ciri optis u
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Ciri Optis u
1/36
TUGAS #1
MINERAL OPTIK
CIRI-CIRI OPTIS PADA MINERAL MAFIK
AGUNG YUDI MARFA / 410013179
KELAS 03 TEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2014
-
8/10/2019 Ciri Optis u
2/36
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
kami akan membahas mengenai CIRI-CIRI OPTIS PADA MINERAL MAFIK
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah MINERAL OPTIK agar dapat
mengetahui tentang CIRI-CIRI OPTIS PADA MINERAL MAFIK
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
YOGYAKARTA, September 2014
Agung Yudi Marfa
-
8/10/2019 Ciri Optis u
3/36
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Mineral optik merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang
mempelajari tentang mineral yang terkandung pada suatu batuan. Mineral optik
membahas tentang mineral- mineral pada batuan dalam bentuk monomineral.
Salah satu tujuan mempelajari mineral optik ialah untuk untuk mengetahui cara
menentukan sifat-sifat optik mineral, serta mengenal mineral secara mikroskopik.
Ilmu pengetahuan mineralogi menitikberatkan pada studi tentang
pengamatan dan pendeskripsian minera-mineral penyusun batuan yang merupakan
litologi dari permukaan bumi.
Dengan kemampuan mata manusia yang terbatas maka untuk pengamatan
mineral penyusun batuan lebih lanjut harus menggunakan alat yaitu mikroskop.
Yang dimaksud di sini adalah mikroskop polarisasi yang berbeda denganmikroskop biasa, dimana mikroskop biasa hanya memperbesar benda yang
diamati. Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya yang dibelokkan atau terbias,
bukan cahaya terpantul.Selain itu, perbedaannya pada beberapa komponen
khusus yang hanya terdapat pada mikroskop ini, antara lain keping analisator,
polarisator, kompensator, dan lensa amici bertrand. Jenis/tipe dari mikroskop ini
cukup beragam, ada beberapa tipe yang biasa digunakan misalnya tipe Olympus,
Bausch & Lomb, dan Reichert
Mikroskop yang dipergunakan untuk pengamatan sayatan tipis dari
batuan, pada prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasa dipergunakan dalam
pengamatan biologi. Keutamaan dari mikroskop ini adalah cahaya (sinar) yang
dipergunakan harus sinar terpolarisasi. Karena dengan sinar itu beberapa sifat dari
kristal akan nampak jelas sekali. Salah satu faktor yang paling penting adalah
warna dari setiap mineral, karena setiap mineral mempunyai warna yang khusus.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
4/36
I.2. Metode Penulisan
Data dari makalah ini, menggunakan metode pencarian (searchinng ) di
Internet dengan menggunakan media Google, sehingga data yang di inginkan
dapat di susun dengan baik, metode ini menggunakan durasi pencarian 3 jam.
I.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas pada mata
kuliah mineral optik jurusan teknik geologi STTNAS Yogyakarta. Sedangkan
tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan memahami ciri ciri
optis pada mineral mafik.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
5/36
BAB II
DASAR TEORI
II.1 Mineral optik
Mineral optik merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang
mempelajari tentang mineral yang terkandung pada suatu batuan. Mineral optik
membahas tentang mineral- mineral pada batuan dalam bentuk monomineral.
Salah satu tujuan mempelajari mineral optik ialah untuk untuk mengetahui cara
menentukan sifat-sifat optik mineral, serta mengenal mineral secara mikroskopik.
Alat yang digunakan dalam pengamatan mineral mikroskopis adalah
Mikroskop Polarisasi sedangkan bahan yang diamati ialah sayatan mineral.
mikroskop polarisasi
Untuk mencapai daya guna yang maksimal dari mikroskop polarisasi
maka perlu difahami benar bagian-bagiannya serta fungsinya di dalam penelitian.
Setiap bagian adalah sangat peka dan karenanya haruslah dijaga baik-baik. Kalau
mikroskop tidak dipergunakan sebaiknya ditutup dengan kerudung plastik.
Bagian-bagian optik haruslah selalu dilindungi dari debu, minyak dan kotoran
http://alfred8steven.files.wordpress.com/2012/10/mikrsp.jpg -
8/10/2019 Ciri Optis u
6/36
lainnya. Perlu kiranya diingat bahwa butir debu yang betapapun kecilnya akan
dapat dibesarkan berlipat ganda sehingga akan mengganggu jalannya pengamatan.
