pelayanan kesehatan haji.docx

7/24/2019 Pelayanan Kesehatan HAJI.docx

1/18

Pelayanan Kesehatan

Jemaah Haji dalamPenyelenggaraanKesehatan HajiPengertian penyelenggaraan kesehatan haji, merupakan rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan haji

meliputi pemeriksaan kesehatan, bimbingan dan penyuluhan kesehatan haji, pelayanan kesehatan,

imunisasi, surveilans, sitem kewaspadaan dini dan respon KLB, penanngulangan KLB musibah

massal, kesling dan manajemen penyelenggaran kesehatan Haji

Sedangkan tujuan Pemeriksaan Haji, antara lain:

! "eningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji sebelum berangkat

#! "enjaga agar jamah haji dalam kondisi sehat selama menunaikan ibadah sampai ke tanah air

$! "en%egah tejadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar & masuk oleh

jemaah haji

Berdasarkan tujuan diatas, beberapa poin penting penyelenggaraan Kesehatan Haji, meliputi antara

lain:

! Pemeriksaan kesehatan

#! Pembinaan kesehatan

$! Pengendalian 'aktor resiko kesehatan

Standar Pelayanan Kesehatan Haji

Kesehatan adalah modal dalam perjalanan ibadah haji! (anpa kondisi kesehatan yang memadai,

nis%aya pen%apaian ritual peribadatan menjadi tidak maksimal! )leh karena itu setiap jemaah haji

perlu menyiapkan diri agar memiliki status kesehatan optimal dan mempertahankannya! Salah satu

upaya yang dilakukan adalah dengan pemeriksaan kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatannya

ke *rab Saudi! *gar men%apai tujuan, maka pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada jemaah haji

sebelum keberangkatan harus dapat memprediksi risiko kesakitan dan kematian saat melakukan

perjalanan ibadah haji! +isiko kesakitan dan kematian ini selanjutnya dikelola dengan tujuanmenurunkan angka kesakitan dan kematian jemaah haji selama perjalanan ibadah haji!


2/18

ata penyelenggaraan kesehatan haji

menunjukkan bahwa karakteristik jemaah haji -ndonesia tidak banyak mengalami perubahan dalam

lima belas tahun terakhir, terdapat ke%enderungan semakin tinggi pendidikan dan semakin tua usia

saat menunaikan ibadah haji! Proporsi jemaah haji risiko tinggi berkisar ./$.0, sebagian besar

karena usia lanjut! Hipertensi merupakan risiko tinggi terbanyak 1#2/$304, sementara penyakit

saluran pernapasan dan saluran pen%ernaan semakin meningkat! +isiko wa'at pada usia lanjut sangat

tinggi! Jemaah pada kelompok usia 5. tahun ke atas berkisar antara #./#20 dari keseluruhan

jemaah, tetapi sekitar 3.0 jemaah wa'at terjadi pada kelompok usia ini!

"engingat dan memperhatikan hal/hal tersebut di atas, penetapan baku mutu pemeriksaan

kesehatan jemaah haji berbasis risiko penyakit dan kematian sebelum keberangkatan ke *rab Saudi

menjadi strategis dan penting! Pemeriksaan kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan

diprioritaskan pada jemaah haji yang se%ara epidemiologi memiliki karakteristik berisiko tinggi

mendapatkan kematian sepanjang perjalanan ibadah haji dengan tidak melupakan tujuanpenyelenggaraan kesehatan haji! (ujuan penyelenggaraan kesehatan haji, antara lain untuk

meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji sebelum berangkat, menjaga agar jamah haji dalam

kondisi sehat selama menunaikan ibadah sampai ke tanah air, serta men%egah tejadinya transmisi

penyakit menular yang mungkin terbawa keluar & masuk oleh jemaah haji!

Pemeriksaan kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan adalah pemeriksaan kesehatan pada

jemaah haji yang telah mendapatkan nomor porsi dan telah melunasi Biaya Penyelenggaraan -badah

Haji 1BP-H4 pada tahun berjalan, dilaksanakan di daerah sebelum keberangkatan ke *rab Saudi, yaitu

pas%a operasional haji yang baru lalu sampai satu bulan sebelum dimulainya operasional embarkasi

haji tahun berjalan!

