pedoman manajemen sdm
TRANSCRIPT
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 1/121
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia adalah aset terpenting RS Baptis Batu yang perlu
diperhatikan dengan baik dalam seluruh proses / siklus yang ada. Untuk memperoleh
sumber daya manusia yang berkualitas dilakukan melalui serangkaian proses yang
perlu terus dikelola dan dikembangkan dengan baik. Aktifitas untuk memperoleh
sumber daya manusia yang berkualitas meliputi perencanaan, rekruitmen, penempatan
dan pengembangan, pengembangan, pemberian gaji, kompensasi, dan manfaat, serta
terminasi pegawai.
Untuk mendapatkan pola yang teratur dalam serangkaian proses tersebut
diperlukan pedoman pelayanan sumber daya manusia yang diharapkan dapat dipakai
sebagai acuan yang terus diperbaiki demi tercapainya tujuan yakni sumber daya
manusia yang berkualitas. Sehingga pada kesempatan ini dibuatlah Pedoman
Manajemen Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu.
B. Tujuan Pedoman
1) Tujuan Umum
Terciptanya acuan pokok yang terus diperbaiki untuk mendapatkan sumber daya
manusia yang berkualitas.
2) Tujuan Khusus
a. Menentukan ruang lingkup pedoman
b. Menentukan Batasan Operasional
c. Mengidentifikasi berbagai landasan hukumd. Menetapkan Tata Laksana Pedoman dalam setiap bab.
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi
1) Kebijakan tentang Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu
2) Pengembangan Sumber Daya Manusia
3) Rekrutmen, Seleksi dan Penetapan Staf4) Kredensial Tenaga Kesehatan
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 2/121
5) Orientasi Pegawai Baru
6) Kontrak Kerja
7) Sistem Kepegawaian
8) Jabatan Struktural dan Struktural
9) Alih Tugas dan Tanggung Jawab
10) Staf Medis sebagai Pegawai
11) Peraturan dan Tata Tertib Kerja
12) Pemberian Gaji, Tunjangan, Insentif dan Lembur
13) Pendidikan dan Pelatihan
14) Penilaian Kinerja
15) Tunjangan Kesehatan dan Kesejahteraan Pegawai
16) Terminasi Pegawai
17) Pembinaan Karakter Pegawai
D. Landasan Hukum
Landasan Hukum :
1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2009 tentang Kesehatan
2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3) Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4) Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5) Permenkes RI No. 1691/MENKES/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
6) Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang SMK3
7) Kepmenkes No 1087 /Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar K-3 di rumah sakit.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 3/121
BAB 2
KEBIJAKAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA
Berikut ini tentang Kebijakan tentang Sumber Daya Manusia
1. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) RS Baptis Batu mengacu kepada
Visi, Misi, serta Nilai-Nilai Rumah Sakit Baptis Batu.
2. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) memperhatikan Rencana Strategis
(Renstra) RS Baptis Batu.
3. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) RS Baptis Batu memperhatikan
dengan baik setiap keputusan Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia (YRSBI).
4. Pengaturan Sumber Daya Manusia memperhatikan setiap klausul dalam
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku.
5. Pengaturan Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu mengacu kepada mutu
pelayanan dan keselamatan pasien.
6. Sumber daya manusia meliputi staf klinis maupun non klinis.
7. Sumber daya manusia yang berkualitas didapatkan melalui perencanaan,
rekruitmen, program orientasi, pengembangan melalui penilaian kinerja serta
diklat, pemberian gaji dan tunjangan, dan tunjangan kesejahteraan pegawai.
8. Pengembangan sumber daya manusia
Rencana susunan kepegawaian rumah sakit setiap tahun dikembangkan bersama
oleh para pimpinan, dengan menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi staf yang
diinginkan.
9. Rekrutmen, seleksi dan penetapan staf
a. Rumah sakit terus mengembangkan proses untuk rekruitmen, evaluasi dan
penetapan staf dan prosedur penetapan lainnya.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 4/121
b. Rekrutmen dan seleksi pegawai sesuai dengan permintaan pengadaan
pegawai yang disahkan dalam rapat staf.
10. Kredensial tenaga kesehatan
a. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,
memverifikasi, mengevaluasi kredensial / bukti-bukti keahlian / kelulusan
(izin/lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan pengalaman) dari staf
medis yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien, diatur lebih lanjut
dalam kebijakan direktur tentang kredensial staf medis.
b. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,
memverifikasi dan mengevaluasi kredensial staf keperawatan dan tenaga
kesehatan lainnya (izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman).
11. Orientasi pegawai
Staf baru baik klinis maupun non klinis harus melalui proses orientasi yang
diberikan baik melalui pembekalan umum maupun oleh unit kerja masing-
masing terkait uraian tugas - tugasnya.
12. Sistem kepegawaian
a. Seluruh pegawai RS Baptis Batu ditetapkan status kepegawaiannya melalui
Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu.
b. Sistem kepegawaian RS Baptis Batu berdasarkan pada Tingkat Pendidikan,
Masa Kerja, dan Tingkat Kompetensi.
c. Perubahan status dalam sistem kepegawaian dituangkan dalam berita acara
perubahan status kepegawaian.
13. Kontrak kerja
a. Pada umumnya status pegawai baru di RS Baptis Batu adalah kontrak kerja
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 5/121
b. Kontrak kerja pada umumnya selama satu tahun dan dapat diperpanjang
maksimal 1 tahun.
14. Jabatan struktural dan non struktural
a. Pegawai dapat menduduki jabatan tertentu baik struktural dan non struktural
memiliki masa jabatan dan tunjangan jabatan tertentu.
b. Besar Tunjangan jabatan diatur dalam keputusan Direktur
15. Alih tugas dan tanggung jawab
a. Untuk kebutuhan pelayanan, pegawai dapat dikenakan penugasan kembali
ke posisi yang lain dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang berbeda,
meliputi rotasi dan mutasi kerja.
b. Selain kebutuhan pelayanan, penugasan kembali dapat terjadi karena
promosi maupun demosi.
16. Staf medis sebagai pegawai
Staf medis meliputi Dokter Spesialis, Dokter Umum, Dokter gigi dan Dokter
gigi spesialis merupakan pegawai yang memiliki hak-hak tertentu sesuai
dengan status kepegawaiannya.
17. Peraturan dan tata tertib kerja
Rumah sakit membuat kebijakan tentang sistem kepegawaian, peraturan dan
tata tertib kerja.
18. Gaji, tunjangan, insentif dan lembur
a. Pegawai berhak mendapatkan gaji, tunjangan, insentif dan lembur sesuai
dengan Perjanjian Kerja Bersama.
b. Gaji Dokter sesuai dengan peraturan tentang dokter sebagai pegawai.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 6/121
19. Pendidikan dan pelatihan
a. Setiap staf memperolah pendidikan dan pelatihan baik in-service maupun di
luar rumah sakit untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuannya.
b. Semua staf baik staf klinis dan non klinis wajib dapat menunjukkan
kompetensi yang layak dalam teknik resusitasi.
c. Setiap staf wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit
d. Rumah Sakit Baptis Batu dapat juga dipakai sebagai lahan Pratik dan
Penelitian mahasiswa
20. Penilaian kinerja
a. Rumah sakit mengembangkan penilaian kinerja bagi staf profesional baik
staf klinis maupun non klinis.
b. Penilaian kinerja dilakukan untuk menilai kinerja individu pegawai dalam
setiap tahap status kepegawaian yang ada.
21. Tunjangan kesehatan dan kesejahteraan pegawai
Rumah sakit memberikan tunjangan kesejahteraan bagi pegawai.
22. Terminasi pegawai
a. Terminasi pegawai adalah pengakhiran hubungan kerja pegawai atau sering
disebut dengan Pemutusan Hubungan Kerja antara pegawai dengan rumah
sakit dapat berasal dari pihak rumah sakit maupun dari pihak pegawai
sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
b. Permohonan pengunduran diri dari pegawai adalah minimal 1 bulan
sebelum berhentinya pegawai.
c. Pemberian uang pesangon dan atau pengganti hak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
23. Pembinaan karakter pegawai
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 7/121
a. Rumah Sakit mengadakan program pembinaan karakter pegawai untuk
mendapatkan pegawai yang memiliki karakter yang baik dan dapat
diandalkan.
b. Pembinaan karakter dapat melalui pembinaan umum maupun khusus
kepada pegawai.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 8/121
BAB 3
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
3.1 Prinsip-prinsip Pengembangan Sumber Daya Manusia
1. Pengembangan Sumber Daya Manusia di RS Baptis Batu perlu dilakukan dengan
perencanaan sesuai dengan kebutuhan pasien yang berfokus pada peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
2. Rumah sakit melakukan pengembangan sumber daya manusia meliputi pengadaan
dari segi jumlah, peningkatan tingkat kompetensi, serta peningkatan jenjang karir .
3. Rumah sakit menetapkan kualifikasi sumber daya manusia baik tingkat pendidikan,
ketrampilan, pengetahuan dan persyaratan lain yang mendukung peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
4. Rencana pengembangan sumber daya manusia dikembangkan bersama oleh para
pimpinan dan dilakukan evaluasi.
5. Rencana pengembangan sumber daya manusia dituangkan dalam Program
Pengembangan Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu setiap tahunnya.
6. Perencanaan staf / pegawai didasarkan pada pola ketenagaan yang menganalisa
kebutuhan tenaga sesuai dengan kebutuhan pasien dan pelayanan lainnya.
7. Perencanaan kebutuhan jumlah staf / pegawai dituangkan dalam rencana kerja
tahunan unit kerja (TOR Unit kerja).
8. Pengadaan kebutuhan ketenagaan di luar perencanaan tahunan karena perubahan
situasi dan kondisi yang terjadi dalam pelayanan dilakukan setelah melalui analisa
kebutuhan yang seksama dan disetujui dalam rapat staf rumah sakit.
9. Pengembangan dalam tingkat kompetensi berhubungan dengan pendidikan dan
pelatihan serta program pengembangan lainnya yang diatur dalam KebijakanDirektur dalam Pendidikan dan Pelatihan.
10. Rumah sakit mengupayakan peningkatan jenjang karir baik melalui proses reguler
kenaikan status kepegawaian, promosi, serta sistem pengkajian jenjang karir yang
terus dikembangkan sesuai dengan tingkat kompetensi yang dimiliki pegawai.
11. Masukan dalam peningkatan jenjang karir melalui penilaian kinerja untuk
peningkatan status kepegawaian diatur dalam kebijakan tentang penilaian kinerja .
12. Pengkajian untuk sistem jenjang karir melibatkan berbagai elemen pimpinanmaupun profesi yang ada di Rumah Sakit Baptis Batu dan tidak menutup
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 9/121
kemungkinan bekerja sama dengan pihak luar yang terpercaya dalam penilaian
tingkat kompetensi pegawai sesuai dengan profesi masing-masing.
3.2 Proses Pengajuan Ketenagaan sesuai rencana
1. Unit kerja menyampaikan kebutuhan ketenagaan dalam rapat kerja, atau rapat staf.
2. Kebutuhan pengadaan pegawai harus disetujui dalam rapat dan oleh Direktur.
3. Setelah disetujui, kepala unit kerja harus mengisi form permintaan pegawai dan
ditandatangani oleh Wakil Direktur terkait.
4. Form diserahkan ke Bagian SDM
5. Bagian SDM melakukan mekanisme rekrutmen dan seleksi pegawai sesuai dengan
seleksi pegawai.
3.3 Proses Pengembangan Karir Pegawai
1. Bagian SDM mengidentifikasi kebutuhan peningkatan karir setiap tahunnya
2. Merangkum pegawai yang akan mengalami kenaikan karir.
3. Melakukan penilaian kinerja sesuai dengan waktu peningkatan karir
4. Membuat berita acara terkait perubahan status pegawai.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 10/121
BAB 4
REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENETAPAN STAF
4.1 Ketentuan Umum Rekrutmen, Seleksi dan Penetapan Staf
1. Sesuai dengan kebijakan tentang SDM, rumah sakit terus mengembangkan proses
untuk rekruitmen, evaluasi dan penetapan staf dan prosedur penetapan lainnya.
2. Keputusan untuk melakukan proses rekrutmen melalui pembicaraan antar para
pimpinan di RS Baptis Batu.
3. Mekanisme pengajuan pengadaan pegawai sesuai dengan kebijakan tentang
pengembangan pegawai di RS Baptis Batu.
4. Rekrutmen dan seleksi pegawai menjadi tanggung jawab Bagian Sumber Daya
Manusia di bawah pembinaan Wakil Direktur Umum Keuangan.
5. Proses seleksi melibatkan Wakil Direktur, Manajer, Kepala Bagian SDM maupun
Kepala Unit Kerja terkait sebagai tim rekrutmen dan seleksi pegawai untuk
mendapatkan pegawai yang berkualitas sesuai yang dibutuhkan.
6. Proses seleksi pegawai medis melibatkan Komite Medik untuk memberikan
rekomendasi.
7. Proses seleksi meliputi berbagai proses :
1) Wawancara.
2) Psikotest (MMPI), test bakat / minat, dan test-test lain yang terus dikembangkan
oleh Bagian SDM.
3) Test-test keprofesian sesuai dengan profesi yang ada.
4) Test kesehatan.
8. Biaya test kesehatan ditanggung oleh kandidat pegawai.9. Pengambilan keputusan terkait hasil seleksi diputuskan bersama tim seleksi pegawai
dan disetujui oleh Direktur.
10. Kandidat pegawai yang lolos seleksi dilakukan penetapan status kepegawaian sesuai
dengan sistem kepegawaian yang berlaku di RS Baptis Batu.
11. Pengakuan masa kerja diterapkan kepada status pegawai tetap sbb :
a. Bila pegawai berasal dari Lembaga Baptis, yang profesinya dibutuhkan di
lingkungan perusahaan, masa kerja dapat diperhitungkan maksimal setengah darimasa kerjanya dan tetap menjalani masa percobaan.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 11/121
b. Bila Pegawai pernah dinas di Rumah Sakit Baptis, masa kerja yang dahulu dapat
diperhitungkan penuh dan tetap menjalankan masa percobaan pekerja.
c. Bila profesi sebelumnya tidak ada kaitannya dengan pekerjaan di lingkungan
Perusahaan tidak dapat diperhitungkan.
d. Masa kerja yang diperhitungkan dapat berpengaruh terhadap status grade,
golongan, kompetensi, tetapi tidak dihitung sebagai masa bakti di Rumah Sakit
Baptis Batu.
12. Pada umumnya pegawai baru menjalani status : orientasi, kontrak kerja, dan calon
pegawai.
13. Penetapan pegawai melalui surat keputusan direktur,
14. Pegawai klinis mendapatkan surat penugasan klinis dari direktur setelah
mendapatkan rekomendasi dari tim kredensial.
15. Ketentuan pada masa orientasi :
a. Menandatangani pernyataan sanggup mengikuti program orientasi pegawai.
b. Tidak mendapatkan gaji selama orientasi, tetapi mendapatkan uang transport dan
makan.
c. Tidak / belum mendapatkan tunjangan kesehatan.
d. Program orientasi paling lama selama 2 minggu, dapat diperpanjang bila setelah
evaluasi pegawai dinyatakan belum mampu / belum siap untuk bekerja.
16. Kebijakan tentang pegawai kontrak tertuang dalam kebijakan Direktur tentang
Kontrak Kerja.
17. Ketentuan tentang penetapan sebagai calon pegawai sbb :
a. Pegawai kontrak yang dinyatakan memenuhi standar penilaian dapat memasuki
status percobaan calon pegawai sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
b. Calon pegawai memiliki 2 tahap : percobaan calon pegawai (3 bulan) dan calon
pegawai (9 bulan).c. Status percobaan calon pegawai dan status calon pegawai dinyatakan dengan
surat keputusan direktur.
d. Selama percobaan calon pegawai, pegawai dinilai; bila memenuhi standar dapat
masuk status calon pegawai sesuai dengan peraturan tentang penilaian kinerja.
e. Satu bulan sebelum berakhir masa calon pegawai, pegawai dinilai kembali untuk
memasuki status sebagai pegawai tetap.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 12/121
18. Hak calon pegawai sbb :
a. Gaji calon pegawai meliputi : gaji pokok diterimakan sebesar 80%, tunjangan
beras untuk diri sendiri, uang transport, insentif, dan lembur bila ada jam
lembur.
b. Gaji dokter calon pegawai diatur tersendiri dalam peraturan tentang gaji dokter.
c. Pegawai mendapatkan tunjangan kesehatan berupa plafon sebesar 75% dari
plafon yang diterimakan untuk pegawai tetap sesuai dengan kebijakan direktur
tentang tunjangan kesehatan pegawai.
d. Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan.
e. Pegawai mendapatkan hak cuti 6 hari.
19. Penetapan pegawai tetap memerlukan persyaratan sbb
a. Pegawai mendapatkan penilaian baik dalam penilaian kinerja selama masa calon
pegawai.
b. Penetapan dilakukan melalui pembicaraan dalam tim dan dibuat dalam berita
acara.
4.2 Proses Seleksi Pegawai
1. Bagian SDM mendapatkan permintaan seleksi pegawai baru dari Wakil Direktur terkait.
2. Bagian SDM melakukan seleksi lamaran yang masuk sesuai dengan permintaan.
3. Berkas lamaran ditunjukkan kepada Wakil Direktur terkait.
4. Wakil direktur menetapkan pelamar yang sesuai dengan kriteria.
5. Bagian SDM melakukan verifikasi berkas-berkas untuk kredensial bagi kandidat staf
klinis.
6. Bagian SDM menghubungi tim seleksi.
7. Bagian SDM melakukan pemanggilan kandidat untuk proses seleksi.
8. Proses seleksi :1) Wawancara tentang status kepegawaian yang akan dikenakan kepada kandidat
pegawai, bila setuju masuk proses seleksi.
2) Test MMPI
3) Wawancara dengan tim yang ada.
4) Uji kompetensi sesuai dengan profesi masing-masing
9. Test MMPI dikirim kepada Psikiater.
10. Setelah hasil didapatkan, tim berkumpul memutuskan hasil seleksi, dibuat dalam beritaacaranya.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 13/121
11. Bagian SDM memanggil kandidat untuk tes kesehatan, kandidat pegawai diberitahu
tentang biaya tes kesehatan yang akan dilakukan
12. Bila ada masalah kesehatan, maka hasil tes kesehatan dikonsultasikan lagi kepada tim.
13. Bila tidak diterima maka diberi surat penolakan, bila kandidat diterima maka akan
dihubungi untuk proses orientasi.
4.3 Proses Penetapan Staf
1. Masukan dari hasil penetapan kandidat diterima sebagai pegawai.
2. Bagian SDM memeriksa berkas lamaran.
3. Merekap dalam rencana penetapan status kepegawaian meliputi :
a) Digunakan untuk apa : pegawai baru atau mutasi.
b) Nama dan gelar
c) Jenis kelamin
d) Tempat tanggal lahir
e) Asal Pendidikan
f) Pendidikan yang diakui untuk pekerjaan kandidat
g) Pengalaman kerja direkap dalam tahun dan / atau bulan. Pengalaman kerja yang
tidak ada surat pengalaman kerja tidak dapat dijadikan acuan untuk pengakuan
masa kerja.
h) Tanggal mulai orientasi
i) Tanggal mulai kontrak kerja
j) Masa kerja yang diakui
k) Status kelompok pekerjaan dan pekerjaan
l) Grade yang direncanakan
m) Golongan yang direncanakan
n) Tingkat kompetensi yang ditetapkan.4. Dicetak dalam kertas HVS ukuran A4
5. Dimintakan persetujuan Direktur.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 14/121
BAB 5
KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN
5.1 Kredensial Staf Klinis
5.1.1 Ketentuan Umum :
1. Pegawai / staf klinis adalah pegawai yang memiliki tanggung jawab dan tanggung
gugat langsung terhadap asuhan kesehatan kepada pasien.
2. Termasuk pegawai / staf klinis adalah :
a. Medis : dokter spesialis / super spesialis,dokter umum, dokter gigi spesialis,
dokter gigi
b. Perawat
c. Bidan
d. Paramedis non perawat : analis, radiografer, fisioterapis, okupasi terapis, ahli
gizi, apoteker, asisten apoteker, petugas rekam medis.
3. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi,
mengevaluasi kredensial / bukti-bukti keahlian / kelulusan (izin/lisensi, pendidikan,
pelatihan, kompetensi dan pengalaman) dari staf medis yang diizinkan untuk
memberikan asuhan pasien.
4. Rumah sakit mempunyai tujuan yang terstandar, prosedur berbasis bukti, untuk
memberi wewenang kepada semua anggota staf medis untuk menerima pasien dan
memberikan pelayanan klinis lainnya konsisten / sesuai dengan kualifikasi.
5. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi
dan mengevaluasi kredensial staf keperawatan (izin, pendidikan, pelatihan dan
pengalaman).
6. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung jawab pekerjaan dan untuk membuat penugasan kerja klinik berdasarkan atas kredensial
staf perawat dan peraturan perundang-undangan.
7. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi
dan mengevaluasi kredensial paramedis non perawat dan membuat penugasan klinik
berdasarkan atas kredensial pegawai / staf paramedis non perawat berdasarkan
kredensial yang telah dilakukan.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 15/121
5.1.2 Ketentuan Khusus :
1. Setiap pegawai / staf klinis mengajukan permohonan kewenangan kliniknya
berdasarkan kompetensi profesi masing masing; permohonan yang diajukan adalah
kewenangan penuh, kewenangan dengan supervisi, atau tidak meminta kewenangan.
2. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik staf medis dilakukan oleh sub
komite kredensial Komite Medis.
3. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik staf keperawatan dan bidan
dilakukan oleh Komite Keperawatan dengan tim kredensialnya.
4. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik pegawai paramedis non keperawatan
dilakukan oleh kepala instalasi terkait dan Wakil Direktur Pelayanan.
5. Rekomendasi kewenangan klinik dipakai sebagai masukan untuk diberikannya surat
keputusan penugasan klinik setiap pegawai / staf klinis.
6. Surat keputusan penugasan klinis berlaku selama 3 tahun.
5.2 Proses Kredensial Dokter
Proses Kredensial Dokter diatur tersendiri dalam Kebijakan dan Peraturan lain tentang
Kredensial Staf medis
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 16/121
BAB 6
ORIENTASI PEGAWAI
6.1 Ketentuan Umum :
1. Setiap kandidat pegawai yang dinyatakan lolos seleksi pegawai di Lingkungan RS
Baptis Batu wajib dimasukkan dalam program orientasi pegawai baru.
2. Program orientasi pegawai baru diberikan melalui pembekalan secara umum oleh
rumah sakit dan pembekalan khusus di unit kerja masing-masing sesuai dengan
profesinya.
3. Pegawai dokter spesialis tidak mendapatkan orientasi di unit kerja, melainkan
program orientasi pembekalan umum sebagai pegawai baru.
4. Program orientasi dilakukan maksimal selama 2 minggu.
6.2 Ketentuan Khusus :
1. Program orientasi yang berupa pembekalan umum rumah sakit dikoordinir oleh
Bagian Sumber Daya Manusia, sedangkan orientasi di unit kerja dikoordinir oleh
Kepala Unit Kerja masing-masing.
2. Pembekalan umum orientasi pegawai baru meliputi :
1) Visi, Misi, Nilai RS Baptis Batu.
2) Struktur Organisasi RS Baptis Batu.
3) Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
4) Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
5) Etika dalam bekerja.
6) Compassion towards Excellency.
7) Pelayanan Prima.
8) Basic Life Support.9) Penanggulangan Kebakaran dan penggunaan Alat Pemadam Kebakaran
(APAR).
10) Kompetensi Spiritual.
3. Pegawai mendapatkan orientasi melalui pembekalan khusus di unit kerja masing-
masing.
4. Peraturan selama program orientasi :
a. Pegawai menandatangani pernyataan program orientasi. b. Program orientasi dilakukan selama 2 minggu.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 17/121
c. Selama program orientasi tidak diperhitungkan sebagai gaji.
d. Pegawai mendapatkan uang transport perhari sesuai dengan peraturan
pemberian uang transport pegawai
e. Pegawai mendapatkan 1 X makan sesuai dengan peraturan tentang makan
pegawai.
f. Selama program orientasi pegawai belum mendapatkan tunjangan kesehatan.
g. Bila pegawai mengundurkan diri, maka wajib mengembalikan seluruh biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit selama seleksi dan program orientasi.
5. Kepala unit kerja membuat laporan evaluasi orientasi pegawai baru.
6.2 Proses Orientasi Pegawai
6.2.1 Input :
1. Dari masukan diterimanya pegawai baru.
2. Bagian SDM mencatat pegawai baru pada buku program orientasi pegawai baru.
3. Bagian SDM menghubungi tim pembicara untuk pembuatan jadwal pembekalan
umum program orientasi.
4. Bagian SDM membuat jadwal pembekalan orientasi.
6.2.2 Proses :
5. Pegawai baru dijelaskan program orientasi serta hak dan kewajiban pegawai selama
orientasi.
6. Pegawai menandatangani form orientasi pernyataan orientasi pegawai baru.
7. Bagian SDM menyiapkan acara pembekalan : ruang diklat, LCD, form-form yang
diperlukan, serta daftar hadir.