1. BagianBagian Mikroskop Polarisasi
1.1 Kaki Mikroskop
Merupakan tempat tumpuan dari seluruh bagian mikroskop, bentuknya ada
yang bulat dan ada yang seperti tapal kuda (U). Pada mikroskop tipe Bausch &
Lomb, kaki mikroskop juga digunakan untuk menempatkan cermin. Pada tipe
olympus yang akan kita gunakan, kaki mikroskop sebagai tempat lampu halogen
sebagai sumber cahaya pengganti cermin.
1.2 Substage Unit
1.2.1 Polarisator atau lower nicol
Merupakan suatu bagian yang terdiri dari suatu lembaran polaroid. Berfungsi
untuk menyerap cahaya secara terpilih (selective absorbtion), sehingga hanya
cahaya yang bergetar pada satu arah bidang getar saja yang bisa diteruskan.Dalam mikroskop lembaran ini diletakkan sedemikian hingga arah getaran
sinarnya sejajar dengan salah satu benang silang pada arah N-S atau E-W.
1.2.2 Diafragma Iris
Terdapat di atas polarisator, alat ini berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya
yang diteruskan dengan cara mengurangi atau menambah besarnya apertur/bukaan
diafragma. Hal ini merupakan faktor penting dalam menentukan intensitas cahaya
yang diterima oleh mata pengamat, karena kemampuan akomodasi mata tiap-tiap
orang relatif berbeda.
Fungsi penting lainnya adalah untuk menetapkan besarnya daerah pada peraga
yang ingin diterangi, juga dalam penentuan relief, di mana cahaya harus dikurangi
sekecil mungkin untuk pengamatan garis becke.
1.2.3 Kondensor
Terletak pada bagian paling atas dari substage unit. Kondensor berupa
lensa cembung yang berfungsi untuk memberikan cahaya memusat yang datang
-
8/10/2019 Ciri Optis u
7/36
dari cermin di bawahnya. Lensa kondensor dapat diputar/diayun keluar dari jalan
cahaya apabila tidak digunakan/difungsikan. Fungsi kondensor lebih lanjut akan
dibahas pada bab konoskop.
1.2.4 Meja Objek
Bentuknya berupa piringan yang berlubang di bagian tengahnya sebagai
jalan masuknya cahaya. Meja objek ini berfungsi sebagai tempat menjepit
preparat/peraga. Meja objek ini dapat berputar pada sumbunya yang vertikal, dan
dilengkapi dengan skala sudut dalam derajat dari 0 sampai 360o. Pada bagian tepi
meja terdapat tiga buah sekerup pemusat untuk memusatkan perputaran meja pada
sumbunya (centering).
1.3 Tubus Mikroskop
Bagian ini terletak di atas meja objek dan berfungsi sebagai unit teropong. Terdiri
atas beberapa bagian antara lain :
1.3.1 Lensa Objektif
Merupakan bagian paling bawah dari tubus mikroskop, berfungsi untuk
menangkap dan memperbesar bayangan sayatan mineral dari meja
objek. Biasanya pada mikroskop polarisasi terdapat tiga buah lensa objektif
dengan perbesaran yang berbeda, tergantung keinginan pengamat, dan biasanya
perbesaran yang digunakan adalah 4x, 10x dan 40x, kadang ada yang 100x.
1.3.2 Lubang Kompensator
Adalah suatu lubang pipih pada tubus sebagai tempat memasukkan
kompensator, suatu bagian yang digunakan untuk menentukan warna
interferensi. Kompensator berupa baji kuarsa atau gips yang menipis ke arah
depan, sehingga pada saat dimasukkan lubang akan menghasilkan perubahan
warna interferensi pada mineral.
1.3.3 Analisator
Adalah bagian dari mikroskop yang fungsinya hampir sama dengan
polarisator, dan terbuat dari bahan yang sama juga, hanya saja arah getarannya
bisa dibuat searah getaran polarisator (nikol sejajar) dan tegak lurus arah getaran
polarisator (nikol bersilang)
-
8/10/2019 Ciri Optis u
8/36
1.4 Lensa Amici Bertrand
Lensa ini difungsikan dalam pengamatan konoskopik saja, untuk
memperbesar gambar interferensi yang terbentuk pada bidang fokus balik (back
focal plane) pada lensa objektif, dan memfokuskan pada lensa okuler.
