pembatasan imigran muslim di amerika serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi...

122
Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikat (Analisis Framing Berita Koran Republika Edisi Januari - Februari Tahun 2017) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Oleh: Aditya Wicaksono NIM 13.12.1.1.066 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2017

Upload: lydiep

Post on 09-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikat

(Analisis Framing Berita Koran Republika Edisi Januari - Februari Tahun 2017)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

Institut Agama Islam Negeri Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial

Oleh:

Aditya Wicaksono

NIM 13.12.1.1.066

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

2017

Page 2: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

ii

Dr. Hj. Kamila Adnani, M.Si

DOSEN JUR. KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

NOTA PEMBIMBING

Hal : Skripsi Sdr. Aditya Wicaksono

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

IAIN Surakarta

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Setelah membaca, meneliti, mengoreksi dan mengadakan

perbaikan seperlunya skripsi saudara:

Nama : Aditya Wicaksono

Nim : 13.12.1.1.066

Judul : PEMBATASAN IMIGRAN MUSLIM DI AMERIKA

SERIKAT (ANALISIS FRAMING BERITA KORAN

REPUBLIKA EDISI JANUARI - FEBRUARI TAHUN

2017)

Dengan ini kami menilai skripsi tersebut dapat disetujui untuk

diajukan pada Sidang Munaqosyah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam Insitut Agama Islam Negeri Surakarta.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Surakarta, 10 Juli 2017

Pembimbing I,

Dr. Hj. Kamila Adnani, M.Si

NIP. 19700723 200112 2 003

Page 3: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

iii

Dr. Muhammad Fahmi, M.Si

DOSEN JUR. KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

NOTA PEMBIMBING

Hal : Skripsi Sdr. Aditya Wicaksono

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

IAIN Surakarta

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Setelah membaca, meneliti, mengoreksi dan mengadakan

perbaikan seperlunya skripsi saudara:

Nama : Aditya Wicaksono

Nim : 13.12.1.1.066

Judul : PEMBATASAN IMIGRAN MUSLIM DI AMERIKA

SERIKAT (ANALISIS FRAMING BERITA KORAN

REPUBLIKA EDISI JANUARI - FEBRUARI TAHUN

2017)

Dengan ini kami menilai skripsi tersebut dapat disetujui untuk

diajukan pada Sidang Munaqosyah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam Insitut Agama Islam Negeri Surakarta.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Surakarta, 10 Juli 2017

Pembimbing II,

Dr. Muhammad Fahmi, M.Si

NIP. 19740412 200501 1 004

Page 4: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

iv

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aditya Wicaksono

NIM : 13.12.1.1.066

Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas : Ushuluddin dan Dakwah

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi saya yang

berjudul “Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikat (Analisis Framing

Berita Koran Republika Edisi Januari - Februari Tahun 2017)” adalah karya atau

penelitian saya dan bukan plagiasi hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat sebenar-benarnya. Apabila terbukti

tidak benar, maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab peneliti.

Surakarta, 10 Juli 2017

Yang menyatakan

Aditya Wicaksono

NIM. 13.12.1.1.066

Page 5: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

v

HALAMAN PENGESAHAN

PEMBATASAN IMIGRAN MUSLIM DI AMERIKA SERIKAT

(ANALISIS FRAMING BERITA KORAN REPUBLIKA EDISI JANUARI -

FEBRUARI TAHUN 2017)

Disusun Oleh

ADITYA WICAKSONO

NIM. 13.12.1.1.066

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

Insitut Agama Islam Negeri Surakarta

Pada Hari: Rabu, 2 Agustus 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Surakarta, 2 Agustus 2017

Ketua Sidang

Dr. Hj. Kamila Adnani, M.Si

NIP. 19700723 200112 2 003

Penguji I Penguji II

Dr. Zainul Abas, S.Ag., M.Ag Fathan, S.Sos., M.Si

NIP. 19720505 200112 1 001 NIP. 19690208 199903 1 001

Mengetahui

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

Dr. Imam Mujahid, S.Ag., M.Pd.

NIP. 19740509 200003 1 002

Page 6: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Orang Tua

Keluarga Besar

Seseorang yang selalu memberi semangat

Insitut Agama Islam Negeri Surakarta

Teman-teman seperjuangan KPI angkatan 2013 IAIN Surakarta

Semua pihak yang mendukung dan mendoakan terselesaikannya skripsi

Page 7: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

vii

HALAMAN MOTTO

Media massa adalah wujud yang paling berkuasa di Bumi

Karena, mereka bisa mengendalikan pikiran seseorang

(El-Hajj Malik El-Shabazz)

Page 8: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

viii

ABSTRAK

ADITYA WICAKSONO, NIM 13.12.1.1.066, PEMBATASAN IMIGRAN

MUSLIM DI AMERIKA SERIKAT (ANALISIS FRAMING BERITA

KORAN REPUBLIKA EDISI JANUARI - FEBRUARI TAHUN 2017).

Skripsi: Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin dan

Dakwah, Insitut Agama Islam Negeri Surakarta, 2017.

Akhir bulan Januari 2017, dunia dihebohkan dengan ditanda tanganinya

perintah eksekutif oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tentang

pembatasan imigran Muslim. Namun, kebijakan ini menuai reaksi negatif oleh

beberapa kalangan. Banyak yang menilai bahwa kebijakan ini ada kebijakan yang

diskriminatif dan tidak adil, karena tujuh negara yang dicekal masuk ke Amerika

Serikat adalah mayoritas negara berpenduduk Muslim. Terlebih dalam kebijakan

ini, Donald Trump memberikan pengecualian bagi imigran Kristen. Republika

sendiri rajin dalam menyajikan berita dengan topik pembatasan imigan Muslim.

Yang menarik dari penelitian ini karena terdapat tokoh. Yaitu presiden Amerika

Serikat, Donald Trump dan kebijakannya soal pembatasan imigran Muslim yang

menuai kontroversi. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti realitas yang

dibingkai dalam berita koran Republika. Dan alasan Republika dalam

membingkai topik pembatasan imigran Muslim. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mendeskripsikan framing berita pembatasan imigran Muslim di koran

Republika edisi Januari–Februari tahun 2017.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data

diperoleh dengan melakukan dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis yang

digunakan menggunakan analisis framing model Robert N. Entman yang memiliki

empat perangkat antara lain: define problems (pendefinisian masalah), diagnose

cause (sumber masalah), make moral judgement, (penilaian moral atas masalah),

treatment recomendation (penekanan penyelesaian).

Hasil dari penelitian, pertama Republika mem framing kebijakan imigran

Muslim merupakan kebijakan yang diskriminasi dan tidak bijaksana. Karena,

negara yang masuk dalam daftar cekal untuk masuk ke Amerika Serikat adalah

mayoritas negara berpenduduk, hal tersebut sesuai dari kebijakan redaksional

Republika yang memandang sama atas kasus ini yaitu diskriminasi Muslim.

Kedua, Republika mem framing memberikan penilaian bahwa Donald Trump

sebagai sumber masalah dari dinamika yang berkembang di masyarakat, karena

kebijakan ini yang membuat adalah Donald Trump.

Kata Kunci: Berita, Framing, dan Pembatasan Imigran Muslim

Page 9: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

ix

KATA PENGANTAR

حيم حمن الر بســــــــــــــــــم هللا الر

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta

salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing

umat manusia ke jalan yang benar menurut tuntunan agama Islam.

Terselesaikannya skripsi ini berkat bantuan banyak pihak yang telah

memberikan dukungan kepada penulis berupa moral maupun materiil. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Dr. H. Mudhofir Abdullah, M.Pd selaku Rektor IAIN Surakarta.

2. Dr. Imam Mujahid, S.Ag, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

dan Dakwah IAIN Surakarta.

3. Fathan, S.Sos, M.Si, selaku Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam IAIN Surakarta dan juga selaku dewan penguji yang telah

memberikan saran dan kritik sehingga menjadikan skripsi ini layak.

4. Dr. Hj. Kamila Adnani, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang selalu

sabar tidak lelah dalam membimbing serta mendampingi penulis

dalam menyelesaikan skripsi penulis.

5. Dr. Muhammad Fahmi, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang selalu

sabar dan tidak lelah dalam membimbing serta mendampingi penulis

dalam menyelesaikan skripsi penulis.

6. Dr. Zainul Abas, M. Ag selaku dewan penguji yang telah memberikan

saran dan kritik sehingga menjadikan skripsi ini layak.

7. Seluruh dewan dan staf redaksi dari koran Republika Yogyakarta

maupun Pusat (Jakarta)

8. Seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Ushuluddin dan

Dakwah yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi penulis.

Page 10: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

x

9. Ayah Agung Hardiyanto yang selalu memberikan wawasan dan Ibu

Tercinta, C. Widyastuti, yang selalu melantukan do’a untuk

keberhasilan studi dan kerja penulis

10. Adik tercinta, Ajie Pangestu yang memberikan semangat dan

menemani dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan penulis yaitu Adam Zulifikar, M.

Abdurahman, Donix Alven, M. Farri, M. Abdurahman, Apri

Andayani, Ngatino yang telah menemani dan memberikan semangat

dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Seluruh teman-teman KPI angkatan 2013 dan semua pihak yang tidak

mungkin disebut satu persatu, yang memberikan bantuan dan

dukungan sehingga terselesaikannya penyusunan skripsi

Semoga amalan dan kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari

Allah SWT, dan skripsi ini dapat bermanfaat. Amin.

Surakarta, 10 Juli 2017

Peneliti,

Aditya Wicaksono

NIM. 13.12.1.1.066

Page 11: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING .................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 11

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 12

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 13

E. Tujuan Penelitian................................................................................ 13

F. Manfaat Penelitian.............................................................................. 13

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Komunikasi Massa ............................................................................. 14

a. Pengertian Komunikasi Massa ...................................................... 14

Page 12: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

xii

b. Karakteristik Komunikasi Massa .................................................. 14

c. Fungsi Komunikasi Massa ............................................................ 16

2. Media Massa ...................................................................................... 18

a. Pengertian Media Massa................................................................ 18

b. Karakteristik Media Massa ............................................................ 19

c. Fungsi Media Massa ...................................................................... 20

d. Bentuk-bentuk Media Massa ......................................................... 22

3. Berita .................................................................................................. 26

a. Pengertian Berita ........................................................................... 26

b. Jenis-jenis Berita ........................................................................... 27

c. Nilai Berita .................................................................................... 29

d. Sifat Berita ..................................................................................... 34

4. Konsep Pers ....................................................................................... 35

5. Kebijakan Redaksional ....................................................................... 37

6. Islamophobia ...................................................................................... 38

7. Framing .............................................................................................. 40

a. Pengertian Framing ....................................................................... 41

b. Efek Framing................................................................................. 41

c. Framing Menurut Robert N. Entman ............................................ 42

d. Perangkat Framing Model Robert N. Entman .............................. 43

B. Kajian Pustaka…………………… ………………………………. 44

C. Kerangka Berpikir….………………………………………………. 48

Page 13: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

xiii

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 50

B. Objek Penelitian ................................................................................. 50

C. Sumber Data ....................................................................................... 51

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 51

E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 52

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 54

1. Profil koran Republika .................................................................. 54

a. Sejarah koran Republika ........................................................... 54

b. Visi dan Misi koran Republika ................................................. 56

c. Konsep Produk koran Republika .............................................. 57

d. Struktur Redaksi koran Republika ............................................ 59

e. Alamat Redaksi ......................................................................... 63

f. Cakupan Distribusi ................................................................... 63

B. Temuan dan Sajian Data .................................................................... 63

1. Temuan Data ................................................................................. 63

2. Sajian Data..................................................................................... 64

a. Analisis Framing Berita Tanggal 31 Januari 2017 .................. 64

b. Analisis Framing Berita Tanggal 1 Februari 2017 ................... 69

c. Analisis Framing Berita Tanggal 2 Februari 2017 ................... 73

d. Analisis Framing Berita Tanggal 3 Februari 2017 ................... 77

e. Analisis Framing Berita Tanggal 3 Februari 2017 ................... 81

Page 14: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

xiv

3. Pembahasan ................................................................................... 85

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 90

B. Saran ................................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 92

LAMPIRAN

Page 15: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Populasi Imigran di Amerika Serikat .................................................. 7

Tabel 2. Efek Framing ....................................................................................... 41

Tabel 3. Temuan data ........................................................................................ 64

Tabel 4. Framing berita “Jokowi: Jangan Resah” ............................................. 68

Tabel 5. Framing berita “Umat Islam Terluka” ................................................ 72

Tabel 6. Framing berita “WNI di AS Diharap Bersatu” ................................... 76

Tabel 7. Framing berita “Dubes AS Sowan NU dan Muhammadiyah” ............ 80

Tabel 8. Framing “WNI di AS Khawatir” ......................................................... 84

Tabel 9. Framing berita ..................................................................................... 86

Tabel 10. Timeline Penelitian

Page 16: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik Elektabilitas Donald Trump dan Hillary Clinton ................ 2

Gambar 2. Foto pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke 45 Amerika

Serikat .............................................................................................. 4

Gambar 3. Bagan kerangka berpikir .................................................................. 48

Gambar 4. Surat Keterangan Selesai Penelitian

Gambar 5. Dokumentasi Lapangan

Gambar 6. Jokowi: Jangan Resah

Gambar 7. Umat Islam Terluka

Gambar 8. WNI di AS Diharap Bersatu

Gambar 9. Dubes AS Sowan NU dan Muhammadiyah

Gambar 10. WNI di AS Khawatir

Page 17: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesta demokrasi di Amerika telah selesai, harapan baru tentu muncul

seiring dengan terpilihnya Presiden baru yaitu Donald Trump. Siapa yang

tidak mengenal Trump? mendengar nama Trump pasti sebagian dari kita

tidak akan asing akan sosok ini, sosok yang sering tampil di berbagai media

baik televisi maupun koran di Indonesia. Donald Trump merupakan topik

yang menarik untuk dibahas mulai dari sejarah karier, soal kekayaan, hingga

proses dia terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat yang cenderung

menggemparkan berbagai pihak.

Bagaimana mungkin? sosok yang tidak dijagokan, kalah dalam survei

elektabilitas, belum mempunyai pengalaman di bidang politik, menyerang

berbagai pihak saat berkampanye. Namun nyatanya malah terpilih menjadi

Presiden Amerika Serikat.

Page 18: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

2

Gambar 1. Grafik Elektabilitas Donald Trump dan Hillary Clinton1

Kontroversi Donald Trump yang mendapat kecaman antara lain seruan

pengawasan terhadap muslim di Amerika Serikat, serta akan memberikan

kartu identitas khusus untuk penduduk yang beragama muslim, karena

menurut Trump islam merupakan agama yang berbahaya dan patut

diwaspadai terlebih terkait dengan isu-isu teroris. Selain itu hal “gila” lainnya

adalah rencana pembangunan tembok di perbatasan Meksiko. Sehingga

imigran-imigran ilegal yang berasal dari Meksiko tidak bisa masuk ke dalam

negara Amerika.

Dalam wawancaranya dengan ABC News, Trump memastikan

pembangunan dinding pembatas sepanjang 3.200 km itu akan dilakukan

dalam waktu dekat. Perihal waktunya, Presiden dari partai Republik ini

menjawab diplomatis. “Dalam beberapa bulan ini. Ya, dalam beberapa bulan

ini. Tentu kami merencanakannya sesegera mungkin,”ujarnya.

Perihal anggaran untuk pembangunan, Trump mengaku akan

bernegosiasi dengan Meksiko. Salah satu bentuk yang mungkin diterapkan

adalah reimburse. Itu artinya, Pemerintah AS akan menggunakan

anggarannya terlebih dahulu, setelah itu Meksiko akan mengganti 100

persen.2

Donald Trump juga memberikan sentimen negatif terhadap awak media

CNN dalam sesi jumpa pers. Padahal seharusnya pemerintah dan media

membangun sinergi yang baik agar pembangunan sebuah negara berjalan

1http://www.realclearpolitics.com/epolls/2016/president/us/general_election_trump_vs_clin

ton-5491.html Diakses pada 18 Februari 2017 Pukul 11:31 WIB 2“Trump: Bangun Pembatas AS-Meksiko”. Republika (Jakarta). Jumat, 27 Januari 2017,

No. 024 Tahun ke-25, h. 7.

Page 19: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

3

dengan lancar. “perusahaan anda mengerikan,” ujar Trump dengan nada

sebal kepada Acosta. Lalu ia menunjuk ke arah wartawan lain yang berebut

untuk bertanya. Acosta membalas pernyataan Trump, “Tapi Presiden, Anda

menyerang kantor berita kami. Bisakah kami mendapatkan kesempatan untuk

bertanya. Pak?”. Trump menimpali Acosta dengan cepat, “Diam! Diam!

Jangan berlaku kasar,” kata Trump kepada Acosta. Lalu, ia menatap Acosta

sambal menunjuknya, “Saya tidak akan memberikan Anda bertanya. Anda

adalah berita palsu!” kata Trump dengan gusar.3

Dalam masa kampanye dia juga sering mencela lawan politiknya, calon

presiden dari partai Demokrat Hillary Clinton. Melayangkan tuduhan tentang

pembocoran email kepada Hillary Clinton, sehingga membuat elektabilitas

Hillary Clinton sempat turun.

Kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump menyebut

pesaingnya Hillary Clinton, kandidat presiden dari Partai Demokrat, sebagai

'iblis'. Trump mengatakan hal itu ketika menyerang senator Partai Demokrat,

Bernie Sanders, yang telah mendukung pencalonan Clinton. Sanders semula

adalah pesaing Clinton dalam memperebutkan kandidat capres Partai

Demokrat. Berpidato di sebuah sekolah menengah di Pennsylvania, Trump

menyerang Bernie Sanders yang disebutnya bekerjasama dengan iblis."Dia

telah membuat perjanjian dengan setan," kata Trump. "Dia adalah iblis."4

3“Presiden Trump, Anda Menyerang Kami”. Republika (Jakarta). Jumat, 13 Januari 2017,

No. 010 Tahun ke-25, h. 1. 4http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/08/160802_dunia_trump_iblis.html Diakses

pada 21 Februari 2017 Pukul 10:00 WIB.

Page 20: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

4

Bahkan Presiden yang masih menjabat Barrack Obama, juga menjadi

sasaran sentimen Trump dengan membandingkan Obama dengan Vladimir

Putin, Presiden Russia. Calon presiden dari Partai Republik tersebut

mengatakan bahwa presiden Rusia itu "merupakan pemimpin yang jauh lebih

(baik) dari presiden kita (Obama”). Kedua calon penghuni Gedung Putih itu

tampil bergiliran di atas panggung masing-masing setengah jam, dalam acara

di New York, Rabu (7/9) malam.5

Menariknya ucapan-ucapan kontroversial yang sering diucapkan oleh

Donald Trump, justru menjadi sebuah keberuntungan bagi dia. Karena pada

akhirnya mayoritas masyarakat Amerika Serikat memilih dia sebagai

Presiden baru Negara adidaya tersebut. Sebuah kejutan, sosok yang sering

memaki, rasis, dan melontarkan ucapan-ucapan yang menimbulkan

perpecahan namun nyatanya, Donald Trump secara resmi telah terpilih

menjadi Presiden ke 45 Amerika Serikat. Siapa yang menyangka?

Gambar 2. Foto pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke 45 Amerika Serikat6

5http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/09/160908_dunia_trump_puji_putin_lagi

Diakses pada 23 Maret 2017 Pukul 17:54 WIB. 6https://www.nytimes.com/video/us/politics/100000004879784/trump-is-sworn-in.html

Diakses pada 21 Februari 2017 Pukul 10:41 WIB

Page 21: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

5

Trump lewat kontroversinya justru terpilih menjadi presiden dan

mengalahkan Hillary Clinton yang elektabilitasnya stabil tinggi di atas

Donald Trump. Hal ini menjadi sebuah ironi, karena seorang pemimpin

seharusnya lebih bijaksana dalam berucap. Kemenangan Donald Trump juga

tidak lepas dari kontroversi karena, banyak yang menganggap kemenangan

ini hasil dari intervensi Russia dalam pemilu Amerika Serikat.

Keterlibatan Rusia seperti ini belum pernah terjadi sebelumnnya untuk

memanipulasi sistem politik Amerika. Laporan itu juga mengungkapkan,

badan intelijen militer Rusia, GRU, menggunakan perantara, seperti

Wikileaks, DCLeaks.com, dan Guccifer 2.0 untuk merilis surel yang telah

diperoleh dari Komite Nasional Partai Demokrat (DNC).

Rilis Surat tersebut membuat media menyebarkan kabar merugikan bagi

Clinton, hingga kepala DNC harus mengundurkan diri. Pendiri WikiLeaks,

Julian Assange, mengatakan, dia tidak menerima surel DNC dari pihak

negara, melalui pembantu Clinton, John Podesta.7

Lebih santun dalam berucap dan memikirkan efek yang ditimbulkan

ketika ucapan diterima oleh masyarakat, merupakan hal yang wajib

dimengerti oleh pemimpin. Namun nyatanya, hal ini dipatahkan oleh Donald

Trump, dia seakan-akan “bangga” dengan segala ucapan yang menimbulkan

berbagai kehebohan dan kecaman baik dari dalam maupun luar Negara

Amerika Serikat.

7“Bukti Baru Putin Bantu Trump dalam Pemilu”. Republika (Jakarta). Minggu, 8 Januari

2017, No. 005 Tahun ke-25, h. 4.

Page 22: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

6

Dan ternyata benar pasca dilantik, Donald Trump mulai menyita

perhatian publik dengan merealisasikan janji kampanye nya untuk mengatasi

imigran. Dia membatasi sejumlah warga negara islam dikawasan Timur

Tengah. Antara lain: Suriah, Irak, Iran, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman.

Langkah ini diambil agar AS bebas dari teroris Islam radikal. “Saya

menetapkan pemeriksaan baru untuk menjaga teroris radikal keluar dari AS.

