mum tika nah

48
DISUSUN OLEH: NAMA : HIDAYATI NIM : 06101381320017 SEMESTER : V (LIMA) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG DOSEN PENGASUH : Prof. Dr. H. FUAD ABD. RACHMAN, M.Pd. Dr. EFENDI NAWAWI M.Si TUGAS 5 MASALAH HUBUNGAN ANTAR VARIABEL (TEKNIK ANALISIS KORELASIONAL) MATA KULIAH: STATISTIK PENDIDIKAN

Upload: mutia-setyana

Post on 03-Feb-2016

264 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

telaah kurikulum

TRANSCRIPT

Page 1: Mum Tika Nah

DISUSUN OLEH:

NAMA : HIDAYATI

NIM : 06101381320017

SEMESTER : V (LIMA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

2015

DOSEN PENGASUH : Prof. Dr. H. FUAD ABD. RACHMAN, M.Pd.

Dr. EFENDI NAWAWI M.Si

TUGAS 5

MASALAH HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

(TEKNIK ANALISIS KORELASIONAL)

MATA KULIAH: STATISTIK PENDIDIKAN

Page 2: Mum Tika Nah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMAN 1 Lempuing Jaya

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/1 (satu)

Program Keahlian : IPA

Materi Pokok : Asam Basa

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 3: Mum Tika Nah

B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1

2. Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran

Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil

pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

3. KD pada KI-2

1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,

objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,

bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam

merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan

dalam sikap sehari-hari.

2. Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli

lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

3. Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud

kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan

4. KD 3.3 pada KI-3

Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan

menghitung pH larutan.

5. KD 4.5 pada KI-4

Melakukan, menganalisis, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan

mengenai asam basa suatu larutan dengan titrasi.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Indikator KD pada KI-1

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Indikator KD pada KI-2

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran dan damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Indikator KD 3.5 pada KI-3

1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius

Page 4: Mum Tika Nah

2. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry

3. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan

Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya

4. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis

5. Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal

berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai

Indikator Pencapaian Kompetensi asam dan basa.

6. Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan

dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb)

7. Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya.

4. Indikator KD 4.5 pada KI-4

1. Melakukan percobaan untuk menentukan konsentrasi asam atau basa

dengan titrasi

2. Menentukan kadar zat melalui titrasi

3. Menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi yang tepat digunakan

untuk titrasi asam dan basa

4. Menyimpulkan faktor faktor yang mempengaruhi titrasi pada larutan

asam basa.

5. Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.

6. Menyajikan hasil percobaan larutan asam basa.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius

2. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted

dan Lowry

3. Peserta didik dapat menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut

Bronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya

4. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis

5. Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan

berbagai Indikator Pencapaian Kompetensi.

6. Peserta didik dapat mengindetifikasi ion-ion yang terlibat dalam reaksi asam

basa

7. Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil

pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan larutan basa yang

Page 5: Mum Tika Nah

konsentrasinya sama

8. Menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi yang tepat digunakan untuk

titrasi asam dan basa

9. Peserta didik dapat menyebutkan dan menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi titrasi asam basa

10. Peserta didik dapat menganalisis dan membuat kurva titrasi asam basa.

E. Materi Pembelajaran

1. Teori asam basa

2. Sifat larutan asam dan basa.

3. Derajat keasaman (pH)

4. Derajat ionisasi dan tetapan asam dan tetapan basa

5. Titrasi asam dan basa

Pertemuan 1

Teori Asam dan Basa

Teori asam dan basa Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis, menjelaskan

hubungan antara ketiga teori asam dan basa tersebut. Konsep pasangan konjugasi - asam

dan basa konjugasinya, atau basa dan asam konjugasinya.

Teori asam dan basa Arrhenius

Teori

Asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen dalam larutan.

Basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida dalam larutan.

Penetralan terjadi karena ion hidrogen dan ion hidroksida bereaksi untuk

menghasilkan air.

Pembatasan teori

Asam hidroklorida (asam klorida) dinetralkan oleh kedua larutan natrium

hidroksida dan larutan amonia. Pada kedua kasus tersebut, kamu akan memperoleh

larutan tak berwarna yang dapat kamu kristalisasi untuk mendapatkan garam berwarna

putih - baik itu natrium klorida maupun amonium klorida.

Keduanya jelas merupakan reaksi yang sangat mirip. Persamaan lengkapnya adalah:

Page 6: Mum Tika Nah

Pada kasus natrium hidroksida, ion hidrogen dari asam bereaksi dengan ion

hidroksida dari natrium hidroksida - sejalan dengan teori Arrhenius. Amonia bereaksi

dengan air yang melarutkan amonia tersebut untuk menghasilkan ion amonium dan ion

hidroksida:

Reaksi ini merupakan reaksi reversibel, dan pada larutan amonia encer yang khas,

sekitar 99% sisa amonia ada dalam bentuk molekul amonia. Meskipun demikian, pada

reaksi tersebut terdapat ion hidroksida, dan kita dapat menyelipkan ion hidroksida ini ke

dalam teori Arrhenius.

Akan tetapi, reaksi yang sama juga terjadi antara gas amonia dan gas hidrogen klorida.

Pada kasus ini, tidak terdapat ion hidrogen atau ion hidroksida dalam larutan -

karena bukan merupakan suatu larutan. Teori Arrhenius tidak menghitung reaksi ini

sebagai reaksi asam-basa, meskipun pada faktanya reaksi tersebut menghasilkan produk

yang sama seperti ketika dua zat tersebut berada dalam larutan. Ini adalah sesuatu hal

yang lucu!