1.5 Lensa Okuler
Terdapat pada bagian paling atas dari tubus mikroskop, berfungsi untuk
memperbesar bayangan objek dan sebagai tempat kita mengamati medan
pandang. Pada lensa ini biasanya terdapat benang silang, sebagai pemandu dalam
pengamatan dan pemusatan objek pengamatan.
Deskripsi optis pada mineral merupakan hal yang vakum dalam
pembelajaran mineral optik, yakni:
contoh sayatan mineral
NIKOL SEJAJAR (Plane Polarized Light/PPL)
Warna
Warna mineral adalah pencerminan dari data serap atau absorpsi panjang
gelombang tertentu dari cahaya atau sinar yang masuk khususnya untuk mineral
yang teransparant yang bersifat anisotropik2 jenis warna:
http://alfred8steven.files.wordpress.com/2012/10/sayatan-petrografi.jpg -
8/10/2019 Ciri Optis u
9/36
A. Opak : mineral tidak tembus cahaya. Dilihat dengan mikroskop
refleksi. Warna: hitam. Suatu obyek yang berwarna hitam akan menyerap semua
sinar yang mengenainya.
B. Mineral tidak tembus cahaya : apabila diberi cahaya akan menampilkan
bermacam warna. Dengan mikroskop polarisasi.
1. Isotrop : dipantulkan kesegala arah dengan kecepatan sama.
2. Anisotrop : dipantulkan kesegala arah dengan kecepatan berbeda.
C. Semua obyek yang warna putih akan memantulkan seluruh warna yang
datang dan hanya sebagian kecil yang terpantulkan, ssehingga tampak
memperlihatkan warna kelabu.
Bentuk
Pada pengamatan bentuk mineral secara optik mikroskopik, maka bentuk
yang dapat kita amati adalah bentuk mineral dalam kondisi dua dimensi, tetapi
dengan bantuan struktur dalam mineral yang dapat teramati seperti halnya bidang
belah atau cleavage,maka kita dapat mentafsirkan akan strukturkristal dari
mineral tersebut.
Dengan demikian berdasarkan kenampakan bentuk mineral dalam kondisi
2 dimensi, maka kita dapat merefleksikannya kedalam bentuk kondisi 3 dimensi.
Bentuk mineral yang dapat diamati:
Perismatik : bila belahan tampak sejajar
a. Prismatik euhedral
b. Prismatik subhedral
c. Prismatik anhedral
Kubik :memliki sumbu 2 arah dan saling tegak lurus.
Rhombik : sumbu-sumbunya dapat saling tegak lurus atau tidak,bentuknya
-
8/10/2019 Ciri Optis u
10/36
biasanya segienam.
Polygonal:bentuk dan belahan tidak karuan panjang sisi tidak sama
Pleokroisme
Pleokroisme merupakan warna yang terjadi (bila meja mikroskop diputar
360 ), karena adanya perbedaan daya absorpsi dari sumbu-sumbu kristal terhadap
kedudukan analisator dan polarisator.
Macam-macamnya:
Dikroik :biasanya dimiliki oleh mineral-mineral yang mempunyai sistem krista;
trigonal dan hexagonal pada perputaran antara 0 -90 terjadi 2 kali.
Trikroik: biasanya dimiliki oleh mineral-mineral yang mempunyai sistem kristal
orthorombik, triklinik, monoklin. warna pleokroik ini tergantung pada sumbu
X,Y,Z.
Indeks Bias
Indeks bias adalah suatu angka (konstanta) yang menunjukan
perbandingan antara sinus sudut datanh dan sinus sudut pantul ; (n=sin i/sin r =l/v
) . indeks bias juga merupakan fungsi dari sinar didalam medium yang berbeda.
Pengukuran indeks bias dapat dilakukan secara relatif dengan memperhatikan
relief dan dibandingkan dengan pergerakan garis becke,atau secara absolut dengan
menggunakan minyak imersi.
Semua kristal yang bersistem isometrik tergolong sebagai zat isotropik dengandemikian mempunyai satu harga indeks bias (n dan n ), sedangkan yang
bersistem orthorombik, monoklin, atau triklin,mempunyai tiga harga indeks bias
[n n ,dan n ].
