penanganan material
TRANSCRIPT
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
Paket Pembelajaran dan Penilaian
Kode Unit : BSDC-0203
PENANGANAN MATERIAL (Material Handling)
( Januari 2002 )
Daftar IsiBAB 1 PENGANTAR..........................................................................................................1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !...................................................................1
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung............................1
Definisi.........................................................................................................................1
Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?........................................................................2
Simbol..........................................................................................................................2
Terminologi..................................................................................................................2
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH.......................................................................................5
Peran Pelatih................................................................................................................5
Strategi Penyajian........................................................................................................5
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini...................................5
Peraturan.....................................................................................................................6
Sumber-sumber untuk Mendapatkan Informasi Tambahan.........................................6
BAB 3 STANDAR KOMPETENSI.......................................................................................7
Judul Unit.....................................................................................................................7
Deskripsi Unit...............................................................................................................7
Kemampuan Awal........................................................................................................7
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja..............................................................7
Variabel........................................................................................................................8
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok.......................................................................9
Konteks Penilaian........................................................................................................9
Aspek Penting Penilaian..............................................................................................9
Keterkaitan dengan Unit Lain.....................................................................................10
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini................................10
Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini.....10
BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN.......................................................................................11
A Rencana Materi..................................................................................................11
B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi............................................................13
C Materi Pendukung untuk Pelatih........................................................................18
Lembar Informasi............................................................................................19
Tugas..............................................................................................................70
Transparansi...................................................................................................75
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI.......................................................................................87
Apa yang Dimaksud dengan Penilaian ?...................................................................87
Apa yang Dimaksud dengan Kompeten?..................................................................87
Pengakuan Kompetensi yang Dimiliki........................................................................87
Kualifikasi Penilai.......................................................................................................87
Ujian yang Disarankan...............................................................................................88
Checklist yang Disarankan Bagi Penilai....................................................................92
Lembar Penilaian.......................................................................................................93
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 1 Pengantar
BAB 1 PENGANTAR
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !
Buku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan ditempat kerja, yakni suatu cara yang secara nasional sudah disepakati untuk penyampaian keterampilan, sikap dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran. Penekanan utamanya adalah tentang apa yang dapat dilakukan seseorang setelah mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik yang paling penting dari pelatihan yang berdasarkan kompetensi adalah penguasaan individu secara aktual di tempat kerja.
Pelatih harus menyusun sesi-sesi kegiatannya sesuai dengan :
kebutuhan peserta pelatihan
persyaratan-persyaratan organisasi
waktu yang tersedia untuk pelatihan
situasi pelatihan.
Strategi penyampaian dan perencanaan sudah dipersiapkan oleh pelatih untuk peserta pelatihan. Masalah yang disarankan akan memberikan suatu indikasi tentang apa yang harus dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi/mencapai standar kompetensi.
Strategi pembelajaran dan penilaian yang dipersiapkan dalam unit ini tidaklah bersifat wajib namun digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman industri mereka. Contoh-contoh produk industri lokal atau hasil pengembangan sumber-sumber yang mereka miliki, dapat membantu dalam menyesuaikan materi dan memastikan relevansi pelatihan.
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung
Untuk melaksanakan pelatihan secara efektif dan agar dapat mencapai standar kompetensi diperlukan tingkat kemampuan minimal dalam membaca, menulis dan menghitung berikut:
Kemampuan membaca dan menulis
Kemampuan baca, interpretasi dan membuat teks.
Kemampuan menggabungkan informasi untuk dapat menafsirkan suatu pengertian
Kemampuan menghitung
Kemampuan minimal untuk menggunakan matematika dan simbol teknik, diagram dan terminologi dalam konteks umum dan yang dapat diprediksi serta dimungkinkan untuk mengkomunikasikan keduanya yaitu antara matematik dan teknik.
Definisi
Seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan menamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan, anda dapat ditempatkan sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta, sehingga seorang pengajar kompetensi ini adalah sebagai pelatih. Sebaliknya, dalam situasi pelatihan anda juga dapat ditempatkan sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 1Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 1 Pengantar
Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?
Dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya harus tertuju kepada pencapaian suatu kompeterisi/keahlian, bukan pencapaian pada pemenuhan waktu tertentu; dengan demikian dimungkinkan peserta pelatihan yang berbeda memerlukan waktu yang berbeda pula untuk mencapai suatu kompetensi tertentu.
Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan tentang simbol :
Simbol Keterangan
HO Handout ( Pegangan Peserta )
OHTOverhead Transparansi yang dapat digunakan dalam penyampaian materi pelatihan
Penilaian Penilaian kompetensi yang harus dikuasai
Tugas Tugas / kegiatan atau aktivitas yang harus diselesaikan.
Terminologi
Akses dan Keadilan
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standard-standard yang dibutuhkan oleh industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap dan berkualitas) dalam kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja di suatu area tertentu.
Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja serta sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menguasai suatu kompetensi/ keahlian secara terukur dan mengacu pada standard yang sudah ditetapkan.
Aspek Penting Penilaian
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 2Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 1 Pengantar
Menerangkan fokus penilaian dan poin-poin utama yang mendasari suatu penilaian.
Konteks Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.
Elemen Kompetensi
Elemen atau Sub-Kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun suatu unit kompetensi.
Acuan Penilaian
Acuan penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit kompetensi harus dinilai.
Adil
Tidak merugikan para peserta tertentu.
Fleksibel
Tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.
Penilaian Formatif
Kegiatan penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan, yaitu untuk membantu dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan secara baik dan adanya umpan balik kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Kompetensi Kunci
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja dalam suatu pekerjaan. Ini meliputi: mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam sebuah tim, memecahkan masalah penggunaan teknologi, menggunakan ide-ide teknik-matematis .
Kompetensi-kompetensi ini digolongkan ke dalam tingkat yang berbeda sebagai berikut:
Strategi Penyajian
Strategi panyajian adalah dengan menyediakan informasi yang diperlukan tentang bagaimana melaksanakan pelatihan berdasarkan program yang dilaksanakan di tempat kerja dan/atau di tempat pelatihan/ organisasi yang bersangkutan.
Keterkaitan dengan Unit Lain
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 3Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Tingkat kemampuan yang harus ditunjukkan dalam menguasai kompetensi ini
Tingkat Karakteristik
1 Tugas-tugas rutin dalam prosedur sudah tercapai dan secara periodik kemajuannya diperiksa oleh supervisor.
2 Tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan diri untuk menangani pekerjaan secara otonomi. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Bertanggung jawab atas aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin yang diarahkan dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Bab 1 Pengantar
Menerangkan peran suatu unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi yang ditetapkan oleh industri. Hal ini juga memberikan pedoman tentang unit lain yang dapat dinilai bersama.
Standar Kompetensi Nasional
Kompetensi-kompetensi yang sudah disepakati secara nasional dan standar-standar penampilan kerja yang dijadikan acuan oleh segala fihak dalam melakukan suatu pekerjaan.
Kriteria Unjuk kerja
Kriteria-kriteria atau patokan yang digunakan untuk menilai apakah seseorang sudah mencapai suatu kompetensi dalam suatu unit kompetensi.
Variabel
Penjelasan tentang rincian tempat pelatihan dengan perbedaan konteks yang mungkin dapat diterapkan pada suatu unit kompetensi tertentu.
Reliabel
Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan terhadap standar kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada seluruh konteks dan seluruh peserta pelatihan.
Valid
Penilàian terhadap fakta-fakta dan kriteria unjuk kerja yang sama akan menghasilkan hasil akhir penilaian yang sama dari penilai yang berbeda.
Pengakuan Kemampuan yang Dimiliki (RCC- Recognition of Current Competence)
Pengakuan akan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan sesseorang yang telah dicapainya. (lihat RPL)
Pengakuan Terhadap Pengalaman Belajar (RPL- Recognition of Prior Learning)
Pengakuan terhadap hasil belajar sebelum mempelajari suatu unit kompetensi untuk mendukung pencapaian unit kompetensi tersebut. Hal tersebut biasanya adalah kompetensi yang berkaitan dengan standar kompetensi industi dan juga berkaitan dengan pembelajaran dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)
Penilaian Sumatif
Penilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai, yakni untuk memastikan bahwa peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.
Peserta
Orang yang menerima / mengikuti pelatihan.
Pelatih
Orang yang memberikan pelatihan.
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok
Definisi atau uraian tentang keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu keahlian/keterampilan pada tingkat yang telah ditetapkan
Deskripsi Unit
Gambaran umum tentang program pembelajaran/ kompetensi yang hendak dicapai.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 4Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH
Peran PelatihSalah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada kompetensi ini dengan peserta pelatihan, pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan ketrampilah anda sendiri yang dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?
Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?
Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktik?
Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan untuk melakukan pekerjaan mereka secara tepat?
Apakah anda menyadari ruang Iingkupan situasi industri dimana kompetensi ini mungkin diterapkan?
Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan membaca dan menulis serta keterampilan memahami dan menggunakan matematika peserta pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam standard kompetensi ini ?
Apakah anda menyadari tentang kemampuan membaca gambar peserta pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam standard kompetensi ini ?
Sudahkah anda pertimbangkan isu-isu yang wajar dan dapat diterima dalam merencanakan penyampaian program pelatihan ini?
Strategi Penyajian
Variasi kegiatan pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :
pengajaran ( tatap muka )
tugas-tugas praktik
tugas-tugas proyek-proyek
studi kasus
melalui media (video, referensi, dll )
kerja kelompok
bermain peran dan simulasi.
kunjungan/ kerja industri
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang diberikan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktik industri atau magang tidak memungkinkan, beragam simulasi, demonstrasi dan penggunaan multi media mungkin cukup memadai.
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini
Ruang kelas atau ruang belajar memenuhi syarat minimum untuk penyampaian teori kepada peserta pelatihan, papan tulis, OHP dan kelengkapannya, flip chart dan kelengkapannya, dan alat-alat lain yang diperlukan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 5Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih
Peraturan
Perhatikan peraturan-peraturan atau hukum yang relevan serta panduan yang dapat mempengaruhi kegiatan anda, dan yakinkan bahwa peserta pelatihan anda mengikutinya.
Sumber-sumber untuk Mendapatkan Informasi Tambahan
Sumber-sumber informasi meliputi beberapa kategori berikut ini :
Sumber bacaan yang dapat digunakan :
Judul: Penanganan Material
Pengarang: Team BHP
Penerbit: Boxhill – BHP
Tahun Terbit: 1995
Judul: Alat Pengangkat 1 dan 2
Pengarang: Ir. Suarpradja Tedja, Ir. Dwi Wahyono S. dan Ir. Hendarminta
Penerbit: Dit. Dikmenjur Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tahun Terbit: 1980
Judul: Keselamatan Kerja dan Tata Laksana Bengkel
Pengarang: Tia Setiawan dan Harun
Penerbit: Dit. Dikmenjur Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tahun Terbit: 1980.
Judul: Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
Pengarang: Team Ahli
Penerbit: Departemen Tenaga Kerja RI
Tahun Terbit 1985
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 6Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 3 Standar Kompetensi
BAB 3 STANDAR KOMPETENSI
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan
mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan
memeriksa kemajuan peserta pelatihan
meyakinkan bahwa semua elemen ( Sub-Kompetensi ) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
Judul Unit
Penanganan Material
Deskripsi Unit
Unit ini merupakan unit yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang teknisi las dan teknisi lainnya memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja tentang penanganan material serta penerapannya di industri.
Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal berikut :
Nil
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
Sub Kompetensi / Elemen Kriteria Unjuk Kerja
1.0 Menjelaskan pentingnya sistim penanganan material dalam proses produksi.
1.1 Manajemen pertambahan nilai dalam penanganan material dijelaskan sesuai dengan prinsip efiensi .
1.2 Penerapan peraturan keselamatan kerja dipahami.
1.3 Jenis peralatan penanganan material dibedakan sesuai pemakaian.
2.0 Melakukan penanganan material secara manual yang aman dalam lingkungan industri
2.1 Teknik penanganan material secara manual oleh diri sendiri diterapkan secara aman.
2.2 Teknik penanganan material secara manual oleh kelompok/tim diterapkan secara aman.
2.3 Teknik penanganan material secara manual dengan menggunakan peralatan sederhana diterapkan sesuai SOP.
3.0 Memilih peralatan mekanik penanganan material yang tepat serta cara memindahkan beban dan menyimpan secara aman.
3.1 Peralatan mekanik untuk penanganan material sesuai kebutuhan ditentukan secara aman berdasarkan SOP.
3.2 Pemanduan operasi peralatan mekanik penanganan material dan cara penyimpanan material diterapkan secara aman.
4.0 Mendeskripsikan prosedur penanganan material berbahaya.
4.1 Material berbahaya diidentifikasi.
4.2 Prosedur tindakan keselamatan menangani material berbahaya dijelaskan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 7Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 3 Standar Kompetensi
Variabel
Unit ini bermaksud memberikan pengetahuan, sikap kerja serta keterampilan tentang penanganan material yang bersifat umum untuk keahlian yang relevan dengan pekerjaan las dan fabrikasi logam.
a. Sasarannya adalah segala macam pekerjaan bengkel pada industri-industri manufaktur di linkungan Pulau Batam dan Bintan serta Indonesia umumnya.
b. Penekanan dari unit ini adalah hal-hal yang mendasar tentang teknik-teknik dan sikap penanganan material.
c. Pelatihan dapat dilaksanakan di bengkel pelatihan atau di industri yang relevan dengan persyaratan ;
Tersedia bengkel dengan kelengkapan peralatan penanganan material dan ruang guru sebaiknya berdekatan dengan bengkel tersebut..
Tersedia alat angkat dan alat angkut material
Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran.
Tersedia alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja.
d. Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu diperhatikan : Pemakaian peralatan keselamatan dan kesehatan kerja seperti : pakaian
yang cocok, sepatu kerja, helm las dan/ atau kaca mata pengaman ( bila diperlukan ).
Lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan ventilasi dan sistem pengisap udara yang memadai.
Pencahayaan yang cukup.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 8Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 3 Standar Kompetensi
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok
Pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang harus dinilai penguasaan dan penampilannya adalah sebagai berikut :
Sistim Penanganan Material :
- Manajemen pertambahan nilai
- Penanganan material secara efisien
- Peraturan keselamatan kerja
- Peralatan penanganan material
- Teknik Penanganan Material secara Manual :
- Penanganan manual : mengangkat, membawa, menarik dan mendorong, menyimpan atau meletakan, mengangkat bersama
- Batas kemampuan angkat manusia (aturan : keselamatan).
- Alat bantu mekanik
Peralatan Mekanik Penanganan Material :
- Alat angkat mekanik : forklift manual, forklift truk, crane dan takel, klem dan tali baja
- Pemandu crane
- Penyimpanan.
Penanganan Material berbahaya :
- Identifikasi/mengenali material berbahaya.
- Lembaran data keselamatan : pelabelan, pengemasan, peralatan keselamatan, penyimpanan material berbahaya.
- Tindakan darurat
Konteks Penilaian
Unit ini dapat dilakukan penilaiannya oleh lembaga pelatihan, asosiasi atau industri tempat bekerja. Penilaian seharusnya meliputi penilaian kemampuan praktik/unjuk kerja dan penilaian pokok-pokok pengetahuan dengan beberapa metoda penilaian.
Aspek Penting Penilaian
Fokus penilaian unit ini akan tergantung pada kebutuhan sektor industri yang mencakup dalam program pelatihan, yaitu :
Adanya integrasi antara teori-praktik. Penekanan pelatihan adalah prosedur-prosedur dan teknik-teknik yang
benar disamping hasilnya. Metode-metode penilain sebaiknya terdiri dari proses dan hasil. Aplikasi seharusnya berhubungan dengan kegiatan manufaktur dan
perawatan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 9Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 3 Standar Kompetensi
Keterkaitan dengan Unit Lain
Unit ini merupakan unit umum dan mendasar yang membekali pengetahuan dan keterampilan untuk yang akan atau yang sedang bekerja di industri. Jadi dapat menunjang unit lainnya yang akan dipelajari pada tingkat berikutnya.
Perlu hati-hati dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan pelatihan unit ini. Untuk pra-pelatihan kejuruan secara umum, lembaga pelatihan harus menyediakan program pelatihan yang dapat mencakup semua industri agar tidak terjadi prasangka hanya untuk satu sektor industri saja. Kondisi unjuk bekerja akan membantu memenuhi maksud ini. Sedangkan untuk penyelenggaraan pelatihan bagi industri yang khusus, perlu diupayakan pelatihan khusus juga agar apa yang dibutuhkan industri tersebut dapat dipenuhi.
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini
Kompetensi Umum dalam Unit Ini Tingkat Kompetensi Umum dalam Unit Ini Tingkat
Mengumpulkan, Mengelola dan Menganalisa Informasi
1 Menggunakan Ide-ide dan Teknik Matematika
1
Mengkomunikasikan Ide-ide dan Inforrnasi
1 Memecahkan Masalah 1
Merencanakan dan Mengorganisir Aktifitas-aktifitas
1 Menggunakan Teknologi 1
Bekerja dengan Orang Lain dan Kelompok
1
Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini
Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.
2 Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan untuk pekeijaan yang dilakukan secara otonom. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 10Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian A Rencana Materi
BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN
A Rencana Materi
Catatan: 1. Penyajian bahan, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan .
Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan
1.0 Menjelaskan pentingnya sistim penanganan material dalam proses produksi.
1.1 Manajemen pertambahan nilai dalam penanganan material dijelaskan sesuai dengan prinsip efiensi .
1.2 Penerapan peraturan keselamatan kerja dipahami.
1.3 Jenis peralatan penanganan material dibedakan sesuai pemakaian.
Sistim Penanganan Material :
- Manajemen pertambahan nilai
- Penanganan material secara efisien.
- Peraturan keselamatan kerja
- Peralatan penanganan material
Penyajian
Tanya-jawab
Diskusi
Handout
OHT
Tugas
2.0 Melakukan penanganan material secara manual yang aman dalam lingkungan industri
2.1 Teknik penanganan material secara manual oleh diri sendiri diterapkan secara aman.
2.2 Teknik penanganan material secara manual oleh kelompok/tim diterapkan secara aman.
2.3 Teknik penanganan material secara manual dengan menggunakan peralatan sederhana diterapkan sesuai SOP.
Teknik Penanganan Material secara Manual :
- Penanganan manual : mengangkat, membawa, menarik dan mendorong, menyimpan atau meletakan, mengangkat bersama
- Batas kemampuan angkat manusia (aturan : keselamatan).
- Alat bantu mekanik
Penyajian
Tanya jawab
Diskusi
Latihan
Handout
OHT
Tugas
3.0 Memilih peralatan mekanik penanganan material yang tepat serta cara memindahkan beban dan menyimpan secara aman.
3.1 Peralatan mekanik untuk penanganan material sesuai kebutuhan ditentukan secara aman berdasarkan SOP.
3.2 Pemanduan operasi peralatan
Peralatan Mekanik Penanganan Material :
- Alat angkat mekanik : forklift manual, forklift truk, crane dan takel, klem dan tali baja
Penyajian
Tanya jawab
Diskusi
Latihan
Handout
OHT
Tugas
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 11Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian A Rencana Materi
Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan
mekanik penanganan material dan cara penyimpanan material diterapkan secara aman.
- Pemandu crane
- Penyimpanan.
4.0 Mendeskripsikan prosedur penanganan material berbahaya.
4.1 Material berbahaya diidentifikasi.
4.2 Prosedur tindakan keselamatan menangani material berbahaya dijelaskan.
Penanganan Material berbahaya :
- Identifikasi/mengenali material berbahaya.
- Lembaran data keselamatan : pelabelan, pengemasan, peralatan keselamatan, penyimpanan material berbahaya.
- Tindakan darurat
Penyajian
Tanya jawab
Diskusi
Handout
OHT
Tugas
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 12Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
Sesi ini menunjukkan hand-out, tugas / praktik dan transparansi yang cocok/sesuai dengan standar kompetensi.
Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?
Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada siswa?
1.1 Manajemen pertambahan nilai dalam penanganan material dijelaskan sesuai dengan prinsip efiensi .
Instruktor menjelaskan tentang maksud dan tujuan manajemen pertambahan nilai serta efisiensi penanganan material.
Untuk pemantapan dapat dilakukan diskusi dan pemberian tugas.
HO 2 & 3
OHT 1
Tugas 1 s.d. 3
1.2 Penerapan peraturan keselamatan kerja dipahami.
Instruktor menerangkan pentingnya peraturan keselamatan kerja dalam penanganan material.
Tugas dapat diberikan dalam diskusi
HO 3 & 4
OHT 2
Tugas 4
1.3 Jenis peralatan penanganan material dibedakan sesuai pemakaian.
Instruktor menjelaskan tentang jenis dan pengelompokan serta fungsi secara umum dari peralatan yang digunakan untuk penanganan material.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 13Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?
Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada siswa?
Tugas dapat diberikan dalam bentuk, berkunjung dan diskusi
HO 4 s.d. 8
OHT 2
Tugas 5
2.1 Teknik penanganan material secara manual oleh diri sendiri diterapkan secara aman.
Instruktor menjelaskan dan memberikan tugas tentang teknik : mengangkat, membawa, menarik dan mendorong, menyimpan atau meletakan secara aman
Tugas dapat diberikan dalam bentuk latihan dan diskusi
HO 9 s.d. 17
OHT 3 & 4
Tugas 6
2.2 Teknik penanganan material secara manual oleh kelompok/tim diterapkan secara aman.
Instruktor menerangkan dan memberikan tugas tentang teknik : mengangkat, membawa, menarik dan mendorong, menyimpan atau meletakan secara kelompok atau bersama tim.
Tugas dapat diberikan dalam bentuk latihan, berkunjung dan diskusi
HO 18 & 19
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 14Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?
Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada siswa?
OHT 5
Tugas 7
2.3 Teknik penanganan material secara manual dengan menggunakan peralatan sederhana diterapkan sesuai SOP.
Instruktor menjelaskan tentang teknik penanganan material menggunakan alat bantu mekanik manual.
Tugas dapat diberikan dalam bentuk latihan, berkunjung dan diskusi
HO 19 s.d. 21
OHT 6
Tugas 8
3.1 Peralatan mekanik untuk penanganan material sesuai kebutuhan ditentukan secara aman berdasarkan SOP.
Instruktor menjelaskan tentang jenis dan fungsi alat angkat mekanik : forklift manual, forklift truk, crane dan takel, serta alat bantu mekanik : klem, rantai, sabuk dan tali baja
Tugas dapat diberikan dalam bentuk berkunjung dan diskusi
HO 22 s.d. 35
OHT 7 & 8
Tugas 9
3.2 Pemanduan operasi peralatan mekanik Instruktor menjelaskan tentang tugas pemandu operasi peralatan mekanik seperti crane
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 15Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?
Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada siswa?
penanganan material dan cara penyimpanan material diterapkan secara aman.
dan cara penyimpanan material yang aman.
Tugas dapat diberikan dalam bentuk latihan, berkunjung dan diskusi
HO 36 & 39
OHT 9
Tugas 10 & 11
4.1 Material berbahaya diidentifikasi. Instruktor menjelaskan tentang cara mengenali material berbahaya.
Tugas dapat diberikan dalam bentuk berkunjung dan diskusi
HO 40 & 41
OHT 10
Tugas 12
4.2 Prosedur tindakan keselamatan menangani material berbahaya dijelaskan.
Instruktor menjelaskan tentang lembaran data keselamatan : pelabelan, pengemasan, peralatan keselamatan, penyimpanan material berbahaya dan tindakan darurat.
Tugas dapat diberikan dalam bentuk berkunjung dan diskusi
HO 42 s.d. 51
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 16Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?
Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada siswa?
OHT 11 & 12
Tugas 13
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 17Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian C Materi Pendukung untuk Pelatih
C Materi Pendukung untuk Pelatih
Materi pendukung bagi guru dibagi dalam tiga hal, yaitu:
1. Lembar Informasi (Handout) : Merupakan pegangan peserta pelatihan yang berisi materi/teori penunjang dan informasi yang sesuai dengan kriteria unjuk kerja yang melingkupinya.
2. Tugas : Merupakan latihan keterampilan praktik yang harus dicapai berkenaan dengan kemampuan yang sesuai dengan rincian kompetensi pada deskripsi unit.
