pembelajaran fisika model siklus belajar … · menggunakan kit listrik magnet dan animasi komputer...

156
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK SISWA Disusun oleh : Agin Widarti S830809201 UNIVERSITAS SEBELAS MARET PASCASARJANA 2011

Upload: vonhu

Post on 06-Jun-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER

DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK SISWA

Disusun oleh :

Agin Widarti S830809201

UNIVERSITAS SEBELAS MARET PASCASARJANA

2011

Page 2: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER

DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK SISWA

Disusun oleh :

Agin Widarti S830809201

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing Jabatan

N a m a Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd.NIP. 19520116 198003 1 001

……………..

Januari 2011

Pembimbing II

Dra. Suparmi, M.A., Ph.D. NIP. 19520915 197603 2 001

……………..

Januari 2011

Mengetahui Ketua Program Studi Pendidikan Sains

Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. NIP. 19520116 198003 1 001

ii

Page 3: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN

Nama : Agin Widarti

NIM : S830809201

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul PEMBELAJARAN FISIKA

MODEL SIKLUS BELAJAR MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN

ANIMASI KOMPUTER DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN

BERPIKIR ABSTRAK : Studi Kasus Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik

Dinamis pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Karas Kabupaten Magetan Tahun

Pelajaran 2010/2011, adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya

saya, dalam tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari

tesis tersebut.

Surakarta, Januari 2011

Yang membuat pernyataan,

Agin Widarti

Page 4: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

MOTTO

“ Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu

dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad ”

(Q.S. Al Mujadilah :11 )

v

Page 5: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karyaku ini kupersembahkan khusus untuk :

Suamiku tercinta dan anak-anakku Riza dan Adel

yang setia menemani hari-hariku dan

memberikan aku semangat yang begitu besar

Bapak dan ibu yang kuhormati, terima kasih atas

perhatian dan doa-doanya selama ini yang telah

memberiku semangat sampai akhir studi

Semua orang yang tulus menyayangi dan

mendoakanku selama masa studi

Teman-temanku di SMP Negeri 1 Karas

Almamater

vi

Page 6: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena

atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan tesis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan proposal tesis ini tidak terlepas dari bantuan dari banyak pihak,

oleh karena itu pada kesempatan ini ijinkanlah penulis menghaturkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D. selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Bapak Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan ijin penelitian sekaligus selaku pembimbing I yang

telah sabar memberikan masukan dan bimbingan selama penyusunan tesis ini.

3. Ibu Dra. Suparmi, M.A. Ph.D., selaku pembimbing II yang selalu sabar dalam

membimbing penulis menyusun tesis ini.

4. Bapak Widodo Kusmarjono, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1

Karas, Magetan.

5. Bapak Hariyanto, S.Pd M,Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1

Karangrejo

vii

Page 7: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

6. Suami dan anak-anakku tercinta yang selalu memotivasi dan memberikan

inspirasi untuk selalu berkarya.

7. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains angkatan Paralel

September 2009 yang terus memberikan dorongan semangat.

8. Teman-teman guru SMP Negeri 1 Karas yang selalu memberikan dorongan

semangat.

9. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Akhirnya penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan.

Untuk itu segala kritik dan saran selalu penulis harapkan demi perbaikan dan

penyempurnaan tesis yang akan dilakukan.

Surakarta, Januari 2011

Penulis

Page 8: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

AGIN WIDARTI. S830809201. Pembelajaran Fisika Model Siklus Belajar (Learning Cycle) Menggunakan Kit Listrik Magnet dan Animasi Komputer Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa (Studi Kasus Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Karas Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2010/2011) Tesis: Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana. Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010. Pembimbing : 1. Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. 2. Dra. Suparmi, M.A. Ph.D

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh model pembelajaran learning cycle menggunakan animasi komputer dan kit listrik magnet terhadap prestasi belajar fisika (2) pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar fisika (3) pengaruh kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika, (4) interaksi antara model pembelajaran learning cycle menggunakan animasi komputer dan kit listrik magnet dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika, (5) interaksi antara model pembelajaran learning cycle menggunakan animasi komputer dan kit listrik magnet dengan kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika, (6) interaksi antara gaya belajar dengan kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika, (7) interaksi antara model pembelajaran learning cycle menggunakan animasi komputer dan kit listrik magnet dengan gaya belajar dan kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX di SMP Negeri 1 Karas tahun pelajaran 2010/2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling, dipilih empat kelas. Kelas eksperimen I dengan perlakuan menggunakan kit listrik magnet dan kelas eksperimen II dengan perlakuan menggunakan animasi computer. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk prestasi belajar dan kemampuan berpikir abstrak dan non tes (angket) untuk gaya belajar dan penilaian aspek afektif. Uji hipotesis penelitian menggunakan Anava dengan desain factorial 2x2x2 dengan sel tak sama dengan bantuan software Minitab 15. Uji lanjut Anava menggunakan uji Scheffe.

Hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) terdapat pengaruh model pembelajaran learning cycle menggunakan animasi komputer dan kit listrik magnet terhadap prestasi belajar fisika (Fobs = 4,33 atau p = 0,039); (2) tidak terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar fisika (Fobs = 0,08 atau p = 0,780); (3) terdapat pengaruh kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika (Fobs = 28,33 atau p = 0,000); (4) ada interaksi antara model pembelajaran learning cycle menggunakan animasi komputer dan kit listrik magnet dengan gaya belajar siswa (Fobs = 27,85 atau p = 0,000), (5) tidak ada interaksi antara model pembelajaran learning cycle menggunakan animasi komputer dan kit listrik magnet dengan kemampuan berpikir abstrak siswa (Fobs = 0,000 atau p = 0,981), (6)tidak ada interaksi antara gaya belajar dengan kemampuan berpikir abstrak siswa (Fobs = 0,23 atau p = 0,630), (7) tidak ada interaksi antara model pembelajaran learning cycle menggunakan animasi komputer dan kit listrik magnet

xii

Page 9: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

dengan gaya belajar dan kemampuan berpikir abstrak siswa (Fobs = 2,85 atau p = 0,094).

Hasil penelitian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika dengan animasi komputer lebih efektif daripada menggunakan kit listrik magnet. Kemampuan berpikr abstrak siswa merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar.

Kata kunci : siklus belajar, kit listrik magnet, animasi komputer, gaya belajar, kemampuan berpikir abstrak, prestasi belajar, listrik dinamis.

Page 10: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Agin Widarti, S830809201. “Physics Learning by Learning Cycle Model using Electric Magnetism KIT and Animation Computer Considered from Learning Style and Abstract Thinking Ability. (A Case Study on Dinamic Electric for IXth student, State Junior High School 1 Karas, Magetan in the Academic Year of 2010/2011).” Thesis: Graduate Program in Science Education Program, Postgraduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta, 2010. Advisor : 1. Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. 2. Dra. Suparmi, M.A. Ph.D The aims of this research were to find out: (1) the effects of learning cycle using electricity and magnetism kit and computer animation on the physic learning achievement, (2) the effects of visual and kinesthetic learning styles on the physic learning achievement, (3) the effect of high and low abstract thinking abilities on the physic learning achievement, (4) the interaction between learning cycle using electricity and magnetism kit and computer animation and learning style to the physic learning achievement, (5) the interaction between learning cycle using electricity and magnetism kit and computer animation and abstract thinking ability to the physic learning achievement, (6) the interaction between learning style and abstract thinking ability to the physic learning achievement, (7) the interaction between learning by learning cycle using electricity and magnetism kit and computer animation ,learning style and abstract thinking ability towards the physic learning achievement. The method of the research was experimental method with factorial design of 2x2x2. Populations of the research were all students in grade IX SMP 1 Karas Academic Year of 2010/2011. The samples of the research were taken by cluster random sampling consisted of four classes. The 1st two classes was treated using electricity and magnetism kit and the 2nd two classes was treated using computer animation. The data was collected using test for student achievement and abstract thinking ability, and non-test (questioner) for learning style and affective student achievement. The research hypothesis was analyzed using Anova with 2x2x2 factorial design and unequal cell number calculate by software Minitab-15, then it was tested continually using Scheffe’ test. From the data analysis can be concluded that: (1) there was the effects of learning cycle using electricity and magnetism kit and computer animation on the physic learning achievement (Fobs = 4,33 or p = 0,039), (2) there were not the effects of visual and kinesthetic learning styles on the physic learning achievement (Fobs = 0,08 or p = 0,780), (3) there were the effect of high and low abstract thinking abilities on the physic learning achievement (Fobs = 28,33 or p = 0,000), (4) there was interaction between learning cycle using electric magnetism kit and animation computer and learning style towards the physic learning achievement (Fobs = 27,85 or p = 0,000), (5) there was not any interaction learning cycle using electric magnetism kit and animation computer and abstract thinking ability towards the physic learning achievement (Fobs = 0,000 or p = 0,981), (6) there was not any interaction between learning style and abstract thinking ability toward the physic learning achievement (Fobs = 0,23 or p = 0,630), (7) there was not any interaction among learning cycle using electric magnetism kit and animation computer , learning style and abstract thinking ability towards the physic learning achievement (Fobs = 2,85 or p = 0,094).

Page 11: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Result of the research can be concluded that physics learning with animation computer is more effective than electric magnetism kit. Abstract thinking ability of student are important factors that are needed to be considered in promoting the student achievement. Key word: learning cycle, electricity and magnetism kit, computer animation, learning style, abstract thinking ability, student achievement, electric dynamics.

Page 12: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS ............................................................. iii

PERNYATAAN............................................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................

vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

viii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

ABSTRAK .......................................................................................................

xii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ............................................................ 9

D. Perumusan Masalah ............................................................. 9

E. Tujuan Penelitian ................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ................................................................. 11

BAB II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 13

A. Tinjauan Pustaka ................................................................... 13

1. Hakikat Belajar ................................................................. 13

Page 13: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

2. Teori Belajar Kognitif ....................................................... 14

3. Teori Belajar Konstruktivisme .......................................... 20

4. Pembelajaran dengan Model Siklus belajar (Learning Cycle) 24

5. Media Pembelajaran .......................................................... 31

6. Media animasi Komputer .................................................. 34

7. Media Kit listrik Magnet .................................................. 39

8. Gaya Belajar siswa ............................................................ 40

9. Kemampuan Berpikir Abstrak .......................................... 44

10. Prestasi Belajar Fisika ..................................................... 48

11. Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik Dinamis ....... 50

B. Penelitian yang Relevan ......................................................... 59

C. Kerangka Berpikir ................................................................. 61

D. Pengajuan Hipotesis .............................................................. 68

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 70

A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………. 70

1. Tempat Penelitian ............................................................. 70

2. Waktu Penelitian ............................................................... 70

B. Metode dan Rancangan Penelitian ........................................ 71

1. Metode Penelitian ............................................................. 71

2. Rancangan Penelitian ......................................................... 72

C. Variabel Penelitian…………………………………………. 73

1. Variabel Bebas .................................................................. 73

2. Variabel Terikat…………………………………………. 75

D. Penetapan Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel…. .... 76

1. Populasi ............................................................................. 76

2. Sampel ............................................................................... 76

E. Teknik Pengumpulan Data…. ............................................... 77

F. Insrumen Penelitian…. .......................................................... 78

G. Uji Coba Instrumen …. ......................................... ……….. 79

1. Tes Prestasi Belajar…. ...................................................... 79

viii

Page 14: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

2. Tes Kemampuan Berpikir Abstrak …. ............................. 85

3. Instrumen Penilaian Gaya Belajar …................................ 87

H. Teknik Analisis Data…. ......................................................... 89

1. Uji Prasyarat Analisis …................................................... 90

2. Uji Hipotesis …. ............................................................... 91

BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................. 97

A. Deskripsi Data ....................................................................... 97

1. Data Prestasi Belajar Fisika .............................................. 97

2. Data Gaya Belajar ............................................................. 100

3. Data Kemampuan Berpikir Abstrak .................................. 102

B. Pengujian Prasyarat Analisis .................................................. 105

1. Uji Normalitas ................................................................... 105

2. Uji Homogenitas ................................................................ 108

C. Pengujian Hipotesis ………………………………. ............. 111

1. Hasil Uji Hipotesis ............................................................ 111

2. Uji Lanjut Pasca Anava ...................................................... 114

D. Pembahasan …. ...................................................................... 116

E. Keterbatasan Penelitian……………………………………..

128

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................ 130

A. Kesimpulan .......................................................................... 130

B. Implikasi ............................................................................... 132

C. Saran ..................................................................................... 133

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 135

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 138

Page 15: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 The 5 E Learning Cycle Model ................................................. 25

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ..................................................................... 71

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian ............................................................... 73

Tabel 3.3 Rangkuman hasil Uji Validitas Instrumen Tes Prestasi Belajar 80

Tabel 3.4 Rangkuman hasil Uji Validitas Instrumen Prestasi Belajar

Aspek Afektif ………………………………………………...

81

Tabel 3.5 Rangkuman hasil Uji Reliabelitas Instrumen Tes Prestasi Belajar 82

Tabel 3.6 Rangkuman hasil Uji Reliabelitas Prestasi Belajar Aspek Afektif 82

Tabel 3.7 Rangkuman Taraf Kesukaran Soal Tes Prestasi Belajar ........... 83

Tabel 3.8 Rangkuman Hasil Uji Daya Beda Soal Tes Prestasi Belajar .... 85

Tabel 3.9 Rangkuman hasil Uji Validitas Tes Kemampuan

Berpikir Abstrak ....................................................... …………… 86

Tabel 3.10 Rangkuman hasil Uji Reliabelitas Tes Kemampuan

Berpikir Abstrak ....................................................... …….. 86

Tabel 3.11 Rangkuman Taraf Kesukaran Soal Tes Kemampuan

Berpikir Abstrak ………………………………………………. 86

Tabel 3.12 Rangkuman Hasil Uji Daya Beda Soal Tes Kemampuan

Berpikir Abstrak ....................................................... ……… 87

Tabel 3.13 Rangkuman hasil Uji Validitas Angket Gaya Belajar Siswa ... 88

Tabel 3.14 Rangkuman hasil Uji Reliabilitas Angket Gaya Belajar Siswa 89

Tabel 3.15 Rancangan Komputasi Data Statistik....................................... 93

Page 16: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Tabel 3.16 Rangkuman Analisis Varians Tiga Jalan ................................. 95

Tabel 4.1 Diskripsi Data Nilai Prestasi Belajar Belajar Fisika ................ 97

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika ............................. 98

Tabel 4.3 Jumlah Siswa yang Mempunyai Gaya Belajar Visual

Dan kinestetik ...........................................................................

100

Tabel 4.4 Diskripsi data prestasi belajar fisika kelas kit listrik magnet ....

101

Tabel 4.5 Diskripsi data prestasi belajar fisika kelas animasi komputer ..

101

Tabel 4.6 Jumlah Siswa yang Mempunyai Kemampuan Berpikir Abstrak

Tinggi dan Rendah……………………………………………

102

Tabel 4.7 Pembagian Kelompok Siswa ....................................................

103

Tabel 4.8 Diskripsi data prestasi belajar fisika kelas kit listrik magnet ....

104

Tabel 4.9 Diskripsi data prestasi belajar fisika kelas animasi komputer ..

104

Tabel 4.10 Rangkuman Anava Tiga Jalan ................................................

111

Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Komputasi ANOVA General Linier Model

112

Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Ganda (Uji Scheffe’) ........

114

v

ix

Page 17: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ........................................ 33

Gambar 2.2 Rangkaian Listrik dengan Animasi Komputer ...................... 38

Gambar 2.3 Kit listrik magnet ................................................................... 40

Gambar 2.4 Rangkaian listrik sederhana ................................................... 53

Gambar 2.5 Perpindahan muatan akibat perbedaan potensial listrik......... 54

Gambar 2.6 Arah arus pada rangkaian bercabang ..................................... 57

Gambar 2.7 Rangkaian Seri Resistor ........................................................ 58

Gambar 2.8 Rangkaian Resistor Paralel .................................................... 58

Gambar 4.1 Diagram Batang Prestasi Belajar Fisika Kelas Kit Listrik Magnet 99

Gambar 4.2. Diagram Batang Prestasi Belajar Fisika Kelas Animasi Komputer 99

Gambar 4.3 Uji Normalitas Prestasi Belajar Fisika .......................................

106

Gambar 4.4 Uji Normalitas Prestasi Belajar Fisika Kelas Kit Listrik Magnet..

106

Gambar 4.5 Uji Normalitas Prestasi Belajar Fisika Kelas Animasi Komputer .

107

Gambar 4.6 Uji Homogenitas Prestasi Belajar Fisika menurut Media .............

109

Gambar 4.7 Uji Homogenitas Prestasi Belajar menurut Gaya Belajar .............

109

Gambar 4.8 Uji Homogenitas Prestasi Belajar menurut Kemampuan

Page 18: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Berpikir Abstrak .......................................... ………. 110

Gambar 4.9 Diagram ANOM pengaruh media terhadap prestasi belajar…….

115

Gambar 4.10 Diagram ANOM pengaruh kemampuan berpikir abstrak …… 116

Gambar 4.11 Foto Penelitian…………………………………………………. 224

vi

x

Page 19: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus Mata Pelajaran Fisika .................................................

138

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................

140

Lampiran 3 : LKS dan contoh hasil kegiatan siswa ......................................

155

Lampiran 4 : Kisi-Kisi Angket Gaya Belajar Siswa .....................................

163

Lampiran 5 : Angket Gaya Belajar Siswa .....................................................

165,./

Lampiran 6 : Kisi-Kisi Kemampuan Berpikir Abstrak .................................

171

Lampiran 7 : Tes Kemampuan Berpikir Abstrak ........................................

173

Lampiran 8 : Kisi-Kisi Tes Fisika .................................................................

182

Lampiran 9 : Tes Prestasi Belajar Fisika .......................................................

184

Lampiran 10 : Kisi-Kisi Angket Pengukuran Aspek Afektif..........................

194

Lampiran 11 : Hasil Uji Coba Instrumen Gaya Belajar..................................

199

Page 20: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Lampiran 12 : Hasil Uji Coba Instrumen Kemampuan Berpikir Abstrak.......

202

Lampiran 13 : Hasil Uji Coba InstrumenPrestasi Belajar…………………...

205

Lampiran 14 : Hasil Uji Coba Instrumen Aspek Afektif…............................

208

Lampiran 15 : Data Induk Penelitian...............................................................

211

Lampiran 16 : Hasil Olah Data ......................................................................

215

Lampiran 17 : Hasil Analisis Varians............................................................

218

Lampiran 18 : Hasil Uji Scheffe......................................................................

223

xi

Page 21: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor utama yang menentukan kualitas suatu

bangsa. Pendidikan bukanlah sesuatu yang bersifat statis melainkan sesuatu yang

bersifat dinamis sehingga selalu menuntut adanya suatu perbaikan yang bersifat

terus menerus. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berlangsung

sangat pesat. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

tersebut, setiap negara dituntut untuk menciptakan sumber daya manusia yang

berkualitas, yaitu manusia yang mempunyai kesiapan mental dan kemampuan

berpartisipasi mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat

meningkatkan kualitas bangsa itu sendiri.

Fisika merupakan bagian pelajaran IPA yang pada hakekatnya merupakan

pengetahuan yang berdasarkan fakta, hasil pemikiran dan produk hasil penelitian

yang dilakukan para ahli, sehingga untuk kemudian perkembangan fisika diarahkan

pada produk ilmiah, metode ilmiah dan sikap ilmiah yang dimiliki siswa dan

akhirnya bermuara pada peningkatan prestasi belajar siswa.

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mulai tahun 2008 diujikan dalam Ujian

Nasional untuk tingkat SMP. Pada tahun pelajaran 2007/2008 nilai standar kelulusan

rata-rata 5,25 dan mulai tahun pelajaran 2008/2009 ditingkatkan menjadi 5,50.

Dengan penambahan nilai standar kelulusan tersebut maka semakin berat tantangan

yang harus dihadapi oleh para peserta didik untuk memperoleh nilai yang memenuhi

Page 22: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

syarat kelulusan. Apalagi banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam

mempelajari IPA, khususnya pada materi pelajaran fisika. Menurut pendapat

sebagian siswa di SMP Negeri 1 Karas Kabupaten Magetan, fisika merupakan mata

pelajaran yang sukar dipahami dan menjadi mata pelajaran yang kurang disukai. Dari

hasil pengamatan selama mengajar di SMP Negeri 1 Karas, sebagian siswa kurang

berminat mengikuti pelajaran apalagi bila pelajaran tersebut diberikan pada jam-jam

terakhir dimana kondisi anak sudah menurun dan konsentrasi belajar semakin

berkurang.

Tidak sedikit pula siswa yang takut dengan fisika sehingga malas untuk

belajar sehingga berakibat pada rendahnya prestasi hasil belajar. Hal itu dapat

ditunjukkan dari rendahnya jumlah siswa yang mempunyai nilai di atas KKM.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMP Negeri 1 Karas tahun pelajaran

2009/2010 untuk materi listrik dinamis yang harus dipenuhi adalah 67. Sedangkan

dari dokumen hasil ulangan harian materi listrik dinamis tahun pelajaran 2009/2010

diperoleh ketuntasan belajar kelas IX A 47%, kelas IX B 35%, IX C 53%, IX D

62%, IX E 50%, dan IX F 55%.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa belajar,

diantaranya kompetensi guru, kemampuan siswa, serta karakteristik dari mata

pelajaran yang diajarkan. Dari ketiga faktor tersebut guru mempunyai peran yang

penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Guru tidak dapat digantikan

keberadaannya dalam proses belajar mengajar. Alat dan teknologi pendidikan

hanyalah merupakan sarana yang membantu agar pelaksanaan tugas guru lebih

efektif dan efisien.

Page 23: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

Guru hendaknya mengajarkan fisika dengan cara-cara menarik,

menyenamgkan dan diterima oleh daya nalar siswa sehingga siswa merasa senang

dan termotivasi untuk mempelajarinya lebih jauh. Banyak model pembelajaran yang

dapat diterapkan guru agar pembelajaran fisika dapat lebih bermakna dan suasana

belajar lebih menyenangkan bagi siswa diantaranya adalah pembelajaran kooperatif,

siklus belajar (learning cycle), problem solving, problem posing, pembelajaran

berbasis masalah dan lain lain. Selama ini sebagian besar guru belum menggunakan

model pembelajaran yang bervariasi. Mereka cenderung menggunakan cara-cara

yang monoton sehingga siswa kurang termotivasi.

Selain itu agar terjadi kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan

dibutuhkan media pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa

sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Saat ini media

komputer sudah menjadi media yang tidak asing bagi kalangan guru maupun siswa

dan bahkan sudah menjadi kebutuhan bagi para siswa tetapi tidak sedikit pula guru

yang belum menggunakan fasilitas tersebut di sekolah untuk keperluan

pembelajaran. Selain fasilitas sarana komputer, sarana laboratorium juga sudah

tersedia di sekolah-sekolah. Banyak peralatan laboratorium yang dapat digunakan

sebagai media pembelajaran fisika seperti kit listrik magnet, kit optik, kit mekanika

dan masih banyak lagi tetapi seringkali alat-alat tersebut belum digunakan secara

optimal.

Pelajaran IPA khusunya fisika di SMP kelas IX semester 1 mencakup materi

listrik statis, elemen dan sumber arus listrik, listrik dinamis, energi dan daya listrik,

serta kemagnetan. Materi listrik dinamis adalah materi pelajaran fisika yang bersifat

Page 24: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

abstrak karena siswa tidak bisa melihat bagaimana arus listrik mengalir dan

bagaimana resistor dapat menghambat arus listrik. Namun materi listrik dinamis juga

bersifat konkret karena efek dari arus listrik bisa dirasakan dan diamati. Karena itu

materi listrik dinamis merupakan salah satu materi yang banyak menuntut siswa

untuk memiliki daya imajinasi dan daya nalar yang tinggi, misalnya memahami

gambar rangkaian, menghitung hambatan pengganti, menentukan arah aliran arus

listrik, dan sebagainya. Media mutlak diperlukan dalam proses pembelajaran agar

abstraksi dari arus arus listrik dapat divisualisasikan. Banyak ragam media yang

dapat digunakan diantaranya kit listrik magnet, video camera, video recorder, film,

slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan animasi komputer. Namun

pada kenyataannya, tidak semua guru mau menggunakan kit listrik magnet untuk

melakukan percobaan dengan beberapa sebab seperti keterbatasan ruang

laboratorium IPA yang dipakai untuk laboratorium biologi sekaligus fisika,

keterbatasan sarana dan waktu dalam menyiapkan alat tersebut sehingga kegiatan

percobaan menjadi terkendala. Selain menggunakan kit listrik magnet, materi listrik

dinamis yang bersifat abstrak sekaligus konkret dapat divisualisaikan dengan

menggunakan media animasi komputer

Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran tidak hanya tergantung pada

pemilihan model pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan tetapi ada

faktor lain yang turut berperan dalam keberhasilan tersebut. Kemampuan awal,

kreatitifitas, motivasi, gaya belajar, kemampuan berpikir juga turut berperan dalam

keberhasilan pembelajaran. Kemampuan seseorang (siswa) untuk memahami dan

menyerap pelajaran sudah bisa dipastikan berbeda tingkatannya. Ada yang cepat,

Page 25: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

sedang dan ada pula yang lambat. Oleh karena itu, mereka seringkali harus

menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang

sama. Sebagian siswa lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menuliskan di

papan tulis. Dengan begitu mereka bisa membaca untuk kemudian mencoba

memahaminya, tetapi sebagian siswa lain lebih suka guru mereka mengajar dengan

cara menyampaikannya secara lisan dan mereka mendengarkan untuk bisa

memahaminya. Sementara itu ada pula siswa-siswa lain yang lebih suka membentuk

kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut pelajaran

tersebut. Pendek kata setiap orang (siswa) akan memiliki gaya belajar (learning

style) tertentu dalam menerima dan menyerap informasi pelajaran, hingga

menghasilkan suatu bentuk pengetahuan yang efektif untuk diproses menjadi suatu

perilaku seimbang untuk mengembangkan dan menghadapi permasalahan

berikutnya.

Cara-cara yang dipilih oleh siswa dalam belajar akan menyesuaikan dengan

kebiasaan mereka dalam gaya belajar dan kemampuan berpikirnya masing-masing.

Perbedaan itu menunjukkan cara tercepat, terbaik dan paling seimbang bagi setiap

individu untuk bisa menyerap informasi dari luar dirinya (Hamzah B. Uno, 2005:

108). Jika kita bisa memahami bagaimana perbedaan gaya belajar setiap orang

(siswa), kemungkinan akan lebih mudah bagi kita untuk memandu dan memilih cara

yang tepat untuk memberikan informasi pengajaran hingga diharapkan dapat

mencapai hasil belajar yang lebih optimal.

Dari berbagai masalah yang telah dikemukakan di atas dicarikan pemecahan

masalahnya yaitu penggunaan model pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan

Page 26: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

kondisi di SMP Negeri 1 Karas. Selain itu perlu diupayakan suatu media

pembelajaran alternatif, di luar media yang biasa dipakai di sekolah, yang

memudahkan siswa untuk memahami konsep fisika materi listrik dinamis sehingga

diharapkan prestasi belajarnya bisa ditingkatkan. Komputer adalah salah satu media

pembelajaran alternatif yang bisa digunakan untuk pembelajaran fisika.

