pelatihan guru: deteksi dini pencemaran lingkungan …
TRANSCRIPT
1
LAPORAN AKHIR
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DANA BOPTN ITS 2015
PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN
AIR MELALUI PARAMETER BAKTERI COLIFORM
Tim Pengabdi:
Dr. rer.nat.Ir.Maya Shovitri, M.Si (Biologi/MIPA)
Dr. Enny Zulaika, MP (Biologi/MIPA)
N.D. Kuswytasari, S.Si, M.Si (Biologi/MIPA)
Nur Hidayatul Alami, S.Si., M.Si (Biologi/MIPA)
Sesuai Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
No: 020728.164/IT2.11/PN.08/2015
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
2
3
DAFTAR ISI
Halaman
Judul 1
Halaman Pengesahan 2
Daftar Isi 3
Ringkasan 4
Summary 5
BAB I PENDAHULUAN 6
1.1 Latar Belakang 6
1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan 7
1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan 8
1.4 Target Luaran 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10
BAB III STRATEGI DAN PERENCANAAN KEGIATAN 17
BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN KEBERLANJUTANNYA 18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 27
BAB VI RENCANA SELANJUTNYA 28
DAFTAR PUSTAKA 29
Lampiran I Biodata Tim Pengabdi
Lampiran II Daftar Luaran
4
RINGKASAN
Seiring dengan peningkatan populasi penduduk di Indonesia, permasalahan pencemaran
lingkungan air terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sumber utama pencemaran
air adalah limbah domestik. Untuk menghindari dampak negatif akibat pencemaran
ligkungan air, maka masyarakat perlu mengenali kualitas air sekitar sebelum dimanfaatkan
sesuai peruntukannya. Pelaksanaan kegiatan perguruan tinggi bukan hanya terpusat pada
lingkungan kampus, tapi juga harus dirasakan kemanfaatannya bagi masyarakat.
Pengembangan pengetahuan terkait deteksi pencemaran lingkungan air dan upaya
penanganannya telah banyak dilakukan di ranah perguruan tinggi. Pokok bahasan
pencemaran lingkungan dan upaya pelestariannyajuga telah ada dalam kurikulum 2013
Sekolah Menengah Atas. Jurusan biologi diharapkan dapat diketahui dan dimanfaatkan
secara luas oleh masyarakat. Program pengabdian masyarakat ini difokuskan dengan
memberikan pengetahuan kepada guru – guru SMA di Surabaya dan sekitarnya terkait
metode – metode standart dalam melakukan deteksi dini pencemaran lingkungan air melalui
parameter bakteri coliform. Pelaksanaan kegiatan “ Pelatihan Guru: Deteksi Dini Pencemaran
Lingkungan Air melalui Parameter Bakteri Coliform”, terdiri atas; penyusunan
modul,pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi hasil. Kegiatan dilaksanakan pada hari
sabtu, tanggal 29 Agustus 2015 dengan waktu pelaksanaan pukul 08.00 sampai dengan pukul
17.00 WIB. Seluruh kegiatan pelatihan guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air
melalui Parameter Bakteri Coliform berjalan lancar dengan jumlah total peserta sebanyak 22
guru dari wilayah Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, dan Kediri. Kegiatan
ini sangat berguna bagi sekolah dan institusi perguruan tinggi apalagi bila ditunjang dengan
fasilitas sekolah yang memadai dalam mengembangkan materi mikrobiologi
5
SUMMARY
Along with the increase in Indonesian population, the problem of water pollution continues to
increase from year to year. The main sources of water pollution are domestic waste. To avoid
the negative impact of pollution, the society needs to recognize the quality of surrounding
water before being used for their purpose. Implementation of the college is not just centered
on the campus, but also to be perceived usefulness to society. The development of knowledge
related to water pollution detection and treatment have been done in the realm of higher
education. The subject of environmental pollution and the activities to solve the problem has
existed in 2013 high school curriculum. Biology department are expected to be known and
widely used by the community. This community service program is focused to provide
knowledge to the high school teachers in Surabaya and surrounding areas related with a
standard method in the early detection of water pollution through the parameters of coliform
bacteria. Implementation of the "Teacher Training: Early Detection of Water Pollution
through Coliform Bacteria parameter", consisting of; preparation module, implementation,
monitoring and evaluations. The event was held on Saturday, August 29, 2015 at 08.00 to
17.00 pm. All the activities of teacher training: Early Detection of Water Pollution through
Coliform Bacteria Parameter running smoothly with the total number of participants is 22
teachers from the area of Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, and Kediri.
This activity is very useful for schools and higher education institutions especially if
supported by adequate school facilities in developing microbiological materia
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peningkatan populasi penduduk di Indonesia membawa dampak signifikan terhadap
peningkatan pencemaran lingkungan air dari tahun ke tahun.Penurunan kualitas air akibat
pencemaran yang tidak cepat dideteksi dan ditangani akan mengakibatkan penurunan
ketersediaan pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Bila kebutuhan air bersih
tidak terpenuhi maka berbagai permasalahan kesehatan akan muncul. Hal ini berdampak pada
peningkatan kasus – kasus kematian akibat cemaran lingkungan. Kantor Menteri Negara
Lingkungan Hidup tahun 1997, dalam neraca airnya menyatakan bahwa secara nasional
belum terjadi defisit air, tetapi khusus untuk Jawa, Bali sudah terjadi defisit tahun 2000 dan
tahun 2015 bertambah dengan wilayah Sulawesi dan NTT.
Dalam UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP RI
No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, yang
dimaksud dengan pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Dalam hal ini, penyebab utama pencemaran air adalah akibat dari aktivitas
manusia. Diperlukan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan air
dengan tidak membuang limbah tanpa pengolahan langsung ke badan air.
Perguruan Tinggi sebagai satuan penyelenggara pendidikan tinggi mengemban 3 tugas
pokok yang termuat dalam Tri Dharma Perguruan tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian, dan
pengabdian (PP. No. 60 Th. 1999). Pelaksanaan kegiatan perguruan tinggi bukan hanya
terpusat pada lingkungan kampus, tapi juga harus dirasakan kemanfaatannya bagi
masyarakat. Pengembangan pengetahuan terkait deteksi pencemaran lingkungan air dan
upaya penanganannya telah banyak dilakukan di ranah perguruan tinggi.
