pembelajaran fotografi dasar berbasis video tutorial ... · dalam suatu gambar menggunakan alat...

23
Pembelajaran Fotografi Dasar Berbasis Video Tutorial Interaktif Artikel Ilmiah Oleh: Yeremia Adi Susilo 692011071 Martin Setyawan, S.T., M.Cs Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Mei 2019

Upload: others

Post on 29-Jan-2020

61 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pembelajaran Fotografi Dasar Berbasis Video Tutorial Interaktif

Artikel Ilmiah

Oleh:

Yeremia Adi Susilo 692011071

Martin Setyawan, S.T., M.Cs

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Mei 2019

Pembelajaran Fotografi Dasar Berbasis Video Tutorial Interaktif

Pendahuluan

Fotografi adalah suatu teknik memindahkan rupa atau pandangan yang dilihat oleh mata ke

dalam suatu gambar menggunakan alat perekam optis (kamera) dengan bantuan cahaya. Dalam

fotografi peranan fotografer adalah sebagai seseorang yang melayani dan mengendalikan kamera,

karena itu fotografer harus mengenal dan menguasai alat-alat dan perlengkapan-perlengkapan

yang digunakan untuk menghasilkan foto dengan komposisi gambar dan warna yang baik.

Fotografi dijadikan sarana penunjang yang memberikan rangkaian informasi terkait jurnalistik,

ilmu pengetahuan, seni budaya, pendidikan, dan sebagainya. [1]

Pada zaman sekarang, pemotret atau pelaku fotografi dapat dengan mudah untuk

membagikan hasil karya fotonya dalam sosial media. Saat ini terdapat jenis-jenis sosial media atau

jejaring sosial berbentuk sebuah aplikasi yang menggolongkan fitur-fitur yang dikhususkan untuk

mengunggah foto atau video misalnya adalah instagram. Instagram merupakan salah satu aplikasi

atau fitur unggulan yang ada di smartphone yang memudahkan para pengguna untuk berbagi foto.

Instagram mampu memberikan fitur yang menarik sehingga pengguna layana internet dapat

mempelajari dan berbagi dalam hal fotografi. [2]

Pada saat ini serba teknologi, sosial media menjadi kebutuhan penting bagi banyak orang.

Media jejaring sosial pada saat ini sangat mempermudah pelaku fotografi untuk menyajikan hasil

karyanya. Media sosial adalah media yang terdiri atas tiga bagian, yaitu: infrastruktur informasi

dan alat yang digunakan untuk memproduksi dan mendistribusikan isi media, isi media dapat

berupa pesan-pesan pribadi, berita, gagasan, dan produk-produk budaya yang berbentuk digital.

Kemudian yang memproduksi dan mengkonsumsi isi media dalam bentuk digital adalah individu,

organisasi, dan industri. [3]

Munculnya situs-situs pertemanan (media sosial) yang kian digandrungi jutaan penduduk

dunia ternyata juga mampu memicu pergeseran nilai-nilai sosial dalam masyarakat, khususnya

remaja. Media sosial telah menjadi bagian dari pengalaman tumbuh dewasa para remaja [4] Media

sosial sekarang dapat diakses para remaja dengan mudah menggunakan gadget. Salah satu media

sosial yang sedang banyak digunakan oleh pengguna gadget saat ini adalah instagram. [5]

Dengan berkembangnya instagram pemotret atau pelaku fotografi mulai bertambah,

konteks ini berhubungan dengan foto yang diposting oleh pengguna instagram. Semakin menarik

foto semakin besar keterkaitan pengguna instagram lain untuk mengasah bakat fotografinya.

Namun, pada era digital pelaku fotografi masih banyak yang sekedar menangkap peristiwa tanpa

memiliki esensi. Fotografer banyak, tetapi sedikit yang bercerita lewat fotonya. [6] Setiap

peristiwa yang ditangkap kamera seharusnya memiliki latar suasana yang menjadi ruh cerita dan

sarat makna untuk sebuah foto.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka dibuat perencanaan pembelajaran fotografi dasar

melalui media sosial bagi pelaku fotografi di instagram, dengan tujuan pelaku fotografi pemula

dapat memahami serta mengimplementasikan tutorial fotografi dasar guna menghasilkan foto

dengan esensi dan ruh cerita dalam setiap foto yang dihasilkannya.

