.Kinerj
a *
X2.Motivas
i
Betwee
n Groups
(Com
bined) 161,400 12 13,4
50
1
,32
4
,
262
Linea
rity 22,614 1 22,6
14
2
,22
5
,
147
Devia
tion
from
Linearit
y
138,786 11 12,6
17
1
,24
2
,
309
Within Groups 274,375 27
10,1
62
Total 435,775 39
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23.
Berdasarkan nilai signifikan : Dari ouput diatas, diperoleh nilai signifikan =
0.309 lebihl besar dari 0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan linear secara
signifikan antara variabel motivasi (X2) dengan variabel kinerja (Y).
66
6. Uji Analisis Kolerasi
Tabel 5.17
Hasil analisis kolerasi bivariate antar variabel
Correlations
X1.Kom
unikasi
X2.M
otivasi
Y.
Kiner
ja
X1.Kom
unikasi
Pearson
Correlation 1 ,066
,82
2**
Sig. (2-tailed) ,685
,00
0
N 40 40 40
X2.Moti
vasi
Pearson
Correlation ,066 1
,22
8
Sig. (2-tailed) ,685
,15
7
N 40 40 40
Y.Kinerj
a
Pearson
Correlation ,822** ,228 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,157
N 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23.
Berdasarkan nilai signifikan dari output diatas diketahui antara
komunikasi (X1) dengan motivasi (X2) nilai signifikansi 0,685 > 0,05 yang
berarti tidak terdapat kolerasi yang signifikan. Selanjutnya, antara komunikasi
(X1) dengan kinerja (Y) nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat
kolerasi yang signifikan. Dan yang terakhir antara motivasi (X2) dengan kinerja
(Y) nilai signifikan 0,157 > 0,05 berarti tidak terdapat kolerasi yang signifikan.
7. Uji Analisis Linear Berganda
Hasil pengujian dengan spss menghasilkan output sebagai berikut:
67
Tabel 5.18
Analisis linear berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coefficie
nts
t
Si
g. B
Std.
Error Beta
1 (Constant
) 5,053 5,645
,8
95
,3
77
X1.Komu
nikasi ,758 ,084 ,810
9,
065
,0
00
X2.Motiv
asi ,165 ,085 ,174
1,
950
,0
59
a. Dependent Variable: Y.Kinerja
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23.
Data diatas menunjukan bahwa nilai sig. Untuk komunikasi adalah sebesar
0,000 (p < 0,05) maka dari itu hipotesis diterima artinya komunikasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya untuk variabel motivasi,
data diatas menunjukan nilai sig. Sebesar 0,59 (p > 0,05) maka dari itu hipotesis
ditolak, artinya variabel motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan.
68
Tabel 5.19
Analisis linear berganda
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F
Si
g.
1 Regressi
on 307,50
8 2
153,7
54
4
4,35
2
,0
00b
Residua
l
128,26
7
3
7 3,467
Total 435,77
5
3
9
a. Dependent Variable: Y.Kinerja
b. Predictors: (Constant), X2.Motivasi, X1.Komunikasi
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23.
Berdasarkan data diatas, didapatkan nilai Sig sebesar 0,000 (p < 0,05) maka
dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima, artinya variabel komunikasi dan
motivasi berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap produktivitas
kerja karyawan.
69
5.1.5 Pengujian Hipotesis
1. Uji parsial (Uji t)
Tabel 5.20
Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coefficie
nts
t
Si
g. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 5,053 5,645
,8
95
,3
77
X1.Komuni
kasi ,758 ,084 ,810
9,
065
,0
00
X2.Motivas
i ,165 ,085 ,174
1,
950
,0
59
a. Dependent Variable: Y.Kinerja
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23.
Pengujian ini untuk melihat sejauh mana pengaruh secara terpisah dari masing-
masing variabel bebas (X1) terhadap variabel (Y) berdasarkan hasil regresi yang
ada pada tabel diatas, uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung
dengan t tabel dengan tingkat kesalahan 5% yaitu sebesar 2.0261.
Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel :
a. Jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas berpengaruh yang
terhadap variabel terkait.
b. Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap
variabel terkait.
1. Variabel Komunikasi (X1)
70
Nilai t hitung untuk variabel ini sebesar 9,065 sementara nilai pada t tabel
distribusi 5% sebesar 2.0261. maka t hitung (9,065 > 2,0261). Hal ini berarti
variabel Komunikasi (X1) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hal ini
juga diperkuat dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 artinya variabel Komunikasi
(X1) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).
