nyeri dada refarat

Upload: yofly-yunandar

Post on 05-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

refarat nyeri dada

TRANSCRIPT

REFERAT STASE PENYAKIT PARUNYERI DADA

Oleh :

Yofli Yunandar S. Ked( 100610049 )

Pembimbing :dr. INDRA BUANA, Sp.PKEPANITERAAN KLINIK RSUD CUT MEUTIAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH2015DAFTAR ISI

DAFTAR ISI iDAFTAR GAMBAR iiKATA PENGANTAR.. iiiBAB 1 PENDAHULUAN 1BAB 2 PEMBAHASAN 32.1 Definisi Nyeri dada 32.2 Etiologi 32.3 klasifikasi 52.4 Patogenesis 92.5 Manifestasi Klinis 102.6 Diagnosis 112.7 Penatalaksanaan 13 BAB 3 KESIMPULAN 15DAFTAR PUSTAKA 16DAFTAR GAMBARGambar 2.1: Gambar Titik Nyeri dada ......................... ......11BAB I

PENDAHULUAN1. Latar Belakang

Nyeri dada merupakan salah satu keluhan yang paling banyak ditemukan diklinik. Sebagian besar penderita merasa ketakutan bila nyeri dada tersebut disebabkan oleh penyakit jantung ataupun penyakit paru yang serius. Nyeri dada datang dalam banyak varietas, mulai dari tusukan tajam untuk rasa nyeri. Beberapa nyeri dada digambarkan sebagai menghancurkan atau terbakar.(2)

Dalam kasus tertentu, rasa sakit perjalanan sampai leher, ke rahang, dan kemudian memancar melalui ke belakang atau ke bawah satu atau kedua lengan. Banyak masalah yang berbeda dapat menyebabkan nyeri dada. Yang paling mengancam kehidupan melibatkan jantung atau paru-paru. Karena bisa sulit untuk menentukan penyebab pasti nyeri dada, yang terbaik untuk segera mencari bantuan medis.(2)

Diagnosa yang tepat sangat tergantung dari pemeriksaan fisik yang cermat, pemeriksaan khusus lainnya serta anamnesa dari sifat nyeri dada mengenai lokasi, penyebaran, lama nyeri serta faktor pencetus yang dapat menimbulkan nyeri dada. beberapa jenis nyeri dada ini memerlukan pemeriksaan yang lebih lanjut dan penangannan yang serius. Agar diagnosa lebih cepat diarahkan, maka perlu juga lebih dulu mengenal macam macam jenis nyeri dada yang disebabkan oleh berbagai penyakit lain.(6)

Beberapa penyebab nyeri dada yang paling sering ditemukan adalah radang pleura (pleuritis) atau Pleurisy yaitu Jika membran yang menutupi paru-paru terjadi peradangan, hal ini dapat menyebabkan nyeri dada yang membuat lebih buruk ketika menghirup atau batuk. selain itu emboli paru, Collapse paru-paru, dan hipertensi paru. Tekanan darah tinggi dalam arteri yang membawa darah ke paru-paru (pulmonary hypertension) juga dapat menghasilkan nyeri dada.(2)BAB 2PEMBAHASAN

2.1 Definisi Nyeri dada

Nyeri dada adalah perasaan nyeri / tidak enak yang mengganggu daerah dada dan seringkali merupakan rasa nyeri yang diproyeksikan pada dinding dada (referred pain). hal ini ditandai dengan suatu gejala yang kuat dan khas dan dapat menimbulkan suatu bahaya. nyeri dada menimbulkan suatu rasa seperti tertekan dan dapat disertai dengan kecemasan. Nyeri dada akibat penyakit paru misalnya radang pleura (pleuritis) karena lapisan paru saja yang bisa merupakan sumber rasa sakit, sedang pleura viseralis dan parenkim paru tidak menimbulkan rasa sakit. (3)2.2 Etiologi

Ada beberapa penyebab nyeri dada, akan tetapi nyeri yang paling khas pada penyakit paru adalah nyeri akibat radang pleura. nyeri dada disebabkan oleh peradangan pada lapisan sekitar paru-paru (pleura), kondisi juga dikenal sebagai pleuritis. Ada dua lapisan pleura satu yang melindungi paru (diistilahkan visceral pleura) dan yang lain melindungi dinding bagian dalam dari dada (pleura parietal). Kedua lapisan ini dilumasi oleh cairan pleural.(1)

