paradigma baru dalam pengelolaan air bersih … · mengapa kondisi pelayanan air bersih ... secara...

24
1 © 2005 Arif Budiyono Posted 7 Desember 2005 Makalah Pengantar Falsafah Sains (PPS 702) Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana/S3 Institut Pertanian Bogor Dosen: Prof.Dr.Ir.Rudy C.Tarumingkeng PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH PERKOTAAN --PELAJARAN DARI NEGARA- NEGARA BERKEMBANG Oleh: Arif Budiyono P062040264 [email protected] PENDAHULUAN 1. PERMASALAHAN Usaha untuk meningkatkan pelayanan air bersih di daerah perkotaan Negara-negara berkembang sudah lama dilakukan. Kondisi pelayanan air bersih di daerah perkotaan tersebut dilaporkan oleh Dieterich dan Henderson dalam tahun 1963, dalam laporan mereka kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berjudul “ Urban Water Supply and Needs in Seventy-Five Developing Countries”. Sejak itu, banyak pengalaman dari Negara-negara berkembang yang telah disebar-luaskan melalui jurnal-jurnal dan pertemuan – pertemuan ilmiah, yang kesemuanya itu semakin memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dibidang manajemen air bersih perkotaan. Usaha tersebut mencapai puncaknya dalam Dasawarsa Internasional Air Bersih dan Sanitasi tahun 1981-1990 yang baru lalu. “Technology is not enough” , menjadi slogan yang popular selama Dasawarsa tersebut dan menekankan pentingnya suatu pendekatan interdisipliner untuk meningkatkan

Upload: duongtu

Post on 06-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

1

© 2005 Arif Budiyono Posted 7 Desember 2005 Makalah Pengantar Falsafah Sains (PPS 702) Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana/S3 Institut Pertanian Bogor Dosen: Prof.Dr.Ir.Rudy C.Tarumingkeng

PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH PERKOTAAN --PELAJARAN DARI NEGARA-

NEGARA BERKEMBANG

Oleh:

Arif Budiyono P062040264

[email protected]

PENDAHULUAN 1. PERMASALAHAN

Usaha untuk meningkatkan pelayanan air bersih di daerah perkotaan

Negara-negara berkembang sudah lama dilakukan. Kondisi pelayanan air bersih

di daerah perkotaan tersebut dilaporkan oleh Dieterich dan Henderson dalam

tahun 1963, dalam laporan mereka kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

yang berjudul “ Urban Water Supply and Needs in Seventy-Five Developing

Countries”. Sejak itu, banyak pengalaman dari Negara-negara berkembang yang

telah disebar-luaskan melalui jurnal-jurnal dan pertemuan – pertemuan ilmiah,

yang kesemuanya itu semakin memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dibidang

manajemen air bersih perkotaan.

Usaha tersebut mencapai puncaknya dalam Dasawarsa Internasional Air

Bersih dan Sanitasi tahun 1981-1990 yang baru lalu. “Technology is not

enough” , menjadi slogan yang popular selama Dasawarsa tersebut dan

menekankan pentingnya suatu pendekatan interdisipliner untuk meningkatkan

Page 2: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

2

pelayanan air bersih, dari pada hanya pendekatan disiplin tunggal dari aspek

teknik saja. Tugas seorang insinyur tidak terbatas pada perencanaan,

perancangan, pelaksanaan konstruksi, dan operasi sistem teknik, tetapi meluas

pada kebutuhan untuk mengembangkan kerjasama dengan disiplin ilmu yang lain

dalam sebuah tim antar-disiplin.

Meskipun banyak pengalaman dalam usaha peningkatan pelayanan telah

diperoleh selama Dasawarsa diakui bahwa kondisi pelayanan air bersih di

daerah-daerah tersebut belum berkembang secara memuaskan. Peningkatan

sistem tidak dapat mengimbangi kebutuhan yang terus meningkat, sehubungan

dengan resesi ekonomi yang dialami oleh negara-negara berkembang dan

kondisi-kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan yang lain. Dalam situasi seperti

itu, perubahan kebijakan dan strategi mungkin diperlukan dalam rangka

memenuhi kebutuhan saat ini dan menjaga kelangsungan pelayanan.

Lambatnya perkembangan pelayanan air bersih didaerah perkotaan

negara-negara berkembang memunculkan dua pertanyaan kunci :

(1). Mengapa kondisi pelayanan air bersih didaerah-daerah tersebut tetap saja

buruk, dengan tingkat pelayanan yang rendah dan ketidakmampuan

melakukan peningkatan pelayanan secara meyakinkan?.

(2). Dalam kondisi seperti itu, bagaimana kita dapat meningkatkan pelayanan?.

Peningkatkan pelayanan air bersih didaerah perkotaan negara-negara

berkembang akan bergantung pada kemampuan kita menyerap pelajaran dari

pengalaman masa lampau dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah-

masalah masa kini, atau untuk merencanakana tindakan-tindakan pada masa

mendatang.” Pengalaman adalah guru terbaik,” merupakan ungkapan yang juga

berlaku untuk kasus manajemen air bersih di kota – kota Negara-negera

berkembang. Namun demikian perlu dicatat bahwa pengalaman tersebut akan

lebih bermanfaat apabila dipergunakan bersamaan dengan proses refleksi dan

evaluasi.

Dalam semangat itulah, penulisan ini memcoba merangkum pelajaran –

pelajaran yang diperoleh dari pengelolaan air bersih dikota-kota Dunia Ketiga,

Page 3: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

3

dan mengorganisasi khasanah pengetahuan tersebut secara sistematis, sehingga

hal ini akan lebih bermanfaaat untuk meningkatkan pelayanan didaerah tersebut.

Dengan kata lain, penelitan ini bermaksud merumuskan sebuah paradigma

dalam pengelolaan air berih perkotaan di Negara-negara berkembang. Paradigma

adalah sebuah alat, yang bias membantu para pengambil kebijakan dan para

pengelola air untuk merumuskan duduk perkaranya permasalahan.

1.2 PERAN PARADIGMA DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH

Secara etimologis, kata “paradigma” berasal dari kata latin paradigma,

yang diambil dari kata yunani paradeigma yang dituliskan sebagai paradeknunai,

artinya “memperlihatkan” dalam bahasa inggris modern paradigma berarti “a

pattern, model, or example”.

Dalam literatur ada banyak definisi yang menjelaskan arti “paradigma”

kuhn (1962) mendefinisikan paradigma sebagai “sebuah kerangka kerja untuk

mengorganisasikan.” Bailey (1978) mendefinisikan paradigma sebagai “sebuah

perspektif atau kerangka acuan untuk melihat dunia kemasyarakatan, yang terdiri

dari sekumpulan konsep-konsep dan asumsi-asumsi.” Paradigma adalah “ jendela

jiwa” melalui makna peneliti melihat dunia. Apa yang ia lihat dalam kehidupan

masyarakat adalah sesuatu yang secara obyektif ada, tetapi diartikan

berdasarkan paradigma yang dipilihnya. Menurut Vlachos (1990), “ paradigma”

adalah sebuah penjelasan tentatif mengenai suatu gejala yang umumnya

kompleks, dalam hal tidak tersedianya modal yang bisa disepakati bersama,

tambahnya, paradigma bisa bertindak sebagai kerangka pikir. Bagi Huey (1991), “

sebuah paradigma secara sederhana merupakan kebijaksanaan konvensional

mengenai bagaimana sesuatu hal sudah dilakukan dan harus terus dilakukan.”

Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah sebuah kerangka

kerja yang dipergunakan untuk menganalisa dunia nyata, berdasarkan presepsi

orang-oarang yang terlibat dalam masalah tersebut. Kerangka kerja seperti ini

diperlukan untuk mengklasifikasikan pengetahuan yang ada secara sistematis.

Dalam bidang manajemen, sebuah paradigma yang terpakai akan membantu

para pengelola (manajer) menentukan prinsip-prinsip manajemen yang terbaik,

berdasarkan pengalaman masa lampau, yang bisa dipergunakan sebagai filosofi

Page 4: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

4

dasar untuk mengelola sistem tersebut. Sebuah paradigma memberikan arah

untuk merumuskan kebijakan dan strategi dalam pengembangan sistem.

Komponen utama sebuah paradigma adalah keyakinan metafisik,

generalisasi simbolik, eksemplar, dan nilai-nilai (De Mey, 1982; Kuhn, 1961).

Dalam studi ini, keyakinan metafisik dari paradigma adalah sebuah kerangka

kerja bagaimana pengetahuan dalam pengelolaan air bersih di daerah perkotaan

akan diorganisasikan. Generalisasi simbolik disajikan sebagai sekumpulan

proposisi yang dirumuskan berdasarkan pengalaman dari negara-negara

berkembang. Eksemplar adalah contoh-contoh tipikal yang menjelaskan pola

yang terjadi pada salah satu aspek tertentu dalam bentuk kasus-kasus nyata dari

manajemen air bersih di daerah perkotaan.

Dalam pengembangan ilmu pengetahuan, De Mey (1982)

mengidentifikasikan dua fungsi dari sebuah paradigma : fungsi ekonomi dan

fungsi pisikologi. Sebuah paradigma mempunyai fungsi ekonomi, karena ia

mewakili himpunan pengetahuan dalam rangka yang relatif sederhana. Menurut

Kuhn (1962), hal ini merupakan “sebuah wahana yang tepat untuk meringkas apa

yang telah diketahui.” Fungsi pisikologi dari sebuah pardigma berhubungan

dengan fungsinya untuk mengarahkan dalam usaha pencarian hal-hal yang belum

diketahui. Dalam hal ini, sebuah paradigma memberikan pedoman bagi para

peneliti untuk melakukan penyelidikan yang membuahkan hasil kedalam wilayah

yang tidak diketahuinya (De Mey, 1982).

Paradigma yang dikembangkan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

meringkas pelajaran-pelajaran dari pengalaman masa lampau sehingga bisa

dipergunakan sebagai pedoman dalam pengelolaan sistem penyediaan air bersih

di kota-kota Dunia Ketiga. Secara khusus, paradigma tersebut akan bermanfaat

untuk melakukan perbaikan manajemen air bersih di daerah perkotaan negara-

negara berkembang dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Paradigma tersebut mengklsifikasikan dan menyajikan pengetahuan yang

saat ini ada dalam manjemen air bersih secara sistimatis sehingga

perannya dalam pengembangan air bersih bisa dipahami dengan lebih

baik.

Page 5: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

5

b. Paradigma tersebut menggarisbawahi prinsip-prinsip manajemen yang

diterima sebagai praktek-praktek manajemen terbaik oleh lembaga-

lembaga penyedia air bersih dia daerah perkotaan Negara-negara

berkembang.

c. Paradigma tersebut memberikan sebuah kerangka kerja untuk

mengembangkan strategi peningkatan pelayanan.

d. Paradigma tersebut meindentifikasikan bidang-bidang yang penting untuk

dikembangkan lebih lanjut dalam praktek manajemen, tetapi pengetahuan

dibidang tersebut masih terbatas atau tidak ada wawasan seperti itu akan

meberikan arah dan orientasi untuk pengkajian lebih lanjut dalam

manajemen air bersih di daerah yang dimaksud di atas.

Sebuah pardigma bisa saja berubah pada masa mendatang sebagai hasil

dari pengalaman-pengalaman, pemahaman dan harapan baru meskipun

demikian, sangat penting bagi para manajer dan pengambil keputusan di negara-

negara berkembang untuk memiliki sebuah paradigma sebagai dasar filosofi atau

pedoman dalam pengelolaan sistem air bersih.

1.3 SASARAN PENULISAN Sasaran utama penulisan ini adalah mengembangkan sebuah paradigma

pengelolaan air bersih perkotaan di Negara-negara berkembang. Paradigma ini

akan memberikan penjelasan sementara mengenai kompleksitas permasalahan

manajemen air bersih di kota-kota negara–negara berkembang. Paradigma

tersebut menguraikan karakteristik pelayanan air bersih dikota-kota Dunia Ketiga,

dalam konteks lingkungan fisik dan lingkungan social mereka. Ia juga akan

menunjukan variabel-variabel penentu yang mempengaruhi, kondisi pelayanan air

bersih di daerah – daerah tersebut.

Sasaran kedua berhubungan dengan usaha untuk meningkatakan

pelayanan air bersih pada daerah-daerah tersebut. penulisan ini mengembangkan

pedoman untuk membantu merumuskan strategi peningkatan pelayanan air

bersih didaerah perkotaan Negara-negara berkembang. Ia menunjukan potensi-

Page 6: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

6

potensi untuk meningkatkan pelayanan air bersih, serta kendala-kendala yang

membatasi usaha-usaha tersebut.

1.4 RUANG LINGKUP PENULISAN Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada pengelolaan air bersih daerah

perkotaan Negara – Negara berkembang. Pengelolaan air bersih didefinisikan

sebagai segala usaha untuk memberikan pelayanan air bersih yang meliputi

penerapan teknologi, pengaturan kelembagaan, dan pengelolaan keuangan.

Namun demikian, pusat perhatian dari penelitian ini tidk dibatasi pada operasi dan

pengelolaan sistem air bersih dalam memberikan pelayanan tersebut, melainkan

pada sudut pandang yang lebih luas dalam perumusan kebijakan dan strategi

untuk meningkatkan pelayanan air bersih didaerah tersebut.

Istilah “ perkotaan” dipergunakan sebagai pembanding terhadap

“pedesaan” . Sebuah daerah perkotaan didefinisikan sebagai suatu daerah

dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan secara dominan kegiatan

ekonominya non pertanian. Ukuran kota tidak dijelaskan lebih lanjut, apakah ia

kota kecil, kota besar, atau kota metropolitan. Meskipun pustaka yang tersedia

serta studi kasus mengacu pada kondisi sebuah aglomerasi perkotaan, yang

merupakan suatu kecenderungan penting dinegara-negara berkembang.

