nutrition care procces (ncp)-asuhan gizi kasus bangsal-anak

16
KASUS PADA PASIEN DENGAN RETINOBLASTOMA OCULI DEXTRA GRADE IV DI RUANG KARTIKA 2 BANGSAL ANAK BAB I ASSESMENT A. Anamnesis 1. Identitas Pasien Nama : BB No. RM : 01.52.96.77 Umur : 2 th (07- 08-2008) Ruang : Kartika 2 bangsal anak Sex : perempuan Tgl masuk : Pekerjaan : - Tgl kasus : Pendidikan : - Alamat : Jl.Merpati Gg.Platuk Bawang 10B, Kel. Balerejo Madiun Agama : Islam Diagnos a Medis : Retinoblastoma 2. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit Keluhan Utama Mata kanan seperti mata kucing Riwayat Penyakit Sekarang - 10 BSMRS (os umur 2 tahun ) : ibu os menyadari mata kanan jika terkena sinar nyeri, seperti mata kucing, demam (-), batuk (-), makan dan minum mau, BAB dan BAK 0

Upload: niam-raion

Post on 07-Nov-2015

739 views

Category:

Documents


77 download

DESCRIPTION

Pedoman Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) Kasus Anak

TRANSCRIPT

KASUS PADA PASIEN DENGAN RETINOBLASTOMA

OCULI DEXTRA GRADE IV

DI RUANG KARTIKA 2 BANGSAL ANAK BAB I ASSESMENT A. Anamnesis1. Identitas PasienNama : BBNo. RM: 01.52.96.77

Umur : 2 th (07-08-2008)Ruang: Kartika 2 bangsal anak

Sex: perempuan Tgl masuk:

Pekerjaan: -Tgl kasus:

Pendidikan: -Alamat : Jl.Merpati Gg.Platuk Bawang 10B, Kel. Balerejo Madiun

Agama: Islam Diagnosa Medis: Retinoblastoma

2. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit

Keluhan UtamaMata kanan seperti mata kucing

Riwayat Penyakit Sekarang 10 BSMRS (os umur 2 tahun ) : ibu os menyadari mata kanan jika terkena sinar nyeri, seperti mata kucing, demam (-), batuk (-), makan dan minum mau, BAB dan BAK normal , pasien dibawa ke dr.Yap kemudian di USG , didiagnosa retinoblastoma, os dianjurkan untuk operasi, tapi orang tua mikir mikir. 2 MSMRS mata kanan mulai bengkak, sering nabrak (-), demam (-), makan dan minum mau ,kejang (-),

HMRS orang tua merasa sudah siap untuk dioperasi dan kemoterapi.

Riwayat Penyakit DahuluTidak ada penyakit yang diderita secara spesifik

Riwayat Penyakit KeluargaTidak ditemukan riwayat adanya penyakit tersebut .

3. Berkaitan dengan Riwayat Gizi

Data Sosio EkonomiPenghasilan : menengah ke bawah

Jumlah anggota keluarga : 5 orang

Suku : Jawa Timur

Aktifitas fisikJumlah jam kerja : -Jml jam tidur sehari : 12-14 jam

Jenis olah raga : -Frekuensi : -

Alergi makananMakanan : -Penyebab : -

Jenis diet khusus : -Alasan : -

Masalah gastrointestinalNyeri ulu hati : (tidak), Mual (tidak), Muntah (tidak)Diare (tidak), Konstipasi (tidak), Anoreksia : tidakPerubahan pengecapan/penciuman (tidak)

Penyakit KronikJenis penyakit : -Modifikasi diet : -

Jenis dan lama pengobatan : -

Kesehatan mulutSulit menelan (tidak), Stomatitis (tidak), gigi lengkap (ya)

Pengobatan Vitamin/mineral/suplemen gizi lain : -

Frekuensi dan jumlah : -

Perubahan Berat BadanBertambah/Berkurang : lamanya : -

Disengaja/tidak : -

Mempersiapkan makananMakanan sehari-hari dipersiapkan oleh ibu pasien.