-
8/10/2019 Ciri Optis u
11/36
Relief
Relief merupakan kenampakan yang timbul akibat perbedaan indeks bias
antara suatu media dengan media yang mengitarinya. Dengan kata lain, bahwa
cahaya yang keluar dari suatu media kemudian masuk ke media lain yang
mempunyai harga indeks bias yang berbeda, maka akan mengalami
pembiasan/pemantulan pada batas sentuhan antara kedua media tersebut. Semakin
besar perbedaan indeks bias kedua bahan, kama semakin jelas/ menonjol bidang
batas antarakeduanya.jika dua bahan tersebut, mempunyai harga indeks biasnya
sama, maka bidang batasnya akan tidak nampak sama sekali.
NIKOL SILANG (Cross Polarized Light/XPL)
Bias Rangkap (Bire Fringence)
Biasrangkap adalah angka yang menunjukan perbedaan indek bias sinar ordiner
dan extraordiner .
Faktor yang mempengaruhi:
a. Macam sayatan (//c atau hampir // c ).
b. Ketebalan sayatan
c. Macam sinar yang masuk,dimana setiap sinar yang msuk mempunyai panjang
gelombang yang berbeda.
http://alfred8steven.files.wordpress.com/2012/10/michel.jpg -
8/10/2019 Ciri Optis u
12/36
Orientasi
Orientasi mineral merupakan hubungan antara arah-arah sumbu optik
dengan sumbu-sumbu kristallografinya.
Tujuannya : penentuan orientasi mineral ini digunakan untuk dapat mengetahui
kedudukan sumbu-sumbu indikatriks di dalam suatu mineral.
Macam-macam orientasi: berdasarkan tingkat perbedaan kecepatan cahaya yang
merambat didalam mineral yang anisotopik.
1. Orientasi length slow berarti bahwa sumbu terpanjang indikatrik getaran sianr
lambat () sejajar (//) sumbu C sebagai arah sumbu terpanjang kristal.
2. Orientasi length fast berarti bahwa sumbu terpanjang indikatrik () tegak
lurus sumbu C atau () hampir tegak lurus sumbu C.adanya 2 alternatif:
a. Gejala addisi
b. Gejala subtraksi
Pemadaman
Pemadaman merupakan proses penggelapan yaitu akibat perulangan
pembiasan yang terjasi yang diperoleh dengan merubah-rubah posisi mineral
terhadap kedudukan analisator dan polarisator. Jadi pemadaman dapat terjadi
apabila sumbu-sumbu indikatriks mineral sejajar atau tegak lurus dengan bidang-
bidang getar polarisator dan analisator.
Macam-macam pemadaman
Berdasarkan posisi atau kedudukan pemadaman mineral terhadap analisator dan
polarisator dapat dibagi atas:
1. Pemadaman paralel= Bila pemadaman terjadi pada posisi 45-90 (derajat)
2. Pemadaman miring= Bila pemadaman terjadi pada posisi
-
8/10/2019 Ciri Optis u
13/36
Kembaran
Kembaran adalah kenampakan pada mineral akibat adanya /tumbuhnya 2
kristal bersamaan pada proses pengkristalan.
Hal ini diakibatkan adanya deformasi/tekanan.kenampakan ini hanya d tunjukan
oleh mineral plagioklas.dengan kata lain merupakan pemadaman khusus mineral
plagioklas.
A. Macammacam jenis kembaran mineral Plagioklas Kembaran albit : dicirikan
oleh kembaran selangseling antara gelap dan terang dalam jumlah yang relatif
cukup banyak.
1. Kembaran carlsbad: yang dicirikan oleh kembaran berupa pasangan
gelap dan terang dalam jumlah yang tidak lebih dari satu pasangan.
2. Kembaran Carlsbad-Albit: yang dicirikan oleh kombinasi antara
carlsbad dan Albit.
B. Metoda kurva F.E,Wright digunakan untuk menentukan jenis mineral
plagioklas kembaran kombinasi Carlsbad-Albit
http://alfred8steven.files.wordpress.com/2012/10/plag.jpg -
8/10/2019 Ciri Optis u
14/36
BAB III
PEMBAHASAN
CIRI-CIRI OPTIS PADA MINERAL MAFIK
A.OLIVINE
1. FORSTERITE (Mg, Fe2SiO4)
Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Kristal euhedral sampai anhedral
Relief : Tinggi
Pleokroisme : -Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Fracture yang tidak teratur umum.
Bias rangkap : Kuat, teratas orde ke IIKembaran : -Sudut pemadaman : Paralel
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Forsterite juga ditemukan dalam banyak meteorit besi-nikel. Bukan
hanya sebagai butir Kristal kecil tapi signifikan sebagai ukuran kadang
menduduki lebih dari 50% dari volume meteorit.