Istilah “Negara-negara berkembang” dipergunakan sebagai pembanding

terhadap istilah “ Negara-negara maju”, dan dipergunakan secara bergantian

dengan istilah “Negara-negara Dunia Ketiga”, dan “Negara-negara Kurang

Berkembang”. Istilah – istilah tersebut mengacu kepada Negara-negara

(kebanyakan di Afrika, Asia, dan Amerika Latin) yang status perkembangan

ekonominya secara relative lebih rendah dibandingkan dengan Negara-negara

maju atau Negara industri.

1.5 RENCANA DAN ORGANISASI Penulisan ini dilaksanakan dalam tiga tahap : (1) Pengembangan

kerangka pikir, dan (2) Studi kasus.

Page 7: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

7

Tahap pertama dari pengembangan paradigma adalah membentuk sebuah

kerangka pikir tentang bagaimana peneliti ingin mengorganisasikan akumulasi

pengetahuan di daerah – daerah tersebut keyakinan metafisik adalah persepsi

utama peneliti dalam hubungannya dengan masalah pengelolaan air bersih di

daerah perkotaan negara berkembang.

Tujuan dari tahap kedua adalah merangkum pelajaran – pelajaran yang

diperoleh tentang manajemen air bersih di kota kota Dunia Ketiga, yang

ditemukan dalam literature.Literatur yang relevan diklasifikasikan berdasarkan

berbagai pokok masalah yang berbeda seperti disusun dalam kerangka pikir.

Penemuan-penemuan dari berbagai penelitian, pengalaman lapangan dari

berbagai tempat, dan pendapat – pendapat para ahli dan manajer air bersih

dirangkum, diserap, dan disintesakan sehingga masalah-masalah umum air

bersih didaerah-daerah tersebut dan berbagai pendekatan untuk menyelesaikan

masalah dapat diketahui. Kerangka piker menjadi sebuah “ filter”, untuk memilih

pelajaran –pelajaran yang diperoleh dari pengalaman masa lampau. Pelajaran-

pelajaran yang dapat dari negara-negara berkembang disajikan sebagai

sekumpulan program proposisi. Proposisi-proposisi tersebut menjelaskan

karakteristik kota-kota Dunia Ketiga, kondisi dan karakteristik pelayanan air bersih

mereka, dan prinsip-prinsip manajemen untuk meningkatkan pelayanan. Contoh –

contoh yang biasa ditemukan di dalam literature dari kota-kota dinegara

berkembang mendukung proposisi-proposisi yang dikembangkan tersebut.

Sebuah pedoman untuk mengembangkan strategi untuk meningkatkan pelayanan

air bersih dikota-kota Dunia Ketiga disampaikan, berdasarkan pelajaran-pelajaran

yang diperoleh dari negara-negara berkembang.

Tahap ketiga memperlihatkan penerapan paradigma sebagai kerangka

pikir untuk mengevaluasi dan menjelaskan kondisi manajemen air bersih

perkotaan, dan untuk membantu perumusan kebijakan dan dan strategi pada

suatu daerah tertentu. Manajemen air bersih di Jakarta, di pilih untuk studi kasus

tersebut. Data yang dipergunakan dalam studi ini terutama diambil dari sumber –

sumber sekunder yang ada dalam Master Plan serta dokumentasi lainnya.

Wawancara dengan pejabat pejabat di Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta

Page 8: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

8

(PDAM Jaya) memberikan informasi rinci mengenai beberapa topik yang menarik.

Data tentang pengelolaan air bersih ditingkat nasional dan Struktur Pemerintahan

umum di Indonesia memberikan latar belakang manajemen air bersih di Jakarta.

2. PANDANGAN YANG MENYELURUH 2.1 PENDAHULUAN

Pelayanan air bersih di kota-kota Dunia Ketiga mempunyai dua fungsi yang

seringkali nampak saling bertentangan, yaitu fungsi sosial dan fungsi ekonomi.

Pada sisi sosial, tugas manajemen air bersih adalah untuk menjaga pemerataan

pelayanan dengan mendistribusikan air kepada semua orang, termasuk kaum

miskin yang tidak mampu membayar. Pada sisi ekonomi, manajemen air bersih

harus didasarkan pada manajemen yang efisien dan keseimbangan antara

manfaat dan biaya, karena air semakin langka sementara kebutuhan akan air

meningkat dengan tajam. Jelaslah, konflif antara dua fungsi tersebut bisa terjadi:

apakah sebuah perusahaan air bersih harus dikelola dengan orientasi sosial atau

orientasi bisnis, yang pada gilirannya, akan menentu praktek-praktek manajemen

dan kinerja perusahaan.

Pengelolaan air bersih di kota-kota Dunia Ketiga juga bercirikan

kompelksitas. Banyak asfek, seperti teknologi, ekonomi, soiial, dan politik, harus

diperhatikan dalam praktek manajemen. Kurangnya pemahaman terhadap saling

keterkaitan diantara faktor-faktor tersebut hanya akan menghasilkan kebingungan

yang bisa berakibat manajemen mengalami salah arah.

Bab ini akan menjelaskan sebuah pandangan yang menyeluruh sebagai

paradigma pengelolaan air bersih di daerah perkotaan negara-negara

berkembang. Ini merupakan sebuah kerangka kerja yang dapat membantu para

pembuat kebijakan dan manajer air untuk mengidentifikasikan permasalahaan

dan untuk merumuskan kebijakan dan strategi manajemen air bersih di daerah

perkotaan negara-negara berkembang.

Page 9: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

9

2.2 PERLUNYA PANDANGAN YANG MENYELURUH DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH

Pandangan yang menyeluruh melihat air bersih di daerah perkotaan

sebagai sebuah sistem yang meliputi asfek teknologi, kelembagaan, dan

keuangan, yang saling terkait satu sama lain dalam suatu konteks lingkungan

sosial – ekonomi dan lingkungan fisik. Keterkaitan diantara berbagai variabel yang

berbeda tersebut. Kerangka kerja ini akan membantu kita mencoba beberapa

alternative kebijakan dan mengevaluasi mereka sebelum hal itu diterapkan.

a. Kompleksitas permasalahan.

Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan air bersih, seperti halnya

masalah sumber daya alam lainnya, tidaklah sederhana. Pada tingkatan strategis

itu terdiri dari aspek-aspek teknologi, kelembagaan, dan keuangan.

