pemprosesan transaksi dan proses pengendalian internal

42
PEMPROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERNAL Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4

Upload: novrizal-muhammad

Post on 19-Jan-2015

3.829 views

Category:

Economy & Finance


6 download

DESCRIPTION

Salah satu materi mata kuliah Sistem Informsasi Akuntansi

TRANSCRIPT

  • 1. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4

2. Piter Chandra Lisnawi Hartati D. Sinambela Elsi Arianti Novrizal Ridho IlahiSistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 3. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 4. Eksposure dan Contoh Eksposure Eksposur merupakan resiko yang timbul dari sumberdaya internal seperti para pekerja atau berasal dari sumber daya eksternal. Eksposur juga merupakan obyek yang rentan terhadap resiko dan berdampak pada kinerja perusahaan apabila resiko yang diprediksi benar-benar terjadi. Eksposur ini paling umum berkaitan dengan ukuran keuangan.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 5. Kita dapat membedakan antara dua jenis eksposur terhadap informasi pemasaran: eksposur yang disengaja (intentional exposure) dan eksposure tidak disengaja (accidental exposure). Eksposur yang disengaja adalah suatu pemaparan dari hasil pencarian konsumen pada informasi pemasaran yang disengaja. Dengan demikian, pemasar harus memfasilitasi eksposur yang disengaja dengan membuat informasi pemasaran yang tepat tersedia ketika konsumen membutuhkannya (waktu dan tempat). Upaya pencarian informasi oleh konsumen harus dibuat semudah mungkin. Hal ini mengharuskan para pemasar untuk mengantisipasi kebutuhan informasi konsumen dan menggunakan strategi untuk memenuhinya. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 6. Contoh eksposur yang disengaja: Produk Minyak Kelapa Sawit Tropicana Slim mengadakan program sampling produk di pusat perbelanjaan, seperti Giant dan Hypermart. Dalam kegiatan sampling ini, pihak Tropicana Slim memberikan contoh produk serta informasi yang selengkap mungkin kepada konsumen yang mendatangi tempat tersebut. Selain itu, pihak Tropicana Slim juga mengunjungi kantor-kantor untuk mempromosikan produk minyak kelapa sawitnya. Eksposur yang tidak disengaja adalah suatu informasi yang disampaikan oleh produsen yang ditujukan kepada konsumen secara tidak langsung melalui media pemasaran. Hal ini menyebabkab konsumen mendapatkan stimulus secara tidak disengaja. Hampir semua strategi media ditujukan untuk memaksimalkan eksposur tidak disengaja pada suatu iklan. Seorang perencana media harus memilih bauran media dengan hati-hati untuk memaksimalkan kemungkinan segmen sasarannya terekspose pada perusahaan mereka. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 7. Contoh eksposur tidak disengaja: Di titik-titik eksposur prima seperti perempatan jalan, lokasi pusat kota, mall dan tempat-tempat keramaian yang lain sering dijumpai eksposur tidak disengaja, seperti iklan, baliho, spanduk yang memprosmosikan suatu produk. Misalnya saja baliho-baliho Bakpao Telo yang dipasang di tepi-tepi jalan, ini dapat menimbulkan eksposur yang tidak disengaja bagi konsumen. Ketika konsumen melewati baliho tersebut dan melihatnya maka konsumen akan menerima suatu stimulus dan akan terpengaruh untuk membeli produk Bakpao Telo tersebut.