3. Transparansi (Overhead Transparancy /OHT) : Isinya melingkupi setiap kriteria unjuk kerja yang dilengkapi dengan pokok-pokok sajian dan/ atau gambar-gambar yang diperlukan untuk penyampaian materi.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 18Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Lembar Informasi HO 1
PENANGANAN MATERIAL (Material Handling)
BSDC-0203
Nama Peserta : ……………………
No. Identitas : ………..…
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 19Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 2
1. SISTIM PENANGANAN MATERIALYang dimaksud dengan sistim dalam penanganan material adalah komponen-komponen manajemen peralatan dan peraturan yang diintegrasikan dalam penanganan material.
Sedangkan yang dimaksud dengan penanganan adalah kegiatan-kegiatan seperti mengangkat, mengangkut, mengambil dan menyimpan material. Yang dimaksud dengan material adalah barang-barang seperti mesin, besi, kayu, bahan kimia, tanah, batu bara, minyak, gas dan sebagainya.
a. Manajemen Pertambahan Nilai
Penanganan material tidak menambah nilai tambah suatu produk, bahkan sebaliknya. Oleh karena itu sangat perlu dipikirkan, bagaimana agar penanganan material itu benar-benar efektif dan efisien.
Lain halnya dengan manufaktur. Manufaktur adalah merubah bahan baku atau barang setengah jadi menjadi barang yang lebih tinggi nilainya (ada pertambahan nilai tambah). Misalnya biji besi dibuat menjadi besi pelat, kayu batangan dibuat papan dan sebagainya.
Dalam hal penanganan material, agar biaya dapat ditekan serendah mungkin, diperlukan suatu manajemen yang dapat menganalisa proses penanganan material yang menyangkut waktu perpindahan dan peralatan yang digunakan (VAM - Value Added Management).
Selain waktu perpindahan dan peralatan yang digunakan dalam penanganan material, juga teknik/metoda yang diterapkan. Metoda apa yang harus digunakan agar dapat diperoleh waktu yang tepat (JIT - Just in Time).
Salah satu contoh penanganan material yang efektif dan efisien untuk pertambangan adalah menggunakan konveyor.
Beberapa keuntungan menggunakan konveyor :
Biaya operasional rendah
Dapat dioperasikan terus menerus
Dapat dialirkan kesembarang tempat.
Kekurangannya
Biaya awal besar
Jarak terbatas.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 20Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 3
b. Penanganan Material Secara Efisien
Dengan metoda yang tepat, pemakaian peralatan yang cocok serta pengaturan strategi yang tepat, penanganan material dapat dilaksanakan dengan cepat pula.
Karena penanganan material ini tidak memberi nilai tambah terhadap produk, maka pemilihan metoda, strategi dan pemakaian peralatan harus betul-betul selektif.
1) Strategi dapat dilakukan dengan jalan :
a) Frekuensi pengangkutan dikurangi dan memaksimalkan muatan
b) Memilih peralatan yang lebih efisien
c) Memilih jarak tempuh yang lebih singkat
2) Cara meningkatkan efisiensi penanganan material
a) Memaksimumkan muatan
b) Memaksimumkan kecepatan
c) Mengusahakan pemindahan dengan cara grafity
d) Gunakan wadah dan alat bantu untuk mempermudah
e) Pemakaian peralatan yang tepat, baik kapasitas maupun fungsi.
f) Pilih jarak tempuh yang lebih singkat
g) Jaga jalan lewat bebas hambatan.
c. Peraturan Keselamatan Kerja
Setiap pekerjaan tidak akan lepas dari kemungkinan celaka, baik di darat, laut maupun di udara.
Setiap kecelakaan sudah barang tentu mengandung resiko dan kerugian.
Setiap kecelakaan; terlibat banyak unsur, baik berupa manusia, peralatan maupun lingkungan.
Guna menjaga agar tidak terjadi kecelakaan, setiap unsur harus diyakinkan bahwa semuanya; aman dan semua bisa yakin kalau jelas ada aturan mainnya.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 21Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 4
Untuk menjaga agar tidak terjadi kecelakaan dan sekaligus sebagai kontrol, pemerintah telah mengeluarkan undang-undang keselamatan kerja untuk semua bidang pekerjaan, khususnya yang terdaftar di Departemen Tenaga Kerja.
Beberapa Undang-undang Keselamatan Kerja antara lain :
Undang-undang tentang sistem pengangkatan
Undang-undang tentang pabrik, bengkel dan industri
Undang-undang tentang kesehatan dan keselamatan kerja
Undang-undang tentang penambangan
Undang-undang tentang barang-barang berbahaya.
Undang-undang keselamatan kerja pemerintah menjadi acuan bagi peraturan keselamatan kerja perusahaan/industri; sesuai dengan bidang garapannya.
Bagi siapapun yang bekerja sudah barang tentu wajib mengikuti peraturan keselamatan kerja yang berlaku dimana ia bekerja. Hal ini sesuai dengan tujuan dan manfaat dari peraturan tersebut.
Dalam hal penanganan material, semua yang terlibat wajib mengikuti peraturan keselamatan kerja tentang penanganan material, baik peraturan yang menyangkut manajemennya, peralatannya maupun lingkungannya.
Contoh-contoh peraturan keselamatan kerja dalam penanganan material mengenai peralatan adalah kelayak-pakaian suatu peralatan, dilihat dari segi kapasitas, usia dan kondisi.
d. Peralatan Penanganan Material
Peralatan penanganan material dapat dibagi dalam 4 kelompok, yaitu :
1) Kelompok wadah
Ada dua kelompok wadah untuk penanganan material yaitu wadah diam dan wadah bergerak, yang dimaksud dengan wadah diam yaitu wadah yang berfungsi sebagai wadah saja, misalnya seperti peti kemas tong, rak dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud dengan wadah bergerak, yaitu wadah yang berfungsi sebagai wadah dan bisa memindahkan, misalnya seperti gerobak dorong, gerobak gandeng yang digerakan secara manual.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 22Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
H
O 5
Gambar 1 : Gerobak Dorong
2) Kelompok Konveyor (Ban berjalan)
Terdapat banyak jenis konveyor yang umum digunakan di industri-industri.
Konveyor ban banyak digunakan dipertambangan-pertambangan, misalnya tambang batu bara.
Konveyor rol banyak digunakan di pabrik-pabrik baja, bandara-bandara dan perusahaan kayu.
Konveyor rantai banyak digunakan di pabrik-pabrik perakitan, misalnya pabrik mobil.
Dilihat dari sumber tenaga penggerak, ada konveyor yang digerakan dengan daya seperti konveyor ban dan konveyor rantai, dan ada pula digerakan oleh berat beban sendiri, misalnya konveyor rol.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 23Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Umumnya konveyor digunakan untuk memindahkan material dari dan ke tempat yang tetap pada jarak tertentu.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 24Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 6
Gambar 2 : Konveyor Rol
Hal lain yang penting diperhatikan dalam pemakaian konveyor adalah pemeliharaannya, terutama bantalan-bantalan yang harus tetap sliding, dapat berputar dengan ringan.
3) Kelompok Forklif
Yang termasuk kelompok forklif antara lain truk forklif, forklif tangan dan forklif manual. Peralatan ini umumnya digunakan untuk mengangkat, memindahkan dan menempatkan material secara fleksibel, artinya dapat bergerak kesembarang arah dengan cepat dan tak terbatas jaraknya.
Dengan dua garpu/lengan yang dipasang pada kepalanya, forklif dapat dengan mudah dan cepat menangani material. Untuk menangani material dengan ukuran dan bentuk tertentu, forklif biasanya dilengkapi dengan wadah, palet dan tali.
HO 7
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 25Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 3 : Truk Forklif
4) Kelompok Crane/Kucing Jalan
Yang termasuk kelompok crane antara lain mobil crane, crane gantung, takel/kerek, hoist dan sebagainya.
Penanganan material dengan crane, umumnya digunakan untuk material yang ukurannya panjang-panjang atau konstruksi baja, dimana material digantung pada crane.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 26Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Di bengkel-bengkel mesin, crane umumnya digunakan untuk pemasangan dan penyimpanan benda kerja yang akan dimachining, misalnya pada mesin bubut, mesin frais dan lain-lain.
Istilah lain dalam dunia teknik, crane disebut juga kucing jalan. Alat ini dipasang pada rel konstruksi dimana arah dan jarak tempuhnya terbatas, sesuai dengan keadaan relnya itu sendiri.
Apabila crane ini dipasang pada mobil, maka namanya disebut crane mobil.
Kemampuan crane pada pokoknya ditentukan oleh kekuatan kawat baja yang dipakainya. Oleh karena itu apabila kawat baja crane sudah ada yang putus, jangan sekali-kali crane tersebut digunakan.
HO 8
Pada umumnya crane digerakan dengan tenaga listrik atau mesin. Kerek atau takel, fungsinya hampir sama dengan crane, namun jangkauan kerek lebih sempit, karena terpasang pada tempat yang diam, tidak bisa bergerak seperti crane. Kerek umumnya digerakan secara manual.
Gambar 4 : Crane mobil
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 27Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 5 : Crane gantung
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 28Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 9
2. TEKNIK PENANGANAN MATERIAL SECARA MANUAL
Yang dimaksud dengan teknik penanganan material secara manual adalah cara/metoda bagaimana mengangkat beban/material dengan kontak langsung anggota badan.
Penanganan material secara manual ini dapat dilakukan secara perorangan, team atau dengan menggunakan peralatan sederhana seperti sarung tangan, jepit pemegang dan lain-lain.
a. Penanganan Manual
Banyak materiak di industri yang dalam penanganannya perlu diangkat dan dipindahkan secara manual, yaitu menggunakan langsung anggota badan, seperti tangan, kaki, pinggang dan sebagainya. Disini kita harus mengutamakan keselamatan diri sendiri maupun untuk orang lain disekitarnya. Jika tidak, karena ceroboh dan menganggap sepele akhirnya pekerjaan tersebut mengakibatkan sakit fatal, seperti punggung sakit, terkilir dan pinggang sakit.
Yang termasuk dalam pekerjaan manual antara lain :
Mengangkat
Mendorong
Menarik
Meletakan
Mengungukit
Membawa.
Sama halnya dengan peralatan, setiap alat mempunyai batas kemampuan. Demikian pula dengan manusia. Oleh karena itu jangan memaksakan diri menangani material jika badan kita tidak kuat. Penanganan beban yang berat akan berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 29Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 10
b. Batas Kemampuan Angkat Manusia
Berdasarkan undang-undang industri dan bengkel-bengkel, telah ditentukan bahwa batas berat yang dapat diangkat oleh orang normal adalah :
Umur (Tahun) Laki-laki Perempuan
Di bawah 16
16 - 18
Di atas 18
14 kg
18 kg
Tidak terbatas
9 kg
11,5 kg
16 kg
Hal-hal yang harus diperhatikan sewaktu anda akan menangani material:
Anda dalam keadaan aman
Orang disekitar anda juga aman
Material terjaga
Peralatan terjamin
Lingkungan aman.
Sewaktu anda menangani material (mengangkat, meletakan, menarik, mendorong atau membawa), badan anda dalam keadaan tegang, hal ini dapat menyebabkan sakit, yang biasanya pada pinggang, punggung atau persendian.
Oleh karena itu bertindaklah dengan perasaan yang nyaman. Hal lain yang dapat menyebabkan sakit seperti di atas adalah menahan beban/pengangkatan yang lama.
Pengangkatan material/beban terlalu lama membuat sakit bagian belakang, apalagi kalau posisi badan tidak terasa nyaman. Hal ini disebabkan karena selama badan menahan beban, otot-otot tegang tertarik. Misalnya keadaan badan kita melilit atau membungkuk.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 30Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 11
c. Mengangkat
Banyak cara yang dapat kita lakukan pada waktu mengangkat material dengan tujuan agar aman.
1) Langkah-langkah yang perlu diperhatikan sebelum mengangkat
a) Ketahui berat beban; dengan cara :
Lihat label, tulisan atau spesifikasi material
Tanyakan kepada yang tahu/supervisor
Coba dorong-dorong atau ungkit-ungkit salah satu sisinya.
b) Yakinkan bahwa material tidak akan rusak selama diangkat
Ketahui bentuk, ukuran volume, sifat material, apakah perlu alat bantu khusus seperti bungkus pelindung.