Teori asam dan basa Bronsted-Lowry

Teori

Asam adalah donor proton (ion hidrogen).

Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen).

Hubungan antara teori Bronsted-Lowry dan teori Arrhenius

Teori Bronsted-Lowry tidak berlawanan dengan teori Arrhenius - Teori

Bronsted-Lowry merupakan perluasan teori Arrhenius. Ion hidroksida tetap berlaku

sebagai basa karena ion hidroksida menerima ion hidrogen dari asam dan membentuk

air. Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan karena asam bereaksi dengan

molekul air melalui pemberian sebuah proton pada molekul air.

Ketika gas hidrogen klorida dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam

hidroklorida, molekul hidrogen klorida memberikan sebuah proton (sebuah ion

hidrogen) ke molekul air. Ikatan koordinasi (kovalen dativ) terbentuk antara satu

pasangan mandiri pada oksigen dan hidrogen dari HCl. Menghasilkan ion

hidroksonium, H3O+.

Page 7: Mum Tika Nah

Ketika asam yang terdapat dalam larutan bereaksi dengan basa, yang berfungsi

sebagai asam sebenarnya adalah ion hidroksonium. Sebagai contoh, proton

ditransferkan dari ion hidroksonium ke ion hidroksida untuk mendapatkan air.

Tampilan elektron terluar, tetapi mengabaikan elektron pada bagian yang lebih dalam:

Adalah sesuatu hal yang penting untuk mengatakan bahwa meskipun anda

berbicara tentang ion hidrogen dalam suatu larutan, H+(aq), sebenarnya anda sedang

membicarakan ion hidroksonium.

Permasalahan hidrogen klorida / amonia

Hal ini bukanlah suatu masalah yang berlarut-larut dengan menggunakan teori

Bronsted-Lowry. Apakah anda sedang membicarakan mengenai reaksi pada keadaan

larutan ataupun pada keadaan gas, amonia adalah basa karena amonia menerima sebuah

proton (sebuah ion hidrogen). Hidrogen menjadi tertarik ke pasangan mandiri pada

nitrogen yang terdapat pada amonia melalui sebuah ikatan koordinasi.

Jika amonia berada dalam larutan, amonia menerima sebuah proton dari ion

hidroksonium:

Page 8: Mum Tika Nah

Jika reaksi terjadi pada keadaan gas, amonia menerima sebuah proton secara langsung

dari hidrogen klorida:

Cara yang lain, amonia berlaku sebagai basa melalui penerimaan sebuah ion hidrogen

dari asam.

Pasangan konjugasi

Ketika hidrogen klorida dilarutkan dalam air, hampir 100% hidrogen klorida

bereaksi dengan air menghasilkan ion hidroksonium dan ion klorida. Hidrogen klorida

adalah asam kuat, dan kita cenderung menuliskannya dalam reaksi satu arah:

Pada faktanya, reaksi antara HCl dan air adalah reversibel, tetapi hanya sampai pada

tingkatan yang sangat kecil. Supaya menjadi bentuk yang lebih umum, asam dituliskan

dengan HA, dan reaksi berlangsung reversibel.

Perhatikan reaksi ke arah depan:

HA adalah asam karena HA mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke air.

Air adalah basa karena air menerima sebuah proton dari HA.

Akan tetapi ada juga reaksi kebalikan antara ion hidroksonium dan ion A-:

H3O+ adalah asam karena H3O+ mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke

ion A-.

Ion A- adalah basa karena A- menerima sebuah proton dari H3O+.

Reaksi reversibel mengandung dua asam dan dua basa. Kita dapat menganggapnya

berpasangan, yang disebut pasangan konjugasi.

Ketika asam, HA, kehilangan sebuah proton asam tersebut membentuk sebuah

basa A-. Ketika sebuah basa, A-, menerima kembali sebuah proton, basa tersebut

kembali berubah bentuk menjadi asam, HA. Keduanya adalah pasangan konjugasi.

Anggota pasangan konjugasi berbeda antara satu dengan yang lain melalui kehadiran

atau ketidakhadiran ion hidrogen yang dapat ditransferkan.

Jika anda berfikir mengenai HA sebagai asam, maka A- adalah sebagai basa

konjugasinya.

Page 9: Mum Tika Nah

Jika anda memperlakukan A- sebagai basa, maka HA adalah sebagai asam

konjugasinya.

Air dan ion hidroksonium juga merupakan pasangan konjugasi. Memperlakukan

air sebagai basa, ion hidroksonium adalah asam konjugasinya karena ion hidroksonium

memiliki kelebihan ion hidrogen yang dapat diberikan lagi.

Memperlakukan ion hidroksonium sebagai asam, maka air adalah sebagai basa

konjugasinya. Air dapat menerima kembali ion hidrogen untuk membentuk kembali ion

hidroksonium.

Contoh yang kedua mengenai pasangan konjugasi

Berikut ini adalah reaksi antara amonia dan air yang telah kita lihat sebelumnya:

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah forward reaction terlebih dahulu. Amonia

adalah basa karena amonia menerima ion hidrogen dari air. Ion amonium adalah asam

konjugasinya - ion amonium dapat melepaskan kembali ion hidrogen tersebut untuk

membentuk kembali amonia.

Air berlaku sebagai asam, dan basa konjugasinya adalah ion hidroksida. Ion hidroksida

dapat menerima ion hidrogen untuk membentuk air kembali.

Teori asam dan basa Lewis

Teori ini memperluas pemahaman anda mengenai asam dan basa.