6.2.3 Output:
8. Bagian SDM mengevaluasi hasil pelaksanaan program.9. Bagian SDM membuat sertifikat orientasi pegawai.
6.2.4 Feedback :
10. Bagian SDM mencatat pada buku program orientasi.
11. Bagian SDM menginput pada komputer untuk database pelatihan.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 18/121
BAB 7
SISTEM KEPEGAWAIAN
7.1 Ketentuan Umum
1. Seluruh Pegawai RS Baptis Batu ditetapkan status kepegawaiannya melalui Sistem
Kepegawaian RS Baptis Batu.
2. Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu berdasarkan pada Tingkat Pendidikan, Masa
Kerja, serta Tingkat Kompetensi.
3. Penetapan status kepegawaian berdasarkan sistem kepegawaian di RS Baptis Batu
diperlukan untuk proses-proses kepegawaian seperti : pegawai kontrak, kenaikan
status menjadi calon pegawai, pegawai tetap, kenaikan golongan, kenaikan grade /
golongan karena perubahan tingkat pendidikan, mutasi, rotasi, promosi, demosi,
dsb.
4. Promosi adalah perpindahan pegawai ke tingkat status kepegawaian yang lebih
tinggi sesuai kebutuhan perusahaan. Sebaliknya demosi perpindahan pegawai ke
tingkat status kepegawaian yang lebih rendah karena kompetensi yang tidak
mencapai standar atau karena sanksi yang ditetapkan oleh perusahaan karena
pelanggaran terhadap tata tertib dan peraturan perusahaan.
5. Rotasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain tetapi tetap dengan pekerjaan
(job family) yang sama untuk memenuhi kebutuhan perusahaan; status
kepegawaian meliputi grade, golongan, maupun tingkat kompetensi tidak berubah.
Sedangkan Mutasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain dengan pekerjaan
(job family) yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan perusahaan; status
kepegawaian meliputi grade, golongan, maupun tingkat kompetensi dapat berubah
atau tetap.
6. Pegawai yang dimutasikan menjalani masa percobaan 6 bulan kemudian dilakukanevaluasi penilaian kinerja, bila memenuhi standar maka ditetapkan mutasi penuh.
Sebaliknya bila tidak memenuhi standar maka dapat dikembalikan ke posisi
semula.
7. Penetapan perubahan status kepegawaian dilakukan melalui mekanisme / proses
penetapan sesuai dengan kebijakan / SPO yang ada pada proses-proses
kepegawaian mulai dari seleksi pegawai, kontrak, calon pegawai, kenaikan
golongan, mutasi, dsb.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 19/121
7.2 Ketentuan Khusus
1. Selama belum ada sistem yang mengatur dan menetapkan tingkat kompetensi,
maka pada perpindahan dari sistem kepegawaian yang lama kepada sistem
kepegawaian yang baru : penetapan tingkat kompetensi melalui rentang waktu
masa kerja sbb :
a) Masa kerja 0 – 4 tahun = tingkat kompetensi 75% - 85%
b) Masa kerja 5 – 9 tahun = tingkat kompetansi 86 – 95%
c) Masa kerja 10 – 14 tahun = tingkat kompetensi 96 – 105%
d) Masa kerja 15 – 19 tahun = tingkat kompetensi 106 – 115%
e) Masa kerja 20 tahun atau lebih = tingkat kompetensi >115%
2. Dengan bertambahnya masa kerja, tidak serta merta bertambah tingkat
kompetensinya, melainkan tetap menduduki tingkat kompetensi yang dimilikinya
sampai instrumen sistem jenjang karir untuk menetapkan tingkat kompetensi
pegawai ada.
1. Pegawai baru menduduki tingkat kompetensi 75% -85% meskipun memiliki
pengalaman kerja yang diakui.
7.3 Sistem Kepegawaian
7.3.1 Job Family
7.3.1.1 Job Family Medis
Tabel 7.1 Kamus Job Family Medis
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min. S 2Medis Sub Spesialis / Konsultan VIII
Medis Spesialis VII
Min. S1
Medis Umum 2 VI
Medis Umum 1 V
Job Family Medis terdiri dari :
1) Kelompok Medis Umum 1 :
Lulusan Fakultas Kedokteran Umum & Gigi. Start awal grade V
2) Kelompok Medis Umum 2 :
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 20/121
Dokter Umum yang mempunyai tambahan sertifikat untuk dapat melakukan pemeriksaan
tertentu. Seorang dokter umum yang secara berkala mengikuti pelatihan USG dapat
melakukan pemeriksaan USG. Start awal grade VI.
3) Kelompok Medis Spesialis :
Lulusan Fakultas Kedokteran dengan spesialisasi tertentu. Seperti Spesialis Penyakit
Dalam, THT, Obgyn, Anestesi, Rehabilitasi Medik, Bedah, Patologi Klinik. Start awal
grade VII.
4) Kelompok Medis Sub Spesialis / Konsultan :
Dokter Spesialis yang mempunyai Sub Spesialis atau Konsultan. Seperti Spesialis Bedah
Saraf, KGH. Start awal grade VIII.
7.3.1.2 Job Family Perawat
Tabel 7.2 Kamus Job Family Perawat
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min S2 / Pasca Sarjana Ners 6 VI
Min S1 Ners 5 V
Ners 4 IV
Min D3 Ners 3 IV
Ners 2 III
SPK Ners 1 II
Min SLTA PP I
Job Family Perawat terdiri dari :
1) Kelompok PP :
Pembantu Perawat lulusan min SLTA dan bersertifikat. Masuk grade I
2) Kelompok Ners 1 :
Perawat lulusan SPK. Masuk grade II
3) Kelompok Ners 2 :
Perawat lulusan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan. Masuk grade III -
IV.
4) Kelompok Ners 4 :
Perawat lulusan Sarjana Keperawatan. Masuk grade IV - V
5) Kelompok Ners 6 :
Perawat lulusan S 2 Keperawatan. Masuk grade VI - VII.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 21/121
Catatan :
– Perawat lulusan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan mulai dengan grade III
dan bisa masuk ke grade IV dengan penambahan kompetensi yang ditentukan
– Perawat lulusan S1 tidak secara otomatis masuk grade IV akan tetapi akan ditentukan
oleh rumah sakit apakah masuk atau tidak berdasarkan kebutuhan ketenagaan rumah sakit
dan kompetensi yang dimilikinya
– Perawat Gigi dan Penata Anestesi termasuk Job Family Perawat
7.3.1.3 Job Family Administrasi - SDM
Tabel 7.3 Kamus Job Family Administrasi - SDM
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min S2 / Pasca Sarjana Adm SDM 5 VI
Min S1Adm SDM 4 V
Adm SDM 3 IV
Min D3Adm SDM 2 IV
Adm SDM 1 III
SMU Pembantu Adm SDM II
Job Family Administrasi – SDM terdiri dari bagian : Personalia, SDM, Diklat.
1) Kelompok Adm. SDM 1 & 2 :
Staf Adm. Personalia / SDM / Diklat lulusan min. D 3 Admin / Ekonomi – Manaj. /
Sekretaris. Masuk grade III – IV.
2) Kelompok Adm. SDM 3 :
Staf Personalia / SDM / Diklat lulusan S1 Hukum / S1 Psikologi / S1. Ekonomi
Manajemen / S1 Keperawatan / S1 Kependidikan. Masuk grade IV – V.
3) Kelompok Adm. SDM 5 :
Staf Personalia / SDM / Diklat lulusan S2 Psikologi / Hukum / Manajemen SDM /
Kesehatan. Masuk grade VI.
4) Kelompok Pembantu Adm SDM :
Pembantu Staf Personalia / SDM / Diklat : Lulusan SMU
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 22/121
Catatan :
– Kelompok Pembantu Adm SDM dengan minimal lulusan SMU untuk selanjutnya
penerimaan pegawai di Bagian SDM tidak dipakai lagi, minimal staf di bagian SDM
adalah lulusan D3
7.3.1.4 Job Family Administrasi - Keuangan
Tabel 7.4 Kamus Job Family Administrasi – Keuangan
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min S2 / Pasca Sarjana Adm Keu 7 VI
Min S1Adm Keu 6 V
Adm Keu 5 IV
Min D3Adm Keu 4 IV
Adm Keu 3 III
Min. SLTAAdm Keu 2 II
Adm Keu 1 I
1) Job Family Administrasi – Keu terdiri dari bagian : Akuntansi, Keuangan, Kasir,
Pembayaran, LPA, Inventori, Logistik
2) Bagian Keuangan / Akuntansi :
Kelompok Adm. Keu. 3 : pendidikan min. D3 Keuangan Akuntansi. Masuk grade III –
IV.
Kelompok Adm. Keu. 5 : pendidikan min. S1 Ekonomi Akuntansi. Masuk grade IV – V.
Kelompok Adm. Keu. 7 : pendidikan min. S2 Ekonomi (MM). Masuk grade VI.
3) Bagian Inventory / LPA (Layanan Perusahaan Asuransi):
Kelompok Adm. Keu. 3 : pendidikan min. D3 Keuangan. Masuk grade III – IV.
Kelompok Adm. Keu. 5 : pendidikan min. S1 Ekonomi. Masuk grade IV – V.
Kelompok Adm. Keu. 7 : pendidikan min. S2 Ekonomi (MM). Masuk grade VI.
4) Bagian Kasir / Pembayaran / Pembelian :
Kelompok Adm. Keu. 2 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade II.
5) Bagian Logistik :
Pembantu Logistik :
Kelompok Adm. Keu. 1 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade I.
Pelaksana Logistik :
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 23/121
Kelompok Adm. Keu 2 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade II.
6) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
7.3.1.5 Job Family Administrasi - Pemasaran
Tabel 7.5 Kamus Job Family Administrasi – Pemasaran
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min S1Adm Pemasaran 5 V
Adm Pemasaran 4 IV
Min D3Adm Pemasaran 3 IV
Adm Pemasaran 2 III
Min. SLTA Adm Pemasaran 1 II
1) Job Family Administrasi – Pemasaran terdiri dari bagian : Pemasaran
2) Start awal Kelompok Adm. – Pemasaran adalah grade II. Pegawai yang termasuk dalam
kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan S1.
3) Bagian Pemasaran :
Kel. Adm. Pemasaran 1 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk dalam grade II.
Kel. Adm. Pemasaran 2 : pendidikan min. D3. Masuk grade III sampai grade IV.
Kel. Adm. Pemasaran 4 : pendidikan min. S1. Masuk grade IV sampai V.
Job antar kelompok pemasaran berbeda dan disesuaikan dengan pendidikan.
4) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
Catatan :
Untuk kedepan staf pemasaran minimal pendidikan D3
7.3.1.6 Job Family Administrasi – Rekam Medis
Tabel 7.6 Kamus Job Family Administrasi – Rekam Medis
JENJANG
PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min D3Adm Rekam Medis 4 IV
Adm Rekam Medis 3 III
Min. SLTA
Adm Rekam Medis 2 II
Pbt. Adm Rekam Medis 1 I
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 24/121
1) Job Family Administrasi – Rekam Medis terdiri dari bagian : Rekam Medis
2) Start awal Kelompok Adm. – Rekam Medis adalah grade I. Pegawai yang termasuk
dalam kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan D III
Rekam Medis.
3) Pbt. Adm. Rekam Medis 1 : pendidikan min. SLTA sederajat. Masuk dalam grade I.
4) Adm. Rekam Medis 2 : pendidikan min. SLTA sederajat. Masuk dalam grade II.
5) Adm. Rekam Medis 3 : pendidikan min. DIII RM. Masuk dalam grade III – IV.
6) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
Contoh : - Kepala Bagian Rekam Medis mempunyai latar belakang pendidikan min D III
RM.
- Staf Pelaksana Penyimpanan / Pengambilan Data mempunyai latar belakang
pendidikan min D III RM.
- Staf Pelaksana Pembuat Kartu Kontrol (embos) mempunyai latar belakang min
SLTA.
7.3.1.7 Job Famili Administrasi - Umum
Tabel 7.7 Kamus Job Family Administrasi – Umum
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min. D4/S 1 Adm Umum 5 IV
Min D3Adm Umum 4 IV
Adm Umum 3 III
Min. SLTAAdm Umum 2 II
Pbt. Adm. Umum 1 I
1) Job Family Administrasi – Umum terdiri dari bagian : Kantor, Administrasi, Humas,
Pendaftaran, Office Boy, Operator, Receptionist
2) Start awal Kelompok Adm. – Umum adalah grade I. Pegawai yang termasuk dalam
kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan S 1 Fikom /
S1 Manajemen Kearsipan.
3) Bagian Kantor, Administrasi :
Kelompok Pbt. Adm. Umum 1 : bertugas sebagai office boy, pendidikan min. SLTA.
Masuk grade I.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 25/121
Kelompok Adm. Umum 2 : bertugas sebagai staff Operator. Pendidikan min. SLTA.
Masuk grade II.
Kelompok Adm. Umum 3 : bertugas sebagai staff Kantor dan Administrasi / Pendaftaran
/ Humas / Receptionist. Pendidikan min. D3 Manajemen Kearsipan. Masuk grade III –
IV.
Kelompok Adm. Umum 4 : bertugas sebagai staff Kantor dan Administrasi, pendidikan
min. D4 Kearsipan / S1 Manajemen Kearsipan. Masuk grade IV – V.
4) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
Contoh : - Kepala Bagian Kantor / Administrasi mempunyai latar belakang pendidikan
min D III Admin / Perkantoran / Sekretaris.
- Seorang receptionist mempunyai latar belakang pendidikan min D III Sekretaris
- Staf Administrasi kantor mempunyai latar belakang D III Admin / Perkantoran /
Sekretaris.
- Seorang office boy mempunyai latar belakang pendidikan min SLTA.
7.3.1.8 Job Family Penunjang Medis - Apoteker
Tabel 7.8 Kamus Job Family Penunjang Medis - Apoteker
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min S1 Farmasi Profesi ApotekerApoteker 2 V
Apoteker 1 IV
1. Seorang Apoteker di bagian Farmasi adalah lulusan Sarjana Farmasi yang sudah
mengambil profesi sebagai Apoteker dan sudah uji kompetensi.
2. Masuk grade IV - V.
7.3.1.9 Job Family Penunjang Medis – Asisten Apoteker
Tabel 7.9 Kamus Job Family Penunjang Medis – Asisten Apoteker
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min D3 FarmasiAsisten Apoteker 4 IV
Asisten Apoteker 3 III
Min. SLTAAsisten Apoteker 2 II
Pbt. Asisten Apoteker 1 I
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 26/121
Job Family Penunjang Medis – Asisten Apoteker terdiri dari :
1) Kelompok Pbt. Asisten Apoteker 1 : yang bertugas sebagai administrasi dan umum
di bag. Farmasi. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I.
2) Kelompok Asisten Apoteker 2 : yang bertugas sebagai tenaga profesi asisten apoteker.
Latar belakang pendidikan min. SMF / SAA. Mempunyai kompetensi sebagai seorang
AA. Masuk grade II.
3) Kelompok Asisten Apoteker 3 : yang bertugas sebagai tenaga profesi asisten apoteker.
Latar belakang pendidikan min. D III. Mempunyai kompetensi sebagai seorang AA.
Masuk grade III - IV.
4) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
7.3.1.10 Job Family Penunjang Medis - Radiografer
Tabel 7.10 Kamus Job Family Penunjang Medis – Radiografer
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min D4 ATRO Radiografer 5 IV
Min D3 ATRORadiografer 4 IV
Radiografer 3 III
Min. SLTATehnik Radiogarafer 2 II
Pbt. Radiografer 1 I
Job Family Penunjang Medis – Radiografer terdiri dari :
1) Kelompok Pbt. Radiografer 1 : yang bertugas sebagai staf pelaksana administrasi di
bag. Radiografer. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I.
2) Kelompok Tehnik Radiografer 2 : yang bertugas sebagai staf pelaksana kamar gelap
radiologi. Latar belakang pendidikan min. SLTA dan pernah mendapat pelatihan khusus
mengenai radiologi. Masuk grade II.
3) Kelompok Radiografer 3 : yang bertugas sebagai staf pelaksana kamar gelap radiologi.
Latar belakang pendidikan min. D 3 ATRO. Masuk grade III - IV.
4) Kelompok Radiografer 5 : yang bertugas sebagai staf pelaksana kamar gelap radiologi.
Latar belakang pendidikan min. D 4 ATRO. Masuk grade IV - V.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 27/121
7.3.1.11 Job Family Penunjang Medis - Analis
Tabel 7.11 Kamus Job Family Penunjang Medis – Analis
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min D3 Analis Kesehatan Analis 4 IVAnalis 3 III
Min. SLTATehnik Analis 2 II
Pbt. Analis 1 I
Job Family Penunjang Medis – Analis terdiri dari :
1) Kelompok Pbt Analis 1 : yang bertugas sebagai staf pelaksana administrasi, pembantu
analis di bag. Laboratorium. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I.
2) Kelompok Tehnik Analis 2 : yang bertugas sebagai staf laboratorium yang pernah
mendapat pendidikan laboratorium. Latar belakang pendidikan min. SLTA dan pernah
mendapat pelatihan khusus mengenai laboratorium. Masuk grade II.
3) Kelompok Analis 3 : yang bertugas sebagai seorang Analis. Latar belakang
pendidikan min. D 3 Analis Kesehatan. Masuk grade III - IV.
7.3.1.12 Job Family Penunjang Medis - Fisioterapi
Tabel 7.12 Kamus Job Family Penunjang Medis – Fisioterapis
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min D4 Fisioterapis 5 IV
Min D3Fisioterapis 4 IV
Fisioterapis 3 III
Min. SLTAPbt Fisioterapis 2 II
Pbt. Fisioterapis 1 I
Job Family Penunjang Medis – Fisioterapis terdiri dari :
1) Kelompok Fisioterapis 3 : yang bertugas sebagai seorang fisioterapis / Terapi Okupasi /
Terapi Wicara Latar belakang pendidikan min. D 3. Mulai grade III - IV.
2) Kelompok Pembantu Fisoterapis 2 : latar belakang pendidikan SLTA yg sudah mengikuti
pelatihan khusus
3) Kelompok Pembantu Fisioterapis 1 : latar belakang pendidikan SLTA
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 28/121
7.3.1.13 Job Family Penunjang Medis – Ahli Gizi
Tabel 7.13 Kamus Job Family Penunjang Medis – Ahli Gizi
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min. S 1 Ahli Gizi 4 VAhli Gizi 3 IV
Min D3Ahli Gizi 2 IV
Ahli Gizi 1 III
Job Family Penunjang Medis – Ahli Gizi terdiri dari :
1) Seorang Ahli Gizi di bagian Gizi adalah lulusan D 3 Gizi – S1 Gizi
2) Kelompok ahli gizi 1 : lulusan D3 Gizi. Masuk grade III – IV.
3) Kelompok ahli gizi 2 : lulusan S1 Gizi. Masuk grade IV – V.
7.3.1.14 Job Family Penunjang Medis - Elektromedik
Tabel 7.14 Kamus Job Family Penunjang Medis – Elektromedik
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min D3Elektromedik 2 IV
Elektromedik 1 III
1) Seorang petugas elektromedik lulusan D 3 Elektromedik.
2) Masuk grade III - IV.
7.3.1.15 Job Family Penunjang Non Medis - Programmer
Tabel 7.15 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Programmer
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min S1Programmer 4 V
Programmer 3 IV
Min D3Programmer 2 IV
Programmer 1 III
1) Kelompok Programmer 1 adalah programmer lulusan min D 3 Tehnik Informatika – S1
Tehnik Informatika.
2) Programmer 1 masuk grade III - IV.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 29/121
3) Programmer 3 masuk grade IV – V.
7.3.1.16 Job Family Penunjang Non Medis – Teknisi Komputer
Tabel 7.16 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Teknisi Komputer
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min S1 Teknisi Komputer 4 IV
Min D3Teknisi Komputer 3 IV
Teknisi Komputer 2 III
Min SLTA Teknisi Komputer 1 II
1) Kelompok Teknisi Komputer bertugas dalam hal pemeliharaan komputer, program
jaringan.
2) Pendidikan min SLTA sampai dengan S1.
3) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
7.3.1.17 Job Family Penunjang Non Medis – Rumah Tangga
Tabel 7.17 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Rumah Tangga
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min D3 RT 3 III
Min SLTART 2 II
RT 1 I
1) Staf pelaksana RT (Kamar Jahit, Pembersihan, Kebun, Binatu, House Keeping) latar
belakang pendidikan min SLTA. Masuk grade I.
2) Staf pelaksana RT latar belakang pendidikan D3. Masuk Grade III
7.3.1.18 Job Family Penunjang Non Medis - Sopir
Tabel 7.18 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Sopir
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min SLTADriver 2 II
Driver 1 I
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 30/121
1. Staf pelaksana transportasi umum. Latar belakang pendidikan min SLTA. Masuk grade
I.
2. Staf pelaksana transportasi khusus mobil ambulance. Latar belakang pendidikan min.
SLTA dan lulus uji kompetensi sebagai driver ambulance.
7.3.1.19 Job Family Penunjang Non Medis - Dapur
Tabel 7.19 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Dapur
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min D3 Kitchen 3 III
Min SLTAKitchen 2 II
Kitchen 1 I
Job Family Penunjang Non Medis – Dapur terdiri dari :
1) Kelompok Kitchen 1 : yang bertugas sebagai staf pembersih / pembantu di bag.
dapur. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I.
2) Kelompok Kitchen 2 : yang bertugas sebagai staf pelaksana pengolahan makanan.
Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade II.
3) Kelompok Kitchen 3 : yang bertugas sebagai staf pelaksana pengolahan makanan.
Latar belakang pendidikan min. D3. Masuk grade III.
7.3.1.20 Job Family Penunjang Non Medis – Pemeliharaan Sarana
Tabel 7.20 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Pemeliharaan Sarana
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
S1 Tehnisi 4 IV
D3 Tehnisi 3 III
Min SLTATehnisi 2 II
Tehnisi 1 I
1) Kelompok Tehnisi 1 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
SLTA. Masuk grade I.
2) Kelompok Tehnisi 2 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
SLTA dengan pelatihan / kursus tambahan. Masuk grade II.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 31/121
3) Kelompok Tehnisi 3 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
D3. Masuk grade III.
4) Kelompok Tehnisi 4 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
S1. Masuk grade IV.
7.3.1.21 Job Family Komite Pastoral
Tabel 7.21 Kamus Job Family Komite Pastoral
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min S2 / Pasca Sarjana Pastoral 2 V
Min S1 Pastoral 1 IV
Job Family Komite Pastoral :
1) Kelompok Pastoral 1 bertugas sebagai staf pastoral. Latar belakang pendidikan min
STh/MDiv. Masuk grade IV.
2) Kelompok Pastoral 2 bertugas sebagai staf pastoral. Latar belakang pendidikan min
MTh. Masuk grade V.
Tambahan :
1) Apabila pendidikan karyawan di suatu pekerjaan tertentu lebih tinggi dari syarat
minimal pendidikan yang diminta, maka pendidikan yang diakui adalah pendidikan
yang sesuai dengan pekerjaan.
Contoh : Seorang karyawan dengan pendidikan D3 bekerja di bagian Rumah Tangga dan
Binatu. Syarat pendidikan di bagian ini adalah min. SLTA maka pendidikan D3
karyawan tersebut tidak diakui.
2) Pendidikan diakui apabila sesuai dengan syarat job di bagian.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 32/121
7.3.2 Grading Penggajian
Grading sistem penggajian sbb :
75 - 85% 85 - 95% 95 - 105 % 105 - 115% > 115%
B 4 th 3.00%
A 4 th 3.00%
B 4 th 3.00%
A 4 th 3.00%
C 5 th 6.00%
B 4 th 3.00%
A 4 th 3.00%
C 5 th 6.00%
B 4 th 3.00%
S.2 + A 4 th 3.00%
D 5 th 6.00%
C 5 th 6.00%
B 4 th 3.00%
S.2 A 4 th 3.00%
D 5 th 6.00%
C 5 th 6.00%
B 4 th 3.00%
S1+/S.2 A 4 th 3.00% 33-36
D 5 th 6.00% 28-32
C 5 th 6.00% 23-27
B 4 th 3.00% 19-22
D.3/D.4/S.1 A 4 th 3.00% 15-18
D 4 th 6.00% 11-14
C 4 th 6.00% 7-10
B 3 th 3.00% 4-6
D.3 A 3 th 3.00% 0-3
E 4 th 6.00% 15-18
D 4 th 6.00% 11-14
C 4 th 3.00% 7-10
B 3 th 3.00% 4-6
SMU A 3 th 3.00% 0-3
E 4 th 6.00% 15-18
D 4 th 6.00% 11-14
C 4 th 3.00% 7-10
B 3 th 3.00% 4-6
SMU A 3 th - 0-3
10.00% 10.00% 10.00% 10.00%
SISTEM KEPEGAWAIAN RS BAPTIS BATU
VII
PEKERJAANENTRYLEVEL
GRADE GOL %PEMENUHAN STA NDAR KOMPETENSI
KET
P E L A K S A N A
F U N G S I O N A L
D I R E K S I
X
K e n a
i k a n
S u
b G o
l o n g a n
IX
K E P A L A D E P
A R T E M E N
VIII
M A N A J E R
I
Kenaikan Ruang Gol.