Yakinkan bahwa selama diangkat, tidak ada bagian atau komponen material yang akan lepas, pecah, rusak dan sebagainya.
c) Atur posisi kaki dengan tepat :
Tempatkan kaki sedekat mungkin dengan material yang akan diangkat
Yakinkan kaki dalam keadaan nyaman dan aman
Posisi badan secara seimbang.
d) Atur posisi pemegangan dengan tepat :
Letakan tangan pada posisi menyilang dan berhadapan
Genggam dengan sepenuh tangan, tidak hanya dengan jari saja.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 31Batam Institutional Development Projectdocument.doc
INGAT !!! Batas angkat aman ?
Jika tidak bisa ditangani sendiri, minta bantuan orang lain.
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 12
Gambar 6 : Posisi sebelum mengangkat
2) Langkah-langkah yang perlu diperhatikan sewaktu mengangkat :
a) Jaga punggung selalu tegak
b) Jaga posisi kepala tetap tegak dan dagu rapat
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 32Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
c) Jaga posisi tangan rapat dengan badan
d) Gunakan kaki sewaktu mengangkat, ingat punggung tetap tegak
e) Ambil nafas dan angkat beban, sewaktu mengangkat, gunakan otot kaki sebagai tumpuan.
f) Angkat secara pelan-pelan dan tenang
g) Jaga keseimbangan pengangkatan beban antara badan kaki, lengan dan kepala.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 33Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 13
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 34Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 7 : Waktu Mengangkat
d. Membawa
Hal-hal yang perlu diperhatikan sewaktu membawa material :
1) Bawa material serapat mungkin dengan badan
2) Bagi beban secara merata terhadap badan
3) Jangan biarkan punggung berputar/melilit
4) Jangan membawa material dengan sebelah tangan
5) Berjalan dengan posisi tegak, jangan membungkuk
6) Yakinkan jalan yang akan dilalui, aman
7) Yakinkan tempat yang akan ditempati aman dan bebas.
HO 14
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 35Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 8 : Membawa Material
Cara membawa material rapat dengan badan
Gambar 9 : Membawa material rapat dengan badan
HO 15
Gunakan alat Bantu jika memungkinkan (sabuk dan gerobak dorong)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 36Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar
10: Membawa material dengan alat bantu
e. Menarik dan Mendorong
Pada waktu menarik atau mendorong material, sering terjadi secara tidak sadar badan kita salah posisi yang menyebabkan badan kita sakit, rasa sakit yang sering timbul akibat salah posisi badan sewaktu menarik atau mendorong antara lain :
Keram
Terkilir.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sewaktu menarik atau mendorong :
1) Jaga badan selalu dekat dengan material
2) Jaga posisi badan merendah
3) Jaga punggung tetap tegak
4) Yakinkan posisi badan kokoh
5) Gunakan kaki sewaktu mendorong/menarik.
HO 16
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 37Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 11 : Menarik Gambar 12 : Mendorong
f. Menyimpan/meletakan
Pada dasarnya menyimpan dan mengangkat tidak jauh berbeda. Mengangkat dilakukan dari bawah ke atas atau dari atas ke tempat yang lebih tinggi. Sedangkan menyimpan identik dengan turun.
Tinggi angkat normal umumnya sampai dengan pusar, karena setinggi ini yang bisa dijangkau dengan tumpuan kaki. Pada keadaan ini badan dan tangan cukup menahan saja. Demikian pula dengan penyimpanan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 38Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Pengangkatan dan penyimpanan yang tingginya melebihi pusar cukup berbahaya, karena keseimbangan badan sudah berbeda. Oleh karena itu batas angkat amanpun akan lebih rendah dibanding dengan batas angkat aman normal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu menyimpan/meletakan :
1) Sewaktu menyimpan material di atas lantai, turunkan material dengan perlahan dan jaga punggung tetap tegak. Letakan salah satu sudutnya, kemudian sudut yang lain, hati-hati jari tangan terjepit. Jika perlu gunakan ganjal.
HO 17
2) Apabila posisi peletakan cukup tinggi di atas normal, gunakan alat bantu seperti bangku, tangga, penyangga dan sebagainya. Ingat jangan biarkan pinggang berputar.
3) Yakinkan tempat yang akan ditempati material, bebas dan aman sebelum material diangkat.
4) Sewaktu mengambil material dari rak, tarik material keluar sampai dapat dipegang dengan baik sebelum dipindahkan.
5) Sewaktu menyimpan material pada rak, letakan salah satu sudutnya kemudian dorong hingga pada posisi yang tepat. Jaga punggung tetap tegak sewaktu mendorong.
Gambar 13 : Menyimpan dan meletakan material pada rak
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 39Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 40Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 18
g. Mengangkat Bersama/team
Ingat ! Batas angkat aman perorangan. Jangan memaksakan mengangkat material dengan berat yang melebihi batas angkat aman. Jika tidak, badan anda menjadi sakit.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan sewaktu mengangkat bersama antara lain :
1. Tunjuk salah seorang menjadi mandor dan ketahui apa yang harus dilakukannya.
2. Atur posisi pengangkatan yang seimbang dan merata. Usahakan orang yang mengangkat sama tinggi.
3. Yakinkan semua anggota aman dan dapat melihat jalan
4. Yakinkan jalur dan tempat yang akan ditempati bebas
5. Satukan irama pengangkatan bersama, demikian pula penyimpanannya.
6. Ikuti teknik dan prosedur pengangkatan yang aman bagi setiap anggota.
Penting !!!
Mandor harus yakin bahwa setiap anggota aman
Jika terlihat ada anggota yang tidak aman, mandor harus segera bertindak.
Hanya mandor yang memberi komando.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 41Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 19
Gambar 14 : Mengangkat bersama
h. Alat Bantu Mekanik
Yang dimaksud dengan alat bantu mekanik ialah alat-alat penanganan material yang dioperasikan secara mekanik, baik secara manual maupun daya.
Yang termasuk alat bantu manual seperti pegangan (handel), tali kawat baja, pengungkit, linggis dan pengait.
Yang termasuk alat mekanik daya seperti forklif truk, crane, konveyor dan sebagainya.
Yang dibicarakan dalam topik ini hanya alat bantu mekanik manual.
Dengan menggunakan alat bantu mekanik, kita bisa menangani material lebih cepat dan bisa jauh lebih banyak.
Ada tiga jenis pokok alat bantu mekanik manual ialah :
1) Alat bantu pemegang/penjepit :
a) pemegang magnit
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 42Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 20
b) pemegang isapan/vakum
c) tali pengikat
d) alat pemegang khusus (mesin-mesin khusus).
2) Alat bantu untuk mengangkat material berat, antara lain :
a) Alat pengungkit memiringkan drum
b) Alat pengangkat drum/troli
3). Alat untuk memindahkan material, antara lain :
a) Gerobak dorong
b) Konveyor manual.
Pemegang magnit dapat digunakan dengan mudah untuk mengangkat material logam ferro yang tipis dan berat seperti lembaran pelat baja.
Pemegang magnit ini banyak digunakan antara lain di bengkel-bengkel kerja pelat, industri mobil dan pengolahan besi bekas.
Gambar 15 : Pemakaian pemegang magnit
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 43Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 21
Alat pengungkit
memiringkan drum, digunakan untuk membawa dan mengosongkan drum.
Gambar 16 : Alat pembawa dan mengosongkan drum
Alat pengungkit drum digunakan untuk memiringkan drum sebelum dibawa.
Ga
mbar 17 : Alat pengungkit memiringkan drum
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 44Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 22
3. PERALATAN MEKANIK PENANGANAN MATERIAL
Yang dimaksud dengan peralatan mekanik penanganan material ialah peralatan yang digunakan untuk mengangkat, membawa, menyimpan dan lain sebagainya suatu material, yang digerakan dengan daya atau dengan tenaga manusia secara langsung (manual).
Pembahasan materi ini dibatasi tidak termasuk pengoperasian peralatan yang harus ada surat ijin mengendara (SIM).
a. Alat Angkat Mekanik
Aneka ragam bentuk, jenis dan ukuran material yang harus ditangani dalam berbagai industri, tambang dan lembaga-lembaga lainnya.
Di lapangan, seperti di pertambangan-pertambangan banyak menggunakan peralatan dengan jangkauan gerak yang cukup jauh dengan kapasitas yang cukup besar.
Di bengkel, misalnya di industri baja, banyak menggunakan peralatan dengan jangkauan gerak relatif dekat.
Disamping jarak jangkauannya yang berbeda antara di lapangan dan di bengkel, juga sudah tentu jenis material yang ditanganinyapun berbeda pula. Namun demikian tidak sedikit antara lapangan dan bengkel menggunakan peralatan yang sama, khususnya untuk penanganan material sejenis.
Pemakaian peralatan yang tepat, baik dilihat dari segi fungsi maupun dari segi kapasitas akan membuat penanganan material efektif dan efisien.
Dalam pemakaian peralatan mekanik, yang sangat penting harus diperhatikan adalah :
Batas angkat aman (SWL)
Kondisi peralatan, apakah layak pakai atau tidak
Dioperasikan oleh orang yang layak.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 45Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 23
Pengoperasian peralatan penanganan material seperti forklif truk, mobil crane, eskapator dan sebagainya mengandung resiko keselamatan kerja yang tinggi, baik keselamatan kerja bagi orang, peralatan maupun lingkungan. Oleh karena itu dalam hal ini pemerintah telah mengeluarkan undang-undang sehubungan dengan kendaraan berat, yaitu :
Peralatan harus diregistrasi/tercatat dan secara berkala harus diinspeksi.
Operator harus mempunyai surat ijin mengoperasikan
Harus mengikuti peraturan-peraturan tentang pemakaian kendaraan berat.
Kelompok alat angkat mekanik antara lain :
1) Forklif Lantai
Alat ini digunakan untuk memindahkan material-material berat seperti mesin-mesin yang berat nya hingga 3000 kg dan umumnya dioperasikan di atas lantai yang rata mengingat rodanya cukup kecil.
Selain untuk memindahkan, forklif lantai ini juga berfungsi sebagai dongkrak.
Material yang ditangani dengan alat ini harus diganjal bagian bawahnya sehingga forklif dapat masuk dengan bebas. Sama halnya dengan peralatan lain,
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 46Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
kemampuan angkat alat ini juga terbatas. Oleh karena itu sangat penting diperhatikan berat beban jangan melampaui SWL.
Gambar 18 : Forklif Lantai
HO 24
2) Forklif manual
Yang dimaksud dengan forklif manual ialah forklif yang gerakan lajunya didorong oleh manusia, sedangkan untuk mengangkat dan menurunkan beban digerakan dengan motor listrik DC.
Kedua garpu yang terpasang dibagian depan dapat diatur posisinya, apakah perlu lebar atau lebih sempit dan dapat disodokan dengan mudah.
Alat ini lebih fleksibel dan mudah diatur, namun terbatas jarak jangkauannya. Oleh karena itu, umumnya alat ini dioperasikan di gudang penyimpanan, dengan tempat material yang tersusun seperti rak.
Kapasitas angkat alat ini relatif kecil dan tetap harus diingat batas angkat amanya (SWL)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 47Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 19 : Forklif Manual
HO 25
3) Forklif Truk
Yang dimaksud dengan forklif truk ialah forklif yang dalam pengoperasiannya dikendarai, dan memang kenyataannya sejenis mobil.
Forklif truk lebih lincah dan mudah digunakan untuk menangani berbagai bentuk material.
Dengan batas angkat aman terbatas, terdapat beberapa tingkatan kelas forklif truk, mulai dari forklif dengan SWL 3000 kg hingga yang jauh lebih besar.
Kedua garpu di depan dapat diatur melebar atau mendekat, sesuai dengan kebutuhan.
Untuk penanganan material tertentu, misalnya material ukuran kecil-kecil, forklif dilengkapi dengan wadah atau palet dan untuk material konstruksi, biasanya diikat dengan tali pengikat, seperti tali rami, kawat baja/sling, sabuk dan lain-lain.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 48Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 20 : Forklif Truk
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 49Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 26
Tidak sembarang orang yang bisa mengendarai boleh mengoperasikan forklif truk. Untuk mengoperasikan forklif truk harus mempunyai SIM khusus yang dikeluarkan oleh Depnaker. Prosedur yang harus ditempuh untuk memperoleh SIM tersebut adalah, pertama mengikuti latihan dan selanjutnya tes.
Hal-hal yang harus diperhatikan sewaktu mengoperasikan forklif antara lain :
a) Jangan mengoperasikan jika tidak punya SIM
b) Jangan mengangkat material dengan berat melebihi SWL
c) Atur posisi material yang seimbang, agar sewaktu berjalan tidak mudah jatuh
d) Yakinkan, sebelum bergerak, material terikat dengan kuat demikian pula dengan jalan lewat yang aman.
e) Peringatkan orang disekitar dengan membunyikan klakson.