2. Variabel Motivasi (X2)
Nilai t hitung untuk variabel ini sebesar 1,950. sementara nilai pada t tabel
distribusi 5% sebesar 2.0261. maka t hitung (1,950 < 2,0261) Hal ini berarti
variable Motivasi (X2) tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hal
ini juga diperkuat dengan nilai signifikan 0,059 > 0,05 artinya variabel Motivasi
(X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Berdasarkan hasil uji t diatas maka dapat disimpulkan bahwa
variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan adalah
Komunikasi (X1) dengan nilai t hitung yang lebih besar 9,065 , dengan nilai
signifikan 0,000 yang lebih kecil dari nilai tingkat kesalahan 0,05. Dengan
demikian hipotesis pertama pada penelitian ini menyatakan bahwa variabel
Komunikasi (X1) adalah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan terbukti dan dapat diterima.
2. Uji simultan (Uji F)
Uji serempak atau uji F merupakan uji secara bersama-sama untuk menguji
signifikan pengaruh variabel Komunikasi (X1) dan Motivasi (X2) secara
bersama-sama terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y). Uji F dilakukan dengan
membandingkan F hitung dengan F tabel.
71
Tabel 5.21
Uji simultan (Uji F)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F
Sig
.
1 Regres
sion 307,508 2 153,754
44,
352
,00
0b
Residu
al 128,267 37 3,467
Total 435,775 39
a. Dependent Variable: Y.Kinerja
b. Predictors: (Constant), X2.Motivasi, X1.Komunikasi
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23.
Berdasarkan ringkasan hasil regresi berganda dari tabel diatas ditunjukan
bahwa F hitung 44,352. Sedangkan hasil F tabel pada tabel distribusi dengan
tingkat kesalahan 5% adalah sebesar 3,24. Hal ini berarti F hitung > Ftabel
(44,352 > 3,24). Perhitungan tersebut menunjukan bahwa variabel Komunikasi
(X1) dan Motivasi (X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y). Maka penulis
menyimpulkan hipotesis ketiga pada penelitian ini yang menyatakan bahwa
variabel bebas yang terdiri dari Komunikasi (X1) dan Motivasi (X2) secara
bersama-sama dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Y) terbukti dan dapat diterima.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat
pada tabel 5.22 dibawah ini:
72
Tabel 5.22
Tabel Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
M
ode
l R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
1 ,840
a ,706 ,690 1,86190
a. Predictors: (Constant), X2.Motivasi, X1.Komunikasi
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23.
Hasil perhitungan dengan menggunakan Spss versi 23 dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,690. Hal ini menandakan 69%
Komunikasi dan Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan sedangkan
sisanya 31% kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Interprestasi Data / Pembahasan
1. Pengaruh variabel Komunikasi (X1) terhadap kinerja karyawan (Y)
Hasil uji analisis regresi berganda menunjukan nilai sig untuk Komunikasi
adalah sebesar (0,000 < 0,05) maka dari itu hipotesis diterima artinya variabel
Komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Pendapat ini terbukti
dalam hasil uji hipotesis yang didapatkan t hitung 9,065 > t tabel 2,0261. Hal ini
berarti Komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Bank
Bukopin Tbk, Cabang Bekasi.
2. Pengaruh variabel Motivasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)
Hasil uji analisis regresi berganda menunjukan sig untuk Motivasi adalah
sebesar 0,059 > 0,05 maka dari itu hipotesis ditolak, artinya variabel Motivasi
tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Pendapat ini terbukti dengan
73
hasil uji hipotesis yang didapatkan t hitung 1,950 < t tabel 2,0261. Hal ini berarti
Motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan Bank Bukopin Tbk
Cabang Bekasi.
3. Pengaruh Komunikasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap kinerja karyawan
(Y)
Hasil uji analisis regresi berganda menunjukan nilai sig untuk Komunikasi dan
Motivasi 0.000 < 0,05 maka dari itu hipotesis diterima, artinya variabel
Komunikasi dan Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Pendapat ini
terbukti dalam hasil uji hipotesis yang didapatkan F hitung 44,352 > F tabel 3,24.
Hal ini berarti Komunikasi dan Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Bank Bukopin Tbk Cabang Bekasi.
