pengaruh kompetensi sumber daya manusia, … filedaya manusia, penerapan sistem pengendalian intern,...

18
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Sukoharjo) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Disusun oleh: DEVIE AMELIA CAHYANDARI B 200 130 248 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: phamduong

Post on 30-Apr-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PENERAPAN STANDAR

AKUNTANSI PEMERINTAH DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI

INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH

(Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Sukoharjo)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun oleh:

DEVIE AMELIA CAHYANDARI

B 200 130 248

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

i

ii

iii

1

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PENERAPAN STANDAR

AKUNTANSI PEMERINTAH DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI

INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH

(Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Sukoharjo)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber

daya manusia, penerapan sistem pengendalian intern, penerapan standar akuntansi

pemerintah dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah di SKPD Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini

termasuk dalam penelitian kuantitatif. Sampel ditentukan dengan teknik purposive

sampling dan memperoleh 94 responden. Analisis data menggunakan regresi

linier berganda dengan bantuan software SPSS Versi 17. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia, penerapan standar

akuntansi pemerintah dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sementara penerapan sistem

pengendalian intern tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah.

Kata kunci: kompetensi, pengendalian intern, penerapan standar akuntansi

pemerintah, pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas laporan

keuangan.

Abstract

This research aims to know the influence of human resources competences,

the application of internal control systems, the application of government

accounting standards and the utilization of technological information toward the

quality of the financial statement of local government in SKPD of Sukoharjo

Regency. This research included the quantitative research. The sample of this

research was determined by purposive sampling technique and it was obtained 94

respondents. The data analyzed by using multiple linier regression with SPSS

software 17 version. The result of this research showed that the competence of

human resources, the application of accounting standards and the utilization of

technological information gave influence on the quality of the local Government

financial statement, while the application of the internal control systems did not

give affect on the quality of the local Government financial’s statement.

Keyword: competence, internal control, government accounting standards, the

utilization of technological information and quality financial

statement.

2

1. PENDAHULUAN

Dalam konteks pemerintahan daerah, Peraturan Pemerintah tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah mengamanatkan bahwa keuangan daerah agar

dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis,

efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan,

kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Dewasa ini tuntutan masyarakat

semakin meningkat atas pemerintahan yang baik. Kinerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) harus ditingkatkan agar menghasilkan laporan keuangan yang

berkualitas.

Laporan keuangan adalah suatu cerminan untuk dapat mengetahui apakah

suatu pemerintahan telah berjalan dengan baik, sehingga pemerintah diharuskan

untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Di mana laporan

keuangan yang dihasilkan telah memenuhi karakteristik kualitatif, laporan

keuangan yang terdiri dari relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat

dipahami.

Tuntutan masyarakat kepada pemerintahan adalah dihasilkannya laporan

keuangan yang telah memenuhi keempat karakteristik kualitas laporan keuangan

tersebut. Laporan keuangan adalah suatu alat pertanggungjawaban atas kinerja

keuangan manajemen suatu pemerintahan kepada publik yang dipercayakan

kepadanya (Prasetya, 2005). Informasi dalam laporan keuangan banyak

dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Di mana pihak-pihak yang

berkepentingan tersebut menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan

keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Keputusan yang dihasilkan

diharapkan dapat membawa pemerintahan ke arah yang lebih baik.

Laporan keuangan adalah produk yang dihasilkan oleh disiplin ilmu akuntansi,

sehingga untuk menghasilkan laporan keuangan diperlukan orang-orang yang

berkompeten. Kompetensi sumber daya manusia sangat diperlukan agar laporan

keuangan yang dihasilkan dapat memenuhi karakteristik kualitatif laporan

keuangan. Sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat berkualitas dan

bermanfaat dalam hal pengambilan keputusan.

3

Sumber daya manusia adalah faktor penting demi terciptanya laporan keuangan

yang berkualitas. Keberhasilan suatu entitas bukan hanya dipengaruhi oleh

sumber daya manusia yang dimilikinya melainkan kompetensi sumber daya

manusia yang dimilikinya. Dalam hal ini kompetensi sumber daya manusia

memiliki peranan yang sangat penting untuk merencanakan, melaksanakan, dan

mengendalikan entitas yang bersangkutan.