Kami hanya ingin mengakui siapa saja yang ke Negara kita yang mendukung

dan mencintai warga AS,”katanya.8 Dan ini merupakan satu bukti kongkrit

bahwa islamophobia masih ada di Negara Amerika Serikat, sebuah ketakutan

berlebih terhadap agama islam, sehingga meningkatkan kewaspadaan

terhadap pemeluk agama islam.

Imigrasi sendiri memiliki pengertian yaitu perpindahan penduduk suatu

Negara ke Negara lain. Berbeda dengan turis yang memiliki memiliki jangka

waktu dalam mengunjungi sebuah Negara. Imigrasi merujuk kepada

perpindahan seseorang secara permanen ke Negara yang dituju, perpindahan

ini dapat disebabkan oleh aneka macam faktor.9 Populasi imigran di Amerika

Serikat sendiri setiap tahun mengalami kenaikan.

8“Trump Batasi Imigrasi dari Negara Muslim”. Republika (Jakarta). Minggu, 29 Januari

2017, No. 025 Tahun ke-25, h. 4. 9http://www.e-jurnal.com/2013/11/perbedaan-migrasi-imigrasi-emigrasi.html Diakses pada

23 Maret 2017 Pukul 21:43 WIB

Page 23: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

7

Tabel 1. Populasi Imigran di Amerika Serikat10

Namun nyatanya kebijakan baru ini menimbulkan pertentangan di

berbagai Negara. Bahkan dari parlemen Amerika Serikat juga tidak sedikit

yang mengecam kebijakan eksekutif Donald Trump ini. "Sebagai penasihat

antara lain dari California, New York, Pennsylvania, Washington,

Massachusetts hukum untuk lebih dari 130 juta warga Amerika dan warga

asing di negara bagian kami, kami mengecam perintah eksekutif Presiden

Trump yang inkonstitusional, tidak bersifat Amerika dan melanggar hukum,"

demikian pernyataan bersama Jaksa Agung dari 16 negara bagian AS. Para

Jaksa Agung negara bagian yang menandatangani pernyataan bersama itu,

Hawaii, Virginia, Vermont, Oregon, Connecticut, New Mexico, Iowa, Maine,

Maryland, Illinois dan Distrik Columbia atau Washington DC. "Kebebasan

beragama telah, dan akan selalu, menjadi prinsip dasar bagi negara kita dan

tidak ada presiden yang bisa mengubah kebenaran itu," imbuh pernyataan

bersama tersebut.11

Berdasarkan hal di atas, dapat diketahui Donald Trump sering kali

sengaja membuat ”gaduh” dunia dengan segala ucapan maupun kebijakan

yang dia keluarkan, dan disini media sebagai kontrol sebuah kebijakan

10

http://www.migrationpolicy.org/article/frequently-requested-statistics-immigrants-and-

immigration-united-states Diakses pada 23 Maret Pukul 22:05 WIB 11

http://news.detik.com/internasional/d-3408908/jaksa-agung-16-negara-bagian-as-gugat

kebijakan-imigrasi-trump Diakses pada 5 Maret 2017 Pukul 08.45 WIB

Page 24: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

8

pemerintah, harus memberitakan segala sesuatu dengan transparan dan

berimbang. Kebijakan yang tidak “ramah” bagi umat muslim ini ternyata

sudah tertuang di beberapa surat dalam Al-Quran contohnya adalah:

Surat Al Baqarah Ayat 120: “Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani

tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama

mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang

sebenarnya).” Dan jika engkau mengikuti keingingan mereka setelah ilmu

(kebenaran) sampai kepadamu, tidak adakn ada bagimu pelindung dan

penolong dari Allah.12

Selain itu ramalan tentang permusuhan yahudi dan

islam juga ada di dalam surat Al Maidah Ayat 62: “Dan kamu akan melihat

banyak diantara mereka (orang yahudi) berlomba berbuat dosa, permusuhan

dan memakan yang haram. Sungguh, sangat buruk apa yang mereka

perbuat.13

Dari kedua surat tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa orang-

orang yahudi selamanya akan selalu memusuhi umat muslim, sebelum umat

muslim ikut dalam ajaran mereka. Dan kebijakan tentang pembatasan imigran

muslim di Negara Amerika Serikat ini merupakan contoh kongkrit bagaimana

orang-orang yahudi selalu curiga dengan gerak-gerik umat islam dan

cenderung menggeneralisasi umat islam adalah sumber dari teroris.

Sedangkan pemilihan koran Republika sebagai objek dalam penelitian ini

karena, koran Republika merupakan salah satu koran Nasional terbaik di

Indonesia, dan telah menerima berbagai penghargaan baik dari sisi

12

Anwar Abu Bakar, At-Tanzil Alquran dan Terjemahnya (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2011), h. 35. 13

Ibid, h. 228.

Page 25: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

9

pemberitaan, maupun sisi layout. Harian Republika meraih lima penghargaan

dalam ajang IPMA, InMA, IYRA, dan ISPRIMA 2016 yang diselenggarakan

oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS), di Kota Mataram, Provinsi Nusa

Tenggara Barat (NTB), Selasa (9/2). Acara ini bersamaan dengan peringatan

Hari Pers Nasional.14

Selain itu Koran Republika juga memiliki rubrik

Internasional yang berisi berbagai berita Internasional.

Selain faktor koran Nasional, pemilihan koran Republika sebagai media

yang akan diteliti karena faktor sejarah dari koran Republika itu sendiri.

Koran Republika adalah sebuah koran nasional yang lahir dari kalangan

komunitas muslim bagi publik di Indonesia. Republika berdiri sejak 1992 dan

pertama kali menerbitkan koran pada 1993 oleh Yayasan Abdi Bangsa dan

didukung oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Kini harian

Republika diterbitkan oleh PT. Republika Media Mandiri dan menjadi harian

umum. Setelah BJ Habibie tak lagi menjadi presiden dan seiring dengan

surutnya kiprah politik ICMI selaku pemegang saham mayoritas PT Abdi

Bangsa, pada akhir 2000, mayoritas saham koran ini dimiliki oleh kelompok

Mahaka Media. Meski berganti kepemilikan, Republika tak mengalami

perubahan visi maupun misi. Namun ada perbedaan gaya dibandingkan

dengan sebelumnya. Sentuhan bisnis dan independensi Republika menjadi

lebih kuat.15

14

http://www.republika.co.id/berita/koran/publik/16/02/10/o2bvwj10-republika-raih-lima-

penghargaan Diakses pada 11 Maret 2017 Pukul 11.22 WIB. 15

https://profil.merdeka.com/indonesia/r/republika/ Diakses pada 11 Maret 2017 Pukul

11.30 WIB.

Page 26: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

10

Dipilihnya framing yang digunakan untuk proses analisis, karena setiap

media memiliki kebijakan yang berbeda-beda dalam membingkai sebuah isu

yang berkembang, dan perbedaan kebijakan merupakan hal yang lumrah

karena setiap media menganut konsep pers yang bisa berbeda antara satu

dengan yang lainnya, akan tetapi meskipun berbeda setiap media dan

wartawan harus tunduk dengan aturan yang ada yaitu UU No 40 Tahun 1999

dan kode etik jurnalistik.

Terlepas dari aspek diatas yang membuat peneliti tertarik dengan koran

Republika. Karena, dalam memberitakan kebijakan pembatasan imigran

muslim di Amerika Serikat, koran Republika lebih tendensius dan condong

memihak umat islam yang menjadi korban dari kebijakan, selain itu terdapat

lebih dari satu berita dalam topik ini. Berbeda dengan koran nasional maupun

lokal lain yang memilih bermain “aman” dengan netral dalam memberitakan

soal topik ini,serta hanya memuat satu berita.

Contohnya pada tanggal 1 Februari 2017 koran Republika memilih judul

“Pembangkangan Pejabat AS Berlanjut”16

untuk memberitakan Sally Yates

seorang jaksa Agung yang di pecat oleh Donal Trump, selain itu juga

membuat judul “Umat Islam Terluka”17

koran Kompas dan Media Indonesia

lebih soft yaitu dengan memilih judul “Yates Korban Pertama Trump”18

,

16

“Pembangkangan Pejabat AS Berlanjut”, Republika (Jakarta), Rabu, 1 Februari 2017, No.

028 Tahun ke-25, h. 9. 17

“Umat Islam Terluka”, Republika (Jakarta), Rabu, 1 Februari 2017, No. 028 Tahun ke-

25, h. 9. 18

“Yates Korban Pertama Trump”, Kompas (Jakarta), Rabu 1 Februari 2017, No. 211

Tahun ke-52, h. 8.

Page 27: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

11

“Trump Pecat Jaksa Agung”19

. Koran Jawa Pos memilih judul “Kritik Trump,

Jaksa Agung Dicopot”20

sedangkan koran Tempo yang biasanya kritis

terhadap berbagai persoalan yang hangat terjadi, pada tanggal yang sama

tidak terdapat berita yang menampilkan topik pembatasan imigran muslim di

Amerika Serikat. Hal serupa juga ditemukan di media lokal kota Solo yaitu

Solopos dengan mengangkat “Lawan Trump, Penjabat Jaksa Agung

Dipecat”21

.

Alasan memilih kebijakan pembatasan imigran muslim di Amerika

Serikat sebagai bahan yang akan diteliti karena topik ini menarik untuk

dibahas, terlebih berhubungan dengan Donald Trump yang sering menuai

kontroversi. Donald Trump sendiri sering menjadi topik yang diangkat oleh

Koran Republika untuk mengisi rubrik Internasional, maka dari itu penulis

tertarik melakukan penelitian di salah satu koran Nasional ini. Dari latar

belakang di atas, penulis tertarik melakukan penelitian tentang analisis

framing dengan judul Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikat (

Analisis Framing Berita Koran Republika Edisi Januari – Februari

Tahun 2017)

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang dapat di indentifikasi dari latar belakang

tersebut antara lain:

19

“Trump Pecat Jaksa Agung”, Media Indonesia (Jakarta), Rabu 1 Februari 2017, No.

13022 Tahun ke-48, h. 14. 20

“Kritik Trump, Jaksa Agung Dicopot”, Jawa Pos (Surabaya), Rabu 1 Februari 2017,

Tahun 2017, h. 8. 21

“Lawan Trump, Penjabat Jaksa Agung Dipecat”, Solopos (Solo), Rabu 1 Februari, No.

130 Tahun ke XX, h. 7.

Page 28: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

12

1. Pemimpin harus mencontohkan sikap toleransi terhadap pemeluk agama

lain.

2. Dalam berucap, pemimpin harus lebih bijaksana agar tidak menimbulkan

dinamika di kalangan masyarakat.

3. Citra negatif Donald Trump.

4. Kebijakan pembatasan imigran muslim di Amerika Serikat menimbulkan

sentimen negatif.

5. 7 Negara yang terdampak atas kebijakan pembatasan imigran adalah

mayoritas negara muslim.

6. Donald Trump merupakan tokoh dunia, sehingga setiap ucapan dan

kebijakannya merupakan hal yang menarik untuk di kupas di koran.

7. Koran dapat dijadikan sebagai media propaganda terhadap suatu kebijakan

Pemerintah.

8. Koran dapat dijadikan sebuah kontrol terhadap sebuah kebijakan

Pemerintah.

9. Kecenderungan koran Republika dalam memberitakan sebuah isu.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

dijelaskan, maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah agar tidak

terlalu luas pada: Berita pembatasan imigran muslim di Amerika Serikat pada

Koran Republika edisi Januari – Februari tahun 2017.

Page 29: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

13

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan, rumusan masalah dari

penelitian ini adalah bagaimana framing berita pembatasan imigran muslim di

Amerika Serikat pada koran Republika edisi Januari – Februari tahun 2017?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan framing

berita tentang pembatasan imigran muslim di Amerika Serikat pada koran

Republika edisi Januari – Februari tahun 2017.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

Memberikan masukan bagi industri media cetak, khususnya Koran

Republika agar lebih berimbang dalam memberitakan segala sesuatu.

2. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai media sarana

penambah wawasan ke ilmuan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa

komunikasi, agar mengerti bagaimana media membingkai sebuah isu.

Page 30: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Komunikasi Massa

a. Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan (message) dari

sumber (komunikator) dengan memakai alat (media) tertentu kepada

penerima pesan (komunikan). Onong Uchjana menjelaskan komunikasi

sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang

lain untuk memberitahukan atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku

baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media.22

Komunikasi massa adalah komunikasi yang proses penyampaian

pesan disalurkan (menggunakan) media massa seperti radio, televisi,

surat kabar, majalah. Dalam komunikasi ini komunikannya berjumlah

besar dan diterima secara bersamaan serta jika dilakukan menggunakan

media biasanya bersifat satu arah.23

b. Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai

berikut:

1. Komunikasi massa bersifat umum

Pesan komunikasi yang disampaikan melalui media massa

adalah terbuka untuk semua orang, tidak ada batasan atau kriteria

22

Ermanto, Wawasan Jurnalistik Praktis: Peluang dan Tantangan Wartawan Kreatif

(Yogyakarta: Cinta Pena, 2005), h. 29. 23

Ibid, h. 31.

Page 31: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

15

untuk seseorang yang menerima maupun mengirim pesan

komunikasi. Benda-benda tercetak, film, radio dan televisi apabila

dipergunakan untuk keperluan pribadi dalam lingkungan organisasi

tertutup, tidak dapat dikatakan komunikasi massa.24

2. Komunikan bersifat heterogen

Massa dalam komunikasi massa terjadi dari orang-orang yang

heterogen (beraneka ragam) yang meliputi penduduk yang

bertempat tinggal yang memiliki lokasi secara geografis berbeda

antara satu dengan yang lainnya, begitu juga dengan kebudayaan

yang beragam, berasal dari berbagai lapisan masyarakat,

mempunyai pekerjaan yang berjenis-jenis. Oleh karena itu berbeda

juga dalam hal kepentingan, standard hidup, derajat kehormatan,

kekuasaan dan pengaruh.25

3. Media massa menimbulkan keserempakan

Yang dimaksud dengan keserempakan adalah keserempakan

kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh

dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada

dalam keadaan terpisah. Radio dan televisi lebih cepat diterima

oleh komunikan, karena dengan kedua media tersebut bisa

langsung update informasi, berbeda dengan media cetak seperti

24

Onong Uchjana E, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, 1993), h. 81. 25

Ibid, h. 82.

Page 32: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

16

koran yang mengharuskan melalui proses panjang tidak seperti

radio dan televsi yang cepat.26

4. Hubungan komunikator-komunikan bersifat non pribadi

Dalam komunikasi massa, hubungan antara komunikator dan

komunikan bersifat non pribadi (bersifat umum), karena

komunikan yang anonim dicapai oleh orang-orang yang dikenal

hanya peranannya yang bersifat umum sebagai komunikator. Sifat

non pribadi ini timbul disebabkan teknologi dari penyebaran yang

massal dan sebagian lagi dikarenakan syarat bagi komunikator

bagi komunikator yang bersifat umum.27

c. Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi massa memiliki fungsi yang beragam, antara lain

sebagai berikut:

1. Fungsi Pengawasan

Komunikasi massa dapat dijadikan sebagai alat kontrol

terhadap terhadap dinamika yang terjadi di masyarakat. Fungsi

pengawasan ini bisa berupa peringatan dan kontrol sosial dapat

dilakukan untuk aktivitas preventif untuk mencegah terjadinya hal-

hal yang tidak diinginkan.28

26

Ibid, h. 82. 27

Ibid. h. 83. 28

H. M. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 79.

Page 33: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

17

2. Fungsi Social Learning

Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa

adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh

masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-

pencerahan kepada masyarakat dimana komunikasi massa itu

berlangsung, komunikasi massa dimaksudkan agar proses

pencerahan itu berlangsung efektif dan efisien dan menyebar secara

bersamaan di masyarakat luas.

3. Fungsi Penyampaian Informasi

Komunikasi massa yang mengandalkan media massa,

memiliki fungsi utama, yaitu proses penyampaian informasi kepada

masyarakat luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari

institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam

waktu yang cepat sehingga fungsi informatif tercapai dalam waktu

cepat dan singkat.

4. Fungsi Transformasi Budaya

Fungsi transformasi budaya menjadi sangat penting dan

terkait dengan fungsi-fungsi lainnya terutama fungsi social

learning, akan tetapi fungsi transformasi budaya lebih kepada

tugasnya sebagai bagian dari budaya global. Sebagaimana

diketahui bahwa perubahan-perubahan budaya yang disebabkan

karena perkembangan teknologi menjadi perhatian utama

masyarakat di dunia, karena selain dapat dimanfaatkan untuk

Page 34: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

18

pendidikan juga dapat dipergunakan untuk fungsi-fungsi lainnya,

seperti politik, perdagangan, agama, hukum, militer, dan

sebagainnya.

Jadi, tidak dapat dihindari bahwa komunikasi massa

memainkan peran penting dalam proses ini. Dimana hampir semua

perkembangan teknologi mengikutsertakan proses-proses

komunikasi massa, terutama dalam proses transformasi budaya.29

5. Hiburan

Fungsi lain dari komunikasi massa adalah hiburan, bahwa

seirama dengan fungsi-fungsi lain, komunikasi massa juga

digunakan sebagai hiburan, terutama karena komunikasi massa

menggunakan jasa media massa, jadi fungsi-fungsi hiburan yang

ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi

komunikasi massa.30

2. Media Massa

a. Pengertian Media Massa

Media Massa (Mass Media) adalah saluran, sarana, atau alat yang

dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang

diarahkan kepada orang banyak (channel of mass communication) media

massa dibagi menjadi 2 antara lain media cetak dan media elektronik.

Media massa adalah sarana untuk memeberikan informasi kepada

masyarakat baik berupa pendidikan, hiburan, politik, sosial, budaya

29

Ibid, h. 80. 30

Ibid, h. 81.

Page 35: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

19

dalam media cetak, elektronik, maupun media on line. Media massa juga

merupakan media yang sangat efektif dan efisien dalam memberikan

informasi kepada masyarakat, karena dengan adanya media massa

informasi-informasi yang terjadi dapat disalurkan dengan cepat ke

khalayak luas.31

b. Karakteristik Media Massa

Secara umum, karakteristik media massa adalah sebagai berikut:

1. Melembaga. Media massa merupakan lembaga atau organisasi, yang

terdiri atas kumpulan orang-orang, memiliki struktur organisasi yang

jelas dan digerakkan oleh suatu sistem manajemen, dalam mencapai

suatu tujuan.

2. Bersifat umum. Media massa bersifat umum, artinya bahwa media

massa terbuka dan ditujukan untuk masyarakat umum, berbagai

lapisan golongan tanpa ada jarak pemisah dan berisi hal-hal yang

bersifat umum, dan maka dari itu media massa digunakan bukan untuk

kepentingan pribadi.32

3. Bersifat anonim dan heterogen. Media massa bersifat anonim dan

heterogen, anonim artinya bahwa orang-orang yang terkait dalam

media massa tidak saling kenal, orang yang terkait disini adalah

penyaji produk dari media massa. Sifat heterogen artinya, bahwa

orang-orang yang menaruh perhatian pada media massa bersifat

31

Reni Nuraini Putri Habibi, “Manajemen Redaksi Harian Republika Dalam Menghadapi

Persaingan Industri Media Cetak” (Skripsi Sarjana Komunikasi Islam, Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah, 2010), h. 32. 32

Paryati Sudarman, Menulis di Media Massa (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008) h. 8.

Page 36: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

20

beraneka ragam (heterogen). Terdiri atas berbagai lapisan masyarakat

yang berbeda atas: suku, agama, ras, usia, bahasa, pekerjaan, status,

jenis kelamin, pendidikan, latar belakang budaya dan perbedaan-

perbedaan lainnya.

4. Menimbulkan keserempakan. Media massa dapat menyampaikan

pesan (massage) kepada khalayak secara serempak. Serempak disini

adalah serempak ketika media massa “menjalin kontak” dengan para

pembacanya. Jadi meskipun khalayak berbeda jarak dan tempat,

namun demikian khalayak dapat membaca informasi terkini yang

disampaikan oleh media massa yang bersangkutan secara serempak.33

5. Mementingkan isi (contens) daripada hubungan kedekatan. Media

massa dalam memuat suatu tulisan, lebih banyak mementingkan isi

(contens) daripada kedekatan hubungan. Jadi bukan sebuah jaminan

kita mengenal dekat dengan orang-orang yang bekerja di media, jika

kita mengirim tulisan dan dikirim ke media tersebut akan dimuat,

karena tulisan yang masuk ke dalam media harus melalui seleksi yang

panjang di meja redaktur, sehingga benar-benar tulisan yang bagus

dan menarik pembaca akan dimuat.34

c. Fungsi Media Massa

Secara umum, fungsi media massa adalah sebagai berikut:

33

Ibid, h. 9. 34

Ibid, h. 10.

Page 37: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

21

1. Menginformasikan (to inform). Maksudnya bahwa media massa

merupakan tempat untuk menginformasikan peristiwa-peristiwa atau

hal-hal penting yang perlu diketahui oleh khalayak.

2. Mendidik (to educate). Tulisan di media massa dapat mengalihkan

ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual,

membentuk watak dan dapat meningkatkan keterampilan serta

kemampuan yang dibutuhkan para pembacanya.

3. Menghibur (to entrtaint). Media massa merupakan tempat yang dapat

memberikan hiburan atau rasa senang kepada pembacanya atau

khalayaknya. Menurut William S. Howell, hiburan bisa digunakan

untuk meredam ketegangan dan melunakkan potensi pertentangan.

4. Memengaruhi (to influence). Maksudnya bahwa media massa dapat

mempengaruhi pembacanya. Baik pengaruh yang bersifat

pengetahuan (cognitive), perasaan (afektive), maupun tingkah laku

(conative).35

5. Memberikan respon sosial (to social responsibility). Maksudnya

bahwa dengan adanya media massa kita dapat menanggapi tentang

fenomena dan situasi sosial atau keadaan sosial yang terjadi.