74
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Variabel komunikasi (X1) nilai t hitung 9,065 sementara nilai t tabel pada
tabel distribusi 5% sebesar 2,0261. Maka t hitung 9,065 > t tabel 2,0261 hal ini
berarti variabel komunikasi (X1) berpengaruh terhadap kinerja (Y). Hal ini
diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 artinya variabel
komunikasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).
2. Variabel motivasi (X2) Nilai t hitung 1,950 sementara nilai pada t tabel
distribusi 5% sebesar 2.0261. maka t hitung 1,950 < t tabel 2,011 Hal ini berarti
variabel komunikasi (X2) tidak berpengaruh terhadap kinerja (Y). Hal ini juga
diperkuat dengan nilai signifikan 0,059 > 0,05 artinya variabel motivasi (X2)
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).
3. Variabel kinerja karyawan (Y) nilai F hitung 44,352. Sedangkan hasil F
tabel pada tabel distribusi dengan tingkat kesalahan 5% adalah sebesar . Hal ini
berarti F hitung 26,556 > F tabel 3,24. Hal ini berarti variabel komunikasi (X1)
dan motivasi (X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Hal ini juga diperkuat dengan
nilai signifikan 0,000 < 0,05 artinya variabel komunikasi (X1) dan motivasi
(X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).
4. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 69%. Hal ini
menandakan 69 % komunikasi dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja
75
karyawan sedangkan sisanya 31% kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel-
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang telah
dikemukakan, berikut ini ada beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi
masukan dan bahan pertimbangan didalam budaya organisasi perusahaan dan
lingkungan kerja, sehingga dapat membantu meningkatkan kinerja karyawan
Bank Bukopin Tbk Cabang Bekasi secara keseluruhan, yaitu:
1. Bagi perusahaan
a. Perusahaan lebih memperhatikan komunikasi yang telah di terapkan
perusahaan karena komunikasi sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Bank Bukopin Tbk Cabang Bekasi
b. Manajemen perusahaan lebih memperhatikan motivasi bagi karyawannya
sehingga karyawan merasa bersemangat dalam bekerja, dan motivasi yang baik
dan kondusif berdampak pada kinerja karyawan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti hendaknya lebih mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan
variabel atau indikator yang berbeda sehingga dapat diperoleh informasi yang
lebih lengkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan.
76
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2007. “Manajemen Penelitian” : Rineka Cipta. Jakarta.
Cudworth, A., 2009. The positive impact of communication on safety at Shell.
Strateg. Commun. Manage. 14 (1), 16–19
Dessler, Gary. 2009. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jilid 3 : PT. Indeks.
Jakarta
Ghozali, Imam. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate dan Program SPSS” : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali, Imam 2009. “Konsultasi SPSS”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
2009
Ghozali, Imam 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS”
Semarang. Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam 2012. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS”.
Semarang. Universitas Diponegoro
Handoko, Hani, 2000. “Meningkatkan Produktivitas Karyawan” : Rineka Cipta.
Bandung.
Igor K, Davis. 1986. Motivation Theory – Mc Graw Hill – International Ed
Ilyas Yaslis. 2005. “Kinerja, Teori dan Penelitian. Liberty” : Yogyakarta
Mangkugara. 2005. “Evaluasi Kinerja SDM” : Refika Aditama. Bandung
Manulang, 2000. “Dasar-Dasar Manajemen” : Ghalia Indonesia, Jakarta.
Muhammad, Arni. 2000. “Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara” : Jakarta.
Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2000. “Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan” : Remaja Rosdakarya, Bandung.
77
Purwanto, Ngalim. 2007. “Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis” : Remaja Rosda
Karya, Bandung.
Panuju, Redi. 1997. Sitem Komunikasi Indonesia : Pustaka Pelajar
Robbins, Stheppen P. 2001. “Perilaku Organisasi”. Edisi Bahasa Indonesia. Indeks.
Jilid II, Jakarta.
Siagian, Sondang. 2001. Manajemen Sunber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.
Siagian, Sondang. 2003. “Manajemen SDM”. Edisi ke II. Cetakan Kedua, PT. Bina
Aksara, Jakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi, Muslich Lutfi. 2001. Analisa Data Untuk Riset
Manajemen dan Bisnis. Edisi Kedua. Universitas Sumatera Utara : Press,
Medan.
Sugiono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. CV. Alfabeta,
Bandung.