Pemeriksaan kesehatan bersi'at kontinum dan komprehensi' dengan melaksanakan proses

pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan pemeliharaan kesehatan jemaah haji sesuai standar agar

jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan sebaik/baiknya! Pemeriksaan kesehatan sebelum

keberangkatan haji ber'ungsi sebagai alat prediksi risiko kesakitan dan kematian, meliputi

Pemeriksaan Kesehatan Pertama dan Kedua!

Pemeriksaan Kesehatan (ahap Pertama merupakan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh jemaah haji

di Puskesmas untuk mendapatkan data kesehatan bagi upaya/upaya perawatan dan pemeliharaan,

serta pembinaan dan perlindungan! Pemeriksaan Kesehatan (ahap Kedua merupakan pemeriksaanyang dilakukan untuk memperoleh data status kesehatan terkini bagi pemantauan dan evaluasiupaya
http://www.indonesian-publichealth.com/2013/05/poac-pada-fungsi-manajemen.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/05/poac-pada-fungsi-manajemen.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/05/poac-pada-fungsi-manajemen.html


3/18

perawatan, pemeliharaan, pembinaan dan perlindungan, serta rekomendasi penetapan status

kelaikan pemberangkatan haji! Bagi jemaah haji 6on/+-S(-, data kesehatan dapat diperoleh dari

pemeriksaan dalam rangka perawatan dan pemeliharaan kesehatan yang dilakukan oleh okter! Bagi

jemaah +-S(-, data kesehatan diperoleh dari pemeriksaan rujukan ke +umah Sakit!

Se%ara umum, tujuan pemeriksaan kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan ke *rab Saudi

adalah terselenggaranya pemeriksaan, pengobatan, dan pemeliharaan kesehatan jemaah haji sebelum

keberangkatan melalui pendekatan etika, moral, keilmuan, dan pro'esionalisme dengan

menghasilkan kuali'ikasi data yang tepat dan lengkap sebagai dasar pembinaan kesehatan jemaah

haji di -ndonesia dan pengelolaan kesehatan jemaah haji di *rab Saudi! Sedangkan tujuan se%ara

khusus adalah :

! (er%apainya pengobatan, pemeliharaan kesehatan serta bimbingan dan penyuluhan

kesehatan kepada jemaah haji!

#! (erwujudnya pen%atatan data status kesehatan dan 'aktor risiko jemaah haji se%ara benar dan

lengkap dalam Buku Kesehatan 7emaah Haji 1BK7H4 -ndonesia!

$! (erwujudnya 'ungsi BK7H sebagai media in'ormasi kondisi kesehatan jemaah haji untuk

kepentingan pelayanan kesehatan di -ndonesia dan *rab Saudi

8! (erwujudnya persyaratan kesehatan 1istitho9ah4 jemaah haji yang diberangkatkan!

2! (er%apainya peningkatan kewaspadaan terhadap transmisi penyakit menular berpotensi

Kejadian Luar Biasa 1KLB4 pada masyarakat -nternasional&-ndonesia!

Berikut beberapa pengertian yang harus kita pahami bersama terkait pemeriksaan kesehatabn jamaah

haji ini!

! Jamaah haji adalah arga 6egara -ndonesia beragama -slam yang telah menda'tarkan diri

untuk menunaikan ibadah haji sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dan telah melunasi

Biaya Penyelenggaraan -badah Haji 1BP-H4!

#! Pemeriksaan kesehatan jemaah haji adalah rangkaian kegiatan yang meliputi anamnesis,pemeriksaan 'isik, pemeriksaaan penunjang medis dan penetapandiagnosisjemaah haji,

dilanjutkan dengan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan sesuai indikasi!