OLIVINE ((Mg,Fe)
-
8/10/2019 Ciri Optis u
15/36
OLIVINE ((Mg,Fe4SiO2)
Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna-warna
Bentuk : Anhedral dengan bentuk poligonal dan berupa fenokris
Relief : Tinggi
Pleokroisme : -Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : paralel tidak sempurna (010), pecahan tidak teratur
Bias rangkap : Kuat,ordeII paling atas
Kembaran : kadangkadang dijumpai
Sudut pemadaman : Paralel
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif dan negatif
Keterangan : Mineral yang sering membuat kekeliruan dengan olivine adalah
diopside, tetapi diopside mempunyai belahan
yang baik, sudut pemadaman yang miring, dan kadang
kadang bias rangkap lemah. Sedangkan olivine yang kaya oksida besi dinamakan
Hyalosideri terdiridari 50% Fe2 SiO4 Biasanya olivine terubah menjadi antigori
dan magnetik sekunder pada bagian pecahan. Olivine mineral yang
umumdalambatuanbekumafik-ultramafik, sepertibasa nitedunite dan peridotite.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
16/36
2. FAYALITE ((Fe, Mg)SiO2
Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai kekuningan atau netral
Bentuk : Euhedral, Kristal anhedral
Relief : Sangat tinggi
Pleokroisme : LemahIndeks bias : n mineral > n. K balsam
Belahan : paralel tidak sempurna dalam satu arah (010)
Bias rangkap : Kuat
Kembaran : -Sudut pemadaman : Paralel
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif Keterangan :
Fayalite juga ditemukan banyak besi-nikel dalam meteorit, bukan hanya sebagai
butiran kecil tetapi sebagai Kristal besar kadang-kadang menduduki lebih dari
50% dari volume meteorit.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
17/36
3. MONTICELLITE (CaMgSiO4)
SifatOptis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Granular, berupa kristal anhedral-subhedral dan prismatic panjang
Relief : Agak Tinggi
Pleokroisme : -Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Paralel tidak sempurna (010), pecahan tidak teratur
Bias rangkap : Sedang merah ordeI
Kembaran : Kadang-kadang dijumpai
Sudut pemadaman : Paralel
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)Tanda optis : Negatif
Keterangan : Monticellita adalah mineral yang agak sulit dikenal karena tidak
mempunyai sifat yang jelas, mempunyai forster dan olivine tetapi mempunyai bias
rangkap lemah daripada lainnya, merupakan mineral cirri metamorf kotak
dari batugamping dan dolomite tetapi kadang-kadang juga didapatkan dalam
batuan beku seperti : alnoiteplizenit dan nepheline basah.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
18/36
B.PYROXENE
1. ORTHOPYROXENEESTANTITE (MgSiO3)
SifatOptis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai netral
Bentuk : Kristal prismatic. Inklusi-inklusi umum dan menghasilkan struktur
schiler.
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Lemah, kehijauan sampai kemerah-mudaan
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Paralel (110),(010),(100)
Bias rangkap : Agak lemah, kuning sampai merah ordeI
Kembaran : -
Sudut pemadaman : Paralel
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Enstatite Lebih umum terbentuk pada batuan beku jika bukan untuk
kelimpahan besi di sebagian besar magma.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
19/36
2. HYIPERSTHENE ((Mg,Fe)SiO3
SifatOptis
Warna absorbsi : Netral-hijau muda/merah muda
Bentuk : Kristal subhedral prismatik
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Lemah, kehijauan sampai kemerah-mudaan
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Paralel (110),(010),(100)
Bias rangkap : Agak lemah, kuning sampai merah ordeI
Kembaran : -Sudut pemadaman : Paralel
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan :
Hyipersthene
Menyerupai beberapa macam andalusite, tetapi andalus lenght-fast hyipersthene
Didapatkan dalam batuan beku, cirri utama dari norite hypersthene
.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
20/36
3. CHLYNOPYROXENEAUGITE (Ca(Mg,Fe)(SiO3)2(Al2Fe)2O3)
SifatOptis
Warna absorbsi : Hampir tidak berwarna, netral coklat kehijauan muda ataukeung
uan muda
Bentuk : Kristal prismatik pendek
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Tidak ada sampai lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110), dalam dua arah pada sudut 87 dan 93 .satu arahdalam sayatan
loditudinal pararel
Bias rangkap : Sedang kira-kira ditengah orde-II
Kembaran : Umum, polisintetik, kombinasi polisintetik yang dikenalsebagai
struktur herring bone
Sudut pemadaman : Bervariasi dari 36 sampai 45 (C^X)
Orientasi optis : Length fast kadang-kadang length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Augite sulit dibedakan dar diopside, tetapi diopside mempunyai
sudut pemadaman yang kecil dan warna yang terang. Augite teralterasi menjadi
hornblende .