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 8. Beberapa bentuk eksposur umum :-Biaya yang terlalu tinggi -Pendapatan yang cacat -Kerugian akibat kehilangan aktiva -Akuntansi yang tidak akurat -Interupsi Bisnis -Sanksi Hukum -Ketidakmampuan untuk bersaing -Kecurangan dan pencurianSistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 9. Eksposur Umum :Biaya yang terlalu tinggi Harga yang dibayarkan untuk pembelian barang yang digunakan dalam organisasi bisa saja terlalu mahal. Cek bisa saja dibayarkan kepada karyawan yang tidak bekerja dengan efektif dan efisien. Pendapatan yang Cacat Biaya terutang tidak tertagih dari penjualan kredit terlalu banyak. Barang dagangan telah dikirim ke pelanggan tetapi tidak tercatat sehingga tidak ditagih. Kerugian Akibat Kehilangan Aktiva Aktiva dapat hilang sebagai akibat pencurian, tindakan kekerasan, atau bencana alam. Kas, bahan baku, atau peralatan dapat rusak atau salah penempatan. Akuntansi yang Tidak Akurat Kebijakan dan prosedur akuntansi dapat salah, tidak tepat, atau secara signifikan berbeda dari yang diterima umum. Kesalahan ini dapat mencakup kesalahan penilaian transaksi, kesalahan waktu pencatatan, atau kesalahan klasifikasi transaksi. Interupsi Bisnis Interupsi bisnis mencakup penghentian sementara suatu operasi bisnis, penghentian permanen atas operasi suatu bisnis, atau penutupan suatu usaha. Sanksi Hukum Penghentian kegiatan bisnis bisa saja terjadi sebagai hukuman dari lembaga pemerintah jika perusahaan melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 10. Ketidakmampuan untuk bersaing Ketidakmampuan ini dapat terjadi sebagai akibat kombinasi berbagai eksposur yang telah dibahas sebelumnya dan bisa juga sebagai akibat ketidakefektifan keputusan manajemen. Kecurangan dan Pencurian Kecurangan dan pencurian dapat dilakukan oleh pihak eksternal di luar perusahaan ataupun pihak internal di dalam perusahaan. Biaya yang terlalu tinggi, pendapatan yang cacat, kehilangan aktiva, ketidakakuratan catatan akuntansi, interupsi bisnis, sanksi hukum, dan ketidakmampuan untuk bersaing, semuanya bisa saja merupakan dampak dari kecurangan dan pencurian. Kecurangan dan Kejahatan Kerah Putih Kejahatan kerah putih menggambarkan serangkaian aktivitas illegal yang terjadi sebagai bagian dari pekerjaan pelaku kejahatan. Kejahatan kerah putih terjadi pada saat kekayaan perusahaan digunakan menyimpang dari manfaat aktiva yang sesungguhnya.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 11. Ada 3 bentuk kejahatan kerah putih : 1. Kecurangan manajemen Meliputi penyalahgunaan atau kesalahan interpretasi terhadap aset baik oleh karyawan atau pihak ketiga di luar perusahaan, atau keduanya. 2. Pelaporan keuangan yang menyesatkan Tindakan sengaja atau tidak sengaja, sebagai akibat niat hati atau kekhilafan, yang menyebabkan informasi dalam laporan keuangan secara material mengganggu pengambil keputusan. 3. Kejahatan korporat Merupakan kejahatan kerah putih yang menguntungkan suatu perusahaan atau organisasi, dan bukan hanya menguntungkan individu tertentu yang melakukan kecurangan. Pengendalian adalah suatu proses yang berguna untuk mengurangi eksposurSistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 12. Tujuan Pengendalian dan Siklus Transaksi Siklus Transaksi: 1.Siklus Pendapatan 2. Siklus Pengeluaran 3. Siklus Produksi 4. Siklus KeuanganSistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 13. Tujuan Pengendalian: 1. Siklus PENDAPATAN (Revenue Circle) - Pelanggan diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen - Harga dan syarat barang dan jasa yang dilakukan harus diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen - Seluruh pengiriman barang dan jasa yang dilakukan harus tercermin dalam penagihan kepada pelannggan - Penagihan kepelanggan harus diklasifikasikan, diikhtisarkan dan dilaporkan secara akurat. 2. Siklus PRODUKSI (Production Cirlce) - Rencana produksi harus diotorisasi seuai kriteria manajemen - Harga pokok produksi harus diklasifikasikan, diikhtisarkan secara akurat.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 14. 3. Siklus KEUANGAN (Finance Circle) - Jumlah dan waktu transaksi utang harus diotorisasi sesuai kriteria manajemen. - Akses kas dan efek hanya diperbolehkan sesuai kriteria manajemen. 