$! Jemaah haji risiko tinggi adalah jemaah haji dengan kondisi kesehatan yang se%ara

epidemiologi berisiko mengalami peningkatan kesakitan dan kematian selama perjalanan

ibadah haji, yaitu : a! jemaah haji lanjut usia; b! jemaah haji penderita penyakit menular

yang tidak boleh terbawa keluar dari -ndonesia berdasarkan peraturan kesehatan yang

berlaku; %! jemaah haji wanita hamil; d! jemaah haji dengan risiko kesehatan penyakit

kronis dan penyakit tertentu lainnya!
http://www.indonesian-publichealth.com/2014/12/pedoman-teknis-pemeriksaan-kesehatan-jemaah-haji.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/09/epidemiologi-demam-berdarah-ebola.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/12/pedoman-teknis-pemeriksaan-kesehatan-jemaah-haji.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/09/epidemiologi-demam-berdarah-ebola.html


4/18

8! Peraturan kesehatan yang berlaku adalah ketentuan perundangan dalam bidang kesehatan

yang berlaku dalam penyelenggaraan kesehatan di tingkat nasional maupun internasional!

2! Jemaah Haji "andiri adalah jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti perjalanan

ibadah haji tanpa tergantung kepada bantuan alat&obat dan orang lain!

5! Jemaah Haji )bservasi adalah jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti perjalanan

ibadah haji dengan bantuan alat dan&obat!

3! Jemaah HajiPengawasan adalah jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti

perjalanan ibadah haji dengan bantuan alat dan&obat dan orang lain!

untuk mengikuti perjalanan ibadah haji!

Pemeriksaan Kesehatan Pertama adalah upaya penilaian status kesehatan tahap pertama pada

seluruh jemaah haji yang akan diberangkatkan pada musim haji tahun berjalan, menggunakan

metode pemeriksaan dasar yang sensiti'! Pemeriksaan kesehatan dilakukan sesuai protokol standar

pro'esi kedokteran meliputi pemeriksaan medis dasar, yaitu: 4!*namnesis; #4! Pemeriksaan 'isik; $4!

Pemeriksaan penunjang : laboratorium klinik ; 84!Penilaian kemandirian; 84! (es kebugaran

Hasil pemeriksaan dan kesimpulan hasil pemeriksaan di%atat dalam 7atatan "edik dan disimpan di

tempat pemeriksaan! 7atatan "edik dijadikan dasar pengisian Buku Kesehatan Jemaah Haji 1BKJH4

setelah buku tersebut tersedia! Hasil pemeriksaan kesehatan menjadi dasar penerbitan Surat

Keterangan Pemeriksaan Kesehatan Pertama oleh dokter pemeriksa! Selanjutnya surat ini diserahkan

oleh jemaah ke Kantor epartemen *gama setempat bersamaan dengan penyerahan bukti setor

pelunasan BP-H sebagai kelengkapan pengurusan dokumen perjalanan ibadah haji 1paspor4 di Kantor

epartemen *gama! Jemaah haji yang memenuhi syarat dapat diberikan imunisasi "eningitis

meningokokus 1""4!

Pemeriksaan kesehatan jemaah haji dilakukan oleh dokter dan didampingi seorang perawat!

Pemeriksaan jemaah haji pria sedapat mungkin oleh dokter pria, atau oleh dokter wanita dengan

didampingi perawat pria! Pemeriksaan jemaah haji wanita sedapat mungkin oleh dokter wanita, atau

oleh dokter pria dengan didampingi perawat wanita! Pemeriksaan kesehatan dilakukan dengan

pemeriksaan medis dasar yang meliputi antara lain -dentitas, +iwayat Kesehatan, +iwayat Penyakit

ahulu, +iwayat Penyakit Keluarga, Pemeriksaan 'isik, Pemeriksaan jiwa, Laboratorium darah dan

urin seperti tes kehamilan, juga (es kebugaran

Sedangkan Pemeriksaan Kesehatan Kedua adalah upaya penilaian status kesehatan rujukan terhadap

jemaah haji dengan 'aktor risiko kesehatan yang se%ara epidemiologi berisiko tinggi mendapatkan

penyakit dan kematian dalam perjalanan ibadah haji, yaitu jemaah haji risiko tinggi 1risti4!

