pelatihan guru: deteksi dini pencemaran lingkungan …

38
1 LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA BOPTN ITS 2015 PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN AIR MELALUI PARAMETER BAKTERI COLIFORM Tim Pengabdi: Dr. rer.nat.Ir.Maya Shovitri, M.Si (Biologi/MIPA) Dr. Enny Zulaika, MP (Biologi/MIPA) N.D. Kuswytasari, S.Si, M.Si (Biologi/MIPA) Nur Hidayatul Alami, S.Si., M.Si (Biologi/MIPA) Sesuai Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat No: 020728.164/IT2.11/PN.08/2015 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

1

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DANA BOPTN ITS 2015

PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN

AIR MELALUI PARAMETER BAKTERI COLIFORM

Tim Pengabdi:

Dr. rer.nat.Ir.Maya Shovitri, M.Si (Biologi/MIPA)

Dr. Enny Zulaika, MP (Biologi/MIPA)

N.D. Kuswytasari, S.Si, M.Si (Biologi/MIPA)

Nur Hidayatul Alami, S.Si., M.Si (Biologi/MIPA)

Sesuai Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat

No: 020728.164/IT2.11/PN.08/2015

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2015

Page 2: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

2

Page 3: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

3

DAFTAR ISI

Halaman

Judul 1

Halaman Pengesahan 2

Daftar Isi 3

Ringkasan 4

Summary 5

BAB I PENDAHULUAN 6

1.1 Latar Belakang 6

1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan 7

1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan 8

1.4 Target Luaran 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10

BAB III STRATEGI DAN PERENCANAAN KEGIATAN 17

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN KEBERLANJUTANNYA 18

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 27

BAB VI RENCANA SELANJUTNYA 28

DAFTAR PUSTAKA 29

Lampiran I Biodata Tim Pengabdi

Lampiran II Daftar Luaran

Page 4: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

4

RINGKASAN

Seiring dengan peningkatan populasi penduduk di Indonesia, permasalahan pencemaran

lingkungan air terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sumber utama pencemaran

air adalah limbah domestik. Untuk menghindari dampak negatif akibat pencemaran

ligkungan air, maka masyarakat perlu mengenali kualitas air sekitar sebelum dimanfaatkan

sesuai peruntukannya. Pelaksanaan kegiatan perguruan tinggi bukan hanya terpusat pada

lingkungan kampus, tapi juga harus dirasakan kemanfaatannya bagi masyarakat.

Pengembangan pengetahuan terkait deteksi pencemaran lingkungan air dan upaya

penanganannya telah banyak dilakukan di ranah perguruan tinggi. Pokok bahasan

pencemaran lingkungan dan upaya pelestariannyajuga telah ada dalam kurikulum 2013

Sekolah Menengah Atas. Jurusan biologi diharapkan dapat diketahui dan dimanfaatkan

secara luas oleh masyarakat. Program pengabdian masyarakat ini difokuskan dengan

memberikan pengetahuan kepada guru – guru SMA di Surabaya dan sekitarnya terkait

metode – metode standart dalam melakukan deteksi dini pencemaran lingkungan air melalui

parameter bakteri coliform. Pelaksanaan kegiatan “ Pelatihan Guru: Deteksi Dini Pencemaran

Lingkungan Air melalui Parameter Bakteri Coliform”, terdiri atas; penyusunan

modul,pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi hasil. Kegiatan dilaksanakan pada hari

sabtu, tanggal 29 Agustus 2015 dengan waktu pelaksanaan pukul 08.00 sampai dengan pukul

17.00 WIB. Seluruh kegiatan pelatihan guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air

melalui Parameter Bakteri Coliform berjalan lancar dengan jumlah total peserta sebanyak 22

guru dari wilayah Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, dan Kediri. Kegiatan

ini sangat berguna bagi sekolah dan institusi perguruan tinggi apalagi bila ditunjang dengan

fasilitas sekolah yang memadai dalam mengembangkan materi mikrobiologi

Page 5: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

5

SUMMARY

Along with the increase in Indonesian population, the problem of water pollution continues to

increase from year to year. The main sources of water pollution are domestic waste. To avoid

the negative impact of pollution, the society needs to recognize the quality of surrounding

water before being used for their purpose. Implementation of the college is not just centered

on the campus, but also to be perceived usefulness to society. The development of knowledge

related to water pollution detection and treatment have been done in the realm of higher

education. The subject of environmental pollution and the activities to solve the problem has

existed in 2013 high school curriculum. Biology department are expected to be known and

widely used by the community. This community service program is focused to provide

knowledge to the high school teachers in Surabaya and surrounding areas related with a

standard method in the early detection of water pollution through the parameters of coliform

bacteria. Implementation of the "Teacher Training: Early Detection of Water Pollution

through Coliform Bacteria parameter", consisting of; preparation module, implementation,

monitoring and evaluations. The event was held on Saturday, August 29, 2015 at 08.00 to

17.00 pm. All the activities of teacher training: Early Detection of Water Pollution through

Coliform Bacteria Parameter running smoothly with the total number of participants is 22

teachers from the area of Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, and Kediri.

This activity is very useful for schools and higher education institutions especially if

supported by adequate school facilities in developing microbiological materia

Page 6: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan populasi penduduk di Indonesia membawa dampak signifikan terhadap

peningkatan pencemaran lingkungan air dari tahun ke tahun.Penurunan kualitas air akibat

pencemaran yang tidak cepat dideteksi dan ditangani akan mengakibatkan penurunan

ketersediaan pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Bila kebutuhan air bersih

tidak terpenuhi maka berbagai permasalahan kesehatan akan muncul. Hal ini berdampak pada

peningkatan kasus – kasus kematian akibat cemaran lingkungan. Kantor Menteri Negara

Lingkungan Hidup tahun 1997, dalam neraca airnya menyatakan bahwa secara nasional

belum terjadi defisit air, tetapi khusus untuk Jawa, Bali sudah terjadi defisit tahun 2000 dan

tahun 2015 bertambah dengan wilayah Sulawesi dan NTT.

Dalam UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP RI

No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, yang

dimaksud dengan pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,

energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air

turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan

peruntukannya. Dalam hal ini, penyebab utama pencemaran air adalah akibat dari aktivitas

manusia. Diperlukan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan air

dengan tidak membuang limbah tanpa pengolahan langsung ke badan air.