4. Siklus PENGELUARAN (Expenditure Cirlce) - Pemasok harus diotorisasi sesuai kriteria manajemen - Karyawan yang dipekerjakan sesuai kriteria manajamen - Akses kecatatan kepegawaian, penggajian dan pengeluaran hanya diperbolehkan sesuai dengan kriteria manajemen - Tarif kompensasi dan pengurangan gaji harus diotorisasi oleh manajemen. - Jumlah yang disampaikan kepada pemasok harus diklasifikasikan, diikhtisarkan dan dilaporkan secara akurat.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 15. Tujuan Pengendalian tersebut sangat sulit dicapai karena: Perubahan-perubahan sangat cepat yang dihadapi Perusahaan modern Risiko-risiko yang semakin banyak dihadapi suatu entitas Penggunaan teknologi komputer yang membutuhkan pengendalian tambahan dalam struktur pengendaliannya. 5. Faktor-faktor manusia, dimana pengendalian diterapkan melalui manusia 1. 2. 3. 4.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 16. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 17. Pengaruh Eksternal yang Terkait Dengan Entitas dan Pengendalian Internal Banyak organisasi yang menjadi subjek peraturan legal tertentu yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang atau pengadilan. Organisasi harus memastikan bahwa aktifitas yang mereka jalankan tidak melanggar hukum dan regulasi yang diterbitkan oleh lembaga yang secara hukum memiliki kewenangan atas organisasi dan operasi organisasi. SEC (Securities Exchange Commision) aktif dalam bidang akuntansi keuangan, sama seperti FASB (Financial Accounting Standard Board). Hukum, regulasi dan publikasi dari agen-agen semacam ini merupakan faktor penting dalam proses pengendalian internal organisasi. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 18. Dampak Lingkungan Bisnis Terhadap Pengendalian Internal Pertimbangan penting yang lain adalah proses pengendalian internalsuatu entitas bervariasi tergantung pada konteks ukuran organisasi; karakteristik kepemilikan; metode transmisi pemprosesan, pemeliharaan, dan pengevaluasian informasi; persyaratan legal dan regulator; diversitas dan kompleksitas operasi organisasi. Sebagai contoh, dalam organisasi yang kecil, jumlah karyawan yang terbatas tidak memungkinkan bagi organisasi tersebut untuk memenuhi kondisi ideal pemisahan tugas. Sebaliknya, dalam perusahaan besar, pemisahan tugas dapat dilakukan dengan lebih baik. Situasi yang dihadapi perusahaan kecil itu dapat ditangani dengan melibatkan pemilik dalam berbagai aspek transaksi, seperti menandatangani cek, mengotorisasi faktur, dan mencatat. Lebih jauh, manual prosedur, manual kebijakan, struktur organisasi, dan berbagai tipe dokumentasi, termasuk kebijakan dan prosedur, tampaknya sesuatu yang kurang realistis bagi perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 19. Lingkungan Pengendalian Lingkungan Pengendalian disebut juga pengendalian lunak(soft control) karena merupakan fundasi bagi komponen pengendalian internal lainnya. Lingkungan pengendalian merupakan gabungan dari beberapa faktor yang bisa memperkuat atau memperlemah keefektifan kebijakan dan prosedur pengendalian. Lingkungan pengendalian menunjukkan sikap (attitude) dan kesadaran dari seluruh anggota organisasi (dewan direksi, komite audit, manajer, pemilik, karyawan) terhadap pengendalian internal. Manajemen harus menciptakan lingkungan atau kultur yang meminimalkan keterjadian kecurangan dalam pelaporan keuangan atau kesalahan dalam pekerjaan.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 20. Penaksiran resiko Penaksiran resiko yaitu pengendalian internal merupakan proses mengidentifikasikan ,menganalisis,dan menegella resiko yang mempengaruhi perusahaan,yang dapat mengkoneksikan perubahan kondisi internal dan kondisi eksternal.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 21. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk membangun dan untuk membantu memastikan bahwa arahan menejemen yang melaksanakan dengan baik. Aktivitas pengendalian dapat berupa pengendalian akuntansi yang dirancang untuk memberikan jaminan yg masuk akal ,memadai . Tujuan pengendalian tertentu tercapai untuk setiap sistem aplikasi yang material dalam organisasi sebagai berikut:Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 22. 1. Pemisahan tugas Pemisahan tugas diterapkan dalam rencana organisasi yang mencakup pemisahan tugas untuk mengurangi peluang seseorang dalam suatu posisi pekerjaan tertentu untuk melakukan kecurangan dan kesalahan menjalankan tugan dalam sehari hari mereka.dan ini juga diterapkan wewenang pelaku dengan cara memisahkan tanggung jawab pelaku taransaksi, pencatat transakasi, dan tanggung jawab penyimpan kekayaan harus dijalankan oleh fungsi yang independen.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 23. 2. Pemisahan wewenang pelaksanaan transaksi dari pencatat transaksi Pemisahan transaksi dapat mengurangi peluang terjadinya kesalahan dan kecurangan dalam bentuk independensi akuntabilitas . Yang artinya jika organisasi membuat secara sendiri sendiri, maka tidak terwujud akuntabilitas dan tidak akan tersedia sarana untuk membuat rekonsiliasi yang independen dan analisis aktivitas bagus dalam sebuah perusahaan.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 24. 3. Pemisahan wewenang pelaksana transakasi dari penyimpanan kekayaan Pelaksana transaksi dalam perusahaan dapat mengurangi peluang terjadinya kesalahaan dalam mewujudkan transaksi akuntabilitas independen atas penggunaan ( penyimpanan) harta. Otoritas aktivitas akan dikomunikasikan dan akan dipertanggung jawabkan atas kekayaan dalam organisasi dan akan mencatat hasil aktivitas(transaksi), bersama dengan otoritas yang diterima oleh oihak yang independen akan mewujudkan akuntabilitas dlam penggunaan harta kekayaan organisasi.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 25. 4. Pemisahan pencatat transaksi dari penyimpanan kekayaan Pemisahan transaksi dengan menyimpan kekayaan dan mengurangi peluang kesalahan dan kecurangan dalam mewujudkan akuntabilitas yang independen atas penggunaan harta organisasi. Dalam pemisahan dapat diartikan bahwa organisasi itu tidak akan ada rekonsiliasi yang artinya organisasi itu akan melakukan pencatatan dari kinerja dirinya sendiri.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 26. Dokumen Dan Catatan Yang Memadai Penggunaan dokumen yang memadai untuk membantu memastikan pencatatan atas transaksi dan kejadian . Ada beberapa macam jenis dokumen yaitu sebagai berikut: Dokumen berupa kertas yaitu seperti orderan dalam penjualan, pembelian sampai media,penyimpanan optikal dan magnetik dan optikal disk Dengan melakukan hal tersebut dokumen dan catatan harus mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna .Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 27. Pengecekan Akuntabilitasi Kinerja Oleh Pihak Independen Akuntabilitas pencatatan harta kekayaan mestinyadibandingkan dengan aktiva yang ada dan yang harus ditangani dengan cepat dan tepat. Dalam ini rekonsiliasi berfungsi untuk memberikan otorisasi pihak pencatat transaksi, dan pihak penjaga kekayaan organisasi. Contoh: pengecekan independen atas kinerja dan penilaian ketepatan secara harta kekayaan mencakup secara klerikal, rekonsiliasi dapat membandingkan aktiva dengan catatan, pengendalian program komputer, tinjauan manajemen atas laporan rincian saldo rekening seperti : (laporan saldo,umur piutang dan tinjauan penggunaan atas laporan yang dihasilkan komputer). Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 28. Pengendalian Pengolahan Informasi Pengendalian pengolahan informasi memastikan adanya otorisasi, keakuaratan, kelengkapan transaksi individual yang memadai. Otoritasi membatasi pelaksana transaksi atas suatu aktivitas dengan jumlah individu tertentu. Otoritas dalam manajemen dapat bersifat umum dan khusus. Otoritas yang bersifat khusus yaitu yang menyetujui anggaran dalam pembangunan sebuah gudang (spesifik) misalnya dalam penetapan reorder point (titik pemesanan kembali). Otoritas yang bersifat umum yaitu yang menentukan batas kredit pelanggan, yang artinya pelanggan itu sendiri yang akan terlibat, misalnya dalam pembuatan daftar harga untuk penjualan produk kesemua pelanggan.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 29. Informasi Dan Komunikasi Informasi dan komunikasi merupakan komponen pengendalian internal yang mengacu pada sistem akuntansi organisasi yang terdiri dalam metode dan catatan yang diciptakan untuk organisasi untuk memelihara akuntabilitas, dalam mengidentifikasi,merangkai,menganalaisis,mengelompokkan mencatat dan melaporkan transaksi organisasi. Sistem akuntansi dapt dilihat dari pengendalian operasional berupa: Dokumentasi sistem akuntansi Akuntansi double entry Jejak audit KomunikasiSistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 30. Pengawasan Pengawasan (monitoring) komponen pengendalaian internal dimana pengawasan dicapai melalui aktivitas terus menerus. Fungsi audit internal merupakan suatu fungsi dalam perusahaan besar untuk mengawasi dan mengevaluasi pengendalian secara terus menerus dalam melakukan transaksi. Fungsi audit internal adalah untuk melayani manajemen dengann menyediakan dalam analisis dari hasil penilaian aktivitas yaitu sebagai berikut: Sistem informasi organisasi Struktur pengedalian internal organisasi Sejauh mana ketaatan terhadap kebijakan operasi, prosedur, dan rencana Kualitas kinerja personel organisasiSistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 31. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 32. Pengendalian Umum -Perencanaan organisasi dan operasi pemrosesan data yaitu pemisahan tugas tanggung jawab untuk otoritas, penyimpanan dan pemegangan catatan untuk menangani dan memproses transaksi dipisahkan -Prosedur opersi secara umum yaitu tugas untuk setiap fungsi pekerjaan dalam sistem pengolahan transaksi -Karakteristik pengendalian peralatan -Pengendalian peralatan dan akses data yaitu aktiva harus dijaga sama seperti menjaga aktiva berwujud.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 33. Pengendalian Aplikasi Pengendalian yang berkaitan langsung dengan sistempemrosesan transaksi disebut pengendalian transaksi atau pengendalian aplikasi Sasaran dari pengendalian aplikasi adalah membantu meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah diotorisasi semestinya dan telah dicatat, diproses, diklasifikasi dan dilaporkan secara akurat. Pengendalian aplikasi biasanya dibagi atas: Pengendalian otorisasi Pengendalian input Pengendalian pemprosesan Pengendalian output Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 34. Pengendalian OtorisasiPengotorisasian dilakukan oleh orang yang berada diluar sistem untuk meyakinkan transaksi dimasukkan ke buku besar valid dan wajar. Otorisasi Umum menetapkan kondisi standar untuk menyetujui dan melaksanakan transaksi. MIsalnya, manajemen menetapkan kriteria persetujuan kredit atas penjualan. Otorisasi Khusus berkaitan dengan peristiwa-peristiwa tertentu, yang kondisi dan pihak-pihaknya ditentukan. Misalnya ketentuan tentang penandatanganan cek; dilakukan oleh kasir dan manajer keuangan. Dalam sistem manual dan sistem pemrosesan batch berbasis komputer, otorisasi tampak dalam tandatangan, inisial, stempel dalam dokumen transaksi. Apapun bentuknya, otorisasi harus diperiksa sebelum transaksi diproses. Apabila transaksi dimasukkan secara on-line, mungkin tanpa dokumen sumber,otorisasi harus segera dilakukan, misalnya dengan memasukkan kata kunci (password). Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 35. Pengendalian InputPengendalian input merupakan pengendalian yang dilakukan untuk mencegah kesalahan-kesalahan memasukkan data ke dalam dokumen sumber, kesalahan-kesalahan dalam penumpukan (batching), pengonversian dan pentransmisian sehingga pemrosesan data dapat dilakukan secara andal. Pengendalian input akan mampu mendeteksi kesalahankesalahan seperti catatan waktu karyawan, kesalahan memasukkan nomor pelanggan dalam faktur, dll. Pengendalian input sangat perlu mendapat perhatian dalam pemrosesan langsung atau online karena kesalahan akan cepat menyebar dan sulit untuk diketahui. Pengendalian input dapat dikelompokkan atas tahap-tahap: Pencatatan transaksi, penumpukan data transaksi,pengkonversian data transaksi, dan pengeditan data transaksi dan transmisi data transaksi. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 36. Pengendalian PemrosesanPengendalian atas pemrosesan transaksi harus meyakinkan bahwa data telah diproses secara akurat dan secara lengkap, tidak ada transaksi yang belum diotorisasi dimasukkan,program dan file dimasukkan dalam transaksi, dan seluruh transaksi dengan mudah bisa ditelusuri. Pengendalian pemrosesan dapat dikelompokkan atas cek silang manual, pengecekan logika pemprosesan, pengendalian runto-run, pengecekan perubahan file dan program, kaitan jejak audit.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 37. Pengendalian OutputSuatu pengendalian yang dirancang untuk memastikan bahwa input dan proses yang telah dijalankan menghasilkan output yang valid dan tepat. Pengendalian output dapat dikelompokkkan antara lain : rekonsiliasi, aging, suspense file, suspense account, audit secara periodik, discrepancy report, upstream resubmission.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 38. Pengendalian preventif, detektif dan korektifPengendalian Preventif mencegah peristiwa yang tidak diinginkan terjadi, seperti kesalahan-kesalahan atau kerugiankerugian keuangan. Pengendalian Detektif, pengendalian yang menemukan ancaman-ancaman yang telah terjadi. Pengendalian ini lebih aktif daripada pengendalian preventif. Pengendalian korektif membantu menetapkan penyebab ancaman-ancaman yang tidak diinginkan yang telah dideteksi.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 39. Tujuan Dan Pola Prilaku Sistem informasi memiliki beberapa tujuan; salah satu tujuanutamanya adalah produktivitas. Reliabilitas informasi dan mejaga kekayaan organisasi juga merupakan tujuan yang penting. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku individu dalam suatu sistem pengendalian. Salah satu faktor yang penting adalah perencanaan formal organisasi serta metode dan pengukuran yang terkait yang dijalankan oleh suatu organisasi.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 40. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 41. Analisis proses pengendalian internal memerlukanpemahaman mengenai proses pada saat proses tersebut dirancang serta pada saat proses tersebut telah dijalankan. Proses aktual bisa sesuai atau tidak sesuai dengan ekspektasi. Dokumentasi bisa saja tidak lagi sesuai, dan struktur bisa saja beroperasi menurut prosedur yang baru. Prosedur bisa saja diubah secara informal untuk disesuaikan dengan kondisi yang tidak diketahui pada saat sistem dirancang dan didokumentasikan.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4 42. Teknik Analitik Kuesioner pengendalian internal merupakan salah satu teknikanalitik yang lazim digunakan untuk menganalisis pengendalian internal. Kuesioner pengendalian internal secara tradisional menjadi elemen utama dalam suatu program audit. Kuesioner basanya dirancang sedemikian rupa sehingga jawaban positif mengindikasikan adanya pengendalian internal yang baik, dan jawaban negatif berarti adanya kelemahan dalam pengendalian internal.Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4