Bagi jemaah haji dengan diagnosis penyakit menular, pada akhir masa Pemeriksaan Kesehatan Kedua

diharuskan telah dinyatakan sembuh atau tidak menular, dengan menunjukkan Surat KeteranganPengobatan dari dokter Pemeriksa Kesehatan Kedua!
http://www.indonesian-publichealth.com/2014/08/manajemen-pengertian-dan-fungsinya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/08/manajemen-pengertian-dan-fungsinya.html


5/18

Bagi jemaah haji penderita tuberkulosis paru akti' 1B(* positip4 harus telah mendapatkan

pengobatan dan dinyatakan tidak menular 1B(* negatip4!

Bagi jemaah haji penderita kusta tipe multibasiler, harus telah mendapatkan pengobatan dan

dinyatakan tidak menular!

Bagi jemaah haji dengan diagnosis penyakit tidak menular diharapkan telah mendapatkan

pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang adekuat pada akhir masa Pemeriksaan

Kesehatan Kedua, dan dinyatakan laik untuk melaksanakan perjalanan ibadah haji!

Selain itu terdapat beberapa penyakit dimana Peraturan Kesehatan -nternasional menyebutkanjenis/

jenis penyakit menular tertentu sebagai alasan pelarangan kepada seseorang untuk keluar/masuk

antar negara, antara lain :

! Penyakit Karantina:Pes1plague4,Kolera 1%holera4, emam kuning 1yellow 'ever4, 7a%ar

1small po=4, (i'us ber%ak wabahi 1typhus =anthomati%us in'e%tiosa&louse borne typhus4,

emam balik/balik 1louse borne relapsing 'ever4!

#! Penyakit menular, yang menjadi perhatian H), seperti (uberkulosis paru denganB(*

positi', Kusta tipe multi basiler, S*+S 1Severe *%ute +espiratory Syndrome4,*vian

-n'luen>a1*-4, -n'luen>a baru H6

$! Ketentuan Keselamatan Penerbangan, antara lain Penyakit tertentu yang berisiko kematian

dikarenakan ketinggian, ?sia kehamilan

Sementara terkait %alon jamaah haji yang hamil, ketentuan yang ada mensyaratkan bahwa %alon haji

wanita hamil yang diijinkan untuk menunaikan ibadah haji harus memenuhi persyaratan :

! (elah mendapat suntikan vaksinasi meningitis paling lama # 1dua4 tahun sebelum

keberangkatan haji dengan bukti -nternational 7ertivi%ate o' @a%%ination 1-7@4 yang sah!

#! Pada saat berangkat dari embarkasi usia kehamilan men%apai sekurangAkurangnya 8 1empat

belas4 minggu dan sebanyak/banyaknya #5 1dua puluh enam4 minggu!

$! (idak tergolong dalam kehamilan risiko tinggi, baik untuk ibu serta janinnya, yang

dinyatakan dengan keterangan dari dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan yang

memiliki surat ijin praktik!

8! "enyerahkan surat pernyataan tertulis di atas kertas bermeterai yang ditandatangani oleh

yang bersangkutan dan diketahui oleh suaminya atau pihak keluarganya yang lain

sebagaimana %ontoh 'ormulir terlampir!

+e''eren%e, antara lain:
http://www.indonesian-publichealth.com/2014/12/pedoman-teknis-pemeriksaan-kesehatan-jemaah-haji.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2015/04/surveilans-haji.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/11/permenkes-penyakit-menular-klb.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/11/permenkes-penyakit-menular-klb.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/06/diagnosa-penyakit-tb-paru.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/06/diagnosa-penyakit-tb-paru.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/11/permenkes-penyakit-menular-klb.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/11/permenkes-penyakit-menular-klb.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/12/pedoman-teknis-pemeriksaan-kesehatan-jemaah-haji.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2015/04/surveilans-haji.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/11/permenkes-penyakit-menular-klb.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/11/permenkes-penyakit-menular-klb.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/06/diagnosa-penyakit-tb-paru.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/06/diagnosa-penyakit-tb-paru.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/11/permenkes-penyakit-menular-klb.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/11/permenkes-penyakit-menular-klb.html