4) Crane
Crane adalah alat angkat yang digunakan untuk mengangkat, memindahkan dan meletakan material dengan bantuan tali baja sebagai medianya.
Banyak alat angkat sejenis crane, antara lain takel, kerek dan sebagainya yang digerakan secara manual.
Dilihat dari berbagai aspek, crane dapat dibedakan menjadi :
a) Crane manual dan crane daya
b) Crane tetap dan crane berjalan
c) Crane yang dipasang pada gelagar dan pada truk
Dilihat dari kapasitasnya, crane terbagi dalam beberapa tingkatan, mulai dari yang 500 kg hingga ribuan kg bahkan puluhan ton, dan setiap crane diberi label SWL.
Jenis crane tertentu, pengoperasiannya perlu surat ijin terutama untuk crane yang bisa bergerak tiga sumbu.
Kekuatan alat angkat seperti crane, umumnya ditentukan oleh kekuatan komponen pokoknya, seperti tali, kait, sakel. Oleh karena itu, setiap akan dioperasikan, komponen-komponen tersebut harus selalu diperiksa dan tetap terjaga.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 50Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 27
Berikut ini gambar beberapa jenis alat angkat :
Gambar 21 : Crane Mobil
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 51Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 22 : Takel/Chain block
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 52Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 28
Gambar 23 : Crane Mesin
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 53Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 24 : Diagram beberapa jenis crane lengan
HO 29
Gambar 25 : Diagram beberapa jenis crane
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 54Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 30
5) Pengepakan Material
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 55Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Tidak semua material yang ditangani di industri bisa langsung diangkat, dipindahkan dan disimpan tanpa alat bantu lainnya.
Material dalam bentuk peti kemas, dalam penanganannya, masih perlu pengikatan, demikian pula dengan material bentuk gelondongan, seperti batang besi, kayu dan sebagainya. Terlebih-lebih material kecil-kecil. Seperti lembaran pelat baja, spare part mesin, drum-drum oli, dan sebagainya disamping tali, juga dibutuhkan pengepakan sebelumnya.
Batas putus aman tali pengikat harus jelas tertera pada bendanya dan tidak mudah lepas atau hilang. Peralatan tanpa keterangan batas kemampuan aman (SWL) jangan sekali-kali digunakan, kecuali yakin dan tahu.
Berikut gambar di bawah memperlihatkan pengepakan lembaran yang disusun dan digulung.
Gambar 26 : Ikatan Lembaran
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 56Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 27 : Ikatan Gulungan
HO 31
Ketentuan yang harus diikuti dalam pemakaian peralatan :
a) Pilih kapasitas peralatan yang sesuai dengan berat beban jangan sekali-kali menggunakan peralatan dengan SWL lebih kecil dari berat beban.
b) Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya. Ikuti petunjuk pemakaian dari pabrik pembuat peralatan yang bersangkutan.
c) Yakinkan posisi muatan seimbang, hingga semua tali mendapatkan berat beban yang sama. Segera turunkan jika ada kelainan. Ketidak seimbangan muatan sangat berbahaya.
6) Klem
Alat yang paling cepat untuk mengikat material yang akan dipindahkan adalah klem/penjepit.
Jenis klem dilihat dari segi pengoperasiannya ada dua, yaitu klem manual dan kelm otomatis.
Yang dimaksud dengan klem manual ialah klem dimana pengoperasiannya harus diputar atau ditogel dengan tangan. Sedangkan klem otomatis ialah klem dimana pengoperasiannya tidak dengan tangan, namun karena tarikan berat beban material yang dipegangnya membuat klem menjepit sendiri.
Berikut ini gambar pemakaian klem untuk drum dan pelat besi.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 57Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 28 : Klem drum
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 58Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 32
Gambar 29 : Pemakaian klem pelat besi
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 59Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 33
7) Tali dan Pengikatan
Pada crane, muatan digantung pada kait dengan tali lalu diangkat dan kemudian dipindahkan. Keadaan ini merupakan pekerjaan yang sangat beresiko tinggi. Oleh karena itu pengikatan dan pengendalian harus dilakukan oleh orang yang mempunyai sertifikat pemandu crane. Kecuali untuk muatan ringan dan kecil dapat dilakukan oleh orang lain.
Tali pengikat material yang umum digunakan antara lain :
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 60Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
a) Rantai
b) Kawat baja fleksibel/sling
c) Sabuk
Gambar 30 : Rantai
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 61Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 34
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 62Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 31 : Kawat Baja Fleksibel/sling
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 63Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO
35
Gambar 32 : Sabuk
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 64Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 33 : Pengikatan yang aman
HO 36
b. Pemandu Crane
Topik ini tidak melatih anda untuk menjadi pemandu crane, namun menyampaikan materi yang perlu anda ketahui apa wewenang dan tanggung jawab bagi seorang pemandu crane. Hal ini sangat penting anda ketahui sehubungan dengan tugas anda sebagai karyawan lapangan, yang mau tidak mau banyak berhubungan dengan pekerjaan yang harus ditangani oleh pemandu crane.
Tugas Pemandu Crane
Tugas pemandu crane ialah menentukan berat muatan, memilih peralatan yang tepat dan aman, menjaga keselamatan personil, material, lingkungan dan mengendalikan arah gerakan material dengan memberi sinyal/kode yang baku kepada operator dan anggota.
Bagi pemandu crane, tidak boleh ikut bersama muatan kecuali dipandang perlu oleh supervisor. Selain itu pemandu crane harus berusaha agar muatan dapat dilihat oleh operator crane.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 65Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Tugas lain yang harus dilakukan oleh pemandu crane ialah mengendalikan jalan yang akan dilalui dan jangan membiarkan muatan tergantung selama waktu tidak aktif, turunkan segera pada tempat yang aman dan mudah dikerjakan kembali.
Cegah dan beri peringatan bagi orang yang akan lewat supaya tidak berjalan di bawah muatan atau dekat muatan.
Sewaktu muatan diangkat, yakinkan tidak ada gejala-gejala bahaya, misalnya ada bagian material yang akan lepas atau jatuh.
Jangan biarkan membuka tali pengikat di bawah muatan atau sambil bercanda. Ketahui radius kerja jangan sampai mengganggu lingkungan disekitarnya.
Yakinkan permukaan tempat bekerja tidak ada lubang/rongga yang membahayakan.
Jangan biarkan operator crane menarik dan menurunkan muatan secara dikejut-kejut. Hal ini akan menurunkan faktor kemanan peralatan.
Lindungi tali pengikat dari benda-benda yang tajam, misalnya bagian pojok peti kemas atau bagian mesin lainnya. Jika menggunakan tali rantai, angkat secara pelan-pelan agar sambungan suatu rantai dapat duduk dengan pas, hindari rantai melilit, bersimpul dan kusut. Gunakan sakel dan kaitkan pada mulut kait yang tepat. Bagi beban secara merata pada setiap tali.
Periksa tali pengikat secara berkala dan laporkan jika ada yang tidak layak pakai. Beri operator masukan tentang keadaan crane sebelum dioperasikan.
HO 37
Yakinkan pengikat seimbang sebelum memberi perintah kepada operator. Gambar berikut memperingatkan kita jangan melakukan hal-hal yang berisiko tinggi.
Gambar 34 : Kecelakaan terjepit tali
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 66Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 35 : Kecelakaan tali putus
HO 38
c. Penyimpanan
Semua material yang disimpan harus aman, tidak rusak karena ditumpuk dan aman bagi orang disekitarnya. Untuk benda silindris, penyimpanannya harus pakai ganjal atau tempat khusus sehingga tidak mudah menggelinding.
Benda-benda yang berat harus disimpan dibagian bawah dan yang kecil dibagian atas, demikian pula dengan benda-benda silindris dengan tebal dinding yang berbeda-beda. Ukuran yang tipis disimpan dibagian atas.
Berikut ini gambar contoh penyimpanan benda hollow
Gambar 36 : Penyimpanan pipa memakai ganjal yang benar
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 67Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 37 : Penyimpanan yang salah
HO 39
Gambar 38 : Penyimpanan rol tebal yang salah
Seharusnya material disimpan
1) Tidak menjorok keluar, sehingga mengganggu jalan
2) Terlindung dari kerusakan
3) Mudah keluar masuk
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 68Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
4) Menggunakan alat bantu, seperti palet, ganjal dll.
Material Penyimpanan
Baja lembaran/batangan kecil
Baut dan mur
Spare part kecil
Baja profil
Gulungan besar atau lembaran pelat baja
Drum cairan kimia
Rak baja
Kotak kecil
Laci
Diganjal di atas lantai
Rak baja
Ruangan kedap api dan terkunci
HO 40
4. PENANGANAN MATERIAL BERBAHAYA
Yang dimaksud dengan material berbahaya ialah material karena sifatnya membahayakan, misalnya panas, racun, tajam, asam dan sebagainya.
Tidak semua material dalam kondisi berbahaya selamanya. Ada beberapa sifat yang temporer, misalnya besi panas keadaan berbahaya namun bila sudah dingin menjadi tidak berbahaya, air kopi mendidih berbahaya namun kalau sudah hangat enak diminum.
a. Mengenal Material Berbahaya
Setiap kali kita menangani material, selama itu pula kecelakaan mungkin terjadi. Oleh karena itu perlu kita berusaha bagaimana agar tidak terjadi kecelakaan.
Selain kita bertindak hati-hati, usaha lain yang bisa dilakukan untuk menjaga keselamatan antara lain :
1) Mendata kemungkinan-kemungkinan kecelakaan yang akan terjadi
2) Memilih peralatan yang cocok dan layak pakai
3) Mengikuti langkah-langkah atau petunjuk dalam bertindak.
Semua material berbahaya berupa cairan kimia, seperti asam dan racun dilengkapi dengan keterangan-keterangan khusus oleh pabrik pembuat, serta dengan ciri dan simbol yang jelas.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 69Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Karena sifatnya yang membahayakan, maka peredarannya sangat ketat dikontrol oleh yang berwenang dan dilengkapi dengan undang-undangnya.
Secara internasional, material berbahaya ini telah diklasifikasikan oleh Badan Dunia PBB berikut dengan peraturan-peraturan yang harus diikuti yang antara lain mencakup pengemasan, pemberian label, penyimpanan, pencegahan kecelakaan dan lain sebagainya.
Berikut ini simbol label untuk material berbahaya berikut tingkatannya.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 70Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 41
Gambar 39 : Label Material berbahaya
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 71Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 42
b. Lembaran Data Keselamatan (Safety data sheet)
Setiap material berbahaya berupa bahan kimia selalu dilengkapi dengan lembaran data keselamatan.
Lembaran data keselamatan merupakan dokumen yang berisi informasi tentang sifat dari material berbahaya itu sendiri serta petunjuk bagaimana dan apa yang harus dilakukan apabila material tersebut dalam keadaan bahaya serta bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk membawa, dan menyimpannya.
Lembaran data keselamatan ini harus diketahui oleh setiap orang yang terlibat, baik pengelolanya maupun pemakainya.
Secara umum isi lembaran data keselamatan antara lain :
Nama jenis produk lengkap dengan komposisinya
Efek/dampak terhadap kesehatan
Pertolongan pertama apabila terkena
Tindakan pencegahan
Penanganan dan penyimpanan.
Peraturan tentang material berbahaya meliputi penerbitan surat ijin, proses pembuatan dan pengawasan.
Modul ini akan menjelaskan tentang penyimpanan, pengemasan, penandaan, pemindahan dan prosedur tindakan dalam keadaan darurat.
1) Pemberian Label
Material berbahaya dibagi dalam beberapa kelas dan masing-masing mempunyai simbol dan kelas tersendiri. Simbol dan kelas harus selalu tertera pada bungkus material berbahaya dengan jelas.
Gambar berikut memperlihatkan label untuk bahan kimia ACETONE
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 72Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 43
Gambar 40 : Label Acetone
Disamping simbol dan kelas, informasi lain yang harus ada pada label antara lain :
a) Pengapalan, nama dan nomor
b) Nomor internasional untuk material UN No ... atau NU .....
c) Nama dan alamat pabrik pembuat atau agen.
Selain pada kemasan, label ini juga harus ditempel pada peti kemas/container.