Teori

Asam adalah akseptor pasangan elektron.

Basa adalah donor pasangan elektron.

Hubungan antara teori Lewis dan teori Bronsted-Lowry Basa Lewis

Hal yang paling mudah untuk melihat hubungan tersebut adalah dengan

meninjau dengan tepat mengenai basa Bronsted-Lowry ketika basa Bronsted-Lowry

menerima ion hidrogen. Tiga basa Bronsted-Lowry dapat kita lihat pada ion hidroksida,

amonia dan air, dan ketianya bersifat khas.

Page 10: Mum Tika Nah

Teori Bronsted-Lowry mengatakan bahwa ketiganya berperilaku sebagai basa

karena ketiganya bergabung dengan ion hidrogen. Alasan ketiganya bergabung dengan

ion hidrigen adalah karena ketiganya memiliki pasangan elektron mandiri - seperti yang

dikatakan oleh Teori Lewis. Keduanya konsisten.

Jadi bagaimana Teori Lewis merupakan suatu tambahan pada konsep basa? Saat

ini belum - hal ini akan terlihat ketika kita meninjaunya dalam sudut pandang yang

berbeda.

Tetapi bagaimana dengan reaksi yang sama mengenai amonia dan air, sebagai

contohnya? Pada teori Lewis, tiap reaksi yang menggunakan amonia dan air

menggunakan pasangan elektron mandiri-nya untuk membentuk ikatan koordinasi yang

akan terhitung selama keduanya berperilaku sebagai basa.

Berikut ini reaksi yang akan anda temukan pada halaman yang berhubungan

dengan ikatan koordinasi. Amonia bereaksi dengan BF3 melalui penggunaan pasangan

elektron mandiri yang dimilikinya untuk membentuk ikatan koordinasi dengan orbital

kosong pada boron.

Page 11: Mum Tika Nah

Sepanjang menyangkut amonia, amonia menjadi sama persis seperti ketika

amonia bereaksi dengan sebuah ion hidrogen - amonia menggunakan pasangan elektron

mandiri-nya untuk membentuk ikatan koordinasi. Jika anda memperlakukannya sebagai

basa pada suatu kasus, hal ini akan berlaku juga pada kasus yang lain.

Asam Lewis

Asam Lewis adalah akseptor pasangan elektron. Pada contoh sebelumnya, BF3

berperilaku sebagai asam Lewis melalui penerimaan pasangan elektron mandiri milik

nitrogen. Pada teori Bronsted-Lowry, BF3 tidak sedikitpun disinggung menganai

keasamannya.

Inilah tambahan mengenai istilah asam dari pengertian yang sudah biasa

digunakan. Bagaimana dengan reaksi asam basa yang lebih pasti - seperti, sebagai

contoh, reaksi antara amonia dan gas hidrogen klorida?

Pastinya adalah penerimaan pasangan elektron mandiri pada nitrogen. Buku teks sering

kali menuliskan hal ini seperti jika amonia mendonasikan pasangan elektron mandiri

yang dimilikinya pada ion hidrogen - proton sederhana dengan tidak adanya elektron

disekelilingnya.

Ini adalah sesuatu hal yang menyesatkan! anda tidak selalu memperoleh ion

hidrogen yang bebas pada sistem kimia. Ion hidogen sangat reaktif dan selalu tertarik

pada yang lain. Tidak terdapat ion hidrogen yang tidak bergabung dalam HCl.

Tidak terdapat orbital kosong pada HCl yang dapat menerima pasangan elektron.

Mengapa, kemudian, HCl adalah suatu asam Lewis?

Klor lebih elektronegatif dibandingkan dengan hidrogen, dan hal ini berarti

bahwa hidrogen klorida akan menjadi molekul polar. Elektron pada ikatan hidrogen-

klor akan tertarik ke sisi klor, menghasilkan hidrogen yang bersifat sedikit positif dan

klor sedikit negatif.

Page 12: Mum Tika Nah

Pasangan elektron mandiri pada nitrogen yang terdapat pada molekul amonia

tertarik ke arah atom hidrogen yang sedikit positif pada HCl. Setelah pasangan elektron

mandiri milik nitrogen mendekat pada atom hidrogen, elektron pada ikatan hidrogen-

klor tetap akan menolak ke arah klor.

Akhirnya, ikatan koordinasi terbentuk antara nitrogen dan hidrogen, dan klor

terputus keluar sebagai ion klorida. Hal ini sangat baik ditunjukkan dengan notasi

"panah melengkung" seperti yang sering digunakan dalam mekanisme reaksi organik.

Derajat Keasaman (pH)

- Kekuatan asam ( keasaman ) suatu asam dinyatakan oleh banyaknya H+

- Kekuatan basa ( kebasaan) suatu basa dinyatakan oleh banyaknya OH-

- Kekuatan asam dituliskan sebagai : pH = - log [H+]

- Kekuatan basa dituliskan sebagai : pOH = - log [OH-]

Catatan : (1) p = - log (p = potensial)

(2) Satuan [H+] atau [OH-] = molar ( M )

(3) pH = -log [H+] ; maka : [H+] = 10-pH M

pOH = -log [OH-] ; maka : [OH-] = 10-pOH M

Disosiasi Air

- Air merupakan elektrolit lemah, sehingga terdisosiasi sebagai berikut :

H2O H+ + OH-

- Tetapan disosiasi air (Kw)