6/18

! ?ndang/?ndang 6omor $ tahun #..< tentang Penyelenggaraan -badah Haji

#! Keputusan "enteri Kesehatan +epublik -ndonesia nomor 88#&"6KS&SK&@-..C

tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji

$! Keputusan Bersama "enteri *gama +epublik -ndonesia dan "enteri Kesehatan dan

Kesejahteraan Sosial +epublik -ndonesia 6omor : 82< (ahun #... dan 6omor:

52#!*&"6KS/KS)S&SKB&D-... (entang 7alon Haji anita Hamil ?ntuk

"elaksanakan -badah Haji

Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji, Pusat Kesehatan Haji

Kementerian Laporkanlah Obat Bawaan !

07 September 2014 dibaca 3.019 kali
http://www.indonesian-publichealth.com/2014/12/pedoman-teknis-pemeriksaan-kesehatan-jemaah-haji.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/12/pedoman-teknis-pemeriksaan-kesehatan-jemaah-haji.html


7/18

Jakarta, 6 Sepember 2014.

Obat bawaan sempat tertahan, demikian kabar singkat dari Ketua Bidang Kesehatan

!" #rab Saudi $ahun 143% "& 'r.dr. (idians)ah& SpK*& +". Kabid Kesehatan

menerangkan bah,a petugas $K"! Kl-ter S/13 dan S/14 sempat mengalami pr-ses

cust-m ang berkepan)angan saat pemeriksaan barang ba,aan di cust-m beacukai

King #bdul #i !nternati-nal #irp-rt. #pa sebabna 5 Setelah ditelusur& ternata ada

perbekalan -bat-batan dan alkes ang diba,a serta dan membutuhkan customclearance.


8/18

Kendala tersebut sudah diatasi dengan 6asilitasi petugas !" 'aerah Ker)a *eddah.

"arapanna& ke)adian tersebut tidak berulang pada kl-ter selan)utna. Mengapa

sampai tertahan ?enebab laimna& antara lain -bat ba,aan tidak disertai surat

keterangan ang diterbitkan -leh -t-ritas Kant-r Kesehatan elabuhan KK/Port Health

Ofce& )umlah ang banak dan dicurigai akan men)adi barang dagangan& atau ada )enis

barang tertentu ang tidak dii)inkan masuk ke ,ilaah Saudi #rabia.

Bela)ar dari ke)adian tersebut& berikut Tips untuk petugas $K"! Kl-ter& *emaah "a)i dan

'inas Kesehatan Kabupaten8K-ta agar niat baik memba,a -bat tidak merep-tkan diri

sendiri.

1. +emberikan bekal -bat kepada petugas $K"!8$K"' untuk diba,a men)adi barang

tentengan8bagasi dan dalam )umlah banak tidaklah dian)urkan. *enis)enis -bat ang

dapat dibekalkan adalah -bat-bat untuk kedarudatan medik dengan )umlah ang

-ptimal. bat ba,aan diharapkan dikemas rapi dalam paket ang siap digunakan dan

hindari penggunaan kemasan k-li kardus. engkapi dengan da6tar -bat8alkes.2. 'a6tar -bat8alkes dalam bahasa !nggris dan8atau #rab& dilegalisasi -leh '-kter

Kant-r Kesehatan elabuhan dan dicap dengan stempel Port Health Ofce. (-rmat

da6tar -bat8alkes dapat menggunakan 6-rmat blank- ang tersedia di Buku Kesehatan

*emaah "a)i BK*".

3. Beberapa )enis -bat ang bebas beredar di !nd-nesia& tidak b-leh beredar bebas

di #rab Saudi. /-nt-hna: cairan alk-h-l dalam kemasan b-t-l. 'emikian )uga -bat

batuk cair ang mungkin mengandung unsur alk-h-l.

4. ap-rkanlah rencana memba,a -bat tersebut kepada !" #rab Saudi Bidang

Kesehatan& baik melalui surat pemberitahuan sebelum pemberangkatan kl-ter

dan8atau ;ia k-munikasi cepat email& telp-n& media k-munikasi chat-groupang

tersedia. Sebagai c-nt-h& bagi )emaah dengan kebutuhan memba,a cairan dialisis

untuk penderita gagal gin)al dengan perit-nealdialisis dapat )uga memba,a cairan

dalam )umlah tertentu melalui mekanisme berlaku.