Salah satu pokok kajian laboratorium mikrobiologi jurusan biologi ITS adalah
berkaitan dengan deteksi pencemaran lingkungan air dan upaya penanganannya secara
biologis. Deteksi pencemaran lingkungan air menggunakan parameter mikrobiologis sering
digunakan untuk mengetahui pencemaran limbah domestik di perairan. Limbah domestik
berpotensi membawa berbagai jenis pathogen (virus, bakteri dan protozoa) yang
membahayakan manusia dan terkadang bagi biota laut. Penyebaran penyakit melalui air yang
diakibatkan oleh pencemaran domestik diantaranya adalah tifus, kolera, vibriosis, disentri dan
hepatitis (STERRIT & LESTER, 1988 dalam Darmayati et al., 2009). Bakteri koliform fekal
7
(Fecal Coliform), misalnya Escherichia coli, dan koliform non fekal, misalnya Enterobacter
aerogenes merupakan bakteri-bakteri umum yang berasal dari kotoran hewan dan manusia.
Keberadaan kelompok bakteri itu mengindikasikan adanya cemaran limbah domestik dan
kemungkinan terikutnya bakteri – bakteri patogen ke badan air.
Pokok bahasan pencemaran lingkungan dan upaya pelestariannya telah ada dalam
kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas. Baik secara teoritis maupun praktek di lapangan,
para siswa telah dikenalkan upaya pencegahan, penyebab, dampak, akibat, dan cara
mengatasi pencemaran lingkungan. Upaya penyadaran masyarakat akan dampak negatif
pencemaran lingkungan air dapat dilakukan mulai dengan memberikan pengetahuan kepada
para siswa dan guru untuk selanjutnya diharapkan dapat diketahui dan dimanfaatkan secara
luas oleh masyarakat.
Jurusan biologi ITS turut berupaya melakukan transfer knowledge berkaitan dengan
deteksi dini pencemaran lingkungan air dan upaya mengatasinya kepada sekolah – sekolah di
lingkungan sekitar. Sehingga diharapkan ilmu pengetahuan yang dipelajari di perguruan
tinggi dapat dirasakan kemanfaatannya bagi masyarakat sekitar, juga sebagai deteksi awal
sehingga segera dapat dilakukan upaya penanganan permasalahan pencemaran air.
Terselenggaranya program pengabdian masyarakat ini akan menambah wawasan dan
pengetahuan para guru SMA dalam deteksi dini pencemaran lingkungan air. Bagi jurusan
biologi sendiri, adanya link institusi dengan pihak sekolah selaras dengan misi biologi untuk
membentuk jejaring kegiatan pendidikan untuk pengabdian kepada masyarakat.
1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan
Program pengabdian masyarakat ini difokuskan dengan memberikan pengetahuan
kepada guru – guru SMA di Surabaya dan sekitarnya (Gresik dan Sidoarjo) terkait metode –
metode standart dalam melakukan deteksi dini pencemaran lingkungan air melalui parameter
bakteri coliform. Para guru akan diberi pengetahuan dasar deteksi dini monitoring kualitas air
dengan menggunakan agen mikrobiologis serta praktek langsung terkait metode standart
dalam analisis kualitas air secara mikrobiologis. Flow chart konsep kegiatan dapat dilihat
pada skema berikut :
8
Gambar 1. Flow chart konsep kegiatan
1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan
Tujuan program pengabdian IPTEK untuk masyarakat ini adalah:
1. Untuk membuka wawasan para guru biologi SMA terkait metode-metode deteksi dini
pencemaran lingkungan air secara mikrobiologis
2. Untuk melatih keterampilan dalam hal deteksi dini pencemaran lingkungan air melalui
parameter bakteri coliform
3. Untuk menghasilkan media ajar biologi bagi siswa SMA yang berkaitan dengan deteksi
dini pencemaran lingkungan air
SMA SURABAYA SMA GRESIK SMA SIDOARJO
PELATIHAN GURU : DETEKSI DINI PENCEMARAN
LINGKUNGAN AIR MELALUI PARAMETER BAKTERI
COLIFORM
Pembekalan
pengetahuan deteksi
pencemaran
lingkungan air secara
mikrobiologis
Praktikum analisis
kualitas air secara
mikrobiologis
Monitoring dan
evaluasi hasil
Terbentuk link Jurusan Biologi
dan SMA - SMA
9
Manfaat program pengabdian masyarakat ini bagi pihak sekolah adalah memperkaya
informasi dan pengetahuan terkait deteksi dini pencemaran lingkungan, dan bagi
pihak perguruan tinggi adalah terbentuknya link antara jurusan biologi ITS dengan
SMA – SMA di Surabaya
Dampak yang diharapkan dari terselenggaranya kegiatan ini adalah sebagai sarana
updating informasi masyarakat terkait pengenalan kualitas air melalui deteksi dini
secara mikrobiologis dengan bakteri coliform, dengan target edukasi adalah guru –
guru Sekolah Menengah Atas, yang nantinya dapat disampaikan kepada para siswa
hingga secara luas dapat diketahui oleh masyarakat, selain itu dampak yang
diharapkan adalah terbentuknya link institusi yang baik antara pihak perguruan tinggi
dengan sekolah.
1.4 Target Luaran
a. Bahan ajar deteksi dini pencemaran lingkungan air melalui parameter bakteri
coliform
b. Module
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pencemaran Lingkungan Air oleh Limbah Domestik
Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan berbagai aktivitas manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang berkaitan dengan kegiatan industri, domestik, dan
pertanian akan menghasilkan limbah yang memberi sumbangan pada penurunan kualitas air
(Suriawiria, 2003). Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112
Tahun 2003, air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan
permukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan, apartemen dan
asrama; Menurut Priyambada et al (2008) dalam Agustiningsih et al (2012), limbah domestik
memberikan masukan konsentrasi Biological Oxygen Demand (BOD) terbesar perairan.