Kw = (H+) (OH-) ………………………(1) yang konstan pada suhu tetap

- Dari disosiasi air, [H+] = [ OH-] maka pers (1) dapat ditulis sabagai

Kw = [H+] [H+] = [H+]2 ; sehingga : (H+) =

Atau Kw = [OH-] [OH-] = [OH-]2 ; sehingga : [OH-] =

Page 13: Mum Tika Nah

- Sehingga dalam air : ……………………… (2)

(NETRAL)

- Pada suhu 25oC Kw = 10-14, maka dalam air murni

(H+) = OH-) = = 10-7 M atau

pH = pOH = -log 10-7 = 7 atau

(25oC) ………………………………(3)

Sifat Larutan Asam Dalam Air

- Jika dalam air terdapat asam (mis : a M H2SO4) yang akan melepaskan H+ sebesar

2a M ( H2SO4 2H+ + SO42-)

Sedangkan dalam air murni sudah terdapat ion H+ sebanyak 10-7 M ( pers.2) maka

dalam larutan asam:

[H+] = 10-7 + 2a M atau > 10-7 M

- Karena harga Kw konstan (pers. 1) maka [OH-] menjadi < 10-7 M

- Sehingga larutan asam dalam air mempunyai keadaan (sifat) sebagai berikut :

(1) [H+] > [OH-] (> 10-7 M) atau

(2) [OH-] < 10-7 M atau pOH > 7

Sifat Larutan Basa dalam Air

- Jika dalam air terdapat basa (mis b M NaOH) yang akan melepas OH - sebesar b

M (NaOH Na+ + OH-) ; Sedangkan dalam air murni sudah terdapat 10-7 M

OH- maka dalam larutan basa :

[OH-] = (10-7 + b) M atau > 10-7 M

- Sehingga larutan basa dalam air mempunyai keadaan (sifat) sebagai berikut :

(1) [OH-] > [H+] (>10-7 M) atau pOH < 7

(2) [H+] < 10-7 M atau

pH Asam

- Larutan asam HxZ (x = banyaknya H atau valensi asam) dengan konsentrasi M

molar dan derajat ionisasi atau melepaskan H+ sebanyak M molar

pH + p OH = pKw = 14

pH < 7

pH > 7)

Page 14: Mum Tika Nah

menurut persamaan ionisasi berikut.

H x Z H+ + Z-x

(x, , M) M molar

maka pH larutan asam dirumuskan sebagai berikut

[ atau

Catatan

(1) Contoh asam : HCl ( = 1) , H2SO4 ( = 2)

(2) Asam kuat : = 1 & asam lemah < 1

(3) M = konsentrasi asam (molar = mol/liter)

pH Asam Lemah Valensi 1

- Misalnya : HCN, CH3 COOH, dsb.

- Rumus

(1) [H+] = M (2) =

(3) Ka = 2 M (3)

pH Basa

- Larutan basa L (OH)y (y = banyaknya OH atau valensi basa) dengan konsentrasi

M molar dan derajat ionisasi akan melepaskan OH- sebesar y M molar menurut

persamaan ionisasi berikut :

L (OH)y Ly+ + y OH-

(y, , M) y M molar

- pH larutan basa adalah :

dan

pH = -log (H+) pH = -log x M

pH = -log M

OH = -log (OH-) = -log y M

pH = 14 – pOH

Page 15: Mum Tika Nah

pH Basa Lemah Bervalensi 1 ( misalnya : NH4OH )

- Rumus :

(1) [OH-] = M (3) =

(2) (4) pH = 14 - pOH

(5) Kb = 2 M

a. Tetapan Kesetimbangan Air

Pada dasarnya air digolongkan sebagai zat non elektrolit, akan tetapi pengujian

dengan alat yang lebih teliti menunjukkan bahwa air dapat menghantar listrik, meskipun

sangat buruk. Salah satu penjelasan mengapa air dapat menghantar listrik adalah karena

sebagian kecil dari air terionisasi menjadi ion H+ dan ion OH- menurut reaksi

kesetimbangan sebagai berikut.

H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)

Tetapan kesetimbangan ionisasi untuk kesetimbangan ionisasi air adalah

Oleh karena [H2O] dapat dianggap konstan, maka hasil perkalian Kc dengan [H2O]

merupakan suatu konstanta yang disebut tetapan kesetimbangan air (Kw).

Kw = [H+] [OH-]

pKw = pH + pOH

b. Derajat Ionisasi dan Tetapan Ionisasi

Banyak sedikitnya zat yang terion dinyatakan dalam derajat ionisasi (α), yaitu

perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat yang dilarutkan.

α =

Jika zat mengion sempurna maka derajat ionisasinya = 1

Jika zat yang tidak mengion, maka derajat ionisasinya = 0

Jadi, batas-batas harga derajat ionisasi adalah 0 ≤ α ≤ 1.

Asam atau Basa yang mempunyai derajat ionisasi besar (mendekati 1) disebut

asam atau basa kuat, sedangkan yang derajat ionisasinya kecil (mendekati 0) disebut

asam atau basa lemah. Tetapan kesetimbangan untuk ionisasi asam disebut tetapan

pOH = -log M

Page 16: Mum Tika Nah

ionisasi asam dan diberi lambang Ka. Untuk asam lemah Arrhenius HA dan basa lemah

Arrhenius LOH dengan persamaan reaksi berikut :

HA H+ + A-

LOH L+ + OH-

Tetapan ionisasi asam lemah Arrhenius adalah:

Sedangkan tetapan ionisasi basa LOH adalah:

c. Mengitung pH larutan asam lemah, asam kuat, basa

lemah, dan basa kuat.