2. Kajian Pustaka

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Minat Fotografi

Pada Komunitas Fotografi Pekanbaru” karya Aditya Rangga. Berdasarkan hasil dan pengolahan

data terdapat pengaruh yang kuat antara media sosial instagram terhadap minat fotografi pada

komunitas fotografi Pekanbaru [1].

Penelitian yang berjudul “Fenomena Pemanfaatan Instagram sebagai media personal

Branding” karya Tatia Ridho Ramadhanti. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

dalam jejaring sosial Instagram pengguna dapat melakukan personal branding dengan

menampilkan dirinya yang sebaik mungkin agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan [7]

Berdasarkan penelitian pertama dan kedua, membahas tentang adanya pengaruh media

sosial instagram bagi pelaku fotografi untuk melakukan personal branding sehingga pengguna

instagram berlomba-lomba menghasilkan karya foto dengan sebaik mungkin. Tujuan pelaku

fotografi dan selaku pengguna sosial media pula adalah meningkatkan ketertarikan pada hasil

karya foto yang dihasilkan dan di unggah dalam akun sosial media instagram.

DSLR atau Digital Single Lens Reflex adalah kamera digital dengan format yang

mengadopsi kamera SLR film yaitu memiliki lensa yang bisa dilepas, memiliki cermin mekanik

dan penta prisma untuk mengarahkan sinar yang melewati lensa menuju bidik, saat shutter di

tekan, cermin akan terangkat dan shutter terbuka sehingga menyebabkan sinar memasuki lensa

yang diteruskan mengenai sensor. Dan semua diakhiri dengan menutupnya shutter dan cermin.

Waktu yang diperlukan shutter bisa diatur secara manual maupun otomatis.

Diafragma adalah lubang dalam lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan

pemotretan. Atau sebut saja jendela dengan beberapa daun jendela yang ada di dalam lensa.

Diafragma memiliki beberapa ukuran atau satuan angka. Setiap lensa mempunyai perbedaan

bukaan diafragma masing-masing, biasanya, ukuran diafragma dimulai dengan angka 2,8-4-5,6-8-

11-16-22

Gambar 1 Foto diafragma

Besar kecilnya bukaan diafragma yang kita pilih menghasilkan foto yang berbeda. Bukaan

diafragma kecil akan menghasilkan ruang tajam yang luas atau anggap saja jendela yang dibuka

sedikit akan sedikit pula cahaya yang masuk. Atau mudahnya, diafragma artinya bukaan lensa.

Diafragma biasanya di simbulkan dengan satuan F, semakin kecil angka F maka semakin besar

bukaan jendela lensa, begitu juga sebaliknya.

Rana atau biasa disebut shutter speed adalah semacam pintu penutup sensor pada kamera

digital, pada saat kita mengambil gambar, shutter akan membuka selama beberapa waktu sehingga

sensor kamera akan merekam cahaya yang masuk melalui lensa yang mana sedikit banyaknya

cahaya yang masuk diatur dengan bukaan lensa atau bukaan jendela lensa. Semakin lama shutter

dibuka semakin banyak juga yang di rekam oleh sensor kamera, begitu juga sebaliknya.

Gambar 2 Foto hasil dari shutter speed

ISO adalah tingkat sensitifitas kamera terhadapt cahaya, semakin tinggi nilai ISO maka

semakin tinggi pula tingkat sensitifitas kamera terhadap cahaya. Tingkat ISO ditandai dengan

angka-angka kelipatan 2 seperti 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400 dan seterusnya. ISO

merupakan bagian yang tidak dapat dilupakan dari hal dasar fotografi, dan ada 3 hal penting dasar

dari fotografi yaitu : Diafragma, shutter speed, dan ISO, dengan memahami ketiga hal tersebut

setidaknya akan memudahkan kita untuk mengambil gambar yg kita inginkan.

Exposure adalah banyak sedikitnya paparan dari cahaya yang nantinya akan bisa diterima

oleh sensor yang ada di sebuah kamera agar bisa mendapatkan gambar dan juga foto yang bagus.

Pengaturan exposure memang akan menjadi satu hal yang akan membuat foto bisa terlihat lebih

bagus atau bahkan menjadi lebih jelek nantinya. Ketika kita mengatur exposure dengan kondisi

cahaya yang masuk ke foto jumlahnya terlalu tinggi tentunya akan membuat gambar akan menjadi

sangat terang, atau over exposure, hal ini juga bisa terjadi sebaliknya.