K E P A L A B A G I A N / K E P A L A I N S T A L A S I
VI
V
IV
III
II
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 33/121
PETA JENJANG KARIR PEGAWAI RSBB
JENJANGPENDIDIKA
NJob Family GRADE
X
IX
P E L A K S A N A
F U N G S I O N A L
D I R E K T U R
Min S2/PascaSarjana
(disesuaikan
denganpersyaratanmasing-
masing job &level)
MedisSub
Spesialis/
Konsultan VIII
VIII
K A
. D E P
MedisSpesialis /VII
VII
M A N A J E R
MedisUmum
2/VI
Ners6/VI
AdmSDM5/VI
VI
K E P A L A B A G I A N / I N S T A L A S I
Min D4/S1(disesuaikan
denganpersyaratan
masing-masing jobdan level)
MedisUmum
1/V
Ners5/V
AdmSDM4/V
AdmKeu/Ak
t 6/V
AdmMarketing 5/V
Apoteke
r2/V
AhliGizi4/V
Programmer4/V
V
Ners4/IV
AdmSDM3/IV
AdmKeu/Akt 5/IV
AdmMarketing 4/IV
Adm
Umum5/IV
Apoteke
r1/IV
Radiografer
5/IV
Fisioterapis
5/IV
AhliGizi3/IV
Programmer3/IV
TeknisiKomputer 4/IV
Teknisi3/IV
pastoral 2/
IV
Min D3(disesuaikan
denganmasing-masing
persyaratanJob dan level)
Ners3/IV
AdmSDM2/IV
AdmKeu/Akt 4/IV
AdmMarketing 3/IV
Adm
Rekam
Medis
4/IV
Adm
Umum4/IV
AsistenApoteke
r4/IV
Radiografer
4/IV
Analis
4/IV
Fisioterapis
4/IV
AhliGizi2/IV
Elektro
medik
2/IV
Programmer2/IV
TeknisiKomputer 3/IV
Teknisi4/IV
Pastoral 1/IV
Ners2/III
AdmSDM1/III
AdmKeu/Akt 3/III
AdmMarketing 2/III
Adm
Rekam
Medis
3/III
Adm
Umum
3/III
AsistenApoteke
r3/III
Radiografer
3/III
Analis
3/III
Fisioterapis
3/III
AhliGizi1/III
Elektro
medik
1/III
Programmer1/III
TeknisiKomputer 2/III
Teknisi3/III
Rmh
Tangga3/III
III
Min SLTA
Ners1/II
Pbt.Ad
m SDMII
Adm
Keu/Akt 2/II
Adm
Marketing 1/II
Adm
Rek
amMed
is2/II
Adm
Umum2/II
AsistenApoteke
r2/II
Tehnik
Radiografer2/II
Tehnik
Lab.2/II
Pbt.Fisio
terapis2/II
Teknisi
Komputer 1/II
Tek
nisi2/II
Rmh
Tangga2/II
Driver2/II
Kitc
hen2/II
II
PP IAdm
Keu/Akt 1/I
Adm
Rekam
Medis 1/I
Pbt.Adm
Umum1/I
Pbt.AsistenApoteker 1/I
Pbt.Radiografer1/I
Pbt.Analis 1/I
Pbt.Fisioterapis1/I
Teknisi1/I
Rmh
Tangga1/I
Driver1/I
Kitchen1/I
I
MEDIS
NERS /PERAWAT
ADMINISTRASI PENUNJANG MEDIS PENUNJANG NON MEDIS
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 34/121
7.4 Mekanisme Perubahan Status Kepegawaian
7.4.1 Jenis Status Kepegawaian di RS Baptis Batu.
Jenis Status Kepegawaian sbb :
1) Percobaan Kontrak : masa mulai penandatanganan Perjanjian Kontrak
Kerja Waktu Tertentu (PKWT) sampai 3 bulan setelahnya.
2) Kontrak : masa setelah percobaan kontrak sampai dengan akhir tanggal
penandatanganan PKWT.
3) Percobaan Calon Pegawai : masa 3 bulan setelah SK Percobaan Calon
Pegawai.
4) Calon Pegawai : masa 9 bulan setelah percobaan calon pegawai.
5) Pegawai Tetap : setelah calon pegawai.
6) Percobaan Mutasi : masa 6 bulan setelah awal SK percobaan mutasi
7) Mutasi Tetap : setelah dinyatakan layak untuk mutasi tetap.
7.4.2 Aturan dalam perubahan status kepegawiaan.
Aturan dalam perubahan status kepegawaian :
1) Perubahan status kepegawaian diputuskan setelah melihat penilaian kinerja yang
dilakukan untuk pegawai yang bersangkutan.
2) Perubahan status kepegawaian dilakukan dengan berita acara yang dilakukan oleh
tim yang berhubungan.
3) Tim yang berhubungan dalam menetapkan perubahan status kepegawaian sbb :
(1) Percobaan kontrak ke kontrak : - Salah salah satu Wakil Direktur, Kepala Unit
Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur.
(2) Kontrak Kerja ke Percobaan Capeg: - Salah satu Wakil Direktur, Kepala Unit
Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur.
(3) Percobaan Capeg ke Capeg : Salah satu Wakil Direktur, Kepala Unit Kerja,Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur.
(4) Capeg ke Pegawai Tetap : Wakil Direktur Umum Keuangan, Wakil Direktur
Pelayanan, Manajer / Kepala Unit Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui
oleh Direktur.
(5) Percobaan Mutasi ke Mutasi Tetap : Salah Satu Wakil Direktur, Kepala Unit
Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 35/121
4) Dalam status kepegawaian dicantumkan :
(1) Kelompok Pekerjaan
(2) Pekerjaan
(3) Grade
(4) Golongan
(5) Tingkat Kompetensi
Untuk Status Pegawai Tetap dicantumkan Masa Kerja dan Masa Kerja tambahan
(Masa Kerja dari tempat lain yang diakui).
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 36/121
36
BAB 8
KONTRAK KERJA
8.1 Ketentuan Umum
1. Pada umumnya status pegawai baru di RS Baptis Batu adalah kontrak kerja, kecuali
dokter umum dan dokter gigi lulusan baru (fresh graduate) yang belum mengikuti
PTT sebelum kontrak kerja dikenakan masa status dokter umum atau dokter gigi
sementara selama satu tahun.
2. Pegawai kontrak wajib menandatangani perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).
3. Masa kontrak kerja adalah selama satu tahun, dan dapat diperpanjang kembali bila
menurut penilaian pegawai tidak memenuhi standar yang ditetapkan.
4. Sebagai tanda komitmen melakukan kontrak kerja, pegawai kontrak wajib
menyerahkan ijazah asli kepada rumah sakit yang akan diberikan kembali setelah
kontrak kerja selesai. Hal ini tidak berlaku untuk pegawai kontrak dokter maupun
dokter gigi.
5. Pada tiga bulan pertama disebut sebagai masa percobaan kontrak kerja, dan dilakukan
penilaian. Bila dalam penilaian didapatkan kurang memenuhi standar maka pegawai
dapat dihentikan kontrak kerjanya secara sepihak tanpa tuntutan apapun kepada RS
Baptis Batu. Ketentuan tentang penilian kinerja tertuang dalam peraturan internal
tentang Penilaian Kinerja di Lingkungan RS Baptis Batu.
6. Rumah sakit selalu melakukan evaluasi terhadap pegawai kontrak sebelum
selesainya masa kontrak berakhir, dan dituliskan dalam berita acara evaluasi kontrak
kerja oleh tim evaluasi kontrak kerja.
7. Tim evaluasi kontrak kerja adalah sbb :
a. Untuk staf medis : Direktur, Wa. Dir. Umum Keuangan, Wa. Dir Pelayanan,
Kepala Kelompok Staf Medis Fungsional yang terkait. b. Untuk staf selain dokter : Wa. Dir Umum Keuangan, Wa.Dir. Pelayanan,
Manajer terkait, Kepala Unit Kerja Terkait, Kepala Bagian SDM.
8.2 Ketentuan Khusus :
1. Pegawai wajib menandatangani Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
2. PKWT berlaku selama 1 tahun, dan hanya bisa diperpanjang 1 (satu) kali.
3. Gaji pegawai kontrak meliputi : gaji pokok diterimakan sebesar 80%, tunjangan
beras untuk diri sendiri, uang transport, insentif, dan lembur bila ada jam lembur.4. Gaji dokter kontrak diatur tersendiri dalam peraturan tentang gaji dokter.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 37/121
37
5. Pegawai mendapatkan tunjangan kesehatan berupa plafon sebesar 50% dari plafon
yang diterimakan untuk pegawai tetap.
6. Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan.
7. Pegawai mendapatkan hak cuti 6 hari.
8. Pegawai dilakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila kurang dari standar yang ditetapkan
dapat dihentikan kontraknya tanpa syarat apapun.
9. Pegawai menyerahkan ijazah asli sebagai bukti komitmen salama 1 tahun kontrak
kerja. Ijazah akan diberikan sesuai tanggal berakhirnya PKWT, atau bila PKWT
dihentikan karena pegawai tidak memenuhi standar penilaian.
10. Satu bulan sebelum berakhir masa kontrak, pegawai dinilai kembali.
11. Gaji pegawai kontrak terdiri atas gaji pokok, tunjangan beras untuk diri sendiri,
insentif, tunjangan transport, dan lembur bila ada jam lembur.
12. Gaji dokter menurut peraturan sendiri dalam peraturan gaji dokter.
13. Gaji pokok pegawai kontrak adalah sebesar 80% dari besar gaji pokok pegawai tetap
yang 20% akan diterimakan di akhir kontrak, bila pegawai tidak menyelesaikan
kontraknya maka tidak akan diterimakan. Peraturan ini tidak untuk dokter dan dokter
gigi sesuai dengan sistem penggajian dokter dan dokter gigi.
14. Pegawai kontrak tidak diikutkan program asuransi kesehatan pegawai maupun
Jamsostek.
15. Bila pegawai selesai kontrak dan tidak diperpanjang lagi atau PHK, maka RS Baptis
Batu tidak memiliki kewajiban untuk memberikan pesangon dalam bentuk apapun.
16. Pegawai kontrak yang setelah dinilai tetapi tidak memenuhi standar penilaian
kinerja, maka dapat diperpanjang kontraknya maksimal satu kali.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 38/121
38
BAB 9
JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL
9.1 Ketentuan Umum
1. Jabatan Struktural , yaitu jabatan unit tertentu yang secara tegas ada dalam struktur
organisasi. Kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang terendah
hingga yang tertinggi
2. Jabatan Non-struktural , yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur
organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksansaan
tugas-tugas pokok organisasi.
3. Pejabat sementara baik untuk jabatan struktural maupun non-struktural dapat
diberikan kepada pegawai sbb :
a. Pegawai tersebut belum diangkat sebagai pegawai tetap.
b. Pegawai tersebut sudah pegawai tetap, tetapi masih dalam pengkajian terhadap
kemampuannya dalam mengemban tugas jabatan yang diberikan.
4. Masa jabatan pejabat sementara adalah 1 tahun atau lebih bila pegawai tersebut belum
diangkat sebagai pegawai tetap.
5. Besar tunjangan jabatan baik struktural maupun non-struktural ditetapkan melalui
Keputusan Direktur yang ditetapkan dan diperbarui dari waktu ke waktu oleh
Direktur.
6. Tunjangan jabatan Direktur dan Wakil Direktur ditetapkan oleh Pengurus Yayasan RS
Baptis Indonesia (YRSBI)
7. Kebutuhan akan jabatan struktural harus sesuai dengan Struktur Organisasi RS Baptis
Batu.
8. Pemilihan sumber daya manusia untuk menduduki jabatan struktural maupun non-
struktural melalui mekanisme rapat di tingkat direksi, dengan mempertimbangkan penilaian kinerja dan prestasi pegawai yang akan dipilih.
9. Penetapan jabatan struktural maupun non-struktural RS Baptis Batu ditetapkan dalam
surat keputusan direktur.
10. Selama 3 bulan pertama, pejabat baru struktural maupun non-struktural belum
berhak mendapatkan tunjangan jabatannya.
11. Apabila pegawai memiliki jabatan rangkap, maka tunjangan jabatan yang diberikan
adalah tunjangan jabatan tertinggi.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 39/121
39
12. Setiap tahun, pejabat struktural maupun non-struktural akan dievaluasi, dengan
konsekuensi akan dilanjutkan untuk menjabat atau sebaliknya akan diganti sesuai
dengan hasil penilaian.
13. Penilaian untuk kinerja Jabatan struktural maupun non-struktural dilakukan dengan
instrumen penilaian khusus jabatan struktural maupun non-struktural.
9.2 Ketentuan Khusus
1. Masa jabatan untuk jabatan struktural sbb :
a. Wakil Direktur : 3 tahun
b. Manajer : 1 tahun
c. Kepala Unit Kerja : 3 tahun
d. Kepala Profesi tertentu : 3 tahun (misal kepala perawat, kepala analis, dsb)
e. Pejabat Sementara : 1 tahun
2. Masa jabatan untuk jabatan non-struktural ditetapkan sesuai kebutuhan.
3. Bila diperlukan penyesuaian jabatan karena perubahan struktur organisasi sehingga
pejabat struktural maupun non-struktural mendapatkan tugas jabatan tambahan
sesuai dengan struktur organisasi yang baru maka lama masa jabatan melanjutkan
masa jabatan struktural atau non-struktural sebelumnya. Sebaliknya bila jabatan
yang diberikan merupakan jabatan baru yang tidak ada kaitannya dengan jabatan
sebelumnya, maka lama masa jabatan dimulai pada saat surat keputusan itu
ditetapkan.
4. Pemangku jabatan wajib memahami job description (uraian kerja) dimana yang
bersangkutan menjabat.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 40/121
40
BAB 10
ALIH TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
10.1 Ketentuan Umum :
1. Untuk kebutuhan pelayanan, pegawai dapat dikenakan alih tugas ke posisi yang lain
dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Alih tugas meliputi rotasi
dan mutasi kerja.
2. Rotasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain tetapi tetap dengan pekerjaan
(job family) yang sama untuk memenuhi kebutuhan ; status kepegawaian meliputi
grade, golongan, maupun tingkat kompetensi tidak berubah.
3.
Mutasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain dengan pekerjaan (jobfamily) yang brebeda untuk memenuhi kebutuhan ; status kepegawaian meliputi
grade, golongan, maupun tingkat kompetensi berubah.
4. Rotasi dan mutasi dilakukan dengan lebih dahulu memberitahukan kepada pegawai
yang bersangkutan dan ditetapkan dengan keputusan Surat Keputusan Direktur.
5. Rotasi maupun mutasi dapat terjadi karena promosi maupun demosi yang diatur
secara khusus pada kebijakan tentang sistem kepegawaian.
6. Pegawai dapat juga mengalami pelimpahan tanggung jawab dari profesi lain untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan kepada pasien, misalnya alih tanggung jawab
tindakan tertentu dari dokter kepada perawat. Alih tanggung jawab tidak boleh
bertentangan dengan undang-undang, sehingga dalam pelaksanaannya perlu
mendapatkan rekomendasi dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit.
10.2 Khusus :1. Pelaksanaan alih tugas di unit kerja terkait meliputi :
a. Pemaparan uraian tugas baru kepada pegawai.
b. Pembekalan terkait uraian tugas baru tersebut kepada pegawai oleh kepala unit
kerja.
c. Kepala unit kerja membuat laporan evaluasi kemampuan melaksanakan uraian
tugas yang baru kepada pegawai yang dirotasi maupun mutasi dan tindak
lanjutnya.
d. Laporan alih tugas tanggung jawab disimpan dalam file pegawai.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 41/121
41
2. Pegawai yang rotasi dilakukan evaluasi pada saat 14 hari masa transisi rotasi. Bila
pegawai dinilai tidak mampu menguasai uraian tugasnya dapat dikembalikan
kepada posisi sebelumnya.
3. Pegawai yang dimutasi dilakukan evaluasi pada saat 14 hari masa transisi dan 6 bulan masa percobaan mutasi. Pada masa transisi dievaluasi penguasaan uraian
tugasnya, sedangkan 6 bulan dinilai soft kompetensi dan hardkompetensinya. Bila
pegawai dinilai tidak memenuhi standar dapat dikembalikan kepada posisi
sebelumnya.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 42/121
42
BAB 11
STAF MEDIS SEBAGAI PEGAWAI
11.1 Ketentuan Umum :
1. Staf medis ialah Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi,
dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di
dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
2. Pengadaan staf medis sesuai dengan jumlah dan kualifikasi pasien yang ada di RS
Baptis Batu.
3. Secara status kepegawaian staf medis terdiri atas sbb :
a. Dokter Kontrak
b. Dokter Calon Pegawai
c. Dokter Pegawai Tetap
d. Dokter Pensiun Kontrak
e. Dokter Tamu atau Dokter Konsultan.
11.2 Ketentuan Khusus :
1. Dokter Kontrak adalah
a. Dokter yang bekerja di RSBB setelah melalui prosedur penerimaan tenaga medis
untuk dokter kontrak.
b. Masa kontrak selama 1 (satu ) tahun dengan menandatangani PKWT.
c. Mendapatkan gaji tetap bulanan sesuai dengan ketentuan gaji dokter kontrak dan
mendapatkan honor pelayanan (fee for service).
d. Mendapatkan hak cuti selama 15 hari kerja dalam setahun.
2. Dokter Calon Pegawai.
a. Dokter yang bekerja di RSBB telah melalui prosedur penerimaan tenaga medis
untuk Dokter Pegawai Tetap.
b. Sudah melalui masa kerja sebagai Dokter Kontrak minimal 1 tahun.
c. Masa Kerja sebagai calon pegawai selama 1 tahun dengan mendapatkan SK
sebagai Calon Pegawai.
d. Mendapatkan gaji tetap bulanan sesuai dengan ketentuan gaji dokter kontrak danmendapatkan honor pelayanan (fee for service).
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 43/121
43
e. Mendapatkan hak cuti selama 15 hari kerja dalam setahun.
3. Dokter Pegawai Tetap
a. Dokter yang bekerja di RSBB telah melalui prosedur penerimaan tenaga medis
untuk Dokter Pegawai Tetap.
b. Sudah melalui masa sebagai Dokter Calon Pegawai atau telah bekerja di RSBB
minimal selama 2 tahun.
c. Pengalaman kerja di Rumah Sakit di bawah YRSBI akan dihargai penuh sedangkan
di luar YRSBI dihargai setengah masa kerja. Masa kerja akan diperhitungkan pada
penentuan masa kerja sesuai dengan Sistem Golongan Pegawai RSBB.
d. Mendapatkan hak cuti 15 hari kerja dalam setahun.
e. Mendapatkan Gaji Pokok sesuai dengan Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu dan
jasa Medis Tetap bulanan sesuai dengan ketentuan Gaji Dokter, demikian juga
mendapatkan honor pelayanan (Fee for Service).
f. Diikutkan dalam program dana pensiun, Jamsostek, serta Asuransi Kesehatan.
4. Dokter Pensiun Kontrak
a. Dokter Pegawai Tetap yang sudah Pensiun tetapi dikontrak untuk bekerja di
RSBB setelah melalui prosedur yang berlaku.
b. Ketentuan kepegawaian sama dengan Dokter Pegawai Kontrak kecuali gaji
ditetapkan sesuai dengan perjanjian kontrak.
c. Mendapatkan hak cuti 15 hari kerja dalam satu tahun.
5. Dokter Tamu atau Dokter Konsultan
a. Adalah Dokter yang bekerja di RS Baptis Batu tetapi bukan pegawai tetap rumah
sakit dengan menandatangani PKWT. b. masa Kerja selama 1 tahun dan dapat diperpanjang tahunan setelah melalui
prosedur yang ada.
c. Bekerja secara paruh waktu.
d. Tidak mendapatkan gaji tetapi hanya mendapatkan fee for service sesuai
ketentuan RS Baptis Batu yang berlaku dan disepakati oleh yang bersangkutan.
e. Tidak ada tunjangan apapun.
6. Jam kerja dokter
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 44/121
44
Jam kerja dokter pada umumnya sesuai jam pelayanan rumah sakit, tidak dibatasi oleh
waktu; bila ada panggilan karena pasien yang memburuk kondisi klinisnya wajib
datang, bila tidak bisa datang karena tidak bisa bertugas wajib memberitahukan
sebelumnya untuk melimpahkan tanggung jawab kepada dokter yang lain
sebagaimana SPO tentang pelimpahan tanggung jawab dari dokter kepada dokter yang
lain.
8. Dokter kontrak dan dokter calon pegawai belum diikutkan program dana pensiun,
asuransi kesehatan maupun Jamsostek. Tunjangan kesehatan diterimakan dalam
bentuk plafon sebagaimana peraturan yang berlaku dalam Kebijakan tentang
Tunjangan Kesehatan Pegawai.
9. Dokter pegawai berhak atas tunjangan – tunjangan kesehatan, kamar, makan / cuci,
dengan rincian sbb
Tabel 11.1 Tunjangan Dokter Pegawai Rumah Sakit Baptis Batu.
Kesehatan Kamar Makan,
Cuci
Rumah
Dinas Beras Beras
Jamsostek,
Pensiun
Prib
adi
Istri,
Anak
Pribadi Kelu
arga
Kontrak Umum + - - - - + - -
Gigi + - - - - + - -Spesialis (4
Besar +
Anesthesi +
Direksi)
+ - - - + + - -
Calon
Pegawai
Umum + - + + - + - -
Gigi + - - - - + - -Spesialis (4
Besar +
Anesthesi +
Direksi)
+ - - - + + - -
Pegawai Umum + + - - - + + +
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 45/121
45
Kesehatan Kamar Makan,
Cuci
Rumah
Dinas Beras Beras
Jamsostek,
Pensiun
Prib
adi
Istri,
Anak
Pribadi Kelu
arga
Tetap Gigi + + - - + + +Spesialis (4
Besar +
Anesthesi +
Direksi)
+ + - - + + + +
Pensiun
Kontrak
Umum + + - - - + - -
Gigi + + - - - + - -Spesialis (4
Besar +
Anesthesi +
Direksi)
+ + - - + + - -
Tamu /
Konsulta
n
Umum - - - - - - - -
Gigi - - - - - - - -
Spesiali
s
- - - - - - - -
10. Gaji Dokter
Gaji Dokter terdiri atas gaji tetap dan honor.
A. Gaji TetapGaji tetap terdiri atas gaji pokok dan tunjangan medis tetap. Besar gaji pokok sesuai dengan table grade,golongan ,serta tingkat kompetensi dalam Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu.
Sedangkan tunjangan medis tetap adalah gaji tetap dokter dikurangi gaji pokok pada sistem kepegawaian.Dokter Pegawai Paruh Waktu (DPPaW) dan Dokter yang sedang tugas belajar (PPDS) tidak mendapatkanTunjangan Medis Tetap melainkan hanya Gaji Pokok sesuai Sistem Kepegawaian.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 46/121
46
Berikut ini table kosong (dummy table ) untuk gaji tetap dokter
KETERANGAN KONTRAK CAPEG TK. I TK. II TK.III
TK.IV TK. V TK. VI
Dokter Ahli
Dokter UmumDokter GigiAhliDokter GigiKeterangan : Keterangan :1. Interval 1 tahun 1. Interval 4 tahun2. Tiap Kenaikan dengan evaluasi sesuai prosedur 2. Tiap Kenaikan dengan evaluasi sesuai prosedur
Keterangan : Jumlah nominal gaji tetap dokter ditetapkan tersendiri setiap tahun oleh Direktur.
B. HONORHonor diterimakan kepada dokter baik untuk jasa pelayanan mereka.Untuk dokter tamu yang diterimakan adalah 80% dari tarif rumah sakit yang diberlakukan kepada pasienmeliputi : tarif visite dokter dan tindakan medis yang dilakukan. Sedangkan honor untuk dokter tetap berlaku sesuai rincian di bawah ini :
Dokter Ahli :Dokter AhliRadiologi :
1. Periksa : Jumlah px / bln 1. Konsul 10%a. Klinik Pagi 2. Foto dengan Kontras + Scan
20% s/d jumlah Px ke 200 10% s/d Rp. 15jt
30% s/d jumlah px ke 201 – 400 15% > 15jt - 25jt40% s/d jumlah px ke 401 dst 20% > Rp. 25jt
b.USG ; Visite ; Konsul10% 3.
Px luar 5% (untuk semua pemeriksaan) : tarif
c. Klinik Sore : 40%Lanjutan untuk Dokter Ahli : Dokter Umum2. Tindakan : Jumlah Rp/bln 1. Periksa : Jumlah Px/bln
a. Bedah + Obgyn Khusus THT & Mata a. IGD (Patokan tarif hari biasa)10% s/d Rp. 100jt 10% s/d Rp. 50jt 5% s/d jumlah px ke 20015% > 100jt - 200jt 15% > 50jt - 100jt 10% s/d jumlah px ke 201 - 400
20% > Rp. 200jt 25% > Rp. 100jt 15% s/d jumlah px ke 401 dst b. IGD + Klinik + Ruang : 15% b. Klinikc. Dokter Anak untuk back up Partus : 4% 20% s/d jumlah px ke 200
30% s/d jumlah px ke 201 - 400
Dokter Ahli Anestesi : 40% s/d jumlah px ke 401 dst
1. Periksa : Jumlah px / bln 2. Tindakan : Jumlah Rp/blna. Klinik Pagi IGD + Klinik + Ruang : 15%
20% s/d jumlah Px ke 20030% s/d jumlah px ke 201 – 400 Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 40% s/d jumlah px ke 401 dst 1. Tindakan : Jumlah Rp/bln
b. USG ; Visite ; Konsul 10% a. Dokter Gigi Pagi10% s/d Rp. 10jt
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 47/121
47
2. Tindakan : Jumlah Rp/bln
Anestesi 15% > 10jt - 20jt4% s/d Rp. 300jt 20% > Rp. 20jt5% > 300jt - 600jt b. Dokter Gigi Sore : 35%6% > Rp. 600jt dst c. Gigi Palsu 20%
Dokter Ahli Patologi Klinik
1. Konsul 10%2. Tindakan bacaan spesialistik
10% s/d Rp. 5jt15% > 5jt - 15jt20% > Rp. 15jt
3. Px luar 5% (untuk semua pemeriksaan) : tarif ditetapkansendiriCatatan :
1. Untuk masa transisi dokter yang sudah ada :a. Tetap berlaku aturan lama, sampai dengan masa berlaku aturan gaji yang baru b. Kenaikan Golongan Tingkat, maka berlaku aturan gaji yang baru
2. Dokter yang telah pensiun dari RS Baptis apabila dilanjutkan dengan kontrak, maka gaji - honor setingkatdengan golongan Tingkat I (satu), dan tetap menerima tunjangan pensiun sesuai dengan haknya.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 48/121
48
BAB 12
PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA
12.1 Waktu Kerja
12.1.1 Hari dan Jam Kerja
1. Hari kerja adalah 6 (enam) hari dalam 1 (satu) minggu atau 5 (lima) hari kerja dalam
1 (satu) minggu.