Sedangkan bagi pemerintah ini dapat dijadikan sebagai acuan sebuah

kebijakan itu berhasil berjalan baik di masyarakat atau justru

kebalikannya.

35

Ibid, h. 7.

Page 38: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

22

6. Penghubung (to linkage). Maksudnya bahwa media massa dapat

menghubungkan unsur-unsur yang ada dalam masyarakat, antar

lembaga pemerintah dengan masyarakat, yang tidak bisa dilakukan

secara perseorangan baik secara langsung maupun tak langsung.36

d. Bentuk-bentuk Media Massa

1. Media Cetak

Media cetak adalah saluran komunikasi di mana pesan-pesan.

verbalnya (tertulis) maupun dalam bentuk gambar-gambar seperti

karikatur dan komik dilakukan dalam bentuk tercetak. Media ini

sangat baik disebar luaskan untuk mereka yang bisa membaca dan

memiliki waktu senggang yang cukup. Surat kabar atau media cetak

lainnya memiliki kelebihan, yakni dapat dibaca oleh banyak orang

terutama dalam satu rumah tangga, asrama, hotel atau di perpustakaan

dan kelebihan lain media cetak adalah berwujud, sehingga tidak

adakan lekang dengan perkembangan zaman.37

Media cetak sendiri

memiliki beragam jenis antara lain:

a. Koran

Berasal dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa Perancis

courant atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan

mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang

disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai

topik. Topiknya bisa berupa politik, kriminalitas, olahraga, tajuk

36

Ibid, h. 8. 37

Ahmad Zaini. "Dakwah Melalui Media Cetak", At-Tabsyir: Jurnal Komunikasi Penyiaran

Islam, 2015, h. 63.

Page 39: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

23

rencana, tergantung peristiwa yang hangat terjadi sebuah wilayah.

Surat kabar juga biasa berisi kartun, TTS dan hiburan lainnya. Ada

juga surat kabar yang dikembangkan untuk bidang-bidang tertentu,

misalnya berita penggemar teknologi, penggemar olahraga,

penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu.38

b. Majalah

Adalah publikasi atau terbitan berkala yang memuat berbagai

artikel, berita olahan (depth reporting), berita investigative, cerita,

dongeng, mitos dan legenda. Majalah dicetak dalam lembaran kertas

berukuran kuarto, folio, atau bahkan lebih kecil, dan dengan ciri-ciri

utama dijilid seperti buku, berbeda dengan koran majalah biasanya

dicetak dengan tinta yang bewarna untuk menarik minat pembaca.39

c. Jurnal

Adalah Catatan harian atau buku harian. Sebagai salah satu

ragam bentuk tulisan yang amat pribadi, jurnal memuat kisah,

pengalaman, pikiran, atau peristiwa yang secara runtut menimpa

pribadi penulisnya. Oleh karena itu dalam gaya sangat bebas dan

biasanya tertutup bagi orang lain.

Akan tetapi di era modern ini kita juga mengenal jurnal ilmiah,

yaitu penerbitan berkala yang diterbitkan perguruan tinggi. Wujudnya

bisa berupa majalah, serupa koran, bisa pula serupa buletin. Isinya

sangat khas, yakni hasil dari penelitian atau hasil terobosan baru yang

38

Reni Nuraini Putri Habibi, Op.cit, h. 33. 39

Wahyu Wibowo, Berani Menulis Artikel: Babak Baru, Kiat Menulis Artikel, untuk Media

Massa Cetak (jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006), h. 22.

Page 40: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

24

dilakukan kalangan akademik perguruan tinggi sesuai disiplin

ilmunya.40

d. Tabloid

Adalah kumpulan berita olahan atau berita investigatif,

artikel, cerita, atau iklan yang terbit berkala biasanya setiap seminggu

sekali, dan dicetak dalam kertas yang ukurannya lebih kecil ketimbang

plano (broadsheet).41

e. Buletin

Adalah kumpulan berita, artikel, cerita, atau iklan yang terbit

berkala, dan dicetak dalam kertas berukuran broadsheet. Wujudnya

mirip majalah, tapi jauh lebih sederhana. Sesuai tujuan penerbitannya,

biasanya buletin tidak dipasarkan secara umum. Akan tetapi lebih

merupakan penerbitan internal suatu organisasi (terkelompok sebagai

in-house magazine).42

2. Media Elektronik

Media massa elektronik adalah Jenis media massa yang isinya

disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan

menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi. Infomasi yang

disampaikan melalui media elektronik akan lebih cepat tersampaikan

kepada khalayak.43

Media elektronik sendiri memiliki beragam jenis,

antara lain:

40

Ibid, h. 23. 41

Ibid, h. 24. 42

Ibid, h. 25. 43

Reni Nuraini Putri Habibi, Op.cit, h. 35.

Page 41: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

25

a. Televisi

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar,

sehingga memerlukan dua indera manusia yaitu mata dan telinga. Kata

televise berasal dari kata tele dan vision; yang memiliki arti masing-

masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak

atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan

dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah

peradaban dunia. Karena dengan terciptanya televisi, khalayak luas

dapat mengetahui informasi-informasi terbaru yang terjadi di sebuah

wilayah. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan

TV, tivi, teve atau tipi.44

b. Radio

Radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi

telinga atau pendengaran sehingga isi siarannya bersifat sepintas lalu

dan tidak dapat diulang. Pendengar tidak mungkin mengembalikan

apa yang sudah dibicarakan oleh sang penyiar seperti membalikan

halaman koran atau majalah. Karena bersifat sepintas lalu, dalam

membawakan informasi, penyiar radio dituntut untuk menggunakan

bahasa yang lugas dan mudah dipahami oleh pendegar.45

44

Ibid, h. 35. 45

Fatmasari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, Scriptwriter, dan Reporter Radio (Jakarta:

Penebar Swadaya, 2007), h. 6.

Page 42: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

26

3. Berita

a. Pengertian berita

Secara etimologis istilah “berita” dalam bahasa Indonesia

mendekati istilah “bericht (en)” dalam bahasa Belanda. Besar

kemungkinan kedua istilah itu berketurunan mengingat Indonesia lama

dijajah Belanda. Dalam bahasa Belanda istilah “bericht (en)” dijelaskan

sebagai “mededeling” (pengumuman). 46

Banyak definisi-definisi tentang berita yang dapat diketahui dari

berbagai sumber. Secara sederhana berita dapat diartikan sebagai sebuah

pesan yang berupa fakta. Di kalangan para wartawan berita atau biasa

disebut “news” adalah sebuah singkatan yang berarti North, East, West,

South. Dari istilah tersebut mereka mengartikan laporan dari keempat

penjuru mata angin. Berita dapat ditemukan dimana saja sesuai dengan

mata angin. Analogi tersebut tidaklah salah dan dapat diterima secara

logis.

Salah satu konsep berita yang cukup menarik adalah berita sebagai

fakta objektif. Sebuah berita haruslah bersifat factual dan objektif.

Factual berarti mengandung fakta-fakta atau kebenaran bukan kejadian

yang dibuatbuat. Sedangkan objektif adalah bebas tidak memihak atau

menitik beratkan pada suatu aspek atau seimbang.Tetapi nilai objektif

untuk sebuah fakta merupakan hal yang membingungkan, karena tidaklah

mungkin ada objektivitas yang mutlak.

46

Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, dan Kode Etik

(Bandung: Penerbit Nuansa, 2004), h. 103.

Page 43: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

27

Menurut Prof. Mitchel V. Charnley, berita adalah laporan tercepat

mengenai fakta atau opini yang mengandung hal yang menarik minat

atau penting, atau keduaduanya, bagi sejumlah besar penduduk47

“ Berita muncul dalam benak manusia. Berita yang muncul

dalam benak manusia bukan peristiwa; ia adalah sesuatu yang

diserap setelah peristiwa. Ia tidak identik dengan peristiwa,

melainkan sebuah upaya untuk merekonstruksi kerangka inti

peristiwa tersebut, inti disesuaikan dengan kerangka acuan yang

dipertimbangkan agar peristiwa itu memiliki arti bagi pembaca.

Berita adalah sebuah aspek komunikasi dan memiliki karakteristik-

karakteristik yang lazim dalam proses itu” (Rivers dan Mattews

1995:79).48

b. Jenis-Jenis Berita.

Berita memiliki beragam jenis antara lain sebagai berikut:

1. Straight news report adalah laporan langsung mengenai suatu

peristiwa. Misalnya, sebuah pidato tokoh, biasanya merupakan berita-

berita langsung yang hanya menyajikan apa yang terjadi dalam waktu

singkat. Akan tetapi meskipun singkat, berita jenis ini memiliki unsur-

unsur utama berita yaitu what, who, when, where, why, dan how atau

yang sering disebut dengan 5W+1H.

2. Depth news report merupkan laporan yang sedikit berbeda dengan

straight news report. Reporter (wartawan) menghimpun informasi

dengan fakta-fakta mengenai peristiwa itu sendiri sebagai informasi

tambahan untuk peristiwa tersebut, berita jenis ini lebih dalam

dibanding berita straight news report, karena untuk membuat berita

47

Hamdan. “Analisis Framing Berita Perseteruan Kpk Dan Polri Di Media Kompas.Com

Dan Vivanews.Com”, Ejournal Ilmu Komunikasi, 2014, h. 177. 48

Mursito BM, Jurnalisme Komperehensif: Konsep, Kaidah, dan Teknik Penulisan Berita,

Feature, Artikel (Jakarta: Literate, 2013), h. 83.

Page 44: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

28

depth news, wartawan dituntut untuk lebih mengeksplorasi target yang

dijadikan bahan berita.

3. Comprehensive news merupakan laporan tentang fakta yang bersifat

menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. Berita menyeluruh,

sesungguhnya merupakan jawaban terhadap kritik sekaligus

kelemahan yang terdapat dalam berita langsung (straight news).

Sebagai gambaran berita langsung bersifat sepotong-potong, tidak

utuh, hanya merupakan serpihan fakta setiap hari. Berbeda dengan

berita menyeluruh, mencoba menggabungkan berbagai serpihan fakta

itu dalam satu bangunan cerita peristiwa sehingga benang merahnya

dapat terlihat dengan jelas.49

4. Interpretative report lebih dari sekedar straight news dan depth news.

Berita interpretatif biasanya memfokuskan sebuah isu, masalah, atau

peristiwa-peristiwa kontroversial. Namun demikian, fokus laporan

beritanya masih berbicara mengenai fakta yang terbukti bukan opini.

5. Feature story berbeda dengan straight new, depth news atau

interpretative news. Dalam laporan-laporan berita tersebut, reporter

menyajikan informasi yang penting untuk para pembaca. Sedangkan

feature, penulis mencari fakta menarik untuk mencari perhatian

pembacanya. Penulis feature menyajikan suatu pengalaman pembaca

49

S Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis

Jurnalis Profesional (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006), h. 69.

Page 45: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

29

(reading experiences) yang lebih bergantung pada gaya (style)

penulisan dan humor daripada pentingnya informasi yang disajikan.50

6. Depth reporting adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam,

tajam, lengkap dan utuh tentang suatu peristiwa fenomal atau actual.

Dengan membaca karya pelaporan mendalam, orang akan mengetahui

dan memahami dengan baik duduk perkara suatu persoalan dilihat dari

berbagai perspektif atau sudut pandang. Biasanya diterbitkan secara

berkelanjutan, hingga suatu peristiwa tersebut tidak lagi viral.

Pelaporan mendalam ini dalam tradisi pers sering disajikan dalam

rubrik khusus seperti laporan utama, bahasan utama, fokus. Pelaporan

mendalam disajikan dalam beberapa judul untuk menghindari

kejenuhan pembaca.

7. Editorial writing adalah pikiran sebuah institusi yang diuji di depan

sidang pendapat umum. Editorial adalah penyajian fakta dan opini

yang menafsirkan berita-berita yang penting dan mempengaruhi

pendapat umum.51

c. Nilai Berita

Berita yang menarik adalah berita yang memiliki nilai, terdapat 11 aspek

yang dijadikan sebagai nilai berita antara lain:

1. Keluarbiasaan (Unusualness)

News is unusualness. Berita adalah sesuatu yang luar biasa, dalam

pandangan jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa biasa. Berita

50

Ibid, h. 70. 51

Ibid, h. 71.

Page 46: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

30

adalah suatu pertistiwa luar biasa (news is unusual). Kalangan praktisi

jurnalistik sangat meyakini, semakin besar suatu peristiwa, semakin

besar pula nilai berita yang ditimbulkannya. Nilai berita peristiwa luar

biasa, paling tidak dapat dilihat dari lima aspek: lokasi peristiwa,

waktu peristiwa itu terjadi, jumlah korban, daya kejut peristiwa, dan

dampak yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut, baik dalam bentuk

jiwa dan harta, maupun menyangkut kemungkinan perubahan aktivitas

kehidupan masyarakat, jadi semakin luar biasa peristiwa tersebut

maka akan semakin tinggi nilainya jika dijadikan sebagai berita.52

2. Kebaruan (Newness)

News is new. Berita adalah semua apa yang terbaru. Berita adalah apa

saja yang disebut hasil karya terbaru, semua hal yang baru, apapun

namanya, pasti memiliki nilai berita. Apa saja perubahan penting yang

terjadi dan dianggap berarti, dari soal pemilihan kepala desa hingga

pemilihan presiden (termasuk presiden mahasiswa di kampus),

merupakan berita.

3. Akibat (Impact)

News has impact. Berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas.

Suatu peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam

kehidupan masyarakat. Contohnya tentang kasus korupsi yang

merugikan keungan negara sekian trilliun, tentu akan dijadikan sebuah

berita. Dampak suatu pemberitaan bergantung pada beberapa hal:

52

Ibid, h. 81.

Page 47: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

31

seberapa banyak khalayak yang terpengaruh, pemberitaan itu langsung

mengena kepada khalayak atau tidak, dan segera tidaknya efek berita

itu menyentuh khalayak media surat kabar, radio, atau televisi yang

melaporkannya.

4. Aktual (Timeliness)

News is timeliness. Berita adalah peristiwa yang sedang atau baru

terjadi. Secara sederhana aktual berarti menunjuk pada peristiwa yang

baru atau yang sedang terjadi. Sesuai dengan definisi jurnalistik,

media massa haruslah memuat atau menyiarkan berita-berita aktual

agar masyarakat mengerti berbagai peristiwa yang sedang terjadi.53

5. Kedekatan (Proximity)

News is nearby. Berita adalah kedekatan. Kedekatan mengandung dua

arti, kedekatan geografis dan kedekatan psikologis. Kedekatan

geografis menunjuk pada suatu peristiwa atau berita yang terjadi di

sekitar tempat tinggal kita. Semakin dekat suatu peristiwa yang terjadi

dengan domisili kita, maka semakin terusik dan semakin tertarik kita

untuk menyimak dan mengikutinya. Kedekatan psikologis lebih

banyak ditentukan oleh keterikatan pikiran, perasaan, atau kejiwaan

seseorang dengan suatu objek peristiwa atau berita. Sebagai contoh

mahasiswa asal Ambon yang sedang kuliah di Bandung, akan lebih

dulu tertarik dan lebih banyak membaca berita tentang kerusuhan di

Ambon daripada mahasiswa asal Surabaya yang juga sama-sama

53

Ibid, h. 82.

Page 48: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

32

sedang kuliah di Bandung atau mahasiswa asli orang Bandung

sendiri.54

6. Informasi (Information)

News is information. Berita adalah informasi. Menurut Schramm,

informasi adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian.

Akan tetapi informasi yang memiliki dampak bagi masyarakat adalah

informasi yang memiliki nilai berita. Karena setiap informasi yang

tidak memiliki nilai berita, menurut pandangan jurnalistik tidak layak

untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan media massa..55

7. Konflik (Conflict)

News is conflict. Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang

mengandung unsur atau sarat dengan dimensi pertentangan. Konflik

atau pertentangan, merupakan sumber berita yang tak pernah kering

dan tak akan pernah habis. Selama orang menyukai dan menganggap

penting olah raga, perbedaan pendapat dihalalkan, demokrasi

dijadikan acuan, kebenaran masih diperdebatkan, peperangan masih

terus berkecamuk di berbagai belahan bumi, dan perdamaia masih

sebatas angan, selama itu pula konflik masi akan tetap menghiasi

halaman surat kabar, mengganggu pendengaran karena disiarkan

radio, dan menusuk mata karena selalu ditayangkan televisi.56

54

Ibid, h. 84. 55

Ibid, h. 86. 56

Ibid, h. 87.

Page 49: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

33

8. Orang Penting (Public Figure, News Maker)

News is about people. Berita adalah tentang orang-orang penting,

orang-orang ternama, pesohor, selebriti, figure public. Orang-orang

penting, orang-orang terkemuka, di mana pun selalu membuat berita.

Jangankan ucapan dan tingkah lakunya, namanya saja bisa membuat

berita sehingga berbagai aspek yang dimiliki oleh tokoh akan dapat

dijadikan sebagai nilai berita.57

9. Kejutan (Suprising)

News is suprising. Kejutan adalah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, di

luar dugaan, tidak direncanakan, di luar perhitungan, tidak diketahui

sebelumnya. Kejutan bisa menunjuk pada ucapan dan perbuatan

manusia. Bisa juga menyangkut binatang dan perubahan yang terjadi

di lingkungan alam, benda-benda mati. Semua bisa mengundang dan

menciptakan informasi serta tindakan yang mengejutkan,

mengguncang dunia.58

10. Ketertarikan Manusiawi (Human Interest)

News is interesting. Kadang-kadang suatu peristiwa tak menimbulkan

efek berarti pada seseorang, sekelompok orang, atau bahkan lebih jauh

lagi pada suatu masyarakat, tetapi telah menimbulkan getaran pada

suasana hati, suasanan kejiwaan dan alam perasaannya. Peristiwa

tersebut tidak mengguncangkan, tidak mendorong aparat keamanan

57

Ibid, h. 88. 58

Ibid, h. 89.

Page 50: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

34

untuk siap-siaga atau segera merapatkan barisan, dan tak

menimbulkan perubahan pada agenda sosial-ekonomi masyarakat.59

11. Seks (Sex)

News is sex. Berita adalah seks. Seks adalah berita. Sepanjang sejarah

peradaban manusia, segala hal yang berkaitan dengan perempuan,

pasti menarik dan menjadi sumber berita. Seks memang identik

dengan perempuan. Perempuan identik dengan seks. Dua sisi mata

uang yang tak terpisah, selalu menyatu. Tak ada berita tanpa

perempuan, sama halnya dengan tak ada perempuan tanpa berita. Di

berbagai belahan dunia, perempuan dengan segala aktivitasnya selalu

layak muat, layak siar, layak tayang. Segala macam berita tentang

perempuan banyak peminatnya. Selalu diminati bahkan dicari.60

d. Sifat Berita

Berdasarkan isi materinya , berita secara umum dibedakan atas 3 sifat

antara lain:

1. Berita Berat (Hard News)

Arti berita berat disini adalah berita yang dapat berpengaruh ke

pembaca, dimana pembaca akan mendapatkan dampak psikologis

setelah membaca berita ini. contohnya antara lain: berita pembunuhan,

berita kecelakaan.

59

Ibid, h. 90. 60

Ibid, h. 91.

Page 51: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

35

2. Berita Sedang (Middle Range News)

Berita sedang merupakan berita yang tidak keras dan tidak ringan,

akan tetapi juga dapat menimbulkan dampak psikologis terhadap

pembacannya, walaupun tidak sama. Dan biasanya efek psikologis

mendalam dirasakan oleh pembaca yang mempunyai keterkaitan

dengan berita tersebut, misalnya seorang buruh lebih menaruh

perhatian besar terhadap berita tentang demonstrasi buruh,

dibandingkan sesorang yang tidak memiliki keterkaitan dengan topik

demonstrasi buruh tersebut.

3. Berita Ringan (Soft News)

Berita ringan adalah berita yang bersifat menghibur tak jarang juga

terdapat selingan humor didalam berita ini, contohnya berita tentang

lomba tentang burung berkicau, berita tentang hewan-hewan langka.

Dan lain sebagainya.61

4. Konsep Pers

Menurut Hacten terdapat 5 konsep Pers yang terbentuk karena

perbedaan persepsi tentang sifat dan peranan berita yang berakar dari filsafat

politik dan tradisi sejarah pers itu sendiri. 5 konsep pers yang dianut secara

luas di dunia yaitu: Otoritarian, Bara, Komunis, Revolusioner, dan

Pembangunan. Penjelasan 5 konsep tersebut antara lain sebagai berikut:

61

Paryati Sudarman, Op.cit, h. 88.

Page 52: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

36

a. Konsep Otoritarian

Prinsip dari konsep ini adalah sederhana yaitu pers hadir untuk

mendukung Pemerintah. Pers berfungsi dari atas kebawah atau dengan

kata lain raja atau penguasa menentukan apa yang diterbitkan oleh pers.

Oleh sebab itu, kebenaran hanya monopoli pihak penguasa yang

berkuasa. Pers berfungsi menyampaikan kepada masyarakat apa yang

diinginkan penguasa untuk diketahui. Pada sistem ini, pers biasa

mengabsahkan kebenaran yang dipasok oleh penguasa.62

b. Konsep Barat

Konsep barat berpegang kuat bahwa Pemerintah, dimana pun Pemerintah

itu, tidak boleh mengganggu proses pengumpulan dan penyebaran berita.

Artinya, pers harus mandiri dan tidak boleh di intervensi oleh

Pemerintah. Sebab, keberadaannya diluar Pemerintah adalah sebagai

kekuatan Negara yang keempat (the fourth estate) yang dilindungi oleh

hokum dan adat istiadat dari kesewenang-wenangan campur tangan

Pemerintah.63

c. Konsep Komunis

Konsep komunis memiliki persamaan dengan konsep otoritarian. Pers

komunis mengabdi kepada partai penguasa. Kaum komunis memandang

kebebasan pers hanya akan memperkuat mendominasi masyarakat

62

Mohammad Shoelhi, Komunikasi Internasional: Perspektif Jurnalistik (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2009), h. 124. 63

Ibid, h. 125.