2) Pengemasan
Material berbahaya harus selalu terbungkus dalam kemasan yang sudah disyahkan dengan sertifikat, misalnya tabung gas zat asam, tabung gas asetilin dan sebagainya.
Tentunya kemasan ini tidak hanya bersetifikat, namun kondisinyapun harus tetap terjaga jangan sampai rusak. Kemasan yang meragukan jangan dipakai.
HO 44
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 73Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
3) Peralatan
Peralatan keselamatan untuk penanganan material berbahaya, umumnya sudah dicantumkan dalam lembaran data keselamatan masing-masing material.
Secara umum, peralatan keselamatan antara lain :
a) Pengaman mata dan muka (kacamata dan masker)
b) Pakaian pengaman seperti pakaian kerja, sepatu kerja dan sarung tangan.
4) Peralatan penanganan
Peralatan penanganan material berbahaya harus betul-betul tepat, karena mengandung resiko yang sangat tinggi. Oleh karena itu jangan sekali-kali menggunakan peralatan yang tidak memenuhi syarat.
5) Penyimpanan
Sama halnya dengan peraturan-peraturan lainnya, penyimpanan material berbahaya sudah ditentukan dalam lembaran data keselamatan. Misalnya untuk menyimpan material berbahaya yang mudah terbakar harus disimpan pada ruangan yang kedap api atau dalam ruang tertutup dan terpisah.
Selama material berbahaya digunakan/dipakai, harus tetap terlindung. Untuk jumlah sedikit bisa disimpan di bengkel jika sedang dipakai, namun setelah itu harus segera dikembalikan ketempat yang aman.
6) Tindakan darurat
Walaupun dalam penanganan material berbahaya mengikuti petunjuk yang ada dalam lembaran data keselamatan, kemungkinan kecelakaan tidak akan terjadi. Namun demikian kita masih tetap harus berjaga-jaga dan tahu langkah-langkah tindakan untuk mengatasi keadaan darurat. Dalam hal ini tidak lepas dari petunjuk yang ada dalam lembaran data keselamatan.
Langkah-langkah yang harus ditempuh seandainya keadaan darurat :
a) Peringatkan orang-orang disekitar tempat bahaya
b) Hubungi lembaga yang berkepentingan, misalnya bagian pemadam kebakaran
c) Ambil tindakan yang bisa mengatasi keadaan tersebut.
HO 45
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 74Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Rangkuman pencegahan keselamatan kerja untuk material berbahaya :
1) Baca lembaran data keselamatan dan kesehatan kerja
2) Pakai keselamatan kerja secara tepat
3) Hindari benturan antara satu bahan dengan bahan lain, terutama yang bisa menimbulkan percikan api.
4) Hindari penyimpanan dekat dengan api.
5) Jika keadaan darurat, segera hubungi lembaga yang berwenang.
Berikut ini contoh beberapa lembaran data keselamatan (terlampir).
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 75Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 46
MATERIAL SAFETY DATA SHEET :
Infosafe No: Z0E06 ISSUED AJAXCHEM 15/04/91 Page 1
3 PRODUCT : ACETONE 3
PRODUCT IDENTIFIKATION
UN No ….. : 1090 D.G. Class : 3.1 CAS No….: 67-64-1 Hazchem..: 2 [Y] E Sub. Risk : No. data Poisons…: S5(Fed) G.T.EPG..: 3A1 Spec. EPG : 3.0.020 Pack. Grp : II
Trade names. : Manuf. : Man Code : ACETONE AJAXCHEM TECH 00000008 ACETONE (RETAIL) AJAXCHEM RETL 00020006 ACETONE 1 AJAXCHEM UCH 00002546 ACETONE D6 AJAXCHEM RDEH 06009000 ACETONE AJAXCHEM SPOL 00000585 ACETONE AJAXCHEM AR 00000006 ACETONE AJAXCHEM UL 00000007
Use : Solvent used in the processing of resins, lacquers, waxes, adhesives, inks, paints and plastics.
Synonyms : Dimethyl ketone 2-Propane Ketone propane Dimethyl formaldehyde
Ingredients : Acetone CAS No : 67-64-1 Proportion : 100%
Physical Description Properties : Appearance : Colourless, mobile liquid with characteristic sweet odour
Formula : CH3COCH3Boiling Range : 56 degrees C
Melting Range : -94.8 degrees CVapour Pressure : 185mm/20 degrees CVolatile Component : 100%
Specific Gravity : 0.791 at 20 degrees CFlash Point : -18 degrees CExplosive Limits : 3 – 13 %Autoignation Temp. : 538 degree C
Rel. Vapour density : 2.0, (Air = 1)Molecular Weight : 58.08
Form ; Liquid
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 76Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 47
continued from previous page
Infosafe No: Z0E06 ISSUED AJAXCHEM 15/04/91 Page 2
3 PRODUCT : ACETONE 3
PRODUCT IDENTIFIKATION – Physcal Description/Properties – (continued)
Other Physical Data :
Solubility in water : miscible
HEALTH HAZARD INFORMATION
Acute Effects
Eye : A moderate eye irritant. High concentration of vapours will cause irritation.
Skin :Contact with skin may result in irritation. Repeated or prolonged skin contact may lead to dermatitic effects. Will have a degreasing action on the skin.
Inhaled :The vapour is an irritant to the mucous membranes and respiratory tract. Inhalation of vapour can result in the headaches, dizziness, and possible nausea.
Swallowed: Slighty toxic. May cause gastric irritation.
Chronic Effects: Repeated or prolonged skin contact can cause chronic dermatitis.
First Aid
Eye: Immediately irrigate with copius quantity of water for at least 15 minutes. Eyelids to be held open. Seek medical attention.
Skin : Wash affected areas with copius quantities of water. If swelling, redness, blistering, or irritation occurs seek medical adchive.
Inhaled : Remove victim from exposure – avoid becoming a casuality. Allow patient to assume most comfortable position and keep warm. Kept at rest until fully recovered. If breathing laboured and patient cyanotic ( blue ), ensure always are clear and have qulitified person give oxygen through a face mask. If breathing has stopped apply artificial respiration at once. In the event of cardiac arrest, apply artificial external cardiac massage. Seek medical attention.
Swallowed : Rinse mouth thoroughly with water immediately. Give water to drink. DO NOT induce vomiting. Seek medical attention.
Poison information Centers in each State capital city can provide additional assistance for scheduled poisons.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 77Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 48
continued from previous page
Infosafe No: Z0E06 ISSUED AJAXCHEM 15/04/91 Page 3
3 PRODUCT : ACETONE 3
Advice to Doctor : Treat Symptomatically
Toxicity Data : Oral LD50 (rat) : 9750 mg/kg Inhalation LCLO (rat) : 64000 ppm, 4 hours
PRECAUTION FOR USE
Exposure Standards :
TLV : 750 ppm, 1780 mg/m3 (peak) Odour Threshold : 200-400 ppm Short Term
Inhalation Limits : 1000 ppm for 30 min. IDLH Value : 20,000 ppm
Engineering Controls : Maintain concentration below recommended exposure limit.
Use with local exhaust ventilation or :
Combination particulate/gas respirator, Class A, (Organic vapour).
Must be sufficient to prevent breathing of vapour.
Personal Protection : The following personal protective equipment should be worn.
Overalls or similar protective apparel.
Safety glasses, goggles or faceshield as appropriate.
PVC, neoprene or nitrile rubber gloves.
Avoid skin and eye contact.
Remove any naked lights or strong heat sources.
Flammability : Flammable liquid.
Keep away from heat, sparks or naked flames.
Flameproof equipment necessary. Earth nearby equipment and transfer equipment.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 78Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 49
continued from previous page
Infosafe No: Z0E06 ISSUED AJAXCHEM 15/04/91 Page 4
3 PRODUCT : ACETONE 3
Environment : Avoid contaminating waterways.
Harmful to aquatic life.
Other Precautions : Reacts violently with bromoform and chloroform in the presence of alkalis or in contact with alkaline surface. Decomposes violently in contact with nitric/sulfuric acid mixtures. Can react violently with oxidizing agents.
SAFE HANDLING INFORMATION
Storage and Transport :
Store in a cool place.
Store away from sources of heat or ignition
Store in well ventilated area
Keep containers securely sealed and protected against physical damage.
Store away from oxidizing agents.
Store away from strong bases.
Store away from strong acids.
Not to be loaded with class 1, 2.1, 2.3, 4.2, 5.1, 5.2, 6*, 7. (* where flammable liquid is nitromethane).
Packaging and Labeling : No data
Spills and Disposal :
Shut off all possible sources of ignition.
Clear area of all unprotected personnel.
Contain using sand and earth – prevent runoff into drain and waterways.
For large spills notify Emergency Services.
Use absorbent (soil or sand, sawdust, inert material, vermiculite)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 79Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 50
continued from previous page
Infosafe No: Z0E06 ISSUED AJAXCHEM 15/04/91 Page 5
3 PRODUCT : ACETONE 3
Use spark free shovel.
Collect and seal in properly labeled drums for disposal.
If contamination of sewers or waterway has occurred advise the local emergency services.
Wear full protective clothing (see Personal Protection/Ventilation Section).
Self contained breathing apparatus may be needed for prolonged periods of exposure.
Refer to appropriate State Waste Disposal Authority
Reactivity Data : No data
Fire/Explosion Hazard :
Evacuate immediate area.
Fire fighters to wear self-contained breathing apparatus if risk of exposure to products of decomposition.
Hazardous decomposition products :
Carbon monoxide, Carbon dioxide.
Keep containers cool with water spray.
Flashback along vapour trail may occur.
Extinguish fire with the following :
Use water fog.
Use CO2, dry chemical or foam.
Other Safe Handling : Exposure to acetone may enhance the liver toxicity of chlorinated solvents.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 80Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 51
continued from previous page
Infosafe No: Z0E06 ISSUED AJAXCHEM 15/04/91 Page 6
3 PRODUCT : ACETONE 3
ADDITIONAL INFORMATION
Manufacturers Advice :
1. The information in this document should be reviewed periodically.
2. The health and safety information does not cover all uses and it should be checked for a particular use.
USER DATA
Cat. No. : 06009000 00000585 00000006
00000007 00000008 00020006
00002546
Contact Points :
AJAX CHEMICAL, 9 Short Street, AUBURN, N.S.W. 2144.
Tel : (02) 648-5222, Telex : AA121511, Fax : (02) 647-1794
Mr. M. Deacon, Safety and Compliance Manager, Ext. 212
Mr. G. Gorgenyi, Technical Services Manager, Ext. 336
End : Infosafe printed Material Safety Data Sheet : 15 April 1991
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 81Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas
Tugas 1
Pengertian Sistem Penanganan Material:
1. Apa yang dimaksud dengan sistim dalam penanganan material ?
2. Apa yang dimaksud dengan penanganan dalam topik penangan material ?
3. Apa yang dimaksud dengan material dalam penanganan material ?
4. Beri 10 contoh material yang umum ditangani di industri ?
Tugas 2
Manajemen Pertambahan Nilai
1. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan nilai tambah ?
2. Jelaskan, mengapa kegiatan penanganan material tidak menambah nilai tambah produk ?
3. Tuliskan 3 keuntungan menggunakan konveyor dalam penanganan material?
Tugas 3
Penanganan Material secara Efisien
1. Tuliskan 3 hal yang bisa membuat penanganan material efektif dan efisien.
2. Tuliskan 3 strategi yang dapat dilakukan dalam penanganan material ?
3. Tuliskan 5 cara meningkatkan efisiensi penanganan material ?
Tugas 4
Peraturan Keselamatan Kerja
1. Tuliskan 3 unsur yang umumnya terlibat dalam kecelakaan ?
2. Jelaskan fungsi peraturan pemerintah mengenai keselamatan kerja ?
3. Berikan contoh peraturan mengenai peralatan ?
Tugas 5
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 82Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Peralatan Penanganan Material
1. Tuliskan 4 kelompok peralatan penanganan material ?
2. Alat apa yang paling tepat digunakan untuk memindahkan material seberat 3000 kg di atas lantai dengan jarak lebih kurang 25 m ?