Peneyelesaian masalah tersebut haruslah memperhitungkan ketiga aspek

tersebut secara simbang. Pandangan yang menyeluruh diperlukan karena

penyelesaian masalah-masalah tersebut tidak terbatas pada pendekatan

teknologi saja, tetapi juga melibatkan aspek-aspek sosial, ekonomi, keuangan,

politik dan lingkungan.

b. Saling terkaitan antara pelayanan air bersih dan lingkungan

Pengembangan pelayanan air bersih akan memberikan dampak dan

konsekuensi terhadap lingkungan, pada kesejahteraan masyarakat, dan

pertumbuhan ekonomi ketersediaan air bersih akan meningkatkan konsumsi air

yang secara keseluruhan menghasilkan kondisi kesehatan masyarakat yang lebih

baik. Akibatnya, masyarakat akan mempunyai lebih banyak waktu untuk

melakukan kegiatan-kegiatan produktif yang berpengaruh terhdap kesejahteraan

mereka, disamping itu, ketersediaan air yang bersih juga akan menarik industri

dan perdagangan untuk menanamkan modal didaerah tersebut, yang merupakan

potensi pengembangan ekonomi dari wilayah tersebut. Ketersediaan air juga akan

mendukung pemeliharaan taman-taman kota dan tempat rekreasi, yang berarti

peningkatan keindahan kota. Dan akhirnya, peningkatan pelayanan air bersih

akan mengerem pengambilan air tanah, dan mencegah kepunahannya. Namun

demikian, peningkatan konsumsi air juga menghasilkan volume air limbah yang

Page 10: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

10

lebih banyak yang dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan oleh

karena itu, peningkatan pelayanan air bersih haruslah diikuti dengan

pengembangan sistem sanitasi.

c. Keterbatasan sumber daya

Pengembangan air bersih di kota-kota Dunia Ketiga dihadapakan pada

keterbatasan keuangan, ketergantungan teknologi, dan sumber daya manusia

yang kurang terampil. Dengan keterbatasan ini, semua sumber daya yang ada

harus dipergunakan secara efisien. Pandangan yang menyeluruh akan membantu

kita menunjukan semua sumber daya yang ada, meskipun kecil dan

mengoptimalkan pemanfaatannya dengan pendekatan yang inovatif untuk

menyelesaikan masalah.

d. Perlunya kesamaan pandangan

Merumuskan kebijakan dan strategi untuk pengembangan air bersih

merupakan suatu proses ajang yang menggabungkan analisi teknologi dan

pengambilan keputusan politik. Analisis teknologi melibatkan berbagai keahlian,

dan karenanya pendekatan antar-disiplin harus diterapkan dalam studi tersebut.

pengambilan keputusan politik melibatkan berbagai kelompok kepentingan yang

harus diperhatiakan. Akibatnya, pertentangan kepentingan bisa saja terjadi, baik

pada tahap analisis teknologi, pengambilan keputusan politik maupun selama

interaksi antara teknokrat dan para politisi.

Dalam kondisi tersebut , kesamaan pandangan terhadap masalah sangat

diperlukan, agar komonikasi diantara berbagai disiplin ilmu yang berbeda dan

berbagai kelompok kepentingan tersebut bisa dijaga. Pandangan yang

menyeluruh dalam pengelolaan air bersih bisa dipergunakan sebagai alat untuk

menyatukan pandangan berbagai kelompok yang berbeda, karena kerangka kerja

ini mencakup variable-variabel yang luas, yang pada gilirannya menjadi minat dari

masing-masing kelompok kepentingan.

2.3 KERANGKA KERJA ANALITIS UNTUK MANAJEMEN AIR BERSIH

Pengelolaan air bersih merupakan sebuah sistem terbuka, dimana

kinerjannya dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada. Gambar 2.1 yang

dikembangkan berdasarkan modal pendekatan sistem (system approach model)

Page 11: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

11

menggambarkan situasi tersebut. Variable bebas adalah lingkungan sekitar, yang

meliputi lingkungan alam (fisik) dan lingkungan sosial. Variable perantara meliputi

aspek-aspek teknologi, kelembagaan, dan keuangan, sedangkan variable terkait

adalah tingkat pelayanan dan efisiensi pengelolaan. Masing-masing unsur dari

sistem tersebut diuraikan lebih lanjut di bawah ini.

2.3.1 Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik bisa dikelompokan menjadi dua, yaitu lingkungan alam

dan lingkungan buatan. Lingkungan alam terdiri dari iklim, kondisi hidrologi, dan

topografi. Iklim mempengaruhi pola kebutuhan air rumah tangga dan kondisi

hidrologi yang menentukan penyediaan air baku. Pentingnya kondisi hidrologi

termasuk jumlah dan kualitas air baku yang tersedia, serta distribusinya

sepanjang tahun. Studi hidrologi merupakan tahap yang sangat penting dalam

membuat keputusan apakah sumber air yang ada mencakupi atau tidak untuk

memenuhi kebutuhan pada masa mendatang. Kondisi topografi mempengaruhi

keputusan dimana instalasi pengolah air, pompa-pompa, tanki-tanki distribusi

harus diletakan, yang akan berpengaruh terhadap cara pengoperasian sistem

tersebut.

Lingkungan buatan manusia meliputi letak geografis dan kualitas

lingkungan. Tata letak geografis termasuk lokasi dan jarak relatif sumber air dan

distribusi spasial kebutuhan air. faktor-faktor yang mempengaruhi tata letak ini

adalah penyebaran penduduk dan kegiatan perkotaan, serta lokasi sumber-

sumber air baku. Faktor-faktor ini akan mempengaruhi proses pengambilan

keputusan dalam perancangan dan perancangan sistem air bersih, biaya

pelayanan, dan cara pengelolaan sistem tersebut.

Indikator kualitas lingkungan yang secara langsung mempengaruhi kinerja

pelayanan air bersih adalah pencemaran air permukaan dan pencemaran serta

penurunan muka air tanah. Pencemaran air permukaan dan air tanah merupakan

konsekuensi dari industrialisasi, urbanisasi, tidak adanya system sanitasi yang

memadai, serta kurangnya usaha penegakan hukum untuk mengendalikan

lingkungan. Penurunan muka air tanah terjadi karena pemompaan air yang

berlebihan sebagai akibat dari terbatasnya kapasitas air piapa. Kadang-kadang,

Page 12: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

12

penurunan muka air tanah juga menghasilkan dampak lanjutan seperti penurunan

permukaan tanah dan intruasi air laut di daerah pantai.

2.3.2 Lingkungan Sosial

Lingkunan sosial terdiri dari kependudukan, kondisi ekonomi, peta politik,

dan tata hukum. Kondisi kependudukan diukur dari segi pertumbuhan, kepadatan,

dan pemerataanya. Tingkat pertumbuhan penduduk di kota-kota negara

berkembang pada umumnya sangat tinggi, sebagai akibat dari tingginya tingkat

kelahiran dan laju urbanisasi. Distribusi dan kepadatan penduduk akan

mempengaruhi pola dari sistem distribusi air. Secara teoritas, distribusi penduduk

dan aktivitasnya bisa diarahkan dan dikendalikan dengan suatu rencana induk.

Namun pengalaman dari negara berkembang menunjukan bahwa pertumbuhan

sebuah kota hampir selalu tidak bisa dikendalikan. Pertumbuhan rumah-rumah

liar di kawasan kumuh merupakan fakta bahwa perkembangan kota tidak bisa

sepenuhnya dikendalikan.

Kondisi ekonomi meliputi kegiatan ekonomi, struktur ekonomi, dan

distribusi pendapatan. Jenis kegiatan ekonomi akan mempengaruhi pola

kebutuhan air non-rumah tangga, sementara kegiatan distribusi sosial dan

ekonomi akan mempengaruhi pola sistem distribusinya. Struktur ekonomi di kota-

kota negara berkembang pada umumnya dikelompokan menjadi sektor forman

dan informal, yang dalam beberapa hal mempengaruhi distribusi pendapatan.