-
8/10/2019 Ciri Optis u
21/36
4. DIOPSITE(CaMgSi2O6)
SifatOptis
Warna absorbsi : Tidak berwarna atau netral
Bentuk : Kristal subhedral
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 87odan 93o
Bias rangkap : Sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas orde
keII
Kembaran : Polisintetik
Sudut pemadaman : Bervariasi dari 37osampai 44o(C^Z)
Orientasi optis : Slower ray
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Spesimen mineral Diopside
Bisa sangat mencolok dalam penampilan, dan menarik bagi kolektor mineral.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
22/36
5. PIGEONITE((Mg,Fe2+,Ca)2Si2O6)
SifatOptis
Warna absorbsi : Tidak berwarna atau netral
Bentuk : Kristal anbhedra
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 87odan 93o
Bias rangkap : Sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratasorde
keII
Kembaran : Polisintetik
Sudut pemadaman : Bervariasi dari 22osampai 45o
Orientasi optis : Slower ray
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Pigeonite
Ditemukan sebagai fenokris di batuan vulkanik di Bumi dan sebagai kristal di
meteorit dari Mars dan Bulan. Dalam perlahan didinginkan batuan beku
intrusif, pigeonit jarang diawetkan, namun bukti tekstur breakdown
untuk Orthopyroxene Ditambah Augite dapat hadir, seperti yang ditunjukkan pada
gambar mikroskopis yang menyertainya.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
23/36
6. AEGIRINE (NaFe(SiO3)2)
Sifat optis
Warna absorsi : Hijau,kuning kecoklatan
Bentuk : Kristal prismatik
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Kuat,hijau tua,hijau muda,kuning
Indeks bias : n.mineral > n.k balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 870dan 930
Bias rangkap : Kuat sampai sangat kuat,orde ketiga, atau orde-IV
Kembaran : -
Sudut Pemadaman : Dalam sayatan longitudinal sangat kecil (20-100 )
Orientasi optis : Length Fast
Tanda optis : Negatif
Keterangan :
Aegirine menyerupai beberapa Amphibole tetapi dibedakan dengan sudut
pemadaman yang kecil dan Length Fast. Acmite adalah piroksen yang erat
hubungannya dengan Aegirine, perbedaanya dari warnanya yang
coklat.Merupakan cirri dari batunan beku yang kaya soda seperti
Nepheline Syenite, Phonolite, Trachite, Soda Granite .Sering kali terdapatsebagai
Overgrouth dengankristal Aegirine-augite.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
24/36
7. HEDENBERGITE (FeCaSi2O6)
SifatOptis
Warna absorbsi : Netral sampai kehijauan
Bentuk : Columnar aggregate
Relief : Sangat tinggi
Pleokroisme : -Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87odan 93o
Bias rangkap : Sedang, ungu orde pertama
Kembaran : -
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal kira-kira 42o
Orientasi optis : Faster ray
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Hedenbergite walaupun biasanya lebih gelap dari
pada batu permata sepupunya Diopside, masih bisa menjadi spesimen mineral
yang indah dari hijau gelap ke warna hitam bisa stricking dengan kilau terang
yang ditemukan pada beberapa spesimen. Meskipun ini bukan merupakan mineral
jarang, Kristal baik Hedenbergite yang langka dan spesimen yang menunjukkan
kristal yang bagus, baik warna dan kilap dihargai.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
25/36
8. JADEITE (NaAl(SiO3)2)
Sifatoptis
Warna absorsi : Tidak berwarna sampai hijau
Bentuk : Granular sampai columnar atau fibrous
Relief : Agak tinggi
Pleokroisme : Bervariasi
Indeks bias : n.mineral > n.k-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87dan93
Bias rangkap : Sedang, orde-ll
Kembaran : kadang-
kadang didapatkanSudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari
30sampai 40
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Jadite dibedakandari nephrite dengan sudut pemadaman yang besar
dan indeks bias yang lebih besar. Dari Diopside dengan sudut pemadaman yang
kecil dan columnar. Jadite teralterasi menjadi Termilite actinolite dan hanya
terdapat pada batuan Jadite (jadeitite).