Gambar 3 Foto hasil dari cahaya Under exposure Hingga Over Exposure.

Karena fotografi adalah menulis atau menggambar dengan menggunakan cahaya. Maka

untuk memahami cahaya ketika kita akan memotret juga bagian yang sangat penting. Pencahayaan

adalah proses menyinari film dengan cahaya yang datang dari luar kamera denan mengontrol

besarna diafragma dan kecepatan. Dalam pencahayaan, bukaan diafragma menentukan intensitas

cahaya yang diteruskan film. Sedangkan kecepatan rana atau diafragma menentukan jangka waktu

transmisi sinar.

Video Tutorial merupakan salah satu presentasi berbentuk video yang mendeskripsikan

langkah – langkah untuk mengerjakan tentang sesuatu hal yang berkaitan pembelajaran. Video

tutorial pembelajaran ini dapat dilihat atau diputar berulang – ulang untuk dapat membantu

pemahaman dalam proses pembelajaran.

Media Sosial adalah media yang digunakan oleh individu agar menjadi sosial, dengan cara

berbagi isi, berita, foto dan lain-lain dengan orang lain. Media sosial juga sebagai media online

yang dimanfaatkan sebagai sarana pergaulan sosial secara online di internet. Di media sosial, para

penggunanya dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, berbagi, networking, dan berbagai

kegiatan lainnya [8].

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil

foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk

milik instagram sendiri. Kegunaan utama dari instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah

dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Sistem sosial di dalam instagram adalah dengan

menjadi mengikuti akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut instagram. Dengan demikian

komunikasi antara sesama pengguna instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda

suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna.

Pembelajaran berbasis video serial yang populer dengan sebutan video series dapat

didefinisikan sebagai aplikasi teknologi video dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses

pendidikan. Di dalam video pembelajaran ini memanfaatkan teknologi internet dan selama proses

belajar dirasakan terjadi oleh yang melihat video maka kegiatan itu dapat disebut sebagai

pembelajaran berbasis video. Pembelajaran ini akan dibuat melalui video pembelajaran fotografi

dasar, video disini menawarkan video singkat dengan menampilkan tutorial yang disampaikan.

Ada persyaratan utama yang perlu dipenuhi yaitu adanya akses dengan sumber informasi melalui

media sosial.

Simulasi merupakan suatu model pengambilan keputusan dengan mencontoh atau

mempergunakan gambaran sebenarnya dari suatu sistem kehidupan dunia nyata tanpa harus

mengalaminya pada keadaan yang sebenarnya. Mencontoh keadaan yang sebenarnya ini

memungkinkan pengambil keputusan untuk melakukan eksperimen terhadap sistem dan prediksi

tingkah laku dan hasilnya berdasarkan input berbagai parameter dan aturan. Pengambilan

keputusan juga dapat menganalisis berbagai peforma sistem dan memilih keputusan yang optimal

untuk jangka waktu yang panjang.

3. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan untuk membuat “Pembelajaran Fotografi Dasar Berbasis

Video Tutorial Interaktif” ini menggunakan metode kualitatif. Metode yang digunakan ini

menggunakan data yang diambil dan dikumpulkan dengan wawancara kepada narasumber yang

berkopeten dan berhubungan dengan judul. Metode ini menggunakan pendekatan kualitatif yang

dapat menyesuaikan dengan kondisi lapangan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.

Strategi linier juga digunakan untuk urutan yang jelas ditahap perencanaan karena komponennya

telah dipahami relatif. Tahapan tentang “ Pembelajaran Fotografi Dasar Berbasis Video Tutorial

Interaktif” dibagi menjadi beberapa tahap berikut :

TAHAP 1

Pengumpulan Data

Gambar 4 Bagan linier strategi

Tahap awal atau pertama yang dilakukan adalah pengumpulan data informasi sesuai

sumber yang terkait. Tahap ini dilakukan wawancara dengan Jay Nugroho selaku salah satu

fotografer profesional di Salatiga. Hasil wawancara yang didapat adalah banyaknya pelaku

fotografi pemula yang hanya mementingkan hasil foto yang bagus tanpa mementingkan koposisi,

estetika, dan esensi dari foto itu sendiri. Sehingga diperlukannya sebuah pembelajaran atau

edukasi yang mampu membantu pelaku fotografi pemula untuk menghasilkan foto yang tidak

hanya bagus namun bisa menjelasakan cerita dibalik foto itu sendiri.

