pelajaran sekolah sabat ke-8 triwulan 4 2014 (indonesian language)

9
Pelajaran 8 untuk 22 November, 2014 www.gmahktanjungpinang. org Adapted from : www.fustero.es KESEDERHANAAN HIKMAT SURGAWI

Upload: david-syahputra

Post on 22-Jun-2015

15.301 views

Category:

Spiritual


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 4 2014 (Indonesian language)

Pelajaran 8 untuk 22 November, 2014

www.gmahktanjungpinang.org

Adapted from : www.fustero.es

KESEDERHANAAN HIKMAT SURGAWI

Page 2: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 4 2014 (Indonesian language)

Yakobus 3:13-4:10

Bagaimana Agar Menjadi Berakal Budi Yakobus 3:13-14

2 Jenis Akal Budi Yakobus 3:15-18

Akal Budi “Ber-Hawa

Nafsu”Yakobus 4:1-4

Pertentangan Akal Budi:Hawa Nafsu => Kesombongan Yang dari Atas => Kerendahan

HatiYakobus 4:5-6

Hikmat Surgawi Yakobus 4:7-10

Page 3: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 4 2014 (Indonesian language)

“Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan. Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! (Yakobus 3:13-14)

Apa makna dari “hikmat/akal budi yang lemah lembut”?Pengetahuan yang banyak sekalipun tidaklah cukup untuk membuat orang menjadi berakal budi. Kelemahlembutanlah yang membuat perbedaan dalam diri seseorang yang berakal budi.

Jika seseorang berhikmat, maka perbuatannya akan sesuai dengan hikmatnya, ia tidak memiliki kecemburuan atau roh permusuhan.

Menurut Ulangan 4:6, Umat TUHAN memiliki kesaksian yang sangat berkuasa dan tak dapat disangkal kepada “bangsa-bangsa lain” ketika “Hikmat dan akal budi” ada pada mereka.

Bagaimana Agar menjadi BerakalBudi

Page 4: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 4 2014 (Indonesian language)

Jika orang yang dikatakan berhikmat menyebabkan perselisihan dan iri hati, maka itu bukanlah hikmat surgawi. Itulah hikmat yang jahat.

Dalam gereja mereka menghasilkan buah “perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.” (2 Korintus 12:20)

Himat yang dari atas adalah sangat berbeda dengan hikmat dunia.

Kita semua menginginkan Gereja yang: “murni, damai, lemah lembut, mau mengalah, penuh pengampunan dan buah-buah yang baik, tanpa pilih kasih dan kemunafikan.”

2 Jenis Hikmat/Akal Budi“Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan. Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.” Yakobus 3:15-16

Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. Yakobus 3:17,18

Page 5: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 4 2014 (Indonesian language)

“Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Yakobus 4:1-3

Mengingini, dan tidak memperolehnya

Membunuh, iri hati, tidak mencapai tujuan.

Bertengkar dan berkelahi. Juga tidak memperoleh apa-apa.

Meminta untuk memuaskan hawa nafsu, tidak menerima apa-apa.

Akal Budi “HAWA NAFSU” (1)

Menghidupkan kehidupan KRISTEN melibatkan perlawanan terhadap “KEINGINAN DAGING” (Galatia 5:17). Perlawanan itu dapat mempengaruhi Gereja dan menyebabkan permasalahan di antara umat Percaya jika mereka tidak mengikuti “HIKMAT YANG DARI ATAS.”

Page 6: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 4 2014 (Indonesian language)

“... persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.”(Yakobus 4:4)

Perzinahan yang bagaimanakah yang dilakukan oleh orang-orang “BERHIKMAT” itu?“Hai anak manusia, beritahukanlah

kepada Yerusalem perbuatannya yang keji… engkau membuat bagimu patung-patung lelaki dan engkau bersundal dengamereka… Engkau juga bersundal dengan orang Mesir… Engkau juga bersundal dengan orang Asyur… Engkau memperbanyak lagi persundalanmu dengan negeri perdagangan Kasdim… Hai isteri yang berzinah, yang memeluk orang-orang lain ganti suaminya sendiri..” (Ezekiel 16:2-32)

“Alkitab memberikan banyak bukti bahwa lebih aman untuk bersatu dengan Tuhan dan kehilangan nikmat dan persahabatan dunia, daripada mencari bantuan dan dukungan dari dunia dan melupakan ketergantungan kita pada Allah."

E.G.W. (That I may know Him, October 29)

Akal Budi “HAWA NAFSU” (1)

Page 7: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 4 2014 (Indonesian language)

“Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yakobus 4:5-6)

Pertentangan Akal Budi : KESOMBONGAN vs. KERENDAHAN

HATI

“Persahabatan anggota-anggota gereja dengan dunia membuat ROH ALLAH cemburu. Cemburu manusia adalah mementingkan diri; namun Cemburu ALLAH mencerminkan rasa peduli-Nya yang sangat besar terhadap kesehjateraan anak-anak-Nya.” (SDA Bible Commentary, pada Yakobus 4:5)TUHAN memberikan kita karunia-Nya untuk mengalahkan kepuasan terhadap diri sendiri, sehingga kita dapat bertumbuh dalam kerendahan hati.

Page 8: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 4 2014 (Indonesian language)

HIKMAT/ AKAL BUDI SURGAWI

Hikmat surgawi memberikan kita kuasa untuk mengalahkan Setan, kita akan menerima kuasa tersebut jika kita terlebih dahulu berserah kepada kehendak ALLAH.

1. Menyucikan tangan kita [dari dosa].

2. Memurnikan hati kita.3. Berduka, meratapi dosa-dosa

kita.4. Merendahkan diri dan hati di

hadapan TUHAN.

Setelah kita mengalahkan pencobaan-pencobaan itu, kita masih harus:

Lalu ALLAH akan

mengangkat kita.

“Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.” (James 4:7-10)

Page 9: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 4 2014 (Indonesian language)

“Tidaklah cukup memiliki pengetahuan saja. Kita harus mampu menggunakannya dengan benar. TUHAN memanggil kita untuk menunjukkan sebuah pembicaraan yang baik, bebas dari kekasaran dan kesia-siaan .... Sebagai gantinya membicarakan perkataan yang akan memberikan terang, pengetahuan, informasi, perkataan yang menyembuhkan dan membangkitkan kerohanian. Seseorang menunjukkan bahwa dirinya memiliki hikmat yang sejati dengan menggunakan karunia berbicaranya untuk menghasilkan musik bagi mereka yang membutuhkan dorongan dan dukungan. "

E.G.W. (My life today, April 17)