Media komputer memiliki kemampuan yang cukup banyak yaitu menyimpan

informasi, mengolah informasi, menyajikan data, menampilkan animasi, dan lain-

lain. Dengan kemampuan itu maka komputer bisa dijadikan media pada

pembelajaran fisika materi listrik dinamis sehingga siswa akan lebih mudah

memahami konsep fisika. Penggunaan komputer dalam proses pembelajaran

bermacam-macam bentuknya tergantung kecakapan pendesain dan pengembang

pembelajarannya. Bisa berbentuk permainan (games) atau mengajarkan konsep-

konsep abstrak yang kemudian dikonkretkan dalam bentuk visual dan audio yang

disimulasikan dengan gerakan atau dianimasikan.

Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran fisika di SMP perlu diterapkan

model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran yang memberi peluang

kepada siswa untuk mengaktualisasikan diri. Berdasarkan pandangan penulis perlu

dilakukan optimalisasi pembelajaran yang mengacu pada hakekat sains/fisika di

SMP. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan hakekat sains adalah model

pembelajaran siklus belajar atau learning cycle (LC). Model pembelajaran learning

cycle (LC) merupakan model pembelajaran berorientasi konstruktivistik sehingga

dapat digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaran fisika. Model pembelajaran

tersebut perlu dioptimalkan agar terjadi pembelajaran bermakna sesuai dengan

Page 27: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

paradigma konstruktivistik. Konsep implementasi pembelajaran dengan model LC

adalah mengajar suatu konsep/materi pokok dijabarkan dalam fase-fase yaitu

eksplorasi, pengenalan konsep, dan penerapan konsep (LC tiga fase) atau

engagement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluation (LC lima fase).

Berdasarkan uraian di atas maka penulis memperoleh pemikiran bahwa

dalam pembelajaran fisika, prestasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Karas dapat

ditingkatkan melalui penggunaan model dan media pembelajaran yang tepat. Hal ini

tentu saja tetap memperhatikan pengaruh faktor intrinsik dan ekstrinsik siswa sebagai

subyek didik. Faktor intrinsik dan ekstrinsik siswa dalam hal ini berkaitan dengan

ragam gaya belajar dan kemampuan berpikir yang dimiliki oleh masing-masing

siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dapat diidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut:

1. Mata pelajaran IPA kembali menjadi mata pelajaran yang diujikan dalam ujian

nasional tetapi banyak siswa SMP Negeri 1 Karas kurang berminat belajar

fisika.

2. Motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika rendah karena

guru melaksanakan pembelajaran secara monoton, padahal berbagai model

pembelajaran telah dikembangkan seperti model pembelajaran kooperatif,

siklus belajar (learning cycle), problem solving, problem posing, pembelajaran

berbasis masalah.

Page 28: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

3. Peran guru dalam menumbuhkan motivasi siswa untuk menggunakan fasilitas

belajar di sekolah masih belum maksimal sehingga potensi yang dimiliki siswa

belum dapat digali sepenuhnya.

4. Beberapa media pembelajaran fisika telah tersedia seperti kit, animasi

computer, video, modul, dan lain-lain namun masih banyak guru yang belum

menggunakannya.

5. Pembelajaran fisika yang dilaksanakan belum dapat membantu mempermudah

belajar siswa, karena guru belum memperhatikan kondisi siswa yang berbeda-

beda seperti kemampuan awal, kreatifitas, gaya belajar, kemampuan berpikir

siswa.

6. Perhatian dan pendekatan kepada siswa yang memiliki karakteristik belajar

berbeda-beda dalam suatu kelas dengan jumlah siswa yang banyak, masih

terabaikan dari perhatian guru. Hal ini dikarenakan padatnya materi yang tidak

seimbang dengan alokasi waktu yang tersedia.

7. Proses pembelajaran masih kurang optimal karena skenario pembelajaran

belum memperhatikan gaya belajar dan kemampuan berpikir siswa.

8. Beberapa materi IPA (fisika) yang disajikan pada siswa kelas IX semester 1

antara lain listrik statis, elemen dan sumber arus listrik, listrik dinamis, energi

dan daya listrik, serta kemagnetan. Diantara materi tersebut terdapat

keterkaitan namun guru belum menunjukkan keterkaitan tersebut.

9. Guru cenderung memberikan penilaian hanya pada aspek kognitif saja, padahal

penilaian IPA sebaiknya mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Page 29: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, peneliti memberi batasan masalah sebagai

berikut :

1. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas IX semester satu SMP Negeri 1 Karas

Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Penelitian ini menerapkan model Siklus Belajar (Learning Cycle)

menggunakan kit listrik magnet dan animasi komputer pada pembelajaran

fisika.

3. Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada materi

pokok Listrik Dinamis dengan pencapaian indikator yang dikembangkan oleh

peneliti

4. Prestasi belajar siswa ditinjau dari gaya belajar dan kemampuan berpikir

abstrak siswa.

5. Dalam penelitian ini prestasi belajar fisika adalah sesuatu yang telah dicapai

dari hasil kegiatan belajar fisika pada aspek kognitif yang diperoleh dari tes

prestasi belajar dan aspek afektif diperoleh dari angket yang diberikan setelah

proses pembelajaran berlangsung .

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran learning cycle menggunakan

kit listrik magnet dan animasi komputer terhadap prestasi belajar fisika?

Page 30: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

2. Apakah terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi

belajar fisika?

3. Apakah terdapat pengaruh kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar fisika?

4. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran learning cycle

menggunakan kit listrik magnet dan animasi komputer dengan gaya belajar

siswa terhadap prestasi belajar fisika?

5. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran learning cycle

menggunakan kit listrik magnet dan animasi komputer dengan kemampuan

berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika?

6. Apakah terdapat interaksi antara gaya belajar dengan kemampuan berpikir

abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika?

7. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran learning cycle

menggunakan kit listrik magnet dan animasi komputer dengan gaya belajar dan

kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika?

Section 1.01 E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan, maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui :

1. Pengaruh model pembelajaran learning cycle menggunakan kit listrik magnet

dan animasi computer terhadap prestasi belajar fisika.

2. Pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar fisika.

Page 31: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

3. Pengaruh kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap prestasi

belajar fisika.

4. Interaksi antara model pembelajaran learning cycle menggunakan kit listrik

magnet dan animasi komputer dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi

belajar fisika

5. Interaksi antara model pembelajaran learning cycle menggunakan kit listrik

magnet dan animasi komputer dengan kemampuan berpikir abstrak siswa

terhadap prestasi belajar fisika

6. Interaksi antara gaya belajar dengan kemampuan berpikir abstrak siswa

terhadap prestasi belajar fisika terhadap prestasi belajar fisika

7. Interaksi antara model pembelajaran learning cycle menggunakan kit listrik

magnet dan animasi komputer dengan gaya belajar dan kemampuan berpikir

abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika.

Section 1.02 F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat berikut :

1. Manfaat Praktis

a. Masukan bagi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya serta

menumbuhkan rasa keingintahuan sebagai bekal hidupnya di masa yang akan

datang.

b. Masukan bagi para pendidik untuk selalu meningkatkan kompetensi dan

profesionalismenya dengan melakukan inovasi dalam pelaksanaan

pembelajaran di sekolah.

Page 32: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

c. Bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa dengan

menerapkan model pembelajaran learning cycle menggunakan kit listrik

magnet dan animasi komputer.

2. Manfaat Teoritis

a. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk mendukung teori-

teori yang ada sehubungan dengan masalah yang diteliti.

b. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian–penelitian selanjutnya bagi

peneliti lain yang relevan.

c. Masukan kepada semua pihak dalam rangka meningkatkan prestasi belajar

siswa.

Page 33: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

Dalam tinjauan pustaka ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan

hakikat belajar, teori belajar Konstruktivisme, model siklus belajar, hakikat gaya

belajar, hakikat kamampuan berpikir siswa dan prestasi belajar siswa. Dengan

adanya teori-teori yang tersusun diharapkan dapat digunakan sebagai landasan dalam

penyusunan kerangka pemikiran yang dijadikan dasar untuk penyusunan hipotesis.

1. Hakikat Belajar

Hakikat belajar menurut Gagne, belajar dapat didefiniskan sebagai “suatu

proses di mana suatu individu berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”

(Ratna Wilis, 1989:11). Sedangkan menurut pandangan teori belajar bermakna

(meaningfull learning), Ausubel menjelaskan bahwa “belajar itu merupakan proses

bagaimana caranya agar sesuatu yang diketahui seseorang dapat dibentuk secara

terstruktur dalam dirinya”(Ratna Wilis, 1989: 112). Dengan demikian belajar dapat

diartikan sebagai suatu peristiwa pembentukan suatu kemampuan yang sebelumnya

tidak mampu dilakukan.

Sementara menurut Ujang Sukandi (2004:3), “belajar merupakan proses aktif

membangun makna atau pemahaman dari informasi dan pengalaman oleh si

pembelajar”. Pendapat ini sesuai dengan yang diutarakan oleh Slameto (1998:2),

bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil dari pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Page 34: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang belajar. UNESCO

mengemukakan bahwa pendidikan harus diletakkan pada empat pilar, yaitu belajar

mengetahui (learning to know), belajar melakukan (learning to do), belajar hidup

dalam kebersamaan (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri

(learning to be) (Mulyasa, 2003: 17). Manusia adalah makhluk yang mengusahakan

sendiri apa yang dipelajarinya, bukan makhluk yang telah diprogramkan sejak lahir.

Untuk itu manusia diperlengkapi oleh Tuhan dengan akal, sehingga dengan ini dia

bisa mengembangkan potensi potensi yang dimilikinya. Belajar adalah bentuk

kegiatan untuk mengembangkan semua potensi itu. Secara umum kita mengartikan

belajar sebagai usaha untuk mencari ilmu pengetahuan, untuk menguasai ketrampilan

tertentu. Belajar selalu melibatkan tiga hal pokok yaitu: adanya perubahan tingkah

laku, sifat perubahannya relatif permanen serta perubahan tersebut disebabkan oleh

interaksi dengan lingkungan.

Dengan demikian belajar adalah suatu proses yang disengaja untuk

mendapatkan perubahan-perubahan pada diri individu yang meliputi sikap,

pengertian baru, dan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman baik yang diperoleh

melalui latihan-latihan maupun hasil dari pengalaman.

2. Teori Belajar Kognitif

Menurut pandangan psikologi kognitif, belajar merupakan hasil interaktif

antara apa yang diketahui, informasi yang diketahui dan apa yang dilakukan ketika

belajar. Ahli psikologi kognitif beranggapan bahwa pengetahuan dibangun dalam

pikiran peserta didik. Teori belajar kognitif berkembang dari kerja para tokoh seperti

Page 35: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

Piaget dan Vygotsky. Berikut ini adalah uraian teori belajar kognitif menurut

pandangan kedua tokoh tersebut.

a. Teori Belajar Piaget

Menurut pandangan Piaget, manusia tumbuh, beradaptasi dan berubah

menurut perkembangan fisik, perkembangan kepribadian, perkembangan

sosioemosional, perkembangan kognitif (berpikir) dan perkembangan bahasa. Oleh

Piaget diungkapkan bahwa ”struktur intelektual (skemata) terbentuk ketika siswa

berinteraksi dengan lingkungan” (Ratna wilis Dahar, 1989:150). Piaget juga

mengungkapkan bahwa perkembangan kognitif siswa selama di sekolah bersifat

eksternal. Hal ini berarti perkembangan kognitif siswa di sekolah dipengaruhi oleh

kejadian saat di kelas, misalnya informasi guru, metode mengajar serta media

pengajaran. Sehingga metode pembelajaran yang dilakukan guru selama di kelas

sangat mempengaruhi perkembangan kognitif siswa

Perkembangan kognitif siswa sebagian besar tergantung pada seberapa jauh

siswa secara aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi antara individu siswa

dengan lingkungan merupakan sumber pengetahuan baru. Namun interaksi dengan

lingkungan tidaklah cukup untuk mengembangkan pengetahuan kecuali jika

intelegensi individu mampu memanfaatkan pengalaman dalam berinteraksi dengan

lingkungan. Piaget berpandangan bahwa ”perkembangan intelektual siswa

didasarkan pada dua fungsi yakni organisasi dan adaptasi” (Ratna Wilis Dahar,

1989:150). Organisasi memberikan kemampuan untuk mensistematika dan

mengorganisir proses-proses fisik atau psikologis menjadi sistem-sistem yang teratur

dan saling berhubungan. Sedangkan fungsi kedua yakni adaptasi, semua organisme

Page 36: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

lahir dengan kecenderungan untuk beradaptasi pada lingkungan dengan melalui

proses asimilasi dan akomodasi. Dalam proses asimilasi seseorang siswa

menggunakan struktur atau kemampuan yang sudah dimiliki untuk menanggapi

masalah yang dihadapi dengan lingkungannya, sedangkan pada proses akomodasi

seseorang siswa memerlukan modifikasi struktur mental yang telah dimiliki dalam

merespon terhadap tantangan lingkungannya.

Adaptasi merupakan keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi. Jika

seseorang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungannya maka akan terjadi

ketidakseimbangan dan akibatnya terjadilah akomodasi serta menimbulkan

perubahan sehingga timbul struktur pengetahuan yang baru. Pertumbuhan intelektual

merupakan proses yang terus-menerus dari ketidakseimbangan dan keadaan

setimbang. Jika terjadi keseimbangan kembali maka individu tersebut berada pada

tingkat kognitif yang lebih tinggi dari tingkat kognitif sebelumnya.

Piaget memandang perkembangan intelektual berdasarkan struktur kognitif

dan setiap akan melewati tahapan demi tahapan secara herarki namun perkembangan

itu berlangsung dalam kecepatan yang berbeda, tergantung dari seberapa jauh anak

dapat berinteraksi dengan lingkungannya. Piaget mengidentifikasi empat tahapan

perkembangan kognitif seorang anak, yaitu :

1) Tahap Sensorimotor (0 - 2 tahun).

Tingkat sensori motor menempati dua tahun pertama dalam kehidupan. Pada periode

ini anak : (a) mengadaptasi dunia luar melalui perbuatan; (b) mula-mula belum

mengenal bahasa atau cara lain untuk memberi label pada obyek atau perbuatan; (c)

di akhir tahap ini telah sampai pada pembentukan struktur kognitif sementara untuk

Page 37: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

mengkoordinasikan perbuatan dalam hubungannya terhadap waktu, benda, ruang dan

kausalitas. Anak mulai mengenal atau mempunyai bahasa untuk memberi label

terhadap benda atau perbuatan.

2) Tahap Pra Operasional (2 - 7 tahun).

Periode ini disebut pra operasional karena pada umur ini anak belum mampu

melaksanakan operasi-operasi mental yaitu menambah, mengurangi, dan lain-lain.

Pada periode ini anak : (a) mulai meningkatkan kosa kata; (b) membuat penilaian

berdasarkan persepsi bukan pertimbangan konseptual; (c) mengelompokkan benda-

benda berdasarkan sifat-sifat; (d) mulai memiliki pengetahuan mengenai benda-

benda serta mulai memahami tingkah laku dan organisme di dalam lingkungannya;

(e) mempunyai pandangan egosentrik dan subyektif.

3) Tahap Operasional Kongkrit (7 - 11 tahun)

Tahap ini merupakan permulaan berpikir rasional. Pada periode ini anak : (a) mulai

memandang dunia secara obyektif bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain

secara reflektif dan memandang unsur-unsur kesatuan secara serempak; (b) mulai

berpikir secara operasional dan menggunakan cara berpikir operasional untuk

mengklasifikasikan benda-benda; (c) membentuk dan mempergunakan

keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana dan mempergunakan

hubungan sebab akibat; memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, luas

dan berat.

Tetapi tidak berati bahwa anak-anak pada tingkat operasional konkrit lebih pandai

dari pada anak-anak prasekolah, tetapi mereka memperoleh kemampuan tertentu

Page 38: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

utuk memecahkan masalah-masalah yang sebelumnya belum dapat mereka pecahkan

dengan benar.

4) Tahap operasional Formal (11 tahun ke atas)

Pada periode ini anak : (a) mempergunakan pemikiran tingkat yang lebih tinggi yang

terbentuk pada tahap sebelumnya; (b) membuat hipotesis, melakukan penelitian

terkontrol, dapat menghubungkan bukti dan teori; (c) membangun dan memahami

penjelasan yang rumit mencakup rangkaian deduktif dan logika.

Pada periode operasional formal, anak-anak sudah berpikir sebagai orang

dewasa, dengan kata lain ia sudah dapat berpikir tentang yang dipikirkan dan ia juga

dapat menyatakan operasi mentalnya dengan simbol-simbol. Usia siswa SMP

tergolong berada pada tingkat perkembangan kognitif operasional formal sehingga

mampu melakukan pengontrolan terhadap suatu variabel, misalnya untuk

pembelajaran fisika seperti melakukan pengukuran kuat arus dan tegangan listrik

pada materi Listrik Dinamis, besarnya kuat arus dan tegangan listrik dapat dilihat

dari angka yang ditunjukkan pada ampermeter dan voltmeter.

b. Teori Vygotsky

Proses perkembangan mental menurut Vygotsky lebih menekankan pada hakekat

sosiokultural dari pembelajaran dimana pembelajar tinggal yakni interaksi sosial

melalui dialog dan komunikasi verbal. Vygotsky memperkenalkan gagasan Zone

Proximal Development (ZPD). Menurut Vygotsky bahwa pembelajaran terjadi

apabila siswa bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari

namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan kemampuan siswa atau

Page 39: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

tugas-tugas itu berada dalam Zone Proximal Development (ZPD) siswa, yaitu tingkat

perkembangan intelektual yang sedikit lebih tinggi di atas perkembangan intelektual

siswa yang dimiliki saat ini.

Vygotsky dalam Slavin (1994:37), memberikan batasan tentang teori

perkembangan ZPD, yakni sebagai berikut : jarak antara tingkat perkembangan

sesungguhnya didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah secara mandiri

dan tingkat perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan

pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau melalui kerjasama

dengan teman sebaya yang lebih mampu. Vygotsky sangat yakin bahwa kemampuan

yang tinggi pada umumnya akan muncul dalam dialog dan kerjasama antar individu

siswa, sebelum kemampuan yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu siswa.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Karas yang rata-rata

mempunyai usia lebih dari 12 tahun, siswa dalam usia perkembangan ini memasuki

tahapan operasional formal. Pada tahapan ini kemampuan anak tidak terbatas pada

obyek-obyek konkrit tetapi anak sudah dapat memandang kemungkinan-

kemungkinan yang ada melalui pemikirannya, serta dapat berpikir logis. Termasuk

melakukan operasi-operasi matematik dan memahami simbol-simbol besaran yang

sering digunakan dalam pelajaran fisika.

3. Teori Belajar Konstruktivisme

Dalam proses pembelajaran saat ini terjadi pergeseran paradigma yang perlu

mendapat perhatian para pendidik, yakni perubahan paradigma dari “mengajar” ke

Page 40: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

“belajar”. Paradigma belajar tidak cukup siswa belajar dengan instruksi guru dalam

mentransfer pengetahuan kepada siswa, tetapi siswa perlu mengkonstruksi ilmu

yang dipelajarinya. Pembelajaran menurut pandangan konstruktivis (Nikson dalam

Hudojo, 2003:1) adalah :

Membantu siswa untuk membangun konsep-konsep/prinsip-prinsip dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep/prinsip itu terbangun kembali; transformasi informasi yang diperoleh menjadi konsep/prinsip baru . Transformasi tersebut mudah terjadi bila pemahaman terjadi karena terbentuknya skema dalam benak siswa.

Pembelajaran konstruktivis menekankan kepada pentingnya siswa membangun

sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar.

Menurut Bettencourt dalam Paul Suparno (2007:8), “pengetahuan

merupakan bentukan siswa sendiri. Pengetahuan bukan merupakan sesuatu yang

sudah jadi dan tidak dapat berubah, tetapi pengetahuan harus dibentuk sendiri dalam

pikiran siswa “. Belajar pengetahuan merupakan suatu proses menjadi tahu. Suatu

proses yang terus akan berkembang semakin luas, lengkap, dan sempurna. Seorang

guru tidak dapat mentransfer begitu saja pengetahuannya ke dalam pikiran siswa

karena pengetahuan merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif melalui

kegiatan berpikir seseorang.

Pengetahuan yang sudah dimiliki guru fisika tidak dapat begitu saja

dipindahkan atau dituangkan dalam otak siswa. Sebagai contoh, ketika guru

mengajarkan materi listrik dinamis tentang hukum Ohm kepada siswa. Hukum Ohm

sudah diketahui oleh guru cukup lama sejak duduk dibangku SMP, kemudian

dilanjutkan di SMA sampai perguruan tinggi sehingga pengetahuan itu semakin

lengkap. Bagi siswa hukum Ohm merupakan pengetahuan baru yang sedang

Page 41: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

dibentuk dalam pikirannya. Apabila siswa salah dalam mengkonstruk pengetahuan

baru yang didapatnya maka siswa tersebut akan mengalami salah konsep atau

miskonsepsi.

Agar pembelalajaran fisika bermakna bagi siswa, maka pembelajaran fisika

sebaiknya dimulai dengan masalah-masalah yang nyata. Kemudian siswa diberi

kesempatan menyelesaikan masalah itu dengan caranya sendiri dengan skema yang

dimiliki dalam pikirannya. Dalam pembelajaran fisika, guru harus menempatkan

siswa dalam kondisi aktif, sehingga siswa akan terlibat langsung dengan proses dan

obyek yang dipelajari. Siswa harus aktif mengolah bahan, mencerna, memikirkan,

menganalisis, dan merangkumnya sebagai suatu pengetahuan yang utuh. Selain

dapat mendukung perkembangan kognitif, cara belajar yang menempatkan siswa

dalam keadaan aktif belajar akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berinisiatif dan membentuk konsep yang lengkap.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran

fisika, guru perlu berusaha memahami bagaimana siswa belajar; yaitu proses siswa

dalam mengkonstruk konsep fisika yang sedang dipelajarinya. Dengan demikian

guru perlu mengkonstruk teori belajar fisika dan kemudian mendesain model

pembelajaran yang sesuai untuk diaplikasikan dalam kegiatan di kelas.

Pandangan konstruktivistik menyatakan bahwa dalam belajar siswa

merespon pengalaman-pengalaman pancaindra dengan mengkonstruksi suatu skema

atau struktur kognitif dalam otak. Individu berusaha memahami situasi atau

fenomena apapun yang mereka jumpai dalam kehidupan. Konsekuensi dari

pemahaman ini adalah terbentuknya struktur kognitif yang berupa keyakinan,

Page 42: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

pengertian, atau penalaran sebagai pengetahuan subyektif siswa. Dari pandangan ini

diketahui bahwa pengetahuan atau pengertian yang diperoleh siswa adalah sebagai

akibat dari proses konstruksi (aktif) yang berlangsung terus menerus dengan cara

mengatur, menyusun dan menata ulang pengalaman yang dikaitkan dengan struktur

kognitif yang dimiliki. Struktur tersebut berkembang sebagai akibat modifikasi dan

pengayaan pengalaman siswa. Oleh karena proses penguasaan kosep terjadi dalam

pikiran siswa sebagai hasil interaksi pancainderanya dengan lingkungan sekitarnya

maka pengetahuan tidak dapat semata-mana ditransfer oleh guru kepada siswa.

Berdasarkan pandangan konstruktivistik, belajar juga memiliki dimensi

sosial (Tobin et al, 1990). Tanggung jawab untuk belajar dan pemahaman terletak

dalam diri pebelajar sendiri. Walau demikian, pebelajar perlu waktu untuk

mengalami, merefleksikan pengalaman dikaitkan dengan pengetahuan awal mereka,

dan menyelesaikan berbagai masalah yang muncul. Pebelajar perlu waktu untuk

mengklarifikasi, mengelaborasi, mendeskripsikan, membandingkan,

menegosiasikan, dan mencapai konsensus mengenai makna suatu pengalaman yang

mereka peroleh. Walau pemahaman konsep terjadi pada diri siswa, proses

pembelajaran melibatkan bahasa atau suara melalui diskusi. Interaksi yang dapat

menghasilkan suatu wacana (discourse) antar siswa dapat membantu mereka

memperjelas apa yang ia maksud sehingga membantu proses penentuan apakah

suatu pengertian dapat berlaku.

Dari pandangan konstruktivistik dapat diketahui bahwa proses pembelajaran

dalam kelas hendaknya berorientasi pada siswa karena merekalah yang harus

menyusun konsep-konsep yang ditemukan atau diperoleh. Siswa harus berperan

Page 43: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlii

aktif dalam perolehan suatu konsep. Sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator

yang dapat membantu siswa mempermudah atau mempercepat pemahaman dan

memberikan arahan agar tidak terjadi kesalahan konsep.

Praktik pembelajaran konstruktivistik seperti dipaparkan di atas membantu

siswa untuk menginternalkan, membentuk kembali, atau mentransformasikan

informasi baru. Transformasi terjadi melalui kreasi pemahaman baru (Gadner, 1991:

) yang merupakan hasil dari munculnya struktur kognitif baru. Pemahaman yang

mendalam terjadi ketika hadirnya informasi baru yang mendorong munculnya atau

menaikan struktur kognitif yang memungkinkan para siswa memikirkan kembali

ide-ide sebelumnya. Dalam setting kelas konstruktivistik, para siswa

bertanggungjawab terhadap pembelajarannya, menjadi pemikir otonomi,

mengembangkan konsep terintegrasi, mengembangkan pertanyaan yang menantang,

dan menemukan jawaban secara mandiri (Brook & Brook, 1993; Duit, 1996; Savery

& Duffy, 1996). Model desain lingkungan belajar konstruktivistik (Jonassen dalam

Reigeluth (Ed), 1999) terdiri dari pemberian masalah (konteks, representasi,

manipulasi ruang), kasus-kasus berhubungan, sumber-sumber informasi, cognitive

tool, pemodelan yang dinamis, percakapan dan kolaborasi, dan dukungan

kontekstual. Penciptaan lingkungan konstruktivistik dapat dilakukan melalui

penerapan model pembelajaran berorientasi konstruktivistik oleh guru, penyediaan

bahan ajar yang dapat mendorong siswa belajar, atau penciptaan kondisi sekolah

yang kondusif untuk belajar. Terdapat beberapa model pembelajaran berorientasi

konstruktivistik yang dapat diterapkan oleh guru seperti pembelajaran kooperatif,

siklus belajar (learning cycle), problem posing, problem solving, pembelajaran

Page 44: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliii

berbasis masalah, dan lain-lain. Model-model tersebut menyediakan lingkungan

yang dapat mendorong siswa belajar (stimulate to learning) sehingga pembelajaran

di sekolah berpusat pada siswa (student centered). Dalam penelitian ini digunakan

model pembelajaran siklus belajar (learning cycle) untuk mengatasi rendahnya

motivasi dan prestasi belajar fisika.