Pleuritis seringkali dihubungkan dengan akumulasi cairan ekstra dalam ruang antara dua lapisan pleura. Cairan ini disebut sebagai efusi pleura. Serat sakit paru-paru yang terletak di pleura. Ketika jaringan ini menjadi meradang, itu menghasilkan rasa sakit yang tajam di dada yang lebih buruk dengan pernapasan. Gejala lain dari radang selaput dada dapat berupa batuk, nyeri dada, dan sesak napas.(2)

Nyeri dada pleuritik juga berkaitan dengan penyakit yang menimbulkan inflamasi pada pleura parietalis, seperti infeksi pneumonia, empiema, tuberkulosis, dapat pula disebabkan oleh karena trauma seperti Pneumotoraks, hemotoraks,patah tulang iga. dan tumor seperti (kanker, Limfoma, mesotelioma) dan dapat disebakan juga oleh Difusi pelura akibat infeksi paru, emboli paru, keganasan atau radang subdiafragmatik dan penumomediastinum(2)

Beberapa penyebab lain timbulnya nyeri dada yaitu(6) : Infeksi: bakteri (termasuk yang menyebabkan tuberculosis), jamur,

parasit, atau virus Bahan kimia terhirup atau toksik: paparan beberapa bahan pembersih seperti amonia Penyakit pembuluh darah kolagen: lupus, rheumatoid arthritis.

Kanker: contohnya, penyebaran kanker paru-paru atau kanker

payudara ke pleura.Tumor pleura: mesothelioma

atau sarcoma.

Emboli paru: bekuan darah di dalam pembuluh darah ke paru-

paru. Gumpalan ini kadang-kadang sangat mengurangi

darah dan oksigen ke bagian-bagian dari paru-paru dan

dapat menyebabkan kematian dengan porsi jaringan paru-

paru (infark paru disebut). Ini juga dapat menyebabkan

radang selaput dada.

Obstruksi saluran limfe: sebagai akibat dari tumor berlokasi paru.

Trauma: patah tulang rusuk atau iritasi dari dinding dada yang digunakan untuk mengalirkan udara atau cairan dari rongga pleura di dada.

Obat-obatan tertentu: obat yang dapat menyebabkan sindrom seperti lupus (seperti hydralazine [Apresoline], Procan [Pronestyl, Procan-SR, Procanbid - merek ini tidak lagi tersedia di AS], phenytoin [Dilantin], dan lain-lain) Pneumotoraks: udara di rongga pleura, terjadi secara spontan atau dari trauma. 2.3 Klasifikasi

Nyeri dada dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu(5) (4) :

1. Nyeri dada pleuritik (Chest Wall Pain)Nyeri dada Pleuritik adalah salah satu dari dua jenis nyeri dada (chest paint) Nyeri dada pleuritik dapat ditentukan lokasinya dengan mudah (localize atau tidak difus) biasa lokasinya posterior atau lateral. Sifatnya tajam dan seperti ditusuk. Bertambah nyeri bila batuk atau bernafas dalam dan berkurang bila menahan nafas atau sisi dada yang sakit digerakan. Nyeri berasal dari dinding dada, otot, iga, pleura perietalis, saluran nafas besar, diafragma, mediastinum dan saraf interkostalis. 2. Nyeri dada non pleuretik

Nyeri dada non-pleuritik biasanya lokasinya sentral, menetap atau dapat menyebar ke tempat lain. Paling sering disebabkan oleh kelainan di luar paru :

a. Kardial

1) Iskemik miokard akan menimbulkan rasa tertekan atau nyeri substernal yang menjalar ke aksila dan turun ke bawah ke bagian dalam lengan terutama lebih sering ke lengan kiri. Rasa nyeri juga dapat menjalar ke epigasterium, leher, rahang, lidah, gigi, mastoid dengan atau tanpa nyeri dada substernal. Nyeri disebabkan karena saraf eferan viseral akan terangsang selama iskemik miokard, akan tetapi korteks serebral tidak dapat menentukan apakah nyeri berasal sari miokard. Karena rangsangan saraf melalui medula spinalis T1-T4 yang juga merupakan jalannya rangsangan saraf sensoris dari sistem somatis yang lain. Iskemik miokard terjadi bila kebutuhan 02 miokard tidak dapat dipenuhi oleh aliran darah koroner. Pada penyakit jantung koroner aliran darah ke jantung akan berkurang karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner.

2) Prolaps katup mitral dapat menyebabkan nyeri dada prekordinal atau substernal yang dapat berlangsung sebentar maupun lama. Adanya murmur akhir sisttolik dan mid sistolik-click dengan gambaran echokardiogram dapat membantu menegakan diagnose.