Kompetensi adalah ciri seseorang yang dapat dilihat dari keterampilan,

pengetahuan, dan kemampuan yang dimilikinya dalam hal menyelesaikan tugas-

tugas yang dibebankan kepadanya (Hervesi, 2005 dalam Indriasari 2008).

Kompetensi merupakan dasar seseorang untuk mecapai kinerja tinggi dalam

menyelesaikan kinerjanya. Sumber daya manusia yang tidak memiliki kompetensi

tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaanya secara efisien, efektif, dan ekonomis.

Dalam hal ini pekerjaan yang dihasilkan tidak akan tepat waktu dan terdapat

pemborosan waktu serta tenaga. Dengan adanya kompetensi sumber daya manusia

maka waktu pembuatan laporan keuangan akan dapat dihemat. Hal ini karena

sumber daya manusia tersebut telah memiliki pengetahuan dan pemahaman

mengenai hal-hal yang harus dikerjakan, sehingga laporan keuangan yang disusun

dapat diselesaikan dan disajikan tepat pada waktunya. Semakin cepat laporan

keuangan disajikan maka akan semakin baik dalam hal pengambilan keputusan

(Mardiasmo, 2002: 146).

Kualitas laporan keuangan tersebut tercermin dari ukuran-ukuran normatif

yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi agar dapat memenuhi

tujuannya. Laporan keuangan yang andal terpenuhi jika informasi dalam laporan

keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan yang material,

menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Untuk itu,

diperlukan adanya sistem pengendalian intern. Sistem pengendalian intern

merupakan hal yang paling penting dalam suatu perusahaan. Tanpa adanya sistem

ini, maka akan sering terjadi kecurangan yang akan merugikan perusahaan itu

sendiri. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan pada

kemungkinan bahaya penyimpangan, dan ketidaktepatan. Untuk meminimumkan

bahaya ini, profesi akuntansi mengesahkan seperangkat standar dan prosedur

4

umum yang disebut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Di Indonesia

prinsip akuntansi ini, disusun dalam standar akuntansi keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP).

Dalam penyusunan laporan keuangan diharapkan berpedoman pada standar

yang telah ditentukan. Dalam hal ini yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan. Di

mana berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 standar akuntansi

pemerintahan merupakan pedoman di dalam menyusun dan menyajikan laporan

keuangan. Standar akuntansi pemerintahan adalah syarat mutlak yang harus

dijadikan pedoman agar kualitas laporan keuangan di Indonesia dapat

ditingkatkan.

Peningkatan volume transaksi yang semakin besar dan semakin kompleks di

pemerintahan, harus diikuti dengan peningkatan kemampuan pengelolaan

keuangan pemerintah (Sugijanto, 2002). Untuk itu pemerintah berkewajiban untuk

mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk

meningkatkan kemampuan mengelola keuangan daerah, dan menyalurkan

Informasi Keuangan Daerah kepada pelayanan publik. Kewajiban pemanfaatan

teknologi informasi oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah diatur dalam

Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan

Daerah yang merupakan pengganti dari PP No. 11 Tahun 2001 tentang Informasi

Keuangan Daerah.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah kepala entitas, bagian akuntansi

dan bagian bendahara/penganggaran di SKPD yang meliputi dinas, badan

dan kantor di Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan kriteria yang

telah berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan bersedia mengisi kuesioner.

2.2 Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu

data penelitian yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber asli

5

(tanpa perantara). Sedangkan sumber data dalam penelitian ini diperoleh

dari jawaban kuesioner yang dibagikan kepada para pegawai SKPD

Kabupaten Sukoharjo, yang dikirimkan kepada responden merupakan

kuesioner yang telah dikembangkan oleh beberapa peneliti sebelumnya.