Limbah domestik sangat potensial membawa berbagai jenis pathogen (virus, bakteri dan
protozoa) yang membahayakan bagi manusia dan terkadang bagi biota lautnya juga.
Penyebaran penyakit melalui air yang diakibatkan oleh pencemaran domestik diantaranya
adalah tifus, kolera, vibriosis, disentri dan hepatitis (STERRIT & LESTER, 1988).
2.2 Tinjauan Metode Standart Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air secara
Mikrobiologis
Menurut Darmayati et al. (2009), kondisi mikrobiologis (bakteri) di perairan dapat
diketahui melalui parameter – parameter sebagai berikut:
1. Jumlah kandungan Total Plate Count (TPC) bakteri halotoleran dan bakteri heterotrofik
2. Jumlah kandungan bakteri fekal koli dan total koli
3. Isolasi bakteri patogen Salmonella dan Vibrio
Jumlah kandungan bakteri halotoleran dan heterotrofik ditentukan berdasarkan metode
tuang (pour plate). Untuk menentukan kandungan bakteri Fekal koli dan total koli dapat
digunakan teknik membran filter berdasarkan metode dari AMERICAN PUBLIC HEALTH
ASSOCIATION (1976). Sampel air laut sebanyak 100 ml dimasukkan dalam filter holder
dan dilakukan proses penyaringan menggunakan membran filter dengan ukuran pori 0.45 m,
filtratnya ditanam pada media selektif M-FC (fekal koli) dan M-Endo (koli total) agar.
Inkubasi dilakukan pada temperatur 44.5oC selama 18-24 jam dan 35
oC selama 20-22 jam.
Selain metode tersebut, deteksi keberadaan fekal koli dan koli total dapat dilakukan dengan
menggunakan uji Most Probable Number (MPN). Prosedur MPN dapat dilihat pada Gambar
2.1.
11
Gambar 2.1 Prosedur MPN untuk Pemeriksaan Total Coliform pada Sampel Air
(Sumber: Harley and Prescott, 2002)
Tahapan pemeriksaan kualitatif dengan menggunakan metode MPN terdiri atas: Uji
Presumtif, Uji Konfirmasi, dan Uji Pelengkap.
1. Uji Presumtif
12
Sampel air dimasukkan ke dalam sederetan tabung yang berisi Lactose Broth atau
Lauryl Tryptose dan tabung Durham. Dalam hal ini dipakai metode 5-5-5, dengan
menggunakan tiga kelompok yang masing – masing terdiri atas 5 buah tabung
sebagai berikut:
- 5 tabung pertama : 10 ml sampel air + 10 ml medium
- 5 tabung kedua : 1 ml sampel air + 5 ml medium
- 5 tabung ketiga : 0,1 ml sampel air + 5 ml medium
Semua tabung diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 35°C. Timbulnya gas di
dalam tabung setelah 24 jam menunjukkan hasil uji presumtif positif. Pembentukan
gas yang baru terbentuk pada 24 jam berikutnya menunjukkan hasil uji diragukan.
Namun, apabila gas tidak terbentuk setelah 48 jam maka hasil uji negatif.
Kemudian tentukan jumlah coliform per 100 ml sample dengan mencocokkan pada
tabel berikut:
Tabel 2.1 Indeks Most Probable Number (MPN) untuk Berbagai Kombinasi Hasil
Positif dan Negatif ketika Sebanyak 5 Tabung Berisi 10 ml sample, 5
Tabung Berisi 1 ml sample, dan 5 Tabung Berisi 0,1 ml sample
digunakan
Sumber: Harley and Prescott, 2002
13
2. Uji Konfirmasi
Catat hasil uji presumtif sebelumnya, kemudian dengan menggunakan jarum ose,
ambil sebanyak satu ose penuh dari tabung yang memiliki pengenceran tertinggi
sampel air dan menunjukkan produksi gas untuk dipindahkan ke dalam tabung
berisi medium Brilliant-Green Lactose Bile (BGLB). Kultur diinkubasi selama 48 ±
3 jam pada suhu 35 ° C. Hasil positif bila terbentuk gas dalam waktu 48 jam.
Kemudian cocokkan hasil dengan tabel. Bila ingin mengetahui keberadaan bakteri
fecal coli, maka kultur dapat diinkubasi pada suhu 44° C selama 24 jam .
Terbentuknya gas menunjukkan hasil uji positif, kemudian data dicocokkan dengan
tabel, sehingga MPN E.coli dapat ditentukan.
3. Uji Pelengkap
Catat hasil uji konfirmasi sebelumnya. Tabung BGLB dari uji konfirmasi yang
menunjukkan hasil positif selanjutnya distreak pada agar cawan LES Endo atau
Levine’s EMB. Kultur diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35°C. Bila koloni
coliform muncul, maka dengan jarum ose ambil sedikit koloni untuk diinokulasikan
pada tabung BGLB dan streak pada nutrien agar miring. Lakukan pengecatan gram
pada koloni yang tumbuh pada nutrien agar miring. Pembentukan gas pada lactose
broth dan hasil pengamatan mikroskopis berupa batang gram negatif, tidak
membentuk endospora pada kultur agar memperkuat dugaan adanya bakteri
coliform. Hal ini mengindikasikan bahwa sampel air tersebut telah tercemar.
Sehingga uji pelengkap dikatakan positif.
Isolasi bakteri patogen Salmonella dan Vibrio dari sampel air dapat dilakukan dengan
menanam sampel pada media selektif Selenith broth dan TCBS (Thiosulfate Citrate Bile Salt
sucrose sugar) agar. Isolat dari media selenith broth selanjutnya dipindahkan ke media XLD
(Xylose Lysine Desoxycholate) agar dan dilakukan uji biokimia berdasarkan WORLD
HEALTH ORGANIZATION (1977). Sedangkan dari media TCBS agar isolat yang tumbuh
kemudian dilakukan uji-uji biokimia berdasarkan metode dari BARROW & MILLER (1976).
2.3 Tinjauan Kelompok Bakteri Coliform
Keberadaan bakteri fekal koli di air sungai, muara maupun laut merupakan indikator
keberadaan bakteri pathogen yang terbawa oleh buangan domestik yang berasal dari darat.