Perguruan Tinggi sebagai satuan penyelenggara pendidikan tinggi mengemban 3 tugas

pokok yang termuat dalam Tri Dharma Perguruan tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian, dan

pengabdian (PP. No. 60 Th. 1999). Pelaksanaan kegiatan perguruan tinggi bukan hanya

terpusat pada lingkungan kampus, tapi juga harus dirasakan kemanfaatannya bagi

masyarakat. Pengembangan pengetahuan terkait deteksi pencemaran lingkungan air dan

upaya penanganannya telah banyak dilakukan di ranah perguruan tinggi.

Salah satu pokok kajian laboratorium mikrobiologi jurusan biologi ITS adalah

berkaitan dengan deteksi pencemaran lingkungan air dan upaya penanganannya secara

biologis. Deteksi pencemaran lingkungan air menggunakan parameter mikrobiologis sering

digunakan untuk mengetahui pencemaran limbah domestik di perairan. Limbah domestik

berpotensi membawa berbagai jenis pathogen (virus, bakteri dan protozoa) yang

membahayakan manusia dan terkadang bagi biota laut. Penyebaran penyakit melalui air yang

diakibatkan oleh pencemaran domestik diantaranya adalah tifus, kolera, vibriosis, disentri dan

hepatitis (STERRIT & LESTER, 1988 dalam Darmayati et al., 2009). Bakteri koliform fekal

Page 7: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

7

(Fecal Coliform), misalnya Escherichia coli, dan koliform non fekal, misalnya Enterobacter

aerogenes merupakan bakteri-bakteri umum yang berasal dari kotoran hewan dan manusia.

Keberadaan kelompok bakteri itu mengindikasikan adanya cemaran limbah domestik dan

kemungkinan terikutnya bakteri – bakteri patogen ke badan air.

Pokok bahasan pencemaran lingkungan dan upaya pelestariannya telah ada dalam

kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas. Baik secara teoritis maupun praktek di lapangan,

para siswa telah dikenalkan upaya pencegahan, penyebab, dampak, akibat, dan cara

mengatasi pencemaran lingkungan. Upaya penyadaran masyarakat akan dampak negatif

pencemaran lingkungan air dapat dilakukan mulai dengan memberikan pengetahuan kepada

para siswa dan guru untuk selanjutnya diharapkan dapat diketahui dan dimanfaatkan secara

luas oleh masyarakat.

Jurusan biologi ITS turut berupaya melakukan transfer knowledge berkaitan dengan

deteksi dini pencemaran lingkungan air dan upaya mengatasinya kepada sekolah – sekolah di

lingkungan sekitar. Sehingga diharapkan ilmu pengetahuan yang dipelajari di perguruan

tinggi dapat dirasakan kemanfaatannya bagi masyarakat sekitar, juga sebagai deteksi awal

sehingga segera dapat dilakukan upaya penanganan permasalahan pencemaran air.

Terselenggaranya program pengabdian masyarakat ini akan menambah wawasan dan

pengetahuan para guru SMA dalam deteksi dini pencemaran lingkungan air. Bagi jurusan

biologi sendiri, adanya link institusi dengan pihak sekolah selaras dengan misi biologi untuk

membentuk jejaring kegiatan pendidikan untuk pengabdian kepada masyarakat.

1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan

Program pengabdian masyarakat ini difokuskan dengan memberikan pengetahuan

kepada guru – guru SMA di Surabaya dan sekitarnya (Gresik dan Sidoarjo) terkait metode –

metode standart dalam melakukan deteksi dini pencemaran lingkungan air melalui parameter

bakteri coliform. Para guru akan diberi pengetahuan dasar deteksi dini monitoring kualitas air

dengan menggunakan agen mikrobiologis serta praktek langsung terkait metode standart

dalam analisis kualitas air secara mikrobiologis. Flow chart konsep kegiatan dapat dilihat

pada skema berikut :

Page 8: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

8

Gambar 1. Flow chart konsep kegiatan

1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan

Tujuan program pengabdian IPTEK untuk masyarakat ini adalah:

1. Untuk membuka wawasan para guru biologi SMA terkait metode-metode deteksi dini

pencemaran lingkungan air secara mikrobiologis

2. Untuk melatih keterampilan dalam hal deteksi dini pencemaran lingkungan air melalui

parameter bakteri coliform

3. Untuk menghasilkan media ajar biologi bagi siswa SMA yang berkaitan dengan deteksi

dini pencemaran lingkungan air

SMA SURABAYA SMA GRESIK SMA SIDOARJO

PELATIHAN GURU : DETEKSI DINI PENCEMARAN

LINGKUNGAN AIR MELALUI PARAMETER BAKTERI

COLIFORM

Pembekalan

pengetahuan deteksi

pencemaran

lingkungan air secara

mikrobiologis

Praktikum analisis

kualitas air secara

mikrobiologis

Monitoring dan

evaluasi hasil

Terbentuk link Jurusan Biologi

dan SMA - SMA

Page 9: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

9

Manfaat program pengabdian masyarakat ini bagi pihak sekolah adalah memperkaya

informasi dan pengetahuan terkait deteksi dini pencemaran lingkungan, dan bagi

pihak perguruan tinggi adalah terbentuknya link antara jurusan biologi ITS dengan

SMA – SMA di Surabaya

Dampak yang diharapkan dari terselenggaranya kegiatan ini adalah sebagai sarana

updating informasi masyarakat terkait pengenalan kualitas air melalui deteksi dini

secara mikrobiologis dengan bakteri coliform, dengan target edukasi adalah guru –

guru Sekolah Menengah Atas, yang nantinya dapat disampaikan kepada para siswa

hingga secara luas dapat diketahui oleh masyarakat, selain itu dampak yang

diharapkan adalah terbentuknya link institusi yang baik antara pihak perguruan tinggi

dengan sekolah.

1.4 Target Luaran

a. Bahan ajar deteksi dini pencemaran lingkungan air melalui parameter bakteri

coliform

b. Module

Page 10: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pencemaran Lingkungan Air oleh Limbah Domestik

Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan berbagai aktivitas manusia untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang berkaitan dengan kegiatan industri, domestik, dan

pertanian akan menghasilkan limbah yang memberi sumbangan pada penurunan kualitas air

(Suriawiria, 2003). Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112

Tahun 2003, air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan

permukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan, apartemen dan

asrama; Menurut Priyambada et al (2008) dalam Agustiningsih et al (2012), limbah domestik

memberikan masukan konsentrasi Biological Oxygen Demand (BOD) terbesar perairan.