Tahap kedua yang dilakukan adalah analisis data untuk menentukan karakteristik dan

metode yang cocok untuk media informasi pada fotografer pemula. Pada tahap ini dilakukan

analisis metode penyampaian konten agar para fotografer pemula mengingat dan memahami isi

konten dan mengerti dasar – dasar fotografi. Hasil analisis yang didapat yaitu, karteristik media

informasi yang menarik dan mudah dipahami.

Tahap ketiga merupakan tahap perancangan media dengan dimulai konsep. Konsep video

yang digunakan adalah membuat sebuah video pembelajaran fotografi dasar dengan tutorial

interaktif. Video ini akan digunakan sebagai media pembelajaran fotografi dasar, dengan target

utama para fotografer pemula dan para pengguna media sosial instagram. Setelah konsep sudah

terbentuk dilanjutkan dengan pembuatan storyline dan storyboard. Storyline adalah rangkaian

kajian yang dijadikan cerita atau alur cerita untuk menggambarkan isi video. Storyline dari video

pembelajaran ini adalah terdapat tiga video yang akan ditampilkan atau disampaikan pada video

pembelajaran ini. Video yang disampaikan adalah dasar-dasar dari teknik fotografi atau biasa

disebut segitiga exposure. Video pertama adalah tentang diafragma atau bukaan lensa, dan kedua

video shutter speed, dan yang terakhir tentang iso.

Tahap selanjutnya adalah storyboard setiap scene yang menggambarkan objek dari isi

video. Dalam perancangan video pembelajaran ini storyboard digunakan untuk acuan dalam

pembuatan video dalam setiap bagian.

TAHAP 3

Perancangan

dan Pengujian

TAHAP 4

Akhir

TAHAP 2

Analisis Data

Gambar 5 Storyboard

Pada tahap desain, merupakan mengatur komposisi kamera dan environment atau

lingkungan pendukung. Pada tahap ini desain berupa sketsa kasar. Komposisi adalah menata

kamera yang akan direkam untuk bisa enak untuk dilihat. Dan mengambil hasil dari video tersebut

berupa foto untuk hasil akhir dari video pembelajaran tutorial fotografi. Dan juga mendesain dari

media interaktif itu sendiri yaitu membuat background dan tombol–tombol yang digunakan untuk

media video interaktif.

Gambar 6 Komposisi dan environment

Pada tahap ini pemilihan font juga sangat membantu untuk membuat desain atau video

lebih menarik. Agar memberikan kesan menarik dan tegas video ini diberikan tulisan. Penggunaan

teks pada video juga dipakai untuk memperkuat informasi. Tipografi yang di bakai adalah

Claredon Blk Bt, yang memiliki ciri tegas dan memiliki ujung yang berbengkok dan membuat

kesan lebih tegas.

Gambar 7 Jenis font

Tahap akhir adalah compositing untuk menambahkan sound dan narasi.

Gambar 8 compositing sound

Gambar 9 compositing narasi

4. Hasil dan Pembahasan

Berikut hasil dari perancangan Video pembelajaran tutorial dasar fotografi untuk

mensosialisasikan pembelajaran fotografi dasar untuk para pengguna media sosial dan fotografer

pemula. Scene pertama menampilkan halaman utama pada video interaktif, terdapat tombol

berlogo kamera dan judul projek. Logo dapat diklik untuk menampilkan halaman konten.

Gambar 10 Logo home dan judul

Scene kedua menampilkan halaman konten yang berisi iso, diaftagma, shutter speed,

gallery, dan credit yang dapat diklik untuk melihat video konten sesuai keterangan logo.

Gambar 11 Logo konten

Scene ketiga menampilkan halaman konten sesuai yang diklik. Didalam halaman konten

terdapat video tutorial serta terdapat logo back dan next yang akan menuju ke halaman keterangan

video.

Gambar 12 Halaman konten diafragma

Gambar 13 Halaman konten iso

Gambar 14 Halaman konten shutter speed

Scene keempat menampilkan halaman keterangan konten yang berisi penjelasan dan

terdapat logo back dan home. Pada halaman keterangan apabila diklik logo home, akan menuju

kembali ke halaman utama.