4. Pembelajaran dengan Model Siklus Belajar (Learning Cycle)

Siklus Belajar (Learning Cycle) atau dalam penulisan ini disingkat LC adalah

suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). LC

merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa

sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam

pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. Menurut Herron (dalam Ratna Wilis,

1989:164) “LC pada mulanya terdiri dari fase-fase eksplorasi (exploration),

pengenalan konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep (concept

application)”. Pada proses selanjutnya, tiga tahap siklus tersebut mengalami

pengembangan .Tiga siklus tersebut saat ini oleh Lorsbach dikembangkan menjadi

lima tahap yang terdiri atas tahap pembangkitan minat (engagement),eksplorasi

(eksploration), penjelasan (eksplanation), elaborasi (elaboration/ekstension) dan

evaluasi (evaluation) (Made Wena, 2009:170).

Arindawati, (2004:86) menuturkan Learning Cycle merupakan salah satu

model pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme yang fleksibel, guru dapat

menggunakan format pembelajaran yang berbeda (misalnya diskusi, praktikum,

Page 45: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliv

membaca dan informasi) pada tahap yang berbeda, lima tahap tersebut boleh dirubah

namun urutan tahapan tidak boleh dirubah atau dihilangkan salah satunya.

Kegiatan setiap tahap pada siklus belajar dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel: 2.1 The 5 E Learning Cycle Model

Fase Aktifitas

Engagemen (Pendahuluan)

· Guru menunjukkan obyek, peristiwa atau mengajukan pertanyaan untuk memotivasi siswa.

· Guru menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan pengetahuan/kegiatan yang akan dilakukan siswa

Exploration (Eksplorasi)

· Siswa mengeksplorasi obyek dan fenomena yang ditunjukkan secara konkrit

· Siswa melakukan aktivitas hands-on (praktikum) dengan bimbingan guru

Explanation (Eksplanasi)

· Siswa menjelaskan pemahamannya tentang konsep dan proses yang terjadi pada aktivitas hands-on

· Guru memperkenalkan konsep dan keterampilan baru atau meluruskan konsep/keterampilan siswa yang keliru

Elaboration (Elaborasi)

· Siswa mengaplikasikan konsep baru dalam konteks lain untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilannya

Evaluation (Evaluasi)

· Guru menilai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan siswa.

· Kegiatan guru memberikan kemungkinan untuk mengevaluasi kemampuan siswa dan efektivitas

Dengan model pembelajaran LC guru dapat merencanakan suatu pembelajaran yang

dapat membuat siswa berani untuk mengungkapkan pendapat atau ide-idenya tanpa

rasa takut, selain itu juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa yang

disesuaikan dengan pengetahuan awal yang dimiliki siswa.

Dalam penelitian ini akan digunakan siklus belajar lima fase sehingga

konsep yang akan diajarkan dimulai dari fase enggagement dan diakhiri dengan

kegiatan evaluation. Dalam fase pertama, engagement atau kegiatan pendahuluan,

guru berusaha membangkitkan minat dan keinginantahuan (curiosity) siswa tentang

topik yang akan diajarkan dengan mengajukan pertanyaan tentang proses faktual

Page 46: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlv

dalam kehidupan sehari-hari (yang berhubungan dengan topik bahasan). Siswa akan

memberikan respon dimana jawaban siswa tersebut dapat digunakan oleh guru untuk

mengetahui bekal konsep awal siswa tentang pokok bahasan dan mengidentifikasi

adanya kesalahan konsep yang dimiliki siswa. Dari jawaban-jawaban siswa tersebut,

guru dapat mengarahkan pada suatu masalah yang berhubungan dengan materi yang

akan dipelajari. Pemecahan masalah tersebut akan dilakukan pada kegiatan belajar

fase berikutnya yaitu eksplorasi.

Pada tahap kedua, exploration atau eksplorasi, siswa diberi kesempatan untuk

bekerja sama dalam kelompok kecil tanpa pengajaran langsung dari guru untuk

menguji prediksi dan atau membuat prediksi baru, mencoba alternatif pemecahannya

dengan teman sekelompok, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide.

Dengan kata lain, pada tahap eksplorasi ini, siswa berkesempatan untuk terlibat

dalam aktivitas belajar. Siswa bekerja dengan bahan-bahan dan mengamati

fenomena-fenomena yang terjadi memberikan kesempatan siswa untuk menggali

pengetahuan yang mendasar akan gejala alam. Bekerja bersama dalam sebuah team

juga memberikan pengalaman bekerja bersama dan berbagi informasi. Pengajar

bertindak sebagai fasilitator yang menyediakan material serta membimbing siswa

untuk sampai kepada fokusnya. Proses bertanya siswa akan menentukan proses

pencarian pengetahuan pada tahap ini.

Pada fase explanation atau penjelasan konsep, siswa mulai memasukkan

pengalaman abstraknya dalam bentuk yang dapat dikomunikasikan. Peranan bahasa

dalam hal ini sangat penting untuk menjadi jembatan antara peristiwa dan formasi

logika. Komunikasi akan terjadi antara siswa dan rekan-rekannya dan juga dengan

Page 47: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvi

pengajarnya. Tidak jarang siswa juga bertanya-tanya kepada dirinya sendiri dan hal

ini merupakan bagian dari gaya belajar siswa.

Bekerja dalam kelompok kecil sangat baik karena dapat mendukung siswa

dalam mengutarakan pengamatannya dan menganalisis bersama dalam bentuk ide-

ide, hipotesis maupun pertanyaan-pertanyan baru yang timbul setelah diskusi.

Dalam diskusi peranan bahasa sangat sentral karena dapat memberikan kemungkinan

bagi siswa untuk berbagi informasi maupun hasil analisis yang abstrak. Penjelasan

guru diantara diskusi siswa juga dapat membantu siswa dalam hal terminologi baru

yang harus digunakan untuk menjelaskan fakta-fakta yang diamati. Dalam

pembelajaran fisika hal ini sangat penting karena pengamatan yang tidak dapati

diamati dalam kegiatan sehari-hari memerlukan bahasa dan terminologi tertentu.

Guru dalam tahap ini dapat menilai tingkat pemahaman siswa dan juga kemungkinan

terjadinya miskonsepsi. Selain itu tingkat pemahaman siswa dalam berpikir seperti

menggunakan metode ilmiah dapat dilihat dari pekerjaan selama tahapan explaining.

Selama fase elaboration/extention, siswa menerapkan konsep dan

ketrampilan dalam situasi baru dan menggunakan label dan definisi formal. Pada

tahap ini siswa mengembangkan lebih jauh konsep-konsep yang telah berhasil

dijelaskan pada tahap sebelumnya. Kegiatan-kegiatan seperti membuat hubungan

dengan konsep-konsep lain yang terkait atau menerapkan konsep-konsep barunya

kepada situasi baru di seputar kehidupan siswa adalah hasil positif yang didapat dari

tahapan-tahapan berlajar konstruktivistik ini. Guru dalam hal ini dapat mengingatkan

siswa pada penjelasan alternatif dan mempertimbangkan data/bukti-bukti saat

mereka mengeksplorasi sitasi baru. Strategi eksplorasi diterapkan untuk bertanya,

Page 48: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvii

mengusulkan pemecahan, membuat keputusan, melakukan percobaan dan

pengamatan.

Dalam fase evaluasi guru dapat memberikan asesmen mengenai

perkembangan pengetahuan siswa, tingkat pemahaman maupun miskonsepsi siswa

selama menjalankan proses belajar dalam proses instruksional tersebut. Beberapa

instrumen penilaian yang sesuai dengan proses instruksional dapat digunakan,

misalnya lembar pengamatan guru akan kegiatan siswa, portofolio yang dirancang

untuk memenuhi tugas topik tertentu, hasil proyek yang diselesaikan siswa serta

masalah-masalah baru yang dapat diangkat siswa merupakan tanda-tanda kemajuan

berpikir siswa. Bukti-bukti konkrit seperti hasil komunikasi siswa dengan rekan-

rekan dan juga pengajar sangat penting digunakan sebagai instrumen evaluasi. Hasil

evaluasi ini dapat dijadikan dasar untuk menentukan langkah berikutnya seperti

memberi fokus baru atau memperdalam di jalur sebelumnya.

Model siklus belajar lima fase atau 5E merupakan sebuah lingkaran

kostruktivis dimana pengetahuan siswa dibangun sedikit demi sedikit, diperkuat dan

dilanjutkan. Pada penerapannya dapat timbul banyak pertanyaan baru yang

memungkinkan dijalankan siklus 5E tersebut dapat berjalan untuk membangun

pengetahuan sedikit demi sedikit.

Model pembelajaran LC patut dikedepankan, karena sesuai dengan

pandangan teori belajar Piaget dalam Arifin (1995:12) yang menyatakan bahwa

“belajar merupakan pengembangan aspek kognitif yang meliputi: struktur, isi, dan

fungsi”. Struktur intelektual adalah organisasi-organisasi mental tingkat tinggi yang

dimiliki individu untuk memecahkan masalah-masalah. Isi adalah perilaku khas

Page 49: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlviii

individu dalam merespon masalah yang dihadapi. Sedangkan fungsi merupakan

proses perkembangan intelektual yang mencakup adaptasi dan organisasi.

Adaptasi terdiri atas asimilasi dan akomodasi. Pada proses asimilasi

individu menggunakan struktur kognitif yang sudah ada untuk memberikan respon

terhadap rangsangan yang diterimanya. Dalam asimilasi individu berinteraksi dengan

data yang ada di lingkungan untuk diproses dalam struktur mentalnya. Dalam proses

ini struktur mental individu dapat berubah, sehingga terjadi akomodasi. Pada kondisi

ini individu melakukan modifikasi dari struktur yang ada, sehingga terjadi

pengembangan struktur mental. Pemerolehan konsep baru akan berdampak pada

konsep yang telah dimiliki individu. Individu harus dapat menghubungkan konsep

yang baru dipelajari dengan konsep-konsep lain dalam suatu hubungan antar konsep.

Konsep yang baru harus diorganisasikan dengan konsep-konsep lain yang telah

dimiliki. Organisasi yang baik dari intelektual seseorang akan tercermin dari respon

yang diberikan dalam menghadapi masalah.

Dalam model siklus belajar siswa diberi kesempatan untuk mengasimilasi

informasi dengan cara mengeksplorasi lingkungan, mengakomodasi informasi

dengan cara mengembangkan konsep, mengorganisasikan informasi dan

menghubungkan konsep-konsep baru dengan menggunakan atau memperluas konsep

yang dimiliki untuk menjelaskan suatu fenomena yang berbeda. Dengan demikian

proses pembelajaran bukan lagi sekedar transfer pengetahuan dari guru ke siswa,

seperti dalam falsafah behaviorisme, tetapi merupakan proses pemerolehan konsep

yang berorientasi pada keterlibatan siswa secara aktif dan langsung. Proses

pembelajaran demikian akan lebih bermakna dan menjadikan skema dalam diri siswa

Page 50: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlix

menjadi pengetahuan fungsional yang setiap saat dapat diorganisasi oleh siswa untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.

Cohen dan Clough (dalam Soebagio, 2000:55) menyatakan bahwa LC

merupakan strategi jitu bagi pembelajaran sain di sekolah menengah karena dapat

dilakukan secara luwes dan memenuhi kebutuhan nyata guru dan siswa. Dilihat dari

dimensi guru penerapan strategi ini memperluas wawasan dan meningkatkan

kreatifitas guru dalam merancang kegiatan pembelajaran. Sedangkan ditinjau dari

dimensi siswa, penerapan strategi ini memberi keuntungan sebagai berikut:

(1) meningkatkan motivasi belajar karena siswa dilibatkan secara aktif dalam proses

pembelajaran; (2) membantu mengembangkan sikap ilmiah siswa;

(3) pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Adapun kekurangan penerapan strategi ini yang harus selalu diantisipasi

diperkirakan sebagai berikut : (1) efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang

menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran; (2) menuntut kesungguhan

dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran; (3)

memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi; (4)

memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan

melaksanakan pembelajaran.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Learning Cycle merupakan

model pembelajaran yang dapat meningkatkan pengembangan konsep yaitu

bagaimana pengetahuan itu dibangun dalam pikiran siswa, dan keterampilan siswa

dalam menemukan pengetahuan secara bermakna serta mengaitkan antara

Page 51: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l

pengetahuan lama dengan pengetahuan yang baru dan mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari.

5. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius dan merupakan bentuk jamak

dari kata medium, yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.

Dalam bahasa Arab, media berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim

kepada penerima. Sadiman (2002: 6) memberikan definisi media adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian siswa

sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Menurut Zainal Aqip (2002:58)

media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. AECT (Association of

Education and Communication Technology) (1971) memberikan batasan tentang

media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan

pesan atau informasi.

Media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan

instruksional atau mengandung maksud-maksud pembelajaran disebut media

pembelajaran. Menurut Gagne’ dan Briggs (Azhar Arsyad, 2006: 4) secara implisit

mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan

untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape

Page 52: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

li

recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto,

gambar, grafik, televisi, dan komputer.

Dari beberapa definisi tentang media di atas, dapat disimpulkan bahwa media

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi

dari pengirim kepada penerima. Sedangkan media pembelajaran adalah seperangkat

benda atau alat yang berfungsi dan digunakan sebagai “pembantu” fasilitator atau

pengajar (guru) dalam komunikasi dan interaksi suatu proses pembelajaran dengan

tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses penyampaian materi

pembelajaran kepada siswa.

Media banyak digunakan oleh guru untuk membuat pengajaran lebih konkrit.

Salah satu teori yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori

penggunaan media dalam proses belajar adalah Dale’ Cone of Experience (Kerucut

Pengalaman Dale). Menurut Azhar Arsyad (2003:9) kerucut pengalaman Dale

merupakan pengembangan yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman yang

dikemukakan oleh Bruner. Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman

langsung (konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang

kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada hal yang abstrak (lambang verbal)

yang digambarkan seperti gambar 2.1 (Azhar arsyad, 2003: 10).

Abstrak

Gambar diam, Rekaman radio

Gambar hidup/ film

Televisi

Wisata

Lambang visual

Demonstrasi

Partisipasi

Abstrak

Iconik

Enactive

Verbal

Page 53: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lii

Dasar pengembangan kerucut pada gambar 2.1 bukanlah tingkat kesulitan,

melainkan tingkat keabstrakan (jumlah jenis indra yang turut serta selama penerima

isi pengajaran atau pesan). Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling

utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam

pengalaman itu oleh karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan,

penciuman, dan peraba. Ini dikenal dengan istilah learning by doing.

Dalam perkembangannya, media pembelajaran mengikuti perkembangan

teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah

percetakan konvensional. Kemudian lahir teknologi audio-visual yang

menggabungkan penemuan mekanik dan elektronik untuk tujuan pengajaran.

Teknologi yang muncul terahir adalah teknologi mikro-prosesor yang melahirkan

pemakaian komputer dan kegiatan interaktif.

Perkembangan teknologi komputer yang pesat saat ini menyebabkan semakin

meningkatnya jumlah perangkat keras komputer yang beredar di pasaran dengan

harga yang relatif terjangkau. Akibatnya jumlah kepemilikan perangkat komputer,

baik oleh lembaga pendidikan ataupun perorangan semakin meningkat. Hal ini

mendukung pemanfaatan teknologi untuk maksud pengajaran antara lain visualisasi,

Page 54: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liii

pemodelan, simulasi, pemetaan dan sebagainya, termasuk didalamnya sebagai media

pembelajaran fisika.

6. Media Animasi Komputer

Komputer sangat kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia

pendidikan, komputer telah digunakan dalam beberapa bidang. Komputer yang

digunakan dalam dunia pendidikan disebut komputer digital (digital computer).

Percival dan Ellington (1988:137) mendefinisikan komputer sebagai alat

yang dapat menerima informasi, diterapkan untuk prosedur pemrosesan informasi,

dan memberikan hasil informasi baru dalam bentuk yang digunakan oleh pemakai.

Penggunaan komputer dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut :

a. Komputer sebagai kalkulator super

Komputer digunakan untuk membuat perhitungan sehari-hari misalnya untuk

menghitung kemiringan (slope) grafik, uji statistik, mengolah hasil eksperimen dan

lain-lain.

b. Komputer untuk mengajar komputer dan memprogram komputer

Dalam kurikulum pendidikan dimasukan pelajaran pemrograman komputer. Siswa

diajar bagaimana mempelajari, menggunakan dan menyusun program komputer.

c. Komputer dalam proses belajar mengajar

Dalam pendidikan komputer digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran.

Komputer mampu memberikan kontribusi yang penting bagi pelaksanaan pendidikan

dan latihan, yakni dalam bentuk pembelajaran dengan bantuan komputer (Computer

Assisted Learning, disingkat CAL).

Page 55: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liv

Komputer yang digunakan dalam proses belajar mengajar ada dua model

penggunaannya, yakni :

1) Sebagai Tutor Pengganti (Substitute Tutor)

Dalam fungsinya sebagai tutor pengganti, siswa dapat berinteraksi langsung dengan

komputer yang telah diprogramkan secara khusus untuk menjawab berbagai

pertanyaan siswa, yang timbul dari berbagai pertanyaan tambahan atau menyediakan

informasi tambahan, sebelum meminta siswa untuk mengulangi jawaban sekali lagi.

2) Sebagai Laboratorium Simulasi (Simulated Laboratory)

Pada model laboratorium simulasi, komputer menyediakan kemudahan bagi siswa

yang hendak melaksanakan eksperimen berdasarkan sistem model yang telah

diprogram. Komputer bukan semata-mata sebagai alat instruksional tetapi

merupakan sumber belajar.

d. Komputer dalam bidang administrasi atau manajemen

Dalam bidang administrasi, komputer digunakan sebagai perencanaan waktu maupun

pengawasan anggaran. Komputer digunakan pula untuk manajemen dan proses

belajar mengajar yang disebut sebagai komputer pengelola belajar (Computer

Managed Learning atau CML). CML sifatnya lebih kepada pendorong (supportive)

atau supervise, meringankan beban guru atau pelatih terhadap berbagai tanggung

jawab yang membosankan, tanggung jawab manajerial yang memakan waktu agar

memungkinkan bagi mereka untuk dapat belajar lebih lama dan menemukan

berbagai kebutuhan khusus dari siswa.

e. Penggunaan komputer sebagai pusat data (Data-base)

Page 56: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lv

Komputer diprogram untuk menyimpan data atau sebagai bank data. Penggunaan

komputer sebagai penyimpan informasi telah sangat meluas. Bank data elektronik

memungkinkan untuk digunakan jarak jauh apabila menggunakan terminal komputer

jarak-jauh (remote computer terminal) yang dihubungkan ke pusat komputer dengan

jaringan telepon umum.

Media komputer yang dipakai pada materi pokok rangkaian listrik arus

searah ini lebih merupakan komputer simulasi walaupun tidak mutlak. Merrill, dkk

(1996:370) berpendapat bahwa “simulation is an experience designed to give the

illusion of reality”, sedangkan menurut Hasibuan dan Moedjiono (1988:25), simulasi

adalah tiruan atau perbuatan yang berpura-pura saja.

Metode simulasi dilakukan dengan tujuan agar siswa memperoleh sesuatu hal

tanpa menempuh kegiatan yang sesungguhnya (Sarosa purwadi, 1980 :19). Sehingga

dapat disimpulkan bahwa simulasi komputer adalah pembelajaran menggunakan

komputer untuk menggambarkan konsep yang konkret maupun abstrak. Dengan

kemampuan animasinya, komputer digunakan untuk mensimulasikan konsep yang

ada pada materi listrik dinamis agar lebih mudah dipahami.

Media komputer yang digunakan untuk penelitian ini adalah menampilkan

program V1-lab yang berisi materi listrik dinamis. Materi pokok listrik dinamis yang

terdiri dari Arus listrik, Hukum Ohm dan Hambatan Listrik, Rangkaian Hambatan

Seri dan Paralel, Pengukuran Besaran-besaran Listrik, Energi Listrik dan Daya

Listrik mampu disajikan oleh V1-lab dengan mudah dan bagus. Penyajian materi

berupa gambar dua dimensi berwarna-warni yang disertai penunjukan hasil

Page 57: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvi

pengukuran arus atau tegangan listrik akan memperjelas materi yang bersifat abstrak

ini sehingga membuat siswa paham dan tidak merasa bosan.

Simulasi yang digunakan pada proses belajar materi listrik dinamis ini adalah

simulasi komputer yang merupakan salah satu model CAL. Dengan simulasi

komputer, siswa mendapatkan pengetahuan dengan melihat animasi dari konsep

yang bersifat konkret maupun abstrak pada materi listrik dinamis. Jadi meskipun

siswa tidak melaksanakan percobaan secara langsung di laboratorium tetapi siswa

akan merasa benar-benar melakukan dan mengamati percobaan.

Seperti media maupun metode yang lain, media komputer memiliki kelebihan

dan kekurangan. Kelebihan dari media komputer antara lain: mengelola siswa untuk

mencoba hal-hal baru tanpa takut salah, memungkinkan siswa belajar dengan

kecepatan masing-masing, siswa dapat belajar lebih efektif, membantu

pengembangan sosialisasi dan sikap siswa secara positif, dan dapat membantu

kemajuan siswa lebih cermat. Sedangkan keterbatasan penggunaan media komputer

antara lain: relatif masih tetap lebih mahal, sehingga biaya pemanfaatan komputer

dalam pembelajaran masih diperhitungkan, rancangan dan produksi software untuk

tujuan pendidikan masih relatif sedikit, masih jarang materi pelajaran yang dirancang

menggunakan komputer, kreativitas siswa mungkin hanya terpaku pada

pembelajaran yang disajikan komputer sehingga respon siswa yang kreatif dan hakiki

terabaikan.

Page 58: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvii

Gambar. 2.2 Rangkaian Listrik dengan Animasi Komputer

Gambar 2.2 menunjukkan rangkaian listrik menggunakan program animasi

komputer. Siswa bisa membuat rangkaian listrik dengan memilih jenis lampu yang

mempunyai spesifikasi yang berbeda-beda dengan cara mengklik tombol lights dan

menempatkannya pada papan rangkaian yang tersedia. Spesifikasi dari komponen

atau alat listrik yang dipilih terlihat pada tempat di pojok kiri atas. Dengan cara yang

sama siswa dapat memilih berbagai jenis komponen atau alat listrik yang lain yang

tersedia dalam program tersebut seperti baterai (batteries), saklar (switches), audio,

hambatan (resistor). Hasil pengukuran tegangan, kuat arus dan hambatan dapat

terbaca langsung pada panel yang terdapat di bawah papan rangkaian. Simbol

digunakan untuk menghubungkan dan memutus rangkaian, untuk memindahkan

dan menghubungkan komponen yang dipilih, untuk memutar posisi alat listrik

dan komponen , untuk memutuskan kawat penghubung maupun menghilangkan

komponen dan alat listrik yang tidak digunakan lagi.

Page 59: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lviii

.

7. Media Kit Listrik Magnet

Kit Listrik Magnet adalah seperangkat alat percobaan yang biasa dipakai

pada pembelajaran fisika materi listrik dan magnet. Kit listrik dan magnet terdiri dari

peralatan yang telah tertata pada dudukan (tray) yang tertulis sesuai dengan urutan

yang tercetak di bagian dalam penutup kotak. Masing-masing komponen

ditempatkan pada denah dengan diberi nama dan gambar teknis supaya mudah dan

cepat mengetahui tata letak komponen bila memerlukan maupun menata kembali.

Dalam kegiatan percobaan kit listrik magnet masih perlu dilengkapi dengan

komponen dari luar kit yaitu peralatan umum seperti: catu daya, multimeter, dan

basic meter. Meskipun demikian, peralatan kit listrik magnet dapat digabungkan

dengan peralatan lain untuk menambah inovasi dalam pembelajaran fisika dengan

syarat masih sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

Melalui media Kit Listrik Magnet siswa memperleh pengetahuan melalui

kegiatan yang bersentuhan langsung dengan alat-alat listrik kemudian merangkainya

dalam suatu papan rangkaian. Melalui kegiatan praktik secara langsung siswa

dimungkinkan dapat merencanakan dan melibatkan diri dalam investigasi sehingga

mereka dapat mengidentifikasi masalah, mendesain cara kerja, dan membuat

keputusan sendiri sehingga akan membantu siswa dalam memahami konsep dan

prinsip dengan lebih baik. Kelemahan dari media Kit adalah adanya resiko apabila

terjadi kesalahan penyambungan rangkaian seperti korslueting, kerusakan alat dan

bahaya tersengat arus listrik. Oleh karena itu, diperlukan ketelitian dan kecermatan

dalam menggunakannya.

Page 60: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lix

Gambar 2.3 Kit listrik magnet

Gambar 2.3 menunjukkan contoh penggunaan kit listrik magnet yang

digunakan dalam rangkaian percobaan listrik. Komponen dan alat listrik yang akan

dirangkai ditata pada papan rangkaian. Untuk menghubungkan komponen dan alat

listrik tersebut dapat digunakan penghubung jembatan yang telah tersedia. Basic

meter unit digunakan untuk mengukur besarnya arus dan tegangan pada rangkaian.

Sumber tegangan yang digunakan dapat berasal dari baterai maupun catu daya.

8. Gaya Belajar Siswa

Gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan

kemudian mengatur serta mengolah informasi. (Bobbi DePorter, 2008 : 112-113).

Ada dua faktor utama tentang bagaimana seseorang belajar. Pertama, bagaimana ia

menyerap informasi dengan mudah (modalitas) dan kedua, bagaimana cara ia

mengatur dan mengolah informasi tersebut (dominasi otak). Jika seseorang sudah

akrab dengan gaya belajarnya maka ia dapat mengambil langkah-langkah penting

untuk membantu dirinya belajar lebih cepat dan mudah.

Page 61: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lx

Pada awal pengalaman belajar, salah satu diantara langkah-langkah pertama

adalah mengenali modalitas seseorang sebagai modalitas visual, auditorial atau

kinestetik (V–A–K). Orang visual belajar melalui apa yang mereka lihat, pelajar

auditorial melakukannya melalui apa yang mereka dengar, dan pelajar kinestetik

belajar melalui gerak dan sentuhan. Meskipun kebanyakan diantara sekian banyak

orang (siswa) belajar dengan menggunakan ketiga modalitas ini pada tahapan

tertentu, namun kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu diantara

ketiganya.

Michael Grinder dalam (Bobby DePorter, 2008 : 112) telah mengajarkan

gaya-gaya belajar kepada banyak instruktur. Tercatat bahwa dalam setiap kelompok

yang terdiri dari tiga puluh orang, sekitar dua puluh dua orang mampu belajar cukup

efektif dengan cara visual, auditorial dan kinestetik sehingga mereka tidak

membutuhkan perhatian khusus. Delapan orang sisanya, sekitar enam orang memilih

satu modalitas belajar dengan sangat menonjol melebihi modalitas lainnya. Sehingga

setiap saat mereka harus selalu berusaha keras untuk memahami perintah, kecuali

jika perhatian khusus diberikan kepada mereka dengan menghadirkan cara yang

mereka pilih. Bagi orang-orang seperti ini, mengetahui cara belajar terbaik mereka

bisa berarti perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan. Dua orang siswa lainnya

mengalami kesulitan belajar karena sebab-sebab eksternal.

Karakteristik masing-masing modalitas belajar

1). Gaya Belajar Visual (Visual Learners)

Gaya belajar visual ditandai dengan melihat dulu buktinya untuk kemudian

bisa mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagi orang-orang yang

Page 62: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxi

menyukai gaya belajar visual. Pertama, kebutuhan melihat sesuatu

(infiormasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya; kedua,

memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna; ketiga, memiliki pemahaman yang

cukup terhadap artistik; keempat, memiliki kesulitan berdialog secara langsung;

kelima, terlalu reaktif terhadap suara; keenam, sulit mengikuti anjuran secara lisan;

ketujuh, sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan.