Asam Kuat

[H+] = M x valensi asam

pH = -log [H+]

Basa Kuat

[OH-] = M x valensi basa

pOH = -log [OH+]

Jika α kecil, proses ionisasi asam basa akan membentuk

kesetimbangan:

HA H+ + A- , untuk asam

LOH L+ + OH- , untuk basa

Asam Lemah

[H+] = atau

[H+] = α [asam]

α =

Basa Lemah

[OH-] = atau

[OH-] = α [basa]

Page 17: Mum Tika Nah

α =

DAFTAR PUSTAKA

Hernanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia 2 untuk SMA / MA Kelas XI. Jakarta : Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Poppy K. Devi dkk. 2009. Kimia 1 Kelas XI SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional.

Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 2 : Untuk Kelas XI

Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen

Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 226

Utami, Budi dkk. 2009. Kimia 2 untuk SMA / MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional.

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (2 JP)

No Kegiatan Deskripsi Alokasi

waktu

1. Pendahuluan 1. Siswa berdoa dan nmemberi salam, guru

mengabsensi dan mengkondisikan siswa.

2. Guru mengulas materi sebelumnya.

3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan

penjelasan tentang asam dan basa.

4. Siswa menyimak cakupan materi pembelajaran yang

disampaikan dengan baik

10 menit

2. Kegiatan Inti Fase Mengamati :

1. Siswa mengamati larutan asam dan basa

2. Siswa menghitung derajat keasaman dan ph larutan

Fase Menanya :

1. Mampu mengajukan pertanyaan mengenai

perbedaan larutan asam dan basa

2. Mengajukan pertanyaan mengenai pemanfaat

10 Menit

Page 18: Mum Tika Nah

larutan asam dan basa

3. Mengajukan pertanyaan mengenai derajat

keasaman

Fase Pengumpulan data

1. Mengingatkan mengenai derajat keasaman pada

larutan.

2. Menganalisis penyebab perbedaan derajat keasaman

pada larutan asam dan basa

3. Menganalisis beberapa contoh larutan asam dan basa

Fase Mengasosiasi

Menganalisis larutan asam-basa beserta derajat

keasaman, tetapan disosiasi dan tetapan asam-basa

Fase Mengkomunikasikan

Menyajikan hasil analisis perbandingan larutan asam

dan basa

3. Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang

yang telah dipelajari

2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah

dipelajari dengan membuat catatan penguasaan

materi.

3. Siswa melakukan evaluasi pembelajaran.

4. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi

pembelajaran yang telah dicapai.

5. Siswa menyepakati tugas pekerjaan rumah yang

diberikan oleh guru

15 Menit

2. Pertemuan Kedua (2 JP)

NO kegiatan Deskripsi Alokasi

waktu

Page 19: Mum Tika Nah

1. Pendahuluan 1. Siswa berdoa dan nmemberi salam, guru mengabsensi

dan mengkondisikan siswa.

2. Guru mengulas materi sebelumnya.

3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan penjelasan

tentang ikatan kimia.

4. Siswa menyimak cakupan materi pembelajaran yang

disampaikan dengan baik

10 menit

2. Kegiatan Inti Fase Mengamati :

(Eksplorasi)

1. Siswa mengamati rangkaian percobaan titrasi asam

asetil salisilat

2. Siswa mengamati titik ekivalen pada percobaan

titrasi asam asetil salisilat

3. Siswa mempelajari perubahan warna yang terjadi

pada proses percobaan titrasi asam asetil salisilat

Fase Menanya:

1. Mempertanyakan ciri-ciri tercapai titik ekivalen

pada percobaan titrasi asam basa (asam salisisat)

2. Menanyakan penentuan titik ekivalen

3. Menanyakan macam-macam titrasi asam dan basa

Fase Pengumpulan data

1. Siswa berdiskusi dan menganalisis hasil

percobaan

2. Menganalisis warna yang terbentuk dari

percobaan titrasi asam asetil salisilat

3. Membandingkan warna yang dihasilkan

4. Menganalisis penyebab perbedaan warna yang

dihasilkan

Fase Mengasosiasi

1. Menganalisis proses perubahan warna pada analit

yang dipakai pada percobaan titrasi asam asetil

salisilat

Fase Mengkomunikasikan

10 Menit

Page 20: Mum Tika Nah

1. Menyajikan hasil analisis dan percobaan titrasi

asam asetil salisilat

3. Penutup Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang yang

telahdipelajari

1. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah

dipelajari dengan membuat catatan penguasaan

materi.

2. Siswa melakukan evaluasi pembelajaran.

3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi

pembelajaran yang telah dicapai.

4. Siswa menyepakati tugas pekerjaan rumah yang

diberikan oleh guru

15 Menit

G. Penilaian Hasil Belajar

No Aspek Teknik Penilaian Instrumen PenilaianPembelajaran remidial dan Pengayaan

1. SikapObservasi Kerja

KelompokLembar Observasi

2. Pengetahuan Tes Tertulis Soal Objektif Tes Tertulis

3. Ketrampilan Kinerja Presentasi Kinerja Presentasi

H. Model Dan Metode Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific).

Model Pembelajaran Scientific dan Pembelajaran Kooperatif

Metode ceramah, eksperimen dan tanya jawab (diskusi)

Strategi pembelajaran Saintifik

I. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

Media

1. Slide power point : Asam Basa

2. Video: Titrasi asam basa

Alat

Page 21: Mum Tika Nah

1. Worksheet atau lembar kerja pesetra didik

2. LCD

3. Lembar Penilaian

Sumber Belajar

Internet: Asam Basa http://e-dukasi.net

Buku :

• Silabus Kimia Kurikulum 2013

• KIMIA 2 Penerbit Erlangga

• Buku teks kimia lainya

• Literatur lainnya

• Encarta Encyclopedia

J. CATATAN

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

Lempuing Jaya, Oktober 2015

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Kimia

.................................. ............................................