Gambar 15 Halaman keterangan shutter speed

Gambar 16 Halaman keterangan iso

Gambar 17 Halaman keterangan diafragma

Scene kelima menampilkan halaman credit yang berisi nama dan nim pembuat konten. Di dalam

halaman credit juga terdapat nama universitas asal pembuat dan judul dari projek.

Gambar 18 Halaman credit

Scene keenam menampilkan halaman galeri yang berisikan contoh-contoh hasil dari penerapan

video tutorial.

Gambar 19 Halaman galeri shutter speed

Gambar 20 Halaman galeri iso

Gambar 21 Halaman galeri diafragma

Pengujian media sosialisasi Pembelajaran Fotografi Dasar Berbasis Video Tutorial

Interaktif untuk pembelajaran teknik dasar fotografi menggunakan metode kualitatif. Pengujian

dilakukan melalui wawancara kepada narasumber yaitu animator, fotografer profesional, dan

colorist 8mm studio.

Menurut pendapat Yehuda Ariwibowo selaku Colorist 8mm Studio Jakarta, materi yang

diujikan mengenai konten fotografi sudah tersampaikan. Dari hasil pengujian mendapatkan

kesimpulan bahwa secara konten sudah menarik, dan mudah dipahami. Serta bahasa yang

digunakan mudah dipahami oleh para fotografer pemula.

Menurut pendapat Todung Gultom selaku fotografer dan pembina Komunitas Fotografi

Apa Saja (KOKAS), isi pada video interaktif sudah cukup menarik dan membantu para pelaku

fotografi untuk lebih mengerti tentang esensi dari fotografi walaupun warna pada video interaktif

terlalu mencolok.

Menurut pendapat Jasson Prestiliano selaku dosen animasi di Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga, tampilan animasi pada video interaktif sudah cukup menarik namun

memerlukan perlambatan pada gerak animasi. Sedangkan pada backsound diperlukan

pengurangan volume, dan diperlukan penambahan keterangan pada konten gallery.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dari ketiga narasumber dapat ditarik kesimpulan bahwa video

tutorial interaktif sudah cukup menarik dan sudah dapat menyampaikan isi pembelajaran dengan

baik, namun masih diperlukannya perbaikan dari segi warna background, pengurangan volume

backsound, dan penambahan konten gallery. Penulis juga sudah memperbaiki video tutorial sesuai

dengan saran yang telah diberikan dari narasumber. Setelah membuat pembelajaran tentang

fotografi menumbuhkan wawasan dan informasi tentang fotografi. Serta mengetahui bagaimana

teknik dasar yang benar khususnya segitiga exposure, diafragma, iso, dan shutter speed. Melihat

dari berkembangnya media sosial dan teknologi kamera, semua orang sudah harus mengerti

bagaimana cara berkarya. Video interaktif yang telah dihasilkan dalam penelitian ini telah mampu

menyampaikan informasi secara mudah dimengerti dan informatif, yaitu menggunakan animasi

button, penggunaan narasi serta tutorial yang mudah dimengerti. Untuk kedepannya Pembelajaran

fotografi dasar berbasis video interaktif dapat disebarkan dan dibagi di komunitas dan diunggah di

Instagram.

Daftar Pustaka

[1] Pelajarindo.com/definisi-fotografi, diakses 8 mei 2018.

Branding. Fisip Universitas Diponegoro: Semarang.

[2] Aditya Rangga. 2015. Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Minat Fotografi Pada

Komunitas Fotografi Pekanbaru. Riau: FISIP. Vol.2, no. 2.

[3] Museum Terpadu Fotografi. Perancangan Museum Fotografi Dengan Penerapan Segmen

Pencahayaan Alami Di Tugu Muda. Semarang. Diakses 8 mei 2018.

[4] Gunwan, Agnes Paulina. 2013. Pengenalan Teknik Dasar Fotografi. Jakarta: DKV. Vol. 4, no.

1.

[5] Atmoko, Bambang Dwi. 2012. Instagram Handbook. Jakarta: Media Kita

[6] harnas.co/2016/11/02/mengenali-kembali-esensi-foto, diakses 18 april 2019.

[7] RamaDhanti, Tatia Ridho. 2016. Fenomena Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Personal

Branding. Fisip Universitas Diponegoro: Semarang

[8] maxmanroe.com/pengertian media sosial, diakses 16 april 2019.