pengaruh job embeddedness, kepuasan kerja dan … awal.pdf · skripsi ini ditulis untuk memenuhi...

104
PENGARUH JOB EMBEDDEDNESS, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN PADA PT. KARYA LUHUR PERMAI SKRIPSI Oleh : IDA AYU PUTRI RARASANTI NIM : 1206205137 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

Upload: vunhu

Post on 11-Mar-2019

240 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PENGARUH JOB EMBEDDEDNESS, KEPUASAN KERJA, DAN

KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION

KARYAWAN PADA PT. KARYA LUHUR PERMAI

SKRIPSI

Oleh :

IDA AYU PUTRI RARASANTI

NIM : 1206205137

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

i

PENGARUH JOB EMBEDDEDNESS, KEPUASAN KERJA, DAN

KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION

KARYAWAN PADAPT. KARYA LUHUR PERMAI

SKRIPSI

Oleh :

IDA AYU PUTRI RARASANTI

NIM : 1206205137

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

Denpasar

2016

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji

pada tanggal 8 April 2016:

Tim Penguji: Tanda tangan

1. Ketua : Dr. Desak Ketut Sintaasih, SE., M.Si ……………….

2. Sekretaris : Dr. I Wayan Suana, SE., MM ……………….

3. Anggota : I Gusti Ayu Dewi Adnyani, SE., M.Si ……………….

Mengetahui,

Ketua Jurusan Manajemen

Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si

NIP. 19610601 198503 2 003

Pembimbing

Dr. I Wayan Suana, SE., MM

NIP. 19550122 198702 1 001

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di

dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang

lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-

unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Denpasar, April 2016

Mahasiswa,

Ida Ayu Putri Rarasanti

1206205137

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena

atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Pengaruh Job Embeddedness,

Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Turnover Intention

Karyawan di PT. Karya Luhur Permai” dapat diselesaikan sesuai dengan yang

direncanakan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktu dalam penyusunan skripsi

ini. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas

selama menjalani studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen,

sekaligus selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana atas waktu dan kesediaannya memberikan bimbingan

kepada penulis selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana.

3. Dr. I Wayan Suana, SE., MM selaku dosen pembimbing atas waktu, bimbingan,

masukan, serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. Desak Ketut Sintaasih, SE., M.Si selaku dosen pembahas atas waktu,

bimbingan, serta masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan sempurna.

v

5. I Gusti Ayu Dewi Adnyani, SE., M.Si selaku dosen penguji skripsi atas waktu

dan masukan yang dapat membantu dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. PT. Karya Luhur Permai yang telah berkenan memberikan izin sehingga

penelitian ini dapat dilaksanakan.

7. Keluarga tercinta antara lain Ida Bagus Made Kondra selaku Ayah tercinta, Ida

Ayu Made Puspawati selaku Ibu tercinta, serta kakak-kakak saya Ida Ayu Indra

Pratiwi dan Ida Bagus Teja Praditya atas dukungan dan doanya yang tulus dan

tiada hentinya untuk memotivasi penulis dalam studi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan

skripsi ini.

Denpasar, April 2016

Penulis

vi

Judul : Pengaruh Job Embeddedness, Kepuasan Kerja Dan Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan di PT.

Karya Luhur Permai.

Nama : Ida Ayu Putri Rarasanti

NIM : 1206205137

ABSTRAK

Pengelolaan karyawan yang baik dapat memberikan kontribusi yang positif

terhadap organisasi atau perusahaan. Namun terkadang di dalam perusahaan ada

karyawan yang tidak mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk

mencapai tujuan perusahaan karena adanya keinginan untuk keluar atau pindah ke

perusahaan lain (turnover intention) untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Turnover intention merupakan niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekejaannya

yang belum diwujudkan dalam tindakan yang pasti untuk meninggalkan

organisasinya.

Penelitian dilakukan pada karyawan di PT. Karya Luhur Permai dengan

jumlah responden sebanyak 147 karyawan.Metode penentuan sampel menggunakan

teknik proportionate stratified random sampling. Data diperoleh dengan

menyebarkan kuesioner yang dianalisis menggunakan teknik analisis regresi linier

berganda.

Hasil pengujian menunjukan bahwa job embededness berpengaruh negatif

signifikan terhadap turnover intention karyawan, kepuasan kerja berpengaruh negatif

signifikan terhadap turnover intention karyawan dan, komitmen organisasional

berpengaruh negatif signifikan terhadap turnover intention karyawan.

Kata kunci: job embeddedness, kepuasan kerja, komitmen organisasional, turnover

intention.

vii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................... 8

1.5 Sistematika Penulisan ......................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Traditional Turnover Theory ............................................... 11

2.2 Current Job Embeddeness Theory ....................................... 11

2.3 Job Embeddedness .............................................................. 12

2.4 Kepuasan Kerja ................................................................... 13

2.5 Komitmen Organisasional ................................................... 16

2.6 Turnover Intention .............................................................. 18

2.7 Kerangka Konseptual Penelitian .......................................... 20

2.8 Hipotesis Penelitian ............................................................ 21

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ................................................................ 24

3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Penelitian ............................... 24

3.3 Obyek Penelitian ................................................................ 25

3.4 Identifikasi Penelitian ......................................................... 25

3.5 Definisi Operasional Variabel ............................................. 26

3.6 Jenis dan Sumber Data ....................................................... 32

3.6.1 Jenis data ................................................................ 32

3.6.2 Sumber data ............................................................ 32

3.7 Populasi, Sampel dan Metode Pengumpulan Sampel ........... 33

3.8 Metode Pengumpulan Data ................................................. 35

viii

3.9 Skala Pengukuran ................................................................ 35

3.10 Instrumen Penelitian ............................................................ 36

3.11 Teknik Analisis Data .......................................................... 38

3.11.1 Regresi Linear Berganda .......................................... 38

3.11.2 Pengujian Asumsi Klasik ......................................... 38

3.11.3 Pengujian Hipotesis ................................................. 40

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Organisasi............................................... 42

4.2 Karakteristik Responden ..................................................... 44

4.3 Deskripsi Variabel Penelitian ............................................. 46

4.4.1 Job Embeddedness ................................................... 48

4.4.2 Kepuasan kerja ........................................................ 49

4.4.3 Komitmen Organisasional ........................................ 50

4.4.4 Turnover Intention ................................................... 51

4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................... 53

4.6 Hasil Uji Kelayakan Model ................................................. 55

4.7 Uji Hipotesis ....................................................................... 56

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ............................................................................ 62

5.2 Saran ................................................................................ 62

DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................... 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 71

ix

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

3.1 Sampel Proporsi ........................................................................................ 34

3.2 Hasil Uji Validitas ...................................................................................... 36

3.3 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................. 37

4.1 Karakteristik Responden............................................................................. 45

4.2 Jawaban Responden Terhadap Job Embeddedness ...................................... 48

4.3 Jawaban Responden Terhadap Kepuasan Kerja .......................................... 49

4.4 Jawaban Responden TentangKomitmen Organisasional ............................. 51

4.5 Jawaban Responden Tentang Turnover Intention ........................................ 52

4.6 Hasil Uji Normalitas ................................................................................... 53

4.7 Hasil Uji Multikoleniaritas ......................................................................... 54

4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 54

4.9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ...................................................... 55

x

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ................................................................. 20

4.1 Struktur Organisasi ..................................................................................... 44

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Gambar Halaman

1 Kuesioner Penelitian .................................................................................. 71

2 Hasil Uji Validitas ..................................................................................... 75

3 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................. 77

4 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ...................................................... 82

5 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ............................................................. 87

6 Hasil Uji Normalitas ................................................................................... 89

7 Hasil Uji Multikolinearitas................................................................................... 90

8 Hasil Uji Heteroskesdastisitas .............................................................................. 92

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karyawan merupakan sumber daya yang sangat berharga bagi perusahaan,

terutama sebagai pelaku tercapainya tujuan organisasi.Adanya pengelolaan karyawan

yang baik dapat memberikan kontribusi positif bagi organisasi.Manajer seharusnya

mengerti bahwa keberhasilan dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas harus

melibatkan karyawan karena karyawan tidak hanya menjadi kekuatan utama dalam

mewujudkan perubahan, tetapi juga semakin aktif berpartisipasi dalam merencanakan

perubahan tersebut (Robbins dan Judge. 2008). Terkadang di dalam perusahaan ada

karyawan yang tidak mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk

mencapai tujuan perusahaan karena adanya keinginan untuk keluar atau pindah ke

perusahaan lain(turnover intention) untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Menurut Sutanto dan Gunawan (2013) banyak penyebab terjadinya turnover

intention antara lain stres kerja, lingkungan kerja, kepuasan kerja, komitmen

organisasional, dan lain sebagainya. Chen et al. (2006) mengungkapkan bahwa

terdapat dua faktor yang sangat berpengaruh pada turnover intention yaitu kepuasan

kerja dan komitmen organisasional.

Berdasarkan teori traditional turnovermunculnya fenomena turnover

disebabkan oleh faktor sikap yaitu kepuasan kerja dan komitmen organisasional(Zhao

dan Liu. 2010).Turnover intention dapat diartikan sebagai niat karyawan untuk keluar

2

dari organisasi baik berupa pengunduran diri maupun pemberhentian, dengan adanya

turnover yang tinggi dapat menyebabkan kurang efektifnya sebuah organisasi karena

hilangnya karyawan yang berpengalaman (Andini, 2006).Oleh karena itu suatu

perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan karyawannya, seperti mampu

memberikan balas jasa tinggi dan memahami hal-hal yang mampu membuat

karyawannya nyaman dan semangat dalam bekerja.

Job embeddedness merupakan salah satu jaringan yang mendorong individu

untuk tetap bertahan dalam organisasi, dimana jaringan tersebut terbagi menjadi

organisasi itu sendiri dan komunitas didalamnya (Nostra. 2011).Job embeddedness

merupakan istilah untuk mewakili alasan-alasan yang membuat karyawan tetap

bertahan di pekerjaan dan organisasi (Sun. 2011). Lebih lanjut Holtom (2006)

menjelaskan secara ringkas, dan menyatakan bahwa semakin besar koneksi seseorang

dengan organisasi dan komunitasnya, maka akan semakin besar kemungkinan ia akan

bertahan di organisasi. Berbagai penelitian juga telah menyatakan bahwa job

embeddedness adalah faktor yang dipercaya sebagai pemicu adanya turnover

intention dalam organisasi (Clinton, 2012).

Masalah yang menyangkut kepuasan kerja juga dapat mempengaruhi

pemikiran seseorang untuk keluar dari tempatnya bekerja dan mencoba untuk

mencari pekerjaan lain yang lebih baik dari tempat kerja sebelumnya. Nadiri dan

Tanova (2010) telah mendefinisikan kepuasan kerja sebagai reaksi emosional yang

positif dari individu untuk pekerjaan tertentu. Menurut Keith Davis (1985) kepuasan

kerja yang tinggi biasanya dikaitkan dengan tingkat pergantian pegawai yang rendah,

3

kemangkiran yang rendah, pegawai yang lebih tua, dan tingkat pekerjaan yang tinggi.

Padadasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap

individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda, sesuai dengan nilai-nilai

yang berlaku dalam diri setiap individu.

Karyawan yang puas dalam pekerjaannya dan berkomitmen sangat

bermanfaat bagi perusahaan. Puangyoykeaw dan Yuko (2015) menunjukkan bahwa

karyawan yang puas dan berkomitmen akan terlibat dalam perilaku yang positif

dalam membantu organisasi. Komitmen organisasional dapat dikenal dengan jawaban

dari penilaian lingkungan kerja yang positif (Rizwan et al., 2013). Robbins dan Judge

(2007) mendefinisikan komitmen organiasional sebagai suatu keadaan dimana

seorang individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk

mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi. Aghdasi (2011) menyatakan pula

dorongan utama dari komitmen organisasional merupakan keadaan psikologis yang

mencerminkan rasa memiliki yang tinggi, identitas, loyalitas, dukungan, semangat

dan kebanggaan terhadap organisasi. Wijaya (2010) menyatakan bahwa jika

karyawan memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan, maka akan

memberikan dampak positif antara lain peningkatan produktivitas, kualitas kerja dan

kepuasan kerja pegawai serta menurunnya tingkat keterlambatan, absensi dan

turnover.

Penelitian ini dilakukan di PT. Karya Luhur Permai atau yang lebih dikenal

dengan Supermarket Tiara Dewata yang mulai resmi beroperasi pada tanggal 25

Maret 1986.PT. Karya Luhur Permai berlokasi di Jalan Mayjen Sutoyo no.55

4

Denpasar. Sebagai salah satu tempat berbelanja terbesar, supermarket ini tentu harus

mampu memberikan kesan yang baik kepada konsumen. Hal tersebut tidak akan

terjadi apabila karyawan tidak memiliki komitmen yang sama terhadap perusahaan

sehingga pencapaian tujuan perusahaan akan menjadi terhambat. Keberhasilan

perusahaan dapat tercapai dengan karyawan yang bekerja didasari oleh komitmen

yang baik.Adanya kinerja yang baik dari para karyawan dapat mendorong perusahaan

untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, sehingga pada akhirnya akan

menunjang tercapainya tujuan dari perusahaan dan mencegah keinginan karyawan

untuk meninggalkan perusahaan. Karyawan sebagai roda penggerak perusahaan baik

untuk pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan segala keperluan perusahaan.

Di dalam proses mencapai tujuan perusahaan, karyawan bekerja sebagai tim, dimana

karyawan harus memiliki komitmen dan kepercayaan yang tinggi terhadap

perusahaan, atasan, serta rekan kerja.

Beberapa permasalahan kerap terjadi di dalam perusahaan yang berkaitan

dengan kepuasan karyawan, komitmen serta rasa memiliki karyawan terhadap

perusahaan. Terjadinya permasalahan seperti tersebut akan menimbulkan keinginan

untuk meninggalkan pekerjaan bagi karyawan. Kurangnya komitmen terhadap

organisasi serta keterikatan karyawan terhadap pekerjaan dan rekan kerja yang

dihadapi oleh perusahaan membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada

perusahaan PT. Karya Luhur Permai.Kepuasan kerja yang terdapat di perusahaan PT.

Karya Luhur Permai dapat dikatakan belum merata, karena masih terdapat beberapa

karyawan yang keluar dari perusahaan.Hal ini diperkuat dengan adanya data turnover

5

karyawan pada PT. Karya Luhur Permai dalam waktu 2014-2015 dimana dalam

jangka waktu satu tahun, karyawan yang keluar dari perusahaan cukup tinggi yaitu

sebanyak 35 orang atau sebanyak 15,1 persen karyawan yang keluar dari perusahaan.