Limbah domestik sangat potensial membawa berbagai jenis pathogen (virus, bakteri dan

protozoa) yang membahayakan bagi manusia dan terkadang bagi biota lautnya juga.

Penyebaran penyakit melalui air yang diakibatkan oleh pencemaran domestik diantaranya

adalah tifus, kolera, vibriosis, disentri dan hepatitis (STERRIT & LESTER, 1988).

2.2 Tinjauan Metode Standart Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air secara

Mikrobiologis

Menurut Darmayati et al. (2009), kondisi mikrobiologis (bakteri) di perairan dapat

diketahui melalui parameter – parameter sebagai berikut:

1. Jumlah kandungan Total Plate Count (TPC) bakteri halotoleran dan bakteri heterotrofik

2. Jumlah kandungan bakteri fekal koli dan total koli

3. Isolasi bakteri patogen Salmonella dan Vibrio

Jumlah kandungan bakteri halotoleran dan heterotrofik ditentukan berdasarkan metode

tuang (pour plate). Untuk menentukan kandungan bakteri Fekal koli dan total koli dapat

digunakan teknik membran filter berdasarkan metode dari AMERICAN PUBLIC HEALTH

ASSOCIATION (1976). Sampel air laut sebanyak 100 ml dimasukkan dalam filter holder

dan dilakukan proses penyaringan menggunakan membran filter dengan ukuran pori 0.45 m,

filtratnya ditanam pada media selektif M-FC (fekal koli) dan M-Endo (koli total) agar.

Inkubasi dilakukan pada temperatur 44.5oC selama 18-24 jam dan 35

oC selama 20-22 jam.

Selain metode tersebut, deteksi keberadaan fekal koli dan koli total dapat dilakukan dengan

menggunakan uji Most Probable Number (MPN). Prosedur MPN dapat dilihat pada Gambar

2.1.

Page 11: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

11

Gambar 2.1 Prosedur MPN untuk Pemeriksaan Total Coliform pada Sampel Air

(Sumber: Harley and Prescott, 2002)

Tahapan pemeriksaan kualitatif dengan menggunakan metode MPN terdiri atas: Uji

Presumtif, Uji Konfirmasi, dan Uji Pelengkap.

1. Uji Presumtif

Page 12: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

12

Sampel air dimasukkan ke dalam sederetan tabung yang berisi Lactose Broth atau

Lauryl Tryptose dan tabung Durham. Dalam hal ini dipakai metode 5-5-5, dengan

menggunakan tiga kelompok yang masing – masing terdiri atas 5 buah tabung

sebagai berikut:

- 5 tabung pertama : 10 ml sampel air + 10 ml medium

- 5 tabung kedua : 1 ml sampel air + 5 ml medium

- 5 tabung ketiga : 0,1 ml sampel air + 5 ml medium

Semua tabung diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 35°C. Timbulnya gas di

dalam tabung setelah 24 jam menunjukkan hasil uji presumtif positif. Pembentukan

gas yang baru terbentuk pada 24 jam berikutnya menunjukkan hasil uji diragukan.

Namun, apabila gas tidak terbentuk setelah 48 jam maka hasil uji negatif.

Kemudian tentukan jumlah coliform per 100 ml sample dengan mencocokkan pada

tabel berikut:

Tabel 2.1 Indeks Most Probable Number (MPN) untuk Berbagai Kombinasi Hasil

Positif dan Negatif ketika Sebanyak 5 Tabung Berisi 10 ml sample, 5

Tabung Berisi 1 ml sample, dan 5 Tabung Berisi 0,1 ml sample

digunakan

Sumber: Harley and Prescott, 2002

Page 13: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

13

2. Uji Konfirmasi

Catat hasil uji presumtif sebelumnya, kemudian dengan menggunakan jarum ose,

ambil sebanyak satu ose penuh dari tabung yang memiliki pengenceran tertinggi

sampel air dan menunjukkan produksi gas untuk dipindahkan ke dalam tabung

berisi medium Brilliant-Green Lactose Bile (BGLB). Kultur diinkubasi selama 48 ±

3 jam pada suhu 35 ° C. Hasil positif bila terbentuk gas dalam waktu 48 jam.

Kemudian cocokkan hasil dengan tabel. Bila ingin mengetahui keberadaan bakteri

fecal coli, maka kultur dapat diinkubasi pada suhu 44° C selama 24 jam .

Terbentuknya gas menunjukkan hasil uji positif, kemudian data dicocokkan dengan

tabel, sehingga MPN E.coli dapat ditentukan.

3. Uji Pelengkap

Catat hasil uji konfirmasi sebelumnya. Tabung BGLB dari uji konfirmasi yang

menunjukkan hasil positif selanjutnya distreak pada agar cawan LES Endo atau

Levine’s EMB. Kultur diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35°C. Bila koloni

coliform muncul, maka dengan jarum ose ambil sedikit koloni untuk diinokulasikan

pada tabung BGLB dan streak pada nutrien agar miring. Lakukan pengecatan gram

pada koloni yang tumbuh pada nutrien agar miring. Pembentukan gas pada lactose

broth dan hasil pengamatan mikroskopis berupa batang gram negatif, tidak

membentuk endospora pada kultur agar memperkuat dugaan adanya bakteri

coliform. Hal ini mengindikasikan bahwa sampel air tersebut telah tercemar.

Sehingga uji pelengkap dikatakan positif.

Isolasi bakteri patogen Salmonella dan Vibrio dari sampel air dapat dilakukan dengan

menanam sampel pada media selektif Selenith broth dan TCBS (Thiosulfate Citrate Bile Salt

sucrose sugar) agar. Isolat dari media selenith broth selanjutnya dipindahkan ke media XLD

(Xylose Lysine Desoxycholate) agar dan dilakukan uji biokimia berdasarkan WORLD

HEALTH ORGANIZATION (1977). Sedangkan dari media TCBS agar isolat yang tumbuh

kemudian dilakukan uji-uji biokimia berdasarkan metode dari BARROW & MILLER (1976).