2.3 Devinisi Operasional dan Pengukuran Variabel

2.3.1 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Laporan keuangan adalah produk yang dihasilkan oleh disiplin

ilmu akuntansi, sehingga untuk menghasilkan laporan keuangan

diperlukan orang-orang yang berkompeten. Kompetensi sumber daya

manusia sangat diperlukan agar laporan keuangan yang dihasilkan

dapat memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan. Sehingga

laporan keuangan yang dihasilkan dapat berkualitas dan bermanfaat

dalam hal pengambilan keputusan. Variabel ini menggunakan 4

indikator, yaitu: 1) Relevan, 2) Andal, 3) Dapat dibandingkan, 4)

Dapat dipahami. Variabel ini diukur menggunakan skala likert 5

poin, yaitu: 1) Sangat setuju, 2) Setuju, 3) Netral, 4) Tidak setuju, 5)

Sangat tidak setuju.

2.3.2 Kompetensi Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah faktor penting demi terciptanya

laporan keuangan yang berkualitas. Keberhasilan suatu entitas bukan

hanya dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang dimilikinya

melainkan kompetensi sumber daya manusia yang dimilikinya.

Variabel ini menggunakan 3 indikator, yaitu: 1) Pengetahuan, 2)

Keterampilan, 3) Perilaku. Variabel ini diukur menggunakan skala

likert 5 poin, yaitu: 1) Sangat setuju, 2) Setuju, 3) Netral, 4) Tidak

setuju, 5) Sangat tidak setuju.

2.3.3 Penerapan Sistem Pengendalia Intern

Sistem pengendalian intern merupakan hal yang paling penting

dalam suatu perusahaan. Tanpa adanya sistem ini, maka akan sering

terjadi kecurangan yang akan merugikan perusahaan itu sendiri.

Variabel ini menggunakan 5 indikator, yaitu: 1) Lingkungan

6

pengendalian, 2) Penilaian resiko, 3) Kegiatan pengendalian, 4)

Informasi dan komunikasi, 5) Pemantauan. Variabel ini diukur

menggunakan skala likert 5 poin, yaitu: 1) Sangat setuju, 2) Setuju,

3) Netral, 4) Tidak setuju, 5) Sangat tidak setuju.

2.3.4 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah

Standar akuntansi pemerintah merupakan pedoman di dalam

menyusun dan menyajikan laporan keuangan. Standar akuntansi

pemerintahan adalah syarat mutlak yang harus dijadikan pedoman

agar kualitas laporan keuangan di Indonesia dapat ditingkatkan.

Variabel ini menggunakan 11 indikator, yaitu: 1) PSAP No. 1

tentang Penyajian Laporan Keuangan, 2) PSAP No. 2 tentang

Laporan Realisasi Anggaran, 3) PSAP No. 3 tentang Laporan Arus

Kas, 4) PSAP No. 4 tentang Catatan atas Laporan Keuangan, 5)

PSAP No. 5 tentang Akuntansi Persediaan, 6) PSAP No. 6 tentang

Akuntansi Investasi, 7) PSAP No. 7 tentang Akuntansi Aset Tetap,

8) PSAP No. 8 tentang Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan, 9)

PSAP No. 9 tentang Akuntansi Kewajiban, 10) PSAP No. 10 tentang

Koreksi Kesalahan, 11) PSAP No.11 tentang Laporan Keuangan

Konsolidasi. Variabel ini diukur menggunakan skala likert 5 poin,

yaitu: 1) Sangat setuju, 2) Setuju, 3) Netral, 4) Tidak setuju, 5)

Sangat tidak setuju.

2.3.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Sistem informasi yang membantu proses pencatatan dan

pelaporan anggaran maupun keuangan, membantu proses

identifikasi, pengukuran, dan pelaporan transaksi ekonomi dari suatu

daerah yang dijadikan sebagai informasi dalam pengambilan

keputusan ekonomi. Variabel ini menggunakan 2 indikator, yaitu: 1)

Pengolahan data, 2) Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi.

Variabel ini diukur menggunakan skala likert 5 poin, yaitu: 1) Sangat

setuju, 2) Setuju, 3) Netral, 4) Tidak setuju, 5) Sangat tidak setuju.