-
8/10/2019 Ciri Optis u
26/36
9. AEGERIN-AUGITE ((Na,Ca)(Fe3+,Fe2+,Mg,Al)Si2O6)
SifatOptis
Warna absorbsi : Hijau
Bentuk : Kristal euhedral prismatic pendek
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Sedang, kuning hijau sampai kehijauan
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Dalam dua arah (1100 pada sudut 87o dan 930)
Bias rangkap : Teratas sampai di tengah orde ke II
Kembaran : Umum
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal kira-kira dari -15osampai -36o
Orientasi optis : Lenght fast
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif atau negative
Keterangan : Dilihat dalam cahaya terpolarisasi-bidang dari cokelatkemerahan
dellaventuraite (OPTK) sebagai pertumbuhan berlebih pada ungu-abu aegirine-
augit (AE-AG) dalammatriks bulatkuarsa (QZ) dengan minor bulat
(legatinggi) butir Apatite
.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
27/36
C. AMPHIBOLES
1. HORNBLENDE (Ca2(Mg,Fe,Al)5(OH)2(Si,Al)4(O11)2)
Sifat optis
Warna absorbsi : Hijau atau coklat
Bentuk : Kristal prismatik
Relief : Agak tinggi
Pleokroisme : Kuat
Indeks bias : n.mineral > n.k-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56dan 124
Bias rangkap : Sedang, ditengah orede kedua
Kembaran : Agak umum
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 12sampai 30
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Hornblende berbeda dari augite dalam belahan, pleokronisme dan su
dut pemadaman. Hornlende coklat menyerupai biotite mempunyai belahan yang
baik (satuarah) dan parallel sudut pemadamannya. Hornblende sangat umum
didapatkan dan merupakan mineral yang tersebar
-
8/10/2019 Ciri Optis u
28/36
2. LAMPROBOLITE ((Ca,Mg,Fe,Al) SiO2)
Sifat Optis
Warna absorbsi : Kuning sampai coklat, seringkali dengan batas opak
Bentuk : Kristal euhedral prismatik pendek
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Agak kuat
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56odan 1240
Bias rangkap : Agak kuat sampai sangat kuat, orde III
Kembaran : Tidak nampak
Sudut pemadaman : Bervariasi dari 0o 120(simetris)
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan :Lamprobolite dibedakandari hornblende coklat dengan sudut
pemadaman yang kecil dan bias rangkap kuat. Kaerstutite adalah
titaniuamamphibolites yang berhubungan dengan lamprobolite. Terdapat dalam
batuan vulkanik seperti andesite, auganite, basalt, basanite dan berhubungan
dengan tuff.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
29/36
3. NEPHRITE {Ca2(Mg, Fe)5(OH)2Si8O22}
Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai abu-abu
Bentuk : Fibrous sampai fibro lamellar aggregate, kristal prismatictidak sempurna
Relief : Tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Menyerupai termolite actinolite tetapi jarang yang jelas
Bias rangkap : Sedang, dari abu-abu orde pertama sampai warna cerah ditengah
orde kedua
Kembaran : Kadang-kadang dijumpai
Sudut pemadaman : Bervariasi dari pararel sampai yang maksimum 10o
200(simetris)
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : apabila dipanaskan mengeluarkan air yang menunjukkan bahwa
ia terbentukdalam suasanahidro (perhatikanadanyagugusan OH) atau dikenal
sebagai Amphibole
.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
30/36
4. ANTHOPHYLLITE (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2
Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna atau warna muda
Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 54dan 126.Umum.