Distribusi pendapatan menunjukan kemampuan membayar dari para pelanggan

untuk pelayanan air bersih yang diterimanya.

Peta politik meliputi sistem politik dan kemampuan politik dari pemerintah

untuk mengembangkan pelayanan air bersih. Sistem politik adalah struktur

pemerintahan secara umum dari suatu negara, yang mempengaruhi penataan

kelembagaan dari perusahaan air bersih. Kemauan politik adalah kesungguhan

pemerintah untuk mengembangkan pelayanan air bersih. Kesungguhan ini

ditunjukan dengan kebijakan pemerintah, program, proyek, hibah, pinjaman dan

subsidi untuk pengembangan air bersih.

Tata hukum adalah humpunan peraturan perundangan dari pemerintah

pusat dan daerah, yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi

Page 13: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

13

pengoperasian dan pengelolaan air bersih perkotaan. Hal ini tidak saja terbatas

pada undang-undang dan peraturan yang menyangkut air bersih, melainkan juga

undang-undang mengenai lingkungan dan peratutan pemerintah yang lain.

2.3.3 Aspek Teknologi

Karena kebutuhannya yang sangat besar, teknologi yang dibutuhkan untuk

mengembangkan pelayanan air bersih di daerah perkotaan negara berkembang

pada kenyataannya sama dengan yang diterapkan di negara maju. Namun

demikian, penerapan teknologi mutakhir pada kendala-kendala pemeliharaan

yang kurang baik, ketergantungan teknologi, kurang terampilnya operator, yang

merupakan faktor-faktor pembeda dibandingkan dengan kondisi di negara maju.

Pemeliharaan sarana air bersih biasanya sangat buruk karena terbatasnya

anggaran dan karena kurang terampilnya teknisi yang mengoperasikan dan

memelihara sistem tersebut. Ketergantungan pada suku cadang yang harus

diimpor juga memberikan andil pada penundaan pemeliharaan dan gangguan

dalam pengoperasian sistem. Pencemaran sumber air baku dari limbah rumah

tangga dan industri, menurunkan efisiensi, instalasi pengolah air, meningkatkan

penggunaan bahan-bahan kimia, dan meningkatkan biaya pengolahan.

Kendala-kendala tersebut membawa kita pada pertanyaan dasar dalam

pemilihan dan penerapan teknologi tepat guna (appropriare technology).

Teknologi tepat guna hendaknya tidak disamakan dengan teknologi sederhana

atau teknologi murah. Karena hal ini tidak akan menyelesaikan masalah dalam

penyediaan air di negara berkembang, lebih-lebih di kota besar. Teknologi

sederhan mungkin bisa diterapkan pada tingkat komunitas (kelompok masyarakat

kecil), tetapi pada tingkatan kota teknologi tinggi seperti instalasi pengolahan air

dan sistem distribus konvensional tetap dibutuhkan.

2.3.4 Aspek Kelembagaan

Pengelolaan air bersih di negara berkembang bisa diklasifikasikan menjadi

tiga tingkatan, yaitu pada tingkat nasional, tingkat daerah, dan tingkat komunitas.

Keterlibatan yang tinggi dari pemerintah pusat dalam memberikan pelayanan air

bersih merupakan perwujudan dari kemauan politik pemerintah untuk

meningkatkan pelayanan, kelemahan pemerintah daerah, dan dibeberapa tempat,

Page 14: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

14

karena pelayanan air bersih merupakan suatu hal yang baru. Pemerintah pusat

terlibat hamper pada semua aspek, dan pada semua tahap pengelolaan sistem,

termasuk aspek teknologi, kembagaan dan keuangan.

Pada tingkat daerah, pelayanan air bersih mungkin diberikan oleh sebuah

dinas dalam pemerintahan daerah, sebuah perusahaan daerah, atau lembaga

swasta yang diawasi oleh pemerintah daerah. Meskipun perusahaan daerah air

bersih membawa misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

manajemen dari sistem tersebut haruslah didasarkan pada prinsip-prinsip

manajemen perusahaan. Ini berarti bahwa sistem tersebut harus diopersikan

secara efisien, sehingga lebih banyak orang bisa menikmati pelayanan tersebut.

Oleh karena itu, perusahaan daerah air bersih harus memiliki otonomi yang cukup

dalam pengambilan keputusan dengan campur tangan politik yang terbatas.

Namun demikian, tingkat otonomi yang dijinkan akan tergantung pada kemapuan

manajemen dari perusahaan daerah tersebut.

Manajemen air bersih pada tingkatnya komunitas bisa dipandang sebagai

salah satu karakteristik dari pelayanan air bersih di daerah perkotaan negara

berkembang. Karena kekurangan kapasitas dan rendahnya kemampuan untuk

membayar, banyak orang di daerah kumuh dan rumah-rumah liar memperoleh

pelayanan air bersih tersebut dari higran-higran umum atau pejaja air. Pada

situasi yang lain, kelompok masyarakat membangun dan mengelola sendiri

sistem air berish mereka yang terpisah dari jaringan air bersih kota.

2.3.5 Aspek Keuangan

Masalah utama dalam pengelolaan keuangan adalah menciptakan

keadilan diantara para pengguna dan pengelola sistem secara efisien dan efektif.

Beberapa prinsip seperti kemandiri (self sufficiency), pemulihan biaya (cost

Recovery), struktur tarif, dan pengalaman sumber daya merupakan pedoman

dalam pengelolaan keuangan dari pelayanan air bersih di kota-kota negara

berkembang.

Kemandirian merupakan ukuran sejauh mana perusahaan dikelola secara

efisien tanpa subsidi dari pemerintah. Pendapatan yang diperoleh harus cukup

untuk membayar biaya opersioanal maupun biaya investasi. Sumber-sumber

pendapatan bisa dari tarif yang dikenakan kepada para pelanggan, pinjaman,

Page 15: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

15

atau subsidi pemerintah. Kontinuitas pelayanan masyarakat agar tarif menjadi

sumber utama pendapatan. Namun seringkali subsidi pemerintah tetap

diperlukan, khususnya untuk memperluas pelayanan air bersih kepada penduduk

miskin perkotaan.

Peningkatan pelayanan haruslah didasarkan pada pemulihan biaya dari

tarif yang dikenakan kepada yang dikenakan kepada pelenggan. Pemulihan biaya

menunjukan bahwa pengembangan sistem tidak tergantung pada pendanaan dari

pemerintah, tetapi didasarkan pada pendekatan pemulihan biaya yang telah

menjadi bagian dari biaya pelayanan.

Struktu tarif menunjukan pemerataan biaya pelayanan diantara kelompok

pengguna. Peraturan tarif haruslah didasarkan pada kebutuhan keuangan dari

perusahaan air bersih serta dampak sosial dan ekonominya kepada masyarakat.

