obat perangsang sistem saraf pusat

Upload: ikaori-sagaara-

Post on 07-Jul-2015

798 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Obat Perangsang sistem saraf pusat

Secara medis terbatas pemakaian untuk narkolepsi, gangguang penurunan perhatian (Otis) dan hiperaktif, Obesitas dan distres pernafasan. Diantaranya : Amfetamin dan kofein ( Kortek serebri), Pemakaian amfetamin dapat menimbulkan ketergantungan psikologis dan toleransi. AMFETAMIN Merangsang pelepasan norepinefrin dan dopamin dari otak dan sistem saraf tepi. Dosis : 5-20 mg 3-4 kali sehari Waktu paruh 4-30 jam Efek Terapi : Anti narkolepsi, gangguan penurunan perhatian (autisme) Efek samping : gelisah insomnia, takikardi, hipertensi, palpitasi jantung, mulut terasa kering, anoreksia, berat badan menurun, diare dan konstipasi dan impoten.

ObatObat-obat seperti amfetamin : Metilfenidat (M) dan Pemolin (P) Indikasi : GPP, Keletihan Kontra indikasi : Hipertiroid, penyakit ginjal. Dosis : M : anak :2 kali 5 mg sehari tidak lebih dari 60 mg sehari ; Derwasa : 10-60 mg sehari. P : A : > 6 tahun : 37,5 mg sehari sampai 50-75 mg mg /hari

Farmakokinetika : M : Met 1-3 jam eliminasi : ginjal 40 % P absorpsi usus baik, PP 50 %, Met ; 10-14 jam, eliminasi : ginjal

Farmakodinamika : M : mula : 0,5 1 jam, puncak : 1-3 jam lama : 4-8 jam P : mula : 0,5 1 jam P : 2-4 jam L : 8 jam

Interaksi :Obat obat dekongestan, antihipertensi, barbiturat, penghambat MAO inhibitor; dan makanan yang mengandung kofein. Efek Samping : anoreksia, gelisah, gugup, sakit kepala, pusiong, insomnia, muntah dan diare. Reaksi Obat Merugikan: Takikardia, palpitasi, meningkatkan hiperaktivitas

anorexia karena dapat menimbulkan toleransi, ketergantungan psikologis, kebanyakan yang digunakan antara lain : Dietil propion, Fenfluramin HCl, Mazindol, Fendimetrin, fenmetrazin, fentermin dan fenil propanolamin. Dosis :

Anorexia sebagai Amfetamin tidak direkomendasikan

Dietil propion : 3 x 25 mg sehari atau 75 SR diminum 1 jam sebelum makan Fenfluramin : 3 x 20 mg 1 jam sebelum makan Mazindol 3 x 1 mg 1 jam sebelum makan Fenilpropanolamin : 3 x 25 mg sehari

Efek Samping : Anak dibawah umur 12 tidak diperbolehkan Gugup, gelisa, insomnia, palpitasi jantung, hipertensi.

Analeptik Merupakan perangsang SSP (batang otak dan medula spinalis ) merangsang pernafasan (distress pernafasan pada bayi). Obat-obat golongan xantin : Kafein, Teofilin Dosis : K : Bayi : 5-10 mg/kg pada hari 1 kemudian 2,5 mg/hari (untuk apnea) diberikan melalui magslang, im atau iv. T : 5 mg/kg pada hari 1, kemudian 2 mg dalam 2-3 dosis melalui magslang.

Efek samping : Gugup, gelisa, tremor, kedutan, insomnia, palpitasi jantung.

HalHal-hal yang dilakukan Pengkajian : riwayat penyakit jantung, hipertensi, hipertiroid atau glukoma ( KI) Intervensi keperawatan : Pantau dan laporkan bila terjadi efek samping : takikardi peningkatan tekanan darah. Berikan obat 6-8 jam sebelum waktu tidur

Penyuluhan : Beritahu pasien untuk pemakaian jangka lama bila menghentikan penggunaan obat harus tapering off karena dpt menyebabkan gejala putus obat.

Penekan SSP Klasifikasi : Sedatif-hipnotik, anestesi lokalumum, analgesik, analgesik narkotika, antikonvulsi, antipsikotik dan antidepresan.

Sedativ-hipnotik Insomnia : Ketidakmampuan untuk jatuh tidur Tidur NREM : tahap 1,2,3 kembali 1 lagi Tidur REM (rapid eye movement) : 1,2,3,4 Saran-saran bantu tidur : Sedikit tidur siang Tidak minum kopi Mandi air hangat Hindari suara keras Jangan minum banyak Minum susu

Obat : Golongan barbiturat (Phenobarbital), Bensodiazepin (Diazepam, lorazepam) Efek samping sed-hip : Hangover : Rasa mengantuk yang tersisa REM Rebound Ketergantungan Toleransi Depresi berlebihan Depresi pernafasan

Barbiturat Phenobarbital Indikasi : Sedativ-hipnotik, preops. Kontraindikasi : Depresi pernafasan, penyakit hati yang berat. Farmakokinetika : Abs : 70-80 %, Distri : 20-45 % Ikatan Protein, Eliminasi : t 2-6 hari Dosis : Oral sedasi: 30-120 mg sehari, oral or par hipnotik : 100320 mg

Bensodiazepin Flurazepam Indikasi : Insomnia Konta indikasi : alergi, hamil Interaksi : Alkohol, narkotika, antidepresan, antihistamin, simetidin, barbiturat Efek samping : Sama Sedativ-hip Reaksi obat merugikan : Toleransi, ketergantungan psikologis dan fisik dan leukopenia Farmakokinetika : Abs ; baik, Ikatan P : 97 % t : 2-3 jam, eliminasi : ginjal sebagai metabolit aktif Farmakodinamik : M : 15-45 menit , P 0,5 1 jam; L 7-1 jam Dosis : Hipnotik : 15-30 mg sebelum tidur

Anestesi Diklasifikasikan menjadi anestesi umum(nyeri dan kesadaran) dan lokal (nyeri). Tahap-tahap anestesi : Analgesia Eksitasi atau delirium Surgikal Paralisis medular

Anestesi umum : Anestesi inhalasi ( Halotan, Enfluran. Isofluran, Nitrous Oksid) Anestesi Intravena ( Natrium Tiopental, DHBP (dehidrobenzperidol), Ketamin HCl.)