2.3 Tinjauan Kelompok Bakteri Coliform

Keberadaan bakteri fekal koli di air sungai, muara maupun laut merupakan indikator

keberadaan bakteri pathogen yang terbawa oleh buangan domestik yang berasal dari darat.

Meskipun beberapa negara dan negara bagian di USA mulai mencari alternatif lain pengganti

bakteri indikator ini., namun sebagian besar negara di dunia masih menggunakan bakteri koli

Page 14: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

14

total dan fekal koli sebagai indikator untuk mendeteksi keberadaan bakteri patogen (Griffin,

2001) . Hal ini juga dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Total Coliform adalah kelompok bakteri yang termasuk ke dalam famili

Enterobacteriaceae. Kelompok bakteri ini terdiri dari semua bakteri yang berbentuk batang,

bersifat aerob atau fakultatif aerob, tidak membentuk spora, bersifat gram negatif, dapat

melakukan fermentasi laktosa,serta membentuk gas dalam kurun waktu 2 x 24 jam pada suhu

35°C. Terdapat genus dalam famili Enterobacteriaceae ini yang tidak dimasukkan dalam

kelompok Coliform, yaitu : Salmonella dan Shigella (Pemantauan Kualitas Air Laut di

Kawasan Pesisir dan Laut Kota Surabaya, 2014).

Bakteri Coliform dapat dibedakan atas dua grup yaitu : (1) koliform fekal (Fecal

Coliform), misalnya Escherichia coli, dan (2) koliform non fekal, misalnya Enterobacter

aerogenes. Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan dan

manusia, sedangkan E. aerogenes biasanya ditemukan pada hewan atau tanaman-tanaman

yang telah mati. Diantara anggota Coliform yang lain, E. coli merupakan bakteri yang

dijumpai banyak di feses manusia dan hewan berdarah panas lainnya, serta merupakan satu-

satunya Coliform yang jarang dijumpai secara alami di tanah dan lingkungan perairan. Oleh

karena itu, E. coli seringkali dianggap sebagai indikator untuk pencemaran fekal. Tabel

berikut berisi famili, genus, dan spesies bakteri yang termasuk dalam kelompok koliform

(Stevens et al., 2003).

Tabel 2.2 Famili, genus, dan spesies bakteri yang termasuk dalam kelompok koliform.

Famili Genus Spesies

Enterobacteriaceae Escherichia Eschericia coli (E. coli)

Klebsiella Klebsiella pneumoniae

(K. pneumoniae)

Enterobacter Enterobacter amnigenus

(E. amnigenus)

Citrobacter Citrobacter freundii

(C. freundii)

(Stevens et al., 2003)

Karakteristik spesifik koliform yang membedakan kelompok bakteri ini dengan

kelompok bakteri lainnya adalah kemampuannya dalam memfermentasikan laktosa.

Kemampuan memfermentasikan laktosa seringkali ditandai dengan kemampuan

memproduksi gas, pembentukan asam, dan penandaan secara molekuler dengan adanya

enzim β-Galaktosidase. Tabel berikut berisi rincian karakteristik spesifik dari masing –

masing anggota kelompok Coliform tersebut.

Tabel 2.3 Karakteristik spesifik dari masing – masing anggota kelompok Coliform

Page 15: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

15

Asam dan Gas dari Laktosa Asam dari Laktosa Enzim β-Galaktosidase

Escherichia Escherichia Escherichia

Klebsiella Klebsiella Klebsiella

Enterobacter Enterobacter Enterobacter

Citrobacter Citrobacter Citrobacter

Yersinia Yersinia

Serratia Serratia

Hafnia Hafnia

Pantoea Pantoea

Kluyvera Kluyvera

Cedecea

Ewingella

Moellerella

Leclercia

Rahnella

Yokenella

Keterangan: Genus yang dicetak tebal dapat dijumpai di feses dan juga di lingkungan

(Stevens et al., 2003)

2.4 Tinjauan Umum tentang Surabaya dan Sekolah – Sekolah Menengah Atas di

Surabaya dan Sekitarnya

Surabaya dan kota – kota sekitarnya (Gresik dan Sidoarjo), termasuk ke dalam kategori

kota di Indonesia dengan perkembangan yang pesat di sektor perdagangan dan pendidikan.

Kegiatan perekonomian di Surabaya dan sekitarnya terus mengalami peningkatan dari tahun

ke tahun. Hal ini berdampak pada semakin meningkatnya aktivitas – aktivitas industri

maupun domestik yang berhubungan dengan perairan. Mengingat ketiga kota tersebut

merupakan permukiman pantai dan dekat dengan perairan. Timbulnya sampah di lingkungan

air Kota Surabaya berasal dari berbagai macam sumber. Volume sampah terbesar berasal dari

permukiman yang mencapai jumlah 79,19% dari total timbulan sampah. Sebagian besar

sampah yang berasal dari pemukiman adalah sampah rumah tangga yang merupakan sampah

organik. Berikut ini adalah tabel prosentase sumber timbulnya sampah Kota Surabaya.

Page 16: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

16

Tabel 2.4 Sumber sampah kota Surabaya

Sebagai kota pendidikan, Kota Surabaya telah menyediakan sarana dan prasarana

pendidikan yang memadai, meliputi tingkat pendidikan dasar, menengah dan pendidikan

tinggi. Jumlah sekolah dan murid yang ada di Surabaya, dijelaskan pada tabel berikut ini.

Tabel 2.5 Jumlah sekolah dan murid yang ada di Surabaya

Page 17: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

17

BAB III

STRATEGI DAN PERENCANAAN KEGIATAN

3.1 Strategi

Sasaran program pengabdian masyarakat ini adalah Sekolah Menengah Atas (SMA)

yang berlokasi di kota Surabaya dan sekitarnya (Gresik dan Sidoarjo). Kegiatan akan

dilaksanakan pada 3 waktu yang berbeda untuk 3 wilayah sekolah yang berbeda ( Surabaya,

Gresik, dan Sidoarjo). Jumlah total peserta guru biologi adalah kurang lebih 20 peserta. Pada

tahap awal akan dilakukan seleksi sekolah berdasarkan kriteria profil fisik sekolah, visi misi

sekolah yang berhubungan dengan kegiatan penanganan pencemaran lingkungan, dan profil

guru serta peserta didik.