Untuk mengatasi ragam masalah di atas, ada beberapa pendekatan yang bisa

digunakan sehingga belajar tetap bisa dilakukan dengan memberikan hasil yang

menggembirakan. Salah satunya adalah menggunakan beragam bentuk grafis untuk

menyampaikan informasi atau materi pelajaran. Perangkat grafis itu bisa berupa film,

slide, gambar ilustrasi, coretan-coretan, kartu bergambar atau sejenisnya yang

semuanya dapat digunakan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan.

2). Gaya Belajar Auditorial (Auditory Learners)

Gaya belajar Auditorial adalah gaya belajar yang mengandalkan pada

pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Orang yang menyukai gaya

belajar seperti ini harus mendengar dulu baru kemudian bisa mengingat dan

memahami informasi itu. Karakteristik pertama gaya belajar ini adalah semua

informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran; kedua, memiliki kesulitan untuk

menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung; ketiga, memiliki kesulitan

menulis ataupun membaca.

Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan orang untuk belajar apabila ia

termasuk yang memiliki kesulitan-kesulitan belajar seperti di atas. Pertama,

menggunakan tape perekam sebagai alat bantu. Alat ini digunakan untuk merekam

Page 63: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxii

bacaan atau catatan yang dibacakan atau ceramah pengajar di depan kelas untuk

kemudian didengarkan kembali. Kedua, wawancara atau terlibat dalam kelompok

diskusi, Ketiga, mencoba membaca informasi kemudian diringkas dalam bentuk lisan

dan direkam untuk kemudian didengarkan dan dipahami. Keempat, melakukan

review secara verbal dengan teman atau guru.

3). Gaya Belajar Kinestetik (Kinestetic Learners)

Dalam gaya belajar kinestetik, siswa harus menyentuh sesuatu yang

memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Ada beberapa

karakteristik model belajar seperti ini diantaranya: pertama, menempatkan tangan

sebagai alat penerima informasi utama untuk kemudian bisa terus mengingatnya.

Kedua, hanya dengan memegang , orang ini sudah bisa menyerap informasinya tanpa

membanca penjelasannya. Ketiga, tidak tahan duduk terlalu lama mendengarkan

pelajaran. Keempat, bisa belajar lebih baik apabila disertai dengan kegiatan fisik.

Keempat, memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim dan kemampuan

mengendalikan gerak tubuh (athletic ability).

Untuk orang-orang yang memiliki karakteristik seperti di atas, pendekatan

yang mungkin bisa dilakukan adalah belajar berdasarkan atau melalui pengalaman

dengan menggunakan berbagai model atau peraga, bekerja di laboratorium atau

bermain sambil belajar. Cara lain yang juga bisa digunakan secara tetap membuat

jeda di tengah waktu belajar. Tak jarang, orang yang cenderung memiliki karakter

kinestetic learners juga akan lebih mudah menyerap dan memahami informasi

dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk belajar mengucapkannya atau

memahami fakta. Penggunaan komputer bagi orang kinestetik akan sangat

Page 64: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiii

membantu. Karena, dengan komputer ia bisa terlibat aktif dalam melakukan touch

(sentuhan), sekaligus menyerap informasi dalam bentuk gambar dan tulisan. Selain

itu, agar belajar menjadi lebih efektif dan berarti, orang dengan karakter kinestetik

disarankan untuk menguji memori ingatan dengan cara melihat langsung fakta di

lapangan.

Berdasarkan pemilihan modalitas sebagaimana diuraikan pada gaya belajar di

atas, maka pada penelitian ini variabel moderator yang digunakan dibatasi pada gaya

belajar visual dan kinestetik.

9. Kemampuan Berpikir Abstrak

Kemampuan berpikir merupakan sekumpulan ketrampilan yang kompleks

yang dapat dilatih sejak usia dini. Berpikir menurut Suryabrata merupakan proses

aktif dinamis yang bersifat ideasional dalam rangka pembentukan pengertian,

pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan (Suryabrata,1993:54). Sedangkan

menurut Iskandar (2009: 86), kemampuan berpikir merupakan kegiatan penalaran

yang reflektif, kritis dan kreatif, yang berorientasi pada suatu proses intelektual yang

melibatkan pembentukan konsep, aplikasi, analisis, menilai informasi yang

terkumpul (sintesis) atau dihasilkan melalui pengamatan, pengalaman, refleksi, atau

komunikasi sebagai landasan kepada satu keyakinan dan tindakan. Jadi kemampuan

berpikir merupakan kegiatan penalaran dalam upaya untuk pembentukan konsep,

pengalaman dan kesimpulan tertentu.

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi dua faktor utama yaitu

faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa atau sering disebut faktor

Page 65: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiv

lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama adalah kemampuan yang

dimilikinya, besar pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. Menurut

Gagne dalam Ratna Wilis Dahar (1989:14) Bahwa “Penampilan yang dapat diamati

sebagai hasil-hasil belajar disebut kemampuan-kemampuan (capabilities).”Materi

pelajaran di sekolah disusun dengan suatu urutan tertentu. Dalam urutan tersebut

terdapat materi pelajaran yang menjadi dasar untuk mempelajari mata pelajaran lain,

sehingga materi tersebut harus dikuasai atau paling tidak harus sudah ada pada diri

siswa. Kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran yang baru disebut

kemampuan tingkat berpikir.

Menurut Ngalim Purwanto (1991:118) “Untuk menerima pelajaran yang baru

diperlukan pengetahuan dari bahan-bahan yang lama yang telah dipelajari pada

waktu yang lalu.” Jadi kemampuan tingkat berpikir menjadi dasar untuk mempelajari

pengetahuan baru dan untuk mendapatkan kemampuan yang lebih tinggi. Sedangkan

yang dimaksud kemampuan berpikir adalah pengetahuan dan ketrampilan yang

relevan, yang telah dimiliki siswa pada saat akan memulai mengikuti suatu program

pengajaran. Seberapa jauh siswa dapat menggunakannya akan menentukan tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran baru yang berkaitan dengan

kemampuan berpikir tersebut.

Kemampuan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya tentunya

berbeda-beda. Siswa datang ke sekolah dengan membawa berbagai bekal

kemampuan dan dari latar belakang yang berbeda-beda. Oleh karena itu guru harus

mencatat atau memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan individual diantara para

siswanya.

Page 66: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxv

Berkenaan dengan kemampuan berpikir tiap individu, Piaget berpendapat

melalui proses asimilasi dan akomodasi, struktur kognitif seseorang berkembang dari

tingkat sensorimotorik sampai dengan berpikir formal dengan klasifikasi sebagai

berikut: sensorimotorik (umur: 0 – 2 tahun); praoperasional (umur: 2 – 7 tahun);

berpikir konkrit (umur: 7 – 11 tahun); dan berpikir formal (umur: 11 – 16 tahun).

Selama tahap sensorimotorik, pengetahuan setiap individu hanya

berkembang melalui interaksi indera fisiknya dengan lngkungan. Stimulus atau

informasi hanya diperoleh melalui respon alat indera yang dimiliki oleh individu

tersebut. Pada tahap berikutnya, yaitu praoperasional dan berpikir konkrit, individu

mulai berusaha mengenal beberapa keteraturan-keteraturan dan melakukan

klasifikasi atau mengelompokkan obyek-obyek yang dapat direspon oleh alat

inderanya berdasarkan kemauannya atau mengikuti pola tertentu.

Pada tahap berpikir konkrit, individu sudah dapat membedakan benda-benda

berdasarkan kriteria-kriteria yang dapat direspon oleh alat inderanya. Bahkan

individu dapat melakukan perbandingan-perbandingan logis berdasarkan criteria-

kriteria yang dapat direspon oleh alat inderanya. Berbeda dengan individu pada tahap

sebelumnya, pada tahap berpikir abstrak, individu selain dapat melakukan klasifikasi

atau generalisasi pada konsep-konsep konkrit, ia juga dapat melakukan klasifikasi

dan generalisasi pada konsep-konsep abstrak. Bahkan pada tahap ini ia mulai dapat

berteori secara logis berdasarkan hasil pengalamannya. Pada tingkat yang lebih

sempurna atau kategori formal, individu dapat mengkaji dan menyadari konsistensi

dan relevansi pengetahuan yang dimilikinya dengan teori-teori yang secara ilmiah

masih berlaku.

Page 67: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvi

Berpikir abstrak merupakan salah satu jenis kemampuan yang merupakan

atribut Inteligensi. Menurut Termen seperti yang dikutip oleh Winkel dan Aiken

menjelaskan inteligensi ialah kemampuan berpikir abstrak (1996:139). Kemampuan

berpikir abstrak ini adalah suatu aspek yang penting dari inteligensi, tetapi bukan

satu-satunya. Aspek yang ditekankan dalam kemampuan berpikir abstrak adalah

penggunaan efektif dari konsep-konsep serta simbol-simbol dalam menghadapi

berbagai situasi khusus dalam menyelesaikan sebuah problem.

Kemampuan berpikir abstrak tidak terlepas dari pengetahuan tentang konsep,

karena berpikir memerlukan kemampuan untuk membayangkan atau

menggambarkan benda dan peristiwa yang secara fisik tidak selalu ada. Orang yang

memiliki kemampuan berpikir abstrak baik akan dapat mudah memahami konsep-

konsep abstrak dengan baik. Jadi kemampuan berpikir abstrak adalah kemampuan

menemukan pemecahan masalah tanpa hadirnya objek permasalahan itu secara

nyata.Untuk menyelesaikan masalah yang bersifat abstrak akan mudah dilakukan

oleh orang yang memiliki kemampuan berpikir abstrak yang tinggi dan kemampuan

dapat dicapai oleh anak yang sudah mencapai tahap operasional formal yang baik.

Kemampuan berpikir abstrak dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan tes

kemampuan berpikir abstrak dengan indikator sebagai berikut: sistem referensi

ganda, berpikir hipotesis deduktif, berpikir hipotesis induktif, , koordinasi,

kombinatorial, abstraksi reflektif, dan proporsi (analogi). Pada sistem referensi ganda

seseorang dapat menganalisis proses yang mempunyai referensi ganda. Berpikir

hipotesis deduktif yaitu dapat menarik kesimpulan dari suatu proporsi yand

diasumsikan, tidak perlu berdasarkan kenyataan riil, dapat menarik kesimpulan

Page 68: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvii

menurut dasar pemikiran umum untuk menjelaskan hal-hal yang khusus , dapat

mengkombinasikan kejadian tanpa melihat konkritnya. Berpikir hipotesis induktif

yaitu dapat menarik kesimpulan menurut dasar pemikiran khusus untuk menjelaskan

hal-hal yang umum, dapat memberi alasan seperti ilmuwan, anak mampu berpikir

akan sejumlah variabel yang berbeda dalam waktu yang sama, anak sudah mampu

merencanakan suatu eksperimen, menyimpulkan suatu eksperimen dengan cukup

baik. Koordinasi yaitu dapat mengkombinasikan kejadian tanpa melihat konkritnya.

Abstraksi reflektif yaitu mampu memperoleh pengetahuan matematis logis, yaitu

suatu abstraksi tidak langsung terhadap obyek itu sendiri. Proporsi yaitu mampu

membandingkan ataupun membagikan antara dua hal.

10. Prestasi Belajar Fisika

Istilah prestasi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia diartikan sebagai

“hasil yang telah dicapai dengan baik, hasil yang yang telah diraih atau dilakukan

dan dikerjakan” (W.J.S Poerwodarminto, 1986:706). Sehingga pengertian prestasi

belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam usahnya melakukan

perbuatan belajar. “Hasil yang dicapai dalam perbuatan belajar tersebut dinyatakan

dalam bentuk angka” (Roestiyah, 1996: 5).

Belajar adalah proses seorang untuk memperoleh kecakapan, ketrampilan dan

sikap. Oemar Hamalik (1992:13) menyatakan bahwa ”belajar merupakan suatu

proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antar individu dengan

lingkungannya”. Kegiatan belajar merupakan faktor penting dalam keseluruhan

Page 69: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxviii

proses pendidikan di sekolah yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan dan sikap.

Prestasi belajar menurut Syafudin Azwar (2000:90) adalah “hasil maksimal

seseorang dalam menguasai materi yang telah diajarkan”. Prestasi belajar merupakan

fungsi yang penting dari suatu proses pembelajaran. Prestasi belajar merupakan hasil

terbaik yang dicapai dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar dapat

menunjukkan : siswa berhasil atau gagal dalam belajar, siswa mampu atau tidak

dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar, siswa mampu atau tidak mentransfer

materi pelajaran yang ia dapatkan.

Suatu proses belajar dikatakan berhasil apabila dapat menghasilkan prestasi

belajar yang baik. Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa dari usaha

belajarnya Prestasi belajar siswa dapat diketahui dari angka/nilai yang diperoleh

siswa dibandingkan dengan angka/nilai yang diperoleh siswa yang lain. Dari yang

telah diuraikan, prestasi belajar adalah hasil belajar dari proses yang dilakukan siswa

selama kegiatan belajar mengajar dan dinyatakan dengan angka.

Sementara menurut Winkel (199:51) “prestasi belajar dapat dilihat dari

perubahan-perubahan dalam pengertian kognitif, pengalaman keterampilan, nilai

sikap yang bersifat konstan. Perubahan ini dapat berupa sesuatu yang baru atau

penyempurnaan sesuatu hal yang pernah dimiliki atau dipelajari sebelumnya”.

Prestasi belajar menurut Gagne dalam Bell Geedler (1986:187) dibedakan menjadi

lima aspek yaitu : “(1) kemampuan intelektual, (2) strategi kognitif, (3) informasi

verbal, (4) sikap, dan (5) keterampilan”. Pendapat tersebut sesuai dengan pernyatan

Bloom (dalam Sardiman, 2007:23), bahwa “hasil belajar dapat dirinci menjadi

Page 70: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxix

beberapa level kompetensi yang meliputi ranah kognitif (kognitif domain), afektif

(affective domain), dan psikomotorik (psychomotor domain)”.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka prestasi belajar fisika adalah hasil

yang dicapai atau diraih siswa setelah siswa melakukan aktivitas, usaha atau

melakukan kegiatan belajar pada mata pelajaran fisika. Hasil belajar tersebut dapat

berupa pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan ketrampilan (psikomotor) yang

dinyatakan dengan nilai atau skor. Dalam penelitian ini prestasi belajar fisika hanya

mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif dan afektif setelah diberikan

pembelajaran fisika model siklus belajar yang menggunakan kit listrik magnet dan

animasi komputer.

11. Pembelajara Fisika Materi Pokok Listrik Dinamis

a. Hakekat Fisika

Fisika adalah salah satu disiplin ilmu yang merupakan bagian dari sains,

yaitu pengetahuan yang disusun berdasarkan fakta, fenomena-fenomena alam, hasil

pemikiran dan hasil eksperimen yang telah dilakukan para ahli. Dalam

perkembangannya, fisika tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta atau

produk saja melainkan juga ditandai munculnya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

Soekarno (dalam Arief, 1990:7) menyatakan bahwa fisika merupakan ilmu yang

lahir dan dikembangkan lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah,

penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis lewat eksperimen, penarikan kesimpulan

dan penemuan teori atau konsep. Berdasar teori yang diperoleh dilakukan observasi

Page 71: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxx

lebih cermat sehingga ditemukan masalah baru. Demikian seterusnya secara kait

mengkait sehingga menuju ke arah penemuan yang lebih sempurna.

Hakekat fisika secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Kuantisasi; pada dasarnya konsep-konsep fisika selalu dapat dinyatakan dalam

bentuk angka-angka.

2) Observasi dan Eksperimentasi; merupakan salah satu cara untuk dapat

memahami konsep-konsep fisika secara tepat dan dapat menguji kebenaran

teori dalam fisika

3) Ramalan; merupakan salah satu asumsi penting dalam fisika bahwa alam raya

ini dapat dipahami dan memiliki keteraturan.

4) Progresif dan Komulatif; artinya fisika itu selalu berkembang ke arah yang

lebih sempurna dan penemuan-penemuan yang ada berdasarkan pada

penemuan sebelumya yang berkelanjutan.

5) Proses; merupakan metode ilmiah yang pada dasarnya merupakan suatu cara

menemukan kebenaran lewat langkah-langkah tertentu.

6) Universalitas; merupakan penemuan yang universal berlaku umum untuk

seluruh umat manusia tanpa memandang suku bangsa, ras, ataupun golongan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan fisika adalah ilmu yang mempelajari

tentang gejala alam yang diperoleh melalui observasi dan kebenarannya diperoleh

secara empiris melalui panca indera. Sebagai bagian dari sains fisika memiliki

dimensi sikap ilmiah, metode ilmiah, dan produk ilmiah meliputi konsep, hukum,

prinsip yang disajikan dalam bentuk persamaan matematik.

Page 72: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxi

b. Materi Listrik Dinamis

Listrik mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia di seluruh dunia.

Sebagian besar dari kita bergantung pada peralatan listrik untuk membuat hidup kita

lebih aman, lebih sehat, lebih mudah, dan lebih nyaman. Dari lampu sampai televisi,

dari radio sampai komputer bahkan sampai peralatan memasakpun semuanya

tergantung arus listrik. Kita tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan tanpa

adanya arus listrik. Saat ini banyak sekali pemanfaatan listrik dalam kehidupan

sehari-hari, baik di rumah, di kantor, di perusahaan maupun industri.

Listrik merupakan salah satu dasar energi yang berhubungan dengan muatan

listrik, yaitu suatu partikel dasar seperti elektron dan proton. Muatan-muatan listrik

dapat berupa muatan-muatan yang diam atau muatan yang bergerak. Kajian tentang

listrik yang berhubungan dengan muatan-muatan listrik yang diam disebut listrik

statik, sedangkan kajian tentang listrik yang berhubungan dengan muatan-muatan

listrik yang bergerak disebut lisrik dinamik. Dalam sub bahasan ini akan diuraikan

kajian tentang listrik dinamis, yang mencakup materi-materi sebagai berikut : Arus

listrik, Beda potensial Listrik, Hukum Ohm dan Hambatan Jenis, hukum I Kirchoff,

Rangkaian Hambatan Listrik.

1). Arus Listrik

Jika terminal-terminal baterai dihubungkan dengan jalur penghantar yang

kontinu, kita akan mendapatkan diagram rangkaian listrik seperti gb 2.4 di bawah. .

Pada diagram rangkaian, baterai digambarkan dengan simbol

Page 73: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxii

Gambar. 2.5 Rangkaian listrik sederhana

Garis yang lebih panjang pada simbol baterai diatas menyatakan terminal positif,

dan yang lebih pendek adalah terminal negatif. Alat yang diberi daya oleh baterai

bisa berupa bola lampu, pemanas, radio atau apapun. Ketika rangkaian seperti ini

terbentuk, muatan dapat mengalir melalui kawat rangkaian, dari satu terminal baterai

ke yang lainnya. Aliran muatan seperti ini disebut arus listrik.

Arus listrik pada kawat didefinisikan sebagai jumlah total yang melewatinya

per satuan waktu pada suatu titik.

I = (2.1)

Dimana ΔQ adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu tempat

selama jangka waktu Δt. Arus listrik diukur dalam coulomb per detik dan diberi

nama khusus ampere (A) untuk menghormati penemunya. Berarti 1A = 1 C/s.

Satuan-satuan terkecil yang sering digunakan adalah milliampere (1 mA = 10-3 ) dan

mikroampere (1 µA = 10-6 ).

2). Beda Potensial Listrik

a b

Gambar 2.6 perpindahan muatan akibat perbedaan potensial listrik

ΔQ

Δt

q

Page 74: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiii

Potensial listrik didefinisikan sebagai energi potensial per satuan muatan. Potensial

listrik dinyatakan dengan simbol V. Jika titik muatan q memiliki energi potensial

listrik EPa pada titik a, potensial listrik Va pada titik ini adalah

Va = (2.2)

Selisih pada potensial atau beda potensial antara dua titik a dan b (Vab) adalah

sebesar

Vba = Vb – Va = – (2.3)

Karena selisih energi potensial, EPa – EPb sama dengan negatif dari kerja, Wba yang

dilakukan oleh gaya listrik untuk memindahkan muatan dari titik b ke titik a kita

mendapatkan beda potensial sebesar

Vba = Vb – Va = (2.4)

Satuan potensial listrik dan beda potensial adalah joule/coulomb atau volt untuk

menghormati Allesandro Volta sebagai penemu baterai.

3). Hukum Ohm

Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, diperlukan beda potensial.

Pada tahun 1827 Seorang ahli fisika Jerman, George Simon Ohm (1787-1854)

menentukan dengan eksperimen bahwa terdapat hubungan antara arus listrik (I) yang

mengalir melalui suatu rangkaian dengan tegangan (beda potensial) yang diberikan

pada ujung-ujungnya (V). Secara empiris Ohm menyatakannya bahwa arus listrik

sebanding dengan beda potensial.

EPa

q

q q

Wba

q

EPb EPa

Page 75: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiv

I ~ V (2.5)

Jika kita bandingkan arus listrik dengan aliran air di sungai atau pipa, jika pipa(atau

sungai) hampir rata, kecepatan alir akan kecil. Tetapi jika satu ujung lebih tinggi dari

lainnya, kecepatan aliran atau arus akan lebih besar. Makin besar perbedaan

ketinggian, makin besar arus. Sama seperti penambahan ketinggian menyebabkan

aliran air yang lebih besar demikian pula beda potensial yang lebih besar

menyebabkan aliran arus listrik menjadi lebih besar.

Besar aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada tegangan (beda

potensial) tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran elektron.

Elektron-elektron diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-atom kawat.

Makin tinggi hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu tegangan V. Sehingga

diperoleh :

RV

I = (2.6)

dalam hal ini R adalah besaran yang diberikan untuk menyatakan hambatan listrik

dan diberi satuan ohm (Ω). Hubungan ini dikenal dengan Hukum Ohm.

Dalam rangkaian listrik maupun rangkaian elektronika, nilai arus listrik yang

mengalir melalui suatu rangkaian dapat diatur dengan menggunakan suatu komponen

yang disebut resistor. Resistor merupakan sebuah komponen yang dibuat dari bahan

konduktor dan mempunyai nilai hambatan tertentu.

Pada dasarnya nilai hambatan suatu bahan konduktor bergantung pada

panjang, luas penampang dana hambatan jenis bahan tersebut. Secara matematis

hambatan suatu bahan konduktor dapat ditentukan dengan persamaan:

Page 76: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxv

. Al

R r= (2.7)

dimana, R = hambatan bahan (ohm, disingkat Ω); ρ = hambatan jenis bahan (Ω m); l

= panjang bahan (m); dan A = luas penampang bahan (m2).

Hambatan jenis suatu bahan merupakan sifat khas bahan yang tidak

dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk bahan, tetapi dipengaruhi oleh perubahan suhu.

Pada batas perubahan suhu tertentu maka hambatan jenis suatu bahan memenuhi

persamaan sebagai berikut :

ρt = ρ0 (1 + α.ΔT) (2.8)

dimana ρt = hambatan jenis pada suhu T; ρ0 = hambatan jenis pada suhu T0; α =

koefisien suhu hambatan jenis; dan ΔT = perubahan suhu.

4). Hukum Kirchoff

Seorang ilmuwan Amerika Benjamin Franklin mengajukan argumen bahwa

ketika sejumlah muatan tertentu dihasilkan pada suatu benda dalam satu proses,

muatan berlawanan dengan jumlah yang sama dihasilkan pada benda yang lainnya.

Sebagai contoh, ketika penggaris plastik digosok dengan handuk kertas, plastik

tersebut mendapatkan muatan negatif dan handuk mendapatkan muatan positif

dengan jumlah yang sama. Hal itu sekarang dikenal dengan hukum kekekalan

muatan listrik yang menyatakan bahwa jumlah total muatan listrik yang dihasilkan

pada setiap proses adalah nol.

I3

I2

I1 I3

I2

I1

(a) (b)

Page 77: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvi

Gambar. 2.7 Arah arus pada rangkaian bercabang

Hukum pertama Kirchhoff didasarkan pada hukum kekekalan muatan yang

menyatakan bahwa pada setiap titik cabang, jumlah semua arus yang memasuki

cabang harus sama dengan semua arus yang meninggalkan cabang tersebut. Sebagai

contoh dalam gambar 2.7 pada titik cabang a, I3 masuk sementara I1 dan I2 keluar.

Sesuai hukum titik cabang (hukum Kirchhoff I) dapat dinyatakan bahwa

I3 = I1 + I2. (2.9)

5). Rangkaian Seri Hambatan

Pada gambar 2.8 menggambarkan rangkaian seri hambatan, tegangan sumber

(V) terbagi menjadi V1 dan V2 sedangkan arus listrik yang mengalir melalui R1 dan

R2 adalah sama, sehingga :

V = V1 + V2 (2.10)

IR = IR1 + IR2 (2.11)

R = R1 + R2 (2.12)

V1 V2

R1 R2

I

V Gambar : 2.8 Rangkaian Seri Hambatan

Page 78: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvii

Dari uraian di atas maka rangkaian seri merupakan rangkaian pembagi

tegangan dan dapat digunakan untuk memperbesar hambatan rangkaian. Untuk n

buah resistor identik yang dihubungkan secara seri, maka hambatan totalnya dapat

ditentukan dengan persamaan :

Rs = R1 + R2 + R3 + ... + Rn (2.13)

6). Rangkaian Paralel Hambatan

V1

R2

I2 R1

I1

I V

Berdasarkan gambar di atas, maka pada rangkaian paralel hambatan, tegangan

sumber (V) sama dengan V1 dan V2 sedangkan arus listrik I terbagi menjadi I1 dan I2,

sehingga sesuai dengan persamaan 2.9 didapat:

I = I1 + I2 (2.14)

21 R

VRV

RV

+= (2.15)

22 R

1R1

R1

+= (2.16)

Berdasarkan uraian di atas, maka rangkaian paralel merupakan rangkaian

pembagi arus dan digunakan untuk memperkecil hambatn rangkaian. Untuk n buah

Gambar : 2.9. Rangkaian Resistor Paralel

Page 79: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxviii

resistor dihubungkan secara paralel, maka hambatan totalnya dapat ditentuan dengan

persamaan sebagai berikut.

n21p R1

...R

1R1

R1

+++= (2.17)

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan gagasan peneliti

diantaranya :

1. Robert Karplus dan Science Curriculum Improvement Study (SCIS) (Trowbridge

& Bybee, 1996). Hasil implementasi model pembelajaran siklus belajar

(learning cycle) menunjukkan bahwa penerapan model ini dapat meningkatkan

kualitas proses dan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, implementasi model ini

perlu diperluas pada materi pokok yang lain. Dalam penelitian ini model siklus

belajar diterapkan dalam pembelajaran fisika materi Listrik Dinamis. Dalam

penelitian yang dilaksanakan oleh Robert Karplus dan CSIS siswa tidak

diberikan tugas pendahuluan sebelum proses pembelajaran sedangkan dalam

penelitian ini siswa diberikan tugas membaca dan membuat ringkasan materi

yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya.