7

2.4 Metode Analisis Data

Analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh lebih dari satu variabel

independen terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi untuk

menguji hipotesis dengan formulasi sebagai berikut:

KLKPD = α + β1KSDM + β2PSPI + β3PSAP+β4PTI+ e

Keterangan:

KLKPD = Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah

α = Konstanta

β1 = Koefisien regresi kompetensi sumber daya manusia

β2 = Koefisien regresi penerapan sistem pengendalian intern

β3 = Koefisien regresi penerapan standar akuntansi pemerintah

β4 = Koefisien regresi pemanfaatan teknologi informasi

KSDM = Variabel kompetensi sumber daya manusia

PSPI = Variabel penerapan sistem pengendalian intern

PSAP = Variabel penerapan standar akuntansi pemerintah

PTI = Variabel pemanfaatan teknologi informasi

Variabel e = Variabel pengganggu

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan dalam model regresi.

3.1.1 Uji Normalitas

Hasil uji One Kolmogrov-Smirnov diketahui bahwa nilai signifikan

sebesar 1,102, yang berarti lebih besar dari 0,05. Maka dapat dinyatakan

bahwa seluruh data berdistribusi normal.

3.1.2 Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa seluruh variabel

independen memiliki VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari

8

0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan

dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

3.1.3 Uji Heteroskedasatisitas

Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa tidak ada gangguan

heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model

penduga. Hal ini terlihat dari P > 0,05, sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.2 PEMBAHASAN

3.2.1 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang pertama mendapatkan

hasil bahwa variabel kompetensi sumber daya manusia mempunyai

nilai thitung (3,598) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat

dari nilai signifikansi 0,001< = 0,05. Oleh karena itu, H1diterima,

sehingga kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil ini dapat

dijelaskan bahwa, manusia yang kompeten, akan senantiasa bekerja

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, serta tepat waktu, jadi

semakin tinggi tingkat kompetensi sumber daya manusia, maka hasil

kinerjanya juga semakin bagus. Hasil penelitian inisesuai dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pradono dan Basukianto

(2015), Sapitri, dkk (2015), Sinarwati, dkk (2015) yang menunjukkan

hasil penelitian bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah.

3.2.2 Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang kedua mendapatkan

hasil bahwa variabel penerapan sistem pengendalian internmempunyai

nilai thitung (1,198) lebih kecil daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat

dari nilai signifikansi 0,234> = 0,05. Oleh karena itu,

H2ditolak,sehingga penerapan sistem pengendalian intern tidak

9

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, tidak semua dinas, badan dan kantor

berada di lokasi yang sama dengan kantor inspektorat, yang mana

tugas inspektorat menurut permendagri nomor 64 tahun 2007, yaitu: a)

perencanaan program pengawasan, b) perumusan kebijakan dan

fasilitas pengawasan, dan c) pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan

penilaian tugas pengawasan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan olehSudiarianti, dkk (2015),

Sapitri, dkk (2015), Sinarwati, dkk (2015) yang menunjukkan

bahwapenerapan sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Semakin tinggi

penerapan SPIP dan SAP dilaksanakan, maka kualitas laporan

keuangan yang dihasilkan PPK-SKPD cenderung semakin baik.

3.2.3 Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang ketiga mendapatkan

hasil bahwa variabel penerapan standar akuntansi

pemerintahmempunyai nilai thitung (4,775) lebih besar daripada ttabel

(1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < = 0,05. Oleh

karena itu, H3 diterima,sehingga penerapan standar akuntansi

pemerintahberpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, semakin baik

penerapan standar akuntansi pemerintahan akan dapat menghasilkan

laporan keuangan yang berkualitas karena semua transaksi dilaporkan

dalam laporan keuangan sesuai dengan peraturan dan standar yang

berlaku dan disajikan secara jujur dan lengkap dalam laporan

keuangan pemerintah daerah, selain itu standar akuntansi diperlukan

untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan yaitu meningkatkan

konsistensi, daya banding, keterpahaman, relevansi, dan keandalan

laporan keuangan. Hasil penelitian inisesuai dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan olehSinarwati, dkk (2014), Sudiarianti,