3.2 Perencanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan “ Pelatihan Guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air

melalui Parameter Bakteri Coliform”, terdiri atas;

1.Penyusunan modul

2.Pelaksanaan, terdiri atas : pembekalan pengetahuan deteksi pencemaran lingkungan air

secara mikrobiologis dan praktikum analisis kualitas air secara mikrobiologis

3.Monitoring dan evaluasi hasil

Rincian dari tiap tahapan dijelaskan sebagai berikut:

1. Penyusunan modul dilakukan oleh tim dosen dari laboratorium mikrobiologi pada bulan

ke-2. Materi pelatihan terdiri atas: Karakteristik limbah pemcemar lingkungan air,

metode metode deteksi pencemaran lingkungan air secara mikrobiologis, dan prinsip uji

coliform.

2. Pelaksanaan kegiatan: pembekalan materi terkait dilakukan selama 4x60 menit oleh

pemateri. Praktikum analisis kualitas air dilakukan selama 4x60 menit. Tempat

pelaksanaan di Jurusan Biologi Gedung H Kampus ITS Sukolilo Surabaya.

3. Monitoring dan evaluasi hasil dilakukan setelah kegiatan selesai dilakukan.

Page 18: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

18

BAB IV

HASIL YANG DICAPAI DAN KEBERLANJUTANNYA

4.1 Hasil yang Dicapai

4.1.1 Modul Pelatihan

Tim pengabdi dari laboratorium mikrobiologi dan bioteknologi telah menyusun modul

untuk dipergunakan dalam kegiatan ini. Modul – modul tersebut meliputi:

1. Modul dengan judul “Deteksi Pencemaran Lingkungan Air melalui Parameter

Bakteri Coliform”

2. Modul dengan judul ”Media dan Sterilisasi”

3. Modul praktikum dengan judul “ Pemeriksaan Bakteriologi dengan Metode MPN

(Most Probable Number)”

Modul selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

4.1.2 Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 29 Agustus 2015 dengan waktu

pelaksanaan pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Pembekalan materi berlangsung

di ruang Sidang Jurusan Biologi FMIPA ITS dan praktikum uji MPN dilaksanakan di ruang

laboratorium mikrobiologi. Tim pengabdi adalah dosen dengan dibantu laboran dan

mahasiswa (Tabel 4.1, 4.2 dan 4.3). Jadwal kegiatan ditampilkan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.1 Tim pengabdi dari dosen

NO NAMA Kompetensi

Alokasi

Waktu

(Jam/Minggu)

Tanggung Jawab

1 Dr. rer. nat. Ir. Maya

Shovitri, M.Si

Bakteriologi 10 1. Mengkoordinasi perencanaan

dan pelaksanaan kegiatan

pengabdian

2. Pembuatan laporan akhir

3. Pemateri

2 Dra. Enny Zulaika, MP.

Bakteriologi 8 1. Pembuatan laporan kemajuan

2. Pemateri

3 N.D. Kuswytasari, S.Si,

M.Si

Mikrobiologi 8 1. Koordinator aktivitas

praktikum

2. Pemateri

4 Nur Hidayatul Alami,

S.Si., M.Si.

Mikrobiologi 8 1. Mengkoordinasi peserta

pelatihan

2. Pemateri

Page 19: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

19

Tabel 4.2 Laboran dan pembantu umum

No Nama Tanggung Jawab

1. Denny Mengkoordinasi fasilitas sarana dan

prasarana untuk pelatihan 2. Elli Sutrisno

Tabel 4.3 Mahasiswa yang terlibat

No Nama Tanggung Jawab

1. Atik Sriningsih 1. Menyebarkan surat undangan ke

sekolah-sekolah

2. Menghubungi pihak – pihak

sekolah untuk kehadiran

3. Menyiapkan keperluan praktikum

4. Penggandaan modul

5. Menyiapkan sertifikat, presensi,

souvenir

6. Bertugas ketika hari H (menyambut

peserta, mendampingi selama

praktikum)

2. Laellatul Badriyah

3 Neneng Uswatun Hasanah

4 Windasari Putri Septarina

5 Martha Emiliasari

6 Lisa Marjayandari

Tabel 4.4 Jadwal

No Kegiatan Juni Juli Agustus September Oktober Nopember

1 Koordinasi tim

2 Survey

3 Pendaftaran sekolah

4 Pembuatan modul

5 Pelaksanaan

6 Monitoring dan

Evaluasi Hasil

7 Laporan

Keterangan:

: Tahap yang telah diselesaikan

Page 20: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

20

Pada kegiatan ini, peserta difokuskan pada guru SMA dan MA sekolah – sekolah di

Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. Pada tahap penyebaran undangan dan pendaftaran peserta,

banyak peserta yang berminat untuk mengikuti kegiatan ini. Namun dengan pertimbangan

kapasitas lab dan optimalisasi hasil yang didapat, maka tim pengabdi melakukan pembatasan

terhadap jumlah peserta, dengan kesepakatan jumlah peserta adalah maksimal sebanyak 20

peserta. Hingga pelaksanaannya, total peserta yang mengikuti kegitan ini adalah sebanyak 22

peserta (Tabel 4.5). Peserta yang mengikuti pelatihan ini nyatanya bukan berasal dari wilayah

surabaya, gresik, dan sidoarjo saja, akan tetapi beberapa perwakilan sekolah dari wilayah

seperti: Pasuruan, Probolinggo, dan Kediri juga turut serta dan sangat bersemangat untuk

mengikuti kegiatan ini, sehingga panitia memberikan kesempatan dengan melakukan

penambahan kapasitas peserta hingga menjadi sebanyak 22 peserta. Komposisi peserta

pelatihan berdasar wilayah asal sekolah ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Tabel 4.5 Peserta pelatihan dan asal sekolah