Meskipun beberapa negara dan negara bagian di USA mulai mencari alternatif lain pengganti
bakteri indikator ini., namun sebagian besar negara di dunia masih menggunakan bakteri koli
14
total dan fekal koli sebagai indikator untuk mendeteksi keberadaan bakteri patogen (Griffin,
2001) . Hal ini juga dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Total Coliform adalah kelompok bakteri yang termasuk ke dalam famili
Enterobacteriaceae. Kelompok bakteri ini terdiri dari semua bakteri yang berbentuk batang,
bersifat aerob atau fakultatif aerob, tidak membentuk spora, bersifat gram negatif, dapat
melakukan fermentasi laktosa,serta membentuk gas dalam kurun waktu 2 x 24 jam pada suhu
35°C. Terdapat genus dalam famili Enterobacteriaceae ini yang tidak dimasukkan dalam
kelompok Coliform, yaitu : Salmonella dan Shigella (Pemantauan Kualitas Air Laut di
Kawasan Pesisir dan Laut Kota Surabaya, 2014).
Bakteri Coliform dapat dibedakan atas dua grup yaitu : (1) koliform fekal (Fecal
Coliform), misalnya Escherichia coli, dan (2) koliform non fekal, misalnya Enterobacter
aerogenes. Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan dan
manusia, sedangkan E. aerogenes biasanya ditemukan pada hewan atau tanaman-tanaman
yang telah mati. Diantara anggota Coliform yang lain, E. coli merupakan bakteri yang
dijumpai banyak di feses manusia dan hewan berdarah panas lainnya, serta merupakan satu-
satunya Coliform yang jarang dijumpai secara alami di tanah dan lingkungan perairan. Oleh
karena itu, E. coli seringkali dianggap sebagai indikator untuk pencemaran fekal. Tabel
berikut berisi famili, genus, dan spesies bakteri yang termasuk dalam kelompok koliform
(Stevens et al., 2003).
Tabel 2.2 Famili, genus, dan spesies bakteri yang termasuk dalam kelompok koliform.
Famili Genus Spesies
Enterobacteriaceae Escherichia Eschericia coli (E. coli)
Klebsiella Klebsiella pneumoniae
(K. pneumoniae)
Enterobacter Enterobacter amnigenus
(E. amnigenus)
Citrobacter Citrobacter freundii
(C. freundii)
(Stevens et al., 2003)
Karakteristik spesifik koliform yang membedakan kelompok bakteri ini dengan
kelompok bakteri lainnya adalah kemampuannya dalam memfermentasikan laktosa.
Kemampuan memfermentasikan laktosa seringkali ditandai dengan kemampuan
memproduksi gas, pembentukan asam, dan penandaan secara molekuler dengan adanya
enzim β-Galaktosidase. Tabel berikut berisi rincian karakteristik spesifik dari masing –
masing anggota kelompok Coliform tersebut.
Tabel 2.3 Karakteristik spesifik dari masing – masing anggota kelompok Coliform
15
Asam dan Gas dari Laktosa Asam dari Laktosa Enzim β-Galaktosidase
Escherichia Escherichia Escherichia
Klebsiella Klebsiella Klebsiella
Enterobacter Enterobacter Enterobacter
Citrobacter Citrobacter Citrobacter
Yersinia Yersinia
Serratia Serratia
Hafnia Hafnia
Pantoea Pantoea
Kluyvera Kluyvera
Cedecea
Ewingella
Moellerella
Leclercia
Rahnella
Yokenella
Keterangan: Genus yang dicetak tebal dapat dijumpai di feses dan juga di lingkungan
(Stevens et al., 2003)
2.4 Tinjauan Umum tentang Surabaya dan Sekolah – Sekolah Menengah Atas di
Surabaya dan Sekitarnya
Surabaya dan kota – kota sekitarnya (Gresik dan Sidoarjo), termasuk ke dalam kategori
kota di Indonesia dengan perkembangan yang pesat di sektor perdagangan dan pendidikan.
Kegiatan perekonomian di Surabaya dan sekitarnya terus mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Hal ini berdampak pada semakin meningkatnya aktivitas – aktivitas industri
maupun domestik yang berhubungan dengan perairan. Mengingat ketiga kota tersebut
merupakan permukiman pantai dan dekat dengan perairan. Timbulnya sampah di lingkungan
air Kota Surabaya berasal dari berbagai macam sumber. Volume sampah terbesar berasal dari
permukiman yang mencapai jumlah 79,19% dari total timbulan sampah. Sebagian besar
sampah yang berasal dari pemukiman adalah sampah rumah tangga yang merupakan sampah
organik. Berikut ini adalah tabel prosentase sumber timbulnya sampah Kota Surabaya.
16
Tabel 2.4 Sumber sampah kota Surabaya
Sebagai kota pendidikan, Kota Surabaya telah menyediakan sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai, meliputi tingkat pendidikan dasar, menengah dan pendidikan
tinggi. Jumlah sekolah dan murid yang ada di Surabaya, dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.5 Jumlah sekolah dan murid yang ada di Surabaya
17
BAB III
STRATEGI DAN PERENCANAAN KEGIATAN
3.1 Strategi
Sasaran program pengabdian masyarakat ini adalah Sekolah Menengah Atas (SMA)
yang berlokasi di kota Surabaya dan sekitarnya (Gresik dan Sidoarjo). Kegiatan akan
dilaksanakan pada 3 waktu yang berbeda untuk 3 wilayah sekolah yang berbeda ( Surabaya,
Gresik, dan Sidoarjo). Jumlah total peserta guru biologi adalah kurang lebih 20 peserta. Pada
tahap awal akan dilakukan seleksi sekolah berdasarkan kriteria profil fisik sekolah, visi misi
sekolah yang berhubungan dengan kegiatan penanganan pencemaran lingkungan, dan profil
guru serta peserta didik.