Berdasarkan wawancara awal kepada 15 orang karyawan pada PT. Karya

Luhur Permai, mendapatkan hasil bahwa beberapa karyawan memiliki niat untuk

meninggalkan perusahaan karena keinginannya sendiri dan ingin mendapatkan

pekerjaan yang lebih baik. Selain itu lama nya proses berkembangnya karyawan

melalui promosi juga membuat adanya niat karyawan karyawan untuk keluar dari

perusahaan. Karyawan merasa tidak akan ada kerugian yang besar baginya untuk

meninggalkan perusahaan apabila memang ada pekerjaan yang lebih baik dari

pekerjaannya sekarang. Pengamatan lainnya juga menemukan masalah yang

menceminkan kurangnya komitmen karyawan pada perusahaan yang dilihat dari

beberapa karyawan yang terlihat bermalas-malasan saat bekerja serta kurang

memperdulikan konsumen yang memerlukan bantuan, dimana hal ini berarti

rendahnya komitmen karyawan untuk mewujudkan tujuan perusahaan.

Penelitian sebelumnya dari Yucel (2012) pada 250 karyawan perusahaan

manufaktur di Turki menyatakan bahwa apabila kepuasan kerja tinggi dan niat

turnover yang lebih rendah, maka terdapat pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap

turnover intention. Hal serupa juga dinyatakan oleh Alniacik et al. (2011) dan

Syahronica dkk (2015) bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan yang negatif

terhadap turnover intention.

6

Penelitian yang dilakukan Rismawan dkk (2014) menemukan komitmen

organisasional berpengaruh negatif terhadap intensi keluar. Hal ini didukung pula

dengan adanya penelitian lain dari Shalleh dengan sampel 62 karyawan yang bekerja

pada perusahaan ritel di Malaysia yang menyatakan bahwa komitmen organisasi

berpengaruh negatif terhadap turnover intention, karena karyawan yang memiliki

komitmen yang tinggi akan cenderung untuk tetap pada pekerjaannya.

Shafique et al. (2011) menemukan bahwa job embeddedness memiliki

dampak negatif pada turnover intention.Penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh

Garnita dan Suana (2014) pada karyawan divisi penjualan PT. Bali Petshop &

Grooming bahwa job embeddedness kerja berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap turnover intention.Kismono (2011) yang juga meneliti hubungan antara job

embeddedness, work-familiy conflict dan dampak dari jenis kelamin terhadap

turnover intention menemukan bahwa job embeddedness memiliki pengaruh yang

negatif kepada turnover intention.

Berdasarkan permasalahan yang ada serta penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya, maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Job Embeddedness,

Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada

karyawan di PT. Karya Luhur Permai”.

7

1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah sesuai dengan latar belakang di atas dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1) Apakah job embeddedness berpengaruh terhadap turnover intention

karyawan pada PT. Karya Luhur Permai ?

2) Apakah kepuasan kerjaberpengaruh terhadap turnover intention karyawan

pada PT. Karya Luhur Permai?

3) Apakah komitmen organisasional berpengaruh terhadap turnover intention

karyawan pada PT. Karya Luhur Permai?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan spesifik sesuai dengan rumusan masalah, antara lain:

1) Untuk mengetahui pengaruh job embeddedness terhadap turnover intention

karyawan pada PT. Karya Luhur Permai.

2) Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention

karyawan pada PT. Karya Luhur Permai.

3) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasional terhadap turnover

intention karyawan pada PT. Karya Luhur Permai.

8

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian secara langsung maupun tidak langsung terhadap pihak-

pihak yang terkait, antara lain:

1) Kegunaan Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat merangsang para peneliti lainnya

untuk melakukan penelitian yang berkelanjutan mengenai subjek dan objek

yang terkait di dalam penelitian ini serta mampu menjadi referensi

tambahan bagi pengembangan penelitian yang selanjutnya. Model, jenis,

metode dan temuan-temuan yang didapatkan dalam penelitian ini

diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya dibidang Manajemen Sumber Daya Manusia.

Selain itu, peneliti juga dapat belajar dan memahami lebih banyak

mengenai fakta-fakta dan isu-isu yang terjadi di lingkungan kerja pada saat

ini.

2) Kegunaan Praktis

Secara praktis penelitian ini memberi manfaat bagi Perusahaan sebagai

bahan pertimbangan untuk melakukan evaluasi kinerja. Adanya penelitian

ini diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran bagi perusahaan dalam

menentukan kebijakan di dalam perusahaan khusunya dalam mengelola

sumber daya manusia. Sehingga segala kekurangan dalam mengelola

sumber daya manusia di dalam perusahaan mampu teratur dengan baik.

9

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang telah disusun secara sistematis dan terperinci

sehingga mempermudah pembahasannya. Sistematika penulisan skripsi adalah :

BAB I : Pendahuluan

Menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis

Memuat tentang tinjauan teoritis yang relevan dengan permasalahan

yang dibahas. Teori-teori tersebut meliputi Traditional Turnover

Theory, Current Job Embeddedness Theory, Job Embeddedness,

Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional, dan Turnover Intention.

BAB III : Metode Penelitian

Menguraikan tentang desain penelitian, lokasi penelitian, objek

penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis

data, sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel,

metode pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian, uji asumsi

klasik dan teknik analisis data.

BAB IV : Pembahasan Hasil Penelitian

Memaparkan gambaran umum perusahaan yang diteliti dan hasil

penelitian yang diperoleh setelah dianalisis dengan menggunakan

metode analisis yang sesuai dengan tujuan penelitian.

10

BAB V : Simpulan dan Saran

Bagian akhir dari laporan penelitian yang memberikan simpulan dari

hasil pembahasan dan saran-saran yang sesuai dengan topik penelitian.

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1.Traditional Turnover Theory

Salah satu teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah traditional

turnover theory.Zhao dan Liu (2010) menyatakan bahwa perilaku turnover pada

karyawan dipengaruhi oleh kepuasan kerja dan komitmen organisasional sebagai

variabel perantara. Menurut teori ini, karyawan dengan kepuasan kerja yang tinggi

dan komitmen organisasional diyakini tidak mudah untuk meninggalkan pekerjaan

mereka.

Harman et al. (2009) menyatakan bahwa traditional turnover theory

mengindikasikan karyawan dapat meninggalkan pekerjaan karena perilaku kerja yang

negative, sementara Holtom dan O’Neill (2004) mengungkapkan bahwa traditional

turnover theory berupaya menjelaskan tentang bagaimana seseorang merasakan

ketidakpuasan dalam pekerjaannya. Ketidakpuasan kerja yang dirasakan oleh

karyawan ini mengakibatkan karyawan tersebut akan mencari pekerjaan baru,

membandingkan dengan pilihan mereka saat ini, dan kemudian pergi jika

alternatifyang dirasa lebih baik dari situasi ini.

2.2 Current Job Embeddedness Theory

Zhao dan Liu (2010) menyatakanCurrent Job Embeddedness Theory adalah

model yang memprediksi perilaku turnover pada karyawan didalam tiga dimensi job

12

embeddednes, yakni Links, Fit dan Sacrifice. Model ini terkonsentrasi pada tingkat

organisasi secara keseluruhan.Model ini membuktikan bahwa, dibandingkan dengan

kepuasan kerja dan komitmen organisasi, job embeddednessjuga menunjukkan

kekuatan dari adanya turnover di perusahaan. Mitchell dan Lee (2001)

menerapkancurrent job embeddedness theory ini pada pembahasan internal organisasi

dimana dalam kondisi yang sama,karyawan dengan job embeddedness yang

tinggicenderung memilih untuk tetapberada di perusahaan, sedangkan karyawan

dengan tingkat job embeddedness yang rendah akan cenderung melakukan turnover.

2.3Job Embeddedness

Mitchel et al. (2001) mengungkapkan bahwa konsep job embeddedness

menggambarkan bagaimana seorang karyawan terikat dengan pekerjaan serta

organisasi di mana dia bekerja karena pengaruh aspek-aspek yang berasal dari dalam

pekerjaan (on-the-job) maupun dari luar pekerjaan (off-the-job).Job embeddedness

juga dapat didefinisikan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

seseorang untuk bertahan atau meninggalkan pekerjaan dan organisasinya (Bergiel et

al., 2009).Felps et al. (2009) memaparkan hubungan tentang seberapa baik orang-

orang merasa cocok dengan pekerjaan dan organisasi seperti, hubungan antar orang-

orang didalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan dan apa yang akan mereka

korbankan apabila meninggalkan jabatan atau organisasi mereka. Kismono (2011)

berpendapat bahwa karyawan yang memiliki job embeddedness dalam pekerjaan

mereka akan merasa lebih melekat pada kolega, pekerjaan dan organisasi serta dapat

13

mengekspresikan keterikatan mereka dengan mempertahankan keanggotaan

organisasi ditempat mereka bekerja. Individu yang merasa ada ikatan kuat

(embedded) antara dirinya dengan pekerjaan dan organisasinya cenderung memiliki

perilaku yang positif dalam pencapaian tujuan organisasi dibandingkan individu yang

kurang merasa ada ikatan antara dirinya dengan organisasi (Fitriyani, 2013).Bergiel et

al. (2009) menyatakan tiga aspek utama dari job embeddedness adalah sebagai

berikut.

1) Links, dikarakteristikkan sebagai koneksi formal atau informal diantara

individu dan institusi atau orang lain dimana orang-orang memiliki jaringan

atau hubungan dengan orang atau aktivitas lain.

2) Fit, didefinisikan sebagai persepsi kecocokan atau kenyamanan dengan

organisasi dan lingkungan yang ada disekitar organisasi.

3) Sacrifice, menangkap suatu bentuk persepsi akan biaya material atau

keuntungan psikologis yang mungkin hilang akibat seseorang meninggalkan

pekerjaannya.

2.4 Kepuasan Kerja

Penelitian yang dilakukan Koesmono (2005) mengemukakan bahwa kepuasan

kerja merupakan penilaian, perasaan atau sikap seseorang atau karyawan terhadap

pekerjaannya dan berhubungan dengan lingkungan kerja, jenis pekerjaan,

kompensasi, hubungan antar teman kerja, hubungan sosial ditempat kerja dan

sebagainya. Adanya sikap positif dan senang akan pekerjaan mengindikasi adanya

14

kepuasan kerja. Sebaliknya sikap negatif dan tidak senang akan pekerjaan

mengindikasikan ketidak puasan kerja. Kepuasan kerja didefinisikan sebagai sikap

yang menggambarkan bagaimana perasaan seseorang terhadap pekerjaannya secara

keseluruhan maupun terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya.Luthans (2006:243)

menyatakan ada lima dimensi kepuasan kerja yang dapat digunakan untuk

mengungkapkan karakteristik penting mengenai pekerjaan, dimana orang dapat

meresponnya, yaitu :

1) Pekerjaan itu sendiri

Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan

bidangnya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan

seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan

tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.

2) Atasan

Atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya.Bagi

bawahan, atasan merupakan seseorang yang senantiasa memberikan perintah

atau petunjuk dalam pelaksanaan kerja.

3) Rekan Kerja

Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai

dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang

berbeda jenis pekerjaannya.

15

4) Promosi

Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk

berkembang melalui peningkatan karir selama bekerja.

5) Gaji

Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak

atau tidak.

Robbins dan Judge (2008:111) menyatakan ada konsekuensi ketika karyawan

menyukai pekerjaan mereka, dan ada juga konsekuensi ketika karyawan tidak

menyukai pekerjaan mereka.Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan oleh

karyawan apabila merasa tidak puas dalam pekerjaan yang dijalaninya.

1) Exit (Keluar)

Ketidakpuasan kerja ditunjukan karyawan melalui perilaku yang mengarahkan

pada meninggalkan organisasi, termasuk mencari posisi baru atau

mengundurkan diri.

2) Voice (Aspirasi)

Ketidakpuasan kerja karyawan ditunjukan dengan usaha secara aktif dan

konstruktif untuk memperbaiki keadaan termasuk menyarankan perbaikan

dengan mendiskusikan masalah pada atasan dan berbagai bentuk aktivitas

perserikatan.

3) Loyalty (Kesetiaan)

Ketidakpuasan kerja karyawan ditunjukkan secara pasif, tetapi optimistik

dengan menunggu membaiknya kondisi internal organisasi, termasuk

16

membela organisasi ketika berhadapan dengan kecaman eksternal dan

mempercayai organisasi serta manajer untuk melakukan hal yang benar.

4) Neglect (Pengabdian)

Ketidakpuasan ditunjukan melalui tindakan secara pasif membiarkan kondisi

semakin buruk, termasuk kemangkiran atau keterlambatan secara kronis,

mengurangi usaha, dan meningkatkan tingkat kesalahan.

2.5 Komitmen Organisasional

Komitmen organisasional dapat dilihat sebagai sejauh mana seorang individu

mengadopsi nilai-nilai organisasi dan tujuan dan mengidentifikasi dengan mereka

dalam memenuhi tanggung jawab pekerjaan mereka (Tanriverdi, 2008).Ristiana

(2013) menyatakan bahwa komitmen organisasi mencakup unsur loyalitas terhadap

organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan dan identifikasi terhadap nilai-nilai dan

tujuan organisasi.Adanya keyakinan yang kuat dan penerimaan atas nilai dan tujuan

organisasi dan adanya keinginan yang pasti untuk mempertahankan keikutsertaan

dalam organisasi (Handaru dan Muna, 2012). Robbins dan Judge (2011)

mendefinisikan komitmen organisasional sebagai suatu keadaan karyawan memihak

kepada perusahaan tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara

keanggotaannya dalam perusahaan itu.

Menurut Meyer dan Allen, (1991) dalam Hackett et al. (1994) ada 3

komponen dari komitmen organisasional, yaitu:

17

1) Affective Organizational Commitment

Affective Organizational commitment adalah suatu pendekatan emosional dari

individu dalam keterlibatannya dengan organisasi, sehingga individu akan

merasa dihubungkan dengan organisasi.

2) Continuance Organizational Commitment (COC)

Continuance Organizational Commitment adalah hasrat yang dimiliki oleh

individu untuk bertahan dalam organisasi, sehingga individu merasa

membutuhkan untuk dihubungkan dengan organisasi.

3) Normative Organizational Commitment (N0C)

Normative Organizational Commitment adalah suatu perasaan wajib dari

individu untuk bertahan dalarn organisasi.

John dan Taylor (1999) menyatakan faktor-faktor yang

mempengaruhikomitmen organisasional, yaitu :

1) Karakteristik pribadi yang berkaitan dengan usia dan masa kerja,

tingkatpendidikan, status perkawinan, dan jenis kelamin.

2) Karakteristik pekerjaan yang berkaitan dengan peran, self

employment,otonomi, jam kerja, tantangan dalam pekerjaan, serta tingkat

kesulitan dalampekerjaan.