Page 53: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

37

borjuasi (golongan masyarakat menengah keatas) atas masyarakat

awam.64

d. Konsep Revolusioner

Merupakan proses komunikasi massa yang tidak resmi yang bertujuan

untuk menjatuhkan Pemerintahan memanfaatkan surat kabar dan radio.

Pers revolusioner adalah pers yang diyakini masyarakat bahwa

Pemerintah tidak mampu memenuhi kepentingan mereka dan oleh karena

itu harus ditumbangkan.65

e. Konsep Pembangunan

Inti dari pers pembangunan adalah gagasan, retorika, pengaruh, serta

keluhan yang tersamar dan aneh. Yang mana kebenaran informasi

menjadi milik negara, modelnya sama dengan konsep pers otoriterian.

Media mendukung setiap kebijakan Pemerintah, tanpa ada ruang untuk

berbeda pendapat dan mengkritisi, karena media merupakan sarana

Pemerintah untuk membela diri. Konsep terpimpin ini menganut

pandangan bahwa setiap bangsa berdaulat berhak mengontrol setiap

wartawan dan mengontrol arus keluar masuknya berita di Negara.66

5. Kebijakan Redaksional

a. Pengertian Kebijakan Redaksional

Merupakan dasar pertimbangan suatu lembaga media massa untuk

memberitakan atau menyiarkan suatu berita. Kebijakan redaksi bersifat

penting karena menentukan sikap media dalam dalam menyikapi sebuah

64

Ibid, h. 128. 65

Ibid, h. 131. 66

Ibid, h. 133.

Page 54: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

38

peristiwa, karena dalam pers yang penting bukan hanya peristiwa saja

akan tetapi sikap terhadap peristiwa itu sendiri.67

Setiap media berbeda tentu memiliki kebijakan berbeda terhadap

suatu peristiwa yang berkembang di masyarakat, karena hal tersebut

tidak terlepas dari perbedaan konsep pers yang dianut sebuah media.

Kebijakan redaksional juga dapat dimaknai sebagai serangkaian pedoman

yang menjadi dasar redaksional sesuai visi dan misi media massa, selain

berkaitan dengan substansi pemberitaan kebijakan ini juga dapat

menjawab apa tujuan berita dapat terbit.68

6. Islamophobia

a. Pengertian Islamophobia

Phobia dianggap sebagai bentuk khusus ketakutan. Kecemasan

dalam phobia dialami apabila seseorang menghadapi objek atau situasi

yang ditakuti atau dalam antisipasi akan menghadapi kondisi tersebut.

Sebagai tanggapannya, orang menunjukkan tingkah laku penghindaran

yang merupakan ciri utama semua phobia.69

Istilah Islamophobia muncul karena ada fenomena baru yang

membutuhkan penamaan. Prasangka anti muslim berkembang begitu

cepat pada beberapa tahun terakhir ini sehingga membutuhkan kosa kata

baru untuk mengidentifikasikan. Penggunaan istilah baru yaitu

67

Dyas Mulyani Benazir. “Kebijakan Redaksional Situs Berita Detik Com Pada Jejaring

Sosial Twitter” (Skripsi Sarjana Komunikasi Islam, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,

UIN Syarif Hidayatullah, 2015). h. 15. 68

Muhammad Tohir. “Kebijakan Redaksional Surat Kabar Republika Dalam Menentukan

Berita Yang Dipilih Menjadi Headline” (Skripsi Sarjana Komunikasi Islam. Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah, 2013). h. 19. 69

Moordiningsih. “Islamphobia dan Strategi Mengatasinya”, Buletin Psikologi, 2004, h. 74.

Page 55: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

39

Islamophobia tidak akan menimbulkan konflik namun dipercaya akan

lebih memainkan peranan dalam usaha untuk mengoreksi persepsi dan

membangun hubungan yang lebih baik (Young European Muslims,

2002).70

Islamophobia adalah perasaan ketakutan atau kebencian terhadap

Islam, orang-orang yang memeluk ajaran Islam, maupun budaya Islam.

Istilah Islamophobia muncul pertama kali pada tahun 1922 dalam sebuah

essai yang berjudul L‟Orient vu del‟Occident karya Etienne Dinet,

seorang tokoh orientalis asal Perancis.

Seiring berkembangnya waktu, pada sekitar tahun 1990-an

Islamophobia dijadikan sebuah istilah yang digunakan untuk

mendefinisikan perlakuan diskriminatif yang diterima oleh umat Islam.

Walaupun definisi dari istilah Islamophobia masih menjadi perdebatan,

namun secara garis besar memiliki maksud dan makna yang mengarah

pada suatu keseragaman mengenai terbentuknya ideologi atau sebuah

pemikiran ketakutan yang dianggap tidak wajar terhadap Islam.

Perasaan ketakutan inilah yang menjadi akar dari pemikiran yang

menganggap bahwa seluruh kaum muslim atau pemeluk agama Islam

merupakan pengikut fanatik ajarannya, yang mempunyai potensi untuk

melakukan kekerasan terhadap orang yang tidak menganut ajaran Islam

70

Ibid

Page 56: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

40

dan juga meyakini bahwa ajaran Islam menolak nilai-nilai seperti

toleransi antarumat, belas kasihan, bahkan demokrasi.71

Islamophobia memiliki beberapa karakteristik. Untuk memahami

karakteristik ini dalam laporan Runnymede menjelaskan sebuah kunci

untuk memahami perbedaan tersebut, yaitu pandangan yang terbuka dan

pandangan yang tertutup terhadap Islam (open and closed views of

Islam). Phobia dan ketakutan terhadap Islam yang terjadi merupakan

karakteristik dari pandangan yang tertutup terhadap Islam (closed views),

sementara ketidaksetujuan yang logis dan kritik serta apresiasi maupun

pernghormatan merupakan pandangan yang terbuka terhadap Islam (open

views)72

7. Framing

a. Pengertian Framing

Framing pertama kali digagas oleh Baterson pada tahun 1995.

Frame pada awalnya dimaknai sebagai struktur konseptual atau

perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan politik, kebijakan

dan wacana serta yang menyediakan ketegori-kategori standart untuk

mengapresiasi realitas.73

G.J Aditjondro mendefinisikan framing sebagai metode penyajian

realitas dimana kebeneran tentang sesuatu kejadian tidak diingkari secara

71

Hanan Rananta A. “Reaksi Uni Eropa Terhadap Islamphobia di Prancis Tahun 2011-

2015” (Skripsi Sarjana Sosial Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Sebelas Maret, 2016).

h. 2. 72

Moordiningsih, Op.cit, h. 75. 73

Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisi Framing (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), h. 161-162.

Page 57: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

41

total, melainkan dibelokkan secara halus dengan memberikan sorotan

terhadap aspek-aspek tertentu saja, dengan menggunakan istilah-istilah

yang punya konotasi tertentu, dan dengan bantuan foto, karikatur, dan

alat ilustrasi lainnya.74

Tabel 2. Efek Framing

b. Efek Framing

1. Menonjolkan Aspek Tertentu-Mengaburkan Aspek lain.

Framing pada umumnya menonjolkan aspek tertentu dan dan

mengaburkan aspek lainnya, sehingga menimbulkan berita yang tidak

berimbang, karena hanya menonjolkan satu aspek saja, sedangkan

aspek lainnya tidak mendapatkan perhatian. Contoh, dalam kasus e-

Ktp, maka yang sering ditonjolkan dalam berita adalah soal kerugian,

akan tetapi tidak membahas adakah motif politik dibalik kasus

tersebut.

2. Menampilkan Sisi Tertentu-Melupakan Sisi Lain.

Contoh dari aspek ini adalah dalam pemberitaan pada saat terjadi

berbagai demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa hingga

ricuh, media berlomba-lomba meliput kejadian tersebut, akan tetapi

74

Ibid, h. 165.

Mendefinisikan realitas tertentu Melupakan definisi lain atas realitas

Penonjolan aspek tertentu Mengaburkan aspek lain

Penyajian sisi tertentu Penghilangan sisi lain

Pemilihan fakta tertentu Pengabaian fakta lain

Page 58: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

42

sering “lupa” dengan tidak menampilkan tuntutan dari mahasiswa

tersebut.75

3. Menampilkan Aktor Tertentu-Menyembunyikan Aktor Lain.

Seringkali dijumpai media dalam memberitakan suatu kasus lebih

menonjolkan salah satu aktor tersangkanya. Ini bukan merupakan hal

yang salah, akan tetapi efek baru akan timbul. Aktor utama yang lebih

penting untuk dibahas menjadi tersebunyi, karena jarang “tampil” di

media.76

c. Framing Menurut Robert N. Entman.

Entman melihat framing dalam dua dimensi besar, yaitu seleksi isu

dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas/ isu.

Dalam praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menseleksi isu

tertentu dan mengabaikan isu yang lain; dan menonjolkan aspek dari isu

tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana. Framing adalah

pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang

yang digunakan oleh wartawan ketika menseleksi isu dan menulis

berita.77

Dalam konsepsi Entman, framing pada dasarnya merujuk pada

pemberian definisi, penjelasan evaluasi, dan rekomendasi dalam suatu

75

Eriyanto, Analisis Framing Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: PT.

LkiS Pelangi Aksara, 2002), h. 141. 76

Ibid, h. 142. 77

Wimbo Arif Tirtana. “Konstruksi Realitas Media Dalam Berita Kenaikan Harga Bbm

(Analisis Framing Berita Kenaikan Harga Bbm Pada Awal Pemerintahan Presiden Jokowi Pada

Harian Jawa Pos Periode 1 Oktober–30 November 2014)”, Jurnal, 2016, h. 11.

Page 59: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

43

wacana untuk menekankan kerangka berpikir tertentu terhadap peristiwa

yang diwacanakan.

d. Perangkat Framing Robert N. Entman

Dalam konsepsinya, Entman menjeleaskan 4 perangkat framing

yang antara lain Define Probleme, Diagnose Causes, Make Moral

Judgement, dan Treatment Recommendation, dengan penjelasan sebagai

berikut:

1. Define Problems (Pendefinisian masalah). Elemen ini adalah yang

pertama kali dapat dilihat mengenai framing. Elemen ini merupakan

master frame/ bingkai yang paling utama. Ia menekankan bagaimana

peristiwa dipahami oleh wartawan.

2. Diagnose Causes (Memperkirakan masalah atau sumber masalah).

Merupakan elemen framing untuk membingkai siapa yang dianggap

sebagai aktor dari suatu peristiwa. Penyebab disini bisa berarti apa

(what), atau siapa (who). Bagaimana sebuah peristiwa dipahami,

menentukan apa dan siapa yang dianggap sebagai Sumber masalah.

3. Make Moral Judgement (Membuat keputusan moral).

Adalah elemen framing yang dipakai untuk membenarkan/ memberi

argumentasi pada pendefinisian masalah yang sudah dibuat. Ketika

masalah sudah didefinisikan, penyebab masalah sudah ditentukan,

dibutuhkan sebuah argumentasi yang kuat untuk mendukung gagasan

tersebut.

Page 60: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

44

4. Treatment Recommendation (Menekankan penyelesaian). Elemen ini

dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan. Jalan apa

yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja

sangat tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang

dipandang sebagai penyebab masalah.78

B. Kajian Pustaka

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:

a. Pertama, penelitian yang berjudul “Analisis Framing Pemberitaan

Konflik Gubernur DKI Jakarta Dan DPRD Jakarta di Media

Online”oleh Boby Tridona (2016) seorang mahasiswa dari Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Perguruan Tinggi Universitas Lampung. Skripsi

ini mengkaji framing berita yang disajikan oleh portal online

Kompas.com dan Detik.com, menggunakan teori dari Zhongdang Pan

dan Gerald M. Kosicki. Perbedaan dari penelitian pertama, Boby Tridona

menggunakan media online Kompas.com dan Detik.com sebagai objek

penelitian. Hasil dari penelitian ini pada Kompas.com Gubernur DKI

Jakarta sebagai sosok yang tidak mengindahkan etika dan sopan santun,

sedangkan pada Detik.com digambarkan sebagai sosok yang pemberani.

Sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan ini menggunakan

media cetak yaitu Koran Republika sebagai objek penelitian. Penggunaan

teori juga berbeda Boby Tridona menggunakan teori framing model

Gerald M. Kosicki, sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan

78

Ibid, h. 13.

Page 61: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

45

menggunakan framing model Robert N. Entman. Persamaan dari

penelitian pertama adalah sama-sama membahas tentang framing.

b. Kedua, penelitian yang berjudul “Pembingkaian Berita Media Online:

Analisis Framing Berita Mundurnya Surya Paloh dari Partai Golkar di

MediaIndonesia.com dan Vivanews.com Tanggal 7 September 2011 ”

oleh Gema Mawardi seorang mahasiswa Fakultas Sosial dan Politik,

Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia. Skripsi ini

mengkaji tentang framing media online MediaIndonesia.com dan

Vivanews.com dalam memberitakan Surya Paloh, salah satu politisi

partai Golkar yang mengundurkan diri pada 7 Desember 2011. Hasil dari

penelitian ini adalah bahwa pemilik media memberikan dampak pada

keberpihakan pemberitaan oleh media

Perbedaan dari penelitian kedua, Gema Mawardi menggunakan

media online MediaIndonesia.com dan Vivanews.com sebagai objek

penelitian, sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan ini

menggunakan media cetak yaitu koran Republika sebagai objek

penelitian. Pemilihan teori juga berbeda, penelitian yang dilaksanakan ini

menggunakan menggunakan framing model Robert N. Entman.

Sedangkan Gema Mawaedi menggunakan teori framing model Pan dan

Kosicki. Persamaanya dari penelitian kedua ini adalah sama-sama

membahas framing sebuah media.

c. Ketiga, penelitian yang berjudul “Analisis Framing Pada Pemberitaan

Larangan Pemakaian Jilbab Bagi Polwan Dalam Surat Kabar Harian

Page 62: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

46

Republika Edisi 4-15 Juni Dan Koran Kompas Edisi 14 Juni-9 Juli

2013” oleh Sartika Dewi, seorang mahasiswi Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Skripsi ini mengkaji tentang framing koran Republika dan koran

Kompas dalam memberitakan larangan pemakaian jilbab oleh polwan,

dengan menggunakan teori Gamson dan Modegliani. Hasil dari

penelitian ini adalah koran Republika cenderung menunjukan sikap pro

terhadap keinginan polwan menggunakan jilbab, sedangkan Kompas

melihat persoalan ini sebagai masalah kebijakan biasa.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilaksanakan adalah dari

sisi teori yang diambil, peneliti menggunakan teori framing Robert N.

Entman. Pemilihan media juga berbeda Sartika Dewi menganalisis 2

media antara lain harian Republika dan koran Kompas. Sedangkan sisi

persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan koran

Republika sebagai objek penelitian, dan sama-sama memabahas Framing

sebuah pemberitaan koran.

d. Keempat, penelitian yang berjudul “Kontruksi Realitas Media: Analisis

Framing Pemberitaan Korupsi M. Nazaruddin di Harian Republika”

oleh Ahmad Fauzi pada tahun 2013, seorang mahasiswa Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Komunikasi dan

Penyiaran Islma , Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Page 63: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

47

Skripsi ini mengkaji tentang framing koran Republika dalam

memberitakan kasus korupsi yang menjerat politikus partai Demokrat M.

Nazaruddin dengan menggunakan teori Robert N. Entman. Hasil dari

penelitian ini yaitu koran Republika dalam membingakai berita hanya

dengan melihat bagaimana KPK melakukan prosedur hukum, koran

Republika mengabaikan opini yang berkembang di masyarakat.

Perbedaan dari penelitian yang akan dilaksanakan adalah dari subjek isi,

Ahmad Fauzi menggunakan pemberitaan kasus korupis M. Nazaruddin

sebagai berita yang akan di analisis, teori-teori pendukung juga berbeda.

Sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan ini menggunakan

subjek pembatasan imigran muslim di Amerika Serikat sebagai berita

yang akan di analisis. Sedangkan persamaan dari kedua penelitian ini

adalah sama-sama membahasa framing sebuah media cetak yaitu koran

Republika, dan sama-sama menggunakan teori framing model Robert N.

Entman sebagai acuan untuk menganalisis berita.

e. Kelima, penelitian yang berjudul “Analisis Framing Pemberitaan Ormas

Gafatar di Harian Kompas Dan Harian Republika Edisi Januari 2016:

Studi Perbandingan” oleh Farhan Azizi pada tahun 2016. seorang

mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Program Studi

Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Skripsi ini mengkaji tentang framing harian Republika dan harian

Kompas dalam memberitakan Ormas Gafatar. Hasil dari penelitian ini

adalah dalam pemberitaan kasus Ormas Gafatar, koran Republika selalu

Page 64: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

48

menerapkan framing keagamaan. Dimana Ormas Gafatar diindikasikan

sebagai aliran sesat yang mengancam masyarakat.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilaksanakan terletak

pada sisi subjek isi peneltian, Farhan Azizi menggunakan pemberitaan

ormas gafatar sebagai subjek penelitian, sedangkan penelitian yang akan

dilaksanakan ini menggunakan subjek pembatasan imigran muslim di

Amerika Serikat sebagai topik berita yang akan di analisis, teori-teori

pendukung juga berbeda.

Sedangkan persamaan dari kedua penelitian ini adalah sama-sama

membahasa framing sebuah media cetak yaitu koran Republika, dan

sama-sama menggunakan teori framing model Robert N. Entman sebagai

acuan untuk menganalisis berita.

C. Kerangka Berpikir

Berita Kebijakan

Pembatasan Imigran

Muslim

Framing Koran

Republika

Define Problems

Diagnosa Cause

Make Moral Judgement.

Treatment

Recommendations

.

Gambar 3. Bagan kerangka berpikir

Analisis Framing

Model Robert N.

Entman

Input Proses Output

Page 65: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

49

Keterangan:

Kebijakan pembatasan imigran muslim yang dikeluarkan oleh

Donald Trump dengan “alih-alih” untuk memperketat keamanan Amerika

Serikat atas ancaman terorisme merupakan topik yang menarik untuk

dibahas di media massa, tidak terkecuali di koran Republika itu sendiri.

Dalam membingkai sebuah topik, tentu setiap media memiliki

sebuah kebijakan sendiri-sendiri. Tentang bagaimana sebuah topik layak di

publikasikan kepada khalayak luas. Karena seperti yang kita ketahui media

memiliki kekuatan untuk merubah opini masyarakat lewat berita yang

disajikan setiap saat, dan kekuatan tersebut tidak bisa dilepaskan dari

konsep pers yang dianut oleh media.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teori framing

model Robert N. Entman yang memiliki perangkat antara lain (Diagnosa

Cause, Define Problems, Make Moral Judgement, Treatment

Recommendation) untuk menganalisis berita pada koran Republika edisi

Januari-Februari Tahun 2017.

Page 66: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang diharapkan

mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan

tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat,

organisasi tertentu dalam suatu konteks setting tertentu yang dikaji dari

sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistic (Bogdan and Taylor,

1992:22).79

Metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data desktriptif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati.80

B. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah berita pembatasan imigran muslim,

sedangkan subjek dari penelitian ini adalah Republika edisi Januari –

Februari tahun 2017, dan dibatasi pada edisi tertentu. Karena, tidak semua

berita yang dipublikasikan Republika merupakan hasil dari liputan sendiri,

melainkan terdapat juga hasil dari kutipan portal berita internasional.

Berikut objek dari penelitian ini, antara lain:

79

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004), h. 213. 80

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007), h. 4.

Page 67: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

51

1. Jokowi: Jangan Resah, Selasa 31 Januari 2017.

2. Umat Islam Terluka, Rabu 1 Februari 2017.

3. WNI di AS Diharap Bersatu, Kamis 2 Februari 2017.

4. Dubes AS Sowan ke NU dan Muhammadiyah, Jum‟at 3 Februari

2017.

5. WNI di AS Khawatir, Jum‟at 3 Februari 2017.

C. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai

data dalam penelitian. Sumber data dibagi menjadi 2 antara lain sebagai

berikut:

1. Data Primer: merupakan data utama yang digunakan dalam penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan berita koran Republika edisi

Januari - Februari tahun 2017.

2. Data Sekunder: merupakan data pendukung, yang berguna untuk

menyempurnakan hasil dari sebuah penelitian. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan wawancara sebagai data sekunder.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan data berupa berita yang bertopik

pembatasan imigran muslim di koran Republika dari bulan Januari –

Februari tahun 2017.

Page 68: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

52

2. Wawancara

Instrumen penelitian interview/wawancara lisan adalah sebuah

dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari

narasumber. Dalam penelitian ini yang dijadikan narasumber adalah

wartawan dan pemimpin redaksi koran Republika yang mengampu rubrik

Internasional.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif (Bogdan & biklen, 1982) adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari,

dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.81

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan framing model

Robert N Entman, dimana terdapat 4 aspek penting yang dapat dijadikan

sebagai dasar untuk menganalisis dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Define Problems (Pendefinisian masalah). Elemen ini adalah yang

pertama kali dapat dilihat mengenai framing. Elemen ini merupakan

master frame/ bingkai yang paling utama. Ia menekankan bagaimana

peristiwa dipahami oleh wartawan.

2. Diagnose Causes (Memperkirakan masalah atau sumber masalah).

Merupakan elemen framing untuk membingkai siapa yang dianggap

sebagai aktor dari suatu peristiwa. Penyebab disini bisa berarti apa

81

Lexy J. Moleong, Op.cit, h. 248.

Page 69: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

53

(what), atau siapa (who). Bagaimana sebuah peristiwa dipahami,

menentukan apa dan siapa yang dianggap sebagai Sumber masalah.

3. Make Moral Judgement (Membuat keputusan moral).

Adalah elemen framing yang dipakai untuk membenarkan/ memberi

argumentasi pada pendefinisian masalah yang sudah dibuat. Ketika

masalah sudah didefinisikan, penyebab masalah sudah ditentukan,

dibutuhkan sebuah argumentasi yang kuat untuk mendukung gagasan

tersebut.