Sugiono.” Metode Penelitian Bisnis” : Alfabeta. Bandung. 1999
Sugiono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D” : Alfabeta. Jakarta.
2011
Sugiono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D” . Alfabeta. Bandung.
2008
78
79
Lampiran 1
KUESIONER
“ Pengaruh Komunikasi dan Motivasi Terhadap kinerja karyawan PT BANK
BUKOPIN Tbk. Cabang Bekasi”
1. Mohon di beri tanda daftar periksa pada kolom jawaban Babapk/Ibu
anggap paling sesuai. Pendapatan anda di nyatakan dalam skala 1
s/d 5 yang memiliki makna :
Sangat Setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
Ragu-Ragu (RR) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
c. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban saja.
d. Mohon memberi jawaban yang sebenarnya karena tidak akan
mempengaruhi pekerjaan anda.
e. Setelah mengisi kuesioner mohon Bapak/Ibu beri untuk yang sudah
kuesioner.
f. Terimakasih atas partisipasi anda.
80
Identitas Responden
Nama Responden : .............................................
Usia : .......................... Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan (Coret yang tidak perlu)
Pendidikan Terakhir : .............................................
Status : .............................................
Lamanya Bekerja : .......................... Tahun
Divisi : .............................................
81
I. INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL KOMUNIKASI
NO PERNYATAAN SS S RR TS STS
1. Anda merasa atasan
bersikap terbuka dalam
berkomunikasi
2. Anda merasa bersikap
terbuka pada sesama
karyawan
3. Anda merasa atasan
dapat berempati
4. Anda berempati pada
sesama karyawan
5. Anda merasa atasan
bersedia mendengar
pendapat yang berlawan
dari anda
6. Anda dapat menerima
pendapat yang
berlawanan dari sesama
karyawan
7. Atasan menghargai anda
dengan megucapkan
pujian
8. Anda mengucapkan
pujian pada sesama
karyawan
9. Anda dan atasan sama-
sama berkontribusi
82
dalam pekerjaan
10. Anda merasa
berkontribusi dengan
sesame karyawan
11. Anda merasa atasan
memahami pesan anda
12. Anda dan sesama
karyawan saling
memahami pesan yang
di sampaikan
13. Hubungan anda dengan
atasan menyenangkan
II. INSTRUMMEN PENELITIAN VARIABEL MOTIVASI
NO PERNYATAAN SS S RR TS STS
1. Memotivasi kerja
karyawan melalui
promosi jabatan
2. Memotivasi karyawan
melalui pemberian
penghargaan berupa
upah insentif
3. Memberika teguran
kepada karyawan yang
tidak dapat
menyelesaikan
tugasnya
83
4. memberikan peringatan
kepada karyawan yang
tidak masuk kerja tanpa
keterangan
5. Memberikan
penghargaan berupa
pujian kepada
karyawan yang
berprestasi
6. Memberikan
rangsangan berupa
pemberian bonus pada
setiap penyelesaian
pekerjaan yang
memuaskan
7. Menekankan karyawan
agar setiap pekerjaan
dapat di selesaikan
dengan memuaskan
atau sempurna
8. Memberikan
kesempatan kepada
karyawan untuk dapat
meraih atau
meningkatkan jabatan
yang lebih tinggi di
perusahaan
9. Memberikan
kesempatan kepada
84
karyawan untuk dapat
meraih atau
meningkatkan jabatan
yang lebih tinggi di
perusahaan
10. Memberikan keyakinan
bahwa karyawan
mampu dalam
melaksanakan tugasnya
dengan baik
11. Atasan saya tidak akan
pernah mencari
keuntungan dengan
membohongi
bawahannya
12. Saya cukup percaya
bahwa pimpinan akan
selalu berusaha adil
III. INSTRUMEN PENELITIAN VARIEBEL KINERJA
KARYAWAN
NO. PERNYATAAN SS S RR TS STS
1. Memiliki basis
pengetahuan yang luas.