No Nama Guru Nama Sekolah

Surabaya

1 Sulaiman Hasan, S.Pd. SMA Luqman Al Hakim Surabaya

2 Dra. Rubiyah SMAN 20 Surabaya

3 Dra. Salindri Budi Mulati SMAN 20 Surabaya

4 Ani Rosidah, S.Pd. SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya

Gresik

1 Endang Sugiharti,S.Si. SMA Muhammadiyah 5, Dukun,Gresik

2 Shofiyati,S.Pd. SMA Nusantara,Bungah,Gresik

3 Eka Faizatin Nurichah,S.Pd. SMA Assa’adah , Bungah,Gresik

4 Nurul Hidayah,S.Pd. SMA Muhammadiyah 9, Ujung

Pangkah, Gresik

5 Nining Sudiarningsih SMKN 1 Driyorejo,Gresik

6 Muhajirin,S.Pt,MM SMA Muhammadiyah 3, Bungah,

Gresik

7 Siti As’adah,S.Pd. SMA Hidayatus Salam, Gresik

8 Rofiatul Umroh, S.Pd. SMA Kanjeng Sepuh Sidayu

Page 21: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

21

9 Dra.Siti Chatijah.M.Pd. SMA Negeri 1 Cerme,Gresik

10 Grace Yuhaneka,S.Si. SMKN 1 Driyorejo

Sidoarjo

1 Lailatul Mufidah,S.Pd. SMA Kemala Bhayangkari 4 Waru,SDA

2 Laila SMA Kemala Bhayangkari 4 Waru,SDA

3 Risti Wiludjeng,S.Pd. SMA Wachid Hasyim 2,SDA

4 Elmi Widayati,S.Pd. SMA Wachid Hasyim 2,SDA

Di luar wilayah Surabaya,Gresik, dan Sidoarjo

1 Maya Firdausi Prayudhani,S.Si., M.Pd. SMKN 1 Pasuruan

2 Dra. Sulastri,M.Pd. MAN 2 Probolinggo

3 Mulyadi Hari Pramono,S.Pd. SMAN 1 Pare,Kediri

4 Dra. Endah Sudarwati,M.Pd. SMAN 1 Probolinggo

Gambar 4.1 Komposisi peserta pelatihan berdasar wilayah asal sekolah

Beberapa aktivitas kegiatan

Beberapa aktivitas kegiatan pelatihan dari awal hingga akhir ditunjukkan pada gambar

berikut

18,20%

45,50%

18,20%

18,20%

Surabaya

Gresik

Sidoarjo

Lainnya

Page 22: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

22

Gambar 4.2 Aktivitas sebelum dimulai kegiatan pelatihan

Gambar 4.3 Penyampaian materi oleh Tim Pengabdi

Page 23: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

23

Gambar 4.4 Aktivitas laboratorium

Page 24: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

24

Gambar 4.6 Panitia dan peserta pelatihan

4.2 Keberlanjutannya

Setelah mendapatkan pelatihan Guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air

melalui Parameter Bakteri Coliform, maka tim pengabdi akan melakukan proses monitoring

dan evaluasi hasil. Sehingga akan terbentuk link antara jurusan biologi dengan SMA – SMA

Surabaya dan sekitarnya.

4.3 Analisis Capaian Luaran terhadap Target Luaran

Evaluasi Pelaksanaan Berdasar Kuisioner

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dapat diketahui melalui penyebaran kuesioner kepada

peserta pelatihan. Hasil evaluasi kuesioner diperoleh beberapa hal sebagai berikut,

diantaranya:

1. Dari total jumlah peserta yang ikut dalam pelatihan Deteksi Dini Pencemaran

Lingkungan Air melalui Parameter Bakteri Coliform, sebagian besar sekolah yang

mengikuti kegiatan ini telah memiliki kelas jurusan IPA lebih dari 3 kelas dan

sebagian besar sekolah memiliki guru biologi sebanyak 2 guru biologi (Gambar 4.7).

Page 25: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

25

2. Bagi peserta pelatihan, kegiatan ini sangat bermanfaat, hal ini ditunjukkan dari hasil

kuesioner yang menunjukkan bahwa sebanyak 95,45% peserta menyatakan bahwa

kegiatan ini sangat berguna, sementara sisanya (4,54%) yang menyatakan kegiatan ini

berguna (Gambar 4.8). Tidak ada peserta yang menyatakan bahwa kegiatan ini kurang

berguna atau tidak berguna.

Gambar 4.7 Perbandingan jumlah guru biologi dan kelas jurusan IPA

Gambar 4.8 Persentase kepuasan peserta pelatihan terhadap manfaat pelatihan

Dari gambaran hasil kuesioner di atas tampak bahwa umumnya sekolah – sekolah peserta

pelatihan memiliki fasilitas belajar biologi yang cukup memadai yang ditunjukkan dari

jumlah kelas jurusan IPA yang lebih dari 3, sementara itu, jumlah guru biologi juga cukup

memenuhi yaitu sebagian besar sekolah memiliki jumlah guru biologi sebanyak 2 guru.

Meninjau dari tema yang diusung oleh tim pengabdi dalam kegiatan abmas ini, yakni deteksi

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1 2 3 >3

Jum

lah

Sek

ola

h

Jumlah Guru Biologi/Kelas Jurusan IPA

Jumlah Guru Biologi

Kelas Jurusan IPA

95,45%

4,54%

Sangat berguna

berguna

kurang berguna

tidak berguna

Page 26: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

26

pencemaran lingkungan air melalui parameter bakteri, maka hal ini menjadi sangat mungkin

bisa dikembangkan lebih lanjut oleh sekolah sekolah peserta pelatihan, sebab umumnya

sekolah telah dilengkapi dengan fasilitas yang diperlukan terkait dengan pengembangan tema

tersebut. Pada akhir kegiatan peserta menemukan banyak pengetahuan baru, hal ini

ditunjukkan dari hasi kuesioner dimana semua peserta pelatihan menyatakan bahwa kegiatan

ini sangat berguna dan berguna.

Adapun saran – saran yang disampaikan oleh peserta pelatihan terkait usulan kegiatan

di masa mendatang antara lain:

1. Waktu pelatihan ditambah

2. Materi biologi molekuler diperbanyak

3. Ada praktek isolasi DNA

4. Sesi praktikum lebih banyak

5. Kegiatan semacam ini sering dilakukan

Page 27: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Seluruh kegiatan pelatihan guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air melalui

Parameter Bakteri Coliform berjalan lancar dengan jumlah total peserta sebanyak 22

guru dari wilayah Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, dan Kediri

2. Kegiatan ini sangat berguna bagi sekolah dan institusi perguruan tinggi apalagi bila

ditunjang dengan fasilitas sekolah yang memadai dalam mengembangkan materi

mikrobiologi

Saran

1. Kegiatan semacam ini perlu sering dilakukan dengan waktu pelatihan ditambah

2. Tema – tema aplikasi mikrobiologi yang berkaitan dengan tema – tema biologi

molekuler perlu disajikan pada usulan kegiatan di tahun berikutnya.