4. Treatment Recommendation (Menekankan penyelesaian). Elemen ini

dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan. Jalan apa

yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja

sangat tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang

dipandang sebagai penyebab masalah.

Page 70: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN

1. Profil koran Republika.

a. Sejarah koran Republika.

Bicara soal Republika tentu akan berbicara Ikatan Organisasi

Muslim Indonesia (ICMI). Bukan sebuah organisasi biasa yang isinya

perkumpulan cendikiawan muslim, tetapi merupakan perhimpunan

kekuatan politik Islam yang ada pada masa 70an dan 80 an dipinggirkan

oleh rezim Golkar dan militer. ICMI dipimpin oleh BJ. Habibie (Menristek

yang menjadi Wakil Presiden dan terus menjadi Presiden) bergerak dengan

penuh kekuatan muatan politik Islam. 82

Dan titik terang itu datang pada seminar tentang pers Islami di

Departemen Agama Tahun 1991 yang disponsori Ikatan Cendekiawan

Muslim Indonesia (ICMI). Dalam seminar ini, sederetan jurnalis dan

redaktur Muslim mengaku bahwa koran Kompas lebih professional dalam

memberitakan tentang islam dibanding koran Pelita yang notabene

memang membawa misi Islam. Dan hal ini sebagai wujud pengakuan atas

keberhasilan Kompas atas meninggalkan citranya sebagai media

“Katholik”.

Pengakuan ini wajar, karena selama ini media berorientasi yang

Islami kurang mampu menggarap kesempatan yang ada. Kemungkinan

penyebabnya adalah tidak bisa menyeimbangkan antara kredibilitas di

82

Ibnu Hamad, Kontruksi Realitas Politik dalam Media Massa (Jakarta: Granit, 2004), h.

121.

Page 71: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

55

mata pembaca dan negosiasi dengan pihak negara dalam mengakomodasi

sejumlah kepentingan. Dan ini merupakan gambaran Pelita pada saat

pemilihan umum 1977 dan 1982, Pelita mengikrarkan diri sebagai corong

dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).83

Namun perkembangan terkini menunjukan bahwa media Islami

memiliki kekuatan untuk berkembang dari media pinggiran ke media

utama. Republika terbit pada Januari 1993, surat kabar ini lahir menjawab

tantangan partisipan ICMI yang hadir pada seminar tahun 1991. Republika

adalah sebuah surat kabar yang berorientasi bisnis, posisi politis yang

cerdasdan jaringan koneksi yang baik. Di di dirikan oleh ICMI lewat

Yayasan Abdi Bangsa yang diketui oleh Menteri Riset dan Teknologi B.J

Habibie dan dimiliki oleh PT. Abdi Bangsa.84

Berkat adanya dukungan oleh ICMI, SIUPP dapat diperoleh dengan

cepat tanpa ada kesulitan. Berbeda dengan media-media lain yang tidak

memiliki koneksi sebaik Republika. Karir politik Habibie yang meroket

pada masa itu sangat membantu perkembangan Republika. Dalam upaya

untuk menghasilkan surat kabar yang berkualitas, Republika menggalang

sejumlah intelektual dan jurnalis Islam liberal yang berpengaruh di

Indonesia.

Harian Republika menginformasikan nilai-nilai Islami dengan cara

serupa seperti Kompas yang kental akan muatan Kristianinya. Susunan

redaksi juga di isi oleh tokoh-tokoh terkemuka antara lain Wakil Direktur

83

David T.Hill, Pers di Masa Orde Baru (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011),

h. 153. 84

Ibid, h. 155.

Page 72: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

56

BPS yang kerap menjadi kolomnis Tempo, Sucipto Wirosarjono, pendiri

organisasi non pemerintah Lembaga Studi Pembangunan (LSP) Adi

Sasono, pakar politik Amien Rais dari Universitas Gajah Mada, hingga

pakar hukum Islam Quraish Shihab.

Dan ini merupakan kekuatan nyata dari surat kabar Republika, dari

susunan redaksi diisi oleh orang kuat pada masa Orde Baru. Dan tidak bisa

disangkal kehadiran Republika di berbagai kios koran membangkitkan

minat besar pasar di kalangan pembaca surat kabar. Ini menandakan

bahwa ada pasar yang tersedia untuk harian berkualitas harian yang

berkualitas yang menyebarkan nilai-nilai Islam yang progresf dan

diproduksi secara profesional dengan pola pikir liberal.85

b. Visi dan Misi koran Republika.

Sejak berdiri, Republika memiliki moto “bukan sekedar menjual

berita”. Sajian yang diusahakan bervisi diusahakan untuk ditampilkan

walaupun terkadang gagal atau justru menceng dari semestinya. Visi

Republika sendiri adalah menjadi perusahaan media cetak terpadu berskala

nasional serta dikelola secara profesional Islami, sehingga berpengaruh

dalam proses pencerdasan bangsa, pengembangan kebudayaan, serta

peningkatan keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan masyarakat

Indonesia baru.

Sedangkan misinya adalah: (1) pencerdasan bangsa melalui

pendalaman wawasan yang berbasi komunitas melalui pemberitaan yang

85

Ibid, h. 156.

Page 73: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

57

akurat, aktual, terpecaya, edukatif, serta membela keadilan dan kebenaran.

(2) meningkatkan dan menguatkan prestasi dan dedikasi individu menjadi

team sebagai kunci untuk perkembangan perusahaan dan peningkatan

kesejahteraan. Ideologi Republika adalah Ideologi pemiliknya, PT Abdi

Bangsa, yaitu Kebangsaan, Kerakyatan, dan Keislaman: dengan tujuan

mempercepat terbentuknya “civil society”. Orientasi inilah yang sehari-

hari dituangkan Republika dalam bentuk informasi dan sajian lainnya.

Republika menampilkan Islam dalam wajah moderat.86

c. Konsep Produk

Banyak pendapat yang muncul mengenai koran ini. Ada yang yang

bilang “beritanya berani”. Sebagian lagi ada yang menyebut “koran masa

depan”. Sedangkan yang lainya melihat sebagai gaya jurnalistik model

baru.

Pendapat tersebut sah, karena Republika memang memberikan

warna baru di dunia jurnalistik khususnya cetak. Perbedaanya dengan

media-media lain ada pada sisi pengemasan, pendalaman, dan penyajian

yang cenderung lebih atraktif, jelas, dan tuntas.87

Jurnalisme yang khas.

Corak Jurnalisme Republika didasari pada keinginan untuk

menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Republika

berusaha untuk menyajikan produk jurnalistik yang “enak dibaca”

86

Ibnu Hamad, Op.cit, h. 122. 87

Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya:PT.HU Republika) tanggal 8 Juni

2017.

Page 74: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

58

(readable) . Bahasa dan penuturannya diupayakan menggunakan populer,

renyah dan tidak kaku tanpa mengabaikan kaidah bahasa.

Visualisasi dan desain yang menarik dalam bentuk unsur grafis yang

informatif (berupa gambar, foto, tabel) serta eksploitasi cetakan warna

juga merupakan kekuatan dari surat kabar ini. Dan ini dukung dengan

sajian berita yang tuntas pada satu halaman, sehingga pembaca tidak perlu

melanjutkan pada halaman lain. 88

Sehingga tidak mengherankan jika

Republika pernah mendapatkan predikat 1 dalam tata wajah terbaik media

cetak nasional pada tahun pertama terbit.

Topik-topik yang akrab.

Republika memilih topik yang tidak mengandung pretensi untuk

menjadi terlalu filosofis. Yang lebih memperoleh perhatian adalah topik-

topik yang langsung berdampak kepada masyarakat pembaca. Namun,

bukan berarti Republika mengabaikan kedalaman dan keseriusan.

Republika mencoba mengembangkan semacam surat kabar “semi

magazine” yang mana banyak berita yang ditulis dengan gaya feature.

Jadi, apa yang terjadi sehari-hari sebisa mungkin dibingkai,

ditafsirkan, diberi pendalaaman. Bahkan ada beberapa topik yang

menjadikan ciri khas dari Republika antara lain: Resonansi, Hikmah,

Solilokul, Wacana, Tajuk; ataupun sajian dalam lembar khusus seperti

88

Ibid

Page 75: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

59

suplemen Tekad, Rekor, Manajer, Trend Teknologi, Dialog Jumat, Koran

Kecil, dan Selasar. 89

d. Struktur Redaksi koran Republika

1. Direktur Utama : Agoosh Yoosran

2. Wakil Direktur Utama : Mira Rahardjo Djarot

3. Direktur Operasional : Arys Hilman Nugraha

4. Komisaris Utama : Erick Thohir

5. Komisaris : R Harry Zulnardy, Adrian

Syarkawie, Rudi Setia

Laksmana, Rosan P Roeslani

6. Manajer Senior Keuangan

SDM, dan Umum : Ruwito Brotowidjojo

7. GM Marketing dan Sales : Yulianingsih Yamin

8. Manajer Legal : Setyo Andhiko

9. Manajer Iklan : Indra Wisnu Wardhana

10. Manajer Produksi : Nurrokhim

11. Manajer Sirkulasi : Haryadi B Susanto

12. Pemimpin Redaksi : Irfan Junaidi

13. Wakil Pemimpin Redaksi : Nur Hasan Murtiaji

14. Redakur Pelaksana Koran : Subroto

15. Redaktur Pelaksana Newsroom : Elba Damhuri

16. Redaktur Pelaksana Online : Maman Sudiaman

89

Ibid

Page 76: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

60

17. Redaktur Khusus : Ikwanul Kiram Mashuri,

Nasihin Masha

18. Redaktur Senior : Agung P Vazza

19. Wakil Redaktur Pelaksana : Firkah Mansuri, Heri Ruslan,

Kumara Dewatasari, Joko

Sadewo

20. Asisten Redaktur Pelaksana : Priyantono Oemar, Stevy

Maradona, Fery Kisihandi,

Mansyur Faqih, Didi Purwadi,

Muhammad Subarkah, Budi

Raharjo

21. Sekretaris Redaksi : Hamidah Sagaf

22. Perwakilan Jawa Barat : Rachmat Santoso Basarah

(kepala Perwakilan), Irfan Fitrat

Pribadi (Kepala Redaksi)

23. Perwakilan DIY-Jateng & Jatim : Fachrul Ratzi (Kepala

Perwakilan), Yusuf Assidiq

(Kepala Redaksi)

24. Wartawan Senior : Harun Husein, Nurul S

Hamami, Selamat Ginting, Siwi

Tri Puji Budiwiyati, Rakhmat

Hadi Sucipto

25. Kepala Desain : Sarjono

Page 77: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

61

26. Kepala Indografis : Muhammad Ali Imron

27. Kepala Penyunting Bahasa : Ririn Liechtiana

28. Kepala Digital : Desi Purwo Wijianto

29. Staf Redaksi :

Alwi Shahab, Syahrudin El-Fikri, Andi Nur Aminah, Andri Saubani,

Agus Yulianto, EH Ismail, Dewi Mardiani, Endro Yuwanto, Fitriyani

Zamzami, Indira Rezkisari, Irwan Kelana, Israr, Khoirul Azwar,

Nashih Nashrullah, Natalia Endah Hapsari, Nidia Zuraya, Nina

Chairani Ibrahim, Musiron, Ratna Puspita, Reiny Dwinanda, R Hiru

Muhammad, Teguh Firmansyah, Wachidah Handasah, Yeyen

Rostiyani, Yogi Ardhi Cahyadi, Edwin Dwi Putranto, Abdullah

Sammy, Agus Raharjo, Ahmad Islamy Jamil, Amri Amrullah, Ani

Nursalikah, A Syalaby Ichsan, Bilal Ramadhan, Bowo Pribadi, Citra

Listya Rini, Darmawan, Desy Susilowati, Djoko Suceno, Dwi

Murdaningsih, Dyah Ratna Meta Novia, Eko Widiyatno, Erdy Nasrul,

Erik Purnama Putra, Esthi Maharani, Fernan Rahadi, Friska Yolanda,

Ichsan Emrald Alamsyah, Indah Wulandari, Lilis Sri Handayani,

Mohammad Akbar, Muhammad Fakhruddin, M Hafil, Neni

Ridarineni, Nur Aini, Qommarria Rostanti, Rusdy Nurdiansyah,Satya

Festiani, Setyanavidita Livikacansera, Yulianingsih, Tahta Aidilla,

Agung Supriyanto, Wihdan Hidayat, Prayogi, Rakhmawaty La‟lang,

Yasin Habibi, Raisan Alfarisi, Bambang Noroyono, Gita Amanda

Jatnikawati, Angga Indriawan, M Iqbal, Satria Kartika Yudha, Rizky

Page 78: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

62

Jaramaya, Gilang Akbar Prambadi, Rr Laeny Sulistyawati, Nora

Azizah, Lida Puspaningtyas, Dessy Suciati Saputri, Ratna Ajeng

Sidomukti, Reja Irfa Widodo, Fuji Pratiwi, Halimanatus Sa‟diah, Mas

Alamil Huda, Sadly Rahman, Agung Sasongko, Hazliansyah, Yudha

Manggala Priana Putra, M Amin Madani, Fian Firatmaja, Karta

Raharja Ucu, Puti Almas, Rahmat Fajar, Fauziah Mursid, Debbie

Sutrisno, Ali Mansur, Melisa Riska Putri, Sonia Fitri, Umi Nur

Fadhilah, M Fauzi Ridwan, Maspril Aries (Palembang), Ahmad

Baraas, Mutia Ramadhani (Bali), Ahmad Fikri Noor, Eric

Iskandarsyah, Kiki Sakinah, Lintar Satria Zulfikar, Eko Supriyadi,

Issha Haruma, Marniati, M Nursyamsi, Sapto Andika Candra, Binti

Sholikah, Christiyaningsih, Lit Septiyaningsih, Sri Handayani,

Dadang Kurnia, Rizma Riyandi, Adysha Citra R, Andrian Saputra,

Aprilia Safitri Ramadhani, Dian Fath Risalah, Febrian, Fira

Nursya‟bani, Fuji Eka Permana, Hasanul Rizqa, Intan Pratiwi, Retno

Wulandari, Rossi Handayani, Umar Mukhtar, Wilda Fizriyani,

Anggoro Pramudya, Santi Sopia, Wisnu Aji Prasetyo, Frederikus

Dominggus Bata, Wahyu Suryana, Rizkyan Adhiyudha, Kamran

Dikarma, Dian Erika Nugraheny, Zuli Istiqomah, Aji Nugroho, Dwina

Agustin, Mabruroh, Noer Qomariah, Kusumawardhani, Rahayu

Subekti, Rizky Suryarandika, Shelbi Asrianti, Kabul Astuti, Idealisa

Masyrafina, Crystal Liestia, Muhyidin.

Page 79: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

63

e. Alamat Redaksi : Jl Warung Buncit Raya No. 37,

Jakarta 12510.

Perwakilan Jawa Barat : Jl. Mangga No. 47 Bandung 404114.

Perwakilan Jateng-DIY & Jatim : Jl. Perahu No. 4, Kota Baru,

Yogyakarta.

f. Cakupan Distribusi

Harian Umum Republika tersebar di seluruh Indonesia. Namun,

sebagaian besar oplahnya beredar di Jakarta dan Jawa Barat. Di Jakarta

sebesar 50.31%, Jawa Barat 17,30%, Jawa Tengah 6.90%, Jawa Timur

4.36% , sisanya tersebar di daerah-daerah lain.90

B. Temuan dan Sajian Data

1. Temuan Data

Kebijakan baru soal imigran telah resmi di tanda tangani oleh

Donald Trump untuk tujuan memperketat keamanan untuk menghindari

ancaman dari teroris. Namun nyatanya, alih-alih mendapatkan dukungan.

Yang terjadi adalah kecaman oleh berbagai pihak.

Sikap Indonesia cenderung tenang dalam menyikapi kebijakan ini,

karena presiden Indonesia Joko Widodo menganggap hal ini merupakan

topik yang tidak relevan, karena Indonesia tidak termasuk dalam daftar

negara yang dicekal kedatangannya di Amerika Serikat.

Namun, juga ada menyayangkan kebijakan pemabtasan imigran

Muslim di Amerika Serikat. Yaitu organisasi Islam Muhammadiyah yang

90

Ibid

Page 80: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

64

menyatakan bahwa kebijakan pemabtasan imigran Muslim dapat

meningkatkan sentimen anti Islam atau Islamophobia.

Dan inilah dijadikan oleh Republika sebagai topik yang menarik

untuk disebar luaskan kepada masyarakat Indonesia. Republika tergolong

rajin dan tajam memberitakan topik ini menjadi bagian dalam korannya.

Berikut adalah temuan data yang ditemukan oleh peneliti:

Tabel 3. Temuan data

No Temuan Indikator Keterangan 1. Republika menganggap kebijakan

pembatasan imigran Muslim

merupakan kebijakan yang

diskriminatif

Hasil wawancara Redaktur

rubrik

internasional

Republika

2 Republika merupakan koran

komunitas Muslim, sehingga kasus

pembatasan imigran Muslim

merupakan topik yang menarik.

Hasil wawancara Redaktur

rubrik

internasional

Republika

3 Hasil analisis Framing yang

menunjukan Republika memihak

umat Muslim, dan kesalahan

terletak pada Amerika Serikat.

a. Jokowi: Jangan Resah ( 31

Januari 2017)

b. Umat Islam Terluka ( 1

Februari 2017)

c. WNI di AS Diharap Bersatu (

2 Februari 2017)

d. Dubes AS Sowan ke NU dan

Muhammadiyah ( 3 Februari

2017)

e. WNI di AS Khawatir ( 3

Februari 2017)

Koran

Republika

terbitan

Januari –

Februari tahun

2017

2. Sajian Data

Berikut adalah hasil dari analisis framing berita dengan topik

pembatasan imigran Muslim di Amerika Serikat pada koran Republika

edisi Januari – Februari 2017.

a. Analisis Framing Berita Tanggal 31 Januari 2017

Judul: “Jokowi: Jangan Resah”

BOYOLALI- Presiden Joko Widodo meminta seluruh warga negara

Indonesia (WNI), khususnya berada di Amerika Serikat (AS), tidak perlu

Page 81: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

65

resah. Permintaan itu disampaikan Presiden seiring keputusan Pemerintah

AS melarang Muslim dari tujuh negara memasuki Negeri Paman Sam.

“Wong tidak terkena dampak, kok keresahan? Bagaimana sih? Wong

yang terkena hanya berapa, hanya tujuh negara,” ujarnya menjawab

pertanyaan wartawan setelah meluncurkan program Kemudahan Impor

Tujuan Ekspor (KITE) Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Dusun

Tumang, Desa Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (30/1)

siang.

Menurut Presiden, perihal tersebut tidak relevan untuk ditanyakan.

Sebab, Indonesia tidak terkena dampak dari kebijakan yang ditanda

tangani Presiden AS Donald Trump pada Jumat (27/1)

“Kita tidak terkena dampak dari kebijakan itu, kenapa ditanyakan?

Kita kan tidak terkena dampak dari kebijakan itu,” kata Presiden.

Ia pun menegaskan, prinsip konstitusi Indonesia secara jelas dan

tegas memperjuangkan kesetaraan dan keadilan. Namun, dalam konteks

ini, Presiden menilai Indonesia tidak perlu khawatir.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyayangkan kebijakan yang

ditempuh Pemerintah AS. Walaupun demikian, Indonesia sebagai negara

dengan penduduk mayoritas Muslim tidak termasuk tujuh negara yang

rakyatnya dilarangan ke AS.

“Kami menyampaikan penyesalan mendalam terhadap kebijakan

tersebut,” ujar Retno, seperti dilansir Reuters.

Kementrian Luar Negeri menyatakan, hingga saat ini, tidak ada

rencana untuk mengeluarkan imbauan perjalanan atau travel advisory ke

AS terkait pemberlakuan larangan bagi Muslim dari tujuh negara. Aturan

ini dinilai tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap masyarakat di

Tanah Air.

“Indonesia tidak menjadi dari tujuh negara yang termasuk dalam

kebijakan tersebut. Jadi tidak ada pengaruh langsung untuk hal ini,” ujar

juru bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir kepada Republika, Senin (30/1)

Presiden Trump menandatangani larangan masuk bagi tujuh warga

mayoritas Muslim, pekan lalu. Ketujuh negara itu adalah Suriah, Iran, Irak,

Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman. Larangan itu berlaku selama 90 hari

kedepan. Regulasi itu juga ditujukan melarang masuknya pengungsi dalam

120 hari nanti. Kebijakan Trump menuai protes di seantero Amerika

Serikat. Aksi untuk unjuk rasa menentang kebijakan itu masih terjadi,

umumnya demonstran melakukan aksinya di bandara-bandara, antara lain

Los Angeles, San Francisco, Dallas, New York, dan Seattle.

Seperti aksi Women‟s March, pengunjuk rasa membawa ribuan

poster berbekal tulisan tangan ber warna yang berisi kecaman terhadap

Trump. Protes juga dilakukan di sejumlah landmark AS, yaitu Gedung

Putih, Boston Copley Square, dan Battery Park di Manhattan.

“Tidak ada kebencian, tidak ada ketakutan, imigran diterima disini,”

demikian nyanyian para pemrotes.

Senator Demokrat yang turut serta dalam aksi, Charles Schumer,

menyatakan, kebijakan Trump bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan

Page 82: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

66

yang dimiliki AS. Ia mengaku akan terus melancarkan protes sampai

kebijakan ini dibatalkan.

“Apa yang kita bicarakan berkaitan dengan hidup dan mati begitu

banyak orang,” kata Schumer.

Warisan Obama

Trump tidak tinggal diam menanggapi protes tersebut. Dalam

pernyataan yang diunggah di akun Facebook resminya, Senin (30/1) WIB,

Trump menjelaskan, kebijakan ini dimaksudkan untuk melindungi AS. Ia

juga membantah apabila langkah ini bertujuan mengadang Muslim

memasuki Negeri Paman Sam.