Bias rangkap : Sedang, teratas sampai terbawah orde-ll
Kembaran : Tidak ada
Sudut pemadaman : Paralel / simetris
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif dan negatif
Keterangan : Menyerupai Tremolite-actinolit dan Cummingtonite , tetapi dapat
dibedakan dari sudut pemadamnya yang paralel.Terakterasi menjadi talc dan
sebagian yang terbentuk yang terbentuk disebut hidrus anthopylite Anthipylite
adalahciri batuanmetamorf dan mineral sekunder dalam peridotit dandunite.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
31/36
5. TREMOLITE ACTINOLITE (Ca2(Mg Fe)3(OH)2(SiO4O11)2)
Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau muda
Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah dalam sudut 56dan 124
Pararel dengan panjang Bias rangkap : Kuat,ordeII palingatas
Kembaran : Sedang sampai agak kuat. Orde ll
Sudut pemadaman : Dalam sayatan Longitudinal bervariasi dari 10sampai 20
(pararel-simetri)
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Tremolith merupakan amphibole yang tidak berwarna, edenite
menyerupai tremolite Tetapi mempunyai sudut pemandaman yang besar. Tremolit
actinolite teralterasi menjadi talc Tremolite-actionolite terdapat dalam metamorf
kontak scist dan gneiss dan batu gamping metamorf, juga didapatkann sebagain
pengganti pyroxene dalam batuan beku.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
32/36
6. CUMMINGTONITE (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2
Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau muda
Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous
Relief : Agak tinggi
Pleokroisme : LemahIndeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56o124oParalel dengan panjang
Bias rangkap : Sedang sampai agak kuat, terbawah atau ditengah orde kedua
Kembaran : Polisentrik
Sudut pemadaman : Dalaam sayatan langitudinal bervariasi dari 15o20o
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua(biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Cummingtonite kadang mempunyai grunerite, tetapi cummingtonite
Mempunyai sudut pemadaman yang
lebih besar dan indeks bias yang lebih kecil dan tanda optisnyayang positif.
Dibedakan dengan tremolite dari tanda optisnya yang positif dan di bedakan
dengan anthophyllite
Dari sudut pemadamannya yang miring. Umum dijumpai pada batuan metamorf.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
33/36
7. GRUNERITE (Fe7Si8O22(OH)2)
Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Columnar sampai fibrous aggregate
Relief : Agak tinggi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 56odan 124oPararel dan panjang
Bias rangkap : Agak kuat
Kembaran : Kadang polisintetik
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 10o150
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Ini adalah endmember besi dari seri grunerite-cummingtonite.
Membentuksebagaiberserat, columnar atauagregatkristalbesar. Kristal monoklin
prismatik. Kilapnya adalah kaca sampai mutiara dengan warna mulai dari hijau,
coklat keabu-abu gelap.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
34/36
D.BIOTITE (K 2(Mg,Fe)2(OH)2(AlSi3O10)
SifatOptis
Warna absorbsi : Cokelat kekuning-kemerahan cokelat, hijau zaitun
Bentuk : Kristal euhedral, tabular lamenar dan agak melengkung
Relief : Sedang
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Sempurna dalam satu arah (001)
Bias rangkap : Kuat merah ,orde IIKembaran : Kadang-kadang ada
Sudut pemadaman : Pararel dengan belahan 3
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Biotite dibedakan dengan Phlogopite dengan warna gelap dan sudut
aborsikuat. Dari Hornblende cokelat umum dibedakan dengan sudut pemadaman
yang kecil dan perbedaan belahan. Biotite sering teralterasi menjadi Chlorite, juga
menjadi Vermiculitte Biotite mineral yang tersebar luasdan umum terdapat dalam
batuan beku hampir seluruh tipe, juga dalam Schist dan Gneiss dan zona
metamorf kontak. Biotite umum dalam sediment detrital.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
35/36
KESIMPULAN
Deskripsi optis pada mineral merupakan hal yang vakum dalam
pembelajaran mineral optik, bahwa dalam menentukan ciri-ciri suatu mineral
optic kita harus dapat mendeskripsikan ciri-ciri optic yg menbedakan mineral
dengan mineral lain, diantaranya warna, bentuk, indeks bias, relief, dalam nikol
sejajar, sedangkan dalam nikol silang yaitu bias rangkap, orientasi, pemadaman,
dan kembaran.
Mineral optik merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang
mempelajari tentang mineral yang terkandung pada suatu batuan. Mineral optik
membahas tentang mineral- mineral pada batuan dalam bentuk monomineral.
Salah satu tujuan mempelajari mineral optik ialah untuk untuk mengetahui cara
menentukan sifat-sifat optik mineral, serta mengenal mineral secara mikroskopik.
-
8/10/2019 Ciri Optis u
36/36
DAFTAR PUSTAKA
http://semangatgeos.blogspot.com/2011/05/kelompok-amfibol-biotit.html
http://irfandipermana.blogspot.com/2012/02/mineral-optik.html
http://bobbyinternisti.blogspot.com/2012/04/sifat-optik-mineral_06.html