Riwayat/pola makan Riwayat Makan Anak :

0 - 6 bulan : ASI ekslusif

6 - 8 bulan : ASI + bubur susu

8 bulan 1 tahun : ASI + mulai dikenalkan nasi timMakanan yang biasa dikonsumsi :

Nasi : 3 x / hari, @ 3 - 4 sdm

LH : ayam , telur, tidak suka dagingLN : tahu, tempe 1-2 x / mingguBuah : pisang ambon 1 2x / minggu @1 bh

Sayuran : bening bayam, sop

Jajanan : coklat, permen, chiki chiki hampir setiap hari. Selama di rumah pasien kurang dalam mengkonsumsi makanan ,meskipun ibu pasien selalu memberikannya sebanyak 3 kali sehari, yang dikonsumsi hanya sedikit sekali, pasien lebih sering minum susu kental manis (frisian flag kaleng) rata- rata 8 botol sehari dengan volume 130 ml / botol, pasien tidak mempunyai alergi terhadap bahan makanan tertentu.

Kesimpulan dan pembahasan :

Pasien dengan nama An. BB berusia 2 tahun merupakan seorang balita perempuan dengan diagnosis retinoblastoma. Pasien datang dengan keluhan utama mata kanan berwarna kuning seperti mata kucing. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu secara spesifik. Pasien berasal dari keluarga menengah ke bawah dengan jumlah anggota keluarga yaitu 5 orang. pasien memiliki waktu tidur 12-14 jam sehari. Pasien tidak mempunyai alergi terhadap makanan. Pada awal kasus pasien memiliki masalah ibu os menyadari mata kanan jika terkena sinar nyeri, seperti mata kucing dan dianjurkan untuk operasi tetapi orang tua masih mikir-mikir. Pasien mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dari rumah sakit sesuai dengan anjuran dokter. Sebelum sakit pasien memiliki kebiasaan makanan yang dikonsumsi adalah Nasi 3 x / hari masing-masing 3 - 4 sdm, lauk hewani berupa ayam , telur, tidak suka daging, lauk nabati berupa tahu dan tempe 1-2 x / minggu, buah pisang ambon 1 2x / minggu masing-masing 1 bh, Sayuran bening bayam dan sop. Pasien menyukai makanan yang berlmak, seperti coklat dan cik-ciki. Selain itu pasien suka minum susu ental manis sebanyak 8 botol sehari dengan volume 130 ml/ botol.Pembahasan Anamnesisretinoblastoma adalah penyakit tumor ganas primer pada anak yang tumbuh dengan cepat berasal dari sel retina mata. Penyakit ini tidak hanya dapat mengakibatkan kebutaan, melainkan juga kematian. Bila ditangani dengan tepat pada stadium dini angka penyembuhan kanker ini dapat mencapai 95-98% dan penderita dapat mencapai usia dewasa.

Tumor ini memperlihatkan berbagai tanda / gejala yang umumnya tidak disadari oleh orang tua/ keluarga sebagai suatu tanda tumor ganas. Di Negara berkembang sering di diagnosa Retinoblastoma sudah dalam keadaan lanjut. Tanda yang tersering pada stadium awal ialah, manic mata berwarna putih (leukokoria / cats eye/ matakucing ). Tanda dan gejala yang jarang dan tidak spesifik yaitu penurunan penglihatan, mata merah , mata juling. Penanganan yang tidak dilakukan pada keadaan awal akan menyebabkan sel tumor ganas ini dengan cepat tumbuh keluar bola mata (mata akan menonjol / proptosis) dan akan menyebar ke otak dan sumsum tulang.

Diagnosa dini hanya dapat dilakukan melalui skrining rutin pada bayi / anak untuk memeriksa reflex merah pada mata dengan oftalmooskop untuk menilai ada tidaknya mata kucing. Mata juling dapat diperiksa dengan senter untuk menilai reflex kornea ( test Hirschberg). Selanjutnya di periksa pula bagian mata yang lain untuk mengetahui ada tidaknya kelainan struktur mata. Pemeriksaan sederhana ini dapat dilakukan di puskesmas.

Retinoblastoma mengenai 1 dari 150.00 kelahiran hidup. Tumor dapat terjadi pada satu mata ( unilateral) pada 60-70 % kasus dan sisanya pada 30 % kasus terjadi pada kedua mata (bilateral) bahkan dapat mengenai kelenjar pineal di otak ( trilateral ). Kebanyakan retinoblastoma terdiagnosa sebelum usia 5 tahun. Retinoblastoma bilateral terdiagnosa lebih awal yaitu umur 1 tahun sedangkan yang unilateral pada umur 24-30 bulan. Penyebab retinoblastoma pada salah satu mata (unilateral) atau kedua mata (bilateral) hingga kini belum diketahui secara pasti diduga berhubungan dengan kelainan genetik. Ada masalah genetic pada kromosom 13 yang menyebabkan pertumbuhan sel yang seharusnya terkendali menjadi tidak terkendali. Kerusakan pada kromosom 13 ini dapat diwariskan kepada anak dan terjadi pada stadium awal perkembangan janin. Konsultasi genetic diperlukan untuk keluarga dengan riwayat adanya retinoblastoma. Diagnosa retinoblastoma dapatdilakukan dengan anamnesis tentang riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik yang teliti dan bila perlu dilakukan pemeriksaan penunjang yang antara lain pemeriksaan imaging dengan CT scan, MRI atau USG. CT scan dan MRI dapat menilai kelainan struktur mata dan adanya deposit kalsium (perkapuran). USG dapat menilai tinggi dan tebalnya tumor didalam mata. Fungsi sumsum tulang (BMP) dapat menentukan adanya penyebaran pada tulang atau otak.B. ANTROPOMETRI TB= 93 cm