10

dkk (2015) yang menunjukkan bahwapenerapan standar akuntansi

pemerintahberpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah. Standar akuntansi pemerintahan adalah syarat

mutlak yang harus dijadikan pedoman agar kualitas laporan keuangan

di Indonesia dapat ditingkatkan

3.2.4 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang keempat mendapatkan

hasil bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasimempunyai

nilai thitung (3,954) lebih besar dari pada ttabel (1,990) atau dapat dilihat

dari nilai signifikansi 0,000 < = 0,05. Oleh karena itu, H4 diterima,

sehingga pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil ini dapat

dijelaskan bahwa, pemanfaatan teknologi informasi yang meliputi

teknologi komputer dan teknologi komunikasi dalam pengelolaan

keuangan daerah akan meningkatkan pemrosesan transaksi dan data

lainnya, keakurasian dalam perhitungan, serta penyiapan laporan dan

output lainnya lebih tepat waktu. Hasil penelitian inisesuai dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan olehNuryanto (2013), Sapitri,

dkk (2015) yang menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi

informasiberpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah

daerah. sistem informasi dapat dikatakan efektif apabila sistem

mampu menghasilkan informasi yang dapat diterima dan mampu

memenuhi harapan informasi secara tepat waktu (timely), akurat

(accurate), dan dapat dipercaya (reliable). Dengan memanfaatkan

teknologi, informasi keuangan menjadi berkualitas, yaitu akurat, tepat

waktu, dan relevan.

11

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa

simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah, hasil ini dibuktikan dengan nilai

thitung (3,598) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari

nilai sifnifikasi 0,001< 0,05. Oleh karena itu H1 diterima.

2. Penerapan sistem pengendalian intern tidak berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, hasil ini dibuktikan

dengan nilai thitung (1,198) lebih kecil daripada ttabel (1,990) atau dapat

dilihat dari nilai signifikansi 0,234 > 0,05. Oleh karena itu, H2 ditolak.

3. Penerapan standar akuntansi pemerintah berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah, hasil ini dibuktikan dengan nilai

thitung (4,775) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari

nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Oleh karena itu, H3 diterima.

4. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, hasil ini dibuktikan

dengan nilai thitung (3,954) lebih besar daripada (1,990) atau dapat dilihat

dari nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Oleh karena itu, H4 diterima.

4.2 Implikasi

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta sebagai referensi

bagi penelitian selanjutnya dalam meneliti secara mendalam mengenai

pengaruh kompetensi sumber daya manusia, penerapan sistem

pengendalian intern, penerapan standar akuntansi pemerintah dan

pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan

dasar sebagai acuan dalam meningkatkan mutu kualitas laporan keuangan

pada SKPD Kabupaten Sukoharjo.

12

4.3 Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai keterbatasan, sehingga perlu diperhatikan

bagi peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan penelitian sebagai berikut:

1. Sampel yang digunakan hanya sebatas pada SKPD Kabupaten

Sukoharjo, sehingga hasil penelitian belum bisa mewakili seluruh

Kabupaten di Indonesia khususnya Jawa Tengah.

2. Penelitian ini terbatas pada variabel yang telah digunakan peneliti

terdahulu, sehingga belum menemukan bahwa ada faktor lain yang

mempengaruhi kualitas laporan keuangan daerah.

4.4 Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan perbandingan antara

Kabupaten, sehingga hasil penelitian bisa menjelaskan bahwa

Kabupaten yang mana yang memiliki kualitas laporan keuangan daerah

yang baik, dengan diterapkannya variabel penelitian pada PEMDA

tersebut.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya pada SKPD satu

Kabupaten saja, supaya sampel penelitian lebih besar sehingga tidak

terjadi bias data.