“Ini tentang teror dan menjaga agar negara kita tetap aman,” kata

Trump.

Menurut dia, kebijakan ini mirip dengan langkah Presiden Barrack

Obama pada 2011. Ketika itu, Obama melarang penerbitan visa bagi

pengungsi dari Irak selama enam bulan.

“Tujuh negara dalam perintah eksekutif sama dengan hasil

identifikasi pemerintahan Obama yang menyebut negara-negara tersebut

adalah sumber teror,” ujar Trump

Ia pun menjelaskan, ada lebih dari 40 negara yang berpenduduk

mayoritas Muslim tetapi tidak terkena dampak kebijakan tersebut. Trump

pun memastikan, pemerintah akan kembali mengeluarkan visa untuk

semua negara setelah dilakukan evaluasi.

“Prioritas pertama saya adalah selalu melindungi dan melayani

negara ini. Namun, sebagai presiden, saya akan mencari cara untuk

membantu semua orang yang menderita,” katanya. ed: muhammad iqbal

Berikut adalah hasil analisis framing yang dilakukan oleh Republika

dalam berita yang berjudul “Jokowi: Jangan Resah”.

Define Problems: Pendifinisian masalah pada berita ini adalah pada

sikap presiden Joko Widodo terhadap kebijakan pembatasan imigran

Muslim di Amerika Serikat, hal ini dapat dilihat pada lead berita berikut:

“Wong tidak terkena dampak, kok keresahan? Bagaimana sih?

Wong yang terkena hanya berapa, hanya tujuh negara,” ujarnya....”

Diagnose Cause: Penyebab masalah pada berita ini terletak pada

presiden Joko Widodo yang memberikan sikap bahwa topik kebijakan

imigran Muslim merupakan hal yang tidak relevan, karena Indonesia tidak

termasuk dalam daftar negara yang dicekal.

Page 83: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

67

“Menurut Presiden, perihal tersebut tidak relevan untuk

ditanyakan. Sebab, Indonesia tidak terkena dampak dari kebijakan

yang ditanda tangani Presiden AS Donald Trump pada Jumat

(27/1)”

Make Moral Judgement: Penilaian moral pada berita ini diberikan

kepada presiden Joko Widodo yang mengaskan bahwa prinsip konstitusi

Indonesia adalah menegak kan kesetaraan dan keadilan. Terlebih

Indonesia tidak masuk dalam daftar yang dicekal untuk masuk ke AS.

“Ia pun menegaskan, prinsip konstitusi Indonesia secara jelas

dan tegas memperjuangkan kesetaraan dan keadilan. Namun, dalam

konteks ini, Presiden menilai Indonesia tidak perlu khawatir.”

Treatment Recomendation: Penyelesaian yang di tawarkan oleh

Republika adalah menyayangkan kebijakan kebijakan pembatasan Imigran

Muslim. Penyelesaian masalah ini bisa dilihat dengan adanya ungkapan

dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

“Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyayangkan kebijakan

yang ditempuh Pemerintah AS. Walaupun demikian, Indonesia

sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim tidak termasuk

tujuh negara yang rakyatnya dilarangan ke AS”

Pada berita ini, Republika memberikan penonjolan pada kata,

gambar. Penonjolan kata pada berita ini yaitu penulisan judul yang

mempunyai ukuran lebih besar dan tebal dibandingkan berita lain yang

berada di halaman yang sama. Republika juga memberikan gambar

seorang Muslimah yang menggunakan hijab bermotif bendera Amerika

Serikat, selain itu juga terdapat gambar yang berupa data jumlah WNI

yang tinggal di Amerika Serikat. Selain itu, berita ini diletakan pada

Page 84: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

68

halaman depan koran Republika dengan ukuran ruang yang lebih besar

dibandingkan berita lain.

Berita ini menggambarkan sikap presiden Indonesia Joko Widodo

yang tenang dalam menyikapi kebijakan pembatasan imigran Muslim yang

sudah di tanda tangani oleh Donald Trump, karena Indonesia tidak

termasuk dalam daftar yang dicekal. Berita ini penting, meskipun

Indonesia tidak termasuk dalam daftar yang dicekal. Namun, Indonesia

adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia sehingga

menimbulkan ke khawatiran tersendiri.

Aktor penyebab masalah adalah presiden Joko Widodo yang

menganggap tidak perlu resah dalam menyikapi kebijakan pembatasan

imigran Muslim. Karena, Joko Widodo menganggap tidak relevan jika hal

tersebut dikaitkan dengan Indonesia terlebih Indonesia tidak masuk dalam

daftar negara yang di cekal untuk masuk ke Amerika Serikat.

Selain itu presiden Joko Widodo secara tegas mengungkapkan

bahwa prinsip konstitusi Indonesia adalah memperjuangkan kesetaraan

dan keadilan. Solusi yang diberikan Republika atas isu ini adalah

menyayangkan kebijakan pembatasan imigran Muslim.

Tabel 4. Framing berita Jokowi: Jangan Resah.

Define Problems “Wong tidak terkena dampak, kok keresahan? Bagaimana sih?

Wong yang terkena hanya berapa, hanya tujuh negara,”

ujarnya....” (Paragraf 2)

Diagnose Cause “Menurut Presiden, perihal tersebut tidak relevan untuk

ditanyakan. Sebab, Indonesia tidak terkena dampak dari

kebijakan yang ditanda tangani Presiden AS Donald Trump

pada Jumat (27/1)” (Paragraf 3)

Page 85: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

69

Make Moral Judgement “Ia pun menegaskan, prinsip konstitusi Indonesia secara jelas

dan tegas memperjuangkan kesetaraan dan keadilan. Namun,

dalam konteks ini, Presiden menilai Indonesia tidak perlu

khawatir.” (Paragraf 5)

Treatment

Recomendation

“Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyayangkan

kebijakan yang ditempuh Pemerintah AS. Walaupun

demikian, Indonesia sebagai negara dengan penduduk

mayoritas Muslim tidak termasuk tujuh negara yang rakyatnya

dilarangan ke AS” (Paragraf 6)

b. Analisis Framing Berita Tanggal 1 Februari 2017

Judul: “Umat Islam Terluka”

JAKARTA – Lembaga Islam di dalam dan luar negeri terus

memprotes kebijakan pemblokiran warga dari tujuh negara Muslim yang

diberlakukan Presiden AS Donald Trump. Kebijakan pukul rata disebut

menyakiti perasaan umat Islam.

“Kebijakan tersebut menjadi stereotip negatif terhadap Muslim dunia

dan sangat mencederai perasaan umat Islam,” kata Ketua Majelis Ulama

Indonesia (MUI) Bidang Luar Negeri, KH Muhyidin Junaidi kepada

Republika, kemarin.

Menurut dia, menyamakan semua Muslim sebagai pelaku terorisme

dan tindak kekerasan adalah sebuah penghinaan besar.

Muhyidin menegaskan, kebijakan AS soal imigrasi Muslim tersebut

melawan Deklarasi HAM Universal PBB, menciptakan instabilitas dunia,

rasialis, kental dengan nuansa Islamofobia, dan mendorong

berkembangnya kelompok radikalisme serta ekstemisme gaya baru.

Trump menandatangani perintah eksekutif pembatasan Muslim pada

Jumat (27/1) waktu setempat. Ia memberlakukan pemblokiran terhadap

para pengungsi selama 140 hari dan terhadap warga dari tujuh negara selaa

90 hari.

Negara-negara yang dimaksud adalah Suriah, Iran, Irak, Libya,

Somalia, Sudan, dan Yaman. Trump menyatakan, keputusan itu bukan

pembatasan terhadap Muslim, melainkan upaya membuat warga AS aman

dari terorisme. Meski begitu, Trump juga sempat menyatakan pembatasan

pengungsi tidak berlaku bagi pemeluk Nasrani dari negara-negara yang

dicekal.

Hingga Senin (30/1) waktu AS, Departemen Keamanan Dalam

Negeri AS mencatat, sebanyak 348 pemegang visa AS dilarang naik

pesawat ke AS dari berbagai negara lain. Selain itu, sebanyak 200 lebih

penumpang yang telah tiba di AS ditahan dan sebagian lainnya

dideportasi.

Sedikitnya735 orang juga menjalani pemeriksaan intensif dari

petugas Bea Cukai dan perlindungan perbatasan AS. Dari jumlah itu,

Page 86: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

70

sebanyak 394 diantaranya adalah warga permanen AS pemegang green

card.

Kebijakan Trump sejauh ini terus mendapatkan reaksi penolakan

luas dari berbagai kalangan, baik Muslim maupun non-Muslim di AS.

Pengadilan di beberapa negara bagian telah melakukan pembekuan atas

deportasi warga dari tujuh negara yang terlanjur tiba di AS. Kendati

demikian, regulasi yang ditekan Trump masih terus berjalan.

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) secara resmi telah mengeluarkan

pernyataan kecaman untuk kebijakan Trump. “Aksi pilih-pilih dan

diskriminatif tersebut hanya akan memperkuat narasi radikalisme para

ekstremism,” tulis OKI dalam pernyataan resmi yang diunggah di laman

mereka.

Kebijakan Trump juga dinilai akan mengipasi anarkisme dan

terorisme. Hal tersebut disayangkan di tengah upaya OKI bekerja sama

dengan berbagai negara, termasuk AS untuk melawan terorisme dan

seluruh manifestinya.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu‟ti mengatakan,

sudah sewajarnya Pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas terkait

kebijakan pembatasan Muslim oleh Trump meski tak masuk daftar cekal.

“Sudah sewajarnya Pemerintah Indonesia menyampaikan sikap sebagai

suatu bentuk solidaritas,” ujar Mu‟ti kepada Republika, Selasa (31/1).

Hal itu ia sampaikan menyusul Presiden Joko Widodo, yang

meminta umat Islam Indonesia tak resah menyikapi kebijakan Trump.

Menurut Presiden, tak perlu ada keresahan karena Indonesia tak termasuk

negara yang warganya dicekal.

Mu‟ti menilai, sebagai negara berdaulat dan sesuai dengan politik

luar negeri yang bebas, Indonesia tak perlu khawatir mengkritik AS. Mu‟ti

menilai, pembatasan Muslim akan memicu sikap anti-AS di Tanah Air.

“Keamanan kawasan Timur Tengah secara tidak langsung

mempengaruhi keamanan dunia,” kata Mu‟ti.

Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla juga menilai,

kebijakan Trump merugikan negara itu sendiri. “Itu membahayakan

keutuhan dan nilai-nilai Amerika karena orang Amerika itu asalnya para

imigran. Nilai itu mereka pertahankan,”ujar Jusuf Kalla di Jakarta,

kemarin.

Menurut Jusuf Kalla, kebijakan tersebut juga menambah kecurigaan

terhadap umat Muslim di dunia. Ia menekankan, Indonesia sebagai bagian

dari negara OKI belum mengeluarkan sikap resmi terkait kebijakan itu.

Namun, Wapres menyatakan ketidaksetujuannya terhadap

pembatasan imigran. “Rakyat Amerika sendiri tidak setuju, apalagi kita

orang yang data,” kata Jusuf Kalla. Rizky jaramaya, ed: Fitriyan Zamzami.

Berikut adalah hasil analisis framing yang dilakukan oleh Republika

dalam berita yang berjudul “Umat Islam Terluka”.

Page 87: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

71

Define Problems: Pendefinisian masalah pada berita ini adalah

terletak pada kebijakan pembatasan imigran Muslim merupakan kebijakan

yang melukai perasaan umat Muslim.

“Lembaga Islam di dalam dan luar negeri terus memprotes

kebijakan pemblokiran warga dari tujuh negara Muslim yang

diberlakukan Presiden AS Donald Trump. Kebijakan pukul rata

disebut menyakiti perasaan umat Islam.”

Diagnose Causes: Penyebab masalah dalam berita ini adalah

presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Karena, dia yang menandatangi

kebijakan ini.

“Trump menandatangani perintah eksekutif pembatasan

Muslim pada Jumat (27/1) waktu setempat. Ia memberlakukan

pemblokiran terhadap para pengungsi selama 140 hari dan terhadap

warga dari tujuh negara selaa 90 hari.”

Make Moral Judgement: Moral yang diangkat dari berita ini adalah

kebijakan pembatasan imigran Muslim akan merugikan Amerika Serikat

sendiri, karena Amerika merupakan negara yang berasal dari kalangan

Imigran.

“Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla juga

menilai, kebijakan Trump merugikan negara itu sendiri. “Itu

membahayakan keutuhan dan nilai-nilai Amerika karena orang

Amerika itu asalnya para imigran. Nilai itu mereka

pertahankan,”ujar Jusuf Kalla di Jakarta, kemarin.”

Treatment Recomendation: Republika memberikan solusi sebagai

negara yang berdaulat Indonesia tidak perlu takut untuk mengkritisi

kebijakan pembatasan imigran Muslim di Amerika Serikat. Penyelesaian

masalah dapat dilihat dari ungkapan sekretaris umum PP Muhammadiyah,

Abdulah Mu‟ti.

Page 88: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

72

“Mu‟ti menilai, sebagai negara berdaulat dan sesuai dengan

politik luar negeri yang bebas, Indonesia tak perlu khawatir

mengkritik AS. Mu‟ti menilai, pembatasan Muslim akan memicu

sikap anti-AS di Tanah Air.”

Pada berita ini, Republika memberikan penonjolan berupa kata dan

tata letak, penonjolan kata dengan memberikan ukuran yang lebih besar

dan tebal dibanding judul berita lain. Selain itu, berita ini diletakan pada

halaman depan headline dan ukuranya juga lebih besar dibandingkan

berita lain.

Berita ini berisi tentang pandangan negatif dari beberapa tokoh

nasional di Indonesia yang menilai kebijakan pembatasan imigran Muslim

merupakan kebijakan yang diskriminatif dan menghina umat Muslim,

terdapat juga ungkapan dari Abdulah Mu‟ti yang mendorong pemerintah

Indonesia tidak perlu takut dalam mengkritik Amerika Serikat.

Tabel 5. Framing berita Umat Islam Terluka.

Define Problems “Lembaga Islam di dalam dan luar negeri terus memprotes

kebijakan pemblokiran warga dari tujuh negara Muslim yang

diberlakukan Presiden AS Donald Trump. Kebijakan pukul

rata disebut menyakiti perasaan umat Islam.” (Paragraf 1)

Diagnose Causes “Trump menandatangani perintah eksekutif pembatasan

Muslim pada Jumat (27/1) waktu setempat. Ia

memberlakukan pemblokiran terhadap para pengungsi

selama 140 hari dan terhadap warga dari tujuh negara selaa

90 hari.” (Paragraf 5)

Make Moral Judgement “Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla juga

menilai, kebijakan Trump merugikan negara itu sendiri. “Itu

membahayakan keutuhan dan nilai-nilai Amerika karena

orang Amerika itu asalnya para imigran. Nilai itu mereka

pertahankan,”ujar Jusuf Kalla di Jakarta, kemarin.” (Paragraf

16)

Treatment

Recomendation

“Mu‟ti menilai, sebagai negara berdaulat dan sesuai dengan

politik luar negeri yang bebas, Indonesia tak perlu khawatir

mengkritik AS. Mu‟ti menilai, pembatasan Muslim akan

memicu sikap anti-AS di Tanah Air.” (Paragraf 14)

Page 89: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

73

c. Analisis Framing Berita Tanggal 2 Februari 2017

Judul: “WNI di AS Diharap Bersatu”

WASHINGTON – Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat

Budi Bowoleksono menyatakan, pihaknya akan memprioritaskan

perlindungan warga Indonesia di AS, Senin (31/1). Ia juga mengimbau

agar WNI di AS agar bersatu dan saling membantu.

“Lupakan perbedaan yang ada, kini saatnya masyarakat Indonesia di

AS untuk bersatu, saling bahu-membahu dan tolong menolong,” kata

diplomat yang akrab dipanggil Sonny ini melalui akun Twitter-nya,

kemarin. Ia juga menekankan bahwa perlindungan WNI adalah prioritas

tinggi bagi seluruh RI di luar negeri.

Sonny menyatakan telah bertemu dengan Direktur Eksekutif Council

on American-Islamic Relations (CAIR) Nihad Awad terkait pelarangan

warga tujuh negara mayoritas dari memasuki AS. Di kantor CAIR, Sonny

berkomitmen untuk berkomitmen untuk bekerja sama menangani

fenomena islamofobia. “Pada saat ini, lebih penting untuk menyebarkan

pesan perdamaian dan Islam yang toleran,”tambahnya.

Beberapa waktu lalu, pemerintah Indonesia juga mengeluarkan

imbauan untuk seluruh WNI yang bermukim di AS. WNI diminta untuk

tetap tenang dan waspada. Selain itu, WNI harus menaati hukum setempat

dan tetap menjaga ketertiban umum di lingkungan masing-masing.

“Pemerintah Indonesia melalui perwakilan RI di seluruh AS terus

mengamati perkembangan yang terjadi dan akan mengantisipasi dampak

yang mungkin timbul bagi WNI,” demikian tertulis dalam imbauan

tersebut. Pemerintah juga mengimbau agar penduduk memahami hak-hak

mereka.

Sedangkan, juru bicara Kementrian Luar Negeri (Kemenlu)

Arrmanatha Nasir menyatakan, Kemenlu menyayangkan perintah

eksekutif Donald Trump. Meski tidak berimbas kepada Indonesia,

melarang masuk warga negara mayoritas Muslim bisa berdampak buruk

pada upaya memerangi terorisme dan penangan pengungsi.

“(Adalah) salah mengaitkan radikalisme dan terorisme dengan

agama atau kepercayaan tertentu,” kata Arrmanatha. Ia menilai upaya

memerangi terorisme harus dilakukan dengan kerja sama internasional,

termasuk untuk mengatasi akar penyebabnya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir menilai Donald

Trump menerapkan kebijakan politik islamofobia dan diskriminatif

terhadap komunitas Muslim terkait perintah eksekutif yang melarang

Muslim dari tujuh warga negara mayoritas Islam masuk ke AS.

“Kebijakan politik tersebut paradoks dengan jati diri AS sebagai negara

demokrasi dan hak asasi manusia,” ujar Haedar kepada Republika, Rabu

(1/2)

Page 90: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

74

Haedar menilai cara pandang konservatif dan bias Islam tersebut

menunjukan ketertinggalan alam pikir Trump dan pendukungnya tentang

dunia Islam. Di samping itu, Haedar mengatakan, Trump dan

pendukungnya juga tertinggal dalam hal berpikir tentang perkembangan

dunia yang semakin terbuka.

Haedar menilai cara pandang seperti Trump yang terjangkit virus

islamofobia juga ada di Indonesia. Pihak-pihak tersebut kerap memandang

Islam sama dengan terorisme dan radikalisme. “Karena itu umat Islam

juga perlu memahami realitas politik tersebut untuk semakin

mengedepankan Islam yang moderat tetapi cerdas dan berkemajuan agar

bisa menghadapi konservativisme politik yang kerdil itu,” kata Haedar.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim

se-Indonesia Ilham Akbar Habibie mengaku yakin kebijakan Donald

Trump tak akan mengubah jati diri rakyatnya. “Saya percaya pada

masyarakat AS. Saya pernah tinggal di sana. Orang-orang yang saya kenal

terbuka dan toleran,” kata dia, di Jakarta, Selasa (31/1) malam.

Ilham mengingatkan, AS adalah negara imigran. Sehingga mereka

mestinya memiliki solidaritas terhadap para imigran dan orang yang

mencari suaka. Kedua, menurut Ilham, solidaritas rakyat AS melawan

presiden Trump jelas ada. Selain unjuk rasa, ia mencontohkan pernyataan

Madeleine Albright, mantan menteri luar negeri AS yang meminta Donald

Trump untuk memasukan namanya dalam daftar Muslim bila pendataan

ketat atas Muslim dijalankan. umi nur fadhilah ed: fitriyan zamzami

Berikut adalah hasil analisis framing yang dilakukan oleh Republika

dalam berita yang berjudul “WNI di AS Diharap Bersatu”.

Define Problems: Pendefinisian masalah pada berita ini terletak pada

kesalahan jika mengaitkan kasus terorisme dan radikalisme dengan agama

tertentu, sebagaimana pendapat dari juru bicara Kementrian Luar Negeri

Indonesia, Arrmanatha Nasir.

“(Adalah) salah mengaitkan radikalisme dan terorisme

dengan agama atau kepercayaan tertentu,” kata Arrmanatha.”

Diagnose Causes: Penyebab masalah dalam berita ini adalah Donald

Trump, selaku pembuat kebijakan pembatasan imigran Muslim yang

dinilai sebagai kebijakan politik Islamofobia dan diskriminatif.

“Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir menilai

Donald Trump menerapkan kebijakan politik islamofobia dan

diskriminatif terhadap komunitas Muslim terkait perintah eksekutif

Page 91: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

75

yang melarang Muslim dari tujuh warga negara mayoritas Islam

masuk ke AS.”

Make Moral Judgement: Keputusan moral yang diambil dari berita

ini adalah cara pandang konservatif dan bias tentang Islam merupakan

wujud ketertinggalan alam pikir.

“....Cara pandang konservatif dan bias Islam tersebut

menunjukan ketertinggalan alam pikir Trump dan pendukungnya

tentang dunia Islam. Di samping itu, Haedar mengatakan, Trump

dan pendukungnya juga tertinggal dalam hal berpikir tentang

perkembangan dunia yang semakin terbuka.”

Treatment Recomendation: Penyelesaian masalah yang di sarankan

oleh Republika adalah umat Muslim perlu memahami realitas politik yang

sedang berkembang.

“....Karena itu umat Islam juga perlu memahami realitas

politik tersebut untuk semakin mengedepankan Islam yang moderat

tetapi cerdas dan berkemajuan agar bisa menghadapi

konservativisme politik yang kerdil itu,” kata Haedar.”

Pada berita ini, Republika menonjolkan kata dengan memberikan

ukuran judul yang lebih besar dan tebal dibandingkan dengan berita lain

yang berada di rubrik internasional. Ruang yang diberikan pada berita ini

juga lebih besar dibandingkan berita lainnya.