Page 28: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

28

BAB VI

RENCANA SELANJUTNYA

Pelatihan Guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air melalui Parameter Bakteri

Coliform ini sangat membantu para guru terutama dalam memberikan pemahaman dan

pengetahuan kepada siswa terkait aplikasi mikrobiologi dalam mengatasi permasalahan

pencemaran lingkungan. Mengingat pentingnya kegiatan ini, maka perlu dilakukan kegiatan

serupa dengan jenis pengujian yang lain. Disamping itu, perlu dilanjutkan dengan monitoring

dan evaluasi oleh tim pengabdi ke sekolah – sekolah sehingga terus terbentuk link yang baik

antara sekolah dengan pihak perguruan tinggi.

Page 29: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

29

DAFTAR PUSTAKA

Agustiningsih,D. S.B. Sasongko, dan Sudarno. 2012. Analisis Kualitas Air dan Beban

Pencemaran Berdasarkan Penggunaan Lahan di Sungai Blukar Kabupaten Kendal.

Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Semarang

Darmayanti, Y., D.H. Kunarso, dan Ruyitno. 2009.Dinamika Bakteri Indikator Pencemaran

di Perairan Estuari Cisadane . Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 35(2): 273-290

Harley, J.P. and L.M. Prescott. 2002. Laboratory Exercises in Microbiology. Fifth Edition.

The McGraw-Hill Companies.

Pemantauan Kualitas Air Laut di Kawasan Pesisir dan Laut Kota Surabaya Tahun 2014

PP No. 60 Tahun 1999

PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran

Air

Stevens,M., N. Ashbolt,dan D. Cunliffe. 2003. Recommendations to Change The Use of

Coliforms as Microbial Indicators of Drinking Water Quality. National Health and

Medical Research Council.

Suriawiria, Unus. 2003. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat. Penerbit Alumni.

Bandung

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 30: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

30

Lampiran I

Biodata Tim Pengabdi

1. Ketua :

Nama Lengkap : Dr.rer.nat. Ir. Maya Shovitri, M.Si.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 19690907 199803 2001

d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor Kepala/Pembina/IV-a

e. Jabatan Struktural : Ketua Jurusan Biologi

f. Bidang Keahlian : Mikrobiologi

g. Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

i. Alamat Rumah dan No. Telp. : Jl. Ketintang Baru X/17, Surabaya

Telp: 085785616986

j. Riwayat penelitian

Judul penelitian Pendanaan

Eksplorasi enzim dan kapang mangrove Wonorejo untuk

bioremediasi limbah organic - Ketua

Penelitian Unggulan

ITS 2013

Keanekaragaman Genetik genera Bacillus Resisten

Merkuri dan Uji Kemampuannya sebagai Bioakumulator

Merkuri - Ketua

Penelitian Lab 2012

Pelatihan Pemanfaatan Enceng Gondok Kering sebagai

Media Budidaya jamur Tiram Untuk Peningkatan Gizi dan

Kesejahteraan Masyarakat Keputih Surabaya - Anggota

Penelitian PpM ITS

2012

k. Riwayat pengabdian

Judul penelitian Pendanaan

Peningkatan Kualitas Guru Biologi SMA Pinggiran

melalui Pembuatan Media Ajar Mikrobiologi dengan

Fasilitas yang Terbatas

Dana BOPTN ITS

2014

Anggota tim pemberi materi di Training surveyor Biologi

dalam menganalisis dampak pembangunan terhadap

kelestarian lingkungan di Jurusan Biologi pada tahun 2013

Penelitian Abmas ITS

2013

Anggota tim pemberi materi di Pelatihan Pemanfaatan

Eceng Gondok Kering sebagai Media Budidaya Jamur

Tiram untuk Peningkatan Gizi dan kesejahteraan

Masyarakat , di Keputih Surabaya pada tahun 2012

Penelitian Abmas ITS

2012

l. Publikasi imiah (2 tahun terakhir)

Judul penelitian Seminar/Lokakarya

DNA Fingerprinting Among Bacillus Isolated

From the Mercury Polluted Kalimas River

Surabaya

Journal of Basic and Applied

Scientific Research. Maret 2013,

Volume 3, P:281-284.

www.textroad.com

Page 31: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

31

Hydrogen gas produced by isolated bacteria

from septic tank

Proceeding International Biology

Conference (IBoC), ITS,

Surabaya-2012

Resistensi bacteri Bacillus terhadap logam

berat

Proceeding Scientific Conference

of Environmental technology,

ITS, Surabaya-2012.

Resistensi Bakteri Azotobacter terhadap

Logam Berat (Heavy Metal resistance of

Azotobacter)

Proceeding Scientific Conference

of Environmental technology,

ITS, Surabaya-2012

m. Paten

Belum ada

2. Anggota I :

a. Nama Lengkap : Dr. Enny Zulaika, MP.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 19600109 198803 2 001

d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor Kepala/Pembina/IV-a

e. Jabatan Struktural : -

f. Bidang Keahlian : Mikrobiologi

g. Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

i. Alamat Rumah dan No. Telp. : Perumahan ITS Blok T-11 Surabaya 60111

j. Riwayat penelitian

Judul penelitian Pendanaan

Keanekaragaman Genetik genera Bacillus Resisten

Merkuri dan Uji Kemampuannya sebagai Bioakumulator

Merkuri - Ketua

Penelitian

Laboratorium 2012

Karakterisasi Fenotipik Bakteri Resisten Merkuri

Endogenik Kalimas-Surabaya dan Hubungan

Similaritasnya Menggunakan Pendekatan Taksonomi

Fenetik-Numerik - Ketua

Peneitian hibah

doktor 2012

Potensi Azotobacter Sebagai Bioakumulator Merkuri

Untuk Agensia Bioremediasi dan Pupuk Hayati

Peneitian PUPT 2012

Page 32: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

32

k. Riwayat pengabdian (2 tahun terakhir)

No Judul pengabdian Pendanaan

1 Peningkatan Kualitas Guru Biologi SMA Pinggiran

melalui Pembuatan Media Ajar Mikrobiologi

dengan Fasilitas yang Terbatas

Dana BOPTN ITS

2014

l. Publikasi imiah

No Judul penelitian Jurnal, tahun

1 Indigenous Mercury Resistant Bacterial Isolates Belong

To The Genus Bacillus From Kalimas Surabaya As A

Potential Mercury Bioreducer

Enny Zulaika & Langkah Sembiring

Journal of Applied

Environmental

and Biological

Sciences, 2014

2 DNA Fingerprinting Among Bacillus Isolated From the

Mercury Polluted Kalimas River Surabaya

Shovitri, M., Zulaika, E & Kuswytasari, N.