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Page 22: Mum Tika Nah

I. Judul : Titrasi Asam Basa

II. Tujuan : Penentuan Asam asetilsalisilat dalam Aspirin Tablet Kimia kimia

Konsep asam-basa

III. Kajian Teori

Titrasi adalah suatu prosedur analisis asam-basa suatu larutan yang belum

diketahui konsentrasinya. Dalam titrasi suatu larutan asam yang belum diketahui

konsentrasinya, sejumlah volume tertentu asam dimasukkan ke dalam suatu labu

Erlenmeyer, kemudian suatu titran berupa basa yang telah diketahui konsentrasinya

ditambahkan hingga dicapai titik ekuivalen (saat mol ion H+ = mol ion OH-). Titran itu

disebut dengan larutan standar atau larutan baku.

Pencapaian titik ekuivalen pada saat reaksi berlangsung dapat diketahui dengan

indikator. pH larutan pada saat titik ekuivalen dicapai biasanya berubah dengan cepat

oleh adanya sedikit kelebihan titran yang ditambahkan. Oleh karena itu, pada waktu

indikator berubah warna kita harus secepatnya menghentikan titrasi. Pada saat itu

dinamakan titik akhir titrasi. pH pada saat titik ekuivalen bervariasi bergantung pada

jenis asam dan basanya. Oleh karena itu, indikator yang digunakan juga disesuaikan

dengan daerah pH perubahan warnanya.

Sebelum melakukan titrasi, perlu disiapkan larutan titran asam-basa dengan

konsentrasi yang tepat. Selama titrasi berlangsung, pH larutan yang dititer selalu

berubah sesuai dengan jumlah penambahan larutan srtandar. Hingga akhirnya pada titik

ekuivalensi larutan bersifat netral (pH larutan = 7).

Indikator asam basa : zat-zat warna yang warnanya bergantung pada pH larutan,

atau zat yang dapat menunjukkan sifat asam, basa, dan netral. Kertas lakmus merah atau

biru, berwarna merah dalam larutan yang pHnya lebih kecil dari 5,5 dan berwarna biru

dalam larutan yang pHnya lebih besar dari 8. Dalam larutan yang pHnya 5,5 sampai 8

warna lakmus adalah kombinasi warna merah dan biru. Trayek indikator: batas-batas

pH dimana indikator mengalami perubahan warna.

Contoh : trayek indikator lakmus adalah 5,5 – 8.

Beberapa trayek dari berbagai indikator asam-basa:

Perubahan Warna dan Trayek pH dari Berbagai Indikator

Nama Indikator Interval pH Perubahan Warna

Page 23: Mum Tika Nah

Metil ungu (mu) 0 – 2 Kuning – ungu

Metil kuning (mk) 1,0 – 2,3 Merah – kuning

Metil jingga (mj) 2,9 – 4,0 Merah – kuning

Metil merah (mm) 4,2 – 6,3 Merah – kuning

Brom timol biru 6,0 – 7,6 Kuning – biru

Timol biru 8,0 – 9,6 Kuning – biru

Phenolptialin (pp) 8,3 - 10 Tidak berwarna – dadu

Alizarin kuning G 10,1 – 12,0 Kuning – merah

IV. Alat dan Bahan

Alat : Buret

Erlenmeyer

Gelas ukur

Beaker gelas

Pipet Tetes

Batang pengaduk

Bahan : Asam asetil salisilat (Aspirin )

NaOH

Aquadess

Indikator PP

Indikator Universal

Etanol

V. Prosedur percobaan

Persiapan sampel

1. Hitung berat tablet aspirin

2. Gerus tablet aspirin menjadi bubuk dengan menggunakan porselin mortar

3. Pindahkan bubuk aspirin dan masukan kedalam beaker gelas yang berisi 50 ml

aquades, timbang berat sesudah dan sebelum dicampurkan kedalam beaker gelas

4. Tambahkan 20 ml etanol dan 20 ml air suling, dan pusingkan dengan pelan.

Sampel filtrasi dan titrasi

(Ketika tablet aspirin dilarutkan dalam campuran etanol / air , pengisi / pengikat dari

tablet aspirin komersial tetap dalam suspensi. Itu tidak mengganggu hasil akhir, tetapi

titik akhir titrasi lebih baik terdeteksi jika larutan disaring)

Page 24: Mum Tika Nah

1. Biarkan campuran untuk mencapai suhu kamar, kemudian saring kuantitatif menjadi

100 mL volumetrik labu mengandung 20 mL air suling.

2. Tambahkan air suling (aquadess) tambahan untuk tanda 100 mL.

3. Setelah pencampuran menyeluruh, dari 1 mL dititrasi dengan standar 0,05 mol L-1

NaOH terkandung dalam 1 mL buret (konsentrasi yang tepat, yang sebelumnya

ditentukan oleh teknisi, diberikan kepada siswa). Masukkan ujung buret ke dalam

kran katup pipet otomatis tip. Tidak ada jarum yang diperlukan, dan mereka harus

dihindari untuk mencegah menusuk disengaja. Fenolftalein digunakan sebagai

indikator.