Berita ini membahas bahwa sebuah kesalahan jika mengaitkan kasus

terorisme dengan agama tertentu. Penyebabnya karena Donald Trump

menerapkan kebijakan pembatasan imigran Muslim berdasarkan kebijakan

politik yang diskriminatif dan ini merupakan wujud Islamofobia.

Dalam berita ini juga dijelaskan bahwa memahami Islam secara

konservatif dan bias merupakan wujud ketertinggalan pola pikir, karena

Page 92: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

76

saat ini merupakan era perkembangan keterbukaan. Solusi yang

ditawarkan oleh Republika adalah agar umat Muslim semakin

mengedepankan Islam yang moderat ditengah realitas politik.

Tabel 6. Framing berita WNI di AS Diharap Bersatu.

Define Problems “(Adalah) salah mengaitkan radikalisme dan terorisme

dengan agama atau kepercayaan tertentu,” kata

Arrmanatha.” (Paragraf 7)

Diagnose Causes “Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir

menilai Donald Trump menerapkan kebijakan politik

islamofobia dan diskriminatif terhadap komunitas

Muslim terkait perintah eksekutif yang melarang

Muslim dari tujuh warga negara mayoritas Islam

masuk ke AS.” (Paragraf 8, kalimat 1)

Make Moral Judgement “....Cara pandang konservatif dan bias Islam tersebut

menunjukan ketertinggalan alam pikir Trump dan

pendukungnya tentang dunia Islam. Di samping itu,

Haedar mengatakan, Trump dan pendukungnya juga

tertinggal dalam hal berpikir tentang perkembangan

dunia yang semakin terbuka.” (Paragraf 9)

Treatment Recomendation “....Karena itu umat Islam juga perlu memahami

realitas politik tersebut untuk semakin mengedepankan

Islam yang moderat tetapi cerdas dan berkemajuan

agar bisa menghadapi konservativisme politik yang

kerdil itu,” kata Haedar.” (Paragraf 10, kalimat 3)

Page 93: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

77

d. Analisis Framing Berita Tanggal 3 Februari 2017

Judul: “Dubes AS Sowan ke NU dan Muhammadiyah”

JAKARTA-Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia

Joseph R Donovan menyambangi petinggi PP Muhammadiyah dan PB

Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus pada Kamis (2/1). Kunjungan itu

dilakukan di tengah kecaman lembaga-lembaga Islam di Tanah Air terkait

perintah eksekutif pencekalan warga tujuh negara mayoritas Muslim yang

dikeluarkan Presiden AS Donald Trump.

Dalam masing-masing kunjungan ke markas dua ormas Islam

terbesar di Indonesia itu, Donovan menjelaskan pembenaran atas larangan

masuk yang diperintahkan Donald Trump. Di kantor PBNU, ia

menyatakan, perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump tidak akan

berlangsung lama. “Perintah eksekutif bersifat kontemporer saja, untuk

menjaga perbatasan dan mengkaji prosedur keamanan,” kata Donovan, di

gedung PBNU, Kamis (2/2)

Ia menegaskan, perintah eksekutif yang ada tidak akan melibatkan

warga negara Indonesia, terlebih Indonesia tidak masuk tujuh negara yang

dilarang. Selain itu, Donovan menekankan, terdapat 40 negara mayoritas

Muslim di dunia yang tidak masuk dalam daftar.

Donovan menuturkan, Indonesia merupakan satu di antara 40 negara

yang tidak masuk ke daftar tersebut. karena itu, ia mengaku sangat yakin

tidak akan ada perubahan hubungan Indonesia dengan AS, termasuk warga

negara Indonesia yang ada di AS. “Tidak akan melibatkan Indonesia,” ujar

masuk dalam daftar.

Ia menekankan, Indonesia merupakan salah satu mitra berharga bagi

AS. Apalagi, banyak kerja sama yang dilakukan dan bakal ditingkatkan.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj tak banyak menyinggung soal

pencekalan Muslim oleh Trump selepas menemui Donovan, kemarin.

Meski begitu, ia berterima kasih kepada Dubes AS atas apresiasi

terhadap Nahdlatul Ulama yang dianggap salah satu bentuk Islam moderat

di Indonesia. “Sangat mengapresiasi NU, beliau merasa masih ada bentuk

moderat, yaitu NU Indoensia,”ujar Said.

Dalam perintah eksekutifnya, Trump melarang warga Sudan, Iran,

Irak, Suriah, Yaman, Libya, dan Somalia selama 90 hari. Selain melarang

warga dari tujuh negara mayoritas Muslim, Trump juga menghentikan

sementara pengungsi ke AS selama 120 hari.

Kementrian Pertahanan AS menyatakan pada Rabu (1/2), jangka

waktu pembatasan tersebut bisa diperpanjang. Tak hanya itu, Pemerintah

AS juga bisa menambah jumlah negara yang dicekal, bila negara

bersangkutan tak bisa menjamin pemeriksaan keamanan yang memadai

terhadap warganya yang hendak ke AS.

Di AS, aksi unjuk rasa warga menolak kebijakan yang dinilai

mendiskriminasikan Muslim tersebut terus dilakukan. Sejumlah jaksa

agung, hakim, dan diplomat AS juga menyatakan keberatan atas kebijakan

Page 94: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

78

itu. Oleh media-media AS, perintah eksekutif tersebut juga kini dijuluki

sebagai „Muslim Ban‟ alias „Pencekalan Muslim‟

Saat menyambangi kantor PP Muhammadiyah, Donovan berupaya

meyakinkan jika perintah eksekutif Presiden Donald Trump bukanlah

larangan bagi umat Muslim untuk masuk ke AS. “Perintah eksekutif

hanyalah peningkatan upaya perlindungan perbatasan Amerika. Ini bukan

melarang Muslim masuk ke Amerika,” kata dia. Penegasan serupa

sebelumnya juga disampaikan Donald Trump.

Dalam kunjungan ke Muhammadiyah, Donovan juga menyatakan

penghargaanya terhadap Muslim di Indonesia.

“Saya dengar langsung peran Islam di Indonesia dari

Muhammadiyah. Islam di Indonesia cenderung toleran dan moderat,” kata

dia. Donovan menyatakan, toleransi di Indonesia bagus untuk dijadikan

model bagi negara lain.

Selepas menemui Donovan, Ketua Umum PP Muhammadiyah

Haedar Nashir mengatakan, AS mempunyai peran politik global sehingga

perlu menciptakan tata dunia baru yang damai. “Maka itu, sebaiknya

perintah eksekutif itu ditinjau kembali dan (presiden AS) mengambil

kebijakan yang lebih soft. Namun, sebenarnya itu kebijakan dalam negeri

AS, kami tak mau masuk ke sana,” ujar Haedar.

Haedar mengingatkan, masyarakat AS merupakan masyarakat yang

majemuk. Bangsa tersebut bisa tumbuh juga berkat para imigran.

Selain itu, menurut Haedar, untuk mengatasi terorisme tak bisa

dilakukan dengan cara menggeneralisasi. Masalah terorisme harus

ditangani dari hulu dan hilir. “Harus ada dialog antar bangsa dan antar

negara, bagaimana cara mencegah terorisme. Dikhawatrkan perintah

eksekutif menjadi preseden baru bagi negara lain, untuk melakukan hal

yang sama,” ujar Haedar.

Muhammadiyah berharap Pemerintah AS lebih elegan dalam

menerapkan kebijakan sehingga tak justru kontra produktif. Amerika,

menurut Haedar, sebaiknya membuat kebijakan yang menciptakan

perdamaian dan mencegah konflik.

Sebelumnya, sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI),

Anwar Abbas uga mengharapkan dunia internasional menekan Presiden

Trump.

Ia menilai, jia kebijakan tersebut terus berlanjut, bukan tidak

mungkin akan memicu reaksi dari berbagai negara. Bisa jadi negara lain

membalah perlakuan AS kepada pengungsi dan Muslim. ed: fitriyan

zamzami

Berikut adalah hasil analisis framing yang dilakukan oleh Republika

dalam berita yang berjudul “Dubes AS Sowan ke NU dan

Muhammadiyah”.

Page 95: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

79

Define Problems: Masalah yang digambarkan pada berita ini adalah

kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia ke

Muhammadiyah dan NU terkait dengan kebijakan pemabatasan imigran

Muslim.

”....Kunjungan itu dilakukan di tengah kecaman lembaga-

lembaga Islam di Tanah Air terkait perintah eksekutif pencekalan

warga tujuh negara mayoritas Muslim yang dikeluarkan Presiden

AS Donald Trump.”

Diagnose Causes: Penyebab masalah dari berita ini adalah Donald

Trump yang telah membuat perintah eksekutif untuk mencekal tujuh

negara mayoritas Muslim.

“Dalam perintah eksekutifnya, Trump melarang warga

Sudan, Iran, Irak, Suriah, Yaman, Libya, dan Somalia selama 90

hari. Selain melarang warga dari tujuh negara mayoritas Muslim,

Trump juga menghentikan sementara pengungsi ke AS selama 120

hari.”

Make Moral Judgement: Penilaian moral dari berita ini adalah, umat

Muslim di Indonesia yang toleran dan moderat

“Saya dengar langsung peran Islam di Indonesia dari

Muhammadiyah. Islam di Indonesia cenderung toleran dan

moderat,” kata dia. Donovan menyatakan, toleransi di Indonesia

bagus untuk dijadikan model bagi negara lain.”

Treatment Recomendation: Solusi yang ditawarkan oleh Republika

adalah, agar Amerika Serikat memberikan kebijakan pembatasan imigran

Muslim ditinjau ulang.

“Maka itu, sebaiknya perintah eksekutif itu ditinjau kembali

dan (presiden AS) mengambil kebijakan yang lebih soft. Namun,

sebenarnya itu kebijakan dalam negeri AS, kami tak mau masuk ke

sana,” ujar Haedar.”

Page 96: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

80

Pada berita ini Republika menonjolkan kata yaitu dengan

memberikan judul dengan huruf yang tebal dan lebih besar dibandingkan

judul berita lain yang berada dalam rubrik yang sama, internasional. Ruang

berita juga diberikan lebih besar dibandingkan berita yang lain.

Berita ini membahas tentang kunjungan dari Dubes Amerika Serikat

untuk Indonesia, Joseph R Donovan ke NU dan Muhammadiyah untuk

membahas tentang kebijakan pembatasan imigran Muslim yang diterapkan

di Amerika Serikat. Penyebab terjadinya masalah adalah Donald Trump,

selaku pembuat kebijakan pembatasan imigran Muslim di Amerika

Serikat.

Moral yang didapatkan pada berita ini adalah, umat Muslim

Indonesia merupakan umat yang toleran dan moderat. Sedangkan solusi

yang ditawarkan oleh Republika adalah agar kebijakan pembatasan

imigran Muslim dikaji ulang.

Tabel 7. Framing berita Dubes AS Sowan ke NU dan

Muhammadiyah.

Define Problems ”....Kunjungan itu dilakukan di tengah kecaman

lembaga-lembaga Islam di Tanah Air terkait perintah

eksekutif pencekalan warga tujuh negara mayoritas

Muslim yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump.”

(Paragraf 1, kalimat ke 2)

Diagnose Causes “Dalam perintah eksekutifnya, Trump melarang warga

Sudan, Iran, Irak, Suriah, Yaman, Libya, dan Somalia

selama 90 hari. Selain melarang warga dari tujuh negara

mayoritas Muslim, Trump juga menghentikan

sementara pengungsi ke AS selama 120 hari.” (Paragraf

8)

Make Moral Judgement “Saya dengar langsung peran Islam di Indonesia dari

Muhammadiyah. Islam di Indonesia cenderung toleran

dan moderat,” kata dia. Donovan menyatakan, toleransi

di Indonesia bagus untuk dijadikan model bagi negara

Page 97: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

81

lain.” (Paragraf 12, kalimat ke 2)

Treatment Recomendation “Maka itu, sebaiknya perintah eksekutif itu ditinjau

kembali dan (presiden AS) mengambil kebijakan yang

lebih soft. Namun, sebenarnya itu kebijakan dalam

negeri AS, kami tak mau masuk ke sana,” ujar Haedar.”

(Paragraf 13, kalimat ke 2)

e. Analisis Framing Berita Tanggal 3 Februari 2017

Judul: “WNI di AS Khawatir”

NEW YORK-Indonesia tak masuk dalam daftar negara mayoritas

Muslim yang warganya dilarang memasuki wilayah Amerika Serikat.

kendati demikian, warga negara Indonesia (WNI) di negara tersebut tetap

menghawatirkan dampak kebijakan yang ditandatangani presiden AS

Donald Trump pada pekan lalu tersebut.

Konsul Jenderal RI di New York Abdul Kadir Jailani menuturkan,

pihaknya menerima banyak pertanyaan terkait perintah eksekutif Trump

tersebut. “Yang menimbulkan pertanyaan bagi WNI adalah executive

order tentang border security and immigration enforcement improvement,”

kata Abdul kepada Republika, kemarin. Menurut dia, poin tersebut adalah

satu isi pokok executive order itu.

Isinya tentang pengetatan rezim keimigrasian melalui langkah

penangkapan dan pendeportasian imigran gelap di Amerika Serikat. Abdul

mengatakan, kebijakan itu menimbulkan kekhawatiran sebagian WNI yang

saat ini bekerja di Amerika Serikat.

WNI di Amerika Serikat yang tercatat di semua perwakilan sekitar

146 ribu orang. Di luar jumlah itu terdapat pula para imigran asal

Indonesia yang melebihi izin masa tinggal.

Lebih lanjut Abdul menjelaskan, kebijakan baru tersebut sangat

berbeda dengan kebijakan sanctuary city alias kota suaka yang diterapkan

oleh 168 kota di Amerika Serikat selama ini. Sanctuary city adalah

kebijakan yang diambil oleh suatu pemerintahan daerah untuk melindungi

imigran dengan tidak mempersoalan status keimigrasian mereka sepanjang

mereka tidak melakukan kejahatan.

Saat ini diperkirakan terdapat 11 juta imigran gelap di Amerika

Serikat yang menikmati kebijakan sanctuary city. Kota-kota yang

menerapkan kebijakan tersebut umumnya berada di negara-negara bagian

yang di kuasai oleh Partai Demokrat, termasuk New York. “Oleh karena

itu tidak mengherankan apabila saat ini pemerintahan lokal di daerah

tersebut menolak keras penerapan executive order presiden Trump,” kata

Abdul.

Abdul menekankan, penetapan perintah eksekutif Trump tersebut

memang merupakan urusan domestik Amerika Serikat yang harus di

hormati negara lain. Namun, Indonesia tetap berharap penerapanya

Page 98: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

82

dilakukan dengan tetap menghormati prinsip-prinsip hukum dan tidak

mengurangi hak-hak dasar serta kebebasan individu.

Menurut Abdul, semua perwakilan RI di AS akan secara pro aktif

meningkatkan pelayanan dan perlindungan. Mereka juga melakukan dialog

langsung dengan masyarakat dan pendekatan terus-menerus kepada pihak

terkait di AS pada segala level.

Secara umum, Abdul menuturkan, kondisi di New York kondusif

dan aman. Sentimen islamofobia memang terasa, tetapi tidak sampai pada

taraf memprihatinkan.

Menurut perkiraan kasar, ada sekitar 40 persen Muslim Indonesia

dari 30 ribu WNI yang tercatat di KJRI New York. KJRI ini menangani

15 negara bagian secara keseluruha, termasuk Pennsylvania dan New

Jersey.

Seorang WNI yang tinggal di New York, Muhammad Rifkiaansyah,

juga mengatakan, kehidupan sehari-hari di sana tidak ada perubahan.

Meski demikian, ia menyadari, kebijakan Donald Trump tersebut

menimbulkan ketegangan signifikan. “Di berita-berita pasti ramai dan

banyak demonstrasi di bandara, tapi sejauh ini kehiduan sehari-hari

berjalan aman” kata Rifki saat dihubungi Republika.

Meski begitu, Rifki mengakui, ada sejumlah kekhawatiran dari

komunitas Muslim Indonesia. Kekhawatiran itu membuat mereka lebih

waspada dan mencari lebih banyak informasi soal kebijakan baru tersebut.

Banyak WNI merasa bimbang dengan kejelasan informasi tentang perintah

eksekutif Trump.

Meski Indonesia tidak masuk daftar, ada kekhawatiran WNI

menghadapi sejumlah masalah dalam praktiknya saat mengajukan visa.

Kondisi lebih serius dialami warga tujuh negara dalam daftar yang berada

di AS. “Mereka lebih prihatin dan sedih karena keluarganya tidak bisa

datang ke sini,” kata Rifki.

Di samping itu, Rifki mengatakan, kehidupan beragama Muslim di

New York cukup kondusif. “Disini menjalankan agama terbilang aman,

seperti oran berkerudung mau bekerja apa aja bisa, tidak dipersulit, yang

penting kualitas kerja bagus,” kata pria yang berada di AS sejak 2014

tersebut. Itu membuatnya merasa aman sebagai Muslim.

Berikut adalah hasil analisis framing yang dilakukan oleh Republika

dalam berita yang berjudul “WNI di AS Khawatir”.

Define Problems: Pendefinisian masalah pada berita ini adalah,

meskipun Indonesia tidak termasuk dalam daftar pencekalan. Namun,

terdapat ke khawatiran WNI yang tinggal di Amerika Serikat.

“Indonesia tak masuk dalam daftar negara mayoritas Muslim

yang warganya dilarang memasuki wilayah Amerika Serikat.

Page 99: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

83

kendati demikian, warga negara Indonesia (WNI) di negara

tersebut tetap menghawatirkan dampak kebijakan yang

ditandatangani presiden AS Donald Trump pada pekan lalu

tersebut.”

Diagnose Causes: Penyebabnya adalah karena isi aturan baru

tentang pembatasan imigran Muslim yaitu melakukan penangkapan dan

penderpotasian

“Isinya tentang pengetatan rezim keimigrasian melalui

langkah penangkapan dan pendeportasian imigran gelap di

Amerika Serikat. Abdul mengatakan, kebijakan itu menimbulkan

kekhawatiran sebagian WNI yang saat ini bekerja di Amerika

Serikat.”

Make Moral Judgement: Keputusan moral yang diambil dari berita

ini adalah sikap Indonesia adalah pro aktif, dalam menanggapi kebijakan

pembatasan imigran Muslim, dengan meningkatkan pelayanan dan

perlindungan untuk WNI di AS.

“....Semua perwakilan RI di AS akan secara pro aktif

meningkatkan pelayanan dan perlindungan. Mereka juga

melakukan dialog langsung dengan masyarakat dan pendekatan

terus-menerus kepada pihak terkait di AS pada segala level.”

Treatment Recomendation: Solusi yang ditawarkan oleh Republika

pada berita ini adalah WNI di AS lebih waspada dan mencari lebih

banyak informasi tentang kebijakan pembatasan imigran Muslim.

“....Kekhawatiran itu membuat mereka lebih waspada dan

mencari lebih banyak informasi soal kebijakan baru tersebut.

Banyak WNI merasa bimbang dengan kejelasan informasi tentang

perintah eksekutif Trump.”

Pada berita ini, Republika menonjolkan kata. Penonjolan kata

dengan memberikan ukuran huruf yang lebih besar dan tebal pada bagian

judul. Berita ini berisikan tentang ke khawatiran WNI yang tinggal di AS,

Page 100: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

84

meskipun Indonesia tidak termasuk dalam daftar yang dicekal, namum

mereka takut atas dampak dari kebijakan tersebut.

Penyebabnya karena isi dari kebijakan pembatasa imigran adalah

melakukan pengetatan aturan Imigrasi dan melakukan penderpotasian

terhadap imigran gelap. Sikap moral yang ditujukan adalah adanya

kepedulian dari perwakilan RI di AS yang akan meningkatkan pelayanan

dan perlindungan bagi WNI.

Solusi yang ditawarkan atas permasalahan ini adalah, Republika

memandang perlu adanya kewaspadaan dan lebih banyak mencari

informasi mengenai kebijakan pembatasan imigran Muslim.

Tabel 8. Framing berita WNI di AS Khawatir

Define Problems “Indonesia tak masuk dalam daftar negara mayoritas Muslim

yang warganya dilarang memasuki wilayah Amerika Serikat.

kendati demikian, warga negara Indonesia (WNI) di negara

tersebut tetap menghawatirkan dampak kebijakan yang

ditandatangani presiden AS Donald Trump pada pekan lalu

tersebut.” (Paragraf 1)

Diagnose Causes “Isinya tentang pengetatan rezim keimigrasian melalui

langkah penangkapan dan pendeportasian imigran gelap di

Amerika Serikat. Abdul mengatakan, kebijakan itu

menimbulkan kekhawatiran sebagian WNI yang saat ini

bekerja di Amerika Serikat.” (Paragraf 3)

Make Moral Judgement “....Semua perwakilan RI di AS akan secara pro aktif

meningkatkan pelayanan dan perlindungan. Mereka juga

melakukan dialog langsung dengan masyarakat dan

pendekatan terus-menerus kepada pihak terkait di AS pada

segala level.” (Paragraf 8)

Treatment

Recomendation

“....Kekhawatiran itu membuat mereka lebih waspada dan

mencari lebih banyak informasi soal kebijakan baru tersebut.

Banyak WNI merasa bimbang dengan kejelasan informasi

tentang perintah eksekutif Trump.” (Paragraf 13)

Page 101: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

85

3. Pembahasan

Kebijakan pembatasan imigrasi telah resmi ditanda tangani oleh

Donald Trump. Sulit jika hal ini tidak dikaitkan dengan adanya

Islamophobia. Karena sejak kampanye Trump memang berencana untuk

memperketat pengawasan Muslim di Amerika Serikat, dan pembatasan

imigran Muslim ini merupakan kebijakan yang pertama yang di tanda

tangani oleh Trump soal nasib Muslim di AS.