3. Jelaskan kelebihan crane dibanding dengan peralatan lain dalam penanganan material ?
4. Apa yang dimaksud dengan batas kerja aman (SWL) ?
5. Jika material yang akan diangkat beratnya 5000 kg, berapa SWL alat angkatnya ?
6. Apa yang terjadi jika peralatan dengan SWL 1000 kg digunakan untuk memindahkan material 1000 kg ?
7. Apa yang dimaksud dengan layak pakai ?
Tugas 6
Penanganan Manual Sendirian
1. Sebelum anda mengangkat beban, apa yang harus anda lakukan ?
2. Apa yang dimaksud dengan manual dalam penanganan material ?
3. Apa yang akan terjadi terhadap badan anda jika waktu menangani material badan anda salah posisi ?
4. Tuliskan 6 macam kegiatan yang termasuk dalam penanganan material secara manual ?
5. Tuliskan batas angkat aman manusia untuk orang dewasa
a. Laki-laki
b. Perempuan
6. Bagaimana anda bisa mengetahui berat beban yang akan anda angkat ?
7. Bagaimana anda meyakinkan bahwa material yang anda angkat tidak akan rusak ?
8. Jelaskan 6 langkah sewaktu anda mengangkat beban ?
9. Tuliskan 4 langkah sebelum anda mengangkat beban ?
10. Apa yang harus anda lakukan sewaktu anda membawa beban ?
11. Apa yang harus anda lakukan sewaktu menarik atau mendorong material ?
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 83Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
12. Bagian anggota badan yang mana yang akan sakit jika kita terlalu lama menahan beban yang diangkat ?
13. Mengapa pengangkatan melebihi tinggi normal, berbahaya ? Jelaskan ?
14. Tuliskan 5 hal yang harus dilakukan sewaktu menyimpan/meletakan ?
Tugas 7
Penanganan Manual Bersama
1. Tuliskan 6 hal yang harus dilakukan sewaktu mengangkat material bersama-sama ?
2. Tuliskan 3 tugas mandor dalam pengangkatan bersama ?
Tugas 8
Alat Bantu Mekanik
1. Tuliskan 3 macam alat bantu mekanik manual dan jelaskan fungsinya masing-masing ?
2. Tuliskan 3 macam alat mekanik daya dan jelaskan fungsinya masing-masing?
Tugas 9
Alat Angkat Mekanik
1. Tuliskan 3 hal penting yang harus diperhatikan dalam pemakaian peralatan mekanik ?
2. Apa yang harus diikuti oleh setiap perusahaan yang menggunakan peralatan angkat mekanik ?
3. Kapan forklif lantai digunakan ?
4. Bagaimana prosedur untuk mendapatkan SIM kendaraan alat angkat ?
5. Tuliskan 3 kelebihan forklif dibandingkan dengan Crane dalam penanganan materaial ?
6. Tuliskan 5 hal yang harus diperhatikan sewaktu mengoperasikan forklif ?
7. Jelaskan kelebihan pemakaian Crane dibandingkan dengan alat lain ?
8. Tuliskan 3 komponen Crane yang ikut menentukan SWLnya
9. Jelaskan resiko pemakaian peralatan yang tidak jelas SWLnya ?
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 84Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
10. Tuliskan 3 ketentuan yang harus diperhatikan dalam pemakaian peralatan ?
11. Apa yang dimaksud dengan klem otomatis ?
12. Tuliskan 3 macam tali yang umum digunakan untuk penanganan material ?
Tugas 10
Pemandu Crane
1. Tuliskan 5 tugas pemandu Crane ?
2. Jelaskan, apa tujuannya anda mengetahui tugas pemandu Crane ?
3. Jelaskan, bagaimana anda melindungi tali dari material yang tajam ?
4. Jelaskan kemungkinan apa yang akan terjadi jika pengikatan muatan tidak seimbang ?
Tugas 11
Penyimpanan
1. Gambarkan cara penyimpanan (menyusun) pipa baja agar aman ?
2. Bagaimana anda melindungi material agar selama disimpan tidak rusak ?
3. Jelaskan apa fungsinya palet ?
4. Sket gambar penyimpanan pelat baja agar aman/terlindung dari kerusakan dan mudah penyimpanan dan pengambilan.
Tugas 12
Identifikasi/mengenali Material Berbahaya
1. Jelaskan dan beri contoh, mengapa material itu dikatakan berbahaya ?
2. Tuliskan 3 usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga keselamatan dalam menangani material berbahaya ?
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 85Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 13
Lembaran Data Keselamatan
1. Apa yang dimaksud dengan lembaran data keselamatan ?
2. Tuliskan fungsi lembaran data keselamatan ?
3. Tuliskan 5 isi lembaran data keselamatan ?
4. Keterangan apa yang harus tertera pada label material berbahaya ?
5. Tuliskan 2 syarat kemasan material berbahaya ?
6. Tindakan apa yang harus anda lakukan jika anda menemukan kemasan material berbahaya yang meragukan ?
7. Jelaskan maksud dari penyimpanan material berbahaya diruangan kedap api ?
8. Tuliskan 3 langkah yang harus segera anda ambil jika dalam keadaan darurat ?
9. Asetilin termasuk material berbahaya yang mudah terbakar dan mudah meledak. Tindakan pencegahan apa yang harus dilakukan jika anda diminta untuk menurunkan barang tersebut dari truk.
10. Tuliskan 5 jenis material berbahaya berbeda sifat dan jelaskan gejalanya ?
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 86Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
OHT 1
Transparansi
SISTiM PENANGANAN MATERIAL
TUJUAN : Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu ;
1. Menerapkan sistim pengelolaan material
2. Menerapkan peraturan keselamatan kerja
3. Membedakan pemakaian peralatan
PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan sistim dalam penanganan material adalah komponen-komponen manajemen peralatan dan peraturan yang diintegrasikan dalam penanganan material.
Adapun maksud penanganan adalah kegiatan-kegiatan seperti mengangkat, mengangkut, mengambil dan menyimpan material.
Sedangkan yang dimaksud dengan material adalah barang-barang seperti mesin, besi, kayu, bahan kimia, tanah, batu bara, minyak, gas dan sebagainya.
Manajemen pertambahan nilai yaitu suatu manajemen yang dapat menganalisa proses penanganan material secara efisien. Hal pokok dalam penanganan material secara efisien adalah : pemilihan metoda yang tepat, pengaturan strategi yang baik dan pemakaian peralatan yang cocok.
OHT 2
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 87Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
KESELAMATAN KERJA :
Ingat !!! Kenikmatan akan berkurang jika ada
anggota badan yang berkurang
Utamakan keselamatan sewaktu menangani material
Anda : Mengabaikan peraturan keselamatan kerja,
lengah terhadap waktu dan ceroboh
menggunakan peralatan, berarti maut
menjemput anda.
PERALATAN PENANGANAN MATERIAL
Kelompok Wadah : tong, peti kemas, gerobak dorong
Kelompok Konveyor : konveyor ban, konveyor rol, konveyor rantai
Kelompok Forklift : Truk forklift, forklift manual
Kelompok Crane : crane mobil, crane gantung, takel/kerek, hoist
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 88Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
OHT 3
TEKNIK PENANGANAN MATERIAL SECARA MANUAL
TUJUAN : Setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan mampu menerapkan :
1. Teknik penanganan material secara manual oleh diri sendiri
2. Teknik penanganan material secara manual oleh kelompok/bersama team
3. Teknik penanganan material secara manual dengan menggunakan peralatan sederhana.
PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan teknik penanganan material secara manual adalah cara/metoda bagaimana mengangkat beban/material dengan kontak langsung anggota badan.
Penanganan material secara manual ini dapat dilakukan secara perorangan, kelompok/bersama team atau dengan menggunakan peralatan sederhana seperti sarung tangan, jepit pemegang dan lain-lain.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 89Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
OHT 4
KESELAMATAN KERJA :
Batas Kemampuan Angkat Manusia
Berdasarkan undang-undang industri dan bengkel, ditentukan batas berat yang dapat diangkat oleh orang normal adalah :
Umur (Tahun) Laki-laki Perempuan
Di bawah 16
16 - 18
Di atas 18
14 kg
18 kg
18 kg ( tak terbatas )
9 kg
11,5 kg
16 kg
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 90Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Sebelum anda mengangkat beban dengan anggota badan anda sendiri; Ingat !!!
1. Berat beban
2. Sifat material
3. Bagian tubuh yang rawan
4. Teknik yang tepat
Utamakan keselamatan sewaktu
anda menangani material
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
OHT 5
Mengangkat secara Bersama :
Ingat ! Batas angkat aman perorangan. Jangan memaksakan mengangkat material dengan berat yang melebihi batas angkat aman. Jika tidak, badan anda menjadi sakit.
Perhatikan langkah berikut jika mengangkat bersama :
1. Tunjuk salah seorang menjadi mandor dan ketahui apa yang harus dilakukannya.
2. Atur posisi pengangkatan yang seimbang dan merata. Usahakan orang yang mengangkat sama tinggi.
3. Yakinkan semua anggota aman dan dapat melihat jalan
4. Yakinkan jalur dan tempat yang akan ditempati bebas
5. Satukan irama pengangkatan bersama, demikian pula penyimpanannya.
6. Ikuti teknik dan prosedur pengangkatan yang aman bagi setiap anggota.
Penting !!!
Mandor/ pengawas harus yakin bahwa setiap anggota atau bawahannya aman
Jika terlihat ada anggota yang tidak aman, mandor harus segera bertindak.
Hanya mandor yang memberi komando.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 91Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
OHT 6
Alat Bantu Mekanik :
1) Alat bantu pemegang/penjepit :
pemegang magnit
pemegang isapan/vakum
talipengikat
alat pemegang khusus (mesin-mesin khusus).
2) Alat bantu untuk mengangkat material berat, antara lain :
Alat pengungkit memiringkan drum
Alat pengangkat drum/troli
3). Alat untuk memindahkan material, antara lain :
Gerobak dorong
Konveyor manual.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 92Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
OHT 7
PERALATAN MEKANIK PENANGANAN MATERIAL
TUJUAN : Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan peserta akan mampu :
1. Menentukan peralatan penanganan material yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Mengoperasikan peralatan penanganan material sederhana secara aman.
PENGERTIAN :
Yang dimaksud dengan peralatan mekanik penanganan material ialah peralatan yang digunakan untuk mengangkat, membawa, menyimpan dan lain sebagainya suatu material, yang digerakan dengan daya atau dengan tenaga manusia secara langsung (manual).
OHT 8
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 93Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
KESELAMATAN KERJA
Utamakan keselamatan kerja sewaktu anda menangani material.
Ingat !!! Batas kerja aman/kapasitas peralatan yang anda gunakan ?
Hindari !!! Pemakaian peralatan yang tidak layak pakai
Pemakaian peralatan dengan beban lebih adalah rugi besar.
ALAT ANGKAT MEKANIK :
Forklift ; lantai, manual, truk.
Crane ; mobil, takel, mesin
Klem ; pelat, drum
Tali ; rantai, sabuk, kawat baja/sling
PENTING !!!
Pemakaian peralatan mekanik perlu diperhatikan:
Batas angkat aman (swl)
Kondisi peralatan; apakah layak pakai atau tidak
dioperasikan oleh orang yang layak
OHT 9
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 94Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
Tugas Pemandu Crane
Tugas pemandu crane ialah menentukan berat muatan, memilih peralatan yang tepat dan aman, menjaga keselamatan personil, material, lingkungan dan mengendalikan arah gerakan material dengan memberi sinyal/kode yang baku kepada operator dan anggota.
PENYIMPANAN MATERIAL
Material Penyimpanan
Baja lembaran/batangan kecil Rak baja
Baut dan mur Kotak kecil
Spare part kecil Laci
Baja profil Diganjal di atas lantai
Gulungan besar atau lembaran pelat baja
Rak baja
Drum cairan kimia Ruangan kedap api dan terkunci
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 95Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
OHT 10
PENANGANAN MATERIAL BERBAHAYA
TUJUAN : Setelah mengikuti pelatihan diharapkan peserta mampu :
1. Membedakan material berbahaya
2. Menjelaskan prosedur tindakan keselamatan kerja menangani material berbahaya.
KESELAMATAN KERJA :
Utamakan keselamatan kerja sewaktu menangani material
Kenali material sebelum ditangani
Jangan menangani material sebelum semua peralatan siap.
Tentukan langkah-langkah yang perlu dilaksanakan dan tindakan pencegahan apa yang perlu diambil bila keadaan bahaya.
PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan material berbahaya ialah material karena sifatnya membahayakan, misalnya panas, racun, tajam, asam dan sebagainya.