3) Pengalaman kerja dipandang sebagai suatu kekuatan sosialisasi utama

yangmempunyai pengaruh penting dalam pembentukan ikatan psikologis

denganorganisasi.

18

4) Karakteristik struktural yang meliputi kemajuan karier dan peluang

promosi,besar atau kecilnya organisasi dan tingkat pengendalian yang

dilakukanorganisasi terhadap karyawan.

2.6Turnover Intention

Widjaja et al. (2008) mengungkapkan bahwa proses turnover ditandai dengan

suatu kondisi yang disebut dengan turnover intention atau niat karyawan untuk

meninggalkan perusahaan. Turnover intention dapat didefinisikan sebagaikeinginan

karyawan untuk sengaja membuat pilihan untuk meninggalkan organisasidalam

waktu dekat (Saba, 2014).Begitu pula yang diungkapkan oleh Nelwan (2008)yaitu

turnover intention merupakan keinginan dari seorang karyawan untuk berpindah dari

organisasi satu ke organisasi lainnya.Keluar dari organisasi suatu cara utamayang

dilakukan karyawan ketika mereka merasakan ketidakseimbangan dalamhubungan

ketenagakerjaan (Bunderson, 2001). Pergantiankaryawan atau keluar masuknya

karyawan dari organisasi adalah suatu fenomenapenting dalam kehidupan

organisasi.Penelitian yang dikembangkan oleh Chen et al. (2000) mendapatkan

indikator dari adanya turnover intention meliputi.

1) Pikiran untuk keluar dari organisasi, yaitu saat karyawan merasa diperlakukan

tidak adil, maka terlintas dalam pikiran mereka untuk keluar dari organisasi.

2) Keinginan untuk mencari pekerjaan baru, yaitu ketidakmampuan suatu

organisasi untuk memenuhi kebutuhan karyawan dapat memicu karyawan

untuk berpikir mencari alternatif pekerjaan pada organisasi yang lain.

19

3) Keinginan untuk meninggalkan organisasi dalam beberapa bulan mendatang,

yaitu karyawan memiliki keinginan untuk mencari pekerjaan baru pada

organisasi lain dalam beberapa bulan mendatang.

Kumar et al. (2011) menyatakan turnover intention dapat diklasifikasikan ke

dalam tiga bagian yaitu :

1) Perpindahan yang tidak dapat dicegah yaitu perpindahan karyawan yang

disebabkan oleh penyakit, masalah keluarga atau pensiun.

2) Perpindahan yang diinginkan yaitu niat untuk berhenti yang diinginkan

sendiri oleh karyawan karena ketidamampuan karyawan itu sendiri

3) Perpindahan yang tidak diinginkan yaitu mencakup kompeten dan kualitas

karyawan meninggalkan pekerjaan mereka karena masalah organisasi seperti

kurangnya pengawasan, rendahnya dukungan dan adanya konflik. Isu isu

seperti ini perlu ditangani dengan baik karena secara langsung mempengaruhi

kualitas layanan dan efektivitas organisasi

2.7Kerangka Konseptual Penelitian

Berdasarkan kajian teori dari para ahli dan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya, seperti hasil penelitian dari Shafique et al. (2011) bahwa job

embeddedness berpengaruh negatif terhadap turnover intention.Penelitian yang

dilakukan oleh San Hwang dan Huei Kuo (2006) menyatakan kepuasan kerja

dengan turnover intention memiliki hubungan yang negatif. Selanjutnya dalam

penelitian Rismawan (2014) menyatakan bahwa komitmen organisasional

20

berpengaruh negatif terhadap turnover intention karyawan yang berarti semakin

tinggi rasa peduli terhadap keberlangsungan perusahaan akan mengurangi

keinginan karyawan untuk keluar.

Untuk memperjelas arah dari penelitian yang menunjukkan bahwa adanya

hubungan antara job embeddedness, kepuasan kerja, komitmen organisasional

terhadap turnover intention, sehingga kerangka konseptual dalam penelitian ini

sebagai berikut.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

H1-

H2-

H3-

Sumber :

H1 : Shafique et al. (2011), Garnita dan Suana (2014),Kismono (2011)

H2 : Salleh et al. (2012), Andini (2006), San Hwang dan Huei Kuo (2006)

H3 : Rismawan (2014), Aydogdu (2011), Salleh et al. (2012)

Job

Embeddedness(

X1)

Komitmen

Organisasional

(X3)

Turnover

Intention (Y)

Kepuasan

Kerja (X2)

21

2.8 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori yang telah

diuraikan sebelumnya, kerangka pemikiran serta dari beberapa penelitian sebelumnya

terkait dengan variabel–variabel yang diteliti dalam penelitian ini, sehingga dapat

ditarik hipotesis penelitian sebagai berikut.

2.8.1 Pengaruh Job Embeddedness terhadap turnover intention.

Shafique et al. (2011) yang telah melakukan penelitian pada job

embeddedness dan turnover intention,menemukan bahwa job embeddedness

berpengaruh negatif terhadap turnover intention.Tingkat job embeddedness

mempengaruhi hubungan dengan turnover intentionr, dimana hubungan ini akan

lebih lemah ketika job embeddedness tinggi, karena karyawan tidak akan mudah

beralih ke pekerjaan lain (Crossley et al., 2007).Penelitian yang juga dilakukan

Kismono (2011) menemukan bahwa job embeddednessmemiliki pengaruh yang

negatif kepada turnover intention.Mitchell et al. (2001) telah memperkenalkan

keterikatan organisasi membangun job embeddedness untuk membantu mengatasi

faktor-faktor terkait agar karyawan tinggal dalam suatu organisasi yang mencegah

turnover mereka.

H1 :Job embeddedness berpengaruh negatif pada turnover intention karyawan PT.

Karya Luhur Permai.

22

2.8.2 Pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention.

Seseorang yang memperoleh kepuasan kerja dalam sebuah perusahaan, maka

komitmen yang dimilikinya pun akan tinggi terhadap perusahaan tersebut (Hsiao dan

Chen, 2012). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Salleh et al. (2012)

menyatakan bahwa semua aspek kepuasan kerja yang meliputi promosi, pekerjaan itu

sendiri, serta supervisi kecuali rekan kerja terbukti berpengaruh negatif pada turnover

intention. Penelitian yang dilakukan oleh San Hwang dan Huei Kuo (2006)

menguatkan pendapat serupa dengan hasil yang nyata mengenai hubungan antara

kepuasan kerja dengan turnover intentionyang menunjukkan bahwa adanya hubungan

yang negatif antara kepuasan kerja dan turnover intention. Dibuktikan juga dalam

penelitian Andini (2006) bahwa semakin tinggi kepuasan kerja, maka terdapat

kecenderungan rendahnya turnover intention di perusahaan.Hal-hal tersebut

membuktikan bahwa kepuasan kerja merupakan faktor penting dalam menekan

turnover intention karyawan. Maka seseorang yang merasakan kepuasan akan merasa

nyaman berada di lingkungannya sehingga merasa sulit untuk meninggalkan

organisasi.

H2 : Kepuasan kerja berpengaruh negatif pada turnover intention karyawan PT.

Karya Luhur Permai.

2.8.3 Pengaruh komitmen organisasional pada turnover intention.

Penelitian Saba et al. (2014) menemukan hubungan komitmen tinggi dengan

niat rendah untuk berhenti dari organisasi. Selanjutnya dalam penelitian Rismawan

23

(2014) menyatakan bahwa komitmen organisasional berpengaruh negatif terhadap

turnover intention karyawan yang berarti semakin tinggi rasa peduli terhadap

keberlangsungan perusahaan akan mengurangi keinginan karyawan untuk keluar.

Karyawan yang berkomitmen untuk organisasinya, percaya bahwa mereka tidak akan

menemukan pekerjaan lain yang lebih baik dan memilih untuk tinggal di

organisasi(Aydogdu, 2011). Adanya penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan

menunjukkan adanya keterkaitan antara komitmen organisasional dengan turnover

intention.Komitmen organisasional cenderung akan memberikan pengaruh positif

terhadap karyawan dalam berpikir sehingga komitmen organisasional akan dapat

mencegah karyawan pergi meninggalkan perusahaan untuk tetap berada dalam

posisinya yang aman.

H3: Komitmen organisasional berpengaruh negatif pada turnover intention karyawan

PT. Karya Luhur Permai.

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

hubungan empat variabel yaitu, job embeddedness, kepuasan kerja dan komitmen

organisasional terhadap turnover intention.

3.2 Lokasi dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Karya Luhur Permai yang

berlokasi di Jalan Mayjen Sutoyo no.55 Denpasar.Lokasi penelitian ini dipilih karena

ditemukannya masalah terkait dengan variabel job embeddedness, kepuasan kerja,

komitmen organisasional danturnover intention.

Ruang lingkup dalam penelitian ini antara lain, job embeddedness, kepuasan

kerja, komitmen organisasional dan turnover intention.Penelitian dilakukan kepada

seluruh karyawan PT. Karya Luhur Permai karena berdasarkan wawancara kepada

beberapa karyawan yang menyatakan bahwa, karyawan memiliki niat untuk

meninggalkan perusahaan dan ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.Selain

itu kurangnya komitmen karyawan pada perusahaan yang dilihat dari beberapa

karyawan yang terlihat bermalas-malasan saat bekerja serta kurang memperdulikan

konsumen yang memerlukan bantuan, dimana hal ini berarti rendahnya komitmen

karyawan untuk mewujudkan tujuan perusahaan.Tetapi penelitian ini tidak termasuk

25

pemimpin perusahaan, yang dimana job embeddedness, kepuasan kerja, komitmen

organisasional mempengaruhi turnover intentionyang dirasakan karyawan.

3.3 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini yaitu, job embeddedness, kepuasan kerja,

komitmen organisasional, dan turnover intention karyawan pada perusahaan PT.

Karya Luhur Permai.

3.4Identifikasi Variabel

Model dalam penelitian ini adalah model konseptual yang bersifat langsung,

maka variabel yang digunakan adalah variabel dependen dan independen. Uraian dari

variabel dependen dan independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Variabel Dependen

Variabel dependen di dalam penelitian ini adalah variabel turnover intention

(Y).

2) Variabel Independen

Variabel independen di dalam penelitian ini adalah Job Embeddedness (X1),

Kepuasan Kerja (X2), Komitmen Organisasional (X3).

26

3.5 Definisi Operasional Variabel

3.5.1 Turnover Intention (Y)

Turnover intention adalah kecenderungan atau tingkat dimana seorang

karyawan memiliki kemungkinan untuk meninggalkan perusahaan.Turnover intention

juga merupakan keputusan mental yang berlaku untuk setiap individu untuk

melanjutkan atau meninggalkan pekerjaan dalam organisasi (Jacobs dan Roodt,

2007).Adapun indikator yang dipergunakan untuk mengetahuiturnover intention

meliputi:

1) Pikiran untuk keluar dari organisasi (Y1), yaitu saat karyawan merasa

diperlakukan tidak adil, maka terlintas dalam pikiran mereka untuk keluar

dari organisasi. Indikator ini diukur dari persepsi responden yang memiliki

pikiran untuk meninggalkan perusahaan.

2) Keinginan untuk mencari pekerjaan baru (Y2), yaitu ketidakmampuan

suatu organisasi untuk memenuhi kebutuhan karyawan dapat memicu

karyawan untuk berpikir mencari alternatif pekerjaan pada organisasi yang

lain. Indikator ini diukur dari persepsi responden yang berkeinginan untuk

mencari lowongan pekerjaan baru ditempat lain.

3) Keinginan untuk meninggalkan organisasi dalam beberapa bulan

mendatang (Y3), yaitu karyawan memiliki keinginan untuk mencari

pekerjaan baru pada organisasi lain dalam beberapa bulan mendatang.

Indikator ini diukur dari persepsi responden yang berkeinginan untuk

meninggalkan perusahaan dalam beberapa bulan mendatang.

27

3.5.2 Job Embeddedness (X1)

Konsep Job embeddedness merupakan gambaran bagaimana karyawan terikat

dengan pekerjaan serta organisasi di mana dia bekerja karena pengaruh aspek-aspek

yang berasal dari dalam pekerjaan (on-the-job) maupun dari luar pekerjaan (off-the-

job) (Mitchel et al.,2011).Links, Fit, dan Sacrifice dalam on- the job maupun off-the

job embedednessakan menjelaskan seberapa ikatan yang terbentuk dari organisasi

mampu berpengaruh pada keputusan seseorang untuk bertahan atau meninggalkan

pekerjaannya. Untuk mengukur tingkat job embeddedness pada karyawan terdapat

enam dimensi job embeddedness, yaitu :

1) Fit to organization (X1.1)

Fit to organization mempersepsikan sikap karyawan terhadap organisasinya.

Karyawan yang merasa cocok dengan organisasinya akan merasa bahwa

perusahaan tempatnya bekerja adalah tempat untuk mencapai tujuan karirnya.

Indikator ini diukur dari persepsi responden yang merasa perusahaan

tempatnya bekerja adalah tempat untuk mencapai tujuan karirnya.

2) Fit to community (X1.2)

Fit to community mempersepsikan karyawan dari kesesuaiannya terhadap

lingkungan tempatnya bekerja. Karyawan akan cenderung merasa memiliki

ide, gagasan, dan pendapat yang sama dengan rekan kerjanya. Indikator ini

diukur dari persepsi responden yang memiliki kesesuaian terhadap lingkungan

tempatnya bekerja.

28

3) Link to community (X1.3)

Dimensi ini menggambarkan hubungan individu terhadap lingkungan

tempatnya bekerja baik formal dan informal. Karyawan yang memiliki

hubungan yang dekat dengan komunitas di dalam organisasi akan merasa

nyaman saat bekerja sehingga meningkatkan produktivitas kinerjanya sendiri.

Indikator ini diukur dari persepsi responden yang memiliki hubungan dekat

dengan komunitasnya sehingga dapat meningkatkan produktivitas kinerjanya.

4) Link to organization (X1.4)

Dimensi ini menggambarkan hubungan karyawan terhadap organisasinya

secara formal maupun informal. Karyawan akan merasa terlibat pada setiap

pekerjaannya di organisasi yang menimbulkan keterikatan terhadap pekerjaan.

Indikator ini diukur dari persepsi responden dalam keterlibatannya pada setiap

pekerjaan di organisasi.

5) Community sacrifice (X1.5)

Dimensi ini berhubungan dengan hal-hal yang bersifat psikologis yang akan

dikorbankan jika karyawan meninggalkan perusahaan. Dalam hal ini

karyawan akan merasa dirugikan secara psikis, misalnya kehilangan

lingkungan kerja yang nyaman dimana terdapat orang-orang yang dapat

bekerja sama dengan baik. Indikator ini diukur dari persepsi responden yang

merasa kehilangan lingkungan kerja yang nyaman di perusahaan.