Dan ini didukung dengan adanya pendapat Etiemme Dinet tentang

Islamophobia yaitu sebuah ketakutan atau kebencian terhadap Islam.

orang-orang yang memeluk ajaran Islam, maupun budaya Islam. Perasaan

ini muncul karena adanya anggapan yang menganggap bahwa Islam

merupakan sumber dari kekacauan yang terjadi di dunia khususnya

serangan-serangan terorisme yang selalu di diskreditkan bahwa Muslim

merupakan pelakunya.91

Dari lima berita yang telah di analisis oleh peneliti, dapat diketahui

sikap Republika dalam topik pembatasan imigran Muslim adalah menolak/

tidak mendukung. Hal ini didukung dengan adanya kebijakan redaksi dari

Republika, yang memandang bahwa kebijakan pembatasan imigran

Muslim merupakan hal yang diskriminatif. Karena pada dasarnya

kebijakan sebuah pers tidak lepas dari adanya pedoman yang menjadi

dasar redaksional sesuai visi dan misi media massa. Kebijakan redaksional

91

Hanan Rananta A. Loc.cit, h. 2.

Page 102: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

86

dalam pers sangat penting karena menentukan sikap media dalam

menyikapi sebuah peristiwa yang sedang terjadi.

“Kita menilai ini sikap diskriminatif. Jadi, kita mengikuti

perkembangan saat ada pengadilan federal, kemudian menghalangi

perintah eksekutif order. Kita angkat, ini menunjukan bukan hanya

muslim, sistem hukum dari AS menilai ini diskriminatif.”92

Atas penekanan yang dianggap Republika diskriminatif

menimbulkan sebuah realitas, karena tujuan presiden Amerika Serikat,

Donald Trump membuat kebijakan ini untuk mengatasi isu keamanan,

khususnya kasus terorisme.

Realitas ini membuktikan teori framing yang dijelaskan oleh

Robert N. Entman benar adanya, Entman berpendapat bahwa framing

dijalankan oleh media dengan menseleksi isu tertentu dan mengabaikan isu

yang lain; dan menonjolkan aspek dari isu tersebut dengan menggunakan

berbagai strategi wacana.93

Tabel 9. Framing berita

92

Wawancara pribadi dengan Redaktur Rubrik Internasional Koran Republika, Yeyen

Rostiyani, Jakarta, 13 Juni 2017. 93

Wimbo Arif Tirtana. Loc.cit, h. 11.

Perangkat

Framing

Berita Jokowi:

Jangan Resah

Umat Islam

Terluka

WNI di AS

Diharap

Bersatu

Dubes AS Sowan

ke NU dan

Muhammadiyah

WNI di AS

Khawatir

Define

Problems Sikap tenang

Jokowi

Kebijakan

yang melukai

perasaan

umat Muslim

Kesalahan jika

terorisme

dikaitkan

dengan agama

Melakukan

kunjungan

setelah banyak

kecaman

Timbul ke

khawatiran

WNI di AS

Diagnose

Causes Jokowi,

menganggap

tidak relevan

karena

Indonesia

tidak termasuk

dalam daftar

Trump,

selaku

pembuat

perintah

eksekutif

pembatasan

imigran

Trump,

pembuat

kebijakan

politik

islamophobia

dan

diskriminatif

Trump, karena

dia yang

membuat

kebijakan

pembatasan

imigran Muslim

Trump,

executive

order

(pembatasan

imigran

Muslim) berisi

pengetatan

Page 103: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

87

Lewat berita yang berjudul WNI di AS Diharap Bersatu, Republika

menekankan bahwa kebijakan pembatasan imigran Muslim merupakan

kebijakan politik islamophobia dan diskriminatif. Penyebabnya karena isi

dalam kebijakan tersebut adalah melarang tujuh negara mayoritas

berpenduduk Muslim. Selain itu, sebuah kesalahan jika mengkaitkan kasus

terorisme dengan Islam. Karena dalam ajaran Islam, perbuatan terorisme

juga tidak dibenarkan, sebab Islam merupakan agama yang mencintai

kedamaian. Dan hal tersebut tertuang pada surat Al Maidah ayat 32.94

لك كتبنا على بني إسرائيل أنه من قتل نفسا بغير نفس أو فساد في من أجل ذ

أحياها فكأنما أحيا الناس جميعا ولقد كأنما قتل الناس جميعا ومن الرض ف

لك في الرض لمسرفون جاءتهم رسلنا بالبينات ثم إن كثيرا منهم بعد ذ

Artinya : Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani

Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan

karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena berbuat

kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia

94

Anwar Abu Bakar, Op.cit, h. 218.

cekal. Muslim (pembatasan

imigran

Muslim)

imigrasi

Make Moral

Judgement Prinsip

kontitusi

Indonesia

memperjuangk

an kesetaraan

keadilan

Kebijakan

pembatasan

Amerika

Serikat akan

merugikan

negara itu

sendiri.

Cara pandang

konservatif

dan bias

merupakan

wujud

ketertinggalan

pola pikir.

Islam di

Indonesia

toleran dan

moderat

Perwakilan RI

di AS

meningkatkan

pelayanan dan

perlindungan

Treatment

Recomendation Menyayangka

n kebijakan

pembatasan

imigran

Muslim

Indonesia

tidak perlu

takut

mengkritik

AS

Umat Muslim

perlu

memahami

realitas politik

Kebijakan

pembatasan

imigran Muslim

ditinjau kembali

Meningkatkan

kewaspadaan

terhadap

kebijakan

pembatasan

imigran

Page 104: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

88

seluruhnya. Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka

seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia.

Sesungguhnya Rasul kami telah datang kepada mereka dengan

(membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak

kemudian banyak diantara mereka setelah itu melampaui batas berbuat

kerusakan dimuka bumi.

Republika menganggap berita ini penting disampaikan untuk

masyarakat Indonesia karena terdapat sebuah aspek kedekatan yaitu

agama. Karena, meskipun tidak masuk dalam daftar yang dicekal

kedatangannya di Amerika Serikat. Indonesia merupakan negara dengan

jumlah penduduk Islam terbesar di dunia.

“Pertama ini merupakan masalah kebijakan negara besar

yaitu Amerika, kemudian merupakan proximiy atau kedekatan

karena ini menyangkut nasib umat Muslim, jadi menurut Republika

pembatasan Muslim di Amerika merupakan topik yang menarik.

Dan Republika merupakan koran komunitas Muslim yang selalu

mengangkat topik-topik tentang Islam.”95

Tujuan adanya berita pembatasan imigran Muslim di Republika

adalah untuk membuka wawasan masyarakat Indonesia, khususnya umat

Muslim agar mengerti peristiwa yang menimpa saudaranya di Amerika

Serikat.

“Untuk membuka wacana bahwa kebijakan presiden

Amerika seperti itu, ada tidak ada keadilan disini. Umat Islam

harus tau bagaimana posisinya di dunia Internasional. Kemudian,

apa yang harus dia lakukan untuk memperbaiki kondisi yang sudah

terlanjur tercipta.” 96

95

Wawancara pribadi dengan Redaktur Rubrik Internasional Koran Republika, Yeyen

Rostiyani, Jakarta, 13 Juni 2017. 96

Wawancara pribadi dengan Redaktur Rubrik Internasional Koran Republika, Yeyen

Rostiyani, Jakarta, 13 Juni 2017.

Page 105: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

89

Hal tersebut sesuai dengan pengertian media massa yaitu sebagai

sarana untuk memberikan informasi baik pendidikan, politik, sosial,

budaya. Dan dalam media cetak, elektronik maupun online.97

97

Reni Nuraini Putri Habibi. Loc.cit, h. 32.

Page 106: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berita terkini merupakan sesuatu yang dinantikan oleh masyarakat, dan

media merupakan saluran untuk menyebar luaskan berita tersebut. Namun,

perlu di ketahui sangat sulit atau bahkan tidak ada media yang benar-benar

netral dalam memberitakan sebuah isu, keberpihakan media merupakan

sebuah masalah yang jamak dan hal ini tidak terlepas dari ideologi yang

dianut oleh media itu sendiri. Dari hasil penelitian menggunakan framing

model Robert N. Entman dengan perangkat problem identification, diagnose

cause, make moral judgement, treatment recomendation pada enam berita

yang dipilih. dapat disimpulkan bahwa:

Pertama, Republika mem framing berita kebijakan pembatasan imigran

Muslim yang diteken oleh Donald Trump sebagai kebijakan yang

diskriminatif dan tidak bijaksana. Karena, yang masuk dalam daftar cekal

masuk ke Amerika Serikat merupakan tujuh negara dengan penduduk

mayoritas Muslim, hal ini juga di dukung oleh kebijakan redaksional dari

Republika yang memandang bahwa kebijakan ini adalah diskriminatif.

Kedua, Republika memihak umat Muslim selaku korban dari kebijakan

pembatasan imigran Muslim, dan memberikan penilaian bahwa Donald

Trump sebagai sumber masalah dari dinamika yang berkembang di

masyarakat, karena Kebijakan pembatasan imigran Muslim merupakan

executive order yang dikeluarkan oleh Donald Trump.

Page 107: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

91

Republika terbilang cukup berani saat membuat berita yang bertopik

menyangkut Islam, lebih kritis dan tajam itulah yang ditampilkan pada judul

dan berita topik pembatasan imigran Muslim. Hal tidak terlepas dari

kebijakan redaksional Republika yang menganggap bahwa kebijakan

pembatasan imigran Muslim merupakan kebijakan yang diskriminatif,

sehingga jelas terlihat posisi Republika adalah mendukung umat Muslim.

B. Saran

Berdasarkan penelitian atas pembatasan imigran Muslim di Amerika

Serikat, Penulis menyarankan beberapa hal kepada Republika antara lain

sebagai berikut:

1.Dalam mem framing/membingkai sebuah berita agar lebih berimbang,

karena seimbang bukan hanya soal fakta. Namun, opini-opini para ahli atas

suatu isu juga perlu ditampilkan secara seimbang, bukan hanya berat

sebelah.

2. Dalam memberitakan berita apapun tak terkecuali topik tentang Islam,

Republika harus bersifat netral. Karena media-media Indonesia harus

berpegang teguh pada UU Pers No 40 tahun 1999 dan kode etik jurnalistik.

Page 108: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

92

Daftar Pustaka

Ahmad Zaini. (2015). Dakwah Melalui Media Cetak. At-Tabsyir: Jurnal

Komunikasi Penyiaran Islam, 2 (2), 63.

Bachtiar S. Bachri. (2010). Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada

Penelitian Kualitiatif. Jurnal Teknologi Pendidikan, 10 (1), 56.

Bakar, A.A. (2011). At-Tanzil Alquran dan Terjemahnya. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

BM, Mursito. (2013). Jurnalisme Komperehensif: Konsep, Kaidah, dan Teknik

Penulisan Berita, Feature, Artikel. Jakarta: Literate.

Bukti Baru Putin Bantu Trump dalam Pemilu. (8 Januari 2017). Koran

Republika, P. 4.

Bungin, H.M Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi: Teori Paradigma, dan

Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group

Dyas Mulyani Benazir. (2015). Kebijakan Redaksional Situs Berita Detik Com

Pada Jejaring Sosial Twitter. Skripsi Sarjana Komunikasi Islam, Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah.

Effendi. Onong Uchjana. (1993). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:

PT. Citra Aditya Bakti.

Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media.

Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara.

Ermanto. (2005). Wawasan Jurnalistik Praktis: Peluang dan Tantangan

Wartawan Kreatif. Yogyakarta: Cinta Pena.

Hill. T David. (2011) Pers di Masa Orde Baru. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia.

Kritik Trump, Jaksa Agung Dicopot. (1 Februari 2017). Koran Jawa Pos, P. 8.

Lawan Trump, Penjabat Jaksa Agung Dipecat, (1 Februari 2017). Koran Solopos,

P. 7.

Ningrum, Fatmasari. (2007). Sukses Menjadi Penyiar, Scriptwriter, dan Reporter

Radio. Jakarta: Penebar Swadaya.

Page 109: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

93

Reni Nuraini Putri Habibi. (2010). Manajemen Redaksi Harian Republika Dalam

Menghadapi Persaingan Industri Media Cetak. Skripsi Sarjana Komunikasi

Islam, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif HIdayatullah.

Hamdan. (2014). Analisis Framing Berita Perseteruan Kpk Dan Polri Di Media

Kompas.Com Dan Vivanews.Com. Ejournal Ilmu Komunikasi, 2 (4), 177.

Hamad, Ibnu (2004) Kontruksi Realitas Politik dalam Media Massa. Jakarta:

Granit.

Hanan Rananta A. (2016). Reaksi Uni Eropa Terhadap Islamphobia di Prancis

Tahun 2011-2015. Skripsi Sarjana Sosial, Jurusan Hubungan Internasional

Universitas Sebelas Maret.

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muhammad Tohir. (2013). Kebijakan Redaksional Surat Kabar Republika Dalam

Menentukan Berita Yang Dipilih Menjadi Headline. Skripsi Sarjana

Komunikasi Islam, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Syarif

HIdayatullah.

Moordiningsih. (2004). Islamphobia dan Strategi Mengatasinya, Buletin

Psikologi, 7 (2), 74-75.

Pembangkangan Pejabat AS Berlanjut. (1 Februari 2017). Koran Republika, P. 9.

Presiden Trump, Anda Menyerang Kami. (13 Januari 2017). Koran Republika, P.

1.

Ruslan, Rosady. (2004). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Shoelhi, Mohammad. (2009). Komunikasi Internasional: Perspektif Jurnalistik.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sobur, Alex. (2012). Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sudarman, Paryati. (2008). Menulis Di Media Massa. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Suhandang, Kustadi. (2004) Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk,

dan Kode Etik. Bandung: Penerbit Nuansa.

Page 110: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

94

Sumadiria, AS Haris. (2006). Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature

Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media.

Trump: Bangun Pembatas AS-Meksiko. (27 Januari 2017). Koran Republika, P. 7.

Trump Batasi Imigrasi dari Negara Muslim. (29 Januari 2017). Koran Republika, P. 4.

Trump Pecat Jaksa Agung. (1 Februari 2017). Koran Media Indonesia, P. 14.

Umat Islam Terluka. (1 Februari 2017). Koran Republika, P. 1.

Wibowo, Wahyu. (2006). Berani Menulis Artikel: Babak Baru, Kiat Menulis

Artikel Untuk Media Massa Cetak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wimbo Arif Tirtana. (2016). Konstruksi Realitas Media Dalam Berita Kenaikan

Harga Bbm (Analisis Framing Berita Kenaikan Harga Bbm Pada Awal

Pemerintahan Presiden Jokowi Pada Harian Jawa Pos Periode 1 Oktober–

30 November 2014). PhD Thesis. Universitas Sebelas Maret, 10-13.

Yates Korban Pertama Trump. (1 Februari 2017). Koran Kompas, P. 8.

Sumber lain:

http://www.realclearpolitics.com/epolls/2016/president/us/general_election_trump

_vs_clinton-5491.html, diakses pada Sabtu 18 Februari 2017.

http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/08/160802_dunia_trump_iblis.html,

diakses pada Selasa 21 Februari 2017.

http://www.nytimes.com/video/us/politics/100000004879784/trump-is-sworn-

in.html, diakses pada Selasa 21 Februari 2017.

http://news.detik.com/internasional/d-3408908/jaksa-agung-16-negara-bagian-as-

gugat-kebijakan-imigrasi-trump, diakses pada Minggu 5 Maret 2017.

http://www.republika.co.id/berita/koran/publik/16/02/10/o2bvwj10-republika-

raih-lima-penghargaan, diakses pada Sabtu 11 Maret 2017.

http://profil.merdeka.com/indonesia/r/republika/, diakses pada Sabtu 11 Maret

2017.

http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/09/160908_dunia_trump_puji_putin_l

agi, Diakses pada 23 Maret 2017.

http://www.e-jurnal.com/2013/11/perbedaan-migrasi-imigrasi-emigrasi.html,

Diakses pada 23 Maret 2017.

Page 111: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

95

http://www.migrationpolicy.org/article/frequently-requested-statistics-

immigrants-and-immigration-united-states, Diakses pada 23 Maret 2017.

Page 112: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

LAMPIRAN

Page 113: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

Hasil Wawancara

Hari/Tanggal : Selasa, 13 Juni 2017

Waktu : 17.00 – 19.00 WIB

Tempat : Jl Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta 12510.

Narasumber : Yeyen Rostiyani

Jabatan : Redaktur rubrik Internasional koran Republika

1. Apa yang mendasari berita pembatasan imigran Muslim di Amerika Serikat ini

lolos di meja redaksi?

“Pertama ini merupakan masalah kebijakan negara besar yaitu Amerika,

kemudian merupakan proximiy atau kedekatan karena ini menyangkut nasib

umat muslim, jadi menurut Republika pembatasan Muslim di Amerika

merupakan topik yang menarik.karena dua hal tersebut, dan Republika

merupakan koran komunitas Muslim yang selalu mengangkat topik-topik

tentang Islam.”

2. Bagaimana persepsi masyarakat tentang berita pembatasan imigran Muslim ini?

adakah yang keberatan?

“Ngga ada, sejauh ini pembaca setuju dengan Republika. Pembaca juga

tertarik juga dengan isu ini.”

3. Bagaimana koran Republika mengembangkan topik ini sehingga menjadi berita

yang layak disampaikan ke masyarakat?

“Agar dekat dengan masyarakat khususnya pembaca, Republika

mewawancarai beberapa tokoh, pengamat Internasional. Karena ini juga

menyangkut Indonesia terkait Muslim, meskipun Indonesia tidak masuk dalam

daftar larangan.”

4. Konsep pers apa yang dianut oleh koran Republika?

“Silahkan berpendapat sendiri, yang jelas sesuai prinsip Pers. kita

menyampaikan berita sesuai fakta dan menjunjung tinggi prinsip jurnalistik,

walaupun orang bilang itu mungkin ngga mungkin karena Republika koran

Muslim. Tetapi itu kan tetap yang membedakan Republika dengan koran lain

adalah topiknya tentang muslim, tapi soal kebenaran itu sifatnya sama dan

Republika berpegang pada hal tersebut.”

Page 114: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

5. Terkait pemilihan topik pembatasan imigran Muslim, siapa yang memegang

kekuasaan tertinggi dalam pemilihan topik tersebut?

“Mengalir, bersatu padu mulai pemimpin redaksi. Namun dalam

operasional redaktur lah yang berkewenangan untuk memilih itu.”

6. Adakah kepentingan lain dibalik penerbitan berita pembatasan imigran Muslim di

Amerika Serikat? Selain untuk memberikan informasi kepada masyarakat.

“Kepentingannya adalah untuk mempengaruhi opini agar mereka

(masyarakat) melihat seperti apa kebijakan presiden Amerika yang baru

terhadap Muslim. Yang jelas ini dapat dijadikan sebuah pembelajaran, karena

next time suatu hari Muslim Indonesia bukan tidak mungkin dapat terkena

kebijakan Trump.”

7. Bagaimana Republika memposisikan diri dalam memberitakan topik pembatasan

imigran Muslim ini?

“Kita menilai ini sikap diskriminatif. Jadi, kita mengikuti perkembangan

saat ada pengadilan federal, kemudian menghalangi perintah eksekutif order.

Kita angkat, ini menunjukan bukan hanya muslim, sistem hukum dari AS

menilai ini diskriminatif.”

8. Mengapa koran Republika lebih sering menggunakan narasumber yang kontra atas

kebijakan pembatasan imigrasi Muslim ini?

“Karena kita menilai ini merupakan kebijakan diskriminatif, akan tetapi

porsi dari yang pro juga ada. Seimbang atau tidak yang menilai adalah

pembaca.”

9. Apa tujuan yang ingin digapai oleh koran Republika lewat pemberitaan topik

pembatasan imigrasi Muslim?

“Untuk membuka wacana bahwa kebijakan presiden Amerika seperti itu,

ada tidak ada keadilan disini. Umat Islam harus tau bagaimana posisinya di

dunia Internasional. Kemudian, apa yang harus dia lakukan untuk

memperbaiki kondisi yang sudah terlanjur tercipta.”

Page 115: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

Gambar 4. Surat Keterangan Selesai Penelitian

Page 116: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

Gambar 5. Dokumentasi Lapangan

Suasana kantor Redaksi koran Republika

Wawancara dengan Redaktur Rubrik Internasional Koran Republika, Yeyen Rostiyani

Kantor Koran Republika

Page 117: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

Gambar 6. Berita Jokowi: Jangan Resah

Page 118: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

Gambar 7. Berita Umat Islam Terluka

Page 119: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

Gambar 8. Berita WNI di AS Diharap Bersatu

Page 120: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

Gambar 9. Dubes AS Sowan ke NU dan Muhammadiyah

Page 121: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

Gambar 10. Berita WNI di AS Khawatir

Page 122: Pembatasan Imigran Muslim di Amerika Serikateprints.iain-surakarta.ac.id/1362/1/skpripsi full.pdf · viii abstrak aditya wicaksono, nim 13.12.1.1.066, pembatasan imigran muslim di

TIMELINE PENELITIAN

Tabel 10. Timeline Penelitian

Keterangan:

Observasi awal pada penelitian ini dilakukan pada minggu ke empat bulan Januari hingga Februari minggu pertama, penyusunan

proposal hingga seminar Proposal dilakukan selama tiga bulan, namun tidak full. Mulai dari bulan Februari minggu ke ke tiga sampai April

minggu kedua. Observasi utama dan wawancara, peneliti melakukan kunjungan ke kantor Republika pusat bertempat di Jakarta dan ini

dilakukan pada Juni minggu pertama dan kedua. Hingga pada akhirnya proses analisis data dan penyusunan laporan selesai pada bulan Juli

minggu kedua.

No Kegiatan

Tahun 2017

Januari Februari maret April Mei Juni Juli Agustus

4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

1 Observasi Awal

Sem

pro

p

Munaq

osy

ah

2 Penyusunan

Proposal

3 Pengumpulan Data

4 Observasi Utama

5 Analisis Data

6 Penyusunan

Laporan