2. Jam kerja adalah 7 (tujuh) jam dan 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari dan 40 (empat
puluh) jam dalam 1 (satu) minggu.
3. Oleh karena kebutuhan, maka pengaturan hari dan jam kerja dapat dilakukan menurut
keperluan pelayanan.
4. Dalam jam kerja, pegawai berhak untuk istirahat selama ½ (setengah) jam. Sedangkan
khusus untuk dinas jam 21.00 s/d 07.00 WIB istirahat 1 (satu) jam.
12.1.2 Shift Kerja
Pada unit kerja tertentu yang memerlukan adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terus
berlangsung, dapat diberlakukan pembagian kerja shift dan dalam pelaksanaannya dapat
menggunakan kebijakan tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan yang berlaku
Tiap satuan waktu kerja shift tidak boleh melebihi 7 (tujuh) jam kerja sehari atau secara
akumulasi 40 (empat puluh) jam seminggu, kecuali shift malam.
Pengaturan kerja shift yang umum digunakan adalah :
a. Jam 04.00 s/d 11.00 WIB dengan istirahat ½ jam
b. Jam 05.00 s/d 12.00 WIB dengan istirahat ½ jam
c. Jam 07.00 s/d 14.00 WIB dengan istirahat ½ jam
d. Jam 09.00 s/d 16.00 WIB dengan istirahat ½ jame. Jam 11.00 s/d 18.00 WIB dengan istirahat ½ jam
f. Jam 14.00 s/d 21.00 WIB dengan istirahat ½ jam
g. Jam 21.00 s/d 07.00 WIB dengan istirahat 1 jam
h. Jam 07.00 s/d 15.30 WIB dengan istirahat ½ jam
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 49/121
49
12.1.3 Libur dan Cuti
Yang dimaksud hari libur adalah hari Minggu atau hari ke 7 (tujuh) dalam enam hari kerja
terus-menerus atau hari ke 6 (enam) dalam 5 hari kerja secara terus-menerus, atau setelah
shift yang telah ditetapkan, hari-hari libur nasional yang ditetapkan secara resmi oleh
Pemerintah pada setiap tahun dan hari-hari lain yang dinyatakan sebagai hari libur oleh
Pemerintah
Hari libur nasional yang bertepatan dengan hari minggu, tidak mendapat penggantian libur di
hari lain
Pegawai yang bekerja pada hari libur sesuai dengan jadwal kerja akan mendapat penggantian
satu kali off/ luaran
Pegawai yang menjalankan shift malam 3 (tiga) hari berturut-turut dalam seminggu mendapat
1 (satu) kali off luaran selain hari libur mingguan
12.1.4 Cuti Tahunan
1) Dalam satu tahun pegawai tetap berhak mendapatkan cuti selama 12 (dua belas) hari
kerja dalam 1 (satu) tahun
2) Pegawai dengan status calon pegawai berhak mendapat cuti 12 (dua belas) hari kerja
dalam 1 (satu) tahun
3) Hari libur selain hari Minggu yang jatuh pada waktu cuti tidak dihitung sebagai hari
cuti.
12.1.5 Cuti Masa Bakti
1) Pegawai dengan masa kerja 10 (sepuluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) harikerja di luar cuti tahunan.
2) Pegawai dengan masa kerja 20 (dua puluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari
kerja di luar cuti tahunan.
3) Pegawai dengan masa kerja 25 (dua puluh lima) tahun mendapat cuti 12 (dua belas)
hari kerja di luar cuti tahunan.
4) Pegawai dengan masa kerja 30 (tiga puluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari
kerja di luar cuti tahunan.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 50/121
50
12.1.6 Cuti di Luar Tanggungan
1) Pegawai dengan masa kerja minimal 10 (sepuluh) tahun dapat mengajukan cuti di luar
tanggungan rumah sakit untuk jangka waktu cuti 1 (satu) bulan hingga 1 (satu) tahun,
tidak dapat diambil secara bertahap.
2) Cuti di luar tanggungan rumah sakit harus disetujui oleh direktur.
12.1.7 Cuti Sakit
1) Cuti sakit hanya diberikan oleh dokter yang telah ditentukan rumah sakit/ dokter
penggantinya.
2) Ketentuan pada ayat 1 (satu) tidak berlaku untuk keadaan darurat.
3) Cuti sakit dapat diberikan untuk paling lama 1 (satu) tahun.
4) Selama cuti sakit seperti dalam ayat 2 (dua) di atas, pegawai yang bersangkutan
berhak menerima gaji dengan ketentuan sebagai berikut :
a. 4(empat) bulan pertama gaji penuh.
b. 4 (empat) bulan berikutnya tanpa jeda dari cuti sebelumnya mendapat 75% (tujuh
puluh lima persen) gaji.
c. 4 (empat) bulan berikutnya tanpa jeda dari cuti yang sebelumnya mendapat 50%
(lima puluh persen) gaji.
d. Untuk bulan selanjutnya mendapat 25% (dua puluh lima persen) gaji sampai
sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh Pihak Pertama.
5) Pegawai yang telah menjalani cuti sakit selama 1 (satu) tahun berturut-turut akan
diberikan pensiun sesuai dengan peraturan yang berlaku atau diputuskan hubungan
kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku
6) Pegawai yang cuti sakit sebagaimana dimaksud pada ayat 4 (empat) telah bekerja
selama kurang dari 4 (empat) minggu lalu mendapat cuti sakit kembali, maka cutitersebut dianggap bersambung dengan cuti sebelumnya dan kedua cuti sakit tidak
dapat diberikan untuk waktu lebih dari 1 (satu) tahun
7) Pegawai yang sedang menjalani cuti sakit yang bukan seperti dalam ayat 4 (empat)
poin b, c, d di atas berhak menerima penghasilan penuh
8) Pegawai dan rumah sakit wajib menghargai cuti sakit yang diberikan oleh dokter yang
berwenang
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 51/121
51
12.1.8 Cuti Hamil dan Melahirkan
Pegawai tetap dengan status perkawinan yang sah yang hamil berhak mendapat cuti hamil
dan melahirkan dengan upah penuh.
Cuti hamil dan melahirkan diberikan untuk waktu selama 3 bulan. Dapat diambil sebelum
atau sesudah melahirkan, sesuai dengan kondisi kehamilan dan kebutuhan rumah sakit.
Kehamilan yang mendapatkan hak cuti adalah kehamilan pertama sampai ketiga.
Hari-hari libur yang jatuh pada saat cuti hamil tidak dapat pengganti hari.
Cuti hamil yang diberikan atas persetujuan tertulis oleh dokter yang berwenang
12.1.9 Cuti Keguguran dan Bayi Meninggal
Pegawai tetap dengan status pernikahan yang sah yang hamil dan mengalami keguguran yang
tidak disengaja berhak mendapatkan cuti paling lama hingga 1,5 (satu setengah) bulan atau
sesuai surat keterangan dokter yang berwenang.
Pegawai tetap yang hamil dan melahirkan anak tetapi anaknya meninggal mendapat cuti
sesuai dengan peraturan cuti sakit yang diberikan oleh dokter yang berwenang
12.1.10 Cuti dan Ijin Istimewa
Cuti istimewa dapat diberikan kepada Pegawai untuk beberapa kepentingan/keadaan sebagai
berikut
a. Istri, suami, anak kandung dan orang tua meninggal, pegawai mendapat cuti 2 (dua)
hari
b. Pegawai laki-laki yang istrinya melahirkan mendapat cuti 2 (dua) hari.
c. Mertua dan saudara dalam satu rumah meninggal, pegawai mendapat cuti 2 (dua) hari
d. Anak kandung menikah, pegawai mendapat cuti 2 (dua) hari
e. Pegawai yang menikah, mendapat cuti 3 harif. Mengkhitankan/membaptiskan anak kandung, pegawai mendapat cuti 2 hari ; pegawai
wajib menyerahkan surat keterangan dari gereja tentang acara baptisan, suratketerangan dokter tentang tindakan khitan. Cuti diberikan maksimal 1 hari sebelumdan 1 hari setelah acara baptisan / khitanan.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 52/121
52
Ijin istimewa dalam bentuk meninggalkan jam kerja dapat diberikan kepada pegawai karena
kepentingan atau keadaan sebagai berikut :
a. Pegawai wanita masih menyusui berhak mendapat ijin memberi ASI untuk anaknya
dalam waktu yang layak, maksimal 1 (satu) jam, termasuk jam istirahat sampai anak
berumur 6 (enam) bulan
b. Melayat pegawai, orang tua pegawai dan keluarga inti yang meninggal dengan lama
waktu paling lama 1 (satu) jam, sudah termasuk jam istirahat, bila lebih dari 1 jam
dengan persetujuan kepala unit kerja terkait.
c. Pengajuan ijin diajukan kepada Kepala Unit Kerja / Kepala Bidang masing-masing
12.1.11 Aturan Lain Tentang Cuti
1) Cuti karena permintaan pegawai dapat dibatalkan oleh karena adanya keperluan dinas
yang sangat penting.
2) Cuti karena permintaan pegawai dapat dibatalkan jika yang bersangkutan bermaksud
membatalkan cuti yang menjadi haknya, dengan persetujuan pihak yang berwenang.
3) Kelebihan waktu cuti dapat diperhitungkan sebagai hutang cuti di tahun berikutnya
atau sebagai cuti di luar tanggungan dengan persetujuan pihak yang berwenang.
12.2 Penampilan Profesional
12.2.1 Seragam Kerja
Rumah sakit memberikan seragam kerja maksimal 2 (dua) stel dalam setahun dan merupakan
inventaris/ barang dinas rumah sakitWarna, model dan bentuk seragam kerja akan ditentukan pihak rumah sakit dengan
memperhatikan pendapat pegawai.
Selama hari dan jam kerja pegawai wajib menggunakan seragam kerja atau baju lain yang
telah disepakati.
Pegawai dilarang mengganti dan mengubah bentuk, model dan warna pakaian kerja dan
perlengkapannya yang telah disepakati selain atas ijin rumah sakit
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 53/121
53
12.2.2 Standar Penampilan Profesional
Standar penampilan pegawai RS. Baptis Batu adalah seperangkat standar yang dikembangkan
oleh RS. Baptis Batu untuk menciptakan perilaku spesifik yang harus dilakukan pegawai
pada saat bertugas.
Dengan menerapkan standar sebagai perangkat penampilan kerja, RS. Baptis Batu
membuatnya sangat jelas bahwa semua pegawai diharapkan mematuhi dan
mempraktekkannya dalam bekerja.
Standar Penampilan Pegawai meliputi :
1. Sopan Santun
1) Selalu sambut pelanggan dengan bersahabat
2) Senyum tulus dan perkenalkan diri
3) Jangan biarkan pelanggan merasa diabaikan
4) Pertahankan kontak mata, postur menghadap pelanggan, menghentikan
sementara telephone saat pelanggan memerlukan respon kita.
5) Miliki humor yang positip, magic word bila sudah kenal lama.
6) Penuhi kebutuhan pelanggan atau dengan senang hati antarkan pelanggan kepada
petugas yang dapat memenuhi kebutuhannya
7) Ucapkan terimakasih kepada pelanggan karena telah memilih RSBB
2. Penampilan
1) Postur tidak terlalu gemuk / terlalu kurus.
2) Berpakaian secara profesional, pantas, rapi dan bijaksana
3) Selalu mengenakan kartu identitas
4) Sepatu bersih dan rapi
5) Rambut rapi & sesuai, laki-laki tidak berjenggot (dicukur bersih).6) Make up yg pantas & bijaksana.
7) Tidak bau badan / nafas, parfum tidak terlalu kuat .
8) Saat melihat ceceran sampah, pungutlah dan buanglah di tempat sampah
9) Kembalikan semua peralatan kerja ke tempatnya
3. Komunikasi
1) Dalam semua percakapan, selalu ucapkan “silakan” dan “terimakasih”, “Bapak”
dan “Ibu”
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 54/121
54
2) Berusaha mendengar aktif : nonverbal yang tepat dalam : kontak mata,
anggukan, hmm. Respon Verbal : jangan memutus pembicaraan, bila perlu ulangi
ungkapan klien untuk memperjelas/klarifikasi.
3) Usahakan memberi informasi, dimana Anda memandang itu diperlukan bagi
pelanggan.
4) Semua karyawan harus paham cara mengoperasikan telepon di bagian masing-
masing
5) Menghargai lawan bicara telephone, menerima telephone dengan salam,
menyebutkan nama dan apa yang bisa dibantu, bicara seperlunya dalam
telephone.
6) Saat mentransfer panggilan telepon, selalu sebutkan nomer extension yang
seharusnya kepada pelanggan, menjaga seandainya sambungan terputus.
7) Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan sesuai ketika memberikan
informasi kepada pasien mengenai kesehatan, diet khusus, prosedur, obat-obatan,
dan seterusnya. Hindari istilah-istilah profesional atau teknis
8) Dilarang mendiskusikan informasi tentang pasien ataupun tentang RSBB di area
publik seperti di lift, lobby, kantin, atau ruang tunggu
4. Panggilan Pasien
1) Seluruh karyawan RSBB wajib menjawab panggilan pasien dan membantu
memberitahu petugas yang berkepentingan
2) Perawat ruangan, wajib segera mendatangi pasien yang memencet bel, menyebut
nama pasien tersebut dan tanyakan, “Bisa saya bantu?”
3) Cek pasien 1 jam sebelum pergantian shift untuk meminimalkan panggilan
pasien pada saat timbang terima
5. Komitmen terhadap Rekan Kerja
1) Perlakukanlah Rekan Kerja sebagai profesional dengan kebaikan hati, jujur, dan
respek. Sambutlah karyawan baru.
2) Tunjukkan kepedulian. Hindari permintaan mendadak yang akan menyebabkan
ketidaknyamanan Rekan Kerja.
3) Dilarang mempermalukan Rekan Kerja dihadapan orang lain.
6. Pasien yang Menunggu1) Ciptakan suasana yang nyaman bagi pasien yang menunggu
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 55/121
55
2) Waktu tunggu pasien dengan perjanjian adalah 10 menit; tanpa perjanjian, 1 jam.
Sampaikan permintaan maaf bila ada penundaan, dan selalu ucapkan pada
pelanggan tersebut“Terimakasih telah menunggu”
3) Ketika pasien sedang dilakukan tindakan, informasikan keadaannya kepada
keluarga pasien secara berkala, minimal setiap 1 jam
7. Etika di Lift
1) Gunakan kesempatan di lift untuk membuat kesan baik. Senyum dan sapalah
pelanggan yang berada dalam 1 lift
2) Ketika mentransport pasien dengan kursi roda, selalu hadapkan pasien ke arah
pintu dan hati-hati waktu keluar lift. Ketika mentransport pasien dengan brankart
atau bed, mintalah dengan sopan agar penumpang lain dapat menggunakan lift
lainnya
3) Pada waktu Anda mengantar seseorang, tahanlah pintu lift dan persilakan tamu
tersebut masuk lebih dulu. Ketika meninggalkan lift, tahanlah pintu lift jika
memungkinkan
4) Dilarang menggunakan lift bila tidak membawa barang / peralatan yang berat.
8. Privasi
1) Bijaksanalah sewaktu bercakap-cakap di telepon dengan pelanggan
2) Tutuplah tirai atau pintu sewaktu dilakukan pemeriksaan, tindakan atau kapanpun
diperlukan
3) Sediakan baju pasien dengan ukuran yang sesuai, dan sediakan linen tambahan
sewaktu pasien di kursi roda atau berjalan
9. Kewaspadaan Keselamatan
1) Segera laporkan semua kecelakaan dan insiden secara lengkap2) Lindungi punggung Anda sewaktu mengangkat pasien, mendorong, menarik atau
membawa barang. Mintalah bantuan bila perlu
3) Gunakan baju dan peralatan pelindung jika diperlukan, dan siap sedia selalu untuk
keadaan gawat darurat
10. Rasa Memiliki
1) Jagalah kebersihan dan keamanan area kerja dan lingkungan Anda
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 56/121
56
2) Pandanglah melebihi tugas Anda. Jika Anda dimintai tolong untuk melayani,
lakukanlah
3) Jangan katakan,”Ini bukan tugasku.” Jika Anda tidak dapat memenuhi suatu
permintaan, Anda wajib mempertemukan dengan Rekan Kerja yang dapat
memenuhinya.
4) Tunaikan tugas Anda. Jika terinterupsi, segera kembali ke tugas Anda secepat
mungkin. Jika Anda tidak dapat menyelesaikan suatu tugas, temukan Rekan kerja
yang dapat menyelesaikannya.
12.3 Tata Tertib Kerja
12.3.1 Tata Tertib Umum
Tata tertib umum pegawai saat bekerja adalah sbb :
1) Setiap pegawai diwajibkan mencatatkan kehadirannya (waktu datang dan pulang)
dengan menggunakan alat pencatatan yang disediakan rumah sakit. Pencatatan harus
dilakukan pegawai sendiri.
2) Setiap pegawai yang hendak meninggalkan pekerjaan pada jam kerja karena suatu
keperluan wajib memberitahu kepada atasan langsung pegawai.
3) Pegawai yang tidak masuk karena alasan sakit wajib menunjukkan surat keterangan
dokter yang berwenang
4) Pegawai yang sakit atau mengalami kecelakaan di luar kota sehingga tidak dapat
masuk kerja wajib memberitahu atasan langsung pada hari itu juga dan menunjukkan
surat dokter yang menangani pada hari berikutnya
5) Pegawai yang mengalami hambatan tak terduga sehingga tidak dapat masuk kerja
pada hari itu wajib memberitahukan hal itu kepada atasan langsung dan
ketidakhadirannya dianggap cuti atau off
6) Pegawai wajib memakai tanda pengenal selama menjalankan tugas7) Pegawai wajib mengenakan pakaian dinas sesuai ketentuan yang ada di bagian
masing-masing
8) Pegawai yang sedang hamil diatur sendiri model dan bentuk pakaian dinas
12.3.2 Tugas Kedinasan
Pegawai yang melakukan tugas kedinasan yaitu tugas atas perintah dan untuk kepentingankedinasan mendapat hak dan fasilitas sebagai berikut :
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 57/121
57
a. Mendapatkan surat tugas dari atasan yang berwenang
b. Mendapat fasilitas berupa :• Uang tugas•
Penggantian biaya hotel/ penginapan• Uang transport• Uang makan
c. Pegawai yang melakukan tugas kedinasan wajib membuat laporan tugas tersebut
kepada atasan yang berwenang
12.3.3 Fasilitas Kerja
Untuk keperluan kedinasan, pegawai mendapat fasilitas menggunakan telepon rumah sakit
Karena pertimbangan keperluan dinas, pegawai dapat menerima inventaris dinas yaitu barang
yang bergerak/ tak bergerak milik rumah sakit yang dipinjamkan kepada pegawai,
berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang .
Segala fasilitas inventaris dinas berakhir bila :• Dicabut haknya• Tidak menjabat lagi• Pensiun• Meninggal dunia
12.3.4 Merusakkan atau Menghilangkan Peralatan Kerja
Pegawai wajib mengganti kerusakan atau kehilangan peralatan kerja minimal 10% dari nilai
barang / alat pada saat itu. Apabila melibatkan tim, maka biaya penggantian melibatkan
seluruh anggota tim yang ada.
Keputusan untuk mengganti atau tidak mengganti kerusakan / kehilangan alat dilakukan oleh
Wakil Direktur Umum Keuangan setelah membaca kronologis kejadian serta berita acara
yang dibuat oleh Kepala Unit Kerja, Kepala Bagian BPS bila terkait dengan kerusakan.
12.4 Hak Dan Kewajiban
12.4.1 Hak Pegawai:
a. Memperoleh upah sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 58/121
58
b. Memperoleh upah/ gaji lembur untuk kelebihan jam kerja dari waktu kerja yang telah
ditetapkan dalam PKB
c. Memperoleh dan melaksanakan cuti
d. Memperoleh jaminan kesehatan, keselamatan kerja dan sosial
e. Memperoleh seluruh bentuk tunjangan sesuai dengan yang ditetapkan dalam PKB
f. Mengemukakan pendapat, usul dan saran demi perbaikan kinerja pada khususnya dan
kemajuan rumah sakit pada umumnya
g. Memperoleh perlakuan yang bermartabat dan manusiawi
h. Memperoleh kesempatan untuk berkarya sesuai dengan ketrampilan dan kompetensi
dalam rumah sakit
i. Mengadakan pemutusan hubungan kerja sesuai ketentuan yang berlaku
j. Pensiun sesuai ketentuan yang berlaku kecuali bagi pegawai tidak tetap.
12.4.2 Hak Rumah sakit :
a. Memberikan tugas dan pekerjaan yang layak kepada Pegawai selama waktu kerja
b. Menugaskan Pegawai untuk bekerja lembur/ shift dengan memperhatikan PKB dan
peraturan perundangan yang berlaku
c. Menempatkan Pegawai di unit kerja manapun yang terdapat di rumah sakit sesuai
kemampuan dan kompetensi pekerja
d. Memberikan sanksi kepada Pegawai yang melanggar PKB dan peraturan
perundangan yang berlaku
e. Memutuskan hubungan kerja dengan memperhatikan PKB dan peraturan perundangan
yang berlaku
f. Menetapkan anggaran dan sasaran kerja rumah sakit
12.4.3 Kewajiban Rumah sakit :a. Memberikan upah/ gaji, upah/ gaji lembur, tunjangan, bantuan, jaminan dan
sebagainya hak Pegawai sesuai dengan ketentuan yang diatur di PKB dan atau
peraturan rumah sakit serta peraturan perundangan yang berlaku
b. Memenuhi/ memberikan hak-hak Pegawai sesuai PKB maupun peraturan perundang-
undangan yang berlaku
c. Memperhatikan, memelihara keselamatan dan kesehatan kerja Pegawai
d. Mentaati dan menjalankan PKB serta perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 59/121
59
e. Memperbanyak, mensosialisasikan dan memberikan PKB kepada seluruh Pegawai
tanpa terkecuali
f. Menampung dan memperhatikan aspirasi Pegawai
g. Mengikutsertakan Pegawai Tetap dalam program asuransi dan jaminan
ketenagakerjaan yang disepakati dalam PKB
12.4.4 Kewajiban Pegawai
Kewajiban Pegawai:
a. Mentaati hari kerja dan jam kerja yang telah ditentukan dalam PKB
b. Mentaati PKB serta segala bentuk peraturan yang berlaku di lingkungan rumah sakit
c. Memberikan keterangan yang benar mengenai data pribadi, keluarga maupun
mengenai pekerjaan pada rumah sakit
d. Melaksanakan semua tugas dan pekerjaan yang layak yang diberikan rumah sakit
dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab
e. Menjaga kerahasiaan rumah sakit dan pelanggan kecuali untuk keperluan penyidikan
pihak yang berwenang
f. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan rumah sakit
g. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik dan harmonis
h. Saling menghormati di antara pekerja dan saling bekerja sama
i. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan
j. Memelihara kebersihan dan ketertiban lingkungan
k. Menjaga kesopanan dan kesusilaan serta norma pergaulan yang baik di dalam rumah
sakit
l. Berpenampilan baik, sopan dan rapi demi menjaga citra rumah sakit
m. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana milik rumah sakit yang dipercayakan
kepada pekerja
12.5 Tindakan Indispliner, Asusila, Dan Larangan-Larangan
12.5.1 Tindakan Indisipliner
Yang termasuk sebagai tindakan indisipliner adalah :
a. Tidak masuk kerja 5 hari berturut-turut tanpa ijin yang sah dari atasan/ Pimpinan
Rumah sakit, dianggap mengundurkan diri
b. Berulang kali datang terlambat ke tempat pekerjaan walaupun telah diperingatkan
berkali-kali tentang kemungkinan pemecatanc. Berkali-kali mangkir tanpa alasan yang sah
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 60/121
60
d. Menolak untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
e. Berulang-ulang mengabaikan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja dan
kebersihan
f. Menolak / tidak bersedia dimutasi, dirotasi, maupun demosi sesuai dengan kebutuhan
dinas
g. Menolak perintah atasan tanpa alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
12.5.2 Tindakan Asusila
Pegawai dilarang melakukan :
a. Tindakan asusila termasuk merusak rumah tangga orang lain
b. Menghamili / hamil di luar nikah sah
c. Menghamili / hamil sebelum nikah sah
d. Menikah lebih dari 1 (satu) kali dan belum pernah bercerai
e. Menikah dengan orang yang berstatus suami / istri orang lain
f. Menikah dengan orang di bawah umur.
g. Menjalin hubungan yang tidak wajar dan / atau menikah dengan sesama jenis
h. Menikah tanpa surat keterangan nikah yang sah secara hukum negara.