Anestesi lokal : Anaestesi lokal : Lidokain HCl, Procain HCl. Anestesi Spinal : Menggunakan jarum spinal 27 G disuntikkan pada lumbal 3-4 dengan

Anestesi seimbang : Hipnotik diberikan semalam sebelumnya Premedikasi (analgesik narkotik atau bensodiazepin dan antikolinergik (atropin) ijam sebelum pembedahan. Barbiturat kerja singkat seperti pentotal Gas inhal;an : N2) dan O2 Pelemas otot bila perlu.

OBAT SALURAN CERNA Obat obat yang bekerja pada saluran cerna antara lain : Antasida dan adsorben, antidiare, antiflatulen, laksansia, digestan, emetika, antiemetik. ANTASIDA DAN ADSORBEN Antasida adalah senyawa yang bersifat basa yang dapat larut sehingga menetralkan asam HCl lambung. Contoh antasida sbb : Al Carbonat, Al(OH)3, Al Fosfat, CaCO3, Mg(OH)2, Mg Trisilikat, NaHCO3 dan Magaldrat. Penggunaan : Tukak lambung, dispepsia.

Pemilihan antasida berdasarkan palatibilitas, harga, efek samping, kemampuan menetralkan asam, kandungan natrium dan kondisi pasien ( ginjal, kardiovasekuler) Perhatian : Antasida yang mengandung Na > 0,2 Meq per dosis, tidak boleh diberikan pada penderita diet rendah natrium, gangguan jantung, ginjal, edema atau sirorsis. Pemberian bersama dengan obat lain dapat membentuk senyawa khelat yang tidak diserap lambung ( Al Mg Hidroksida dengan tetrasiklin, siprofloksasin) pemberiannya dipisah 1-2 jam. Efeksamping Mg : konstipasi, Al : Diare Dosis dan Pemberian : Biasanya diberikan secara oral dan dikunyah, bila diberikan setelah makan masa kerja lebih dari 3 jam.

Untuk tukak lambung diberikan 1-3 jam setelah makan dan sebelum tidur selama 1 minggu, pada tukak duodenum diberikan selama 4-6 minggu

Sediaan : Suspensi Al(OH)3 200 mg/5 mL dan Mg(OH)2 200 mg/5 mL Tablet kunyah Al(OH)3 200 mg dan Mg(OH)2 200 mg.

Adsorben Karbon aktif : digunakan sebagai antidot untuk penanganan keracunan oral oleh senyawa korosif, cianida, besi, asam mineral dan solven organik. Cara pemberian : Diberikan oral; serbuk lebih efektif dibanding tablet. 20-30 g dicampur dengan air 240 mL. Dosis : Keracunan anak dan dewasa : 30 100 g

ANTIDIARE Gol. Opiat : Tingtur opium, untuk diare akut dan non spesifik, PO : 4 x sehari 0,6 mL / 10 tts Codein 3 x 15-30 mg sehari

Gol. Opiat Related Loperamid (Imodium) D : 4 mg kemudian 2 mg setiap BAB tidak lebih 16 mg sehari, untuk diare

Adsorben Kaolin pektin(Kaopectat)

Lactobacillussporogenes : D : 4 x 1 tab ( > 50 jt) A : 2x1

ANTIFLATULEN Simetikon berfungsi sebagai antifoam. Pemberian : tablet oral kunyah. Dosis : D dan A > 12 th : 4 x 40 125 mg sehari,

LAKSATIF Salin osmotik : Magnesium Sulfat : D : PO : 3-15 g Untuk pembersihan usus sblm operasi Kontak : Bisakodil, D : PO : 5 15 mg Untuk konstipasi; Supp : 10 mg Pembentuk Bulk : Metilsellulosa : D: P : 5-20 mL untuk mencegah konstipasi Pelunak Tinja : Natrium Dokusat : D : PO : 100-300 mg / hari untuk mencegah konstipasi Lubrikan : Minyak mineral : D: PO: 15-30 mL .

DIGESTAN Pankreatin (amilase, lipase dan protease). Dosis : Oral : 8000-24 000 unit sebelum atau bersama makan.

EMETIK Syrup ipekak : Untuk keracunan akut ; secara oral dewasa 30 mL

ANTIEMETIK Dimenhidrinat Oral : 50-100 mg setiap 4-6 jam 30 menit sebelum makan IV, IM 50 mG diencerkan dengan 10 mL NaCl 0,9 % waktu injeksi 2 menit.

Ondansetron Untuk pasca kemoterapi IV

Peptik ulcer Reaksi Asam-basa HCl + Al/Mg OH Al/Mg Cl + H2O H2 Reseptor Inhibitor Simetidin 3x1 Ranitidin 2x 1 Proton Pump Inhibitor Omeprazol 1x20 mcg Lansoprazol Analog prostaglandin Misoprostol Sukralfat Sukralfat