Bela)ar dari kasus tersebut& Kepala Bidang Kesehatan !" #rab Saudi $ahun 143%"

memberikan tiga himbauan sebagai berikut:

1. etugas $K"! kl-ter pada dasarna TIDAK PERLUmemba,a -bat dari tanah air

karena sudah disiapkan paket -bat dipesa,at dan di #rab Saudi.

2. ada kasus emda setempat atau inisiati6 pribadi untuk memba,a -bat

maka HARUS berk--rdinasi dengan !"


9/18

Share -n 6aceb--k Share -n t,itterShare -n emailShare -n print+-re Sharing Ser;ices4

Laporkanlah Obat Bawaan !

http://puskeshaji.depkes.go.id/webs/berita-376-laporkanlah-obat-bawaan-.htmlhttp://puskeshaji.depkes.go.id/webs/berita-376-laporkanlah-obat-bawaan-.htmlhttp://puskeshaji.depkes.go.id/webs/berita-376-laporkanlah-obat-bawaan-.htmlhttp://puskeshaji.depkes.go.id/webs/berita-376-laporkanlah-obat-bawaan-.htmlhttp://puskeshaji.depkes.go.id/webs/berita-376-laporkanlah-obat-bawaan-.htmlhttp://puskeshaji.depkes.go.id/webs/berita-376-laporkanlah-obat-bawaan-.htmlhttp://puskeshaji.depkes.go.id/webs/berita-376-laporkanlah-obat-bawaan-.htmlhttp://puskeshaji.depkes.go.id/webs/berita-376-laporkanlah-obat-bawaan-.htmlhttp://puskeshaji.depkes.go.id/webs/berita-376-laporkanlah-obat-bawaan-.htmlhttp://puskeshaji.depkes.go.id/webs/berita-376-laporkanlah-obat-bawaan-.htmlhttp://puskeshaji.depkes.go.id/webs/berita-376-laporkanlah-obat-bawaan-.htmlhttp://puskeshaji.depkes.go.id/webs/berita-376-laporkanlah-obat-bawaan-.html


10/18









11/18









sendiri.








*emaah "a)i BK*".

















12/18





13/18









14/18









sendiri.








*emaah "a)i BK*".

















15/18


8! Kesehatan +-, #..

2! PP! 6o 3C! (ahun #.# (entang pelaksanaan ?? $ tahun #..< tentang Penyelenggaraan

-badah Haji!

5! Keputusan Bupati


16/18





17/18






perbekalan -bat-batan dan alkes ang diba,a serta dan membutuhkan custom

clearance.









sendiri.





hindari penggunaan kemasan k-li kardus. engkapi dengan da6tar -bat8alkes.

2. 'a6tar -bat8alkes dalam bahasa !nggris dan8atau #rab& dilegalisasi -leh '-kter

Kant-r Kesehatan elabuhan dan dicap dengan stempel Port Health Ofce. (-rmatda6tar -bat8alkes dapat menggunakan 6-rmat blank- ang tersedia di Buku Kesehatan

*emaah "a)i BK*".

















18/18

Salah satu pertimbangan kerep-tan ang perlu diperhitungkan adalah )umlah barang

ba,aan ang sanggup diba,a -leh setiap penumpang pesa,at& aitu: satu k-per dan

satu tas tenteng. *ika )umlah berlebihan& maka akan mengakibatkan kerep-tan dalam

pr-ses b-ngkarmuat. 'alam kasus ini& lamana pr-ses cust-m di bandara akan

mengakibatkan pr-ses berkepan)anganprolonged)di bandara ang akan beru)ung pada

tahapan per)alanan selan)utna. 'iharapkan& )emaah ha)i selambatna sudah dapat

melakukan per)alanan lan)utan ke +adinah dalam = enam )am setelah mendarat di

bandara. Sem-ga berman6aat.Artikel!"/#$#%'(.


pelayanan kesehatan haji.docx

Documents