2. Penelitian Hasret dan Necati (2006) yang berjudul The Effectiveness of The

Learning Cycle Model to Increase Students’ Achievement In The Physics

Laboratory. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa model pembelajaran belajar

siklus membantu untuk menyelesaikan masalah utama dalam pengajaran

pengetahuan ilmiah yang memfasilitasi siswa untuk belajar secara efektif dan

Page 80: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxix

mengatur pengetahuan dengan cara yang berarti. Dalam penelitian yang telah

dilakukan Hasret dan Necati digunakan media peralatan laboratorium real. Dalam

penelitian ini penggunaan media laboratorium real (kit listrik magnet)

dibandingkan dengan media laboratorium virtual (animasi komputer). Dipilihnya

media animasi komputer sebagai pembanding karena kecenderungan anak seusia

siswa SMP yang senang dengan permainan game di komputer.

3. Basir (2009) dengan penelitiannya yang berjudul Pembelajaran Fisika Dengan

Metode Inkuiri Terbimbing Menggunakan Virtualab dan Realab Ditinjau dari Gaya

Belajar dan Gaya Berpikir Siswa. (Studi Kasus Siswa Kelas X SMA Negeri 1

Kebumen Pada Materi Listrik dinamis Tahun Pelajaran 2008/2009. Pada

penelitian yang telah dilakukan prestasi belajar ditinjau dari gaya belajar dan

gaya berpikir siswa, sementara itu dalam penelitian ini prestasi belajar ditinjau

dari gaya belajar dan kemampuan berpikir abstrak siswa. Subyek yang digunakan

dalam penelitian sebelumnya adalah siswa kelas X SMA sedang dalam penelitian

ini subyek penelitian adalah siswa kelas IX SMP.

C. Kerangka Berpikir

SMP Negeri 1 Karas merupakan sekolah standar nasional yang telah

memiliki fasilitas laboratorium IPA dan sarana computer yang cukup memadai

namun fasilitas ini belum digunakan guru secara optimal dalam proses pembelajaran,

termasuk dalam pembelajaran fisika. Guru masih sering mengajarkan fisika secara

konvensional dan monoton sehingga pembelajaran kurang bermakna. Hal ini

berakibat pada rendahnya prestasi belajar fisika.

Page 81: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxx

Menurut pendapat sebagian siswa di SMP Negeri 1 Karas Kabupaten

Magetan, fisika merupakan mata pelajaran yang sukar dipahami dan menjadi mata

pelajaran yang kurang disukai. Sebagian siswa kurang berminat mengikuti pelajaran

apalagi bila pelajaran tersebut diberikan pada jam-jam terakhir dimana kondisi anak

sudah menurun dan konsentrasi belajar semakin berkurang sehingga berakibat pada

rendahnya prestasi belajar siswa. Salah satu penyebab kurangnya minat belajar

tersebut antara lain karena model pembelajaran yang kurang bervariasi, belum

optimalnya penggunaan media pembelajaran, serta dalam pembelajaran guru kurang

memperhatikan gaya belajar dan kemampuan berpikir abstrak siswa.

Berdasarkan kajian teori dan ulasan beberapa penelitian yang relevan maka

sebelum mencetuskan hipotesis dapat dibuat kerangka berpikir sebagai berikut :

1. Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle menggunakan Media Kit Listrik

Magnet dan Animasi Komputer terhadap Prestasi Belajar Fisika

Karakteristik materi listrik dinamis menuntut siswa untuk memiliki daya

imajinasi dan daya nalar yang tinggi serta menuntut siswa untuk aktif dalam

pembelajaran agar dapat mencapai hasil yang optimal. Learning Cycle merupakan

model pembelajaran yang dapat meningkatkan pengembangan konsep yaitu

bagaimana pengetahuan itu dibangun dalam pikiran siswa, dan keterampilan siswa

dalam menemukan pengetahuan secara bermakna serta mengaitkan antara

pengetahuan lama dengan pengetahuan yang baru dan mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari. Media mutlak diperlukan dalam proses pembelajaran agar

abstraksi dari arus listrik dapat divisualisasikan diantaranya kit listrik magnet dan

animasi komputer.

Page 82: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxi

Kelebihan dari media komputer antara lain: mengelola siswa untuk mencoba

hal-hal baru tanpa takut salah, memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan

masing-masing, siswa dapat belajar lebih efektif, membantu pengembangan

sosialisasi dan sikap siswa secara positif, dan dapat membantu kemajuan siswa lebih

cermat.

Sementara itu melalui media Kit Listrik Magnet siswa memperleh

pengetahuan melalui kegiatan yang bersentuhan langsung dengan alat-alat listrik

kemudian merangkainya dalam suatu papan rangkaian. Melalui kegiatan praktik

secara langsung siswa dimungkinkan dapat merencanakan dan melibatkan diri dalam

investigasi sehingga mereka dapat mengidentifikasi masalah, mendesain cara kerja,

dan membuat keputusan sendiri sehingga akan membantu siswa dalam memahami

konsep dan prinsip dengan lebih baik. Meskipun memiliki keunggulan namun kit

listrik magnet memiliki kelemahan yaitu adanya resiko apabila terjadi kesalahan

penyambungan rangkaian seperti korslueting, kerusakan alat dan bahaya tersengat

arus listrik untuk itu diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam menggunakannya

Dari uraian di atas diduga model pembelajaran Learning Cycle

menggunakan media animasi komputer berpengaruh lebih baik dibandingkan media

kit listrik magnet terhadap prestasi belajar fisika.

2. Pengaruh Gaya Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Fisika

Gaya belajar merupakan kombinasi dari cara siswa menyerap, dan kemudian

mengatur serta mengolah informasi yang diperoleh selama kegiatan belajar.

Karakteristik gaya belajar visual adalah: 1. kebutuhan melihat sesuatu

(informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya; 2.

Page 83: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxii

memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna; 3. memiliki pemahaman yang cukup

terhadap artistik; 4. memiliki kesulitan berdialog secara langsung; 5. terlalu reaktif

terhadap suara; 6. sulit mengikuti anjuran secara lisan; 7. sering salah

menginterpretasikan kata atau ucapan. Untuk mengatasi ragam masalah di atas salah

satunya adalah menggunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi

atau materi pelajaran.

Sedangkan karakteristik gaya belajar kinestetik diantaranya: 1., menempatkan

tangan sebagai alat penerima informasi utama untuk kemudian bisa terus

mengingatnya; 2. hanya dengan memegang , orang ini sudah bisa menyerap

informasinya tanpa membanca penjelasannya; 3. tidak tahan duduk terlalu lama

mendengarkan pelajaran; 4. bisa belajar lebih baik apabila disertai dengan kegiatan

fisik; 5. memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim dan kemampuan

mengendalikan gerak tubuh (athletic ability).

Untuk orang-orang yang memiliki gaya belajar kinestetik, pendekatan yang

bisa dilakukan adalah belajar berdasarkan atau melalui pengalaman dengan

menggunakan berbagai model atau peraga, bekerja di laboratorium atau bermain

sambil belajar. Penggunaan komputer bagi orang kinestetik akan sangat membantu.

karena, dengan komputer ia bisa terlibat aktif dalam melakukan touch (sentuhan),

sekaligus menyerap informasi dalam bentuk gambar dan tulisan.

Dari uraian di atas diduga siswa dengan gaya belajar kinestetik akan

berpengaruh lebih baik dari pada siswa dengan gaya belajar visual terhadap prestasi

belajar fisika.

3. Pengaruh Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa terhadap Prestasi Belajar Fisika

Page 84: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiii

Kemampuan berpikir abstrak adalah kemampuan menemukan pemecahan

masalah tanpa hadirnya objek permasalahan itu secara nyata, dalam arti siswa

melakukan kegiatan berpikir secara simbolik atau imajinatif terhadap objek

permasalahan itu. Untuk menyelesaikan masalah yang bersifat abstrak akan mudah

dilakukan oleh orang yang memiliki kemampuan berpikir abstrak yang tinggi dan

kemampuan dapat dicapai oleh anak yang sudah mencapai tahap operasional formal

yang baik.

Ditinjau dari ciri-ciri setiap tahap perkembangan intelektual Piaget dapat

dikatakan bahwa kemampuan berpikir abstrak sangat penting dalam menyerap dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena dalam materi pelajaran

fisika banyak digunakan simbol-simbol, rumus-rumus dan perhitungan yang bersifat

abstrak maka diduga kemampuan berpikir abstrak tinggi berpengaruh lebih baik dari

pada kemampuan berpikir abstrak rendah terhadap prestasi belajar fisika.

4. Interaksi antara Model Pembelajaran Learning Cycle melalui Media Kit Listrik

Magnet dan Animasi Komputer dengan Gaya Belajar Siswa

Gaya belajar visual ditandai dengan melihat dulu buktinya untuk kemudian

bisa mempercayainya. Dalam gaya belajar kenestetik, siswa harus menyentuh

sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar bisa mengingatnya. Jika seseorang

sudah akrab dengan gaya belajarnya secara otomatis dapat mengambil langkah-

langkah penting untuk membantu dirinya belajar lebih cepat dan mudah.

Bisa jadi siswa dengan gaya belajar visual akan lebih senang apabila

pembelajaran fisika disajikan dengan menggunakan media animasi komputer.

Sementara siswa dengan gaya belajar kinestetik akan lebih sesuai jika pembelajaran

Page 85: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiv

fisika materi listrik dinamis disajikan dengan media kit listrik magnet atau bahkan

berlaku sebaliknya Berdasarkan uraian di atas, diduga terdapat interaksi antara model

pembelajaran LC melalui media animasi komputer dan kit listrik magnet dengan

gaya belajar siswa.

5. Interaksi antara Model Pembelajaran Learning Cycle melalui Media Kit Listrik

Magnet dan Animasi Komputer dengan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa

Kegiatan praktik nyata dengan menggunakan kit listrik magnet dapat

memberikan rangsangan kepada para siswa yang memiliki kemampuan berpikir

konkrit. Mereka dapat merespon dan mengolah serta memproses informasi dengan

cara melihat, mengamati, menyentuh alat, membaca penjelasan, melakukan

percobaan, mengisi tabel, membuat grafik dan sebagainya.

Sementara pembelajaran dengan animasi komputer dapat memberikan

rangsangan kepada para siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak untuk

merespon dan mengolah informasi dengan cara melihat simulasi gambar,

mendengarkan efek bunyi atau suara pada earphone yang terpasang pada setiap

komputer, menyentuh dan memainkan mouse dan sebagainya. Berdasarkan uraian di

atas, diduga terdapat interaksi antara model pembelajaran LC melalui media animasi

komputer dan kit listrik magnet dengan kemampuan berpikir abstrak siswa.

6. Interaksi antara Gaya Belajar dengan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa

Siswa yang mempunyai gaya belajar visual, yang memegang peranan penting

adalah mata atau penglihatan (visual). Siswa yang mempunyai gaya belajar visual

berpikir menggunakan gambar-gambar di otaknya dan belajar lebih cepat dengan

Page 86: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxv

menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar,

dan video. Tampilan abstrak gambar animasi komputer pada layar monitor akan

lebih menarik perhatian siswa dengan gaya belajar visual.

Hal yang sebaliknya, siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik akan

mudah belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit

untuk duduk diam berjam-jam di depan monitor komputer karena keinginan mereka

untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini

belajarnya melalui gerak dan sentuhan. Peralatan kit listrik magnet yang mendekati

kenyataan (konkrit) akan lebih sesuai dengan karakter siswa ini. Sehingga diduga

terdapat interaksi antara gaya belajar dan kemampuan berpikir abstrak siswa

terhadap prestasi belajar fisika.

7. Interaksi antara Model Pembelajaran Learning Cycle melalui Media Animasi

Komputer dan Kit Listrik Magnet dengan Gaya Belajar dan Kemampuan

Berpikir Abstrak Siswa

Model pembelajaran siklus belajar (learning cycle) merupakan salah satu

model pembelajaran yang menggunakan paradigma konstruktivis. Implementasi

model ini dalam kegiatan belajar dapat membantu siswa memahami konsep yang

sedang dipelajarinya. Sedangkan media pembelajaran adalah seperangkat benda atau

alat yang berfungsi dan digunakan sebagai pembantu guru dalam komunikasi dan

interaksi suatu proses pembelajaran dengan tujuan untuk mempermudah dan

mempercepat peoses penyampaian materi pembelajaran kepada siswa.

Hasil belajar dicapai oleh siswa dipengaruhi dua faktor utama yaitu faktor

dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa atau sering disebut faktor

Page 87: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvi

lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama adalah pembawaan yang

dimilikinya, seperti gaya belajar dan kemampuan berpikir. Keduanya berpengaruh

besar terhadap hasil belajar yang dicapai siswa.

Sementara faktor dari luar siswa, hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari

pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan

seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada hal yang abstrak (lambang

verbal).

Berdasarkan uraian di atas dapat diungkap bahwa penggunaan model

pembelajaran, media pembelajaran, gaya belajar dan kemampuan berpikir siswa

merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran dan dapat

mempengaruhi prestasi belajar fisika siswa. Dari uraian di atas diduga terdapat

interaksi antara model pembelajaran LC melalui media kit listrik magnet dan animasi

komputer dengan gaya belajar dan kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap

prestasi belajar fisika materi pokok listrik dinamis pada siswa kelas IX SMP Negeri 1

Karas, Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2010/2011.

D. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat

diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

8. Terdapat pengaruh model learning cycle menggunakan animasi komputer dan

kit listrik magnet terhadap prestasi belajar fisika.

9. Terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar

fisika.

Page 88: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvii

10. Terdapat pengaruh kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap

prestasi belajar fisika.

11. Terdapat interaksi antara pembelajaran model learning cycle menggunakan kit

listrik magnet dan animasi komputer dengan gaya belajar siswa terhadap

prestasi belajar fisika.

12. Terdapat interaksi antara pembelajaran model learning cycle menggunakan kit

listrik magnet dan animasi komputer dengan kemampuan berpikir abstrak siswa

terhadap prestasi belajar fisika.

13. Terdapat interaksi antara gaya belajar dengan kemampuan berpikir abstrak

siswa terhadap prestasi belajar fisika.

14. Terdapat interaksi antara pembelajaran model learning cycle menggunakan kit

listrik magnet dan animasi komputer dengan gaya belajar dan kemampuan

berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Page 89: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxviii

BAB III

Article II. METODOLOGI PENELITIAN

Section 2.01 A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Karas,

yang beralamat di Jalan Raya Kecamatan Karas Kabupaten Magetan Propinsi Jawa

Timur. Sebagai subyek penelitian diambil kelas IX SMP Negeri 1 Karas tahun

pelajaran 2010/2011.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini pada semester I tahun pelajaran 2010/2011.

Pemilihan waktu penelitian disesuaikan dengan alokasi waktu penyampaian materi

pokok Listrik Dinamis. Waktu penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:

a. Tahap Persiapan

Tahap ini meliputi penyusunan proposal, seminar proposal, pembuatan instrumen

penelitian, pengambilan sampel sampai dengan uji coba instrumen penelitian

dilakukan pada bulan April sampai bulan Juni 2010

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan eksperimen dan pengambilan data dilakukan pada pertengahan

semester I tahun pelajaran 2010/2011 tepatnya pada bulan Agustus sampai dengan

bulan September 2010.

c. Tahap Penyelesaian

Page 90: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxix

Tahap ini meliputi mengolah dan menganalisis data penelitian, menguji hipotesis dan

menarik kesimpulan, sampai pada penyusunan laporan dilaksanakan mulai bulan

Oktober sampai bulan Desember 2010.

Adapun jadwal penelitian selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Tahun Pelajaran 2010/2011 Apr Mei Jun Juli Ags Sep Okt Nop Des

1 Pengajuan Judul X

2 Seminar proposal X

3 Perizinan X

4 Penyusunan Instrumen

X X

5 Uji Coba Instrumen X

6 Analisa Ujicoba X

7 Pelaksanaan Penelitian

X X

8 Pengambilan Data X

9 Pengolahan Data X

10 Analisa Data X X

11 Penyusunan laporan X

Section 2.02 B. Metode dan Rancangan Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Penelitian ini bersifat eksperimental karena hasil penelitian ini akan menegaskan

perbedaan pengaruh variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu perbedaan pengaruh

penerapan model pembelajaran learning cycle melalui media kit listrik magnet dan

animasi komputer terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari gaya belajar dan

kemampuan berpikir abstrak siswa. Dalam penelitian ini diambil dua kelompok

secara acak, normal dan homogen. Kedua kelompok tersebut diberi perlakuan yang

Page 91: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xc

berbeda dalam hal penggunaan media pembelajaran. Kelompok yang satu diajar

dengan menggunakan media kit listrik magnet dan kelompok yang lain

menggunakan media animasi komputer. Materi pelajaran yang diberikan pada kelas

eksperimen adalah materi pada standar kompetensi memahami konsep kelistrikan

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing kelompok akan

diukur prestasi belajarnya dengan meninjau gaya belajar siswa yang dikategorikan

visual dan kinestetik serta kemampuan berpikir abstrak siswa yang dikategorikan

tinggi dan rendah.

2. Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain faktorial.

Pada akhir penelitian akan didapatkan data eksperimen, yang kemudian akan diolah

dengan menggunakan statistik analisis varian tiga jalan dengan desain faktorial

2x2x2. Faktor pertama adalah pembelajaran fisika melalui model pembelajaran

siklus belajar (learning cycle) menggunakan media kit listrik magnet dan animasi

komputer. Faktor kedua adalah gaya belajar siswa yang dibedakan menjadi gaya

belajar visual dan kinestetik. Faktor ketiga adalah kemampuan berpikir abstrak siswa

yang dikategorikan dalam tinggi dan rendah. Rancangan dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 92: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xci

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian

Media Pembelajaran

(A)

Gaya Belajar (B)

B1 B2

Kemampuan Berpikir Abstrak

(C) Kemampuan Berpikir Abstrak

(C)

C1 C2 C1 C2

A1 A1B1C1 A1B1C2 A1B2C1 A1B2C2

A2 A2B1C1 A2B1C2 A2B2C1 A2B2C2

Tabel 3.2 menunjukkan rancangan penelitian dengan desain factorial 2x2x2

dengan factor pertama media pembelajaran (A) yang terdiri dari kit listrik magnet

(A1) dan animasi computer (A2), faktor kedua gaya belajar (B) yang dikelompokkan

menjadi gaya belajar visual (B1) dan kinestetik (B2), factor ketiga kemampuan

berpikir abstrak (C) yang dikategorikan tinggi (C1) dan rendah (C2).

Sebagai contoh dalam kolom kedua A1B1C1 menunjukkan prestasi belajar

siswa yang diberi pembelajaran dengan media kit listrik magnet pada kelompok

siswa yang mempunyai gaya belajar visual dan kemampuan berpikir abstrak tinggi.

Sedangkan A2B1C1 menunjukkan prestasi belajar siswa yang diberi pembelajaran

dengan media animasi komputer pada kelompok siswa yang mempunyai gaya belajar

visual dan kemampuan berpikir abstrak tinggi.

Section 2.03 C. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah kondisi yang diperoleh peneliti dimanipulasi, sebagai

suatu upaya menerangkan hubungan dengan fenomena yang diobservasi. Penelitian

ini menggunakan variabel bebas yang berupa penerapan model learning cycle

mengunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer pada pembelajaran

fisika materi pokok Listrik Dinamis.

Page 93: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcii

a. Learning Cycle (Siklus Belajar)

1) Definisi Operasional

Model pembelajaran siklus belajar (learning cycle) merupakan salah satu

model pembelajaran yang menggunakan paradigma konstruktivis. Implementasi

model ini dalam kegiatan belajar dapat membantu siswa memahami konsep melalui

lima tahap yang terdiri dari enggagement, exploration, explanation,

elaboration/extentin, dan evaluation (Lorsbach, 2002). Model pembelajaran LC yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan media :

a) Kit Listrik Magnet adalah seperangkat alat percobaan yang biasa dipakai pada

pembelajaran fisika materi listrik dan magnet. Kit listrik dan magnet terdiri dari

peralatan yang telah tertata pada dudukan (tray) yang tertulis sesuai dengan

urutan yang tercetak di bagian dalam penutup kotak. Masing-masing

komponen ditempatkan pada denah dengan diberi nama dan gambar teknis

supaya mudah dan cepat mengetahui tata letak komponen bila memerlukan

maupun menata kembali.

b) Animasi Komputer adalah pembelajaran menggunakan software komputer

untuk menggambarkan konsep yang konkret maupun abstrak. Dengan

kemampuan animasinya, komputer digunakan untuk mensimulasikan konsep

yang ada pada materi listrik dinamis agar lebih mudah dipahami. Media

komputer yang digunakan untuk penelian ini adalah menampilkan program V1-

lab yang berisi materi listrik dinamis.

2) Skala Pengukuran : nominal dengan dua kategori yaitu pembelajaran model

learning cycle mengunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer

Page 94: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciii

b. Gaya Belajar Siswa

1) Definisi Operasional

Gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan

kemudian mengatur serta mengolah informasi dengan mudah.

2) Indikator : Nilai atau skor angket gaya belajar siswa.

3) Skala Pengukuran: Interval yang diubah dalam skala ordinal dengan dua

kategori yaitu visual dan kinestetik.

c. Kemampuan Berpikir Abstrak

1) Definisi Operasional

Kemampuan berpikir abstrak adalah kemampuan menemukan pemecahan

masalah tanpa hadirnya objek permasalahan itu secara nyata.

2) Indikator : Nilai tes kemampuan berpikir abstrak

3) Skala Pengukuran: Interval yang diubah dalam skala ordinal dengan dua kategori

yaitu kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah suatu keadaan yang menunjukkan pengaruh dan akibat

yang disebabkan oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

prestasi belajar siswa.

a. Definisi Operasional

Prestasi Belajar adalah perolehan skor pada pengukuran dengan tes prestasi

belajar yang mencerminkan tingkat penguasaan siswa terhadap konsep-konsep

fisika pada materi pokok Listrik Dinamis yang dilambangkan dalam bentuk nilai.

Page 95: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciv

b. Indikator : nilai tes prestasi belajar fisika aspek kognitif dan afektif pada materi

pokok Listrik Dinamis.

c. Skala Pengukuran : interval.

D. Penetapan Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Penetapan Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IX SMP Negeri 1

Karas Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 248 siswa.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster

random sampling dimana dalam menentukan anggota sampel dilakukan secara acak

dan sembarang. Adapun langkah yang dilakukan adalah :

a. Menghitung nilai rata-rata tiap kelas dengan menggunakan nilai semester 2 kelas

VIII tahun pelajaran 2009/2010,

b. Mengambil kelas yang mempunyai rata-rata hampir sama,

c. Mengambil empat kelas secara random dengan cara undian dari kelas yang

memiliki nilai hampir sama untuk dijadikan kelas eksperimen,

d. Setelah diperoleh empat kelas eksperimen kemudian diundi kembali secara acak

untuk menentukan dua kelas yang akan diberi perlakuan dengan pembelajaran

model learning cycle mengunakan media kit listrik magnet dan animasi

komputer.

Page 96: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcv

Article III. E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua cara yaitu

dengan tes dan nontes. Adapun sumber data penelitian ini disusun relevan dengan

variabel penelitian dan metode pengumpulan data. Instrumen penelitian untuk

prestasi belajar dan kemampuan berpikir abstrak berupa tes dan untuk gaya belajar

siswa berupa angket.

a. Metode Test

Tes adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau pertanyaan-

pertanyaan yang harus dipilih / ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan

oleh testi (orang yang dites) dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek (perilaku)

tertentu.Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan skor prestasi

belajar siswa dan skor kemampuan berpikir abstrak siswa. Pada tes prestasi belajar

digunakan tes obyektif pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban untuk mengukur

tingkat pemahaman konsep siswa (aspek kognitif) dan sejauh mana penguasan siswa

terhadap konsep-konsep dalam materi listrik dinamis sekaligus untuk mendapatkan

nilai prestasi belajar.

Sedangkan untuk mengukur kemampuan berpikir abstrak siswa digunakan

tes objektif berbentuk pilihan ganda (multiple choice) dengan empat pilihan jawaban

(satu jawaban benar). Dengan metode ini diharapkan mampu mengungkap termasuk

dalam kategori abstrak tinggi atau rendah kemampuan berpikir abstrak yang dimiliki

siswa.

b. Metode Angket

Page 97: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvi

Metode angket digunakan untuk memperoleh data tentang penggolongan

kategori gaya belajar siswa dan prestasi belajar aspek afektif. Metode angket gaya

belajar siswa dan penilaian aspek afektif berupa sejumlah daftar pertanyaan maupun

pernyataan yang harus dijawab oleh siswa. Angket yang digunakan adalah angket

tertutup dengan pilihan jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti. Pemberian skor

untuk angket gaya belajar maupun penilaian aspek afektif digunakan skala Likert 1

sampai 4. Angket yang dilakukan sesudah proses belajar bertujuan untuk mengukur

prestasi belajar fisika aspek afektif, untuk mendukung data dalam mendeskripsikan

dan melengkapi hasil penelitian ini.

c. Metode Observasi

Metode pengumpulan data dengan cara mengamati, mencatat secara

sistematis melalui lembar pengamatan aktivitas belajar siswa selama proses

pembelajaran di kelas, terutama yang terkait dengan kecenderungan gaya belajar

siswa dan sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua

bagian yaitu :

1. Instrumen pelaksanaan penelitian berupa silabus mata pelajaran IPA pada

lampiran 1, Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) pada lampiran 2, dan Lembar

Kerja Siswa (LKS) pada lampiran 3. Silabus disusun berdasarkan Standar Isi,

yang didalamnya berisikan Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan

Page 98: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvii

Kompetensi Dasar (KD), Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator,

Penilaian, Alokasi Waktu dan Sumber Belajar.

2. Instrumen penelitian untuk mendapatkan data prestasi belajar fisika pada aspek

kognitif maupun afektif, kemampuan berpikir abstrak dan gaya belajar siswa.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket gaya belajar siswa

yang terdapat pada lampiran 5, tes kemampuan berpikir abstrak pada lampiran 7,

tes prestasi belajar fisika materi pokok listrik dinamis pada lampiran 9, dan

angket penilaian prestasi belajar aspek afektif pada lampiran 10.

G. Uji Coba Instrumen

1. Tes Prestasi Belajar

Instrumen penilaian prestasi belajar fisika pada aspek kognitif berupa soal-

soal materi pokok Listrik dinamis dan aspek afektif berupa daftar pertanyaan dengan

empat pilihan jawaban. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian,

instrumen tersebut diuji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas,

reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal. Uji coba tes prestasi belajar

telah dilakukan di SMP Negeri 1 Karangrejo yang mempunyai karakteristik sama

dengan SMP Negeri 1 Karas sebagai tempat penelitian.

a. Validitas Soal

Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas item dan instrumen

penelitian. Validitas yang digunakan adalah validitas isi butir-butir soal. Dalam uji

validitas ini, skor terhadap jawaban setiap item soal hanya terdiri dari angka 0 untuk

Page 99: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcviii

jawaban salah dan 1 untuk jawaban benar. Validitas soal ditunjukkan oleh harga rxy

yang ditentukan oleh:

( )( )

( ) ( )å å åååå å

--

-=

)}({(2222 YYNXXN

YXXYNrxy

(3.1)

Dalam persamaan (3.1) rxy menunjukan besarnya koefesien korelasi antara

variabel X (skor tiap item soal) dan variabel Y (skor perolehan siswa). Sedangkan Σ

X menyatakan jumlah seluruh skor tiap item, Σ Y menyatakan jumlah seluruh skor

yang diperoleh siswa dan N menunjukkan jumlah peserta tes.

Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika rxy > r tabel maka item

dinyatakan valid sebaliknya jika rxy = r tabel maka item dinyatakan tidak valid. Dalam

pengujian validitas ini jumlah peserta tes sebanyak 34 siswa untuk taraf signifikansi

5% maka r tabel = 0,339. Klasifikasi validitas tes adalah sebagai berikut: 0,91-1,00

= Sangat tinggi (ST); 0,71-0,90 = Tinggi (T); 0,41-0,71 = Cukup (C); 0,21-0,40

= Rendah (R); Negatif - 0,20 = Sangat Rendah (SR).

Hasil uji validitas instrumen tes prestasi belajar fisika yang telah dilakukan

terangkum dalam tabel 3.3

Tabel 3.3. Rangkuman hasil Uji Validitas Instrumen Tes Prestasi Belajar

Variabel Kriteria Nomor Soal Total

Soal Materi

Listrik

Dinamis

Valid 1,2,3,4,6,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,22,23,24,25,27,29,30,31,33,35,36,37,38, 39,40

33

Tidak Valid

5,7,21,26,28,32,34 7

Jumlah 40

Page 100: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcix

Dari 40 soal materi listrik dinamis yang diujicobakan pada siswa setelah dihitung

menggunakan persamaan (3.1) terdapat hasil 33 soal yang valid dan 7 soal tidak

valid. Peneliti mengambil 30 soal dari 33 soal yang dinyatakan valid untuk

digunakan tes prestasi belajar untuk memudahkan penghitungan skor dengan

mempertimbangkan sebaran materi.

Sedangkan uji validitas instrumen angket penilaian prestasi belajar aspek afektif

terangkum dalam table 3.4

Tabel 3.4. Rangkuman hasil Uji Validitas Instrumen Prestasi Belajar Aspek Afektif

Variabel Jumlah Soal Kriteria

Valid Tidak Valid

Angket Penilaian Prestasi Belajar Aspek Afektif 20 20 0

Dari 20 butir soal semuanya valid sehingga semua soal digunakan dalam

pengambilan data prestasi belajar aspek afektif. Hasil uji coba instrumen tes prestasi

belajar dapat dilihat pada lampiran 13 dan 14.

b. Reliabilitas

Reliabel artinya dapat dipercaya, dimana suatu tes dapat dikatakan demikian

apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang relatif tetap. Reliabilitas juga dapat

diartikan dengan keajegan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama,

dalam waktu yang berlainan atau kepada subjek yang tidak sama pada waktu yang

sama. Reliabilitas soal dalam penelitian ini digunakan rumus Kuder-Richardson (K-

R 20) sebagai berikut:

Page 101: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c

rn =úúû

ù

êêë

é -úûù

êëé-

åS

S pq

nn

2

1

2

1

1 (3.2)

Dalam persamaan (3.2) rn menyatakan koefesien reliabilitas, n menyatakan jumlah

item, S = standar deviasi atau simpangan baku, p = proporsi peserta tes menjawab

benar, q = proporsi peserta tes menjawab salah (l – p).

Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut: 0,91-1,00 = sangat tinggi; 0,71-0,90 =

tinggi; 0,41-0,70 = cukup; 0,21-0,40 = rendah; negatif - 0,20 = sangat rendah.

Hasil uji reliabilitas instrumen tes prestasi belajar fisika yang telah dilakukan

terangkum dalam tabel 3.5

Tabel 3.5. Rangkuman hasil Uji Reliabelitas Instrumen Tes Prestasi Belajar

Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria

Soal Materi Listrik Dinamis 40 0,99673 Reliabel

Reliabilitas soal materi listrik dinamis diperoleh angka 0,99673 yang berarti

realibilitasnya sangat tinggi.

Sedangkan hasil uji reliabelitas instrumen angket prestasi belajar aspek afektif yang

telah dilakukan terangkum dalam tabel 3.6

Tabel 3.6. Rangkuman hasil Uji Reliabelitas Prestasi Belajar Aspek Afektif

Variabel Jumlah Soal Reliabelitas Kriteria

Angket Penilaian Prestasi Belajar Aspek Afektif

20 0,79262 Reliabel

Reliabilitas prestasi belajar aspek afektif sebesar 0,79262 yang berarti reliabilitasnya

tinggi.

Page 102: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ci

c. Uji Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesukaran soal dapat ditunjukkan dengan indeks kesukaran yaitu suatu

bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal, yang harganya dapat dicari

dengan rumus sebagai berikut:

MaksimalSkorxNB

IK = (3.3)

Besarnya Indeks kesukaran (IK) ditentukan oleh jumlah jawaban benar yang

diperoleh siswa dari suatu item (B), kelompok siswa (N), dan skor maksimal. Skor

maksimal adalah skor yang diperoleh oleh jawaban benar dari suatu item. N x Skor

Maksimal adalah jumlah jawaban benar yang seharusnya diperoleh siswa dari suatu

item.

Indeks kesukaran soal diklasifikasikan sebagai berikut: 0,81 - 1,00 = Mudah Sekali

(MS); 0,61 - 0,80 = Mudah (M); 0,4 1 - 0,60 = Cukup/Sedang (Sd); 0,21 - 0,40

= Sukar (S); 0,00 - 0,20 = Sukar Sekali (SS).

Hasil uji taraf kesukaran soal tes prestasi belajar fisika yang telah dilakukan

terangkum dalam tabel 3.7

Tabel 3.7. Rangkuman Taraf Kesukaran Soal Tes Prestasi Belajar

Taraf Kesukaran Nomor Soal Total

Mudah 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,12,14,15,16,20,25,26,28,30,31,34,36,

39 23

Sedang/cukup 11,17,18,19,21,23,24,27,29,32,35 12

Sukar 13, 22,33,37,38 5

Jumlah 40

Setelah dilakukan uji taraf kesukaran diperoleh 30 butir soal yang dipakai sebagai

instrumen tes prestasi belajar dengan perbandingan jumlah soal mudah 15, soal

Page 103: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cii

sedang 10, dan soal sukar 5. Dengan jumlah soal tes kategori mudah lebih banyak

diharapkan siswa lebih mudah mencapai ketuntasan hasil belajar yang telah

ditetapkan sebelumnya.

d. Uji Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara

siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus

untuk menentukan daya pembeda soal adalah sebagai berikut :

MaksimalNKBxSkoratauNKA

KBKAID

-= (3.4)

Dalam persamaan (3.4) ID = indeks diskriminasi, KA = jumlah jawaban benar yang

diperoleh siswa dari yang tergolong kelompok atas, KB = jumlah jawaban benar

yang diperoleh siswa dari yang tergolong kelompok bawah, NKA atau NKB =

Jumlah siswa yang tergolong kelompok atas atau bawah.

Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut : 0,80 - 1,00 = Sangat

Membedakan (SM); 0,60 - 0,79 = Lebih Membedakan (LM); 0,40 - 0,39 = Cukup

Membedakan (CM); 0,20 - 0,39 = Kurang membedakan (KM); Negatif – 0,20

= Sangat Kurang Membedakan (SKM).

Hasil uji daya pembeda soal tes prestasi belajar fisika yang telah dilakukan

terangkum dalam tabel 3.8. Berdasarkan tabel 3.8 dari 40 butir soal dipilih 30 butir

soal yang dipakai sebagai instrumen tes prestasi belajar memiliki daya pembeda

dengan kategori lebih membedakan dan cukup membedakan. Hasil uji analisis butir

soal tes prestasi belajar fisika pada materi pokok listrik dinamis selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 13.

Page 104: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ciii

Tabel 3.8. Rangkuman Hasil Uji Daya Beda Soal Tes Prestasi Belajar

Daya Beda Nomor Soal Total

Sangat Membedakan 4,31 2

Lebih Membedakan 2,3,6,11,12,13,15,16,17,20,22,23,24,25,27,29,

33,35,37,38 20

Cukup membedakan 1,8,9,10,14,18,19,30,36,39,40 11

Kurang membedakan 5,7,21,26,28,32,34 7

Sangat Kurang Membedakan

0

Jumlah 40

2. Tes Kemampuan Berpikir Abstrak

Tes kemampuan berpikir abstrak berupa soal-soal objektif yang terdiri dari

empat pilihan jawaban (satu jawaban benar) menggunakan tes kemampuan berpikir

abstrak yang merupakan subtes (baterai) dari Diferential Aptitude Test (DAT).

Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut

diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas soal. Uji coba soal ditujukan

untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal.

Analisis butir soal tes kemampuan berpikir abstrak menggunakan teknik seperti yang

dilakukan pada analisis butir soal tes prestasi belajar. Untuk mengetahui validitas

soal menggunakan rumus korelasi product moment seperti pada persamaan 3.1,

reliabilitas menggunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 20) seperti pada persamaan

3.2, taraf kesukaran soal seperti pada persamaan 3.3 dan daya pembeda seperti pada

persamaan 3.4.

Dari hasil analisis butir soal tes kemampuan berpikir abstrak yang berjumlah 30 soal,

semuanya dipakai dengan memperbaiki soal yang drop sebanyak empat butit soal.

Hasil analisis butir soal tes kemampuan berpikir abstrak dapat dilihat pada tabel 3.9

Page 105: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

civ

Tabel 3.9. Rangkuman hasil Uji Validitas Tes Kemampuan Berpikir Abstrak

Variabel Kriteria Nomor Soal Total

Kemampuan

Berpikir

Abstrak

Valid 1,2,3,4,6,8,9,10,11,12,13,15,16,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30

26

Tidak Valid

5,7,14,17 4

Jumlah 30

Sedangkan hasil uji reliabilitas soal tes kemampuan berpikir abstrak yang

telah dilakukan terangkum dalam tabel 3.10

Tabel 3.10. Rangkuman hasil Uji Reliabilitas Tes Kemampuan Berpikir Abstrak

Variabel Jumlah Soal Reliabelitas Kriteria

Soal Kemampuan Berpikir Abstrak

30 0,9979 Reliabel

Dari hasil uji reliabilitas soal tes kemampuan berpikir abstrak diperoleh angka

0,9979 yang berarti realibilitasnya sangat tinggi.

Pengujian taraf kesukaran pada item soal tes kemampuan berpikir abstrak

diperoleh 8 butir soal mudah, 17 butir soal cukup dan 5 butir soal sukar. Tabel 3.11

memuat rangkuman taraf kesukaran soal tes kemampuan berpikir abstrak.

Tabel 3.11. Rangkuman Taraf Kesukaran Soal Tes Kemampuan berpikir Abstrak

Taraf Kesukaran Nomor Soal Total

Mudah 2,11,14,16,19,26,28,30 8

Sedang/cukup 1,3,5,6,7,9,10,13,17,18,20,21,22,23,25, 27, 29 17

Sukar 4,8,12,15,24 5

Jumlah 30

Hasil uji daya beda soal tes kemampuan berpikir abstrak diperoleh hasil seperti

terangkum dalam tabel 3.12

Page 106: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cv

Tabel 3.12. Rangkuman Hasil Uji Daya Beda Soal Tes Kemampuan Berpikir Abstrak

Daya Beda Nomor Soal Total

Sangat Membedakan 0

Lebih Membedakan 1,3,6,8,9,10,12,13,15,18,20,21,22,23,25,26,27,29,30 19

Cukup membedakan 2,4,11,16,19,24,28 7

Kurang membedakan 5,7,14,17 4

Sangat Kurang Membedakan

0

Jumlah 30

Hasil uji analisis butir soal tes kemampuan berpikir abstrak selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 12.

3. Instrumen Penilaian Gaya belajar

Dalam penelitian ini instrumen penilaian gaya belajar yang digunakan berupa

angket skala sikap. Item yang mengarah jawaban positif, pemberian skornya

sebagai berikut: skor 4 untuk jawaban selalu; skor 3 untuk jawaban sering ; skor 2

untuk jawaban jarang ; dan skor 1 untuk jawaban tidak pernah.

Item yang mengarah jawaban negatif, pemberian skornya sebagai berikut:

skor 1 untuk jawaban selalu (SL); skor 2 untuk jawaban sering (SR); skor 3 untuk

jawaban jarang (JR); dan skor 4 untuk jawaban tidak pernah (TP). Selanjutnya skor

seluruh pernyataan dijumlahkan dan dikonversikan menjadi kelompok siswa yang

memiliki gaya belajar visual dan kinestetik.

Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut

diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui kualitas

item angket (Suharsimi Arikunto. 1988: 160-162).

Page 107: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cvi

a. Uji Validitas

Untuk mengetahui validitas butir soal angket digunakan rumus yang sama dengan uji

validitas tes prestasi dan tes kemampuan berpikir abstrak yaitu menggunakan rumus

korelasi product moment seperti pada persamaan 3.1.

Tabel 3.13. Rangkuman Hasil Uji Validitas Angket Gaya Belajar Siswa

Variabel Jumlah Soal Kriteria

Valid Tidak Valid

Gaya Belajar Siswa 30 30 0

Hasil uji validitas angket gaya belajar siswa diperoleh soal sebanyak 30 butir

seluruhnya valid dan semua soal dipakai instrumen penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tersebut dapat memberikan

hasil relatif tidak berbeda bila dilakukan kembali kepada subyek yang sama

dilakukan uji reliabilitas. Untuk mencari reliabelitas tes yang skornya bukan 1 dan 0

digunakan rumus Alpha sebagai berikut :

r11 =

úúúú

û

ù

êêêê

ë

é

-úûù

êëé

21

1

2

tn

n i

ss (3.5)

Persamaan (3.5) r11 menyatakan reliabilitas instrument, yang besarnya

ditentukan oleh banyaknya butir pertanyaan (n) atau banyaknya soal dan besarnya

standar deviasi 2iså serta indeks kesukaran ( 2

is ). Klasifikasi reliabilitas

adalah sebagai berikut: 0,91-1,00 = sangat tinggi; 0,71 - 0,90 = tinggi; 0,41 -

0,70 = cukup; 0,21 - 0,40 = rendah; negatif - 0,20 = sangat rendah.

Page 108: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cvii

Setelah dilakukan uji reliabelitas angket gaya belajar siswa diperoleh hasil

bahwa koefisien reliabilitas adalah 0,929 yang berarti reliabilitasnya sangat tinggi.

Tabel 3.14. Rangkuman hasil Uji Reliabilitas Angket Gaya Belajar Siswa

Variabel Jumlah Soal Reliabelitas Kriteria

Gaya Belajar Siswa 30 0,929 Reliabel

Hasil uji validitas dan reliabelitas instrumen gaya belajar selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 11.

H. Teknik Analisis Data

Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh pembelajaran model learning cycle

menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer dengan prestasi belajar

siswa. Selain itu juga untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh gaya belajar

dan kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika. Untuk

mengolah data dalam penelitian ini dipergunakan Analisis Varians Tiga Jalan, dan

diakhiri dengan uji F. Untuk menguji hipotesis dengan uji F ini, sebelumnya

dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas untuk mengetahui apakah

sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak dan uji

homogenitas untuk menguji apakah sampel penelitian homogen atau tidak .

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal

dari populasi yang normal atau tidak. Untuk mengevaluasi Ho yang menyatakan data

Page 109: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cviii

tidak mengikuti distribusi normal digunakan uji normalitas menggunakan Ryan-

Joiner normality test pada program Minitab 15. Hipotesis untuk uji normalitas

adalah : H0 = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal,

H1 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Jika nilai p (p-value) pada hasil uji lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 maka

keputusan ujinya Ho ditolak, berarti data mengikuti distribusi normal. Sebaliknya

jika nilai p (p-value) pada hasil uji lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 maka

keputusan ujinya Ho tidak ditolak, berarti data tidak mengikuti distribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas untuk menguji apakah sampel penelitian berasal dari populasi

yang homogen. Untuk menguji kesamaan varians atau homogenitas antar populasi

atau tingkat faktor digunakan tes kesamaan varians (test of equal variances) pada

program Minitab 15. Tes ini mengasumsikan bahwa sampel uji yang berbeda berasal

dari populasi yang sama meskipun memiliki mean berbeda, akan tetapi memiliki

variansi yang sama. Hipotesis yang diajukan untuk tes kesamaan variansi ini adalah :

H0 = sampel tidak berasal dari variasi yang sama (tidak homogen)

H1 = sampel berasal dari variasi yang sama (homogen)

Kriteria pengujian hipotesis adalah H0 ditolak jika p-value lebih besar daripada

nilai taraf signifikansi (α = 0,05) berarti variansi sampel sama atau homogen.

Sebaliknya H0 diterima jika p-value lebih kecil daripada nilai taraf signifikansi (α =

0,05) berarti variansi sampel tidak sama atau tidak homogen.

Page 110: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cix

2. Uji Hipotesis

a. Uji Anava

Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan uji Anava tiga jalan, yaitu

salah satu teknik statistik inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis

komparatif yang jumlahnya lebih dari dua sampel secara serempak dengan setiap

sampel terdiri atas dua faktor atau lebih. Oleh karena adanya empat faktor pada

setiap sampel yang digunakan pada penelitian maka pada uji ini akan didapatkan

tujuh buah hipotesis, yaitu :

1) Ho A = Tidak terdapat pengaruh pembelajaran model Learning Cycle

menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer terhadap prestasi

belajar fisika

H1 A = Terdapat pengaruh pembelajaran model Learning Cycle menggunakan

media kit listrik magnet dan animasi komputer terhadap prestasi belajar fisika

2) Ho B = Tidak terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap

prestasi belajar fisika

H1 B = Terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi

belajar fisika

3) Ho C = Tidak terdapat pengaruh kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar fisika

H1 C = Terdapat pengaruh kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar fisika

Page 111: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cx

4) Ho AB = Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran model Learning Cycle

menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer dengan gaya

belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika

H1 AB = Terdapat interaksi antara pembelajaran model Learning Cycle

menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer dengan gaya

belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika

5) Ho AC = Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran model Learning Cycle

menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer dengan

kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika

H1 AC = Terdapat interaksi antara pembelajaran model Learning Cycle

menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer dengan

kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika

6) Ho BC = Tidak terdapat interaksi antara gaya belajar siswa dengan kemampuan

berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika

H1 BC = Terdapat interaksi antara gaya belajar siswa dengan kemampuan

berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika

7) Ho ABC = Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran model Learning Cycle

menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer dengan gaya

belajar dan kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika

H1 ABC = Terdapat interaksi antara pembelajaran model Learning Cycle

menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer dengan gaya

belajar siswa dan kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar

fisika.

Page 112: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxi

Untuk melakukan uji anava dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Penyajian data statistik

Untuk kepentingan perhitungan data statistik adalah menggunakan format rancangan

Komputasi Data Statistik sebagai berikut :

Tabel 3.15 Rancangan Komputasi Data Statistik

N Data Statistik B1

B2 Total

C1 C2 C1 C2

A1

n SX SX2

XS 2

A1B1C1 A1B1C2 A1B2C1 A1B2C2

A2

n SX SX2

XS 2

A2B1C1 A2B1C2 A2B2C1 A2B2C2

Berdasarkan tabel 3.15 faktor A menyatakan pembelajaran model learning

cycle yang dikelompokkan menjadi pembelajaran model learning cycle dengan

media kit listrik magnet (A1) dan pembelajaran model learning cycle dengan media

animasi computer (A2). B menyatakan gaya belajar yang dibedakan menjadi gaya

belajar visual (B1) dan gaya belajar kinestetik (B2). Sementara C menyatakan

kemampuan berpikir abstrak yang dikategorikan kemampuan berpikir abstrak tinggi

(C1) dan Kemampuan berpikir abstrak rendah (C2). Kolom data statistik terdiri dari

banyak siswa yang dinyatakan dengan notasi n, jumlah prestasi belajar siswa (SX),

jumlah kuadrat prestasi belajar siswa (SX2 ), pengaruh penyimpangan varians (S2)

dan rerata (`X ).

Page 113: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxii

2) Menghitung jumlah kuadrat

JKtot = N

XX tot

tot

22 )(S-S

JKant = N

X

n

X

n

X

n

X tot

m

m22

2

22

1

21 )()(

.......)()( S

-S

++S

+S

JKdal = DKtot – DKant

3) Menghitung derajat kebebasan

dktot = N – 1

dkant = m – 1

dkdal = dktot – dkant

4) Menghitung rata-rata kuadrat

RK = dbJK

RKant = ant

ant

db

JK

RKdal = dal

dal

db

JK

5) Menghitung nilai F0

F0 = dal

ant

RK

RK

6) Menentukan Ftabel dengan derajat kebebasan dan taraf signifikansi 5%

7) Membuat rangkuman analisis varians tiga jalan

8) Menarik kesimpulan (Budiyono, 2004:239).

Hasil uji anava tiga jalan terangkum dalam table 3.16 berikut ini :

Page 114: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxiii

Tabel 3.16 Rangkuman Analisis Varians Tiga Jalan

Sumber JK dk RK Fobs Ftabel P

A

B

C

AB

AC

BC

ABC

Galat

JKA

JKB

JKC

JKAB

JKAC

JKBC

JKABC

JKG

p-1

q-1

r-1

(p-1)(q-1)

(p-1)(r-1)

(q-1)(r-1)

(p-1)(q-1)(r-1)

N-pqr

RKA

RKB

RKC

RKAB

RKAC

RKBC

RKABC

RKG

Fa

Fb

Fc

Fab

Fac

Fbc

Fabc

-

F*

F*

F*

F*

F*

F*

F*

-

<α atau>α

<α atau>α

<α atau>α

<α atau>α

<α atau>α

<α atau>α

<α atau>α

-

Total JKT N - 1 - - - -

Keterangan : p adalah probabilitas amatan; F* adalah nilai F yang diperoleh dari tabel

Jika F0 > Ftab 5%, maka H0 ditolak

Jika F0 < Ftab 5%, maka H0 diterima

Dalam penelitian ini semua perhitungan pada analisis data untuk menguji

hipotesis menggunakan program Minitab 15. Pada program ini kriteria penolakan Ho

terjadi jika nilai p (p-value) lebih kecil dari nilai taraf signifikansi (α = 0,05) dan Ho

diterima jika nilai p (p-value) lebih besar α. Hasil uji hipotesis menggunakan anava

selengkapnya terdapat pada lampiran 17 dan hasil olah data menggunakan program

minitab 15 selengkapnya pada lampiran 16.

b. Uji Lanjut Anava

Jika dari hasil pengujian hipotesis penelitian dengan analisis varian tiga jalan

terdapat perbedaan (Ho ditolak) diteruskan dengan uji lanjut Anava dengan uji

komparasi ganda menggunakan metode Scheffe’.

Page 115: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxiv

Persamaan uji lanjut dengan metode Scheffe’ adalah sebagai berikut:

( )

úúû

ù

êêë

é+

-=-

ji

jiji

nnRKG

XXF

11

2

(3.6)

Persamaan 3.6 menyatakan nilai Fobs pada pembandingan perlakuan ke-i dan

perlakuan ke-j yang dinyatakan dengan Fi-j. Besarnya Fi-j ditentukan oleh rerata

pada sampel ke-i ( iX ), rerata pada sampel ke-j ( jX ),rerata kuadrat galat (RKG)

yang diperoleh dari perhitungan anava, ukuran sampel ke-I (ni ) dan ukuran

sampel ke-j (nj ).

Dengan daerah kritis DK = {F│F > (k – 1) Fα;k-1,N-k} atau Ho yang menyatakan

bahwa rerata pada kedua sampel tidak berbeda secara signifikan ditolak jika Fobs > (k

– 1) Fα;k-1,N-k.

Dalam penelitian ini uji lanjut selain menggunakan metode Scheffe’ juga

dengan memperhatikan pola grafik yang ditunjukkan oleh diagram analisys of means

(ANOM) pada program Minitab 15.

Page 116: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxv

BAB IV

Article IV. HASIL PENELITIAN

Section 4.01 A. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data gaya belajar ,

kemampuan berpikir abstrak, nilai prestasi belajar fisika siswa pada materi pokok

listrik dinamis. Data diperoleh dari kelas IX.C dan IX.E sebagai kelas eksperimen I

dengan menerapkan model pembelajaran learning cycle menggunakan kit listrik

magnet serta kelas IX.D dan IX.F sebagai kelas eksperimen II dengan model

pembelajaran learning cycle menggunakan animasi komputer.

1. Data Prestasi Belajar Fisika

Data prestasi belajar fisika siswa pada aspek kognitif diperoleh dari tes

prestasi belajar pada materi pokok listrik dinamis yang diberikan kepada masing-

masing kelas eksperimen setelah mendapatkan perlakuan penerapan model

pembelajaran learning cycle menggunakan media yang berbeda. Kelas eksperimen I

dengan menerapkan model pembelajaran learning cycle menggunakan kit listrik

magnet sedangkan kelas eksperimen II dengan model pembelajaran learning cycle

menggunakan animasi komputer. Rangkuman data prestasi belajar fisika pada materi

pokok listrik dinamis yang diperoleh siswa pada masing-masing kelas disajikan

dalam tabel 4.1

Tabel 4.1. Diskripsi data nilai prestasi belajar fisika.

Kelas Jumlah Data

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Rata-rata Standar Deviasi

Kit listrik magnet 81 93 47 68,78 10,35

Animasi komputer 81 97 47 70,99 9,87

Total 162 97 47 69,88 10,14

97

Page 117: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxvi

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa prestasi belajar fisika aspek kognitif pada

kelas kit listrik magnet nilai terendah 47, nilai tertinggi 93, nilai rata-rata 68,78

dengan standar deviasi 10,35. Prestasi belajar aspek kognitif pada kelas animasi

komputer, nilai terendah 47, nilai tertinggi 97, nilai rata-rata 70,99 dengan standar

deviasi 9,87.

Selanjutnya nilai tes prestasi belajar fisika dari masing-masing kelas dapat

dibuat daftar distribusi frekuensi seperti table 4.2

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika

Interval

Kelas Eksperimen I Kelas Eksperimen II Media Kit listrik magnet Media animasi komputer

Frekuensi Frekuensi Relatif Frekuensi Frekuensi Relatif

45 - 52 3 3,7 % 3 3,7 %

53 - 60 20 24,7 % 12 14,8 %

61 - 68 14 17,3 % 13 16,0 %

69 - 76 22 27,2 % 25 30,9 %

77 - 84 17 20,1 % 23 28,4 %

85 - 92 4 4,9 % 4 4,9 %

93 - 100 1 1,2 % 1 1,2 %

Jumlah 81 100 % 81 100 %

Data prestasi belajar siswa selengkapnya terdapat pada lampiran 15.

Perbandingan prestasi belajar fisika antara kelas eksperimen I yang

menerapkan model pembelajaran learning cycle menggunakan kit listrik magnet dan

kelas eksperimen II yang menerapkan model pembelajaran learning cycle

menggunakan animasi komputer dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2

Page 118: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxvii

Gambar 4.1 Diagram Batang Prestasi Belajar Fisika Kelas Kit Listrik Magnet

Gambar 4.2 Diagram Batang Prestasi Belajar Fisika Kelas Animasi Komputer

Dari tabel maupun gambar perbandingan prestasi belajar fisika kelas kit listrik

magnet dan animasi komputer dapat dilihat bahwa jumlah siswa kelas animasi

komputer yang mendapatkan nilai dengan kelas interval tinggi yaitu 69 – 76 dan 77 –

84 lebih besar dari pada kelas kit listrik magnet. Berdasarkan rata-rata nilai tes

Page 119: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxviii

prestasi belajar fisika juga terlihat bahwa rata-rata nilai kelas animasi komputer

(70,99) lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata nilai kelas kit listrik magnet

(68,78). Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15.