3.2 Perencanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan “ Pelatihan Guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air
melalui Parameter Bakteri Coliform”, terdiri atas;
1.Penyusunan modul
2.Pelaksanaan, terdiri atas : pembekalan pengetahuan deteksi pencemaran lingkungan air
secara mikrobiologis dan praktikum analisis kualitas air secara mikrobiologis
3.Monitoring dan evaluasi hasil
Rincian dari tiap tahapan dijelaskan sebagai berikut:
1. Penyusunan modul dilakukan oleh tim dosen dari laboratorium mikrobiologi pada bulan
ke-2. Materi pelatihan terdiri atas: Karakteristik limbah pemcemar lingkungan air,
metode metode deteksi pencemaran lingkungan air secara mikrobiologis, dan prinsip uji
coliform.
2. Pelaksanaan kegiatan: pembekalan materi terkait dilakukan selama 4x60 menit oleh
pemateri. Praktikum analisis kualitas air dilakukan selama 4x60 menit. Tempat
pelaksanaan di Jurusan Biologi Gedung H Kampus ITS Sukolilo Surabaya.
3. Monitoring dan evaluasi hasil dilakukan setelah kegiatan selesai dilakukan.
18
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI DAN KEBERLANJUTANNYA
4.1 Hasil yang Dicapai
4.1.1 Modul Pelatihan
Tim pengabdi dari laboratorium mikrobiologi dan bioteknologi telah menyusun modul
untuk dipergunakan dalam kegiatan ini. Modul – modul tersebut meliputi:
1. Modul dengan judul “Deteksi Pencemaran Lingkungan Air melalui Parameter
Bakteri Coliform”
2. Modul dengan judul ”Media dan Sterilisasi”
3. Modul praktikum dengan judul “ Pemeriksaan Bakteriologi dengan Metode MPN
(Most Probable Number)”
Modul selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
4.1.2 Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 29 Agustus 2015 dengan waktu
pelaksanaan pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Pembekalan materi berlangsung
di ruang Sidang Jurusan Biologi FMIPA ITS dan praktikum uji MPN dilaksanakan di ruang
laboratorium mikrobiologi. Tim pengabdi adalah dosen dengan dibantu laboran dan
mahasiswa (Tabel 4.1, 4.2 dan 4.3). Jadwal kegiatan ditampilkan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.1 Tim pengabdi dari dosen
NO NAMA Kompetensi
Alokasi
Waktu
(Jam/Minggu)
Tanggung Jawab
1 Dr. rer. nat. Ir. Maya
Shovitri, M.Si
Bakteriologi 10 1. Mengkoordinasi perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan
pengabdian
2. Pembuatan laporan akhir
3. Pemateri
2 Dra. Enny Zulaika, MP.
Bakteriologi 8 1. Pembuatan laporan kemajuan
2. Pemateri
3 N.D. Kuswytasari, S.Si,
M.Si
Mikrobiologi 8 1. Koordinator aktivitas
praktikum
2. Pemateri
4 Nur Hidayatul Alami,
S.Si., M.Si.
Mikrobiologi 8 1. Mengkoordinasi peserta
pelatihan
2. Pemateri
19
Tabel 4.2 Laboran dan pembantu umum
No Nama Tanggung Jawab
1. Denny Mengkoordinasi fasilitas sarana dan
prasarana untuk pelatihan 2. Elli Sutrisno
Tabel 4.3 Mahasiswa yang terlibat
No Nama Tanggung Jawab
1. Atik Sriningsih 1. Menyebarkan surat undangan ke
sekolah-sekolah
2. Menghubungi pihak – pihak
sekolah untuk kehadiran
3. Menyiapkan keperluan praktikum
4. Penggandaan modul
5. Menyiapkan sertifikat, presensi,
souvenir
6. Bertugas ketika hari H (menyambut
peserta, mendampingi selama
praktikum)
2. Laellatul Badriyah
3 Neneng Uswatun Hasanah
4 Windasari Putri Septarina
5 Martha Emiliasari
6 Lisa Marjayandari
Tabel 4.4 Jadwal
No Kegiatan Juni Juli Agustus September Oktober Nopember
1 Koordinasi tim
2 Survey
3 Pendaftaran sekolah
4 Pembuatan modul
5 Pelaksanaan
6 Monitoring dan
Evaluasi Hasil
7 Laporan
Keterangan:
: Tahap yang telah diselesaikan
20
Pada kegiatan ini, peserta difokuskan pada guru SMA dan MA sekolah – sekolah di
Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. Pada tahap penyebaran undangan dan pendaftaran peserta,
banyak peserta yang berminat untuk mengikuti kegiatan ini. Namun dengan pertimbangan
kapasitas lab dan optimalisasi hasil yang didapat, maka tim pengabdi melakukan pembatasan
terhadap jumlah peserta, dengan kesepakatan jumlah peserta adalah maksimal sebanyak 20
peserta. Hingga pelaksanaannya, total peserta yang mengikuti kegitan ini adalah sebanyak 22
peserta (Tabel 4.5). Peserta yang mengikuti pelatihan ini nyatanya bukan berasal dari wilayah
surabaya, gresik, dan sidoarjo saja, akan tetapi beberapa perwakilan sekolah dari wilayah
seperti: Pasuruan, Probolinggo, dan Kediri juga turut serta dan sangat bersemangat untuk
mengikuti kegiatan ini, sehingga panitia memberikan kesempatan dengan melakukan
penambahan kapasitas peserta hingga menjadi sebanyak 22 peserta. Komposisi peserta
pelatihan berdasar wilayah asal sekolah ditunjukkan pada Gambar 4.1.