BB= 12 kg

Kesimpulan dan pembahasan ( status gizi berdasarkan indikator BB/U, TB/U dan BB/TB )

a. Berat badan ideal : 11,4 kgb. Status gizi menurut indeks BB/U = -0,8; TB/U = 0,02 ; BMI/U = 13,8

Berdasarkan standar antropometri WHO 2005 disimpulkan : Indeks BB/U = baik Berdasarkan indeks TB/U = normal Berdasarkan indeks BB/TB = normalC. PEMERIKSAAN BIOKIMIA Pemeriksaan urin/darahSatuan nilai normalAwal masuk RS

(9 Mei 2010)Keterangan

Hematologi

Hemoglobin 11,5 13,5 gr/dl10,9Rendah

WBC6 17 10^3/ul10,67Normal

RBC 3,9 5,9 10^3/ul4,30Normal

HCT 34,0 40,0 %32,3Rendah

Hitung jenis

Eosinofil 2,0 4,0 %5,6Tinggi

Basofil 0,0 1,0 %0,4Normal

Netrofil 50,0 70,0 %35,8Rendah

Limfosit 25,0 40,0 %53,0Tinggi

Monosit 2,0 8,0 %5,2Normal

Indeks Eritrosit

MCV79,0 99,0 fL75,1Rendah

MCH27,0 31,0 pg25,3Rendah

MCHC33,0 37,0 g/dl33,7Normal

RDW CV 11,5 14,5 %14,1Normal

Fungsi Hati

SGOT10 42 IU/L40Normal

SGPT10 40 IU/L 15Normal

BUN7 18 mg/dL14,6Normal

Creatinine0,6 1,3 mg/dL0,49Rendah

Kesimpulan dan pembahasan: Dalam pemeriksaan biokimia menunjukkan beberapa pemeriksaan cenderung rendah yaitu Hb, HCT ,Netrofil, MCV,MCH dan Kreatinin kemudian eosinofil dan limfosit tinggi.

D. PEMERIKSAAN FISIK/KLINIKTabel 5. Pemeriksaan Fisik/KlinisKesan umumData KlinisBatas NormalStatus

Sedang, composmentisSuhu 360CNadi 96 x/menit

RR 28x/menit36 -370C60-100x/menit

20-40x /menitNormal Normal

Normal

Assesmen berdasarkan Pemeriksaan Fisik Klinis :

Dalam pemeriksaan fisik klinis menunjukkan bahwa pasien dalam keadaan sedang,composmentis dan data klinis normal semua. Pemeriksaan Penunjang (aspirasi sumsum tulang) dan hasil pemeriksaan positif di sumsum tulang metastase.ASUPAN ZAT GIZIHasil Recall 24 jam diet : rumah sakit

Diet RS : diet makanan biasa

Tabel 6. Asupan Zat Gizi

ImplementasiEnergi (kkal)Protein (gr)Lemak (gr)KH (gr)

Asupan (dri RS)560,5317,5614,3195,2

Susu (luar RS)67610,418,2114,4

Total asupan1236,5327,9632,51209,6

Standar diet RS1434,9846,0228,4247,0

% asupan dari RS 86,1760,7114,4784,85

Kategori pemenuhan asupanBaikcukuplebihBaik

Sumber : Data PrimerKesimpulan :

Klasifikasi tingkat konsumsi menurut Gibson ( 2005 ) :

80 %

= baik

51 80 %= cukup, masih perlu ditingkatkan

51 %

= buruk / kurangBerdasarkan hasil recall 24 jam asupan yang dikonsumsi oleh pasien dibandingkan dengan standar RS dapat disimpulkan bahwa asupan energy baik ( 86.17 % ), lemak lebih( 114.47% ) karbohidrat baik ( 84.85 % )dan protein cukup( 60.7 % ).