Berusaha untuk
mengikuti tren dan
85
perkembangan yang ada
2. Mampu untuk
memecahkan masalah
yang sulit dengan
menggunakan
pendekatan terbaru dan
dapat mengembangkan
strategi baru untuk
memecahkan masalah
3. Mampu mengambil
keputusan secara
efektif, baik
berdasarkan
pengalamam langsung
maupun pengalaman
tidak langsung
4. Mampu memilih dan
melihat masalah dari
sudut pandang yang
berbeda dengan orang
lain
5. Memiliki pengetahuan
yang luas yang dapat
membantu orang lain
dalam pengambilan
keputusan
6. Memiliki kepercayaan
diri dan kemampuan
yang tinggi dalam
86
membuat keputusan
yang baik
7. Mengatur pengambilan
keputusan yang
strategis untuk di
sesuaikan dengan
situasi saat ini
8. Biasa memberikan
gagasan yang baik
9. Menunjukan minat
besar dalam bekerja
10 Memiliki pengetahuan
jabatan yang baik
11. Atasan menegur
bawahan di depan
umum
12. Atasan mendengarkan
kesulitan bawahan
13. Para bawahan
menghormati atasannya
87
RESPONDEN
PERNYATAAN VARIABEL KOMUNIKASI (X1)
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
X1.8
X1.9
X1.10
X1.11
X1.12
X1.13
TOTAL
1 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 47
2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 50
3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
6 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 50
7 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 56
8 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 48
9 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 46
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
12 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 62
13 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 51
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
15 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53
16 4 5 4 5 5 4 5 3 3 3 3 3 3 50
17 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 54
18 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 59
19 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 47
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 53
21 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 5 50
22 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53
23 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 54
24 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 52
25 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
27 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 43
28 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 47
29 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 47
30 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 49
31 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 47
32 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 50
33 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50
34 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
88
36 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 50
37 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 56
38 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 48
39 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 46
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
RESPONDEN
PERNYATAAN VARIABEL MOTIVASI (X2)
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X2.7
X2.8
X2.9
X2.10
X2.11
X2.12
TOTAL
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
2 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 51
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 47
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 49
6 3 3 3 3 4 4 5 3 3 5 5 4 45
7 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 49
8 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 55
9 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 41
10 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49
11 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 55
12 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 47
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 49
14 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 44
15 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 45
16 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 49
17 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 41
18 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 44
19 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 41
20 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 43
21 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 46
22 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 47
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 47
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
26 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 47
27 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 47
28 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 45
89
29 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 42
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
32 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 50
33 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 46
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
35 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 49
36 4 3 3 3 4 4 5 3 3 5 5 4 46
37 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 48
38 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 55
39 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 40
40 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49
RESPONDEN
PERNYATAAN VARIABEL KINERJA (Y)
Y.1
Y.2
Y.3
Y.4
Y.5
Y.6
Y.7
Y.8
Y.9
Y.10
Y.11
Y.12
Y.13
TOTAL
1 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 49
2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50
3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 48
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 50
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
7 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 57
8 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 51
9 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 46
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