2. Gaya Belajar

Data gaya belajar siswa diperoleh dari isian angket tertulis gaya belajar.

Berdasarkan data gaya belajar yang diperoleh, kemudian dikelompokkan dalam dua

kategori yaitu visual dan kinestetik. Pembagian kategori gaya belajar visual dan

kinestetik yang akan digunakan berdasarkan perolehan skore tertinggi. Dengan

menggunakan kriteria tersebut dari 162 siswa yang terdiri dari 81 siswa kelas

eksperimen I dengan menerapkan model pembelajaran learning cycle menggunakan

kit listrik magnet dan 81 siswa kelas eksperimen II dengan model pembelajaran

learning cycle menggunakan animasi komputer, terdapat 82 siswa mempunyai gaya

belajar visual dan 80 siswa mempunyai gaya belajar kinestetik. Secara rinci data

jumlah siswa yang mempunyai gaya belajar visual dan kinestetik disajikan dalam

tabel 4.3

Tabel 4.3. Jumlah siswa yang mempunyai gaya belajar visual dan kinestetik.

Gaya Belajar

Kelas Eksperimen I Kelas Eksperimen II

Kit Listrik Magnet Animasi Komputer

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Visual 45 55,6 % 37 45,7 %

Kinestetik 36 44,4 % 44 54,3 %

Jumlah 81 100 % 81 100 %

Page 120: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxix

Data prestasi belajar fisika pada materi pokok listrik dinamis yang diperoleh

siswa dengan gaya belajar visual dan kinestetik pada masing-masing kelas disajikan

dalam tabel 4.4

Tabel 4.4. Diskripsi data prestasi belajar fisika kelas kit listrik magnet.

Gaya belajar Jumlah

Data

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Rata-rata Standar

Deviasi

Visual 45 83 47 63,67 8,53

Kinestetik 36 93 53 75,17 8,81

Total 81 93 47 68,78 10,35

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa prestasi belajar fisika aspek kognitif pada

kelas kit listrik magnet dengan gaya belajar visual nilai terendah 47, nilai tertinggi

83, nilai rata-rata 63,67 dengan standar deviasi 8,53. Prestasi belajar aspek kognitif

siswa dengan gaya belajar kinestetik , nilai terendah 53, nilai tertinggi 93, nilai rata-

rata 75,17 dengan standar deviasi 8,81. Sedangkan prestasi belajar siswa pada kelas

animasi komputer terangkum pada tabel 4.5

Tabel 4.5. Diskripsi data prestasi belajar fisika kelas animasi komputer.

Gaya belajar Jumlah

Data

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Rata-rata Standar

Deviasi

Visual 37 97 50 73,46 10,82

Kinestetik 44 87 47 68,91 8,58

Total 81 97 47 70,99 9,87

Berdasarkan tabel diperoleh data prestasi belajar fisika aspek kognitif pada kelas

animasi komputer dengan gaya belajar visual nilai terendah 50, nilai tertinggi 97,

nilai rata-rata 73,46 dengan standar deviasi 10,82. Prestasi belajar aspek kognitif

Page 121: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxx

siswa dengan gaya belajar kinestetik , nilai terendah 47, nilai tertinggi 87, nilai rata-

rata 68,91 dengan standar deviasi 8,58.

3. Data Kemampuan Berpikir Abstrak

Data penelitian mengenai kemampuan berpikir abstrak diperoleh dari tes

kemampuan berpikir abstrak. Berdasarkan data yang diperoleh, kemudian

dikelompokkan dalam dua kategori yaitu kemampuan berpikir abstrak tinggi dan

rendah. Pengelompokan kategori ini berdasarkan pada skor rata-rata kedua kelas.

Siswa yang mempunyai skor sama dengan skor rata-rata atau di atasnya

dikelompokkan dalam kategori tinggi, dan siswa yang mempunyai skor di bawah

skor rata-rata dikelompokkan dalam kategori rendah.

Dengan menggunakan kriteria tersebut dari 162 siswa yang terdiri dari 81

siswa kelas eksperimen I dengan menerapkan model pembelajaran learning cycle

menggunakan kit listrik magnet dan 81 siswa kelas eksperimen II dengan model

pembelajaran learning cycle menggunakan animasi komputer, terdapat 77 siswa

mempunyai kemampuan berpikir abstrak tinggi dan 85 siswa mempunyai

kemampuan berpikir abstrak rendah. Secara rinci data kemampuan berpikir abstrak

disajikan dalam tabel 4.6

Tabel 4.6. Jumlah Siswa yang Mempunyai Kemampuan Berpikir Abstrak Tinggi dan Rendah.

Kemampuan Berpikir Abstrak

Kelas Eksperimen I Kelas Eksperimen II

Kit Listrik Magnet Animasi Komputer

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Rendah 42 51,8 % 43 53,1 %

Tinggi 39 48,2 % 38 46,9 %

Jumlah 76 100 % 76 100 %

Page 122: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxi

Berdasarkan pengelompokan dengan menggunakan kategori tersebut dari

162 siswa yang terdiri dari 81 siswa kelas eksperimen menggunakan model

pembelajaran learning cycle menggunakan kit listrik magnet, terdapat 13 siswa

mempunyai gaya belajar visual kemampuan berpikir abstrak tinggi, 32 siswa

mempunyai gaya belajar visual kemampuan berpikir abstrak rendah, 26 siswa

mempunyai gaya belajar kinestetik kemampuan berpikir abstrak tinggi, dan 10

mempunyai gaya belajar kinestetik kemampuan berpikir abstrak rendah.

Sedangkan untuk 81 siswa kelas eksperimen menggunakan model

pembelajaran learning cycle menggunakan animasi komputer, terdapat 11 siswa

mempunyai gaya belajar visual kemampuan berpikir abstrak tinggi, 26 siswa

mempunyai gaya belajar visual kemampuan berpikir abstrak rendah, 27 siswa

mempunyai gaya belajar kinestetik kemampuan berpikir abstrak tinggi, dan 17

mempunyai gaya belajar kinestetik kemampuan berpikir abstrak rendah. Secara rinci

pembagian kelompok tersebut dapat disajikan dalam tabel 4.7

Tabel 4.7 : Jumlah siswa yang gaya belajar visual kemampuan berpikir abstrak tinggi, gaya belajar visual kemampuan berpikir abstrak rendah, gaya belajar kinestetik kemampuan berpikir abstrak tinggi, gaya belajar kinestetik kemampuan berpikir abstrak rendah.

Faktor Kit Listrik

Magnet Animasi

Komputer

Gaya Belajar Visual

Kemampuan Berpikir Abstrak Tinggi

13 11

Kemampuan Berpikir Abstrak Rendah

32 26

Gaya Belajar Kinestetik

Kemampuan Berpikir Abstrak Tinggi

26 27

Kemampuan Berpikir Abstrak Rendah

10 17

Page 123: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxii

Data prestasi belajar fisika pada materi pokok listrik dinamis yang diperoleh

siswa dengan kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah pada masing-masing

kelas disajikan dalam tabel 4.8

Tabel 4.8. Diskripsi data prestasi belajar fisika kelas kit listrik magnet.

Kemampuan Berpikir

Abstrak

Jumlah

Data

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Rata-rata Standar

Deviasi

Tinggi 39 93 53 74,51 9,38

Rendah 42 80 47 63,45 8,19

Total 81 93 47 68,78 10,35

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa prestasi belajar fisika aspek kognitif pada

kelas kit listrik magnet dengan kemampuan berpikir abstrak tinggi, nilai terendah 53,

nilai tertinggi 93, nilai rata-rata 74,51 dengan standar deviasi 9,38. Prestasi belajar

aspek kognitif siswa dengan kemampuan berpikir abstrak rendah , nilai terendah 47,

nilai tertinggi 80, nilai rata-rata 63,45 dengan standar deviasi 8,19.

Sedangkan prestasi belajar siswa pada kelas animasi komputer terangkum pada tabel

4.9

Tabel 4.9. Diskripsi data prestasi belajar fisika kelas animasi komputer.

Kemampuan Berpikir

Abstrak

Jumlah

Data

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Rata-rata Standar

Deviasi

Tinggi 38 97 57 73,74 9,13

Rendah 43 90 47 68,56 9,96

Total 81 97 47 70,99 9,87

Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh data prestasi belajar fisika aspek kognitif pada kelas

animasi komputer dengan kemampuan berpikir abstrak tinggi, nilai terendah 57, nilai

Page 124: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxiii

tertinggi 97, nilai rata-rata 73,74 dengan standar deviasi 9,13. Prestasi belajar aspek

kognitif siswa dengan kemampuan berpikir abstrak rendah , nilai terendah 47, nilai

tertinggi 90, nilai rata-rata 68,56 dengan standar deviasi 9,96.

Section 4.02 B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum melakukan pengujian hipotesis pada penelitian ini digunakan

beberapa uji persyaratan analisis antara lain uji normalitas dan uji homogenitas.

Hasilnya akan disampaikan pada uraian berikut :

1. Uji Normalitas

Salah satu syarat agar teknik analisis variansi dapat diterapkan maka harus

normal pada distribusi populasinya. Untuk mengetahui apakah prasyarat telah

dipenuhi, maka dilakukan uji normalitas. Uji ini bertujuan untuk menyelidiki apakah

sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak

(Sudjana, 1996: 291-292).

Uji normalitas data prestasi belajar dalam penelitian ini menggunakan

Ryan-Joiner normality test perhitungannya dengan bantuan software Minitab 15.

Dengan menggunakan ketentuan jika nilai P atau p-value lebih besar dari 0,100 (p-

value > 0,100) maka Hipotesis nol (Ho) yang menyatakan data berasal dari populasi

yang tidak berdistribusi normal ditolak atau dengan kata lain hipotesis yang

menyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal diterima.

Hasil uji normalitas data prestasi yang telah dilakukan secara rinci dapat dilihat pada

gambar 4.3 sampai dengan 4.5.

Page 125: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxiv

10090807060504030

99,9

99

9590

80706050403020

10

5

1

0,1

prestasi belajar

Pe

rce

nt

Mean 69,88StDev 10,14N 162RJ 0,998P-Value >0,100

Probability Plot of prestasi belajarNormal

Gambar 4.3. Uji Normalitas Prestasi Belajar Fisika

9080706050

Median

Mean

717069686766

1st Q uartile 60,000Median 70,0003rd Q uartile 77,000Maximum 93,000

66,490 71,066

67,000 70,000

8,963 12,242

A -Squared 0,66P-V alue 0,084

Mean 68,778StDev 10,348V ariance 107,075Skewness 0,148243Kurtosis -0,506016N 81

Minimum 47,000

A nderson-Darling Normality Test

95% C onfidence Interv al for Mean

95% C onfidence Interv al for Median

95% C onfidence Interv al for StDev95% Confidence Intervals

Summary for prestasi belajarmedia = KIT

Gambar 4.4. Uji Normalitas Prestasi Belajar Fisika Kelas Kit Listrik Magnet

Page 126: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxv

Dari gambar 4.3 tampak bahwa Ho (data tidak berdistribusi normal) ditolak sebab

diperoleh nilai RJ = 0,998 dengan p > 0,100 yang lebih besar dari nilai α = 0,05. Jadi

dapat diambil keputusan bahwa data prestasi belajar fisika terdistribusi normal.

Hasil tersebut dipertegas dengan pengujian normalitas data prestasi belajar

pada masing-masing kelompok eksperimen yang hasilnya dapat dilihat pada gambar

4.4 untuk kelas eksperimen I (kelas kit listrik magnet) dan gambar 4.5 untuk kelas

eksperimen II (kelas animasi komputer).

Dari grafik pada gambar 4.4 terlihat bahwa Ho (data tidak berdistribusi

normal) ditolak sebab diperoleh nilai p = 0,084 yang lebih besar dari nilai α = 0,05.

Jadi dapat diambil keputusan bahwa data prestasi belajar fisika kelas kit listrik

magnet terdistribusi normal. Sedangkan untuk uji normalitas prestasi belajar fisika

kelas animasi computer terlihat seperti gambar di bawah.

9080706050

Median

Mean

7372717069

1st Q uartile 63,000Median 70,0003rd Q uartile 80,000Maximum 97,000

68,804 73,171

70,000 73,000

8,552 11,682

A -Squared 0,70P-V alue 0,065

Mean 70,988StDev 9,874V ariance 97,487Skewness -0,107535Kurtosis -0,005413N 81

Minimum 47,000

A nderson-Darling Normality Test

95% C onfidence Interv al for Mean

95% C onfidence Interv al for Median

95% C onfidence Interv al for StDev95% Confidence Intervals

Summary for prestasi belajarmedia = Animasi

Gambar 4.5. Uji Normalitas Prestasi Belajar Fisika Kelas Animasi Komputer

Page 127: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxvi

Dari grafik tampak bahwa Ho (data tidak berdistribusi normal) ditolak sebab

diperoleh nilai p = 0,065 yang lebih besar dari nilai α = 0,05. Jadi dapat diambil

keputusan bahwa data prestasi belajar fisika kelas animasi komputer terdistribusi

normal.

Berdasarkan hasil di atas, dapat dilihat bahwa untuk setiap uji normalitas

diperoleh nilai p (p-value) yang lebih besar dari nilai α = 0,05. Dengan demikian

dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel penelitian

berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini

menggunakan uji F dengan bantuan software minitab 15 dengan taraf signifikansi α =

0,05 atau taraf kepercayaan 95 %. Jika harga P – value data yang diperoleh dari

perhitungan lebih besar atau sama α = 0,05 maka Ho diterima. Artinya dapat

dikatakan bahwa data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi dengan

variansi yang homogen. Untuk menguji homogenitas pada penelitian ini

menggunakan perhitungan Minitab 15. Hasil uji homogenitas telah terangkum

sebagai berikut:

Dari grafik pada gambar 4.6 ini terlihat bahwa Ho (data tidak homogen)

ditolak sebab diperoleh nilai p (p-value) untuk F-test 0,676 dan Levene’s test 0,525

yang lebih besar dari nilai α = 0,05. Jadi dapat diambil keputusan bahwa kelas kit

listrik magnet dan animasi komputer homogen.

Page 128: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxvii

KIT

Animasi

1312111098m

edia

95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

KIT

Animasi

100908070605040

me

dia

prestasi belajar

Test Statistic 0,91P-Value 0,676

Test Statistic 0,41P-Value 0,525

F-Test

Levene's Test

Test for Equal Variances for prestasi belajar

Gambar 4.6. Uji Homogenitas Prestasi Belajar Fisika menurut Media

visual

k inestetik

1312111098

gaya

bel

ajar

95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

visual

k inestetik

100908070605040

gay

a b

ela

jar

prestasi belajar

Test Statistic 0,73P-Value 0,160

Test Statistic 3,61P-Value 0,059

F-Test

Levene's Test

Test for Equal Variances for prestasi belajar

Gambar 4.7. Uji Homogenitas Prestasi Belajar menurut Gaya Belajar

Page 129: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxviii

Pada gambar 4.7 di atas terlihat bahwa Ho (data tidak homogen) ditolak sebab

diperoleh nilai p untuk F-Test 0,160 dan Lavene’s Test 0,059 yang lebih besar dari

nilai α = 0,05 sehingga Ho (data tidak homogen) ditolak. Jadi dapat diambil

keputusan bahwa kelompok siswa yang mempunyai gaya belajar visual dan kinestetik

homogen.

Sedangkan hasil uji homogenitas prestasi belajar menurut kemampuan

berpikir abstrak menggunakan minitab seperti tampak pada gambar 4.8 diperoleh

nilai p untuk F-test 0,831 dan Lavene’s test 0,562 yang lebih besar dari nilai α = 0,05

sehingga Ho (data tidak homogen) ditolak. Jadi dapat diambil keputusan bahwa

kelompok siswa yang mempunyai Kemampuan Berpikir Abstrak tinggi dan rendah

homogen.

tinggi

rendah

11,511,010,510,09,59,08,58,0kem

am

puan

ber

pik

ir a

bst

rak

95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

tinggi

rendah

100908070605040kem

ampu

an b

erpi

kir

abs

tra

k

prestasi belajar

Test Statistic 1,05P-Value 0,831

Test Statistic 0,34P-Value 0,562

F-Test

Levene's Test

Test for Equal Variances for prestasi belajar

Gambar 4.8. Uji Homogenitas Prestasi Belajar menurut Kemampuan Berpikir Abstrak

Page 130: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxix

Berdasarkan hasil uji homogenitas prestasi belajar di atas, untuk setiap uji

homogenitas atau uji perbandingan dua varians diperoleh nilai p (p-value) yang lebih

besar dari nilai α = 0,05, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat ditarik

kesimpulan bahwa sampel penelitian ini mempunyai varians yang sama.

Section 4.03 C. Pengujian Hipotesis

1. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan menggunakan analisis variansi tiga jalan dengan

sel tak sama dan perhitungan menggunakan minitab dapat dilihat pada lampiran 17

dan 18. Adapun rangkuman hasil analisis variansi tiga jalan disajikan sebagai berikut

:

Tabel 4.10. Rangkuman Anava Tiga Jalan

Sumber JK dk RK Fobs Fα p keputusan

Efek Utama

A 313,7959 1 313,7959 4,3297 3,9100 < 0.05 ditolak

B 5,6688 1 5,6688 0,0782 3,9100 > 0.05 diterima

C 2053,4041 1 2053,4041 28,3325 3,9100 < 0.05 ditolak

Efek Interaksi

AB 2018,0742 1 2018,0742 27,8450 3,9100 < 0.05 ditolak

AC 0,0422 1 0,0422 0,0006 3,9100 > 0.05 diterima

BC 16,8832 1 16,8832 0,2330 3,9100 > 0.05 diterima

ABC 206,3143 1 206,3143 2,8467 3,9100 > 0.05 diterima

Galat 11161,1822 154 72,4752

Total 15775,3649 161

Berdasarkan sajian data tersebut dapat diambil keputusan hipotesis 1, 3 dan 4 tidak

ditolak (Ho ditolak) karena dilihat dari harga Fobs yang lebih besar dari harga F

tabel pada taraf signifikansi α = 0,05, yaitu F α = 3,910.

Page 131: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxx

Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Komputasi ANOVA General Linier Model

No. Terhadap Prestasi Belajar Fobs P Keputusan

1. Media 4,33 0,039 Ho ditolak

2. Gaya Belajar 0,08 0,780 Ho diterima

3. Kemampuan Berpikir Abstrak 28,33 0,000 Ho ditolak

4. Media*Gaya Belajar 27,85 0,000 Ho ditolak

5. Media * Kemampuan Berpikir Abstrak 0,00 0,981 Ho diterima

6. Gaya Belajar *Kemampuan Berpikir Abstrak

0,23 0,630 Ho diterima

7. Media *Gaya Belajar *Kemampuan Berpikir Abstrak

2,85 0,094 Ho diterima

Tabel 4.11 menunjukkan uji hipotesis yang hasilnya adalah sebagai berikut:

1. P-value media 0,039 < 0,05, maka Ho (tidak terdapat pengaruh pembelajaran

model Learning Cycle menggunakan media kit listrik magnet dan animasi

computer terhadap prestasi belajar fisika ) ditolak (P > 0,005 tidak ditolak) berarti

terdapat pengaruh pembelajaran model Learning Cycle menggunakan media kit

listrik magnet dan animasi computer terhadap prestasi belajar fisika.

2. P-value gaya belajar 0,780 > 0,05, maka Ho (tidak terdapat pengaruh gaya belajar

visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar fisika ) diterima (P < 0,005 ditolak)

berarti tidak terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi

belajar fisika

3. P-value kemampuan berpikir abstrak 0,000 < 0,05, maka Ho (tidak terdapat

pengaruh kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar

fisika) ditolak (P > 0,005 tidak ditolak) berarti terdapat pengaruh kemampuan

berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika.

4. P-value interaksi antara media dan gaya belajar siswa 0,000 < 0,05, maka Ho

(tidak terdapat interaksi antara pembelajaran model Learning Cycle

Page 132: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxi

menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer dengan gaya belajar

siswa) ditolak (P > 0,005 ditolak) berarti ada interaksi antara pembelajaran model

Learning Cycle menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer

dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika.

5. P-value interaksi antara media dan kemampuan berpikir abstrak 0,981 > 0,05,

maka Ho (tidak terdapat interaksi antara pembelajaran model Learning Cycle

menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer dengan kemampuan

berpikir abstrak siswa) diterima (P < 0,005 ditolak) berarti tidak terdapat interaksi

antara pembelajaran model Learning Cycle menggunakan media kit listrik magnet

dan animasi komputer dengan kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap

prestasi belajar fisika.

6. P-value interaksi antara gaya belajar dan kemampuan berpikir abstrak 0,630 >

0,05, maka Ho (tidak terdapat interaksi antara gaya belajar siswa dengan

kemampuan berpikir abstrak siswa) diterima (P < 0,005 ditolak) berarti tidak

terdapat interaksi antara gaya belajar dan kemampuan berpikir abstrak terhadap

prestasi belajar fisika.

7. P-value interaksi antara media, gaya belajar dan kemampuan berpikir abstrak

0,094 > 0,05, maka Ho (tidak terdapat interaksi antara pembelajaran model

Learning Cycle menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer

dengan gaya belajar dan kemampuan berpikir abstrak siswa) diterima (P < 0,005

ditolak) berarti tidak terdapat interaksi antara pembelajaran model Learning

Cycle menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer dengan gaya

belajar dan kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika.

Page 133: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxii

2. Uji Lanjut Pasca Analisis Variansi Tiga Jalan

Uji lanjut anava atau uji komparasi ganda diperlukan untuk mengetahui

karakteristik pada variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini uji

komparasi ganda dilakukan pada hipotesis pertama, ketiga dan keempat. Sedangkan

pada hipotesis kedua, kelima, keenam dan ketujuh tidak diperlukan uji komparasi

ganda karena keputusan Ho tidak ditolak atau diterima.

Tabel 4.12. Rangkuman Hasil Uji Komparasi Ganda (Uji Scheffe’)

Ho F obs v1 v2 F tabel DK p Keputusan

Komparasi Antar Kolom Media (A1 Vs A2)

µ1 = µ2 82,7430 1 158 3,9100 3,9100 < 0.05

Ditolak

Komparasi Antar Kolom Gaya Belajar (B1 Vs B2)

µ1 = µ2 1,4945 1 158 3,9100 3,9100 > 0.05 Diterima

Komparasi Antar Baris Kemampuan Berpikir Abstrak (C1 Vs C2)

µ1 = µ2 33,7581 1 158 3,9100 3,9100 < 0.05 Ditolak

Berdasarkan rangkuman hasil uji komparasi ganda dengan menggunakan uji

Scheffe diperoleh kesimpulan bahwa media (kit listrik magnet dan animasi

computer), dan kemampuan berpikir abstrak keduanya berpengaruh terhadap prestasi

belajar fisika. Hal ini dapat dilihat dari nilai Fobs yang masih lebih besar dari daerah

kritik DK = 3,91 pada taraf signifikansi α = 0,05, sehingga Ho yang menyatakan

tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas yang diajar dengan model

pembelajaran siklus belajar menggunakan kit listrik magnet dan animasi komputer

ditolak. Selanjutnya Ho yang menyatakan tidak ada perbedaan prestasi belajar antara

siswa dengan kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah juga ditolak. Tetapi Ho

Page 134: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxiii

yang menyatakan tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa dengan gaya

belajar visual dan kinestetik diterima.

Kesimpulan di atas dipertegas dengan paparan diagram analysis of means

(ANOM) pada program Minitab 15 yang menunjukkan media animasi computer

berpengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar fisika dibandingkan dengan media

kit listrik magnet seperti terlihat pada gambar 4.9

KITAnimasi

72

71

70

69

68

media

Mea

n

68,313

71,452

69,883

One-Way Normal ANOM for prestasi belajarAlpha = 0,05

Gambar 4.9. Diagram ANOM pengaruh media terhadap prestasi belajar

Pada diagram di atas, garis vertikal biru untuk animasi mengarah ke atas mendekati

garis merah, berarti media animasi computer berpengaruh lebih besar terhadap

prestasi belajar fisika dibandingkan dengan media kit listrik magnet.

Sementara itu, pada diagram ANOM pengaruh kemampuan berpikir abstrak

terhadap prestasi belajar pada gambar 4.10 terlihat ada garis biru yang melewati

batas garis merah. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir abstrak

Page 135: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxiv

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar fisika. Kemampuan berpikir abstrak

tinggi berpengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar dibandingkan dengan

kemampuan berpikir abstrak rendah.

t inggirendah

75,0

72,5

70,0

67,5

65,0

kemampuan berpikir abstrak

Mea

n

68,14

71,62

69,88

One-Way Normal ANOM for prestasi belajarAlpha = 0,05

Gambar 4.10. Diagram ANOM pengaruh kemampuan berpikir abstrak terhadap prestasi belajar

D. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh pembelajaran model learning cycle menggunakan kit listrik magnet dan

animasi komputer terhadap prestasi belajar fisika, ada atau tidaknya pengaruh gaya

belajar visual dan gaya belajar kinestetik terhadap prestasi belajar fisika , ada atau

tidaknya pengaruh kemampuan berpikir abstrak tinggi dan kemampuan berpikir

abstrak rendah terhadap prestasi belajar fisika. Ada atau tidaknya interaksi model

Page 136: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxv

pembelajaran learning cycle menggunakan kit listrik magnet dan animasi komputer

terhadap prestasi belajar fisika belajar ditinjau dari gaya belajar dan kemampuan

berpikir abstrak terhadap prestasi belajar fisika.

Pengukuran gaya belajar dan kemampuan berpikir abstrak siswa dilakukan

sebelum pembelajaran berlangsung dengan mengerjakan angket gaya belajar dan

tes kemampuan berpikir abstrak. Setelah selesai pembelajaran materi pokok listrik

dinamis dilakukan tes untuk mengukur prestasi belajar fisika. Dalam penelitian ini

digunakan model pembelajaran learning cycle dengan media kit listrik magnet dan

animasi komputer, suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student

centered) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai

kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan

berperanan aktif menggunakan media kit listrik magnet sehingga siswa memperoleh

pengetahuan melalui kegiatan yang bersentuhan langsung dengan alat-alat listrik dan

media animasi computer yang memberi kemudahan bagi siswa yang hendak

melaksanakan eksperimen berdasarkan sistem model yang telah diprogram.

1. Hipotesis Pertama

Kesimpulan yang diperoleh dari hipotesis pertama yaitu, terdapat

pengaruh pembelajaran model learning cycle menggunakan media kit listrik magnet

dan animasi komputer terhadap prestasi belajar fisika.