29

6) Organization sacrifice (X1.6)

Berhubungan dengan hal-hal yang bersifat material yang akan dikorbankan

jika karyawan meninggalkan perusahaan. Karyawan akan merasa bahwa ia

akan rugi jika melepaskan pekerjaan yang ia rasa menarik dan cocok dengan

dirinya. Indikator ini diukur dari persepsi responden yang merasa akan

mengalami kerugian apabila meninggalkan pekerjaannya di perusahaan.

3.5.3 Kepuasan Kerja (X2)

Kepuasan kerja merupakan sebuah kondisi penilaian pribadi yang ada

ditempat kerja (Cekmecelioglu et al., 2012).Kepuasan kerja dapat mewakili perasaan

negatif dan positif dari persepsi karyawan terhadap pekerjaan yang

dihadapinya.Kepuasan kerja dapat berarti suatu sikap dari seorang karyawan yang

menggambarkan sikap terpenuhinya beberapa keinginan dan kebutuhan mereka

melalui kegiatan kerja atau bekerja.Adapun indikator yang dapat digunakan untuk

menilai kepuasan kerja yaitu :

1) Pekerjaan itu sendiri (X2.1)

Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan

bidangnya masing-masing sehingga karyawan dapat menyelesaikan tugas

dengan baik.Indikator ini diukur dari persepsi responden dalam

menyelesaikan tugasnya.

30

2) Gaji (X2.2)

Jumlah bayaran yang diterima seseorang sebagai akibat dari pelaksanaan kerja

sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan adil. Indikator ini diukur dari

persepsi responden mengenai imbalan yang diterima sesuai dengan pekerjaan

yang dihasilkan.

3) Promosi (X2.3)

Kemungkinan seseorang dapat berkembang melalui kenaikan

jabatan.Indikator ini diukur dari persepsi responden mengenai kesempatan

untuk berkembang di perusahaan.

4) Atasan (X2.4)

Seseorang yang senantiasa memberikan perintah atau petunjuk dalam

pelaksanaan kerja.Indikator ini diukur dari persepsi responden mengenai

atasan yang memberikan bantuan ketika mengalami kesulitan dalam bekerja.

5) Rekan kerja (X2.5)

Teman-teman kepada siapa seseorang senantiasa berinteraksi dalam

pelaksanaan pekerjaan.Seseorang dapat merasakan rekan kerjanya sangat

menyenangkan atau tidak menyenangkan.Indikator ini diukur dari persepsi

responen mengenai hubungan dengan rekan kerja dalam lingkungan kerja.

31

3.5.4 Komitmen Organisasional (X3)

Komitmen organisasional adalah keadaan psikologis pikiran yang

mencerminkan keinginan, kebutuhan dan kewajiban untuk mempertahankan

keanggotaan dalam sebuah organisasi (Meyer dan Allen, 1991).Komitmen

organisasional juga sebagai suatu keadaan psikologis seseorang untuk meyakini dan

menerima tujuan atau nilaiyang dimiliki oleh organisasi, kesediaan untuk berusaha

dengan sungguh-sungguh demi organisasi, serta mempunyai keinginan yang kuat

untuk tetap menjadi anggota organisasi.Adapun indikator untuk mengukur variabel

komitmen oganisasional yaitu :

a. Affective commitment (X3.1)

Affective commitment berkaitan dengan hubungan emosional anggota terhadap

organisasinya, identifikasi dengan organisasi, dan keterlibatan anggota dengan

kegiatan di organisasi. Anggota organisasi dengan affective commitment yang

tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena memang memiliki

keinginan untuk itu. Indikator ini diukur dari persepsi responden yang

memiliki keinginan untuk tetap tinggal pada organisasinya.

b. Continuance commitment (X3.2)

Continuance commitment berkaitan dengan kesadaran anggota organisasi akan

mengalami kerugian jika meninggalkan organisasi. Anggota organisasi

dengan continuance commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota

organisasi karena mereka memiliki kebutuhan untuk menjadi anggota

32

organisasi tersebut. Indikator ini diukur dari persepsi responden yang merasa

tinggal di organisasi merupakan suatu kewajiban.

c. Normative commitment (X3.3)

Normative commitment menggambarkan perasaan keterikatan untuk terus

berada dalam organisasi. Anggota organisasi dengan normative commitment

yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena merasa

dirinya harus dalam organisasi tersebut. Indikator ini diukur dari persepsi

responden yang memiliki keterikatan emosional untuk terus berada dalam

organisasinya.

3.6Jenis Data dan Sumber Data

3.6.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif dan kuantitatif.

1) Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berupa kata, kalimat dan gambar (Sugiyono

2012:13).Data kualitatif dalam penelitian ini yang digunakan adalah gambaran

umum mengenai perusahaan.

2) Data Kuantitatif

Data kuatitatif merupakan data yang digunakan dalam penelitian dimana

datanya berupa angka (Sugiyono, 2012:13).Data kuatitatif dalam penelitian ini

meliputi data berdasarkan kuesioner.

33

3.6.2 Sumber Data

Berikut merupakan sumber data sekunder dan primer dalam penelitian ini, yaitu:

1) Sumber Primer

Sumber primer dikumpulkan dengan survei serta kuesioner sesuai instrumen

yang diberikan kepada responden (Sugiyono, 2014:402).

2) Sumber Sekunder

Sumber sekunder dikumpulkan sebagai pendukung dari sumber primer yaitu

data-data yang telah dicatat oleh perusahan (Sugiyono, 2014:402).Sumber

sekunder dalam penelitian ini adalah keberadaaan perusahaan, jumlah

karyawan, sejarah perusahaan, dan struktur organisasi.

3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya

.Populasi pada penelitian ini adalah karyawan pada PT. Karya Luhur Permai yang

berjumlah sebanyak 231 orang. Adanya keterbatasan waktu oleh peneliti maka

metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode penentuan

sampel yang digunakan yaitu proportionate stratified random sampling, menurut

Sugiyono (2013:118) adalah teknik pengambilan anggota sampel dari populasi yang

mempunyai anggota tidak homogen dan berstrata secara proposional. Berdasarkan

teknik sampel yang digunakan maka peniliti hanya mengambil sampel 147 orang

34

karyawan.Untuk menghitung penentuan jumlah sampel dari populasi, digunakan

rumus slovin (Sugiyono, 2012:124).

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁𝑒2

Dimana :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = presentase kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat

ditolerir, dalam penelitian digunakan presentase kesalahan 5%.

𝑛 =231

1 + 231 (0.052)= 147,1

n = 147.1 dibulatkan menjadi 147

Sampel yang digunakan sebanyak 147 orang, maka harus proposional sesuai

dengan populasi. Untuk setiap bagian departemen didapat jumlah sampel masing-

masing yaitu :

Tabel 3.1 Sampel Berdasarkan Bagian Departemen

Bagian N 𝒏𝒊

𝑵 n×

𝒏𝒊

𝑵 Jumlah

Personalia 7 0,03 4,41 4

Penjualan 50 0,21 31,81 32

Keuangan 20 0,09 12,72 13

Operasional 101 0,43 63,99 64

Foodcourt 30 0,12 19,09 19

Arena Bermain 23 3,38 14,63 15

TOTAL 147

35

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan metode survei dengan kuesioner

sebagai alatnya.Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang efisien jika

variabel diketahui pasti dan mengerti jawaban yang diharapkan dari responden.Selain

itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar

di wilayah yang luas (Sugiyono, 2012:199).

3.9 Skala Pengukuran

Teknik pengukuran nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala

Likert.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka

variabel yang akan diukur dijabarkan dengan indikator variabel (Sugiyono, 2013

:133). Kuesioner diukur dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5 yang diberi skor

sebagai berikut :

1. Jawaban SS diberi skor 5 yang berarti sangat setuju

2. Jawaban S diberi skor 4 yang berarti setuju

3. Jawaban N diberi skor 3 yang berarti netral

4. Jawaban TS diberi skor 2 yang berarti tidak setuju

5. Jawaban STS diberi skor 1 yang berarti sangat tidak setuju

36

3.10 Instrumen Penelitian

3.10.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2004 :109) valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Hal ini berarti mengukur

sejauh mana ketepatan butir-butir pernyataan yang digunakan dalam kuesioner untuk

mengukur variabel yang akan diteliti. Suatu instrumen dikatakan valid jika bernilai

positif dan nilainya lebih dari 0,30 (r > 0,3). Tabel 3.2 berikut menyajikan hasil uji

validitas instrumen penelitian.

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator Koefisien

Korelasi

Keterangan

Job Embeddedness (X1)

X1.1 0,884 Valid

X1.2 0,793 Valid

X1.3 0,904 Valid

X1.4 0,868 Valid

X1.5 0,934 Valid

X1.6 0,780 Valid

Kepuasan Kerja (X2)

X2.1 0,772 Valid

X2.2 0,903 Valid

X2.3 0,817 Valid

X2.4 0,751 Valid

X2.5 0,823 Valid

Komitmen Organisasional

(X3)

X3.1 0,759 Valid

X3.2 0,903 Valid

X3.3 0,840 Valid

Turnover Intention (Y)

Y1 0,968 Valid

Y2 0,969 Valid

Y3 0,979 Valid

Sumber : Lampiran 2

HasilujivaliditaspadaTabel

3.2diatasmenunjukkanbahwaseluruhvariabelmemilikinilaikoefisienkorelasidengansko

37

r total seluruh butir-butir pernyataanlebihbesardari 0,30. Hal

inimenunjukkanbahwabutir-butirpernyataandalaminstrumenpenelitiantersebut valid.

3.10.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan derajat ketelitian maupun keakuratan yang ditunjuk

oleh isntrumen pengukuran.Uji reliabilitas dalam penelitian dilakukan dengan

menggunakan Cronbach’s Alpha. Ghozali (2005) menyatakan bahwa suatu item

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari

0,6.Adapun hasil dari uji reliabilitas dapat ditunjukkan pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Cronbach’s

Alpha

Keterangan

1 Job Embeddedness (X1) 0,927 Reliabel

2 Kepuasan Kerja (X2) 0,872 Reliabel

3 Komitmen Organisasional (X3) 0,767 Reliabel

4 Turnover Intention (Y) 0,971 Reliabel

Sumber : Lampiran 3

Hasil uji reliabilitas yang disajikan dalam Tabel 3.3 menunjukkan bahwa

seluruh instrumen penelitian yaitu job embeddedness, kepuasan kerja, komitmen

organisasional dan turnover intention memiliki koefisien Cronbach’s Alpha lebih dari

0,60. Hal ini dapat dikatakan bahwa semua instrumen reliabel sehingga dapat

digunakan untuk melakukan penelitian.

38

3.11 Teknik Analisis Data

3.11.1 Regresi Linear Berganda

Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini berupa teknik analisis

regresi linear berganda. Menurut Wirawan (2002) teknik analisis regresi linear

berganda yaitu model regresi yang melibatkan lebih dari dua variabel bebas X dan

satu variabel terikat Y. Analisis regresi berganda menggunakan rumus sebagai

berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +e………………………………………….(1)

Di mana :

Y = Turnover Intention

X1 = job embeddedness

X2 = kepuasan kerja

X3 = komitmen organisasional

e = error

a = konstanta

3.11.2 Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dengan tiga uji karena data yang digunakan

merupakan data cross-section menggunakan kuisioner dimana pengukuran semua

variabel dilakukan secara serempak pada saat bersamaan, sehingga tidak melakukan

uji autokorelasi yang hanya dilakukan pada data yang bersifat time series.

39

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam residual dari

model regresi yang dibuat berdistribusi normal atau tidak (Utama, 2011:89).

Dalam bukunya Utama menjelaskan bahwa model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi residual yang normal atau mendekati normal.Jika tidak

normal, maka prediksi yang dilakukan dengan data tersebut tidak akan baik,

atau dapat memberikan prediksi yang menyimpang. Dalam suatu penelitian,

untuk menguji apakah data distribusi normal atau tidak dapat dilakukan

dengan Uji Komogorov-Smirnov dengan cara membandingkan distribusi

kumulatif relatif hasil observasi dengan distribusi kumulatif teoritisnya.

2) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas.Menurut Utama

(2011:94) model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel bebas.Model regresi yang baik adalah bebas dari gejala

multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya korelasi antar sesama

variabel bebas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation

factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 10% atau VIF kurang dari 10,

maka dikatakan tidak ada multikolinieritas.

40

3) Uji Heterokedasitas

Bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Menurut Utama (2011:94) model regresi yang baik seharusnya

tidak mengandung gejala heteroskedastisitas atau mempunyai varians yang

homogen.Model glejser digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroledastisitas. Model ini dilakukan dengan meregresikan nilai absolute ei

dengan variabel bebas. Jika tidak ada satupun variabel bebas yang

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (nilai absolute ei), maka tidak

ada heterokedastisitas.

3.11.3Pengujian Hipotesis

1) Uji Kelayakan Model

Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui kelayakan model regresi

linear sederhana sebagai alat analisis yang menguji pengaruh variabel bebas

pada variabel terikat (Wirawan, 2002).

Rumusan Hipotesis:

H0 : βi = 0 (artinya variabel bebas tidak berpengaruh signifikan pada variabel

terikat).

H1 : paling tidak satu dari βi ≠ 0 (artinya ada variabel bebas (βi) berpengaruh

signifikan pada variabel terikat).

41

Kriteria pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan

nilai sig. F hitung dengan nilai α. Bila nilai sig. F hitung lebih kecil daripada

nilai α, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

2) Uji t (t-test)

Uji statistik t digunakan untuk menguji apakah koefisien regresi

parsial berbeda secara signifikan (nyata) dari nol atau apakah suatu variabel

bebas secara individu berpengaruh pada variabel terikatnya (Wirawan,

2002:303).

Rumusan Hipotesis:

H0 : βi =0 (artinya variabel secara parsial tidak berpengaruh signifikan pada

variabel terikat).

H1 : βi ≠0 (artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan pada

variabel terikat).

Kriteria pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan

nilai sig. T hitung dengan nilai α. Bila nilai sig. T hitung lebih kecil daripada

nilai α, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

42

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Organisasi

PT. Karya Luhur Permai didirikan pada tanggal 17 Juni 1985 yang kini

terkenal dengan nama Tiara Dewata Supermarket dan mulai resmi beroperasi tanggal

25 Maret 1986. Berlokasi di Jalan Mayjen Sutoyo no.55 Denpasar yang sebelumnya

dikenal dengan nama gedung “Balai Prajurit” Gelanggang Remaja Udayana yang

dikenal oleh masyarakat kota Denpasar sebagai Indra Loka. Sesuai dengan latar

belakang pendirian suatu usaha Arena Hiburan dan Pusat Swalayan maka misi utama

perusahaan adalah bagaimana bisa menyediakan segala kebutuhan masyarakat yang

tidak terbataspada keperluan dapur saja, dengan harga yang pantas dan pelayanan

yang baik.