VI. Hasil Pengamatan

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

LAMPIRAN II

PENILAIAN

a. Pertemuan pertama

Page 25: Mum Tika Nah

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Tahun Pelajaran : 2013/2014

Waktu Pengamatan : 90 Menit

1. Observasi

No

Nama SiswaAspek perilaku yang dinilai

Rasa ingin tahu

Jujurtanggung

jawabdisiplin renponsif

1. Muahammad Zeky

2. Adam Adwan3.4.5....

Keterangan

1. sangat baik

2. baik

3. sedang

4. kurang

2. Penilaian diri (self Assesment)

Partisipasi Dalam Diskusi Kelompok

Nama : ----------------------------

Nama-nama anggota kelompok : ----------------------------

Kegiatan kelompok : ----------------------------

Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 6, isilah dengan angka 4 – 1

didepan tiap pernyataan:

4 : selalu 2 : kadang-kadang

3 : sering 1 : tidak pernah

1.--- Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan

2.--- Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu

3.--- Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan

4.--- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya

5. Selama kerja kelompok, saya….

Page 26: Mum Tika Nah

---- mendengarkan orang lain

---- mengajukan pertanyaan

---- mengorganisasi ide-ide saya

---- mengorganisasi kelompok

---- mengacaukan kegiatan

---- melamun

6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?

---------------------------------------------------------------------

3. Penilaian Teman Sebaya

No PernyataanSkala

4 3 2 1

1 Teman saya berkata benar, apa adanya kepada orang lain

2 Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas sekolah

3 Teman saya mentaati peraturan (tata-tertib) yang diterapkan

4 Teman saya memperhatikan kebersihan diri sendiri

5 Teman saya mengembalikan alat kebersihan, pertukangan, olah raga, laboratorium yang sudah selesai dipakai ke tempat penyimpanan semula

6 Teman saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan petunjuk guru

7 Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu apabila diberikan tugas oleh guru

8 Teman saya berusaha bertutur kata yang sopan kepada orang lain

9 Teman saya berusaha bersikap ramah terhadap orang lain

10 Teman saya menolong teman yang sedang mendapatkan kesulitan

11 .......................

Keterangan:4 = Selalu 3 = Sering 2 = Jarang 1 = Sangat jarang

4. Penilaian Jurnal

Page 27: Mum Tika Nah

JURNAL

Nama : .........................................

Kelas : .........................................

Hari, tanggal Kejadian Keterangan

KRITERIA HASIL PENILAIAN PENGETAHUAN

I. PILIHAN GANDA

10 BUTIR SOAL

Skor : 10

Skor total : 100

NILAI= Skor yang diperoleh X 100%

Skor total

II. ESSAY

5 BUTIR SOAL

Skor : 20

Skor Total :100

NILAI= Skor yang diperoleh X 100%

Skor total

KRETERIA HASIL PENILAIAN KETERAMPILAN

Peniaian keterampilan percobaaan titrasi asam basa

NoKeterampilan

yang dinilaiSkor Rubrik

Page 28: Mum Tika Nah

1 Mampu

menjelaskan

konsep titrasi

asam basa

3 Jika dapat menjelaskan dengan lugas

2 Jika hanya menjelaskan inti (ringkas)

1 Tidak dapat menjelaskan konsep titrasi

2 Kemampuan

merangkai

peralatan

titrasi

3 Jika dapat merangkai alat dengan benar

2 Jika dapat merangkai alat kuang benar

1 Tidak dapat merangkai alat dengan benar

3 Kemampuan

menyajikan

hasil analisis

daris dari

percobaan

3 Jika dapat menjelaskan hasil analisis

dengan benar

2 Jika dapat menjelaskan hasil analisis yang

kurang tepat

1 Tidak dapat menjelaskan hasil analisis

dengan benar

Nilai Siswa = (Jumlah skor/9) x 4

Penilaian Kinerja Mengamati Produk Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari No Aspek Yang Dinilai Ya Tidak1.

2.

Menjelaskan kegunaan dari asam basa

Mampu memberikan contohnya pengunaan asam basa

Nilai Siswa = (Jumlah Ya / 2) x 100

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETRAMPILAN

KINERJA PRESENTASI

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Program : X/M-IPA

Kompetensi : ……………

Page 29: Mum Tika Nah

No Nama Siswa

Kinerja Presentasi

Penguasaan IsiTeknik Bertanya/ Menjawab

Metode Penyajian

1. Muhammad Zeky42.3.4.5.6.7.8.9.10.11.

Keterangan pengisian skor

4. Sangat tinggi

3. Tinggi

2. Cukup tinggi

1. Kurang

A. Soal Pilihan Ganda

1.1. Asam cuka (CH3COOH) termasuk senyawa asam. Menurut Arhenius, asam cuka mempunyai sifat asam karena …A. memiliki atom hidrogenB. dalam air melepaskan ion H+

C. dalam air melepaskan ion OH–

D. dapat menerima pasangan elektronE. dapat memberi proton kepada molekul air

2.2. Data percobaan pengenalan asam-basa sebagai berikut:Lar. Lakmus

merahLakmus biru

IIIIIIIVV

birutetapbirutetaptetap

tetapmerahtetapmerahtetap

Yang termasuk larutan asam adalah …A. I dan IIB. II dan III

Page 30: Mum Tika Nah

C. II dan IVD. III dan IVE. III dan V

3.3. Diketahui trayek pH indikator.IndikatorTrayek pH Perubahan

warnaMetil

merahFenolftalin

4,2 – 6,3

8,3 – 10

Merah – kuningTak berwarna -

merahSuatu larutan berwarna kuning jika ditetesi indikator metil merah dan tidak berwarna

jika ditetesi fenolftalin, maka pH larutan tersebut adalah …A. kurang dari 4,2B. antara 4,2 – 6,3C. antara 6,3 – 8,3D. antara 8,3 – 10E. antara 4,2 – 10