Institute Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

ABSTRACT

Journal of Basic and

Applied Scientific

Research, 2013

3 Characterization and Identification Of Mercury-resistant

Bacteria From Kalimas River Surabaya-Indonesia By

Numerical Phenetic Taxonomy

Enny Zulaika, Langkah Sembiring & Agoes Soegianto3

Journal of Basic and

Applied Scientific

Research, 2012

m. Paten

Belum ada

3. Anggota II:

a. Nama Lengkap : Nengah Dwianita Kuswytasari,S.Si.,M.Si.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 19700915 199802 2 006

d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Asisten Ahli/Penata Muda Tk 1/IIIb

e. Jabatan Struktural : Sekretaris Pusat Studi Kelautan ITS

f. Bidang Keahlian : Mikrobiologi

g. Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

i. Alamat Rumah dan No. Telp. : Jl. Tanjung Sadari 16 Surabaya 60177.

Telp: 08155048052

j. Riwayat penelitian

Teknologi biodegradasi Limbah organik Menggunakan Mikrobial konsorsium.

Penelitan Kerjasama Industri ITS Tahun 2011. (Ketua)

Page 33: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

33

Gas Hidrogen sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak dari bakteri

pendegradasi limbah organik. Penelitian Hibah Kompetensi ITS Tahun 2011.

(Anggota)

k. Riwayat pengabdian

Tim Pembina, Pembimbingan dan fasilitator ON MIPA PT bagi mahasiswa ITS 2011

(Anggota)

Pembinaan OSN Tingkat SMA kota Surabaya LPPM ITS 2011 (Anggota)

Peningkatan Kualitas Guru Biologi SMA Pinggiran melalui Pembuatan Media Ajar

Mikrobiologi dengan Fasilitas yang Terbatas, Dana BOPTN ITS 2014

l. Publikasi ilmiah

Kuswytasari,N.D., Shovitri,M dan Vimalasari,M. 2011. Biodegradasi limbah

domestik dengan konsorsium jamur untuk mengurangi Pencemaran Laut. Prosiding

Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan (SENTA). 2011. FTK ITS,

Surabaya.

Kuswytasari,N.D., Shovitri,M dan Andriyadi,R.D. 2011. Soil mold diversity in the

coastal Wonorejo Surabaya. Proceeding International Conference on Mathematics

and science (ICOMs). ITS, Surabaya.

m. Paten

Belum ada

4. Anggota III:

a. Nama Lengkap : Nur Hidayatul Alami,S.Si.,M.Si.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 19850501 201212 2 001

d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Asisten Ahli/Penata Muda Tk.I/IIIb

e. Jabatan Struktural : -

f. Bidang Keahlian : Mikrobiologi

g. Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

i. Alamat Rumah dan No. Telp : JL. Veteran No. 56 Gresik. Telp: 081330433930

j. Riwayat penelitian :

No Judul penelitian Pendanaan

1 Marine Yeast sebagai Biofertilizer Potensial Penelitian

Pemula,BOPTN ITS

2014

2 Exploring Biodiversity of the Poteran Island

for Its Future Sustainability

Penelitian Kerjasama

Internasional tahun

2014

Page 34: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

34

k. Riwayat pengabdian :

No Judul pengabdian Pendanaan

1 Peningkatan Kualitas Guru Biologi SMA

Pinggiran melalui Pembuatan Media Ajar

Mikrobiologi dengan Fasilitas yang Terbatas

Dana BOPTN ITS

2014

l. Publikasi ilmiah :

No Judul tulisan Tahun Dipublikasikan di

1 Isolation of Lipid-Degrading Yeast

from Wonorejo Mangrove Indonesia

2014 The 2nd Joint Seminar

on Biotechnology of

Biomass Utilization

for ASEAN

Development among

Chulalongkorn

University,ITS, and

Brawijaya University

2 Biodiversity of Poteran Island 2014 The 8th Korea-

ASEAN Joint

Symposium

m. Paten : Belum ada

Page 35: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

35

Lampiran II

Daftar Luaran

Program : Pengabdian kepada Masyarakat Dana BOPTN 2015

Nama Ketua Tim : Dr. rer. nat. Ir. Maya Shovitri, M.Si

Judul : Pelatihan Guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air melalui

Parameter Bakteri Coliform

1. Artikel Jurnal

No Judul Artikel Nama Jurnal Status Kemajuan*)

1 - - -

*) Status kemajuan : Persiapan, submitted, under review, accepted, published

2. Artikel Konferensi

No Judul Artikel Detil Konferensi

(Nama,penyelenggara,

tempat, tanggal)

Status Kemajuan*)

- - - -

*) Status kemajuan : Persiapan, submitted, under review, accepted, presented

3. Paten

No Judul Usulan Paten Status Kemajuan*)

- - -

*) Status kemajuan : Persiapan, submitted, under review

4. Buku

No Judul Buku Rencana (Penerbit) Status Kemajuan*)

- - - -

*) Status kemajuan : Persiapan, under review, published

5. Hasil Lain (Software, Inovasi Teknologi,dll)

No Nama Output Detil Output Status Kemajuan*)

- - - -

*) Status kemajuan : Cantumkan status kemajuan sesuai kondisi saat ini

6. Disertasi/Tesis/Tugas Akhir/Program Kreativitas Mahasiswa yang Dihasilkan

No Nama Mahasiswa NRP Judul Status*)

- - - - -

*) Status kemajuan : Cantumkan lulus (dan tahun kelulusan) atau in progress

Page 36: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

36

Lampiran III

Modul

Page 37: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

37

Lampiran IV

Daftar Hadir Peserta

Page 38: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN …

38

Lampiran V

Lampiran Kuesioner