Kepercayaan masyarakat yang semakin besar terhadap perusahaan dan

semakin beragamnya permintaan masyarakat atas usaha eceran, mendorong

manajemen untuk membuka outlet-outlet baru seperti Tiara Monang-Maning.Outlet-

outlet tersebut berada dalam satu naungan manajemen Grup Tiara Dewata yang

menyebabkan manajemen beserta staff dan segenap karyawan bertekad untuk lebih

menyempurnakan sistem kerja dan meningkatkan pelayanan yang lebih efektif dan

efisien.Segenap karyawan hendaknya bertanggung jawab sepenuhnya untuk menjaga,

mempertahankan serta mengemban kepercayaan masyarakat tersebut.

43

Misi dari Group Tiara adalah kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan,

kepuasan para pemilik (pemegang saham), kepuasan masyarakat sekitar (umum), dan

kepuasan pemerintah dengan menunjang program pembangunan.

4.1.1. Lokasi PT. Karya Luhur Permai

Lokasi PT. Karya Luhur Permai berlokasi di Jalan Mayjen Sutoyo no.55

Denpasar.

4.1.2 Struktur Organisasi PT. Karya Luhur Permai

Struktur Organisasi merupakan susunan komponen-komponen dalam

perusahaan yang menunjukan adanya pembagian kerja dan menunjukan bagaimana

fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda di koordinasikan dalam

perusahaan.Perusahaan dipimpin oleh direktur dan dibantu oleh Sekretaris

Direktur.Terdapat enam departemen yang terdiri dari bagian penjualan, operasional,

keuangan, personalia, food court, dan arena bermain, masing-masing bagian dipimpin

oleh seorang manajer dan seorang supervisor yang dibantu oleh para staf masing-

masing bagian.Untuk lebih jelasnya, Struktur organisasi pada PT. Karya Luhur

Permai dapat dilihat pada Gambar 4.1.

44

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. Karya Luhur Permai

Sumber : Manager Operasional PT. Karya Luhur Permai, Tahun 2015

4.2. Karakteristik Responden

Data karakteristik responden dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan profil

responden penelitian dalam kuesioner yang telah disebar, dimana hasil dari penelitian

yang dilakukan di PT. Karya Luhur Permai diketahui karakteristik responden

45

meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan masa kerja dengan jumlah

respnden sebanyak 147 orang.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

No Variabel Klasifikasi Jumlah

Orang Persentase %

1 Jenis Kelamin Laki-laki 72 48,9

Perempuan 75 51,1

Jumlah 147 100

2 Umur 21-25 9 6,1

26-30 18 12,2

31-35 20 13,7

36-40 37 25,1

41-45 32 21,8

46-50 28 19,0

51-55 3 2,7

Jumlah 147 100

3 Pendidikan SMP 53 36,1

SMA 44 29,9

Diploma 12 8,2

S1 38 25,8

Jumlah 147 100

4 Masa Kerja <5 12 8,2

6-10 27 18,4

11-15 32 21,8

16-20 37 25,1

20-25 36 24,4

>26 3 2,1

Jumlah 147 100

Sumber: Data primer diolah, Tahun 2015

Berdasarkan Tabel 4.1 nampak bahwa karyawan PT. Karya Luhur Permai

dominan berjenis kelamin perempuan (51,1%) dibandingkan jumlah karyawan laki-

laki (48,9%). Sebagian besar karyawan PT. Karya Luhur Permai berusia antara 36-40

tahun sebanyak 37 orang dengan presentase 35,1 persen. Faktor usia karyawan dapat

46

menunjang kegiatan perusahaan dalam menghasilkan jasa yang berkualitas, karena

dengan umur yang masih produktif akan lebih mudah dalam mencapai tujuan

perusahaan. Tingkat penidikan yang dimiliki karyawan PT. Karya Luhur Permai juga

dominan berpendidikan SMP yaitu sebanyak 53 orang dengan persentase 36,1 persen.

Karyawan PT. Karya Luhur Permai dominan memiliki pengalaman kerja yang lama,

yaitu pada rentan waktu 16-20 tahun dengan jumlah sebanyak 37 karyawan (25,1%).

Masa kerja merupakan periode waktu yang dilalui oleh karyawan dalam bekerja.

4.3 Deskripsi Variabel Penelitian

Untuk memperoleh hasil yang tepat dari pengolahan data dan penghimpunan

instrumen, dibutuhkan pendeskripsian variabel penelitian yang baik.Data

dikumpulkan melalui instrumen penelitian berupa kuesioner dengan metode

pengumpulan data yaitu penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden

untuk dijawab sendiri mengenai variabel job embeddedness, variabel mengenai

kepuasan kerja, variabel komitmen organisasional, serta variabel tentang turnover

intention.

Wirawan (2014:33) memaparkan, untuk mendeskripsikan penilaian responden

mengenai variabel-variabel dalam penelitian perlu dilakukan penentuan distribusi

frekuensi berdasarkan nilai intervalnya.Adapun untuk menentukan nilai interval yang

dimaksud adalah:

47

Interval =

Berdasarkan skor tertinggi dari jawaban responden yaitu sebesar 5 dan skor

terendah yaitu sebesar 1, dapat dihitunginterval dengan menggunakan rumus diatas.

Interval = = 0,80

Berdasarkan nilai interval yang diperoleh maka rentang nilai skor adalah

sebagai berikut.

1,00 – 1,80 = sangat rendah

1,81 – 2,60 = rendah

2,61 – 3,40 = cukup rendah

3,41 – 4,20 = tinggi

4,21 – 5,00 = sangat tinggi

4.4.1 Penilaian responden terhadap Job Embeddedness

Variabel job embeddedness diukur dengan menggunakan enam item pernyataan

mengenai embeddedyang dirasakan oleh para karyawan. Data yang ditunjukan Tabel

4.2 menampilkan jawaban responden, rata–rata jawaban, dan kriteria penilaian untuk

masing-masing pernyataan pada variabeljob embeddedness.

48

Tabel 4.2 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Penilaian Terhadap

Job Embeddedness

No Pernyataan

Proporsi Jawaban

Responden Rata-

Rata Kriteria

STS TS N S SS

1

Perusahaan ini adalah perusahaan

tempat saya mencapai tujuan karir.

(X1.1)

0 27 36 66 18 3.51 Tinggi

2

Saya merasa memiliki gagasan yang

sama dengan rekan-rekan kerja

saya. (X1.2)

0 22 53 46 26 3.52 Tinggi

3

Saya memiliki hubungan yang baik

dengan rekan-rekan kerja saya

(X1.3)

0 28 28 53 38 3.69 Tinggi

4 Saya merasa terlibat saat melakukan

pekerjaan di perusahaan. (X1.4)

0 14 42 62 29 3.72 Tinggi

5

Saya merasa sedih jika harus

meninggalkan teman-teman saya di

tempat kerja. (X1.5)

0 19 37 55 36 3.73 Tinggi

6

Saya merasa rugi jika harus

meninggalkan pekerjaan saya di

perusahaan. (X1.6)

0 33 39 53 20 3.37 Cukup

Rendah

Jumlah 3.59 Tinggi

Sumber :Lampiran4 data diolah, Tahun 2015

Berdasarkan Tabel 4.2 nampak secara keseluruhan penilaian responden

terhadap job embeddedness memiliki nilai rata-rata 3,59 yang berarti job

embeddedness yang dirasakan karyawan tergolong tinggi. Tiga indikator memiliki

nilai diatas nilai rata-rata, dan tiga indikator lainnya memiliki nilai dibawah nilai rata-

rata. Namun terdapat nilai indikator terendah yang perlu dperhatikan oleh perusahaan

yaitu sebesar 3,37 yang diukur dari persepsi responden yang merasa rugi jika harus

meninggalkan pekerjaannya di perusahaan. Berdasarkan penilaian tersebut maka

49

karyawan tidak akanmerasa mengalami kerugian untuk meninggalkan perusahaan

apabila mencari pekerjaan yang baru.

4.4.2 Penilaian responden terhadap Kepuasan Kerja

Variabel kepuasan kerja diukur dengan menggunakan lima item pernyataan

mengenai kepuasan kerja yang dirasakan oleh para karyawan. Data yang ditunjukan

Tabel 4.3 menampilkan jawaban responden, rata–rata jawaban, dan kriteria penilaian

untuk masing-masing pernyataan pada variabel kepuasan kerja.

Tabel 4.3Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Penilaian

TerhadapKepuasan Kerja

No Pernyataan

Proporsi Jawaban

Responden Rata-

Rata Kriteria

STS TS N S SS

1

Saya mampu menyelesaikan

setiap tugas yang diberikan.

(X2.1)

0 17 28 62 40 3.85 Tinggi

2

Perusahaan memberikan

kesempatan pada saya untuk

berkembang dalam bentuk

kenaikan jabatan.(X2.2)

0 25 36 64 22 3.56 Tinggi

3

Imbalan yang saya terima

sesuai dengan pekerjaan yang

saya lakukan.(X2.3)

0 29 28 55 35 3.65 Tinggi

4

Atasan memberikan bantuan

ketika saya mengalami

kesulitan dalam bekerja. (X2.4)

0 22 37 59 29 3.65 Tinggi

5

Saya memiliki hubungan yang

baik dengan rekan kerja saya.

(X2.5)

0 27 27 62 31 3.66 Tinggi

Jumlah 3,67 Tinggi

Sumber: Lampiran 4

50

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa indikator terkait kepuasan kerja memiliki nilai

rata-rata sebesar 3,67 dan masuk dalam kriteria tinggi. Satu indikator memiliki nilai

diatas nilai rata-rata dan empat indikator lainnya memiliki nilai dibawah rata-

rata.Namun indikator yang diukur dari persepsi responden dalam memperoleh

kesempatan untuk berkembang melalui kenaikan jabatan memiliki nilai rata-rata

terendah dengan nilai 3,56.Hal ini berarti perusahaan masih jarang memberikan

kesempatan pada karyawan untuk dapat berkembang melalui adanya kenaikan

jabatan.

4.4.3 Penilaian responden terhadap Komitmen Organisasional

Variabel komitmen organisasionaldiukur dengan menggunakan tiga item

pernyataan yang berhubungan dengan komitmen organisasional yang dirasakan oleh

para karyawan.Data yang ditunjukan Tabel 4.4 menampilkan jawaban responden,

rata–rata jawaban, dan kriteria penilaian untuk masing-masing pernyataan pada

variabel komitmen organisasional.

Berdasarkan Tabel 4.4 memperlihatkan hasil indikator terkait komitmen

organisasional memperoleh total nilai rata-rata sebesar 3,26 dan masuk dalam kriteria

cukup rendah. Terdapat dua indikator yang berada diatas nilai rata-rata, namun ada

pula satu indikator yang diukur dari persepsi responden yang merasa terikat secara

emosional pada perusahaan dengan nilai rata-rata sebesar 2,91.

51

Tabel 4.4 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Penilaian Terhadap

Komitmen Organisasional

No Pernyataan

Proporsi Jawaban

Responden (%) Rata-

Rata Kriteria

STS TS N S SS

1

Tetap bekerja di perusahaan

ini merupakan keinginan

saya.(X3.1)

0 25 42 61 19 3.50 Tinggi

2

Saya bekerja di perusahaan

ini merupakan kewajiban

moral.(X3.2)

0 31 39 68 9 3.37 Cukup

rendah

3

Saya merasa terikat secara

emosional pada perusahaan

ini.(X3.3)

2 70 29 31 15 2.91 Cukup

Rendah

Jumlah 3,26

Cukup

rendah

Sumber :Lampiran4

Hal ini menunjukkan bahwa karyawan tidak merasa memiliki keterikatan secara

emosional pada perusahaan tempatnya bekerja sehingga akan menimbulkan

kurangnya loyalitas pada perusahaan.

4.4.4 Penilaian responden terhadap Turnover Intention

Variabel turnover intention diukur dengan menggunakan 3 item pernyataan

yang berhubungan dengan hal-hal turnover intention yang dirasakan oleh para

karyawan.Data yang ditunjukan Tabel 4.5 menampilkan jawaban responden, rata–rata

jawaban, dan kriteria penilaian untuk masing-masing pernyataan pada variabel

turnover intention.

52

Tabel 4.5 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Penilaian Terhadap

Turnover Intention

No Pernyataan

Proporsi Jawaban

Responden (%) Rata-

Rata Kriteria

STS TS N S SS

1 Saya memiliki niat untuk

keluar dari organisasi. (Y1)

0 58 46 35 8 2,95 Cukup

Rendah

2

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain. (Y2)

0 45 44 43 15 3,19 Cukup

Rendah

3

Adanya keinginan saya

untuk meninggalkan

perusahaan dalam beberapa

bulan mendatang. (Y3)

0 54 45 38 10 3,03 Cukup

Rendah

Jumlah 3,06

Cukup

Rendah

Sumber :Lampiran4

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 3 indikator terkait turnover

intention memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,06 dan tergolong cukup rendah. Hal ini

berarti beberapa karyawan memiliki niat untuk keluar dari perusahaan, namun masih

banyak pula yang ingin tetap berada di perusahaan. Adapun dari ketiga indikator

tersebut dua indikator memiliki nilai di bawah rata-rata, namun ada satu indikator

berada diatas rata-rata dengan nilai 3,19 yaitu indikator yang diukur dari persepsi

responden yang berkeinginan untuk mencari lowongan pekerjaan lain. Artinya

adanya keinginan dari karyawan untuk mencari lowongan pekerjaan lain. Indikator

inilah yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena karyawan bisa saja berhenti

53

sewaktu-waktu demi pekerjaan lain yang dirasanya lebih baik untuk karyawan itu

sendiri.

4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier

berganda.Sebelum melakukan pengujian regresi linier berganda, dilakukan terlebih

dahuluuji asumsi klasik dengan tujuan untuk memastikan hasil yang diperoleh

memenuhi asumsi dasar di dalam analisis regresi.Uji asumsi klasik yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikoliniearitas, dan uji

heteroskedastisitas. Hasil dari uji asumsi klasik yang diolah dengan bantuan software

SPSS 17.0 disajikan sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Tabel 4.6Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual

N 147

Kolmogorov-Smirnov Z 0,666

Asymp.Sig.(2-tailed) 0,767

Sumber: Lampiran 6

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov Sminarnov (K-S)

sebesar 0,666, sedangkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,767. Hasil tersebut

mengindikasikan bahwa model persamaan regresi tersebut berdistribusi normal

karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,767lebih besar dari nilai alpha 0,05.

54

2) Uji Multikoleniaritas

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai tolerance dan VIF dari

variabel Job Embeddedness, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional.