Tidak semua material dalam kondisi berbahaya selamanya. Ada beberapa sifat yang sementara/ temporer, misalnya besi panas keadaan berbahaya, namun bila sudah dingin menjadi tidak berbahaya, air kopi mendidih berbahaya namun kalau sudah hangat enak diminum.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 96Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
OHT 11
Lembaran Data Keselamatan (Safety Data Sheet)
Lembaran data keselamatan merupakan dokumen yang berisi informasi tentang sifat dari material berbahaya itu sendiri serta petunjuk bagaimana dan apa yang harus dilakukan apabila material tersebut dalam keadaan bahaya serta bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk membawa, dan menyimpannya.
Secara umum isi lembaran data keselamatan antara lain :
Nama jenis produk lengkap dengan komposisinya
Efek/dampak terhadap kesehatan
Pertolongan pertama apabila terkena
Tindakan pencegahan
Penanganan dan penyimpanan.
Tindakan darurat :
Langkah-langkah yang harus ditempuh seandainya keadaan darurat :
1. Peringatkan orang-orang disekitar tempat bahaya
2. Hubungi lembaga yang berkepentingan, misalnya bagian pemadam kebakaran
3. Ambil tindakan yang bisa mengatasi keadaan tersebut.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 97Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
OHT 12
RANGKUMAN :
Pencegahan keselamatan kerja untuk material berbahaya :
Baca lembaran data keselamatan
Pakai keselamatan kerja secara tepat
Hindari benturan anatara satu bahan dengan bahan lain, terutama yang bisa menimbulkan percikan api.
Hindari penyimpanan dekat dengan api.
Jika keadaan darurat, segera hubungi lembaga yang berwenang.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 98Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI
Apa yang Dimaksud dengan Penilaian ?
Penilaian adalah proses pengumpulan bukti-bukti hasil ujian/pekerjaan dan pemberian nilai atas kemajuan peserta pelatihan dalam mencapai kriteria unjuk kerja seperti yang dimaksud dalam Standard Kompetensi. Bila pada nilai yang ditetapkan telah tercapai ( sesuai dengan kriteria ), maka dinyatakan bahwa kompetensi sudah dicapai . Penilaian lebih untuk mengidentifikasi pencapaian dan penguasaan kompetensi peserta pelatihan dari pada hanya untuk membandingkan prestasi peserta terhadap peserta lain.
Apa yang Dimaksud dengan Kompeten?
Tanyakan pada diri Anda sendiri : “Kemampuan kerja apa yang benar-benar dibutuhkan oleh peserta pelatihan”?
Jawaban terhadap pertanyaan ini akan mengatakan kepada Anda tentang apa yang kita maksud dengan kata “kompeten”. Untuk menjadi kompeten dalam suatu pekerjaan yang berkaitan dengan keterampilan berarti bahwa orang tersebut harus mampu untuk :
menampilkan keterampitan pada level (tingkat) yang dapat diterima
mengorganisikan tugas-tugas yang dibutuhkan.
merespon dan bereaksi secara layak bila sesuatu salah
memenuhi suatu peranan dalam sesuatu rangkaian tugas-tugas pada pekerjaan
mentransfer/mengimplementasikan keterampilan dan pengetahuan pada situasi baru.
Bila Anda menilai kompetensi ini Anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue di atas untuk mencerminkan sifat kerja yang nyata .
Pengakuan Kompetensi yang Dimiliki
Prinsip penilaian terpadu memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang ada tanpa memandang dari mana kompetensi tersebut diperoleh. Penilai mengakui bahwa individu-individu dapat mencapai kompetensi dalam berbagai cara:
kualifikasi terdahulu
belajar secara informal.
Pengakuan terhadap kompetensi yang ada dengan mengumpulkan bukti-bukti kemampuan untuk dinilai apakah seseorang telah memenuhi standar kompetensi, baik memenuhi standar kompetensi untuk suatu pekerjaan maupun untuk kualifikasi formal.
Kualifikasi Penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini . Untuk menilai unit ini mungkin Anda akan memilih metode yang ditawarkan dalam pedoman ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk melakukan penilaian. Para penilai harus memperhatikan petunjuk penilaian dalam standar kompetensi sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 99Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Ujian yang Disarankan
Umum
Unit Kompetensi ini, secara umum mengikuti format berikut:
(a) Menampilkan pokok keterampilan dan pengetahuan untuk setiap sub-kompetensi/kriteria unjuk kerja.
(b) Berhubungan dengan sesi praktik atau tugas untuk memperkuat teori atau mempersiapkan praktik dalam suatu keterampilan.
Hal ini penting sekali, di mana peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen kompetensi. Mereka tidak boleh melanjutkan unit berikutnya sebelum mereka benar-benar menguasai (kompeten) pada materi yang sedang dilatihkan .
Sebagai patokan disini seharusnya paling sedikit satu penilaian tugas untuk pengetahuan pokok pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi praktik atau tugas seharusnya dinilai secara individu untuk tiap Sub-Kompetensi. Sesi praktik seharusnya diulang sampai tingkat penguasaan yang disyaratkan dari sub kompetansi dicapai.
Tes pengetahuan pokok biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan ganda, komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Tes essay dapat juga digunakan dengan soal-soal atau pertanyaan yang relevan dengan unit ini.
Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:
pengetahuan dan keterampilan pokok
hubungan dengan keterampilan praktik.
Untuk penilaian unit “Penanganan Material “ disarankan hal-hal sebagai berikut:
Penilaian Pengetahuan Pokok
Penilaian Teori
Sub-Kompetensi/Elemen 1 : Sistim Penanganan Material
Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara singkat dan jelas !
1. Jelaskan manfaat manajemen pertambahan nilai diterapkan pada penanganan material ?
2. Sebutkan 3 hal pokok untuk penanganan material secara efisien ?.
3. Faktor apa saja yang perlu dilihat dari suatu peralatan yang layak pakai berdasarkan peraturan keselamatan kerja dalam penanganan material ?.
4. Sebutkan jenis atau pengelompokan peralatan penanganan material, dan masing-masing lengkapi dengan contoh peralatannya ?.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 100Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Sub-Kompetensi/Elemen 2 : Teknik Penanganan Material secara Manual
Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara singkat dan jelas !
1. Jelaskan cara-cara untuk mengetahui berat suatu beban sebelum diangkat ?.
2. Sebutkan langkah-langkah yang perlu diperhatikan sewaktu mengangkat beban secara
bersama ?.
3. Uraikan batas kemampuan angkat orang secara normal, berdasarkan undang-undang
industri dan bengkel ?.
4. Sebutkan 3 jenis alat bantu mekanik manual yang utama, dan lengkapi masing-masing
dengan contoh alat ?.
Sub-Kompetensi/Elemen 3 : Peralatan Mekanik Penanganan Material
Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara singkat dan jelas !
1. Sebutkan 3 hal yang sangat penting harus diperhatikan dalam pemakaian peralatan
mekanik ?.
2. Jelaskan kelebihan dari penggunaan alat mekanik forklift dan crane ?.
3. Jelaskan tugas pemandu crane, dan lengkapi dengan contoh yang diperlukan ?.
4. Jelaskan cara-cara penyimpanan material yang dianjurkan
Sub-Kompetensi/Elemen 4 : Penanganan Material Berbahaya
Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara singkat dan jelas !
1. Sebutkan cara mengidentifikasi /mengenali material berbahaya ?.
2. Jelaskan isi lembaran data keselamatan secara umum ?.
3. Sebutkan aturan pengemasan, peralatan penanganan, dan penyimpanan material
berbahaya ?.
4. Sebutkan langkah-langkah tindakan darurat yang harus ditempuh ?.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 101Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Penilaian Keterampilan Pokok
Penilaian Praktik
Meliputi Tugas Sub-Kompetensi/Elemen 1 – 4, yaitu :
1. Pengenalan terhadap peralatan manual, mekanik dan alat bantu untuk penanganan material.
2. Sikap dan cara melakukan penanganan material secara perorangan maupun kelompok.
3. Pemahaman terhadap penanganan material berbahaya
Setiap pelaksanaan praktik hendaknya dinilai secara individual dan bila kriteria minimum yang ditetapkan belum tercapai, maka peserta pelatihan harus mengulang seluruh tes atau komponen tes yang belum tercapai tersebut, sehingga tingkat penguasaan suatu pengetahuan dan keterampilan dapat terpenuhi.
Bila melaksanakan penilaian praktik hal-hal berikut perlu dipertimbangkan :
Pemilihan komponen-komponen harus memenuhi keseluruhan kompetensi yang hendak dicapai.
Dalam mempersiapkan peralatan , alat- alat bantu dan sebagainya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan SOP.
Tingkat disiplin dalam mengikuti prosedur kerja yang ditetapkan.
Penyelesaian seluruh tugas.
Menginterpretasikan hasil kerja dengan benar.
Apabila bekerja dalam satu tim (kelompok) pastikan bahwa setiap anggota telah memberikan konstribusi yang seimbang.
Pertanyaan-pertanyaan lisan dapat digunakan untuk melakukan tes secara individu dari setiap anggota kelompok atau untuk penekanan-penekanan terhadap bagian-bagian yang penting
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 102Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Ringkasan Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan
Gunakan tugas-tugas ini untuk menetapkan apakah peserta pelatihan telah menguasai pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
Pokok-pokok Pengetahuan dan
Keterampilan
Tugas-tugas PenilaianYa Tidak
Perlu Latihan
Lanjutan
1.0 Menjelaskan pentingnya sistim penanganan material dalam proses produksi.
1.1 Manajemen pertambahan nilai dalam penanganan material dijelaskan sesuai dengan prinsip efiensi .
1.2 Penerapan peraturan keselamatan kerja dipahami.
1.3 Jenis peralatan penanganan material dibedakan sesuai pemakaian.
2.0 Melakukan penanganan material secara manual yang aman dalam lingkungan industri
2.1 Teknik penanganan material secara manual oleh diri sendiri diterapkan secara aman.
2.2 Teknik penanganan material secara manual oleh kelompok/tim diterapkan secara aman.
2.3 Teknik penanganan material secara manual dengan menggunakan peralatan sederhana diterapkan sesuai SOP.
3.0 Memilih peralatan mekanik penanganan material yang tepat serta cara memindahkan beban dan menyimpan secara aman.
3.1 Peralatan mekanik untuk penanganan material sesuai kebutuhan ditentukan secara aman berdasarkan SOP.
3.2 Pemanduan operasi peralatan mekanik penanganan material dan cara penyimpanan material diterapkan secara aman.
4.0 Mendeskripsikan prosedur penanganan material berbahaya.
4.1 Material berbahaya diidentifikasi.
4.2 Prosedur tindakan keselamatan menangani material berbahaya dijelaskan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 103Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Checklist yang Disarankan Bagi Penilai
Modul : Penanganan Material.
Nama Peserta : Nama Penilai :
Apakah telah memberikan bukti-bukti yang cukup yang menunjukkan bahwa peserta dapat :
Catatan
Menjelaskan sistim penanganan material yang meliputi :
- Manajemen pertambahan nilai
- Penanganan material secara efisien
- Peraturan keselamatan kerja
- Peralatan penanganan material
….
….
….
….
Melakukan dan mengidentifikasi teknik penanganan material secara manual yakni :
- Penanganan manual : mengangkat, membawa, menarik dan mendorong, menyimpan atau meletakan, mengangkat bersama
- Batas kemampuan angkat manusia (aturan : keselamatan).
- Alat bantu mekanik
….
….
….
Memilih peralatan mekanik penanganan material dan menjelaskan kegiatan yang meliputi :
- Alat angkat mekanik : forklift manual, forklift truk, crane dan takel, klem dan tali baja
- Pemandu crane
- Penyimpanan.
….
….
….
Menjelaskan prosedur penanganan Material berbahaya yakni :
- Identifikasi/mengenali material berbahaya.
- Lembaran data keselamatan : pelabelan, pengemasan, peralatan keselamatan, penyimpanan material berbahaya.
- Tindakan darurat.
….
….
….
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 104Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Lembar Penilaian
Unit : BSDC 0203 / Penanganan Material
Nama Peserta Pelatihan : ……………………………………
Nama Penilai : ………….………………..……….
Peserta yang Dinilai : Kompeten
Kompetensi yang Dicapai
Umpan balik untuk Peserta:
Tanda tangan
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-ala
san mengambil keputusan
Tanda tangan Penilai:
Tanggal:
Saya sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut.
Tanda tangan Peserta Pelatihan:
Tanggal:
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 105Batam Institutional Development Projectdocument.doc