Harga air harus menjaga pengembangan sistem sehingga tingkat pelayanan

dapat ditingkatkan. Struktur tarif progresif dipercaya sebagai pendekatan terbaik

untuk sebagian besar negara berkembang. Pendekatan ini akan menjaga

keadilan melalui subsidi silang (cross subsidi), dan pelestarian air dengan

menerapkan harga yang lebih tinggi bagi pengguana air yang lebih besar.

2.3.6 Tingkat Pelayanan

Tingkat pelayanan meliputi cakupan pelayanan, konsumsi air rata-rata

keanekaragaman pemakaian air, dan kualitas air.

Cakupan pelayanan adalah perbandingan antara penduduk yang dilayani

dan jumlah penduduk kota seluruhnya. Penduduk yang dilayani oleh air bersih

adalah mereka yang mempunyai sambungan langsung kerumah serta orang-

orang yang mengambil air dari hidran umum, atau memebeli air dari penjaja air

(yang sumber lainnya juga berasal dari air pipa). Karena keterbatasan kapasitas

produksi dibandingkan dengan kebutuhan rumah tangga dan industri yang terus

meningkat, banyak orang harus mencari sendiri sumber air bersih mereka

sebagai alternatif atau tambahan air pipa yang tersedia.

Tingkat konsumsi rata-rata adalah perbandingan antara produksi air total

yang dilayani oleh sistem air bersih. Namun demikian, tingkat konsumsi rata-rata

bisa jadi bervareasi antara kelompok dan tingkat pendapatan yang berbeda maka,

pengukuran secara spesial secara tingkat konsumsi rata-rata akan memeberikan

Page 16: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

16

gambaran yang lebih akurat mengenai kondisi pelayanan air bersih pada sebuah

kota, dari pada sekedar rata-rata untuk seluruh kota.

Air bersi di daerah perkotaan negara berkembang dipergunakan terutama

untuk keperluan rumah tangga prosentasi air yang dipergunakan untuk keperluan

air seperti industri dan perdagangan secara relatif rendah, sebagai akibat dari

keterbatsan air yang tersedia.

Meskipun kualitas airnya tidak setinggi yang ada di negara maju, kualitas

air yang didistribusikan di kota-kota negara berkembang tetap harus dijaga untuk

memenuhi persyaratan minimum. Namun demikian, pengendalian kualitas air

pada sistem distribusi pada umumnya sangat terbatas karena kurangnya

peralatan laboratorium.

2.3.7 Efisiensi Pengelolaan

Efiseiensi pengelolaan dalah ukuran kelangsungan sistem manajemen

dalam memberikan dan meningkatkan pelayanan. Hal ini diukur dalam lima

indicator, yaitu produktivitas, efisiensi produksi, air tak terhitung (unaccounted-for

water), dan adanya program-program pengembangan.

Produktivitas adalah angka rata-rata dari jumlah pelanggan yang dilayani

dibagi jumlah karyawan. Hal ini mengukur efektivitas karyawan dalam

memberikan pelayanan kepada para pelanggan. Semakin besar jumlah

pelanggan yang dilayani seorang karyawan, semakin tinggi produktivitas

perusahaan air bersih tersebut. Distribusi karyawan pada berbagai bagian harus

diperhatikan untuk melihat bahwa setiap fungsi di dalam perusahaan ditangani

secara benar.

Efisiensi produksi adalah perbandingan air secara nyata diproduksi dan

kapasitas instalasi pengolah air. Efisiensi tersebut akan tinggi bila kualitas air

baku sama dengan kondisi perancangan dan sistem tersebut dipelihara dengan

baik. Penurunan efisiensi menunjukan adanya penurunan kualitas air baku atau

buruknya program pemeliharaan.

Air tak terhitung merupakan petunjuk kurang efektifnya distribusi air, baik

dari aspek teknis maupun aspek administratif. Kehilang air karena kebocoran

memajukan kurang efektifnya program pemeliharaan, sementara sambungan liar

Page 17: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

17

dan tunggakkan tagihan menunjukkan kurang efektifnya administrasi pelayanan

pelanggan.

Adanya program pengembangan merupakan pertanda bahwa perusahaan

air bersih mengalami perkembangan atau setidaknya menjaga tingkat pelayanan

dalam hal cakupan pelayanan atau dalam memenuhi tingkat konsumsi rata-rata,

atau keduannya berkembang secara bertahap. Pertumbuhan penduduk yang

cepat memerlukan peningkatan kapasitas produksi serta peluasan jaringan

distribusi. Tidak adanya program pengembangan berarti penurunan tingkat

pelayanan.

2.4 RINGKASAN

Pengelolaan air bersih didaerah perkotaan Negara-negara berkembang

merupakan masalah yang kompleks. Hal ini tidak saja melibatkan berbagi pihak

dengan berbagai kepentingan yang berbeda, tetapi juga termasuk bermacam-

macam aspek yang harus dipertimbangakan. Menjaga keseimbangan diantara

berbagai faktor dan pelaku tersebut merupakan kunci keberhasilan dari

peningkatan pelayanan air bersih di daerah-daerah tersebut.

Pandangan yang menyeluruh dalam pengelolaan air bersih diperlukan

karena kompleksitas permasalahan, saling ketergantungan antara pelayanan air

bersih dan lingkungan, keterbatasan sumber daya, dan kebutuhan akan adanya

kesamaan pandangan dalam perumusan kebijakan dan strategi.

Bab ini telah menjelaskan sebuah kerangka pikir, berdasarkan pandangan

yang menyeluruh, yang bisa dipergunakan untuk menganalisa kondisi air bersih

pada suatu daerah perkotaan di negara-negara berkembang. Kerangka piker ini

menekankan bahwa pengembangan tingkat pelayanan dan efisiensi manajemen

harus menjadi tujuan utama dalam pengelolaan air bersih dikota-kota Dunia

Ketiga saat ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, ketiga aspek dalam pengelolaan

air bersih (teknologi, kelembagaan, dan keuangan) perlu dievaluasi kembali

dengan memperhatikan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya kerangka pikir

yang dikembangkan akan berguna bagi para pengambil keputusan dan pengelola

air bersih dalam memberikan “bahasa yang sama” selama perumusan kebijakan

dan strategi.

Page 18: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

18

3. DINAMIKA PERMASALAHAN AIR BERISIH KOTA JAKARTA

3.1 PENDAHULUAN Bab ini dimaksudkan untuk menjelaskan kondisi air bersih kota Jakarta

dengan bantuan prinsip-prinsip manajemen yang disajikan dalam bab 3.

Kesamaan peristiwa dari kondisi air bersih Jakarta dengan proposisi-proposisi

yang dikembangkan, diukur berdasarkan informasi-informasi yang diberikan

dalam bab 4. Kondisi air bersih Jakarta juga dibandingkan dengan kondisi di kota-

kota lain di negara-negara berkembang yang dipilih sebagai contoh-contoh tipikal

tentang kondisi kota di Dunia Ketiga, Seperti diuraikan dalam bab 3.