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikoleniaritas

Variabel Tolerance VIF

Job Embeddedness(X1) 0,646 1,548

Kepuasan Kerja (X2) 0,445 2,247

Komitmen Organisasional (X3) 0,570 1,755

Sumber: Lampiran 7

Hasil pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk setiap variabel

lebih besar dari 10% dan nilai VIF lebih kecil dari 10 yang artinyamodel persamaan

regresibebas dari multikolinearitas.

3) Uji Heteroskedastisitas

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai Sig. dari variabel Job Embeddedness,

Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional masing-masing sebesar 0,090, 0,529

dan 0,158.

Tabel 4.8Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Lampiran 8

Coefficientsa

.478 .029 16.473 .000

-.062 .036 -.174 -1.708 .090

-.028 .044 -.078 -.631 .529

.055 .039 .154 1.420 .158

(Constant)

Job embed.

Kepuasan

Komitmen org.

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: Abs. Unst. Residuala.

55

Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05yang berarti tidak terdapat

pengaruh antara variabel bebas terhadap absolute residual. Dengan demikian, model

yang dibuat tidak mengandung gejala heteroskedastisitas.

Selanjutnya, setelah asumsi dasar di dalam analisis regresi terpenuhi dilakukan

perhitungan koefisien regresi linier berganda melalui software SPSS 17.0 for

Windows, diperoleh hasil yang disajikan pada Tabel 4.9.

Tabel4.9Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) .000 .050 000 1.000

Job embed -.251 .062 -.251 -4,040 .000

Kepuasan -.422 .075 -.422 -5,633 .000

Komitmen Organisasional -.269 .066 -.269 -4,064 .000

R Square

F Statistik

Signifikansi

0,643

86,001

0,000

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda seperti yang disajikan pada

Tabel 4.8, maka persamaan strukturalnya adalah sebagai berikut.

𝑌 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝛽3𝑋3 + 𝑒

Y = 0,000 - 0,251 X1 - 0,422 X2-0,269 X3 + e

4.6. Hasil Uji Kelayakan Model

56

Berdasarkan hasil yang ditunjukkan Tabel 4.8 diatas nilai dari F statistik 86,001

dengan nilai signifikansi 0,000 (kurang dari 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara job embeddedness, kepuasan kerja,

komitmen organisasional terhadap turnover intention.

Pada Tabel 4.8 juga terdapat nilai R2 sebesar 0,643 yang artinya bahwa sebesar

64,3% variabelturnover intentionsecara bersama-sama dipengaruhi oleh variabel job

embeddedness, kepuasan kerja dan komitmen organisasional, sedangkan sisanya

sebesar 35,7% djelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.

4.6.2 Uji Hipotesis

Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat secara parsial. Uji t ini dihasilkan dengan membandingkan

nilai signifikan yang dihasilkan dengan alpha 0,05.

Kriteria pengujian untuk menjelaskan interpretasi pengaruh antar masing-masing

variabelsebagai berikut:

1) Pengujian Hipotesis 1

Hasil analisis menunjukkan pengaruhjob embeddedness terhadap turnover

intentiondiperoleh nilai Sig. t sebesar 0,000 dengan nilai koefisien beta -0,251. Nilai

Sig. t 0,000 < 0,05 mengindikasikan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil ini

berartibahwajob embeddedness berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention. Apabila job embeddednessnaik sebesar satu persen dengan asumsi variabel

bebas lainnya konstan, maka turnover intentionakan turun -0,251 persen.

57

2) Pengujian Hipotesis 2

Hasil analisis menunjukkanpengaruh kepuasan kerja terhadap turnover

intentiondiperoleh nilai Sig. t sebesar 0,000 dengan nilai koefisien beta -0,422. Nilai

Sig. t 0,000 < 0,05 mengindikasikan bahwa H0 ditolak dan H2 diterima. Hasil ini

berarti kepuasan kerjaberpengaruh negatif dan signifikan terhadapturnover intention,

apabila kepuasan kerja naik sebesar satu persen dengan asumsi variabel bebas lainnya

konstan, maka turnover intention akan turun sebesar -0,422 persen.

3) Pengujian Hipotesis 3

Hasil analisis menunjukkan pengaruh komitmen organisasional terhadap

turnover intention diperoleh nilai Sig. t sebesar 0,000 dengan nilai koefisien beta -

0,269 Nilai Sig. t 0,000 < 0,05 mengindikasikan bahwa H0 ditolak dan H3 diterima.

Hasil ini berarti komitmen organisasional berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap turnover intention, artinya ketika komitmen organisasional naik sebesar satu

persen dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan, maka turnover intention akan

turun sebesar -0,269 persen.

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil output diatas ditemukan hasil bahwa variabel job embeddedness,

kepuasan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap turnover

intention. Adapun penjelasan lebih lanjut sebagai berikut.

58

4.8.1 Pengaruh Job Embeddedness terhadap Turnover Intention

Pengujian hipotesis menunjukkan job embeddednessberpengaruh negatif dan

signifikan terhadap turnover intentionpada karyawan PT. Karya Luhur Permai.Hasil

ini artinya semakin tinggi job embeddedness yang dirasakan karyawan maka semakin

rendah turnover intention dari karyawan.Hal ini sesuai dengan hasil penilaian

responden terhadap job embeddedness yang tergolong tinggi. Apabila dilihat dari

karakteristik responden, mayoritas responden berusia 36-40 tahun sebanyak 37 orang

dengan presentase 25,1 persen dan mayoritas karyawan yang memiliki masa kerja 16-

20 tahun sebanyak 37 orang, artinyausia dan masa kerja memiliki hubungan dengan

job embeddednessdan turnover intentionkarena adanya kesamaan usia dan masa kerja

yang cukup lama dapat menumbuhkan keterikatan karyawan baik dengan rekan

kerjanya maupun dengan perusahaan sehingga karyawan akan merasa sedih jika

harus meninggalkan teman-temannya di perusahaan tempatnya bekerja. Adanya

keterikatan inilah yang akan membuat karyawan tidak mudah untuk keluar dari

perusahan.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Crossley et al., (2007)

bahwa tingkat job embeddedness mempengaruhi hubungan dengan turnover

intention, dimana hubungan ini akan lebih lemah ketika job embeddedness tinggi,

karena karyawan tidak akan mudah beralih ke pekerjaan lain. Penelitian yang sejalan

juga dilakukan oleh Kismono(2011) pada karyawan yang bekerja dalamindustri

Perbankan di Indonesia, dan Shafique et al. (2011) yang meneliti para pengajar di

59

lembaga pendidikan yang berada Lahore, Punjabi serta penelitian Greene (2012),

yang menemukan bahwa job embeddedness memiliki pengaruh yang negatif kepada

turnover intention.

4.8.2 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negative

dan signifikan pada turnover intention,hasil ini berarti bahwa semakin tinggi

kepuasan kerja karyawan maka semakin rendahturnover intention yang dirasakan,

begitu pula sebaliknya.Hal ini sesuai dengan keadaan yang dirasakan responden di

PT. Karya Luhur Permai, yang kepuasan kerjanya tergolong tinggi.Hasil penelitian

ini mendapatkan bahwa mayoritas responden dengan masa kerja yang cukup lama

yaitu antara 16-20 tahun sebanyak 37 orang dengan presentase 25,1 persen dan latar

belakang pendidikan responden yaitu menyelesaikan gelar S1 sebanyak 38 orang

dengan persentase 25,8 persen, artinya antara masa kerja dan latar belakang

pendidikan memiliki hubungan antara kepuasan kerja dan turnover intention. Hal ini

dikarenakan lamanya karyawan bekerja dan pendidikan yang baik membuat

karyawan mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan.Seiring berjalannya

waktu keterampilan yang dimiliki karyawan juga semakin terasah, dan semakin baik

pula dalam menyelesaikan tugas. Mampunya karyawan dalam menyelesaikan tugas

dengan baik akan menimbulkan dampak yang besar pada karyawan itu sendiri seperti,

mendapatkan promosi, kenaikan gaji sehingga akan tercapai kepuasan kerja pada

karyawan. Adanya kepuasan kerja ini akan menurunkan niat keluar pada karyawan.

60

Penelitian ini mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Andini (2006)

bahwa semakin tinggi kepuasan kerja, maka terdapat kecenderungan rendahnya

turnover intention di perusahaan.Khanin et al. (2012) yang juga meneliti tentang cara

untuk meningkatkan kepuasan kerja dan mencegah turnover intention didalam bisnis

keluarga menemukan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif terhadap

turnover intention. Penelitian lain yang dilakukan oleh Rehman et al. pada karyawan

di Pakistansertapenelitian Leisanyane dan Khaola (2013) juga menemukan bahwa

terdapat hubungan negatif dan signifikan antara komitmen organisasional dengan

turnover intention.

4.8.3 Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa komitmen organisasional

berpengaruh negatif pada turnover intention.Artinya semakin tinggi komitmen

organisasional yang dimiliki karyawan maka keinginan karyawan untuk keluar dari

perusahaan semakin rendah.Jika dikaitkan dengan karakteristik responden, penelitian

ini mendapatkan hasil bahwa mayoritas responden dengan masa kerja yang cukup

lama yaitu antara 16-20 tahun sebanyak 37 orang dengan presentase 25,1 persen yang

artinya masa kerja memiliki hubungan antara komitmen organisasional dan turnover

intention. Masa kerja yang lama akan menimbulkan rasa memiliki terhadap

perusahaan dan tanggung jawab atas keberlangsungan perusahaan. Adanya ikatan

antara karyawan untuk mewujudkan tujuan perusahaan akan menimbulkan keinginan

untuk tetap berada diperusahaan. Masa kerja yang lama membuktikan bahwa

61

komitmen yang dimiliki karyawan terhadap perusahaan cukup tinggi sehingga

turnover intention pada karyawan PT. Karya Luhur Permai rendah.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saba et al. (2014)

pada karyawan lembaga pendidikan di Bahawalapur, Pakistan juga menemukan

hubungan komitmen tinggi dengan niat rendah untuk berhenti dari

organisasi.Penelitian serupa yang dilakukan oleh Jehanzeb et al. pada karyawan

training di Saudi Arabia serta penelitian yang dilakukan oleh Ahmed et al.

menemukan bahwa komitmen organisasional memiliki hubungan yang negatif

terhadap turnover intention. Selanjutnya dalam penelitian Rismawan (2014)

menyatakan bahwa komitmen organisasional berpengaruh negatif terhadap turnover

intention karyawan yang berarti semakin tinggi rasa peduli terhadap keberlangsungan

perusahaan akan mengurangi keinginan karyawan untuk keluar.

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Bedasarkan hasil pembahasan diatas dapat ditarik beberapa simpulan sebagai

berikut.

1) Job embeddedness berpengaruh negatif pada turnover intention. Hal ini

berarti bahwa semakin tinggi job embeddedness pada karyawan maka

turnover intention pada karyawan akan semakin rendah.

2) Kepuasan kerja berpengaruh negatif pada turnover intention. Hal ini

berarti bahwa semakin tinggi kepuasan kerja karyawan maka semakin

rendah keinginan karyawan untuk keluar dari perusahaan.

3) Komitmen organisasional berpengaruh negatif turnover intention. Ini

berarti bahwa semakin tinggi komitmen karyawan pada organisasi maka

semakin rendah keinginan karyawan karyawan untuk keluar dari

perusahaan tersebut.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan tersebut, maka saran yang dapat disampaikan sebagai

bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan di masa mendatang terutama yang

63

berkaitan dengan job embeddedness, kepuasan kerja, komitmen organiasional dan

turnover intentionpada PT. Karya Luhur Permai adalah sebagai berikut.

1) PT. Karya Luhur Permai disarankan untuk memperhatikan komitmen

organisasional karyawan pada normative commitment, yaitu keterikatan

emosional karyawan terhadap perusahaan. Apabila karyawan tidak memiliki

keterikatan emosional dengan perusahaan, maka karyawan tidak akan

memiliki rasa peduli dan loyalitas terhadap perusahaan. Hal yang dapat

dilakukan yaitu mengadakan kegiatan seperti gathering karyawan yang dapat

mengakrabkan karyawan dengan pimpinan serta rekan kerja sehingga timbul

loyalitas dan tanggung jawab terhadap kelangsungan perusahaan.

2) PT. Karya Luhur Permai disarankan untuk memperhatikan kepuasan kerja

karyawan dalam mendapat kesempatan berkembang melalui promosi jabatan,

walaupun apabila dikaitkan dengan struktur organisasi perusahaan sangat

kecil peluang karyawan untuk mendapatkan promosi. Namun secara

keseluruhan kepuasan kerja yang dirasakan karyawan sudah tergolong tinggi,

sehingga perusahaan harus mempertahankan sistem yang diberlakukan untuk

memenuhi kepuasan kerja karyawan.

64

DAFTAR RUJUKAN

Ahmed, Ishfaq.Saif ur Rehman Khan. Ungku NorulKamar Bt. Ungku Ahmad.

Ghulam Ali. Zulfqar Ahmad Bowra. 2013. Turnover Intentions: The

Influence of Perceived Organizational Support and Organizational

Commitment. Procedia - Social and Behavioral Science.Vol.103, p.1238–

1242

Andini, Rita. 2006. Analisis Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intention (Studi Kasus Pada Rumah

Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang). Tesis. Program Studi Mafister

Manajemen Universitas Diponogoro.

Aghdasi, S. Kiamanesh, A. R. Ebrahim, A. N. 2011. “Emotional Intelligence and

organizational commitment: testing the mediatory role of occupational stress

and job satisfaction”, Procedia social and Behavioural Sciences, Vol 29, pp.

1965-1976.

Alniacik, Umit. Ersan Cigerim. Kultigin Akcin. Orkun Bayram .(2011). Independent

and joint effects of perceived corporate reputation, affective commitment and

job satisfaction on turnover intentions.Procedia Social and Behavioral

Sciences 24.1177–1189.

Aydogdu, Sinem., Baris Asikgil. 2011. An Empirical Study of the Relationship

Among Job Satisfaction,Organizational Commitment and Turnover Intention.

International Review of Management and Marketing Vol. 1, No. 3, 2011,

pp.43-53

Bergiel. E. B., Nguyen, V. Q., Clenney, B. F., Taylor, G.S. (2009). Management

Research News, Vl. 32, No.3, pp. 205-219.

Bunderson, JS. 2001. How Work Ideologies Shape the Psychological Contracts of

Professional Employees: Doctor's Responses to Perceived Breach. Journal of

Organizational Behavior. Vol. 22, No.7, pp. 717-741.

Cekmecelioglu, Hulya Gunduz., Ayse Gunseland Tugce Ulutas. 2012. Effects Of

Emotional Intelligence On Job Satisfaction: An Empirical Study On Call

Center Employees. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 58, pp: 363-

369.