12.5.3 Larangan-Larangan
Pegawai dilarang melakukan hal-hal di bawah ini :
a. Makan atau minum atau membawa makanan atau minuman ke dalam ruangan/ di
tempat tertentu lainnya yang akan membahayakan Rumah sakit atau lingkungan
kerjanya maupun diri pegawai itu sendiri kecuali pada tempat yang telah ditentukan
untuk keperluan tersebut
b. Merokok di seluruh lingkungan rumah sakit.
c. Membawa ke dalam lingkungan rumah sakit barang-barang / alat-alat/ bahan-bahandsb, dalam bentuk apapun, yang dapat membahayakan keamanan/ ketentraman dan
keselamatan lingkungan kerjanya
d. Membawa dokumen dan barang-barang/ alat-alat milik Rumah sakit keluar
lingkungan rumah sakit tanpa mendapat ijin terlebih dahulu dari atasannya/ pejabat
yang berwenang
e. Memasuki tempat-tempat dan terlibat dengan perbuatan yang dapat mencemarkan
nama baik, kehormatan atau martabat Rumah sakit dan pegawai.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 61/121
61
f. Melakukan tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit pihak yang
dilayani sehingga menyebabkan kerugian bagi pihak yang dilayani maupun rumah
sakit.
g. Berlaku sebagai perantara bagi suatu rumah sakit atau golongan / pribadi untuk
mendapatkan jasa / fasilitas dari rumah sakit tersebut dengan menerima komisi atau
keuntungan pribadi lainnya.
h. Melakukan pungutan yang tidak sah dalam bentuk apa pun untuk kepentingan pribadi
atau golongan.
i. Menjual atau memperdagangkan barang berupa apapun pada waktu kerja atau di
tempat kerja.
j. Melakukan / mempengaruhi pegawai lain tindakan yang melanggar hukum.
k. Melakukan kegiatan secara pribadi atau bersama atasan, teman sejawat, bawahan atau
orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerja dengan menarik keuntungan
pribadi, golongan atau pihak lain, yang secara langsung maupun tidak langsung
merugikan rumah sakit.
l. Membuat dan mengedarkan surat yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
m. Berjudi, minum-minuman keras dan menggunakan obat terlarang / narkotik.
n. Secara sengaja merusak barang milik rumah sakit.
o. Memberi keterangan palsu khususnya keterangan yang ada kaitannya dengan data
pegawai yang bersangkutan
p. Terbukti secara sah melanggar hukum pidana, perdata dan / atau TUN (Tata Usaha
Negara) yang sudah mendapatkan keputusan tetap oleh pengadilan.
12.5.4 Sanksi
Rumah Sakit berhak untuk memberikan sanksi kepada Pegawai jika :
a. Melakukan pelanggaran. b. Lalai melaksanakan kewajiban dan larangan.
Jenis sanksi yang dapat diberikan oleh rumah sakit adalah sebagai berikut :
a. Peringatan lisan.
b. Surat teguran.
c. Surat peringatan.
d. Skorsing.
e. Penundaan kenaikan grade / golongan.f. Pelepasan jabatan.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 62/121
62
g. Demosi/ penurunan pangkat/ golongan.
h. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
12.5.5 Skorsing Karena Pelanggaran
Rumah sakit dapat memberikan tindakan skorsing kepada Pegawai yang terbukti melakukan
pelanggaran.
Bagi Pegawai yang melakukan pelanggaran sehingga mendapat teguran tertulis dapat
dikenakan sanksi berupa :
a. Bebas tugas (skorsing) antara 1 (satu) sampai 3 (tiga) bulan bagi Pegawai yang masa
kerja/ dinasnya 1 (satu) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun dan bebas tugas selama ½
sampai 1½ bulan bagi Pegawai yang masa kerjanya di atas 10 tahun; tanpa gaji
b. Penundaan kenaikan gaji/ status kepegawaian, penurunan gaji/ status kepegawaian
dengan atau tanpa mutasi kerja.
Pegawai yang ditahan oleh alat Negara oleh karena alasan apapun juga lewat 21 (dua puluh
satu) hari, akan diberhentikan sementara dari pekerjaannya demikian juga pembayaran gaji /
upahnya dihentikan sampai menunggu persoalannya selesai kecuali dalam menjalankan
tugas.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 63/121
63
BAB 13
GAJI, TUNJANGAN, INSENTIF, DAN LEMBUR
13.1 Ketentuan Umum
1) Pegawai berhak mendapatkan upah setelah bekerja.
2) Pada umumnya upah pegawai terdiri atas gaji pokok, tunjangan dan lembur.
3) Gaji dokter diatur tersendiri dalam Kebijakan tentang Staf Medis sebagai Pegawai
4) Pegawai pada masa orientasi belum diperhitungkan sebagai gaji, melainkan hanya
mendapat uang transport kecuali staf medis tidak mendapatkan uang transport.
5) Pemberian gaji pokok sesuai dengan sistem kepegawaian RS Baptis Batu.
13.2 Ketentuan Khusus
13.2.1 Gaji Pokok
1) Penetapan gaji pokok pegawai baru melalui berita acara penetapan status
kepegawaian yang ditetapkan oleh Direktur.
2) Penetapan gaji pokok pegawai lama sesuai surat keputusan kenaikan status
kepegawaian dan kenaikan grade / golongan pegawai.
13.2.2 Tunjangan
1) Tunjangan terdiri atas tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.
2) Tunjangan tetap terdiri atas tunjangan beras dan tunjangan transport.
3) Tunjangan tidak tetap terdiri atas tunjangan insentif serta uang dinas bagi pegawai
yang melakukan tugas dinas luar kota. Staf medis tidak mendapatkan tunjangantransport maupun insentif. Staf medis yang menjabat kepala unit kerja mendapatkan
tunjangan insentif.
4) Tunjangan jabatan diterimakan setelah 3 bulan menjabat sesuai dengan surat
keputusan yang ditetapkan.
12.2.3 Uang Lembur
1) Uang lembur diterimakan bagi pegawai yang melakukan tugas lembur karenatuntutan pelayanan yang harus diselesaikan pada saat itu.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 64/121
64
2) Peraturan tentang uang lembur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dituangkan dalam panduan pemberian uang lembur.
12.2 Pemberian Gaji Pokok
12.2.1 Pengertian Upah/ Gaji
Upah adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari Pihak Perusahaan kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundangan, termasuk tunjangan bagi pegawai
dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/ atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Setiap Pegawai berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak.
12.2.2 Prinsip Pengupahan
1) Dasar penentuan pengupahan untuk pegawai adalah peraturan perundangan yang
berlaku dengan besarnya nominal tidak lebih rendah dari Upah Minimum Kota
(UMK) dengan masa kerja 0 (nol) tahun.
2) Perusahaan menetapkan skala upah/ gaji yang didasarkan pada Sistem Kepegawaian
yang berlaku
3) Struktur upah/ gaji terdiri atas upah pokok ditambah dengan tunjangan-tunjangan
yang berhak didapatkan pekerja, sesuai dengan peraturan yang berlaku
4) Pegawai berhak mendapat kenaikan gaji sesuai dengan sistem kepegawaian yang
berlaku hingga pada posisi masa kerja yang tidak mendapat kenaikan gaji lagi.
5) Perusahaan secara berkala meninjau dan memperbaiki besaran upah
12.2.3 Pembayaran Pengupahan
1) Pembayaran upah/ gaji dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang. Sedangkan cara
pembayaran dilakukan berdasarkan kesepakatan.
2) Upah pegawai dibayarkan pada hari kerja, satu hari sebelum hari terakhir di setiap
bulan. Apabila hari itu jatuh pada hari libur/ Minggu maka pembayaran dilakukan
satu hari sebelumnya.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 65/121
65
3) Perincian upah/ gaji yang diterima pegawai harus tertera di dalam bukti/ slip
penerimaan upah/ gaji
12.2.4 Kenaikan Gaji
Kenaikan gaji bagi Pegawai baik grade, golongan, maupun tingkat kompetensi dilakukan
sesuai dengan sistem kepegawaian yang berlaku dan kebijakan tentang penilaian kinerja
pegawai yang ditetapkan oleh Direktur.
12.2.5 Penghargaan Masa Kerja
Diberikan sebagai tanda penghargaan kesetiaan berdasarkan masa kerja efektif (masa kerja
yang dijalankan dalam tugas kerja sebagai pegawai tetap di lingkungan Rumah Sakit Baptis
Batu) yaitu pada setiap peringatan Hari Ulang Tahun Rumah Sakit Baptis dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Masa kerja 10 tahun mendapatkan 1 (satu) bulan gaji dan cuti 12 (dua belas) hari
kerja serta Piagam
b. Masa kerja 20 (dua puluh) tahun mendapatkan 2 (dua) kali gaji dan cuti 12 (dua belas)
hari kerja serta Piagam
c. Masa kerja 25 (dua puluh lima) tahun mendapatkan Satya Lencana Emas dan cuti 12
(dua belas) hari kerja serta Piagam
d. Masa kerja 30 (tiga puluh tahun) mendapatkan 1 (satu) bulan gaji dan cuti 12 (dua
belas) hari kerja
12.2.6 Pemotongan Gaji Pegawai
Pegawai dapat dikenakan pemotongan gaji karena berbagai hal misalnya :
1) Plafon pemeriksaan kesehatan yang telah terlampaui. Pemotongan dilakukan oleh bagian keuangan.
2) Biaya-biaya khusus misalnya cicilan simpan-pinjam, potongan bank, dsb yang secara
rutin telah diijinkan oleh rumah sakit.
12.3 Insentif
Rumah Sakit memberikan insentif kepada Pegawai atas jasa atau produktivitas yang
ditunjukkan
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 66/121
66
Sistem penghitungan
1. Akumulasi jasa servis yang didapat tiap bulan didistribusikan sebagai berikut :
- Sebesar 5 % (lima prosen) dialokasikan ke komunitas keperawatan sebagai dana
cadangan resiko kerja misalnya untuk penggantian alat (termometer, tensimeter
dan lain-lain) yang pecah akibat ketidaksengajaan pegawai atau pasien.
- Sebesar 2 % disisihkan untuk kas kebersamaan.
- Sebesar 93 % (sembilan puluh tiga prosen) didistribusikan untuk direksi dan
seluruh karyawan sesuai dengan nilai poin (sesuai kebijakan rumah sakit)
- Rumus penghitungan jasa servis perorangan, dapat dilakukan melalui
penghitungan sebagai berikut :
JS = (MS + (JT x HT) + TT +/- NK) x IR
Keterangan :
JS = Jasa Servis
MS = Poin Manajerial Servis
JT = Poin Jadwal Tugas
HT = Jumlah Hari Tugas per Bulan
TT = Poin Tempat Tugas
NK = Poin Penilaian Khusus
IR = Index Rupiah
2. Penetuan Nilai Poin• Manajerial Servis (MS) Poin
Manajerial Servis Poin dapat ditetapkan berdasarkan tingkat eselonisasi pegawai mulai dari tingkat direktur sampai pelaksana
NO NAMA JABATAN NILAI POIN
1 Direktur 100
2 Kepala Bidang / Manajer 75
3 Kepala Unit Kerja/ Ketua Komite 70
4 Wakil Kepala Instalasi / Sekretaris 65
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 67/121
67
Direksi / Sekretaris Komite / Kepala
Perawat IGD / Kepala Analis /
Supervisor
5 Pelaksana Medis Tetap 606 Pelaksana Medis Tidak Tetap 55
7 Pelaksana Para Medis Keperawatan
Tetap
50
8 Pelaksana Para Medis Keperawatan
tidak Tetap
45
9 Pelaksana Para Medis Non
Keperawatan Tetap
40
10 Pelaksana Para Medis Non
Keperawatan Tidak Tetap
35
11 Pelaksana Non Medis Tetap A 30
12 Pelaksana Non Medis Tetap B 25
13 Pelaksana Non Medis Tidak Tetap A 20
14 Pelaksana Non Medis Tidak Tetap B 15
Catatan :
Bila pegawai merangkap jabatan, poin yang dipakai adalah poin manajerial tertinggi.
• Poin Jadwal Tugas
No Kualifikasi Tenaga Kerja Jadwal Dinas atau Jaga
Pagi Sore Malam 24
Jam
Hr
Libur
1 Medis 15 9 18 45 30
2 Paramedis Keperawatan 10 5 12 30 25
3 Paramedis Non Keperawatan 7 4 9 20 15
4 Non Medis 4 3 5 12 10
Catatan :
- Medis : dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis
- Paramedis Keperawatan : Perawat, Bidan, Penata Anestesi
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 68/121
68
- Paramedis Non Keperawatan : Analis, Tehnisi gigi, Radiografer,
Fisioterapis, Apoteker, dll
- Non Medis : POS, Administrasi, Akuntan, Keuangan, MR, dll
- Hari Libur : Hari libur Nasional tidak termasuk hari Minggu• Jumlah Hari Tugas
Jumlah hari tugas adalah jumlah kehadiran pegawai dalam 1 (satu) bulan
sesuai absensi
• Poin Tempat Tugas (TT)
No Tempat Tugas Poin
1 Poliklinik 10
2 Kamar operasi/Kamar bersalin/ IGD 15
3 Ruang Perawatan Biasa 25
4 Ruang Perawatan ICU/NICU 30
5 Laboratorium/ Radiologi/ Farmasi 20
6 Loundry/ Dapur / BPS / Kamar Steril 10
7 Staf Administrasi / MR / Kantor /
Inventori/LPA/SIM/Akuntansi/Keuangan/SDM
5
• Poin Nilai Khusus (NK)
Poin nilai khusus digunakan untuk memberikan penilaian khusus kepada
karyawan, baik untuk penambahan maupun pengurangan poin karyawan yang
bersangkutan
Untuk penambahan
Prestasi
No Nama Kegiatan/ Tindakan Tambahan Poin
1 Panitia HUT / Seminar / Anggota Tim atau
Kepanitiaan Khusus, menulis kejadian yang
mengancam keselamatan pasien
5
2 Bekerja Sangat Rajin / 6
3 Pembicara dalam seminar 6
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 69/121
69
4 Membawa nama baik rumah sakit , menjadi
barrier sehingga tidak terjadi potensi yang
mengancam keselamatan pasien
10
5 Melakukan cross selling sehingga pasien /keluarga mau membeli produk rumah sakit
50
Tingkat pendidikan
No Tingkat Pendidikan Tambahan Poin
1 S3/ Spesialis 2 13
2 S2/ Spesialis 1 11
3 S1 9
4 D III 7
5 SLTA*/ DI 5
6 SLTA 3
Masa kerja : untuk masa kerja dapat diperhitungkan setiap tahun masa kerja
bertambah 1 poin.
Untuk Pengurangan
No Nama Kegiatan/ Tindakan Pengurangan Poin
1 Sering Terlambat, kesalahan prosedur
tindakan sehingga mengancam keselamatan
pasien
5
2 Berbuat kesalahan pada pasien 6
3 Merusak alat rumah sakit 6
4 Mencemarkan nama baik rumah sakit 10
• Nilai Index Rupiah (IR)
Nilai index rupiah adalah nilai index yang didapat melalui perhitungan jumlah
jasa servis yang dibagikan dibagi dengan total poin seluruh pegawai.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 70/121
70
12.4 Pengaturan Lembur dan Upah Lembur
Kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 (tujuh) jam sehari dan 40 jam 1 minggu
untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 8 jam sehari dan 40 jam 1 minggu untuk 5 hari kerja
dalam 1 minggu atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi
yang ditetapkan pemerintah.
Pada dasarnya kerja lembur merupakan kewajiban, yang ditetapkan oleh perusahaan guna
menyelesaikan pekerjaan yang tidak dapat ditunda.
Lembur pada hari kerja biasa, perhitungan upah/ gaji adalah :
a. Satu jam pertama = 1½ x (1/173 x upah/ gaji sebulan)
b. Jam Berikutnya = 2 x (1/173 x upah/ gaji sebulan)
Lembur pada hari libur, perhitungan upah/ gaji adalah :
a. Tujuh jam pertama = 2 x (1/173 x upah/ gaji sebulan)
b. Jam ke -8 = 3 x (1/173 x upah/ gaji sebulan)
c. Jam ke 9 dst = 4 X (1/173 x upah/ gaji sebulan)
Yang disebut gaji sebulan sebagaimana ayat 3 dan 4 adalah gaji pokok ditambah tunjangan
tetap setiap bulan.
Pegawai yang melakukan kerja lembur berhak atas makanan dan minuman bila melewati jam
makan berikutnya, serta antar jemput untuk lembur di malam hari sesuai dengan kebijakan
yang berlaku.
Sistem pemberian upah lembur diatur dalam Peraturan Waktu Kerja Lembur di Lingkungan
RS Baptis Batu.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 71/121
71
BAB 14
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
14.1 Ketentuan Umum :
1. Setiap pegawai memperolah pendidikan dan pelatihan baik di dalam (internal)
maupun di luar (eksternal) rumah sakit untuk meningkatkan ketrampilan dan
pengetahuannya.
2. Setiap pegawai wajib menguasai teknik bantuan hidup dasar (basic life support )
mendapatkan sertifikasi pelatihan dengan masa berlaku 2 tahun untuk pelatihan
di dalam, serta sesuai sertifikat untuk pelatihan diluar yang diakui(penyelenggara dari rumah sakit tipe A).
3. Setiap pegawai wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit.
4. Pendidikan dan pelatihan merupakan bagian dari pengembangan Sumber Daya
Manusia di RS Baptis Batu melalui peningkatan kompetensi pegawai.
5. Institusi pendidikan profesional kesehatan dapat mengajukan permohonan untuk
mengirimkan mahasiswanya melakukan pembelajaran praktek di RS Baptis
Batu.6. Rumah Sakit Baptis Batu dapat juga dipakai sebagai lahan penelitian.
14.2 Ketentuan Khusus :
1. Perencanaan diklat pegawai.
a. Perencanaan pendidikan dan latihan tahunan didahului dengan pengkajian
kebutuhan pelatihan (training need assesment ).
b. Rencana pelatihan memperhatikan kebutuhan peningkatan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien.
c. Tiap unit kerja memaparkan perencanaan pendidikan dan pelatihan di
dalam rencana kerja unit kerja setiap tahunnya.
d. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dikoordinasikan dengan Bagian
Sumber Daya manusia.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 72/121
72
2. Pegawai baru mendapatkan pelatihan internal melalui program orientasi
pegawai yang ditetapkan sendiri dalan kebijakan direktur tentang program
orientasi pegawai.
3. Pengajuan pelatihan
a. Pengajuan pelatihan internal harus membuat perencanaan (TOR) pelatihan,
laporan pelaksanaan, dan evaluasinya.
b. Dilakukan tindak lanjut atas evaluasi pelatihan yang telah dilakukan
c. Pengajuan pelatihan eksternal (keluar) harus dengan persetujuan direktur.
d. Setiap pelatihan eksternal wajib mengaplikasikan pengetahuan yang didapat
ke dalam kegiatan pelayanan sehingga pengetahuan itu dapat meningkatkan
mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Baptis Batu.
4. Kebijakan tentang peningkatan pendidikan formal pegawai :
a. Untuk meningkatkan jenjang pendidikan, pegawai dapat mengajukan
permohonan melanjutkan pendidikan kepada direktur.
b. Pemberian Ijin melanjutkan pendidikan bagi pegawai didasarkan pada
kebutuhan pelayanan dan kemampuan rumah sakit.
c. Pegawai yang diijinkan belajar oleh rumah sakit dapat memiliki status ijin
belajar atau tugas belajar, bilamana setelah masa pendidikan selesai tingkat
pendidikan yang baru dapat diperhitungkan dalam kenaikan status
kepegawaian.
d. Pegawai yang ijin belajar maupun tugas belajar mendapatkan surat
keputusan direktur tentang status belajarnya.
e. Pegawai yang melanjutkan pendidikan namun tidak memiliki ijin dari
direktur, pada saat selesai masa pendidikan tidak dapat diperhitungkandalam kenaikan status kepegawaiannya.
f. Rumah sakit juga memberi kesempatan kepada anak pegawai untuk
mendapatkan beasiswa dari Rumah Sakit Baptis Batu sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit Baptis Batu; sehingga setelah
masa pendidikan selesai anak pegawai tersebut dapat menjalani ikatan dinas
dan diproses menjadi pegawai sesuai dengan prosedur penerimaan pegawai
baru di Rumah Sakit Baptis Batu.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 73/121
73
5. Kebijakan tentang RS Baptis Batu sebagai lahan praktek mahasiswa :
a. Institusi yang hendak mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di RS
Baptis Batu wajib memiliki perjanjian kerjasama dengan RS Baptis Batu,
mengirimkan berkas permohonannya disertai kerangka acuan praktik
mahasiswa dan metode evaluasinya.
b. Rumah sakit menyediakan pembimbing mahasiswa yang berkualitas untuk
tetap menjaga mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien, serta
pembelajaran yang optimal bagi mahasiswa.
c. Mahasiswa yang belajar praktek wajib mematuhi seluruh peraturan yang
ada tentang praktek mahasiswa di RS Baptis Batu.
d. Mahasiswa praktek mendapat pembekalan tentang keselamatan pasien,
pengendalian infeksi, serrta peningkatan mutu pelayanan di RS Baptis Batu.
6. Kebijakan tentang penelitian di RS Baptis Batu
a. Pihak luar baik institusi maupun perorangan yang akan melakukan
penelitian di RS Baptis Batu wajib mengajukan permohonan dan proposal
penelitiannya.
b. Penelitian di Rumah Sakit Baptis Batu dapat dilakukan bila tidak akan
mengganggu mutu pelayanan, keselamatan pasien, dan etika penelitian.
c. Pertimbangan etik penelitian melibatkan Komite Etik Rumah Sakit Baptis
Batu.
d. Peneliti wajib menyampaikan hasil penelitiannya kepada Rumah Sakit
Baptis Batu.
14.3 Definisi - Definisi Pendidikan dan Pelatihan
1) Pendidikan adalah pendidikan formal yang diselenggarakan oleh institusi
pendidikan Pemerintah ataupun swasta, yang hasilnya adalah peningkatan
status tertentu seseorang dalam tingkat pendidikan yang diakui pemerintah.
Penghargaan yang diberikan biasanya berbentuk ijazah.
2) Pelatihan adalah usaha meningkatkan kompetensi melalui pelatihan pada
waktu tertentu yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah ataupunswasta yang hasilnya adalah sertifikasi yang menyatakan bahwa yang
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 74/121
74
bersangkutan memiliki kompetensi sesuai dengan materi pelatihan yang
diberikan.
3) Seminar / Simposium / workshop adalah usaha meningkatkan pengetahuan
yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah ataupun swasta melalui
pemaparan materi melalui seminar / simposium / workshop yang hasilnya
adalah sertifikasi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah
mendapatkan pengetahuan sesuai dengan materi yang diberikan.
4) Tugas Belajar : adalah penugasan dari pimpinan yang berwenang kepada
Pegawai RS. Baptis Batu untuk melanjutkan pendidikan baik formal
maupun pelatihan oleh karena kebutuhan Rumah Sakit meningkatkan
kompetensi pegawai. Input / masukan pendidikan bisa dari Pegawai,
kemudian bila Rumah Sakit memandang penting pendidikan tersebut dapat
diakomodasikan sebagai Tugas Belajar. Biaya pendidikan dapat berasal
dari Rumah Sakit berupa tunjangan pendidikan, atau dari pegawai yang
bersangkutan sebagaimana kesepakatan antara Rumah Sakit dan Pegawai.
5) Ijin Belajar : adalah permohonan Pegawai untuk melanjutkan pendidikan
yang berpotensi mengganggu pelayanan unit kerja. Gangguan dapat berupa
berkurangnya tenaga yang melayani maupun perubahan jadwal personel
lain akibat harus menyesuaikan dengan jadwal pegawai yang ijin belajar.
Rumah Sakit memberi ijin dan dukungan sesuai dengan kemampuan dana,
sistem, dan pentingnya pendidikan pegawai tersebut terhadap kebutuhan
pelayanan Rumah Sakit.
6) Keterangan Belajar : adalah Surat Keterangan Belajar yang diberikan oleh
pimpinan yang berwenang kepada Pegawai RS. Baptis Batu yang
melanjutkan pendidikan atau pelatihan karena kemauan sendiri, yang mana
pendidikan dan pelatihan tersebut tidak mengganggu sistem dan pelayananunit kerja dimana pegawai yang bersangkutan bekerja. Keterangan Belajar
diberikan karena yang bersangkutan akan menggunakannya untuk
kebutuhan yang semestinya dari pegawai tersebut.
7) Ikatan Dinas (ID) : adalah kewajiban pegawai untuk tetap bekerja pada
rentang waktu tertentu di RS. Baptis Batu setelah menyelesaikan
pendidikan atau pelatihan berdasarkan kesepakatan sebelumnya antara
pegawai yang bersangkutan dengan RS. Baptis Batu yang memberikan
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 75/121
75
bantuan dana pendidikan atau pelatihan. Ikatan dinas dihitung mulai
setelah pendidikan atau pelatihan selesai.