3.2 LINGKUNGAN 3.2.1 Aglomerasi Perkotaan

Gejala perkembangan kota metropolitan Jakarta sama dengan aglomerasi

perkotaan yang terjadi di kota-kota Dunia Ketiga, seperti dinyatakan dalam

Propinsi 1:

Pertumbuhan kota sangat pesat merupakan sebuah fenomena yang

menggambarkan kota-kota di Dunia Ketiga. Hal ini terjadi baik di kota-kota

pelabuhan maupun pusat-pusat industri, yang biasanya berlokasi di kota-

kota besar. Industrialisasi merupakan daya tarik bagi lebih banyak orang

untuk berpindah ke kota. Akibatnya, kota tumbuh menjadi semakin besar

menjadi sebuah kota raksasa.

Jakarta telah menjadi sebuah kota pelabuhan yang penting sejak abad ke

14. Kota ini juga menjadi pusat pemerintahan jauh sebelum jaman penjajahan dan

dilanjutkan sebagai ibukota negara Indonesia sejak kemerdekaanya pada tahun

1945. Ledakan penduduk yang pertama terjadi selama periode 1945 samapi 1950

setelah kemerdekaan. Ledakan kedua terjadi antara 1958 – 1960. Sejak itu kota

tersebut tumbuh berkembang terus dengan laju pertumbuhan yang sangat tinggi,

dan mencapai puncaknya dalam era industrialisasi selama dua dasawarsa

terakhir.

Page 19: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

19

Pilihan industri-industri pada kota Jakarta dibandingkan kota-kota lain

menunjukan adanya kesamaan karakteristik industrialisasi di Indonesia dengan

negara-negara berkembang di Amerika latin.

3.2.2 Kualitas Lingkungan a. Pencemaran air permukaan

Kondisi air permukaan kota Jakarta sangat cocok dengan rumusan yang

diberikan oleh Propinsi 2 sebagai berikut :

Sebagai akibat tidak diolahnya air limbah industri dan rumah tangga, air

permukaan yang tercemar, yang menjadi sumber utama air baku pada

kota-kota di negara berkembang, menyebabkan dampak yang signifikan

terhadap pelayanan air bersih, karena menurunnya efisiensi produksi dan

meningkatnya penggunaan bahan kimia dalam pengelolaan air.

Kondisi pencemaran air sungai di Jakarta sama dengan kondisi

pencemaran sunagi Huangpu di kota Shianghai. Pada kedua tempat tersebut,

sungai-sungai setempat yang menjadi sumber air baku utama untuk sistem air

bersih kota tersebut telah tercemar oleh limbah industri dan limbah perkotaan

yang tidak diolah. Penyebab pencemaran air pada kedua kota itupun sama.

Limbah industri dan rumah tangga yang tidak diolah langsung dibuang kedalam

sungai-sungai yang berfungsi sebagai jaringan air limbah (sewerage system).

Peningkatan kepadatan penduduk dan pertumbuhan industri yang sangat cepat di

sepanjang sungai tentu saja mempertinggi teingkat pencemaran.

Setidaknya dalam jangka pendek, penggunaan air baku tercemar terpaksa

harus diterima dengan beberapa konsekuensi. Pertama, kadang-kadang kualitas

air yang diolah dibawah baku mutu yang ditetapkan karena berfluktuasinya

kualitas air baku. Kadang-kadang, kondisi air baku sangat buruk, melebihi

kemampuan instalasipengolah air (IPA) untuk memisahkan bahan-bahan

pencemar dengan sempurna. Kedua, efisiensi IPA turun karena lebih banyak

waktu diperlukan untuk memelihara instalasi tersebut. Ketiga, air yang tercemar

membutuhkan bahan kimia yang lebih banyak dalam proses pengolahan.

Page 20: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

20

b. Pencemaran dan penurunan air tanah Kondisi air tanah di Jakarta persis sama dengan pernyataan Proposisi 3

yang mengatakan:

Karena keterbatasan dari kapasitas produksi air dari perusahaan air bersih,

pengambilan air tanah menjadi alternatif sumber air untuk keperluan rumah

tangga, perdagangan, dan industri. Namun demikian, pemompaan air

tanah secara berlebihan, telah mengakibatkan penurunan muka air tanah,

yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan tanah atau intrusi air

laut. Sanitasi setempat pada suatu daerah yang berpenduduk padat telah

meningkatkan resiko yang tinggi terhadap pencemaran air tanah.

Pemompaan air tanah menjadi alternatif utama untuk pelayanan air bersih,

karena kurangnya kapasitas produksi dan berlimpahnya sumber-sumber air

tanah. Pemompaan air tanah, baik dari sumur-sumur dangkal ataupun sumur

dalam, dilakukan oleh PDAM Jaya maupun pihak-pihak swasta. Air yang dipompa

oleh pihak PDAM Jaya didistribusikan melalui jaringan distribusi, sementara

sistem yang dimiliki oleh swasta dikonsumsi secara langsung di tempat.

Pemompaan air tanah yang berlebihan menyebabkan intrusi air laut dan

kemungkinan penurunan tanah. Penurunan muka air tanah diketahui terjadi di

Tanjung Priok, Penjaringan dan Cengkareng. Dampak intrusi air laut pada

salinitas air tanah telah dialami dibagian utara kota dan air laut terus masuk

kearah darat dari tahun ketahun. Meskipun penurunan permukaan tanah belum

dilaporkan, hal ini akan merupakan ancaman pada masa mendatang. Perjalanan

dari Bangkok tentang penurunan tentang permukaan tanah dan banjir bisa

dijadikan acuan dalam pengelolaan air tanah Jakarta.

Pencemaran air tanah ditunjukan oleh kandungan amoniak, nitrit, dan

bakteri kaliform yang tinggi. Menurut P4L (1990) kemungkinan penyebab

pencemaran air tanah adalah karena kebanyakan sumur-sumur terbuka, atau

karena kebanyakan sumur terletak sangat dekat dengan septik tank (60% sumur

berada pada jarak 1 sampai 10 m dari septik tank). Dalam suatu daerah yang

sangat padat penduduk seperti Jakarta, rembesan air dari septik tank melebihi

kapasitas alamiah dari tanah untuk menyerap pencemar-pencemar tersebut.

Page 21: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

21

3.3 KOMPELKSITAS PERMASALAHAN AIR BERSIH JAKARTA

Pembahasan di atas menunjukan kompelsitas permasalahaan yang

dihadapi oleh manajemen air bersih Jakarta. Masalah-masalah tersebut tidak

hanya melibatkan lingkungan fisik dan aspek teknologi, tetapi juga melibatkan

lingkungan sosial, serta aspek-aspek keuangan, kelembagaan, dan bahkan

politik. Gambar. 5.3 memperlihatkan kompelsitas permaslahaan, memberikan

kesempatan untuk memahami saling keterkaitan di antara berbagai variabel yang

terkait dalam manajemen air bersih Jakarta.