12 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 57
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
15 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 55
16 5 4 5 3 4 5 5 3 5 5 4 5 4 57
17 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 54
18 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 58
19 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 3 4 49
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
90
21 4 5 4 5 5 4 3 4 3 4 4 3 4 52
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 53
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 53
24 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 57
25 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 3 4 53
26 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 50
27 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 46
28 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 47
29 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 45
30 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 49
31 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 49
32 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50
33 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 48
34 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 50
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
37 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 57
38 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 51
39 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 46
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
91
DATA RESPONDEN
Table 5.1
Tabel 5.2
92
Table 5.3
Tabel 5.4
93
Tabel 5.5
Table 5.6
94
Uji Validitas
Tabel uji validitas variabel komunikasi (X1)
Tabel 5.7
No Pernyataan Nilai rhitung Nilai rtabel Keputusan
1. 0,492 0,312 Valid
2. 0,376 0,312 Valid
3. 0,542 0,312 Valid
4. 0,596 0,312 Valid
5. 0,493 0,312 Valid
6. 0,580 0,312 Valid
7. 0,507 0,312 Valid
8. 0,558 0,312 Valid
9. 0,661 0,312 Valid
10. 0,661 0,312 Valid
11. 0,491 0,312 Valid
12. 0,713 0,312 Valid
13. 0,523 0,312 Valid
95
Tabel 5.8
Tabel uji validitas motivasi (X2)
No Pernyataan Nilai rhitung Nilai rtabel Keputusan
1. 0,462 0,312 Valid
2. 0,604 0,312 Valid
3. 0,633 0,312 Valid
4. 0,713 0,312 Valid
5. 0,746 0,312 Valid
6. 0,694 0,312 Valid
7. 0,436 0,312 Valid
8. 0,536 0,312 Valid
9. 0,560 0,312 Valid
10. 0,591 0,312 Valid
11. 0,420 0,312 Valid
12. 0,320 0,312 Valid
96
Tabel 5.9
Tabel uji validitas kinerja karyawan (Y)
No Pernyataan Nilai rhitung Nilai rtabel Keputusan
1. 0,462 0,312 Valid
2. 0,604 0,312 Valid
3. 0,633 0,312 Valid
4. 0,713 0,312 Valid
5. 0,746 0,312 Valid
6. 0,694 0,312 Valid
7. 0,436 0,312 Valid
8. 0,536 0,312 Valid
9. 0,560 0,312 Valid
10. 0,591 0,312 Valid
11. 0,420 0,312 Valid
12. 0,320 0,312 Valid
97
Uji Reliabilitas
a) Variabel Komunikasi (X1)
Tabel 5.8
Tabel Uji Reliabilitas Variabel Komunikasi (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,804 13
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
b) Variabel Motivasi (X2)
Tabel 5.9
Tabel Uji Reliabilitas Variabel Motivasi (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,798 12
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
98
c) Variabel Kinerja Karyawan
Tabel 5.10
Tabel Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,800 13
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23
99
Uji Asumsi Klasik
Tabel 5.11
Kolmogorov – smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,81353286
Most Extreme Differences Absolute ,113
Positive ,113
Negative -,060
Test Statistic ,113
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
100
Gambar 5.1
Grafik Normal P – Plot
Hasil uji multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 (Constant) 5,053 5,645 ,895 ,377
X1.Komun
ikasi ,758 ,084 ,810 9,065 ,000 ,996
1,0
04
X2.Motiva
si ,165 ,085 ,174 1,950 ,059 ,996
1,0
04
101
Gambar 5.2
Grafik Scatterplot
Hasil uji heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,862 3,626 -,238 ,813
X1.Komunika
si ,046 ,054 ,141 ,865 ,392
X2.Motivasi -,003 ,054 -,009 -,056 ,956
102
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,840a ,706 ,690 1,86190 1,210
Uji Linearitas
Tabel 5.15
Variabel komunikasi (X1) dan kinerja (Y)
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Y.Kinerja *
X1.Komunikasi
Between
Groups
(Combined) 328,044 12 27,337 6,851 ,000
Linearity 294,331 1 294,331
73,76
7 ,000
Deviation from
Linearity 33,713 11 3,065 ,768 ,667
Within Groups 107,731 27 3,990
Total 435,775 39
103
Tabel 5.16
Variabel motivasi (X2) dan kinerja (Y)
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Y.Kinerja *
X2.Motivasi
Between
Groups
(Combined) 161,400 12 13,450 1,324 ,262
Linearity 22,614 1 22,614 2,225 ,147
Deviation from
Linearity 138,786 11 12,617 1,242 ,309
Within Groups 274,375 27 10,162
Total 435,775 39
Uji Analisis Kolerasi
Tabel 5.17
Hasil analisis kolerasi bivariate antar variabel
Correlations
X1.Kom
unikasi
X2.M
otivasi
Y.
Kiner
ja
X1.Kom
unikasi
Pearson
Correlation 1 ,066
,82
2**
Sig. (2-tailed) ,685
,00
0
N 40 40 40
X2.Moti
vasi
Pearson
Correlation ,066 1
,22
8
Sig. (2-tailed) ,685
,15
7
N 40 40 40
104
Y.Kinerj
a
Pearson
Correlation ,822** ,228 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,157
N 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23.
Tabel 5.18
Analisis linear berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,053 5,645 ,895 ,377
X1.Komunikasi ,758 ,084 ,810 9,065 ,000
X2.Motivasi ,165 ,085 ,174 1,950 ,059
Tabel 5.19
Analisis linear berganda
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 307,508 2 153,754 44,352 ,000b
Residual 128,267 37 3,467
Total 435,775 39
105
Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,053 5,645 ,895 ,377
X1.Komunikasi ,758 ,084 ,810 9,065 ,000
X2.Motivasi ,165 ,085 ,174 1,950 ,059
Uji simultan (Uji F)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 307,508 2 153,754 44,352 ,000b
Residual 128,267 37 3,467
Total 435,775 39
Tabel Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,840a ,706 ,690 1,86190