65

Chen, Ching-Fu. 2006. Job satisfaction, organizational commitment, and flight

attendants turnover intentions: A note. Journal of Air Transport Management

12 (2006), pp: 274–276.

Chen, Zhen Xiong., and Anne Marie Francesco. 2000. Employee Demography,

Organizational Commitment, and Turnover Intentions in China: Do Cultural

Difference Matter?.Human Relations Vol. 53 No. 6: 869-887.

Clinton, M., et al. (2012). Job Embeddedness : A new attitudinal measure,

international. Journal of Selection & Assessment, 20, 1, 111 – 117.

Crossley, Craig D. Bennett, Rebecca J. Jex, Steve M. Burnfield, Jennifer L. 2007.

Development of a global measure of job embeddedness and integration into a

traditional model of voluntary turnover.Journal of Applied Psychology, Vol

92(4), 1031-1042.

Davis Keith.John W. Newstorm (1985) Perilaku Dalam Organisasi.Buku edisi

Ketujuh, Penerbit Erlangga.

Dong Hwan Cho, Jung-Min Son. (2012) Job Embeddedness and Turnover Intentions:

An Empirical Investigation of Construction IT Industries. International

Journal of Advanced Science and Technology Vol. 40.

Felps, Will., Terence R. Mitchell, David R. Hekman, Thomas W. Lee, Brooks C.

Holtom, Wendy S. Harman. 2009. Turnover Contagion: How Coworkers’ Job

Embeddedness And Job Search Behaviour Influence Quitting. Academy of

Management Journal, 52(3): p: 547.

Fitriyani, Windri. 2013. Pengaruh Kepribadian dan Job Embeddedness Terhadap

Organizational Citizenship Behaviour (OCB) pada Karyawan PT. Hadji Kalla

Makassar.Skripsi.Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Hasanuddin.p: 17.

Garnita, Ni Made Ayu., I Wayan Suana. (2014). Pengaruh Job Embeddedness Dan

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention.E-jurnal Manajemen

Universitas Udayana.Vol.3, No.9.

Ghozali,Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan

Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

Greene, Juanne V. 2012. Job Embeddedness: Do The Interaction Effects of Attitude,

Personality and Exchange Relationships Detract From

Performance?.Disertations, Theses and Capstone Project. 504, p: 8.

66

Hackett, R.D., Bycio ,P., & Hausdorf, P.A., 1994. Further Assesment of Meyer and

Allens (1991) Three-Component Model of Organizational

Commiment.Journal of Applied Phsychology. 79 (1):15-23.

Handaru, Agung Wahyu dan Muna Nailul.2012. Pengaruh Kepuasan Gaji dan

Komitmen Organisasi Terhadap Intensi Turnover pada Divisi PT

Jamsostek.Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI).3(1).h: 1-19.

Holtom, B. C., T. R. Mitchell, & T. W. Lee.(2006). Incerasing human and social

capital by applying job embeddedness theory. Organization Dynamics, 35, 4,

316 – 331.

Hsiao, J.M. dan Chen Y.C. 2012. Antecedents and Consequences of Job

Ssatisfaction: A Case of Automobile Component Manufacturer in Taiwan.

Journal of Organizational Innovation, 5 (2), pp: 164-178.

Jacobs, E., dan Gert, R. 2007.The development of a knowledge sharing construct to

predict turnover intentions.Aslibs Proccedings: New Information

Perspectives, 59(3), pp: 229-248.

Jehanzeb, Khawaja. Rasheed, Anwar. Rasheed, Mazen F.2013. Organizational

Commitment and Turnover Intentions: Impact of Employee's Training in

Private Sector of Saudi Arabia. International Journal of Business and

ManagementVol.8.p79-90.

Khanin, Dmitry., Ofir Turel and Raj V. Mahto. 2012. How to Increase Job

Satisfaction and Reduce Turnover Intention in the Family-Firm: the Family

Business Embeddedness Perspective. Family Business Review, 20(10): p: 2.

Kismono, Gugup. 2011. The Relationships Between Job Embeddedness, Work-

Family Conflict, and the Impact of Gender on Turnover Intention: Evidence

from the Indonesian Banking Industry. Thesis of Piloshopy: pp: 1-10.

Kumar, R., Charles, R., and Peter Y. 2011. A Study on Turnover Intention in Fast

Food Industry: Employees’ Fit to the Organizational Culture and the

Important of their Commitment. International Journal of Academic Research

in Business and Social Sciences, 2 (5), pp: 9-42

Koesmono H, Teman. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi dan

Kepuasan Kerja serta kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan

Kayu Ekspor di Jawa timur.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.Vol. 7, No.

2.171-188.

67

Leisanyane, Kelebone., Khaola, Peter P. 2013. The Influence of Organisational

Culture and Job Satisfaction on Intentions to Leave: The Case of Clay Brick

Manufacturing Company in Lesotho. Eastern Africa Social Science Research

Review.

Luthans. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi

_______ (2008).Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi.

Meyer, J., P., & Allen, N. J. 1991.A Three - Component Conzeptualization of

Organizational Commitment.Human Resource Management Review.1 : 61 –

89.

Nadiri, H., & Tanova, C. (2010).An investigation of the role of justice in turnover

intentions, job satisfaction, and organizational citizenship behavior in the

hospitality industry.International Journal of Hospitality Management, 29, 33-

41.

Nelwan, O. S. (2008). Pengaruh Karakteristik Pekerjaan, Kepemimpinan

Transformasional, Peluang Promosi Terhadap Kepuasan Kerja, Komitmen

Organisasi, dan Turnover intention : Studi pada Karyawan Hotel Berbintang

di Manado. 139.

Nostra, Natalia Stella. 2011. Hubungan Antara Job Embeddedness dan

Organizational Citizenship Behaviour (OCB) Pada Karyawan. Skripsi

Program Studi Psikologi Universitas Sanatana Dharma.p: 11.

Mitchell,T.R, Holtom B.C, Lee T.w.et al. 2001. Why people Stay: Using Job

Embeddedness to Predict Voluntary Turnover. Academy of Management

Journal.

Puangyoykeaw, Kevalin., Yuko Nishide. 2015. Organizational Commitment and

Turnover Intention in Low-SkilledImmigrant Workers in Thailand: An

Empirical Assessment of NeedSatisfaction, Job Satisfaction and Overall Life

Satisfaction Factors. International Journal of Business and Management.Vol.

10

Rehman, Omar., Faisal Karim., Muhammad Rafiq., & Adil Mansoor. 2012 .The

Mediating Role of Organizational Commitment between Emotional

Exhaustion and Turnover Intention Among Customer Service Representatives

in Pakistan. African Journal of Business Management Vol.6 (34), pp. 9607-

9616,

68

Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro. 2012. Cara menggunakan dan Memakai Path

Analysis (Analisis Jalur). Cetakan Keempat. Bandung: Alfabeta.

Rizwan, M., Shahid, M., Shafiq, H., Tabassum, S., Bari, R. & Umer, J. (2013) Impact

of Psychological Factors on Employee Turnover Intentions.International

Journal of Research in Commerce, Economics and Management, 3(3), 63-69.

Rismawan Putu Agus Eka, Wayan Gede Supartha, Ni Nyoman Kerti Yasa. (2014).

Peran mediasi komitmen organisasional pada pengaruh stress kerja dan

kepuasan kerja Terhadap intensi keluar karyawan.E-Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Universitas Udayana3.8 :424-441.

Ristiana, Merry. 2013. Pengaruh komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap

organizational citizenship behavior (OCB) dan kinerja karyawanRumah Sakit

Bhayangkara Trijata Denpasar. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Manajemen. 9 (1) :

56-70.

Robbins, S. & Judge, T. A. 2011.Organizational Behaviour.14th ed., Global ed.New

Jersey: McGraw-Hill.

Robbins SP, dan Timothy A Judge. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba

Empat.

Robbins, S dan Judge, T.A. 2008.Perilaku Organisasi.Jakarta : Salemba Empat.

Saba Iqbal, Sadia Ehsan, Muhammad Rizwan, Mehwish Noreen, (2014). The impact

of organizational commitment, job satisfaction, job stress and leadership

support on turnover intention in educational institutes. International Journal

of Human Resource Studies Vol. 4, No. 2.

San Hwang-Ing. & Jyh-Huei K. 2006.Effects of Job Satisfaction and Perceived

Alternative Employment Opportunities on Turnover Intention – An

Examination of Public Sector Organizations.Journal of American Academy of

Business, Cambridge. Vol. 8, Issue 2, pp. 254-269.

Salleh, R., Mishaliny S. N., & Haryanni H. 2012. Job Satisfaction, Organizational

Commitment and Turnover Intention: A Case Study on Employees of a Retail

Company in Malaysia. World Academy of Science, Engineering and

Technology, pp: 316-322.

Shafique, Muhammad., Faisal Qadeer, Munir Ahmad, Rashid Rehman. 2011. Impact

of Job Embeddedness on Leave Intention: an Understanding From Higher

Education (HE) System. African Journal of Business Management, 5(30): p:1.

69

Sugiyono.2012. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D). Bandung : CV. Alfabeta.

------------. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D). Bandung : CV. Alfabeta.

------------. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung : Alfabeta

Sun, T. (2011). The impact of psychological capital on job embeddedness and job

performance among nurse : A structural equation approach. Journal of

Advance Nursing, 61.

Sutanto. Eddy M. dan Carin Gunawan. (2013). Kepuasan Kerja, Komitmen

Organisasional dan Turnover Intention.Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen

Bisnis Vol. 4, No. 1, April 2013, 76-88.

Syahronica, Gabriela. Moehammad Soe’oed Hakam, Ika Ruhana. (2015). Pengaruh

kepuasan kerja dan stres kerja terhadap turnover intention studi pada

karyawan departemen dunia fantasi PT. Pembangunan Jaya Ancol, tbk.Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB)Vol. 20 No. 1 Maret 2015

Tanriverdi, H. (2008). Workers’ Job Satisfaction and Organizational Commitment:

Mediator Variable Relationships of Organizational Commitment Factors.

Journal of American.

Utama, Made Suyana. 2011. Aplikasi Analisis Kuantitatif.

Widjaja D. C., Margarita F. dan Fenny Kusuma D. W. 2008.Analisis Persepsi

Employee Empowerment Terhadap Employee Turnover Intention Di Hotel X,

Kupang, Nusa Tenggara.Jurnal Manajemen Perhotelan, h: 72-83

Wijaya, E. 2010. Pengaruh Job Insecurity, Komitmen Karyawan, dan Kepuasan Kerja

terhadap Intention To Quit.Tesis. Fakultas Ekonomi. Universitas Brawijaya.

Wilson, Jackson. 2010. Examining Job Embeddedness Survey Items For An

Adventure Education Population. Doctor of Philosophy in the Department of

Recreation, Parks, & Tourism Studies of the School of Health, Physical

Education, and Recreation, Indiana University.

Wirawan, Nata. 2002. Cara Mudah Memahami Statistik 2 (Statistik Inferensia).

Denpasar: Keraras Emas.

70

Yucel, Ilhami. 2012. Examining the Relationship among Job Satisfaction,

Organizational Commitment, and Turnover Intention: An Empirical Study.

International Journal of Business and Management, 7(20), pp: 44-58.

Zaffane, Rachid. (2003). Understanding Employee Turnover : The Need For a

Contingency Approach. International Journal of Manpower 15 (9) : 1-14.

Zhao, Erdong and Liwei Liu. 2010. Comments of Development of Job Embeddedness

About Study to Turnover and Exploration Into Application in Enterprises.

Asian Social Science. 6 (6): pp: 63-64.

71

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Kuesioner

Pengaruh Job Embeddedness, Kepuasan kerja, dan Komitmen Organisasional

terhadap Turnover Intention.

Dengan hormat,

Sehubungan dengan tugas akhir (skripsi) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana, bersama ini saya :

Nama : Ida Ayu Putri Rarasanti

NIM : 1206205137

Jurusan : Manajemen SDM

Bermaksud mengadakan penelitian mengenai “Pengaruh Job Embeddedness,

Kepuasan kerja, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention”.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon ketersediaan dan partisipasi

Bapak/Ibu/Saudara/I agar berkenaan mengisi kuesioner ini dengan lengkap, jujur, dan

tanpa pengaruh dari pihak lain. Angket jawaban yang diberikan akan dijamin

sepenuhnya.

Atas kerjasama dan partisipasi Bapak/ibu/saudara/I dapat meluangkan

waktunya memberikan informasi yang diperlukan, saya ucapkan terima kasih.

Denpasar, Desember 2015

Hormat saya,

(Ida Ayu Putri Rarasanti)

72

KUESIONER

IDENTITAS RESPONDEN

Umur :

Jenis Kelamin : (Laki-laki/Perempuan)

Pendidikan terakhir :a.SLTA b. Diploma c.Sarjana (S1) d.Sarjana (S2)

Masa Kerja :

Jabatan :

PETUNJUK PENGISIAN JAWABAN KUESIONER

Untuk menjawab pertanyaan yang tertera, Bapak/Ibu/saudara/I dimohon untuk

memilih salah satu dari pilihan jawaban atas pernyataan berikut sesuai dengan

persepsi atau pilihan Bapak/ibu/saudara/I dengan member tanda ( ) pada jawaban

yang Bapak/ibu/saudara/I anggap paling sesuai dengan criteria jawaban :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

N = Netral

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat tidak setuju

73

Daftar Pertanyaan

1. Turnover Intention

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Saya memiliki niat untuk keluar dari

organisasi.

2 Saya berkeinginan untuk mencari

lowongan pekerjaan lain.

3 Adanya keinginan saya untuk

meninggalkan perusahaan dalam

beberapabulan mendatang.

2. Job Embeddedness

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Perusahaan ini adalah perusahaan tempat

saya mencapai tujuan karir.

2 Saya merasa memiliki gagasan yang

sama dengan rekan-rekan kerja saya.

3 Saya memiliki hubungan yang dekat

dengan rekan-rekan kerja saya

4 Saya merasa terlibat saat melakukan

pekerjaan di perusahaan.

5 Saya merasa sedih jika harus

meninggalkan teman-teman saya di

tempat kerja.

6 Saya merasa rugi jika harus

meninggalkan pekerjaan saya di

perusahaan.

74

3. Kepuasan Kerja

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Saya mampu menyelesaikan setiap tugas

yang diberikan.

2 Perusahaan memberikan kesempatan pada

saya untuk berkembang dalam bentuk

kenaikan jabatan.

3 Imbalan yang saya terima sesuai dengan

pekerjaan yang saya lakukan.

4 Atasan memberikan bantuan ketika saya

mengalami kesulitan dalam bekerja

5 Saya memiliki hubungan yang baik dengan

rekan kerja saya

4. Komitmen Organisasional

No Pernyataan SS S N TS STS

1. Tetap bekerja di perusahaan ini

merupakan keinginan saya.