Kit listrik magnet dan animasi komputer merupakan dua media pembelajaran

yang mempunyai kelemahan dan keunggulan berbeda. Keunggulan menggunakan kit

listrik magnet diantaranya adalah siswa memperoleh pengetahuan melalui kegiatan

yang bersentuhan langsung dengan alat-alat listrik sehingga dimungkinkan dapat

Page 137: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxvi

merencanakan dan melibatkan diri dalam investigasi sehingga mereka dapat

mengidentifikasi masalah, mendesain cara kerja, dan membuat keputusan sendiri

sehingga akan membantu siswa dalam memahami konsep dan prinsip dengan lebih

baik. Kelebihan dari media komputer antara lain siswa dapat mencoba hal-hal baru

tanpa takut salah ataupun rusak. Dua media pembelajaran yang karakteristiknya

berbeda akan memberikan perbedaan pula terhadap prestasi belajar.

Dari anava tiga jalan dengan sel tidak sama prestasi belajar fisika aspek

kognitif diperoleh harga F = 4,33 > Fα untuk faktor media atau P-value 0,039 < 0,05,

maka Ho (tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi

pembelajaran model Learning Cycle menggunakan media kit listrik magnet dan

animasi komputer.) ditolak, (P > 0,005 tidak ditolak). Berarti ada perbedaan prestasi

belajar antara siswa yang diberi pembelajaran model Learning Cycle menggunakan

media kit listrik magnet dan animasi komputer. Hal ini berarti penggunaan model

pembelajaran Learning Cycle menggunakan kit listrik magnet dan animasi komputer

memberikan efek berbeda terhadap prestasi belajar fisika pada materi pokok listrik

dinamis.

Animasi komputer memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi

belajar fisika materi pokok listrik dinamis, karena dengan animasi komputer siswa

termotivasi untuk lebih kreatif mempelajari materi yang disajikan serta dengan

adanya variasi warna dari beberapa instrumen listrik, kemudahan merangkai

peralatan secara bebas dapat menambah kemampuan siswa dalam menyusun

rangkaian listrik sesuai dengan konsep yang dipelajari, hasil pengukuran yang

diperoleh sudah pasti.

Page 138: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxvii

Selain itu ada jaminan tidak adanya resiko yang membahayakan seperti

hubungan singkat (koursleting) berupa terbakar, putus atau pecah akibat salah

hubung atau salah rangkai. Jaminan kemudahan tersebut merangsang siswa untuk

memunculkan sikap berani mencoba dengan tanpa ada rasa khawatir takut berbuat

kesalahan. Jika terjadi kesalahan dalam merangkai peralatan listrik siswa dengan

mudah dapat memperbaiki kesalahan tersebut. Meskipun selama proses pembelajaran

kedua media ini terlihat sama-sama menarik dan dapat membangkitkan aktivitas

belajar siswa, tetapi dalam hal pencapaian hasil media animasi komputer cenderung

lebih baik. Data penelitian juga menunjukkan bahwa rata-rata prestasi belajar fisika

kelas animasi komputer (71,24) lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata nilai

kelas kit listrik magnet (69,02). Demikian pula rata-rata prestasi belajar aspek afektif

kelas animasi computer (78,75) lebih baik dari pada kelas kit listrik magnet (75,96).

Hal tersebut terlihat pula dari foto kegiatan siswa yang terlihat antusias melakukan

kegiatan belajar. Foto kegiatan siswa dapat dilihat pada halaman akhir tesis ini.

Pada proses pembelajaran model learning cycle menggunakan kit listrik

magnet siswa tertarik untuk mencoba menggunakan alat-alat listrik dan alat ukur

listrik tetapi kreatifitas siswa cenderung kurang karena rasa takut jika alatnya rusak.

Kemampuan siswa dalam pembacaan alat ukur listrik yang kurang juga

mempengaruhi hasil kerja siswa pada saat melakukan percobaan. Sementara apabila

menggunakan animasi komputer akan diperoleh data yang ideal sehingga siswa lebih

mudah untuk menghubungkan antara variabel yang diperoleh dari hasil percobaan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media animasi komputer dalam

model pembelajaran learning cycle lebih baik daripada media kit listrik magnet pada

Page 139: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxviii

materi listrik dinamis terhadap prestasi belajar. Penggunaan animasi komputer lebih

efektif dinyatakan oleh N. D. Finkelstein dkk (2004) dalam International Journal of

Physical Learning dengan judul ” When learning about the real world is better done

virtually: A study of substituting computer simulations for laboratory equipment.”

yang menyatakan bahwa siswa yang diberi pembelajaran menggunakan alat simulasi

mengungguli siswa lain yang menggunakan laboratorium nyata dalam hal

pemahaman konsep dan ketrampilan.

2. Hipotesis kedua

Dari anava tiga jalan dengan sel tak sama untuk hipotesis kedua diperoleh

harga F = 0,08 < Fα untuk faktor gaya belajar atau P-value = 0,780 > 0,05, maka Ho

(tidak terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar

fisika) diterima (P > 0,005 tidak ditolak) berarti tidak terdapat pengaruh gaya belajar

visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar fisika. Dari hipotesis kedua,

disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik

terhadap prestasi belajar fisika. Tidak adanya pengaruh gaya belajar ini dapat

dijelaskan sebagai berikut: Pada proses pembelajaran siklus belajar fase exploration

atau eksplorasi, siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil

tanpa pengajaran langsung dari guru untuk menguji prediksi dan atau membuat

prediksi baru, mencoba alternatif pemecahannya dengan teman sekelompok,

melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide. Dengan kata lain, pada tahap

eksplorasi ini, siswa berkesempatan untuk terlibat dalam aktivitas belajar. Untuk

kelas kit listrik magnet siswa menggunakan kit listrik magnet untuk menguji

prediksi atau membuat prediksi yang baru. Siswa dituntut untuk menggunakan

Page 140: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxix

anggota badannya dalam melakukan percobaan dengan kit listrik magnet agar dapat

memahami konsep yang dipelajari. Sedangkan untuk kelas animasi computer selain

diperlukan kecermatan dalam melihat gambar-gambar juga diperlukan anggota badan

untuk membuat gambar rangkaian listrik. Jadi, dalam pembelajaran menggunakan

model siklus belajar, baik yang menggunakan kit listrik magnet maupun animasi

computer keduanya tetap menggunakan anggota badan yang menjadi ciri khas dari

gaya belajar kinestetik untuk melakukan kegiatan percobaan. Jadi dalam

pembelajaran model siklus belajar ini, baik yang menggunakan kit listrik magnet

maupun animasi computer keduanya memiliki prestasi belajar yang tidak terlalu

berbeda jauh.

Saifudin Husni (2004:44) menyatakan bahwa “Perpaduan aspek verbal dan

visual dalam suatu proses belajar mengajar memungkinkan seseorang untuk

menunjukkan kemampuan mengingat yang relatif tinggi.” Kenyataan tersebut

menunjukkan bahwa kemampuan visual perlu didukung dengan kemampuan verbal

agar gaya belajar siswa berpengaruh pada prestasi belajar siswa dan jika tidak

didukung dengan kemampuan verbal gaya belajar tidak selalu memberikan pengaruh

pada prestasi belajar siswa.

Berdasarkan Institute for Learning Styles Journal Volume 1, Fall 2008 Page

37 diungkapkan “findings indicated that the learning styles of students may fluctuate

within the context of a course from concept to concept, or lesson to lesson”. Dalam

jurnal tersebut diungkapkan bahwa gaya belajar siswa berfluktuasi tergantung kepada

konteks pembelajaran dari konsep ke konsep dan dari satu pelajaran ke pelajaran

lainnya. Gaya belajar tidak selalu berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Page 141: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxl

3. Hipotesis Ketiga

Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis pengaruh kemampuan berpikir

abstrak terhadap prestasi belajar fisika menunjukkan F = 28,33 > Fα atau P-value

kemampuan berpikir abstrak 0,000 < 0,05, maka Ho (tidak terdapat pengaruh

kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika)

ditolak (P > 0,005 tidak ditolak) berarti terdapat pengaruh kemampuan berpikir

abstrak tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika. Data penelitian juga

menunjukkan bahwa rata-rata prestasi belajar fisika siswa yang memiliki

kemampuan berpikir abstrak tinggi (74,13) lebih baik jika dibandingkan dengan rata-

rata nilai siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak rendah (66,04).

Hasil ini sesuai dengan pandangan bahwa orang yang memiliki kemampuan

berpikir abstrak tinggi akan dapat mudah memahami konsep-konsep abstrak dengan

baik. Kemampuan berpikir abstrak adalah kemampuan menemukan pemecahan

masalah tanpa hadirnya objek permasalahan itu secara nyata. Pada materi pokok

listrik dinamis banyak terdapat konsep-konsep yang abstrak yang tidak dapat

dijelaskan hanya dengan ceramah saja. Orang yang memiliki kemampuan berpikir

abstrak baik akan dapat mudah memahami konsep-konsep abstrak dengan baik

Untuk menyelesaikan masalah yang bersifat abstrak akan mudah dilakukan oleh

orang yang memiliki kemampuan berpikir abstrak yang tinggi dan kemampuan

berpikir abstrak dapat dicapai oleh anak yang sudah mencapai tahap operasional

formal yang baik.

4. Hipotesis Keempat

Page 142: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxli

Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis interaksi media dengan gaya

belajar menunjukkan bahwa interaksi antara faktor media dan gaya belajar siswa

diperoleh harga F = 27,85 > Fα atau P-value 0,000 < 0,05, maka Ho (tidak terdapat

interaksi antara pembelajaran model Learning Cycle menggunakan media kit listrik

magnet dan animasi komputer dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar

fisika) ditolak (P > 0,005 diterima) berarti terdapat interaksi antara pembelajaran

model Learning Cycle menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer

dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika.

Dari hipotesis keempat, disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara media

pembelajaran dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika. Adanya

interaksi ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Siswa yang mempunyai gaya belajar

visual, perlu melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk

mengetahuinya atau memahaminya, memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna,

memiliki pemahaman yang cukup terhadap artistik. Agar belajar tetap bisa dilakukan

dengan memberikan hasil yang menggembirakan salah satunya adalah menggunakan

beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran berupa

animasi komputer, film, slide, gambar ilustrasi, atau sejenisnya yang semuanya dapat

digunakan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan.

Siswa dengan gaya belajar kinestetik, menempatkan tangan sebagai alat

penerima informasi utama untuk kemudian bisa terus mengingatnya, bisa belajar

lebih baik apabila disertai dengan kegiatan fisik. Untuk orang-orang yang memiliki

karakteristik seperti di atas, pendekatan yang mungkin bisa dilakukan adalah belajar

Page 143: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxlii

melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model atau peraga, bekerja di

laboratorium atau bermain sambil belajar.

5. Hipotesis kelima

Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis interaksi antara media dengan

kemampuan berpikir abstrak menunjukkan harga F = 0,00 < Fα atau P-value

interaksi antara media dan kemampuan berpikir abstrak 0,981 > 0,05, maka Ho (tidak

terdapat interaksi antara pembelajaran model Learning Cycle menggunakan media

kit listrik magnet dan animasi komputer dengan kemampuan berpikir abstrak siswa

terhadap prestasi belajar fisika) diterima (P < 0,005 ditolak) berarti tidak terdapat

interaksi antara pembelajaran model Learning Cycle menggunakan media kit listrik

magnet dan animasi komputer dengan kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap

prestasi belajar fisika.

Dari hipotesis kelima, disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara

pembelajaran model Learning Cycle menggunakan media kit listrik magnet dan

animasi komputer dengan kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi

belajar fisika. Tidak adanya interaksi ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

berdasarkan hipotesis pertama, media pembelajaran animasi komputer lebih baik

daripada kit listrik magnet terhadap prestasi belajar fisika. Sedangkan pada hipotesis

ketiga kemampuan berpikir abstrak berpengaruh terhadap prestasi belajar fisika.

Siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak tinggi akan mencapai prestasi

belajar fisika lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir

abstrak rendah. Sehingga apapun media pembelajaran yang digunakan, baik animasi

komputer atau kit listrik magnet, siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak

Page 144: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxliii

tinggi tetap akan memperoleh nilai prestasi belajar fisika lebih tinggi dibandingkan

siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak rendah. Sebaliknya baik yang

mempunyai kemampuan berpikir abstrak tinggi maupun rendah, siswa yang diberi

pembelajaran dengan media animasi komputer akan memiliki prestasi belajar fisika

lebih baik daripada siswa yang diberi pembelajaran dengan media kit listrik magnet

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi interaksi antara media pembelajaran

dengan kemampuan berpikir abstrak siswa. Hal ini dimungkinkan karena banyak

faktor yang dapat mempengaruhi proses pencapaian prestasi belajar siswa, baik yang

berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar diri siswa, selain faktor media

pembelajaran dan kemampuan kemampuan berpikir abstrak siswa yang digunakan

dalam penelitian ini. Selain itu, masih banyak keterbatasan dalam penelitian ini

sehingga peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor tersebut di luar kegiatan

pembelajaran.

6. Hipotesis keenam

Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis interaksi antara gaya belajar

dengan kemampuan berpikir abstrak siswa menunjukkan harga F = 0,233 < Fα atau

P-value interaksi antara gaya belajar dengan kemampuan berpikir abstrak siswa

0,630 > 0,05, maka Ho (tidak terdapat interaksi antara gaya belajar dengan

kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika) diterima (P <

0,005 ditolak) berarti tidak terdapat interaksi antara gaya belajar dengan kemampuan

berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika.

Apapun gaya belajar siswa, baik visual maupun kinestetik, siswa yang

memiliki kemampuan berpikir absrak tinggi tetap akan memperoleh nilai prestasi

Page 145: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxliv

belajar fisika lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir

abstrak rendah. Sedangkan menurut hipotesis kedua gaya belajar siswa tidak

berpengaruh terhadap prestasi belajar fisika. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi interaksi antara gaya belajar dengan kemampuan berpikir abstrak siswa.

Hal ini disebabkan banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses pencapaian

prestasi belajar siswa, baik yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar

diri siswa, selain faktor gaya belajar dan kemampuan kemampuan berpikir abstrak

siswa yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu, masih banyak keterbatasan

dalam penelitian ini sehingga peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor tersebut

di luar kegiatan pembelajaran.

7. Hipotesis Ketujuh

Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis interaksi antara media, gaya

belajar, dan kemampuan berpikir abstrak siswa menunjukkan harga F = 2,85 < Fα

atau P-value interaksi antara media, gaya belajar, dan kemampuan berpikir abstrak

siswa 0,094 > 0,05, maka Ho (tidak terdapat interaksi antara media, gaya belajar, dan

kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika) diterima (P <

0,005 ditolak) berarti tidak terdapat interaksi antara media, gaya belajar, dan

kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika.

Dari hipotesis pertama dan ketiga diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang

diberi pembelajaran dengan model learning cycle menggunakan media animasi

komputer memiliki prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang diberi media kit

listrik magnet dan siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak tinggi memiliki

prestasi belajar fisika lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki kemampuan

Page 146: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxlv

berpikir abstrak rendah. Sedangkan menurut hipotesis kedua gaya belajar siswa tidak

berpengaruh terhadap prestasi belajar fisika.

Berdasarkan analisa data penelitian, terungkap bahwa apapun gaya belajar

siswa, baik visual maupun kinestetik, siswa yang diberi pembelajaran dengan model

learning cycle menggunakan media animasi komputer memiliki prestasi belajar lebih

baik daripada siswa yang diberi media kit listrik magnet dan siswa yang memiliki

kemampuan berpikir absrak tinggi cenderung memperoleh nilai prestasi belajar fisika

lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak rendah.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi interaksi antara media, gaya

belajar dan kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika. Hal

ini dimungkinkan karena masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses

pencapaian prestasi belajar siswa, baik yang berasal dari dalam maupun yang berasal

dari luar diri siswa, selain faktor media, gaya belajar dan kemampuan berpikir

abstrak siswa yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu, masih banyak

keterbatasan dalam penelitian ini sehingga peneliti tidak dapat mengontrol faktor-

faktor tersebut di luar kegiatan pembelajaran.

E. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini sudah diupayakan semaksimal mungkin untuk

mendapatkan hasil penelitian yang optimal dengan meminimalisir kekurangan dan

atau kesalahan yang mungkin terjadi. Meskipun demikian penulis menyadari ada

beberapa kelemahan dan keterbatasan yang menyebabkan hasil penelitian ini menjadi

kurang sempurna. Kelemahan dan keterbatasan tersebut adalah :

Page 147: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxlvi

1. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengambilan data yang terdiri dari

angket gaya belajar fisika, angket penilaian aspek afektif, tes kemampuan berpikir

abstrak, dan tes prestasi belajar semuanya belum merupakan instrumen standar. Hal

itu disebabkan karena instrumen tersebut di atas disusun dan dikembangkan oleh

penulis sendiri dan baru diujicobakan satu kali sehingga masih memerlukan uji coba

dan analisa lebih lanjut agar benar-benar standar.

2. Waktu pelaksanaan penelitian yang terbatas yaitu untuk mata pelajaran IPA

(fisika) di SMP hanya 1 x 2 jam pertemuan (80 menit) tiap minggu sehingga ada

kemungkinan pengaruh perlakuan yang diberikan belum membawa dampak.

3. Baik guru maupun siswa belum terbiasa menggunakan media kit listrik magnet

maupun animasi komputer sehingga dalam menggali potensi yang dimiliki siswa

masih belum maksimal.

4. Variabel gaya belajar dalam penelitian ini hanya diambil dua kategori yaitu

visual dan kinestetik, sedangkan gaya belajar auditorial tidak dilibatkan. Data yang

diperoleh dari angket gaya belajar banyak yang kurang dapat membedakan gaya

belajar siswa karena jumlah skor yang diperoleh antara gaya belajar visual dan

kinestetik hampir sama. Hal yang sama terjadi pula pada data tes kemampuan

berpikir abstrak.

5. Dalam pembelajaran, siswa membentuk kelompok yang beranggotakan lima

sampai enam orang karena keterbatasan jumlah peralatan. Jika jumlah anggota

kelompok lebih sedikit kemungkinan akan memberikan hasil yang lebih baik karena

siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar.

Page 148: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxlvii

BAB V

Article V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Section 5.01 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian serta mengacu pada perumusan

masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dalam penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut :

15. Terdapat pengaruh pembelajaran model learning cycle menggunakan media kit

listrik magnet dan animasi komputer terhadap prestasi belajar materi listrik

dinamis kelas IX semester 1 SMP Negeri 1 Karas Kabupaten Magetan tahun

pelajaran 2010/2011. Pembelajaran model learning cycle menggunakan animasi

komputer berpengaruh lebih baik terhadap prestasi belajara fisika daripada

menggunakan kit listrik magnet dengan nilai rata-rata fisika berturut-turut 70,99

dan 68,78 .

16. Tidak terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi

belajar fisika pada materi listrik dinamis kelas IX semester 1 SMP Negeri 1

Karas Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2010/2011. Siswa yang mempunyai

gaya belajar visual dan kinestetik mempunyai prestasi belajar yang sama

meskipun diberikan pembelajaran dengan media yang berbeda.

17. Terdapat pengaruh kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap

prestasi belajar fisika materi listrik dinamis kelas IX semester 1 SMP Negeri 1

Karas Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2010/2011. Siswa yang mempunyai

kemampuan berpikir abstrak tinggi memiliki prestasi belajar fisika lebih baik

daripada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir abstrak rendah.

130

Page 149: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxlviii

18. Terdapat interaksi antara pembelajaran model learning cycle menggunakan

media kit listrik magnet dan animasi komputer dengan gaya belajar siswa

terhadap prestasi belajar fisika pada materi listrik dinamis kelas IX semester 1

SMP Negeri 1 Karas Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2010/2011.

19. Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran model learning cycle

menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer dengan

kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika pada materi

listrik dinamis kelas IX semester 1 SMP Negeri 1 Karas Kabupaten Magetan

tahun pelajaran 2010/2011.

20. Tidak terdapat interaksi antara gaya belajar dan kemampuan berpikir abstrak

terhadap prestasi belajar fisika.pada materi suhu dan kalor kelas IX semester 1

SMP Negeri 1 Karas Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2010/2011.

21. Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran model learning cycle

menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer dengan gaya

belajar dan kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar fisika

pada materi listrik dinamis kelas IX semester 1 SMP Negeri 1 Karas Kabupaten

Magetan tahun pelajaran 2010/2011.

Section 5.02 B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas implikasi yang dapat peneliti sampaikan

adalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran fisika pada materi listrik dinamis sebaiknya disajikan dengan

menggunakan media animasi komputer. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

Page 150: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxlix

dilakukan, prestasi belajar siswa yang diberikan pembelajaran dengan media

animasi komputer lebih baik dibandingkan dengan media kit listrik magnet pada

materi pokok listrik dinamis.

2. Materi listrik dinamis dapat diberikan pada semua siswa baik yang mempunyai

gaya belajar visual maupun kinestetik karena prestasi belajar tidak terkait

langsung dengan gaya belajar siswa.

3. Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya materi listrik

dinamis yang banyak terdapat konsep-konsep yang bersifat abstrak guru

sebaiknya memperhatikan tinggi rendahnya kamampuan berpikir abstrak siswa,

Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir abstrak tinggi cenderung lebih

mudah memahami konsep-konsep fisika.

4. Pada pembelajaran fisika materi listrik dinamis sebaiknya dilaksanakan dengan

menggunakan media yang sesuai dengan gaya belajar siswa. Siswa yang

memiliki gaya belajar visual akan lebih berhasil jika menggunakan media

animasi computer sedangkan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih

baik menggunakan alat-alat praktikum riil seperti kit listrik magnet.

Section 5.03 C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dalam penelitian ini maka saran yang

dapat peneliti sampaikan adalah :

1. Untuk Pejabat Pengambil Keputusan

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam

penyusunan dan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang

menempatkan siswa sebagai pusat dalam proses pembelajaran.

Page 151: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cl

2. Untuk para guru

a) Dalam mengimplementasikan pembelajaran learning cycle menggunakan

animasi komputer, hendaknya guru melakukannya dengan persiapan yang

matang sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana.

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam penggunaan media animasi

komputer adalah : a. mempersiapkan perangkat computer/laptop yang sudah

diisi dengan program animasi listrik dinamis agar siap untuk dipakai, guru

menyusun sendiri LKS untuk tiap kelompok ; b. menguasai materi yang

akan disampaikan; c. sebelum menggunakan media animasi computer

sebaiknya guru mencoba terlebih dahulu; d. membagi kelompok seheterogen

mungkin sehingga terjadi interaksi siswa di dalam kelompoknya.

b) Instrumen yang digunakan untuk mengukur gaya belajar siswa, hendaknya

tidak hanya dengan angket, tetapi juga dapat dilakukan dengan pengamatan

langsung.

c) Proses pembelajaran perlu memperhatikan potensi yang dimiliki siswa seperti

gaya belajar dan gaya kemampuan berpikir abstrak siswa.

d) Dalam proses pembelajaran, guru perlu memberi kegiatan yang dapat

merangsang kemampuan berpikir abstrak siswa contohnya melalui

permainan (game), memberi tugas untuk menyelesaikan permasalahan yang

bersifat abstrak seperti soal-soal olimpiade fisika.

3. Untuk peneliti

Page 152: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cli

a) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan media animasi dan

kit listrik magnet pada materi pokok lain yang sesuai.

b) Perlu dilakukan penelitian faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap

prestasi belajar, sehingga dapat menambah pengetahuan dalam upaya

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 153: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

clii

DAFTAR PUSTAKA

. Azhar Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Budiman Jatmiko dkk. 2004. Media Pembelajaran (Materi Pelatihan Terintegrasi

Sains). Jakarta : Depdiknas Budiyono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University

Press I.Wayan Dasna. 2005. Kajian Implementasi Model Siklus Belajar (Learning

Cycle) dalam Pembelajaran Kimia. Makalah Seminar Nasional MIPA dan

Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas. 5 September 2005.

DePorter, Bobbi. 2000. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan

Menyenangkan (Edis terjemahan). Bandung: Kaifa

--------. 2002. Quantum Learning: Mempraktikkan Quantum Learning di

Ruang-ruang Kelas (Edisi terjemahan). Bandung: Kaifa

---------. 2003. Pedoman Pendayagunaan Peralatan Laboratorium Fisika. Jakarta : Depdiknas

Hamzah B. Uno. 2005. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta :

Bumi Aksara Hudoyo, H. 2003. Guru Matematika Konstruktivis. Disajikan dalam Seminar

Nasional di Universitas Sanata Darma Yoyakarta Wilhelm, Jennifer. 2007. Creating Constructivist Physics for Introductory

University Classes. Vol. 11, No. 2 /2007 Electronic Journal of Science Education (Southwestern University) (diakses 1 Mei 2010)

Page 154: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cliii

(http://ejse.southwestern.edu/volumes/v11n2/articles/art02_wilhelm.pdf.) Lorsbach, A. W. 2002. The Learning Cycle as A tool for Planning Science

Instruction. Online (http://www.coe.ilstu.edu/scienceed/lorsbach/257lrcy.html, (diakses 10 Juni 2010).

Masidjo, S. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan

Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Nana Sujana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosda Karya. Nasution, A. 1993. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar IPA. Jakarta: Universitas

Terbuka. Ngalim Purwanto. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya Oemar Hamalik, 2008, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara Paul Suparno. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika: Konstruktivistik dan

Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Poerwodarminto, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:

Perpustakaan Perguruan Kementrian P dan K Ratna Wilis Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Iskandar.2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada

Resnick, Hallyday (Edisi terjemahan oleh Pantur Silaban, Erwin Sucipto). 1992. Fisika Jilid 1 Edis ketiga. Jakarta: Erlangga

Roestiyah, N.K. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Perss Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindio Persada

Page 155: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cliv

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Suharsimi Arikunto. 1993. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara -----------. 1996. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta Sutrisno Hadi. 1989. Metodologi Research. Jogjakarta: Andi Syaifudin Azwar. 2000. Reliabelitas dan Validitas. Yogya: Pustaka Pelajar Syah, M. 1995. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika. Jakarta: Erlangga Ujang Sukandi. 2004. HO: Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Belajar Aktif.

Jakarta: Puskur Usman, M.U. 1996. Menjadi Guru Professional. Bandung: Remaja Rosda Karya. Winataputra, Udin S. 1992. Strategi Belajar Mengajar IPA. Jakarta: Depdikbud Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Alimufi Arief. 1999. Model Pengajaran dengan Pendekatan Proses untuk Bidang Studi IPA-fisika. Makalah disampaikan dalam Penyegaran Guru-guru Mipa di SMPK Santa Clara Surabaya.

Nuhoglu, Hasret. 2006. The Effectiveness of The Learning Cycle Model to

Increase Students’ Achievement In The Physics Laboratory. The original language of article is Turkish Vol.3, No.2, December 2006, pp.46-659 (diakses 19 Nopember 2010)

Finkelstein, N. D. 2004 . When learning about the real world is better done

virtually: A study of substituting computer simulations for laboratory equipment. International Journal of Physical Learning (diakses 19 Nopember 2010) (www.colorado.edu/physics/Education Issues/paper /CCKe010103.pdf)

Page 156: PEMBELAJARAN FISIKA MODEL SIKLUS BELAJAR … · MENGGUNAKAN KIT LISTRIK MAGNET DAN ANIMASI KOMPUTER ... Pembelajaran Fisika Materi Pokok Listrik dinamis pada Siswa Kelas IX SMP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

clv