Masalah-masalh air bersih muncul sebagai hasil dari ketidak seimbangan

antara pertumbuhan kebutuhan air dari urbanisasi dan industrialisasi, dan

pengembangan kapasitas produksi dan perluasan jaringan distribusi. Kekurangan

kapasitas produksi meningkatkan pemompaan air tanah untuk memenuhi

kebutuhan air bersih untuk rumah tangga dan industri. Meskipun demikian,

pemompaan yang berlebihan menyebabkan penurunan muka air tanah pada

beberapa daerah dan meningkatkan intrusi air laut di bagian utara kota.

Akibatnya, kebutuhan air pipa semakin meningkat untuk melayani daerah-daerah

yang langka air tersebut. Kelangkaan air pada tempat-tempat tertentu juga

mendorong penjajaan dan penjualan air dengan harga yang sangat tinggi.

Disamping meningkatnya kebutuhan, peningkatan kepadatan penduduk

dan industri, digabungkan dengan penerapan sistem sanitasi setempat dan tidak

adanya pengolahan air limbah telah menjadi penyebab pencemaran air tanah dan

air permukiman. Akibatnya, lebih banyak bahan-bahan kimia diperlukan untuk

mengolah air, karena air yang tercemar tersebut adalah juga sumber air baku

utama untuk jaringan air bersih Jakarta. Pengelolaan air yang tercemar tersebut

juga menurunkan efisiensi produksi, karena lebih banyak waktu diperlukan untuk

memelihara mesin dan pompa dengan sendirinya air yang diproduksi lebih rendah

dari jumlah yang seharusnya dihasilkan.

Secara teknis sebagai akibat rendahnya air yang disalurkan bersama

dengan kekurangan sarana distribusi sehingga secara finansial sedikitnya air

yang didistribusikan berarti penghasilan yang lebih rendah.

Kurangnya pemeliharaan jaringan pipa lama menyebabkan kebocoran pipa

dan kehilangan air dalam sistem distribusi dampak dari situasi ini adalah bahwa

Page 22: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

22

tingkat pelayanan tingkat rendah meskipun usaha untuk meningkatkan kapasitas

produksi telah dilakukan terus menerus.

Tingginya kebutuhan keuangan untuk pengembangan bahan kimia yang

lebih banyak biaya pemeliharaan yang semakin mahal sementara pendapatan

rendah karena tingginya air tak terhitung menyebabkan kesulitan perusahaan.

Masalah komleksitas diatas tidak bisa diselesaikan sepotong-sepotong

karena penyelesaiannya secara parsial mungkin menimbulkan masalah di tempat

lain sebaliknya pandangan yang menyeluruh dalam pemahaman masalah akan

membantu didalam mengembangkan sebuah strategi yang komperhensif.

3.4 KESIMPULAN

Bisa disimpulkan bahwa tingkat pelayanan air bersih di kota-kota Dunia

ketiga tetap saja rendah meskipun banyak usah telah dilakukan selama 3

dasawarsa terakhir, dan perhatian khusus telah diberikan selama dasawarsa. Laju

urbanisasi yang semakin cepat di negara-negara berkembang menghasilkan

peningkatan kebutuhan air bersih yang sangat besar, sementara degradasi

lingkungan dan kekurangan dana menjadi penghalang utama untuk peningkatan

pelayanan.

Karakteristik kota-kota Dunia Ketiga menyarankan adanya pendekatan

yang berbeda dalam pengelolaan pelayanan air bersih. Praktek-praktek

manajemen air bersih harus peka terhadap kondisi lingkungan fisik dan sosial

dimana sistem tersebut berada. Pemahaman permasalahan secara komprehensif

merupakan tahap yang menentukan dalam pengembangan kebijakan dan strategi

peningkatan pelayanan.

Keterbatasan sumber daya dan pertumbuhan kebutuhan yang cepat

memerlukan penggalian sumber daya setempat dan pemanfaatannya secara

efektif dan efisien. Pandangan yang menyeluruh membantu kita mengidentifikasi

sumber-sumber daya yang ada dan memanfaatkannya secara bijaksana dan

dalam mengelola dinamika permasalahan air bersih di kota-kota Dunia Ketiga.

Paradigma tersebut memberikan sebuah kerangka pikir sebagai alat untuk

menganalisa kondisi pelayanan air bersih pada suatu daerah, merumuskan akar

Page 23: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

23

permasalahan, dan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut secara

menyeluruh. Pendekatan holistik yang ditawarkan oleh pandangan ini membantu

kita mengidentifikasi potensi-potensi, sekecil apapun, yang bisa mendukung

peningkatan pelayanan.

3.5 SARAN-SARAN

Penelitian ini telah mengembangkan sebuah kerangka pikir untuk

mengevaluasi manajemen air bersih di daerah perkotaan negara-negara

berkembang. Bidang penelitian yang memerlukan perhatian lebih lanjut adalah :

(a) Mengembangkan sebuah model untuk meningkatkan pelayanan air bersih,

menjaga efisiensi pada setiap tahap pengembangan, dan melakukan

pengembangan secara bertahap, strategis, dan sistematis berdasarkan

pemikiran pertumbuhan kota pada masa mendatang.

(b) Meneylidiki alternatif penerapan pengelolaan air bersih oleh kelompok

masyarakat diantara kaum miskin perkotaan. Hal ini meliputi pengaturan

kelembagaan antara perusahaan air minum dan sistem pengelolaan oleh

masyarakat. Kemungkinan untuk mengelola air bersih dalam sebuah

kopersi air bersih dapat dipergunakan sebagai salah satu alternatif model.

(c) Mengembangkan sebuah kerangka pikir untuk memantau dan

mengevaluasi kemajuan pengembangan air bersih, sehingga tindakan-

tindakan dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan bisa diketahui selama

pelaksanaan program pengembangan.

(d) Mengembangkan sebuah model simulasi dari pengelolaan keuangan yang

bisa membantu para pengelola air untuk megevaluasi kebijakan mereka,

terutama dalam menentukan tarif air.

(e) Menyelidiki sistem sanitasi yang cocok untuk daerah sangat padat

penduduk yang secara teknologi dan keuangan layak.

Pelaksanaan bidang-bidang penelitian diatas maka semakin meningkatkan

kondisi pelayanan air bersih di daerah perkotaan negara-negara berekembang.

Page 24: PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH … · Mengapa kondisi pelayanan air bersih ... Secara ringkas bisa dikatakan bahwa paradigma adalah ... pelajaran yang dapat dari negara-negara

24

Independent Variables

Intervening Variables

Dependent Variables

PHYSICAL ENVIRONMENT

- Natural environment - Man-made environment

TECHNOLOGI ASPECTS

- Raw water sourees - Treatment plant

- Distribution system

INSTITUTIONAL ASPECTS

- National level - Local level

- Community level

FINANCIAL ASPECT

- Self suffieiency - Cost recovery - Tariff structure

- Resouree mobilization

SOCIAL ENVIRONMENT

- Population - Economic condition

- Political setting - Legal system

LEVEL OF SERVICE

- Coverage - Average consumption - Diversity of water use

- Water quality

MANAGEMENT EFFICIENCY

- Productivity - Production efficieiency - Unaccounted-for eater - Improvement programs

Figure 1. Comprehensive perspective of water supply management