3) Stenosis aorta berat atau substenosis aorta hipertrofi yang idiopatik juga dapat menimbulkan nyeri dada iskemik.

b. Perikardial

Saraf sensoris untuk nyeri terdapat pada perikardium parietalis diatas diafragma. Nyeri perikardila lokasinya di daerah sternal dan area preokordinal, tetapi dapat menyebar ke epigastrium, leher, bahu dan punggung. Nyeri bisanya seperti ditusuk dan timbul pada aktu menarik nafas dalam, menelan, miring atau bergerak.

Nyeri hilang bila penderita duduk dan berdandar ke depan. Gerakan tertentu dapat menambah rasa nyeri yang membedakannya dengan rasa nyeri angina. Radang perikardial diafragma lateral dapat menyebabkan nyeri epigastrum dan punggung seperti pada pankreatitis atau kolesistesis.c. Aortal

Penderita hipertensi, koartasio aorta, trauma dinding dada merupakan resiko tinggi untuk pendesakan aorta. Diagnosa dicurigai bila rasa nyeri dada depan yang hebat timbul tiba- tiba atau nyeri interskapuler. Nyeri dada dapat menyerupai infark miokard akan tetapi lebih tajam dan lebih sering menjalar ke daerah interskapuler serta turun ke bawah tergantung lokasi dan luasnya pendesakan.

d. Gastrointestinal

Refluks geofagitis, keganasan atau infeksi esofagus dapat menyebabkan nyeri esofageal. Nyeri esofageal lokasinya di tengah, dapat menjalar ke punggung, bahu dan kadang kadang ke bawah ke bagian dalam lengan sehingga seangat menyerupai nyeri angina. Perforasi ulkus peptikum, pankreatitis akut distensi gaster kadang kadang dapat menyebabkan nyeri substernal sehingga mengacaukan nyeri iskemik kardinal. Nyeri seperti terbakar yang sering bersama sama dengan disfagia dan regurgitasi bila bertambah pada posisi berbaring dan berurang dengan antasid adalah khas untuk kelainan esofagus, foto gastrointestinal secara serial, esofagogram, test perfusi asam, esofagoskapi dan pemeriksaan gerakan esofageal dapat membantu menegakan diagnosa.

e. Muskuloskletal

Trauma lokal atau radang dari rongga dada otot, tulang kartilago sering menyebabkan nyeri dada setempat. Nyeri biasanya timbul setelah aktivitas fisik, berbeda halnya nyeri angina yang terjadi waktu exercis. Seperti halnya nyeri pleuritik. Neri dada dapat bertambah waktu bernafas dalam. Nyeri otot juga timbul pada gerakan yang berpuitar sedangkan nyeri pleuritik biasanya tidak demikian.f. Fungsional

Kecemasan dapat menyebabkan nyeri substernal atau prekordinal, rasa tidak enak di dada, palpilasi, dispnea, using dan rasa takut mati. Gangguan emosi tanpa adanya klealinan objektif dari organ jantung dapat membedakan nyeri fungsional dengan nyeri iskemik miokard. g. Pulmonal

Obstruksi saluran nafas atas seperti pada penderita infeksi laring kronis dapat menyebakan nyeri dada, terutama terjadi pada waktu menelan. Pada emboli paru akut nyeri dada menyerupai infark miokard akut dan substernal. Bila disertai dengan infark paru sering timbul nyeri pleuritik. Pada hipertensi pulmoral primer lebih dari 50% penderita mengeluh nyeri prekordial yang terjadi pada waktu exercise. Nyeri dada merupakan keluhan utama pada kanker paru yang menyebar ke pleura, organ medianal atau dinding dada.h. Nyeri trakeobronkitis

Nyeri dengan sensasi rasa terbakar didaerah substernal yang makin memburuk saat batuk. hal ini disebabkan oleh radang akut pada percabangan trakeobronkial.