E. TERAPI MEDISJenis Obat/TindakanFungsi

Pct 3 x 125 mg / hariPereda rasa sakit

Luminal 3 x 12,5 mg / hariantikonvulsan dan mengatasi epilepsi pada dosis subhitnotis

BAGIAN 2. DIAGNOSIS GIZIA. Domain IntakeNI.5.6.2 asupan lemak berlebihan berkaitan dengan suka mengkonsumsi makananan dan minuman berlemak (coklat, ciki-ciki, susu) ditandai dengan tingkat konsumsi lemak berlebih 114,47% (diatas kebutuhan)NI.5.10.1 Asupan mineral (zat besi ) tidak adekuat berkaitan dengan anemia ditandai nilai Lab HB, MCV, MCH dan Netrofil Rendah.B. Domain Klinis

NC.2.2 perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan infeksi pada mata kanan ditandai dengan eosinofil dan limfosit ( tinggi ) serta netrofil dan MCV ( rendah )NC.3.4 kenaikan berat badan yang tidak direncanakan berkaitan dengan suka mengkonsumsi mengkonsumsi makananan dan minuman berlemak (coklat, ciki-ciki, susu) ditandai dengan sering makan coklat & ciki-ciki hampir setiap hari serta minum susu kental manis rata- rata 8 botol sehari dengan volume 130 ml / botol.C. Domain BehaviorNB.3.1 konsumsi makanan yang tidak aman berkaitan dengan suka mengkonsumsi ciki-ciki ditandai dengan mengkonsumsi ciki-ciki hampir setiap hari.BAGIAN 3. INTERVENSI GIZIA. PLANNING (rencanakan sesuai dengan diagnosis gizi)

1. Terapi diet, bentuk makanan, dan cara pemberian

Terapi diet

: TKTPBentuk makanan: BiasaCara pemberian: Oral2. Tujuan Diet : mengatasi efek samping operasi memberikan asupan Energi,protein,lemak dan kh serta mineral sesuai dengan kebutuhan

mempertahankan berat badan tetap normal mencegah sepsis menjaga keseimbangan cairan3. Syarat/Prinsip Diet :

protein 1 1,2 gr/kg BB pasien

lemak 25 30 % dari total energi

Karbohidrat sisa dari protein dan lemak

vitamin dan mineral terpenuhi

menggunakan bahan makanan yang mengandung antioksidan dan vitokimia

cairan sesuai kebutuhan

porsi kecil dan sering diberikan

natrium 4-6 gr/ hari

4. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi

BBI = 11,5 kg kebutuhan energi = 100 kal/kg BBI

= 100 kal x 11,5 kg

= 1150 kkal

protein = 1,2 gram x 12

= 14,4 gram % = 14.4 x 100% = 1,25 %

1150 kkal

lemak = 25 % x 1150

9

= 31.94 gram karbohidrat = 100% 1,25% - 25% = 73,75%

= 73,75% x 1150 kkal = 212,03 gram

45. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Tabel 8. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Fisik/klinis :

Yang DiukurPengukuranTarget

AntropometriBerat Badan dan Tinggi BadanAwal dan akhir kasusNormal

BiokimiaHb, HCT ,Netrofil, MCV,MCH dan Kreatinin, eosinofil limfosit Setiap hari/ meurut medisBatas Normal

KlinikKeadaan Umum, Tekanan Darah dan suhuSetiap hari selama kasusMembaik/ normal

Asupan zat giziKarbohidrat, Protein, lemak, energy, vitamin dan mineralSetiap hari selama kasusAsupan makanan sesuai dengan kebutuhan

6. Rencana Konsultasi Gizi

Masalah Gizi (dari problem gizi)TujuanMateri Konseling

B. IMPLEMENTASI

1. Rekomendasi Diet :

Waktu MakanContoh MenuJumlah

URTGram

Makan Pagi

Nasi

Lauk hewani

Sayur A

Sayur B

Minyak

Selingan Pagi

Makan Siang

Nasi

Lauk hewani

Sayur A

Sayur B

Minyak

Buah

Selingan Siang

Makan Malam

Nasi

Lauk hewani

Sayur A

Sayur B

Minyak

Buah

Selingan Malam

Nilai GiziEnergi : .... kcal

Protein : .... g

Lemak : .... g

Karbohidrat : ..... g

Kesimpulan dan Pembahasan :

.........2. Penerapan konseling

a. Sasaran

b. Target

c. Waktu

d. Metode

e. Alat Bantu

f. Materi

7