Jika dalam masa ikatan dinas pegawai yang sama dikirim untuk kembali
pelatihan, maka ikatan dinas tersebut dihitung dari pelatihan terakhir.
Ketentuan – ketentuan / aturan pada jenis Pendidikan dan Pelatihan diatur
lebih lanjut pada Ketentuan Sebelum, Selama, dan Setelah Pendidikan dan
Pelatihan.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 76/121
76
13.4 Ketentuan sebelum, Selama, dan Setelah Pendidikan / Pelatihan
Pada bagian ini diatur ketentuan sebelum, selama, dan setelah pendidikan dan pelatihan menurut jenis-jenis belajar baik tugas belajar, ijin belajar, keterangan belajar baik pendidikan maupun pelatihan / seminar sbb :
Jenis Belajar Syarat StatusKepegawaian
Kewajiban sebelumpendidikan
Kewajiban selamapendidikan Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
14.3.1 Pendidikan
Tugas Belajar
Tanpa pengurangan jam kerja.
(Misal pagi bekerja,sore belajar, atau
belajar pada hari offmingguan)
a. Pegawai tetap
b.
Masa Kerjaminimal 1thc. Tidak sedangdalam masalahkepegawaian : kondite,sanksi, teguran tertulisselama 6 bulan terakhir.d. Sanggup dan
berminat dalam studie. Usiamaksimal 45 th
a. Menandatangani surat
perjanjianb. Mendapatkan SK TugasBelajar
a. Melaporka
n Hasil Studi tiaptahap
b. Menjaganama baik Institusi
a. Bila Biaya Penuh dari Pendidikan :
(1)
Ikatan Dinas (ID) 2N (N dalam tahun)(2) Mengganti biaya 2 X bila drop out IkatanDinas (ID)
b. Bila Biaya Sendiri / Pinjam Rumah Sakit:(1) Ikatan Dinas 1N (N dalam tahun)(2) Bila keluar sebelum selesai
mengembalikan pinjaman maka melunasi biaya pendidikan sebesar 1 X + 25% daritotal biaya pinjaman yang belumdikembalikan
c. Menyerahkan Copy Ijazah yangdilegalisir
d. Menyerahkan keterangan lulus dan Ijazahe. Menampilkan kompetensi
a. Bila Biaya dari Rumah Sakit : mendapat Tunjangan
Pendidikan dari Rumah Sakit meliputi : Biaya pendidikan (SPP, uang buku, ujian, Skripsi, Wisudadsb.) jumlah ditentukan melalui keputusan Direktur.
b. Gaji penuh.c. Masa Kerja tidak berhentid. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian
Tugas Belajar dengan jam kerja yang berkurang.
(Misal Belajar sekianhari perminggu, atautotal tidak bekerjasesuai jadwal Kuliah).
a. Pegawai tetap b. Masa Kerjaminimal 1 tahun.c. Tidak sedangdalam masalahkepegawaian : kondite,sanksi, teguran tertulis 6
bulan terakhir.d. Sanggup dan
berminat dalam studi b. Usiamaksimal 45 th
a. Menandatangani surat perjanjian b. Mendapatkan SK TugasBelajar
a. Melaporkan Hasil Studi tiaptahap
b. Menjaga nama baik Institusi
a. Bila dibiayai penuh Rumah Sakit(1) Ikatan Dinas ID 2N + 1 (N dalam tahun)(2) Mengganti biaya 2 X bila drop out Ikatan
Dinas (ID) b. Bila Biaya Sendiri / Pinjam Rumah Sakit:(1) Ikatan Dinas 1N (N dalam tahun)(2) Bila keluar sebelum selesai
mengembalikan pinjaman maka melunasi biaya pendidikan sebesar 1 X + 50% daritotal biaya pinjaman yang belumdikembalikan
c. Menyerahkan Copy Ijazah yang dilegalisird. Menyerahkan keterangan lulus dan Ijazahe. Menampilkan kompetensi
a. Bila pegawai tidak masuk kerja karena belajar, maka gaji pokok diatur sbb :
RENTANG MASUK KERJA(JAM PER MINGGU)
GAJIPOKOKDITERIMAKAN
36 - 40 100%31 - 35 88%26 - 30 75%21 - 25 63%16 - 20 50%11 - 15 38%6 - 10 25%1 - 5 13%
0 0% b. Bila biaya dari Rumah Sakit : mendapat tunjangan
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 77/121
77
Jenis Belajar Syarat StatusKepegawaian
Kewajiban sebelumpendidikan
Kewajiban selamapendidikan Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
pendidikan yang ditentukan tersendiri melalui kebijakanDirektur.
c. Masa Kerja tidak berhenti jika berhenti penuh dariaktivitas pekerjaan.
d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian yang berlaku
Ijin BelajarPendidikan tanpa
pengurangan jamkerja, namun
mengakibatkan penyesuaian jadwal pegawai lain.
a. Pegawai tetap b. Masa Kerjaminimal 1 tahun.c. Tidak sedang
dalam masalahkepegawaian : kondite,sanksi, teguran tertulisselama 6 bulan terakhir.
a. Membuat surat permohonan belajar b. Menandatangani surat perjanjian, berhubungan
dengan statuskepegawaian dan biaya pendidikan bila dibantuRumah Sakit.c. Mendapatkan SKSurat Ijin Belajar
a. Melaporkan Hasil Studi tiaptahap bila sebagian
biaya pendidikan
ditanggung RumahSakit
b. Menjaganama baik Institusi
a. Menyerahkan Copy Ijazah yangdilegalisir
b. ID tidak ada bila biaya sendiri penuhc. ID N + 1 bila sebagian biaya pendidikan
ditanggung Rumah Sakitd. Bila drop out ID, mengganti bantuan biaya pendidikan yang diberikan RumahSakit Sebesar 1X + 25%
e. Menampilkan kompetensi
a. Biaya pendidikan sendiri atau mendapat bantuan sesuaikemampuan Rumah Sakit dan tingkat pentingnyaPendidikan , ditentukan oleh Keputusan Direktur.
b. Gaji penuh
c.
Masa Kerja tidak berhentid. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian yang berlaku
Ijin BelajarPendidikan yangmenyebabkan
pengurangan jamkerja.
(Misal Belajar sekianhari perminggu, atautotal tidak bekerjasesuai jadwalBelajar).
a. Pegawai tetap b. Masa Kerjaminimal 1 tahun.c. Tidak sedangdalam masalahkepegawaian : kondite,sanksi, teguran tertulisselama 6 bulan terakhir.
a. Membuat surat permohonan b. Menandatangani surat perjanjian, berhubungandengan statuskepegawaian dan biaya
pendidikan bila dibantuRumah Sakit, serta statusakibat pengurangan jamkerja.c. Mendapatkan SKSurat Ijin Belajar
a. Melaporkan HasilStudi tiap tahap bilasebagian biaya
pendidikanditanggung RumahSakit
b. Menjaganama baik Institusi
a. Menyerahkan Copy Ijazah yang dilegalisir b. ID ½ N bila biaya sendiri .c. ID ½ (N + 1) bila sebagian biaya
pendidikan ditanggung Rumah Sakit atau pembebasan pemotongan gaji akibat pengurangan jam kerja.
d. Bila drop out ID, mengganti bantuan biaya pendidikan 1X + 50%.
e. Bila keluar sebelum selesaimengembalikan pinjaman maka melunasi
biaya pendidikan sebesar 1 X + 25% daritotal biaya pinjaman yang belumdikembalikan
f. Menampilkan kompetensi.
a. Bila pegawai tidak masuk kerja karena belajar, maka gaji pokok diatur sbb :
RENTANG MASUK KERJA(JAM PER MINGGU)
GAJI POKOKDITERIM
AKAN36 - 40 100%31 - 35 88%26 - 30 75%21 - 25 63%16 - 20 50%11 - 15 38%6 - 10 25%1 - 5 13%
0 0%
b. Biaya pendidikan sendiri atau mendapat bantuan sesuaikemampuan Rumah Sakit dan tingkat pentingnyaPendidikan di Rumah Sakit.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 78/121
78
Jenis Belajar Syarat StatusKepegawaian
Kewajiban sebelumpendidikan
Kewajiban selamapendidikan Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
c. Masa Kerja tidak berhenti, atau berhenti jika total tidak bekerja
d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian.
Jenis Belajar Syarat StatusKepegawaian
Kewajiban sebelumpendidikan
Kewajibanselama
pendidikan
Kewajiban setelah pendidikanHak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
14.3.2 PelatihanTugas Pelatihan baik yangmengurangi atauyang tidakmengurangi jamkerja
a. Pegawai tetap b. Masa
Kerja >1th bila pelatihan < 1 bulan
c. Masa Kerja >2th bila pelatihan > 1 bulan
b. Tidaksedang dalammasalahkepegawaian :kondite, sanksi,teguran tertulisselama 6 bulanterakhir.
a. Menandatanganisurat perjanjian,
berhubungandengan IkatanDinas
b. Mendapatkan Surat Tugas
a. Mengikuti pelatihandengan baik
b. Menjaga nama baikInstitusi
a. Menyerahkan Surat Tugas yangtelah divalidasi panitia pelatihan
b. Menyerahkan copy sertifikat.c. Membuat laporan pelatihand. Sharing kepada profesi terkaite. ID 2 tahun bila pelatihan > 1
bulanf. ID 1 tahun bila pelatihan < 1
bulang. Mengembalikan biaya pelatihan
1X + 10% bila Drop Out IDh. Penghitungan ID setelah selesai
pelatihan
a. Biaya pelatihan penuh dari Rumah Sakit. b. Gaji Penuh bila pelatihan < 1 bulan, bila
pelatihan > 1 bulan, tunjangan jabatan tidakditerimakan.
c. Tidak perlu mengganti jam kerja yang hilangakibat pelatihan
d. Masa tidak berhenti.e. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem
penggajian (terkait kompetensi)
Ijin Pelatihanyang tidakmengurangi jamkerja, namunmengakibatkan
penyesuaian jadwal pegawailain.
Tidak sedangdalam masalahkepegawaian :kondite, sanksi,teguran tertulisselama 6 bulanterakhir.
a. Membuat permohonan jika pelatihanmengganggu
jadwal unit kerjameskipun tidakmengurangi jamkerja.
b. Mendapatkan SK Surat IjinPelatihan.
a. Mengikuti pelatihandengan baik
b. Menjaga nama baikInstitusi
a. Menyerahan Surat Ijin yang telahdivalidasi panitia pelatihan.
b. Menyerahkan copy sertifikat pelatihan
a. Biaya pelatihan sendiri. b. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem
penggajian (terkait kompetensi)c. Masa kerja terusd. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan system
penggajian.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 79/121
79
Jenis Belajar Syarat StatusKepegawaian
Kewajiban sebelumpendidikan
Kewajibanselama
pendidikan
Kewajiban setelah pendidikanHak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
Ijin Pelatihanyang mengurangi
jam kerja.
Tidak sedangdalam masalahkepegawaian :kondite, sanksi,teguran tertulisselama 6 bulanterakhir.
a. Membuat permohonan
c. Mendapatkan SuratIjin Pelatihan
a. Mengikuti pelatihandengan baik
b. Menjaga nama baikInstitusi
a. Menyerahan Surat Ijin yang telahdivalidasi panitia pelatihan
b. Menyerahkan copy sertifikat pelatihan
a. Biaya pelatihan sendiri b. Gaji dikurangi sesuai % jam kerja hilang
akibat pelatihan, atau jumlah tertentu sebagai bentuk dukungan Rumah Sakit, ditetapkanmelalui keputusan Direktur.
c. Masa kerja terus atau berhenti bila total tidak bekerja.
d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem
penggajian (terkait kompetensi)
14.3.3 Seminar /Simposium /Workshop
Tugas Seminar /Simposium /Workshop
a. Pegawai Tetap b. Tidak sedang
dalam masalahkepegawaian :kondite, sanksi,teguran tertulisselama 6 bulanterakhir.
Mendapatkan SuratTugas Seminar
a. Mengikuti pelatihandengan baikb. Menjaga nama baikInstitusi
a. Menyerahan Surat Tugas yangtelah divalidasi panitia pelatihan
b. Menyerahkan copy sertifikat pelatihan
c. Melakukan sharing kepada profesi terkait
d. Menampilkan kompetensi
a. Biaya Pendidikan ditanggung rumah sakitb. Gaji penuhc. Tidak perlu mengganti jam kerja yang hilang.d. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait
kompetensi)
Ijin Seminar tanpamengurangi jam
kerja namunmenggangu jadwal pegawailain
Tidak sedangdalam masalah
kepegawaian :kondite, sanksi,teguran tertulisselama 6 bulanterakhir.
a. Membuatsurat permohonan
b.
Mendapatkan Surat Ijin
a. Mengikuti pelatihan
dengan baikb. Menjaga nama baikInstitusi
a. Menyerahan Surat Ijin Seminaryang telah divalidasi pelatihan
dari panitiab. Melakukan sharing kepada profesi terkait
a. Biaya Pendidikan ditanggung sendirib. Gaji penuh
c.
Tidak perlu mengganti jam kerja yang hilang.d. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkaitkompetensi)
Ijin Seminar yangmengurangi jamkerja.
Tidak sedangdalam masalahkepegawaian :kondite, sanksi,
a. Membuatsurat permohonan
b. Mendapatkan surat ijin seminar
a. Mengikuti seminardengan baikb. Menja
a. Menyerahan Surat Ijin Seminaryang telah disahkan pelatihandari panitia
b. Melakukan sharing kepada
a. Biaya Pendidikan sendiri b. Gaji dikurangi sesuai % jam kerja yang
dipakai pelatihan.c. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 80/121
80
Jenis Belajar Syarat StatusKepegawaian
Kewajiban sebelumpendidikan
Kewajibanselama
pendidikan
Kewajiban setelah pendidikanHak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
teguran tertulisselama 6 bulanterakhir.
ga nama baikinstitusi
profesi terkait kompetensi)
14.3.4KeteranganBelajarKeteranganBelajar baik
Pendidikan,Pelatihan,Seminar/Workshop
- a. Memberitahu atasan
b. Memastikantidak mengganggu jadwal pegawailain / jadwal dinas
c. Keterangan Belajarakan diberikan jikayang bersangkutanmeminta untukdipergunakansebagaimanamestinya.
a. Mengikuti pendidikan
dengan baikb. Menjaga nama baikinstitusi
- a. Gaji tetap b. Masa kerja tetap
c. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkaitkompetensi)
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 81/121
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 82/121
82
Perencanaan meliputi persiapan-persiapan :
1) Pembuatan TOR Pelatihan oleh pelatih, mengisi form TOR Pelatihan.
2) Mendaftarkan tempat pelatihan kepada Kepala Bagian Administrasi.
3) Membuat penjadwalan dan undangan peserta.
4) Menghubungi Bagian Gizi terkait konsumsi.
14.5.4 Pelatihan Eksternal
Persiapan-persiapan pelatihan eksternal meliputi :
1) Mendapatkan persetujuan dari Direktur.
2) Menghubungi peserta, menginformasikan terkait tugas pelatihan.
3) Mendaftarkan peserta kepada panitia.
4) Menyiapkan biaya perjalanan dinas sesuai dengan panduan
5) Menyiapkan akomodasi dan transportasi bagi peserta
6) Memberikan kepada peserta surat tugas dan copy brosur jadwal pelatihan.
14.5.5 Pelaksanaan Pelatihan
a. Pelatihan Internal
Pelaksanaan pelatihan: peserta wajib mengisi daftar hadir yang disediakan. Pembicara
wajib mengisi form evaluasi pelatihan.
b. Pelatihan Eksternal
Pelaksanaan pelatihan : peserta wajib mengikuti pelatihan dengan sebaik-baiknya.
Peserta wajib berusaha sedapatnya mendapatkan bahan pelatihan yang lengkap baik
hardcopy maupun softcopy
14.5.6 Hasil Pelatihan dan Tindak Lanjut
Tindak lanjut dapat dilakukan baik untuk pelatihan internal maupun eksternal
a. Pelatihan Internal
Pada pelatihan internal : pelatihan dapat dilakukan lagi untuk peserta yang tidak bisa hadir
atau konsekuensi lain yang dapat dibuat untuk perbaikan. Dapat juga dilakukan pelatihan
terkait bila ditemukan adanya kebutuhan pada saat pelaksanaan pelatihan
b. Pelatihan EksternalPada pelatihan eksternal, peserta wajib :
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 83/121
83
1) Menyerahkan sertifikat asli pelatihan
2) Menyerahkan pertanggungjawaban biaya-biaya pelatihan.
3) Mengisi dan menyerahkan form laporan pelatihan
4) Melakukan penyampaian materi kepada profesi terkait hasil pelatihan yang dikerjakan.
5) Bila dapat melakukan inovasi di unit kerja, dapat mengisi form penerapan pelatihan untuk
laporan.
Bagian SDM mendokumentasikan pelatihan baik internal maupun eksternal untuk
mengembangkan sistem informasi yang baik bagi data pelatihan pegawai RS Baptis Batu.
14.6 Praktika Belajar Mahasiswa
14.6.1 Pengertian Praktika Belajar Mahasiswa
Kegiatan Praktika Belajar Mahasiswa merupakan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan
instansi di luar kampus sebagai ajang pelaksanaannya. Merupakan penggabungan antara
penerapan ilmu yang sudah di peroleh dan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan langsung
dengan kondisi riil di lapangan.
Belajar praktik adalah suatu kesempatan untuk mengintegrasikan pengalaman yang
berhubungan dengan karir ke dalam pendidikan dengan berpartisipasi dalam pekerjaan yang
terencana dan diawasi.
Belajar praktik juga dapat dilakukan oleh lulusan baru untuk memperdalam pengalaman
dengan mengajukan proses belajar praktek di RS Baptis Batu.
14.6.2 SyaratPersyaratan untuk Belajar Praktik Mahasiswa di RS. Baptis Batu sbb :
1) Institusi Pendidikan mengajukan permohonan dan proposal praktik Mahasiswa di
RS. Baptis Batu paling tidak 1 bulan sebelum proses pelatihan.
2) Institusi Pendidikan menyertakan perangkat proposal lengkap dengan kerangka
acuan dan penilaian mahasiswa.
3) Institusi mengajukan MOU / Perjanjian Kerja Sama.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 84/121
84
4) Institusi pendidikan wajib menyiapkan pembimbing klinik dari pendidikan, dan
membuat jadwal bimbingannya untuk mendapatkan perhatian dan kerja sama yang
baik dari Pembimbing Tempat Praktik di RS. Baptis Batu.
5) Bagi peserta pelatihan perorangan mengajukan permohonan lengkap disertakan
copy ijazah yang legal, transkrip nilai, dan bukti legalitas lain seperti tanda
pengenal dan pas photo terbaru.
6) Proses belajar dapat dilakukan setelah ada jawaban tertulis dari Direktur RS Baptis
Batu.
14.6.3 Pembiayaan
Pembiayaan pelatihan / praktik sbb. :
1) Pembiayaan ditanggung oleh Institusi Pendidikan atau peserta pelatihan
perorangan.
2) Pembiayaan yang dibayarkan terdiri atas
(1) Biaya Administrasi / Institution fee
(2) Biaya Proses Bimbingan
(3) Lain-lain seperti akomodasi, pengadaan alat / bahan tambahan sesuai
kebutuhan
(4) Besaran biaya Praktika ditentukan sesuai situasi dan kondisi pada saat itu
melalui SPO.
(5) Biaya harus sudah diserahkan sebelum pelaksanaan proses belajar praktek.
3) Besar pembiasaan ditentukan melalui surat balasan resmi.
14.6.4 Proses Belajar Praktika
5.2.1 Proses umum
Proses umum praktika adalah sbb :1) Setelah dinyatakan diterima, peserta menandatangani pernyataan peserta
praktika mahasiswa.
2) Peserta mendapatkan program orientasi yang meliputi :
(1) Pengenalan profil organisasi RS Baptis Batu.
(2) Pengenalan Visi, misi,nilai, dan struktur organisasi RS Baptis Batu.
(3) Program keselamatan pasien
(4) Program pencegahan dan pengendalian infeksi.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 85/121
85
3) Proses bimbingan oleh pembimbing pendidikan maupun lahan praktek
4) Proses pelaporan dan presentasi hasil praktek.
5.2.2 Tata Tertib Peserta Belajar Praktik
Tata tertib Peserta Belajar Praktek sbb :
1) Peserta wajib hadir 15 menit sebelum jam dinas dimulai.
2) Peserta wajib mengenakan uniform dan berpenampilan sesuai dengan
kebijakan RS. Baptis Batu sbb:
(1) Baju sesuai seragam institusi pendidikan, sepatu hitam pantofel.
(2) Untuk wanita : tidak memakai kerudung, rambut dijalin / diatur yang
rapi, telinga diperlihatkan. Bila mengenakan rok, tepi bawah setinggi
10 cm di bawah lutut ( pada posisi duduk ).
(3) Untuk laki-laki : rambut pendek, rapi, tidak menutup telinga dan krah
baju. Tidak diperkenankan memelihara jenggot & jambang. Kumis
dicukur rapi.
(4) Wajib memakai tanda pengenal di sebelah kiri.
3) Peserta wajib mematuhi kebijakan / tata tertib tempat praktek dimana
ditempatkan.
4) Peserta wajib mencari pembimbing dimana untuk tindakan tertentu belum
diperbolehkan melakukannya secara mandiri.
5) Peserta wajib menulis laporan pada buku laporan mahasiswa.
6) Apabila berhalangan hadir peserta wajib minta ijin kepada pembimbing
dan ruangan tempat praktek.
7) Apabila bertukar jam dinas dengan sesama teman, peserta wajib minta ijin
kepada pembimbing penanggung jawab praktik dan ruangan.
8) Selalu minta ijin bila akan keluar dari tempat praktek kepada pembimbing
ruangan.
5.2.3 Proses Bimbingan
Proses Bimbingan Belajar Mahasiswa sbb :
1) Tiap ruangan ada seorang atau 2 pembimbing sesuai kebutuhan ruangan.
Model bimbingan disesuaikan dengan kebutuhan pencapaian kompetensi
dari peserta.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 86/121
86
2) Proses Bimbingan meliputi pre conference , bedside teaching , atau post
conference sesuai dengan kemampuan pembimbing dan unit kerja dimana
peserta belajar.
3) Pembimbing dari pendidikan dapat datang memberikan bimbingannya
dengan memberitahu terlebih dahulu jadwal bimbingannya dan bekerja
sama dengan pembimbing ruangan.
14.6.5 Hasil Belajar Praktik
Hasil belajar yang berupa penilaian, format sesuai permintaan institusi yang
mengirim.
Laporan yang dibuat oleh peserta belajar dapat dipresentasikan sesuai kebutuhan.
14.7 Pelatihan bagi Lulusan Baru (Fresh Graduate)
14.7.1 Permohonan Pelatihan
Para lulusan baru dapat mengajukan pelatihan bagi lulusan baru (fresh graduate) di RS Baptis
Batu dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan melalui surat tertulis kepada Direktur
RS Baptis Batu.
Direktur memberi keputusan untuk diterima atau ditolaknya permohonan dengan
mengirimkan surat balasan. Bagian SDM – sub unit diklat bertanggung jawab dalam
pembuatan surat balasan. Surat balasan untuk diterimanya permohonan dilengkapi dengan
perencanaan biaya yang diperlukan.
14.7.2 Pelaksanaan Pelatihan
Pelaksanaan pelatihan menjadi perhatian utama Bagian Sumber Daya Manusia baik
perencanaan serta pelaksanaan berkoordinasi dengan unit terkait.Peserta wajib menandatangai pernyataan pelatihan.
Peserta mendapatkan juga program orientasi seperti mahasiswa praktik yang meliputi :
(1) Pengenalan profil organisasi RS Baptis Batu.
(2) Pengenalan Visi, misi,nilai, dan struktur organisasi RS Baptis Batu.
(3) Program keselamatan pasien
(4) Program pencegahan dan pengendalian infeksi.
(5) Produk-produk rumah sakit.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 87/121
87
14.7.3 Hasil Pelatihan
Peserta berhak mendapatkan sertifikat pelatihan dari Rumah Sakit Baptis Batu.
14.8 Studi Banding di RS Baptis Batu
Institusi lain baik kesehatan maupun non kesehatan dapat melakukan studi banding di RS
Baptis Batu dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan melalui surat tertulis kepada
Direktur RS Baptis Batu.
Direktur memberi keputusan untuk diterima atau ditolaknya permohonan dengan
mengirimkan surat balasan. Bagian SDM – sub unit diklat bertanggung jawab dalam
pembuatan surat balasan. Surat balasan untuk diterimanya permohonan dilengkapi dengan
perencanaan biaya yang diperlukan.
Pelaksanaan studi banding menjadi perhatian utama Bagian Sumber Daya Manusia baik
perencanaan serta pelaksanaan berkoordinasi dengan unit-unit terkait Studi Banding.
14.9 Penelitian di RS Baptis Batu
14.9.1 Permohonan Penelitian
Mahasiswa / dosen / professional manapun dapat mengajukan permohonan penelitian di RS
Baptis Batu dengan mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur RS Baptis Batu.
Direktur memberi keputusan untuk diterima atau ditolaknya permohonan dengan
mengirimkan surat balasan. Bagian SDM – sub unit diklat bertanggung jawab dalam
pembuatan surat balasan.