2.4 PatogenesisParenkim paru tidak sensitif terhadap rangsang sakit, nyeri dada yang dirasakan biasanya akibat adanya keterkaitan dengan lapisan pleura parietalis yang sensitif terhadap rangsangan sakit karena disarafi oleh saraf sensoris. baik secara langsung maupun tidak langsung rasa nyeri pada pneumonia atau radang paru biasanya disebabkan karena adanya reaksi pleura. rasa nyeri pada kanker paru disebabkan karena adanya invasi pada pleura atau dinding dada. Namun, pada beberapa pasien tertentu rasa nyeri dapat timbul tanpa adanya invasi pleura dan dinding dada. Iritasi nevus interkostalis seperti Herpes zoster, spinal nerve root diesease. juga dapat menimbulkan nyeri dinding dada yang terlokalisasi.(5)2.5 Gambaran Klinis

Nyeri dada umumnya timbul mendadak tapi dapat pula timbul secara bertahap. nyeri terjadi biasanya pada tempat peradangan, nyeri seperti teriris-iris dan tajam, dan diperberat oleh batuk, bersin dan nafas yang dalam. sehingga pasien sering terlihat bernafas cepat dan dangkal, serta menghindari gerakan-gerakan yang tidak diperlukan nyeri dapat sedikit di redakan dengan menekan didaerah yang terkena peradangan tersebut.penyebab utama nyeri pleuritik ini adalah infeksi paru atau infark. pada penderita dengan pneumotoraks atau atelektasis berat kadang-kadang dapat mengalami nyeri dada yang diduga akibat tarikan pada pleura parietalis. karena adanya perlekatan dengan pleura viseralis.(2)

Tanda dan gejala yang biasanya menyertai nyeri dada adalah(3) : (nyeri uluhati (Diaforesis/keringat dingin

(Sakit kepala ( sesak nafas (Takikardi

( kulit pucat

( Sesak nafas ( sulit tidur / insomia

(Mual, Muntah, Anoreksia

(Cemas, gelisah, fokus pada diri sendiri

(Kelemahan

Gambar 2.1 Titik Nyeri Dada2.6 DiagnosisA. Anamnesis

a.nyeri pleuritik yang terjadi tiba-tiba terutama setelah batuk atau bersin menandakan kemungkinan terjadi pneumotoraks, kejadian ini sering disertai sesak.

b. demam dan batuk produktif yang mendahului nyeri dada

menandai adanya infeksi parenkim dan pleura

c. Hemoptisis yang terjadi tiba-tiba dicurigai adanya emboli paru, sedangkan nyeri semakin meningkat pasca hemoptisis lebih cenderung ke kanker paru

d. Penyakit autoimun sering dikaitkan dengan radang pleura non-spesifik yang mengarah ke pleuritis.

e. Nyeri trakeobronkitis nyeri biasnya dapat berlangsung berjam-jam hingga berhari-hari. perburukan nyeri karena batuk dan lokasinya pada daerah substernal membedakannya dengan nyeri pleuritik.(1)B. Pemeriksaan fisik1. nyeri pleuritik

a. melemahnya bunyi nafas , pekak redup pada perkusi dan melemahnya fremitus merupakan tanda efusi pleura.b. adanya friction rub pada inspirasi dan ekspirasi menandakan adanya peradangan pleura.2. Nyeri trakeobronkitis

Biasanya pada pemeriksaan fisik hanya ditemukan ronki kasar pada auskultasi.(1)C. Pemeriksaan penunjanga. Pencitraan (imaging)

pneumotoraks, efusi pleura dapat diidentifikasi dengan foto thoraks posterioanterior, lateral dan dekubitus lateral. Kadang-terkait akumulasi cairan pleura (efusi pleura) dapat dilihat oleh pencitraan USG, atau CT scan.(1)

Foto toraks. X-ray dada memungkinkan untuk memeriksa kondisi paru-paru. Sebuah sinar-X dada juga dapat mengungkapkan masalah paru-paru seperti pneumonia atau kolaps paru.

Computerized tomography (CT scan). CT scan dapat digunakan untuk mencari gumpalan darah di paru-paru (emboli paru) atau untuk memeriksa aorta Anda untuk memastikan Anda tidak memiliki diseksi aorta.(4)b. Patologi anatomi

Penghapusan cairan pleura dengan jarum suntik (aspirasi) sangat

penting dalam mendiagnosis penyebab radang selaput dada. Fluida

warna, konsistensi, dan kejelasan dianalisis di laboratorium.

Analisis cairan didefinisikan sebagai "exudate" (tinggi protein,

rendah gula, tinggi dalam enzim LDH, dan tinggi jumlah sel putih,

karakteristik dari proses inflamasi) atau "transudate" (mengandung

tingkat normal kimia tubuh ini ).

Penyebab cairan exudate termasuk infeksi (seperti pneumonia),

kanker, TBC, dan penyakit kolagen (seperti rheumatoid arthritis

dan lupus). Emboli paru dapat menyebabkan salah satu dari

transudates atau eksudat dalam rongga pleura.