Tabel 4.5 Peserta pelatihan dan asal sekolah
No Nama Guru Nama Sekolah
Surabaya
1 Sulaiman Hasan, S.Pd. SMA Luqman Al Hakim Surabaya
2 Dra. Rubiyah SMAN 20 Surabaya
3 Dra. Salindri Budi Mulati SMAN 20 Surabaya
4 Ani Rosidah, S.Pd. SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya
Gresik
1 Endang Sugiharti,S.Si. SMA Muhammadiyah 5, Dukun,Gresik
2 Shofiyati,S.Pd. SMA Nusantara,Bungah,Gresik
3 Eka Faizatin Nurichah,S.Pd. SMA Assa’adah , Bungah,Gresik
4 Nurul Hidayah,S.Pd. SMA Muhammadiyah 9, Ujung
Pangkah, Gresik
5 Nining Sudiarningsih SMKN 1 Driyorejo,Gresik
6 Muhajirin,S.Pt,MM SMA Muhammadiyah 3, Bungah,
Gresik
7 Siti As’adah,S.Pd. SMA Hidayatus Salam, Gresik
8 Rofiatul Umroh, S.Pd. SMA Kanjeng Sepuh Sidayu
21
9 Dra.Siti Chatijah.M.Pd. SMA Negeri 1 Cerme,Gresik
10 Grace Yuhaneka,S.Si. SMKN 1 Driyorejo
Sidoarjo
1 Lailatul Mufidah,S.Pd. SMA Kemala Bhayangkari 4 Waru,SDA
2 Laila SMA Kemala Bhayangkari 4 Waru,SDA
3 Risti Wiludjeng,S.Pd. SMA Wachid Hasyim 2,SDA
4 Elmi Widayati,S.Pd. SMA Wachid Hasyim 2,SDA
Di luar wilayah Surabaya,Gresik, dan Sidoarjo
1 Maya Firdausi Prayudhani,S.Si., M.Pd. SMKN 1 Pasuruan
2 Dra. Sulastri,M.Pd. MAN 2 Probolinggo
3 Mulyadi Hari Pramono,S.Pd. SMAN 1 Pare,Kediri
4 Dra. Endah Sudarwati,M.Pd. SMAN 1 Probolinggo
Gambar 4.1 Komposisi peserta pelatihan berdasar wilayah asal sekolah
Beberapa aktivitas kegiatan
Beberapa aktivitas kegiatan pelatihan dari awal hingga akhir ditunjukkan pada gambar
berikut
18,20%
45,50%
18,20%
18,20%
Surabaya
Gresik
Sidoarjo
Lainnya
22
Gambar 4.2 Aktivitas sebelum dimulai kegiatan pelatihan
Gambar 4.3 Penyampaian materi oleh Tim Pengabdi
23
Gambar 4.4 Aktivitas laboratorium
24
Gambar 4.6 Panitia dan peserta pelatihan
4.2 Keberlanjutannya
Setelah mendapatkan pelatihan Guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air
melalui Parameter Bakteri Coliform, maka tim pengabdi akan melakukan proses monitoring
dan evaluasi hasil. Sehingga akan terbentuk link antara jurusan biologi dengan SMA – SMA
Surabaya dan sekitarnya.
4.3 Analisis Capaian Luaran terhadap Target Luaran
Evaluasi Pelaksanaan Berdasar Kuisioner
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dapat diketahui melalui penyebaran kuesioner kepada
peserta pelatihan. Hasil evaluasi kuesioner diperoleh beberapa hal sebagai berikut,
diantaranya:
1. Dari total jumlah peserta yang ikut dalam pelatihan Deteksi Dini Pencemaran
Lingkungan Air melalui Parameter Bakteri Coliform, sebagian besar sekolah yang
mengikuti kegiatan ini telah memiliki kelas jurusan IPA lebih dari 3 kelas dan
sebagian besar sekolah memiliki guru biologi sebanyak 2 guru biologi (Gambar 4.7).
25
2. Bagi peserta pelatihan, kegiatan ini sangat bermanfaat, hal ini ditunjukkan dari hasil
kuesioner yang menunjukkan bahwa sebanyak 95,45% peserta menyatakan bahwa
kegiatan ini sangat berguna, sementara sisanya (4,54%) yang menyatakan kegiatan ini
berguna (Gambar 4.8). Tidak ada peserta yang menyatakan bahwa kegiatan ini kurang
berguna atau tidak berguna.
Gambar 4.7 Perbandingan jumlah guru biologi dan kelas jurusan IPA
Gambar 4.8 Persentase kepuasan peserta pelatihan terhadap manfaat pelatihan
Dari gambaran hasil kuesioner di atas tampak bahwa umumnya sekolah – sekolah peserta
pelatihan memiliki fasilitas belajar biologi yang cukup memadai yang ditunjukkan dari
jumlah kelas jurusan IPA yang lebih dari 3, sementara itu, jumlah guru biologi juga cukup
memenuhi yaitu sebagian besar sekolah memiliki jumlah guru biologi sebanyak 2 guru.
Meninjau dari tema yang diusung oleh tim pengabdi dalam kegiatan abmas ini, yakni deteksi
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 2 3 >3
Jum
lah
Sek
ola
h
Jumlah Guru Biologi/Kelas Jurusan IPA
Jumlah Guru Biologi
Kelas Jurusan IPA
95,45%
4,54%
Sangat berguna
berguna
kurang berguna
tidak berguna
26
pencemaran lingkungan air melalui parameter bakteri, maka hal ini menjadi sangat mungkin
bisa dikembangkan lebih lanjut oleh sekolah sekolah peserta pelatihan, sebab umumnya
sekolah telah dilengkapi dengan fasilitas yang diperlukan terkait dengan pengembangan tema
tersebut. Pada akhir kegiatan peserta menemukan banyak pengetahuan baru, hal ini
ditunjukkan dari hasi kuesioner dimana semua peserta pelatihan menyatakan bahwa kegiatan
ini sangat berguna dan berguna.
Adapun saran – saran yang disampaikan oleh peserta pelatihan terkait usulan kegiatan
di masa mendatang antara lain:
1. Waktu pelatihan ditambah
2. Materi biologi molekuler diperbanyak
3. Ada praktek isolasi DNA
4. Sesi praktikum lebih banyak
5. Kegiatan semacam ini sering dilakukan
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Seluruh kegiatan pelatihan guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air melalui
Parameter Bakteri Coliform berjalan lancar dengan jumlah total peserta sebanyak 22
guru dari wilayah Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, dan Kediri
2. Kegiatan ini sangat berguna bagi sekolah dan institusi perguruan tinggi apalagi bila
ditunjang dengan fasilitas sekolah yang memadai dalam mengembangkan materi
mikrobiologi
Saran
1. Kegiatan semacam ini perlu sering dilakukan dengan waktu pelatihan ditambah
2. Tema – tema aplikasi mikrobiologi yang berkaitan dengan tema – tema biologi
molekuler perlu disajikan pada usulan kegiatan di tahun berikutnya.
