pelajaran sekolah sabat ke-13 triwulan 2 2015

8
Pelajaran 13 untuk 27 Juni 2015 www.gmahktanjungpinang.o rg Adapted from : www.fustero.es

Upload: david-syahputra

Post on 30-Jul-2015

4.258 views

Category:

Spiritual


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015

Pelajaran 13 untuk 27 Juni 2015

www.gmahktanjungpinang.org

Adapted from : www.fustero.es

Page 2: Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015

Di Taman Getsemane

“Adam kedua” (1 Kor. 15:45) memilih untuk mengikuti kehendak ALLAH di Taman Getsemane. Ia memilih untuk menolak godaan dari Setan.

Ia memperoleh kemenangan sempurna terhadap Setan demi kita. Ia melakukannya oleh DOA dan PENYERAHAN PENUH terhadap kehendak ALLAH.

Adam dan Hawa jatuh dalam pencobaan Setan di Taman Eden. Mereka memilih untuk melakukan kehendak mereka sendiri gantinya kehendak ALLAH.

Kita juga memiliki 2 alat tersebut untuk mengalahkan setiap pencobaan sekarang

ini.

Page 3: Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015

E.G.W. (The Ministry of Healing, cp. 43, pg. 510)

Alasan mengapa begitu banyak dari kita yang berada di bawah naungan pencobaan adalah bahwa karena kita tidak menjadikan TUHAN selalu berada

di hadapan kita. Ketika kita mengizinkan persekutuan kita dengan Allah menjadi rusak,

pertahanan kita akan hilang. Tidak semua tujuan dan niat yang baik akan memungkinkan kita untuk bertahan terhadap pencobaan. Kita harus menjadi

para pria dan wanita pendoa. Permohonan kita tidak boleh redup, hanya sesekali, dan kurang

iman, tetapi haruslah itu sungguh-sungguh, tekun, dan terus menerus. Kita tidak harus selalu bertelut

untuk berdoa. Pupuklah kebiasaan berbicara dengan Juruselamat ketika kita sendirian, ketika

kita berjalan, dan ketika kita sedang sibuk dengan pekerjaan sehari-hari kita. Biarlah hati terus

terangkat melalui permohonan dalam hati untuk memperoleh pertolongan, sinar kebenaran,

kekuatan rohani, maupun untuk pengetahuan kebenaran. Biarlah setiap nafas kita menjadi

sebuah doa kepada-Nya.

Page 4: Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015

“Yudas sangat disegani oleh murid‑murid, dan besar pengaruhnya terhadap mereka. Ia sendiri menganggap tinggi kecakapannya sendiri, dan memandang saudara‑saudaranya lebih rendah daripadanya dalam pertimbangan dan kesanggupan. … Yudas menganggap dirinya sebagai seorang yang sanggup, yang tidak dapat disaingi. Dalam penilaiannya sendiri ia merupakan suatu kehormatan bagi pekerjaan Tuhan dan begitulah ia selalu menggambarkan dirinya. Yudas tidak melihat kelemahan tabiatnya sendiri, dan Kristus menempatkan dia pada keadaan di mana ia akan mendapat suatu kesempatan untuk melihat dan memperbaiki hal ini”E.G.W. (The Desire of Ages, cp. 76, pg.

717)Yudas dibutakan oleh harta dan kuasa, lalu ia menetapkan harga untuk kepala YESUS, ia telah memilih hilang untuk selamanya.

“Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang

bernama Iskariot, seorang dari

kedua belas murid itu.” (Lukas 22:3)

Pengkhianatan

Page 5: Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015

KEPUTUSAN di GOLGOTALukas 23:39,40

Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus?

Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi yang seorang

menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah,

sedang engkau menerima hukuman yang sama?

SANHEDRIN (22:52-54, 66-71)• Mereka memiliki bukti bahwa

YESUS adalah Mesias, namun mereka menolak-Nya.

PILATUS (23:1-7, 13-25)• Ia memiliki bukti bahwa

YESUS tidak bersalah, namun ia tetap memutuskan untuk menghukum-Nya.

HERODES (23:6-12)• IA mengetahui Kuasa YESUS,

namun ia memutuskan untuk memperolokkan Dia.

Penjahat yang Bertobat (26:39-43) Ia menyadari ketidaklayakannya, jadi ia memutuskan untuk menyerahkkan hidupnya ke tangan YESUS.

Pandanglah ke Salib,

keputusan apakah yang dapat kita

buat?

Page 6: Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015

“Lukas 24:2,3 Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus.”Wanita-wanita itu terkejut dan ketakutan, lalu Malaikatpun berkata, “Ia telah bangkit” (Lukas 24:6). Berapa pentingkah kebangkitan dalam rencana Keselamatan? Tanpa kebangkitan, tidak akan ada harapan

(1 Korintus 15:14). Tanpa kebangkitan, tidak akan ada pengantaraan

(Ibrani 7:25). Tanpa kebangkitan, tidak akan ada kemenangan

terhadap kematian(1 Korintus 15:21).

1 Petrus 1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

KEBANGKITAN YESUS

Page 7: Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015

Lukas 24:25-27 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

YESUS memberi bukti fisik kepada murid-murid tentang kebangkitan-Nya (Dia memecahkan roti, makan ikan, memberikan tangan dan kaki-Nya untuk disentuh).

Meskipun demikian, Dia tidak mau mereka hanya memiliki iman yang didasarkan atas pengalaman mereka. Dia menuntun mereka untuk menyelidiki kitab suci.

Lebih lanjut, Dia memberitahu mereka bahwa, Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan dalam nama-Nya.” (Lukas 24:46-47). Dia menghubungkan kebangkitan-Nya dengan memberitakan injil.

Setelah Kebangkitan

Page 8: Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015

“Setelah kebangkitan-Nya, YESUS menampakkan diri-Nya kepada murid-murid-

Nya dalam perjalanan ke Emaus ...Ia berharap agar kebenaran yang mereka telah terima dapat berakar dengan kokoh dalam pikiran

mereka, bukan hanya oleh kesaksian Pribadi-Nya, namun oleh bukti yang tidak dapat

diragukan lagi yang dinyatakan oleh lambang dan hukum bayangan, dan oleh nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama. Adalah sangat

perlu bagi para pengikut-Nya untuk memiliki pengetahuan/kecerdasan dalam kerohanian, bukan hanya bagi diri mereka sendiri, tetapi agar mereka juga dapat membawa terang itu kepada dunia. Dan sebagai langkah pertama dalam menanamkan pengetahuan ini, Yesus mengarahkan murid kepada ‘Kitab Musa dan

Kitab para nabi.”

E.G.W. (The Desire of Ages, cp. 19, pg. 349)