Surat balasan untuk diterimanya permohonan dilengkapi dengan perencanaan biaya yang
diperlukan. Besar Biaya penelitian ditetapkan sendiri oleh Direktur.
14.9.2 Etika Penelitian
Untuk menjamin penelitian dalam etika penelitian yang benar, Direktur dapat meminta
rekomendasi dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit. Rekomendasi dari Komite Etik dan
Hukum Rumah Sakit dapat dipakai sebagai acuan bagi diterima atau ditolaknya permohonan
penelitian.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 88/121
88
14.9.3 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian menjadi perhatian utama Bagian Sumber Daya Manusia baik
perencanaan serta pelaksanaan berkoordinasi dengan unit-unit terkait penelitian.
14.9.4 Hasil Penelitian
Hasil penelitian wajib diserahkan kepada Rumah Sakit Baptis Batu. Peneliti wajib melakukan
pemaparan hasil penelitiannya didepan unit terkait bila diperlukan.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 89/121
89
TRAINING NEED ASSESMENTTAHUN …………………………………………..
UNIT KERJA : _____________________
I. TINGKAT ORGANISASI
Sebutkan angka-angka mutu / indikatorpelayanan / kejadian (insiden) dalam organisasi /unit kerja yang memerlukan perhatian /perbaikan atau yang tidak sesuai harapan.
Sebutkan usulan pelatihan yang dibutuhkanuntuk memperbaiki kondisi tersebut.
II. TINGKAT PEKERJAAN
Sebutkan :
- Pekerjaan / aktivitas pelayanan dalamorganisasi / unit kerja yang memerlukanperhatian / perbaikan atau yang tidak sesuaiharapan.
- Kasus-kasus yang terjadi, dimana personel
kurang memiliki kompetensi untukmenyelesaikan kasus tersebut
Sebutkan usulan pelatihan yang dibutuhkanuntuk memperbaiki kondisi tersebut.
III. TINGKAT INDIVIDU
Sebutkan :
- Perilaku / penampilan individu yang kurangprofesional / tidak sesuai harapan (pengetahuan, ketrampilan , sikap profesional)
- Karakter –karakter negatif anak buah Sauradayang kurang / tidak menguntungkan bagi iklimdan profesionalitas kerja.
Sebutkan usulan pelatihan yang dibutuhkanuntuk memperbaiki kondisi tersebut.
FORM TNA
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 90/121
90
Sebutkan :
- Perilaku / penampilan individu yang kurangprofesional / tidak sesuai harapan (pengetahuan, ketrampilan , sikap profesional)
- Karakter –karakter negatif anak buah Sauradayang kurang / tidak menguntungkan bagi iklimdan profesionalitas kerja.
Sebutkan usulan pelatihan yang dibutuhkanuntuk memperbaiki kondisi tersebut.
Mengetahui,Wakil Direktur …………
(_________________________ __)
Batu, …………………………..Kepala Unit Kerja,
(_________________________ __)
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 91/121
91
BAB 15
PENILAIAN KINERJA
15.1 Ketentuan Umum :
1. Sesuai dengan kebijakan tentang SDM, rumah sakit mengembangkan penilaian
kinerja bagi staf profesional baik klinis maupun non klinis.
2. Penilaian kinerja dilakukan untuk menilai kinerja individu pegawai dalam setiap tahap
status kepegawaian yang ada.
3. Tahap-tahap status kepegawaian yang perlu dilakukan penilaian :
a. Percobaan kontrak kerja
b. Kontrak kerja
c. Percobaan calon pegawai
d. Calon Pegawai
e. Penilaian bulanan untuk insentif
f. Penilaian kinerja tahunan
g. Penilaian untuk percobaan mutasi
h. Penilaian untuk kenaikan golongan
i. Penilaian khusus jabatan
4. Penilaian kinerja bukan satu-satunya sebagai alat untuk pengambilan keputusan,
melainkan berbagai sudut pandang yang ada pada penampilan kerja pegawai yang
dapat diperoleh melalui pembicaraan dengan para pimpinan terkait.
15.2 Ketentuan Khusus :
1. Instrumen penilaian kinerja dibuat dan terus diperbaiki oleh Bagian SDM dengan
memperhatikan masukan dari seluruh unit kerja.
2. Sistem penilaian kinerja diusahakan dalam bentuk online melalui sistem informasimanajemen, bila belum bisa menggunakan kertas sebagai medianya.
3. Penilaian kinerja menggunakan sistem 360 derajad, kecuali untuk penilaian tahunan
dinilai oleh pimpinan langsung dengan menggunakan instrumen kewenangan klinis
untuk staf klinis, dan menggunakan job description (uraian kerja) untuk staf non
klinis.
4. Penilaian bulanan untuk insentif tidak berlaku untuk pegawai medis, kecuali bila
sedang menjabat sebagai kepala unit kerja (bagian atau instalasi).
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 92/121
92
15.3 Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan faktor kunci
guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya
kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam
organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan
organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui
kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.
Menurut Bernardin dan Russel ( 1993 : 379 ) “ A way of measuring the contribution
of individuals to their organization “. Penilaian kinerja adalah cara mengukur
konstribusi individu ( karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja.
Menurut Cascio ( 1992 : 267 ) “penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau
deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang
atau suatu kelompok”.
Menurut Bambang Wahyudi ( 2002 : 101 ) “penilaian kinerja adalah suatu evaluasi
yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja / jabatan seorang
tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya”.
Menurut Henry Simamora ( 338 : 2004 ) “ penilaian kinerja adalah proses yang
dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan”.
15.4Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan
sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang bersifat efaluation harus
menyelesaikan :
1.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi 2.Hasil penilaian
digunakan sebagai staffing decision
3.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar meengevaluasi sistem seleksi. Sedangkan
yang bersifat development penilai harus menyelesaikan : 1)Prestasi riil yang dicapaiindividu. 2) Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja. 3) Prestasi-
pestasi yang dikembangkan.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 93/121
93
15.5 Manfaat Penilaian Kinerja
Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi
perencanaan kebijakan organisasi adapun secara terperinci penilaian kinerja bagi
organisasi adalah :
1) Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
2) Perbaikan kinerja
3) Kebutuhan latihan dan pengembangan
4) Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.
5) Untuk kepentingan penelitian pegawai
6) Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja diakses : 21-02-2013
15.6 Tahap-tahap yang perlu penilaian kinerja di RS Baptis Batu meliputi :
1) Penilaian Percobaan Kontrak Kerja (3 bulan setelah penandatanganan Perjanjian
Kontrak Kerja Waktu Tertentu / PKWT)
2) Penilaian Masa Kontrak Kerja (1 tahun kontrak kerja )
3) Penilaian Masa Percobaan Calon Pegawai (3 bulan setelah SK Percobaan Calon
Pegawai)
4) Penilaian Masa Calon Pegawai (9 bulan kemudian dari masa percobaan calon pegawai)
5) Penilaian Kenaikan Golongan : sesuai dengan waktu kenaikan golongan pada
sistem kepegawaian RS Baptis Batu.
6) Penilaian Percobaan Mutasi : setelah 6 bulan masa percobaan mutasi.
7) Penilaian Khusus Kepemimpinan untuk Manajer dan Kepala Unit Kerja (tiap
tahun sesuai dengan SK jabatan).
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 94/121
94
Berikutnya akan dikembangkan :
1) Penilaian kinerja bulanan untuk input bagi pembagian jasa service / insentif.
2) Penilaian kinerja tahunan : berdasarkan kumulasi dari penilaian bulanan
digunakan untuk memberi penghargaan kinerja output (bonus).
15.7 Penyusunan Instrumen Penilaian Kinerja
1) Input item-item penilaian adalah dari Visi, Misi, Nilai-Nilai RS. Baptis Batu
selanjutnya disebut kompetensi inti, kompetensi peran pegawai (sesuai
kedudukan struktural pegawai), dan kompetensi fungsional (sesuai pekerjaan
fungsional pegawai), serta kompetensi legalitas (berbagai persyaratan legal yang
harus dimiliki pegawai).
2) Kompetensi disusun oleh Bagian SDM, kemudian memberikannya kepada unit
kerja untuk mendapatkan masukan atau feedback .
3) Penilai memberi bobot seberapa penting tiap item instrumen, kemudian rata-rata
bobot akan dipakai sebagai bobot setiap item instrumen.
4) Mekanisme update instrumen sangat diperlukan untuk memperbaiki konten atau
isi instrumen. Masukan untuk update instrumen dapat dilakukan dari masukan
baik dari Bagian SDM, dan dari unit kerja masing-masing yang akan melakukan
update instrumen menyerahkannya ke Bagian SDM. Instrumen yang telah
diupdate dipakai untuk penilaian kinerja, dengan tetap mencantumkan seberapa
penting tiap item instrumen sebagai bukti bahwa pegawai menyetujui instrumen
tersebut dipakai.
15.8 Metode penilaian
Metode Penilaian sbb :
1) Proses penilaian diawali dari identifikasi oleh Bagian SDM tentang pegawai yang perlu dilakukan penilaian.
2) Metode penilaian dilakukan secara 360o terdiri atas 4 orang, meliputi :
(1) Diri sendiri (bobot 0, 5)
(2) Rekan kerja 2 orang (masing-masing memiliki bobot 0,5), bila terlalu sedikit
penilai, untuk kebutuhan validitas dapat menggunakan pegawai bagian lain
yang paling sering kontak dengan pegawai yang bersangkutan. Bagian SDM
akan menentukan pegawai yang akan menilai.(3) Atasan langsung (bobot 1)
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 95/121
95
3) Selanjutnya Bagian SDM menentukan proses penilaian, bersifat rahasia, hanya
Bagian SDM yang tahu siapa yang dinilai dan siapa yang menilai. Bila
diperlukan klarifikasi atau pembuktian keabsahan penilaian, maka dapat
dilakukan bersama dengan kepala unit kerja pegawai yang bersangkutan, dan
tetap bersifat rahasia.
4) Setelah penilaian selesai, dilakukan pencetakan dan ditandatangani oleh pegawai,
atasan pegawai.
5) Wakil Direktur menentukan keputusan atas hasil penilaian yang dilakukan sesuai
hasil penilaian.
15.9 Hasil Penilaian
Hasil penilaian secara kualitas memiliki predikat sbb :
Sangat Baik [ SB ] = nilai mendekati 100% total skor = > 87,5%Baik [ B ] = ni lai mendekati 75% total skor = 62,5% - 87,50%Cukup [C ] = nilai mendekati 50% total skor = 37,5% - <62,5%Kurang [ K ] = nilai mendekati 25% total skor = 12,5% - <37,5%Sangat Kurang [ SK ] = nilai mendekati 0% = <12,5%
Ilustrasi sbb :
0% 25% 50% 75% 100% tot. skor| | | | |
12,5% 37,5% 62,5% 87,5%
SK K C B SB
15.10 Keputusan Hasil Penilaian
Hasil penilaian menimbulkan konsekuensi-konsekuensi bagi pegawai sbb :
1) Bila memenuhi syarat nilai, maka dapat melanjutkan ke Status Kepegawaian
berikutnya.
2) Bila tidak memenuhi syarat nilai yang ditentukan, maka diatur ketentuan-ketentuan
sbb :
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 96/121
96
NO TUJUAN SYARATMINIMALHASIL(TOTAL DANPROFESI)
WAKTUPENILAIA
N
BILA PENILAIAN KE-1 TIDAKMEMENUHI SYARAT
BILA PENILAIAN KE-2 TIDAKMEMENUHI SYARAT
KETERANGAN
MenilaiPercobaanKontrak
Kerja
“Cukup” 3 bulansetelahstart
kontrak
Stop Kontrak -
MenilaiMasaKontrakKerja
“Baik” 1 tahunmasakontrakkerja
Kontrak Diperpanjang atau Stopsesuai kebutuhan Rumah SakitBila diperpanjang, penilaian ke-2 setelah 6 bulan
Kontrak Dihentikan + PenilaianLaporanPegnalaman Kerja
MenilaiMasaPercobaanCapeg
“Baik” 3 bulanmasaCaPeg
Masa Capeg dihentikan, pegawai dimasukkan kembalimasa kontrak atau Capeg tidakdilanjutkan sesuai situasi RS.Baptis Batu.
Bila kontrak dilanjutkan, dinilaike-2 setelah 6 tahun.
Stop Masa Kontrak.
MenilaiMasa Capeg
“Baik” 9 bulansetelah
Perco- baanCapeg
Masa Capeg diteruskan.Dinilai ulang ke-2 setelah 6
bulan
Dinilai ke-3 setelah 6 bulan.Jika tetap tidak memenuhi
syarat, maka kepegawaiantidak dilanjutkan.
+ PenilaianLaporan
Pengalaman Kerja
MenilaiuntukKenaikanGolongan
“Baik” SesuaiSistemKepegawaian
Penilaian ke-2 diulang setelah 3 bulan
Penilaian ke-3 diulang setelah6 bulan,
Jika tetap tidak memenuhisyarat, diulang lagi 1 tahunkemudian, Pegawai mulaidimasukkan ke dalamProgram Pembinaan Pegawaiyang diatur dalam KebijakanTersendiri.
Jika tetap tidak memenuhi
syarat ditetapkan pegawaiyang bersangkutan tidak akan berubah golongankepegawaiannya.
PenilaianJabatanStruktural
“Baik” 6 bulan pertama(masa perco- baan)
1 tahun(masaevaluasi)atau sesuaiSK.
Yang bersangkutan akan digantidengan pegawai lain yang lebihkompeten.
Yang bersangkutan memerlukan pelatihan khusus untukmeningkatkan kemampuan.
- Instrumen yangdipakai1) Penilaian
khususmanajerial.
Penilai adalah :1) Diri sendiri2) 2 anak buah3) Atasanlangsung
15.11 Instumen Penilaian Soft Kompetensi Inti.
Soft kompetensi (Core Competency) inti adalah Sekumpulan soft competency yang harus
dimiliki oleh setiap karyawan dalam perusahaan/organisasi
Daftar soft kompetensi inti untuk RS Baptis Batu Batu berakar dari Visi, Misi, serta
Nilai-Nilai di RS Baptis Batu sbb :
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 97/121
97
KOMPETENSI NO INDIKATORBelas kasihan 1 Peduli pada kebutuhan klien dan memiliki hati untuk menolong.
2 Tetap setia/konsisten walau pertolongan yang akan dilakukan tidak mudah.Asertif 3 Mengatakan pendapatnya dengan lugas.
4 Tidak ada tendensi untuk melukai lawan bicara.Profesionalitas 5 Selalu belajar dengan lebih mendalam pada profesinya.Tim kerja 6 Rela melepaskan ego untuk kepentingan bersama.
7 Dengan mudah rela menggantikan teman yang berhalangan dan dapat dipercayaakan menolong kesulitan teman yang lain.
8 Aktif mengambil pekerjaan dan tanggung jawab tanpa harus diminta.Integritas 9 Tidak mudah goyah mengikuti sesuatu yang negatip dan tidak akan berbohong (
bila berbicara sesuai dengan fakta yang ada).
10 Memiliki ketulusan hati dalam melayani.11 Disiplin : datang tepat waktu, selau ijin saat meninggalkan ruang kerja.
Sejahtera 12 Bebas dari konflik pribadi dan orang lain saat bekerja.13 Menampilkan kebahagiaan dalam bekerja, tidak mudah berkeluh kesah.14 Aktif berperan dalam doa tiap shift kerja, renungan, dan kebaktian.15 Selalu memiliki energi penuh ( antusias, gembira saat bekerja).16 Mendapatkan energinya dari Tuhan, dan memiliki ketetapan hati yang kuat
bahwa pekerjaannya untuk Tuhan.
17 Terbuka dengan orang lain, mencari dukungan positip untuk hidupnya.
15.12 Instrumen Penilaian Soft Kompetensi Peran.
Soft kompetensi peran (Role Competency) adalah sekumpulan soft competency yang
dibutuhkan untuk menjalankan FUNGSI dan PERAN yang dituntut oleh suatu
kelompok pekerjaan.
Soft kompetensi peran berbeda-beda sesuai dengan kelompok pekerjaan di unit kerja
masing-masing.
15.13 Instrumen Penilaian Soft Kompetensi Fungsional.Soft kompetensi fungsional (Functional Competency) adalah Sekumpulan soft
competency yang dibutuhkan untuk menjalankan FUNGSI dan PERAN yang dituntut
oleh suatu sub kelompok pekerjaan.
Soft kompetensi fungsional berbeda-beda sesuai dengan profesi masing-masing.
15.14 Instrumen Penilaian Hardskill.
Hard kompetensi adalah pengetahuan ( knowledge ) & keterampilan ( technical skill ) yang
harus dimiliki oleh sdm agar mampu berkinerja sesuai yang ditetapkan organisasi
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 98/121
98
Instrumen untuk hardskill sesuai dengan ketrampilan psikomotor yang dilakukan sesuai
dengan profesi masing-masing
15.14 Instrumen Penilaian Laporan Pengalaman Kerja
Pegawai wajib memaparkan pengalaman kerjanya selama setahun bekerja di RS Baptis Batu.Pegawai-pegawai ini meliputi pegawai kontrak yang akan memasuki masa calon pegawai dan
calon pegawai yang akan memasuki masa pegawai tetap.
Instrumen sbb :
1) Fokus
a. Apakah yang sebenarnya sedang Anda kerjakan pada posisi jabatan Anda sekarang,
jelaskan mengapa hal itu begitu penting?
b.
Apa yang menjadi perhatian utama dari pekerjaan Anda. Hal-hal apa yang mengganggu perhatian Anda dalam bekerja, sampai sejauh mana hal itu mengganggu Anda?
2) Nilai
a. Pada saat Anda bekerja, hal-hal apa saja yang Anda pegang teguh sehingga itu merupakan
sesuatu yang sangat sulit Anda abaikan.
b. Pada saat Anda mulai bekerja di RSBB, hal-hal apa saya yang Anda dapatkan sehingga
itu mempengaruhi Anda sebagai pribadi dan sebagai profesional.
3) Sikapa. Dalam pekerjaan Anda, siapakah yang Anda layani?
b. Bagaimana Anda seharusnya melayani mereka, jelaskan dengan lengkap dalam segala
aspek yang mereka butuhkan.
4) Motivasi
a. Di dalam pekerjaan Anda, jelaskan hal-hal apa saya yang paling memotivasi Anda untuk
melakukan pekerjaan Anda dengan lebih giat.
b. Apabila faktor-faktor ini datang atau hadir ke dalam kehidupan Anda misalnya tentanggaji / uang, jabatan, kedudukan, aktualisasi diri, pelayanan, pengembangan diri,
panggilan, keterpaksaan, masa depan, keyakinan, dsb bagaimanakah gambarannya itu
dalam diri Anda.
5) Tentang Unit Kerja
a. Sebutkan hal-hal yang positip di Unit Kerja Anda, demikian juga hal-hal yang Anda
temukan kurang baik di Unit Kerja Anda, jelaskan mengapa.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 99/121
99
b. Sebutkan hal-hal apa saya yang dapat dikembangkan di Unit Kerja Anda, jelaskan
mengapa hal tersebut ada kemungkinan untuk dilakukan.
15.15 Instrumen untuk penilaian kepala unit dan manajer
Instrumen penilaian untuk kepala unit dan manajer difokuskan pada leadership dan
manajerial sbb :
LEADERSHIP
NO ITEM ANALISIS
1 Memiliki visi yang jelas yang dapat diketahui oleh anak buah.2 Memiliki rencana ke depan yang dapat diukur.3 Komitmen menjadi sesuatu yang prioritas4 Pribadi yang simpatik dan bersahabat terhadap anak buah.5 Mampu menghargai dirinya secara positif di hadapan anak buah6 Memikirkan peningkatan kesejahteraan bagi anak buah7 Membuka diri terhadap masukan dari anak buah8 Keteladanan hidup melalui pikiran, perkataan dan tindakan9 Rendah hati
10 Memberi inspitasi dalam meningkatkan produktifitas kerja anak buah11 Mendorong dan memfasilitasi anak buah untuk terus belajar12 Memberi perlakuan yang bijaksana terhadap anak buah13 Memberi penghargaan yang positif terhadap ide anak buah14 Memberi penghargaan dan teguran dengan tepat15 Bersikap tenang saat menghadapi masalah
16 Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam menghadapimasalah yang urgent
17 Mendelegasikan tugas-tugas dengan penuh kepercayaan kepada anak buah
KOMUNIKASI
NO ITEM ANALISIS
1 Menyampaikan perintah atau tugas dengan jelas kepada anak buah2 Menyampaikan pesan dengan metode yang tepat
3 Anak buah mendapatkan penjelasan yang intens tentang perkembanganrumah sakit
4 Menyampaikan prosedur kerja dengan jelas
5 Memberi kesempatan kepada anak buah untuk memberi feedback terhadap program atau kegiatan yang dilakukan
6 Memberikan kesempatan kepada anak buah untuk mengemukakan pendapat ketika diperhadapkan dengan kesulitan
7 Terbiasa dengan keterbukaan8 Anak buah selalu dimintai pendapat untuk mengembangkan rumah sakit
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 100/121
100
9 Menjadi pendengar yang baik atas permasalahan yang dihadapi anak buah10 Menjadi pendengar yang baik atas permasalahan yang dihadapi anak buah11 Selalu menggunakan perkataan yang membangun12 Menggunakan bahasa tubuh yang baik saat berbicara dengan anak buah
13Karena kepemimpinannya, menyebabkan minimnya miskomunikasi dalamtim kerja
14 Mampu mencari alternative “win win solution”15 Selalu mencari data yang tepat untuk isu-isu yang datang16 Rapat-rapat berjalan dengan efektif
TEAMWORK (KERJASAMA)
NO ITEM ANALISIS
1 Mampu mengatasi hal-hal yang mengganggu keseimbangan kelompokkerjanya.
2 Mampu membuat skala prioritas tindakan bersama anak buah3 Merayakan keberhasilan tim secara bersama-sama4 Menciptakan interaksi yang positip di antara anak buah
56 Mampu menciptakan budaya saling menghormati, mempercayai dan
melengkapi di antara anggota tim7 Menolong anak buah berfungsi efektif di dalam tim8 Mengenal kemampuan anak buah dan melakukan adaptasi dengan baik9 Pada keadaan tertentu mampu mengambil alih tugas anak buah
10 Selalu antusias dalam berkoordinasi dengan anggota tim
11 Anggota timnya tidak pernah merasa khawatir dengan pekerjaannya karenamereka merasa tidak sendiri
12 Mendorong anggota terbiasa memberi masukan untuk perbaikan kerja tim13 Menciptakan iklim yang jujur dalam tim kerja14 Karena kepemimpinannya, tim menjadi seperti sebuah keluarga
15 Karena kepemimpinannya, hubungan pribadi di antara anggota tim salingmenguatkan
16 Karena kepemimpinannya, semangat sebagai suatu tim sangat menonjol diunit kerjanya
17 Karena kepemimpinannya, anggota tim merasa sedang berjalan pada tujuanyang sama
18 Tetap rendah hati atas keberhasilan timnya dengan antusias mendorong timlain untuk mencapai keberhasilan yang lebih baik
EXELENT SERVICE
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 101/121
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 102/121
102
15 Moment pelatihan adalah saat yang ditunggu-tunggunya
15.16 Instrumen untuk penilaian bulanan
Instrumen untuk penilaian bulanan berasal dari target-target individu untuk untukmencapai Key Performance Indikator .
Indikator KinerjaUtama = Key Performance Indicators (KPI) adalah ukuran kinerja yang
memiliki karakteristik sbb :
a. Menjelaskan apa yang harus Anda lakukan untuk meningkatkan kinerja secara
dramatis.
b. Menyajikan serangkaian ukuran yang focus pada aspek-aspek kinerja organisasi yang
paling penting untuk keberhasilan organisasi pada saat ini dan waktu yang akan
datang.
Instrumen untuk target individu dikembangkan sesuai dengan unit kerja masing-masing
sesuai dengan peran dan fungsinya, masing-masing individu maksimal 10 item target
individu.
BAB 16
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 103/121
103
TUNJANGAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI
16.1 Tunjangan Kesehatan Pegawai
A. Ketentuan Umum
1. Setiap pegawai RS Baptis Batu berhak mendapat tunjangan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan rumah sakit.
2. Pemberian tunjangan kesehatan bertujuan untuk menjamin kesejahteraan pegawai /
karyawan untuk selalu mendapatkan personel kesehatan yang sehat.
3. Tunjangan kesehatan diatur pemberiannya baik melalui asuransi kesehatan,
Jamsostek, maupun sistem plafon dengan memperhatikan kemampuan rumah sakit.
4. Tunjangan kesehatan untuk kecelakaan kerja diberikan melalui Jamsostek; yang
diikutkan untuk asuransi ini adalah pegawai tetap.
5. Tunjangan kesehatan untuk anak sesuai dengan ketentuan PKB tentang jumlah dan
kriteria anak yang ditanggung oleh pegawai / karyawan.
B. Ketentuan Khusus
1. Tunjangan kesehatan pegawai diberikan dengan proporsi yang berbeda antara
pegawai kontrak, calon pegawai, pegawai tetap dan pensiunan.