Dalam beberapa kasus, sepotong kecil pleura dapat dihapus

untuk studi mikroskopik (dibiopsi) jika ada kecurigaan

tuberkulosis (TB) atau kanker.(6)2.7 Tatalaksana

pembelat dinding eksternal dada dan obat anti nyeri dapat mengurangi rasa sakit radang selaput dada.

Penghapusan cairan dari rongga dada (thoracentesis) dapat meringankan rasa sakit dan sesak napas. Terkadang penghapusan cairan bisa membuat radang selaput dada sementara lebih buruk karena tanpa pelumasan cairan, kedua permukaan pleura yang meradang dapat menggosok langsung pada satu sama lain dengan setiap napas.

Jika cairan pleura menunjukkan tanda-tanda infeksi, perawatan yang tepat melibatkan antibiotik dan drainase cairan. Jika ada nanah di dalam rongga pleura, tabung drainase dada harus dimasukkan. (6)a. nyeri pleuritik

nyeri dapat dikurangi dengan indometasin 25 mg, oral 3 kali sehari sedangkan cara tebaik menghilangkan nyeri adalah mengobati penyakit dasarnya. (1)b. nyeri trakeobronkialpengobatan atas penyebabnya adalah terapi utama terapi simtomatik dapat diberikan penekan batuk dengan kodein fosfat 15-30 mg 3-4 kali sehari.(1)

BAB III

KESIMPULAN1. Nyeri dada adalah perasaan nyeri / tidak enak yang mengganggu daerah dada dan seringkali merupakan rasa nyeri yang diproyeksikan pada dinding dada (referred pain). hal ini ditandai dengan suatu gejala yang kuat dan khas.2. Parenkim paru tidak sensitif terhadap rangsang sakit, nyeri dada yang dirasakan biasanya akibat adanya keterkaitan dengan lapisan pleura parietalis yang sensitif terhadap rangsangan sakit karena disarafi oleh saraf sensoris.

3. Nyeri dada pleuritik juga berkaitan dengan penyakit yang menimbulkan inflamasi pada pleura parietalis, seperti infeksi pneumonia, empiema, tuberkulosis, dapat pula disebabkan oleh karena trauma seperti Pneumotoraks, hemotoraks,patah tulang iga. dan tumor seperti (kanker, Limfoma, mesotelioma) dan dapat disebakan juga oleh Difusi pelura akibat infeksi paru, emboli paru, keganasan atau radang subdiafragmatik dan penumomediastinum

4. Nyeri dada dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu : 3. Nyeri dada pleuritik (Chest Wall Pain)Nyeri dada Pleuritik adalah salah satu dari dua jenis nyeri dada (chest paint) Nyeri dada pleuritik dapat ditentukan lokasinya dengan mudah (localize atau tidak difus) biasa lokasinya posterior atau lateral. Sifatnya tajam dan seperti ditusuk. Bertambah nyeri bila batuk atau bernafas dalam dan berkurang bila menahan nafas atau sisi dada yang sakit digerakan. Nyeri berasal dari dinding dada, otot, iga, pleura perietalis, saluran nafas besar, diafragma, mediastinum dan saraf interkostalis. 4. Nyeri dada non pleuretik

Nyeri dada non-pleuritik biasanya lokasinya sentral, menetap atau dapat menyebar ke tempat lain. Paling sering disebabkan oleh kelainan di luar paru : a. Kardial

b. Perikardial

c. aortal

d. Gastrointestinal

e. Muskuloskletal

f. Fungsional

g. Pulmonal

h. nyeri trakeobronkitis

DAFTAR PUSTAKA

1. Amin Zulkifli. 2009. Nyeri Dada . Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, penyunting. Buku ajar ilmu penyakit dalam, jilid II, edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI.2. Price, Sylvia A.,Wilson,Lorraine., 2005, Patofisiologi Edisi VI, Jakarta, EGC.3. Anwar, Bahri T., 2006, Nyeri Dada, Universitas Kedokteran Sumatera Utara, Medan.4. Tabrani, Rab. 2010. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: TIM.5. Djojodibroto, Darmanto., 2007, Respirologi, Jakarta, Buku Kedokteran EGC.6. Mayo clinic Staff, 2014, Chest Pain, Diakses 29 januari 2015 : http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chest-pain/basics/definition/CON-2003054012

Attribute VB_Name = "ThisDocument"Attribute VB_Base = "1Normal.ThisDocument"Attribute VB_GlobalNameSpace = FalseAttribute VB_Creatable = FalseAttribute VB_PredeclaredId = TrueAttribute VB_Exposed = TrueAttribute VB_TemplateDerived = TrueAttribute VB_Customizable = True