2. Saya bekerja di perusahaan ini merupakan

kewajiban moral.

3. Saya merasa terikat secara emosional

pada perusahaan ini.

75

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Job Embeddedness

Correlations

1 .541** .762** .670** .840** .734** .884**

.002 .000 .000 .000 .000 .000

30 30 30 30 30 30 30

.541** 1 .684** .724** .700** .442* .793**

.002 .000 .000 .000 .015 .000

30 30 30 30 30 30 30

.762** .684** 1 .865** .802** .566** .904**

.000 .000 .000 .000 .001 .000

30 30 30 30 30 30 30

.670** .724** .865** 1 .720** .561** .868**

.000 .000 .000 .000 .001 .000

30 30 30 30 30 30 30

.840** .700** .802** .720** 1 .727** .934**

.000 .000 .000 .000 .000 .000

30 30 30 30 30 30 30

.734** .442* .566** .561** .727** 1 .780**

.000 .015 .001 .001 .000 .000

30 30 30 30 30 30 30

.884** .793** .904** .868** .934** .780** 1

.000 .000 .000 .000 .000 .000

30 30 30 30 30 30 30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

X1.1

X1.2

X1.3

X1.4

X1.5

X1.6

Job embed.

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 Job embed.

Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).**.

Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed).*.

76

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian (Lanjutan)

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Kepuasan Kerja

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian (Lanjutan)

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Komitmen Organisasional

Correlations

1 .628** .714** .347 .428* .772**

.000 .000 .060 .018 .000

30 30 30 30 30 30

.628** 1 .610** .708** .741** .903**

.000 .000 .000 .000 .000

30 30 30 30 30 30

.714** .610** 1 .411* .547** .817**

.000 .000 .024 .002 .000

30 30 30 30 30 30

.347 .708** .411* 1 .635** .751**

.060 .000 .024 .000 .000

30 30 30 30 30 30

.428* .741** .547** .635** 1 .823**

.018 .000 .002 .000 .000

30 30 30 30 30 30

.772** .903** .817** .751** .823** 1

.000 .000 .000 .000 .000

30 30 30 30 30 30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

X2.1

X2.2

X2.3

X2.4

X2.5

Kepuasan

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Kepuasan

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlations

1 .623** .348 .759**

.000 .059 .000

30 30 30 30

.623** 1 .670** .903**

.000 .000 .000

30 30 30 30

.348 .670** 1 .840**

.059 .000 .000

30 30 30 30

.759** .903** .840** 1

.000 .000 .000

30 30 30 30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

X3.1

X3.2

X3.3

Komitmen org.

X3.1 X3.2 X3.3

Komitmen

org.

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

77

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian (Lanjutan)

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Turnover Intention

Lampiran 3 Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian

Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian Variabel JobEmbeddedness

Correlations

1 .896** .929** .968**

.000 .000 .000

30 30 30 30

.896** 1 .929** .969**

.000 .000 .000

30 30 30 30

.929** .929** 1 .979**

.000 .000 .000

30 30 30 30

.968** .969** .979** 1

.000 .000 .000

30 30 30 30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Y1.1

Y1.2

Y1.3

Turnover intent ion

Y1.1 Y1.2 Y1.3

Turnover

intention

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Case Processing Summary

30 100.0

0 .0

30 100.0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.927 6

Cronbach's

Alpha N of Items

78

Item-Total Statistic

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach’s

Alpha if

Item

Deleted

X1.1

X1.2

X1.3

X1.4

X1.5

X1.6

18.40

18.47

18.30

18.10

18.37

18.37

18.248

18.947

17.666

20.162

16.792

19.551

.827

.696

.853

.823

.895

.688

.909

.927

.905

.915

.899

.927

Lampiran 3 Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian

Hasil Uji RealibilitasInstrumen Penelitian Variabel Kepuasan Kerja

Item Statistics

3.60 1.003 30

3.53 1.042 30

3.70 1.055 30

3.90 .759 30

3.63 1.129 30

3.63 .964 30

X1.1

X1.2

X1.3

X1.4

X1.5

X1.6

Mean Std. Dev iation N

Scale Statistics

22.00 26.345 5.133 6

Mean Variance Std. Deviation N of Items

79

Case Processing Summary

30 100.0

0 .0

30 100.0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.872 5

Cronbach's

Alpha N of Items

Item Statistics

3.97 .964 30

3.47 .937 30

3.63 1.033 30

3.63 .890 30

3.73 .980 30

X2.1

X2.2

X2.3

X2.4

X2.5

Mean Std. Dev iation N

Item-Total Statistics

14.47 10.395 .637 .859

14.97 9.551 .839 .810

14.80 9.752 .692 .846

14.80 10.855 .621 .862

14.70 9.941 .710 .841

X2.1

X2.2

X2.3

X2.4

X2.5

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Scale Statistics

18.43 15.289 3.910 5

Mean Variance Std. Deviation N of Items

80

Lampiran 3 Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian

Hasil Uji RealibilitasInstrumen Penelitian Variabel komitmen organiasional

Case Processing Summary

30 100.0

0 .0

30 100.0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.767 3

Cronbach's

Alpha N of Items

Item Statistics

3.37 .928 30

3.30 .877 30

3.00 1.174 30

X3.1

X3.2

X3.3

Mean Std. Dev iation N

Item-Total Statistics

6.30 3.528 .509 .782

6.37 2.999 .788 .506

6.67 2.644 .560 .767

X3.1

X3.2

X3.3

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Scale Statistics

9.67 6.161 2.482 3

Mean Variance Std. Deviation N of Items

81

Lampiran 3 Hasil Uji RealibilitasInstrumen Penelitian

Hasil Uji RealibilitasInstrumen Penelitian Variabel turnover intention

Case Processing Summary

30 100.0

0 .0

30 100.0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.971 3

Cronbach's

Alpha N of Items

Item Statistics

3.13 .973 30

3.20 .997 30

3.20 .961 30

Y1.1

Y1.2

Y1.3

Mean Std. Dev iation N

Item-Total Statistics

6.40 3.697 .929 .963

6.33 3.609 .929 .963

6.33 3.678 .954 .945

Y1.1

Y1.2

Y1.3

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Scale Statistics

9.53 8.120 2.849 3

Mean Variance Std. Deviation N of Items

82

Lampiran 4 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Frequency Table

Y1.1

58 39.5 39.5 39.5

46 31.3 31.3 70.7

35 23.8 23.8 94.6

8 5.4 5.4 100.0

147 100.0 100.0

2

3

4

5

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

Y1.2

45 30.6 30.6 30.6

44 29.9 29.9 60.5

43 29.3 29.3 89.8

15 10.2 10.2 100.0

147 100.0 100.0

2

3

4

5

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

Y1.3

54 36.7 36.7 36.7

45 30.6 30.6 67.3

38 25.9 25.9 93.2

10 6.8 6.8 100.0

147 100.0 100.0

2

3

4

5

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

83

Turnover intention

38 25.9 25.9 25.9

7 4.8 4.8 30.6

15 10.2 10.2 40.8

33 22.4 22.4 63.3

6 4.1 4.1 67.3

10 6.8 6.8 74.1

24 16.3 16.3 90.5

6 4.1 4.1 94.6

2 1.4 1.4 95.9

6 4.1 4.1 100.0

147 100.0 100.0

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

X1.1

27 18.4 18.4 18.4

36 24.5 24.5 42.9

66 44.9 44.9 87.8

18 12.2 12.2 100.0

147 100.0 100.0

2

3

4

5

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

X1.2

22 15.0 15.0 15.0

53 36.1 36.1 51.0

46 31.3 31.3 82.3

26 17.7 17.7 100.0

147 100.0 100.0

2

3

4

5

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

X1.3

28 19.0 19.0 19.0

28 19.0 19.0 38.1

53 36.1 36.1 74.1

38 25.9 25.9 100.0

147 100.0 100.0

2

3

4

5

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

84

X1.4

14 9.5 9.5 9.5

42 28.6 28.6 38.1

62 42.2 42.2 80.3

29 19.7 19.7 100.0

147 100.0 100.0

2

3

4

5

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

X1.5

19 12.9 12.9 12.9

37 25.2 25.2 38.1

55 37.4 37.4 75.5

36 24.5 24.5 100.0

147 100.0 100.0

2

3

4

5

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

X1.6

33 22.4 22.4 22.4

39 26.5 26.5 49.0

53 36.1 36.1 85.0

20 13.6 13.6 98.6

2 1.4 1.4 100.0

147 100.0 100.0

2

3

4

5

6

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

85

Job embed.

1 .7 .7 .7

1 .7 .7 1.4

9 6.1 6.1 7.5

9 6.1 6.1 13.6

11 7.5 7.5 21.1

7 4.8 4.8 25.9

5 3.4 3.4 29.3

10 6.8 6.8 36.1

8 5.4 5.4 41.5

5 3.4 3.4 44.9

12 8.2 8.2 53.1

12 8.2 8.2 61.2

12 8.2 8.2 69.4

2 1.4 1.4 70.7

16 10.9 10.9 81.6

7 4.8 4.8 86.4

15 10.2 10.2 96.6

1 .7 .7 97.3

4 2.7 2.7 100.0

147 100.0 100.0

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

X2.1

17 11.6 11.6 11.6

28 19.0 19.0 30.6

62 42.2 42.2 72.8

40 27.2 27.2 100.0

147 100.0 100.0

2

3

4

5

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

X2.2

25 17.0 17.0 17.0

36 24.5 24.5 41.5

64 43.5 43.5 85.0

22 15.0 15.0 100.0

147 100.0 100.0

2

3

4

5

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

86

X2.3

29 19.7 19.7 19.7

28 19.0 19.0 38.8

55 37.4 37.4 76.2

35 23.8 23.8 100.0

147 100.0 100.0

2

3

4

5

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

X2.4

22 15.0 15.0 15.0

37 25.2 25.2 40.1

59 40.1 40.1 80.3

29 19.7 19.7 100.0

147 100.0 100.0

2

3

4

5

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

Kepuasan

3 2.0 2.0 2.0

4 2.7 2.7 4.8

11 7.5 7.5 12.2

10 6.8 6.8 19.0

5 3.4 3.4 22.4

3 2.0 2.0 24.5

8 5.4 5.4 29.9

11 7.5 7.5 37.4

14 9.5 9.5 46.9

12 8.2 8.2 55.1

17 11.6 11.6 66.7

12 8.2 8.2 74.8

13 8.8 8.8 83.7

8 5.4 5.4 89.1

7 4.8 4.8 93.9

9 6.1 6.1 100.0

147 100.0 100.0

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

X3.1

25 17.0 17.0 17.0

42 28.6 28.6 45.6

61 41.5 41.5 87.1

19 12.9 12.9 100.0

147 100.0 100.0

2

3

4

5

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

87

Lampiran 5 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

X3.2

31 21.1 21.1 21.1

39 26.5 26.5 47.6

68 46.3 46.3 93.9

9 6.1 6.1 100.0

147 100.0 100.0

2

3

4

5

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

X3.3

2 1.4 1.4 1.4

70 47.6 47.6 49.0

29 19.7 19.7 68.7

31 21.1 21.1 89.8

15 10.2 10.2 100.0

147 100.0 100.0

1

2

3

4

5

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

Komitmen org.

2 1.4 1.4 1.4

16 10.9 10.9 12.2

15 10.2 10.2 22.4

15 10.2 10.2 32.7

17 11.6 11.6 44.2

21 14.3 14.3 58.5

19 12.9 12.9 71.4

19 12.9 12.9 84.4

15 10.2 10.2 94.6

7 4.8 4.8 99.3

1 .7 .7 100.0

147 100.0 100.0

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

Variables Entered/Removedb

Komitmen

org., Job

embed.,

Kepuasana

. Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: Turnover intent ionb.

88

Coefficients

Model Summaryb

.802a .643 .636 .60339583 .643 86.001 3 143 .000 1.853

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

R Square

Change F Change df 1 df 2 Sig. F Change

Change Statistics

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), Komitmen org., Job embed., Kepuasana.

Dependent Variable: Turnover intent ionb.

ANOVAb

93.936 3 31.312 86.001 .000a

52.064 143 .364

146.000 146

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Komitmen org., Job embed., Kepuasana.

Dependent Variable: Turnover intent ionb.

Coefficientsa

.000 .050 .000 1.000 -.098 .098

-.251 .062 -.251 -4.040 .000 -.374 -.128 -.613 -.320 -.202 .646 1.548

-.422 .075 -.422 -5.633 .000 -.570 -.274 -.747 -.426 -.281 .445 2.247

-.269 .066 -.269 -4.064 .000 -.400 -.138 -.649 -.322 -.203 .570 1.755

(Constant)

Job embed.

Kepuasan

Komitmen org.

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig. Lower Bound Upper Bound

95% Conf idence Interval for B

Zero-order Part ial Part

Correlations

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Turnover intent iona.

Residuals Statisticsa

-1.45150 1.6961602 .0000000 .80211888 147

-2.23981 1.573900 .00000000 .59716439 147

-1.810 2.115 .000 1.000 147

-3.712 2.608 .000 .990 147

Predicted Value

Residual

Std. Predicted Value

Std. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: Turnover intentiona.

89

Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas

NPar Tests-Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

147

.0000000

.59716439

.055

.054

-.055

.666

.767

N

Mean

Std. Dev iation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Unst.

Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated f rom data.b.

90

Lampiran 7 Hasil Uji Multikoleniaritas

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Komitmen Organisasional,

Job embed, Kepuasana

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .802a .643 .636 .60339583 1.853

a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasional, Job embed, Kepuasan

b. Dependent Variable: Turnover Intention

91

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 93.936 3 31.312 86.001 .000a

Residual 52.064 143 .364

Total 146.000 146

a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasional, Job embed, Kepuasan

b. Dependent Variable: Turnover Intention

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 0.000 .050 0.000 1.000

Job embed -.251 .062 -.251 -4.040 .000

Kepuasan -.422 .075 -.422 -5.633 .000

Komitmen

Organisasional

-.269 .066 -.269 -4.064 .000

a. Dependent Variable: Turnover Intention

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Job embed .646 1.548

Kepuasan .445 2.247

Komitmen

Organisasional

.570 1.755

a. Dependent Variable: Turnover Intention

92

Lampiran 8 Hasil Uji Heteroskesdastisitas

Variables Entered/Removedb

Komitmen

org., Job

embed.,

Kepuasana

. Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: Abs. Unst. Residualb.

Coefficientsa

.478 .029 16.473 .000

-.062 .036 -.174 -1.708 .090

-.028 .044 -.078 -.631 .529

.055 .039 .154 1.420 .158

(Constant)

Job embed.

Kepuasan

Komitmen org.

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: Abs. Unst. Residuala.