3. Diperlukan pendekatan kualitatif untuk memperkuat kesimpulan karena

instrumen penelitian rentan terhadap persepsi responden yang tidak

menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam diri masing-masing

responden. Pendekatan ini bisa dilakukan dengan observasi atau

pengamatan langsung kedalam obyek dilengkapi dengan wawancara

atau pertanyaan lisan yang dijadikan lokasi penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Nelson, Dkk. 2015. The Effect of Local Government Heads‟

Commitment and Human Resource Competency on Local Government

Accounting Information System, Internal Control System, and Audit

Opinion of Local Government Financial Statements in Southeast Sulawesi

13

Indonesia. International Journal of Science and Research (IJSR).ISSN:

2319-7064.

Adhi, Daniel Kartika, dan Yohanes Suhardjo. Pengaruh Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah

Kota Tual). Jurnal STIE Semarang, Vol. 5, No. 3, Edisi Oktober 2013

(ISSN: 2252-7826).

Desmiyawati. 2014. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Keandalan Dan

Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Study Empiris Pada SKPD Pemda

Riau. Jurnal Akuntansi, Vol. 2, No. 2, April 2014 : 163-178 ISSN 2337-

4314.

Nuryanto, Muhammad, dan Nunuy Nur Afiah. 2013. The Impact of Apparatus

Competence, Information Technology Utilization and Internal Control on

Financial Statement Quality (Study on Local Government of Jakarta

Province–Indonesia. World Review of Business Research Vol. 3. No. 4.

November 2013 Issue. Pp. 157 – 171.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi

Pemerintah.

Pradono, Febrian Cahyo, dan Basukianto. 2015. Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah: Faktor yang Mempengaruhi dan Implikasi Kebijakan

(Studi pada SKPD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Bisnis dan

Ekonomi (JBE), September 2015, Hal. 188-200) Vol. 22, No. 2 ISSN:

1412-3126.

Putri, Ni Ketut Rusmiadi, dkk. 2015. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia

Bidang Akuntansi Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan (Studi Pada Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan

Buleleng). E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan

Akuntansi Program S1 (Volume 3, No. 1 Tahun 2015).

Sapitri, Ni Made Trisna, dkk. 2015. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,

Pengendalian Internal Akuntansi, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Koperasi Simpan

Pinjam di Kecamatan Buleleng). e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan

Ganesha. Jurusan Akuntansi S1. Volume 3 No. 1 Tahun 2015.

Septarini, Dina Fitri, dan Frans Papilaya. 2016. Interaksi Komitmen Organisasi

Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah. Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial, Vol. No. 02, Oktober

2016; p-100-116. ISSN: 2085-8779. e-ISSN: 2354-7723.

Silviana, dan G. Zahara. 2015. The influence of Competence Local Government

Agenciesand The Implementation Government of Internal Control

Systemtoward the Quality of Local Government Financial Statement.

Research Journal of Finance and Accounting ISSN 2222-1697 (Paper)

ISSN 2222-2847 (Online). Vol.6, No.11, 2015.

Sudiarianti, Ni Made, dkk. 2015.Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia

Pada Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Standar

Akuntansi Pemerintah Serta Implikasinya Pada Kualitas Laporan

14

Keuangan Pemerintah Daerah. Simposium Nasional Akuntansi 18.

Universitas Sumatera Utara, Medan. 16-19 September 2015.

www.sukoharjokab.go.id

Susilawati, dan Sudarno. 2014. Effect of Government Accounting Standards of

Quality of Financial Statements and Implications on Local Government

Accountability Performance: A Case Study in the Department Pekanbaru.

International Journal of Empirical Finance. Vol. 3, No. 5, 2014, 243-254.

Suwanda, Dadang. 2015. Factors Affecting Quality of Local Government

Financial Statements to Get Unqualified Opinion (WTP) of Audit Board of

the Republic of Indonesia (BPK). ISSN 2222-1697 (Paper) ISSN 2222-

2847 (Online), Vol. 6 No. 4, 2015.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Wati, Kadek Desiana, dkk. 2014. Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan SAP,

dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Daerah. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha.

Volume 2 No: 1 Tahun 2014.

Yendrawati, Reni. 2013. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Dan Kapasitas

Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan

Dengan Faktor Eksternal Sebagai Variabel Moderating. JAAI Volume 17,

No. 2, Desember2013: 166-175.