4.4. Untuk konsentrasi yang sama di antara senyawa asam berikut yang sifat asamnya paling kuat adalah …A. H2SO4

B. HClC. H2SD. CH3COOHE. HF

5.5. Diketahui reaksi:H2S + H2O H3O+ + HS–

HS– + H2O H3O+ + S2–

Spesi yang bersifat amfiprotik adalah …A. H2SB. H2OC. H3O+

D. HS–

E. S2–

6.6. Dari reaksi:H2CO3 + H2O H3O+ + HCO3

Yang merupakan pasangan asam basa konyugasi adalah …A. H2CO3 dan H2OB. H2CO3 dan H3O+

C. H2CO3 dan HCO3–

D. H2O dan HCO3–

E. H3O+ dan HCO3–

7.7. Pada reaksi:Ag+

(aq) + 2NH3(aq) Ag(NH3)2+

(aq)

Menurut teori Lewis ion Ag+ berperan sebagai asam, sebab …A. ion Ag+ menerima proton dari NH3

B. ion Ag+ menerima pasangan elektron dari NH3

Page 31: Mum Tika Nah

C. ion Ag+ memberi proton kepada NH3

D. ion Ag+ memberi pasangan elektron kepada NH3

E. ion Ag+ menerima OH– dari pelarut air

8.8. Derajad ionisasi larutan asam HX yang memiliki pH = 4 – log 5 adalah … (KaHX =

10–5).

A. 1%

B. 2%

C. 3%

D. 4%

E. 5%

9.9. Larutan H2SO4 0,02 M mempunyai harga H sebesar …

A. 2

B. 2 – log 2

C. 2 – log 4

D. 4 – log 2

E. 4

10.10. Reaksi berikut ini yang tidak menghasilkan gas hidrogen adalah …

A. Al + HCl

B. Fe + H2SO4 encer

C. Sn + HCl

D. Cu + H2SO4 encer

E. Mg + HCl

B. Soal Essay

1. Seorang siswa melakukan percobaan titrasi asam basa untuk memperkirakan

konsentrasi larutan HCl. Siswa tersebut meneteskan larutan NaOH 0,2 M ke

dalam larutan HCl. Data yang diperoleh dari dua kali percobaan adalah sebagai

berikut.

Page 32: Mum Tika Nah

Perkirakan konsentrasi larutan HCl tersebut berdasarkan data percobaan siswa di

atas!

2. Berikut data hasil titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M.

Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl adalah...

3. Berikut diberikan sebuah kurva titrasi asam basa hasil percobaan untuk

menentukan konsentrasi larutan NaOH 20 mL.

Jika asam yang digunakan untuk titrasi adalah HCl 0,1 M, tentukan konsentrasi

larutan NaOH yang dititrasi!

4. Perhatikan grafik titrasi asam-basa berikut!

Jika volume larutan yang dititrasi sebanyak 10 mL maka konsentrasi larutan

basa LOH itu adalah...

5. 20 mL asam sulfat, H2SO4, dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Bila ternyata

diperlukan 30 mL larutan NaOH, maka kemolaran asam sulfat tersebut adalah....

Kunci jawaban

Page 33: Mum Tika Nah

Pilihan Ganda

1. B

2. C

3. C

4. A

5. D

6. C

7. B

8. B

9. C

10. D

Essay

1. Untuk data awal, tentukan volume NaOH yang diteteskan, percobaan dilakukan dua

kali, jadi jumlahkan kemudian bagi dua, kalau tiga kali ya dibagi tiga:

Jumlah mol NaOH yang digunakan, kalikan volume dengan molaritasnya

Berikutnya ke Penentuan molaritas dari  HCl, diberikan dua cara,

Tentukan mol HCl nya berdasarkan reaksi asam basa berikut

Menentukan konsentrasi HCl, bagi mol HCl dengan volumnya

2. Menentukan mol NaOH 0,1 M

mol = 15 x 0,1 = 1,5 mol

Menentukan mol HCl

mol HCl adalah 1,5 mmol

Menentukan konsentrasi HCl

Page 34: Mum Tika Nah

M HCl = mol/volume = 1,5 mmol / 20 mL = 0,075 M

3. Dari kurva di atas terlihat bahwa titik ekivalen terjadi saat volume HCl adalah 40 mL. Data selengkapnya:

VHCl = Va = 40 mLMHCl = Ma = 0,1 MnHCl = na = 1VNaOH = Vb = 20 mLMNaOH = Mb = .....?nNaOH = nb = 1Konsentrasi NaOH dengan demikian adalah

4. Dari kurva di atas terlihat bahwa titik ekivalen terjadi saat volume asam HX adalah 25 mL.

Data yang diperlukan:Asam HXVa = 25 mLMa = 0,1 Mna = 1Basa LOHVb = 10 mLMb = .....?nb = 1

Konsentrasi LOH dengan demikian adalah

5.Data:Asam sulfat

volume V1 = 20 mLvalensi n1 = 2NaOHvolume V2 = 30 mLnormalitas N2 = 0,1 NKemolaran asam sulfat M1 = ...?Hubungan titrasi dengan molaritas dan normalitas larutan

Dengan menggabungkan dua rumus di atas:

Page 35: Mum Tika Nah