28
BAB VI
RENCANA SELANJUTNYA
Pelatihan Guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air melalui Parameter Bakteri
Coliform ini sangat membantu para guru terutama dalam memberikan pemahaman dan
pengetahuan kepada siswa terkait aplikasi mikrobiologi dalam mengatasi permasalahan
pencemaran lingkungan. Mengingat pentingnya kegiatan ini, maka perlu dilakukan kegiatan
serupa dengan jenis pengujian yang lain. Disamping itu, perlu dilanjutkan dengan monitoring
dan evaluasi oleh tim pengabdi ke sekolah – sekolah sehingga terus terbentuk link yang baik
antara sekolah dengan pihak perguruan tinggi.
29
DAFTAR PUSTAKA
Agustiningsih,D. S.B. Sasongko, dan Sudarno. 2012. Analisis Kualitas Air dan Beban
Pencemaran Berdasarkan Penggunaan Lahan di Sungai Blukar Kabupaten Kendal.
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Semarang
Darmayanti, Y., D.H. Kunarso, dan Ruyitno. 2009.Dinamika Bakteri Indikator Pencemaran
di Perairan Estuari Cisadane . Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 35(2): 273-290
Harley, J.P. and L.M. Prescott. 2002. Laboratory Exercises in Microbiology. Fifth Edition.
The McGraw-Hill Companies.
Pemantauan Kualitas Air Laut di Kawasan Pesisir dan Laut Kota Surabaya Tahun 2014
PP No. 60 Tahun 1999
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air
Stevens,M., N. Ashbolt,dan D. Cunliffe. 2003. Recommendations to Change The Use of
Coliforms as Microbial Indicators of Drinking Water Quality. National Health and
Medical Research Council.
Suriawiria, Unus. 2003. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat. Penerbit Alumni.
Bandung
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
30
Lampiran I
Biodata Tim Pengabdi
1. Ketua :
Nama Lengkap : Dr.rer.nat. Ir. Maya Shovitri, M.Si.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 19690907 199803 2001
d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor Kepala/Pembina/IV-a
e. Jabatan Struktural : Ketua Jurusan Biologi
f. Bidang Keahlian : Mikrobiologi
g. Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
i. Alamat Rumah dan No. Telp. : Jl. Ketintang Baru X/17, Surabaya
Telp: 085785616986
j. Riwayat penelitian
Judul penelitian Pendanaan
Eksplorasi enzim dan kapang mangrove Wonorejo untuk
bioremediasi limbah organic - Ketua
Penelitian Unggulan
ITS 2013
Keanekaragaman Genetik genera Bacillus Resisten
Merkuri dan Uji Kemampuannya sebagai Bioakumulator
Merkuri - Ketua
Penelitian Lab 2012
Pelatihan Pemanfaatan Enceng Gondok Kering sebagai
Media Budidaya jamur Tiram Untuk Peningkatan Gizi dan
Kesejahteraan Masyarakat Keputih Surabaya - Anggota
Penelitian PpM ITS
2012
k. Riwayat pengabdian
Judul penelitian Pendanaan
Peningkatan Kualitas Guru Biologi SMA Pinggiran
melalui Pembuatan Media Ajar Mikrobiologi dengan
Fasilitas yang Terbatas
Dana BOPTN ITS
2014
Anggota tim pemberi materi di Training surveyor Biologi
dalam menganalisis dampak pembangunan terhadap
kelestarian lingkungan di Jurusan Biologi pada tahun 2013
Penelitian Abmas ITS
2013
Anggota tim pemberi materi di Pelatihan Pemanfaatan
Eceng Gondok Kering sebagai Media Budidaya Jamur
Tiram untuk Peningkatan Gizi dan kesejahteraan
Masyarakat , di Keputih Surabaya pada tahun 2012
Penelitian Abmas ITS
2012
l. Publikasi imiah (2 tahun terakhir)
Judul penelitian Seminar/Lokakarya
DNA Fingerprinting Among Bacillus Isolated
From the Mercury Polluted Kalimas River
Surabaya
Journal of Basic and Applied
Scientific Research. Maret 2013,
Volume 3, P:281-284.
www.textroad.com
31
Hydrogen gas produced by isolated bacteria
from septic tank
Proceeding International Biology
Conference (IBoC), ITS,
Surabaya-2012
Resistensi bacteri Bacillus terhadap logam
berat
Proceeding Scientific Conference
of Environmental technology,
ITS, Surabaya-2012.
Resistensi Bakteri Azotobacter terhadap
Logam Berat (Heavy Metal resistance of
Azotobacter)
Proceeding Scientific Conference
of Environmental technology,
ITS, Surabaya-2012
m. Paten
Belum ada
2. Anggota I :
a. Nama Lengkap : Dr. Enny Zulaika, MP.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 19600109 198803 2 001
d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor Kepala/Pembina/IV-a
e. Jabatan Struktural : -
f. Bidang Keahlian : Mikrobiologi
g. Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
i. Alamat Rumah dan No. Telp. : Perumahan ITS Blok T-11 Surabaya 60111
j. Riwayat penelitian
Judul penelitian Pendanaan
Keanekaragaman Genetik genera Bacillus Resisten
Merkuri dan Uji Kemampuannya sebagai Bioakumulator
Merkuri - Ketua
Penelitian
Laboratorium 2012
Karakterisasi Fenotipik Bakteri Resisten Merkuri
Endogenik Kalimas-Surabaya dan Hubungan
Similaritasnya Menggunakan Pendekatan Taksonomi
Fenetik-Numerik - Ketua
Peneitian hibah
doktor 2012
Potensi Azotobacter Sebagai Bioakumulator Merkuri
Untuk Agensia Bioremediasi dan Pupuk Hayati
Peneitian PUPT 2012
32
k. Riwayat pengabdian (2 tahun terakhir)
No Judul pengabdian Pendanaan
1 Peningkatan Kualitas Guru Biologi SMA Pinggiran
melalui Pembuatan Media Ajar Mikrobiologi
dengan Fasilitas yang Terbatas
Dana BOPTN ITS
2014
l. Publikasi imiah
No Judul penelitian Jurnal, tahun
1 Indigenous Mercury Resistant Bacterial Isolates Belong
To The Genus Bacillus From Kalimas Surabaya As A
Potential Mercury Bioreducer
Enny Zulaika & Langkah Sembiring
Journal of Applied
Environmental
and Biological
Sciences, 2014
2 DNA Fingerprinting Among Bacillus Isolated From the
Mercury Polluted Kalimas River Surabaya
Shovitri, M., Zulaika, E & Kuswytasari, N.