2. Bagi pegawai / karyawan jika RS Baptis mengikutsertakan asuransi kesehatan maka :
a. Pegawai laki-laki menanggung isteri dan anak (maksimal 3 sesuai ketentuan)
b. Pegawai perempuan, jika suami tidak bekerja / bekerja tetapi tidak mendapat
fasilitas kesehatan / mempunyai penghasilan lebih rendah dari pegawai
perempuan yang bersangkutan yang dinyatakan dengan Surat Pernyataan, maka
karyawati tersebut dapat menanggung suami dan anak (maksimal 3 sesuaiketentuan).
c. Pegawai perempuan yang tidak ada suami (janda) yang memiliki anak, maka anak
(maksimal 3 sesuai ketentuan) menjadi tanggungan RS Baptis Batu.
3. Jika RS Baptis tidak mengikutsertakan asuransi kesehatan dan yang tidak dijamin
asuransi kesehatan maka diatur sebagai berikut,
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 104/121
104
a. Plafon biaya rawat jalan ditentukan maksimal Rp 1.000.000 / tahun / orang atau
maksimal per keluarga sejumlah keluarga yang menjadi tanggungannya tidak
termasuk biaya pemeriksaan dokter.
b. Rawat Inap kelas II di RS Baptis (kecuali Pejabat Struktural dan Dokter
ditentukan dengan kebijakan Direktur yang disetujui Pengurus YRSBI termasuk
kasus khusus). Apabila dirujuk oleh RS Baptis maksimal mendapat plafon Rp
100.000.000 (seratus juta rupiah) untuk karyawan / wati dan Rp 25.000.000 (dua
puluh lima juta rumiah) untuk tanggungannya sendiri per kasus.
4. Bila Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan, pedoman untuk plafon kesehatansbb :
No. JenisTunjangan
PegawaiKontrak
Capeg Pegawai Tetap PegawaiPensiun
KeluargaPegawai Tetap
1 Rawat Jalan Plafon Maks50% X Rp.1.000.000,-/
tahun
Plafon Maks 75% XRp. 1.000.000,-/
tahun
Plafon MaksimalRp 1.000.000,-
/tahun
Plafon MaksimalRp 1.000.000,-
/tahun
Plafon maksimalRp 1.000.000,- /individu /tahun ,
maksimal 3 anak.
2 Rawat Inap Plafon Maks50% X Rp.2.000.000,-/
tahun
Plafon Maks 75% XRp. 2.000.000,-/
tahun
Plafon MaksimalRp. 2.000.000,- /
tahun
PlafonMaksimal Rp.2.000.000,- /
tahun
Plafon maksimalRp 2.000.000,- /individu /tahun ,
maksimal 3 anak.
Rawat Jalan dan Rawat Inap di luar RSBB harus melalui rujukan dari RSBB.
3 IGD di luarRSBB
Plafon Maks50% X Rp.
2.000.000,- /tahun
Plafon Maks 75% XRp. 2.000.000,-
Plafon MaksimalRp. 2.000.000,- /
tahun
PlafonMaksimal Rp.2.000.000,- /
tahun
Plafon MaksimalRp. 2.000.000,- /individu /tahun ,
maksimal 3individu
4 Operasi 38%ditanggung
RSBB,Plafon Makstunjangan Rp5.000.000,-
56% ditanggungRSBB,
Plafon Makstunjangan Rp7.500.000,-
75% ditanggungRSBB,
Plafon Makstunjangan Rp10.000.000,-
75%ditanggung
RSBB,Plafon Makstunjangan Rp10.000.000,-
Plafon maksimalRp 10.000.000,- /individu /tahun ,
maksimal 3individu
5. Pedoman untuk tarif pemeriksaan pegawai pada saat menggunakan sistem plafon :1. Jasa dokter termasuk visite dan administrasi gratis
2. Biaya kamar (rawat inap) dan bahan non medis gratis
3. Discount 5% untuk : pemeriksaan laboratorium, radiologi, ambulance.
4. Discount 10% untuk : rehabilitasi medik, tindakan khitan, tindakan KB, dan
persalinan.
5. Discount 20% untuk obat-obatan.
6. Bila memakai paket harga sesuai paket.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 105/121
105
7. Biaya persalinan ditanggung rumah sakit, tidak termasuk alat dan bahan; bila
melalui proses operasi menggunakan plafon operasi.
8. Bila minta naik kelas maka pegawai membayar penuh.
6. Pegawai harian tidak mendapatkan tunjangan kesehatan, namun bila periksa di RS
Baptis Batu mendapatkan discount obat 20% semua, jasa dokter tidak dipungut biaya.
7. Bagi pensiunan : bagi pegawai yang memasuki pensiun normal (sesuai ketentuan
Dana Pensiun Baptis) diberikan fasilitas kesehatan bagi diri sendiri dan pasangannya
(suami / istri yang sah dan terdaftar saat yang bersangkutan pensiun) di RS Baptis
tanpa fasilitas rujukan.
8. Bagi pegawai yang mengajukan pensiun dini sudah tidak berhak lagi mendapat
pelayanan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarganya. Kecuali bagi mereka yang
pensiunnya direkomendasikan oleh RS misalnya karena sakit berat atau cacat tetap
sehingga tidak dapat melakukan pegawaian kedinasannya.
9. Hal-hal yang tidak mendapatkan tunjangan kesehatan bagi pegawai dan keluarga adalah :
a. Pemeliharaan kecantikan, bedah plastik dan sejenisnya
b. Pembetulan/ koreksi terhadap cacat bawaan atau kelainan yang telah ada sebelum
menjadi pegawai
c. Pengguguran kehamilan atau pengobatan terhadap kegagalan pengguguran kehamilan
d. Penyakit/ cedera/ cacat tubuh sebagai akibat tindakan yang disengaja, misalnya usaha
bunuh diri atau kelalaian pegawai seperti penyakit akibat merokok, tertular HIV/
AIDS oleh karena lalai menggunakan alat pelindung diri
e. Penyakit akibat perbuatan asusila
f. Pemeriksaan Laboratorium/ X-ray/ prosedur/ tindakan dan lain sebagainya yang
bukan perintah dokter/ staff
g. Pengobatan gigi yang bukan bersifat penyembuhan penyakit
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 106/121
106
10. Kelas hak rawat pegawai RS Baptis Batu dan Keluarga
Pegawai berhak mendapatkan hak rawat sesuai kelas sbb :
NO JABATAN HAK
RAWAT
KETERANGAN
Direktur VVIP
Wakil Direktur VIP
Manager VIP
Dokter / Dokter
Gigi
VIP
Kepala Bagian /
Instalasi
Kelas 1
Pegawai Tetap Kelas 2
Calon Pegawai Kelas 2
Pegawai Kontrak Kelas 2
Pensiunan Pegawai Kelas 2
16.2 Tunjangan Kesejahteraan Pegawai
16.2.1 Tunjangan Makan
Rumah Sakit Baptis Batu memberikan tunjangan makan kepada pegawai yang
dikelola oleh unit kerja Instalasi Gizi bekerja sama dengan Bagian SDM. Pedoman
pemberian tunjangan makan sbb :
a. Makan diberikan satu kali sehari setiap hari kerja.
b. Apabila pegawai melakukan kerja lembur dan memasuki jam makan selanjutnya,
maka pegawai kembali berhak mendapatkan 1 kali makan.
c. Pegawai berhak mendapatkan penyesuaian makan apabila memiliki alergi tertentu
pada makanan yang disediakan dengan terlebih dahulu memberi tahu Instalasi Gizi
untuk membuat daftarnya.
d. Tunjangan makan juga diberikan kepada pegawai saat mengikuti tugas luar
misalnya mengikuti rapat atau pelatihan yang diatur tersendiri dalam peraturan
tentang pendidikan dan latihan pegawai.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 107/121
107
16.2.2 Transportasi dan Jemputan
Pedoman pemberian fasilitas transportasi dan jemputan sbb :
a. Pegawai mendapatkan tunjangan transport sebagai tunjangan tetap kecuali dokter.
b. Pegawai yang oncall dan dinas di malam hari berhak mendapatkan fasilitas antar
jemput kendaraan mulai jam 10 malam sampai jam 5 pagi.
c. Pegawai yang pelatihan mendapatkan fasilitas antar – jemput kendaraan yang
diatur dalam panduan pemberian fasilitas dinas luag bagi pegawai.
16.2.3 Tunjangan Beras
Pemberian tunjangan beras untuk pegawai sbb :
a. Bagi yang belum menikah mendapatkan tunjangan beras sebesar 10 (sepuluh) kg
setiap bulannya.
b. Bagi pekerja Pria yang telah berkeluarga mendapatkan tunjangan 20 (duapuluh)
kg setiap bulannya.
c. Bagi pekerja wanita bila telah berkeluarga, tetapi suami tidak bekerja atau tidak
mendapat fasilitas tunjangan beras dari tempatnya bekerja, maka mendapatkan
tunjangan 20 (duapuluh) kg setiap bulannya.
d. Bagi pekerja wanita yang telah berkeluarga dan suami bekerja, mendapatkan
tunjangan beras sebesar 10 (sepuluh) kg setiap bulannya.
e. Tunjangan beras diberikan dalam rupa uang dengan besaran disesuaikan dengan
perkembangan harga di pasaran.
16.2.4 Tunjangan Pendidikan dan Latihan Pegawai
Tunjangan Pendidikan dan Latihan Pegawai diatur tersendiri dalam peraturan tentang
Pendidikan dan Latihan Pegawai.
16.2.5 Tunjangan Pendidikan Anak
Pedoman tentang Tunjangan Pendidikan Anak sbb :
a. Tunjangan pendidikan anak diadakan dengan maksud memberikan dukungan
kepada biaya pendidikan anak pegawai.
b. Besar tunjangan pendidikan disesuaikan dengan premi perusahaan asuransi yang
dipilih untuk mengelola tunjangan pendidikan pegawai.
c. Rumah sakit memilih perusahaan asuransi yang terpercaya untuk menjadi mitrarumah sakit dalam memberikan tunjangan pendidikan kepada anak pegawai.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 108/121
108
d. Anak yang mendapat tunjangan pendidikan memiliki persyaratan sbb :
1) Anak sah, dibuktikan dengan akta kelahiran.
2) Jumlah maksimal 3 anak
3) Umur memenuhi persyaratan kriteria umur dari perusahaan asuransi dimana
rumah sakit akan bekerja sama.
4) Anak belum bekerja, belum menikah, maksimal usia 25 tahun.
e. Apabila anak tidak dapat dimasukkan ke dalam asuransi pendidikan karena
persyaratan yang tidak terpenuhi untuk perusahaan asuransi pendidikan, maka
pegawai berhak mendapatkan tunjangan anak.
16.2.6 Kredit Rumah
Pedoman dalam memfasilitasi kredit rumah pegawai adalah sbb :
a. Rumah sakit bekerja sama dengan bank yang terpercaya untuk memberikan
kemudahan bagi kredit rumah pegawai.
a. Setelah terjalin kerja sama, pegawai yang akan mengajukan kredit rumah
mengajukan berkas-berkas permohonannya melalui Bagian SDM.
b. Bagian SDM memeriksa keabsahan kelengkapan dan kelayakan pegawai untuk
mengajukan kredit dan melaporkannya ke Wa.Dir Umum Keuangan.
c. Apabila sudah memenuhi persyaratan, rumah sakit memberikan surat
rekomendasi untuk bank bahwa yang bersangkutan layak untuk pengajuan kredit
perumahan tersebut.
d. Setelah dikabulkan permohonan kredit perumahan, maka dilakukan pemotongan
gaji sesuai besar kredit yang diterima oleh pegawai.
16.2.7 Tunjangan Hari Raya
Pedoman pemberian tunjangan hari raya sbb :a. Perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pegawai tetap
dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun yang besarnya ditetapkan sebesar 1
bulan gaji dan pada pegawai kontrak dan calon pegawai dengan masa kerja
minimal 3 (tiga) bulan diberikan secara proporsional.
b. Tunjangan hari raya diberikan selambat-lambatnya tanggal 13 Desember.
c. Besar tunjangan hari raya adalah sebesar gaji pokok dan tunjangan tetap pegawai,
tidak dipotong asuransi kesehatan, dana pensiun, dan jamsostek, tetapi dipotong pajak.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 109/121
109
d. Tunjangan hari raya diberikan melalui payroll gaji.
16.2.8 Tunjangan Jamsostek
Pedoman tunjangan Jamsostek sbb :
a. Program Jaminan Hari Tua
Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan
tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan
sistem tabungan hari tua.
b. Program Jaminan Kecelakaan Kerja
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi
tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja
sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja.
Iuran untuk program JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan.
c. Program Jaminan Kematian Jamsostek
Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program
Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja.
16.2.9 Bantuan Kematian
Pegawai yang meninggal dunia yang tidak disebakan kecelakaan kerja, perusahaan
akan memberikan bantuan sebesar 2 (dua) bulan gaji sebagai bantuan biaya
pemakaman.
16.2.10 Tunjangan Kesejahteraan untuk Pegawai Pensiun
Berikut ini Pedoman tentang tunjangan kesejahteraan pegawai pensiun sbb :
a. Penghargaan Pensiun
Pegawai yang memasuki usia pension normal diberi penghargaan pensiun sebagai
berikut :
1) Masa kerja minimal 5 – 10 tahun : 1 bulan gaji pokok.
2) Masa kerja lebih dari 10 s.d. 20 tahun : 2 bulan gaji pokok.3) Masa kerja lebih dari 20 tahun : 3 bulan gaji pokok.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 110/121
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 111/121
111
16.2.11 Pakaian Dinas
Penggunaan pakaian dinas diatur tersendiri dalam Kebijakan Direktur dan Pedoman
tentang Peraturan dan Tata Tertib Kerja.
16.2.12 Cuti dan Penghargaan Masa Kerja.
Tentang cuti dan penghargaan masa kerja diatur dalam Kebijakan Direktur dan
Pedoman tentang Peraturan dan Tata Tertib Kerja.
16.2.13 Tunjangan Perumahan Dokter
Pedoman tunjangan perumahan Dokter sbb :
a. Setiap dokter tetap (home dokter) mendapatkan fasilitas rumah dinas.
b. Pengaturan fasilitas rumah dinas ditentukan oleh Direksi dan dipersiapkan oleh sub
unit House keeping.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 112/121
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 113/121
113
17.3 PHK Atas Permintaan Pegawai
Dalam hal pegawai ingin memutuskan hubungan kerja atas kehendak sendiri (mengundurkan
diri), surat permohonan pengunduran diri harus diajukan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari sebelum tanggal pengunduran diri pegawai.
Pegawai yang mengundurkan diri atas kehendak sendiri akan memperoleh hak-haknya sesuai
dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
Pegawai yang mengundurkan diri wajib menyelesaikan semua tanggungan baik kepada
rumah sakit, SPKUK maupun koperasi di bawah naungan SPKUK
Pegawai yang mengundurkan diri wajib mengembalikan kartu pengenal, kartu berobat dan
semua barang yang menjadi hak rumah sakit yang ada pada pegawai
17.4 PHK Karena Tidak Mampu Bekerja Akibat Sakit
Pegawai yang sakit berkepanjangan atau mengalami kecacatan akibat kecelakaan dan tidak
dapat lagi melakukan pekerjaan dapat mengajukan atau dilakukan pemutusan hubungan kerja
Pegawai yang di PHK karena alasan ayat 1 (satu) berhak atas hak-haknya sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
17.5 PHK Karena Meninggal Dunia
Dalam hal pegawai meninggal dunia, maka status hubungan kerja dengan sendirinya berakhir
demi hukum.
Dalam hal pegawai meninggal dunia, kepada ahli waris yang sah akan diberikan hak-hak
pekerja yang harus dipenuhi oleh rumah sakit sesuai dengan peraturan dan perundangan yang
berlaku.
17.6 PHK Karena Telah Mencapai Usia Pensiun
Pegawai yang telah memasuki usia pensiun atau habis masa kerjanya, maka dengan
sendirinya akan diikuti oleh pemutusan hubungan kerja
Karena alasan-alasan yang rasional, dapat dipertanggungjawabkan serta demi kelangsungan
rumah sakit, maka rumah sakit dapat membuat dan menawarkan program pensiun dini bagi
pegawai yang dilakukan secara terbuka, bersifat sukarela dan tanpa ada unsur paksaan
Karena alasan-alasan yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan, pegawai dengan usia
45 tahun dapat mengajukan pensiun dini
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 114/121
114
Pegawai yang di PHK karena pensiun dini berhak mendapat hak-haknya sesuai dengan
peraturan dan perundangan yang berlaku
17.7 PHK Karena Kehendak Rumah sakit
Rumah sakit berusaha untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja selama jalan keluar
yang lain dapat ditempuh
Karena alasan-alasan tertentu yang rasional dan dapat dipertanggungajwabkan serta untuk
kelangsungan rumah sakit, rumah sakit dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, harus
melalui proses bipartit terlebih dahulu.
Hak pegawai yang mengalami PHK karena kehendak rumah sakit wajib dipenuhi oleh rumah
sakit sebagaimana aturan dan perundangan yang berlaku
17.8 PHK Atas Sanksi Rumah sakit
PHK atas sanksi rumah sakit dapat terjadi karena pelanggaran-pelanggaran oleh pegawai
PHK karena pelanggaran yang tidak termasuk kategori pelanggaran berat :
a. Dilaksanakan setelah sebelumnya diberikan peringatan tertulis sebanyak 3 kali
disertai pemberitahuan kepada SPKUK.
b. Yang dimaksud pelanggaran adalah tidak dilaksanakannya kewajiban dan tata tertib
yang tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama dan peraturan Rumah Sakit Baptis
Batu lainnya (yang tidak menyimpang dari isi Perjanjian Kerja Bersama)
PHK karena pelanggaran berat :
a. Dapat dilakukan tanpa peringatan sebelumnya setelah melalui pertimbangan b. Yang dimaksud dalam kategori pelanggaran berat adalah :
• Apabila pekerja waktu melamar/ diterima/ bekerja di Rumah Sakit Baptis
memberi/ memperlihatkan surat keterangan palsu/ yang dipalsukan dengan
maksud mengelabuhi• Melakukan pencurian/ penggelapan/ penipuan/ korupsi• Kebiasaan minum minuman keras/ menggunakan obat terlarang/ narkotik
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 115/121
115
• Menganiaya/ menghina secara kasar/ melakukan ancaman yang
membahayakan pihak atasan, anggota keluarga/ rumah tangga atasan dan
teman sekerja•
Melanggar tata susila, sehingga dapat mengakibatkan kehamilan di luar nikah, perceraian, merusak rumah tangga
• Apabila pekerja berkeras kepala menolak memenuhi perintah yang wajar yang
diberikan kepadanya oleh Atasan
17.9 Uang Pesangon
Pedoman Tentang uang pesangon adalah sbb :
1) Secara ringkas alasan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kompensasi nilai uang
menurut UUK No. 13 tahun 2003 sebagai berikut
No HAK-HAK PEKERJA
ALASAN PHK UangPesangon
UangPenghargaan
Uang
Penggantian
Hak
UangPisah
1 Pengunduran diri :
a. Secara baik-baik mendadak
b. Secara baik-baik mengikuti prosedur
30 hari sebelum tanggap pengunduran
diri.
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
2 Berakhirnya kesepakatan kerja waktu
tertentu untuk pertama kali.
1 kali
3 Mencapai usia pension 2 kali 1 kali 1 kali
4 Pekerja meninggal dunia 2 kali 1 kali 1 kali
5 Kesalahan berat
6 Kesalahan ringan 1 kali 1 kali 1 kali
7 Perusahaan tutup :
a. Rugi terus – menerus
1 kali 1 kali 1 kali
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 116/121
116
b. Efisiensi
8 Mangkir selama 5 hari berturut-turut 1 kali
9 Perubahan status, penggabungan,
peleburan, perubahan kepemilikan :a. pekerja tidak bersedia melanjutkan
hubungan kerja
b. perusahaan tidak bersedia menerima
pekerja bekerja di perusahaan
1 kali 1 kali 1 kali
10 Pekerja ditahan oleh pihak yang
berwajib.
11 Perusahaan pailit 1 kali 1 kali 1 kali
12 Pekerja sakit berkepanjangan dan cacat
akibat kecelakaan kerja.
2 kali 2 kali 2 kali
2. Besar uang pesangon yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang
pesangon adalah sebagai berikut :
Masa Kerja Jumlah
< 1 tahun 1 bulan upah
1 tahun ≤ masa kerja < 2 tahun 2 bulan upah
2 tahun ≤ masa kerja < 3 tahun 3 bulan upah
3 tahun ≤ masa kerja < 5 tahun 4 bulan upah
4 tahun ≤ masa kerja < 6 tahun 6 bulan upah
6 tahun ≤ masa kerja < 7 tahun 7 bulan upah
7 tahun ≤ masa kerja < 8 tahun 8 bulan upah
≥ 8 tahun 9 bulan upah
3. Besar uang penghargaan masa kerja yang diberIkan pada karyawan yang berhak
mendapatkan uang penghargaan masa kerja adalah sebagai berikut :
Masa Kerja Jumlah
3 tahun ≤ masa kerja < 6 tahun 2 bulan upah
6 tahun ≤ masa kerja < 9 tahun 3 bulan upah
9 tahun ≤ masa kerja < 12 tahun 4 bulan upah
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 117/121
117
12 tahun ≤ masa kerja < 15 tahun 5 bulan upah
15 tahun ≤ masa kerja < 18 tahun 6 bulan upah
18 tahun ≤ masa kerja < 21 tahun 7 bulan upah
21 tahun ≤ masa kerja < 24 tahun 8 bulan upah≥ 24 tahun 10 bulan upah
4. Besar uang pengganti hak yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang
pengganti hak adalah sebagai berikut :
a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur dengan penghitungan :
b. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja dan keluarganya ke tempat dimana pekerja
diterima bekerja. Sesuai dengan kebijakan Direktur RS Baptis Batu besar uang tersebut
adalah Rp 5.000,- X masuk kerja.
c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% dari 1 (satu)
bulan upah (gaji dan tunjangan tetap).
5. Besar uang pisah yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang pisah
sesuai dengan KKP tahun 2003 – 2005 adalah sebesar 1 (satu) bulan upah (gaji pokok dan
tunjangan tetap)
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 118/121
118
BAB 19
PEMBINAAN KARAKTER PEGAWAI
Rumah Sakit mengadakan program pembinaan karakter pegawai untuk mendapatkan pegawai
yang memiliki karakter yang baik dan dapat diandalkan.
19.1 Ketentuan Umum
1. Pembinaan karakter dilakukan melalui Bagian Sumber Daya Manusia di bawah
pengawasan Wakil Direktur Umum Keuangan.
2. Pembinaan karakter mencakup keberadaan pegawai yang holistik yang terus
dikembangkan melalui pengkajian dan penerapannya bagi pegawai.
3. Pembinaan karakter terus dikembangkan menuju pencapaian visi, misi dan nilai-nilai
Rumah Sakit Baptis Batu.
4. Pembinaan karakter dapat dilakukan secara umum kepada kelompok pegawai atau secara
khusus kepada individu-individu pegawai yang memerlukan pembinaan.
5. Pembinaan karakter mencakup pembinaan etika dan hukum bagi pegawai dilakukan
melalui Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Baptis Batu.
19.2 Ketentuan Khusus
1. Unit Kerja dapat memberi masukan tentang pegawai-pegawainya yang memiliki karakter
yang kurang baik secara tertulis yang disetujui oleh Wakil Direktur terkait untuk
dilakukan pembinaan oleh Bagian Sumber Daya Manusia.
2. Petugas Pembina karakter memberi umpan balik terhadap pelaksanaan pembinaan karakter
yang telah dilakukan.
3. Aktivitas secara umum pembinaan pegawai dilaporkan melalui laporan bulanan Bagian
Sumber Daya Manusia.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 119/121
119
BAB 19
PENUTUP
20.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pedoman ini adalah manajemen sumber daya manusia yang baik,
terarah, dan visioner yang mendukung upaya pelayanan yang berpusat pada peningkatan
mutu dan keselamatan pasien. Pedoman bersumber pada kebijakan manajemen sumber daya
manusia RS Baptis Batu.
20.2 Mekanisme Perbaikan
Pedoman ini terus diperbaiki untuk peningkatan pelayanan sumber daya manusia.
Mekanisme perbaikan melalui serangkaian input, proses, dan output dari kebijakan tentang
sumber daya manusia yang diterapkan di RS Baptis Batu sehingga akan didapatkan
peraturan yang uptodate untuk mendapatkan pegawai-pegawai yang berkualitas.
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 120/121
120
PEDOMANMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
RS. BAPTIS BATU
RS. BAPTIS BATU
JL. RAYA TLEKUNG NO 1
JUNREJO BATU
8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM
http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 121/121
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi i
Surat Keputusan ii
BAB 1 : PENDAHULUAN 1
BAB 2 : KEBIJAKAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA 3
BAB 3 : PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 8
BAB 4 : REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENETAPAN STAF 10
BAB 5 : KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN 14
BAB 6 : ORIENTASI PEGAWAI 17
BAB 7 : SISTEM KEPEGAWAIAN 19
BAB 8 : KONTRAK KERJA 36
BAB 9 : JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL 38
BAB 10 : ALIH TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 40
BAB 11 : STAF MEDIS SEBAGAI PEGAWAI 42
BAB 12 : PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA 48
BAB 13 : GAJI, TUNJANGAN, INSENTIF DAN LEMBUR 63
BAB 14 : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 71
BAB 15 : PENILAIAN KINERJA 91
BAB 16 : TUNJANGAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI 103
BAB 17 : TERMINASI PEGAWAI 112