Institute Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
ABSTRACT
Journal of Basic and
Applied Scientific
Research, 2013
3 Characterization and Identification Of Mercury-resistant
Bacteria From Kalimas River Surabaya-Indonesia By
Numerical Phenetic Taxonomy
Enny Zulaika, Langkah Sembiring & Agoes Soegianto3
Journal of Basic and
Applied Scientific
Research, 2012
m. Paten
Belum ada
3. Anggota II:
a. Nama Lengkap : Nengah Dwianita Kuswytasari,S.Si.,M.Si.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 19700915 199802 2 006
d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Asisten Ahli/Penata Muda Tk 1/IIIb
e. Jabatan Struktural : Sekretaris Pusat Studi Kelautan ITS
f. Bidang Keahlian : Mikrobiologi
g. Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
i. Alamat Rumah dan No. Telp. : Jl. Tanjung Sadari 16 Surabaya 60177.
Telp: 08155048052
j. Riwayat penelitian
Teknologi biodegradasi Limbah organik Menggunakan Mikrobial konsorsium.
Penelitan Kerjasama Industri ITS Tahun 2011. (Ketua)
33
Gas Hidrogen sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak dari bakteri
pendegradasi limbah organik. Penelitian Hibah Kompetensi ITS Tahun 2011.
(Anggota)
k. Riwayat pengabdian
Tim Pembina, Pembimbingan dan fasilitator ON MIPA PT bagi mahasiswa ITS 2011
(Anggota)
Pembinaan OSN Tingkat SMA kota Surabaya LPPM ITS 2011 (Anggota)
Peningkatan Kualitas Guru Biologi SMA Pinggiran melalui Pembuatan Media Ajar
Mikrobiologi dengan Fasilitas yang Terbatas, Dana BOPTN ITS 2014
l. Publikasi ilmiah
Kuswytasari,N.D., Shovitri,M dan Vimalasari,M. 2011. Biodegradasi limbah
domestik dengan konsorsium jamur untuk mengurangi Pencemaran Laut. Prosiding
Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan (SENTA). 2011. FTK ITS,
Surabaya.
Kuswytasari,N.D., Shovitri,M dan Andriyadi,R.D. 2011. Soil mold diversity in the
coastal Wonorejo Surabaya. Proceeding International Conference on Mathematics
and science (ICOMs). ITS, Surabaya.
m. Paten
Belum ada
4. Anggota III:
a. Nama Lengkap : Nur Hidayatul Alami,S.Si.,M.Si.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 19850501 201212 2 001
d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Asisten Ahli/Penata Muda Tk.I/IIIb
e. Jabatan Struktural : -
f. Bidang Keahlian : Mikrobiologi
g. Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
i. Alamat Rumah dan No. Telp : JL. Veteran No. 56 Gresik. Telp: 081330433930
j. Riwayat penelitian :
No Judul penelitian Pendanaan
1 Marine Yeast sebagai Biofertilizer Potensial Penelitian
Pemula,BOPTN ITS
2014
2 Exploring Biodiversity of the Poteran Island
for Its Future Sustainability
Penelitian Kerjasama
Internasional tahun
2014
34
k. Riwayat pengabdian :
No Judul pengabdian Pendanaan
1 Peningkatan Kualitas Guru Biologi SMA
Pinggiran melalui Pembuatan Media Ajar
Mikrobiologi dengan Fasilitas yang Terbatas
Dana BOPTN ITS
2014
l. Publikasi ilmiah :
No Judul tulisan Tahun Dipublikasikan di
1 Isolation of Lipid-Degrading Yeast
from Wonorejo Mangrove Indonesia
2014 The 2nd Joint Seminar
on Biotechnology of
Biomass Utilization
for ASEAN
Development among
Chulalongkorn
University,ITS, and
Brawijaya University
2 Biodiversity of Poteran Island 2014 The 8th Korea-
ASEAN Joint
Symposium
m. Paten : Belum ada
35
Lampiran II
Daftar Luaran
Program : Pengabdian kepada Masyarakat Dana BOPTN 2015
Nama Ketua Tim : Dr. rer. nat. Ir. Maya Shovitri, M.Si
Judul : Pelatihan Guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air melalui
Parameter Bakteri Coliform
1. Artikel Jurnal
No Judul Artikel Nama Jurnal Status Kemajuan*)
1 - - -
*) Status kemajuan : Persiapan, submitted, under review, accepted, published
2. Artikel Konferensi
No Judul Artikel Detil Konferensi
(Nama,penyelenggara,
tempat, tanggal)
Status Kemajuan*)
- - - -
*) Status kemajuan : Persiapan, submitted, under review, accepted, presented
3. Paten
No Judul Usulan Paten Status Kemajuan*)
- - -
*) Status kemajuan : Persiapan, submitted, under review
4. Buku
No Judul Buku Rencana (Penerbit) Status Kemajuan*)
- - - -
*) Status kemajuan : Persiapan, under review, published
5. Hasil Lain (Software, Inovasi Teknologi,dll)
No Nama Output Detil Output Status Kemajuan*)
- - - -
*) Status kemajuan : Cantumkan status kemajuan sesuai kondisi saat ini
6. Disertasi/Tesis/Tugas Akhir/Program Kreativitas Mahasiswa yang Dihasilkan
No Nama Mahasiswa NRP Judul Status*)
- - - - -
*) Status kemajuan : Cantumkan lulus (dan tahun kelulusan) atau in progress
36
Lampiran III
Modul
37
Lampiran IV
Daftar Hadir Peserta
38
Lampiran V
Lampiran Kuesioner